BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT"

Transkripsi

1 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Perancangan Melakukan perancangan dalam penelitian untuk membuat suatu alat merupakan langkah pertama yang harus dibuat agar dalam proses menuju realisasi pembuatan alat dapat berjalan dengan lancar. Dalam membuat perancangan dituntut untuk merencanakan konsepnya sebaik mungkin sehingga dalam proses pembuatannya akan berjalan secara efektif dari segi kemudahan dalam merealisasikannya dan efisien dari segi biaya dan memilih komponen-komponen yang akan dipergunakan. Perancangan yang akan dilakukan dalam proses pembuatan alat sistem kontrol penyakelaran kubikel menggunakan RTU UC-503G dan software intek gateway monitor melalui jaringan wi-fi terdiri dari beberapa proses penting, antara lain : 1. Mencari dan mengumpulkan data data pendukung dalam pelaksanaan pembuatan alat. 2. Merancang konsep alat sistem kontrol penyakelaran kubikel. 3. Menentukan komponen komponen yang akan dipergunakan dalam pembuatan alat sistem control penyakelaran kubikel. 4. Pengujian tiap tiap komponen yang akan menjadi kesatuan sistem. 5. Realisasi alat serta pengujian sistem kontrol penyakelaran kubikel. Dalam melakukan perancangan, penulis membuat beberapa kriteria atau 38

2 39 faktor yang harus dipenuhi dan dipertimbangkan dengan tujuan supaya proses dalam pembuatan alat mendapatkan perencanaan yang baik dan tepat sasaran. Kriteria atau faktor tersebut antara lain : 1. Keamanan, maksudnya alat yang dibuat tidak memiliki resiko yang dapat membahayakan penulis maupun orang orang di sekitar. 2. Kemudahan, maksudnya alat mudah dibuat dan dioperasikan. 3. Ketersediaan alat dan komponen, maksudnya agar memudahkan penulis dalam melakukan proses pembuatan alat. 4. Ekonomis, maksudnya agar biaya yang dikeluarkan tepat sasaran terhadap alat yang akan dibuat. 5. Selektif, maksudnya agar melakukan pemilihan alat dan komponen yang akan dipergunakan semurah mungkin dengan kualitas dan fungsi sebaik mungkin. Penulis membuat diagram alir proses atau flowchart untuk pembuatan alat, sehingga perancangan alat dapat direncanakan dengan konsep sistem yang baik. Dengan adanya diagram alir proses pembuatan alat juga diharapkan dapat menjadi acuan untuk melakukan proses pembuatan alat yang telah direncanakan sebaik mungkin agar alat dapat direalisasikan tepat waktu. Adapun diagram alir proses atau flowchart untuk pembuatan alat adalah sebagai berikut :

3 40 Mulai Perancangan Sistem dan Alat yang digunakan Pengadaan Alat dan Komponen Pembuatan Miniatur Kubikel Perbaiki Tidak Sesuai? Ya Ya Sesuai? Tidak Merancang Program RTU Ya Bagus? Tidak Pengecekan fungsi RTU, wireless access point dan software MTU Ganti Ganti Menghubungkan Wireless AP ke RTU dan RTU ke miniatur kubikel Setting Komunikasi Antara RTU dengan MTU Komunikasi Terhubung? Ya Pengujian Sistem Alat Tidak Perbaiki Analisa Sistem Alat Selesai Ya Sesuai Tujuan? Tidak Gambar 3.1 Diagram Alir Proses Pembuatan Alat

4 Spesifikasi Alat Untuk merealisasikan pembuatan perancangan alat sistem kontrol penyakelaran kubikel menggunakan RTU Intek UC-503G dan software intek gateway monitor melalui jaringan wi-fi, sebelumnya harus mengetahui spesifikasi tiap tiap elemen, komponen ataupun alat yang memiliki fungsi masing masing dahulu, sehingga bisa membentuk suatu sistem kerja yang bisa menggerakan atau membuat manuver pada kubikel. Untuk menjadikan tiap tiap elemen, komponen ataupun alat ini menjadi suatu sistem, diperlukan pengetahuan terhadap spesifikasi serta karakteristik terhadap masing masing elemen, komponen atau alat tersebut sehingga bisa menjadi acuan dalam membentuk sistem yang diinginkan. Adapun spesifikasi elemen, komponen ataupun alat yang akan digunakan untuk merealisasikan alat kontrol penyakelaran kubikel menggunakan RTU Intek UC-503G tipe concentrator melalui jaringan wi-fi, adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Spesifikasi alat yang dibutuhkan NO ELEMEN YANG DIBUTUHKAN SPESIFIKASI ALAT 1. Remote Terminal Unit InTek UC-503G produk Integra Teknik Asia Suplai Tegangan Input 7 28VDC Suplai Tegangan Digital Input 7 28VDC Port Komunikasi RS232 & RS485 Port Komunikasi Pemrograman TCP / IP Input dan Output 8DO, 16DI dan 2AI Tegangan Relay Output 7 48VDC Arus Relay Output 2A

5 42 2. Power Supply MEANWELL AD-55A Suplai Tegangan Input VAC Tegangan DC Output 13.8VDC Suplai Arus Input 0 1.6A Arus DC Output 0 3.5A Tegangan Baterai Charger 13.4VDC Arus Baterai Charger A 3. Miniatur Kubikel Suplai Tegangan Input 12VDC Kuat Hantar Arus Terminal 2A Tegangan Kontak Relay 220V Tegangan Sinyal Relay 12VDC Pengaman Arus 2A Arus Relay Output 2A Kuat Hantar Arus Selector Switch 2A 4. Wireless-N Access Point Linksys WAP610N CISCO Teknologi Wireless N Bands 2.4 GHz dan 5GHz Standard IEEE g Antena 3 Internal 5. Personal Komputer / Notebook Operating Systems Windows 7 64-Bit RAM 2GB Processor Intel Celeron VGA 512MB 6. Software File Transfer Protocol WinSCP Master Terminal Unit Intek Gateway Monitor Text Editor / Programming Notepad++ Command Prompt Device Putty

6 43 Pada Tabel 3.1 diatas merupakan elemen, komponen maupun alat utama atau secara garis besar merupakan bagian bagian utama yang dibutuhkan untuk menciptakan alat tersebut. Dengan adanya perincian spesifikasi alat, diharapkan bisa menjadi patokan yang akan memudahkan penulis dalam menyelesaikan proyek akhir ini sesuai dengan kebutuhan alat yang akan digunakan. 3.3 Perancangan Sistem Kerja Alat Perancangan prinsip kerja sistem kontol penyakelaran kubikel menggunakan RTU Intek UC503G tipe concentrator melalui jaringan wi-fi dapat digambarkan dengan blok diagram pada Gambar 3.2, sehingga secara garis besar akan mengetahui deskripsi yang jelas tentang sistem kerja alat tersebut. INPUT PROSES OUTPUT SET POINT MASTER TERMINAL UNIT REMOTE TERMINAL UNIT VIA WI-FI MINIATUR KUBIKEL PERUBAHAN KONDISI ATAU STATUS KUBIKEL FEEDBACK DIGITAL INPUT DAN OUTPUT Gambar 3.2 Blok Diagram Sistem Pada Gambar 3.2 merupakan gambaran secara garis besar tentang sistem kerja alat tersebut, untuk lebih detailnya dijelaskan sebagai berikut :

7 44 1. Set Point (SP) Set point merupakan sinyal pemicu berupa perintah terhadap digital output pada remote terminal unit melalui master terminal unit yang telah terintegrasi dengan merancang alamat tag yang dituju atau lebih dikenal IOA (Input Output Address) di kedua sisi baik itu master terminal unit maupun remote terminal unit. 2. Master Terminal Unit (MTU) Pada bagian ini merupakan sistem yang berperan untuk mengendalikan dan meninjau seluruh RTU yang terhubung dengan MTU tersebut. MTU ini berupa software yang diinstall pada unit komputer ataupun unit server. Software yang digunakan adalah intek gateway monitor produk dari INTEGRA TEKNIK ASIA. 3. Remote Terminal Unit (RTU) Bagian ini merupakan sistem yang berperan untuk melakukan perintah dari MTU, dimana antara RTU dan MTU dihubungkan melalui jaringan wi-fi. Selain itu, digital input dan digital output pada RTU dihubungkan ke miniatur kubikel. Digital input berfungsi untuk memberikan sinyal kondisi atau status pada kubikel ke MTU, sedangkan digital output berfungsi untuk memberikan sinyal manuver atau penyakelaran secara remote terhadap kubikel yang diperintahkan oleh MTU. Agar RTU bisa dihubungkan dengan MTU melalui jaringan wi-fi, RTU harus diprogram

8 45 terlebih dahulu database dan IOA (Input Output Address). 4. Miniatur Kubikel Pada perangkat atau bagian ini berperan sebagai objek yang dikendalikan oleh MTU dengan perantara RTU melalui jaringan wi-fi untuk melakukan perubahan status kubikel, misalnya dari kondisi open (buka saklar penghubung) menjadi kondisi close (tutup saklar penghubung) ataupun kondisi sebaliknya. Agar miniature ini terlihat mirip dengan aslinya, pada miniature kubikel ini dilengkapi pula lampu indikator open dan close serta selector switch untuk memilih local atau remote. Pada miniature kubikel ini menghasilkan output dari blok diagram pada Gambar 3.2 berupa perubahan kondisi atau status kubikel. 5. Digital Input dan Output Digital input dan output merupakan umpan balik atau feedback dari kubikel yang berada pada RTU. Setiap terjadi perubahan pada kubikel, digital input dan output pada RTU pasti akan mengalami perubahan juga, dan setiap perubahan tersebut akan dikirimkan kembali ke MTU oleh RTU. Sehingga dengan inilah MTU bisa memantau kondisi atau status kubikel. 6. Deskripsi Kerja Sistem Pada Gambar 3.2 Blok diagram sistem kontrol penyakelaran kubikel

9 46 menggunakan RTU Intek UC-503G dan software Intek Gateway Monitor menggambarkan dan menjelaskan mulai dari blok input dimana sinyal input diberikan atau dimulai oleh operator melalui MTU, kemudian MTU mengirimkan sinyal kepada RTU. Pada RTU merupakan blok proses dimana sinyal yang telah dikirimkan oleh MTU akan diproses untuk mengaktifkan sinyal digital output pada RTU sesuai dengan yang diinginkan atau dikirim oleh operator melalui MTU. Kemudian pada blok output dimana digital output pada RTU telah dihubungkan dengan saklar pada kubikel untuk melakukan manuver baik itu open maupun close, sehingga bisa dilihat hasil output dari sistem ini merupakan perubahan penyakelaran pada kubikel. Selain itu, setelah terjadi perubahan status saklar pada kubikel, kubikel juga dihubungkan dengan digital input pada RTU sehingga perubahan kondisi atau status pada kubikel akan memberikan feedback atau sinyal balik ke RTU. Kemudian oleh RTU akan diproses dari sinyal digital input yang terhubung dengan kubikel untuk dikirim menuju MTU sehingga operator dapat mengetahui perubahan yang terjadi pada kubikel. 3.4 Perancangan Perangkat Keras ( Hardware ) Perancangan hardware merupakan rencana untuk merancang suatu alat dan sistem dengan menentukan komponen-komponen dan alat yang digunakan sehingga bisa digabung menjadi kesatuan sistem. Pada bagian ini merupakan hal mendasar dalam melakukan perancangan

10 47 dan menentukan pula komponen dan alat yang akan digunakan sehingga bisa dibuatnya perancangan sistem penyakelaran kubikel menggunakan RTU UC- 503G melalui jaringan wi-fi. Perancangan alat dan sistem yang dibuat pada tugas akhir ini meliputi beberapa bagian penting yaitu : 1. Pembuatan topologi sistem penyakelaran kubikel menggunakan RTU UC- 503G melalui jaringan wi-fi. 2. Pembuatan miniatur kubikel 3. Konfigurasi sistem penyakelaran kubikel menggunakan RTU UC-503G melalui jaringan wi-fi Perancangan Topologi Alat Pada Gambar 3.3 dibawah ini merupakan rancangan topologi jaringan perancangan sistem kontrol penyakelaran kubikel menggunakan RTU UC- 503G dan software Intek Gateway Monitor sebagai MTU melalui jaringan wifi. Pada bagian ini bisa terlihat keseluruhan peralatan yang diperlukan untuk pembuatan sistem kontrol tersebut.

11 48 Gambar 3.3 Topologi Jaringan Alat Pada Gambar 3.3 melakukan perancangan topologi jaringan bertujuan untuk menghubungkan RTU dengan MTU agar dapat melakukan komunikasi data melalui media transmisi wi-fi Perancangan Miniatur Kubikel Dalam proses perancangan miniatur kubikel untuk memudahkan penulis dalam merealisasikan kubikel, maka diperlukan perancangan rangkaian diagram satu garis (One Line Diagram) kubikel. Tujuan alat miniatur kubikel bisa menggambarkan kondisi kubikel aktual secara nyata dalam hal melakukan remote penyakelaran kubikel, dimana akan diperlihatkan kondisi close dan open secara remote dan local serta ditambahkan pula lampu indikator kondisi close dan open.

12 49 Pada Gambar 3.4 merupakan gambar layout miniatur kubikel tampak depan dan Gambar 3.5 tampak bagian dalam kubikel. Gambar 3.4 Tampak Bagian Depan Miniatur Kubikel

13 50 Gambar 3.5 Tampak Bagian Dalam Miniatur Kubikel Untuk rangkaian diagram satu garis miniatur kubikel ini (one line diagram) akan dilampirkan pada bagian lampiran A tugas akhir ini. Sehingga akan terlihat jelas latar belakang membuat layout Miniatur kubikel seperti pada Gambar 3.5 dan Gambar Menentukan Komponen Miniatur Kubikel Pada Tabel 3.2 merupakan tabel komponen-komponen yang dibutuhkan untuk merealisasikan miniatur kubikel yang dapat digambarkan fungsinya seperti kondisi kubikel pada kenyataannya.

14 51 Tabel 3.2 Komponen Komponen Miniatur Kubikel No Komponen Spesifikasi Keterangan 1. Input V AC = 12VDC Untuk lampu indikator dan relay 2. Output V O = 12VDC Untuk digital input RTU 3. MCB Schneider C2 I = 2A V= 12VDC 4. Relay Omron MY2 Is max = 5A Vs = 12VDC Untuk pengaman pada kubikel (2 Pole) Untuk Penguat DO dan memberi sinyal ke DI 5. Selector Switch Kraus & Naimer Is = 6A Vs = 12VDC (3 buah) Untuk Pilihan Remote atau Local (1 Buah) 6. Lampu Indikator V = 12VDC I = 22mA Untuk Indikator close (merah) atau open (hijau) 7. Push Button Tipe NO (Normally Open) Untuk tombol open atau close pada saat local 8. Terminal I max = 2A V = 240V AC / 28V DC Untuk menghubungkan rangkaian kabel 9. Rel Outside P = 8 cm Untuk penopang komponen-komponen

15 Junction Box P = 25cm, L = 20Cm dan T = 10cm Untuk wadah / badan kubikel Komponen-komponen pada Tabel 3.2 ditentukan berdasarkan parameter beserta fungsi yang akan digunakan sehingga bisa membentuk suatu miniatur kubikel. Adapun parameter atau fungsi dari komponen komponen yang telah ditentukan adalah sebagai berikut : 1. MCB SCHNEIDER C2 berfungsi sebagai pengaman rangkaian miniatur kubikel dari bahaya hubung singkat ataupun arus lebih sehingga dalam percobaan miniatur kubikel akan lebih aman. Pemilihan pengaman sebesar 2A didasarkan atas penggunaan pada beban miniatur kubikel, beban tersebut untuk ke digital input RTU dan untuk lampu indikator dengan pertimbangan melihat data spesifikasi RTU dan lampu indikator pada Tabel 3.1 dan Tabel Relay OMRON MY2 berfungsi sebagai penguat untuk digital output pada RTU dan memberikan indikasi terhadap digital input pada RTU. Selain itu, relay OMRON MY2 berfungsi sebagai interlock antara local dengan remote. Maksud dari interlock adalah ketika selector switch memilih local, maka penyakelaran melalui push button bisa digunakan sedangkan untuk penyakelaran secara remote tidak bisa digunakan. Begitupun sebaliknya ketika selector switch memilih remote. Alasan memilih relay OMRON MY2 yaitu merupakan tipe relay DPDT (Double Pole Double Throw) dimana memungkinkan untuk menyambungkan atau memutuskan dua kondisi

16 53 rangkaian dalam waktu yang bersamaan. 3. Selector switch Kraus & Naimer CA10 berfungsi sebagai saklar untuk memilih mode local atau remote pada kubikel. Apabila memilih mode local, maka yang akan terjadi yaitu hanya bisa melakukan penyakelaran ditempat kubikel berada dan tidak bisa melakukan penyakelaran secara remote melalui RTU Intek UC-503G. Sedangkan apabila memilih mode remote, maka yang akan terjadi penyakelaran kubikel bisa dilakukan remote melalui RTU Intek UC-503G. 4. Lampu indikator berfungsi sebagai indikasi dari status atau kondisi kubikel pada posisi close ataupun open. Apabila kondisi kubikel pada posisi close, maka lampu indikator berwarna merah akan menyala. Sedangkan apabila kondisi kubikel pada posisi open, maka lampu indikator berwarna hijau akan menyala. 5. Push button berfungsi sebagai tombol untuk mengubah posisi kubikel menjadi close atau open pada saat mode local. Untuk mengubah posisi kubikel menjadi close diwakili dengan tombol berwarna merah sedangkan mengubah posisi kubikel menjadi open diwakili dengan tombol berwarna hijau. 6. Terminal berfungsi sebagai penghubung kabel dalam rangkaian miniatur kubikel. 7. Junction Box dan Rel Outside berfungsi sebagai wadah dan pondasi dalam pembuatan miniatur kubikel.

17 Konfigurasi Sistem Kontrol Penyakelaran Kubikel Konfigurasi sistem ini merupakan penyatuan seluruh komponen ataupun perangkat alat berupa hardware menjadi kesatuan sistem. Perangkat alat yang digunakan merujuk pada Tabel 3.1 yaitu : 1. Laptop sebagai media aplikasi MTU berupa software. 2. Intek UC-503G sebagai RTU. 3. Miniatur kubikel sebagai objek yang dikendalikan RTU. 4. Power Supply MEANWELL AD-55A sebagai sumber tegangan 12VDC yang menyuplai tenaga pada miniatur kubikel dan RTU Intek UC-503G. 5. Wireless Access Point WAP610N Linksys CISCO sebagai perangkat media transmisi data melalui jaringan wi-fi. Dari seluruh poin diatas, dibuatkan ataupun disusun menjadi kesatuan sistem yang dideskripsikan pada Gambar 3.6 yaitu gambar secara lengkap bentuk fisik konfigurasi sistem penyakelaran kubikel menggunakan RTU Intek UC-503G melalui jaringan wi-fi.

18 55 Gambar 3.6 Konfigurasi Sistem Alat 3.5 Perancangan Perangkat Lunak ( Software ) Perancangan Software merupakan rencana untuk merancang suatu alat dan sistem di sisi software yang mendukung berjalan atau berfungsinya alat tersebut. Pada bagian perancangan software menjelaskan aplikasi atau software yang digunakan beserta fungsinya terhadap sistem penyakelaran kubikel ini. Untuk perancangan software terdiri dari beberapa bagian penting, yaitu : 1. Perancangan program pada MTU 2. Perancangan program pada RTU

19 Perancangan Program Pada MTU MTU (Master Terminal Unit) yang digunakan pada kontrol penyakelaran kubikel yaitu aplikasi gateway monitor buatan developer dari Integra Teknik Asia. Tujuan melakukan pemrograman pada MTU dilakukan agar MTU bisa berfungsi dan terhubung dengan RTU, maksudnya terhubung disini adalah terhubung dengan fungsi - fungsi yang ada pada RTU seperti digital input, digital output, port communication dan analog input. Oleh karena itu, diperlukan menyetel konfigurasi pada MTU atau aplikasi gateway monitor dengan menggunakan media aplikasi untuk melakukan pemograman pada MTU yaitu aplikasi Intek User Interface. Pada Gambar 3.7 merupakan gambar aplikasi Intek User Interface yang diprogram ke MTU atau Intek Gateway Monitor. Gambar 3.7 Aplikasi Intekcon User Interface

20 57 Pada aplikasi intekcon user interface, fungsi atau fitur yang digunakan yaitu : 1. Device, berfungsi untuk membuat konfigurasi perangkat yang digunakan pada RTU. Konfigurasi tersebut adalah pilihan protocol yang digunakan pada RTU Intek UC-503G adalah IEC atau biasa disebut Slave_IEC104. Selain protocol, membuat grup kanal yang bisa diisi oleh RTU ditiap kanalnya. Pada kasus ini dibuat 10 RTU pada satu kanal. Kemudian, pada fitur ini juga berfungsi untuk membuat pilihan database pada template yang tersedia. Database yang digunakan untuk alat ini yaitu DAEDTU dan INTEK UC-503G. 2. Database, berfungsi untuk menyimpan seluruh template database seluruh perangkat meter listrik, power meter, dan digital terminal unit. Penggunaan database untuk penyakelaran kubikel yaitu menggunakan database digital terminal unit. 3. Uplink, berfungsi untuk menyetel konfigurasi tag name, tipe data, dan input output address (IOA) serta source id. Banyak tag name, tipe data dan IOA pada uplink. Akan tetapi yang digunakan hanya beberapa tag name. Pada Tabel 3.3 merupakan daftar tag name yang digunakan untuk penyakelaran kubikel dalam perancangan MTU.

21 58 Tabel 3.3 Daftar Tag Name Untuk MTU NO TAG NAME TIPE DATA IOA 1 RTU1.DIA01 Single Point 10 2 RTU1.DIA02 Single Point 11 3 RTU1.DIA03 Single Point 12 4 RTU1.DIA04 Single Point 13 5 RTU1.DIA05 Single Point 14 6 RTU1.DIA06 Single Point 15 7 RTU1.DIA07 Single Point 16 8 RTU1.DIA08 Single Point 17 9 RTU1.DIA09 Single Point RTU1.DIA10 Single Point RTU1.DIA11 Single Point RTU1.DIA12 Single Point RTU1.DIA13 Single Point RTU1.DIA14 Single Point RTU1.DIA15 Single Point RTU1.DIA16 Single Point RTU1.DOA01 Single Command RTU1.DOA02 Single Command RTU1.DOA03 Single Command RTU1.DOA04 Single Command 13

22 59 21 RTU1.DOA05 Single Command RTU1.DOA06 Single Command RTU1.DOA07 Single Command RTU1.DOA08 Single Command Perancangan Program Pada RTU RTU (Remote Terminal Unit) yang digunakan pada penyakelaran kubikel yaitu RTU Intek UC-503G buatan developer dari Integra Teknik Asia. Tujuan melakukan pemrograman pada RTU adalah untuk menghubungkan serta melakukan sinkronisasi database pada RTU dengan database yang ada pada MTU. Maksud dari sinkronisasi database adalah tag name yang ada pada MTU bisa terhubung dengan bagian-bagian yang ada pada RTU tanpa tertukar fungsi atau IOAnya. Ada tiga media aplikasi atau software untuk melakukan pemrograman pada RTU Intek UC-503G : 1. WinSCP Aplikasi ini berfungsi untuk memindahkan file program yang ada pada RTU ke lokal komputer. Aplikasi ini berupa aplikasi FTP (File Transfer Protocol), sehingga untuk menggunakan aplikasi winscp harus disetting terlebih dahulu protokolnya. Protokol yang digunakan berupa TCP/IP. Default IP Address pada RTU Intek UC-503G untuk masuk ke dalam sistem adalah Pada Gambar 3.8 merupakan tampilan gambar dari aplikasi winscp untuk

23 60 login ke dalam sistem RTU Intek UC-503G. Gambar 3.8 Login WinSCP Setelah masuk ke sistem file RTU Intek UC-503G, maka file file program pada RTU diambil untuk diprogram menggunakan aplikasi notepad++ di lokal komputer. File file yang diambil tersebut antara lain; GPIO.db, Uplink.db, intekmobile.cfg, dan rc.local. Pada Gambar 3.9 merupakan tampilan dari aplikasi WinSCP masuk ke dalam sistem file RTU Intek UC-503G.

24 61 Gambar 3.9 Tampilan WinSCP 2. Notepad++ Aplikasi ini berfungsi untuk mengedit file program yang telah dikirim dari RTU ke lokal komputer. File program yang diedit berupa listing program atau bahasa pemrograman. File-file yang diprogram adalah sebagai berikut : a. GPIO.db, berfungsi untuk menyetel database input dan output address terhadap digital input dan digital output yang ada pada RTU. b. Uplink.db, berfungsi untuk menyetel hubungan input dan output address dari RTU Intek UC-503G ke MTU Gateway Monitor. Dengan tujuan database yang ada pada RTU dengan MTU bisa sinkron. c. Intekmobile.cfg berfungsi untuk menyetel RTU ID yang digunakan pada MTU dan menyetel media transmisi melalui wi-fi berbasis IP Address. Segmen IP Address harus sama antara MTU dengan IP Address pada file ini,

25 62 supaya bisa terjadi komunikasi antara RTU dengan MTU. d. Rc.local berfungsi untuk mengaktifkan file system pada RTU. Pada Gambar 3.10 merupakan tampilan dari aplikasi notepad ++ yang digunakan sebagai editor program RTU. Gambar 3.10 Tampilan Notepad++ 3. Putty Aplikasi ini berfungsi untuk masuk ke dalam sistem pada RTU, mengecek database serta me-reboot sistem pada RTU yang sedang berjalan. Selain itu, hubungan komunikasi jaringan antara RTU dengan MTU dapat diperiksa melalui aplikasi ini. Pada Gambar 3.11 merupakan tampilan dari aplikasi putty yang mirip

26 63 dengan tampilan command prompt. Gambar 3.11 Tampilan Putty 3.6 Realisasi Alat Dalam merealisasikan penyakelaran kubikel menggunakan Remote Terminal Unit Intek UC-503G dan software Gateway Monitor melalui jaringan wi-fi, diperlukan pengujian alat dan komponen sebelum direalisasikan menjadi kesatuan sistem.

27 Pengujian Alat dan Komponen Pengujian alat dan komponen ini bertujuan supaya dalam merealisasikan alat ini tidak menemukan kendala teknis yang diakibatkan cacat atau rusaknya alat dan komponen yang digunakan menjadi kesatuan sistem. Pada Tabel 3.4 merupakan tabel pengujian fungsi alat dan komponen yang digunakan untuk alat. Tabel 3.4 Pengujian Fungsi Alat dan Komponen NO ALAT & CARA PENGUJIAN FUNGSI KOMPONEN 1. RTU Intek UC-503G Test Digital Input dan Output Bagus melalui software Gateway Monitor 2. MCB Schneider C2 Short Circuit (Hubung Singkat) Bagus 3. Relay MY2 12VDC Test Switching Relay Bagus 4. Power supply MEANWELL AD-55A 5. Access Point Linksys WAP610N CISCO Ukur Tegangan Output hasilnya 12VDC Tes komunikasi antara RTU dengan Laptop melalui access point Bagus Bagus

28 Realisasi Perangkat Keras (Hardware) Setelah melakukan pengujian fungsi alat dan komponen dengan hasil yang bagus atau sesuai dengna fungsinya, maka selanjutnya dilakukan realisasi alat. Untuk merealisasikan alat ini, diperlukan objek utama yang dijadikan sebagai sasaran dari sistem penyakelaran kubikel. Objek utama tersebut adalah miniatur kubikel. Miniatur kubikel ini terbuat dari beberapa komponen yang dirakit menjadi suatu alat miniatur kubikel. Pada Gambar 3.12 merupakan realisasi tampak depan miniatur kubikel. Gambar 3.12 Realisasi Miniatur Kubikel Tampak Depan Kemudian, pada Gambar 3.13 merupakan realisasi bagian dalam miniatur

29 66 kubikel yang terdiri dari komponen komponen yang telah direncanakan pada Tabel 3.2 Gambar 3.13 Realisasi Miniatur Kubikel Bagian Dalam Setelah dibuatkan alat miniatur kubikel, selanjutnya dibutuhkan alat alat lainnya yang membentuk kesatuan sistem, yaitu pada Gambar 3.14 merupakan RTU Intek UC-503G sebagai terminal unit yang dikontrol melalui media transmisi wi-fi.

30 67 Gambar 3.14 RTU Intek UC-503G Pada Gambar 3.15 merupakan wireless access point Linksys WAP610N CISCO sebagai alat memunculkan media transmisi wi-fi. Gambar 3.15 Wireless Access Point Linksys CISCO

31 68 Pada Gambar 3.16 merupakan power supply MEANWELL AD-55A sebagai suplai tegangan 12VDC. Power supply ini merupakan rectifier yaitu mengkonversi tegangan dari 220VAC menjadi 12VDC. Gambar 3.16 Power Supply MEANWELL AD-55A Setelah semua perangkat atau alat ini lengkap, kemudian seluruh perangkat atau alat tersebut disusun dan dirangkai menjadi kesatuan sistem alat seperti pada Gambar 3.17 merupakan alat sistem kontrol penyakelaran kubikel menggunakan RTU Intek UC-503G dan software Gateway Monitor melalui jaringan wi-fi.

32 69 Gambar 3.17 Alat Penyakelaran Kubikel Realisasi Perangkat Lunak (Software) Setelah infrastruktur perangkat keras sudah lengkap dan siap untuk digunakan, maka selanjutnya adalah melakukan pemrograman pada RTU Intek UC-503G dan MTU software Intek Gateway Monitor. Realisasi pada perangkat lunak (software) ini adalah menghubungkan komunikasi antara RTU dengan MTU atau biasa disebut kondisi online. Pada Gambar 3.18 merupakan gambar pada MTU atau software Intek Gateway Monitor yang mengindikasikan bahwa RTU terhubung dengan MTU atau online.

33 70 Gambar 3.18 Indikasi Online Pada MTU Ketika RTU dihubungkan komunikasi data dengan MTU pada software Intek Gateway Monitor, maka daftar RTU pada MTU yang telah ditentukan melalui pemrograman akan berubah berwarna hijau atau mengindikasikan online. Begitupun sebaliknya, ketika RTU gagal dihubungkan komunikasi data dengan MTU maka daftar RTU pada MTU yang telah ditentukan melalui pemrograman akan berubah berwarna merah atau mengindikasikan offline.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 41 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Tujuan Perancangan Dalam pembuatan suatu sistem kontrol atau kendali, perancangan merupakan tahapan yang sangat penting untuk dilalui atau dilakukan. Perancangan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PERANCANGAN

BAB III METODE DAN PERANCANGAN BAB III METODE DAN PERANCANGAN 1.1 Metode Metode yang digunakan dalam pembuatan modul ini adalah modifikasi rancang bangun yang dilakukan dengan eksperimen. Hasil dari penyusunan tugas akhir ini berupa

Lebih terperinci

1. IED berkomunikasi dengan Gateway menggunakan protokol standard

1. IED berkomunikasi dengan Gateway menggunakan protokol standard T.Wisnu Wardhana JKT0413/JF/S1/ELE/0296 I. BENAR SALAH (15 Soal) 1. IED berkomunikasi dengan Gateway menggunakan protokol standard 2. IED berfungsi untuk melakukan remote control, telemetering, telesignal,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A BSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN... xi

DAFTAR ISI. A BSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN... xi DAFTAR ISI A BSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan Penulisan...

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam suatu perancangan sistem, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan prinsip kerja dari suatu sistem yang akan dibuat. Untuk itu perlu disusun

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Daerah SR(Special Relay) Daerah TR(Tempory Relay) Daerah DM (Data Memory) Daerah HR(Holding Relay)..

DAFTAR ISI Daerah SR(Special Relay) Daerah TR(Tempory Relay) Daerah DM (Data Memory) Daerah HR(Holding Relay).. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. i LEMBAR PENGESAHAN. ii LEMBAR PERNYATAAN. iii KATA PENGANTAR..... iv-v UCAPAN TERIMA KASIH vi-vii DAFTAR ISI.. viii-xiii DAFTAR GAMBAR xiv-xv DAFTAR TABEL. xvi INTISARI. xvii

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Permasalahan Perkembangan teknologi dan informasi yang sangat cepat dan maju, telah membuat teknologi tidak dapat dipungkiri dapat mempermudah pekerjaan dalam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam pembuatan suatu alat, produk, atau sistem perlu adanya sebuah

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam pembuatan suatu alat, produk, atau sistem perlu adanya sebuah BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Perancangan Dalam pembuatan suatu alat, produk, atau sistem perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI Perancangan merupakan sebuah proses yang sangat menentukan untuk merealisasikan alat tersebut. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara mempelajari karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Gambaran Umum Sistem Perancangan kendali kelistrikan rumah menggunakan web dimulai dari perancangan hardware yaitu rangkaian pengendali dan rangkaian pemantau seperti rangkaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan. Skripsi ini bertujuan untuk membuat pedoman penggunaan modul USR- WIFI232-G.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan. Skripsi ini bertujuan untuk membuat pedoman penggunaan modul USR- WIFI232-G. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan WIFI232-G. Skripsi ini bertujuan untuk membuat pedoman penggunaan modul USR- 1.2 Latar Belakang Saat ini teknologi jaringan berkembang pesat, berbagai macam teknologi dikembangkan

Lebih terperinci

BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 "

BAB VI MENGENAL TRAINER  BATO - 05 BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 " Perangkat PLC ini telah di set sedemikian rupa sehingga mudah dalam penginstalan dan pengoperasian program control system dari suatu rangkaian. Adapun modul trainer

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN ALAT BAB 3 PERANCANGAN ALAT 3.1 Deskripsi Alat Pada bab ini penulis akan menjelaskan spesifikasi alat pemodelan sterilisasi ruangan yang akan dibuat dan menjelaskan beberapa blok diagram dan rangkaian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat suatu alat yang dapat mengontrol piranti rumah tangga yang ada pada

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. INTISARI... iv. ABSTRACT... v. MOTTO... vi. PERSEMBAHAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. INTISARI... iv. ABSTRACT... v. MOTTO... vi. PERSEMBAHAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii INTISARI... iv ABSTRACT... v MOTTO... vi PERSEMBAHAN... vii PRAKATA... viii DAFTAR ISI... xii DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perancangan sistem pemanasan air menggunakan SCADA software dengan Wonderware InTouch yang terdiri dari perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Pada bab perancangan ini penulis menggunakan arsitektur jaringan client/server yang saling terhubung dengan jaringan LAN melalui ethernet. Pengiriman

Lebih terperinci

WIZnet. Application Note AN178 Wireless IP Printer 1 Oleh : Tim IE

WIZnet. Application Note AN178 Wireless IP Printer 1 Oleh : Tim IE WIZnet Application Note AN178 Wireless IP Printer 1 Oleh : Tim IE Peralatan elektronika saat ini terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Salah satu kemajuan teknologi yang terus berkembang

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB 1l DASAR TEORI 2.1. NODEMCU V3

BAB 1l DASAR TEORI 2.1. NODEMCU V3 BAB 1l DASAR TEORI 2.1. NODEMCU V3 NodeMCU pada dasarnya adalah pengembangan dari ESP 8266 dengan firmware berbasis e-lua. Pada NodeMcu dilengkapi dengan micro usb port yang berfungsi untuk pemorgaman

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Dalam merancang sistem pengendali sepeda motor berbasis android ini, terdapat beberapa masalah yang harus dicermati dan dipecahkan. Permasalahan tersebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Programmable Logic Controller Proses di berbagai bidang industri manufaktur biasanya sangat kompleks dan melingkupi banyak subproses. Setiap subproses perlu dikontrol secara seksama

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Perancangan Sistem

Gambar 3.1 Perancangan Sistem BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem monitoring yang terbagi menjadi dua bagian, sistem bagian pertama adalah objek yang akan dimonitor, sistem bagian kedua merupakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan

BAB III ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan BAB III ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 3.1 Analisis Sistem Analisis Sistem adalah penguraian dari suatu masalah yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan sistem ini memerlukan sensor penerima radiasi sinar infra merah yang dapat mendeteksi adanya kehadiran manusia. Sensor tersebut merupakan sensor buka-tutup yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY 3.1 Perancangan Alat Dalam merealisasikan sebuah sistem elektronik diperlukan tahapan perencanaan yang baik dan matang. Tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB IV PENGOPERASIAN DATA LOGGER

BAB IV PENGOPERASIAN DATA LOGGER BAB IV PENGOPERASIAN DATA LOGGER 4.1. Kriteria Pengoperasian Data logger onlimo OSS merupakan data logger yang dibuat menggunakan mainboard PC standar yang biasa digunakan di lingkungan perumahan dan perkantoran

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALA 3.1 Perancangan Hardware 3.1.1 Perancangan Alat Simulator Sebagai proses awal perancangan blok diagram di bawah ini akan sangat membantu untuk memberikan rancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Perancangan dan pembuatan alat ini terdiri dari beberapa bagian, yakni perancangan hardware, perancangan software baik di handphone maupun arduino dan terakhir perancangan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Prototipe [Pressman 1997] Analisis Kebutuhan

METODE PENELITIAN Prototipe [Pressman 1997] Analisis Kebutuhan 6 Prototipe cukup efektif untuk memperoleh kebutuhan dan aturan yang jelas yang disetujui pelanggan dan pembuat perangkat lunak. Walaupun pada umumnya prototipe akan dihilangkan dan dibuat perangkat lunak

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Gambaran Umum Merupakan alat elektronika yang memiliki peranan penting dalam memudahkan pengendalian peralatan elektronik di rumah, kantor dan tempat lainnya.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan dan diuraikan mengenai persiapan komponen, peralatan yang dipergunakan, serta langkah-langkah praktek.

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENGONTROL BEBAN LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI SMS

PERANCANGAN ALAT PENGONTROL BEBAN LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI SMS PERANCANGAN ALAT PENGONTROL BEBAN LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI SMS TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Teknik

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. a. Alarm main controller (kontrol utama sistem alarm)

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. a. Alarm main controller (kontrol utama sistem alarm) BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Dalam merancang sistem alarm mobil berbasis mikrokontroler dan android ini, terdapat beberapa masalah utama yang harus dicermati dan dipecahkan. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perancangan Alat Pada BAB pembuatan alat ini akan dibahas perencanaan dan realisasi pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan dibuat.

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN

BAB III RANCANG BANGUN BAB III RANCANG BANGUN 3.1 Blok Diagram Sistem Monitoring Suhu Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Monitoring Suhu Pada gambar 3.1 sensor DHT 11 akan mendeteksi suhu pada ruangan lalu terhubung ke Arduino untuk

Lebih terperinci

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM User Manual Edisi September 2006 ELKAHFI Design & Embedded System Solution Daftar Isi Pengenalan Elkahfi Telemetry System Pendahuluan 1 Kelengkapan Telemetry System 2 Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan alat ini adalah untuk mewujudkan gagasan dan didasari oleh teori serta fungsi dari software arduino dan perangkat remote control,

Lebih terperinci

BAB III PENGUKURAN UNJUK KERJA ELT RESCUE 99 DAN ELT ADT 406 AF/AP

BAB III PENGUKURAN UNJUK KERJA ELT RESCUE 99 DAN ELT ADT 406 AF/AP BAB III PENGUKURAN UNJUK KERJA ELT RESCUE 99 DAN ELT ADT 406 AF/AP Pada BAB 2 telah dijelaskan terdapat dua tipe ELT yaitu Portable ELT dan Fixed ELT dan juga ELT yang hanya bekerja pada dua frekuensi

Lebih terperinci

Network Tech Support Switch Devices

Network Tech Support Switch Devices Modul 25: Overview Switch merupakan alat jaringan yang ada pada Lapisan 2 yang menjadi pusat koneksi seperti workstation, sever, router dan yang lainnya. Seperti halnya router, switch pun dapat dikonfigurasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Arduino Uno Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing yang bersifat open source. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi ia adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Pengaksesan Web Server Pengujian pengaksesan web server dilakukan dengan menguji kinerja dari program kelayakan sebagai user interface. 4.1.1 Tujuan Pengujian

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK Bab ini membahas tentang perancangan perangkat lunak yang meliputi interface PC dengan mikrokontroller, design, database menggunakan Microsoft access untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. jaringan baru yang dapat mendukung infrastruktur yang ada. Pengamatan yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. jaringan baru yang dapat mendukung infrastruktur yang ada. Pengamatan yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Jaringan Komputer Analisis ini dilakukan untuk menjawab perlu tidaknya perancangan jaringan baru yang dapat mendukung infrastruktur yang ada. Pengamatan yang

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALI DAN PENGAWAS PENGGUNAAN LISTRIK PADA GEDUNG BERTINGKAT BERBASIS WEB

SISTEM PENGENDALI DAN PENGAWAS PENGGUNAAN LISTRIK PADA GEDUNG BERTINGKAT BERBASIS WEB SISTEM PENGENDALI DAN PENGAWAS PENGGUNAAN LISTRIK PADA GEDUNG BERTINGKAT BERBASIS WEB Oleh : Eko Junaidi Salam 2208 030 006 Hari Purnawiyanto 2208 030 086 D3 Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah BAB III PERANCANGAN 3.1. Perancangan Sistem Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah melakukan perancangan dengan memahami cara kerja alat atau sistem tersebut serta sifat dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM SISTEM SCADA DALAM KOMUNIKASI RADIO

BAB III TINJAUAN UMUM SISTEM SCADA DALAM KOMUNIKASI RADIO BAB III TINJAUAN UMUM SISTEM SCADA DALAM KOMUNIKASI RADIO 3.1 Tinjauan Umum Sistem Scada Sistem integrasi adalah jaringan tenaga listrik yang terpadu yang meliputi pembangkit-pembangkit tenaga listrik,

Lebih terperinci

KONFIGURASI JARINGAN KOMPUTER dan Pengenalan Packet Tracer

KONFIGURASI JARINGAN KOMPUTER dan Pengenalan Packet Tracer 2 KONFIGURASI JARINGAN KOMPUTER dan Pengenalan Packet Tracer Modul ini berisi cara konfigurasi perangkat yang digunakan dalam jaringan komputer. Contoh sederhana membangun jaringan komputer menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maju, seperti adanya perangkat wireless yang dapat menggantikan peranan kabel

BAB I PENDAHULUAN. maju, seperti adanya perangkat wireless yang dapat menggantikan peranan kabel BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang selalu disibukkan dengan kegiatan rutinitas sehari-hari. Misalnya pada pagi hari harus mematikan lampu dan pada malam harinya menyalakan lampu.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Hasil Penelitian Setelah perancangan alat dilakukan, analisa dan pengujian alat pun dilakukan guna meneliti apakah alat bekerja dengan baik sesuai dengan rancangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. 1. Dua unit laptop, dengan spesifikasi sebagai berikut: a. Transmitter, ACER Aspire 5622WLCi dengan spesifikasi Intel Core 2

III. METODE PENELITIAN. 1. Dua unit laptop, dengan spesifikasi sebagai berikut: a. Transmitter, ACER Aspire 5622WLCi dengan spesifikasi Intel Core 2 III. METODE PENELITIAN A. Alat dan Bahan Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Dua unit laptop, dengan spesifikasi sebagai berikut: a. Transmitter, ACER

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Sistem teleoperasi yang akan dirancang pada penelitian ini berbasis

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Sistem teleoperasi yang akan dirancang pada penelitian ini berbasis 37 BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 3.1. PERANCANGAN MODEL SISTEM 3.1.1. Penentuan Komponen Dasar Sistem teleoperasi yang akan dirancang pada penelitian ini berbasis jaringan komputer sehingga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Politeknik Negeri Sriwijaya 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi SCADA SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) adalah sistem yang mengacu pada kombinasi telemetri dan akuisisi data. Ini terdiri

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari modifikasi kelistrikan pada kendaraan bermotor, perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3. 1 Perencanaan Rangkaian Dalam menyelesaikan modul dan karya tulis ilmiah ini, untuk membantu mempermudah penulis melakukan beberapa langkah perencanaan sehingga diperoleh hasil

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PANEL KONTROL PENERANGAN. yang dibikin dipasaran menggunakan sistem manual saja, atau otomatis

BAB III PERANCANGAN PANEL KONTROL PENERANGAN. yang dibikin dipasaran menggunakan sistem manual saja, atau otomatis BAB III PERANCANGAN PANEL KONTROL PENERANGAN 3.1. Perakitan Panel Panel Lampu Luar merupakan salah satu panel yang telah dikenal luas, khususnya dalam instalasi lampu penerangan lampu jalan ( PJU ). Biasanya

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Ulang Jaringan Komputer Setelah ditentukannya solusi masalah yakni dengan menambah akses point dan menambah kabel utp untuk 2 PC baru diruangan operasional, maka

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT 44 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Deskripsi Alat Pada bab ini penulis akan menjelaskan spesifikasi alat, menjelaskan beberapa blok rangkaian masing-masing bloknya memiliki karakteristik yang berbeda-beda,dan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN. simulator HMI berbasis PLC. Simulator ini memiliki beberapa bagian penting yaitu

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN. simulator HMI berbasis PLC. Simulator ini memiliki beberapa bagian penting yaitu BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diterangkan secara detail mengenai perancangan trainer simulator HMI berbasis PLC. Simulator ini memiliki beberapa bagian penting yaitu perancangan hardware

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DATA CENTER MENGGUNAKAN FILE TRANSFER PROTOCOL (FTP)

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DATA CENTER MENGGUNAKAN FILE TRANSFER PROTOCOL (FTP) PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DATA CENTER MENGGUNAKAN FILE TRANSFER PROTOCOL (FTP) Budi Kurniawan 1,Dodi Herryanto 2 Manajemen Informatika AMIK AKMI Baturaja jl.a.yani No.267 A Baturaja Oku Sumatera Selatan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Perancangan Media Penyampaian Informasi Otomatis Dengan LED Matrix Berbasis Arduino adalah suatu sistem media penyampaian informasi di dalam ruangan yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. ANALISIS 3.1.1 Analisis Masalah Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan oleh penulis sebelumnya, bahwa dengan perkembangan kemajuan kehidupan manusia di tuntut untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas mengenai analisa dan perancangan monitoring tekanan biogas mengunakan Arduino Nano. Pada prinsipnya perancangan dengan sistematika yang baik

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 4.1 Tujuan Setelah perancangan software dan alat telah selesai, untuk tahap selanjutnya yaitu pengujian dan analisa alat, tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik gorden dan lampu otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Protokol Komunikasi Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi komunikasi, perpindahan data, serta penulisan hubungan antara dua atau lebih perangkat komunikasi.

Lebih terperinci

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami dan mampu melakukan konfigurasi jaringan wireless menggunakan router wireless atau access point (AP). 2. Memahami dan mampu melakukan konfigurasi jaringan wireless menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Pemilihan Teknologi dan Perangkat 4.1.1 Perangkat Keras (Hardware) 1. D-link DIR-600 Wireless N 150 Home Router Gambar 4.1 D-link DIR-600 (Sumber:http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSpCBn6drSWtGYN

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan sistem keamanan pada kendaraan roda dua menggunakan sidik jari berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem BAB III PERANCANGAN 3.1 Prnsip Kerja Sistem Sistem yang akan dibangun, secara garis besar terdiri dari sub-sub sistem yang dikelompokan ke dalam blok-blok seperti terlihat pada blok diagram pada gambar

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian 3.1. Metode Pengumpulan Data Metode penelitian dalam menyusun tugas akhir ini harus melalui beberapa tahapan tahapan sebagai berikut: a) Analisis kebutuhan Tahap ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi, aktivitas bertukar informasi menjadi salah satu kebutuhan sehari-hari. Kondisi ini kemudian membutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. b. Microprocessor minimal Pentium IV. c. VGA dengan resolusi 1280 x 600 dan mendukung Microsoft Windows

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. b. Microprocessor minimal Pentium IV. c. VGA dengan resolusi 1280 x 600 dan mendukung Microsoft Windows BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian RFID dengan Database Online Pengujian RFID dengan database online dilakukan dengan menguji kinerja dari program kelayakan sebagai user interface. 4.1.1 Tujuan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari pengembangan tugas akhir ini adalah pengaturan temperature handphone

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari pengembangan tugas akhir ini adalah pengaturan temperature handphone BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Tujuan dari pengembangan tugas akhir ini adalah pengaturan temperature handphone dan kapasitas daya battery melalui aplikasi android yang mampu memutuskan

Lebih terperinci

BAB III DASAR TEORI. pembangkit-pembangkit tenaga listrik, jaringan transmisi dan jaringan distribusi

BAB III DASAR TEORI. pembangkit-pembangkit tenaga listrik, jaringan transmisi dan jaringan distribusi 18 BAB III DASAR TEORI 3.1 Tinjauan Umum Sistem SCADATEL Sistem integrasi adalah jaringan tenaga listrik yang terpadu yang meliputi pembangkit-pembangkit tenaga listrik, jaringan transmisi dan jaringan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas: III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari 2013 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. 4.1 Perancangan WLAN di Dinas Pariwisata. penempatan access point dipilih di tempat-tempat yang memang membutuhkan

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. 4.1 Perancangan WLAN di Dinas Pariwisata. penempatan access point dipilih di tempat-tempat yang memang membutuhkan 36 BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK 4.1 Perancangan WLAN di Dinas Pariwisata Perancangan yang dilakukan berdasarkan observasi lapangan dan permintaan dari pihak Dinas Pariwisata Kota Batu sebagai perluasan dari

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Model Kontrol Pompa Pemadam Kebakaran Berbasis Arduino Simulasi ini dibuat menyesuaikan cara kerja dari sistem kontrol pompa pemadam kebakaran berbasis Arduino, perlu

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down Menurut Setiabudi (2009) untuk membangun sebuah sistem, diperlukan tahap-tahap agar pembangunan itu dapat diketahui perkembangannya serta memudahkan dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Pada analisa sistem ini penulis akan memaparkan bagaimana perancangan sistem DNS Master Slave yang akan di implementasiakan pada jaringan Universitas

Lebih terperinci

Crane Hoist (Tampak Atas)

Crane Hoist (Tampak Atas) BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI 4.1. Simulator Alat Kontrol Crane Hoist Menggunakan Wireless Simulasi ini dibuat menyesuaikan cara kerja dari sistem kontrol mesin crane hoist menggunakan wireless berbasis

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu Tangkis Indoor Pada lapangan bulu tangkis, penyewa yang menggunakan lapangan harus mendatangi operator

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap Aplikasi Power Control. Tahapan ini dilakukan setelah analisa dan perancangan selesai dilakukan dan akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Uji Coba Aplikasi monitoring status jaringan berbasis web ini dapat berjalan pada beberapa platform operasi sistem seperti windows dan linux dengan menggunakan aplikasi

Lebih terperinci

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH 3.1 Analisa Analisa yang penulis lakukan adalah memberikan ilustrasi berupa gambaan umum, keadaan saat ini dan kendala yang dihadapi sebagai berikut: 3.1.1 Gambaran

Lebih terperinci

Percobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar

Percobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar Percobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar A. Tujuan Mahasiswa mampu dan terampil melakukan instalasi motor listrik menggunakan kontaktor sebagai pengunci. Mahasiswa mampu dan terampil melakukan instalasi

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. (user) dan fungsinya, diagram alir sistem, perancangan basis data,

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. (user) dan fungsinya, diagram alir sistem, perancangan basis data, BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Deskripsi Sistem Komponen yang diperlukan untuk menganalisis kebutuhan dari objek yang dibangun antara lain sistem pendukung. Pengguna (user) dan fungsinya, diagram

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN BUILDING AUTOMATION SYSTEM (BAS) DI GEDUNG LABORATORIUM DEPKES JAKARTA A. PENDAHULUAN

BAB IV PEMBAHASAN BUILDING AUTOMATION SYSTEM (BAS) DI GEDUNG LABORATORIUM DEPKES JAKARTA A. PENDAHULUAN BAB IV PEMBAHASAN BUILDING AUTOMATION SYSTEM (BAS) DI GEDUNG LABORATORIUM DEPKES JAKARTA A. PENDAHULUAN Untuk pembahasan ini penulis menganalisa data dari lapangan yang berupa peralatan meliputi PCD, jenis

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Bagian dari bab ini akan membahas mengenai analisa dan perancangan sistem yang akan dibangun pada pengerjaan tugas akhir ini. Pembahasan analisa meliputi analisa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Blow out adalah suatu peristiwa mengalirnya minyak, gas atau cairan lain dari dalam sumur minyak dan gas ke permukaan atau di bawah tanah yang tidak bisa dikontrol. Peristiwa ini

Lebih terperinci