DINAS SOSIAL PROVINSI SULAWESI SELATAN LAPORAN KINERJA LKJ

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DINAS SOSIAL PROVINSI SULAWESI SELATAN LAPORAN KINERJA LKJ"

Transkripsi

1 DINAS SOSIAL PROVINSI SULAWESI SELATAN LAPORAN KINERJA LKJ TAHUN 2016

2 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata'ala atas semua limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 dapat diselesaikan, sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan selama Tahun Laporan Kinerja (LKj) Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 merupakan capaian akuntabilitas kinerja dalam masa RENSTRA Tahun LKj Tahun 2016 disusun berdasarkan Rencana Kerja (RENJA) Tahun 2016 yang dijabarkan dari Rencana Strategis (RENSTRA Tahun ). LKj Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan disusun berdasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun Penyusunan LKj Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 merupakan bentuk komitmen terhadap aspek transparansi dan akuntabilitas serta pertanggungjawaban atas kinerja yang dilakukan oleh Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan. Komitmen dalam penyusunan LKj Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan, bertujuan memberikan informasi kinerja yang terukur, sekaligus sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan untuk senantiasa meningkatkan kinerjanya. Cakupan LKj Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 terdiri atas : Pendahuluan, Perencanaan & Perjanjian Kinerja, Akuntabilitas Kinerja dan Penutup. Pendahuluan memiliki muatan uraian singkat organisasi, seperti : latar belakang, maksud, isu strategis, dan struktur serta keragaman sumberdaya manusia di Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun aspek Perencanaan dan Perjanjian Kinerja menggambarkan visi, misi, tujuan, sasaran, IKU dan PK. Sedangkan aspek akuntabilitas kinerja, memberikan gambaran capaian, analisa, dan evaluasi terhadap indikator kinerja utama Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun Secara keseluruhan penyelenggaraan tugas-tugas Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan pada Tahun 2016 telah banyak membuahkan hasil yang positif. Dari 5 indikator kinerja utama, terdapat 1 indikator yang telah memenuhi target yang ditetapkan. Namun disadari, masih terdapat beberapa indikator kinerja yang belum tercapai. Analisa dan evaluasi atas capaian kinerja secara komprehensif digunakan sebagai pijakan untuk melakukan perbaikan pelayanan dan mendukung tercapainya good governance pada masa mendatang.

3 Berkenaan dengan itu, LKj Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 ini diharapkan dapat menjadi masukan dan saran evaluasi agar kinerja ke depan menjadi lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanaannya. Makassar, Maret 2017 Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan Dr. H. ILHAM A. GAZALING, M.Si Pangkat : Pembina Utama Madya NIP :

4 IKHTISAR EKSEKUTIF Pelaporan kinerja Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan melalui penyusunan Laporan Kinerja (LKj) ini menjadi salah satu upaya yang dilakukan oleh Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang baik. Proses penilaian yang terukur ini menjadi bagian dari skema pembelajaran bagi organisasi untuk terus meningkatkan kapasitas kelembagaan sehingga kinerjanya bisa terus ditingkatkan. LKj Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 ini merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan LKj ini dilakukan dengan mendasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 dimana pelaporan capaian kinerja organisasi disusun secara transparan dan akuntabel merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan. Analisa dan bukti-bukti pendukung pencapaian kinerja menjadi bagian dalam penyusunan LKj ini, untuk menjawab pertanyaan sejauh mana sasaran pembangunan yang ditunjukkan dengan keberhasilan pencapaian indikator kinerja utama (IKU) yang telah dicanangkan pada tahun 2016 telah berhasil dicapai. IKU yang kinerjanya mencapai 100% atau lebih besar dari target yang ditetapkan untuk tahun 2016 yaitu :1 Indikator Kinerja. Sedangkan dari lima jumlah indikator kinerja sasaran yang lainnya realisasinya dibawah 100% yaitu 4 Indikator Kinerja Evaluasi atas data-data pendukung dan permasalahan atas setiap sasaran menunjukkan beberapa tantangan yang perlu menjadi perhatian bagi Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan ke depan. Pertama, walaupun beberapa IKU telah mencapai target yang sangat baik, masih terdapat beberapa persoalan-persoalan di masyarakat yang belum sepenuhnya bisa dijawab dengan baik. Tantangan ini terlihat nampak dalam kondisi terkait dengan partisipasi masyarakat Komunitas Adat Terpencil serta akses dan kesempatan bagi penyandang disabilitas. Hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting dipergunakan sebagai pijakan bagi Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan di lingkungan pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam perbaikan pelayanan publik di tahun yang akan datang.

5 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR IKHTISAR EKSEKUIF DAFTAR ISI DAFTAR TABEL i iii iv v BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Maksud dan Tujuan 2 Gambaran Umum Organisasi 2 Isu Strategis 3 Struktur Organisasi 4 Komposisi SDM Organisasi 5 Inovasi Dalam Reformasi Sistem AKIP dan Pengelolaan Kinerja 8 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 9 Rencana Strategis 9 Visi dan Misi 9 Tujuan dan Indikator Kinerja 9 Sasaran dan Indikator Kinerja 12 Program untuk Pencapaian Sasaran 12 Perjanjian Kinerja Tahun Indikator Kinerja Utama (IKU) 14 Rencana Anggaran Tahun BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 18 Capaian Kinerja Organisasi 18 Capaian Indikator Kinerja Utama Capaian Indikator Kinerja Sasaran Sasaran 1 23 Sasaran 2 30 Sasaran 3 33 Sasaran 4 37 BAB IV PENUTUP 42

6 Daftar Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel

7 BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif. Upaya ini juga selaras dengan tujuan perbaikan pelayanan publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah. Untuk itu, pelaksanaan otonomi daerah perlu mendapatkan dorongan yang lebih besar dari berbagai elemen masyarakat, termasuk dalam pengembangan akuntabilitas melalui penyusunan dan pelaporan kinerja pemerintah daerah. Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan LKj dilakukan dengan berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan AparaturNegara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dimana pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan akuntabel merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan. Proses penyusunan LKj dilakukan pada setiap akhir tahun anggaran bagi setiap instansi untuk mengukur pencapaian target kinerja yang sudah ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja. Pengukuran pencapaian target kinerja ini dilakukan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja setiap instansi pemerintah, yang dalam hal ini adalah Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan. LKj menjadi dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung-jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Disinilah esensi dari prinsip akuntabilitas sebagai pijakan bagi instansi pemerintah ditegakkan dan diwujudkan. Mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015, LKj tingkat SKPD disampaikan kepada Gubernur/Bupati/Walikota selambat-lambatnyadua bulan setelah tahun anggaran berakhir.

8 MAKSUD DAN TUJUAN LKj Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu 1 (satu) tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan LKj juga menjadi alat kendali untuk mendorong peningkatan kinerja setiap unit organisasi. Selain itu, LKj menjadi salah satu alat untuk mendapatkan masukan stakeholders demi perbaikan kinerja Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan. Identifikasi keberhasilan, permasalahan dan solusi yang tertuang dalam LKj, menjadi sumber untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang. Dengan pendekatan ini, LKj sebagai proses evaluasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perbaikan yang berkelanjutan di pemerintah untuk meningkatkan kinerja pemerintahan melalui perbaikan pelayanan publik. GAMBARAN UMUM ORGANISASI Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai tugas menurunkan angka populasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) pada 24 Kabupaten/Kota. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai fungsi: a. Penyusunan Kebijaksanaan Teknis di bidang Sosial, meliputi Bidang Pemberdayaan Sosial, Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial, Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial serta Bidang Informasi dan Sumber Daya Sosial. b. Penyelenggaraan urusan sosial dan pelayanan umum di bidang sosial meliputi Bidang Pemberdayaan Sosial, Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial, Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial serta Bidang Informasi dan Sumber Daya Sosial. c. Pembinaan dan penyelenggaraan tugas di bidang sosial meliputi Bidang Pemberdayaan Sosial Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial, Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial dan Bidang Informasi dan Sumber Daya Sosial. d. Penyelenggaraan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya. Pemberlakuan Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pada Bab VIII Perangkat Daerah, pasal 219. Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan sebagai salah satu instansi yang bertugas melaksanakan fungsi urusan wajib artinya ke depan tantangan begitu berat dan permasalahan semakin kompleks sehingga keberadaan Dinas Sosial Sulawesi Selatan dapat menjawab tantangan dan memeberikan solusi tehadap permasalahan permasalahan yang ada di daerah sehingga dapat mendorong percepatan pembangunan daerah, daya saiang dan memajukan kesejahteraan masyarakat. Pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan pada Tahun 2016 diarahkan untuk pencapaian target sasaran Pembangunan yang telah ditetapkan di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun

9 pada Tabel VIII-1 Indikasi Rencana Program Proritas yang disertai kebutuhan pendanaan, Urusan Pemerintahan Umum Nomor 17 dan 18 dan Renstra Strategis (Renstra) Dinas Sosial Povinsi Sulawesi Selatan tahun pada Misi ke 2 Meningkatkan Kualitas Kemakmuran Ekonomi, Kesejahteraan Sosial dan Kelestarian Lingkungan. Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan Dalam rangka mempertanggungjawabkan kinerja dan akuntabilitasya maka suatu organisasi/ instansi wajib membuat suatu laporan kinerja untuk menggambarkan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/ program dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi. Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.Melalui INPRES Nomor 7 Tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) telah diperkenalkan suatu sistem manajemen pemerintah yang tidak hanya berfokus pada peningkatan akuntabilitas tapi juga pada peningkatan kinerja ISU STRATEGIS Isu Strategis yang dihadapi Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan yang dituangkan dalam Renja tahun 2016 adalah Permasalahan sosial yang berkembang searah dengan pertumbuhan penduduk mengakibatkan bertambahnya penduduk miskin sehingga tidak mampu dalam memenuhi kebutuhan dasar hidup karna masih kurangnya SDM yang dimiliki dan kurangnya lapangan kerja serta kurangnya kesempatan yang diberikan terutama kepada kaum disabilitas dan akses yang diberikan kepada penduduk miskin, yang mengakibatkan dampak kehidupan berada pada garis kemiskinan, sehingga diperlukannya penanganan yang sangat kompleks bagi semua stakeholder agar permasalahan kesejahteraan sosial dapat ditangani, karena mengingat kondisi masyarakat sulawesi selatan yang masih rentan dengan masalah sosial, yang mencakup kemiskinan, Lanjut Usia Terlantar, penyandang Diasabilitas dan perilaku menyimpang, kekerasan dan lain lain. Kelompok masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial seperti : Lanjut usia terlantar, penyandang cacat atau disabilitas, fakir miskin, anak terlantar dan balita terlantar, anak nakal, anak berhadapan hukum, bencana alam / sosial dan tuna sosial merupakan bagian dari masyarakat yang tidak terpisahkan. Kelompok masyarakat ini perlu mendapat perhatian khusus karena mereka memiliki berbagai keterbatasan sehingga sering kali mereka tertinggal dan terabaikan dalam proses pembangunan yang berakibat kurang dapat menikmati hasil pembangunan dan menjadikan mereka tetap menjadi orang miskin. Penduduk yang tertinggal dalam proses pembangunan disebut dengan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yaitu seseorang, keluarga atau kelompok masyarakat, yang oleh karena suatu hambatan, kesulitan atau gangguan, tidak dapat melaksanakan fungsi

10 sosialnya, dan karena itu tidak dapat menjalin hubungan yang serasi dan kreatif dengan lingkungannya sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya (jasmani, rohani dan sosial) secara memadai dan wajar. Hambatan, kesulitan dan gangguan tersebut dapat berupa kemiskinan, keterlantaran, kecacatan, ketunaan sosial, keterpencilan, dan korban bencana, korban tindak kekerasan, eksploitasi serta diskriminasi. Penduduk yang termasuk dalam kelompok Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) cenderung mengalami peningkatan baik kualitas maupun intensitas. Dampak yang ditimbulkan sangat komplek dan memerlukan penanganan secara khusus. Untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan tersebut, diperlukan data / informasi mengenai berbagai hal yang berkaitan secara akurat, terpercaya dan tepat waktu. Berdasarkan hal di atas, Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan sebagai salah satu stakeholder yang menangani permasalah sosial, Penanggulangan Kemiskinan dan menindaklanjuti masalah masalah sosial lainnya yang ada dengan menetapkan strategi, kebijakan, program dan kegiatan untuk menangani masalah kesejahteraan sosial. Sehubungan dengan hal tersebut, khususnya dalam kerangka penyelenggaraan akuntabilitas publik, Laporan Kinerja Pemerintah menjadi sangat penting terutama dalam pelaporan kinerja instansi pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Oleh karena itu, uraian berikut ini secara berturut-turut menjelaskan beberapa aspek yang berkaitan dengan perencanaan strategis dalam manajemen perencanaan Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan. Didalamnya mencakup langkah-langkah mencapai tujuan dan sasaran, serta perumusan strategis yang mencakup perumusan kebijaksanaan, program dan kegiatan. STRUKTUR ORGANISASI DINAS SOSIAL PROVINSI SULAWESI SELATAN Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawsi Selatan didukung unsur organisasi yang terdiri dari : a. Sekretariat yang dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan kegiatan, memberikan pelayanan teknis dan administrasi urusan umum dan kepegawaian, keuangan serta penyusun progam dalam lingkungan Dinas Sosial. b. Bidang Pemberdayaan Sosial yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan Pemberdayaan Sosial Masyarakat Miskin, Pelestarian Nilai Kepahlawanan Keperintisan, Kejuangan Dan Kesetiakawanan Sosial serta Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil ( KAT ) c. Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pengawasan dan pengendalian bencana alam, bencana sosial, tindak kekerasan dan pekerja migran, sumber dana sosial serta jaminan kesejahteraan sosial. d. Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial

11 e. Bidang Informasi dan Sumberdaya Sosial yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas mengumpulkan data-data informasi tentang kesejahteraan sosial. Bagan 1.1 Struktur Organisasi KEPALA DINAS KELOMPOK FUNGSIONAL SEKRETARIS KASUB BAG UMUM & KEPEGAWAIAN KASUB BAG PROGRAM KASUB BAG KEUANGAN KABID PEMBERDAYAAN SOSIAL KABID BANTUAN & JAMINAN SOSIAL KABID PELAYANAN & REHAB SOSIAL KABID INFORMASI & SUMBERDAYA SOSIAL KASI MASYARAKAT MISKIN KASI PEMULIHAN SOSIAL KASI PELAYANAN ANAK KASI PENYULUHAN & PENELITIAN KESOS KASI PLTR NILAI KEPAH, KEPER & KEJ KASI JAMINAN SOSIAL & SUMBER DANA SOSIAL KASI REHAB, PENY. CACAT & PELAY. LANSIA KASI KEMITRAAN PENGEMB. KESOS KASI KAT KASI TINDAK KEKERASAN DAN PEKERJA MIGRAN KASI REHAB, TUNA SOSIAL NAPZA & HIV AIDS KASI INFORMASI KESOS UPTD PSBR MAKKARESO MAROS UPTD PPSKW MATTIRO DECENG UPTD PPSTPA INANG MATUTU UPTD PPSBK NIRANNUANG BULUKUMBA UPTD PPSLU MAPPAKASUNGGU PARE-PARE UPTD PPSAA SEROJA BONE KOMPOSISI SDM ORGANISASI Tersedianya sumberdaya manusia khususnya pekerja sosial yang cukup dan berkualitas merupakan modal utama keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi dan secara langsung akan mempengaruhi kinerja organisasi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Jumlah pegawai (PNS) yang dimiliki Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan pada Tahun 2016 adalah sebnayak 364 orang dengan rincian jenis kelamin 189 orang Laki-Laki dan 175 orang Perempuan. Komposisi PNS Menurut Jenjang Pendidikan Berikut merupakan komposisi PNS di Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan jenjang pendidikan : S3 : 1 orang Laki Laki : 1 orang Perempuan : -

12 S2 : 28 orang Laki Laki : 11 Perempuan : 17 S1 : 158 Laki Laki : 77 orang Perempuan : 81 orang Sarjana Muda : 21 Laki Laki : 8 Perempuan : 13 orang SMA : 142 Laki Laki : 82 orang Perempuan : 60 orang SMP : 12 Laki Laki : 7 orang Perempuan : 5 orang SD : 2 Laki Laki : 2 orang Perempuan : - Tabel 1.1 Komposisi PNS Berdasarkan Jenjang Pendidikan No Tingkat Pendidikan Laki-Laki Perempuan Jumlah 1 S.3 (Doktoral) S.2 (Pasca Sarjana) S.1 (Sarjana) D1-D3 (Sarjana Muda) SLTA SLTP SD Jumlah Komposisi PNS Menurut Jenjang Eselon Berdasarkan Jabatan Struktural sebanyak 34, Pejabat Fungsional 13 orang Laki Laki dan 21 orang Perempuan, Pejabat Fungsional Pekerja Sosial sebanyak 81 orang. Berikut merupakan uraiannya berdasarkan pangkat/ golongan : Golongan IV/d : 1 Laki Laki : 1 orang Perempuan : -

13 Golongan IV/c : 0 Golongan IV/b : 14 Laki Laki : 6 orang Perempuan : 8 orang Golongan IV/a : 41 Laki Laki : 13 orang Perempuan : 28 orang Golongan III/d : 47 Laki Laki : 22 orang Perempuan : 25 orang Golongan III/c : 27 Laki Laki : 10 orang Perempuan : 17 orang Golongan III/b : 17 Laki Laki : 10 orang Perempuan : 7 orang Golongan III/a : 69 Laki Laki : 36 orang Perempuan : 33 orang Golongan II/d : 5 Laki Laki : 3 orang Perempuan : 2 orang Golongan II/c : 57 Laki Laki : 33 orang Perempuan : 24 orang Golongan II/b : 11 Laki Laki : 8 orang Perempuan : 3 orang Golongan II/a : 64 Laki Laki : 40 orang Perempuan : 24 orang Golongan I/d : 2 Laki Laki : 2 orang Perempuan : 0 orang Golongan I/c : 7 Laki Laki : 5 orang Perempuan : 2 orang

14 Golongan I/b : 1 Laki Laki Perempuan : - : 1 orang Golongan I/a : 1 Laki Laki Perempuan : - : 1 orang Tabel 1.2 Komposisi Jenis Kelamin Pangkat/ Golongan No Pangkat Golongan Ruang Laki Laki Perempuan Jumlah 1. Pembina Utama Madya IV/d Pembina Utama Muda IV/c Pembina Tingkat I IV/b Pembina IV/a Penata Tingkat I III/d Penata III/c Penata Muda Tingkat I III/b Penata Muda III/a Pengatur Tingkat I II/d Pengatur II/c Pengatur Muda Tingkat I II/b Pengatur Muda II/a Juru Tingkat I I/d Juru I/c Juru Muda I/b Juru I/a Jumlah INOVASI DALAM REFORMASI SISTEM AKIP DAN PENGELOLAAN KINERJA Inovasi menjadi kunci dalam reformasi birokrasi dan perbaikan kinerja pelayanan publik. Karenanya, berbagai inovasi juga telah dikembangkan oleh Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan Salah satu inovasi yang dikembangkan adalah Pembuatan Aplikasi Data e-pmks agar Seluruh Kab/Kota dapat Mengisi atau menginput Data PMKS yang ada di daerah masing masing dan telah di Sahkan oleh Kepala Daerah.

15 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA RENCANA STRATEGIS DINAS SOSIAL PROVINSI SULAWESI SELATAN VISI DAN MISI Rencana Strategis (RENSTRA) merupakan kerangka pembangunan strategis Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan untuk periode 5 tahun. Sebagai dokumen perencanaan yangmemuat penjabaran visi, misi, tujuan, sasaran dan program SKPD, RENSTRAberpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka MenengahDaerah (RPJMD). Sebagai penerjemahan kebijakan politik Gubernur sebagai Kepala Daerah yang tertuang dalam RPJMD, RENSTRA menjadi pijakan bagi perencanaan strategis SKPD, termasuk hingga ke level perencanaan tahunan. Bagian berikut akan menguraikan visi dan misi Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatanyang tertuang dalam RENSTRA tersebut. VISI : Terwujudnya Kesejahteraan Sosial dan Kemandirian bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Sulawesi Selata Tahun Visi Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan di atas menggambarkan kondisi objektif yang ingin dicapai organisasi dalam jangka waktu 5 Tahun merencanakan menurunkan angka populasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Sulawesi Selatan melalui pelayanan sosial terpadu antar program dan kegiatan pembangunan kesejahteraan sosial. MISI: Berdasarkan Visi Dinas Sosial Provinsi Selawesi Selatan tersebut di atas yang pada hakekatnya untuk mendukung diwujudkannya visi, maka dirumuskan Misi sebagai berikut : 1. Peningkatan Pemenuhan Kebutuhan Dasar bagi PMKS 2. Meningkatkan Pelayanan bagi Penyandang Masalah Kesejahtraan Sosial (PMKS) 3. Peningkatan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial melalui Kelembagaan TUJUAN Tujuan pembangunan Kesejahteraan Sosial sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tujuan pembangunan di Sulawesi Selatan adalah terciptanya suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial material maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan

16 dan ketentraman lahir dan batin yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan jasmani, rohani, dan sosial yang sebaik-baiknya bagi perorangan, keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak asasi serta kewajiban manusia. Mengacu kepada misi yang telah ditetapkan, maka tujuan yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu 5 tahun adalah, sebagai berikut: Misi 1 Peningkatan Pemenuhan Kebutuhan Dasar bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Tujuan: Meningkatkan taraf pemenuhan kebutuhan hidup bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Misi 2 Meningkatkan Pelayanan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Tujuan: 1. Peningkatan pelayanan pemberdayaan sosial, perlindungan dan jaminan sosial, rehabilitasi sosial 2. Penyebaran informasi Kesejahteraan sosial Misi 3 Peningkatan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial Melalui Kelembagaan Tujuan : Peningkatan kemampuan komunikasi, informasi, edukasi bagi PSKS Sasaran, Indikator kinerja dan target kinerja untuk masing-masing tujuan strategis diuraikan dalam tabel berikut ini: Tabel 2.1 Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan TUJUAN SASARAN INDIKATOR SATUAN KONDISI 1. Meningkatkan taraf pemenuhan kebutuhan hidup bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) 1. Berkontribusi dalam menurunkan jumlah Penyandang Masalah Kesejhateraan Sosial (PMKS) 1. Persentase Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan Hidup Bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial 2. Jumlah warga negara migran korban perdagangan orang dari AWAL TARGET AKHIR RENSTRA Persen 1,5 % 7,5% Jiwa

17 2. Peningkatan pelayanan pemberdayaan sosial, perlindungan dan jaminan sosial, rehabilitasi sosial 3. Penyebaran informasi Kesejahteraan sosial 4. Peningkatan kemampuan komunikasi, informasi, edukasi bagi PSKS 2. Meningkatnya kualitas pelayanan penanganan PMKS dan Pengembangan SDM dalam penyelenggaraan Kesos 3. Penyebarluasan informasi pembangunan kesos kepada stakeholder dan masyarakat 4. Peningkatan pengetahuan, kemampuan SDM dan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial titik debarkasih daerah provinsi untuk dipulangkan ke daerah Kab/Kota asal 1. Jumlah SDM pendamping Kesos dalam penanganan PMKS 1. Jumlah penerima informasi pembangunan kesos dan pencegahan permasalahan kesos yg diberikan melalui penyuluhan kepada masyarakat dan stakeholders 1. Jumlah SDM Lembaga Kesejahteraan Sosial yang mengikuti pelatihan dalam rangka penigkatan pengetahuan Jiwa Jiwa Jiwa

18 SASARAN Mengacu kepada tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran yang hendak dicapai atau dihasilkan adalah sebagai berikut: Tujuan 1 Sasaran : Berkontribusi dalam menurunkan jumlah Penyandang Masalah Kesejhateraan Sosial (PMKS) Tujuan 2 Sasaran : Meningkatnya kualitas pelayanan penanganan PMKS dan Pengembangan SDM dalam penyelenggaraan Kesos Tujuan 3 Sasaran : Penyebarluasan informasi pembangunan kesos kepada stakeholder dan masyarakat Tujuan 4 Sasaran : Peningkatan pengetahuan, kemampuan SDM dan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial PROGRAM UNTUK PENCAPAIAN SASARAN Berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran yang yang telah ditetapkan dalam RENSTRA,maka upaya pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan program-program. Adapun program-program untuk mendukung masing-masing sasaran tahun 2016 sebagai berikut: Tabel 2.2 Program Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2015 SASARAN 1 Berkontribusi dalam menurunkan jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) 2 Meningkatnya kualitas pelayanan penanganan PMKS dan Pengembangan SDM dalam penyelenggaraan Kesos 3 Penyebarluasan informasi pembangunan kesos kepada PROGRAM PENDUKUNG 1 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya 2 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial 3 Program Pembinaan Anak Terlantar 4 Program Pembinaan Panti Asuhan/ Panti Jompo 5 Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya) 1 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya 2 Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma 3 Program Pembinaan Panti Asuhan/ Panti Jompo 1 Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja

19 stakeholder dan masyarakat 2 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial 3 Program Pembinaan Anak Terlantar 4 Peningkatan pengetahuan, kemampuan SDM dan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial 4 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial 1 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial 2 Program Pembinaan Anak Terlantar PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Perjanjian Kinerja (PK) merupakan dokumen pernyataan/kesepakatanantara atasan dan bawahan untuk mencapai target kinerja yang ditetapkan satu instansi. Dokumen ini memuat sasaran strategis, indikator kinerja dan target kinerja beserta program dan anggaran. Penyusunan PK 2016 dilakukan dengan mengacu kepada RENSTRA, RENCANA KERJA (RENJA) 2016, IKU dan APBD. Dinas Sosial Provinsi Sulawes Selatan telah menetapkan PK sebagai berikut: Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 SASARAN INDIKATOR SATUAN TARGET TAHUN Berkontribusi dalam menurunkan jumlah Penyandang Masalah Kesejhateraan Sosial (PMKS) 2. Meningkatnya kualitas pelayanan penanganan PMKS dan Pengembangan SDM dalam penyelenggaraan Kesos 3. Penyebarluasan informasi pembangunan kesos kepada stakeholder dan 1. Persentase Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan Hidup Bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial 2. Jumlah warga negara migran korban perdagangan orang dari titik debarkasih daerah provinsi untuk dipulangkan ke daerah Kab/Kota asal 3. Jumlah SDM pendamping kesos dalam penanganan PMKS 4. Jumlah penerima informasi pembangunan kesos dan pencegahan permasalahan kesos yg diberikan melalui Persen 1,

20 masyarakat 4. Peningkatan pengetahuan, kemampuan SDM dan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial penyuluhan kepada masyarakat dan stakeholders 5. Jumlah SDM Lembaga Kesejahteraan Sosial yang mengikuti pelatihan dalam rangka penigkatan pengetahuan 500 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar hasil berbagai Program dan Kegiatan sebagai penjabaran tugas dan fungsi organisasi. Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan telah menetapkan IKU sebagai berikut: Tabel 2.4 IKU Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan SASARAN 1. Berkontribusi dalam menurunkan jumlah Penyandang Masalah Kesejhateraan Sosial (PMKS) 2. Meningkatnya kualitas pelayanan penanganan PMKS dan Pengembanga n SDM dalam penyelenggaraan Kesos 3. Penyebarluasan informasi pembangu- INDIKATOR KINERJA UTAMA 1. Persentase Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan Hidup Bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial 2. Jumlah warga negara migran korban perdagangan orang dari titik debarkasih daerah provinsi untuk dipulangkan ke daerah Kab/Kota asal 2. Jumlah SDM pendamping kesos dalam penanganan PMKS 4. Jumlah penerima informasi pembangunan SATUAN FORMULASI PERHITUNGAN % Jumlah PMKS yang di Tangani/Jumlah PMKS yang seharusnya ditangani X 100% Jumlah korban perdagangan orang yang dipulangkan/ jumlah warga korban perdagangan orang X 100% Jumlah SDM pendamping kesos/jumlah SDM pendamping kesos yang seharusnya x 100% Jumlah masyarakat dan stakeholders yang menerima SUMBER DATA Data PMKS Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan Tahun

21 nan kesos kepada stakeholder dan masyarakat 4. Peningkatan pengetahuan, kemampuan SDM dan kelembagaan kesejahteraan sosial kesos dan pencegahan permasalahan kesos yang diberikan melalui penyuluhan kepada masyarakat dan stakeholders 6. Jumlah SDM Lembaga Kesejahteraan Sosial yang mengikuti pelatihan dalam rangka peningkatan pengetahuan RENCANA ANGGARAN TAHUN 2016 informasi kesos/jumlah penerima informasi yang ditargetkan x 100% Jumlah SDM lembaga Kesejahteraan Sosial yang mengikuti pelatihan/jumlah SDM lembaga Kesejahteraan Sosial yang seharusnya mengikuti pelatihan x 100% Berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan maka jumlah pendanaan yang dimungkinkan untuk dibelanjakan padatahun Anggaran 2016 adalah sebesar Rp ,38,- yang digunakan untuk membiayai Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung. Secara rinci rencana anggaran Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2.5 Rencana Belanja Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan TA.2016 No Uraian Rencana(Rp) % 1 Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung , Jumlah , Alokasi anggaran belanja langsung tahun 2016 yang dialokasikan untuk membiayai program-program yang langsung mendukung pencapaian sasaran pembangunan adalah sebagai berikut : Tabel 2.6 Alokasi per Sasaran Tahun Anggaran 2016 SASARAN INDIKATOR ANGGARAN (Rp) 1. Berkontribusi dalam menurunkan jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) 1. Persentase Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan Hidup Bagi Penyandang PERSENTASE ANGGARAN %

22 2. Meningkatnya kualitas pelayanan penanganan PMKS dan pengembangan SDM dalam penyelengga-raan kesos Masalah Kesejahteraan Sosial 2. Jumlah warga negara migran korban perdagangan orang dari titik debarkasih daerah provinsi untuk dipulangkan ke daerah Kab/Kota asal 1. Jumlah SDM pendamping kesos dalam penanganan PMKS , % % 3. Penyebarluasan informasi pembnagunan keso kepada stakeholder dan masyarakat 3. Penyebarluasan informasi pembangunan kesos berbasis website kepada stakeholder dan masyarakat 4. Jumlah penerima informasi pembangunan kesos dan pencegahan permasalahan kesos yg diberikan melalui penyuluhan kepada masyarakat dan stakeholders 1. Jumlah SDM Lembaga Kesejahteraan Sosial yang mengikuti pelatihan dalam rangka penigkatan pengetahuan % % TOTAL , %

23 Pada tabel di atas, jumlah anggaran untuk program/kegiatan sebesar Rp ,38,- dengan prsentase terbesar anggaran untuk mendukung sasaran 1 dengan besaran %. Sasaran lain dengan anggaran yang relatif besar adalah sasaran 2 yaitu sebesar 1.96%. Sementara itu, sasaran dengan anggaran yang relatif kecil adalah sasaran 3 sebesar 2.53% dan sasaran 4 sebesar 6.95 % dari total anggaran belanja langsung. Jumlah anggaran yang dialokasikan untuk melaksanakan program prioritas yang mendukung sasaran mencapai 55.66% dan sisa anggaran sebesar % dialokasikan untuk melaksanakan program pendukung dan Administrasi Perkantoran.

24 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Akuntabilitas sebagai salah satu pilar dalam prinsip good governance, adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan sejauh mana sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Kaitannya dengan pendekatan manajemen pembangunan berbasis kinerja, adalah bahwa pembangunan yang menjadi tanggungjawab pemerintah daerah yang pada pelaksanaannya menjadi tanggung jawab SKPD, diorientasikan pada pencapaian menuju perubahan yang lebih baik, bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perbaikan, dimana program/kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil hingga akhirnya dapat memberikan dampak. Sehingga, pengendalian dan pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai. Dalam hal ini, laporan kinerja pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan secara memadai dari hasil analisis terhadap pengukuran kinerja sebagaimana diatur dalam Permenpan No. 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.Sedangkan untuk skala penilaian terhadap kinerja pemerintah, menggunakan pijakan Permendagri No. 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dengan kriteria sebagai berikut: Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja NO. INTERVAL NILAI REALISASI KINERJA KRITERIA PENILAIAN REALISASI KINERJA KODE < Sangat Tinggi ST < 90 Tinggi T < 75 Sedang S < 65 Rendah R 5. < 50 Sangat Rendah SR

25 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Pengukuran capaian keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar hasil berbagai Program dan Kegiatan sebagai penjabaran tugas dan fungsi organisasi dapat dilihat pada tabel capaian indikator kinerja utama di bawah ini : Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2016 SASARAN 1. Berkontribusi dalam menurunkan jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) 2. Meningkatnya kualitas pelayanan penanganan PMKS dan pengemba-ngan SDM dalam penyelenggaraan kesos 3. Penyebarluasan informasi pembangunan kesos kepada stakeholder dan masyarakat INDIKATOR KINERJA UTAMA 1. Persentase meningkatnya kemampuan kualitas keluarga miskin, kelompok rentan serta PMKS dalam pemenuhan hak dasar 2. Jumlah warga negara migran korban perdagangan orang dari titik debarkasih daerah provinsi untuk dipulangkan ke daerah Kab/Kota asal 1. Jumlah SDM pendamping Kesos dalam penanganan PMKS 1. Jumlah penerima informasi pembangunan kesos dan pencegahan permasalahan kesos yg diberikan melalui penyuluhan kepada masyarakat dan stakeholders % CAPAIAN FORMULASI PERHITUNGAN 88.7 % Jumlah PMKS yang di Tangani/Jumlah PMKS yang seharusnya ditangani X 100% 85.7 % Jumlah Warga Negara Migran Korban Perdagangan dari Titik Debarkasih/Jumlah Warga Negara Migran yang seharusnya x 100% 91.5% Jumlah SDM pendamping kesos/jumlah SDM pendamping kesos yang seharusnya x 100% 106% Jumlah kegiatan yang tersaji melalui website/ jumlah kegiatan yang seharusnya disajikan melalui website x 100% SUMBER DATA Data PMKS Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan Tahun

26 4. Peningkatan pengetahuan, kemampuan SDM dan Kelembagaan Kesejhateraan Sosial 1. Jumlah SDM Lembaga Kesejahteraan Sosial yang mengikuti pelatihan dalam rangka penigkatan pengetahuan 86.6% Jumlah SDM lembaga Kesejahteraan Sosial yang mengikuti pelatihan/jumlah SDM lembaga Kesejahteraan Sosial yang ditargetkan mengikuti pelatihan x 100% Tabel 3.2 mengenai capaian indikator kinerja utama Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2016 dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut : 1. Capaian indikator 1 diperoleh melalui perbandingan Persentase Pemenuhan Kebutuhan Hidup bagi PMKS yaitu sebanyak orang dengan jumlah PMKS yang ada di Sulawesi Selatan yang seharusnya ditangani sebanyak orang sehingga capaian indikator kinerja utama 1 sebesar 1.33%. 2. Capaian indikator 2 diperoleh melalui perbandingan jumlah warga Negara migran korban perdagangan orang dari titik debarkasih dearah propinsi untuk dipulangkan ke daerah asal sebanyak 300 orang dengan jumlah warga negara migran korban perdagangan orang dan yaitu sebanyak 350 orang. Berdasarkan perbandingan tersebut maka capaian indikator kinerja utama 2 yaitu sebesar 85.7%. 3. Capaian indikator 3 diperoleh melalui perbandingan Jumlah SDM pendamping Kesos dalam penanganan PMKS sebanyak 980 orang dengan jumlah pendamping kesos yang seharusnya ada dalam penanganan PMKS yaitu sebanyak 1071 orang. Berdasarkan perbandingan tersebut maka capaian indikator kinerja utama 3 yaitu sebesar 91.5%. 4. Capaian indikator 4 diperoleh melalui perbandingan Jumlah penerima informasi pembangunan kesos dan pencegahan permasalahan kesos yg diberikan melalui penyuluhan kepada masyarakat dan stakeholders sebanyak 212 orang dengan jumlah orang yang ditargetkan untuk mendapatkan informasi pembangunan kesos dan pencegahan permasalahan kesos melalui penyuluhan yaitu sebanyak 200 orang sehingga capaian indikator kinerja utama 4 mencapai 106%. 5. Capaian indikator 5 diperoleh melalui perbandingan jumlah Jumlah SDM Lembaga Kesejahteraan Sosial yang mengikuti pelatihan dalam rangka penigkatan pengetahuan sebanyak 433 orang dengan jumlah SDM lembaga kesejahteraan sosial yang ditargetkan mengikuti pelatihan pada tahun 2016 sebanyak 500 orang sehingga capaian indikator kinerja utama 5 mencapai 86.6%.

27 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SASARAN 2016 Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan akan dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Kriteria penilaian yang diuraikan dalam tabel 3.1 selanjutnya akan dipergunakan untuk mengukur kinerja Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan untuk tahun Pencapaian Indikator tahun 2016 secara ringkas ditunjukkan oleh tabel berikut ini: No Indikator Kinerja Kondisi Awal 1 Persentase Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan Hidup Bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Tabel 3.3 Tabel Pencapaian Indikator Tahun Target Target Realisasi Capaian Akhir RENST RA Capaian s/d 2016 terhadap 2018 (%) 1,5% 1,5% 1.33% 88.7% 7,5% 52.4% 2 Jumlah warga negara migran korban perdagangan orang dari titik debarkasih daerah provinsi untuk dipulangkan ke daerah Kab/Kota asal 3 Jumlah SDM pendamping Kesos dalam penanganan PMKS 4 Jumlah penerima informasi pembangunan kesos dan 5 Jumlah SDM Lembaga Kesejahteraan Sosial yang mengikuti pelatihan dalam rangka penigkatan pengetahuan rang 350 orang 1071 orang orang % % rang 106% % % 67.9% 43% 63.5%

28 Berdasarkan tabel 3.3 mengenai Pencapaian Indikator Tahun 2016 dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Indikator 1 : Persentase Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan Hidup Bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ditargetkan sebesar 1,5% dari target akhir RENSTRA sebesar 7,5%. Realisasi indikator 1 pada tahun 2016 sebesar 1.33% sehingga memiliki capaian indikator kinerja sebesar 88.7%. Capaian kinerja indikator 1 sampai dengan tahun 2016 terhadap target RENSTRA 2018 sebesar 52.4%. 2. Indikator 2 : Jumlah warga negara migran korban perdagangan orang dari titik debarkasih daerah provinsi untuk dipulangkan ke daerah Kab/Kota asal tahun 2016 ditargetkan sebanyak 350. Realisasi indikator 2 pada tahun 2016 sebanyak 300 orang sehingga indikator 2 memiliki capaian sebesar 85.7%. Capaian kinerja indikator 2 sampai dengan tahun 2016 terhadap target RENSTRA 2018 sebesar 42.85%. 3. Indikator 3 : Jumlah SDM pendamping Kesos dalam penanganan PMKS tahun 2016 ditargetkan sebanyak 1071 orang. Realisasi indikator 3 pada tahun 2016 sebanyak 980 orang sehingga indikator 3 memiliki capaian kinerja sebesar 91.5%. Capaian kinerja indikator 3 sampai dengan tahun 2016 terhadap target RENSTRA 2018 sebesar 67.9%. 4. Indikator 4 : Jumlah penerima informasi pembangunan kesos dan pencegahan permasalahan kesos yg diberikan melalui penyuluhan kepada masyarakat dan stakeholders tahun 2016 ditargetkan sebanyak 200 orang. Realisasi indikator 4 pada tahun 2016 sebanyak 212 sehingga memiliki capaian kinerja 106%. Capaian kinerja indikator 4 sampai dengan tahun 2016 terhadap target RENSTRA 2018 sebesar 43%. 5. Indikator 5 : Jumlah SDM Lembaga Kesejahteraan Sosial yang mengikuti pelatihan dalam rangka penigkatan pengetahuan tahun 2016 ditargetkan sebanyak 500. Realisasi indikator 5 pada tahun 2016 sebanyak 433 orang sehingga memiliki capaian kinerja sebesar 86.6%. Capaian kinerja indikator 5 sampai dengan tahun 2016 terhadap target RENSTRA 2018 sebesar 63.5%. Berdasarkan rincian di atas dapat dilihat bahwa dari delapan jumlah Indikator Kinerja Sasaran yang merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2016, terdapat satu indikator yang menunjukkan capaian 100% atau lebih. Tingkat ketercapaian ini menunjukkan pelaksanaan urusan yang terkait dicapai melalui dukungan penganggaran dan kerja keras seluruh pegawai dalam mendukung capaian sejumlah indikator tersebut. Untuk sejumlah target IKU Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan yang tingkat pencapaiannya belum mencapai 100 % pada tahun 2016, masih diperlukan upaya kinerja yang lebih keras, fokus, dan terarah; dengan pertimbangan sejumlah analisa yang mempengaruhi. Sedangkan, empat indikator kinerja sasaran yang lainnya memiliki capaian 85.7% sampai dengan 91.5%. Berdasarkan skala nilai peringkat kinerja pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 terdapat dua indikator yang menunjukkan capaian sangat tinggi.berikut

29 merupakan penjabaran evaluasi dan analisis capaian kinerja per indikator kinerja berdasarkan sasaran strategis Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan. SASARAN 1 Sasaran strategis 1 yaitu Berkontribusi dalam menurunkan jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) memiliki 2 indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur capaian kinerja dalam mencapai tujuan yaitu meningkatkan taraf pemenuhan kebutuhan hidup bagi Penyandang Masalah kesejahteraan Sosial (PMKS). Indikator kinerja 1 pada sasaran ini yaitu persentase meningkatnya pemenuhan kebutuhan hidup bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial, indikator kinerja 2 pada sasaran 1 yaitu Jumlah warga Negara migran korban perdagangan orang dari titik debarkasih derah provinsi untuk dipulangkan ke daerah kab/kota asal. Capaian kinerja melalui indikator kinerja sasaran ini dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut: No Indikator Kondisi Awal 1. Persentase meningkatnya pemenuhan kebutuhan hidup bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial 2 Jumlah warga Negara migran korban perdagangan orang dari titik debarkasih derah provinsi untuk dipulangkan kedaerah kab/kota asal Tabel 3.4 Capaian Indikator Kinerja 1 dan 2 pada Sasaran Target Target Realisasi Akhir % RENST Capaian RA (2018) Capaian s/d 2016 terhadap 2018 (%) 1,5% 1,5% 1,33% 88,7 % 7,5% 52,4% 150 orang 350 orang 300 orang 85.7 % 1400 orang 42.85% Capaian indikator kinerja 1 pada sasaran 1 Persentase meningkatnya pemenuhan kebutuhan hidup bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial tahun 2016 sebesar 88,7%. Capaian ini diperoleh dari realisasi indikator kinerja 1 pada tahun 2016 sebesar 1,33% dengan target 1,5%. Realisasi indikator kinerja 1 diperoleh berdasarkan jumlah PMKS yang dibantu oleh Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan baik dalam bentuk pelatihan, pelayanan dalam panti maupun bantuan langsung sehingga meningkatnya pemenuhan kebutuhan hidup bagi

30 penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Jumlah PMKS yang terpenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang dibantu oleh Dinas Sosial tahun 2016 berdasarkan laporan hasil pelaksanaan kegiatan Bimbingan dan Pemberdayaan Masyarakat Miskin, Bimbingan Peningkatan dan Pemberdayaan KAT, Penanganan dan Pendampingan dalam rangka pemberian bantuan jaminan hidup eks kusta, Pelayanan dan pembinaan sosial pada PPSTPA Inang Matutu Makassar, Pelayanan dan pembinaan sosial anak terlantar pada PPSBK Nirannuang Bulukumba, Pelayanan dan pembinaan sosial anak terlantar pada PPSBR Makkareso Maros, Pembinaan dan rehabilitasi sosial anak jalanan pada PPSBR Makkareso Maros, Pelayanan Sosial pada PPSLU Mappakasunggu Parepare, Pelayanan dan rehabilitasi sosial pada PPSAA Seroja Bone, Pelayanan soial pada PPSLU Mappakasunggu Pare-pare, Pelayanan dan rehabilitasi sosial pada PPSAA Seroja Bone, Bimbingan Teknis Pengelolaan UEP Lanjut Usia Potensial, dan Bimbingan dan pelayanan Eks Penyandang penyakit sosial pada triwulan IV sebanyak jiwa atau 1.33% dari jumlah PMKS di Sulawesi Selatan. Salah satu bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan untuk mencapai indikator 1 sasaran 1 ialah pencanangan 1000 titik KUBE dan PKH se-sulawesi Selatan yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Jumlah PMKS yang diperoleh dari pendataan yang dilakukan oleh TKSK dari 24 Kab/Kota Provinsi Sulawesi Selatan yaitu sebanyak jiwa. Jumlah PMKS berdasarkan jenisnya dapat dilihat secara rinci pada tabel di bawah ini :

31 Tabel 3.5 Jumlah PMKS di Sulawesi Selatan Berdasarkan Jenis PMKS Tahun 2016 No Jenis PMKS L P Jumlah 1. Anak Balita Terlantar Anak Terlantar Anak yang Berhadapan Dengan Hukum 4. Anak Jalanan Anak Dengan Disabilitas Anak yang Membutuhkan Perlindungan Khusus Lanjut Usia Terlantar Penyandang Disabilitas Tuna Susila Gelandangan Pengemis Pemulung Kelompok Minoritas (Waria) Bekas Warga Binaan Pemasyarakatan Dengan HIV/ AIDS Korban Penyalahgunaan NAPZA Korban Trafficking Korban Tindak Kekerasan Pekerja Migran Bermasalah Sosial Korban Bencana Alam Korban Bencana Sosial Wanita Rawan Sosial Ekonomi Fakir Miskin Keluarga Bermasalah Psikologis Sosial

32 25. Komunitas Adat Terpencil Anak yang Menjadi Korban Tindak Kekerasan atau Diperlakukan Salah TOTAL Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa fakir miskin merupakan jenis PMKS paling banyak di Sulawesi Selatan dan anak terlantar, Lanjut Usia Terlantar dan Penyandang Disabilitas merupakan jenis PMKS dengan jumlah banyak di Sulawesi Selatan. Berdasarkan tabel capaian 3.4, dapat dilihat bahwa untuk tahun 2016 capaian kinerja indikator 1 dan indikator 2 sasaran 1 Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan menunjukkan kinerja yang tinggi karena sudah mencapai 88,7% dan 85,7%. Capaian pada indikator ini juga menyumbang sebanyak 88,7% sampai dengan 2016 dari target pada akhir RENSTRA (2018) yang diharapkan mencapai 7,5%. Selanjutnya perbandingan capaian indikator 1 dan indikator 2 pada tahun 2016 dibandingkan dengan capaian tahun 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.6 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2016 dan 2015 Pada Indikator 1 & 2 Sasaran 1 No Indikator Capaian 2016 Capaian 2015 Capaian 2016 Banding Persentase meningkatnya pemenuhan kebutuhan hidup bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial 88,7 % 53,3 % 1,66% 2. Jumlah warga Negara migrant korban perdagangan orang dari titik debarkasih daerah provinsi untuk dipulangkan ke daerah kab/kota asal 300 orang 150 orang 2% Tabel di atas menunjukkan capaian kinerja indikator 1 pada sasaran 1 Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2015 yaitu 53,3%. Persentase ini dihasilkan dengan realisasi indikator 1 pada tahun 2016 yaitu sebesar 1,33% dengan target 1,5%. Realisasi indikator 1 pada tahun 2016 diperoleh dari laporan hasil pelaksanaan kegiatan Bimbingan dan

33 Pemberdayaan Masyarakat Miskin, Bimbingan Peningkatan dan Pemberdayaan KAT, Penanganan dan Pendampingan dalam rangka pemberian bantuan jaminan hidup eks kusta, Pelayanan dan pembinaan sosial pada PPSTPA Inang Matutu Makassar, Pelayanan dan pembinaan sosial anak terlantar pada PPSBK Nirannuang Bulukumba, Pelayanan dan pembinaan sosial anak terlantar pada PPSBR Makkareso Maros, Pembinaan dan rehabilitasi sosial anak jalanan pada PPSBR Makkareso Maros, Pelayanan Sosial pada PPSLU Mappakasunggu Parepare, Pelayanan dan rehabilitasi sosial pada PPSAA Seroja Bone, Pelayanan soial pada PPSLU Mappakasunggu Pare-pare, Pelayanan dan rehabilitasi sosial pada PPSAA Seroja Bone, Bimbingan Teknis Pengelolaan UEP Lanjut Usia Potensial, dan Bimbingan dan pelayanan Eks Penyandang penyakit sosial. Perbandingan capaian pada tahun 2016 dan 2015 yaitu 1,66%. Jika dibandingkan capaian kedua tahun tersebut, dapat dilihat bahwa capaian pada tahun 2016 mengalami kenaikan. Sedangkan untuk indikator kinerja 2 pada Sasaran 1 yaitu pada tahun 2015 yaitu 150 orang. Persentase ini dihasilkan dengan realisasi indikator 2 pada tahun 2016 yaitu sebesar 300 orang dengan target 350 orang. Realisasi indikator 2 pada tahun 2016 diperoleh dari laporan hasil pelaksanaan kegiatan Pelayanan dan perlindungan sosial bagi korban tindak kekerasan pekerja migran dan orang terlantar sebanyak 300 orang. Pelaksanaan kegiatan untuk mencapai indikator kinerja berhubungan dengan penyerapan anggaran dari program prioritas dan anggaran. Penyerapan anggaran belanja langsung Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2016 sebesar 99,27% dari total anggaran yang dialokasikan untuk program prioritas dan program pendukung. Jika dilihat dari realisasi anggaran per sasaran, penyerapan anggaran terbesar pada program/kegiatan berada di sasaran 1 (41.15%) dan indikator (1.96%). Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2016 yang dialokasikan untuk program/kegiatan yang mendukung indikator 1 dan indikator 2 pada sasaran 1 dalam pencapaian sasaran pembangunan disajikan pada tabel berikut: No Indikator Kinerja 1 Persentase meningkatnya pemenuhan kebutuhan hidup bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial Tabel 3.7 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Pada Indikator 1 & 2 Sasaran 1 Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Anggaran (Rp) Alokasi Realisasi % Realis asi 1,5% 1,33% 88,7% %

34 2 Jumlah warga Negara migran korban perdagangan orang dari titik debarkasih daerah provinsi untuk dipulangkan kedaerah kab/kota asal 350 orang 300 orang 85,7% ,4% Efisiensi anggaran menunjukkan bagaimana sasaran dengan indikator kinerja 1 yang dirumuskan telah berhasil dicapai dengan memanfaatkan sumber daya/input tertentu. Persentase meningkatnya pemenuhan kebutuhan hidup bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial dengan target 1,5% terealisasi sebesar 1,33% atau capaian 88,7%. Capaian kinerja ini dicapai melalui 5 program dengan alokasi anggaran APBD sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau 83,75%. Indikator kinerja 2 yang dirumuskan telah berhasil dicapai dengan memanfaatkan sumber daya/input tertentu. Persentase meningkatnya pemenuhan kebutuhan hidup bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial dengan target 350 orang terealisasi sebesar 300 orang atau capaian 85,7%. Capaian kinerja ini dicapai melalui 1 program dengan alokasi anggaran APBD sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau 98,4%. Sasaran 1 memiliki realisasi kinerja lebih rendah daripada realisasi anggarannya, dimana realisasi anggarannya mencapai 98,4% namun realisasi kinerjanya baru mencapai 88,7%. Untuk sasaran semacam ini, perlu mengkaji lebih jauh faktor apa sajakah yang menyumbang kepada situasi di atas, seperti menguji seberapa baik koordinasi dan sinergi dengan stakeholder terkait untuk menjawab persoalan yang dihadapi. Juga mengidentifikasi, bagaimana membuat efisiensi anggaran bisa ditingkatkan menjadi lebih baik. Berdasarkan penyerapan anggaran untuk realisasi indikator 1 pada sasaran 1 seperti yang terlihat pada tabel 3.5 dapat diketahui tingkat efisiensi jika dibandingkan dengan realisasi fisik dari program/kegiatan yang mendukung indikator 1 pada sasaran 1. Tingkat efisiensi indikator 1 dapat dilihat pada tabel berikut :

35 Tabel 3.8 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Pada Indikator 1 & 2 Sasaran 1 No Sasaran Indikator Kinerja % Capaian Kinerja (>100%) 1 Berkontribusi dalam menurunkan jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Persentase meningkatnya pemenuhan kebutuhan hidup bagi penyandang masalah kesejahteraan social % Penyerap an Anggaran Tingkat Efisiensi 100% 98,4 1,6 Persentase meningkatnya kemampuan kualitas keluarga miskin, kelompok rentan serta PMKS dalam pemenuhan hak dasar memiliki capaian kinerja dengan realisasi fisik sebesar 100% dan penyerapan anggaran sebesar 98,4%. Tingkat efisiensi kinerja dikatakan efisien sebesar 1,6%. Indikator 1 Persentase meningkatnya pemenuhan kebutuhan hidup bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial didukung dengan 5 program. Adapun program tersebut yaitu : 1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnyadengan rincian kegiatan sebagai berikut : a. Pelatihan home industry bagi keluarga miskin b. Posko pemulangan orang terlantar dan pekerja migran c. Sosialisasi pemberdayaan masyarakat miskin 2. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial dengan rincian kegiatan sebagai berikut : a. Pemulangan pekerja migran dan orang terlantar b. Bantuan jaminan hidup Eks Kusta 3. Program Pembinaan Anak Terlantar dengan rincian kegiatan sebagai berikut : a. Pelayanan dan pembinaan sosial pada PPSTPA Inang Matutu Makassar b. Pelayanan dan pembinaan sosial anak terlantar pada PPSBK Nirannuang Bulukumba c. Pelayanan dan pembinaan sosial anak terlantar pada PPSBR Makkareso Maros d. Pelayanan dan pembinaan sosial anak jalanan pada PPSBR Makkareso Maros 4. Program Pembinaan Panti Asuhan/ Panti Jompo dengan rincian kegiatan sebagai berikut: a. Pelayanan soial pada PPSLU Mappakasunggu Pare-pare b. Pelayanan dan rehabilitasi sosial pada PPSAA Seroja Bone c. Bimbingan teknis pengelolaan UEP lanjut usia potensial

36 5. Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya) dengan rincian kegiatan sebagai berikut : a. Pelayanan sosial pada PPSKW Mattirodeceng Makassar Berdasarkan data pada tabel 3.4 terlihat bahwa capaian Indikator 1 pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015 mengalami penurunan. Hal ini dapat disebabkan oleh semakin kompleksnya permasalahan yang muncul di masyarakat yang semakin menjerat kelompok rentan sehingga dapat terus memunculkan jenis PMKS serta jumlah yang terus bertambah. Namun terhadapkeadaan ini Dinas sosial Provinsi Sulawesi Selatan terus memberikan inovasi dalam pencegahan dan penanganan masalah PMKS. Unutk menghasilkan peningkatan kinerja yang dapat dijadikan solusi untuk pencapaian target kinerja pada tahun berikutnya yaitu peningkatan kemampuan bagi PMKS untuk dapat memanfaatkan sistem sumber yang terdapat di lingkungan setempat sebagai bentuk pencegahan serta penanganan masalah PMKS. SASARAN 2 Sasaran strategis 2 memiliki 1 indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur capaian kinerja dalam mencapai tujuan yaitu peningkatan pelayanan pemberdayaan sosial, perlindungan dan jaminan sosial serta rehabilitasi sosial. Indikator kinerja pada sasaran ini yaitu Jumlah SDM pendamping kesos dalam penanganan PMKS. Capaian kinerja melalui indikator sasaran ini dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.9 Target dan Realisasi Capaian Kinerja Indikator 1 Sasaran 2 No Indikator Kondisi Awal 1. Jumlah SDM pendamping kesos dalam penanganan PMKS orang 2016 Target Target Realisasi Akhir Capaian RENST (%) RA (2018) , Capaian s/d 2015 terhadap 2018 (%) 67,9% Capaian indikator 1 "Jumlah SDM pendamping kesos dalam penanganan PMKS tahun 2016 sebesar 91,5% dengan realisasi sebanyak 980 orang. Data realisasi indikator 1 pada sasaran ini bersumber dari laporan hasil kegiatan Koordinasi teknis pendamping dan operator keluarga harapan, Bimbingan sosial penanggulangan dan pencegahan narkoba, hiv/aids dan tuna sosial, Bimbingan teknis peningkatan pelayanan sosial lembaga kesejahteraan sosial anak, Bimbingan UEP anak terlantar, Bimbingan UEP penyandang disabilitas yang responsif gender, Bimbingan teknis pengelolaan UEP eks penyandang penyakit sosial, dan Sosialisasi kampung siaga bencana.

37 Salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam pencapaian indikator 1 pada sasaran 2 yaitu sosialisasi dan pembentukan kampung siaga bencana yang dilaksanakan di Kabupaten Luwu Utara pada tahun 2016 dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Capaian kinerja indikator 1 sampai dengan tahun 2016 terhadap target akhir RENSTRA (2018) sebesar 67,9%. Berdasarkan capaian kinerja tahun 2016 peringkat kinerja indikator 1 dikatakan sangat tinggi karena telah mencapai 91,5%. Selanjutnya perbandingan capaian indikator 1 pada tahun 2016 dibandingkan dengan capaian tahun 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.10 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2016 dan 2015 Pada Indikator 1 Sasaran 2 No Indikator Capaian 2016 Capaian 2015 Capaian 2016 Banding Jumlah SDM pendamping kesos dalam penanganan PMKS 91,5 % 60,2% 1,5% Tabel di atas menunjukkan capaian kinerja indikator 1 Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2015 yaitu 60,2%. Persentase ini dihasilkan dengan realisasi indikator 1 pada tahun 2015 yaitu sebesar dengan target Perbandingan capaian pada tahun 2016 dan 2015 yaitu 1,5%. Jika dibandingkan capaian kedua tahun tersebut, dapat dilihat bahwa capaian pada tahun 2016 mengalami peningkatan. Pencapaian indikator 1 pada sasaran 2 ini didukung dengan program/kegiatan sebagai berikut : 1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya dengan rincian kegiatan sebagai berikut : a. Koordinasi teknis pendamping dan operator keluarga harapan b. Pendamping PKH 2. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

38 a. Bimbingan dan Pelayanan bagi Penyandang Disabilitas 3. Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo dengan rincian kegiatan sebagai berikut : a. Pertemuan Pendamping Homecare Lanjut Usia Pelaksanaan kegiatan untuk mencapai indikator kinerja berhubungan dengan penyerapan anggaran belanja langsung Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2016 sebesar 99,93% dari total anggaran yang dialokasikan untuk program prioritas dan program pendukung. Jika dilihat dari realisasi anggaran per sasaran, penyerapan anggaran pada program/kegiatan yang mendukung sasaran 2, indikator 1 menyerap anggaran sebesar 2,53% dari total anggaran langsung. Sasaran 2 memiliki realisasi kinerja lebih rendah daripada realisasi anggarannya, dimana realisasi anggarannya mencapai 99,93% namun realisasi kinerjanya baru mencapai 91,5%. Untuk sasaran semacam ini, perlu mengkaji lebih jauh faktor yang dapat meningkatkan jumlah SDM yang semakin kompeten untuk mendampingi penanganan PMKS. Juga mengidentifikasi, bagaimana membuat efisiensi anggaran bisa ditingkatkan menjadi lebih baik. Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2016 yang dialokasikan untuk program/kegiatan yang mendukung indikator 1 sasaran 2 dalam pencapaian sasaran pembangunan disajikan pada tabel berikut: No Sasaran/ Indikator 1 Jumlah SDM pendamping kesos dalam penanganan PMKS Tabel 3.11 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Pada Indikator 1 Sasaran 2 Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Anggaran (Rp) Alokasi Realisasi % Reali sasi 91, ,93 Semakin tinggi jumlah sumber daya yang dikeluarkan untuk mencapai keluaran tertentu, maka efisiensinya akan semakin rendah, begitu pun sebaliknya. Jumlah SDM pendamping kesos dalam penanganan PMKS dengan target 1071 terealisasi sebesar 980 atau tingkat capaian 91,5%. Capaian kinerja ini dicapai melalui 3 program dengan alokasi anggaran APBD sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau 99,93%. Berdasarkan penyerapan anggaran untuk realisasi indikator 1 pada sasaran 2 dapat diketahui tingkat efisiensi jika dibandingkan dengan realisasi fisik dari program/kegiatan yang mendukung indikator 1 pada sasaran 2. Tingkat efisiensi indikator 1 dapat dilihat pada tabel berikut :

39 Tabel 3.12 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Pada Indikator 1 Sasaran 2 No Sasaran Indikator Kinerja % Capaian Kinerja (>100%) 1 Meningkatkan kualitas pelayanan penanganan PMKS dan pengembangan SDM dalam penyelenggaraan Kesos Jumlah SDM pendamping kesos dalam penanganan PMKS % Penyerap an Anggaran Tingkat Efisiensi 100% 99,93 0,07 Jumlah SDM pendamping kesos dalam penanganan PMKS dengan realisasi kinerja sebesar 100% dan penyerapan anggaran sebesar 99,93%. Tingkat efisiensi kinerja dikatakan efisien sebesar 0,07%. Capaian indikator 1 pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015 mengalami peningkatan sebanyak 31,3%. Capaian kinerja tersebut dibandingkan target yang ditetapkan pada tahun 2016 serta peningkatan capaian dari tahun 2015 dapat dipengaruhi oleh pergeseran alokasi anggaran untuk kegiatan yang sifatnya lebih urgent. Terhadap capaian kinerja yang terjadi dapat dijadikan solusi untuk pencapaian target kinerja pada tahun berikutnya yaitu penetapan alokasi anggaran sesuai dengan target indikator kinerja. SASARAN 3 Sasaran strategis 3 Penyebarluasan informasi pembangunan kesos kepada stakeholder dan masyarakat memiliki 3 indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur capaian kinerja dalam mencapai tujuan yaitu peningkatan pelayanan penyebaran informasi kesejahteraan sosial. Indikator 1 Jumlah penerima informasi pembangunan kesos dan pencegahan permasalahan kesos yg diberikan melalui penyuluhan kepada masyarakat dan stakeholders Capaian kinerja melalui indikator kinerja sasaran ini dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut:

40 No Indikator Kondisi Awal 1. Jumlah penerima informasi pembangunan kesos dan pencegahan permasalahan kesos yg diberikan melalui penyuluhan kepada masyarakat dan stakeholders Tabel 3.13 Capaian Indikator Kinerja 1 Sasaran Target Akhir Target Realisasi Capai RENSTRA an (2018) (%) 212 Capaian s/d 2015 terhadap 2018 (%) Capaian indikator kinerja 1 pada sasaran 3 Jumlah penerima informasi pembangunan kesos dan pencegahan permasalahan kesos yg diberikan melalui penyuluhan kepada masyarakat dan stakeholders tahun 2016 sebesar 106%. Capaian ini diperoleh dari realisasi indikator kinerja 1 pada tahun 2016 sebesar 212 sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 212. Realisasi indikator kinerja diperoleh dari jumlah penerima informasi pembangunan kesos dan pencegahan permasalahan kesos yg diberikan melalui penyuluhan kepada masyarakat dan stakeholders. Berdasarkan capaian jumlah penerima informasi pembangunan kesos tahun 2016 dikatakan sangat tinggi dikarenakan mencapai 106%. Capaian pada indikator ini sampai dengan tahun 2016 menyumbang sebesar 43% dari target pada akhir RENSTRA (2018). Selanjutnya perbandingan capaian indikator 1 pada tahun 2016 dibandingkan dengan capaian tahun 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.14 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2016 dan 2015 Pada Indikator 1 Sasaran 3 No Indikator Capaian 2016 Capaian 2015 Capaian 2016 Banding 2015

41 1. Jumlah penerima informasi pembangunan kesos dan pencegahan permasalahan kesos yg diberikan melalui penyuluhan kepada masyarakat dan stakeholders 106 % 100% 1,06% Berdasarkan tabel di atas, capaian kinerja indikator 1 sasaran 3 pada tahun 2015 yaitu 100%. Persentase ini dihasilkan dengan realisasi indikator 1 pada tahun 2015 yaitu sebesar 54 dengan target 54. Perbandingan capaian pada tahun 2016 dan 2015 yaitu 1,06%. Jika dibandingkan capaian kedua tahun tersebut, dapat dilihat bahwa capaian pada tahun 2016 mengalami peningkatan. Pencapaian kinerja dan anggaran pada tahun 2016 secara umum menunjukkan tingkat efisiensi anggaran yang sangat tinggi. Hal ini bisa dilihat bahwa mayoritas dari seluruh sasaran menunjukkan realisasi anggarannya lebih kecil daripada realisasi kinerjanya. Jika dilihat dari realisasi anggaran pada indikator 1 sasaran 3, penyerapan anggaran indikator 1 sebesar 3,3% dari jumlah anggaran langsung Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan. Indikator 1 memiliki realisasi kinerja lebih tinggi daripada realisasi anggarannya, dimana realisasi anggarannya hanya mencapai 99,97% namun realisasi kinerjanya mencapai 106%. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam pencapaian indikator 1 pada sasaran 3 yaitu kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan di Kabupaten Bulukumba pada tahun 2016 dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2016 yang dialokasikan untuk program/kegiatan yang mendukung indikator 1 sasaran 3 dalam pencapaian sasaran pembangunan disajikan pada tabel berikut:

42 Tabel 3.15 No Sasaran/ Indikator 1 Jumlah penerima informasi pembangunan kesos dan pencegahan permasalahan kesos yg diberikan melalui penyuluhan kepada masyarakat dan stakeholders Pencapaian Kinerja dan Anggaran Pada Indikator 1 Sasaran 3 Kinerja Target Realisasi % Realisasi Anggaran (Rp) Alokasi Realisasi % Realisa si ,97 Jumlah penerima informasi pembangunan kesos dan pencegahan permasalahan kesos yg diberikan melalui penyuluhan kepada masyarakat dan stakeholders dengan target 200 terealisasi sebanyak 212 atau 106%. Capaian kinerja ini dicapai melalui 4 program dengan alokasi anggaran APBD sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau 99,97%. Berdasarkan penyerapan anggaran untuk realisasi indikator 1 pada sasaran 3 seperti yang terlihat pada tabel di atas dapat diketahui tingkat efisiensi jika dibandingkan dengan realisasi fisik dari program/kegiatan yang mendukung indikator 1 pada sasaran 3. Tingkat efisiensi indikator 1 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.16 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Pada Indikator 1 Sasaran 3 No Sasaran Indikator Kinerja % Capaian Kinerja (>100%) 1 Penyebarluasan informasi pembangunan kesos berbasis website kepada stakeholder dan masyarakat Jumlah penerima informasi pembangunan kesos dan pencegahan permasalahan kesos yg diberikan melalui penyuluhan kepada masyarakat dan stakeholders % Penyerapan Anggaran Tingkat Efisiensi 100% 99,97 0,03

43 Jumlah penerima informasi pembangunan kesos dan pencegahan permasalahan kesos yang diberikan melalui penyuluhan kepada masyarakat dan stakeholders dengan capaian kinerja sebesar 100% dan penyerapan anggaran sebesar 99,97%. Tingkat efisiensi kinerja indikator 1 sasaran dikatakan efisien sebesar 0,03%. Indikator 1 Jumlah penerima informasi pembangunan kesos dan pencegahan permasalahan kesos yg diberikan melalui penyuluhan kepada masyarakat dan stakeholders didukung dengan 4 program. Adapun program tersebut, yaitu : 1. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja SKPD a. Bimbingan dan Penyuluhan Sosial 2. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial a. Bimbingan Sosial Penanggulangan dan Pencegahan HIV/AIDS 3. Program Pembinaan Anak Terlantar a. Sosialisasi Program/ Penguatan Keluarga Anak/ Remaja ABH/ Geng Motor 4. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial a. Pengembangan dan penyebaran informasi sosial berbasis website Berdasarkan data pada tabel 3.12 terlihat bahwa capaian Indikator 1 pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015 mengalami peningkatan capaian kinerja. Hal ini dipengaruhi oleh tingginya antusiasme masyarakat dan stakeholders dalam penyebaran informasi kesejahteraan sosial sehingga memicu untuk terus mengupdate data serta informasi yang disajikan melalui website resmi Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan. SASARAN 4 Sasaran strategis 4 yaitu Peningkatan pengetahuan, kemampuan SDM dan kelembagaan kesejahteraan sosial dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial memiliki 1 indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur capaian kinerja dalam mencapai tujuan yaitu peningkatan kemampuan komunikasi, informasi, edukasi bagi PSKS. Indikator kinerja pada sasaran ini yaitu Jumlah SDM Lembaga Kesejahteraan Sosial yang mengikuti pelatihan dalam rangka peningkatan pengetahuan. Capaian kinerja melalui indikator kinerja sasaran ini dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut:

44 No Indikator Kondisi Awal 1. Jumlah SDM Lembaga Kesejahteraan Sosial yang mengikuti pelatihan dalam rangka peningkatan pengetahuan Tabel 3.17 Capaian Indikator Kinerja 1 Sasaran 4 Target Target Akhir Realis Capaian RENST asi (%) RA (2018) Capaian s/d 2015 terhadap 2018 (%) 70,2% Capaian indikator kinerja 1 pada sasaran 4 tahun 2016 sebesar 100%. Capaian ini diperoleh dari realisasi indikator kinerja 1 pada tahun 2016 sebesar 552 orang dengan target yang sama yaitu 552 orang. Realisasi indikator kinerja 1 diperoleh berdasarkan Jumlah SDM Lembaga Kesejahteraan Sosial yang mengikuti pelatihan yang dilaksanakan oleh dinas sosial provinsi sulawesi selatan guna meningkatkan pengetahuan dan kompetensi SDM dalam menangani masalah kesejahteraan sosial terhadap jumlah PSKS yang terdapat di Sulawesi Selatan. Jumlah potensi sumber kesejahteraan sosial provinsi sulawesi selatan tahun 2016 adalah sebagai berikut : 1. Pekerja Sosial Profesional : 43 orang 2. Pekerja Sosial Masyarakat : 1368 orang 3. TAGANA : 1987 orang 4. Karang Taruna : 1792 orang 5. Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat : 211 WKSBM 6. Lembaga Kesejahteraan Sosial : 458 LKS 7. Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga : 26 lembaga 8. Keluarga Pioner : 15 keluarga 9. Dunia Usaha yang Melakukan Usaha Kesejahteraan sosial : Tenaga Pelopor : 61 orang 11. TKSK : 306 orang Capaian kinerja indikator 1 sampai dengan tahun 2016 telah mencapai 70,2%terhadap target akhir RENSTRA (2018). Berdasarkan capaian kinerja tersebut peringkat kinerja indikator 1 sasaran 4 dikatakan sangat tinggi karena telah mencapai 100%. Salah satu kegiatan yang menyumbang pencapaian indikator 1 pada sasaran 4 yaitu pelatihan yang diberikan kepada lembaga kesejahteraanm sosial pada tahun 2016 dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

45 Selanjutnya perbandingan capaian indikator 1 pada tahun 2016 dibandingkan dengan capaian tahun 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.18 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2016 dan 2015 Pada Indikator 1 Sasaran 4 No Indikator Capaian 2016 Capaian 2015 Capaian 2016 Banding Jumlah SDM Lembaga Kesejahteraan Sosial yang mengikuti pelatihan dalam rangka peningkatan pengetahuan 100 % 105,6% 0,94% Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa capaian kinerja indikator 1 sasaran 4 pada tahun 2015 yaitu 105,6%. Persentase ini dihasilkan dengan realisasi indikator 1 pada tahun 2015 yaitu sebesar 1014 dengan target 960 orang. Perbandingan capaian pada tahun 2016 dan 2015 yaitu 0,94%. Jika dibandingkan capaian kedua tahun tersebut, dapat dilihat bahwa capaian pada tahun 2016 mengalami penurunan. Pelaksanaan kegiatan untuk mencapai indikator kinerja berhubungan dengan penyerapan anggaran dari program prioritas dan anggaran. Jika dilihat dari realisasi anggaran per indikator sasaran, penyerapan anggaran pada indikator 1 sasaran 4 sebesar 2,1% dari total anggaran langsung Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan. Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2016 yang dialokasikan untuk program/kegiatan yang mendukung indikator 1 sasaran 4 dalam pencapaian sasaran pembangunan disajikan pada tabel berikut:

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp. 024-8311729 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur

Lebih terperinci

: SOSIAL ORGANISASI : DINAS SOSIAL Halaman sebelum perubahan

: SOSIAL ORGANISASI : DINAS SOSIAL Halaman sebelum perubahan URUSAN PEMERINTAHAN : 1.13. - SOSIAL ORGANISASI : 1.13.01. - DINAS SOSIAL Halaman. 113 Jumlah 1.13.1.13.01.00.00.4. PENDAPATAN 1.13.1.13.01.00.00.4.1. PENDAPATAN ASLI DAERAH 1.13.1.13.01.00.00.4.1.2. RETRIBUSI

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS SOSIAL PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS SOSIAL PROVINSI SULAWESI SELATAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS SOSIAL PROVINSI SULAWESI SELATAN NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (1) (2) (3) (4) 1 2 Berkontribusinya menurunkan jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2016 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2016 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya dan kerjasama dari semua pihak yang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN DINSOS JABAR BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN DINSOS JABAR BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Kesejahteraan Sosial merupakan manifestasi tanggung jawab Pemerintah sebagai urusan wajib bidang sosial dalam penyediaan pelayanan kebutuhan dasar bagi

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA KEPALA BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA KEPALA BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA KEPALA BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN Sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 09 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN 07 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media / wahana

Lebih terperinci

KEPALA DINAS UPTD SEKRETARIAT BIDANG PARTISIPASI SOSIAL DAN MASYARAKAT BIDANG REHABILITASI SOSIAL BIDANG PELAYANAN SOSIAL

KEPALA DINAS UPTD SEKRETARIAT BIDANG PARTISIPASI SOSIAL DAN MASYARAKAT BIDANG REHABILITASI SOSIAL BIDANG PELAYANAN SOSIAL DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG INFORMASI BERKALA A. Profil Kedudukan SKPD 1. Kedudukan Kedudukan Dinas Sosial yaitu penyelenggara pelayanan dalam bidang kesejahteraan 2. Struktur Struktur Organisasi Dinas Sosial

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Banjarmasin, 10 Januari 2015 KEPALA DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KATA PENGANTAR. Banjarmasin, 10 Januari 2015 KEPALA DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, Laporan Kinerja Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015 dapat diselesaikan. Laporan kinerja merupakan bentuk

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA.

BAB II PERENCANAAN KINERJA. BAB II PERENCANAAN KINERJA. A. RENCANA STRATEGIS Perencanaan Strategis Dinas Sosial Provinsi Gorontalo Tahun 2012 2017 adalah suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dan dilaksanakan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media/wahana pertanggungjawaban kepada publik atas penyelenggaran Pemerintahan. Untuk

Lebih terperinci

[Type the document title]

[Type the document title] PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN D I N A S S O S I A L Alamat : JL. Merdeka No. 453 Rt.03 Rw. 02 Kel. Serasan Jaya Kec. Sekayu 30711 Telp.0714-321071 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA.

BAB II PERENCANAAN KINERJA. BAB II PERENCANAAN KINERJA. 2.1. RENCANA STRATEGIS Perencanaan Strategis Dinas Sosial Provinsi Gorontalo Tahun 2012 2017 adalah suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dan dilaksanakan

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN

DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN LAPORAN KINERJA DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, Laporan Kinerja Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan

Lebih terperinci

BAB I P E N DA H U L U A N.

BAB I P E N DA H U L U A N. BAB I P E N DA H U L U A N. 1.1. LATAR BELAKANG Terwujudnya tata pemerintahan yang baik ( good govermance ) merupakan harapan semua pihak. Langkah untuk mewujudkan hal tersebut telah dituangkan dalam berbagai

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa pembangunan yang berkeadilan dan demokratis

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 10 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 10 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

IV.B.22. Urusan Wajib Sosial

IV.B.22. Urusan Wajib Sosial 22. URUSAN SOSIAL UUD 45 telah mengamanatkan bahwa Negara wajib memberi perlindungan dan jaminan kesejahteraan sosial. Beberapa masalah yang masih perlu mendapat perhatian diantaranya masih rendahnya kualitas

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Tujuan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN BULELENG

LAPORAN KINERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN BULELENG LKj LAPORAN KINERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN BULELENG 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI IKHTISAR EKSEKUTIF i ii iii BAB I PENDAHULUAN 1 A TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1 B STRUKTUR ORGANISASI 2 C ISU-ISU

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL, PENGENDALIAN PENDUDUK

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. PERENCANAAN STRATEGIS DAN RENCANA KINERJA Rencana Strategis Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat secara lengkap termuat dalam Rencana Strategis (Renstra) yang merupakan suatu

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS SOSIAL

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS SOSIAL PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS SOSIAL Jl. Lintas Sumatera Komplek Perkantoran Pemkab Musi Rawas, Tlp/Fax: 0733-4540041 Website : www.dinsos.musirawaskab.go.id, Email : dinsos@musirawaskab.go.id

Lebih terperinci

BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL A. KONDISI UMUM Pelaksanaan pembangunan bidang kesejahteraan sosial selama periode 2001-2004

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENERAPAN DAN RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG SOSIAL

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENERAPAN DAN RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG SOSIAL SALINAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENERAPAN DAN RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara.

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara. 3. Bermanfaat bagi instansi yang diteliti di harapkan dapat memotivasi pegawai untuk lebih giat dalam bekerja secara maksimal untuk tujuan organisasi. BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Dinas

Lebih terperinci

BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL A. KONDISI UMUM Pelaksanaan pembangunan bidang kesejahteraan sosial selama periode 2001-2004 memperlihatkan kondisi yang menggembirakan, terutama

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2017

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2017 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2017 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Instansi : Provinsi Kalimantan Selatan Tugas : Melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dibidang

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Jl. Sukarno Hatta Giri Menang Gerung Telp.( 0370 ) , Fax (0370) Kode Pos TELAAHAN STAF

Jl. Sukarno Hatta Giri Menang Gerung Telp.( 0370 ) , Fax (0370) Kode Pos TELAAHAN STAF PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Jl. Sukarno Hatta Giri Menang Gerung Telp.( 0370 ) 681150, 681156 Fax (0370) 681156 Kode Pos 83363 TELAAHAN STAF Kepada : Bapak

Lebih terperinci

PENETAPAN RENCANA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

PENETAPAN RENCANA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS SOSIAL KABUPATEN MALANG NOMOR : 188.4/ 08/KEP/35.07.104/2017 TENTANG PENETAPAN RENCANA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 PENETAPAN RENCANA KERJA DINAS SOSIAL

Lebih terperinci

IV.B.22. Urusan Wajib Sosial

IV.B.22. Urusan Wajib Sosial 22. URUSAN SOSIAL Perlindungan dan kesejahteraan sosial diperlukan bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945. Meskipun telah banyak dicatat beberapa keberhasilan, beberapa masalah

Lebih terperinci

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM Berdasarkan Peraturan Bupati Blitar Nomor: 41 Tahun 207 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Blitar, Nomor: 5 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah

Lebih terperinci

- 1 - WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

- 1 - WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL - 1 - WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka implementasi Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Undang-undang Nomor 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial dan untuk mendukung

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016 BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KOTA BATU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

7. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Banyuasin di Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

7. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Banyuasin di Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 70 Menimbang : Mengingat : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUASIN, a. bahwa setiap warga

Lebih terperinci

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL ACEH

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL ACEH 1 GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI WILAYAH. A. Deskripsi Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan. 1. Deskripsi Dinas Sosial Sulawesi Selatan

BAB II DESKRIPSI WILAYAH. A. Deskripsi Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan. 1. Deskripsi Dinas Sosial Sulawesi Selatan BAB II DESKRIPSI WILAYAH A. Deskripsi Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan 1. Deskripsi Dinas Sosial Sulawesi Selatan Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai tugas menurunkan angka populasi

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( DPA SKPD ) DINAS SOSIAL TAHUN ANGGARAN 2015 NAMA FORMULIR DPA SKPD DPA SKPD 1 DPA SKPD 2.1 Ringkasan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB 29 PENINGKATAN PERLINDUNGAN

BAB 29 PENINGKATAN PERLINDUNGAN BAB 29 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL Perlindungan dan kesejahteraan sosial merupakan hal-hal yang berkaitan dengan keterlantaran baik anak maupun lanjut usia, kecacatan, ketunasosialan,

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG 1 PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Sosial Kabupaten Subang telah dibentuk dengan Peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tanggal 7 Juni 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam pasal 2, pasal

Lebih terperinci

KONSISTENSI DINAS SOSIAL TAHUN ANGGARAN 2016 SEMESTER I

KONSISTENSI DINAS SOSIAL TAHUN ANGGARAN 2016 SEMESTER I NO URUSAN/ BIDANG/ URUSAN/ PROGRAM SKPD PENANGGUNG JAWAB RENJA Program Jml. Keg KONSISTENSI DINAS SOSIAL TAHUN ANGGARAN 2016 SEMESTER I REALISASI S 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Sosial

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 10 TAHUN 2013

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 10 TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN LANJUT DAN RUJUKAN BAGI PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL DI KABUPATEN KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BIDANG SOSIAL BUDAYA. Oleh: Dr. Dra. Luluk Fauziah, M.Si Disampaikan saat pembekalan KKN Mahasiswa UMSIDA 9 Juli 2017

BIDANG SOSIAL BUDAYA. Oleh: Dr. Dra. Luluk Fauziah, M.Si Disampaikan saat pembekalan KKN Mahasiswa UMSIDA 9 Juli 2017 BIDANG SOSIAL BUDAYA Oleh: Dr. Dra. Luluk Fauziah, M.Si Disampaikan saat pembekalan KKN Mahasiswa UMSIDA 9 Juli 2017 Meliputi : Pemberdayaan Panti Pendampingan Anak Jalanan Aparatur PemerintahDesa Pembinaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM. Dinas Sosial 1.

LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM. Dinas Sosial 1. 57 Dinas Sosial 1. KEPALA DINAS LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM Kepala Dinas Sosial Kabupaten Karangasem mempunyai tugas

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH Semarang, 29 Februari 2016 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 23 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 23 TAHUN 2001 TENTANG PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 23 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS.

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata ala yang telah memberi rahmat dan karunia-nya, sehingga dokumen Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Barru Tahun

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 15 29 December 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

BAB I P E N DA H U L U A N.

BAB I P E N DA H U L U A N. BAB I P E N DA H U L U A N. A. LATAR BELAKANG Terwujudnya tata pemerintahan yang baik ( good govermance ) merupakan harapan semua pihak. Langkah untuk mewujudkan hal tersebut telah dituangkan dalam berbagai

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS SOSIAL PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS SOSIAL PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS SOSIAL PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA. Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor

Lebih terperinci

B U P A T I T A S I K M A L A Y A

B U P A T I T A S I K M A L A Y A B U P A T I T A S I K M A L A Y A KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT KANTOR SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang

Lebih terperinci

IV.B.22. Urusan Wajib Sosial

IV.B.22. Urusan Wajib Sosial 22. URUSAN SOSIAL Pembangunan Bidang Kesejahteraan Sosial adalah bagian yang tidak terpisahkan dengan pembangunan nasional. Sasaran utama pembangunan Kesejahteraan Sosial adalah Penyandang Masalah Kesejahteraan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN B A B I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien

Lebih terperinci

Perjanjian Kinerja Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2017 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

Perjanjian Kinerja Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2017 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Perjanjian Kinerja Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2017 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan sosial Meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam rangka penyelenggaraan kepemerintahan yang baik (good governance) memiliki 3 (tiga) landasan utama yaitu : transparansi, akuntabilitas dan partisipasi. Akuntabilitas

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS SOSIAL KABUPATEN GRESIK TAHUN Jln. KH. Wachid Hasyim Nomor 17 Gresik Telp/ Fax.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS SOSIAL KABUPATEN GRESIK TAHUN Jln. KH. Wachid Hasyim Nomor 17 Gresik Telp/ Fax. LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP ) DINAS SOSIAL KABUPATEN GRESIK TAHUN 2017 DINAS SOSIAL KABUPATEN GRESIK Jln. KH. Wachid Hasyim Nomor 17 Gresik Telp/ Fax. (031) 3970125 KATA PENGANTAR Puji syukur

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Madiun Th

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Madiun Th BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa setiap instansi pemerintah diminta untuk menyampaikan

Lebih terperinci

RANCANGAN. PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Nomor : Tahun 2016

RANCANGAN. PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Nomor : Tahun 2016 1 RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Nomor : Tahun 2016 TENTANG PENANGANAN DAN PEMBERDAYAAN PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL SAMARINDA, Pebruari 2016 2 RANCANGAN PERATURAN DAERAH

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL SALINAN NOMOR 29/2016 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : Mengingat : a. bahwa Pancasila

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN

Lebih terperinci

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Kab. Demak Nomor Tanggal : 12 TAHUN 2016 : 23 DESEMBER 2016 PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013 Disusun dan disampaikan memenuhi surat sekretaris daerah prov. kalsel Nomor : 065/01330/ORG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI JALAN PEMUDA KOMPLEK IBRD KM. 2 NO. 01 TELEPON/FAX. ( 0746) 21185 BANGKO Kode Pos 37314 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka

Lebih terperinci

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SIMEULUE

Lebih terperinci

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 217-221 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN MAROS DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I Pendahuluan... 1 1.1 Latar belakang...

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA DINAS SOSIAL KABUPATEN BANGLI NOMOR : 460/750/DINSOS TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DINAS SOSIAL KABUPATEN BANGLI

KEPUTUSAN KEPALA DINAS SOSIAL KABUPATEN BANGLI NOMOR : 460/750/DINSOS TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DINAS SOSIAL KABUPATEN BANGLI PEMERINTAH DINAS SOSIAL Jalan Brigjen Ngurah Rai No. 85 Bangli Telepon No. (0366) 93640 PAX No. (0366) 91045 Email : disos@banglikab.go.id KEPUTUSAN KEPALA DINAS SOSIAL NOMOR : 460/750/DINSOS TENTANG STANDAR

Lebih terperinci

.:: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten lamongan::.

.:: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten lamongan::. .:: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten lamongan::. pemerintah Kabupaten Lamongan GAMBARAN UMUM SKPD IMPLEMENTASI SAKIP 206 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah kabupaten lamongan TUGAS DAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS Tahun 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS Tahun 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS Tahun 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS SOSIAL Jl. Lintas Sumatera Komplek Perkantoran Pemkab Musi Rawas, Tlp/Fax:

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

Bantul, 27 Februari Sekretaris Daerah. Drs. RIYANTONO, M.Si NIP

Bantul, 27 Februari Sekretaris Daerah. Drs. RIYANTONO, M.Si NIP ii Kata Pengantar Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terlaksananya semua tugas-tugas Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul, serta terselesaikannya penyusunan Laporan Kinerja Sekretariat

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 1/2015 28 January 2015 PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS SOSIAL JL. A. YANI No.38 Telp.(0342) BLITAR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS SOSIAL JL. A. YANI No.38 Telp.(0342) BLITAR PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS SOSIAL JL A YANI No38 Telp(0342) 801357 BLITAR PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan dan akuntabel serta

Lebih terperinci