BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Komunitas
|
|
- Sucianty Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Komunitas Komunitas Motor Box Bandung atau dapat disingkat sebagai KOMBO Bandung adalah suatu komunitas otomotif dimana anggotanya adalah pecinta box motor yang berada di kota Bandung. Box motor adalah aksesoris tambahan untuk membawa barang bagi pengendara sepeda motor. Berdirinya Komunitas Motor Box (KOMBO) Bandung berawal dari perbincangan di media sosial Facebook oleh pendiri KOMBO Bandung yaitu Siddiq Saparudin, Dede Syarif, Imam Rachmat Fauzi, Firman dan Iman. Dari perbincangan tersebut mereka sepakat untuk membuat komunitas yang pada awalnya diberi nama GIVI BAHENOL pada tanggal 5 Januari 2014 karena mayoritas anggota adalah pengguna produk box motor GIVI. Seiring berjalannya waktu, anggota KOMBO Bandung semakin banyak dan merek box motor tidak hanya dari produk GIVI saja, akan tetapi dari berbagai merek box, maka dari itu dilakukan perubahan nama komunitas dari sebelumnya GIVI BAHENOL menjadi Komunitas Motor Box (KOMBO) Bandung pada bulan Oktober 2014 (Hasil wawancara dengan pengurus KOMBO Kang Deden, 3 Februari 2015). Saat ini KOMBO Bandung tidak hanya terdapat di kota Bandung, akan tetapi sudah meluas ke pulau Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi dengan jumlah regional sebanyak 38 dan anggota sebanyak orang di seluruh Indonesia. Khusus KOMBO Bandung jumlah anggotanya adalah sebanyak orang. Keanggotan KOMBO Bandung terbuka bagi semua orang tak terkecuali pengendara sepeda motor yang belum memiliki box motor akan tetapi mempunyai keinginan untuk memakai box motor 1
2 (Hasil wawancara dengan pengurus KOMBO Kang Deden, 3 Februari 2015). Kegiatan rutin KOMBO Bandung setiap minggunya adalah kopdar. Kopdar atau kopi darat adalah kegiatan silaturahmi antar anggota KOMBO Bandung untuk meningkatkan kebersamaan dan membahas isu-isu terbaru yang terjadi di dalam komunitas. Kopdar dilaksanakan setiap hari Minggu pukul sampai dengan selesai bertempat di Jln. Japati depan Kantor Telkom Gasibu Bandung. Kegiatan rutin lainnya selain kopdar adalah rolling bersama. Rolling adalah kegiatan konvoi mengendarai motor bersama-sama keliling kota Bandung, konvoi ini dilaksanakan setelah acara kopdar selesai. Rolling ini memiliki tujuan yaitu mencari simpatik masyarakat dan memberikan pandangan kepada masyarakat bahwa KOMBO Bandung selalu mengutamakan pengendara lain dan tidak bersikap anarkis serta arogan saat berkendara. Kegiatan lainnya yaitu touring dan beberapa kali kegiatan bakti sosial ke panti asuhan (Hasil wawancara dengan pengurus KOMBO Kang Deden, 3 Februari 2015) Logo Komunitas Gambar 1.1 adalah logo Komunitas Motor Box (KOMBO) Bandung. Gambar 1.1 Logo Komunitas Sumber : 2
3 Makna dari logo Komunitas Motor Box Bandung : 1. Gambar motor dengan aksesoris box dengan background bendera merah putih melambangkan pengendara motor yang berada di Indonesia 2. Senjata Kujang yaitu senjata khas daerah Jawa Barat menggambarkan kekuatan dan keberanian 3. Gedung Sate melambangkan bahwa komunitas berasal dari Kota Bandung. 4. Keseluruhan logo mewakili ciri khas Kota Bandung dan Jawa Barat (tatar sunda) Visi dan Misi Komunitas Visi komunitas motor box (KOMBO) Bandung adalah menjadikan KOMBO Bandung tetap yang pertama dan ternama di Nusantara. Misi KOMBO Bandung adalah 1. Menjaga suksesnya seluruh kegiatan KOMBO Bandung 2. Menjaga silaturahmi antar anggota KOMBO Bandung Struktur Organisasi Gambar 1.2 adalah struktur organisasi Komunitas Motor Box Bandung. Gambar 1.2 Struktur Komunitas Sumber : Data Komunitas KOMBO Tahun
4 Gambar 1.2 menunjukkan struktur komunitas KOMBO, garis komando paling atas berada pada Dewan Penasihat atau 5 orang pendiri KOMBO. Dewan Penasihat bertugas sebagai penasihat, memberikan arahan dan mengawasi komunitas. Arahan yang diberikan merupakan hasil rapat atau musyawarah para pengurus KOMBO Kota Bandung. Dewan Penasihat memberikan komando atau arahan secara langsung ke seluruh bagian dalam komunitas seperti Sekretaris, Bendahara serta Koordinator Wilayah dan Koordinator Lapangan. Sekretaris memiliki tugas mengurusi semua hal yang berhubungan dengan administrasi komunitas. Bendahara berkewajiban menata keuangan komunitas dimana dana dihasilkan dari hasil iuran bulanan anggota komunitas. Dana ini akan digunakan untuk membiayai kegiatan komunitas kedepannya. Dewan Penasihat juga memberikan komando atau arahan kepada Koordinator Wilayah yang terbagi menjadi 2 wilayah. Koordinator Wilayah 1 mengawasi dan menyampaikan komando/arahan dari Dewan Penasihat kepada para Koordinator Lapangan bagian Utara, Selatan, dan Tengah Bandung. Begitu juga dengan Koordinator Wilayah 2 yang menyampaikan komando/arahan kepada Koordinator Lapangan bagian Barat dan Timur Bandung. Komando/arahan yang disampaikan Koordinator Wilayah kemudian di teruskan oleh Koordinator Lapangan kepada para anggota KOMBO di seluruh Bandung. 1.2 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang senang hidup berkelompok. Manusia dapat berkembang sebagai manusia seutuhnya apabila dia hidup dalam suatu kelompok sosial dan berinteraksi dengan manusia lainnya. Kelompok sosial dapat terbentuk melalui beberapa faktor antara lain adanya kesamaan tujuan, kesamaan lingkungan, dan kesamaan minat ( Salah satu tipe kelompok sosial yang dapat terbentuk adalah komunitas. Secara umum, suatu komunitas terbentuk karena kesamaan minat antar anggotanya yang dibatasi oleh geografis 4
5 tertentu misalkan negara, pulau, dan provinsi ( Fakta diatas diperkuat oleh Wilbur J.Peak (dalam Iriantara, 2007:22), komunitas bukan sekedar kumpulan orang yang tinggal pada lokasi yang sama, komunitas itu juga bisa merupakan unit sosial yang terbentuk disebabkan oleh adanya interaksi diantara mereka. Dari beberapa fakta dan teori diatas dapat dikatakan pentingnya keberadaan sebuah komunitas. Komunitas dapat menjadi wadah bagi seseorang untuk saling berinteraksi dengan sesamanya. Dengan adaya interaksi tersebut dapat mengembangkan dirinya agar menjadi manusia seutuhnya. Berdasarkan kesimpulan diatas, keberadaan komunitas khususnya di Indonesia sendiri patut menjadi perhatian. Keberadaan komunitas di Indonesia saat ini sudah berkembang dengan sangat pesat, salah satu penggerak terbentuknya komunitas di Indonesia adalah anak-anak muda, Dimana anak-anak muda merupakan generasi penerus bangsa. Komunitas yang berkembang saat ini dapat menciptakan bibit-bibit baru generasi bangsa Indonesia untuk menciptakan Indonesia menjadi lebih baik dan lebih berkembang. Komunitas dapat menyediakan tempat untuk anak muda saling berinteraksi dengan sesamanya dan terkadang suatu komunitas dapat menghasilkan ide-ide kreatif dan inovatif yang bertujuan untuk membangun Indonesia. Diharapkan kedepannya berbagai komunitas bisa terus melakukan inovasi untuk membuat suatu terobosan-terobosan baru sehingga bisa menjadi tren di daerah masingmasing. ( Perkembangan komunitas yang sangat pesat di Indonesia juga berdampak pada perkembangan komunitas di kota Bandung. Jumlah komunitas di kota Bandung sangat banyak, bisa dikatakan bahwa kota Bandung adalah kota yang memiliki jumlah komunitas paling banyak di Indonesia. Beragam bentuk dan jenis komunitas bisa ditemui di kota ini dengan sangat mudah. Mulai dari komunitas-komunitas kecil yang berhubungan dengan hobi dan minat/kesukaan sampai dengan komunitas besar yang dibentuk atas tujuan tertentu ( 5
6 Terkait jumlah, pada Tabel 1.1 dapat dilihat jumlah komunitas dan organisasi yang terdaftar di Kota Bandung. Tabel 1.1 Komunitas dan Organisasi Yang Terdaftar pada DISPORA dan DISBUDPAR Kota Bandung No Jenis Organisasi dan Komunitas Jumlah 1. Grup Kesenian Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Organisasi Kepelajaran Organisasi Mahasiswa Organisasi kepemudaan lainnya / Komunitas 177 Total 1399 Sumber : Dinas Pemuda dan Olahraga serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung (2014) Tabel 1.1 menunjukkan jumlah organisasi dan komunitas yang terdaftar pada Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung (DISBUDPAR) adalah sebanyak Bisa dilihat bahwa 177 diantaranya adalah komunitas. Dengan jumlah yang banyak, komunitas di kota Bandung merupakan aset yang harus didukung dan dikembangkan agar mempunyai tujuan positif untuk berperan membangun kota Bandung. Apalagi mayoritas anggota komunitas adalah anak muda dimana mereka masih mencari aktualisasi diri melalui interaksi dalam komunitas. Salah satu jenis komunitas yang berkembang pesat di kota Bandung adalah komunitas yang dibentuk atas dasar kesamaan hobi/minat. Jenis komunitas ini meliputi berbagai macam aspek seperti olahraga, seni, dan otomotif. Salah satu jenis komunitas otomotif adalah komunitas motor ( Khusus komunitas motor, perkembangan komunitas ini berkembang dengan pesat di Indonesia. Hal ini sejalan dengan penjualan sepeda motor di Indonesia yang merupakan pangsa pasar yang terbesar di Asia. Menurut 6
7 data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) yang dapat dilihat pada Tabel 1.2, terjadi peningkatan penjualan sepeda motor dalam kurun waktu 3 tahun terakhir mulai dari tahun 2012 sampai tahun Tabel 1.2 Penjualan Sepeda Motor Indonesia Tahun Jumlah Penjualan Sepeda Motor No. Tahun Indonesia Sumber : Perkembangan jaman yang begitu cepat menuntut masyarakat untuk mempunyai alat transportasi dengan tingkat mobilitas yang tinggi dan sepeda motor menjadi pilihan utama bagi sebagian masyarakat di Indonesia. Peningkatan penjualan sepeda motor menyebabkan jumlah sepeda motor di Indonesia pun semakin bertambah. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Firman Mas udi pada tahun 2014 menyatakan bahwa salah satu penyebab meningkatnya jumlah kendaraan bermotor adalah banyaknya showroom motor resmi yang menawarkan berbagai macam produk sepeda motor dengan penawaran pembelian secara kredit tanpa uang muka atau dengan uang muka yang sangat terjangkau. Masih menurut penelitian yang dilaukan oleh Firman Mas udi, menyatakan bahwa peningkatan kepemilikan sepeda motor oleh kalangan muda dan dewasa memicu beberapa orang untuk membentuk komunitas yang berawal dari kesamaan dan kecintaan terhadap tipe motor yang dimiliki. Menurut jurnal yang disusun oleh Dian Ady Ningsih pada tahun 2014, menyatakan bahwa pada saat ini kepemilikan sepeda motor tidak hanya didasari oleh kegunaannya untuk mempercepat waktu tempuh 7
8 perjalanan. Sepada motor dengan berbagai macam model menjelma menjadi semacam identitas yang dianggap mewakili para penggunanya. Berdasarkan pemahaman tersebut berakibat muncul dan berkembang berbagai macam komunitas sepeda motor dengan karakteristik atau ciri yang berbeda-beda. Peningkatan jumlah sepeda motor di Indonesia berdampak ke seluruh wilayah, tak terkecuali di Bandung, menurut Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalulintas Dishub Kota Bandung Bapak Yudhiana saat ini (tahun 2014), setidaknya ada 1,25 juta kendaraan bermotor di Kota Bandung. Dari jumlah tersebut sekitar 94% nya adalah kendaraan pribadi, terkait jumlah sepeda motor, terdapat sekitar 895 ribuan unit atau sekitar 72% dari total komposisi kendaraan bermotor di Bandung ( Dengan jumlah sepeda motor yang mendominasi jalan-jalan di Kota Bandung dan juga adanya kesamaan minat dan pemahaman mengenai sepeda motor, berakibat banyak bermunculan komunitas-komunitas yang berhubungan dengan sepeda motor di Kota Bandung. Komunitas motor mendominasi jumlah komunitas yang terdaftar di Kota Bandung. Menurut data yang dihimpun dari Dinas Pemuda dan Olahraga Tahun 2014, jumlah komunitas otomotif yang terdaftar adalah sebanyak 69 komunitas. Dari jumlah ini 67 di antaranya adalah komunitas motor. Tabel 1.3 menunjukkan jenis-jenis komunitas beserta jumlahnya yang berada di Kota Bandung menurut data dari Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung Tahun Tabel 1.3 Komunitas yang terdaftar pada DISPORA Kota Bandung 2014 No. Jenis Komunitas Jumlah 1. Komunitas Film dan Foto Komunitas Kesenian dan Budaya Komunitas Kreatif 5 4. Komunitas Otomotif Komunitas Peduli Lingkungan 6 (Bersambung) 8
9 (Sambungan) 6. Komunitas Pendidikan 5 7. Komunitas Pecinta Hewan 6 8. Komunitas Sepeda 3 9. Komunitas Sosial Komunitas Teknologi Komunitas Lainnya 18 Total 177 Sumber : Data Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung Tahun 2014 Berkembangnya komunitas motor di Kota Bandung patut menjadi perhatian pemerintah Kota Bandung untuk dapat terus didukung agar memiliki kontribusi untuk membangun kota Bandung. Mengingat salah satu penggerak komunitas adalah anak-anak muda yang merupakan generasi penerus bangsa ( Salah satu komunitas yang terbentuk berdasarkan kesamaan minat/hobi di Kota Bandung adalah Komunitas Motor Box Bandung (KOMBO Bandung) KOMBO Bandung adalah komunitas yang terbentuk atas dasar kesamaan minat/hobi yaitu pecinta box motor. KOMBO Bandung adalah komunitas yang sudah berdiri lebih dari 1 tahun lalu yaitu pada tanggal 5 Januari 2014 dan masih tergolong komunitas baru yang jika dilihat dari struktur dan jumlah anggota. Terdapat masalah dan tantangan yang dihadapi diantaranya belum ada teknis pendataan anggota yang pasti sehingga jumlah anggota KOMBO Bandung yang terdaftar masih mengikuti jumlah anggota yang hadir dalam kopdar setiap hari Minggu sore. Komunikasi antar anggota pun belum terjalin dengan baik, hal ini disebabkan karena ketika kopdar (kopi darat) para anggota sering membentuk grup-grup kecil sehingga komunikasi dengan anggota lain kurang terjalin dengan baik. Selanjutnya, karena masih tergolong komunitas baru, KOMBO Bandung belum terdaftar di Dinas Pemuda dan Olahraga sehingga KOMBO belum mendapatkan pemberdayaan dari dinas terkait. Kegiatan pemberdayaan yang dilakukan seperti pemberian pelatihan teknis berkendara yang baik (Safety Riding), pelatihan otomotif mesin dan pengembangan moral. 9
10 Tantangan lain yang dihadapi adalah KOMBO Bandung belum memiliki kegiatan rutin yang bertujuan untuk membangun kota Bandung. (Wawancara dengan pengurus KOMBO Kang Deden, 3 Februari 2015). Dengan adanya masalah dan tantangan tersebut, diharapkan tidak membuat KOMBO Bandung yang merupakan KOMBO pertama di Indonesia mengalami penurunan dan terhambat perkembangannya. Oleh karena itu, diperlukan analisis kajian faktor eksternal dan internal komunitas KOMBO sehingga komunitas mengetahui aspek-aspek dalam organisasi yang harus ditingkatkan atau dipertahankan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu Komunitas Motor Box (KOMBO) Bandung menemukan aspek dalam komunitas yang harus ditingkatkan dan diperhatikan. Informasi mengenai aspek tersebut diperoleh dari analisis faktor eksternal dan faktor internal komunitas yang meliputi peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul Kajian Kondisi Eksternal dan Internal Komunitas Motor Box (KOMBO) Bandung tahun Perumusan Masalah Berdasarkan penjelasan dari latar belakang diatas, maka perumusan masalah yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kondisi faktor eksternal Komunitas Motor Box Bandung saat ini? 2. Bagaimana kondisi faktor internal Komunitas Motor Box Bandung saat ini? 3. Apa saja faktor Strenght, Weakness, Opportunity, dan Threats yang dimiliki Komunitas Motor Box Bandung saat ini? 10
11 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan penjelasan latar belakang dan perumusan masalah, Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui kondisi faktor eksternal Komunitas Motor Box Bandung 2. Untuk mengetahui kondisi faktor eksternal Komunitas Motor Box Bandung 3. Untuk mengetahui faktor Strenght, Weakness, Opportunity, dan Threats Komunitas Motor Box Bandung saat ini 1.5 Kegunaan Penelitian Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dan kegunaan, baik dari sisi kegunaan secara teoritis dan praktis. a. Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk memberikan referensi dan sumbangan pemikiran mengenai komunitas KOMBO Bandung kepada pihak-pihak sebagai berikut : 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang mengangkat tema tentang komunitas motor. 2. Hasil peneltian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan pertimbangan untuk masyarakat apabila ingin bergabung dengan komunitas motor khususnya Komunitas KOMBO Bandung. b. Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk memberikan informasi dan saran kepada Komunitas Motor Box (KOMBO) Bandung mengenai : 11
12 1. Kondisi lingkungan eksternal dan internal komunitas saat ini. Pembahasan penelitian dilakukan secara detail berdasarkan aspekaspek eksternal dan internal yang mempengaruhi dan dimilki oleh komunitas. Sehingga dari informasi ini komunitas dapat menyusun langkah kedepan untuk mengembangkan komunitas menjadi lebih baik. 2. Penelitian ini juga memberikan langkah strategi yang dapat diimplementasikan oleh komunitas KOMBO Bandung agar berkembang menjadi lebih baik berdasarkan kajian kekuatan dan kelemahan yang dimiliki serta ancaman dan peluang yang mempengaruhi komunitas. 1.6 Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran dan penjelasan mengenai penelitian agar mempermudah pembaca untuk memahamis isi dari penelitian yang dilakukan, maka disusun sistematika penulisan berisi informasi-informasi mengenai materi dan pembahasan pada setiap bab. Adapun sistematika penulisan penelitian disusun sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan dan dipaparkan mengenai gambaran umum dari objek penelitian, latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, lingkup dari penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini dijelaskan tentang kajian pustaka mengenai teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan, serta literatur yang berkaitan dengan penelitian. Pada bab ini meliputi landasan teori, penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran. 12
13 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan mengenai metode penelitian, pendekatan serta teknik-teknik yang digunakan dalam mengumpulkan, mengolah data dan menganalisis data sehingga bisa menjawab dan menganalisis permasalahan penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dipaparkan tentang hasil dari penelitian dan pengolahan data beserta pembahasan secara sistematis sesuai dengan ruang lingkup penelitian dan sesuai dengan tujuan dari penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi tentang kesimpulan serta saran atas hasil dari penelitian, baik itu saran untuk perusahaan / komunitas yang diteliti maupun saran untuk penelitian selanjutnya. 13
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Komunitas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Gambaran Umum Komunitas Komunitas Hobi Foto Bandung yang disingkat dengan HFB adalah salah satu komunitas yang bergerak pada bidang fotografi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah anggota komunitas Naked Wolves Indonesia. No. Komunitas Jumlah Anggota
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Komunitas Naked Wolves Indonesia Komunitas Naked Wolves Indonesia merupakan wadah bagi pengguna sepeda motor khusus untuk sepeda motor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang padat dengan kemacetan lalu lintas sampai dengan jalanan kecil
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era perkembangan zaman saat ini, seseorang dituntut untuk mobilitas yang tinggi. Dengan didukung dengan adanya sarana transportasi yang baik. Seperti yang terlihat
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. mudah dijumpai, dari jalanan Ibukota sampai di daerah-daerah bisa dipastikan ada
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya jaman, maka seseorang dituntut untuk melakukan mobilitas yang tinggi. Hal ini harus didukung dengan adanya sarana dan prasarana transportasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam mendukung sektor perekonomian, transportasi merupakan salah satu sarana yang dinilai sangat penting bagi perkembangan ekonomi di berbagai negara, tidak terkecuali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian KYMCO atau Kwang Yang Motor Co, Ltd adalah perusahaan Taiwan yang memproduksi skuter, sepeda motor, dan ATV untuk didistribusikan ke seluruh dunia.
Lebih terperinciBAB IV PROFIL PAVESA
BAB IV PROFIL PAVESA 4.1. Sejarah PAVESA PAGUYUBAN VESPA SALATIGA ( PAVESA) berdiri pada tanggal 27 Juli 1997. Pembentukan PAVESA tidak lepas dari cita cita luhur PAVESA yaitu untuk menjalin persaudaraan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Batak merupakan salah satu suku bangsa yang terdapat di Indonesia yang banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Batak merupakan salah satu suku bangsa yang terdapat di Indonesia yang banyak berdomisili di daerah Sumatera Utara. Etnik Batak ini terdiri dari enam sub etnik yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam memproduksi barang yang dibutuhkan, karena selain memasarkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran pemasaran dalam dunia usaha dewasa ini semakin penting karena persaingan antar perusahaan yang kini semakin ketat. Banyaknya pesaing yang muncul menuntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tinggi. Dan hal ini harus di dukung dengan adanya sarana transportasi yang baik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dengan makin berkembangnya jaman, maka seseorang di tuntut untuk mobilitas yang tinggi. Dan hal ini harus di dukung dengan adanya sarana transportasi yang baik. Tampaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Nama Perusahaan dan Lokasi Perusahaan Gambar 1.1 Logo Perusahaan MSP Trans merupakan perusahaan perseorangan yang berdiri pada tahun 2000 dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Arcapada Motor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Arcapada Motor Arcapada Motor adalah sebuah perusahaan penyedia service center, distributor spare part, dan sales yang terspesialisasi pada merk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan hal yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sehari hari bagi seluruh masyarakat baik dari kalangan bawah sampai kalangan atas maupun
Lebih terperinciANGGARAN DASAR NINJA OWNERS CLUB
ANGGARAN DASAR NINJA OWNERS CLUB BAB I NAMA, BENTUK, SIFAT, ASAS, VISI, MISI, WAKTU DAN KEDUDUKAN Pasal 1 NAMA Organisasi ini bernama NINJA OWNERS CLUB, yang dapat disingkat dengan nama N O C. Pasal 2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. interaksi dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Seiring dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan komunikasi dan interaksi dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. dengan buku panduan ini, sebagai salah satu dari media komunikasi visual buku
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Tujuan Komunikasi Berbagai cara dapat dilakukan untuk membuat suatu informasi atau pesan bisa dengan mudah disampaikan tentunya secara efektif dan menarik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Manusia sebagai Makhluk Mobile Pada dasarnya manusia memiliki sifat nomaden atau berpindah tempat. Banyak komunitas masyarakat yang suka berpindah-pindah tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam suatu bisnis terdapat 2 fungsi mendasar yang menjadi inti dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu bisnis terdapat 2 fungsi mendasar yang menjadi inti dari bisnis itu sendiri. Menurut Peter Drucker (1954) 2 fungsi dalam bisnis itu adalah marketing dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, dunia telah diwarnai dengan persaingan yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya, terutama perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kekerasan yang dilakukan oleh geng motor sering terjadi di Kota-Kota Besar
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kekerasan yang dilakukan oleh geng motor sering terjadi di Kota-Kota Besar di Indonesia termasuk di Kota Medan. Sejak berbagai pemberitaan tentang geng motor menjadi sajian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pemain baru dalam industri bisnis. Kotler dan Keller (2009) mengatakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan di pasar akan semakin ketat dengan munculnya berbagai pemain baru dalam industri bisnis. Kotler dan Keller (2009) mengatakan persaingan dalam industri bisnis
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciANGGARAN DASAR MOBILIO INDONESIA
ANGGARAN DASAR MOBILIO INDONESIA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN Pasal 1 Perkumpulan ini bernama MOBILIO INDONESIA, merupakan suatu wadah yang menghimpun semua pemilik, pengguna maupun pemerhati mobil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia saat ini dengan memiliki penduduk kurang lebih sebanyak 250 juta orang pada tahun 2013 (Detik, 2014).
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. adalah bagaimana cara yang tepat untuk mengidentifikasi, mengukur dan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tantangan besar dalam dunia manajemen pemasaran saat ini adalah bagaimana cara yang tepat untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengelola elemen-elemen ekuitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sangat pesat, ini terlihat dari banyaknya penggemar-penggemar motor atau mobil
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia otomotif di Indonesia semakin bertambah maju dan berkembang sangat pesat, ini terlihat dari banyaknya penggemar-penggemar motor atau mobil dengan merk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Moge (Motor Gede), atau yang dikenal sebagai High Class Community. dekat, tetapi juga sebagai hobi dan gaya hidup (life style).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini popularitas sepeda motor memang tengah menanjak dan menjadi pilihan utama bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal tersebut karna sepeda motor
Lebih terperinciGambar 1.1 Logo UNKL347
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 UNKL347 UNKL347 adalah sebuah bisnis ritel pakaian yang berdiri sekitar tahun 1996. UNKL347 didirikan oleh empat orang pemuda yang memiliki latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Batik merupakan salah satu seni budaya Indonesia yang sudah menyatu dengan masyarakat Indonesia sejak beberapa abad lalu. Batik menjadi salah satu jenis seni kriya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunitas adalah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berasal dari berbagai lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam Komunitas
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SINGKAWANG
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang suka ugal-ugalan dan kebut-kebutan di jalan. Fakta adanya klub motor
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara tentang komunitas klub motor mengingatkan kita kepada orangorang yang suka ugal-ugalan dan kebut-kebutan di jalan. Fakta adanya klub motor ini memang sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempercepat jarak tempuh adalah dengan menggunakan sepeda motor.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini kebutuhan akan sarana transportasi sangatlah penting bagi masyarakat. Pilihan penggunaan sarana transportasi sangat beragam jenisnya, misalnya pilihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah menyebabkan perubahan sosial yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet. Ditengah perkembangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, semakin berkembang pesat pula persaingan bisnis antar produsen-produsen global ternama. Persaingan bisnis seperti ini berlaku juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Sepeda motor merupakan andalan utama dan kendaraan paling terjangkau bagi mayoritas masyarakat Indonesia (Sindhuwinata, dalam Kurniawan 2013). Berdasarkan pernyataan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disegala bidang kehidupan termasuk ekonomi, teknologi, komunikasi, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang ditandai dengan era globalisasi menyebabkan situasi persaingan sulit diprediksi. Situasi ini membuat perusahaan harus tanggap dalam menghadapi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai jumlah penduduk yang cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia menjadi daerah pemasaran produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdiri sendiri, banyak pihak yang dapat mempengaruhi kegiatan perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah perusahaan dalam melaksanakan kepentingannya tidak bisa berdiri sendiri, banyak pihak yang dapat mempengaruhi kegiatan perusahaan. Pihak-pihak yang berkaitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan di segala bidang. Dengan adanya persaingan ini menuntut setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan usaha dewasa ini telah diwarnai dengan berbagai macam persaingan di segala bidang. Dengan adanya persaingan ini menuntut setiap perusahaan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketahun menunjukkan kebutuhan masyarakat akan tersedianya sarana. menggunakan sepeda motor. Permintaan akan sepeda motor menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan untuk melakukan mobilitas atau perpindahan tempat sangatlah penting. Populasi kendaraan bermotor dijalan raya yang meningkat dari tahun ketahun menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di zaman modern ini manusia sudah tidak bisa lepas dengan masalah transportasi, dimana transportasi merupakan sesuatu yang vital dalam kehidupan manusia. Transportasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia telah memasuki era globalisasi, dimana persaingan di dunia bisnis akan semakin ketat. Perkembangan teknologi dan reformasi ekonomi dilakukan negara-negara
Lebih terperinciAnggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan KeluaRga Anak Riau Telkom University
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan KeluaRga Anak Riau Telkom University Patah Tumbuh Hilang Berganti, Tak Kan IKRAR hilang Dihati ANGGARAN DASAR BAB I NAMA, KEDUDUKAN, IDENTITAS, DAN WAKTU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ekonomi saat ini semakin banyak persaingan yang ketat khususnya antar perusahaan sejenis. Persaingan yang juga begitu ketat menuntut agar
Lebih terperinciMukadimah. Anggaran Dasar Ruby Owners Club Munas III Hal : 1
Mukadimah Pada tanggal 11 Januari 2009, beberapa pemilik sepeda motor Kaisar Ruby yang mempunyai kesamaan tekad, prinsip, visi dan misi mengadakan pertemuan dan sepakat untuk membentuk perkumpulan kendaraan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang yang ada semakin besar, namun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang yang ada semakin besar, namun sebaliknya persaingan menjadi
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI. Isu adalah permasalahan yang dijumpai dan menjadi suatu opini publik yang
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI Isu adalah permasalahan yang dijumpai dan menjadi suatu opini publik yang harus segera dicari permasalahannya. Isu ini dapat berskala makro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Dalam meningkatkan kemajuan pembangunan di suatu negara sangat
BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Dalam meningkatkan kemajuan pembangunan di suatu negara sangat dibutuhkan alat penunjang transportasi sebagai sarana dan prasarana yang dapat membantu mempercepat dan melancarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pertumbuhan perekonomian di Indonesia terus berkembang dari masa ke
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan perekonomian di Indonesia terus berkembang dari masa ke masa, mulai dari sektor yang kecil hingga sektor yang besar. Pertumbuhan yang sempat terasa berjalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata adalah salah satu dari industri, yang mampu menyediakan pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu dari industri, yang mampu menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat baik dalam hal kesempatan kerja, pendapatan, taraf hidup dan meningkatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Produksi Kendaraan Bermotor dalam Negeri (ribu unit)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dewasa ini mobilitas menjadi sebuah kebutuhan dalam setiap lapisan masyarakat. Kebutuhan tersebut berdampak pada meningkatnya permintaan kendaraan bermotor, baik roda
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. empat membuat jalanan di kota-kota menjadi terganggu arus lalu-lintasnya, tidak heran
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepeda motor merupakan alat transportasi yang paling digemari sebagian besar masyarakat perkotaan di Indonesia. Dengan semakin meningkatnya volume kendaraan roda dua dan
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan 1 BAB 1 PENDAHULUAN
Bab 1 Pendahuluan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat pada saat ini sudah berkembang dengan pesat dan terpengaruh oleh modernisasi. Modernisasi ini, membuat masyarakat bisa bekerja lebih
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN. 3.1 Sejarah Komunitas Motor KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung. Komunitas Motor KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung merupakan
BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Komunitas Motor KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung Komunitas Motor KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung merupakan sebuah organisasi komunitas motor yang awal terbentuk
Lebih terperinciBAB I 1. PENDAHULUAN
BAB I 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) saat ini sangat pesat dan dapat memicu manusia untuk beralih menggunakan teknologi komputer. Semakin cepat informasi tersebar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Lazada Berikut ini adalah logo dari lazada :
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam karya tulis ini merupakan perusahaan online shop yang menawarkan berbagai jenis produk. Sebagian besar website online shop yang
Lebih terperinciANALISIS PEMBENTUKAN DISONANSI KOGNITIF KONSUMEN PEMILIK MOTOR YAMAHA JUPITER
ANALISIS PEMBENTUKAN DISONANSI KOGNITIF KONSUMEN PEMILIK MOTOR YAMAHA JUPITER SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat di dunia tertarik pada jaringan modernisasi, baik itu yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat di dunia tertarik pada jaringan modernisasi, baik itu yang baru memasukinya maupun yang sedang meneruskan tradisi modernisasi. Secara historis, modernisasi
Lebih terperinciANGGARAN DASAR INDONESIAN RAILWAY PRESERVATION SOCIETY
ANGGARAN DASAR INDONESIAN RAILWAY PRESERVATION SOCIETY Yang dimaksud dengan: 1. Indonesian Railway Preservation Society (atau disingkat IRPS) adalah organisasi yang dibentuk berdasarkan hobi dan kecintaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan ketatnya persaingan bisnis di Era globalisasi seperti sekang ini,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian dewasa ini terutama dibidang produk tumbuh dengan cepat, industri produk sangat beraneka ragam. Dari sektor bisnis banyak sekali yang dapat ditawarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu kenyataan bahwa betapa besarnya manfaat suatu produk bagi pembeli, namun produk tersebut tidak mencari sendiri pembelinya.
Lebih terperinciANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR
ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Organisasi ini bernama TUNAS INDONESIA RAYA disingkat TIDAR, selanjutnya disebut Organisasi. 2. Organisasi ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena dengan memiliki dan menggunakan sepeda motor dapat mendukung
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sepeda motor merupakan salah satu alat transportasi yang sangat vital, karena dengan memiliki dan menggunakan sepeda motor dapat mendukung kebutuhan aktifitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Profil Komunitas 46 Bikers Club 46 Bikers Club merupakan komunitas persaudaraan para pecinta motor yang terdiri dari para
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA
ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nama Organisasi Asosiasi Antropologi Indonesia disingkat AAI selanjutnya disebut AAI. Pasal 2 Makna AAI adalah wadah tunggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekarang ini kemajuan teknologi di Indonesia mengalami perkembangan pesat dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Salah satu perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN. Bandung TV mulai mengudara pada 3 Januari 2005 selama 10 jam dengan
BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1 Tinjauan Tentang Bandung TV 3.1.1 Bandung TV PT. Bandung Media Televisi Indonesia atau yang lebih dikenal Bandung TV merupakan afiliasi dari PT. Bali TV Narada. Stasiun televisi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan pada industri otomotif mengalami peningkatan yang cukup
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan pada industri otomotif mengalami peningkatan yang cukup besar, hal tersebut ditunjukan dengan terus bertambahnya volume masyarakat yang menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sentra industri yaitu pusat kegiatan dari kelompok industri pada suatu lokasi/tempat tertentu yang dimana terdiri dari berbagai usaha yang sejenis.
Lebih terperinciAhmad Syarif Hidayat Fasilitas Komunitas Kawasaki Motor Sport 1
I PENDHULUN 1.1 LTR ELKNG Indonesia merupakan pasar yang optimal bagi produsen otomotif, seperti sepeda motor atau kendaraan lain. Seiring dengan perkembangannya, Indonesia selalu dijadikan pasar yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jumlah Anggota
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pola hidup tiap masyarakat kerap berubah, masyarakat lebih cenderung memilih gaya hidup yang mencontoh tren mode terkini, terutama terjadi pada usia remaja.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. XOB SEKRETARIAT Jl. Flores No. 1 Bandung. Sejarah Singkat Berdirinya Club
PENDAHULUAN Sejarah Singkat Berdirinya Club XOB adalah suatu club motor yamaha xabre di Bandung di bawah naungan Ikatan Motor Indonesia (IMI). XOB didirikan pada hari jumat, 1 April 2016. XOB terbentuk
Lebih terperinciBAB VI REFLEKSI HASIL PENDAMPINGAN BERSAMA KELOMPOK TANI
BAB VI REFLEKSI HASIL PENDAMPINGAN BERSAMA KELOMPOK TANI Masyarakat serta kehidupan sosial di Desa Raci Kulon hampir sama dengan kehidupan pada masyarakat lainnya. Desa Raci Kulon merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjabarkan pendahuluan penelitian. Pendahuluan berisi latar
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjabarkan pendahuluan penelitian. Pendahuluan berisi latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitan, tujuan penelitian, lingkup penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri keuangan yang lain, salah satu indikatornya adalah industri asuransi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampai saat ini industri asuransi tidak kalah jika dibandingkan dengan industri keuangan yang lain, salah satu indikatornya adalah industri asuransi tetap mencatat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sudah menjadi pemandangan sehari-hari bila jalan protokol di Jakarta dipadati
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sudah menjadi pemandangan sehari-hari bila jalan protokol di Jakarta dipadati oleh kendaraan bermotor. Kondisi menjadi lebih padat menjelang waktu bekerja di pagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketatnya persaingan didalam dunia usaha menuntut setiap perusahaan untuk menciptakan produk yang baik dan berkualitas,guna memenangkan persaingan dan mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap kendaraan bermotor sehingga industri peralatan, mesin, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Produktivitas masyarakat yang tinggi mengakibatkan tingginya permintaan terhadap kendaraan bermotor sehingga industri peralatan, mesin, dan perlengkapan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. a. Forum Informal; b. Studi Banding; c. Focus Group Discussion (FGD); d.
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dalam perencanaan strategis Solo Science Center sebagai pusat peraga iptek Kota Surakarta dilakukan dengan 9 tahapan oleh Bappeda Kota Surakarta, yaitu : a. Forum Informal;
Lebih terperinciharus dikeluarkan pun biasanya lebih besar.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tak dapat dipungkiri lagi, kebutuhan akan alat transportasi pada saat ini sangatlah penting guna mendukung segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia. Sarana transportasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini unsur-unsur budaya asing seperti pola pergaulan, product brand, serta pola hedonis mulai berkembang. Tindakan yang berhubungan dengan
Lebih terperinciAMANDEMEN Nomer: SKEP/01/Abi-Bali/amd/XII/2016. Tentang ANGGARAN DASAR Asosiasi Bartender Indonesia Bali ABI Bali
AMANDEMEN Nomer: SKEP/01/Abi-Bali/amd/XII/2016 Tentang ANGGARAN DASAR Asosiasi Bartender Indonesia Bali ABI Bali PEMBUKAAN Bahwa bertitik tolak dari maksud Pemerintah untuk mengembangkan Industri Pariwisata,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan pendidikan pada pembangunan sekarang, merupakan hal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peranan pendidikan pada pembangunan sekarang, merupakan hal yang sangat menentukan. Setiap gerak pembangunan pasti memerlukan inovasi pengetahuan, keterampilan,
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Visi SKPD adalah gambaran arah atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan pasar yang semakin ketat secara tidak langsung akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan pasar yang semakin ketat secara tidak langsung akan mempengaruhi suatu perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasar. Untuk dapat bertahan dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi yang memadai. Saat ini jumlah sarana
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan zaman saat ini menuntut manusia untuk dapat bergerak cepat dalam menjalankan segala aktivitas keseharian, menyebabkan adanya peningkatan permintaan dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di masa ini kegiatan traveling sudah menjadi salah satu kegiatan yang paling diminati oleh kalangan masyarakat terutama anak muda. Banyak yang menghilangkan rasa bosan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengharuskan sebuah bengkel untuk mampu mengatur strategi sehingga bengkel
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis di Indonesia belakangan ini lama semakin berkembang, dengan kompleksitas, persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu perusahaan harus memperhatikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsekuensi berubahnya gaya hidup yang mereka jalani. Perubahan gaya hidup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berkembangnya kehidupan modern masyarakat kota saat ini membawa konsekuensi berubahnya gaya hidup yang mereka jalani. Perubahan gaya hidup modern masyarakat kota dapat
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERUBAHAN ENIMMAX COMMUNITY ANGGARAN DASAR
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERUBAHAN ENIMMAX COMMUNITY Mukaddimah Secara sadar bahwa Pancasila adalah ideologi dasar yang merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN 1. Yogyakarta sebagai Kota Pelajar dan Degradasi Kualitas para Pemuda Kota Yogyakarta dikenal luas dengan julukan sebagai Kota Pelajar 1 dan telah menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat membantu kehidupan manusia. Tidak hanya dalam bentuk membantu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era modernisasi selalu dikaitkan dengan perkembangan teknologi yang sangat membantu kehidupan manusia. Tidak hanya dalam bentuk membantu untuk pekerjaan rumah, berpindah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Di kehidupan yang semakin modern, orang menginginkan segala sesuatu yang mereka perlukan itu secara praktis dan efisien. Rutinitas pekerjaan yang semakin padat membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data statistik AISI [2] Penjualan untuk pasar lokal Populasi (unit) Oktober 2010
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan makin mahalnya harga BBM dan ongkos transportasi publik, jumlah pemakai sepeda motor di Indonesia semakin meningkat. Menurut Asosiasi Industri Sepeda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Museum Transportasi Darat di Bali 1
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini akan dibahas mengenai pandangan awal tentang judul yang diambil yaitu Museum Transportasi Darat di Bali. Adapun hal yang dibahas dalam bab ini yaitu latar belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sudah sedemikian pesatnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif di Indonesia sudah sedemikian pesatnya dan membuat tingkat persaingannya semakin ketat, khususnya pada industri mobil. Para produsen
Lebih terperinciANGGARAN DASAR ASOSIASI SMASH INDONESIA
ANGGARAN DASAR ASOSIASI SMASH INDONESIA BAB I NAMA DAN PENGERTIAN ORGANISASI ASOSIASI SMASH INDONESIA Pasal 1 Organisasi Ini Bernama Asosiasi Smash Indonesia Yang Selanjutnya Disingkat ASI Pasal 2 Asosiasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang masalah Komunikasi tidak lepas dalam kehidupan sehari hari, komunikasi merupakan suatu aktivitas dasar manusia dalam berinteraksi. Komunikasi akan berhasil apabila
Lebih terperinciposter di sosial media dan di toko-toko sepeda, dan dari mulut ke mulut dari lingkungan komunitas hingga teman kantor atau kuliah, cara ini terbukti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepeda merupakan alat transportasi yang ramah lingkungan, sehat dan hemat, kita dapat membantu mengurangi polusi asap kendaraan dengan menggunakan sepeda, dan juga
Lebih terperinci