BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
|
|
- Hadi Susanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Mengajar adalah pekerjaan yang sangat penting untuk perkembangan suatu Negara. Tanpa kehadiran guru maka suatu Negara tidak akan berkembang atau maju. Guru merupakan bagian penting dalam sistem pendidikan. Guru mempunyai peran yang penting dalam pembentukan karakter, moral, dan kepribadian siswa. Proses sosial dan kejiwaan siswa tidak lepas dari peran guru dalam mendidik siswa yang terjadi dalam lembaga atau institusi sekolah. Oleh karena itu maka kinerja guru haruslah diperhatikan guna meningkatkan kualitas pendidikan kita Berdasarkan Undang Undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan pemerintah No 74 tahun 2008 tentang Guru, dinyatakan bahwa Guru sebagai tenaga pendidik yang professional mempunyai tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dalam kegiatan mendidik dan mengajar pemerintah haruslah memperhatikan guru. Kinerja guru haruslah selalu ditingkatkan. Menurut Nawawi (2006 : 64-65) dinyatakan bahwa Kinerja guru adalah hasil kerja yang di capai oleh seorang guru/pendidik dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung 1
2 jawabnya. Kinerja merupakan gabungan dari tiga faktor yang terdiri dari (a) Pengetahuan, khususnya yang berhubungan dengan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab dalam bekerja. (b) Pengalaman, tidak hanya yang sekedar berarti jumlah waktu atau lamanya bekerja, tetapi berkenaan juga dengan substansi yang dikerjakan, (c) Kepribadian, berupa kondisi di dalam diri seseorang menghadapi bidang kerjanya, seperti motivasi kerja, dan disiplin kerja. Selanjutnya kualitas proses pendidikan dan produknya tidak bisa lepas dari kinerja guru. Sehingga kinerja guru adalah suatu keharusan untuk perbaikan pendidikan. Menurut Hanif (2004:39), menjelaskan bahwa kualitas dari proses dan produk pendidikan tidak bisa disangkal lagi merupakan pengaruh dari kinerja guru. Seluruh bagian dari pendidikan akan goyah jika kinerja guru lemah dan tidak efektif. Oleh karena itu kinerja guru yang efektif adalah suatu keharusan untuk perbaikan pendidikan, yang mana kita berusaha keras untuk melaksanakannya. Definisi dari kinerja guru yang terbaik tentu saja jauh lebih komplek dari pada hanya menuliskan daftar tujuan pendidikan. Menurut Russel & Munby, 1992; Cooper & Conley, 1991; Carnegie Forum, 1986; Education Commision Adversory Committee, 1992 dalam Hanif (2004:41) dalam dua dekade terakhir, para pengambil kebijakan, lembaga pendidikan guru, dan sekolah sekolah telah menerap-kan banyak sekali inisiatif dalam pengembangan dan pendidikan guru, yang bertujuan untuk memperbaiki kinerja guru. Meskipun 2
3 sumber daya yang sangat besar telah diinvestasikan dalam pembaharuan pendidikan, tetapi performa dari siswa secara keseluruhan menurun dalam ukuran yang berarti baik di Hong Kong dan juga dinegara Negara berkembang lainnya. Guru selalu dituntut untuk bisa bekerja yang professional. hal ini dikarenakan bahwa Pekerjaan yang digelutinya merupakan sumber dari kehidupanya. Pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki haruslan bisa memenuhi standar mutu dan norma yang diharapkan dari para stake holder (pemangku kepentingan). yaitu masyarakat dan pemerintah. Guru haruslah bisa menunjukkan kinerja yang tinggi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, sesuai dengan tuntutan masyarakat. Upaya meningkatkan kualitas kinerja guru secara terus menerus dilakukan tetapi berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukan adanya peningkatan yang berarti. Upaya peningkatan mutu pendidikan sebenarnya selalu dilakukan salah satunya dengan peningkatan produktifitas kinerja guru baik secara perorangan atau kelompok melalui pendidikan, pelatihan dan penataran. Pemerintah mengharapkan para guru memberikan kinerja yang tinggi. Berdasarkan data tes Uji Kompetentsi Guru (UKG) Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 untuk tingkat SMA untuk semua Mata pelajaran dapat diperoleh keterangan: 3
4 Tabel 1.1 Rasio Pencapaian Pelaksanaan Total peserta sudah mengikuti No Mata Pelajaran Antropologi B Arab B Indonesia B Inggris B Jawa B Jepang B Jerman B Konseling Biologi Ekonomi Fisika Nilai rata rata No Mata pelajaran Geografi Ketrampilan Kimia Matematika Penjaskes Pkn Sejarah Seni Budaya Sosiologi TIK Nilai rata rata Jumlah Nilai Keseluruhan Nilai rata rata kompetensi guru : 21 = Sumber: Ukg.kemdikbud.go.Id Dari Nilai rata rata yang di peroleh para guru di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata masih dibawah nilai yang dijadikan standar penilaian yaitu 70. Kemendikbud (2016) telah mengumumkan hasil Uji Kompetensi Guru tahun Dari perolehan secara nasional hanya 7 provinsi yang mencapai standar kompetensi minimum (SKM) yang ditargetkan secara nasional, yaitu rata-rata provinsi tersebut adalah DI Yogyakarta (62,58), Jawa Tengah (59,10), DKI Jakarta (58,44), Jawa Timur (56,73), Bali (56,13), Bangka Belitung (55,13), dan Jawa Barat (55,06). Meskipun provinsi Jawa Tengah sudah mencapai standar kompetensi minimum, jika dirinci lagi hasil UKG untuk kompetensi bidang pedagogik, rata-rata nasionalnya hanya 48,94, yakni berada di bawah standar kompetensi minimal (SKM), yaitu 55. Artinya secara nasional untuk aspek pedagogi atau cara 4
5 mengajar guru belum baik, sehingga masih perlu dilakukan upaya peningkatan melalui pelatihan dan pendidikan yang lebih terarah. Berdasarkan informasi yang dimuat surat kabar online, yaitu Kedaulatan Rakyat online krjogja.com pada bulan Oktober 2015, menjelaskan bahwa kualitas guru di Kabupaten Temanggung belum memenuhi standar kompetensi minimal, sehingga perlu dipacu agar kompetensi dan kinerjanya meningkat. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Temanggung, Darmadi (2015), "Kualitas guru di Temanggung masih belum baik, sehingga harus terus dipacu agar meningkat dan memenuhi standar nasional,". Dari data hasil UKG pada tahun 2013, 2015 dan informasi dari kepala dinas kabupaten Temanggung, menegaskan bahwa masih terdapat permasalahan kualitas guru secara nasional. Khususnya di kabupaten Temanggung, kualitas kompetensi dan kinerja guru belum memenuhi standar kompetensi minimal. Untuk memperbaiki permasalahan tersebut perlu dilakukan berbagai upaya tindakan dari berbagai pihak maupun stake holder. Berkaitan dengan kinerja guru maka faktor motivasi kerja juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja guru. Menurut Manullang (2006: 166) Motivasi kerja tidak lain dari suatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja. Motivasi kerja seorang guru akan dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal antara lain prestasi, pengakuan, penghargaan, 5
6 tanggung jawab, memperoleh kemajuan dan perkembangan dalam bekerja. Sedangkan faktor eksternal antara lain gaji/upah hubungan antar pekerja, supervisi teknis, kondisi kerja, kebijakan perusahaan, dan proses administrasi di perusahaan (Herzberg dalam Nawawi, 2005: 354). Selain dipengaruhi motivasi kerja, kinerja guru juga dipengaruhi oleh kepuasan kerja guru. Istilah kepuasan kerja biasanya digunakan dalam istilah manajemen bisnis. Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah kenyamanan atau ketidaknyamanan dengan mana para pekerja memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja dapat lebih banyak diterapkan terhadap bagian bagian dari pekerjaan individual. Jika masing masing orang benar-benar puas dengan pekerjaannya maka akan bisa dikatakan sebagai kepuasan kerja kelompok. Usaha-usaha untuk menyediakan pendidikan yang berkualitas akan terbukti sia-sia jika semua pemangku pendidikan dan pembuat kebijakan sekarang dan yang akan datang tidak memperhatikan pada kepuasan kerja guru. Zembylas dan Papanastasious, 2006:245 dalam Ngimbudzi (2009:12) yang meneliti Kepuasan dan Ketidakpuasan Kerja Guru di Cyprus menganjurkan, there is an urgent need for policy makers to recognize the fact that educational quality is largely related to teacher job satisfaction is a pivotal aspect for a country like Tanzania which is trying to fight ignorance among its citizens both quantitavely and qualitively. Ada suatu kebutuhan mendesak bagi para pembuat kebijakan untuk mengenali fakta bahwa 6
7 kualitas pendidikan sebagian besar berhubungan dengan kepuasan kerja guru adalah aspek vital bagi Negara seperti Tanzania yang sedang memerangi pengabaian diantara warga Negara baik secara kuantitas maupun kualitas. Kepuasan guru merupakan salah satu bagian dari kematangan kepribadian seseorang dan merupakan salah satu kunci untuk mencapai tingkat kinerja dari guru. Adanya tingkat kepuasan guru yang tinggi akan bisa mendongkrak kinerja guru. Kepuasan kerja adalah hal yang sangat penting demi keberlanjutan pertumbuhan sistem pendidikan di Indonesia. Dari hasil penelitian terdahulu yang telah ditemukan ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa ada hubungan motivasi kerja guru dengan kinerja guru dan kepuasan kerja guru dengan kinerja guru. Sebaliknya ada beberapa penelitian yang membuktikan bahwa tidak ada hubungan motivasi kerja guru dengan kinerja guru dan tidak ada hubungan signifikan kepuasan kerja guru dengan kinerja guru. Hasil penelitian yang menyebutkan ada hubungan dan tidak ada hubungan antara pasangan variabel tersebut diuraikan pada hasil penelitian berikut ini. Hasil penelitian Mary (2010:59-66) Motivation and The Performance of Primary School Teacher s In Uganda: A Case of Kimaanya-kyabakuza Devision, Masaka District menemukan ada korelasi positif antara motivasi instrinsik dengan kinerja guru (r = 0,437) dengan signifikansi (Sig. = 0.000) pada 0.05 tingkat signifikansi, dan korelasi positif antara motivasi ekstrinsik dengan kinerja guru (r=0.144) 7
8 dengan signifikansi (Sig.=0.042) pada tingkat signifikansi Berdasarkan fakta bahwa hanya ada sedikit atau tidak ada penelitian untuk menunjukkan tidak adanya korelasi antara motivasi kerja guru dengan kinerja guru untuk mendukung penemuan ini maka kami sajikan penelitian Yensy (2008:41) tentang Pengaruh kompensasi dan motivasi terhadap kinerja guru di SMA Negeri 2 Argamakmur Bengkulu Utara. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh guru tetap di SMA N 2 Argamulya Bengkulu Utara yang berjumlah 30 orang. Dari hasil analisis kuantitatif diperoleh kesimpulan bahwa : 1) Secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan kompensasi dan motivasi terhadap kinerja guru di SMA N 2 Argamakmur Bengkulu Utara (R %). 2) Secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kompensasi terhadap kinerja guru di SMA N 2 Argamulya Bengkulu Utara (α 5 %. r 0,488). 3) Secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan motivasi terhadap kinerja guru di SMA N 2 Argamakmur Bengkulu Utara. Selanjutnya berdasarkan penelitian Astawa (2009:abstraksi) tentang Hubungan kepuasan kerja guru dan motivasi kerja guru dengan kinerja guru pada sekolah menengah atas swasta di Negara menemukan hasil yaitu Pertama, ditemukan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara kepuasan kerja guru (X1) dengan kinerja guru (Y) yang dinyatakan dalam bentuk persamaan Y = 39, ,602 X1 dan koefisien korelasi rx1 y = 0,602. Kedua, ditemukan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara 8
9 motivasi kerja guru (X2) dengan kinerja guru (Y) yang dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi y = 86, ,220 X1 dan koefsien korelasi rx2- y = 0,261. Ketiga, terdapat hubungan positif dan signifikan antara kepuasan kerja guru (X1) dan motivasi kerja guru (X2) secara bersama sama terhadap kinerja guru (Y) yang dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi y = 31, ,576 X1 + 0,0623 X2 dan koefisien ganda r y12 = Selanjutnya menurut hasil penelitian Utamie (2009:abstraksi) Hubungan Antara Motivasi Kerja Dan Kepuasan Kerja Dengan Kinerja Guru YPE GKI salatiga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat hubungan signifikan antara motivasi kerja (X1) dengan kinerja guru (Y) dengan koefisien korelasi sebesar 0,474 dan tingkat probabilitas lebih kecil dari 0,05 (p= 000 < 0,05). Penelitian ini menunjukkan bahwa apabila skor motivasi kerja meningkat terdapat kecenderungan diikuti oleh meningkatnya skor kinerja guru. Demikian pula sebaliknya apabila skor motivasi kerja menurun; (2) Tidak terdapat hubungan antara kepuasan kerja (X2) dengan kinerja guru (Y) dengan hasil perhitungan koefisien korelasi r = 0,103 dan p= 0,229 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja tidak berhubungan secara signifikan dengan kinerja guru. Berdasarkan penelitian Mary (2010:59-66) dan Yensy (2008:41) tentang hubungan motivasi kerja guru dengan kinerja guru dan penelitian Astawa (2009:Abstraksi) dan Utamie (2009:abstraksi) tentang hubungan antara kepuasan kerja guru dengan kinerja guru terdapat perbedaan hasil dan bertolak belakang. 9
10 Mary (2010:59-66) menyatakan bahwa motivasi kerja guru berkorelasi signifikan dengan kinerja guru sedangkan Yensy (2008:41) menyatakan tidak ada pengaruh signifikan antara motivasi kerja guru dengan kinerja guru. Astawa (2009:abstraksi) menyatakan ada hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja guru dengan kinerja guru, Dilain pihak Utamie (2009:abstraksi) menyatakan tidak ada hubungan antara motivasi kerja guru dengan kinerja guru. Sementara itu berdasarkan hasil prapenelitian yang dilakukan peneliti pada guru-guru di 6 SMA Swasta di Kabupaten Temanggung dengan 80 responden menunjukkan hubungan yang signifikan antara motivasi kerja guru dengan kinerja guru dan kepuasan kerja guru berhubungan signifikan dengan kinerja guru. Hasil penelitian ini membuat penulis tertarik melakukan penelitian ulang untuk membuktikan adakah Hubungan motivasi kerja guru dan kepuasan kerja guru dengan kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten Temanggung Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah: 1. Adakah hubungan yang signifikan antara motivasi kerja guru dengan kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten Temanggung? 10
11 2. Adakah hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja guru dengan kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten Temanggung? Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui signifikansi hubungan motivasi kerja guru dengan kinerja guru di SMA Negeri di Kabupaten Temanggung. (2) mengetahui signifikansi hubungan kepuasan kerja guru dengan kinerja guru di SMA Negeri di Kabupaten Temanggung Manfaat Penelitian. Penelitian ini bermanfaat, baik secara teoritis maupun praktis, yaitu: Manfaat Teoritik Jika dalam penelitian ini menunjukkan hubungan yang signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja guru, maka temuan ini sesuai dengan hasil penelitian Mary (2010:59-60) dan jika tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja guru maka penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Yensy (2008:41). Jika dalam penelitian ini menenjukkan hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja guru dengan kinerja guru maka temuan ini sejalan dengan hasil penelitian Astawa (2009:abstaksi) dan jika tidak menemukan hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja guru dengan kinerja guru berarti sejalan dengan penelitian Utamie (2009:abstraksi). 11
12 Manfaat Praktis Bagi guru-guru di SMA Negeri di Kabupaten Temanggung penelitian ini memberikan masukan untuk membuat kebijakan dalam peningkatan kinerja guru di Kabupaten Temanggung, Sehingga mampu mengubah hambatan menjadi peluang guru. Penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan kinerja guru. Bagi pihak sekolah dan kepala sekolah penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang berharga untuk berbagai kepentingan terutama dalam menentukan kebijakan. 12
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data mengenai Pengaruh
130 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data mengenai Pengaruh Penilaian Kinerja terhadap Motivasi Kerja Pegawai di Sub Bagian Tata Usaha Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya sesuai dengan UU RI No. 20
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana bagi setiap masyarakat untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Pendidikan merupakan suatu alat untuk mewujudkan masyarakat yang
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Data Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Dalam penelitian ini, untuk menguji apakah kuesioner yang digunakan valid dan reliabel, maka dilakukan uji validitas dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam proses belajar mengajar, guru merupakan faktor utama yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam proses belajar mengajar, guru merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan pendidikan. Dengan memiliki guru yang berkualitas baik diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa. Hal ini bersentuhan dengan Undang - undang Nomor 20 Tahun 2003
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor penting dalam proses kemajuan suatu bangsa. Hal ini bersentuhan dengan Undang - undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Lebih terperinciREGULASI DAN MOTIVASI TERHADAP MINAT MENJADI DOSEN PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA DI KOTA PALEMBANG. Agung Anggoro Seto 1*, Salman 2.
REGULASI DAN MOTIVASI TERHADAP MINAT MENJADI DOSEN PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA DI KOTA PALEMBANG Agung Anggoro Seto 1*, Salman 2 1,2 Universitas Tridinanti Palembang; Jalan Kapten Marzuki No. 2446, Phone
Lebih terperinciKONTRIBUSI LINGKUNGAN SEKOLAH DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA NEGERI 1 SATUI
KONTRIBUSI LINGKUNGAN SEKOLAH DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA NEGERI 1 SATUI RINI DESTERIANTI SMA Negeri 1 Satui rini_desterianti@yahoo.com Abstract: The purposes of this
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor determinan pembangunan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan wahana yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor determinan pembangunan. Pendidikan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. ekstrinsik sangat berpengaruh terhadap prestasi kerja agen Bumida Syariah. Cabang Surabaya. Diagram jalurnya seperti berikut:
BAB V PEMBAHASAN Hasil penelitian melalui analisis jalur menunjukkan bahwa motivasi ekstrinsik sangat berpengaruh terhadap prestasi kerja agen Bumida Syariah Cabang Surabaya. Diagram jalurnya seperti berikut:
Lebih terperinciPengaruh Diklat dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Guru (Studi Pada Guru SMPN di Kecamatan Pangkalan Banteng)
Pengaruh Diklat dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Guru (Studi Pada Guru SMPN di Kecamatan Pangkalan Banteng) SUTOPO Magister Sains Manajemen Unpar ABSTRACT, This research studies the effect of
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. interaksinya dengan lingkungan. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Oleh sebab itu,
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dengan memerhatikan hasil analisa dan pembahasan di atas mengenai analisis pengaruh locus of control internal, tipe perilaku B, pemenuhan harapan tingkat gaji terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Guru sebagai salah satu sumber daya sebuah sekolah yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Guru sebagai salah satu sumber daya sebuah sekolah yang merupakan tenaga pengajar di sekolah mengemban tiga tugas pokok, yaitu mendidik, membimbing dan mengajar/melatih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari memuaskan, nilai rata-rata nasional hasil perhitungan per 1 Juli 2012 baru
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil uji kompetensi guru bersertifikasi Indonesia tahun 2012 masih jauh dari memuaskan, nilai rata-rata nasional hasil perhitungan per 1 Juli 2012 baru mencapai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN LITERATUR
8 BAB II TINJAUAN LITERATUR Sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan maka perlu adanya teori sebagai analisis permasalahan yang ada. Penelitian ini berkaitan dengan ambiguitas peran yang mempengaruhi
Lebih terperinciNomor : 0090/SDAR/BSNP/I/ Januari 2018 Lampiran : 7 lembar Perihal : Penambahan Mata Pelajaran dan Kisi-kisi USBN SMA Tahun Pelajaran 2017/2018
Nomor : 0090/SDAR/BSNP/I/2018 29 Januari 2018 Lampiran : 7 lembar Perihal : Penambahan dan Kisi-kisi USBN SMA Tahun Pelajaran 2017/2018 Yang terhormat: 1. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi 2. Kepala Kantor
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa Gambar 1 memperlihatkan Karakteristik siswa SMA Negeri Ulu Siau berdasarkan jurusan. Berdasarkan Gambar 1 umumya siswa lebih memilih jurusan IPA daripada jurusan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Organisasi adalah sebuah unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar oleh
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi adalah sebuah unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar oleh beberapa orang yang berfungsi secara relatif untuk mencapai tujuan bersama secara terus-menerus.
Lebih terperinciBab 3 METODE PENELITIAN
Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan cara mengatasi tantangan baik dari lingkungan eksternal dan internal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat hidup berkembang dengan cara mengatasi tantangan baik dari lingkungan eksternal dan internal. Lingkungan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia merupakan suatu sistem pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian . Josie Fitri Handayani, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan kegiatan yang bersifat universal, terdapat dimana saja dan kapan saja dalam kehidupan masyarakat manusia. Pendidikan harus selalu progresif,
Lebih terperinciBAB V TABEL STRUKTUR KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH, MADRASAH TSANAWIYAH, DAN MADRASAH ALIYAH
BAB V TABEL STRUKTUR KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH, MADRASAH TSANAWIYAH, DAN MADRASAH ALIYAH I. TABEL STRUKTUR KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH Komponen Kelas dan I II III a. Al-Qur'an-Hadis 2 b. Akidah-Akhlak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prestasi belajar yang dicapai siswa memiliki tingkatan yang berbeda-beda, ada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi belajar yang dicapai siswa memiliki tingkatan yang berbeda-beda, ada yang tinggi,sedang dan rendah. Jika prestasi belajar siswa tinggi menunjukkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. meningkatkan Media Pembelajaran untuk kegiatan proses Mengajar. Tujuan. guru dan murid (Basri Muhammad.2007:184).
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha mengolah sumber daya manusia yang memiliki ketrampilan dalam bidang teknologi Informasi Teknologi (IT), sekarang ini diselenggarakan dengan cara penggunaan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, analisis data dan pembahasan yang dipaparkan pada bab terdahulu, maka kesimpulan
Lebih terperinciPengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Dan Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang
Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Dan Kinerja Karyawan Pada Lumajang (The Influence Of Compensation And Motivation On The Job Satisfaction And Employees Performance Of Perusahaan Daerah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1.Berdasarkan perhitungan pada Persamaan Regresi Berganda untuk variabel
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Dari hasil perhitungan dan analisis menggunakan program spss versi 20 maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.Berdasarkan perhitungan pada Persamaan Regresi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan dalam bentuk daftar isian (kuesioner) kepada responden.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan karakteristik masalah yang diteliti, penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei karena peneliti mengajukan
Lebih terperinciPEMBUKAAN PENGANTAR KEPALA SEKOLAH AGENDA MENJELANG UNBK UJIAN PRAKTEK, USBN, UNBK DAN SNMPTN
PEMBUKAAN PENGANTAR KEPALA SEKOLAH AGENDA MENJELANG UNBK UJIAN PRAKTEK, USBN, UNBK DAN SNMPTN AGENDA MENJELANG UNBK NO BULAN TANGGAL KETERANGAN 1 JANUARI 24-26 TRY OUT 2 2 FEBRUARI 1-3 TRY OUT 3 6-13 UJIAN
Lebih terperinciPENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU (JURNAL) Oleh : Endri Saputra
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU (JURNAL) Oleh : Endri Saputra PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yang meneliti adanya pengaruh pemberian upah pungut terhadap kinerja PNS dengan motivasi sebagai variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan
BAB I PENDAHULUHUAN A. Latar Belakang Masalah UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja guru menjadi bagian kunci kesuksesan pencapaian tujuan pendidikan. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan dan proses belajar mengajar tidak dapat terlepas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar PKn siswa kelas VIII SMP Negeri se- Kecamatan Playen tahun ajaran
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan minat belajar siswa dan pemanfaatan waktu belajar siswa di luar jam pelajaran sekolah dengan prestasi belajar PKn
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah guru IPS SMP negeri di Kabupaten Semarang. Pemilihan guru yang menjadi subjek penelitian dilakukan secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Guru adalah pelaku utama dalam pendidikan, karena guru yang berinteraksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Guru adalah pelaku utama dalam pendidikan, karena guru yang berinteraksi langsung dengan peserta didik. Dalam proses pembelajaran, guru sangat berperan dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel
Lebih terperinci2015 PROGRAM PENINGKATAN KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING BERDASARKAN HASIL ANALISIS KINERJA PROFESIONAL
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini memaparkan latar belakang masalah yang menjadi dasar pijakan peneliti melakukan penelitian, kemudian tujuan penelitian yang menjadi arah pada penelitian ini, selanjutnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dinamis dan syarat perkembangan. Pendidikan harus memperhatikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat perkembangan. Pendidikan harus memperhatikan perubahan-perubahan yang berlangsung
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian asosiatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi dan sertifikasi pendidik bahwa ketentuan sertifikasi,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, instrumentasi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, instrumentasi dan teknik analisis data
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20, diisyaratkan bahwa pendidik diharapkan mengembangkan materi pembelajaran, yang kemudian dipertegas melalui Peraturan Menteri Pendidikan
Lebih terperinciModel Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA KATA PENGANTAR. 2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah ii
KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 3 C. Ruang Lingkup... 3 BAB II JUDUL BAB II... 4 A. Pengertian Peminatan,
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. 1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi profesional guru
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi profesional guru terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinyatakan bahwa disetiap jenis, jalur dan jenjang Pendidikan wajib. DIKTI/ Kep/ 2000 : Perubahan-perubahan yang dihadapi dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan nasional dinyatakan bahwa disetiap jenis, jalur dan jenjang Pendidikan wajib memuat terdiri dari Pendidikan
Lebih terperinci: Putri Noviawati NPM : Pembimbing : Rofi ah,se.,mm
PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KAMERA DIGITAL SLR MEREK CANON (STUDI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN ANGKATAN 2013) Nama :
Lebih terperinciHUBUNGAN KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA DI SMP NEGERI SE-KABUPATEN BANYUWANGI
HUBUNGAN KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA DI SMP NEGERI SE-KABUPATEN BANYUWANGI THE RELATIONS OF QUALIFICATION AND COMPETENCIES SCHOOL ADMINISTRATION SAFF
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. ASKES (Persero), Cabang Boyolali)
PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. ASKES (Persero), Cabang Boyolali) Awang Mada Kurnia Bambang Swasto Sunuharyo Hamidah Nayati Utami Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia menuju era globalisasi yang penuh dengan tantangan sehingga disadari bahwa
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
133 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kompetensi guru berpengaruh
Lebih terperinciDiajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar. Magister Pendidikan. Oleh: HERU MURSITI Q
DUKUNGAN KINERJA MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH, SARANA PRASARANA PENDIDIKAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SMPN WILAYAH KLATEN KOTA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik swasta maupun publik untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi yang sudah mulai terasa saat ini memaksa setiap organisasi baik swasta maupun publik untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa yang akan mereka
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Data Sebaran Responden
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Kristen Salatiga kepada 52 siswa yang terdiri atas 22 siswa kelas X Multimedia dan 30 siswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada riset sumber daya manusia (SDM), yang dikemukakan oleh Oei (2010: 26)
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pada riset sumber daya manusia (SDM), yang dikemukakan oleh Oei (2010: 26) penelitian ini termasuk kategori penelitian kausal, yaitu merupakan desain penelitian
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI KERJA GURU DAN KEPUASAN KERJA GURU DENGAN KINERJA GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN TEMANGGUNG
HUBUNGAN MOTIVASI KERJA GURU DAN KEPUASAN KERJA GURU DENGAN KINERJA GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN TEMANGGUNG Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan untuk Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan bagian integral dari seluruh sistem pelayanan kesehatan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan bagian integral dari seluruh sistem pelayanan kesehatan, rumah sakit merupakan tempat untuk memberikan pelayanan medik jangka pendek dan jangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses panjang yang berkelanjutan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang sesuai dengan tujuan sang penciptanya, yaitu bermanfaat
Lebih terperinciPeraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor Tahun 006 tentang STANDAR ISI (SI) Materi Minimal dan Tingkat Kompetensi Minimal, untuk Mencapai Kompetensi Lulusan Minimal Memuat : 1. Kerangka Dasar Kurikulum.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan teori-teori sains semata, siswa kurang dilatih untuk melakukan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini peranan guru masih mendominasi suasana pembelajaran (teacher centered), indikasinya adalah guru lebih banyak memberikan pengajaran yang bersifat instruksi
Lebih terperinciLiamatul Azizah Djamhur Hamid Heru Susilo Fakultas Ilmu Administrasi Universitas BrawijayaMalang
PENGARUH PENEMPATAN KERJA DAN MOTIVASI KERJ TERHADAP PRESTASI KERJA (Studi pada karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan dan Jaringan Malang). Liamatul Azizah Djamhur Hamid Heru
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. dilaporkan dalam tabel 4.1 ; 4.2 ; 4.3 berikut ini : Tabel 4.1 Disribusi responden menurut kelompok umur
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian ini dilaksanakan di 17 sekolah SMA dan SMK di kota Salatiga yang berjumlah 48 orang guru pembimbing. Deskripsi guru pembimbing berdasarkan
Lebih terperinciPENGARUH KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KEMAMPUAN LAYANAN KARYAWAN PADA HOTEL MADANI
WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.1 JAN-JUNI 2015 ISSN : 2089-8592 PENGARUH KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KEMAMPUAN LAYANAN KARYAWAN PADA HOTEL MADANI Nursaimatussaddiya Dosen Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Cilacap.
Lebih terperinciINSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS)
INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN RESPONDEN: KEPALA SMA PUSAT PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Desi Nur Arifah, Penagruh Pendampingan terhadap Kinerja Guru di Sekolah Dasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu kunci awal menuju kesuksesan suatu bangsa. Mengingat bahwa dalam hal ini pendidikan merupakan salah satu bentuk investasi
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA N 1 JEKULO KUDUS. Ade Rustiana 1 Noor Chalifah 2
JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI DINAMIKA PENDIDIKAN Vol. VII, No., Juni Hal. - PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA N JEKULO KUDUS Ade Rustiana Noor
Lebih terperinciANALISIS HASIL UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN 2015
. 1 ANALISIS HASIL UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN 2015 Dra. Th. Nuraeni Ekaningrum, MPd. MARET 2016 Kategori hasil UN dapat dikelompokkan sebagai berikut: 2 NILAI KETERANGAN N > 85 A = SANGAT
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan. SMPN 1 Rejotangan, dan SMK Rejotangan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan a. Letak geografis SMAN 1 Rejotangan terletak di Desa Buntaran Kecamatan Rejotangan Kabupaten
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Kemampuan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Sampel Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah semua Guru SD Negeri yang bertugas di Kecamatan Ambarawa pada tahun 2012. Karakteristik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Arikunto (1990:326) menyatakan, penelitian korelasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin kompetitif. Perusahaan berusaha untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan di dalam dunia bisnis pada saat ini mengakibatkan persaingan antar perusahaan semakin kompetitif. Perusahaan berusaha untuk bersaing dengan
Lebih terperinciPENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Jember)
PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Jember) Eta Setyawan Suseno Djamhur Hamid Ika Ruhana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang layak. Seiring dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan bagi masyarakat telah menjadi suatu kebutuhan yang utama. Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak.
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA DENGAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN GURU
HUBUNGAN PEMBERIAN INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA DENGAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN GURU Firman Ashadi e-mail: firman_ashadi@yahoo.co.id Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang 65145 Abstract: the purpose
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu wadah yang sangat penting agar warga negara Indonesia dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Madrasah Tsanawiyah selaku lembaga pendidikan formal yang bertujuan menyiapkan para peserta didik (siswa), untuk dapat menjadi anggota masyarakat yang mempunyai
Lebih terperinciBadriyah et al., Pengaruh Pengembangan Karir, Penilaian Prestasi Kerja dan...
1 Pengaruh Pengembangan Karir, Penilaian Pretasi Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia Pada RSUD Dr. Soebandi Jember (The Affects of Career Development, Work Achievement Appraisal
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. model, salah satunya memiliki karakteristik combine School yang
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Madrasah Aliyah Negeri Yogyakarta III berlokasi di Jalan Magelang KM. 4 Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta sebagai MAN
Lebih terperinciPengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo
Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo HELFRIN TUKI PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN ABSTRAK HELFRIN TUKI NIM 931 409
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI I BULUTAHUN AJARAN 2012/ 2013 NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
Lebih terperinciTINGKAT PRESTISE DAN PERSEPSI SISWA PADA CITRA SEKOLAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA
TINGKAT PRESTISE DAN PERSEPSI SISWA PADA CITRA SEKOLAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA Rima Dhamayanti SMK Sritanjung Banyuwangi rimadhamayanti@gmail.com Abstract: The research aims to
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219
54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kranggan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak
Lebih terperinciBAB 6 PEMBAHASAN HASIL ANALISIS Pengaruh tingkat pendidikan, pelatihan, motivasi, pengalaman kerja, sikap
BAB 6 PEMBAHASAN HASIL ANALISIS 6.1. Pengaruh tingkat pendidikan, pelatihan, motivasi, pengalaman kerja, sikap loyal dan budaya kerja secara bersama-sama terhadap kinerja Kades Berdasarkan hasil pengujian
Lebih terperinciPRADIFTA YUYUN SETYANINGRUM K
HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA KELUARGA DAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL Oleh PRADIFTA YUYUN SETYANINGRUM
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum SMA Negeri di Kota Bandarlampung
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum SMA Negeri di Kota Bandarlampung Sekolah menengah atas (SMA) merupakan lanjutan dari jenjang pendidikan dasar. Dalam Undang-undang Nomor 20 tahun
Lebih terperinciMOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA DAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN SEKOLAQ DARAT KABUPATEN KUTAI BARAT
MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA DAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN SEKOLAQ DARAT KABUPATEN KUTAI BARAT Ribka Evi Natalia Sari, Lca Robin Jonathan, Adi Suroso Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus
Lebih terperinciPENGARUH IKLIM SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SMK DI KOTA BANDUNG
PENGARUH IKLIM SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SMK DI KOTA BANDUNG Oleh : Ika Rahmawati Universitas Pendidikan Indonesia (e-mail: ika.rahmawati1984@yahoo.co.id) ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SD NEGERI SE-KECAMATAN SUTOJAYAN KABUPATEN BLITAR
HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SD NEGERI SE-KECAMATAN SUTOJAYAN KABUPATEN BLITAR THE CORRELATION BETWEEN CLIMATE ORGANIZATION AND WORK MOTIVATION WITH TEACHER
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
4 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Person Environment Fit (P-E Fit) Menurut Nuryati (2009) Person Environment Fit atau sering disebut dengan P-E Fit merupakan hubungan antara individu (sikap, prilaku dan lainnya)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan. Profesi guru
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan. Profesi guru mampunyai tugas untuk
Lebih terperinciDUKUNGAN FASILITAS DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI SMP
DUKUNGAN FASILITAS DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI SMP Andhita Windy Priastuti, Slamet HW Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta, Dosen Pendidikan Matematika andhitawindy@gmail.com,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Objek Penelitian Penelitian ini mengambil subjek populasi dan sampel di Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
64 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode sensus, menurut Arikunto (1996:115) populasi adalah keseluruhan
Lebih terperinciPENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DAN KEDISIPLINAN GURU TERHADAP KINERJA GURU SMA/SMK DI KOTA MADIUN
Budi Sri Supeni : Pengaruh Total Quality Management (TQM) Dan Kedisiplinan Guru... PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DAN KEDISIPLINAN GURU TERHADAP KINERJA GURU SMA/SMK DI KOTA MADIUN Budi Sri Supeni
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN KOPI BAR MARGONDA DEPOK
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN KOPI BAR MARGONDA DEPOK Nama : Yunita Eriyanti NPM : 17212971 Jurusan Pembimbing : Manajemen : Dessy Hutajulu, SE.,MM
Lebih terperinci