RINGKASAN. Semenjak diijinkan kembali bahasa Mandarin di Indonesia, di setiap kota di
|
|
- Yenny Gunardi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RINGKASAN 1.1 Gambaran Umum Kursus Bahasa Mandarin di Palembang Semenjak diijinkan kembali bahasa Mandarin di Indonesia, di setiap kota di Indonesia semakin banyak orang yang membuka kursus bahasa Mandarin, termasuk di Palembang. Berdasarkan keterangan dari salah seorang petugas Dinas Pendidikan Kota Palembang diketahui ternyata kursus bahasa Mandarin yang resmi dan telah terdaftar ada beberapa, tetapi sampai saat ini yang masih berjalan ada dua, yaitu: Yayasan Sejahtera Musi Permai dan ELYO Gambaran Umum Yayasan Sejahtera Musi Permai Pusat kursus bahasa Mandarin yang didirikan pada tanggal 8 Mei 2002 ini terletak di jalan Slamet Riady no. 461, 11 Ilir, Palembang. Pada awal buka, kursus ini mempunyai 200 siswa dengan lima ruang kelas dan lima orang pengajar. Kursus ini dibuka dari hari Senin sampai hari Minggu, dengan jam operasional dari pk hingga pk Pada saat wawancara dilakukan diketahui bahwa saat ini kursus menampung siswa kira-kira sebanyak 600 orang Gambaran Umum ELYO Pusat belajar bahasa Mandarin yang didirikan pada bulan Juni 2002 ini terletak di jalan Merbau no. 1259, Rt.17, 20 Ilir, Palembang. Pada awal buka, kursus 1
2 2 ini bertempat di jalan Aiptu KS Tubun (Lapangan Hatta) Palembang, dan mempunyai 100 siswa dengan tiga ruang kelas serta lima orang pengajar. Kursus ini dibuka dari hari Senin sampai hari Sabtu, dengan jam operasional dari pk hingga pk Pada saat wawancara dilakukan diketahui bahwa saat ini kursus menampung siswa kira-kira sebanyak 1000 orang. 1.2 Persyaratan Membuka Kursus Bahasa Mandarin Bila ingin membuka kursus bahasa Mandarin terlebih dahulu perlu mengetahui persyaratannya. Agar dapat lebih memahami persyaratan membuka kursus bahasa Mandarin di Palembang, penulis melakukan penelitian yang ditujukan kepada kursus bahasa Mandarin yang resmi di Palembang. Penelitian dilakukan dengan wawancara yang ditujukan kepada bapak Rudi Tanzil selaku pengurus Yayasan Sejahtera Musi Permai dan bapak Sjamsuri Tjandra selaku pimpinan ELYO dengan hasil sebagai berikut: 1.Persyaratan membuka kursus bahasa Mandarin adalah mempunyai lokasi kursus, mempunyai peralatan menjalankan kursus, mempunyai siswa, mempunyai pengajar, mempunyai modal usaha, mengajukan permohonan ijin usaha kursus, mempunyai pengaturan administrasi yang baik. 2.Peralatan yang dibutuhkan untuk membuka kursus bahasa Mandarin adalah buku pelajaran, papan tulis, peralatan tulis, peralatan kantor yang sering digunakan (seperti: meja, kursi, komputer, dan lain-lain). 3.Ijin yang dibutuhkan untuk membuka kursus adalah ijin lokasi, ijin gangguan (HO) dan ijin memasang reklame.
3 3 4.Langkah membuka kursus bahasa Mandarin adalah terlebih dahulu menyiapkan modal, mencari tempat usaha, membeli peralatan kursus, mencari guru bahasa Mandarin dan karyawan, mengajukan permohonan pendaftaran usaha di Dinas Pendidikan Kota Palembang, membuat iklan mencari siswa baru, open house dan terakhir membuka usaha. 5.Kesulitan membuka kursus bahasa Mandarin adalah: Pada bagian ini, kesulitan membuka kursus bahasa Mandarin dibedakan menjadi: a. Kesulitan pada saat sekarang: Rata-rata kursus masih belum mempunyai pengaturan administrasi yang baik, kualitas kursus yang kurang menyebabkan siswa semakin berkurang, kursus yang ada kurang melakukan promosi. b. Kesulitan pada masa datang: Semakin banyak pesaing, pengajar dapat berhenti kapan saja, jumlah siswa yang ikut kursus tidak menentu Usulan Penyelesaian Masalah Melalui penelitian di Yayasan Sejahtera Musi Permai dan ELYO, penulis menemukan kesulitan membuka kursus bahasa Mandarin pada saat sekarang dan kemungkinan kesulitan yang akan terjadi pada masa mendatang dan mencoba memberikan usulan untuk menyelesaikannya, yaitu: 1. Kesulitan pada saat sekarang a. Memperluas promosi
4 4 Kursus-kursus tersebut sebaiknya memperluas promosi agar membuat lebih banyak masyarakat mengetahui kursus ini. b. Membuat pengaturan administrasi yang baik Sebaiknya membuat pengaturan administrasi agar setiap bagian memahami kewajibannya masing-masing. 2. Kesulitan pada masa datang a. Menghadapi pesaing yang semakin banyak dan agar mendapat lebih banyak siswa, pemilik kursus sebaiknya memikirkan untuk lebih meningkatkan kualitas kursus. b. Agar dapat menghindari pengajar yang pergi sewaktu-waktu, sebaiknya pemilik kursus memahami keinginan pengajar dan lebih memperhatikan mereka. 1.3 Pemahaman Keadaan Pasar Kursus Bahasa Mandarin di Palembang Membuka kursus bahasa Mandarin selain mengetahui persyaratannya, juga perlu memahami keadaan perkembangan pasarnya. Agar dapat lebih memahami kursus bahasa Mandarin yang diminati masyarakat Palembang, penulis melakukan penelitian dengan membagikan kuesioner kepada 300 responden dari masyarakat Palembang dengan hasil sebagai berikut:
5 5 Gambar 1:Status Responden Gambar 4:Tempat Responden Belajar Bahasa Mandarin 120 orang 40% Pelajar 180 orang Masyarakat 60% 99 orang 50% 69 orang 34% 33 orang 16% di sekolah di rumah di tempat kursus Gambar 2:Pemahaman Responden Terhadap Bahasa Mandarin Tabel 1 Tujuan Responden Belajar Bahasa Mandarin 0 orang 0% 300 orang 100% Tahu Tidak Tahu Gambar 3:Ketertarikan Responden Terhadap Bahasa Mandarin Agar dapat 264 berbicara dengan orang bahasa Mandarin Agar dapat 198 memperluas orang pergaulan Karena ingin pergi 171 ke China untuk orang belajar atau tamasya Agar mendapat 237 gaji yang lebih orang baik Lain-lain 222 orang 88% 66% 57% 79% 74% 99 orang 33% Pernah belajar bahasa Mandarin 201 orang 67% Belum pernah belajar bahasa Mandarin
6 6 Di Palembang, baik pelajar maupun masyarakat mempunyai ketertarikan yang besar terhadap bahasa Mandarin. Dari hasil penelitian, ada yang pernah belajar bahasa Mandarin, kebanyakan belajar di tempat kursus, juga ada beberapa yang belajar di rumah atau sekolah. Tujuan mereka belajar bahasa Mandarin adalah agar dapat bicara dengan bahasa Mandarin, untuk memperluas pergaulan, atau ingin pergi ke China untuk belajar atau bertamasya, ada yang bertujuan agar mendapat gaji yang lebih baik, juga ada yang berharap dapat menguasai beberapa macam bahasa agar mempunyai wawasan yang luas. Tabel 2 Keadaan Kursus Bahasa Mandarin yang Banyak Diminati Responden Gambar 5:Harga Siswa per Bulan yang Dapat Diterima Responden Biaya kursus 279 masih terjangkau orang Pengajar 258 berkualitas orang Ruang kelas 228 yang nyaman orang Menyediakan 300 sertifikat orang Lain-lain 66 orang 93% 86% 76% 100% 22% 78 orang 26% 3 orang 1% 0 orang 0% 219 orang 73% Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 diatas Rp ,00 Keadaan kursus bahasa Mandarin yang banyak diminati masyarakat Palembang adalah biaya kursus yang lebih murah ( setiap bulan kira-kira Rp ,00/ siswa, ruang kelas nyaman, setelah selesai pelajaran bisa mendapatkan sertifikat, pengajar berkualitas, lokasi tempat kursus yang baik dan kursus mempunyai pengaturan pengajaran yang baik.
7 7 Gambar 6:Siswa Dalam Kelas Gambar 7:Waktu Belajar Bahasa 252 orang 84% 9 orang 3% 39 orang 13% 1-2 orang 4-8 orang diatas 10 orang 60 orang 20% 12 orang 4% 228 orang 76% 1 jam 2 jam diatas 3 jam Gambar 8:Waktu Belajar di Tempat Kursus Gambar 9: Waktu Belajar per Minggu 18 orang 6% 108 orang 36% 24 orang 8% 78 orang 26% 72 orang 24% setelah pulang sekolah sore hari malam hari malam minggu 60 orang 20% 9 orang 3% 165 orang 55% 66 orang 22% 1x seminggu 2x seminggu 3x seminggu diatas 3x seminggu kapan saja Jumlah siswa di dalam kelas paling baik antara 4-8 orang, waktu belajar kurang lebih selama satu jam. Sebagian besar masyarakat Palembang lebih suka belajar pada malam hari, dan pelajar lainnya suka belajar saat pulang sekolah, sore hari atau di hari minggu, ada juga yang menjawab kapan saja ada waktu. Bagi mereka, setiap minggu paling cocok ada dua kali pelajaran. 1.4 Modal Membuka Kursus Bahasa Mandarin dan Perkiraan Pasar Membuka kursus bahasa Mandarin selain mengetahui persyaratan yang dibutuhkan dan memahami keadaan pasarnya, juga perlu menganalisa dan
8 8 menghitung perkiraan modal yang dibutuhkan serta perlu mengetahui perkiraan pasarnya. Perkiraan pasar disini menunjuk pada titik impas untuk balik modal usaha (Break Even Point). Berikut ini merupakan perkiraan perhitungan modal dan perkiraan pasar membuka kursus bahasa Mandarin yang dilakukan penulis: Perhitungan Modal Membuka usaha memerlukan modal, membuka kursus bahasa Mandarin juga memerlukan modal (tabel 3). Selain memerlukan modal juga perlu diketahui biaya operasional yang dikeluarkan, baru dapat memperkirakan perhitungan balik modal kursus bahasa Mandarin. 1. Modal Modal yang dibutuhkan membuka kursus bahasa Mandarin meliputi: modal tetap dan modal kerja. modal kerja adalah modal yang perlu disediakan agar usaha yang dijalankan dapat berjalan lancar. Modal kerja didapat dari perhitungan biaya operasional/bulan (tabel 4) dan pada perhitungan modal ini disiapkan selama tiga bulan, dengan demikian walaupun belum mendapatkan keuntungan, usaha tetap mempunyai kesempatan untuk terus berjalan. Tabel 3 Modal Membuka Kursus Bahasa Mandarin Uraian Jumlah unit Harga /unit Total biaya Modal Tetap Sewa (1tahun) bangunan 1 buah Rp ,00 Rp ,00
9 9 Computer 1 buah Rp ,00 Rp ,00 Pendingin ruangan 2 buah Rp ,00 Rp ,00 Radio 2 buah Rp ,00 Rp ,00 Meja 1 buah Rp ,00 Rp ,00 Kursi 1 buah Rp ,00 Rp ,00 Meja dan kursi 22 buah Rp ,00 Rp ,00 Lemari 1 buah Rp ,00 Rp ,00 Papan tulis 3 buah Rp ,00 Rp ,00 Wadah pensil 1 buah Rp ,00 Rp ,00 Gunting 1 buah Rp ,00 Rp ,00 Cap 1 buah Rp ,00 Rp ,00 Wadah cap 1 buah Rp ,00 Rp ,00 Pemasangan telepon 1 buah Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Modal Kerja Modal Kerja 3 bulan Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Total Modal Rp ,00 Dari tabel 3 diatas didapatkan total modal yang dibutuhkan untuk membuka kursus bahasa Mandarin adalah Rp ,00. Jadi, perkiraan modal untuk membuka kursus bahasa Mandarin kurang lebih sebesar
10 10 Rp ,00. Jadi, modal terkecil yang dibutuhkan untuk membuka kursus bahasa Mandarin kira-kira pada Rp , Biaya Operasional Biaya operasional membuka kursus bahasa Mandarin meliputi biaya penjualan dan biaya administrasi. Tabel 4 Biaya Operasional Membuka Kursus Bahasa Mandarin Jenis Biaya Unit Harga/unit Total biaya/ bulan Biaya Penjualan Pemasaran 1 bulan Rp ,00 Rp ,00 Pengajar 3 orang Rp ,00 Rp ,00 Tenaga administrasi 1 orang Rp ,00 Rp ,00 Total biaya penjualan/ bulan Rp ,00 Biaya Administrasi Spidol 12 buah Rp ,00 Rp ,00 Isi tinta 2 buah Rp ,00 Rp ,00 Penghapus 4 buah Rp ,00 Rp ,00 papan tulis Pena 6 buah Rp ,00 Rp ,00 Pensil 6 buah Rp ,00 Rp ,00 Penghapus 6 buah Rp ,00 Rp ,00 pensil
11 11 penggaris 2 buah Rp ,00 Rp ,00 Lem 1 buah Rp ,00 Rp ,00 Stapler 1 buah Rp ,00 Rp ,00 Air dan listrik 1 buah Rp ,00 Rp ,00 telepon 1 buah Rp ,00 Rp ,00 Total biaya administrasi/ bulan Rp ,00 Total biaya operasional/ bulan Rp ,00 Total biaya operasional/ tahun Rp ,00 Dari tabel 4 diatas didapatkan biaya operasional untuk membuka kursus bahasa Mandarin per bulannya sebesar Rp ,00 dan biaya operasional per tahunnya sebesar Rp ,00. Jadi, biaya operasional terkecil setiap bulan untuk membuka kursus bahasa Mandarin kira-kira pada Rp ,00 dan biaya operasional terkecil per tahunnya kira-kira pada Rp ,00/ tahun Perkiraan Pasar Perkiraan pasar membuka kursus bahasa Mandarin yang dimaksud adalah perkiraan batas waktu balik modal. Perkiraan batas waktu balik modal didapat dari perhitungan titik impas (Break Even Point).
12 Perhitungan Titik Impas (Break Even Point) Titik impas (Break Even Point) digunakan untuk menentukan besarnya penjualan sehingga usaha yang dijalankan dapat menutup semua biaya pengeluaran tanpa mengalami kerugian maupun keuntungan. Rumus Break Even Point (BEP): Total biaya produksi BEP = Biaya penjualan Pada membuka kursus bahasa Mandarin BEP digunakan untuk menentukan besarnya siswa yang belajar di tempat kursus agar usaha yang dijalankan dapat menutup semua biaya pengeluaran tanpa mengalami kerugian maupun keuntungan. Jadi,rumus BEP: Total biaya operasional/tahun BEP = Biaya/siswa Berdasarkan hasil kuesioner diketahui masyarakat Palembang menyukai biaya kursus yang lebih murah adalah setiap bulan kira-kira Rp ,00/ siswa. Total biaya operasional/tahun BEP = Biaya/siswa Rp ,00 = Rp ,00/ siswa
13 13 = 542,42 siswa/ tahun = 543siswa/ tahun Dari hasil perhitungan BEP didapatkan bila kursus yang dibuka dalam satu tahun mempunyai siswa sebanyak 543 orang atau siswa sebanyak 46 orang dalam satu bulan (543 siswa : 12 bulan), dan biaya kursus yang dibayar setiap siswa per bulannya sebesar Rp ,00, maka dapat dikatakan dalam satu tahun pemilik kursus sudah bisa mendapatkan balik modal. Berdasarkan data tersebut, jika kursus yang dibuka mempunyai siswa melebihi 543 orang dapat dikatakan kursus memperoleh keuntungan, sebaliknya bila siswa kurang dari 543 orang dapat dikatakan kursus yang dibuka mengalami kerugian. Berdasarkan perhitungan diatas diketahui, diasumsikan kursus mempunyai dua ruang kelas, dalam satu kelas bila terisi penuh dapat menampung siswa sebanyak 10 orang, waktu belajar di tempat kursus dari hari senin sampai hari sabtu, dari pukul sampai pukul 20.00, diantara jedah mengajar terdapat waktu istirahat selama 30 menit, waktu belajar selama satu jam dan siswa setiap minggu menghadiri dua kelas pengajaran. Maka, didapat dalam satu bulan kursus paling banyak dapat mengatur 15 kelas pengajaran. Dengan begitu, setiap bulannya dapat menerima siswa sebanyak 300 orang (yaitu: dua ruang kelas x 10 siswa x 15 kelas pengajaran). Dari perhitungan ini didapat, kira-kira pada bulan ke dua pemilik kursus mendapatkan balik modal.
14 14 Karena situasi tempat kursus yang akan dibuka terletak di sekitar sekolah, universitas, perkantoran, perumahan dan banyak kendaraan umum maka, penulis mempunyai keyakinan bahwa bila membuka kursus di tempat ini pasti dapat berhasil.
LAMPIRAN 3 ANGKET KUESIONER RUMAH KOS IDAMAN MAHASISWA
154 LAMPIRAN 3 ANGKET KUESIONER RUMAH KOS IDAMAN MAHASISWA A. Identitas Responden Pendidikan Jenis Kelamin : P / W : S1 / S2 / S3 / Pendapatan per Bulan : Rp. 2.000.000
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Penjualan Pabrik Kemplang Matahari 222 Palembang Tahun Jenis Produksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pendirian suatu usaha baik usaha besar, menengah, kecil serta mikro bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang dapat digunakan dalam menjaga kontinuitas
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
29 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Pemisahan Biaya Semi variabel Dalam menerapkan analisa break even point terlebih dahulu dilakukan pemisahan biaya ke dalam unsur tetap dan unsur variabel, untuk biaya
Lebih terperinciBAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana
BAB V RENCANA AKSI Bagian ini akan membahas mengenai rencana bisnis dan rencana aksi. Rencana bisnis yang akan dibahas terdiri dari lima bagian yaitu misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran,
Lebih terperinciMATERI KULIAH PERTEMUAN 2 KONSEP BIAYA PRINSIP TATA HITUNG BIAYA
MATERI KULIAH PERTEMUAN 2 KONSEP BIAYA PRINSIP TATA HITUNG BIAYA KONSEP BIAYA Biaya adalah sesuatu akibat yang diukur dalam nilai uang yang mungkin timbul dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Biaya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki keanekaragaman sumber kekayaan alam yang sangat melimpah mulai dari hasil laut, hasil perkebunan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan dari suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang maksimal agar kelangsungan hidup perusahaan terus berjalan dari waktu ke waktu. Untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Media Studio Digital Training Center, merupakan salah satu tempat kursus komputer di Bandung yang beralamat di Jalan Ahmad Yani No. 221 B.8. Setelah berdiri selama hampir
Lebih terperinciANALISIS BREAK EVEN POINT PADA INDUSTRI KUE KHAS TORAJA JAYA PUTRA DI KECAMATAN MAKALE KABUPATEN TANA TORAJA
Pongtuluran, Analisis Break Even Point 398 ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA INDUSTRI KUE KHAS TORAJA JAYA PUTRA DI KECAMATAN MAKALE KABUPATEN TANA TORAJA Althon K. Pongtuluran Program Studi Manajemen UKI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cincau hitam adalah gel serupa agar-agar yang diperoleh dari perendaman daun cincau (janggelan). Cincau hitam merupakan salah satu produk makanan tradisional yang telah
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab 6 Kesimpulan dan Saran BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap lapangan futsal Meteor Arena, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini dapat dilihat dari banyaknya usaha kecil dan menengah (UKM) yang turut meramaikan dunia bisnis Indonesia.
Lebih terperinciEVALUASI HARGA SEWA RUSUN PENJARINGANSARI DAN SIWALANKERTO
EVALUASI HARGA SEWA RUSUN PENJARINGANSARI DAN SIWALANKERTO Disusun oleh : Evi Varida Mega Utari NRP : 3110106010 Dosen pembimbing : Farida Rachmawati, ST. MT. Program Sarjana Lintas Jalur Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis laporan keuangan PT. Semen Gresik (PERSERO) Tbk
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis laporan keuangan PT. Semen Gresik (PERSERO) Tbk Laporan keuangan merupakan suatu informasi dari proses pencatatan dan transaksi transaksi yang terjadi
Lebih terperinciANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AN-NUR
ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AN-NUR Nama : Ibnu Abdillah NPM : 23212518 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bertilia Lina Kusrina, SE.,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk yang dijual, maka laba yang ditargetkan akan dapat tercapai. menjamin kelangsungan hidup suatu perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini perekonomian di Negara Indonesia masih belum stabil, tentu hal ini mempengaruhi produktivitas perusahaan karena harga harga bahan baku menjadi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts
53 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts & Coffee Dalam proses menghasilkan produknya, PT. JCO Donuts & Coffee terlebih dahulu
Lebih terperinciHow to Build a Good Financial Plan
How to Build a Good Financial Plan Bagaimana Mendanai Bisnis? First Things First Berapa banyak uang yang dibutuhkan? Digunakan untuk apa? Pinjaman yang tidak aman Pinjaman yang aman Penjaminan Pinjaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada zaman sekarang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat. Minimnya lapangan pekerjaan menimbulkan pemikiran-pemikiran seorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua perusahaan, baik perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur pasti bertujuan untuk mendapatkan laba yang optimal, dan berusaha mempertahankan
Lebih terperinciPROPOSAL PEMBUATAN INTERNET Wireless RT RW
PROPOSAL PEMBUATAN INTERNET Wireless RT RW MUHAMMAD FAJRI RAMDHANI http://www.from-al-qahtani.co.cc/ TEKNIK KOMPUTER JARINGAN SMKN 2 CIKARANG BARAT XII TKJ 2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 PENDAHULUAN...
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data, analisis dan usulan yang telah dilakukan oleh peneliti, maka pada tahap akhir penelitian ini peneliti menarik beberapa kesimpulan.
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang dipentingkan konsumen dalam memilih layanan TV Berlangganan Terdapat 14 faktor yang dipentingkan oleh konsumen TV Berlangganan Indovision
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal antara lain latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan dan sasaran, metode perancangan. 1.1. Latar Belakang Kabupaten Badung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penulisan penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dan observasi, dimana cara (metode) pengumpulan data, analisis data dan interpretasi hasil analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini telah mulai banyak masyarakat yang menciptakan usaha terlebih dalam tingkat usaha kecil dan menengah. Hal itu diharapkan agar dapat mempercepat pemulihan ekonomi
Lebih terperinciKATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian...
Lebih terperinciANALISIS BREAK EVENT POINT SEBAGAI DASAR PERENCANAAN LABA PADA RUMAH MAKAN TEKWAN 115
ANALISIS BREAK EVENT POINT SEBAGAI DASAR PERENCANAAN LABA PADA RUMAH MAKAN TEKWAN 115 Nama : Putri Indriasari NPM : 22209360 Pembimbing : Ary Natalina, S.Sos., MM Latar Belakang Masalah Break event point
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
DAFTAR ISI BAB I...2 LATAR BELAKANG...2 A. Rencana Usaha Paving Block...2 1. Latar Belakang...2 2. Situasi pada saat ini...2 3. Tujuan Usaha...3 BAB II...4 PEMBAHASAN...4 A. Analisis SWOT...4 1. Faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya para pelaku usaha mendirikan usaha tidak lain adalah untuk memperoleh keuntungan yang dapat dipergunakan untuk kelangsungan hidup, serta perkembangan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER- 07/MEN/ IV/2005 TENTANG STANDAR TEMPAT PENAMPUNGAN CALON TENAGA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Analisis Biaya-Volume-Laba Analisis Biaya-Volume-Laba merupakan instrumen perencanaan dan pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik
Lebih terperinciANALISA STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENDIRIAN USAHA BUNGA RAMPAI CLUB DI PERUMNAS KLENDER, JAKARTA TIMUR
ANALISA STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENDIRIAN USAHA BUNGA RAMPAI CLUB DI PERUMNAS KLENDER, JAKARTA TIMUR Nama : Rachman Hidayah NPM : 25210496 Fakultas/ Jurusan : Ekonomi/ Akuntansi Pembimbing : Sudarsono,
Lebih terperinciEVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN LIFE SKILL BINAAN PUSAT KAJIAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI DESA MADULA KOTA GUNUNG SITOLI
Daftar kuesioner EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN LIFE SKILL BINAAN PUSAT KAJIAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI DESA MADULA KOTA GUNUNG SITOLI Petunjuk Pengisian 1. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan pilihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perusahaan merupakan tempat atau wadah bagi karyawan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Sebagai wadah, tentunya
Lebih terperinciANALISA BREAK EVENT POINT SEBAGAI PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK SERTA PENENTUAN KEBIJAKAN HARGA DIMASA YANG AKAN DATANG TENSHOUSE
ANALISA BREAK EVENT POINT SEBAGAI PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK SERTA PENENTUAN KEBIJAKAN HARGA DIMASA YANG AKAN DATANG PADA PENJUALAN BUTIK ONLINE TENSHOUSE PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Dalam kegiatan
Lebih terperinciPENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN SARI ROTI (STUDY KASUS MAHASISWA DAN MAHASISWI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA)
PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN SARI ROTI (STUDY KASUS MAHASISWA DAN MAHASISWI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA) Nama : Bianda Tristantiana NPM : 11212450 Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Hasil Segmentasi, Targeting dan Positioning dari Dios Game Center : Segmentasi a. Jenis Kelamin : Pria dan Wanita. b. Usia : 15 tahun - 25 tahun. c. Status
Lebih terperinci2.2.6 Positioning Strategi Pemasaran Marketing Mix Aspek Teknik Penjadwalan
ABSTRAK Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha ingin membuka perkuliahan kelas malam jurusan teknik industri, untuk itu perlu dilakukan studi kelayakannya yang meliputi aspek pemasaran,
Lebih terperinciANALISIS PEMILIHAN LOKASI USAHA PADA USAHA FRANCHISE AYAM SABANA JAKARTA TIMUR
ANALISIS PEMILIHAN LOKASI USAHA PADA USAHA FRANCHISE AYAM SABANA JAKARTA TIMUR Nama : SIGIET GALANG PHAMBUDIE NPM : 16210540 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Hadrijaningsih, SE, MM LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.543, 2015 KEMENPORA. Tunjangan Kinerja. Perubahan. PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 009 TAHUN 2015 PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI
Lebih terperinciABSTRAK. Perkembangan teknologi yang pesat saat ini membuat orang tidak ingin
Nama : Ahfida Zulfah NIM : 10.11.4301 Kelas : S1 TI-2J ABSTRAK Perkembangan teknologi yang pesat saat ini membuat orang tidak ingin ketinggalan perkembangan sama sekali. Semakin mereka ketinggalan tentang
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-1 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data pada bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan dari penelitian
Lebih terperinciTABEL PENENTUAN JUMLAH SAMPEL DARI POPULASI TERTENTU DENGAN TARAF KESALAHAN, 1, 5, DAN 10% s N s N
TABEL PENENTUAN JUMLAH SAMPEL DARI POPULASI TERTENTU DENGAN TARAF KESALAHAN, 1, 5, DAN 10% N s N s N s 1% 5%!0% 1% 5% 10%!% 5%!0% 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 110 120 130 140
Lebih terperinciBAB V RENCANA AKSI. Bagian terakhir dari pelaksanaan rencana model bisnis cuci mobil keliling
BAB V RENCANA AKSI Bagian terakhir dari pelaksanaan rencana model bisnis cuci mobil keliling Auto Shine dijelaskan dalam beberapa bagian yaitu kegiatan dan waktu pelaksanaan, penanggung jawab kegiatan
Lebih terperinciLAMPIRAN HASIL WAWANCARA. terlebih dahulu mengetahui data informan yaitu Pemilik Burger Al-barokah (Ibu Sri)
95 LAMPIRAN HASIL WAWANCARA Informasi ataupun data yang diperoleh penulis didapat melalui pengamatan langsung dan wawancara terstruktur kepada informan. Wawancara dilakukan dengan terlebih dahulu mengetahui
Lebih terperinciANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA BAKMI DKI CABANG ROSLIANA. : Yuli Setia Ningsih :
ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA BAKMI DKI CABANG ROSLIANA Nama NPM Jurusan Dosen Pembimbing : Yuli Setia Ningsih : 29213560 : Akuntansi : Dr. Rini Tesniwati,
Lebih terperinciKOP LKP. Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Alamat Jabatan Sebagai bahan pertimbangan, kami lampirkan :
KOP LKP Nomor Lampiran Perihal 1 (satu) bendel Permohonan Baru / Perpanjangan / Perubahan / Penambahan Izin Operasional LKP...,... 20... Kepada Yth. BUPATI CILACAP c.q. Kepala Badan Penanaman Modal dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Di Indonesia, pada saat ini kewirausahaan merupakan energi yang sangat penting untuk meningkatkan perekonomian. Akan tetapi jumlah wirausaha di Indonesia
Lebih terperinciMENYUSUN LAPORAN KEUANGAN UMKM PERTANYAAN BISNIS
MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN UMKM Dr. RR Karlina Aprilia Kusumadewi, SE., M.Sc., Ak PERTANYAAN BISNIS Pernahkah Anda mengalami hal seperti ini: Saya membuka usaha 3 bulan lalu, mengapa sekarang seluruh modalnya
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari pengumpulan dan pengolahan data yang dilakukan maka perumusan masalah yang ada pun dapat dijawab berupa kesimpulan dan saran sebagai berikut
Lebih terperinciBAB V RENCANA AKSI. dalam rencana aksi beserta waktu eksekusi dari masing-masing kegiatan tersebut.
BAB V RENCANA AKSI Perencanaan suatu bisnis perlu ditindaklanjuti dengan menyusun rencana aksi dari bisnis tersebut. Rencana aksi merupakan bagian yang membantu untuk mengelola pelaksanaan strategi melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan besar ataupun kecil mempunyai tujuan dalam pembuatan atau pendiriannya, oleh karena itu untuk dapat mencapai tujuan tersebut perusahaan harus bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Seorang pemilik usaha didalam merintis usahanya supaya mencapai keberhasilan harus mempunyai keinginan yang kuat untuk diri sendiri, kemauan untuk dapat
Lebih terperinciBUSINESS DIGITAL PRINTING (Cuci Cetak Foto)
Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Medan, Desember 2009 BUSINESS DIGITAL PRINTING (Cuci Cetak Foto) Dosen Pembimbing: Dr. Budi Utomo SP, MP Oleh: Azmi Pradipto 061201008 Alpin Anhar 061201031 Devi Sinaga
Lebih terperinciBAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN. Analisis kelayakan finansial atau analisis aspek keuangan usaha perlu
BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Pembahasan Hasil Penelitian 4.1.1 Aspek Keuangan Analisis kelayakan finansial atau analisis aspek keuangan usaha perlu dilakukan untuk membantu dalam mengembangkan
Lebih terperinciANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE
ANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE Nama : RITA MARIANI CAROLIN NPM : 20207953 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Kebutuhan
Lebih terperinciANALISIS BIAYA VOLUME - LABA PADA HOME INDUSTRY KONVEKSI JESSLYN TANAH ABANG JAKARTA PUSAT
ANALISIS BIAYA VOLUME - LABA PADA HOME INDUSTRY KONVEKSI JESSLYN TANAH ABANG JAKARTA PUSAT Nama : Hendra NPM : 23210204 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam era globalisasi
Lebih terperinciBAB III PENGOLAHAN DATA PENELITIA N
39 BAB III PENGOLAHAN DATA PENELITIA N 3.1. Jenis Penelitian Penulisan penelitian ini menggunakan metode perhitungan dan data dokumentasi (observasi di lapangan), dimana cara (metode) pengumpulan data,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perusahaan melakukan serangkaian proses pengambilan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan melakukan serangkaian proses pengambilan keputusan dalam kegiatannya memproduksi barang atau jasa, pengambilan keputusan yang baik selalu diawali
Lebih terperinciBAB V RENCANA AKSI. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai rencana aksi dari Prayogo
BAB V RENCANA AKSI Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai rencana aksi dari Prayogo Swalayan & Toserbayang terdiri dari waktu dan kegiatan, penanggung jawab, dan ukuran kinerja. Rencana aksi ini disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Semakin berjalannya waktu dan semakin tingginya jumlah penduduk di Indonesia maka akan mendorong peningkatan kegiatan pembangunan yang ada di Indonesia.
Lebih terperinciPENYUSUNAN CASH FLOW BISNIS DAN LAPORAN LABA/RUGI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB
PENYUSUNAN CASH FLOW BISNIS DAN LAPORAN LABA/RUGI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB Penerimaan dan pengeluaran dalam bisnis merupakan komponen yang sangat penting untuk melihat aktivitas yang berlangsung
Lebih terperinciBiaya, volume dan laba merupakan tiga elemen pokok dalam menyusun laporan laba-rugi sebuah perusahaan.
ANALISIS BIAYA-VOLUME VOLUME-LABALABA (COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS) Biaya, volume dan laba merupakan tiga elemen pokok dalam menyusun laporan laba-rugi sebuah perusahaan. Studi mengenai hubungan antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (2003:87) mengemukakan bahwa: Perencanaan adalah kegiatan memilih dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fungsi manajemen antara lain adalah perencanaan. George R. Terry dalam Sagir (2003:87) mengemukakan bahwa: Perencanaan adalah kegiatan memilih dan menghubungkan fakta
Lebih terperinciKOP LKP. Yang bertanda tangan di bawah ini :......
KOP LKP Nomor Lampiran Perihal 1 (satu) bendel Permohonan Baru / Perpanjangan / Perubahan / Penambahan Izin Operasional LKP...,... 20... Kepada Yth. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayana Terpadu Satu
Lebih terperinciANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK TUGAS AKHIR
ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Diploma III Jurusan
Lebih terperinciExcel Akuntansi Kas. Hendra Wijaya PENERBIT PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO
Excel Akuntansi Kas Excel Akuntansi Kas Hendra Wijaya PENERBIT PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO Excel Akuntansi Kas Hendra Wijaya 2016, PT Elex Media Komputindo, Jakarta Hak cipta dilindungi undang-undang Diterbitkan
Lebih terperinciPROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS SERVICE AC, KULKAS, DAN DISPENSER. Jurusan : Teknik Mesin
PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS SERVICE AC, KULKAS, DAN DISPENSER Jurusan : Teknik Mesin Disusun Oleh : SANDY SURYADY 22409817 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2012 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciLampiran 1. Kuesioner Penelitian.
LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian. No. Responden : Tgl :. Kueisoner ini digunakan sebagai bahan penyusunan skripsi Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Terhadap Moci Kaswari Lampion Kota Sukabumi
Lebih terperinciX. ANALISIS KELAYAKAN USAHA
X. ANALISIS KELAYAKAN USAHA 10.1. Pengantar Kebutuhan pangan semakin hari semakin banyak seiring dengan perkembangan penduduk, sementara itu ketersediaan lahan pertanian semakin menyempit dengan makin
Lebih terperinciRINGKASAN. terbanyak. Berdasarkan data yang ada dalam Yellow Page, kursus Mandarin yang terdapat
RINGKASAN 1. Kondisi Kursus Bahasa Mandarin di Pluit Pluit merupakan salah satu daerah di Jakarta yang memiliki jumlah kursus Mandarin terbanyak. Berdasarkan data yang ada dalam Yellow Page, kursus Mandarin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Indonesia merupakan negara berkembang. Kewirausahaan berperan penting bagi negara berkembang seperti Indonesia, hal ini disebabkan dapat menjadi pendorong
Lebih terperinciANALISA BIAYA PRODUKSI
ANALISA BIAYA PRODUKSI Pengertian Biaya Biaya adalah pengeluaran ekonomis yang diperlukan untuk perhitungan proses produksi. Biaya ini didasarkan pada harga pasar yang berlaku dan pada saat proses ini
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2009 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari rencana pembukaan usaha jasa service komputer adalah:
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Contoh proosal usaha. Teknologi yang berkembang begitu pesat menuntut semua pihak yang aktivitas hidupnya terikat dengan perangkat tersebut untuk segera menyesuaikan
Lebih terperinciKuesioner Penelitian
Kuesioner Penelitian Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) Dengan Perilaku Merokok Di Wilayah Kerja Puskesmas Belawan Tahun 2015 A. KARAKTERISTIK
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN dan HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Tinjauan teknologi pengolahan sagu Teknologi merupakan sumberdaya buatan manusia yang kompetitif dan selalu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu proses yang kita ketahui, merupakan proses
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi merupakan suatu proses yang kita ketahui, merupakan proses penyampaian pesan dari pemberi pesan melalui media ataupun secara langsung kepada penerima pesan
Lebih terperinciVARIABLE COSTING. Penentuan Harga Pokok Variabel
VARIABLE COSTING Penentuan Harga Pokok Variabel PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK Penentuan harga pokok produk dibedakan menjadi 2 metode: 1. Metode Full Costing Membebankansemua unsur biaya produksi baik yang
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis, maka dapat dibuat kesimpulan yaitu sebagai berikut : 1. Faktor faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih pre
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Ponimin merupakan sebuah industri kecil yang bergerak dalam bidang produksi tahu. UD. Ponimin ini didirikan oleh Bapak Ponimin pada tahun 1998.
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN MAGANG
BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Penulis memulai pelaksanaan magang di PT. Wahana Ekonomi Semesta ( WES ) merupakan perusahaan yang menerbitkan surat kabar harian Rakyat Merdeka
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Ocean Centra Furnindo adalah perusahaan yang bergerak pada bidang spring bed dan busa. PT. Ocean Centra Furnindo dibangun pada tahun
Lebih terperinciANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERENCANAAN LABA PADA CV. ANJAS FAMILY
ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERENCANAAN LABA PADA CV. ANJAS FAMILY Nama : Annisa Triana NPM : 21213162 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Budi Santoso, SE., MM PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
Lebih terperinciPROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PENJAHIT KURMA (KEREN, RAPI, DAN TAHAN LAMA) BIDANG KEGIATAN: PKM-K. Diusulkan oleh:
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PENJAHIT KURMA (KEREN, RAPI, DAN TAHAN LAMA) BIDANG KEGIATAN: PKM-K Diusulkan oleh: Ikawati Sukarna C0213032 Triana Wahyuningtyas Pramanti K3113070 Triani Wahyuningkrum
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka pada tahap akhir penelitian ini penulis menarik beberapa kesimpulan berdasarkan pokok masalah dan didukung dengan
Lebih terperinciLampiran. produk PT. Elite Advertising Indonesia. Indonesia tahu bahwa para distributor. 6. Bagaimana tanggapan masyarakat saat
Lampiran Daftar Pertanyaan Wawancara Manager Team Manager PT. Elite manager Inul No. Pertanyaan Advertising PT. Elite Vizta Indonesia Advertising Sarinah Indonesia 1. Bagaimana cara PT. Elite Advertising
Lebih terperinciMERINTIS USAHA RETAIL MANDIRI
MERINTIS USAHA RETAIL MANDIRI Sunday Coffee Morning Masjid Ar Royyaan www.arroyyaan.com Entrepreneurial activities differ substantially depending on the type of organization and creativity involved. Entrepreneurship
Lebih terperinciVIII. ANALISIS FINANSIAL
VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.
Lebih terperinciPROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS USAHA CAFE. Jurusan : Akuntansi
PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS USAHA CAFE Jurusan : Akuntansi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Bisnis adalah usaha komersial yang dilakukan manusia dalam dunia perdagangan barang atau pun jasa. Jadi
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
VI. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Restoran Karimata Restoran Karimata didirikan pada tanggal 22 Desember 2008 oleh Bapak Agung Eko Widodo di wilayah Sentul Selatan. Restoran
Lebih terperinciKuesioner Penelitian. Identitas Responden
Kuesioner Penelitian No. Kuesioner : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI MINAT MAHASISWA MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS MEDAN Petunjuk Pengisian 1. Penelitian ini bertujuan untuk penyusunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan sebuah perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan atau laba yang dapat dipergunakan bagi kelangsungan hidup perusahaan. Kemampuan perusahaan mendapatkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas tentang analisis data yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil dari penelitian ini akan menjawab masalah penelitian pada Bab
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN MAGANG
BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1. Pengenalan Lingkungan Kerja Penulis mulai praktek pelaksanaan kerja atau magang pada PT. Wahana Ekonomi Semesta, Jakarta Selatan selama satu bulan yang dimulai dari tanggal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. langsung profesi apoteker dalam pekerjaan kefarmasian untuk meningkatkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelayanan Kefarmasian Pelayanan kefarmasian adalah bentuk pelayanan dan tanggung jawab langsung profesi apoteker dalam pekerjaan kefarmasian untuk meningkatkan kualitas hidup
Lebih terperinciAnugerah Sejahtera Interior (Perencanaan Perndirian Usaha Jasa Kontraktor Interior)
(Perencanaan Perndirian Usaha Jasa Kontraktor Interior) Devi Atika Putri 1, Yulizar Kasih 2, Retno Budi Lestari 3 Jurusan Manajemen STIE Multi Data Palembang e-mail: * 1 deviatikap@gmail.com, 2 yulizar@stie-mdp.ac.id,
Lebih terperinciIndonesian Beginners
2011 HIGHER SCHOOL CERTIFICATE EXAMINATION Indonesian Beginners (Section I Listening) Transcript Familiarisation Text FE FE FE Sudah pindah rumah, Sri? Sudah Joko. Bagaimana rumah barumu? Bagus Joko. Aku
Lebih terperinciFORMAT LAPORAN & FORM SURVEY USAHA PRAKTIKUM MK. SKUP 2016
FORMAT LAPORAN & FORM SURVEY USAHA PRAKTIKUM MK. SKUP 2016 COVER ANALISIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA + (Tuliskan nama usaha yang di survey) BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah 1.3.
Lebih terperinci