BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN. A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN. A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan"

Transkripsi

1 BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Mainan Tunggangan Eco toys merupakan suatu produk mainan yang sederhana yang terbuat dari kayu olahan limbah, mainan ini dapat melatih stimulus motorik pada anak dengan cara bermain, menurut mayke tedjasaputra bermain adalah dunia kerja anak usia pra sekolah dan menjadi hak setiap anak untuk bermain. mainan ini tidak hanya dapat mengisi waktu bermain anak tetapi juga dapat digunakan bersama teman. Sehingga menjadikan hari-hari anak menyenangkan dan penuh semangat. Fungsi dari material kayu adalah agar lebih ramah lingkungan dan dapat mengurangi racun timbal yang disebabkan mainan plastik yang beredar. Mengapa memilih jenis mainan kayu? Menurut health.compas.com gempuran mainan produk impor asal cina yang didominas berbahan dasar plastik Saat ini 90% mengandung timbal dan bahan kimia lainnya yang sangat berbahaya bagi kesehatan maupun tumbuh kembang anak. Dan diperkuat oleh bukti - bukti adanya berbagai temuan di masyarakat. Dinas Perindustrian dan Perdagangan di Jakarta beberapa waktu lalu mengumumkan bahwa mainan plastik sangat berbahaya untuk anak. Mengapa berbahan dasar kayu dalur ulang? Semakin banyaknya kayu bekas yang terus bertambah dan untuk berpartisipasi aktif menjaga kelestarian lingkungan menjadikan ide untuk memanfaatkan 16

2 limbah menjadi produk barang yang berguna dan bermanfaat bagi lingkungan, masyarakat juga pengguna, selain itu dapat penggunaan limbah kayu pallet dapat mengurangi cost untuk produksi. B. Kelompok Data Berkaitan Dengan Estetika Produk Rancangan Produk mainan ini diadaptasi dari sebuah truck alat berat yang terdapat di sebuah proyek konstruksi yaitu dozer yang biasa kita lihat berada disebuah bangunan yang sedang dirancang oleh kontraktor untuk membantu merancang sebuah konstruksi bangunan, berikut referensi bentuk real dari kendaraan alat berat jenis dozer dan crane; Kendaraan alat berat jenis Dozer Gambar Pembuat Variasi Warna Komatsu Kuning dan Hitam 17

3 Kuning Caterpillar dan Hitam Orange Kobelco dan Hitam Orange, Takeuchi abu dan Hitam New Holland Kuning dan Hitam Tabel 4. Kendaraan Alat berat Jenis Dozer 18

4 Kendaraan alat berat jenis Crane Gambar Pembuat Variasi Warna Komatsu Kuning dan Hitam Caterpillar Kuning dan Hitam Kobelco Hijau tosca dan Hitam Grove Kuning dan Hitam Tabel 5. Kendaraan Alat Berat Jenis Crane Dari tampilan tabel variasi warna pada kendaraan alat berat didominasi oleh warna kuning dan hitam. Produk mainan ini yang dibuat oleh penulis didesain dengan konsep berbentuk Junior Building agar membantu 19

5 mengembangkan kepercayaan dirinya serta diharapkan memberikan cara berfikir anak yang konstruktif dan sesuai filosofi kontraktor yaitu terus berkembang. C. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Teknis Produk Rancangan Cara memotong kayu Memotong Kayu dengan cara manual menurut cara memotong kayu dengan cara manual, Jenis gergaji yang terbaik adalah gergaji potong yang memiliki mata gergaji tegak. Posisi ini disesuaikan dengan arah serat. Mata gergaji yang tegak lebih kuat untuk memotong serat dan akan terasa lebih ringan pada waktu memotong. Letakkan benda kerja di atas media yang stabil, lebih baik apabila bagian sisi lebar dibatasi dengan pembatas yang tidak mudah bergerak. Pada garis potong sesuai ukuran yang diinginkan letakkan ujung kuku ibu jari berbatasan langsung dengan gergaji. Selalu gerakkan gergaji ke arah belakang untuk membuat alur gergaji. Untuk hasil terbaik sebaiknya gunakan tenaga dorongan untuk memotong serat kayu. araha ke belakang murni hanya untuk mengambil posisi semula. 20

6 Gambar 8. Ilustrasi cara memotong kayu Membelah Kayu Secara teknik ini lebih ringan daripada memotong kayu karena proses utamanya adalah memisahkan ikatan pori-pori kayu. Mata gergaji berbentuk lebih miring dengan sudut tertentu.untuk kestabilan pembelahan benda kerja sebaiknya diikat dengan sebuah 'clamp' ke meja kerja atau bangku kerja. Posisi kuku ibu jari sama dengan proses pemotongan kayu. 21

7 Gambar 9. Ilustrasi alat dan jenis memotong kayu Sudut gergaji. Menggunakan gergaji potong paling ideal berada pada sudut 45 derajat dan gergaji belah pada posisi 60 derajat untuk hasil terbaik. Memotong Kayu dengan menggunakan gerinda tangan Gambar 10. Gerinda Tangan 22

8 Menurut cara memotong kayu dengan menggunakan gerinda, Gerinda tangan adalah salah satu power tool yang wajib dimilik di bengkel. Gerinda memiliki banyak fungsi, untuk memotong besi/keramik, mengamplas, mengikis besi, bahkan untuk memoles. Jika kamu berencana untuk membeli gerinda pertamamu, saya sarankan untuk membeli gerinda dengan merek yang ternama walaupun dengan harga lebih mahal tentunya. Alasan untuk tidak membeli gerinda murahan adalah getaran yang dihasilkan cukup besar dan mudah panas setelah beberapa lama digunakan yang menyebabkan penggunaan listrik yang lebih boros. JENIS-JENIS MATA GERINDA: Gambar 11. Mata Gerinda Tangan Gambar disamping adalah jenis-jenis mata gerinda yang ada di workshop kami. Tentu nya masih banyak lagi jenis mata gerinda, tetapi umumnya inilah yang sering kita gunakan. 1. cutting wheel: untuk memotong besi. 2. flap disc: untuk mengamplas, kita biasa menggunakan mata gerinda ini untuk menghilangkan cat pada kayu atau besi karena tidak terlalu merusak permukaan benda. 23

9 3. grinding wheel: ini adalah mata gerinda yang sering kita lihat. Biasa digunakan untuk mengikis besi. 4. Sanding disc: seperti kertas gosok/amplas biasa dengan tingkat kehalusan/kekasaran yang berbeda-beda. 5. backing pad/sanding pad:mata gerinda ini kurang lebih penggunaannya seperti sanding disc, hanya saja permukaanya rata dan dilengkapi karet sebagai backing pad. Mata gerinda ini dapat diganti-ganti dengan kertas amplas velcro, yang dapat dengan mudah kita lepas atau pasang. 6. brush wheel:ini adalah mata gerinda berupa sikat besi yang biasa kita gunakan untuk membersihkan permukaan besi dari karat. CARA MEMASANG MATA GERINDA: Sebelum memasang, pastikan steker/colokan gerinda tidak terhubung dengan stop kontak untuk mengindari hal yang tidak diinginkan. Cara pemasangan dan penggunaan gerinda kemungkinan berbeda-beda antara merek satu dengan yang lainnya, untuk lebih jelasnya bacalah buku manual penggunaan yang didapatkan saat membeli gerinda. Pastikan gunakan kacamata dan perlengkapan pengaman lainnya saat menggunakan gerinda. 1. Pertama-tama pasang pelindung untuk mengarahkan percikan api saat memotong besi. Masukan pelindung dan kencangkan dengan kunci L yang didapat saat membeli gerinda. 24

10 Gambar 12. Cara Memasang Mata Gerinda Tangan I 2. Selanjutnya pasang spacer gerinda, spacer ini berfungsi sebagai dudukan mata gerinda, terutama mata gerinda jenis cutting wheel/grinding wheel. Gambar 13. Cara Memasang Mata Gerinda Tangan II 25

11 3. Selanjutnya letakan mata gerinda dan mur pengunci Gambar 14. Cara Memasang Mata Gerinda Tangan III 4. Agar mata gerinda tidak berputar saat dikencangkan, kita perlu menekan pengunci pada bagian belakang gerinda. Tekan tombol dan tahan, lalu kencangkan mur pengunci menggunakan kunci khusus yang didapatkan saat membeli. Gambar 15. Cara Memasang Mata Gerinda Tangan III 26

12 Gambar 16. Cara Memasang Mata Gerinda Tangan IV CARA MENGGUNAKAN GERINDA: Sebelum memasang steker pada stop kontak, pastikan swithch gerinda pada posisi off. Dorong switch/saklar untuk menyalakan mesin dan tekan untuk mengunci switch/saklar. Dengan ini kita tidak perlu terus menekan switch untuk menyalakan mesin. Gambar 17. Cara Menggunakan Gerinda I 27

13 Pada bagian belakang gerinda terdapat switch untuk mengatur kecepatan putaran gerinda. Terkadang kita perlu merubah kecepatan menjadi pelan untuk mengamplas/memoles menggunakan gerinda. Gambar 18. Cara Menggunakan Gerinda II Setelah selesai menggunakannya jangan lupa untuk mencabut steker dari stop kontak dan bersihkan gerinda dari serbuk-serbuk hasil potongan menggunakan kuas. Teknik menyambungkan Kayu Menurut ada beberapa macam teknik menyambung kayu yang biasa digunakan, beberapa memeliki sambungan yg lebih baik dari lainnya. Teknik sambungan manakah yang sering anda gunakan? 1. Butt Joint Woodworking Joints Butt join merupakan teknik sambungan paling sederhana, menyambungkan kayu dengan menempelkan masing masing sisinya secara langsung. Teknik ini memiliki kekuatan sambungan paling kecil dibandingkan dengan yang lainnya, hanya bergantung kepada kekuatan lem yang digunakan. 28

14 Gambar 19. Teknik sambung Kayu butt join teknik sambungan butt joint teknik menyambung kayu ini hanya memiliki 1 buah sisi sambungan lem. 2. Biscuit Joint Biscuit, kayu dengan bentuk oval menyerupai kue, biasa dibuat dari kayu press, menyambung kayu dilakukan dengan menghubungakan biscuit dari dua buah mortise dengan lem. Gambar 20. Teknik sambung Kayu biscuit join 29

15 Sebagian besar tukang kayu menggunakan biscuit jointer untuk membuat mortise. Akurasi dari mortise dan biskuit tidak terlalu signifikan dan dengan menggunakan mesin jointer pekerjaan menjadi lebih mudah. 3. Bridle Joint Woodworking Joints Memiliki kemiripan dengan mortise tenon joint, pemotongan tenon dilakukan pada salah satu kayu dan mortise dibuat pada kayu pasangannya. Ukuran pemotongan sesuai dengan lebar dari tenon, dan ini meruapakan ciri khas dari sambungan kayu jenis ini. Gambar 21. Teknik sambung Kayu bridle point I Bisa diliahat melalui gambar diatas, teknik menyambung kayu ini hanya memiliki 3 sisi permukaan kayu yang akan direkatkan dengan lem. Penggunaan teknik menyambung kayu ini biasa ditemukan pada kaki meja, dimana tenon akan mengahadap keatas dan memberikan kekuatan tambahan untuk tekanan, biasa ditambahakan pin untuk menambah kekuatan dari teknik sambungan kayu ini. variasi dari teknik sambungan kayu ini 30

16 Gambar 22. Teknik sambung Kayu bridle point II 4. Dado Woodworking Joints Tipe sambungan kayu yang membuat alur sepanjang kayu yang akan disambung secara berpasangan. Penyambungan dilakukan pada bagian tengah kayu, dengan cara dengan membuat alur pada kayu satu dan memasukkan kayu lainnya ke dalam alur.lem atau paku merupakan alat sambung/pengikat mekanis yang paling umum digunakan dalam menyambung kayu ini. Gambar 23. Teknik sambung Kayu dado 31

17 5. Dovetail Joint Woodworking Joints Dovetail joint sambungan ekor burung salah satu teknik menyambung kayu terkuat. Bisa digunakan untuk menyambung sisi laci dengan bagian depan. diperkuat dengan lem kayu, sambungan ini semakin kuat tanpa perlu tambahan seperti paku karena adanya penguatan secara mekanis. Gambar 24. Teknik sambung Kayu dovetail joint/ sambung ekor butung 6. Finger joint Woodworking Joints Finger joint atau penyambungan jari salah satu teknik menyambung kayu terpopuler, mirip seperti dovetail joint, perbedaannya ada pada jari sebagai penyambung berbentuk square tidak seperti dovetail yang menyerupai ekor 32

18 burung. Seperti halnya dovetail joint, teknik ini mengandalkan kekuatan sambungan dari lem pada jari jarinya, namun tidak seperti dovetail yang memiliki tambahan kekuatan dari bentuk mekanisnya. Gambar 25. Teknik sambung Kayu finger joint 7. Half lap joint Woodworking Joints Half lap joint sering digunakan untuk menyambung kayu pada pembuatan storage, pada prinsipnya tekni sambungan ini dilakukan dengan memotong dua buat kayu yang akan disambung masing-masing setengah dari tebalnya, sehingga akan didapat sambungan seperti ilustrasi dibawah ini 33

19 Gambar 26. Teknik sambung Kayu half lap joint 8. Mortise and Tenon Woodworking Joints Salah satu teknik menyambung kayu terkuat dan paling sering digunakan dalam produksi furniture. Sederhana dan kuat adalah diskripsi yang pas buat teknik sambungan ini dan telah teruji digunakan selama bertahun tahun. Penyambungan kayu biasanya dilakukan dengan sudut 90 derajat. Satu kayu sebagai male (tenon) dan satu kayunya sebagai female (mortise).dan sebagai penguat ditambahkan lem ataupun pin penguat untuk mempertahankan posisi sambungan dengan kuat. Gambar 27. Teknik sambung Kayu mortise tenon joint 34

20 Biasanya ukuran dari tenon 1/3 dari ketebalan kayunya seperti ilustrasi diatas. Teknik Menyemprot dan fernish dengan spray gun Menurut teknik menyemprot dengan menggunakan spray gun, Spray gun digunakan untuk mengatomisasikan benda cair, umumnya cat. Dengan menggunakan spray gun, hasil pengecatan akan menjadi lebih baik dan menghemat pemakaian cat dibanding menggunakan kuas. Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang baik saat menggunakan spray gun, kita memerlukan latihan dan pengalaman. Bagi kamu yang baru saja ingin belajar mengecat ataupun membeli spray gun, tips-tips dibawah ini dapat membantu kamu untuk menentukan jenis spray gun apa yang perlu kamu beli. Bagian-bagian spray gun: Gambar 28. Bagian bagian spray gun 35

21 1. Tabung/tangki cat 2. nozzle/nozzle cap 3. tuas spray/trigger 4. knob pengatur luas semburan cat 5. knob pengatur jumlah cat yang dikeluarkan dari nozzle 6. knob untuk mengatur tekanan udara yang masuk ke spray gun Tidak semua spray gun terdapat knob untuk mengatur tekanan udara masuk (no 6). Tetapi kita bisa memasang alat bernama pressure regulator pada bagian bawah (lubang angin) spray gun. Pada alat ini biasa sudah terdapat penunjuk tekanan berupa digital ataupun analog. Gambar 29. Alat ukur tekanan digital compresor 36

22 Jenis-jenis spray gun: Gambar 30. Jenis jenis spray gun suction feed(kiri), gravity feed (tengah,kanan). SUCTION FEED Pada spray gun dengan tipe suction feed, tabung terdapat pada bagian bawah spray gun. Spray gun jenis ini membutuhkan banyak energi/angin untuk dapat menghisap dan menyemburkan cat, selain itu karena bodynya yang besar spray gun jenis ini tidak cocok untuk mengecat permukaan-permukaan kecil yang sempit. Kelebihan dari spray gun jenis ini adalah dapat menampung banyak cat sehingga cocok untuk pengecatan dengan bidang yang besar, seperti tembok, pagar. GRAVITY FEED Pada spray gun dengan tipe gravity feed, karena tabung terletak pada bagian atas spray gun maka cat akan keluar melalui nozzle dengan sendirinya dan angin hanya berfungsi untuk menyemburkan cat sehingga tidak menghabiskan banyak energi/angin. Ini adalah jenis spray gun yang paling sering digunakan untuk mengecat mobil,motor dll. 37

23 Selain suction feed dan gravity feed, nozzle pada spray gun juga berbeda-beda ukuran tergantung bidang apa yang akan dicat dan seberapa kental cat yang akan disemprotkan. Spray gun pada gambar tengah, ukuran nozzle nya adalah 1,5 mm, sedangkan yang kanan ukuran nozzlenya adalah 0,8mm. Ukuran nozzle juga mempengaruhi besar pola semburan cat, jadi jika bidang yang akan di cat kecil gunakanlah spray gun dengan ukuran kecil dan sebaliknya. Cara menyetel dan menggunakan spray gun Apapun jenis spray gun, cara menyetel dan menggunakan spray gun pada dasarnya semua sama. Untuk mendapatkan setelan yang maksimal, kita perlu mencoba berulang-ulang. Karena dengan berbedanya kekentalan cat, maka akan berbeda pula setelan nya. 1. Atur tekanan angin output pada kompresor menjadi 26 psi atau sesuai dengan buku manual yang terdapat saat membeli spray gun, lalu pasang spray gun pada selang kompresor. Gambar 31. Cara menyetel spray gun I 38

24 2. Masukan cat kedalam tangki, lalu tutup. Gambar 32. Cara menyetel spray gun II 3. Setel knob untuk mengatur jumlah cairan yang akan keluar dari nozzle. Putar searah jarum jam untuk mengecilkan dan putar berlawanan jarum jam untuk memperbanyak. Gambar 33. Cara menyetel spray gun III 39

25 4. Setel tekanan angin yang masuk kedalam spray gun. Disini dibutuhkan trial dan error untuk mendapatkan hasil penyemburan yang pas. Prinsipnya adalah jika terlalu banyak angin maka cat akan menjadi kabut dan berbintik-bintik,cat menjadi boros dan hasil tidak akan bagus. Sebaliknya, jika terlalu sedikit angin maka cat tidak akan menyembur dengan sempurna. Gambar 34. Cara menyetel spray gun IV 5. Setel knob untuk mengatur luas semburan cat. Putar knob searah jarum jam untuk mengecilkan luas semburan dan putar berlawanan arah jarum jam untuk memperbesar luas semburan. Gambar 35. Cara menyetel spray gun V 40

26 Sebelum mengecat pada bidang yang akan dicat, test terlebih dahulu hasil semburan cat pada kertas atau koran. Gambar 36. Cara menyetel spray gun VI Masalah-masalah umum pada spray gun. 1. Cat tidak keluar, angin keluar dari tangki cat Nozzle buntu, cat terlalu kental 2. Cat menetes/terciprat saat disemburkan Tekanan angin kurang atau nozzle bocor/kotor 3. Hasil cat tebal Cat yang keluar dari nozzle terlalu banyak Teknik Pemasangan Stiker Menurut teknik memasang stiker, Pastikan area kerja bersih, bebas dari debu, minyak dan kotoran. Jika ada sticker pada permukaan area kerja, hapus dengan menggunakan blower (seperti pengering rambut) untuk melunakkan perekat pada sticker. Sticker yang sudah lama dapat dipanaskan lagi ketika sudah dingin dan sulit menempel pada masking (pelapis bening seperti solatip untuk mengangkat sticker dari kertas). Setelah sticker terhapus, bersihkan permukaan untuk menghilangkan lem perekat. Pembersih berbahan alkohol akan 41

27 menghapus setiap perekat lengket yang tertinggal. Bahkan jika permukaan tampak bersih, bilas dengan air sabun akan menghapus setiap jejak minyak dan debu. Ada tiga bagian dengan pada cutting sticker, yaitu cutting sticker sendiri, kertas dasar untuk sticker menempel, dan masking bening diatas sticker yang akan dilepaskan setelah sticker menempel pada permukaan objek (besar atau kecil sticker mungkin tidak akan mempengaruhi masking, mereka mudah menempel pada objek tertentu tanpa itu. Tips Pengerjaan 1. Tarik kertas dasar menjauh dari sticker, sekarang hanya ada sticker yang melekat pada masking. Hal ini lebih mudah untuk menarik kertas dasar dengan posisi sticker menghadap ke bawah. 2. Jika sticker masih menempel pada kertas dasar, lakukan penekanan ke bagian belakang kertas dengan squeegee atau jempol. Tarik kembali kertas dasar tersebut agar bersatu dengan masking, bukan ke atas dan menjauh dari dari masking seperti di gambar. Perlahan-lahan dekatkan sekitar 2cm dari sticker ke permukaan objek, tekan ke bawah pada daerah di mana sticker menyentuh permukaan. Jauhkan cutting sticker yang tersisa seperti pada gambar diatas. Pastikan untuk tidak melepaskan sticker yang tersisa. Dan tidak menyentuh permukaan objek sampai Anda siap untuk menempelkan. Cutting Sticker yang Lebih Besar Jika cutting sticker cukup besar atau Anda ingin memastikan cutting sticker ini akan ditempatkan dengan benar, Anda dapat menggunakan tape-taktik rendah untuk menyimpannya di tempat. Ini juga berarti Anda dapat menerapkan cutting sticker dalam dua bagian. 42

28 1. Pegang seluruh lembar di tempat dengan solatip-taktik rendah (tempelkan solatip pada bagian tengah, dan sedikitnya melewati sticker). Hal ini lebih mudah untuk dilakukan pada posisi dimana cutting sticker akan ditempelkan dan mungkin harus melakuka penyesuaian kembali pada saat menempelkan ke permukaan objek. 2. Hati-hati dalam menarik masking dari kertas dasar, karena kadang sticker menempel pada kertas. Potong setengah bagian dari kertas yang sudah dilepas. 3. Perlahan tekan bahan seperti yang ditunjukan gambar disamping, baik menggunakan tangan maupun plastik squeegee. Pastikan Anda tetap menarik masking dengan kencang dan jauhkan bagian yang belum menempel dari permukaan objek. 4. Jika satu sisi telah selesai, lepaskan solatip pembatas dan ulangi langkah Biarkan selama sekitar 10 menit sebelum mengupas masking, ini memberikan waktu sticker agar lebih menempelkan dirinya sendiri ke permukaan objek. Perlahan-lahan tarik masking kembali kebelakang jangan menarik menjauh keatas. Dan pastika tidak ada sticker yang menempel kembali ke masking. D. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Ekonomi Produk Dilihat dari aspek ekonomi produk mainan tunggangan ini akan menjadi solusi alternatif bagi orang tua dalam memberikan suatu mainan edukatif terhadap buah hatinya, tingginya kebutuhan masyarakat dalam mencari suatu mainan terhadap anaknya cukup tinggi karna mainan tunggangan yang beredar saat ini sudah mulai ketinggalan zaman karna desain produk yang dihasilkan tidak ada inovasi, terlebih produsen/ Kompetitor mainan kayu cukup sedikit. Maka dari itu pengguna pecinta mainan kayu tunggangan beralih ke teknologi 43

29 digital Oleh karna itu penulis menciptakan suatu produk mainan tunggangan ini karna adanya peluang pasar dan persediaan bahan baku dalam membuat produk ini tidak cukup sulit dicari dan cukup murah harganya, berikut harga dan spesifikasi kompetitor produk sejenis 44

30 Tabel 6. Analisa Produk Sejenis Penulis memproyeksi akan tingginya kebutuhan masyarakat dalam mencari produk mainan terbaru yang aplikatif, penulis memprediksi produk mainan tunggangan ini berpotensi akan laku dipasaran. 45

III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Mainan pedal airplane merupakan suatu produk mainan yang sederhana yang terbuat dari bahan bekas plat besi,

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN. A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN. A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Mainan Tunggangan pedal car train merupakan suatu produk mainan yang sederhana yang terbuat dari bahan

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN. A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN. A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Rak buku bus mainan merupakan suatu produk rak yang menarik dari segi bentuk yang terbuat dari bahan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk permainan sekoci handcar anak ini termasuk permainan tradisional, yang awalnya terinspirasi dari sebuah kendaraan tradisonal Handcar. Digunakan sekitar

Lebih terperinci

MC-CL481. Petunjuk Pengoperasian. Penghisap Debu

MC-CL481. Petunjuk Pengoperasian. Penghisap Debu Petunjuk Pengoperasian No Model Penghisap Debu MC-CL48 Kami merekomendasikan agar anda mempelajari Petunjuk Pengoperasian ini secara cermat sebelum mencoba untuk mengoperasikan alat ini, serta memperhatikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND 4.1. Hasil Rancang Bangun Stand Engine Cutting Hasil dari stand engine sendiri adalah dimana semua akhir proses perancangan telah selesai dan penempatan komponennya

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif NBID42 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan benar.

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion NACC10 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN A. OBJEK REFRENSI Gambar 5.1 : objek refrensi Objek refensi pada meja ruang tamu dan bangku santai dan funiture multifungsi yang berguna untuk tempat hidangan para tamu,

Lebih terperinci

BAB IV. KONSEP RANCANGAN

BAB IV. KONSEP RANCANGAN BAB IV. KONSEP RANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Dalam tataran lingkungan, produk rancangan yang dibuat dengan memanfaatkan limbah kayu palet secara maksimal. Palet kayu biasa digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

PENGECATAN. Oleh: Riswan Dwi Djatmiko

PENGECATAN. Oleh: Riswan Dwi Djatmiko 1 PENGECATAN Oleh: Riswan Dwi Djatmiko Salah satu proses finishing yang terpopuler di kalangan masyarakat adalah proses pengecatan (painting). Proses ini mudah dilakukan dan tidak memerlukan beaya yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Skema Alur Kerja Pembuatan - Skema proses pembuatan alat pneumatik transfer station adalah alur kerja proses pembuatan alat pneumatik transfer station

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di 22 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan 20 22 Maret 2013 di Laboratorium dan Perbengkelan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. Mulai. Merancang Desain dan Study Literatur. Quality Control. Hasil Analisis. Kesimpulan. Selesai

BAB III METODE PERANCANGAN. Mulai. Merancang Desain dan Study Literatur. Quality Control. Hasil Analisis. Kesimpulan. Selesai BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Mulai Merancang Desain dan Study Literatur Proses Pembuatan Rangka -Pemotongan pipa -Proses pengelasan -Proses penggerindaan Proses Finishing -Proses

Lebih terperinci

III.METODOLOGI PENELITIAN. 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

III.METODOLOGI PENELITIAN. 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di III.METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di lakukan di Laboratium Material Teknik, Universitas

Lebih terperinci

III.METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

III.METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di III.METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di lakukan di Laboratium Material Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Lebih terperinci

PERALATAN KERJA PEMIPAAN

PERALATAN KERJA PEMIPAAN M O D U L PERALATAN KERJA PEMIPAAN Oleh: Drs. Ricky Gunawan, MT. Ega T. Berman, S.Pd., M.Eng. BIDANG KEAHLIAN TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM. Rekayasa Model II (DPK 211) Topik. Rekayasa Model I. Penyusun: Oskar Judianto. SSn., MM., MDs.

MODUL PRAKTIKUM. Rekayasa Model II (DPK 211) Topik. Rekayasa Model I. Penyusun: Oskar Judianto. SSn., MM., MDs. MODUL PRAKTIKUM Rekayasa Model II (DPK 211) Topik Rekayasa Model I Penyusun: Oskar Judianto. SSn., MM., MDs. KATA PENGANTAR Puji syukur kita haturkan pada Tuhan Yang Maha Esa bahwa kini telah tersusun

Lebih terperinci

BAB XIII PENGECATAN A.

BAB XIII PENGECATAN A. BAB XIII PENGECATAN A. Pekerjaan Pengecatan Pada saat melakukan pengecatan baik itu tembok lama maupun baru, hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih warna yang sesuai dengan fungsi dinding yang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Bahan kayu yang digunakan pada laci berhubungan dengan tataran lingkungan karena ramah lingkungan. Kayu yang digunakan merupakan kayu olahan

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Proses pembuatan rangka pada mesin pemipih dan pemotong adonan mie harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut meliputi gambar kerja, bahan,

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Keaslian (Orisinalitas) Sebuah produk tidaklah ada yang benar benar asli dari hasil pemikiran. Melainkan ada pengembangan atau inovasi inovasi baru dari produk yang sudah ada.

Lebih terperinci

III. DATA PERANCANGAN. Kesiapan Data Rincian Data. Pedoman Membuat Dining chair. Sumber Inspirasi Refrensi Model. Dalam Menciptakan Dining Chair

III. DATA PERANCANGAN. Kesiapan Data Rincian Data. Pedoman Membuat Dining chair. Sumber Inspirasi Refrensi Model. Dalam Menciptakan Dining Chair III. DATA PERANCANGAN A. TABEL DATA PERANCANGAN Sifat Data Manfaat Data Kesiapan Data Rincian Data Dalam Perancangan Sudah Belum Utama Penunjang Data Objek Dan Teknik Perancangan Spesifikasi Pedoman Membuat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN Setiap melakukan penelitian dan pengujian harus melalui beberapa tahapan-tahapan yang ditujukan agar hasil penelitian dan pengujian tersebut sesuai dengan standar yang ada. Caranya

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN 1. Orisinalitas Casing kayu gaya klasik BAB II METODE PERANCANGAN Gambar 2. Five Wood Computer Case (Sumber : Google) Casing PC material kayu dengan model ini lebih mengutamakan sisi bentuk elegan namun

Lebih terperinci

ANALISA KERUSAKAN PISAU POTONG MESIN GAP SHEAR DI PT. INKA NAMA : M. RIMANU NRP :

ANALISA KERUSAKAN PISAU POTONG MESIN GAP SHEAR DI PT. INKA NAMA : M. RIMANU NRP : FIELD PROJECT 2011 ANALISA KERUSAKAN PISAU POTONG MESIN GAP SHEAR DI PT. INKA NAMA : M. RIMANU NRP : 6308030008 LATAR BELAKANG Mesin Gap Shear merupakan suatu mesin potong yang menggunakan sistem hidrolik

Lebih terperinci

PRAKARYA. by F. Denie Wahana

PRAKARYA. by F. Denie Wahana PRAKARYA by F. Denie Wahana (Produk Sederhana dengan Teknologi) Kompetensi Inti (KI) 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

Lebih terperinci

- Rakel dengan lebar sesuai kebutuhan. - Penggaris pendek atau busur mika untuk meratakan emulsi afdruk;

- Rakel dengan lebar sesuai kebutuhan. - Penggaris pendek atau busur mika untuk meratakan emulsi afdruk; CARA SABLON MANUAL ALAT DAN BAHAN CETAK SABLON Alat: - Meja sablon, selain digunakan untuk menyablon meja ini digunakan pada saat afdruk screen. Bagian utama meja adalah kaca (tebal 5 mm), lampu neon 2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. hasilnya optimal dan efisien dari segi waktu, biaya dan tenaga. Dalam metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. hasilnya optimal dan efisien dari segi waktu, biaya dan tenaga. Dalam metode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND 4.1. Proses Perancangan Dalam suatu pembuatan alat diperlukan perencanaan yang matang agar hasilnya optimal dan efisien dari segi waktu, biaya dan tenaga. Dalam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS 3.1 Perencanaan Alat Bab ini akan menjelaskan tentang pembuatan model sistem buka-tutup atap louvre otomatis, yaitu mengenai konstruksi atau rangka utama

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN SETERIKA DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN SETERIKA DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN SETERIKA DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahuntahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian ini dengan seksama,

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN KOMPOR GAS (FREESTANDING COOKER) DAN KARTU GARANSI

PETUNJUK PENGGUNAAN KOMPOR GAS (FREESTANDING COOKER) DAN KARTU GARANSI NOMOR : P.45.INDO5.00401.0212 DG Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN KOMPOR GAS (FREESTANDING COOKER) DAN KARTU GARANSI 1 1 2 Nama-nama bagian 1 3 4 3 5 5 11 6 11 7 12 8 13 14 02/14 2.A Pemasangan / Instalasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang BAB III METODOLOGI 3.1 Pembongkaran Mesin Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan mengganti atau memperbaiki komponen yang mengalami kerusakan. Adapun tahapannya adalah membongkar mesin

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUNGKU PEMANGGANG (TOASTER OVEN) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

MACAM-MACAM FLOOR HARDENER DENGAN KINERJANYA

MACAM-MACAM FLOOR HARDENER DENGAN KINERJANYA MACAM-MACAM FLOOR HARDENER DENGAN KINERJANYA Leonardo Krisnanto Wijono 1, Gerry Febrian Ongko 2, Prasetio Sudjarwo 3, Januar Buntoro 4 ABSTRAK : Perkembangan bangunan industri membutuhkan permukaan lantai

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV PROSES PRODUKSI BAB IV PROSES PRODUKSI 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pemotong kerupuk rambak kulit. Pengerjaan paling dominan dalam pembuatan komponen

Lebih terperinci

WORKING PLAN SIMPLE WALL SHELF S001

WORKING PLAN SIMPLE WALL SHELF S001 A DESKRIPSI PRODUK Simple Wall Shelf berukuran jadi 1.200 x 200 x 50 mm. Ukuran panjang dan lebar bisa ditambah/dikurangi sesuai dengan rencana penempatan anda. Varian ukuran panjang adalah 1.000 1.400mm,

Lebih terperinci

MESIN PENGGORENG VAKUM (VACUUM FRYER)

MESIN PENGGORENG VAKUM (VACUUM FRYER) MESIN PENGGORENG VAKUM (VACUUM FRYER) Buku Petunjuk Perakitan Perawatan Pengoperasian Jl. Rajekwesi 11 Malang Jawa Timur Indonesia (0341)551634 Website: 1 a. CARA PERAKITAN Untuk dapat memperoleh kinerja

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater.

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater. BUKU PANDUAN SOLAR WATER HEATER Pemanas Air Dengan Tenaga Matahari S o l a r W a t e r H e a t e r Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater. Pengenalan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Bagi pengrajin furniture tradisional, rel pada sebuah laci memiliki peran yang penting sebagai penghubung antara laci dengan benda furniture yang memiliki ruang

Lebih terperinci

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin BAB III METODE PROYEK AKHIR A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan dan perakitan mesin pemotong kerupuk ini di lakukan di Bengkel Kurnia Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin press serbuk kayu. Pengerjaan dominan dalam pembuatan komponen tersebut

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN JALAN: 13. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN BERKALA JEMBATAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN JALAN: 13. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN BERKALA JEMBATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN JALAN: 13. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN BERKALA JEMBATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA DAFTAR ISI 13. Standar Operasional Prosedur Pemeliharaan Berkala

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Dalam proses pembuatan mesin pengupas kulit kentang perlu memperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Adapun maksud

Lebih terperinci

Panduan Keselamatan dan Pengoperasian

Panduan Keselamatan dan Pengoperasian PUN M Alat Pemotong Berbentuk Jari Manual 300-600 - 900 Panduan Keselamatan dan Pengoperasian Hanya untuk memotong material belt termoplastik. PERINGATAN Penggunaan alat ini secara TIDAK BENAR ATAU TIDAK

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PRODUKSI Dalam perkitan hydraulic power unit ada beberapa proses dari mulai sampai selesai, dan berikut adalah alur dari proses produksi Gambar 4.1

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure PENGOPERASIAN CHAINSAW (CHAINSAW OPERATION)

Standard Operating Procedure PENGOPERASIAN CHAINSAW (CHAINSAW OPERATION) 1. KAPAN DIGUNAKAN Prosedur ini berlaku pada saat melakukan pekerjaan menggunakan chainsaw 2. TUJUAN Prosedur ini memberikan petunjuk penggunaan chainsaw secara aman dalam melakukan pekerjaan dimana chainsaw

Lebih terperinci

Perawatan Kodak Scanner seri i2000

Perawatan Kodak Scanner seri i2000 Perawatan Kodak Scanner seri i2000 Persyaratan Sistem: Berikut ini adalah konfigurasi sistem minimum yang disarankan untuk menjalankan Kodak scanner i2400/i2600/i2800. prosesor dan memori yang direkomendasikan:

Lebih terperinci

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR 3.1 Pemeriksaan Pada Operasi Harian Operasional kompresor memerlukan adanya perawatan tiap harinya, perawatan tersebut antara lain: a. Sediakan

Lebih terperinci

3.7 Proses Pengadaan Alat, Bahan, dan Pembuatan Alat

3.7 Proses Pengadaan Alat, Bahan, dan Pembuatan Alat LAMPIRAN II 3.7 Proses Pengadaan Alat, Bahan, dan Pembuatan Alat 1. Tungku Berdasarkan hasil survey dan pengamatan dipasaran, tersedia berbagai macam tungku yang dapat digunakan untuk rangkaian yang akan

Lebih terperinci

SW6700. & Lucasfilm Ltd. Disney

SW6700. & Lucasfilm Ltd. Disney SW6700 & Lucasfilm Ltd. Disney 1 11 2 3 4 5 6 7 8 12 9 13 10 empty page before TOC Bahasa Indonesia 6 6 Bahasa Indonesia Keterangan umum (Gbr. 1) 1 Sambungan pemangkas presisi click-on 2 Unit alat cukur

Lebih terperinci

Petunjuk Pengendalian

Petunjuk Pengendalian Petunjuk Pengendalian Pengejus Depdag No. : Sebelum menggunakan unit ini, bacalah petunjuk dengan sepenuhnya. Bacalah petunjuk ini dengan hati-hari agar kinerja alat ini tetap optimal dan selamat. Unit

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGOPERASIAN

PETUNJUK PENGOPERASIAN PETUNJUK PENGOPERASIAN LEMARI PENDINGIN MINUMAN Untuk Kegunaan Komersial SC-178E SC-218E Harap baca Petunjuk Pengoperasian ini sebelum menggunakan. No. Pendaftaran : NAMA-NAMA BAGIAN 18 17 16 1. Lampu

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK 3.1 Perancangan dan pabrikasi Perancangan dilakukan untuk menentukan desain prototype singkong. Perancangan

Lebih terperinci

BAB V PROSES PEMBUATAN SILINDER HIDROLIK (MANUFACTURING PROCESS) BUCKET KOBELCO SK Bagan 5.1 Hydraulic Cylinder Manufacturing Process [6]

BAB V PROSES PEMBUATAN SILINDER HIDROLIK (MANUFACTURING PROCESS) BUCKET KOBELCO SK Bagan 5.1 Hydraulic Cylinder Manufacturing Process [6] BAB V PROSES PEMBUATAN SILINDER HIDROLIK (MANUFACTURING PROCESS) BUCKET KOBELCO SK200-8 Bagan 5.1 Hydraulic Cylinder Manufacturing Process [6] Universitas Mercu Buana 47 Gambar 5.1 Job Set Cylinder Assy

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL

BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL Bab ini berisikan tentang proses pembuatan sistem perpipaan untuk penyiraman bunga kebun vertikal berdasarkan hasil perancangan

Lebih terperinci

Sandblasting Macam-Macam Abrasif Material untuk Sandblasting

Sandblasting Macam-Macam Abrasif Material untuk Sandblasting Sandblasting Sandblasting adalah suatu proses pembersihan dengan cara menembakan partikel (pasir) kesuatu permukaan material sehingga menimbulkan gesekan atau tumbukan. Permukaan material tersebut akan

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN. Chest freezer EFE EFI EFL

PETUNJUK PENGGUNAAN. Chest freezer EFE EFI EFL PETUNJUK PENGGUNAAN Chest freezer ID 7084 718-00 EFE EFI EFL Indonesia 0 1 2 1 3 0 4 1 -! & & $ & $ ' ' - $ ' 5 6 ' +! $ / " ' 7 / " # $ / # " 8 9 : ; < = : > : < :? > : < : = @ : A : B : C : : =? : :

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis PEMBAHASAN A. Konstruksi Gunting Pemotong Plat Mesin pemotong plat mempunyai beberapa jenis, manual dengan menggunakan tuas maupun dengan tenaga hidrolis (gambar 1.1), pada mesin pemotong plat hidrolis

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai pembuatan dan pengujian alat yang selanjutnya akan di analisa, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dan untuk

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah proses yang mengolah dari bahan mentah menjadi suatu barang jadi. Berikut ini pemilihan bahan yang digunakan dalam pembuatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bahan Pirolisis Bahan yang di gunakan dalam pirolisis ini adalah kantong plastik es bening yang masuk dalam kategori LDPE (Low Density Polyethylene). Polietilena (PE)

Lebih terperinci

IV. PENDEKATAN DESAIN

IV. PENDEKATAN DESAIN IV. PENDEKATAN DESAIN A. Kriteria Desain Alat pengupas kulit ari kacang tanah ini dirancang untuk memudahkan pengupasan kulit ari kacang tanah. Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa proses pengupasan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PEMBUATAN DAN PERAKITAN ALAT Pembuatan alat dilakukan berdasarkan rancangan yang telah dilakukan. Gambar rancangan alat secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 5.1. 1 3

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PABRIKASI

BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PABRIKASI BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PABRIKASI 4.1. Hasil Pembuatan Mesin DC Magnetron Sputtering Mesin DC Magnetron Sputtering yang sudah selesai dibuat dan siap dilakukan pengujian untuk pelapisan pada bahan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II a. Orisinalitas METODE PERANCANGAN Banyak produk rak buku dengan berbagai macam bentuk yang sudah beredar dipasaran, namun dari banyaknya jenis rak yang sudah ada hanya sedikit sekali yang mengeksplorasi

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan Bentuk dari Meja kopi ini dibuat berdasarkan pertimbangan material dan sifat velg bekas yang sudah berbentuk lingkaran dengan mengeksplorasi dari bentuk

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. PENDAHULUAN Dalam penelitian ini akan dibahas prilaku beton mutu K-300 dengan kandungan serat 0 % dan 1 % dari volume serta balok pratarik dengan kandungan serat 0 %

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). Akan tetapi, pada dasarnya unsur kreativitas dan pengalaman

Lebih terperinci

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI NOMOR : P.20.INDO3.00201.0212 DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI HAL. Kata Pengantar Bagian 1 Bagian 2 Bagian 3 Bagian 4 Bagian 5 Bagian 6 Bagian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desember 2011 di bengkel Mekanisasi Pertanian Jurusan Teknik Pertanian

III. METODE PENELITIAN. Desember 2011 di bengkel Mekanisasi Pertanian Jurusan Teknik Pertanian III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2011 sampai dengan bulan Desember 2011 di bengkel Mekanisasi Pertanian Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pemotong umbi. Pengerjaan yang dominan dalam

Lebih terperinci

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain furnitur dengan tujuan memberikan nilai estetis dengan menggunakan material dasar kayu, maka sebuah konsep sangat dibutuhkan

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian ini dengan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu

Lebih terperinci

PETUNJUK PERAWATAN TENSIMETER RAKSA (Sphigmomanometer Raksa) dan STETOSKOP

PETUNJUK PERAWATAN TENSIMETER RAKSA (Sphigmomanometer Raksa) dan STETOSKOP Halaman : 1 dari 5 PETUNJUK PERAWATAN TENSIMETER RAKSA (Sphigmomanometer Raksa) dan 1. Ruang Lingkup Petunjuk ini berisi prosedur perawatan yang berlaku pada alat Tensimeter Raksa RIESTER (Mercurial Sphygmomanometers

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian ini dengan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pembuat lubang biopori. Pengerjaan yang dominan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahan-bahanyang

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 STRUKTUR BETON

BAB V PEMBAHASAN 5.1 STRUKTUR BETON BAB V PEMBAHASAN 5.1 STRUKTUR BETON Beton bertulang adalah struktur komposit yang sangat baik untuk digunakan pada konstruksi bangunan. Pada struktur beton bertulang terdapat berbagai keunggulan akibat

Lebih terperinci

Nokia Holder Easy Mount HH-20 dan CR-114/115

Nokia Holder Easy Mount HH-20 dan CR-114/115 Nokia Holder Easy Mount HH-20 dan CR-114/115 B D C 1 A E Edisi 2.0 A C D 2 G F E B 4 3 8 5 6 9 7 2010 Nokia. Semua hak dilindungi undang-undang. Pendahuluan Nokia Holder Easy Mount HH-20 adalah perangkat

Lebih terperinci

PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU.

PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU. PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU. NAMA : Ratna Handayani NPM : 26312045 JURUSAN : S1 TEKNIK ARSITEKTUR DOSEN PEMBIMBING : Sumaiyah Fitriandini,

Lebih terperinci

MAKALAH PROSES PRODUKSI PEMBUATAN MEJA LIPAT

MAKALAH PROSES PRODUKSI PEMBUATAN MEJA LIPAT MAKALAH PROSES PRODUKSI PEMBUATAN MEJA LIPAT Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Kelulusan Mata Kuliah Proses Produksi Oleh : Akmal Akhimuloh 1503005 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINNGI TEKNOLOGI GARUT

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. gambar kerja sebagai acuan pembuatan produk berupa benda kerja. Gambar

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. gambar kerja sebagai acuan pembuatan produk berupa benda kerja. Gambar 7 BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Identifikasi Gambar Kerja Dalam pembuatan suatu produk pastilah tidak terlepas dari pendekatan gambar kerja sebagai acuan pembuatan produk berupa benda kerja. Gambar

Lebih terperinci

HD9216 HD9217. Petunjuk Pengguna

HD9216 HD9217. Petunjuk Pengguna HD9216 HD9217 Petunjuk Pengguna 120 160 1 80 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Daftar Isi Pendahuluan 5 Gambaran umum (Gbr. 1) 5 Penting 5 Sebelum menggunakan alat pertama kali 8 Persiapan penggunaan 8 Menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perencanaan Alat Alat pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi bahan bakar minyak sebagai pengganti minyak bumi. Pada dasarnya sebelum melakukan penelitian

Lebih terperinci

Gambar 1. Rak pencampur warna

Gambar 1. Rak pencampur warna Mesin Pencampur (Mixing Machine) Cat/pewarna harus diaduk rata dulu sebelum digunakan dan dicampur pada mesin pewarnaan. Salah satu cara yang paling populer serta menghemat waktu adalah dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PEMBUATAN PATUNG KAYU

BAB III METODOLOGI PEMBUATAN PATUNG KAYU BAB III METODOLOGI PEMBUATAN PATUNG KAYU A. Bagan Proses Penciptaan Ide Studi Literatur Eksplorasi - Observasi - Dokumentasi - Pemilihan Media - Teknik Improvisasi Perancangan Bentuk Proses Pembentukan

Lebih terperinci