Measurement System VERSI 2.12 MANUAL Oleh Hari Arief D. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Brawijaya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Measurement System VERSI 2.12 MANUAL Oleh Hari Arief D. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Brawijaya"

Transkripsi

1 Measurement System VERSI 2.12 MANUAL Oleh Hari Arief D. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Brawijaya

2 Daftar isi 1. Pendahuluan 2 2. Spesifikasi MC Tampak Depan, Samping dan Atas MC Penggunaan Sensor Penggunaan MC Pengenalan User Interface Pengukuran Perekaman Transfer Speaker Setting Protection Product Info Kalibrasi 9 7. Media Penyimpan Setting dan Record Informasi Tambahan Kelengkapan Alat Menu Keseluruhan pada MC BUKU MANUAL MC01 1

3 1. Pendahuluan MC-01 merupakan perangkat pegukur portable dengan delapan buah kanal masukan analog (CH1- CH8) yang dapat digunakan secara simultan. Ke-delapan masukan analog tersebut dapat diprogram untuk digunakan pada jenis sensor tertentu dengan memodifikasi setting pada MC-01. Perangkat keras MC-01 dilengkapi dengan memory penyimpan data hasil pengukuran dan memungkinkan pengguna untuk merekam hasil pengukurannya untuk tiap interval waktu tertentu. MC-01 ini dilengkapi dengan user-interface sebagai sarana untuk memudahkan dan memaksimalkan penggunaan fasilitas-fasilitas yang ada, pengguna dapat meng-akses-nya melalui keypad 4x4 dan LCD 2x16. Selain untuk sarana pengukuran dan perekaman, MC-01 memiliki kemampuan untuk mentransfer data hasil pengukuran (real-time measurement data), data hasil perekaman ataupun setting melalui port serial-nya yang dihubungkan ke port COM1/COM2 sebuah PC. Setting pada MC-01 juga dapat didownload dari sebuah PC melalui port serial tersebut. 2. Spesifikasi MC-01 Jumlah masukan analog untuk pengukuran secara simultan : 8 (CH1-CH8) Range masukan analog : 0 s/d V REF (besarnya V REF dapat dilihat di bagian bawah MC-01) Resolusi ADC pada MC-01 : 8 bit Jumlah data hasil perekaman yang dapat disimpan di memory : 4000 (500 / kanal ) Interval waktu antara sebuah perekaman dengan perekaman berikutnya : 1 detik s/d 12 jam Perangkat masukan dan keluaran : keypad 4x4 dan LCD 2x16 Port untuk hubungan ke PC : port serial RS232 Power supply : 12V DC atau 9V AC Ukuran fisik : panjang 32.5 cm, lebar 19 cm dan tinggi 4.9 cm. 3. Tampak Depan, Samping dan Atas MC-01 Tampak depan, samping dan atas MC-01 diperlihatkan pada gambar 1 dan 2. Tampak Depan POWER D IN SW CH8 CH8 x1 x0.1 CH7 CH6 CH5 CH4 CH3 CH2 CH1 12V DC Tombol Saklar Power CH8 Masukan digital (untuk versi diatas MC-01) Tampak Samping Masukan analog CH1.. CH8 12V DC atau 9V AC RS232 TXD VREF OUT Tegangan referensi ADC Koneksi serial ke PC TXD (level TTL) Gambar 1. Tampak depan dan samping MC-01 BUKU MANUAL MC01 2

4 Tampak Atas 12V DC CH1 CH2 CH3 CH4 CH5 CH6 CH7 CH8 SW CH8 D IN POWER MC-01 LCD Keypad COR MEN CAN 0 ENT Gambar 2. Tampak atas MC Penggunaan Sensor MC-01 dapat dihubungkan ke berbagai jenis sensor, selama sensor tersebut memiliki range tegangan keluaran yang sesuai dengan range masukan analog MC-01 (0-3V). Apabila anda merancang rangkaian sensor sendiri untuk dihubungkan ke MC-01, anda perlu mengetahui ke-linear-an antara tegangan keluaran dan besaran fisis yang diukur. Selain itu, umumnya, anda akan membutuhkan rangkaian signal conditioning untuk memaksimalkan penggunaan range masukan analog dari MC-01. Apabila anda menggunakan unit-unit sensor sertaan dari MC-01, anda tidak perlu khawatir dengan halhal di atas. Unit-unit tersebut dapat dihubungkan langsung ke masukan analog MC Penggunaan MC Pengenalan User Interface MENU Fasilita-fasilitas yang ada pada MC-01 diakses melalui menu-menu yang ditampilkan melalui LCD. Menu-menu tersebut secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 14, hal. 12 & 13. Tiap-tiap menu memiliki judul menu dan item-item yang dipilih melalui keypad. Keypad ini juga akan digunakan untuk memasukkan suatu angka. Tombol-tombol pada keypad dapat dilihat pada gambar 2, sedangkan penjelasannya disajikan pada tabel 1. Tabel 1. Fungsi tombol-tombol pada keypad Tombol Arti Fungsi [0] [9] [COR] [MEN] [ ] [ ] [CAN] [ENT] Angka 0-9 CORRECT MENU UP DOWN CANCEL ENTER mengganti item pada menu, memasukkan angka melakukan koreksi sewaktu memasukkan angka kembali menu utama menggulir ke pilihan/item selanjutnya menggulir ke pilihan/item sebelumnya pembatalan memilih item BUKU MANUAL MC01 3

5 Gambar 4 menunjukkan suatu menu utama pada LCD sesaat setelah MC-01 dinyalakan. Baris pertama merupakan judul menu, sedangkan baris kedua merupakan item pertama. Gunakan tombol [1], [2], [3] [9] untuk berpindah ke item yang lain atau [ ], [ ] untuk menggulir ke item berikutnya atau ke item sebelumnya. Untuk memilih suatu item, tekan tombol [ENT]. Tombol [MEN] digunakan untuk kembali ke menu utama. MAIN MENU 1.MEASUREMENT Gambar 4. Tampilan awal LCD Contoh, pengukuran pada kanal 3 dapat di lakukan dengan urutan sbb: Pada menu utama, tekan tombol [1] untuk memunculkan item Measurement kemudian tekan [ENT], judul menu akan berganti menjadi MEASUREMENT selanjutnya tekan tombol [3] untuk menampilkan item Channel 3. Tekan tombol [ENT], dan perhatikan tampilan pada LCD. LCD akan menampilkan hasil pengukuran pada kanal 3. Tekan tombol [MEN] untuk kembali ke menu utama. MASUKAN ANGKA Keypad juga digunakan untuk memasukkan angka, yang bisa berupa : bilangan bulat ataupun bilangan real. Tanda minus (-) dan titik (.), berturut-turut dapat dihasilkan dengan menekan tombol [ ] dan [ ]. Tombol [COR] dapat digunakan untuk menghapus karakter sebelumnya. Gambar 5 menunjukkan suatu contoh sewaktu anda akan memasukkan angka untuk menentukan jumlah record. Sebelum anda memasukkan angka baru, nilai sebelumnya akan ditunjukkan pada baris ke dua. Untuk mengakhiri pemasukan angka, tekan [ENT]. Gunakan tombol [CAN] untuk membatalkan pemasukan angka. NoOfRec :>100 Gambar 5. Tampilan memasukkan angka 5.2. Pengukuran Sewaktu pengukuran dilakukan, LCD hanya akan menampilkan hasil pengukuran pada salah satu dari ke-delapan kanal yang ada, namun demikian untuk melihat hasil pengukuran pada kanal sebelumnya atau berikutnya, berturut-turut dapat digunakan tombol [ ] atau [ ]. Baris pertama pada LCD menunjukkan judul pengukuran, sedangkan hasil pengukuran beserta satuannya ditunjukkan pada baris kedua, lihat gambar 6. TEMPERATURE-1 [ C] Gambar 6. Tampilan pengukuran Untuk melakukan pengukuran, hubungkan unit-unit sensor yang anda butuhkan ke masukan CH1..CH8, kemudian dari menu utama pilih MEASUREMENT, selanjutnya pilih kanal yang diinginkan. Untuk kembali ke menu utama tekan [ENT]. BUKU MANUAL MC01 4

6 Khusus untuk masukan CH8, anda dapat menggunakannya untuk mengukur tegangan dengan range 0 s/d 10xV REF. Untuk melakukan hal tersebut, ubahlah posisi saklar SW CH8 ke posisi x0.1. Pada keadaan normal, anda harus menempatkan posisi saklar tersebut pada posisi x Perekaman Anda dapat merekam hasil pengukuran ke dalam memory yang terdapat pada MC-01. Perekaman dapat dilakukan untuk suatu kanal tertentu, ataupun beberapa kanal secara serempak, dengan jumlah record maksimum 500 per kanal. Sebelum perekaman dilakukan, umumnya anda perlu mamasukkan : kanal-kanal yang akan direkam, jumlah record dan waktu antar perekaman. Perlu diperhatikan bahwa, proses perekaman pada suatu kanal akan secara otomatis menghapus record sebelumnya yang ada pada kanal tersebut. Perekaman secara otomatis akan berakhir sewaktu jumlah record sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan sebelumnya. Apabila anda ingin menghentikan proses perekaman yang sedang berjalan, sebelum perekaman berakhir, tekan [MEN]. Anda nantinya dapat melanjutkan proses perekaman yang belum berakhir tersebut dengan memilih 'Continue Rec pada menu RECORD. Anda dapat melihat record yang telah disimpan di memory setelah anda melakukan perekaman. Record tersebut juga dapat ditransfer ke PC melalui port serial RS232. Untuk melakukan hal-hal di atas, dari menu utama, pilih RECORD. Berikut adalah penjelasan pilihan-pilihan pada menu RECORD, 1. Start Rec Memulai perekaman. 2. Continue Rec Melanjutkan perekaman, yang dihentikan sebelum perekaman berakhir. 3. Clear Records Menghapus record di memory. 4. View Active Ch Melihat kanal-kanal yang (aktif) disiapkan untuk perekaman. Kanal yang aktif ditunjukkan dengan suatu angka (angka 1-8), sedangkan kanal non-aktif ditunjukkan dengan karakter -. Gambar 7 menunjukkan suatu contoh tampilan sewaktu kanal 1, 4 dan 5 aktif sedangkan kanal 2,3,6,7,8 non aktif. Aktif Channel Channel: Gambar 7. Tampilan kanal aktif 5. Rec Channel Mengaktifkan kanal-kanal untuk perekaman. Sewaktu MC-01 baru dihidupkan, semua kanal berada dalam keadaan non-aktif, anda tidak akan dapat melakukan perekaman pada keadaan ini. Aktifkan kanal-kanal tsb terlebih dahulu sesuai keperluan anda. Dari menu REC CHANNEL pilih kanal yang diinginkan kemudian pilih item ON untuk mengaktifkan atau pilih OFF untuk me-non-aktifkan. 6. No of Records Memasukkan angka untuk menentukan jumlah perekaman (record) yang akan dilakukan oleh MC-01. Nilai minimum : 1 Nilai maksimum : 500. BUKU MANUAL MC01 5

7 7. Rec Time Memasukkan angka untuk menentukan interval waktu antar perekaman. Nilai minimum : 1 detik Nilai maksimum : detik (12 jam). 8. Rec Progress Melihat jumlah record di memory serta kanal yang aktif. Gambar 8 menunjukkan suatu contoh tampilan posisi record, yaitu record ke 25 dari 100 record yang harus dilakukan oleh MC-01. Record [ 25/100] Channel: Gambar 8. Tampilan Record Progress 9. View Records Melihat record yang ada di memory. Sewaktu, View Rec dipilih, anda akan diminta untuk memilih kanal yang diinginkan. Selanjutnya, LCD akan menampilkan jumlah record pada kanal tersebut, ikuti dengan menekan [ENT]. LCD selanjutnya akan menunjukkan awal record / record pertama. Gunakan tombol [ ] atau [ ] secara berturut-turut untuk melihat record berikutnya atau sebelumnya. Gambar 9 memperlihatkan contoh tampilan pada LCD sewaktu sebuah record (record ke-100) ditunjukkan. Record [100] [ C] Gambar 9. Tampilan record pada LCD Tekan [MEN] untuk kembali ke menu utama. 10. Exit Kembali ke menu utama Transfer Fasilitas ini memungkinkan anda untuk mentransfer data hasil pengukuran maupun record yang ada di memory ke sebuah PC. Sebelumnya, anda harus menghubungkan port serial pada MC-01 dengan port serial pada PC (COM1 atau COM2). Anda juga perlu menginstal software sertaan MC-01 (MC Measurement system) pada PC yang anda gunakan. Pastikan bahwa baud rate pada MC-01 sama dengan baud rate pada PC. Untuk melakukan transfer, dari menu utama, pilih TRANSFER. Transfer hasil pengukuran Fasilitas ini memungkinkan anda untuk melihat / memonitor hasil pengukuran dari seluruh kanal secara simultan melalui sebuah PC. Data hasil pengukuran tsb akan ditransfer secara periodik dengan interval waktu yang ditentukan oleh Transfer time. Berikut adalah pilihanpilihan yang ada pada menu TRANSFER, 1. Start Transfer Memulai Transfer hasil pengukuran melalui port serial pada MC-01. BUKU MANUAL MC01 6

8 2. Transfer Time Memasukkan angka untuk merubah interval waktu transfer. Nilai minimum : 1 detik Nilai maksimum : detik (12 jam). Transfer record Fasilitas ini digunaan untuk mentransfer record pada seluruh kanal yang ada di memory ke PC melalui port serial yang ada pada MC Speaker MC-01 dilengkapi dengan sebuah speaker untuk menandai saat-saat data direkam maupun ditransfer. Anda dapat meng-aktifkannya atau me-non-aktifkannya melalui item On atau Off pada menu SPEAKER. Pada keadaan default, speaker tersebut di-set On Setting Berikut adalah piihan-pilihan pada menu SETTING dan penjelasannya, 1. Load setting Memanggil setting yang terdapat di memory. 2. Edit Setting Digunakan untuk merubah setting pada MC-01. Peng-edit-an setting dapat dilakukan melalui MC-01 itu sendiri maupun melalui sebuah PC. Berikut adalah setting pada MC Judul pengukuran Judul pengukuran merupakan teks yang akan ditampilkan pada LCD baris pertama sewaktu anda melakukan pengukuran, perekaman atau transfer hasil pengukuran. Teks ini terdiri dari 16 karakter. (Anda hanya dapat merubahnya melalui PC). 2. Satuan/Unit Satuan/Unit merupakan teks yang akan ditampilkan pada LCD baris kedua sewaktu anda melakukan pengukuran, perekaman atau transfer hasil pengukuran. Teks ini terdiri dari 9 karakter. (Anda hanya dapat merubahnya melalui PC). 3. ADC Constant Lihat sub-bab 6, tentang kalibrasi. 4. Zero Offset Lihat sub-bab 6, tentang kalibrasi. 5. RecordTime Lihat sub-bab Transfer Time Lihat sub-bab Rec /n Sec. Anda dapat melakukan perekaman dengan interval waktu kurang dari 1 detik dengan menge-set Rec /n Sec. = OFF. Dalam keadaan ini, Interval waktu perekaman < Record Time. Sewaktu Rec /n Sec. = ON, Interval waktu perekaman = Record Time. BUKU MANUAL MC01 7

9 8. Trans /n Sec. Anda juga dapat melakukan transfer hasil pengukuran dengan waktu interval kurang dari 1 detik dengan menge-set Trans /n Sec. = OFF. Dalam keadaan ini, Interval waktu transfer < Transfer Time. Sewaktu Trans /n Sec. = ON, Interval waktu transfer = Transfer Time. 9. Baud rate Bagian ini digunakan untuk mengatur laju pengiriman data melalui port serial pada MC- 01. Untuk dapat melakukan komunikasi dengan PC, baud rate pada MC-01 harus sama dengan baud rate pada PC. Anda disarankan untuk tidak merubah nilai baud rate default, yaitu 9600 baud. 9. Password Berisi password untuk membuka proteksi setting (Anda hanya dapat merubahnya melalui PC). 3. Save Setting Menyimpan setting di memory. 4. Send Setting Mentransfer setting ke PC melalui port serial MC Receive Setting Menerima setting yang di-download dari PC ke MC-01 melalui port serial MC Set to Default Merubah setting ke setting default. Berikut adalah setting default pada MC-01 Judul pengukuran (kanal 1 8) : USER DEFINED-1 USER DEFINED-8 Satuan/Unit (kanal 1 8) : [USER1] [USER8] ADC Constant (kanal 1 8) : 1 Zero Offset (kanal 1 8) : 0 Record Time : 1 detik Transfer Time : 1 detik NoOfRec : 100 Rec /n Sec. : ON Trans /n Sec. : ON Baud rate : 9600 Password : Exit Kembali ke menu utama. Pengubahan nilai ADC Constant dan Zero Offset akan secara otomatis mengubah nilai pengukuran yang akan ditampilkan pada display serta angka yang akan ditransfer ke PC melalui fasilitas Transfer. Hal tersebut juga akan merubah nilai record yang telah disimpan ke memori. Hindari pengubahan setting pada MC-01 apabila anda kurang yakin dengan apa yang anda lakukan, karena akan dapat menimbulkan kesalahan hasil pengukuran! BUKU MANUAL MC01 8

10 5.7. Protection Fasilitas ini digunakan untuk mem-protect setting atau membuka proteksi setting pada MC- 01. Setting pada MC-01 dapat dimodifikasi (baik melalui MC-01 itu sendiri maupun dari PC) hanya sewaktu dalam keadaan tidak ter-protect. Pilih PROTECT atau UNPROTECT dari menu PROTECTION untuk mem-protect atau membuka proteksi setting. Berikut adalah setting yang dapat di-protect / di-unprotect melalui fasilitas tsb : Judul pengukuran, ADC Constant, Rec /n Sec., Baud rate Satuan/Unit, Zero Offset, Trans /n Sec., Password Product Info Fasilitas ini digunakan untuk menampilkan product information dari MC Kalibrasi Kalibrasi digunakan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang sesuai dengan besaran fisis yang diukur. Kalibrasi disini berhubungan dengan penggunaan konstanta dan offset pada setting MC-01. Kalibrasi ini harus dimengerti betul-betul apabila anda menggunakan unit-unit sensor anda sendiri. Secara umum, sensor yang dihubungkan ke MC-01 dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu sensor LINIER dan sensor tidak LINIER. Berikut adalah penjelasan tentang kedua jenis sensor tersebut. Sensor LINIER Yang dimaksud dengan sensor LINIER pada buku manual ini, adalah suatu unit sensor dengan rangkaian tambahannya (rangkaian signal conditioning) yang memiliki tegangan keluaran yang berbanding linier dengan besaran fisis sebagai masukan dari sensor. Gambar 10 adalah contoh yang menunjukkan karakteristik dari sebuah unit sensor linier yang dimaksud. Pada gambar tersebut, sumbu X merupakan besaran suhu yang diukur sedangkan sumbu Y merupakan keluaran dari unit sensor yang berupa tegangan. Offset V out V REF ADC Nilai Digital 255 Offset dan : tanpa offset dan : dengan offset T ( C) 0 Gambar 10. Contoh karakteristik unit sensor linier BUKU MANUAL MC01 9

11 Karena MC-01 menggunakan ADC 8 bit, maka apabila unit sensor tersebut dihubungkan ke masukan MC-01, nilai digitalnya akan berada di range 0 sampai 255. Lihat gambar 10 bagian kanan. Hindari suatu keadaan dimana, tegangan keluaran unit sensor memberikan nilai diluar 0- V REF. Untuk mengkonversi nilai digital ke nilai besaran fisis yang diukur, MC-01 menggunakan perumusan sebagai berikut Nilai besaran fisis = kostanta x (nilai digital offset) (1) Masing-masing konstanta dan offset pada persamaan (1) tersebut dapat berupa angka positif maupun negatif. Untuk ke-empat kasus pada gambar 10 tersebut, konstanta dan offset ditentukan sebagai berikut kasus, konstanta = 100/255, offset = 0 kasus, konstanta = 100/255, offset = Offset digital kasus, konstanta = -100/255, offset = 255 kasus, konstanta = -100/255, offset = Offset digital Offset digital adalah nilai digital sewaktu nilai besaran fisis = 0, dalam ke-empat kasus di atas adalah sewaktu T=0 C. Nilai konstanta dan offset inilah yang harus anda masukkan ke setting MC- 01. Sensor tidak LINIER Yang dimaksud dengan sensor tidak LINIER pada buku manual ini, adalah suatu unit sensor dengan rangkaian tambahannya (rangkaian signal conditioning) yang memiliki tegangan keluaran yang tidak berbanding linier dengan besaran fisis sebagai masukan dari sensor. Dalam kasus ini, anda tidak dapat menggunakan persamaan (1) di atas untuk menunjukkan nilai besaran fisis yang sebenarnya, dengan kata lain, MC-01 tidak akan dapat menunjukkan nilai besaran fisis yang sebenarnya. Apabila anda menggunakan sensor tidak linier, MC-01 masih tetap dapat digunakan untuk menunjukkan nilai tegangan keluaran dari unit sensor tersebut. Anda dianjurkan untuk menggunakan setting : konstanta = 1 dan offset = 0 Dengan setting tersebut, anda akan mendapatkan nilai-nilai digital yang bersesuaian dengan tegangan keluaran dari unit sensor. Selanjutnya, nilai besaran fisis yang sebenarnya dapat didapat dengan mentransfer nilai-nilai digital ke PC (baik melalui perekaman terlebih dahulu maupun melalui tranfer data hasil pengukuran) dan menerapkan suatu metode yang menggunakan polinomial yang merupakan fasilitas yang terdapat pada software MC measurement system. Anda tentunya sebelumnya harus mengetahui hubungan antara besaran fisis yang diukur dengan nilai digital yang terbaca pada MC-01, untuk mendapatkan koefisien-koefisien pada polinomial tersebut. Untuk informasi lebih jauh, lihat buku manual software MC measurement system. 7. Media Penyimpan Setting dan Record Setting dan record pada MC-01 disimpan di sebuah memory (EEPROM) yang sama. Apabila karena suatu hal EEPROM ini tidak dapat bekerja dengan normal, maka alat akan memperlihatkan pesan melalui display bahwa telah terjadi ERROR dalam pembacaan dari atau penulisan ke EEPROM tersebut. Agar alat dapat bekerja kembali dengan normal, maka EEPROM tersebut harus digantikan dengan EEPROM yang baru. BUKU MANUAL MC01 10

12 8. Informasi Tambahan Sebagai sumber tegangan pada MC-01, gunakan sumber tegangan 12V DC (500mA). Untuk koneksi ke MC-01, anda dapat menggunakan polaritas tegangan seperti yang ditunjukkan pada gambar 11.a maupun 11.b. (a) (b) Gambar 11. Polaritas sumber tegangan pada MC-01 Selain itu, anda juga dapat menggunakan sumber tegangan AC 9V. Bila anda merancang unit sensor sendiri, anda mungkin akan perlu mengetahui/mengukur tegangan referensi ADC pada MC-01, tegangan tersebut tersedia pada konektor V REF, di bagian samping MC-01, lihat gambar 12. GND VREF Gambar 12. Konektor tegangan referensi MC-01 menyediakan sebuah konektor keluaran serial melalui saluran TDX, dengan level TTL, lihat gambar 13. Saluran ini memungkinkan anda untuk menghubungkan MC-01 dengan piranti lain seperti rangkaian modulator dan transmitter. GND TXD Gambar 13. Konektor keluaran serial (TXD) Perlu diketahui bahwa MC-01 diprogram sedemikian rupa sehingga apabila nilai digital hasil konversi ADC mencapai 255, LCD akan menampilkan pesan Out of range!. Hindari penekanan tombol [CAN] pada saat alat baru dinyalakan. Hal tersebut hanya digunakan untuk meng-update program pada alat. Informasi lebih jauh tentang MC-01 beserta manualnya dapat dilihat di 9. Kelengkapan Alat Perangkat keseluruhan MC-01 terdiri dari 1 buah MC-01 1 buah adaptor 12V DC 1 buah kabel serial, untuk koneksi serial antara MC-01 dengan PC 1 buah CD berisi software MC Measurement System buku manual MC-01 buku manual software MC Measurement System. BUKU MANUAL MC01 11

13 10. Menu Keseluruhan pada MC-01 MAIN MENU 1. Measurement 1. Channel 1 2. Channel 2 8. Channel 8 9. Voltage on CH8 10. Exit 2. Record 1. Start 2. Continue Rec 3. Clear Records 4. View Active Ch 5. Rec Channel 6. No of Records 7. Rec Time 8. Rec Progress 1. Ok 2. Cancel 1. Ok 2. Cancel 1. Channel 1 2. Channel 2 8. Channel 8 9. All Channels 10. Exit 9. View Records 10. Exit 1. Channel 1 2. Channel 2 8. Channel 8 9. Exit 3. Transfer 1. Meas. Transfer 1. Start Transfer 2. Transfer Time 3. Exit 2. Rec. Transfer 3. Exit 1. Start Transfer 2. Exit 4. Speaker 1. On 2. Off Gambar 14. Menu keseluruhan MC-01 BUKU MANUAL MC01 12

14 MAIN MENU 5. Setting 1. Load Setting 2. Edit Setting 1. ADC Constant 1. Channel 1 2. Channel 2 3. Save Setting 4. Send Setting 5. ReceiveSetting 6. Set to Default 7. Exit 6. Protection 1. Protect 2. Unprotect 7. Product Info 3. Exit 8. Channel 8 9. Exit 2. Zero Offset 1. Channel 1 3. Rec /n Sec 2. Channel 2 4. Trans /n Sec 8. Channel 8 9. Exit 5. Baud Rate 1. [1200] 6. Exit 2. [2400] 3. [4800] 4. [9600] 5. [19200] 6. [57600] 7. Exit Gambar 14. Menu keseluruhan MC-01 (lanjutan) Informasi lebih jauh tentang MC Measurement System beserta manualnya dapat dilihat di atau di BUKU MANUAL MC01 13

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM User Manual Edisi September 2006 ELKAHFI Design & Embedded System Solution Daftar Isi Pengenalan Elkahfi Telemetry System Pendahuluan 1 Kelengkapan Telemetry System 2 Spesifikasi

Lebih terperinci

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi DQI-03 DELTA ADC Spesifikasi : Resolusi 10 bit 12 Ch ADC USB/RS232 Interface Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi Delta subsystem protokol

Lebih terperinci

USER MANUAL BEL SEKOLAH

USER MANUAL BEL SEKOLAH USER MANUAL BEL SEKOLAH Hal yang perlu diperhatikan: Untuk fleksibilitas power, Kit Bel Sekolah memiliki 2 input power dengan tegangan 5V atau tegangan 6 12 Volt Untuk input tegangan 6 12 Volt, selain

Lebih terperinci

Alat Pengukur Level Air

Alat Pengukur Level Air Alat Pengukur Level Air Deskripsi Sistem ini terdiri dari Bagian Controller, Bagian Sensor dan Bagian GSM Modem di mana Bagian controller berfungsi mendeteksi kondisi sensor dan mengirimkan kondisi tersebut

Lebih terperinci

DQI 06 DELTA DATA ACQUISITION INTERFACE V.06

DQI 06 DELTA DATA ACQUISITION INTERFACE V.06 DQI 06 DELTA DATA ACQUISITION INTERFACE V.06 Spesifikasi Dapat dialamati hingga 256 modul Resolusi ADC 16 bit Onboard Power Regulator 6 30VDC 1Kb I2C Serial EEPROM UART Port Data sensor dapat dikirim secara

Lebih terperinci

Dalam pengoperasiannya ada tiga jenis pengoperasian yang harus dilakukan pada stasiun bumi pemantau gas rumah kaca ini, yaitu :

Dalam pengoperasiannya ada tiga jenis pengoperasian yang harus dilakukan pada stasiun bumi pemantau gas rumah kaca ini, yaitu : III. PETUNJUK PENGOPERASIAN ALAT Dalam pengoperasiannya ada tiga jenis pengoperasian yang harus dilakukan pada stasiun bumi pemantau gas rumah kaca ini, yaitu : 1. Prosedur Data Logging, yaitu langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem yang dibuat, maka pada bab ini dilakukan pengujian sistem. Kemudian akan dilakukan analisis berdasarkan hasil yang diperoleh

Lebih terperinci

INSTRUKSI KERJA ALAT CONDUCTIVITY METER LUTRON

INSTRUKSI KERJA ALAT CONDUCTIVITY METER LUTRON INSTRUKSI KERJA ALAT CONDUCTIVITY METER LUTRON Laboratorium Sains Program Studi Teknik Kimia Universitas Brawijaya Malang 2015 Instruksi Kerja Conductivity Meter Lutron Laboratorium Sains Program Studi

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

ELINS MICRO- C DEVELOPMENT BOARD

ELINS MICRO- C DEVELOPMENT BOARD MANUAL HARI ARIEF D. ELINS MICRO- C DEVELOPMENT BOARD Media Pengembangan Mikrokontroler Keluarga MCS-51 MANUAL ELINS MICRO- C DEVELOPMENT BOARD OLEH HARI ARIEF D. HARI ARIEF D. HARI ARIEF D. HARI ARIEF

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini, akan dibahas pengujian alat mulai dari pengujian alat permodul sampai pengujian alat secara keseluruhan serta pengujian aplikasi monitoring alat tersebut. Pengujian

Lebih terperinci

DT-Sense Current Sensor With OpAmp Gambar 1 Blok Diagram AN212

DT-Sense Current Sensor With OpAmp Gambar 1 Blok Diagram AN212 DT-AVR DT-AVR Application Note AN212 Monitor Arus pada Motor DC dengan DT-Sense Current Sensor with OpAmp Oleh : Tim IE Pada beberapa aplikasi motor DC terkadang diperlukan suatu pengendalian/pendeteksian

Lebih terperinci

PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK BERBASIS PC MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12 MELALUI SERIAL PORT. Dwi Riyadi M

PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK BERBASIS PC MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12 MELALUI SERIAL PORT. Dwi Riyadi M PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK BERBASIS PC MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12 MELALUI SERIAL PORT Dwi Riyadi M0203025 Jurusan Fisika. Fakultas MIPA. Universitas Sebelas Maret Abstrak Dalam penelitian ini telah dirancang

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM

BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM 3.1 Perangkat Keras Perancangan perangkat keras untuk sistem kontrol daya listrik diawali dengan merancangan sistem sensor yang akan digunakan, yaitu sistem sensor

Lebih terperinci

DX1220 LITEPUTER DIMMER PACK 12CH DMX512. Disusun oleh: Iwan B Pratama Blastica Sound

DX1220 LITEPUTER DIMMER PACK 12CH DMX512. Disusun oleh: Iwan B Pratama Blastica Sound LITEPUTER DIMMER PACK 12CH DMX512 Disusun oleh: Iwan B Pratama Blastica Sound Panel Depan DX1220 terdiri dari 12 modul P-30 (1 ch modul) dan 1 buah DP-5 (DMX interface). Modul P-30 TRIG : menandakan jika

Lebih terperinci

PC-Link. Gambar 1 Blok Diagram AN201. AGND (J3 pin 1) Pin 1 VCC (J3 pin 2) Pin 3 Dapat dipilih salah satu dari A0 s.d. A7 (J3 pin 3 s.d.

PC-Link. Gambar 1 Blok Diagram AN201. AGND (J3 pin 1) Pin 1 VCC (J3 pin 2) Pin 3 Dapat dipilih salah satu dari A0 s.d. A7 (J3 pin 3 s.d. PC-Link PC-Link Application Note AN201 GUI Analog Input PC-Link USB Smart I/O Oleh: Tim IE Aplikasi ini akan membahas software GUI (Grapic User Interface) yang digunakan untuk membaca Input Analog pada

Lebih terperinci

MANUAL BOOK BUKU PETUNJUK PEMAKAIAN

MANUAL BOOK BUKU PETUNJUK PEMAKAIAN MANUAL BOOK BUKU PETUNJUK PEMAKAIAN Edisi 2011 Kata Pengantar Terima kasih telah menggunakan produk kami, demi kenyamanan anda dalam mengoperasikan silahkan membaca buku panduan sebelum menggunakan mesin

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Proses instalasi aplikasi merupakan tahapan yang harus dilalui sebelum

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Proses instalasi aplikasi merupakan tahapan yang harus dilalui sebelum BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 IMPLEMENTASI Proses instalasi aplikasi merupakan tahapan yang harus dilalui sebelum memulai penggunaan Sistem Kontrol Pendeteksian Kebakaran. Berikut beberapa kebutuhan

Lebih terperinci

BALANZA INDIKATOR TIMBANGAN BX1. Buku Panduan. Versi 1.0

BALANZA INDIKATOR TIMBANGAN BX1. Buku Panduan. Versi 1.0 BALANZA INDIKATOR TIMBANGAN BX1 Buku Panduan Versi 1.0 DAFTAR ISI PENCEGAHAN.. 3 PENGANTAR.... 4 FITUR... 4 SPESIFIKASI TEKNIK... 5 PANEL DEPAN 6 PANEL BELAKANG.. 8 KONEKSI LOAD CELL.. 8 SET MODE.. 9 SKEMA

Lebih terperinci

TEKNIK REKAM DAN PUTAR SUARA DENGAN MENGGUNAKAN MODUL D VOICE 04

TEKNIK REKAM DAN PUTAR SUARA DENGAN MENGGUNAKAN MODUL D VOICE 04 TEKNIK REKAM DAN PUTAR SUARA DENGAN MENGGUNAKAN MODUL D VOICE 04 Modul D Voice 04, sebuah sub system Delta yang mampu merekam dan memutar suara hingga 8 menit (juga tersedia versi yang 16 menit) memiliki

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Dalam Bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Program pengujian disimulasikan di suatu sistem yang sesuai. Pengujian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

APLIKASI PENGOLAHAN DATA DARI SENSOR-SENSOR DENGAN KELUARAN SINYAL LEMAH

APLIKASI PENGOLAHAN DATA DARI SENSOR-SENSOR DENGAN KELUARAN SINYAL LEMAH APLIKASI PENGOLAHAN DATA DARI SENSOR-SENSOR DENGAN KELUARAN SINYAL LEMAH Sensor adalah merupakan salah satu komponen penting sebagai pengindera dari sistem. Bagian ini akan mengubah hal-hal yang dideteksi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan perancangan alat, yaitu perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari perangkat elektronik

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK Bab ini membahas tentang perancangan perangkat lunak yang meliputi interface PC dengan mikrokontroller, design, database menggunakan Microsoft access untuk

Lebih terperinci

DT-BASIC Mini System. Gambar 1 Blok Diagram AN132

DT-BASIC Mini System. Gambar 1 Blok Diagram AN132 DT-BASIC DT-BASIC Application Note AN132 BASIC Analog I/O Oleh: Tim IE Sebuah contoh lagi mengenai aplikasi modul DT-BASIC menggunakan bahasa pemrograman PBASIC dengan bantuan software compiler BASIC STAMP

Lebih terperinci

PROSES PENGAMBILAN DATA SENSOR DARI DQI

PROSES PENGAMBILAN DATA SENSOR DARI DQI PROSES PENGAMBILAN DATA DARI DQI 04 (Wireless Sensor) Modul DQI 04 adalah merupakan modul Data Aquistion yang dilengkapi dengan rangkaian pengkondisi signal standard instrumentasi dan ADC dengan resolusi

Lebih terperinci

User s Manual MAESTRO MOVING SIGN

User s Manual MAESTRO MOVING SIGN User s Manual MAESTRO MOVING SIGN Surabaya, Copyright 2003 DAFTAR ISI INSTALASI... 3 I. MENGGANTUNG ALAT... 3 II. SUMBER TEGANGAN... 3 III. KEYBOARD... 3 SPESIFIKASI... 4 I. PEMROGRAMAN... 4 II. MEMORY...

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 36 BAB IV PERANCANGAN SISTEM. 4.1 Pembangunan Basis Pengetahuan dan Aturan

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 36 BAB IV PERANCANGAN SISTEM. 4.1 Pembangunan Basis Pengetahuan dan Aturan BAB IV PERANCANGAN SISTEM 36 BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Pembangunan Basis Pengetahuan dan Aturan 4.1.1 Basis Pengetahuan Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pengetahuan adalah hal yang paling

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM MIKROPOSESOR & INTERFACING

MODUL PRAKTIKUM MIKROPOSESOR & INTERFACING MODUL PRAKTIKUM MIKROPOSESOR & INTERFACING Oleh Fitri Adi Iskandarianto, ST, MT Andi Rahmadiansah, ST. MT Lab ab.. Workshop Instrumentasi D3-Teknik Instrumentasi Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik, sebagai penunjang

Lebih terperinci

PC-Link. 1x Komputer / Laptop dengan OS Windows 2000, Windows XP atau yang lebih tinggi. Gambar 1 Blok Diagram AN200

PC-Link. 1x Komputer / Laptop dengan OS Windows 2000, Windows XP atau yang lebih tinggi. Gambar 1 Blok Diagram AN200 PC-Link PC-Link Application Note AN200 GUI Digital Input dan Output Oleh: Tim IE Aplikasi ini akan membahas software GUI (Grapic User Interface) yang digunakan untuk mengatur Digital Input dan Output pada.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN KEAMANAN PEMBUKA DAN PENUTUP PAGAR RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN REMOTE KONTROL BERBASIS MIKROKONTROLLER

RANCANG BANGUN KEAMANAN PEMBUKA DAN PENUTUP PAGAR RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN REMOTE KONTROL BERBASIS MIKROKONTROLLER RANCANG BANGUN KEAMANAN PEMBUKA DAN PENUTUP PAGAR RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN REMOTE KONTROL BERBASIS MIKROKONTROLLER Nashrrullah Mujibur Rahman, Didik Tristianto, Slamet Winardi Sistem Komputer, Fakultas

Lebih terperinci

de KITS Application Note AN51 How 2 Use de KITS SPC Character LCD w/ PC

de KITS Application Note AN51 How 2 Use de KITS SPC Character LCD w/ PC de KITS Application Note AN5 How 2 Use de KITS SPC Character LCD w/ PC Oleh: Tim IE Salah satu fitur yang diunggulkan oleh de KITS SPC Character LCD adalah kemampuannya untuk dihubungkan langsung dengan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah BAB III PERANCANGAN 3.1. Perancangan Sistem Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah melakukan perancangan dengan memahami cara kerja alat atau sistem tersebut serta sifat dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Instalasi Interface Instalasi rangkaian seluruhnya merupakan hal yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke mikrokontroller. Sebelum melakukan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Tujuan Pengujian Pengujian yang akan dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan pada beberapa

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT BAB IV PENGUJIAN ALAT Tahap terakhir dari perancangan alat ini adalah tahap pengujian. Ada beberapa pengujian yang akan dilakukan. 4.1 Pengujian Sensitivias Sensor Suhu DHT11 Modul DHT11 merupakan modul

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Instalasi merupakan hal yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler. Sebelum melakukan instalasi, hubungkan

Lebih terperinci

PEMBUATAN ALAT UKUR KETEBALAN BAHAN SISTEM TAK SENTUH BERBASIS PERSONAL COMPUTER MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12-IR

PEMBUATAN ALAT UKUR KETEBALAN BAHAN SISTEM TAK SENTUH BERBASIS PERSONAL COMPUTER MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12-IR 200 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIV HFI Jateng & DIY, Semarang 10 April 2010 hal. 200-209 PEMBUATAN ALAT UKUR KETEBALAN BAHAN SISTEM TAK SENTUH BERBASIS PERSONAL COMPUTER MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12-IR Mohtar

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat melakukan perancangan Standalone AVR Programmer. Berikut ini adalah beberapa cara implementasi

Lebih terperinci

BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 "

BAB VI MENGENAL TRAINER  BATO - 05 BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 " Perangkat PLC ini telah di set sedemikian rupa sehingga mudah dalam penginstalan dan pengoperasian program control system dari suatu rangkaian. Adapun modul trainer

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED 3.1. Rancang Bangun Perangkat Keras Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar 3.1. Sistem ini terdiri dari komputer, antarmuka

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM 3. 1 Perancangan Alat Pada tugas akhir ini penulis merancang alat untuk mengukur ph dengan menggunakan mikroprosesor Arduino dan dapat dibawa dengan perangkat handphone

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 RANCANGAN PERANGKAT KERAS 3.1.1. DIAGRAM BLOK SISTEM Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Thermal Chamber Mikrokontroler AT16 berfungsi sebagai penerima input analog dari sensor

Lebih terperinci

PC-Link. PC-Link. Application Note AN202

PC-Link. PC-Link. Application Note AN202 PC-Link PC-Link Application Note AN202 GUI Analog Output (DAC) Oleh: Tim IE Aplikasi ini akan membahas software GUI (Grapic User Interface) yang digunakan untuk mengatur Analog Output DAC (Digital to Analog

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Sistem yang dirancang adalah sistem yang berbasiskan mikrokontroller dengan menggunakan smart card yang diaplikasikan pada Stasiun Kereta Api sebagai tanda

Lebih terperinci

DGSM300 DELTA GSM MODEM INTERFACE

DGSM300 DELTA GSM MODEM INTERFACE DGSM300 DELTA GSM MODEM INTERFACE SPESIFIKASI: - RS232 port untuk antarmuka dengan PC - Serial TTL untuk antarmuka dengan system mikrokontroler maupun DU- 232 (USB) - RTC Battery untuk penyimpanan data

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN SISTEM BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan penulis merupakan pengujian terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan yang telah selesai dibuat untuk mengetahui

Lebih terperinci

MODUL Melakukan Koneksi ke Internet dan Bekerja dengan Internet

MODUL Melakukan Koneksi ke Internet dan Bekerja dengan Internet MODUL Melakukan Koneksi ke Internet dan Bekerja dengan Internet Apa itu Internet? Internet (Inteconnected-Network) merupakan sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan berbagai macam situs. SEJARAH

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras ini meliputi sensor

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN SIMULASI PENGENDALIAN SUHU RUANG PENETAS TELUR

BAB IV PENGUJIAN DAN SIMULASI PENGENDALIAN SUHU RUANG PENETAS TELUR 1 BAB IV PENGUJIAN DAN SIMULASI PENGENDALIAN SUHU RUANG PENETAS TELUR Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Instalasi merupakan hal yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler. Sebelum melakukan instalasi, hubungkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Instalasi merupakan hal yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler. Sebelum melakukan instalasi, hubungkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk

Lebih terperinci

DT-I/O. I/O Application Notes AN164 Komunikasi Jarak Jauh antara 2 PC dengan RS-485. Application Note AN164

DT-I/O. I/O Application Notes AN164 Komunikasi Jarak Jauh antara 2 PC dengan RS-485. Application Note AN164 DT-I/O DT-I/O I/O Application Notes AN164 Komunikasi Jarak Jauh antara 2 PC dengan RS-485 Oleh: Tim IE Komunikasi dengan RS-485 merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk pengiriman data jarak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ketepatan masing-masing bagian komponen dari rangkaian modul tugas akhir

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ketepatan masing-masing bagian komponen dari rangkaian modul tugas akhir BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Dan Pengukuran Setelah pembuatan modul tugas akhir maka perlu diadakan pengujian dan pengukuran. Tujuan dari pengujian dan pengukuran adalah untuk mengetahui ketepatan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem BAB III PERANCANGAN 3.1 Prnsip Kerja Sistem Sistem yang akan dibangun, secara garis besar terdiri dari sub-sub sistem yang dikelompokan ke dalam blok-blok seperti terlihat pada blok diagram pada gambar

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Perancangan Media Penyampaian Informasi Otomatis Dengan LED Matrix Berbasis Arduino adalah suatu sistem media penyampaian informasi di dalam ruangan yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu Tangkis Indoor Pada lapangan bulu tangkis, penyewa yang menggunakan lapangan harus mendatangi operator

Lebih terperinci

Sistem Monitoring Tinggi Muka Air Sungai Terpasang di seluruh Kaltim dengan Pusat Monitor di Samarinda menggunakan komunikasi satelit RTU LOGGER

Sistem Monitoring Tinggi Muka Air Sungai Terpasang di seluruh Kaltim dengan Pusat Monitor di Samarinda menggunakan komunikasi satelit RTU LOGGER Sistem Monitoring Tinggi Muka Air Sungai Terpasang di seluruh Kaltim dengan Pusat Monitor di Samarinda menggunakan komunikasi satelit RTU LOGGER Blok diagram Hardware RTU LOGGER Spesifikasi Teknis RTU

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi timbangan digital daging ayam beserta harga berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada Bab III ini akan diuraikan mengenai perancangan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler

Lebih terperinci

GSM RELAY CM2 CM3 NO3 NC2 NC3. Port 1 SIMCARD GND RXD VCC TXD UART CM6 CM7 NO6 NO7 NC7

GSM RELAY CM2 CM3 NO3 NC2 NC3. Port 1 SIMCARD GND RXD VCC TXD UART CM6 CM7 NO6 NO7 NC7 GSM RELAY NO8 CM8 NC8 NO7 CM7 NC7 NO6 CM6 NC6 NO5 CM5 NC5 NC4 CM4 NO4 NC3 CM3 NO3 NC2 CM2 NO2 NC1 CM1 NO1 Contact4 Contact3 Contact2 Contact1 GSM SWITCH P0.0 P0.1 P0.2 P0.3 P0.4 P0.5 P0.6 P0.7 RST LED

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM MONITORING DAYA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN WATTMETER DIGITAL BERBASIS WEB APLIKASI

BAB IV SISTEM MONITORING DAYA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN WATTMETER DIGITAL BERBASIS WEB APLIKASI 43 BAB IV SISTEM MONITORING DAYA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN WATTMETER DIGITAL BERBASIS WEB APLIKASI Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem monitoring daya listrik dengan menggunakan wattmeter digital

Lebih terperinci

DHT11 Temperature and Humidity Sensor Board Gambar 1 Blok Diagram AN196. 5V (Power) GND (Power)

DHT11 Temperature and Humidity Sensor Board Gambar 1 Blok Diagram AN196. 5V (Power) GND (Power) DT-AVR DT-AVR Application Note AN196 Pemantuan Suhu dan Kelembaban Relatif Berbasis DT-AVR Inoduino dan Modul Sensor DHT11 Oleh : Tim IE Terdapat berbagai macam pilihan jenis sensor suhu, dari berbagai

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN Konsep dasar sistem monitoring tekanan ban pada sepeda motor secara nirkabel ini terdiri dari modul sensor yang terpasang pada tutup pentil ban sepeda

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Bab ini akan membahas mengenai perancangan dan realisasi perangkat keras serta perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung keseluruhan alat yang dibuat. Gambar

Lebih terperinci

Mesin Absensi Sederhana dengan menggunakan R/W RFID

Mesin Absensi Sederhana dengan menggunakan R/W RFID Mesin Absensi Sederhana dengan menggunakan R/W RFID Aplikasi berikut ini adalah merupakan penggunaan R/W RFID untuk keperluan sistem absensi. Dibandingkan RFID yang bersifat read only, R/W RFID mempunyai

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Gambaran Umum Sistem Sistem yang akan dibuat memiliki fungsi untuk menampilkan kondisi volume air pada tempat penampungan air secara real-time. Sistem ini menggunakan sensor

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah prototype pengontrol suhu ruangan melalui android direalisasikan. Dilakukan pengujian terjadap prototype ini. Tujuan pengujian adalah untuk memeriksa apakah prototype

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini memuat hasil pengamatan dan analisis untuk mengetahui kinerja dari rangkaian. Dari rangkaian tersebut kemudian dilakukan analisis - analisis untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM APLIKASI JAVA VIDEO CONFERENCE. 1. Prosesor 500 MHz atau lebih tinggi, MB RAM minimum, 3. 1 MB free hardisk space

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM APLIKASI JAVA VIDEO CONFERENCE. 1. Prosesor 500 MHz atau lebih tinggi, MB RAM minimum, 3. 1 MB free hardisk space BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM APLIKASI JAVA VIDEO CONFERENCE 4.1 User Requirement 4.1.1 Hardware Requirement Aplikasi ini dapat berjalan pada komputer dengan spesifikasi minimum sebagai berikut: 1. Prosesor

Lebih terperinci

SST-21 MOVING SIGN CONTROLLER SYSTEM

SST-21 MOVING SIGN CONTROLLER SYSTEM SST-21 MOVING SIGN CONTROLLER SYSTEM Deskripsi SST-21 adalah merupakan modul sistem kontrol moving sign atau matrix LED di mana proses pengaturan scanning LED dan animasi dilakukan oleh modul ini. Pengguna

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISEM 3.1. Perancangan Perangkat Keras Blok diagram yang dibuat pada perancangan tugas akhir ini secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3.1. Keypad Sensor 1 Sensor 2 Sensor 3

Lebih terperinci

Menampilkan nilai dari 8 kanal ADC ke Port Serial PC oleh Modul ST-51 dan AD-0809 V2.0

Menampilkan nilai dari 8 kanal ADC ke Port Serial PC oleh Modul ST-51 dan AD-0809 V2.0 Menampilkan nilai dari 8 kanal ADC ke Port Serial PC oleh Modul ST-51 dan AD-0809 V2.0 Seringkali dalam suatu system elektronik dibutuhkan komunikasi antara system tersebut dengan PC. Pada art ikel kali

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman DAFTAR LAMPIRAN... xviii DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar

Lebih terperinci

SST-01 LCD Sub System 01 LCD Interface

SST-01 LCD Sub System 01 LCD Interface SST-01 LCD Sub System 01 LCD Interface DESKRIPSI Sub System 01 LCD Interface adalah merupakan suatu antar muka LCD yang mampu menerima perintah-perintah dari mikrokontroler ataupun PC sebagai Master sehingga

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL. Diagram Blok Diagram blok merupakan gambaran dasar membahas tentang perancangan dan pembuatan alat pendeteksi kerusakan kabel, dari rangkaian sistem

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penjelasan mengenai sistem instrumen alat ukur kelembaban, dapat dilihat dalam bentuk Blok diagram berikut: Power Supply 5Vdc Sensor Kelembaban HCZ-H6 Non Inverting Amplifier

Lebih terperinci

PC-Link Application Note

PC-Link Application Note PC-Link Application Note AN129 Menghubungkan Analog I/O ke Komputer Melalui Serial PPI Oleh: Tim IE Sebuah contoh lagi mengenai penggunaan modul PC-Link Serial PPI dengan menggunakan bahasa pemrograman

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan

Lebih terperinci

Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer

Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer M. Ulinuha Puja D. S.,Pembimbing 1:Waru Djuriatno, Pembimbing 2:Moch. Rif an Abstrak Teknologi yang berkembang pesat saat ini telah mendorong percepatan di

Lebih terperinci

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, ,

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, , 56 Tabel 4.1 Hasil Perbandingan Antara Output LM 35 dengan Termometer No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0,25 25 0 2 0,26 26 0 3 0,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0,29 28 1 6

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 64 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 4.1 Pengujian dan Analisa Alat Setelah pembuatan hardware dan software maka akan dilakukan pengujian alat yang telah dibuat, ada beberapa tahap untuk pengujian Alat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memperlihatkan apakah telah layak sebagai user interface.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memperlihatkan apakah telah layak sebagai user interface. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Software Visual Basic Pengujian software Visual Basic dilakukan dengan menguji kinerja dari program penjadwalan apakah telah berfungsi sesuai dengan harapan dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat suatu alat yang dapat mengontrol piranti rumah tangga yang ada pada

Lebih terperinci

DT-SENSE. Temperature & Humidity Sensor

DT-SENSE. Temperature & Humidity Sensor DT-SENSE Temperature & Humidity Sensor Trademarks & Copyright AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Windows is a registered trademark of Microsoft Corporation. Pentium

Lebih terperinci

Manual Billing Aura v1.2

Manual Billing Aura v1.2 Manual Billing Aura v1.2 Setting Client pada Server : Gambar A.1 Agar Billing server bisa terkoneksi dengan client maka tidak hanya diperlukan setting pada sisi client saja tapi juga diperlukan setting

Lebih terperinci

MANUAL OPERASIONAL AAS

MANUAL OPERASIONAL AAS MANUAL OPERASIONAL AAS AAS merupakan sistem alarm terprogram yang dapat menyesuaikan sesuai kebutuhan pengingat waktu dengan suara manusia maupun suara sirine. Spesifikasi AAS sebagai berikut: 2 mode (mode

Lebih terperinci

SISTEM PENGATURAN AC OTOMATIS

SISTEM PENGATURAN AC OTOMATIS Sistem Pengaturan AC Otomatis [Handry Khoswanto, et al.] SISTEM PENGATURAN AC OTOMATIS Handry Khoswanto, Felix Pasila, Wahyu Eka Cahyadi Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Elektro, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT Bab ini membahas hasil dari sistem yang telah dirancang sebelumnya melalui percobaan dan pengujian. Bertujuan agar diperoleh data-data untuk mengetahui alat yang dirancang

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN ALAT BAB 3 PERANCANGAN ALAT 3.1 Deskripsi Alat Pada bab ini penulis akan menjelaskan spesifikasi alat pemodelan sterilisasi ruangan yang akan dibuat dan menjelaskan beberapa blok diagram dan rangkaian yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM 4.1 Pengujian Perangkat Yang Digunakan Sebelum melakukan pengujian sistem secara keseluruhan, terlebih dahulu harus dilakukan pengujian perangkat-perangkat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Software arduino merupakan software yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler arduino menggunakan software

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Prinsip Kerja Sistem Yang Dirancang Pada dasarnya alat yang dibuat ini adalah untuk melakukan suatu transfer data karakter menggunakan gelombang radio serta melakukan pengecekan

Lebih terperinci