ANALISIS PENGUMUMAN PELAKSANAAN EMPLOYEE STOCK OPTIONS PROGRAM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENGUMUMAN PELAKSANAAN EMPLOYEE STOCK OPTIONS PROGRAM"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGUMUMAN PELAKSANAAN EMPLOYEE STOCK OPTIONS PROGRAM TERHADAP AVERAGE ABNORMAL RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DI INDONESIA (Study Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bei Periode Tahun ) Naufal Yafi Najy Nila Firdausi Nuzula Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang naufalyafin@gmail.com ABSTRACT This research is proposed to find out market reaction about Employee Stock Options Program (ESOP) implementation which is showed as significant differences on abnormal return and trading volume activity. Type of research used is comparative method with quantitative approach. This research is also belonged to event study, which is financial research technique using financial market data. Event study is used to test an event that can effected on corporate value, where showing by abnormal return and trading volume activity in the capital market. Time period is done during 11 days about 5 days before and after announcement of ESOP implementation, and a day (event date) when ESOP implementation was announced. The research samples are company listed in Indonesia Stock Exchange period. There are 10 samples with 38 announcement date which have been implemented an announcement of ESOP price. The result is based on hypothesis test that showing there is no significant difference of average abnormal return and it was tended to increase after ESOP implementation. While there is significant difference for trading volume activity was tended to decrease after ESOP implementation. Keywords : Abnormal Return, Trading Volume Activity, ESOP ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui reaksi pasar mengenai pelaksanaan Employee Stock Options Program (ESOP) yang ditunjukan dengan perubahan signifikan average abnormal return dan volume transaksi saham. Penelitian ini menggunakan metode komparatif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini merupakan penelitian peristiwa (event study) yaitu teknik penelitian keuangan menggunakan data-data pasar keuangan. Event study digunakan untuk menguji suatu peristiwa yang akan memberikan dampak terhadap nilai perusahaan, yang mana ditunjukan dengan harga pasar saham ataupun volume transasksi saham yang terjadi di pasal modal. Periode peristiwa dalam penelitian ini selama 11 hari yang terdiri dari 5 hari sebelum dan sesudah kejadian/peristiwa pengumuman harga pelaksanaan ESOP, dan 1 hari saat (event date) pada tanggal pengumuman harga pelaksanaan ESOP. Sampel penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Sampel berjumlah 10 perusahaan dengan 38 tanggal pengumuman yang telah melaksanakan pengumuman harga pelaksanaan ESOP. Hasil penelitian ini berdasarkan uji hipotesis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan average abnormal return dan average abnormal return cenderung meningkat sesudah ESOP. Sedangkan uji hipotesis untuk trading volume activity terdapat perubahan signifikan dan untuk trading volume activity cenderung mengalami penurunan sesudah ESOP. Kata Kunci : Abnormal Return, Trading Volume Activity, ESOP 40

2 1. PENDAHULUAN Tujuan utama perusahaan adalah mendapatkan keuntungan. Perusahaan memaksimalkan keuntungan dengan mengerahkan dan memanfaatkan sumberdaya secara optimal. Pihakpihak dalam perusahaan secara internal yang menjadi sumberdaya penting antara lain pemilik perusahaan, investor, manajer dan karyawan. Pemilik perusahaan dan investor berperan dalam kebutuhan akan modal, sedangkan manajer dan karyawan sangat berperan dalam menentukan kinerja perusahaan. Pihak-pihak tersebut saling berhubungan untuk menjalankan perusahaan. Karyawan dan manajer dalam kegiatan operasional hanya sebatas kontrak kerja antara pemilik dengan manajer dan karyawan perusahaan. Kontrak kerja menjadikan adanya batasan tujuan antara pemilik dan pemegang saham dengan manajer dan karyawan. Pemilik dan para pemegang saham ingin meningkatkan nilai perusahaan dengan peningkatan keuntungan dari perusahaan tersebut guna memperbesar deviden yang dibagikan. Tujuan yang berbeda antara pemilik, pemegang saham dengan manajer menjadikan munculnya konflik keagenan. Salah satu alternatif yang dapat diambil adalah dengan meningkatkan kepemilikan saham perusahaan untuk manajer dan karyawan perusahaan. Employee Stock Option Program (ESOP) merupakan reward terhadap karyawan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan, mensejajarkan kepentingan dengan pemegang saham, memotivasi karyawan dalam bekerja, menahan dan menarik karyawan kunci perusahaan, dan sebagai sarana strategi untuk mecapai tujuan jangka panjang perusahaan. ESOP merupakan hal baru yang masih belum banyak diterapkan oleh perusahaan yang ada di Indonesia. ESOP baru diatur oleh Bapepam pada tahun Kebijakan yang dikeluarkan merupakan informasi bagi investor untuk menilai kinerja perusahaan. Kebijakan tersebut dikeluarkan melalui pengumuman kepada investor yang dapat memberikan sinyal positif bagi investor ketika kebijakan tersebut dianggap sebagai tindakan yang menguntungkan dan meningkatkan nilai perusahaan atau disebut dengan berita baik (good news), tetapi juga dapat diartikan sebagai sinyal negatif ketika dianggap mengurangi pendapatan yang akan diterima perusahaan atas investasi yang akan dan telah ditanamnya atau disebut dengan berita buruk (bad news). Kebijakan tersebut menjadi informasi paling relevan di pasar modal. Penelitian ini menggunakan metode event study. Metode ini akan menunjukkan reaksi pasar dengan adanya abnormal return. Return yang ditunjukkan akan semakin besar ketika pasar bereaksi terhadap suatu peristiwa atau kejadian. Hasil abnormal return positif akan menunjukkan arah sebagi berita baik (good news) sedangkan abnormal return negatif menunjukkan arah berita buruk (bad news). Adanya abnormal return tidak sepenuhnya menunjukkan bahwa pasar bereaksi atas suatu kejadian. Peneliti menambahkan volume perdagangan saham (trading volume activity) sebagai tolak ukur reaksi pasar yang tercermin dilihat dari jumlah transaksi saham yang terjadi. Selama periode penelitian, peneliti harus bisa memastikan tidak ada pengumuman/kejadian lain yang mana dapat mempengaruhi reaksi pasar hal ini dapat disebut confounding effect. Peneliti memutuskan untuk menggunakan periode waktu pada tahun karena ditahun 2008 terdapat krisis ekonomi di Amerika Serikat yang dampaknya terhadap perekonomian di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Dampak tersebut membuat perkonomian menjadi melemah termasuk pada pasar modal ( Krisis ekonomi akan memberikan dampak pada reaksi pasar terhadap pengumuman/kejadian yang akan digunakan sebagai objek penelitian, oleh karena itu peneliti menetapkan mulai periode tahun 2011 hingga 2015 sebagai periode penelitian yang tidak terjadi peristiwa ekonomi yang berdampak pada penelitian tentang pengumuman ESOP. Penelitian bertujuan untuk mengetahui reaksi pasar mengenai pelaksanaan Employee Stock Options Program (ESOP) yang ditunjukan dengan perubahan signifikan average abnormal return dan volume transaksi saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Agensi (Agency Theory) Jensen dan Meckling (1976) menyatakan teori keagenan mengungkapkan hubungan prinsipal (pemilik perusahaan atau pihak yang memberikan tugas) dan agen (manajer perusahaan atau pihak yang menerima mandat/tugas) yang berdasarkan pemisahan kepemilikan dan kontrol dari perusahaan dan pengambilan keputusan dan fungsi-fungsi kontrol. Teori keagenan (agency theory) adalah hubungan antara satu atau lebih orang yang disebut dengan prinsipal yang mengerjakan orang lain atau organisasi lain dalam rangka melakukan sebuah kegiatan jasa. Teori agensi (agency theory) menyatakan kinerja perusahaan dapat dipengaruhi karena adanya perbedaan kepentingan antara pemilik perusahaan/prinsipal dengan manajer perusahaan/agen yang mana menimbulkan konflik. 41

3 Jika antara prinsipal dan agen memiliki kepentingan yang sama dalam memaksimumkan nilai perusahaan, maka agen akan bertindak sesuai dengan kepentingan dari prinsipal (Hunger & Wheelen, 2003:40). Ada beberapa alternatif yang dapat digunakan dalam mengurangi masalah keagenan menurut Jensen dan Meckling (1976) antara lain yaitu: 1. Meningkatkan kepemilikan perusahaan atau kepemilikan manajerial oleh manajemen. 2. Pemantauan oleh investor institusi. Institusi/perusahaan tersebut dalam melakukan investasi berdasarkan keputusan bersama sehingga tindakan pengawasan terhadap perusahaan yang diinvestasikan mempengaruhi kepentingan bersama pada institusi itu sendiri. 2.2 Kompensasi Kompensasi merupakan pengaturan seluruh pemberian balas jasa bagi pegawai atau karyawan yang mana dapat secara langsung berupa uang atau tidak langsung (Riani, 2013:113). 2.3 Opsi Opsi merupakan suatu produk efek (sekuritas) yang memberikan hak kepada pemegangnya (pembeli) untuk membeli atau menjual pada jumlah tertentu, pada harga tertentu, dan waktu tertentu. Kontrak opsi memiliki dua hak yaitu hak untuk membeli (call option) dan hak untuk menjual (put option). Progam Opsi Saham Karyawan (Employee Stock Option Program) Program opsi saham karyawan atau employee stock option program (ESOP) adalah rencana pemilik perusahaan untuk mendistribusikan saham dimiliki oleh perusahaan yang didirikan kepada karyawan pada perusahaan tersebut. ESOP merupakan kebijakan jangka panjang yang diberikan oleh perusahaan terhadap karyawan berupa kompensasi berbentuk saham yang mempengaruhi psikologis tenaga kerja (Astikah, 2007:1) Pemberian tersebut langsung dibagian kepada karyawan perseorangan pada saat karyawan telah pensiun dengan asumsi sebagai imbalan atas jasa dalam kurun waktu yang lama terhadap perusahaan sehingga berhak menerima kepemilikan saham, atau dapat juga diberikan ketika karyawan dianggap cocok menerima kepemilikan saham tersebut, bukan pada saat telah pensiun (Dessler, 2007). 2.4 Pasar Modal Pasar modal diartikan sebagai tempat yang digunakan untuk melakukan jual beli sekuritas jangka panjang yang memiliki umur lebih dari satu tahun seperti saham dan obligasi (Tandelilin, 2010:26). Pasar modal memiliki peranan penting bagi perkembangan ekonomi suatu negara karena memililki dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi keuangan dan fungsi ekonomi. 2.5 Saham saham dapat diartikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan baik perorangan atau badan pada suatu perusahaan atau perseroan terbatas (Husnan, 2005:279). Sudut pandang dalam membedakan saham menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011:6) yaitu ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih dan klaim ada saham biasa (common stock) yang menempatkan kepemilikannya paling bawah dan saham preferen (preferred stock), merupakan saham yang memilki karakteristik gabungan antara saham bisa dengan obligasi. Analisis saham menurut Sunariyah (2006: ) yaitu: a. Pendekatan Tradisional Menganalisis surat berharga saham menggunakan pendekatan tradisional maka dapat digunakan dua analisis yaitu analisis teknikal (technical analysis) dan analisis fundamental (fundamental analysis) b. Pendekatan Portofolio Modern Seorang investor yang baik harus melakukan analisis dengan cermat terhadap saham yang akan menjadi sasaran invetasi modalnya. Analisis yang baik dalam menentukan pada saham mana investor akan melakukan investasi maka diperlukan kerangka kerja (frame work) tersiri dari analisis ekonomi, industri, dan perusahaan. 2.6 Efisiensi Pasar Pasar yang efisien adalah pasar yang mana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang ada (Tandelilin, 2010:219). Pasar dikatakan efisien apabila waktu penyesuaian harga ke ekuilibrium baru sangat cepat. Menurut Tandelilin (2010: ) pasar efisien dibagi dalam tiga bentuk yaitu : a. Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form). Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga-harga dari sekuritas tercermin secara penuh (fully reflect) informasi masa lalu. b. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semistrong form). Pasar dikatakan efisien setengah kuat jika harga sekuritas secara penuh mencerminkan (fully reflect) semua informasi baik informasi masa lalu, informasi yang dipublikasi (all pulicly avaliable information) termasuk informasi yang ada pada laporan keuangan perusahaan. pada efisiensi pasar betuk setengah kuat maka abnormal return hanya terjadi disekitar pengumuman/kejadian dengan implikasi tidak ada investor yang dapat menggunakan informasi yang dipublikasikan 42

4 untuk menerima abnormal return dalam jangka waktu yang lama. c. Efisien si pasar bentuk kuat (strong form). Pasar dikatakan efisien bentuk kuat jika harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia termasuk informasi yang besifat private. 2.7 Metode Event Study Event study merupakan salah satu metode penilitian yang menggunakan data-data pasar keuangan untuk mengukur dampak dari suatu peristiwa atau kejadian secara spesifik terhadap nilai perusahaan, yang dapat digambarkan pada harga saham pasar perusahaan ataupun volume transaksi yang terjadi di pasar (MacKinlay, 1997:13-39). 2.8 Return Return merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi investor untuk melakukan suatu investasi dan juga merupakan imbalan investor atas apa yang telah diinvestasikan termasuk menanggung resiko yang akan didapatkan (Halim, 2015:5). Dalam konteks manajemen investasi return dapat dibedakan menjadi dua yaitu return yang terjadi (realized return) dan return yang diharapkan (expected return), menurut Jogiyanto (2010:61) dapat diartikan sebagai berikut: 1. Return yang terjadi (Realized Return) Return yang terjadi (realized return) merupakan return yang telah terjadi sebelumnya. Return sesungguhnya (actual return) dihitung dengan rumus sebagai berikut : R i,t = P i,t P i,t 1 P i,t 1 Sumber : Jogiyanto (2010:64) Keterangan : R i,t = Return saham i pada hari ke-t. P i,t = Harga saham i pada hari ke-t. P i,t 1 = Harga saham i pada satu hari sebelum hari ke-t. 2. Return Ekspektasi (Expected Return) Return ekpektasi merupakan return yang diharapkan oleh investor didapatkan di masa mendatang. Berbeda dengan realized return yang telah terjadi, expected return merupakan return yang belum terjadi. Return ekspektasi dapat dihitung menggunkan tiga alternatif (Jogiyanto, 2010:73-76) yaitu: a. Model Disesuaikan Rata-rata (Meanadjusted Model) Model ini beranggapan bahwa return ekspektasi bernilai konstan sama dengan return realisasi sebelumnya selama periode estimasi (estimation period). Ε[R it ] = t2 j=t1 Rit T Sumber : Jogiyanto (2010:73) Keterangan: Ε[R it ] = Return ekspektasi sekuritas i pada periode peristiwa ke-t R it = Return realisasi sekuritas i pada periode estimasi ke-t T = Lamanya periode waktu yaitu dari t1 sampai t2 b. Market Model E[R it ] = α1 + β1 R mj + εit Sumber : Jogiyanto (2010:79) Keterangan: E[R it ] = Return ekspekatsi sekuritas i pada periode estimasi ke-t α1 = Intercep untuk sekuritas i β1 = Koefisien slope yang merupakan beta dari sekuritas i R mj = Return indeks pasar pada periode estimasi ke-j εit = Kesalahan residu sekuritas i pada periode estimasi ke-t c. Market-Adjusted Model Model disesuaikan pasar menganggap dalam melakukan pendugaan terkait ekspektasi return di masa mendatang adalah return pasar pada saat tersebut. Menggunakan model ini tidak memerlukan periode waktu untuk mengestimasi, karena return sekuritas diestimasi akan sama dengan return indeks pasar. R Mt = IHSG t IHSG t 1 IHSG t 1 Sumber : Jogiyanto (2010:76) Keterangan : IHSG t = Indeks Harga Saham Gabungan pada hari ke-t IHSG t 1 = Indeks Harga Saham Gabungan pada satu hari sebelum hari ke-t Abnormal Return Abnormal Return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terhadap return normal (Jogiyanto, 2010:93). Adapun cara menghitung abnormal return sebagai berikut : AR i,t = R i,t E[R i,t ] Sumber : Jogiyanto (2010:94) Keterangan: 43

5 AR i,t = Abnormal return sekuritas ke-i pada periode t. R i,t = Actual return sekuritas ke-i pada periode t. E[R i,t ] = Expected return sekuritas ke-i pada periode t. Penelitian dengan event study digunakan untuk mengetahui perubahan abnormal return dengan menggunakan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah kejadian. Adapun cara menghitung Average Abnormal Return (AAR) sebagai berikut : i = Jumlah kejadian pada sekuritas pada hari ke-t Kerangka Konsep Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian 2.11 Hipotesis AAR = AR i,t N Sumber : Jogiyanto (2010:96) Keterangan : AAR t = Rata-rata abnormal return pada sekuritas ke-i yang diakumulasikan dari abnormal return sekuritas-i mulai dari awal periode ke-t hingga hari ke-t AR i,t = Jumlah seluruh abnormal return untuk sekuritas ke-i pada hari ke-t N = Jumlah kejadian yang terpengaruh oleh pengumuman peristiwa 2.9 Trading Volume Activity Volume perdagangan saham adalah jumlah lembar saham yang ditransaksikan pada pasar sekunder pada suatu periode ke-t. Pendekatan volume perdagangan saham dapat digunakan sebagai proksi reaksi pasar. Volume perdagangan saham dapat menggambarakan reaksi pasar yang sebenarnya ditunjukan dengan aktivitas perdagangan yang dilakukan oleh investor (Hendrawijaya, 2009:35). Cara perhitungan trading volume activity yaitu : TVA= Jumlah saham yang diperdagangkan jumlah saham yang beredar Sumber : Hendrawijaya (2009:43) Perubahan trading volume activity sebelum dan sesudah kejadian dapat dilihat dari hasil rata-rata trading volume activity. Adapun cara menghitung Average Trading Volume Activity (ATVA) sebagai berikut : Keterangan : ATVA t = ATVA i,t i ATVA t = Rata-rata trading volume activity pada hari ke-t yang dirata-rata dari trading volume activity pada seluruh sekuritas. ATVA i,t = kumulatif trading volume activity untuk seluruh sekuritas pada hari ke-t Gambar 2. Periode Penelitian Trading Volume Activity dan Harga Pasar Saham Sekitar Pengumuman Pelaksanaan ESOP Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H 1 : Terdapat perbedaan signifikan average abnormal return (AAR) sebelum dan sesudah pengumuman pelaksanaan ESOP. H 2 : Terdapat perbedaan signifikan average trading volume activity (AVTA) sebelum dan sesudah pengumuman pelaksanaan ESOP. 3. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian peristiwa (event study). Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian komparatif dengan pendekatan kuantitatif Periode Penelitian Periode peristiwa dalam penelitian ini selama 11 hari yang terdiri dari 5 hari sebelum dan sesudah kejadian/peristiwa pengumuman harga pelaksanaan ESOP, dan 1 hari saat (event date) pada tanggal pengumuman harga pelaksanaan ESOP Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) yang melakukan pengumuman ESOP. Sampai tahun 2015 tercatat 35 perusahaan yang telah melaksanakan pengumuman ESOP. Penentuan sampel dalam penilitian ini menggunakan metode purposive sampling yang artinya dalam pemilihan sampel didasarkan atas kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria tersebut didapatkan 10 perusahaan dengan 38 tanggal pengumuman. 44

6 3.4. Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Sumber data penulisan yaitu laman web Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan metode dokumentasi. Metode dokumentasi yang dilakukan merupakan aktivitas pengarsipan dan penyalinan dari sumber sumber sekunder yang berhubungan dengan tanggal pengumuman harga pelaksanaan ESOP yang dilakukan perusahaan, data harian harga saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), volume perdagangan harian perusahaan terkait yang sesuai dengan kriteria penilaian yang nantinya digunakan sebagai sampel Metode Analisis Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode event study untuk mengetahui reaksi pasar terhadap pengumuman harga pelaksanaan ESOP. Analisis yang dilakukan adalah analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial. Pengujian data menggunakan uji beda dengan melakukan uji normalitas dilanjutkan melakukan uji hipotesis. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Deskriptif Rata-rata AAR bersifat negatif baik sebelum dan sesudah ESOP. Pada periode sebelum ESOP diketahui AAR terendah pada PT Delta Dunia Makmur Tbk. kejadian 15 Juli 2015 sebesar - 0,064572, sedangkan AAR tertinggi sebelum ESOP pada PT MNC Land Tbk. kejadian 23 Oktober 2012 sebesar 0, Pada periode sesudah ESOP diketahui AAR terendah pada PT Harum Energy Tbk. kejadian 5 Oktober 2011 sebesar -0,024328, sedangkan AAR tertinggi sesudah ESOP pada PT Delta Dunia Makmur Tbk. kejadian 15 Juli 2013 sebesar 0, Berdasarkan hasil AAR diketahui bahwa 15 kejadian mengalami penurunan average abnormal return (AAR) dari sebelum ke sesudah pelaksanaan ESOP. Sedangkan 23 kejadian mengalami peningkatan average abnormal return (AAR) dari sebelum ke sesudah pelaksanaan ESOP. Rata-rata ATVA bersifat positif baik sebelum dan sesudah ESOP. Pada periode sebelum ESOP diketahui ATVA terendah pada PT MNC Land Tbk. kejadian 11 Maret 2011 sebesar 0,00003, sedangkan ATVA tertinggi sebelum ESOP terjadi pada PT Eagle High Plantation Tbk. kejadian 1 Mei 2012 sebesar 0, Pada periode sesudah ESOP diketahui ATVA terendah terjadi pada PT MNC Land Tbk. kejadian 26 Maret 2014 sebesar 0,00002, sedangkan ATVA tertinggi sesudah ESOP terjadi pada PT Eagle High Plantation Tbk. kejadian 1 November 2013 sebesar 0, Berdasarkan hasil ATVA diketahui 26 kejadian mengalami penurunan ATVA dari sebelum ke sesudah pelaksanaan ESOP. Sedangkan 12 kejadian mengalami peningkatan ATVA dari sebelum ke sesudah pelaksanaan ESOP Analisis Statistik Inferensial Uji Normalitas Tabel 1. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test AAR ATVA N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov test, dengan membandingkan asymptotic significance dengan α = 0,05 (Santoso, 2004:212). Asymptotic significance > 0,05 maka data terdistribusi normal. Pada tabel 1 nilai asymptotic significance 0,690 untuk AAR maka data berdistribusi normal (0,690> 0,05). Nilai asymptotic significance 0,003 untuk ATVA maka data tidak berdistribusi normal (0,003<0,05) Pengujian Hipotesis Pengujian menggunakan Pair sample t test pada data berdistribusi normal yaitu pada data average abnormal return dan peringkat Wilcoxon untuk data yang tidak berdistribusi normal yaitu pada data average trading volume activity. Kedua uji tersebut merupakan uji beda terhadap sampel berpasangan yang sama namun memiliki perlakuan yang berbeda. Pengambilan kriteria keputusan adalah sebagai berikut: a) Apabila nilai asymptotic significance > 0,05 maka H 0 diterima, yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan. b) Apabila nilai asymptotic significance < 0,05 maka H 0 ditolak, yaitu terdapat perbedaan signifikan. 45

7 Sig. (2-tailed) Std. Error Mean Std. Deviation Mean Upper Lower Tabel 2. Hasil Uji Pair Sampel T Test Pair 1 AAR_Sebelum - AAR_Sesudah Paired Samples Test Paired Differences t df 95% Confidence Interval of the Difference Hasil untuk AAR sebelum dan AAR sesudah nilai asymptotic significance 0,288. Nilai 0,288 lebih besar dari level of significance yaitu 0,05. Maka untuk uji hipotesis 1 H 01 diterima yaitu tidak terdapat reaksi pasar signifikan yang ditunjukkan dengan adanya AAR sebelum dan sesudah ESOP. Tabel 3. Hasil Uji Peringkat Wilcoxon Z Asymp. Sig. (2- tailed) Test Statisticsa ATVA_sesudah - ATVA_Sebelum a. Wilcoxon Signed Ranks Test b. Based on negative ranks c.022 c. Based on positive ranks. Berdasarkan hasil uji peringkat Wilcoxon ATVA sebelum dan sesudah pelaksanaan ESOP memiliki nilai asympotic significance 0,022 lebih kecil dari level of significance yaitu 0,05. Maka uji hipotesis 2 H 02 ditolak, maka terdapat reaksi pasar signifikan yang ditunjukkan dengan adanya average trading volume activity (ATVA) sebelum dan sesudah ESOP Pembahasan Abnormal Return Berdasarkan uji hipotesis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan average abnormal return antara sebelum dan sesudah ESOP selama periode pengamatan yaitu 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah ESOP. Hasil yang tidak signifikan pada average abnormal return dapat diakibatkan karena periode penelitian yang terlalu singkat. Periode penelitian yang singkat disebabkan karena di Indonesia banyaknya informasi yang berpengaruh terhadap suatu sekuritas. Hal ini menunjukkan bahwa harga saham mampu menggambarkan informasi dari masa lalu ditambah dengan informasi yang ada. Informasi yang diterima antara lain stock split, pembagian deviden, pelaksanaan ESOP dan lain sebagainya. Investor memberikan respon dalam bentuk abnormal return pada saat pelaksanaan ESOP di seputar periode pengamatan. Jika pasar efisien dalam bentuk setengah kuat maka investor tidak akan mendapatkan abnormal return dalam jangka waktu lama dengan informasi yang didapatkan (Tandelilin, 2010:223). Penelitian ini menunjukkan hasil cenderung meningkat pada average abnormal return sebelum ke sesudah pelaksanaan ESOP. Peningkatan tersebut merupakan kabar baik (good news) bagi investor baru karena keuntungan yang akan didapat semakin besar. Keuntungan tersebut dilihat oleh investor dengan kenaikan harga saham dipasar Trading Volume Activity Perusahaan melaksanakan ESOP dengan maksud menunjukkan motivasi yang tinggi pada karyawan sehingga layak untuk diberikan sebuah penghargaan atas kinerjanya. Perusahaan ingin meningkatkan minat investor untuk membeli saham sehingga meningkatkan aktivitas perdagangan saham dengan pelaksanaan ESOP. Hasil penelitian ini menunjukkan penurunan aktivitas perdagangan saham setelah ESOP. Hasil uji hipotesis menunjukkan penurunan trading volume activity yang signifikan sesudah ESOP. Penurunan trading volume activity disebabkan salah satunya karena investor lama cenderung menginginkan Earning Per Share (EPS) dalam jumlah besar. Investor lama cenderung tidak melakukan transaksi setelah ESOP karena pelaksanaan ESOP mengakibatkan jumlah saham yang beredar bertambah, sehingga EPS yang akan didapatkan investor lama cenderung berkurang. 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 1. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan abnormal return antara sebelum dan sesudah ESOP selama periode pengamatan. Hasil yang tidak signifikan pada average abnormal return dapat diakibatkan karena periode penelitian yang terlalu singkat. Periode penelitian yang singkat disebabkan karena di Indonesia banyaknya informasi yang berpengaruh terhadap suatu sekuritas. Investor merespon cepat terhadap abnormal return pada saat pelaksanaan ESOP di 46

8 seputar periode pengamatan. Jika pasar efisien dalam bentuk setengah kuat maka investor tidak akan mendapatkan abnormal return dalam jangka waktu lama dengan informasi yang didapatkan. 2. Penelitian ini menunjukkan hasil cenderung meningkat pada average abnormal return sebelum ke sesudah pelaksanaan ESOP. Peningkatan tersebut merupakan kabar baik (good news) bagi investor baru karena keuntungan yang akan didapat semakin besar 3. Hasil uji hipotesis menunjukkan penurunan trading volume activity yang signifikan sesudah ESOP. Salah satu alasan ada perubahan trading volume activity karena investor lama cenderung menginginkan Earning Per Share (EPS) dalam jumlah besar, sedangkan ESOP mengakibatkan jumlah saham yang beredar bertambah, sehingga EPS yang akan didapatkan invetor lama cenderung berkurang. 4. Hasil penelitian ini menunjukkan penurunan aktivitas perdagangan saham setelah ESOP Saran 1. Perlu penyampaian informasi oleh perusahaan kepada investor lama bahwa pelaksanaan employee stock option program (ESOP) memiliki manfaat terhadap peningkatan nilai perusahaan. ESOP selain diberikan pada karyawan yang memiliki kurun waktu lama, ESOP juga dapat diberikan kepada karyawan yang memiliki prestasi tinggi, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat diterima sebagi suatu kebijakan yang baik. 2. Bagi peneliti selanjutnya, dapat menambahakan keterkaitan antara pelaksanaan ESOP, abnormal return, trading volume activity, dan kinerja perusahaan. Tujuan penelitian tersebut agar diketahui manfaat secara keseluruhan dari ESOP terhadap internal perusahaan maupun ekternal perusahaan. Perdagangan Saham, dan Abnormal Return Saham Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham. Semarang: Universitas Diponegoro. Hunger, J. David dan Wheelen, Thomas L Manajemen Stretegis. Yogyakarta: Andi. Jensen, Michael C. dan William H Meckling Theori of the Firm: Manajerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economics, Vol. 3, pp Jogiyanto, H.M Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE. MacKinlay, A.C Event Study in Economics and Finance. Journal of Economic Literatur, 35(1): 13. Riani, Asri Laksmi. 2013, Manajemen Sumber Daya Manusia Masa Kini. Yogyakarta: Graha Ilmu. Santoso, Singgih Statistik Multivariat Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: Elex Media Komputindo. Sunariyah Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keempat. Yogyakarta: AMP YKPN Tandelilin, Eduardus Potofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi, Edisi Pertama. Yogyakarta: Kanisius DAFTAR PUSTAKA Darmadji, Tjiptono dan Fakhruddin, Hendy M Pasar Modal di Indonesia, Pendekatan Tanya Jawab. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat. Dessler, G Manajemen Sumber Daya Manusia jilid 2 Edisi 10, Jakarta: Indeks. Halim, Abdul Analisis Invetasi. Jakarta: Salemba Empat. Hendrawijaya, Michael Analisis Perbandingan Harga Saham, Volume 47

ANALISIS PERBEDAAN TRADING VOLUME ACTIVITY

ANALISIS PERBEDAAN TRADING VOLUME ACTIVITY ANALISIS PERBEDAAN TRADING VOLUME ACTIVITY DAN ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN BUY BACK SAHAM (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI yang Melakukan Buy Back Tahun 2012-2014) Rizka

Lebih terperinci

ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA Siti Murtopingah Rina Mudjiyanti Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT This study is to analysis

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 60 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Disain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-ekperimental, dengan jenis deskriptif, dan komparatif. Dilihat dari pengendalian variabel, penelitian

Lebih terperinci

I Putu Gede Brahmaputra Waisnawa Suhadak R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

I Putu Gede Brahmaputra Waisnawa Suhadak R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS REAKSI PASAR ATAS PENGUMUMAN STOCK SPLIT OLEH PT. JAPFA COMFEED INDONESIA TBK. TAHUN 2013 (Studi Pada Perusahaan di Sektor Peternakan Yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2013) I Putu Gede Brahmaputra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Studi Penelitian ini menggunakan metode event study, yaitu metode yang digunakan untuk mengukur reaksi harga saham terhadap suatu peristiwa yang ditandai dengan

Lebih terperinci

Management Analysis Journal

Management Analysis Journal MAJ 1 (3) (2014) Management Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/maj REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PENGUMUMAN KENAIKAN HARGA BBM 22 JUNI 2013 Ervina Ratna Ningsih, Dwi Cahyaningdyah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional. Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah

METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional. Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah 22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah atau mengurangi jumlah saham yang beredar menjadi n

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return dan trading

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return dan trading BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Pada bab ini akan disajikan mengenai data yang berhasil dikumpulkan. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return

Lebih terperinci

Kata Kunci : Abnormal return, Volume Perdagangan Saham, Event Study, Paket Kebijakan Ekonomi Jilid II

Kata Kunci : Abnormal return, Volume Perdagangan Saham, Event Study, Paket Kebijakan Ekonomi Jilid II ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN PAKET KEBIJAKAN EKONOMI JILID II (Studi Kasus Pada Kelompok Saham LQ45 di BEI Tahun 2015) ANALYSIS STUDY OF

Lebih terperinci

ABNORMAL RETURN DI SEKITAR TANGGAL PENGUMUMAN STOCK SPLIT

ABNORMAL RETURN DI SEKITAR TANGGAL PENGUMUMAN STOCK SPLIT ABNORMAL RETURN DI SEKITAR TANGGAL PENGUMUMAN STOCK SPLIT Oleh: Yogo Heru Prayitno 1) E-mail: yogo.heru@widyatama.ac.id 1) Universitas Widyatama Bandung ABSTRACT The researcher observed the announcement

Lebih terperinci

PERBEDAAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

PERBEDAAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE PERBEDAAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2007-2011 Komang Ayu Setia Dewi 1 1 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud),

Lebih terperinci

ABSTRACT. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This research is an event study that aims to discover the reaction of Indonesian capital market to the announcement of rising fuel and oil price on 22nd June 2013 which presumed has information

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam anggota Jakarta Islamic Index (JII). variabel harga saham dan volume perdagangan saham.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam anggota Jakarta Islamic Index (JII). variabel harga saham dan volume perdagangan saham. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris adanya perbedaan rata-rata abnormal return dan aktivitas volume perdagangan saham (trading volume

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2010. Teknik pemilihan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent melalui

BAB III METODE PENELITIAN. yang signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent melalui BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Seperti yang tercermin dalam judul, jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana peneliti mencoba untuk menjelaskan apakah ada

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 2808

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 2808 ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 2808 ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN PAKET KEBIJAKAN EKONOMI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek Indonesia terhadap pengumuman peristiwa bencana banjir yang melanda daerah khusus

Lebih terperinci

Kata Kunci : Buyback; Abnormal Return; Trading Volume Activity; BUMN; Return Realisasi

Kata Kunci : Buyback; Abnormal Return; Trading Volume Activity; BUMN; Return Realisasi ANALISIS RESPON PASAR DAN KINERJA SAHAM ATAS PENGUMUMAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM (BUYBACK) PADA PERUSAHAAN BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA 2010-2104 ANALYSIS OF MARKET RESPONSE AND STOCK PERFORMANCE

Lebih terperinci

REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Robert Jao Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi Universitas Atma Jaya Makassar jao_robert@hotmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN ABNORMAL RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN ABNORMAL RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN ABNORMAL RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2010-2014 Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

Oleh : INDAH NOOR KHOIRIA DEWI B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

Oleh : INDAH NOOR KHOIRIA DEWI B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN BERTUMBUH DAN TIDAK BERTUMBUH (Studi Kasus Pada Bursa Efek Indonesia 2010-2014) Oleh : INDAH NOOR KHOIRIA DEWI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pada penelitan ini, peneliti merujuk pada penelitian sebelumnya yang bermanfaat untuk dijadikan sebagai pembanding. Penelitian yang dijadikan rujukan

Lebih terperinci

PENGARUH PERGANTIAN CEO TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM INDEKS LQ 45 PERIODE

PENGARUH PERGANTIAN CEO TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM INDEKS LQ 45 PERIODE PENGARUH PERGANTIAN CEO TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM INDEKS LQ 45 PERIODE 2007-2012 CEO TURNOVER EFFECT ON STOCK COMPANY RETURN THAT WAS INSIDED INDEX LQ45 PERIOD 2007-2012 Ni Wayan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 METODE PENGUMPULAN DATA Penelitian ini menggunakan data historis tentang harga saham, jumlah lembar saham dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun

Lebih terperinci

Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Saham Bonus di Bursa Efek Indonesia

Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Saham Bonus di Bursa Efek Indonesia Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Saham Bonus di Bursa Efek Indonesia Ni Putu Desy Ratna Dewi 1 I Made Sukartha 2 1 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail: niputudesy47@gmail.com

Lebih terperinci

REAKSI PASAR MODAL INDONESIA ATAS PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2009 PADA BURSA EFEK INDONESIA

REAKSI PASAR MODAL INDONESIA ATAS PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2009 PADA BURSA EFEK INDONESIA REAKSI PASAR MODAL INDONESIA ATAS PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2009 PADA BURSA EFEK INDONESIA Vini Sundari E-mail: vinisundari@yahoo.com Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Abnormal Return (AR) dan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Abnormal Return (AR) dan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Abnormal Return (AR) dan Trading Volume Activity (TVA) yang terjadi dalam perusahan perusahaan yang sudah melakukan

Lebih terperinci

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL ATAS PENGUMUMAN KENAIKAN BI RATE TANGGAL 12 NOVEMBER 2013

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL ATAS PENGUMUMAN KENAIKAN BI RATE TANGGAL 12 NOVEMBER 2013 JURNAL MAKSIPRENEUR, Vol. VI, No. 2, Juni 2017, hal. 56 65 ANALISIS REAKSI PASAR MODAL ATAS PENGUMUMAN KENAIKAN BI RATE TANGGAL 12 NOVEMBER 2013 Dwi Cahyaningdyah Nidya Arum Cahyasani Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode Februari Juli yaitu indeks yang terdiri dari 45 perusahaan yang tercatat yang

Lebih terperinci

Shochihatuz Zainia Fauzi Suhadak R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Shochihatuz Zainia Fauzi Suhadak R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGARUH PENGUMUMAN STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN RETURN SAHAM (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014) Shochihatuz Zainia Fauzi Suhadak R. Rustam Hidayat

Lebih terperinci

PENGUJIAN ABNORMAL RETURN PELUNCURAN INDEKS MNC36 SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH. Siti Barokah, Rini Setyo Witiastuti. Abstrak. Info Artikel.

PENGUJIAN ABNORMAL RETURN PELUNCURAN INDEKS MNC36 SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH. Siti Barokah, Rini Setyo Witiastuti. Abstrak. Info Artikel. Management Analysis Journal 5 (2) (2016) http://maj.unnes.ac.id PENGUJIAN ABNORMAL RETURN PELUNCURAN INDEKS MNC36 SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH Siti Barokah, Rini Setyo Witiastuti Jurusan Manajemen, Fakultas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : abnormal return, reaksi pasar, dividen tunai, declaration date

ABSTRAK. Kata Kunci : abnormal return, reaksi pasar, dividen tunai, declaration date ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji kandungan informasi dari pengumuman pembagian dividen yang dapat tercermin dari abnormal return yang timbul akibat adanya reaksi pasar. Pengumuman pembagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian

Lebih terperinci

Karisma Tejo Widaghdo

Karisma Tejo Widaghdo ANALISIS KOMPARATIF REAKSI PASAR SEBELUM DAN SETELAH PENGUMUMAN OPINI AUDIT PADA ENTITAS PUBLIK (Studi Kasus Pada Saham yang Terdaftar di BEI Pada Tahun 2013-2014) Karisma Tejo Widaghdo 23211906 LATAR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif berdasarkan data empiris dan melakukan uji hipotesis atas perbedaan abnormal return dan

Lebih terperinci

I Made Widi Hartawan, 1 I Made Pradana Adiputra, 2 Nyoman Ari Surya Darmawan

I Made Widi Hartawan, 1 I Made Pradana Adiputra, 2 Nyoman Ari Surya Darmawan ANALISIS PERUBAHAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SESUDAH PEMILU LEGISLATIF 9 APRIL 2014 (EVENT STUDY PADA SEKTOR-SEKTOR INDUSTRI DI BURSA EFEK INDONESIA) 1 I Made Widi Hartawan,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dalam ekuitas pemegang saham. Menurut Abdul Halim (2007 : 98), split stock

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dalam ekuitas pemegang saham. Menurut Abdul Halim (2007 : 98), split stock BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pemecahan Saham Menurut kamus investasi dan keuangan, peristiwa pemecahan saham merupakan cara yang dilakukan dengan tujuan untuk memecah jumlah saham

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA EFFICIENT MARKET THEORY (TEORI EFISIENSI PASAR)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA EFFICIENT MARKET THEORY (TEORI EFISIENSI PASAR) BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 EFFICIENT MARKET THEORY (TEORI EFISIENSI PASAR) Pasar yang efisien adalah suatu pasar bursa dimana efek yang diperjualbelikan merefleksikan seluruh informasi

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN SAHAM TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM DI BEI

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN SAHAM TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM DI BEI Pengaruh Pengumuman Dividen... (Ekaliya JTS) 298 PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN SAHAM TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM DI BEI THE ANNOUNCEMENT EFFECT OF STOCK DIVIDEND ON ABNORMAL

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Efisiensi Pasar Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia (Tandelilin, 2010:219). No one

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPARATIF SAHAM LQ45 SEBELUM DAN SESUDAH PILPRES AMERIKA SERIKAT 2016

ANALISIS KOMPARATIF SAHAM LQ45 SEBELUM DAN SESUDAH PILPRES AMERIKA SERIKAT 2016 ANALISIS KOMPARATIF SAHAM LQ45 SEBELUM DAN SESUDAH PILPRES AMERIKA SERIKAT 2016 1 Ni Putu Tila Permata Sari 2 I Gusti Ayu Purnamawati, 3 Nyoman Trisna Herawati Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN ABNORMAL RETURN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN ABNORMAL RETURN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI ARTIKEL ILMIAH PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN ABNORMAL RETURN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Landasan teori adalah landasan berpikir yang bersumber dari suatu teori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Landasan teori adalah landasan berpikir yang bersumber dari suatu teori BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Landasan teori adalah landasan berpikir yang bersumber dari suatu teori yang sering diperlukan sebagai tuntunan untuk memecahkan berbagai permasalahan dalam sebuah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang berjudul Perbedaan Abnormal Return dan Trading

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang berjudul Perbedaan Abnormal Return dan Trading BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pada penelitian ini menggunakan rujukan dari beberapa penelitian terdahulu sebagai berikut : 1. I Made Joni Suparsa dan Ni Made Dwi Ratnadi (2013) telah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Event Study. Studi peristiwa (event study)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Event Study. Studi peristiwa (event study) III. METODE PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Event Study. Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (Jogiyanto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. peristiwa seperti pengumuman dividen, right issue, stock split maupun peristiwa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. peristiwa seperti pengumuman dividen, right issue, stock split maupun peristiwa BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bidang keuangan, event study digunakan untuk meneliti dampak suatu peristiwa seperti pengumuman dividen, right issue, stock split maupun peristiwa lainnya

Lebih terperinci

ANALISIS ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PERIODE

ANALISIS ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PERIODE ANALISIS ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PERIODE 2008-2012 Wening Asriningsih Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia Email: wening.asri@yahoo.com Abstrak: Analisis

Lebih terperinci

ANALISIS LIKUIDITAS DAN PENDAPATAN (RETURN) INVESTOR TERHADAP DAMPAK PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

ANALISIS LIKUIDITAS DAN PENDAPATAN (RETURN) INVESTOR TERHADAP DAMPAK PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK ANALISIS LIKUIDITAS DAN PENDAPATAN (RETURN) INVESTOR TERHADAP DAMPAK PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Latar Belakang Pada dasarnya para investor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan studi peritiwa (event study). Event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar modal terhadap suatu peristiwa (event) yang

Lebih terperinci

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Periode ) Astri Laksitafresti

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Periode ) Astri Laksitafresti PENGARUH OPINI WAJAR TANPA PENGECUALIAN DENGAN PARAGRAF PENJELAS (WTP-PP) DAN OPINI WAJAR DENGAN PENGECUALIAN (WDP) TERHADAP HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur

Lebih terperinci

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA PENERBITAN SUKUK DAN OBLIGASI KORPORASI. Anggi Dian Pratiwi ABSTRAK

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA PENERBITAN SUKUK DAN OBLIGASI KORPORASI. Anggi Dian Pratiwi ABSTRAK ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA PENERBITAN SUKUK DAN OBLIGASI KORPORASI Anggi Dian Pratiwi ABSTRAK Peristiwa pengumuman penerbitan sukuk dan obligasi adalah informasi menarik bagi investor

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN PUSTAKA. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. antara pembeli dan penjual dengan resiko untung atau rugi.

BAB II TINJUAN PUSTAKA. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. antara pembeli dan penjual dengan resiko untung atau rugi. BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Menurut Undang Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Pasar Modal adalah kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN EMPLOYEE STOCK OPTION PROGRAM

PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN EMPLOYEE STOCK OPTION PROGRAM PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN EMPLOYEE STOCK OPTION PROGRAM DIEGO MAULANA YUSUF goe_fun@yahoo.com Prijati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakuan dengan menggunakan metode event study, yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakuan dengan menggunakan metode event study, yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian dilakuan dengan menggunakan metode event study, yang digunakan untuk menganalisis reaksi sebelum dan sesudah pengumuman CGPI periode 2010-2013

Lebih terperinci

REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PERISTIWA PENGUMUMAN PAKET KEBIJAKAN EKONOMI JILID II

REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PERISTIWA PENGUMUMAN PAKET KEBIJAKAN EKONOMI JILID II JIM-EKM. 01(2):188-202 (2017) 188 REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PERISTIWA PENGUMUMAN PAKET KEBIJAKAN EKONOMI JILID II NURBAITY MUZAKIR 1, SYARIFAH RAHMAWATI 2 1,2) Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data Penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian event study. Event study digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu peristiwa.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. kelancaran sistem pembayaran, dan sebagai pengatur dan pengawas perbankan.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. kelancaran sistem pembayaran, dan sebagai pengatur dan pengawas perbankan. BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bank Indonesia (BI) dalam rangka menjalankan fungsinya sebagai bank sentral memiliki peran sebagai penjaga stabilitas moneter,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. diakibatkan adanya informasi yang masuk ke pasar. Semakin cepat informasi baru yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. diakibatkan adanya informasi yang masuk ke pasar. Semakin cepat informasi baru yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis) Pasar dikatakan efisien apabila harga sekuritas mencapai harga keseimbangan baru yang diakibatkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis volume perdagangan saham dan abnormal

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis volume perdagangan saham dan abnormal 3.1 Objek Penelitian BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini menganalisis volume perdagangan saham dan abnormal return saham sebelum dan sesudah pengumuman stock split di BEI pada tahun 2010

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP HARGA SAHAM DAN AKTIVITAS VOLUME PERDAGANGAN SAHAM

PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP HARGA SAHAM DAN AKTIVITAS VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP HARGA SAHAM DAN AKTIVITAS VOLUME PERDAGANGAN SAHAM (Studi kasus pada Perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2007-2014) SKRIPSI Disusun untuk Melengkapi Tugas-Tugas

Lebih terperinci

Andika Putra Pratama, Saryadi, Sendhang Nurseto. Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro.

Andika Putra Pratama, Saryadi, Sendhang Nurseto. Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro. ANALISIS PERBEDAAN HARGA SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM, RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH INFORMASI RENCANA AKUISISI PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. OLEH PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Andika

Lebih terperinci

Nadhira Nur Aulia Topowijono Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Nadhira Nur Aulia Topowijono Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS ABNORMAL RETURN SAHAM WINNER DAN SAHAM LOSER UNTUK MENGIDENTIFIKASI PRICE REVERSAL (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Indeks LQ 45 di BEI Periode 2014-2015) Nadhira Nur Aulia Topowijono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang datanya diperoleh melalui www.idx.co.id. Perusahaan yang

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Stock split, event study, abnormal return, LQ45.

ABSTRACT. Keywords: Stock split, event study, abnormal return, LQ45. ABSTRACT Stock split is one of the common events which can be happened in the capital market. The aim of this study is to analyze the impact of stock split announcements on stock prices and trading volume

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN

ANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN ANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2015 Cindy Hadiwijaya Program Studi Magister

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN BOND RATING TERHADAP REAKSI PASAR (EVENT STUDY: PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN )

PENGARUH PENGUMUMAN BOND RATING TERHADAP REAKSI PASAR (EVENT STUDY: PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN ) PENGARUH PENGUMUMAN BOND RATING TERHADAP REAKSI PASAR (EVENT STUDY: PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 2013) DEDI ALHAMDANIS 100462201362 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 189-199 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/djom Analisis Pengaruh Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap Likuiditas Saham Dan

Lebih terperinci

STUDI KOMPARATIF VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

STUDI KOMPARATIF VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE STUDI KOMPARATIF VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013 Ni Komang Asri Sugiartini Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentukbentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentukbentuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber data Jenis data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan data sekunder, data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentukbentuk

Lebih terperinci

PENGARUH ISU POLITIK TERHADAP REAKSI PASAR MODAL INDONESIA

PENGARUH ISU POLITIK TERHADAP REAKSI PASAR MODAL INDONESIA PENGARUH ISU POLITIK TERHADAP REAKSI PASAR MODAL INDONESIA Mellina Nur Azizah mellinanurazizah@gmail.com Fidiana ABSTRACT This research is aimed to find out the influence of politic issues to the market

Lebih terperinci

Indah, Yani Sri et al., Analisis Pelonggaran Kebijakan Loan to Value (LTV)...

Indah, Yani Sri et al., Analisis Pelonggaran Kebijakan Loan to Value (LTV)... 1 ANALISIS PELONGGARAN KEBIJAKAN LOAN TO VALUE (LTV) TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY DI BURSA EFEK INDONESIA: PENDEKATAN EVENT STUDY (Analysis of Policy Easing of Loan To Value (LTV)

Lebih terperinci

Skripsi. Disusun Oleh : Wahyu Widya Yanti B

Skripsi. Disusun Oleh : Wahyu Widya Yanti B ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi kasus pada perusahaan go public di BEI periode 2010-2013) Skripsi Diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis) Pasar dapat dikatakan efisien apabila harga sekuritas mencapai harga keseimbangan yang baru

Lebih terperinci

Ni Made Ardani. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.

Ni Made Ardani. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. e-journal Jurusan Pendidikan Ekonomi Vol: 10 No: 2 Tahun: 2017 STUDI KOMPARATIF REAKSI PASAR SEBELUM DAN SESUDAH KENAIKAN HARGA BBM ATAS SAHAM LQ-45 DI BEI (EVEN STUDY PADA PERISTIWA KENAIKAN BBM TANGGAL

Lebih terperinci

ANALISIS PERGERAKAN HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM TERHADAP PENGUMUMAN RIGHT ISSUE PADA EMITEN DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS PERGERAKAN HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM TERHADAP PENGUMUMAN RIGHT ISSUE PADA EMITEN DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE ANALISIS PERGERAKAN HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM TERHADAP PENGUMUMAN RIGHT ISSUE PADA EMITEN DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2012 Wilson Yaputra Yakup Yoyo Cahyadi, S.E,.M.M Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN, LIKUIDITAS SAHAM, DAN TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PEMECAHAN SAHAM

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN, LIKUIDITAS SAHAM, DAN TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PEMECAHAN SAHAM ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN, LIKUIDITAS SAHAM, DAN TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PEMECAHAN SAHAM OLEH: RATIH NUR INDAHSARI B. A311 08 267 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya berbagai instrumen keuangan jangka panjang, seperti

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dengan penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dengan penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Investasi Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan

Lebih terperinci

Dyah Retno Wulan Sri Sulasmiyati. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

Dyah Retno Wulan Sri Sulasmiyati. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang   ABSTRACT ABSTRAK AKTIVITAS PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN STOCK BUYBACK (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang Melakukan Stock Buyback Periode 2015-2016) Dyah Retno Wulan

Lebih terperinci

ANALISIS KANDUNGAN INFORMASI PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS KANDUNGAN INFORMASI PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS KANDUNGAN INFORMASI PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA Dea Oktariani Putri Titin Hartini Jurusan Manajemen STIE MDP Abstrak : Tujuan penelitian adalah

Lebih terperinci

PERBEDAAN LIKUIDITAS SAHAM DAN KAPITALISASI PASAR SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERLAKUAN SURAT KEPUTUSAN No. KEP-00071/BEI/ DI INDONESIA

PERBEDAAN LIKUIDITAS SAHAM DAN KAPITALISASI PASAR SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERLAKUAN SURAT KEPUTUSAN No. KEP-00071/BEI/ DI INDONESIA PERBEDAAN LIKUIDITAS SAHAM DAN KAPITALISASI PASAR SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERLAKUAN SURAT KEPUTUSAN No. KEP-00071/BEI/11-2013 DI INDONESIA Heribertus Suryo Jati Susanto Pembimbing : C. Handoyo Wibisono

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN DALAM INDEKS LQ45 (PERIODE FEBRUARI 2010 JANUARI 2015)

ANALISIS PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN DALAM INDEKS LQ45 (PERIODE FEBRUARI 2010 JANUARI 2015) ANALISIS PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN DALAM INDEKS LQ45 (PERIODE FEBRUARI 2010 JANUARI 2015) Luk man Nul Hakim 1), Nadya K.Moeliono, S.Sos., MBA 2) Prodi Administrasi Bisnis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan yang go public di bursa Efek Indonesia dan mengeluarkan kebijakan stock split. B. Jenis Data Data yang digunakan dalam

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan

LANDASAN TEORI. Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan 9 II. LANDASAN TEORI 2.1. Stock Split Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan kepada publik. Hal tersebut diatur dalam pasal 68 dan 86 tahun 1995 tentang Pasar Modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecil (Akhmad dan Ramadyansari, 2013). Pasar modal merupakan fasilitas yang

BAB I PENDAHULUAN. kecil (Akhmad dan Ramadyansari, 2013). Pasar modal merupakan fasilitas yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal mempunyai peranan penting sebagai salah satu sumber pembiayaan dana usaha di Indonesia, sedangkan disisi lain, pasar modal merupakan wahana investasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Teori Efisiensi Pasar (Efficiency Maket Hypotesis)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Teori Efisiensi Pasar (Efficiency Maket Hypotesis) BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Teori 2.1.1 Teori Efisiensi Pasar (Efficiency Maket Hypotesis) Pasar efisien adalah jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal (abnormal

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal (abnormal BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Efisiensi Pasar Modal Konsep pasar efisien pertama kali dikemukakan dan dipopulerkan oleh Fama (1970). Suatu pasar dikatakan efisien

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap 37 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap Peristiwa Stock Split yang Terjadi di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

PENGARUH LAPORAN AUDIT WAJAR TANPA PENGECUALIAN DENGAN PARAGRAF PENJELASAN DAN LAPORAN AUDIT WAJAR DENGAN PENGECUALIAN TERHADAP ABNORMAL RETURN

PENGARUH LAPORAN AUDIT WAJAR TANPA PENGECUALIAN DENGAN PARAGRAF PENJELASAN DAN LAPORAN AUDIT WAJAR DENGAN PENGECUALIAN TERHADAP ABNORMAL RETURN PENGARUH LAPORAN AUDIT WAJAR TANPA PENGECUALIAN DENGAN PARAGRAF PENJELASAN DAN LAPORAN AUDIT WAJAR DENGAN PENGECUALIAN TERHADAP ABNORMAL RETURN (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI) Disusun

Lebih terperinci

Enggar Trijunanto. Kata Kunci : Pemecahan Saham (Stock Split), Abnormal Return Saham, Volume Perdagangan Saham

Enggar Trijunanto. Kata Kunci : Pemecahan Saham (Stock Split), Abnormal Return Saham, Volume Perdagangan Saham ANALISIS PENGARUH PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM DAN LIKUIDITAS SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2011-2015 Enggar Trijunanto ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Kt Mas Trisna, Lucy S Musmini dan Edy Sujana, 2014.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Kt Mas Trisna, Lucy S Musmini dan Edy Sujana, 2014. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang menjadi rujukan dalam penelitian ini diantaranya adalah : 1. Kt Mas Trisna, Lucy S Musmini dan Edy Sujana, 2014. Penelitian ini

Lebih terperinci

1BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang dapat mempengaruhi atau memancing reaksi pasar. Reaksi pasar

1BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang dapat mempengaruhi atau memancing reaksi pasar. Reaksi pasar 1BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Objek yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah efektifitas aksi korporasi. Sebuah aksi korporasi yang efektif akan memberikan sinyal kandungan informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang termasuk kategori eksperimental dari pengujian teori Efficient Market Hypothesis dan event study.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 Pemilihan Umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi Jabatan politik tertentu. Dalam Pemilu, para pemilih dalam

Lebih terperinci

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS DAN RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS DAN RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS DAN RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : ZAINUL BACHTIAR B 200 090 031 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pasar Modal Pasar modal adalah pasar dimana para investor bertemu untuk menjual atau membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para pelakunya (penjual

Lebih terperinci

ANALISIS REAKSI PASAR AKIBAT KENAIKAN DAN PENURUNAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS REAKSI PASAR AKIBAT KENAIKAN DAN PENURUNAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Reaksi Pasar Akibat Kenaikan Dan Penurunan Harga Bahan Bakar Minyak Di Bursa Efek Indonesia Suwarno, Alwan Kustono dan Ayu Setyowati ANALISIS REAKSI PASAR AKIBAT KENAIKAN DAN PENURUNAN HARGA BAHAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat menjadi pengetahuan bagi investor dan masyarakat. penulis dapat menyimpulkan bahwa:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat menjadi pengetahuan bagi investor dan masyarakat. penulis dapat menyimpulkan bahwa: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui reaksi pasar modal terhadap peristiwa pengumuman penurunan harga BBM 16 Januari 2015. Penelitian ini menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. menjadi n lembar saham, dimana harga per lembar saham baru setelah stock split

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. menjadi n lembar saham, dimana harga per lembar saham baru setelah stock split BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian pemecahan saham (stock split) Menurut Jogiyanto (2000 : 415), stock split adalah memecah selembar saham menjadi n lembar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Efisiensi pasar didefinisikan oleh Beaver (1989) sebagai hubungan antara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Efisiensi pasar didefinisikan oleh Beaver (1989) sebagai hubungan antara BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hipotesis Pasar Efisien Efisiensi pasar didefinisikan oleh Beaver (1989) sebagai hubungan antara harga-harga sekuritas dengan informasi. Pengertian pasar efisien adalah pasar

Lebih terperinci