BAB III TROUBLESHOOTING DAN KALIBRASI DFR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III TROUBLESHOOTING DAN KALIBRASI DFR"

Transkripsi

1 BAB III TROUBLESHOOTING DAN KALIBRASI DFR 3.1 TROUBLESHOOTING Troubleshooting adalah langkah-langkah yang dilakukan langsung pada peralatan DFR yang bertujuan untuk menangani masalah, kelainan (anomali) pada peralatan tersebut Troubleshooting Lokal DFR Troubleshooting Peralatan Komunikasi (1). Beberapa metode komunikasi yang digunakan DFR ke PC master DFR untuk keperluan download data adalah : a. Metode Dial-up Yaitu metode remote DFR dengan Master DFR menggunakan komunikasi Dialup (PTT/JWOT). DFR Master Modem Modem PTT/JWOT Gambar 17. Diagram Remote DFR merk Hathaway Type II/IIB dengan komunikasi dial-up. 21 TugasAkhir

2 22 Peralatan komunikasinya antara lain: - Modem - Kabel koneksi modem ke DFR - Kabel koneksi modem ke terminal komunikasiptt/jwots Metode Dialup sering bermasalah karena saluran komunikasi dalam link komunikasinya sehingga disarankan untuk tidak menggunakan metode ini. b. Metode TCP IP Remote Via Host Computer. Yaitu metode remote DFR dengan Local Master Host Computer DFR menggunakan komunikasi (TCP IP). DFR Master Local Master/Host Komunikasi IP Via Radmin TCP IP Gambar 18. Diagram Remote DFR merk Hathaway Type II/IIB dengan komunikasi TCP IP. Untuk metode remote DFR II / DFR IIB dengan Local Master Host Computer DFR menggunakan komunikasi (TCP IP) terlebih dahulu perlu dilakukan modifikasi pada Card NWC (Network Controler) dengan mengganti IC EPROM. Peralatan komunikasinya antara lain: - PC Local Master dengan menggunakan UPS - Kabel serial koneksi PC Local Master ke DFR - Kabel UTP koneksi PC Local Master ke terminal LAN

3 23 c. Metode TCP IP Remote. Yaitu metode remote DFR langsung ke DFR IDM menggunakan komunikasi (TCP IP). IDM Master TCP IP Gambar 19. Diagram Remote DFR merk Hathaway Type IDM dengan komunikasi TCP IP. Peralatan komunikasi yang diperlukan antara lain: - TP LINK - Kabel UTP koneksi TP Link ke DFR IDM (2). Sebelum melakukan pengoperasian secara remote DFR dengan menggunakan local connect (via jar LAN) atau melalui PC Radmin maka harus melakukan langkah memeriksa apakah jaringan siap digunakan yaitu dengan perintah Ping. Langkah-langkahnya adalah :

4 24 Ketik IP Address peralatan/dfr dan Klik OK Jika muncul seperti tampilan diatas maka mengindikasikan kondisi jaringan baik. Klik OK atau tekan Enter

5 25 Tampilan Command Prompt

6 26 Dengan menjalankan cara Ping beberapa kondisi yang menunjukkan jaringan sedang bermasalah (trouble) antara lain : Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencari (men-trace router) kendala putusnya jaringan dengan cara sebagai berikut : : Buka, Command Prompt Ketik, tracert xx.x.xx.xxx ( ip addreess yang dituju ) Jika jaringan komunikasi bagus maka akan terlihat router-router yang dilalui menginformasikan kecepatan komunikasinya.

7 27 Jika jaringan komunikasi jelek maka akan tampak pada salah satu router yang dilalui tidak menginformasikan kecepatan komunikasinya (gambar*). Masalah-masalah (trouble) tersebut biasanya diakibatkan oleh : Kondisi peralatan sedang tidak beroperasi OFF Kabel LAN terlepas dari peratan atau switch hub IP Address berulang (IP conflict) Sumber jaringan LAN (di panel milik ICON+) hang atau Off Hasil tracing IP Address pada saat jaringan OK tetapi peralatan dalam kondisi OFF

8 28 Hasil tracing IP Address pada saat jaringan OK tetapi time respon lambat Hasil tracing IP Address pada saat jaringan tidak OK, karena hasil telusur jaringan terputus di router Troubleshooting melalui keypad lokal DFR Troubleshooting yang dapat dilakukan langsung pada DFR yang mengalami masalah, kelainan (anomali) melalui keypad front panel yang tersedia. Untuk DFR Hathaway II yang memiliki fasilitas keypad front panel (lihat gambar di bawah ini).

9 29 Gambar 20. Front panel DR Hathaway II 1. Dalam keadaan normal, DFR dan GPS harus dalam kondisi seperti berikut: a. Display jam dan rec tidak berkedip. b. ALARM INDICATOR tidak ada yang menyala. c. STATUS INDICATOR hanya led AUTO atau DATA IN MEMORY yang menyala. d. SENSOR TARGET menyala jika merasakan ada kondisi yang tidak normal di DFR tetapi bisa direset. e. Printer harus dalam keadaan ON dan siap mencetak. f. GPS LOCKED, 1 PPS dan GPS DATA yang ada di GPS Receiver (jika ada) harus menyala atau berkedip. g. Switch On/Off modem posisi On (optional, tidak terdapat pada semua DFR II terpasang)

10 30 b c d a f e g 2. Jika kondisi tidak normal atau muncul LED alarm dan indikasi, catat dan coba mereset atau menormalkannya kembali. Langkah-langkah mereset dan menormalkan kembali jika muncul pada : ALARM INDICATOR Tekan RESET tekan panah bawah, led akan hilang tekan MODE AUTO tekan panah bawah, display kembali ke jam dan rec. 3. Jika salah satu led di dalam ALARM INDICATOR masih menyala artinya ada beberapa kondisi yang terjadi dan coba lakukan langkah-langkah penormalannya seperti berikut : Led FAIL Indikasi Cara mengatasi DFR kondisi manual. Kembalikan ke posisi AUTO dengan menekan MODE AUTO dan panah bawah. Printer terganggu. Pastikan printer dalam kondisi ON,

11 31 kertas siap mencetak dan konektor ke DAU tersambung dengan baik. Gangguan internal, biasanya diikuti dengan led OFFLINE. Kemungkinan ada gangguan di CPU atau Power suplai, catat dan laporkan. Led FAULT Indikasi DFR baru dinyalakan (power up) dan saat berkomunikasi dengan CPU (CPU reset). Komunikasi gagal (jika DFR terhubung ke master station). Cara mengatasi Tunggu sampai proses selesai, jika sudah selesai kembalikan ke posisi AUTO dengan menekan MODE AUTO dan panah bawah. Tunggu sampai proses selesai, jika sudah selesai kembalikan ke posisi AUTO dengan menekan MODE AUTO dan panah bawah. Led SERVICE Indikasi DFR membutuhkan pelayanan misalnya memori mulai penuh. Sinkron waktu DFR hilang. Cara mengatasi Periksa dan simpan record yang ada di dalam memori dengan mendownload atau menghapus dengan mencetaknya terlebih dahulu. Periksa GPS receiver, antene dan konektor terhubung dengan baik.

12 32 Led OPERATION Indikasi DFR pernah merekam record Cara mengatasi Tunggu sampai proses selesai. Jika sudah selesai, normalkan tekan RESET, CANCEL, MODE AUTO dan panah bawah. STATUS INDICATOR Jika salah satu led di dalam STATUS INDICATOR menyala artinya ada beberapa kondisi yang terjadi di dalam DFR. Beberapa led akan hilang dengan sendirinya jika kondisi sudah normal atau coba lakukan langkah-langkah penormalannya seperti berikut : Led AUTO Indikasi DFR kondisi automatic Normal. OK Cara mengatasi Led MANUAL Indikasi DFR kondisi manual Cara mengatasi DFR dapat dioperasikan /dirubah melalui keypad oleh operator/user. Jika sudah selesai kembalikan ke posisi AUTO dengan menekan MODE AUTO dan panah bawah.

13 33 Led OFFLINE Indikasi DFR tidak siap menerima atau merekam data gangguan/record karena memori sudah penuh tetapi record belum tercetak. Cara mengatasi Periksa dan simpan record yang ada di dalam memori dengan mendownload atau menghapus dengan mencetaknya terlebih dahulu. Pastikan printer dalam kondisi ON, kertas siap mencetak dan konektor ke DAU tersambung dengan baik. Led CPU FAIL Indikasi Ada masalah atau kerusakan di bagian dalam (internal) DFR. Cara mengatasi Coba lakukan Re-start dengan mematikan power suplai utama, tunggu beberapa menit, kemudian nyalakan kembali. Jika masih muncul CPU Fail, catat dan laporkan. Led DATA IN MEMORY Indikasi Indikasi ini menyala setiap record/data tersimpan di dalam memori. Cara mengatasi Record/data harus tercetak atau dikirim ke master station.

14 34 SENSOR TARGETS Ada 6 buah led sensor target yang dapat direset dengan mendorong ke atas saklar RESET. Jika led menyala berarti sensor masih merasakan ada kondisi kurang normal pada bagian yang dimonitor oleh DFR. Coba periksa led apakah itu dengan melihat parameter setup, seperti pada lampiran gambar 21. Gambar 21. Sensor Target. Perhatikan Nomor Sensor yang nyala/hilang dan bandingkan dengan hasil cetakan (print out). Jika hasil cetakan hilang secara terus menerus (intermittent) dan led bisa di RESET berarti gangguan sudah hilang, jika sensor tidak muncul kembali berulang kali (terputusputus) berarti ini adalah data gangguan., tetapi jika SENSOR TARGET tidak mau hilang/mati kemungkinan sensor terlalu sensitif. Catat, laporkan dan lakukan kalibrasi.

15 35 DISPLAY JAM DAN REC BERKEDIP Hal ini disebabkan karena sumber sinkronisasi waktu (Clock Sync) tidak diterima DFR. Jika dalam satu sistem DFR ada beberapa DAU, maka ada 1 DAU yang berfungsi menerima data waktu dari GPS clock (GPS Receiver) yang ditandai adanya kabel Coaxial di kiri atas bagian belakang DFR. Gambar 22. GPS Receiver Sebagai Sinkron Waktu Yang Terhubung Dengan Salah Satu DAU Sebagai Master Indikasi Display jam dan rec berkedip. Cara mengatasi Periksa sambungan antara coaxial dengan konektornya. kabel Coba lakukan reset dengan mematikan power GPS Receiver selama 1 menit. Nyalakan kembali, tunggu dalam waktu 5 sampai 30 menit GPS akan memberikan data yang benar. Jika tidak catat dan laporkan.

16 Troubleshooting Peralatan Printer PRINTER / ALAT PENCETAK Printer yang banyak digunakan adalah printer jenis dot matrik dan menggunakan kertas continous form. Alat pencetak yang tidak siap biasanya ditandai dengan led FAIL muncul. Gambar 23. Printer Indikasi Printer tidak mau mencetak atau tidak siap / terganggu. Cara mengatasi Periksa power suplai printer, konektor dari DAU ke printer.

17 37 Periksa kabel printer dari DAU ke printer apakah terhubung dengan baik (lepas, kurang pas atau rusak) atau coba ganti kabel printer. Jika masih tidak mau mencetak, catat dan laporkan. Kertas Tulisan tidak jelas Pastikan kertas sudah terpasang dengan benar dan perbaiki posisi kertas sehingga tidak kusut waktu mencetak. Tambahkan kertas jika kurang/habis. Ganti pita printer dengan yang baru. 3.2 KALIBRASI LOKAL DFR Kalibrasi DFR II / IIB Kalibrasi dapat dilakukan pada kondisi DFR beroperasi. Beberapa peralatan yang dibutuhkan untuk kalibrasi DFR adalah : - Multimeter (AVOmeter) True RMS dengan 4 digit dibelakang koma. - Obeng potensio (obeng trim) - Injeksi sekunder arus dan tegangan - Kabel lead Adapun langkah-langkah kalibrasi untuk DFR merk Hathaway II adalah sebagai berikut : 1. Pemeriksaan tanggal dan jam DFR a. Bila terpasang GPS, periksa koneksi antara DFR dengan GPS b. Periksa jam DFR dan tanggal DFR apakah sesuai dengan GPS

18 38 2. Pengukuran tegangan baterai a. Matikan DFR, dengan meng-switch OFF kan pada modul Power Supply. b. Ukur tegangan dc di terminal battery modul CPU/Memory Board c. Tegangan normal = 6 Volt DC atau lihat name plate baterai, jika tegangan batere terukur < 70% catat dan laporkan untuk segera dilakukan penggantian. Gambar 24. Cara Mengukur Tegangan Baterai 3. Kalibrasi DC Power Supply Kalibrasi hanya dilakukan untuk power supply pada jenis/type seperti pada gambar di bawah ini. a) Putar dan tarik ke atas kunci casing agar power supply terlihat utuh sehingga tutup plat atas power supply bisa dibuka dan potensio/adjuster V1, V3 dan V4 bisa terkalibrasi.

19 39 2. Modul Power Supply 1. Kunci Casing 3. Modul Power Supply 4. Potensio/adjuster V1, V3, V4 Gambar 25. Modul Power Supply DFR II b) Pengukuran DC + 5 volt. Ukur menggunakan multimeter di Fault Board antara TP 22 dan TP 20, catat hasilnya. Toleransi kesalahan yang diijinkan ± 10mV, jika tidak memenuhi toleransi lakukan kalibrasi/adjuster di V1 power supply, catat hasilnya setelah dikalibrasi. c) Pengukuran DC -15 volt. Ukur menggunakan multimeter di Fault Board antara TP 23 dan TP 20, catat hasilnya. Toleransi kesalahan yang diijinkan ± 10mV, jika tidak memenuhi toleransi lakukan kalibrasi/adjuster di V3 power supply, catat hasilnya setelah dikalibrasi.

20 40 d) Pengukuran DC +15 volt. Ukur menggunakan multimeter di Fault Board antara TP 24 dan TP 20, catat hasilnya. Toleransi kesalahan yang diijinkan ± 10mV, jika tidak memenuhi toleransi lakukan kalibrasi/adjuster di V4 power supply, catat hasilnya setelah dikalibrasi. Jika pengukuran diatas (point b,c,d) melebihi toleransi kesalahan, catat dan laporkan untuk dilakukan perbaikan atau penggantian modul power supply. Fault Board TP 23 TP 24 TP 21 TP 20 GND Gambar 26. DC +5, DC -15 dan DC Kalibrasi tegangan referensi dan Zero Gain a. Mengukur kalibrasi tegangan referensi pada modul Fault Borad TP 17 dan TP 18 (gnd) dengan menggunakan multimeter. Catat angka hasil ukur multimeter

21 41 b. Angka yang ditunjukkan harus VDC. Jika angka yang ditunjukkan tidak sesuai, lakukan kalibrasi dengan memutar/adjust di R3 modul fault board sampai mendapatkan hasil yang mendekati angka VDC, catat hasilnya. c. Memeriksa zero & gain melalui display DFR dengan langkah-langkah sebagai berikut : Tekan MANUAL MODE Tekan ANALOG TEST, tekan ENTER Tekan panah ke bawah hingga muncul A/D ZERO + GAIN? Tekan ENTER, display seharusnya menunjukkan Z=+0.00 G= Catat hasilnya, jika tidak sesuai lakukan langkah sbb: o Matikan power supply DFR o Cabut card Fault Board o Bersihkan terminal socket modul dengan contact cleaner non residu o Tunggu sampai kering, kemudian pasang kembali o Hidupkan power supply DFR dan cek ulang pemeriksaan A/D ZERO + GAIN? o Jika belum sesuai, catat dan laporkan untuk dilakukan perbaikan/penggantian Kembali ke menu semula dengan menekan CANCEL hingga display muncul MANUAL. 5. Kalibrasi DC Offset Channel Analog (Zero Adjust) Kalibrasi ini dilakukan jika channel analog arus menggunakan CURRENT PROBE dan tidak perlu dilakukan jika rangkaian

22 42 arusnya menggunakan tahanan (R) SHUNT. Titik ukur (TP) berada di modul Fault Board sesuai dengan nomor channel yang digunakan dan potensio/adjuster berada di modul Probe Board. a. Buka DAU secara penuh hingga tampak bagian belakang 10 modul besar yang terdiri dari (dari kiri ke kanan) yaitu 4 modul Quad Isolators/probe board (channel analog), 4 modul Dry/Wet Isolators (channel digital), 1 (satu) modul Alarm Relay dan 1 (satu) modul Aux Communication). b. Buka besi perintang modul sehingga kesepuluh modul terlihat utuh. Lihat gambar 27. Ch. 13,14,15,16 untuk tegangan tegangan Ch. 9, 10, 11, 12 untuk tegangan tegangan Ch. 5,6, 7 dan 8 untuk arus tegangan Ch. 1,2,3,4 untuk tegangan Gambar 27. Modul DAU

23 43 R12 R13 R Amp SW4 600 Amp A SW5 B A SW6 B R1 R2 R3 200 Amp SW1 600 Amp A SW2 B A SW3 B R Amp SW7 R24 R Amp A SW8 B A SW9 B R34 R35 R Amp SW Amp A SW11 B A SW1 B 2 Gambar 28. Probe Board 6. Kalibrasi OUTPUT OFFSET a. Jumper/short terminal input arus (kabel ke arah current probe) masing-masing fasa. b. Contoh, untuk channel 5 (fasa R bay line 500kV), siapkan multimeter untuk pengukuran VDC di Fault Board TP 5 18.

24 44 c. Posisikan switch SW2 ke posisi B (ke bawah), catat hasil pengukurannya. d. Hasil pengukuran harus ± 0,00 VDC dengan toleransi +/- 1 mvdc, jika tidak mendapatkan hasil tersebut lakukanlah kalibrasi dengan memutar potensio R2 sampai toleransi tercapai. Jika toleransi belum tercapai lakukan langkah sbb: o Matikan power supply DFR o Cabut card Probe Board o Bersihkan terminal socket modul dengan contact cleaner non residu o Tunggu sampai kering, kemudian pasang kembali o Hidupkan power supply DFR dan cek ulang pengukuran Output Offset. o Jika belum sesuai, catat dan laporkan untuk dilakukan perbaikan/penggantian 7. Kalibrasi INPUT OFFSET a. Posisikan kembali switch SW2 ke A (ke atas). b. Pada titik ukur di Fault Board TP 5-18 catat hasil ukurnya. Pengukuran harus ± 0,00 VDC dengan toleransi +/- 1 mvdc, jika tidak mendapatkan hasil tersebut lakukan kalibrasi dengan memutar potensio R3 sampai toleransi tercapai. c. Ulangi langkah 6c yaitu memposisikan switch SW2 ke posisi B (ke bawah) dan naikkan kembali switch SW2 ke posisi A (ke atas), pada saat yang sama perhatikan hasil pengukuran di multimeter tidak boleh berubah.

25 45 Jika toleransi belum tercapai dan langkah 6c dan 6d sudah dilakukan, catat dan laporkan untuk dilakukan perbaikan /penggantian. 8. Kalibrasi channel Arus. a. Pasang kembali rangkaian current probe dan buat rangkaian pengujian seperti pada gambar. b. Menyiapkan multimeter VAC di titik pengukuran modul fault board TP c. Merubah display DFR menjadi pengukuran tegangan peak to peak (Vptp) pada tiap channelnya, dengan cara : Tekan MANUAL MODE Tekan ANALOG TEST, tekan ENTER Tekan panah ke bawah hingga muncul ANALOG CHANNELS? Tekan ENTER, display muncul 01 x.xx volts Menunjukkan channel analog dari 1 s/d 16, dipilih dengan menekan panah ke bawah atau panah ke atas Menunjukkan nilai tegangan peak to peak (Vptp) 0.00 sampai 9.99

26 46 d. Injeksikan arus sebesar nominal peralatan terpasang ( IN = 1 amper atau 5 amper). DI TUNNING (ADJUST) DI UKUR DG AVO-METER TUNNING (ADJUST) True RMS Gambar 29. Tunning dan Injeksi Arus

27 47 Jika skala yang digunakan adalah I nominal /cm maka dengan injeksi arus sebesar 1 amper atau 5 amper, nilai yang ditunjukkan multimeter dititik pengukuran TP adalah 0,326 Vrms dan display DFR menunjukkan angka 0.92 Vptp e. Berdasarkan setup parameter channel 5 adalah arus fasa R, catat ke dalam blangko angka yang ditunjukkan pada display DFR di channel 5 dan angka yang ditunjukkan multimeter pada TP 5 18 modul fault board. Jika fullscale channel arus 5 pada setup paramater = maka skala yang digunakan 2 amper/cm yaitu jika diinjeksi 1 A atau 5 A multimeter harus menunjukkan 0,163 Vrms dan display DFR Catat hasilnya sebelum dilakukan kalibrasi. f. Lakukan kalibrasi dengan memutar potensio/adjuster R5 di modul patch board sampai mendapatkan nilai yang terbaik, catat hasilnya ke dalam blangko. g. Untuk channel 6 ( arus fasa S ) maka titik pengukuran multimeter di modul fault board TP 6 18 dan display DFR di channel 6, catat hasil sesudah kalibrasi. h. Untuk mendapatkan nilai yang baik kalibrasi dilakukan dengan memutar potensio/adjuster R6 di modul patch board, catat hasilnya ke dalam blangko. i. Lakukan langkah-langkah seperti pada point g sampai dengan nomor 8 untuk channel arus lainnya ( ch. 7, 8, 13, 14, 15, dan 16).

28 48 Fullscale = 10,82 cm x ratio CT x scala kalibrasi Contoh : ratio CT = 2000/1 A, scala kalibrasi = 2 A/cm maka : Fullscale = 10,82 x 2000 x 2 = A j. Jika sudah selesai matikan alat uji. 9. Kalibrasi channel Tegangan. A. Pastikan bahwa rangkaian sekunder VT di panel DFR sudah bebas/terbuka dari rangkaian eksisting dan buat rangkaian uji untuk injeksi sekunder tegangan. B. Injeksi tegangan fasa ke netral (R-N, S-N, T-N) sebesar 57,7 V (sekunder PT = 100 V) atau 63,5 V (sekunder PT = 110 V) sesuai dengan nominalnya. DI TUNNING (ADJUST) DI UKUR DG AVO-METER

29 49 TUNNING (ADJUST) True RMS Gambar 30. Tunning dan Injeksi Tegangan C. Berdasarkan setup parameter channel 1 adalah tegangan fasa R, catat ke dalam blangko angka yang ditunjukkan pada display DFR di channel 1 dan angka yang ditunjukkan multimeter pada TP 1 18 modul fault board. D. Lakukan kalibrasi dengan memutar potensio/adjuster R1 di modul patch board sampai mendapatkan nilai yang terbaik, catat hasilnya ke dalam blangko. Jika fullscale channel tegangan 1 pada setup paramater = maka skala yang digunakan 57,7 volt/cm yaitu jika diinjeksi 57,7 V multimeter harus menunjukkan 0,326 Vrms dan display DFR Catat hasilnya sebelum dilakukan kalibrasi. Fullscale = 10,82 cm x ratio PT x scala kalibrasi Contoh : ratio PT = /100 V, scala kalibrasi = 100/V3 = 57,7 V/cm maka : Fullscale = 10,82 x 5000 x 57,7 = V

30 50 E. Lakukan langkah-langkah seperti pada point 9 b s/d 9 d untuk channel tegangan lainnya ( chanel. 2, 3, 9, 10, dan 11). F. Jika selesai matikan alat uji. 10. Pemeriksaan Sensor Trip Level Setting Sensor terletak pada modul Analog/Events Patch Board, besaran seting dapat di lihat pada Liquid Crystal Display (LCD). DFR terdapat 6 jenis sensor dan 10 type sensor, pada umumnya hanya di gunakan 3 type sensor yaitu: 3UL (Three Input Under Level) untuk sensor Tegangan rendah 3OL (Three Input Over Level) untuk sensor Arus Lebih phasaphasa 1OC (Overcurrent) untuk sensor Arus Lebih phasa-netral Untuk mengetahui setting dan channel sensornya dapat di lihat pada setup parameter. KALIBRASI SENSOR True RMS

31 A UNTUK ARUS V UNTUK TEGANGAN True RMS TUNNING (ADJUST) RESET DI PUTAR & DIRESET SAMPAI LAMPU SENSOR NO. 5 Gambar 31. Kalibrasi Sensor Cara pengujian level trip: a. Lihat No Analog Channel Tegangan dan Arus pada hasil print setup. b. Untuk Kalibrasi sensor tegangan Lakukan injeksi tegangan sesuai PT sisi skunder (57.7V atau 63.5V) c. Untuk Kalibrasi sensor arus Lakukan injeksi arus sesuai CT sisi skunder (5A atau 1A). d. Lakukan tunning dan pengukuran secara berurutan/bertahap (0,236 untuk arus dan 1,414 untuk tegangan) pada card sensor seperti pada gambar diatas. ALAT UKUR(AVO) 1. VR : = 1, IR : 0, VS : = 1, IS : 0, VT : = 1, IT : 0,236

32 52 e. Lakukan uji trip sensor. f. Untuk sensor IN diinjeksi sesuai settingnya, dan diuji trip sensor. 1. Kalibrasi Sensor Tegangan a. Buat rangkaian pengujian seperti pada saat kalibrasi channel tegangan. Injeksikan tegangan per fasa ( R-N, S-N, T-N ) sebesar nominalnya. b. Untuk fasa fasa R-N, turunkan tegangan mulai dari nominalnya (fasa S-N dan T-N tegangan tetap) sampai led sensor target no. 1 atau 4 menyala, catat hasilnya. c. Jika sensor bekerja tidak sesuai setelannya ( Contoh : UL = 80% Vn atau 46,16 volt), lakukan kalibrasi dengan memutar potensio/adjuster R1 pada modul sensor no. 1 atau 4. Catat hasil setelah dilakukan kalibrasi. d. Jika kalibrasi pada potensio/adjuster R1 (fasa R), R2 (fasa S) dan R3 (fasa T) tidak diperoleh hasil yang baik, kalibrasi dilakukan dengan memutar potensio/adjuster R13 (fasa R), R27 (fasa S) dan R41 (fasa T) pada modul sensor no.1 atau 4. Catat hasilnya setelah kalibrasi. e. Jika sudah selesai matikan alat uji. 2. Kalibrasi Sensor Arus Fasa a. Buat rangkaian pengujian seperti pada saat kalibrasi channel tegangan. Injeksikan tegangan per fasa ( R, S, T ) sebesar nominalnya.

33 53 b. Untuk fasa R-N, naikkan arus mulai dari nilai nominalnya sampai led sensor target no. 2 atau 5 menyala. Catat hasilnya. c. Jika sensor bekerja/pick up tidak sesuai setelannya ( Contoh : OL = 1.2 IN atau 1.2 A), lakukan kalibrasi dengan memutar potensio/adjuster R1 pada modul sensor no. 2 atau 5. Catat hasil setelah dilakukan kalibrasi. d. Jika kalibrasi pada potensio/adjuster R1 (fasa R), R2 (fasa S) dan R3 (fasa T) tidak diperoleh hasil yang baik, kalibrasi dilakukan dengan memutar potensio/adjuster R13 (fasa R), R27 (fasa S) dan R41 (fasa T) pada modul sensor no.2 atau 5. Catat hasilnya setelah kalibrasi. e. Jika sudah selesai matikan alat uji. 3. Kalibrasi sensor Arus Netral a. Buat rangkaian pengujian seperti pada saat kalibrasi channel arus tetapi hanya fasa netral saja yang diinjeksikan. b. Naikkan arus hingga setelan netralnya bekerja dengan indikasi sensor target no. 3 atau 6 menyala. Catat hasilnya. c. Jika sensor bekerja/pick up tidak sesuai setelannya ( Contoh : OL = 0.2 IN atau 0.2 A), lakukan kalibrasi dengan memutar potensio/adjuster R1 pada modul sensor no. 3 atau 6. Catat hasil setelah dilakukan kalibrasi. d. Jika sudah selesai matikan alat uji.

34 Uji Fungsi Lokal DFR Uji fungsi Sensor Analog a. Under Level 1. Injek tegangan pada terminal input tegangan sebesar Vn (57,7 V atau 63,5 V 2. Turunkan tegangan sampai LED Sensor Under Level muncul 3. Periksa no record, seharusnya record tambah 4. Periksa printer, seharusnya langsung mencetak b. Over Level 1. Injek arus phasa-phasa pada terminal input arus dari 0 (nol) naikan sampai sensor Over Level bekerja 2. Periksa no record, seharusnya record tambah 3. Periksa printer, seharusnya langsung mencetak c. Over Current 1. Injek arus phasa ke netral dari 0 (nol) sampai sensor Over Current bekerja 3. Periksa no record, seharusnya record tambah 4. Periksa printer, seharusnya langsung mencetak Uji fungsi kontak Digital a. Lepas kabel kontak di terminal input ke DFR b. Jumper sesaat terminal kontak input ke DFR c. Periksa no record, seharusnya record tambah d. Periksa printer, seharusnya langsung mencetak

BAB 3. Pemeliharaan Peralatan Disturbance Fault Recorder ( DFR )

BAB 3. Pemeliharaan Peralatan Disturbance Fault Recorder ( DFR ) BAB 3 Pemeliharaan Peralatan Disturbance Fault Recorder ( DFR ) Suatu alat yang dapat mengukur dan merekam besaran listrik seperti arus ( I ), tegangan (V)dan frekuensi (F) pada saat sebelum, selama dan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Analisis Fungsi DFR (Digital Fault Recorder) Untuk Membantu Dispacher Dalam Membaca Data Gangguan

TUGAS AKHIR. Analisis Fungsi DFR (Digital Fault Recorder) Untuk Membantu Dispacher Dalam Membaca Data Gangguan TUGAS AKHIR Analisis Fungsi DFR (Digital Fault Recorder) Untuk Membantu Dispacher Dalam Membaca Data Gangguan Diajukan guna melengkapi sebagaian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun

Lebih terperinci

Tugas Akhir BAB II. TEORI DFR (Digital Fault Recorder)

Tugas Akhir BAB II. TEORI DFR (Digital Fault Recorder) BAB II TEORI DFR (Digital Fault Recorder) 2.1 Penjelasan Umum Alat Bantu Analisa Gangguan Peralatan bantu yang banyak terpasang di instalasi sistem tenaga listrik adalah alat yang cara kerjanya memonitor

Lebih terperinci

Alat Pengukur Level Air

Alat Pengukur Level Air Alat Pengukur Level Air Deskripsi Sistem ini terdiri dari Bagian Controller, Bagian Sensor dan Bagian GSM Modem di mana Bagian controller berfungsi mendeteksi kondisi sensor dan mengirimkan kondisi tersebut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DFR (Digital Fault Recorder)

BAB IV ANALISA DFR (Digital Fault Recorder) BAB IV ANALISA DFR (Digital Fault Recorder) 4.1 Pembacaan Data Rekaman Format output rekaman dapat berupa softcopy maupun hardcopy. Data berikut lebih banyak akan menjelaskan bagaimana cara melakukan pembacaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN BUILDING AUTOMATION SYSTEM (BAS) DI GEDUNG LABORATORIUM DEPKES JAKARTA A. PENDAHULUAN

BAB IV PEMBAHASAN BUILDING AUTOMATION SYSTEM (BAS) DI GEDUNG LABORATORIUM DEPKES JAKARTA A. PENDAHULUAN BAB IV PEMBAHASAN BUILDING AUTOMATION SYSTEM (BAS) DI GEDUNG LABORATORIUM DEPKES JAKARTA A. PENDAHULUAN Untuk pembahasan ini penulis menganalisa data dari lapangan yang berupa peralatan meliputi PCD, jenis

Lebih terperinci

E R A L A T A N P E R E K A M D : P D M / S G I

E R A L A T A N P E R E K A M D : P D M / S G I B u k u P e d o m a n P e m e l i h a r a a n P E R A L A T A N P E R E K A M D o k u m e n n o m o r : P D M / S G I / 8 : 0 P T P L N ( P E R S E R O ) J l T r u n o j o y o B l o k M I / 5 J A K A R

Lebih terperinci

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM User Manual Edisi September 2006 ELKAHFI Design & Embedded System Solution Daftar Isi Pengenalan Elkahfi Telemetry System Pendahuluan 1 Kelengkapan Telemetry System 2 Spesifikasi

Lebih terperinci

DGSM300 DELTA GSM MODEM INTERFACE

DGSM300 DELTA GSM MODEM INTERFACE DGSM300 DELTA GSM MODEM INTERFACE SPESIFIKASI: - RS232 port untuk antarmuka dengan PC - Serial TTL untuk antarmuka dengan system mikrokontroler maupun DU- 232 (USB) - RTC Battery untuk penyimpanan data

Lebih terperinci

BAB V PERSIAPAN PEMPROGRAMAN

BAB V PERSIAPAN PEMPROGRAMAN BAB V PERSIAPAN PEMPROGRAMAN A. PERSIAPAN DASAR Sebelum menyusun suatu program untuk pengoperasian PLC pada pengontrolan suatu sistem atau proses, ada beberapa hal yang perlu diketahui dan persiapan dasar

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI Perancangan merupakan sebuah proses yang sangat menentukan untuk merealisasikan alat tersebut. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara mempelajari karakteristik

Lebih terperinci

MENGOPERASIKAN SISTEM OPERASI

MENGOPERASIKAN SISTEM OPERASI MENGOPERASIKAN SISTEM OPERASI software system operasi generasi terakhir yang dikeluarkan Microsoft adalah Windows 95 Windows 98 Windows XP dan Vista Windows 7 Windows Me Sofware yang dirancangan khusus

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Bab ini akan membahas pengujian dan analisa sistem yang telah dibuat sebelumnya. Pengujian dilaksanakan secara berulang untuk mendapatkan data yang valid, data yang

Lebih terperinci

PT. INSAN DATA PERMATA Plaza Ciputat Mas Blok B / E Jl. Ir. H. Juanda No. 5A Ciputat Jakarta Phone : Fax.

PT. INSAN DATA PERMATA Plaza Ciputat Mas Blok B / E Jl. Ir. H. Juanda No. 5A Ciputat Jakarta Phone : Fax. PT. INSAN DATA PERMATA Plaza Ciputat Mas Blok B / E Jl. Ir. H. Juanda No. 5A Ciputat 15412 Jakarta Phone : 021 747416720 Fax. 021 74716725 Authorized Indonesia Distributor Handkey HANDKEY II MENGAPA HANDKEY?

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai persiapan komponenkomponen dan peralatan yang digunakan serta langkah-langkah praktek, kemudian menampilkan data hasil

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 62 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan dari pembuatan alat ini telah telaksana dengan baik atau tidak, maka perlu dilakukan pengujian dan analisa terhadap alat yang dibuat.

Lebih terperinci

BAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT Pada bab sebelumnya telah diuraikan konsep rancangan dan beberapa teori yang berhubungan dengan rancangan ACOS (Automatic Change Over Switch) pada AC (Air Conditioning)

Lebih terperinci

Dalam pengoperasiannya ada tiga jenis pengoperasian yang harus dilakukan pada stasiun bumi pemantau gas rumah kaca ini, yaitu :

Dalam pengoperasiannya ada tiga jenis pengoperasian yang harus dilakukan pada stasiun bumi pemantau gas rumah kaca ini, yaitu : III. PETUNJUK PENGOPERASIAN ALAT Dalam pengoperasiannya ada tiga jenis pengoperasian yang harus dilakukan pada stasiun bumi pemantau gas rumah kaca ini, yaitu : 1. Prosedur Data Logging, yaitu langkah-langkah

Lebih terperinci

WIZnet. Application Note AN178 Wireless IP Printer 1 Oleh : Tim IE

WIZnet. Application Note AN178 Wireless IP Printer 1 Oleh : Tim IE WIZnet Application Note AN178 Wireless IP Printer 1 Oleh : Tim IE Peralatan elektronika saat ini terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Salah satu kemajuan teknologi yang terus berkembang

Lebih terperinci

BALANZA INDIKATOR TIMBANGAN BX1. Buku Panduan. Versi 1.0

BALANZA INDIKATOR TIMBANGAN BX1. Buku Panduan. Versi 1.0 BALANZA INDIKATOR TIMBANGAN BX1 Buku Panduan Versi 1.0 DAFTAR ISI PENCEGAHAN.. 3 PENGANTAR.... 4 FITUR... 4 SPESIFIKASI TEKNIK... 5 PANEL DEPAN 6 PANEL BELAKANG.. 8 KONEKSI LOAD CELL.. 8 SET MODE.. 9 SKEMA

Lebih terperinci

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. O artinya ohm, untuk mengukur

Lebih terperinci

RIP dan Static Routing

RIP dan Static Routing MODUL PRAKTIKUM RIP dan Static Routing A. Uraian Materi A.1 Komponen-komponen dari Router 1. CPU (Central Processing Unit) Berfungsi untuk mengeksekusi instruksi pada Operating System. Fungsi yang lain

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Tujuan Pengujian Pengujian yang akan dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan pada beberapa

Lebih terperinci

DX1220 LITEPUTER DIMMER PACK 12CH DMX512. Disusun oleh: Iwan B Pratama Blastica Sound

DX1220 LITEPUTER DIMMER PACK 12CH DMX512. Disusun oleh: Iwan B Pratama Blastica Sound LITEPUTER DIMMER PACK 12CH DMX512 Disusun oleh: Iwan B Pratama Blastica Sound Panel Depan DX1220 terdiri dari 12 modul P-30 (1 ch modul) dan 1 buah DP-5 (DMX interface). Modul P-30 TRIG : menandakan jika

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirancang. Tujuan dari proses ini yaitu agar

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT 58 BAB IV PENGUJIAN ALAT 4.1 Metodologi Pengujian Alat Dengan mempelajari pokok-pokok perancangan yang sudah dibuat, maka diperlukan suatu pengujian terhadap alat yang sudah dirancang. Pengujian ini dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. P 1 P 2. Gambar 4.1 Rangkaian Pengujian Rasio Trafo Arus S 2 S 1. Alat Uji Arus 220 V

BAB IV PEMBAHASAN.  P 1 P 2. Gambar 4.1 Rangkaian Pengujian Rasio Trafo Arus S 2 S 1. Alat Uji Arus 220 V BAB IV PEMBAHASAN Sebelum melakukan pemasangan CT TR terdapat langkah langkah yang wajib apakah CT yang kita pasang baik di gunakan atau tidak berikut tahapan sebelum melakukan pemasanga CT TR 4.1 Pengujian

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB I PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengujian Fungsi Relay Tegangan Lebih Tipe BE4-27/59 4.1.1 Tujuan 1. Melaksanakan praktikum pengujian fungsi relay tegangan lebih tipe BE4-27/59. 2. Mengetahui cara fungsi

Lebih terperinci

1. IED berkomunikasi dengan Gateway menggunakan protokol standard

1. IED berkomunikasi dengan Gateway menggunakan protokol standard T.Wisnu Wardhana JKT0413/JF/S1/ELE/0296 I. BENAR SALAH (15 Soal) 1. IED berkomunikasi dengan Gateway menggunakan protokol standard 2. IED berfungsi untuk melakukan remote control, telemetering, telesignal,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Suatu tujuan akan tercapai dengan baik bila dilakukan melalui tahaptahap yang disusun dan dikerjakan dengan baik pula. Sebelum suatu ide diwujudkan dalam bentuk nyata,

Lebih terperinci

A. Receipt printer thermal ND9C

A. Receipt printer thermal ND9C Receipt Printer untuk mesin Wincor ada beberapa Type, yang biasa kita kenal antara lain : 1. Receipt Printer Thermal untuk Wincor Procash 2000 yaitu ND9C 2. Receipt Printer Thermal untuk Wincor Procash

Lebih terperinci

BAB IV PENGOPERASIAN DATA LOGGER

BAB IV PENGOPERASIAN DATA LOGGER BAB IV PENGOPERASIAN DATA LOGGER 4.1. Kriteria Pengoperasian Data logger onlimo OSS merupakan data logger yang dibuat menggunakan mainboard PC standar yang biasa digunakan di lingkungan perumahan dan perkantoran

Lebih terperinci

MANUAL BOOK BUKU PETUNJUK PEMAKAIAN

MANUAL BOOK BUKU PETUNJUK PEMAKAIAN MANUAL BOOK BUKU PETUNJUK PEMAKAIAN Edisi 2011 Kata Pengantar Terima kasih telah menggunakan produk kami, demi kenyamanan anda dalam mengoperasikan silahkan membaca buku panduan sebelum menggunakan mesin

Lebih terperinci

PGX4 BETA58. BlasticaSound. Panel Depan

PGX4 BETA58. BlasticaSound. Panel Depan PGX4 BETA58 Panel Depan 1 LED Audio Menunjukkan level sinyal audio yang masuk. Hijau untuk normal, kuning untuk kuat dan merah untuk peak. 2 LED Display Single system setup (lihat hal berikutnya) 3 Tombol

Lebih terperinci

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting 27 BAB III METODOLOGI 3.1 Diagram Blok dan Cara Kerja Diagram blok dan cara kerja dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram Prototipe Blood warmer Tegangan PLN diturunkan dan disearahkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

DST-X10 Alarm & Control System

DST-X10 Alarm & Control System DST-X10 Alarm & Control System RS232 SIRENE KONTAK1 KONTAK2 KONTAK3 POWER MACRO PANIC Battery Backup MIC NETWORK LED CPU LED SENSOR 1 2 3 4 5 6 7 8 ARM/DISARM PROGRAM GSM ANTENNA LED NETWORK : LED indikasi

Lebih terperinci

PC STAND ALONE. Alat yang menyediakan dan mengalirkan listrik secara kontinu dan tidak terputus kepada komputer adalah :

PC STAND ALONE. Alat yang menyediakan dan mengalirkan listrik secara kontinu dan tidak terputus kepada komputer adalah : PC STAND ALONE Alat penstabil atau pengatur keseimbangan aliran listrik yang dialirkan ke CPU, sehingga listrik yang dilalirkan keluar lebih stabil adalah fungsi dari : CPU Hardisk Stabilizer UPS Alat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT Bab ini membahas hasil dari sistem yang telah dirancang sebelumnya melalui percobaan dan pengujian. Bertujuan agar diperoleh data-data untuk mengetahui alat yang dirancang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Umum Perancangan sistem PLC web server sebagai sistem kontrol coal crushing plant merupakan sistem yang mampu mengontrol dan memberikan informasi keadaan plant secara real-time,

Lebih terperinci

TEKNIK REKAM DAN PUTAR SUARA DENGAN MENGGUNAKAN MODUL D VOICE 04

TEKNIK REKAM DAN PUTAR SUARA DENGAN MENGGUNAKAN MODUL D VOICE 04 TEKNIK REKAM DAN PUTAR SUARA DENGAN MENGGUNAKAN MODUL D VOICE 04 Modul D Voice 04, sebuah sub system Delta yang mampu merekam dan memutar suara hingga 8 menit (juga tersedia versi yang 16 menit) memiliki

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. lunak (software) aplikasi Android dan perangkat keras (hardware) meliputi

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. lunak (software) aplikasi Android dan perangkat keras (hardware) meliputi BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan hasil analisis pengujian dari hasil penelitian tugas akhir ini yang telah dilakukan, pengujian dilakukan dalam

Lebih terperinci

Measurement System VERSI 2.12 MANUAL Oleh Hari Arief D. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Brawijaya

Measurement System VERSI 2.12 MANUAL Oleh Hari Arief D. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Measurement System VERSI 2.12 MANUAL Oleh Hari Arief D. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Daftar isi 1. Pendahuluan 2 2. Spesifikasi MC-01....

Lebih terperinci

BAB III PENGUKURAN UNJUK KERJA ELT RESCUE 99 DAN ELT ADT 406 AF/AP

BAB III PENGUKURAN UNJUK KERJA ELT RESCUE 99 DAN ELT ADT 406 AF/AP BAB III PENGUKURAN UNJUK KERJA ELT RESCUE 99 DAN ELT ADT 406 AF/AP Pada BAB 2 telah dijelaskan terdapat dua tipe ELT yaitu Portable ELT dan Fixed ELT dan juga ELT yang hanya bekerja pada dua frekuensi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 51 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Bab ini berisi mengenai hasil pengujian mesin Auto Loading menggunakan Robo Cylinder pada mesin Power Press PP 60. Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan bahwa pembuatan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM MIKROPOSESOR & INTERFACING

MODUL PRAKTIKUM MIKROPOSESOR & INTERFACING MODUL PRAKTIKUM MIKROPOSESOR & INTERFACING Oleh Fitri Adi Iskandarianto, ST, MT Andi Rahmadiansah, ST. MT Lab ab.. Workshop Instrumentasi D3-Teknik Instrumentasi Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah BAB III PERANCANGAN 3.1. Perancangan Sistem Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah melakukan perancangan dengan memahami cara kerja alat atau sistem tersebut serta sifat dan

Lebih terperinci

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi DQI-03 DELTA ADC Spesifikasi : Resolusi 10 bit 12 Ch ADC USB/RS232 Interface Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi Delta subsystem protokol

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Model Kontrol Pompa Pemadam Kebakaran Berbasis Arduino Simulasi ini dibuat menyesuaikan cara kerja dari sistem kontrol pompa pemadam kebakaran berbasis Arduino, perlu

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan

Lebih terperinci

GSM RELAY CM2 CM3 NO3 NC2 NC3. Port 1 SIMCARD GND RXD VCC TXD UART CM6 CM7 NO6 NO7 NC7

GSM RELAY CM2 CM3 NO3 NC2 NC3. Port 1 SIMCARD GND RXD VCC TXD UART CM6 CM7 NO6 NO7 NC7 GSM RELAY NO8 CM8 NC8 NO7 CM7 NC7 NO6 CM6 NC6 NO5 CM5 NC5 NC4 CM4 NO4 NC3 CM3 NO3 NC2 CM2 NO2 NC1 CM1 NO1 Contact4 Contact3 Contact2 Contact1 GSM SWITCH P0.0 P0.1 P0.2 P0.3 P0.4 P0.5 P0.6 P0.7 RST LED

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS ALAT Pengujian alat dilakukan untuk mengetahui apakah fungsi fungsi yang telah direncanakan bekerja dengan baik atau tidak. Pengujian alat juga berguna untuk mengetahui tingkat

Lebih terperinci

PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN UV VIS SPECTROPHOTOMETER SHIMADZU UV 1800

PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN UV VIS SPECTROPHOTOMETER SHIMADZU UV 1800 231.15. PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN UV VIS SHIMADZU UV 1800 1.15.1. Ruang Lingkup Halaman : 1 dari 5 Petunjuk ini digunakan untuk mengoperasionalkan UV Vis Spectrophotometer Shimadzu model UV 1800.

Lebih terperinci

TE SCADA Sistem Tenaga Listrik (Praktikum) Petunjuk Praktikum SCADA Sistem Tenaga Listrik

TE SCADA Sistem Tenaga Listrik (Praktikum) Petunjuk Praktikum SCADA Sistem Tenaga Listrik TE090451 SCADA Sistem Tenaga Listrik (Praktikum) Petunjuk Praktikum SCADA Sistem Tenaga Listrik Laboratorium PLC Program Studi D3 Teknik Elektro Pelaksanaan Praktikum: 1. Harap hadir 5 menit sebelum dimulai.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

NO NAMA BARANG SPESIFIKASI JUMLAH

NO NAMA BARANG SPESIFIKASI JUMLAH BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN 3.1 Perencanaan dan Perhitungan Bahan Dalam pengoperasian motor induksi tiga fasa direncanakan menggunakan PLC ZEN, sebagai alat control utamanya. Selain PLC ZEN juga

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu Tangkis Indoor Pada lapangan bulu tangkis, penyewa yang menggunakan lapangan harus mendatangi operator

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Gambaran Umum Merupakan alat elektronika yang memiliki peranan penting dalam memudahkan pengendalian peralatan elektronik di rumah, kantor dan tempat lainnya.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Spesifikasi Baterai Berikut ini merupakan spesifikasi dari baterai yang digunakan: Merk: MF Jenis Konstruksi: Valve Regulated Lead Acid (VRLA)

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian

Lebih terperinci

Manual Book SID-KOPERASI Manual Book SID-KOPERASI

Manual Book SID-KOPERASI  Manual Book SID-KOPERASI Manual Book SIDKOPERASI wwwsoftwareidcom Manual Book SIDKOPERASI wwwsoftwareidcom I INSTALLASI JARINGAN Proses untuk menginstallasi jaringan pada komputer anda Sebelum melakukan installasi anda harus mempersiapkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT 44 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Deskripsi Alat Pada bab ini penulis akan menjelaskan spesifikasi alat, menjelaskan beberapa blok rangkaian masing-masing bloknya memiliki karakteristik yang berbeda-beda,dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan oleh penulis dalam merancang alat ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Alat Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan

Lebih terperinci

Manual Book SID-RETAIL Pro Manual Book SID-RETAIL Pro

Manual Book SID-RETAIL Pro  Manual Book SID-RETAIL Pro Manual Book SID-RETAIL Pro wwwsoftware-idcom Manual Book SID-RETAIL Pro wwwsoftware-idcom I INSTALLASI JARINGAN Proses untuk menginstallasi jaringan pada komputer anda Sebelum melakukan installasi anda

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam suatu perancangan sistem, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan prinsip kerja dari suatu sistem yang akan dibuat. Untuk itu perlu disusun

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

PC-Link. PC-Link. Application Note AN202

PC-Link. PC-Link. Application Note AN202 PC-Link PC-Link Application Note AN202 GUI Analog Output (DAC) Oleh: Tim IE Aplikasi ini akan membahas software GUI (Grapic User Interface) yang digunakan untuk mengatur Analog Output DAC (Digital to Analog

Lebih terperinci

PASCAL. Home U P S (UNINTERRUPTIBLE POWER SYSTEM) INSTRUCTION MANUAL (Petunjuk Pemakaian) PASCAL: UPS & STABILIZER Since 1984

PASCAL. Home U P S (UNINTERRUPTIBLE POWER SYSTEM) INSTRUCTION MANUAL (Petunjuk Pemakaian) PASCAL: UPS & STABILIZER Since 1984 PASCAL Home U P S (UNINTERRUPTIBLE POWER SYSTEM) Model : Home UPS 1200 / 2400 / 3600 / 5000 / 6000 / 8000 / 11000 INSTRUCTION MANUAL (Petunjuk Pemakaian) PASCAL: UPS & STABILIZER Since 1984 POWER FAMILY

Lebih terperinci

USER MANUAL BEL SEKOLAH

USER MANUAL BEL SEKOLAH USER MANUAL BEL SEKOLAH Hal yang perlu diperhatikan: Untuk fleksibilitas power, Kit Bel Sekolah memiliki 2 input power dengan tegangan 5V atau tegangan 6 12 Volt Untuk input tegangan 6 12 Volt, selain

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT BAB IV PENGUJIAN ALAT 4.1. Menyalakan Modul APM Gambar 4.1 Modul APM Modul APM yang dipakai pada tugas akhir ini adalah modul Arduflyer versi 2.5, dengan merk RCTimer. Modul APM yang baru datang dalam

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT 47 BAB IV PENGUJIAN ALAT Dalam bab ini akan menguraikan persiapan komponen-komponen dan peralatan yang digunakan serta langkah-langkah praktek, kemudian menyiapkan data hasil pengukuran dari pengujian

Lebih terperinci

LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 8 (ADC-ANALOG TO DIGITAL CONVERTER)

LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 8 (ADC-ANALOG TO DIGITAL CONVERTER) LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 8 (ADC-ANALOG TO DIGITAL CONVERTER) A. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja dan karakteristik rangkaian ADC 8 Bit. 2. Mahasiswa dapat merancang rangkaian ADC

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 41 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Tujuan Perancangan Dalam pembuatan suatu sistem kontrol atau kendali, perancangan merupakan tahapan yang sangat penting untuk dilalui atau dilakukan. Perancangan adalah

Lebih terperinci

Utility Jaringan (Panduan Mengoptimalkan Jaringan Komputer Berbasis Windows) Penulis : Ahmad Yani Ukuran : 15,5 x 23,5 cm Tebal : 102 BW (bonus CD)

Utility Jaringan (Panduan Mengoptimalkan Jaringan Komputer Berbasis Windows) Penulis : Ahmad Yani Ukuran : 15,5 x 23,5 cm Tebal : 102 BW (bonus CD) Utility Jaringan (Panduan Mengoptimalkan Jaringan Komputer Berbasis Windows) Penulis : Ahmad Yani Ukuran : 15,5 x 23,5 cm Tebal : 102 BW (bonus CD) ISBN : 979-757-106-8 Harga : Rp26.000 Untuk membentuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI GROUND FAULT DETECTOR

BAB II LANDASAN TEORI GROUND FAULT DETECTOR BAB II LANDASAN TEORI GROUND FAULT DETECTOR 2.1.FUNGSI ALAT GROUND FAULT DETECTOR (GFD) Ground Fault Detector (GFD) adalah alat yang berfungsi untuk mendeteksi adanya arus lebih atau gangguan hubung singkat

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 33 BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Bab ini membahas tentang proses setting untuk VPN pada Mikrotik dan menampilkan foto-foto hasil yang telah dikerjakan. 4.1 INSTALASI DAN PENGGUNAAN MIKROTIK 4.1.1 Prosedur

Lebih terperinci

2. Program Windows hanya menggunakan tombol mouse kiri (B/S).

2. Program Windows hanya menggunakan tombol mouse kiri (B/S). Soal Pre Test Teori 1. Microsoft Windows 98 adalah. a. program basis data b. program grafis c. program pengolah kata d. sistem analis e. sistem operasi 2. Program Windows hanya menggunakan tombol mouse

Lebih terperinci

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC)

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC) PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC) Tujuan Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta mampu : Memahami fungsi PLC Mampu membuat program PLC Mampu menerapkan PLC untuk menyelesaikan permasalahan kontrol

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Perancangan Melakukan perancangan dalam penelitian untuk membuat suatu alat merupakan langkah pertama yang harus dibuat agar dalam proses menuju realisasi pembuatan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Gambaran Umum Sistem Perancangan kendali kelistrikan rumah menggunakan web dimulai dari perancangan hardware yaitu rangkaian pengendali dan rangkaian pemantau seperti rangkaian

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SMK Negeri 42 Jakarta Mata Pelajaran : Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi Kelas/Semester : XII / 1 Pertemuan Ke : 1 6 ( 6 Pertemuan ) Alokasi

Lebih terperinci

USER MANUAL KERAN AIR OTOMATIS MATA DIKLAT : ELEKTRONIKA INDUSTRI ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG

USER MANUAL KERAN AIR OTOMATIS MATA DIKLAT : ELEKTRONIKA INDUSTRI ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG USER MANUAL KERAN AIR OTOMATIS MATA DIKLAT : SMK NEGERI 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 CREW 2 CREW ESA KURNIAWAN NIS : 11246/108.EI DAFTAR ISI 3 DAFTAR ISI 1. Keran Air Otomatis... 4

Lebih terperinci

PERCOBAAN 9 RANGKAIAN COMPARATOR OP-AMP

PERCOBAAN 9 RANGKAIAN COMPARATOR OP-AMP PERCOBAAN 9 RANGKAIAN COMPARATOR OP-AMP 9.1 Tujuan : 1) Mendemonstrasikan prinsip kerja dari rangkaian comparator inverting dan non inverting dengan menggunakan op-amp 741. 2) Rangkaian comparator menentukan

Lebih terperinci

PC-Link. 1x Komputer / Laptop dengan OS Windows 2000, Windows XP atau yang lebih tinggi. Gambar 1 Blok Diagram AN200

PC-Link. 1x Komputer / Laptop dengan OS Windows 2000, Windows XP atau yang lebih tinggi. Gambar 1 Blok Diagram AN200 PC-Link PC-Link Application Note AN200 GUI Digital Input dan Output Oleh: Tim IE Aplikasi ini akan membahas software GUI (Grapic User Interface) yang digunakan untuk mengatur Digital Input dan Output pada.

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan lebih rinci mengenai perencanaan dalam pembuatan alat. Penulis membuat rancangan secara blok diagram sebagai pembahasan awal. 3.1 Perencanaan Secara

Lebih terperinci

PERANCANGAN PRINSIP DASAR TEKNOLOGI LIGHT FIDELITY PADA SUATU RUANG KERJA BERBASIS ARDUINO UNO

PERANCANGAN PRINSIP DASAR TEKNOLOGI LIGHT FIDELITY PADA SUATU RUANG KERJA BERBASIS ARDUINO UNO PERANCANGAN PRINSIP DASAR TEKNOLOGI LIGHT FIDELITY PADA SUATU RUANG KERJA BERBASIS ARDUINO UNO STANDAR OPERASI PROSEDUR (S.O.P) Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan

Lebih terperinci

SCOPE METER 700S PENGENALAN TOMBOL

SCOPE METER 700S PENGENALAN TOMBOL SCOPE METER 700S 700s adalah sebuah alat ukur yang boleh dikatakan sangat lengkap. Mengapa? Karena 700s selain memilki fungsi standar sebagai alat ukur / multimeter, juga dilengkapi dengan berbagai macam

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN PENGUKURAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN PENGUKURAN ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN PENGUKURAN ALAT 4.1 Pengujian Alat Dalam bab ini akan dibahas pengujian seluruh perangkat dari Sistem Interlock pada Akses Keluar Masuk Pintu Otomatis dengan Identifikasi RFID dan

Lebih terperinci

BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 "

BAB VI MENGENAL TRAINER  BATO - 05 BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 " Perangkat PLC ini telah di set sedemikian rupa sehingga mudah dalam penginstalan dan pengoperasian program control system dari suatu rangkaian. Adapun modul trainer

Lebih terperinci

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER SEMESTER GENAP MODUL II FILE SHARING DAN PRINT SERVER

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER SEMESTER GENAP MODUL II FILE SHARING DAN PRINT SERVER PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER SEMESTER GENAP MODUL II FILE SHARING DAN PRINT SERVER A. TUJUAN PRAK TIKUM Memahami cara pembuatan jaringan Local Area Network (LAN) Memahami cara menjalankan perintah ping

Lebih terperinci

Sistem Monitoring Tinggi Muka Air Sungai Terpasang di seluruh Kaltim dengan Pusat Monitor di Samarinda menggunakan komunikasi satelit RTU LOGGER

Sistem Monitoring Tinggi Muka Air Sungai Terpasang di seluruh Kaltim dengan Pusat Monitor di Samarinda menggunakan komunikasi satelit RTU LOGGER Sistem Monitoring Tinggi Muka Air Sungai Terpasang di seluruh Kaltim dengan Pusat Monitor di Samarinda menggunakan komunikasi satelit RTU LOGGER Blok diagram Hardware RTU LOGGER Spesifikasi Teknis RTU

Lebih terperinci

MELAKUKAN INSTALASI UNTUK KONEKSI INTERNET

MELAKUKAN INSTALASI UNTUK KONEKSI INTERNET MELAKUKAN INSTALASI UNTUK KONEKSI INTERNET Selain modem, perlengkapan lain yang dibutuhkan untuk koneksi internet dial-up adalah? LAN card dan CD driver modem Printer dan CD driver modem Line telepon dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM 3.1. Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Pembahasan ini meliputi pembahasan perangkat

Lebih terperinci

SETTING JARINGAN KOMPUTER

SETTING JARINGAN KOMPUTER SETTING JARINGAN KOMPUTER Definisi Jaringan : Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan komputer yang dihubungkan agar dapat saling berkomunikasi dengan tujuan berbagi sumber daya (seperti file dan

Lebih terperinci

INSTRUCTION MANUAL TAMPAK DEPAN CDI URUTAN PEMASANGAN KABEL

INSTRUCTION MANUAL TAMPAK DEPAN CDI URUTAN PEMASANGAN KABEL INSTRUCTION MANUAL TAMPAK DEPAN CDI Adjuster berfungsi sebagai Adjustable Pick -Up Pulser Advancer. ComPort berfungsi sebagai Koneksi komunikasi dengan modul KEYPAD maupun computer melalui dongle RS232.

Lebih terperinci

Bab 5. Pengujian Sistem

Bab 5. Pengujian Sistem Bab 5. Pengujian Sistem Pada bab berikut berisi langkah-langkah Pengujian Sistem Maximum Power Point Tracking Panel Surya Gama Solar 50P-36 dengan Buck Converter LM2596. Saat pengujian sistem terdiri dari

Lebih terperinci