BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Sejarah Perkeretaapian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Sejarah Perkeretaapian"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Sejarah Perkeretaapian Latar Belakang PT.Kereta Api Indonesia (Persero) adalah Perusahaan jasa transportasi darat baik dalam kota maupun antar kota yang menghubungkan antar wilayah-wilayah di Indonesia, jasa pengangkutan barang dan komersial, dan termasuk salah satu perusahaan jasa transportasi milik pemerintah/bumn yang sekarang sudah mulai berkembang pesat untuk penggunanya. Pada akhir Maret 2007, DPR mengesahkan revisi UU No. 13/1992 yang menegaskan bahwa investor swasta maupun pemerintah daerah diberi kesempatan untuk mengelola jasa angkutan kereta api diindonesia. Pada tanggal 14 Agustus 2008 PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan pemisahan Divisi Jabotabek menjadi PT Kereta Api Jabotabek untuk mengelola kereta api penglaju di daerah Jakarta dan sekitarnya. Pemberlakuan UU Perkeretaapian No. 23/2007 secara hukum mengakhiri monopoli PT Kereta Api (Persero) dalam mengoperasikan kereta api di Indonesia. Dengan begitu PT KAI diharapkan dapat melayani masyarakat lebih baik lagi. Di tengah banyaknya persoalan teknis maupun klasik yang menggayuti satusatunya pengelola moda transportasi kereta api di negeri ini. 1

2 Terlebih lagi selama ini, jajaran PT KAI baik mereka yang berada di pusat maupun daerah, tampaknya sudah terbiasa dengan layanan apa adanya karena memang tidak ada saingan. Di Indonesia terdapat berbagai pulau dan data penduduk yang paling padat adalah pulau Jawa dan Sumatera. Jasa trasportasi kereta api beroperasi paling banyak di pulau penduduk yang terpadat yaitu pulau tersebut. Pada abad 20 kereta api sudah mulai pembangunan jalur kereta api di pulau Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Kehadiran kereta api di Indonesia awal bermunculan pada jaman masa penjajahan Hindia-Belanda (Tanam Paksa), pertama kali jalur kereta api di buat di daerah Solo sampai Yogyakarta. Pada jaman masa penjajahan kereta api indonesia di pegang oleh kolonial belanda yaitu pada abad 18, lalu masa kemerdekaan 1945 kereta api di indonesia diambil ahli oleh republik indonesia dan di nasionalkan. Setelah kemerdekaan sudah mulai banyak pembangunan, penambahan kereta api, dan sudah dapat dioperasikan Sejarah Perkeretaapian Sejarah perkeretaapian di Indonesia dimulai ketika pencangkulan pertama jalur kereta api Semarang- Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) di Desa Kemijen oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele tanggal 17 Juni Pembangunan dilaksanakan oleh perusahaan 2

3 swasta Naamlooze Venootschap Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM) menggunakan lebar sepur 1435 mm. Sementara itu, pemerintah Hindia Belanda membangun jalur kereta api negara melalui Staatssporwegen (SS) pada tanggal 8 April Rute pertama SS meliputi Surabaya-Pasuruan-Malang. Keberhasilan NISM dan SS mendorong investor swasta membangun jalur kereta api seperti Semarang Joana Stoomtram Maatschappij (SJS), Semarang Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS), Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS), Oost Java Stoomtram Maatschappij (OJS), Pasoeroean Stoomtram Maatschappij (Ps.SM), Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM), Probolinggo Stoomtram Maatschappij (Pb.SM), Modjokerto Stoomtram Maatschappij (MSM), Malang Stoomtram Maatschappij (MS), Madoera Stoomtram Maatschappij (Mad.SM), Deli Spoorweg Maatschappij (DSM). Selain di Jawa, pembangunan jalur kereta api dilaksanakan di Aceh (1876), Sumatera Utara (1889), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), dan Sulawesi (1922). Sementara itu di Kalimantan, Bali, dan Lombok hanya dilakukan studi mengenai kemungkinan pemasangan jalan rel, belum sampai tahap pembangunan. Sampai akhir tahun 1928, panjang jalan kereta api dan trem di Indonesia mencapai km dengan perincian rel 3

4 milik pemerintah sepanjang km dan swasta sepanjang km. Pada tahun 1942 Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Semenjak itu, perkeretaapian Indonesia diambil alih Jepang dan berubah nama menjadi Rikuyu Sokyuku (Dinas Kereta Api). Selama penguasaan Jepang, operasional kereta api hanya diutamakan untuk kepentingan perang. Salah satu pembangunan di era Jepang adalah lintas Saketi- Bayah dan Muaro-Pekanbaru untuk pengangkutan hasil tambang batu bara guna menjalankan mesin-mesin perang mereka. Namun, Jepang juga melakukan pembongkaran rel sepanjang 473 km yang diangkut ke Burma untuk pembangunan kereta api disana. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, beberapa hari kemudian dilakukan pengambilalihan stasiun dan kantor pusat kereta api yang dikuasai Jepang. Puncaknya adalah pengambil alihan Kantor Pusat Kereta Api Bandung tanggal 28 September 1945 (kini diperingati sebagai Hari Kereta Api Indonesia). Hal ini sekaligus menandai berdirinya Djawatan Kereta Api Indonesia Republik Indonesia (DKARI). Ketika Belanda kembali ke Indonesia tahun 1946, Belanda membentuk kembali perkeretaapian di Indonesia bernama Staatssporwegen/Verenigde Spoorwegbedrif (SS/VS), gabungan SS dan seluruh perusahaan kereta api swasta (kecuali DSM). 4

5 Berdasarkan perjanjian damai Konfrensi Meja Bundar (KMB) Desember 1949, dilaksanakan pengambilalihan aset-aset milik pemerintah Hindia Belanda. Pengalihan dalam bentuk penggabungan antara DKARI dan SS/VS menjadi Djawatan Kereta Api (DKA) tahun Pada tanggal 25 Mei DKA berganti menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA). Pada tahun tersebut mulai diperkenalkan juga lambang Wahana Daya Pertiwi yang mencerminkan transformasi Perkeretaapian Indonesia sebagai sarana transportasi andalan guna mewujudkan kesejahteraan bangsa tanah air. Selanjutnya pemerintah mengubah struktur PNKA menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) tahun Dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa angkutan, PJKA berubah bentuk menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) tahun Perumka berubah menjadi Perseroan Terbatas, PT. Kereta Api (Persero) tahun Pada tahun 2011 nama perusahaan PT. Kereta Api (Persero) berubah menjadi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dengan meluncurkan logo baru.saat ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki tujuh anak perusahaan yakni PT Reska Multi Usaha (2003), PT Railink (2006), PT Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek (2008), PT Kereta Api Pariwisata (2009), PT Kereta Api Logistik (2009), PT Kereta Api Properti Manajemen (2009), PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (2015). 5

6 Ringkasan Sejarah Perusahaan Perkeretaapian Indonesia Periode Status Dasar Hukum Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) Staatssporwegen (SS) Semarang Joana Stoomtram Maatschappij (SJS) Semarang Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS) Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS) Oost Java Stoomtram Maatschappij (OJS) Pasoeroean Stoomtram Maatschappij (Ps.SM) Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM) Probolinggo Stoomtram Maatschappij (Pb.SM) Modjokerto Stoomtram Maatschappij (MSM) Malang Stoomtram Maatschappij (MS) Madoera Stoomtram Maatschappij (Mad.SM) Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) Rikuyu Sokyoku (Dinas Kereta - Api) Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI) Maklumat Kementerian Perhubungan No. 1/KA Tahun Djawatan Kereta Api (DKA) Keputusan Menteri Perhubungan Tenaga dan Pekerjaan Umum RI No. 2 Tahun Perusahaan Nasional Kereta Api (PNKA) Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) Peraturan Pemerintah RI No. 22 Tahun 1963 Peraturan Pemerintah RI No. 61 Tahun 6

7 Perusahaan Umum Kereta Api (PERUMKA) Sekarang PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) 1971 Peraturan Pemerintah RI No. 57 Tahun 1990 Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 1998 Tabel 1: Daftar Sejarah PT.KAI (Persero) Sumber: 7

8 1.1.3 Logo dan Visi Misi Logo Gambar 1. Logo PT.KAI (Persero) Sumber: Bentuk: Garis melengkung: Melambangkan gerakan yang dinamis PT.KAI dalam mencapai Visi dan Misinya. Anak Panah: Melambangkan Nilai Integritas, yang harus dimiliki insan PT KAI dalam mewujudkan Pelayanan Prima. Warna: Jingga : Melambangkan proses Pelayanan Prima (Kepuasan Pelanggan) yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal. 8

9 Biru : Melambangkan semangat Inovasi yang harus dilakukan dalam memberikan nilai tambah ke stakeholders. Inovasi dilakukan dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal yang paling kecil sehingga dapat melesat. Visi dan Misi VISI: menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders MISI: menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : Keselamatan, Ketepatan waktu, Pelayanan dan Kenyamanan Budaya Perusahaan Gambar 2: Lima Nilai Utama Sumber: Situs resmi 9

10 1. INTEGRITAS: Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai kebijakan organisasi dan kode etik perusahaan. Memiliki pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan dan etika tersebut dan bertindak secara konsisten walaupun sulit untuk melakukannya. 2. PROFESIONAL: Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) memiliki kemampuan dan penguasaan dalam bidang pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan, mampu menguasai untuk menggunakan, mengembangkan, membagikan pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan kepada orang lain. 3. KESELAMATAN: kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) memiliki sifat tanpa kompromi dan konsisten dalam menjalankan atau menciptakan sistem atau proses kerja yang mempunyai potensi resiko yang rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga aset perusahaan dari kemungkinan terjadinya kerugian. 4. INOVASI: Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) selalu menumbuh kembangkan gagasan baru, melakukan tindakan perbaikan yang berkelanjutan dan menciptakan lingkungan kondusif untuk berkreasi sehingga memberikan nilai tambah bagi stakeholder. 10

11 5. PELAYANAN PRIMA: Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) akan memberikan pelayanan yang terbaik yang sesuai dengan standar mutu yang memuaskan dan sesuai harapan atau melebihi harapan pelanggan dengan memenuhi 6 A unsur pokok: Ability (Kemampuan), Attitude (Sikap), Appearance (Penampilan), Attention (Perhatian), Action (Tindakan), dan Accountability (Tanggung jawab) Tujuan Perusahaan Melaksanakan dan mendukung kebijaksanaan dar program pemerintah di bidang ekonomi, dan pembangunan nasional khususnya dibidang transportasi dengan menyediakan barang-jasa yang bernutu tinggi dari berdaya-saling kuat untuk dapat melakukan ekspansi baik di pasar domestik maupun internasional di bidang perkeretaapian yang meliputi usaha pengangkutan orang dan barang dengan kereta api, kegiatan perawatan pengusahaan prasarana perkeretaapian, pengusahaan bisnis properti secara profesional, serta pengusahaan bisnis penunjang prasarna dan sarana kereta api secara efektif untuk kemanfaatan umum Perkembangan Perusahaan Pada era ini perkembangan teknologi semakin pesat, kemajuan media internet disegala bidang menjadi kebutuhan. Dahulu kala sewaktu internet belum booming (terkenal) dalam pemesanan atau pembelian tiket transportasi kereta api dilakukan 11

12 secara manual, yaitu dengan pergi membeli distasiun, seiring dengan perkembangnya zaman kita tidak perlu lagi membeli ticket di stasiun, kita dapat membelinya dengan cara memesan ticket melalui media internet dengan mengakses websitenya. Perkembangan ini terjadi setelah jasa angkut kereta api mengubah namanya menjadi PT. KAI (Kereta Api Indonesia) sebelumnya adalah PERUMKA. Adapun PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Sudah memiliki beberapa anak perusahaan yang membantu pelayanan publik perkeretaapian. Berikut adalah data nama-nama anak perusahaan dan joint Venture dengan perusahaan lain PT.Kereta Api Indonesia (Persero): NO NAMA PERUSAHAAN BIDANG USAHA ALAMAT 1 PT Reska Multi Usaha Restorasi KA, Service On Train (SOT), Jasa Boga (Catering), Resto & Cafe, Parkir Stasiun Mangga Besar Lt. 1, Jl. Karanganyar no. 1 Jakarta Pusat, Telepon : 2 PT Railink Merupakan joint venture antara PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan PT Angkasa Pura II (Persero) Pengoperasian pengelolaan dan pengusahaan kereta api, Pengembangan dan pengelolaan stasiun kereta api di bandara dan di pusat kota, Pengadaan dan pemeliharaan sarana Gedung JRC Lantai 3, Jl. Ir. H. Juanda 1B No Jakarta 12

13 3 PT KAI Commuter Jabodetabek dan prasarana kereta api, Pembagunan prasarana kereta api, Konsultasi dan desain sistem perkerataapian, Pengusahaan jasa lainnya yang menunjang usahausaha pokok jasa angkutan kereta api commuter dengan menggunakan sarana Kereta Rel Listrik di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi serta pengusahaan di bidang usaha non angkutan penumpang. 4 PT KA Pariwisata bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat di pasar dalam wilayah Indonesia dibidang pariwisata kereta api, dan kegiatan usaha yang mendukung pariwisata kereta api dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas 5 PT. KA Logistik usaha di bidang layanan distribusi logistik berbasis kereta api, dengan kemasan bisnis door to door service untuk memberikan pelayanan yang parnipurna bagi pelanggan kereta api yang didukung dengan angkutan pra Stasiun Juanda Lt. 1 & 2, Jl. Ir. H. Juanda 1 - Jakarta Pusat, 10120, Indonesia, Telepon : Stasiun Gambir Lt. 2, Jl. Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat 10110, Indonesia, Telepon : Stasiun Gondangdia Lt. 1, Jl. KH. Wahid Hasyim No. 11A, Jakarta Pusat 10340, Telepon :

14 6 PT KA Properti Manajemen 7 PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia dan lanjutan serta layanan penunjangnya, meliputi pengelolaan Terminal Peti Kemas (TPK), bongkar muat, pergudangan, pengepakan, pelabelan, pengangkutan, penjejakan, pengawalan logistik serta manajemen logistik dengan menerapkan prinsipprinsip perseroan terbatas usaha di bidang pengelolaan aset/properti perkeretaapian milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) maupun pihak lainnya Joint Venture dari 4 BUMN yaitu PT Wijaya Karya (Persero) (WIKA), PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) dan PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII) Stasiun Sawah Besar Lt. 1, Jl. K.H. Samanhudi, Jakarta Pusat 10710, Telepon : & Jl. D.I. Panjaitan Kav.9, Jakarta 13340, PO Box 4174, Telepon: , , Tabel 2: Daftar anak Perusahaan dan Joint Venture PT.KAI (Persero) Sumber: Situs resmi 14

15 1.1.7 Profil Daerah Operasi 1 Jakarta 1. Batas Wilayah a. Batas Wilayah Daerah Operasi 1 Jakarta dengan Daerah Operasi 2 Bandung, ditetapkan pada KM antara Sukabumi Gandasoli pada lintas Bogor Jakarta, b. Batas Wilayah Daerah Operasi 1 Jakarta dengan Daerah Operasi 2 Bandung, ditetapkan pada KM antara Cikampek Cibungur pada lintas Jakarta Padalarang. c. Batas Wilayah Daerah Operasi 1 Jakarta dengan Daerah Operasi 3 Cirebon, ditetapkan pada KM antara cikampek Tanjungrasa pada lintas Cikampek Cirebon 2. Wilayah Kerja Daerah Operasi 1 Jakarta, terdiri dari : a. Lintas Operasional meliputi : Mencakup Lintas Sekitar Jakarta Mencakup Seluruh Lintas Jakarta Bogor Mencakup sebagian lintas bogor Yogyakarta antara KM 0+00 sampai dengan KM antara Sukabumi Gandasoli Mencakup sebagian lintas Jakarta Padalarang antara KM 0+00 sampai dengan KM antara Cikampek Cibungur 15

16 Mencakup sebagian lintas Cikampek Cirebon dari KM 0+00 sampai dengan KM antara Cikampek Tamjungrasa. Mencakup seluruh lintas Tanah Abang Merak dari KM 0+00 sampai dengan KM Mencakup lintas Duri Tangerang antara KM 0+00 sampai dengan KM Mencakup lintas Citayam Nambo dari KM 0+00 sampai dengan KM b. Lintas Tidak Operasi, meliputi : Mencakup Lintas Rangkas Bitung Labuan (KM sampai dengan KM ) Mencakup Lintas Cilegon Anyerkidul (KM sampai dengan KM ) mencakup lintas Saketi Bayah (KM sampai dengan KM ) Mencakup lintas Karawang Rengasdengklok (KM sampai dengan KM ) Mencakup Lintas Karawang Wadas (KM sampai dengan KM ) 16

17 Mencakup lintas Cikampek Wadas (KM sampai dengan KM ) Mencakup lintas Cikampek Cilamaya (KM sampai dengan KM ) Mencakup Lintas Cigading Antekidul (KM sampai dengan KM ) Mencakup lintas Kampungbandan Tanjungpriok antara KM 0+00 sampai dengan KM Gambar 3: Peta Wilayah Daerah Operasi 1 Jakarta Sumber: PT.Kereta Api Indonesia Kantor DAOP 1 Jakarta 17

18 1.1.8 Data-Data Jumlah Kereta Api yang Beroperasi 1. Kereta Api Penumpang Daop 1 Jak KA Penumpang Daop 1 Program Gapeka Realisasi Jalan No Kelas KA KA Biasa KA Fakultatif Total KA Biasa KA Fakultatif Total 1 Argo Eksekutif Campuran Bisnis Ekonomi 80 Seat Ekonomi 106 Seat Ekonomi Lokal JUMLAH * KA Fakultatif Jalan di Hari Tertentu 2. Kereta Api Barang Dan Dinas Daop 1 Jak Rekap Jumlah KA Barang Daop 1 Program Gapeka Realisasi Jalan No Kelas KA KA Biasa KA Fakultatif Total KA Biasa KA Fak / KLB Total 1 Hantaran Petikemas Semen Batubara Air Mineral JUMLAH * KA Petikemas : 8 KA Jalan Tiap Hari, 14 KA Jalan Hari Tertentu ** KA Semen ditambah 4 KLB lintas Nmo-Dp-Csa Rekap Jumlah KA Dinas Daop 1 Program Gapeka Realisasi Jalan No Kelas KA KA Biasa KA Fakultatif Total KA Biasa KA Fak / KLB Total 1 Dinas Rangkaian Dinas Lokomotif JUMLAH * Penambahan Dinas Lok KLB Semen Nmo-Dp-Csa 18

19 3. KRL (Commuter Line) Daop 1 Jak LOOP COMMUTER JML LOOP Frek PROGRAM GAPEKA 2015 REALISASI JALAN Sn-Jmt Sbt-Mg JML Sn-Jmt Sbt-Mg Frek Jalan Batal Jalan Batal LOOP Jalan Batal Jalan Batal CENTRAL LINE LOOP LINE BEKASI LINE SERPONG LINE TANGERANG LINE TANJUNGPRIUK LINE FEEDER JUMLAH REAL KA Data-Data Jumlah Lintas Kereta Api Data-data lintas kereta api ada kereta penumpang dan kereta barang. Kereta api penumpang yaitu Kereta Rel Diesel (KRD) berjumlah 219 rute, Kereta Rel Listrik (KRL) berjumlah 41 rute, dan untuk Kereta Api Barang semua berjumlah 84 rute. Berikut adalah contoh-contoh tabel rute atau perlintasan Kerata: 1. Data Tabel Lintas Kereta Rel Diesel (KRD) 19

20 2. Data Tabel Lintas Kereta Rel Listrik (KRL) 3. Data Tabel Kereta Api Barang 20

21 1.2 Tujuan, Tugas, dan Fungsi Unit Operasi Didalam Unit Operasi ada terbagi 2 bagian, Staff Perencanaan Perjalanan Perjalanan Kereta Api (PERKA), dan Staff Operasi Sarana (OPSAR) Kereta Api. PERKA adalah yang mengatur jadwal perjalanan kereta api dan OPSAR adalah yang mengatur sarana-sarana dan Awak Kereta Api yang berada di perjalanan, dan mengatur biaya-biaya operasional. Staff-staff PERKA dan OPSAR berada di bawah Junior Manajer, selaku yang bertanggung jawab dan membantu para staff disetiap bagiannya. Berikut adalah yang tujuan, tugas, dan fungsi yang mengcakup semuanya di dalam satu unit operasi Tujuan Unit Operasi Unit Operasi dalam perusahaan perkeretaapian di kantor Daerah Operasi (DAOP) 1 Jakarta adalah sebagai berikut: 1. Mengoptimalkan Jumlah Operasi Kereta Api yang mengangkut penumpang dan barang diukur dengan produksi index, jumlah penumpang yang dapat diangkut per jumlah ketersediaan sarana (Kereta Api), Cycle Time Proses Aktual dari Cycle Time Proses Standar, kualitas operasi dari kuantitas penggunaan tenaga kerja, kualitas operasidari kuantitas penggunaan tenaga kerja, indek nilai tambah dari jam kerja aktual per jam kerja standar, indek nilai tambah dari jam kerja aktual per jam kerja standar, dan Optimalnya implementasi rencana dari total seluruh rencana operasi. 21

22 2. Dapat meminimalkan jumlah keterlambatan dari total keberangkatan atau perjalanan Kereta Api, jumlah kecelakaan dari total keberangkatan dari perjalanan Kereta Api, jumlah gangguan prasarana dari total perka, jumlah keluhan atas pelayanan yang diberikan (internal/user dan eksternal/pelanggan), jumlah jadwal operasi yang gagal dilaksanakan dari total perencanaan jadwal yang dibuat, jumlah Turnover pegawai, optimalny training pegawai dan pengukuran kinerja pegawai, Minimalnya tingkat pemborosan aktual dari tingkat pemborosan yang direncanakan, dan ongkos-ongkos scrap dari tambahan material dan tenaga kerja untuk operasi Tugas Unit Operasi Tugas utama dalam unit operasi adalah sebagai berikut: 1. Bagian Operasi Daerah Operasi 1 Jakarta dipimpin oleh seorang Senior Manager operasi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Executive Vice President Daerah Operasi 1Jakarta. 2. Senior Manager Operasi mempuyai tugas memastikan pelaksanaan operasional kereta api di wilayah Daerah Operasi 1 Jakarta berjalan aman, lancar dan terkendali. 22

23 3. Bagan struktur Organisasi Bagan Operasi pada Daerah Operasi 1 Jakarta sebagaimana tercantum pada Lampiran yang berada di halaman Dalam mejalankan tugas pokok dan tanggungjawabnya, Senior Manager Operasi dibantu oleh: 1. Kepala Pusat Pengendalian Operasi Kereta Api, 2. Junior Manager Operasi Sarana, 3. Junior Manager Perka, 4. Kepala UPT Stasiun 5. Kepala UPT Crew KA, Kepala Pusat Pengendalian Operasi Kereta Api Daerah Operasi 1 Jakarta mempunyai Tugas Pokok dan tanggungjawab melaksanakan pengendalian operasi kereta api meliputi pemantauan realisasi SF dan Perka, Operasi Sarana dan Operasi Prasarana secara Terpusat dan Terpadu, di seluruh lintas wilayah pengendaliannya serta evaluasi terhadap perjalanan Kereta Api meliputi, kelambatan, ketepatan, resiko dan analisa penyebab resiko keterlambatan, administrasi Pengendalian Operasi Kereta Api. Dalam Mejalankan tugas Pokok dan tanggungjawabnya, Kepala Pusat Pengendalian Operasi Kereta Api, dibantu oleh: 1. Assistant Manager Rencana, Evaluasi dan Tata Usaha yang mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab 23

24 melaksanakan penyiapan rencana pengendalian operasi kereta api, mengevaluasi dan melaporkan statistik operasi kereta api dan melakasanakan tata usaha dan pembinaan pegawai, 2. Asisstant Manager Pengendalian Operasi Kereta Api yang mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab melaksanakan pengendalian operasi kereta api dengan melaksanakan peraturan dan mengkoordinasikan tugastugas PPKA melalui komunikasi radio atau saluran/fisik//alat komunikasi lainnya. 3. Assistant Manager Operator Radio yang mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab melaksanakan pemantauan realisasi operasi kereta api dan melakukan koordinasi penaggulangan masalah dengan sektor-sektor terkait dengan menggunakan pesawat radio, 4. Assistant Manager Pengendalian Sarana yang mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab melaksanakan pemantauan dan pengendalian peredaran lokomotif, KRL, KRD, kereta dan Gerbong yang tidak sedang dalam perawatan di Depo Lokomotif, Depo Kereta, Depo Gerbong, dan Depo KRL di daerah Operasi, 24

25 5. Asisstant Manager Pengendalian Sinyal, Telekomumikasi dan Listrik yang mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab mengendalikan LAA dengan peralatan remote control dan memantauan persinyalan dan telekomunikasi, 6. Asisstant Manager Pengendalian Operasi Jabodetabek mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab memantau realisasi operasi kereta api komuter Jabodetabek dengan menggunakan peralatan Centralized Traffic Supervision (CTS). Junior Manager Operasi dibawah Senior Manager Operasi Daerah Operasi 1 Jakarta, terdiri dari: 1. Junior Manager Perjalanan Kereta Api, yang mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab melaksanakan kegiatan perencanaan perjalanan kereta api, pendataan operator prasarana (kantor Operasi, Stasiun, Pusdalopka dan KPW) serta kebutuhanya, melakukan pendataan dan update data pendukung perencanaan perjalanan kereta api, evaluasi kinerja operasi kereta api serta membantu administrasi di kantor operasi. 2. Junior Manager Operasi Sarana, yang mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab menyusun perencanaan dinasan sarana dan Awak Kereta Api, Pemantauan data SO, TSO, 25

26 TSGO, SF, dan melaksanakan evaluasi kinerja operasi sarana dan awak kereta api serta pengendalian operasi sarana dan awak kereta api. Kepala UPT Stasiun mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab melaksanakan kwgiatan operasi angkutan kererta api, menjamin keselamatan, ketertiban dan kelancaran dalam kegiatan operasi angkutan kerta api; menjamin ketertiban kelancaran persediaan, penjualan Tiket dan administrasinya; menjamin keamanan dan ketertiban stasiun ; menjamin kemudahan, kenyamanan, kebersihan, keindahan, dan kejelasan informasi kepada pengguna jasa angkutan kereta api; menjamin kebersihan stasiun dan kebersihan rangkaian KA yang berangkat dari Stasiunnya; mengkoordinasikan seluruh kegiatan unit pelaksana teknis dilingkungan stasiun Fungsi Unit Operasi Senior Manager Operasi Mempunyai fungsi dan tanggung jawab: 1. Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan tugas dan tanggungjawabnya yang telah ditetapkan Kantor Pusat, di wilayah Daerah Operasi 1 Jakarta. 2. Terselenggaranya proses peninggakatan kualitas (quality improvement) pelayanan operasional kereta api secara berkelanjutan dan pengelolaan risiko dan terjaminnya keselematan di bagiannya. 26

27 3. Melaksanakan pemantauan, pengawasan, pemeriksaan, dan pembinaan mutu pekerjaan teknis operasi di Stasiun dan Kereta Api, administrasi teknis operasional di seluruh UPT Stasiun, UPT Crew Kereta Api dan Pusat Pengendalian Operasi Kereta Api pada Wilayah Daerah Operasi 1 Jakarta, 4. Melaksanakan Pemantauan dan pengelolaan lokomotif, KRD, Kereta, dan Gerbong yang siap operasi, merumuskan pemanfaatan dan Pembagian kereta dan gerbong, pengaturan dan evaluasi kinerja pelaksanaan program perjalanan Kereta Api. 5. Melaksanakan pengendalian operasi kereta api secara terpusat dan terpadu di wilayah Daerah Operasi 1 Jakarta 6. Menjamin keselamatan, ketertiban dan kelancaran kegiatan operasi angkutan kereta api 7. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di bawah Bagian Operasi di wilayah Daerah Operasi 1 Jakarta 8. Melaksanakan perencanaan jumlah dan kualitas awak kereta api, mengalokasikan dan membina awak kereta api 9. Memastikan SDM Operasi Siap dan Layak bekerja pada saat melakukan dinasannya, 10. Melindungi keselamatan pegawai operasi kereta api di stasiun 27

28 1.3 Hubungan Kerja dangan Unit lain EVP DAERAH OPERASI 1 JAKARTA SENIOR MANAGER OPERASI JUNIOR MANAGER OPERASI PERKA JUNIOR MANAGER OPERASI OPSAR KUPT. CREW KA KUPT. STASIUN ASSISTANT MANAGER RENCANA EVALUASI & TU ASSISTANT MANAGER PENGENDALIAN OPKA ASSISTANT MANAGER OPERATOR RADIO ASSISTANT MANAGER PENGENDALIAN SARANA KEPALA PUSDALOPKA ASSISTANT MANAGER PENGENDALIAN SINTELIS ASSISTANT MANAGER PENGENDALIAN OPKA JABODETABEK Gambar 4: Bagan Unit Operasi DAOP 1 JAKARTA Sumber: PT.Kereta Api Indonesia Kantor DAOP 1 Jakarta 28

29 Pada Unit Operasi di DAOP 1 Jakarta terdapat beberapa bagian yaitu Junior Manager Perjalanan Kereta Api (PERKA), Junior Manager Operasi Sarana (OPSAR), Pusat Pegendalian Operasi Kereta Api (PUSDALOPKA) yang kantornya berada di Stasiun Manggarai, dan Kepala Unit Pelaksana Teknis (KUPT). KUPT terbagi ada 2 (dua) di setiap Stasiunnya dan KUPT Awak Kereta Api. Bagian-bagian tersebut saling keterkaitan, berikut adalah penjelasan Unit Operasi Kantor Daerah Oparasi hubungan antara PERKA dan OPSAR penjelasan tersebut. 1. Operasi Perjalanan Kereta Api (PERKA) Dalam bagian ini operasi yang mengatur dan membuat perencanaan jadwal perjalanan kereta api daerah operasi yang dipimpin oleh satu Junior Manajer PERKA 2. Operasi Sarana (OPSAR) Dalam bagian yang mengatur sarana, Awak Kereta Api, pembiayaan operasional, dan mengukur perawatan Kereta Api, yang dipimpin oleh satu Junior Manajer. 3. KUPT dan PUSDALOPKA Kepala Unit Pelaksana Teknis dan Pusat Pengendalian Operasi Kereta Api adalah bagian yang berada di lapangan untuk membantu pengoperasian Kereta Api. 29

30 1.4 Tujuan Magang dan Penulisan Laporan Magang Tujuan Magang Adapun tujuan pelaksana kegiatan magang ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai landasan mahasiswa apa itu dunia kerja, kewajiban tugas, dan ketepatan waktu dalam mengukur pekerjaan 2. Sebagai wadah praktik kerja nyata bagi seorang mahasiswa tentang ilmu yang telah di dapat dalam perkuliahan. 3. Sebagai sarana untuk penulisan tugas akhir dari penulis Tujuan Penulisan Laporan Magang Adapun tujuan penulisan laporan magang atau Tugas Akhir yang dilakukan oleh penulis diantaranya sebgai berikut: 1. Sebagai sarana untuk mengembangkan daya penalaran yang kritis serta kreatif, 2. Melatih serta mengembangkan kemampuan berfikir penulis dalam melakukan kegiatan dunia kerja, 3. Sebagai syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) D-III Manejemen di Universitas Mercu Buana. 30

GAMBARAN UMUM PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) organisasi, dan tugas dalam hal ini PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai

GAMBARAN UMUM PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) organisasi, dan tugas dalam hal ini PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai BAB II GAMBARAN UMUM GAMBARAN UMUM PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Bab dua berisi sejarah serta perkembangannya, visi, misi, struktur organisasi, dan tugas dalam hal ini PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM PT KERETA API INDONESIA

BAB III TINJAUAN UMUM PT KERETA API INDONESIA BAB III TINJAUAN UMUM PT KERETA API INDONESIA III.1 Sejarah Perusahaan Perkereta apian di Indonesia bermula dengan dibangunnya jalan rel sepanjang 26 km antara stasiun Kemijen dan Tanggung di Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP IV SEMARANG. 3.1 Sejarah Berdirinya PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)

BAB III GAMBARAN UMUM PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP IV SEMARANG. 3.1 Sejarah Berdirinya PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) BAB III GAMBARAN UMUM PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP IV SEMARANG 3.1 Sejarah Berdirinya PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Berdirinya PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ditandai dengan pencangkulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membangun lintas di Semarang (Kamijen), kembali perkeretaapian di Indonesia bernama Staatssporwegen/Verenigde

BAB I PENDAHULUAN. membangun lintas di Semarang (Kamijen), kembali perkeretaapian di Indonesia bernama Staatssporwegen/Verenigde BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Kereta Api (Persero) merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berkantor pusat di kota Bandung. PT. Kereta

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. : PT Kereta Api Indonesia (Persero) : Pelayanan Jasa Transportasi Perkeretaapian

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. : PT Kereta Api Indonesia (Persero) : Pelayanan Jasa Transportasi Perkeretaapian BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Identitas Perusahaan Nama Perseroan : PT Kereta Api Indonesia (Persero) Bidang Usaha : Pelayanan Jasa Transportasi Perkeretaapian Status Perusahaan : Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN BATAS USIA PENSIUN PEGAWAI EKS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DI PT.KAI. A. Profil Singkat PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

BAB III PELAKSANAAN BATAS USIA PENSIUN PEGAWAI EKS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DI PT.KAI. A. Profil Singkat PT. Kereta Api Indonesia (Persero) BAB III PELAKSANAAN BATAS USIA PENSIUN PEGAWAI EKS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DI PT.KAI A. Profil Singkat PT. Kereta Api Indonesia (Persero) 1. Sejarah PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kehadiran kereta api

Lebih terperinci

BAB II. SEKILAS TENTANG PT. KERETA API (Persero) A. Sejarah Perkeretaapian Indonesia

BAB II. SEKILAS TENTANG PT. KERETA API (Persero) A. Sejarah Perkeretaapian Indonesia BAB II SEKILAS TENTANG PT. KERETA API (Persero) A. Sejarah Perkeretaapian Indonesia Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA didesa Kemijen Jumat tanggal

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU PT. KERETA API INDONESIA PERSERO. A. Tentang PT. Kereta Api Indonesia Persero

BAB III PRAKTEK PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU PT. KERETA API INDONESIA PERSERO. A. Tentang PT. Kereta Api Indonesia Persero BAB III PRAKTEK PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU PT. KERETA API INDONESIA PERSERO A. Tentang PT. Kereta Api Indonesia Persero 1. Sejarah PT. Kereta Api Indonesia Persero Laporan Tahunan PT. Kereta Api Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. 57 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Perkeretaapian Indonesia Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama jalan KA di desa Kemijen, Jum at tanggal 17 Juni 1864

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kemajuan teknologi saat ini bisa dikatakan berkembang dengan sangat signifikan

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kemajuan teknologi saat ini bisa dikatakan berkembang dengan sangat signifikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Faktor kemajuan teknologi saat ini bisa dikatakan berkembang dengan sangat signifikan sesuai dengan tuntutan kebutuhan hidup manusia. Perkembangan teknologi merambah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam perjalanan sejarahnya, angkutan kereta api di tanah air membuktikan peranannya yang berarti pada sektor perhubungan disamping menunjang

Lebih terperinci

Makalah Kreatif Fundamental Inovasi PT KAI

Makalah Kreatif Fundamental Inovasi PT KAI Makalah Kreatif Fundamental Inovasi PT KAI Kelompok : Infinity Muchammad Hatta Z. 44316110066 Martha Hasibuan 44316110047 Muhamad Resya 44316110093 Radhiatul Mardhiah 44316110053 Syofatila Meidi 44316110035

Lebih terperinci

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Kereta Api Indonesia PT. Kereta Api Indonesia ( Persero ) telah mengalami berbagai perkembangan Sejak jaman penjajahan Belanda hingga saat ini. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT. KAI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT. KAI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah PT. KAI Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA didesa Kemijen Jum'at tanggal 17 Juni

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan ( Sejarah Singkat Perusahaan) Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA di desa Kemijen, Jum'at tanggal

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak di bidang jasa transportasi pengankutan penumpang dan

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak di bidang jasa transportasi pengankutan penumpang dan 1 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Kereta Api (persero) adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa transportasi pengankutan penumpang dan barang,

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Layanan Kereta Api di Stasiun Besar Tegal Viktorinus Singga Resi A

Rancang Bangun Sistem Layanan Kereta Api di Stasiun Besar Tegal Viktorinus Singga Resi A Rancang Bangun Sistem Layanan Kereta Api di Stasiun Besar Tegal Viktorinus Singga Resi A11.2008.04332 Program Studi Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro 2013 ABSTRAK Selama ini informasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kereta api berfungsi sebagai transportasi massal di Indonesia yang dikenalkan pertama kali pada akhir abad 19. Jalur Kemijen menuju Desa Tanggung Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

ANALISIS KETERLAMBATAN PERJALANAN KERETA API ARGO GEDE BANDUNG - JAKARTA. Su Hendra NRP : Pembimbing : Ir.V. Hartanto, M.

ANALISIS KETERLAMBATAN PERJALANAN KERETA API ARGO GEDE BANDUNG - JAKARTA. Su Hendra NRP : Pembimbing : Ir.V. Hartanto, M. ANALISIS KETERLAMBATAN PERJALANAN KERETA API ARGO GEDE BANDUNG - JAKARTA Su Hendra NRP : 0021014 Pembimbing : Ir.V. Hartanto, M.Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 4 SEMARANG

BAB II GAMBARAN UMUM PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 4 SEMARANG BAB II GAMBARAN UMUM PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 4 SEMARANG 2.1. Sejarah Singkat PT Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP 4 Semarang PT. KAI adalah satu-satunya Badan Usaha Milik Negara yang bertugas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. (Persero), logo organisasi, struktur organisasi PT Kereta Api Indonesia

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. (Persero), logo organisasi, struktur organisasi PT Kereta Api Indonesia BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN Pada bab II ini, peneliti mendeskripsikan mengenai konteks dari penelitian yang diteliti. Konteks penelitian pada penelitian ini adalah mengenai PT KAI (Persero).

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 Sejarah PT Kereta Api Indonesia (Persero) Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA di desa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA di desa Kemijen pada tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur

Lebih terperinci

BAB I PROFIL UMUM PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)

BAB I PROFIL UMUM PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) 1 BAB I PROFIL UMUM PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja praktik yang telah dilaksanakan di PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) dipo tanah abang. Perusahaan ini bergerak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. KERETA API INDONESIA

BAB II GAMBARAN UMUM PT. KERETA API INDONESIA BAB II GAMBARAN UMUM PT. KERETA API INDONESIA (Persero) 2.1 Sejarah Singkat PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN III - 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sejarah Singkat Perusahaan Setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan pada tanggal 17 Agutus 1945, karyawan perusahaan kereta

Lebih terperinci

BAB II PROFIL OBJEK PENELITIAN

BAB II PROFIL OBJEK PENELITIAN BAB II PROFIL OBJEK PENELITIAN A. Profil PT Kereta Api Indonesia (Persero) Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA di Desa Kemijen, Jum'at tanggal 17

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, pesaing dan lain sebagainya. Manusia

BAB I PENDAHULUAN. seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, pesaing dan lain sebagainya. Manusia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai tujuan untuk mendapatkan laba/keuntungan. Aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya PT Kereta Api Indonesia (Persero) Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. 1.1.1 Profil PT. Kereta Api Indonesia PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang selanjutnya disingkat sebagai PT. KAI adalah Badan Usaha Milik Negara

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele.

BAB II GAMBARAN UMUM PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. BAB II GAMBARAN UMUM PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) A. Sejarah Perkeretaapian Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA di desa Kemijen, Jum'at tanggal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat PT. Kereta Api (Persero) Bandung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat PT. Kereta Api (Persero) Bandung BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian ini berisi tentang analisis kualitatif terhadap data yang telah dikumpulkan dari PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung 4.1.1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggalakkan pembangunan moda transportasi berbasis rel ini untuk

BAB I PENDAHULUAN. menggalakkan pembangunan moda transportasi berbasis rel ini untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan layanan publik sektor perkeretapian adalah prioritas pembangunan transportasi nasional di masa mendatang. Pemerintah terus menggalakkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi/perusahaan. Maka dari itu perusahaan mencari SDM yang. berkualitas dan profesional untuk mendukung sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi/perusahaan. Maka dari itu perusahaan mencari SDM yang. berkualitas dan profesional untuk mendukung sebuah perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam kegiatan perekonomian, karena SDM dipandang sebagai salah satu faktor produksi dalam usaha menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan lain sebagainya. Sementara dari sisi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan lain sebagainya. Sementara dari sisi masyarakat, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eksistensi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia sebagai salah satu instrumen pemerintahan dalam pembangunan dirasakan sangat penting peranannya, tidak

Lebih terperinci

BAB II RUANG LINGKUP PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)

BAB II RUANG LINGKUP PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) BAB II RUANG LINGKUP PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) 2.1 Latar Belakang PT. Kereta Api Indonesia (Persero) PT. Kereta Api Indonesia (Persero) berkembang dari masa penjajahan Belanda hingga saat ini.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru dalam pelayanan moda transportasi kereta api di Indonesia. PT. Railink

BAB I PENDAHULUAN. baru dalam pelayanan moda transportasi kereta api di Indonesia. PT. Railink BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Railink PT. Railink, anak perusahaan dari PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dengan PT. Angkasa Pura II (Persero), didirikan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI PT. KAI (Persero) api atau gerbong tersebut berukuran relatif luas sehingga mampu memuat

BAB III DESKRIPSI PT. KAI (Persero) api atau gerbong tersebut berukuran relatif luas sehingga mampu memuat BAB III DESKRIPSI PT. KAI (Persero) Kereta api merupakan alat transportasi massal yang umumnya terdiri dari lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau gerbong

Lebih terperinci

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN 2.1. PT. KERETA API PERSERO 2.1.1. Sejarah Perkeretaapian di Indonesia Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA di desa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kemunculan dan kehadiran Kereta Api (KA) di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia untuk membawa barang melewati jalan setapak. Seiring dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia untuk membawa barang melewati jalan setapak. Seiring dengan 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Transportasi Darat Transportasi darat adalah segala bentuk transportasi menggunakan jalan untuk mengangkut penumpang atau barang dari satu tempat ke tempat lain (Munawar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele.

BAB I PENDAHULUAN. Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA di desa Kemijen, Jum'at tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM. PT. KERETA API INDONESIA ( Persero ) ataupun sedang bergerak di rel. Kereta api merupakan alat transportasi

BAB II GAMBARAN UMUM. PT. KERETA API INDONESIA ( Persero ) ataupun sedang bergerak di rel. Kereta api merupakan alat transportasi 16 BAB II GAMBARAN UMUM PT. KERETA API INDONESIA ( Persero ) A. Profil PT. Kereta Api Indonesia (Persero) 1. Sejarah Perkeretaapian Kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Kereta Api Prambanan Ekspres 1. Sejarah Kereta Api Prambanan Ekspres Cikal bakal kereta komuter yang melayani rute Yogya-Solo telah beroperasi sejak tahun 1960-an hingga

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI PT KERETA API INONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI VI YOGYAKARTA

BAB III DESKRIPSI PT KERETA API INONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI VI YOGYAKARTA BAB III DESKRIPSI PT KERETA API INONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI VI YOGYAKARTA A. Sejarah PT Kereta Api Indonesia (Persero) Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang melayani jasa angkutan kereta api. Awal nama perusahaan kereta api ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Peran dan Karakteristik Angkutan Kereta Api Nasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Peran dan Karakteristik Angkutan Kereta Api Nasional BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran dan Karakteristik Angkutan Kereta Api Nasional Kereta api merupakan salah satu dari moda transportasi nasional yang ada sejak masa kolonial sampai dengan sekarang dan masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hidup pada era modern seperti sekarang ini, mengharuskan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hidup pada era modern seperti sekarang ini, mengharuskan manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hidup pada era modern seperti sekarang ini, mengharuskan manusia untuk melakukan sesuatu dengan cara cepat dan mudah. Salah satu hal yang ingin dilakukan dengan cara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Dengan meredupnya sektor pertanian konvensional apalagi dimata generasi muda, perkotaan selalu menawarkan banyak kesempatan, baik di sektor formal maupun informal dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODA DAN OBJEK PENELITIAN. Dilihat dari kegiatan usahanya, PT. Kereta Api Indonesia dapat

BAB 3 METODA DAN OBJEK PENELITIAN. Dilihat dari kegiatan usahanya, PT. Kereta Api Indonesia dapat BAB 3 METODA DAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Tinjauan Perusahaan Dilihat dari kegiatan usahanya, PT. Kereta Api Indonesia dapat diklasifikasikan sebagai usaha yang bergerak di bidang jasa transportasi. PT. Kereta

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 6 YOGYAKARTA

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 6 YOGYAKARTA BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 6 YOGYAKARTA A. Gambaran sejarah dan Perkembangan Kereta Api Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA di desa Kemijen, Jum'at tanggal 17 Juni 1864 oleh

Lebih terperinci

PROSEDUR ADMINISTRASI CUTI... PT KERETA API INDONESIA DAERAH OPERASI 8 SURABAYA

PROSEDUR ADMINISTRASI CUTI... PT KERETA API INDONESIA DAERAH OPERASI 8 SURABAYA LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PROSEDUR ADMINISTRASI CUTI PEGAWAI PT KERETA API INDONESIA DAERAH OPERASI 8 SURABAYA Disusun untuk memenuhi sebagian syarat guna memperoleh sebutan Ahli Madya (A.Md.) Manajemen

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM PT.KAI BANDUNG. Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan

BAB III TINJAUAN UMUM PT.KAI BANDUNG. Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan BAB III TINJAUAN UMUM PT.KAI BANDUNG 3.1 Profil PT.KAI Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA didesa Kemijen Jum'at tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 70 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi berasal dari kata Latin, yaitu transportare, dimana trans berarti seberang atau sebelah lain dan portare berarti mengangkut atau membawa. Dengan demikian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya transportasi sebagai salah satu disiplin ilmu pada era

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya transportasi sebagai salah satu disiplin ilmu pada era 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Munculnya transportasi sebagai salah satu disiplin ilmu pada era globalisasi disebabkan oleh keterbatasan fisik manusia dalam menjalankan segala aktivitas kehidupannya

Lebih terperinci

BAB I PROFIL UMUM PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)

BAB I PROFIL UMUM PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) BAB I PROFIL UMUM PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) 4.1 Sejarah Perkeretaapian Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA di desa Kemijen, Jum'at tanggal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran dan Karakteristik Angkutan Kereta Api Nasional Moda kereta api berperan untuk menurunkan biaya logistik nasional, karena daya angkutnya yang besar akan menghasilkan efisiensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibu kota Indonesia yang merupakan kota dengan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibu kota Indonesia yang merupakan kota dengan penduduk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan ibu kota Indonesia yang merupakan kota dengan penduduk terpadat di Indonesia (MetroTv News, 2013). Jumlah penduduk sekarang mencapai +9.604.329 jiwa

Lebih terperinci

PERAN BENGKEL KERETA API PENGOK DALAM PERAWATAN LOKOMOTIF MILIK NEDERLANDSCH INDISCHE SPOORWEG MAATSCHAPPIJ JALUR SEMARANG-VORSTENLANDEN

PERAN BENGKEL KERETA API PENGOK DALAM PERAWATAN LOKOMOTIF MILIK NEDERLANDSCH INDISCHE SPOORWEG MAATSCHAPPIJ JALUR SEMARANG-VORSTENLANDEN PERAN BENGKEL KERETA API PENGOK DALAM PERAWATAN LOKOMOTIF MILIK NEDERLANDSCH INDISCHE SPOORWEG MAATSCHAPPIJ JALUR SEMARANG-VORSTENLANDEN 1914-1950 TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan kereta api merupakan suatu organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan kereta api merupakan suatu organisasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah perusahaan kereta api merupakan suatu organisasi yang menyediakan jasa transportasi bagi manusia dan barang. Sejalan dengan pembangunan yang semakin pesat dewasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi eksternal terdapat dua jalur dalam penerapannya, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi eksternal terdapat dua jalur dalam penerapannya, yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi organisasi merupakan suatu sistem yang saling bergantung yang mencangkup komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi eksternal terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah PT. Kereta Api Indonesia (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 Sejarah PT. Kereta Api Indonesia (Persero) PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Relokasi Stasiun Merak 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Relokasi Stasiun Merak 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarana transportasi dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dalam jumlah pelayanan kepada masyarakat, terutama tranportasi darat. Kereta api merupakan transportasi darat

Lebih terperinci

Rp ,- (Edisi Indonesia) / Rp ,- (Edisi Inggris) US$ 750 Harga Luar Negeri

Rp ,- (Edisi Indonesia) / Rp ,- (Edisi Inggris) US$ 750 Harga Luar Negeri Hubungi Kami (021) 3193 0108 (021) 3193 0109 (021) 3193 0070 (021) 3193 0102 marketing@cdmione.com www.cdmione.com A ngkutan barang memegang peranan penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan suatu

Lebih terperinci

NILAI PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA PADA PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT KERETA API INDONESIA

NILAI PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA PADA PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT KERETA API INDONESIA LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 56 TAHUN 2000 TANGGAL : 17 JULI 2000 NILAI PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA PADA PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT KERETA API

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTRAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTRAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTRAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v BAB I PENDAHULUAN... I-1 A. Latar Belakang... I-1 B. Maksud dan Tujuan... I-1 C. Ruang Lingkup...

Lebih terperinci

SUDIMARA STATION INTERCHANGE DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN

SUDIMARA STATION INTERCHANGE DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN SUDIMARA STATION INTERCHANGE DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN Oleh : Puti Laras Kinanti Hadita, Indriastjario,Agung Dwiyanto Stasiun Sudimara (SDM) adalah stasiun kereta api kelas III yang terletak

Lebih terperinci

Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia ROADMAP PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN

Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia ROADMAP PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN Direktorat Jenderal Kementerian Perhubungan Republik Indonesia ROADMAP PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN 4 REGULASI No RENCANA TINDAK TARGET / SASARAN 2010 2011 2012 2013 2014 Peraturan Menteri/Keputusan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN OBJEK PENELITIAN. A. Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia. Pembangunan diprakarsai oleh Naamlooze Venootschap Nederlandsch

BAB II GAMBARAN OBJEK PENELITIAN. A. Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia. Pembangunan diprakarsai oleh Naamlooze Venootschap Nederlandsch BAB II GAMBARAN OBJEK PENELITIAN A. Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia Sejarah perkeretaapian di Indonesia diawali dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan kereta api di Semarang, Jum at tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini, telah menyebabkan tingkat persaingan antar perusahaan di segala bidang, baik yang perusahaan sejenis maupun yang tidak

Lebih terperinci

BAB III DISKRIPSI PERUSAHAAN

BAB III DISKRIPSI PERUSAHAAN 22 BAB III DISKRIPSI PERUSAHAAN A. Sejarah PT Kereta Api Indonesia (Persero) Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA di desa Kemijen, Jum'at tanggal

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. Sejak Mei 2010 sesuai dengan Instruksi Direksi No 16/OT 203/ KA 2010, PT

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. Sejak Mei 2010 sesuai dengan Instruksi Direksi No 16/OT 203/ KA 2010, PT BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Sejak Mei 2010 sesuai dengan Instruksi Direksi No 16/OT 203/ KA 2010, PT KA (Persero) berubah nama hingga saat ini menjadi PT.

Lebih terperinci

BAB II RUANG LINGKUP PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI KERETA API. Jepang kita bisa melihat sejarah pengangkutan. 19 Pada tahun 1800 alat angkut

BAB II RUANG LINGKUP PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI KERETA API. Jepang kita bisa melihat sejarah pengangkutan. 19 Pada tahun 1800 alat angkut BAB II RUANG LINGKUP PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI KERETA API A. Sejarah Perkeretaapiaan Pada masa penjajahan Belanda hingga setelah pada masa penjajahan Jepang kita bisa melihat sejarah pengangkutan. 19

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan dan mengoperasikan sistem informasi yang berbasiskan komputer.

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan dan mengoperasikan sistem informasi yang berbasiskan komputer. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perubahan waktu, pada saat ini telah dilakukan usahausaha yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia dengan memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Peran Dan Karakteristik Moda Transportasi Kereta Api Nasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Peran Dan Karakteristik Moda Transportasi Kereta Api Nasional BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Dan Karakteristik Moda Transportasi Kereta Api Nasional Peran perkeretaapian dalam pembangunan telah disebutkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. 43 Tahun 2011 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Divisi Regional II Sumatera Barat. Daerah Operasi IX. Divisi Regional III Sumatera Selatan

BAB I PENDAHULUAN. Divisi Regional II Sumatera Barat. Daerah Operasi IX. Divisi Regional III Sumatera Selatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) merupakan satu-satunya perusahaan yang menguasai industri perkeretaapian di Indonesia. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 28 September

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1998 TENTANG PRASARANA DAN SARANA KERETA API PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1998 TENTANG PRASARANA DAN SARANA KERETA API PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1998 TENTANG PRASARANA DAN SARANA KERETA API PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 1992 tentang Perkeretaapian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT KAI Commuter Jabodetabek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT KAI Commuter Jabodetabek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT KAI Commuter Jabodetabek PT. Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek (PT. KAI Commuter Jabodetabek) atau biasa disebut PT. KCJ adalah

Lebih terperinci

STASIUN DAN BALAI YASA MANGGARAI

STASIUN DAN BALAI YASA MANGGARAI STASIUN DAN BALAI YASA MANGGARAI MENELISIK MANGGARAI: DAHULU, KINI, DAN NANTI ARI NOVIANTO VP ARCHITECTURE PT.KAI Sejarah Kawasan Manggarai Wilayah Manggarai di Jakarta sudah dikenal warga Batavia sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan untuk sarana transportasi umum dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Dalam hal ini, transportasi memegang peranan penting dalam memberikan jasa layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam persaingan bisnis, setiap perusahaan menawarkan perbedaan dan keunggulan lain dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya. Masing-masing perusahaan, baik itu perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. transportasi darat seperti kereta, mobil, bis, dan lain-lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. transportasi darat seperti kereta, mobil, bis, dan lain-lain. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi sangat penting dan sangat diperlukan dalam kehidupan yang serba modern ini. Berdasarkan kepemilikan transportasi, transportasi dapat dibagi menjadi dua

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Peran dan Karakteristik Angkutan Kereta Api Nasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Peran dan Karakteristik Angkutan Kereta Api Nasional BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran dan Karakteristik Angkutan Kereta Api Nasional Peran kereta api dalam tataran transportasi nasional telah disebutkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. 43 Tahun 2011

Lebih terperinci

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PROSEDUR PENGARSIPAN DATA PERSONAL PEGAWAI PADA UNIT SUMBER DAYA MANUSIA PT KERETA API INDONESIA DAERAH OPERASI 8 SURABAYA Disusun untuk memenuhi sebagian syarat guna memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi angkutan penumpang, angkutan barang, dan angkutan non barang.

BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi angkutan penumpang, angkutan barang, dan angkutan non barang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan salah satu Badan Usada Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang transportasi untuk umum dalam negeri yang

Lebih terperinci

*35899 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 69 TAHUN 1998 (69/1998) TENTANG PRASARANA DAN SARANA KERETA API PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

*35899 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 69 TAHUN 1998 (69/1998) TENTANG PRASARANA DAN SARANA KERETA API PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Copyright (C) 2000 BPHN PP 69/1998, PRASARANA DAN SARANA KERETA API *35899 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 69 TAHUN 1998 (69/1998) TENTANG PRASARANA DAN SARANA KERETA API PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Kemacetan jalan-jalan di DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Kemacetan jalan-jalan di DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemacetan jalan-jalan di DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) merupakan salah satu masalah terbesar pemerintah pusat dan daerah hingga

Lebih terperinci

DAFTAR MEMORANDUM OF UNDERSTANDING. dengan Ditjen Pengembangan Destinasi Pariwisata dengan Gubernur Bali dengan PT.KAI.

DAFTAR MEMORANDUM OF UNDERSTANDING. dengan Ditjen Pengembangan Destinasi Pariwisata dengan Gubernur Bali dengan PT.KAI. DAFTAR MEMORANDUM OF UNDERSTANDING NO JUDUL TANGGAL MULAI BERLAKUNYA JANGKA WAKTU 1. Penyelenggaraan Di Bali Untuk Mendukung Pariwisata. Jakarta, 27 Desember 2010 Ditjen dengan Ditjen Pengembangan Destinasi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1998 TENTANG PRASARANA DAN SARANA KERETA API PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1998 TENTANG PRASARANA DAN SARANA KERETA API PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1998 TENTANG PRASARANA DAN SARANA KERETA API PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 1992 tentang Perkeretaapian

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. atau BUMN dibentuk untuk bisa melayani masyarakat dalam hal angkutan umum.

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. atau BUMN dibentuk untuk bisa melayani masyarakat dalam hal angkutan umum. BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Kereta Api Indonesia merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara atau BUMN dibentuk untuk bisa melayani masyarakat dalam hal angkutan umum. PT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang berkembang saat ini. Di era perkembangan dan pertumbuhan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang berkembang saat ini. Di era perkembangan dan pertumbuhan penduduk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sektor jasa yang memiliki peranan yang cukup vital dalam menunjang kegiatan sehari-hari adalah sektor jasa transportasi.transportasi merupakan sarana

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Selaras dengan visi perkeretaapian Indonesia sebagaimana tertuang dalam blue print pembangunan transportasi perkeretaapian adalah 1 : mewujudkan terselenggaranya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas karunia-nya Buku Informasi Transportasi Kementerian Perhubungan 2012 ini dapat tersusun sesuai rencana. Buku Informasi Transportasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Rencana Jaringan Kereta Api di Pulau Sumatera Tahun 2030 (sumber: RIPNAS, Kemenhub, 2011)

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Rencana Jaringan Kereta Api di Pulau Sumatera Tahun 2030 (sumber: RIPNAS, Kemenhub, 2011) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS) 2030 telah direncanakan program jangka panjang pembangunan Trans Sumatera Railways yang membentang dari Provinsi

Lebih terperinci

BAB III PROFIL INSTITUSI MITRA A. SEJARAH PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)

BAB III PROFIL INSTITUSI MITRA A. SEJARAH PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) BAB III PROFIL INSTITUSI MITRA A. SEJARAH PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Sejarah Perkeretaapian Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA di desa Kemijen,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi memiliki peran penting bagi kehidupan masyarakat baik dalam bidang ekonomi, sosial budaya, dan sosial politik, sehingga transportasi menjadi urat nadi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Kereta Api (Persero) Bandung adalah salah satu perusahaan milik Pemerintah (BUMN) yang kemudian statusnya berubah menjadi

Lebih terperinci

KAJIAN KELAYAKAN TARIF KERETA API KELAS EKONOMI

KAJIAN KELAYAKAN TARIF KERETA API KELAS EKONOMI 0 KAJIAN KELAYAKAN TARIF KERETA API KELAS EKONOMI (Studi Kasus KA. Bengawan Jurusan Solo Jebres Jakarta Tanah Abang) Tugas Akhir untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik

Lebih terperinci