BAB II TINJAUAN TENTANG KOMUNITAS MOTOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN TENTANG KOMUNITAS MOTOR"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN TENTANG KOMUNITAS MOTOR 2.1 GAMBARAN UMUM PROYEK Judul : Fasilitas Komunitas Kawasaki Motor Sport Di Tangerang Tema : Bentuk Dan Ekspresi Sifat Proyek : Fiktif Pemilik : Swasta Lokasi : BSD Kota Tangerang Selatan Luas Lahan : ± m 2 KDB / KLB : 60% / 2 Tinggi Maksimum : 5 Lantai Sasaran Proyek : Komunitas Kawasaki Motor Sport Pengguna Kawasaki Motor Sport Masyarakat Umum Fasilitas : Community Space Bengkel Modifikasi Perawatan dan Perbaikan Showroom Kawasaki Motor Sport Gallery Kawasaki Motor Sport Fasilitas ini direncanakan dengan peruntukan bagi Komunitas Kawasaki Motor Sport di Tangerang dan sekitarnya. 2.2 KOMUNITAS Definisi Komunitas Arti Komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau values 1. Kekuatan pengikat suatu komunitas, terutama, adalah kepentingan bersama dalam memenuhi kebutuhan kehidupan sosialnya yang biasanya didasarkan atas kesamaan latar belakang budaya, ideologi, 1 Kertajaya Hermawan (2008). Ahmad Syarif Hidayat Fasilitas Komunitas Kawasaki Motor Sport 6

2 sosial-ekonomi, disamping itu secara fisik suatu komunitas biasanya diikat oleh batas lokasi atau wilayah geografis. Masing-masing komunitas, karenanya akan memiliki cara dan mekanisme yang berbeda dalam menanggapi dan menyikapi keterbatasan yang dihadapainya serta mengembangkan kemampuan kelompoknya 2. Menurut pandangan Soerjono Soekanto, dalam kehidupan masyarakat dalam pengertian komunitas terdapat ikatan solidaritas antar individu, yang biasanya ditentukan oleh kesamaan - kesamaan yang mencakup kesamaan dalam hal perasaan, adat istiadat, bahasa, norma - norma sosial, dan cara - cara hidup bersama pada umumnya yang dinamakan cummunity sentiment / perasaan komunitas. Adapun unsur - unsur perasaan komunitas antara lain : a. Seperasaan: Unsur seperasaan akibat seseorang berusaha untuk mengidentifikasikan dirinya dengan sebanyak mungkin orang dalam kelompok tersebut, sehingga kesemuanya dapat menyebutkan dirinya sebagai kelompok kami, perasaan kami dan sebagainya. b. Sepenanggungan: Setiap induvidu sadar akan peranannya dalam kelompok dan keadaan masyarakat sendiri memungkinkan peranannya; dalam kelompok dijalankan, sehingga dia mempunyai kedudukan yang pasti dalam darah dagingnya sendiri. c. Saling memerlukan: Induvidu yang tergabung dalam masyarakat setempat, merasa dirinya tergantung pada komuniti - nya yang meliputi kebutuahan fisik maupun kebutuhan - kebutuhan psikologis 3. Sedangkan menurut pendapat Athur Hilman (1951), komunitas itu mempunyai kriteria yang relatif sama, yaitu mempunyai ciri kehidupan bersama yang relatif besar berstandar pada peranan atau derajat hubungan sosial yang sentimental. Komunitas dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu: 1. Komunitas sebagai unsur statis, artinya community terbentuk dalam suatu wadah/tempat dengan batas-batas tertentu, maka iya menunjukan dari kesatuan-kesatuan masyarakat sehingga dapat disebut sebagai suatu kelompok masyarakat setempat. 2. Komunitas dipandang sebagai unsur dinamis, artinya menyangkut suatu proses yang terbentuk melalui faktor psikologis dan hubungan antar manusia. Jika dipandang dari segi proses hubungan antar manusianya, Soekanto, 2003 : 150,151 Ahmad Syarif Hidayat Fasilitas Komunitas Kawasaki Motor Sport 7

3 maka didalamnya terkandung unsur-unsur kepentingan, keinginan atau tujuan - tujuan yang sifatnya fungsional 4. Ferdinand Tonnies sosiolog dari jerman, berpendapat bahwa komunitas adalah, perasaan untuk menjadi sempit dan lebih bersatu. Selama masa remaja dan dewasa, seseorang cenderung untuk membangun identitas yang lebih berkualitas, seringkali bertindak sebagai pemimpin atau pengikut dalam kelompok. Jika hubungan antar individu memperkuat keinginan untuk berbagi, dan melakukan untuk kebaikan bersama-sama sebagai suatu kelompok, maka timbulah rasa sebagai sebuah komunitas Sense of Community 5 A Sense of Community Index (SCI), dikembangkan oleh Charis dan rekan-rekannya pada tahunh Walaupun semula dibuat untuk menilai perasaan dalam sebuah komunitas dalam lingkungan bermasyarakat, Index telah disesuaikan untuk penggunaan dalam lingkungan sekolah, lingkungan pekerjaan dan variasi tipe dari komunitas lain. Adapun empat elemen tanda-tanda dari Sense of Community yaitu : 1. Keanggotaan (membership) 2. Pengaruh (influence) 3. Integrasi dan pemenuhan kebutuhan (integration and fulfillment of needs) 4. Kebersamaan dalam hubungan emosional (shared emotional connection) Komunitas Motor Komunitas sepeda motor merupakan bentuk kelompok yang terbentuk atas kesamaan ketertarikan dan hobi yang sama juga memiliki visi-misi yang sama. Untuk menunjukkan identitasnya pada masyarakat biasanya suatu komunitas motor menggunakan atribut-atribut tertentu atau acessoris yang dipasangkan pada sepeda motor anggota komunitas, yang menunjukkan bahwasannya mereka adalah berasal dari satu komunitas tertentu. Situasi yang berkembang saat ini di sebagian masyarakat bahwa komunitas motor merupakan mesin penghasil generasi yang tidak ada bedanya dengan organisasi - organisasi lainnya yaitu merupakan tempat pencarian jati diri dan aktualisasi diri. Beberapa kareteristik komunitas motor itu antara lain : 4 1pdf Ahmad Syarif Hidayat Fasilitas Komunitas Kawasaki Motor Sport 8

4 Ada komunitas motor yang mengharuskan anggotanya menggunakan satu merek pabrikan saja, ada pula yang mewajibkan anggotanya dengan type sepeda motor tertentu, atau berdasarkan kapasitas mesin cc sepeda motor, ataupun mencirikan komunitas mereka dengan warna-warna tertentu yang mewajibkan anggotanya menggunakan warna tertentu, komunitas yang seperti itu terbentuk lebih karena fisik kendaraan yaitu sepeda motor yang sejenis, namun ada pula komunitas motor yang terbentuk karena lebih mengarah atas persamaan hobi dan visi misi yang ingin di capai bersama, yaitu hobi modifikasi, freestyle, touring, balapan maupun cross country Manfaat Komunitas Motor 6 Manfaatnya bergabung dalam komunitas motor, antara lain menjalin persahabatan, menambah pengetahuan dan keterampilan tentang jenis motor dan pemeliharaannya, serta rutin diadakan sosialisasi berkendaraan yang aman dan tertib lalu lintas / safety riding. A. Manfaat bagi komunitas : Banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh dari suatu komunitas. Apalagi jika pengurus komunitas itu bisa membuat agenda kegiatan yang bermanfaat bagi anggotanya. Antara lain: Kunjungan ke Pabrik: Kunjungan ke pabrik dapat memberikan informasi yang sangat berguna bagi pesertanya tentang bagaimana produk kendaraan yang mereka biasa pakai itu dirakit dan di test sebelum dijual ke publik.atau juga kunjungan ke pabrik motor.tanpa disadari, dengan melihat sendiri bagaimana kendaraannya dirakit, akan meningkatkan kecintaannya terhadap produk tersebut. Tips dan Konsultasi Teknis: Sharing/saling berbagi ilmu yang berkaitan dengan hal teknis kendaraan sangat membantu antar anggota. Bahkan di dalam suatu antar anggota bisa bertanya tentang masalah teknis pada kendaraannya, kemudian dijawab oleh anggota lain. Tanpa disadari yang akan berkembang adalah seluruh anggota di komunitas itu (Community Development), Semua menjadi ikut mengerti. 6 Ahmad Syarif Hidayat Fasilitas Komunitas Kawasaki Motor Sport 9

5 Workshop : Beberapa Club melakukan hal ini, jelas ini bermanfaat untuk pesertanya. Anggota yang awam tentang mesin menjadi mengerti bagaimana merawat dan memperbaiki sendiri kendaraannya apabila terjadi masalah ringan atau dalam kondisi darurat. Sosialisasi Safety Riding: Peserta dibekali pengetahuan mengendarai motor yang benar dan aman agar selamat selama di jalan. Melalui pelatihan Safety Riding. Peserta menjadi lebih dewasa selama berkendara di jalan, tahu kapan harus mengalah, bagaimana menghindari kecelakaan, bagaimana mengatasi/mengendalikan kendaraan dalam kondisi darurat dan sebagainya. Jual-Beli: Dimana antar anggota bisa saling menjual-beli komponen maupun asesoris motor. Tidak heran apabila banyak juga disusupi oleh penjual/pedagang. Merchandise: Komunitas / klub itu sendiri juga bisa menghidupi biaya operasional dari biaya administrasi (registrasi pendaftaran anggota) maupun dari dibuatnya merchandise inisial dari komunitas tersebut. Mulai dari kaos, topi, jaket, pin baju, bendera kecil dan lain-lain. B. Manfaat komunitas bagi produsen kendaraan : Produsen kendaraan perlu jeli melihat komunitas-komunitas yang ada khususnya yang menggunakan produknya.walaupun produknya sudah tidak diproduksi lagi, produsen tetap perlu menjaga kesetiaan pengguna (user) terhadap merek dari produk tersebut. Kesetiaan terhadap Merek Kendaraan: Beberapa produsen / pemegang merek masih ada yang kurang memperhatikan atau kurang menjalin kerja sama dengan komunitas yang ada, mungkin karena produk yang dipakai oleh para komunitas tersebut jenis/ model nya sudah tua. Hal ini kurang tepat, karena bukan tidak mungkin pengaruh mereka (komunitas) terhadap lingkungannya cukup besar, yaitu mampu meyakinkan lingkungannya bahwa merek tersebut adalah baik dan handal, sehingga secara otomatis mampu membuka peluang penjualan produk baru dari merek tersebut. Ahmad Syarif Hidayat Fasilitas Komunitas Kawasaki Motor Sport 10

6 Ajang Promosi: Melalui kerjasama/partisipasi di dalam kegiatan suatu komunitas, produsen dapat melakukan kegiatan promosi. Untuk Komunitas adalah suatu hal yang saling menguntungkan, dan untuk produsen kegiatan promosi menjadi fokus dan tepat guna. Alokasi Masalah: Hal yang penting bagi produsen untuk ikut turut masuk melebur dalam suatu komunitasadalah mendengarkan keluhan atau permasalahan yang dialami anggota komunitas tersebut. Akan lebih baik lagi apabila produsen dapat membantu menjawab masalah teknis tersebut secara langsung. Meramaikan Acara: Apabila produsen melansir suatu kendaraan baru, akan lebih baik jika komunitas yang ada diundang, sehingga terjalin hubungan yang baik antara pengguna (komunitas) dengan produsen. Bukan tidak mungkin anggota komunitas tersebut kemudian membeli produk baru tersebut Motor Sport Motor sport, jenis motor yang memiliki performa dan pengendalian yang lebih. Posisi mengemudi pun difokuskan untuk menjaga titik gravitasi agar pengendalian lebih terkendali STUDI TENTANG FASILITAS KOMUNITAS KAWASAKI MOTOR SPORT Pengertian Komunitas Kawasaki Motor Sport di Tangerang Fasilitas Komunitas Kawasaki Motor Sport adalah sebuah kawasan yang direncanakan untuk mewadahi kegiatan sosial komunitaspengguna sepedamotor Sport Kawasaki, berkomunitas, showroom penjualan, promosi, dan gallerykawasaki motor sport, serta menjadi pusat perbaikan, modifikasi bagi penggemar sepeda motor Kawasaki motor sportdan Komunitas Motor Sportyang ada di Kota Tangerang dan sekitarnya Kegitan Yang di Wadahi Kegiatan-kegiatan yang diwadahi untuk Fasilitas Komunitas Kawasaki Motor Sport ini, diantaranya yaitu: Community space Test area (free style, safety riding/test drive) 7 Ahmad Syarif Hidayat Fasilitas Komunitas Kawasaki Motor Sport 11

7 Ruang serba guna Fasilitas perawatan dan perbaikan Fasilitas modifikasi Showroom Gallery motor sport Cafe Community Space Merupakan fungsi yang mewadahi kebutuhan ruang berkumpul bagi komunitas penggemar dan pengguna motor sport Kawasaki yang terorganisasi dalam beberapa Club-club motor sport atau individu pengguna motor sport. Fungsi ini merupakan fungsi sosial yang menampung kebutuhan sosialisasi komunitas penggemar motor sport kawasak iyang merupakan magnet utama pasar bagi keseluruhan fungsi dalam perencanaan komunitas motor sport ini. Test Area (free style, safety riding/test drive) Sebuah arena yang diperuntukan bagi para pengguna, club-club dari motor sport kawasaki, yang dimana mereka dapat mengekspresikan kelebihan mereka dalam mengendarai motor sport mereka dengan aman dan dengan gerakan-gerakan yang mungkin hanya dia yang bisa melakukannya. Dan area untuk berlatih tata cara mengendarai motor dengan benar dan aman (safety riding). Ruang Serba Guna Fungsi yang difasilitasi oleh produsen motor untuk Komunitas Kawasaki Motor Sport apabila ada kegiatan rapat komunitas, Pameran indoor, produk knowledge dari pihak produsen motor, dan seminar dengan para petinggi produsen motor tersebut. Fasilitas Perawatan dan Perbaikan Yang akan menyediakan segala kebutuhan akan perawatan dan perbaikan dan perbaikan motor sport dengan menyediakan alat-alat dan suku cadang dan ruang-ruang yang optimal untuk sebuah fungsi perbaikan yang akan melayani konsumen. Fungsi ini juga merupakan fungsi komersil yang membatasi pasar tentunya hanya kepada pengguna Kawasaki motor sport. Ahmad Syarif Hidayat Fasilitas Komunitas Kawasaki Motor Sport 12

8 Fasilitas Modifikasi Suatu fungsi yang menyediakan kebutuhan penggemar motor sport akan modifikasi atau perubahan-perubahan pada motor mereka. Fungsi ini merupakan fungsi komersil yang membatasi pasar hanya kepada pengguna dan komunitas pecinta motor sportkawasaki yang cenderung dekat dengan selera modifikasi atau perubahan-perubahan bentuk dari motor sport yang disesuaikan dengan konsep dan tema-tema yang mengandung pesan tertentu yang divisualisasikan melalui motor sport. Showroom Yang akan berhubungan erat dengan fungsi atau penjualan, karena merupakan visualisasi dari produk yang akan dijual kepada konsumen. Showroom yang akan ada dalam komunitas Motor Sport ini akan menonjolkan sisi mewah dalam mendisplay produk Motor Sport yang berupa product dari Kawasaki motor sport tersebut dan juga hasil dari modifikasi, karena tujuannya adalah untuk menaikan citra Kawasaki motor sport dan daya jual motor itu sendiri. Fungsi ini merupakan fungsi komersil. Gallery Motor Sport Yang akan berhubungan erat dengan fungsi edukasi, sasarannya untuk para komunitas Kawasaki motor sport, pengelola gedung dan masyarakat umum, karena merupakan visualisasi dari hasil produk semua type Motor Sport Kawasaki yang akan didisplay. Cafe Area komersil difungsikan sebagai area peristirahatan makan/minum bagi masyarakat umum yang datang untuk membeli atau melihat-lihat saja. Dan diperuntukan pula untuk para anggota komunitas kawasaki motor sport Tujuan Proyek Tujuan dari proyek Fasilitas Komunitas Kawasaki Motor Sport adalah: Memberikan fasilitas tempat berkumpul untuk komunitas Motor Sport Kawasaki di Tangerang dan sekitarnya Memberikan fasilitas rekreasi, edukasi dan informasi tentang Kawasaki Motor Sport Ahmad Syarif Hidayat Fasilitas Komunitas Kawasaki Motor Sport 13

9 Tempat yang memudahkan anggota komunitas motor untuk melakukan perawatan, perbaikan, modifikasi, suku cadang/spare part untuk para pencinta dan pengguna Kawasaki Motor Sport Manfaat Proyek Manfaat keberadaan proyek Fasilitas Komunitas Kawassaki Motor Sport adalah: Bagi komunitas Komunitas akan mendapatkan fasilitas yang memadai untuk kegiatan komunitasnya, seperti aerea berkumpul, sarana modifikasi, edukasi, free style motor, safety riding, perbaikan dan perawatan motor sport. Bagi Produsen Produsen akan mendapatkan fasilitas untuk menjual motor sport baik dalam keadaan utuh atau sekedar suku cadang/spare part. Pihak produsen akan mendapatkan keuntungan dari segi promosi karena berada disatu tempat dengan komunitas atau pengguna motor sport yang pasti akan menggunakan jasa mereka. Bagi masyarakat Ketertiban umum terjaga (tidak terganggu lagi dengan adanya perkumpulan komunitas motor disembarang tempat),fasilitas rekreasi, edukasi khususnya dibidang otomotif motor sport Studi Tentang Komunitas Kawasaki Motor Sport di Tangerang A. KANIBAL (Kawasaki Ninja Banten Lion) 8 Gambar Keterangan Nama Club: KANIBAL (Kawasaki Ninja Banten lion). Alamat Base Camp/tempat berkumpul (Kopdar): Kawasan Perumahan Citra Raya, Tangerang depan Ruko PANIN BANK Citra Raya. Seketariat:Jl.Balaraja Tangerang (rumah dari salah satu anggota club KANIBAL). Gambar 1 8 Observasi Ahmad Syarif Hidayat Fasilitas Komunitas Kawasaki Motor Sport 14

10 Gambar 1: Suasana foto bareng bersama 1 club Kawasaki Ninja Banten lion. Gambar 2 : Suasana parkiran motor club disaat berkumpul di basecam/kopdar, yaitu memamerkan motornya di tepi jalan. Gambar 3 : Suasana rapat dibase camp para anggota club motor KANIBAL. Gambar 2 Gambar 4 : Gambar salah satu penyaluran hoby para anggota club motor KANIBAL yaitu latihan free style motor. Jenis-jenis type motor sport yang dipakai para anggota Komunitas/club motor : Kawasaki Ninja Sport 150 R Kawasaki Ninja Sport 150 RR Kawasaki Ninja Sport 250 R Gambar 3 Gambar 4 Ahmad Syarif Hidayat Fasilitas Komunitas Kawasaki Motor Sport 15

11 B. NITRO TANGERANG (Ninja Tangerang Organization) 9 Gambar Keterangan Nama Club:NITRO TANGERANG (Ninja Tangerang Organization) Alamat Base Camp/tempat berkumpul (Kopdar):Jl. Satria Sudirman, area kantor pusat pemerintahan Walikota Tangerang.. Seketariat: Jl.K.H. Hasyim Ashari komp.tuno. 9 Cipondoh raya Tangerang (Bengkel Modifikasi Agus Witjax). Gambar 1 Gambar 1 : Suasana saat berkumpul di base camp/tempat berkumpul (kopdar) NITRO TANGERANG pada malam hari di tepi jalan Raya (trotor jalan)satria Sudirman, Pusat Pemerintahan Walikota Tangerang. Gambar 2 :Suasana saat berkumpul di base camp/tempat berkumpul (kopdar) NITRO TANGERANG menjelang sore hari di tepi jalan Raya (trotor jalan) Satria Sudirman, Pusat Pemerintahan Walikota Tangerang. Gambar 2 Gambar 3 : Suasana saat berkumpul di base camp/tempat berkumpul (kopdar) NITRO TANGERANG menjelang sore hari di tepi jalan Raya (trotor jalan) Satria Sudirman, Pusat Pemerintahan Walikota Tangerang, melakukan atraksi free style motor di tengah jalan raya. Gambar 3 9 Observasi Ahmad Syarif Hidayat Fasilitas Komunitas Kawasaki Motor Sport 16

12 Gambar 4 : Suasana saat berkumpul di base camp/tempat berkumpul (kopdar) NITRO TANGERANG menjelang sore hari di tepi jalan (trotor jalan) Satria Sudirman, Pusat Pemerintahan Walikota Tangerang, melakukan atraksi free style motor di tengah jalan raya. Gambar 4 Gambar 5: Atraksi anggota club NITRO TANGERANG menjelang sore hari di jalan raya Satria Sudirman (didepan Pusat Pemerintahan Walikota Tangerang), melakukan atraksi free style motor di tengah jalan raya. Gambar 5 Jenis-jenis type motor sport yang dipakai para anggota Komunitas/club motor : Kawasaki Ninja Sport 150 R Kawasaki Ninja Sport150 RR Kawasaki Ninja Sport 250 R C. KNC TANGERANG (Kawasaki Ninja Club Tangerang) 10 Gambar Keterangan Nama Club:KNC TANGERANG (Kawasaki Ninja Club Tangerang) Alamat Base Camp/tempat berkumpul (Kopdar): Di Kawasan Mall Metropolis Town Square Tangerang. Seketariat: Kota Tangerang (salah satu rumah dari anggota club). Gambar Ahmad Syarif Hidayat Fasilitas Komunitas Kawasaki Motor Sport 17

13 Jenis-jenis type motor sport yang dipakai para anggota Komunitas/club motor : Kawasaki Ninja Sport 150 R Kawasaki Ninja Sport150 RR Kawasaki Ninja Sport 250 R Gambar 2 Gambar 3 D. SENSOR (Serpong Ninja Solidarity) 11 Gambar Keterangan Gambar 1 Nama Club:SENSOR (Serpong Ninja Solidarity) Alamat Base Camp/tempat berkumpul (Kopdar): KFC di Serpong BSD seberang Teras KotaTangerang. Seketariat: Jl. Raya Serpong No. 129 B RT.01/03 Kp. Jaletreng, Tangerang Selatan (Bengkel Agho sang Knalpot). Jenis-jenis type motor sport yang dipakai para anggota Komunitas/club motor : Kawasaki Ninja Sport 150 R Kawasaki Ninja Sport150 RR Kawasaki Ninja Sport 250 R 11 Ahmad Syarif Hidayat Fasilitas Komunitas Kawasaki Motor Sport 18

14 E. KOMUNITAS NEX - 250R (Kawasaki Ninja 250 R) 12 Gambar Keterangan Nama Club: NEX-250 R (Kawasaki Ninja 250 R) Alamat Base Camp/tempat berkumpul (Kopdar): Depan McDonald Gaplek Pamulang, KotaTangerang Selatan. Jenis type motor sport yang dipakai para anggota Komunitas/club motor : Kawasaki Ninja Sport 250 R Gambar 1 F. KNFC (Kawasaki Ninja Fans Club) 13 Gambar Keterangan _ Nama Club:KNFC (Kawasaki Ninja Fans Club) Alamat Base Camp/tempat berkumpul (Kopdar):Di depan Permata Bank Bintaro.. Seketariat: Jl. Jurang Mangu Barat Rt01/04 No. 72 Kec. Pondok Aren Kota Tangerang Selatan Jenis-jenis type motor sport yang dipakai para anggota Komunitas/club motor : Kawasaki Ninja Sport 150 R Kawasaki Ninja Sport150 RR Kawasaki Ninja Sport250 R Ahmad Syarif Hidayat Fasilitas Komunitas Kawasaki Motor Sport 19

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi. Dan hal ini harus di dukung dengan adanya sarana transportasi yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi. Dan hal ini harus di dukung dengan adanya sarana transportasi yang baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dengan makin berkembangnya jaman, maka seseorang di tuntut untuk mobilitas yang tinggi. Dan hal ini harus di dukung dengan adanya sarana transportasi yang baik. Tampaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang padat dengan kemacetan lalu lintas sampai dengan jalanan kecil

BAB I PENDAHULUAN. yang padat dengan kemacetan lalu lintas sampai dengan jalanan kecil 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era perkembangan zaman saat ini, seseorang dituntut untuk mobilitas yang tinggi. Dengan didukung dengan adanya sarana transportasi yang baik. Seperti yang terlihat

Lebih terperinci

Ahmad Syarif Hidayat Fasilitas Komunitas Kawasaki Motor Sport 1

Ahmad Syarif Hidayat Fasilitas Komunitas Kawasaki Motor Sport 1 I PENDHULUN 1.1 LTR ELKNG Indonesia merupakan pasar yang optimal bagi produsen otomotif, seperti sepeda motor atau kendaraan lain. Seiring dengan perkembangannya, Indonesia selalu dijadikan pasar yang

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR FASILITAS KOMUNITAS KAWASAKI MOTOR SPORT DI TANGERANG

TUGAS AKHIR FASILITAS KOMUNITAS KAWASAKI MOTOR SPORT DI TANGERANG TUGAS AKHIR FASILITAS KOMUNITAS KAWASAKI MOTOR SPORT DI TANGERANG BENTUK DAN EKSPRESI DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR STRATA -1 SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR Disusun oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sangat pesat, ini terlihat dari banyaknya penggemar-penggemar motor atau mobil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sangat pesat, ini terlihat dari banyaknya penggemar-penggemar motor atau mobil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia otomotif di Indonesia semakin bertambah maju dan berkembang sangat pesat, ini terlihat dari banyaknya penggemar-penggemar motor atau mobil dengan merk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modifikasi sepeda motor untuk medan non-aspal atau off road. Pamor motor trail

BAB I PENDAHULUAN. modifikasi sepeda motor untuk medan non-aspal atau off road. Pamor motor trail BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Motor trail memiliki keunggulan sendiri. Motor trail merupakan hasil dari modifikasi sepeda motor untuk medan non-aspal atau off road. Pamor motor trail mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di zaman modern ini manusia sudah tidak bisa lepas dengan masalah transportasi, dimana transportasi merupakan sesuatu yang vital dalam kehidupan manusia. Transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang suka ugal-ugalan dan kebut-kebutan di jalan. Fakta adanya klub motor

BAB I PENDAHULUAN. yang suka ugal-ugalan dan kebut-kebutan di jalan. Fakta adanya klub motor 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara tentang komunitas klub motor mengingatkan kita kepada orangorang yang suka ugal-ugalan dan kebut-kebutan di jalan. Fakta adanya klub motor ini memang sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Moge (Motor Gede), atau yang dikenal sebagai High Class Community. dekat, tetapi juga sebagai hobi dan gaya hidup (life style).

BAB I PENDAHULUAN. Moge (Motor Gede), atau yang dikenal sebagai High Class Community. dekat, tetapi juga sebagai hobi dan gaya hidup (life style). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini popularitas sepeda motor memang tengah menanjak dan menjadi pilihan utama bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal tersebut karna sepeda motor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan berbagai komunitas otomotif khususnya komunitas mobil

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan berbagai komunitas otomotif khususnya komunitas mobil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Kemunculan berbagai komunitas otomotif khususnya komunitas mobil merupakan suatu hal yang beberapa tahun belakangan ini sedang marak diperbincangkan di kota-kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia ada beberapa komunitas Harley Davidson yang terdaftar resmi sebagai organisasi sosial kemasyarakatan seperti Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) dan

Lebih terperinci

2015 LADY BIKERS 250CC PLUS DALAM GAMBARAN FEMININITY DAN MASCULINITY

2015 LADY BIKERS 250CC PLUS DALAM GAMBARAN FEMININITY DAN MASCULINITY BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang dari fenomena wanita yang menjadi lady bikers dan bergabung menjadi anggota klub motor yang didominasi oleh laki-laki, rumusan masalah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, hampir semua kalangan masyarakat mempunyai kendaraan khususnya sepeda motor. Dalam perkembanganya sepeda motor tidak hanya digunakan sebagai layaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia otomotif, khususnya kendaraan roda dua, nama Harley Davidson merupakan sebuah legenda bagi para pecinta motor atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kapitalisme global yang semakin kuat telah menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kapitalisme global yang semakin kuat telah menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kapitalisme global yang semakin kuat telah menuntut sosio-kultur bangsa ini, khususnya di kota besar seperti Medan untuk terus membuat citra akan penampilan

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Umum

Bab 2. Tinjauan Umum Bab 2. Tinjauan Umum 2.1 Gambaran Umum Studi Judul studi : Pusat Otomotif Honda Kota Tanggerang Tema studi : Ekspresi Bentuk Sifat studi : Fiktif Pemilik : Swasta Lokasi tapak : Jl. Jendral sudirman,tanggerang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masuk kedalam dunia pekerjaan mahasiswa dituntut untuk selalu belajar meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. masuk kedalam dunia pekerjaan mahasiswa dituntut untuk selalu belajar meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa ini perguruan tinggi berperan penting dalam persiapan individu untuk masuk kedalam dunia pekerjaan mahasiswa dituntut untuk selalu belajar meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. mudah dijumpai, dari jalanan Ibukota sampai di daerah-daerah bisa dipastikan ada

BAB I. PENDAHULUAN. mudah dijumpai, dari jalanan Ibukota sampai di daerah-daerah bisa dipastikan ada BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya jaman, maka seseorang dituntut untuk melakukan mobilitas yang tinggi. Hal ini harus didukung dengan adanya sarana dan prasarana transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan otomotif saling mengeluarkan produk andalannya yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan otomotif saling mengeluarkan produk andalannya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern ini dunia otomotif terus berkembang, persaingin dalam dunia otomotif khususnya pada sepeda motor sport semakin kompetitif antara perusahaan otomotif saling

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR NINJA OWNERS CLUB

ANGGARAN DASAR NINJA OWNERS CLUB ANGGARAN DASAR NINJA OWNERS CLUB BAB I NAMA, BENTUK, SIFAT, ASAS, VISI, MISI, WAKTU DAN KEDUDUKAN Pasal 1 NAMA Organisasi ini bernama NINJA OWNERS CLUB, yang dapat disingkat dengan nama N O C. Pasal 2

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini, olahraga tidak hanya dilakukan di dalam ruangan dengan peralatan yang sudah kita kenal saat ini. Terdapat juga jenis olahraga yang dilakukan di luar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Komunitas

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Komunitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Gambaran Umum Komunitas Komunitas Motor Box Bandung atau dapat disingkat sebagai KOMBO Bandung adalah suatu komunitas otomotif dimana anggotanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunitas adalah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berasal dari berbagai lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam Komunitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia, khususnya di kota-kota besar memiliki masyarakat yang heterogen, dimana terdiri dari orang-orang dengan bermacam perilaku, kebiasaan, dan kesukaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak sekali komunitas sepeda motor di kota Bandung, mulai dari komunitas sepeda motor tua sampai komunitas sepeda motor merk tertentu. Komunitas itu sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era hypercompetition para pemasar harus mampu memberikan nilai lebih yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era hypercompetition para pemasar harus mampu memberikan nilai lebih yang Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era hypercompetition para pemasar harus mampu memberikan nilai lebih yang dapat memenangkan hati konsumen agar konsumen menjadi loyal (customer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PERANCANGAN INTERIOR SHOWROOM MOTOR SPORT HONDA DI TANGERANG 1

BAB I PENDAHULUAN PERANCANGAN INTERIOR SHOWROOM MOTOR SPORT HONDA DI TANGERANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa kini terdapat suatu fenomena dimana motor sport dianggap sebagai bagian dari gaya hidup dikalangan pengguna sepeda motor di Indonesia. Hal ini dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekarang ini kemajuan teknologi di Indonesia mengalami perkembangan pesat dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Salah satu perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan manusia. Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi dari tahun ketahun semakin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, penggemar sepeda motor gede atau moge, jumlahnya semakin bertambah seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah Anggota

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah Anggota BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pola hidup tiap masyarakat kerap berubah, masyarakat lebih cenderung memilih gaya hidup yang mencontoh tren mode terkini, terutama terjadi pada usia remaja.

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. dengan buku panduan ini, sebagai salah satu dari media komunikasi visual buku

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. dengan buku panduan ini, sebagai salah satu dari media komunikasi visual buku BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Tujuan Komunikasi Berbagai cara dapat dilakukan untuk membuat suatu informasi atau pesan bisa dengan mudah disampaikan tentunya secara efektif dan menarik.

Lebih terperinci

BENGKEL MOTOR KLASIK DAN KAFE OLD DOG DI KOTA YOGYAKARTA

BENGKEL MOTOR KLASIK DAN KAFE OLD DOG DI KOTA YOGYAKARTA BAB I. PENDAHULUAN I.1.1. Latarbelakang pengadaan proyek Seperti diketahui, sepeda motor merupakan salah satu alat transportasi penting dan telah menjadi kebutuhan yang tidak terpisahkan dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Eksistensi Proyek Manusia adalah makhluk yang dinamis, selalu bergerak, berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Pada mulanya manusia berpindah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah ilmiah, saling berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Museum Transportasi Darat di Bali 1

BAB I PENDAHULUAN. Museum Transportasi Darat di Bali 1 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini akan dibahas mengenai pandangan awal tentang judul yang diambil yaitu Museum Transportasi Darat di Bali. Adapun hal yang dibahas dalam bab ini yaitu latar belakang

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Yamaha Motor di Indonesia Pada tahun 1971, Yamaha Motor Jepang medirikan distributor resmi di Indonesia bekerjasama dengan konglomerat lokal dan memulai ekspor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda.

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PNDAHULUAN 1.1 LATAR BLAKANG Indonesia merupakan sebuah Negara yang sedang berkembang. Setelah krisis ekonomi pada tahun 1998, Indonesia berjuang keluar dari krisis ekonomi. Di era globalisasi ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah anggota komunitas Naked Wolves Indonesia. No. Komunitas Jumlah Anggota

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah anggota komunitas Naked Wolves Indonesia. No. Komunitas Jumlah Anggota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Komunitas Naked Wolves Indonesia Komunitas Naked Wolves Indonesia merupakan wadah bagi pengguna sepeda motor khusus untuk sepeda motor

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. Klub motor Byson Independent Metro berdiri pada 14 Oktober 2012, dan

BAB IV GAMBARAN UMUM. Klub motor Byson Independent Metro berdiri pada 14 Oktober 2012, dan BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 Sejarah Berdirinya Klub motor Byson Independent Metro berdiri pada 14 Oktober 2012, dan dirintis oleh dua orang kakak beradik yaitu Erik (001) dan adik kandung Edo (002). Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pertumbuhan perekonomian di Indonesia terus berkembang dari masa ke

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pertumbuhan perekonomian di Indonesia terus berkembang dari masa ke BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan perekonomian di Indonesia terus berkembang dari masa ke masa, mulai dari sektor yang kecil hingga sektor yang besar. Pertumbuhan yang sempat terasa berjalan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA 4.1 ANALISA FUNGSIONAL

BAB 4 ANALISA 4.1 ANALISA FUNGSIONAL BAB 4 ANALISA 4.1 ANALISA FUNGSIONAL Showroom adalah tempat atau fasilitas yang digunakan sebagai ruang pamer, atau pameran dari produk-produk terbaru dari hasil pabrikkan mobil ternama. Pada saat sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sudah menjadi pemandangan sehari-hari bila jalan protokol di Jakarta dipadati

BAB I PENDAHULUAN. Sudah menjadi pemandangan sehari-hari bila jalan protokol di Jakarta dipadati BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sudah menjadi pemandangan sehari-hari bila jalan protokol di Jakarta dipadati oleh kendaraan bermotor. Kondisi menjadi lebih padat menjelang waktu bekerja di pagi

Lebih terperinci

DAFTAR INTERNET.

DAFTAR INTERNET. 97 DAFTAR INTERNET www.harley-davidson.com www.hog.com http://www.harley-davidson-jakarta.com/customer/s_chr.php www.marketingteacher.com www.learnmarketing.com http://faculty.msb.edu/homak/homahelpside/webhelp/marketingaugmentedprodu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada industri sepeda motor. Para produsen motor sport terus melakukan

BAB I PENDAHULUAN. pada industri sepeda motor. Para produsen motor sport terus melakukan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif di Indonesia sudah sedemikian pesatnya dan membuat tingkat persaingannya semakin ketat, khususnya pada industri sepeda motor.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. 3.1 Sejarah Komunitas Motor KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung. Komunitas Motor KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung merupakan

BAB III OBJEK PENELITIAN. 3.1 Sejarah Komunitas Motor KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung. Komunitas Motor KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung merupakan BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Komunitas Motor KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung Komunitas Motor KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung merupakan sebuah organisasi komunitas motor yang awal terbentuk

Lebih terperinci

2 nd ANNIVERSARY TANGERANG SELATAN CHAPTER YAMAHA NMAX CLUB INDONESIA. Sekretariat: YNCI Tangerang Selatan Chapter

2 nd ANNIVERSARY TANGERANG SELATAN CHAPTER YAMAHA NMAX CLUB INDONESIA. Sekretariat: YNCI Tangerang Selatan Chapter 2 nd ANNIVERSARY YAMAHA NMAX CLUB INDONESIA TANGERANG SELATAN CHAPTER PROPOSAL YAMAHA NMAX CLUB INDONESIA TANGERANG SELATAN CHAPTER PENDAHULUAN Sekretariat: YNCI Tangerang Selatan Chapter Yamaha NMAX

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merk Honda dan Yamaha dan roda empat banyak yang berlalu lalang berjalanjalan

BAB I PENDAHULUAN. merk Honda dan Yamaha dan roda empat banyak yang berlalu lalang berjalanjalan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi yang semakin pesat, mempertinggi mobilitas kehidupan di Jakarta. Berbagai merk kendaraan bermotor baik roda dua seperti merk Honda dan Yamaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Gambaran Umum Proyek Judul Proyek Tema Lokasi Sifat Luas Tapak : Pusat Kebugaran dan Spa : Arsitektur Tropis : Jl. Gandul Raya, Krukut, Depok : Fiktif : ± 15.000 m² (1,5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan telah menyadari pentingnya komunitas. Programprogram

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan telah menyadari pentingnya komunitas. Programprogram BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Banyak perusahaan telah menyadari pentingnya komunitas. Programprogram keanggotaan klub adalah contoh komunitas yang dibentuk produsen untuk meningkatkan hubungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK II.1 Tinjauan Umum Proyek II.1.1 Tinjauan Proyek Judul : Pusat Pendidikan Budaya Betawi Tema : Arsitektur Betawi Lokasi : Jalan Bulungan Raya, Jakarta Selatan Luas Lahan : ±

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nur Muladica Gedung Fotografi di kota Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Nur Muladica Gedung Fotografi di kota Semarang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak zaman dahulu manusia berusaha mendokumentasikan sebuah peristiwa. Terlihat dengan adanya gambar-gambar pada dinding gua, kulit kayu, kulit binatang, relief, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Sepeda motor merupakan andalan utama dan kendaraan paling terjangkau bagi mayoritas masyarakat Indonesia (Sindhuwinata, dalam Kurniawan 2013). Berdasarkan pernyataan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN. ialah Witjax Modizigner sebagai perusahaan jasa modifikasi sepedah motor, yang

BAB III STRATEGI PERANCANGAN. ialah Witjax Modizigner sebagai perusahaan jasa modifikasi sepedah motor, yang BAB III STRATEGI PERANCANGAN 3.1 Tujuan Komunikasi Sama seperti halnya definisi umum dari komunikasi, dalam pembuatan logo dari perusahaan Witjax Modizigner. Pada intinya bertujuan agar pesan yang disampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak permasalahan yang terjadi di dalam kehidupan dan salah satunya adalah permasalahan sosial. Masalah sosial selalu dijadikan topik pembicaraan di kalangan masyarakat

Lebih terperinci

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.

Please purchase PDFcamp Printer on  to remove this watermark. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan salah satu kota besar yang termasuk 5 (lima) kota besar yang ada di Indonesia. Kelebihan kota Bandung dibandingkan kota kota lainnya adalah banyak

Lebih terperinci

Bab III. Analisis. Aktivitas yang Dilakukan Ruang 1. Pengunjung. duduk & membaca. mengambil kembali tas & jaket. membeli. makan

Bab III. Analisis. Aktivitas yang Dilakukan Ruang 1. Pengunjung. duduk & membaca. mengambil kembali tas & jaket. membeli. makan Bab III. Analisis 3. 1 Analisis Fungsional 3. 1. 1 Program Kegiatan Pada perpustakaan, selain memperhatikan kegiatan manusia diperhatikan pula kegiatan barang. Perpindahan barang, dalam hal ini koleksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sepeda motor adalah salah satu alat transportasi yang paling banyak digunakan. Penggunaan sepeda motor di Indonesia sangat populer karena harganya yang relatif

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. TINJUAN UMUM 2.1.1 Galeri A. Pengertian galeri - Galeri adalah ruang atau gedung untuk memamerkan benda atau karya seni. - Galeri adalah sebuah ruang yang digunakan untuk menyajikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dan merupakan salah satu kota besar di Indonesia, penduduknya berjumlah 2.109.339 dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, era pembangunan teknologi sudah sangat cepat berkembang di mana suatu produk dari hari ke hari akan memberikan suatu perkembangan yang mana perkembangan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara hukum, dengan jumlah penduduk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara hukum, dengan jumlah penduduk Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara hukum, dengan jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak hukum di Indonesia harus ditegakkan dengan sebaik mungkin. Hukum di Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan pada industri otomotif mengalami peningkatan yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan pada industri otomotif mengalami peningkatan yang cukup BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan pada industri otomotif mengalami peningkatan yang cukup besar, hal tersebut ditunjukan dengan terus bertambahnya volume masyarakat yang menggunakan

Lebih terperinci

( ) (Siti Aisyah Adjmil M)

( ) (Siti Aisyah Adjmil M) LAMPIRAN A. Angket Penelitian PETUNJUK PENGISIAN Assalamualaikum Wr. Wb Saya adalah mahasiswa fakultas psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Saat ini, saya sedang mengadakan penelitian tentang Pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial, komunikasi tidak akan. melibatkan proses pemahaman dan memahami orang.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial, komunikasi tidak akan. melibatkan proses pemahaman dan memahami orang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial, komunikasi tidak akan pernah lepas dari kehidupan manusia pada umumnya. Kita dapat mengetahui informasi yang dibutuhkan orang lain,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Lalu lintas jalan merupakan sarana masyarakat yang memegang peranan penting

I. PENDAHULUAN. Lalu lintas jalan merupakan sarana masyarakat yang memegang peranan penting 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lalu lintas jalan merupakan sarana masyarakat yang memegang peranan penting dalam memperlancar pembangunan yang pemerintah laksanakan, karena merupakan sarana untuk masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. BalapDrag (Drag race)merupakankompetisidimanadua kendaraan berupa mobil atau sepeda motor bersainguntukmenjadiyang pertamamenyeberangi garisfinishdariawalberdiri,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menggambarkan budaya bangsa. Kalau buruk cara kita berlalu lintas maka

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menggambarkan budaya bangsa. Kalau buruk cara kita berlalu lintas maka BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku berlalu lintas masyarakat kita buruk. Cara menggunakan jalan dalam berlalu lintas adalah cermin dari budaya bangsa. Kesantunan dalam berlalu lintas yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Surabaya adalah kota metropolis terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Seiring dengan kemajuan jaman, wajah kota pun berkembang dengan adanya pembangunan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktifitas dari kegiatan masyarakat pada umumnya pada saat ini cenderung menggunakan sepeda motor, terlihat dari jalan-jalan di Kota besar khususnya di Kota Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat di dunia tertarik pada jaringan modernisasi, baik itu yang

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat di dunia tertarik pada jaringan modernisasi, baik itu yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat di dunia tertarik pada jaringan modernisasi, baik itu yang baru memasukinya maupun yang sedang meneruskan tradisi modernisasi. Secara historis, modernisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Komunitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Komunitas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Gambaran Umum Komunitas Komunitas Hobi Foto Bandung yang disingkat dengan HFB adalah salah satu komunitas yang bergerak pada bidang fotografi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESIGN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESIGN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESIGN 5.1 Logo Kampanye Gambar 5.1 Logo kampanye Logo utama kampanye WOY! hanya terdiri dari logogram. Logo itu sendiri mengambil bentuk dasar dari segitiga pengaman yang memiliki

Lebih terperinci

LAMPIRAN A: KUESIONER

LAMPIRAN A: KUESIONER LAMPIRAN A: KUESIONER Kuesioner Penelitian Pengantar No :... No. Cust :... Tgl :... Nama :... Pertama-tama, saya mengucapkan terima kasih atas partisipasi Anda untuk menjadi responden kami dalam survei

Lebih terperinci

atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.

atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, masuk dan berkembangnya teknologi ternyata berpengaruh terhadap perubahan dan orientasi karakter masyarakat terutama yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepuluh tahun belakangan ini, perkembangan otomotif di tanah air sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sepuluh tahun belakangan ini, perkembangan otomotif di tanah air sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepuluh tahun belakangan ini, perkembangan otomotif di tanah air sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyak digelarnya even otomotif dari mulai pameran, lomba modifikasi,

Lebih terperinci

Latar Belakang Eksistensi Proyek. rumah tangga, industri, dan sebagainya.

Latar Belakang Eksistensi Proyek. rumah tangga, industri, dan sebagainya. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Perkembangan teknologi yang semakin hari semakin maju seiring dengan berjalannya waktu, merupakan tuntutan perkembangan zaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata adalah salah satu dari industri, yang mampu menyediakan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata adalah salah satu dari industri, yang mampu menyediakan pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu dari industri, yang mampu menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat baik dalam hal kesempatan kerja, pendapatan, taraf hidup dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi dari tahun ke 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan manusia. Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi dari tahun ke tahun semakin

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PERANCANGAN

BAB II METODOLOGI PERANCANGAN BAB II METODOLOGI PERANCANGAN 2.1. Tujuan & Manfaat Perancangan 2.1.1. Tujuan Perancangan Sebelum penulis menentukan tujuan dari proses perancangan nantinya, penulis melakukan langkah awal dengan melihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia oleh WHO (World Health Organization) pada tahun 2004 merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia oleh WHO (World Health Organization) pada tahun 2004 merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keselamatan berkendara merupakan salah satu masalah yang selalu mendapatkan perhatian serius di setiap negara. Pencanangan Hari Keselamatan Dunia oleh WHO (World Health

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang masalah Komunikasi tidak lepas dalam kehidupan sehari hari, komunikasi merupakan suatu aktivitas dasar manusia dalam berinteraksi. Komunikasi akan berhasil apabila

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II DESKRIPSI PROYEK BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 Umum Proyek ini merupakan proyek fiktif yang diirencanakan pada lahan kosong yang berada di Jalan Soekarno-hatta dan diperuntukan untuk pertandingan renang internasional dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk selalu dapat bersaing dalam hal peningkatan mutu produk barang dan

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk selalu dapat bersaing dalam hal peningkatan mutu produk barang dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal membawa dampak pada dunia usaha. Adanya perkembangan dan kemajuan teknologi, dunia usaha dituntut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tumbuhnya penghobi motor jenis adventure trail mengakibatkan tumbuhnya komunitas motor trail yang jumlahnya tidak sedikit dan melakukan kegiatan bersama. Kegiatan meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kasoos merupakan singkatan dari Kampung Scooter Owner Salatiga.

BAB I PENDAHULUAN. Kasoos merupakan singkatan dari Kampung Scooter Owner Salatiga. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kasoos adalah salah satu komunitas Vespa di Salatiga yang rutin berkumpul pada hari Jum at malam mulai jam 21.00 WIB di alun-alun Pancasila Kota Salatiga. Komunitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi dari sekian banyak provinsi di Indonesia yang memiliki budaya yang kental. Banyak kebudayaan yang tertinggal

Lebih terperinci

PUSAT DESAIN DAN PEMBUATAN MEBEL

PUSAT DESAIN DAN PEMBUATAN MEBEL PUSAT DESAIN DAN PEMBUATAN MEBEL JURNAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Penyelesaian Program S 1 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda OLEH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat diperlukan agar perusahaan dapat bertahan hidup. Menurut Schiffman dan

BAB I PENDAHULUAN. sangat diperlukan agar perusahaan dapat bertahan hidup. Menurut Schiffman dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Loyalitas merek (brand loyalty) merupakan suatu konsep yang sangat penting dalam strategi pemasaran. Keberadaan konsumen yang loyal pada merek sangat diperlukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini dengan mengikuti perkembangan jaman, kebutuhan manusia akan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini dengan mengikuti perkembangan jaman, kebutuhan manusia akan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dengan mengikuti perkembangan jaman, kebutuhan manusia akan mobilitas dari tempat satu ketempat yang lain semakin meningkat. Hal ini mengakibatkan meningkatnya

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN KEDISIPLINAN BERLALU LINTAS PADA ANGGOTA KLUB MOTOR SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN KEDISIPLINAN BERLALU LINTAS PADA ANGGOTA KLUB MOTOR SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN KEDISIPLINAN BERLALU LINTAS PADA ANGGOTA KLUB MOTOR SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdiri sendiri, banyak pihak yang dapat mempengaruhi kegiatan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. berdiri sendiri, banyak pihak yang dapat mempengaruhi kegiatan perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah perusahaan dalam melaksanakan kepentingannya tidak bisa berdiri sendiri, banyak pihak yang dapat mempengaruhi kegiatan perusahaan. Pihak-pihak yang berkaitan

Lebih terperinci

dipresentasikan pada hari Sabtu dan Senin, sedangkan untuk hari Minggu tingkat

dipresentasikan pada hari Sabtu dan Senin, sedangkan untuk hari Minggu tingkat BABVI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu : 1. Pada ruas Jalan Bhayangkara tingkat penggunaan area parkir tiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, dunia telah diwarnai dengan persaingan yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya, terutama perusahaan

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROYEK. Data umum dari proyek perancangan ini adalah sebagai berikut : Kel. Mengger Kec. Bandung Kidul

DESKRIPSI PROYEK. Data umum dari proyek perancangan ini adalah sebagai berikut : Kel. Mengger Kec. Bandung Kidul BANDUNG ICE SKATING CENTER II. DESKRIPSI PROYEK 2.1 Umum Data umum dari proyek perancangan ini adalah sebagai berikut : a. Lokasi : Jl. Batu Nunggal Indah Kel. Mengger Kec. Bandung Kidul b. Luas Lahan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II DESKRIPSI PROYEK BAB II DESKRIPSI PROYEK 2. 1. Deskripsi Umum Nama proyek : Bandung Automotif center Status : Proyek Fiktif Fungsi bangunan : Bangunan komersil bidang otomotif Sumber dana : Pemerintah daerah (BPD) Lokasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dalam teknologi telekomunikasi dan transportasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dalam teknologi telekomunikasi dan transportasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan dalam teknologi telekomunikasi dan transportasi berkembang dengan sangat cepat. Dengan perkembangan yang cepat ini dipermudah untuk mendapatkannya,

Lebih terperinci