3.7 Proses Pengadaan Alat, Bahan, dan Pembuatan Alat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "3.7 Proses Pengadaan Alat, Bahan, dan Pembuatan Alat"

Transkripsi

1 LAMPIRAN II 3.7 Proses Pengadaan Alat, Bahan, dan Pembuatan Alat 1. Tungku Berdasarkan hasil survey dan pengamatan dipasaran, tersedia berbagai macam tungku yang dapat digunakan untuk rangkaian yang akan dibuat, tungku yang dimaksud dalam hal ini adalah kompor gas berbahan bakar LPG. Dengan begitu, untuk komponen tungku tidak perlu dilakukan proses pembuatan, melainkan cukup dengan menggunakan komponen standar yang sudah tersedia dipasaran saja. Dari sekian banyak pilihan yang ada, kompor gas merk rinnai (1 tungku) menjadi pilihan yang dirasa cukup tepat untuk digunakan. Pemilihan tersebut didasarkan pada harga kompor yang relative terjangkau, ukuran kompor yang proporsional dengan desain rangkaian yang telah direncanakan, serta konsumsi bahan bakarnya pun cukup sesuai dengan kebutuhan pemanasan reaktor. Berikut spesifikasi kompor gas LPG yang dipilih: Jenis : R-0375 Dimensi : 300 mm x 350 mm Adapun langkah penyesuain yang dilakukan pada tungku agar dapat digunakan pada rangkaian alat pirolisis, yakni memperpanjang kaki tungku, agar posisi api pada saat pembakaran lebih dekat dengan permukaan bagian bawah reaktor, berikut langkah-langkah penyesuaian yang dilakukan pada Tabel 3.2 dan pada Tabel 3.3: Tabel 3.2 Alat dan Bahan Yang Digunakan Untuk Pembuatan Tungku No Alat Banyaknya 1 Jangka Sorong 1 2 Meteran 1 3 Pisau 1

2 Tabel 3.2 Alat dan Bahan Yang Digunakan Untuk Pembuatan Tungku (lanjutan) No Alat Banyaknya 4 Gergaji Besi 1 5 Pelumas 1 6 Gerinda Tangan 3 No Bahan Banyaknya 1 Kompor rinnai 1 tungku 1 2 Pipa PVC ¾ inch, panjang 15 cm 1 3 Pelumas 1 4 Regulator 1 Tabel 3.3 Proses Penyesuain Tungku No Proses Alat Yang Digunakan 1 Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pengerjaan. Tidak Ada 2 Memotong Pipa PVC berdiameter ¾ inch dengan panjang 25 mm Gergaji Besi, Meteran, Gerinda sebanyak 4 buah, ratakan tiap Tangan sisinya. 3 Melepas dan memperkecil diameter kaki tungku dari 20 mm menjadi 18.5 mm, lalu satu persatu kaki tungku dimasukkan kedalam pipa PVC yang sebelumnya telah dipotong. Jangka Sorong, Pisau 4 Pasang kembali kaki tungku pada body tungku. Pelumas

3 2. Reaktor Seperti halnya pembuatan komponen tungku, sebelum pembuatan reaktor juga dilakukan survey dan pengamatan dipasaran, dengan berpatokan pada dimensi reaktor yang telah didapatkan dari perhitungan yakni Diameter 350 mm, dan Tinggi 500 mm dicarilah bahan yang sesuai untuk dibuat menjadi reaktor. Dari hasil pencarian, didapatlah tong/drum bekas bahan kimia sodium hydrosulfite yang memiliki dimensi yang sesuai dengan dimensi yang didapat dari perhitungan. Berikutnya, drum tersebut dimodifikasi/disesuaikan layaknya menjadi sebuah reaktor pembakaran. Adapun langkah-langkah pengerjaan yang dilakukan pada Tabel 3.4 dan pada Tabel 3.5: Tabel 3.4 Alat dan Bahan Yang Digunakan Untuk Pembuatan Reaktor No Alat Banyaknya 1 Sikat 1 2 Nozzle 1 3 Bor Tangan 1 4 Hole Saw 1 5 Kunci Pas 24 mm 2 6 Autoseal 1 No Bahan Banyaknya 1 Drum berdiameter 350 mm, tinggi 500 mm, tebal 2 mm 1 2 Fitting galvanis shock luar ¾ inch 1 3 Fitting galvanis shock dalam ¾ inch 1 4 Autoseal 1

4 Tabel 3.5 Proses Pembuatan Reaktor No Proses Alat Yang Digunakan 1 Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pengerjaan Tidak Ada 2 Membersihkan drum dari bahanbahan pengotor yang tertinggal pada permukaannya. Sikat, Air Bertekanan 3 Membuat lubang berdiameter 25 mm pada drum, yang nantinya digunakan sebagai saluran keluarnya gas/uap hasil pembakaran bahan baku. Bor Tangan, Hole Saw 25 mm 4 Memasang dan mengencangkan sambungan galvanis berdiameter ¾ inch pada lubang yang telah dibuat. Kunci Pas, Auto Seal (Sealer) 5 ukan pengecekkan kebocoran pada Air (1)

5 (2) (3) (4) Gambar 3.6 Ilustrasi proses pembuatan dan perakitan reaktor

6 3. Pipa Penyalur Proses pembuatan pipa penyalur tidak terlalu rumit, dengan menggunakan bahan dasar pipa galvanis ¾ inch, pipa penyalur dapat dibuat dan dirangkai dengan mudah. Proses pembuatannya hanya memotong, menyambung dengan menggunakan fitting (sambungan) PVC, dan memberikan lem/sealent. pada Tabel 3.6 dan pada Tabel 3.7 : Tabel 3.6 Alat dan Bahan Yang Digunakan Untuk Pembuatan Pipa Penyalur No Alat Banyaknya 1 Meteran 1 2 Gergaji Besi 1 3 Autoseal 1 No Bahan/Material Banyaknya 1 Pipa Galvanis ¾ inch, panjang 6 meter Fitting PVC (elbow 90 0 ) ¾ inch 8 buah Fitting PVC (shock luar) ¾ inch 2 buah 4 Lem/Sealent Tabel 3.7 Proses Pembuatan Pipa Penyalur No Proses Alat Yang Digunakan 1 Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pengerjaan Tidak Ada 2 Memotong pipa Galvanis ¾ inch dengan panjang tertentu, dan Gergaji Besi, Meteran, Pipa menyambungnya menggunakan Galvanis ¾ inch, Fitting ¾ inch, fitting yang sesuai dengan layout pipa yang ada pada gambar kerja.

7 Tabel 3.7 Proses Pembuatan Pipa Penyalur (lanjutan) No Proses Alat Yang Digunakan 3 Memberikkan lem/sealent pada tiap sambungan pipa Autoseal 4 Melakukan pengecekkan kebocoran dengan menggunakan air Air 4. Kondensor Sama halnya dengan proses pembuatan pipa penyalur, proses pembuatan kondensor juga merupakan proses yang tidak terlalu rumit. Dengan berbahan dasar pipa PVC, maka kondensor dibuat. Berikut ini langkah pembuatannya pada Tabel 3.8 dan pada Tabel 3.9: Tabel 3.8 Alat dan Bahan Yang Digunakan Untuk Pembuatan Kondensor No Bahan / Material Banyaknya 1 Pipa PVC berdiameter 4 inch, panjang 500 mm, tebal 5 mm 1 2 Fitting PVC shock luar ¾ inch 2 3 Fitting PVC shock dalam ¾ inch 2 4 Fitting PVC 180 o ¾ inch 2 5 Pipa Galvanis berdiameter ¾ inch, panjang 500 mm, tebal 1 mm 1 6 Lem PVC 1 7 Autoseal 1 8 Doff PVC 4 inch 2

8 Tabel 3.9 Proses Pembuatan Kondensor No Proses Alat Yang Digunakan Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pengerjaan Membuat 2 buah lubang berdiameter 25 mm pada permukaan pipa PVC 4 inch, lubang diperuntukkan saluran keluar masuknya (sirkulasi) air pendingin pada kondensor. Memasang fitting PVC shock luar pada masing-masing lubang yang telah dibuat, lalu memasang fitting PVC shock dalam pada masingmasing fitting PVC shock luar. Tidak Ada Bor Tangan, Hole Saw 25 mm Kunci Inggris 4 Memberikan lem/sealent pada masing-masing fitting secukupnya. Lem/Autoseal 5 Merangkaikan pipa galvanis dengan fitting PVC ¾ inch. Fitting dipasangkan pada masingmasing ujung pipa. Tidak Ada 6 Memberikan lem/sealent pada masing-masing fitting secukupnya. Lem/Autoseal 7 Membuat lubang berdiameter 35 mm pada masing-masing doff (penutup pvc 4 inch). Bor Tangan, Hole Saw 25 mm

9 Tabel 3.9 Proses Pembuatan Kondensor (lanjutan) No Proses Alat Yang Digunakan 8 9 Memasangkan doff pada pipa PVC 4 inch yang sebelumnya di berikan lem/sealent pada masingmasing ujungnya. Merangkaikan pipa galvanis yang sebelumnya telah dipasang fitting dengan pipa PVC yang telah pasangi doff. Tidak Ada Tidak Ada 10 Memberikan lem/sealent pada setiap celah yang ada pada rangkaian komponen. Lem/Autoseal 11 Melakukan pengecekkan kebocoran terhadap komponen. Air (1)

10 (2) (3) (4) Gambar 3.8 Ilustrasi proses pembuatan dan perakitan kondensor

11 (5) Gambar 3.8 Ilustrasi proses pembuatan dan perakitan kondensor (lanjutan) 5. Rangka Penopang Pembuatan komponen ini mengandalkan proses penyambungan logam lebih tepatnya yakni proses pengelasan. Berikut langkah pengerjaannya pada Tabel 3.10 dan pada Tabel 3.11: Tabel 3.10 Alat dan Bahan Yang Digunakan Untuk Pembuatan Rangka Penopang No Alat Banyaknya 1 Meteran 1 2 Kapur 1 3 Penggaris Palu 1 5 Mesin Las SMAW 1 6 Gerinda Tangan 1 No Bahan Banyaknya 1 Pipa persegi galvanis 20 x 20 mm, panjang 6 meter 2 2 Isamu (dempul logam) 1 L 1 3 Eletroda 2.5 mm 10

12 Tabel 3.11 Proses Pembuatan Rangka Penopang No Proses Alat Yang Digunakan 1 Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan Tidak ada 2 Memotong pipa persegi dengan panjang yang sesuai berdasarkan gambar kerja Cutting Wheel, Meteran, Kapur 3 Membuat sudut pada tiap sisi potongan pipa. Hal ini dilakukan karna proses penyambungan yang dilakukan direncanakan menggunakan edge joint. Lalu meratakan tiap sisi dari potongan pipa. Cutting Wheel, Gerinda 4 Melakukan penyambungan tiap Mesin Las SMAW, Elektroda, potongan pipa hingga membentuk Penggaris Siku 90 0, Meteran, pola yang sesuai dengan gambar Kapur, Palu kerja. 5 Memberikan isamu (bahan pelapis Isamu, Plat tipis, Ampelas, logam) pada tiap sambungan las Gerinda Tangan dan meratakannya. 6 Melakukan pengecekkan secara visual Tidak Ada

13

14 Gambar 3.9 Ilustrasi proses pembuatan dan perakitan rangka penopang Selain ke-5 komponen utama yang telah disebutkan, ada pula komponenkomponen penunjang pada rangkaian alat pirolisis ini, antara lain: 6. Penampungan Air Pendingin Penampungan air pendingin berfungsi sebagai tempat penampungan air pendingin yang disirkulasikan dalam kondensor oleh pompa, berikut proses pembuatan dari penampungan tersebut pada Tabel 3.12 dan pada Tabel 3.13: Tabel 3.12 Alat dan Bahan Yang Digunakan Untuk Pembuatan Penampungan Air No Alat Banyaknya 1 Meteran 1 2 Tang 1

15 Tabel 3.12 Alat dan Bahan Yang Digunakan Untuk Pembuatan Penampungan Air (lanjutan) No Alat Banyaknya 3 Las SMAW 1 4 Palu 1 5 Gerinda Tangan 1 No Bahan Banyaknya 1 Drum/Tong 1 2 Fitting PVC (shock luar) ¾ inch 1 3 Lem/Sealent 1 Tabel 3.13 Proses Pembuatan Penampungan Air No Proses Alat Yang Digunakan 1 Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan Tidak ada 2 Memotong drum/tong dari panjang 500 mm, menjadi 350 mm 3 Meratakan bagian drum/tong yang telah dipotong Gerinda Tangan 4 Melipat bagian drum/tong yang telah dipotong Tang, Palu

16 Tabel 3.13 Proses Pembuatan Penampungan Air (lanjutan) No Proses Alat Yang Digunakan 5 Melakukan kebocoran pengecekkan Air Gambar 3.10 Ilustrasi proses pembuatan penampungan air pendingin 7. Pompa Sentrifugal Pompa Sentrifugal merupakan komponen tambahan yang digunakan pada rangkaian alat guna menunjang kerja dari yang dilakukan oleh kondensor. Karena merupakan komponen standar maka pompa sentrifugal tidak dibuat, melainkan didapatkan dari hasil survey di pasaran. Setelah melakukan beberapa survey maka dipilihlah pompa sentrifugal yang sesuai dengan kebutuhan alat, berikut ini spesifikasi pompa sentrifugal yang akan digunakan : Merk : EFOS Jenis : Peripheral Pump DB-125B Daya : 125 W Voltase : 220 V / 50 Hz Debit : 30 L / min Daya Angkat : 9 m

17 Max Head Dimensi : 33 m : 23.3 x 12.5 x 16 cm Gambar 3.11 Pompa sentrifugal EFOS pheriperal pump DB-125B 8. Penampungan Minyak (kondensat) Penampungan minyak kondensat menggunakan toples yang ada dipasaran, berikut ini spesifikasinya: Bahan/Material : Polyprophilene (bening) Kapasitas : 5 Liter Dimensi : 250 x 250 x 350 Ketebalan : 2 mm Gambar 3.12 Penampungan Minyak (Kondensat)

18 LAMPIRAN III (a) (b) Gambar Perubahan Desain Reaktor, (a) Desain Reaktor Awal, (b) Desain Reaktor Akhir Gambar Perubahan Desain Kondensor (bagian atas shell kondensor dibuat terbuka)

19 LAMPIRAN IV Tabel 1. Data Hasil Pengujian Ke-1 Interval Waktu Temp Reaktor Temp Temp Uap Temp Air Keluar Keluar Reaktor Keluar Kondensor 12:35: :36: :37: :38: :39: :40: :41: :42: :43: :44: :45: :46: :47: :48: :49: :50: :51: :52: :53: :54: :55: :56: :57: :58: :59: :00: :01: :02: :03: Uap

20 13:04: :05: :06: :07: :08: :09: :10: :11: :12: :13: :14: :15: :16: :17: :18: :19: :20: :21: :22: :23: :24: :25: :26: :27: :28: :29: :30: :31: :32: :33: :34: :35: :36: :37: :38: :39:

21 13:40: :41: :42: :43: :44: :45: :46: :47: :48: :49: :50: :51: :52: :53: :54: :55: :56: :57: :58: :59: :00: :01: :02: :03: :04: :05: :06: :07: :08: :09: :10: :11: :12: :13: :14: :15:

22 14:16: :17: :18: :19: :20: :21: :22: :23: :24: :25: :26: :27: :28: :29: :30: :31: :32: :33: :34: :35: :36: :37: :38: :39: :40: :41: :42: :43: :44: :45: :46: :47: :48: :49: :50: :51:

23 14:52: :53: :54: :55: :56: :57: :58: :59: :00: :01: :02: :03: :04: :05: :06: :07: :08: :09: :10: :11: :12: :13: :14: :15: :16: :17: :18: :19: :20: :21: :22: :23: :24: :25: :26: :27:

24 15:28: :29: :30: :31: :32: :33: :34: :35:

25 Tabel 2. Data Hasil Pengujian Ke-2 Interval Waktu Temp Reaktor Temp Temp Uap Temp Air Keluar Keluar Reaktor Keluar Kondensor 12:35: :36: :37: :38: :39: :40: :41: :42: :43: :44: :45: :46: :47: :48: :49: :50: :51: :52: :53: :54: :55: :56: :57: :58: :59: :00: :01: :02: :03: :04: :05: Uap

26 13:06: :07: :08: :09: :10: :11: :12: :13: :14: :15: :16: :17: :18: :19: :20: :21: :22: :23: :24: :25: :26: :27: :28: :29: :30: :31: :32: :33: :34: :35: :36: :37: :38: :39: :40: :41:

27 13:42: :43: :44: :45: :46: :47: :48: :49: :50: :51: :52: :53: :54: :55: :56: :57: :58: :59: :00: :01: :02: :03: :04: :05: :06: :07: :08: :09: :10: :11: :12: :13: :14: :15: :16: :17:

28 14:18: :19: :20: :21: :22: :23: :24: :25: :26: :27: :28: :29: :30: :31: :32: :33: :34: :35: :36: :37: :38: :39: :40: :41: :42: :43: :44: :45: :46: :47: :48: :49: :50: :51: :52: :53:

29 14:54: :55: :56: :57: :58: :59: :00: :01: :02: :03: :04: :05: :06: :07: :08: :09: :10: :11: :12: :13: :14: :15: :16: :17: :18: :19: :20: :21: :22: :23: :24: :25: :26: :27: :28: :29:

30 15:30: :31: :32: :33: :34: :35:

31 Tabel 3. Data Hasil Pengujian Ke-3 Interval Waktu Temp Reaktor Temp Temp Uap Temp Air Keluar Keluar Reaktor Keluar Kondensor 14:11: :12: :13: :14: :15: :16: :17: :18: :19: :20: :21: :22: :23: :24: :25: :26: :27: :28: :29: :30: :31: :32: :33: :34: :35: :36: :37: :38: :39: :40: :41: Uap

32 14:42: :43: :44: :45: :46: :47: :48: :49: :50: :51: :52: :53: :54: :55: :56: :57: :58: :59: :00: :01: :02: :03: :04: :05: :06: :07: :08: :09: :10: :11: :12: :13: :14: :15: :16: :17:

33 15:18: :19: :20: :21: :22: :23: :24: :25: :26: :27: :28: :29: :30: :31: :32: :33: :34: :35: :36: :37: :38: :39: :40: :41: :42: :43: :44: :45: :46: :47: :48: :49: :50: :51: :52: :53:

34 15:54: :55: :56: :57: :58: :59: :00: :01: :02: :03: :04: :05: :06: :07: :08: :09: :10: :11: :12: :13: :14: :15: :16: :17: :18: :19: :20: :21: :22: :23: :24: :25: :26: :27: :28: :29:

35 16:30: :31: :32: :33: :34: :35: :36: :37: :38: :39: :40: :41: :42: :43: :44: :45: :46: :47: :48: :49: :50: :51: :52: :53: :54: :55: :56: :57: :58: :59: :00: :01: :02: :03: :04: :05:

36 17:06: :07: :08: :09: :10: :11:

37 Tabel 4. Data Hasil Pengujian Ke-4 Interval Waktu Temp Reaktor Temp Temp Uap Temp Air Keluar Keluar Reaktor Keluar Kondensor 12:33: :34: :35: :36: :37: :38: :39: :40: :41: :42: :43: :44: :45: :46: :47: :48: :49: :50: :51: :52: :53: :54: :55: :56: :57: :58: :59: :00: :01: :02: :03: Uap

38 13:04: :05: :06: :07: :08: :09: :10: :11: :12: :13: :14: :15: :16: :17: :18: :19: :20: :21: :22: :23: :24: :25: :26: :27: :28: :29: :30: :31: :32: :33: :34: :35: :36: :37: :38: :39:

39 13:40: :41: :42: :43: :44: :45: :46: :47: :48: :49: :50: :51: :52: :53: :54: :55: :56: :57: :58: :59: :00: :01: :02: :03: :04: :05: :06: :07: :08: :09: :10: :11: :12: :13: :14: :15:

40 14:16: :17: :18: :19: :20: :21: :22: :23: :24: :25: :26: :27: :28: :29: :30: :31: :32: :33: :34: :35: :36: :37: :38: :39: :40: :41: :42: :43: :44: :45: :46: :47: :48: :49: :50: :51:

41 14:52: :53: :54: :55: :56: :57: :58: :59: :00: :01: :02: :03: :04: :05: :06: :07: :08: :09: :10: :11: :12: :13: :14: :15: :16: :17: :18: :19: :20: :21: :22: :23: :24: :25: :26: :27:

42 15:28: :29: :30: :31: :32: :33:

BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL

BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL Bab ini berisikan tentang proses pembuatan sistem perpipaan untuk penyiraman bunga kebun vertikal berdasarkan hasil perancangan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN 30 BAB IV PROSES PEMBUATAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pembuat stik dan keripik. Pengerjaan yang dominan dalam

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pembuat lubang biopori. Pengerjaan yang dominan

Lebih terperinci

BAB III METOLOGI PENELITIAN

BAB III METOLOGI PENELITIAN BAB III METOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Metode yang digunakan adalah untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga menjelaskan dan membahas permasalahan secara tepat. Skripsi ini menggunakan

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Alat Pirolisis Limbah Plastik LDPE untuk Menghasilkan Bahan Bakar Cair dengan Kapasitas 3 Kg/Batch BAB III METODOLOGI

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Alat Pirolisis Limbah Plastik LDPE untuk Menghasilkan Bahan Bakar Cair dengan Kapasitas 3 Kg/Batch BAB III METODOLOGI digilib.uns.ac.id 8 BAB III METODOLOGI A. ALAT DAN BAHAN 1. Alat yang digunakan : a. Las listrik f. Palu b. Bor besi g. Obeng c. Kunci pas/ring h. Rol pipa d. Tang i. Gergaji besi e. Kunci L j. Alat pemotong

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium. BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium Skala Laboratorium. Gambar 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir 3.2. Alat dan Dalam rancang

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pemotong umbi. Pengerjaan yang dominan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin BAB III METODE PROYEK AKHIR A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan dan perakitan mesin pemotong kerupuk ini di lakukan di Bengkel Kurnia Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Diagram Alir Penelitian Mulai Studi Literatur Penyediaan Alat dan bahan Perancangan Chasis Pembuatan Chasis Pengujian Chasis Analisa dan Pembahasan

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Proses pembuatan rangka pada mesin pemipih dan pemotong adonan mie harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut meliputi gambar kerja, bahan,

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perencanaan Alat Alat pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi bahan bakar minyak sebagai pengganti minyak bumi. Pada dasarnya sebelum melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat dan Bahan A. Alat dan bahan 1. Mesin las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Alat ukur (jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan metode yang akan digunakan dalam Modifikasi, baik teknik dan tahap tahap yang dilakukan untuk memodifikasi. Pada bab ini juga

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di 22 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan 20 22 Maret 2013 di Laboratorium dan Perbengkelan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN digilib.uns.ac.id BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan merupakan salah satu tahap untuk membuat komponenkomponen pada Troli Bermesin. Komponen-komponen yang akan

Lebih terperinci

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PENGIKAT PARTIKEL - PARTIKEL LOGAM YANG TERKANDUNG DALAM PELUMAS AKIBAT GESEKAN PADA MESIN

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PENGIKAT PARTIKEL - PARTIKEL LOGAM YANG TERKANDUNG DALAM PELUMAS AKIBAT GESEKAN PADA MESIN 1 PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PENGIKAT PARTIKEL - PARTIKEL LOGAM YANG TERKANDUNG DALAM PELUMAS AKIBAT GESEKAN PADA MESIN Dani Nurdarojat (2010013005) Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melaksanakan pengujian ini penulis menggunakan metode pengujian dan prosedur pengujian. Sehingga langkah-langkah serta tujuan dari pengujian yang dilakukan dapat sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Peleburan Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Peleburan Alumunium. Skala Laboratorium. BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Peleburan Alumunium Skala Laboratorium. Gambar 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir 27 3.2. Alat dan Dalam rancang

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan mesin peniris minyak pada kacang seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI BAB IV MODIFIKASI 4.1. Rancangan Mesin Sebelumnya Untuk melakukan modifikasi, terlebih dahulu dibutuhkan data-data dari perancangan sebelumnya. Data-data yang didapatkan dari perancangan sebelumnya adalah

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat dan bahan Peralatan yang digunakan untuk membuat alat troli bermesin antara lain: 1. Mesin las 2. Mesin bubut 3. Mesin bor 4. Mesin gerinda 5. Pemotong plat

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2 c = b - 2x = 13 2. 2,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = mm mm = 82 mm 2 = 0,000082 m 2 g) Massa sabuk per meter. Massa belt per meter dihitung dengan rumus. M = area panjang density = 0,000082

Lebih terperinci

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada BAB IV HASIL & PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada Rangka Gokart Kendaraan Gokart terdiri atas beberapa komponen pembentuk baik komponen utama maupun komponen tambahan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini mengalami kemajuan yang semakin pesat. Perkembangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. ini mengalami kemajuan yang semakin pesat. Perkembangan tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi khususnya di dunia industri saat ini mengalami kemajuan yang semakin pesat. Perkembangan tersebut menyangkut juga di bidang pengelasan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Fenomena Dasar Mesin (FDM) Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 3.2.Alat penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Dalam proses pembuatan mesin pengupas kulit kentang perlu memperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Adapun maksud

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bahan Pirolisis Bahan yang di gunakan dalam pirolisis ini adalah kantong plastik es bening yang masuk dalam kategori LDPE (Low Density Polyethylene). Polietilena (PE)

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahan-bahanyang

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 3 LANDASAN TEORI DAN PENGOLAHAN DATA BAB 3 LANDASAN TEORI DAN PENGOLAHAN DATA Gambar 3.1 Mesin Sentris (Sumber: Dokumentasi PT. Sinar Rejeki Mesindo) 3.1 Pengertian Mesin Pengering Sentris Mesin pengering sentris (Mesin Sentris) adalah mesin

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahan-bahanyang

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN BAB IV PROSES PEMBUATAN 4.1. Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pengayak pasir. Komponen-komponen yang akan dibuat adalah komponen yang tidak

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK Nama : Hery Hermawanto NPM : 23411367 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Ridwan, ST., MT Latar Belakang Begitu banyak dan

Lebih terperinci

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut 16 III. METODE PEMBUATAN A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut Amanah, jalan raya candimas Natar, Lampung Selatan. Pembuatan mesin pengaduk adonan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alur Produksi Mesin Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin 3.2. Cara Kerja Mesin Prinsip kerja mesin pencetak bakso secara umum yaitu terletak pada screw penekan adonan dan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan proses pembuatan adalah proses untuk mencapai suatu hasil. Proses pembuatan sand filter rotary machine dikerjakan dalam beberapa tahap, mulai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di sebelah halaman sebelah timur Laboratorium Bahan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pembuatan alat penelitian ini dilakukan di Bengkel Berkah Jaya, Sidomulyo,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pembuatan alat penelitian ini dilakukan di Bengkel Berkah Jaya, Sidomulyo, 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Pembuatan Dan Pengujian Pembuatan alat penelitian ini dilakukan di Bengkel Berkah Jaya, Sidomulyo, Lampung Selatan. Kemudian perakitan dan pengujian dilakukan Lab.

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pengayak pasir. Komponen komponen yang akan dibuat adalah komponen

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV PROSES PRODUKSI BAB IV PROSES PRODUKSI 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pemotong kerupuk rambak kulit. Pengerjaan paling dominan dalam pembuatan komponen

Lebih terperinci

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu. 24 III. METODE PROYEK AKHIR 3.1. Waktu dan Tempat Proses pembuatan Proyek Akhir ini dilakukan di Bengkel Bubut Jl. Lintas Timur Way Jepara Lampung Timur. Waktu pengerjaan alat pemotong kentang spiral ini

Lebih terperinci

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong Pengertian bengkel Ialah tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alt dan mesin, tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Pentingnya bengkel pada suatu

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah proses untuk mencapai suatu hasil. Proses pembuatan sand filter rotary machine dikerjakan dalam beberapa tahap, mulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2016 sampai dengan bulan Desember 2016. Kegiatan penelitian ini mencakup perancangan dan pembuatan alat,

Lebih terperinci

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponenkomponen pada mesin pemotong krupuk rambak kulit. Pengerjaan paling dominan dalam pembuatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMBUATAN

BAB III METODE PEMBUATAN BAB III METODE PEMBUATAN 3.1. Metode Pembuatan Metodologi yang digunakan dalam pembuatan paratrike ini, yaitu : a. Studi Literatur Sebagai landasan dalam pembuatan paratrike diperlukan teori yang mendukung

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN POROS PENGADUK PADA MESIN PENGKRISTAL GULA JAWA PROYEK AKHIR

PROSES PEMBUATAN POROS PENGADUK PADA MESIN PENGKRISTAL GULA JAWA PROYEK AKHIR PROSES PEMBUATAN POROS PENGADUK PADA MESIN PENGKRISTAL GULA JAWA PROYEK AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya D3

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. Mulai. Merancang Desain dan Study Literatur. Quality Control. Hasil Analisis. Kesimpulan. Selesai

BAB III METODE PERANCANGAN. Mulai. Merancang Desain dan Study Literatur. Quality Control. Hasil Analisis. Kesimpulan. Selesai BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Mulai Merancang Desain dan Study Literatur Proses Pembuatan Rangka -Pemotongan pipa -Proses pengelasan -Proses penggerindaan Proses Finishing -Proses

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai pembuatan dan pengujian alat yang selanjutnya akan di analisa, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di dekat Gedung 5 Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data. BAB III PROSES MANUFAKTUR 3.1. Metode Proses Manufaktur Proses yang dilakukan untuk pembuatan mesin pembuat tepung ini berkaitan dengan proses manufaktur dari mesin tersebut. Proses manufaktur merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. stand cutting Turbocharger sebagai berikut : 1. Tempat pembuatan Alat : Klaten

BAB III METODE PENELITIAN. stand cutting Turbocharger sebagai berikut : 1. Tempat pembuatan Alat : Klaten BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu pelaksanaan Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan Media pembelajaran stand cutting Turbocharger sebagai berikut : 1. Tempat pembuatan Alat : Klaten 2. Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga dapat menjelaskan dan membahas permasalahan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN FABRIKASI

BAB III DESAIN DAN FABRIKASI BAB III DESAIN DAN FABRIKASI III. 1 DESAIN Objektifitas dari perancangan ini adalah: 1) modifikasi sistim feeding bahan bakar yang lebih optimal. Sebelumnya, setiap kali penambahan bahan bakar solid (batubara),

Lebih terperinci

STRUKTUR BAJA Fabrikasi komponen struktur baja. a. Komponen sambungan struktur baja; 1) Baja profil. 2) Baja pelat atau baja pilah

STRUKTUR BAJA Fabrikasi komponen struktur baja. a. Komponen sambungan struktur baja; 1) Baja profil. 2) Baja pelat atau baja pilah STRUKTUR BAJA 4.4.1 Fabrikasi komponen struktur baja a. Komponen sambungan struktur baja; 1) Baja profil 2) Baja pelat atau baja pilah b. Melaksanakan fabrikasi komponen struktur baja 1) Penandaan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMBUATAN

BAB III METODE PEMBUATAN BAB III METODE PEMBUATAN 3.1. KONSEP PEMBUATAN ALAT Membuat suatu produk atau alat memerlukan peralatan dan pemesinan yang dapat dipergunakan dengan tepat dan ekonomis. Pemilihan mesin atau proses yang

Lebih terperinci

BAB IV LANGKAH PENGERJAAN

BAB IV LANGKAH PENGERJAAN BAB IV LANGKAH PENGERJAAN 4.1 Peralatan yang Digunakan Sebelum melakukan instalasi hal utama yang pertama dilakukan adalah menyiapkan peralatan. Peralatan yang digunakan pada instalasi sistem refrigerasi,

Lebih terperinci

BAB VI PELAKSANAAN KERJA PERPIPAAN

BAB VI PELAKSANAAN KERJA PERPIPAAN BAB VI PELAKSANAAN KERJA PERPIPAAN A. TINJAUAN UMUM Praktek kerja perpipaan dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan secara lebih akurat kepada mahasiswa tentang tata cara perpipan untuk mendukung atau

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV PROSES PRODUKSI 28 BAB IV PROSES PRODUKSI 4.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian utama Dinamometer Arus Eddy adalah : 4.1.1 Alat Alat yang digunakan meliputi : 1. Mesin Bubut 2. Mesin

Lebih terperinci

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA 1 ¾ ¾ ½ ¾ ½ ¾ 45 0 KATA PENGANTAR Modul dengan judul Membuat Macam-macam Sambungan Pipa merupakan salah satu modul untuk membentuk kompetensi agar mahasiswa dapat melakukan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flow Chart Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Mulai Studi Literatur Perencanaan dan Desain Perhitungan Penentuan dan Pembelian Komponen Proses Pengerjaan Proses Perakitan

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK 7.1 Pelaksanaan Pekerjaan Balok Balok adalah batang dengan empat persegi panjang yang dipasang secara horizontal. Hal hal yang perlu diketahui

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNIK Semester II PENCAIRAN LOGAM INDUK 300 menit JST/MES/MES315/01 Revisi : 01 Tgl: 21 Juni 2010 Hal : 1 dari 3 1. KOMPETENSI Mahasiswa mampu membuat jalur lasan dengan ketentuan a. Menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Pemilihan Bahan. Proses Pengelasan. Pembuatan Spesimen. Pengujian Spesimen pengujian tarik Spesimen struktur mikro

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Pemilihan Bahan. Proses Pengelasan. Pembuatan Spesimen. Pengujian Spesimen pengujian tarik Spesimen struktur mikro BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian 3.1.1. Diagram Alir Penelitian Mulai Pemilihan Bahan Proses Pengelasan Pembuatan Spesimen Pengujian Spesimen pengujian tarik Spesimen struktur mikro Menganalisa

Lebih terperinci

Studi Inovasi Peralatan Steam Wood untuk Membuat Gading Kapal Berbahan Laminasi Bambu

Studi Inovasi Peralatan Steam Wood untuk Membuat Gading Kapal Berbahan Laminasi Bambu Sidang Tugas Akhir (P3) Kamis, 4 Juli 2013 Ruang Bidang Studi Teknik Perkapalan Studi Inovasi Peralatan Steam Wood untuk Membuat Gading Kapal Berbahan Laminasi Bambu Fajar Suryanto NRP. 4109100092 Dosen

Lebih terperinci

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN Dosen : Subiyono, MP MESIN PENGUPAS SERABUT KELAPA SEMI OTOMATIS DISUSUN OLEH : NAMA : FICKY FRISTIAR NIM : 10503241009 KELAS : P1 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMBUATAN ALAT

BAB III METODE PEMBUATAN ALAT BAB III METODE PEMBUATAN ALAT 3.1 Diagram Alir / Flowchart Dalam proses pembuatan suatu alat atau produk memerlukan peralatan dan pemesinan yang dapat dipergunakan dengan tepat dan ekonomis serta pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu 3.1.1. TEMPAT Pengujian dilakukan di laboratorium Prestasi Mesin Universitas Medan Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material.

Lebih terperinci

SKRIPSI / TUGAS AKHIR

SKRIPSI / TUGAS AKHIR PROSES MANUFAKTUR MESIN PRESS BAGLOG JAMUR SKRIPSI / TUGAS AKHIR TRI HARTANTO (26410947) JURUSAN TEKNIK MESIN LATAR BELAKANG Dalam industri agrobisnis terutama dalam bidang penanaman jamur. Keberadaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian, Jurusan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian, Jurusan 1 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Perancangan Reaktor Pirolisis Pada reaktor pirolisis alat ini dibuat menggunakan 2 tabung freon bekas yang tidak terpakai karena menggunakan tabung yang sudah

Lebih terperinci

3.2 Pembuatan Pipa Pipa aliran air dan coolant dari heater menuju pipa yang sebelumnya menggunakan pipa bahan polimer akan digantikan dengan menggunak

3.2 Pembuatan Pipa Pipa aliran air dan coolant dari heater menuju pipa yang sebelumnya menggunakan pipa bahan polimer akan digantikan dengan menggunak BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatkan permasalahan alahan yang diteliti, sehingga dapat menjelaskan dan membahas permasalahan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PEMBUATAN DAN PERAKITAN ALAT Pembuatan alat dilakukan berdasarkan rancangan yang telah dilakukan. Gambar rancangan alat secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 5.1. 1 3

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah proses yang mengolah dari bahan mentah menjadi suatu barang jadi. Berikut ini pemilihan bahan yang digunakan dalam pembuatan

Lebih terperinci

: Teknologi Industri Pembimbing : 1.Dr. Rr Sri Poernomo Sari, ST., MT. : 2.Irwansyah, ST., MT

: Teknologi Industri Pembimbing : 1.Dr. Rr Sri Poernomo Sari, ST., MT. : 2.Irwansyah, ST., MT ANALISIS PEMBUATAN JIG PENGUBAH SUDUT KEMIRINGAN VALVE SILINDER HEAD SEPEDA MOTOR MATIC Nama NPM : 20410985 Jurusan Fakultas : Ardi Adetya Prabowo : Teknik Mesin : Teknologi Industri Pembimbing : 1.Dr.

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 6.1.1. Keinginan Konsumen Berdasarkan hasil pembagian kuesioner maka diketahuilah Keinginan konsumen akan suatu kompor gas. Berikut adalah kebutuhan tersebut

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian pirolisis dilakukan pada bulan Juli 2017. 3.1.2 Tempat Penelitian Pengujian pirolisis, viskositas, densitas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Deskripsi Peralatan Pengujian Pembuatan alat penukar kalor ini di,aksudkan untuk pengambilan data pengujian pada alat penukar kalor flat plate, dengan fluida air panas dan

Lebih terperinci

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA BAG- TKB.001.A-76 45 JAM 1 ¾ ¾ ½ ¾ ½ ¾ 45 0 Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIK KOMPOR GAS BAHAN BAKAR LPG SATU TUNGKU DENGAN SISTEM PEMANTIK MEKANIK KHUSUS UNTUK USAHA MIKRO

SPESIFIKASI TEKNIK KOMPOR GAS BAHAN BAKAR LPG SATU TUNGKU DENGAN SISTEM PEMANTIK MEKANIK KHUSUS UNTUK USAHA MIKRO LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI NOMOR : 56/M-IND/PER/5/2009 TANGGAL : 28 Mei 2009 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini, akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja mesin pemotong akrilik

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Semester V DAFTAR ISI No. JST/MES/MES345/00 Revisi : 0 Tgl. : 5 September 0 Hal dari NOMOR DOKUMEN No. JST/MES/MES345/0 No. JST/MES/MES345/0 URAIAN MENYAMBUNG PIPA LURUS DENGAN LAS MIG MENYAMBUNG PIPA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peralatan 3.1.1 Instalasi Alat Uji Alat uji head statis pompa terdiri 1 buah pompa, tangki bertekanan, katup katup beserta alat ukur seperti skema pada gambar 3.1 : Gambar

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret 20 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret 2013. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pembuatan

Lebih terperinci

INTEGRASI UNTAI UJI BETA (UUB) DENGAN BAGIAN UJI HeaTING-01 PADA BAGIAN MEKANIK

INTEGRASI UNTAI UJI BETA (UUB) DENGAN BAGIAN UJI HeaTING-01 PADA BAGIAN MEKANIK INTEGRASI UNTAI UJI BETA (UUB) DENGAN BAGIAN UJI HeaTING-01 PADA BAGIAN MEKANIK Oleh : Joko Prasetio W, Edy S, Kiswanta, dan Ainur R Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir ABSTRAK INTEGRASI UNTAI

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. menguji kadar air nilam dengan metode Bindwell-Sterling

III. METODOLOGI. menguji kadar air nilam dengan metode Bindwell-Sterling III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Nilam kering yang berasal dari Kabupaten Kuningan. Nilam segar yang terdiri dari bagian daun dan batang tanaman

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Pancakarsa Bangun Reksa adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa Konsultan, Desain dan Konstruksi, Mekanikal, Sipil dan Elektrikal

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Desa Marga Agung, Kecamatan Jati Agung

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Desa Marga Agung, Kecamatan Jati Agung III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Marga Agung, Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan dan Laboratorium Rekayasa Sumber Daya Air dan Lahan

Lebih terperinci

MESIN PENGGORENG VAKUM (VACUUM FRYER)

MESIN PENGGORENG VAKUM (VACUUM FRYER) MESIN PENGGORENG VAKUM (VACUUM FRYER) Buku Petunjuk Perakitan Perawatan Pengoperasian Jl. Rajekwesi 11 Malang Jawa Timur Indonesia (0341)551634 Website: 1 a. CARA PERAKITAN Untuk dapat memperoleh kinerja

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS 3.1 Perencanaan Alat Bab ini akan menjelaskan tentang pembuatan model sistem buka-tutup atap louvre otomatis, yaitu mengenai konstruksi atau rangka utama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian dilakukan di Bengkel Otomotif Balai Besar Latihan Kerja Serang (BBLKI-Serang), dan sepeda motor yang akan digunaan pada penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK 3.1 Perancangan dan pabrikasi Perancangan dilakukan untuk menentukan desain prototype singkong. Perancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Studi Literatur. Penyediaan Alat dan Bahan. Perancangan Prototipe sistem rem dan geometri roda

BAB III METODE PENELITIAN. Studi Literatur. Penyediaan Alat dan Bahan. Perancangan Prototipe sistem rem dan geometri roda BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alur Penelitian Secara garis besar metode penelitian dan pengujian dapat digambarkan pada diagram alir dibawah ini: Mulai Studi Literatur Penyediaan Alat dan Bahan

Lebih terperinci