BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
|
|
- Adi Hartanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengujian Fungsi Relay Tegangan Lebih Tipe BE4-27/ Tujuan 1. Melaksanakan praktikum pengujian fungsi relay tegangan lebih tipe BE4-27/ Mengetahui cara fungsi kontak relay tegangan lebih tipe BE4-27/ Mampu menganalisa hasil pengujian Sasaran 1. Melakukan pengujian kerja kontak relay tegangan lebih tipe BE4-27/ Menganalisa kerja relay tegangan lebih tipe BE4-27/59 masih bekerja atau tidak Peralatan Yang Digunakan 1. Power supply 3 fasa. 2. Relay tegangan lebih tipe BE4-27/ Trafo tegangan 3 fasa. 4. Kabel penghubung secukupnya. 35
2 Gambar Rangkaian Pengujian Gambar 4.1 Perancangan Fisik/Konstruksi Pengujian Fungsi Relay Tegangan Lebih Tipe BE4-27/ Langkah Percobaan 1. Persiapkan alat dan komponen yang akan digunakan. 2. Periksa dan pastikan alat yang akan digunakan benar sesuai kebutuhan. 3. Rangkai peralatan sesuai dengan gambar rangkaian pengujian. 4. Hubungkan kabel dari L1, L2, L3, N, PE power supply ke 1U1, 11, 1W1, N, PE trafo tegangan yang sudah dirangkai sesuai dengan gambar rangkian di atas. Rangkai secara seri 2 Trafo tegangan sesuai gambar rangkian di atas. 5. Sambungkan output 2U1, 21, 2W1, dan N dari trafo tegangan posisi terakhir ke relay tegangan lebih L1, L2, L3, dan N. 6. Pastikan peralatan dan wiring terpasang dengan benar.
3 37 7. Periksa dan uji power supply dan relay tegangan lebih tipe BE4-27/ Lakukan pengujian untuk uji kontak relay tegangan lebih tipe BE4-27/59 dengan mengatur oltage Set di pengaturan yang ada pada relay BE4-27/59 di daerah yang tertulis over pada relay. Atur dengan cara memutar tombol dan setting relay tegangan lebih tipe BE4-27/59 dari set 100%, 105%, 110%, dan 115%. 9. Beri dan atur tegangan dari power supply kepada relay. Lihat tegangan masuk ke relay tegangan lebih tipe BE4-27/59 dengan menggunakan voltmeter di tegangan L1-L2. Amati dan tentukan tegangan pada saat lampu indikator pada relay daerah overvoltage menyala. 10. Di saat bersamaan gunakan parameter buzzer pada AO meter yang dihubungkan ke setiap kontak output overvoltage untuk mengetahui kontak berfungsi atau tidak. 11. Lakukan poin 9 hingga 10 pada setiap oltage Set 100%, 105%, 110%, dan 115%. 12. Catat hasil pengujian pada tabel Tabel Hasil Pengujian 1. Pengujian pada Set 100% output Normally Open Normally Close Indikator 350 0,7 0,11 0,01 0,04 OFF 360 0,004 0,04 0,25 0,03 ON 370 0,004 0,2 0,6 0,14 ON 380 0,004 0,19 0,4 0,15 ON 390 0,04 0,004 0,52 0,14 ON Keterangan Tabel 4.1 Pengujian Fungsi Relay Pada set 100%
4 38 2. Pengujian pada Set 105% output Normally Open Normally Close Indikator 370 0,22 0,22 0,004 0,004 OFF 380 0,26 0,26 0,004 0,004 OFF 390 0,004 0,004 0,37 0,08 ON 400 0,004 0,004 0,5 0,9 ON 410 0,004 0,06 0,6 0,18 ON Tabel 4.2 Pengujian Fungsi Relay Pada set 105% 3. Pengujian pada Set 110% output Normally Open Normally Close Indikator 400 0,004 0,004 0,004 0,004 OFF 410 0,004 0,086 0,65 0,17 ON 420 0,004 0,004 0,75 0,12 ON 430 0,004 0,004 0,80 0,15 ON 440 0,004 0,88 0,60 0,19 ON Tabel 4.3 Pengujian Fungsi Relay Pada set 110% 4. Pengujian pada Set 115% output Normally Open Normally Close Indikator 410 0,15 0,1 0,16 0,004 OFF 420 0,004 0,004 0,7 0,09 ON 430 0,12 0,14 0,1 0,004 ON 440 0,004 0,16 0,004 0,1 ON 450 0,16 0,004 0,09 0,7 ON Keterangan Keterangan Keterangan Tabel 4.4 Pengujian fungsi relay pada set 115%
5 Analisa Pengujian Berdasarkan hasil pengujian dan data- data dari hasil pengujian yang menunjukan bahwa fungsi relay tegangan lebih tipe BE4-27/59 ini masih berfungsi. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat tabel pengujian, pada kolom indikator relay menunjukan kondisi kontak pada saat relay trip mengalami perubahan dari NO menjadi NC dan begitu pula sebaliknya. 4.2 Pengujian Cara Kerja Relay Tegangan Lebih Tipe BE4-27/ Tujuan 1. Melaksanakan praktikum pengujian cara kerja relay tegangan lebih tipe BE4-27/ Menghubungkan relay pada sebuah jaringan 3 fasa dan mengamati kerja relay terhadap kondisi tegangan lebih untuk setting relay yang berbeda. 3. Mampu menganalisa hasil pengujian Sasaran 1. Melakukan pengujian cara kerja relay tegangan lebih tipe BE4-27/59 terhadap kondisi tegangan lebih. 2. Menganalisa perilaku relay tegangan lebih terhadap kondisi tegangan lebih Peralatan yang Digunakan 1. Power supply 3 fasa. 2. Trafo Tegangan 3 fasa. 3. Relay tegangan lebih tipe BE4-27/ Simulator CB. 5. Kabel penghubung secukupnya.
6 Gambar Rangkaian Pengujian Gambar 4.2 Perancangan Fisik/Konstruksi Pengujian Kerja Relay Tegangan Lebih Tipe BE4-27/ Langkah Percobaan 1. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Periksa dan pastikan alat yang akan digunakan benar sesuai kebutuhan. 3. Rangkai peralatan sesuai dengan gambar rangkaian pengujian. 4. Hubungkan output L1, L2, L3 power supply ke L1, L2, L3 simulator CB. 5. Hubungkan masing-masing tiga output 3A, N, dan PE simulator CB ke 1U1, 11, 1W1, N, dan PE trafo tegangan yang sudah dirangkai sesuai gambar rangkian dan dihubung seri dengan trafo yang sama. 6. Atur rangkian di trafo tegangan masing-masing di posisi 5%.
7 41 7. Hubungkan keluaran trafo tegangan 2U1, 21, 2W1, dan N yang berada di posisi terakhir ke relay tegangan lebih L1, L2, L3, dan N. 8. Hubungkan output relay overvoltage 21-22/25-26 (Normally Close) ke relay pada simulator CB. 9. Pastikan peralatan dan wiring terpasang dengan benar. 10. Periksa dan uji power supply, relay tegangan lebih tipe BE4-27/59, dan simulator CB. 11. Atur oltage Set di pengaturan yang ada pada relay BE4-27/59 di daerah yang tertulis over pada relay. Atur dengan cara memutar tombol dan setting relay tegangan lebih tipe BE4-27/59 dari set 100%, 105%, 110%, dan 115%. 12. Beri dan atur tegangan dari power supply kepada relay. Lihat tegangan masuk ke relay tegangan lebih tipe BE4-27/59 dengan menggunakan voltmeter di tegangan L1-L2. Amati dan tentukan tegangan pada saat simulator CB trip. 13. Lakukan poin 11 hingga poin 12 pada set masing-masing 100%, 105%, 110%, dan 115%. 14. Amati perilaku relay tegangan lebih tipe BE4-27/59 terhadap simulator CB. 15. Catat hasil pengujian pada tabel Tabel Hasil Pengujian 1. Pengujian pada Set 100% output Normally Close Indikator Simulator CB Normally Open 350 0,7 0,11 0,01 0,04 OFF 360 0,004 0,04 0,25 0,03 ON 370 0,004 0,2 0,6 0,14 ON 380 0,004 0,19 0,4 0,15 OFF TRIP 390 0,04 0,004 0,52 0,14 OFF TRIP Tabel 4.5 Pengujian Kerja Relay Pada Set 100%
8 42 2. Pengujian pada Set 105% Normally Open output Normally Close Indikator 370 0,22 0,22 0,004 0,004 OFF 380 0,26 0,26 0,004 0,004 OFF 390 0,004 0,004 0,37 0,08 ON Simulator CB 400 0,004 0,004 0,5 0,9 OFF TRIP 410 0,004 0,06 0,6 0,18 OFF TRIP Tabel 4.6 Pengujian kerja relay pada Set 105% 3. Pengujian pada Set 110% Normally Open output Normally Close Indikator 400 0,004 0,004 0,004 0,004 OFF 410 0,004 0,086 0,65 0,17 ON Simulator CB 420 0,004 0,004 0,75 0,12 OFF TRIP 430 0,004 0,004 0,80 0,15 OFF TRIP 440 0,004 0,88 0,60 0,19 OFF TRIP Tabel 4.7 Pengujian kerja relay pada Set 110% 4. Pengujian pada Set 115% output Normally Open Normally Close Indikator Simulator CB 410 0,15 0,1 0,16 0,004 OFF 420 0,004 0,004 0,7 0,9 ON 430 0,12 0,14 0,1 0,004 ON 440 0,004 0,16 0,004 0,1 OFF TRIP 450 0,16 0,004 0,09 0,7 OFF TRIP Tabel 4.8 Pengujian kerja relay pada Set 115%
9 Analisa Pengujian Berdasarkan hasil pengujian dan data- data dari hasil pengujian menunjukkan bahwa ketika tegangan naik dan saat mendekati setting yang sudah ditentukan, relay sebelumnya memberikan tanda pada lampu indikator yang ada pada relay. Dan saat tegangan mencapai atau melebihi setting yang sudah ditentukan, relay tegangan lebih akan mengindikasikan tegangan lebih, dan relay langsung memberikan sinyal gangguan pada simulator CB untuk membuka sehingga gangguan tegangan lebih terputus di CB dan tidak mengalir ke beban sehingga beban aman dari gangguan tegangan lebih. 4.3 Pengujian Karakteristik Relay Tegangan Lebih Tipe BE4-27/ Tujuan 1. Melaksanakan praktikum pengujian karakteristik relay tegangan lebih tipe BE4-27/ Mengetahui karakteristik relay tegangan lebih tipe BE4-27/59 dari hasil pengujian yang dilaksanakan. 3. Mampu menganalisa hasil pengujian Sasaran 1. Melakukan pengujian karakteristik relay tegangan lebih tipe BE4-27/ Menganalisa karakteristik relay tegangan lebih dari hasil pengujian Peralatan yang Digunakan 1. Power supply 3 fasa. 2. Trafo Tegangan 3 fasa. 3. Relay tegangan lebih tipe BE4-27/ Simulator CB. 5. Kabel penghubung secukupnya. 6. Stopwatch
10 Gambar Rangkaian Pengujian Gambar 4.3 Perancangan Fisik/Konstruksi Pengujian Karakteristik Relay Tegangan Lebih Tipe BE4-27/ Langkah Percobaan 1. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Periksa dan pastikan alat yang akan digunakan benar sesuai kebutuhan. 3. Rangkai peralatan sesuai dengan gambar rangkaian pengujian. 4. Hubungkan output L1, L2, L3 power supply ke L1, L2, L3 simulator CB. 5. Hubungkan masing-masing tiga output 3A, N, dan PE simulator CB ke 1U1, 11, 1W1, N, dan PE trafo tegangan yang sudah dirangkai sesuai gambar rangkian dan dihubung seri dengan trafo yang sama. 6. Atur rangkian di trafo tegangan masing-masing di posisi 5%.
11 45 7. Hubungkan keluaran trafo tegangan 2U1, 21, 2W1, dan N yang berada di posisi terakhir ke relay tegangan lebih L1, L2, L3, dan N. 8. Hubungkan output relay overvoltage 21-22/25-26 (Normally Close) ke relay pada simulator CB. 9. Pastikan peralatan dan wiring terpasang dengan benar. 10. Periksa dan uji power supply, relay tegangan lebih tipe BE4-27/59, dan simulator CB. 11. Atur oltage Set di pengaturan yang ada pada relay BE4-27/59 di daerah yang tertulis over pada relay. Atur dengan cara memutar tombol dan setting relay tegangan lebih tipe BE4-27/59 dari set 100%, 105%, 110%, dan 115%. Atur di tombol sebelah kanan pengaturan Set dari settingan reset 1%, 5%, 10%, dan 15% pada setiap masing-masing Set. 12. Beri dan atur tegangan dari power supply kepada relay. Tentukan dan atur tegangan dari power supply, di tegangan berapa saja yang akan diujikan pada setiap set (dari tegangan pickup masingmasing set interval 5 volt). 13. Lihat tegangan masuk ke relay tegangan lebih tipe BE4-27/59 dengan menggunakan voltmeter di tegangan L1-L Amati dan tentukan tegangan pada saat awal simulator CB trip. 15. Siapkan Stopwatch. Lalu nyalakan kembali simulator CB, lalu hitung waktu, di mulai saat CB mulai dinyalakan kembali hingga CB trip kembali. 16. Lakukan poin 11 hingga poin 15 pada set masing-masing 100%, 105%, 110%, dan 115%. Dengan di masing-masing Set di uji pula setting dari 1%, 5%, 10%, dan 15%. 17. Lakukan pengujian karakteristik relay tegangan lebih tipe BE4-27/59 dari set 100%, 105%, 110%, dan 115% juga dari reset 1%, 5%, 10%, dan 15%. 18. Catat hasil pengujian pada tabel.
12 Tabel Hasil Pengujian 1. Pengujian pada Set 100% 1% 5% t Uji (detik) 10% 15% Tabel 4.9 Pengujian Karakteristik Relay Pada Set 100% 2. Pengujian pada Set 105% 1% 5% t Uji (detik) 10% 15% Tabel 4.10 Pengujian Karakteristik Relay Pada Set 105% 3. Pengujian pada Set 110% 1% 5% t Uji (detik) 10% 15% Tabel 4.11 Pengujian Karakteristik Relay Pada Set 110%
13 47 4. Pengujian pada Set 115% 1% 5% t Uji (detik) 10% 15% Tabel 4.12 Pengujian Karakteristik Relay Pada Set 115% Kurva Karakteristik Relay Tegangan Lebih Tipe BE4-27/59 Berikut hasil pengujian kurva karakteristik relay tegangan lebih tipe BE4-27/59. 4 Kurva Karakteristik Set 100% t uji (detik) 2 RESET 1% RESET 5% RESET 10% RESET 15% Uji (olt) Gambar 4.4 Kurva Pengujian Untuk Karakteristik Pada Set 100%
14 Kurva Karakteristik Set 105% t Uji (detik) RESET 1% RESET 5% RESET 10% RESET 15% Uji (volt) Gambar 4.5 Kurva Pengujian Untuk Karakteristik Pada Set 105% 3.5 Kurva Karakteristik Pada Set 110% t Uji (detik) RESET 1% RESET 5% RESET 10% RESET 15% Uji (olt) Gambar 4.6 Kurva Pengujian Untuk Karakteristik Pada Set 110%
15 49 4 Kurva Karakteristik Pada Set 115% t Uji (detik) RESET 1% RESET 5% RESET 10% RESET 15% Uji (olt) Gambar 4.7 Kurva Pengujian Untuk Karakteristik Pada Set 115% Analisa Pengujian Berdasarkan hasil pengujian dan data- data dari hasil pengujian menunjukkan bahwa ketika tegangan naik mencapai atau melebihi setting yang sudah ditentukan, relay tegangan lebih akan mengindikasikan tegangan lebih dengan lebih cepat, dan relay langsung memberikan sinyal gangguan pada simulator CB untuk membuka sehingga gangguan tegangan lebih terputus di CB dan tidak mengalir ke beban sehingga beban aman dari gangguan tegangan lebih. Dan apabila setingan reset semakin besar, maka semakin cepat juga CB akan memutuskan tegangan.
Percobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar
Percobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar A. Tujuan Mahasiswa mampu dan terampil melakukan instalasi motor listrik menggunakan kontaktor sebagai pengunci. Mahasiswa mampu dan terampil melakukan instalasi
Lebih terperinciMAKALAH. TIMER / TDR (Time Delay Relay)
MAKALAH TIMER / TDR (Time Delay Relay) DISUSUN OLEH : MUH. HAEKAL SETO NUGROHO 5115116360 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2014 Latar Belakang Dalam dunia
Lebih terperinciPercobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)
Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa mampu memasang dan menganalisis 2. Mahasiswa mampu membuat rangkaian
Lebih terperinciPercobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel
Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel A. Tujuan Mahasiswa mampu dan terampil melakukan pemasangan instalasi listrik secara seri, paralel, seri-paralel, star, dan delta. Mahasiswa mampu menganalisis rangkaian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI GROUND FAULT DETECTOR
BAB II LANDASAN TEORI GROUND FAULT DETECTOR 2.1.FUNGSI ALAT GROUND FAULT DETECTOR (GFD) Ground Fault Detector (GFD) adalah alat yang berfungsi untuk mendeteksi adanya arus lebih atau gangguan hubung singkat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Relai Proteksi Relai proteksi atau relai pengaman adalah susunan peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi atau merasakan adanya gangguan atau mulai merasakan adanya ketidak
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen komponen dan peralatan yang dipergunakan serta langkahlangkah praktek,
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Hasil Penelitian Setelah perancangan alat dilakukan, analisa dan pengujian alat pun dilakukan guna meneliti apakah alat bekerja dengan baik sesuai dengan rancangan
Lebih terperinciBAB III METODA SIMULASI
2 BAB III METODA SIMULASI 3.1 Metoda Pengujian Karakteristik Waktu Tunda Rele MCGG 52 3.1.1 Tujuan 1. Mengetahui cara menggunakan perangkat current injector. 2. Mengetahui cara setting rele MCGG 52. 3.
Lebih terperinciA. SKEMA RANGKAIAN DAN INSTALASI. A.1. Blok Diagram Alarm - 3 -
Terimakasih atas kepercayaan Anda terhadap Alarm Sepeda Motor Zuvitronic ZN01 sebagai pengaman sepeda motor Anda. Keunggulan Alarm ini adalah: 1. Password 3 digit. Motor tidak akan bisa dihidupkan tanpa
Lebih terperinciPengenalan Simbol-sismbol Komponen Rangkaian Kendali
7a 1. 8 Tambahan (Suplemen) Pengenalan Simbol-sismbol Komponen Rangkaian Kendali Pada industri modern saat ini control atau pengendali suatu system sangatlah diperlukan untuk lancarnya proses produksi
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
39 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini penulis akan menjelaskan dan memaparkan pengujian mengenai hasil kerja yang telah penulis lakukan selama penelitian terapan dan hasil fungsi yang telah dilakukan.
Lebih terperinciLABORATORIUM SISTEM TENAGA LISTRIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FTUI Modul 4 MODUL IV ANALISA GANGGUAN
MODUL IV ANALISA GANGGUAN I. Tujuan Percobaan Mengetahui dan mengerti pengertian dan jenis-jenis gangguan yang terjadi pada sistem tenaga listrik. Mengetahui dan mengerti cara penghitungan besarnya arus
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PANEL KONTROL PENERANGAN. yang dibikin dipasaran menggunakan sistem manual saja, atau otomatis
BAB III PERANCANGAN PANEL KONTROL PENERANGAN 3.1. Perakitan Panel Panel Lampu Luar merupakan salah satu panel yang telah dikenal luas, khususnya dalam instalasi lampu penerangan lampu jalan ( PJU ). Biasanya
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA Pada bab ini berisi tentang langkah-langkah pengujian dan analisa sistem pengereman motor induksi di mesin Open Mill. 4.1 Pengujian Alat Untuk mengetahui apakah sistem
Lebih terperinciBAB III RANCANG BANGUN
BAB III RANCANG BANGUN 3.1 Blok Diagram Sistem Monitoring Suhu Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Monitoring Suhu Pada gambar 3.1 sensor DHT 11 akan mendeteksi suhu pada ruangan lalu terhubung ke Arduino untuk
Lebih terperinciBAB III RANCANG BANGUN
26 BAB III RANCANG BANGUN 3.1. Tujuan Perancangan. Dalam pembuatan suatu alat, perancangan merupakan tahapan yang sangat penting dilakukan. Tahapan perancangan merupakan suatu tahapan mulai dari pengamatan,
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 4.1 Tujuan Setelah perancangan software dan alat telah selesai, untuk tahap selanjutnya yaitu pengujian dan analisa alat, tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK. PENGAMAN BEBAN LEBIH (Thermal Over Load Relay / TOLR)
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK PENGAMAN BEBAN LEBIH (Thermal Over Load Relay / TOLR) Disusun oleh: Kelompok 2C2 1. Apriliya Afitasari NIM 3.31.13.2.04 2. Ardyanto Suryo D NIM 3.31.13.2.05 3. Arighi
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISSA
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISSA Pada bab ini akan membahas tentang pengujian alat dan analisis untuk masing-masing bagian dari alat yang sudah dibuat diantaranya yaitu rangkaian power supply, rangkaian
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Kasus Gambar 4.1 Ilustrasi studi kasus Pada tahun 2014 telah terjadi gangguan di sisi pelanggan gardu JTU5 yang menyebabkan proteksi feeder Arsitek GI Maximangando
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Proteksi Sistem Tenaga Listrik Proteksi terhadap suatu sistem tenaga listrik adalah sistem pengaman yang dilakukan terhadap peralatan- peralatan listrik, yang terpasang pada sistem
Lebih terperinciHANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK
HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK OLEH: DRS. SUKIR, M.T JURUSAN PT ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA A. Dasar Sistem Pengendali Elektromagnetik. Materi dasar sistem pengendali elektromagnetik
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN MODUL. Nama Alat : Simulasi Pengukuran Timer Pada Terapi Inframerah. Menggunakan ATmega16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN MODUL 4.1. Spesifikasi Alat Nama Alat : Simulasi Pengukuran Timer Pada Terapi Inframerah Menggunakan ATmega16 Tegangan Frekuensi Daya : 220 V : 50-60 Hz : 300 Watt 4.2. Gambar
Lebih terperinciBAB I KOMPONEN DAN RANGKAIAN LATCH/PENGUNCI
BAB I KOMPONEN DAN RANGKAIAN LATCH/PENGUNCI 1. Tujuan Percobaan Mengetahui Dan Memahami Cara Kerja Komponen yang Menyusun Rangkaian Pengunci (Latch): Push Button, Relay, Kontaktor. Membuat Aplikasi Rangkaian
Lebih terperinciPRAKTIKUM 1: SISTEM PENTANAHAN /GROUNDING -PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN
PRAKTIKUM 1: SISTEM PENTANAHAN /GROUNDING -PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN I. TUJUAN 1. Mengetahui besarnya tahanan pentanahan pada suatu tempat 2. Mengetahui dan memahami fungsi dan kegunaan dari pengukuran
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT
47 BAB IV PENGUJIAN ALAT Dalam bab ini akan menguraikan persiapan komponen-komponen dan peralatan yang digunakan serta langkah-langkah praktek, kemudian menyiapkan data hasil pengukuran dari pengujian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan hasil dan analisis terhadap sistem yang telah dibuat secara keseluruhan. Pengujian tersebut berupa pengujian terhadap perangkat keras serta pengujian
Lebih terperinciNO NAMA BARANG SPESIFIKASI JUMLAH
BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN 3.1 Perencanaan dan Perhitungan Bahan Dalam pengoperasian motor induksi tiga fasa direncanakan menggunakan PLC ZEN, sebagai alat control utamanya. Selain PLC ZEN juga
Lebih terperinciUSER MANUAL TRAINER SAKLAR SUHU OTOMATIS MATA DIKLAT : PERAKITAN ALAT PENGENDALI
USER MANUAL TRAINER SAKLAR SUHU OTOMATIS MATA DIKLAT : PERAKITAN ALAT PENGENDALI SISWA KELAS XII TEI2 JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU CREW 2 CREW 11268/130.EI Suryo Hadi Sampurno
Lebih terperinciSMK Negeri 2 KOTA PROBOLINGGO TEKNIK KETENAGALISTRIKAN MENGENAL SISTEM PENGENDALI KONTAKTOR
SMK Negeri 2 KOTA PROBOLINGGO TEKNIK KETENAGALISTRIKAN MENGENAL SISTEM PENGENDALI KONTAKTOR 2009/2010 http://www.totoktpfl.wordpress.com Page 1 of 39 Disusun : TOTOK NUR ALIF, S.Pd, ST NIP. 19720101 200312
Lebih terperinciOLEH : NAMA : SITI MALAHAYATI SARI KELAS : EL-3E NIM :
OLEH : NAMA : SITI MALAHAYATI SARI KELAS : EL-3E NIM : 1105032111 PROGRAM STUDY TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MEDAN 2012 1 BAB I Rangkaian Operasi Terbuka dan Tertutup 1. Rangkaian
Lebih terperinciBAB V ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL
82 BAB V ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL Analisa rangkaian kontrol pada rangkaian yang penulis buat adalah gabungan antara rangkaian kontrol dari smart relay dan rangkaian kontrol konvensional yang terdapat
Lebih terperinciPerlengkapan Pengendali Mesin Listrik
Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik 1. Saklar Elektro Mekanik (KONTAKTOR MAGNET) Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat dioperasikan dengan momen kontak yang cepat agar tidak menimbulkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium
Lebih terperinciMAX GUARD.
MAX GUARD ALARM MOTOR DENGAN PASSWORD ZN-P204 DIPRODUKSI OLEH ZUVITRON DIGITAL http://zuvitronic.tripod.com Terimakasih atas kepercayaan Anda terhadap Alarm Sepeda Motor Max Guard ZN-P204 sebagai pengaman
Lebih terperinciUNIT IV MENJALANKAN DAN MEMBALIK PUTARAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR DALAM HUBUNGAN-BINTANG
UNIT IV MENJALANKAN DAN MEMBALIK PUTARAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR DALAM HUBUNGAN-BINTANG I. TUJUAN 1. Praktikan dapat melakukan pengasutan serta membalik putaran motor tiga fase
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. INTISARI... iv. ABSTRACT... v. MOTTO... vi. PERSEMBAHAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii INTISARI... iv ABSTRACT... v MOTTO... vi PERSEMBAHAN... vii PRAKATA... viii DAFTAR ISI... xii DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada prinsipnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
32 BAB III METODE PENELITIAN Pada prinsipnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah minyak sawit (palm oil) dapat digunakan sebagai isolasi cair pengganti minyak trafo, dengan melakukan pengujian
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
62 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan dari pembuatan alat ini telah telaksana dengan baik atau tidak, maka perlu dilakukan pengujian dan analisa terhadap alat yang dibuat.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sistem Pengoperasian Alat Penjelasan pengoperasian alat terapi infra merah di lengkapi sensor jarak dan timer di sesuaikan dengan list program yang telah di rancang berikut
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada perancangan modifikasi sistem kontrol panel mesin boiler ini, selain menggunakan metodologi studi pustaka dan eksperimen, metodologi penelitian yang dominan digunakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Programmable Logic Controller Proses di berbagai bidang industri manufaktur biasanya sangat kompleks dan melingkupi banyak subproses. Setiap subproses perlu dikontrol secara seksama
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 4.1. Pendahuluan Setelah perancangan alat selesai, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengujian dan analisa alat yang bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM
BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM Pada pengujian sistem ini dijelaskan hasil dan analisa pengujian yang telah dilakukan. Pengujian tersebut berupa pengujian terhadap perangkat lunak dan perangkat keras.
Lebih terperinciBab VI : Contoh-contoh Aplikasi ZEN
Bab VI : Contoh-contoh Aplikasi ZEN Untuk memudahkan belajar PLC Omron secara umum, menurut saya perlu dimulai dengan sesuatu yang mudah baru kemudian menggunakan atau mempelajari yang lebih kompleks.
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan dan pembuatan dilaksanakan di Laboratorium Teknik Kendali
Lebih terperinciPengujian Relay Arus Lebih Woodward Tipe XI1-I di Laboratorium Jurusan Teknik Elektro
Pengujian Relay Arus Lebih Woodward Tipe XI-I di Laboratorium Jurusan Teknik Elektro Said Abubakar, Muhammad Kamal Hamid Staf Pengajar Politeknik Negeri Lhokseumawe, Aceh Utara Abstrak Relay woodward tipe
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan alat Infra merah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan alat Infra merah Terapi dengan Sensor Suhu yang terdiri atas komponen fisik penunjang seperti Dimmer, Timer, Lampu IR Philip,Sensor
Lebih terperinci27 Gambar 3.2 Rangkaian Sistem Monitoring Cara kerja keseluruhan sistem ini dimulai dari rangkaian catu daya sebagai power atau daya yang akan disalur
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Sistem Monitoring Secara umum sistem kerja alat monitoring mesin terdiri dari 3 blok sistem yakni blok input mesin, blok control dan blok output sistem. Dapat digambarkan dengan
Lebih terperinciBAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT Pada bab sebelumnya telah diuraikan konsep rancangan dan beberapa teori yang berhubungan dengan rancangan ACOS (Automatic Change Over Switch) pada AC (Air Conditioning)
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN
34 BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirakit. Tujuan dari proses ini yaitu agar
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirancang. Tujuan dari proses ini yaitu agar
Lebih terperinciInput ADC Output ADC IN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil yang diperoleh dari pengujian alat-alat meliputi mikrokontroler, LCD, dan yang lainnya untuk melihat komponen-komponen
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT
BAB IV PENGUJIAN ALAT Untuk mengetahui apakah tujuan dari pembuatan alat ini telah telaksana dengan baik atau tidak, maka perlu dilakukan pengujian dan analisa terhadap alat yang dibuat, dan sebagai bagian
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MODUL PRAKTIKUM RELAY TEGANGAN LEBIH SISTEM 3 FASA MENGGUNAKAN RELAY TIPE BE4-27/59
RANCANG BANGUN MODUL PRAKTIKUM RELAY TEGANGAN LEBIH SISTEM 3 FASA MENGGUNAKAN RELAY TIPE BE4-27/59 DESIGN AND IMPLEMENTATION OVERVOLTAGE RELAY 3 PHASE SYSTEM USING RELAY TYPE BE4-27/59 PRACTICAL MODULE
Lebih terperinci4.3 Sistem Pengendalian Motor
4.3 Sistem Pengendalian Motor Tahapan mengoperasikan motor pada dasarnya dibagi menjadi 3 tahap, yaitu : - Mulai Jalan (starting) Untuk motor yang dayanya kurang dari 4 KW, pengoperasian motor dapat disambung
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN. b. GSM Modem sudah terhubung dengan Mikrokotroller melalui kabel serial. port PC sehingga dapat berkomunikasi dengan mikrokontroler
BAB IV PENGUJIAN 1.1 Prosedur Pengujian a. GSM Modem telah terisi SIM Card yang masih aktif dan memiliki pulsa yang cukup b. GSM Modem sudah terhubung dengan Mikrokotroller melalui kabel serial port PC
Lebih terperinciOleh Maryono SMK Negeri 3 Yogyakarta
Oleh Maryono SMK Negeri 3 Yogyakarta - Circuit Breaker (CB) 1. MCB (Miniatur Circuit Breaker) 2. MCCB (Mold Case Circuit Breaker) 3. NFB (No Fuse Circuit Breaker) 4. ACB (Air Circuit Breaker) 5. OCB (Oil
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012
28 METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012 hingga Januari 2014, dilakukan di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SIMULATOR PROTEKSI ARUS HUBUNG SINGKAT FASA KE TANAH PADA SISTEM DISTRIBUSI MENGGUNAKAN RELAI TIPE MCGG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan distribusi. Oleh sebab itu jaringan distribusi merupakan bagian jaringan listrik yang paling dekat dengan masyarakat.
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Model Kontrol Pompa Pemadam Kebakaran Berbasis Arduino Simulasi ini dibuat menyesuaikan cara kerja dari sistem kontrol pompa pemadam kebakaran berbasis Arduino, perlu
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALA 3.1 Perancangan Hardware 3.1.1 Perancangan Alat Simulator Sebagai proses awal perancangan blok diagram di bawah ini akan sangat membantu untuk memberikan rancangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN 1.1 Hasil dan Pembahasan Secara umum, hasil pengujian ini untuk mengetahui apakah alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan perancangan yang telah ditentukan. Pengujian
Lebih terperinciBAB IV ANALISA GANGGUAN SWITCH GEAR 10.5 KV
48 BAB IV ANALISA GANGGUAN SWITCH GEAR 10.5 KV 4.1 Pengujian Sistem Transfer Untuk dapat mengidentifikasi permasalahan kegagalan dari sistem auto fast transfer, sebelumnya terlebih dahulu dilakukan tahapan-tahapan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Blok Diagram Berikut merupakan diagram blok alat yang dirancang untuk mempermudah dalam memahami alur kerja alat. Sensor MPX5700 Tekanan Dari tabung Kode perintah Minimum
Lebih terperinciPercobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel
Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel A. Tujuan Mahasiswa mampu dan terampil melakukan pemasangan instalasi listrik secara seri, paralel, seri-paralel, star, dan delta. Mahasiswa mampu menganalisis rangkaian
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. Untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan dari pembuatan alat ini telah
55 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan dari pembuatan alat ini telah telaksana dengan baik atau tidak, maka perlu dilakukan pengujian dan analisa terhadap alat yang dibuat.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Sistem pengendalian otomatis generator pada saat listrik padam, berfungsi untuk mengalihkan sumber catu daya listrik, dari listrik PLN ke listrik yang dihasilkan
Lebih terperinciBab 5. Pengujian Sistem
Bab 5. Pengujian Sistem Pada bab berikut berisi langkah-langkah Pengujian Sistem Maximum Power Point Tracking Panel Surya Gama Solar 50P-36 dengan Buck Converter LM2596. Saat pengujian sistem terdiri dari
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengujian terhadap keseluruhan
BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengujian terhadap keseluruhan sistem. Materi pengujian meliputi pengujian sistem terhadap berbagai macam pengujian pemilih saluran,
Lebih terperinciDESAIN DAN INSTALASI TENAGA LISTRIK
BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM DESAIN DAN INSTALASI TENAGA LISTRIK Nama :... NIM :... JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JEMBER 2017 i JADWAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan
Lebih terperinciBAB IV GROUND FAULT DETECTOR (GFD)
BAB IV GROUND FAULT DETECTOR (GFD) 4.1 Umum Dengan meningkatnya tingkat pertumbuhan penggunaan energi listrik yang smakin hari semakin meningkat maka pasokan listrik harus meningkat pula Tingkat kehandalan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SIMULASI SISTEM PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SIMULASI SISTEM PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat.
Lebih terperinciPercobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)
Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa mampu memasang dan menganalisis 2. Mahasiswa mampu membuat rangkaian
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
3.1 Sistem Kerja Panel Kontrol Lift BAB III LANDASAN TEORI Gambar 3.1 Lift Barang Pada lift terdapat 2 panel dimana satu panel adalah main panel yang berisi kontrol main supaly dan control untuk pergerakan
Lebih terperinciDX1220 LITEPUTER DIMMER PACK 12CH DMX512. Disusun oleh: Iwan B Pratama Blastica Sound
LITEPUTER DIMMER PACK 12CH DMX512 Disusun oleh: Iwan B Pratama Blastica Sound Panel Depan DX1220 terdiri dari 12 modul P-30 (1 ch modul) dan 1 buah DP-5 (DMX interface). Modul P-30 TRIG : menandakan jika
Lebih terperinciDasar - Dasar Pemrograman PLC (Bagian 3) Lanjutan dari Bagian 2. B. Example Problem Lighting Control
Dasar - Dasar Pemrograman PLC (Bagian 3) Lanjutan dari Bagian 2 B. Example Problem Lighting Control Akan dibuat suatu sistem lighting control dengan 4 buah switch, SWITCH1, SWITCH2, SWITCH3, SWITCH4. Switch
Lebih terperinciINSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808)
INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808) I. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat memahami karakteristik pengkondisi sinyal DAC 0808 2. Mahasiswa dapat merancang rangkaian pengkondisi sinyal DAC 0808
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Pada bab ini akan di jelaskan tentang tujuan pengujian alat, metode dan hasil pengujian. Selain itu akan dijelaskan juga jenis-jenis komponen elektrik yang terhubung
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI
JOB 5 LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI JOB 5 INDIKATOR CERDAS CERMAT OLEH: MUSLIKHIN NIM.05507134012/KELAS C1 TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JANUARI 2008 TEKNIK
Lebih terperinciI D. Gambar 1. Karakteristik Dioda
KEGIATAN BELAJAR 1 A. Tujuan a. Mahasiswa diharapkan dapat memahami karakteristik switching dari dioda b. Mahasiswa diharapkan dapat menggambarkan kurva karakteristik v-i diode c. Mahasiswa diharapkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diulang-ulang dengan delay 100 ms. kemudian keluaran tegangan dari Pin.4 akan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Arduino Uno R3 Pengujian sistem arduino uno r3 dilakukan dengan memprogram sistem arduino uno r3 untuk membuat Pin.4 menjadi nilai positif negative 0 dan 1 yang
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian untuk mengetahui kinerja dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem dan untuk mengetahui
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK. Pengisian dan Pengosongan Kapasitor dan Induktor
Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 5 A. Kompetensi Menggambarkan grafik pengisian dan pengosongan kapasitor dan induktor maupun pengaruh R dan C. B. Sub Kompetensi 1. Menggambarkan grafik pengisian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Blok Diagram LED indikator, Buzzer Driver 1 220 VAC Pembangkit Frekuensi 40 KHz 220 VAC Power Supply ATMEGA 8 Tranduser Ultrasounik Chamber air Setting Timer Driver 2 Driver
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. didesain khusus dan diperuntukan bagi user untuk melakukan sterilisasi di
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Alat Sterilisator ruangan dengan uv protection berbasis ATMega 328p didesain khusus dan diperuntukan bagi user untuk melakukan sterilisasi di ruangan sehingga
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Tujuan Pengujian Pengujian yang akan dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan pada beberapa
Lebih terperinciLABORATORIUM SISTEM TENAGA LISTRIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FTUI
MODUL 2 STARTING GENERATOR SINKRON DAN SINKRONISASI GENERATOR SINKRON DENGAN JALA-JALA I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mempelajari karakteristik pengaturan tegangan kecepatan putaran dan eksitasi pada generator
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. LST/EKO/EKO221/04 Revisi : 01 31 Oktober 2011 Hal 1 dari 5 A. Kompetensi : Setelah melakukan melakukan pengamatan/observasi, diharapkan mahasiswa dapat memilih, menggunakan alat-alat/instrumen,yang
Lebih terperinciMekatronika Modul 10 Sensor / Transducer
Mekatronika Modul 10 Sensor / Transducer Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik dari sensor atau transducer Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai karakteristik
Lebih terperinciSolar PV System Users Maintenance Guide
Solar PV System Users Maintenance Guide Solar Surya Indonesia Komplek Ruko GreenVile Blok A No 1-2 Jl. Green Vile Raya, Duri Kepa Jakarta Barat 11510 Telp: 021-566.2831 Pedoman Pemilik Solar PV System
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PLC (Programmable Logic Control) merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang biasanya digunakan
Lebih terperinciTIMER DAN COUNTER. ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012
TIMER DAN COUNTER ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012 TIMER Ada beberapa jenis timer yang digunakan pada PLC, akan tetapi yang sering digunakan adalah Timer ON Delay dan Timer OFF Delay. Fungsi pewaktu dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 TUJUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUJUAN 1.1.1 Tujuan Khusus Mahasiswa memiliki ilmu pengetahuan, memiliki keterampilan dan mempunyai sikap kerja yang diperlukan untuk mengidentifikasi, menjelaskan karakteristik dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini
BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS Tindak lanjut dari perancangan pada bab sebelumnya adalah pengujian sistem. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini diperlukan
Lebih terperinciBAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol
BAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol 4.1 Perancangan Umum Plant ini digunakan untuk proses pembuatan makanan surabi otomatis. Input sistem adalah adonan bahan dan adonan rasa sedangkan hasil yang diharapkan
Lebih terperinciGSM RELAY CM2 CM3 NO3 NC2 NC3. Port 1 SIMCARD GND RXD VCC TXD UART CM6 CM7 NO6 NO7 NC7
GSM RELAY NO8 CM8 NC8 NO7 CM7 NC7 NO6 CM6 NC6 NO5 CM5 NC5 NC4 CM4 NO4 NC3 CM3 NO3 NC2 CM2 NO2 NC1 CM1 NO1 Contact4 Contact3 Contact2 Contact1 GSM SWITCH P0.0 P0.1 P0.2 P0.3 P0.4 P0.5 P0.6 P0.7 RST LED
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat
29 BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan secara lebih rinci mengenai perencanaan dan pembuatan dari alat UV Room Sterilizer. Akan tetapi sebelum melakukan pembuatan alat terlebih dahulu
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI KENDALI TRAFFIC LIGHT 4 JALUR DENGAN PLC DISUSUN OLEH:??????????????????????????????????
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI KENDALI TRAFFIC LIGHT 4 JALUR DENGAN PLC DISUSUN OLEH:?????????????????????????????????? JURUSAN ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA YOGYAKARTA
Lebih terperinci