BAB III KAJIAN LAPANGAN A. Panti Wredha St. Theresia Dharma Bhakti Kasih

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III KAJIAN LAPANGAN A. Panti Wredha St. Theresia Dharma Bhakti Kasih"

Transkripsi

1 BAB III KAJIAN LAPANGAN A. Panti Wredha St. Theresia Dharma Bhakti Kasih 1. Lokasi Kp. Bayan Rt 07/27 Kadipiro, Banjarsari. Telp (0271) Sistem Operasional Berdasarkan dengan jam kerja : Hari Senin Sabtu pukul Fasilitas 4. Interior System Gambar 18 Panti Wredha St. Theresia Dharma Bakti Kasih (Sumber : Dokumen Pribadi Maret 2016) Ruang Sekretariat Kamar VIP 1-3 Bangsal wanita Ruang Cuci dan jemur Ruang Doa Kapel Bangsal Pria Aula Ruang Isolasi Ruang Makan Ruang Dapur Interior System Keterangan Analisa Penghawaan Penggunaan Dengan penggunaan penghawaan penghawaan alami buatan maka ruangan akan terasa kipas angin nyaman dan cukup dingin, tidak terlalu mengandung polusi udara yang masuk dikarenakan letak panti yang tidak berada di tengah kota 41

2 Pencahayaan Buatan dan Alami Pencahayaan buatan dengan menggunakan lampu, pencahayaan alami dengan menggunakan bukaan atau ventilasi Akustik Pemakaian ceiling internit, dan penempatan ruang yang tepat Peletakan panti yang tepat yaitu tidak terlalu dekat dengan jalan sehingga tidak cukup bising 5. Pelaku Kegiatan, Aktivitas, Kebutuhan Ruang, Fasilitas Pelaku Kegiatan Aktivitas Kebutuhan Ruang Fasilitas Pengurus Pengunjung 1. Lansia Tidur Ibadat Pribadi Makan Mandi Beraktifitas Tidur Bersosialisasi Berkarya Bermain Musik Berdoa Makan Masak Olahraga Keperluan Toilet Tabel 1 Interior System Ruang Pengurus Kapel R. Makan Kamar Mandi Aula atas & bawah R. Pengakuan Dosa Sakristi Kamar tidur/bangsal Ruang Sosialisasi Kamar Mandi Kapel Aula Tempat tidur Meja Kursi Kursi Umat Kursi Meja Display 2. Pendamping Lansia Informasi dan registrasi Keperluan Toilet Kantor Lavatory Kursi Meja Tabel 2 Pelaku Kegiatan, Aktivitas, Kebutuhan Ruang, Fasilitas 42

3 6. Warna Warna merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan suasana suatu ruang karena warna dapat memberi kesan pada setiap ruangan. Dalam Panti Wredha St. Theresia Dharma Bhakti Kasih ini warna yang digunakan adalah warna-warna coklat, krem, putih serta bahan bahan dari kayu. 7. Furniture Furniture yang digunakan dalam Panti Wredha St. Theresia Dharma Bhakti Kasih sebagian besar furniture yang digunakan menggunakan bahan dari kayu dengan finishing farnish. Serta Furniture yang ada belum ergonomis dikarenakan memang diarancang tidak khusus bagi lansia namun hanya memanfaatkan furntiure yang sudah ada. 8. Unsur Pembentuk Ruang Unsur Pembentuk Jenis Bahan Warna Analisa Ruang Lantai Keramik Putih polos, Mudah dibersihkan, namun keramik motif, licin tegel serta penggunaan karet pada setiap ramp Dinding Plester Finishing cat Penggunaan plester dapat awet Keramik Coklat, Krem, dan Putih serta keramik motif Ceiling Enternit Finishing cat putih Terlihat bersih, mudah pemasangan Tabel 3 Unsur Pembentuk Ruang 43

4 9. Sistem Keamanan Belum menggunakan sistem keamanan B. Gereja St. Antonius, Purbayan, di Surakarta 1. Lokasi Jl. Arifin No. 1, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Pasar Kliwon, Jawa Tengah 57111, Indonesia. Telp (0271) ; Fax (0271) Gambar 19 Gereja Katolik St. Antonius (Sumber : Dokumen Pribadi Maret 2016) 2. Sejarah Proses pembangunan Gereja Purbayan dimulai oleh Pastor Cornelis Stiphout, SJ. Yang berkarya di Ambarawa tahun Pada tanggal 29 Oktober 1905 beliau mendapat izin untuk mengadakan semacam undian bagi pembangunan Gereja di Surakarta ini. Usaha ini berhasil. Akhirnya Gereja St. Antonius ini berdiri sejak November 1916 dengan surat pengangkatan tahun 1918 dan menjadi gereja katolik pertama di kota Surakarta. Pembangunan Gereja Purbayan ini juga berkat bantuan seorang donator dari Belanda yang mempunyai devosi kuat kepada St. Antonius Padua (maka demikianlah nama St. Antonius Padua melekat pada gereja ini). Sang donatur ini juga membantu pembangunan gereja yang lain yakni Gereja St. Antonius Muntilan dan Gereja St. Antonius Kotabaru Jogjakarta. Yang pertama kali dibangun adalah Muntilan Purbayan baru kemudian Kotabaru. 44

5 Sebelum gereja berdiri, sudah didirikan sebuah pastoran. Untuk penyelenggaraan misa pertama kali dilakukan di Pastoran pada tanggal 22 Desember Pada bulan November 1916 Gereja St. Antonius Purbayan berdiri dan yang menjadi pastor paroki pertama adalah Pastor C. Stiphout, SJ. Dengan surat pengangkatan pada tahun Tumbuhnya panggilan hidup tidak bisa dilepaskan dari peran pastor paroki waktu itu yakni Pastor Bartolomeus Hagdorn, SJ. ( ). Beliau diangkat menjadi pastor paroki pada tanggal 14 Agustus 1931 menggantikan Pastor Koch, SJ. Pastor B. Hagdom, SJ. Banyak membina kaum muda sehingga menumbuhkan panggilan di kalangan mereka Gereja St. Yusuf Gedangan, Semarang 1809 Gereja St. Yusuf Ambarawa 1896 Gereja Regina Pacis Bedono 1966 Gereja St. Antonius Padua Surakarta 1859 Paroki : 1916 Gereja St. Cornelius Madiun I 1897 Gereja St. Maria Regina Purbowardayan 1961 Gereja St. Petrus Purwosari 1940 Gereja San Inigo Dirjodipuran 1972 Gereja St. Maria Palur 1996 Gereja St. Paulus Kleco 1980 Gereja Hati Kudus Yesus Sukoharjo 1978 Bagan 2 Lahirnya Gereja Katolik di Surakarta (Sumber : Buku Petunjuk Gereja Katolik Indonesia 2005) 45

6 Bagan 3 Susunan Pengurus Dewan Paroki St. Antonius (Sumber : Buku Gereja St. Antonius 2015) 46

7 3. Sistem Operasional Misa Harian : Senin-Sabtu : Pukul dan Jumat Pertama : Pukul 05.30, 06.15, dan Misa Sabtu/ Minggu : Sabtu Sore : Pukul dan Minggu : Pukul 05.30, 07.00, 08.30, 16.30, dan Pelaku Kegiatan, Aktivitas, Fasilitas, Kebutuhan Ruang Pelaku Kegiatan Aktivitas Kebutuhan Ruang Fasilitas Romo Paroki Pengunjung 1. Umat Tidur Ibadat Meditasi Pribadi Makan Mandi Beraktifitas Sakramen Tobat Pembaptisan Sakramen Pernikahan Ibadat Kamar Mandi Sakramen Tobat Membeli Peralatan Rohani Kredit Uang Berdoa Pastoran Gereja Panti Imam R. Makan Kamar Mandi Aula atas & bawah R. Pengakuan Dosa Sakristi Nave Bangku Umat Kamar Mandi R. Pengakuan Dosa Aula atas & bawah Toko Buku Devosional Credit Union (CU) Cempaka Taman Doa (Gua Maria) Tempat tidur Meja Kursi Kursi Umat Kursi Meja Display 2. PIA Sekolah Minggu Ruang PIA Tikar 3. PIR 4. OMK 5. Umat yang Sakit Sekretariat Paroki Rapat Bernyanyi Berkumpul Rapat Bernyanyi Berkumpul Berobat Memperlancar komunikasi diantara semua pihak yang berkaitan dengan segala Ruang PIR Ruang OMK Ruang Kesehatan Ruang Sekretariat Tikar Tikar Berobat Kursi Meja 47

8 Tim Keuangan Pencatat Sipil macam info di gereja Memanajemen keuangan dan harta benda paroki serta mengawasi pengelolaannya Mencatat perkawinan yang telah diresmikan agama Ruang Bendahara Ruang Pencatatan Sipil Kursi Meja Kursi Meja 5. Interior System Tabel 4 Pelaku Kegiatan, Aktivitas, Fasilitas, Kebutuhan Ruang Interior System Keterangan Analisa Penghawaan Penggunaan penghawaan buatan seperti AC (di dalam gereja) dan kipas angin (di semua ruangan kecuali Kamar mandi) Dengan penggunaan penghawaan buatan maka ruangan akan terasa nyaman dan cukup dingin serta mengurangi polusi udara yang masuk dikarenakan letak gereja yang berada di tengah kota Pencahayaan Buatan dan Alami Pencahayaan buatan dengan menggunakan lampu, pencahayaan alami dengan menggunakan bukaan atau ventilasi Akustik Pemakaian dinding batu bata, ceiling internit, dan penempatan ruang yang kurang tepat Peletakan ruang ibadat/ gereja yang kurang tepat yaitu terlalu dekat dengan jalan sehingga masih cukup bising pada saat melakukan ibadat Tabel 5 Interior System 48

9 6. Warna Warna merupakan factor yang sangat penting dalam menentukan suasana suatu ruang karena warna dapat memberi kesan pada setiap ruangan. Dalam Gereja Khatolik St.Antonius Purbayan ini warna yang digunakan adalah warna-warna coklat, krem, putih serta bahan bahan dari kayu. 7. Furniture Furniture yang digunakan dalam Gereja St. Antonius Purbayan ini cukup sederhana dan simple karena sebagian besar furniture yang digunakan menggunakan bahan dari kayu dengan finishing cat duco. Gambar 20 Furniture untuk pengakuan dosa Gambar 21 Kursi Aula Gambar 22 Furniture kursi untuk nave Gambar 23 Kotak teks misa 49

10 Gambar 24 di Aula Gambar 25 Furniture di Panti Imam 8. Unsur Pembentuk Ruang Unsur Pembentuk Ruang Jenis Bahan Warna Analisa Lantai Keramik Putih polos dan keramik motif Mudah dibersihkan, terlihat elegan Dinding Plester Keramik Panel Kayu Finishing cat Coklat, Krem, dan Putih serta keramik motif Penggunaan plester dapat awet serta penggunaan panel kayu menimbulkan kesan lebih hangat serta dapat membantu meredam suara. Ceiling Gypsum Finishing cat putih Terlihat bersih dan elegan Tabel 6 Unsur Pembentuk Ruang 50

11 9. Sirkulasi Pengunjung Bagan 4 Sirkulasi Pengunjung 10. Organisasi Ruang Gambar 26 Organisasi Ruang 11. Sistem Keamanan Sistem Keamanan di Gereja St. Antonius Purbayan hanya menggunakan pos penjagaan. 51

12 12. Tema Dari hasil survey yang telah dilakukan, perancangan interior pada bangunan Gereja St. Antonius Purbayan cenderung mengarah pada kesan sederhana dan bersih. Sedangkan pada ruang gereja lebih mengarah pada tema, yang mampu menonjolkan kesan kekusukan, kesakralan, dan ketenangan sehingga setiap orang yang berada di dalam ruangan greja mampu merasakan kehadiran Tuhan di dalam dirinya. C. Gereja St. Yusup, Gedangan di Semarang 1. Lokasi Jl. Ronggowarsito, Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah 50227, Indonesia. Telp : (024) Gambar 27 Gereja St. Yusup, Gedangan (Sumber : Dokumen Pribadi Maret 2016) 2. Sejarah Berawal di sebuah rumah penduduk pada tanggal 1 Agustus 1808, setelah Semarang dinyatakan sebagai stasi kedua di Nusantara. Selanjutnya dipilihlah Santi Yusuf sebagai pelindung cikal bakal gereja tersebut. Tahun berlalu, tetapi tidak ada kemajuan yang berarti. Selain tidak mempunyai seorang imam pun, stasi semarang tak kunjung memiliki gedung dan pernah dalam satu kurun waktu memakai Gereja Immanuel secara bergantian dengan umat protestan. Menjelang tahun 1870 barulah diperoleh sebidang tanah di Gedangan yang disebut demikian karena pada masa sebelumnya tanah tersebut ditumbuhi pohon pisang. Pada tanggal 1 Oktober 1870 diselenggarakan 52

13 upacara peletakan batu pertama bagi Gereja Santi Yusup. Lima tahun kemudian, yaitu pada tanggal 12 Desember 1875 gedung yang diarsiteki oleh W. I. Van Bakel tersebut siap dan diberkati oleh Mgr.Lijen. Inilah Gereja Katolik pertama di Semarang. Pada Tahun 1976 diadakan pemugaran besar-besaran atas gedung ini. Pastoran Gedangan didirikan hampir bersamaan dengan gedung gerejanya karena kemudian stasi tersebut mempunyai imam. 3. Sistem Operasional Misa Harian : Senin-Sabtu : Pukul Jumat Pertama : Pukul dan Misa Sabtu/ Minggu : Sabtu Sore : Pukul Minggu : Pukul 05.00, 07.00, 08.30, 16.30, dan Jam Pelayanan Sekretariat : Senin - Jumat : Pukul Sabtu : Pukul Minggu / Hari besar tutup 4. Interior System Interior System Keterangan Analisa Penghawaan Penggunaan penghawaan buatan seperti AC (di dalam gereja) dan kipas angin (di semua ruangan) Dengan penggunaan penghawaan buatan maka ruangan akan terasa nyaman dan cukup dingin serta mengurangi polusi udara yang masuk dikarenakan letak gereja yang berada di tengah kota Pencahayaan Buatan dan Alami Pencahayaan buatan dengan menggunakan lampu, pencahayaan alami dengan menggunakan bukaan atau ventilasi 53

14 Akustik Pemakaian dinding batu bata, ceiling internit, dan penempatan ruang yang kurang tepat Peletakan ruang ibadat/ gereja yang kurang tepat yaitu terlalu dekat dengan jalan sehingga masih cukup bising pada saat melakukan ibadat Tabel 7 Interior System 5. Warna Warna merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan suasana suatu ruang karena warna dapat memberi kesan pada setiap ruangan. Dalam Gereja Khatolik St. Yusup Gedangan ini warna yang digunakan adalah warna-warna putih serta bahan bahan dari kayu. 6. Furniture Furniture yang digunakan dalam Gereja St. Yusup Gedangan sebagian besar furniture yang digunakan menggunakan bahan dari kayu dengan finishing farnish. Gambar 28 Furniture kursi untuk nave Gambar 29 Untuk Pengakuan Dosa 54

15 Gambar 30 Furniture untuk petugas 7. Unsur Pembentuk Ruang Unsur Pembentuk Ruang Jenis Bahan Warna Analisa Lantai Keramik Putih, krem polos dan keramik motif Gambar 31 Furniture di Panti Imam Mudah dibersihkan, terlihat elegan Dinding Plester Keramik Panel Kayu Finishing cat Putih serta keramik motif Penggunaan plester dapat awet serta penggunaan panel kayu menimbulkan kesan lebih hangat serta dapat membantu meredam suara. Ceiling Gypsum Finishing cat putih Terlihat bersih dan elegan Tabel 8 Unsur pembentuk ruang 8. Sistem Keamanan Sistem Keamanan di Gereja St. Yusup Gedangan hanya menggunakan pos penjagaan. 55

16 9. Tema Dari hasil survey yang telah dilakukan, perancangan interior pada bangunan Gereja St. Antonius Purbayan cenderung mengarah pada tema, yang menonjolkan gaya gaya gotik. Seperti pada lukisan Triforium yang merupakan bagian dari interior gaya gotik. Lukisan ini menceritakan Doa Bapa Kami. Lukisan ini terletak di sebelah kanan dan kiri pada ceiling. Gambar 32 Lukisan Triforium D. Gereja St. Perawan Maria Ratu Rosari Semarang (Gereja Katedral) 1. Lokasi Jl. Pandanaran No. 9 Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Telp : (024) Gambar 33 Gereja Katolik St. Perawan Maria Rosari (Sumber : Dokumen Pribadi Maret 2016) 56

17 2. Sejarah Bangunan awal Katedral sebelumnya merupakan kantor dinas kesehatan Belanda yang pada tanggal 26 Januari 1927 area tersebut dibeli oleh pengurus Gereja untuk digunakan sebagai lokasi Gereja stasi ketiga. Setelah dirnovasi pada tanggal 9 Oktober 1927, bangunan gereja diberkati oleh Mgr. Antonius van Velsen. Tahun 1937 diadakan pemugaran dan perluasan Katedral, seperti tertulis pada Surat Uskup Batavia tanggal 20 Desember 1937 kepada Pater P.C yang menjabat sementara sebagai Kerken Armbestuur.Pada tanggal 9 Agustus 1940 Jawa Tengah diresmikan sebagai vikarist apostolic dibawah pimpinan Mgr. A. Soegijopranoto,S.J. selaku uskup agung pertama di Indonesia. Gereja St. Perawan Maria Ratu Rosario Suci diangkat sebagai Katedral. 3. Sistem Operasional Misa Harian : Senin-Sabtu : Pukul Jumat Pertama : Pukul dan Misa Sabtu/ Minggu : Sabtu Sore : Pukul Minggu : Pukul 05.30, 07.00, 08.45, 16.30, dan Jam Pelayanan Sekretariat : Senin - Jumat : Pukul Sabtu : Pukul sore Pukul Minggu : WIB Setiap Rabu Sore dan Hari besar tutup 4. Pelaku Kegiatan, Aktivitas, Fasilitas, Kebutuhan Ruang Pelaku Kegiatan Aktivitas Kebutuhan Ruang Fasilitas Romo Paroki Tidur Ibadat Meditasi Pribadi Pastoran Gereja Panti Imam R. Makan Kamar Mandi Tempat tidur Meja Kursi 57

18 Pengunjung 13. Umat 14. PIA Makan Mandi Beraktifitas Sakramen Tobat Pembaptisan Sakramen Pernikahan Ibadat Kamar Mandi Sakramen Tobat Membeli Peralatan Rohani Kredit Uang Berdoa Untuk Pertemuan Sekolah Minggu Aula atas & bawah R. Pengakuan Dosa Sakristi Nave Bangku Umat Kamar Mandi R. Pengakuan Dosa Aula atas & bawah Toko Buku Devosional Credit Union (CU) Cempaka Taman Doa (Gua Maria) Ruang Rapat Ruang Kevikepan Ruang PIA Kursi Umat Kursi Meja Display Tikar 15. WKRI 16. Perpustakaan 17. Umat yang Sakit Sekretariat Paroki Tim Keuangan Pencatat Sipil Rapat Bernyanyi Berkumpul Membaca Berobat Memperlancar komunikasi diantara semua pihak yang berkaitan dengan segala macam info di gereja Memanajemen keuangan dan harta benda paroki serta mengawasi pengelolaannya Mencatat perkawinan yang telah diresmikan agama Ruang WKRI Ruang Perpustakaan Ruang Kesehatan Ruang Sekretariat Ruang Bendahara Ruang Pencatatan Sipil Kursi - Meja Kursi - Meja Berobat Kursi Meja Kursi Meja Kursi Meja 5. Interior System Penghawaan Tabel 9 Pelaku Kegiatan, Aktivitas, Fasilitas, Kebutuhan Ruang Interior System Keterangan Analisa Penggunaan penghawaan buatan seperti AC (di dalam gereja) dan kipas angin (di semua ruangan kecuali Kamar mandi) Dengan penggunaan penghawaan buatan maka ruangan akan terasa nyaman dan cukup dingin serta mengurangi polusi udara yang masuk dikarenakan letak gereja yang berada di tengah kota 58

19 Pencahayaan Buatan dan Alami Pencahayaan buatan dengan menggunakan lampu, pencahayaan alami dengan menggunakan bukaan atau ventilasi Akustik Pemakaian dinding batu bata, ceiling internit, dan penempatan ruang yang kurang tepat Peletakan ruang ibadat/ gereja yang kurang tepat yaitu terlalu dekat dengan jalan sehingga masih cukup bising pada saat melakukan ibadat Tabel 10 Interior System 6. Warna Warna merupakan factor yang sangat penting dalam menentukan suasana suatu ruang karena warna dapat memberi kesan pada setiap ruangan. Dalam Gereja Khatolik St. Perawan Maria Ratu Rosari ini warna yang digunakan adalah warna-warna coklat, krem, putih serta bahan bahan dari kayu. 7. Furniture Furniture yang digunakan dalam Gereja St. Perawan Maria Ratu Rosari ini cukup sederhana dan simple karena sebagian besar furniture yang digunakan menggunakan bahan dari kayu dengan finishing cat duco. Pada kursi umat terdapat kursi prioritas untuk kaum difabel, lansia, dan ibu hamil namun pada bentuk dan segi ergonominya sama dengan kursi yang digunakan bagi orang biasa. 59

20 Gambar 34 Furniture kursi umat Gambar 35 Furniture kursi prioritas Gambar 36 Furniture untuk teks misa Gambar 37 Furniture di Sekretariat Gambar 38 Furniture untuk surat Gambar 39 Furniture di Kantor 60

21 8. Unsur Pembentuk Ruang Unsur Pembentuk Ruang Jenis Bahan Warna Analisa Lantai Keramik Putih polos dan keramik motif Mudah dibersihkan, terlihat elegan Dinding Plester Keramik Batu Panel Kayu Finishing cat Coklat, Krem, dan Putih serta keramik motif Penggunaan plester dapat awet serta penggunaan panel kayu menimbulkan kesan lebih hangat serta dapat membantu meredam suara. Ceiling Gypsum Finishing cat putih dan hitam Terlihat bersih dan proposional Tabel 11 Unsur Pembentuk Ruang 9. Sistem Keamanan Sistem Keamanan di Gereja St. Antonius Purbayan hanya menggunakan pos penjagaan. 10. Tema Dari hasil survey yang telah dilakukan, perancangan interior pada bangunan Gereja St. Perawan Maria Ratu Rosari cenderung mengarah pada kesan sederhana dan bersih yang mampu menonjolkan kesan 61

22 kekusukan, kesakralan, dan ketenangan sehingga setiap orang yang berada di dalam ruangan greja mampu merasakan kehadiran Tuhan di dalam dirinya. 62

BAB III KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

BAB III KONSEP PERANCANGAN INTERIOR BAB III KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 3.1 Tema perancangan Tema perancangan yang di ambil dalam membangun fasilitas ibadat ini adalah Keimanan Kepada Yesus Kristus, dalam pengertian penciptaan suasana transendental

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Gereja merupakan fasilitas pendukung kebutuhan manusia dalam mendekatkan diri dan beribadah kepada Tuhan. Gereja menjadi komunitas, wadah, dan sarana yang

Lebih terperinci

DESAIN INTERIOR LANSIA THERAPIST CENTER DI SURAKARTA DENGAN KONSEP SURGA

DESAIN INTERIOR LANSIA THERAPIST CENTER DI SURAKARTA DENGAN KONSEP SURGA DESAIN INTERIOR LANSIA THERAPIST CENTER DI SURAKARTA DENGAN KONSEP SURGA TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Program studi Desain Interior Fakultas

Lebih terperinci

BAB III STUDI LAPANGAN

BAB III STUDI LAPANGAN BAB III STUDI LAPANGAN A. Perpustakaan Grhatama Pustaka Berlokasi di Jl. Janti, Banguntapan Bantul, D.I. Yogyakarta. Jam layanan untuk hari Senin-Jumat : 08.00 s.d. 22.00 WIB, hari Sabtu : 08.00 s.d. 16.00

Lebih terperinci

diberikan Tuhan, meminta tolong kepada Tuhan, menenangkan pikiran dan memusatkannya untuk menuju ke fase kesederhanaan, absolusi / penebusan, epifania

diberikan Tuhan, meminta tolong kepada Tuhan, menenangkan pikiran dan memusatkannya untuk menuju ke fase kesederhanaan, absolusi / penebusan, epifania BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gereja adalah sebuah bangunan atau struktur yang tujuan utamanya untuk memfasilitasi pertemuan umat Kristiani. Dalam kegiatan ibadat umat Katolik, kegiatan terpenting

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Kerangka Berpikir Konsep Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep 105 106 Dari kerangka berpikir diatas dapat penulis memilih konsep Batik Pekalongan : The Diversity of Culture

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN LAPANGAN

BAB III KAJIAN LAPANGAN BAB III KAJIAN LAPANGAN A. Ieke Coffe and Gelato (survei café es krim) 1. Lokasi: Jl. Yos Sudarso No. 197 Solo. Merupakan jalan utama ke arah Solo Baru. Letaknya di pinggir jalan. 2. Aktivitas a. Pengunjung:

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB IV TINJAUAN KHUSUS BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1. Perencanaan Bahan 4.1.1. Perencanaan Lantai Lantai dasar difungsikan untuk area parkir mobil, area service, pantry, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, kamar mandi tamu.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Perancangan interior Sing a Song Family Karaoke ini mengambil gaya modern dan tema Pop Art, karena ingin menciptakan suasana

Lebih terperinci

BAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING

BAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING BAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING A. Permasalahan Umum Permasalahan umum ini berisi tentang pertanyaan-pertanyaan mengenai apa saja yang berkaitan dengan desain interior sebuah showroom mobil.

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep/Citra Ruang Citra atau image yang digunakan dalam mendukung karakter desain adalah modern natural with batavian etnic, dengan menggunakan bentuk bentuk yang geometris

Lebih terperinci

GEREJA PAROKI SANTO YUSUP BATANG Dengan Penekanan Desain Tadao Ando

GEREJA PAROKI SANTO YUSUP BATANG Dengan Penekanan Desain Tadao Ando LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEREJA PAROKI SANTO YUSUP BATANG Dengan Penekanan Desain Tadao Ando Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian yang sudah dilakukan adalah gereja memiliki dua kebutuhan utama dalam hal akustik, yaitu musik dan speech. Kedua aktivitas

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman V.1. Konsep Gaya dan Tema BAB V KONSEP PERANCANGAN Kebutuhan : Natural Gaya yang dapat membuat nyaman pengunjung Gaya yang dapat menarik masyarakat umum Gaya yang dapat menampilkan kebudayaan Informatif

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN 4. 1 SEJARAH GEREJA SAN INIGO DIRJODIPURAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN 4. 1 SEJARAH GEREJA SAN INIGO DIRJODIPURAN BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN 4. 1 SEJARAH GEREJA SAN INIGO DIRJODIPURAN Gereja San Inigo Dirjodipuran Surakarta yang terletak di jalan A.M Sangaji No.27 Surakarta. Dengan alamat itu saja, orang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR DIAGRAM... x

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR DIAGRAM... x ABSTRAK ABSTRAK Biara Katolik SSCC di Yogyakarta merupakan salah satu fasilitas sosial religius yang ditujukan untuk tempat tinggal dan pelatihan para calon imam. Biara ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pusat es krim merupakan fasilitas yang dirancang untuk penikmat es krim. Pusat es krim menyediakan berbagai jenis es krim dan kebutuhan mengenai es krim bagi masyarakat terutama

Lebih terperinci

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA 2011 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA RUMAH TINGGAL BAPAK Ir. Budiman, M.A. Jl. Merdeka Barat 12 Jakarta Designed by: Karina Larasati NIM. 00987654333 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FBS UNY

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelayakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelayakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Kelayakan Dengan adanya perkembangan zaman dan pertumbuhan penduduk yang cepat seperti pada saat sekarang ini, mengakibatkan manusia berlomba-lomba dalam mempertahankan

Lebih terperinci

bahasa dan mulai menyebarkan ajaran Kristus kepada orang lain yang beranekaragam. Hal tersebut mirip dengan karakter umat di Gereja St. Monika BSD yan

bahasa dan mulai menyebarkan ajaran Kristus kepada orang lain yang beranekaragam. Hal tersebut mirip dengan karakter umat di Gereja St. Monika BSD yan BAB V KONSEP PERANCANGAN Setelah melakukan pengamatan dan analisa pada bab sebelumnya, maka bangunan gereja St. Monika BSD memerlukan suatu peremajaan pada bagian interior berupa pengembangan komposisi

Lebih terperinci

PROSEDUR 03: PERKAWINAN GEREJA

PROSEDUR 03: PERKAWINAN GEREJA PROSEDUR 03: PERKAWINAN GEREJA 1. Mendaftarkan rencana Perkawinan Setelah mengisi Formulir Pendaftaran Perkawinan (lihat Form-03.A dan Form - 03.B), Calon Pengantin harus datang sendiri (tidak boleh diwakilkan)

Lebih terperinci

HASIL PERANCANGAN ... BAB IV. 4.1 Deskripsi Umum Projek

HASIL PERANCANGAN ... BAB IV. 4.1 Deskripsi Umum Projek BAB IV HASIL PERANCANGAN 4.1 Deskripsi Umum Projek Tema yang dibahas dalam perancangan ini adalah Reborn, merupakan bagian dari kehidupan atau perjalanan yang tampak dari kacang hijau, pada saat itu kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Gereja Santo Paulus Pringgolayan merupakan Gereja Paroki Administratif dari Paroki Bintaran. Dengan lokasi bangunan gereja yang

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN LAPANGAN

BAB III KAJIAN LAPANGAN BAB III KAJIAN LAPANGAN A. OBSERVASI 1. Stasiun Gambir Jakarta Pusat Merupakan Stasiun yang terbesar di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia dan terletak di Gambir, Jakarta Pusat. Dibangun pada dasawarsa

Lebih terperinci

Alamat : Jl. Boulevard Bukit Gading Raya, Jakarta, Kota Jakarta Utara.

Alamat : Jl. Boulevard Bukit Gading Raya, Jakarta, Kota Jakarta Utara. LAPORAN OBSERVASI AWAL 1. PROFIL OBJEK OBSERVASI Gambar Hotel BnB Kelapa Gading, Jakarta sumber : http://www.laterooms.com/en/hotel-reservations/277724_the-bnb-jakarta-kelapagading-jakarta.aspx Nama objek

Lebih terperinci

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 5.1 Konsep Citra Ruang Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruangan yang memberikan suasana kondusif kepada pengguna perpustakaan. citra ruang dimana pengguna

Lebih terperinci

REDESAIN KOMPLEKS GEREJA KATOLIK PAROKI SANTA THERESI BONGSARI SEMARANG

REDESAIN KOMPLEKS GEREJA KATOLIK PAROKI SANTA THERESI BONGSARI SEMARANG LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) REDESAIN KOMPLEKS GEREJA KATOLIK PAROKI SANTA THERESI BONGSARI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR 135. Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo-Vernakular

TUGAS AKHIR 135. Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo-Vernakular TUGAS AKHIR 135 Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) Pengembangan Kawasan Peziarahan Gua Bunda Maria Ratu Besokor, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal Dengan Penekanan Desain Arsitektur

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Gaya dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya modern etnik. Pemilihan gaya modern etnik berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat menghargai adanya perbedaan, bukan hanya perbedaan pada suku, ras atau kebangsaan melainkan perbedaan dalam

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Ruang dan Bangunan Permasalahan dalam perencanaan dan perancangan kompleks Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran di Kabupaten Bantul, DIY adalah sebagai

Lebih terperinci

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai BAB V KONSEP DESAIN 5.1 Konsep Citra Konsep merupakan solusi dari permasalahan desain yang ada. Oleh karena itu, dalam pembuatan konsep harus mempertimbangkan mengenai simbolisasi, kebutuhan pengguna,

Lebih terperinci

GEREJA KATOLIK SANTO PAULUS DI PRINGGOLAYAN, BANTUL

GEREJA KATOLIK SANTO PAULUS DI PRINGGOLAYAN, BANTUL LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEREJA KATOLIK SANTO PAULUS DI PRINGGOLAYAN, BANTUL TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT SARJANA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ABSTRACTION... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ide Gagasan Rumusan Masalah 4

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ABSTRACTION... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ide Gagasan Rumusan Masalah 4 ABSTRAKSI Gereja adalah salah satu objek arsitektur rumah ibadah yang memiliki banyak makna, tidak hanya makna pragmatic atau fungsional, namun mengandung makna-makna keagamaan, yang di ciptakan peradaban

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan 73 BAB IV KONSEP DESAIN IV.1 Konsep Ruang (Citra Ruang) Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan dengan bergaya futurisctic. Konsep fun ini diartikan sebagai sesuatu

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Gaya dan Tema Perancangan Gaya dan tema dari perancangan interior Sekolah Lukis Ohayo ini mengarah pada gaya modern pop art. Pemilihan gaya modern pop art karena gaya

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Latar Belakang. Tugas Akhir 122

Bab I Pendahuluan Latar Belakang. Tugas Akhir 122 Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Wilayah Semarang dan sekitarnya merupakan salah satu pusat perkembangan Agama Katolik ditandai sejak tahun 1808 berawal dari Gereja Paroki pertama di Semarang yakni

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM PROJEK AKHIR ARSITEKTUR Periode LXIV, Semester Gasal, Tahun 2013/2014 LANDASAN TEORI DAN PROGRAM Perencanaan Gereja Katolik Paroki Santo Petrus Krisologos Mijen Tema Desain Arsitektur Kontemporer Permasalahan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Kehidupan rutinitasnya menyebabkan kelelahan secara fisik maupun mental. Manusia membutuhkan pembaharuan terutama dalam aspek spiritual karena didalam jiwa yang sehat terdpat tubuh yang sehat.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penyusun

KATA PENGANTAR. Penyusun KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan anugerah-nya sehingga penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) dengan judul Rumah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini banyak gereja yang didirikan. Gereja digunakan sebagai sarana untuk memperdalam rohani dan menjalin hubungan dengan sang pencipta maupun sesama

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 KONSEP PERANCANGAN Mengacu kepada sasaran fasilitas ini adalah remaja pengguna narkoba, maka diperlukan sebuah tempat dan susunan yang bersifat dapat membangkitkan semangat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata Agama berasal dari bahasa sansekerta agama yang berarti tradisi. Istilah lain yang memiliki makna identik dengan agama adalah religi yang berasal dari bahasa latin

Lebih terperinci

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious BAB IV SINTESA PEMBAHASAN 4.1 Gaya Dan Tema Perancangan Menentukan jenis tema merupakan langkah awal dalam membangun suatu ruangan. Untuk dapat memberikan rekomendasi kepada klien akan interior Hotel Mulia

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pentingnya kesadaran kehidupan manusia sebagai makhluk spiritual agar tidak jatuh dalam kehidupan dunia (hedonisme, sekularisme, materialisme) saja sebagai makhluk jasmani. Manusia pada hakikatnya

Lebih terperinci

Gereja Katolik Kristus Raja di Wasuponda, Luwu Timur, Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN

Gereja Katolik Kristus Raja di Wasuponda, Luwu Timur, Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Dalam buku Gereja yang Melayani dengan Rendah Hati bersama Mgr Ignatius Suharyo, editor E. Martasudjita menuliskan, Perjanjian Baru selalu berbicara

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan HEPOL BUILDING HANNINE RESTO Suasana khas Korea Budaya Korea Hanok Nyaman Tenang Gedung Perkantoran Bangunan dengan konsep modern Restoran Korea

Lebih terperinci

1. Serambi dan Badan Gereja Badan gereja merupakan tempat dimana umat Gereja mengikuti Misa dan kegiatan yang berhubungan dengan acara di Gereja St. M

1. Serambi dan Badan Gereja Badan gereja merupakan tempat dimana umat Gereja mengikuti Misa dan kegiatan yang berhubungan dengan acara di Gereja St. M BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 5.1 Konsep Citra Ruang Konsep citra ruang yang ingin ditampilkan pada Gereja St. Maria Emaculata adalah ruangan dengan sentuhan kesan modern cultural, dimana ruangan berkesan

Lebih terperinci

Gambar 4.1: Gedung Penginapan Wisma Syalom (Dokumen Pribadi)

Gambar 4.1: Gedung Penginapan Wisma Syalom (Dokumen Pribadi) BAB IV TINJAUAN STUDI BANDING Untuk mendapatkan informasi pengelolaan Rumah Retret dilakukan studi banding dengan tempat retret yang telah. Dalam hal ini dipilih dua jenis rumah retret yang memiliki jenis

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN LAPANGAN

BAB III KAJIAN LAPANGAN BAB III KAJIAN LAPANGAN III. A. Tinjauan Umum Lokasi proyek berada di Kota Surakarta atau biasa dikenal dengan nama Kota Solo. Dahulu "Sala" adalah dusun yang dipilih oleh Sunan Pakubuwana II dari tiga

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN. Kata Pengantar dari Pastor Paroki Santa Theresia (merangkap sebagai Ketua Dewan Paroki)

PETUNJUK PELAKSANAAN. Kata Pengantar dari Pastor Paroki Santa Theresia (merangkap sebagai Ketua Dewan Paroki) PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN GEREJA DAN PASTORAN GEREJA KATOLIK SANTA THERESIA BALIKPAPAN KALIMANTAN TIMUR INDONESIA Kata Pengantar dari Pastor Paroki Santa Theresia (merangkap sebagai Ketua Dewan

Lebih terperinci

ABSTRAK. manapun ia berada. Kematian adalah hal mutlak yang harus diterima setiap. manusia dalam menjalani kehidupan. Seseorang

ABSTRAK. manapun ia berada. Kematian adalah hal mutlak yang harus diterima setiap. manusia dalam menjalani kehidupan. Seseorang ABSTRAK Kematian merupakan suatu hal yang tidak diinginkan oleh banyak orang di manapun ia berada. Kematian adalah hal mutlak yang harus diterima setiap manusia dalam menjalani kehidupan. Seseorang yang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Penerapan Tema Pada Perancangan Untuk bioskop mini ini prioritas utama adalah ruang menonton dan area menunggu, baik dari segi ukuran maupun bentuk. Ruangan yang selapang

Lebih terperinci

BAB 4. Analisis dan Bahasan

BAB 4. Analisis dan Bahasan BAB 4 Analisis dan Bahasan 4.1 Konsep Perancangan Makanan kini tak lagi hanya menjadi sekedar pengisi perut. Masyarakat kini menyadari makanan dengan segi kultural yang varian telah menjadi lifestyle yang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Perancangan Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Setia 5.1.1. Gaya Perancangan Gaya arsitektur yang dipakai pada bangunan Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Setia ini direncanakan

Lebih terperinci

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic,

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, BAB.IV. KONSEP DESAIN IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, Refreshing, berarti tidak kaku, mampu memotivasi pengguna Relaxing, mampu

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Konsep Dasar Perancangan

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Konsep Dasar Perancangan BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam mendesain sebuah fasilitas kesehatan hewan peliharaan, faktor teknis adalah yang utama, dimana dalam keputusan penggunaan material yang mudah dirawat,

Lebih terperinci

KONSERVASI BANGUNAN SMA PL VAN LITH BERASRAMA DI MUNTILAN

KONSERVASI BANGUNAN SMA PL VAN LITH BERASRAMA DI MUNTILAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KONSERVASI BANGUNAN SMA PL VAN LITH BERASRAMA DI MUNTILAN TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Konsep dasar perancangan pada Tempat Informasi HIV AIDS serta Komunitas ODHA dan OHIDHA ini terlahir dari pendekatan Arsitektur Perilaku. Dengan menganalisa

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN TATA LAKSANA DI GEREJA

PETUNJUK PELAKSANAAN TATA LAKSANA DI GEREJA TUJUAN TATA LAKSANA Petugas Tata Laksana diperlukan dalam perayaan Misa di Gereja dengan tujuan sebagai berikut: Perayaan Misa dan Ekaristi dapat berlangsung dengan baik dan lancar. Umat dapat beribadah

Lebih terperinci

RUMAH RETRET DI YOGYAKARTA

RUMAH RETRET DI YOGYAKARTA LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH RETRET DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT SARJANA TEKNIK (S PADA PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN BAB III KONSEP PERANCANGAN Dalam perancangan pusat Informasi dan kegiatan Muslim Tionghoa Lau Tze ini, banyak hal hal yang telah di jelaskan pada bab bab sebelumnya yang akan diterapkan pada perancangan.

Lebih terperinci

Konsep Lantai. Studio Balet. Area Lobby. Perpustakaan. Tugas Akhir. Perancangan Interior Sekolah Balet di Surabaya dengan Nuansa Fairy

Konsep Lantai. Studio Balet. Area Lobby. Perpustakaan. Tugas Akhir. Perancangan Interior Sekolah Balet di Surabaya dengan Nuansa Fairy Konsep Lantai Studio Balet Lantai dengan konsep Fairy biasanya berkesan mewah. Mewah karena berdasarkan pada kehidupan putri dan pangeran di dalam kastil yang megah dan indah Aplikasi konsep fairy tale

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PROYEK. Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2

BAB IV ANALISA PROYEK. Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2 BAB IV ANALISA PROYEK 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2 Dimensi dan 3 Dimensi, selain itu juga membantu memberikan masukan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Konsep pada Fitness Center, interior desain yang ditampilkan oleh Fitness Center ini bergaya Modern Retro. Tema perancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan yang kedua, Gereja adalah umat Katolik itu sendiri. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan yang kedua, Gereja adalah umat Katolik itu sendiri. Perkembangan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar belakang penelitian Gereja dalam ajaran agama Katolik memiliki dua pengertian, yang pertama, gereja adalah bangunan untuk melaksanakan ibadah bagi umat

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA DEWAN PASTORAL Paroki Ratu Rosari Kesatrian - Malang

PROGRAM KERJA DEWAN PASTORAL Paroki Ratu Rosari Kesatrian - Malang BIDANG KESAKSIAN 1. Kegiatan Umum PROGRAM KERJA DEWAN PASTORAL - 2017 Paroki Ratu Rosari Kesatrian - Malang MAR. - NOV. minggu ke III Menyamakan persepsi dalam pelaksanaan program yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Panti asuhan merupakan lembaga yang bergerak di bidang sosial untuk membantu anakanak yang sudah tidak memiliki orang tua. Di dalam kamus besar bahasa Indonesia (2011),

Lebih terperinci

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO KONSEP MAKRO & KONSEP MAKRO Pemilihan langgam Post-modern di rasa lebih sesuai pengaplikasian nya pada konsep desain interior clubhouse eastcoast residence ini, ditambah dengan nuansa natural. Konsep ini

Lebih terperinci

LIPUTAN PERS https://kompas.id/baca/nusantara/2018/03/31/visualisasi-kisah-sengsara-yesuspenuh-haru/

LIPUTAN PERS https://kompas.id/baca/nusantara/2018/03/31/visualisasi-kisah-sengsara-yesuspenuh-haru/ FERGAN AT A INDR A R IATMOK O 31 Mar et 2018 06:00 WIB LIPUTAN PERS https://kompas.id/baca/nusantara/2018/03/31/visualisasi-kisah-sengsara-yesuspenuh-haru/ YESUS PASKAH JUMAT AGUNG VISUALISASI KATOLIK

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pada umumnya, biara adalah sesuatu yang langsung mengingatkan orang pada sebuah rumah atau asrama tua yang menampung orang-orang yang ingin menjadi seorang pastor atau orangorang yang mendedikasikan

Lebih terperinci

PROSEDUR : PERKAWINAN GEREJA

PROSEDUR : PERKAWINAN GEREJA PROSEDUR : PERKAWINAN GEREJA 1. Mendaftarkan rencana Perkawinan 2. Mengikuti Kursus Persiapan Perkawinan (KPP) dengan mengisi form surat pengantar kursus persiapan perkawinan yang ditandatangani Pastor

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Ide Gagasan... 4

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Ide Gagasan... 4 ABSTRACT This design report is about designing or redesigning St.Maria Cathedral Catholic Church in Palembang, South Sumatra with the design theme is "Mary". The "Mary" theme was based by St.Mary figure

Lebih terperinci

BAB III STUDI LAPANGAN

BAB III STUDI LAPANGAN BAB III STUDI LAPANGAN A. 2MADISON KEMANG 2madison.com didirikan oleh PT Madison Mahacipta, yang berbasis di lokasi berkembang dari Jakarta yaitu Kemang, Jakarta Selatan. Setelah Amortisasi PT Madison

Lebih terperinci

Penampakan yang dikisahkan dalam Yoh 21 terjadi ketika murid-murid sudah kembali ke kehidupan biasa, mencari nafkah, meniti hari demi hari.

Penampakan yang dikisahkan dalam Yoh 21 terjadi ketika murid-murid sudah kembali ke kehidupan biasa, mencari nafkah, meniti hari demi hari. Kehadiran Tuhan Dalam hidup Harian Setelah kita merayakan dengan meriah Paskah Kebangkitan Kristus dan penebusan umat manusia, dengan berbagai aktivitas dan doa. Sekarang kita diajak untuk kembali dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam menggunakan panca indera, muncul berbagai penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam menggunakan panca indera, muncul berbagai penyakit yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setelah memasuki usia 60 tahun, manusia pada umumnya mengalami penurunan fungsi tubuh baik secara fisik maupun mental. Secara fisik, manusia mengalami kesulitan dalam

Lebih terperinci

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN 1 133 134 KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA Aspek Pertanyaan 1. Latar belakang 1. Bagaimanakah sejarah berdirinya LPIT BIAS? 2. Siapakah pendiri LPIT BIAS? 3. Apa tujuan didirikan LPIT BIAS? 4. Ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia terdiri dari tubuh, jiwa dan roh. Untuk menciptakan kehidupan yang seimbang, maka manusia harus dapat membangun hubungan antara manusia dengan

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Ada beberapa fasilitas fisik di kamar tidur 1 yang belum ergonomis, yaitu tempat tidur ukuran double, meja rias, kursi rias dan console table. 2. Fasilitas

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Konsep Sebuah konsep desain tempat pendidikan yang ramah lingkungan dengan membawa suasana yang asri membawa kehangatan keluarga dalam sebuah wadah pendidikan. Anak anak

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR

BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR 4.1 Latar Belakang Pemilihan Tema Tema yang diangkat untuk mendukung bangunan perpustakaan umum ini adalah Dinamis dan Ceria. Adapun yang melatar belakangi pemilihan

Lebih terperinci

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Agama Kristen merupakan salah satu agama yang berkembang di Indonesia. Perkembangan agama Kristen dapat kita lihat dari pertumbuhan gereja-gereja yang semakin banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan 1.2 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan 1.2 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Nama Usaha : Siete Cafe & Garden Tahun Berdiri : Mei 2012 Alamat : Jalan Sumur Bandung No. 20 Telepon : 022-2500453 Jam Operasi :

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. Yohanes Bosco, yang merupakan bagian dari Paroki Katedral Hati Kudus Yesus.

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. Yohanes Bosco, yang merupakan bagian dari Paroki Katedral Hati Kudus Yesus. BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI 2.1 Sejarah Singkat Organisasi Gereja Katolik Redemptor Mundi awalnya dikenal sebagai Wilayah V Yohanes Bosco, yang merupakan bagian dari Paroki Katedral Hati Kudus Yesus.

Lebih terperinci

PERANCANGAN GEREJA GPdI JEMAAT HOSANA JL. CIBANGKONG NO.6, BANDUNG

PERANCANGAN GEREJA GPdI JEMAAT HOSANA JL. CIBANGKONG NO.6, BANDUNG Hibah Pengabdian bagi Pembangunan Masyarakat PERANCANGAN GEREJA GPdI JEMAAT HOSANA JL. CIBANGKONG NO.6, BANDUNG Disusun Oleh: Tim Pengabdi Prodi Arsitektur Anastasia Maurina, ST., MT. Ariani Mandala, ST.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek Keseimbangan hidup manusia adalah adanya keseimbangan segi jasmani dan rohani. Kehidupan jasmani terpenuhi dengan segala hal yang bersifat duniawi sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ludruk merupakan sebuah drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang di gelar di panggung. Pertunjukan kesenian yang berasal dari Jombang

Lebih terperinci

LINGKUNGAN ST. MARGARETHA

LINGKUNGAN ST. MARGARETHA PROFIL LINGKUNGAN LINGKUNGAN ST. MARGARETHA WILAYAH VII GEREJA SANTO BONAVENTURA PAROKI PULOMAS SANTA MARIA MARGARETHA (1647-1690) Pesta Nama: 16 Oktober ALACOQUE Menghormati Hati Kudus Yesus, khususnya

Lebih terperinci

LINGKUNGAN ST URSULA WILAYAH X PAROKI ST BONAVENTURA JAKARTA, AGUSTUS 2015

LINGKUNGAN ST URSULA WILAYAH X PAROKI ST BONAVENTURA JAKARTA, AGUSTUS 2015 LINGKUNGAN ST URSULA WILAYAH X PAROKI ST BONAVENTURA JAKARTA, AGUSTUS 2015 SEJARAH LINGKUNGAN Sejarah Lingkungan Santa Ursula tidak terlepas dari sejarah wilayah maupun sejarah Paroki Bonaventura Pulomas,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR IV.1. Konsep Perancangan Konsep Perancangan hotel resort merupakan kesimpulan dari analisis Perancangan hotel resort. Konsep Perancangan hotel resort di pantai Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu Negara dengan tingkat perkembangan yang sangat signifikan, perkembangan di Indonesia terjadi secara merata di setiap kota termasuk kota-kota

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAKSI. Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAKSI Gerakan karismatik muncul pada sekitar tahun 1960. Gerakan Karismatik sering disebut sebagai Gerakan Pentakosta Baru. Gerakan ini pertama kali masuk ke Indonesia melalui penginjil-penginjil dari

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Fasilitas Fisik 1) Sekat Pemisah Saat ini belum terdapat sekat pemisah yang berfungsi sebagai pembatas antara 1 komputer dengan komputer yang lainnya pada Warnet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. JUDUL B. LATAR BELAKANG MASALAH. Desain Interior Lansia Therapist Center di Surakarta dengan Konsep. Surga

BAB I PENDAHULUAN A. JUDUL B. LATAR BELAKANG MASALAH. Desain Interior Lansia Therapist Center di Surakarta dengan Konsep. Surga BAB I PENDAHULUAN A. JUDUL Surga Desain Interior Lansia Therapist Center di Surakarta dengan Konsep B. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia merupakan salah satu negara dengan proses penuaan paling cepat di

Lebih terperinci

BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR Pengelompokan Kegiatan dan Jenis Kegiatan. Komunitas Paroki, Kelompok Kegiatan Umum

BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR Pengelompokan Kegiatan dan Jenis Kegiatan. Komunitas Paroki, Kelompok Kegiatan Umum BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1 Analisis Pendekatan Arsitektur 3.1.1 Studi Aktivitas 3.1.1.1 Pengelompokan Kegiatan dan Jenis Kegiatan Kegiatan yang terdapat pada Kompleks Gereja Katholik

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan Konsep yang didesain perancang dengan mengandalkan imajinasi tentang ruangan yang akan digunakan di masa depan, biasanya material menggunakan bahan

Lebih terperinci

BAB V. PENGOLAHAN INTERIOR DENAH KHUSUS

BAB V. PENGOLAHAN INTERIOR DENAH KHUSUS BAB V. PENGOLAHAN INTERIOR DENAH KHUSUS Pengolahan interior medical spa ini berdasarkan inspirasi dari kebudayaan Sunda dan unsur spa itu sendiri yaitu air. Penggabungan unsur natural dari budaya setempat

Lebih terperinci

Studi aktifitas dan kebutuhan ruang

Studi aktifitas dan kebutuhan ruang Studi aktifitas dan kebutuhan ruang No Pemakai Aktifitas Kebutuhan Ruang Fasilitas Dimensi Perawatan rambut 1.Mencuci rambut sebeum meakukan perawatan untuk rambut 2.Perawatan rambut (cutting/creambath/hairspal/

Lebih terperinci

PEMBEKALAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI ST. YAKOBUS. Jakarta, Agustus-September 2010

PEMBEKALAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI ST. YAKOBUS. Jakarta, Agustus-September 2010 PEMBEKALAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI ST. YAKOBUS KELAPA GADING Jakarta, Agustus-September 2010 AGENDA Renungan Sabda Tuhan dan Pengarahan Pastor Moderator Arah Pastoral Keuangan Lingkungan Tanya Jawab

Lebih terperinci

Desain Interior Hotel Alila dengan Langgam Modern Luxury Nuansa Budaya Jawa

Desain Interior Hotel Alila dengan Langgam Modern Luxury Nuansa Budaya Jawa G272 Desain Interior Hotel Alila dengan Langgam Modern Luxury Nuansa Budaya Jawa Timotius Disa dan R. Adi Wardoyo Departemen Desain Interior, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci