Babak Baru, Era Implementasi SID

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Babak Baru, Era Implementasi SID"

Transkripsi

1 Dari Redaksi Tahun 2012 menjadi tahun yang sangat penting buat Pasar Modal Indonesia. Single Investor Identity (SID), pemisahan Rekening Dana Nasabah dan kepemilikan kartu AKSes, menjadi wajib buat investor pasar modal di tahun ini. Dengan ketentuan baru ini, pasar modal Indonesia akan semakin transparan, wajar, dan efisien. Investor lebih terlindungi karena bisa memantau aset miliknya lewat AKSes dan terpisahkan asetnya dengan aset milik Perusahaan Efek melalui pemisahan Rekening Dana Nasabah. Untuk memudahkan investor melakukan monitoring, KSEI kini menyediakan aplikasi AKSes Mobile. Cukup melalui ponsel pintar atau tablet, kapan saja dan dimana saja, investor bisa mengakses informasi data aset dan mutasi Efek dan dana yang tercatat di KSEI. Artikel lain yang tak kalah menarik disimak pada edisi perdana tahun Naga Air ini soal penerapan Good Corporate Governance untuk meningkatkan kinerja KSEI, seputar IT Security Awareness, dan hasil Undian Hadiah Kartu AKSes periode I. Selamat Membaca. Redaksi Babak Baru, Era Implementasi SID Pasar modal Indonesia memasuki babak baru implementasi SID, Kartu AKSes dan Pemisahan Rekening Dana Nasabah di awal Menuju pasar modal yang lebih transparan, wajar dan efisien. Website KSEI Toll Free Call Center KSEI Bulan Februari 2012 menjadi sejarah dalam perkembangan pasar modal Indonesia, karena banyaknya program kerja penting yang mulai diimplementasikan. Program kerja pasar modal yang disusun bersama Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan Self Regulatory Organization (SRO), yaitu BEI, KPEI dan KSEI, juga merupakan dasar bagi pengembangan pasar modal selanjutnya, seperti mekanisme Straight Through Processing (STP). Implementasi Single Investor ID (SID), Kartu AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) dan Pemisahan Rekening Dana Nasabah merupakan tiga proyek yang saling berkaitan dan saling mendukung satu sama lain. Pada dasarnya, ketiganya bertujuan untuk memberikan fasilitas dalam meningkatkan keamanan dan ke- daftar isi Babak Baru, Era Implementasi SID Aplikasi AKSes Mobile: Alternatif Baru Monitoring Lebih Mudah Penerapan Good Corporate Governance Tingkatkan Kinerja KSEI Meminimalisasi Risiko dengan Meningkatkan IT Security Awareness Undian Hadiah Kartu AKSes Periode II: Gunakan Kartunya dan Raih Hadiahnya! aktivitas & Statistik 01 Edisi Tahun 2012

2 hanya perlu membuat satu SID yang dapat terhubung (crosslink) dengan seluruh Sub Rekening Efek yang ia miliki. Oleh karena itu, untuk mengetahui jumlah nasabah yang sebenarnya, akan lebih tepat menggunakan data SID dibandingkan dengan jumlah Sub Rekening Efek. Jenis nasabah juga dapat dengan mudah dikelompokkan berdasarkan kriteria yang ada, yang dapat dilihat dari kode dua digit pertama SID, yaitu : ID (Individu), CP (Corporate), SC (Securities Company), IB (Intitution Banking), IS (Insurance), MF (Mutual Fund), PF (Pension Fund), FD (Foundation) dan OT (Others). Sedangkan status lokal asing dapat diketahui dari digit ketiga, yaitu D (Domestic) dan F (Foreign). Data dari SID ini sangat diperlukan bagi regulator atau pihak lainnya dalam melakukan analisa transaksi yang terjadi di pasar modal Indonesia. Bagi nasabah, memiliki SID saja belumlah lengkap apabila tidak memiliki Kartu AKSes. Dengan memiliki Kartu AKSes, nasabah dapat dengan mudah melakukan pemantauan (monitoring) atas saldo Efek maupun dana yang dimiliki, serta memantau aktivitas transaksi dan mutasi yang terjadi atas asetnya tersebut. Kartu AKSes ini sangat penting fungsinyamanan investor dalam berinvestasi dan bertransaksi di pasar modal. SID sudah merupakan kewajiban yang harus dimiliki nasabah pemilik Efek. Dalam setiap proses pembukaan Sub Rekening Efek baru di KSEI, selalu dilanjutkan dengan pembuatan SID. Sedangkan untuk nasabah lama yang sudah memiliki Sub Rekening Efek, permohonan pembuatan SID dapat dilakukan melalui Perusahaan Efek (PE) atau Bank Kustodian (BK) tempat mengelola Sub Rekening Efeknya. SID menjadi salah satu persyaratan bagi nasabah untuk bertransaksi di Bursa. Apabila nasabah belum memiliki SID, maka nasabah tersebut tidak dapat melakukan transaksi Efek di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini disebabkan karena untuk memasukkan order trading di BEI, Perusahaan Efek (Anggota Bursa) wajib mencantumkan Trading ID yang terdiri dari 6 digit, yang juga merupakan bagian dari SID yang diperoleh di KSEI. Dengan demikian, transaksi yang terjadi di Bursa menjadi lebih transparan. Penggunaan SID ini juga menjadi dasar bagi pengembangan dan implementasi transaksi Straight Through Processing (STP), dari mulai order, trading, netting/kliring, hingga proses settlement. Manfaat lain SID adalah memudahkan pendataan nasabah pasar modal Indonesia, baik dari sisi jumlah maupun jenis nasabah. Sebagaimana diketahui, seorang nasabah dapat saja memiliki beberapa Sub Rekening Efek, baik di dalam PE atau BK yang sama atau berbeda. Namun nasabah tersebut Dengan berbagai fasilitas yang disediakan KSEI, tidak ada alasan bagi nasabah untuk tidak melakukan pemantauan atas saldo dan mutasi Efek maupun dana yang dimilikinya. Keterkaitan antara SID, AKSes, RDN dan Trading ID Rekening Dana Nasabah Bank Fasilitas AKSes KSEI SID Bursa Trading ID Sub Rekening Efek Data Statistik Sub Rekening Efek, SID dan AKSes Sub Rekening Efek 381,374 Sub Rekening Efek terhubung dengan SID Jumlah SID Sub Rekening memiliki AKSes Jumlah Nasabah terdaftar di AKSes (Data per tanggal 20 Februari 2012) nya dalam kaitannya dengan perlindungan investor. Untuk meningkatkan penggunaan Kartu AKSes, KSEI telah melakukan program pencetakan massal Kartu AKSes bagi seluruh nasabah PE dan BK yang telah memiliki SID. Tantangan yang dihadapi saat ini dalam proyek Kartu AKSes adalah bagaimana meningkatkan kesadaran nasabah dalam menggunakan Fasilitas AKSes ini. Berdasarkan data per tanggal 20 Februari 2012, dari nasabah yang telah memiliki Kartu AKSes, terdapat nasabah yang sudah melakukan login ke website AKSes. Tentunya data ini terus berkembang dan diharapkan seluruh nasabah dapat memanfaatkan Kartu AKSes yang telah dimiliki. Berbagai usaha dilakukan oleh KSEI untuk meningkatkan prosentase login ke sistem AKSes ini. Sosialisasi kepada nasabah langsung, maupun melalui Perusahaan Efek atau media massa, sudah dilakukan sejak awal implementasi pertengahan tahun 2009 dan akan terus dilakukan KSEI. Untuk menambah kemudahan nasabah menggunakan Fasilitas AKSes, KSEI baru saja meluncurkan produk baru yaitu aplikasi AKSes Mobile sejak 10 Januari Nasabah semakin mudah memantau aset yang dimilikinya karena Fasilitas AKSes sudah dapat dilihat melalui produk-produk smart devices, keluaran Android, Apple atau Blackberry. Sebagai bentuk motivasi dan peningkatan ketertarikan nasabah untuk melakukan monitoring di Fasilitas AKSes, KSEI juga mengadakan program undian hadiah Kartu AKSes periode pertama yang telah diundi pada awal Februari Dengan berbagai fasilitas yang disediakan KSEI, tidak ada alasan bagi nasabah untuk tidak melakukan pemantauan atas saldo dan mutasi Efek maupun dana yang dimilikinya melalui Fasilitas AKSes ini. Dengan pemantauan yang dilakukan sendiri oleh nasabah, maka dapat memperkecil timbulnya tindakan-tindakan yang dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab. Dengan pemantauan yang dilakukan secara rutin, keamanan dan kenyamanan nasabah dalam berinvestasi dan bertransaksi di pasar modal akan semakin meningkat. Satu hal yang tak kalah penting terkait proyek SID dan Kartu AKSes adalah tentang pemisahan Rekening Dana Nasabah (RDN) atau yang juga dikenal dengan istilah fund separation. Ketentuan ini diatur dalam Per- Penerbit: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Penasihat: Direksi KSEI Dewan Redaksi: Zylvia Thirda, Dharma Setyadi, Susiyanti, Novian Harry Wibowo, Annisa Indri Hapsari, M. Ridwan, Rachmat Irfan, Adisty Widyasari Penanggung Jawab: Komunikasi Perusahaan KSEI Alamat Redaksi: Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I Lt. 5, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, Telp , Fax Sirkulasi: Komunikasi Perusahaan KSEI

3 aturan Bapepam-LK No V.D.3 dan dilengkapi dengan Surat Edaran Bapepam-LK nomor SE-01/BL/2012 tanggal 30 Januari 2012 tentang Pembukaan Rekening Dana Atas Nama Masing-masing Nasabah untuk mendukung implementasi tersebut. Sekali lagi ditegaskan, tujuan utama program pemisahan Rekening Dana Nasabah adalah untuk meningkatkan perlindungan investor itu sendiri. Perusahaan Efek diwajibkan membukakan Rekening Dana Nasabah di Bank yang telah memiliki perjanjian kerjasama dengan KSEI. Ketentuan ini sudah berlaku sejak tanggal 1 Februari Apabila nasabah tidak memiliki RDN, maka Perusahaan Efek dilarang melakukan transaksi Efek bagi nasabah tersebut, dengan beberapa pengecualian dan ketentuan tambahan lainnya yang diuraikan dalam Surat Edaran Bapepam-LK di atas. Salah satu pengecualiannya adalah bagi nasabah yang sudah mengajukan aplikasi pembukaan RDN ke Bank paling lambat tanggal 31 Januari 2012, juga sudah dapat melakukan transaksi Efek. Dalam waktu 14 hari kerja sejak tanggal 1 Februari 2012, RDN sudah harus dibuka agar nasabah diperbolehkan untuk melakukan transaksi Efek. Sejak tanggal tersebut, sudah banyak PE yang mengajukan pembukaan Rekening Dana, dan tentunya data ini terus berkembang setiap harinya. Dengan dibukanya RDN di Bank, maka nasabah dapat melakukan pemantauan atas saldo dan aliran dana yang digunakan untuk melakukan transaksi dan penyelesaian transaksi Efek yang dilakukan. Pemantauan ini juga dilakukan melalui Fasilitas AKSes yang telah dijelaskan sebelumnya. Fasilitas AKSes menghubungkan data saldo dan mutasi Efek yang ada di C-BEST dan data saldo serta mutasi dana yang dikirimkan oleh Bank. Kesuksesan program ini sangat tergantung dari kerjasama semua pihak dari mulai nasabah, PE, Bank serta peran regulator (Bapepam-LK dan SRO). Awal implementasi pemisahan Rekening Dana Nasabah memang dirasakan sangat berat bagi semua pihak. Namun dengan kerjasama, kesadaran dan kesabaran semua pihak yang terlibat, implementasi ini dapat terwujud dan terus dapat diperbaiki dan ditingkatkan. Implementasi tiga program ini akan menjadi tonggak bersejarah dalam perkembangan industri pasar modal Indonesia, seperti halnya pada awal implementasi Efek tanpa warkat (scripless) dan penerapan kewajiban Sub Rekening Efek di sistem KSEI. l [ Dharma Setyadi ] Aplikasi AKSes Mobile: Alternatif Baru Monitoring Lebih Mudah Cukup menggunakan ponsel pintar atau tablet, investor pasar modal kini bisa mengakses fasilitas AKSes melalui aplikasi AKSes Mobile. Memudahkan investor melakukan monitoring portofolio Efek dan dana di mana saja, dan kapan saja. Ada yang baru di awal tahun PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) meluncurkan sebuah inovasi baru, aplikasi AKSes Mobile. Aplikasi ini tidak lain merupakan pengembangan Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) yang diluncurkan KSEI sejak 18 Juni Dengan AKSes Mobile, kini investor bisa login ke fasilitas AKSes dengan menggunakan perangkat pintar (smart devices) berbasis Blackberry, Android dan Apple. Hadirnya AKSes Mobile, yang telah selesai dikembangkan Desember 2011 lalu, memberikan kemudahan bagi investor untuk melakukan monitoring portofolio Efek dan dana miliknya. Kebutuhan investor dengan mobilitas tinggi, diiringi banyaknya penggunaan smart devices untuk menunjang aktivitas seharihari, menjadi perhatian dan pertimbangan KSEI untuk mengembangkan AKSes Mobile. Investor memiliki alternatif lain untuk login ke fasilitas AKSes yang sebelumnya hanya bisa diakses dengan internet browser ( melalui komputer dan notebook, bahkan handphone. Namun, ukuran layar handphone yang kecil membuat investor kurang nyaman. Tampilan aplikasi AKSes Mobile dirancang sesuai dengan tampilan website AKSes untuk komputer atau notebook. Investor dapat melihat berbagai jenis data, seperti saldo hingga mutasi Efek dan dana, yang ditampilkan secara online dan real time. Dari segi fitur, tidak ada perbedaan antara fasilitas AKSes yang dibuka melalui internet browser dengan aplikasi AKSes Mobile. Keterbatasan ukuran layar pada perangkat mobile dapat diatasi dengan tampilan data dan informasi yang telah disesuaikan dengan ukuran perangkat yang digunakan. Perbedaannya hanya terletak pada periode data yang bisa dilihat investor. Konferensi Pers 3 Kota Sebagai bentuk pengenalan aplikasi baru tersebut, KSEI mengadakan Konferensi Pers aplikasi AKSes Mobile di tiga kota, yaitu: Jakarta, Surabaya dan Medan. Ketiga kota tersebut dipilih dengan pertimbangan jumlah investor yang banyak di masingmasing wilayah. Ketua Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) Lily Widjaja, perwakilan investor pasar modal Indonesia, pemilik dan pengguna Kartu AKSes, serta perwakilan KSEI hadir sebagai narasumber pada ketiga kegiatan tersebut. Hadirnya AKSes Mobile memberikan kemudahan bagi investor untuk melakukan monitoring portofolio Efek dan dana miliknya.

4 Tampilan layar aplikasi AKSes Mobile AKSes Mobile adalah wujud komitmen KSEI untuk mengembangkan industri pasar modal secara berkesinambungan. Pada Konferensi Pers di Jakarta, Ananta Wiyogo Direktur Utama KSEI, hadir sebagai salah satu narasumber. Di acara yang diselenggarakan pada 10 Januari 2012 tersebut, Ananta mengatakan pengembangan aplikasi AKSes Mobile adalah salah satu wujud komitmen KSEI untuk mengembangkan industri pasar modal secara berkesinambungan. Dengan diluncurkannya aplikasi AKSes Mobile, transparansi informasi di industri pasar modal meningkat satu level lagi, kata Ananta. Sementara itu pada Konferensi Pers aplikasi AKSes Mobile di kedua kota lainnya, Syafruddin, Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan Usaha KSEI bertindak sebagai narasumber perwakilan KSEI. Tinggal melakukan install di smart phone, masukan user ID dan password seperti biasa, monitoring sudah bisa dilakukan, ujar Syafruddin menekankan praktisnya aplikasi AKSes Mobile kepada wartawan di Surabaya (18/01) dan Medan (26/01). Sebagai narasumber yang hadir di seluruh kota, Lily Widjaja menyatakan dukungan Perusahaan Efek atas kehadiran AKSes Mobile. Harapan APEI, versi mobile ini akan semakin mempermudah para investor untuk mengakses dan memantau Sub Rekening Efek mereka, ujar Lily. Sementara investor pasar modal Indonesia yang juga pemilik dan pengguna Kartu AKSes, yaitu Irwan Ariston Napitupulu (Jakarta), Ali Hasan Harsono (Surabaya) dan Oentoeng Prasetyo (Medan) turut memaparkan pengalamannya dalam menggunakan aplikasi ini. Workshop Perusahaan Efek Sebagai perantara perdagangan di pasar modal Indonesia, Perusahaan Efek tentunya memegang peranan penting dalam memberikan informasi kepada nasabahnya. Untuk memberikan bekal kepada Perusahaan Efek mengenai aplikasi AKSes Mobile, KSEI mengadakan workshop Perusahaan Efek selepas Konferensi Pers di Surabaya dan Medan. Kalau ada apa-apa, nasabah pasti menghubungi Perusahaan Efek. Kami mengadakan workshop agar kalau ada nasabah yang bertanya mengenai AKSes Mobile, Perusahaan Efek juga bisa membantu menjelaskan, jawab Syafruddin mengenai alasan diadakannya workshop tersebut. Syafruddin yang menjadi pembicara pada workshop tersebut, menjelaskan mengenai aplikasi AKSes Mobile secara keseluruhan, mulai dari cara instalasi hingga penggunaannya. Antusiasme pun ditunjukkan Perusahaan Efek dengan tingginya kehadiran serta tanya-jawab pada acara tersebut. Dengan berakhirnya Konferensi Pers di tiga kota tersebut, KSEI mengharapkan dukungan dari rekan-rekan media dan Perusahaan Efek untuk menyampaikan informasi tentang AKSes Mobile kepada investor. Usai penyelenggaraan dua kegiatan tersebut, beberapa investor pasar modal telah menggunakan aplikasi AKSes Mobile untuk login ke web AKSes. Berdasarkan data KSEI, sejak diluncurkan hingga 20 Februari 2012, total 729 investor yang melakukan login melalui AKSes Mobile. Hadirnya AKSes Mobile diharapkan dapat membuat investor lebih sering melakukan monitoring portofolionya secara berkala. l [ Redaksi ] Tata kelola perusahaan yang baik, atau Good Corporate Governance (GCG) kian menjadi tuntutan dalam operasionalisasi perusahaan di seluruh dunia. Sebagai salah satu bentuk komitmen PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dalam memberikan layanan Kustodian Sentral yang andal dan berdaya saing regional, KSEI pun berinisiatif meningkatkan GCG. Sebagai landasan pelaksanaan peningkatan GCG tersebut, maka KSEI menyusun piagam dan pedoman serta Standard Operation Procedure (SOP) pelaksanaan GCG, yang terdiri dari: 1. Pedoman Corporate Governance. 2. Pedoman Etika dan Tata Perilaku. 3. Piagam Dewan Komisaris. 4. Piagam Komite Audit. 5. Piagam Direksi. 6. Piagam Komite Usaha. 7. Piagam Komite Peraturan. 8. Piagam Komite Pengendalian Intern. 9. Piagam Komite Anggaran. 10. Piagam Satuan Pemeriksaan dan Pengelolaan Risiko. 11. SOP Pemilihan Auditor Ekstern. Tujuan dari penyusunan pedoman dan piagam GCG adalah menjadi pedoman bagi Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan terkait pengelolaan perusahaan yang dilakukan Direksi. Selain itu, pedoman dan piagam ini dapat menjadi acuan bagi Direksi untuk menjalankan perusahaan dengan landasan moral yang tinggi dengan memperhatikan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar dan etika bisnis. Manajemen dan karyawan KSEI juga harus menerapkan kegiatan dan tugas sehari-hari sesuai dengan prinsip GCG. Agar implementasi Corporate Governance dapat berjalan efektif, diperlukan komponen-komponen seperti tersedianya kerangka kerja, pedoman, serta organ pelaksana implementasi. Dari kerangka kerja (lihat gambar), dapat dilihat gambaran umum mengenai keterkaitan organorgan pelaksana implementasi Corporate Governance serta pedoman-pedoman yang relevan dengan implementasinya. Organ-organ pelaksana implementasi Corporate Governance terdiri dari organ utama dan pendukung. Organ utama merupakan bagian dari organisasi perusahaan yang bertanggungjawab atas keseluruhan proses pelaksanaan Corporate Governance, yang dalam melaksanakan tugasnya dibantu organ pendukung. Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan

5 Penerapan Good Corporate Governance Tingkatkan Kinerja KSEI Sebuah perusahaan memerlukan pedoman tata kelola yang baik untuk mencapai tujuan yang tercermin pada visi dan misi perusahaan. Penerapan Good Corporate Governance di KSEI diharapkan membantu Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian ini mencapai kinerja sesuai target yang telah ditetapkan. Rapat Umum Pemegang Saham Organ Utama Dewan Komisaris RUPS Dewan Komisaris Direksi Direktur I Direktur Utama Satuan Pemeriksaan dan Pengelolaan Risiko Direktur II TRANSPARANSI l AKUNTABILITAS l RESPONSIBILITAS l INDEPENDEN l KEWAJARAN Code of Corporate Governance Piagam Satuan PPR Laporan Tahunan Organ Pendukung Komite Dewan Komisaris Satuan Pemeriksaan dan Pengelola Risiko Komite Kerja Auditor Independen Pedoman dan Pelaporan Piagam Dewan Komisaris Piagam Direksi SOP Pedoman Etika dan tata perilaku Kebijakan IT Kebijakan Manajemen Risiko lebih efektif, masing-masing organ tersebut harus mengerti pedoman penerapan Corporate Governance. Kerangka Kerja Corporate Governance disusun dengan mengacu pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta mempertimbangkan kondisi, budaya dan nilai-nilai perusahaan. Dalam kerangka kerja tersebut, terdapat pemisahan tugas antara komponen pemegang saham dalam wadah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pengawas yaitu Dewan Komisaris, dan pelaksana pengelola perusahaan yaitu Direksi. Ketiga komponen yang terdiri atas pemegang saham, pengawas dan pengemban amanah tersebut, merupakan organ yang menentukan dan mengendalikan termasuk mengimplementasikan Corporate Governance di Perusahaan. Ada lima prinsip dasar yang digunakan dalam penerapan Corporate Governance yang baik, yaitu: [1] Transparansi (transparency) Perusahaan menyediakan materi informasi yang relevan, yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepenting- Piagam Komite Dewan Komisaris Kebijakan Pengendalian Intern Laporan Hasil CG Assessment Divisi Teknologi Informasi Operasional Teknologi Informasi Dukungan Aplikasi BCP dan Keamanan Informasi Divisi Jasa Kustodian Sentral Penyelesaian Transaksi Tindakan Korporasi Pengelolaan Rekening Pengelolaan Efek Gambaran Ringkas Kerangka Kerja GCG Divisi Komunikasi Perusahaan, Pengembangan Sumber Daya manusia dan Umum Komunikasi Perusahaan Sumber Daya Manusia Umum an, baik yang disyaratkan oleh peraturan dan perundang-undangan, maupun landasan penting lainnya untuk diketahui oleh para pemangku kepentingan. [2] Akuntabilitas (accountability) Perusahaan mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar melalui pengelolaan yang benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham, pemakai jasa KSEI dan pemangku kepentingan lainnya. [3] Pertanggungjawaban (responsibility) Perusahaan melaksanakan peraturan dan perundang-undangan serta turut serta bertanggung jawab terhadap masyarakat sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang. [4] Independensi (independency) Perusahaan secara profesional tanpa adanya tekanan, intervensi dan benturan kepentingan (conflict of interest) melaksanakan fungsinya sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. Divisi Hukum Divisi Penelitian dan Pengembangan Usaha Penelitian Pengembangan Usaha Divisi Pengembangan Sistem informasi Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Divisi Keuangan Akuntansi dan Perpajakan Keuangan Akuntansi dan Perpajakan [5] Kewajaran (fairness) Perusahaan menerapkan peraturan yang berimbang dengan tidak pilih kasih di antara pemegang saham, pemakai jasa KSEI, seluruh karyawan dan pemangku kepentingan lain. Pedoman dan piagam penerapan GCG yang sudah dijelaskan sebelumnya, akan menjadi landasan kerja bagi organ utama dan organ pendukung perusahaan. Dengan adanya pedoman ini, diharapkan dapat mendukung upaya KSEI guna mencapai fungsi pengawasan dan pengambilan keputusan yang lebih efektif, serta pengelolaan perusahaan yang sejalan dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. l [ M. Nurokhim ]

6 Meminimalisasi Risiko dengan Meningkatkan IT Security Awareness Teknologi informasi bagi institusi bisnis bagai pedang bermata dua. Di satu sisi perannya sangat penting, namun di sisi lain memiliki tingkat risiko keamanan yang bisa merugikan apabila tidak dikelola dengan baik. Untuk itu diperlukan sebuah IT Security Awareness sebagai cara untuk meningkatkan keamanan informasi. K ebutuhan atas dukungan teknologi informasi di dunia bisnis semakin tinggi, tidak terkecuali pada industri pasar modal. Namun, manfaat yang diperoleh dari peningkatan dukungan teknologi informasi ini, turut diiringi dengan peningkatan risiko keamanan informasi. Keamanan informasi itu tidak hanya terfokus pada keamanan sistem informasi, jaringan dan peringkat fisik. Diperlukan juga peningkatan awareness terkait keamanan informasi dari pihak pengguna teknologi informasi atau disebut juga dengan IT Security Awareness. Keamanan informasi tidak hanya terfokus pada keamanan sistem informasi jaringan dan peringkat fisik, diperlukan juga IT Security Awareness. Information Security Incident Management Compliance Business Continuity Management System Development & Maintenance Access Control Untuk meningkatkan IT Security Awareness, pengguna teknologi informasi perlu mengetahui terlebih dahulu tujuan keamanan informasi. Tujuan tersebut mencakup tiga prinsip keamanan, yaitu: a. Pengamanan atas kerahasiaan aset informasi, yaitu aset IT harus dilindungi dari akses oleh pihak yang tidak berwenang. b. Pengamanan atas integritas, yaitu aset IT harus terjamin akurasi dan kelengkapannya. c. Pengamanan atas ketersediaan, yaitu aset IT dapat selalu tersedia saat dibutuhkan. Keamanan informasi diwujudkan melalui kebijakan, proses prosedur, struktur organisasi, serta didukung software dan hardware, yang dirancang, diimplementasikan, dievaluasi, dan ditingkatkan untuk menjamin keamanan informasi. Standar yang lazim digunakan untuk meningkatkan awareness terhadap keamanan informasi adalah ISO 27001:2005, sebuah standar sistem pengelolaan keamanan Information Security Policy Information Confidentiality Integrity Availability Communication & Operation Management 11 Domain Keamanan Informasi Sumber: ISO 27001:2005 Organization of Information Sec. Asset Management Human Resources Sec. Physical & Environmental Sec. informasi atau Information Security Management System (ISMS) yang ditujukan untuk memberikan daftar pengendalian keamanan dan merekomendasikan suatu rangkaian pengendalian keamanan aset informasi. Standar ini diperlukan sebagai acuan dalam pembangunan, implementasi, operasi, pemantauan, evaluasi, pemeliharaan, dan perbaikan terhadap ISMS. Dengan mengadopsi standar tersebut, pihak pengguna dapat memperoleh beberapa manfaat, antara lain, mengurangi biaya jika ada serangan terhadap keamanan, memiliki metodologi berbasis risiko yang terstruktur dan diakui, meningkatkan fokus dan awareness terhadap keamanan informasi, mempersiapkan kepatuhan terhadap regulasi dan mendapatkan sertifikasi keamanan informasi serta rasa aman bagi mitra organisasi karena ada keseriusan yang tinggi terhadap keamanan informasi. Sebagai standar spesifikasi yang dianggap best practice dalam membantu bisnis dan organisasi di seluruh dunia un-

7 tuk mengembangkan ISMS, standar ISO 27001:2005 memiliki 11 (sebelas) domain keamanan informasi, yang bisa dilihat pada gambar. Dari gambar terlihat aspek keamanan informasi mencakup kerahasiaan informasi (confidentiality), integritas informasi (integrity), dan ketersediaan informasi (availability). Dalam mencapai tujuan keamanan informasi, maka dibutuhkan sistem pengelolaan keamanan informasi yang mencakup domain: [1] Information Security Policy. Kebijakan keamanan informasi yang diperlukan sebagai pedoman dalam mengimplementasikan aspek keamanan informasi. [2] Organization of Information Security. Keamanan informasi yang mendefinisikan informasi rahasia dan alat pengendaliannya atas penggunaan informasi tersebut. [3] Asset Management. Aset yang harus dikelola untuk menjamin ketersediaan informasi pada saat dibutuhkan. [4] Human Resources Security. Pengendalian terhadap pemanfaatan informasi oleh pihak pengguna. [5] Physical & Environment Security. Keamanan fisik dan lingkungan yang mencakup keamanan Data Center dan perangkat IT. [6] Communication & Operation Management. Pengendalian terhadap komunikasi dan operasional dalam pemanfaatan informasi IT. [7] Access Control. Kebijakan otentifikasi dan perlindungan password untuk menghindari penyalahgunaan hak akses. [8] System Development & Maintenance. Pemeliharaan dan pengembangan sistem keamanan informasi IT. [9] Information Security Incident Management. Melakukan monitoring insiden keamanan informasi. [10] Business Continuity Management. Pemanfaatan informasi dapat dilakukan meskipun dalam kondisi darurat. [11] Compliance. Pengawasan terhadap pengelolaan informasi agar senantiasa memenuhi peraturan yang berlaku. Dengan meningkatkan IT Security Awareness, maka diharapkan risiko keamanan informasi yang bersumber dari peningkatan teknologi informasi dapat dimitigasi dan dikelola dengan baik. l [ Indra Gunawan ] Undian Hadiah Kartu AKSes Periode II: Gunakan Kartunya dan Raih Hadiahnya! KSEI kembali menyelenggarakan Undian Hadiah Kartu AKSes periode II. Kali ini, hadiah yang diberikan pun semakin menarik. Apa saja hadiah yang bisa diperoleh investor jika melakukan login secara berkala pada masa periode undian? Pada periode 14 November Januari 2012 lalu, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyelenggarakan Undian Hadiah Kartu AKSes periode I. Kegiatan tersebut berhasil meningkatkan jumlah investor yang melakukan login ke fasilitas AKSes. Untuk memperoleh nomor undian tersebut, tentunya diperlukan upaya dari investor untuk login ke website AKSes atau login menggunakan aplikasi AKSes Mobile secara berkala. Investor akan memperoleh 1 nomor undian jika telah login selama 5 kali berturut-turut di hari yang berbeda. Tujuan diadakannya undian hadiah tersebut untuk memotivasi investor agar senantiasa login dan mengecek kepemilikan Efeknya, karena investor yang rajin login akan memperoleh manfaat untuk kepentingan mereka sendiri. Dengan adanya Undian Hadiah Kartu AKSes ini, diharapkan investor semakin sadar untuk melakukan monitoring dan merasakan manfaat utama Kartu AKSes sebagai sarana transparansi informasi di pasar modal Indonesia. Setelah berakhirnya periode undian hadiah yang pertama, KSEI melakukan penarikan pemenang undian hadiah di depan notaris dan pejabat daerah yang berwenang pada 9 Februari Dari kegiatan tersebut, diperoleh pemenang yang secara sah berhak mendapatkan 2 unit motor Honda Scoopy, 10 unit Samsung Galaxy Tab II dan 20 unit BlackBerry 9900 Dakota. Melihat kesuksesan penyelenggaraan Undian Hadiah Kartu AKSes periode I, maka KSEI akan mengadakan Undian Hadiah Kartu AKSes periode berikutnya. Pada periode kedua, hadiah yang bisa diperoleh investor lebih menarik lagi, yaitu: 1 unit Piaggio Zip 100, 10 unit iphone 4S dan 10 unit Samsung Galaxy Note. Undian Hadiah Kartu AKSes periode II akan diselenggarakan pada periode 22 Februari - 27 Mei Untuk meraih kesempatan memperoleh hadiah-hadiah menarik tersebut, caranya masih sama. Cukup melakukan login di 5 hari yang berbeda untuk memperoleh 1 nomor undian selama tanggal periode berlangsung. Semakin sering login, semakin banyak nomor undian yang diperoleh, semakin besar kesempatan untuk memenangkan hadiah. l [Redaksi] Jadi tunggu apalagi, gunakan Kartunya dan raih hadiahnya! Hadiah Undian Kartu AKSes periode II Melihat kesuksesan di penyelenggaraan Undiah Hadiah Kartu AKSes periode I, maka KSE akan mengadakan Undian Hadiah Kartu AKSes periode berikutnya.

8 aktivitas Customer Survey 2011 Di tahun 2011, KSEI kembali mengadakan kegiatan Customer Survey 2011 yang dilaksanakan pada Oktober - Desember Tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya, tujuan kegiatan ini untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan pemakai jasa sekaligus menilai tingkat kepuasan para pemakai jasa atas pelayanan KSEI. Customer Survey ini dilakukan kepada pemakai jasa KSEI yang meliputi Pemegang Rekening, Emiten, Biro Administrasi Efek (BAE) dan Manajer Investasi (MI), yang dalam penyelenggaraannya dibantu oleh konsultan independen. Penyelenggaraan kegiatan ini, dilatarbelakangi keinginan untuk selalu berusaha memenuhi harapan pemakai jasa serta sebagai syarat dalam memenuhi standar ISO 9001:2008, yaitu Fokus Pelanggan. Kegiatan Customer Survey dilakukan melalui tiga tahapan yaitu penyebaran kuesioner, kunjungan perusahaan dan focus group discussion. Dari kegiatan tersebut, diperoleh Customer Satisfaction Index (CSI) KSEI secara total sebesar 77,98% yang menunjukan bawah pemakai jasa KSEI telah puas dengan layanan yang diberikan oleh KSEI. CSI KSEI pada tahun 2011 ini menunjukkan kenaikan dibandingkan dengan CSI KSEI pada tahun 2010 (77,20%). Hasil dari Customer Survey 2011 ini, akan dijadikan masukan oleh KSEI untuk meningkatkan dan mengembangkan layanan jasa KSEI ke depannya. Diharapkan, KSEI senantiasa dapat memberikan layanan jasa unggul dan terbaik sehingga dapat menciptakan kenyamanan berinvestasi di pasar modal Indonesia. l Konferensi Pers Akhir Tahun 2011 Pada tanggal 30 Desember 2011 lalu, Bapepam-LK bersama dengan SRO (BEI, KPEI dan KSEI) menggelar Konferensi Pers Akhir Tahun 2011 yang menandai penutupan perdagangan bursa di tahun Acara yang diselenggarakan di Galeri BEI - Lantai 1 dan lobby BEI ini dibuka oleh Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa, Bapak M. Noor Rachman, didampingi oleh Bapak Ito Warsito, Bapak Hoesen dan Bapak Ananta Wiyogo selaku Direktur Utama SRO yang menyampaikan kinerja pasar modal Indonesia selama tahun Di akhir acara, Menteri Keuangan Bapak Agus Martowardoyo, meresmikan penutupan perdagangan bursa tahun 2011 dengan Indeks Harga Saham Gabungan yang ditutup pada posisi 3.821,99. l Total Distribusi Corporate Action (Periode Januari - Desember 2011 dan Januari 2012) Dana Jan - Des 2011 Jan 2012 statistik Rp (triliun) USD (juta) Rp (triliun) USD (juta) Equity (Dividen dan Exercise) 61,45 53,63 2,75 0,00 Debt (Bunga dan Pokok) 35,24 38,60 3,35 1,97 Total Dana 96,69 92,23 6,10 1,97 Efek (Jumlah/ Efek) (Jumlah/ Efek) Saham 57,20 miliar 4,73 miliar Waran 3,85 miliar - HMETD 109,32 miliar 3,79 miliar

Berita Pers Babak Baru Implementasi SID, Kartu AKSes dan Pemisahan Rekening Dana Nasabah

Berita Pers Babak Baru Implementasi SID, Kartu AKSes dan Pemisahan Rekening Dana Nasabah Berita Pers Babak Baru Implementasi SID, Kartu AKSes dan Pemisahan Rekening Dana Nasabah Jakarta, 10 Agustus 2012 - Hari ini (10/8), PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia

Lebih terperinci

Berita Pers Single Investor Identity dan Pemisahan Rekening Dana Investor, akses menuju transparansi pasar modal Indonesia

Berita Pers Single Investor Identity dan Pemisahan Rekening Dana Investor, akses menuju transparansi pasar modal Indonesia Berita Pers Single Identity dan Pemisahan Rekening Dana, akses menuju transparansi pasar modal Indonesia Jakarta, 30 Desember 2011 Sebagai salah satu Self Regulatory Organization (SRO), PT Kustodian Sentral

Lebih terperinci

Berita Pers Kartu AKSes sebagai Identitas Tunggal Investor di Pasar Modal Indonesia

Berita Pers Kartu AKSes sebagai Identitas Tunggal Investor di Pasar Modal Indonesia Berita Pers Kartu AKSes sebagai Identitas Tunggal di Pasar Modal Indonesia Jakarta, 30 Desember 2010 PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai salah satu Self Regulatory Organization di pasar modal Indonesia

Lebih terperinci

Berita Pers Berbagai Pengembangan Layanan Jasa KSEI: Mewujudkan Pasar Modal yang Kredibel

Berita Pers Berbagai Pengembangan Layanan Jasa KSEI: Mewujudkan Pasar Modal yang Kredibel Berita Pers Berbagai Pengembangan Layanan Jasa KSEI: Mewujudkan Pasar Modal yang Kredibel Jakarta, 15 Agustus 2013 - Hari ini, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bersama para Self Regulatory Organization

Lebih terperinci

Berita Pers Implementasi Single Investor Identity Menuju Transparansi Pasar Modal Indonesia

Berita Pers Implementasi Single Investor Identity Menuju Transparansi Pasar Modal Indonesia Berita Pers Implementasi Single Identity Menuju Transparansi Pasar Modal Indonesia Jakarta, 10 Agustus 2011 - Sebagai salah satu Self Regulatory Organization (SRO) bersama dengan PT Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2007

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2007 PRESS RELEASE Akhir Tahun 27 Sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian di Pasar Modal Indonesia yang menjadi tempat penyimpanan aset milik pelaku pasar modal, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)

Lebih terperinci

Berita Pers Kartu AKSes, kontribusi KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang berdaya Saing Global

Berita Pers Kartu AKSes, kontribusi KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang berdaya Saing Global Berita Pers Kartu AKSes, kontribusi KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang berdaya Saing Global Jakarta, 10 Agustus PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai salah satu Self Regulatory

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 BAB I PENGANTAR. 4 1. Mengenal Good Corporate Governance (GCG) 4 2.

Lebih terperinci

Berita Pers Inisiatif Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pendalaman dan Likuiditas Pasar Modal

Berita Pers Inisiatif Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pendalaman dan Likuiditas Pasar Modal Berita Pers Inisiatif Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pendalaman dan Likuiditas Pasar Modal Jakarta, 14 Agustus 2014 - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bersama Self Regulatory Organization

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penulis melakukan penelitian selama kurang lebih 6 (enam) bulan dari bulan Februari s.d. Juli 2010 di Kantor PT Kustodian Sentral

Lebih terperinci

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2008

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2008 PRESS RELEASE Akhir Tahun 2008 Jakarta, 30 Desember 2008. Sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian di pasar modal Indonesia yang menjadi tempat penyimpanan aset milik pelaku pasar modal, PT Kustodian

Lebih terperinci

Berita Pers Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pasar Modal yang Lebih Efisien dan Teratur

Berita Pers Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pasar Modal yang Lebih Efisien dan Teratur Berita Pers Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pasar Modal yang Lebih Efisien dan Teratur Jakarta, 30 Desember 2014 - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan

Lebih terperinci

Berita Pers Tahun Depan, Pembukaan Sub Rekening Efek di KSEI Semakin Mudah dan Cepat

Berita Pers Tahun Depan, Pembukaan Sub Rekening Efek di KSEI Semakin Mudah dan Cepat Berita Pers Tahun Depan, Pembukaan Sub Rekening Efek di KSEI Semakin Mudah dan Cepat Jakarta, 30 Desember 2013 - Dua tahun sejak diimplementasikannya pengembangan infrastruktur pasar modal Indonesia berupa

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

Memonitor Portofolio Investasi Lewat AKSes Mobile

Memonitor Portofolio Investasi Lewat AKSes Mobile Dari Redaksi Penggunaan smartphone dalam aktivitas sehari-hari yang terus bertambah, dimanfaatkan KSEI untuk mempermudah akses investor pasar modal untuk memonitor portofolio investasi. Lahirlah AKSes

Lebih terperinci

PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) MARET 2013 DAFTAR ISI Halaman BAGIAN I... 2 PENDAHULUAN.. 2 1. LATAR BELAKANG 2 2. ISI DAN MISI... 2 3. MAKSUD DAN TUJUAN 2 BAGIAN II....

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT )

KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT ) 2016 PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT ) PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA GEDUNG GRAHA IRAMA LT. 2, 5, 7, 8, 11 & 15 JL HR.

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA 2013 DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN REKAM JEJAK PERUBAHAN A PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Tujuan... 1 3. Ruang Lingkup... 1 4. Landasan Hukum...

Lebih terperinci

AKSes Mobile untuk BlackBerry

AKSes Mobile untuk BlackBerry untuk BlackBerry Petunjuk Penggunaan Versi 1.0 24/06/2011 PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia Divisi Penelitian dan Pengembangan Usaha Riwayat Dokumen Version Writer/Modifier Date Peer Reviewer Approver

Lebih terperinci

PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk

PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk Pedoman Direksi (Piagam Direksi) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Ketentuan Umum Direksi adalah organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengelolaan pengurusan Perseroan, sesuai dengan visi,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman I. Pembukaan 1 II. Kedudukan 2 III. Keanggotaan 2 IV. Hak dan Kewenangan 4 V. Tugas dan Tanggungjawab 4 VI. Hubungan Dengan Pihak Yang

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI Yth. Direksi Manajer Investasi di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI Dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal... Peraturan

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE/GCG)

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE/GCG) PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE/GCG) PENDAHULUAN A. Latar Belakang : 1. Perusahaan asuransi bergerak dalam bidang usaha yang menjanjikan perlindungan kepada pihak tertanggung

Lebih terperinci

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN Yth. Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG LAPORAN PENERAPAN

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA 2013 DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN REKAM JEJAK PERUBAHAN A PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Tujuan... 1 3. Ruang Lingkup... 1 4. Landasan Hukum...

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI DESEMBER 2014

PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI DESEMBER 2014 Halaman : i PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PT Bank Windu Kentjana International Tbk PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI Alamat Kantor Pusat Equity Tower Building

Lebih terperinci

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra ) memiliki

Lebih terperinci

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN - Yth. Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /SEOJK.04/2017

Lebih terperinci

HUT PASAR MODAL INDONESIA KE-32

HUT PASAR MODAL INDONESIA KE-32 PRESS RELEASE HUT PASAR MODAL INDONESIA KE-32 Jakarta, 12 Agustus 2009. Tanggal 10 Agustus 2009 lalu, Pasar Modal Indonesia genap berusia 32 tahun sejak diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia. PT

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3 PIAGAM KOMITE AUDIT Rincian Administratif dari Kebijakan Pemilik Kebijakan Penyimpan Kebijakan Fungsi Corporate Secretary - Fungsi Corporate Secretary - Enterprise Policy & Portfolio Management Division

Lebih terperinci

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan 20122 Sumatera Utara, Indonesia Telp. : (-62-61) 8452244, 8453100 Fax. : (-62-61) 8455177, 8454728 Website : www.ptpn3.co.id Email :

Lebih terperinci

PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN 2016 PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN ( PIAGAM KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN ) PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa PT Jasa Raharja sebagai salah satu BUMN di Indonesia telah dapat menerapkan tata kelola perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Mangkunegara di dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai berikut Kinerja adalah hasil kerja

Lebih terperinci

itrimegah Internet Trading Frequently asked questions

itrimegah Internet Trading Frequently asked questions itrimegah Internet Trading Frequently asked questions Bagaimana syarat dan prosedur untuk bisa bertransaksi efek di BEI? Syaratbertransaksi efek di BEI sangatlah mudah, yaitu cukup mendatangi perusahaan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I. No. COM/002/00/0116

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I. No. COM/002/00/0116 KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I No. COM/002/00/0116 Tanggal Efektif 4 Januari 2016 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri keuangan merupakan

Lebih terperinci

Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan Syariah

Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan Syariah iaccountax Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan Syariah Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Prinsipprinsip Keterbukaan (transparency) Akuntabilitas (accountability) Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) JULI 2016 DAFTAR ISI Halaman BAGIAN I... 1 PENDAHULUAN... 1 1. LATAR BELAKANG... 1 2. VISI DAN MISI... 1 3. MAKSUD DAN TUJUAN... 1 BAGIAN

Lebih terperinci

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Modul ke: Fakultas 09Pasca Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk Perseroan meyakini bahwa pembentukan dan penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahan Yang Baik ( Pedoman GCG ) secara konsisten dan berkesinambungan

Lebih terperinci

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas. PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH UMUM Seiring dengan perkembangan industri perbankan

Lebih terperinci

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Modul ke: Fakultas 12Pasca Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata

Lebih terperinci

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2009

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2009 PRESS RELEASE Akhir Tahun 2009 Jakarta, 30 Desember 2009, Mengakhiri tahun 2009, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang telah memasuki usia 12 tahun pada 23 Desember 2009 senantiasa mengembangkan

Lebih terperinci

KEWRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS

KEWRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS KEWRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Magisster Akuntasi www.mercubuana.ac.id The System and Structure of GCG Dosen Pengampu : Mochammad

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK

PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT A. PT Duta Intidaya, Tbk (Perseroan) sebagai suatu perseroan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan mematuhi hukum dan peraturan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas yang terdiri dari:

BAB 1 PENDAHULUAN. Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas yang terdiri dari: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas yang terdiri dari: a. Untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. b.

Lebih terperinci

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN. BAB I KETEN

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN. BAB I KETEN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.980, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Tata Kelola. Perusahaan Perasuransian. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN

Lebih terperinci

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DEWAN KOMISARIS 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra )

Lebih terperinci

Yth. 1. Direksi Perusahaan Pembiayaan; dan 2. Direksi Perusahaan Pembiayaan Syariah, di tempat.

Yth. 1. Direksi Perusahaan Pembiayaan; dan 2. Direksi Perusahaan Pembiayaan Syariah, di tempat. Yth. 1. Direksi Perusahaan Pembiayaan; dan 2. Direksi Perusahaan Pembiayaan Syariah, di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA 2 PRINSIP DAN REKOMENDASI TATA KELOLA A. Hubungan Perusahaan Terbuka Dengan Pemegang

Lebih terperinci

Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TRANSPARANSI AKUNTABILITAS RESPONSIBILITAS INDEPENDENSI KEWAJARAN & KESETATARAAN Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Nusa Raya Cipta Tbk PT Nusa Raya Cipta Tbk (yang selanjutnya

Lebih terperinci

NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG Self Assessment GCG Sebagai bentuk komitmen dalam memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan SE

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) No.

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) No. KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) No. COM/001/01/1215 Tanggal Efektif 1 Desember 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM I. UMUM Perkembangan industri perbankan yang sangat pesat umumnya disertai dengan semakin

Lebih terperinci

Deskripsi Tugas, Tanggung Jawab Dan Wewenang. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

Deskripsi Tugas, Tanggung Jawab Dan Wewenang. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris I. Landasan Hukum - Undang undang No. 8 tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan - Undang Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal - Undang undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas - Undang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT ( AUDIT COMMITTEE CHARTER ) PT. BANK NTT Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

PT HD CAPITAL TBK ( PERSEROAN ) KODE ETIK ( CODE OF CONDUCT )

PT HD CAPITAL TBK ( PERSEROAN ) KODE ETIK ( CODE OF CONDUCT ) 1 dari 9 1. LATAR BELAKANG Perseroan menyadari pentingnya penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) atau GCG sebagai salah satu acuan bagi Perseroan untuk meningkatkan nilai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Adapun Teori yang dapat mendukung berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti: 1. Teori Keagenan(Agency Theory) Teori Keagenan (Agency Theory) merupakan teori

Lebih terperinci

Manajemen Risiko Bagi Perusahaan Perasuransian. disampaikan dalam acara WORKSHOP Manajemen Risiko Perusahaan Perasuransian

Manajemen Risiko Bagi Perusahaan Perasuransian. disampaikan dalam acara WORKSHOP Manajemen Risiko Perusahaan Perasuransian Manajemen Risiko Bagi Perusahaan Perasuransian disampaikan dalam acara WORKSHOP Manajemen Risiko Perusahaan Perasuransian Proses Bisnis Asuransi Konsultan Aktuaria Tertanggung Polis PREMI KLAIM Perusahaan

Lebih terperinci

Internal Audit Charter

Internal Audit Charter SK No. 004/SK-BMD/ tgl. 26 Januari Pendahuluan Revisi --- 1 Internal Audit Charter Latar Belakang IAC (Internal Audit Charter) atau Piagam Internal Audit adalah sebuah kriteria atau landasan pelaksanaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3 DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT Halaman I Pendahuluan 1 II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1 III Kedudukan 2 IV Keanggotaan 2 V Hak dan Kewenangan 3 VI Tugas dan Tanggung Jawab 4 VII Hubungan Dengan Pihak

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk 2 Januari 2013 Halaman DAFTAR ISI... 1 BAGIAN PERTAMA... 2 PENDAHULUAN... 2 1. LATAR BELAKANG... 2 2. VISI DAN MISI... 2 3.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT PJB Services meyakini bahwa penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan akan meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan. Oleh karena itu PT PJB

Lebih terperinci

No.6/3/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA KUSTODIAN DI INDONESIA

No.6/3/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA KUSTODIAN DI INDONESIA No.6/3/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA KUSTODIAN DI INDONESIA Perihal : Persyaratan dan Tata Cara Penunjukan Sub-Registry Untuk Penatausahaan Surat Berharga

Lebih terperinci

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang No.349, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Tata Kelola. Terintegrasi. Konglomerasi. Penerapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5627) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN - 1 - PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) ATAS

Lebih terperinci

Pedoman Kerja Dewan Komisaris

Pedoman Kerja Dewan Komisaris Pedoman Kerja Dewan Komisaris PT Erajaya Swasembada Tbk & Entitas Anak Berlaku Sejak Tahun 2015 Dewan Komisaris mempunyai peran yang sangat penting dalam mengawasi jalannya usaha Perusahaan, sehingga diperlukan

Lebih terperinci

NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA

NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA Yth. Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA Sehubungan dengan Peraturan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

-1- LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

-1- LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK -1- LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /SEOJK.04/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA 1 DAFTAR ISI I. DEFINISI...3 II. VISI DAN MISI...4 III. TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM KOMITE AUDIT...4 IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB...4 V.

Lebih terperinci

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.. /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis dan ekonomi di era globalisasi saat ini sudah berkembang semakin pesat, sehingga mengakibatkan persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

Lebih terperinci

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ( PIAGAM KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI )

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ( PIAGAM KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ) 2016 PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ( PIAGAM KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ) PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA GEDUNG GRAHA

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris 1 BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Satuan Pengawasan Intern Satuan pengawasan intern pada hakekatnya sebagai perpanjangan rentang kendali dari tugas manajemen

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3. RAHASIA Hal 1/11

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3. RAHASIA Hal 1/11 PIAGAM KOMITE AUDIT Rincian Administratif dari Kebijakan Nama Kebijakan Piagam Komite Audit Pemilik Kebijakan Fungsi Corporate Secretary Penyimpan Kebijakan - Fungsi Corporate Secretary - Enterprise Policy

Lebih terperinci

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT. (Audit Committee Charter)

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT. (Audit Committee Charter) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT 28 November 2013 PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT DAFTAR ISI A. PENDAHULUAN... 1 A.1. Latar Belakang Penyusunan... 1 A.2. Tujuan

Lebih terperinci

PEDOMAN & TATA TERTIB KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PEDOMAN & TATA TERTIB KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PEDOMAN & TATA TERTIB KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) No Ref. SK. 007/DEKOM/V/13 PT Bank Mega, Tbk Mei 2013 PERNYATAAN Pedoman ini telah disetujui oleh Dewan Komisaris PT. Bank Mega, Tbk untuk dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah good corporate governance pertama kali diperkenalkan oleh

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah good corporate governance pertama kali diperkenalkan oleh BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Good Corporate Governance Istilah good corporate governance pertama kali diperkenalkan oleh Cadbury Committee Inggris pada tahun 1992 yang menggunakan istilah tersebut dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dunia usaha yang semakin berkembang dengan pesatnya pada setiap perusahaan baik yang bergerak dibidang jasa, perdagangan, maupun manufaktur selalu berhadapan dengan

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015 PIAGAM KOMITE AUDIT 2015 DAFTAR ISI Halaman BAGIAN PERTAMA... 1 PENDAHULUAN... 1 1. LATAR BELAKANG... 1 2. VISI DAN MISI... 1 3. MAKSUD DAN TUJUAN... 1 BAGIAN KEDUA... 3 PEMBENTUKAN DAN KEANGGOTAAN KOMITE

Lebih terperinci

PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI

PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG di BCA Hasil penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan Good Corporate Governance pada Semester I dan Semester II tahun 2016 dikategorikan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN

PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN Dalam rangka menerapkan asas asas Tata Kelola Perseroan yang Baik ( Good Corporate Governance ), yakni: transparansi ( transparency ), akuntabilitas ( accountability

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.05/2018

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.05/2018 LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.05/08 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL VENTURA - - Penilaian Sendiri (Self Assessment) atas

Lebih terperinci

Analisis Pengungkapan Good Corporate Governance (GCG) pada Perusahaan Indeks Pefindo25 (SME Index) Tahun

Analisis Pengungkapan Good Corporate Governance (GCG) pada Perusahaan Indeks Pefindo25 (SME Index) Tahun Analisis Pengungkapan Good Corporate Governance (GCG) pada Perusahaan Indeks Pefindo25 (SME Index) Tahun 2011-2013 Diana Alfrita (dianaalfrita1204@gmail.com) Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil PT. Telekomunkasi Indonesia, Tbk Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk ( TELKOM, Perseroan, Perusahaan, atau Kami ) merupakan Badan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Good Corporate Governance. Corporate Governance, antara lain oleh Forum for Corporate

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Good Corporate Governance. Corporate Governance, antara lain oleh Forum for Corporate 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Good Corporate Governance Beberapa institusi Indonesia mengajukan definisi Corporate Governance, antara lain oleh Forum for Corporate Governance in IndonesialFCGl

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, - 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 57 /POJK.04/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

Lebih terperinci

KOMITE NASIONAL KEBIJAKAN GOVERNANCE (KNKG) Corporate Governance Self Assessment Checklist

KOMITE NASIONAL KEBIJAKAN GOVERNANCE (KNKG) Corporate Governance Self Assessment Checklist KOMITE NASIONAL KEBIJAKAN GOVERNANCE (KNKG) Corporate Governance Self Assessment Checklist Maksud dan Tujuan Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) menyusun kuesioner ini dengan tujuan untuk digunakan

Lebih terperinci

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Page 1 of 12 Daftar Isi 1. Organisasi 2. Independensi 3. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 4. Fungsi Direktur Utama 5. Direktur Kepatuhan 6. Rapat 7. Benturan Kepentingan

Lebih terperinci

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi a. Landasan Hukum - Undang undang No. 8 tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan - Undang undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas - Undang Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal - Undang

Lebih terperinci

Pedoman Tata Kelola Yang Baik (Good Governance) BPJS Ketenagakerjaan. Good Governance is Commitment and Integrity

Pedoman Tata Kelola Yang Baik (Good Governance) BPJS Ketenagakerjaan. Good Governance is Commitment and Integrity Pedoman Tata Kelola Yang Baik (Good Governance) BPJS Ketenagakerjaan Good Governance is Commitment and Integrity Definisi Tata Kelola Yang Baik (Good Governance) BPJS Ketenagakerjaan Sistem Proses Struktur

Lebih terperinci

PERATURAN KSEI NOMOR IX TENTANG KOMITE KERJA KSEI DAN KOMITE ANGGARAN KSEI

PERATURAN KSEI NOMOR IX TENTANG KOMITE KERJA KSEI DAN KOMITE ANGGARAN KSEI Peraturan KSEI No. IX Tentang Komite Kerja KSEI dan Komite Anggaran KSEI (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0024/DIR/KSEI/0516 tanggal 16 Mei 2016) PERATURAN KSEI NOMOR IX TENTANG KOMITE KERJA

Lebih terperinci