BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia didirikan di Jakarta pada tanggal 23 Desember 1997 dan pada tanggal 11 November 1998 memperoleh izin usaha dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK kini OJK Otoritas Jasa Keuangan) sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian di pasar modal Indonesia. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang pasar modal, berfungsi untuk menyediakan jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi Efek yang teratur, wajar, dan efisien, serta sebagai lembaga nirlaba dan Self Regulatory Organization (SRO), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia terus berupaya untuk memberikan dukungan bagi pengembangan pasar modal Indonesia khususnya perekonomian nasional. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia bersama-sama dengan PT Bursa Efek Indonesia serta PT Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia sejak 17 Juli 2000 berhasil melakukan terobosan baru dengan mengimplementasikan perdagangan Efek tanpa warkat (scripless trading) di pasar modal Indonesia. Scripless trading ini sangat bermanfaat bagi para pelaku pasar modal, antara lain meningkatkan faktor keamanan, mengurangi beban penyelesaian transaksi, mengurangi biaya dan mempermudah serta mempercepat pendistribusian corporate action. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dalam 12

2 13 upayanya menciptakan efisiensi dan mengantisipasi perkembangan pasar modal yang sangat dinamis, memperkenalkan suatu sistem bernama The Central Depository and Book Entry Settlement System atau lebih dikenal dengan C-BEST. Sistem ini merupakan platform elektronik terpadu yang mendukung penyimpanan Efek tanpa warkat dan penyelesaian transaksi Efek secara pemindahbukuan di pasar modal Indonesia. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sangat berharap dengan diimplementasikannya sistem terobosan C-BEST ini dapat terus mendukung penyediaan layanan jasa kustodian sentral serta meningkatkan kualitas layanan jasa lainnya. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia bersama-sama dengan PT Bursa Efek Indonesia dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia menjadi bagian dari suatu tatanan komprehensif dan terpadu yang berfungsi sebagai lembaga yang memberikan fasilitas untuk transaksi Efek yang transparan, efisien dan andal melalui sistem C-BEST. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia selama perjalanannya mampu mengantisipasi perkembangan bursa saham di pasar modal Indonesia yang demikian pesat dan dinamis. erta dapat menunjukkan potensi yang menjanjikan. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia seiring dengan semakin cepatnya pertumbuhan di pasar modal Indonesia selalu berusaha untuk dapat menatap ke depan menciptakan semangat kebersamaan dalam mengemban amanah. Sistem C-BEST yang diperkenalkan oleh PT Kustodian Sentral Efek indonesia, menjadi bukti cepatnya pertumbuhan yang terjadi di pasar modal Indonesia. Sistem C-BEST mengakhiri masa perdagangan surat berharga

3 14 dengan sistem warkat untuk kemudian digantikan dengan sistem perdagangan tanpa warkat. Sistem C-BEST saat ini tengah dikembangkan oleh PT Kustodian Sentral Efek indonesia, dan nantinya akan dilanjutkan dengan C-BEST NEXT-G. Logo lama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia berupa tumpukan sertifikat Efek sudah tidak sesuai lagi dengan zamannya bersamaan dengan semakin berkembangnya layanan jasa yang dimiliki. Logo lama tersebut sudah tidak lagi mencerminkan misi visi, dan nilai inti baru. Era scripless yang berlaku di pasar modal sejak pertengahan Juli 2000 semakin memperkuat PT Kustodian Sentral Efek Indonesia untuk melakukan perubahan terhadap logo lama tersebut. Hari jadi ke-10 PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dijadikan momentum untuk meluncurkan logo baru berupa lingkaran tebal dengan bulatan inti di tengahnya. Bulatan inti yang terdapat pada logo baru ini merefleksikan fungsi sentral untuk selalu berhati-hati dan teratur. Lingkaran tebal yang melapisi bulatan inti mencerminkan sistem keamanan berlapis sesuai standar internasional untuk selalu menjaga amanah yang di emban oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. Warna merah marun pada lingkaran tebal melambangkan kematangan dan profesionalisme PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai penyedia layanan jasa kustodian sentral. Warna oranye pada bulatan inti memiliki arti semangat dan dinamisme seluruh tim yang terkait. Warna silver dan font berjenis helvetica condensed memiliki makna sebagai simbol transparansi yang selalu berorientasi pada teknologi terkini

4 15 dengan tingkat keamanan yang tinggi. Font type yang digunakan dengan huruf kecil menandakan kapabilitas, sikap percaya diri dalam mendukung pencapaian pasar modal Indonesia yang berdaya saing di tingkat global. Gambar 2.1. Perubahan Logo PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (23/12/2007) Sumber : Unit Komunikasi Perusahaan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (2016) PT Kustodian Sentral Efek Indonesia selain memiliki logo baru juga meluncurkan tagline baru yaitu Aim High With New Spirit dengan mengusung maskot SPICO (Spirit dan Continual Development). Semangat ini memiliki makna dalam pengembangan yang berkesinambungan harus terus dipacu demi mewujudkan misi dan visi yang dicanangkan oleh manajemen PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. Misi, visi, dan nilai inti merupakan suatu panduan seluruh manajemen PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dalam mencapai tujuan perusahaan di masa yang akan datang. Gambar 2.2. Logo SPICO (Spirit dan Continual Development) Sumber : Unit Komunikasi Perusahaan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (2016)

5 16 PT Kustodian Sentral Efek Indonesia memiliki misi dapat berperan aktif dalam mendukung terwujudnya pasar modal Indonesia yang berdaya saing global dengan cara menyediakan jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi Efek yang wajar, aman, akurat, teratur, tepat waktu dan berorientasi pada kebutuhan pemakai jasa serta memenuhi standar internasional juga dapat menjadi mitra terpercaya yang senantiasa memberikan nilai tambah bagi pemakai jasa. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia memiliki visi untuk dapat menjadi kustodian sentral yang andal dan berdaya saing tingkat regional. Kata andal memiliki arti dapat memberikan layanan jasa yang wajar, aman, akurat, teratur, dan tepat waktu, sedangkan berdaya saing di tingkat regional berarti memberikan layanan jasa yang inovatif dan efisien sesuai dengan perkembangan pasar regional dan kebutuhan pemakai jasa, kustodian sentral yang andal dan berdaya saing di tingkat regional. Nilai-nilai perusahaan (corporate values) yang menggambarkan sikap moral dalam menjalankan kegiatan usaha tentu dimiliki oleh setiap perusahaan. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia untuk mencapai misi dan visi perusahaan, memiliki nilai-nilai utama yang merupakan nilai inti perusahaan meliputi : 1) Integrity, menunjukkan integritas dalam interaksi bisnis maupun pribadi, yang didukung dengan bertindak jujur, amanah serta profesional. 2) Excellence, dengan berdedikasi untuk mencapai kesempurnaaan kinerja perusahaan dan individu. Setiap pribadi yang bekerja di

6 17 PT Kustodian Sentral Efek Indonesia diharapkan senantiasa berdedikasi untuk mencapai hasil terbaik, kompeten menjalankan tugas, dan tanggung jawab profesi serta mengutamakan kebutuhan pemakai jasa. 3) Continual Development, mewujudkan pengembangan yang berkesinambungan melalui proses pembelajaran yang berkelanjutan. Proses pembelajaran ini dilakukan dengan berperilaku antusias untuk menjadi lebih baik, belajar secara mandiri dan berkesinambungan serta mengelola dan berbagi pengetahuan. 4) Togetherness, mewujudkan kebersamaan untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Hal ini dilakukan dengan menempatkan tujuan perusahaan di atas kepentingan individu atau kelompok, mendukung keputusan bersama, menghargai orang lain, peduli terhadap orang lain dan percaya kepada orang lain PT Kustodian Sentral Indonesia dalam struktur organisasinya memiliki tiga direktorat kerja yang terdiri atas Direktorat Utama, Direktorat 1, dan Direktorat 2. Direktorat utama yang berada di bawah tanggung jawab Direktur Utama menaungi Divisi Komunikasi Perusahaan, Divisi Perencanaan Strategis dan Perencanaan proyek, dan Satuan Pemeriksaan dan Pengendalian Risiko. Direktorat I yang berada di bawah tanggung jawab Direktur I menaungi Divisi Teknologi Informasi, Divisi Jasa Kustodian, Divisi Penyelesaian dan Pengawasan, Divisi Pengembangan Sistem Informasi, dan Divisi Jasa Penyedia Infrastruktur Investasi. Direktorat II yang berada di bawah tanggung

7 18 jawab Direktur II menaungi Divisi Proyek Khusus, Divisi Hukum, Divisi penelitian, dan Pengembangan Usaha, Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Umum, serta Divisi Keuangan. Gambar 2.3. Struktur Organisasi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Sumber : Unit Komunikasi Perusahaan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (2016) Pemegang saham PT Kustodian Sentral Efek Indonesia terdiri dari Bank Kustodian, Perusahaan Efek, Biro Administrasi Efek, dan Self Regulatory Organization (SRO). Bank Kustodian pada bulan November 2016 memiliki saham PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebanyak 35%, Perusahaan Efek

8 19 memiliki saham sebanyak 31,5%, Biro Administrasi Efek sebanyak 3%, dan Self Regulatory Organization (SRO) 30,5%. Bank Kustodian yang memiliki saham PT Kustodian Sentral Efek Indonesia terdiri dari PT Bank Permata Tbk 1%, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 10%, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1%, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 3%, Citibank 5%, Deutsche Bank A.G 5%, The Hongkong & Shanghai Banking Corporation Ltd 5%, dan Standard Chartered Bank 5%. Perusahaan Efek yang memiliki saham PT Kustodian Sentral Efek Indonesia yakni PT Amantara Securities 1%, PT Bahana Securities 1,25%, PT MNC Securities 1%, PT BNI Securities 1,5%, PT CIMB Securities Indonesia 2%, PT Ciptadana Securities 1%, PT Danareksa Sekuritas 1,25%, PT DBS Vickers Securities Indonesia 1%, PT Equity Securities Indonesia 1%, PT Hasta Dana Sekuritas Indonesia 1%, PT HSBC Securities Indonesia 1%, PT JP Morgan Securities Indonesia 1%, PT Kresna Graha Investama Tbk 1%, PT Lippo Securities Tbk 1%, PT Macquarie Securities Indonesia 1%, PT Makindo Securities 1%, PT Minna Padi Investama Tbk 1%, PT Merrill Lynch Indonesia 1%, PT Nikko Securities Indonesia 1%, PT Nomura Indonesia 1%, PT Panin Sekuritas Tbk 1%, PT Recapital Securities 1%, PT Sinarmas Sekuritas 2%, PT Trimegah Securities Indonesia 1%, PT UBS Securities Indonesia 2%, dan PT Wanteg Securindo 2,5%. Biro Administrasi Efek yang mememilki saham PT Kustodian Sentral Efek Indonesia yakni PT Dharmayasa Adisejahtera 1%, PT Sinartama Gunita

9 20 1%, dan PT Sirca Datapro Perdana 1%. Self Regulatory Organization (SRO) yang memegang saham PT Kustodian Sentral Efek Indonesia yakni PT Bursa Efek Indonesia 19% dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia 11,5%. Gambar 2.4. Pemegang Saham PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Sumber : Unit Komunikasi Perusahaan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (2016) 2.2. Lingkup dan Bidang Usaha PT Kustodian Sentral Efek Indonesia berdasarkan ketentuan Undangundang Nomor 8 Tahun 1995 menjalankan fungsinya sebagai lembaga penyimpanan dan penyelesaian (LPP). Lembaga penyimpanan dan penyelesaian adalah pihak yang menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral bagi bank kustodian, perusahaan efek, dan pihak lain di pasar modal Indonesia. Kustodian merupakan pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain termasuk menerima deviden, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia yang bertugas dan berfungsi sebagai lembaga penyimpanan dan

10 21 penyelesaian wajib menetapkan peraturan mengenai jasa kustodian sentral dan jasa penyelesaian transaksi efek, termasuk ketentuan mengenai biaya pemakaian jasa tersebut. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia juga wajib mengamankan proses pemindah bukuan efek serta menyelesaikan penyerahan efek (settlement). PT Kustodian Sentral Efek Indonesia untuk dapat menjalankan fungsinya sebagai kustodian sentral serta dapat memberikan jasa penyelesaian transaksi yang wajar, teratur dan efisien serta bertaraf internasional, telah menyiapkan sistem yang handal dan aman yang dikenal dengan C-BEST (The Central Depository and Book-Entry Settlement System) untuk mendukung aktifitas layanan jasanya. Lingkup dan bidang usaha PT Kustodian Sentral Efek Indonesia secara garis besar memberikan layanan jasa sebagai berikut : 1) Jasa Pengelolaan Aset, terdiri atas perubahan data pemegang rekening, penutupan pemegang rekening, dan pemblokiran atau lepas blokir pemegang rekening. 2) Jasa Kustodian Sentral, terdiri atas deposit Efek dan dana, penarikan efek, dan rekonsiliasi efek dan dana. 3) Jasa Penyelesaian Transaksi, terdiri atas penyelesaian transaksi bursa dan penyelesaian transaksi di luar bursa (Over The Counter OTC). 4) Jasa Aksi Korporasi, terdiri atas tindakan korporasi wajib, dan tindakan korporasi sukarela (Voluntary Corporate Action). 5) Jasa Lainnya, terdiri atas Initial Public Offering (IPO) dan penawaran tender.

11 22 Pemakai layanan jasa PT Kustodian Sentral Efek Indonesia yakni Anggota Bursa, Bank Kustodian, Perusahaan Terdaftar, Biro Administrasi Efek, Bank Pembayaran, Wali Amanat, dan Manajer Investasi Sumber Daya Tabel 2.1. Topologi Karyawan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Per Januari 2017 Karakteristik Responden Jumlah Persentase (%) Jenis Kelamin Usia Tingkat Pendidikan Tingkat Jabatan Laki-Laki 90 57,32% Wanita 67 42,68% Total % ,41% ,29% ,30% Total % SLTP/Sederajat 4 2,55% SLTA/Sederajat 14 8,92% Diploma (D3) 8 5,10% Sarjana (S1) ,24% Pasca Sarjana (S2) 27 17,20% Total % Clerk (OB + Driver) 14 8,92% Staf ,52% Kepala Unit 24 15,29% Kepala Divisi 13 8,28% Total % Sumber : Data Primer Diolah, Maret 2017

12 23 PT Kustodian Sentral Efek Indonesia pada bulan Januari 2017 tercatat memiliki karyawan sebanyak 157 orang. Tabel 2.1. menunjukkan bahwa karyawan berjenis kelamin laki-laki lebih banyak daripada karyawan berjenis kelamin perempuan, dengan persentase 57,32% berbanding 42,68% karyawan perempuan. Karyawan dengan karakteristik usia didominasi oleh karyawan berusia dengan persentase 48,41%. Karyawan berusia tahun memiliki persentase 22,29% dan karyawan berusia memiliki persentase 29,302%. Karyawan dengan karakteristik tingkat pendidikan didominasi oleh Karyawan dengan tingkat pendidikan Sarjana (S1) dengan persentase 66,24%. Karyawan yang memiliki tingkat pendidikan Pasca Sarjana (S2) memiliki persentase 17,20%. Karyawan yang memiliki tingkat pendidikan SLTA/Sederajat memiliki persentase 8,92%. Karyawan yang memiliki tingkat pendidikan Diploma (D3) memiliki persentase 5,10%. Karyawan yang memiliki tingkat pendidikan SLTP/Sederajat memiliki persentase 2,55%. Karyawan dengan tingkat jabatan clerk (office boy dan driver) memiliki persentase 8,92%. Karyawan dengan tingkat jabatan staf memiliki persentase 67,52%. Karyawan dengan tingkat jabatan kepala unit memiliki persentase 15,29%. Karyawan dengan tingkat jabatan kepala divisi memiliki persentase 8,28% Tantangan Bisnis PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dalam menjalankan berbagai macam proses bisnisnya sebagai lembaga penyimpanan dan penyelesaian

13 24 (LPP) berdasarkan ketentuan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 memiliki beberapa tantangan, antara lain : 1) Belum sempurnanya kepastian hukum terhadap fungsi lembaga penyimpanan dan penyelesaian yang dijalankan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. 2) Adanya rencana Bank Indonesia untuk mengembangkan alternatif sistem lembaga penyimpanan dan penyelesaian. 3) Kondisi market pasar modal yang selalu tidak bisa diprediksi. 4) Kesiapan kustodian sentral negara lain dalam menghadapi perdagangan terbuka antar negara-negara Asia Tenggara baik dari segi pelayanan maupun operasional. 5) Belum adanya cetak biru jangka panjang pasar modal. 6) Ketergantungan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia terhadap teknologi dan sistem pihak ketiga yang membantu layanan jasa PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Proses/Kegiatan Bisnis Fungsi Bisnis PT Kustodian Sentral Efek Indonesia pada akhir tahun 2009 bersamasama dengan SRO lain (PT Bursa Efek Indonesia dan PT Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia) dan Bapepam-LK mencanangkan proyek pengembangan infrastruktur pasar modal Indonesia. Proyek pengembangan infrastruktur ini dijalankan oleh Bapepam-LK serta seluruh SRO dalam suatu tim pengembangan, dengan tujuan mencapai implementasi sistem

14 25 perdagangan Efek yang terintegrasi (Straight Through Processing). Fasilitas investor area yang di impementasikan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia pada 18 Juni 2009 mengawali proses pengembangan ini. Fasilitas investor area kemudian berubah nama menjadi fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) pada tanggal 23 Desember PT Kustodian Sentral Efek Indonesia pada 24 Juni 2010 kemudian meluncurkan desain baru Kartu AKSes yang lebih atraktif. Fasilitas AKSes adalah sarana akses informasi melalui jaringan internet yang diperuntukkan bagi investor untuk memonitor posisi dan mutasi Efek miliknya yang tersimpan pada Sub Rekening Efek di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. Setiap investor berhak untuk memperoleh akses atas fasilitas ini melalui pemegang rekening PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, dimana investor terdaftar sebagai nasabah. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia tidak mengenakan biaya apapun, baik kepada pemegang rekening atau investor. Fasilitas AKSes yang telah diimplementasikan merupakan salah satu komitmen dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia untuk memberikan perlindungan kepada investor dengan meningkatkan transparansi informasi atas portofolio investasi mereka yang tersimpan di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, sehngga pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi di dalam pasar modal Indonesia. Investor sebagai nasabah pemegang rekening (Perusahaan Efek dan Bank Kustodian), dengan menggunakan fasilitas AKSes dapat melakukan pemantauan portofolio Efek dan dana miliknya dalam sub rekening Efek yang disimpan di PT Kustodian

15 26 Sentral Efek Indonesia, melalui situs secara online dan real time hingga 30 hari terakhir tanpa dikenakan biaya. Aplikasi AKSes Mobile bagi Fasilitas AKSes selesai dikembangkan pada Desember Kebutuhan investor dengan mobilitas tinggi untuk melakukan monitoring secara berkala, serta tingginya penggunaan smart devices untuk menunjang kegiatan sehari-hari menjadi latar belakang pengembangan aplikasi tersebut. Aplikasi AKSes Mobile diluncurkan secara resmi di Jakarta pada 10 Januari 2012, yang diikuti dengan sosialisasi AKSes Mobile di Surabaya dan Medan. Aplikasi AKSes Mobile saat ini tersedia untuk smart devices (smartphone dan tablet) yang diproduksi oleh Apple (iphone, ipad dan ipod), Research In Motion (Blackberry), dan perangkat berbasis Android. Fasilitas AKSes merupakan langkah awal dalam proses implementasi Single Investor Identification (SID). SID selain bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan investor dalam melakukan investasi, juga merupakan kunci keberhasilan pengembangan database investor yang merupakan prasyarat bagi terwujudnya rencana pengembangan infrastruktur pasar modal straight through processing dan data warehouse. SID juga memudahkan investor dalam melakukan pemantauan terhadap catatan kepemilikan Efek, data mutasi, serta data instruksi yang terkait dengan transaksi yang dilakukannya di PT Bursa Efek Indonesia. SID memungkinkan investor untuk memantau data perhitungan hak dan kewajiban penyelesaian transaksi dari PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia hingga data instruksi penyelesaian di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.

16 27 SID dikembangkan menjadi identitas tunggal bagi setiap investor di pasar modal Indonesia serta berfungsi untuk dapat memudahkan otoritas pasar modal Indonesia dalam melakukan pengawasan atas seluruh transaksi Efek yang dilakukan oleh investor, sehingga penyalahgunaan dan penyelewengan rekening nasabah dapat dihindari. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dalam upayanya meningkatkan kepercayaan serta kenyamanan investor selaku pemegang kartu AKSes, serta guna meningkatkan transparansi di industri pasar modal Indonesia, mengembangkan kartu AKSes dengan mengimplementasikan pemisahan rekening dana nasabah dan rekening dana Perusahaan Efek di bank sejak 31 Januari 2012, sesuai persyaratan Peraturan Bapepam-LK No.V.D.3, tentang pengendalian internal perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai perantara pedagang Efek. Investor dengan adanya fasilitas AKSes, selain dapat melakukan pengecekan portofolio Efek miliknya yaitu jumlah saldo dan perpindahannya, juga dapat melakukan pengecekan jumlah dana yang tersedia. Proses pemantauan dana dan Efek yang dapat dilakukan setiap saat oleh investor secara transparan melalui website AKSes atau aplikasi AKSes Mobile sehingga diharapkan akan menumbuhkan rasa percaya pada investor untuk lebih giat kembali berinvestasi di pasar modal Indonesia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penulis melakukan penelitian selama kurang lebih 6 (enam) bulan dari bulan Februari s.d. Juli 2010 di Kantor PT Kustodian Sentral

Lebih terperinci

Berita Pers Babak Baru Implementasi SID, Kartu AKSes dan Pemisahan Rekening Dana Nasabah

Berita Pers Babak Baru Implementasi SID, Kartu AKSes dan Pemisahan Rekening Dana Nasabah Berita Pers Babak Baru Implementasi SID, Kartu AKSes dan Pemisahan Rekening Dana Nasabah Jakarta, 10 Agustus 2012 - Hari ini (10/8), PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia

Lebih terperinci

Berita Pers Single Investor Identity dan Pemisahan Rekening Dana Investor, akses menuju transparansi pasar modal Indonesia

Berita Pers Single Investor Identity dan Pemisahan Rekening Dana Investor, akses menuju transparansi pasar modal Indonesia Berita Pers Single Identity dan Pemisahan Rekening Dana, akses menuju transparansi pasar modal Indonesia Jakarta, 30 Desember 2011 Sebagai salah satu Self Regulatory Organization (SRO), PT Kustodian Sentral

Lebih terperinci

Berita Pers Kartu AKSes sebagai Identitas Tunggal Investor di Pasar Modal Indonesia

Berita Pers Kartu AKSes sebagai Identitas Tunggal Investor di Pasar Modal Indonesia Berita Pers Kartu AKSes sebagai Identitas Tunggal di Pasar Modal Indonesia Jakarta, 30 Desember 2010 PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai salah satu Self Regulatory Organization di pasar modal Indonesia

Lebih terperinci

Berita Pers Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pasar Modal yang Lebih Efisien dan Teratur

Berita Pers Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pasar Modal yang Lebih Efisien dan Teratur Berita Pers Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pasar Modal yang Lebih Efisien dan Teratur Jakarta, 30 Desember 2014 - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan

Lebih terperinci

Berita Pers Berbagai Pengembangan Layanan Jasa KSEI: Mewujudkan Pasar Modal yang Kredibel

Berita Pers Berbagai Pengembangan Layanan Jasa KSEI: Mewujudkan Pasar Modal yang Kredibel Berita Pers Berbagai Pengembangan Layanan Jasa KSEI: Mewujudkan Pasar Modal yang Kredibel Jakarta, 15 Agustus 2013 - Hari ini, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bersama para Self Regulatory Organization

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. transaksi jual beli saham yang terjadi di bursa. Berbeda dengan transaksi Over The

BAB I PENDAHULUAN. transaksi jual beli saham yang terjadi di bursa. Berbeda dengan transaksi Over The BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagaimana diketahui perdagangan saham yang terjadi di Bursa Efek lebih dikenal orang, seperti volume perdagangan saham, frekuensi perdagangan saham, perdagangan

Lebih terperinci

Berita Pers Implementasi Single Investor Identity Menuju Transparansi Pasar Modal Indonesia

Berita Pers Implementasi Single Investor Identity Menuju Transparansi Pasar Modal Indonesia Berita Pers Implementasi Single Identity Menuju Transparansi Pasar Modal Indonesia Jakarta, 10 Agustus 2011 - Sebagai salah satu Self Regulatory Organization (SRO) bersama dengan PT Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2007

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2007 PRESS RELEASE Akhir Tahun 27 Sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian di Pasar Modal Indonesia yang menjadi tempat penyimpanan aset milik pelaku pasar modal, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)

Lebih terperinci

Berita Pers Inisiatif Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pendalaman dan Likuiditas Pasar Modal

Berita Pers Inisiatif Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pendalaman dan Likuiditas Pasar Modal Berita Pers Inisiatif Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pendalaman dan Likuiditas Pasar Modal Jakarta, 14 Agustus 2014 - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bersama Self Regulatory Organization

Lebih terperinci

HUT PASAR MODAL INDONESIA KE-32

HUT PASAR MODAL INDONESIA KE-32 PRESS RELEASE HUT PASAR MODAL INDONESIA KE-32 Jakarta, 12 Agustus 2009. Tanggal 10 Agustus 2009 lalu, Pasar Modal Indonesia genap berusia 32 tahun sejak diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia. PT

Lebih terperinci

PERATURAN KSEI NOMOR III-D TENTANG PENYIMPANAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

PERATURAN KSEI NOMOR III-D TENTANG PENYIMPANAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI Peraturan KSEI No.III-D mengenai Penyimpanan Efek Beragun Aset di KSEI (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0028/DIR/KSEI/0815 tanggal 25 Agustus 2015) PERATURAN KSEI NOMOR III-D TENTANG PENYIMPANAN

Lebih terperinci

Peraturan KSEI No. I-D Tentang Rekening Dana (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0020/I/DIR/KSEI/0615 tanggal 3 Juni 2015)

Peraturan KSEI No. I-D Tentang Rekening Dana (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0020/I/DIR/KSEI/0615 tanggal 3 Juni 2015) Peraturan KSEI No. I-D Tentang Rekening Dana (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0020/I/DIR/KSEI/0615 tanggal 3 Juni 2015) PERATURAN KSEI NOMOR I-D TENTANG REKENING DANA 1. DEFINISI 1.1. Kecuali

Lebih terperinci

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI Peraturan KSEI No. II-D Tentang Pendaftaran Efek Beragun Aset di KSEI (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0027/DIR/KSEI/0815 tanggal 25 Agustus 2015) PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market). 1

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu pasar primer atau pasar perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market). 1 Pasar primer

Lebih terperinci

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2008

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2008 PRESS RELEASE Akhir Tahun 2008 Jakarta, 30 Desember 2008. Sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian di pasar modal Indonesia yang menjadi tempat penyimpanan aset milik pelaku pasar modal, PT Kustodian

Lebih terperinci

Berita Pers Kartu AKSes, kontribusi KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang berdaya Saing Global

Berita Pers Kartu AKSes, kontribusi KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang berdaya Saing Global Berita Pers Kartu AKSes, kontribusi KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang berdaya Saing Global Jakarta, 10 Agustus PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai salah satu Self Regulatory

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO Pasar Modal di Indonesia Pasar modal Indonesia dibentuk untuk menghubungkan investor (pemodal) dengan perusahaan atau institusi pemerintah. Investor

Lebih terperinci

Semangat Pencapaian Tertinggi

Semangat Pencapaian Tertinggi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (Indonesian Central Securities Depository) Indonesia Stock Exchange Building 1 st Tower 5 th Floor Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 - Indonesia Phone:

Lebih terperinci

Berita Pers Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Investor Kini Bisa Tarik Dana RDN Lewat ATM

Berita Pers Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Investor Kini Bisa Tarik Dana RDN Lewat ATM Berita Pers Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Investor Kini Bisa Tarik Dana RDN Lewat ATM Jakarta, 30 Maret 2015 - Perluasan kerja sama Co-Branding Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas), berupa

Lebih terperinci

Peraturan KSEI No. I-C Tentang Sub Rekening Efek (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP- 0029/DIR/KSEI/1217 tanggal 22 Desember 2017)

Peraturan KSEI No. I-C Tentang Sub Rekening Efek (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP- 0029/DIR/KSEI/1217 tanggal 22 Desember 2017) Peraturan KSEI No. I-C Tentang Sub Rekening Efek (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP- 0029/DIR/KSEI/1217 tanggal 22 Desember 2017) PERATURAN KSEI NOMOR I-C TENTANG SUB REKENING EFEK 1. DEFINISI

Lebih terperinci

MENGENAL PASAR MODAL SYARIAH TRAINING OF TRAINER MODUL

MENGENAL PASAR MODAL SYARIAH TRAINING OF TRAINER MODUL MENGENAL PASAR MODAL SYARIAH TRAINING OF TRAINER MODUL Outline 1 3 Hasil Survey Nasional Keuangan Indonesia 2 Pengantar Investasi Konsep Umum dan Ruang Lingkup Pasar Modal 4 Pasar Modal Syariah 5 Layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal mempunyai peran strategis dalam pembangunan Perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal mempunyai peran strategis dalam pembangunan Perekonomian Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pasar Modal mempunyai peran strategis dalam pembangunan Perekonomian Indonesia yaitu sebagai wadah pemodal melakukan investasi serta sumber dana perseroan yang ingin

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP-549/BL/2010 TENTANG PENGENDALIAN

Lebih terperinci

BAB II PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA. menjadikan perusahaannya sebagai salah satu perusahaan go public akan

BAB II PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA. menjadikan perusahaannya sebagai salah satu perusahaan go public akan BAB II PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA 2.1. Latar Belakang Go Public Pesatnya perkembangan dunia usaha menimbulkan persaingan yang ketat di antara para pelaku usaha. Setiap perusahaan berlomba-lomba

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28 /POJK.04/2016 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28 /POJK.04/2016 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28 /POJK.04/2016 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

Berita Pers Tahun Depan, Pembukaan Sub Rekening Efek di KSEI Semakin Mudah dan Cepat

Berita Pers Tahun Depan, Pembukaan Sub Rekening Efek di KSEI Semakin Mudah dan Cepat Berita Pers Tahun Depan, Pembukaan Sub Rekening Efek di KSEI Semakin Mudah dan Cepat Jakarta, 30 Desember 2013 - Dua tahun sejak diimplementasikannya pengembangan infrastruktur pasar modal Indonesia berupa

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN DAN MASALAH. Maxima Treasure Fund merupakan sebuah perusahaan yang didirikan pada

BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN DAN MASALAH. Maxima Treasure Fund merupakan sebuah perusahaan yang didirikan pada BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN DAN MASALAH 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Universal Broker Indonesia ( Perseroan ) dahulu bernama PT. Maxima Treasure Fund merupakan sebuah perusahaan yang didirikan pada

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-715/BL/2012 TENTANG DANA PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

PASAR MODAL DAN TRANSAKSI EFEK SAHAM ERDIKHA ELIT

PASAR MODAL DAN TRANSAKSI EFEK SAHAM ERDIKHA ELIT PASAR MODAL DAN TRANSAKSI EFEK SAHAM Keterangan Penting Informasi berikut ini dipersiapkan untuk keperluan penyajian secara umum. Informasi ini tidak ditujukan bagi keperluan investasi, keadaan keuangan

Lebih terperinci

SERI EDUKASI BEGINNER PART 1

SERI EDUKASI BEGINNER PART 1 SERI EDUKASI BEGINNER PART 1 Website : www.pans.co.id Online trading : www.post.co.id Customer care : 021-2977 3655 CONTENT A. Investasi Saham... 3 B. Lembaga Penunjang Pasar Modal... 5 C. Pasar Perdana

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR / POJK.04 / 2016 TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR / POJK.04 / 2016 TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR / POJK.04 / 2016 TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

PERATURAN KSEI NOMOR X-A TENTANG PENDAFTARAN SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DI KSEI. Pengelolaan Investasi Terpadu.

PERATURAN KSEI NOMOR X-A TENTANG PENDAFTARAN SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DI KSEI. Pengelolaan Investasi Terpadu. Peraturan KSEI No. X-A Tentang Pendaftaran Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu di KSEI (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0038/DIR/KSEI/0816 tanggal 31 Agustus 2016) PERATURAN KSEI NOMOR X-A

Lebih terperinci

No.10/29/DPM Jakarta, 2 September 2008 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA KUSTODIAN BUKAN BANK DI INDONESIA

No.10/29/DPM Jakarta, 2 September 2008 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA KUSTODIAN BUKAN BANK DI INDONESIA No.10/29/DPM Jakarta, 2 September 2008 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA KUSTODIAN BUKAN BANK DI INDONESIA Perihal : Tata Cara Pengajuan Permohonan, Pelaporan, dan Pengawasan Sub-Registry

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad-19. Menurut

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad-19. Menurut BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad-19. Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan oleh Verreniging voor den Effectenhandel pada

Lebih terperinci

PERATURAN KSEI NOMOR IV-D TENTANG CORPORATE ACTION UNTUK EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

PERATURAN KSEI NOMOR IV-D TENTANG CORPORATE ACTION UNTUK EFEK BERAGUN ASET DI KSEI Peraturan KSEI No. IV-D Tentang Corporate Action Untuk Efek Beragun Aset Di KSEI (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0029/DIR/KSEI/0815 tanggal 25 Agustus 2015) PERATURAN KSEI NOMOR IV-D TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN KSEI NO. X-B Tentang Tata Cara Penggunaan Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu di KSEI

PERATURAN KSEI NO. X-B Tentang Tata Cara Penggunaan Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu di KSEI Peraturan KSEI No. X-B Tentang Tata Cara Penggunaan Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu di KSEI (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. 0039/DIR/KSEI/0816 tanggal 31 Agustus 2016) PERATURAN KSEI NOMOR

Lebih terperinci

Investasi Anda Untuk Indonesia Lebih Sejahtera

Investasi Anda Untuk Indonesia Lebih Sejahtera Investasi Untuk Pembangunan Bangsa Investasi Anda Untuk Indonesia Lebih Sejahtera KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG DIREKTORAT PEMBIAYAAN SYARIAH Gedung A.A. Maramis II Lantai

Lebih terperinci

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PASAR MODAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami karakteristik pasar modal. 2. Memahami

Lebih terperinci

Berita Pers KSEI beri Penghargaan kepada Perusahaan Efek dan Jurnalis

Berita Pers KSEI beri Penghargaan kepada Perusahaan Efek dan Jurnalis Malam Anugerah Kompetisi Sosialisasi Berita Pers Berita Pers KSEI beri Penghargaan kepada Perusahaan Efek dan Jurnalis Jakarta, 19 Januari 2011 PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membuka tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan bagi penggunannya serta membuat lebih efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan bagi penggunannya serta membuat lebih efektif dan efisien 1 BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Teknologi sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Tidak dapat dipungkiri

Lebih terperinci

itrimegah Internet Trading Frequently asked questions

itrimegah Internet Trading Frequently asked questions itrimegah Internet Trading Frequently asked questions Bagaimana syarat dan prosedur untuk bisa bertransaksi efek di BEI? Syaratbertransaksi efek di BEI sangatlah mudah, yaitu cukup mendatangi perusahaan

Lebih terperinci

Daftar Isi Peraturan Jasa Kustodian Sentral

Daftar Isi Peraturan Jasa Kustodian Sentral Daftar Isi Peraturan Jasa Kustodian Sentral Bab 1 : Ketentuan Umum... 1 1.1 Definisi... 1 1.2 Layanan Jasa... 4 1.3 Peraturan dan Prosedur Operasional Layanan Jasa... 5 1.4 Tempat dan Waktu Layanan Jasa...

Lebih terperinci

PASAR MODAL INDONESIA

PASAR MODAL INDONESIA PASAR MODAL INDONESIA Struktur Pasar Modal Indonesia Menteri Keuangan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM-LK) Bursa Efek (BEI) Lembaga Kliring dan Penjamin (KPEI) Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (KSEI)

Lebih terperinci

Mei LABA RUGI (dalam jutaan / audited) Mei 2015

Mei LABA RUGI (dalam jutaan / audited) Mei 2015 INVESTOR NEWS MEI Pada bulan, Bank Jatim menunjukkan rata-rata performa yang bagus dalam pertumbuhan aset, dana pihak ketiga, pendapatan bunga, dan laba YoY yang positif. Berikut terlampir Laporan Keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teratur (Koetin, 2002). Investasi dapat dilakukan pada berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. teratur (Koetin, 2002). Investasi dapat dilakukan pada berbagai instrumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan suatu penggunaan uang yang ditujukan untuk obyek-obyek tertentu dengan tujuan bahwa nilai obyek tersebut selama jangka waktu investasi akan meningkat,

Lebih terperinci

MEKANISME PASAR SEKUNDER DAN FUNGSI LEMBAGA NYA DALAM PASAR MODAL INDONESIA. Oleh : Ali Husein Mubarok. Abstract

MEKANISME PASAR SEKUNDER DAN FUNGSI LEMBAGA NYA DALAM PASAR MODAL INDONESIA. Oleh : Ali Husein Mubarok. Abstract MEKANISME PASAR SEKUNDER DAN FUNGSI LEMBAGA NYA DALAM PASAR MODAL INDONESIA Oleh : Ali Husein Mubarok Abstract Secondary market is the market for securities which have been listed on the Stock Exchange,

Lebih terperinci

Materi 2 Pengertian dan Instrumen Pasar Modal. Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE. M.Si.

Materi 2 Pengertian dan Instrumen Pasar Modal. Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE. M.Si. Materi 2 Pengertian dan Instrumen Pasar Modal Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE. M.Si. 2-1 PENGERTIAN & INSTRUMEN PASAR MODAL PENGERTIAN PASAR MODAL - Pasar Perdana - Pasar Sekunder INSTRUMEN PASAR MODAL - Saham

Lebih terperinci

I. KETENTUAN UMUM. 1. Dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 2) Kustodian...

I. KETENTUAN UMUM. 1. Dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 2) Kustodian... Yth. 1. Direksi PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia; 2. Direksi Perusahaan Efek; 3. Direksi Bank Kustodian; 4. Direksi PT Bursa Efek Indonesia; 5. Direksi PT Kliring Penjaminan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 22 /POJK.04/2017 TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 22 /POJK.04/2017 TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 22 /POJK.04/2017 TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS

Lebih terperinci

PT PHILLIP SECURITIES INDONESIA

PT PHILLIP SECURITIES INDONESIA MEMORANDUM INFORMASI OBLIGASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SERI ORI006 DALAM MATA UANG RUPIAH Tingkat Kupon Tetap 9,35% per tahun Jatuh Tempo 15 Agustus 2012 OBLIGASI NEGARA YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA

Lebih terperinci

COMPANY PROFILE BNI 46

COMPANY PROFILE BNI 46 COMPANY PROFILE BNI 46 Sejarah Singkat Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Bank Negara

Lebih terperinci

BAB III KEPUTUSAN KETUA BAPEPAM DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-314/BL/2007 TENTANG KRITERIA DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH

BAB III KEPUTUSAN KETUA BAPEPAM DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-314/BL/2007 TENTANG KRITERIA DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH BAB III KEPUTUSAN KETUA BAPEPAM DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-314/BL/2007 TENTANG KRITERIA DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH A. Bapepam dan Lembaga Keuangan 1. Sejarah penggabungan Bapepam dan Lembaga

Lebih terperinci

AKSes Mobile untuk BlackBerry

AKSes Mobile untuk BlackBerry untuk BlackBerry Petunjuk Penggunaan Versi 1.0 24/06/2011 PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia Divisi Penelitian dan Pengembangan Usaha Riwayat Dokumen Version Writer/Modifier Date Peer Reviewer Approver

Lebih terperinci

INVESTASI DI PASAR MODAL SYARIAH

INVESTASI DI PASAR MODAL SYARIAH INVESTASI DI PASAR MODAL SYARIAH Mengapa Perlu Berinvestasi? PASAR MODAL Pasar Modal adalah mekanisme transaksi jual beli efek antara penjual dan pembeli (individu, korporasi, pemerintah) Pasar perdana

Lebih terperinci

Melalui Sinergi Perbankan dan Pasar Modal, Investor Di Bandung Bisa Tarik Dana Lewat ATM

Melalui Sinergi Perbankan dan Pasar Modal, Investor Di Bandung Bisa Tarik Dana Lewat ATM BERITA PERS Melalui Sinergi Perbankan dan Pasar Modal, Investor Di Bandung Bisa Tarik Dana Lewat ATM Bandung, 27 Mei 2015 - Menyusul kegiatan sosialisasi Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) di

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2016 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2016 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU RPOJK PERMINTAAN TANGGAPAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2016 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PASAR MODAL DI INDONESIA

PASAR MODAL DI INDONESIA MATERI 3 PASAR MODAL DI INDONESIA DAN MEKANISME PERDAGANGAN Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. PASAR MODAL DI INDONESIA Pasar modal Indonesia dibentuk untuk menghubungkan investor (pemodal) dengan perusahaan

Lebih terperinci

PASAR MODAL DI INDONESIA

PASAR MODAL DI INDONESIA PASAR MODAL DI INDONESIA Pasar modal Indonesia dibentuk untuk menghubungkan investor (pemodal) dengan perusahaan atau institusi pemerintah. Investor merupakan pihak yang mempunyai kelebihan dana, sedangkan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II PENGATURAN TENTANG MEKANISME PENDIRIAN LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN (KSEI) DALAM PASAR MODAL

BAB II PENGATURAN TENTANG MEKANISME PENDIRIAN LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN (KSEI) DALAM PASAR MODAL BAB II PENGATURAN TENTANG MEKANISME PENDIRIAN LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN (KSEI) DALAM PASAR MODAL A. Pengertian Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (KSEI) Defenisi LPP sebagaimana telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2009

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2009 PRESS RELEASE Akhir Tahun 2009 Jakarta, 30 Desember 2009, Mengakhiri tahun 2009, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang telah memasuki usia 12 tahun pada 23 Desember 2009 senantiasa mengembangkan

Lebih terperinci

DANA PERLINDUNGAN PEMODAL

DANA PERLINDUNGAN PEMODAL DANA PERLINDUNGAN PEMODAL OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 49 /POJK.04/2016 TENTANG DANA PERLINDUNGAN PEMODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

MUFG, grup jasa keuangan terbesar di Jepang, akan membuat investasi strategis di Bank Danamon di Indonesia

MUFG, grup jasa keuangan terbesar di Jepang, akan membuat investasi strategis di Bank Danamon di Indonesia The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. A member of MUFG, a global financial group For Immediate MUFG, grup jasa keuangan terbesar di Jepang, akan membuat investasi strategis di Bank Danamon di Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern ini, para pelaku bisnis bersaing ketat untuk memperoleh keunggulan kompetitif. Perusahaan harus memiliki strategi agar dapat bertahan di antara perusahaan

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk Perseroan meyakini bahwa pembentukan dan penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahan Yang Baik ( Pedoman GCG ) secara konsisten dan berkesinambungan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Nomor : KEP-016/DIR/KSEI/1209 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN JASA KUSTODIAN SENTRAL

KEPUTUSAN DIREKSI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Nomor : KEP-016/DIR/KSEI/1209 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN JASA KUSTODIAN SENTRAL KEPUTUSAN DIREKSI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Nomor : KEP-016/DIR/KSEI/1209 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN JASA KUSTODIAN SENTRAL Menimbang : Bahwa dalam rangka implementasi layanan jasa baru PT Kustodian

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil PT. Telekomunkasi Indonesia, Tbk Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk ( TELKOM, Perseroan, Perusahaan, atau Kami ) merupakan Badan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia (Jakarta: KENCANA, 2004), hlm. 10. Hlm.5.

BAB 1 PENDAHULUAN. M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia (Jakarta: KENCANA, 2004), hlm. 10. Hlm.5. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal sangat berperan bagi pembangunan ekonomi yaitu sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan wahana investasi masyarakat. Sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB 1 KETENTUAN UMUM

BAB 1 KETENTUAN UMUM BAB 1 KETENTUAN UMUM 1.1. Definisi Kecuali diberikan pengertian secara khusus, maka semua kata dan atau istilah dalam peraturan ini mempunyai pengertian yang sama sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Jawa Barat, dikeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 11/PD-

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Jawa Barat, dikeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 11/PD- BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usah 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten merupakan bank umum milik Pemerintah di daerah Jawa Barat dan Banten yang

Lebih terperinci

PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN

PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN I. UMUM Otoritas Jasa Keuangan yang merupakan otoritas tunggal (unified supervisory model)

Lebih terperinci

Bagaimana Menjadi Investor Saham

Bagaimana Menjadi Investor Saham Bagaimana Menjadi Investor Saham Saham Sebagai pilihan Investasi Saham merupakan salah satu surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal Saham merupakan bukti kepemilikan atau penyertaan modal dalam

Lebih terperinci

Bagaimana Menjadi Investor Saham

Bagaimana Menjadi Investor Saham Bagaimana Menjadi Investor Saham Saham Sebagai pilihan Investasi Saham merupakan salah satu surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal Saham merupakan bukti kepemilikan atau penyertaan modal dalam

Lebih terperinci

REKSA DANA SYARIAH REKSA DANA SYARIAH. Perkembangan Reksadana Syariah. Reksa Dana Syariah (Rp. Miliar) (%) NAB. Pasar Uang 901,38 0,38% Saham

REKSA DANA SYARIAH REKSA DANA SYARIAH. Perkembangan Reksadana Syariah. Reksa Dana Syariah (Rp. Miliar) (%) NAB. Pasar Uang 901,38 0,38% Saham REKSA DANA SYARIAH REKSA DANA SYARIAH Miliar Rp 12,000 Perkembangan Reksadana Syariah 11,248.80 Jumlah 100 10,000 80 8,000 6,000 4,000 81 60 40 2,000 20 0 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dunia saat ini menunjukan bahwa Online

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dunia saat ini menunjukan bahwa Online BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal dunia saat ini menunjukan bahwa Online Trading sangat mendukung peningkatan jumlah pemodal baik domestik maupun luar negeri karena memungkinkan

Lebih terperinci

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Modul ke: Fakultas 12Pasca Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata

Lebih terperinci

PASAR MODAL PERTEMUAN

PASAR MODAL PERTEMUAN PASAR MODAL PERTEMUAN 11 MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN ANDRI HELMI M, S.E., M.M. LOGO FINANCIAL MARKET FINANCIAL MARKET MONEY MARKET CAPITAL MARKET Mengenal Pasar Modal Mempertemukan pihak yang membutuhkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan diberlakukannya Sistim Otomasi Perdagangan Efek yang disebut

I. PENDAHULUAN. dengan diberlakukannya Sistim Otomasi Perdagangan Efek yang disebut I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Sebelurn tejadinya Krisis Keuangan yang melanda lndonesia pada tahun 1997 Pasar Modal menunjukkan kondisi yang cukup baik yang dibuktikan dengan diberlakukannya Sistim

Lebih terperinci

Struktur Pasar Modal

Struktur Pasar Modal Struktur Pasar Modal Struktur Pasar Modal Indonesia telah diatur oleh UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Berdasarkan hal tersebut, kebijakan di bidang Pasar Modal ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

Lebih terperinci

Babak Baru, Era Implementasi SID

Babak Baru, Era Implementasi SID Dari Redaksi Tahun 2012 menjadi tahun yang sangat penting buat Pasar Modal Indonesia. Single Investor Identity (SID), pemisahan Rekening Dana Nasabah dan kepemilikan kartu AKSes, menjadi wajib buat investor

Lebih terperinci

Investor Area Buku Panduan Nasabah. 6/18/2009 PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia Divisi Penelitian dan Pengembangan Usaha

Investor Area Buku Panduan Nasabah. 6/18/2009 PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia Divisi Penelitian dan Pengembangan Usaha Buku Panduan Nasabah 6/18/2009 PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia Divisi Penelitian dan Pengembangan Usaha Daftar Isi Pengantar... 3 Pendaftaran Fasilitas Investor Area... 3 Password... 4 Kartu Investor

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 ANALISIS PENGGUNAAN APLIKASI ESMART PADA ONLINE TRADING PADA NASABAH PT BNI SECURITIES CABANG PALEMBANG

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk PT. Bank Negara Indonesia (Persero) berdiri sejak tahun 1946, Bank BNI menjadi Bank pertama milik negara yang lahir setelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 LOGO PT. BANK CIMB NIAGA TBK. Sumber :www.cimbniaga.com

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 LOGO PT. BANK CIMB NIAGA TBK. Sumber :www.cimbniaga.com BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di sektor keuangan subsektor perbankan milik swasta yang terdaftar

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN K-13 A. Pengertian Sistem Pembayaran Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN K-13 A. Pengertian Sistem Pembayaran Tujuan Pembelajaran K-13 Kelas X ekonomi SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan sistem pembayaran

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Bank Index adalah Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) didirikan di Jakarta pada tanggal 30 Juli 1992, dan mulai resmi beroperasi dalam

Lebih terperinci

Notulen Seminar Pengetahuan Praktis Dan Seluk Beluk Pasar Modal Kadin Indonesia di Kantor Sekretariat Kadin Indonesia Tanggal 12 Maret 2008.

Notulen Seminar Pengetahuan Praktis Dan Seluk Beluk Pasar Modal Kadin Indonesia di Kantor Sekretariat Kadin Indonesia Tanggal 12 Maret 2008. Notulen Seminar Pengetahuan Praktis Dan Seluk Beluk Pasar Modal Kadin Indonesia di Kantor Sekretariat Kadin Indonesia Tanggal 12 Maret 2008. Isinya antara lain: Membahas mengenai sekilas Pasar Modal di

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG SURAT UTANG NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG SURAT UTANG NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG SURAT UTANG NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa guna mewujudkan masyarakat adil dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan, analisis dan pengujian yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1) Masyarakat mengenal

Lebih terperinci

BAB 2 PROSES BISNIS PT DANAREKSA (PERSERO)

BAB 2 PROSES BISNIS PT DANAREKSA (PERSERO) BAB 2 PROSES BISNIS PT DANAREKSA (PERSERO) 2.1. Proses Bisnis 2.1.1. Deskrisi Bisnis PT Danareksa (Persero) mempunyai dua deskripsi bisnis utama yang merupakan bisnis inti dari perusahaan. Yang pertama

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN REKSA DANA SYARIAH Jan Feb Mar Apr REKSA DANA SYARIAH.

PERKEMBANGAN REKSA DANA SYARIAH Jan Feb Mar Apr REKSA DANA SYARIAH. REKSA DANA SYARIAH REKSA DANA SYARIAH PERKEMBANGAN REKSA DANA SYARIAH Miliar Rp Jumlah 10,000 9,000 8,000 7,000 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 1,000 0 8,966.03 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODE PENULISAN 17 BAB III METODE PENULISAN 3.1 Sumber Data 3.1.1 Data Berdasarkan Sumbernya Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data yang berdasarkan sumber data 1. Data primer, yaitu data yang diperoleh atau

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/ 18 /PBI/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TRANSAKSI, PENATAUSAHAAN SURAT BERHARGA, DAN SETELMEN DANA SEKETIKA

- 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/ 18 /PBI/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TRANSAKSI, PENATAUSAHAAN SURAT BERHARGA, DAN SETELMEN DANA SEKETIKA - 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/ 18 /PBI/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TRANSAKSI, PENATAUSAHAAN SURAT BERHARGA, DAN SETELMEN DANA SEKETIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB 1 PROFIL PT DANAREKSA (PERSERO)

BAB 1 PROFIL PT DANAREKSA (PERSERO) BAB 1 PROFIL PT DANAREKSA (PERSERO) 1.1. Sejarah Perusahaan PT Danareksa (Persero) adalah salah satu perusahaan jasa keuangan yang termasuk dalam lembaga keuangan non-bank yang bergerak dalam bidang jasa

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/2/PBI/2004 TENTANG BANK INDONESIA - SCRIPLESS SECURITIES SETTLEMENT SYSTEM (BI-SSSS) GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/2/PBI/2004 TENTANG BANK INDONESIA - SCRIPLESS SECURITIES SETTLEMENT SYSTEM (BI-SSSS) GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/2/PBI/2004 TENTANG BANK INDONESIA - SCRIPLESS SECURITIES SETTLEMENT SYSTEM (BI-SSSS) GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka membantu Pemerintah melakukan

Lebih terperinci