Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION (DE) UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN TATA LETAK FASILITAS DENGAN LUAS AREA BERBEDA (UNEQUAL AREA FACILITY LAYOUT PROBLEM) M. Bisyrul Jawwad 1), Budi Santosa 2), dan Nurhadi Siswanto 3) 1) Jurusan teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya , 3) Jurusan teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember ABSTRAK Tata letak fasilitas merupakan permasalahan penempatan fasilitas pada suatu area atau lantai produksi. Dalam dunia nyata, fasilitas-fasilitas yang akan disusun mempunyai dimensi yang berbeda-beda (unequal area). Penyelesaian permasalahan ini dengan menggunakan algoritma eksak hanya mampu untuk 11 fasilitas saja dan akan menjadi rumit ketika fasilitas yang akan disusun semakin banyak. Untuk itu diperlukan metode pencarian yang efektif untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Pada penelitian ini digunakan algoritma Differential Evolution (DE) yang dipadukan Flexible Bay Structure (FBS) dengan fungsi tujuan meminimasi total biaya perpindahan material. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa solusi yang dihasilkan algoritma DE cukup bagus dengan menghasilkan 5 solusi optimal dari 11 dataset. Untuk itu memperbaiki kekurangan tersebut, Algoritma DE digabungkan dengan teknik Local Search (DE-LS) dan Particle Swarm Optimization (DEPSO). Algoritma DE-LS memberikan hasil yang tidak jauh berbeda dengan yang dihasilkan oleh DE asli. Sedangkan algoritma DEPSO mampu memberikan solusi yang lebih bagus dari algoritma DE, dibuktikan dengan algoritma ini mampu memberikan solusi optimal pada 6 dataset dari 8 dataset yang digunakan untuk pengujian. Kata kunci: Tata Letak Fasilitas, Uneqal Area, Differential Evolution, Perpindahan Material, Flexible Bay Structure PENDAHULAN Fasilitas, menurut Heragu (2008) didefinisikan sebagai bangunan yang digunakan sebagai tempat mesin, material maupun bahan-bahan yang lain untuk membuat produk atau menyediakan jasa. Fasilitas-fasilitas ini perlu untuk disusun sedemikian rupa sehingga bisa memenuhi tujuan dari perusahaan. Tata letak fasilitas adalah permasalahan menempatkan fasilitas dalam perusahaan dengan tujuan mendapatkan susunan yang paling efektif dengan mempertimbangkan kriteria atau tujuan tertentu dan juga batasan tertentu (Kouveli s; dkk, 1992). Unequal Area Facility Layout Problem (UAFLP) adalah salah satu formulasi model dari tata letak fasilitas yang mempertimbangkan ukuran dari fasilitas yang akan disusun. Model ini diformulasikan untuk menyusun fasilitas yang berbentuk rectangular dengan dimensi yang berbeda-beda, dengan ketentuan semua fasilitas harus ditempatkan dalam plant layout dan semua fasilitas tidak boleh overlap antara satu dengan yang lain (Amour & Buffa, A-5-1

2 1963). Tujuan dari UAFLP adalah menempatkan fasilitas dalam suatu area sehingga tujuan yang diinginkan bisa tercapai, misalnya: minimasi biaya perpindahan material, minimasi penggunaan area fasilitas, dsb. Penyelesaian UAFLP dengan menggunakan metode eksak hanya mampu sampai 11 fasilitas saja, dan akan membutuhkan waktu yang semakin lama ketika jumlah fasilitas yang akan disusun bertambah. Penyelesaian untuk permasalahan yang lebih kompleks para peneliti banyak menggunakan metode metaheuristik. Dari semua teknik yang sudah digunakan, Genetic Algorithm yang paling banyak dipakai oleh para peneliti dan tidak ada teknik yang lebih unggul mutlak dibanding dengan yang lain. Namun belum pernah ada penelitian yang menggunakan Algoritma Differential Evolution untuk menyelesaikan permasalahan UAFLP. Dalam menyelesaikan tata letak fasilitas juga diperlukan algoritma untuk menyusun fasilitas-fasilitas pada suatu area. Ada beberapa cara untuk menyusun fasilitas, salah satu diantaranya adalah Flexible bay structure (FBS). Pada penelitian ini akan mencoba menggunakan algoritma Differential Evolution (DE) untuk menyelesaikan permasalahan UAFLP dengan metode penyusunan menggunakan Flexible bay structure (FBS). UNEQUAL AREA FACILITY LAYOUT PROBLEM (UAFLP) Unequal Area Facility Layout Problem (UAFLP) adalah salah satu dari formulasi tata letak fasilitas yang pertama kali ditemukan oleh Armour dan Buffa (1963). UAFLP ini termasuk dalam kategori layout dengan bentuk regular shape. Fasilitas yang akan disusun mempunyai bentuk rectangular dengan dimensi tetap (fix dimension) dan mempunyai ukuran berbeda satu dengan yang lainnya. Hubungan antar fasilitas seperti frekuensi perpindahan material dan biaya perpindahan antar fasilitas pada permasalahan UAFLP ini diasumsikan diketahui. Tujuanya adalah untuk meminimumkan biaya perpindahan material. Gambar 1 menunjukan Ilustrasi dari permasalahan layout dengan luas area yang berbeda. Gambar 1. Ilustrasi Variabel dan Parameter Multirow Layout Problem dengan Luas Area yang Berbeda (Heragu, 2008). Dimana: = jumlah departemen = notasi departemen, 1, 2,3,, n = aliran material dari departemen i ke j = panjang departemen i = lebar departemen i = jarak departemen i pada sumbu-x A-5-2

3 h = jarak departemen i pada sumbu-y = jarak clearance horizontal dept i ke j = jarak clearance vertikal dept i ke j ( ) = 1, 0, Fungsi tujuan: ( + ) (1) Fungsi pembatas: h (, ) (2) (, ) (3) 1 = 0 Supaya Permasalahan UAFLP ini lebih memberikan hasil yang realistis, Camp; dkk (1991) menambahkan Maximum Aspect Ratio. Hal ini dimaksudkan agar fasilitas yang akan disusun tidak terlalu sempit. Dengan adanya maksimum aspect ratio ini ukuran dari fasilitas menjadi lebih terbatas. = {, } {, } Dimana: = maximum aspect rasio = panjang fasilitas ke i = lebar fasilitas ke i Perhitungan jarak antar fasilitas dihitung dengan rectilinear. = + (6) DIFFERENTIAL EVOLUTION DE pertama kali diperkenalkan oleh Storn dan Price (1995) sebagai metode penyelesaian permasalahan optimasi kontinyu yang berdasarkan populasi (population -based) stokastik. Tahapan DE menurut Santosa dan Willy (2011) adalah sebagai berikut: Inisialisasi Membangkitkan nilai parameter Menentukan batas atas dan batas bawah Untuk pembangkitan nilai awal variabel generasi ke 0, variabel ke j dan vektor i bisa diwakili dengan notasi berikut:,, = + (, 1)( ) (7) (4) (5) A-5-3

4 Fasilitas Random Gambar 2. Pembentukan Urutan Solusi dengan Pembangkitan Bilangan Random Mutasi Setelah diinisialisasi, DE akan memutasi dan mengkombinasi populasi awal untuk menghasilkan populasi dengan ukuran N vektor percobaan. Dalam DE, mutasi dilakukan dengan cara menambahkan perbedaan dua vektor terhadap vektor ketiga dengan cara:, =, + (,, ) (8) F = Faktor skala (F (0, 1+)) Beberapa peneliti lain juga menerapkan cara mutasi yang sedikit diubah dari cara awal seperti yang dikemukakan oleh Storn dan Price (Ali,dkk, 2009). DE/rand/1:, =, + (,, ) (9) DE/rand/2:, =, +,, + (,, ) (10) DE/best/1:, =, + (,, ) (11) DE/best/2:, =, +,, + (,, ) (12) DE/rand-to-best/1:, =, +,, + (,, ) (13) Crossover Pada tahap ini DE menyilangkan setiap vektor,,, dengan vektor mutan,,, untuk membentuk vektor hasil persilangan,, dengan formula.,, = (14),,,, Probabilitas crossover, Cr (0, 1) adalah nilai yang didefinisikan untuk mengendalikan fraksi nilai variabel yang disalin dari mutan. Seleksi Jika trial vektor, u,,, mempunyai nilai fungsi tujuan yang lebih kecil dari fungsi tujuan vektor targetnya, x,, maka u,, akan menggantikan posisi x,, dalam populasi pada generasi berikutnya. Jika terjadi sebaliknya, vektor target akan tetap pada posisinya dalam populasi. A-5-4

5 ,, =,, (,, ) (,, ),, (15) Kriteria Pemberhentian (Stopping Criteria) Apabila sudah memenuhi kriteria pemberhentian maka bisa di hentikan, namun jika belum ulangi dari tahap mutasi. FLEXIBLE BAY STRUCTURE Flexible bay structure (FBS) merupakan cara penempatan fasilitas pada suatu area dengan membagi area menjadi kolom-kolom vertikal ataupun horizontal. Setelah area dibagi dalam bentuk kolom-kolom, selanjutnya menempatkan fasilitas pada kolom tersebut. Jumlah kolom yang terbentuk juga flekisbel (Komarudin, 2010). Pada FBS, setiap solusi yang dihasilkan dari teknik optimasi mempunyai dua segmen, segmen yang pertama menunjukan urutan dari fasilitas sebanyak n, sedangkan segmen yang kedua menunjukan kapan fasilitas yang disusun tersebut berpindah kolom sebanyak n-1. Gambar 3 merupakan ilustrasi flexible bay structure. PENGUJIAN DATASET susunan fasilitas Gambar 3. Flexible Bay Structure Dataset permasalahan Unequal Area Facility Layout Problem (UAFLP) ini terdiri dari sejumlah departemen yang sudah diketahui luasnya, namun tidak diketahui dimensinya secara pasti (unfixed dimension), untuk menjaga agar departemen yang terbentuk tidak terlalu sempit maka digunakan aspect ratio. Tabel 1. Dataset Penelitian No Facility Size Common Reference Problem Number of Shape Set Departments Width Height data set Constraint 1 O max = 4 Meller et al. (1998) 2 FO max = 5 Meller et al. (1998) 3 FO max = 5 Meller et al. (1998) 4 O max = 5 Meller et al. (1998) 5 V10a lmin = 5 van Camp (1989) 6 V10s max = 5 van Camp (1989) 7 BA lmin = 1 van Camp (1989) 8 BA lmin = 1 van Camp (1989) 9 M max = 5 Bozer et al. (1994) 10 SC max = 5 Liu and Meller (2007) 11 SC max = 4 Liu and Meller (2007) A-5-5

6 Dari Tabel 2 bisa diketahui bahwa algoritma DE mampu mendapatkan nilai yang lebih baik pada 5 dataset, sedangkan untuk 6 dataset yang lain algoritma ini masih kalah dibanding dengan penelitian sebelumnya. Untuk dataset ukuran kecil (7-9 fasilitas), algoritma DE unggul pada dataset O7 dan FO7, namun kurang baik pada dataset FO8 dan O9. Untuk data ukuran sedang (10-14 fasilitas), algoritma DE unggul hanya pada dataset V10s, sedangkan untuk data V10a, BA12, dan BA14, biaya perpindahan material yang dihasilkan algoritma DE masih kalah. Untuk data ukuran besar (25-35 fasilitas), algoritma DE unggul pada dataset M25 dan SC35. Dari hasil percobaan terhadap dataset, bisa diketahui bahwa algoritma DE tidak unggul mutlak pada data set ukuran kecil, sedang dan besar. Algoritma DE ini pun juga bisa dikatakan tidak terlalu buruk dalam menemukan solusi, sebab DE mampu menemukan solusi 5 dari sebelas dataset. Kelebihan dari algoritma DE adalah kemampuannya dalam melakukan pencarian yang cepat dan handal, namun ada kemungkinan terjebak pada lokal optimal. Pada dataset permasalahan UAFLP ini ada kemungkinan hal sama juga terjadi. Lokal optimal kemungkinan terjadi karena proses mutasi algoritma DE ini tidak mampu menghasilkan kombinasi solusi yang berbeda dari solusi sebelumnya, sehingga solusi yang dihasilkan sama seperti iterasi sebelumnya. Misal dari individu (0,2; 0,8; 0,5) menghasilkan urutan (1-3-2), kemudian dilakukan mutasi sebagai berikut., =, + (,, ) = = Maka hasil dari mutasi (0.32; 0,92; 0,35) akan menghasilkan urutan (1-3-2). Tabel 2. Hasil Pengujian Dataset No Dataset x worst x mean x best Best Known %gap Computation Time 1 O FO FO O V10a 2.69E E E V10s 2.47E E E BA E E E BA E E E M E E E SC E E E SC E E E ALGORITMA ALTERNATIF Kemampuan algoritma DE untuk melakukan pencarian yang cepat ada kemungkinan terjebak pada kondis local optimal. Untuk memperbaiki solusi yang dihasilkan, algoritma DE selanjutnya dimodifikasi dengan diharapkan mampu menghasilkan solusi yang lebih baik dari DE-asli yang sebelumnya. Modifikasi yang dilakukan meliputi dua cara, yaitu: Hybrid DE-Particle Swarm Optimization (DEPSO) Particle Swarm Optimization (PSO) adalah sebuah teknik stochastic optimization berdasarkan populasi yang terinspirasi oleh perilaku sosial dari pergerakan burung atau ikan ( bird flocking or fish schooling). ). PSO digolongkan ke dalam teknik A-5-6

7 metaheuristik optimasi swarm intelligence (SI) di mana prinsip sosio-psikologi yang mempengaruhi perilaku sosial makhluk hidup diadopsi. Perilaku sosial terdiri dari tindakan individu dan pengaruh dari individu-individu lain dalam suatu kelompok (Santosa dan Willy, 2010). Dalam konteks optimasi, setiap individu dalam populasi terletak pada suatu ruang tertentu dan masing-masing memiliki posisi juga kecepatan. Jika ada individu yang mampu menghasilkan nilai lebih baik, maka individu lain yang memiliki nilai kurang baik akan mendekat (update posisi) sesuai dengan kecepatannya. Dalam bentuk matematis, update posisi dan kecepatan dari setiap individu bisa digambarkan pada formulasi = h + 1 ( ) + 2( ) (16) = + (17) DE membutuhkan waktu komputasi yang lebih sedikit (cepat), lebih bagus dalam mencari solusi pada permasalahan skala besar. Sedangkan PSO bagus dalam keluar dari jebakan lokal optimal. Dua keuntungan dari algoritma ini akan coba digabungkan. Penggabungan dilakukan atau penggunaan update posisi dilakukan pada proses crossover sebagai pilihan jika mutan yang dihasilkan tidak memenuhi kriteria crossover. Hybrid PSO Set parameter (np, F, CR, itmax) Inisialisasi For it<=itmax Mutasi 1 = 0, + ( 1, 2, ) Crossover r=rand If r < CR Crossover=mutan Else PSO (update velocity dan posisi) = h + 1 ( ) + 2( ) = + End Seleksi It=it+1 End Hybrid DE-Local Search (DE-LS) Modifikasi dilakukan pada proses mutasi dan menambahkan pencarian lokal. Penggunaan local search bertujuan untuk mendapatkan nilai solusi yang lebih beragam lagi. Dari Tabel 3 bisa diketahui bahwa algoritma DE-LS dan DEPSO yang diujikan pada dataset UAFLP, tidak unggul mutlak dibanding penelitian sebelumnya, tetapi setidaknya lebih baik dibanding dengan biaya perpindahan material yang dihasilkan oleh algoritma DE-asli. Bila dibandingkan dengan hasil terbaik yang diperoleh pada penelitian terdahulu, algoritma DE-LS masih kurang bagus pada tiga data set (O9, V10a, dan SC30). Sedangkan algoritma DEPSO masih kurang bagus hanya pada dua dataset (O9 dan V10a). Penyebab dari kelemahan DE-LS kemungkinan juga sama seperti yang terjadi pada DE asli, yaitu terjebak pada kondisi lokal optimal. sebab individu yang digunakan DE-LS sama dengan individu DE asli, hanya saja urutan penempatannya yang dibalik. A-5-7

8 Modifikasi mutasi DE/rand/1: =, + (,, ) DE/rand-to-best/1: =, +,, + (,, ) Mutan : = + (1 ) Local search 1. Mengubah urutan bilangan random dari kecil ke besar menjadi besar ke kecil Sort (random, 2, ascend ) sort (random, 2, descend ) 2. Mengubah urutan pergantian baris. Dari 0 menjadi 1, begitu juga sebaliknya Tabel 3. Perbandingan Hasil DE, DE_LS dan DEPSO terhadap Nilai Terbaik Data Set Best known DE(%) DE-LS (%) DEPSO (%) O FO FO O V10a E E E M E E E SC E E E SC E E E Modifikasi algoritma DE dengan menambahkan pencarian lokal dan update posisi akan membuat waktu komputasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan program juga bertambah. Tabel 4 menunjukan perbandingan waktu yang diperlukan oleh algoritma DE asli, DE_LS dan DEPSO untuk menyelesaikan program. Dari kedua Tabel 3 dan tersebut menunjukan bahwa modifikasi DE dengan menambahkan update posisi didalamnya akan membuat hasil yang dicapai lebih baik dari DE asli, tetapi modifikasi ini juga membuat waktu komputasi semakin bertambah. Sedangkan modifikasi DE dengan pencarian lokal tidak terlalu berpengaruh pada hasil pencarian, sebab individu yang digunakan dalam pencarian lokal bukanlah individu yang berbeda dari hasil mutasi, melainkan individu yang sama, hanya saja urutan penempatanya yang dibalik. Waktu yang dibutuhkan pun lebih lama dibanding dengan DE asli. Sehingga modifikasi DE dengan pencarian lokal bisa dikatakan tidak lebih baik dibanding DE asli. Tabel 4. Perbandingan Waktu Komputasi Dataset DE DE-LS DEPSO O FO FO O V10a M SC SC A-5-8

9 PENGARUH PARAMETER DE TERHADAP HASIL Parameter yang digunakan dalam percobaan sedikit banyak juga berpengaruh pada biaya perpindahan material handling yang dihasilkan dari algoritma DE. Parameter-parameter tersebut meliputi; nilai faktor pertumbuhan mutan (F), nilai crossover ratio (CR), serta jumlah populasi yang dibangkitkan diawal (jml_populasi). Nilai Faktor Pertumbuhan Mutan (F) Gambar 4 menunjukan pengaruh nilai F terhadap solusi yang dihasilkan. Dari gambar grafik tersebut bisa diketahui bahwa penambahan nilai parameter F tidak terlalu memberikan dampak pada pencarian solusi optimal. Hasil yang dicapai algoritma DE asli dan DE-LS pada rentang nilai F, menunjukan bahwa diawal dengan semakin bertambahnya nilai F didapatkan hasil yang semakin bagus, namun hasil bagus ini tidak terjadi terus menerus seiring dengan bertambahnya nilai F. Nilai solusi yang dihasilkan dengan menambah nilai F (dari 0.7 hingga 0.99) tidak lebih baik dari sebelumnya bahkan cenderung kurang baik. G R A F I K P E N G A R U H N I L A I F BIAYA F DE asli DEPSO DE-LS Gambar 4. Grafik Pengaruh Nilai F Terhadap Solusi Hasil paling mencolok untuk membuktikan tidak ada pengaruh nilai F terhadap pencarian solsusi diperlihatkan oleh algoritma DEPSO, penambahan nilai parameter F tidak memebuat solusi yang dihasilkan oleh algoritma DEPSO menjadi lebih baik dari sebelumnya. Jadi bisa disimpulkan perubahan nilai parameter F tidak memberikan dampak yang cukup berarti pada pencarian solusi, namun parameter ini harus tetap dibutuhkan untuk proses mutasi. Nilai Crossover Ratio (CR) Nilai CR berpengaruh pada probabilitas diterima atau tidaknya hasil mutasi, jika nilai CR yang digunakan besar maka akan membuat probabilitas mutan diterima semakin besar, yang artinya akan semakin besar tercipta peluang timbulnya individu baru yang berbeda dari sebelumnya, sehingga diharapkan segera didapatkan solusi yang optimal dari adanya individu yang semakin beragam tersebut. Grafik pengaruh CR Biaya Crossover Ratio DE asli DEPSO DE-LS Gambar 5. Grafik Pengaruh CR Terhadap Solusi A-5-9

10 Gambar 5 menunjukan dengan semakin bertambahnya nilai CR membuat solsui yang dihasilkan semakin bagus. Pengaruh ini lebih terasa pada algoritma DE asli dan DE-LS, sebab pada kedua algoritma ini hanya mendapatkan nilai individu baru yang berasal dari mutasi. Sedangkan pada DEPSO, selain berasal dari mutasi, individu baru juga bisa diperoleh daro proses update posisi yang ditambahkan dan inilah yang membuat algoritma CR mampu menemukan solusi yang bagus pada nilai CR berapapun. Sehingga bisa dikatakan bahwa kelemahan proses crossover pada DE bisa diatasi dengan menambahkan proses update posisi (DEPSO). Jumlah Populasi Hasil dari percobaan tersebut terhadap ketiga algoritma menunjukan tren yang sama, bahwa semakin besar jumlah populasi yang dibangkitkan akan membuat algoritma semakin muda menemukan solusi yang optimal. Namun jika jumlah populasi terus ditambah solusi yang didapatkan akan mengurucut pada satu titik solusi optimal yang tetap atau solusi tidak bisa semakin baik lagi, karena sudah sampai pada puncaknya. Sehingga penentuan jumlah populasi harus menjadi perhatian yang serius, sebab dengan jumlah populasi yang sedikit sulit menemukan solusi optimal, sedangkan jika populasinya banyak maka waktu komputasinya pun akan bertambah. Grafik Populasi terhadap biaya biaya Populasi yang dibangkitkan DE asli DEPSO DE-LS KESIMPULAN Gambar 6. Grafik Pengaruh Jumlah Populasi Terhadap Biaya Kesimpulan yang bisa diambil, dari percobaan yang sudah dilakukan sebagai berikut: 1. Algoritma Differential Evolution (DE) yang dikembangkan mampu digunakan untuk menyelesaikan permasalahan Unequal Area Facility Layout Problem (UAFLP). 2. Algoritma DE kurang kompetitif untuk menyelesaikan permasalahan UAFLP, terbukti hanya mampu mendapatkan 5 hasil optimal dari 11 data set. 3. Modifikasi algoritma DE dengan menambahkan local Search pada crossover tidak memberikan solusi yang lebih baik, dan membutuhkan waktu komputasi yang lebih tinggi. 4. Modifikasi algoritma DE dengan menambahkan update posisi sebagaimana yang digunakan pada algoritma Particle Swarm Optimization (PSO), mampu memberikan hasil yang lebih baik. 5. Parameter CR dan jumlah populasi yang dibangkitkan dalam algoritma DE memberikan pengaruh pada proses pencarian solusi. Sedangkan F tidak memberikan pengarus pada pencarian solsusi. meskipun demikian keberadaan ketiga parameter ini harus tetap ada pada algoritma DE A-5-10

11 Saran untuk penelitian selanjutnya permasalahan bisa dikembangkan untuk kasus layout fasilitas dinamis (dynamic unequal area facility layout problem). pengukuran jarak bisa digunakan cara lain yang lebih mendekati kondisi sesungguhnya, dalam hal ini bisa digunakan titik input/output (I/O). Dengan semakin berkembangnya teknik metaheuristik, bisa digunakan algoritma penyelesaian yang lain, sehingga bisa menemukan solusi yang lebih baik lagi. Metode penyusunan layout bisa menggunakan cara yang berbeda, seperti Space Filling Curve (SFC) mauapun cara kontinyus yang lain. UCAPAN TERIMAKASIH Penulis menyampaikan terima kasih kepada Dosen Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember yang memberikan banyak dukungan dalam pelaksanaan penelitian ini. Juga seseorang yang sudah memberikan data pada penelitian ini DAFTAR PUSTAKA Ali, M; Pant, M.;& Abraham, A.; (2008), Simplex Differential Evolution, Vol. 6, No. 5, Armour, G..C., dan Buffa, E.S. (1963). A Heuristic Algorithm and Simulation Approach to Relative Allocation of Facilities, Management Science, 9(2), Camp, D.J., Carter, M.W. dan Vannelli, A. (1991), A Nonlinear Optimization Approach for Solving Facility Layout Problem, European Journal of Operation Research. Vol. 57, N. 2, pp Heragu, S.S. (2008), Facilities Design, 3 rd edition, CRC Press, New York. Hernandez, L.G; Pierreval, H.; Morrera L.S.; & Azofra, A.A.(2013), Handling qualitative aspects in Unequal Area Facility Layout Problem:An Interactive Genetic Algorithm, Applied Soft Computing, 13, Komarudin dan Wong, K.Y.(2010), Applying Ant System for solving Unequal Area Facility Layout Problems, European Journal of Operational Research, Vol. 202, N. 3, pp Konak, A., Kulturel-Konak, S., Norman, B.A., dan Smith, A.E. (2006), A New Mixed Integer Formulation for Optimal Facility Layout Design, Operation Research Letters. 34(6), Konak, S.K dan Ulutas, B.H.(2012), An Artificcial Immune System based Algorithm to Solve Unequal Area Facility Layout Problem, Expert System with Application, 39, Kouvelis, P.; Kurawarwala, A.A. dan Gutiérrez, G.J.(1992), Algorithms for Robust Single and Multiple Period Layout Planning for Manufacturing Systems, European Journal of Production Research, Vol. 63, pp Kushida, J. I; Oba, K. dan Hara, A. (2012), Solving Quadratic Assignment Problem by Differential Evolution, Departement of Intelegent System, Hiroshima City University, Hiroshima, Japan. Meller, R. D., Narayanan, V., dan Vance, P. H. (1999), Optimal Fa cility Layout Design, Operations Research Letters, 23(3 5), A-5-11

12 Meller, R. D., Chen, W. dan Sherali, H.D.(2007), Applying the Sequence Pair Representation to Optimal Facility Layout Problems, Operations Research Letters, Vol. 35, N. 5, pp Santosa, B. dan Willy, P.(2011), Metoda Metaheuristik Konsep dan Implementasi, Guna Widya, Surabaya. Storn, R. dan Price, K.(1995), Differential Evolution - a Simple and Efficient Adaptive Scheme for Global Optimization Over Continuous Spaces, Technical Report TR , ICSI. Van Camp, D. J. (1989). A Nonlinear Optimization Approach for Solving Facility Layout Problem. Master of Applied Science, Department of Industrial Engineering, University of Toronto, Canada. A-5-12

Manual Penggunaan Algoritma Evolusi Diferensial untuk Mengoptimasikan Tata Letak Fasilitas Komarudin

Manual Penggunaan Algoritma Evolusi Diferensial untuk Mengoptimasikan Tata Letak Fasilitas Komarudin Manual Penggunaan Algoritma Evolusi Diferensial untuk Mengoptimasikan Tata Letak Fasilitas Komarudin Laboratorium Rekayasa, Simulasi dan Pemodelan Sistem Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PERMASALAHAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION

PENYELESAIAN PERMASALAHAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION PENYELESAIAN PERMASALAHAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION Heri Awalul Ilhamsah Jurusan Teknik Industri Universitas Trunojoyo Email: hilhamsah@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : a. Representasi kromosom yang digunakan

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PERMASALAHAN MULTI-OBJECTIVE HYBRID FLOW SHOP SCHEDULING DENGAN ALGORITMA MODIFIED PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

PENYELESAIAN PERMASALAHAN MULTI-OBJECTIVE HYBRID FLOW SHOP SCHEDULING DENGAN ALGORITMA MODIFIED PARTICLE SWARM OPTIMIZATION PENYELESAIAN PERMASALAHAN MULTI-OBJECTIVE HYBRID FLOW SHOP SCHEDULING DENGAN ALGORITMA MODIFIED PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Fiqihesa Putamawa 1), Budi Santosa 2) dan Nurhadi Siswanto 3) 1) Program Pascasarjana

Lebih terperinci

PENJADWALAN TRUK PADA SISTEM CROSS DOCKING DENGAN PENYIMPANAN SEMENTARA DENGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY GENETIC ALGORITHM

PENJADWALAN TRUK PADA SISTEM CROSS DOCKING DENGAN PENYIMPANAN SEMENTARA DENGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY GENETIC ALGORITHM PENJADWALAN TRUK PADA SISTEM CROSS DOCKING DENGAN PENYIMPANAN SEMENTARA DENGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY GENETIC ALGORITHM PENELITI : Pristi Dwi Puspitasari 2507 100 003 DOSEN PEMBIMBING : Ir. Budi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION UNTUK PENJADWALAN FLOW SHOP MULTI OBYEKTIF DENGAN BANYAK MESIN ABSTRAK

PENGEMBANGAN ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION UNTUK PENJADWALAN FLOW SHOP MULTI OBYEKTIF DENGAN BANYAK MESIN ABSTRAK PENGEMBANGAN ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION UNTUK PENJADWALAN FLOW SHOP MULTI OBYEKTIF DENGAN BANYAK MESIN Rudi Nurdiansyah Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Perbandingan Kombinasi Genetic Algorithm Simulated Annealing dengan Particle Swarm Optimization pada Permasalahan Tata Letak Fasilitas

Perbandingan Kombinasi Genetic Algorithm Simulated Annealing dengan Particle Swarm Optimization pada Permasalahan Tata Letak Fasilitas Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 2, Desember 2010, 119-124 ISSN 1411-2485 Perbandingan Kombinasi Genetic Algorithm Simulated Annealing dengan Particle Swarm Optimization pada Permasalahan Tata Letak

Lebih terperinci

KOMBINASI ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION DENGAN ITERATED GREEDY UNTUK PERMASALAHAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM (TSP)

KOMBINASI ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION DENGAN ITERATED GREEDY UNTUK PERMASALAHAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM (TSP) KOMBINASI ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION DENGAN ITERATED GREEDY UNTUK PERMASALAHAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM (TSP) Ong Andre Wahju Riyanto * ABSTRAKSI Penelitian ini ditujukan untuk memperbaiki kelemahan

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN Hari Purnomo, Sri Kusumadewi Teknik Industri, Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang Km 4,5 Yogyakarta ha_purnomo@fti.uii.ac.id,

Lebih terperinci

SWARM GENETIC ALGORITHM, SUATU HIBRIDA DARI ALGORITMA GENETIKA DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION. Taufan Mahardhika 1

SWARM GENETIC ALGORITHM, SUATU HIBRIDA DARI ALGORITMA GENETIKA DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION. Taufan Mahardhika 1 SWARM GENETIC ALGORITHM, SUATU HIBRIDA DARI ALGORITMA GENETIKA DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Taufan Mahardhika 1 1 Prodi S1 Kimia, Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih 1 taufansensei@yahoo.com Abstrak Swarm

Lebih terperinci

TEKNIK Vol. V, No. 2 PERBANDINGAN PERFORMANSI ALGORITMA CROSS ENTROPY (CE) DINAMIKA DAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) PADA

TEKNIK Vol. V, No. 2 PERBANDINGAN PERFORMANSI ALGORITMA CROSS ENTROPY (CE) DINAMIKA DAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) PADA 53 PERBANDINGAN PERFORMANSI ALGORITMA CROSS ENTROPY (CE) DINAMIKA DAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) PADA TEKNIK Vol. V, No. 2 PENYELESAIAN PERMASALAHAN FLOWSHOP SCHEDULING Dosen Fakultas

Lebih terperinci

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm Jurnal Telematika, vol.9 no.1, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-251 Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Lebih terperinci

OPTIMASI NURSE SCHEDULING PROBLEM

OPTIMASI NURSE SCHEDULING PROBLEM OPTIMASI NURSE SCHEDULING PROBLEM Disusun Oleh Aditya Pratama H (2510100111) Pembimbing Prof. Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D Pendahuluan Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan & Asumsi Penjadwalan Proses

Lebih terperinci

komputasi dan memori yang rendah), mampu memecahkan permasalahan dengan area fasilitas yang sama atau tidak sama (equal and unequal area), dan

komputasi dan memori yang rendah), mampu memecahkan permasalahan dengan area fasilitas yang sama atau tidak sama (equal and unequal area), dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan tata letak fasilitas merupakan salah satu area penting dalam merancang sistem produksi sekaligus merupakan kunci untuk meningkatkan produktivitas pabrik.

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA CODEQ UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN JOB SHOP SCHEDULING

PENERAPAN ALGORITMA CODEQ UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN JOB SHOP SCHEDULING PENERAPAN ALGORITMA CODEQ UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN JOB SHOP SCHEDULING Dosen Pembimbing: 1. Yudha Prasetyawan, S.T. M.Eng 2. Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D. Oleh: M Bisyrul Jawwad 2507100069 Pendahuluan

Lebih terperinci

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA Muhammad Arief Nugroho 1, Galih Hermawan, S.Kom., M.T. 2 1, 2 Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur No. 112-116, Bandung 40132 E-mail

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Penelitian yang berkaitan dengan permasalahan tata letak fasilitas telah dilakukan pada berbagai kasus. Kado (1995) dalam thesisnya melakukan investigasi parameter algoritma genetik

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SELF-ADAPTIVE DIFFERENTIAL EVOLUTION WITH NEIGHBORHOOD SEARCH (SANSDE) UNTUK OPTIMASI SISTEM POMPA AIR

IMPLEMENTASI SELF-ADAPTIVE DIFFERENTIAL EVOLUTION WITH NEIGHBORHOOD SEARCH (SANSDE) UNTUK OPTIMASI SISTEM POMPA AIR IMPLEMENTASI SELF-ADAPTIVE DIFFERENTIAL EVOLUTION WITH NEIGHBORHOOD SEARCH (SANSDE) UNTUK OPTIMASI SISTEM POMPA AIR Isnani Pramusinto 1 1 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,Universitas

Lebih terperinci

APLIKASI SIMULATED ANNEALING UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN

APLIKASI SIMULATED ANNEALING UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN APLIKASI SIMULATED ANNEALING UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN Sri Kusumadewi, Hari Purnomo Teknik Informatika, Teknik Industri Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang Km 14,5 Yogyakarta cicie@fti.uii.ac.id,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik dewasa ini menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Teknologi dan ilmu pengetahuan yang tidak pernah henti perkembangannya mendorong

Lebih terperinci

Penjadwalan Mata Kuliah Menggunakan Algoritma Genetika di Jurusan Sistem Informasi ITS

Penjadwalan Mata Kuliah Menggunakan Algoritma Genetika di Jurusan Sistem Informasi ITS JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-127 Mata Kuliah Menggunakan Algoritma Genetika di Jurusan Sistem Informasi ITS Wiga Ayu Puspaningrum, Arif Djunaidy, dan Retno

Lebih terperinci

OPTIMISASI PEMBENTUKAN SEL DIINTEGRASIKAN DENGAN PENEMPATAN MESIN DAN PENJADWALAN DI DALAM SELULAR MANUFAKTUR MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMISASI PEMBENTUKAN SEL DIINTEGRASIKAN DENGAN PENEMPATAN MESIN DAN PENJADWALAN DI DALAM SELULAR MANUFAKTUR MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMISASI PEMBENTUKAN SEL DIINTEGRASIKAN DENGAN PENEMPATAN MESIN DAN PENJADWALAN DI DALAM SELULAR MANUFAKTUR MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Oleh : Moh Khoiron 1209 100 705 Dosen pembimbing : Dr. Imam

Lebih terperinci

PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP)

PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP) PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP) Rezki Susan Ardyati dan Dida D. Damayanti Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

MODIFIKASI ALGORITMA SYMBIOTIC ORGANISMS SEARCH UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM

MODIFIKASI ALGORITMA SYMBIOTIC ORGANISMS SEARCH UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM MODIFIKASI ALGORITMA SYMBIOTIC ORGANISMS SEARCH UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM Muhammad Isnaini Hadiyul Umam 1), Budi Santosa 2), dan Nurhadi Siswanto 3) 1) Program Magister Teknik Industri, Institut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Clustering adalah proses di dalam mencari dan mengelompokkan data yang memiliki kemiripan karakteristik (similarity) antara satu data dengan data yang lain. Clustering

Lebih terperinci

PENJADWALAN MESIN BERTIPE JOB SHOP UNTUK MEMINIMALKAN MAKESPAN DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA (STUDI KASUS PT X)

PENJADWALAN MESIN BERTIPE JOB SHOP UNTUK MEMINIMALKAN MAKESPAN DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA (STUDI KASUS PT X) PENJADWALAN MESIN BERTIPE JOB SHOP UNTUK MEMINIMALKAN MAKESPAN DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA (STUDI KASUS PT X) Ria Krisnanti 1, Andi Sudiarso 2 1 Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

OPTIMISASI PARTICLE SWARM PADA PEMASANGAN JARINGAN PIPA AIR PDAM"

OPTIMISASI PARTICLE SWARM PADA PEMASANGAN JARINGAN PIPA AIR PDAM OPTIMISASI PARTICLE SWARM PADA PEMASANGAN JARINGAN PIPA AIR PDAM" Izak Habel Wayangkau Email : izakwayangkau@gmail.com Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Musamus Merauke Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Genetika dalam Job Shop Scheduling Problem

Penerapan Algoritma Genetika dalam Job Shop Scheduling Problem Penerapan Algoritma Genetika dalam Job Shop Scheduling Problem Haris Sriwindono Program Studi Ilmu Komputer Universitas Sanata Dharma Paingan, Maguwoharjo, Depok Sleman Yogyakarta, Telp. 0274-883037 haris@staff.usd.ac.id

Lebih terperinci

ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION UNTUK PENJADWALAN FLOW SHOP BANYAK MESIN DENGAN MULTI OBYEKTIF

ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION UNTUK PENJADWALAN FLOW SHOP BANYAK MESIN DENGAN MULTI OBYEKTIF ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION UNTUK PENJADWALAN FLOW SHOP BANYAK MESIN NGAN MULTI OBYEKTIF Steanus Eko Wiratno 1, Rudi Nurdiansyah 2, dan Budi Santosa 3 Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

Konsep dan Penjelasan Pustaka Simulated Annealing Untuk Menyelesaikan Permasalahan Tata Letak Mesin

Konsep dan Penjelasan Pustaka Simulated Annealing Untuk Menyelesaikan Permasalahan Tata Letak Mesin Konsep dan Penjelasan Pustaka Simulated Annealing Untuk Menyelesaikan Permasalahan Tata Letak Mesin Akhmad Hidayatno Armand Omar Moeis Komarudin Oscar Sriloka Sukoco Laboratorium Rekayasa, Simulasi dan

Lebih terperinci

KONSEP ALGORITMA GENETIK BINER UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN JADWAL KEGIATAN PERKULIAHAN

KONSEP ALGORITMA GENETIK BINER UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN JADWAL KEGIATAN PERKULIAHAN Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer KONSEP ALGORITMA GENETIK BINER UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN JADWAL KEGIATAN PERKULIAHAN (Binary Genetic Algorithm Concept to Optimize Course Timetabling) Iwan Aang Soenandi

Lebih terperinci

Analisis Komparasi Genetic Algorithm dan Firefly Algorithm pada Permasalahan Bin Packing Problem

Analisis Komparasi Genetic Algorithm dan Firefly Algorithm pada Permasalahan Bin Packing Problem Analisis Komparasi Genetic Algorithm dan Firefly Algorithm pada Permasalahan Bin Packing Problem Adidtya Perdana Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl. H.M. Jhoni No. 70 C Medan adid.dana@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

Blending Agregat Menggunakan Algoritma Genetika

Blending Agregat Menggunakan Algoritma Genetika JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 212) ISSN: 231-9271 D-113 Blending Menggunakan Algoritma Genetika Yeni Rochsianawati, PujoAji dan Januarti Jaya Ekaputri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. terbentuklah suatu sistem tenaga listrik. Setiap GI sesungguhnya merupakan pusat

TINJAUAN PUSTAKA. terbentuklah suatu sistem tenaga listrik. Setiap GI sesungguhnya merupakan pusat II. TINJAUAN PUSTAKA A. Operasi Sistem Tenaga Listrik Pusat-pusat listrik dan gardu induk satu sama lain dihubungkan oleh saluran transmisi agar tenaga listrik dapat mengalir sesuai dengan kebutuhan dan

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Penyelesaian Masalah Penugasan dengan Algoritma Genetika Zainudin Zukhri Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

Pengembangan Algoritma Ant Colony Optimization untuk Menyelesaikan Permasalahan Layout

Pengembangan Algoritma Ant Colony Optimization untuk Menyelesaikan Permasalahan Layout Pengembangan Algoritma Ant Colony Optimization untuk Menyelesaikan Permasalahan Layout Risang Galih Bhaktiaji, Arief Rahman Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Indonesia

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011 PENGEMBANGAN ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION UNTUK PENYELESAIAN PERMASALAHAN VEHICLE ROUTING PROBLEM SIMULTANEOUS DELIVERIES PICK-UP WITH TIME WINDOWS (VRPSDPTW) Heri Awalul, Budi Santosa, Stefanus Eko

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PENJADWALAN DOSEN DENGAN FUZZY

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PENJADWALAN DOSEN DENGAN FUZZY PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PENJADWALAN DOSEN DENGAN FUZZY Arief Kelik Nugroho Fakultas Teknik, Universitas PGR Yogyakarta e-mail : ariefkeliknugroho@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

Penerapan Adaptive Genetic Algorithm dengan Fuzzy Logic Controller pada Capacitated Vehicle Routing Problem

Penerapan Adaptive Genetic Algorithm dengan Fuzzy Logic Controller pada Capacitated Vehicle Routing Problem Penerapan Adaptive Genetic Algorithm dengan Fuzzy Logic Controller pada Capacitated Vehicle Routing Problem Tri Kusnandi Fazarudin 1, Rasyid Kurniawan 2, Mahmud Dwi Sulistiyo 3 1,2 Prodi S1 Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Denny Hermawanto

Denny Hermawanto Algoritma Genetika dan Contoh Aplikasinya Denny Hermawanto d_3_nny@yahoo.com http://dennyhermawanto.webhop.org Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

TABU SEARCH SEBAGAI LOCAL SEARCH PADA ALGORITMA ANT COLONY UNTUK PENJADWALAN FLOWSHOP

TABU SEARCH SEBAGAI LOCAL SEARCH PADA ALGORITMA ANT COLONY UNTUK PENJADWALAN FLOWSHOP Jurnal Teknik Industri, Vol. 11, o. 2, Desember 2009, pp. 188-194 ISS 1411-2485 TABU SEARCH SEBAGAI LOCAL SEARCH PADA ALGORITMA AT COLO UTUK PEJADWALA FLOWSHOP Iwan Halim Sahputra, Tanti Octavia, Agus

Lebih terperinci

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle Kun Siwi Trilestari [1], Ade Andri Hendriadi [2] Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Singaperbanga Karawang

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE CODEQ UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM

PENGGUNAAN METODE CODEQ UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM PENGGUNAAN METODE CODEQ UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM Dosen Pembimbing: Ir. Budi Santosa, M.Sc., Ph.D Y Giri N (2503 100 061) Latar Belakang Metode CODEQ merupakan

Lebih terperinci

Algoritma Genetika Ganda untuk Capacitated Vehicle Routing Problem

Algoritma Genetika Ganda untuk Capacitated Vehicle Routing Problem JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) A-19 Algoritma Genetika Ganda untuk Capacitated Vehicle Routing Problem Muhammad Luthfi Shahab dan Mohammad Isa Irawan Matematika,

Lebih terperinci

A. ADHA. Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik,Universitas Islam Riau, Pekanbaru, Indonesia Corresponding author:

A. ADHA. Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik,Universitas Islam Riau, Pekanbaru, Indonesia Corresponding author: Institut Teknologi Padang, 27 Juli 217 ISBN: 978-62-757-6-7 http://eproceeding.itp.ac.id/index.php/spi217 Optimasi Bentuk Struktur dan Penampang pada Struktur Rangka Baja Terhadap Kendala Kehandalan Material

Lebih terperinci

PREPROCESSING DATA DAN REPRESENTASI ORGANISME ALGORITMA SYMBIOTIC ORGANISMS SEARCH PADA PERMASALAHAN PENJADWALAN PRAKTIKUM PERGURUAN TINGGI

PREPROCESSING DATA DAN REPRESENTASI ORGANISME ALGORITMA SYMBIOTIC ORGANISMS SEARCH PADA PERMASALAHAN PENJADWALAN PRAKTIKUM PERGURUAN TINGGI PREPROCESSING DATA DAN REPRESENTASI ORGANISME ALGORITMA SYMBIOTIC ORGANISMS SEARCH PADA PERMASALAHAN PENJADWALAN PRAKTIKUM PERGURUAN TINGGI Hendrawan Armanto 1), C. Pickerling 2), Eka Rahayu Setyaningsih

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D Oleh : Sas Wahid Hamzah

Dosen Pembimbing : Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D Oleh : Sas Wahid Hamzah Artificial Immune System untuk Penyelesaian Vehicle Routing Problem with Time Windows Dosen Pembimbing : Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D Oleh : Sas Wahid Hamzah 2507100054 Pendahuluan Pendahuluan Fungsi Objektif

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ALGORITMA FUZZY EVOLUSI UNTUK PENYELESAIAN KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

PEMANFAATAN ALGORITMA FUZZY EVOLUSI UNTUK PENYELESAIAN KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM PEMANFAATAN ALGORITMA FUZZY EVOLUSI UNTUK PENYELESAIAN KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Syafiul Muzid Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta E-mail:

Lebih terperinci

Kata kunci: job shop scheduling, CODEQ,

Kata kunci: job shop scheduling, CODEQ, PENERAPAN ALGORITMA CODEQ UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN JOB SHOP SCHEDULING Mohammad Bisyrul Jawwad, Yudha Prasetyawan, Budi Santosa Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALGORITMA CROSS ENTROPY- GENETIC ALGORITHM UNTUK MENYELESAIKAN CAPACITATED LOCATION- ROUTING PROBLEM

PENGEMBANGAN ALGORITMA CROSS ENTROPY- GENETIC ALGORITHM UNTUK MENYELESAIKAN CAPACITATED LOCATION- ROUTING PROBLEM PENGEMBANGAN ALGORITMA CROSS ENTROPY- GENETIC ALGORITHM UNTUK MENYELESAIKAN CAPACITATED LOCATION- ROUTING PROBLEM M. Firdias Aulia Baskoro W. 1, *), Budi Santosa 2), Yudha Prasetyawan 3) 1) Pasca Sarjana

Lebih terperinci

Penyelesaian {0,1}-Knapsack Problem dengan Algoritma Soccer League Competition

Penyelesaian {0,1}-Knapsack Problem dengan Algoritma Soccer League Competition Penyelesaian {0,1}-Knapsack Problem dengan Algoritma Soccer League Competition Muji Prasetyo Iryanto, Sri Mardiyati Departemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Job shop scheduling problem (JSSP) adalah permasalahan optimasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Job shop scheduling problem (JSSP) adalah permasalahan optimasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Job Shop Scheduling Problem (JSSP) Job shop scheduling problem (JSSP) adalah permasalahan optimasi kombinatorial. Misalkan terdapat n buah job atau pekerjaan, yaitu J 1, J 2,,

Lebih terperinci

LOGO PENGEMBANGAN METODE HYBRID TABU SEARCH-CROSS ENTROPY UNTUK PENJADWALAN FLOWSHOP

LOGO PENGEMBANGAN METODE HYBRID TABU SEARCH-CROSS ENTROPY UNTUK PENJADWALAN FLOWSHOP LOGO PENGEMBANGAN METODE HYBRID TABU SEARCH-CROSS ENTROPY UNTUK PENJADWALAN FLOWSHOP Oleh : Muhammad Fahmi L. 2506 100 080 Pembimbing : Ir. Budi Santosa, M.Sc., Ph.D Ko-Pembimbing : Stefanus Eko Wiratno,

Lebih terperinci

Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun Pratama Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun Pratama Menggunakan Algoritma Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 2, Februari 2017, hlm. 80-84 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Travelling Salesman Problem (TSP) Travelling Salesmen Problem (TSP) termasuk ke dalam kelas NP hard yang pada umumnya menggunakan pendekatan heuristik untuk mencari solusinya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih efektif dan efisien karena akan melewati rute yang minimal jaraknya,

BAB I PENDAHULUAN. lebih efektif dan efisien karena akan melewati rute yang minimal jaraknya, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Distribusi merupakan proses penyaluran produk dari produsen sampai ke tangan masyarakat atau konsumen. Kemudahan konsumen dalam mendapatkan produk yang diinginkan menjadi

Lebih terperinci

Implementasi Metode Pairwise Comparison pada Uji Kinerja Varian Metode Kecerdasan Buatan pada Penyelesaian Masalah TSP

Implementasi Metode Pairwise Comparison pada Uji Kinerja Varian Metode Kecerdasan Buatan pada Penyelesaian Masalah TSP JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (201) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Implementasi Metode Pairwise Comparison pada Uji Kinerja Varian Metode Kecerdasan Buatan pada Penyelesaian Masalah TSP Muhammad

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION UNTUK OPTIMALISASI DISPERSI BATCH PADA PROSES PRODUKSI

PENGEMBANGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION UNTUK OPTIMALISASI DISPERSI BATCH PADA PROSES PRODUKSI PENGEMBANGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION UNTUK OPTIMALISASI DISPERSI BATCH PADA PROSES PRODUKSI Misra Hartati 1, Iwan Vanany 2, Budi Santosa 3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

MENEMUKAN AKAR PERSAMAAN POLINOMIAL MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

MENEMUKAN AKAR PERSAMAAN POLINOMIAL MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION MENEMUKAN AKAR PERSAMAAN POLINOMIAL MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Oei,EdwinWicaksonoDarmawan, Suyanto Edward Antonius, Ir., M.Sc, Program Studi Teknik Informatika Universitas Katolik Soegijapranata

Lebih terperinci

Optimasi (Equal) Site Layout Menggunakan Multi Objectives Function Pada Proyek The Samator Surabaya

Optimasi (Equal) Site Layout Menggunakan Multi Objectives Function Pada Proyek The Samator Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Optimasi (Equal) Site Layout Menggunakan Multi Objectives Function Pada Proyek The Samator Surabaya Akhmad Alkhabib, Trijoko

Lebih terperinci

Algoritma Genetika Ganda (AGG) untuk Capacitated Vehicle Routing Problem (CVRP)

Algoritma Genetika Ganda (AGG) untuk Capacitated Vehicle Routing Problem (CVRP) SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 T 6 Algoritma Genetika Ganda (AGG) untuk Capacitated Vehicle Routing Problem (CVRP) Daryono Budi Utomo, Mohammad Isa Irawan, Muhammad Luthfi

Lebih terperinci

Optimasi (Unequal) Site Layout Menggunakan Multi-Objectives Function Pada Proyek Pembangunan Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya

Optimasi (Unequal) Site Layout Menggunakan Multi-Objectives Function Pada Proyek Pembangunan Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Optimasi (Unequal) Site Layout Menggunakan Multi-Objectives Function Pada Proyek Pembangunan Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya Daniel Tri Effendi, Tri

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Sinar Terang Logamjaya merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi sparepart motor yang berbahan utama logam. Perusahaan menerapkan layout lantai produksi berupa layout by process. oleh

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALGORITMA ANT COLONY OPTIMIZATION UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN LAYOUT

PENGEMBANGAN ALGORITMA ANT COLONY OPTIMIZATION UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN LAYOUT PENGEMBANGAN ALGORITMA ANT COLONY OPTIMIZATION UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN LAYOUT Risang Galih Bhaktiaji 2506 100 105 Dosen pembimbing: Arief Rahman S.T., M.Sc. pendahuluan PROCESS PRODUCT GT Minimasi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Nico Saputro dan Suryandi Wijaya Jurusan Ilmu Komputer Universitas Katolik Parahyangan nico@home.unpar.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah perkotaan atau city development memiliki beberapa aspek penting salah satunya adalah logistik perkotaan atau city logistics. Alasan mengapa city

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA CAT SWARM OPTIMIZATION DALAM MENYELESAIKAN JOB SHOP SCHEDULING PROBLEM (JSSP)

IMPLEMENTASI ALGORITMA CAT SWARM OPTIMIZATION DALAM MENYELESAIKAN JOB SHOP SCHEDULING PROBLEM (JSSP) E-Jurnal Matematika Vol. 5 (3), Agustus 2016, pp. 90-97 ISSN: 2303-1751 IMPLEMENTASI ALGORITMA CAT SWARM OPTIMIZATION DALAM MENYELESAIKAN JOB SHOP SCHEDULING PROBLEM (JSSP) I Wayan Radika Apriana 1, Ni

Lebih terperinci

PROGRAM FRAKSIONAL LINIER DENGAN KOEFISIEN INTERVAL. Annisa Ratna Sari 1, Sunarsih 2, Suryoto 3. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang

PROGRAM FRAKSIONAL LINIER DENGAN KOEFISIEN INTERVAL. Annisa Ratna Sari 1, Sunarsih 2, Suryoto 3. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang PROGRAM FRAKSIONAL LINIER DENGAN KOEFISIEN INTERVAL Annisa Ratna Sari 1, Sunarsih 2, Suryoto 3 1,2,3 Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang Abstract.

Lebih terperinci

PENENTUAN JALUR TERPENDEK PADA APLIKASI OJEK ONLINE GO-JEK DENGAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK (PNN) DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

PENENTUAN JALUR TERPENDEK PADA APLIKASI OJEK ONLINE GO-JEK DENGAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK (PNN) DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) PENENTUAN JALUR TERPENDEK PADA APLIKASI OJEK ONLINE GO-JEK DENGAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK (PNN) DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) Levina Fitri Rahmawati, Isnandar Slamet, dan Diari Indriati Program

Lebih terperinci

Optimasi Fungsi Tanpa Kendala Menggunakan Algoritma Genetika Dengan Kromosom Biner dan Perbaikan Kromosom Hill-Climbing

Optimasi Fungsi Tanpa Kendala Menggunakan Algoritma Genetika Dengan Kromosom Biner dan Perbaikan Kromosom Hill-Climbing Optimasi Fungsi Tanpa Kendala Menggunakan Algoritma Genetika Dengan Kromosom Biner dan Perbaikan Kromosom Hill-Climbing Wayan Firdaus Mahmudy, (wayanfm@ub.ac.id) Program Studi Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

Optimasi Tata Letak Semi Dinamis Raw Material Fast Moving Pada Gudang Dengan Pendekatan Matematis

Optimasi Tata Letak Semi Dinamis Raw Material Fast Moving Pada Gudang Dengan Pendekatan Matematis JURNAL TEKNIK (2014) - 1 Optimasi Tata Letak Semi Dinamis Raw Material Fast Moving Pada Gudang Dengan Pendekatan Matematis Abdan Sakur Ad hani, Budi Santosa Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika Wayan Firdaus Mahmudy (wayanfm@ub.ac.id) Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam beberapa tahun terakhir ini, peranan algoritma genetika terutama untuk masalah optimisasi, berkembang dengan pesat. Masalah optimisasi ini beraneka ragam tergantung dari bidangnya. Dalam

Lebih terperinci

Penyelesaian Permasalahan Penjadwalan Aktivitas Proyek dengan Batasan Sumber Daya Menggunakan Metode Cross Entropy

Penyelesaian Permasalahan Penjadwalan Aktivitas Proyek dengan Batasan Sumber Daya Menggunakan Metode Cross Entropy Penyelesaian Permasalahan Penjadwalan Aktivitas Proyek dengan Batasan Sumber Daya Menggunakan Metode Cross Entropy Problem Solving on The Resource Constrains Project Scheduling Problem (RCPSP) Using Cross

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali)

Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali) Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali) I Made Budi Adnyana

Lebih terperinci

Aplikasi Algoritma Differential Evolution Untuk Permasalahan Kompleks Pemilihan Portofolio

Aplikasi Algoritma Differential Evolution Untuk Permasalahan Kompleks Pemilihan Portofolio Aplikasi Algoritma Differential Evolution Untuk Permasalahan Kompleks Pemilihan Portofolio Disusun Oleh: Irmaduta Fahmiari 2506 100 077 Dosen Pembimbing: Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D INVESTASI ALOKASI

Lebih terperinci

FUNGSI GRIEWANK DAN PENENTUAN NILAI OPTIMUMNYA MENGGUNAKAN ALGORITMA STROBERI. Tri Nadiani Solihah

FUNGSI GRIEWANK DAN PENENTUAN NILAI OPTIMUMNYA MENGGUNAKAN ALGORITMA STROBERI. Tri Nadiani Solihah Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 FUNGSI GRIEWANK DAN PENENTUAN NILAI OPTIMUMNYA MENGGUNAKAN ALGORITMA STROBERI Tri Nadiani Solihah trinadianisolihah@gmail.com

Lebih terperinci

PENELITI : Fiqihesa Putamawa

PENELITI : Fiqihesa Putamawa PENGEMBANGAN ALGORITMA BEE SWARM OPTIMIZATION UNTUK PENYELESAIAN CONTAINER STOWAGE PROBLEM PENELITI : Fiqihesa Putamawa 2507 100 064 DOSEN PEMBIMBING : Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D Contents PENDAHULUAN

Lebih terperinci

DOSEN PEMBIMBING Chastine Fatichah, S.Kom, M.Kom MAHASISWA Yudis Anggara P. ( )

DOSEN PEMBIMBING Chastine Fatichah, S.Kom, M.Kom MAHASISWA Yudis Anggara P. ( ) Sidang Tugas Akhir September 2009 Implementasi Metode Ant Colony Optimization untuk Pemilihan Fitur pada Kategorisasi Dokumen Teks DOSEN PEMBIMBING Chastine Fatichah, S.Kom, M.Kom MAHASISWA Yudis Anggara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka (Samuel, Toni & Willi 2005) dalam penelitian yang berjudul Penerapan Algoritma Genetika untuk Traveling Salesman Problem Dengan Menggunakan Metode Order Crossover

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Differential Evolution untuk Penyelesaian Permasalahan Vehicle Routing Problem with Delivery and Pick-up

Penerapan Algoritma Differential Evolution untuk Penyelesaian Permasalahan Vehicle Routing Problem with Delivery and Pick-up JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 A-391 Penerapan Algoritma Differential Evolution untuk Penyelesaian Permasalahan Vehicle Routing Problem with Delivery and Pick-up Ika Ayu Fajarwati

Lebih terperinci

PENJADWALAN OPERASIONAL PEMBANGKIT BERBASIS ALGORITMA GENETIK PADA SISTEM PEMBANGKIT SUMATERA BAGIAN TENGAH

PENJADWALAN OPERASIONAL PEMBANGKIT BERBASIS ALGORITMA GENETIK PADA SISTEM PEMBANGKIT SUMATERA BAGIAN TENGAH Penjadwalan Operasional Pembangkit Berbasis Algoritma Genetik (Dwi Ana dkk) PENJADWALAN OPERASIONAL PEMBANGKIT BERBASIS ALGORITMA GENETIK PADA SISTEM PEMBANGKIT SUMATERA BAGIAN TENGAH Rahmanul Ikhsan 1,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah diadopsi untuk mengurangi getaran pada gedung-gedung tinggi dan struktur

BAB I PENDAHULUAN. telah diadopsi untuk mengurangi getaran pada gedung-gedung tinggi dan struktur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuned mass damper (TMD) telah banyak digunakan untuk mengendalikan getaran dalam sistem teknik mesin. Dalam beberapa tahun terakhir teori TMD telah diadopsi untuk mengurangi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGATURAN INDIVIDU CROSSOVER DAN MUTASI ALGORITMA GENETIKA STUDI KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

ANALISIS PENGATURAN INDIVIDU CROSSOVER DAN MUTASI ALGORITMA GENETIKA STUDI KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM ANALISIS PENGATURAN INDIVIDU CROSSOVER DAN MUTASI ALGORITMA GENETIKA STUDI KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Sean Coonery Sumarta* 1 1 Program Studi Teknik Informatika, Universitas Atma Jaya Makassar,

Lebih terperinci

Penerapan Genetic Algorithm Untuk Optimasi Peningkatan Laba Persediaan Produksi Pakaian

Penerapan Genetic Algorithm Untuk Optimasi Peningkatan Laba Persediaan Produksi Pakaian Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 6, Juni 218, hlm. 2168-2172 http://j-ptiik.ub.ac.id Penerapan Genetic Algorithm Untuk Optimasi Peningkatan Laba Persediaan

Lebih terperinci

MODEL PENYELESAIAN JOB SHOP SCHEDULING PROBLEM MENGGUNAKAN METODE LOCAL SEARCH ALGORITHM DENGAN CROSS OVER

MODEL PENYELESAIAN JOB SHOP SCHEDULING PROBLEM MENGGUNAKAN METODE LOCAL SEARCH ALGORITHM DENGAN CROSS OVER MODEL PENYELESAIAN JOB SHOP SCHEDULING PROBLEM MENGGUNAKAN METODE LOCAL SEARCH ALGORITHM DENGAN CROSS OVER Amiluddin Zahri Dosen Universtas Bina Darma Jalan Ahmad Yani No.3 Palembang Sur-el: amiluddin@binadarma.ac.id

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB Journal of Environmental Engineering & Sustainable Technology Vol. 02 No. 01, July 2015, Pages 06-11 JEEST http://jeest.ub.ac.id PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB Samaher

Lebih terperinci

PENJADWALAN TRUK PADA SISTEM CROSS DOCKING DENGAN PENYIMPANAN SEMENTARA DENGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM

PENJADWALAN TRUK PADA SISTEM CROSS DOCKING DENGAN PENYIMPANAN SEMENTARA DENGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM PENJADWALAN TRUK PADA SISTEM CROSS DOCKING DENGAN PENYIMPANAN SEMENTARA DENGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM Pristi Dwi Puspitasari, Budi Santosa Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENJADWALAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA

PERANCANGAN APLIKASI PENJADWALAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA PERANCANGAN APLIKASI PENJADWALAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA Hendy Tannady; Andrew Verrayo Limas Industrial Engineering Department, Faculty of Engineering, Binus University Jl.

Lebih terperinci

DAFTAR ACUAN. Sites Through Gis And Bim Integration. Journal of. Information Technology in Construction, 17,

DAFTAR ACUAN. Sites Through Gis And Bim Integration. Journal of. Information Technology in Construction, 17, DAFTAR ACUAN [1]. Irizarry. J., Karan, E. P. 2012. Optimizing Location Of Tower Cranes [2]. Irizarry. J., Karan, E. P. 2012. Optimizing Location Of Tower Cranes [3]. Al-Hussein, M., Niaz, M., A., Yu, H.,

Lebih terperinci

Algoritma Penentuan Rute Kendaraan Dengan Memperhatikan Kemacetan Muhammad Nashir Ardiansyah (hal 88 92)

Algoritma Penentuan Rute Kendaraan Dengan Memperhatikan Kemacetan Muhammad Nashir Ardiansyah (hal 88 92) ALGORITMA PENENTUAN RUTE KENDARAAN DENGAN MEMPERHATIKAN KEMACETAN Muhammad Nashir Ardiansyah Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University nashir.ardiansyah@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE ANT COLONY OPTIMIZATION UNTUK PEMILIHAN FITUR PADA KATEGORISASI DOKUMEN TEKS

IMPLEMENTASI METODE ANT COLONY OPTIMIZATION UNTUK PEMILIHAN FITUR PADA KATEGORISASI DOKUMEN TEKS IMPLEMENTASI METODE ANT COLONY OPTIMIZATION UNTUK PEMILIHAN FITUR PADA KATEGORISASI DOKUMEN TEKS Yudis Anggara Putra Chastine Fatichah Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut

Lebih terperinci

Algoritma Cross Entropy untuk Penentuan Rute Kendaraan dengan Penjemputan dan Pengantaran yang Mempertimbangkan Jendela Waktu dan Durasi Maksimum

Algoritma Cross Entropy untuk Penentuan Rute Kendaraan dengan Penjemputan dan Pengantaran yang Mempertimbangkan Jendela Waktu dan Durasi Maksimum Algoritma Cross Entropy untuk Penentuan Rute Kendaraan dengan Penjemputan dan Pengantaran yang Mempertimbangkan Jendela Waktu dan Durasi Maksimum Andriansyah, Suhendrianto, Prima Denny Sentia, Jurusan

Lebih terperinci

Lingkup Metode Optimasi

Lingkup Metode Optimasi Algoritma Genetika Lingkup Metode Optimasi Analitik Linier Non Linier Single Variabel Multi Variabel Dgn Kendala Tanpa Kendala Numerik Fibonacci Evolusi Complex Combinasi Intelijen/ Evolusi Fuzzy Logic

Lebih terperinci

PERENCANAAN SUMBER DAYA PADA PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY

PERENCANAAN SUMBER DAYA PADA PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY PERENCANAAN SUMBER DAYA PADA PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY Niken A. Savitri, I Nyoman Pujawan, Budi Santosa Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Optimisasi Dynamic Economic Dispatch Menggunakan Algoritma Artificial Bee Colony

Optimisasi Dynamic Economic Dispatch Menggunakan Algoritma Artificial Bee Colony Optimisasi Dynamic Economic Dispatch Menggunakan Algoritma Artificial Bee Colony Nurlita Gamayanti 1, Abdullah Alkaff 2, Amien Karim 3 Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya,

Lebih terperinci

Penyelesaian Penjadwalan Flexible Job Shop Problem Menggunakan Real Coded Genetic Algorithm

Penyelesaian Penjadwalan Flexible Job Shop Problem Menggunakan Real Coded Genetic Algorithm Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 1, Januari 2017, hlm 57-62 http://j-ptiik.ub.ac.id Penyelesaian Penjadwalan Flexible Job Shop Problem Menggunakan

Lebih terperinci

OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA andra Aditya 1), Wayan Firdaus Mahmudy 2) 1) Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Malang Jl. Veteran, Malang 65145, Indonesia

Lebih terperinci

Penentuan Portofolio Saham Optimal Menggunakan Algoritma Genetika

Penentuan Portofolio Saham Optimal Menggunakan Algoritma Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 1, Januari 2017, hlm. 63-68 http://j-ptiik.ub.ac.id Penentuan Portofolio Saham Optimal Menggunakan Algoritma Genetika

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian dilakukan dengan meninjau penelitianpenelitian terdahulu yang berkaitan. Tinjauan pustaka akan mengetahui faktor-faktor yang perlu diperhatikan

Lebih terperinci