KAPABILITAS KEWIRAUSAHAAN DAN PROFITABILITAS: PERAN MODERASI FLEKSIBILITAS STRATEGI
|
|
- Yuliani Tan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KAPABILITAS KEWIRAUSAHAAN DAN PROFITABILITAS: PERAN MODERASI FLEKSIBILITAS STRATEGI Maria Pampa Kumalaningrum Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Yogyakarta Jalan Seturan Yogyakarta Telepon , Fax ABSTRACT This study to examine the interactive effect between strategic flexibility and entrepreneurial capability on profitability. Entrepreneurial capability refers to a firm s strategic orientation, which consists of decision-making styles, methods, and practices that can be described as aggressive, innovation, proactive, risk taking, or autonomy seeking. Data was analyzed using moderated regression analysis. The result showed that entrepreneurial capability and strategic flexibility interact to influence firm performance in such way that strategic flexibility enhances the positive relationship between entrepreneurial capability and profitability. Theoretical and managerial implications of the findings are also discussed. Keywords: entrepreneurial capability, flexibility strategic, and profitability PENDAHULUAN Pada masa sekarang, bisnis menghadapi kondisi persaingan yang ketat. Lingkungan bisnis berubah dengan cepat dan tuntutan konsumen semakin tinggi. Perusahaan dituntut dapat merespon tuntutan konsumen dan perubahan lingkungan bisnis dengan cepat. Sudah lama diketahui, jika perusahaan memiliki kapabilitas kewirausahaan yang inovatif, maka perusahaan akan dapat memperoleh posisi di pasar, menciptakan keunggulan kompetitif, dan berujung pada perolehan profitabilitas yang lebih besar. Argumentasi mengenai adanya hubungan linear antara kapabilitas kewirausahaan dan profitabilitas perusahaan sudah seringkali diteliti (Keh et al., 2007; Lee, et al.; 2001). Kapabilitas kewirausahaan merupakan perusahaan yang berorientasi pada upaya untuk mengidentifikasi dan mengeksploitasi kesempatan sebagai suatu prinsip organisasi perusahaan (Maija, et al., 2009; Ananda, et al., 2009; Chow, 2006; Yuan, et al. (2008). Mereka mendefinisikan kapabilitas kewirausahaan sebagai suatu metode, praktik, dan gaya pengambilan keputusan yang para manajer ambil untuk bertindak kewirausahaan. Kapabilitas kewirausahaan dalam beberapa penelitian ternyata tidak bisa berpengaruh secara langsung terhadap profitabilitas, kemungkinan karena kapabilitas kewirausahaan konstruk yang basisnya adalah upaya pembelajaran untuk mengidentifikasi dan eksploitasi kesempatan (Maija et al., 2009; Reza dan Kayhan, 2011; Patrick dan Justin, 2010; Amonrat, 2010). Wiklund dan Shepherd (2005) menemukan bahwa hubungan antara kapabilitas kewirausahaan dan profitabilitas usaha 125
2 JRAK, Volume 8, No.2 Agustus 2012 sudah sering diteliti, tetapi hubungan antara kapabilitas kewirausahaan dan profitabilitas memiliki dua keterbatasan. Pertama, ada kemungkinan hubungan antara kapabilitas kewirausahaan dan profitabilitas perusahaan sebetulnya lebih kompleks dari sekedar hubungan langsung. Perlu dilakukan penelitian adanya hubungan yang memoderasi atau memediasi hubungan langsung tersebut. Kedua, faktor yang mempengaruhi hubungan antara kapabilitas kewirausahaan dan kinerja sebaiknya diperluas dengan memasukkan faktor organisasional. Faktor organisasional yang bisa memoderasi hubungan antara kapabilitas kewirausahaan dan profitabilitas adalah ukuran perusahaan, struktur, strategi, proses pembuatan strategi, penggunaan sumber daya perusahaan, tim manajemen puncak, orientasi pembelajaran, kapabilitas dan style perusahaan (Lee et al.; 2001; William dan James 2009; Kreiser, 2011). Dalam penelitian ini, faktor organisasional yang akan akan diteliti adalah fleksibilitas strategi bisnis. Fleksibilitas strategi menunjukkan kemampuan perusahaan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan melalui perbaikan terus menerus. Fokus fleksibilitas strategi adalah pada fleksibilitas sumber daya perusahaan dan fleksibilitas koordinasi, yang mengintegrasi faktor-faktor internal organisasi sehingga mempengaruhi hubungan antara kapabilitas kewirausahaan dan profitabilitas (Yu, 2011). Untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai pengaruh kapabilitas kewirausahaan terhadap kinerja perusahaan, dalam penelitian ini, dimunculkan suatu variabel moderasi yaitu fleksibilitas strategi dan model konseptual yang mengintegrasikan faktor internal organisasi (yaitu fleksibilitas strategi), kapabilitas kewirausahaan, dan profitabilitas. Ada dua alasan yang memicu minat peneliti melakukan penelitian ini. Pertama, meskipun hubungan kapabilitas kewirausahaan dan profitabilitas serta fleksibilitas strategi dan profitabilitas telah didiskusikan secara luas, interaksi antara kapabilitas kewirausahaan dan fleksibilitas strategi dan pengaruhnya pada profitabilitas belum terlalu banyak diteliti (Yu, 2011). Kedua, hubungan antara kapabilitas kewirausahaan dan profitabilitas jarang diteliti di negara berkembang (Tang et al.; 2008; Tang, 2011; dan Lee et al.; 2001). Penelitian ini mengambil obyek penelitian para pengusaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berada dalam industri kerajinan di DIY. KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Kapabilitas kewirausahaan merupakan perusahaan yang berorientasi pada upaya untuk mengidentifikasi dan mengeksploitasi kesempatan sebagai suatu prinsip organisasi perusahaan (Maija, et al., 2009; Ananda, et al., 2009; Chow, 2006; Yuan, et al. (2008). Mereka mendefinisikan kapabilitas kewirausahaan sebagai suatu metode, praktik, dan gaya pengambilan keputusan yang para manajer ambil untuk bertindak kewirausahaan. Hal ini mencakup proses eksperimen teknologi baru yang menjanjikan, keinginan untuk memperbesar kesempatan pasar produk baru, dan predisposisi untuk mengambil kesempatan berisiko (risky ventures). Perusahaan dengan kapabilitas kewirausahaan yang kuat memiliki kemampuan mengubah ketidakpastian lingkungan menjadi suatu manfaat bagi perusahaan. Kewirausahaan dipandang sebagai suatu eksploitasi kesempatan untuk memperbaharui dan memperbaiki (rejuvenate) perusahaan (Amonrat, 2010; William dan Jun, 2008; Lucia, et al. 2007) Ada tiga dimensi yang ada dalam kapabilitas kewirausahaan yaitu inovasi (innovativeness), proaktif (proactiveness), dan pengambilan risiko (risk taking). Suatu perusahaan dikatakan memiliki suatu semangat kapabilitas kewirausahaan jika 126
3 bisa menjadi yang pertama dalam melakukan inovasi produk baru di pasar, selalu proaktif terhadap perubahan tuntutan akan produk baru, dan memiliki keberanian mengambil risiko (Baker dan Sinkula, 2009; Patrick dan Justin, 2010; Mengue dan Auh, 2006). Kapabilitas kewirausahaan menunjukkan orientasi strategik perusahaan, yang berisi gaya pengambilan keputusan, metode, dan praktik-praktik yang bisa dideskripsikan sebagai inovastif, proaktif, dan berani mengambil risiko. Kewirausahaan dapat diaplikasikan pada banyak level yang berbeda, yang melibatkan individual, kelompok, dan seluruh organisasi (Baker dan Shinkula, 2009). Dimensi inovatif menunjukkan kecenderungan untuk terlibat dan mendukung ide-ide baru, hal-hal yang baru, percobaan-percobaan, dan proses kreatif, di luar praktik-praktik dan teknologi-teknologi yang sudah ada (Sandeep dan Singh, 2012). Menurut Schumpeter dalam Yu (2011), inovasi adalah mesin dari pertumbuhan ekonomi, yang berarti menciptakan dan mengenalkan teknologi baru dan produk, akan dapat memunculkan suatu kinerja ekonomi yang luar biasa. Jadi, suatu perusahaan dengan tingkat R & D dan produk inovatif yang tinggi, akan menciptakan kepuasan konsumen dan mencapai kinerja yang bagus. Proaktif mencerminkan suatu pencarian peluang, mencari perspektif karakteristik dari pemimpin pasar yang memiliki prediksi tentang cara bertindak mengantisipasi permintaan dan membentuk lingkungan di masa depan (Lumpkin dan Dess, 2001). Proaktif adalah pemimpin bentuk antisipasi dan bertindak terhadap permintaan dan kebutuhan konsumen di masa depan. Dengan selalu mampu memprediksi masa depan, perusahaan proaktif akan selalu memiliki keinginan untuk menjadi pemimpin dan memperoleh semua peluang potensial. Perusahaan proaktif dapat menciptakan keunggulan kompetitif dengan menjadi yang pertama, memiliki target kebutuhan dan pasar yang baru dan menerapkan harga tinggi. Jadi jelas bahwa terdapat hubungan positif antara proaktif dan kinerja bisnis. Keberanian mengambil risiko berarti kecenderungan untuk mengambil tindakan, berani seperti memasuki pasar baru, dan berkomitmen untuk mengalokasikan sebagian besar sumber daya untuk melaku-kan hal baru yang belum pasti. Hal ini berarti menempatkan sumber daya ke proyekproyek yang hasilnya belum jelas. Secara umum, hubungan positif antara keberanian mengambil risiko dan profitabilitas tidaklah terlalu jelas. Akan tetapi, keberanian mengambil risiko akan mendorong inovasi bisnis, yang akan mengarah pada profitabilitas bisnis. Proses kewirausahaan dapat mempengaruhi kinerja perusahaan, berkaitan dengan fleksibilitas strategi organisasi, komitmen sumber daya, dan fleksibilitas perkembangan organisasi (Yu, 2011). Fleksibilitas strategi menunjukkan kemampuan bisnis untuk bertindak atau merespon dengan cepat terhadap perubahan lingkungan kompetitif dengan menyesuaikan tujuan mereka dan mempertahankan keunggulan kompetitif yang dimiliki. Fleksibilitas strategi sangat erat berkaitan dengan ketidakpastian lingkungan dan berfokus pada kemampuan untuk berubah dan beradaptasi. Kesuksesan organisasi pada abad ke- 21, akan tergantung pertama pada penciptaan strategi yang fleksibel. Di lingkungan yang dinamika persaingannya tinggi, perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif, dengan secara cepat merespon lingkungan dan memperbaharui orientasi strategiknya. Yu (2011) mendefinisikan fleksibilitas strategi sebagai salah satu bentuk kapabilitas organisasi yang dapat mengidentifikasi perubahan, secara cepat mengalokasikan sumber daya pada proyek baru yang dapat merespon perubahan, dan dapat bertindak mengubah komitmen 127
4 JRAK, Volume 8, No.2 Agustus 2012 alokasi sumber daya yang sudah ada. Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa fleksibilitas strategi dapat meningkatkan efektivitas bisnis, pengambilan keputusan, dan strategi bisnis untuk menawarkan produk dan jasa yang beradaptasi terhadap keinginan konsumen dan perubahan lingkungan. Secara empiris, Grewal dan Tansuhaj (2001) menunjukkan pengaruh orientasi pasar dan flesibilitas strategi terhadap profitabilitas bisnis setelah krisis ekonomi. Worren, et al. (2002) menyatakan bahwa produk-produk yang dibuat berdasar pesanan konsumen dan desain proses produksi adalah kunci yang memungkinkan fleksibilitas strategi. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa produkproduk terkostumisasi tersebut terbukti signifikan berkaitan dengan fleksibilitas strategi. Dalam kaitannya dengan kapabilitas kewirausahaan, fleksibilitas strategi, yang mencerminkan kemampuan merespon lingkungan dengan cepat dan mengembangkan sumber daya di dalam lingkungan yang penuh ketidakpastian dan perubahan yang cepat, akan sangat berpengaruh dalam mengimplementasikan tiga dimensi kapabilitas kewirausahaan di dalam organisasi. Tiga dimensi kapabilitas kewirausahaan terdiri dari percobaanpercobaan inovatif dengan teknologi baru yang menjanjikan, proaktif mengambil peluang baru, dan keberanian mengambil risiko (Baker dan Shinkula, 2009; Zahra, et al., 2006). Pengaruh pertama fleksibilitas strategi terhadap kapabilitas kewirausahaan adalah kemampuan fleksibilitas strategi memfasilitasi inovasi bisnis yang merupakan unsur pertama dari kapabilitas kewirausahaan. Keterkaitan (mekanisme koordinasi informal) dalam unit muncul sebagai anteseden penting, baik pada eksplorasi maupun eksploitasi inovasi (Jansen et al., 2006). Dalam proses inovasi perusahaan, sharing pengetahuan di antara fungsi-fungsi yang berbeda dalam organisasi juga merupakan faktor dari fleksibilitas koordinasi organisasi. Tsai (2002) menemukan bahwa struktur hirarki formal memiliki efek negatif pada penyebaran pengetahuan, sementara hubungan lateral informal yang fleksibel memiliki hubungan positif pada penyebaran pengetahuan. Pengaruh kedua fleksibilitas strategi terhadap kapabilitas kewirausahaan adalah kemampuannya memfasilitasi kemampuan proaktif perusahaan yang merupakan unsur kedua dari kapabilitas kewirausahaan. Hubungan antara kemampuan proaktif dan profitabilitas perusahaan kemungkinan akan meningkat jika strategi untuk merespon tuntutan lingkungan bisnis dengan cepat memungkinkan bisnis untuk secara sukses memunculkan produk atau jasa yang baru (Yu, 2011). Jadi, jika suatu perusahaan memiliki fleksibilitas koordinasi yang tinggi, itu tidak hanya memudahkan dan memastikan implementasi orientasi strategik yang baru, tetapi juga memperkuat pembagian sumberdaya dan integrasi pengetahuan. Sangatlah penting untuk meningkatkan kapabilitas perusahaan yang akan meningkatkan profitabilitas perusahaan. Ketika berhadapan dengan tantangan dan dihadapkan pada tindakan baru di lingkungan yang kompetitif, bisnis harus bertahan hidup dan berkembang serta tahu kapan dan berapa banyak harus berkomitmen pada sumber daya. Fleksibilitas sumber daya melintasi batas-batas fungsi dalam organisasi dan secara dinamik menyesuaikan sumber daya dengan kebutuhan proyek (Takindo dan Rosenthal, 2001). Fleksibilitas sumber daya dapat memfasilitasi inovasi di bawah kondisi sumber daya yang terbatas. Tatikondo dan Rosenthal (2001) menunjukkan bahwa tingkat fleksibilitas sumber daya yang semakin besar memperbesar kemungkinan sukses pelaksanaan proyek 128
5 inovatif perusahaan dan profitabilitas bisnis akan meningkat. Pengaruh ketiga fleksibilitas strategi sumber daya terhadap kapabilitas kewirausahaan adalah dapat mengurangi risiko dan kerugian yang ditimbulkan oleh risiko tersebut, serta mendorong munculnya ideide dan aktivitas-aktivitas baru. Keberanian mengambil risiko adalah unsur ketiga dari kapabilitas kewirausahaan. Jika suatu bisnis berfokus pada integrasi dan penyebaran ulang sumber daya, maka sumber daya sama yang secara umum penggunaannya juga sama, dapat dialokasikan untuk berbagai kegunaan. Hal ini akan mengurangi risiko serta kerugian yang disebabkan oleh percobaan. Dari penjelasan di atas, diharapkan fleksibilitas strategi akan dapat memoderasi hubungan antara kapabilitas kewirausahaan dan profitabilitas bisnis (Yu, 2011). H 1 : Fleksibilitas strategi memoderasi hubungan antara kapabilitas kewirausahaan dan profitabilitas bisnis. Berdasarkan penjelasan teori dan hasil penelitian sebelumnya, peran moderasi fleksibilitas strategi pada hubungan kapabilitas kewirausahaan dan profitabiltas usaha dijelaskan dalam gambar 1. Kapabilitas Kewirausahaan Profitabilitas Fleksibilitas Strategi Gambar 1 Model Teoretis Penelitian METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta (Sleman, Gunung Kidul, Kulon Progo, Bantul, Kodya Yogyakarta). Data diambil dari para pengusaha bisnis mikro, kecil, dan menengah yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Waktu pengambilan data dilakukan di tahun Penelitian ini menggunakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai unit analisis. UMKM dipilih karena usaha kecil diharapkan memiliki fleksibilitas dalam strategi dan daya respons pada peristiwa lingkungan. Eksploitasi atas kesempatan baru merupakan pendorong utama bagi pertumbuhan dan masuknya bisnis kecil. Teknik atau prosedur pengambilan sample dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Sampel penelitian diambil berdasarkan kriteria tertentu yaitu usaha kecil di bidang kerajinan yang memiliki kriteria kekayaan bersih maksimal 200 juta; hasil penjualan tahunan maksimal satu milyar; milik warga negara Indonesia; berdiri sendiri; usaha perseorangan; usaha tidak berbadan hukum; usaha berbadan hukum; atau koperasi. Operasionalisasi kapabilitas kewirausahaan diukur dengan menggunakan konseptualisasi Matzuno dalam Yu (2011) serta Covin dan Slevin dalam Baker dan Sinkula (2009). Kapabilitas kewirausahaan terdiri atas tiga dimensi, yaitu keinovasian (innovativeness), proaktif, dan pengambilan risiko. Kapabilitas kewirausahaan diukur dengan delapan butir pertanyaan. 129
6 JRAK, Volume 8, No.2 Agustus 2012 Setiap butir pertanyaan diberi skala 1 sampai dengan skala 10 (1 = sangat tidak setuju dan 10 = sangat setuju). Contoh: Perilaku yang ditekankan adalah perilaku yang berani mengambil risiko dan banyak variasi. Fleksibilitas Strategi adalah strategi perusahaan yang berfokus pada alokasi fleksibel dan koordinasi sumber daya yang merespon terhadap perubahan lingkungan. Fleksibilitas strategi diukur dengan lima butir pertanyaan (Yu, 2011). Setiap butir pertanyaan diberi skala 1 sampai dengan skala 10 (1 = sangat tidak setuju dan 10 = sangat setuju). Contoh: Perusahaan melakukan alokasi sumber daya produksi secara fleksibel untuk membuat banyak variasi dalam produk. Profitabilitas adalah ukuran luaran (outcome) keuangan. Pengukuran profitabilitas menggunakan daftar pertanyaan yang dikembangkan oleh Zhou, et. al (2005). Ukuran profitabilitas terdiri empat butir pertanyaan. Daftar pertanyaan berkaitan dengan pertumbuhan penjualan, return on investment, tingkat laba, dan pangsa pasar secara relatif terhadap pesaing. Setiap butir pertanyaan diberi skala 1 sampai dengan skala 10 (1 = sangat tidak setuju dan 10 = sangat setuju). Contoh item pertanyaan variabel ini adalah mengenai perubahan dalam profit perusahaan. Data yang diambil adalah data primer. Merupakan data yang dikumpulkan secara khusus untuk mencapai tujuan penelitian tertentu. Data primer diperoleh secara langsung dari para responden, yaitu para pemillik usaha mikro, kecil, dan menengah yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan ke para pemilik bisnis mikro, kecil dan menengah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dalam penelitian ini, kuesioner yang disebar sebanyak 250 yang kembali 126, dari 126 hanya 100 yang bisa digunakan sebagai data penelitian. Agar data yang diperoleh dengan cara penyebaran kuesioner valid dan reliable, maka peneliti terlebih dahulu melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap butir-butir pertanyaan/kuesioner. Uji validitas digunakan untuk meyakinkan apakah pengukuran memang mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa instrumen benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang konsisten sehingga dapat berlaku dengan baik pada kondisi yang berbedabeda. (Widoyoko, 2009: 143; Hair, 2006). Untuk menilai reliabilitas, uji statistik alpha Cronbach digunakan untuk menentukan tingkat konsistensi di antara butir pernyataan pada masing-masing konstruk. Suatu konstruk dikatakan cukup reliabel jika memberikan nilai alpha Cronbach > 70%. Untuk mengukur validitas butir instrumen dilakukan dengan cara menghitung korelasi (r) antar skor butir pertanyaan dengan skor total konstruk. Nilai kritis untuk validitas butir adalah 0,30 (Widoyoko, 2009: 143). Jika nilai validitas butir korelasi, r > 0,30 maka dikatakan valid. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah moderated regression analysis (Ghozaly, 2006: 200). Dalam Penelitian terdapat satu variabel independen yaitu kapabilitas kewirausahaan (Kewirausahaan), satu variabel dependen yaitu profitabilitas (Profit) dan satu variabel moderator yaitu fleksibilitas strategi (FlekStrat). Variabel moderator diuji dengan model moderated regression analysis. Variabel moderator fleksibilitas kewirausahaan (FlekStrat) akan memodifikasi hubungan antara kapabilitas kewirausahaan (Kewirausahaan) dan profitabilitas bisnis (Profit) serta berinteraksi dengan variabel independen. Secara matematis, model persamaan regresi adalah Y i = α + β 1 X i + ε (1) Y i = α + β 1 X i + β 2 Z i + ε.(2) 130
7 Y i = α + β 1 X i + β 2 Z i + β 3 X i *Z i + ε..(3) Y i = α + β 1 X i + β 2 X i *Z i + ε..(4) Keterangan: Y: variabel dependen (Profit) X i : variabel independen (Kewirausahaan) Z i : variabel moderator (FlekStrat) Jika variabel moderator berhubungan dengan kriterian dan/atau prediktor, tetapi variabel (Z) tidak berinteraksi dengan predictor maka varaibel Z bukanlah varaibel moderator, tetapi merupakan variabel intervening, eksogen, anteseden, dan independen. Dalam hal ini jika persamaan 2 dan 3 tidak berbeda secara signifikan atau (β 2 0; β 3 =0), maka Z bukanlah variabel moderator, tetapi sebagai variabel prediktor (independen). Jika variabel moderator berhubungan dengan kriterian dan/atau prediktor dan variabel (Z) berinteraksi dengan prediktor maka varaibel Z merupakan variabel moderator kuasi (quasi moderator). Dalam hal ini, variabel Z merupakan quasi moderator jika persamaan 1, 2, dan 3 berbeda satu sama lain atau (β 2 0; β 3 0). Berikutnya, jika variabel moderator tidak berhubungan dengan kriterian dan/atau prediktor tetapi variabel (Z) berinterakasi dengan prediktor maka varaibel Z merupakan variabel moderator murni (pure moderator). Dalam hal ini variabel Z merupakan pure moderator jika persamaan 1 dan 2 tidak berbeda, tetapi berbeda dengan persamaan 3 atau (β 2 = 0; β 3 0). Dalam penelitian ini pengujian dilakukan untuk menganalisis apakah fleksibilitas strategi merupakan pure moderator atau bukan. Pengujian dilakukan dengan mendasarkan pada persamaan 4. HASIL PENELITIAN Tabel 1 menunjukkan deskripsi data dan analisis validitas serta reliabilitas untuk variabel kapabilitas kewirausahaan, fleksibilitas bisnis, dan profitabilitas. Untuk menghitung kapabilitas kewirausahaan digunakan 8 pertanyaan. Jawaban terendah dari ketiga pertanyaan tersebut adalah 2,62, sedangkan jawaban tertinggi adalah 9,25. Nilai jawaban ratarata pertanyaan adalah 6, Tabel 1 Deskripsi Data Variabel Kapabilitas Kewirausahaan, Fleksibilitas Bisnis, dan Profitabilitas Variabel Minimum Maximum Mean Std. Deviation Kapabilitas Kewirausahaan Fleksibilitas Strategi Profitabilitas 2,62 2,20 3,25 9,25 9,60 10,00 6,0975 7,1460 7,5850 1, , ,38590 Crobach s Alpha 0,711 0,703 0,714 Correlated Item-Total Correlation >0,30 >0,30 >0,30 Fleksibilitas strategi diukur dengan 5 pertanyaan. Jawaban terendah dari ke lima pertanyaan tersebut adalah 2,20, sedangkan jawaban tertinggi adalah 9,60. Nilai jawaban rata-rata adalah 7,1460. Variabel ketiga yaitu kinerja keuangan yang dinyatakan dalam profitabilitas. Dihitung dengan 4 pertanyaan. Nilai terendah 3,25 dan nilai tertinggi 10, serta jawaban nilai rata-rata 7,5850. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai alpha Cronbach untuk 131
8 JRAK, Volume 8, No.2 Agustus 2012 kapabilitas kewirausahaan adalah 0,711; untuk fleksibilitas strategi 0,703; dan untuk profitabilitas adalah 0,714. Nilai alpha Cronbach untuk semua variabel memberi nilai alpha Cronbach α > 70%. Dari hasil uji reliabilitas, dapat disimpulkan bahwa semua variabel reliabel. Hasil uji validitas butir menunjukkan bahwa semua item pernyataan untuk masing-masing variabel berada di atas nilai kritis r > 0,30. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa semua variabel valid. Model persamaan 1 (tabel 2), arah koefisien kapabilitas kewirausahaan adalah positif dan signifikan (0,309; p-value = 0,001 < α =5%). Hasil ini mengindikasikan bahwa kapabilitas kewirausahaan berpengaruh terhadap profitabilitas bisnis. Tabel 2 Persamaan 1 (Y i = α + β 1 X i + ε) Variabel Koefisien Signifikansi Konstanta 5,700 0,000 Kapabilitas Kewirausahaan 0,309 0,001 Model persamaan 2 (tabel tabel 3) memasukkan kapabilitas kewirausahaan dan fleksibilitas strategi sebagai variabel independen. Dari persamaan 2, diperoleh hasil koefisien kapabilitas kewirausahaan adalah negatif dan tidak signifikan, (- 0,187; p-value = 0,285 > α = 5%). Hasil ini mengindikasikan bahwa kapabilitas kewirausahaan tidak berpengaruh pada profitabilitas. Sebaliknya, bahwa koefisien fleksibilitas strategi adalah positif dan signifikan, (0,475; p-value = 0,001 < α = 5%). Hasil ini menunjukkan bahwa fleksibilitas strategi berpengaruh positif pada profitabilitas. Tabel 3 Persamaan 2 (Y i = α + β 1 X i + β 2 Z i + ε) Variabel Konstanta Kapabilitas Kewirausahaan Fleksibilitas Strategi Model persamaan 3 (tabel 4) dimasukkan kapabilitas kewirausahaan, fleksibilitas strategi, dan interaksi antara kapabilitas kewirausahaan dan fleksibilitas strategi. Pada persamaan 3, diperoleh hasil bahwa arah koefisien kapabilitas kewirausahaan adalah negatif dan signifikan (- 0,820; p-value = 0,013 < α = 5%). Hasil ini mengindikasikan bahwa kapabilitas kewirausahaan berpengaruh terhadap profitabilitas. Sementara itu, arah koefisien fleksibilitas strategi adalah negatif dan tidak Koefisien Signifikansi 5, 790 0, 000-0, 184 0, 285 0, 475 0, 001 signifikan (-0,086; p-value, = 0,762 > α = 5%). Hasil ini menunjukkan bahwa variabel fleksibilitas strategi tidak berpengaruh pada profitabilitas. Selanjutnya, arah interaksi antara kapabilitas kewirausahaan dan fleksibilitas strategi adalah positif dan signifikan (0,099; p- value = 0,025 < α = 5%). Hasil ini menunjukkan bahwa interaksi antara kapabilitas kewirausahaan dan fleksibilitas strategi berpengaruh pada profitabilitas. 132
9 Tabel 4 Persamaan 3 (Y i = α + β 1 X i + β 2 Z i + β 3 X i *Z i + ε) Variabel Konstanta Kapabilitas Kewirausahaan Fleksibilitas Strategi Interaksi Dari tiga persamaan di atas, dapat disimpulkan bahwa koefisen variabel fleksibilitas strategi negatif dan tidak berpengaruh signifikan pada profitabilitas (-0,086; p-value α = 0,762 > 5%). Selanjutnya, interaksi antara kapabilitas kewirausahaan dengan fleksibilitas strategi berpengaruh sigifikan pada profitabilitas bisnis (0,099; p-value = 0,025 < α = 5%). Berdasarkan hasil persamaan 2 dan 3 tersebut, dapat disimpulkan bahwa fleksibilitas strategi memoderasi hubungan antara kapabilitas kewirausahaan dan profitabilitas bisnis. Dengan demikian hipotesis dua didukung. Koefisien Signifikansi 9,167 0, 000-0,820 0, 013-0,086 0, 762 0,099 0, 025 Sementara itu, juga dilakukan pengujian moderotor seperti tercantum pada tabel 5. Arah koefisien interaksi positif dan signifikan antara kapabilitas kewirausahaan dengan fleksibilitas strategi (0,088; p-value α < 1%). Meskipun ada interaksi kapabilitas kewirausahaan dengan fleksibilitas strategi terhadap profitabilitas, namun karena variabel pemoderasi (fleksibilitas strategi) berhubungan dengan variabel dependen (profitabilitas), maka peran fleksibilitas strategi tetap sebagai moderator kuasi (quasi moderator). Tabel 5 Pengujian Moderator Murni (α + β 1 X i + β 2 X i *Z i + ε) PEMBAHASAN Variabel Konstanta Kapabilitas Kewirausahaan Interaksi Dari hasil penelitian, di persamaan satu menunjukkan bahwa kapabilitas kewirausahaan berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian sesuai dengan penelitian Yu (2011) dan Lumpkin dan Dess (2001). Penelitian mereka menunjukkan bahwa kapabilitas kewirausahaan akan mendorong inovasi yang kuat. Inovasi merupakan mesin dari pertumbuhan ekonomi, yang berarti menciptakan dan mengenalkan teknologi baru serta produk. Kapabilitas kewirausahaan dapat menciptakan kinerja Koefisien Signifikansi 8, 781 0, 000-0,768 0, 006 0, 088 0, 000 ekonomi atau profitabilitas yang luar biasa. Jadi, suatu perusahaan dengan tingkat R & D dan produk inovatif yang tinggi, akan menciptakan kepuasan konsumen dan mencapai kinerja keuangan atau profitabilitas yang bagus (Baker dan Sinkula, 2009). Hasil penelitian juga membuktikan bahwa fleksibilitas strategi terbukti memoderasi hubungan antara kapabilitas kewirausahaan dengan profitabilitas dengan bentuk moderator kuasi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Yu (2011). Dalam penelitiannya, diperoleh hasil bahwa proses 133
10 JRAK, Volume 8, No.2 Agustus 2012 kewirausahaan dapat mempengaruhi kinerja perusahaan tergantung pada fleksibilitas strategi organisasi, komitmen sumber daya, dan fleksibilitas perkembangan organisasi. Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Tatikondo dan Rosenthal (2001), yang menunjukkan bahwa fleksibilitas strategi yang sangat erat berkaitan dengan kemampuan merespon perubahan cepat melalui proyek-proyek inovatif perusahaan. Dalam kaitan dengan kapabilitas kewirausahaan, ditemukan bahwa kemampuan merespon perubahan yang cepat, akan mendorong kemampuan proaktif perusahaan dan akan mendorong terciptanya produk inovatif. Kemampuan proaktif adalah salah satu unsur yang ada dalam kapabilitas kewirausahaan. Penelitian lain yang juga menunjukkan hal yang sama adalah penelitian Jansen et al. (2006). Dalam penelitian tersebut, terbukti bahwa fleksibilitas strategi memfasilitasi terjadinya unsur-unsur yang ada dalam kapabilitas kewirausahaan, yaitu terjadinya inovasi, proaktif terhadap perubahan lingkungan, dan berani mengambil risiko dalam keputusan-keputusan bisnis. SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN Simpulan Pada hasil penelitian ini ditunjukkan bahwa pada kapabilitas kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan kapabilitas kewirausahaan yang kuat, ternyata mampu menghasilkan profit margin yang lebih tinggi daripada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan kapabilitas kewirausahaan yang lemah. Profit margin yang lebih tinggi adalah hasil dari proses inovasi yang tepat, kemampuan untuk selalu proaktif dalam menanggapi perubahan lingkungan, dan keberanian mengambil risiko dalam penentuan kebijakan bisnis. Hal ini menimbulkan implikasi perlunya penumbuhan kesadaran yang lebih besar mengenai pentingnya kapabilitas kewirausahaan. Perusahaan-perusahaan yang memiliki kesadaran akan perlunya bisnis berorientasi pada kewirausahaan akan mengembangkan tindakan-tindakan untuk semakin berfokus pada usaha untuk selalu merespon kebutuhan pelanggan, sehingga dapat meningkatkan profitabilitas. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa fleksibilitas strategi ternyata memoderasi pengaruh kapabilitas kewirausahaan terhadap profitabilitas bisnis. Hal ini menimbulkan implikasi bahwa organisasi memerlukan strategi yang fleksibel, baik dalam hal koordinasi maupun dalam hal pengelolaan sumber daya. Fleksibilitas dalam hal strategi akan mendorong munculnya keberanian berinovasi, proaktif dalam menanggapi perubahan, dan keberanian mengambil risiko, sehingga bisnis akan dapat merespon perubahan dengan cepat, memenuhi keinginan konsumen, dan akhirnya mendapatkan profitabilitas yang lebih besar. Keterbatasan dan Saran Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Keterbatasan pertama, peneliti hanya meneliti salah satu faktor organisasional yang dapat memoderasi hubungan antara kapabilitas kewirausahaan dengan profitabilitas bisnis. Hal ini menyebabkan hasil penelitian hanya terbatas pada satu variabel pemoderasi saja. Keterbatasan kedua, sampel penelitian hanyalah UMKM yang ada di wilayah Yogyakarta. Keterbatasan peneliti menyebabkan lingkup penelitian hanya terbatas. Keterbatasan ketiga, pengukuran penelitian sepenuhnya berdasarkan pada pengukuran subyektif yaitu menggunakan persepsi para pemilik dan pengambil 134
11 keputusan dalam perusahaan. Hal ini disebabkan data obyektif belumlah tersedia. Meskipun dalam banyak penelitian, pengukuran secara subyektif secara metodologis dapat dibenarkan, tetapi tetap saja dapat menimbulkan bias. Berdasarkan keterbatasan penelitian, maka peneliti memberikan beberapa saran, saran pertama, menambahkan beberapa faktor organisasional yang lain, seperti ukuran perusahaan, struktur perusahaan, strategi, proses pembuatan strategi, penggunaan sumber daya perusahaan, tim manajemen puncak, orientasi pembelajaran, kapabilitas dan style perusahaan. Saran kedua adalah mengembangkan penelitian dengan membagi sampel berdasarkan karakteritik UMKM, sehingga bisa dipetakan dalam jenis perusahaan apa, fleksibilitas strategi memoderasi pengaruh kapabilitas kewirausahaan terhadap profitabilitas bisnis. Saran ketiga, mereplikasi penelitian dengan sampel yang lebih luas baik secara geografis, demografis, maupun cakupan industrinya. Ini dilakukan agar generalisasi dapat lebih tercapai. DAFTAR REFERENSI Ananda, M., Jyotsa, M., Peter, W., and Syed, H The Impact of Entrepreneurial Orientation, Strategic Capabilities, Management Style, and Growth Focus, on Firm Performance. Competition Forum Amonrat, T The Effect of Entrepreneurial and Customer Orientation on Performance: The Mediating Role of Radical Product Innovation. The Business Review, 15(2): Baker, W. E. and Shinkula, J. M The Complementary Effecs of Market Orientation and Entrepreneurial Orientation on Profitability in Small Business. Journal of Small Business Management,47(4): Chow, I. H The Relationship Between Entrepreneurial Orientation and Firm Performance in China. S.A.M. Advanced Management Journal, 71 (3): Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Cet. 4. Semarang: UNDIP. Ghozali, Imam Ekonometrika: Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan SPSS 17 dengan Program SPSS. Semarang: UNDIP. Grewal R, Tansuhaj P Building Organizational Capabilities For Managing Economic Crisis: The Role of Market Orientation and Strategic Flexibility. Journal of Marketing, 65(2): Hair, J.F., Anderson R.E., Tatham, R.L., and Black, W.C Multivariate data Analysis. New Jersey: Prentice Hall International, Inc. Jansen J.J.P., Van Den Bonsh F.A.J., Volberda H.W Exploratory Innovation, Exploitative Innovation, and Performance: Effects of Organizational Antecedents and Environmental Moderators. Management Science, 52(11):
12 JRAK, Volume 8, No.2 Agustus 2012 Keh HT, Nguyen TTN, Ng H.P The Effects of Entrepreneurial Orientation and Marketing Information on The Performance of SMEs. Journal of Business Venture, 22 (4): Kreiser, P.M Entrepreneurial Orientation and Organizational Learning: The Impact of Network Range and Network Closure. Entrepreneurship Theory & Practice, 35: Lee C., Lee K, Pennings J.M Internal Capabilities, External Networks, and Performance: A Study on Technology-Based Ventures. Strategy. Management Journal, 22: Lucia, N., Mattias, N., Karin, S., Johan, W Entrepreneurial Orientation, Risk Taking, and Performance in Family Firms. Family Business Review, 20(1): Lumpkin G.T., Dess G.G Linking Two Dimensions of Entrepreneurial Orientation To Firm Performance: The Moderating Role of Environment and Industry Life Cycle. Journal of Business Venture, 16 (5): Maija, R., Alan, C., and Malin B The Effect of A Market Orientation, Entrepreneurial Orientation, and Technological Capability on Innovativeness: A Study of Young Biotechnology Ventures in the United Stated and in Scandinavia. Journal of Small Business Management,47(3): Mengue, N., and S. Auh Creating a Firm-Level Dynamic Capability Through Capitalizing on Market Orientation and Innovativeness, Journal of the Academy of Marketing Science,24: Patrick, K. M. and Justin, D Entrepreneurial Orientation and Firm Performance: The Unique of Innovativeness, Proactiveness, and Risktaking. Journal of Small Business and Entrepreneurship,23(1):39-51 Sandeep, V., Singh, B.H Relationship Between Entrepreneurial Orientation and Business Performance: A Review of Literrature. IUP Journal of Business Strategy,9(3): Tang J. T, Tang Z Exploring an Inverted U-Shape Relationship Between Entrepreneurial Orientation and Performance in Chinese Ventures. Entrepreneurship Theory & Practice, 32 (1): Tang Z., Tang J Entrepreneurial Orientation and SME Performance in China s Changing Environment: The Moderating Effects of Strategies. Asia Pacific Journal Management, 1-23 Tatikonda M.V, Rosenthal S.R Successful Execution of Product Development Projects: Balancing Firmness and Flexibility in The Innovation Process. Journal of Operation Management, 18:
13 Tsai W.P Social Structure of Coopetition Within A Multiunit Organization: Coordination, Competition, and Intraorganizational Knowledge Sharing. Organizational Science, 13(2): Worren N, Moore K, Cardona P Strategic Flexibility, and Firm Performance: A Study of The Home Appliance Industry. Strategic Management Journal, 23(12): Wiklund J, Shepherd D Entrepreneurial Orientation and Small Business Performance: A Configurational Approach. Journal of Business Venture, 20(1): William E. B & James M. S The Complementary Effects of Market Orientation and Entrepreneurial Orientation and Profitability in Small Business, Journal of Small Business Management, 47 (4): Firms. Journal of Small Business Management,46(1): Yu, Feifei Strategic Flexibility, Entrepreneurial Orientation and Firm Performance: Evidence from Small and Medium-Sized Business (SMB) in China African. Journal of Business Management, 6(4): Zahra S. A, Sapienza H. J, Davidsson P Entrepreneurship and Dynamic Capabilities: A Review, Model and Research Agenda. Journal of Management Studies, 43(4): Zhou K., Yim C.K., Tse D.K The Effects of Strategic Orientations on Technology and Market-Based Breakthrough Innovations. Journal of Marketing, 69 (2): William, T. Z. and Jun, M Entrepreneurial and Market Orientation Relationship to Performance: The Multicultural Perspective. Journal of Enterprising Communities,2(1): Widoyoko, S.E.P Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Yuan, L., Yongbin, Z., Justin, T., and Yi, L Moderating Effects of Entrepreneurial Orientation on Market Orientation-Performance Linkage: Evidence from Chinese Small 137
ISSN : AGRITEPA, Vol. II, No.2, Januari Juni 2016
PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN MANAJEMEN KUALITAS TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM) INDUSTRI PANGAN DI KOTA BENGKULU EFFECT OF ORIENTATION ENTREPRENEURSHIP AND
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. yang seara langsung telah mempengaruhi cara pengusaha menciptakan dan
1 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Globalisasi telah menciptakan lingkungan bisnis yang lebih kompetitif, yang seara langsung telah mempengaruhi cara pengusaha menciptakan dan mempertahankan operasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey. 3.2 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey menurut Sugiyono, (2010) adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Orientasi Kewirausahaan Grinstein (2008) menyatakan bahwa terdapat serangkaian proses-proses ketika perusahaan membuat suatu keputusan strategi. Hal ini diwujudkan dalam bentuk
Lebih terperinciKAPABILITAS KEWIRAUSAHAAN DAN KEMAMPUAN DINAMIS PERUSAHAAN: PERAN MEDIASI DARI PEMBELAJARAN ORGANISASIONAL
KAPABILITAS KEWIRAUSAHAAN DAN KEMAMPUAN DINAMIS PERUSAHAAN: PERAN MEDIASI DARI PEMBELAJARAN ORGANISASIONAL Maria Pampa Kumalaningrum dan Rahmat Purbandono Program Studi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Lebih terperinciSTUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA. Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada
STUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada Majang Palupi Universitas Islam Indonesia majang_palupi@uii.ac.id ABSTRACT In this research, theory of
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada UMKM yang bergerak dibidang usaha kuliner di Kota Semarang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu produk krim wajah sedangkan subjek dalam penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswi Universitas
Lebih terperinciKata Kunci: Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Budaya Organisasi dan Kinerja Manajerial
1 Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia) Feisal Ananta Pertiwi Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH GENDER SEBAGAI PEMODERASI PADA HUBUNGAN ORIENTASI PASAR DAN KINERJA KEUANGAN
JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN Vol. 6 No.2, Agustus 2010 Hal. 99-112 PENGARUH GENDER SEBAGAI PEMODERASI PADA HUBUNGAN ORIENTASI PASAR DAN KINERJA KEUANGAN Maria Pampa Kumalaningrum Sekolah Tinggi
Lebih terperinciStres Affects Job Performance Moderated By Affective Organizational Commitment. Novita Maya Sari ABSTRACT
Stres Affects Job Performance Moderated By Affective Organizational Commitment Novita Maya Sari ABSTRACT This research is a replication of part of the study Hunter and Thatcher (2007) which aims to test
Lebih terperinciPENGARUH ORIENTASI PASAR, ORIENTASI TEKNOLOGI DAN INOVASI PRODUK TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING USAHA SONGKET SKALA KECIL DI KOTA PALEMBANG
PENGARUH ORIENTASI PASAR, ORIENTASI TEKNOLOGI DAN INOVASI PRODUK TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING USAHA SONGKET SKALA KECIL DI KOTA PALEMBANG Heri Setiawan Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Sriwijaya
Lebih terperinciLINGKUNGAN BISNIS, ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN, ORIENTASI PASAR, DAN KINERJA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
LINGKUNGAN BISNIS, ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN, ORIENTASI PASAR, DAN KINERJA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH Maria Pampa Kumalaningrum Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Yogyakarta Jalan Seturan Yogyakarta 55281
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
xxxviii BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah Usaha Kecil dan Menengah yang berlokasi di kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Populasi yang digunakan
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI
PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI KARYA ILMIAH Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu perusahaan yang bergerak di sektor jasa yaitu PT SIAPTEK. Penelitian dilakukan dari bulan Maret 2015 hingga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia berpartisipasi dalam pengisian kuesioner pada perusahaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. seluruh UKM di Kabupaten Bantul yang telah terdaftar dalam Direktori
48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah pengelola atau pemilik di seluruh UKM di Kabupaten Bantul yang telah terdaftar dalam
Lebih terperinciPENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA UMKM BIDANG KULINER DI YOGYAKARTA
PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA UMKM BIDANG KULINER DI YOGYAKARTA Dwi Wahyu Pril Ranto (Akademi Manajemen Administrasi YPK Yogyakarta) ABSTRACT The purpose of this study is to examine
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA Dalam bab ini akan dibahas mengenai analisis data dan pembahasan. Adapun urutan analisis data adalah uji kualitas data yang terdiri dari uji validitas dan reliabilitas data, analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peluang baru merupakan ancaman bagi pengusaha apotek. Meskipun layanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Apotek merupakan tempat untuk pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat (Kepmenkes No.1332/MENKES/SK/X/2002).
Lebih terperinciABSTRAK. 1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember. 2 Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember
Pengaruh Faktor Sumber Daya Berbasis Pengetahuan (Knowledge Based Resources) dan Orientasi Entrepreneurship Terhadap Kinerja Usaha Pada Usaha Kecil Menengah di Kabupaten Jember Peneliti : Hadi Paramu 1
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teori 1. Keunggulan Bersaing Untuk dapat bertahan, apalagi untuk memenangkan persaingan, maka setiap perusahaan harus menciptakan daya saing khusus agar memiliki posisi
Lebih terperinciThe Effect of Political Organization On The Organization Commitment, Job Satisfaction, Job Performance and Organizational Citizenship Behavior (OCB)
The Effect of Political Organization On The Organization Commitment, Job Satisfaction, Job Performance and Organizational Citizenship Behavior (OCB) Abstract Politic is a life reality in an organization.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah variable penelitian atau sesuatu yang merupakan inti problematika penelitian yaitu pengaruh marketing, pelayanan costumer service,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian hipotesis, yaitu untuk menguji hipotesis yang umumnya menjelaskan tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di hampir semua periode sejarah manusia, kewirausahaan telah mengemban fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di hampir semua periode sejarah manusia, kewirausahaan telah mengemban fungsi penting dalam kemajuan peradaban modern (Sesen, 2013; Shane dan Venkataraman, 2000).
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Konstruk penelitian ini adalah termasuk penelitian eksplanatoris, yaitu
31 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Konstruk penelitian ini adalah termasuk penelitian eksplanatoris, yaitu penelitian yang dilakukan dengan maksud memberikan penjelasan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut karena Universitas Mercu Buana Jakarta merupakan salah satu universitas
Lebih terperinciPENGARUH PENGARUH LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN LINGKUNGAN INTERNAL TERHADAP ORIENTASI WIRAUSAHA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN
KEWIRAUSAHAAN PENGARUH PENGARUH LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN LINGKUNGAN INTERNAL TERHADAP ORIENTASI WIRAUSAHA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN Oleh: Anna Wulandari ABSTRAK Membangun jiwa dan semangat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Instagram. Instagram kini menjadi market place
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,
Lebih terperinciPENGARUH ORIENTASI PASAR TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi pada Hotel Kelas Melati di Yogyakarta) Ricky Adiputra E. Kusumadmo
PENGARUH ORIENTASI PASAR TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi pada Hotel Kelas Melati di Yogyakarta) Ricky Adiputra E. Kusumadmo Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. khas minang di kota Padang dengan menguji hubungan antara entrepreneurial
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang menentukan kinerja pada industri mikro, kecil, dan menengah (IKM) makanan khas minang di kota Padang dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian adalah suatu bentuk populasi yang berada dalam letak geografis tertentu dengan karakteristik yang sesuai dengan penelitian yang akan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini dilakukan pada Kantor Badan Pemeriksa Keuangan RI Perwakilan Yogyakarta. Kantor ini penulis pilih untuk menjadikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendahuluan Bagian ini membahas jenis dan sumber data, kerangka sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, teknik pengujian dan pengukuran instrument penelitian,
Lebih terperinciBAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN
BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survey (survey research) yang menggunakan penjelasan dan pengujian hipotesis (explanotary) yang menggunakan metode
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data
25 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Cara memperoleh data primer dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
Lebih terperinciC. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah Goa Jlamprong yang berada di Desa Mojo, Gunung Kidul Yogyakarta dan Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Menurut Sugiyono (008) obyek adalah keseluruhan gejala yang ada di sekitar kehidupan manusia. Apabila dilihat dari sumbernya, obyek dalam penelitian
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap fase pembelajaran organisasi dengan mekanisme pembelajaran organisasi sebagai mediator, menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer dan kepala bagian di
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer dan kepala bagian di masing-masing Rumah Sakit Swasta di Bandar lampung. Adapun kriteria Rumah
Lebih terperinciPENGARUH ENTREPRENEURIAL LEADERSHIP TERHADAP PRODUCT INNOVATION PADA INDUSTRI MAKANAN DI YOGYAKARTA
PENGARUH ENTREPRENEURIAL LEADERSHIP TERHADAP PRODUCT INNOVATION PADA INDUSTRI MAKANAN DI YOGYAKARTA Dwi Wahyu Pril Ranto Akademi Manajemen Administrasi YPK Yogyakarta email : dwi_lombok@yahoo.com ABSTRACT
Lebih terperinciPengembangan Alat Ukur Penilaian Pertumbuhan Perusahaan Pada Industri Kecil Menengah (IKM) di Kota Surakarta
Pengembangan Alat Ukur Penilaian Pertumbuhan Perusahaan Pada Industri Kecil Menengah (IKM) di Kota Surakarta Zenithia Intan Martomo *1), Eko Liquiddanu 2), Wahyudi Sutopo 3) 1, 2, 3) Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, peristiwa, atau hal yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2009). Populasi merupakan sekelompok orang yang
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono (2011), penelitian menurut
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono (2011), penelitian menurut tingkat
Lebih terperinciPENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta)
PENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta) Yotan Parahita Anastasia Susty A. Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. keselarasan insentif, dan pengambilan keputusan bersama terhadap kinerja operasional.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel Penelitian ini mengukur pengaruh kualitas informasi, berbagi informasi, keselarasan insentif, dan pengambilan keputusan bersama
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. konsumen yang disusun dalam tabulasi data.untuk mendukung keakuratan hasil
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. AnalisisDeskriptif Analisis deskriptif membahas mengenai karakteristik dan penilaian konsumen yang disusun dalam tabulasi data.untuk mendukung keakuratan hasil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian. perusahaan manufaktur skala sedang dan besar di Semarang.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh manajer perusahaan manufaktur skala sedang dan besar di Semarang. 3.2 Populasi,
Lebih terperinciPENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO Reza Fauzia riesha_fle@yahoo.com Universitas Purworejo ABSTRAK Tingkat persaingan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah agar penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Langkah-langkah dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan metode survei, dimana data diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa Bina Nusantara Business School, yang
Lebih terperinciPENGARUH RELATIONSHIP QUALITY
PENGARUH RELATIONSHIP QUALITY PADA LOYALITAS NASABAH (SURVEI PADA PD. BPR BANK PURWOREJO) Oleh Sumaryatun Universitas Muhammadiyah Purworejo Sumaryatun19@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciPENGARUH ORIENTASI PASAR TERHADAP KINERJA CAFE DI YOGYAKARTA. Maria Mahadewi Niken Purwasari Budi Suprapto. Abstrak
PENGARUH ORIENTASI PASAR TERHADAP KINERJA CAFE DI YOGYAKARTA Maria Mahadewi Niken Purwasari Budi Suprapto Program Pascasarjana, Program Studi Magister, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, obyek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau
Lebih terperinciPENGARUH DIMENSI GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE BLACKBERRY DI PURWOREJO
1 PENGARUH DIMENSI GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE BLACKBERRY DI PURWOREJO Oleh Mukhamad Habibi Universitas Muhammadiyah Purworejo habibi_emha@yahoo.com Abstrak Mukhamad Habibi. Pengaruh
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
33 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rumusan Masalah dan Hipotesis 3.1.1 Rumusan Masalah Dari uraian bab-bab sebelumnya, maka penelitian ini akan mengangkat rumusan masalah sebagai berikut: Apakah terdapat
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF. Dr. Asyhari, MM Dra. Wasitowati, MM
STRATEGI PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF Dr. Asyhari, MM Dra. Wasitowati, MM KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb, Alhamdu lillaahi Robbil aalamiin, segala puji hanya bagi Allah Azza Wajalla, tempat bergantung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk berwirausaha.
Lebih terperinciMembangun Kinerja Pemasaran Usaha Mikro Kecil dan Menengah Mebel Di Kabupaten Jepara (Studi Kasus Pada UMKM Mebel di Kabupaten Jepara)
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume, Nomor, Tahun, Halaman 1 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dbr ISSN (Online): 2337-3792 Membangun Kinerja Pemasaran Usaha Mikro Kecil dan Menengah Mebel Di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. obyektif, efisien dan efektif (Jogiyanto, 2004). Menurut Indriantoro dan
BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Desain penelitian adalah rencana dari struktur penelitian yang mengarahkan proses dan hasil penelitian sedapat mungkin menjadi valid, obyektif, efisien dan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA KINERJA KARYAWAN PADA PT PLN (PERSERO) APJ PURWOKERTO
60 ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA KINERJA KARYAWAN PADA PT PLN (PERSERO) APJ PURWOKERTO OLEH : Kusmoro 1), Achmad Sudjadi 2) 1) Alumni Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam rangka menghadapi tantangan persaingan yang semakin tinggi dan meningkat, setiap perusahaan berusaha untuk tetap bertahan dengan cara meningkatkan produktivitas
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Responden Penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner
48 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 34 responden, yang merupakan pengguna produk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Lebih terperinciMSDM STRATEGIK: INTEGRASI ANTARA UNIVERSALISTIC, CONTINGENCY, CONFIGURATIONAL, DAN CONTEXTUAL PERSPECTIVE Wijayanti Universitas Muhammadiyah Purworejo
MSDM STRATEGIK: INTEGRASI ANTARA UNIVERSALISTIC, CONTINGENCY, CONFIGURATIONAL, DAN CONTEXTUAL PERSPECTIVE Wijayanti Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstraksi Pendekatan-pendekatan dalam strategi MSDM
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Penelitian Sebelum melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai hasil penelitian ini, terlebih dahulu akan dibahas mengenai gambaran umum
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (Arikunto, 2010). Maka populasi dalam penelitian ini adalah Gereja gereja
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel a. Populasi : Populasi merupakan subyek penelitian secara keseluruhan (Arikunto, 2010). Maka populasi dalam penelitian ini adalah Gereja gereja Kristen
Lebih terperinciPENGARUH KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA DI KABUPATEN PURWOREJO
PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA DI KABUPATEN PURWOREJO Henry Cahya Pudyastowo punk_limaperang@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh
Lebih terperinciPartisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe
Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe Yusri Hazmi, SE. M. Si, Ak (Dosen: Politeknik Negeri Lhokseumawe)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terletak di Jakarta. Responden yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Dengan adanya persaingan tersebut,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini persaingan perdagangan di Indonesia semakin pesat. Baik perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Dengan adanya persaingan tersebut, maka perusahaan
Lebih terperinciPENGARUH ORIENTASI PASAR TERHADAP INOVASI PERUSAHAAN. Andreas Kurniawan Nusantara E. Kusumadmo
PENGARUH ORIENTASI PASAR TERHADAP INOVASI PERUSAHAAN Andreas Kurniawan Nusantara E. Kusumadmo Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jalan Babarsari 43 44, Yogyakarta
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan karyawan Koperasi Prima Mandiri Pati. Penentuan jenis populasi ini didasarkan atas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.6. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Fakultas Ekonomi UII. Alasan pemilihan FE UII sebagai lokasi penelitian adalah karena banyak mahasiswa FE UII yang menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Dalam penyusunan penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan mengambil obyek penelitian pada Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jl. Ringroad
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kewirausahaan Kewirausahaan merupakan serangkaian aktivitas yang melibatkan daya kreativitas dan inovasi untuk memecahkan permasalahan dan untuk menangkap peluang pasar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu pengamatan secara langsung ke objek yang diteliti guna mendapatkan data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti yang melakukan penelitian sebelumnya harus menentukan metode penelitian yang akan digunakan pada penelitiannya, karena hal tersebut akan membantu
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar
27 BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Lingkup Penelitian Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar daerah operasi perusahaan yakni di daerah kampung Sakarum, Nasef, Malabam,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Yogyakarta, populasi dari penelitian ini adalah karyawan dan pegawai perusahaan asuransi syariah di Yogyakarta. B. Jenis
Lebih terperinciMETODE DAN OBYEK PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian survei, yaitu penelitian yang mengambil
30 III. METODE DAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei, yaitu penelitian yang mengambil sampel secara langsung dari populasi. Dilihat dari permasalahan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KONSEPTUAL
7 BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL 2.1 Intensitas Kewirausahaan Sebagaimana dikatakan sebelumnya, kewirausahaan adalah faktor kunci yang menentukan kegiatan pengembangan kapabilitas perusahaan. Orientasi kewirausahaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan terjadinya perubahan lingkungan usaha telah terjadi penyesuian-penyesuaian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pemasaran sebagai ilmu yang mempelajari pertukaran nilai atau value exchange, dengan terjadinya perubahan lingkungan usaha telah terjadi penyesuian-penyesuaian
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL DAIHATSU AYLA DI DAERAH SEBERANG ULU KOTA PALEMBANG
PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL DAIHATSU AYLA DI DAERAH SEBERANG ULU KOTA PALEMBANG Sonata Agung Bramasta. Dibimbing oleh Emi Suwarni dan M. Amirudin Syarif.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berada di wilayah Kabupaten dan Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan obyek
Lebih terperinciPENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN SIA, PEMANFAATAN, DAN KESESUAIAN TUGAS PADA KINERJA KARYAWAN
PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN SIA, PEMANFAATAN, DAN KESESUAIAN TUGAS PADA KINERJA KARYAWAN Ni Made Marlita Puji Astuti 1 Ida Bagus Dharmadiaksa 2 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud),
Lebih terperinciKeywords: resource-based strategy, orientation of entrepreneurship, competitive advantage
Pengaruh Strategi Resource-Based terhadap Keunggulan Bersaing yang Dimediasi oleh Orientasi Kewirausahaan (Studi pada Usaha Kecil Menengah Sasirangan Kota Banjarmasin) Defin Shahrial Putra Program Pascasarjana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2013:11) penelitian deskriptif adalah suatu
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Tempat dan Waktu Penelitian No 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2013:11)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2010:2) pengertian metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh direct marketing terhadap
43 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh direct marketing terhadap pengambilan keputusan pembelian produk XAMthone plus dari PT. UFO BKB Syariah. Objek
Lebih terperinciPERAN KEPERCAYAAN MEREK SEBAGAI VARIABEL MEDIASI ANTARA KARAKTERISTIK MEREK DENGAN LOYALITAS MEREK PRODUK CINDERAMATA DAGADU DJOKDJA
PERAN KEPERCAYAAN MEREK SEBAGAI VARIABEL MEDIASI ANTARA KARAKTERISTIK MEREK DENGAN LOYALITAS MEREK PRODUK CINDERAMATA DAGADU DJOKDJA P. Herbowo Kristianto MF. Shellyana Junaedi Program Studi Manajemen
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Organisasi Tata Kerja Sekretariat Kabupaten Kutai Timur
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Deskripsi Lokasi Penelitian 4.. Keadaan Geografis 4.. Keadaan Demografis 4.. Organisasi Tata Kerja Sekretariat Kabupaten Kutai Timur 4..4 Keadaan Kepegawaian Sekretariat
Lebih terperinci