Kisi-Kisi Instrumen Evaluasi Program Akselerasi di SMP Negeri 6 Ambon

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kisi-Kisi Instrumen Evaluasi Program Akselerasi di SMP Negeri 6 Ambon"

Transkripsi

1 L A M P I R A N 182

2 183 Lampiran 1 Kisi-Kisi Instrumen Evaluasi Program Akselerasi di SMP Negeri 6 Ambon Komponen Evaluasi Context Substansi Evaluasi 1. Latar Belakang Penyelenggaraan Program Akselerasi 2. Tujuan Penyelenggaraan Program Akselerasi 3. Dukungan Masyarakat 1. Kebijakan Penyelenggaraan Program Akselerasi 2. Perencanaan Program Akselerasi: Sumber Data / Informasi Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Koordinator Program Akselerasi Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Koordinator Program Akselerasi Koordinator Program Akselerasi, Masyarakat Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Koordinator Program Akselerasi Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Koordinator Program Akselerasi Teknik Pengumpulan Data Wawancara, Dokumentasi Wawancara Wawancara, Dokumentasi Wawancara, Dokumentasi Wawancara, Dokumentasi, Observasi Input a. Rekrutmen peserta didik Koordinator Program Akselerasi Wawancara, Dokumentasi b. Kurikulum akselerasi Koordinator Program Akselerasi Wawancara c. Tenaga pendidik (guru) Kepala Sekolah, Koordinator Program Akselerasi Wawancara

3 184 Komponen Evaluasi Substansi Evaluasi d. Sarana dan prasarana Sumber Data / Informasi Kepala Sekolah, Kaur Bidang Standar Sarpras dan Pembiayaan, Peserta Didik Teknik Pengumpulan Data Wawancara Dokumentasi, Observasi Process e. Pembiayaan 1. Persiapan akselerasi 2. Mekanisme akselerasi 3. Bentuk akselerasi 4. Pengelolaan akselerasi 5. Pelaksanaan akselerasi: Kepala Sekolah, Koordinator Program Akselerasi Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Koordinator Program Akselerasi Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Koordinator Program Akselerasi Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Koordinator Program Akselerasi Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Koordinator Program Akselerasi Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Koordinator Program Akselerasi Wawancara, Dokumentasi Wawancara Wawancara Wawancara, Observasi Wawancara, Observasi Wawancara, Dokumentasi, Observasi a. Rekrutmen peserta didik Koordinator Program Akselerasi Wawancara, Dokumentasi b. Kurikulum Koordinator Program Akselerasi Wawancara

4 185 Komponen Evaluasi Substansi Evaluasi c. Rekrutmen dan Pembinaan tenaga pendidik (guru) Sumber Data / Informasi Kepala Sekolah, Koordinator Program Akselerasi Teknik Pengumpulan Data Wawancara d. Ketersedian sarana dan prasarana Kepala Sekolah, Kaur Bidang Standar Sarpras dan Pembiayaan, Peserta Didik Wawancara Dokumentasi, Observasi e. Pembiayaan 6. Kegiatan pembelajaran akselerasi Kepala Sekolah, Koordinator Program Akselerasi Kepala Sekolah, Koordinator Program Akselerasi, Guru Wawancara Dokumentasi, Observasi Wawancara Dokumentasi, Observasi 7. Hambatan dalam akselerasi Kepala Sekolah Wawancara Product 1. Hasil Ujian Nasional Kepala Sekolah, Koordinator Program Akselerasi 2. Prestasi Kepala Sekolah, Koordinator Program Akselerasi 3. Serapan di SMA Favorit Kepala Sekolah, Koordinator Program Akselerasi Wawancara, Dokumentasi Wawancara, Dokumentasi Wawancara, Dokumentasi

5 186 Lampiran 2 Transkrip Wawancara Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Ambon TRANSKRIP HASIL WAWANCARA Hari/tanggal : Jumat, 24 Maret 2015 Waktu Tempat Informan : WIT : Ruang Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Ambon : Kepala Sekolah 1. Apa yang Yang melatarbelakangi melatarbelakangi akselerasi di SMP Negeri 6 Ambon yaitu: adanya potensi yang dimiliki sekolah, dalam akselerasi di SMP hal ini adanya peserta didik yang Negeri 6 Ambon? memiliki kemampuan intelektual yang tinggi dari teman seusianya, dikaitkan dengan amanat UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang menyatakan bahwa warga masyarakat atau peserta didik yang memiliki kecerdasan istimewa, perlu dilayani, sehingga sekolah 2. Apa yang menjadi tujuan dalam akselerasi di SMP Negeri 6 Ambon? 3. Apakah sekolah mempunyai izin dari Dinas? mengembangkan kelas akselerasi. Selain bertujuan untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa, akselerasi juga merupakan upaya sekolah untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki sekolah, baik sumber daya manusia maupun sarana dan prasarana yang telah ada dalam Moving Class. Surat izin akselerasi tersebut tidak kami miliki karena pada saat serah-terima jabatan, dokumen-dokumen yang terkait dengan akselerasi tidak diberikan oleh kepala sekolah sebelumnya.

6 Apakah sekolah Untuk panduan kami menggunakan memiliki pedoman pedoman dari pusat (Depdiknas), dikolaborasikan dengan hasil searching di internet, kemudian sekolah mengadaptasi dan mengembangkan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan 5. Bagaimana mekanisme seleksi/rekrutmen peserta didik 6. Kurikulum apa yang digunakan dalam akselerasi di sekolah anda? 7. Bagaimana pola penetapan guru sebagai pengajar 8. Bagaimana ketersediaan sarana dan sekolah. Terkait dengan perekrutan siswa, pihak melakukan tes terhadap peserta didik baru di SMP Negeri 6 Ambon yakni tes psikotes, tes akademis, dan tes kesehatan. Selain itu, orang tua juga harus menandatangani surat kesepakatan. Kurikulum yang diterapkan di kelas akselerasi adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP). Kurikulum ini sama dengan yang diterapkan di kelas reguler. Perbedaannya, kurikulum ini dalam pengembangannya harus didiferensiasikan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa dengan cara memberikan pengalaman belajar yang berbeda dalam arti kedalaman, keluasan, percepatan, maupun dalam jenisnya. Dan juga, waktu penyelesaian kurikulum tersebut dipercepat daripada reguler, yang ditempuh selama 2 tahun. Guru-guru yang mengajar di akselerasi merupakan guru-guru yang dipilih berdasarkan kualitas, tanggung jawab, dan pendidikan guru tersebut. Saya dibantu oleh kaur bidang standar isi dan proses pembelajaran memilih langsung guru-guru yang dianggap kompeten dan sudah senior untuk mengajar di akselerasi. Latar belakang pendidikan guru-guru tersebut juga menjadi pertimbangan kami. Sarana dan prasarana yang tersedia untuk akselerasi cukup memadai, kami punya laboratorium

7 188 prasarana dalam menunjang 9. Bagaimana proses perizinan 10. Model seperti apa yang digunakan sekolah dalam 11. Bagaimana persiapan akselerasi di SMP Negeri 6 Ambon? IPA, laboratorium komputer, perpustakaan, dan ruang multimedia, dan setiap kelas tersedia LCD, Komputer, dan TV. Untuk pengajuan izin kami membuat permohonan yang dilengkapi dengan profil sekolah. Profil sekolah memuat data-data fisik sekolah, seperti luas tanah dan bangunan, jumlah ruang kelas dan sarana di ruang kelas itu, fasilitas lain seperti lab IPA, lab komputer, perpustakaan, terus keadaan guru-gurunya dengan kualifikasi dan masa mengajarnya. Proposal ini kami buat rangkap tiga. Masing-masing kami kirim ke Dinas Kota, Dinas Provinsi, dan Direktorat PSLB di Jakarta. Sekolah menggunakan model kelas khusus. Sekolah mengembangkan kelas CI, BI olahraga, dan BI Seni. Kelas BI Seni ini tidak ada di sekolah lain, hanya di SMP Negeri 6 Ambon. Alasan dibukanya kelas BI Seni karena beberapa tahun terakhir SMP Negeri 6 Ambon mempunyai prestasi di tingkat internasional di bidang vocal group, serta peserta didik mempunyai talenta menyanyi dan bermain musik. Filosofisnya, karena orang Ambon itu identik dengan menyanyi dan musik. Kelas BI Seni merupakan bagian dari BI, walaupun pola seperti ini tidak/belum ada di tingkat nasional, tetapi sekolah membuatnya supaya menjadi model. Dalam mempersiapkan implementasi akselerasi di SMP Negeri 6 Ambon, kami perlu melakukan persiapan yaitu membentuk tim penyelenggara akselerasi di sekolah yang terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru-guru senior yang memiliki kepedulian dan perhatian untuk

8 189 memberikan layanan bagi peserta didik yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa. 12. Apakah ada tim yang ditegaskan khusus untuk mengelola 13. Berapa jumlah peserta didik yang dapat masuk ke dalam 14. Bagaimana mekanisme penerimaan peserta didik baru 15. Apakah ada pembinaan dan pelatihan khusus yang diberikan oleh sekolah untuk guru dalam rangka meningkatkan kompetensi mengajar guru? Didalam struktur pengorganisasian, kepala sekolah bertindak sebagai penanggungjawab. Pada struktur ini tidak terdapat bendahara yang mengatur keuangan dari akselerasi, karena sistem keuangan akselerasi dijadikan satu dengan pembiayaan sekolah. Jadi, dengan jumlah yang relatif sedikit tidak dibuatkan struktur organisasi yang besar. Setiap tahunnya kami membentuk kelas akselerasi, dimana jumlah kelas dan peserta didiknya tergantung dari hasil seleksi. Misalnya, jika dari hasil seleksi diperoleh 25 orang, maka dibentuk satu kelas, dan apabila diperoleh 50 orang maka dibentuk dua kelas. Apabila jumlah peserta didik jumlah siswa yang masuk akselerasi kurang dari 20 peserta didik, maka akan dipertimbangkan lebih lanjut. Rekrutmen dan seleksi siswa yang masuk ke kelas akselerasi di SMP Negeri 6 Ambon dilakukan dengan memperhatikan nilai NUN SD, rapor SD kelas 4, 5, dan 6, tes akademis, tes psikologis dengan tes IQ, minat, dan persetujuan orang tua. Setelah perekrutan guru kelas akselerasi, kemudian pihak sekolah menyelenggarakan workshop atau diklat selama 2-3 hari, seperti diklat pengembangan media dan sumber pembelajaran, workshop penggunaan dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini dilakukan secara rutin dalam setiap tahun dalam rangka untuk mempersiapkan kompetensi dan kemampuan guruguru yang akan mengajar di kelas akselerasi. Karena guru harus

9 190 menghadapi siswa-siswa yang memiliki kecerdasan istimewa yang mempunyai pola perkembangan yang berbeda dari siswa-siswa dengan intelegensi normal lainnya. 16. Bagaimana pola pembiayaan akselerasi di SMP Negeri 6 Ambon? 17. Apakah ada monitoring dan supervisi yang dilakukan oleh Dinas terkait terhadap akselerasi di SMP Negeri 6 Ambon? 18. Bagaimana tanggapan pihak sekolah terkait dengan kebijakan pemerintah tentang Pembiayaan akselerasi bersumber dari dana BOS dan subsidi (iuran) orang tua. Tapi kita pernah mendapatkan, hanya khusus untuk sekolah penyelenggara. Memang dari kementerian ada khusus untuk yang akselerasi. Tetapi itu tidak setiap tahun kita dapat, hanya sekolah-sekolah penyelenggara akselerasi tertentu yang mendapatkan, tidak semua sekolah akselerasi dapat. Pada tahun anggaran 2014/2015 dana yang diperoleh sebesar Rp. 30 juta. Dana tersebut digunakan dalam proses penerimaan peserta didik baru dan operasional sekolah. Sedangkan, iuran dari orang tua peserta didik sebesar Rp ,-/bulan. Biaya tersebut digunakan untuk mendukung operasional sekolah, seperti: honor/insentif guru, penelitian, mulok komputer kreatif, dan kelebihan jam mengajar. Kalau selama ini kami hanya melaksanakan evaluasi dalam bentuk rapat. Untuk monitoring dan supervisi secara khusus ketika akselerasi berjalan tidak ada Sejauh ini sekolah tetap mengikuti perkembangan terkait dengan wacana pemerintah untuk menghentikan akselerasi tersebut. Selama belum ada kepastian dari pemerintah, sekolah tetap menyelenggarakan tersebut. Dan kalaupun harus dihentikan atau diganti dengan sistem

10 191 SKS, sekolah tetap siap. Yang penting dapat mengakomodir potensi peserta didik cerdas istimewa. Lampiran 3 Transkrip Wawancara Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Ambon TRANSKRIP HASIL WAWANCARA Hari/tanggal : Sabtu, 25 Maret 2015 Waktu Tempat Informan : WIT : Ruang Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Ambon : Wakil Kepala Sekolah 1. Apa yang melatarbelakangi Ada beberapa alasan yang menjadi latar belakang SMP Negeri 6 Ambon diselenggarakannya menyelenggarakan akselerasi akselerasi, diantaranya melihat di SMP Negeri 6 potensi peserta didik yang menonjol Ambon? dalam pembelajaran. Sering kali peserta didik tersebut dihadapkan dengan kenyataan bahwa mereka harus menunggu untuk masuk ke materi baru, atau melewati materi yang telah mereka pahami, dikarenakan teman sekelas yang lain belum paham mengenai materi yang di sampaikan. Dari keadaan inilah sekolah mulai berpikir untuk memberikan wadah guna memberikan pelayanan khusus pada anak didik yang memiliki kecerdasaan istimewa tersebut. Selain itu pihak sekolah juga merasa sudah mampu untuk menjalankan kelas akselerasi dengan melihat potensi yang dimiliki oleh sekolah, antara lain: saranaprasarana pendukung, media pembelajaran yang memadai dan didukung oleh guru yang memenuhi

11 192 kualifikasi akademik yang baik, serta profesional dalam bidang yang diampu. 2. Apa tujuan akselerasi di SMP Negeri 6 Ambon? 3. Apa sasaran dan target dari pihak sekolah ketika akselerasi berjalan? 4. Apakah sekolah memiliki pedoman 5. Bagaimana mekanisme penerimaan peserta didik baru 6. Kurikulum apa yang digunakan dalam akselerasi di SMP Negeri 6 Ambon? Untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Yang paling diharapkan terhadap output akselerasi yaitu peserta didik dapat menyelesaikan pendidikannya tepat dua (2) tahun, lulus 100%, dan dapat diterima di SMA favorit dan berkualitas. Penyelenggaraan akselerasi di SMP Negeri 6 Ambon berpedoman pada Dokumen-1 Program Akselerasi yang diadaptasi dari pedoman akselerasi yang dari pusat (Depiknas). Dalam merekrut siswa, pertimbangannya pada hasil tes psikologis dan matrikulasi. Pelaksanaan tes psikologis, untuk melihat tingkat IQ. Kemudian siswa mengikuti matrikulasi selama 3 bulan. Nah, hasil tes psikologis dan matrikulasi ini sebagai pertimbangan kami apakah siswa diterima di kelas akselerasi atau tidak. Kurikulum yang diterapkan di kelas akselerasi sama dengan kurikulum di kelas reguler, yaitu: kurikulum KTSP. Perbedaan dengan kelas reguler adalah kelas akselerasi waktunya lebih lama jam belajarnya per hari bila dibandingkan dengan kelas reguler, kemudian 1 semester untuk kelas akselerasi sama dengan 4 bulan sedangkan 1 semester untuk kelas reguler sama dengan 6 bulan. Lama waktu belajar di SMP untuk kelas akselerasi selama 2 tahun sedangkan bagi kelas reguler adalah 3 tahun.

12 Apa kriteria atau Guru yang mengajar di kelas persyaratan yang akselerasi adalah guru-guru yang harus dipenuhi dianggap berpengalaman dan senior. untuk menjadi Pemilihan guru pengajar guru akselerasi sepenuhnya ditentukan oleh kepala sekolah dengan tetap mengacu pada pedoman dan standar 8. Bagaimana cara sekolah membiayai 9. Model seperti apa yang digunakan dalam akselerasi di SMP Negeri 6 Ambon? 10. Apakah ada tim yang ditegaskan khusus untuk mengelola yang sudah ditentukan. Biaya dari pemerintah untuk akselerasi sangat sedikit. Dan selama ini dana yang digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan di akselerasi sebagian besar adalah dari orang tua peserta didik/komite sekolah dan dana BOS. Sekolah mengembangkan 3 kelas akselerasi, yaitu: kelas Cerdas Istimewa (CI), Bakat Istimewa Olahraga, (BI Olahraga), dan Bakat Istimewa Seni (BI Seni). Pemilihan bentuk model kelas khusus didasarkan pada kebutuhan belajar dari peserta didik tersebut, mereka memiliki kemampuan dan kecerdasan istimewa sehingga mereka harus mendapat pelayanan khusus dalam memenuhi kebutuhan belajarnya. Apabila mereka tidak diberikan layanan khusus misalnya dicampur dengan peserta didik kelas reguler, maka cenderung akan underachiever yaitu berprestasi jauh dibawah kemampuan aslinya. Sistem pengorganisasinya sebagai berikut: kepala sekolah sebagai penanggung jawab, koordinator akselerasi dirangkap sekaligus oleh Kaur Bidang Standar Isi dan Proses Penilaian. Masingmasing kelas akselerasi didampingi oleh dua wali kelas. Tidak terdapat bendahara akselerasi karena pembiayaan akselerasi disatukan dengan pembiayaan sekolah.

13 Kurikulum apa yang digunakan dalam akselerasi di sekolah anda? pengembangannya 12. Bagaimana hasil pencapaian akselerasi yang telah berjalan di sekolah anda? 13. Apakah ada monitoring dan supervisi yang dilakukan oleh Dinas terkait terhadap akselerasi di SMP Negeri 6 Ambon? Kurikulum kelas akselerasi itu sama dengan kurikulum kelas reguler, yakni menggunakan kurikulum KTSP. Perbedaannya, kurikulum ini dalam harus dideferensiasikan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa dengan cara memberikan pengalaman belajar yang berbeda dalam arti kedalaman, keluasan, percepatan, maupun dalam jenisnya. Prestasi peserta didik akselerasi dalam lomba-lomba keilmuan di tingkat kota, provinsi, maupun nasional menunjukkan prestasi yang menggembirakan. Kegiatan supervisi terhadap pelaksanaan akselerasi di SMP Negeri 6 Ambon yang dilakukan oleh sekolah berlangsung setiap satu semester sekali, sedangkan monitoring dan supervisi yang seharusnya dilaksanakan oleh Dinas terkait ketika berjalan tidak ada

14 195 Lampiran 4 Transkrip Wawancara Koordinator Program Akselerasi SMP Negeri 6 Ambon TRANSKRIP HASIL WAWANCARA Hari/Tanggal : Kamis, 30 Maret 2015 Waktu Tempat Informan : WIT : Ruang Koordinator Program Akselerasi SMP Negeri 6 Ambon : Koordinator Program Akselerasi 1. Apa yang melatarbelakangi Latar belakang implementasi akselerasi di SMP Negeri 6 Ambon sekolah adalah peserta didik banyak yang membuka cerdas, banyak guru yang berkualitas, serta sarana-prasarana dan media pembelajaran yang memadai, dan juga untuk menghindari kejenuhan dari anak tersebut terkait dengan proses belajar mengajar serta memberikan kebebasan pada anak tersebut. Kepala sekolah melihat potensi tersebut, kemudian mengajukan permohonan ke dinas, setelah mendapat izin kami tinggal melaksanakan tersebut sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan oleh kepala 2. Apakah tujuan akselerasi di SMP Negeri 6 Ambon? 3. Apakah sasaran akselerasi di SMP Negeri 6 Ambon? sekolah. Program akselerasi memiliki tujuan untuk melayani peserta didik yang kami sebut sebagai peserta didik cerdas istimewa. Karena itu, memang yang pertama dilakukan adalah mengidentifikasi peserta didik tersebut. Hasilnya, kami menemukan bahwa memang terdapat peserta didik yang memiliki IQ 130 Sasaran dari akselerasi, peserta didik diharapkan lulus dan diterima di semua SMA terutama SMA favorit.

15 Apakah sekolah Kami menggunakan pedoman dari memiliki pedoman pusat yang kemudian di adaptasi dan dikembangkan sendiri oleh sekolah, serta dibuat dalam satu dokumen yang diberi nama: Dokumen-1 5. Bagaimana persiapan akselerasi di SMP Negeri 6 Ambon? 6. Bagaimana proses perizinan akselerasi di SMP Negeri 6 Ambon? 7. Model seperti apa yang digunakan sekolah dalam Program Akselerasi. Kami melaksanakan sosialisasi konsep akselerasi pendidikan bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Sosialisasi tersebut dengan melibatkan stakeholders yang meliputi; warga sekolah yang terdiri dari guru dan pegawai, komite sekolah yang dapat memfasilitasi sarana dan prasana pelaksanaan akselerasi, dan orang tua peserta didik sebagai penyumbang dana pelaksanaan, serta Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Maluku selaku pemangku kebijakan yang memberikan izin terhadap rencana pelaksanaan akselerasi pendidikan di SMP Negeri 6 Ambon ini. Seingat saya, tidak lama setelah kami kirimkan proposal itu, ada pengawas sekolah dari Dinas yang datang untuk klarifikasi. Mereka datang untuk mencocokkan data yang kami tuliskan di profil sekolah dengan keadaan yang sebenarnya ada di sekolah. Mereka melihat langsung kondisi kelas. Karena kami memang memenuhi kriteria yang dibuat dalam Pedoman maka oleh Dinas Pendidikan Kota kami direkomendasikan ke Dinas Provinsi. Program akselerasi di sekolah kami terdiri dari: kelas Cerdas Istimewa (CI), Bakat Istimewa (BI), dan Bakat Istimewa Seni (BI Seni). Kelas BI Seni baru dibuka tahun ini. Dalam pelaksanaannya menggunakan model kelas khusus.

16 Apakah ada tim Pembentukan tim ini adalah dengan yang ditugaskan tujuan untuk mengelola khusus untuk mengelola akselerasi di SMP Negeri 6 Ambon. Hal ini dilakukan melalui rapat dewan guru setelah melakukan sosialisasi akselerasi kepada semua dewan guru yang ada di SMP Negeri 6 Ambon. Penanggungjawab akselerasi adalah kepala sekolah, kemudian koordinator dijabat oleh Kaur Bidang Standar Isi dan Proses Penilaian. Tidak ada bendahara 9. Bagaimana mekanisme rekrutmen peserta didik baru 10. Berapa jumlah peserta didik yang dapat masuk ke dalam 11. Berapa besar biaya uang sekolah/spp peserta didik akselerasi dan berapa besar uang sekolah / SPP peserta didik reguler? khusus untuk akselerasi. Setelah PPDB diumumkan peserta didik yang diterima di SMP Negeri 6 Ambon nanti ada tes IQ dan semua anak di tes sehingga mengetahui dia IQnya berapa. Bagi yang IQnya minimal 130 dikumpulkan berikut dengan orang tuanya, ditawari maukah mereka masuk dalam. Nah, kalau karena secara IQ sudah masuk ya langsung bisa diterima. Juga dilihat nilai rapot SD, dan ada tes akademik. Jadi syaratnya ada beberapa yang utama, yaitu tes IQ minimal 130, selanjutnya ada tes akademik dan dilihat nilai waktu SD. Kalau kita lihat rencana hanya menerima satu kelas, disesuaikan dengan jumlah peserta didik yang memenuhi syarat karena maksimal satu kelas 20 (dua puluh) siswa. Jika jumlah peserta didik yang diterima jumlahnya lebih maka dibentuk dua kelas. Biaya SPP yang dibayarkan oleh peserta didik akselerasi yaitu sebesar Rp /siswa, sedangkan untuk reguler sebesar Rp /siswa.

17 Bagaimana Fasilitas yang disediakan bagi peserta ketersediaan didik akselerasi di SMP sarana dan Negeri 6 Ambon sama dengan peserta prasarana dalam didik reguler agar tidak terjadi menunjang kesenjangan, yang membedakan hanya ruang kelas siswa akselerasi dilengkapi dengan AC, LCD, satu unit komputer untuk setiap kelas, serta televisi karena disesuaikan dengan 13. Apakah ada prosedur perekrutan bagi guru yang akan mengajar di 14. Apakah ada pembinaan dan pelatihan khusus yang diberikan oleh sekolah untuk guru dalam rangka meningkatkan kompetensi mengajar guru? 15. Apa saja hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan tersebut? 16. Kurikulum apa yang digunakan dalam akselerasi di sekolah anda? kebutuhan siswa akselerasi. Untuk tenaga pendidik akselerasi, ditunjuk terutama yang dipilih guru yang senior, dewasa dalam berpikir, penguasaan materi dan emosional. Dari sekian banyak guru yang ada, diambil 24 orang untuk mengajar di akselerasi. Kriterianya sesuai dengan buku pedoman akselerasi. Selebihnya, pemilihan guru akselerasi sepenuhnya ditentukan oleh kepala sekolah. SMP Negeri 6 Ambon bekerjasama dengan dinas pendidikan dan perguruan tinggi di Ambon dalam rangka pengembangan akselerasi. Kegiatan yang dilakukan berupa pelatihan atau workshop untuk guru akselerasi. Hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan tersebut antara lain: waktu kegiatan terlalu singkat (hanya dilaksanakan 2-3 hari), serta informasi yang mendadak dari dinas pendidikan terkait waktu pelaksana kegiatan. Kurikulumnya yang digunakan adalah KTSP sama dengan kurikulum reguler hanya saja untuk akselerasi jam belajarnya dipadatkan karena kelulusannya dipercepat. Kalau reguler itu satu semester enam bulan, maka untuk

18 199 akselerasi ini satu semester empat bulan, sehingga waktu pelaksanaan antara reguler dan akselerasi ada sedikit perbedaan, kecuali akhir tahun sama. 17. Bagaimana output dari akselerasi di SMP Negeri 6 Ambon? 18. Apa saja yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam mengevaluasi atau memperbaiki pelaksanaan Kurikulum yang diterapkan di kelas akselerasi sama dengan kurikulum di kelas reguler, yaitu kurikulum KTSP. Perbedaan dengan kelas reguler adalah kelas akselerasi waktunya lebih lama jam belajarnya per hari bila dibandingkan dengan kelas reguler. Kemudian, satu semester untuk kelas akselerasi sama dengan 4 bulan sedangkan satu semester untuk kelas reguler sama dengan 6 bulan. Lama waktu belajar di SMP untuk kelas akselerasi selama 2 tahun sedangkan bagi kelas reguler adalah 3 tahun. Kalau dilihat dari tujuan sampai akhir pelaksanaan bisa dikatakan tercapai semua. Karena yang tujuh tahun itukan semuanya lulus 100% dan diterima di SMA favorit, baik negeri maupun di swasta. Selain evaluasi yang dilaksanakan ketika pembelajaran, kalau yang saya rasakan, karena belum pernah membuat angket tentang kepuasan atau tentang kesan pesan dari orang tua, hanya saja yang sering kita lakukan adalah pertemuan dengan orang tua, terus menanyakan orang tua ada masukan, ada saran. Namun, dari orang tua seringkali menanyakan tentang kegiatankegiatan dan tentang pribadi anaknya masing-masing. Tapi kalau secara kesan orang tua, saya lihat di masyarakat kalau anaknya masuk ke akselerasi, mereka merasa bangga. Tapi kebanggaan itu kan tidak mungkin diucapkan atau disampaikan ke sekolah.

19 Bagaimana proses Proses belajar mengajar di kelas belajar mengajar pada akselerasi dilakukan sama dengan kelas regular, alokasi waktu setiap mata pelajaran sama-sama 45 menit per jam mata pelajaran, namun jumlah kredit tiap mata pelajaran berbeda. Kurikulum yang dipergunakan juga berbeda dengan kelas regular, media pembelajaran, sarana pendukung, kedalaman dan keluasan materi yang diajarkan oleh 21. Apakah ada bimbingan dan konseling yang di peruntukkan khusus bagi peserta 20. Bagaimana proses monitoring dalam guru juga berbeda. Kalau bimbingan khusus tidak ada. Jadi, BK diperuntukkan untuk semua peserta didik akselerasi dan reguler. Kalau selama ini kita hanya melaksanakan evaluasi dalam bentuk rapat/workshop. Untuk monitoring Khusus ketika akselerasi berjalan tidak ada. Setiap selesai satu tahun pelajaran, kami selalu mengirimkan laporan seluruh kegiatan akselerasi ke Ditjen PLB di Jakarta. Isinya mirip profil sekolah. Mulai dari data per tahunnya dari jumlah siswa sampai hasil ujiannya, jumlah guru, serta sarana dan prasarana.

20 201 Lampiran 5 Transkrip Wawancara Kaur Bidang Standar Sarpras dan Pembiayaan SMP Negeri 6 Ambon TRANSKRIP HASIL WAWANCARA Hari/tanggal : Rabu, 1 April 2015 Waktu Tempat Informan : WIT : Ruang Kaur SMP Negeri 6 Ambon : Kaur Bidang Standar Sarpras dan Pembiayaan 1. Bagaimana ketersediaan sarana dan prasarana akselerasi di SMP Negeri 6 Ambon? 2. Bagaimana persiapan sekolah dalam menyelenggarakan Untuk sarana dan prasarana cukup baik, setiap kelas di akselerasi tersedia TV, komputer, LCD, serta fasilitas penunjang lainnya seperti: laboratorium dan ruang multimedia. Pada dasarnya siswa akselerasi itu mempunyai hak yang sama dengan siswa reguler, sarana dan prasarana yang disediakan sekolah juga sama, perbedaannya hanya terletak pada ruang kelasnya dimana ruang kelas akselerasi dilengkapi dengan AC, LCD, komputer, dan televisi. Sedangkan, untuk sarana dan prasarana lain misal laboratorium serta perpustakaan, sama. Sama seperti tim dari Dinas Pendidikan Kota, tim dari Dinas Provinsi juga datang untuk mencocokkan data yang kami tulis di profil sekolah dengan kenyataan di lapangan. Mereka minta data-data prestasi anak-anak dan juga melihat semua fasilitas sekolah.

21 202 Lampiran 6 Transkrip Wawancara Guru Program Akselerasi SMP Negeri 6 Ambon TRANSKRIP HASIL WAWANCARA Hari/tanggal : Kamis, 2 April 2015 Waktu Tempat Informan : WIT : Ruang Guru SMP Negeri 6 Ambon : Guru Program Akselerasi 1. Apakah bapak/ibu Tidak, karena persiapan dilibatkan dalam persiapan-persiapan merupakan wewenang kepala? sekolah, wakil kepala sekolah, dan koordinator. 2. Apakah bapak/ibu dilibatkan dalam merumuskan tujuan untuk 3. Apakah bapak/ibu dilibatkan dalam pengembangan kurikulum 4. Apa kriteria atau persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi guru 5. Apa saja sarana yang disediakan oleh sekolah sebagai pendukung pembelajaran di kelas? 6. Apa saja pendekatan atau strategi pembelajaran yang digunakan guru dalam proses KBM? Tidak dilibatkan, karena itu masuk dalam musyawarah atau rapat kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan koordinator. Tidak, karena itu diluar wewenang guru. Dipilih oleh kepala sekolah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh sekolah. Salah satunya, guru tersebut seorang guru senior dan memiliki kemampuan pedagogik. LCD, komputer, AC, loker, modulmodul mata pelajaran. Kegiatan proses pembelajaran di kelas akselerasi dirancang untuk memberikan pengalaman yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antara peserta didik dengan guru, untuk mencapai

22 203 itu maka kami memilih suatu pendekatan pembelajaran dan strategi belajar melalui pendekatan student center, cooperative learning, CTL, PAKEM, dan lain-lain. 7. Adakah pembinaan dan pelatihan khusus yang diberikan oleh sekolah untuk guru dalam rangka meningkatkan kompetensi mengajar guru? Jika ada, bagaimana bentuk pembinaan dan pelatihan tersebut? Ada, diklat atau workshop. 8. Apa saja Guru memberikan pendalaman guru dalam materi, melakukan pendampingan melakukan belajar, dan mensupport siswa. pembinaan kepada peserta didik untuk meraih prestasi? 9. Apa sajakah guru dalam mengembangkan potensi siswa? 10. Hambatan apa saja yang dialami dalam kegiatan belajar mengajar di kelas? 11. Bagaimana penerapan kurikulum 12. Bagaimana aktivitas pembelajaran 13. Apakah pembelajaran yang dilaksanakan sudah sesuai dengan rencana dan seperti yang diharapkan oleh pihak sekolah? Siswa yang mempunyai bakat dibidang tertentu difasilitisi untuk ikut berbagai macam lomba, olimpiade. Tidak ada hambatan. Kurikulum yang diterapkan adalah kurikulum KTSP. Aktivitas pembelajaran hampir sama dengan di kelas reguler. Sebelum pembelajaran siswa sudah mempelajari materi terlebih dahulu melalui modul/diktat, pendalaman materi. Sudah sesuai dengan rencana.

23 Menurut bapak/ibu apa kelebihan dan Kekurangan dari akselerasi di SMP Negeri 6 Ambon? Kelebihan: peserta didik akselerasi lulus lebih cepat. Kekurangan: peserta didik akselerasi kurang bersosialisasi dengan peserta didik yang lain. Lampiran 7 Transkrip Wawancara Peserta Didik SMP Negeri 6 Ambon TRANSKRIP HASIL WAWANCARA Hari/tanggal : Senin, 6 April 2015 Waktu Tempat Informan : WIT : Ruang Kelas Akselerasi SMP Negeri 6 Ambon : Peserta Didik 1. Apa yang anda ketahui tentang Program akselerasi itu ya kayak sekolah biasa, tapi percepatan. Jadi, seharusnya masa studi di SMP itu 3 tahun dipercepat 2. Apa alasan anda mengikuti akselerasi 3. Syarat apa saja yang harus anda penuhi agar diterima masuk Program 4. Apakah sarana dan prasarana yang disediakan oleh sekolah sudah memenuhi kebutuhan pembelajaran anda? 5. Berapa biaya (SPP) untuk menjadi 2 tahun. Alasannya karena ingin cepat lulus itu, makanya dicoba saja dulu. Syarat utamanya yaitu ada tes IQ dari sekolah, yang IQnya diatas 130 disarankan untuk masuk akselerasi. Sudah. Sarana dan prasarana di kelas akselerasi lebih lengkap daripada di reguler, di tiap-tiap kelas ada komputer, TV, dan LCD, kalau di kelas reguler tidak ada. Kami diwajibkan memiliki laptop. Setiap peserta didik membayar Rp ,-/bulan.

24 Bagaimana cara guru Mungkin sama kayak yang di mengajarkan materi kelas lainnya. Tapi agak pelajaran di dalam dipercepat dari segi materi atau kelas? dari segi pembelajarannya. Metodenya lebih interaktif. Jadi, sebagian menerangkan dan sebagian lainnya mengerjakan 7. Adakah masalah atau kesulitan yang anda hadapi selama mengikuti kegiatan belajar mengajar pada kelas Bagaimana anda mengatasi kesulitan tersebut? 8. Apakah guru anda memberikan pembinaan dan bimbingan dalam mengembangkan potensi dan minat yang anda miliki? 9. Apakah ada reward (penghargaan) dari sekolah apabila kalian mendapatkan prestasi di sekolah? Bagaimana bentuk reward tersebut? 10. Apakah dengan mengikuti akselerasi dapat meningkatkan prestasi belajar anda? soal, iskusi. Mungkin karena materi yang diajarkan lebih cepat. Jadi kami dipaksa untuk lebih cepat memahami pelajaran tersebut. Tapi sudah jadi resiko masuk akselerasi. Mengatasinya, kalau saya sendiri ada waktu belajar di rumah dan saya juga menyempatkan diri untuk mengikuti bimbingan belajar diluar agar tidak ketinggalan. Iya, ada. Jika ada siswa yang memiliki potensi di salah satu bidang, guru akan memfasilitasinya. Guru memberikan pembinaan dan bimbingan kepada siswa untuk ikut berbagai macam lomba. Ada. Jadi kalau juara 1, 2, dan 3 dibebaskan dari membayar SPP. Iya, karena kita jadi terpacu untuk belajar lebih giat dan lebih rajin lagi.

25 206 Lampiran 8 Transkrip Wawancara Komite Sekolah SMP Negeri 6 Ambon TRANSKRIP HASIL WAWANCARA Hari/tanggal : Jumat, 10 April 2015 Waktu Tempat Informan : WIT : Ruang Komite Sekolah SMP Negeri 6 Ambon : Ketua Komite Sekolah 1. Apa yang melatar Adapun yang menjadi alasan dan latar belakangi belakang implementasi akselerasi di SMP Negeri 6 Ambon adalah untuk melaksanakan amanat akselerasi di SMP undang-undang pendidikan yang Negeri 6 Ambon? memberikan penghargaan pada peserta didik yang memiliki kemampuan akademik lebih/peserta didik cerdas istimewa, dan juga untuk menghindari kejenuhan anak tersebut terkait dengan proses belajar mengajar. 2. Apa yang menjadi tujuan utama sekolah menyelenggarakan 3. Bagaimana respons bapak/ibu sebagai komite sekolah dengan adanya akselerasi di SMP Negeri 6 Ambon? Tujuan sekolah menyelenggarakan akselerasi, yaitu sebagai upaya sekolah untuk memberikan pelayanan kepada peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa, dan sekaligus memanfaatkan seluruh potensi dan fasilitas yang telah dimiliki oleh sekolah. Respon kami selaku pengurus komite atas diselenggarakannya akselerasi ini sangat positif dan alasan apapun sarana yang dibutuhkan sepanjang komite masih bisa memenuhinya akan tetap memberikan bantuan. Kami selaku pengurus komite sangat setuju dengan adanya akselerasi tersebut.

26 Apa saran dan masukan bagi sekolah dalam menyelenggarakan Sekolah diharapkan untuk terus meningkatkan pelayanannya. Untuk itu, sekolah perlu meminta masukan dari masyarakat dan orang tua peserta didik akselerasi, dalam rangka meningkatkan kualitas tersebut. Lampiran 9 Transkrip Wawancara Orang Tua Peserta Didik SMP Negeri 6 Ambon TRANSKRIP HASIL WAWANCARA Hari/tanggal : Jumat, 10 April 2015 Waktu Tempat Informan : WIT : Ruang Komite Sekolah SMP Negeri 6 Ambon : Orang Tua Peserta Didik 1. Apakah bapak/ibu yang mengarahkan atau kemauan anaknya sendiri untuk masuk 2. Syarat apa saja yang harus bapak/ibu penuhi sebagai orang tua/wali peserta didik Atas kemauan sendiri karena kemampuan mereka. Kesedian atau kesanggupan dalam memfasilitasi anak kami selama mengikuti akselerasi. 3. Apa bentuk dukungan bapak/ibu sebagai orang Kami akan memberikan fasilitas yang lebih baik di sekolah maupun di rumah untuk mendukung akselerasi tersebut dan itu sudah menjadi

27 208 tua/wali peserta didik 4. Berapa biaya (SPP) yang ditanggung oleh orang tua/wali peserta didik 5. Apakah bapak/ibu memberikan pembinaan dan bimbingan kepada anak untuk meraih prestasi dan mengembangkan bakat yang dimilikinya? konsekuensi kami sebagai orang tua yang ingin anaknya lebih maju. Setiap bulannya Rp ,- Tidak ada. Jadi ya seperti biasa, kalau anak mau les ya kami dukung.

28 209 Lampiran 10 Surat Ijin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kota

29 210 Lampiran 11 Surat Keterangan Selesai Penelitian di SMP Negeri 6 Ambon

30 211 Lampiran 12 SK Pemberian Bantuan Sosial Operasional

31 212

32 213 Lampiran 13 Surat Keputusan Pengurus Program Akselerasi

33 214

34 215 Lampiran 14 Surat Edaran Kementerian dan Kebudayaan RI Tentang Pelaksanaan Kelas Khusus Program Akselerasi

35 216 Lampiran 15 Data Keadaan Sarana Prasarana SMP Negeri 6 Ambon NO SARANA DAN PRASARANA JUMLAH KONDISI 1. Ruang Kelas 21 Baik 2. Perpustakaan 1 Baik 3. Lab. IPA 1 Baik 4. Lab. Komputer 1 Baik 5. Kesenian 1 Baik 6. Ruang BP 1 Baik 7. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik 8. Wakil Kepala Sekolah 1 Baik 9. Ruang Guru 1 Baik 10. Tata Usaha 1 Baik 11. Tamu 1 Baik 12. Gudang 1 Baik 13. KM/WC Guru 4 Baik 14. KM/WC Peserta didik 12 Baik 15. OSIS 1 Baik 16. Hall/Lobi 1 Baik 17. Kantin 1 Baik 18. Meja 630 Baik 19. Kursi 630 Baik 20. UKS 1 Baik 21. Lapangan Olahraga 1 Baik 22. Buku peserta 5200 Baik didik/pelajaran (semua mata pelajaran) 23. Buku bacaan 2170 Baik (misalnya: novel, buku IPTEK, dsb) 24. Buku referensi 170 Baik (misalnya: kamus, ensiklopedia, dsb) 25. TV 3 Cukup 26. LCD 4 Cukup 27. VCD/DVD Player 3 Cukup 28. Koran 3 (Kompas, Ambon Ekspres, Siwalima) (Sumber: Data Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Negeri 6 Ambon, data diolah)

36 217 Lampiran 16 PERNYATAAN NARASUMBER TESIS Program Pascasarjana Manajemen Pendidikan FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Yang bertanda tangan di bawah ini saya: Nama Alamat Pekerjaan : Drs. Jantje S. R. Mahulette, M.MPd : Jln. Kakialy Tanah Tinggi Ambon : Kepala SMP Negeri 6 Ambon Dengan ini saya menyatakan telah menjadi narasumber data penelitian dan tidak keberatan untuk dipublikasikan pada Tesis dan Karya Ilmiah yang bersangkutan, bagi saudara: Nama : David Tuhurima NPM : Judul Tesis : Evaluasi Program Akselerasi (Studi Evaluasi di SMP Negeri 6 Ambon) Demikian pernyataan ini dibuat, agar dapat dimaklumi semua pihak yang berkepentingan dan dimanfaatkan untuk kepentingan akademik. Ambon, 24 Maret 2015 Yang membuat Pernyataan (Drs. Jantje S. R. Mahulette, M.MPd)

37 218 Program Pascasarjana Manajemen Pendidikan FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Yang bertanda tangan di bawah ini saya: Nama Alamat Pekerjaan : A. Leassa, SH : Jln. Kakialy Tanah Tinggi Ambon : Komite Sekolah Dengan ini saya menyatakan telah menjadi narasumber data penelitian dan tidak keberatan untuk dipublikasikan pada Tesis dan Karya Ilmiah yang bersangkutan, bagi saudara: Nama : David Tuhurima NPM : Judul Tesis : Evaluasi Program Akselerasi (Studi Evaluasi di SMP Negeri 6 Ambon) Demikian pernyataan ini dibuat, agar dapat dimaklumi semua pihak yang berkepentingan dan dimanfaatkan untuk kepentingan akademik. Ambon, 10 April 2015 Yang membuat Pernyataan (A. Leassa, SH)

38 219 Program Pascasarjana Manajemen Pendidikan FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Yang bertanda tangan di bawah ini saya: Nama Alamat Pekerjaan : Ny. S. Haumahu : Jln. Kakialy Tanah Tinggi Ambon : Koordinator Program Akselerasi Dengan ini saya menyatakan telah menjadi narasumber data penelitian dan tidak keberatan untuk dipublikasikan pada Tesis dan Karya Ilmiah yang bersangkutan, bagi saudara: Nama : David Tuhurima NPM : Judul Tesis : Evaluasi Program Akselerasi (Studi Evaluasi di SMP Negeri 6 Ambon) Demikian pernyataan ini dibuat, agar dapat dimaklumi semua pihak yang berkepentingan dan dimanfaatkan untuk kepentingan akademik. Ambon, 30 Maret 2015 Yang membuat Pernyataan (Ny. S. Haumahu)

39 220 Program Pascasarjana Manajemen Pendidikan FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Yang bertanda tangan di bawah ini saya: Nama Alamat Pekerjaan : S. Istia, S.Pd : Jln. Kakialy Tanah Tinggi Ambon : Guru Program Akselerasi Dengan ini saya menyatakan telah menjadi narasumber data penelitian dan tidak keberatan untuk dipublikasikan pada Tesis dan Karya Ilmiah yang bersangkutan, bagi saudara: Nama : David Tuhurima NPM : Judul Tesis : Evaluasi Program Akselerasi (Studi Evaluasi di SMP Negeri 6 Ambon) Demikian pernyataan ini dibuat, agar dapat dimaklumi semua pihak yang berkepentingan dan dimanfaatkan untuk kepentingan akademik. Ambon, 2 April 2015 Yang membuat Pernyataan (S. Istia, S.Pd)

40 221 Lampiran 17 Hasil Uji Orisinalitas BAB I PENDAHULUAN

41 BAB II KAJIAN PUSTAKA 222

42 223 BAB III METODE PENELITIAN

43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 224

44 225 BAB V PENUTUP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Umum SMP Negeri 6 Ambon 4.1.1 Profil Sekolah SMP Negeri 6 Ambon merupakan salah satu lembaga pendidikan di Kota Ambon yang terletak di Jln. Kakialy

Lebih terperinci

139 Dwi Lestari Yuniawati, 2013 Manajemen Sekolah Berbasis Program Akselerasi Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

139 Dwi Lestari Yuniawati, 2013 Manajemen Sekolah Berbasis Program Akselerasi Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Data yang berkaitan dengan fokus penelitian yang diperoleh dari lapangan telah dianalisis serta temuan-temuan yang dihasilkan dari penelitian juga telah dibahas dan dipaparkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program akselerasi merupakan sebuah terobosan dalam dunia pendidikan. Program kelas akselerasi bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas sumberdaya

Lebih terperinci

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN Lampiran 1 : Kisi-Kisi Instrumen Penelitian KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN STATUS SEKOLAH POTENSIAL MENJADI SEKOLAH STANDAR NASIONAL PADA SMP

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 35 B. TUJUAN 35 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 36 D. UNSUR YANG TERLIBAT 36 E. REFERENSI 36 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 37

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 35 B. TUJUAN 35 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 36 D. UNSUR YANG TERLIBAT 36 E. REFERENSI 36 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 37 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 35 B. TUJUAN 35 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 36 D. UNSUR YANG TERLIBAT 36 E. REFERENSI 36 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 37 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 39 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM IMERSI PADA MATA PELAJARAN KIMIA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2011/2012

ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM IMERSI PADA MATA PELAJARAN KIMIA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2011/2012 Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret 34-43 ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM IMERSI PADA MATA PELAJARAN KIMIA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Akselerasi (Studi kasus di SMP Islam Pekalongan), maka dapat. 1. Desain pembelajaran PAI dalam program akselerasi.

BAB V PENUTUP. Akselerasi (Studi kasus di SMP Islam Pekalongan), maka dapat. 1. Desain pembelajaran PAI dalam program akselerasi. BAB V PENUTUP A. SIMPULAN Hasil penelitian dan analisis yang penulis lakukan terhadap permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini dengan judul Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam

Lebih terperinci

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor Penyusun: Tim Pengembang Madrasah Nama Madrasah Alamat : MTs Al Inayah : Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor Program Prioritas MTs. Al Inayah STANDAR ISI 0 MENENTUKAN PROGRAM PRIORITAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil SD Negeri 1 Tegorejo Penelitian Evaluasi Program Supervisi Akademik ini mengambil lokasi di SD Negeri 1 Tegorejo Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia seutuhnya baik secara jasmani maupun rohani seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia seutuhnya baik secara jasmani maupun rohani seperti yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pendidikan nasional mengamanatkan negara menjamin hak dasar setiap warga negara terhadap pemenuhan kebutuhan pendidikan serta pengembangan diri dan memperoleh

Lebih terperinci

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA KTSP DAN IMPLEMENTASINYA Disampaikan pada WORKSHOP KURIKULUM KTSP SMA MUHAMMADIYAH PAKEM, SLEMAN, YOGYAKARTA Tanggal 4-5 Agustus 2006 Oleh : Drs. Marsigit MA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KTSP DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH UPAYA MEWUJUDKAN SEKOLAH MELEK LITERASI MELALUI GELIS BATUK. Diajukan untuk Mengikuti Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2016

KARYA ILMIAH UPAYA MEWUJUDKAN SEKOLAH MELEK LITERASI MELALUI GELIS BATUK. Diajukan untuk Mengikuti Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2016 KARYA ILMIAH UPAYA MEWUJUDKAN SEKOLAH MELEK LITERASI MELALUI GELIS BATUK Diajukan untuk Mengikuti Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2016 Oleh: Yati Kurniawati, M.Pd. NIP. 19761102 200212 2 003

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA. dalam pengadaan sumber belajar di MA Al-Fatah Palembang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA. dalam pengadaan sumber belajar di MA Al-Fatah Palembang. 72 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA Pada bab ini penulis akan mengemukakan uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan. Adapun data yang dimaksud yaitu data yang berkaitan dengan keadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasayarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan dasar terpenting dalam system nasional yang menentukan kemajuan bangsa. Dalam hal ini Pendidikan nasional sangat berperan penting untuk mengembangkan kemampuan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Salah satu sekolah yang menjadi tempat PPL UNY Yogyakarta adalah SMA PIRI 1 Yogyakarta yang terletak di Jalan Kemuning 14 Yogyakarta. Secara garis besar SMA PIRI 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan penegasan istilah.

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan penegasan istilah. BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini akan membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan penegasan istilah. 1.1 Latar Belakang Visi Indonesia 2030 dimana

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Febrina Nurmalasari NIM : 2302409077 Program studi : Pendidikan Bahasa Jepang FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas, sehingga dapat memfungsikan diri sesuai dengan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas, sehingga dapat memfungsikan diri sesuai dengan kebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan memiliki peran yang strategis dalam mewujudkan individu yang berkualitas, sehingga dapat memfungsikan diri sesuai dengan kebutuhan pribadi dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan salah satu tujuan nasional yang secara tegas dikemukakan dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Tujuan tersebut berlaku bagi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 419 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan sebagaimana dibahas pada Bab IV terdahulu, disampaikan kesimpulan secara umum dan kesimpulan secara khusus yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 34 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

Evaluasi Program Akselerasi di SMA N 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013. Dwi Astutik Universitas Sebelas Maret

Evaluasi Program Akselerasi di SMA N 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013. Dwi Astutik Universitas Sebelas Maret Evaluasi Program Akselerasi di SMA N 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013 Dwi Astutik Universitas Sebelas Maret Abstrak:Program akselerasi merupakan program yang diberikan untuk mewadahi peserta didik

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Latar Belakang Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005 mengamanatkan; Setiap satuan pendidikan

Lebih terperinci

Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA

Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA A. Landasan 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Than 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 12, 35, 37, dan 38; 2. Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Wawancara. Informan : Bapak AS Jabatan : Kepala Sekolah Hari,tanggal : Kamis, 26 Mei 2016

Lampiran 1. Hasil Wawancara. Informan : Bapak AS Jabatan : Kepala Sekolah Hari,tanggal : Kamis, 26 Mei 2016 Hasil Wawancara Lampiran 1 Informan : Bapak AS Jabatan : Kepala Sekolah Hari,tanggal : Kamis, 26 Mei 2016 NO Pertanyaan Konteks 1 Apa yang melatarbelakangi sekolah ini pendidikan inklusi? 2 Apa yang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, baik untuk memahami realitas, nilai-nilai dan kebenaran, maupun

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, baik untuk memahami realitas, nilai-nilai dan kebenaran, maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Pendidikan adalah proses melatih daya-daya jiwa seperti pikiran, ingatan, perasaan, baik untuk memahami realitas, nilai-nilai dan kebenaran, maupun sebagai warisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sebagai salah satu lembaga yang menghasilkan tenaga kependidikan telah berusaha meningkatkan kualitas pendidikan

Lebih terperinci

2. Keadaan Fisik Sekolah

2. Keadaan Fisik Sekolah BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), merupakan suatu bentuk usaha peningkatan efisiensi dan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran yang merupakan bentuk pembelajaran mahasiswa UNY

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki bobot 3 SKS dan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil jurusan kependidikan. Program

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MTs NEGERI 1 SEMARANG. Disusun oleh: : Anik setyo Utami Nim : Program studi : Pendidikan IPA

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MTs NEGERI 1 SEMARANG. Disusun oleh: : Anik setyo Utami Nim : Program studi : Pendidikan IPA LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MTs NEGERI 1 SEMARANG Disusun oleh: Nama : Anik setyo Utami Nim : 4001409004 Program studi : Pendidikan IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN 3.1 Profil Responden 3.1.1 Sejarah Singkat SMP Negeri 127 Jakarta terletak di Jl. Raya Kebon Jeruk No. 126 A, Kecamatan Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan pelaksanaan pendidikan di sekolah, guru merupakan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan pelaksanaan pendidikan di sekolah, guru merupakan orang yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan pelaksanaan pendidikan di sekolah, guru merupakan orang yang paling penting karena gurulah yang melaksanakan proses pendidikan langsung menuju

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA Boyd (1978) Aspek Indikator Pertanyaan. 1. Membantu guru. pembimbing dalam. mengembangkan profesinya.

PEDOMAN WAWANCARA Boyd (1978) Aspek Indikator Pertanyaan. 1. Membantu guru. pembimbing dalam. mengembangkan profesinya. 46 Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA Boyd (1978) Aspek Indikator Pertanyaan 1. Fungsi Supervisi 1. Membantu guru pembimbing dalam mengembangkan profesinya. 2. Membantu sekolah termasuk guru pembimbing dalam

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian mengenai implementasi program SKS di SMAN 3 Bandung

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian mengenai implementasi program SKS di SMAN 3 Bandung BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan Penelitian mengenai implementasi program SKS di SMAN 3 Bandung secara umum disimpulkan sudah berjalan cukup sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dari Badan Standar

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Membuka Dan Menutup Pelajaran Guru sangat memerlukan keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Keterampilan membuka adalah perbuatan guru untuk menciptakan sikap mental

Lebih terperinci

RESPONDEN KEPALA SEKOLAH

RESPONDEN KEPALA SEKOLAH Bapak/Ibu/Sdr Kepala Sekolah yang terhormat, RESPONDEN KEPALA SEKOLAH Dengan ini pekenankanlah saya Wisnu Subagyo mahasiswa Pasca Sarjana Magister Manajemen Pedidikan UKSW mohon kebaikan hati Bapak/Ibu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 64 B. TUJUAN 64 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 65 D. UNSUR YANG TERLIBAT 65 E. REFERENSI 65 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 66

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 64 B. TUJUAN 64 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 65 D. UNSUR YANG TERLIBAT 65 E. REFERENSI 65 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 66 JUKNIS ANALISIS STANDAR SARANA DAN PRASARANA SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 64 B. TUJUAN 64 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 65 D. UNSUR YANG TERLIBAT 65 E. REFERENSI 65 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 66 G. URAIAN

Lebih terperinci

Profil Sekolah Tahun 2016 SMPN 1 Kayen Kidul kab kediri 1

Profil Sekolah Tahun 2016 SMPN 1 Kayen Kidul kab kediri 1 TAHUN 2016 Profil Sekolah Tahun 2016 SMPN 1 Kayen Kidul kab kediri 1 PROFIL SEKOLAH 1. Nama Sekolah : UPTD SMP NEGERI 1 KAYEN KIDUL 2. Statistik Sekolah : 201 051315500 3. Tipe Sekolah : Reguler 4. Alamat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program kegiatan yang dilakukan oleh pihak Universitas Negeri Yogyakarta sebagai pengembangan kompetensi mahasiswa dan latihan kependidikan.

Lebih terperinci

Manajemen program akselerasi belajar: studi kasus di SMA Negeri 3 Jombang / Iva Faradiana

Manajemen program akselerasi belajar: studi kasus di SMA Negeri 3 Jombang / Iva Faradiana Manajemen program akselerasi belajar: studi kasus di SMA Negeri 3 Jombang / Iva Faradiana Skripsi (Sarjana)--. 2009 Pembimbing 1. KUSMINTARDJO ; 2. DJUM DJUM NOOR BENTY Oleh Faradiana, Iva ABSTRAK Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum telah menjadi bagian terpenting dalam dunia pendidikan. kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran dan metode

Lebih terperinci

Berdasarkan hasil observasi kelas pra PPL, diperoleh data sebagai berikut:

Berdasarkan hasil observasi kelas pra PPL, diperoleh data sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Salah satu sekolah yang menjadi tempat PPL UNY Yogyakarta adalah SMA PIRI 1 Yogyakarta yang terletak di Jalan Kemuning 14 Yogyakarta. Secara garis besar SMA PIRI

Lebih terperinci

A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Fisik Sekolah No. Nama Ruang Jumlah

A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Fisik Sekolah No. Nama Ruang Jumlah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan adalah proses dimana setiap manusia melalui proses dan jenjang untuk pembentukan diri dan penentu

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) SMP STANDAR NASIONAL 2010/2011

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) SMP STANDAR NASIONAL 2010/2011 FEMY RIYANTI, S.Pd RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKOLAH () SMP STANDAR NASIONAL 2010/2011 NGAWI ALAMAT : JL. RAYA KENDUNG-POJOK KWADUNGAN NGAWI TELP. (0351) 771 9686 PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

3. Staf Kurikulum Menyusun program pengajaran. Menyusun pembagian dan uraian tugas guru. Menyusun jadwal pelajaran.

3. Staf Kurikulum Menyusun program pengajaran. Menyusun pembagian dan uraian tugas guru. Menyusun jadwal pelajaran. LAMPIRAN Tugas dan Wewenang Pengurus MA Al-Khairiyah 1. Wakil Kepala Sekolah Membantu Kepala Madrasah dalam menentukan kebijakan sesuai dengan tugas masing-masing. Mengikuti secara aktif rapat evaluasi.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. maka dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. maka dikemukakan kesimpulan sebagai berikut: 164 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan bagian akhir dari tesis, berisi tiga bagian meliputi kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi. A. Kesimpulan Merujuk pada hasil penelitian

Lebih terperinci

Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri

Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri untuk berbagi pengalaman Oleh: Mardiyana Disampaikan pada Seminar Nasional Di FKIP UNS Surakarta, 26 Februari 2011 Landasan

Lebih terperinci

STATUS SEKOLAH: NEGERI TERAKREDITASI: A NILAI : 94

STATUS SEKOLAH: NEGERI TERAKREDITASI: A NILAI : 94 STATUS SEKOLAH: NEGERI TERAKREDITASI: A NILAI : 94 unggul dalam prestasi berlandaskan imtaq dan iptek Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa dapat berkembang secara

Lebih terperinci

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH NAMA SEKOLAH : SMA N 1 KASIHAN NAMA MHS : Nurul Ratriasih ALAMAT SEKOLAH : Jalan C. Simanjuntak 60, Yogyakarta 55223 NOMOR MHS : 10314244030 FAK/JUR/PRODI : FMIPA/Pendidikan Kimia No Aspek yang diamati

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 34 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. simpulan, implikasi dan saran dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Pemahaman wawasan dan landasan kependidikan

V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. simpulan, implikasi dan saran dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Pemahaman wawasan dan landasan kependidikan 196 V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan paparan data dan pembahasan sebelumnya, maka dapat dikemukakan simpulan, implikasi dan saran dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Pemahaman

Lebih terperinci

RAMBU-RAMBU PENGEMBANGAN KEGIATAN

RAMBU-RAMBU PENGEMBANGAN KEGIATAN Lampiran 3 Instrumen Pengembangan KKG dan MGMP RAMBU-RAMBU PENGEMBANGAN KEGIATAN KKG dan MGMP LAMPIRAN 3 CONTOH INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) / MUSYAWARAH GURU MATA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil SMP Negeri 1 Bandungan SMP Negeri 1 Bandungan adalah Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Desa Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang telah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang telah 141 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa kurikulum yang digunakan di SMPN 9 dan SMPN 10 Metro untuk anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal abad XXI, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Tantangan pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut

Lebih terperinci

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 PANDUAN PENYUSUNAN KTSP DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pendidikan. globalisasi adalah kondisi sumber daya manusia ( SDM ) masih relatif rendah

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pendidikan. globalisasi adalah kondisi sumber daya manusia ( SDM ) masih relatif rendah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan di Indonesia banyak mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat, serta ditantang untuk dapat menjawab berbagai permasalahan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) SMP STANDAR NASIONAL 2010/2011

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) SMP STANDAR NASIONAL 2010/2011 UMAR SAID, S.Pd RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKOLAH () SMP STANDAR NASIONAL 2010/2011 NGAWI ALAMAT : JL. RAYA KENDUNG-POJOK KWADUNGAN NGAWI TELP. (0351) 771 9686 PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN MINIMUM

STANDAR PELAYANAN MINIMUM 6. SPM UNJA NO / SUB 1 PENDIDIKAN 1. KOMPETENSI LULUSAN 1. Sistem penerimaan 2. Proses penerimaan 3. Registrasi 1. Rasio pendaftar dan yang diterima % 8.3 8.3 7.7 7.7 7.1 2. Rasio diterima dan pendaftar

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN MADRASAH ALIYAH DAN MONEV PELAKSANAANNYA. Makalah

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN MADRASAH ALIYAH DAN MONEV PELAKSANAANNYA. Makalah KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN MADRASAH ALIYAH DAN MONEV PELAKSANAANNYA Makalah Disajikan pada kegiatan Workshop Monev Pelaksanaan KTSP MI, MTs, dan MA Angkatan I Tingkat Propinsi Jawa Barat pada

Lebih terperinci

Kisi-kisi Panduan Wawancara Kebutuhan Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata

Kisi-kisi Panduan Wawancara Kebutuhan Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata Lampiran 1 Kisi-kisi Panduan Wawancara Kebutuhan Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata No Tujuan A. Menemukan gambaran model pembinaan yang selama ini digunakan untuk B. membina sekolah Adiwiyata, yaitu mulai

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK PADA SATUAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SEKOLAH PENYELENGGARA PROGRAM AKSELERASI/PENGAYAAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SEKOLAH PENYELENGGARA PROGRAM AKSELERASI/PENGAYAAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SEKOLAH PENYELENGGARA PROGRAM AKSELERASI/PENGAYAAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN DINAS PENDIDIKAN Alamat :

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 64 B. TUJUAN 65 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 65 D. UNSUR YANG TERLIBAT 65 E. REFERENSI 65 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 66

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 64 B. TUJUAN 65 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 65 D. UNSUR YANG TERLIBAT 65 E. REFERENSI 65 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 66 JUKNIS ANALISIS STANDAR SARANA DAN PRASARANA SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 64 B. TUJUAN 65 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 65 D. UNSUR YANG TERLIBAT 65 E. REFERENSI 65 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 66 G. URAIAN

Lebih terperinci

PROFIL SEKOLAH SMP NEGERI 4 LEMBANG

PROFIL SEKOLAH SMP NEGERI 4 LEMBANG PROFIL SEKOLAH SMP NEGERI 4 LEMBANG PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA SMP NEGERI 4 LEMBANG JL.SUKARASA DESA CIBODAS Tlp.02275171414 KEC.LEMBANG KAB.BANDUNG BARAT

Lebih terperinci

RAMBU-RAMBU PENGEMBANGAN KEGIATAN

RAMBU-RAMBU PENGEMBANGAN KEGIATAN RAMBU-RAMBU PENGEMBANGAN KEGIATAN KKG dan MGMP LAMPIRAN 2 CONTOH INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI KKG/MGMP UNTUK KETUA KKG/MGMP *) DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan segala aktifitas di berbagai bidang. Sesuai dengan UUD 1945

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan segala aktifitas di berbagai bidang. Sesuai dengan UUD 1945 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam lini kehidupan. Semua orang membutuhkan pendidikan untuk memberikan gambaran dan bimbingan dalam

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 282 TAHUN 2015 TANGGAL

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 282 TAHUN 2015 TANGGAL LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 282 TAHUN 2015 TANGGAL 29-4 - 2015 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DENGAN STATUS POLA PENGELOLAAN KEUANGAN

Lebih terperinci

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA KATA PENGANTAR. 2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah ii

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA KATA PENGANTAR. 2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah ii KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 3 C. Ruang Lingkup... 3 BAB II JUDUL BAB II... 4 A. Pengertian Peminatan,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. gambaran mengenai Implementasi Muatan Lokal Kurikulum Tingkat Satuan

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. gambaran mengenai Implementasi Muatan Lokal Kurikulum Tingkat Satuan BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bagian deskripsi, analisis dan pembahasan telah di paparkan gambaran mengenai Implementasi Muatan Lokal Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam Mewujudkan Pembelajaran

Lebih terperinci

STANDAR 5. KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK

STANDAR 5. KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK STANDAR 5. KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK 5.1 Kurikulum Peran Fakultas/Sekolah Tinggi dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum untuk program studi yang dikelola. Secara berkala (4 tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Bimbingan Konseling yang dilaksanakan atau dipraktekan sebagai upaya untuk membantu individu-individu yang memerlukan bantuan diperlukan adanya berbagai persiapan-persiapan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang A. Latar Belakang Bab I Pendahuluan Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni telah membawa perubahan hampir disemua bidang kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan. Perubahan pada bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang terjadi ternyata menampakkan andalan pada. kemampuan sumber daya manusia yang berkualitas, melebihi potensi

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang terjadi ternyata menampakkan andalan pada. kemampuan sumber daya manusia yang berkualitas, melebihi potensi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena pertumbuhan kehidupan masyarakat maju, semakin lama semakin menunjukkan bahwa kunci perkembangan dan pertumbuhan yang terjadi ternyata menampakkan andalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan termasuk memperoleh pelayanan pendidikan. Hak untuk. termasuk anak yang memiliki kebutuhan-kebutuhan khusus.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan termasuk memperoleh pelayanan pendidikan. Hak untuk. termasuk anak yang memiliki kebutuhan-kebutuhan khusus. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam kehidupan termasuk memperoleh pelayanan pendidikan. Hak untuk dapat memperoleh pendidikan melekat pada semua

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) PADA TK, SD DAN SMP TAHUN PELAJARAN 2017/2018

PEDOMAN UMUM PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) PADA TK, SD DAN SMP TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Lampiran 1: Peraturan Kepala Dinas DIKPORA, Nomor: 110 Tahun 2017, tanggal 15 Juni 2017 tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada TK, SD dan SMP Tahun Pelajaran 2017/2018 PEDOMAN UMUM PENERIMAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang memiliki pola pelatihan khusus untuk mengarahkan peserta didik agar menjadi lulusan yang siap terjun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bervariasi dalam suatu proses pembelajaran. Perbedaan tersebut dapat menjadi

I. PENDAHULUAN. bervariasi dalam suatu proses pembelajaran. Perbedaan tersebut dapat menjadi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya kemampuan setiap peserta didik berbeda antara yang satu dengan lainya, hal ini dapat terlihat dari hasil belajar yang dicapai dan prestasi siswa yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Lokasi Penelitian Pada tahun 1927 bangunan SMP Negeri 1 Banjarmasin dibangun dengan NSS : 201156002001, yang memiliki luas tanah 5,305 m 2 yang terletak di Jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan akademik ini disusun untuk meningkatkan kualitas layanan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Pare.

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan akademik ini disusun untuk meningkatkan kualitas layanan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Pare. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005 mengamanatkan; Setiap satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah wajib

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Sekolah Keberadaan SMP N 2 Ngaglik Sleman sejak tahun 1967 yang sebelumnya merupakan Filial SMP N 1 Ngaglik Sleman. SMP N 2 Ngaglik Sleman dikenal luas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a. bahwa pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menurut Kunandar (2009) merupakan investasi Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menurut Kunandar (2009) merupakan investasi Sumber Daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan menurut Kunandar (2009) merupakan investasi Sumber Daya Manusia (SDM) jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan hidup manusia di dunia.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB IV MANAJENEN SARANA DAN PRASARANA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 2 PENAWANGAN GROBOGAN

BAB IV MANAJENEN SARANA DAN PRASARANA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 2 PENAWANGAN GROBOGAN BAB IV MANAJENEN SARANA DAN PRASARANA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 2 PENAWANGAN GROBOGAN A. Deskripsi Data Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada hari

Lebih terperinci

! "## Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Pendidikan

! ## Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Pendidikan ! "## KODE 1 01 01 DINAS PENDIDIKAN 30.468.000.000 01 1 01 01 01 Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.437.500.900 01 1 01 01 01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Terlaksananya layanan jasa Administrasi Persuratan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI SMAN 10 TANGERANG Sejarah Berdirinya SMAN 10 Tangerang Seiring dengan otonomi daerah yang digulirkan pemerintah pusat maka

BAB II DESKRIPSI SMAN 10 TANGERANG Sejarah Berdirinya SMAN 10 Tangerang Seiring dengan otonomi daerah yang digulirkan pemerintah pusat maka 20 BAB II DESKRIPSI SMAN 10 TANGERANG 2.1. Sejarah Berdirinya SMAN 10 Tangerang Seiring dengan otonomi daerah yang digulirkan pemerintah pusat maka kota Tangerang berbenah terutama dalam bidang pendidikan

Lebih terperinci

MENGOPTIMALKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI SEKOLAH DENGAN JUMLAH SISWA SEDIKIT

MENGOPTIMALKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI SEKOLAH DENGAN JUMLAH SISWA SEDIKIT ARTIKEL ILMIAH MENGOPTIMALKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI SEKOLAH DENGAN JUMLAH SISWA SEDIKIT Sunarto, M. Pd SDN GEDONGOMBO II PLOSO JOMBANG JAWA TIMUR 0 PENDAHULUAN Sekolah sebagai institusi pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Keadaan Fisik Sekolah ).

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Keadaan Fisik Sekolah ). BAB I PENDAHULUAN Program PPL adalah program kegiatan yang dilihat dari aspek manajemen dan waktu dengan tujuan mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon guru atau pendidik atau tenaga kependidikan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian terdiri dari 25 orang yang diambil dari pengurus komite sekolah dari 3 SMP Negeri yang ada di Kecamatan Musuk, Kabupaten

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DEWAN PENDIDIKAN KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2014

LAPORAN KEGIATAN DEWAN PENDIDIKAN KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2014 LAPORAN KEGIATAN DEWAN PENDIDIKAN KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2014 I DASAR 1. Keputusan Bupati Pemalang Nomor: 188.4/448/Tahun 2012 tentang Dewan Pendidikan Kabupaten Pemalang Periode 2012 2017. 2. Keputusan

Lebih terperinci

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan LAMPIRAN 60 61 Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan Surat Ijin Penelitian Dari Universitas Kristen Satya Wacana 62 Lembar Instrumen Wawancara Studi Dokumentasi No. Model evaluasi Indikator Item

Lebih terperinci

BAB II HASIL SUREY. sarana dan prasarana serta sumber daya manusia (SDM).

BAB II HASIL SUREY. sarana dan prasarana serta sumber daya manusia (SDM). BAB II HASIL SUREY 2.1 Gambaran Umum SMA IPIEM Surabaya SMA IPIEMS Surabaya merupakan satu sekolah unggulan di kota surabaya merupakan sekolah yang terakreditasi A sejak tahun ajaran 2005/2009 dan tahun

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut: Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1. Sejarah YUPPENTEK adalah kepanjangan dari Yayasan Usaha Peningkatan Pendidikan Teknologi berdiri tangal 16 Januari 1968. Pada awalnya berdiri adalah untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II HASIL SURVEY. dengan visi Prima dalam layanan, unggul dalam berprestasi dalam membangun

BAB II HASIL SURVEY. dengan visi Prima dalam layanan, unggul dalam berprestasi dalam membangun BAB II HASIL SURVEY 2.1 Gambaran Umum SMA IPIEMS SMA IPIEMS Surabaya merupakan salah satu sekolah swasta unggulan di kota Surabaya merupakan sekolah yang terintegrasi A sejak tahun ajaran 2005 dengan visi

Lebih terperinci