KARYA TULIS ILMIAH. Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Diploma (Amd, PK) dari Program Studi DIII RMIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KARYA TULIS ILMIAH. Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Diploma (Amd, PK) dari Program Studi DIII RMIK"

Transkripsi

1 TINJAUAN PELAYANAN PENYEDIAAN DOKUMEN REKAM MEDIS (DRM) RAWAT JALAN PASIEN LAMA KE POLIKLINIK BERDASARKAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) DI RSUD RAA SOEWONDO PATI TAHUN 2016 KARYA TULIS ILMIAH Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Diploma (Amd, PK) dari Program Studi DIII RMIK Oleh : ANDI MARYANI D PROGRAM STUDI DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2016 i

2 HALAMAN HAK CIPTA 2016 Hak Cipta Karya Tulis Ilmiah Ada Pada Peneliti ii

3 iii

4 iv

5 v

6 vi

7 vii

8 HALAMAN PERSEMBAHAN Alhamdulillah hirobbil alamin, puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas limpahan rahmat serta karunia-nya, membawa kemudahan kepada saya dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Junjungan Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa atnya di hari akhir kelak. Karya tulis ilmiah ini secara khusus Kupersembahkan kepada : Kepada MAMA,PAPA, Kakak, dan keluarga di rumah yang senantiasa memberi dorongan serta motivasi untuk segera lulus My beloved friends kk zizong, kk popon dan seluruh mahasiswa DIII RMIK tahun 2013 yang selalu ada untuk menemani dan mengerjakan Karya Tulis Ilmiah ini bersama sama. Semua Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro yang senantiasa sabar dalam membimbing kami mahasiswanya. SALAM SEMANGAT PARA PEJUANG TOGA!!! viii

9 RIWAYAT HIDUP Nama : Andi Maryani Tempat & Tanggal Lahir : Bima, 15 Desember 1995 Jenis Kelamin Agama Alamat : Perempuan : Islam :jl. Sudirman Rabangodu Utara Kota Bima Nusa tenggara Barat (NTB) Riwayat Pendidikan 1. SD Negeri 19 Kota Bima tahun SMP Negeri 1 Kota Bima tahun SMA Negeri 11 Makassar tahun Program studi D-III RMIK Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang tahun ix

10 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang btelah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga saya dapat menyusun karya tulis ilmiah ini dengan judul Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja Petugas Assemblingdan KodingBerdasarkan Teori WISNdi RSUD UngaranTahun Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu hingga terselesaikannya karya tulis ilmiah ini. Terimaksih saya ucapkan kepada : 1. Dr.Ir.Edi Noersasongko, M.Kom, selaku Rektor Univerasitas Dian Nuswantoro Semarang 2. Dr.dr.Sri Andarini Indreswari, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro 3. Arif Kurniadi, M.Kom selaku Ketua Program Studi D3 rekam Medis dan Informasi Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro 4. Dr. Suworo Nurcahyono, M.Kes selaku Direktur Utama RSUD RAA Soewondo Pati 5. Mujianto, M.Kes selaku Kepala Instalasi Rekam Medis RSUD RAA Soewondo Pati 6. Seluruh staf rekam medis di RSUD RAA Soewondo Pati 7. Maryani Setyowati, M.Kes selaku Dosen Pembimbing KTI (Karya Tulis Ilmiah) x

11 xi

12 Program Studi D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2016 ABSTRAK ANDI MARYANI TINJAUAN PELAYANAN PENYEDIAAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN PASIEN LAMA BERDASARKAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI RSUD RAA SOEWONDO PATI TAHUN 2016 xx + 62 Hal + 8 Tabel + 4 Gambar + 8 Lampiran Berdasarkan survei awal, terdapat 7/10 dokumen rekam medis memerlukan waktu penyediaan 15 menit. Hal tersebut tidak sesuai dengan standar waktu pelayanan penyediaan dokumen rekam medis yang ditetapkan oleh rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran dokumen rekam medis rawat jalan pasien lama ke poliklinik berdasarkan Standar Operasional Prosedur di RSUD RAA Soewondo Pati. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan metode observasi dan wawancara. subjek penelitian ini adalah 1 orang kepala rekam medis dan 4 orang petugas filing rawat jalan di RSUD RAA Soewondo Pati. Sedangkan objek penelitian adalah jumlah dokumen rekam medis pada tahun 2016 dan standar prosedur operasional tentang prosedur pelayanan dokumen rekam medis di filing rawat jalan. Berdasarkan hasil penelitian, Petugas filing tidak melakukan tugasnya sesuai dengan standar prosedur operasional karena tidak memahami isi dari standar prosedur operasional tersebut. Terdapat 68 dari 95 dokumen rekam medis (71,58%) dengan waktu pelayanan > 10 menit dengan rata-rata waktu penyediaan 17 menit. Saran penelitian ini yaitu Rumah sakit sebaiknya melakukan pemasangan standar prosedur operasional pada setiap bagian. Rumah sakit mempertimbangkan penggunaan tracer pada bagian filing dan melakukan evaluasi terhadap bagian distribusi agar waktu yang digunakan untuk pelayanan DRM lebih efisien. Kata kunci : pelayanan dokumen rekam medis, waktu pelayanan, SOP Referensi : 16 buah ( ) xii

13 Diploma Degree (D-3) of Medical Records and Health Information Faculty of Health, Dian Nuswantoro University Semarang 2016 ANDI MARYANI ABSTRACT REVIEW OF OUTPATIENT MEDICAL RECORDS PROVISION SERVICE BASED ON STANDARD OPERATIONAL PROCEDURES IN RAA SOEWONDO PATI REGIONAL PUBLIC HOSPITAL PATI, 2016 Xx + 62 pages + 8 table + 4 Figures+ 8 Appendixs Based on the preliminary survey, there were 7/10 medical records document takes provision of 15 minutes. It was not in accordance with the provision standard medical that applied in the hospital. The purpose of this study was to determine the description of outpatient medical records form past patients to the clinic based on standard operating procedures in RAA Soewondo Regional Public Hospital Pati. This type of research was descriptive with observation and interviews methods. Subject study was the chief of medical records and 4 outpatient filing officers in RAA Soewondo Regional Public Hospital Pati. Object study were medical records document in 2016 and standard operational procedures about medical records services in outpatient filing section. Based on research results, filing officer did not perform their duties in accordance with standard operating procedures because they do not understand its contents. Ther were 68 of 95 documents with service time > 10 minutes, with an average service time were 17 minutes. We recommend that, The hospital should conduct the installation for standard operating procedures in each section. Hospitals consider the use of tracer on the filing and evaluate the distribution section so that the time used for medical records services can be more efficient. Keywords: medical record document service, service time, standard operasional procedure. Reference: 16 pieces ( ) xiii

14 DAFTAR ISI Halaman Judul... Halaman Hak Cipta... Halaman Persetujuan... Halaman Pengesahan... Keaslian KTI... Pernyataan Persetujuan Publikasi KTI... Halaman Persembahan... Halaman Riwayat Hidup... Kata Pengantar... Abstrak..... Abstrack..... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... Daftar Singkatan... i ii iii iv v vi vii viii ix xi xii xiii xvi xvii xviii xix BAB I : PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 3 xiv

15 C. Tujuan Penelitian... 3 D. Manfaat Penelitian... 4 E. Ruang Lingkup... 5 F. Keaslian Penelitian... 6 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA... 8 A. Rumah Sakit... 8 B. Rekam Medis... 9 C. Pelayanan Rawat Jalan D. Filing E. Sistem Pengelolaan Dokumen Rekam Medis (DRM) F. Kebijakan G. Waktu Tunggu Pelayanan H. Standar Operasonal Prosedur (SOP) I. Mutu Pelayanan Kesehatan J. Kerangka Teori BAB III: METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep B. Jenis Penelitian C. Variabel Penelitian D. Definisi Operasional E. Populasi dan Sampel xv

16 F. Pengumpulan Data G. Pengolahan Data H. Analisis Data BAB IV : HASIL PENGAMATAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit B. Gambaran Umum Unit Rekam Medis C. Kebijakan Pelayanan DRM Pasien Lama Rawat jalan D. Pelaksanaan SOP Pelayanan DRM Rawat Jalan E. Alur Prosedur Pelayanan DRM Pasien Lama Rawat Jalan.. 45 F. Waktu Pelayanan DRM Pasien Lama Rawat Jalan BAB V : PEMBAHASAN A. Kebijakan Pelayanan DRM Pasien Lama Rawat jalan B. Pelaksanaan SOP Pelayanan DRM Rawat Jalan C. Alur Prosedur Pelayanan DRM Pasien Lama Rawat Jalan.. 53 D. Waktu Pelayanan DRM Pasien Lama Rawat Jalan BAB VI : KESIMPULAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xvi

17 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 tabel keaslian penelitian... 6 Tabel 3.1 definis operasional Tabel 4.1 wawancara kebijakan pelayanan DRM RJ kepad petugas filing 40 Tabel 4.2 wawancara kebijakan pelayanan DRM kepada kepala RM Tabel 4.3 pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) Tabel 4.4 wawancara pelaksanaan SOP pelayanan DRM kepada petugas filing rawat jalan Tabel 4.5 waktu pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) RJ Tabel 4.6 wawancara waktu pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) RJ kepada petugas filing xvii

18 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 kerangka teori Gambar 3.1 kerangka konsep Gambar 4.1 struktur organisasi rekam medis RSUD RAA Soewondo Pati 39 Gambar 4.2 alur prosedur pelayanan DRM rawat jalan xviii

19 DAFTAR LAMPIRAN 1. Surat izin penelitian 2. Pedoman observasi pelaksanaan Standar operasional Prosedur (SOP) 3. Hasil observasi pelaksanaan Standar operasional Prosedur (SOP) 4. Hasil observasi waktu pelayanan Dokumen Rekam Medis rawat jalan pasien lama. 5. Pedoman Wawancara Kepala Rekam Medis 6. Pedoman Wawancara Petugas filing rawat jalan 7. Rekapan hasil wawancara 8. SOP pengukuran sasaran mutu waktu tunggu proses pendaftaran sampai ke poliklimik 10 menit xix

20 DAFTAR SINGKATAN 1. SOP = Standar Operasional Prosedur 2. DRM = Dokumen Rekam Medis 3. SPM = Standar Pelayanan minimal 4. URM = Unit Rekam Medis 5. RSUD = Rumah Sakit Umum Daerah 6. SEP = Surat Eligibilitas Peserta 7. TPPRJ = Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan 8. SDM = Sumber Daya Manusia xx

21 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan yang kompleks, padat pakar dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah sakit menyangkut berbagai fungsi mencakup tingkatan maupun jenis disiplin agar rumah sakit melakasanakan tugas profesional ehatan. Untuk mutu. [1] Instalasi rekam medis terbagi atas beberapa bagian yaitu (rawat inap, dan rawat jalan), assembling, koding, filling, dan analising / reporting. [2] Salah satu bagian yang menunjang kelancaran pelayanan di bidang rekam medis adalah bagian filing yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan rekam medis. Dalam kaitannya dengan pelayanan dokumen rekam medis pelayanan rawat jalan, filing dituntut menyediakan yang dikehendaki secara cepat dan tepat dengan tetap memperhatikan kebijakan yang berlaku. [2] Pelayanan yang cepat dan tepat merupakan keinginan semua konsumen baik pemberi pelayanan klinik juga dapat menjadi salah satu indikator dalam mengukur. Semakin cepat dokumen rekam medis sampai ke klinik maka semakin cepat pelayanan yang akan diberikan kepada pasien. [3] Hal tersebut harus disesuaikan dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan oleh rumah sakit sebagai acuan dalam mengatur sakit yang harus dipatuhi oleh semua petugas pada setiap unit. Berdasarkan survey awal pada bulan Mei Tahun 2016 di RSUD RAA

22 2 Soewondo terlihat pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) melebihi ketetapan waktu pada Standar Operasional Prosdur (SOP) pengukuran sasaran mutu waktu tunggu proses pendaftaran sampai ke poliklinik yaitu 10 menit yang telah ditentukan oleh rumah Soewondo Pati. Dari 10 (sepuluh) Dukumen Rekam Medis (DRM) yang dijadikan sampel terdapat 7 (tujuh) Dokumen Rekam Medis (DRM) dengan presentase 70 % dan waktu yang dibutuhkan 15 menit. Berdasarkan waktu pelayanan Dokumen Rekam Medis dari tempat pendaftaran yang ditemukan, maka terdapat masalah yaitu pelayanan dokumen rekam medis yang melebihi ketetapan waktu pada Standar Operasional Prosedur (SOP). Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu tidak dirak file karena belum dikembalikan setelah digunakan, tidak digunakannya tracer sehingga dapat mengalami kesulitan dalam mencari berkas rekam medis, dan petugas pengantar berkas rekam medis yang menunda pengantaran. Jika hal tersebut terus menerus didiamkan tanpa perbaikan maka akan berdampak pada berkurangnya jumlah kunjungan poliklinik rumah sakit dan kepercayaan pasien terhadap pelayanan hilang sehingga membuat kerugian pada pemasukan rumah sakit. Dengan adanya kendala yang berpengaruh terhadap pelayanan dokumen rekam medis poliklinik RSUD RAA Soewondo Pati inilah yang tinjauan pada masalah tersebut agar pelayanan dokumen rekam medis rawat jalan pasien lama ke poliklinik RSUD RAA Soewondo Pati dapat semakin cepat dan tepat waktu sesuai kebijakan yang telah ada.

23 3 Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti tertarik mengambil judul penelitian tentang Tinjauan waktu Pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) Rawat Jalan Pasien Lama ke poliklinik Berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) di RSUD RAA Soewondo Pati Tahun B. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang ada yaitu pelayanan dokumen rekam medis yang melebihi ketetapan Standar Operasional (SOP) yang dtentukan oleh rumah sakit. maka memunculkan rumusan masalah yaitu: Bagaimana gambaran pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) rawat jalan pasien lama ke poliklinik berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) di RSUD RAA Soewondo Pati Tahun 2016? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui gambaran pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) rawat jalan pasien lama ke poliklinik berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) di RSUD RAA Soewondo Pati. 2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan kebijakan pelayanan Dokumen Rekam Medis rawat jalan pasien lama di RSUD RAA Soewondo Pati. b. Mendeskripsikan pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) mengenai pelayanan Dokumen Rekam Medis rawat jalan pasien lama di RSUD RAA Soewondo Pati.

24 4 c. Mendeskripsikan alur prosedur pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) pasien lama di RSUD RAA Soewondo Pati. d. Mendeskripsikan waktu pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) rawat jalan pasien lama di RSUD RAA Soewondo Pati. D. Manfaar Penelitian 1. Bagi Rumah Sakit Sebagai bahan evaluasi mengenai pengelolaan rekam medis. Selain itu dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menyusun sebuah kebijakan dalam meningkatkan mutu pelayanan rekam medis. 2. Bagi Institusi Sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan bagi mahasiswa khususnya dan masyarakat umumnya juga sebagai bahan referensi bahwa penulis telah menyelesaikan tugas akhir sebagai syarat menyelesaikan pendidikan DIII Rekam Medis. 3. Bagi Peneliti Sebagai aplikasi teori yang diperoleh dari bangku pendidikan dan menambah pengetahuan, wawasan serta pengalaman yang berharga memasuki dunia kerja. E. Ruang Lingkup 1. Lingkup Keilmuan Lingkup keilmuan penelitian ini adalah rekam medis dan informasi kesehatan. 2. Lingkup Materi

25 5 Lingkup materi yang ada dalam penelitian ini adalah alur prosedur khususnya Standar Operasional Prosedur (SOP). 3. Lingkup Lokasi Lingkup lokasi pada penelitian ini adalah ditempat penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan RSUD RAA Soewondo Pati. 4. Lingkup Metode Metode yang digunakan adalah metode observasi dan wawancara. 5. Lingkup Objek (sasaran) Lingkup objek penelitian ini adalah dokumen rekam medis pasien lama rawat jalan. 6. Lingkup Waktu Lingkup waktu yang digunakan untuk penelitian dilakukan mulai bulan Mei tahun 2016.

26 6 F. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Keaslian Penelitian No Peneliti Judul penelitian Metode Hasil 1 Puja vikka Kepatuhan Metode Sebagian besar ristya petugas TPPRJ penelitian yang petugas patuh dalam pelaksanaan Standar digunakan yaitu deskriptif dengan terhadap semua prosedur dengan presentase Operasional pendekatan 100%. Namun Prosedur (SOP) kualitatif. masih ada aspek pendaftaran yang belum pasien BPJS di dipatuhi oleh RS Pantiwilasa petugas yaitu DR.Cipto kota teliti kartu BPJS. semarang tahun Desi Ariyani Tinjauan kepatuhan petugas filing rawat jalan terhadap protap filing rekam medis di RSUD Kota Semarang tahun Emilia Faktor-faktor penyebeb lama ditemukannya 3 Permata Adi Raja berkas rekam medis di RSJD dr. Soejarwadi klaten. Analisis faktor Penyebab Keterlambatan waktu Penyediaan Dokumen Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan yaitu analitik observasional Latar belakang pendidikan masih kurang, pengembangan diri dan tingkat kepatuhan masih kurang. Penyebab lama ditemukannya berkas rekam medis meliputi beberapa faktor yaitu pasien tidak membawa kartu berobat, penyimpanan KIUP yang teratur, berkas (berkas rekam medis di pengelohan dan sumber daya manusia. Waktu penyediaan dokumen rekam medis jalan yang [di RSU Haji Surabaya secara

27 7 Rekam Medis Rawat Jalan di RSU Haji Surabaya. 4 Kusnaedi Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terlambatnya Berkas Rekam Medis Sampai ke Poliklinik dalam Menunjang pada Pasien Lama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta 5 Winarni Penyediaan Berkas Rekam Medis Rawat Jalan Berdasarkan Standar Pelayanan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif. penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif. hanya yaitu variabel ketersediaan SDM dan variabel SOP. Faktor-faktor yang menyebabkan berkas rekam medis sampai ke poliklinik diantaranya adalah berkas rekam medis masih di bagian keuangan, peletakkan berkas dan salah penyebutan nomer rekam medis saat dimintakan oleh bagian pendaftaran pasien. Rata-rata waktu Penyediaan yaitu 14,52 menit. dengan penetapan Standar Minimalnya yaitu 10 menit. Persamaan antara penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama observasi terhadap pelayanan dokumen rekam medis rawat jalan. Sedangkan perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya adalah pada penelitian yaitu RSU Haji Surabaya, dan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. sedangkan sekarang dilakukan di RSUD RAA Soewondo Pati.

28 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Rumah sakit adalah institusi pelayanan yang kompleks, padat pakar dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah sakit menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan, serta mencakup berbagai tingkatan maupun jenis disiplin agar rumah sakit melasanakan tugas profesional baik dibidang teknis medis maupun admintrasi kesehatan. Untuk menjaga dan meninatkan mutu rumah sakit harus mempunyai suatu ukuran yang menjamin peningkatan mutu. [1] 2. Fungsi Rumah Sakit Misi dari rumah sakit memberi pelayanan kesehatan yang yang bermutu untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. rumah sakit umum adalah melaksanakan upaya pemulihan yang dilaksanakan secara terpadu dengan peningkatan serta pelaksanaan rujukan. Untuk menyelenggarakan fungsi rumah sakit dengan kegiatan sebagai berikut : a. Pelayanan medis b. Pelayanan dan asuhan keperawatan c. Pelayanan penunjang medis dan non medis. [1]

29 9 B. Rekam medis 1. Pengertian Rekam Medis Menurut Permenkes RI No.269/Menkes/Per/III/2008 Bab 1 pasal 1 tentang rekam medis, menyebutkan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain diberikan kepada pasien. Sedangkan menurut Huffman EK, 1992 menyampaikan batasan rekam medis adalah : rekaman catatan mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana pelayanan yang diberikan kepada pasien yang menurut mengenai pasien pelayanan yang diperolehnya serta informasi yang cukup menemukenali membenarkan diagnosis dan pengobatan serta merekam hasilnya. 2. Tujuan Rekam Medis Rekam medis bertujuan untuk menyediakan informasi guna memudahkan pengelolaan dalam pelayanan kepada pasien dan memudahkan kemanajerial (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, penilaian, dan oleh pemberi pelayanan klinis dan adminstrasi pada sarana pelayanan kesehatan. [6] 3. Kegunaan Rekam medis Melihat dari pentingnya catatan rekam medis dan kegunaan rekam menjadi ALFRED yaitu : [5]

30 10 a. Administration (administrasi) Data informasi yang dihasilkan rekam medis dapat digunakan, melaksanakan fungsinya guna pengelolaan berbagai sumber. b. Legal (hukum) Sebagai alat bukti hukum yang dapat melindungi pasien, provider serta, (dokter, perawat, dan kesehatan lainya) pemilik sarana kesehatan. c. Financial (keuangan) Untuk menghitung biaya yang harus dibayar pasien, serta untuk diksi pendpatan dan biaya sarana pelayanan kesehatan. d. Research (penyelidikan) Berbagai macam penyakit yang tercatat ke dalam dokumen rekam medis dapat di penelusuran guna kepentingan penelitian. e. Education (pendidikan) Peneliti (mahasiswa dan pelajar) dapat belajar dan mengembangkan menggunakan Dokumen Rekam Medis. f. Documentation (dokumentasi) Rekam medis dokumen rahasia karena memiliki sejarah medis seseorang.

31 11 C. Pelayanan Rawat Jalan Tempat pendaftaran pasien rawat jalan (TPPRJ) merupakan pintu masuk pertama dalam penerimaan dan pendaftaran pasien rawat jalan karena dimana setiap pasien di rumah sakit harus terlebih dahulu mendaftar ke TPPRJ medis dengan penerimaan pasien / pendaftaran dijelaskan sebagai berikut : 1. Melaksanakan proses penyelenggaraan pelayanan pendaftaran pasien rawat jalan / rawat inap IGD. 2. Melakukan untuk mengisi identitas pribadi data sosial pasien rawat jalan. 3. Menyiapkan rekam medis rawat jalan meminta rekam medis rawat jalan ke petugas rekam penyimpanan. 4. Mengisi buku register rawat jalan. 5. Membuat Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP). Kegiatan rekam medis yang berkaitan dengan penerimaan pasien baru dijelaskan sebagai berikut : 1. Setiap pasien baru yang diterima ditempat pendaftaran pasien TPPRJ ditanya oleh petugas untuk mendapatkan data identitas yang akan diisikan formulir Ringkasan Riwayat Klinik. 2. Setiap pasien baru akan memperoleh nomor rekam medis yang akan digunakan pengenal. Kartu pengenal harus dibawa pada kunjungan berikutnya. Baik sebagai pasien rawat jalan maupun pasien inap. 3. Berkas rekam pasien baru akan dikirim oleh petugas sesuai dengan poliklinik yang dituju.

32 12 4. Berkas pasien yang akan dirawat akan dikirim ke ruang perawatan. [7] Kegiatan rekam medis yang berkaitan dengan penerimaan pasien baru dijelaskan sebagai berikut : 1. Setiap pasien lama akan memiliki kartu berobat yang dipergunakan setiap kali kujungan, baik rawat jalan maupun rawat inap. 2. Petugas akan nomor rekam medis yang terdapat pada kartu berobat milik pasien, data pasien otomatis telah ada dikomputer. Kemudian data dicetak untuk dicarikan berkas rekam medis di bagian penyimpanan. 3. Pasien akan agar menunggu di poliklinik yang dituju. 4. Berkas rekam pasien akan dikirim oleh petugas sesuai dengan poliklinik yang dituju. D. Filing 1. Pengertian Filing adalah pengaturan dan penyimpanan dokumen berdasarkan sistem penataan tertentu melalui prosedur yang sistematis, sehingga kembali secara cepat dan tepat. [8] 2. Tugas Pokok Bagian filling adalah salah satu bagian dalam unit rekam medis yang mempunyai tugas pokok diantaranya yaitu :

33 13 a. Menyimpan dokumen rekam medis dengan metode tertentu sesuai dengan kebijakan penyimpanan dokumen rekam medis. b. Mengambil kembali dokumen rekam medis untuk berbagai keperluan. c. Meretensi dokumen rekam medis sesuai dengan ketentuan d. Memisahkan dokumen rekam medis in-aktif dari dokumen rekam medis aktif. e. Membantu dalam penilaian nilai guna rekam medis. f. Menyimpan rekam medis yang diabadikan. g. Membantu dalam formulir rekam medis. h. Menghitung kehilangan dokumen rekam medis. [7] 3. Peran dan Fungsi Petugas Filing Adapun peran dan fungsi dari filing dalam pelayanan rekam medis yaitu sebagai : a. Sebagai penyedia dokumen rekam medis untuk berbagai keperluan. b. Sebagai pelindung arsip-arsip dokumen rekam medis terhadap kerahasiaan isi data rekam medis. c. Sebagai pelindung arsip-arsip dokumen rekam medis terhadap bahaya kerusakan fisik, bahaya kimiawi, bahaya biologi, pencurian. Dokumen rekam medis harus dikelola dan dilindungi sehingga aman dan tetap terjaga kerahasiaannya.

34 14 E. Sistem Pengelolaan Dokumen Rekam Medis (DRM) 1. Peminjaman Dokumen Rekam Medis (DRM) a. pemeriksaan dokumen rekam medis adalah proses peminjaman DRM oleh dokter, perawat dan petugas lain didalam lingkungan rumah sakit untuk kepentingan berobat ulang, edukasi, penelitian ataupun untuk kasus di pengadilan. b. Tidak diperbolehkan dokumen rekam medis dibawa keluar dari ruang rekam medis tanpa ada permintaan c. Yang berhak meminjam dokumen rekam medis adalah tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kesehatan lain, tenaga non kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku. d. Peminjaman dokumen rekam medis menyebutkan nomor rekam, nama pasien, asal instansi, nama peminjam dan tujuan peminjam. e. Peminjaman dokumen rekam medis harus secara tertulis memakai bon pinjam dan tracer pada tempat penyimpanan serta sebutkan tujuan peminjaman. f. Peminjaman dokumen rekam medis untuk kepentingan publikasi harus ada persetujuan tertulis pasien dan dokter yang izin dari direksi. g. Batas waktu peminjaman dokumen rekam medis untuk kepentingan rawat ulang dengan lamanya pasien dirawat.

35 15 2. Retrival dokumen rekam medis dan pemasangan petunjuk keluar (outguide) a. Hanya petugas rekam medis yang berwenang untuk mengambil dokumen rekam medis dari tempat penyimpanan. b. Berobat maupun untuk kepentingan lainnya harus memakai tracer sebagia petunjuk keluar dokumen rekam medis. c. Pengambilan dokumen rekam medis dilakukan atas dasar permintaan untuk kepentingan berobat ulang, laporan khusus, edukasi, penelitian ataupun untuk kasus di pengadilan. d. Pengambilan dokumen rekam medis dilakukan oleh petugas rekam medis sesuai prosedur yang berlaku. Tempat dimana berkas diambil harus diberikan petunjuk keluar (outguide) yang ada tanda bukti peminjaman. e. Petugas rekam medis membuatkan tracer sebagai petunjuk keluar rekam medis. Bon peminjaman dibuat 3 (tiga) rangkap yaitu lembar putih merah untuk diletakkan di berkas, lembar kuning untuk diletakkan di tracer dan mencatat di buku ekspedisi. 3. Pengembalian Dokumen Rekam Medis (DRM) a. Proses pengembalian DRM petugas rekam medis mengambil dan mencocokkan pada lembaran print, dimana jumlah dokumen rekam medis yang dikembalikan harus

36 16 sesuai dokumen rekam medis yang keluar dari instalasi rekam medis. b. Waktu pengembalian dokumen rekam medis rawat jalan 1 x 24 jam setelah pasien selasai berobat, rekam medis rawat inap paling lambat 2 x 24 jam terhitung sejak pasien pulang. c. Pengembalian dokumen rekam medis yang bukan kepentingan berobat atau perawatan harus dikembalikan 3 x 24 jam. d. Peminjaman dokumen rekam medis berkewajiban untuk mengembalikan dokumen rekam medis yang dipinjam keadaan baik dan tepat waktu. [9] F. Kebijakan Titmuss mendefinisikan kebijakan sebagai prinsip-prinsip yang mengatur tindakan yang diarahkan kepada tujuan-tujuan tertentu. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kebijakan adalah suatu ketepatan yang memuat prinsip-prinsip untuk mengarahkan cara-cara bertindak yang di buat dengan terencana dan konsisten dalam mencapai tujuan tertentu. [10] G. Waktu Tunggu Pelayanan Waktu tunggu adalah waktu yang dipergunakan oleh pasien untuk mendapat pelayanan rawat jalan dan rawat inap dari tempat pendaftaran sampai masuk ke ruang pemeriksaan dokter. [11] Waktu tunggu di rumah sakit berkaitan pelayanan kesehatan meliputi pelayanan rekam medis, gawat darurat, pelayanan poliklinik dan

37 17 sebagainya. Waktu tunggu adalah digunakan oleh petugas kesehatan di memberikan pelayanan pada pasien. Waktu tunggu merupakan masalah yang sering menimbulkan keluhan rumah sakit. Lama waktu tunggu pasien mencermikan bagaimana rumah sakit mengelola pelayanan yang disesuaikan dengan situasi dan harapan pasien. [12] Pelayanan rekam medis yang baik dan bermutu tercermin dari pelayanan yang ramah, cepat, serta nyaman. Pelayanan rekam medis rawat jalan dimulai dari tempat pendaftaran memperoleh dokumen rekam myang akan pelayanan kesehatan. Berdasarkan standar penyediaan dokumen rekam medis pelayanan rawat jalan adalah 10 menit, dan pelayanan dokumen rekam medis rawat inap selama 15 menit. [12] Dalam pelayanan rawat jalan di rumah sakit, waktu tunggu adalah waktu yang dipergunakan untuk mendapatkan pelayanan rawat jalan dan rawat pemeriksaan dokter. Disebut jika waktu tunggu kurang dari atau sama dengan 10 menit. dan disebut lama jika waktu tunggu lebih dari 10 menit. [12] H. Standar Operasional Prosedur (SOP) Standar operasional prosedur adalah pedoman standar operasinal dalam mengimplementasikan keputusan dalam suatu tindakan yang terstruktur dan dapat dipertanggungjawabkan.monitoring dan evalusai berfungsi untuk selalu memonitori dan mengevaluasi kualitas, kelancaran operasional dan pemanfaatan dari komponen siklus. Melalui monitoring dan evaluasi diharapkan dinamika proses dalam siklus dapat diikuti dan pemanfaatan sistem dapat optimal. [13]

38 18 I. Mutu Pelayanan Kesehatan Mutu Pelayanan Kesehatan menurut DepKes yaitu kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang disatu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Peningkatan kualitas pelayanan menurut Parasuraman terdapat 14 unsur yang relevan, valid, dan reliable, unsur minimal yang harus ada sebagai dasar pengukuran indeks kepuasan masyarakat yaitu : 1. Prosedur pelayanan, yaitu tahapan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan. 2. Persyaratan pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administratif yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya. 3. Kejelasan petugas yaitu keberadaan dan kepastian petugas yang memberikan pelayanan. 4. Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas dalam pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai ketentuan yang berlaku. 5. Tanggung jawab petugas pelayanan, yaitu kejelasan wewenang dan petugas dalam penyelenggaraan dan penyelesaian pelayanan.

39 19 6. Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan keterampilan petugas dalam memeberikan atau menyelesaikan pelayanan kepada masyarakat. 7. Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggaraan pelayanan. 8. Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanan pelayanan dengan tidak membedakan golongan atau status masyarakat yang dilayani. 9. Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan prilaku petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah serta saling menghargai dan menghormati. 10. Kewajiban biaya pelayanan, yaitu keterjangkauan masyarakat terhadap besarnya biaya yang telah ditetapkan oleh unit pelayanan. 11. Kepastiaan biaya pelayanan, yaitu kesesuian antara biaya yang dibayarkan dengan yang ditetapkan. 12. Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan dengan ketentuan yang telah ditetapkan. 13. Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana pelayanan rapi, dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman kepada penerima pelayanan. 14. Keamanan pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan lingkungan unit pelayanan ataupun sarana yang digunakan

40 20 sehingga merasa tenang untuk mendapatkan pelayanan terhadap risiko-risiko yang diakibatkan dari pelaksanaan pelayanan. [12]

41 21 J. Kerangka Teori Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) Kebijakan pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) waktu pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) Alur prosedur pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) Gambar 2.1 Kerangka Teori Sumber : 10, 12, 13

42 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka konsep Kebijakan pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) Waktu pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) Alur pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) Gambar 3.1 Kerangka Konsep

43 23 B. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang mengamati keadaan objek yaitu pelayanan dokumen rekam medis rawat jalan. Sedangkan metode yang digunakan adalah observasi yaitu melihat objek secara langsung keadaan masalah diamati dan wawancara. C. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Kebijakan pelayanan Dokumen Rekam Medis Rawat Jalan Pasien Lama. 2. Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan DRM Rawayt Jalan Pasien Lama. 3. Alur prosedur pelayanan Dokumen Rekam Medis Rawat Jalan Pasien Lama. 4. Waktu pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) Rawat Jalan Pasien Lama.

44 24 D. Definisi Operasional Tabel 3.1 Definisi Operasional No Variabel Penelitian Definisi 1 Kebijakan pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) 2 Pelaksanaan standar operasional prosedur Peraturan yang telah ditetapkan oleh rumah sakit sebagai acuan pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) di unit rawat jalan RSUD RAA Soewondo Pati. Hasil observasi terhadap pelaksanaan kegiatan dari Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berhubungan dengan Rekam Medis (DRM) unit rawat jalan di RSUD RAA Soewondo Pati. 3 Alur prosedur Gambaran tahap-tahap yang dilakukan dalam pelayanan pelayanan Dokumen Dokumen Rekam Medis (DRM) dgunakan di bagian filing rekam Medis (DRM) rawat jalan RSUD RAA Soewondo Pati. 4 Waktu pelayanan Hasil observasi terhadap waktu yang dibutuhkan untuk Dokumen Medis (DRM) Rekam memberikan pelayanan pendaftaran sampai ke pendistribusian DRM poliklinik yang diukur dengan stopwatch dalam satuan waktu akan dilaksanakan RSUD RAA Soewondo Pati.

45 25 E. Populasi dan Sampel 1. Populasi a. Subjek Subjek penelitian yang ditetapkan oleh peneliti adalah 1 orang Kepala rekam Medis dan 4 orang petugas filing rawat jalan di RSUD RAA Soewondo Pati. b. Objek Objek penelitian yang ditetapkan oleh peneliti adalah Dokumen Rekam Medis (DRM) pada I tahun 2016 yang berjumlah DRM. 2. Sampel Sampel penelitian adalah pasien lama rawat jalan yang didapatkan dari hasil perhitungan jumlah kunjungan pasien lama rawat jalan pada triwulan I tahun 2016 yaitu DRM dengan teknik random sampling dimana setiap sampel dari populasi di ambil secara acak yaitu sebagai berikut : n = N 1 + N (d 2 ) n = (0.1 2 ) = 94.9 = 95 DRM Keterangan : N : jumlah populasi n : jumlah sampel

46 26 d : tingkat penyimpangan terhadap populasi, derajat ketetapan yang diinginkan (10% atau 0.1). F. Pengumpulan Data 1. Jenis dan sumber data a. Data primer yaitu data dikumpulkan dengan cara melakukan observasi untuk mendapatkan data secara langsung dari objek yang diteliti., untuk mengidentifikasi waktu pelayanan DRM, pelaksanaan SOP dan wawancara kepada kepala rekam medis serta petugas filing. b. Data sekunder berupa data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia prosedur tetap pelayanan dokumen rekam medis di filing, maupun kebijakan rumah sakit. 2. Metode pengumpulan data a. Observasi Dalam penelitian ini secara langsung mengamati pekerjaan yang dilakukan dalam pelayanan dokumen rekam medis rawat jalan pasien lama mulai dari pendaftaran sampai pedistribusian dokumen rekam medis ke poliklinik. b. Wawancara Pada penelitian ini, peneliti melakukan wawancara secara terstruktur dengan mengajukan pertanyaan yang ditujukan kepada kepala rekam medis dan petugas filing rawat jalan.

47 27 3. Instrumen Penelitian Data a. Pedoman Observasi Pedoman observasi berupa checklist yang digunakan untuk mendapatkan data : 1) Alur prosedur pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) di RSUD RAA Soewondo Pati. 2) Waktu pelayanan Dokumen Rekam Medis rawat jalan mulai dari pendaftaran sampai dengan pendistribusian ke poliklinik di RSUD RAA Soewondo Pati. 3) Tugas pokok dan fungsi filling dan pedistribusian di RSUD RAA Soewondo Pati. 4) checklist Standar Operasional Prosedur (SOP) mengenai pengukuran sasaran mutu waktu tunggu proses pendaftaran sampai ke poliklinik 0 menitdi RSUD RAA Soewondo Pati. b. Pedoman Wawancara Instrumen pedoman wawancara ditujukan kepada Kepala Rekam Medis dan distribusi rawat jalan. Instrumen wawancara tersebut digunakan untuk mendapatkan data : 1) Kebijakan pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) rawat jalan pasien lama. 2) Alur Prosedur pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) rawat jalan pasien lama dan pendistribusian.

48 28 3) Waktu pelayanan dokumen rekam medis rawat jalan mulai dari pendaftaran sampai dengan pendistrbusian ke poliklinik di RSUD RAA Soewondo Pati. G. Pengolahan Data 1. Editing Data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian dikoreksi dan diperbaiki apabila terdapat kesalahan saat pengumpulan data, sehingga data yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 2. Tabulating Mengolah data yang diperoleh dengan memasukkan data kedalam table memudahkan proses data yang dilakukan sehingga data yang ada menjadi informatif. H. Analisa data Data dalam penelitian menggunakan analisis deskripti untuk menggambarkan keadaan sebenarnya, sehingga berdasarkan hasil tersebut diambil kesimpulan mengenai waktu pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) rawat jalan di RSUD RAA Soewondo Pati.

49 29 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit RSUD RAA Soewondo Pati dibangun mulai tahun 1932, sumber dana pembangunan berasal dari Bupati Pati (RAA Soewondo), Sekretaris Daerah Kabupaten Pati (Aris Munandar), Penasehat Rumah Sakit (dr. Beerfoed) dan sumbangan masyarakat. RSUD RAA Soewondo Pati Merupakan rumah sakit rujukan regional Pati berdasarkan Keputusan Direktur Jendral Bina Upaya Kesehatan Nomor HK.02.03/I/0363/2015 tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan Provinsi Dan Rumah Sakit Rujukan Regional. 2. Visi, Misi, Tata Nilai, Dan Tujuan Rumah Sakit a. V i s i : Rumah sakit rujuan utama dengan pelayanan paripurna yang menjadi kebanggaan masyarakat. b. M i s i : 1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya rumah sakit. 2) Memberikan pelayanan secara cepat, tepat, dan aman dilandasi moral dan etika profesi. 3) Mewujudkan pengelolaan rumah sakit dengan prinsip efektif dan efisien

50 30 4) Meningkatkan kesejahteraan dan kepuasan kerja karyawan c. Tata Nilai : 1) Keramahan 2) Kecepatan layanan 3) Kerja Keras 4) Kebersamaan 5) Optimis d. Tujuan : 1) Terwujudnya RSUD RAA.Soewondo Pati yang mempunyai fasilitas yang memadai serta memiliki sumber daya manusia yang profesional. 2) Terwujudnya pelayanan kesehatan prima dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat serta memberikan kepuasan bagi pengguna jasa rumah sakit. 3) Terwujudnya RSUD RAA.Soewondo Pati yang berperan aktif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat 4) Terciptanya iklim kondusif yang menunjang daya saing rumah sakit. 3. Internal Rumah Sakit a. Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah Kabupaten Pati b. Kode rumah sakit :

51 31 c. Kelas Rumah Sakit : Kelas B Non Pendidikan d. Luas tanah : m 2 Luas Bangunan :25.046,22 m 2 terdiri dari 94 gedung. e. Komunikasi 1) 2 (dua) unit PABX : 128 extension 2) (0295) hunting 5 line 3) 7 (tujuh) unit saluran 4) Nomor Saluran fax (0295) ) brsdsoewondopati4@yahoo.co.id 6) Website : rsud.patikab.go.id 4. Eksternal Rumah Sakit a. Luas Wilayah Kabupaten Pati : Ha b. Secaraadministrasi terdiri dari 21 Kecamatan dan 406 desa/kelurahan. c. Kependudukan (Sumber : BPS Pati per 31 Desember 2012) Jumlah penduduk : jiwa (Lk = , Pr = ) d. Batas-batas wilayah : 1) Sebelah Utara Kabupaten Jepara 2) Sebelah Selatan Kabupaten Purwodadi 3) Sebelah Timur Kabupaten Rembang 4) Sebelah Barat Kabupaten Kudus

52 32 5. Pelayanan Kesehatan RSUD RAA Soewondo Pati memiliki berbagai macam produk pelayanan kesehatan yang meliputi : a. Pelayanan Rawat Jalan 1) Klinik Penyakit Anak 2) Klinik Penyakit Dalam 3) Klinik Penyakit Paru 4) Klinik Bedah Umum 5) Klinik Bedah Orthopedi 6) Klinik Kebidanan & Kandungan. 7) Klinik Penyakit Kulit dan Kelamin 8) Klinik THT 9) Klinik Mata 10) Klinik Syaraf 11) Klinik Gigi dan mulut 12) Klinik Rehabilitasi Medik / Fisioterapi 13) Klinik VCT 14) Klinik Edukasi DM 15) Klinik Konsultasi: Gizi, Psikologi. 16) Klinik Jiwa 17) Klinik Tumbuh Kembang 18) Klinik Geriatri b. Pelayanan Rawat Inap 1) Kelas perawatan sebanyak 346 tempat tidur yang terbagi :

53 33 a) Kelas VIP : 67 tempat tidur (19,37%) b) Kelas I : 46 tempat tidur (13,29%) c) Kelas II : 30 tempat tidur (8,67%) d) Kelas III : 174 tempat tidur (50,29%) e) Non Kelas : 29 tempat tidur (8,38%) 2) Nama ruang perawatan dan penyakit : a) Ruang Anggrek : Kebidanan,Penyakit Kandungan b) Ruang Boegenville : Bedah Pria, THT, Mata, Kulit c) Ruang Cempaka : Anak-anak d) Ruang Dahlia : Dalam Pria, Saraf, Paru, Kulit e) Ruang Edelways : Bedah Anak & Wanita,THT,Mata, Kulit f) Ruang Flamboyan : Dalam Wanita, Paru, Syaraf, Kulit g) Ruang Catleya : Kebidanan, Penyakit Kandungan h) Ruang Teratai 2 :

54 34 Dalam, Anak, Kulit, Saraf, Paru i) Ruang Teratai 4 : Bedah, Dalam, THT, Mata, Kulit, Saraf j) Ruang Wijayakusuma : Kecuali Penyakit Menular dan Kebidanan k) Ruang Melati : Penyakit Menular (isolasi) l) Ruang Gading : Kecuali anak-anak dan Kebidanan c. Pelayanan Instalasi terdiri: 1) Instalasi Gawat Darurat 2) Instalasi Kamar Bersalin 3) Instalasi Bedah Sentral 4) Instalasi Anestesi dan Reanimasi 5) Instalasi Rehabilitasi Medik 6) Instalasi Perinatal 7) Instalasi Perawatan Intensif 8) Instalasi Rawat Inap 9) Instalasi Rawat Jalan 10) Instalasi Farmasi 11) Instalasi Gizi 12) Instalasi Laboratorium 13) Instalasi Radiologi 14) Instalasi Sterilisasi

55 35 15) Instalasi Pemulasaraan Jenazah 16) Instalasi Linen 17) Instalasi Sanitasi 18) Instalasi Alkes 19) Instalasi Hemodialisa 20) Instalasi Pelayanan Penunjang Diagnostik 21) Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit 22) Instalasi Pendidikan dan Latihan 23) Instalasi Bank Darah d. Pelayanan Unggulan 1) Pelayanan Endoscopy 2) Pelayanan Laparascopy 3) Pelayanan Hemodialisa 4) Pelayanan Brain Mapping B. Gambaran Umum Unit Rekam Medis 1. Visi dan Misi Unit Rekam Medis a. Visi Unit Rekam Medis Mewujudkan rekam medis dan sistem informasi menejemen rumah sakit yang mampu mendukung proses pelayanan kesehatan di rumah sakit. b. Misi Unit Rekam Medis Menyelenggarakan pengelolaan rekam medis dan sistem informasi menejemen rumah sakit sesuai standar di rumah sakit.

56 36 2. Tata Nilai dan Tujuan Unit Rekam Medis a. Tata Nilai Unit Rekam Medis 1) C : Cepat Memberikan pelayanan secara cepat kepada mitra kerja, pasien dan keluarga. 2) I : Inovatif Inovatif dalam pelayanan administratife dan informasi kesehatan 3) T : Tepat dan terpercaya Menunjang terciptanya tertib administrasi yang tepat dan terpercaya dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit 4) R : Rahasia Kerahasiaan informasi medis pasien aman dan terjaga dengan baik 5) A : Akurat Informasi yang dikeluarkan selalu akurat b. Tujuan Unit Rekam Medis Untuk meningkatkan kualitas dan mendukung proses pelayanan kesehatan di rumah sakit. 3. Fungsi dan Wewenang Unit Rekam Medis a. Fungsi Perencanaan Menetapkan sasaran dan kebijakan program-program/ kegiatan di unit rekam medis RSUD RAA Soewondo Pati

57 37 b. Fungsi Pengorganisasian Menetapkan format organisasi dan pengorganisasian kegiatan pelayanan dokumen rekam medis dan laporan hasil kegiatan pelayanan medis di unuit rekam medis c. Fungsi Kepemimpian Memotifasi dan membina staf dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan administrasi unit rekam medis d. Fungsi Pengawasan Mengevaluasi kualitas dan kuantitas kegiatan pelayanan dokumen medis dan pelaporan di unit rekam medis, serta evaluasi anggaran dan sumbernya e. Fungsi Pendidikan Dan Latihan Melakukan pendidikan dan latihan bagi tenaga-tenaga di lingkungan unit rekam medis, dlam rangka meningkatkan kemampuan sumber daya manusia. f. Fungsi Penyuluhan Melakukan penyuluhan tentang materi-materi yang berkaitan dengan bidang tugas unit rekam medis kepada masyarakat rumah sakit.

58 38 4. Struktur Organisasi Unit Rekam Medis Gambar 4.1 Struktur organisasi Unit Rekam Medis

59 39 C. Kebijakan Pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) Rawat Jalan Pasien Lama. Berdasarkan hasil wawancara pada 4 (empat) petugas filing rawat jalan mengenai kebijakan pelayanan dokumen rekam medis rawat jalan di RSUD RAA Soewondo Pati didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.1 Hasil wawancara kebijakan pelayanan DRM rawat jalan kepada petugas filing rawat jalan No Petugas Jawaban 1 Petugas A setahu saya tidak ada kebijakan lain, hanya SOP 2 Petugas B tidak ada kebijakan lain, tapi ada SOP mengenai Pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) 3 Petugas C tidak tahu, tapi kayaknya ada SOP 4 Petugas D tidak ada Wawancara yang dilakukan pada bagian filing rawat jalan RSUD RAA Soewondo Pati mengenai kebijakan pelayanan dokumen rekam medis didapatkan jawaban yakni tidak adanya kebijakan lain yang ditetapkan oleh rumah sakit terkait pelayanan dokumen rekam medis selain SOP.

60 40 Pada saat wawancara kepada Kepala Rekam Medis menyebutkan sebagai berikut : Tabel 4.2 Hasil wawancara kebijakan pelayanan DRM rawat jalan kepada kepala Rekam Medis No Pertanyaan Jawaban 1 Apakah ada kebijakan rumah sakit mengenai waktu penyediaan Dokumen Rekam Medis di filing rawat jalan? saat ini belum ada kebijakan lain selain SOP karena rumah sakit ingin memaksimalkan pelaksanaan SOP. Mengkin dikemudian hari akan ada kebijakan lain terkait pelayanan dokumen rekam medis agar jauh lebih maksimal. Sedangkan wawancara yang dilakukan pada kepala Rekam Medis RSUD RAA Soewondo Pati ditemukan jawaban yang sama yakni tidak kebijakan lain selain SOP terkait waktu pelayanan dokumen rekam medis ada dan belum dilaksanakan

61 41 D. Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Dokumen Rekam Medis Rawat Jalan Pasien Lama. Berdasarkan observasi pada Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait pengukuran sasaran mutu waktu tunggu proses pendaftaran sampai ke poliklinik < 10 menit. Maka didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.3 Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) pengukuran sasaran mutu waktu tunggu proses pendaftaran sampai ke poliklinik < 10 menit No Standar Operasional Prosedur (SOP) Ya Tidak 1 Pengukuran dilaksanakan untuk 25 pendaftar / pasien mulai Jam setiap hari 2 Pengukuran dimulai dari waktu pasien mendaftar sampai dengan dokumen rekam medisnya diterima di poliklinik tujuan. 3 Pengukuran dicatat dalam buku ekspedisi 4 Dibuat analisa setiap 3 bulan. Berdasarkan hasil checklist pada tabel 4.1 Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan oleh rumah sakit mengenai pengukuran sasaran mutu waktu tunggu proses pendaftaran sampai ke poliklinik < 10 menit yang terdiri dari 4 prosedur yang tertera diatas tidak ada satupun yang dilaksanakan oleh petugas yang terkait pada palayanan dokumen rekam medis rawat jalan. Hal tersebut dikarenakan Standar

62 42 Operasional di RSUD RAA Soewondo Pati mengalami pembaruan termasuk SOP pelayanan dokumen rekam medis sehingga masih ada beberapa petugas yang belum tau terkait keberadaan SOP dan ada pula petugas mengetahui namun mengelukan kurangnya sosialisasi terkait isi dari Standar Operasional Prosedur (SOP). Berdasarkan hasil wawancara pada 4 (empat) petugas filing rawat jalan mengenai SOP waktu pelayanan DRM adalah sebagai berikut : Tabel 4.4 Hasil wawancara pelaksanaan SOP pelayanan DRM rawat jalan kepada petugas filing rawat jalan No Petugas Jawaban 1 Petugas A ada, tapi kurang disosialisasikan. Petugas juga kurang paham dengan isi SOPnya. 2 Petugas B Kayaknya ada, tapi belum pernah baca. 3 Petugas C Kayaknya ada 4 atau 5 prosedur, tapi kurang paham dengan isi SOPnya. 4 Petugas D Ada, tapi tidak tau isinya seperti apa. Dari hasil wawancara diatas petugas mengetahui adanya SOP terkait waktu pelayanan DRM namun SOP tersebut kurang disosialisasikan dan petugas mengeluhkan tidak paham tentang isi dari SOP. Sedangkan wawancara kepada Kepala Rekam Medis mengenai pelaksanaan SOP menyebutkan sebagai berikut :

63 43 1. Tentang keberadaan protap atau SOP mengenai waktu penyediaan Dokumen Rekam Medis pasien lama di filing rawat jalan berdasarkan Standar Pelayanan minimal (SPM), menurut kepala Instalasi Rekam Medis yaitu Ada. 2. Terkait isi dari protap atau SOP mengenai waktu penyediaan Dokumen Rekam Medis pasien lama di filing rawat jalan, menurut kepala Instalasi Rekam Medis yaitu intinya waktu pelayanan yang telah di tetapkan oleh rumah sakit yakni 10 menit. 3. Pelaksanan protap atau SOP, menurut kepala Instalasi Rekam Medis yaitu sudah, tapi sepertinya sejauh ini belum maksimal karena SOP tersebut baru saja direvisi. 4. Terkait keberadaan sanksi jika protap tidak dilaksanakan, menurut kepala Instalasi Rekam Medis yaitu hanya teguran. 5. Kendala dalam pelaksanaan Standar operasional prosedur (SOP), menurut kepala Instalasi Rekam Medis yaitu terkadang petugas bekerja dengan memaksimalkan waktu yang ada dengan jumlah kunjungan yang cukup banyak setiap harinya. Sehingga petugas pengabaikan SOP yang ditetepkan rumah sakit Jadi pelaksanaan SOPnya sejauh ini belum maksimal. Dari hasil wawancara kepada kepala instalasi rekam medis menyatakan bahwa SOP untuk pelayanan dokumen rekam medis sudah

64 44 ada dan sudah terlaksana namun belum maksimal karena SOP yang ditetapkan baru direvisi sehingga petugas masih menyesuaikan. E. Alur Prosedur Pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) Rawat Jalan Pasien Lama. Berdasarkan observasi pada alur pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) rawat jalan, Maka didapatkan hasil sebagai berikut : Petugas memanggil pasien sesuai nomer antrian. Pasien didaftar sesuai poli yang dituju Petugas mencetak SEP dan menyimpan dikotak Setelah ditemukan, petugas filing membawa ke bagian pencatatan buku ekspedisi Petugas mencarikan DRM di rak sesuai nomor RM yang tertera disep. Petugas filing mengambil SEP dikeranjang tpp DRM yang telah dicatat disimpan pada kotak yang tersedia sesuai poli Petugas distribusi mengambil DRM di kotak kemudian diantarkan ke poli tujuan. Gambar 4.2 Alur prosedur pelayanan dokumen rekam medis rawat jalan

65 45 Alur prosedur pada gambar 4.2 didapatkan dari observasi kegiatan yang dilakukan oleh petugas rawat jalan, filing, dan distribusi setiap harinya. Untuk prosedur pelayanan DRM, Masalah yang timbul berbedabeda pada setiap bagiannya. Pada bagian pendaftaran disebabkan oleh ketidaklengkapan syarat pendaftaran, pada bagian filing disebabkan oleh DRM yang tidak ada di rak, dan pada bagian pendistribusian disebabkan oleh penundaan pengantaran DRM ke poliklinik serta keterbatasan petugas. Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas filing rawat jalan terkait alur pelayanan DRM pasien lama rawat jalan RSUD RAA Soewondo Pati adalah sebagai berikut : Petugas A petugas filing mengambil SEP di keranjang TPP kemudian dicarikan DRM sesuai no RM yang tertera di SEP, setelah DRM ditemukan lalu diserahkan kebagian pencatataan untuk dilengkapi. Setelah lengkap DRM akan disimpan ke rak sesuai poli tujuan sembari menunggu untuk diantarkan ke poliklinik Petugas B petugas filing mengambil SEP kebagian TPP kemudian akan dicarikan DRM berdasarkan no RM yang ada di SEP, setelah ditemukan, DRM akan diserahkan dibagian pencatatan untuk dilengkapi selanjutnya DRM akan didistribusikan

66 46 Petugas C mencari DRM sesuai SEP yang diambil dari depan (TPP) setelah ditemukan DRM akan diserahkan kebiagian pecatatan yang selanjutnya akan disimpan di kotak sesuai poli sekitar DRM lalu diantarkan ke poliklinik tujuan Petugas D mengambil SEP ke TPP kemudian mencari DRM lalu DRM yang telah ditemukan diserahkan pada bagian pencatatan selanjutnya akan didistribusikan Alur pelayanan DRM sedikit terlambat pada pencarian DRM di rak file karena ada beberapa kendala yakni tidak adanya DRM di rak sehingga dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencari karena tidak digunakannya tracer pada rak yang berfungsi untuk mengetahui letak DRM, terkadang ada DRM yang lebih dari satu (duplikasi), penyimpanan kurang tertata rapi, sarana kurang memadai (lampu yang kurang terang dan tidak adanya sedot debu) yang berfungsi untuk menunjang kenyamanan petugas saat bekerja. Sedangkan wawancara juga dilakukan pada kepala instalasi rekam medis mengenai alur pelayanan DRM didapatkan hasil sebagai berikut : 1. Tentang alur pelayanan DRM pasien lama rawat jalan di RSUD RAA Soewondo Pati, menurut kepala Instalasi Rekam Medis yaitu pasien dipanggil sesuai nomor antrian kemudian didaftar sesuai poli yang dituju lalu petugas

67 47 pendaftaran rawat jalan mengarahkan pasien ke poli tujuan dan mencetakkan SEP yang dipergunakan sebagai acuan pencarian dokumen rekam medis oleh petugas filing. Petugas filing ke depan bagian pendaftaran untuk mengambil SEP yang berada dikeranjang khusus penyimpanan SEP. Petugas filing mencarikan dokumen rekam medis berdasarkan nomor rekam medis yang tertera pada SEP kemudian yang telah ditemukan diserahkan ke bagian pencatatan pada buku ekspedisi. Dokumen rekam medis yang telah di lengkapi oleh bagian pencatatan disimpan pada kotak sesuai poli tujuan sementara menunggu untuk di antarkan ke poli tujuan. 2. Pelaksanaan penyediaan Dokumen Rekam Medis pasien lama di filing rawat jalan di RSUD RAA Soewondo Pati, menurut kepala Instalasi Rekam Medis yaitu masih banyak yang harus dibenah dan diperbaiki, sejauh ini belum maksimal. F. Waktu Pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) Rawat jalan Pasien Lama. Berdasarkan hasil observasi terhadap waktu pelayanan dokumen rekam medis rawat jalan RSUD RAA Soewondo Pati didapatkan hasil sebagai berikut :

68 48 Tabel 4.5 Waktu pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) rawat jalan pasien lama No Standar waktu Jumlah DRM Persentase keterangan (%) 1 10 menit 27 buah 28,42 Sudah tercapai 2 > 10 menit 68 buah 71,58 Belum tercapai Berdasarkan observasi terhadap waktu pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) rawat jalan pasien lama dengan sampel yang berjumlah 95 Dokumen Rekam Medis (DRM) terdapat 68 DRM yang tidak sesuai waktu pelayanan dokumen rekam medis yang telah ditetapkan oleh rumah sakit yakni 10 menit dengan presentase 71,57%. Dari 95 DRM yang dijadikan sampel rata-rata waktu pelayanan dokumen yang dibutuhkan yakni 17 menit. Sedangkan rata-rata waktu pelayanan DRM pada setiap bagian yakni pada bagian pendaftaran pasien didapatkan rata-rata 2,03 menit/pasien, pada bagian filing didapatkan rata-rata waktu 6,65 menit/drm, dan pada bagian distribusi didapatkan rata-rata waktu 6,43 menit. Untuk waktu terlama dalam pelayanan DRM yakni 21,55 menit dan tercepat yakni 8,47 menit. Dari rata-rata waktu yang ditemuka pada setiap bagian, terdapat 2 (dua) bagian dengan rata-rata waktu yang cukup tingi yakni bagian filing dan pendistribusian. Hal tersebut memiliki penyebab yang berbeda-beda pada setiap bagiannya. pada bagian filing disebabkan oleh DRM yang tidak ada di rak sedangkan pada bagian pendistribusian

69 49 disebabkan oleh penundaan pengantaran DRM ke poliklinik serta keterbatasan petugas. Berdasarkan hasil wawancara pada 4 (empat) petugas filing rawat jalan mengenai waktu pelayanan DRM didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.6 Hasil wawancara waktu pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) rawat jalan kepada petugas filing rawat jalan No Petugas Jawaban 1 Petugas A kurang tau, tapi kayaknya 10 menit 2 Petugas B tidak tahu 3 Petugas C 10 menit 4 Petugas D tidak tahu Dari hasil wawancara diatas terdapat 2 petugas filing rawat jalan yang tidak tahu standar waktu pelayanan dokumen rekam medis rawat jalan yang telah ditetapkan oleh rumah sakit.

70 50 BAB V PEMBAHASAN A. Kebijakan Pelayanan Dokumen Rekam Medis Rawat Jalan Pasien lama Berdasarkan hasil pengamatan terkait kebijakan pelayanan dokumen rekam medis pasien lama rawat jalan di RSUD RAA Soewondo Pati tidak memiliki kebijakan tertentu selain Standar Operasional Prosedur (SOP). Hal tersebut dikarenakan pihak Unit Rekam Medis (URM) ingin memaksimalkan pelaksanaan SOP pelayanan dokumen rekam medis terlebih dahulu karena untuk saat ini pelaksanaan SOP pelayanan DRM belum maksimal. Hal tersebut disebabkan oleh rumah sakit baru mencapai peningkatan akreditasi sehingga SOP mengalami beberapa perubahan. Terkait tidak adanya kebijakan pelayanan DRM mengakibatkan tidak maksimalnya pelayanan dokumen rekam medis di bagian rawat jalan. Sedangkan. Titmuss mendefinisikan kebijakan sebagai prinsipprinsip yang mengatur tindakan yang diarahkan kepada tujuan-tujuan tertentu. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kebijakan adalah suatu ketepatan yang memuat prinsip-prinsip untuk mengarahkan cara-cara bertindak yang dibuat dengan terencana dan konsisten dalam mencapai tujuan tertentu. (10) Menurut Winarni selain berpedoman pada Standar Operasinal Prosedur (SOP) yang ditetapkan oleh rumah sakit, rumah sakit juga harus

71 51 memiliki kebijakan yang bisa dijadikan tolak ukur yakni Standar Pelayanan Minimal (SPM) agar prosedur dapat dilihat tingkat pencapaian pelaksanaannya. (14) B. Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan Dokumen Rekam Medis Rawat Jalan Pasien Lama Berdasarkan hasil pengamatan terkait pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan oleh rumah sakit mengenai pengukuran sasaran mutu waktu tunggu proses pendaftaran sampai ke poliklinik < 10 menit yang terdiri dari 4 prosedur tidak ada satupun yang dilaksanakan oleh petugas. Dari hasil wawancara dengan 4 petugas filing rawat jalan didapatkan bahwa petugas mengetahui adanya SOP terkait waktu pelayanan DRM namun kurang disosialisasikan dan petugas mengeluhkan tidak paham tentang isi dari SOP. Sedangkan Dari hasil wawancara kepada kepala instalasi rekam medis menyatakan bahwa SOP untuk pelayanan dokumen rekam medis sudah ada dan sudah terlaksana namun belum maksimal karena SOP yang ditetapkan baru direvisi. Sehingga prosedur yang dilakukan oleh petugas terkadang masih berpedoman pada SOP lama. Namun sejauh ini petugas masih butuh penyesuaian dengan SOP baru. Hal tersebut mengakibatkan ketidakdisplinan petugas terhadap ketentuan dari rumah sakit dan pelayanan yang dilakukan sedikit terhambat. Berdasarkan teori Standar operasional prosedur adalah pedoman standar operasional dalam mengimplementasikan keputusan dalam suatu

72 52 tindakan yang terstruktur dan dapat dipertanggungjawabkan.monitoring dan evalusai berfungsi untuk selalu memonitori dan mengevaluasi kualitas, kelancaran operasional dan pemanfaatan dari komponen siklus. Melalui monitoring dan evaluasi diharapkan dinamika proses dalam siklus dapat diikuti dan pemanfaatan sistem dapat optimal. [13] Berdasarkan penelitian Permata Adi Raja menyebutkan bahwa pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) bergantung pada pengawasan dan pengarahan oleh kepala Instalasi Rekam Medis. Selain itu kesadaran dari setiap petugas akan pentingnya keberadaan SOP. Kemudian agar ketidakpatuhan petugas terhadap SOP memberikan efek jera maka kepala Instalasi Rekam Medis memberikan sanksi. (15) C. Alur Pelayanan Dokumen Rekam Medis Rawat Jalan Pasien lama Berdasarkan hasil pengamatan untuk alur pelayanan DRM yang dimulai dari pasien dipanggil sesuai nomor antrian kemudian didaftar sesuai poli yang dituju lalu petugas pendaftaran rawat jalan mengarahkan pasien ke poli tujuan dan mencetakkan SEP yang dipergunakan sebagai acuan pencarian dokumen rekam medis oleh petugas filing. Petugas filing ke depan bagian pendaftaran untuk mengambil SEP yang berada dikeranjang khusus penyimpanan SEP. Petugas filing mencarikan dokumen rekam medis berdasarkan nomor rekam medis yang tertera pada SEP kemudian yang telah ditemukan diserahkan ke bagian pencatatan pada buku ekspedisi. Dokumen rekam medis yang telah di lengkapi oleh bagian pencatatan disimpan pada kotak sesuai poli tujuan sementara menunggu untuk di antarkan ke poli tujuan.

73 53 Dari hasil wawancara dengan petugas filing Alur pelayanan DRM sedikit terlambat pada pencarian DRM di rak file dengan tidak adanya DRM di rak sehingga dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencari karena tidak digunakannya tracer pada rak yang berfungsi untuk mengetahui letak DRM, terkadang ada DRM yang lebih dari satu (duplikasi), penyimpanan kurang tertata rapi, sarana kurang memadai (lampu yang kurang terang dan tidak adanya sedot debu) yang berfungsi untuk menunjang kenyamanan petugas saat bekerja. Alur pelayanan yang sama dengan pendapat petugas dikemukakan oleh kepala rekam medis RSUD RAA Soewondo Pati namun kepala rekam medis menyatakan bahwa masih banyak yang harus dibenah dan diperbaiki, sejauh ini belum maksimal. Sehingga mengakibatkan keterlambatan pelayanan DRM dan petugas tidak nyaman dalam melakukan pekerjaan. Alur pelayanan yang baik didukung dengan beberapa faktor, salah satu yang menjadi masalah di atas yakni kenyamanan dan keamanan pemberi pelayanan. kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana pelayanan rapi, dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman kepada pemberi dan penerima pelayanan. Keamanan pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan lingkungan unit pelayanan ataupun sarana yang digunakan sehingga merasa tenang untuk yang memberikan dan yang mendapatkan pelayanan terhadap risiko-risiko yang diakibatkan dari pelaksanaan pelayanan. [12] Berdasarkan penelitian Kusnaedi tentang faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan dokumen rekam medis sampai ke poliklinik diantaranya adalah pada alur pencariaan DRM dimana dokumen rekam

74 54 medis masih di bagian keuangan atau masih di poli pemeriksaan sebelumnya dan sumber daya manusia. (16) D. Waktu Pelayanan Dokumen Rekam Medis Pasien Lama Rawat Jalan Berdasarkan hasil pengamatan waktu pelayanan DRM pasien lama rawat jalan dimulai dari mengukur waktu pendaftaran pasien lama di bagian tempat pendaftaran. Kemudian mengukur waktu pengambilan DRM di bagian filing rawat jalan, petugas filing menyerahkan DRM pada bagian pencatatan untuk dilengkapi tanggal pemeriksaan dan poli tujuan dan selanjutnya akan disimpan pada kotak yang tersedia sesuai poliklinik tujuan sebelum diantarkan ke poliklinik. Setelah dilakukan pengukuran waktu pada setiap proses kemudian waktu yang didapat aakan dijumlahkan sehingga akan didapatkan waktu pelayanan per DRM. Dari proses pengukuran terhadap waktu pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) rawat jalan pasien lama dengan sampel yang berjumlah 95 Dokumen Rekam Medis (DRM) didapatkan waktu pelayanan DRM terlama yakni 21,55 menit dan tercepat yakni 8,47 menit. Sedangkan terdapat 68 DRM yang tidak sesuai waktu pelayanan dokumen rekam medis yang telah ditetapkan oleh rumah sakit yakni 10 menit dengan presentase 71,57%. Dari 95 DRM yang dijadikan sampel rata-rata waktu pelayanan dokumen yang dibutuhkan yakni 17 menit. Sedangkan ratarata waktu pelayanan DRM pada setiap bagian yakni pada bagian pendaftaran pasien didapatkan rata-rata 2,03 menit/pasien, pada bagian filing didapatkan rata-rata waktu 6,65 menit/drm, dan pada bagian distribusi didapatkan rata-rata waktu 6,43 menit. Untuk waktu terlama

75 55 dalam pelayanan DRM yakni 21,55 menit dan tercepat yakni 8,47 menit. Hal tersebut memiliki penyebab yang berbeda-beda pada setiap bagiannya. Pada bagian filing disebabkan oleh DRM yang tidak ada di rak sehingga petugas harus melakukan pengecekkan pada komputer atau buku peminjaman untuk mengetahui keberadaan DRM yang dicari. Sedangkan pada bagian pendistribusian disebabkan oleh penundaan pengantaran DRM ke poliklinik dimana dokumen rekam medis yang telah dilengkapi oleh bagian pencatatan akan ditumpuk sekitar DRM kemudian akan diantarkan ke poliklinik. Serta jumlah petugas yang hanya 1 (satu) orang kemudian harus mengantar dokumen rekam medis ke poliklinik yang berjumlah 18 poliklinik. Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap 4 petugas filing rawat jalan, terdapat 2 petugas filing rawat jalan yang tidak tahu standar waktu pelayanan dokumen rekam medis rawat jalan yang telah ditetapkan oleh rumah sakit. Sehingga mengakibat pelayanan sedikit terhambat dan pasien butuh waktu untuk menunggu pelayanan. Pelayanan rekam medis yang baik dan bermutu tercermin dari pelayanan yang ramah, cepat, serta nyaman. Pelayanan rekam medis rawat jalan dimulai dari tempat pendaftaran memperoleh dokumen rekam medis yang akan melakukan pelayanan kesehatan. Berdasarkan standar penyediaan dokumen rekam medis pelayanan rawat jalan adalah 10 menit, dan pelayanan dokumen rekam medis rawat inap selama 15 menit. [12] Dalam pelayanan rawat jalan di rumah sakit, waktu tunggu adalah waktu yang dipergunakan untuk mendapatkan pelayanan rawat jalan dan rawat pemeriksaan dokter. Disebut jika waktu tunggu kurang dari atau

76 56 sama dengan 10 menit. dan disebut lama jika waktu tunggu lebih dari 10 menit. [12] Berdasarkan penelitian Kusnaedi tentang faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan dokumen rekam medis sampai ke poliklinik diantaranya adalah pada alur pencariaan DRM dimana dokumen rekam medis masih di bagian keuangan atau masih di poli pemeriksaan sebelumnya. (16)

77 57 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kebijakan Pelayanan Dokumen Rekam Medis Pasien lama Rawat Jalan Di RSUD RAA Soewondo Pati tidak mempunyai kebijakan lain selain Standar Operasional Prosedur (SOP) pengukuran sasaran mutu waktu tunggu proses pendaftaran sampai ke poliklinik < 10 menit. 2. Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan Dokumen Rekam Medis Rawat Jalan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan oleh rumah sakit terdiri 4 prosedur terkait pengukuran sasaran mutu waktu tunggu proses pendaftaran sampai ke poliklinik < 10 menit tidak terlaksana satupun. Hal tersebut dibebabkan oleh Standar Operasional di RSUD RAA Soewondo Pati mengalami pembaruan termasuk SOP pelayanan dokumen rekam medis sehingga masih ada beberapa petugas yang belum tau terkait keberadaan SOP dan ada pula petugas mengetahui namun mengelukan kurangnya sosialisasi terkait isi dari Standar

78 58 Operasional Prosedur (SOP). Selain itu petugas mengeluhkan tidak paham terhadap isi dari SOP tersebut 3. Alur Pelayanan Dokumen Rekam Medis Pasien lama Rawat Jalan Alur pelayanan DRM yang dimulai dari pasien dipanggil sesuai nomor antrian kemudian didaftar sesuai poli yang dituju lalu petugas pendaftaran rawat jalan mengarahkan pasien ke poli tujuan dan mencetakkan SEP yang dipergunakan sebagai acuan pencarian dokumen rekam medis oleh petugas filing. Petugas filing ke depan bagian pendaftaran untuk mengambil SEP yang berada dikeranjang khusus penyimpanan SEP. Petugas filing mencarikan dokumen rekam medis berdasarkan nomor rekam medis yang tertera pada SEP kemudian yang telah ditemukan diserahkan ke bagian pencatatan pada buku ekspedisi. Dokumen rekam medis yang telah di lengkapi oleh bagian pencatatan disimpan pada kotak sesuai poli tujuan sementara menunggu untuk di antarkan ke poli tujuan. Sedangkan dari hasil wawancara, petugas mengeluhkan kurangnya sarana pada bagian filing. 4. Waktu Pelayanan Dokumen Rekam Medis Pasien Lama Rawat Jalan Di RSUD RAA Soewondo Pati menetapkan waktu pelayanan DRM mulai dari pendaftaran sampai ke poliklinik untuk pasien lama 10 menit. Dari 98 DRM yang dijadikan

79 59 sampel, terdapat 68 DRM dengan presentase 71,57% dan Rata rata waktu yang dibutuhkan untuk mencari DRM yakni 17 menit. Sedangkan rata-rata waktu pelayanan DRM pada setiap bagian yakni pada bagian pendaftaran pasien didapatkan rata-rata 2,03 menit/pasien, pada bagian filing didapatkan rata-rata waktu 6,65 menit/drm, dan pada bagian distribusi didapatkan rata-rata waktu 6,43 menit. Untuk waktu terlama dalam pelayanan DRM yakni 21,55 menit dan tercepat yakni 8,47 menit. Hal tersebut disebabkan oleh DRM yang tidak ditemukan di rak, penundaan pengataran DRM ke poliklinik dan petugas yang tidak mengetahui adanya standar waktu untuk pelayanan DRM pasien lama rawat jalan. B. Saran 1. Untuk menyadari petugas terkait keberadaan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah dibuat oleh RSUD RAA Soewondo Pati maka dilakukan penempelan SOP pada satu sisi ruangan yang dapat dibaca berulang kali hingga petugas menyadari ada Standar Prosedur yang harus dipatuhi. Selain itu isi dari SOP harus lebih mudah dipahami dan dimengerti terkhusus bagi petugas yang melaksanakan. 2. Rumah sakit harus mempertimbangkan keluhan petugas dari segi sarana pada bagian pendaftaran, filing, dan

80 60 distribusi agar pekerjaan yang dilakukan oleh petugas bisa lebih maksimal. 3. Dari rata-rata waktu yang ditemukan pada setiap bagian terkait pelayanan DRM yakni pendaftaran, filing, dan distribusi. Terdapat 2 (dua) bagian dengan rata-rata waktu yang cukup tinggi yakni filing dan distribusi. Maka pada bagian filing perlu dipertimbangkan kembali oleh rumah sakit agar tracer dapat digunakan sebagai sarana yang berfungsi untuk mengetahui letak DRM ketika tidak berada di rak. Sedangkan pada bagian distribusi diperlukan evaluasi terhadap penumpukan DRM serta jumlah petugas agar waktu yang digunakan untuk pelayanan DRM lebih efisien.

81 61 DAFTAR PUSTAKA 1. Rustiyanto,Statistik Rumah Sakit Untuk Pengambilan Keputusan. Graha Ilmu. Yogyakarta: Dika, Firza. Tinjauan Peyediaan Dokumen Rekam Medis di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Poltekes Kemenkes. Tasikmalaya Sabarguna,. Quality Assurance Pelayanan Rumah Sakit. Jawa Tengah : Konsorsium RS Islam Keputusan Menteri Kesehatan no. 129/Menkes/SK/II/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal di Rumah Sakit Departemen Indonesia. Direktorat Jendral Pelayanan Medik. Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta Huffman, Edna K. Health Management. Phisicians Record Compani Berwyn illinous Hatta, G.Pedoman Manajemen Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Dirjen Pelayanan Medik. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Rekam Medis / Rumah SakitJakarta, Rizky, Reno. Sistem Distribusi ekam Medis Untuk Keperluan Rawat Jalan di RS Hermina Pandanaran. Universitas Dian Nuswantoro. Semarang Suharto, Edi. Analisa kebijakan Publik (Panduan Praktis Mengkaji Masalah dan Kebijakan Sosial). Alphabet. Bandung

82 Dapertemen Kesehatan Republik Indonesia. Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta Dapertemen Republik Indonesia. Kriteria Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta Dewi, Lupitasari, Eltina. Tinjauan Prosedur Pelayanan Dokumen Rekam Medis Poliklinik dari Filling di RSUD Tugurejo Semarang Tahun Universitas Dian Nuswantoro. Semarang Winarni. Penyediaan Berkas Rekam Medis Rawat jalan Berdasarkan Standar Pelayanan minimal di RS PKU Muhammadiyah. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta Raja, Adi, Permata. Analisis Faktor penyebab Keterlambatan Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medis Rwata Jalan di RSU Haji Surabaya tahun Universitas Airlangga. Surabaya Kusnaedi. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terlambatnya Berkas Rekam Medis Sampai ke Poliklinik dalam Menunjang Pelayana pada Pasien Lama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta tahun Yogyakarta

83 LAMPIRAN 63

84 64

85 65 PEDOMAN OBSERVASI Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait pengukuran sasaran mutu waktu tunggu proses pendaftaran sampai ke poliklinik < 10 menit. No Standar Operasional Prosedur Ya Tidak (SOP) 1 Pengukuran dilaksanakan untuk 25 pendaftar / pasien mulai Jam setiap hari 2 Pengukuran dimulai dari waktu pasien mendaftar sampai dengan dokumen rekam medisnya diterima di poliklinik tujuan. 3 Pengukuran dicatat dalam buku ekspedisi 4 Dibuat analisa setiap 3 bulan.

86 66 HASIL OBSERVASI Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait pengukuran sasaran mutu waktu tunggu proses pendaftaran sampai ke poliklinik < 10 menit. No Standar Operasional Prosedur (SOP) Ya Tidak 1 Pengukuran dilaksanakan untuk 25 pendaftar / pasien mulai Jam setiap hari 2 Pengukuran dimulai dari waktu pasien mendaftar sampai dengan dokumen rekam medisnya diterima di poliklinik tujuan. 3 Pengukuran dicatat dalam buku ekspedisi 4 Dibuat analisa setiap 3 bulan.

87 67 PEDOMAN OBSERVASI Terhadap waktu pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) rawat jalan pasien lama Waktu Waktu Waktu Jumlah Total No No RM pendaftaran pengambilan pendistribus waktu rawat jalan DRM di filling ian DRM ke pelayanan pasien lama rawat jalan poliklinik DRM xx 2,36 menit 6,71 menit 6,56 menit 15,64 menit xx 1.13menit 8,18 menit 7.19 menit 16,55 menit xx 3.53 menit 5,55 menit 7.49 menit 10,94 menit xx 1,36 menit 4,48 menit 5.10 menit 10,81 menit xx 1.12 menit 5 menit 3.47 menit 9,59 menit xx 2.32 menit 4.69 menit 6.87 menit 13,88 menit xx 2,19 menit 7,35 menit 6,32 menit 15,86 menit xx 2,23 menit 4,12 menit 7,21 menit 13,56 menit xx 0,72 menit 5,21 menit 3,44 menit 9,37 menit xx 1,80 menit 4,32 menit 3,18 menit 9.23 menit xx 2,11 menit 4,46 menit 8,29 menit 14,86 menit xx 1,53 menit 6,13 menit 4,11menit menit xx 2,27 menit 3,48 menit 9,35 menit 15,21 menit xx 0,58 menit 4,37 menit 3,52 menit 8,47 menit xx 2,13 menit 4,38 menit 8,14 menit 14,65 menit xx 2,68 menit 5,29 menit 9,54 menit 17,51 menit

88 xx 1,57 menit 3,26 menit 5,08 menit 9,91 menit xx 1 menit 4,02 menit 4,13 menit 9,15 menit xx 2,35 menit 3,49 menit 8,72 menit 14,56 menit xx 1,42 menit 2,17 menit 6,22 menit 9,81 menit xx 0,53 menit 13,26 menit 6,51 menit 20,3 menit xx 2,18 menit 8,42 menit 6,17 menit 16,77 menit xx 1,81 menit 7,56 menit 8,12 menit menit xx 3,83 menit 5,74 menit 6,34 menit 15,91 menit xx 2,22 menit 7,28 menit 5,12 menit 14,62 menit xx 2,06 menit 4.12 menit 6.64 menit 12,82 menit xx 0,54 menit 6 menit 3,12 menit 9,66 menit xx 2,63 menit 5,38 menit 7,44 menit 14,45 menit xx 1,21 menit 3,03 menit 4,23 menit 8,47 menit xx 2 menit 4,38 menit 3,20 menit 9,58 menit xx 2,39 menit 5,31 menit 6,08 menit 13,78 menit xx 2,24 menit 4,14 menit 3,09 menit 9,47 menit xx 1,57 menit 6,87 menit 7,85 menit 16,31 menit xx 2,43 menit 7,36 menit 6,94 menit 16,73 menit xx 2,08menit 3,22 menit 3,45 menit 8,75 menit xx 2,54 menit 9,67 menit 8,37 menit 20,58 menit xx 2,17 menit 7,22 menit 6,19 menit 15,28 menit xx 3 menit 8,24 menit 7,58 menit 18,82 menit xx 2,19 menit 8,33 menit 6,24 menit 16,52 menit

89 xx 1,34 menit 5 menit 3,2 menit 9,62 menit xx 2 menit 5,42 menit 7,23 menit 14,65 menit xx 1,15 menit 4.06 menit 4,27 menit 9,48 menit xx 1,37 menit 8,46 menit 5,18 menit 15,01 menit xx 2,22 menit 5,54 menit 4,20 menit 11,96 menit xx 2,61 menit 9,67 menit 6,39 menit 18,67 menit xx 2,07 menit 8,85 menit 8,14 menit 19,06 menit xx 2,13 menit 3,25 menit 4,07 menit 9,45 menit xx 3 menit 7,09 menit 10,12 menit 20,21 menit xx 2,38 menit 8,56 menit 8,37 menit 19,31 menit xx 2,04 menit 4 menit 3,54 menit 9,58 menit xx 3,05 menit 3,76 3 menit 9,81 menit xx 3,12 menit 7,34 menit 8,67 menit 19,13 menit xx 2,10 menit 9,02 menit 6,74 menit 17,86 menit xx 2,45 menit 6,72 menit 7,34 menit 16,51 menit xx 1,22 menit 12,35 menit 5,04 menit 18,61 menit xx 2,05 menit 4,14 menit 3,43 menit 9,62 menit xx 2,76 menit 5 menit 6,09 menit 13,85 menit xx 3,14 menit 11,23 menit 6,24 menit 20,61 menit xx 3,34 menit 8,65 menit 7,78 menit 19,77 menit xx 2,18 menit 8,62 menit 7,43 menit 18,23 menit xx 2,24 menit 8,52 menit 6,72 menit 17,03 menit xx 2,53 menit 2,16 menit 4,05 menit 8,64 menit

90 xx 3 menit 3,87 menit 3,03 menit 9,9 menit xx 2,65 menit 9,39 menit 7,62 menit 19,66 menit xx 2,23 menit 6,04 menit 4,46 menit 12,74 menit xx 1,55 menit 5,72 menit 6,09 menit 13,36 menit xx 0,87 menit 3,24 menit 5,62 menit 9,73 menit xx 1,66 menit 5,14 menit 3,05 menit 9,85 menit xx 2,31 menit 15,03 menit 4,39 menit menit xx 2,04 menit 8,76 menit 9,37 menit 20,17 menit xx 1,79 menit 4,78 menit 10,22 menit 16,79 menit xx 2,06 menit 4,31 menit 3,12 menit 9,69 menit xx 2,12 menit 6,23 menit 8,22 menit 16,57 menit xx 2,23 menit 8,56 menit 7,34 menit 18,13 menit xx 3 menit 7,65 menit 11,23 menit 19,65 menit xx 2,45 menit 7,35 menit 9,30 menit 19,1 menit xx 3,21 menit 9,68 menit 4,22 menit 17,11 menit xx 1,23 menit 3,42 menit 5,04 menit 9,69 menit xx 1,20 menit 4,33 menit 4,21 menit 9,74 menit xx 2,11 menit 6,21 menit 6,09 menit 14,41 menit xx 2,32 menit 5,22 menit 7,05 menit 14,59 menit xx 3,38 menit 6,24 menit 6,12 menit 15,74 menit xx 2,34 menit 6,75 menit 9,34 menit 18,43 menit xx 2,31 menit menit 7,35 menit 19,89 menit xx 1,45 menit 3,10 menit 5,24 menit 9,79 menit

91 xx 2,11 menit 9,24 menit 8,73 menit 20,08 menit xx 2,08 menit 9,13 menit 8,13 menit 19,34 menit xx 1,12 menit 10,24 menit 8,33 menit 19,69 menit xx 1,15 menit 3,23 menit 5,13 menit 9,51 menit xx 2,36 menit 9,71 menit 7,83 menit 19,9 menit xx 1,23 menit 8,39 menit 9,34 menit 18,96 menit xx 1,33 meni 10,12 menit 7,20 menit 18,65 menit xx 2 menit 10,36 menit 9,08 menit 21,44 menit xx 2,15 menit 7,23 menit 8,67 menit 18,05 menit

92 72 PEDOMAN WAWANCARA Kepala Instalasi Rekam Medis RSUD RAA Soewondo Pati Nama : M Jenis Kelamin : laki-laki Umur : 56 (Th) Pendidikan : S2 kesehatan 1. Kebijakan Rumah sakit 1. Apakah ada kebijakan rumah sakit mengenai waktu penyediaan Dokumen Rekam Medis di filing rawat jalan berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP)? 2. Bagaimana isi dari kebijakan tersebut? 3. Apakah kebijakan tersebut telah dilaksanakan? 4. Apakah ada sanksi jika kebijakan tersebut tidak dilaksanakan? 2. Prosedur Tetap Rumah sakit a. Apakah ada protap mengenai waktupenyediaan Dokumen Rekam Medis di filing rawat jalan berdasarkan Standar Pelayanan minimal (SPM)? b. Bagaimana isi dari protap tersebut? c. Apakah protap tersebut telah dilaksanakan? d. Apakah ada sanksi jika protap tidak dilaksanakan? 3. Bagaimana alur pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) rawat jalan pasien lama di RSUD RAA Soewondo Pati?

93 73 4. Bagaimana pelaksanaan pelayanan Dokumen Rekam Medis filing rawat jalan di RSUD RAA Soewondo Pati? 5. Apakah ada kendala dalam pelaksanaan Standar operasional prosedur (SOP)?

94 74 PEDOMAN WAWANCARA Petugas Filing Rawat Jalan RSUD RAA Soewondo Pati Nama : Jenis Kelamin : Umur : Pendidikan : 1. Bagaimana alur pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) di filing rawat jalan? 2. Adakah SOP tentang waktu pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM)? 3. Adakah kebijakan lain tentang waktu pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM)? 4. Berapa rata-rata waktu tunggu pelayanan penyediaan DRM yang ditetapkan oleh RSUD RAA Soewondo Pati? 5. Apa saja kesulitan yang dijumpai pada saat pelayanan Dokumen rekam Medis (DRM)? sudahkah terpenuhi? bila belum, apa kendalanya? 6. Apa saja sarana yang digunakan untuk penyediaan Dokumen Rekam Medis (DRM)? 7. jika tidak menggunakan tracer, apakah petugas mengalami kesulitan saat melakukan pencarian DRM?

95 75 Hasil Wawancara No Jabatan Pertanyaan Jawaban 1 Kepala rekam medis Nama : Tn. M Jenis Kelamin: lakilaki 1. Kebijakan Rumah sakit a. Apakah ada kebijakan rumah a. saat ini belum ada kebijakan lain selain Umur : 56 (Th) sakit mengenai SOP karena rumah Pendidikan : S2 waktu sakit ingin kesehatan penyediaan memaksimalkan Dokumen Rekam pelaksanaan SOP. Medis di filing Mengkin dikemudian rawat berdasarkan Standar Operasional jalan hari akan ada kebijakan lain terkait pelayanan dokumen rekam medis agar jauh lebih Prosedur (SOP) maksimal.? 2. Prosedur Tetap Rumah sakit a. Apakah ada a. Ada protap mengenai waktu penyediaan

96 76 Dokumen Rekam Medis di filing rawat jalan berdasarkan Standar Pelayanan minimal (SPM)? b. Bagaimana isi protap tersebut? b. Intinya waktu pelayanan yang telah di tetapkan oleh rumah sakit yakni c. Apakah protap 10 menit. tersebut telah c. Sudah tapi belum dilaksanakan? maksimal. d. Apakah ada sanksi jika protap d. Hanya teguran. tidak dilaksanakan? 3. Bagaimana alur pelayanan DRM pasien lama rawat jalan di RSUD RAA Soewondo Pati? 3. Pasien dipanggil sesuai nomor antrian kemudian pasien akan didaftar oleh petugas TP dengan mnginput identitas yang ada di KIB.petugas mencetak SEP, SEP

97 77 akan diambil oleh petugas filing untuk kemudian dicarikan DRM lalu DRM yg sudah ditemukan akan dibawa ke pecatatan setelah itu akan di seimpan pada kotak sesuai poli untuk menunggu diantarkan. 4. Bagaimana pelaksanaan pelayanan DRM apsien lama rawat 4. Masih banyak yang harus dibenah dan diperbaiki sejauhini belum maksimal. jalan di RSUD RAA Soewondo Pati? 5. Apakah ada kendala dalam pelaksanaan SOP? 5. Terkadang petugas bekerja dengan memaksimalkan waktu sehingga jarang memperhatikan SOP, 2 Petugas filing rawat 1. Bagaimana alur jadi sejauh ini SOP belum maksimal. a) petugas filing jalan pelayanan Dokumen mengambil SEP a) Nama : Tn..AM dikeranjang TPP

98 78 Umur : 35 tahun Jenis Kelamin : laki-laki Rekam Medis (DRM) di filing rawat jalan? kemudian dicarikan DRM sesuai no RM yang tertera di SEP, Pendidikan : SMA setelah ditemukan DRM lalu b) Nama :Tn.EP diserahkan kebagian Umur :28 tahun pencatataan dilengkapi. untuk Setelah Jenis Kelamin lengkap DRM akan : laki-laki disimpan kerak Pendidikan : S1 hukum c) Nama : Tn.EC Umur : 38 tahun Jenis kelamin : sesuai poli tujuan sembari menunggu untuk diantarkan ke poliklinik tujuan. b) petugas filing laki-laki Pendidikan : DIII kearsipan d) Nama : Tn. O mengambil kebagian kemudian dicariak SEP TPP akan DRM Umur : 30 tahun Jenis kelamin : berdasarkan no RM yang ada di SEP, laki-laki Pendidikan : DIII setelah DRM ditemukan, akan keperawatan diserahkan dibagian pencatatan untuk

99 79 dilengkapi selanjutnya DRM akan didistribusikan c) mencari DRM sesuai SEP yang diambil dari depan (TPP) setelah DRM ditemukan akan diserahkan kebiagian pecatatan yang selanjutnya akan disimpan di kotak sesuai poli sekitar DRM lalu diantarkan ke poliklinik tujuan. d) mengambil SEP ke TPP kemudian mencari DRM lalu DRM yang telah ditemukan diserahkan pada bagian pencatatan selanjutnya akan didistribusikan

100 80 2. Adakah SOP tentang a) ada, tapi kurang waktu Dokumen pelayanan Rekam disosialisasikan. Petugas juga kurang Medis (DRM)? paham dengan isi SOPnya b) Kayaknya ada, tapi belum pernah baca. c) Kayaknya ada 4 atau 5 prosedur, tapi kurang paham dengan isi SOPnya. d) Ada, tapi tidak tau isinya seperti apa 3. Adakah kebijakan lain tentang waktu pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM)? a) tidak ada, hanya SOP b) tidak ada kebijakan lain, tapi ada SOP mengenai Pelayanan Dokumen Rekam Medis (DRM) c) tidak tahu, tapi kayakanya ada SOP. d) Tidak tahu

101 81 4. Berapa rata-rata waktu tunggu pelayanan penyediaan DRM yang ditetapkan oleh RSUD RAA a) kurang tau, tapi kayaknya 10 menit b) tidak tahu c) 10 menit d) Tidak tahu Soewondo Pati? 5. Apa saja kesulitan yang dijumpai pada saat pelayanan Dokumen rekam Medis (DRM)? sudahkah terpenuhi? bila belum, apa kendalanya? a) terkadang ada DRM yang lebih dari satu (duplikasi), penyimpanan kurang tertata rapi, sarana kurang memadai (lampu yang kurang terang), tidak adanya sedot debu. Belum terpenuhi, kendalanya keterlambatan pada pencariaan DRM (tidak maksimal). b) penyimpanan kurang tertata rapi, ada

102 82 DRM yang lebih dari satu (duplikasi), DRM yang banyak dengan kapasitas rak yang sedikit. c) ruangan yang sempit, penyimpanan kurang tertata rapi, ada DRM yang lebih dari satu (duplikasi), DRM yang banyak dengan kapasitas rak yang sedikit, sarana yang masih kurang (lampu). d) DRM tidak tertata rapi di rak, DRM yang masih belum dkembalikan, DRM yang sudah terlalu full kapasitasnya di rak.

103 83 6. Apa saja sarana a) SEP untuk pasien yang untuk digunakan penyediaan BPJS, tracer untuk pasien umum, buku Dokumen Rekam ekspedisi. Medis (DRM)? b) SEP, tracer, buku ekspedisi. c) SEP, tracer, buku ekspedisi. d) SEP, tracer, buku 7. jika tidak menggunakan tracer, apakah petugas mengalami kesulitan saat melakukan pencarian DRM? ekspedisi. a) tidak, yang penting petugas tau No RM b) sedikit kesulitan,,tapi sudah terbiasa. c) tidak karena sudah terbiasa. d) sedikit kesulitan.

104 84 PENGUKURAN SASARAN MUTU WAKTU TUNGGU PROSES PENDAFTARAN SAMPAI KE POLIKLINIK < 10 MENIT RSUD.RAA.SOEWONDO PATI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman : 1 / 1 Ditetapkan STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur RSUD. RAA. Soewondo Pati, PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR Adalah proses mengukur waktu sejak mulai mendaftar sampai dokumen rekam medis pasien diterima di Poliklinik yang dituju di RSUD RAA Soewondo Pati. Agar waktu pelayanan pendaftaran dapat diketahui Pemberian pelayanan pendaftaran rawat jalan harus memiliki standar mutu waktu yang jelas. Per pasien < 10 menit. 1. Pengukuran dilaksanakan untuk 25 pendaftar / pasien mulai Jam setiap hari 2. Pengukuran dimulai dari waktu pasien mendaftar sampai dengan dokumen rekam medisnya diterima di poliklinik tujuan. 3. Pengukuran dicatat dalam buku ekspedisi. 4. Dibuat analisa setiap 3 bulan. UNIT TERKAIT Kasir TPPRJ Filling rawat jalan Poliklinik

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit RSUD RAA Soewondo Pati dibangun mulai tahun 1932, sumber dana pembangunan berasal dari Bupati Pati (RAA Soewondo), Sekretaris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis. profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis. profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Rumah sakit adalah sebagai salah satu pelayanan kesehatan yang di harapkan dapat memberikan kepuasan pelayanan bagi pasien. Pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK RSUD KOTA DEPOK 1 BAB I PENDAHULUAN Meningkatkan derajat kesehatan bagi semua lapisan masyarakat Kota Depok melalui pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan manusia dimana keadaan dari badan dan jiwa tidak mengalami gangguan sehingga memungkinkan seseorang untuk hidup produktif secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Pelayanan untuk pasien di rumah sakit umumnya meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit adalah institusi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit adalah institusi pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Dokumen adalah berkas yang berisikan data-data identitas, data. dalam suatu pelayanan kesehatan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Dokumen adalah berkas yang berisikan data-data identitas, data. dalam suatu pelayanan kesehatan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dokumen Rekam Medis 1. Pengertian Dokumen a. Dokumen adalah berkas yang berisikan data-data identitas, data sosial maupun data medis yang sewaktu-waktu bisa digunakan lagi dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. (1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. (1) 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Rekam Medis Dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.269 tahun 2008 tentang rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas

Lebih terperinci

Halaman Pengesahan. Artikel Ilmiah

Halaman Pengesahan. Artikel Ilmiah Halaman Pengesahan Artikel Ilmiah Tinjauan Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Penyediaan Dokumen Rawat Jalan di TPPRJ RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo TH 2016 Disusun Oleh : ANNISA ISTIQOMAH D22.2013.01360

Lebih terperinci

TINJAUAN KEBUTUHAN RAK FILE DOKUMEN REKAM MEDIS (DRM) RAWAT INAP DI RSUD DR. H. SOEWONDO KENDAL TAHUN 2016

TINJAUAN KEBUTUHAN RAK FILE DOKUMEN REKAM MEDIS (DRM) RAWAT INAP DI RSUD DR. H. SOEWONDO KENDAL TAHUN 2016 TINJAUAN KEBUTUHAN RAK FILE DOKUMEN REKAM MEDIS (DRM) RAWAT INAP DI RSUD DR. H. SOEWONDO KENDAL TAHUN 2016 Yulia Indah Setyaningrum*), Maryani Setyowati **) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Rumah Sakit. Ken Saras dibangun pada tahun 2007 dengan ijin. Bupati Semarang nomor 648/049761/2009. Terletak di Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Rumah Sakit. Ken Saras dibangun pada tahun 2007 dengan ijin. Bupati Semarang nomor 648/049761/2009. Terletak di Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT KEN SARAS Rumah Sakit. Ken Saras dibangun pada tahun 2007 dengan ijin Bupati Semarang nomor 648/049761/2009. Terletak di Kecamatan Bergas, Ungaran,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soeselo Slawi

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soeselo Slawi 37 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soeselo Slawi Sejarah berdirinya RSUD Dr Soeselo Kabupaten Tegal berawal dari Balai Pengobatan Karyawan

Lebih terperinci

TINJAUAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DAN KECEPATAN PENDISTRIBUSIAN REKAM MEDIS KE POLIKLINIK DI RUMAH SAKIT AN-NISA TANGERANG

TINJAUAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DAN KECEPATAN PENDISTRIBUSIAN REKAM MEDIS KE POLIKLINIK DI RUMAH SAKIT AN-NISA TANGERANG TINJAUAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DAN KECEPATAN PENDISTRIBUSIAN REKAM MEDIS KE POLIKLINIK DI RUMAH SAKIT AN-NISA TANGERANG Raysha Dheamalia Muchtar, Noor Yulia Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan,

Lebih terperinci

TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT

TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT PENYUSUN : INDAH WIYANTI 201431350 UNIVERSITAS ESAUNGGUL FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2015 Buatlah prosedur pelayanan administrasi disertai langkah-demi langkah

Lebih terperinci

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN Christina Sulistiyorini 1, Tri Lestari 2, Rohmadi 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat komplek dalam berbagai jenis pelayanan kesehatan dalam mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. sangat komplek dalam berbagai jenis pelayanan kesehatan dalam mewujudkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah suatu pelayanan kesehatan yang pelayanannya sangat komplek dalam berbagai jenis pelayanan kesehatan dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan, dan penelitian. [1] Untuk

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan, dan penelitian. [1] Untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan yang kompleks, padat pakar dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah sakit menyangkut berbagai fungsi pelayanan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Definisi Rumah Sakit a. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut UU No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis. yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis. yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap pelaksanaan praktik kedokteran seperti rumah sakit, harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan begitu kompleksnya masalah hidup sekarang ini menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Di dalam membahas pengertian rekam medis terlebih dahulu akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Di dalam membahas pengertian rekam medis terlebih dahulu akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. REKAM MEDIS Di dalam membahas pengertian rekam medis terlebih dahulu akan dikemukakan arti dari rekam medis itu sendiri. Rekam medis disini di artikan sebagai keterangan baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN RETENSI DAN PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS INAKTIF FILING RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG TAHUN 2016

ANALISIS PELAKSANAAN RETENSI DAN PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS INAKTIF FILING RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG TAHUN 2016 ANALISIS PELAKSANAAN RETENSI DAN PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS INAKTIF FILING RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG TAHUN 2016 Fadhila Rizka Amalia *), Maryani Setyowati **) *)Alumni Fakultas

Lebih terperinci

ANALISA KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH NON ASURANSI DI RSU AISYIYAH KUDUS PADA TRIWULAN I TAHUN 2015

ANALISA KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH NON ASURANSI DI RSU AISYIYAH KUDUS PADA TRIWULAN I TAHUN 2015 ANALISA KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH NON ASURANSI DI RSU AISYIYAH KUDUS PADA TRIWULAN I TAHUN 2015 Dita Ningias*), Arif Kurniadi*) *) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain kepada pasien di sarana

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota BAB II PROFIL PERUSAHAAN A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi mulai dibangun oleh anggota Dewan Perwakilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/Menkes/PER/III/2010 adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

Lebih terperinci

EVALUASI PENGELOLAAN FILING REKAM MEDIS RAWAT JALAN UNTUK PENCEGAHAN MISSFILE DI RSUD MAJENANG KABUPATEN CILACAP TAHUN 2016

EVALUASI PENGELOLAAN FILING REKAM MEDIS RAWAT JALAN UNTUK PENCEGAHAN MISSFILE DI RSUD MAJENANG KABUPATEN CILACAP TAHUN 2016 EVALUASI PENGELOLAAN FILING REKAM MEDIS RAWAT JALAN UNTUK PENCEGAHAN MISSFILE DI RSUD MAJENANG KABUPATEN CILACAP TAHUN 2016 Hera Cahyaningtias *) Jaka Prasetya **) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasien yang berisi tentang keterangan kesehatan pasien. (2) Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/2008,

BAB I PENDAHULUAN. pasien yang berisi tentang keterangan kesehatan pasien. (2) Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/2008, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sakit menyangkut berbagai tingkatan maupun jenis disiplin. Agar rumah sakit

BAB 1 PENDAHULUAN. sakit menyangkut berbagai tingkatan maupun jenis disiplin. Agar rumah sakit 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat pakar dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di rumah sakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009). Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009). Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kesehatan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2007 NOMOR 16 SERI D PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 16 TAHUN 2007 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. H. ANDI ABDURRAHMAN NOOR KABUPATEN TANAH BUMBU DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki derajat kesehatan yang optimal, adil dan. berkesinambungan diseluruh wilayah Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki derajat kesehatan yang optimal, adil dan. berkesinambungan diseluruh wilayah Republik Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan dari pembangunan kesehatan ditetapkan dalam suatu sistem yang kita kenal dengan sisitem kesehatan nasional, yang memuat arahan dan tujuan yang menjadi pedoman

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILLING PUSKESMAS GUNUNGPATI SEMARANG. Rizqi Amalia *), Arif Kurniadi**)

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILLING PUSKESMAS GUNUNGPATI SEMARANG. Rizqi Amalia *), Arif Kurniadi**) TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILLING PUSKESMAS GUNUNGPATI SEMARANG Rizqi Amalia *), Arif Kurniadi**) *)Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang **)Staf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan Rumah Sakit Bergerak, rumah sakit sebagai salah satu. sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan Rumah Sakit Bergerak, rumah sakit sebagai salah satu. sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Kepmenkes Nomor 58 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Bergerak, rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersamasama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Rekam medis a. Pengertian rekam medis Menurut permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Rekam medis a. Pengertian rekam medis Menurut permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Rekam medis a. Pengertian rekam medis Menurut permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dokumen tentang identitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Salah satu tujuan primer rekam kesehatan/rekam medis. berbagai fasilitas pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Salah satu tujuan primer rekam kesehatan/rekam medis. berbagai fasilitas pelayanan kesehatan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, yang dimaksud dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 269/MenKes/Per/III/2008 pasal 1 rekam medis yaitu berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu institusi kesehatan yang bergerak di bidang pelayanan jasa kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit merupakan institusi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit merupakan institusi pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

Lebih terperinci

penyimpanan yang dipakai kurang baik, maka akan timbul masalah-masalah yang mengganggu proses ketersediaan berkas rekam medis. Menurut Budi (2011),

penyimpanan yang dipakai kurang baik, maka akan timbul masalah-masalah yang mengganggu proses ketersediaan berkas rekam medis. Menurut Budi (2011), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut UU Nomor 44 Tahun 2009, rumah sakit umum adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat. RSUD kota Bandung beralamat di Jl. Rumah Sakit No. 22 Ujung

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat. RSUD kota Bandung beralamat di Jl. Rumah Sakit No. 22 Ujung 45 BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Berdirinya RSUD Kota Bandung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota Bandung merupakan salah satu instansi pemerintah kota Bandung yang bergerak dibidang layanan

Lebih terperinci

JENIS FORMULIR REKAM MEDIS

JENIS FORMULIR REKAM MEDIS JENIS FORMULIR REKAM MEDIS Formulir kertas Formulir elektronik Formulir elektronik merupakan ruang yang ditayangkan dalam layar komputer yang digunakan untuk mencatat data yang akan diolah dalam pengolahan

Lebih terperinci

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN. Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP. Tanggal Terbit : 1 Desember 2012

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN. Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP. Tanggal Terbit : 1 Desember 2012 RS Ibnu Sina PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : 1 Desember 2012 Ditetapkan oleh : Direktur Rumah Sakit IBNU

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan SK Menteri kesehatan Nomor:269/Menkes/Per/III/2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan SK Menteri kesehatan Nomor:269/Menkes/Per/III/2008 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis Berdasarkan SK Menteri kesehatan Nomor:269/Menkes/Per/III/2008 tentang rekam medis menjelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan dan kenyamanan pasien serta masyarakat. Salah. kesehatan. Sehingga jika dari masing-masing unit sudah

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan dan kenyamanan pasien serta masyarakat. Salah. kesehatan. Sehingga jika dari masing-masing unit sudah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran,

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL DISTRIBUSI REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BEKASI

TINJAUAN PELAKSANAAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL DISTRIBUSI REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BEKASI TINJAUAN PELAKSANAAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL DISTRIBUSI REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BEKASI Rara Sabrina Sukma, Siswati Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum RSUD Sunan Kalijaga Demak. RSUD Sunan Kalijaga Demak berada di Jl. Sultan Fatah Nomor

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum RSUD Sunan Kalijaga Demak. RSUD Sunan Kalijaga Demak berada di Jl. Sultan Fatah Nomor BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum RSUD Sunan Kalijaga Demak 1. Profil RSUD Sunan Kalijaga Demak RSUD Sunan Kalijaga Demak berada di Jl. Sultan Fatah Nomor 669/50 Demak dengan luas + 4 hektar. RSUD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Setiap

Lebih terperinci

Perbedaan jenis pelayanan pada:

Perbedaan jenis pelayanan pada: APLIKASI MANAJEMEN DI RUMAH SAKIT OLEH : LELI F. MAHARANI S. 081121039 MARINADIAH 081121015 MURNIATY 081121037 MELDA 081121044 MASDARIAH 081121031 SARMA JULITA 071101116 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis menurut Permenkes 269 tahun 2008 Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang pasien, pemeriksaan, pengobatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat. untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Rumah sakit merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat. untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Rumah sakit merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Permenkes Nomor 269 Tahun 2008 tentang Rekam Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat

Lebih terperinci

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA Izha Sukma Rahmadhani 1, Sri Sugiarsi 2, Antik Pujihastuti

Lebih terperinci

FORM CHECKLIST KELENGKAPAN REKAM MEDIS RS. SIAGA RAYA- JAKARTA SELATAN

FORM CHECKLIST KELENGKAPAN REKAM MEDIS RS. SIAGA RAYA- JAKARTA SELATAN FORM CHECKLIST KELENGKAPAN REKAM MEDIS RS. SIAGA RAYA- JAKARTA SELATAN Lampiran 6 No. No. RM IDENTITAS PASIEN Nama TTL JK Pekerjaan SP Agama Ayah Ibu Alamat anamnesis diagnosis Tindakan/ Pengobatan Dokter/

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Konsep Protap Pelayanan DRM Pengetahuan Kepala Rekam Medis Petugas Kurir dan Petugas Filing: - Umur - Masa kerja - Pendidikan - Pelatihan Keterlambatan waktu pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lainnya yang diterima oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengapa dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengapa dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis Menurut Huffman E.K, 1992 menyatakan bahwa rekam medis ialah catatan atau rekaman yang berisi mengenai siapa, bilamana, apa, mengapa dan

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERSETUJUAN

PERNYATAAN PERSETUJUAN 1 PERNYATAAN PERSETUJUAN Senin, 2 Maret 2015 saya, Nama NIM Judul KTI : WAHYU SOFYAN HIDAYAT : D22.2011.01128 : TINJAUAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI BKPM SEMARANG GUNA PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemenkes RI menyatakan mutu pelayanan kesehatan merupakan segala hal yang meliputi kinerja yang menunjukkan tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, tidak saja yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit bagian integral dari suatu organisasi sosial kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) pencegahan

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN

STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN Lampiran 1 STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN DIREKTUR KOMITE RUMAH SAKIT SATUAN PENGAWASAN INTERN WAKIL DIREKTUR KEUANGAN DAN UMUM WAKIL DIREKTUR PELAYANAN MEDIK BAGIAN BAGIAN BAGIAN BIDANG BIDANG BIDANG

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN KELAS III PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

: Delay Repayment, Of Medical Record Documents, Assembling

: Delay Repayment, Of Medical Record Documents, Assembling Aspek Pengendalian Tingkat Keterlambatan Pengembalian Dokumen Rekam Medis Dari Rawat Inap Ke Assembling Di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang Periode Februari Tahun 2013 Avita Fardaningrum*), Jaka Prasetya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang fungsi utamanya memberikan pelayanan, perawatan, dan pengobatan kepada seluruh pasien, baik rawat inap, rawat jalan,

Lebih terperinci

DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS

DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS Landasan hukum yang mendasari penyelenggaraan rekam medis di Indonesia: a. UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 pada pasal 53, disebutkan bahwa setiap tenaga kesehatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGAMATAN. terwujudnya masyarakat sehat baik jasmani maupun rohani. Untuk itu

BAB IV HASIL PENGAMATAN. terwujudnya masyarakat sehat baik jasmani maupun rohani. Untuk itu BAB IV HASIL PENGAMATAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit 1. Sejarah Rumah Sakit Fasilitas kesehatan / Rumah Sakit memiliki peran strategis untuk terwujudnya masyarakat sehat baik jasmani maupun rohani. Untuk

Lebih terperinci

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN 1. SOP Penerimaan Pasien PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN Nomor Revisi : Halaman 1 s/d 2 Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh : PENGERTIAN Penerimaan pasien adalah kegiatan pada TP2RJ yang mempunyai

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan semakin meningkat. Hal itu terbukti dengan tidak pernah kosongnya rumah sakit yang ada di Indonesia. Rumah sakit

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008. JURNAL VISIKES - Vol. 9 / No. 1 / April 20 HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008. Yayuk Eny*), Enny

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA KODING/INDEKSING BPJS DENGAN METODE WISN DI RS. PANTI WILASA Dr.CIPTO SEMARANG TAHUN 2015

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA KODING/INDEKSING BPJS DENGAN METODE WISN DI RS. PANTI WILASA Dr.CIPTO SEMARANG TAHUN 2015 ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA KODING/INDEKSING DENGAN METODE WISN DI RS. PANTI WILASA Dr.CIPTO SEMARANG TAHUN 2015 Oleh Elsa Dita Rusdiana*), Maryani Setyowati**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUMAH SAKIT

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUMAH SAKIT 345 ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUMAH SAKIT ANALYSIS OF MEDICAL RECORD FILLING COMPLETENESS AND RETURNING IN HOSPITAL INPATIENT UNIT Winarti, Stefanu Supriyanto

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt.

RUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt. RUMAH SAKIT Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt. DASAR HUKUM RUMAH SAKIT UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. PerMenKes RI Nomor 1045/menkes/per/XI/2006 Tentang Pedoman organisasi rumah sakit di lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. yaitu pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (1,2)

BAB 1 : PENDAHULUAN. yaitu pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (1,2) BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat untuk tetap bisa melaksanakan aktivitas sehari-hari. Berbagai macam sarana pelayanan kesehatan telah

Lebih terperinci

TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009

TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009 TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009 Paramita Eka Noviany 1, Antik Pujihastuti 2, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan tempat yang didirikan untuk menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis, dan perawatan lanjutan untuk diagnosis dan perawatan tenaga medis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan No 36 tahun 2009 adalah tercapainya derajat kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan No 36 tahun 2009 adalah tercapainya derajat kesehatan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan di Indonesia menurut Undang Undang Kesehatan No 36 tahun 2009 adalah tercapainya derajat kesehatan yang setinggi tingginya untuk seluruh

Lebih terperinci

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 2, Juni 2017 ISSN

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 2, Juni 2017 ISSN MANAJEMEN ORGANISASI SUMBER DAYA MANUSIA DI UNIT KERJA REKAM MEDIK RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH PONOROGO Khasyyati Setya Wardani (STIkes Buana Husada Ponorogo) Rumpiati (STIkes Buana Husada Ponorogo)

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. bagian selatan Kecamatan Mamajang Kota Makassar tepatnya di Jalan Dr.

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. bagian selatan Kecamatan Mamajang Kota Makassar tepatnya di Jalan Dr. BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN IV.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuang Baji terletak di bagian selatan Kecamatan Mamajang Kota Makassar tepatnya di Jalan Dr. Ratulangi

Lebih terperinci

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang mempunyai tenaga medik, keperawatan, penunjang medik dan rujukan, pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya

Lebih terperinci

Tinjauan Pelaksanaan Standar MKI 11 dan MKI 12 Dalam Rangka Persiapan Akreditasi Kars 2012 di Bagian Filing Rawat Inap RSUD Majenang Kabupaten

Tinjauan Pelaksanaan Standar MKI 11 dan MKI 12 Dalam Rangka Persiapan Akreditasi Kars 2012 di Bagian Filing Rawat Inap RSUD Majenang Kabupaten Tinjauan Pelaksanaan Standar MKI 11 dan MKI 12 Dalam Rangka Persiapan Akreditasi Kars 2012 di Bagian Filing Rawat Inap RSUD Majenang Kabupaten Cilacap Tahun 2016 Wiwit Pangesti 1, Eti Rimawati 2 1 Alumni

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT (HOSPITAL BYLAWS)

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fasilitas kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan perorangan, baik promotif, preventif, kuratif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan usahanya tidak semata-mata mencari keuntungan. Rumah

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan usahanya tidak semata-mata mencari keuntungan. Rumah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan jumlah institusi pelayanan kesehatan khususnya rumah sakit akan membuat persaingan semakin ketat. Pada saat ini rumah sakit dikenal sebagai institusi non

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi. rawat jalan pasien lama dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi. rawat jalan pasien lama dan gawat darurat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

Lebih terperinci

1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 65 1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek pada mulanya merupakan Rumah Sakit Onderneming Pemerintahan hindia belanda yang

Lebih terperinci

TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL

TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL Satriyo Hananto P *), Kriswiharsi Kun S, M.Kes **) *) Alumni Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lainnya yang diberikan kepada

Lebih terperinci

LAELA MIFTAHUL JANNAH

LAELA MIFTAHUL JANNAH QUANTITATIVE AND QUALITATIVE ANALYSIS INCOMPLETENESS CHARGING DOCUMENT PATIENTMEDICAL RECORD IN THE CASE OF DISEASE WARDTYPHOID IN 1 ST QUARTER 2014 HOSPITAL SUNAN KALIJAGA DEMAK ABSTRACT LAELA MIFTAHUL

Lebih terperinci

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat merupakan komponen penting dalam pelayanan kesehatan. Pengelolaan obat yang efisien diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi rumah sakit dan pasien

Lebih terperinci

PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG

PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb. Penundaan pelayanan kepada pasien terjadi apabila pasien harus menunggu terlayani dalam waktu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan yang tujuan utamanya adalah preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan) dengan sasaran masyarakat (Notoatmodjo,

Lebih terperinci