BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Tahun berdiri Koperasi, Notaris, Nomor Akta dan Alamat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Tahun berdiri Koperasi, Notaris, Nomor Akta dan Alamat"

Transkripsi

1 42 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasi Tahun berdiri Koperasi, Notaris, Nomor Akta dan Alamat Koperasi Pegawai Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang didirikan pada tanggal 7 September 1971 yang berkedudukan di Jalan Cilacap No.04 Jakarta dan mendapat status Direktorat Koperasi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan akte tanggal 9 Mei 1972 No.963/BH/1972. Pada tahun 1976 Koperasi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mengalami perubahan struktur organisasi dan berpindahnnya kantor Depdikbud Pusat dari Jalan Cilacap No.4 Jakarta ke Jalan Jend.Sudirman Senayan, serta terpecah-pecahnya kedudukan unit kerja anggotanya, maka pada tanggal 20 Januari 1995 nama Koperasi Pegawai Sekretariat Jenderal Depdiknas dengan status hukum 963.a/BH/2/1995. Tujuan didirikan Koperasi Pegawai Sekretariat Jenderal Depdiknas adalah dalam rangka usaha meningkatkan kesejahteraan para anggotanya walaupun relative sangat kecil. Dengan bertambahnya kesejahteraan pegawai diharapkan mereka itu dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Koperasi Pegawai Sekretariat Jenderal Depdiknas sudah terdaftar sebagai pembayar pajak dan sudah mempunyai NPWP tetapi belum dapat dijelaskan jenis pajak apa yang harus dibayar. Namun sekarang ini penagihan dan

2 pembayaran sudah dilaksanakan sesuai nomor pokok wajib pajak yang dimiliki oleh Koperasi Pegawai Sekretariat Jenderal Depdiknas Bidang Usaha Koperasi Pegawai Sekretariat Jenderal Depdiknas termasuk kedalam bidang usaha jasa dan bidang perdagangan. Oleh karena itu dalam menjalankan usahanya koperasi tidak terlepas dari prinsip-prinsip ekonomi sebagaimana layaknya usaha dibidang ekonomi akan memperhitungkan hasil usaha yang juga menguntungkan konsumen yang terdiri dari para anggota dalam bentuk: 1. SHU yang secara langsung diberikan kepada para anggota dengan memasukan kedalam simpanan sukarela masing-masing anggota. 2. Pemupukan atau penambahan modal koperasi berupa cadangan barangbarang inventaris dan lain sebagainya, walaupun secara tidak langsung diterima oleh para anggota tetap merupakan tambahan kemampuan atau kekayaan anggota. Usaha-usaha yang dilaksanakan selama tahun 1992 hingga sekarang tahun 2007 dikategorikan dalam tiga kelompok usaha yaitu: A. Unit Simpan Pinjam Unit ini dikoordinasikan oleh ketua unit simpan pinjam I pada struktur pengurusan koperasi. Usaha-usaha yang dijalankan meliputi tiga bidang: 1. Bidang Simpanan Anggota a) Simpanan Pokok Dibayar hanya satu kali saja, sewaktu mula-mula menjadi anggota.

3 44 b) Simpanan Wajib Dibayar tiap bulan dan besarnya berdasarkan golongan gaji anggota yang bersangkutan. Simpanan pokok dan wajib tidak dapat diambil sewaktu-waktu tetapi akan dikembalikan secara utuh apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dari keanggotaan koperasi. c) Simpanan Sukarela Besarnya tidak ada ketentuan dan dapat disimpan atau sewaktuwaktu dapat diambil kembali. d) Simpanan Khusus Disalurkan dalam rangka penanggulangan kasus seperti terkena musibah, meninggal dunia. 2. Bidang Pengembalian Simpanan Bagi anggota yang mengundurkan diri dari keanggotaan koperasi, simpanan yang akan dikembalikan secara penuh yaitu sejumlah simpanan dari awal sampai waktu yang bersangkutan berhenti. Sesuai dengan anggaran dasar koperasi berhentinya anggota dapat disebabkan antara lain: a) Meninggal dunia b) Pensiun c) Mutasi ketempat lain atau unit utama 3. Bidang Pinjaman atau Perkreditan Dalam rangka membantu meringankan beban anggota terhadap kebutuhan uang tunai bagi anggota yang memerlukan pinjaman, misalnya untuk membayar uang sekolah, sakit, merenovasi rumah,

4 45 dapat mengajukan permohonan pinjaman. Permohonan yang memenuhi persayaratan kredit (antara lain mempunyai kemampuan membayar angsuran), akan dibayarkan dalam dua gelombang setiap bulan yaitu tiap tanggal 5 dan 15. Sedangkan bunga yang dibebankan pada peminjam sebesar 1,5% per bulan tetap, yang dihitung atas saldo pinjaman dan angsuran maksimal sebanyak 10 kali. B. Unit Pertokoan Unit ini dikoordinir oleh seorang ketua unit toko pada struktur pengurusan koperasi. Kegiatan unit pertokoan secara ringkas adalah sebagai berikut: 1. Pelayanan usaha pertokoan meliputi komoditi barang-barang konsumsi, barang-barang elektronik, sandang dan sepeda motor. Anggota dapat membayar transaksi penjualannya secara kredit, yang dibayarkan tiap bulan (maksimal 10 bulan dan minimal 3 bulan). 2. Unit Toko Koperasi sampai saat ini memiliki 2 orang pegawai tetap (PNS) dan 2 tenaga honor. 3. Penagihan terhadap utang anggota kepada koperasi masih terdapat beberapa kendala, disebabkan ada anggota yang gajinya minus setelah dipotong angsuran karena mutasi dan lain-lain sehingga tagihan tidak penuh. C. Unit Wartel Unit wartel merupakan unit usaha milik koperasi yang didirikan pada tahun Unit wartel tidak diketuai oleh siapapun, tidak seperti unit simpan pinjam dan unit toko yang dikoordinir oleh tiap ketua unit.

5 Perkembangan Usaha Pengurus koperasi periode 1992 telah memulai atau mengoperasikan koperasi dari awal dengan tidak keterkaitannya dengan pengurus koperasi sebelumnya. Pengurus periode pada tahun 1992 telah berusaha untuk membangkitkan kembali koperasi yang ada dengan membuat perubahan yang baru dalam system manajemen, baik dibidang simpan pinjam maupun pertokoan, dimana upaya yang dilakukan oleh pengurus periode 1992 telah membuka rekening koperasi pada Bank BNI 46 Cabang Ratu Plaza dengan nomor rekening Pendapatan Koperasi Pegawai Sekretariat Jenderal Depdiknas tiap tahun selalu meningkat atau keuntungan yang didapat selalu diatas target yang telah diperhitungkan. Pada tahun 1995, perolehan pendapatan koperasi sebesar Rp ,- sedangkan untuk tahun 2002 perolehan pendapatan koperasi sebesar Rp ,-. Bentuk dan manajemen yang telah diterapkan pada saat ini sangat membantu dalam pengembangan koperasi, teratur dan sistematis, baik penerimaan barang maupun penjualan barang yang ada di koperasi ditentukan dengan cara pencatatan yang lebih mudah dikoreksi dan teratur dan cara kerjanya dapat dilakukan dengan cepat dan sistematis.

6 Struktur Organisasi Koperasi dan Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Struktur Organisai Koperasi RAPAT ANGGOTA KETUA KOPERASI WAKIL KETUA KOPERASI BENDAHARA 1 SEKRETARIS BENDAHARA 2 KEPALA UNIT SEKRETARIAT KEPALA SIMPAN UNIT PINJAM KEPALA TOKO UNIT PETUGAS ADMINISTRASI BARANG TOKO DAN KONSINYASI Gambar 3.1 Struktur Organisasi Koperasi Pegawai Sekretariat Jenderal Depdiknas Sumber Wakil Ketua Koperasi (Bp. M. Marpaung., SE., M.Si)

7 Tugas dan Tanggung Jawab Uraian tugas dan tanggung jawab pengurus/ karyawan Koperasi Pegawai Sekretariat Jenderal Depdiknas. 1) Ketua a. Mengarahkan dan memimpin para anggota pengurus dan karyawan secara umum dalam rangka pencapaian tujuan. b. Mendisposisi surat masuk dan menandatangani surat keluar. c. Memimpin rapat-rapat pengurus dan rapat anggota koperasi. d. Menandatangani cek dan menyetujui pengeluaran uang. e. Mewakili koperasi dalam mengadakan negoisasi dengan pihakpihak yang ingin berkerjasama dengan koperasi. f. Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan. Tanggung Jawab: a. Terciptanya kelancaran pelaksanaan tugas koperasi secara umum. b. Tercapainya tujuan koperasi sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang telah ditetapkan. 2) Wakil Ketua a. Mengadakan evaluasi dan memberikan masukkan dalam rangka penyempurnaan organisasi koperasi khususnya dalam pembagian kerja dan hubungan kerjanya. b. Memberikan informasi baik internal maupun eksternal berkenaan dengan pelaksanaan dan kegiatan koperasi.

8 49 c. Mengadakan hubungan dengan unit kerja dan instansi terkait dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas-tugas koperasi. d. Memikirkan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan anggota koperasi. e. Merencanakan dan mengusahakan tersedianya barang-barang kebutuhan pokok dan sekunder bagi anggota. f. Melaksanakan pembelian. barang setelah mendapat persetujuan dari Ketua. g. Membuat laporan pelaksanaan pembelian setiap bulan. h. Membuat laporan persediaan barang setiap bulan. i. Menangani semua barang-barang investasi koperasi. Tanggung Jawab: a. Tersalurnya informasi secara baik bagi pihak-pihak yang memerlukan. b. Terciptanya hubungan kerja yang harmonis dengan unit kerja dan instansi yang terkait. c. Tersedianya barang-barang kebutuhan pokok dan sekunder untuk anggota. d. Kebenaran laporan pembelian setiap bulan. e. Kebenaran laporan persediaan barang setiap bulan. f. Kelengkapan dan terpeliharanya semua barang investasi koperasi.

9 50 3) Sekretaris a. Menangani semua surat keluar dan masuk. b. Menandatangani surat-surat keluar. c. Mempersiapkan rapat-rapat pengurus dan anggota. d. Menyusun laporan hasil rapat. e. Menyusun laporan secara berkala (triwulan, semester dan tahunan). f. Menandatangani cek. g. Menerima dan mengkompilasi semua laporan yang masuk dari ketua. Tanggung jawab: a. Kelancaran surat-surat keluar dan masuk. b. Keteraturan dan kerapian semua arsip surat masuk dan keluar serta semua investasi koperasi. c. Kesiapan materi rapat. d. Kebenaran laporan hasil rapat, laporan triwulan, semester dan tahunan. 4) Bendahara I a. Menerima dan mengeluarkan uang. b. Menandatangani cek. c. Mencatat arus uang masuk dan keluar. Tanggung Jawab: a. Kelancaran uang masuk dan keluar. b. Kebenaran pembukuan.

10 51 c. Keamanan penyimpanan uang. d. Keamanan penyimpanan cek. e. Kebenaran penulisan cek. 5) Bendahara II a. Mewakili bendaharawan I bila berhalangan. b. Menyusun rencana bulanan. Tanggung jawab: a. Kesiapan dan kebenaran neraca bulanan. b. Kelancaran tugas-tugas bendahara I bila berhalangan. 6) Kepala Unit Sekretariat a. Mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan inventaris sekretariat. b. Melaporkan pengeluaran sekretariat tiap bulannya. Tanggung jawab: a. Membuat laporan keuangan dari semua hasil transaksi yang berhubungan dengan inventaris sekretariat. 7) Kepala Unit Toko a. Melayani pembelian dari pelanggan. b. Melayani pembelian kredit dari anggota. c. Mencatat transaksi penjualan kredit dan tunai.

11 52 d. Memberikan persetujuan terhadap anggota atas permohonan pembelian kredit. e. Membuat laporan tagihan piutang f. Mencatat kwitansi angsuran pembayaran barang. g. Memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggannya. h. Menyediakan keperluan anggota terutama sembako. i. Melakukan stock opname. Tanggung jawab: a. Menyediakan barang-barang yang dibutuhkan oleh anggota dengan harga yang relatif rendah, sehingga dapat membantu anggota mendapatkan barang yang diinginkan. b. Mencatat bukti potongan pembelian. c. Melaporkan hasil stock opname. 8) Kepala Unit Simpan Pinjam a. Melayani simpan pinjam anggota koperasi. b. Memberikan persetujuan terhadap permohonan pinjaman uang. c. Melakukan penagihan piutang kepada debitur. Tanggung jawab: a. Kebenaran simpan pinjam anggota koperasi. b. Kebenaran pencatatan.

12 53 9) Petugas Administrasi Barang Toko dan Konsinyasi a. Menyiapkan barang. b. Mengatur dan mencatat semua barang keluar dan masuk. Tanggung jawab: a. Bertanggung jawab terhadap semua urusan barang toko dan konsinyasi. 3.3 Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalan Prosedur Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalan Prosedur sistem penjualan kredit dimulai dari terjadinya transaksi penjualan kredit sampai dengan pelunasan dari penjualan tersebut, yang meliputi: A. Penerimaan pengajuan penjualan kredit Anggota mengajukan permintaan barang secara kredit. Kepala unit toko mengecek daftar piutang barang anggota melalui form rekapitulasi pengambilan barang/ RPB (daftar item barang yg diangsur per anggota), jika piutang barang anggota telah melebihi 10 juta, maka tidak diijinkan untuk melakukan transaksi penjualan kredit. Jika diijinkan maka kepala unit toko mengisi daftar barang yg diinginkkan oleh anggota serta jumlah angsuran yg ditentukan pada Surat Permohonan Kredit Barang (SPKB) sebanyak 3 rangkap diotorisasi kepala unit toko mengisi form Rekapitulasi Pengambilan Barang (RPB) (daftar item barang yg diangsur per anggota)

13 berdasarkan SPKB yg diotorisasi. Kemudian menggolongkan RPB dan SPKB berdasarkan biro. 54 Kepala unit toko mengkonfirmasikan kepada staf toko untuk menyiapkan barang sesuai dengan SPKB. SPKB Rangkap 1&2 diarsip oleh kepala unit toko dan rangkap 3 diberikan kepada anggota. B. Penyerahan barang Staf toko menyiapkan barang kepada anggota. Staf toko memberikan barang kepada anggota. Anggota menerima barang dan SPKB rangkap 3. C. Pembuatan laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi (total daftar tagihan barang seluruh biro) Pada akhir bulan kepala unit toko mengisi kwitansi pembayaran angsuran barang anggota berdasarkan rekapitulasi pengambilan barang per anggota dan mengotorisasinya, kemudian menggolongkan kwitansi angsuran pembayaran barang anggota berdasarkan biro. Kepala unit toko mengisi form daftar tagihan barang (daftar pembayaran angsuran barang anggota per biro). Kepala unit toko membuat laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi (total daftar tagihan barang seluruh biro) sebanyak 3 rangkap. Dan mengotorisasinya (rangkap 1 diarsip, rangkap 2

14 diberikan kepada kepala unit simpan pinjam, rangkap 3 difotocopy untuk dibagikan kepada bendahara gaji dari tiap biro). 55 Kepala unit toko memberikan kwitansi angsuran pembayaran barang anggota yg telah digolongkan per biro dan daftar tagihan barang per biro yg telah diotorisasi serta copy dari rekapitulasi tagihan barang toko kepada tiap bendahara gaji dari tiap biro. D. Penagihan piutang barang Pada awal bulan, bendahara gaji menerima kwitansi angsuran pembayaran barang anggota yang telah digolongkan per biro dan daftar tagihan barang per biro yang telah diotorisasi serta copy dari rekapitulasi tagihan barang toko. Bendahara gaji dari tiap biro melalukan penagihan kepada anggota dengan memotong gaji dari anggota yang terdaftar dalam daftar tagihan barang yang diberikan oleh kepala unit toko. Setelah memotong gaji, bendahara gaji memberikan kwitansi angsuran pembayaran barang yang telah diotorisasi kepada anggota yang telah dipotong gajinya. Anggota menerima kwitansi angsuran pembayaran barang.

15 56 E. Penghimpunan kas piutang barang Kepala unit simpan pinjam menerima rekapitulisasi tagihan barang rangkap 2. Kepala unit simpan pinjam melakukan penagihan piutang barang anggota kepada bendahara gaji dari tiap biro. Bendahara gaji dari tiap biro memberikan total uang yang ditagih atas angsuran pembayaran barang kepada bendahara koperasi. Kepala unit simpan pinjam menerima uang total angsuran pembayaran barang dari bendahara gaji tiap biro. Kepala unit simpan pinjam mengecek uang yg diterima dengan rekapitulasi tagihan barang rangkap 2. Kepala unit simpan pinjam menyetor uang yang diterima ke bendahara koperasi.

16 Rich Picture Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalan 6.memberikan_brg_pesanan staff_toko 4.konfirmasikan_kpd_staf_toko_untuk_ menyiapkan_brg_sesuai_dgn_spkb brg_pesana n 7.mengambil_brg_yg_dipesan rangkap_1_&_2_diarsip 2.mengisi_SPKB Pa y $ to SPKB rangkap_3_ke_anggota Pa y to RPB $ 3.mengisi_RPB 1.mengajukan_permohonan_permintaan_brg_secara_kredit 10.membuat_laporan_rekapitulasi_ tagihan_brg_3_rangkap_&_mengotorisasi kepala_unit_toko 9.mengisi_form_daftar_ tagihan_brg anggota rangkap_1_diarsip Pa y to lap_rekapitulasi_ tagihan_brg $ 8.mengisi_kwitansi_&_mengotorisasi_ pembayaran_angsuran_brg Pay to $ form_ daftar_tagihan_ brg Pa y to kwitansi_angsura n $ rangkap_2_ke_ bendahara_koperasi Pa y to kwitansi_ angsuran $ 11.menerima _kwitansi _angsuran,daftar_ tagihan_brg _&_copy _rekapitulasi_tagihan_brg_toko 14.memberikan_kwitansi_angsuran 12.melakukan penagihan_piutang_brg Bendahara_gaji 13.menghimpun_uang_angsuran_pembayaran_brg bendahara _ koperasi 15.memberikan_total_uang _ke_bendahara_koperasi Pa y to uang_pembayaran _ angsuran_brg $ Gambar 3.2 Rich Picture Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalan.

17 Activity Diagram Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalan Event table Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalan Event Internal Starts when Activities Agent Menerima Kepala unit Anggota mengajukan - mengecek daftar piutang barang anggota melalui form rekapitulasi permohonan toko permohonan pengambilan barang/ RPB (daftar item barang yang diangsur per piutang barang permintaan barang anggota), jika piutang barang anggota telah melebihi 10 juta, maka secara kredit. tidak diijinkan untuk melakukan transaksi penjualan kredit, - jika diijinkan maka kepala unit toko mengisi daftar barang yg diinginkkan oleh anggota serta jumlah angsuran yg ditentukan pada Surat Permohonan Kredit Barang (SPKB) sebanyak 3 rangkap, - mengotorisasi SPKB sebanyak 3 rangkap, - mengisi form Rekapitulasi Pengambilan Barang/ RPB (daftar item barang yang diangsur per anggota) berdasarkan SPKB yang diotorisasi, - menggolongkan RPB dan SPKB berdasarkan masing-masing biro, - mengkonfirmasikan kepada staf toko untuk menyiapkan barang sesuai dengan SPKB, - SPKB rangkap 1&2 diarsip oleh kepala unit toko dan rangkap 3 diberikan kepada anggota. Menyiapkan Staff toko Menerima konfirmasi - menerima konfirmasi dari kepala unit toko untuk menyiapkan barang barang dari kepala unit toko sesuai dengan SPKB, untuk menyiapkan - menyiapkan barang, barang sesuai dengan - memberikan barang kepada anggota. SPKB. Membuat laporan Kepala unit Pada awal bulan - mengisi kwitansi pembayaran angsuran barang anggota berdasarkan rekapitulasi toko ketika mengisi rekapitulasi pengambilan barang per anggota, tagihan barang kwitansi pembayaran - mengotorisasi kwitansi pembayaran angsuran barang anggota, angsuran barang - menggolongkan kwitansi angsuran pembayaran barang anggota anggota berdasarkan berdasarkan biro, rekapitulasi - mengisi form daftar tagihan barang (daftar pembayaran angsuran pengambilan barang barang anggota per biro), per anggota - mengotorisasi form daftar tagihan barang (daftar pembayaran angsuran barang anggota per biro), - membuat laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi (total daftar tagihan barang biro masing-masing) sebanyak 2 rangkap, - mengotorisasi laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi per bulan (total daftar tagihan barang seluruh biro per bulan), - memfotocopy laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi per bulan (total daftar tagihan barang seluruh biro per bulan) rangkap 1, - mengarsip laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi per bulan

18 59 (total daftar tagihan barang seluruh biro per bulan) rangkap 1, - memberikan laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi per bulan (total daftar tagihan barang seluruh biro per bulan) rangkap 2 kepada bendahara koperasi, - memberikan kwitansi angsuran pembayaran barang anggota yg telah digolongkan per biro kepada bendahara gaji, - memberikan daftar tagihan barang per biro yg telah diotorisasi kepada bendahara gaji, - memberikan copy dari rekapitulasi tagihan barang toko kepada bendahara gaji. Menagih piutang Bendahara Menerima kwitansi - menerima kwitansi angsuran pembayaran barang anggota yang telah barang gaji angsuran pembayaran digolongkan masing-masing biro, barang anggota yg - menerima daftar tagihan barang per biro yang telah diotorisasi, telah digolongkan per - menerima copy dari rekapitulasi tagihan barang toko, biro dan daftar - melakukan penagihan kepada anggota yang terdaftar dalam daftar tagihan barang per tagihan barang, biro yg telah - memotong gaji dari anggota yang terdaftar dalam daftar tagihan diotorisasi serta copy barang, dari rekapitulasi - memberikan uang total tagihan piutang barang kepada kepala unit tagihan barang toko. simpan pinjam - memberikan kwitansi angsuran pembayaran barang yang telah diotorisasi kepada anggota yang telah dipotong gajinya. Menghimpun kas Kepala unit Menerima - Menerima laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi per bulan atas penagihan simpan rekapitulasi tagihan (total daftar tagihan barang seluruh biro per bulan) rangkap 2, piutang barang pinjam barang rangkap 2. - melakukan penagihan piutang barang anggota kepada bendahara gaji, menerima uang total tagihan piutang barang dari bendahara gaji, - menyetor uang yang diterima kepada bendahara koperasi. Table 3.1 Event Table Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalan.

19 3.4.2 Overview Activity Diagram Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalan 60 Anggota Kepala unit toko Staff toko Bendahara Gaji Kepala unit simpan pinjam mengajukan permohonan permintaan barang secara kredit menerima permohonan piutang barang 1 2 {} 3 {} {SPKB otorisasi} {RPB} [piutang > 10 juta] [piutang < 10 juta] 3 {SPKB otorisasi} menyiapkan barang menerima barang dan SPKB rangkap 3 membuat laporan rekapitulasi tagihan barang {Kwitansi Angsuran Otorisasi} {Form Daftar tagihan Barang otorisasi} 1 2 { {} lap rekapitulasi tagihan barang otorisasi } 1 {Copy lap rekapitulasi tagihan barang otorisasi } {Kwitansi Angsuran Otorisasi} {Form Daftar tagihan Barang otorisasi} {Kwitansi Angsuran Otorisasi} menagih piutang barang kepada anggota menerima kwitansi angsuran pembayaran barang yang telah diotorisasi 2 { lap rekapitulasi tagihan barang otorisasi } menghimpun kas atas penagihan piutang barang Gambar 3.3 Overview Activity Diagram Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalan.

20 Workflow Table Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalan Actor Anggota Kepala unit toko Staff toko Anggota Kepala unit toko Activities Menerima permohonan piutang barang 1. Mengajukan permohonan permintaan barang secara kredit. 2. Mengecek daftar piutang barang anggota melalui form Rekapitulasi Pengambilan Barang/ RPB (daftar item barang yg diangsur per anggota), jika piutang barang anggota telah melebihi 10 juta, maka tidak diijinkan untuk melakukan transaksi penjualan kredit. 3. Jika diijinkan maka mengisi daftar barang yg diinginkkan oleh anggota serta jumlah angsuran yang ditentukan pada Surat Permohonan Kredit Barang (SPKB) sebanyak 3 rangkap. 4. Mengotorisasi SPKB sebanyak 3 rangkap. 5. Mengisi form Rekapitulasi Pengambilan Barang/ RPB (daftar item barang yang diangsur per anggota) berdasarkan SPKB yang diotorisasi. 6. Menggolongkan RPB dan SPKB berdasarkan masing-masing biro. 7. Mengkonfirmasikan kepada staf toko untuk menyiapkan barang sesuai dengan SPKB. 8. SPKB rangkap 1&2 diarsip oleh kepala unit toko dan rangkap 3 diberikan kepada anggota. Menyiapkan barang 9. Menerima konfirmasi dari kepala unit toko untuk menyiapkan barang sesuai dengan SPKB. 10. Menyiapkan barang. 11. Memberikan barang kepada anggota. 12. Menerima barang dan SPKB rangkap 3. Membuat laporan rekapitulasi tagihan barang 13. Mengisi kwitansi pembayaran angsuran barang anggota berdasarkan rekapitulasi pengambilan barang per anggota. 14. Mengotorisasi kwitansi pembayaran angsuran barang anggota. 15. Menggolongkan kwitansi angsuran pembayaran barang anggota berdasarkan biro. 16. Mengisi form daftar tagihan barang (daftar pembayaran angsuran barang anggota per biro). 17. Mengotorisasi form daftar tagihan barang (daftar pembayaran angsuran barang anggota per biro). 18. Membuat laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi (total daftar tagihan barang masing-masing biro) sebanyak 2 rangkap. 19. Mengotorisasi laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi per bulan (total daftar tagihan barang seluruh biro per bulan). 20. Memfotocopy laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi per bulan (total daftar tagihan barang seluruh biro per bulan) rangkap Mengarsip laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi per bulan (total daftar tagihan barang seluruh biro per bulan) rangkap 1.

21 62 Bendahara gaji Anggota Kepala unit simpan pinjam. 22. Memberikan laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi per bulan (total daftar tagihan barang seluruh biro per bulan) rangkap 2 kepada bendahara koperasi. 23. Memberikan kwitansi angsuran pembayaran barang anggota yg telah digolongkan per biro kepada bendahara gaji. 24. Memberikan daftar tagihan barang per biro yg telah diotorisasi kepada bendahara gaji. 25. Memberikan copy dari rekapitulasi tagihan barang toko kepada bendahara gaji. Menagih piutang barang kepada anggota 26. Menerima kwitansi angsuran pembayaran barang anggota yang telah digolongkan oleh masing-masing biro. 27. Menerima daftar tagihan barang per biro yang telah diotorisasi. 28. Menerima copy dari rekapitulasi tagihan barang toko. 29. Melalukan penagihan kepada anggota yang terdaftar dalam daftar tagihan barang 30. Memotong gaji dari anggota yg terdaftar di dalam daftar tagihan barang. 31. Memberikan total tagihan piutang barang kepada kepala unit simpan pinjam. 32. Memberikan kwitansi angsuran pembayaran barang yang telah diotorisasi kepada anggota yang telah dipotong gajinya. 33. Menerima kwitansi angsuran pembayaran barang yang telah diotorisasi. Menghimpun kas atas penagihan piutang barang 34. Menerima laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi per bulan (total daftar tagihan barang seluruh biro per bulan) rangkap Melakukan penagihan piutang barang anggota kepada bendahara gaji. 36. Menerima uang total tagihan piutang barang dari bendahara gaji. 37. Menyetor uang yang diterima kepada bendahara koperasi Table 3.2 Workflow Table Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalan.

22 Detail Activity Diagram Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalan Detail Activity Diagram Menerima Permohonan Piutang Barang Anggota Kepala unit toko 1.mengajukan permohonan permintaan barang secara kredit 2.mengecek daftar piutang barang anggota melalui form rekapitulasi pengambilan barang/rpb (daftar item barang yg diangsur per anggota) [piutang > 10 juta] [piutang < 10 juta] 3.mengisi daftar barang yg diinginkkan oleh anggota serta jumlah angsuran yang ditentukan pada surat permohonan kredit barang (SPKB) sebanyak 3 rangkap 4.mengotorisasi SPKB sebanyak 3 rangkap 1 2 {} 3 {} {SPKB otorisasi} 5.mengisi form rekapitulasi pengambilan barang/rpb (daftar item barang yang diangsur per anggota) berdasarkan SPKB yang diotorisasi 6.menggolongkan RPB dan SPKB berdasarkan masing-masing biro 7.mengkonfirmasikan kepada staf toko untuk menyiapkan barang sesuai dengan SPKB 8.SPKB Rangkap 1&2 diarsip oleh Kpl unit toko dan rangkap 3 diberikan kepada anggota Gambar 3.4 Detail Activity Diagram Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalan (Menerima Permohonan Piutang Barang).

23 Detail Activity Diagram Menyiapkan barang Anggota Staff toko 9.menerima konfirmasi dari Kepala unit toko untuk menyiapkan barang sesuai dengan SPKB 10.menyiapkan barang 3 {SPKB otorisasi} 11.memberikan barang kepada anggota 12.menerima barang dan SPKB rangkap 3 Gambar 3.5 Detail Activity Diagram Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalan (Menyiapkan Barang).

24 Detail Activity Diagram Membuat Laporan Rekapitulasi Tagihan Barang Kepala unit toko 13.mengisi kwitansi pembayaran angsuran barang anggota berdasarkan rekapitulasi pengambilan barang per anggota 14.mengotorisasi kwitansi pembayaran angsuran barang anggota {Kwitansi Angsuran Otorisasi} 15.menggolongkan kwitansi angsuran pembayaran barang anggota berdasarkan biro 16.mengisi form daftar tagihan barang (daftar pembayaran angsuran barang anggota per biro) 17.mengotorisasi form daftar tagihan barang (daftar pembayaran angsuran barang anggota per biro) {Form Daftar tagihan Barang otorisasi} 18.membuat laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi (total daftar tagihan barang masing-masing biro) sebanyak 2 rangkap 19.mengotorisasi laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi per bulan (total daftar tagihan barang seluruh biro per bulan) 1 2 { {} lap rekapitulasi tagihan barang otorisasi} 20.memfotocopy laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi per bulan (total daftar tagihan barang seluruh biro per bulan) rangkap 1 21.mengarsip laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi per bulan (total daftar tagihan barang seluruh biro per bulan) rangkap 1 22.memberikan laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi per bulan (total daftar tagihan barang seluruh biro per bulan) rangkap 2 kepada bendahara koperasi 23.memberikan kwitansi angsuran pembayaran barang anggota yg telah digolongkan per biro kepada bendahara gaji 24.memberikan daftar tagihan barang per biro yg telah diotorisasi kepada juru bayar biro masing-masing 25.memberikan copy dari rekapitulasi tagihan barang toko kepada bendahara gaji Gambar 3.6 Detail Activity Diagram Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalan (Membuat Laporan Rekapitulasi Tagihan Barang).

25 Detail Activity Diagram Menagih Piutang Barang Anggota Bendahara gaji 26.menerima kw itansi angsuran pembayaran barang anggota yang telah digolongkan masing-masing biro {Form Daftar tagihan Barang otorisasi} {Kw itansi Angsuran Otorisasi} 27.menerima daftar tagihan barang per biro yang telah diotorisasi {Copy lap rekapitulasi tagihan barang otorisasi } 28.menerima copy dari rekapitulasi tagihan barang toko 29.melalukan penagihan kepada anggota yang terdaftar dalam daftar tagihan barang 30.memotong gaji dari anggota yg terdaftar dlm daftar tagihan barang {Kw itansi Angsuran Otorisasi} 31.memberikan kw itansi angsuran pembayaran barang yang telah diotorisasi kepada anggota yang telah dipotong gajinya 32.menerima kw itansi angsuran pembayaran barang yang telah diotorisasi Gambar 3.7 Detail Activity Diagram Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalan (Menagih Piutang Barang).

26 Detail Activity Diagram Menghimpun Kas atas Penagihan Piutang Barang Kepala unit simpan pinjam 2 { lap rekapitulasi tagihan barang otorisasi} 33.menerima laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi per bulan (total daftar tagihan barang seluruh biro per bulan) rangkap 2 34.melakukan penagihan piutang barang anggota kepada Bendahara gaji dari masing-masing biro 35.menerima uang total angsuran pembayaran barang dari bendahara gaji 36.menyetor uang yang diterima kepada Bendahara koperasi Keterangan ; Gambar 3.8 Detail Activity Diagram Sistem Penjualan Kredit yang sedang berjalan SPKB (Surat permohonan kredit barang). (Menghimpun Kas atas Penagihan Piutang Barang) RPB (Rekapitulasi pengambilan barang/ Daftar Item barang yang diangsur per anggota. Daftar tagihan barang (daftar pembayaran angsuran barang anggota per biro). Laporan rekapitulasi tagihan barang toko koperasi (total daftar tagihan barang seluruh biro).

27 Analisis Temuan Hasil Survey 1. Temuan : Adanya wewenang ganda yang dilakukan oleh kepala unit toko yaitu sebagai fungsi penjualan dan fungsi kredit. Kriteria : Sebaiknya fungsi penjualan harus terpisah dengan fungsi kredit. Sebab : Karena pihak manajemen Koperasi Pegawai Sekretariat Jenderal Depdiknas saat ini belum memisahkan wewenang fungsi penjualan dan fungsi kredit. Akibat : Kualitas pekerjaan kurang maximal yang dapat menyebabkan menurunnya tingkat penjualan, dan berpotensi terjadinya penyalahgunaan wewenang dalam transaksi penjualan kredit barang. Rekomendasi : Mengkaji ulang dan melakukan pemisahan fungsi, tugas, dan wewenang dalam struktur organisasi dengan memisahkan fungsi kredit dengan fungsi penjualan. Hal ini dimaksudkan agar selalu terjadi pengecekan intenal dalam pelaksanaan suatu transaksi, sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kecurangan.

28 69 2. Temuan : Pengecekan piutang anggota masih dilakukan secara manual. Kriteria : Sebaiknya pengecekan piutang anggota dilakukan secara terkomputerisasi. Sebab : Karena Pihak Manajemen Koperasi Pegawai Sekretariat Jenderal Depdiknas saat ini belum membuat kebijakan mengenai konversi sistem secara komputerisasi. Akibat : Proses yang begitu lama dalam mengecek total piutang anggota. Rekomendasi : Pada Sistem yang diusulkan sebaiknya pengecekan piutang anggota dilakukan secara komputerisasi yang bertujuan untuk meningkatkan akurasi dan kecepatan dari data piutang. 3. Temuan : Adanya peningkatan piutang tak tertagih, yang disebabkan, ketidakmampuan anggota dalam membayar angsuran piutang barang. Kriteria : Sebaiknya status penerimaan piutang barang ditentukan oleh batas kredit maximum sebesar Rp.10 Juta dan nilai angsuran piutang barang anggota tidak melebihi 2/3 dari gaji anggota. Sebab : Batas kredit barang yang diberikan oleh koperasi adalah maximum Rp.10 Juta. Pihak Manajemen Koperasi Pegawai Sekretariat Jenderal Depdiknas tidak

29 70 memperhatikan, jumlah gaji dari anggota. Hal ini berpotensi ketidakmampuan anggota dalam membayar angsuran piutang barang karena nilai angsuran piutang barang anggota telah melebihi gaji anggota. Akibat : Adanya peningkatan piutang yang tidak tertagih yang disebabkan oleh angsuran piutang barang anggota melebihi gaji anggota sehingga menyebabkan ketidakmampuan anggota dalam membayar angsuran piutang barang. Rekomendasi : Pada Sistem yang diusulkan sebaiknya status penerimaan piutang barang ditentukan oleh batas kredit maximum sebesar Rp.10 Juta dan nilai angsuran piutang barang anggota tidak melebihi 2/3 dari gaji anggota. 4. Temuan : Tidak adanya laporan penjualan kredit pada tiap periode. Kriteria : Sebaiknya terdapat laporan penjualan kredit pada tiap periode. Sebab : Karena belum adanya laporan penjualan kredit pada sistem berjalan. Akibat : Pihak Manajemen Koperasi Pegawai Sekretariat Jenderal Depdiknas tidak dapat mengetahui berapa banyak transaksi penjualan kredit tiap periode. Rekomendasi : Pada Sistem yang diusulkan sebaiknya terdapat laporan

30 71 penjualan kredit pada tiap periode, hal ini diperlukan bagi pihak Manajemen Koperasi Pegawai Sekretariat Jenderal Depdiknas untuk dapat membantu menentukan keputusan strategi selanjutnya. 5. Temuan : Belum adanya laporan penerimaan kas dari piutang barang tiap periode. Kriteria : Sebaiknya terdapat laporan penerimaan kas dari piutang barang tiap periode. Sebab : Karena belum adanya laporan penerimaan kas pada sistem berjalan. Akibat : Pihak Manajemen Koperasi Pegawai Sekretariat Jenderal Depdiknas tidak mengetahui penerimaan kas dari piutang barang tiap periode. Rekomendasi : Pada Sistem yang diusulkan sebaiknya terdapat laporan penerimaan kas tiap periode. 6. Temuan : Belum adanya laporan barang keluar tiap periode. Kriteria : Sebaiknya terdapat laporan barang keluar tiap periode. Sebab : Karena belum adanya laporan barang keluar pada sistem berjalan. Akibat : Pihak Manajemen Koperasi Pegawai Sekretariat Jenderal Depdiknas tidak mengetahui sejauh mana stock barang yang telah keluar atau terjual.

31 Rekomendasi : Pada sistem yang diusulkan sebaiknya terdapat laporan barang keluar pada tiap periode Temuan : Tidak adanya faktur penjualan kredit, yaitu bukti adanya transaksi penjualan kredit. Kriteria : Sebaiknya terdapat faktur penjualan kredit untuk setiap transaksi penjualan kredit. Sebab : Karena belum adanya faktur penjualan kredit pada sistem berjalan Akibat : Dengan belum dipisahkannya fungsi penjualan dan fungsi kredit, maka kepala unit toko dapat melakukan manipulasi data transaksi penjualan kredit. Pada sistem berjalan dokumen yang digunakan sebagai bukti transaksi penjualan kredit adalah Surat Permohonan Kredit Barang (SPKB). Rekomendasi : Pada sistem yang diusulkan sebaiknya terdapat faktur penjualan kredit yang berguna sebagai bukti transaksi penjualan kredit pengganti Surat Permohonan Kredit Barang (SPKB). Wewenang dan tanggung jawab pengeleuaran faktur penjualan kredit merupakan tugas dari fungsi penjualan. 8. Temuan : Kwitansi pembayaran angsuran piutang barang anggota hanya dicetak satu rangkap. Kriteria : Sebaiknya kwitansi pembayaran angsuran piutang

32 73 barang anggota dicetak tiga rangkap. Rangkap 1 untuk kepala unit toko, rangkap 2 untuk anggota, dan rangkap 3 untuk bendahara koperasi. Sebab : Karena Manajemen Koperasi Pegawai Sekretariat Jenderal Depdiknas saat ini belum membuat suatu prosedur pencetak kwitansi pembayaran angsuran piutang barang anggota yang dicetak sebanyak tiga rangkap Akibat : Bukti pembayaran piutang barang anggota tidak begitu kuat, hal ini disebabkan karena kwitansi hanya dicetak 1 rangkap yang mana diberikan kepada debitor atau anggota yang melakukan transaksi penjualan kredit, Kepala unit toko tidak mendapatkan informasi mengenai status pembayaran piutang barang anggota, serta bendahara koperasi yang harus bertanggung jawab dalam membuat laporan penerimaan kas dari piutang barang. Rekomendasi : Pada sistem yang diusulkan sebaiknya kwitansi pembayaran angsuran piutang barang anggota dicetak sebanyak 3 rangkap. 9. Temuan : Setiap jenis barang tidak diberi label atau kode barang. Kriteria : Sebaiknya terdapat kode barang untuk setiap jenis barang.

33 74 Sebab : Karena belum adanya pemberian kode barang untuk setiap jenis kode barang yang dijual. Akibat : Kesulitan dalam memproses transaksi penjualan kredit pada item barang yang keluar atau terjual. Rekomendasi : Pada Sistem yang diusulkan sebaiknya dilakukan pengkodean terhadap setiap jenis barang. 10. Temuan : Formulir daftar tagihan barang hanya dicetak 1 rangkap. Kriteria : Sebaiknya Formulir daftar tagihan barang dicetak tiga rangkap. Rangkap 1 untuk bendahara gaji, rangkap 2 untuk kepala unit toko, dan rangkap 3 untuk kepala unit simpan pinjam. Sebab : Kepala unit simpan pinjam yang bertugas menghimpun kas atas penagihan piutang barang dari bendahara gaji yang melakukan penagihan piutang barang anggota, tidak mendapatkan suatu bukti penerimaan kas atas uang total tagihan piutang barang, hanya berdasarkan rekapitulasi tagihan barang rangkap 2. Akibat : Kepala unit simpan pinjam dapat memanipulasi uang total tagihan piutang barang, yang akan diberikan kepada bendahara koperasi. Rekomendasi : Pada Sistem yang diusulkan sebaiknya formulir daftar tagihan barang dicetak 3 rangkap.

34 Identifikasi Kebutuhan Informasi Kebutuhan informasi yang dibutuhkan Koperasi Pegawai Sekretariat Jenderal Depdiknas, yaitu: a. Faktur Penjualan Kredit (FPK). Faktur penjualan kredit dibutuhkan untuk: Sebagai dasar pencatatan piutang barang dan izin pengambilan barang Dokumen sumber pembuatan laporan penjualan kredit Faktur penjualan kredit dibutuhkan oleh staff penjualan, debitor atau anggota yang melakukan transaksi penjualan kredit, dan kepala unit toko. b. Kwitansi Angsuran Pembayaran Barang (KAPB). Kwitansi angsuran pembayaran barang dibutuhkan untuk: Dokumen bukti pelunasan piutang barang anggota. Dokumen sumber pembuatan laporan penerimaan kas. Kwitansi angsuran pembayaran barang dibutuhkan oleh debitor atau anggota yang melakukan transaksi penjualan kredit, kepala unit toko, dan bendahara koperasi. c. Laporan Penjualan Kredit Harian (LPKH) dan Laporan Penjualan Kredit Bulanan (LPKB). Laporan penjualan kredit harian dan bulanan dibutuhkan untuk mengetahui: Seberapa banyak transaksi penjualan kredit tiap periode. Laporan penjualan kredit dibutuhkan oleh ketua koperasi, kepala unit toko, dan anggota koperasi.

35 76 d. Laporan Tagihan Piutang Barang (LTPB) Laporan tagihan piutang barang dibutuhkan untuk mengetahui: Seberapa banyak jumlah piutang barang anggota. Laporan tagihan piutang barang dibutuhkan oleh bendahara koperasi, kepala unit toko, kepala unit simpan pinjam dan bendahara gaji. e. Form daftar tagihan barang Form daftar tagihan barang dibutuhkan untuk: Dokumen pendukung kwitansi angsuran pembayaran barang dalam melakukan penagihan piutang barang kepada anggota. Sebagai bukti penerimaan kas bagi kepala unit simpan pinjam atas uang total tagihan piutang barang yang diberikan oleh bendahara gaji. Form daftar tagihan barang dibutuhkan oleh bendahara gaji, kepala unit toko, dan kepala unit simpan pinjam. f. Laporan barang keluar Laporan barang keluar dibutuhkan untuk: Mengetahui stock barang yang telah keluar dan telah terjual tiap periode. Melakukan pengecekan internal antara laporan penjualan kredit dan laporan barang keluar. Laporan barang keluar dibutuhkan oleh ketua koperasi dan kepala unit toko.

36 77 g. Laporan Penerimaan Kas (LPK) dari piutang barang Laporan penerimaan kas dibutuhkan untuk: Mengetahui penerimaan kas dari piutang barang tiap periode. Laporan penerimaan kas dibutuhkan oleh seluruh anggota dan manajemen Koperasi Pegawai Sekretariat Jenderal Depdiknas. Kebutuhan Informasi Informasi Status Keterangan Sudah Ada Belum Ada Butuh Tidak Butuh Faktur penjualan kredit Kwitansi pembayaran angsuran piutang barang Laporan penjualan kredit Laporan tagihan piutang barang Form daftar tagihan barang Laporan barang keluar Laporan penerimaan kas dari piutang barang Jurnal penjualan kredit Jurnal penerimaan kas dari piutang barang

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang usaha, mengakibatkan koperasi harus dapat memanfaatkan perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang usaha, mengakibatkan koperasi harus dapat memanfaatkan perkembangan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan usaha yang semakin luas dalam dunia bisnis di berbagai bidang usaha, mengakibatkan koperasi harus dapat memanfaatkan perkembangan Teknologi Informasi (TI)

Lebih terperinci

Job Description Pengurus Koperasi, Badan Pengawas dan Penasehat KOPERASI HPLPD SD PLTU SURALAYA Wukir Retawu Masa Bakti A.

Job Description Pengurus Koperasi, Badan Pengawas dan Penasehat KOPERASI HPLPD SD PLTU SURALAYA Wukir Retawu Masa Bakti A. Job Description Pengurus Koperasi, Badan Pengawas dan Penasehat KOPERASI HPLPD SD PLTU SURALAYA Wukir Retawu Masa Bakti 2016-2019 A. PENGURUS Adalah sekelompok orang yang berdasarkan Rapat Anggota Tahunan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Koperasi 3.1.1 Sejarah Singkat Koperasi Koperasi Buana Indonesia adalah Koperasi yang berikrar pada tanggal 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 51 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PD Anugrah Mandiri mulai berdiri pada tahun 2001. Sebelumnya perusahaan ini belum berbentuk perusahaan dagang, melainkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. penjualan alat-alat rumah tangga dari Korea dan Cina. Alat-alat yang dijual berupa

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. penjualan alat-alat rumah tangga dari Korea dan Cina. Alat-alat yang dijual berupa BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan CV. Sumber Mas merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi penjualan alat-alat rumah tangga dari Korea dan Cina. Alat-alat yang dijual

Lebih terperinci

BINUS UNIVERSITY ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA KOPERASI PEGAWAI SEKRETARIAT JENDERAL

BINUS UNIVERSITY ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA KOPERASI PEGAWAI SEKRETARIAT JENDERAL BINUS UNIVERSITY Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan KOPERASI SEJAHTERA ABADI merupakan koperasi yang bergerak dalam bidang peminjaman uang, hal ini ditegaskan dalam

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Koperasi Karyawan (Kopkar) Cipta Sejahtera PDAM Tirta Moedal Kota

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Koperasi Karyawan (Kopkar) Cipta Sejahtera PDAM Tirta Moedal Kota BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1.Sejarah Singkat Koperasi Karyawan (Kopkar) Cipta Sejahtera PDAM Tirta Moedal Kota Semarang didirikan pada 10 Juli 2001 dan beranggotakan seluruh karyawan PDAM Tirta

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Central Fluxindo merupakan sebuah badan usaha swasta yang bergerak dibidang produksi dan penjualan alumunium,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Akuntansi Pengertian sistem akuntansi (Mulyadi:2010) adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 38 BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Yoyo Toys Nusa Plasindo merupakan sebuah perusahaan distributor yang bergerak dibidang pembelian, persediaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Sejarah Perusahaan dan Bidang Usaha

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Sejarah Perusahaan dan Bidang Usaha BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan dan Bidang Usaha CV. Anugrah berdiri pada tanggal 29 Desember 2004 dengan nomer 045/1.824.221/0105 yang terletak

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. pegawai Pemerintah Kota Bandung yang berlokasi di Jl. Wastukencana No.5

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. pegawai Pemerintah Kota Bandung yang berlokasi di Jl. Wastukencana No.5 BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Pada pelaksanaan kerja praktek yang penulis lakukan pada Koperasi pegawai Pemerintah Kota Bandung yang berlokasi di Jl. Wastukencana

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA KOPERASI SARI BHAKTI

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA KOPERASI SARI BHAKTI BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA KOPERASI SARI BHAKTI 3.1 Gambaran Umum Koperasi 3.1.1 Gambaran Umum Koperasi Koperasi Sari Bhakti adalah koperasi primer yang didirikan oleh pekerja PT Indofood

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI Menimbang : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1.1 Sejarah Perusahaan Pitagiri Hotel adalah hotel berbintang dua yang berlokasi di Jl. Palmerah Barat No. 110 Jakarta Barat. Berada pada

Lebih terperinci

BAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum Koperasi Surya Mandiri. Koperasi Surya Mandiri memiliki tujuan mensejahterakan para

BAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum Koperasi Surya Mandiri. Koperasi Surya Mandiri memiliki tujuan mensejahterakan para BAB II HASIL SURVEY 2.1 Gambaran Umum Koperasi Surya Mandiri Koperasi Surya Mandiri memiliki tujuan mensejahterakan para sopir yang bekerja bekerja sebagai sopir angkutan umum. Koperasi Surya Mandiri Surabaya,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Wahana Artha Harsaka cabang Karang Mulya, Ciledug, merupakan perusahaan yang menangani penjualan langsung

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bergerak di bidang mata uang asing. Perusahaan ini didirikan sejak tanggal 6 Maret

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bergerak di bidang mata uang asing. Perusahaan ini didirikan sejak tanggal 6 Maret BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan yang akan dianalisis adalah PT International Valas yang bergerak di bidang mata uang asing. Perusahaan ini didirikan sejak tanggal

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI DAN PENERIMAAN KAS PADA PD. SUN BERI

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI DAN PENERIMAAN KAS PADA PD. SUN BERI BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI DAN PENERIMAAN KAS PADA PD. SUN BERI 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PD. Sun Beri berdiri pada bulan Maret tahun 2011 berlokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk meningkatkan pendapatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Purworejo, berdiri pada tanggal 25 Mei 1960 di desa Cangkrep Kabupaten

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Purworejo, berdiri pada tanggal 25 Mei 1960 di desa Cangkrep Kabupaten 36 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan KPRI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, berdiri pada tanggal 25 Mei 1960 di desa Cangkrep Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PRIMER KOPERASI KARYAWAN MANUNGGAL DAMATEX- TIMATEX disingkat PRIMKOPKAR MANUNGGAL adalah diawali dari

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PRIMER KOPERASI KARYAWAN MANUNGGAL DAMATEX- TIMATEX disingkat PRIMKOPKAR MANUNGGAL adalah diawali dari BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Perusahaan PRIMER KOPERASI KARYAWAN MANUNGGAL DAMATEX- TIMATEX disingkat PRIMKOPKAR MANUNGGAL adalah diawali dari itikat semangat kebersamaan dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Latar Belakang Koperasi PT PLN Persero Penyalur dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali atau yang disingkat dengan nama KPK PLN

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT Mega Sejahtera adalah perusahaan berbadan hukum yang secara resmi didirikan oleh Ibu Yuliana di Jakarta utara pada tanggal 03

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN 3.1. Profil Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi

Lebih terperinci

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang 43. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT.Triteguh

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Trijaya Catur Sentosa merupakan perseroan terbatas, perusahaan ini berdiri pada tahun 2001 berdasarkan akta notaris

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Alat Bantu Dengar Indonesia Cabang Bandung merupakan perusahaan dagang yang bergerak dalam penjualan alat bantu dengar bagi konsumen.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Program Pascasarjana Magister manajemen Universitas Budi Luhur SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Oleh: Deni Mahdiana,S.Kom,MM,M.Kom PEMODELAN BISNIS PROSES 1 DIAGRAM ALIRAN DATA (DATA FLOW DIAGRAM) DIAGRAM ARUS

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PENGURUS Nomor : 01/KEP/Kop / / 2013 Tentang : Peraturan Khusus Usaha Simpan Pinjam Koperasi

KEPUTUSAN PENGURUS Nomor : 01/KEP/Kop / / 2013 Tentang : Peraturan Khusus Usaha Simpan Pinjam Koperasi KOPERASI... Badan Hukum No. : Alamat :... KEPUTUSAN PENGURUS Nomor : 01/KEP/Kop / / 2013 Tentang : Peraturan Khusus Usaha Simpan Pinjam Koperasi 1. Menimbang : a. Perlu terus dikembangkan unit simpan pinjam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang 2.1.1 Definisi Piutang Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) adalah: Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Koperasi Pegawai Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur (B2TKS) adalah Koperasi Pegawai RI UPT-Laboratorium Uji Konstruksi (KOSUPALUK) didirikan di Tangerang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

PDF created with pdffactory Pro trial version

PDF created with pdffactory Pro trial version Daftar Lampiran : (terlampir) Lampiran 1 : Struktur organisasi dan Job-Description Lampiran 2 : Siklus Penjualan Lampiran 3 : Siklus Pembelian Lampiran 4 : Siklus Sumber Daya Manusia Lampiran 5 : Siklus

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat oleh notaris Monica, SH. PT Prima

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 23 BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Catur Griya Naradipa adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan barang yaitu furniture. Perusahaan ini berdiri pada tanggal

Lebih terperinci

PERSYARATAN PENGAJUAN KREDIT SIMPAN PINJAM

PERSYARATAN PENGAJUAN KREDIT SIMPAN PINJAM PERSYARATAN PENGAJUAN KREDIT SIMPAN PINJAM A. PERSYARATAN KREDIT SAAT DIAJUKAN 1. Telah menjadi anggota PKPRI/GKPRI setempat 2. Telah berbentuk badan hukum koperasi serta beroperasinal minimal 2 tahun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SISTEM

BAB IV ANALISIS SISTEM BAB IV ANALISIS SISTEM 4.2. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL 3.1 Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Piutang Usaha PT. Aromatech International

Lebih terperinci

ANALISIS PROSEDUR PENJUALAN PADA CV. DELI MITRA LESTARI CABANG TEBING TINGGI. Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK

ANALISIS PROSEDUR PENJUALAN PADA CV. DELI MITRA LESTARI CABANG TEBING TINGGI. Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK ANALISIS PROSEDUR PENJUALAN PADA CV. DELI MITRA LESTARI CABANG TEBING TINGGI Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari PT Kurnia Mulia Citra Lestari adalah perusahaan swasta yang didirikan berdasarkan akta notaris no.67 dihadapan Emmy Halim.SH,

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 70 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Niagatama Cemerlang adalah sebuah perusahaan yang berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Sejarah Perusahaan PT Adiliman Makmur merupakan perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt &

Lebih terperinci

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit L1 INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA Pemberian Kredit No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan 1 Apakah koperasi memiliki standar operasional

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Oleh: Deni Mahdiana,S.Kom,MM,M.Kom PEMODELAN SISTEM METODOLOGI TERSTRUKTUR 1 TAHAPAN METODOLOGI TERSTRUKTUR ENTITY RELATIONSH IP ANALYSIS

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Oleh : Deni Mahdiana,S.Kom,MM,M.Kom

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Oleh : Deni Mahdiana,S.Kom,MM,M.Kom FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Oleh : Deni Mahdiana,S.Kom,MM,M.Kom PEMODELAN SISTEM METODOLOGI TERSTRUKTUR TAHAPAN METODOLOGI TERSTRUKTUR ENTITY RELATIONSH IP ANALYSIS

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Implementasi sistem informasi akuntansi pendapatan dan

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR m BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 22 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Sekolah 3.1.1 Sejarah Sekolah Yayasan Strada merupakan sebuah yayasan pendidikan yang didirikan dibawah naungan Keuskupan Agung Jakarta.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Unsur-Unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian internal pada PT.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Koperasi ini bernama Koperasi Patra yang berkedudukan di Jakarta Selatan tepatnya di Jalan Jenderal Gatot Soebroto Kav.32-34. Koperasi Patra didirikan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Kegiatan Audit Operasional Sebelum memulai pemeriksaan operasional terhadap salah satu fungsi dalam perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

Lebih terperinci

BAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum Koperasi Karyawan Temprina Sejahtera Mandiri

BAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum Koperasi Karyawan Temprina Sejahtera Mandiri BAB II HASIL SURVEY 2.1 Gambaran Umum Koperasi Karyawan Temprina Sejahtera Mandiri Koperasi Karyawan ( Kopkar ) adalah suatu sarana untuk pemersatu sekaligus meningkatkan kesejahteraan karyawan. Koperasi

Lebih terperinci

79 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan ini pertama kali didirikan pada tahun 2005, dengan nama UD. Berkat Diesel Mandiri oleh Bapak Remon.

Lebih terperinci

2017, No Menengah Republik Indonesia tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 15/PER/M.KUKM/IX/2015

2017, No Menengah Republik Indonesia tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 15/PER/M.KUKM/IX/2015 No.257, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KUKM. USP oleh Koperasi. Perubahan. PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 /PER/M.KUKM/ II /2017 TENTANG

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Audit Operasional Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan perencanaan pemeriksaan. Perencanaan pemeriksaan merupakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru

BAB IV PEMBAHASAN. A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru BAB IV PEMBAHASAN A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru Penerimaan kas dari PDAM Tirta Satria Cabang Purwokerto 2 terbagi menjadi 2 yaitu penerimaan kas air dan non air. Penerimaan kas

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Taman Bacaan ZOE merupakan salah satu usaha persewaan buku yang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Taman Bacaan ZOE merupakan salah satu usaha persewaan buku yang BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum 3.1.1 Sejarah Taman Bacaan Taman Bacaan ZOE merupakan salah satu usaha persewaan buku yang didirikan tahun 2009, sebagai salah satu usaha pribadi yang

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA UNIT SIMPAN PINJAM KUD KARYA MINA KOTA TEGAL

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA UNIT SIMPAN PINJAM KUD KARYA MINA KOTA TEGAL SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA UNIT SIMPAN PINJAM KUD KARYA MINA KOTA TEGAL Nina Ariestika, Hesti Widianti Program Studi DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No.09 Tegal Telp/Fax

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Primer Koperasi Karyawan Manunggal beralamatkan di Jalan Argo Busono Nomor.1, Kotamadya Salatiga. Diawali dari Himpunan Karyawan (HIMKAR) pada tahun

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan dan penerimaan kas PT Kurnia Mulia Citra Lestari, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem

Lebih terperinci

besarnya uang pinjaman yang diterima setelah dipotong. Adapun hal-hal yang menyangkut perhitungan pinjaman secara detail adalah sebagai berikut :

besarnya uang pinjaman yang diterima setelah dipotong. Adapun hal-hal yang menyangkut perhitungan pinjaman secara detail adalah sebagai berikut : besarnya uang pinjaman yang diterima setelah dipotong. Adapun hal-hal yang menyangkut perhitungan pinjaman secara detail adalah sebagai berikut : A. Administrasi Pembayaran Kredit Setiap pembayaran angsuran

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sejarah Singkat dan Struktur Organisasi Perusahaan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sejarah Singkat dan Struktur Organisasi Perusahaan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat dan Struktur Organisasi Perusahaan PT. Hasjrat Abadi Cabang Ambon adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan barang bermerek Yamaha. Kehadirannya

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM I OLEH KOPERASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM I OLEH KOPERASI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM I OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk meningkatkan pendapatan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Latar Belakang Perusahaan Pada tanggal 8 Desember 1996, perusahaan ini diresmikan dengan nama PT. Kencana Cemerlang Abadi, memiliki akta pendirian dari notaris Rosliana.

Lebih terperinci

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya. BAB 3 Analisis Sistem Pembelian Bahan Baku yang Sedang Berjalan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Siaga Ratindotama, yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1992 di Jakarta

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tagihan UKM Kolom Nama Sebagai Catatan Realisasi Simpanan Wajib

Lampiran 1. Tagihan UKM Kolom Nama Sebagai Catatan Realisasi Simpanan Wajib Lampiran 1. Tagihan UKM Kolom Nama Sebagai Catatan Realisasi Simpanan Wajib Lampiran 2. Tagihan UKM Kolom Tanda Tangan Sebagai Catatan Realisasi Lampiran 3. Standard Operating Procedure (SOP) Prosedur

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL 73 BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur. pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul:

BAB IV HASIL PENELITIAN. Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur. pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pengeluaran Kas Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul: 1. Bagian yang terkait dan diskripsi

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 13 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 13 TAHUN 2011 TENTANG KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 13 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

Lebih terperinci

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3. Gambaran Umum Perusahaan 3.. Riwayat Perusahaan PT Hens Chemindo Kurnia didirikan oleh Bapak Teddy Winata dan Bapak Budi Kurniawan, yang dikelola sepenuhnya oleh Bapak

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Organisasi PT PANCAYASA PRIMATANGGUH berdiri pada awal tahun 1990 oleh Budi Arifandi, Yohanes Kaliman dan Soegiarto Simon. PT PANCAYASA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mencapai tujuan tertentu (Wing Wahyu Winarno; 1994: 8).

BAB II LANDASAN TEORI. mencapai tujuan tertentu (Wing Wahyu Winarno; 1994: 8). BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem dan Prosedur Sistem adalah kumpulan elemen yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu (Wing Wahyu Winarno; 1994: 8). Sistem dapat didefinisikan

Lebih terperinci

OLEH ASISTEN DEPUTI TATALAKSANA KOPERASI DAN UKM DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM Bogor, 28 Januari 2016

OLEH ASISTEN DEPUTI TATALAKSANA KOPERASI DAN UKM DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM Bogor, 28 Januari 2016 OLEH ASISTEN DEPUTI TATALAKSANA KOPERASI DAN UKM DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM Bogor, 28 Januari 2016 1 Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Koperasi adalah badan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. dengan akta bernomor 26 oleh notaris Silvia, SH yang bertempat di Jalan Suryopranoto

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. dengan akta bernomor 26 oleh notaris Silvia, SH yang bertempat di Jalan Suryopranoto BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Cakra Supra Aditia didirikan pada tanggal 11 Juni 1998 oleh Ibu Lily Liu sebagai salah satu pemegang saham utama dan beberapa pemegang saham

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN RETRIBUSI DAERAH

BUPATI SEMARANG PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN RETRIBUSI DAERAH BUPATI SEMARANG PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN RETRIBUSI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang

Lebih terperinci

Kepala Badan. Subbagian Umum dan Kepegawaian. Bidang Aset. Subbidang. Administrasi Aset. Subbidang Mutasi Aset. Subbidang

Kepala Badan. Subbagian Umum dan Kepegawaian. Bidang Aset. Subbidang. Administrasi Aset. Subbidang Mutasi Aset. Subbidang STRUKTUR ORGANISASI BADAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN LAHAT Kepala Badan Lampiran : Peraturan Bupati Lahat Nomor : 68 Tahun 2016 Tanggal : 20 Desember 2016 Tentang : Nomenklatur, Susunan Organisasi dan Uraian

Lebih terperinci

BAB 3 DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN. di Bandung. PT Gemilang Elektrik Indonesia telah mendapat Surat Keputusan

BAB 3 DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN. di Bandung. PT Gemilang Elektrik Indonesia telah mendapat Surat Keputusan 52 BAB 3 ANALIS IS S IS TEM INFORMAS I AKUNTANS I PENJUALAN JAS A, PIUTANG DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Profil Perusahaan PT Gemilang Elektrik Indonesia didirikan pada tahun 2000

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Dutaniaga Khatulistiwa adalah perusahaan yang bergerak dibidang distibutor dalam perdagangan plastik. Perusahaan

Lebih terperinci

POLA KEBIJAKAN KOPDIT BERCA HARAPAN PERSADA ( CU B H P ) GEDUNG BERCA Jl. Abdul Muis No. 62 Jakarta 10160

POLA KEBIJAKAN KOPDIT BERCA HARAPAN PERSADA ( CU B H P ) GEDUNG BERCA Jl. Abdul Muis No. 62 Jakarta 10160 POLA KEBIJAKAN KOPDIT BERCA HARAPAN PERSADA ( CU B H P ) GEDUNG BERCA Jl. Abdul Muis No. 62 Jakarta 10160 Berikut ini kami sampaikan Pola Kebijakan Kopdit BHP tahun 2012 untuk panduan operasional manajemen

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Kuesioner

Lampiran 1. Hasil Kuesioner Lampiran 1. Hasil Kuesioner No Pertanyaan Ada Tidak Ada 1. Lingkungan Pengendalian Apakah perusahaan memiliki prosedur atau kebijakan secara tertulis mengenai a. Prosedur Pengiriman? 33.30% 66.60% b. Pencatatan

Lebih terperinci

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT ` WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR : 37 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Siklus penggajian merupakan salah satu aktivitas yang terdapat dalam fungsi Sumber Daya Manusia. Pengelolaan penggajian yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 02 TAHUN 2005 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 02 TAHUN 2005 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 02 TAHUN 2005 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan otonomi

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal Evaluasi pengendalian internal adalah suatu kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi pengendalian internal perusahaan dan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain.

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Pengertian Sistem menurut Hall (2009:6), Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan dan berfungsi dengan tujuan

Lebih terperinci

serta mencatat semua transaksi pemberian kredit bank secara lengkap

serta mencatat semua transaksi pemberian kredit bank secara lengkap DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 4.11 Tabel 4.12 Tabel 4.13 Tabel 4.14 Tabel 4.15 Tabel 4.16 Operasionalisasi

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT Menimbang PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK PENGALIHAN BENDA JAMINAN MILIK ANGGOTA UNTUK JAMINAN HUTANG PIHAK KETIGA YANG DILAKUKAN OLEH KOPERASI SERBA USAHA DUA TIGA

BAB III PRAKTIK PENGALIHAN BENDA JAMINAN MILIK ANGGOTA UNTUK JAMINAN HUTANG PIHAK KETIGA YANG DILAKUKAN OLEH KOPERASI SERBA USAHA DUA TIGA BAB III PRAKTIK PENGALIHAN BENDA JAMINAN MILIK ANGGOTA UNTUK JAMINAN HUTANG PIHAK KETIGA YANG DILAKUKAN OLEH KOPERASI SERBA USAHA DUA TIGA A. Pelaksanaan Simpan Pinjam yang Dilakukan oleh Pihak Koperasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. PT. JDI bermula dari perusahaan lain yang bernama PT. Maluku Timber. PT. Maluku

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. PT. JDI bermula dari perusahaan lain yang bernama PT. Maluku Timber. PT. Maluku BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. JDI bermula dari perusahaan lain yang bernama PT. Maluku Timber. PT. Maluku Timber didirikan oleh Sutan Jati. PT. Maluku Timber bergerak

Lebih terperinci