PENDEKATAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK UNTUK MENGANALISIS FAKTOR RISIKO FASCIOLOSIS PADA SAPI RIA HAYATUN NUR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDEKATAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK UNTUK MENGANALISIS FAKTOR RISIKO FASCIOLOSIS PADA SAPI RIA HAYATUN NUR"

Transkripsi

1 PENDEKATAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK UNTUK MENGANALISIS FAKTOR RISIKO FASCIOLOSIS PADA SAPI RIA HAYATUN NUR DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

2

3 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pendekatan Metode CHAID dan Regresi Logistik untuk Menganalisis Faktor Risiko Fasciolosis pada Sapi adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Agustus 2013 Ria Hayatun Nur NIM G

4 ABSTRAK RIA HAYATUN NUR. Pendekatan Metode CHAID dan Regresi Logistik untuk Menganalisis Faktor Risiko Fasciolosis pada Sapi. Dibimbing oleh I MADE SUMERTAJAYA dan YUSUF RIDWAN. Satu diantara program pemerintah dalam rangka memenuhi kebutuhan protein hewani adalah Program Swasembada Daging Sapi (PSDS) Peningkatan produktivitas sapi lokal adalah salah satu usaha untuk mewujudkan swasembada daging. Hal-hal yang dapat menurunkan produktivitas sapi lokal salah satu diantaranya yaitu infeksi cacing parasit. Pendekatan metode CHAID (Chi-square Automatic Interaction Detection) dan analisis regresi logistik adalah pendekatan yang dapat digunakan untuk mengetahui faktor yang menjadi penyebab terinfeksinya sapi oleh cacing parasit. Penelitian ini menghasilkan diagram pohon CHAID yang menunjukkan bahwa faktor yang mempunyai asosiasi paling kuat untuk terjadinya infeksi cacing parasit pada sapi adalah tempat mengembalakan sapi, selanjutnya diperoleh nilai sensitifity 69.80%, nilai specificity 50.30% dan ketepatan klasifikasi secara keseluruhan 60.60%. Selain itu, analisis regresi logistik secara keseluruhan menghasilkan persentase ketepatan klasifikasi sebesar 63.80% dengan nilai sensitifity 69.80% dan nilai specificity 57.20%. Kata kunci: Analisis regresi logistik, cacing parasit, metode CHAID ABSTRACT RIA HAYATUN NUR. Approach of CHAID and Logistic Regression to Analyze the Fasciolosis Risk Factors on Cattle. Supervised by I MADE SUMERTAJAYA and YUSUF RIDWAN. The blue print of meat self-sufficiency program in 2014 shows that beef self-sufficiency can be achieved in The increasing of the productivity of local cattle is one of attempt to achieve meat self-sufficiency. Productivity of local cattle can be decreased because of parasitic helmint infection. Chi-square Automatic Interaction Detection (CHAID) method and logistic regression analysis are the approach that can be used to determine the factors causing the infection of cattle by parasitic helmint. The CHAID result in this research was tree diagram. It showed that the grazing area had the strongest association for the occurence of parasitic helmint infection. The result showed that the sensitifity values was 69.80%, specificity values was 50.30% and the classification accuracy overall was 60.60%. In addition, the overall logistic regression analysis obtained 63.80% for classification accuracy percentage with 69.80% for sensitifity value and 57.20% for the specificity value. Keywords: CHAID method, logistic regression analysis, parasitic helmint

5 PENDEKATAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK UNTUK MENGANALISIS FAKTOR RISIKO FASCIOLOSIS PADA SAPI RIA HAYATUN NUR Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Statistika pada Departemen Statistika DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

6

7 Judul Skripsi : Pendekatan Metode CHAID dan Regresi Logistik untuk Menganalisis Faktor Risiko Fasciolosis pada Sapi Nama : Ria Hayatun Nur NIM : G Disetujui oleh Dr Ir I Made Sumertajaya, MSi Pembimbing I Dr drh Yusuf Ridwan, MSi Pembimbing II Diketahui oleh Dr Ir Hari Wijayanto, MSi Ketua Departemen Tanggal Lulus:

8 PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta ala atas segala karunia-nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2013 hingga Agustus 2013 ini ialah analisis faktor risiko penyakit parasitik dengan judul Pendekatan Metode CHAID dan Regresi Logistik untuk Menganalisis Faktor Risiko Fasciolosis pada Sapi. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir I Made Sumertajaya, MSi dan Bapak Dr drh Yusuf Ridwan, MSi selaku pembimbing yang dengan sabar telah membimbing penulis. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya, teman-teman statistika 46, dan segenap pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, Agustus 2013 Ria Hayatun Nur

9 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL viii DAFTAR GAMBAR viii DAFTAR LAMPIRAN viii PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Tujuan Penelitian 1 METODOLOGI 2 Metode Pengumpulan Data 2 Metode Analisis 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Pendugaan Data Kosong 6 Deskripsi Karakteristik Manajemen Peternakan 7 Hasil Pemisahan Analisis CHAID 7 Analisis Regresi Logistik Biner 8 Interpretasi Koefisien 9 Kajian Hasil Metode CHAID dan Regresi Logistik 10 SIMPULAN 10 Simpulan 10 DAFTAR PUSTAKA 11 LAMPIRAN 12 RIWAYAT HIDUP 19

10 DAFTAR TABEL 1 Karakteristik terinfeksinya sapi terhadap cacing parasit sp. 8 2 Hasil analisis regresi 9 3 Nilai rasio odds peubah penjelas 9 4 Klasifikasi sp. berdasarkan metode CHAID 10 5 Klasifikasi sp. berdasarkan regresi logistik 10 DAFTAR GAMBAR 1 Metode pengumpulan contoh 2 2 Sebaran umur peternak 6 3 Sebaran tingkat pendidikaan peternak 6 4 Sebaran pengalaman beternak peternak 7 5 Sebaran kepemilikan ternak 7 DAFTAR LAMPIRAN 1 Peubah penjelas dengan masing-masing kategorinya 12 2 Tabulasi silang peubah penjelas dan peubah respon 13 3 Diagram pohon hasil analisis CHAID untuk sp. 18

11 PENDAHULUAN Latar Belakang Satu diantara program pemerintah dalam rangka memenuhi kebutuhan protein hewani adalah Program Swasembada Daging Sapi (PSDS) Usaha untuk mewujudkan swasembada daging terlihat dari peningkatan populasi ternak sapi potong dari ekor pada tahun 2009 menjadi ekor pada tahun 2011 (BPS 2011). Peningkatan produktivitas sapi lokal adalah salah satu usaha untuk mewujudkan swasembada daging. Satu diantara faktor yang dapat menurunkan produktivitas sapi lokal adalah infeksi cacing parasit. Infeksi cacing parasit umumnya berjalan secara kronik dan dapat menyebabkan gangguan metabolisme, kekurusan, terhambatnya pertumbuhan, dan turunnya daya tahan tubuh terhadap penyakit lain (Dewi et al. 2011). Satu diantara penyakit cacing parasit yang penting pada ruminansia adalah Fasciolosis. Fasciolosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh cacing sp. Penyebaran sp. sangat luas termasuk di Indonesia. Infeksi penyakit ini di berbagai daerah termasuk di Jawa Barat mencapai 90%. Fasciolosis menyebabkan penurunan bobot badan, penurunan produksi, pengafkiran organ tubuh terutama hati. Di Indonesia, secara ekonomi kerugiannya dapat mencapai Rp 513,6 milyar/tahun (Dewi et al. 2011). Pengendalian infeksi cacing parasit dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi penurunan produktivitas pada sapi. Pengendalian ini dapat dilakukan dengan efektif apabila telah diketahui faktor-faktor yang menjadi penyebab terinfeksinya sapi oleh cacing parasit. Berbagai faktor risiko dapat diketahui dari berbagai penelitian, misalnya survei yang dilakukan kepada pemilik atau pekerja di sebuah peternakan. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis untuk mencari faktor-faktor risiko terinfeksinya sapi oleh cacing parasit. Pendekatan metode CHAID (Chi-square Automatic Interaction Detection) dan analisis regresi logistik adalah pendekatan yang akan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan ini. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah 1. Menerapkan metode CHAID dan analisis regresi logistik biner untuk mengetahui faktor risiko yang menyebabkan terinfeksinya sapi oleh cacing parasit. 2. Mengkaji dugaan terinfeksinya sapi oleh cacing parasit dengan keadaan sebenarnya dari hasil klasifikasi menggunakan metode CHAID dan metode regresi logistik.

12 2 METODOLOGI Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer hasil survei Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat yang bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. Data ini dikumpulkan dari peternakan sapi potong yang mencakup enam kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Barat, yaitu Sukabumi, Tasikmalaya, Ciamis, Subang, Sumedang, dan Cianjur. Metode pengumpulan contoh dapat dilihat pada Gambar 1. data dalam penelitian ini adalah 307 data dengan peubah bebas yang digunakan sebanyak 11 peubah dan satu peubah respon, yaitu terjadinya infeksi cacing parasit pada sapi yang terdiri dari dua kategori, yaitu terjadinya infeksi cacing parasit sp. pada sapi(1) atau tidak (0). Peubah penjelas yang digunakan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1. Data ini diperoleh dengan melakukan wawancara kepada para pemilik atau pekerja di suatu peternakan sapi potong berdasarkan pertanyaan kuesioner yang telah disusun. Informasi yang diperoleh dari hasil wawancara berupa sumberdaya di peternakan, manajemen peternakan, manajemen kesehatan ternak, dan kasus penyakit pada ternak. Selain itu, data lainnya diperoleh dari hasil pemeriksaan sampel feces ternak. Sebelum data dianalisis, ada beberapa tahapan yang dilakukan terhadap data, yaitu cleaning data dan mengatasi missing value yang ada di dalam data. Dalam kasus ini penanganan data kosong dilakukan dengan metode modus. Nardo et al. (2005) mengatakan bahwa modus dari suatu distribusi dapat dihitung pada contoh yang sesuai untuk menggantikan data kosong. Kabupaten yang memiliki populasi ternak terbesar Kabupaten yang memiliki populasi ternak terbesar Kecamatan yang memiliki populasi ternak terbesar Jawa Barat Kabupaten yang memiliki populasi ternak terbesar Kabupaten yang memiliki populasi ternak terbesar Kabupaten yang memiliki populasi ternak terbesar Kecamatan yang memiliki populasi ternak terbesar Peternak Ternak Kabupaten yang memiliki populasi ternak terbesar Gambar 1 Metode pengumpulan contoh

13 3 Metode Analisis Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Melakukan analisis statistika deskriptif mengenai peubah-peubah demografi pekerja atau pemilik peternakan sapi yang digunakan sebagai eksplorasi data pada awal penelitian. Hal ini dilakukan menggunakan paket software statistik. 2. Mengidentifikasi peubah penciri dengan metode CHAID. Metode CHAID (Chi-square Automatic Interaction Detection) pada dasarnya dibuat untuk menangani data dengan peubah respon nominal (Rokach & Maimon 2008). Secara umum, tahapan CHAID meliputi tiga hal, diantaranya tahap penggabungan (merging), tahap pemisahan (splitting), dan tahap penghentian (stopping). Menurut Kass (1980), algoritma CHAID adalah a. Membentuk tabulasi silang antar setiap peubah penjelas dengan kategorikategori peubah respon. Pada tahapan ini, tabulasi silang dilakukan pada setiap peubah penjelas mengenai manajemen peternakan dengan kategori peubah respon terinfeksi atau tidaknya sapi terhadap cacing parasit. b. Pada setiap tabulasi silang yang telah dihasilkan pada tahap a, selanjutnya disusun sub-tabel yang berukuran 2 x d (d adalah banyaknya kategori peubah respon). Pada setiap sub tabel yang terbentuk, kemudian dicari nilai yang paling kecil. Jika atau nilai signifikansi tidak mencapai nilai kritis maka gabungkan kedua kategori peubah penjelas tersebut menjadi kategori campuran. Dibentuklah sub-tabel 2 x d ( d adalah terinfeksi atau tidaknya sapi terhadap cacing parasit). Setelah hal ini dilakukan kemudian dicari yang paling kecil. Jika nilai ini tidak mencapai nilai kritis, maka digabungkan kedua kategori ini menjadi kategori campuran, dan tahap ini terus diulangi sehingga angka uji terkecil sub-tabel 2 x d pasangan kategori (kategori campuran) peubah penjelas melampaui nilai kritis. c. Pada setiap kategori campuran yang terdiri dari tiga atau lebih kategori asal, dicari pemisahan biner dengan menghitung terbesar. Jika > maka berlaku pemisahan biner dan kembali ke tahap (b). d. Setelah penggabungan optimal untuk setiap peubah penjelas, cari nilai-p untuk masing-masing tabulasi silang yang baru. Perhatikan diantaranya yang memiliki angka uji paling besar atau nilai-p terkecil sebagai tabulasi dengan taraf nyata terbaik. Jika nilai-p terkecil < α, bagilah data menurut kategori tersebut. e. Jika terjadi pemisahan pada tahap (d), kembali ke tahap (a) untuk setiap bagian data hasil pemisahan. Proses akan berhenti jika tidak ada lagi peubah penjelas yang signifikan untuk melakukan pemisahan. Hipotesis yang akan diuji dalam analisis CHAID adalah H0: Tidak terdapat hubungan antara baris dan kolom (saling bebas) H1: Terdapat hubungan antara baris dan kolom (tidak saling bebas)

14 4 Statistik uji khi-kuadrat ( ) yang digunakan dirumuskan: Jika r kategori dari peubah asal membentuk b kategori (b < r ) maka nilai-p yang dihasilkan akan dikalikan dengan pengganda Benferoni. Pengganda Benferoni terbagi kepada tiga tipe yang dibedakan berdasarkan tipe peubahnya, yaitu a. Peubah bebas, yaitu b. Peubah monotonik, yaitu c. Peubah mengambang, yaitu ( ) ( ) ( ) 3. Melakukan analisis dengan analisis regresi logistik untuk mengetahui faktorfaktor risiko penyebab penyakit parasitik pada sapi. Analisis regresi logistik adalah suatu metode analisis statistika yang mendeskripsikan hubungan antara peubah respon yang memiliki dua kategori atau lebih dengan satu atau lebih peubah penjelas berskala kategori atau interval (Hosmer dan Lemeshow 2000). Model dari regresi logistik adalah π(x) Dalam regresi logistik diperlukan transformasi logit sebagai fungsi dari π(x) yang dinyatakan sebagai berikut: ( π ) π Tahapan yang dilakukan dalam analisis ini adalah a. Melakukan pendugaan parameter regresi logistik dengan menggunakan metode kemungkinan maksimum. Metode pendugaan parameter yang digunakan dalam regresi logistik adalah metode kemungkinan maksimum (maximum likelihood). Jika antara amatan yang satu dengan yang lain diasumsikan saling bebas, maka fungsi kemungkinan maksimumnya adalah: l(β) = π π dengan: i= 1, 2,..., p y i = respon pada pengamatan ke-i π(x i ) = peluang kejadian ke-i bernilai Y=1 β i akan diduga dengan memaksimumkan l(β) dengan pendekatan logaritma sehingga fungsi kemungkinan maksimumnya sebagai berikut: L(β) = ln[l(β)] = { π π }

15 Selanjutnya dibuat turunan pertama L(β) terhadap β i = 0, dengan i = 1, 2,..., p dan ( ) akan diperoleh berdasarkan proses iterasi. b. Melakukan pengujian parameter secara simultan menggunakan uji G Pengujian terhadap parameter dilakukan sebagai upaya untuk memeriksa peranan peubah penjelas yang ada dalam model. Menurut Hosmer dan Lemeshow (2000) untuk mengetahui peran seluruh peubah penjelas dalam model secara bersama-sama dapat digunakan statistik uji-g. Hipotesis yang diuji adalah: H 0 : β 1 = β 2 =... = β p = 0 H 1 : minimal ada satu β i 0, i = 1, 2,..., p Statistik uji-g didefenisikan sebagai: G = -2Ln[ ] L 0 adalah fungsi kemungkinan tanpa peubah penjelas dan L p merupakan fungsi kemungkinan dengan peubah penjelas. Jika hipotesis nol benar, maka statistik uji-g akan menyebar mengikuti sebaran χ 2 dengan derajat bebas p. Hipotesis nol ditolak jika G > χ 2 p(α) (Hosmer & Lemeshow 2000). c. Melakukan pengujian parameter secara parsial dengan menggunakan uji Wald. Statistik uji Wald digunakan untuk menguji parameter secara parsial. Hipotesis yang diuji adalah: H 0 : β j = 0 H 1 : β j 0, j = 1, 2,..., p Statistik uji Wald didefinisikan sebagai berikut: W = Hipotesis nol ditolak jika > Z α/2 (Hosmer & Lemeshow 2000). d. Melakukan interpretasi koefisien model regresi logistik biner dengan nilai rasio odds Interpretasi koefisien untuk model regresi logistik adalah dengan melihat rasio oddsnya (Agresti 1996). Koefisien model logit, β 1, mencerminkan perubahan nilai fungsi logit g(x) untuk perubahan satu unit peubah penjelas x. Dalam analisis model logit, rasio odds didefinisikan sebagai: OR = = = Interpretasi dari rasio odds (Ψ)= 1 berarti bahwa individu dengan nilai X = 1 mempunyai risiko yang sama dengan individu dengan nilai X=0 dalam kaitannya dengan Y=1. Jika 1 < Ψ < tak hingga maka individu dengan X =1 mempunyai risiko yang lebih besar dibanding dengan X=0. Sebaliknya jika 0< Ψ < 1 individu dengan X=1 mempunyai risiko yang lebih kecil dibanding X=0 dalam kaitannya dengan Y=1 (Arianto 2001). 5

16 6 HASIL DAN PEMBAHASAN Pendugaan Data Kosong Data kajian faktor risiko infeksi cacing parasit pada sapi yang dilakukan pada tahun 2012 memiliki beberapa data kosong terutama pada peubah jenis pakan yang dberikan, sumber rumput yang diberikan,bagian jerami yang diberikan, dan frekuensi pemberian obat berjumlah 195 dari 5526 data. Ada beberapa mekanisme yang digunakan untuk mengisi data kosong, namun dalam penelitian ini menggunakan metode NMAR (Nonignorable Missing at Random). Pola dari data yang hilang tidak random dan dapat diprediksi dari variabel-variabel lain. Namun dalam penelitian ini, antar peubah tidak memiliki hubungan sebab akibat sehingga tekhnik imputasi yang digunakan adalah metode univariat. Metode ini digunakan dengan cara mengganti data kosong dengan nilai modusnya (Mardhiah 2010). Gambaran Umum Peternak Peternak yang diamati dalam penelitian ini adalah 307 peternak. Berdasarkan Gambar 2, usia peternak yang diteliti terbagi ke dalam 3 kelompok usia, yaitu usia sangat produktif (<40 tahun), usia produktif (40 s.d. 50 tahun), dan usia kurang produktif (>50 tahun). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 38% adalah peternak yang termasuk ke dalam usia produktif, 34% adalah peternak yang berusia >50 tahun, sedangkan sisanya adalah peternak yang berusia <40 tahun. 34% 38% 28% < 40 tahun tahun > 50 tahun Gambar 2 Sebaran umur peternak Profil peternak berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Gambar 3. Sebagian peternak hanya mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar yaitu sebesar 73%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan peternak yang ada di dalam penelitian ini adalah rendah. Hanya sebagian kecil peternak (1%) yang mengenyam pendidikan di universitas. 17% 7% 1% 2% 73% Tidak Pernah Sekolah Sekolah Dasar SMP Gambar 3 Sebaran tingkat pendidikan peternak

17 Jika ditinjau berdasarkan pengalaman beternak, ternyata 55% peternak memiliki pengalaman beternak lebih dari lima tahun (Gambar 4). Selanjutnya diikuti oleh peternak yang memiliki pengalaman beternak 1 s.d. 3 tahun, sedangkan persentase terkecil adalah peternak yang memiliki pengalaman beternak kurang dari satu tahun. Biasanya peternak yang memiliki pengalaman lebih lama akan cenderung mampu mengorganisasikan ternaknya dengan lebih baik dibandingkan peternak yang belum berpengalaman. 7 55% 4% 25% <1 tahun 1-3 tahun >3-5 tahun 16% >5 tahun Gambar 4 Sebaran pengalaman beternak Berdasarkan sebaran kepemilikan ternak pada Gambar 5, sebagian besar peternak adalah pemilik di suatu peternakan dengan persentase sebesar 97%. Peternak lainnya, yaitu sebesar 3% adalah pekerja di suatu peternakan yang mengembalakan sapi milik orang lain. Pemilik yang mempunyai ternak sendiri akan mengurus ternaknya dengan lebih baik dibandingkan dengan pekerja yang mengembalakan ternak milik orang lain. 3% 97% Pemilik Pekerja Gambar 5 Sebaran kepemilikan ternak Deskripsi Karakteristik Manajemen Peternakan Berdasarkan Tingkat Terinfeksinya Sapi terhadap Cacing sp. Karakteristik manajemen peternakan berdasarkan tabulasi silang menunjukkan bahwa manajemen peternakan yang cara pemeliharaannya dikandangkan terus-menerus memiliki tingkat infeksi cacing parasit sebesar 55% dibandingkan sapi yang digembalakan, yaitu 45%. Ternak sapi yang sumber pakannya tidak berasal dari lapangan rumput memiliki tingkat infeksi sebesar 55% dibandingkan sapi yang sumber pakannya berasal dari lapangan rumput, yaitu sebesar 40%. Tingkat infeksi sapi yang diberikan obat cacing sebesar 49% sedangkan sapi yang tidak diberikan obat cacing memiliki tingkat infeksi sebesar 64%. Karakteristik peubah-peubah lainnya dapat dilihat pada Lampiran 2. Hasil Pemisahan Analisis CHAID Penelitian ini menghasilkan suatu pohon klasifikasi yang dikelompokkan berdasarkan hubungan yang terstruktur antara peubah respon dengan dengan peubah penjelas yang signifikan pada taraf nyata 5%. Terdapat tiga peubah

18 8 penjelas yang berpengaruh terhadap faktor risiko infeksi penyakit parasit pada sapi. Peubah tersebut adalah tempat mengembalakan sapi yaitu padang rumput, sumber rumput yang berasal ternak dari galengan sawah, dan pengobatan menggunakan obat cacing. Hasil analisis CHAID pada Lampiran 3 menunjukkan bahwa peubah penjelas yang sangat nyata dalam menentukan faktor risiko terhadap adanya infeksi cacing sp. adalah tempat mengembalakan sapi yaitu padang rumput. Berdasarkan pohon klasifikasi CHAID dihasilkan 4 segmen sapi yang memiliki karakteristik terinfeksi penyakit cacing parasit sp. Tabel 1 Karakteristik terinfeksinya sapi terhadap cacing parasit sp. Segmen Node Karakteristik sapi Negatif (%) Positif (%) 1 3 Sumber rumput yang berasal berasal dari galengan sawah dan tempat mengembalakan ternak tidak di padang rumput 2 5 Dilakukan pengobatan dengan obat cacing, sumber rumput bukan dari galengan sawah, dan tempat mengembalakan ternak tidak di padang rumput 3 6 Tidak dilakukan pengobatan dengan obat cacing, sumber rumput bukan dari galengan sawah, dan tempat mengembalakan ternak tidak di padang rumput 4 2 Tempat mengembalakan ternak di padang rumput Persentase terbesar terinfeksinya sapi oleh penyakit cacing parasit adalah pada segmen ketiga. Hal ini ditunjukkan pada Tabel 1, yaitu sapi yang tidak dilakukan pengobatan dengan obat cacing, sumber rumput yang berasal bukan dari galengan sawah, dan tempat pengembalaan ternak tidak di padang rumput dengan persentase sebesar 74.1%, sedangkan sapi yang memiliki tingkat infeksi cacing parasit terendah adalah segmen keempat yaitu sapi dengan tempat pengembalaannya tidak di padang rumput. Analisis CHAID yang telah dilakukan akan membagi faktor risiko infeksi cacing sp. ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil berdasarkan peubah respon, dalam hal ini peubah penjelas yang terpilih akan melakukan pengelompokan terhadap peubah penjelas selanjutnya. Oleh karena itu, patut diwaspadai kecenderungan terinfeksinya sapi oleh cacing sp. pada sapi yang memiliki karakteristik pada Tabel 1 khususnya segmen ketiga. Analisis Regresi Logistik Biner Hasil pendugaan yang dibentuk dari 11 peubah penjelas menghasilkan nilai statistik-g sebesar dengan nilai-p sebesar sehingga dapat ditarik

19 kesimpulan bahwa paling sedikit ada satu tidak sama dengan nol diantara seluruh peubah penjelas pada taraf nyata 5%. Uji parsial dengan menggunakan uji Wald menunjukkan bahwa hanya ada tiga peubah penjelas yang berpengaruh signifikan terhadap peubah respon pada taraf 5%. Selanjutnya dilakukan pereduksian peubah penjelas dengan menggunakan backward elimination. Pereduksian dengan backward elimination menghasilkan nilai statistik-g sebesar dengan nilai-p dan terdapat tiga peubah penjelas yang berpengaruh signifikan terhadap respon pada taraf 5%. Peubah-peubah bebas yang berpengaruh terhadap peubah respon adalah tempat mengembalakan sapi yaitu di padang rumput, sumber rumput yang berasal dari galengan sawah, pengobatan sapi dengan obat cacing. Tabel 2 menunjukkan peubah-peubah respon yang berpengaruh secara signifikan terhadap peubah respon menggunakan metode backward elimination. Tabel 2 Hasil Analisis Regresi Peubah B Wald Nilai-p Tempat mengembalakan ternak di padang rumput ( Sumber rumput yang berasal berasal dari galengan sawah ( Pengobatan dengan obat cacing Constanta Berdasarkan Tabel 2, maka model logit yang dihasilkan adalah = Intrepretasi Koefisien Interpretasi peubah-peubah yang ada di dalam model regresi logistik menggunakan nilai rasio odds. Jika suatu peubah memiliki nilai koefisien yang bertanda positif maka nilai rasio odds di atas satu, sedangkan nilai koefisien yang bertanda negatif maka nilai rasio odds di bawah satu (Gantini 2011). Nilai dugaan rasio odds dan selang kepercayaan 95% untuk masing-masing peubah penjelas model logistik biner dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Nilai rasio odds peubah penjelas SK 95 % Bagi Rasio Peubah Penjelas Rasio Odds Odds Batas Batas Bawah Atas Tempat mengembalakan di padang rumput ( Sumber rumput yang berasal dari galengan sawah ( Pengobatan dengan obat cacing Dugaan nilai rasio odds untuk peubah tempat mengembalakan sapi di padang rumput adalah 0.304, hal ini berarti risiko sapi yang digembalakan di 9

20 10 padang rumput adalah kali dibandingkan sapi yang tidak digembalakan di padang rumput. Peubah sumber rumput yang berasal berasal dari galengan sawah memiliki nilai rasio odds sebesar 0.283, artinya risiko sapi yang sumber rumputnya yang berasal dari galengan sawah adalah kali dibandingkan sapi yang sumber rumputnya tidak berasal dari galengan sawah. Selain itu, peubah pengobatan dengan obat cacing memiliki nilai rasio odds sebesar 2.437, artinya risiko sapi yang pengobatannya tidak menggunakan obat cacing adalah kali dibandingkan sapi yang pengobatannya dengan obat cacing. Kajian Hasil Metode CHAID dan Analisis Regresi Logistik Salah satu ukuran kebaikan model adalah jika memiliki peluang kesalahan klasifikasi yang minimal dan ketepatan prediksi dari model yang tinggi (Hosmer dan Lemeshow 2000). Jika ditinjau pada Tabel 4, ketepatan klasifikasi berdasarkan metode CHAID diperoleh nilai sensitivity 69.80% sedangkan nilai specificity 50.30% dengan nilai kesalahan positif 60.30%, nilai kesalahan negatif 39.70% serta nilai total ketepatan klasifikasi secara keseluruhan adalah 60.60%. Ketepatan klasifikasi berdasarkan analisis regresi logistik maka diperoleh nilai sensitifity 69.80% dan nilai specificity 57.20% dengan nilai total ketepatan klasifikasi 63.80% (Tabel 5). Tabel 4 Klasifikasi sp. berdasarkan metode CHAID Prediksi Observasi Negatif terinfeksi Positif terinfeksi Persentase Benar (%) Negatif terinfeksi Positif terinfeksi Persentase keseluruhan (%) Tabel 5 Klasifikasi sp. berdasarkan regresi logistik Prediksi Observasi Negatif terinfeksi Positif terinfeksi Persentase Benar (%) Negatif terinfeksi Positif ternfeksi Persentase keseluruhan (%) SIMPULAN Diagram pohon CHAID menunjukkan bahwa faktor yang mempunyai asosiasi paling kuat untuk terjadinya infeksi cacing parasit pada sapi adalah tempat mengembalakan sapi, yaitu di padang rumput. Berdasarkan segmentasinya, sapi yang memiliki infeksi penyakit parasiter paling tinggi adalah sapi yang tidak dilakukan pengobatan dengan obat cacing, sumber rumput yang berasal bukan dari galengan sawah, dan tempat mengembalakan sapi tidak di padang rumput. Faktor-faktor yang mempengaruhi infeksi cacing parasit berdasarkan metode

21 regresi logistik adalah tempat mengembalakan sapi, yaitu di padang rumput, sumber rumput yang berasal dari galengan sawah, dan pengobatan dengan obat cacing. Persentase ketepatan analisis pada metode regresi logistik diperoleh nilai sensitifity 69.80%, nilai specificity 57.20%, dan nilai ketepatan klasifikasi 63.80%. Hasil klasifikasi menggunakan metode CHAID diperoleh nilai sensitivity yang sama namun untuk nilai specificity sebesar 50.30% dan ketepatan klasifikasi secaran keseluruhan sebesar 60.60%. Persentase ketepatan klasifikasi keseluruhan menunjukkan nilai yang berdekatan. Hal ini menunjukkan bahwa kedua metode sudah cukup baik untuk mengklasifikasikan sapi yang terinfeksi penyakit dan mengetahui faktor risiko yang mengakibatkan terjadinya infeksi parasiter pada sapi. Metode CHAID mampu membuat segmentasi karakteristik sapi berdasarkan terinfeksinya sapi oleh cacing parasit, namun besarnya efek yang diberikan tidak dapat diketahui, sedangkan regresi logistik hanya mampu mengklasifikasikan sapi dengan kategori terinfeksi atau tidak, namun mampu untu mengetahui efek yang akan diberikan oleh peubah penjelas tersebut. DAFTAR PUSTAKA Agresti A An Introduction to Categorical Data Analysis. New York (US) : J Wiley. Arianto S Metode CHAID dan Regresi Logistik untuk Menduga Tingkat Risiko Tidak Melanjutkan pada Lulusan SD di Jambi [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. BPS Pendataan Lengkap Populasi Sapi Potong, Sapi Perah, dan Kerbau Tahun 2011 (angka tetap). Dewi AP, Fatiyah E, Sumarwanta E Kejadian Infeksi Cacing Hati ( spp) pada Sapi Potong di Kabupaten Kebumen Jurnal Veteriner : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kebumen. Gantini SN Analisis Faktor-Faktor Keberhasilan Mahasiswa Menggunakan Regresi Logistik dan Metode CHAID (Studi kasus: Mahasiswa Farmasi Uhamka) [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Hosmer DW, Lemeshow S Applied Logistic Regression Second Edition. New York (US) : J Wiley. Kass GV An Exploratory Technique for Investigating Large Quantities of Categorical Data. Applied Statistic. 29(2): Mardiah H Imputasi Missing Value pada Data yang Mengandung Outlier [tesis]. Bandung (ID): Universitas Padjadjaran. Nardo M, Saisana M, Saltelli A, Tarantola S, Hoffman A, Giovannini E Handbook on Constructing Composite Indicators: Methodology and User Guide. OECD Statistics Working Paper. STD/DOC(2005)3:12-30 Rokach L, Maimon O Data Mining with Decision Trees: Theory and Applications Series in Machine Perception and Artificial Intelegence 11 Vol. 69. Singapore: World Scientific Publishing Co. Pte. Ltd. 11

22 12 Lampiran 1 Peubah penjelas dengan masing-masing kategorinya No Nama Peubah Kategori Jenis Data 1 Cara pemeliharaan ternak [1] dikandangkan terus menerus Nominal [2]dilepas pada siang hari dan dikandangkan pada malam hari [3]dilepas/digembalakan terus menerus 2 Tempat mengembalakan ternak [1] sawah [2] kebun [3] padang rumput Nominal 3 Frekuensi pemberian pakan [1] sekali sehari [3] lainnya Nominal [2] dua kali sehari [3] tiga kali sehari 4 Jenis pakan yang diberikan [1] rumput [2] konsentrat [3] jerami Nominal 5 Bagian jerami yang diberikan [1] seluruh bagian batang padi [2] ¾ bagian atas batang jerami [3] ½ bagian batang atas jerami Nominal 6 Bentuk rumput yang diberikan [1] rumput segar [2] rumput yang telah disimpan beberapa hari [3] rumput yang dikeringkan 7 Sumber rumput [1] galengan sawah [2] pinggiran saluran irigasi [3] perkebunan [4] lapangan rumput Nominal Nominal 8 Sumber air minum [1]air sumur Nominal [2] telaga/sungai 9 Pelayanan kesehatan ternak [1] petugas dinas peternakan [2] sales obat dan lainnya Nominal 10 Pengobatan terhadap cacing [0] tidak [1] ya Nominal 11 Frekuensi pemberian obat cacing Nominal [1] 1-2 kali setahun [2] 3-4 kali setahun [3] apabila ternak sakit [4] lainnya

23 Lampiran 2 Tabulasi Silang Peubah Penjelas dan Peubah Respon Tabulasi Silang Cara Beternak dan sp. Cara beternak Dikandangkan terus menerus Dilepaskan pada siang hari dan dikandangkan pada malam hari Dilepas/digembalakan terus menerus 13 Count % of 45% 55% 100% Count % of 54% 46% 100% Count % of 40% 60% 100% Tabulasi Silang Tempat Mengembalakan di Sawah dan sp. Sawah Tidak Ya Count % of 46% 54% 100% Count % of 49% 51% 100% Tabulasi Silang Tempat Mengembalakan di Kebun dan sp. Count Tidak % of 49% 51% 100% Kebun Count Ya % of 38% 63% 100% Tabulasi Silang Tempat Mengembalakan di Padang Rumput dan sp. Count Tidak % of 45% 55% 100% Padang rumput Count Ya % of 71% 29% 100% Tabulasi Silang Frekuensi Pemberian Pakan dan sp. Frekuensi Count Sekali sehari pemberian pakan % of 50% 50% 100% pada ternak Dua kali sehari Count

24 14 Tabulasi Silang Frekuensi Pemberian Pakan dan sp. Frekuensi Dua kali sehari % of 48% 52% 100% pemberian pakan Count pada ternak Tiga kali sehari % of 36% 64% 100% Count Lainnya % of 52% 48% 100% Tabulasi Silang Jenis Pakan yang diberikan: Rumput dan sp. Count Tidak % of 50% 50% 100% Rumput Count Ya % of 47% 53% 100% Tabulasi Silang Jenis Pakan yang diberikan: Konsentrat dan sp. Count Tidak % of 47% 53% 100% Konsentrat Count Ya % of 53% 47% 100% Tabulasi Silang Jenis Pakan yang diberikan: Jerami dan sp. Count Tidak % of 50% 50% 100% Jerami Count Ya % of 47% 53% 100% Tabulasi Silang Bagian Jerami yang diberikan dan sp. Bagian jerami Count Seluruh bagian % of 55% 45% 100% Count /4 bagian jerami % of 46% 54% 100% 1/2 bagian jerami Count

25 15 Bagian jerami 1/2 bagian jerami % of 45% 55% 100% Tabulasi Silang Bentuk Rumput yang diberikan dan sp. Rumput yang segar Count % of 47% 53% 100% Bentuk Rumput yang telah Count rumput disimpan beberapa hari % of 46% 54% 100% Rumput yang dikeringkan Count % of 50% 50% 100% Tabulasi Silang Sumber Rumput Berasal dari Galengan Sawah dan sp. Count Tidak Galengan % of 43% 57% 100% sawah Count Ya % of 57% 43% 100% Tabulasi Silang Sumber Rumput Berasal dari Irigasi dan sp. Count Tidak % of 47% 53% 100% irigasi Count Ya % of 62% 38% 100% Tabulasi Silang Sumber Rumput Berasal dari Perkebunan dan sp. Count Tidak % of 55% 45% 100% Perkebunan Count Ya % of 45% 55% 100%

26 16 Tabulasi Silang Sumber Rumput Berasal dari Lapangan Rumput dan sp. Lapangan Count Tidak rumput % of 45% 55% 100% Count Ya % of 60% 40% 100% Tabulasi Silang Sumber Air Minum dari Air Sumur dan sp. Count Tidak Air % of 56% 44% 100% sumur Count Ya % of 44% 56% 100% Tabulasi Silang Sumber Air Minum dari Sungai/Telaga dan sp. Sungai telaga Tidak Ya Count % of 49% 51% 100% Count % of 40% 60% 100% Tabulasi Silang Pelayanan Kesehatan Ternak dan sp. Count Pelayanan petugas % of 49% 51% 100% kesehatan Count ternak sales obat dan lainnya % of 34% 66% 100% Tabulasi silang pengobatan terhadap cacing dan sp. Count Pengobatan Tidak % of 36% 64% 100% terhadap Count cacing Ya % of 51% 49% 100%

27 Tabulasi silang frekuensi pemberian obat cacing dan sp. 1-2 kali setahun Count % of 56% 44% 100% Frekuensi Count kali setahun pemberian % of 60% 40% 100% obat cacing Apabila ternak Count sakit saja % of 50% 50% 100% Lainnya Count % of 36% 64% 100% 17

28 18 Lampiran 3 Diagram pohon hasil analisis CHAID untuk sp.

29 19 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Banda Aceh pada tanggal 10 Agustus 1991 dari pasangan Jamaluddin dan Ainal Mardhiah. Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Jenjang perguruan tinggi Penulis mulai pada tahun 2009 dengan diterimanya penulis di Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Beasiswa Utusan Daerah (BUD). Penulis adalah penerima beasiswa dari Kementrian Agama melalui program Penerimaan Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB). Sebelum masuk perguruan tinggi, Penulis telah berhasil menyelesaikan pendidikan di MAS Ruhul Islam Anak Bangsa, SMPN 19 Percontohan Banda Aceh, MDN 110 Percontohan Banda Aceh, dan TK Raudhatul Athfal Al Muslimat. Selama masa perkuliahan, Penulis menjadi asisten mata kuliah Metode Statistika tahun ajaran , Pendidikan Agama Islam tahun Pada tahun 2011 dan 2013, Penulis menjadi peserta Musabaqah Fahmil Qur an tingkat mahasiswa se-nasional yang diselenggarakan di Makassar dan Padang. Selain itu penulis juga aktif sebagai pengajar di Bimbingan Belajar CSS MoRA IPB. Penulis mengikuti kegiatan praktik lapang di International Flavors and Fragrances-PT Essence Indonesia pada bulan Februari-Maret Penulis juga memiliki beberapa pengalaman kerja, antara lain surveyor pada Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang diadakan oleh Dinas Kesehatan Kota Bogor 2012, data validation pada survey PILKADA yang diadakan oleh Lembaga Survei Indonesia, dan lain sebagainya. Penulis juga aktif dalam kepengurusan LDK Al-Hurriyah sebagai staf Departemen Pengajaran Qur an , BEM KM IPB Bersahabat sebagai staf Pengembangan Potensi Sumber Daya Mahasiswa 2011, BEM FMIPA sebagai staf Departemen Minat Bakat tahun Penulis juga pernah mengikuti berbagai kegiatan kepanitiaan seperti Masa Perkenalan Kampus IPB angkatan 47 tahun 2010, Pesta Sains tahun 2010, Statistika Ria tahun 2012, dan lain sebagainya.

PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA

PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PASCASARJANA IPB BERHENTI STUDI MENGGUNAKAN ANALISIS CHAID DAN REGRESI LOGISTIK

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PASCASARJANA IPB BERHENTI STUDI MENGGUNAKAN ANALISIS CHAID DAN REGRESI LOGISTIK IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PASCASARJANA IPB BERHENTI STUDI MENGGUNAKAN ANALISIS CHAID DAN REGRESI LOGISTIK Mohamad Jajuli Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS CHAID UNTUK IDENTIFIKASI KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA

ANALISIS CHAID UNTUK IDENTIFIKASI KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA Xplore, 2013, Vol. 2(1):e10(1-5) c 2013 Departemen Statistika FMIPA IPB ANALISIS CHAID UNTUK IDENTIFIKASI KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA Rindy Anggun Pertiwi, Indahwati, Farit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, ) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pendidikan Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, 1889-1959) menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan umumnya berarti daya upaya

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN MAHASISWA MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK DAN METODE CHAID (Studi Kasus: Mahasiswa Farmasi Uhamka) SRI NEVI GANTINI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN MAHASISWA MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK DAN METODE CHAID (Studi Kasus: Mahasiswa Farmasi Uhamka) SRI NEVI GANTINI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN MAHASISWA MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK DAN METODE CHAID (Studi Kasus: Mahasiswa Farmasi Uhamka) SRI NEVI GANTINI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011 PERNYATAAN

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Peubah Penjelas

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Peubah Penjelas 19 HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Peubah Penjelas Hasil analisis mengenai persentase responden berdasarkan peubah-peubah penjelas ditunjukkan pada Gambar 2. Usia responden

Lebih terperinci

REGRESI LOGISTIK UNTUK IDENTIFIKASI FAKTOR- FAKTOR MINAT MELANJUTKAN STUDI KE TINGKAT ALIYAH DI PESANTREN UMMUL QURO AL ISLAMI SALMAN AL FARISI

REGRESI LOGISTIK UNTUK IDENTIFIKASI FAKTOR- FAKTOR MINAT MELANJUTKAN STUDI KE TINGKAT ALIYAH DI PESANTREN UMMUL QURO AL ISLAMI SALMAN AL FARISI REGRESI LOGISTIK UNTUK IDENTIFIKASI FAKTOR- FAKTOR MINAT MELANJUTKAN STUDI KE TINGKAT ALIYAH DI PESANTREN UMMUL QURO AL ISLAMI SALMAN AL FARISI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Yang Mem pengaruhi Waktu Penyusunan Tugas Akhir Mahasiswa S1 (Studi Kasus : Mahasiswa FMIPA Unsyiah)

Faktor-Faktor Yang Mem pengaruhi Waktu Penyusunan Tugas Akhir Mahasiswa S1 (Studi Kasus : Mahasiswa FMIPA Unsyiah) Jurnal Gradien Vol. 10 No.2 Juli 2014 : 1000-1004 Faktor-Faktor Yang Mem pengaruhi Waktu Penyusunan Tugas Akhir Mahasiswa S1 (Studi Kasus : Mahasiswa FMIPA Unsyiah) Nany Salwa 1, Fitriana A.R 1 dan Sri

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL J u r n a l E K B I S / V o l. V I / N o. / e d i s i M a r e t 2 0 2 379 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL

Lebih terperinci

di masa yang akan datang dilihat dari aspek demografi dan kepuasannya. PENDAHULUAN

di masa yang akan datang dilihat dari aspek demografi dan kepuasannya. PENDAHULUAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Saat ini ada dua teknologi yang diusung oleh perusahaan-perusahaan telekomunikasi Indonesia yaitu teknologi Global System for Mobile communication (GSM) dan teknologi Code

Lebih terperinci

KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN CART

KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN CART KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN CART SKRIPSI Disusun Oleh : NOVIE ERISKA ARITONANG 24010211140081 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN

Lebih terperinci

BAB III METODE CHAID EXHAUSTIVE

BAB III METODE CHAID EXHAUSTIVE BAB III METODE CHAID EXHAUSTIVE 31 CHAID Exhaustive Metode CHAID Exhaustive dikemukakan oleh D Biggs et al (1991) yang merupakan evaluasi dari metode sebelumnya yaitu CHAID (Kass, 1980) untuk penyesuaian

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK DAN CHAID: KASUS DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK DAN CHAID: KASUS DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK DAN CHAID: KASUS DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR ASTRI ATTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

METODE QUEST DAN CHAID PADA KLASIFIKASI KARAKTERISTIK NASABAH KREDIT

METODE QUEST DAN CHAID PADA KLASIFIKASI KARAKTERISTIK NASABAH KREDIT E-Jurnal Matematika Vol. 4 (4), November 2015, pp. 163-168 ISSN: 2303-1751 METODE QUEST DAN CHAID PADA KLASIFIKASI KARAKTERISTIK NASABAH KREDIT Nur Faiza 1, I Wayan Sumarjaya 2, I Gusti Ayu Made Srinadi

Lebih terperinci

ABSTRAK METODE REGRESI LOGISTIK UNTUK MENGANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER

ABSTRAK METODE REGRESI LOGISTIK UNTUK MENGANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER METODE REGRESI LOGISTIK UNTUK MENGANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER Astri Atti* ABSTRACT Coronary heart disease (CHD) is an anomaly that caused by constriction of artery. CHD is influenced

Lebih terperinci

LOGO. Prof. Dra. Susanti Linuwih, M.Stat, PhD Wibawati, S.Si, M.Si

LOGO. Prof. Dra. Susanti Linuwih, M.Stat, PhD Wibawati, S.Si, M.Si LOGO Prof. Dra. Susanti Linuwih, M.Stat, PhD Wibawati, S.Si, M.Si PENDAHULUAN 1 2 3 4 Latar Belakang Tujuan Manfaat Batasan Masalah Latar Belakang Kesempatan memperoleh pendidikan merupakan prioritas utama

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEMAJUAN DESA DI KABUPATEN BOGOR DENGAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK ORDINAL DENI SUHANDANI

ANALISIS TINGKAT KEMAJUAN DESA DI KABUPATEN BOGOR DENGAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK ORDINAL DENI SUHANDANI ANALISIS TINGKAT KEMAJUAN DESA DI KABUPATEN BOGOR DENGAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK ORDINAL DENI SUHANDANI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Perilaku Pemilih Partai Politik

TINJAUAN PUSTAKA Perilaku Pemilih Partai Politik 3 TINJAUAN PUSTAKA Perilaku Pemilih Agustino (2009) menyebutkan terdapat tiga pendekatan teori yang sering digunakan oleh banyak ahli politik untuk memahami perilaku pemilih diantaranya pendekatan sosiologis,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu :

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu : III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Salah satu yang mempengaruhi kualitas penelitian adalah kualitas data yang dikumpulkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dalam

Lebih terperinci

ANALISIS MINAT SISWA SMA IBRAHIMY SUKOREJO MELANJUTKAN KE IAII SUKOREJO MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN MULTI KORESPONDENSI IIN PUSPITA SARI

ANALISIS MINAT SISWA SMA IBRAHIMY SUKOREJO MELANJUTKAN KE IAII SUKOREJO MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN MULTI KORESPONDENSI IIN PUSPITA SARI ANALISIS MINAT SISWA SMA IBRAHIMY SUKOREJO MELANJUTKAN KE IAII SUKOREJO MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN MULTI KORESPONDENSI IIN PUSPITA SARI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Pengaruh brand image IM3terhadap keputusan pembelian simcard Gambar 7. Kerangka pemikiran

Pengaruh brand image IM3terhadap keputusan pembelian simcard Gambar 7. Kerangka pemikiran 22 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Perusahaan memiliki strategi tertentu untuk memenangkan persaingan dalam pasar yang mereka hadapi. Perusahaan yang ketat dalam pasar operator seluler

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Chi-square Automatic Interaction Detection (CHAID) adalah merupakan suatu kasus khusus dari algoritma pendeteksian interaksi otomatis yang biasa disebut

Lebih terperinci

Klasifikasi Variabel Penentu Kelulusan Mahasiswa FMIPA Unpatti Menggunakan Metode CHAID

Klasifikasi Variabel Penentu Kelulusan Mahasiswa FMIPA Unpatti Menggunakan Metode CHAID Statistika, Vol. 15 No. 1, 1 6 Mei 2015 Klasifikasi Variabel Penentu Kelulusan Mahasiswa FMIPA Unpatti Menggunakan Metode CHAID Ferry kondo lembang 1, Meiga Fendjalang 2 1,2Jurusan Matematika Fakultas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Klasifikasi Klasifikasi merupakan proses untuk menemukan model atau fungsi yang menjelaskan atau membedakan konsep atau kelas data, dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini adalah MS.Excell 2003, Answertree 2.01 dan SPSS for Windows versi Tabel 1. Karakteristik debitur

HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini adalah MS.Excell 2003, Answertree 2.01 dan SPSS for Windows versi Tabel 1. Karakteristik debitur Software yang digunakan dalam penelitian ini adalah MS.Excell 2003, Answertree 2.01 dan SPSS for Windows versi 15.0. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Karakteristik Debitur Banyaknya debitur kredit konsumtif

Lebih terperinci

Model Regresi Binary Logit (Aplikasi Model dengan Program SPSS)

Model Regresi Binary Logit (Aplikasi Model dengan Program SPSS) Model Regresi Binary Logit (Aplikasi Model dengan Program SPSS) Author: Junaidi Junaidi 1. Pengantar Salah satu persyaratan dalam mengestimasi persamaan regresi dengan metode OLS (Ordinary Least Square)

Lebih terperinci

ANALISIS CHAID UNTUK IDENTIFIKASI KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA RINDY ANGGUN PERTIWI

ANALISIS CHAID UNTUK IDENTIFIKASI KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA RINDY ANGGUN PERTIWI ANALISIS CHAID UNTUK IDENTIFIKASI KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA RINDY ANGGUN PERTIWI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep-konsep dasar pada QUEST dan CHAID, algoritma QUEST, algoritma

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep-konsep dasar pada QUEST dan CHAID, algoritma QUEST, algoritma BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan membahas pengertian metode klasifikasi berstruktur pohon, konsep-konsep dasar pada QUEST dan CHAID, algoritma QUEST, algoritma CHAID, keakuratan dan kesalahan dalam

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENCIRI AKREDITASI SMP DAN MTS DENGAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK ORDINAL FAHMI SALAM AHMAD

IDENTIFIKASI INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENCIRI AKREDITASI SMP DAN MTS DENGAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK ORDINAL FAHMI SALAM AHMAD IDENTIFIKASI INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENCIRI AKREDITASI SMP DAN MTS DENGAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK ORDINAL FAHMI SALAM AHMAD DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di beberapa peternak plasma ayam broiler di Kota Depok. Penentuan lokasi penelitian dilakukan atas dasar pertimbangan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian mengenai persepsi dan sikap responden terhadap produk Oreo setelah adanya isu melamin serta faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 1 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Sumber data yang digunakan adalah data hasil survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007. SDKI merupakan survei yang dilaksanakan oleh badan pusat

Lebih terperinci

Oleh: Dian Cahyawati S. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Sriwijaya ABSTRAK

Oleh: Dian Cahyawati S. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Sriwijaya   ABSTRAK (M.3) ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN RISIKO ANAK PUTUS SEKOLAH PENDIDIKAN DASAR (Kasus : Wilayah Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan) Oleh: Dian Cahyawati S. Jurusan Matematika

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DAN METODE CHAID DALAM KLASIFIKASI KREDIT KONSUMTIF MALA SEPTIANI

PENERAPAN MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DAN METODE CHAID DALAM KLASIFIKASI KREDIT KONSUMTIF MALA SEPTIANI PENERAPAN MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DAN METODE CHAID DALAM KLASIFIKASI KREDIT KONSUMTIF MALA SEPTIANI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

Kata Kunci: Model Regresi Logistik Biner, metode Maximum Likelihood, Demam Berdarah Dengue

Kata Kunci: Model Regresi Logistik Biner, metode Maximum Likelihood, Demam Berdarah Dengue Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 9 16 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PEMODELAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA Saintia Matematika Vol. 1, No. 1 (2013), pp. 51 61. PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA (Studi kasus di desa Dolok Mariah Kabupaten Simalungun) Oktani Haloho, Pasukat

Lebih terperinci

PENGGEROMBOLAN DUA TAHAP DESA-DESA DI JAWA TENGAH ALIFTA DIAH AYU RETNANI

PENGGEROMBOLAN DUA TAHAP DESA-DESA DI JAWA TENGAH ALIFTA DIAH AYU RETNANI PENGGEROMBOLAN DUA TAHAP DESA-DESA DI JAWA TENGAH ALIFTA DIAH AYU RETNANI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 RINGKASAN ALIFTA DIAH AYU RETNANI.

Lebih terperinci

PENGGUNAAN REGRESI SPLINE ADAPTIF BERGANDA UNTUK DATA RESPON BINER AZWIRDA AZIZ SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005

PENGGUNAAN REGRESI SPLINE ADAPTIF BERGANDA UNTUK DATA RESPON BINER AZWIRDA AZIZ SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005 1 PENGGUNAAN REGRESI SPLINE ADAPTIF BERGANDA UNTUK DATA RESPON BINER AZWIRDA AZIZ SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005 2 SURAT PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul

Lebih terperinci

Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial

Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial Statistika, Vol. 16 No. 1, 29 39 Mei 2016 Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial Annisa Lisa Nurjanah, Nusar Hajarisman, Teti Sofia Yanti Prodi Statistika, Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

BAB III REGRESI LOGISTIK BINER DAN CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES (CART) Odds Ratio

BAB III REGRESI LOGISTIK BINER DAN CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES (CART) Odds Ratio 21 BAB III REGRESI LOGISTIK BINER DAN CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES (CART) 3.1 Regresi Logistik Biner Regresi logistik berguna untuk meramalkan ada atau tidaknya karakteristik berdasarkan prediksi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK DAN CHAID

ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK DAN CHAID ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK DAN CHAID Astri Atti 1 ; Bunawan Sunarlim 2 ; Utami Dyah Syafitri 3 ABSTRACT The aims of the article are to investigate

Lebih terperinci

SEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh : Arief Yudissanta ( ) Pembimbing : Dra. Madu Ratna, M.Si

SEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh : Arief Yudissanta ( ) Pembimbing : Dra. Madu Ratna, M.Si Oleh : Arief Yudissanta (1310 105 018) Pembimbing : Dra. Madu Ratna, M.Si Analisis Pemakaian Kemoterapi Pada Kasus Kanker Payudara dengan Menggunakan Metode Regresi Logistik Multinomial (Studi Kasus Pasien

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Regresi Logistik Regresi adalah bagaimana satu variabel yaitu variabel dependen dipengaruhi oleh satu atau lebih variabel lain yaitu variabel independen dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PESERTA KURSUS KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE CHAID BERBASIS KOMPUTER

ANALISIS KEPUASAN PESERTA KURSUS KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE CHAID BERBASIS KOMPUTER ANALISIS KEPUASAN PESERTA KURSUS KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE CHAID BERBASIS KOMPUTER RONITA BINUS UNIVERSITTY, Jakarta, Indonesia, 11530 Abstrak Kesuksesan selalu menjadi tujuan sebuah perusahaan, begitu

Lebih terperinci

Pemodelan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Penderita Tuberkulosis Paru Menggunakan Regresi Logistik Biner

Pemodelan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Penderita Tuberkulosis Paru Menggunakan Regresi Logistik Biner SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 017 Pemodelan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Penderita Tuberkulosis Paru Menggunakan Regresi Logistik Biner S - 1 Ayu Febriana Dwi Rositawati 1, Sri Pingit

Lebih terperinci

Generalized Ordinal Logistic Regression Model pada Pemodelan Data Nilai Pesantren Mahasiswa Baru FMIPA Universitas Islam Bandung Tahun 2017

Generalized Ordinal Logistic Regression Model pada Pemodelan Data Nilai Pesantren Mahasiswa Baru FMIPA Universitas Islam Bandung Tahun 2017 Prosiding Statistika ISSN: 2460-6456 Generalized Ordinal Logistic Regression Model pada Pemodelan Data Nilai Pesantren Mahasiswa Baru FMIPA Universitas Islam Bandung Tahun 2017 Generalized Ordinal Logistic

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE DISKRETISASI DALAM MODEL REGRESI LOGISTIK (Studi Kasus: Pembentukan Model Penskoran Kredit Bank X) DIAN ILMIATI ARDITA

PERBANDINGAN METODE DISKRETISASI DALAM MODEL REGRESI LOGISTIK (Studi Kasus: Pembentukan Model Penskoran Kredit Bank X) DIAN ILMIATI ARDITA PERBANDINGAN METODE DISKRETISASI DALAM MODEL REGRESI LOGISTIK (Studi Kasus: Pembentukan Model Penskoran Kredit Bank X) DIAN ILMIATI ARDITA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

SISTEM PEMELIHARAAN DAN PRODUKTIVITAS SAPI POTONG PADA BERBAGAI KELAS KELOMPOK PETERNAK DI KABUPATEN CIAMIS SKRIPSI ELIS NURFITRI

SISTEM PEMELIHARAAN DAN PRODUKTIVITAS SAPI POTONG PADA BERBAGAI KELAS KELOMPOK PETERNAK DI KABUPATEN CIAMIS SKRIPSI ELIS NURFITRI SISTEM PEMELIHARAAN DAN PRODUKTIVITAS SAPI POTONG PADA BERBAGAI KELAS KELOMPOK PETERNAK DI KABUPATEN CIAMIS SKRIPSI ELIS NURFITRI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

KAJIAN PERSEPSI DAN ADOPSI PETERNAK SAPI TERHADAP TEKNOLOGI BUDIDAYA SAPI UNGGUL DI KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU

KAJIAN PERSEPSI DAN ADOPSI PETERNAK SAPI TERHADAP TEKNOLOGI BUDIDAYA SAPI UNGGUL DI KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU KAJIAN PERSEPSI DAN ADOPSI PETERNAK SAPI TERHADAP TEKNOLOGI BUDIDAYA SAPI UNGGUL DI KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU Zul Efendi, Harwi Kusnadi, dan Andi Ishak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

BINARY LOGISTIC REGRESSION (BLR) TERHADAP STATUS BEKERJA DI KOTA SURABAYA

BINARY LOGISTIC REGRESSION (BLR) TERHADAP STATUS BEKERJA DI KOTA SURABAYA BINARY LOGISTIC REGRESSION (BLR) TERHADAP STATUS BEKERJA DI KOTA SURABAYA Moh. Yamin Darsyah 1 Arianto Wijaya 2 1,2 Program Studi S1 Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : APLIKASI METODE CHAID DALAM MENGANALISIS KETERKAITAN FAKTOR RISIKO LAMA PENYELESAIAN SKRIPSI MAHASISWA (Studi Kasus di Jurusan Matematika FMIPA Universitas Sriwijaya) Dian Cahyawati S., Susi Yohana, Putera

Lebih terperinci

ponsel, purposive sampling, regresi logistik politomus

ponsel, purposive sampling, regresi logistik politomus JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 49-58 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS PEMILIHAN MEREK TELEPON SELULER PADA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK Latar Belakang Katarak Indonesia Klinik

Lebih terperinci

ANALISIS PELUANG STATUS GIZI ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL BERBASIS KOMPUTER

ANALISIS PELUANG STATUS GIZI ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL BERBASIS KOMPUTER ANALISIS PELUANG STATUS GIZI ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL BERBASIS KOMPUTER Kimmy Octavian Yongharto Binus University, DKI Jakarta, Jakarta, Indonesia Abstrak Salah satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Keberhasilan Belajar 1. Pengertian Keberhasilan Belajar Dalam kamus besar bahasa Indonesia, keberhasilan itu sendiri adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan

Lebih terperinci

MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DENGAN METODE PENALIZED MAXIMUM LIKELIHOOD. Edi Susilo, Anna Islamiyati, Muh. Saleh AF. ABSTRAK

MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DENGAN METODE PENALIZED MAXIMUM LIKELIHOOD. Edi Susilo, Anna Islamiyati, Muh. Saleh AF. ABSTRAK MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DENGAN METODE PENALIZED MAXIMUM LIKELIHOOD Edi Susilo, Anna Islamiyati, Muh. Saleh AF. ABSTRAK Analisis regresi logistik biner dengan metode penalized maximum likelihood digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari 2009-Juni 2009 di beberapa wilayah terutama Jakarta, Depok dan Bogor untuk pengambilan sampel responden

Lebih terperinci

MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS

MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 33 41 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS

Lebih terperinci

dimana: n1= jumlah sampel dalam tiap kecamatan

dimana: n1= jumlah sampel dalam tiap kecamatan IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan Kota Bogor merupakan kota

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KETEPATAN WAKTU KELULUSAN MAHASISWA PROGRAM SARJANA IPB NITA NURGENITA

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KETEPATAN WAKTU KELULUSAN MAHASISWA PROGRAM SARJANA IPB NITA NURGENITA IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KETEPATAN WAKTU KELULUSAN MAHASISWA PROGRAM SARJANA IPB NITA NURGENITA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

KETEPATAN KLASIFIKASI PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI DI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN BOOSTSTRAP AGGREGATTING REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL

KETEPATAN KLASIFIKASI PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI DI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN BOOSTSTRAP AGGREGATTING REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman 11-20 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian KETEPATAN KLASIFIKASI PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI DI KOTA SEMARANG

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara).

Lebih terperinci

Pemodelan Tingkat Kepuasan Mahasiswa terhadap Pelayanan Laboratorium Komputer Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya

Pemodelan Tingkat Kepuasan Mahasiswa terhadap Pelayanan Laboratorium Komputer Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya Jurnal Penelitian Sains Volume 16 Nomor 2(A) April 2013 Pemodelan Tingkat Kepuasan Mahasiswa terhadap Pelayanan Laboratorium Komputer Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya Dian Cahyawati

Lebih terperinci

KETEPATAN KLASIFIKASI PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL

KETEPATAN KLASIFIKASI PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL KETEPATAN KLASIFIKASI PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI DI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN BOOSTSTRAP AGGREGATTING REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL SKRIPSI Oleh : Ahmad Reza Aditya 24010210130055 JURUSAN STASTISTIKA

Lebih terperinci

PENGARUH PERAN DOSEN PEMBIMBING TERHADAP KUALITAS TUGAS AKHIR (Studi Kasus : Mahasiswa Fmipa Unsyiah)

PENGARUH PERAN DOSEN PEMBIMBING TERHADAP KUALITAS TUGAS AKHIR (Studi Kasus : Mahasiswa Fmipa Unsyiah) BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal. 8-16 PENGARUH PERAN DOSEN PEMBIMBING TERHADAP KUALITAS TUGAS AKHIR (Studi Kasus : Mahasiswa Fmipa Unsyiah) Nany Salwa 1, Fitriana A.R. 2, and Junita Aiza 3 1,

Lebih terperinci

APLIKASI REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS FAKTOR RISIKO ANEMIA GIZI PADA MAHASISWA BARU IPB

APLIKASI REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS FAKTOR RISIKO ANEMIA GIZI PADA MAHASISWA BARU IPB APLIKASI REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS FAKTOR RISIKO ANEMIA GIZI PADA MAHASISWA BARU IPB (Logistic Regression Application on Analysis of Risk Factors of Nutritional Anemia Among New Students of IPB)

Lebih terperinci

BAB III METODE CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION

BAB III METODE CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION BAB III METODE CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION 3.1 Analisis CHAID Metode CHAID pertama kali diperkenalkan G. V. Kass 1980, metode CHAID merupakan teknik yang lebih awal dikenal sebagai Automatic

Lebih terperinci

Analisis Data Kategorikal

Analisis Data Kategorikal Analisis Data Kategorikal Topik: Data & skala pengukuran Uji hipotesis untuk data kontinu Uji hipotesis untuk data kategorikal Desain penelitian kesehatan Ukuran asosiasi Regresi Logistik Target: Mahasiswa

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE HASIL DAN PEMBAHASAN 5 Jika hipotesis nol benar, maka statistik uji-w akan menyebar mengikuti sebaran normal baku. Hipotesis nol ditolak jika W > Z α/2 (Hosmer & Lemeshow 1989). Interpretasi koefisien untuk model regresi logistik

Lebih terperinci

INFEKSI CACING JANTUNG PADA ANJING DI BEBERAPA WILAYAH PULAU JAWA DAN BALI : FAKTOR RISIKO TERKAIT DENGAN MANAJEMEN KESEHATAN ANJING FITRIAWATI

INFEKSI CACING JANTUNG PADA ANJING DI BEBERAPA WILAYAH PULAU JAWA DAN BALI : FAKTOR RISIKO TERKAIT DENGAN MANAJEMEN KESEHATAN ANJING FITRIAWATI INFEKSI CACING JANTUNG PADA ANJING DI BEBERAPA WILAYAH PULAU JAWA DAN BALI : FAKTOR RISIKO TERKAIT DENGAN MANAJEMEN KESEHATAN ANJING FITRIAWATI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

ANALISIS WAKTU KELULUSAN MAHASISWA DENGAN METODE CHAID (STUDI KASUS: FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA)

ANALISIS WAKTU KELULUSAN MAHASISWA DENGAN METODE CHAID (STUDI KASUS: FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA) ANALISIS WAKTU KELULUSAN MAHASISWA DENGAN METODE CHAID (STUDI KASUS: FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA) IDA AYU SRI PADMINI 1, NI LUH PUTU SUCIPTAWATI 2, MADE SUSILAWATI 3 1,2,3, Jurusan Matematika, Fakultas MIPA,

Lebih terperinci

MODEL PENDUGA VOLUME POHON MAHONI DAUN BESAR (Swietenia macrophylla, King) DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, JAWA BARAT WAHYU NAZRI YANDI

MODEL PENDUGA VOLUME POHON MAHONI DAUN BESAR (Swietenia macrophylla, King) DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, JAWA BARAT WAHYU NAZRI YANDI MODEL PENDUGA VOLUME POHON MAHONI DAUN BESAR (Swietenia macrophylla, King) DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, JAWA BARAT WAHYU NAZRI YANDI DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS STATUS KREDIT MIKRO DENGAN REGRESI LOGISTIK TJIPTO AJI SUDARSO

ANALISIS STATUS KREDIT MIKRO DENGAN REGRESI LOGISTIK TJIPTO AJI SUDARSO ANALISIS STATUS KREDIT MIKRO DENGAN REGRESI LOGISTIK TJIPTO AJI SUDARSO DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN TJIPTO AJI SUDARSO. Analisis

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, SERTA TINGKAT KECUKUPAN GIZI SISWI SMA DI PESANTREN LA TANSA, BANTEN SYIFA PUJIANTI

ANALISIS BIAYA KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, SERTA TINGKAT KECUKUPAN GIZI SISWI SMA DI PESANTREN LA TANSA, BANTEN SYIFA PUJIANTI ANALISIS BIAYA KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, SERTA TINGKAT KECUKUPAN GIZI SISWI SMA DI PESANTREN LA TANSA, BANTEN SYIFA PUJIANTI DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. 7. Peubah rancangan tempat tidur (TMP_TDR) Tempat tidur (1) (2) Kasur 1 0 Lainnya 0 1 Busa 0 0. Deskripsi Rerponden

HASIL DAN PEMBAHASAN. 7. Peubah rancangan tempat tidur (TMP_TDR) Tempat tidur (1) (2) Kasur 1 0 Lainnya 0 1 Busa 0 0. Deskripsi Rerponden 7. Peubah rancangan tempat tidur (TMP_TDR) Tempat tidur (1) (2) Kasur 1 0 Lainnya 0 1 Busa 0 0 8. Peubah rancangan alat pembersih yang digunakan di rumah (ALAT). Alat pembersih di rumah (1) (2) Sapu 1

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN POHON KLASIFIKASI BINER DENGAN ALGORITMA QUEST (QUICK, UNBIASED, AND EFFICIENT STATISTICAL TREE) PADA DATA PASIEN LIVER

PEMBENTUKAN POHON KLASIFIKASI BINER DENGAN ALGORITMA QUEST (QUICK, UNBIASED, AND EFFICIENT STATISTICAL TREE) PADA DATA PASIEN LIVER PEMBENTUKAN POHON KLASIFIKASI BINER DENGAN ALGORITMA QUEST (QUICK, UNBIASED, AND EFFICIENT STATISTICAL TREE) PADA DATA PASIEN LIVER SKRIPSI Disusun oleh MUHAMMAD ROSYID ABDURRAHMAN 24010210120036 JURUSAN

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI STATISTIKA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI STATISTIKA RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI STATISTIKA A. MATA KULIAH Nama Mata Kuliah Analisis Data Kategori Kode/sks : MAS 4232/3 Semester : IV Status (Wajib/Pilihan) : Wajib (W) Prasyarat : MAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyebabkan, kebutuhan pangan tidak hanya sebatas produk pelengkap dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menyebabkan, kebutuhan pangan tidak hanya sebatas produk pelengkap dengan 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pola hidup masyarakat yang menyadari pentingnya kesehatan menyebabkan, kebutuhan pangan tidak hanya sebatas produk pelengkap dengan citarasa yang enak,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANALISIS KLASIFIKASI NASABAH MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN (CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES)

PERBANDINGAN ANALISIS KLASIFIKASI NASABAH MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN (CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES) PERBANDINGAN ANALISIS KLASIFIKASI NASABAH KREDIT MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN CART (CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES) SKRIPSI Oleh : AGUNG WALUYO 24010210141020 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 12 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Klasifikasi Menurut PBworks (2007) klasifikasi adalah proses untuk menemukan model atau fungsi yang menjelaskan atau membedakan konsep atau kelas data, dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisis data menggunakan software SPSS 11.5 for windows, Microsoft Excel, dan SAS 9.1. Profil Responden

HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisis data menggunakan software SPSS 11.5 for windows, Microsoft Excel, dan SAS 9.1. Profil Responden disusun ke dalam bentuk kartu stimuli, diantara tiap kartu berisi kombinasi dari taraftaraf atribut yang berbeda dengan kartu-kartu lainnya (Lampiran 4). 3. Pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner.

Lebih terperinci

ANALISIS DISKRIMINAN LOGISTIK UNTUK KLASIFIKASI SEKOLAH STANDAR INTERNASIONAL BERDASARKAN STATUS AFILIASI

ANALISIS DISKRIMINAN LOGISTIK UNTUK KLASIFIKASI SEKOLAH STANDAR INTERNASIONAL BERDASARKAN STATUS AFILIASI Xplore, 2013, Vol. 2(1):e4(1-7) c 2013 Departemen Statistika FMIPA IPB ANALISIS DISKRIMINAN LOGISTIK UNTUK KLASIFIKASI SEKOLAH STANDAR INTERNASIONAL BERDASARKAN STATUS AFILIASI Syella Sumampouw, Muhammad

Lebih terperinci

KAJIAN BRUSELLOSIS PADA SAPI DAN KAMBING POTONG YANG DILALULINTASKAN DI PENYEBERANGAN MERAK BANTEN ARUM KUSNILA DEWI

KAJIAN BRUSELLOSIS PADA SAPI DAN KAMBING POTONG YANG DILALULINTASKAN DI PENYEBERANGAN MERAK BANTEN ARUM KUSNILA DEWI KAJIAN BRUSELLOSIS PADA SAPI DAN KAMBING POTONG YANG DILALULINTASKAN DI PENYEBERANGAN MERAK BANTEN ARUM KUSNILA DEWI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI TERPOTONG BEBERAPA NILAI AMATAN NURHAFNI

ANALISIS REGRESI TERPOTONG BEBERAPA NILAI AMATAN NURHAFNI ANALISIS REGRESI TERPOTONG DENGAN BEBERAPA NILAI AMATAN NOL NURHAFNI SEKOLAH PASCASARJANAA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 18 HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakteristik Responden Pra Pemilu 2009 Karakteristik responden berdasarkan peubah demografi yang diamati terdapat pada Gambar 3 sampai Gambar 6. Pada Gambar 3 dapat diketahui

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di enam kelurahan di Kota Depok, yaitu Kelurahan Pondok Petir, Kelurahan Curug, Kelurahan Tapos, Kelurahan Beji, Kelurahan

Lebih terperinci

Faktor yang Mempengaruhi Terjangkitnya Penyakit Diare pada Balita di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Faktor yang Mempengaruhi Terjangkitnya Penyakit Diare pada Balita di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Faktor yang Mempengaruhi Terjangkitnya Penyakit Diare pada Balita di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Oleh: Urifah Hidayanti (1310 030 028) Dosen Pembimbing: Ir. Mutiah Salamah, M.Kes Ujian Tugas Akhir

Lebih terperinci

MODEL REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK MENENTUKAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH DI SULAWESI TENGAH

MODEL REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK MENENTUKAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH DI SULAWESI TENGAH JIMT Vol. 13 No. 1 Juni 2016 (Hal. 24 37) Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X MODEL REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK MENENTUKAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH DI SULAWESI

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT DI BANK UMUM MILIK NEGARA PERIODE TAHUN RENALDO PRIMA SUTIKNO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT DI BANK UMUM MILIK NEGARA PERIODE TAHUN RENALDO PRIMA SUTIKNO ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT DI BANK UMUM MILIK NEGARA PERIODE TAHUN 2004-2012 RENALDO PRIMA SUTIKNO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

ANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO

ANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO ANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

Jurnal Gradien Vol 8 No 2 Juli 2012: Yuli Andriani, Uxti Mezulianti, dan Herlina Hanum

Jurnal Gradien Vol 8 No 2 Juli 2012: Yuli Andriani, Uxti Mezulianti, dan Herlina Hanum Jurnal Gradien Vol 8 No 2 Juli 2012:809-814 Model Tingkat Kelancaran Pembayaran Kredit Bank Menggunakan Model Regresi Logistik Ordinal (Studi Kasus: Bank Rakyat Indonesia Tbk Unit Pasar Bintuhan) Yuli

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statisik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sebanyak 25 perusahaan yang masuk

Lebih terperinci

Hary Mega Gancar Prakosa Dosen Pembimbing Dr. Suhartono, S.Si, M.Sc Co Pembimbing Dr. Bambang Wijanarko Otok, S.Si, M.

Hary Mega Gancar Prakosa Dosen Pembimbing Dr. Suhartono, S.Si, M.Sc Co Pembimbing Dr. Bambang Wijanarko Otok, S.Si, M. KLASIFIKASI KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN BOOTSTRAP AGGREGATTING CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES Hary Mega Gancar Prakosa 1307 100 077 Dosen Pembimbing Dr. Suhartono,

Lebih terperinci

(R.2) KAJIAN PREDIKSI KLASIFIKASI OBYEK PADA VARIABEL RESPON BINER

(R.2) KAJIAN PREDIKSI KLASIFIKASI OBYEK PADA VARIABEL RESPON BINER (R.2) KAJIAN PREDIKSI KLASIFIKASI OBYEK PADA VARIABEL RESPON BINER Drs. Soekardi Hadi P. Prodi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam As-Syafi iyah Email : s.hadip@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

Kegiatan Anak Usia Tahun di Jawa Timur Menggunakan Regresi Logistik Multinomial: Suatu Peranan Urutan Kelahiran

Kegiatan Anak Usia Tahun di Jawa Timur Menggunakan Regresi Logistik Multinomial: Suatu Peranan Urutan Kelahiran Kegiatan Anak Usia 10-15 Tahun di Jawa Timur Menggunakan Regresi Logistik Multinomial: Suatu Peranan Urutan Kelahiran Rudi Salam Badan Pusat Statistik, Tinggi Ilmu Statistik, Jakarta, Indonesia rudisalam@stis.ac.id

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kelahiran di Kabupaten Brebes dengan Pendekatan Regresi Logistik Biner

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kelahiran di Kabupaten Brebes dengan Pendekatan Regresi Logistik Biner Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi di Kabupaten Brebes dengan Pendekatan Regresi Logistik Biner Roni Guntara 1), Safa at Yulianto 2) 1,2 Akademi Statistika (AIS) Muhammadiyah Semarang roniguntara@gmail.com

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TUMBUHAN OLEH MASYARAKAT DI SEKITAR HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT SUKABUMI MUHAMMAD IRKHAM NAZMURAKHMAN

PEMANFAATAN TUMBUHAN OLEH MASYARAKAT DI SEKITAR HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT SUKABUMI MUHAMMAD IRKHAM NAZMURAKHMAN 1 PEMANFAATAN TUMBUHAN OLEH MASYARAKAT DI SEKITAR HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT SUKABUMI MUHAMMAD IRKHAM NAZMURAKHMAN DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ini mengalami spesialisasi dan melembaga dengan pendidikan formal yang senantiasa

BAB 1 PENDAHULUAN. ini mengalami spesialisasi dan melembaga dengan pendidikan formal yang senantiasa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah suatu aktivitas sosial yang memungkinkan masyarakat tetap ada dan berkembang. Di dalam masyarakat yang kompleks, fungsi pendidikan ini mengalami spesialisasi

Lebih terperinci

KLASIFIKASI LAMA STUDI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM)

KLASIFIKASI LAMA STUDI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) KLASIFIKASI LAMA STUDI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) SKRIPSI Disusun Oleh : SRI MAYA SARI DAMANIK 24010210120002 JURUSAN STATISTIKA

Lebih terperinci

EKO ERTANTO PEMBIMBING

EKO ERTANTO PEMBIMBING UJIAN TUGAS AKHIR Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Pemberian Imunisasi Untuk Bayi Dengan Metode Regresi Logistik (Kasus di Kelurahan Keputih Surabaya) YUDHA EKO ERTANTO 1307030054 PEMBIMBING

Lebih terperinci