MANAJEMEN KEUANGAN SISA HASIL USAHA SEBELUM DAN SESUDAH PEMAKAIAN KPE (KARTU PEGAWAI NEGERI SIPIL ELEKTRONIK)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MANAJEMEN KEUANGAN SISA HASIL USAHA SEBELUM DAN SESUDAH PEMAKAIAN KPE (KARTU PEGAWAI NEGERI SIPIL ELEKTRONIK)"

Transkripsi

1 MANAJEMEN KEUANGAN SISA HASIL USAHA SEBELUM DAN SESUDAH PEMAKAIAN KPE (KARTU PEGAWAI NEGERI SIPIL ELEKTRONIK) EFA WAHYU PRASTYANINGTYAS Universitas Nusantara PGRI Kediri Abstract This research is a descriptive study using equalitative approach. Data were collected using interviews, observation and documentations. The results of this study indicate that financial management is applied differently. Before applied KPE namely: special savings members is not limited, members loans made easier because the pay system is still manual,facilitating sebrak postal cooperative services to members if the current installment or need a loan at any time. When applied KPE namely: special savings normalized to Rp ,00, member loan amountis limited by the criteria of remaining balance in KPE, sebrak postal services abolished. Keywords: Finacial management, result operation residual, KPE, cooperatives Pendahuluan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Serba Usaha Kecamatan Prambon adalah suatu koperasi yang beranggotakan Pegawai Negeri Sipil pada tingkat SD, TK dan PLB yang berlokasi di wilayah Kecamatan Prambon. Tepatnya di desa Sonoageng, kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk. Menurut peraturan kepala BKN nomor 7 tahun 2008 tentang Kartu PNS Elektronik, dengan menggunakan kartu tersebut akan mempermudah PNS dalam mendapatkan pelayanan: gaji, kesehatan, pensiun, tabungan hari tua, tabungan perumahan dan transaksi perbankan. Berdasarkan peraturan tersebut Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Nganjuk pada september 2015 menerapkan Kartu PNS Elektronik (KPE) dan bekerjasama dengan Bank Jatim untuk pembayaran gaji PNS. Maka berdasarkan peraturan tersebut sistem pembayaran pinjaman yang dilakukan koperasi juga harus mengalami perubahan (perlu menyesuaikan) dengan kondisi yang ada. Sistem pembayaran gaji PNS yang lama berada pada tanggung jawab bendahara UPTD Pendidikan TK, SD dan PLB masingmasing kecamatan kemudian di teruskan kepada masing-masing bendahara TK, SD dan PLB. Sedangkan sistem yang baru PNS bisa langsung menggunakan KPE untuk pengambilan gajinya. Dengan perubahan sistem penerimaan gaji PNS di Kecamatan Prambon tentunya akan berpengaruh terhadap penghasilan yang akan didapat oleh KPRI SERBA USAHA Kecamatan Prambon. Penghasilan koperasi setelah diberlakukannya KPE mengalami penurunan, hal itu bisa dilihat dari perputaran uangnya dimana sebelum KPE kegiatan simpan pinjam bisa mencapai juta setelah diterapkan KPE menjadi 200 juta. Selain itu setelah adanya KPE pos jasa sebrak dihilangkan sehingga mengakibatkan penghasilan koperasi menurun dan hal tersebut berdampak pula pada penurunan SHU. Melihat fenomena tersebut maka merupakan sebuah tantangan baru bagi manajemen keuangan yang dijalankan oleh pengurus. Pengurus harus bisa membuat kebijakan baru agar tetap bisa menjalankan usaha koperasi tersebut dan bekerjasama dengan anggota agar tetap bisa menjalankan koperasi. Berdasarkan data yang diperoleh dari KPRI SERBA USAHA Kecamatan Prambon, menunjukkan bahwa SHU yang di peroleh mengalami fluktuasi. manajemen keuangan sisa hasil usaha sebelum dan sesudah pemakaian KPE 92

2 Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Mendeskripsikan manajemen keuangan SHU KPRI SERBA USAHA Kecamatan Prambon-Kabupaten Nganjuk sebelum dan sesudah menggunakan KPE. b) Mendeskripsikan faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat manajemen keuangan SHU pada KPRI SERBA USAHA Kecamatan Prambon-Kabupaten Nganjuk sebelum dan sesudah menggunakan KPE. Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik (KPE) adalah kartu identitas PNS yang memuat data PNS dan keluarganya secara elektronik. Kartu ini diberikan kepada setiap PNS dan tetap berlaku setelah PNS yang bersangkutan pensiun. KPE berfungsi multiguna untuk setiap pelayanan dibidang kepegawaian dan pengendalian data kepegawaian. Pada ketentuan pasal 1 ayat 1 disebutkan peraturan kepala BKN nomor 7 tahun 2008 adalah kartu identitas seorang PNS yang memuat data PNS dan keluarga secara elektronik. Pemberian KPE ini bertujuan memudahkan administrasi dan meningkatkan pelayanan kepada semua pegawai. Ada dua macam KPE yaitu KPE dan KPE tambahan. KPE diperuntukkan untuk diri PNS sendiri sedangkan KPE tambahan adalah identitas untuk suami atau istri serta anak yang masih menjadi tanggungan PNS atau penerima pensiun yang bersangkutan. Jadi jika secara administrasi benar, maka seorang PNS atau pensiunan, istri/suami, serta anak yang masih menjadi tanggungan masing-masing akan memiliki kartu berwarna kuning emas. Selain itu, KPE tambahan juga diberikan kepada orang tua PNS yang meninggal dan tidak meninggalkan suami, istri atau anak. KPE tambahan akan terus berlaku selama pemegangnya atau yang bersangkutan masih menjadi tanggungan PNS atau penerima pensiun. Tujuan utama adanya Kartu PNS Elektronik (KPE) adalah memberi kemudahan dalam hal layanan kepada pegawai negeri sipil, penerima pensiun dan juga keluarganya. Pelayanan ini dapat berupa layanan: gaji, kesehatan, pensiunan, tabungan hari tua, tabungan perumahan, transaksi perbankan, layanan lain-lain. Sementara layanan pemilik KPE tambahan berupa layanan: kesehatan, transaksi keuangan, layanan lain-lain. Besarnya SHU pada sebuah koperasi sangatlah penting untuk diketahui oleh anggota, karena anggota adalah sekaligus pengguna jasa koperasi. Menurut Rudianto (2010) menyatakan bahwa SHU adalah bagian dari pendapatan yang dikembalikan kepada anggota atas jasa-jasa yang telah diberikan kepada koperasi. Sedangkan menurut Sugiyarso (2011) SHU adalah gabungan dari hasil partisipasi neto dan laba kotor dengan non anggota, ditambah atau dikurangi dengan pendapatan dan beban lain serta beban perkoperasian dan pajak penghasilan badan koperasi. Menurut Undang-undang nomor 12 tahun 2012 tentang perkoperasian pasal 17 SHU adalah surplus hasil atau defisit hasil usaha yang diperoleh dari hasil atau pendapatan koperasi dalam satu tahun buku setelah dikurangi dengan pengeluaran atas berbagai beban usaha. Koperasi tidak menggunakan istilah laba atau keuntungan untuk menunjukkan selisih antara penghasilan yang diterima koperasi selama periode tertentu dengan pengorbanan (beban) yang dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan itu. Selisih ini di dalam koperasi disebut dengan sisa hasil usaha. Pada perusahaan umum sisa hasil usaha disebut dengan istilah laba rugi. SHU dibagikan setiap setahun sekali pada saat RAT, SHU biasanya diperoleh dari kegiatan anggota dan non SHU dari kegiatan anggota dibagikan pada anggota setelah terlebih dahulu dikurangi dengan cadangan yang telah ditentukan dan juga untuk beberapa bagian (pers entase tertentu yang telah diatur dalam akte pendirian) seperti untuk pengurus, pegawai, dana sosial, dana pendidikan, dana pembangunan daerah kerja. Sisa hasil usaha dari non anggota tidak dibagikan ke anggota melainkan untuk cadangan koperasi, pengurus, pegawai, dana sosial, dana pendidikan dan dana pembangunan daerah kerja. manajemen keuangan sisa hasil usaha sebelum dan sesudah pemakaian KPE 93

3 Jumlah SHU tahun berjalan akan terlihat dalam laporan perhitungan hasil usaha. Jika pencatatan transaksi dalam suatu koperasi berjalan dengan baik, SHU tahun berjalan biasanya tidak akan terlihat di neraca sebagai bagian dari ekuitas koperasi pada akhir periode tertentu karena sudah harus dialokasikan ke dalam berbagai dana dan cadangan. Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sisa hasil usaha merupakan laba atau keuntungan yang diperoleh koperasi pada suatu periode tertentu yang akan digunakan oleh anggota untuk memenuhi kebutuhannya. Koperasi merupakan badan usaha yang didirikan dan dikelola oleh sekelompok masyarakat untuk memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya baik dibidang ekonomi, sosial dan budaya. Dimana tujuan koperasi dibentuk demi meningkatken kesejahteraan ekonomi anggota masyarakat. Secara umum koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk berjuang meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka melalui pembentukan sebuah badan usaha yang dikelola secara demokratis. Dalam prakteknya banyak dijumpai bahwa suatu koperasi tidak hanya menjalankan satu bidang usaha saja, akan tetapi beberapa bidang usaha juga dijalankan oleh koperasi demi memenuhi kebutuhan anggota dan masyarakat. Menurut Rudianto (2010) Koperasi Serba Usaha adalah koperasi yang memiliki lebih dari satu bidang usaha. Menurut Sudarwanto (2012) Koperasi yang menjalankan berbagai jenis bidang usaha disebut koperasi serba usaha. Bidang usaha yang digeluti koperasi bisa mencakup bidang simpan pinjam, penjualan barang konsumsi, hingga pemasaran barang Meskipun koperasi menjalankan aktivitas usaha lebih dari satu jenis bidang usaha yang terpenting adalah bahwa harus ada pengelompokkan atau pemisahan yang jelas atas transaksi kegiatan untuk kepentingan anggota dan transaksi kepada masyarakat atau non Aktivitas yang dilakukan koperasi tergantung pada jenis usaha yang dijalankan oleh koperasi. Koperasi serba usaha melakukan aktivitas simpan pinjam dan aktivitas jual beli, bahkan juga produksi. Metode Penelitian Metode penelitian in merupakan penelitian kualitatif, yaitu dengan mendeskripsikan mengenai manajemen keuangan SHU sebelum dan sesudah pemakaian KPE yang diterapkan oleh pengurus koperasi. Data yang diperoleh akan dianalisa dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu membahas data dengan menyeluruh berdasarkan kenyataan dan dihubungkan dengan teori-teori yang ada untuk mendukung dalam pembahasan ini sehingga diperoleh suatu kesimpulan. Temuan Penelitian dan Pembahasan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) SERBA USAHA Kecamatan Prambon merupakan wadah organisasi koperasi yang beranggotakan pegawai negeri sipil di lingkup UPTD Pendidikan SD, TK dan PLB Kecamatan Prambon. Pada tanggal 19 desember 1968 koperasi ini telah mempunyai Badan Hukum nomor 551A/BH/II/ Bidang usaha koperasi di awal berdirinya meliputi 3 bidang, yaitu simpanan, pinjaman dan pertokoan. Seiring perkembangan koperasi pada 10 tahun terakhir bidang usaha pertokoan ditutup karena pada bidang ini menyebabkan kredit macet. Hal itu disebabkan karena di sekitar kecamatan prambon banyak berdiri tokotoko yang fasilitasnya lebih lengkap dan lebih dekat dari pada koperasi. Modal KPRI SERBA USAHA antara lain berasal dari: (1) Simpanan Pokok anggota sebesar Rp ,00 (2) Simpanan Wajib anggota sebesar Rp ,00 (3) Simpanan Monosuko anggota sebesar Rp ,00 dan (4) Simpanan Khusus anggota sebesar Rp ,00 Simpanan pokok dibayar pada saat masuk menjadi anggota koperasi, simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan menjadi anggota koperasi. Sedang simpanan wajib dibayar setiap bulan sekali selama anggota tersebut masih menjadi manajemen keuangan sisa hasil usaha sebelum dan sesudah pemakaian KPE 94

4 anggota koperasi dan simpanan wajibpun tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan menjadi Simpanan sukarela dan simpanan khusus dibayar setiap bulan sekali selama anggota tersebut masih menjadi anggota koperasi dan dapat diambil sewaktu-waktu selama yang bersangkutan menjadi Untuk mengelola modal yang ada diperlukan manajemen keuangan koperasi yang handal dari pengurus, karena akan mempengaruhi besarnya SHU yang di hasilkan oleh koperasi. Dengan adanya deregulasi baru tentang penerimaan gaji PNS dengan menggunakan Kartu PNS Elektronik (KPE) pada bulan mei 2015 tentunya juga akan mempengaruhi manajemen keuangan yang diterapkan. Dari hasil wawancara dengan ketua KPRI SERBA USAHA Bapak Muchtarom, S.Ag, penghasilan koperasi setelah diberlakukannya KPE mengalami penurunan hal itu disebabkan karena perputaran uang koperasi dari jasa sebrak dihentikan. Hal tersebut tentunya akan mempengaruhi besarnya SHU koperasi yang juga mengalami penurunan. Tabel 2 : Perkembangan Pinjaman, Simpanan dan SHU KPRI SERBA USAHA Kecamatan Prambon tahun Jumlah Jumlah Kelemahan yang dihadapi Koperasi Pinjaman Simpanan SHU Jumlah yaitu tidak bisa memotong langsung lewat Tahun Anggota (Rp) (Rp) gaji seperti (Rp) pihak bank atas pinjaman yang Rp Rp dilakukan Rp anggota karena harus ada dana yang disisakan pada KPE. Sehingga Rp Rp pengurus Rp mengambil kebijakan untuk Rp Rp memotong Rp angsuran lewat KPE dan sisanya Rp Rp diangsur Rp langsung lewat koperasi, dibayar paling akhir tanggal 15 tiap bulannya. Berdasarkan data di atas jumlah anggota koperasi mengalami penurunan, hal itu disebabkan beberapa anggota ada yang keluar (pensiun) maupun ada yang masuk (anggota baru) koperasi. Jumlah pinjaman, simpanan dan SHU juga mengalami penurunan. Penurunan pinjaman, simpanan dan SHU yang sangat tajam dimulai tahun 2015 karena sudah diberlakukannya KPE oleh pemerintah kabupaten Nganjuk. Lebih lanjut dijelaskan oleh Sekretaris 1 Bapak H. Machsun, S.Ag pada akhir tahun 2015 setelah diberlakukannya KPE pengurus mengambil kebijakan untuk mengembalikan modal koperasi yang berasal dari simpanan khusus anggota, karena modal yang dimiliki koperasi sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan Jika tetap berada di koperasi maka akan banyak uang yang mengganggur karena koperasi harus memberikan jasa pada simpanan khusus 1%. Sehingga di awal 2016 kebijakan yang diambil yaitu simpanan khusus dinormalkan menjadi Rp ,00. Sebelum diberlakukannya KPE simpanan khusus tidak dibatasi jumlahnya, anggota bebas untuk menyimpan baik dalam jumlah besar maupun kecil. Menurut Bendahara KPRI Bapak Sutaji, S.Pd menyatakan bahwa untuk melakukan potongan pinjaman koperasi tetap bekerja sama dengan UPTD, tetapi pemotongan tidak bisa langsung karena harus ada sisa saldo yang ada pada KPE. Perbedaan saldo yang harus tersisa di KPE untuk golongan 2 Rp ,00 golongan 3 Rp ,00 golongan 4 non kepala sekolah Rp ,00 dan golongan 4 kepala sekolah Rp ,00. Dari hal tersebut menunjukkan ketidak leluasaan anggota untuk melakukan pinjaman sehingga mempengaruhi penghasilan koperasi. Sisa hasil usaha merupakan laba atau rugi yang diperoleh koperasi pada tiap tahunnya dan akan dibagikan kepada seluruh Dimana besarnya SHU yang diterima tergantung dari jasa yang diberikan baik kepada anggota maupun non Hasil wawancara dengan beberapa pengurus koperasi terkait tentang manajemen keuangan SHU yang dilakukan oleh pengurus koperasi sebelum adanya Kartu PNS Elektronik manajemen keuangan sisa hasil usaha sebelum dan sesudah pemakaian KPE 95

5 1) Memberi motivasi anggota untuk 2) Mengurangi biaya-biaya pengeluaran yang tidak terlalu penting. 3) Memberi kemudahan anggota untuk melakukan pinjaman tanpa ada batasan yang rumit. 4) Koperasi membuka pos jasa sebrak untuk memudahkan anggota jika meminjam sewaktu-waktu di awal 5) Tidak memberi batasan kepada anggota tentang besarnya simpanan khusus per Sedangkan manajemen keuangan SHU yang dilakukan oleh pengurus koperasi setelah adanya Kartu PNS Elektronik 1) Memberi motivasi anggota untuk 2) Melakukan penghematan dengan mengurangi biaya-biaya pengeluaran. 3) Memberi batasan kepada anggota untuk melakukan pinjaman karena untuk pemotongan ada pembatasan saldo yang harus tersisa pada KPE. 4) Meniadakan pos jasa sebrak. 5) Memberi batasan kepada anggota untuk simpanan khusus harus senilai Rp ,00. Faktor pendukung dan penghambat manajemen keuangan SHU sebelum KPE a. Faktor Pendukung 1) Tidak ada aturan yang membatasi anggota untuk mengajukan pinjaman ke koperasi 2) Pos jasa sebrak sangat mempengaruhi penghasilan koperasi karena jumlahnya sangat besar bisa mencapai di atas 70 juta per 3) Simpanan khusus tidak dibatasi sehingga meningkatkan modal koperasi. 4) Penagihan terhadap pinjaman sangat lancar, piutang tidak tertagih tidak ada. 5) SHU mengalami peningkatan tiap tahun. b. Faktor Penghambat Menurut pengurus tidak ada, semua berjalan lancar. Faktor pendukung dan penghambat manajemen keuangan SHU setelah KPE a. Faktor Pendukung 1) Koperasi lebih selektif dalam memberikan pinjaman kepada b. Faktor Penghambat 1) Adanya aturan yang membatasi anggota untuk pinjam di koperasi. 2) Meniadakan pos jasa sebrak sehingga perputaran uang menjadi berkurang. 3) Membatasi jumlah simpanan khusus per bulan 4) Penagihan terhadap pinjaman setelah KPE kurang lancar, piutang tidak tertagih yang muncul 2% per 5) Koperasi tidak bisa memotong langsung jumlahnya pinjaman pada gaji anggota karena harus ada sisa saldo pada KPE. Diantara semua bentuk manajemen keuangan SHU untuk meningkatkan sisa hasil usaha yang manfaatnya langsung dapat dinikmati adalah bidang simpan pinjam. Sehingga koperasi dituntut untuk menyediakan modal yang cukup agar kebutuhan anggota terpenuhi. Salah satunya adalah dengan meningkatkan sisa hasil usahanya. Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti dapat dari laporan tahunan yang diberikan oleh bendahara, peneliti melihat laporan selama 4 tahun terakhir yaitu tahun sebelum adanya KPE dan tahun setelah adanya KPE. Dua tahun sebelum KPE sisa hasil usaha mengalami penurunan tetapi tidak terlalu tajam, sedangkan setelah adanya KPE penurunan SHU cukup tajam. Hal tersebut disebabkan jumlah anggota juga mengalami penurunan yang dikarenakan pensiun maupun keluar. Menurut Hariadi (2010) menyatakan bahwa bisnis apapun terdapat tiga kemungkinan cara untuk meningkatkan laba, 1) Meningkatkan volume usaha manajemen keuangan sisa hasil usaha sebelum dan sesudah pemakaian KPE 96

6 Di dalam koperasi serba usaha ini volume usaha dapat dikatakan jumlah atau total dari transaksi-transaksi yang terjadi pada periode tertentu. 2) Menaikkan harga penjualan Koperasi bisa menaikkan jumlah simpanan anggota untuk setiap tahunnya. 3) Mengurangi biaya Dengan mengurangi biaya pengeluaran maka pendapatan yang diperoleh akan tetap meningkat. Meningkatkan efisiensi biaya merupakan sisi lain ke arah peningkatan SHU. Menurut Widiyati (2010) untuk memperbesar usaha dan mencari keuntungan koperasi harus mengutamakan pelayanan kepada anggota-anggotanya, karena memang untuk memperoleh pelayananlah orang akan tertarik untuk menjadi anggota koperasi. Jadi salah satu cara yang bisa ditempuh untuk meningkatkan SHU adalah dengan cara menambah anggota koperasi. Menurut penjelasan di atas maka peneliti menginterpretasikan beberapa hal tentang manajemen keuangan SHU yang bisa dilakukan pengurus untuk meningkatkan sisa hasil usaha 1) Mengadakan pendidikan atau pelatihan kepada pengurus koperasi. 2) Menyalurkan modal yang terhimpun dari simpanan ke dalam bentuk pinjaman. 3) Menambah jumlah anggota setiap tahunnya. 4) Memotivasi anggota untuk aktif berpartisipasi dalam koperasi. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian di lapangan maka peneliti menemukan beberapa kesimpulan tentang manajemen keuangan SHU yang dilakukan pengurus adalah sebagai berikut: 1. Manajemen keuangan yang diterapkan antara sebelum dan sesudah adanya Kartu PNS mengalami perbedaan hal itu dapat kita lihat dari: Sebelum KPE: a) Memberi motivasi anggota untuk b) Mengurangi biaya-biaya pengeluaran yang tidak terlalu penting. c) Memberi kemudahan anggota untuk melakukan pinjaman tanpa ada batasan yang rumit. d) Koperasi membuka pos jasa sebrak untuk memudahkan anggota jika meminjam sewaktu-waktu di awal e) Tidak memberi batasan kepada anggota tentang besarnya simpanan khusus per Sesudah KPE: a) Memberi motivasi anggota untuk b) Melakukan penghematan dengan mengurangi biaya-biaya pengeluaran. c) Memberi batasan kepada anggota untuk melakukan pinjaman karena untuk pemotongan ada pembatasan saldo yang harus tersisa pada KPE. d) Meniadakan pos jasa sebrak. e) Memberi batasan kepada anggota untuk simpanan khusus harus senilai Rp , Faktor pendukung dan penghambat manajemen keuangan SHU sebelum KPE Faktor Pendukung: a) Tidak ada aturan yang membatasi anggota untuk mengajukan pinjaman ke koperasi. b) Pos jasa sebrak sangat mempengaruhi penghasilan koperasi karena jumlahnya sangat besar bisa mencapai di atas 70 juta per c) Simpanan khusus tidak dibatasi sehingga meningkatkan modal koperasi. d) Penagihan terhadap pinjaman sangat lancar, piutang tidak tertagih tidak ada. e) SHU mengalami peningkatan tiap tahun. Faktor Penghambat: a. Menurut pengurus tidak ada, semua berjalan lancar. manajemen keuangan sisa hasil usaha sebelum dan sesudah pemakaian KPE 97

7 Fator pendukung dan penghambat manajemen keuangan SHU setelah KPE Faktor Pendukung: a. Koperasi lebih selektif dalam memberikan pinjaman kepada Faktor Penghambat: a. Adanya aturan yang membatasi anggota untuk pinjam di koperasi. b. Meniadakan pos jasa sebrak sehingga perputaran uang menjadi berkurang. c. Membatasi jumlah simpanan khusus per d. Penagihan terhadap pinjaman setelah KPE kurang lancar, piutang tidak tertagih yang muncul 2% per e. Koperasi tidak bisa memotong langsung jumlahnya pinjaman pada gaji anggota karena harus ada sisa saldo pada KPE. Daftar Referensi Arthur J. Keown Manajemen Keuangan jilid 1. PT Indeks Edisi Bahasa Indonesia. Darmono Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard. Bandung: PT Bumi Aksara. Hariadi, Bambang Akuntansi Manajemen Suatu Sudut Pandang. Yogyakarta: BPFE. Husnan, Suad Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan jangka Pendek). Yogyakarta: BPFE KPE Kartu PNS Elektronik menuju PNS Profesional dan Sejahtera. diakses 15 januari Kartu Pegawai Elektronik. diakses 18 januari Mulyasa E Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung Remaja Rosda Karya. Peraturan kepala BKN nomor 7 tahun 2008 tentang Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik. Rudianto Akuntansi Koperasi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga Sudarwanto, Adenk Akuntansi Koperasi. Yogyakarta: Graha Ilmu Undang-undang Republik Indonesia UU No.17 tentang Perkoperasian. Jakarta. Widiyati, Ninik Manajemen Koperasi. Jakarta: Rineka Cipta. manajemen keuangan sisa hasil usaha sebelum dan sesudah pemakaian KPE 98

EFEKTOR ISSN X

EFEKTOR ISSN X Efektifitas Penggunaan Kpe (Kartu Pns Elektronik) Dalam Pemberian Pinjaman Terhadap SHU Pada KPRI Serba Usaha Kecamatan Prambon Nganjuk Efa Wahyu Prastyaningtyas, Hestin Sri Widiawati efawahyup@gmail.com,

Lebih terperinci

Keywords: Own Capital, Loan Capital, Credit Grant, Total Member, Remaining Result of Business

Keywords: Own Capital, Loan Capital, Credit Grant, Total Member, Remaining Result of Business PENGARUH MODAL SENDIRI, MODAL PINJAMAN, PEMBERIAN KREDIT DAN JUMLAH ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) KPRI SEJAHTERA DI KABUPATEN DHARMASRAYA Widya Maharani 1, Nora Susanti 2, Mona Amelia 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

f 2010 Debet Kredit April 2 Kas Simpanan Pokok

f 2010 Debet Kredit April 2 Kas Simpanan Pokok Tangga Keterangan l f 21 Debet Kredit April 2 Kas 1.. Simpanan Pokok 1.. Re Saldo April 6 Peralatan Kantor 22.. Kas 7.. Utang Usaha 15.. April 7 Perlengkapan Kantor 2.. Kas 2.. Mei 2 Kas 5.. Simpanan Wajib

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 17 tahun 2012 : pasal 1, Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi,

Lebih terperinci

Koperasi Karyawan PT. ADIS PERHITUNGAN HASIL USAHA Periode Tahun 2010, 2011 & 2012

Koperasi Karyawan PT. ADIS PERHITUNGAN HASIL USAHA Periode Tahun 2010, 2011 & 2012 L1 PERHITUNGAN HASIL USAHA Periode Tahun 2010, 2011 & 2012 No Uraian Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 (Dalam Rp) (Dalam Rp) (Dalam Rp) I PENDAPATAN OPERASIONAL Penjualan Harga Pokok Penjualan Jumlah laba

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS SEBAGAI PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA KPRI SETIA KAWAN KECAMATAN TEKUNG KABUPATEN LUMAJANG TAHUN BUKU

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS SEBAGAI PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA KPRI SETIA KAWAN KECAMATAN TEKUNG KABUPATEN LUMAJANG TAHUN BUKU 1 ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS SEBAGAI PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA KPRI SETIA KAWAN KECAMATAN TEKUNG KABUPATEN LUMAJANG TAHUN BUKU 2010 2012 Analysis Of Liquidity Ratio And Profitability

Lebih terperinci

Kata kunci: Modal Kerja dan Omset Penjualan

Kata kunci: Modal Kerja dan Omset Penjualan 1 ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA DALAM MENINGKATKAN OMZET PENJUALAN KOPERASI PADA KP-RI KARYA HUSADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER TAHUN BUKU 2009-2012 Siti Solaiha *, Drs. Sutrisno Djaja.

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM NUSA ABADI SINGARAJA TAHUN 2013-2015 DENGAN MENGGUNAKAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14/PER/M.KUKM/XII/2009

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Istilah koperasi menurut etimologi berasal dari bahasa Inggris, co yang berarti bersama dan operation yang berarti usaha, koperasi berarti

Lebih terperinci

ANALISIS KESESUAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN HIMPUN PT. POS INDONESIA DITINJAU DARI PSAK No.27

ANALISIS KESESUAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN HIMPUN PT. POS INDONESIA DITINJAU DARI PSAK No.27 ANALISIS KESESUAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN HIMPUN PT. POS INDONESIA DITINJAU DARI PSAK No.27 Shofiyah Hasanah,Okianna,Husni Syahrudin Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas

Lebih terperinci

Akuntansi Modal Bank K E L O M P O K 4 : H A F I L I A P O N G G O H O N G S U S A N T I A S S A S A R W I N D A S A R I R I K I K U M A U N A N G

Akuntansi Modal Bank K E L O M P O K 4 : H A F I L I A P O N G G O H O N G S U S A N T I A S S A S A R W I N D A S A R I R I K I K U M A U N A N G Akuntansi Modal Bank K E L O M P O K 4 : H A F I L I A P O N G G O H O N G S U S A N T I A S S A S A R W I N D A S A R I R I K I K U M A U N A N G Materi: 2 1 2 3 Klasifikasi Modal Bank Rasio Kecukupan

Lebih terperinci

ANALISIS PERKEMBANGAN MODAL SENDIRI DAN PEMBERIAN PINJAMAN UNTUK MENINGKATKAN SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU MANDIRI TEBING TINGGI

ANALISIS PERKEMBANGAN MODAL SENDIRI DAN PEMBERIAN PINJAMAN UNTUK MENINGKATKAN SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU MANDIRI TEBING TINGGI ANALISIS PERKEMBANGAN MODAL SENDIRI DAN PEMBERIAN PINJAMAN UNTUK MENINGKATKAN SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU MANDIRI TEBING TINGGI Oleh: Putri Dewi S1 Akuntansi Pinondang Nainggolan, Parman Tarigan,

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GARUDA KECAMATAN RANDUDONGKAL PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GARUDA KECAMATAN RANDUDONGKAL PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GARUDA KECAMATAN RANDUDONGKAL PERIODE - Nur Fitria Habibah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Prinsip dan Tujuan Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Koperasi yang berawal dari kata co yang berarti bersama dan operation yang berarti bekerja, sehingga koperasi

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI UNIT DESA AMERTHA BUANA BERDASARKAN PSAK NO. 27

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI UNIT DESA AMERTHA BUANA BERDASARKAN PSAK NO. 27 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI UNIT DESA AMERTHA BUANA BERDASARKAN PSAK NO. 27 Ni Putu Sastrawati Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan konsep-konsep dasar yang telah dibahas dalam bab II dan latar belakang permasalahan yang diuraikan dalam skripsi ini akan dibahas dari sudut pandang standart

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Secara umum koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk berjuang meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka melalui pembentukan

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM PKK SEJAHTERA DIKECAMATAN MOOK MANAAR BULATN

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM PKK SEJAHTERA DIKECAMATAN MOOK MANAAR BULATN ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM PKK SEJAHTERA DIKECAMATAN MOOK MANAAR BULATN Pradilawati, Titin Ruliana1, Imam Nazarudin Latif2 Email : pradilawati@gmail.com ABSTRACT The

Lebih terperinci

ANGGARAN 2013 JUMLAH ASET LANCAR

ANGGARAN 2013 JUMLAH ASET LANCAR DAFTAR PUSTAKA Grady, Paul. 2000. Teori Akuntansi. Erlangga. Jakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Sistematika pembahasan yang dilakukan terhadap KOPKAR ADIS adalah berdasarkan akun-akun yang terdapat di dalam laporan keuangan dengan melakukan analisis dan evaluasi

Lebih terperinci

Contoh laporan keuangan koperasi

Contoh laporan keuangan koperasi Contoh laporan keuangan koperasi Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya atas dasar prinsip koperasi dan kaidah ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Koperasi sebagai lembaga ekonomi rakyat telah lama dikenal di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Koperasi sebagai lembaga ekonomi rakyat telah lama dikenal di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Koperasi sebagai lembaga ekonomi rakyat telah lama dikenal di Indonesia. Koperasi bergerak dalam bidang perekonomian yang beranggotakan orang-orang berekonomi

Lebih terperinci

a. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu kepentingan ekonomi yang sama.

a. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu kepentingan ekonomi yang sama. AKUNTANSI PERKOPERASIAN PSAK NO. (REVISI ) 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. (REVISI ) AKUTANSI PERKOPERASIAN Paragraf-paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring adalah paragraf standar

Lebih terperinci

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 3 Nomor 1 EdisiFebruari 2018 ( )

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 3 Nomor 1 EdisiFebruari 2018 ( ) ANALISIS ASPEK-ASPEK PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM PADA KUD KARYA MUKTI DESA KARYA HARAPAN MUKTI KECAMATAN PELEPAT ILIR KABUPATEN BUNGO ----------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Akuntansi Perkoperasian Sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial, koperasi memiliki perbedaan dengan bentuk perusahaan lainnya. Namun apabila dilihat dari kebutuhannya

Lebih terperinci

NALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN UNIT SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI X DI KABUPATEN GRESIK TAHUN BUKU 2008-2010

NALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN UNIT SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI X DI KABUPATEN GRESIK TAHUN BUKU 2008-2010 i NALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN UNIT SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI X DI KABUPATEN GRESIK TAHUN BUKU 2008-2010 RANGKUMAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk komunikasi bisnis sesuai dengan kebutuhan setiap pihak. Untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk komunikasi bisnis sesuai dengan kebutuhan setiap pihak. Untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi dan Tujuan Akuntansi Keuangan Suatu perusahaan memiliki keharusan untuk berhubungan dengan pihakpihak lain yang terkait dengan perusahaan. Hubungan tersebut harus dilanjutkan

Lebih terperinci

SUMBER DANA KOPERASI. koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal

SUMBER DANA KOPERASI. koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal Manajemen keuangan koperasi berkaitan dengan aktivitas pengumpulan dana dan penggunaan dana tersebut secara efektif dan efisien (Hendar 2010). Ini kerap menjadi masalah klasik yang kerap menjadi awal perselisihan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM DAHLIA KENDAL TAHUN BUKU

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM DAHLIA KENDAL TAHUN BUKU ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM DAHLIA KENDAL TAHUN BUKU 2009 2011 Dewi Amalia Nur Bisyara Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Demikian pula dengan tujuan koperasi. Mengingat pentingnya peranan

BAB I PENDAHULUAN. Demikian pula dengan tujuan koperasi. Mengingat pentingnya peranan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum perusahaan mempunyai tujuan atau sasaran yang sama yaitu keberhasilan mempertahankan hidup, memperoleh laba dan berkembang. Demikian pula dengan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI PIUTANG UNTUK MENILAI PENGENDALIAN INTERN PADA KOPERASI WANITA SEJAHTERA DESA GAYAM KEC.

ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI PIUTANG UNTUK MENILAI PENGENDALIAN INTERN PADA KOPERASI WANITA SEJAHTERA DESA GAYAM KEC. ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI PIUTANG UNTUK MENILAI PENGENDALIAN INTERN PADA KOPERASI WANITA SEJAHTERA DESA GAYAM KEC.GURAH SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap neraca dan laporan laba-rugi PT Astra Otoparts Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian nasional dan perubahan lingkungan strategis

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian nasional dan perubahan lingkungan strategis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian nasional dan perubahan lingkungan strategis yang dihadapi dunia usaha termasuk koperasi dan usaha kecil menengah saat ini sangat cepat

Lebih terperinci

Penyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP

Penyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP Penyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP Nia Herlina Program Studi Akuntansi STIE STEMBI, niaherlina01@gmail.com Abstrak Tujuan_Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Standar

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

DAFTAR PUSTAKA. Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. DAFTAR PUSTAKA Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Kasmir. (2010). Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana. Jumingan. (2009). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:

Lebih terperinci

Akuntasi Koperasi Sektor Riil sebagai STANDAR AKUNTANSI

Akuntasi Koperasi Sektor Riil sebagai STANDAR AKUNTANSI Koperasi sebagai badan usaha sekaligus gerakan ekonomi rakyat haruslah dikelola secara profesional dengan menerapkan prinsip keterbukaan, transparansi dan akuntabilitas yang dapat diakui, diterima dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Koperasi dan Karakteristiknya Sejarah koperasi lahir pada permulaan abad ke-19 sebagai suatu reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara Eropa. Sistem ekonomi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua

BAB II KAJIAN TEORI. merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua BAB II KAJIAN TEORI 1.1 Pengertian 1.1.1 Analisis Salah satu bentuk analisis adalah merangkum sejumlah data besar data yang masih mentah menjadi informasi yang dapat diinterpretasikan. Kategorisasi atau

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Koperasi Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Lebih terperinci

PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) TRANSMIGRASI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) TRANSMIGRASI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) TRANSMIGRASI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : NUR SHANTI LAILIYAH NIM : 2013410792 SEKOLAH TINGGI ILMU

Lebih terperinci

ANALISIS PERANAN MODAL SENDIRI TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU BINA KASIH PEMATANGSIANTAR

ANALISIS PERANAN MODAL SENDIRI TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU BINA KASIH PEMATANGSIANTAR ANALISIS PERANAN MODAL SENDIRI TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU BINA KASIH PEMATANGSIANTAR Oleh: Supriana S1 Akuntansi Parman Tarigan, Jubi, Ady Inrawan Abstrak Tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Tahun berdiri Koperasi, Notaris, Nomor Akta dan Alamat

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Tahun berdiri Koperasi, Notaris, Nomor Akta dan Alamat 42 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasi 3.1.1 Tahun berdiri Koperasi, Notaris, Nomor Akta dan Alamat Koperasi Pegawai Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang didirikan pada tanggal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian Bab 1 Pasal 1 ayat 1, koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit L1 INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA Pemberian Kredit No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan 1 Apakah koperasi memiliki standar operasional

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN I. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan I HARTRI PUTRANTO,SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen

KEWIRAUSAHAAN I. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan I HARTRI PUTRANTO,SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen Modul ke: 09 KEWIRAUSAHAAN I Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan I Fakultas EKONOMI HARTRI PUTRANTO,SE.MM Program Studi Manajemen Steven V. DelGrosso, PMP IBM Business Consulting Services

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Menurut Rudianto (2015:3), Koperasi adalah perkumpulan orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk berjuang meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

Perkembangan ekonomi di Indonesia merupakan sektor yang penting. dibedakan menjadi tiga sektor yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta,

Perkembangan ekonomi di Indonesia merupakan sektor yang penting. dibedakan menjadi tiga sektor yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi di Indonesia merupakan sektor yang penting sebagai fokus pemerintah dalam membuat kebijakan untuk mencapai kesejahteraan seluruh warga negara.

Lebih terperinci

BAB AKUNTANSI KOPERASI. orang-orang bukan kumpulan modal sehingga peranan anggota sama menentukan dalam

BAB AKUNTANSI KOPERASI. orang-orang bukan kumpulan modal sehingga peranan anggota sama menentukan dalam BAB AKUNTANSI KOPERASI Koperasi merupakan bentuk badan usaha yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan bentuk badan usaha lainnya karena koperasi merupakan kumpulan dari orang-orang bukan kumpulan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BKN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN KEPALA BKN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN KEPALA BKN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENGERTIAN PNS adalah PNS Pusat dan Daerah sebagaimana dimaksud dalamuu No. 8 Tahun1974, Jo UU Nomor43 Tahun1999 KartuPNS Elektronik(KPE) adalahkartuidentitaspns

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa perbankan atau keuangan. Dalam hal ini, perbankan merupakan inti dari

BAB I PENDAHULUAN. jasa perbankan atau keuangan. Dalam hal ini, perbankan merupakan inti dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, seiring dengan pesatnya perkembangan ekonomi dalam rangka pembangunan nasional, semakin banyak industri industri yang didirikan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian Akuntansi dan Laporan Keuangan Koperasi. Akuntansi adalah seni dari pencatatan, penggolongan, dan

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian Akuntansi dan Laporan Keuangan Koperasi. Akuntansi adalah seni dari pencatatan, penggolongan, dan BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntansi dan Laporan Keuangan Koperasi 1. Pengertian Akuntansi Akuntansi adalah seni dari pencatatan, penggolongan, dan peringkasan dari peristiwa-perisiwa dan kejadian-kejadian

Lebih terperinci

SISA HASIL USAHA KOPERASI (SHU KOPERASI)

SISA HASIL USAHA KOPERASI (SHU KOPERASI) SISA HASIL USAHA KOPERASI (SHU KOPERASI) Pengertian SHU menurut UU No.25/1992, tentang perkoperasian, Bab IX, pasal 45 adalah: SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk. Nama : Syarif Saefullah NPM : 26210788 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Silvia Avira SE.,MM. bab1 Latar Belakang Banyak

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA UNIT SIMPAN PINJAM KUD KARYA MINA KOTA TEGAL

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA UNIT SIMPAN PINJAM KUD KARYA MINA KOTA TEGAL SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA UNIT SIMPAN PINJAM KUD KARYA MINA KOTA TEGAL Nina Ariestika, Hesti Widianti Program Studi DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No.09 Tegal Telp/Fax

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PEMBAGIAN SISA HASIL USAHA SISTEM PROPORSIONAL DENGAN SISTEM SAMA RATA PADA KOPERASI KARPEDA UNIT KANDIR PTPN II.

PERBANDINGAN PEMBAGIAN SISA HASIL USAHA SISTEM PROPORSIONAL DENGAN SISTEM SAMA RATA PADA KOPERASI KARPEDA UNIT KANDIR PTPN II. PERBANDINGAN PEMBAGIAN SISA HASIL USAHA SISTEM PROPORSIONAL DENGAN SISTEM SAMA RATA PADA KOPERASI KARPEDA UNIT KANDIR PTPN II. 1 Suhendro, 2 Eddy,ST,M.Si,MT, 3 Syawaluddin Nasution, ST,MT Jurusan Teknik

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN-II MENGELOLA KEUANGAN USAHA. Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

KEWIRAUSAHAAN-II MENGELOLA KEUANGAN USAHA. Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen KEWIRAUSAHAAN-II Modul ke: 11 Fakultas Ekonomi Bisnis MENGELOLA KEUANGAN USAHA Oloan Situmorang, ST, MM Program Studi Manajemen http://mercubuana.ac.id Pokok Bahasan 1. Mengetahui Kebutuhan Modal 2. Mengetahui

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO EFISIENSI KEUANGAN KPRI KUWERA: SEBUAH KAJIAN DARI PERSPEKTIF MANAJEMEN KEUANGAN

ANALISIS RASIO EFISIENSI KEUANGAN KPRI KUWERA: SEBUAH KAJIAN DARI PERSPEKTIF MANAJEMEN KEUANGAN ANALISIS RASIO EFISIENSI KEUANGAN KPRI KUWERA: SEBUAH KAJIAN DARI PERSPEKTIF MANAJEMEN KEUANGAN Ni Kadek Santi Juliantari, I Wayan Bagia, Fridayana Yudiaatmaja Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Laporan neraca Laporan rugi/laba Laporan aliran kas Analisa common size Analisa indeks. Septiani Juniarti, SE.MM.

Manajemen Keuangan. Laporan neraca Laporan rugi/laba Laporan aliran kas Analisa common size Analisa indeks. Septiani Juniarti, SE.MM. Manajemen Keuangan Modul ke: Laporan neraca Laporan rugi/laba Laporan aliran kas Analisa common size Analisa indeks 02 Fakultas Ekonomi Septiani Juniarti, SE.MM Program Studi S1 Manajemen www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Pengelolaan Keuangan. Permodalan. Modal Sendiri

Pengelolaan Keuangan. Permodalan. Modal Sendiri Pengelolaan Keuangan 3 Permodalan Berhasil tidaknya suatu koperasi sangat tergantung pada pengelolaan keuangannya. Pengelolaan keuangan mencakup sumber pendanaan dan penggunaan modal koperasi. Banyak koperasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan munculnya lembaga keuangan bank dan bukan bank yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan munculnya lembaga keuangan bank dan bukan bank yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan munculnya lembaga keuangan bank dan bukan bank yang memberikan banyak manfaat finansial bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup, membuat lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Laporan ini penulis memilih topik Rancang Bangun Sistem. Informasi pada Koperasi Surya Mandiri Surabaya karena pada Koperasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Laporan ini penulis memilih topik Rancang Bangun Sistem. Informasi pada Koperasi Surya Mandiri Surabaya karena pada Koperasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam Laporan ini penulis memilih topik Rancang Bangun Sistem Informasi pada Koperasi Surya Mandiri Surabaya karena pada Koperasi Surya Mandiri setiap proses

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. dengan masalah penelitian.landasan teori diperlukan untuk menjelaskan konsep konsep

LANDASAN TEORI. dengan masalah penelitian.landasan teori diperlukan untuk menjelaskan konsep konsep BAB II LANDASAN TEORI Untuk dapat memulai suatu penelitian diperlukan suatu landasan teori yang relevan dengan masalah penelitian.landasan teori diperlukan untuk menjelaskan konsep konsep yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA KOPERASI PEGAWAI ARTA SARANA JAHTERA. Nama : Mohamad Aditya Rizky NPM : Pembimbing : Sudaryono, SE.

SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA KOPERASI PEGAWAI ARTA SARANA JAHTERA. Nama : Mohamad Aditya Rizky NPM : Pembimbing : Sudaryono, SE. SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA KOPERASI PEGAWAI ARTA SARANA JAHTERA Nama : Mohamad Aditya Rizky NPM : 44212677 Pembimbing : Sudaryono, SE.,MM Pendahuluan Latar belakang Sumber dan penggunaan dana dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu alat yang digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dapat berwujud laporan keuangan. Laporan keuangan menyajikan gambaran mengenai posisi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan. hidup para anggota dan masyarakat daerah kerja pada umumnya.

BAB II LANDASAN TEORI. Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan. hidup para anggota dan masyarakat daerah kerja pada umumnya. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya yang berdasarkan prinsipprinsip ekonomi dan kaidah

Lebih terperinci

Dalam UU No. 17 Tahun 2012 Pasal 1 Ayat 1disebutkan

Dalam UU No. 17 Tahun 2012 Pasal 1 Ayat 1disebutkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti bekerja sama untuk mencapai tujuan. Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan

Lebih terperinci

ANALISIS COST OF CAPITAL

ANALISIS COST OF CAPITAL ANALISIS COST OF CAPITAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PADA PT. BUMI JASA UTAMA KALLA RENT MAKASSAR JORDAN TIBLOLA ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah biaya modal yang dikeluarkan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama perekonomian nasional karena melalui pembangunan dapat dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. utama perekonomian nasional karena melalui pembangunan dapat dihasilkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembangunan dewasa ini bidang ekonomi merupakan penggerak utama perekonomian nasional karena melalui pembangunan dapat dihasilkan sumber daya dan peluang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 menyatakan

BAB II BAHAN RUJUKAN. Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 menyatakan BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Koperasi Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

Lebih terperinci

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian.

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian. PENYESUAIAN Siklus Akuntansi Transaksi Bukti Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian Jurnal Penutup Neraca Saldo setelah penutupan Laporan Keuangan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan hasil penilaian tingkat kesehatan Koperasi Kredit Sami Jaya

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan hasil penilaian tingkat kesehatan Koperasi Kredit Sami Jaya BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis tingkat kesehatan Koperasi Kredit Sami Jaya tahun 2009-2011 yang diuraikan pada bab terdahulu, penulis memberikan kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB 7 AKUNTANSI untuk PENJUALAN ANGSURAN

BAB 7 AKUNTANSI untuk PENJUALAN ANGSURAN BAB 7 AKUNTANSI untuk PENJUALAN ANGSURAN Pengertian Penjualan Angsuran Perhitungan dan Pencatatannya Perlakuan Akuntansi Lainnya Pembatalan Penjualan Angsuran Penjualan Angsuran untuk Barang Bergerak dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Koperasi merupakan badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip Koperasi dan kaidah usaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. a. Sesuatu yang di capai Prestasi yang di perlihatkan. tetapi juga mengelola proses kerja selama periode tersebut.

BAB II TINJAUAN TEORI. a. Sesuatu yang di capai Prestasi yang di perlihatkan. tetapi juga mengelola proses kerja selama periode tersebut. BAB II TINJAUAN TEORI 1.1. Landasan Teori 1.1.1. Pengertian Kinerja Menurut kamus umum Bahasa Indonesia kinerja diartikan sebagai berikut : a. Sesuatu yang di capai Prestasi yang di perlihatkan b. Kemampuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori dan Literatur 2.1.1 PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) PSAK merupakan suatu aturan mengenai akuntansi keuangan di Indonesia yang disusun oleh IAI (Ikatan

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP NET PROFIT MARGIN DAN CURRENT RATIO PADA PT HERO SUPERMARKET, Tbk.

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP NET PROFIT MARGIN DAN CURRENT RATIO PADA PT HERO SUPERMARKET, Tbk. PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP NET PROFIT MARGIN DAN CURRENT RATIO PADA PT HERO SUPERMARKET, Tbk. Merry Christiani Email: mei.limei000@yahoo.co.id Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Lebih terperinci

PENGARUH PENCABUTAN PSAK 27 TERHADAP PELAPORAN AKUNTANSI KEUANGAN INDUSTRI KOPERASI (STUDI KASUS: KOPERASI KARYAWAN PT. ADIS)

PENGARUH PENCABUTAN PSAK 27 TERHADAP PELAPORAN AKUNTANSI KEUANGAN INDUSTRI KOPERASI (STUDI KASUS: KOPERASI KARYAWAN PT. ADIS) PENGARUH PENCABUTAN PSAK 27 TERHADAP PELAPORAN AKUNTANSI KEUANGAN INDUSTRI KOPERASI (STUDI KASUS: KOPERASI KARYAWAN PT. ADIS) Ruri Destianty Piliang, Stefanus Ariyanto Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Prinsip dan Tujuan Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal dari kata Co dan operation, yang mengandung arti kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) SAK ETAP yaitu standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia yang bertujuan untuk memudahkan

Lebih terperinci

KOPERASI. Tujuan Pembelajaran

KOPERASI. Tujuan Pembelajaran K-13 Kelas X ekonomi KOPERASI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami tentang konsep dasar koperasi. 2. Memahami perhitungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIK. Secara harfiah koperasi yang berasal dari bahasa Inggris Cooperation terdiri dari

BAB II LANDASAN TEORITIK. Secara harfiah koperasi yang berasal dari bahasa Inggris Cooperation terdiri dari BAB II LANDASAN TEORITIK 2.1. Pengertian Koperasi Bagi bangsa Indonesia, koperasi sudah tidak asing lagi, karena kita sudah merasakan jasa koperasi dalam rangka keluar dari kesulitan hutang lintah darat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Wijaya merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Wijaya merupakan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Wijaya merupakan suatu wadah usaha yang bergerak dalam bidang koperasi simpan pinjam dimana lokasi KPRI Wijaya ini terletak

Lebih terperinci

ekonomi Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN a. Akun Riil

ekonomi Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN a. Akun Riil ekonomi KELAS XII IPS - KURIKULUM 2013 04 Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN Persamaan akuntansi merupakan hal yang paling mendasar dari struktur akuntansi karena pencatatan transaksi hingga berbentuk

Lebih terperinci

BAB I GAMBARAN UMUM LAPORAN KEUANGAN BERBASIS STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB I GAMBARAN UMUM LAPORAN KEUANGAN BERBASIS STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BAB I GAMBARAN UMUM LAPORAN KEUANGAN BERBASIS STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN A. Komponen Laporan Keuangan Beberapa komponen yang ada dalam Laporan Keuangan yaitu: 1. Laporan Neraca Neraca merupakan laporan

Lebih terperinci

ISSN ANALISIS STATEMENT OF CASHFLOW UNTUK MENGEVALUASI KEMAMPUAN KOPERASI DALAM MENGHASILKAN KAS DAN SETARA KAS

ISSN ANALISIS STATEMENT OF CASHFLOW UNTUK MENGEVALUASI KEMAMPUAN KOPERASI DALAM MENGHASILKAN KAS DAN SETARA KAS ISSN 1829-5282 46 ANALISIS STATEMENT OF CASHFLOW UNTUK MENGEVALUASI KEMAMPUAN KOPERASI DALAM MENGHASILKAN KAS DAN SETARA KAS Oleh: Ni Luh Gede Erni Sulindawati Dosen Jurusan Akuntansi Program Diploma III

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAMPAK PERENCANAAN PAJAK TERHADAP OPTIMALISASI BEBAN PAJAK PT ARTHA DAYA COALINDO.

BAB IV EVALUASI DAMPAK PERENCANAAN PAJAK TERHADAP OPTIMALISASI BEBAN PAJAK PT ARTHA DAYA COALINDO. BAB IV EVALUASI DAMPAK PERENCANAAN PAJAK TERHADAP OPTIMALISASI BEBAN PAJAK PT ARTHA DAYA COALINDO. IV.1. Evaluasi Pelaksanaan dan Perencanaan Pajak PT Artha Daya Coalindo Perbedaan antara perlakuan akuntansi

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA PERPUTARAN KREDIT DAN MODAL KERJA DENGAN RENTABILITAS PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM KPRI SMPN 7 SUKOHARJO

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA PERPUTARAN KREDIT DAN MODAL KERJA DENGAN RENTABILITAS PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM KPRI SMPN 7 SUKOHARJO ANALISIS HUBUNGAN ANTARA PERPUTARAN KREDIT DAN MODAL KERJA DENGAN RENTABILITAS PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM KPRI SMPN 7 SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

PEMBAGIAN SHU SEBAGAI UPAYA UNTUK MENYEJAHTERAKAN ANGGOTA KOPERASI BINTANG SAMUDRA

PEMBAGIAN SHU SEBAGAI UPAYA UNTUK MENYEJAHTERAKAN ANGGOTA KOPERASI BINTANG SAMUDRA PEMBAGIAN SHU SEBAGAI UPAYA UNTUK MENYEJAHTERAKAN ANGGOTA KOPERASI BINTANG SAMUDRA Oleh: RIANTO RITONGA Salah satu hal penting dalam upaya menyejahterakan anggota Koperasi Bintang Samudra, selain memberikan

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan Usaha. -Alfiani Nur Julia-

Manajemen Keuangan Usaha. -Alfiani Nur Julia- Manajemen Keuangan Usaha -Alfiani Nur Julia- Apakah kamu siap belajar? YA TIDAK Mau Tak Mau HARUS BELAJAR! Mulai Jika kau perhatikan, sebenarnya kau belajar sesuatu setiap hari Ray LeBlond YUK BELAJAR!

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2015 T E N T A N G PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Analisis Cost Of Capital dan Pengaruhnya Terhadap Laba Pada PT Bumi Jasa Utama-Kalla Rent Makassar

Analisis Cost Of Capital dan Pengaruhnya Terhadap Laba Pada PT Bumi Jasa Utama-Kalla Rent Makassar Analisis Cost Of Capital dan Pengaruhnya Terhadap Laba Pada PT Bumi Jasa Utama-Kalla Rent Makassar JORDAN TIBLOLA ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah biaya modal yang dikeluarkan oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Sejarah Singkat Koperasi Rukun Sejahtera

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Sejarah Singkat Koperasi Rukun Sejahtera BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Koperasi Rukun Sejahtera Koperasi Rukun Sejahtera BPSTW didirikan pada tanggal 11 April 1998 berdasarkan akta pendirian

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN PENJUALAN ANGSURAN DOSEN : KASWANDI Z S.E, MM

MAKALAH SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN PENJUALAN ANGSURAN DOSEN : KASWANDI Z S.E, MM MAKALAH SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN PENJUALAN ANGSURAN DOSEN : KASWANDI Z S.E, MM DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 5 Khotrunnada Patria Septianti 2013.35.2316 Mulyati 2013.35.2319 K. Hasanal Burhansyah 2013.35.2321

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis. Akuntansi menghasilkan informasi yang menjelaskan kinerja keuangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Klasifikasi Kopma di DIY tahun 2012 adalah dari 4 Kopma yang diteliti

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Klasifikasi Kopma di DIY tahun 2012 adalah dari 4 Kopma yang diteliti BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Klasifikasi Kopma di DIY tahun 2012 adalah dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi keuangan suatu perusahaan mengenai posisi keuangan apakah keuangan

Lebih terperinci

Desain Aplikasi Penyusunan Laporan Keuangan Menggunakan Microsoft Access Pada Koperasi Rukun Tani

Desain Aplikasi Penyusunan Laporan Keuangan Menggunakan Microsoft Access Pada Koperasi Rukun Tani Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian Politeknik Negeri Lampung 07 September 2017 ISBN 978-602-70530-6-9 halaman 285-291 Desain Aplikasi Penyusunan Laporan Keuangan Menggunakan Microsoft

Lebih terperinci