USULAN PENJADWALAN KENDARAANSHUTTLE PT. X DENGAN MODIFIKASI ALGORITMA N-JOBS M-MESIN PARALEL UNTUK MENGURANGI JUMLAH KENDARAAN *

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "USULAN PENJADWALAN KENDARAANSHUTTLE PT. X DENGAN MODIFIKASI ALGORITMA N-JOBS M-MESIN PARALEL UNTUK MENGURANGI JUMLAH KENDARAAN *"

Transkripsi

1 Reka Integra ISSN: Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014 USULAN PENJADWALAN KENDARAANSHUTTLE PT. X DENGAN MODIFIKASI ALGORITMA N-JOBS M-MESIN PARALEL UNTUK MENGURANGI JUMLAH KENDARAAN * MARSHA LYSANDRA, AMBAR HARSONO, FIFI HERNI MUSTOFA Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung marshalysandra23@gmail.com ABSTRAK PT. X merupakan perusahaan jasa layanan shuttle dengan 11 rute Bandung- Jabodetabek menggunakan 3 jenis kendaraan dengan jumlah total 89 mobil. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi jumlah kendaraan yang digunakan dengan modifikasi algoritma single stage untuk n-jobs dan m-mesin paralel. Kondisi lalu lintas yang diteliti adalah pada kondisi normal dan macet, pada rute sama dan rute kombinasi. Sebelum dilakukan penelitian, perusahaan menggunakan seluruh kendaraan yang dimiliki dan kendaraan cadangan. Berdasarkan hasil penelitian, jumlah kendaraan elf dan pregio pada rute sama dan kondisi normal yang tidak terpakai 4 kendaraan, starex pada rute sama kondisi normal dan macet adalah 12 kendaraan, rute kombinasi dan kondisi normal 16 kendaraan, dan rute kombinasi dan kondisi macet 13 kendaraan. Kata kunci: Penjadwalan, Mengurangi, Modifikasi n-jobs m-mesin Paralel. ABSTRACT PT. X is a shuttle service company with 11 routes Bandung Jabodetabek using 3 types of vehicles with a total of 89 cars. This study aims to reduce the number of vehicles used to modify single stage algorithm for n-jobs and m-parallel machines. Traffic conditions are studied in normal condition and traffic, on the same route and combination route. Prior to this research, the company used all vehicles owned and vehicle reserve. Based on the results of the study, the number of vehicles elf and pregio on the same route and normal conditions unused are 4 vehicles, starex in same route normal conditions and traffic jams are 12 vehicles, combination route and normal conditions are 16 vehicles, and combination route and traffic conditions are 13 vehicles. Keywords: Vehicle Scheduling, Reduce Number of Total Vehicle, Modify n-jobs m-parallel Machines. * Makalah ini merupakan ringkasan dari Tugas Akhir yang disusun oleh penulis pertama dengan pembimbingan penulis kedua dan ketiga. Makalah ini merupakan draft awal dan akan disempurnakan oleh para penulis untuk disajikan pada seminar nasional dan/atau jurnal nasional Reka Integra - 236

2 Lysandra, dkk. 1. PENDAHULUAN 1.1 Pengantar PT. X merupakan perusahaan jasa shuttle yaitu pengantaran konsumen dengan rute Bandung-Jabodetabek. Perusahaan ini memiliki tiga jenis kendaraan untuk mengantarkan konsumen ke rute yang dituju dengan total jumlah kendaraan di salah satu cabang PT. X sebanyak 89 mobil. Saat ini perusahaan menggunakan seluruh kendaraan reguler dan cadangan. Masalah yang terjadi pada layanan shuttle adalah masalah pengaturan penggunaan kendaraan agar utilisasi kendaraan dapat maksimal sehingga kendaraan yang tersedia dapat digunakan untuk rute lain atau jadwal keberangkatan lain. Saat ini perusahaan menggunakan kendaraan sebanyak 2 rit sehingga pada waktu tertentu terjadi kekurangan kendaraan dan mengakibatkan penggunaan kendaraan cadangan. Maka tujuan dari penelitian ini untuk mengurangi jumlah kendaraan yang digunakan dengan metode modifikasi algoritma single stage untuk n-jobs dan m-mesin paralel. Dalam penelitian ini, mesin tersebut adalah kendaraan dan waktu proses adalah waktu tempuh kendaraan dalam satuan jam setiap 1 rit dan termasuk waktu set-up. Job yang dimaksud dalam kasus ini adalah rute, sedangkan operasi merupakan jadwal keberangkatan. Single stage yang dimaksud dalam penelitian ini adalah satu job diproses oleh satu kendaraan. 2. STUDI LITERATUR 2.1 Pengertian Penjadwalan Penjadwalan adalah kegiatan pengalokasian sumber-sumber atau mesin-mesin yang ada untuk menjalankan sekumpulan tugas dalam jangka waktu tertentu (Baker, 1974). Penjadwalan adalah proses pengurutan pembuatan produk secara menyeluruh pada beberapa mesin (Conway,dkk., 1967). Penjadwalan juga didefinisikan sebagai rencana pengaturan urutan kerja serta pengalokasian sumber, baik waktu maupun fasilitas untuk setiap operasi yang harus diselesaikan (Vollman, 1998). 2.2 Tujuan Penjadwalan Tujuan penjadwalan menurut Baker, 1974 adalah: 1. Meningkatkan produktifitas mesin, yaitu dengan mengurangi waktu mesin menganggur. 2. Mengurangi persediaan barang setengah jadi dengan jalan mengurangi jumlah ratarata pekerjaan yang menunggu dalam antrian suatu mesin karena mesin tersebut sibuk. 3. Mengurangi keterlambatan suatu pekerjaan. Setiap pekerjaan mempunyai batas waktu (due date) penyelesaian, jika pekerjaan tersebut diselesaikan melewati batas waktu yang ditentukan maka pekerjaan tersebut dinyatakan terlambat. Dengan metoda penjadwalan maka keterlambatan ini dapat dikurangi, baik waktu maupun frekuensi. 2.3 Klasifikasi Masalah Penjadwalan Model penjadwalan dapat dibedakan menjadi 4 jenis keadaan yaitu (Baker, 1974): 1. Berdasarkan jumlah mesin yang digunakan dibagi menjadi dua bagian yaitu penjadwalan pada mesin tunggal dan mesin majemuk (paralel). mesin dapat dibedakan atas mesin tunggal dan mesin majemuk. Sekelompok mesin paralel merupakan generalisasi dari model mesin tunggal. Banyak lingkungan produksi yang terdiri dari beberapa stasiun kerja dimana setiap stasiun kerjanya mempunyai konfigurasi mesin paralel. Mesin pada stasiun kerja dapat identik sehingga kapanpun Reka Integra - 237

3 Usulan Penjadwalan Shuttle PT X dengan Modifikasi Algoritma n-jobs m-mesin Paralel untuk Mengurangi pekerjaan tiba, pekerjaan tersebut dapat diproses di mesin paralel maupun yang tersedia. 2. Berdasarkan aliran proses yaitu pola aliran proses flow shop dan pola aliran job shop. Pada flow shop dijumpai pola aliran pemrosesan dari suatu mesin ke mesin yang lain dalam urutan (routing) tertentu. Semua pekerjaan yang mengalir pada lini produksi yang sama tanpa boleh melewatinya disebut dengan pure flow shop. Tetapi jika pekerjaan yang datang ke dalam flow shop tidak harus dikerjakan pada semua mesin disebut dengan general flow shop. Sedangkan job shop setiap pekerjaan mempunyai routing yang berbeda. Aliran proses yang tidak searah ini mengakibatkan setiap pekerjaan yang akan diproses pada suatu mesin dapat merupakan pekerjaan baru atau pekerjaan yang sudah dikerjakan (work in process). 3. Berdasarkan pola kedatangan job yaitu pola kedatangan statis dan pola kedatangan dinamis. Pada pola statis pekerjaan datang secara bersamaan pada waktu nol dan siap dikerjakan pada mesin-mesin yang juga sudah siap untuk bekerja atau kedatangan pekerjaan yang tidak bersamaan tetapi saat kedatangannya telah diketahui sejak waktu nol. Pada pola dinamis mempunyai kedatangan pekerjaan tidak menentu, dijumpai adanya variabel waktu sebagai faktor pengaruh. 4. Berdasarkan sifat informasi yang diterima yaitu deterministik dan stokastik. Model deterministik dapat dilihat dari adanya kepastian atas informasi tentang beberapa aspek. Pada model stokastik, mengandung unsur ketidakpastian. 2.4 Penjadwalan Single Stage Penjadwalan single stage terbagi menjadi single machine dan parallel machines. 1. Penjadwalan single stage single machine adalah penjadwalan satu mesin yang digunakan untuk memproses seluruh produk (n-job) untuk satu jenis proses produksi saja. Gambar 1. Contoh Penjadwalan n-job pada Single Machine 2. Penjadwalan single stage parallel machines adalah penjadwalan beberapa mesin atau lebih dari satu mesin (m-machine) untuk melakukan satu jenis proses produksi agar menghasilkan beberapa produk (n-job) yang sama. Jenis penjadwalan mesin ini sama dengan penjadwalan pada single machine hanya saja jumlah mesinnya lebih dari satu. Jenis penjadwalan ini sesuai untuk memproduksi barang dalam jumlah besar dan sejenis. Gambar 2. Contoh Penjadwalan n-job pada Parallel Machines Reka Integra - 238

4 Lysandra, dkk. 2.5 Gantt Chart Gantt chart adalah salah satu alat bergambar yang merepresentasikan sebuah penjadwalan. Gantt chart ini menggambarkan beberapa job yang dikerjakan dalam sebuah mesin beserta dengan waktunya. Tujuan dari chart ini adalah untuk secara grafis menunjukan status dari setiap sumber daya (biasanya mesin) pada setiap waktu. Sumbu x merepresentasikan waktu dan sumbu y berisi balok horizontal untuk setiap mesin. Ketika suatu job dikerjakan pada suatu mesin, suatu persegi panjang akan ditempatkan pada balok horizontal yang digambarkan dari waktu mulai job hingga waktu selesai job tersebut. Gantt chart juga dapat dikonstruksikan dengan menempatkan job pada sumbu y. Gambar 3 menggambarkan contoh Gantt chart untuk penjadwalan 5 mesin 5 job. Gambar 3. Contoh Gantt Chart (Saputro, 2004) 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Identifikasi Metode Penelitian Umumnya, algoritma n-jobs dan m-mesin paralel mempunyai tujuan antara lain untuk mereduksi flow time atau makespan, tetapi algoritma yang digunakan dalam tugas akhir ini tidak untuk mereduksi flow time atau makespan melainkan untuk mereduksi jumlah kendaraan yang digunakan untuk melayani 11 rute. Dalam penelitian ini tidak memakai kriteria earliest due date atau shortest processing time melainkan ready time tercepat. 3.2 Penjadwalan Gantt chart yang dibuat terdapat kondisi-kondisi yang mungkin dialami oleh kendaraan yaitu: 1. Rute Kondisi Normal (Weekday) 2. Rute Kombinasi Kondisi Normal (Weekday) 3. Rute Kondisi Macet (Weekend) 4. Rute Kombinasi Kondisi Macet (Weekend) Rute sama merupakan satu kendaraan hanya melayani satu rute saja. Sedangkan rute kombinasi merupakan satu kendaraan dapat melayani beberapa rute yang berbeda. Kondisi normal adalah kondisi jalan yang tidak terjadi kemacetan sehingga perjalanan dapat ditempuh dengan cepat tanpa hambatan atau pada hari kerja. Sedangkan kondisi macet adalah kondisi jalan diluar dugaan seperti banjir, pohon tumbang, atau kecelakaan yang menyebabkan padatnya jalan raya atau pada hari libur (akhir pekan). 3.3 Flowchart Penjadwalan Untuk Rute Flowchart penjadwalan kendaraan untuk rute sama dapat dilihat pada Gambar 4. Reka Integra - 239

5 Usulan Penjadwalan Shuttle PT X dengan Modifikasi Algoritma n-jobs m-mesin Paralel untuk Mengurangi MULAI Identifikasi Jadwal Keberangkatan, Jenis,, Rute dan Waktu Tempuh (ti) (jam/1 rit) Pemilihan yang Digunakan Pengurutan Jadwal Keberangkatan Berdasarkan Jam Paling Awal Dari Setiap Rute dan Jenis Cari Jam Keberangkatan Tercepat yang Dapat Dikerjakan ri = min (ci) Ada job yang tersisa? Ada waktu kosong? Jam Keberangkatan Selanjutnya >= Waktu Akhir Jadwal Keberangkatan Sebelumnya Waktu Kosong >= ti Ya sudah melayani 3 rit? Waktu yang Tersisa Diisi Dengan Jam Keberangkatan Selanjutnya Output: Penjadwalan untuk Masing-Masing SELESAI Gambar 4. Flowchart Penjadwalan Untuk Rute Reka Integra - 240

6 Lysandra, dkk. 3.4 Flowchart Penjadwalan Untuk Rute Kombinasi Flowchart penjadwalan kendaraan untuk rute kombinasi dapat dilihat pada Gambar 5. MULAI Identifikasi Jadwal Keberangkatan, Jenis,, Rute dan Waktu Tempuh (ti) (jam/1 rit) Pemilihan yang Digunakan Pengurutan Jadwal Keberangkatan Berdasarkan Jam Paling Awal Dari Setiap Rute dan Jenis Cari Jam Keberangkatan Tercepat yang Dapat Dikerjakan ri = min (ci) Ada job yang tersisa? Ada waktu kosong? Jam Keberangkatan Selanjutnya >= Waktu Akhir Jadwal Keberangkatan Sebelumnya Waktu Kosong >= ti Cari Nomor Terkecil sudah melayani 3 rit? Waktu yang Tersisa Diisi Dengan Jam Keberangkatan Selanjutnya Ada Jadwal yang Dapat Dipindahkan ke Rute yang Berbeda? Output: Penjadwalan untuk Masing-Masing SELESAI Gambar 5. Flowchart Penjadwalan Untuk Rute Kombinasi Reka Integra - 241

7 Usulan Penjadwalan Shuttle PT X dengan Modifikasi Algoritma n-jobs m-mesin Paralel untuk Mengurangi 4. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah: 1. Rute. 2. Jenis mobil serta jumlahnya. Selain 89 mobil reguler, terdapat 17 kendaraan emergency yang dapat digunakan apabila mengalami kekurangan kendaraan. 3. Jadwal keberangkatan. 4. Waktu tempuh (waktu proses termasuk waktu setup). Waktu tempuh merupakan waktu kendaraan menempuh perjalanan dalam 1 rit). Data-data tersebut diperoleh dengan cara wawancara dengan bagian penjadwalan dan driver PT X. 4.2 Pengolahan Data Langkah pertama yang dilakukan dalam pengolahan data adalah penjadwalan berupa Gantt chart sesuai dengan jadwal keberangkatan dari setiap rute dan dua kondisi yaitu kondisi normal (weekday) dan kondisi macet (weekend). Gantt chart tersebut juga dibuat berdasarkan rute yang sama dan rute yang dikombinasikan. Setiap kendaraan diasumsikan dapat melayani konsumen sampai dengan 3 rit. Gantt chart untuk jenis kendaraan elf dapat dilihat pada Gambar 6 sampai dengan Gambar 9. elf memiliki 16 kendaraan untuk melayani 2 rute yaitu rute Bogor dan Dewi Sartika. Reka Integra - 242

8 Gambar 6. Gantt Chart Elf Rute dan Kondisi Normal Nomor Nomor Gambar 7. Gantt Chart Elf Rute Kombinasi dan Kondisi Normal Lysandra, dkk. E16 E15 E14 E13 E12 E11 E10 E9 E8 E7 E6 E5 E4 E3 E2 E1 E16 E15 E14 E13 E12 E11 E10 E9 E8 E7 E6 E5 E4 E3 E2 E1 4:00 4:30 5:00 5:30 6:00 6:30 7:00 7:30 8:00 8:30 9:00 9:30 10:00 10:30 11:00 11:30 12:00 12:30 13:00 13:30 14:00 14:30 15:00 15:30 16:00 16:30 17:00 17:30 18:00 18:30 19:00 19:30 20:00 20:30 21:00 21:30 22:00 22:30 23:00 23:30 0:00 0:30 1:00 1:30 2:00 2:30 3:00 3:30 DS-6 DS-12 DS-5 DS-11 DS-4 DS-10 DS-16 DS-3 DS-9 DS-15 DS-2 DS-8 DS-14 DS-1 DS-7 DS-13 BGR-6 BGR-12 BGR-5 BGR-11 BGR-4 BGR-10 BGR-16 BGR-3 BGR-9 BGR-15 BGR-2 BGR-8 BGR-14 BGR-1 BGR-7 BGR-13 4:00 4:30 5:00 5:30 6:00 6:30 7:00 7:30 8:00 8:30 9:00 9:30 10:00 10:30 11:00 11:30 12:00 12:30 13:00 13:30 14:00 14:30 15:00 15:30 16:00 16:30 17:00 17:30 18:00 18:30 19:00 19:30 20:00 20:30 21:00 21:30 22:00 22:30 23:00 23:30 0:00 0:30 1:00 1:30 2:00 2:30 3:00 3:30 Waktu Keberangkatan 4:00 4:30 5:00 5:30 6:00 6:30 7:00 7:30 8:00 8:30 9:00 9:30 10:00 10:30 11:00 11:30 12:00 12:30 13:00 13:30 14:00 14:30 15:00 15:30 16:00 16:30 17:00 17:30 18:00 18:30 19:00 19:30 20:00 20:30 21:00 21:30 22:00 22:30 23:00 23:30 0:00 0:30 1:00 1:30 2:00 2:30 3:00 3:30 DS-6 DS-12 DS-5 DS-11 DS-4 DS-10 DS-3 DS-9 DS-15 DS-2 DS-8 DS-14 DS-1 DS-7 DS-13 BGR-6 BGR-12 BGR-5 BGR-11 DS-16 BGR-4 BGR-10 BGR-16 BGR-3 BGR-9 BGR-15 BGR-2 BGR-8 BGR-14 BGR-1 BGR-7 BGR-13 4:00 4:30 5:00 5:30 6:00 6:30 7:00 7:30 8:00 8:30 9:00 9:30 10:00 10:30 11:00 11:30 12:00 12:30 13:00 13:30 14:00 14:30 15:00 15:30 16:00 16:30 17:00 17:30 18:00 18:30 19:00 19:30 20:00 20:30 21:00 21:30 22:00 22:30 23:00 23:30 0:00 0:30 1:00 1:30 2:00 2:30 3:00 3:30 Waktu Keberangkatan Keterangan: Bogor Dewi Sartika Reka Integra - 243

9 Gambar 8. Gantt Chart Elf Green Rute dan Kondisi Macet Nomor Nomor Gambar 9. Gantt Chart Elf Green Rute Kombinasi dan Kondisi Macet Usulan Penjadwalan Shuttle PT X dengan Modifikasi Algoritma n-jobs m-mesin Paralel untuk Mengurangi E16 E15 E14 E13 E12 E11 E10 E9 E8 E7 E6 E5 E4 E3 E2 E1 E16 E15 E14 E13 E12 E11 E10 E9 E8 E7 E6 E5 E4 E3 E2 E1 4:00 4:30 5:00 5:30 6:00 6:30 7:00 7:30 8:00 8:30 9:00 9:30 10:00 10:30 11:00 11:30 12:00 12:30 13:00 13:30 14:00 14:30 15:00 15:30 16:00 16:30 17:00 17:30 18:00 18:30 19:00 19:30 20:00 20:30 21:00 21:30 22:00 22:30 23:00 23:30 0:00 0:30 1:00 1:30 2:00 2:30 3:00 3:30 4:00 4:30 DS-8 DS-16 DS-7 DS-15 DS-6 DS-14 DS-5 DS-13 DS-4 DS-12 DS-3 DS-11 DS-2 DS-10 DS-1 DS-9 BGR-8 BGR-16 BGR-7 BGR-15 BGR-6 BGR-14 BGR-5 BGR-13 BGR-4 BGR-12 BGR-3 BGR-11 BGR-2 BGR-10 BGR-1 BGR-9 4:00 4:30 5:00 5:30 6:00 6:30 7:00 7:30 8:00 8:30 9:00 9:30 10:00 10:30 11:00 11:30 12:00 12:30 13:00 13:30 14:00 14:30 15:00 15:30 16:00 16:30 17:00 17:30 18:00 18:30 19:00 19:30 20:00 20:30 21:00 21:30 22:00 22:30 23:00 23:30 0:00 0:30 1:00 1:30 2:00 2:30 3:00 3:30 4:00 4:30 Waktu Keberangkatan 4:00 4:30 5:00 5:30 6:00 6:30 7:00 7:30 8:00 8:30 9:00 9:30 10:00 10:30 11:00 11:30 12:00 12:30 13:00 13:30 14:00 14:30 15:00 15:30 16:00 16:30 17:00 17:30 18:00 18:30 19:00 19:30 20:00 20:30 21:00 21:30 22:00 22:30 23:00 23:30 0:00 0:30 1:00 1:30 2:00 2:30 3:00 3:30 4:00 4:30 DS-8 DS-16 DS-7 DS-15 DS-6 DS-14 DS-5 DS-13 DS-4 DS-12 DS-3 DS-11 DS-2 DS-10 DS-1 DS-9 BGR-8 BGR-16 BGR-7 BGR-15 BGR-6 BGR-14 BGR-5 BGR-13 BGR-4 BGR-12 BGR-3 BGR-11 BGR-2 BGR-10 BGR-1 BGR-9 4:00 4:30 5:00 5:30 6:00 6:30 7:00 7:30 8:00 8:30 9:00 9:30 10:00 10:30 11:00 11:30 12:00 12:30 13:00 13:30 14:00 14:30 15:00 15:30 16:00 16:30 17:00 17:30 18:00 18:30 19:00 19:30 20:00 20:30 21:00 21:30 22:00 22:30 23:00 23:30 0:00 0:30 1:00 1:30 2:00 2:30 3:00 3:30 4:00 4:30 Waktu Keberangkatan Keterangan: Bogor Dewi Sartika Reka Integra - 244

10 Lysandra, dkk. 5. ANALISIS PENJADWALAN KENDARAAN 5.1 Analisis Kondisi Perusahaan Saat Ini dengan Kondisi Setelah Dilakukan Penjadwalan 3 Rit Kondisi perusahaan saat ini sebelum dilakukan penjadwalan dapat dilihat pada Tabel 1, sedangkan data untuk jumlah kendaraan setelah dilakukan penjadwalan 3 rit dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 1. Data Jadwal dan Kondisi Perusahaan Saat Ini untuk Rute Jenis & Tersedia Elf (16) Pregio (32) Starex (41) Jenis & Tersedia Elf (16) Pregio (32) Starex (41) Kondisi Jadwal yang Dilayani Oleh Tersedia Jadwal yang Dilayani Oleh Emergency Tidak Terpakai yang Melayani 1 rit Normal 28 DS-13 s/d DS * Macet Normal 60 MGD-13 s/d MGD * MGD-5 s/d Macet 56 MGD-8 & MGD * 13 s/d MGD-16 Normal Macet Tabel 2. Data Setelah Dilakukan Penjadwalan 3 Rit Jadwal Jadwal yang yang Dilayani Rute Kondisi Dilayani Oleh Tidak Oleh Terpakai Emergency Tersedia Kombinasi Kombinasi Kombinasi Keterangan : * Emergency yang Melayani 1 rit Normal Macet Normal Macet Normal MGD-5 s/d Macet 56 MGD-8 & MGD-13 s/d - 8 MGD-16 Normal Macet 60 MGD-5 s/d MGD-8-4+4* Normal Macet Normal Macet Reka Integra - 245

11 Usulan Penjadwalan Shuttle PT X dengan Modifikasi Algoritma n-jobs m-mesin Paralel untuk Mengurangi 5.2 Utilisasi Perbandingan utilisasi kendaraan sebelum dilakukan penjadwalan dengan kondisi setelah dilakukan penjadwalan dapat dilihat pada Tabel 3. Utilisasi (%) = (1) Keterangan: i = rute j = jumlah rute Jenis Elf Pregio Starex Keterangan : Rute Kombinasi Kombinasi Kombinasi Tabel 3. Perbandingan Utilisasi Waktu Sebelum Setelah Kondisi Tempuh Total Tiap Rute A B C D A B C D Jadwal (jam/1 rit) Normal (**) ,667 Macet , ,667 Normal ,667 Macet ,667 Normal , ,143 Macet , ,26 Normal ,143 Macet ,26 Normal 65 5,4,6,6 ( * ) , ,994 Macet 65 7,5,8,8 ( * ) , ,37 Normal 65 5,4,6,6 ( * ) ,994 Macet 65 7,5,8,8 ( * ) ,71 ( * ) Rute Bandara, Bekasi, Cempaka Mas, Grogol ( ** ) Disebabkan karena terdapat kendaraan yang melayani 1 rit A = kendaraan reguler yang digunakan B = kendaraan emergency yang digunakan C = kendaraan reguler yang tidak digunakan D = Utilisasi kendaraan yang digunakan (%) 6. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Elf rute sama kondisi normal dan rute kombinasi kondisi normal terdapat 4 kendaraan yang tidak terpakai. Sedangkan kondisi macet tidak dapat dikurangi jumlah kendaraannya. Pregio rute sama kondisi normal dan rute kombinasi kondisi normal terdapat 4 kendaraan yang tidak terpakai. Rute sama dan kondisi macet terdapat 8 jadwal keberangkatan rute mangga dua yang menggunakan kendaraan emergency. Untuk kondisi kombinasi terdapat 4 jadwal keberangkatan yang menggunakan kendaraan emergency. Starex rute sama kondisi normal dan rute kombinasi kondisi normal terdapat 12 kendaraan yang tidak terpakai. Rute sama kondisi macet terdapat 12 kendaraan yang tidak terpakai. Untuk kondisi macet terdapat 13 kendaraan yang tidak terpakai. Reka Integra - 246

12 Lysandra, dkk. 6.2 Saran Saran untuk perusahaan adalah tidak menambah kendaraan baru dalam jangka pendek dan perusahaan dapat membuka jadwal baru untuk memakai kendaraan yang tidak terpakai atau menggunakan kendaran yang tidak terpakai untuk kendaraan cadangan (emergency). Saran untuk penelitian selanjutnya adalah optimasi kendaraan menggunakan program atau searching method untuk pembuatan Gantt chart, menjadwalkan perawatan kendaraan, atau melakukan penjadwalan dinamis. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan penelitian ini. REFERENSI Baker, K. R., Introduction to Sequencing and Scheduling.John Willey & Son. New York. Conway, R., Maxwell, W.L. dan Miller, L.W Theory of Scheduling. Addison Wesley Publishing Company. Massachusetts. Saputro Nico dan Yento Pemakaian Algoritma Genetik untuk Penjadwalan Job Shop Dinamis Non Deterministik. Vollman, Thomas., Berry E., William L. Whybark, D.Clay Manufacturing Planning And Control Systems, 3rd Edition. Irwin, Inc. USA. Reka Integra - 247

Penjadwalan Kelompok Buku Cerita Menggunakan Algoritma Modrak (2010) dengan Kriteria Minimisasi Makespan *

Penjadwalan Kelompok Buku Cerita Menggunakan Algoritma Modrak (2010) dengan Kriteria Minimisasi Makespan * Reka integra ISSN:2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No. 02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional September 2014 Penjadwalan Kelompok Buku Cerita Menggunakan Algoritma Modrak (2010) dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Waktu Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati dan mencatat waktuwaktu kerjanya baik setiap elemen ataupun siklus. Teknik pengukuran waktu terbagi atas dua bagian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 15 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Dasar Penjadwalan Produksi Secara umum, penjadwalan merupakan suatu proses dalam perencanaan dan pengendalian produksi yang merencanakan produksi

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Penjadwalan Penjadwalan adalah aktivitas perencanaan untuk menentukan kapan dan di mana setiap operasi sebagai bagian dari pekerjaan secara keseluruhan harus dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 22 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Definisi penjadwalan Secara umum, penjadwalan merupakan proses dalam perencanaan dan pengendalian produksi yang digunakan untuk merencanakan produksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Definisi Umum Penjadwalan Produksi Untuk mengatur suatu sistem produksi agar dapat berjalan dengan baik, diperlukan adanya pengambilan keputusan yang tepat

Lebih terperinci

Perencanaan Short-Term Scheduling dan Production Scheduling Model

Perencanaan Short-Term Scheduling dan Production Scheduling Model Perencanaan Short-Term Scheduling dan Production Scheduling Model Rudini Mulya Daulay Program, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana 2010 email: rudinimenteri@gmail.com Abstrak 1. SHORT-TERM SCHEDULING

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI DI LINE B MENGGUNAKAN METODE CAMPBELL-DUDEK-SMITH (CDS)

PENJADWALAN PRODUKSI DI LINE B MENGGUNAKAN METODE CAMPBELL-DUDEK-SMITH (CDS) 11 Dinamika Teknik Juli PENJADWALAN PRODUKSI DI LINE B MENGGUNAKAN METODE CAMPBELL-DUDEK-SMITH (CDS) Antoni Yohanes Dosen Fakultas Teknik Universitas Stikubank Semarang DINAMIKA TEKNIK Vol. VII, No. 2

Lebih terperinci

Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017

Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017 PENJADWALAN PRODUKSI CRUDE PALM OIL (CPO) DAN KERNEL PADA MESIN DIGESTER DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDIKATOR (STUDI KASUS : PT. KRESNA DUTA AGROINDO, JAMBI) Heri Wibowo 1), Marcelly Widya W. 2), Eka Septiana

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli Dzakiy Sulaiman, Emsosfi Zaini, Arnindya Driyar M.

Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli Dzakiy Sulaiman, Emsosfi Zaini, Arnindya Driyar M. Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2015 JADWAL PRODUKSI PRODUKCOMBINATION DOUBLE WINDLASS MENGGUNAKAN PENDEKATAN SHIFTING

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Sistem Produksi Pada sub bab ini akan dibahas mengenai pengertian sistem produksi dari beberapa teori yang sudah ada, serta ruang lingkup sistem produksi

Lebih terperinci

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm Jurnal Telematika, vol.9 no.1, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-251 Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjadwalan diperlukan ketika beberapa pekerjaan harus diproses pada suatu mesin tertentu yang tidak bisa memproses lebih dari satu pekerjaan pada saat yang sama. Penjadwalan

Lebih terperinci

Penentuan Penjadwalan Mesin yang Optimal pada Bagian Produksi di UD. Budi Deli Serdang

Penentuan Penjadwalan Mesin yang Optimal pada Bagian Produksi di UD. Budi Deli Serdang Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.2 No.2 (2013) 4-9 ISSN 2302 934X Planning and production control Penentuan Penjadwalan Mesin yang Optimal pada Bagian Produksi di UD. Budi Deli Serdang Iswandi

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI PAKAN AYAM PADA MESIN PRESS DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND BOUND (STUDI KASUS : PT. JAPFA COMFEED INDONESIA TBK LAMPUNG)

PENJADWALAN PRODUKSI PAKAN AYAM PADA MESIN PRESS DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND BOUND (STUDI KASUS : PT. JAPFA COMFEED INDONESIA TBK LAMPUNG) PENJADWALAN PRODUKSI PAKAN AYAM PADA MESIN PRESS DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND BOUND (STUDI KASUS : PT. JAPFA COMFEED INDONESIA TBK LAMPUNG) Heri Wibowo 1), Marcelly Widya W. 2), Rahmawati Nur Imani

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. atau minimum suatu fungsi tujuan. Optimasi produksi diperlukan perusahaan dalam

BAB II LANDASAN TEORI. atau minimum suatu fungsi tujuan. Optimasi produksi diperlukan perusahaan dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Optimasi Optimasi merupakan pendekatan normatif dengan mengidentifikasi penyelesaian terbaik dari suatu permasalahan yang diarahkan pada titik maksimum atau minimum suatu fungsi

Lebih terperinci

USULAN PENERAPAN PENJADWALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA DI PD BLESSING

USULAN PENERAPAN PENJADWALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA DI PD BLESSING USULAN PENERAPAN PENJADWALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA DI PD BLESSING Santoso 1*, Eldad Dufan Sopater Subito 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

Lina Gozali, Lamto Widodo, Wendy Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara Jl. S Parman no.1, Jakarta

Lina Gozali, Lamto Widodo, Wendy Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara Jl. S Parman no.1, Jakarta 1 2 USULAN PENJADWALAN JOB DENGAN METODE CAMPBELL, DUDEK AND SMITH (CDS) DAN METODE NAWAZ, ENSCORE AND HAM (NEH) UNTUK MEMINIMASI MAKESPAN PROSES STAMPING PART ISUZU DI LINE B PT. XYZ Lina Gozali, Lamto

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN PENGGUNAAN ATURAN PRIORITAS PENJADWALAN PADA PENJADWALAN NON DELAY N JOB 5 MACHINE

ANALISA PERBANDINGAN PENGGUNAAN ATURAN PRIORITAS PENJADWALAN PADA PENJADWALAN NON DELAY N JOB 5 MACHINE ANALISA PERBANDINGAN PENGGUNAAN ATURAN PRIORITAS PENJADWALAN PADA PENJADWALAN NON DELAY N JOB 5 MACHINE Dana Marsetiya Utama Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang Kontak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Produksi 2.1.1 Definisi Sistem Produksi Menurut para ahli ada beberapa definisi mengenai sistem produksi, antara lain : 1. Asruri (1993) mendefinisikan sistem produksi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 26 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penjadwalan 2.1.1 Definisi Penjadwalan Penjadwalan dapat didefinisikan sebagai penugasan dan penentuan waktu dari kegunaan sumber daya seperti tenaga kerja, peralatan, dan fasilitas

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dilakukan untuk selanjutnya dianalisa dalam penjadwalan menggunakan pola kedatangan job secara statis dengan menggunakan

Lebih terperinci

Algoritma Penjadwalan Job Shop Alternatif Routing Menggunakan Variable Neighborhood Descent With Fixed Threshold Untuk Minimisasi Makespan *

Algoritma Penjadwalan Job Shop Alternatif Routing Menggunakan Variable Neighborhood Descent With Fixed Threshold Untuk Minimisasi Makespan * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014 Algoritma Penjadwalan Job Shop Alternatif Routing Menggunakan Variable Neighborhood

Lebih terperinci

PERBAIKAN PENJADWALAN AKTIVASI STARTER PACK UNTUK MEMINIMASI KETERLAMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EARLIEST DUE DATE PADA PT XYZ

PERBAIKAN PENJADWALAN AKTIVASI STARTER PACK UNTUK MEMINIMASI KETERLAMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EARLIEST DUE DATE PADA PT XYZ PERBAIKAN PENJADWALAN AKTIVASI STARTER PACK UNTUK MEMINIMASI KETERLAMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EARLIEST DUE DATE PADA PT XYZ Riska Retno Widyaningsih 1, Budi Sulistyo 2, Murni Dwi Astuti 3 1 Program

Lebih terperinci

PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113

PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113 PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113 Pertemuan 13 & 14 Outline: Scheduling Referensi: Tersine, Richard J., Principles of Inventory and Materials Management, Prentice-Hall, 1994. Wiratno, S. E.,

Lebih terperinci

Model Penjadwalan Pekerjaan pada Zero-buffer Flowshop Tipe (1) dengan Kriteria Minimasi Total Waktu Tinggal Aktual

Model Penjadwalan Pekerjaan pada Zero-buffer Flowshop Tipe (1) dengan Kriteria Minimasi Total Waktu Tinggal Aktual Performa (004) Vol. 3, No.: 49-54 Model Penjadwalan Pekerjaan pada Zero-buffer Flowshop Tipe (1) dengan Kriteria Minimasi Total Waktu Tinggal Aktual Yuniaristanto Jurusan Teknik Industri, Universitas Sebelas

Lebih terperinci

ANALISIS PENJADWALAN KEGIATAN PRODUKSI PADA PT.MULIAGLASS FLOAT DIVISION DENGAN METODE FORWARD DAN BACKWARD SCHEDULING

ANALISIS PENJADWALAN KEGIATAN PRODUKSI PADA PT.MULIAGLASS FLOAT DIVISION DENGAN METODE FORWARD DAN BACKWARD SCHEDULING ANALISIS PENJADWALAN KEGIATAN PRODUKSI PADA PT.MULIAGLASS FLOAT DIVISION DENGAN METODE FORWARD DAN BACKWARD SCHEDULING 1 Elika Patricia 2 Hadi Suryono alb_hd@yahoo.com Penulis Elika Patricia adalah alumni

Lebih terperinci

Scheduling Problems. Job Shop Scheduling (1) Job Shop Scheduling Problems. Job Shop Scheduling (2) 13/05/2014

Scheduling Problems. Job Shop Scheduling (1) Job Shop Scheduling Problems. Job Shop Scheduling (2) 13/05/2014 /0/0 Scheduling Problems Job Shop Scheduling Problems Mata Kuliah: Penjadwalan Produksi Teknik Industri Universitas Brawijaya Job Shop Scheduling () Job Shop Scheduling () Flow shop: aliran kerja unidirectional

Lebih terperinci

Penjadwalan Mesin Screw Press Stasiun Kempa pada Produksi CPO (CRUDE PALM OIL) dan Kernel Menggunakan Metode Indikator

Penjadwalan Mesin Screw Press Stasiun Kempa pada Produksi CPO (CRUDE PALM OIL) dan Kernel Menggunakan Metode Indikator Penjadwalan Mesin Screw Press Stasiun Kempa pada Produksi CPO (CRUDE PALM OIL) dan Kernel Menggunakan Metode Indikator Heri Wibowo* 1), Muhammad Luthfi 2) dan Agus Wahyono 1) 1) Program Studi Teknik Industri

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI DI LINE B MENGGUNAKAN METODE CAMPBELL-DUDEK-SMITH (CDS)

PENJADWALAN PRODUKSI DI LINE B MENGGUNAKAN METODE CAMPBELL-DUDEK-SMITH (CDS) PENJADWALAN PRODUKSI DI LINE B MENGGUNAKAN METODE CAMPBELL-DUDEK-SMITH (CDS) Antoni Yohanes Program Studi Teknik Industri Universitas Stikubank, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia antonijohanes@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi software yang. dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI. menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi software yang. dirancang untuk menjalankan tugas tertentu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Menurut Kadir (2008:3) program aplikasi adalah program siap pakai atau program yang direka untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE BRANCH AND BOUND PADA PT. XYZ

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE BRANCH AND BOUND PADA PT. XYZ PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE BRANCH AND BOUND PADA PT. XYZ Saiful Mangngenre 1, Amrin Rapi 2, Wendy Flannery 3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, Makassar, 90245

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Peranan Penjadwalan dan Pengaruhnya Penjadwalan adalah proses pengambilan keputusan yang memainkan peranan penting dalam industri manufaktur maupun jasa.

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE EARLIEST DUE DATE PADA PENJADWALAN PRODUKSI PAVING PADA CV. EKO JOYO

PENERAPAN METODE EARLIEST DUE DATE PADA PENJADWALAN PRODUKSI PAVING PADA CV. EKO JOYO Yogyakarta,19Juni2010 PENERAPAN METODE EARLIEST DUE DATE PADA PENJADWALAN PRODUKSI PAVING PADA CV. EKO JOYO Agus Rudyanto 1, Moch. Arifin 2 1 Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Majemen Informatika

Lebih terperinci

Lina Gozali, Lamto Widodo, Wendy. Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Universitas Tarumanagara Jakarta. Abstrak

Lina Gozali, Lamto Widodo, Wendy. Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Universitas Tarumanagara Jakarta. Abstrak Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer USULAN PENJADWALAN JOB DENGAN METODE CAMPBELL, DUDEK AND SMITH (CDS) DAN METODE NAWAZ, ENSCORE AND HAM (NEH) UNTUK MEMINIMASI MAKESPAN PROSES STAMPING PART ISUZU DI LINE

Lebih terperinci

Model Penjadwalan Pekerjaan pada Flowshop dengan Kriteria Minimasi Total Waktu Tinggal Aktual

Model Penjadwalan Pekerjaan pada Flowshop dengan Kriteria Minimasi Total Waktu Tinggal Aktual Performa (00) Vol. 1, No.1: 0-5 Model Penjadwalan Pekerjaan pada Flowshop dengan Kriteria Minimasi Total Waktu Tinggal Aktual Yuniaristanto Jurusan Teknik Industri, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PENJADWALAN MENGGUNAKAN TEKNIK SISIPAN (INSERTION TECHNIQUE)

PENGEMBANGAN MODEL PENJADWALAN MENGGUNAKAN TEKNIK SISIPAN (INSERTION TECHNIQUE) PENGEMBANGAN MODEL PENJADWALAN MENGGUNAKAN TEKNIK SISIPAN (INSERTION TECHNIQUE) IR. DINI WAHYUNI, MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sumatera Utara 1. Latar Belakang Kecenderungan

Lebih terperinci

MODEL PENJADWALAN FLOW SHOP n JOB m MESIN UNTUK MEMINIMASI MAKESPAN TANPA TARDY JOB DENGAN KENDALA KETIDAKTERSEDIAAN MESIN

MODEL PENJADWALAN FLOW SHOP n JOB m MESIN UNTUK MEMINIMASI MAKESPAN TANPA TARDY JOB DENGAN KENDALA KETIDAKTERSEDIAAN MESIN MODEL PENJADWALAN FLOW SHOP n JOB m MESIN UNTUK MEMINIMASI MAKESPAN TANPA TARDY JOB DENGAN KENDALA KETIDAKTERSEDIAAN MESIN Jefikz Berhitu, Mokh. Suef, dan Nani Kurniati Jurusan Teknik Industri - Institut

Lebih terperinci

Reka Integra ISSN: Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014

Reka Integra ISSN: Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014 Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014 Algoritma Penjadwalan Job Shop Kelompok Mesin Homogen dan Heterogen Menggunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. perencanaan dan pengendalian produksi dan juga merupakan rencana

BAB 2 LANDASAN TEORI. perencanaan dan pengendalian produksi dan juga merupakan rencana 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Penjadwalan Penjadwalan merupakan bagian yang strategis dari proses perencanaan dan pengendalian produksi dan juga merupakan rencana pengaturan urutan kerja serta pengalokasian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam penyelesaian tugas akhir ini digunakan landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada pada perusahaan. 2.1 Sistem Menurut

Lebih terperinci

MUHAMAD RIZAL ARIFIN

MUHAMAD RIZAL ARIFIN PENJADWALAN FLOWSHOP MENGGUNAKAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND GUNA MEMINIMASI KETERLAMBATAN (Studi Kasus Perusahaan Mebel Mertojoyo Malang) SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENJADWALAN DENGAN TEKNIK SISIPAN (INSERTION TECHNIQUE) IR. DINI WAHYUNI, MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

PENJADWALAN DENGAN TEKNIK SISIPAN (INSERTION TECHNIQUE) IR. DINI WAHYUNI, MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sumatera Utara PENJADWALAN DENGAN TEKNIK SISIPAN (INSERTION TECHNIQUE) IR. DINI WAHYUNI, MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sumatera Utara. Konsep Penadwalan Penadwalan dapat didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

PENJADWALAN FLOWSHOP MENGGUNAKAN ALGORITMA NAWAZ ENSCORE HAM

PENJADWALAN FLOWSHOP MENGGUNAKAN ALGORITMA NAWAZ ENSCORE HAM PENJADWALAN FLOWSHOP MENGGUNAKAN ALGORITMA NAWAZ ENSCORE HAM Ilyas Masudin 1, Dana Marsetya Utama 2 dan Febrianto Susastro 3 Abstract: This article attempts to schedule flow shop production using Nawaz

Lebih terperinci

Irfan Muhammad 1, M.Adha Ilhami. 2, Evi Febianti 3 1,2, 3 JurusanTeknikIndustri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa PENDAHULUAN

Irfan Muhammad 1, M.Adha Ilhami. 2, Evi Febianti 3 1,2, 3 JurusanTeknikIndustri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa PENDAHULUAN Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.2, Juni 2013, pp.102-106 ISSN 2302-495X Penjadwalan Pola Aliran Flow Shop 1-Stage dengan Sistem Lelang Untuk Meminimasi Weighted Tardiness dengan Mempertimbangkan Maintenance

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PENJADUALAN JOB SHOP INSERTED IDLE TIME DENGAN SCHEDULLING GRAPH UNTUK MEMINIMASI BIAYA TARDINESS & EARLINESS

PENGEMBANGAN PENJADUALAN JOB SHOP INSERTED IDLE TIME DENGAN SCHEDULLING GRAPH UNTUK MEMINIMASI BIAYA TARDINESS & EARLINESS PENGEMBANGAN PENJADUALAN JOB SHOP INSERTED IDLE TIME DENGAN SCHEDULLING GRAPH UNTUK MEMINIMASI BIAYA TARDINESS & EARLINESS Dian Retno S.D, Anastasia Lidya Maukar Staf Pengajar Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Agronesia INKABA merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur yang mempoduksi produk terknik berbahan baku karet. Sistem produksi di perusahaan ini adalah mass production dan job

Lebih terperinci

Estimasi Jumlah Gardu Keluar Tol Pasteur yang Optimal Menggunakan Model Antrean Tingkat Aspirasi *

Estimasi Jumlah Gardu Keluar Tol Pasteur yang Optimal Menggunakan Model Antrean Tingkat Aspirasi * Reka Integra ISSN: 2338-81 Jurusan Teknik Industri Itenas No. 2 Vol.1 Jurnal Online Institut Tekologi Nasional Oktober 13 Estimasi Jumlah Gardu Keluar Tol Pasteur yang Optimal Menggunakan Model Antrean

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya. Perusahaan yang dapat. jumlah konsumennya. Salah satu usahanya adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya. Perusahaan yang dapat. jumlah konsumennya. Salah satu usahanya adalah dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan yang sangat cepat dalam bidang industri seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan munculnya persaingan antara perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selesai sesuai dengan kontrak. Disamping itu sumber-sumber daya yang tersedia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selesai sesuai dengan kontrak. Disamping itu sumber-sumber daya yang tersedia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Penjadwalan Salah satu masalah yang cukup penting dalam system produksi adalah bagaimana melakukan pengaturan dan penjadwalan pekerjaan, agar pesanan dapat selesai sesuai

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan kegiatan mengumpul data yang telah dikumpulkan setelah mempelajari cara pengolahan data yang benar pada saat tinjauan

Lebih terperinci

PERBAIKAN JADWAL PRODUKSI MENGGUNAKAN CDS DI PT. TAESUNG ABADI

PERBAIKAN JADWAL PRODUKSI MENGGUNAKAN CDS DI PT. TAESUNG ABADI Seminar Nasional Pakar ke 1 Tahun 2018 ISSN (P) : 2615-2584 Buku 1 ISSN (E) : 2615-3343 PERBAIKAN JADWAL PRODUKSI MENGGUNAKAN CDS DI PT. TAESUNG ABADI Didien Suhardini1 1), Larasati Citra Nuristya 2),

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI MESIN INJECTION MOULDING PADA PT. DUTA FLOW PLASTIC MACHINERY

PENJADWALAN PRODUKSI MESIN INJECTION MOULDING PADA PT. DUTA FLOW PLASTIC MACHINERY Penjadwalan Produksi Injection Moulding Pada PT. Duta Flow Plastic Machinery PENJADWALAN PRODUKSI MESIN INJECTION MOULDING PADA PT. DUTA FLOW PLASTIC MACHINERY Roesfiansjah Rasjidin, Iman hidayat Dosen

Lebih terperinci

Sistem Penjadwalan di PT. XYZ

Sistem Penjadwalan di PT. XYZ Sistem di PT. XYZ Fernaldi Darmasaputra Leksono 1, I Gede Agus Widyadana 2 Abstract: Production scheduling in a manufacturing company is an important point to control the production process movements.

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI CETAK LETTER PRESS DAN OFFSET DI PT ART

PENJADWALAN PRODUKSI CETAK LETTER PRESS DAN OFFSET DI PT ART PENJADWALAN PRODUKSI CETAK LETTER PRESS DAN OFFSET DI PT ART Bagus Setyo Widodo 1, I Nyoman Pujawan 2 1 Mahasiswa Pasca Sarjana Magister Manajemen Teknologi ITS 2 Dosen Magister Manajemen Teknologi bagus_sw@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Sistem Produksi Secara umum, sistem produksi dapat didefinisikan sebagai suatu proses mengubah masukan (input) sumber daya menjadi barang jadi atau barang setengah

Lebih terperinci

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mitra Abadi Sejahtera adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang garmen yang mengolah kain menjadi pakaian. Perusahaan memproduksi barang sesuai pesanan konsumen (job order). Masalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penjadwalan Produksi Perusahaan selalu melakukan penjadwalan produksi dalam pemenuhan kapasitas permintaan konsumen atau order dari konsumen untuk jangka pendek dalam rentang periode

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Mesin Produksi Flowshop dengan Metode Campbell Dudek and Smith (CDS) dan Nawaz Enscore Ham (NEH) pada Departemen Produksi Massal

Optimasi Penjadwalan Mesin Produksi Flowshop dengan Metode Campbell Dudek and Smith (CDS) dan Nawaz Enscore Ham (NEH) pada Departemen Produksi Massal Optimasi Penjadwalan Mesin Produksi Flowshop dengan Metode Campbell Dudek and Smith (CDS) dan Nawaz Enscore Ham (NEH) pada Departemen Produksi Massal Fitria Imatus Solikhah 1, Renanda Nia R. 2, Aditya

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN:

Seminar Nasional IENACO ISSN: PENJADWALAN JOB SHOP MESIN MAJEMUK MENGGUNAKAN ALGORITMA NON DELAY (STUDI KASUS DI PT. WANGSA JATRA LESTARI) Hafidh Munawir, Wisnu Nur Cahyanto 1 Pusat Studi Logistik dan Optimisasi Industri (PUSLOGIN),

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Edward (1998) menjelaskan bahwa sebuah work center terdiri dari banyak jenis mesin, dan pada kenyataannya work center lebih sering diindikasikan sebagai mesin

Lebih terperinci

Usulan Penjadwalan Proses Manufaktur Screw Conveyor dengan Menggunakan Metode Simulated Annealing untuk Meminimasi Makespan di PT Kerta Laksana

Usulan Penjadwalan Proses Manufaktur Screw Conveyor dengan Menggunakan Metode Simulated Annealing untuk Meminimasi Makespan di PT Kerta Laksana Usulan Penjadwalan Proses Manufaktur Screw Conveyor dengan Menggunakan Metode Simulated Annealing untuk Meminimasi Makespan di PT Kerta Laksana The Proposes Of Screw Conveyor Manufacturing Production Scheduling

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Produksi Organisasi industri merupakan salah satu mata rantai dari sistem perekonomian, karena ia memproduksi dan mendistribusikan produk (barang atau jasa)

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. PENJADWALAN PRODUKSI

II. TINJAUAN PUSTAKA A. PENJADWALAN PRODUKSI II. TINJAUAN PUSTAKA A. PENJADWALAN PRODUKSI Menurut Sumayang (2003), penjadwalan adalah mengatur pendayagunaan kapasitas dan sumber daya yang tersedia melalui aktivitas tugas. Perencanaan fasilitas dan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENJADWALAN PRODUKSI PADA PT HARAPAN WIDYATAMA PERTIWI UNTUK PRODUK PIPA PVC

PERENCANAAN PENJADWALAN PRODUKSI PADA PT HARAPAN WIDYATAMA PERTIWI UNTUK PRODUK PIPA PVC Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PERENCANAAN PENJADWALAN PRODUKSI PADA PT HARAPAN WIDYATAMA PERTIWI UNTUK PRODUK PIPA PVC (Planning Production Schedule of PVC Pipe Product in PT Harapan Widyatama Pertiwi)

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE NON DELAY (STUDI KASUS BENGKEL BUBUT CHEVI SINTONG)

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE NON DELAY (STUDI KASUS BENGKEL BUBUT CHEVI SINTONG) PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE NON DELAY (STUDI KASUS BENGKEL BUBUT CHEVI SINTONG) Livia 1, Achmad Alfian 2 1 Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknik Musi, Palembang Jl. Bangau 60 Palembang

Lebih terperinci

Pembentukan Rute Distribusi Menggunakan Algoritma Clarke & Wright Savings dan Algoritma Sequential Insertion *

Pembentukan Rute Distribusi Menggunakan Algoritma Clarke & Wright Savings dan Algoritma Sequential Insertion * Reka Integra ISSN: 2338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 204 Pembentukan Distribusi Menggunakan Algoritma Clarke & Wright Savings dan Algoritma

Lebih terperinci

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK P.T. Indo Extrusions adalah perusahaan yang berskala internasional dan bergerak di bidang pengolahan logam nonferos terutama alumunium. Terletak di jalan Leuwi Gajah No. 134, Cimindi, Cimahi menerapkan

Lebih terperinci

USULAN PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE CAMPBELL DUDEK AND SMITH (STUDI KASUS PADA PT PAN PANEL PALEMBANG)

USULAN PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE CAMPBELL DUDEK AND SMITH (STUDI KASUS PADA PT PAN PANEL PALEMBANG) USULAN PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE CAMPBELL DUDEK AND SMITH (STUDI KASUS PADA PT PAN PANEL PALEMBANG) Yudit Christianta 1, Theresia Sunarni 2 12 Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknik Musi, Palembang

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Nico Saputro dan Suryandi Wijaya Jurusan Ilmu Komputer Universitas Katolik Parahyangan nico@home.unpar.ac.id

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem kontrol persediaan dan produksi, dan MRP tipe 3 berhubungan dengan. sistem perencanaan manufaktur (Tersine, 1984).

BAB II LANDASAN TEORI. sistem kontrol persediaan dan produksi, dan MRP tipe 3 berhubungan dengan. sistem perencanaan manufaktur (Tersine, 1984). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Material Requirement Planning (MRP) MRP dibagikan dan didefinisikan dalam 3 kategori, yaitu MRP tipe 1 berhubungan dengan sistem kontrol persediaan, MRP tipe 2 berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Tahapan-tahapan yang dilalui pada kegiatan penelitian digambarkan pada Gambar 3.1. Untuk mencapai tujuan penelitian maka dilakukan tahap-tahap penelitian

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Putro Dasa Kusumo adalah perusahaan yang bergerak dalam industri yang memproduksi sabun kebutuhan rumah tangga. Jenis produk yang dimiliki perusahaan saat ini terdapat 5 jenis, yaitu sabun cuci

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penjadwalan Penjadwalan merupakan alat ukur yang baik bagi perencanaan agregat. Pesanan-pesanan aktual pada tahap ini akan ditugaskan pertama kalinya pada sumberdaya tertentu

Lebih terperinci

Bab 2 Landasan Teori Perencanaan dan Pengendalian Produksi

Bab 2 Landasan Teori Perencanaan dan Pengendalian Produksi Bab 2 Landasan Teori 2.1. Perencanaan dan Pengendalian Produksi Perencanaan dan pengendalian produksi adalah suatu proses perencanaan dan pengorganisasian mengenai pekerjaan, bahan baku, mesin dan peralatan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Apriana (2009) melakukan penelitian mengenai penjadwalan produksi pada sistem flow shop dengan mesin parallel (flexible flow shop) sehingga

Lebih terperinci

OPTIMASI PENGELOLAAN PARIWISATA DI DIY DENGAN MENGGUNAKAN METODE Campbell Dudeck Smith (CDS)

OPTIMASI PENGELOLAAN PARIWISATA DI DIY DENGAN MENGGUNAKAN METODE Campbell Dudeck Smith (CDS) OPTIMASI PENGELOLAAN PARIWISATA DI DIY DENGAN MENGGUNAKAN METODE Campbell Dudeck Smith (CDS) Fitriana Yuli Saptaningtyas.,M.Si. 1, Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY anamathuny@gmail.com Abstrak Pariwisata

Lebih terperinci

PENJADWALAN JOB SHOP STATIK DENGAN METODE SIMULATED ANNEALING UNTUK MEMINIMASI WAKTU MAKESPAN

PENJADWALAN JOB SHOP STATIK DENGAN METODE SIMULATED ANNEALING UNTUK MEMINIMASI WAKTU MAKESPAN PENJADWALAN JOB SHOP STATIK DENGAN METODE SIMULATED ANNEALING UNTUK MEMINIMASI WAKTU MAKESPAN Moh.Husen, Ilyas Masudin, Dana Marsetiya Utama Jurusan Teknik Industri - Universitas Muhammadiyah Malang Muhammad.husen12@yahoo.com

Lebih terperinci

USULAN PENJADWALAN PRODUK MENGGUNAKAN ALGORITMA NON DELAY DENGAN MESIN PARALEL PADA PT. ADHICHANDRA DWIUTAMA

USULAN PENJADWALAN PRODUK MENGGUNAKAN ALGORITMA NON DELAY DENGAN MESIN PARALEL PADA PT. ADHICHANDRA DWIUTAMA Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2016 USULAN PENJADWALAN PRODUK MENGGUNAKAN ALGORITMA NON DELAY DENGAN MESIN PARALEL

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUJUAN MODEL DAN ANALISIS. Untuk keperluan pengujian model dan program komputer yang telah

BAB 4 PENGUJUAN MODEL DAN ANALISIS. Untuk keperluan pengujian model dan program komputer yang telah 7 BAB PENGUJUAN MODEL DAN ANALISIS Untuk keperluan pengujian model dan program komputer yang telah dikembangkan dilakukan pengumpulan data sebagai berikut : 1. Pengujian model dalam masalah job shop dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 42 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Diagram Pemecahan Masalah dan Penjelasannya 3.1.1 Studi Pendahuluan Untuk mengidentifikasi masalah yang akan diteliti di PT. Furin Jaya, maka penulis melakukan

Lebih terperinci

Penjadwalan Produksi Dengan Metode Non Delay (Studi Kasus Bengkel Bubut Chevi Sintong Palembang)

Penjadwalan Produksi Dengan Metode Non Delay (Studi Kasus Bengkel Bubut Chevi Sintong Palembang) Penjadwalan Produksi Dengan Metode Non Delay (Studi Kasus Bengkel Bubut Chevi Sintong Palembang) Livia 1, Achmad Alfian 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknik Musi, Palembang 30113 (alfian_60@yahoo.com

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Production Scheduling, Makespan, CDS Algorithm (Campbell, Dudek, and Smith), FCFS Methods (First Come First Serve).

ABSTRACT. Keywords: Production Scheduling, Makespan, CDS Algorithm (Campbell, Dudek, and Smith), FCFS Methods (First Come First Serve). ABSTRACT PT. X is a company engaged in manufacturing, especially in the sewing business. Production scheduling is implemented using the company's production system First Come First Serve (FCFS). FCFS perform

Lebih terperinci

PENJADWALAN FLEKSIBEL FLOWSHOP DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA LONG PROCESSING TIME-LN UNTUK MINIMASI BIAYA ENERGI

PENJADWALAN FLEKSIBEL FLOWSHOP DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA LONG PROCESSING TIME-LN UNTUK MINIMASI BIAYA ENERGI PENJADWALAN FLEKSIBEL FLOWSHOP DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA LONG PROCESSING TIME-LN UNTUK MINIMASI BIAYA ENERGI (Studi Kasus PT. SINARAYA NUGRAHA AHMADARIS MEDIKA) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI MENGGUNAKAN ALGORITMA JADWAL NON DELAY UNTUK MEMINIMALKAN MAKESPAN STUDI KASUS DI CV. BIMA MEBEL

PENJADWALAN PRODUKSI MENGGUNAKAN ALGORITMA JADWAL NON DELAY UNTUK MEMINIMALKAN MAKESPAN STUDI KASUS DI CV. BIMA MEBEL PENJADWALAN PRODUKSI MENGGUNAKAN ALGORITMA JADWAL NON DELAY UNTUK MEMINIMALKAN MAKESPAN STUDI KASUS DI CV. BIMA MEBEL Setyo Harto, Annisa Kesy Garside, dan Dana Marsetya Utama Jurusan Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SIMULATED ANNEALING UNTUK PENJADWALAN JOB SHOP PADA MESIN PABRIK

PENERAPAN METODE SIMULATED ANNEALING UNTUK PENJADWALAN JOB SHOP PADA MESIN PABRIK PENERAPAN METODE SIMULATED ANNEALING UNTUK PENJADWALAN JOB SHOP PADA MESIN PABRIK Hanafi Agam 1, Arna Fariza 2, Ira Prasetyaningrum 2 Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika 1, Dosen Pembimbing 2 Politeknik

Lebih terperinci

P E N J A D W A L A N. Pertemuan 10

P E N J A D W A L A N. Pertemuan 10 P E N J A D W A L A N Pertemuan 10 Definisi Penjadwalan Pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi, yang mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan maupun tenaga kerja, dan menentukan urutan

Lebih terperinci

Penentuan Rute Distribusi Air Mineral Menggunakan Metode Clarke-Wright Algorithm dan Sequential Insertion *

Penentuan Rute Distribusi Air Mineral Menggunakan Metode Clarke-Wright Algorithm dan Sequential Insertion * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas.2 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2013 Penentuan Rute Distribusi Air Mineral Menggunakan Metode Clarke-Wright Algorithm dan Sequential

Lebih terperinci

MODEL PENJADWALAN BATCH PADA JOB SHOP DENGAN KELOMPOK MESIN HETEROGEN UNTUK MEMINIMASI TOTAL WAKTU TINGGAL AKTUAL

MODEL PENJADWALAN BATCH PADA JOB SHOP DENGAN KELOMPOK MESIN HETEROGEN UNTUK MEMINIMASI TOTAL WAKTU TINGGAL AKTUAL MODEL PENJADWALAN BATCH PADA JOB SHOP DENGAN KELOMPOK MESIN HETEROGEN UNTUK MEMINIMASI TOTAL WAKTU TINGGAL AKTUAL Draft Tesis Karya tulis sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Magister dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian ini merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan masalah yang telah dirumuskan. Metode penelitian ini dilakukan dengan analisa

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK P.T. Gistex Textile Division adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang textile yang mengolah polyester (bahan baku) menjadi kain. Perusahaan memproduksi barang sesuai dengan pesanan konsumen

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan data Pengumpulan data merupakan kegiatan mengolah data yang telah dikumpulkan setelah mempelajari cara pengolahan data yang bener pada saat tinjauan

Lebih terperinci

PENJADWALAN OPTIMAL TIPE PRODUKSI FLOWSHOP DUA TAHAP MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND BOUND DENGAN MEMPERHATIKAN WAKTU TRANSPORTASI

PENJADWALAN OPTIMAL TIPE PRODUKSI FLOWSHOP DUA TAHAP MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND BOUND DENGAN MEMPERHATIKAN WAKTU TRANSPORTASI PENJADWALAN OPTIMAL TIPE PRODUKSI FLOWSHOP DUA TAHAP MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND BOUND DENGAN MEMPERHATIKAN WAKTU TRANSPORTASI Marie Muhammad 1, a), Elis Ratna Wulan 2 1,2 Jurusan Matematika, Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penjadwalan 2.1.1 Pengertian Penjadwalan Penjadwalan dalam proses produksi merupakan sesuatu yang cukup penting, dalam proses penjadwalan dapat menentukan waktu yang dibutuhkan

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka 7 Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai Visualisasi Rute Terpendek Jalur Angkutan Kota Dengan Algoritma Genetika membahas tentang perancangan dan pembuatan aplikasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan baja di Indonesia, termasuk di Provinsi Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan baja di Indonesia, termasuk di Provinsi Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan baja di Indonesia, termasuk di Provinsi Sumatera Utara semakin meningkat dari tahun ke tahun. Ketatnya persaingan mengharuskan perusahaan untuk dapat memenuhi

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Kata Kunci : Algoritma Jadwal Aktif, Job Shop. Jurusan Tehnik Industri UPN Veteran Yogyakarta

ABSTRAKSI. Kata Kunci : Algoritma Jadwal Aktif, Job Shop. Jurusan Tehnik Industri UPN Veteran Yogyakarta ABSTRAKSI PT.Yogya Presisi Teknikatama Industri (PT.YPTI) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktur dengan produk yang dihasilkan berupa mold dan sparepart. Proses penyelesaian

Lebih terperinci

OPTIMASI PENJADWALAN MESIN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMPBELL DUDEK SMITH (CDS) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

OPTIMASI PENJADWALAN MESIN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMPBELL DUDEK SMITH (CDS) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR OPTIMASI PENJADWALAN MESIN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMPBELL DUDEK SMITH (CDS) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

Lebih terperinci

4.6 Data Waktu Siap Setiap Mesin Pengerjaan Komponenkomponen Screw Conveyor Penentuan Due Date BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

4.6 Data Waktu Siap Setiap Mesin Pengerjaan Komponenkomponen Screw Conveyor Penentuan Due Date BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS ABSTRAK PT Kerta Laksana merupakan perusahaan manufaktur berskala internasional yang membuat berbagai jenis mesin, dimana setiap pesanan dikerjakan sesuai dengan permintaan dan keinginan konsumen (job

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI DI PT. AA UNIT II UNTUK MEMINIMUMKAN MAKE SPAN

PENJADWALAN PRODUKSI DI PT. AA UNIT II UNTUK MEMINIMUMKAN MAKE SPAN PENJADWALAN PRODUKSI DI PT. AA UNIT II UNTUK MEMINIMUMKAN MAKE SPAN Roy Iskandar, Nurhadi Siswanto, Bobby O. P. Soepangkat Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Cokroaminoto

Lebih terperinci