Implementasi Gabungan Metode Multi-Factors High Order Fuzzy Time Series dengan Fuzzy C-Means untuk Peramalan Tingkat Inflasi di Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Implementasi Gabungan Metode Multi-Factors High Order Fuzzy Time Series dengan Fuzzy C-Means untuk Peramalan Tingkat Inflasi di Indonesia"

Transkripsi

1 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Vol., No. 7, Juli 018, hlm Implementasi Gabungan Metode Multi-Factors High Order Fuzzy Time Series dengan Fuzzy C-Means untuk Peramalan Tingkat Inflasi di Indonesia Jefri Hendra Prasetyo 1, Agus Wahyu Widodo, Bayu Rahayudi 3 Program Studi Teknik Informatika, 1 jefriprasetyo86@gmail.ac.id, a_wahyu_w@ub.ac.id, 3 ubay1@ub.ac.id Abstrak Inflasi merupakan fenomena moneter dalam suatu negara dimana naik turunnya mengakibatkan gejolak ekonomi. Bank Central Indonesia menetapkan sasaran inflasi kedepan untuk periode waktu tertentu dengan Inflation Targeting Framework (ITF) sebagai acuan pelaksanaan kebijakan moneter. Jika sasaran inflasi tidak tercapai, maka diperlukan langkah-langkah untuk mengembalikan inflasi sesuai dengan sasaran. Berdasarkan permasalahan tingkat inflasi maka pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan sasaran inflasi untuk waktu kedepan melalui peramalan tingkat inflasi menggunakan gabungan metode Multi-Factors High Order Fuzzy Time Series dengan Fuzzy C-Means. Fuzzy C-Means digunakan untuk membentuk subinterval berdasarkan pusat cluster yang diperoleh, penggunaan Fuzzy C-Means diharapkan dapat merefleksikan data asli sehingga menghasilkan peramalan yang lebih baik. Dalam melakukan peramalan digunakan 4-factor data yang meliputi data time series tingkat inflasi beserta 3 faktor yang mempengaruhi. Hasil Implementasi gabungan metode Multi-Factors High Order Fuzzy Time Series dengan Fuzzy C-Means dilakukan pengujian kesalahan dari peramalan menggunakan metode Mean Absolute Percentage Error (MAPE) dan diperoleh nilai kesalahan sebesar sebesar % yang menunjukkan bahwa gabungan metode Multi-Factors High Order Fuzzy Time Series dengan Fuzzy C-Means termasuk dalam kategori baik digunakan dalam peramalan tingkat inflasi di Indonesia karena memiliki nilai akurasi dibawah 0%. Kata kunci: Inflasi, Fuzzy Time Series, Fuzzy C-Means, Multi-Factors High Order Fuzzy Time Series, Mean Absolute Percentage Error (MAPE). Abstract Inflation is a monetary phenomenon in a country where ups and downs result in economic turmoil. Bank Central Indonesia sets the inflation target for the next time with the Inflation Targeting Framework (ITF) as a reference for monetary policy. If the actual inflation does not match the inflation target, then the policy is needed to return inflation to such an inflation target. Based on the inflation rate problem, this research is expected to provide inflation target for the future through inflation rate forecasting using combined Multi-Factors High Order Fuzzy Time Series method with Fuzzy C-Means. Fuzzy C-Means is used to determine the cluster center to be used as a basis for the development of intervals, the use of Fuzzy C-Means is expected to reflect the real data so that the results of forecasting is better. In forecasting used 4-factor data that includes time series data rate inflation and 3 factors that affect. The results of the combined implementation of Multi-Factors High Order Fuzzy Time Series method with Fuzzy C-Means tested the error of forecasting using Mean Absolute Percentage Error (MAPE). Based on the test the error value is %, which indicates that the combined method of Multi-Factor High Order Fuzzy Time Series with Fuzzy C-Means is included in the good category used in forecasting the inflation rate in Indonesia because it has an accuracy value below 0%. Keywords: Inflation, Fuzzy Time Series, Fuzzy C-Means, Multi-Factors High Order Fuzzy Time Series, Mean Absolute Percentage Error (MAPE). Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya 569

2 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer PENDAHULUAN Inflasi merupakan fenomena moneter dalam suatu negara dimana naik turunnya mengakibatkan gejolak ekonomi (Silvia, 013). Di Indonesia telah dibuat kebijakan-kebijakan moneter untuk menjaga kestabilan inflasi, hal ini karena inflasi dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara sehingga berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat. Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus (Suseno, 009). Dampak peningkatan inflasi dapat dirasakan secara langsung terutama oleh masyarakat yang memiliki gaji tetap, karena biaya hidup yang dikeluarkan semakin meningkat. Bank Indonesia menetapkan sasaran inflasi kedepan untuk periode waktu tertentu (Bank Sentral Republik Indonesia, 017). Bank Indonesia membuat sebuah kerangka kerja yang dinamakan Inflation Targeting Framework (ITF) dalam pelaksanaan kebijakan moneter. Sistem kerja ITF adalah dengan menentukan sasaran inflasi untuk periode waktu tertentu, dimana sasaran inflasi ditentukan berdasarkan sejumlah model dan informasi untuk menggambarkan kondisi inflasi kedepan. Sasaran inflasi digunakan sebagai acuan tingkat inflasi yang akan datang, jika sasaran inflasi tidak tercapai, maka diperlukan langkah-langkah untuk mengembalikan inflasi sesuai dengan sasaran. Peramalan merupakan metode yang digunakan untuk memperkirakan peristiwa di masa yang akan datang (Maulidah, 01). Dasar teori logika fuzzy dapat dimanfaatkan sebagai dasar dalam melakukan peramalan menggunakan data time series (data runtut waktu) (Fahmi, 013). Pada tahun 1993 Song dan Chissom mengembangkan metode peramalan dengan memanfaatkan logika fuzzy sebagai dasar untuk melakukan peramalan yang disebut dengan metode Fuzzy Time Series. Pada penelitian sebelumnya mengenai peramalan indeks harga saham gabungan di Shanghai dan indek harga saham di Shenzhen menggunakan Multi-Factors High Order Fuzzy Time Series Model, dimana data yang digunakan lebih dari satu faktor dan lebih dari satu order (norder) yang berfungsi untuk pembentukkan Fuzzy Logic Relationship (FLR). Multi-Factors High Order Fuzzy Time Series dapat melakukan peramalan lebih teliti dibandingkan menggunakan single factor dan 1-order karena dalam peramalan menggunakan FLR yang dibangun didasarkan pada data deret waktu sejumlah n-order dan menggunakan pertimbangan dari faktor-faktor data yang diramalkan. Pada pembentukkan subinterval penelitian ini menggunakan Fuzzy C-Means yang dimanfaatkan untuk memperoleh pusat cluster yang kemudian digunakan sebagai dasar penentuan subinterval, hal ini dikarenakan Fuzzy C-Means dapat merefleksikan dari data asli sehingga diperoleh hasil peramlaan yang lebih baik. Hasil penelitian ini dengan Chen s Model, didapati nilai kesalahan pada peramalan indeks harga saham gabungan di Shanghai dan indek harga saham di Shenzhen pada penelitian ini secara berturut-turut adalah 1,76% dan 1,87%, sedangkan dengan Chan s model secara berturut-turut adalah,47% dan,68% (Lin, 009). Berdasarkan permasalahan dan penelitian sebelumnya maka penulis ingin melakukan penelitian mengenai Implementasi gabungan Metode Multi-Factors High Order Fuzzy Time Series dengan Fuzzy C-Means, dimana Fuzzy C- Means digunakan untuk membagi himpunan semesta ke dalam subinterval, menggunakan 4- factor data yang meliputi data inflasi beserta 3 faktor yang mempengaruhi dan menggunakan n- order untuk Peramalan Tingkat Inflasi di Indonesia.. INFLASI.1 Pengertian Inflasi Inflasi merupakan kondisi meningkatnya harga-harga barang dan jasa secara umum dan terjadi terus-menerus (Suseno,009). Berdasarkan pengertian inflasi terdapat dua kata kunci penting dalam memahami inflasi, yang pertama adalah kata secara umum artinya Inflasi harus menggambarkan kenaikan harga sejumlah besar barang dan jasa yang dikonsumsi dalam suatu perekonomian. Sedangkan yang kedua adalah kata terus-menerus, artinya kenaikan harga akan berdampak secara terusmenerus bukan hanya sebentar seperti karena faktor musiman. Tingkat inflasi pada umumnya dinyatakan dalam angka persentase (%). Angka inflasi bersifat relatif dan tidak ada suatu standar yang umum. Misal ketika di di Indonesia memiliki angka inflasi sebesar 6%-7% menunjukkan inflasi masih dianggap sebagai inflasi yang

3 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 571 relatif wajar meskipun tingkat inflasi tersebut relatif lebih tinggi dari pada tingkat inflasi negara-negara di kawasan regional.. Faktor Penyebab Inflasi Inflasi dapat disebabkan dari sisi permintaan, sisi penawaran, sisi ekspektasi (Suseno, 009). a. Sisi permintaan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Primawan W. N. tahun 01 telah membuktikan bahwa suku bunga di Indonesia, kurs Dollar Amerika (USD) tehadap Rupiah (Rp) dan jumlah peredaran uang secara luas (M) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap inflasi di Indonesia (Nugroho, 01). b. Sisi penawaran Pada sisi penawaran, inflasi disebabkan karena naiknya biaya produksi atau biaya pengadaan barang dan jasa dapat mempengaruhi barang dan jasa yang dihasilkan. Contoh : adanya kenaikan harga minyak dunia, harga Bahan Bakar Minyak (BBM), dan Tarif Dasar Listrik. c. Ekspektasi Ekspektasi inflasi disebabkan oleh ekspektasi pelaku ekonomi yang didasarkan pada perkiraan yang akan datang akibat adanya kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah pada saat ini..3 Dampak Inflasi Tingkat inflasi yang tinggi akan berakibat negatif terhadap perekonomian secara keseluruhan. Penurunan nilai mata uang sebagai akibat meningkatnya inflasi dampaknya tidak akan sama terhadap seluruh masyarakat. Kelompak masyarakat yang berpenghasilan tetap adalah kelompok masyarakat yang paling merasakan bagaimana dampak buruk dari tingginya inflasi, hal ini karena biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan hidup semakin meningkat sedangkan uang pemasukkan tetap. 3. PERAMALAN 3.1 Pengertian Peramalan Peramalan merupakan suatu teknik untuk memperkirakan suatu kondisi atau peristiwa di waktu yang akan datang. Metode peramalan tidak dapat menjamin kebenarannya secara tepat 100%, namun pemilihan metode peramalan yang tepat akan berguna untuk mendapatkan hasil peramalan yang mendekati benar (Junaidi, 014). 3. Pengertian Peramalan Data Time Series Model Deret Waktu (time series method) merupakan teknik peramalan yang memanfaatkan sejumlah data masa lalu dalam periode waktu yang terurut seperti harian, bulanan, ataupun tahunan untuk melakukan peramalan. Teknik ini melakukan prediksi dengan asumsi bahwa masa depan adalah fungsi dari masa lalu. 4. FUZZY C-MEANS Fuzzy C-Means merupakan salah satu metode fuzzy clustering yang menggunakan partisi fuzzy sehingga titik-titik data dapat dimiliki oleh semua kelompok dengan tingkat keanggotaan yang berbeda-beda antara 0 sampai 1 (Suganya, 01). Berikut merupakan langkahlangkah clustering menggunakan Algoritma Fuzzy C-Means (Kusumadewi, 013): 1. Menentukan data set yang digunakan. Menentukan variabel awal yang meliputi jumlah cluster, pangkat, maksimum iterasi, nilai error terkecil, 3. Membangkitkan matrik partisi (μ ik, i=1,,3,,n dan k=1,,3, c). 4. Normalisasi matrik partisi 5. Hitung pusat cluster ke-k (V kj ), dimana k = 1,,3,, c jumlah cluster dan j = 1,,3,, m jumlah atribut. Dengan persamaan (1). V kj = n i=1 ((µ ik )w x ij ) n i=1(µ ik ) w (1) dimana, V kj adalah pusat cluster pada cluster ke-k dan atribut ke-j, x ij merupakan data sampel pada data ke-i, atribut ke-j, µ ik adalah elemen penyusun matrik partisi pada baris i dan kolom k, dan w adalah pembobot. 6. Hitung fungsi objektif pada iterasi ke-t (P t ). Menggunakan persamaan () n c m P t = ([ j=1 (X ij V kj )] i=1 k=1 (µ ik ) w ) () 7. Hitung perubahan matrik partisi dengan persamaan (3). µ ik = [ m (X ij V ij ) j=1 ] 1 w 1 [ m 1 c w 1 k=1 j=1(x ij V ij ) ] (3)

4 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Cek kondisi terakhir : Jika : ( P t P t 1 < ɛ) atau (t > MaxIter) maka berhenti; Jika tidak : maka t=t+1, ulangi langkah ke FUZZY TIME SERIES DAN FUZZY RELATIONSHIP Fuzzy Time Series (FTS) dikembangkan oleh Song dan Chissom pada tahun Fuzzy Time Series menggunakan teori fuzzy sebagai prinsip dasar dalam melakukan peramalan. Berikut ini merupakan penjelasan singkat mengenai hal-hal yang perlu didefinisikan dalam Fuzzy Time Series (Sun, 015): Definisi 1. Misalkan diketahui himpunan semesta (U), dimana U terbagi menjadi beberapa subinterval (U = {u 1, u, u 3,, u n }) maka fuzzy set (himpunan fuzzy) dapat didefinisikan dengan persamaan (4). A = f A (u 1 ) u 1 + f A (u ) u + + f A (u n ) u n (4) dimana f A adalah fungsi keanggotaan dari fuzzy set A sehingga nilai dari f A bernilai antara 0 sampai 1. Jadi f A (u i ) bertujuan untuk menghitung nilai keanggotaan u i pada fuzzy set A. Definisi. Misal Y(t) (t=...,0,1,, ) merupakan data time series (deret waktu) dengan nilai bilangan real yang merupakan anggota himpunan semesta (U), dimana Y(t) termasuk dalam anggota dari beberapa fuzzy set f i (t). F(t) merupakan kumpulan dari fuzzy set f i (t) ( i=1,,3, ), sehingga F(t) disebut dengan Fuzzy Time Series dari data Y(t) (t=...,0,1,, ). Definisi 3. Jika terdapat F(t) hanya ditentukan berdasarkan F(t-1), maka dapat dinyatakan dengan F(t-1) F(t) disebut single-order, sedangkan jika terdapat F(t) ditentukan berdasarkan F(t-1), F(t-),, F(t-n), maka dapat representasikan dengan F(t-1), F(t-),, F(tn) F(t) dan disebut dengan nth-order fuzzy time series. Definisi 4. Jika diketahui n-faktor data untuk peramalan maka diperoleh fuzzy set F 1 (t) F (t),,f_m (t). Jika F 1(t) ditentukan berdasarkan ( F 1 (t-1), F (t-1),,f m (t-1)), (F 1 (t-), F (t- ),,F m (t-)),,(f 1(t-n), F (t-n),,f m(t-n)) maka dapat direpresentasikan dengan ( F 1(t-1), F (t-1),, F m(t-1)), (F 1(t-), F (t-),, F m (t- )),, (F 1(t-n), F (t-n),,f m(t-n)) F 1(t), maka disebut dengan m-factors nth order fuzzy time series model. 6. METODE MULTI-FACTORS HIGH ORDER FUZZY TIME SERIES DENGAN FUZZY C-MEANS Sesuai dengan penelitian sebelumnya (Lin,009) maka penelitian ini mengadopsi metode fuzzy time series yang telah digunakan oleh Song dan Chissom dengan menerapkan menggunakan Metode Multi-Factors High Order Fuzzy Time Series dengan Fuzzy C-Means untuk peramalan tingkat Inflasi di Indonesia. Diagram alur penyelesaian permasalahan pada penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 1. Berdasarkan Gambar 1, berikut ini merupakan langkah-langkah gabungan Metode Multi-Factors High Order Fuzzy Time Series dengan Fuzzy C-Means: 1. Penentuan Universe of Discource (U) Menentukan menentukan batas bawah (D min ) dan batas atas (D max ) dari universe of discourse (U) menggunakan persamaan(5). U = [D min σ, D max + σ] (5) dimana, σ adalah standar deviasi yang dihitung menggunakan persamaan(6). σ = 1 n 1 (x i x ) n i=1 (6) dimana xi adalah data set ke-i dan x adalah rata-rata data set.. Pembentukkan Subinterval Subinterval dibentuk menggunakan metode Fuzzy C-Means untuk memperoleh pusat cluster. Sebelum mencari nilai pusat cluster, terlebih dahulu menentukan jumlah k cluster menggunakan persamaan (7). k = [ D min D max / ( n t= x(t) x(t 1) n 1 ) ] (7) Dimana k adalah jumlah cluster, n adalah jumlah data, dan x(t) adalah data pada periode t. kemudian, Pusat cluster yang diperoleh diurutkan dari data terkecil hingga terbesar kemudian dibentuk menjadi subinterval menggunakan persamaan(8). u 1 = [D min, u = [ V 1+ V u 3 = [ V + V 3 =,, V 1 + V ], V + V 3 ], (8) V 3 + V 4 ],

5 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 573 u k = [ V k 1+ V k, D max ] Dimana u i adalah subinterval ke-i dan V i adalah pusat cluster ke-i (i=1,,3,,k). Mulai Data set (4-factors data), MaxIter, w, error For f= 1 to 4 Penentuan Universe of Discourse (U) Pembentukan Subinterval Pembentukan Fuzzy set Fuzzifikasi f Pembentukan Fuzzy Logic Relationship (FLR) Defuzzifikasi Hasil Peramalan Selesai Gambar 1 Diagram alur gabungan metode Multi- Factors High Order Fuzzy Time Series dengan Fuzzy C-Means 3. Pembentukkan fuzzy set Fuzzy set dibentuk menggunakan persamaan (9). A 1 = f 11 u1 + f 1 u + f 13 u3 + + f 1k uk A = f 1 u1 + f u + f 3 u3 + + f k uk = A k = f k1 u1 + f k u + f k3 u3 + + f kk uk (9) Dimana f ij menyatakan nilai keanggotaan dari subinterval ke- j (u j ) pada fuzzy set A i (i = 1,,...,k; j = 1,,...,k). Tanda + menunjukkan operator himpunan gabungan. 4. Fuzzifikasi Data sampel (x) difuzzifikasikan dengan cara menghitung nilai keanggotaan setiap data terhadap semua fuzzy set f i (x) yang telah terbentuk dalam kurva bahu. Hasil fuzzifikasi ditentukan berdasarkan nilai maksimum dari perhitungan nilai keanggotaan terhadap setiap fuzzy set f i (x). 5. Pembentukkan FLR Fuzzy Logic Relationship (FLR) terdiri dari Right Hand Side (RHS) dan Left Hand Side (LHS), dimana RHS merupakan data hasil fuzzifikasi pada periode t dan nilai hasil fuzzifikasi disebut secendent, sedangkan LHS terdiri dari deretan data hasil fuzzifikasi pada periode waktu sebelum t (t n,, t 3, t, t 1) sejumlah n-order. Misal diketahui hasil fuzzifikasi data dengan 4 faktor data sampel yang meliputi data A p, B q, C r, dan D s (P=1,,3,..,k1, Q=1,, 3,..,k, R=1,,3,..,k3, S=1,,3,..,k4). Pada periode waktu t dan akan dilakukan peramalan dengan 3-order, maka RHS adalah terdiri dari A (t,p) dan LHS terdiri dari 3 deret data sebelum periode t (t 1, t, t 3) seperti yang ditunjukan pada persamaan (10). (A (t 3, p3 ), B (t 3,q3 ), C (t 3,r3 ), D (t 3,s3 )), (A (t, p ), B (t,q ), C (t,r ), D (t,s )), (A (t 1, p), B (t 1,q1 ), C (t 1,r1 ), D (t 1,s1 )) A (t, p) (10) dimana nilai p,q,r,s pada LHS disebut antecedent sedangkan A pada RHS disebut sedentent. 6. Defuzzifikasi Tahap defuzzifikasi bertujuan untuk menghitung peramalan pada periode waktu t berdasarkan FLR yang telah dibentuk. Nilai peramalan diperoleh dengan menghitung nilai total jumlah dari selisih antara masing-masing antecedent pada FLR data latih terhadap antecedent pada FLR data uji pada urutan yang bersesuaian. Masing-masing total jumlah selisih antecedent yang dimiliki FLR data latih dibandingkan dengan nilai threshold yang telah ditentukan, dimana FLR data latih yang memiliki total selisih kurang dari threshold dihitung frekuensinya sesuai dengan nilai secendent yang sama. setelah memperoleh fekuensi secendent maka langkah selanjutnya adalah menghitung nilai peramalan dengan persamaan (11).

6 MAPE(%) MAPE(%) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 574 r T = k1 i=1 c i x A i n j=1 f i (11) Dimana r T adalah hasil peramalan pada periode waktu ke-t, c i adalah pusat cluster ke-i, A i adalah frekuensi nilai secendent data training ke-i (i=1,,3,,k cluster), dan f i (i=1,,3,,n) adalah frekuensi FLR data latih yang terpilih. 7. PERHITUNGAN NILAI KESALAHAN Mean Absolute Percentage Error (MAPE) merupakan metode perhitungan kesalahan berdasarkan penyimpangan antara data aktual dengan data peramalan dalam ukuran persen (%). Nilai MAPE dihitung menggunakan persamaan (1) (Kristien,015). MAPE = 1 n X t F t n t=1 x 100% (1) X t Dimana, X t adalah data aktual pada periode t, F t adalah hasil peramalan pada periode t, dan n = jumlah data. Hasil peramalan masuk kategori Sangat baik jika nilai MAPE kurang dari 10% dan jika kurang dari 0% maka termasuk dalam kategori Baik (Zainun, 010). 8. DATA PENELITIAN Data set yang digunakan diperoleh dari beberapa sumber referensi diantaranya adalah data tingkat inflasi, Kurs Dollar terhadap Rupiah, Suku Bunga Indonesia diperoleh dari halaman web resmi Bank Central Indonesia pada (Bank Central Indonesia, 017), sedangkan peredaran uang secara luas diperoleh dari halaman web resmi kementrian perdagangan pada (Kementrian perdagangan, 017). Data yang digunakan berupa data time series dengan periode waktu bulanan dari Januari 007 sampai Juli 016 sehingga total jumlah data yang digunakan pada penelitian ini adalah 115 data. 9. HASIL DAN PEMBAHASAN 9.1 Pengujian Jumlah Order Terhadap Nilai MAPE Pengujian nilai order dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh jumlah order terhadap nilai MAPE hasil peramalan sehingga diperoleh jumlah order yang optimal. Pada pengujian ini menggunakan parameter yang telah ditentukan meliputi threshold = 10, Jumlah data uji = 0, Bobot =, Iterasi maksimum = 45. Pengujian dilakukan sebanyak 5 kali ,839 Pengujian Order 8,780 9,78 4,514 0,34 16,96 15,979 11,603 13,691 11, Order Gambar Grafik pengujian jumlah order terhadap nilai MAPE Gambar menunjukkan hasil pengujian bahwa semakin besar jumlah order maka nilai MAPE akan semakin kecil hal ini karena dalam pembentukkan FLR berdasarkan data dalam deret waktu sejumlah order sehingga perhitungan peramalan lebih kompleks (Lin, 009). Dalam menentukan jumlah order harus memperhatikan nilai threshold, karena semakin besar nilai order maka akan semakin tinggi nilai minimum dari jumlah selisih antara antecedent dari FLR data latih dengan FLR data uji yang bersesuaian, sehingga jika seluruh nilai jumlah selisih lebih dari nilai threshold maka peramalan tidak dapat dilakukan. Dari pengujian ini diperoleh nilai optimum dari jumlah order adalah 19 yang menghasilkan nilai MAPE 11,5%. 9. Pengujian Nilai Threshold Terhadap Nilai MAPE Pengujian nilai threshold dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh nilai threshold terhadap nilai MAPE hasil peramalan sehingga diperoleh nilai threshold yang optimal. Pada pengujian ini menggunakan parameter yang ditentukan meliputi jumlah order = 10, Jumlah data uji = 0, Bobot =, Iterasi maksimum = 45. Pengujian dilakukan sebanyak 5 kali ,4 Pengujian Threshold 1,10 19,958 13,55 16,39 18,043 14,873 16,746 1,39 18, Nilai Threshold Gambar 3 Grafik pengujian nilai threshold terhadap nilai MAPE

7 MAPE(%) MAPE(%) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 575 Pengujian threshold dimulai dari nilai 10 hingga 300 seperti yang ditunjukkan Gambar 3 menunjukkan bahwa nilai threshold memiliki pengaruh terhadap nilai MAPE dari hasil peramalan, dimana semakin kecil nilai threshold maka hasil peramalan semakin baik, hal ini karena fungsi threshold yaitu untuk membatasi FLR data latih yang memiliki kemiripan terhadap data uji dalam perhitungan peramalan berdasarkan jumlah selisih antecedent FLR data latih dengan antecedent data uji. Semakin kecil threshold maka FLR yang terpilih semakin baik, namun dalam menentukan threshold harus memperhatikan jumlah selisih FLR data latih dengan data uji yang terkecil atau minimum karena jika nilai threshold kurang dari nilai minimum selisih antecedent maka FLR tidak ada yang terpilih dan tidak dapat dilakukan peramalan. Dari pengujian ini didapati hasil terbaik ketika nilai threshold adalah 10 yang menghasilkan nilai rata-rata MAPE sebesar 11,4%. 9.3 Pengujian Jumlah Iterasi terhadap Nilai MAPE Pengujian nilai iterasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh iterasi maksimum terhadap nilai MAPE hasil peramalan sehingga diperoleh iterasi maksimum yang optimal. Pada pengujian ini menggunakan parameter yang ditentukan meliputi jumlah order = 10, nilai threshold=10, Jumlah data uji= 0, Bobot =, Iterasi maksimum = 45. Pengujian dilakukan sebanyak 5 kali Pengujian Iterasi Maksimum 13,081 11,467 11,74 11,37 11,67 11,4 11,08 11,168 11,34 11, Iterasi Maksimum Gambar 4 Grafik Pengujian nilai iterasi maksimum terhadap nilai MAPE Berdasarkan pengujian yang ditunjukkan Gambar 4 diketahui bahwa dengan menggunakan iterasi maksimum bernilai 10 sampai 0 menghasilkan nilai MAPE lebih tinggi dibandingkan dengan iterasi pengujian jumlah iterasi maksimum lainnya. Sedangkan untuk pengujian iterasi maksimum dengan nilai 5 sampai dengan 55 memiliki nilai MAPE naik turun yang bervariasi namun dengan selisih jarak hasil yang tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa pada metode Fuzzy C-Means telah mendapatkan nilai pusat cluster yang terbaik pada iterasi ke-5, namun karena pada hasil pengujian iterasi maksimum ke-45 menunjukkan nilai MAPE terbaik dibandingkan dengan pengujian iterasi maksimum lainnya. 9.4 Pengujian Validasi Pengujian jumlah validasi dilakukan untuk mengetahui apakah perangkat lunak telah menghasilkan peramalan yang valid dengan cara melakukan peramalan sebanyak 10 kali dengan parameter yang tetap, dimana parameter yang digunakan merupakan nilai terbaik dari hasil pengujian sebelumnya yang meliputi: 15,0 14,5 14,0 13,5 13,0 1,5 1,0 11,5 11,0 10,5 10,0 11,170 11,556 11,55 Gambar 5 Grafik Pengujian Validasi perangkat lunak Berdasarkan pengujian yang ditunjukkan pada Gambar 5 diketahui bahwa seluruh nilai MAPE dari hasil permalan memiliki selisih jarak yang tidak jauh dimana selisih hasil terkecil yakni 11,170% dengan terbesar yakni 11,556% sebesar 0,386 % sehingga perangkat lunak yang telah diimplementasikan layak digunakan untuk peramalan tingkat inflasi di Indonesia. Hasil dari rata-rata MAPE yang dihasilkan dari pengujian ini sebesar % yang menunjukkan bahwa hasil peramalan termasuk dalam kategori bagus karena memiliki nilai MAPE kurang dari 0%. 10. KESIMPULAN Pengujian Validasi 11,500 11,187 11,506 11,1 11,77 11,95 11, Percobaan ke-i Berdasarkan hasil dari penelitian ini yakni mengimplementasikan Metode Gabungan Metode Multi-Factors High Order Fuzzy Time Series dengan Fuzzy C-Means untuk Peramalan Tingkat Inflasi di Indonesia dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Untuk melakukan peramalan tingkat inflasi

8 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 576 menggunakan gabungan metode Multi- Factors High Order Fuzzy Time Series dengan Fuzzy C-Means dilakukan melalui enam proses utama yang meliputi penentuan Universe of discourse, pembentukkan subinterval berdasarkan nilai pusat cluster yang diperoleh menggunakan metode Fuzzy C-Means, pembentukkan fuzzy set, fuzzifikasi, pembentukkan Fuzzy Logic Relationship, dan Defuzzifikasi untuk menghitung hasil peramalan.. Berdasarkan hasil pengujian, maka dapat diketahui bahwa. a) Semakin besar jumlah Order maka peramalan yang dihasilkan semakin mendekati benar, begitu juga sebaliknya. b) Semakin kecil nilai Threshold maka peramalan yang dihasilkan semakin mendekati benar, begitu juga sebaliknya. c) Pada iterasi ke-5 sampai iterasi ke-55 telah diperoleh nilai MAPE dari hasil peramlan yang stabil. Dan pada iterasi ke-45 memiliki hasil rata-rata MAPE yang terbaik. d) Dari hasil pengujian validasi, hasil implementasi Metode Gabungan Metode Multi-Factors High Order Fuzzy Time Series dengan Fuzzy C- Means memperoleh hasil peramlaan yang stabil (tidak fluktuatif) sehingga secara keseluruhan fungsi hasil implementasi telah valid dengan nilai rata-rata MAPE sebesar % yang artinya hasil peramalan termasuk dalam ketegori bagus karena memiliki nilai kesalahan MAPE kurang dari 0%. DAFTAR PUSTAKA Bank Sentral Republik Indonesia, 017. BI Rate. Retrieved Maret, 017, from MathWorld-A Worfram Web Resource: Bank Sentral Republik Indonesia, 017. Kalkulator Kurs. Retrieved Maret, 017, from MathWorld-A Worfram Web Resource: alkulator-kurs/default.aspx. Bank Sentral Republik Indonesia, 017. Kerangka kebijakan moneter di Indonesia. Retrieved Maret, 017, from MathWorld-A Worfram Web Resource: erangka-kebijakan/contents. Bank Sentral Republik Indonesia, 017. Kerangka kebijakan moneter di Indonesia. Retrieved Maret, 017, from MathWorld-A Worfram Web Resource: nflasi/data/default.aspx. Fahmi, T., Sudarno., Wilandari, Y., 013. Perbandingan Metode Pemulusan Eksponensial Tunggal Dan Fuzzy Time Series Untuk Memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan. Jurnal Gaussian. () : Jurusan Statistika FSM. Universitas Diponegoro. Junaidi., 014. Analisis Hubungan Deret Waktu Untuk Peramalan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Jambi. Kementrian Perdagangan Jumlah Uang Beredar. Retrieved Maret, 017, from MathWorld-A Worfram Web Resource: Kusumadewi., S., Purnomo., H.,010. Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung Keputusan. Yogyakarta:Graha Ilmu. Lin Y.,Yang.,Y.,009. Stock Market Forecasting based on Fuzzy Time Series Model. IEEE CONFERENCE PUBLICATION Maulidah., S., 01. Peramalan (Forecasting) Permintaan. Lab of Agribusiness Analysis and Management, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya. Nugroho., P., W., Basuki., M.,U., 01. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Inflasi di Indonesia Periode Fakultas Ekonomik dan Bismis. Universitas Diponegoro. Silvia, E., D., Wardi, Y., 013. Analisis Pertumbuhan Ekonomi. Investasi dan Inflasi Di Indonesia. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Padang. Suganya, R dan R. Shanthi. 01. Fuzzy C- Means Algorithm-A Review. International Journal of Scientific and Research

9 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 577 Publications. (11) : 1-3. Sun., B., Guo., H., Karimi., H., R., Ge., Y., Xiong., S., 015. Prediction of stock index futures prices based on fuzzy sets and multivariate fuzzy time series. Department of Engineering,Faculty of Engineering and Science. University of Agder, 4898 Grimstad, Norway Suseno., Astiyah., S., 009. Inflasi. Pusat Pendidikan dan Study Kebanksentralan (PPSK),Bank Indonesia. Zainun, N.Y.B., Rahman, I.A. and Eftekhari, M., 010. Forecasting low-cost housing demand in Johor Bahru, Malaysia using artificial neural networks (ANN). Journal of Mathematics Research, (1), pp

Peramalan Menggunakan Metode Fuzzy Time Series Cheng. Forecasting Using Fuzzy Time Series Cheng Method

Peramalan Menggunakan Metode Fuzzy Time Series Cheng. Forecasting Using Fuzzy Time Series Cheng Method Jurnal EKSPONENSIAL Volume 8, Nomor, Mei 07 ISSN 085-789 Peramalan Menggunakan Metode Fuzzy Time Series Cheng Forecasting Using Fuzzy Time Series Cheng Method Sumartini, Memi Nor Hayati, dan Sri Wahyuningsih

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TUNGGAL DAN FUZZY TIME SERIES UNTUK MEMPREDIKSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN

PERBANDINGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TUNGGAL DAN FUZZY TIME SERIES UNTUK MEMPREDIKSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN PERBANDINGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TUNGGAL DAN FUZZY TIME SERIES UNTUK MEMPREDIKSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN SKRIPSI Oleh : TAUFAN FAHMI J2E008056 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

Peramalan Permintaan Daging Sapi Nasional Menggunakan Metode Multifactors High Order Fuzzy Time Series Model

Peramalan Permintaan Daging Sapi Nasional Menggunakan Metode Multifactors High Order Fuzzy Time Series Model Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 12, Desember 2017, hlm. 1764-1770 http://j-ptiik.ub.ac.id Peramalan Permintaan Daging Sapi Nasional Menggunakan Metode

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE RUNTUN WAKTU FUZZY-CHEN DAN DI INDONESIA

PERBANDINGAN METODE RUNTUN WAKTU FUZZY-CHEN DAN DI INDONESIA PERBANDINGAN METODE RUNTUN WAKTU FUZZY-CHEN DAN FUZZY-MARKOV CHAIN UNTUK MERAMALKAN DATA INFLASI DI INDONESIA SKRIPSI Disusun Oleh : LINTANG AFDIANTI NURKHASANAH NIM. 24010211120004 JURUSAN STATISTIKA

Lebih terperinci

PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN FUZZY TIME SERIES TERBOBOT. 1. Pendahuluan

PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN FUZZY TIME SERIES TERBOBOT. 1. Pendahuluan PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN FUZZY TIME SERIES TERBOBOT Dennis Frisca Ayudya, Dewi Retno Sari Saputro, Santoso Budi Wiyono Program Studi Matematika FMIPA UNS Abstrak. Indeks harga

Lebih terperinci

Implementasi Algoritme Average Time Based Fuzzy Time Series Untuk Peramalan Tingkat Inflasi Berdasarkan Kelompok Pengeluaran

Implementasi Algoritme Average Time Based Fuzzy Time Series Untuk Peramalan Tingkat Inflasi Berdasarkan Kelompok Pengeluaran Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 3533-3537 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Algoritme Average Time Based Fuzzy Time Series

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) A-31

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) A-31 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol 4, No2, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) A-31 Perbandingan Performansi Metode Peramalan Fuzzy Time Series yang Dimodifikasi dan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation (Studi

Lebih terperinci

PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN RUNTUN WAKTU FUZZY DENGAN PARTISI INTERVAL BERDASARKAN FREKUENSI DENSITAS

PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN RUNTUN WAKTU FUZZY DENGAN PARTISI INTERVAL BERDASARKAN FREKUENSI DENSITAS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN RUNTUN WAKTU FUZZY DENGAN PARTISI INTERVAL BERDASARKAN FREKUENSI DENSITAS Sylvia Swidaning Putri, Winita Sulandari dan Muslich Program Studi Matematika

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE RUNTUN WAKTU FUZZY-CHEN DAN FUZZY- MARKOV CHAIN UNTUK MERAMALKAN DATA INFLASI DI INDONESIA

PERBANDINGAN METODE RUNTUN WAKTU FUZZY-CHEN DAN FUZZY- MARKOV CHAIN UNTUK MERAMALKAN DATA INFLASI DI INDONESIA ISSN: 339-541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 015, Halaman 917-96 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PERBANDINGAN METODE RUNTUN WAKTU FUZZY-CHEN DAN FUZZY- MARKOV CHAIN

Lebih terperinci

Model Peramalan Jumlah Pernikahan Menggunakan Metode Fuzzy Time Series dengan Algoritma Average Based Length pada KUA

Model Peramalan Jumlah Pernikahan Menggunakan Metode Fuzzy Time Series dengan Algoritma Average Based Length pada KUA Model Peramalan Jumlah Pernikahan Menggunakan Metode Fuzzy Time Series dengan Algoritma Average Based Length pada KUA Solikhin 1, Martono 2, Puji Nugroho 3) 1,3 Program Studi Sistem Informasi, STMIK Himsya

Lebih terperinci

PERAMALAN CADANGAN DEVISA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE GRUP VARIASI FUZZY

PERAMALAN CADANGAN DEVISA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE GRUP VARIASI FUZZY PERAMALAN CADANGAN DEVISA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE GRUP VARIASI FUZZY oleh MARISA RAMDHAYANTI M0110054 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE FUZZY TIME SERIES UNTUK MERAMALKAN HASIL PRODUKSI PADI KABUPATEN MAJALENGKA

PENGGUNAAN METODE FUZZY TIME SERIES UNTUK MERAMALKAN HASIL PRODUKSI PADI KABUPATEN MAJALENGKA PENGGUNAAN METODE FUZZY TIME SERIES UNTUK MERAMALKAN HASIL PRODUKSI PADI KABUPATEN MAJALENGKA Khanty Intan Lestari 1, Tine Soemartini 2, Resa Septiani Pontoh 3. Mahasiswa Program Studi Statistika Universitas

Lebih terperinci

Oleh : Rahanimi Pembimbing : Dr. M Isa Irawan, M.T

Oleh : Rahanimi Pembimbing : Dr. M Isa Irawan, M.T PERAMALAN JUMLAH MAHASISWA PENDAFTAR PMDK JURUSAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE AUTOMATIC CLUSTERING DAN RELASI LOGIKA FUZZY (STUDI KASUS di INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA) Oleh : Rahanimi

Lebih terperinci

Peramalan Curah Hujan Menggunakan Metode High Order Fuzzy Time Series Multi Factors

Peramalan Curah Hujan Menggunakan Metode High Order Fuzzy Time Series Multi Factors Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 3, Maret 2018, hlm. 930-939 http://j-ptiik.ub.ac.id Peramalan Curah Hujan Menggunakan Metode High Order Fuzzy Time

Lebih terperinci

PERAMALAN PERSENTASE PERUBAHAN DATA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN FUZZY TIME SERIES

PERAMALAN PERSENTASE PERUBAHAN DATA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN FUZZY TIME SERIES PERAMALAN PERSENTASE PERUBAHAN DATA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN FUZZY TIME SERIES Endah Puspitasari 1, Lilik Linawati 2, Hanna Arini Parhusip 3 1,2,3 Progam Studi Matematika Fakultas Sains

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK DINTEK, Vol. 10 No. 02, September 2017 : 21-31

JURNAL TEKNIK DINTEK, Vol. 10 No. 02, September 2017 : 21-31 ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI METODE AVERAGE BASED FTS MARKOV CHAIN DENGAN AUTOMATIC CLAUSTERING FTS MARKOV CHAIN DALAM PERAMALAN DATA TIMESERIES Junaidi Noh Dosen Program Study Teknik Informatika

Lebih terperinci

PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA MENGGUNAKAN MODEL RUNTUN WAKTU FUZZY -RANTAI MARKOV

PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA MENGGUNAKAN MODEL RUNTUN WAKTU FUZZY -RANTAI MARKOV PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA MENGGUNAKAN MODEL RUNTUN WAKTU FUZZY -RANTAI MARKOV oleh ERIKHA AJENG CHISWARI NIM. M0111028 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE FUZZY TIME SERIES DENGAN FAKTOR PENDUKUNG UNTUK MERAMALKAN DATA SAHAM

BAB 3 METODE FUZZY TIME SERIES DENGAN FAKTOR PENDUKUNG UNTUK MERAMALKAN DATA SAHAM BAB 3 METODE FUZZY TIME SERIES DENGAN FAKTOR PENDUKUNG UNTUK MERAMALKAN DATA SAHAM 3.1 Pengertian Dasar Peramalan Peramalan (forecasting) adalah suatu kegiatan yang memperkirakan apa yang akan terjadi

Lebih terperinci

Perbandingan Metode Fuzzy Time Series Cheng dan Metode Box-Jenkins untuk Memprediksi IHSG

Perbandingan Metode Fuzzy Time Series Cheng dan Metode Box-Jenkins untuk Memprediksi IHSG JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-34 Perbandingan Metode Fuzzy Time Series Cheng dan Metode Box-Jenkins untuk Memprediksi IHSG Mey Lista Tauryawati

Lebih terperinci

PERBANDINGAN MODEL CHEN DAN MODEL CHENG PADA ALGORITMA FUZZY TIME SERIES UNTUK PREDIKSI HARGA BAHAN POKOK

PERBANDINGAN MODEL CHEN DAN MODEL CHENG PADA ALGORITMA FUZZY TIME SERIES UNTUK PREDIKSI HARGA BAHAN POKOK PERBANDINGAN MODEL CHEN DAN MODEL CHENG PADA ALGORITMA FUZZY TIME SERIES UNTUK PREDIKSI HARGA BAHAN POKOK Arif Fadhillah Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Maritim Raja

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI PANGKAT PADA ALGORITMA FUZZY C- MEANS

PENENTUAN NILAI PANGKAT PADA ALGORITMA FUZZY C- MEANS PENENTUAN NILAI PANGKAT PADA ALGORITMA FUZZY C- MEANS WULAN ANGGRAENI wulangussetiyo@gmail.com Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Indraprasta PGRI Abstract. The purpose of this study was to

Lebih terperinci

Peramalan Inflasi dengan Metode Weighted Fuzzy Time Series

Peramalan Inflasi dengan Metode Weighted Fuzzy Time Series Peramalan Inflasi dengan Metode Weighted Fuzzy Time Series Oleh: Dwi Ayu Lusia (1307 100 013) Pembimbing: Dr. Suhartono, M.Sc 1 seminar hasil Tugas Akhir S1 Statistika 24 Juni 2011 Latar belakang masalah

Lebih terperinci

KOMPARASI KINERJA FUZZY TIME SERIES DENGAN MODEL RANTAI MARKOV DALAM MERAMALKAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO BALI

KOMPARASI KINERJA FUZZY TIME SERIES DENGAN MODEL RANTAI MARKOV DALAM MERAMALKAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO BALI E-Jurnal Matematika Vol 3 (3), Agustus 04, pp. - ISSN: 303-75 KOMPARASI KINERJA FUZZY TIME SERIES DENGAN MODEL RANTAI MARKOV DALAM MERAMALKAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO BALI I Made Arya Antara, I Putu

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 53 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan pada bab ini menjelaskan mengenai hasil pengumpulan data, hasil analisis data, pembahasan dan hasil perancangan layar. Setelah hasil perancangan layar juga terdapat

Lebih terperinci

Prediksi Jumlah Kunjungan Pasien Poli Bedah di Rumah Sakit Onkologi Surabaya Menggunakan Fuzzy Time Series

Prediksi Jumlah Kunjungan Pasien Poli Bedah di Rumah Sakit Onkologi Surabaya Menggunakan Fuzzy Time Series Prediksi Jumlah Kunjungan Pasien Poli Bedah di Rumah Sakit Onkologi Surabaya Menggunakan Fuzzy Time Series Arfinda Setiyoutami a, Wiwik Anggraeni b, Renny Pradina Kusumawardani c Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

Bab II LANDASAN TEORI

Bab II LANDASAN TEORI Bab II LANDASAN TEORI Bab ini terdiri dari 3 bagian. Pada bagian pertama berisi tinjauan pustaka dari penelitian-penelitian sebelumnya. Pada bagian kedua diberikan teori penunjang untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: IHSG, runtun waktu fuzzy, partisi interval berdasarkan frekuensi densitas. iii

ABSTRAK. Kata kunci: IHSG, runtun waktu fuzzy, partisi interval berdasarkan frekuensi densitas. iii ABSTRAK Sylvia Swidaning Putri. 2016. PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN RUNTUN WAKTU FUZZY DENGAN PARTISI INTERVAL BERDASARKAN FREKUENSI DENSITAS. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Relasi antara himpunan barisan dari data lalu diukur berdasarkan waktu untuk meramal nilai masa depan, di investigasi dengan peramalan time series, banyak alat statistika

Lebih terperinci

PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN RUNTUN WAKTU FUZZY DENGAN PARTISI INTERVAL BERDASARKAN FREKUENSI DENSITAS

PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN RUNTUN WAKTU FUZZY DENGAN PARTISI INTERVAL BERDASARKAN FREKUENSI DENSITAS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN RUNTUN WAKTU FUZZY DENGAN PARTISI INTERVAL BERDASARKAN FREKUENSI DENSITAS Oleh SYLVIA SWIDANING PUTRI M0111079 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010 PERBANDINGAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR (KNN) dan METODE NEAREST CLUSTER CLASSIFIER (NCC) DALAM PENGKLASIFIKASIAN KUALITAS BATIK TULIS Nesi Syafitri 1 ABSTRACT Various problem that are related to classification

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 10 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Fuzzy Time Series yang dikembangkan oleh Song dan Chissom Song dan Chissom merupakan orang yang pertama kali memperkenalkan teori fuzzy time series yaitu dalam peramalan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pembahasan pada bab ini menjelaskan gambaran umum nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar amerika, metode penelitian, perancangan program aplikasi, rancangan perangkat lunak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan (Forecasting) Peramalan merupakan suatu usaha untuk meramalkan keadaan di masa mendatang melalui pengujian keadaan masa lalu. Esensi peramalan adalah perkiraan peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

ANALISIS METODE FIRST ORDER AND TIME INVARIANT MODEL UNTUK PERAMALAN HARGA SAHAM

ANALISIS METODE FIRST ORDER AND TIME INVARIANT MODEL UNTUK PERAMALAN HARGA SAHAM ANALISIS METODE FIRST ORDER AND TIME INVARIANT MODEL UNTUK PERAMALAN HARGA SAHAM Reny Fitri Yani 1, Luh Kesuma Wardhani 2, Febi Yanto 3 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Lebih terperinci

PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DENGAN MODEL RUNTUN WAKTU FUZZY TIGA FAKTOR

PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DENGAN MODEL RUNTUN WAKTU FUZZY TIGA FAKTOR PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DENGAN MODEL RUNTUN WAKTU FUZZY TIGA FAKTOR oleh MAULIDA DWI RAHMITANINGRUM M0111054 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 205 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 205 IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini membahas teori penunjang yang berhubungan dengan penerapan metode average-based fuzzy time series pada sistem peramalan jumlah penjualan distributor telur. 2.1 Peramalan Peramalan

Lebih terperinci

PREDIKSI INDEKS HARGA SAHAM MENGGUNAKAN KOMBINASI ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) DAN TIME VARIANT FUZZY TIME SERIES (TVFTS)

PREDIKSI INDEKS HARGA SAHAM MENGGUNAKAN KOMBINASI ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) DAN TIME VARIANT FUZZY TIME SERIES (TVFTS) ISSN : 255-965 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 205 Page 684 PREDIKSI INDEKS HARGA SAHAM MENGGUNAKAN KOMBINASI ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) DAN TIME VARIANT FUZZY TIME SERIES

Lebih terperinci

Kata Kunci: Peramalan; metode Automatic Clustering And Fuzzy Logic Relationship Markov Chain;MAPE. 1. PENDAHULUAN

Kata Kunci: Peramalan; metode Automatic Clustering And Fuzzy Logic Relationship Markov Chain;MAPE. 1. PENDAHULUAN ISSN: 2528-463 PERAMALAN JUMLAH PENDAFTAR MAHASISWA BARU STMIK DUTA BANGSA SURAKARTA MENGGUNAKAN METODE AUTOMATIC CLUSTERING AND FUZZY LOGIC RELATIONSHIP MARKOV CHAIN Nurmalitasari¹ ), Sri Sumarlinda²

Lebih terperinci

PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION

PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION Fitrisia, Adiwijaya, dan Andrian Rakhmatsyah Program Studi S1 Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang hal-hal yang menjadi latar belakang pembuatan tugas akhir, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, manfaat, metodologi penelitian serta sistematika penulisan

Lebih terperinci

Peramalan Time Invariant Fuzzy Time Series Mahasiswa FT dan FKIP UMP

Peramalan Time Invariant Fuzzy Time Series Mahasiswa FT dan FKIP UMP SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 Peramalan Time Invariant Fuzzy Time Series Mahasiswa FT dan FKIP UMP Harjono 1, Malim Muhammad 2, Lukmanul Akhsani 3 Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Lebih terperinci

Peramalan Beban Listrik Jangka Pendek pada Sistem Kelistrikan Jawa Timur dan Bali Menggunakan Fuzzy Time Series

Peramalan Beban Listrik Jangka Pendek pada Sistem Kelistrikan Jawa Timur dan Bali Menggunakan Fuzzy Time Series Peramalan Beban Listrik Jangka Pendek pada Sistem Kelistrikan Jawa Timur dan Bali Menggunakan Fuzzy Time Series BAGUS HANDOKO 2206 100 125 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, ITS Surabaya

Lebih terperinci

Model Average Based FTS Markov Chain untuk Peramalan Penggunaan Bandwidth Jaringan Komputer

Model Average Based FTS Markov Chain untuk Peramalan Penggunaan Bandwidth Jaringan Komputer 31 Model Average Based FTS Markov Chain untuk Peramalan Penggunaan Bandwidth Jaringan Komputer Junaidi Noh, Wijono, dan Erni Yudaningtyas Abstract This paper discusses the problem of modeling the computer

Lebih terperinci

PREDIKSI TINGKAT SUKU BUNGA BANK INDONESIA (BI RATE) BERDASARKAN DATA FUZZY TIME SERIES

PREDIKSI TINGKAT SUKU BUNGA BANK INDONESIA (BI RATE) BERDASARKAN DATA FUZZY TIME SERIES PREDIKSI TINGKAT SUKU BUNGA BANK INDONESIA (BI RATE) BERDASARKAN DATA FUZZY TIME SERIES Oleh : Wulan Anggraeni Pendidikan Matematika, Wulangussetiyo@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

PERAMALAN MENGUNAKAN FUZZY TIME SERIES CHEN (STUDI KASUS: CURAH HUJAN KOTA SAMARINDA)

PERAMALAN MENGUNAKAN FUZZY TIME SERIES CHEN (STUDI KASUS: CURAH HUJAN KOTA SAMARINDA) PERAMALAN MENGUNAKAN FUZZY TIME SERIES CHEN (STUDI KASUS: CURAH HUJAN KOTA SAMARINDA) 1 Normalita Fauziah, 2 Sri Wahyuningsih, 3 Yuki Novia Nasution 2 1,2 Program Studi Statistika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

PREDIKSI TINGKAT SUKU BUNGA BANK INDONESIA (BI RATE) BERDASARKAN DATA FUZZY TIME SERIES

PREDIKSI TINGKAT SUKU BUNGA BANK INDONESIA (BI RATE) BERDASARKAN DATA FUZZY TIME SERIES PREDIKSI TINGKAT SUKU BUNGA BANK INDONESIA (BI RATE) BERDASARKAN DATA FUZZY TIME SERIES PREDIKSI TINGKAT SUKU BUNGA BANK INDONESIA (BI RATE) BERDASARKAN DATA FUZZY TIME SERIES ABSTRAK Oleh : Wulan Anggraeni

Lebih terperinci

Penerapan Metode Smoothing Untuk Peramalan Penghasilan Retribusi Toko

Penerapan Metode Smoothing Untuk Peramalan Penghasilan Retribusi Toko ISSN: 0216-3284 1133 Penerapan Metode Smoothing Untuk Peramalan Penghasilan Retribusi Toko Muhammad Abduh Jadid, Taufiq, Rustati R. STMIK Banjarbaru Jl. A. Yani Km. 33,3 Banjarbaru jadidmuhammad@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Metode Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah situasi atau kondisi yang

Lebih terperinci

Peramalan Suku Bunga Acuan (BI Rate) Menggunakan Metode Fuzzy Time Series dengan Percentage Change Sebagai Universe of Discourse

Peramalan Suku Bunga Acuan (BI Rate) Menggunakan Metode Fuzzy Time Series dengan Percentage Change Sebagai Universe of Discourse Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 11, November 2017, hlm. 1285-1294 http://j-ptiik.ub.ac.id Peramalan Suku Bunga Acuan (BI Rate) Menggunakan Metode

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: A-403

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: A-403 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 201-9271 A-0 Implementasi Fuzzy Neural Network untuk Memperkirakan Jumlah Kunjungan Pasien Poli Bedah di Rumah Sakit Onkologi Surabaya Ani Rahmadiani dan Wiwik

Lebih terperinci

MODEL HEURISTIC TIME INVARIANT FUZZY TIME SERIES DAN METODE ANALISIS REGRESI UNTUK PREDIKSI LABA DAN ANALISIS VARIABEL YANG MEMPENGARUHI

MODEL HEURISTIC TIME INVARIANT FUZZY TIME SERIES DAN METODE ANALISIS REGRESI UNTUK PREDIKSI LABA DAN ANALISIS VARIABEL YANG MEMPENGARUHI MODEL HEURISTIC TIME INVARIANT FUZZY TIME SERIES DAN METODE ANALISIS REGRESI UNTUK PREDIKSI LABA DAN ANALISIS VARIABEL YANG MEMPENGARUHI Tesis untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai pembuka dari penulisan skripsi, pada bab ini berisikan hal-hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai pembuka dari penulisan skripsi, pada bab ini berisikan hal-hal yang BAB 1 PENDAHULUAN Sebagai pembuka dari penulisan skripsi, pada bab ini berisikan hal-hal yang langsung berkaitan dengan penelitian meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah,

Lebih terperinci

TESIS PERAMALAN HARGA SAHAM PADA LIMA EMITEN TERBAIK VERSI FORBES TAHUN 2012 MENGGUNAKAN FUZZY MODEL

TESIS PERAMALAN HARGA SAHAM PADA LIMA EMITEN TERBAIK VERSI FORBES TAHUN 2012 MENGGUNAKAN FUZZY MODEL TESIS PERAMALAN HARGA SAHAM PADA LIMA EMITEN TERBAIK VERSI FORBES TAHUN 2012 MENGGUNAKAN FUZZY MODEL Ana Hartanti No. Mhs.: 125001754/PS/MM PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

oleh LILIS SETYORINI NIM. M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

oleh LILIS SETYORINI NIM. M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika PERAMALAN JUMLAH PEMINAT PROGRAM STUDI MATEMATIKA FMIPA UNS MENGGUNAKAN RUNTUN WAKTU FUZZY PADA PENENTUAN INTERVAL DENGAN METODE BERBASIS RATA-RATA DAN PENGELOMPOKAN OTOMATIS oleh LILIS SETYORINI NIM.

Lebih terperinci

ESTIMASI TINGKAT BI RATE

ESTIMASI TINGKAT BI RATE ESTIMASI TINGKAT BI RATE BERDASARKAN FAKTOR NILAI TUKAR(KURS USD/RP), JUB, INFLASI, IHSG DAN PDB MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) Disusun oleh: Nama : AKHMAD KAHFI NPM :

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. harga minyak mentah di Indonesia dari bulan Januari 2007 sampai Juni 2017.

BAB III PEMBAHASAN. harga minyak mentah di Indonesia dari bulan Januari 2007 sampai Juni 2017. BAB III PEMBAHASAN Data yang digunakan dalam bab ini diasumsikan sebagai data perkiraan harga minyak mentah di Indonesia dari bulan Januari 2007 sampai Juni 2017. Dengan demikian dapat disusun model Fuzzy

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...ii. KATA PENGANTAR...iv. DAFTAR TABEL...xi. DAFTAR GAMBAR...xiii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang...

DAFTAR ISI. ABSTRAK...ii. KATA PENGANTAR...iv. DAFTAR TABEL...xi. DAFTAR GAMBAR...xiii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang... DAFTAR ISI ABSTRAK...ii KATA PENGANTAR...iv DAFTAR TABEL...xi DAFTAR GAMBAR...xiii BAB I PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...4 1.3 Batasan Masalah...5 1.4 Tujuan Penelitian...6

Lebih terperinci

Penerapan Logika Samar dalam Peramalan Data Runtun Waktu

Penerapan Logika Samar dalam Peramalan Data Runtun Waktu Penerapan Logika Samar dalam Peramalan Data Runtun Waktu Seng Hansun Program Studi Teknik Informatika, Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, Indonesia hansun@umn.ac.id Abstract Recently, there are

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI NONPARAMETRIK KERNEL DAN SAMPEL TERHAPUS-2. (Studi Kasus: Pemodelan Tingkat Inflasi Terhadap Nilai Tukar Rupiah di

ANALISIS REGRESI NONPARAMETRIK KERNEL DAN SAMPEL TERHAPUS-2. (Studi Kasus: Pemodelan Tingkat Inflasi Terhadap Nilai Tukar Rupiah di ANALISIS REGRESI NONPARAMETRIK KERNEL MENGGUNAKAN METODE JACKKNIFE SAMPEL TERHAPUS-1 DAN SAMPEL TERHAPUS-2 (Studi Kasus: Pemodelan Tingkat Inflasi Terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia Periode 2004-2016)

Lebih terperinci

PREDIKSI NILAI TUKAR RUPIAH MENGGUNAKAN METODE MAMDANI

PREDIKSI NILAI TUKAR RUPIAH MENGGUNAKAN METODE MAMDANI PREDIKSI NILAI TUKAR RUPIAH MENGGUNAKAN METODE MAMDANI Indra Suyahya Program Studi Pendidikan Ekonomi, FIPPS Universitas Indraprasta PGRI Email: Indrasuyahya@gmail.com Wulan Anggraeni Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Analisis dan Peramalan Kepadatan Jalan Raya Kodya Malang dengan FTS Average Based

Analisis dan Peramalan Kepadatan Jalan Raya Kodya Malang dengan FTS Average Based 14 Analisis dan Peramalan Kepadatan Jalan Raya Kodya Malang dengan FTS Average Based Anggri Sartika Wiguna Abstrak -Kemacetan saat ini menjadi persoalan serius di Kodya Malang. Berbagai penelitian yang

Lebih terperinci

PREDIKSI PERMINTAAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) SKRIPSI SAMUEL ANTHONIUS MADUWU

PREDIKSI PERMINTAAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) SKRIPSI SAMUEL ANTHONIUS MADUWU PREDIKSI PERMINTAAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) SKRIPSI SAMUEL ANTHONIUS MADUWU 091402118 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Break Even Point Estimation Using Fuzzy Cluster(FCM)

Break Even Point Estimation Using Fuzzy Cluster(FCM) Break Even Point Estimation Using Fuzzy Cluster(FCM) Stefant Cristian, Kartina Diah Kusuma W, S.T., Dadang Syarif SS, S.Si, M.Sc. Politeknik Caltex Riau Jl. Umban Sari No. 1, Phone: 0761-53939, Fax: 0761-554224

Lebih terperinci

Model Hibrida ARIMA dan Fuzzy Time Series Markov Chain

Model Hibrida ARIMA dan Fuzzy Time Series Markov Chain SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 Model Hibrida ARIMA dan Fuzzy Time Series Markov Chain Dennis Frisca Ayudya, Dewi Retno Sari Saputro Program Studi Matematika Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE FUZZY TIME SERIES DAN HOLT DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN JUMLAH MAHASISWA BARU INSTITUT PERTANIAN BOGOR STEVEN

PERBANDINGAN METODE FUZZY TIME SERIES DAN HOLT DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN JUMLAH MAHASISWA BARU INSTITUT PERTANIAN BOGOR STEVEN PERBANDINGAN METODE FUZZY TIME SERIES DAN HOLT DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN JUMLAH MAHASISWA BARU INSTITUT PERTANIAN BOGOR STEVEN DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. FRBFNN, Arsitektur FRBFNN, aplikasi FRBFNN untuk meramalkan kebutuhan

BAB III PEMBAHASAN. FRBFNN, Arsitektur FRBFNN, aplikasi FRBFNN untuk meramalkan kebutuhan BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini berisi mengenai FRBFNN, prosedur pembentukan model FRBFNN, Arsitektur FRBFNN, aplikasi FRBFNN untuk meramalkan kebutuhan listrik di D.I Yogyakarta. A. Radial Basis Function

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di: ISSN: 2339-254 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 205, Halaman 957-966 Online di: http://ejournal-s.undip.ac.id/index.php/gaussian PREDIKSI NILAI KURS DOLLAR AMERIKA MENGGUNAKAN EXPONENTIAL SMOOTHING

Lebih terperinci

Peramalan Produksi Gula Pasir Menggunakan Fuzzy Time Series Dengan Optimasi Algoritma Genetika (Studi Kasus PG Candi Baru Sidoarjo)

Peramalan Produksi Gula Pasir Menggunakan Fuzzy Time Series Dengan Optimasi Algoritma Genetika (Studi Kasus PG Candi Baru Sidoarjo) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 8, Agustus 2018, hlm. 2542-2548 http://j-ptiik.ub.ac.id Pe Produksi Gula Pasir Menggunakan Fuzzy Time Series Dengan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE AUTOMATIC CLUSTERING DAN HIGH ORDER FUZZY TIME SERIES PADA PERAMALAN CURAH HUJAN. Muhammad Irsyad 1, Sonya Metarice 2

PENERAPAN METODE AUTOMATIC CLUSTERING DAN HIGH ORDER FUZZY TIME SERIES PADA PERAMALAN CURAH HUJAN. Muhammad Irsyad 1, Sonya Metarice 2 PENERAPAN METODE AUTOMATIC CLUSTERING DAN HIGH ORDER FUZZY TIME SERIES PADA PERAMALAN CURAH HUJAN Muhammad Irsyad 1, Sonya Metarice 2 Jurusan Teknik Informatika, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode tertentu, baik atas

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : rainfall, forecasting, fuzzy time series seasonal method

ABSTRACT. Keywords : rainfall, forecasting, fuzzy time series seasonal method ABSTRAK Risqa Fitrianti Khoiriyah. 2016. PERAMALAN CURAH HUJAN DI STASIUN PABELAN SUKOHARJO DENGAN METODE RUNTUN WAKTU FUZZY MUSIMAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sebelas

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE SMOOTHING EKSPONENSIAL DALAM MERAMAL PERGERAKAN INFLASI KOTA PALU

PENGGUNAAN METODE SMOOTHING EKSPONENSIAL DALAM MERAMAL PERGERAKAN INFLASI KOTA PALU PENGGUNAAN METODE SMOOTHING EKSPONENSIAL DALAM MERAMAL PERGERAKAN INFLASI KOTA PALU Romy Biri ), Yohanes A.R. Langi ), Marline S. Paendong ) ) Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sam Ratulangi Jl.

Lebih terperinci

Prediksi Suku Bunga Acuan (BI Rate) Menggunakan Metode Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS)

Prediksi Suku Bunga Acuan (BI Rate) Menggunakan Metode Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 1, Januari 2018, hlm. 73-80 http://j-ptiik.ub.ac.id Prediksi Suku Bunga Acuan (BI Rate) Menggunakan Metode Adaptive

Lebih terperinci

PERAMALAN LAJU INFLASI, SUKU BUNGA INDONESIA DAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN METODE VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR)

PERAMALAN LAJU INFLASI, SUKU BUNGA INDONESIA DAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN METODE VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR) PERAMALAN LAJU INFLASI, SUKU BUNGA INDONESIA DAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN METODE VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR) SKRIPSI Oleh : PRISKA RIALITA HARDANI 24010211120020 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

MODEL HIBRIDA RUNTUN WAKTU FUZZY TERBOBOT-DERET FOURIER UNTUK PERAMALAN CURAH HUJAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI BENGAWAN SOLO

MODEL HIBRIDA RUNTUN WAKTU FUZZY TERBOBOT-DERET FOURIER UNTUK PERAMALAN CURAH HUJAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI BENGAWAN SOLO MODEL HIBRIDA RUNTUN WAKTU FUZZY TERBOBOT-DERET FOURIER UNTUK PERAMALAN CURAH HUJAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI BENGAWAN SOLO oleh INDIAWATI AYIK IMAYA M0111045 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lia Saputri, 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lia Saputri, 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Foreign Exchange (forex) saat ini berkembang pesat sebagai salah satu model investasi yang menggiurkan, karena forex trading memiliki tingkat pengembalian yang tinggi.

Lebih terperinci

Penerapan Metode Average-Based Fuzzy Time Series Untuk Prediksi Konsumsi Energi Listrik Indonesia

Penerapan Metode Average-Based Fuzzy Time Series Untuk Prediksi Konsumsi Energi Listrik Indonesia Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 3, Maret 2018, hlm. 1283-1289 http://j-ptiik.ub.ac.id Penerapan Metode Average-Based Fuzzy Time Series Untuk Prediksi

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Strata Satu Jurusan Informatika. Disusun Oleh: WINA ISTI RETNANI NIM.

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Strata Satu Jurusan Informatika. Disusun Oleh: WINA ISTI RETNANI NIM. PERBANDINGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION LEVENBERG MARQUARDT (LM) DENGAN BACKPROPAGATION GRADIENT DESCENT ADAPTIVE GAIN (BPGD/AG) DALAM PREDIKSI JUMLAH PENGANGGURAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fiskal maupun moneter. Pada skala mikro, rumah tangga/masyarakat misalnya,

BAB I PENDAHULUAN. fiskal maupun moneter. Pada skala mikro, rumah tangga/masyarakat misalnya, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum angka inflasi yang menggambarkan kecenderungan umum tentang perkembangan harga dan perubahan nilai dapat dipakai sebagai informasi dasar dalam pengambilan

Lebih terperinci

Analisis dan Peramalan Produksi Tanaman Teh Dengan Menggunakan Metode Indeks Musim (Studi Kasus : Propinsi Jawa Barat)

Analisis dan Peramalan Produksi Tanaman Teh Dengan Menggunakan Metode Indeks Musim (Studi Kasus : Propinsi Jawa Barat) Analisis dan Peramalan Produksi Tanaman Teh Dengan Menggunakan Metode Indeks Musim (Studi Kasus : Propinsi Jawa Barat) Laporan Penelitian Peneliti : Alfa Kenedi Mainassy (672012704) Dr. Sri Yulianto. J.

Lebih terperinci

PERAMALAN INFLASI DENGAN METODE WEIGHTED FUZZY TIME SERIES

PERAMALAN INFLASI DENGAN METODE WEIGHTED FUZZY TIME SERIES PERAMALAN INFLASI DENGAN METODE WEIGHTED FUZZY TIME SERIES Dwi Ayu Lusia 1, Suhartono 2 1 Mahasiswa Program Sarjana, Jurusan Statistika FMIPA-ITS (1307 100 013), 2 Dosen Pembimbing, Jurusan Statistika

Lebih terperinci

Jurnal MIPA 38 (2) (2015): Jurnal MIPA.

Jurnal MIPA 38 (2) (2015): Jurnal MIPA. Jurnal MIPA 38 (2) (2015): 186-196 Jurnal MIPA http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jm PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN METODE FUZZY TIME SERIES MARKOV CHAIN Y Aristyani 1 E Sugiharti

Lebih terperinci

Break Even Point Estimation Using Fuzzy Cluster(FCM)

Break Even Point Estimation Using Fuzzy Cluster(FCM) SNTIKI III 2011 ISSN : 2085-9902 1 Break Even Point Estimation Using Fuzzy Cluster(FCM) Stefant Cristian, Kartina Diah Kusuma W, S.T., Dadang Syarif SS, S.Si, M.Sc. Politeknik Caltex Riau Jl. Umban Sari

Lebih terperinci

Kata kunci: perubahan harga bahan bakar minyak, IHSG, fuzzy time series, soft computing, MAPE

Kata kunci: perubahan harga bahan bakar minyak, IHSG, fuzzy time series, soft computing, MAPE IMPLEMENTASI METODE FUZZY TIME SERIES TERHADAP DAMPAK PERUBAHAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) PADA INVESTASI SAHAM (STUDI PERISTIWA: SAHAM PADA IHSG DI BURSA EFEK INDONESIA) Budi Karyo Utomo Sistem Informasi,

Lebih terperinci

Jurnal String Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 ISSN:

Jurnal String Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 ISSN: PREDIKSI KURS RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA MENGGUNAKAN METODE FUZZY TIME SERIES CHEN dan HSU Wulan Anggraeni 1, Indra Suyahya 2 1 Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Indraprasta PGRI E-mail:

Lebih terperinci

CLUSTERING KARYAWAN BERDASARKAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY C-MEAN

CLUSTERING KARYAWAN BERDASARKAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY C-MEAN CLUSTERING KARYAWAN BERDASARKAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY C-MEAN Fitri Wulandari, Rinto Setiawan Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah sektor riil dalam pembahasan mengenai ekonomi makro menggambarkan kondisi perekonomian dipandang dari sisi permintaan dan penawaran barang dan jasa. Oleh karena

Lebih terperinci

PEDEKATAN MODEL FUZZY TIME SERIES DENGAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS UNTUK PERAMALAN MAHASISWA BERPRESTASI

PEDEKATAN MODEL FUZZY TIME SERIES DENGAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS UNTUK PERAMALAN MAHASISWA BERPRESTASI PEDEKATAN MODEL FUZZY TIME SERIES DENGAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS UNTUK PERAMALAN MAHASISWA BERPRESTASI Rahmad Syah Jurusan Teknik Informatika, sekolah tinggi teknik harapan Jln. H.M Joni, Sumatera Utara,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Sebuah aplikasi berupa Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) mulai dikembangkan pada tahun 1970. Decision Support Sistem (DSS) dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini dapat membantu teknik peramalan suatu kejadian berdasarkan faktor faktor yang sudah diketahui sebelumnya. Hasil peramalan

Lebih terperinci

PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ELMAN DENGAN ALGORITME GRADIENT DESCENT ADAPTIVE LEARNING RATE

PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ELMAN DENGAN ALGORITME GRADIENT DESCENT ADAPTIVE LEARNING RATE PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ELMAN DENGAN ALGORITME GRADIENT DESCENT ADAPTIVE LEARNING RATE oleh BETA VITAYANTI M0110012 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul Vol. 1 No. 2 Desember 2015, Samarinda, Indonesia ISBN :

Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul Vol. 1 No. 2 Desember 2015, Samarinda, Indonesia ISBN : Clustering Data Status Tugas Belajar Dan Ijin Belajar Menggunakan Metode Fuzzy C-Means (Studi Kasus : Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur) Fevin Triyas Rantika 1, Indah Fitri Astuti, M.Cs

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION SKRIPSI

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION SKRIPSI PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION (Studi Kasus : Harga Penutupan Saham Unilever Indonesia Tbk. Periode September

Lebih terperinci

Pengujian Metode Fuzzy Time Series Chen dan Hsu Untuk Meramalkan Nilai Indeks Bursa Saham Syariahh Di Jakarta J Islamic Index (JII)

Pengujian Metode Fuzzy Time Series Chen dan Hsu Untuk Meramalkan Nilai Indeks Bursa Saham Syariahh Di Jakarta J Islamic Index (JII) Pengujian Metode Fuzzy Time Series Chen dan Hsu Untuk Meramalkan Nilai Indeks Bursa Saham Syariahh Di Jakarta J Islamic Index (JII) Rizkaa Zulfikar, Prihatini Ade`Mayvita 1,2) Universitas Islam Kalimantan

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 203-209 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Uang adalah alat pembayaran dalam transaksi jual beli barang atau jasa. Pada

BAB I PENDAHULUAN. Uang adalah alat pembayaran dalam transaksi jual beli barang atau jasa. Pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Uang adalah alat pembayaran dalam transaksi jual beli barang atau jasa. Pada dasarnya ada dua jenis uang yang beredar di masyarakat, yaitu uang kartal dan uang giral.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Pada bagian ini berisi analisa peramalan konsumsi BBM Provinsi Riau, yang mana data konsumsi BBM, jumlah kendaran bermotor dan jumlah penduduk merupakan faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

Dwi Puspitasari 1, Mustika Mentari 2, Wildan Ridho Faldiansyah 3

Dwi Puspitasari 1, Mustika Mentari 2, Wildan Ridho Faldiansyah 3 PENERAPAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING MENGGUNAKAN PENDEKATAN ADAPTIF PADA PERAMALAN JUMLAH PELANGGAN DAN KEBUTUHAN AIR PADA PDAM KOTA PROBOLINGGO Dwi Puspitasari 1, Mustika Mentari 2, Wildan Ridho

Lebih terperinci

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX Oleh: Intan Widya Kusuma Program Studi Matematika, FMIPA Universitas Negeri yogyakarta

Lebih terperinci