PENGARUH PENGARUH LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN LINGKUNGAN INTERNAL TERHADAP ORIENTASI WIRAUSAHA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PENGARUH LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN LINGKUNGAN INTERNAL TERHADAP ORIENTASI WIRAUSAHA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 KEWIRAUSAHAAN PENGARUH PENGARUH LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN LINGKUNGAN INTERNAL TERHADAP ORIENTASI WIRAUSAHA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN Oleh: Anna Wulandari ABSTRAK Membangun jiwa dan semangat wirausaha sangat penting dalam rangka mengembangkan sumber daya manusia guna mewujudkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan oleh jiwa kewirausahaan, karena pengusaha perlu memiliki kemampuan dan keberanian mengaplikasikan penemuan-penemuan baru yang inovatif sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauhamana pengaruh faktor lingkungan eksternal dan lingkungan internal terhadap orientasi wirausaha dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan pada industri kecil di Jakarta. Lingkungan eksternal diukur melalui perubahan lingkungan, sumber daya, peraturan, persaingan, internasionalisasi, teknologi, dan karakteristik industri. Lingkungan internal diukur melalui ukuran perusahaan, struktur organisasi, strategi perusahaan, proses pembuatan strategi, sumber daya perusahaan, budaya perusahaan, dan karakteristik tim manajemen puncak. Orientasi wirausaha para pengusaha diukur melalui otonomi, inovatif, kemauan mengambil risiko, proaktif, dan persaingan yang agresif. Kinerja perusahaan diukur melalui pertumbuhan pendapatan, pangsa pasar, profitabilitas, kinerja keseluruhan, dan kepuasan stakeholder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan eksternal dan lingkungan internal memiliki pengaruh positif terhadap orientasi wirausaha. Lebih lanjut, orientasi wirausaha memiliki pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Kata Kunci: lingkungan eksternal, lingkungan internal, orientasi wirausaha, kinerja LATAR BELAKANG Anna Wulandari adalah Dosen Tetap STIE IPWIJA Menjadi pengusaha yang sukses adalah impian semua orang yang bergelut dalam bidang wirausaha. Banyak hal yang mempengaruhi kesuksesan pengusaha, misalnya kecukupan dana, motivasi untuk berwirausaha, adanya jaringan yang kuat, dukungan dari keluarga (suami atau istri), inovasi teknologi, kreatif dalam berfikir, memiliki kemampuan untuk memimpin dan mempengaruhi orang lain, dan lain 142 JURNAL PENGEMBANGAN WIRASWASTA VOL. 11 NO. 2 AGUSTUS 2009 :

2 sebagainya. Seorang pegawai atau karyawan biasanya memiliki jenjang karir yang jelas, yaitu dari staf, kemudian meningkat jabatannya menjadi supervisor, manajer, dan seterusnya hingga mencapai puncak tangga karirnya. Berbeda dengan orang kebanyakan yang bekerja pada suatu perusahaan, maka seorang pengusaha memiliki karir yang tidak linier. Oleh karena itu, kesuksesan karir mereka sebagai seorang pengusaha tergantung pada kemampuan mereka untuk mengembangkan diri, mengatasi segala hambatan dan tantangan yang menghadang, serta mampu mengenali dan memanfaatkan peluang. Menjadi wirausaha adalah sebuah pilihan. Keberanian untuk berubah dan memutuskan menjadi wirausaha merupakan pintu gerbang kesuksesan sebagai pengusaha. Wirausaha adalah seseorang yang mampu mengidentifikasi kesempatan baru, merespon perubahan yang terjadi di lingkungannya, dan melakukan tindakan untuk mencapai kinerja yang tinggi. Karena kewirausahaan menjadi pembicaraan hangat dan melihat situasi perekonomian Indonesia yang sangat labil ini, ketangguhan perusahaan kecil di Jakarta menjadi tema menarik bagi peneliti. Studi ini dirancang untuk menginvestigasi lebih jauh bagaimanakah pengaruh faktor lingkungan eksternal dan lingkungan internal terhadap orientasi wirausaha dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan pada industri kecil di Jakarta. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan eksternal dan lingkungan internal terhadap orientasi wirausaha pada industri kecil dan menengah di Jakarta, dan untuk mengetahui pengaruh orientasi wirausaha terhadap kinerja perusahaan pada industri kecil dan menengah di Jakarta. KAJIAN PUSTAKA Kinerja Kinerja perusahaan (performance) merupakan sebuah konstruk yang umum digunakan untuk mengukur dampak dari sebuah orientasi strategi perusahaan. Penurunan kinerja perusahaan tentu menjadi masalah dan merupakan tantangan bagi orientasi strategi perusahaan untuk dapat terus mempertahankan kinerja perusahaan dengan baik melalui satu orientasi strategi agar dapat bertahan dalam industri tersebut. Untuk mengatasi tantangan, teori manajemen menyatakan bahwa pendekatan orientasi wirausaha dalam pembuatan keputusan adalah sangat penting bagi sukses organisasi. Proses pembuatan keputusan mereferensikan penerapan sebuah entrepreneurial orientation seperti yang dikemukakan oleh Lumpkin dan Dess (1996). Berdasarkan pengertian orientasi wirausaha yang dikemukakan oleh beberapa peneliti tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kinerja perusahaan (performance) adalah ukuran keberhasilan dalam pembuatan keputusan strategi pendayagunaan sumber daya (resources) perusahaan secara efektif dan efisien demi keberlanjutan usaha. Terdapat korelasi yang positif antara pilihan strategi yang tepat dengan kinerja organisasi (Supratikno). Dalam konteks ini, faktor pilihan strategi berkaitan dengan bagaimana sumber daya perusahaan dipilih untuk menghadapi persaingan usaha yang sangat ketat dan intens. Sementara itu, Tayeb (1995) mencoba menjelaskan mengapa sebagian perusahaan gagal dan sebagian sukses. Muara dari kondisi ini ternyata ada pada bagaimana pengambil keputusan perusahaan mampu mengartikulasikan strategi perusahaannya. Ferdinand (2003) menyatakan bahwa strategi perusahaan adalah bagaimana sumber daya perusahaan (resources) perusahaan dapat didayagunakan PENGARUH PENGARUH LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN LINGKUNGAN INTERNAL TERHADAP ORIENTASI WIRAUSAHA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN (ANNA WULANDARI) 143

3 secara efektif dan efisien demi keberlanjutan usaha. Inikator untuk mengukur kinerja organisasi menurut Lumpkin and Dess (1996) adalah pertumbuhan pendapatan (revenue growth), pangsa pasar (market share), profitabilitas, kinerja keseluruhan (overall performance), kepuasan pemegang saham (stakeholder satisfaction); sedangkan menurut Max Coulthard (2007) adalah pendatang baru (new entry), pertumbuhan pendapatan (revenue growth), pangsa pasar (market share), profitabilitas, kinerja keseluruhan (overall performance), kepuasan pemegang saham (stakeholder satisfaction). Orientasi Wirausaha Lumpkin dan Dess (1996) menyatakan orientasi wirausaha sangat diperlukan oleh perusahaan yang berada dalam kondisi ketidakpastian lingkungan. Ini rasional sebab dalam kondisi yang pasti, factor berani mengambil risiko menjadi factor yang penting untuk mempertahankan keberadaan suatu organisasi. Perusahaan dengan orientasi wirausaha adalah pengambil risiko, tidak seperti perusahaan konservatif yang sifatnya cenderung bertahan dan menghindari risiko dalam upaya untuk melindungi keberhasilan yang lalu. Adanya orientasi wirausaha ini tentunya akan mempengaruhi pembuatan strategi perusahaan yang ujung-ujungnya adalah pada kinerja perusahaan. Lumpkin and Dess memperlakukan orientasi wirausaha sebagai variabel bebas dan kinerja sebagai variabel dependen. Orientasi wirausaha menurut Lumpkin and Dess adalah proses, praktek, dan pengambilan keputusan yang menyebabkan timbulnya pendatang baru (misalnya dengan memasuki pasar baru atau pasar lama atau meluncurkan produk baru). Dimensi yang menentukan karakteristik dari orientasi wirausaha adalah otonomi, inovatif, kemauan mengambil risiko, proaktif, dan persaingan yang agresif (autonomy, innovativeness, risk taking, proactiveness, competitive aggresiveness). Miller (1983) memberikan konsep operasional dari orientasi wirausaha sebagai suatu orientasi untuk berusaha menjadi yang pertama dalam inovasi produk di pasar, berani mengambil risiko dan melakukan tindakan proaktif untuk dapat mengalahkan pesaing. Perusahaan yang menggunakan pendekatan kewirausahaan dalam pembuatan strategi adalah perusahaan yang unik bila dibandingkan dengan perusahaan lain. Hal ini sejalan dengan pendapat Zahra (1998) bahwa orientasi wirausaha dapat diukur dari tiga dimensi yaitu proactiveness, risk taking, dan innovativeness. Zahra dan Neubaum menyatakan bahwa Entrepreneurial orientation is the sum of total of a firm s radical innovation, proactive strategic action, and risk taking activities that are manifested in its support of projects with uncertain outcomes. Sementara itu, Messeghem (2003) menyebut orientasi wirausaha adalah kemampuan perusahaan dalam melihat peluang usaha baru. Dalam hal ini, Messeghem menyebut lima indicator dalam melihat orientasi kewirausahan yakni standarisasi, formalisasi, spesialisasi, system perencanaan dan pengendalian, system informasi eksternal. Semakin tingginya indikator tersebut menunjukkan semakin kuatnya orientasi wirausaha pimpinan suatu perusahaan. Inovasi adalah kecenderungan perusahaan untuk mendukung ide baru, eksperimen, dan proses kreatif lebih dulu daripada pesaingnya. Tindakan proaktif adalah mencari kesempatan baru yang mungkin berhubungan ataupun tidak berhubungan dengan lini operasi saat ini. Tindakan agresif adalah respon perusahaan terhadap ancaman pesaing dan intensitas upaya perusahaan untuk berkinerja lebih 144 JURNAL PENGEMBANGAN WIRASWASTA VOL. 11 NO. 2 AGUSTUS 2009 :

4 baik daripada pesaingnya dan mendahului para pesaingnya setiap ada kesempatan yang datang. Keberanian mengambil risiko adalah tingkat kesediaan manajer untuk berkomitmen terhadap sumber daya yang berisiko dan jumlahnya sangat besar. Otonomi adalah memiliki otoritas untuk mengikuti keyakinan diri sendiri, dan kemerdekaan melakukan keputusan dan aktivitas yang kreatif dalam mengungkapkan ide dan gagasannya dalam mencapai tujuan bisnis. Berdasarkan pengertian orientasi wirausaha yang dikemukakan oleh beberapa peneliti tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan orientasi wirausaha dalam penelitian ini adalah kemampuan melihat peluang baru dan memanfaatkan peluang tersebut dengan cara yang mandiri, inovatif, proaktif, kompetitif, dan berani mengambil risiko sehingga mampu menjadi pendatang baru ataupun pemimpin pasar dalam suatu industri. Semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk melihat dan memanfaatkan peluang usaha dengan baik, maka semakin tinggi orientasi wirausaha dalam perusahaan tersebut. Perusahaan yang mampu melakukan terobosan-terobosan yang inovatif, proaktif dan agresif dalam mengembangkan peluang usaha, agresif dalam bersaing dengan perusahaan lain, dan berani mengambil risiko akan menjadi perusahaan yang mampu meluncurkan produk baru, mampu menjadi perusahaan yang diperhitungkan di pasar, mampu meningkatkan pangsa pasarnya, mampu meningkatkan profitabilitasnya, mampu meningkatkan pendapatannya, sehingga secara keseluruhan kinerja perusahaan akan lebih baik dan kepuasan pemegang saham (pemilik, karyawan, dan pihak berkepentingan lainnya) akan semakin tinggi. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi orientasi wirausaha yang dimiliki oleh suatu perusahaan, semakin tinggi pula kinerja perusahaan tersebut. Hal ini memunculkan hipotesis sebagai berikut: Orientasi wirausaha berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Semakin tinggi orientasi wirausaha maka semakin tinggi kinerja perusahaan, sebaliknya semakin rendah orientasi wirausaha maka semakin rendah kinerja perusahaan. Lingkungan Eksternal Seorang pengusaha (entrepreneur) tentunya menghadapi berbagai tantangan yang berasal dari lingkungan eksternal. Menurut Pearce & Robinson, lingkungan ekstern perusahaan adalah semua keadaan dan kekuatan yang mempengaruhi pilihan (opsi) strategik yang dilakukan oleh perusahaan dan menentukan situasi persaingannya. Model manajemen stratejik membagi lingkungan ekstern menjadi tiga segmen yang saling berinteraksi yaitu lingkungan operasional, lingkungan industri, dan lingkungan jauh. Lingkungan operasional atau disebut juga lingkungan persaingan terdiri dari pesaing, kreditor, pelanggan, tenaga kerja, dan pemasok. Lingkungan industri terdiri dari hambatan masuk, kekuatan pemasok, kekuatan pembeli, ketersediaan substitusi, dan persaingan antar perusahaan. Lingkungan jauh (remote environment) terdiri dari faktor ekonomi, sosial, politik, teknologi, dan ekologi. Perusahaan sebagai suatu sistem akan berkait dengan sekumpulan faktor penentu yang dapat mempengaruhi arau dan kebijakan perusahaan dalam mengelola bisnisnya (Husein Umar, 2003: 74). Lingkungan bisnis dapat dibagi menjadi lingkungan eksternal dan internal. Lingkungan eksternal dibagi ke dalam dua kategori yaitu lingkungan jauh dan lingkungan industri. Faktor lingkungan jauh dikaji melalui faktor-faktor PEST (politik, ekonomi, sosial, dan teknologi), sedangkan PENGARUH PENGARUH LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN LINGKUNGAN INTERNAL TERHADAP ORIENTASI WIRAUSAHA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN (ANNA WULANDARI) 145

5 faktor lingkungan industri dikaji melalui aspek-aspek yang terdapat dalam Konsep Strategi Bersaing (Competitive Strategy) dari Michael Porter yaitu hambatan masuk, daya tawar pemasok, daya tawar pembeli, ketersediaan barang substitusi, dan persaingan dalam industri. Lingkungan eksternal juga dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan konsumen, pemasok, dan aliansi serta pengaruh ketiganya dalam meningkatkan efektivitas rantai pemasok (supply chain) (Coulthard, 2007). Faktorfaktor yang mempengaruhi lingkungan eksternal adalah dynamism (jumlah dan kecepatan perubahan lingkungan), munificence (kelangkaan atau kelimpahan sumber daya yang diperlukan untuk perusahaan), kompleksitas (peraturan, persaingan, internasionalisasi, teknologi) dan karakteristik industri. Beberapa literatur juga menunjukkan pentingnya hubungan antara pengambil keputusan dalam perusahaan dan orang-orang yang terlibat dalam rantai pemasok, misalnya pemasok, konsumen, rekan aliansi, serta pihak lain yang berkepentingan seperti asosiasi industri, keluarga, teman, asosiasi bisnis, peneliti, konsultan, pesaing, pemerintah, dan lain sebagainya (Michael & Yulk, 1993). Pada beberapa penelitian, lingkungan eksternal diasosiasikan dengan faktor lingkungan (enviroenmental factor) sedangkan lingkungan internal diasosiasikan dengan faktor organisasional (organizational factor). Chow (2006) menyatakan bahwa faktor lingkungan yang mempengaruhi hubungan antara orientasi wirausaha dan kinerja perusahaan adalah ketidakpastian lingkungan dan prospek bisnis. Dimensi yang digunakan oleh Lumpkin & Dess (1996) sebagai karakteristik dari faktor lingkungan adalah dynamism, munificence, complexity, dan karakteristik industri. Berdasarkan pengertian lingkungan eksternal yang dikemukakan oleh beberapa peneliti tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan lingkungan eksternal perusahaan dalam penelitian ini adalah semua keadaan dan kekuatan di luar perusahaan yang berhubungan dengan konsumen, pemasok, dan aliansi serta pengaruh ketiganya dalam meningkatkan efektivitas rantai pemasok (supply chain), mempengaruhi pilihan (opsi) strategik yang dilakukan oleh perusahaan dan menentukan situasi persaingannya. Semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk mengelola lingkungan eksternal, maka perusahaan cenderung akan semakin proaktif dalam mencari peluang-peluang baru, akan lebih inovatif dan kreatif daripada pesaingnya, merespon perubahan yang terjadi pada lingkungan eksternal dengan baik, berani mengambil risiko dan memiliki otoritas untuk menjalankan keputusan perusahaan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam mengelola lingkungan eksternalnya, semakin tinggi pula orientasi wirausaha yang dimiliki perusahaan tersebut. Hal ini memunculkan hipotesis sebagai berikut: Lingkungan eksternal perusahaan berpengaruh positif terhadap orientasi wirausaha. Semakin tinggi kemampuan mengelola lingkungan eksternal maka semakin tinggi orientasi wirausaha, sebaliknya semakin rendah kemampuan mengelola lingkungan eksternal maka semakin rendah pula orientasi wirausaha. Lingkungan Internal Selain berhadapan dengan lingkungan ekstern, seorang pengusaha juga harus mampu mengelola lingkungan internalnya dengan baik. Profil perusahaan menggambarkan kuantitas dan kualitas sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, dan mencerminkan kondisi intern dan kapabilitasnya. Sumber daya keuangan, sumber daya manusia, dan sumber daya 146 JURNAL PENGEMBANGAN WIRASWASTA VOL. 11 NO. 2 AGUSTUS 2009 :

6 fisik perusahaan dapat digunakan untuk menilai kekuatan dan kelemahan manajemen dan struktur organisasi perusahaan. Dengan melakukan analisis terhadap lingkungan internalnya, maka perusahaan dapat membandingkan keberhasilan masa lalu perusahaan dan titik perhatian tradisionalnya dengan kemampuan perusahaan saat ini guna mengidentifikasi kemampuan masa depan perusahaan (Pearce & Robinson, 35). Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Husein Umar (2003: 74) bahwa lingkungan internal merupakan aspek-aspek yang ada di dalam perusahaan. Lingkungan internal dikaji melalui beberapa pendekatan, yaitu: pendekatan fungsional, pendekatan rantai nilai (value chain), kurva belajar/ pengalaman (learning curve), core competence, dan balanced scorecard. Pendekatan fungsional mengategorisasikan analisis internal ke dalam pasar dan pemasaran, kondisi keuangan dan akunting, produksi, sumber daya manusia, dan struktur organisasi dan manajemen. Pendekatan rantai nilai dikembangkan oleh Porter dan didasarkan pada serangkaian kegiatan yang berurutan dari sekumpulan aktivitas nilai yang dilaksanakan untuk mendesain, memproduksi, memasarkan, mengirimkan serta mendukung produk dan jasa mereka pada perusahaan yang terdiri atas satu SBU. Pendekatan kurva belajar dikembangkan oleh The Boston Consulting Group yang menyebutkanbawa penurunan biaya produksi disebabkan karena bertambahnya pengalaman kerja. Pendekatan kompetensi inti menyebutkan bahwa perusahaan harus menggunakan dan mengolah kemampuan, teknologi dan keterampilan yang dimilikinya untuk meningkatkan pangsa pasar dan meraih peluang-peluang karena kompetensi dan profesionalisme merupakan jantung dari setiap kegiatan bila ingin berhasil. Lingkungan internal juga dapat didefinisikan sebagai dinamika hubungan (relationship dynamism) yang memiliki peran moderating dan mediating dalam komponen organisasi seperti budaya, strategi, kepemimpinan, proses pengambilan keputusan, struktur, dan sumber daya (Coulthard, 2007). Beberapa literatur mengidentifikasi karakterstik dari lingkungan internal adalah membangun kepercayaan, komitmen pada standar etika, saluran komunikasi yang terbuka, sistem dukungan untuk individual, dan dorongan untuk mencari kesempatan (Wood, McDermott & Swan, 2002). Pada beberapa penelitian yang mengasosiasikan lingkungan internal dengan faktor organisasional (organizational factor) menyatakan bahwa faktor organisasional yang mempengaruhi hubungan antara orientasi wirausaha dan kinerja perusahaan adalah ukuran perusahaan, karakteristik industri, lamanya operasi perusahaan, dan kepemilikan perusahaan (Chow, 2006). Hal ini sejalan dengan dimensi yang digunakan oleh Lumpkin & Dess (1996) yang menyatakan bahwa karakteristik dari faktor organisasional adalah ukuran perusahaan, struktur organisasi, strategi perusahaan, proses pembuatan strategi, sumber daya perusahaan, budaya perusahaan, dan karakteristik tim manajemen puncak. Berdasarkan pengertian lingkungan internal yang dikemukakan oleh beberapa peneliti tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan lingkungan internal perusahaan dalam penelitian ini adalah aspek-aspek kuantitas dan kualitas sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang mencerminkan kondisi dan kapabilitas perusahaan serta dinamika hubungan (relationship dynamism) antar komponen organisasi seperti budaya, strategi, kepemimpinan, proses pengambilan keputusan, struktur, dan sumber daya.. Semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk mengelola lingkungan internal, maka PENGARUH PENGARUH LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN LINGKUNGAN INTERNAL TERHADAP ORIENTASI WIRAUSAHA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN (ANNA WULANDARI) 147

7 perusahaan cenderung akan semakin proaktif dalam mencari peluang-peluang baru, akan lebih inovatif dan kreatif daripada pesaingnya, merespon perubahan yang terjadi pada lingkungan eksternal dengan baik, berani mengambil risiko dan memiliki otoritas untuk menjalankan keputusan perusahaan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam mengelola lingkungan internalnya, semakin tinggi pula orientasi wirausaha yang dimiliki perusahaan tersebut. Hal ini memunculkan hipotesis sebagai berikut: Lingkungan internal perusahaan berpengaruh positif terhadap orientasi wirausaha. Semakin tinggi kemampuan mengelola lingkungan internal maka semakin tinggi orientasi wirausaha, sebaliknya semakin rendah kemampuan mengelola lingkungan internal maka semakin rendah pula orientasi wirausaha. Hasil Penelitian Terdahulu Irene Hau-siu Chow dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa orientasi wirausaha berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Modal sumber daya manusia (human capital) dalam terminologi tingkat pendidikan akan meningkatkan orientasi wirausaha dan kinerja perusahaan. Selain itu, perusahaan yang dimiliki oleh swasta cenderung memiliki tingkat orientasi wirausaha yang lebih tinggi daripada perusahaan yang dimiliki oleh negara, sehingga orientasi wirausaha pada perusahaan swasta memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan yang lebih signifikan daripada orientasi wirausaha pada perusahaan milik negara. Akan tetapi, lingkungan bisnis bukan merupakan variabel yang memoderasi hubungan antara orientasi wirausaha dan kinerja perusahaan. Max Coulthard dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa ada tiga dimensi orientasi wirausaha yaitu inovasi, proactiveness, dan risk taking yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini didukung oleh analisis kuantitatif yang menemukan bahwa pengetahuan mengenai konsumen dan memiliki unit penelitian dan pengembangan di dalam perusahaan merupakan komponen penting dala meningkatkan kemampuan perusahaan melakukan inovasi. Proactiveness diasosiasikan dengan strategi reaktif dan kemampuan mengidentifikasi peluang baru lebih penting daripada menjadi first-mover. Risk taking diasosiasikan dengan perhitungan keputusan bisnis yang bepengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Dilain pihak, competitive aggresiveness dan otonomy dalam pengambilan keputusan tidak terlalu berpengaruh dalam meningkatkan kinerja perusahaan, tetapi akan lebih berpengaruh dalam membina hubungan dengan pemasok, karyawan, dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. METODE PENELITIAN Sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yang membuktikan bahwa orientasi wirausaha berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan, maka penelitian ini bermaksud untuk meneliti pengaruh lingkungan eksternal dan lingkungan internal terhadap orientasi wirausaha dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan. Lingkungan eksternal yang terdiri dari dynamism, munificence, omplexity dan karakteristik industri diduga berpengaruh terhadap orientasi wirausaha. Lingkungan internal yang terdiri dari size, structure, strategy, proses pembuatan strategi, sumber daya perusahaan, budaya dan karakteristik tim manajemen puncak juga diduga berpengaruh terhadap orientasi wirausaha. Semakin baik kemampuan perusahaan 148 JURNAL PENGEMBANGAN WIRASWASTA VOL. 11 NO. 2 AGUSTUS 2009 :

8 mengelola lingkungan internal dan eksternalnya, maka semakin tinggi orientasi wirausaha pada perusahaan tersebut, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja perusahaan. Kerangka pemikiran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 1 Paradigma Model Penelitian Pengaruh Lingkungan Eksternal (X1) dan Lingkungan Internal (X2) terhadap Orientasi Wirausaha (Y1) untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan (Y2) Lingkungan Eksternal (X 1) Lingkungan Internal (X 2) Orientasi Wirausaha (Y 1) Kinerja Perusahaan (Y 2) Operasionalisasi masing-masing variabel penelitian adalah sebagai berikut : a. Kinerja perusahan (Y 1 ) yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran keberhasilan dalam pembuatan keputusan strategi pendayagunaan sumber daya (resources) perusahaan secara efektif dan efisien demi keberlanjutan usaha. Kinerja perusahaan diukur melalui pertumbuhan pendapatan (revenue growth), pangsa pasar (market share), profitabilitas, kinerja keseluruhan (overall performance), kepuasan pemegang saham (stakeholder satisfaction). b. Orientasi wirausaha (Y 2 ) yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemampuan melihat peluang baru dan memanfaatkan peluang tersebut dengan cara yang mandiri, inovatif, proaktif, kompetitif, dan berani mengambil risiko sehingga mampu menjadi pendatang baru ataupun pemimpin pasar dalam suatu industri. Orientasi wirausaha diukur melalui otonomi, inovatif, kemauan mengambil risiko, proaktif, dan persaingan yang agresif (autonomy, innovativeness, risk taking, proactiveness, competitive aggresiveness). c. Lingkungan eksternal (X 1 ) yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua keadaan dan kekuatan di luar perusahaan yang berhubungan dengan konsumen, pemasok, dan aliansi serta pengaruh ketiganya dalam meningkatkan efektivitas rantai pemasok (supply chain), mempengaruhi pilihan (opsi) strategik yang dilakukan oleh perusahaan dan menentukan situasi persaingannya. Lingkungan eksternal diukur melalui dynamism (jumlah dan kecepatan perubahan lingkungan), munificence (kelangkaan atau kelimpahan sumber daya yang diperlukan untuk perusahaan), kompleksitas (peraturan, persaingan, internasionalisasi, teknologi) dan karakteristik industri. d. Lingkungan internal (X 2 ) yang digunakan dalam penelitian ini adalah aspek-aspek kuantitas dan kualitas sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang mencerminkan kondisi dan kapabilitas perusahaan serta dinamika hubungan (relationship dynamism) antar komponen organisasi seperti budaya, strategi, kepemimpinan, proses pengambilan keputusan, struktur, dan sumber daya. Lingkungan internal diukur melalui ukuran perusahaan, struktur organisasi, strategi perusahaan, proses pembuatan strategi, sumber daya perusahaan, budaya perusahaan, dan karakteristik tim manajemen puncak (size, structure, strategy, strategy-making process, firm resources, culture, top management team characteristics). Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer berupa kuesioner yang diberikan kepada 100 pengusaha kecil di PENGARUH PENGARUH LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN LINGKUNGAN INTERNAL TERHADAP ORIENTASI WIRAUSAHA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN (ANNA WULANDARI) 149

9 Jakarta yang menjadi sampel penelitian, dan data sekunder berupa publikasi dalam buku, majalah, brosur, leaflet, internet dan surat kabar serta referensi lainnya. Analisis data penelitian dilakukan dengan analisis regresi dan korelasi, sedangkan pengujian hipotesa menggunakan uji t dan uji F. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perhitungan regresi ganda lingkungan eksternal (X 1 ) dan lingkungan internal (X 2 ) terhadap orientasi wirausaha (Y 1 ) yang dilakukan menghasilkan nilai koefisien korelasi ganda R = 0,826; koefisien determinasi R Square atau R 2 = 0,682; dan persamaan regresi Y 1 = 0, ,432X 1 + 0,396X 2 yang dicapai pada level signifikansi Sig. = 0,000. Informasi lainnya dari hasil perhitungan regresi ganda adalah diperolehnya nilai Durbin-Watson = 2,178; Tolerance = 0,819; VIF = 1,221; Normal P-P Plot; dan Scatterplot yang dapat digunakan untuk melakukan uji asumsi klasik regresi ganda sehingga diperoleh model persamaan regresi ganda yang memenuhi BLUE (Best Linier Unbiased Estimate). Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai sig. lebih kecil daripada α (0,000 < 0,05) yang menunjukkan bahwa hubungan dan pengaruh lingkungan eksternal (X 1 ) dan lingkungan internal (X 2 ) terhadap orietnasi wirausaha (Y 1 ) adalah signifikan. Dari nilai koefisien determinasi R 2 = 0,682 dapat diketahui bahwa model persamaan regresi yang terbentuk cukup baik karena model yang terbentuk mampu menjelaskan bahwa 68,2% variasi orientasi wirausaha (Y 1 ) dipengaruhi oleh lingkungan eksternal (X 1 ) dan lingkungan internal (X 2 ) secara bersamasama. Lingkungan eksternal memiliki pengaruh positif terhadap orientasi wirausaha dimana setiap peningkatan lingkungan eksternal (X 1 ) akan meningkatkan orientasi wirausaha (Y 1 ) dengan asumsi variabel lain konstan. Signifikansi hasil perhitungan pengaruh lingkungan eksternal terhadap orientasi wirausaha sebesar b 1 = 0,432 tersebut sekaligus menunjukkan bahwa hipotesis 2 yang mengatakan bahwa lingkungan eksternal perusahaan berpengaruh positif dengan orientasi wirausaha berhasil dibuktikan. Lingkungan internal memiliki pengaruh positif terhadap orientasi wirausaha dimana setiap peningkatan lingkungan internal (X 2 ) akan meningkatkan orientasi wirausaha (Y 1 ) dengan asumsi variabel lain konstan. Signifikansi hasil perhitungan yang menunjukkan pengaruh koefisien regresi Iklim Organisasi terhadap Prestasi sebesar b 2 = 0,396 tersebut sekaligus menunjukkan bahwa hipotesis 3 yang mengatakan bahwa lingkungan internal perusahaan berpengaruh positif dengan orientasi wirausaha berhasil dibuktikan. Perhitungan regresi sederhana orientasi wirausaha (Y 1 ) terhadap kinerja perusahaan (Y 2 ) menghasilkan nilai koefisien korelasi sederhana r = 0,710; koefisien determinasi R Square atau r 2 = 0,504; dan persamaan regresi sederhana Y 2 = 0, ,802Y 1 yang dicapai pada level signifikansi Sig. = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi yang terbentuk layak sebagai model untuk memprediksi kinerja perusahaan atas masukan orientasi wirausaha dimana 50,4% variasi kinerja perusahaan dipengaruhi oleh orientasi wirausaha sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Nilai koefisien regresi sebesar b = 0,802 menunjukkan bahwa orentasi wirausaha berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Tercapainya signifikansi pengaruh positif orientasi wirausaha terhadap kinerja perusahaan sekaligus menunjukkan bahwa hipotesis 1 yang mengatakan bahwa orientasi wirausaha berpengaruh positif terhadap kinerja 150 JURNAL PENGEMBANGAN WIRASWASTA VOL. 11 NO. 2 AGUSTUS 2009 :

10 perusahaan berhasil dibuktikan. Hasil perhitungan yang telah dilakukan dimasukkan dalam konstruk penelitian adalah sebagai berikut: Gambar 1. Model Pengaruh Lingkungan Eksternal (X1) dan Lingkungan Internal (X2) terhadap Orientasi Wirausaha (Y1) untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan (Y2) X 1 X 2 a = 0,722* b 2 = 0,396** b 1 = 0,432** b 2 = 0,396** b 1 = 0,432** a = 0,722* a = 0,766* Y 1 b = 0,802** Y 2 * = Sig. pada taraf uji 5% **=Sig. pada taraf uji 1% Sumber: Rangkuman data hasil perhitungan, Terpenuhinya hipotesis penelitian membuktikan bahwa lingkungan eksternal dan lingkungan internal memiliki pengaruh positif terhadap orientasi wirausaha dimana semakin baik lingkungan eksternal dan lingkungan internal maka orientasi wirausaha yang dimiliki para pengusaha juga akan meningkat. Pada tahap selanjutnya orientasi wirausaha yang semakin tinggi akan meningkatkan kinerja perusahaan. Oleh karena itu pengaruh positif lingkungan eksternal (yang diukur melalui perubahan lingkungan, sumber daya, peraturan, persaingan, internasionalisasi, teknologi, karakteristik industri) dan lingkungan internal (yang diukur melalui ukuran perusahaan, struktur organisasi, strategi perusahaan, proses pembuatan strategi, sumber daya perusahaan, budaya perusahaan, dan karakteristik tim manajemen puncak) terhadap orientasi wirausaha para pengusaha (yang diukur melalui otonomi, inovatif, kemauan mengambil risiko, proaktif, dan persaingan yang agresif) terbukti mampu meningkatkan kinerja perusahaan (yaitu pertumbuhan pendapatan, pangsa pasar, profitabilitas, kinerja keseluruhan, kepuasan stakeholder). KESIMPULAN a. Lingkungan eksternal memiliki pengaruh positif terhadap orientasi wirausaha dimana setiap peningkatan lingkungan eksternal (X 1 ) akan meningkatkan orientasi wirausaha (Y 1 ) dengan asumsi variabel lain konstan. b. Lingkungan internal memiliki pengaruh positif terhadap orientasi wirausaha dimana setiap peningkatan lingkungan internal (X 2 ) akan meningkatkan orientasi wirausaha (Y 1 ) dengan asumsi variabel lain konstan. c. Orientasi wirausaha (Y 1 ) memiliki pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan (Y 2 ) dimana setiap peningkatan wirausaha (Y 1 ) akan meningkatkan kinerja perusahaan (Y 2 ). SARAN a. Dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan, terlebih dahulu para pengusaha perlu meningkatkan orientasi wirausaha yang dimilikinya melalui peningkatan adaptasi terhadap lingkungan eksternal dan pembenahan lingkungan internal perusahaan. Hal ini perlu dilakukan mengingat lingkungan eksternal dan lingkungan internal berpengaruh positif terhadap orientasi wirausaha dimana orientasi wirausaha itu sendiri berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. b. Kinerja perusahaan memang dipengaruhi oleh orientasi wirausaha yang dimiliki PENGARUH PENGARUH LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN LINGKUNGAN INTERNAL TERHADAP ORIENTASI WIRAUSAHA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN (ANNA WULANDARI) 151

11 oleh pengusaha, tetapi orientasi wirausaha bukan satu-satunya faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Oleh karena itu perlu diupayakan penelitian lanjutan untuk mengetahui indikator lain yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan. c. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilakukan analisis jalur sehingga dapat diketahui pengaruh satu bagian dengan bagian lain baik secara langsung, tidak langsung, maupun total pengaruhnya. DAFTAR PUSTAKA Anto Dajan, Pengantar Methode Statistikk Jilid 1, LP3ES, Jakarta, Carraher, S.M., John A. Parnell, Sarah C.C., Charles E.C., Sherry E.S. Customer Service, Entrepreneurial Orientation, and Performance: A Study in Helath Care Organizations in Hongkong, Italy, New Zealand, the United Kingdom, and the USA. Journal of Applied Management and Entrepreneurship, Vol. 11 No. 4, 2006, pp Clercq, D.D. and Imanol B.R. Organizational Commitment in Mexican Small and Medium-Sized Firms: The Role of Work Status, Organizational Climate, and Entrepreneurial Orientation. Journal of Small Business Management, Vol 45 Nol 4, 2007, pp Fuad Mas ud. Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi, Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Husein Umar, Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan, PT. RajaGrafindo Persada, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT. RajaGrafindo Persada, Irene Hau-siu Chow. The Relationship Between Entrepreneurial Orientation and Firm Performance in China. Advanced Management Journal, Vol. 71 No. 3, 2006, pp J. Supranto. Metode Riset dan Aplikasinya Dalam Pemasaran, Edisi V, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Lucia Naldi, Mattias Nordqvist, Karis S., Johan W. Entrepreneurial Orientation, Risk Taking and Performance in Family Firms. Family Business Review, Vol. 20 No. 1, 2007, pp Lumpkin, G.T. dan Dess, G.G. Clarifying the Entrepreneurial Orientation Construct and Linking it to Performance. Academy of Management Review, Vol. 21 No. 1, 1996, pp , Covin, J.G. Entrepreneurial Strategy making and Firm Performance: Test of Contingency and Configurational Models. Strategic Management Journal, Vol. 18 No. 9, 1997, pp Max Coulthard. The Role of Entrepreneurial Orientation on Firm Performance and the Potential Influence of relational Dynamism. Journal of global Business and Technology, Vol. 3 No. 1, 2007, pp Messaghem, Karim. Strategis Entrepreneurship and Managerial Activities in SMEs. International Small Business Journal, Vol. 21 No. 2, 2003, pp Miller, D. The Correlates of Entrepreneurship in Three Types of Firms. Management Science, 29, 1983, pp Singgih Santoso dan Fandy Tjiptono. Riset Pemasaran, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo, 2001., SPSS Statistik Multivariat, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo, Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Venkatraman, N. The Consept of Fit I Strategy Research: Toward Verbal and Statistical Correspondence. Academy of Management Review, 3, 1989, pp Voss, Zannie Giraud, Glenn B. Voss, Christine Moorman. An Empirical Examination of the complex relationships between entrepreneurial orientation and stakeholder support. European Journal of Marketing, Vol. 39 No. 9/10, 2005, pp Zahra, Shaker A. A Conseptual Model of Entrepreneurship as Firm Behaviour: A Critique and Extention. Entrepreneurship Theory and Practice, 18, 1993, pp , dan Donald O. Neubaum. Environmental Adversity and the Entreprenerial Activities of New Ventures. Entrepreneurship Theory and Practice, 3, 1998, pp JURNAL PENGEMBANGAN WIRASWASTA VOL. 11 NO. 2 AGUSTUS 2009 :

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru merupakan ancaman bagi pengusaha apotek. Meskipun layanan

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru merupakan ancaman bagi pengusaha apotek. Meskipun layanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Apotek merupakan tempat untuk pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat (Kepmenkes No.1332/MENKES/SK/X/2002).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. daya untuk mencari peluang menuju sukses. Munculnya kreatifitas dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. daya untuk mencari peluang menuju sukses. Munculnya kreatifitas dan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Orientasi Kewirausahaan Suryana (2006) menyatakan bahwa kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang

Lebih terperinci

ISSN : AGRITEPA, Vol. II, No.2, Januari Juni 2016

ISSN : AGRITEPA, Vol. II, No.2, Januari Juni 2016 PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN MANAJEMEN KUALITAS TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM) INDUSTRI PANGAN DI KOTA BENGKULU EFFECT OF ORIENTATION ENTREPRENEURSHIP AND

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari teori Lumpkin dan Dess 1996 dapat disimpulkan jika orientasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kewirausahaan Kewirausahaan merupakan serangkaian aktivitas yang melibatkan daya kreativitas dan inovasi untuk memecahkan permasalahan dan untuk menangkap peluang pasar

Lebih terperinci

Pengembangan Alat Ukur Penilaian Pertumbuhan Perusahaan Pada Industri Kecil Menengah (IKM) di Kota Surakarta

Pengembangan Alat Ukur Penilaian Pertumbuhan Perusahaan Pada Industri Kecil Menengah (IKM) di Kota Surakarta Pengembangan Alat Ukur Penilaian Pertumbuhan Perusahaan Pada Industri Kecil Menengah (IKM) di Kota Surakarta Zenithia Intan Martomo *1), Eko Liquiddanu 2), Wahyudi Sutopo 3) 1, 2, 3) Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teori 1. Keunggulan Bersaing Untuk dapat bertahan, apalagi untuk memenangkan persaingan, maka setiap perusahaan harus menciptakan daya saing khusus agar memiliki posisi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Orientasi Kewirausahaan Grinstein (2008) menyatakan bahwa terdapat serangkaian proses-proses ketika perusahaan membuat suatu keputusan strategi. Hal ini diwujudkan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. yang seara langsung telah mempengaruhi cara pengusaha menciptakan dan

BAB I. Pendahuluan. yang seara langsung telah mempengaruhi cara pengusaha menciptakan dan 1 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Globalisasi telah menciptakan lingkungan bisnis yang lebih kompetitif, yang seara langsung telah mempengaruhi cara pengusaha menciptakan dan mempertahankan operasi

Lebih terperinci

PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA UMKM BIDANG KULINER DI YOGYAKARTA

PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA UMKM BIDANG KULINER DI YOGYAKARTA PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA UMKM BIDANG KULINER DI YOGYAKARTA Dwi Wahyu Pril Ranto (Akademi Manajemen Administrasi YPK Yogyakarta) ABSTRACT The purpose of this study is to examine

Lebih terperinci

MSDM STRATEGIK: INTEGRASI ANTARA UNIVERSALISTIC, CONTINGENCY, CONFIGURATIONAL, DAN CONTEXTUAL PERSPECTIVE Wijayanti Universitas Muhammadiyah Purworejo

MSDM STRATEGIK: INTEGRASI ANTARA UNIVERSALISTIC, CONTINGENCY, CONFIGURATIONAL, DAN CONTEXTUAL PERSPECTIVE Wijayanti Universitas Muhammadiyah Purworejo MSDM STRATEGIK: INTEGRASI ANTARA UNIVERSALISTIC, CONTINGENCY, CONFIGURATIONAL, DAN CONTEXTUAL PERSPECTIVE Wijayanti Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstraksi Pendekatan-pendekatan dalam strategi MSDM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah field research, yaitu melakukan penelitian di lapangan untuk memperoleh data atau informasi secara langsung

Lebih terperinci

PENGARUH ORIENTASI PASAR, ORIENTASI TEKNOLOGI DAN INOVASI PRODUK TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING USAHA SONGKET SKALA KECIL DI KOTA PALEMBANG

PENGARUH ORIENTASI PASAR, ORIENTASI TEKNOLOGI DAN INOVASI PRODUK TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING USAHA SONGKET SKALA KECIL DI KOTA PALEMBANG PENGARUH ORIENTASI PASAR, ORIENTASI TEKNOLOGI DAN INOVASI PRODUK TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING USAHA SONGKET SKALA KECIL DI KOTA PALEMBANG Heri Setiawan Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Sriwijaya

Lebih terperinci

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing diharuskan mampu dalam memahami perubahan struktur pasar dan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. khas minang di kota Padang dengan menguji hubungan antara entrepreneurial

BAB V PENUTUP. khas minang di kota Padang dengan menguji hubungan antara entrepreneurial BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang menentukan kinerja pada industri mikro, kecil, dan menengah (IKM) makanan khas minang di kota Padang dengan

Lebih terperinci

Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang. keuangan yang strategis yang meningkatkan shareholder value.

Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang. keuangan yang strategis yang meningkatkan shareholder value. Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang meyakini bahwa jika perusahaan memiliki orang-orang dengan kemampuan yang tepat dan sikap yang baik akan dapat melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Strategi Resources Based View (RBV) 2.1.1.1 Pengertian Strategi Resources Based View (RBV) Menurut Grant (2001) dalam Raduan

Lebih terperinci

Nadia Dwi Irmadiani. Administrasi Bisnis, Universitas Diponegoro, Semarang, 50275, Indonesia

Nadia Dwi Irmadiani. Administrasi Bisnis, Universitas Diponegoro, Semarang, 50275, Indonesia Analisis Membangun Orientasi Pasar dan AdaptabilitasLingkungan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Melalui Competitive Advantage Dalam Mencapai Kinerja Pemasaran (Studi Pada UKM Produk Unggulan Sentra Batik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan perubahan-perubahan yang serba cepat dibidang komunikasi, informasi, dan teknologi menyebabkan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 2002, Metode Penelitian Bisnis. Erlangga, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 2002, Metode Penelitian Bisnis. Erlangga, Jakarta. 48 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, 1999, Statistik. LP3ES, Jakarta. Ferdinand, A. T, 2000, "Manajemen Pemasaran : Sebuah Pendekatan Strategik", Research Paper Series no. 01/Mark/01/2000, Universitas Diponegoro,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam rangka menghadapi tantangan persaingan yang semakin tinggi dan meningkat, setiap perusahaan berusaha untuk tetap bertahan dengan cara meningkatkan produktivitas

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. bagian operasional pada bank BRI (persero). Dari 45 kuisioner yang dibagikan

BAB V PENUTUP. bagian operasional pada bank BRI (persero). Dari 45 kuisioner yang dibagikan 80 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui pengaruh motivasi kerja, kepuasan kerja, sistem penghargaan, dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan bagian operasional

Lebih terperinci

mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan. Usaha ini hanya

mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan. Usaha ini hanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap berkembang, perusahaan tujuan mempunyai tersebut tujuan hanya untuk dapat tetap dicapai hidup melalui dan usaha mempertahankan dan meningkatkan tingkat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. tanggap, jaminan, dan empati secara bersama-sama terhadap kepuasan

BAB V PENUTUP. tanggap, jaminan, dan empati secara bersama-sama terhadap kepuasan BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan baik secara deskriptif maupun statistik dengan regresi linear berganda melalui program SPSS 16.0 maka dapat ditarik kesimpulan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang didisain untuk dapat menyediakan lingkungan yang terintegrasi dan sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu perusahaan yang bergerak di sektor jasa yaitu PT SIAPTEK. Penelitian dilakukan dari bulan Maret 2015 hingga

Lebih terperinci

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI. Mini Setiyarti STIE AUB Surakarta

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI. Mini Setiyarti STIE AUB Surakarta PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI Mini Setiyarti STIE AUB Surakarta Mulyanto STIE AUB Surakarta ABSTRACT The research result

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena serangkaian observasi (pengukuran)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan pelaksanaan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik

Lebih terperinci

EDISI 12 I BUKU 1. -;;-, = Penerbit. . - ~ Salemba Empat. » Buku Asli Berstiker Hologra m

EDISI 12 I BUKU 1. -;;-, = Penerbit. . - ~ Salemba Empat. » Buku Asli Berstiker Hologra m - analemen Strategis Strategic Management-Formulation,Implementation,and Control EDISI 12 I BUKU 1 -;;-, = Penerbit. - ~ Salemba Empat ~» Buku Asli Berstiker Hologra m Daftar lsi BAGIAN SATU TINJAUAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM)

ANALISIS PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) ORBITH VOL. 11 NO. 1 MARET 2015 : 24 29 ANALISIS PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) Oleh: Bambang Sudarsono Staf Pengajar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Strategi pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilahkukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan

Lebih terperinci

PENGARUH REPUTASI PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA PEMASARAN CELEBES TV DI KOTA MAKASSAR

PENGARUH REPUTASI PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA PEMASARAN CELEBES TV DI KOTA MAKASSAR PENGARUH REPUTASI PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA PEMASARAN CELEBES TV DI KOTA MAKASSAR Andi Rifqah Purnama Alam STIE Tri Dharma Nusantara Makassar Email : pitta@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Dimana penelitian deskriptif (Sugiyono 2005, p11) merupakan penelitian

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH KARAKTERISTIK KEKUATAN PERSAINGAN PORTER TERHADAP KINERJA SEKOLAH DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. Robertus Sidartawan 1

ANALISA PENGARUH KARAKTERISTIK KEKUATAN PERSAINGAN PORTER TERHADAP KINERJA SEKOLAH DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. Robertus Sidartawan 1 Robertus Sidartawan, Jurnal ROTOR, Volume 4 Nomor1, Januari 2011 16 ANALISA PENGARUH KARAKTERISTIK KEKUATAN PERSAINGAN PORTER TERHADAP KINERJA SEKOLAH DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Robertus Sidartawan

Lebih terperinci

SMT KODE NAMA MATA KULIAH SKS PRASYARAT

SMT KODE NAMA MATA KULIAH SKS PRASYARAT Sebaran Matakuliah Kurikulum Prodi Manajemen 2017 SMT KODE NAMA MATA KULIAH SKS PRASYARAT 1 2 3 MGT 101 MGT 103 MGT 105 MGT 107 MGT 109 MGT 111 MGT 113 MGT 102 MGT 104 MGT 106 MGT 108 MGT 110 MGT 112 MGT

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

Manajemen Strategik dalam Pendidikan

Manajemen Strategik dalam Pendidikan Manajemen Strategik dalam Pendidikan Oleh : Winarto* A. Pendahuluan Manajemen pendidikan yang diterapkan di lingkungan internal sistem persekolahan hanyalah sebagian dari tanggung jawab kepala sekolah

Lebih terperinci

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp ISSN 2302-0199 8 Pages pp. 66-73 PENGARUH KERELASIAN NASABAH DAN BAURAN PEMASARAN TERHADAP KINERJA PEMASARAN SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA PT. BANK ACEH (STUDI KASUS PADA PT. BANK ACEH KANTOR PUSAT OPERASIONAL)

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM MANAJEMEN SDM BERBASIS KOMPETENSI DAN PENILAIAN PRESTASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PTPN IX SEMARANG SETIYONO EM.11.1.

PENGARUH SISTEM MANAJEMEN SDM BERBASIS KOMPETENSI DAN PENILAIAN PRESTASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PTPN IX SEMARANG SETIYONO EM.11.1. PENGARUH SISTEM MANAJEMEN SDM BERBASIS KOMPETENSI DAN PENILAIAN PRESTASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PTPN IX SEMARANG SETIYONO EM.11.1.0746 Dosen Pembibing I : Maria Magdalena Minarsih,SE,MM Dosen Pembibing

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN. Oleh : Dr. Bambang Widjarnoko. SE.

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN. Oleh : Dr. Bambang Widjarnoko. SE. PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN Oleh : Dr. Bambang Widjarnoko. SE.,MM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan

Lebih terperinci

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH Pengaruh Kepercayaan dan Kepuasan terhadap Loyalitas Nasabah... 683 PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH Endang Tri Wahyuni Universitas PGRI Yogyakarta, Jl. PGRI

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KOMITMEN, DAN FASILITAS TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR KELURAHAN SINGONEGARAN KEDIRI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KOMITMEN, DAN FASILITAS TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR KELURAHAN SINGONEGARAN KEDIRI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KOMITMEN, DAN FASILITAS TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR KELURAHAN SINGONEGARAN KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA 1912 CABANG PURWOREJO ABSTRAK

PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA 1912 CABANG PURWOREJO ABSTRAK 1 PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA 1912 CABANG PURWOREJO Titi Wijayanti Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

Internal Assessment. The Nature of an Internal Audit. Chapter 4

Internal Assessment. The Nature of an Internal Audit. Chapter 4 Chapter 4 Internal Assessment Bab ini berfokus mengidentifikasi dan mengevaluasi kelebihan dan kekurangan suatu perusahaan dalam area fungsional dalam bisnis, termasuk manajemen, pemasaran, keuangan/ akuntansi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan, atau data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Secara umum keberadan perusahaan kecil dan menengah (UKM) di negara-negara berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan UKM terbukti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di hampir semua periode sejarah manusia, kewirausahaan telah mengemban fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Di hampir semua periode sejarah manusia, kewirausahaan telah mengemban fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di hampir semua periode sejarah manusia, kewirausahaan telah mengemban fungsi penting dalam kemajuan peradaban modern (Sesen, 2013; Shane dan Venkataraman, 2000).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1. No. 10, Februari 2017 PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BISNIS PADA PT BANK PANIN, Tbk. CABANG UTAMA PONTIANAK

Bisma, Vol 1. No. 10, Februari 2017 PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BISNIS PADA PT BANK PANIN, Tbk. CABANG UTAMA PONTIANAK PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BISNIS PADA PT BANK PANIN, Tbk. CABANG UTAMA PONTIANAK Stevanni Christin Email: stevanni.christine@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KINERJA PEMASARAN DENGAN FAKTOR LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERAT

UPAYA PENINGKATAN KINERJA PEMASARAN DENGAN FAKTOR LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERAT UPAYA PENINGKATAN KINERJA PEMASARAN DENGAN FAKTOR LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERAT Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara e-mail: amin2udin@gmail.com Kata kunci: orientasi wirausaha, kreativitas

Lebih terperinci

MENGUKUR KINERJA SEKOLAH Oleh: RASTO

MENGUKUR KINERJA SEKOLAH Oleh: RASTO MENGUKUR KINERJA SEKOLAH Oleh: Abstrak Banyak ragam parameter yang dapat dijadikan rujukan untuk mengukur kinerja organisasi. Keragaman tersebut sebagai akibat adanya alternatif alokasi sumber daya yang

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang. penelitian itu dilakukan, merupakan kantor pusat Perusahaan Daerah Air

Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang. penelitian itu dilakukan, merupakan kantor pusat Perusahaan Daerah Air BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang yang bertempat di Jalan Danau Sentani No.100 Malang. Pemilihan lokasi ini didasarkan

Lebih terperinci

PENGARUH LOKASI, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SWALAYAN SINAR BARU WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH LOKASI, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SWALAYAN SINAR BARU WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI PENGARUH LOKASI, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SWALAYAN SINAR BARU WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: CRISTYANTYO B 100 100 036 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lebih terperinci

Materi Minggu 3. Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) Menurut David (1999) dalam proses manajemen strategik ada tiga tahap, yaitu:

Materi Minggu 3. Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) Menurut David (1999) dalam proses manajemen strategik ada tiga tahap, yaitu: M a n a j e m e n S t r a t e g i k 15 Materi Minggu 3 Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) 3.1 Proses Manajemen Strategik Manajemen strategik merupakan proses tiga tingkatan yang melibatkan

Lebih terperinci

This study uses primary data by conducting questionnaire distribution. The questionnaire collected a total of 49 respondents. Sampling technique used

This study uses primary data by conducting questionnaire distribution. The questionnaire collected a total of 49 respondents. Sampling technique used PENGARUH ORIENTASI WIRAUSAHA TERHADAP KINERJA UMKM EKSPORTIR KERAJINAN KERAMIK DI PLERED, KABUPATEN PURWAKARTA, JAWA BARAT Lestari Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen-Universitas Gunadarma Email:

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA KINERJA KARYAWAN PADA PT PLN (PERSERO) APJ PURWOKERTO

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA KINERJA KARYAWAN PADA PT PLN (PERSERO) APJ PURWOKERTO 60 ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA KINERJA KARYAWAN PADA PT PLN (PERSERO) APJ PURWOKERTO OLEH : Kusmoro 1), Achmad Sudjadi 2) 1) Alumni Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pengukuran Kinerja Terdapat suatu ungkapan dalam manajemen modern, yaitu : Mengukur adalah untuk mengerti (memahami), Memahami adalah untuk memperoleh pengetahuan, Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Perencanaan Strategik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi perubahan perkembangan bisnis yang semakin kompetitif, suatu organisasi dituntut untuk melakukan suatu adaptasi yang cepat terhadap faktor-faktor

Lebih terperinci

PENGARUH ORGANIZATIONAL TRUST DAN JOB SATISFACTION TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA KARYAWAN PT. BANGUN WISMA SEJAHTERA

PENGARUH ORGANIZATIONAL TRUST DAN JOB SATISFACTION TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA KARYAWAN PT. BANGUN WISMA SEJAHTERA PENGARUH ORGANIZATIONAL TRUST DAN JOB SATISFACTION TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA KARYAWAN PT. BANGUN WISMA SEJAHTERA Sylvia Lienardo dan Roy Setiawan Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL 7 BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL 2.1 Intensitas Kewirausahaan Sebagaimana dikatakan sebelumnya, kewirausahaan adalah faktor kunci yang menentukan kegiatan pengembangan kapabilitas perusahaan. Orientasi kewirausahaan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Budaya Organisasi dan Kinerja Manajerial

Kata Kunci: Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Budaya Organisasi dan Kinerja Manajerial 1 Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia) Feisal Ananta Pertiwi Jurusan

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH ENTREPRENEURIAL MARKETING TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING (STUDI KASUS PADA PELAKU USAHA OLEH-OLEH DI JALAN MOJOPAHIT KOTA MEDAN) OLEH

SKRIPSI PENGARUH ENTREPRENEURIAL MARKETING TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING (STUDI KASUS PADA PELAKU USAHA OLEH-OLEH DI JALAN MOJOPAHIT KOTA MEDAN) OLEH SKRIPSI PENGARUH ENTREPRENEURIAL MARKETING TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING (STUDI KASUS PADA PELAKU USAHA OLEH-OLEH DI JALAN MOJOPAHIT KOTA MEDAN) OLEH NICO MAKMUR 130502145 PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia mengalami tantangan dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia mengalami tantangan dalam menghadapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia mengalami tantangan dalam menghadapi AFTA,ACFTA, dan MEA. Pemberlakuan perjanjian-perjanjian tersebut pada akhir 2015 menjadi sebuah realita

Lebih terperinci

Keywords: resource-based strategy, orientation of entrepreneurship, competitive advantage

Keywords: resource-based strategy, orientation of entrepreneurship, competitive advantage Pengaruh Strategi Resource-Based terhadap Keunggulan Bersaing yang Dimediasi oleh Orientasi Kewirausahaan (Studi pada Usaha Kecil Menengah Sasirangan Kota Banjarmasin) Defin Shahrial Putra Program Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang kekuatan struktur usaha Indonesia. Usaha besar yang jumlahnya sedikit namun menguasai

Lebih terperinci

Contoh Perilaku dan Budaya Organisasi

Contoh Perilaku dan Budaya Organisasi Contoh Perilaku dan Budaya Organisasi Perilaku pegawai tidak terlepas dengan budaya organisasi. Menurut Kotter dan Hesket, budaya organisasi merujuk pada nilai-nilai yang dianut bersama oleh orang dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian, Manfaat dan Tujuan Balanced Scorecard. Balanced Scorecard adalah pendekatan terhadap strategi

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian, Manfaat dan Tujuan Balanced Scorecard. Balanced Scorecard adalah pendekatan terhadap strategi 5 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian, Manfaat dan Tujuan Balanced Scorecard Pengertian Balanced Scorecard Balanced Scorecard adalah pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan oleh Robert

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. intrapreneurship sebagai kewirausahaan yang terjadi di dalam organisasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. intrapreneurship sebagai kewirausahaan yang terjadi di dalam organisasi BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka Intrapreneurship 2.1.1 Pengertian Intrapreneurship Berdasarkan pendapat Antonic dan Hisrich (2003, p9) intrapreneurship sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan lokal (Soelistianingsih, 2013). Fakta yang terjadi di lapangan justru menunjukkan sebaliknya. Tidak

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan lokal (Soelistianingsih, 2013). Fakta yang terjadi di lapangan justru menunjukkan sebaliknya. Tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi krisis ekonomi yang melanda dunia membuat banyak perusahaan besar di beberapa negara mengalami kerugian. Di satu sisi, kondisi ini menjadikan banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya konsep balanced scorecard. Sejarah balanced scorecard dimulai dan

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya konsep balanced scorecard. Sejarah balanced scorecard dimulai dan BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Idealnya, setiap manajemen perusahaan memerlukan suatu alat ukur untuk mengetahui seberapa baik performa perusahaan. Objek yang selalu diukur adalah bagian keuangan,

Lebih terperinci

PENGARUH ENTREPRENEURIAL LEADERSHIP TERHADAP PRODUCT INNOVATION PADA INDUSTRI MAKANAN DI YOGYAKARTA

PENGARUH ENTREPRENEURIAL LEADERSHIP TERHADAP PRODUCT INNOVATION PADA INDUSTRI MAKANAN DI YOGYAKARTA PENGARUH ENTREPRENEURIAL LEADERSHIP TERHADAP PRODUCT INNOVATION PADA INDUSTRI MAKANAN DI YOGYAKARTA Dwi Wahyu Pril Ranto Akademi Manajemen Administrasi YPK Yogyakarta email : dwi_lombok@yahoo.com ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan pada hasil pembahasan, maka bisa dijelaskan berbagai temuan-temuan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Customer value terbukti berpengaruh signifikan

Lebih terperinci

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN BALANCED SCORECARD Disusun OLEH Bobby Hari W (21213769) Muhamad Deny Amsah (25213712) Muhammad Rafsanjani (26213070) Roby Aditya Negara (28213044) Suci Rahmawati Ningrum (28213662)

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Bisnis di industri farmasi masih terus berkembang dan menggiurkan bagi para pelaku bisnis farmasi. Hal ini dipicu oleh peningkatan pertumbuhan pengeluaran pada obat-obatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara kepuasan..., Widiana Sasti Kirana, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara kepuasan..., Widiana Sasti Kirana, FISIP UI, Universitas Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri asuransi dewasa ini telah menunjukkan perkembangannya yang semakin membaik. Dengan semakin bertambahnya pengetahuan masyarakat, mereka tidak lagi memandang

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Azwar, S Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Daftar Pustaka. Azwar, S Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 41 Daftar Pustaka Azwar, S. 1998. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Barry, Render dan Jay Heizer. 2001. Prinsip-prinsip Manajemen Operasi : Operations Management. Jakarta : Salemba Empat.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL KEMASAN (Studi Kasus Desa Tohudan, Colomadu Karanganyar)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL KEMASAN (Studi Kasus Desa Tohudan, Colomadu Karanganyar) ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL KEMASAN (Studi Kasus Desa Tohudan, Colomadu Karanganyar) Novemy Triyandari Nugroho STMIK Duta Bangsa Surakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey. 3.2 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey. 3.2 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey menurut Sugiyono, (2010) adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN xxxviii BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah Usaha Kecil dan Menengah yang berlokasi di kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Populasi yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pada hasil pengujian hipotesis dan pembahasan, maka simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan pada hasil pengujian hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode regresi linier berganda sebagai alat analisis data. Dalam

Lebih terperinci

Peranan Aset Stratejik dan Pengaruh Moderasi Lingkungan Dalam Peningkatan Kinerja Perusahaan Farmasi di Indonesia

Peranan Aset Stratejik dan Pengaruh Moderasi Lingkungan Dalam Peningkatan Kinerja Perusahaan Farmasi di Indonesia Peranan Aset Stratejik dan Pengaruh Moderasi Lingkungan Dalam Peningkatan Kinerja Perusahaan Farmasi di Indonesia (Dr. Syuhada Sufian, MSIE) 1. Pendahuluan Fokus penelitian ini berkaitan dengan proses

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana:

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana: LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah nilai bobot antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali. Sangat sedikit hubungannya. Sedikit hubungannya Cukup berhubungan. Memiliki

Lebih terperinci

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO, NET INTEREST MARGIN, DAN NON PERFORMING LOAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 2013 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB IV REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI

BAB IV REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI BAB IV REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI 4.1 Kesimpulan Hasil Survei EOS menunjukkan bahwa secara umum penilaian terhadap orientasi entrepreneurial di Politeknik Manufaktur Negeri Bandung ternyata tidak

Lebih terperinci

averse dalam pengambilan keputusan taking (Bowman, 1982; Fiegenbaum,

averse dalam pengambilan keputusan taking (Bowman, 1982; Fiegenbaum, PENERAPAN DISPOSITION EFFECT DAN PROSPECT THEORY: SUATU KONSEP YOHANES INDRAYONO A. Pendahuluan Disposition effect adalah perilaku investor yang: Risk averse pada saat menghadapi kondisi investasinya yang

Lebih terperinci

BAB 14 SUMBER DAYA DAN KEMAMPUAN

BAB 14 SUMBER DAYA DAN KEMAMPUAN BAB 14 SUMBER DAYA DAN KEMAMPUAN ANALISIS SUMBERDAYA DAN KEMAMPUAN (resources & capabilities analysis) Identifikasi kelemahan dan kekuatan sebuah organisasi pada dasarnya adalah mencoba menggali suatu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan ini dirintis oleh suami istri Ngadiman di Jakarta. Maka tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PENDANAAN DI YOGYAKARTA. Fein Suwira A.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PENDANAAN DI YOGYAKARTA. Fein Suwira A. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PENDANAAN DI YOGYAKARTA Fein Suwira A. Fenyta Dewi Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSU BUNTOK

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSU BUNTOK PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSU BUNTOK Panti Riyani STIE Dahani Dahanai Buntok ABSTRACT The purpose of this study was to examine the effect of price and

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN KERJA, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DI RESTORAN PAVILLION J.W.

ANALISA PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN KERJA, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DI RESTORAN PAVILLION J.W. ANALISA PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN KERJA, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DI RESTORAN PAVILLION J.W. MARRIOTT SURABAYA Inggrid Tanuwijaya, Danny Wu Pramudistya Manajemen Perhotelan,, Surabaya,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Kinerja Pengukuran merupakan upaya mencari informasi mengenai hasil yang dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya penyimpangan akibat

Lebih terperinci

Nurkhasanah Universitas Muhammadiyah Purworejo

Nurkhasanah Universitas Muhammadiyah Purworejo 1 Pengaruh Motivasi Personal, Motivasi Sosiologis, dan Motivasi Institusional Terhadap Terjalinnya Pemasaran Relasional Pada Konsumen Bisnis Eceran Modern (Survei Pada Konsumen Sarinah Supermarket di Purworejo)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah mempunyai strategi agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif dalam setiap aspek kehidupan manusia, misalnya kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif dalam setiap aspek kehidupan manusia, misalnya kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, misalnya faktor ekonomi, sosial, politik, hukum, budaya, teknologi, dan lain-lain. Dengan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT TELKOM merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi, termasuk jaringan internet. Sejalan dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Langkah-langkah penelitian 3.1.1 Observasi di PT Pertamina Gas Pada tahap ini, dilakukan pengamatan langsung ke Departemen Sumber daya manusia PT Pertamina Gas yang

Lebih terperinci