Makalah Seminar Kerja Praktek

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Makalah Seminar Kerja Praktek"

Transkripsi

1 Makalah Seminar Kerja Praktek PROSES OTOMATISASI REAMING MENGGUNAKAN MESIN CNC TYPE MV-40 PADA CYLINDER HEAD Catur Ardy Bayu P ( L2F008109) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia Abstrak Dalam usaha meningkatkan produktifitas, efisiensi, dan efektifitas dari sumber daya yang dimiliki, suatu perusahaan harus terus melakukan inovasi-inovasi dalam proses produksinya. Pada era modern sekarang ini inovasiinovasi yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi harus didukung oleh suatu teknologi yang memiliki kecepatan, akurasi dan keandalan yang tinggi serta kemudahan dalam pengoperasiannya. Di bidang industri, komputer telah dipergunakan untuk mengontrol mesin-mesin produksi dengan ketepatan tinggi (misalnya CNC, sebuah mesin serba guna dalam industri metal) sehingga dapat kita jumpai berbagai produk industri logam seperti PT. Kubota Indonesia yang bervariasi dan kita bayangkan sulit apabila dikerjakan secara manual. CNC type MV-40 merupakan salah satu mesin yang digunakan oleh PT. Kubota Indonesia. Mesin ini digunakan untuk reaming lubang bagian cylinder head. Mesin ini memeliki banyak tool yang memiliki fungsi yang berbeda-beda. Dalam proses pengoperasiannya,gerakan tool dikontrol oleh komputer menggunakan bahasa numerik (perintah gerakan yang menggunakan angka dan huruf) dan dibantu beberapa komponen lainnya seperti panel listrik, panel control,spindle, solenoid valve, dan lainnya. Kata kunci: CNC type MV-40, kontrol, komponen 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Mesin CNC type MV-40 adalah salah satu mesin utama kegiatan produksi yang dimiliki oleh PT. Kubota Indonesia Departemen Produksi bagian Machining. Mesin ini berfungsi untuk melakukan reaming ( perluasan lubang ) pada material cylinder head dengan ketentuan koordinat posisi pergerakan meja mesin ( sumbu X dan Y ) dan pergerakan cutter (spindle mesin) sebagai sumbu Z dikendalikan oleh suatu program. Program tersebut berisi langkah-langkah perintah yang harus dijalankan oleh mesin CNC. Mesin CNC type MV-40 akan bekerja secara otomatis dalam memproses lebar diameter pada cylinder head hingga diperoleh ukuran diameter yang sesuai standart. Dengan adanya mesin CNC type MV-40, akan memudahkan kerja dari operator dan juga menghemat waktu. Mesin CNC type MV-40 yang digunakan pada perusahaan PT. Kubota Indonesia Departemen produksi adalah pabrikan dari negeri Jepang. Teknologi CNC buatan Mori Seiki Jepang ini menggunakan processor Fanuc MF-M6 yang terbukti handal digunakan untuk proses reaming. 1.2 Tujuan Kerja Praktek Adapun tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah : 1. Sebagai wujud pengaktualisasi dan studi perbandingan antara ilmu yang bersifat teori dengan ilmu aplikasi teknologi baru. 2. Memahami mengenai cara kerja mesin CNC type MV-40 PT. Kubota Indonesia. 3. Memperoleh penngetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan industri yang ada pada PT. Kubota Indonesia seperti ketenagakerjaan, sistem perawatan dan perbaikan peralatan keteknologian dan sebagainya, terutama di bidang sistem kontrol. 1.3 Batasan Masalah Dalam penulisan Laporan Kerja Praktek ini Pembahasan ditekankan pada: 1. Pembahasan mengenai proses kerja mesin CNC type MV-40 PT. Kubota Indonesia. 2. Tidak membahas Program CNC. 3. Hanya membahas penggunaan komponen secara umum.

2 [4] [5] 2. Dasar Teori 2.1 Mesin CNC Mesin CNC adalah mesin dimana pergerakan meja dan tool dikendalikan oleh suatu program (dengan menggunakan bahasa G-code). Dengan mesin CNC, akurasi dan kecepatan operasional mesin dapat diandalkan. Dari segi jenisnya, mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi tiga jenis, antara lain: a. Mesin CNC 2A yaitu mesin CNC 2 aksis, karena gerak pahatnya hanya pada arah dua sumbu koordinat (aksis) yaitu koordinat X, dan koordinat Z, atau dikenal dengan mesin bubut CNC. b. Mesin CNC 3A, yaitu mesin CNC 3 aksis atau mesin yang memiliki gerakan sumbu utama kearah sumbu koordinat X, Y, dan Z, atau dikenaldengan mesin freis CNC. c. Mesin CNC kombinasi, yaitu mesin CNC yang mampu mengerjakan pekerjaan bubut dan freis sekaligus, dapat pula dilengkapi dengan peralatan pengukuran sehingga dapat melakukan pengontrolan kualitas pembubutan/pengefraisan pada benda kerja yang dihasilkan. Pada umumnya mesin CNC yang sering dijumpai adalah mesin CNC 2A (bubut) dan mesin CNC 3A (frais). Pada makalah ini akan ditinjau satu jenis mesin CNC yaitu Mesin CNC type MV-40 yang merupakan jenis mesin CNC 3A yaitu mesin CNC yang memiliki gerakan sumbu utama kearah sumbu koordinat X, Y, dan Z. Sebagai salah satu perusahaan besar, PT. Kubota Indonesia setiap harinya memproduksi ratusan spare part mesin diesel dan mempekerjakan banyak karyawan. Untuk meningkatkan hasil produksi dan efisiensi kerja, PT. Kubota Indonesia menggunakan banyak sekali peralatan serta mesinmesin modern seperti pada perusahaan-perusahaan modern lainnya. Salah satunya adalah mesin Computer Numerical Control (CNC) type MV Keuntungan Mesin CNC Secara umum keuntungan Mesin CNC adalah sebagai berikut : Kemampuan mengulang Pada saat pembuatan benda kerja, mesin CNC ini mampu mengulangi membuat beberapa benda dengan bentuk yang sama persis dengan aslinya. Keserbagunaan Mesin CNC dapat digunakan untuk berbagai bentuk pengerjaan/bermacam-macam kontur sesuai dengan kebutuhan. Kemampuan kerja Mesin CNC dapat memproduksi benda kerja secara terus menerus dengan hasil yang baik, sehingga dapat meningkatkan produktifitas pengerjaan. 2.3 Komponen-komponen pada mesin CNC secara umum Komponen-komponen pada mesin CNC secara umun adalah sebagai berikut : 1. Meja mesin Mesin milling CNC bisa bergerak dalam 2 sumbu yaitu sumbu X dan sumbu Y. Untuk masingmasing sumbunya, meja ini dilengkapi dengan motor penggerak, ball screw plus bearing dan guide way slider untuk akurasi pergerakannya. 2. Spindle mesin Spindle mesin merupakan bagian dari mesin yang menjadi rumah cutter. Spindle inilah yang mengatur putaran dan pergerakan cutter pada sumbu Z. Spindle inipun digerakkan oleh motor yang dilengkapi oleh transmisi berupa belting atau kopling. 3. Magazine Tool Magazine Tool adalah tempat peletakkan tool/cutter standby yang akan digunakan dalam satu operasi permesinan. Magazine tersebut memiliki banyak slot untuk banyak tool, antara 8 sampai 24 slot tergantung jenis mesin CNC yang digunakan. 4. Monitor Pada bagian depan mesin terdapat monitor yang menampilkan data-data mesin mulai dari setting parameter, posisi koordinat benda, pesan error, dan lain-lain. 5. Panel Control Panel control adalah kumpulan tombol-tombol panel yang terdapat pada bagian depan mesin dan berfungsi untuk memberikan perintah-perintah khusus pada mesin, seperti memutar spindle, menggerakkan meja, mengubah setting parameter, dan lain-lain.

3 6. Coolant hose Setiap mesin pasti dilengkapi dengan sistem pendinginan untuk cutter dan benda kerja. Yang paling umum digunakan yaitu air coolant dan udara bertekanan, melalui selang yang dipasang pada blok spindle. 2.2 Proses Produksi Komponen Mesin Diesel Di PT. Kubota Indonesia Vendor / Supplier PT. Kubota akan menerima supplier berupa komponen mesin ( material ) setengah jadi dari berbagai Negara ( Jepang, Thailand, dan Singapura) dan Kota-kota di Indonesia ( Jakarta,Yogyakarta, Serang, Tangerang,dan lainnya) Penerimaan Barang Komponen mesin ( material ) dari supplier akan masuk ke penerimaan barang, disini komponen mesin diterima dan dicek pihak PT. Kubota Indonesia, kemudian komponen mesin akan dipisah dan dikumpulkan sesuai dengan bagian-bagian mesin diesel. Setelah material diterima pihak PT. Kubota, material akan disimpan di gudang, diproses di bagian machining dan dimasukkan ke bagian painting Bagian Produksi ( Machining ) Pada bagian machining dilakukan pemprosesan dari material setengah jadi menjadi material jadi. Proses dilakukan bukanlah proses secara keseluruhan, hanya melakukan perubahan terhadap material yang belum memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh PT. Kubota Indonesia. Dengan demikian, bagian machining merupakan bagian yang bertanggung jawab terhadap kulitas dari material yang dihasilkan. Di bagian produksi ( machining ) terdapat mesin-mesin CNC yang meliputi proses pembuatan crank case, main bearing case, cylinder head, gear case, fly wheel, cylinder liner,dan pengecekan kebocoran (leak test) Bagian Perakitan ( Assembling ) Assembling merupakan bagian yang berhubungan dengan perakitan atau pengelasan. Bagian assembling bertugas melakukan perakitan dan penegecatan terhadap material (crank case, main bearing case, cylinder head, gear case, fly wheel, dan cylinder liner) yang telah dihasilkan oleh bagian machining hingga menjadi satu kesatuan yang utuh Quality Assurance ( QA ) QA merupakan bagian yang berhubungan dengan kualitas material. QA berfungsi sebagai pengontrol kualitas dari material yang dihasilkan oleh setiap bagian, sebagai pengontrol kualitas dari material yang dihasilkan oleh setiap bagian, baik bagian machining maupun assembling. Bagian QA akam melakukan pengecekan terhadap material hasil produksi untuk mengetahui apakah material tersebut sudah sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan atau belum. Misalnya, apabila material yang dihasilkan oleh bagian machining kurang baik, maka bagian QA akan melakukan komplain terhadap bagian machining sehingga bagian machining dapat melakukan perbaikan. Dengan demikian, mutu dari material yang dihasilkan akan senantiasa terjamin karena dalam PT. Kubota Indonesia, mutu merupakan hal yang diutamakan untuk memuaskan para konsumen Gudang Gudang merupakan tempat penyimpanan berbagai macam material yang ada pada PT. Kubota Indonesia. Gudang digunakan untuk menyimpan berbagai material, antara lain meliputi : a. Material cor (casting) b. Material yang sudah diproses Material yang berasal dari bagian machining adalah berupa material yang telah diproses namun belum dirakit. Material ini akan disimpan di gudang terlebih dahulu sesuai dengan urutan tanggal produksinya guna mempermudah pengecekan material. c. Mesin diesel Bagian assembling akan memulai proses perakitan bila sudah ada material yang diproduksi. Dan hasil perakitan tersebut akan disimpan di gudang. Tempat penyimpanan terhadap mesin diesel yang siap dieksport maupun tidak, adalah berbeda guana memudahkan pengangkutan barang.

4 3. Mesin CNC type MV-40 [1] 3.1 Gambaran Umum CNC type MV-40 Dalam hal peng-instalan-an CNC type MV-40 pada dasarnya telah deprogram untuk dapat langsung digunakan pada proses produksi, namun tidak menutup kemungkinan apabila pada pengaplikasiannya terdapat tambahan interface pendukung maka untuk kepentingan seperti ini kita masih dapat meng-edit program yang sudah ada. Mesin CNC type MV-40 yang digunakan PT. Kubota Indonesia ini bekerja untuk melakukan reaming (perluasan lubang) pada bagian cylinder head. Cylinder head merupakan bagian dari mesin diesel yang bekerja menciptakan kompresi bersama dengan piston mesin. Cylinder head atau kepala silinder dinamakan demikian karena berada selalu di atas dari silinder atau piston. Sesuai dengan namanya, cylinder head mempunyai banyak lubanglubang yang berbentuk silinder dan mempunyai lebar diameter dengan ukuran tertentu. Ukuran diameter pada cylinder head akan disesuaikan dengan standart yang ada. Lebar diameter pada cylinder head dibuat dengan mesin CNC type MV-40 yang bekerja secara otomatis dalam memproses lebar diameter pada cylinder head hingga diperoleh ukuran diameter yang sesuai standart. Dengan adanya mesin CNC type MV-40, akan memudahkan kerja dari operator dan juga menghemat waktu. Gerak proses dalam mesin CNC ini terjadi saat benda kerja yang telah dicekam oleh peralan pencekam yang kemudian cylinder head di bor menggunakan mata bor yang berputar. Untuk alat pencekam tersebut diletakkan diatas meja mesin. Selama proses kerja tersebut sebagian materi dari cylinder head terbuang hal ini terlihat dari percikanpercikan materi yang tidak terpakai yang disebut geram. Mesin CNC type MV-40 termasuk jenis mesin CNC 3A, mesin CNC 3A, yaitu mesin CNC 3 aksis atau mesin yang memiliki gerakan sumbu utama kearah sumbu koordinat X, Y, dan Z, atau dikenal dengan mesin frais CNC. Mesin frais CNC 3A menggunakan sistem persumbuan dengan dasar sistem koordinat Cartesius. Z X Gambar 1. Sistem koordinat Mesin CNC 3A Prinsip kerja mesin CNC 3A adalah meja bergerak melintang dan horizontal sedangkan tool / mata bor berputar dan bergerak vertikal. Untuk arah gerak persumbuan MesinFrais CNC 3A tersebut diberi lambang pesumbuan sebagai berikut : a. Sumbu X untuk arah gerakan horizontal. b. Sumbu Y untuk arah gerakan melintang. c. Sumbu Z untuk arah gerakan vertikal. Gambar 2. Skema pergerakan koordinat Mesin CNC 3A 3.2 Bagian- bagian Mesin CNC type MV-40 [1] Mesin CNC type MV-40 mempunyai bagian - bagian pokok dan juga memiliki istilah khusus seperti : 1. Spindle dan coolant hose Spindle adalah bagian mesin di mana alat kerja berada untuk digunakan, spindle hanya dapat bergerak naik dan turun dan diberi nama sumbu Z (Z axis). Coolant hose berfungsi untuk membersihkan geram dan agar mata tool tidak cepat tumpul. Y Gambar 3. Spindle dan coolant hose

5 2. Magazine Magazine berfungsi sebagai penyimpan alat kerja dan diberi kode, nomor. Magazine dapat bergerak sesuai dengan program serta mampu menyimpan 11 alat pada mesin CNC type MV-40. Gambar 4. Magazine tool 3. Table Table adalah meja tempat dimana benda kerja diletakkan, posisi table sudah ditentukan dalam program dan dalam posisi normal harus berada di zero point. Table digerakkan oleh servo motor dan dapat bergerak ke kiri/kanan ( sumbu X ), serta maju mundur ( sumbu Y ). Pada mesin CNC type MV-40 table dibagi menjadi 2 yaitu Jig A dan Jig B. Gambar 5. Table 4. Control Panel dan Monitor Bagian pengendali atau pengontrol merupakan bok kontrol mesin CNC yang berisikan tombol-tombol. Gambar 6. Control Panel dan Monitor 5. Solenoid Valve Solenoid Valve berfungsi untuk membuka dan menutup oli bertekanan untuk menggerakkan sistem hidrolik, di samping itu juga ada solenoid valve untuk udara bertekanan yang digunakan sebagai pendingin sistem. 6. Motor motor listrik Motor motor listrik yang digunakan untuk : pelumasan, pendingin benda kerja, spindle, servo, conveyor, magazine, motor arm, automatic tool change (ATC) dan lainnya. 3.3 Proses Reaming Material Cylinder Head [1][2] Secara umum proses kerja mesin CNC type MV-40 adalah sebagai berikut, Input yang dimasukkan pada mesin CNC type MV-40 adalah berupa materi cylinder head dengan ukuran lubang diameter yang belum sesuai standart dan selanjutnya akan diproses dengan mesin CNC type MV-40 sehingga menghasilkan output berupa cylinder head dengan ukuran perluasan lubang diameter yang sesuai standart yang ditetapkan PT. Kubota Indonesia. Pada Mesin CNC type MV-40 ini berfungsi untuk proses reaming ( perluasan lubang ) pada bagian cylinder head. Proses reaming ialah pengoperasian untuk memberikan ukuran yang tepat pada lubang dan menghasilkan permukaan yang halus dengan menggunakan alat iris bergigi banyak. Pada mesin CNC type MV-40 ini tool di bagian magazine ada 11 macam tool,yaitu : Tabel 1. Nama-nama tool pada mesin CNC MV-40 Proses Nama Tool N1 Zm 5893 N2 Drill 8.5 mm N3 Drill 4.0 mm N4 Zm 5893 ( RM 20 ) N6 Drill 5 mm N6 Tap M6X1 N7 Zm 5571 N8 Endmill 30 mm N9 Endmill 25 mm N10 Drill 6 N11 Tap M10X1.5 Cylinder head yang diproses pada mesin CNC type MV-40 di PT. Kubota Indonesia saat itu adalah

6 Model RD Cylinder head model RD mempunyai 2 bagian yaitu Jig A dan Jig B. Gambar 7. Bagian Jig A pada cylinder head model RD Gambar 8. Bagian Jig B pada cylinder head model RD Mesin CNC type MV-40 mempunyai prinsip gerakan dasar yaitu gerakan kearah maju / mudur, kiri / kanan, turun dan naik dengan sistem koordinat X, Y, dan Z. Untuk arah gerakan pada mesin CNC type MV-40 diberi lambang sebagai berikut: a. Sumbu X untuk arah gerakan melintang tegak lurus (maju dan mundur) terhadap titik nol / zero point. b. Sumbu Y untuk arah gerakan kekanan dan kekiri terhadap titik nol / zero point. c. Sumbu Z untuk arah gerakan turun dan naik terhadap titik nol / zero point. Prinsip kerja mesin CNC type MV-40 yaitu benda / material diletakkan diatas table berada di titik nol / zero point, dimana pada mesin CNC type MV-40 ini bagian table dibagi menjadi dua yaitu satu untuk cylinder head bagian Jig A dan satunya untuk cylinder head bagian Jig B. Setelah material diletakkan di table sesuai bagianya dan mengencangkan nut jig, operator akan menekan tombol start pada bagian control panel. Maka proses reaming akan berjalan sesuai program yang dibuat yang disimpan di bagian magazine. Gerakan tool dikontrol oleh komputer menggunakan bahasa numerik (perintah gerakan yang menggunakan angka dan huruf). Pada saat proses reaming,tidak bergantian prosesnya (bagian Jig A dahulu yang diproses kemudian Jig B yang diproses). Melainkan sesuai urutan proses dan urutan tool pada tabel 1 diatas. Material yang diletakkan di table akan melakukan gerakan keatas dan kekiri (sumbu X), kekanan dan kekiri (sumbu Y) sesuai dengan urutan proses dan urutan tool, kemudian tool ini bekerja bergerak diam turun melakukan reaming. Pada saat tool melakukan reaming pada material, tool akan dibarengi cairan putih yaitu campuran air dengan cairan zat kimia yaitu Emulcut 500A. Cairan ini berfungsi untuk membersihkan serbuk-serbuk besi yang dilakukan tool saat proses reaming pada material, cairan ini disemprotkan oleh bagian coolant hose. [2[ [3] 3.4 Sistem Operasi Mesin CNC type MV-40 Untuk melaksanakan bekerjanya mesin CNC, maka harus dipahami dahulu beberapa kode/ daftar alamat dari program. Di bawah ini ditunjukkan tabel daftar alamat program dimaksud. Tabel 2. Daftar alamat program Kode alamat Penjelasan Kode F Untuk menentukan pemindahan alat kerja G Untuk mengerjakan metode tiap blok program H Untuk menentukan panjang alat yang digunakan D Untuk menentukan radius pemotongan benda kerja M Untuk menjalankan dan mematikan mesin N Menentukan nomer urutan O Menentukan nomor program S Untuk menentukan kecepatan spindle T Menentukan nomor alat kerja Dalam melaksanakan pekerjaan ini, maka operator harus mampu merubah koordinat sumbu X dan sumbu Y sesuai dengan tabel program yang sudah diberikan. Sebagai contoh untuk mengerjakan

7 material mesin model RD Pada bagian Jig A posisi sumbu X = -293,300, sedangkan sumbu Y = -301,710. Pada bagian jig B posis sumbu X = -543,580, sedangkan sumbu Y = -301,690. Setelah mengetahui kode-kode alamat program selanjutnya sebelum melaksanakan eksekusi program-program CNC dengan benda kerja terlebih dahulu dilakukan setting pisau terhadap benda kerja Setting ini menepatkan titil nol benda kerja yang sudah terlebih dahulu kita tentukan dengan sumbu pisau drill terhadap tiga bidang benda kerja dengan cara penyayatan manual. Setting benda kerja ini dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut, Misal : setting pisau drill 8.5 mm, kecepatan putar spindel utama 800 put/menit. Posisi awal pisau frais berada -20 mm terhadap titik nol sumbu X benda kerja. 0 mm terhadap sumbu Y benda kerja. 8.5 mm di atas permukaan benda kerja pada sumbu Z. 1. Setting pisau terhadap benda kerja pada sumbu X, a. Periksa diameter pisau yang dipergunakan kemudian tentukan putaran spindel utama. b. Pasang benda kerja pada ragum dan jepit dengan kuat. c. Putar spindel utama dan yakinkan putaran sudah senter. d. Turunkan pisau dengan menggerakkan sumbu Z dan atur kedalaman yang diperlukan di sebelah sisi luar benda kerja. e. Sentuhkan pisau kearah sumbu + X pada sisi luar benda kerja dengan menggerakkan pelanpelan kearah benda kerja,setelah pisau menyentuh benda kerja pada monitor akan tertayang nilai harga X, misal : X = 330. hapus nilai harga X dengan tombol DEL, sehingga nilai harga X = 00. Tekan tombol INP dan tulis -520, kemudian tekan INP maka pada monitor nilai harga X = Nilai X = 520 = radius pisau frais 6 mm. nilai minus X menunjukkan arah. Maka setting terhadap sumbu X sudah selesai. 2. Setting pisau terhadap benda kerja pada sumbu Y, Pisau masih tetap pada posisi di atas, bebaskan pisau terhadap benda kerja dan geser ke arah sumbu Y, kemudian gerakkan pisau ke kanan ke arah sumbu + X. Sentuhkan pisau ke arahsumbu +Y pada setelah sisi luar benda kerja dengan menggerakkan pelan-pelan kearah benda kerja, setelah pisau menyentuh benda kerja padamonitor akan tertayang nilai harga Y, misal : Y = 210. Hapus nilai harga Y dengan tombol DEL, sehingga nilai harga Y = 00. Tekan tombol INP dan tulis - 300, kemudian tekan INP maka pada monitor nilai harga Y = Nilai Y= 300 = radius pisau frais 6 mm, maka setting terhadap sumbu Y sudah selesai.. 3. Setting pisau terhadap benda kerja pada sumbu Z, Pisau masih tetap pada posisi di atas, bebaskan pisau terhadap benda kerja dan gerakan naik ke arah sumbu +Z. a. Gerakkan pisau kearah sumbu +Y sehingga pisauberada di atas permukaan benda kerja. b. Turunkan pisau perlahan-lahan ke arah permukaan benda kerja (sumbu Z), setelah pisau menyentuh benda kerla pada monitor akan tertayang nilai harga Z, misalnya : Z= -964 hapus nilai harga Z dengan tombol DEL, sehingga nilai harga Z= 00. c. Gerakkan pisau naik ke arah sumbu +Z = 1200, sesuai ketinggian posisi awal pisau. d. Geser pisau ke arah sumbu X =-1500 dan ke arah sumbu Y =0, maka langkah setting pisau terhadap benda kerja selesai dan program siap dieksekusi dengan pelayanan CNC. 4. Maintenance [1] Maintenance/perawatan mesin CNC sangat diperlukan untuk mencegah serta memperkirakan adanya gangguan pada unit. Pada garis besarnya perawatan mesin dapat diklasifikasikan yang bersifat harian, mingguan, bulanan dan breakdown time. Untuk bias melaksanakan perawatan, maka seorang teknisi harus memahami filosofi kinerja mesin CNC, baik itu system interlock, alarm dan lainya). Sesuai dengan bagian utam dari mesin CNC, maka perawatan juga diklasifikasikan menjadi : 1. Sistim kelistrikan Pada sistim ini bagian yang penting antara lain panel power, panel operator, komponen utama

8 (relai, kontaktor, fuse, push button, NFB, dan lainnya). Selain itu juga harus diperhatikan sistem motor dan kontrolnya, sambungan di terminal dan limit switch interlocknya sistemnya. 2. Sistem mekanikal Di bagian ini perlu diperhatikan adalah agar kebersihan spindle dan meja selalu terjaga agar gerakan mesin tidak tidak terganggu demikian juga dengan interlocknya mekanikalnya. 3. Sistem hidraulik Pada bagian ini yang penting diperhatikan misalnya solenoid valve, motor pelumas, motor pendingin sistem oil pelumas, sisten udara (pneumatic), keadaan oil pendingin dan keadaaan system hidraulik keseluruhan. Perawatan mesin benar akan menjadikan mesin tetap berfungsi dengan optimal, mengurangi down time, dan meminimalisir gangguan (trouble shooting). 5. Penutup 5.1 Kesimpulan 1. Untuk menjamin kualitas produksi, hasil output yang dibuat mengalami beberpa kali proses pemeriksaan/quality control mulai dari material setengah jadi, proses welding. machining, repair, painting, hingga assembling dan untuk produk yang tidak memenuhi stanndar akan dipisahkan untuk direpair kembali. 2. Mesin CNC type MV-40 merupakan salah satu peralatan yang dimiliki dan digunakan oleh PT. Kubota Indonesia sebagai salah satu mesin untuk proses produksi. Mesin ini berfungsi untuk mereaming lubang material cylinder head. 3. Pada mesin CNC type MV-40 melakukan proses reaming lubang cylinder head bagian Jig A dan Jig B. 4. Proses Otomatisasi mesin CNC type MV-40 melakukan reaming lubang cylinder head menggunakan 11 tool, dimana prosesnya berurutan sesuai program yang dibuat dan gerakan tool dikontrol oleh komputer menggunakan bahasa numerik (perintah gerakan yang menggunakan angka dan huruf). 5.2 Saran 1. Dalam hal perawatan dan perbaikan mesin CNC perlu adanya perhatian semua pihak agar tidak bertumpu pada karyawan tertentu, yang pastinya akan sangat memberatkan, sehingga perlu adanya regenerasi. 2. Ada baiknya dilakukan pemeriksaan khusus oleh operator yang ada baiknya di tiap line untuk dapat melakukan pengecekan terhadap settingan program yang ada setiap mesin baik sebelum dan sesudah proses produksi berjalan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya ulah oknum yang sengaja mengubah settingan program untuk mempercepat hasil produksi namun mengurangi kualitas produksi. 3. Diharapkan kepada dunia pendidikan khususnya Perguruan Tinggi agar kurikulum yang dipakai atau matakuliah yang diajarkan disesuaikan dengan dunia industri agar kesenjangan antara dunia industri dan Perguruan Tinggi tidak terlalu jauh Daftar Pustaka [1] Maintenance Manual Book Fanuc Series 16, 18, 16i, 18i [2] Programming Manual Book Mori Seiki MF-M6 [3] Maitenance Drawing Manual Series Fanuc 160, 180 [4] [5]

9 Biodata Penulis Catur Ardy Bayu Pamungkas (L2F008109). Penulis lahir di Kendal,9 Maret Menempuh pendidikan di SDN Rejosari, SMP N 1 Cepiring, SMA N 1 Kendal, dan saat ini menempuh pendidikan jenjang Strata 1 Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro konsentrasi Kontrol angkatan Semarang, November 2011 Mengetahui Dosen Pembimbing Kerja Praktek Iwan Setyawan, ST.MT. NIP

MAKALAH MANUFAKTUR 2 Dosen : Ir. Parman Sinaga MT. Disusun Oleh : Urfan Ramadhan :

MAKALAH MANUFAKTUR 2 Dosen : Ir. Parman Sinaga MT. Disusun Oleh : Urfan Ramadhan : MAKALAH MANUFAKTUR 2 Dosen : Ir. Parman Sinaga MT. Disusun Oleh : Urfan Ramadhan : 14171015001 TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK INSTITUT TEKNOLOGI BUDI UTOMO 2016 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis haturkan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA BAB II DASAR TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA Elvys, (2015) menyatakan untuk memenuhi kebutuhan mesin perkakas CNC bagi workshop industri kecil dan atau sebagai media pembelajaran pada institusi pendidikan,

Lebih terperinci

MATERI PPM PRINSIP-PRINSIP PEMBUATAN PROGRAM PADA MESIN MILLING CNC Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

MATERI PPM PRINSIP-PRINSIP PEMBUATAN PROGRAM PADA MESIN MILLING CNC Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY MATERI PPM PRINSIP-PRINSIP PEMBUATAN PROGRAM PADA MESIN MILLING CNC Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY Pendahuluan Pengertian pemrograman adalah memasukkan data numerik ke memori mesin untuk membuat bentuk benda

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PROSES DAN SISTEM PRODUKSI. CNC- Computer Numerical Control Oleh : Arief Darmawan

MODUL PRAKTIKUM PROSES DAN SISTEM PRODUKSI. CNC- Computer Numerical Control Oleh : Arief Darmawan MODUL PRAKTIKUM PROSES DAN SISTEM PRODUKSI CNC- Computer Numerical Control Oleh : Arief Darmawan LABORATORIUM PROSES DAN SISTEM PRODUKSI DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2017/2018

Lebih terperinci

Secara garis besar mesin Milling CNC dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu :

Secara garis besar mesin Milling CNC dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu : MESIN CNC TU-3A 1. Pengertian Mesin CNC TU 3A Mesin CNC ( Computer Numerically Controlled ) adalah suatu mesin yang merupakan perpaduan dari teknologi komputer dan teknologi mekanik, dimana system pengoperasiannya

Lebih terperinci

MATERI PPM PRINSIP PEMBUATAN PROGRAM CNC (Metode, Struktur, dan Eksekusi Program)

MATERI PPM PRINSIP PEMBUATAN PROGRAM CNC (Metode, Struktur, dan Eksekusi Program) MATERI PPM PRINSIP PEMBUATAN PROGRAM CNC (Metode, Struktur, dan Eksekusi Program) Oleh Dwi Rahdiyanta FT-UNY Pengertian pemrograman adalah memasukkan data numerik ke memori mesin untuk membuat bentuk benda

Lebih terperinci

MESIN BOR. Gambar Chamfer

MESIN BOR. Gambar Chamfer MESIN BOR Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi

Lebih terperinci

Materi 2. Menghidupkan Mesin Bubut CNC dengan Sistem Kontrol Sinumerik 802 S/C base line

Materi 2. Menghidupkan Mesin Bubut CNC dengan Sistem Kontrol Sinumerik 802 S/C base line Materi 2 Menghidupkan Mesin Bubut CNC dengan Sistem Kontrol Sinumerik 802 S/C base line Tujuan Setelah mempelajari materi 2 ini mahasiswa memiliki kompetensi mampu mengikuti instruksi kerja cara menghidupkan

Lebih terperinci

MATERI KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

MATERI KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT MATERI KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN MESIN CNC TU-2A & TU-3A, UNTUK GURU-GURU SMK PEMBANGUNAN 1 KUTOWINANGUN, JAWA TENGAH Tanggal 3 s.d. 6 Agustus 2015 BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN CNC TU-2A

Lebih terperinci

Materi 3 Seting Benda Kerja, Pahat, dan Zero Offset Mesin Bubut CNC Tujuan :

Materi 3 Seting Benda Kerja, Pahat, dan Zero Offset Mesin Bubut CNC Tujuan : Materi 3 Seting Benda Kerja, Pahat, dan Zero Offset Mesin Bubut CNC Tujuan : Setelah mempelajari materi 3 ini mahasiswa memilki kompetensi melakukan seting benda kerja, pahat dan zerro offset mesin bubut

Lebih terperinci

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu : POROS BERTINGKAT A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu : Mampu mengoprasikan mesin bubut secara benar. Mampu mebubut luar sampai halus dan rata. Mampu membubut lurus dan bertingkat.

Lebih terperinci

CREATED BY: Fajri Ramadhan,Wanda Saputra dan Syahrul Rahmad

CREATED BY: Fajri Ramadhan,Wanda Saputra dan Syahrul Rahmad CREATED BY: Fajri Ramadhan,Wanda Saputra dan Syahrul Rahmad Proses permesinan merupakan proses manufaktur dimana objek dibentuk dengan cara membuang atau meghilangkan sebagian material dari benda kerjanya.

Lebih terperinci

RETROFIT MESIN BUBUT KONVENSIONAL MENGGUNAKAN KENDALI CNC GSK 928 TE II. Cokorda Prapti Mahandari 1 Gustaman 2. Abstrak

RETROFIT MESIN BUBUT KONVENSIONAL MENGGUNAKAN KENDALI CNC GSK 928 TE II. Cokorda Prapti Mahandari 1 Gustaman 2. Abstrak RETROFIT MESIN BUBUT KONVENSIONAL MENGGUNAKAN KENDALI CNC GSK 928 TE II Cokorda Prapti Mahandari 1 Gustaman 2 1,2 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 1 coki@staff.gunadarma.ac.id,

Lebih terperinci

Materi 3. Seting Alat potong, Benda Kerja, dan Zero Offset pada Mesin Frais CNC

Materi 3. Seting Alat potong, Benda Kerja, dan Zero Offset pada Mesin Frais CNC Materi 3 Seting Alat potong, Benda Kerja, dan Zero Offset pada Mesin Frais CNC Tujuan : Setelah mempelajari materi 3 ini mahasiswa memiliki kompetensi: Memasang benda kerja di mesin frais CNC Memilih alat

Lebih terperinci

Mesin Milling CNC 8.1. Proses Pemotongan pada Mesin Milling

Mesin Milling CNC 8.1. Proses Pemotongan pada Mesin Milling Mesin Milling CNC Pada prinsipnya, cara kerja mesin CNC ini adalah benda kerja dipotong oleh sebuah pahat yang berputar dan kontrol gerakannya diatur oleh komputer melalui program yang disebut G-Code.

Lebih terperinci

Berita Teknologi Bahan & Barang Teknik ISSN : Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Departemen Perindustrian RI No. 22/2008 Hal.

Berita Teknologi Bahan & Barang Teknik ISSN : Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Departemen Perindustrian RI No. 22/2008 Hal. METODE PEMBUATAN PROGRAM CNC (CNC Machine) Dalmasius Ganjar Subagio*) INTISARI METODE PEMBUATAN PROGRAM CNC. Telah dilaksanakan kajian penggunaan tentang kinerja mesin CNC yang biasa digunakan untuk proses

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Proses manufaktur merupakan satu mata kuliah yang harus di kuasai oleh mahasiswa teknik. Oleh karenanya melakukan praktikum proses manufaktur harus dilakukan

Lebih terperinci

MATERI KULIAH CNC Instruksi pengoperasian Mesin Frais CNC

MATERI KULIAH CNC Instruksi pengoperasian Mesin Frais CNC MATERI KULIAH CNC Instruksi pengoperasian Mesin Frais CNC Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Kegiatan belajar Instruksi Pengoperasian Mesin Freis CNC a. Tujuan Kegiatan

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR RANCANG BANGUN MESIN BOR BANGKU BERPENGGERAK PNEUMATIK

LAPORAN PROYEK AKHIR RANCANG BANGUN MESIN BOR BANGKU BERPENGGERAK PNEUMATIK LAPORAN PROYEK AKHIR RANCANG BANGUN MESIN BOR BANGKU BERPENGGERAK PNEUMATIK Oleh : 1. BAYU FEBRIANTO L0E 006 016 2. DANNY HARNANTO L0E 006 020 3. EKO WAHYU Y. L0E 006 033 4. HASBI ASIDIQI L0E 006 036 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA

BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA 3.1 Mesin Bubut Mesin bubut adalah mesin yang dibuat dari logam, gunanya untuk membentuk benda kerja dengan cara menyayat, gerakan utamanya adalah

Lebih terperinci

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN CNC TU-3A

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN CNC TU-3A BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN CNC TU-3A Oleh: Dr. Dwi Rahdiyanta Pendahuluan Mesin CNC TU-3A, adalah merupakan mesin milling CNC Training Unit dengan 3 sumbu (axis), yang dipergunakan untuk latihan dasar-dasar

Lebih terperinci

BAB lll PROSES PEMBUATAN BOSS FRONT FOOT REST. Pada bab ini penulis menjelaskan tentang langkah kerja pembuatan benda

BAB lll PROSES PEMBUATAN BOSS FRONT FOOT REST. Pada bab ini penulis menjelaskan tentang langkah kerja pembuatan benda BAB lll PROSES PEMBUATAN BOSS FRONT FOOT REST 3.1 Langkah Proses Pembuatan Pada bab ini penulis menjelaskan tentang langkah kerja pembuatan benda kerja yang sebagian besar digambarkan dalam diagram alir,

Lebih terperinci

Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta CNC Intruksi pengoperasian Mesin Bubut CNC Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Kegiatan belajar Instruksi Pengoperasian Mesin Bubut CNC a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROSES PENGERJAAN KOMPONEN PROTOTYPE V PISTON MAGNETIK

BAB 3 PERANCANGAN PROSES PENGERJAAN KOMPONEN PROTOTYPE V PISTON MAGNETIK BAB 3 PERANCANGAN PROSES PENGERJAAN KOMPONEN PROTOTYPE V PISTON MAGNETIK 3.1 Perancangan dan Tahap-tahap Perancangan Perancangan adalah tahap terpenting dari seluruh proses pembuat alat. Tahap pertama

Lebih terperinci

Prinsip Kerja dan Pengoperasian

Prinsip Kerja dan Pengoperasian MATERI KULIAH CNC Prinsip Kerja dan Pengoperasian Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta A. Prinsip kerja dan tata nama sumbu koordinat Mesin perkakas CNC adalah mesin perkakas yang

Lebih terperinci

MATERI PPM PRINSIP KERJA DAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN BUBUT CNC TU-2A Oleh: Dr. Dwi Rahdiyanta FT-UNY

MATERI PPM PRINSIP KERJA DAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN BUBUT CNC TU-2A Oleh: Dr. Dwi Rahdiyanta FT-UNY . MATERI PPM PRINSIP KERJA DAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN BUBUT CNC TU-2A Oleh: Dr. Dwi Rahdiyanta FT-UNY 1. Prinsip Kerja Mesin Bubut CNC TU-2 Axis Mesin Bubut CNC TU-2A mempunyai prinsip gerakan dasar

Lebih terperinci

BAB V MESIN MILLING DAN DRILLING

BAB V MESIN MILLING DAN DRILLING BAB V MESIN MILLING DAN DRILLING 5.1 Definisi Mesin Milling dan Drilling Mesin bor (drilling) merupakan sebuah alat atau perkakas yang digunakan untuk melubangi suatu benda. Cara kerja mesin bor adalah

Lebih terperinci

TUGAS TEKNIK PERAWATAN MESIN MAKALAH MESIN BUBUT, SEKRAP DAN FRAIS

TUGAS TEKNIK PERAWATAN MESIN MAKALAH MESIN BUBUT, SEKRAP DAN FRAIS TUGAS TEKNIK PERAWATAN MESIN MAKALAH MESIN BUBUT, SEKRAP DAN FRAIS Disusun oleh : Nama : M. Fatkhul Amin No Mhs. : 111.33.1044 Jurusan : T. Mesin (D-3) JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR : Membuat Program di Mesin Bubut CNC

KEGIATAN BELAJAR : Membuat Program di Mesin Bubut CNC MODUL CNC- 4 Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY KEGIATAN BELAJAR : Membuat Program di Mesin Bubut CNC A. Tujuan umum pembelajaran Setelah mempelajari materi ini peserta didik diharapkan akan mampu melakukan pemrograman

Lebih terperinci

BAB III PROSES PEMBUATAN STEAM JOINT STAND FOR BENDED TR

BAB III PROSES PEMBUATAN STEAM JOINT STAND FOR BENDED TR BAB III PROSES PEMBUATAN STEAM JOINT STAND FOR BENDED TR Untuk membuat spare parts yang utuh, diperlukan komponen-komponen steam joint stand for bende tr yang mempunyai fungsi yang berbeda yang kemudian

Lebih terperinci

MODUL CNC MILLING DENGAN SWANSOFT CNC SIMULATOR

MODUL CNC MILLING DENGAN SWANSOFT CNC SIMULATOR MODUL CNC MILLING DENGAN SWANSOFT CNC SIMULATOR OLEH Sarwanto,S.Pd.T 085643165633 1 P a g e MESIN CNC MILLING Mesin Frais CNC (Computer Numerical Control) adalah sebuah perangkat mesin perkakas jenis frais/milling

Lebih terperinci

1. Langkah-langkah untuk menghidupkan mesin CNC, adalah? a. Tekan tombol R b. Tekan tombol U c. Tekan tombol I d. Tekan tombol JOG e.

1. Langkah-langkah untuk menghidupkan mesin CNC, adalah? a. Tekan tombol R b. Tekan tombol U c. Tekan tombol I d. Tekan tombol JOG e. SOAL PILIHAN GANDA 1. Langkah-langkah untuk menghidupkan mesin CNC, adalah? a. Tekan tombol R b. Tekan tombol U c. Tekan tombol I d. Tekan tombol JOG e. Tekan tombol S 2. Berapakah harga mode parameter

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 Proses Pengelasan.

BAB II DASAR TEORI 2.1 Proses Pengelasan. digilib.uns.ac.id 3 BAB II DASAR TEORI 2.1 Proses Pengelasan. 2.1.1 Pengertian pengelasan Pengelasan adalah suatu sambungan yang permanen yang mana berasal dari peleburan dan dua bagian yang digabungkan

Lebih terperinci

Materi 1. Mengenal Bagian-bagian Utama Mesin Bubut CNC, Panel Kontrol Sinumerik 802 S/C base line, dan tata nama sumbu koordinat

Materi 1. Mengenal Bagian-bagian Utama Mesin Bubut CNC, Panel Kontrol Sinumerik 802 S/C base line, dan tata nama sumbu koordinat Materi 1 Mengenal Bagian-bagian Utama Mesin Bubut CNC, Panel Kontrol Sinumerik 802 S/C base line, dan tata nama sumbu koordinat Tujuan Setelah mempelajari Materi 1 ini mahasiswa memiliki kompetensi: Dapat

Lebih terperinci

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (SKKNI) BIDANG KOMPETENSI 1. KELOMPOK DASAR / FOUNDATION 2. KELOMPOK INTI 3. PERAKITAN (ASSEMBLY) 4. PENGECORAN DAN PEMBUATAN CETAKAN

Lebih terperinci

OTOMASI WORK STATION (FMS) BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Purnawan

OTOMASI WORK STATION (FMS) BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Purnawan OTOMASI WORK STATI (FMS) BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CTROLLER Purnawan A. PENGANTAR Sebagian besar proses di industri menghendaki strategi pengontrolan atau pengendalian sekuensial. Pengendalian sekuensial

Lebih terperinci

MODUL MESIN CNC-3. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

MODUL MESIN CNC-3. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY MODUL MESIN CNC-3 Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY KEGIATAN BELAJAR : Seting Benda Kerja, Pahat, dan Zero Offset Mesin Bubut CNC A. Tujuan Umum Setelah mempelajari materi ke tiga ini siswa diharapkan mampu

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Bab ini berisi hasil pengujian terhadap alat yang sudah dikerjakan serta analisis sistem yang telah direalisasikan. Pengujian terdiri dari pengujian sistem pengisian data,

Lebih terperinci

BAB VI Mesin Shaping I

BAB VI Mesin Shaping I BAB VI Mesin Shaping I Tujuan Pembelajaran Umum : 1. Mahasiswa mengetahui tentang fungsi fungsi mesin shaping. 2.Mahasiswa mengetahui tentang alat alat potong di mesin shaping. 3. Mahasiswa mengetahui

Lebih terperinci

BAB 12 MEMAHAMI MESIN CNC DASAR

BAB 12 MEMAHAMI MESIN CNC DASAR BAB 12 MEMAHAMI MESIN CNC DASAR Teknik Pemesinan 310 erkembangan teknologi komputer saat ini telah mengalami kemajuan yang amat pesat. Dalam hal ini komputer telah diaplikasikan ke dalam alat-alat mesin

Lebih terperinci

Mesin frais CNC TU-3A

Mesin frais CNC TU-3A Mesin frais CNC TU-3A Mesin frais CNC TU-3A adalah mesin frais CNC training unit yang biasa digunakan dalam pelatihan-pelatihan penggunaan mesin frais CNC. Salah satu mesin Frais CNC yang sering digunakan

Lebih terperinci

2. Mesin Frais/Milling

2. Mesin Frais/Milling 2. Mesin Frais/Milling 2.1 Prinsip Kerja Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI Nama PROSES PEMESINAN CRANKCASE TIPE CB 150R DI PT. ASTRA HONDA MOTOR : Ega Febi Kusmawan NPM : 22411331 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Eko Susetyo

Lebih terperinci

Merupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk mencekam alat potong. Di bagi menjadi 3 jenis :

Merupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk mencekam alat potong. Di bagi menjadi 3 jenis : Bagian Bagian Utama Mesin Milling ( Frais ) 1. Spindle utama Merupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk mencekam alat potong. Di bagi menjadi 3 jenis : a. Vertical spindle b. Horizontal

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN 3 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 3 TEORI KEJURUAN PEMESINAN SOAL LATIHAN 3 TEORI KEJURUAN PEMESINAN OLEH: TIM PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI CONTACT PERSON: HOIRI EFENDI, S.PD 085736430673 SOAL NAS: F018-PAKET A-08/09 1. Sebuah poros kendaraan terbuat dari bahan St

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENULISAN ILMIAH/ LAPORAN KERJA PRAKTEK PROSES PRODUKSI FLANGE UNTUK SAMBUNGAN PIPA DI PT. TJOKRO BERSAUDARA KOMPONENINDO Nama : Ary Agustiamanto NPM :

Lebih terperinci

Jumlah Halaman : 20 Kode Training Nama Modul` Simulation FRAIS VERTIKAL

Jumlah Halaman : 20 Kode Training Nama Modul` Simulation FRAIS VERTIKAL FRAIS VERTIKAL 1. TUJUAN PEMBELAJARAN a. Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja pada Mesin Frais b. Mahasiswa dapat memahami fungsi dari Mesin Frais c. Mahasiswa dapat memahami jenis-jenis Mesin Frais

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Semakin berkembangnya industri terutama dibidang jasa dan produksi akan mempengaruhi perusahaan untuk meningkatkan kualitas kerja yang dihasilkan untuk memenuhi

Lebih terperinci

6/14/2011. Name : Sigit Sudarwanto Nim : Fakultas : Teknik Industri Universitas : Borobudur. Sejarah Mesin Bubut CNC

6/14/2011. Name : Sigit Sudarwanto Nim : Fakultas : Teknik Industri Universitas : Borobudur. Sejarah Mesin Bubut CNC Name : Sigit Sudarwanto Nim : 09081003 Fakultas : Teknik Industri Universitas : Borobudur Sejarah Mesin Bubut CNC Pengertian Mesin Bubut CNC Prinsip Kerja Mesin Bubut CNC Bagian Utama Mesin Bubut CNC Pemrograman

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISA. Tempat Melakukan Pengujian : Peralatan Yang Dibutuhkan :

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISA. Tempat Melakukan Pengujian : Peralatan Yang Dibutuhkan : 5.1. Pengujian Alat BAB V PENGUJIAN DAN ANALISA Pengujian alat dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah alat tersebut dapat bekerja dengan baik atau tidak. 5.1.1. Tempat dan Peralatan Tempat Melakukan

Lebih terperinci

Materi 4. Menulis Program di Mesin Bubut CNC (membuka, menulis, dan mengedit program CNC)

Materi 4. Menulis Program di Mesin Bubut CNC (membuka, menulis, dan mengedit program CNC) Materi 4 Menulis Program di Mesin Bubut CNC (membuka, menulis, dan mengedit program CNC) Tujuan Setelah mempelajari materi 4 ini mahasiswa memiliki kompetensi : Memahami dasar-dasar program CNC untuk mesin

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN OLEH: TIM PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI CONTACT PERSON: HOIRI EFENDI, S.PD 085736430673 CERDAS, KREATIF, INTELEK, WIRAUSAHAWAN 1 Pilihlah salah satu jawaban soal berikut

Lebih terperinci

PERBEDAAN WAKTU PENGERJAAN PADA PEMOGRAMAN INCREMENTALDAN ABSOLUTE PADA MESIN CNC MILLING TU 3A. Aep Surahto 1)

PERBEDAAN WAKTU PENGERJAAN PADA PEMOGRAMAN INCREMENTALDAN ABSOLUTE PADA MESIN CNC MILLING TU 3A. Aep Surahto 1) PERBEDAAN WAKTU PENGERJAAN PADA PEMOGRAMAN INCREMENTALDAN ABSOLUTE PADA MESIN CNC MILLING TU 3A Aep Surahto 1) 1) Program Studi TeknikMesin Universitas Islam 45,Bekasi aep.surahto@gmail.com Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Proses Pemesinan Untuk membuat suatu alat atau produk dengan bahan dasar logam haruslah di lakukan dengan memotong bahan dasarnya. Proses pemotongan ini dapat dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PRODUKSI Perawatan Berkala 40 Jam Pembersihan Conveyor Belt pengecekan ketajaman pisau. Mesin Tidak Rusak 8 Jam PengecekanTombo l-tombol Emergency Mesin

Lebih terperinci

Materi 2. Menghidupkan Mesin Frais CNC dengan Sistem Kontrol Sinumerik 802 S/C base line

Materi 2. Menghidupkan Mesin Frais CNC dengan Sistem Kontrol Sinumerik 802 S/C base line Materi 2 Menghidupkan Mesin Frais CNC dengan Sistem Kontrol Sinumerik 802 S/C base line Tujuan Setelah mempelajari materi 2 ini mahasiswa memiliki kompetensi: Menghidupkan mesin frais CNC sesuai instruksi

Lebih terperinci

TUTORIAL DESAIN DRILL BERTINGKAT MENGGUNAKAN SOFTWARE MASTERCAM X5 & SWANSOFT CNC SIMULATOR

TUTORIAL DESAIN DRILL BERTINGKAT MENGGUNAKAN SOFTWARE MASTERCAM X5 & SWANSOFT CNC SIMULATOR TUTORIAL DESAIN DRILL BERTINGKAT MENGGUNAKAN SOFTWARE MASTERCAM X5 & SWANSOFT CNC SIMULATOR Oleh : Agus Priyanto 15518241016 Pendidikan Teknik Mekatronika JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

PROSES PRODUKSI PART BODY KRAN AIR TYPE S11287 PADA MESIN CNC MILLING DI PT. SURYA TOTO INDONESIA Tbk.

PROSES PRODUKSI PART BODY KRAN AIR TYPE S11287 PADA MESIN CNC MILLING DI PT. SURYA TOTO INDONESIA Tbk. PROSES PRODUKSI PART BODY KRAN AIR TYPE S11287 PADA MESIN CNC MILLING DI PT. SURYA TOTO INDONESIA Tbk. RUSMAN NAZARI 41312120068 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

Lebih terperinci

c. besar c. besar Figure 1

c. besar c. besar Figure 1 1. Yang termasuk jenis pahat tangan adalah. a. pahat tirus. d. pahat perak b. pahat alur e. pahat intan c. pahat chamfer 2. Faktor-faktor berikut harus diperhatikan agar pemasangan kepala palu agar kuat

Lebih terperinci

BAHASA, METODE DAN STRUKTUR PROGRAM CNC (Aplikasi untuk Mesin Bubut CNC)

BAHASA, METODE DAN STRUKTUR PROGRAM CNC (Aplikasi untuk Mesin Bubut CNC) BAHASA, METODE DAN STRUKTUR PROGRAM CNC (Aplikasi untuk Mesin Bubut CNC) Memrogram mesin NC/CNC adalah memasukan data ke komputer mesin NC/CNC dengan bahasa yang dapat dipahami dan dimengerti oleh mesin.

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PRODUKSI Dalam perkitan hydraulic power unit ada beberapa proses dari mulai sampai selesai, dan berikut adalah alur dari proses produksi Gambar 4.1

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENULISAN ILMIAH/ LAPORAN KERJA PRAKTEK PROSES PRODUKSI HOSE INLET PIPE PADA MOBIL MITSUBISHI DI PT. TJOKRO BERSAUDARA KOMPONENINDO Nama : Abi Wiranto

Lebih terperinci

PROSES PRODUKSI ELBOW TYPE W04D-TP, TR PADA MOBIL HINO DI PT. TJOKRO BERSAUDARA KOMPONENINDO

PROSES PRODUKSI ELBOW TYPE W04D-TP, TR PADA MOBIL HINO DI PT. TJOKRO BERSAUDARA KOMPONENINDO Nama : Otong Irwan NPM : 25412613 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Dr. Ridwan, ST, MT PROSES PRODUKSI ELBOW TYPE W04D-TP, TR PADA MOBIL HINO DI PT. TJOKRO BERSAUDARA KOMPONENINDO LATAR BELAKANG Pipa

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 1.1 PERAWATAN MESIN DOUBLE FACER 1.1.1 Tahapan-Tahapan Perawatan Pada perawatan mesin double facer kali ini hanya akan dijelaskan perawatan terhadap mesin double facer

Lebih terperinci

Oleh: Fikri Yoga Pemana Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Moch. Rameli

Oleh: Fikri Yoga Pemana Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Moch. Rameli Implementasi Generalized Predictive Control untuk Mengurangi Contour Error pada Mesin CNC Milling Oleh: Fikri Yoga Pemana Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Moch. Rameli Permasalahan Mesin milling menggunakan motor

Lebih terperinci

Materi 4. Menulis Program CNC di Mesin Frais CNC (membuka, menulis, dan mengedit program CNC)

Materi 4. Menulis Program CNC di Mesin Frais CNC (membuka, menulis, dan mengedit program CNC) Materi 4 Menulis Program CNC di Mesin Frais CNC (membuka, menulis, dan mengedit program CNC) Tujuan Setelah mempelajari materi 4 ini mahasiswa memiliki kompetensi : Menjelaskan dasar-dasar program CNC

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Produksi. 2.2 Pengelasan

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Produksi. 2.2 Pengelasan BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Produksi Pada perancangan suatu kontruksi hendaknya mempunyai suatu konsep perencanaan. Konsep perencanaan ini akan membahas dasar-dasar teori yang akan

Lebih terperinci

: Teknologi Industri Pembimbing : 1.Dr. Rr Sri Poernomo Sari, ST., MT. : 2.Irwansyah, ST., MT

: Teknologi Industri Pembimbing : 1.Dr. Rr Sri Poernomo Sari, ST., MT. : 2.Irwansyah, ST., MT ANALISIS PEMBUATAN JIG PENGUBAH SUDUT KEMIRINGAN VALVE SILINDER HEAD SEPEDA MOTOR MATIC Nama NPM : 20410985 Jurusan Fakultas : Ardi Adetya Prabowo : Teknik Mesin : Teknologi Industri Pembimbing : 1.Dr.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM 4.1. Gambaran Umum Pengujian software simulasi ini akan dijelaskan meliputi tiga tahap yaitu : input, proses dan output. Pada proses input pertama kali yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 1.1 PENDAHULUAN Tempat tidur terapi 2 section adalah tempat tidur yang di dirancang untuk mendukung pemeriksaan dan perawatan sendi mayor dan terapi otot manual.terutama digunakan

Lebih terperinci

BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR

BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR 3.1 Mesin Perakit Radiator Mesin perakit radiator adalah mesin yang di gunakan untuk merakit radiator, yang terdiri dari tube, fin, end plate, dan side plate.

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN OLEH: TIM PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI CONTACT PERSON: HOIRI EFENDI, S.PD 085736430673 CERDAS, KREATIF, INTELEK, WIRAUSAHAWAN 1 Pilihlah salah satu jawaban soal berikut

Lebih terperinci

BAB li TEORI DASAR. 2.1 Konsep Dasar Perancangan

BAB li TEORI DASAR. 2.1 Konsep Dasar Perancangan BAB li TEORI DASAR Pada bab ini dijelaskan mengenai konsep dasar perancangan, teori dasar pemesinan, mesin bubut, komponen komponen utama mesin dan eretan (carriage). 2.1 Konsep Dasar Perancangan Perancangan

Lebih terperinci

PROSES MACHINING CYLINDER BLOCK NON FERO SUZUKI APV DI PT.SUZUKI INDOMOBIL MOTOR. NAMA : Defirst Ijwa Anugrah NPM :

PROSES MACHINING CYLINDER BLOCK NON FERO SUZUKI APV DI PT.SUZUKI INDOMOBIL MOTOR. NAMA : Defirst Ijwa Anugrah NPM : PROSES MACHINING CYLINDER BLOCK NON FERO SUZUKI APV DI PT.SUZUKI INDOMOBIL MOTOR NAMA : Defirst Ijwa Anugrah NPM : 21410759 LATAR BELAKANG Cylinder block merupakan komponen utama dari sebuah engine yang

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 15 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3. PENDAHULUAN CNC adalah singkatan dari Computer numerical Control, yaitu suatu mesin atau perkakas yang digunakan untuk proses manufacturing, dimana controllernya menggunakan

Lebih terperinci

SETTING TITIK-TITIK REFERENSI PADA MESIN CNC ET-242 (Titik Nol Benda, dan Titik Nol Pahat)

SETTING TITIK-TITIK REFERENSI PADA MESIN CNC ET-242 (Titik Nol Benda, dan Titik Nol Pahat) SETTING TITIK-TITIK REFERENSI PADA MESIN CNC ET-242 (Titik Nol Benda, dan Titik Nol Pahat) A. Seting titik nol benda kerja Setelah kita bisa menggerakkan pahat, maka berikutnya melakukan seting titik nol

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Definisi Proses Produksi Proses produksi yaitu suatu kegiatan perbaikan terus menerus (continous improvement) yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide ide untuk menghasilkan

Lebih terperinci

PROSES FREIS ( (MILLING) Paryanto, M.Pd.

PROSES FREIS ( (MILLING) Paryanto, M.Pd. PROSES FREIS ( (MILLING) Paryanto, M.Pd. Jur.. PT. Mesin FT UNY Proses pemesinan freis (milling) adalah penyayatan benda kerja menggunakan alat dengan mata potong jamak yang berputar. proses potong Mesin

Lebih terperinci

PROSES BUBUT (Membubut Tirus, Ulir dan Alur)

PROSES BUBUT (Membubut Tirus, Ulir dan Alur) MATERI PPM MATERI BIMBINGAN TEKNIS SERTIFIKASI KEAHLIAN KEJURUAN BAGI GURU SMK PROSES BUBUT (Membubut Tirus, Ulir dan Alur) Oleh: Dr. Dwi Rahdiyanta, M.Pd. Dosen Jurusan PT. Mesin FT-UNY 1. Proses membubut

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. pemesinan. Berikut merupakan gambar kerja dari komponen yang dibuat: Gambar 1. Ukuran Poros Pencacah

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. pemesinan. Berikut merupakan gambar kerja dari komponen yang dibuat: Gambar 1. Ukuran Poros Pencacah BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Identifikasi Gambar Kerja Gambar kerja merupakan alat komunikasi bagi orang manufaktur. Dengan melihat gambar kerja, operator dapat memahami apa yang diinginkan perancang

Lebih terperinci

MODUL CNC-2. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY. KEGIATAN BELAJAR : Menghidupkan Mesin Bubut CNC

MODUL CNC-2. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY. KEGIATAN BELAJAR : Menghidupkan Mesin Bubut CNC MODUL CNC-2 Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY KEGIATAN BELAJAR : Menghidupkan Mesin Bubut CNC A. Tujuan Umum Setelah peserta didik mempelajari materi menghidupkan mesin bubut CNC diharapkan akan mampu menghidupkan

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN SAKLAR TOGGLE SHAFT WELDED CIRCUIT BREAKER PADA CV. GLOBALINDO PERKASA ENGINEERING

PROSES PEMBUATAN SAKLAR TOGGLE SHAFT WELDED CIRCUIT BREAKER PADA CV. GLOBALINDO PERKASA ENGINEERING PROSES PEMBUATAN SAKLAR TOGGLE SHAFT WELDED CIRCUIT BREAKER PADA CV. GLOBALINDO PERKASA ENGINEERING NAMA : SOFIAN OKTAVIARDI NPM : 27412096 JURUSAN : TEKNIK MESIN PEMBIMBING : IRWANSYAH, ST., MT. Latar

Lebih terperinci

MODIFIKASI SISTEM MEKANIS PADA MESIN DRILLING MILLING MANUAL MENJADI MESIN DRILLING MILLING OTOMATIS

MODIFIKASI SISTEM MEKANIS PADA MESIN DRILLING MILLING MANUAL MENJADI MESIN DRILLING MILLING OTOMATIS MODIFIKASI SISTEM MEKANIS PADA MESIN DRILLING MILLING MANUAL MENJADI MESIN DRILLING MILLING OTOMATIS PROYEK AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Ahli Madya Disusun Oleh: MOCHAMMAD

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin press serbuk kayu. Pengerjaan dominan dalam pembuatan komponen tersebut

Lebih terperinci

RENCANA IMPLEMENTASI MEMBUBUT DI LABORATORIUM PRODUKSI JURUSAN MESIN. Oleh: Nama : Dwi Pujo L NIM : Prodi : PTMSI

RENCANA IMPLEMENTASI MEMBUBUT DI LABORATORIUM PRODUKSI JURUSAN MESIN. Oleh: Nama : Dwi Pujo L NIM : Prodi : PTMSI RENCANA IMPLEMENTASI MEMBUBUT DI LABORATORIUM PRODUKSI JURUSAN MESIN Oleh: Nama : Dwi Pujo L NIM : 5201407055 Prodi : PTMSI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 200 I. JENIS PEKERJAAN : 1. Mebubut

Lebih terperinci

Perancangan Dan Pembuatan Jig Untuk Proses Drilling pada CNC Router

Perancangan Dan Pembuatan Jig Untuk Proses Drilling pada CNC Router Perancangan Dan Pembuatan Jig Untuk Proses Drilling pada CNC Router Yovie Rahmatullah 1, Bayu Wiro K 2, Fipka Bisono 3 1 Program Studi Teknik Desain dan Manufaktur, Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahan-bahan yang

Lebih terperinci

Mesin Perkakas Konvensional

Mesin Perkakas Konvensional Proses manufaktur khusus digunakan untuk memotong benda kerja yang keras yang tidak mudah dipotong dengan metode tradisional atau konvensional. Dengan demikian, bahwa dalam melakukan memotong bahan ada

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS COMPUTER NUMERICAL CONTROL

LAPORAN TUGAS COMPUTER NUMERICAL CONTROL LAPORAN TUGAS COMPUTER NUMERICAL CONTROL Disusun Oleh : Kelompok : (Satu) Nama / NPM :. Arif Wibowo / 349. Musafak / 35464 3. Neneng Suryani / 35483 Kelas : 3ID08 Hari : Senin Mata Kuliah : Computer Numerical

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Hasil-hasil dari pembubutan

Gambar 1.1 Hasil-hasil dari pembubutan 1 1. MESIN BUBUT 1.1 Umum Prinsip kerja mesin bubut adalah benda kerja yang berputar, sedangkan pisau bubut bergerak memanjang dan melintang. Dari kerja ini dihasilkan sayatan dan benda kerja yang umumnya

Lebih terperinci

Mesin sekrap disebut pula mesin ketam atau serut. Mesin inidigunakan untuk mengerjakan bidang-bidang yang rata, cembung, cekung,beralur, dan

Mesin sekrap disebut pula mesin ketam atau serut. Mesin inidigunakan untuk mengerjakan bidang-bidang yang rata, cembung, cekung,beralur, dan Mesin sekrap disebut pula mesin ketam atau serut. Mesin inidigunakan untuk mengerjakan bidang-bidang yang rata, cembung, cekung,beralur, dan lain-lain pada posisi mendatar, tegak, ataupun miring. Mesin

Lebih terperinci

DRIL I LIN I G N SEMESTER 2

DRIL I LIN I G N SEMESTER 2 Semester 2 DRILLING SEMESTER 2 PRINSIP DASAR PDefinisi Pengeboran adalah suatu proses pengerjaan pemotongan menggunakan mata bor (twist drill) untuk menghasilkan lubang yang bulat pada material logam maupun

Lebih terperinci

Modul Teknik Pemesinan Frais CNC

Modul Teknik Pemesinan Frais CNC Materi Modul Teknik Pemesinan Frais CNC untuk Mahasiswa SMK 1. Mengenal Bagian-bagian Utama Mesin Frais CNC, Panel Kontrol Sinumerik 802 S/C base line, dan Tata Nama Sumbu Koordinat 2. Menghidupkan Mesin

Lebih terperinci

Tugas 2 Proses Produksi Mesin Frais. Jurusan Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Garut 2017

Tugas 2 Proses Produksi Mesin Frais. Jurusan Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Garut 2017 Tugas 2 Proses Produksi Mesin Frais Jurusan Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Garut 2017 Konsep Pembahasan Pengertian Mesin Frais 1 2 3 4 Cara kerja Bagian Bagian Fungsi Jenis-Jenis 5 Produk/Hasil

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat dan Bahan A. Alat dan bahan 1. Mesin las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Alat ukur (jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN SIMULASI MESIN PRES SIL OLI

BAB IV PEMBUATAN SIMULASI MESIN PRES SIL OLI BAB IV PEMBUATAN SIMULASI MESIN PRES SIL OLI 4.1 Identifikasi dan Perumusan Masalah Telah dirumuskan di Bab 1.2 yaitu : Dengan melihat keadan line produksi sekarang dan data waktu (kosu) produksi saat

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. menggunakan bantuan aplikasi CAD (Computer-Aided Design) untuk. menggunakan komputer ini disebut sebagai mesin Computer based

Bab 1. Pendahuluan. menggunakan bantuan aplikasi CAD (Computer-Aided Design) untuk. menggunakan komputer ini disebut sebagai mesin Computer based Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi, komputer digunakan untuk berbagai keperluan, baik sebagai sarana untuk membantu pekerjaan maupun sarana hiburan. Penggunaannya

Lebih terperinci

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L 100 546 CC 3.1. Pengertian Bagian utama pada sebuah mesin yang sangat berpengaruh dalam jalannya mesin yang didalamnya terdapat suatu

Lebih terperinci

MODUL CNC- 5. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY. KEGIATAN BELAJAR : Mengoperasikan Mesin Bubut CNC

MODUL CNC- 5. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY. KEGIATAN BELAJAR : Mengoperasikan Mesin Bubut CNC MODUL CNC- 5 Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY KEGIATAN BELAJAR : Mengoperasikan Mesin Bubut CNC A. Tujuan Umum Setelah mempelajari materi mengoperasikan mesin bubut CNC diharapkan peserta didik akan mampu mengoperasikan

Lebih terperinci

PEMBUATAN ALAT PEMEGANG MATA BOR DALAM RANGKA REKONDISI PERALATAN MESIN BOR KOORDINAT ACIERA 22 TA LABORATORIUM PEMESINAN JURUSAN TEKNIK MESIN

PEMBUATAN ALAT PEMEGANG MATA BOR DALAM RANGKA REKONDISI PERALATAN MESIN BOR KOORDINAT ACIERA 22 TA LABORATORIUM PEMESINAN JURUSAN TEKNIK MESIN PEMBUATAN ALAT PEMEGANG MATA BOR DALAM RANGKA REKONDISI PERALATAN MESIN BOR KOORDINAT ACIERA TA LABORATORIUM PEMESINAN JURUSAN TEKNIK MESIN Abstrak Sunarto, Hartono, Suyadi Jurusan Teknik Mesin Politeknik

Lebih terperinci