RENSTRA BAB I. PENDUHULUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENSTRA BAB I. PENDUHULUAN"

Transkripsi

1 Lampiran I : Keputusan Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar Nomor : 188/47/41.11/216 Tanggal : 26 Sepetember 216 BAB I. PENDUHULUAN 1.1. Latar Belakang Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Blitar Tahun telah disahkan sebagai pedoman utama arah pembangunan jangka panjang Kota Blitar. Untuk menjadikan pelaksanaan pembangunan tersebut lebih sistematis, efektif dan terfokus maka dibutuhkan perencanaan jangka menengah yang dituangkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang kemudian dijabarkan dalam Rencana Strategis (RENSTRA) masing-masing SKPD. RENSTRA Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Tahun disusun untuk menjadi pedoman arah pembangunan bidang pangan, perikanan dan pertanian selama periode lima tahun kedua pembangunan jangka panjang Dokumen ini disusun oleh tim perencana Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan dengan mempertimbangkan berbagai aspek strategis, yaitu sumber daya yang dimiliki, proyeksi kebutuhan dan tantangan bidang pangan, perikanan dan pertanian selama lima tahun ke depan. Penyusunan RENSTRA ini dilakukan secara partisipatif dengan memperhatikan masukan-masukan dari stake holders bidang pertanian Landasan Hukum Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar didasarkan pada ketentuan-ketentuan sebagai berikut : 1. Undang-undang No. 25 Tahun 24 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional ; 2. Undang-undang No. 23 Tahun 214 tentang Pemerintahan Daerah ; 3. Peraturan Pemerintah RI No. 8 Tahun 23 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah ; Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 1

2 4. Peraturan Pemerintah RI No. 8 Tahun 28 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 28 Nomor 21 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817) ; 5. Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 21 tentang Sistematika Dokumen Rencana Strategis : 7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 214 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instanasi Pemerintah 8. Peraturan Daerah Kota Blitar No. 2 Tahun 21 tentang Rencana Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Blitar Tahun Peraturan Daerah Kota Blitar No.2 Tahun 216 tentang Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Blitar Tahun Maksud dan Tujuan a. Maksud Maksud disusunnya Rencana Strategis ini adalah untuk dijadikan pedoman pelaksanaan kinerja dalam penyelenggaraan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar pada Tahun Anggaran b. Tujuan Tujuan penyusunan Rencana Strategis Tahun ini adalah : - Memberikan gambaran tentang arah kebijakan pembangunan bidang pangan, perikanan dan pertanian di Kota Blitar selama periode Tahun Sebagai pedoman penyusunan program dan kegiatan Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar selama Tahun Anggaran Sebagai instrumen penilaian kinerja dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar Tahun Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 2

3 1.4. Sistematika Penulisan BAB I. PENDAHULUAN Menguraikan tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan serta sistematika penulisan RENSTRA. BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD Berisi uraian tentang tugas, fungsi, struktur organisasi, sumber daya, kinerja pelayanan serta tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar. BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Mengemukakan identifikasi permasalahan yang dihadapi Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan dalam menjalankan tugas pokok fungsinya disertai telaah visi misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih, RENSTRA Lembaga vertikal, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Blitar serta Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk menentukan isu-isu strategis bidang pangan, perikanan dan pertanian. BAB IV. TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Memuat tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan untuk kurun waktu pembangunan pertanian 5 tahun ke depan. BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Menguraikan rencana program dan kegiatan selama 5 tahun ke depan, disertai penjabaran indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif per tahun. BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Menunjukkan keterkaitan antara indikator kinerja RENSTRA Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan dengan tujuan dan sasaran RPJMD Kota Blitar BAB VII. PENUTUP Menguraikan kesimpulan dan kaidah pelaksanaan RENSTRA SKPD. Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 3

4 BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Tugas pokok Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar berdasarkan Peraturan Walikota Blitar Nomor 34 Tahun 214 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja adalah melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Fungsi Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan : a. perumusan kebijakan di bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan berdasarkan peraturan perundangundangan ; b. pengkoordinasian penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan ; c. penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi dan urusan rumah tangga Dinas ; d. penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan dan pelayanan umum di bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan; e. penyelenggaraan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan sesuai dengan kewenangan Daerah ; f. penyusunan dan pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP); g. pelaksanaan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan/atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pelayanan; h. pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan; i. penyampaian data hasil pembangunan dan informasi lainnya terkait layanan publik secara berkala melalui website Pemerintah Daerah; Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 4

5 j. pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas di bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan; k. pelaksanaan peningkatan pendapatan asli daerah; l. pelaksanaan pengendalian, pengawasan, dan pembinaan di bidang administrasi kepegawaian, kearsipan, pengelolaan anggaran, dan pelaksanaan tugas dinas; m. penyelenggaraan keamanan, kebersihan, dan kenyamanan bekerja di lingkungan kantor; n. pelaksanaan koordinasi, monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan;dan o. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan bidang tugasnya. Kewenangan Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan : a. penetapan kebijakan operasional di bidang Pertanian, Perikanan Peternakan dan Ketahanan Pangan ; b. menetapkan dan mengembangkan visi, misi, tujuan dan sasaran perumusan kebijakan teknis, penyusunan program, pengendalian, pembinaan dan pengawasan di bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan ; c. perencanaan operasional program Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan; d. penyelenggaraan penyuluhan Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan; e. pelaksanaan pengkajian penerapan teknologi Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan; f. peningkatan Pendapatan Asli Daerah; g. pengelolaan dan penyelenggaraan bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan ; h. pengkajian pemberian izin serta pencabutan izin bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan; i. penyelenggaraan dan/atau pengelolaan urusan Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan; j. peremajaan data dalam bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan nasional untuk tingkat kota ; Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 5

6 k. pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan. Susunan Organisasi Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan terdiri dari: a. Kepala Dinas b. Sekretariat membawahi : 1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Kearsipan; 2) Sub Bagian Keuangan dan Program. c. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, membawahi : 1) Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura; 2) Seksi Pemasaran Tanaman Pangan dan Hortikultura. d. Bidang Peternakan, membawahi : 1) Seksi Produksi, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan; 2) Seksi Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner. e. Bidang Perikanan, membawahi : 1) Seksi Budidaya Perikanan ; 2) Seksi Pemasaran Hasil Perikanan. f. Bidang Ketahanan Pangan, membawahi : 1) Seksi Distribusi dan Ketersediaan Pangan ; 2) Seksi Penganekaragaman Pangan. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Kelompok Jabatan Fungsional. Fungsi Sekretariat Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan : a. pengkoordinasian perumusan kebijakan teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijakan Kepala Dinas ; b. pengkoordinasian dan penyiapan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja masing masing bidang secara terpadu; c. pengkoordinasian dan fasilitasi kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi bidang-bidang di lingkungan Dinas; d. perumusan kebijakan teknis dan penyusunan program / kegiatan Sekretariat; e. pengoordinasian internal dan eksternal serta pembinaan Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 6

7 penyelenggaraan organisasi dan tatalaksana organisasi Dinas; f. pengelolaan urusan rumah tangga dan tata usaha Dinas; g. pengelolaan administrasi perjalanan dinas, tugas-tugas keprotokolan dan kehumasan; h. pengelolaan administrasi perlengkapan, sarana prasarana, keamanan kantor dan penyelenggaraan rapat-rapat dinas; i. penyelenggaraan, pembinaan dan pengendalian pelayanan administrasi umum, kepegawaian, kearsipan dan penatausahaan keuangan; j. pengkoordinasian penyusunan perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kinerja Dinas; k. pelaksanaan tugas kedinasan yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura menjalankan fungsi : a. penyusunan program / kegiatan di bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura ; b. perumusan bahan program dan kebijakan teknis di bidang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan kehutanan ; c. penyusunan pedoman teknis dan pelaksanaan bimbingan teknis produksi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan kehutanan; d. pemantauan, pengawasan dan evaluasi penyediaan sarana dan prasarana pertanian; e. pelaksanaan bimbingan teknis pengendalian hama dan penyakit tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan kehutanan; f. pelaksanaan bimbingan teknis dan pengembangan inovasi penanganan pasca panen dan pengolahan hasil produksi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan kehutanan; g. pembinaan pemasaran hasil produksi dan produk olahan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan kehutanan; h. pengkoordinasian dan penyelenggaraan pelayanan bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura; i. perencanaan, pengolahan, pendataan Tanaman Pangan dan Hortikultura ; Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 7

8 j. pembinaan, pengendalian dan pelaporan kinerja bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura; k. pelaksanaan koordinasi kerjasama dengan lembaga dan instansi lain dibidang Tanaman Pangan dan Hortikultura; l. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidangnya. Bidang Peternakan menjalankan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang Peternakan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijakan Kepala Dinas ; b. penyusunan program / kegiatan di bidang Peternakan; c. perencanaan operasional program Peternakan sesuai dengan perencanaan strategis tingkat kota, provinsi dan nasional; d. pengolahan dan perumusan bahan, pelaksanaan bimbingan teknis produksi dan pengolahan, pemasaran hasil peternakan. e. pelaksanaan bimbingan teknis dan pengawasan kegiatan pencegahan, perlindungan, pemberantasan dan pengendalian penyakit ternak dan hewan; f. pelaksanaan bimbingan teknis dan penyelenggaraan upaya rehabilitasi akibat kegagalan usaha peternakan; g. pelaksanaan bimbingan teknis, pengawasan dan pengendalian penyebaran penyakit hewan dan pengaruhnya terhadap masyarakat ( masyarakat veteriner ) h. pengumpulan dan pengolahan perumusan, penyelenggaraan sarana dan prasarana Peternakan; i. pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas Peternakan; j. pengawasan terhadap pemenuhan standar nasional bidang Peternakan; k. pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana bidang Peternakan; l. pelaksanaan koordinasi, fasilitasi, monitoring, dan evaluasi bidang Peternakan sesuai kewenangannya; m. pembinaan, pengendalian dan pelaporan kinerja di bidang n. Peternakan; o. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kinerja di bidang Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 8

9 Peternakan; p. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Bidang Perikanan menjalankan fungsi : a. penyusunan program / kegiatan di bidang Perikanan; b. perencanaan operasional program bidang Perikanan sesuai dengan perencanaan strategis tingkat kota, provinsi dan nasional; c. pengelolaan dan penyelenggaraan bidang Perikanan; d. peremajaan data dalam sistem infomasi bidang Perikanan untuk tingkat kota; e. Penyiapan bahan perumusan dan penyusunan kebijakan teknis operasional di bidang Perikanan; f. perumusan bahan, pelaksanaan bimbingan teknis budidaya, produksi, olahan, dan pemasaran hasil perikanan. g. pelaksanaan bimbingan teknis dan pengawasan kegiatan pencegahan, perlindungan, pemberantasan dan pengendalian hama dan penyakit ikan; h. pelaksanaan bimbingan teknis pengolahan dan pemasaran hasil perikanan; i. Identifikasi dan inventarisasi perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana perikanan; j. Pengkoordinasian, pelaksanaan fasilitasi dan pengembangan kegiatan di bidang Perikanan; k. pelaksanaan sosialisasi dan implementasi bidang Perikanan; l. pembinaan, pengendalian dan pelaporan kinerja di bidang Perikanan; m. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kinerja di bidang Perikanan; n. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Bidang Ketahanan Pangan melaksanakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang Ketahanan Pangan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijakan Kepala Dinas ; Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 9

10 b. penyusunan program / kegiatan di bidang Ketahanan Pangan; c. pengkoordinasian dan penyelenggaraan pelayanan bidang Ketahanan Pangan; d. pembinaan, pengendalian dan pelaporan kinerja di bidang Ketahanan Pangan; e. Membuat kebijakan standar, norma, kriteria, dan prosedur serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang Ketahanan Pangan; f. perencanaan operasional program Ketahanan Pangan sesuai dengan perencanaan strategis tingkat provinsi dan nasional; g. peremajaan data bidang Ketahanan Pangan; h. Pengolahan dan perumusan bahan pembinaan ketahanan pangan; i. Pelaksanaan pembinaan dan bimbingan peningkatan ketahanan pangan; j. Pelaksanaan penganekargaman konsumsi pangan, pengawasan mutu dan keamanan pangan; k. Pelaksanaan koordinasi, pemantauan, survei, dan pelaporan situasi pangan; l. Pelaksanaan bimbingan, pengembangandan pemberdayaan lembaga tani; m. Pelaksanaan pembinaan teknis usaha tani; n. Pembinaan pengelolaan Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK); o. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kinerja di bidang Ketahanan Pangan ; p. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya Sumber Daya SKPD Sumber Daya Organisasi Kinerja suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh dukungan sumber daya yang dimilikinya. Pelaksanaan kinerja Dinas Pertanian, Perikanan dan PeternakanKota Blitar didukung dengan keberadaan SDM dan Sarana dan Prasarana yang memadai. Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 1

11 Sumber Daya Manusia Berdasarkan data kepegawaian per Januari 216 Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar didukung keberadaan 52 orang PNS Daerah dengan rincian sebagai berikut : Tabel 2.1. Data Pegawai Menurut Golongan No. Golongan Jumlah Pegawai (orang) 1 IV 9 2 III 3 3 II 1 4 I 3 JUMLAH 52 Tabel 2.2. Data Pegawai Menurut Jabatan No. Jabatan Jumlah Pegawai (orang) 1 Jabatan Struktural 19 2 Jabatan Fungsional Umum (Staf) 16 3 Jabat Funsional Khusus 17 JUMLAH 52 Tabel 2.3. Data Pegawai Menurut Pendidikan No. Pendidikan Jumlah Pegawai (orang) 1 Pasca Sarjana (S-2) 1 2 Kedokteran Hewan 3 3 Sarjana (S-1) 27 4 D-III 1 5 D-II - Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 11

12 6 D-I - 7 SLTA 16 8 SLTP 1 9 SD 3 JUMLAH 52 Tabel 2.4. Data Pegawai Menurut Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Jumlah Pegawai (orang) 1 Laki-laki 34 2 Perempuan 18 JUMLAH 52 Sedangkan struktur organisasi Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar digambarkan sebagai berikut : Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 12

13 KEPALA DINAS KLP. JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIS SUBAG UMUM, KEPEGAWAIAN &KEARSIPAN KEPEGAWAIAN SUBAG KEUANGAN & PROGRAM BIDANG TANAMAN PANGAN & HORTIKULTURA BIDANG PETERNAKAN BIDANG PERIKANAN BIDANG KETAHANAN PANGAN SIE PRODUKSI TANAMAN PANGAN & HORTIKULTURA SIE PRODUKSI, PENGOLAHAN & PEMASARAN HASIL PETERNAKAN SIE BUDIDAYA PERIKANAN SIE DISTRIBUSI & KETERSEDIAAN PANGAN SIE PEMASARAN TANAMAN PANGAN & HORTIKULTURA SIE KESEHATAN HEWAN & KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER SIE PEMASARAN HASIL PERIKANAN SIE PENGANEKARAGAMAN PANGAN UPTD - RPH UPTD BBI & PIAIH Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 13

14 2.2.3.Sarana dan Prasarana Selain kualitas dan kuantitas SDM yang memadai, ketersediaan sarana dan prasarana juga sangat menunjang kinerja organisasi. Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar memiliki beberapa aset tanah dan bangunan yang didukung sarana penunjang agribisnis yang cukup memadai. Jumlah aset tanah dan bangunan yang dikuasai sampai dengan awal tahun 216 disajikan Tabel 2.5 berikut. Tabel 2.5. Data Aset Tanah & Gedung Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan No. Jenis Aset Jumlah 1 Tanah di Lokasi BBI Rembang & Kebun m 2 Produksi Hortikultura 2 Tanah di Lokasi PIAIH 3.881m 2 3 Tanah di Lokasi BPP Sananwetan 1.454m 2 4 Bangunan Gedung Kantor Dinas Pertanian 1 unit 5 Bangunan Gedung Kantor UPTD BBI & PIAIH 2 unit 6 Bangunan Gedung Kantor Kebun Bibit 1 unit Hortikultura 7 Bangunan Gedung Kantor BPP 3 unit 8 Bangunan Gedung Aula BPP 1 unit 9 Bangunan Gedung RPH 1 unit 1 Bangunan Gedung Laboratorium Kesehatan 1 unit Ikan 11 Bangunan Gedung Outlet produk ikan 1 unit 12 Bangunan Gedung Kios Ikan Hias 14 unit 13 Bangunan Gedung Mushola 1 unit 14 Bangunan Kolam Permanen 12 unit 15 Bangunan Kolam Semi Permanen 6 unit 16 Bangunan Kolam Filter 4 unit 17 Bangunan Greenhouse 2 unit 18 Bangunan Tempat Pengolahan Pupuk Organik 1 unit 19 Bangunan Gazebo 2 unit 2 Bangunan Tempat Penimbangan Ternak 1 unit 21 Bangunan Kandang Karantina Ternak 1 unit 22 Bangunan Tempat Penyembelihan Darurat 1 unit 23 Bangunan Instalasi Pengelolaan Limbah Cair RPH 24 Bangunan Rumah Pemotongan Hewan Unggas (RPHU) 1 unit 1 unit Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 14

15 2.3. Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar selama tahun berpedoman pada RENSTRA Tahun Sebagian besar target yang ditetapkan dalam RENSTRA Distankannak Tahun dapat tercapai dengan baik. Target dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) Ketahanan Pangan tercapai dengan cukup baik. Pada Indikator ketersediaan energi dan protein per kapita, dari nilai target Nasional 9%, terealisasi capaian Kota Blitar Tahun 215 sebesar %. Indikator penguatan cadangan pangan, dari nilai target Nasional 6%, terealisasi capaian Kota Blitar Tahun 215 sebesar %. Indikator ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di Daerah, dari nilai target Nasional 9%, terealisasi capaian Kota Blitar Tahun 215 sebesar 81,79%. Indikator stabilitas harga dan pasokan pangan, nilai target Nasional 9%, terealisasi capaian Kota Blitar Tahun 215 sebesar %. Indikator skor pola pangan harapan (PPH), dari nilai target Nasional 9%, realisasi capaian Kota Blitar Tahun 215 sebesar 8.48%. Indikator pengawasan dan pembinaan keamanan pangan, dari nilai target Nasional 8%, terealisasi capaian Kota Blitar Tahun 215 sebesar %. Akan tetapi pada indikator penanganan daerah rawan pangan, nilai target Nasional 6%, realisasi capaian Kota Blitar Tahun 215 sebesar %. Hasil pemantauan kondisi pangan melalui Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) Kota Blitar pada Bulan Desember Tahun 215, terdapat 2 kecamatan (Sukorejo dan Sananwetan) yang masih berada pada skala warna MERAH atau BERESIKO BERAT ditinjau dari segi penyediaan pangan hasil produksi dalam wilayah. Hal ini terjadi karena pada Bulan Desember luasan panen tanaman pangan dari lahan sawah di kedua wilayah tersebut tidak terlalu banyak sehingga produksinya tidak mampu memenuhi jumlah yang dibutuhkan untuk konsumsi masyarakat. Guna mengatasi masalah tersebut, perlu penambahan luasan tanam dengan cara peningkatan indeks pertanaman, dari pola tanam padi-padi-palawija menjadi pola tanam padi-padi-padi. Untuk meningkatkan indeks pertanaman diperlukan dukungan Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 15

16 infrastruktur jaringan irigasi dan penyediaan sumur bor dan pompa air untuk menjamin ketersediaan air irigasi pada sepanjang musim. Oleh karena itu, pada Tahun 215 telah dilaksanakan pembangunan jaringan irigasi dan penyediaan pompa air bagi petani melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pertanian. Kota Blitar memiliki ketersediaan energi dan protein pangan berlebih yang siap dikonsumsi masyarakat, akan tetapi belum diimbangi dengan pola konsumsi masyarakat yang sesuai harapan. Diharapkan pola konsumsi masyarakat bisa terus ditingkatkan, tidak hanya mengkonsumsi pangan dalam jumlah banyak, tetapi lebih memperhatikan asupan gizi yang menyumbang energi dan protein, sehingga mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia Kota Blitar. Harus dilakukan diversifikasi pangan, yaitu memanfaatkan potensi sumber-sumber karbohidrat alternatif selain beras, agar tidak terjadi ketergantungan terhadap beras. Konsumsi ikan sebagai sumber protein yang relatif lebih murah dibanding sumber protein yang lain juga harus ditingkatkan. Untuk itu, telah dilakukan upaya mendorong kesadaran masyarakat antara lain melalui introduksi pengolahan makanan berbahan non beras, lomba pangan olahan, lomba cipta menu non beras, lomba memasak menu berbahan ikan serta berbagai penyuluhan/sosialisasi tentang Gerakan Pangan 3BSA (Beragam, Bergizi, Berimbang, Sehat dan Aman). Peran Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam penyediaan pangan dan gizi keluarga perlu ditingkatkan melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan sebagai penghasil sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral untuk konsumsi keluarga. Guna mewujudkan hal tersebut sejak Tahun 212 telah dilaksanakan program Pengembangan Rumah Pangan Lestari (KRPL) baik yang berasal dari dana APBD maupun non APBD. Sampai dengan Tahun 215, telah diluncurkan bantuan hibah optimalisasi lahan pekarangan kepada 42 KWT. Perlu terus dilakukan pembinaan dan pendampingan agar program tersebut dapat berjalan baik dan lebih berkembang. Tidak hanya memenuhi kebutuhan rumah tangga masing-masing anggota, akan tetapi dapat membawa manfaat secara ekonomi guna menambah pendapatan keluarga. Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 16

17 Target dalam indikator kinerja kunci (IKK) urusan pertanian, perikanan dan ketahanan pangan berupa keberadaan regulasi ketahanan pangan, ketersediaan pangan utama, produksi perikanan, konsumsi perikanan dan produktivitas pertanian dapat tercapai dengan rasio capaian berkisar antara,68 1,. Produk regulasi ketahanan pangan di Kota Blitar diwujudkan dengan adanya SK Dewan Ketahanan Pangan (DKP) Kota Blitar yang diketuai oleh Walikota Blitar dan beranggotakan Kepala-kepala SKPD terkait. Target penyediaan pangan Kota Blitar selama tahun juga tercapai dengan rasio,91, yaitu,29 ton/jiwa/th pada Tahun 215. Target produksi ikan sebesar 179 ton juga tercapai dengan rasio capaian 1. Sementara itu, angka konsumsi ikan baru tercapai 67,6% dari target Daerah. Ini berarti masih perlu banyak upaya untuk meningkatkan minat masyarakat untuk mengkonsumsi ikan. Target dalam Indikator Kinerja Utama dalam RENSTRA Dinas Pertanian Tahun juga tercapai. Peningkatan produktivitas padi dari 6,92 ton/ha menjadi 8,2 ton/ha, produktivitas jagung meningkat dari 5,51 ton/ha menjadi 6,11 ton/ha dan produktivitas kacang-kacangan juga meningkat dari 1,54 ton/ha menjadi 1,88 ton/ha. Target peningkatan ketersediaan air irigasi dicapai melalui pembangunan dan rehabilitasi Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT) sepanjang meter di 38 titik lokasi serta pembangunan 22 unit pintu air/dam parit selama Tahun 215. Selain itu, penyediaan irigasi air tanah terutama untuk kebutuhan di musim kemarau juga telah diusahakan dengan dibangunnya 2 titik sumur bor lengkap dengan pompa air diesel, pompa air portabel beserta rumah pompa di lahan sawah aset Pemerintah Kota Blitar. Sampai dengan akhir Tahun 215 dari total lahan baku sawah seluas 1.97 hektar telah % memakai irigasi teknis, tetapi baru 8% (877,6 ha) yang terjangkau Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT) permanen dan lahan baku sawah yang terairi irigasi secara penuh selama 3 Masa Tanam baru mencapai 19%, yaitu lahan sawah di Kelurahan Ngadirejo dan Tanggung. Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 17

18 Produksi dan konsumsi perikanan Kota Blitar juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun selama tahun Angka produksi ikan konsumsi Kota Blitar pada tahun mengalami peningkatan dari 159,9 ton menjadi 179,1 ton. Sedangkan produksi ikan hias meningkat dari ekor pada tahun 211 menjadi ekor pada tahun 215. Meskipun angka konsumsi ikan masih belum sesuai target Daerah, tetapi telah mengalami peningkatan, dari 1,42 kg/kapita/tahun pada tahun 211 menjadi 11,9 kg/kapita/tahun pada tahun 215. Peningkatan produksi dan konsumsi ikan di Kota Blitar didukung oleh peningkatan sarana dan prasarana perikanan, pembinaan UPR Perikanan serta sosialisasi tentang pentingnya mengkonsumsi ikan sebagai sumber protein tinggi. Pada Tahun 215 terjadi peningkatan produksi hasil peternakan berupa daging, telur dan susu dari 16 jenis komoditas (penghasil daging : sapi potong, sapi perah, kambing, domba, babi, ayam buras, ayam petelur, ayam pedaging, itik, entok ; penghasil telur : ayam buras, ayam petelur, itik, entok dan puyuh ; penghasil susu : sapi perah) dengan capaian 1,6%. Peningkatan daya saing produk hasil pertanian, perikanan dan peternakan diukur dengan jumlah produk yang dihasilkan kelompok tani binaan Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar yang memenuhi kriteria LAYAK DIPASARKAN, yaitu : mutu produk baik & konsisten, bersih, menggunakan kemasan sesuai standar keamanan pangan dan desain kemasan menarik. Dari 12 produk yang ditargetkan, pada Tahun 215 baru tercapai 7 produk yang LAYAK DIPASARKAN. Peningkatan pemasaran produk hasil pertanian, perikanan dan peternakan diukur dengan rata-rata omzet penjualan produk yang dihasilkan kelompok tani binaan Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar berdasarkan quisioner yang dibagikan kepada kelompok binaan yang difasilitasi untuk mengikuti berbagai event promosi di dalam maupun luar Kota Blitar selama Tahun 215. Rata-rata omzet penjualan produk mereka adalah Rp. 425.,- per bulan per jenis produk, ini berarti telah mencapai Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 18

19 85% dari yang ditargetkan, yaitu Rp. 5.,- per bulan per jenis produk. Pengawasan mutu dan keamanan Bahan Asal Hewan (BAH) diukur dengan Prosentase produk Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang mendapat jaminan ASUH (Aman, Sehat Utuh, Halal). Daging yang diproduksi di RPH Kota Blitar selama Tahun 215 harus mendapat jaminan ASUH dengan kriteria : 1. Telah melalui pemeriksaan antemortem (pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dipotong). 2. Telah melalui pemeriksaan postmortem (pemerikasaan kesehatan produk hewan setelah dipotong). 3. Telah mandapat Sertifikasi HALAL dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Selama Tahun 215 di RPH Kota Blitar terdapat pemotongan sapi sebanyak ekor dan seluruhnya (%) telah dijamin ASUH. Kualitas SDM petani diukur dengan indikator prosentase petani yang terlatih melalui pelatihan/sekolah lapangan/pembinaan/penyuluhan teknis pertanian yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar. Selama Tahun 215, telah dilakukan peningkatan SDM dengan berbagai jenis pelatihan yang diikuti oleh 3 orang petani dan peternak Kota Blitar. Jumlah itu sama dengan 6,1% jika dibandingkan dengan total jumlah Rumah Tangga Petani (RTP) di Kota Blitar sesuai hasil Sensus Pertanian Tahun 213 (4.938 RTP). Kondisi ketahanan pangan secara umum dapat digambarkan melalui pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan sesuai Peraturan Menteri Pertanian No. : 65/PERMENTAN/OT.14/12/21. Dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Ketahanan Pangan, terdapat empat jenis pelayanan dasar yang wajib diselenggarakan dalam urusan Ketahanan Pangan dengan tujuh indikator, dengan capaian rata-rata sebesar 92,52%. Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 19

20 Tabel Pencapaian Kinerja Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar Tahun No. Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD 1 Ketersediaan energi protein per kapita 2 Prosentase penguatan cadangan pangan 3 Prosentase ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan 4 Stabilitas harga dan pasokan pangan 5 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) konsumsi 6 Prosentase pengawasan keamanan pangan 7 Prosentase penanganan daerah rawan pangan Sat uan Target SPM (215) Target IKK (215) Target IKU (215) Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke % ,6 2,1 1,9 3,3 2, % ,7 -,5 -,6 -,5 1,7 % ,7 3,1 1,1 1,,9 % , 1,7 1,4 1,3 1, ,4 1,3 1,1 1,,9 % ,,, 1,4 1,3 % ,,,,, Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 2

21 No. Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD 8 Ada SK Walikota tentang Dewan Ketahanan Pangan Kota Blitar 9 Penyediaan pangan wilayah : Jumlah penduduk 1 Angka produksi ikan konsumsi : target Kota Blitar X % 11 Angka konsumsi ikan : target Kota Blitar X % Sat uan Target SPM Target IKK Target IKU Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke- (215) (215) (215) Ada - Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada ton/ jiwa /th -,33 -,29,3,31,32,33,29,28,3,29,3 1,93,97,91,91 % % ,5 64,6 61,2 67,5 67,6,64,65,61,68,68 12 Produktivitas padi per hektar ton/ ha - 7,98 7,98 7,18 7,54 7,92 7,95 7,98 6,92 7,54 7,92 7,95 8,2, ,1 13 Produktivitas jagung per hektar ton/ ha - - 6,7 5,79 6,7 6,38 6,45 6,7 5,51 6,7 6,38 6,41 6,11,95 1 1,99,91 14 Produktivitas kacang tanah per hektar ton/ ha - - 1,87 1,62 1,7 1,78 1,85 1,87 1,54 1,92 1,78 1,81 1,88,95 1,13 1,98 1,1 Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 21

22 No. Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Sat uan Target SPM (215) Target IKK (215) Target IKU (215) Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke Prosentase luas sawah yang terjangkau Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT) permanen 16 Jumlah produksi ikan konsumsi Kota Blitar 17 Jumlah produksi ikan hias Kota Blitar 18 Jumlah produksi ikan hias di Balai Benih Ikan (BBI) Kota Blitar 19 Prosentase ratarata peningkatan produksi daging, telur, susu % ,6 72,4 72,9 77,1 8,99 1,1,99 1,1 1,3 ton ,96,96,98 1,3 1,1 ekor - - ekor ,7 1,12 1,3 1,3,98 1,7 1,58,91 1,29 1,18 % Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 22

23 No. Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD 2 Jumlah produk olahan kelompok binaan Dinas yang layak dipasarkan 21 Rata-rata omzet penjualan produk hasil pertanian per bulan per jenis produk 22 Prosentase produk Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang mendapat jaminan Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) 23 Prosentase petani terlatih 24 Prosentase ratarata capaian indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Ketahanan Pangan Sat uan prod uk Target SPM (215) Target IKK (215) Target IKU (215) Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke ,33,63,7,58 Rp. / bula n/ jeni s prod uk - -,1,75,5,5,85 % % ,67 1,25 1,4 1,17 % ,83,74 1,6 1, Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 23

24 Sedangkan kinerja pengelolaan pendanaan mulai tahun 211 sampai tahun 215, digambarkan dalam tabel berikut : Tabel 2.7. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar Tahun Uraian Prog. Pengembangan dan pengelolaan jarigan irigasi, rawa & sumber air lainnya Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan Anggaran Realisasi 1,,9 1, 1, 1, 46,7 43, Prog. Peningkatan produksi pertanian / perkebunan ,9,8 1, 1,,6 96,7 13,7 Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 24

25 Prog. Peningkatan penerapan teknologi pertanian ,9,2 1, 1, 9,6 17,6 763,5 Prog. Pembinaan lingkungan sosial (pertanian) ,,, 1, 1,1,, Prog. Peningkatan Kualitas Bahan Baku ,,,,9,,, Prog. Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian ,,9,9 1, 1,1 327,5 339,8 Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 25

26 Prog. Pengembangan budidaya perikanan ,9,9,9 1, 1, 14, 13,1 Prog. Pembinaan lingkungan sosial (perikanan) ,,,,,9,, Prog. Peningkatan produksi hasil peternakan , 1,,9 1,,5,, Prog. Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan ,,9 1, 1,, 1839,9 1671,4 Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 26

27 Prog. Pembinaan lingkungan sosial (peternakan) ,,,,,9,, Prog. Pencegahan dan penanganan penyakit ternak ,9,9 1,,9 1,1 51, 57,1 Prog. Peningkatan kesejahteraan petani ,5,5,9,9,8 69,9 126,5 Prog. Pemberdayaan Petugas Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan ,9 1,,9,9,5 114,6 43,4 Prog. Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) ,9 1,4 1, 1,,8 141,7 12,1 Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 27

28 Prog. Pembinaan lingkungan sosial (ketahanan pangan) ,,,,,9,, Prog. Pelayanan Administrasi Perkantoran ,9 1,3,9 2,4 2,1 5,1 46,7 Prog. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ,9,8,9,6 1,6-3,6 27,9 Prog. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan ,9, 1,1 2,3 3,8 5,, TOTAL ,6 28,3 Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 28

29 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan pelayanan Dinas Pertanian ke depan antara lain : Penanganan penduduk rawan pangan di Kota Blitar belum dapat dilakukan secara efektif. Penurunan luas lahan pertanian akibat alih fungsi lahan tidak memungkinkan adanya ekstensifikasi budidaya. Perdagangan bebas komoditas pertanian mensyaratkan adanya standarisasi produk untuk mampu bersaing. Pengaruh iklim ekstrim terhadap penurunan produksi tanaman serta serangan berbagai hama penyakit tanaman, ternak dan ikan. Sedangkan peluang pengembangan pelayanan Dinas Pertanian ke depan antara lain : Telah diundangkannya UU No. 23 Tahun 214 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang adanya bentuk kelembagaan yang lebih efektif untuk melaksanakan penyelenggaraan urusan pangan, perikanan dan pertanian. Terjalinnya hubungan yang baik antara Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Blitar dengan instansiinstansi vertikal terkait. Terjalinnya hubungan yang baik antara Dinas Pertanian, Perikanan dan PeternakanKota Blitar dengan mitra kerja (petani, pelaku agribisnis, penyedia saprodi, dll.) Antusiasme petani terhadap perkembangan-perkembangan baru di bidang pertanian yang diakomodasi dalam program-program Dinas. Tanggapan positif petani terhadap isu pertanian berwawasan lingkungan dan isu peningkatan daya saing produk pertanian. Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 29

30 BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Indentifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Tugas pokok Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan adalah melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Dinas meliputi urusan pangan, pertanian dan perikanan. Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas, fungsi dan kewenangan urusan Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan disajikan pada Tabel 3.1 berikut : Tabel 3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas, Fungsi dan Kewenagan Urusan SKPD No. Tugas, Fungsi dan Kewenangan Urusan Dinas Pertanian, Perikanan & Peternakan 1 perumusan kebijakan di bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan berdasarkan peraturan perundang-undangan 2 pengkoordinasian penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan 3 pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas di bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Ketahanan Pangan 4 Penyelenggaraan urusan pangan Permasalahan Sistem penyediaan data base belum tertata dan kurang terpadu antar unit kerja, sehingga bahan untuk perumusan kebijakan kurang memadai. Koordinasi dengan instansi vertikal sudah cukup baik, tetapi koordinasi internal di lingkup SKPD masih lemah, sehingga menghambat penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum. Manajemen internal di lingkup SKPD baik manajemen organisasi, SDM maupun pengelolaan asset masih lemah, sehingga menghambat pelaksanaan tugas. - Ketersediaan pangan belum mencukupi kebutuhan masyarakat sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG). - Cadangan pangan di tingkat pemerintah dan di tingkat rumah tangga belum terpantau. - Pemantauan dan penanganan Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 3

31 5 Penyelenggaraan urusan pertanian 6 Penyelenggaraan urusan perikanan penduduk rawan pangan belum maksimal. - Pola konsumsi pangan masyarakat belum memenuhi target SPM. - Pemantauan dan pengendalian distribusi, harga dan pasokan bahan pangan belum terpadu dengan instansi terkait. - Cakupan pengawasan keamanan pangan masih perlu ditingkatkan. - Peran dan komitmen Dewan Ketahanan Pangan belum optimal. - Peningkatan produksi komoditas pertanian dan peternakan terkendala penurunan luas lahan pertanian. - Produk hasil pertanian masih kurang berdaya saing di era perdagangan bebas. - Penjaminan kesehatan hewan dan produk Bahan Asal Hewan (BAH) mutlak dilakukan sebagai kewajiban pemerintah untuk melindungi masyarakat. - Peningkatan produksi komoditas perikanan terkendala keterbatasan luas lahan budidaya perikanan. - Produk hasil perikanan masih kurang berdaya saing di era perdagangan bebas Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih a. Visi Kota Blitar : Masyarakat Kota Blitar Semakin Sejahtera melalui APBD Pro Rakyat pada Tahun 221 b. Misi Kota Blitar : 1. Meningkatkan aktualisasi nilai-nilai religius dalam kehidupan bermasyarakat. 2. Meningkatkan kualitas SDM yang cerdas dan berdaya saing tinggi. 3. Meningkatkan kemandirian ekonomi yang berorientasi pada industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan. Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 31

32 4. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang berbasis sistem pelayanan berkualitas dan partisipatif. 5. Meningkatkan keharmonisan sosial dengan semangat rukun agawe santoso. 6. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan professional. Faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah disajikan pada Tabel 3.2 berikut : Tabel 3.2. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD terhadap Pencapaian Visi Misi Walikota dan Wakil Walikota Blitar Visi : Masyarakat Kota Blitar Semakin Sejahtera melalui APBD Pro Rakyat pada Tahun 221 No. Misi Walikota & Wakil Walikota Terpilih Permasalahan Pelayanan SKPD Penghambat Faktor Pendorong 1 Meningkatkan kemandirian ekonomi yang berorientasi pada industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan. Kemandirian ekonomi di sektor pertanian sangat berkaitan dengan kondisi ketahanan pangan masyarakat. Kegiatan perekonomian di sektor pertanian, perikanan dan peternakan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan lahan. Penanganan urusan pangan belum optimal, sehingga kondisi ketahanan pangan belum mantap. Luas lahan pertanian terus menurun akibat alih fungsi. Telah diundangkannya UU No. 23 Tahun 214 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang adanya bentuk kelembagaan yang lebih efektif untuk melaksanakan penyelenggaraan urusan pangan, perikanan dan pertanian - Telah dirintisnya regulasi tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan(LP 2B) untuk mengendalikan alih fungsi lahan pertanian. - Penerapan intensifikasi pertanian dan Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 32

33 peningkatan kapasitas SDM pertanian dapat meningkatkan produktivitas tanaman, ikan maupun ternak meskipun pada lahan yang terbatas. Daya saing produk hasil pertanian masih rendah. Alih informasi dan alih teknologi pengolahan dan pemasaran hasil pertanian kurang optimal. Perkembangan teknologi pengolahan pangan modern serta teknologi informasi memungkinkan peningkatan daya saing produk pertanian Telaahan Renstra Kemetrian dan Lembaga Terkait 1. Renstra Kementrian Pertanian RI Tahun (PERMENTAN No. 19/Permentan/HK.14/4/215) : Agenda prioritas di bidang pertanian terdiri dari dua hal, yaitu : (1) Peningkatan Agroindustri (2) Peningkatan Kedaulatan Pangan. (1) Peningkatan Agroindustri, sebagai bagian dari agenda 6 Nawa Cita (Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional). Sasaran dari peningkatan agroindustri adalah : a. meningkatnya PDB Industri Pengolahan Makanan dan Minuman serta produksi komoditas andalan ekspor dan komoditas prospektif, b. meningkatnya jumlah sertifikasi untuk produk pertanian yang diekspor, dan c. berkembangnya agroindustri terutama di perdesaan. Komoditi yang menjadi fokus dalam peningkatan agroindustri diantaranya kelapa sawit, karet, kakao, teh, kopi,kelapa, mangga, nenas, manggis, salak, kentang. Untuk mencapai sasaran pokok peningkatan nilai tambah dan daya saing komoditi pertanian yang telah ditetapkan tersebut, maka arah kebijakan difokuskan Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 33

34 pada : (1) peningkatan produktivitas dan mutu hasil pertanian komoditi andalan ekspor, potensial untuk ekspor dan substitusi impor; dan (2) mendorong pengembangan industri pengolahan terutama di perdesaan serta peningkatan ekspor hasil pertanian. Untuk itu strategi yang akan dilakukan meliputi : a. Revitalisasi perkebunan dan hortikultura rakyat, b. Peningkatan mutu, pengembangan standardisasi mutu hasil pertanian dan peningkatan kualitas pelayanan karantina dan pengawasan keamanan hayati, c. Pengembangan agroindustri perdesaan, d. Penguatan kemitraan antara petani dengan pelaku/pengusaha pengolahan dan pemasaran, e. Peningkatan aksesibilitas petani terhadap teknologi, sumbersumber pembiayaan serta informasi pasar dan akses pasar f. Akselerasi ekspor untuk komoditas-komoditas unggulan serta komoditas prospektif. (2) Peningkatan Kedaulatan Pangan adalah bagian dari agenda 7 Nawa Cita (Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik). Kedaulatan pangan dicerminkan pada kekuatan untuk mengatur masalah pangan secara mandiri, yang perlu didukung dengan : (i) ketahanan pangan, terutama kemampuan mencukupi pangan dari produksi dalam negeri; (ii) pengaturan kebijakan pangan yang dirumuskan dan ditentukan oleh bangsa sendiri; (iii) mampu melindungi dan mensejahterakan pelaku utama pangan, terutama petani dan nelayan. Arah kebijakan umum kedaulatan pangan dalam RPJMN adalah: pemantapan ketahanan pangan menuju kemandirian pangan dengan peningkatan produksi pangan pokok, stabilisasi harga bahan pangan, terjaminnya bahan pangan yang aman dan berkualitas dengan nilai gizi yang meningkat serta meningkatnya kesejahteraan pelaku usaha Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 34

35 pangan. Arah kebijakan Pemantapan Kedaulatan Pangan tersebut dilakukan dengan 5 strategi utama, meliputi: a. Peningkatan ketersediaan pangan melalui penguatan kapasitas produksi dalam negeri, yang meliputi komoditas padi, jagung, kedelai, daging, gula, cabai dan bawang merah. b. Peningkatan kualitas Distribusi Pangan dan Aksesibilitas Masyarakat terhadap Pangan. c. Perbaikan kualitas Konsumsi Pangan dan Gizi Masyarakat d. Mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan dilakukan terutama mengantisipasi bencana alam dan dampak perubahan iklim dan serangan organisme tanaman dan penyakit hewan. e. Peningkatan kesejahteraan pelaku utama penghasil bahan pangan. Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran, maka Kementerian Pertanian menyusun dan melaksanakan Tujuh Strategi Utama Penguatan Pembangunan Pertanian untuk Kedaulatan Pangan (P3KP) sebagai berikut : 1. Peningkatan ketersediaan dan pemanfaatan lahan 2. Peningkatan infrastruktur dan sarana pertanian 3. Pengembangan dan perluasan logistik benih/bibit 4. Penguatan kelembagaan petani 5. Pengembangan dan penguatan pembiayaan pertanian 6. Pengembangan dan penguatan bioindustri dan bioenergi 7. Penguatan jaringan pasar produk pertanian Selain tujuh strategi utama, terdapat Sembilan Strategi Pendukung sebagai berikut : 1. Penguatan dan peningkatan kapasitas SDM pertanian 2. Peningkatan dukungan perkarantinaan 3. Peningkatan dukungan inovasi dan teknologi 4. Pelayanan informasi publik 5. Pengelolaan regulasi 6. Pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi 7. Pengelolaan perencanaan Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 35

36 8. Penataan dan penguatan organisasi 9. Pengelolaan sistem pengawasan Kebijakan Kementerian Pertanian Kebijakan pembangunan Kementerian Pertanian dibagi dua yaitu kebijakan umum dan kebijakan teknis. Kebijakan Umum A. Kebijakan peningkatan swasembada beras, jagung dan kedelai, serta peningkatan produksi daging dan gula B. Kebijakan pengembangan produk berdaya saing, ekspor, substitusi impor serta bahan baku bioindustri C. Kebijakan penguatan sistem dan kelembagaan perbenihan/pembibitan, petani, teknologi, penyuluhan, perkarantinaan dan ketahanan pangan D. Kebijakan pengembangan kawasan pertanian E. Kebijakan fokus komoditas strategis F. Kebijakan pengembangan sarana, infrastruktur dan agroindustri di perdesaan sebagai landasan pengembangan bioindustri berkelanjutan G. Kebijakan tatakelola kepemerintahan yang baik dan reformasi birokrasi Kebijakan Teknis Operasional A. Kebijakan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, penanganan pasca bencana alam serta perlindungan tanaman B. Kebijakan re-orientasi multi produk pertanian C. Kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan subsidi dan kredit pembiayaan usaha pertanian D. Kebijakan pengelolaan program tematik mendukung pembangunan pertanian E. Kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 36

37 Sasaran utama prioritas nasional bidang pangan pertanian periode adalah: a. Tercapainya peningkatan ketersediaan pangan yang bersumber dari produksi dalam negeri. Produksi padi diutamakan ditingkatkan dalam rangka swasembada agar kemandirian dapat dijaga. Produksi kedelai diutamakan untuk mengamankan pasokan pengrajin dan kebutuhan konsumsi tahu dan tempe. Produksi jagung ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan keragaman pangan dan pakan lokal. Produksi daging sapi untuk mengamankan konsumsi daging sapi di tingkat rumah tangga, demikian pula produksi gula dalam negeri ditargetkan untuk memenuhi konsumsi gula rumah tangga. b. Terwujudnya peningkatan distribusi dan aksesibilitas pangan yang didukung dengan pengawasan distribusi pangan untuk mencegah spekulasi, serta didukung peningkatan cadangan beras pemerintah dalam rangka memperkuat stabilitas harga. c. Tercapainya peningkatan kualitas konsumsi pangan sehingga mencapai skor Pola Pangan Harapan (PPH) sebesar 92,5(219). d. Terbangunnya dan meningkatnya layanan jaringan irigasi 6 ribu Ha untuk menggantikan alih fungsi lahan. e. Terlaksananya rehabilitasi 1,75 juta Ha jaringan irigasi sebagai bentuk rehabilitasi prasarana irigasi sesuai dengan laju deteriorasi. f. Beroperasinya dan terpeliharanya jaringan irigasi 2,95 juta Ha. g. Terbangunnya 132 ribu Ha layanan jaringan irigasi rawa untuk pembangunan lahan rawa yang adaptif dengan menyeimbangkan pertimbangan ekonomi dan kelestarian lingkungan. Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 37

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintahan yang akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan aspirasi serta cita-cita masyarakat dalam mencapai masa depan yang

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA SKPD DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA SKPD DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR TAHUN 2015 INDIKATOR KINERJA UTAMA SKPD DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR TAHUN 2015 VISI : Mewujudkan pertanian berdaya saing ekonomi dan menunjang ketahanan pangan pada tahun 2015. MISI : 1.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Laporan Kinerja

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga dokumen dapat bermanfaat secara internal bagi Dinas maupun semua pihak yang berkepentingan (stake holders).

KATA PENGANTAR. Semoga dokumen dapat bermanfaat secara internal bagi Dinas maupun semua pihak yang berkepentingan (stake holders). KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas terselesaikannya penyusunan Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar Tahun 2016-2021 ini. Telah tersusunnya

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1 Kota Prabumulih 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Keinginan Pemerintah dan tuntutan dari publik saat ini adalah adanya transparansi dan akuntabilitas terhadap pengelolaan keuangan negara. Dasar dari

Lebih terperinci

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2. BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN CILACAP

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL Dalam Mendukung KEMANDIRIAN PANGAN DAERAH

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL Dalam Mendukung KEMANDIRIAN PANGAN DAERAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL Dalam Mendukung KEMANDIRIAN PANGAN DAERAH Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan Disampaikan dalam Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis 1 Pendahuluan (1) Permintaan terhadap berbagai komoditas pangan akan terus meningkat: Inovasi teknologi dan penerapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya dibentuk berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya nomor 8 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BINJAI TAHUN

PEMERINTAH KOTA BINJAI TAHUN PEMERINTAH KOTA BINJAI TAHUN 2016-2021 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah subhanallahu wa ta ala yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-nya, sehingga penyusunan Rencana

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 113 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA PEKANBARU

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan tugas

Lebih terperinci

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan 13. URUSAN KETAHANAN PANGAN Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau.

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp)

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp) BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2009 3.1. Program dan Kegiatan Dinas Pertanian Tahun 2008 Program yang akan dilaksanakan Dinas Pertanian Tahun 2008 berdasarkan Prioritas Pembangunan Kabupaten Majalengka

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya A. Visi Perumusan visi dan misi jangka menengah Dinas Pertanian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang DINAS PETERNAKAN PROV.KALTIM 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wilayah Administratif Provinsi Kalimantan Timur terdiri atas 14 Kabupaten/Kota, namun sejak tgl 25 April 2013 telah dikukuhkan Daerah

Lebih terperinci

.000 WALIKOTA BANJARBARU

.000 WALIKOTA BANJARBARU SALINAN.000 WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Padang, September 2016 Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat

Kata Pengantar. Padang, September 2016 Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Kata Pengantar Puji dan syukur kami ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan tersusunnya Rencana Strategis Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat Periode 2017 2021

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN BALAI BESAR

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

Ketahanan Pangan dan Pertanian. disampaikan pada : Workshop Hari Gizi Nasional (HGN) ke-55

Ketahanan Pangan dan Pertanian. disampaikan pada : Workshop Hari Gizi Nasional (HGN) ke-55 Ketahanan Pangan dan Pertanian disampaikan pada : Workshop Hari Gizi Nasional (HGN) ke-55 Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Ketahanan Pangan Februari 2015 KONDISI KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS KETAHANAN PANGAN TAHUN 205 I. LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) merupakan dokumen perencanaan yang disusun berpedoman kepada Rencana Strategis (Renstra) dan mengacu

Lebih terperinci

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

13. URUSAN KETAHANAN PANGAN

13. URUSAN KETAHANAN PANGAN 13. URUSAN KETAHANAN PANGAN Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Plan), Rencana Kinerja (Performace Plan) serta Laporan Pertanggungjawaban

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Plan), Rencana Kinerja (Performace Plan) serta Laporan Pertanggungjawaban BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menghadapi perubahan yang sedang dan akan terjadi akhir-akhir ini dimana setiap organisasi publik diharapkan lebih terbuka dan dapat memberikan suatu transparansi

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN BERDASARKAN KEMANDIRIAN DAN KEDAULATAN PANGAN

PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN BERDASARKAN KEMANDIRIAN DAN KEDAULATAN PANGAN PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN BERDASARKAN KEMANDIRIAN DAN KEDAULATAN PANGAN Oleh : Tenaga Ahli Badan Ketahanan Pangan Dr. Ir. Mei Rochjat Darmawiredja, M.Ed SITUASI DAN TANTANGAN GLOBAL Pertumbuhan Penduduk

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategi, merupakan satu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi karena

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang 1

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan Kabupaten Lumajang sejalan dengan ditetapkannya Undang Undang Nomor : 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah lebih mengutamakan pelaksanaan desentralisasi

Lebih terperinci

RENCANA AKSI TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

RENCANA AKSI TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN Meningkatkan Ketersediaan Beras 10.036 Ton, Jagung 463 Ketersediaan utama Ketahanan Ton, Kedelai 6.806 Ton, Daging Ketersediaan, Utama (Food Availability) (food availability) (/Perkebuna n) 24.547 Ton,

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan

Lebih terperinci

MENDORONG KEDAULATAN PANGAN MELALUI PEMANFAATAN SUMBERDAYA UNGGUL LOKAL. OLEH : GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Dr.

MENDORONG KEDAULATAN PANGAN MELALUI PEMANFAATAN SUMBERDAYA UNGGUL LOKAL. OLEH : GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Dr. MENDORONG KEDAULATAN PANGAN MELALUI PEMANFAATAN SUMBERDAYA UNGGUL LOKAL OLEH : GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Dr. ERZALDI ROSMAN V I S I 2017-2022 MISI PROVINSI TERKAIT PERTANIAN MISI 1 : MENGEMBANGKAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang KATA PENGANTAR Dengan Mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2015 Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang telah selesai disusun.

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 54 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Dalam rangka mendorong dan meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

https://esakip.bantulkab.go.id/bpsyslama/www/monev/laporan/daftar/bulan/12 1 of 8 7/31/17, 9:02 AM

https://esakip.bantulkab.go.id/bpsyslama/www/monev/laporan/daftar/bulan/12 1 of 8 7/31/17, 9:02 AM 1 of 8 7/31/17, 9:02 AM Laporan Program/Kegiatan APBD Tahun Anggaran 2016 (Belanja Langsung) s/d Bulan Desember Dinas Pertanian dan Kehutanan 1 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 424,049,000

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) A.1. Visi dan Misi Visi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 2018 adalah Terwujudnya masyarakat Kalimantan

Lebih terperinci

PROFIL BADAN KETAHANAN PANGAN

PROFIL BADAN KETAHANAN PANGAN A. Tugas Pokok dan Fungsi PROFIL BADAN KETAHANAN PANGAN pengkajian, penyiapan perumusan kebijakan, pengembangan, pemantauan, dan pemantapan ketersediaan pangan, serta pencegahan dan penanggulangan kerawanan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON SALINAN RANCANGAN NOMOR 72 TAHUN 2016, SERI D. 21 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR : 72 Tahun 2016 TENTANG FUNGSI, TUGAS POKOK DAN TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN DENGAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN

LAPORAN KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) LAPORAN KINERJA INSTANSI DINAS TANAMAN PEMERINTAH PANGAN DAN PETERNAKAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN PACITAN LAPORAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 16 TAHUN 2015 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN KETAHANAN PANGAN DAN KOORDINASI PENYULUHAN PROVINSI

Lebih terperinci

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, SALINAN GAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PROVINSI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor agribisnis merupakan sektor ekonomi terbesar dan terpenting dalam perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah kemampuannya dalam menyerap

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun Tabel 5. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun 3-8 VISI MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR SATUAN AWAL TARGET INDIKATOR 3 4 5 6 7 8 8 3 4 5 6 7 8 9 3 4 TERWUJUDNYA TEMANGGUNG

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 08 TAHUN 2017 TENTANG PENGANEKARAGAMAN PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 33 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 33 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SUMEDANG SEKRETARIAT

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peternakan sebagai salah satu sub dari sektor pertanian masih memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia. Kontribusi peningkatan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN SASARAN 1 : Meningkatkan ketersediaan pangan utama (food availability) SASARAN : INDIKATOR KINERJA : KINERJA PROGRAM : INDIKATOR KINERJA :

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2010 2014 (Edisi Revisi Tahun 2011), Kementerian Pertanian mencanangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan umum dari penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Dengan terbitnya Undang-undang

Lebih terperinci

RENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

RENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana Program dan Kegiatan adalah cara untuk melaksanakan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan serta

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa sehubungan

Lebih terperinci

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

RENSTRA BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N

RENSTRA BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA 2016-2021 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKJ)

LAPORAN KINERJA (LKJ) PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN KINERJA (LKJ) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana Strategis (RENSTRA) 20142019 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana program indikatif dimaksudkan sebagai pedoman bagi aktifitas pembangunan yang

Lebih terperinci

Renja BP4K Kabupaten Blitar Tahun

Renja BP4K Kabupaten Blitar Tahun 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN R encana kerja (RENJA) SKPD Tahun 2015 berfungsi sebagai dokumen perencanaan tahunan, yang penyusunan dengan memperhatikan seluruh aspirasi pemangku kepentingan pembangunan

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 101 TAHUN 2016 T E N T A N G

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 101 TAHUN 2016 T E N T A N G WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 101 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KOTA PEKANBARU DENGAN

Lebih terperinci

Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014

Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014 Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014 Sektor pertanian sampai sekarang masih tetap memegang peran penting dan strategis dalam perekonomian nasional. Peran

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: : PERATURAN WALIKOTA TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA

MEMUTUSKAN: : PERATURAN WALIKOTA TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA SKPD DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERNYATAAN PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA SKPD DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERNYATAAN PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA SKPD DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan,

Lebih terperinci

Pemerintah Kota Tangerang

Pemerintah Kota Tangerang KATA PENGANTAR Segala puji dan rasa syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, bahwa Rencana Kerja (Renja) Dinas Ketahanan Pangan APBD Perubahan Tahun 2017 ini dapat disusun tepat waktu, sehingga dokumen

Lebih terperinci

1 of 14 7/31/17, 9:07 AM

1 of 14 7/31/17, 9:07 AM 1 of 14 7/31/17, 9:07 AM Laporan Program/Kegiatan APBD Tahun Anggaran 2017 (Belanja Langsung) s/d Juni DINAS PERTANIAN, PANGAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN 1 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1,597,601,775

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2013

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2013 GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI, Menimbang : bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN PURBALINGGA

Lebih terperinci

DATA PROFIL SKPD. 3. ALAMAT Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare Pagar Alam

DATA PROFIL SKPD. 3. ALAMAT Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare Pagar Alam PEMERINTAH KOTA PAGAR ALAM DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN (DKP2) Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare Pagar Alam Telepon (0730) 623 545 Faximili (0730) 623 545 Email : dkpppagaralam@gmail.com

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Maksud dan Tujuan

I. PENDAHULUAN. A. Maksud dan Tujuan I. PENDAHULUAN A. Maksud dan Tujuan Rencana Kerja (Renja) Dinas Peternakan Kabupaten Bima disusun dengan maksud dan tujuan sebagai berikut : 1) Untuk merencanakan berbagai kebijaksanaan dan strategi percepatan

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN 2019-2019 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA Jl. PEMBANGUNAN NO. 183 GARUT

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAJALENGKA. dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan program

BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAJALENGKA. dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan program BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAJALENGKA A. Program dan Indikasi Kegiatan Program merupakan instrumen kebijakan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan.

Lebih terperinci

BAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH

BAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH II. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 01. A. KEBIJAKAN PROGRAM Pada Urusan pilihan Pertanian diarahkan pada Peningkatan produksi pertanian dan pemberdayaan petani lokal serta peningkatan akses modal dan

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih lanjut Peraturan

Lebih terperinci

TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BENGKAYANG

TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BENGKAYANG BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR i2- TAHUN 2014 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

RENCANA AKSI DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KAB. BLITAR TH 2018

RENCANA AKSI DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KAB. BLITAR TH 2018 Target Kinerja Sasaran RENCANA AKSI DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KAB. BLITAR TH 2018 Indikator Target Kegiatan Anggaran Penanggung Triwulan Sasaran Indikator Kinerja Volume Satuan Program / Kegiatan Kegiatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu

I. PENDAHULUAN. pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang kaya dengan ketersediaan pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu padi-padian, umbi-umbian,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 201-2018 DINAS PERTANIAN KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2017 1 KATA PENGANTAR Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Gianyar 201-2018 telah mengamanatkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI 2 BAB II SUSUNAN ORGANISASI 2 BAB III WAKIL MENTERI PERTANIAN 3 BAB IV SEKRETARIAT JENDERAL 4

DAFTAR ISI BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI 2 BAB II SUSUNAN ORGANISASI 2 BAB III WAKIL MENTERI PERTANIAN 3 BAB IV SEKRETARIAT JENDERAL 4 D A F T A R I S I Halaman DAFTAR ISI i BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI 2 BAB II SUSUNAN ORGANISASI 2 BAB III WAKIL MENTERI PERTANIAN 3 BAB IV SEKRETARIAT JENDERAL 4 A. BIRO PERENCANAAN 5 1. Bagian Penyusunan

Lebih terperinci

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 - 2-3. 4. 5. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 17 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN

Lebih terperinci