BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Transkripsi

1 50 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Data Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan PT. United Can Company pertama kali didirikan di Shanghai, China, oleh Mr. Shang Kong Yuen pada tahun Perusahaan diperluas ke Indonesia pada tahun 1952 di Jl. Jembatan Lima No. 11 Jakarta dengan nama perusahaan kaleng China Can Company. Kemudian pada tahun 1958 China Can Company berganti nama menjadi Perkalin, singkatan dari Perusahaan Kaleng Indonesia Indah. Kemudian pada tahun 1969 melakukan joint venture dengan perusahaan kemasan kaleng terbesar di Jepang yaitu Toyo Seikan Kaisha (TSK) dan Continental Can Company (CCC) dari Amerika Serikat dan Devlin Steel Corporation dari Hongkong. Perkalin bersama sama dengan 3 perusahaan asing tadi pada tahun 1968 membentuk sebuah badan usaha dengan status PMA yang diberi nama PT. United Can Company Limited yang berkedudukan di Jakarta. Pada tahun 1975 pabrik PT. United Can Company dipindahkan ke lokasi baru yang lebih luas di Jl. Daan Mogot Km.17, tepatnya di kampung Semanan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat. Sementara itu kantor pusat masih tetap bertahan di Jembatan Lima, dan pada 50

2 51 awal tahun 1985 dipindahkan juga ke tempat yang dianggap lebih strategis, di Jl. Abdul Muis No.12 yang hanya berjarak sekitar 200 m dari Istana Merdeka Jakarta. Tahun 2003 pemasangan mesin printing 8 warna sekaligus pembentukan departemen baru dengan nama New Printing Departement. New Printing merupakan departemen yang melakukan proses cetak warna semua design yang telah di order oleh konsumen Lokasi dan Unit Kerja PT United Can Company Pada saat ini PT. United Can yang berkantor pusat di Jl. Abdul Muis No. 12, Jakarta Pusat dan pabrik utamanya di Jl. Daan Mogot KM 17, Jakarta Barat, mempunyai beberapa pabrik cabang, baik didalam maupun luar negeri, yang memproduksi kemasan kaleng three piece. Pabrik cabang di dalam negeri terletak pada kota-kota ; Medan, Pekalongan, Ungaran, Yogyakarta, Negara, Bitung, dan Biak. Sedangkan pabrik cabang diluar negeri adalah terletak di ; Seychells (Kepulauan Solomon), General Santos (Phillipine), dan Madang (Papua Niugini). Gambar 4.1. menunjukan letak dari pabrik-pabrik yang dimiliki oleh PT. United Can Company. company name organization G.SANTOS 1997 BITUNG 1982 UNGARAN 1980 SORONG 1994 PEKALONGAN 1991 BIAK 1986 MEDAN 1983 JAKARTA I952 MADANG 1996 YOGYA 1973 SURABAYA 1993 NEGARA 1978 Gambar 4.1 Peta Lokasi Pabrik PT. United Can Company.

3 Hasil Produksi Secara Umum. Pabrik United Can Indonesia menyediakan kemasan sepesial dengan beranekaragam produk dan pasar. Dengan menyediakan penyelesaian terhadap kualitas kemasan, United Can menyesuaikan untuk produsen makanan dan minuman dan pelanggan diseluruh Indonsia akan dipenuhi dengan baik. 1. Dry Product and Non-Processed Food Can 2. Processed Food Can 3. Beer and Beverage 4. Batteray Jackets 5. Aerosol Can 6. Specialty Can 7. Closures and Component 8. Tennis Ball Can Distribusi dan Pemasaran Produk produk yang dihasilkan oleh PT. United Can Company didistribusikan ke dalam dan keluar negeri. Produk produk tersebut dikirim ke customer dapat berupa kaleng, end, dan dapat berupa sheet. Produk yang dikirim ke dalam negeri biasanya ke cabang cabang lokal sedangkan yang dikirim ke luar negeri bisa ke cabang di luar negeri dan bisa juga sebagai barang export. barang eksport dituntut dengan kualitas yang sangat tinggi, oleh sebab itu dalam penanganannya sangatlah berhati hati. Tempat tujuan export dari produk produk PT.United Can yang berupa kaleng kosong adalah sebagai berikut :

4 53 1. Vietnam, kaleng minuman terutama minuman bir, kaleng susu bubuk. 2. China, kaleng aerosol terutama untuk kaleng insektisida dalam jumlah yang besar. 3. Hongkong, kaleng aerosol dan gas. 4. Philipina, untuk kaleng bir, kaleng untuk bola tenis dan kaleng ikan tuna. 5. Papua New Guinea, kaleng drawn can dan kaleng two piece alumunium untuk minuman bir. 6. Singapore, untuk kaleng two piece alumunium untuk soft drink dan kaleng 3 piece untuk pengalengan juice. 7. Malaysia, kaleng 2 piece untuk soft drink dan bir. 8. Mauritius, negara kepulauan disebelah timur Madagaskar, kaleng 2 piece untuk bir. 9. England, kaleng untuk bola tennis.

5 Struktur Organisasi Dpt. New Printing Pemimpin Perusahaan Plant Manager Ass. Manager & Budget Holder Technical Head Production Head L1 Production Head L2 Ass. Techical Spv Production Spv Production Spv Production Spv. Techical Spv. Techical Crew Produksi Gambar 4.2 Struktur organisasi 1. Pemimpin Perusahaan Bertanggung jawab atas berjalannya segala kegiatan yang berlangsung di perusahaan dengan cara memimpin, mengatur, dan membimbing organisasi di perusahaan 2. Plant Manager Bertanggung jawab atas proses produksi yang berjalan sesusai prosedur di semua departement pembuatan kaleng 3pc dan sebagai pemegang keputusan untuk menyetujui melakukan pembelian barang di departement

6 55 3. Assistant Manager & Budget Holder Melakukan pengawasan langsung terhadap departement yang dipegang dan mengatur proses produksi dapat berjalan dengan lancar dan sebagai budget holder untuk memenuhi kebutuhan dalam penyediaan barang 4. Technical Bertanggung jawab dalam hal teknis yang bertujuan untuk membantu proses produksi dapat berjalan dengan lancar dan melakukan order barang untuk kebutuhan produksi 5. Production Sebagai pihak yang melakukan kegiatan produksi dan melaporkan apabila terjadi masalah terhadap mesin produksi. 4.2 Obyek Penelitian Sistem persediaan barang di Departement New Printing selama ini masih menerapkan sistem secara manual dalam persediaan barang persediaan barang dengan kata lain masih menggunakan kertas arsip sebagai media penyimpanan data. Disamping masalah pengarsipan dan penyimpanan data Departement New Printing juga mengalami kehilangan informasi data untuk persediaan saat ini, hal ini dapat mengganggu aktifitas produksi yang akan menggakibatkan downtime / waste. Dengan kesulitannya mendapatkan informasi persediaan barang maka informasi untuk melakukan pemesanan barang juga mengalami kendala, yaitu barang mana yang perlu terlebih dahulu di pesan atau pun barang mana yang sudah kehabisan stock. Keterbatasan lainnya adalah apabila terdapat barang yang sudah diterima dan akan digunakan, sangat sulit untuk menemukan

7 56 dan memastikan apakah barang tersebut sudah datang atau belum. Hal ini membutuhkan waktu untuk mencari data dari arsip yang sudah di simpan. 4.3 Analisis Proses Aliran Dokumen Existing Langkah-langkah proses aliran dokumen saat ini adalah sebagai berikut : 1. Pembelian barang Permintaan barang berdasarkan permintaan dari bagian technical. Crew technical akan memeriksa mengenai stock barang yang hampir habis ataupun barang yang di butuhkan untuk proses perbaikan/pemeliharaan. Kemudian crew technical membuat form PR( Purchase Request) untuk pembeliaan barang. Lalu mengirim ke Bagian Departement Purchasing untuk menanyakan harga.setelah mendapatkan harga barang yang akan di pesan kemudian meminta tanda tangan dari pemegang budget holder, dalam hal ini yang memegang budget holder adalah Manager Departemen. Kemudian form PR diserahkan ke bagian Departemen GWH(General WareHouse) atau Departement SP 3pc (Spare Part 3 pcs ) untuk dilakukan pengisisan Order nomer dan Material ref serta di tanda tangani oleh Store Supervision. Setelah data-data tersebut selesai di isi, kemudian form PR di serahkan ke Manager departement untuk memintakan tanda tangan kepada Plant Manager / Authorization person. Kemudian setelah mendapat persetujuan maka form PR tersebut di serahkan kebagian Depertement Purchasing untuk dilakukan pembelian.

8 57 Memesan Membuat PR ( Purchase Request ) -Mementukan No PR. -Menentukan Budget holder Tanya Harga Ke purchasing spare part? N Y Store Spv Spare part Store Spv GWH -menentukan Order no -menentukan Material reference -menentukan Order no -menentukan Material reference Minta TandaTangan Budget Holder Minta Tanda tangan Approval Menunggu No Purchase order Menyerahkan Form PR ke Purchasing End Gambar 4.3 Proses aliran dokumen untuk pemesanan barang 2. Penerimaan barang Setelah Departement Purchasing membeli barang, maka supplier akan mengirimkan barang ke Departement GWH atau SP 3pc, Supervisor

9 58 dari Departement tersebut akan memberitahuakan kepada Crew Technical bahwa barang yang sudah di pesan sudah tiba. Untuk mengambil barang di Dpt. GWH maka di gunakan form MIV, sedangkan untuk mengambil barang di Dpt. SP 3pc maka diperlukan form pengambilan barang Spare part dan di lakukan scan kartu pengenal. Pembelian di kirim supplier Spare part? Diterima Di gudang Membuat Form MIV Diterima Di Spare Part Membuat Form penerimaan barang SparePart Diterima NP Gambar 4.4 Proses aliran dokumen penerimaan barang 3. Penggunaan barang Jika terjadi kerusakan mesin / pemeliharaan mesin maka barang yang berada di ruang sparepart NP akan digunakan. yang keluar kemudian di catat dan di tulis keterangan dan keperluan barang tersebut.

10 59 Check stock Ambil di Sparepart room Catat di buku penggunaan digunakan Gambar 4.5 Proses aliran dokumen penggunaan barang 4. Persediaan barang Crew technical melakukan pengecheckan persediaan sebelum melakukan perbaikan / pemeliharaan. Pengecheckan stock juga dilakukan secara berkala setiap 1 bulan, utnuk mengetahui barang mana yang akan habis dan barang apa yang akan di butuhkan. Check stock Check barang yang habis Catat Stok yang tersedia Memesan barang yang habis Gambar 4.6 Proses aliran dokumen persediaan barang

11 60 5. Pembuatan laporan Pembuatan laporan dilakukan untuk mengetahui barang apa yang sudah dipesan dan laporan untuk Budget holder Start Cari data transaksi - data barang yang di pesan - catat barang yang di gunakan - data barang yang tersedia Penulisan laporan Serahkan ke budget holder Gambar 4.7 Proses aliran dokumen pembuatan laporan Dari langkah-langkah yang sudah di jelaskan di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam proses penyimpanan data di Dpt. New Printing memiliki beberapa kekurangan-kekurangan antara lain : 1. Sulitnya mencari barang-barang apa saja yang sedang dipesan sehingga tidak terjadi pembelian barang yang sama ( double order ) karena tidak adanya sumber informasi barang pembelian yang dapat diakses sewaktu-waktu. 2. Proses pencatatat manual sering kali terjadi kesalahan manusia sehingga informasi tidak tercatat dengan baik yang dapat menyebabkan lost information

12 61 3. Data persediaan yang sulit diketahui sehingga baru diketahui barang di tempat penyimpanan sudah habis dan perlu dilakukan pemesanan barang yang membutuhkan waktu pembelian yang lama. Hal ini menjadi kendala apabila barang tersebut akan digunakan untuk proses produksi 4.4 Analisis Kebutuhan dan Perancangan Proses Sistem Informasi Tahap ini menjelaskan hasil analisis kebutuhan dari aplikasi sistem informasi yang dilakukan oleh crew technical untuk membantu dalam inventory management. Setelah dilakukan analisa terhadap potensi hilangnya informasi maka hal-hal yang di butuhkan dalam sistem ini yaitu: 1. Aplikasi ini dibutuhkan untuk memberikan informasi barang yang di pesan. 2. Aplikasi ini harus dapat mencatat jumlah persediaan barang secara berkala/ terusmenerus sehingga membantu untuk mengetahui jumlah barang saat ini. 3. Aplikasi ini dapat memperlihatkan laporan persediaan barang, pembeliaan barang, penerimaan barang, serta penggunaan barang setiap bulannya. 4. Aplikasi ini dapat terhubung antara pihak Technical,Produksi dan Budget holder. Dengan adanya Sistem yang mengelola input data secara terkomputerisasi saat ini, maka dapat mampu mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada, serta akan memberikan kemudahan utnuk melakukan pengawasan terhadap barang-barang tersebut. Dengan adanya suatu sistem yang mengelola penginputan data secara terkomputerisasi saat ini, akan mampu mengatasi kekurangan-kekurangan

13 62 yang ada, serta akan memberikan kemudahan untuk melakukan pengawasan secara optimal dengan waktu yang cepat dalam proses persediaan barang ini. Dengan demikian bentuk alur dari sistem informasi nantinya terkonsentrasi pada satu sumber sehingga menjadi lebih mudah untuk dikelola, berikut aliran data : 1. Pemesanan Memesan Membuat PR ( Purchase Request ) -Mementukan No PR. -Menentukan Budget holder Sistem Inventory Minta TandaTangan Budget Holder Minta Tanda tangan Approval Menunggu No Purchase order Menyerahkan Form PR ke Purchasing End Gambar 4.8 Perubahan Proses Aliran Data Pemesanan

14 63 2. Penerimaan Pembelian di kirim supplier Spare part? Diterima Di gudang Membuat Form MIV Diterima Di Spare Part Membuat Form penerimaan barang SparePart Diterima NP Sistem Inventory Gambar 4.9 Perubahan Proses Aliran Data Penerimaan 3. Penggunaan Check stock Ambil di Sparepart room Sistem Inventory digunakan Gambar 4.10 Perubahan proses Aliran Data Penerimaan

15 64 4. Persediaan Check stock Sistem Inventory Memesan barang yang habis Gambar 4.11 Perubahan Proses Aliran Data Persediaan 5. Pembuatan Laporan Start Cari data transaksi Sistem Inventory Print laporan Serahkan ke budget holder Gambar 4.12 Perubahan Proses Aliran Data Pembuatan Laporan Dari gambar-gambar diatas jelas terlihat perubahan-perubahan yang dilakukan dari penerapan sistem informasi penyimpanan terhadap proses aliran dokumen saat ini. Adapun perbaikan yang dilakukan adalah :

16 65 1. Penggunaan Sistem Informasi dengan pencatatan manual menjadi Sistem informasi yang tercatat secara komputerisasi 2. penggunaan data base sistem informasi yang mampu mengkontrol seluruh data mulai dari pemesanan maupun data persediaan barang 3. Dengan penggunaan satu database dapat memudahkan untuk melakukan pencarian data jika dibutuhkan sewaktu-waktu Dilihat dari sisi keuntungan, maka keuntungan-keuntungan yang didapat dari penggunaan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Perbandingan aliran dokumen sebelum dan sesudah penerapan SI No. Aliran dokumen Sebelum menggunakan SI Sesudah menggunakan SI 1. Pembelian Mencari data pembelian barang sebelumnya melalui PR yang pernah dibuat Mendapatkan data pembelian dari sistem Melakukan pencatatatan 2 Penerimaan manual pada buku, dan informasi barang sering yang diterima dapat diketahui setiap waktu terlewat 3 Penggunaan Penggunaan barang sulit di kontrol Lebih mudah mengetahui barang-barang yang sudah digunakan 4 Persediaan Dibutuhkan waktu yang lama untuk mengetahui jumlah persediaan Lebih cepat mendapat data persediaan barang

17 66 5 Pencarian barang Perlu waktu untuk mengetahui informasi barang tersebut Dapat dengan mudah mengetahui informasi barang tersebut 6 Pembuatan laporan Perlu dilakukan penyusunan dokumen untuk membuat laporan Tersedianya report untuk membuat laporan 4.5 Perancangan Sistem Secara Rinci Dan Aplikasi Software Analisis Sistem Dengan Struktur Technique a. Context Diagram Technical a Penyediaan dan penggunaan Laporan Stock persediaan 0 Sistem Data base Inventory Laporan Transaksi b Budget Holder C D Purchasing Pemesanan barang Penerimaan barang Gudang Utama Gambar 4.13 Context diagram Dari diagram diatas dapat di jelaskan bahwa Technical menggunakan sistem data base untuk memasukan data dan kemudian technical dapat melihat laporan persediaan dengan menggunakan sistem tersebut. Budget Holder juga dapat mengakses sistem ini untuk melihat laporan transaksi yang telah dilakukan. Data pemesanan barang berasal dari purchasing dan penerimaan barang berasaldari gudang utama.

18 67 b. Sketsa Data flow Diagram Technical a Penyediaan dan penggunaan Laporan Stock persediaan 0 Sistem Data base Inventory Laporan Transaksi b Budget Holder Gambar 4.14 Data Flow Diagram Level 0 Technical Budget Holder 1.0 Baca Transaksi dan jumlah Hitung Jumlah Cetak Laporan 4.0 Stock Transaksi Laporan Gambar 4.14 Data Flow Diagram Level 1 Pada data flow diagram diagram diatas dapat dijelaskan bahwa Technical sebagai user melakukan input data penyediaan dan penggunaan barang kedalam sistem database, pada sistem ini kemudian data akan disimpan dan dapat diakses sewaktu-waktu. Output dari sistem database ini berupa laporan data persediaan dan laporan transaksi yang dapat digunakan oleh technical untuk memperbaharui data pada sistem database dan dapat

19 68 digunakan pula oleh Budget Holder untuk mengkontrol biaya yang di perlukan untuk persediaan barang c. Entity Relationship Diagram ( ERD ) Penyerahan data Keperluan barang 1 1 Penyerahan data persediaan Budget Holder Penyerahan Form Pembelian Pemilik Perusahaan Pemberian Material reference dan order no N Purchasing 1 N 1 Form pembelian Gudang utama Technical N Penerimaan barang Gambar 4.15 Entity Relationship Diagram Pada diagram ERD diatas dapat di jelaskan hubungan antara beberapa orang yang terlibat dalam proses penyediaan barang di Dpt. New printing. Technical sebagai pemesan barang yang dibutuhkan kemudian menyerahkan data persediaan pada Budget Holder untuk dapat menentukan apakah diperlukan pemesanan barang atau tidak. Jika perlu dilakukan pemesanan barang maka crew Technical perlu membuat form pembelian dan diserahkan ke gudang utama untuk mengetahui no order barang yang di perlukan. Setelah itu diserahkan kepada Budget Holder untuk melakukan persetujuan barang yang akan dipesan. Kemudian Budget Holder akan menyerahkan form pembelian ke pemilik perusahaan untuk meminta

20 69 persetujuan PO (purchase order). Setelah mendapat persetujuan maka pihak purchasing akan melakukan pemesanan barang ke pihak supplier Manajemen Data Nama Tabel : MENU LOGIN Primary Key : User name Tabel 4.2 Kamus Data Menu Login No Nama Field type Keterangan 1 User name Text Username yang digunakan 2 Password Text Kode password untuk login 3 Login klick Untuk masuk ke dalam program Nama Tabel : MENU MASTER BARANG Primary Key : Material reference Tabel 4.3 Kamus Data Menu Master No Nama Field type Ukuran Keterangan 1 Material Reference Text 10 Kode material barang 2 Nama Item Text 30 Nama dari barang 3 Unit Text 5 Bentuk satuan 4 Part Number Text 10 Jenis dari barang 5 Purpose Text 30 Kegunaan dari barang

21 70 Nama Tabel : MENU PEMESANAN Primary Key : Material Reference,Date,Pr No Tabel 4.4 Kamus Data Menu Pemesanan No Nama Field type Keterangan 1 Material Reference Text Kode Material barang 2 Date Date/Time Tanggal pembelian 4 PR No. Numeric Nomer PR 5 Item Text Nama 6 Qty Numeric Jumlah barang 7 UnitPrice Currency Harga satuan barang 8 SubTotal Currency Harga total barang Nama Tabel : MENU PERSEDIAAN Primary Key : Material Reference Tabel 4.5 Kamus Data Menu Persediaan No Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 Material Reference Text 10 Kode material barang 2 Nama Item Text 30 Nama No Nama Field Type Ukuran Keterangan

22 71 3 SOH Numeric 5 Banyaknya barang Nama Tabel : MENU LIHAT DATA PENERIMAAN Primary Key : PR No. Tabel 4.6 Kamus Data penerimaan No Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 PR NO. Numeric 10 Nomer form pembelian brg 2 Date Date dd-mm-yyyy Tanggal Transaksi 3 Item Text 30 Nama barang 4 Qty Numeric 10 Jumlah 5 Username Text 10 Nama penerima barang Nama Tabel : MENU PEMAKAIAN Primary Key : Date,Kode mesin,item Tabel 4.7 Kamus Data Pemakaian No Nama Field Type Ukuran Keterangan 1 Date Date dd-mm-yy Tanggal pemakaian 2 Kode mesin Tect 10 Kode mesin yang menggunakan 3 Nama Mesin Text 20 Nama mesin

23 72 No Nama Field Type Ukuran Keterangan 4 Item Text 30 Nama 5 Unit Text 5 Bentuk satuan 6 Qty Numeric 10 Jumlah 7 Keterangan Text 30 Keterangan penggantian Rancangan Menu Utama Menu Utama MASTER Transaction Stock Account Pembelian Stock Awal Tambah Pengguna Kode Mesin Pemakaian Ganti pasword Laporan Pemakaian Pembelian Stock Gambar 4.16 Rancangan Menu Utama

24 Langkah Untuk Memulai Aplikasi : Pengguna Menu Utama Aplikasi Content Aplikasi Buka Form SI Input Kata Kunci untuk Otorisasi Gagal (Otorisasi Ditolak) Gambar 4.17 Gambar Langkah Memulai Aplikasi Pada gambar diatas pengguna menbuka aplikasi sistem informasi, kemudian akan masuk ke menu utama aplikasi dan perlu melakukan Login untuk dapat memulai aplikasi. Jika Username dan password tidak ada dalam database maka akan gagal masuk ke menu selanjutnya Design Form 1. Menu Utama Gambar 4.18 Form Menu Utama

25 74 2. Menu Master Gambar 4.19 Form Menu Master 3. Menu form Penerimaan barang Gambar 4.20 Form Menu Penerimaan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Davlin Steel Corporation dari Hongkong. 2. Toyo Seikan Kaisha dari Jepang. 3. Continental Can Company dari Amerika.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Davlin Steel Corporation dari Hongkong. 2. Toyo Seikan Kaisha dari Jepang. 3. Continental Can Company dari Amerika. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan PT. United Can Company Ltd. adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kemasan logam. Sejarah perusahaan ini dimulai dengan didirikannya sebuah pabrik

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja praktik dilakukan di Perusahaan PT. United Can Co. Ltd. Perusahaan ini bergerak dalam bidang industri kemasan logam 1.1.1 Sejarah Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB 1 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja praktik dilaksanakan di PT. United Can Company, Ltd. Perusahaan ini bergerak dalam bidang industry kemasan kaleng. Perusahaan ini memproduksi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. United Can Company berdiri pada tahun 1952 dengan nama China Can Company. Pada tahun 1958 China Can Company berganti nama menjadi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SYSTEM PENCETAKAN PO ONLINE PADA PT. DASS. suatu perusahaan yang memproduksi minuman kaleng didirikan pada tahun 1970.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SYSTEM PENCETAKAN PO ONLINE PADA PT. DASS. suatu perusahaan yang memproduksi minuman kaleng didirikan pada tahun 1970. 39 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SYSTEM PENCETAKAN PO ONLINE PADA PT. DASS 3.1 Sejarah dan Struktur PT. DASS PT.DASS adalah industry yang bergerak untuk supplay kebutuhan dari suatu perusahaan yang memproduksi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan di jelaskan mengenai tampilan hasil Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Barang Spare part Diesel Berbasis Web pada PT MM.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Bab ini diterangkan secara singkat mengenai analisa sistem yang ada di toko sahabat teknik, untuk mempermudah dalam mengetahui kelemahan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. ditemukan solusi yang tepat sesuai dengan harapan pihak perusahaan.

BAB IV METODE PENELITIAN. ditemukan solusi yang tepat sesuai dengan harapan pihak perusahaan. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Identifikasi Masalah Sebelum membuat aplikasi penjualan pada PT. Bahtera Citra Abadi, perlu dilakukan identifikasi masalah yang ada pada perusahaan. Hal ini dilakukan agar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini dibuat dengan maksud untuk mempermudah dalam memahami tahapan-tahapan dalam penelitian, dan juga untuk menguraikan urutan-urutan proses agar lebih sistematik

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil survey, wawancara dan pengamatan yang dilakukan di

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil survey, wawancara dan pengamatan yang dilakukan di BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisis Sistem Berdasarkan hasil survey, wawancara dan pengamatan yang dilakukan di Bagian penjualan obat apotek, maka didapatkan proses-proses yang terjadi dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. mempelajari serta memberikan solusi bagi masalah yang timbul. Permasalahan yang ada pada PT Istana Keramik Indah

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. mempelajari serta memberikan solusi bagi masalah yang timbul. Permasalahan yang ada pada PT Istana Keramik Indah BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN PT Istana Keramik Indah memiliki proses transaksi yang hamper sama dengan perusahaan took keramik yang laen namun yang membedakan adalah perusahaan ini telah terkomputerisasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem yang selama ini dijalankan oleh perusahaan serta

Lebih terperinci

pada tabel 2. Untuk mengurangi resistance to change serta agar tidak mempersulit

pada tabel 2. Untuk mengurangi resistance to change serta agar tidak mempersulit 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Permasalahan pada PT Swastisiddhi Amagra dapat dilihat pada diagram tulang ikan (Gambar 1). Berdasarkan diagram tulang ikan tersebut, analisis kebutuhan sistem pada PT Swastisiddhi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan hasil survey ke CV. Tiga Kurnia pada Bagian Produksi, selama

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan hasil survey ke CV. Tiga Kurnia pada Bagian Produksi, selama BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan hasil survey ke CV. Tiga Kurnia pada Bagian Produksi, selama ini pengelolaan pencatatan masuk dan keluar bahan baku pada

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah strategi untuk memecahkan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalahan itu. Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Can Company. Pada tahun 1958 China Can Company berganti nama

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Can Company. Pada tahun 1958 China Can Company berganti nama BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. United Can Company berdiri pada tahun 1952 dengan nama China Can Company. Pada tahun 1958 China Can Company berganti nama menjadi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh 33 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan dan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Observasi Melakukan survey dan wawancara secara langsung di Koperasi Karyawan Perguruan Tinggi Swasta ABC Surabaya. Dari wawancara tersebut diperoleh data secara langsung

Lebih terperinci

Bab 4. Rancangan sistem

Bab 4. Rancangan sistem Bab 4 Rancangan sistem 4.1 Rancangan yang diusulkan Bagian gudang akan mengirimkan Surat Permintaan Barang melalui form pesan barang apabila barang tersebut telah mencapai batas minimum (warning stock)

Lebih terperinci

Gambar 4.39 Form View Pembelian Pemesanan Supplier

Gambar 4.39 Form View Pembelian Pemesanan Supplier 269 Gambar 4.39 Form View Pembelian Pemesanan Supplier Jika User dari menu utama mengklik View -> Penjualan -> View Penjualan, maka akan di tampilkan form View Penjualan. Pada form View Penjualan, user

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan, dan perancangan sistem dalam Sistem Informasi Penjulan pada Toko

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III ANALISA SISTEM BAB III ANALISA SISTEM 3.1. Tinjauan Organisasi Organisasi adalah wadah tempat orang - orang yang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali,

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM INFORMASI YANG DIUSULKAN

BAB 4 RANCANGAN SISTEM INFORMASI YANG DIUSULKAN 62 BAB 4 RANCANGAN SISTEM INFORMASI YANG DIUSULKAN 4.1 Prosedur Usulan a. Prosedur Permintaan Pembelian & Penerimaan Material 1. Dimulai dari Staff Purchasing & Logistik ketika mendapat peringatan dari

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Kerja praktek ini dilakukan selama 160 jam pada PT. Sinar Baja Hutama yang bertujuan untuk mengidentifikasi sistem yang ada serta untuk menemukan permasalahan yang terjadi pada

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI INVENTORY BARANG MATERIALS DAN PRODUCT. Gita Ayu Syafarina, S.Kom, M.Kom

PERANCANGAN APLIKASI INVENTORY BARANG MATERIALS DAN PRODUCT. Gita Ayu Syafarina, S.Kom, M.Kom Technologia Vol 7, No.1, Januari Maret 2016 25 PERANCANGAN APLIKASI INVENTORY BARANG MATERIALS DAN PRODUCT Gita Ayu Syafarina, S.Kom, M.Kom (gitaayusyafarina@gmail.com) ABSTRAK Sistem informasi merupakan

Lebih terperinci

BAB IV 4. DESKRIPSI PEKERJAAN. yang dikembangkan dengan tampilan yang mudah untuk dijalankan. Aplikasi

BAB IV 4. DESKRIPSI PEKERJAAN. yang dikembangkan dengan tampilan yang mudah untuk dijalankan. Aplikasi BAB IV 4. DESKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil survey saat kerja praktek di PT Salemba Emban Patria, secara garis besar permasalahan yang ada pada administrasi PT Salemba Emban Patria ini adalah pencatatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem yang berjalan pada bengkel Mandiri Motor bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN PENDISTRIBUSIAN ALAT TULIS KANTOR

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN PENDISTRIBUSIAN ALAT TULIS KANTOR BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN PENDISTRIBUSIAN ALAT TULIS KANTOR 4.1. Kebutuhan User Perancangan aplikasi pendistribusian alat tulis kantor ini dibangun berdasarkan kebutuhan manajemen untuk mengganti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. langkah untuk menentukan prosedur yang sedang dirancang, karena dengan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. langkah untuk menentukan prosedur yang sedang dirancang, karena dengan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Analisis terhadap sistem yang sedang berjalan merupakan salah satu langkah untuk menentukan prosedur yang sedang dirancang,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Sistem Sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka kontribusi yang dapat diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang selama

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. adalah mengoptimalkan kinerja semua mesin agar tidak ada karyawan yang

BAB III PERANCANGAN SISTEM. adalah mengoptimalkan kinerja semua mesin agar tidak ada karyawan yang BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Salah satu alternatif untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi adalah mengoptimalkan kinerja semua mesin agar tidak ada karyawan yang menganggur dan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. dengan proses yang ditentukan, berikut ini adalah tahapan tahapan dari proses. 1. Rancangan Bagan Alir Document ( Flow Map )

BAB IV PERANCANGAN. dengan proses yang ditentukan, berikut ini adalah tahapan tahapan dari proses. 1. Rancangan Bagan Alir Document ( Flow Map ) BAB IV PERANCANGAN Perancangan sistem ini merupakan tahapan lanjutan dari proses analisis masalah. Didalam perancangan sistem akan menjelaskan proses dari setiap tahapan yang akan dilakukan didalam pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan sistem secara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terhadap sistem yang sedang berjalan (Current sistem). Oleh karena itu kita perlu

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terhadap sistem yang sedang berjalan (Current sistem). Oleh karena itu kita perlu 39 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui gambaran persoalan terhadap sistem yang sedang berjalan (Current sistem). Oleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Pada PT Arwana Citramulia, Tbk Untuk mengetahui tentang prosedur pembelian pada PT Arwana Citramulia, Tbk, maka penerapan prosedur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. perangkat keras, perangkat lunak, dan pengguna. Analisis ini diperlukan sebagai

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. perangkat keras, perangkat lunak, dan pengguna. Analisis ini diperlukan sebagai BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahanpermasalahan yang ada pada sistem dimana aplikasi dibangun yang meliputi perangkat keras,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN

BAB III ANALISA DAN DESAIN BAB III ANALISA DAN DESAIN III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam perencanaan operasional kerja penjualan produk, penggunaan komputer memegang peranan yang sangat penting yang jauh lebih cepat

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK 4.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak CV. Bintang Anggara Jaya pada saat kerja praktik, maka dapat diketahui aplikasi pendukung yang dapat mengatasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Berjalan Proses persediaan pompa yang sedang berjalan masih bersifat manual, banyaknya kendala yang terdapat pada penginformasian melalui daftar

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan merupakan bagian dari metodologi pengembangan suatu perangkat lunak yang dilakukan setelah melalui tahap analisis. Perancangan dapat didenifisikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Digunakan Sistem yang digunakan saat ini pada PT. Media Medan Pers adalah sistem yang dapat dikatakan masih manual, yang saat ini bergerak

Lebih terperinci

PROSEDUR MENJALANKAN PROGRAM. Berikut ini merupakan tampilan user interface beserta keterangan dari user interface bersangkutan

PROSEDUR MENJALANKAN PROGRAM. Berikut ini merupakan tampilan user interface beserta keterangan dari user interface bersangkutan PROSEDUR MENJALANKAN PROGRAM Berikut ini merupakan tampilan user interface beserta keterangan dari user interface bersangkutan 1. User Interface Login Gambar User Interface Login Keterangan : Ini adalah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras yang direkomendasikan untuk menerapkan sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Tinjauan Organisasi PT Panasonic Gobel Indonesia berdiri pada tahun 1979 di Indonesia, dengan usaha pada awalnya bergerak di bidang penjualan trafo kemudian pada era

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. merupakan langkah yang harus ditempuh untuk menyajikan sebuah sistem

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. merupakan langkah yang harus ditempuh untuk menyajikan sebuah sistem BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Analisis merupakan cara untuk menganalisa permasalahan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Sedangkan desain sistem merupakan langkah yang harus ditempuh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS Dalam rencana pengembangan sistem informasi akuntansi yang akan digunakan penulis untuk penelitian ini menggunakan Rapid Application Development. Dengan metode ini pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. analisis sistem yang berjalan di Hot Steak Pedas Cafe. Berikut analisis yang telah

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. analisis sistem yang berjalan di Hot Steak Pedas Cafe. Berikut analisis yang telah BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Dari penelitian yang telah dilakukan maka si penulis dapat membuat analisis sistem yang berjalan di Hot Steak Pedas Cafe. Berikut analisis yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berjalan. Salah satu kesulitan yang sering terjadi pada bagian internal perusahaan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berjalan. Salah satu kesulitan yang sering terjadi pada bagian internal perusahaan 50 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Berdasarkan hasil pengamatan atau survey dilapangan yang berlokasi di Sabilla Distributor Bogor, penulis dapat menganalisa sistem

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil survey yang dilakukan saat Kerja Praktik di Rush Kurir, secara garis besar permasalahan pada Rush Kurir adalah kurangnya informasi jasa pengiriman dan report

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. sehingga menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan.

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. sehingga menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan. 22 BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1 Analisis Sistem Setelah dianalisis ada beberapa kelemahan dari sistem informasi yang sedang berjalan diantaranya : 1. Sistem pengolahan data yang sedang berjalan masih

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. gerlong futsal yang sedang berjalan. Analisis sistem yang sedang berjalan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. gerlong futsal yang sedang berjalan. Analisis sistem yang sedang berjalan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Analisis Sistem pembokingan di gerlong futsal yang sedang berjalan. Analisis sistem yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada perusahaan.

Lebih terperinci

3 Bab 3 Metode Perancangan Sistem

3 Bab 3 Metode Perancangan Sistem 3 Bab 3 Metode Perancangan Sistem 3.1 Metode Perancangan Sistem Prototype Model Dalam pengembangan sistem informasi persediaan barang pada toko besi dan bangunan Sederhana menggunakan metode prototype.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Sistem Informasi Penjualan Roti Menggunakan Web-Services. Sebelum

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Sistem Informasi Penjualan Roti Menggunakan Web-Services. Sebelum BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan membahas tentang identifikasi masalah, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS A. Investigasi Awal Toko Oleh-oleh Pandanaran adalah suatu unit usaha yang menjual berbagai macam oleh-oleh khas Jawa Tengah. Barang-barang yang dijual berupa snack atau makanan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem yang selama ini dijalankan oleh perusahaan serta memahami

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS 1.1. Prosedur sistem penjualan di PT. Bayuadji Nusantara Industries. 1. Bagian pemasaran membuat form Delivery Order (DO) 4 rangkap. Form DO 4 rangkap diotorisasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Pengolahan data pada sistem akumulasi penyusutan inventaris pada PT. Alfa Scorpii masih menggunakan pengolahan data secara manual.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Sejarah Umum PT. Topo Isano Motor Pada hari selasa tanggal 9 Mei 2000 berdiri lah suatu perseroan terbatas yaitu PT Topo Isano Motor yang bertempat di Tangerang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. makanan dan catering yang sedang berjalan di Rumah Makan Mirasa. Dalam

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. makanan dan catering yang sedang berjalan di Rumah Makan Mirasa. Dalam BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Bab ini menguraikan tentang prosedur sistem informasi penjualan makanan dan catering yang sedang berjalan di Rumah Makan Mirasa.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berikut ini adalah analisis dokumen yang digunakan di bagian penjualan pada

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berikut ini adalah analisis dokumen yang digunakan di bagian penjualan pada 30 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Berkut ini adalah sistem yang sedang berjalan di bagian penjualan pada PT Kasta Timbul. 4.1.1 Analisis Dokumen Berikut ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Identifikasi Masalah Dalam menyelesaikan masalah pada CV. Jinako Karya sehingga dapat diketahui aplikasi pendukung yang dapat mengatasi permasalahan yang ada adalah yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN IMPLEMENTASI

BAB III ANALISIS DAN IMPLEMENTASI BAB III ANALISIS DAN IMPLEMENTASI Pada bab ini membahas tentang langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian, diantaranya jenis penelitian, sumber data, tahap analisis, blok diagram, dan system flow,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi Terkomputerisasi Pada Perusahaan Jasa yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. departemen Health, Safety dan Environment (HSE) PT Bangun Sarana Baja,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. departemen Health, Safety dan Environment (HSE) PT Bangun Sarana Baja, BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis 3.1.1 Identifikasi Masalah Untuk melakukan identifikasi masalah maka dilakukan wawancara di departemen Health, Safety dan Environment (HSE) PT Bangun

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No ISSN X

JSIKA Vol. 5, No ISSN X RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA AFIF JAYA MOTOR SURABAYA Arie Rozzy Pribadi 1) Titik Lusiani 2) Henry Bambang Setyawan 3) Program Studi/Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Pada bab ini akan menjelaskan tentang analisa sistem yang sedang berjalan dan yang akan dibangun atau dirancang, yaitu mengenai

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Tinjauan Organisasi Organisasi adalah suatu sistem yang paling berpengaruh, mempengaruhi diantara orang dalam kelompok kerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem penjualan dan stok barang. Dengan menganalisis prosedur sistem yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem penjualan dan stok barang. Dengan menganalisis prosedur sistem yang BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai tahap yang bertujuan untuk memahami sistem, mengetahui kekurangan sistem dan menentukan kebutuhan

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Flowchart

Gambar 4.1 Flowchart BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1. Perancangan Algoritma Dalam merancang proses pada Sistem Informasi ini penulis menggunakan Flowchart dan UML sebagai case tool dalam merancang proses yang terjadi di dalam

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Deskripsi Kerja Praktik menggambarkan tahapan-tahapan bagaimana penulis

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Deskripsi Kerja Praktik menggambarkan tahapan-tahapan bagaimana penulis BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Deskripsi Kerja Praktik menggambarkan tahapan-tahapan bagaimana penulis merancang sistem yang akan digunakan oleh perusahaan. Tahapan awal yang dilakukan adalah Tahap perencanaan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah strategi untuk memecahkan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalahan itu. Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi

Lebih terperinci

/1. Flowmap Usulan Daftar Anggota

/1. Flowmap Usulan Daftar Anggota 37 /1. Flowmap Usulan Daftar Anggota Gambar 4.1 Flowmap Usulan Pendaftaran Anggota 38 Prosedur flowmap usulan pendaftaran anggota sebagai berikut : a. Pendaftar datang ke toko ingin menjadi anggota baru.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Tahap analisis sistem merupakansuatu proses untuk menganalisis dan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Tahap analisis sistem merupakansuatu proses untuk menganalisis dan BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Tahap analisis sistem merupakansuatu proses untuk menganalisis dan mengumpulkan data yang ada di perusahaan. Tujuan dari tahap ini adalah agar

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (software) dan perangkat keras (hardware). Adapun persyaratan minimal

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (software) dan perangkat keras (hardware). Adapun persyaratan minimal BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Untuk dapat menjalankan aplikasi ini dibutuhkan perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Adapun persyaratan minimal perangkat keras

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem merupakan tahap lanjutan dari analisis sistem, dimana pada perancangan sistem digambarkan rancangan sistem yang akan dibangun sebelum melakukan coding kedalam

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Data Citra Mandiri merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. Erajaya Group Of Companies Tbk yang bergerak dibidang retail penjualan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Berikut permasalahan yang kerap terjadi pada unit usaha ini:

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Berikut permasalahan yang kerap terjadi pada unit usaha ini: BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Pada saat survey ke lapangan, penulis melihat pencatatan yang ada masih berupa manual. Manajemen pun kebingungan untuk mengetahui berapa jumlah aset yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Pada sistem pembelian perusahaan melakukan secara tunai. Untuk pembelian tunai pertama kali dimulai dari bagian gudang memberikan informasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Impelentasi Implementasi sistem ini menggambarkan penerapan dan kebutuhan sistem untuk menjalankan program dimana aplikasi ini merupakan aplikasi dashboard monitoring

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. dengan beberapa perusahaan lain. Hal ini diakibatkan karena sistem yang

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. dengan beberapa perusahaan lain. Hal ini diakibatkan karena sistem yang BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN PT Istana Keramik Indah memiliki prosedur sistem yang sedikit berbeda dengan beberapa perusahaan lain. Hal ini diakibatkan karena sistem yang dijalankan masih tergolong manual.

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen Persewaan Mobil

Sistem Informasi Manajemen Persewaan Mobil Sistem Informasi Manajemen Persewaan Mobil Bayu Setyawan Jurusan Teknik Informatika Universitas 45 Surabaya email: bay_setyawan@yahoo.com ABSTRAK Usaha persewaan mobil merupakan usaha dibidang jasa transportasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian bagian komponennya dengan maksud untuk

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 45 BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1. Tujuan Perancangan Sistem Perancangan sistem merupakan strategi untuk memecahkan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalahan. Perancangan sistem juga adalah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat. 36 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prima Plastik Internusa (PPI) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang packaging atau produksi kemasan. PT PPI didirikan tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. enak dan harga yang bersahabat, pelayanan kepada customer menjadi point

BAB I PENDAHULUAN. enak dan harga yang bersahabat, pelayanan kepada customer menjadi point BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bidang usaha kuliner berkembang pesat saat ini. Hal tersebut dapat dilihat dengan semakin menjamurnya rumah makan. Setiap rumah makan bersaing dengan memberikan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kosong. Hal ini dapat digunakan untuk menentukan berapa jumlah limit yang

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kosong. Hal ini dapat digunakan untuk menentukan berapa jumlah limit yang BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada puskesmas Kupang, sistem yang diperlukan oleh puskesmas adalah sistem yang dapat membantu dan memenuhi kebutuhan semua proses yang ada secara terkomputerisasi dengan baik

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem merupakan suatu kegiatan untuk mengembangkan serta melakukan perbaikan terhadap sistem yang sedang berjalan. Pada tahap ini, dilakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 40 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Analisis Sistem ng Sedang Berjalan III.1.1 Formulir Input Bentuk yang digunakan PT. PS Maju Bersama, sebagai dasar Sistem Informasi Stok Barang yaitu berupa Daftar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem penghitungan yang berjalan di Tata Cell masih menggunakan alat hitung

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem penghitungan yang berjalan di Tata Cell masih menggunakan alat hitung BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Setelah penulis mengadakan penelitian di Tata Cell dan melihat langsung kegiatan yang berhubungan dengan transaksi penjualan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Bagian pembelian PT. Purinusa Ekapersada Bawen Semarang merupakan

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Bagian pembelian PT. Purinusa Ekapersada Bawen Semarang merupakan BAB IV HASIL DAN ANALISIS 1.1. Analisis Bagian pembelian PT. Purinusa Ekapersada Bawen Semarang merupakan bagian yang menerima penagihan dari pemasok. Setiap ada tagihan yang masuk, bagian ini sering kali

Lebih terperinci

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Jasa Pencucian Foto pada Buana Photo Medan Fair

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Jasa Pencucian Foto pada Buana Photo Medan Fair Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Jasa Pencucian Foto pada Buana Photo Medan Fair Jimmy 1) Silvia 2) STMIK IBBI Jalan Sei Deli No. 18. Telp 061-4567111 Email: jim8470@gmail.com 1) via_huang91@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Letak Bank BTPN di kota Medan yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1 Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Overview Sistem baru yang diusulkan untuk PT. Karya Mandiri Persada adalah bertujuan untuk meminimalisir masalah-masalah yang ada pada sistem yang sedang digunakan

Lebih terperinci