BAB 3. Pemeliharaan Peralatan Disturbance Fault Recorder ( DFR )
|
|
- Widyawati Susanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 3 Pemeliharaan Peralatan Disturbance Fault Recorder ( DFR ) Suatu alat yang dapat mengukur dan merekam besaran listrik seperti arus ( I ), tegangan (V)dan frekuensi (F) pada saat sebelum, selama dan setelah gangguan. Disturbance Recorder yang saat ini sudah merupakan suatu kebutuhan, dapat membantu perekaman data dari Sistem Tenaga Listrik termasuk Sistem Proteksi serta peralatan terkait lainnya yang pada akhirnya membantu dalam analisa dan memastikan bahwa sistem telah bekerja dengan baik. 3.1 Prinsip Kerja DFR akan bekerja secara real time untuk memonitor kondisi listrik dan peralatan terkait lainnya, Karena menggunakan sistem digital maka semua data dikonversikan ke bentuk digital dan disimpan di memori. Pada saat terjadi gangguan, hasil monitor tersebut akan tersimpan secara permanen dalam bentuk hasil cetakan di kertas dan data memori. Manfaat Disturbance Fault Recorder (DFR) : Mendeteksi penyebab gangguan Mengetahui lamanya gangguan (fault clearing time) Mengetahui besaran listrik seperti Arus (I), Tegangan (V) dan Frekuensi (F) Mengetahui unjuk kerja sistem proteksi terpasang Melihat harmonik dari sistem tenaga Listrik Melihat apakah CT normal / tidak ( jenuh) Memastikan bahwa PMT bekerja dengan baik Dokumentasi 95
2 Pengembangan DFR : Time Synchronizing (GPS) Master Station Monitoring Frekuensi DC Monitoring Bagian dari DFR (Disturbance Fault Recorder) : DAU (Data Acquisition Unit), AC/DC Power Supply Communication Channel, Sistem Alarm INPUT OUTPUT ANALOG 16 Channel PRINTER EVENT 32 Channel SYNCHR DAU Data Acquisition Unit COMM ALARM RELAY KE MASTER DC POWER AC POWER EXTERNAL KEY BOARD & SCREEN 96
3 3.2. Routine Test : Mencetak / print out ulang Record gangguan yang pernah direkam : DFR II harus dalam kondisi Manual Mode Tekan tombol Record Select display akan tampil Record Select Tekan kunci panah kebawah, display tampil : Rec No. Setelah ini tekan / masukkan nomor yang diinginkan kemudian tekan tombol Enter. Printer akan bekerja, dan layar akan terbaca Printing. Tunggu sampai selesai mencetak, atau Cancel untuk membatalkan. Jangan lupa kembali ke Auto setelah selesai, dengan tombol Auto Kita dapat juga memilih nomor record dengan menggunakan tombol Panah Keatas / Kebawah. Apabila nomor record yang akan dicetak sudahdiperagakan, maka kita cukup menekan tombol Enter. Mencetak Setup Parameter DFR II harus dalam kondisi Manual Mode Tekan tombol Print Setup Tekan tombol Panah Kebawah kemudian printer akan bekerja Tekan sampai selesai mencetak, atau Cancel untuk membatalkan Jangan lupa kembali ke Auto setelah selesai, dengam tombol Auto Basic Operation 1. Switch on : Menyalakan DFR Pertama kali dinyalakan DFR II akan memeriksa keadaan didalam rangkaian elektroniknya dan menghitung Memorinya sampai 4096 KB. Setelah semuanya dalam kondisi baik, maka secara otomatis display/peragaan di DFR II akan menampilkan Jam dan Nomor Record yang ada didalam DFR. 97
4 Apabila kita ingin mempercepat pemeriksaan dan test memory, tekan tombol Panah Kebawah dan display akan menampilkan Jam dan Rec No. Misalnya : JJ : MM : SS REC. 15 : 06:32 REC 041 Setelah itu tekan tombol Reset Alarm Indicator, maka seluruh lampu Alarm Indicator harus padam/tidak menyal. Apabila ada Alarm Indicator yang menyala, maka lihat petunjuk bagian Trouble Shooting. 2. Automatic Mode : Posisi DFR siap/otomatis Pada kondisi Jam dan Nomor Record tampil dilayar, dan Status Indicator Led Auto menyala, kondisi ini disebut Automatic Mode. Dalam kondisi ini semua key kecuali Manual Mode dan Reset Alarm dan Sensor Target tidak dapat difungsikan. Pada posisi ini DFR dalam keadaan siap akan merekam data gangguan/fault secara otomatis. Catatan : Dalam kondisi ini Lampu Status Indicator yang menyala adalah: Auto dan Data Memory (kalau ada data ). Apabila Lampu Status Indicator lain ada yang menyala, berarti ada gangguan didalam DFR, contoh lampu Off Line, artinya DFR dalam keadaan tidak siap merkam. Lihat bagian Trouble Shooting. 3. Manual Mode : Posisi manual operation : Merubah ke kondisi manual untuk dirubah / dioperasikan oleh operator / manusia Pada posisi ini kita dapat : Merubah Parameter dari DFR Melakukan pengetesan / pemeriksaan komponen elektronis Meminta rekaman data, ataupun memanipulasikan data rekaman 98
5 Dari kondisi Automatic kita dapat merubah ke kondisi manual dengan cara : Tekan tombol Manual, pada display akan tampil Manual Mode. Berarti kita sudah ada pada posisi Manual dan Lampu Status Manual akan menyala. 4. Kembali ke posisi / kondisi Automatic mode Untuk kembali ke posisi Automatic mode, setelah kita selesai dengan posisi Manual mode, kita harus kembali ke tampilan layar Manual Mode, yaitu dengan menekan tombol Cancel beberapa kali(tergantung diposisi mana kita sedang berada). Lalu tekan tombol Auto, maka pada layar akan tampil JAM dan Record No untuk mempercepat peragaan, tekan tombol Panah Kebawah atau Cancel. 5. Tombol-tombol yang sering digunakan ENTER Untuk menerima pilihan dilayar SELECT Untuk memilih / merubah pilihan dilayar Untuk pindah posisi : kekanan/kekiri cursor atau keatas/kebawah untuk menu TAB Alphanumeric (A-Z, 0 9), Untuk pindah posisi kekanan/kekiri untuk display yang memiliki beberapa kolom / bagian Untuk memasukkan karakter,atau juga digunakan untuk memilih menu. Pada perincian dari Menu, tombol ini dapat digunakan untuk memasukkan karakter. 99
6 CANCEL Untuk membatalkan pilihan dan kembali ke bagian sebelumnya AUTO RESET MANUAL Untuk pindah ke posisi Automatic Untuk me RESET ALARM INDICATOR Untuk pindah dari posisi Automatic ke Manual Bagaimana Analisanya : 1. Pada kondisi normal, arus dan tegangan akan menggambarkan sinusoidal (50HZ) yang sempurna. 2. Besaran arus dan tegangan tersebut dapat diukur dengan memperhatikan skala rekaman, serta ratio CT & PT. 3. Setiap trigger karena besaran analog yang diluar normal, DFR akan menggambarkan pada bagian sensor digital, serta bentuk sinusoidal arus/tegangan akan berubah menjadi lebih besar atau Lebih kecil. 4. Apabila perubahan besaran analog ini diikuti dengan bekerjanya proteksi maka diikuti dengan perubahan status input digital. 5. Bila PMT juga bekerja, maka dapat dilihat status PMT sebagai input digital yang berubah. 6. Setiap trigger karena perubahan status input digital, DFR akan menggambarkannya pada bagian digital, dimana garisnya akan berubah menjadi terputus 100
7 3.4. Pemeliharaan Disturbance Fault Recorder Pemeriksaan Fisik Indikator Indikator Kondisi Penyebab Penanggulangan Hasil a. Fail Menyala DFR dalam kondisi manual Printer terganggu DFR mendeteksi gangguan internal, biasanya diikuti lampu Offline menyala Pindahkan keposisi auto dan tekan tombol reset Periksa printer dan kertas dan sambungannya b. Fault Menyala Ada gangguan pd DFR seperti pada saat pertama dinyalakan, saat berkomunikasi dgn komputer, dll c. Service Menyala DFR membutuhkan pelayanan misalnya memory mendekati penuh, sinkron waktu (clock) hilang d.operatio n Menyala e. Auto Menyala DFR pernah merekam gangguan DFR kondisi automatic siap merekam data Tekan tombol reset Periksa GPS clock, kabel coaxial, atau konektornya Selalu periksa data yg tersimpan dimemory down load atau cetak data yang diperlukan lalu hapus data yg ada di memory Tekan tombol reset - 101
8 Indikator Kondisi Penyebab Penanggulangan Hasil f. Manual Menyala DFR dalam kondisi dapat dirubah oleh user/manusia Catatan : DFR harus selalu dikembalikan kepada posisi auto g. Offline Menyala DFR tdk siap menerima data gangguan akibat : h. CPU Fail i. Data in Memory Menyala Menyala Memory sudah terisi penuh DFR terganggu misalnya kerusakan CPU DFR mengalami gangguan pd internal Ada data yg sudah direkm dimemory yg siap dicetak ke printer atau dikirim ke master station Setelah selesai merubah setting (bila diperlukan) maka pindahkan selalu keposisi auto Lakukan point c Lakukan point h langkah langkah Buka pintu DFR bagian depan Matikan DFR denga n switch Supply DC ke posisi Off Lepas card CPU, Fault board, Network controller, dan patch board satu persatu, lalu masukkan dengan benar lalu coba dinyalakan. Lakukan point c langkah 102
9 Pemeriksaan Fungsi No Pemeriksaan Fungsi Hasil 2.1 Periksa Battery backup RAM apakah masih baik, tempatnya pada card sebelah paling kanan dekat engsel pintu. Kesiapan Battery backup RAM +/- 6.5 Vdc 2.2 Pada saat maintenance atau terjadi gangguan eksternal DFR merekam data, sehingga data-data tersebut menumpuk dan menyebabkan memory full pada hal data tersebut ada yg tidak dibutuhkan, untuk itu lakukan langkah c diatas. 2.3 Periksa tanggal, Jam (bagi yg tdk terhubung dengan GPS) apabila tidak sesuai maka cocokkan dengan kondisi real time. Cetakan rekaman yang aneh dan DFR tidak dapat diset Bila terjadi keluaran yang aneh seperti jam salah/rusak, hasil cetakan tidak benar dan tombol DFR tidak dapat ditekan maka coba lakukan hal-hal sebagai berikut : Buka pintu DFR bagian depan Tekan tombol CPU reset terdapat di CPU card (card paling kanan) Lalu nyalakan DFR dan akan memulai menghitung memory. Coba normalkan dan Snap shot untuk melihat cetakan keluarannya apakah sudah benar. Cek dan sesuaikan dengan urutan Parameter Cek dan sesuaikan DAU ID DFR 103
10 No Pemeriksaan Fungsi Hasil 2.4 Apabila muncul CPU fail dan setelah melakukan langkahlangkah diatas tetap tidak bisa bekerja normal,sebaliknya segera dikonsultasikan ke pihak pabrikan Pengujian Fungsi DFR / merubah setting (bila diperlukan) 1. I/O Test Printer test Printer status 2. Dari Panel Test Lakukan Snapshot 3. Pemeriksaan Kapasitas Memory 4. Lakukan Down load/cetak data yang diperlukan dilanjutkan penghapusan data 5. Menekan Tombol Reset (indikasi ini muncul bila DFR pernah merekam gangguan, saat pertama DFR dinyalakan dan saat berkomunikasi dengan komputer/cpu. 6. Pemeriksaan posisi selektor switch operasi (selalu dikembangkan ke posisi Auto) 3.5 Travelling Wave System (TWS) Prinsip Kerja TWS Untuk mengukuran jarak SUTT saat ini dapat menggunakan methode impedansi dengan bantuan disturbance fault recorder atau numerical relay. Methode hasilnya akan menjadi kurang akurat apabila terdapat kondisikondisi sebagai berikut : Resistansi gangguan dan faktor infeed Arcing fault yang membentuk gelombang non-sinusoidal Source impedance ratio (SIR) yang tinggi Line constanta jaringan berbeda-beda Capasitansi jaringan (jaringan > 100 km) 104
11 Error CT dan CVT Agar akurasi pengukuran jarak SUTT lebih akurat digunakan methode traveling waves (TWS). Selain untuk mengukur jarak SUTT, TWS dapat pula digunakan sebagai fault locator, dengan akurasi hingga m. Prinsip kerja dari TWS adalah gelombang berjalan terbentuk apabila terdapat switcing di SUTT yang disebabkan oleh buka / tutup PMT atau arcing saat gangguan. Pulsa ini berjalan sepanjang seksi SUTT yang mempunyai impedansi karakteristik yang sama, sampai ke titik bus akan menemui impedansi karakteristik yang berbeda dan menyebabkan pulsa mengalami pemantulan. t1 t2 t3 L Gambar a. Proses gelombang berjalan pada penghantar Waktu tempuh gelombang ini terekam oleh TWS adalah t2-t1, maka jarak yang diukur adalah : L = (t2-t1). V/2 dimana V adalah kecepatan gelombang berjalan dalam hal ini sama dengan kecepatan cahaya atau gelombang elektromagnetik ( km/dt). 105
12 Ada beberapa cara untuk mengukur jarak SUTT atau menentukan lokasi gangguan dengan menggunakan methode gelombang berjalan ini. Pada saat terjadi gangguan penghantar maka pada titik gangguan akan dibangkitkan gelombang berjalan ke dua ujung penghantar seperti pada Gambar b. t1a t2a La Lb Gambar b. Proses gelombang berjalan pada penghantar Pada kondisi ini maka jarak ke titik gangguan : La = (t1a - t1a) x V/2 Jika waktu gangguan singkat sekali atau resistansi gangguan tinggi maka waktu pantulan gelombang yang kedua bukan dipantulkan oleh titik gangguan sehingga waktu yang tercatat bukan waktu tempuh dua kali jarak gangguan. 106
13 t1a t2a La Lb t1b Gambar c. Proses gelombang berjalan pada penghantar Hal tersebut diatas dapat diatasi dengan menggunakan dua buah TWS masing-masing pada kedua ujung penghantar. Pada kondisi ini maka jarak ke titik gangguan : La = L/2 + (t1a - t1b) x V/2 Lb = L/2 + (t1b - t1a) x V/2 Ada beberapa cara untuk memanfaatkan TWS untuk mengukur jarak penghantar atau jarak ke lokasi gangguan dengan menggunakan gelombang berjalan yaitu : 107
14 Cara mengukur jarak SUTT (type E single ended mode) buah TWS dipasang membelakangi sumber. 2. Posisi kedua PMT dalam keadaan terbuka. 3. PMT dilokasi TWS dimasukkan (re-energize). 4. Pulsa dibentuk dari PMT masuk terekam (t1a) melalui CT oleh TWS dan berjalan sepanjang seksi penghantar sampai diujung depan PMT masih kondisi terbuka (impedansi tinggi) maka pulsa yang dipantulkan dalam posis terbalik terekam oleh TWS (t2a). 5. Jarak seksi saluran adalah : La = (t2a - t1a) x V/ Cara mengukur jarak gangguan SUTT (type A single ended mode) buah TWS dipasang membelakangi sumber. 2. Posisi kedua PMT dalam keadaan masuk (operasi normal). 3. Pada saat terjadi gangguan pulsa dibentuk dari switcing dari dititik gangguan bergerak menuju TWS terekam (t1a) dan dipantulkan berjalan ke titik gangguan sampai dititik gangguan dipantulkan kembali menuju TWS dan terekam lagi (t2a). 4. Jarak seksi saluran adalah : La = (t2a - t1a) x V/ Cara mengukur jarak gangguan SUTT (type D double ended) buah TWS dipasang saling berhadapan 2. Posisi kedua PMT dalam keadaan masuk (operasi normal). 3. Pada saat terjadi gangguan pulsa dibentuk dari switcing dititik gangguan bergerak menuju TWS A terekam (t1a). 4. Pada saat itu pula pulsa dibentuk dari switcing dititik gangguan bergerak menuju TWS B terekam (t1b). 5. Jarak seksi saluran adalah : La = (L/2) + (t1a - t1b) x V/2 Lb = (L/2) + (t1b - t1a) x V/2 108
Tugas Akhir BAB II. TEORI DFR (Digital Fault Recorder)
BAB II TEORI DFR (Digital Fault Recorder) 2.1 Penjelasan Umum Alat Bantu Analisa Gangguan Peralatan bantu yang banyak terpasang di instalasi sistem tenaga listrik adalah alat yang cara kerjanya memonitor
Lebih terperinciE R A L A T A N P E R E K A M D : P D M / S G I
B u k u P e d o m a n P e m e l i h a r a a n P E R A L A T A N P E R E K A M D o k u m e n n o m o r : P D M / S G I / 8 : 0 P T P L N ( P E R S E R O ) J l T r u n o j o y o B l o k M I / 5 J A K A R
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciBAB III TROUBLESHOOTING DAN KALIBRASI DFR
BAB III TROUBLESHOOTING DAN KALIBRASI DFR 3.1 TROUBLESHOOTING Troubleshooting adalah langkah-langkah yang dilakukan langsung pada peralatan DFR yang bertujuan untuk menangani masalah, kelainan (anomali)
Lebih terperinciELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM
ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM User Manual Edisi September 2006 ELKAHFI Design & Embedded System Solution Daftar Isi Pengenalan Elkahfi Telemetry System Pendahuluan 1 Kelengkapan Telemetry System 2 Spesifikasi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN BUILDING AUTOMATION SYSTEM (BAS) DI GEDUNG LABORATORIUM DEPKES JAKARTA A. PENDAHULUAN
BAB IV PEMBAHASAN BUILDING AUTOMATION SYSTEM (BAS) DI GEDUNG LABORATORIUM DEPKES JAKARTA A. PENDAHULUAN Untuk pembahasan ini penulis menganalisa data dari lapangan yang berupa peralatan meliputi PCD, jenis
Lebih terperinciDX1220 LITEPUTER DIMMER PACK 12CH DMX512. Disusun oleh: Iwan B Pratama Blastica Sound
LITEPUTER DIMMER PACK 12CH DMX512 Disusun oleh: Iwan B Pratama Blastica Sound Panel Depan DX1220 terdiri dari 12 modul P-30 (1 ch modul) dan 1 buah DP-5 (DMX interface). Modul P-30 TRIG : menandakan jika
Lebih terperinciBUKU PANDUAN CCTV ATM Text Inserter
BUKU PANDUAN CCTV ATM Text Inserter PT. ASABA 2009 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN. 1.1 Diskripsi 1.2 Diagram 1.3 Setting dan Manual DVR II. INSTALASI Text Inserter 2.1 Instalasi Text Inserter Windows 2.2 Instalasi
Lebih terperinciSistem Monitoring Tinggi Muka Air Sungai Terpasang di seluruh Kaltim dengan Pusat Monitor di Samarinda menggunakan komunikasi satelit RTU LOGGER
Sistem Monitoring Tinggi Muka Air Sungai Terpasang di seluruh Kaltim dengan Pusat Monitor di Samarinda menggunakan komunikasi satelit RTU LOGGER Blok diagram Hardware RTU LOGGER Spesifikasi Teknis RTU
Lebih terperinciPETUNJUK SETTING RECLOSER JOONGWON, FTU R200 SERIES. Auto Recloser Control With FTU-R200 Feeder Terminal Unit For Distribution Automation System
PETUNJUK SETTING RECLOSER JOONGWON, FTU R200 SERIES Auto Recloser Control With FTU-R200 Feeder Terminal Unit For Distribution Automation System Daftar Isi: 1. Panel Antar Muka (User Interface) 2. Indikasi
Lebih terperinciAlat Pengukur Level Air
Alat Pengukur Level Air Deskripsi Sistem ini terdiri dari Bagian Controller, Bagian Sensor dan Bagian GSM Modem di mana Bagian controller berfungsi mendeteksi kondisi sensor dan mengirimkan kondisi tersebut
Lebih terperinciMENGOPERASIKAN SISTEM OPERASI
MENGOPERASIKAN SISTEM OPERASI software system operasi generasi terakhir yang dikeluarkan Microsoft adalah Windows 95 Windows 98 Windows XP dan Vista Windows 7 Windows Me Sofware yang dirancangan khusus
Lebih terperincigangguan atau hal hal yang tidak diharapkan selama proses penyediaan listrik berlangsung.
Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISA GANGGUAN DENGAN DISTURBANCE FAULT RECORDER PADA PT. PLN P3B JB APB JATENG DAN DIY Rachmawati Tejaningrum ( 21060110141083 ), Sumardi, ST, MT (196811111994121001) Jurusan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Analisis Fungsi DFR (Digital Fault Recorder) Untuk Membantu Dispacher Dalam Membaca Data Gangguan
TUGAS AKHIR Analisis Fungsi DFR (Digital Fault Recorder) Untuk Membantu Dispacher Dalam Membaca Data Gangguan Diajukan guna melengkapi sebagaian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.
BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.
Lebih terperinciPETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN UV VIS SPECTROPHOTOMETER SHIMADZU UV 1800
231.15. PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN UV VIS SHIMADZU UV 1800 1.15.1. Ruang Lingkup Halaman : 1 dari 5 Petunjuk ini digunakan untuk mengoperasionalkan UV Vis Spectrophotometer Shimadzu model UV 1800.
Lebih terperinciA. Receipt printer thermal ND9C
Receipt Printer untuk mesin Wincor ada beberapa Type, yang biasa kita kenal antara lain : 1. Receipt Printer Thermal untuk Wincor Procash 2000 yaitu ND9C 2. Receipt Printer Thermal untuk Wincor Procash
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu Tangkis Indoor Pada lapangan bulu tangkis, penyewa yang menggunakan lapangan harus mendatangi operator
Lebih terperinciBALANZA INDIKATOR TIMBANGAN BX1. Buku Panduan. Versi 1.0
BALANZA INDIKATOR TIMBANGAN BX1 Buku Panduan Versi 1.0 DAFTAR ISI PENCEGAHAN.. 3 PENGANTAR.... 4 FITUR... 4 SPESIFIKASI TEKNIK... 5 PANEL DEPAN 6 PANEL BELAKANG.. 8 KONEKSI LOAD CELL.. 8 SET MODE.. 9 SKEMA
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DFR (Digital Fault Recorder)
BAB IV ANALISA DFR (Digital Fault Recorder) 4.1 Pembacaan Data Rekaman Format output rekaman dapat berupa softcopy maupun hardcopy. Data berikut lebih banyak akan menjelaskan bagaimana cara melakukan pembacaan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen komponen dan peralatan yang digunakan serta langkahlangkah praktek, kemudian menyiapkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 PLC (Programmable Logic Controller) Pada sub bab ini penulis membahas tentang program PLC yang digunakan dalam system ini. Secara garis besar program ini terdiri
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Rancangan Pengujian rancangan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah sistem ini telah bekerja sesuai dengan yang diharapkan atau tidak, pengujian ini dilakukan
Lebih terperinciPT PLN (Persero) PERALATAN PEREKAM/RECORDER. Daftar Isi
Daftar Isi Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v... 1 1 PENDAHULUAN.... 1 1.1 Gambaran Umum... 1 1.2 Definisi dan Fungsi Bagian Utama DFR.... 3 1.2.1 DFR.... 3 1.2.2
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM KONTROL DCS
APLIKASI SISTEM KONTROL DCS Disampaikan oleh: ADI PUTRANTO UPTD BALAI LATIHAN KERJA (BLK) DEMAK - JAWA TENGAH Presentation Objective Pengertian DCS Fungsi Utama DCS Konstruksi DCS Hardware DCS Sistem Kerja
Lebih terperinciRN 1200 RN 2000 UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY ICA
RN 1200 RN 2000 UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY ICA DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN.. 1 II. SPESIFIKASI TEKNIK.... 2 III. KETERANGAN ALAT.. 3 IV. PEMASANGAN UPS 3 V. PROSES PENGETESAN UPS.. 4 VI. CARA MENGOPERASIKAN
Lebih terperinciBAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC
BAB III FUNGSI BAGIAN PLC Programming Devices Processor Modul Input Modul Output Catu Daya Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC Dari gambar diatas, bagian bagian tersebut mempunyai fungsi yang saling
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,
BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM
42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler
Lebih terperinciPanduan Sistem Mesin Antrian Pelanggan Sederhana Wireless Dengan Ticket Printer Dan Suara Panggilan
Panduan Sistem Mesin Antrian Pelanggan Sederhana Wireless Dengan Ticket Printer Dan Suara Panggilan KATA PENGANTAR Sistem mesin antrian pelanggan sederhana wireless dengan ticket printer dan suara panggilan
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN SISTEM
BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Gambaran Umum Sistem Perancangan kendali kelistrikan rumah menggunakan web dimulai dari perancangan hardware yaitu rangkaian pengendali dan rangkaian pemantau seperti rangkaian
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram
BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan lebih rinci mengenai perencanaan dalam pembuatan alat. Penulis membuat rancangan secara blok diagram sebagai pembahasan awal. 3.1 Perencanaan Secara
Lebih terperinciPC STAND ALONE. Alat yang menyediakan dan mengalirkan listrik secara kontinu dan tidak terputus kepada komputer adalah :
PC STAND ALONE Alat penstabil atau pengatur keseimbangan aliran listrik yang dialirkan ke CPU, sehingga listrik yang dilalirkan keluar lebih stabil adalah fungsi dari : CPU Hardisk Stabilizer UPS Alat
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan dan diuraikan mengenai persiapan komponen, peralatan yang dipergunakan, serta langkah-langkah praktek.
Lebih terperinciSCOPE METER 700S PENGENALAN TOMBOL
SCOPE METER 700S 700s adalah sebuah alat ukur yang boleh dikatakan sangat lengkap. Mengapa? Karena 700s selain memilki fungsi standar sebagai alat ukur / multimeter, juga dilengkapi dengan berbagai macam
Lebih terperinciMANUAL BOOK ST-86 DAFTAR ISI
MANUAL BOOK ST-86 DAFTAR ISI 1. Istilah 2. Sebelum Pengoperasian Sumber listrik Buka dan tutup mesin 3. Setting Setting tahun Setting tanggal Setting waktu Setting dayline change time Setting format kartu
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum Sistem proteksi merupakan salah satu komponen penting dalam system tenaga listrik secara keseluruhan yang tujuannya untuk menjaga kontinuitas dan kualitas supply
Lebih terperinciPERCOBAAN 2. MULTIPLEXER/DEMULTIPLEXER UNIT dan SWITCHING NETWORK UNIT
PERCOBAAN MULTIPLEXER/DEMULTIPLEXER UNIT dan SWITCHING NETWORK UNIT.. TUJUAN Memahami proses digitalisasi beberapa kanal suara menjadi bentuk sinyal multiplex pada teknologi sentral digital. Memahami pembagian
Lebih terperinciMeasurement System VERSI 2.12 MANUAL Oleh Hari Arief D. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Brawijaya
Measurement System VERSI 2.12 MANUAL Oleh Hari Arief D. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Daftar isi 1. Pendahuluan 2 2. Spesifikasi MC-01....
Lebih terperinciRM-LVR1. Live-View Jarak Jauh
Live-View Jarak Jauh RM-LVR1 Buku pegangan ini merupakan pelengkap untuk Petunjuk Pengoperasian unit ini. Buku ini memperkenalkan tambahan atau perubahan fungsi serta menjelaskan pengoperasiannya. Buku
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1 II. SPESIFIKASI TEKNIK 2 III. KETERANGAN ALAT 3 IV. PANEL MONITOR 3 V. PROSES PENGETESAN UPS 4 VI. CARA MENGOPERASIKAN UPS 5
ICA DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN 1 II. SPESIFIKASI TEKNIK 2 III. KETERANGAN ALAT 3 IV. PANEL MITOR 3 V. PROSES PENGETESAN UPS 4 VI. CARA MENGOPERASIKAN UPS 5 VII. TABEL KDISI 6 VIII. TABEL PETUNJUK TROUBLE
Lebih terperinciMonth day, year. Site Master
Month day, year Site Master Site Master Site master adalah alat yang berfurngsi untuk mengukur nilai kerusakan dan nilai pelemahan pada sistem transmisi pemancar frekuensi (antenna). Di dalam alat ini
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rancang bangun alat terapi jerawat menggunakan blue light berbasis
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Spesifikasi Alat Rancang bangun alat terapi jerawat menggunakan blue light berbasis microcontroller ATMega8 di desain khusus untuk terapi jerawat komedo agar penderita
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK
BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Maksud Penelitian Penelitian yang dimaksud yaitu melakukan pengamatan, observasi dan pengambilan data dilokasi kerja dan melihat kondisi lapangan panel tegangan rendah PT.
Lebih terperinciDST-X10 Alarm & Control System
DST-X10 Alarm & Control System RS232 SIRENE KONTAK1 KONTAK2 KONTAK3 POWER MACRO PANIC Battery Backup MIC NETWORK LED CPU LED SENSOR 1 2 3 4 5 6 7 8 ARM/DISARM PROGRAM GSM ANTENNA LED NETWORK : LED indikasi
Lebih terperinciPASCAL. Home U P S (UNINTERRUPTIBLE POWER SYSTEM) INSTRUCTION MANUAL (Petunjuk Pemakaian) PASCAL: UPS & STABILIZER Since 1984
PASCAL Home U P S (UNINTERRUPTIBLE POWER SYSTEM) Model : Home UPS 1200 / 2400 / 3600 / 5000 / 6000 / 8000 / 11000 INSTRUCTION MANUAL (Petunjuk Pemakaian) PASCAL: UPS & STABILIZER Since 1984 POWER FAMILY
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen komponen dan peralatan yang dipergunakan serta langkahlangkah praktek,
Lebih terperinciMANUAL BOOK BUKU PETUNJUK PEMAKAIAN
MANUAL BOOK BUKU PETUNJUK PEMAKAIAN Edisi 2011 Kata Pengantar Terima kasih telah menggunakan produk kami, demi kenyamanan anda dalam mengoperasikan silahkan membaca buku panduan sebelum menggunakan mesin
Lebih terperinciLABORATORIUM SISTEM TENAGA LISTRIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FTUI Modul 4 MODUL IV ANALISA GANGGUAN
MODUL IV ANALISA GANGGUAN I. Tujuan Percobaan Mengetahui dan mengerti pengertian dan jenis-jenis gangguan yang terjadi pada sistem tenaga listrik. Mengetahui dan mengerti cara penghitungan besarnya arus
Lebih terperinciBAB III PENGUKURAN UNJUK KERJA ELT RESCUE 99 DAN ELT ADT 406 AF/AP
BAB III PENGUKURAN UNJUK KERJA ELT RESCUE 99 DAN ELT ADT 406 AF/AP Pada BAB 2 telah dijelaskan terdapat dua tipe ELT yaitu Portable ELT dan Fixed ELT dan juga ELT yang hanya bekerja pada dua frekuensi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik
Lebih terperinciBAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT Pada bab sebelumnya telah diuraikan konsep rancangan dan beberapa teori yang berhubungan dengan rancangan ACOS (Automatic Change Over Switch) pada AC (Air Conditioning)
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. pengukuran bahan bakar minyak pada tangki SPBU ini terbagi dalam dua
BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS 4.1. Perangkat keras Perangkat keras yang digunakan dalam sistem monitoring pengukuran bahan bakar minyak pada tangki SPBU ini terbagi dalam dua bagian yang saling berhubungan,
Lebih terperinciSolar PV System Users Maintenance Guide
Solar PV System Users Maintenance Guide Solar Surya Indonesia Komplek Ruko GreenVile Blok A No 1-2 Jl. Green Vile Raya, Duri Kepa Jakarta Barat 11510 Telp: 021-566.2831 Pedoman Pemilik Solar PV System
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah
BAB III PERANCANGAN 3.1. Perancangan Sistem Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah melakukan perancangan dengan memahami cara kerja alat atau sistem tersebut serta sifat dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar teori yang berhubungan dengan perancangan skripsi antara lain fungsi dari function generator, osilator, MAX038, rangkaian operasional amplifier, Mikrokontroler
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengukuran dan Pengambilan Data Pengambilan data dengan cara melakukan monitoring di parameter yang ada dan juga melakukan pengukuran ke lapangan. Di PT.Showa Indonesia Manufacturing
Lebih terperinciA/D, D/A CONVERTER ASSEMBLY USER S MANUAL
A/D, D/A ASSEMBLY USER S MANUAL Apa itu converter? Untuk menghubungkan sistem komputer dengan alat-alat peripheral lain dibutuhkan interface. Kentac 825 adalah sebuah konverter yang bisa merubah sinyal
Lebih terperinciA. HARDWARE & FUNGSINYA. Hardware adalah semua peralatan fisik dari sistem komputer.
PERANGKAT KOMPUTER A. HARDWARE & FUNGSINYA Hardware adalah semua peralatan fisik dari sistem komputer. Secara umum, Hardware dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu : Alat Input 1. Keyboard. 2. Mouse. 3.
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan dan diuraikan mengenai persiapan komponen, peralatan yang dipergunakan, serta langkah-langkah praktek.
Lebih terperinciBAB IV PENGATURAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PENGATURAN DAN PENGUJIAN 4.1 Pengaturan Awal Dalam pembahasan mengenai pokok permasalahan yang tertuang pada BAB sebelumnya telah dijelaskan bahwa tujuan yang dilakukan adalah bagaimana membuat
Lebih terperinci1. OPERASIONAL. 1) Kontrol Operasi. 2) Menghidupkan Unit On/Off
1. OPERASIONAL 1) Kontrol Operasi Daftar Item pada menu Tombol kursor Buka menu/ kembali ke tampilan sebelumnya Buka pengaturan LIST Buka pengaturan PRINT Power On/Off Mengatur panel dan kecerahan LCD
Lebih terperinciBAB IV SISTEM KONVERSI ENERGI LISTRIK AC KE DC PADA STO SLIPI
BAB IV SISTEM KONVERSI ENERGI LISTRIK AC KE DC PADA STO SLIPI 4.1 Umum Seperti yang telah dibahas pada bab III, energi listrik dapat diubah ubah jenis arusnya. Dari AC menjadi DC atau sebaliknya. Pengkonversian
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 BLOK DIAGRAM Pada perancangan tugas akhir ini saya merancang sistem dengan blok diagram yang dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok Diagram Dari blok diagram pusat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Programmable Logic Controller Proses di berbagai bidang industri manufaktur biasanya sangat kompleks dan melingkupi banyak subproses. Setiap subproses perlu dikontrol secara seksama
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai
BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Pada bab ini akan di jelaskan tentang tujuan pengujian alat, metode dan hasil pengujian. Selain itu akan dijelaskan juga jenis-jenis komponen elektrik yang terhubung
Lebih terperinciPengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT
Pengantar Programable Logic Control Dr. Fatchul Arifin, MT fatchul@uny.ac.id Definisi Secara mendasar PLC adalah suatu peralatan kontrol yang dapat diprogram untuk mengontrol proses atau operasi mesin.
Lebih terperinciTPI 440 SCOPE PLUS. 2. Ruang Lingkup Prosedur ini mencakup penggunaan, perawatan dan kalibrasi TPI 440 Scope Plus
TPI 440 SCOPE PLUS 1. Tujuan Untuk memberi petunjuk cara penggunaan, perawatan dan kalibrasi TPI 440 Scope Plus dengan benar, dan fungsi peralatan terjaga dengan baik 2. Ruang Lingkup Prosedur ini mencakup
Lebih terperinciUNIVERSAL DOK UNTUK IPOD PETUNJUK PENGGUNAAN. Model No. : ID30
UNIVERSAL DOK UNTUK IPOD PETUNJUK PENGGUNAAN Model No. : ID30 PETUNJUK KEAMANAN 1. Air dan Lembab Jangan gunakan unit dekat dengan air seperti dekat dengan kamar mandi, dapur, meja makan, mesin cuci, kolam
Lebih terperinci27 Gambar 3.2 Rangkaian Sistem Monitoring Cara kerja keseluruhan sistem ini dimulai dari rangkaian catu daya sebagai power atau daya yang akan disalur
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Sistem Monitoring Secara umum sistem kerja alat monitoring mesin terdiri dari 3 blok sistem yakni blok input mesin, blok control dan blok output sistem. Dapat digambarkan dengan
Lebih terperinciMANUAL KENTAC 800mk2
MANUAL KENTAC 800mk2 Pengantar Sekarang komputer sudah membludak. Orang semakin banyak yang menggunakan komputer, malahan sudah menjadi kebutuhan. Orang yang tidak mau mengenal komputer di era sekarang,
Lebih terperinciBLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN
BAB III BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN 3.1 Blok Diagram SWITCH BUZZER MIKROKONTROLLER AT89S52 DTMF DECODER KUNCI ELEKTRONIK POWER SUPPLY 1 2 3 4 5 6 7 8 9 * 0 # KEYPAD 43 3.2 Gambar Rangkaian 44 3.3
Lebih terperinciFakta.
Fakta http://ecocampus.its.ac.id/?p=46 http://file.upi.edu/direktori http://bisnis.vivanews.com Latar Belakang SOLUSI? Sistem Monitoring dan Kontrol Intensitas Cahaya Pada Ruang Kuliah PROGRAM STUDI D3
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
24 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Rangkaian Perancangan system monitoring Thermometer data logger menggunakan Arduino uno, yang berfungsi untuk mengontrol atau memonitor semua aktifitas yang
Lebih terperinciCara RESET Password BIOS pada Komputer
Cara RESET Password BIOS pada Komputer Service Komputer Jakarta November 7, 2014 By IT Support jakarta BIOS atau Basic Input Output System merupakan program yang mengatur dan mengkonfigurasikan system
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai persiapan komponenkomponen dan peralatan yang digunakan serta langkah-langkah praktek, kemudian menampilkan data hasil
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
51 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Bab ini berisi mengenai hasil pengujian mesin Auto Loading menggunakan Robo Cylinder pada mesin Power Press PP 60. Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan bahwa pembuatan
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian
Lebih terperinciPertemuan 4! Bagian-bagian kamera DSLR!
Pertemuan 4! Bagian-bagian kamera DSLR! Keterangan : Command dial mengatur kecepatan rana dan bukaan diafragma. Pada kamera tersebut, terdapat dua command dial (depan dan belakang) dan juga digunakan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM
BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM 3.1. Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Pembahasan ini meliputi pembahasan perangkat
Lebih terperinciMenginstal Sistem Operasi
Menginstal Sistem Operasi LANGKAH 13 Proses instalasi Windows XP pun segera mulai. Dalam beberapa saat setelah booting, layar monitor akan menampilkan pesan Welcome to Setup. Tekan [Enter] pada kibor Anda.
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM 4.1. Pendahuluan Sebelum digunakan untuk produksi, rancangan prototype robot auto spray ini harus diuji terlebih dahulu. Pengujian ini berfungsi untuk: Mengetahui kondisi
Lebih terperinciSDC 40C Kamera Digital 4 Mega Pixel
Petunjuk Singkat User s Manual SDC 40C Kamera Digital 4 Mega Pixel I. GAMBAR UTAMA & KELENGKAPAN SDC 40C 1. GAMBAR UTAMA 1. Tombol SNAP 8. Digital Zoom 15. Speaker 2. Tombol Power 9. Tombol Navigasi 16.
Lebih terperinciStandard Operating Procedure. Penyalaan Turbin Jetcat P160
Halaman : 1 Tahapan Persiapan adalah sebagai berikut : 1. Letakan turbin pada tesbed (ikuti SOP tesbed) 2. Lakukan Ceklist komponen atau perlengkapan untuk penyalaan turbin jetcat dengan mengisi form 1.
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
62 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan dari pembuatan alat ini telah telaksana dengan baik atau tidak, maka perlu dilakukan pengujian dan analisa terhadap alat yang dibuat.
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Proses instalasi aplikasi merupakan tahapan yang harus dilalui sebelum
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 IMPLEMENTASI Proses instalasi aplikasi merupakan tahapan yang harus dilalui sebelum memulai penggunaan Sistem Kontrol Pendeteksian Kebakaran. Berikut beberapa kebutuhan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pintu gerbang otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini sensor
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini penulis akan menjelaskan teori-teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan tugas akhir ini. Teori-teori yang digunakan adalah mikrokontroler jenis
Lebih terperinciFIRE ALARM SYSTEM GEDUNG TERMINAL BANDARA. Elektronika Bandara Kualanamu International Airport
FIRE ALARM SYSTEM GEDUNG TERMINAL BANDARA Elektronika Bandara Kualanamu International Airport Definisi Fire Alarm System Fire alarm system adalah suatu system terintegrasi yang didesain dan dibangun untuk
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT
81 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 4.1. Pengujian Rangkaian Untuk tahap selanjutnya setelah melakukan perancangan dan pembuatan system dan alat yang dibuat maka langkah berikutnya adalah pengujian dan
Lebih terperinciBAB V PERSIAPAN PEMPROGRAMAN
BAB V PERSIAPAN PEMPROGRAMAN A. PERSIAPAN DASAR Sebelum menyusun suatu program untuk pengoperasian PLC pada pengontrolan suatu sistem atau proses, ada beberapa hal yang perlu diketahui dan persiapan dasar
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERHITUNGAN SETTING RELAI JARAK SUTET 500. kv KRIAN - GRESIK
BAB IV ANALISA PERHITUNGAN SETTING RELAI JARAK SUTET 500 kv KRIAN - GRESIK 4.1 Umum Relai jarak pada umumnya dipakai untuk proteksi saluran transmisi. Relai jarak mempunyai zona zona proteksi yang disetel
Lebih terperinciPENGUKURAN VSWR MENGGUNAKAN SITE MASTER ANRITSU TYPE S332B
PENGUKURAN VSWR MENGGUNAKAN SITE MASTER ANRITSU TYPE S332B TUJUAN: Dalam Workshop ini memberikan pemahaman dasar dalam melakukan pengukuran VSWR, Return Loss, Distance to Fault dan Cable Loss. Setelah
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Gambar. 4.1 Blok Diagram sistem counting bottle. Unit Power. Primus CMP-72T. Keypad.
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Sistem Counting Bottle Pada prinsipnya sistem ini digunakan untuk menghitung botol tranparan pada conveyor yang sedang beroperasi dengan kecepatan 400-500 botol permenit. Oleh karena
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560
RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,
Lebih terperinciUSER MANUAL BEL SEKOLAH
USER MANUAL BEL SEKOLAH Hal yang perlu diperhatikan: Untuk fleksibilitas power, Kit Bel Sekolah memiliki 2 input power dengan tegangan 5V atau tegangan 6 12 Volt Untuk input tegangan 6 12 Volt, selain
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan oleh penulis dalam merancang alat ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Alat Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan
Lebih terperinci