[Type the document title]

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "[Type the document title]"

Transkripsi

1 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN D I N A S S O S I A L Alamat : JL. Merdeka No. 453 Rt.03 Rw. 02 Kel. Serasan Jaya Kec. Sekayu Telp LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS SOSIAL KAB. MUSI BANYUASIN TAHUN ANGGARAN 2015 Tahun

2 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya, akhirnya Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2015 sebagaimana diamanatkan dalam Undangundang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), Penyusunan laporan ini berpedoman pada Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Secara substantif Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin merupakan sarana pelaporan kinerja dalam rangka mengimplementasikan sistem akuntabilitas instansi pemerintah yang menginformasikan tentang penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan kebijakan, serta pencapaian sasaran dalam mewujudkan tujuan, misi dan visi Dinas/Badan/Kantor Kabupaten/Kota. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2015 merupakan media pertanggungjawaban kinerja yang didasarkan pada Penetapan Kinerja Tahun 2015 dan Indikator Kinerja Utama Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin sebagaimana tertuang Peraturan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2014 tentang tentang Indikator Kinerja Utama Renstra Tahun sebagaimana ditetapkan dalam Rencana strategis Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin Tahun , hal ini sebagai perwujudan penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel, serta menciptakan Clean Government dan Good Governance. Hasil pencapaian kinerja penyelenggaraan instansi pemerintahan tidak terlepas dari kerjasama dan kerja keras semua pihak yakni Semuga Pegawai Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin baik dalam perumusan kebijakan, implementasi maupun pengawasannya. Tahun

3 Akhir kata, semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai bahan tambahan masukan bagi pengelolaan dan penataan serta peningkatan kinerja dalam penyelenggaraan instansi pemerintahan, pembangunan dan pelayanan prima terhadap masyarakat. Sekayu, Februari 2016 Kepala Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin Drs. H. M. SAYUTI, M.Si NIP Tahun

4 IKHTISAR EKSEKUTIF Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2013 yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati Musi Banyuasin Nomor 13 Tahun 2014 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin dan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kinerja Dinas Daerah Kabupaten Musi Banyuasin. Dinas Sosial mempunyai tugas pokok dibidang sosial sesuai dengan wewenangnya dan tugas lain yang dilimpahkan kepada Pemerintah Daerah kabupaten Musi Banyuasin. Untuk menyelenggarakan tugas, Dinas Sosial mempunyai fungsi: a. Pengelolaan unsur kepegawaian, keuangan, umum dan perlengkapan; b. Penyusunan rencana dan penjabaran kebijakan teknis, pemberian bimbingan dan penyuluhan dibidang sosial, perencanaan yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk merencanakan, mempersiapkan, mengelola, menelaah serta menyusun kebijakan teknis dan program dibidang sosial; c. Koordinasi yang meliputi segala usaha dan kegiatan guna mewujudkan kebenaran yang berhubungan dengan peningkatan tugas dibidang sosial; d. Penyusunan yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk melaksanakan penyusunan teknis atau pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah serta peraturan perundang-undangan yang berlaku; e. Penelitian dan pengembangan yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk menyelenggarakan, mengelola, meneliti dan meningkatkan tugas dibidang sosial; f. Perumusan dan penjabaran kebijakan teknis dan pemberian bimbingan dibidang sosial; g. Melakukan bimbingan teknis penetapan sistem pembinaan terhadap peningkatan kesejahteraan sosial; h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dilimpahkan Bupati. Jumlah Pegawai Pada Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin sebanyak 46 orang PNS. Secara Struktur organisasi terbagi dalam 5 bidang yaitu: 1) Sekretariat Tahun

5 2) Bidang Rehabilitasi Sosial, 3) Bidang Jaminan Sosial, 4) Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan 5) Bidang Perlindungan Sosial. Capaian Indikator Kinerja Meningkatnya Perlindungan Sosial Kepada Masyarakat Pada Tahun 2015 Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) PMKS memperoleh Bantuan Sosial untuk memenuhi Kebutuhan Dasar sebesar 10%, persentase Panti Sosial yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial sebesar 100%, yang menerima Program Pemberdayaan KUBE sebesar 100%, Persentase Penyandang Cacat Fisik dan mental serta lanjut Usia tidak potensial yang menerima jaminan sosial sebesar 100%, Korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat 100%, dan Persentase menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap untuk evakuasi korban bencana sebesar 100%. Untuk akuntabilitas keuangan Pengeluaran Belanja Langsung dan Tidak Langsung Dinas Sosial yang tercantum dalam anggaran tahun 2015 dan menjadi dasar penyusunan perhitungan anggaran ini adalah sebesar Rp ,- dan realisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 76,99%. Untuk Belanja Langsung Anggaran sebesar Rp. 6, ,750,- dan realisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 91,09%. Sekayu, Februari 2016 Kepala Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin Drs. H. M. SAYUTI, M.Si NIP Tahun

6 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Ikhtisar Eksekutif... iii Daftar Isi... v BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi Maksud dan Tujuan Penyusunan LkjIP Sistematika Penyajian BAB II PERENCANAAN DAN PENYAJIAN KINERJA Rencana Strategis dan Indikator Utama Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Rencana Kerja SKPD Penetapan Kinerja Tahun BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Pengukuran Pencapaian Kinerja Evaluasi dan Analisis Indikator Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2014 dan Tahun Perbandingan Realisasi Sampai dengan Tahun Berkenaan Dan Tahun Terakhir Periode Renstra Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2015 dengan Standar Nasional Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ Penurunan serta alternatif solusi yang dilakukan Akuntabilitas Keuangan Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Tahun Lalu BAB IV PENUTUP Lampiran-lampiran Tahun

7 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BERLAKANG Sebagai implementasi Nomor 7 Tahun 1999, bahwa setiap instansi pemerintah diwajibkan untuk membuat proses manajemen dengan paradigma manajemen kinerja yang didahului melalui tahap perencanaan yang disebut Rencana Strategi (RENSTRA) dan diakhiri evaluasi yang dalam hal ini evaluasi kinerja juga merupakan umpan balik dalam perencanan berikutnya. Pada tahun 2014 ini merupakan tahun ke dua dalam Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2013 yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati Musi Banyuasin Nomor 13 Tahun 2014 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin dan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kinerja Dinas Daerah Kabupaten Musi Banyuasin. Diatas telah disinggung, bahwa sebagai awal proses manajemen adalah pelaksanaan dan fungsi perencanaan, dengan perencanaan yang baik artinya jelas, terukur dan telah dibuat atas identifikasi dari berbagai aspek akan mengantarkan pada pencapaian tujuan yang lebih efektif dan efisien. Namun demikan mungkin saja masih terdapatnya beberapa aspek serta variabel yang belum teridentifikasi dalam Rencana Kerja Tahun 2015 terutama dari perolehan input (sumber-sumber) yang muncul pada proses pelaksanaan, sehingga dalam pencapaian tujuannya tidak seperti yang ditetapkan sebagaimana dalam perencanaan. Dinas Sosial adalah unsur pelaksanaan di bidang Sosial sesuai Tahun

8 kewenangannya, kewenangan pemerintah daerah serta berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku dan Dinas Sosial dipimpin Kepala Dinas yang berada dibawah dan tanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Sosial mempunyai tugas pokok dibidang sosial sesuai dengan wewenangnya dan tugas lain yang dilimpahkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Banyuasin. Untuk menyelenggarakan tugas, Dinas Sosial mempunyai fungsi: i. Pengelolaan unsur kepegawaian, keuangan, umum dan perlengkapan; j. Penyusunan rencana dan penjabaran kebijakan teknis, pemberian bimbingan dan penyuluhan dibidang sosial, perencanaan yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk merencanakan, mempersiapkan, mengelola, menelaah serta menyusun kebijakan teknis dan program dibidang sosial; k. Koordinasi yang meliputi segala usaha dan kegiatan guna mewujudkan kebenaran yang berhubungan dengan peningkatan tugas dibidang sosial; l. Penyusunan yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk melaksanakan penyusunan teknis atau pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah serta peraturan perundang-undangan yang berlaku; m. Penelitian dan pengembangan yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk menyelenggarakan, mengelola, meneliti dan meningkatkan tugas dibidang sosial; n. Perumusan dan penjabaran kebijakan teknis dan pemberian bimbingan dibidang sosial; o. Melakukan bimbingan teknis penetapan sistem pembinaan terhadap peningkatan kesejahteraan sosial; Tahun

9 p. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dilimpahkan Bupati STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2014 mempunyai tugas pokok dan fungsi, serta susunan organisasi dan tata kerja sebagai berikut : 1. Kondisi Kepegawaian Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin merupakan kumpulan dari berbagai jenis tingkatan pendidikan yang terdiri dari berbagai disipilin ilmu, pangkat/golongan serta masa kerja dalam rangka menunjang peningkatan kinerja serta optimalisasi target kinerja berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun a. Jumlah pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan Distribusi Pegawai Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin berdasarkan tingkat pendidikan, dapat dilihat pada tabel 1.1. Komposisi Pegawai Dinas Sosial : Tahun

10 Tabel.1.1 Daftar Pegawai Dinas Sosial berdasarkan Pendidikan No Pendidikan Jumlah Pegawai Strata 2 (S2) Strata 1 (S1) Diploma 3 (D III) Diploma 2 (D II) Diploma I (D I) SLTA/ SMK SLTP SD 13 Orang 22 Orang 6 Orang Orang 0 Orang 0 Orang Jumlah Sumber : DUK Dinsos Tahun Orang Berdasarkan Tabel.1.1 Daftar Pegawai Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin berdasarkan tingkat pendidikan yaitu pendidikan Strata 2 (S2) sebanyak 13 orang, Strata 1 (S1) sebanyak 22 orang, DIII sebanyak 6 orang, D II dan D I tidak ada, pendidikan SMA sebanyak 5 orang, sedangkan pendidikan SD dan SMP tidak ada. b. Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan Untuk mengetahui secara detail jumlah pegawai berdasarkan pengkat dan golongan, dapat dilihat pada tabel 1.2 sebagai berikut : Tahun

11 Tabel.1.2 Daftar Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pangkat dan Golongan No Pangkat Golongan Jumlah Pegawai Pembina Utama Muda Pembina Tingkat I Pembina Penata Tk. I Penata Penata Muda Tk. I Penata Muda Pengatur TK. I Pengatur Pengatur Muda TK. I Pengatur Muda Juru Muda TK. I Juru Muda Juru TK I Juru Jumlah Sumber : DUK Dinsos Tahun 2015 IV/c IV/b IV/a III/d III/c III/b III/a II/d II/c II/b II/a I/d I/c I/b I/a 1 Orang 0 Orang 2 Orang 10 Orang 9 Orang 14 Orang 5 Orang 1 Orang 2 orang Orang 46 Orang Berdasarkan Tabel.1.2 Daftar Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pangkat dan Golongan yaitu Pangkat Pembina Utama Muda (IVc) sebanyak 1 orang, Pembina Tingkat 1 (IVb) tidak ada, Pembina (IVa) sebanyak 2 orang, Penata TK I (IIId) sebanyak 10 orang, Penata (IIIc) sebanyak 9 orang, Penata Muda TK I (IIIb) sebanyak 14 orang, Penata Muda (IIIa) sebanyak 5 orang, Pengatur TK I (IId) sebanyak 1 orang, Pengatur (IIc) 2 orang, Pengatur Muda TK I (IIb) tidak ada, Pengatur (IIa) tidak ada, Juru Muda TK I (Id) tidak ada, Juru Muda (Ic) tidak ada, Juru TK. I (Ib) tidak ada, Juru (Ia) sebanyak 2 orang. Struktur organisasi Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 7 Tahun 2013, tentang pembentukan organisasi Dinas dalam Kabupaten Musi Banyuasin. Struktur Tahun

12 organisasi yang mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial terdiri dari: a. Kepala Dinas b. Sekretariat terdiri dari: 1. Sub Bagian Penyusunan Program, Evaluasi dan Pelaporan; 2. Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian; 3. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan. c. Bidang Rehabilitasi Sosial terdiri dari : 1. Seksi Rehabiltasi Sosial Penyandang Disabilitas; 2. Seksi Pelayanan Kesejahteraan Sosial Anak dan Lanjut usia; 3. Seksi Rehabilitasi Sosial, Tuna Sosial dan Korban NAPZA. d. Bidang Jaminan Sosial terdiri dari : 1. Seksi Bantuan Langsung dan Tunjangan Berkelanjutan; 2. Seksi Asuransi Kesejahteraan Sosial; 3. Seksi Pengumpulan dan Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial. e. Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan terdiri dari: 1. Seksi Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil; 2. Seksi Pemberdayaan Keluarga dan Kelembagaan Sosial; 3. Seksi Pengembangan Nilai Kepahlawanan Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial. f. Bidang Perlindungan Sosial terdiri dari : 1. Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam; 2. Seksi Perlindungan Korban Bencana Sosial; Tahun

13 3. Seksi Perlindungan Sosial Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Imigran. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) : 1. UPTD Panti Asuhan Amal Bhakti; 2. UPTD Graha Lansia; 3. UPTD Loka Bina Karya; h. Kelompok Jabatan Fungsional. Dalam menjalan organisasi Dinas Sosial Kabupaten memiliki tugas pokok dan fungsi, sebagai berikut : Tugas Pokok Kepala Dinas Dinas Sosial mempunyai tugas pokok dibidang sosial sesuai dengan wewenangnya dan tugas lain yang dilimpahkan kepada Pemerintah Daerah kabupaten Musi Banyuasin. Tugas Pokok Sekretaris Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Sosial, yaitu memberikan pelayanan dibidang kesekretariatan, melakukan koordinasi, penatausahaan, mengelola urusan kepegawaian, pendidikan dan pelatihan pegawai, keorganisasian dan ketatalaksanaan, keuangan, rumah tangga, perlengkapan, hubungan masyarakat, keprotokolan, surat menyurat, melaksanakan penyusunan program kerja, evaluasi dan pelaporan, perjalanan dinas dan pelayanan administrasi lainnya kepada seluruh organisas dalam lingkungan Dinas Sosial. Tahun

14 Tugas Pokok Bidang Rehabiltas Sosial Bidang Rehabilitasi Sosial mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Sosial di bidang rehabilitasi sosial terhadap penyandang masalah sosial Tugas Pokok Bidang Jaminan Sosial Bidang Jaminan Sosial mempunyai melaksanakan tugas perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang jaminan sosial Tugas Pokok Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penaggulangan Kemiskinan mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis dibidang pemberdayaan sosial dan penanggulangan kemiskinan Tugas Pokok Bidang Perlindungan Sosial Bidang Perlindungan Sosial mempunyai tugas Merumuskan kebijakan teknis Bidang Perlindungan sosial korban bencana alam, bencana sosial, dan korban tindak kekerasan serta pekerja imigran. Tugas Pokok Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) 1. Dinas Unit Pelaksana Teknis (UPTD) adalah unsur pelaksana teknis pada dinas di Kecamatan dalam Kabupaten yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas; Tahun

15 2. Ketentuan lebih lanjut tentang UPTD akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati sepanjang mengenai peraturan pelaksanaanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku Tugas Pokok Kelompok Jabatan Fungsional a. Pada Dinas Sosial, dapat dibentuk kelompok jabatan fungsional; b. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya; c. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok pegawai negeri sipil yang diberi tugas, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka mendukung kelancaran tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial; d. Setiap kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional yang diangkat oleh Bupati atas usul Sekretaris Daerah; e. Jenis, jenjang dan jumlah jabatan fungsional ditetapkan oleh Bupati berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LkjIP Adapun tujuan dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Tahun 2015 untuk mewujudkan akuntabilitas seseorang atau pimpinan kolektif lembaga/instansi kepada pihak-pihak yang mendapat mandat LkjIP merupakan perwujudan pertanggung jawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi tujuan organisasi. Tahun

16 Manfaat penyusunan LkjIP adalah : 1. Meningkatkan akuntabilitas Instansi Pemerintah, 2. Sebagai umpan balik peningkatan kinerja instansi pemerintah; 3. Peningkatan perencanaan diberbagai bidang, baik perencanaan maupun penggunaan sumber daya instansi; 1.4. SISTEMATIKA PENYAJIAN Dalam Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014, terbagi dalam beberapa bab yang terdiri dari : BAB I : Pada Bagian ini dijelaskan hal-hal umum tentang serta uraian singkat mandat apa yang dibebankan kepada Instansi (gambaran umum tupoksi) yang berisikan latar belakang, struktur organisasi dan tugas pokok dan fungsi, maksud dan tujuan LkjIP serta Sistematika Penyajian. BAB II : Pada Bab ini disajikan gambaran singkat mengenai, Rencana Strategis dan Indikator Kinerja Utama, rencana kerja dan penetapan kinerja. BAB III : Pada Bab ini membahas Akuntabilitas Kinerja yang berisikan Pengukuran Capaian Kinerja, Evaluasi dan Analisis Indikator Kinerja, Perbandingan realisasi indikator kinerja, Akuntabilitas Keuangan, dan Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Tahun Lalu. BAB IV : Penutup Tahun

17 BAB II PERENCANAAN DAN PENYAJIAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS DAN INDIKATOR UTAMA Untuk mewujudkan Visi dan menyelenggarakan Misi suatu kinerja dan kebijakan sektor sosial proyeksi kedepan dari Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin adalah sebagai berikut : a. Visi Dalam bidang kesejahteraan Sosial sebagai subyek atau obyek dalam pembangunannya adalah kelompok masyarakat yang belum hidup layak, permasalahan penyandang masalah kesejahteraan sosial atau objek dan subyek pembangunan tersebut diatas dengan Visi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin Menetapkan tujuan umum pembangunannya melalui Visi: PEDULI SOSIAL MENUJU HIDUP MANDIRI Makna dari Visi tersebut adalah Pembangunan kesejahteraan sosial pada kurun waktu 2 tahun ke depan ( ) dilaksanakan berdasarkan pada visi Peduli Sosial Menuju Hidup Mandiri. Visi ini mengandung makna bahwa suatu kondisi sejahtera sebagai wujud dari penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang terarah dan terencana baik. b. Misi Misi adalah pernyataan komperhensif mengenai tujuan secara menyeluruh dari organisasi sebagai penjabaran dari visi organisasi yang telah ditetapkan. Misi merupakan suatu pernyataan dan keinginan menyatukan langkahlangkah dan gerak untuk mewujudkan Visi. Misi dari Dinas Sosial Kabupaten Tahun

18 Musi Banyuasin. Agar pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin dapat mencapai hasil yang optimal sesuai dengan visi dan misi sebagai berikut : 1. Meningkatkan aksesibilitas pelayanan sosial 2. Mengembangkan perlindungan dan jaminan sosial bagi PMKS 3. Mengembangkan fungsi sosial Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) melalui pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi sosial dan mengembangkan kapasitas kelembagaan sosial. Meningkatkan kesejahteraan sosial yaitu seseorang, keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan kesulitan atau gangguan tidak dapat melakukan fungsi sosialnya serta tidak dapat menjalin hubungan hubungan yang serasi, kreatif dengan lingkungannya sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya (jasmani dan rohani sosialnya) secara memadai dan wajar perlu ditingkatkan kesejahteraan sosialnya. Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pembangunan kesejahteraan sosial yaitu sistem kerjasama keperangkatan pelayanan sosial dari masyarakat yang terdiri dari usaha kelompok, lembaga ataupun jaringan. Wahana ini tumbuh melalui proses alamiah dan tradisional maupun lembaga dapat menampung penyandang masalah kesejahteraan sosial. Dinas Sosial Kabupaten memiliki Rencana Strategis (RENSTRA), didalam RENSTRA disusun indikator kinerja utama dan sasaran renstra, sebagai berikut : 1. Meningkatnya perlindungan Sosial Masyarakat - Persentase penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Tahun

19 - Persentase PMKS memperoleh bantuan sosial untuk memenuhi kebutuhan dasar. - Persentase Panti Sosial yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial. - Persentase yang menerima program pemberdayaan sosial melalui KUBE. - Persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat. - Persentase menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap untuk evakuasi korban bencana. 2. Meningkatnya kualitas pelayanan Administrasi Perkantoran - Persentase Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran - Persentase peningkatan sarana dan prasarana aparatur - Tingkat disiplin aparatur - Persentase operator yang kompeten dibidangnya - Laporan Keuangan yang disampaikan tepat waktu TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN a. Tujuan Tujuan pembangunan bidang kesejahteraan sosial yang ingin dicapai Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin tahun adalah 1. Terwujudnya aksesibilitas Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) untuk pemenuhan kebutuhan sosial dasar 2. Melindungi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dari segala resiko sosial, perlakuan salah, tindakan kekerasan, dan eksploitasi sosial Tahun

20 3. Tersedianya pelayanan dan rehabilitasi sosial yang berkualitas bagi Penyandang Masalah kesejahteraan Sosial (PMKS) 4. Terwujudnya organisasi/lembaga sosial kemasyarakatan yang berkualitas. b. Sasaran Sasaran pembangunan kesejahteraan sosial Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin Selama masa periode RPJMD ( ) adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya kemauan dan kemampuan individu, kelompok PMKS dalam memenuhi kebutuhan dasar. 2. Terpenuhinya perlindungan dan jaminan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial. 3. Meningkatnya fungsi sosial penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) melalui pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi sosial. c. Strategi 1. Pemberdayaan sosial : a. Memberdayakan seseorang, keluarga, kelompok dan masyarakat yang mengalami masalah kesejahteraan sosial supaya mampu memenuhi kebutuhan hidup secara mandiri. b. Meningkatkan peran serta lembaga/atau perseorangan sebagai potensi dan sumber daya dalam menyelenggarakan kesejahteraan sosial. 2. Perlindungan sosial : Untuk mencegah dan menangani resiko dari guncangan dan kerentanan sosial seseorang, keluarga, kelompok dan atau masyarakat agar kelangsungan hidupnya dapat dipenuhi sesuai dengan kebutuhan dasar minimal. 3. Rehabilitasi Sosial : Untuk memulihkan dan mengembangkan kemampuan seseorang yang mengalami disfungsi sosial agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar. 4. Jaminan Sosial : Tahun

21 a. Untuk menjamin fakir miskin, anak yatim piatu, anak terlantar, penyandang cacat fisik, cacat mengalami masalah ketidakmampuan sosial ekonomi agar kebutuhan dasar terpenuhi. b. Menghargai pejuang, perintis kemerdekaan dan keluarga pahlawan atas jasa-jasanya. 5. Mendorong Pelayanan Publik yang cepat dan Tepat 6. Mendorong Aparatur Disiplin 7. Mendorong Aparatur bertambah SDMnya 8. Mendorong Aparatur dengan Cepat dan Tepat Membuat Laporan d. Kebijakan Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Provinsi, dan Pemerintahan Kabupaten/Kota, pembangunan bidang kesejahteraan sosial diarahkan kepada : 1. Rehabilitasi sosial, adalah memulihkan dan mengembangkan kemampuan seseorang yang mengalami disfungsi sosial agar dapat melaksana-kan fungsi sosialnya secara wajar. Rehabilitasi sosial sebagaimana dimaksud dapat dilaksanakan secara persuasif, motivatif, koersif baik dalam keluarga, masyarakat maupun panti sosial. 2. Jaminan sosial, adalah jaminan sosial yang diberikan dalam bentuk asuransi kesejahteraan sosial dan bantuan langsung berkelanjutan dan tunjangan berkelanjutan untuk : a. Menjamin fakir miskin, anak yatim piatu, anak terlantar, lanjut usia terlantar, penyandang cacat fisik, cacat mental, cacat fisik dan mental yang mengalami masalah ketidakmampuan sosial ekonomi agar kebutuhan dasarnya terpenuhi b. Menghargai penjuang, perintis kemerdekaan, dan keluarga pahlawan atas jasa-jasanya. Tahun

22 3. Pemberdayaan sosial : a. Memberdayakan seseorang, keluarga, kelompok dan masyarakat yang mengalami masalah kesejahteraan sosial agar mampu memenuhi kebutuhannya secara mandiri b. Meningkatkan peran serta lembaga dan/atau perseorangan sebagai potensi dan sumber daya dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Pemberdayaan sosial dilakukan melalui : peningkatan kamauan dan kemampuan; penggalian potensi dan sumber daya; penggalian nilai-nilai dasar; pemberian akses; dan/atau pemberian bantuan usaha. 4. Perlindungan sosial dimaksud untuk mencegah dan menangani resiko dari guncangan dan kerentanan sosial seseorang, keluarga, kelompok dan masyarakat agar kelangsungan hidupnya dapat dipenuhi sesuai dengan kebutuhan dasar minimal. Kegiatan tersebut meliputi : a. Mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana serta pemberian bantuan kebutuhan dasar minimal kepada masyarakat akibat bencana. b. Penyediaan sarana dan prasarana penanggulangan bencana. c. Mencegah terjadinya konplik sosial didalam masyarakat d. Melaksanakan usaha-usaha pembinaan dan bimbingan motivasi sosial untuk mencegah terjadinya korban tindak kekerasan dalam pekerja migran, serta penyiapan tempat (Trauma Centre) bagi korban tindak kekerasan dan pekerja migran. Memperhatikan hal tersebut di atas maka kebijakan pembangunan bidang kesejahteraan sosial tahun diarahkan untuk : 1. Meningkatkan dan pemeratakan pelayanan sosial yang adil, dalam arti bahwa setiap orang khususnya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) berhak memperoleh pelayanan sosial. 2. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia (SDM) kesejahteraan sosial berbasis pekerjaan sosial dalam penanganan masalah dan potensi kesejahteraan sosial Tahun

23 3. Memantapkan manajemen penyelenggaraan kesejahteraan sosial dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta koordinasi. 4. Menciptakan iklim dan sistem yang mendorong peningkatan dan pengembangan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial 5. Mendukung terlaksananya kebijakan desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan umum dan pembangunan berdasarkan nilai-nilai sosial budaya serta mengedepankan potensi dan sumber sosial keluarga dan masyarakat setempat RENCANA KERJA SKPD 1. Meningkatkan Perlindungan dan tanggung jawab sosial kemasyarakatan, mecakup: a. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial b. Program Pembinaan Para Penyandang cacat dan eks trauma c. Program Pembinaan Panti Asuhan/ Panti Jompo d. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial e. Program Pemberdayaan Fakir Miskin Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan PMKS. 2. Pelayanan Administrasi Perkantoran dan disiplin : a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan keuangan Tahun

24 Cara Pencapaian Tujuan 2015 Untuk mewujudkan Visi, Misi Tujuan dan Strategi Dinas sosial tahun 2015 meliputi: - Kebijakan Internal Kebijakan internal Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin dalam mengelola pelaksanaan program-program dibidang kesejahteraan sosial yaitu : a. Sinkronisasi dan integrasi program kesejahteraan sosial melalui : Meningkatkan jangkauan dan pemerataan sosial. Meningkatkan profesionalisme pelayanan sosial serta peran aktif masyarakat dalam pelayanan sosial. Mendukung terlaksananya kebijakan desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan umum dan pembangunan. Membentuk KUBE ( Kelompok Usaha Bersama ) di desa desa. b. Sinkronisasi dan integrasi program kesejahteraan sosial melalui : - Kebijakan Eksternal a. Mendorong peningkatan terbentuknya KUBE. b. Mendorong kemitraan sosial PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015 Penetapan Kinerja Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin adalah pernyataan komitmen/ janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam masa satu tahun tertentu dengan mempertimbangan SDM. Tujuan Khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparasi dan profesionalisme. Tahun

25 Dokumen penetapan kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/ kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin. Dokumen Penetapan Kinerja adalah dokumen yang berisikan perjanjian kinerja untuk tahun yang direncanakan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dokumen penetapan kinerja dimanfaatkan oleh Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin untuk : 1. Memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin. 2. Melaporan capaian realisasi kinerja dalam laporan Akuntabilitas Kinerja Pelayanan Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin 3. Menilai keberhasilan kegiatan Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin Dokumen penetapan kinerja Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin ditetapkan pada Bulan April 2015, penetapan kinerja tahun 2015 tingkat daerah berisikan sasaran, indikator kinerja, dan taget capaian mendukung tercapainya target yang telah ditetapkan untuk setiap indikator kinerja. Penetapan kinerja tahun 2015 secara rinci dapat dilihat dalam dokumen penetapan kinerja tahun Sasaran strategis tahun 2015 ditetapkan sebanyak 5 sasaran dengan target indikator sebanyak 5 Indikator. Pencapaian atas target kinerja yang ditetapkan dalam indikator dapat dilihat pada lampiran Pengukuran Kinerja (PK). Tahun

26 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima laporan akuntabilitas/pemberi amanah. Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin selaku pengemban amanah masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Keputusan kepala LAN Nomor : 239/IX/618/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayaguna Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaaan dan Aparatur Negara dan Repormasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas capaian Kinerja Instansi Pemerintah. Proses penyusunan LKjIP Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin masih banyak mengalami hambatan. Hambatan utama yang dijumpai dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (LKjIP) tahun 2015 ini adalah Tahun

27 kesulitan dalam pengumpulan data kinerja yang tersebar pada Bidang-bidang Pada Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin. Oleh karena itu di masa yang akan datang, pengembangan sistem pengukuran kinerja akan menjadi fokus perhatian seluruh bidang Pada Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin Pengukuran Pencapaian Kinerja a. Metode Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan realisasi, dengan cara perhitungan sebagai berikut: 1) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus: Capaian Indikator Kinerja Realisasi Rencana x 100% 2) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus: Capaian Indikator Kinerja= Rencana- (Realisasi Rencana) Kinerja Rencana x 100% Selain membandingkan rencana dengan realisasi, pengukuran kinerja juga capaian sampai dengan tahun ini dengan target pada akhir periode dokumen dilakukan dengan membandingkan realisasi tahun ini dengan realisasi tahun lalu, serta RPJMD. b. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada Tahun

28 level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung hubungan antara sasaran dengan indikator kinerja pengukur keberhasilan sasaran yang telah direncanakan. Hasil pengukuran capaian kinerja disimpulkan baik untuk masing-masing indikator kinerjanya maupun untuk capaian pada tingkat sasaran. Penyimpulan dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran ordinal sebagai berikut : X > 85 % : Sangat Berhasil 70 % < X < 85 % : Berhasil 55 % < X < 70 % : Cukup Berhasil X < 55% : Tidak Berhasil Hasil pengukuran kinerja sesuai mekanisme perhitungan pencapaian kinerja yang diperoleh melalui pengukuran kinerja atas pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja ini merupakan hasil dari suatu penilaian sistematik yang sebagian besar didasarkan pada kelompok indikator kinerja berupa indikator masukan, keluaran dan hasil EVALUASI DAN ANALISIS INDIKATOR Hubungan Indikator Kinerja Utama dengan Pencapaian Kinerja Sasaran Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/05/2007, indikator kinerja utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. IKU ditetapkan oleh instansi pemerintah dan digunakan sebagai acuan dalam penetapan indikator dalam Renstra, Renja, Penetapan Kinerja, serta RKA/DPA SKPD. Dengan demikian akan tercipta keselarasan antara indikator kinerja dalam IKU dengan dokumen perencanaan yang ada dalam pemerintahan daerah. Tahun

29 Nilai capaian kinerja sasaran dicerminkan oleh capaian kinerja dari indikator kinerja sasaran. Indikator kinerja yang digunakan dalam mengukur pencapaian sasaran merupakan indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen indikator kinerja utama. Target pencapaian indikator kinerja ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja secara definitif setiap tahun. Pengukuran terhadap setiap pencapaian indikator kinerja tersebut dilakukan pada setiap akhir tahun yang diwujudkan dalam bentuk formulir pengukuran kinerja. Dengan demikian pengukuran kinerja sasaran sekaligus menggambarkan pengukuran pencapaian indikator kinerja utama Meningkatnya Perlindungan Sosial Kepada Masyatakat Tabel.3.1 Hasil Capaian Indikator Kinerja Meningkatnya Perlindungan Sosial Kepada Masyarakat Tahun 2015 Indikator Kinerja Utama 1. Persentase PMKS Memperoleh Bantuan Sosial untuk memenuhi Kebutuhan dasar 2. Panti Sosial yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial (Jumlah Panti) 3. Persentase yang menerima Program Pemberdayaan Sosial melalui KUBE (Kelompok) 4. Persentase Penyandang Cacat Fisik dan Mental Serta Lanjut Usia tidak Potensial yang menerima Jaminan Sosial (orang) 5. Persentase Korban Bencana yang menerima bantuan sosial selama masa Satuan Rencana 2015 Realisasi Capaian % 2, % % 8, % % Tahun

30 tanggap darurat Persentase menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap untuk evakuasi korban bencana % Gambar 3.1 Grafik Capaian Meningkatnya Perlindungan Sosial Kepada Masyarakat Tahun Rencana 2015 Realisasi Capaian , , Persentase PMKS Panti Sosial yang Persentase yang Persentase Memperoleh Bantuan menyediakan sarana menerima Program Penyandang Cacat Sosial untuk prasarana pelayanan Pemberdayaan SosialFisik dan Mental Serta memenuhi Kebutuhan kesejahteraan sosial melalui KUBE dasar (Jumlah Panti) (Kelompok) Lanjut Usia tidak Potensial yang menerima Jaminan Sosial (orang) Persentase Korban Bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat Persentase menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap untuk evakuasi korban bencana 1) Capaian Indikator Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar meningkat sebesar 389%, dimana target sebesar 2,57% dan realisasi pada tahun 2015 sebesar 10%, realisasi ini didapat jumlah PMKS yang memperoleh bantuan sosial sebesar orang dengan jumlah Tahun

31 PMKS yang seharusnya memperoleh bantuan sebesar orang. Meningkatnya PMKS yang mendapatkan bantuan dikarenakan adanya Pemberian Bantuan didalam Program Keluarga Harapan (PKH) Kepada RTSM, pemberian bantuan KUBE sebanyak orang atau 146 kelompok KUBE, pemberian bantuan kepada 1 panti jompo dan 7 panti asuhan sebanyak 296 orang dan pemberian pelatihan bagi pecandang cacat sebanyak 6 orang, Orang terlantar yang menerima bantuan sosial sebanyak 6 orang, Penerima bantuan alat bantu cacat sebanyak 35 orang dan RTLH sebanyak 50 orang atau 5 kelompok. 2) Capaian Indikator Persentase Panti Sosial yang menyedia Sarana Prasarana Pelayanan Sosial mencapai 100% dikarenakan rencana pada tahun 2015 sebanyak 8 panti dan realisasi pada tahun 2015 sebanyak 8 panti sosial : 1) Panti Asuhan At-Taqwa 2) LKS Bina Ananda 3) Panti Asuhan Hari Kurnia 4) Panti Asuhan Nurul Huda 5) Panti Asuhan Elnuza 6) Panti Asuhan Amal Bhakti 7) Panti Asuhan Al-Bustan 8) Graha Bina Lanjut Usia Sekayu 3) Capaian Indikator Persentase Penyandang PMKS yang menerima Program Pemberdayaan Sosial Melalui KUBE atau Kelompok Sejenis Lainnya capaiannya meningkat sebesar 1.220% dimana rencana pada tahun 2015 sebesar 8,20% sedangkan realisasi yang dicapai untuk kegiatan tersebut sebesar 100% didapat dari Jumlah PMKS yang menjadi peserta Program Pemberdayaan Masyarakat melalui KUBE atau Kelompok Sosial Ekonomis sebanyak 146 Kelompok atau Tahun

32 1.412 orang dibagi Jumlah PMKS yang seharusnya menjadi peserta Program Pemberdayaan Masyarakat melalui KUBE atau Kelompok Sosial Ekonomis sebanyak orang atau 146 kelompok KUBE. 4) Capaian indikator Persentase Penyandang Cacat Fisik dan Mental Serta Lanjut Usia tidak Potensial yang menerima Jaminan Sosial sebesar 5%, pada tahun 2015 ditargetkan persentase penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang menerima jaminan sosial sebesar 1%. Angka realisasi indikator persentase penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang menerima jaminan sosial pada tahun 2015 yaitu 1% yang merupakan perbandingan antara 22 orang yang dibina di Graha Bina Lanjut Usia Sekayu dengan jumlah penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang seharusnya menerima bantuan sosial orang. 5) Capaian Indikator Persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat tahun 2015 sebesar 100%. Capaian indikator tersebut sesuai dengan target yang di rencanakan, hal ini disebabkan pada tahun 2015 Jumlah korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat dalam tahun 2015 sebanyak 42 kepala keluarga sedangkan jumlah korban bencana yang seharusnya menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat sebanyak 42 kepala keluarga sehingga capaian kinerja untuk Indikator persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat sebesar 100%. Capaian indikator tersebut mencapai target dikarenakan Badan Penaggulangan Bencana Daerah Kabupaten Musi Banyuasin mendapat bantuan dari BNPB, Pemkab Muba dan Dinas Sosial Provinsi. Dan Capaian indikator Tahun

33 Persentase korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan sarana dan prasarana tanggap darurat lengkap tahun 2015 sebesar 100%. hal ini disebabkan karena sarana dan prasarana yang digunakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupten Musi Banyuasin seperti perahu karet cukup memadai dan Jumlah korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan sarana dan prasrana tanggap darurat dalam tahun 2015 sebanyak 42 kepala keluarga sedangkan jumlah korban bencana yang seharusnya dievakuasi selama masa tanggap darurat sebanyak 42 kepala keluarga sehingga capaian kinerja untuk indikator persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat sebesar 100% atau sesuai target Meningkatnya Kualitas Pelayanan Administrasi Perkantoran Tabel.3.2 Hasil Capaian Indikator Kinerja Meningkatnya Kualitas Pelayanan Administrasi Perkantoran Tahun 2015 Nama Indikator Satuan Rencana 2014 Realisasi % Capaian 1. Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran % , Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur % , Tingkat Disiplin Aparatur % Persentase Operator yang kompeten di bidangnya % Laporan Keuangan yang disampaikan tepat waktu % Tahun

34 Gambar 3.2 Grafik Capaian Meningkatnya Kualitas Pelayanan Administrasi Perkantoran Tahun , ,1 86 Rencana 2015 Realisasi Capaian Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Tingkat Disiplin Aparatur Persentase Operator yang kompeten di bidangnya Laporan Keuangan yang disampaikan tepat waktu 1) Pada Indikator Pelayanan administrasi perkantoran didukung oleh 11 kegiatan dengan rencana pada tahun 2015 sebesar 100 dengan perbandingan realisasi 91,09% maka capaian sebesar 91%. 2) Pada indikator Peningkatan sarana dan prasarana aparatur didukung oleh 3 kegiatan dengan rencana pada tahun 2015 sebesar 100%, realisasinya sebesar 86,1%, maka pesentasi yang dicapai sebesar 86%. 3) Pada indikator tingkat disiplin aparatur sebesar 100% dengan rencana pada tahun 2015 sebesar 100% sesuai dengan realisasi 100%. 4) Pada indikator persentase operator yang kompeten dibidangnya dengan rencana pada tahun % dengan realisasi sebesar 100% Tahun

35 5) Indikator Laporan Keuangan yang tepat waktu diselesaikan dengan realisasi 100% didapat dari perbandingan antara rencana tahun 2015 dengan realisasi pada tahun 2015 sebesar 100% PERBANDINGAN REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014 DAN Meningkatnya Perlindungan Sosial Masyarakat Tabel.3.5 Hasil Capaian Indikator Kinerja Meningkatnya Perlindungan Sosial Masyarakat Tahun 2014 dan Tahun 2015 Nama Indikator 1. PMKS Memperoleh Bantuan Sosial untuk memenuhi Kebutuhan Dasar 2. Panti Sosial yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial 3. Persentase yang menerima Program Pemberdayaan Sosial melalui KUBE 4. Korban Bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat 5. Persentase menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap untuk evakuasi korban Satuan Rencana 2014 Capaian Kinerja Tahun 2014 (%) Tahun 2015 T R T R Capaian Tahun 2015 (%) % 2, ,8 2, % , % 7,80 0,03 0,38 8, % % Tahun

36 bencana 6 Persentase Penyandang Cacat Fisik dan Mental Serta Lanjut Usia Tidak Potensial yang menerima jaminan Sosial % , Gambar 3.5 Grafik Perbandingan Capaian Meningkatnya Perlindungan Sosial Tahun 2014 dan Tahun Capaian 2015 Capaian ,8 0, ,38 PMKS Memperoleh PMKS Memperoleh Persentase yang Bantuan Sosial untukbantuan Sosial untukmenerima Program memenuhi memenuhi Pemberdayaan Kebutuhan Dasar Kebutuhan Dasar Sosial melalui KUBE Korban Bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat 1, Persentase Persentase menggunakan Penyandang Cacat sarana prasarana Fisik dan Mental tanggap darurat Serta Lanjut Usia lengkap untuk Tidak Potensial yang evakuasi korban menerima jaminan bencana Sosial Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut diatas, diperoleh gambaran bahwa dari 4 Indikator sasaran yang ditetapkan menghasilkan capaian kinerja, dua indikator yang mengalami kenaikan yang relatif tinggi untuk Persentase PMKS yang memperoleh Bantuan Sosial untuk pemenuhan kebutuhan Dasar sebesar 389% dikarenakan pada tahun 2015 Meningkatnya PMKS yang mendapatkan bantuan dikarenakan adanya Pemberian Bantuan didalam Program Keluarga Harapan (PKH) Kepada RTSM, pemberian bantuan KUBE sebanyak 146 kelompok KUBE (1.412 Tahun

37 orang), pemberian bantuan kepada 1 panti jompo dan 7 panti asuhan sebanyak 296 orang dan pemberian pelatihan bagi penyandang cacat sebanyak 6 orang, orang terlantar yang menerima bantuan sebanyak 6 orang, pemberian bantuan RTLH bagi 5 kelompok (50 orang), 29 orang yang mendapatkan bantuan alat cacat, dan persentase panti sosial yang menyediakan sarana prasarana pelayanan sosial meningkat sebesar 110% hal ini terjadi karena bertambahnya jumlah Lansia yang dijamin di UPTD Graha Lansia. Sedangkan pada tahun 2014 target yang ditetapkan lebih kecil dibandingkan realisasi pada tahun tersebut. Kenaikan yang tidak signifikan terjadi pada Persentase Capaian Kinerja untuk indikator Penyandang Cacat Fisik dan Mental serta lanjut usia tidak potensial yang menerima jaminan sosial pada tahun 2015 sebesar 110% dikarenakan adanya penambahan jumlah Lanjut Usia yang dibina pada Graha Bina Lanjut Usia yang pada tahun 2014 hanya 20 orang dan pada tahun 2015 ini ada 22 orang. Pada persentase PMKS yang menerima Program Pemberdayaan Sosial melalui KUBE atau Kelompok Sejenis lainnya pada tahun 2015 mengalami peningkatan pada tahun 2014 capaian Kinerja sebesar 0,38% meningkat menjadi 100% ini disebabkan karena Bantuan KUBE yang diajukan sebanyak 140 kelompok KUBE (1.412 orang) diterima sebanyak 146 kelompok KUBE, ini merupakan pendanaan dari dana APBN yang meningkat, untuk pendanaan APBD tidak ada. Tahun

38 Meningkatnya Kualitas Administrasi Perkantoran Tabel.3.6 Hasil Capaian Indikator Kinerja Meningkatnya Kualitas Pelayanan Administrasi Perkantoran Tahun 2014 dan Tahun 2015 Indikator Kinerja Utama 1. Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran 2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Tingkat Disiplin Aparatur 4. Persentase Operator yang kompeten di bidangnya 5. Laporan Keuangan yang disampaikan tepat waktu Satuan Rencana 2014 Capaian Kinerja Tahun 2014 (%) Tahun 2015 T R T R Capaian Tahun 2015 (%) % ,6 88, ,09 91 % ,89 57, ,1 86 % % % Tahun

39 Gambar 3.6 Grafik Perbandingan Capaian Meningkatnya Kualitas Administrasi Perkantoran Tahun 2014 dan Tahun , ,89 Capaian 2014 Capaian Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Tingkat Disiplin Aparatur Persentase Operator yang kompeten di bidangnya Laporan Keuangan yang disampaikan tepat waktu Berdasarkan evaluasi terhadap sasaran tersebut diatas, diperoleh gambaran bahwa dari 5 (lima) indikator capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 100% PERBANDINGAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN 2015 DENGAN RENSTRA Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tahun

40 Capaian Sasaran Meningkatnya Perlindungan Sosial Kepada Masyarakat Tabel.3.7 Capaian Indikator Meningkatnya Perlindungan Sosial Realisasi Akumulasi dengan Target Tahun 2017 Nama Indikator 1. Persentase PMKS yang memperoleh Bantuan Sosial Untuk Pemenuhan Kebutuhan Dasar 2. Persentase Panti Sosial yang menyediakan Sarana Prasarana Pelayanan Sosial 3. Persentase PMKS yang menerima Program Pemberdayaan Sosial Melalui KUBE atau Kelompok Sejenis Lainnya 4. Persentase Penyandang Cacat Fisik dan Mental Serta Lanjut Usia tidak Potensial yang menerima Jaminan Sosial Satuan Realisasi Akumulasi s.d Tahun 2015 Target Renstra 2017 Capaian % % 10 2, % % % Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2015 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan 369%, 62%, 1.113% dan 100% PERBANDINGAN REALISASI KINERJA TAHUN 2015 DENGAN STANDAR NASIONAL Tidak ada. Tahun

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam pasal 2, pasal

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp. 024-8311729 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media/wahana pertanggungjawaban kepada publik atas penyelenggaran Pemerintahan. Untuk

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA.

BAB II PERENCANAAN KINERJA. BAB II PERENCANAAN KINERJA. 2.1. RENCANA STRATEGIS Perencanaan Strategis Dinas Sosial Provinsi Gorontalo Tahun 2012 2017 adalah suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA.

BAB II PERENCANAAN KINERJA. BAB II PERENCANAAN KINERJA. A. RENCANA STRATEGIS Perencanaan Strategis Dinas Sosial Provinsi Gorontalo Tahun 2012 2017 adalah suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dan dilaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA

Lebih terperinci

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN 07 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media / wahana

Lebih terperinci

BAB I P E N DA H U L U A N.

BAB I P E N DA H U L U A N. BAB I P E N DA H U L U A N. 1.1. LATAR BELAKANG Terwujudnya tata pemerintahan yang baik ( good govermance ) merupakan harapan semua pihak. Langkah untuk mewujudkan hal tersebut telah dituangkan dalam berbagai

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG TAHUN 2014

KOTA BANDUNG TAHUN 2014 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN TAHUN 2014 JALAN SUKABUMI NO 17 BANDUNG Telp. (022) 7207113 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 56

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 56 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 56 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 56 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN DINAS SOSIAL KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI BALI.

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI BALI. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa pembangunan yang berkeadilan dan demokratis

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS SOSIAL

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS SOSIAL PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS SOSIAL Jl. Lintas Sumatera Komplek Perkantoran Pemkab Musi Rawas, Tlp/Fax: 0733-4540041 Website : www.dinsos.musirawaskab.go.id, Email : dinsos@musirawaskab.go.id

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG TAHUN 2016 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN TAHUN 2016 Jalan Sukabumi No. 17 Bandung Telp. (022) 7207113 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan

Lebih terperinci

PENETAPAN RENCANA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

PENETAPAN RENCANA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS SOSIAL KABUPATEN MALANG NOMOR : 188.4/ 08/KEP/35.07.104/2017 TENTANG PENETAPAN RENCANA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 PENETAPAN RENCANA KERJA DINAS SOSIAL

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENERAPAN DAN RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG SOSIAL

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENERAPAN DAN RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG SOSIAL SALINAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENERAPAN DAN RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL SALINAN NOMOR 29/2016 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Madiun Th

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Madiun Th BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa setiap instansi pemerintah diminta untuk menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I P E N DA H U L U A N.

BAB I P E N DA H U L U A N. BAB I P E N DA H U L U A N. A. LATAR BELAKANG Terwujudnya tata pemerintahan yang baik ( good govermance ) merupakan harapan semua pihak. Langkah untuk mewujudkan hal tersebut telah dituangkan dalam berbagai

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN DINSOS JABAR BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN DINSOS JABAR BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Kesejahteraan Sosial merupakan manifestasi tanggung jawab Pemerintah sebagai urusan wajib bidang sosial dalam penyediaan pelayanan kebutuhan dasar bagi

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL, PENGENDALIAN PENDUDUK

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KOTA BATU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Sosial Kabupaten Subang telah dibentuk dengan Peraturan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 44 TAHUN 2013 TENTANG PENERAPAN DAN RENCANA PROGRAM PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG SOSIAL GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEJIK Tahun

RENCANA STRATEJIK Tahun RENCANA STRATEJIK Tahun 2014-2017 Instansi Visi Misi : DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI BANYUASIN : Peduli Sosial Menuju Hidup Mandiri : 1. 2. 3. Meningkatkan aksesibilitas pelayanan sosial Mengembangkan perlindungan

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM Berdasarkan Peraturan Bupati Blitar Nomor: 41 Tahun 207 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Blitar, Nomor: 5 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016 BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL ACEH

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL ACEH 1 GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 10 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 10 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI, Menimbang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Malang, 23 Pebruari 2016 SEKRETARIS DAERAH KOTA MALANG, Dr. Drs. H. IDRUS, M.Si. Pembina Utama Madya NIP

KATA PENGANTAR. Malang, 23 Pebruari 2016 SEKRETARIS DAERAH KOTA MALANG, Dr. Drs. H. IDRUS, M.Si. Pembina Utama Madya NIP KATA PENGANTAR Puji syukur patut kiranya kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan petunjuknya sehingga penyusunan Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Kota Malang Tahun

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS 2013-2018 2017-2018 2017 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DAFTAR ISI SURAT KEPUTUSAN BUPATI SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tanggal 7 Juni 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Lebih terperinci

KEPALA DINAS UPTD SEKRETARIAT BIDANG PARTISIPASI SOSIAL DAN MASYARAKAT BIDANG REHABILITASI SOSIAL BIDANG PELAYANAN SOSIAL

KEPALA DINAS UPTD SEKRETARIAT BIDANG PARTISIPASI SOSIAL DAN MASYARAKAT BIDANG REHABILITASI SOSIAL BIDANG PELAYANAN SOSIAL DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG INFORMASI BERKALA A. Profil Kedudukan SKPD 1. Kedudukan Kedudukan Dinas Sosial yaitu penyelenggara pelayanan dalam bidang kesejahteraan 2. Struktur Struktur Organisasi Dinas Sosial

Lebih terperinci

Jl. Sukarno Hatta Giri Menang Gerung Telp.( 0370 ) , Fax (0370) Kode Pos TELAAHAN STAF

Jl. Sukarno Hatta Giri Menang Gerung Telp.( 0370 ) , Fax (0370) Kode Pos TELAAHAN STAF PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Jl. Sukarno Hatta Giri Menang Gerung Telp.( 0370 ) 681150, 681156 Fax (0370) 681156 Kode Pos 83363 TELAAHAN STAF Kepada : Bapak

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI

BAB II PROFIL INSTANSI BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas Dinas Kesejahteraan Dan Sosial Provinsi Sumatera Utara Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah dipimpin

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT 1 Menimbang WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 567 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PENETAPAN KINERJA DAN PELAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN, CATATAN SIPIL, SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN MANDAILING

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL DAN PEMUKIMAN PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL DAN PEMUKIMAN PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL DAN PEMUKIMAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) DINAS PENDIDIKAN KOTA PROBOLINGGO Tahun

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) DINAS PENDIDIKAN KOTA PROBOLINGGO Tahun BAB I PENDAHULUAN Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas merupakan mandat yang harus dilakukan Bangsa Indonesia sesuai dengan tujuan Negara Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil BAB 1 PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil BAB 1 PENDAHULUAN Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil 2015 BAB 1 PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media/wahana pertanggungjawaban kepada publik atas

Lebih terperinci

P a g e 21. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. AKUNTABILITAS KINERJA

P a g e 21. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. AKUNTABILITAS KINERJA . AKUNTABILITAS KINERJA Kewajiban untuk menjawab dari perorangan badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN JANUARI 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF 2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

2015, No Peraturan Menteri Sosial tentang Rencana Program, Kegiatan, Anggaran, Dekonsentrasi, dan Tugas Pembantuan Lingkup Kementerian Sosial

2015, No Peraturan Menteri Sosial tentang Rencana Program, Kegiatan, Anggaran, Dekonsentrasi, dan Tugas Pembantuan Lingkup Kementerian Sosial BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1913, 2015 KEMENSOS. Anggaran. Dekonsentrasi. Tugas Pembantuan. Rencana Program. Tahun 2016. Pencabutan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2015

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.91, 2014 KEMENSOS. Dekonsentrasi. Tugas Pembantuan. Instansi Sosial. Provinsi. Kabupaten/Kota. Pelimpahan Kewenangan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BAB II DINAS KESEJAHTERAAN DAN SOSIAL PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Ringkas Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara

BAB II DINAS KESEJAHTERAAN DAN SOSIAL PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Ringkas Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara 18 BAB II DINAS KESEJAHTERAAN DAN SOSIAL PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara merupakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara.

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara. 3. Bermanfaat bagi instansi yang diteliti di harapkan dapat memotivasi pegawai untuk lebih giat dalam bekerja secara maksimal untuk tujuan organisasi. BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Dinas

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2075, 2014 KEMENSOS. Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. Anggaran. Kegiatan. Program. Rencana. Pencabutan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN

Lebih terperinci

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Tahun 2016,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUNAN. Sekretariat Daerah Kota Malang 2015 TAHUN BAGIAN ORGANISASI

LAPORAN KINERJA TAHUNAN. Sekretariat Daerah Kota Malang 2015 TAHUN BAGIAN ORGANISASI LAPORAN KINERJA TAHUNAN Sekretariat Daerah Kota Malang 2015 TAHUN BAGIAN ORGANISASI KATA PENGANTAR Puji syukur patut kiranya kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN KEWENANGAN DEKONSENTRASI DAN PENUGASAN TUGAS PEMBANTUAN KEPADA DINAS SOSIAL DAERAH PROVINSI DAN DINAS SOSIAL DAERAH KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan ditetapkannya pembentukan Kementerian

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG BHINNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI KAPUAS HULU NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU DENGAN

Lebih terperinci

- 1 - WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

- 1 - WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL - 1 - WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 32 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 32 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU 1 PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 32 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU Menimbang Mengingat : : a. Bahwa sebagai tindak lanjut pelaksanaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 15 29 December 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN, BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 48 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i KATA PENGANTAR Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng disingkat Diskominfo adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terbentuk

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL

TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL (Berdasarkan Peraturan Bupati Sigi Nomor 28 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah) A. Kepala Dinas Kepala Dinas

Lebih terperinci

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor

Lebih terperinci

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 217-221 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN MAROS DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I Pendahuluan... 1 1.1 Latar belakang...

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KOTA SURABAYA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SIMEULUE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA KEPALA BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA KEPALA BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA KEPALA BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN Sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 09 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KABUPATEN SUMEDANG SEKRETARIAT

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah Perkembangan Dinas Sosial Provinsi Riau

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah Perkembangan Dinas Sosial Provinsi Riau 54 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Sejarah Perkembangan Dinas Sosial Provinsi Riau Instansi Sosial lahir dua hari setelah diproklamirkannya Negara Kesatuan Republik Indonesia, tepatnya pada

Lebih terperinci