1. Serambi dan Badan Gereja Badan gereja merupakan tempat dimana umat Gereja mengikuti Misa dan kegiatan yang berhubungan dengan acara di Gereja St. M

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "1. Serambi dan Badan Gereja Badan gereja merupakan tempat dimana umat Gereja mengikuti Misa dan kegiatan yang berhubungan dengan acara di Gereja St. M"

Transkripsi

1 BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 5.1 Konsep Citra Ruang Konsep citra ruang yang ingin ditampilkan pada Gereja St. Maria Emaculata adalah ruangan dengan sentuhan kesan modern cultural, dimana ruangan berkesan elegant, luas, dan kental akan budaya Lampung dengan kemasan bentuk dan rupa desain yang lebih modern. Dengan adanya citra ruang tersebut, pengunjung atau umat di Bandar Lampung, khususnya di Way Kandis dapat menerima Gereja St. Maria Emaculata tersebut sebagai rumah kedua yang mencerminkan budaya lokal mereka. Gambar 5.1. Citra Ruang Gereja Katolik Sumber : 56

2 1. Serambi dan Badan Gereja Badan gereja merupakan tempat dimana umat Gereja mengikuti Misa dan kegiatan yang berhubungan dengan acara di Gereja St. Maria Emaculata. Pada area badan gereja terdapat serambi gereja yang berfungsi sebagai ruang peralihan dari luar ke dalam gereja. Serambi dan badan gereja harus menampilkan konsep utama dari desain Gereja St. Maria Emaculata, yaitu Inkulturasi budaya yang merupakan sebuah timbal balik Gereja dengan budaya setempat dalam wujud fisik yang dapat dilihat dan diraba maupun dalam rupa simbol dalam penataan interior gereja tersebut. Konsep citra yang ditampilkan pada bagian serambi dan badan gereja adalah sentuhan tradisional dari budaya Lampung diagungkan dengan paduan interior sebuah gereja yang suci, simetris dan elegant. 2. Ruang Pengakuan Dosa Ruang pengakuan dosa adalah tempat dimana umat Gereja melakukan pengakuan atas dosa-dosanya melalui media perantara Pastor kepada Tuhan. Pada sebuah ruang pengakuan, umat akan melakukan pengakuan dosa dengan menyesali atas dosa-dosanya, sehingga ambiance pada ruangan tersebut harus memperlihatkan kesederhanaan dan kesucian 57

3 3. Panti Imam Panti imam adalah tempat dimana meja perjamuan Tuhan dan pusat aktivitas seluruh upacara Gereja. Panti imam harus menjadi pusat perhatian dari seluruh umat yang hadir di dalam gereja, oleh karena itu panti imam harus menampilkan kesan elegant, suci, dan menginterpretasikan unsur budaya lokal masyarakat Lampung. ( Gambar 5.2. Citra Panti Imam 1 ) ( Gambar 5.3. Citra Panti Imam 2 ) Sumber : disbudparkediri.com Sumber : commons.wikimedia.org 4. Sakristi Sakristi adalah ruang tempat penyimpanan jubah dan peralatan penunjang peribadatan Gereja. Pada area ini kesan yang harus ditampilkan adalah suasana berkesan suci dan kesederhanaan, karena ruangan ini lebih mengutamakan fungsinya sebagai ruang penyimpanan dan persiapan daripada desainnya. Pada area ini hanya dapat diakses oleh para pemimpin Gereja dan juga pembantu Imam, sehingga ruangan tersebut tidak terlalu 58

4 mementingkan unsur tradisional pada desainnya, melainkan fungsinya sebagai ruang penyimpanan dan persiapan bagi Imam dan pembantunya. Gambar 5.4. Citra Ruang Sakristi Sumber : gamaeklesia.blogspot.com 5.2. Konsep Bentuk Salah satu pendekatan desain pada sebuah interior adalah pengolahan bentuk. Pendekatan melalui pengolahan bentuk dapat dirasakan langsung oleh umat maupun pengunjung gereja dengan indera peraba maupun pengelihatan. Konsep bentuk yang diterapkan pada interior Gereja St. Maria Emaculata adalah bentuk-bentuk yang dinamis, unity, dan perpaduan antara bentuk organis dengan geometris. Perpaduan bentuk antara organis dan geometris diterapkan untuk memperlihatkan sisi feminim dari pelindung Gereja Santa Maria Emaculata yang lemah lembut tetapi memiliki sifat yang kuat dan tegar, selain itu juga budaya masyarakat Lampung yang mengagungkan sosok wanita sebagai ibu rumah tangga yang pekerja keras. Selain itu kata unity pada konsep bentuk memperlihatkan karakter dari masyarakat Lampung yang memiliki sifat 59

5 kekeluargaan dan kebersamaan yang amat kental dan konsep bentuk dinamis diperoleh dari kesenian lampung seperti tarian dan sulaman kain tapis yang memperlihatkan bentuk dan gerakan yang dinamis. Pengaplikasian konsep bentuk : 1. Bentuk Layout Penyusunan layout gereja menerapkan bentuk yang simetris yang mengikuti karakteristik dari bentuk gereja Katolik Roma. Penyusunan layout juga disusun dengan meminimalis kisi-kisi sehingga gereja akan berkesan terbuka dan megah. Gambar 5.5. Konsep Layout Sumber: 60

6 2. Bentuk Lantai Penggunaan pola lantai pada gereja lebih sederhana dengan pola geometris dan penekanan ketinggian lantai pada area panti imam untuk memperlihatkan kedudukan terpenting pada sebuah gereja adalah panti imam. 3. Bentuk Dinding Bentuk dinding pada gereja mengikuti bentuk eksisting bangunan yang geometris. Tetapi selain bentuk dari eksisting bangunan, perpaduan bentuk geometris dengan bentuk organis dapat memberikan kesan ruang yang memperlihatkan sisi tegas dan lemah lembut sesuai dengan konsep awal dari pengolahan bentuk, yaitu dinamis dan feminim. Gambar 5.6. Konsep Bentuk Dinding Sumber : 61

7 4. Bentuk Ceiling Pengolahan bentuk ceiling masih mengikuti bentuk dari eksisting bangunan yang tinggi sehingga menimbulkan kesan luas dan megah pada gereja. Pada ceiling bentuk desain lebih ditekankan pada bukaan-bukaan seperti kaca patri maupun kaca uv untuk memberikan kesan natural pencahayaan alami pada gereja. Bentuk ceiling eksisting yang miring menyerupai rumah adat Lampung ini dapat memberikan keuntungan dalam memantulkan gema suara di dalam gereja yang akan memberikan kesan elegant Konsep Material Gambar 5.7. Konsep Bentuk Ceiling Sumber : Pada bangunan gereja, material yang digunakan sebaiknya material yang tahan lama dan mudah dibersihkan, supaya gereja tidak mengeluarkan biaya lebih hanya untuk memperbaikinya. Sebuah gereja, khususnya gereja yang masih kental akan budaya di daerahnya biasanya menggunakan pengolahan material yang biasa 62

8 mereka gunakan sehari-hari, dan pada bagian panti imam biasanya menggunakan material yang berharga dimata masyarakat sekitar gereja tersebut. Pada sebuah gereja, material yang biasa digunakan adalah material yang memiliki karakter yang kuat dan kokoh. Selain itu, material yang digunakan harus memiliki daya pantul suara yang baik sehingga pantulan gema suara didalam gereja dapat menampilkan kesan elegant dan megah pada gereja tersebut Konsep Warna Konsep warna yang ditampilkan pada Gereja St. Maria Emaculata adalah warna yang memberikan kesan elegant, suci, dan kesederhanaan dari sebuah gereja. Selain itu gereja harus memberikan sentuhan budaya lokal Lampung seperti warna-warna kayu pada gereja yang berkesan natural. ( Gambar 5.8. Konsep Warna ) Sumber : bbc.co.uk 5.5. Konsep Furniture Furniture adalah salah satu elemen penting yang ada didalam gereja. Konsep bentuk dari furniture adalah dinamis dan feminim. Bentuk yang dinamis dan feminim dengan lekukan kecil pada furniture dapat membuat pengunjung atau 63

9 umat merasa lebih nyaman. Bentuk dari furniture harus nyaman dan tidak berbahaya bagi anak-anak, remaja, maupun orang tua. Bentuk detail lekukan pada furniture dapat mengurangi dampak terjadinya benturan-benturan saat umat melakukan aktifitas di dalam gereja. ( Gambar 5.9. Konsep Furniture 1 ) ( Gambar Konsep Furniture 2 ) Sumber : Sumber : Konsep Penghawaan Kebutuhan sebuah gereja harus disesuaikan dengan masyarakat yang beribadah disana. Konsep penghawaan pada Gereja St. Maria Emaculata lebih 64

10 menggunakan penghawaan alami yang memberikan kesan natural dan kesederhanaan dari gereja tersebut. Bukaan pada eksisting Gereja St. Maria Emaculata cukup banyak, sehingga gereja tersebut lebih mengutamakan penghawaan alami dengan bantuan kipas angin yang dapat memaksimalkan sirkulasi udara di dalam gereja Konsep Pencahayaan Konsep pencahayaan pada Gereja St. Maria Emaculata lebih bersifat natural, elegant, dan tetap memperlihatkan sisi kesucian dari gereja tersebut. Pencahayaan yang digunakan adalah pencahayaan alami melalui pengolahan ceiling gereja yang menggunakan kaca dan pencahayaan buatan yang dapat memberikan kesan elegant pada gereja tersebut. Pengunaan pencahayaan alami pada pagi hingga siang hari dapat mengurangi penggunaan pencahayaan buatan sehingga memperlihatkan kesederhanaan dan ramah lingkungan dari gereja tersebut. Gambar Konsep Pencahayaan Alami 65

11 Sumber : Gambar Konsep Pencahayaan Buatan Sumber : 66

12 BAB VI IMPLEMENTASI KONSEP 6.1 Implementasi Konsep Citra Ruang Gereja St. Maria Emaculata adalah gereja yang berada di daerah yang masyarakatnya memiliki tradisi dan budaya yang masih melekat pada aktifitas mereka, sedangkan pada umumnya sebuah gereja Katolik di Indonesia khususnya di Bandar Lampung masih menggunakan bentuk dari Gereja Katolik Roma. Sebagai gereja yang bersifat universal, maka gereja tersebut harus bisa menciptakan suasana dimana gereja tersebut dapat membaur dengan lingkungan sekitarnya. Berdasarkan hasil analisis, teori, dan pengembangan strategi desain maka perancangan Gereja St. Maria Emacualta ini cocok dilaksanakan dengan pendekatan sosial dan budaya dari masyarakat sekitar Gereja St. Maria Emaculata. Pada tahap implementasi perancangan interior Gereja St. Maria Emaculata, konsep yang dicapai adalah modern cultural melalui pengolahan elemen-elemen interior yang menggabungkan unsur modernitas dan unsur kultural dalam sebuah bentuk desain yang masih berada pada garis peraturan umum sebuah bangunan gereja. Unsur kultural pada desain tersebut tidak harus diperlihatkan dalam bentuk yang nyata secara visual, melainkan dapat diperlihatkan melalui pemaknaan atau simbolisasi. 67

13 Panti Imam Salah satu bagian vital dalam sebuah gereja adalah meja altar yang berada pada panti imam. Oleh karena itu, meja altar tersebut harus merepresentasikan identitas masyarakat Lampung yang beribadah di sana dengan tetap mempertahankan citra dan nilai keagungan dari sebuah panti imam. Representasi terhadap identitas masyarakat Lampung pada panti imam dicapai dengan cara mengangkat kembali tradisi hidup masyarakat Lampung yang terbiasa untuk selalu mengutamakan kebersamaan dan gotong royong. Kemudian, tidak lupa juga untuk turut mengangkatdan juga asal-usul masyarakat Lampung yang diwakilkan dari simbol tapis kapal dan mahkota siger. Tapis kapal merepresentasikan asal muasal nenek moyang masyarakat Lampung yang mejelajahi lautan dengan menggunakan kapal. Lalu sebagai pelengkap sembilan pucuk mahkota siger melambangkan 9 hulu sungai yang dilewatinya. a. Meja Altar Meja altar adalah meja perjamuan dimana tempat dilakukannya sebagian besar aktivitas pada saat upacara berlangsung. Desain pada meja altar menyiaratkan sifat kebersamaan, gotong royong masyarakat Lampung, simbol tapis kapal, dan juga mahkota siger. Pengaplikasiannya meliputi sembilan modul berbentuk menyerupai kapal sebagai penopang granit sebagai meja altar. Bentuk meja altar yang terliat menjadi satu kesatuan dari sisi dua dimensi dan menjadi 68

14 berlapis dari sisi tiga dimensi, permainan visual dari bentuk meja altar tersebut mengartikan masyarakat Lampung yang memiliki solidaritas yang tinggi sehingga mereka terlihat menjadi satu kesatuan utuh. Gambar 6.1. Meja Altar Dokumentasi : Michael Jonathan b. Kursi Pastor dan Pembantu Pastor Bentuk yang diaplikasikan pada desain kursi di panti imam adalah dengan menggunakan sistem built in furniture, dimana kursi yang akan digunakan oleh pastor dan pembantunya dapat dikeluarkan sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan. Hal ini akan membuat panti imam terlihat lebih rapi dan sederhana. 69

15 Gambar 6.2. Tampak Atas Built-in Furniture Dokumentasi : Michael Jonathan c. Dinding Pengolahan dinding pada panti imam tidak terlalu banyak menggunakan ornamen-ornamen, melainkan menggunakan pemilihan material yang mampu memberi kesan kesederhanaan pribadi dari sosok Tuhan Yesus sekaligus tetap terlihat anggun, elegan, dan suci. Sebagai penerapannya pada bagian latar belakang salib utama diaplikasikan material concrete yang akan membuat salib tampak menjadi paling menonjol dari keseluruhan bagian panti imam. Pengolahan dinding yang lebih sederhana di bagian panti imam tersebut dapat membuat umat dapat menjalani misa dengan khusuk dan fokus kepada pemimpin misa gereja. d. Ceiling Pada bagian ceiling dari panti imam terdapat bentuk yang menyerupai kubah yang me-rumah-i salin utama gereja. Bentuk tersebut diperoleh dari kutipan Wayhu 22:13, yaitu Akulah alfa dan omega yang mengkombinasikan lambang alfa (Λ) dan omega (Ω) menjadi bentuk kubah yang menjadi rumah Tuhan. Dengan adanya kombinasi antara representasi masyarakat Lampung pada bagian bawah panti imam ( lantai, 70

16 mebel, dan dinding ) dengan representasi rumah Tuhan pada bagian atas (ceiling) akan membuat umat bisa merasakan kesatuan (unity) dari kultur budaya rumah adat Lampung dengan rumah Tuhan. Dengan adanya bentuk dari kubah tersebut, maka salib akan lebih terlihat dengan jelas dan menjadi lebih mencolok dibanding dari bentuk salib yang lama. Inkulturasi antara rumah Tuhan dengan budaya Lampung dapat membuat umat dapat merasakan keberadaan Tuhan pada rumah mereka. Gambar 6.3. Tampak Panti Imam Lama Gereja St. Maria Emaculata Sumber : Dokumen Gereja St. Maria Emaculata 71

17 Gambar 6.4. Tiga Dimensi Panti Imam Dokumentasi : Michael Jonathan Badan Gereja Pada bagian badan gereja, implementasi konsep modern cultural pada ruang tersebut dibuat sesederhana mungkin dan lebih mementingkan faktor sirkulasi dan juga fungsinya sebagai tempat umat melakukan aktivitas saat upacara keagamaan berlangsung. Oleh karena itu, bagian badan gereja lebih terfokus pada penggunaan beberapa elemen desain sebagai pendukung suasana dan pendukung kenyamanan umat saat berada di dalam melalui pencahayaan, penghawaan, dan juga sirkulasi. Gambar 6.5. Tiga Dimensi Panti Imam Dokumentasi : Michael Jonathan a. Dinding dan Ceiling 72

18 Pengolahan bagian dinding dan ceiling pada bagian badan gereja membuat pola ceiling yang mengitari keseluruhan badan gereja yang memberikan kesan terlindungi pada umat yang sedang mengikuti upacara keagamaan. Tetapi pada bagian badan gereja juga harus terdapat elemen desain yang akan menginterpretasikan budaya lokal masyarakat Lampung. Hal tersebut adalah dengan adanya unsur mahkota siger yang ditransformasikan dalam bentuk dinding yang modern. Mahkota siger sebagai salah satu simbol penting yang menceritakan asal usul masyarakat Lampung yang menyebar melalui sembilan hulu sungai. Kesembilan hulu sungai tersebut disimbolkan dengan sembilan pucuk mahkota pada siger tersebut. Pengaplikasian desain pada ruangan gereja tersebut adalah dengan meletakkan sembilan bentuk pondasi dinding yang terbagi menjadi empat di kanan-kiri dan satu di tengah. Dengan pembagian ke-sembilan pondasi dinding tersebut akan terlihat seperti layaknya bentuk gereja yang simetris. Pondasi tersebut tidak hanya sebagai penghias, tetapi juga memiliki fungsi sebagai tempat air suci, ambalan untuk media gereja, kitab suci, dan juga memiliki pencahayaan buatan yang akan membuat ruangan terlihat lebih megah dan besar. 73

19 Gambar 6.6. Tiga Dimensi Ceiling Badan Gereja Dokumentasi : Michael Jonathan b. Pencahayaan Upacara yang biasanya dilakukan di dalam gereja biasanya dilakukan pada pagi hingga sore hari, hanya pada perayaan tertentu saja upacara dilakukan hingga malam hari. Oleh karena itu, penggunaan pencahayaan pada bagian badan gereja lebih mengutamakan pencahayaan alami dari luar gereja. Pada salah satu sisi ceiling yang menghadap ke Timur terdapat kaca patri yang membentang 6 meter dengan bentuk modular 1 x 2 meter yang akan menerangi badan gereja khususnya di jalan utama 74

20 menuju panti imam. Ukiran pada kaca patri tersebut merupakan implementasi dari ukiran flora masyarakat Lampung yang melambangkan keagungan dan keharuman yang akan direfleksikan di sepanjang jalan utama menuju altar. Selain itu, gereja juga memiliki pencahayaan buatan seperti indirect light yang memberikan kesan pencahayaan yang alami pada setiap sisi pondasi dan pendant light yang dapat membantu menerangi keseluruhan gereja. Pengapilkasian pencahayaan alami maupun buatan pada gereja tersebut dapat mendukung suasana ruang yang lebih sederhana dan natural. Selain itu, dengan beberapa efek indirect light pada sisi-sisi badan gereja juga dapat membuat ruang menjadi lebih elegan secara visual. c. Sirkulasi Sebuah gereja harus memiliki suasana yang tenang guna meningkatkan kekhusukan umat yang sedang berdoa dan beribadah. Performa sirkulasi merupakan salah satu faktor yang dapat membantu dalam menjaga ketenangan gereja. Jalur atau arus sirkulasi umat perlu diatur dan diorganisir supaya tidak mengganggu satu dengan lainnya. Gereja St. Maria Emaculata memiliki satu pintu utama dan empat pintu tambahan yang terletak di dua sisi gereja. Peletakan kursi pada badan gereja disesuaikan dengan arah masuk dari setiap pintu. Pengaturan yang demikian membuat 75

21 umat masuk tidak akan mengganggu umat lain yang sudah berada di dalam gereja. Gambar 6.7. Arah Sirkulasi Umat Dokumentasi : Michael Jonathan d. Kursi Umat Kursi umat dibuat dengan menggunakan material yang umum, yaitu kayu mahogany. Pengaplikasian desain kursi umat juga menggunakan sistem modularitas dengan 2 ukuran yang berbeda sehingga biaya produksi dapat digunakan secara lebih hemat. Selain itu, secara visual kursi umat tampak tersusun rapi dan seragam. 76

22 Ruang Devosi Ruang devosi pada Gereja St. Maria Emaculata lebih memaksimalkan fungsinya sebagai tempat untuk pengakuan dosa. Oleh karena itu, ruangan harus terasa nyaman sirkulasi udara, memadai, dan memiliki tingkat privasi yang telah diwajibkan. Pengaplikasian konsep pada ruang devosi adalah dengan menggunakan bata jalusi sebagai bahan utama dari partisi. Gambar 6.8. Modul Bata Jalusi Sumber : 4.bp.blogspot.com Bata jalusi memiliki kemampuan dalam memaksimalkan pencahayaan dan sirkulasi penghawaan bagi ruang devosi. Penggunaan elemen-elemen interior, konstruksi, desain, dan dekorasi pada ruang devosi yang sangat minim sehingga orang yang melakukan pengakuan tidak terganggu kenyamananya secara visual maupun fisikal. 77

23 Gambar 6.9. Sirkulasi Udara Dengan Menggunakan Bata Roster Jalusi di Ruang Devosi Dokumentasi: Michael Jonathan Sakristi Sakristi adalah area yang lebih mengutamakan fungsinya sebagai ruang penyimpanan peralatan pastor dan pembantu pastor. Sakristi juga turut difungsikan sebagai tempat persiapan sebelum memulai upacara gereja, sehingga ruangan tersebut dilengkapi dengan beragam mebel. Gambar 6.10 Tampak Atas Ruang Sakristi Dokumentasi: Michael Jonathan 78

24 Letak ruang Sakristi dibuat dan diletakan pada area yang memiliki sirkulasi strategis yang berdekatan langsung dengan bagian belakang panti imam. Pintu sebagai akses sirkulasi pastor menuju ruang devosi berbeda dengan sirkulasi antara umat dengan pastor maupun pembantu pastor. Dengan demikian tidak akan saling merasa terganggun satu dengan lainnya. DAFTAR PUSTAKA Danang Priatmodjo, 1989, Arsitektur Gereja Katolik, Jakarta : Fakultas Teknik Universitas Tarumanegara. Shaw, Mark Sepuluh Pemikiran Besar dari Sejarah Gereja. Surabaya : Momentum. A. Heuken SJ. 2004, Ensiklopedi Gereja: jilid H-J. Jakarta : Yayasan Cipta Loka Caraka. Hilman Hadikusuma dkk Adat-istiadat Lampung. Bandar Lampung : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung. 79

25 St. Heruyanto ( 2010, 30 April ). Gereja yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolic. Media Indonesia online. Homepage online. Available from : 80

Pada proyek ini, gereja yang akan mengadaptasi budaya lokal adalah Gereja St. Maria Emaculata di Bandar Lampung. 1.2 Rumusan Masalah Masalah utama yan

Pada proyek ini, gereja yang akan mengadaptasi budaya lokal adalah Gereja St. Maria Emaculata di Bandar Lampung. 1.2 Rumusan Masalah Masalah utama yan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Proyek Gereja merupakan salah satu tempat ibadah yang memiliki nilai-nilai religi yang tinggi dan memiliki standarisasi berdasarkan GIRM (General Instruction

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

BAB III KONSEP PERANCANGAN INTERIOR BAB III KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 3.1 Tema perancangan Tema perancangan yang di ambil dalam membangun fasilitas ibadat ini adalah Keimanan Kepada Yesus Kristus, dalam pengertian penciptaan suasana transendental

Lebih terperinci

bahasa dan mulai menyebarkan ajaran Kristus kepada orang lain yang beranekaragam. Hal tersebut mirip dengan karakter umat di Gereja St. Monika BSD yan

bahasa dan mulai menyebarkan ajaran Kristus kepada orang lain yang beranekaragam. Hal tersebut mirip dengan karakter umat di Gereja St. Monika BSD yan BAB V KONSEP PERANCANGAN Setelah melakukan pengamatan dan analisa pada bab sebelumnya, maka bangunan gereja St. Monika BSD memerlukan suatu peremajaan pada bagian interior berupa pengembangan komposisi

Lebih terperinci

diberikan Tuhan, meminta tolong kepada Tuhan, menenangkan pikiran dan memusatkannya untuk menuju ke fase kesederhanaan, absolusi / penebusan, epifania

diberikan Tuhan, meminta tolong kepada Tuhan, menenangkan pikiran dan memusatkannya untuk menuju ke fase kesederhanaan, absolusi / penebusan, epifania BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gereja adalah sebuah bangunan atau struktur yang tujuan utamanya untuk memfasilitasi pertemuan umat Kristiani. Dalam kegiatan ibadat umat Katolik, kegiatan terpenting

Lebih terperinci

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai BAB V KONSEP DESAIN 5.1 Konsep Citra Konsep merupakan solusi dari permasalahan desain yang ada. Oleh karena itu, dalam pembuatan konsep harus mempertimbangkan mengenai simbolisasi, kebutuhan pengguna,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Gereja merupakan fasilitas pendukung kebutuhan manusia dalam mendekatkan diri dan beribadah kepada Tuhan. Gereja menjadi komunitas, wadah, dan sarana yang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep/Citra Ruang Citra atau image yang digunakan dalam mendukung karakter desain adalah modern natural with batavian etnic, dengan menggunakan bentuk bentuk yang geometris

Lebih terperinci

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 5.1 Konsep Citra Ruang Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruangan yang memberikan suasana kondusif kepada pengguna perpustakaan. citra ruang dimana pengguna

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR DIAGRAM... x

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR DIAGRAM... x ABSTRAK ABSTRAK Biara Katolik SSCC di Yogyakarta merupakan salah satu fasilitas sosial religius yang ditujukan untuk tempat tinggal dan pelatihan para calon imam. Biara ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejak berabad-abad silam dan beberapa diantaranya sekarang sudah menjadi aset

BAB I PENDAHULUAN. sejak berabad-abad silam dan beberapa diantaranya sekarang sudah menjadi aset BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Gereja merupakan bangunan ibadat umat kristiani yang mewadahi kegiatan spiritual bagi jemaatnya. Berbagai bentuk desain gereja telah tercipta sejak berabad-abad silam

Lebih terperinci

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN 1 133 134 KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA Aspek Pertanyaan 1. Latar belakang 1. Bagaimanakah sejarah berdirinya LPIT BIAS? 2. Siapakah pendiri LPIT BIAS? 3. Apa tujuan didirikan LPIT BIAS? 4. Ada

Lebih terperinci

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center KONSEP RANCANGAN Latar Belakang Surabaya semakin banyak berdiri gedung gedung pencakar langit dengan style bangunan bergaya modern minimalis. Dengan semakin banyaknya bangunan dengan style modern minimalis

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ABSTRACTION... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ide Gagasan Rumusan Masalah 4

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ABSTRACTION... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ide Gagasan Rumusan Masalah 4 ABSTRAKSI Gereja adalah salah satu objek arsitektur rumah ibadah yang memiliki banyak makna, tidak hanya makna pragmatic atau fungsional, namun mengandung makna-makna keagamaan, yang di ciptakan peradaban

Lebih terperinci

Sudut sudut yang diperhalus dengan bentuk lengkung sehingga tercipta kesan satu kesatuan. Difokuskan untuk mengakomodasi umat dan petugas liturgi sert

Sudut sudut yang diperhalus dengan bentuk lengkung sehingga tercipta kesan satu kesatuan. Difokuskan untuk mengakomodasi umat dan petugas liturgi sert BAB VI IMPLEMENTASI KONSEP DESAIN INTERIOR 6.1. Konsep Citra Menampilkan citra esensial gereja yang mencerminkan : 1) Spiritualisme dan kedamaian yang ditawarkan dan yang ingin dicapai, dengan menguatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tempat ibadah adalah suatu tempat dimana umat manusia beribadah kepada Sang Pencipta. Oleh karena itu tempat ibadah harus mampu merepresentasikan suasana sakral

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Masjid merupakan tempat peribadatan umat muslim yang dapat kita temukan di mana-mana di seluruh dunia. Masjid selain sebgai tempat peribadatan juga telah menjadi

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1.1 Konsep Perencanaan Dan Perancangan Proyek perencanaan dan perancangan untuk interior SCOOTER OWNERS GROUP INDONESIA Club di Bandung ini mengangkat tema umum

Lebih terperinci

BAB V KAJIAN TEORI. Tema desain yang digunakan pada proyek Komples Wisata Budaya di Kota

BAB V KAJIAN TEORI. Tema desain yang digunakan pada proyek Komples Wisata Budaya di Kota BAB V KAJIAN TEORI 5.1 Kajian Teori Penekanan Desain 5.1.1 Teori Tema Desain Tema desain yang digunakan pada proyek Komples Wisata Budaya di Kota Solo menggunakan langgam arsitektur Neo-Vernakular. Arsitektur

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dalam perancangan interior Hotel Mulia ini, penulis membatasi ruang lingkup perancangan dengan mengambil lobby dan kamar tamu pada hotel ini sebagai denah khusus

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Perancangan Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Setia 5.1.1. Gaya Perancangan Gaya arsitektur yang dipakai pada bangunan Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Setia ini direncanakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara kepulauan terbesar dengan 13.466 pulau 1, yang terbentang luas dari Sabang sampai Merauke. Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Agama Katolik masuk ke Indonesia melalui Bangsa Portugis pada tahun 1512 dengan tujuan untuk berdagang di daerah penghasil rempahrempah tepatnya di kepulauan Maluku.

Lebih terperinci

Aspek Konsep Utama Theravada : Bagan 5.2. Kerangka Pikir Konsep dari Aspek Theravada Konsep ini muncul dari tiga elemen penting dalam interior yaitu e

Aspek Konsep Utama Theravada : Bagan 5.2. Kerangka Pikir Konsep dari Aspek Theravada Konsep ini muncul dari tiga elemen penting dalam interior yaitu e BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR V.1. Konsep Perencanaan Interior Aspek Manusia : Bagan 5.1. Kerangka Pikir Konsep dari Aspek Manusia 54 Aspek Konsep Utama Theravada : Bagan 5.2. Kerangka Pikir Konsep

Lebih terperinci

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen. BENTUK Bentuk yang digunakan dapat berupa transformasi dari bentuk Tongkonan, ragam hias tradisional Makassar dan Toraja, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan budaya Makassar dan Toraja. Untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. A. Latar belakang permasalahan

BAB I Pendahuluan. A. Latar belakang permasalahan BAB I Pendahuluan A. Latar belakang permasalahan Manusia membutuhkan sarana untuk mengungkapkan setiap pengalaman yang dia rasakan dan dia alami, yang di dalamnya manusia bisa berbagi dengan manusia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan, banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan, banyak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan, banyak bangunan-bangunan megah yang sengaja dibangun oleh tangan-tangan manusia sebagai wujud berdiamnya

Lebih terperinci

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN BAB IV. KONSEP PERANCANGAN IV. 1 Konsep Citra Pada Ayu Balinese Beauty & Spa ini memilih untuk memberikan kesan citra seperti pada tabel dibawah ini. Bagan 4. 1 Konsep Citra IV. 2 Latar Belakang Pemilihan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut BAB 5 KONSEP PERANCANGAN Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan Griya seni dan Budaya Terakota ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Re-Inventing Tradition

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR

BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR 4.1 Latar Belakang Pemilihan Tema Tema yang diangkat untuk mendukung bangunan perpustakaan umum ini adalah Dinamis dan Ceria. Adapun yang melatar belakangi pemilihan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Kesimpulan akan menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah diajukan sebelumnya (pada bab 1) sehingga akan didapatkan pemahaman mengenai konsep ruang

Lebih terperinci

Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo

Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-193 Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman V.1. Konsep Gaya dan Tema BAB V KONSEP PERANCANGAN Kebutuhan : Natural Gaya yang dapat membuat nyaman pengunjung Gaya yang dapat menarik masyarakat umum Gaya yang dapat menampilkan kebudayaan Informatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang akan berbagai hal. Salah satu contoh kemajuan teknologi dan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang akan berbagai hal. Salah satu contoh kemajuan teknologi dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman modern seperti sekarang ini di mana teknologi sudah semakin maju kearah yang lebih modern berdampak pada kebutuhan masyarakat yang semakin berkembang

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA

BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA 3.1 Tema dan Penggayaan Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia merupakan sebuah sarana yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1 BAB V KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 5. 1. Dasar dan Tujuan Setelah melewati proses analisis, penulis mengambil tema refreshment atau penyegaran sebagai konsep desain yang akan diterapkan pada perancangan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Ruang dan Bangunan Permasalahan dalam perencanaan dan perancangan kompleks Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran di Kabupaten Bantul, DIY adalah sebagai

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK 1.1.1 Tinjauan Umum Gereja Dengan adanya perkembangan zaman dan pertumbuhan penduduk yang semakin cepat, mengakibatkan manusia berlomba-lomba dalam

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Pusat Perawatan Kecantikan dan Kebugaran Wanita di Bali ini menerapkan sebuah konsep yang terinspirasi dari metafora kombinasi wanita Bali dari cara berpakaian dan perilakunya

Lebih terperinci

Mereka pun sering mewakili Indonesia sebagai duta negara ke mancanegara untuk memamerkan karya dan keahlian seni pahat mereka. 1 Dalam membuat suatu M

Mereka pun sering mewakili Indonesia sebagai duta negara ke mancanegara untuk memamerkan karya dan keahlian seni pahat mereka. 1 Dalam membuat suatu M BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suku Asmat adalah suku terbesar di Irian Jaya yang terkenal dengan seni pahatan kayunya. Uniknya, ketika mereka membuat ukiran tersebut, mereka tidak membuat sketsa

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Kerangka Konsep Aktif Fashionable Berjiwa Muda Semangat Produktif Mapan Dewasa Merah Muda Organis Biru & Hijau Karakteristik Warna Bentuk Warna Wanita Urban Refresh TEA SPA

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan 73 BAB IV KONSEP DESAIN IV.1 Konsep Ruang (Citra Ruang) Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan dengan bergaya futurisctic. Konsep fun ini diartikan sebagai sesuatu

Lebih terperinci

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR Ruangan interior dibentuk oleh beberapa bidang dua dimensi, yaitu lantai, dinding, plafon serta bukaan pintu dan jendela. Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), apabila

Lebih terperinci

1. Tingkat pendengaran (listening level), biasanya besaran ini dinyatakan dengan besaran dba.

1. Tingkat pendengaran (listening level), biasanya besaran ini dinyatakan dengan besaran dba. ika penerimanya adalah manusia atau orang, bukan mikrophone untuk perekaman misalnya, maka karakteristik medan suara yang diterima itu dapat dinyatakan dengan 4 parameter utama yaitu : KONSEP DASAR AKUSTIK

Lebih terperinci

GEREJA KATOLIK SANTO PAULUS DI PRINGGOLAYAN, BANTUL

GEREJA KATOLIK SANTO PAULUS DI PRINGGOLAYAN, BANTUL LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEREJA KATOLIK SANTO PAULUS DI PRINGGOLAYAN, BANTUL TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT SARJANA

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN BAB III KONSEP PERANCANGAN Dalam perancangan pusat Informasi dan kegiatan Muslim Tionghoa Lau Tze ini, banyak hal hal yang telah di jelaskan pada bab bab sebelumnya yang akan diterapkan pada perancangan.

Lebih terperinci

5.2 Konsep Citra Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruang yang memberikan kesan menyegarkan, nyaman dan menonjolkan suasana alami namun teta

5.2 Konsep Citra Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruang yang memberikan kesan menyegarkan, nyaman dan menonjolkan suasana alami namun teta BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1 Penelusuran Konsep Berdasarkan Analisa Konsep perencanaan interior yang digunakan dalam perancangan ini adalah refresh yang berarti to give new freshness or brightness to;

Lebih terperinci

BAB V KAJIAN TEORI. Pengembangan Batik adalah arsitektur neo vernakular. Ide dalam. penggunaan tema arsitektur neo vernakular diawali dari adanya

BAB V KAJIAN TEORI. Pengembangan Batik adalah arsitektur neo vernakular. Ide dalam. penggunaan tema arsitektur neo vernakular diawali dari adanya BAB V KAJIAN TEORI 5. V 5.1. Kajian Teori Penekanan /Tema Desain Tema desain yang digunakan pada bangunan Pusat Pengembangan Batik adalah arsitektur neo vernakular. Ide dalam penggunaan tema arsitektur

Lebih terperinci

Redesain Rumah Makan Warung Apung Rahmawati dengan Konsep Jawa Modern

Redesain Rumah Makan Warung Apung Rahmawati dengan Konsep Jawa Modern JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) F-34 Redesain Rumah Makan Warung Apung Rahmawati dengan Konsep Jawa Modern Widyasi Tiara Hapsari, Aria Wenny Anggraita, dan Anggra

Lebih terperinci

Eksotisme & GALLERY. Vol. 13 No. 05 Mei 2012

Eksotisme & GALLERY. Vol. 13 No. 05 Mei 2012 Eksotisme KONSEP RESTO & GALLERY Penulis Qisthi Jihan Fotografer Ahkamul Hakim Berwisata kuliner di Bali, tidak sekadar mencari makanan yang nikmat, tetapi kebanyakan dari pengunjung juga mencari sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era modern saat ini sangat jarang terlihat rumah-rumah tradisional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era modern saat ini sangat jarang terlihat rumah-rumah tradisional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era modern saat ini sangat jarang terlihat rumah-rumah tradisional dibangun, namun cukup banyak ditemukan bangunan-bangunan yang diberi sentuhan tradisional

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRACT... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI.. vi DAFTAR GAMBAR. ix DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR DIAGRAM. xiv

DAFTAR ISI. ABSTRACT... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI.. vi DAFTAR GAMBAR. ix DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR DIAGRAM. xiv ABSTRAK Gereja Katedral Jakarta merupakan gereja Katolik yang menjadi pusat keuskupan se-jakarta. Letaknya yang berseberangan dengan Masjid Agung menunjukkan bahwa negara Indonesia yang memiliki keragaman

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Ide Gagasan... 4

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Ide Gagasan... 4 ABSTRACT This design report is about designing or redesigning St.Maria Cathedral Catholic Church in Palembang, South Sumatra with the design theme is "Mary". The "Mary" theme was based by St.Mary figure

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Tapak perancangan merupakan area yang berada jauh dari kota. Lokasi ini

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Tapak perancangan merupakan area yang berada jauh dari kota. Lokasi ini BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Tapak 5.1.1 Pemilihan Tapak Tapak perancangan merupakan area yang berada jauh dari kota. Lokasi ini dipilih karena dapat meningkatkan perasaan kembali ke alam dan menyepi

Lebih terperinci

BAB IV Konsep dan Tema Perancangan

BAB IV Konsep dan Tema Perancangan BAB IV Konsep dan Tema Perancangan 4.1 Konsep Hybrid Setelah dipaparkan secara singkat diatas mengenai penggabungan dua unsur antara tradisional dan modern, pada bagian ini akan dibahas lebih dalam lagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia terdiri dari tubuh, jiwa dan roh. Untuk menciptakan kehidupan yang seimbang, maka manusia harus dapat membangun hubungan antara manusia dengan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian yang sudah dilakukan adalah gereja memiliki dua kebutuhan utama dalam hal akustik, yaitu musik dan speech. Kedua aktivitas

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pusat es krim merupakan fasilitas yang dirancang untuk penikmat es krim. Pusat es krim menyediakan berbagai jenis es krim dan kebutuhan mengenai es krim bagi masyarakat terutama

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Interior Gambar 4.1 Mind Map Sumber: Penulis Konsep perancangan interior pada museum ini ingin mengubah sebuah museum yang memiliki pencitraan yang sedikit

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Gaya dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya modern etnik. Pemilihan gaya modern etnik berdasarkan

Lebih terperinci

Architecture. White Simplicity in. Neoclassic. Home 80 #006 / Diary

Architecture. White Simplicity in. Neoclassic. Home 80 #006 / Diary Architecture White Simplicity in Neoclassic 80 #006 / 2014 Teks: Widya Prawira Foto: Bambang Purwanto Eleganitas yang terpancar lewat pilihan warna, proporsi dan elemen detilnya, dapat melengkapi karakter

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Kehidupan rutinitasnya menyebabkan kelelahan secara fisik maupun mental. Manusia membutuhkan pembaharuan terutama dalam aspek spiritual karena didalam jiwa yang sehat terdpat tubuh yang sehat.

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN 4.1 Konsep Desain 4.1.1 Kerangka Konsep Desain Gambar 4.1 Kerangka Konsep (Sumber : Qoni ah Azrina,2015) 101 102 4.1.2 Tema Tema yang digunakan dalam perancangan ini adalah

Lebih terperinci

BABV ADAPTIVE RE-USE. Upaya yang akan dilakukan untuk perencanaan perubahan fungsi bangunan Omah Dhuwur Gallery adalah sebagai berikut:

BABV ADAPTIVE RE-USE. Upaya yang akan dilakukan untuk perencanaan perubahan fungsi bangunan Omah Dhuwur Gallery adalah sebagai berikut: BABV ADAPTIVE RE-USE Dengan melihat kondisi eksisting Omah Dhuwur Gallery pada Bab III dan analisa program pada Bab IV, maka pembahasan-pembahasan tersebut di atas digunakan sebagai dasar pertimbangan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM PROJEK AKHIR ARSITEKTUR Periode LXIV, Semester Gasal, Tahun 2013/2014 LANDASAN TEORI DAN PROGRAM Perencanaan Gereja Katolik Paroki Santo Petrus Krisologos Mijen Tema Desain Arsitektur Kontemporer Permasalahan

Lebih terperinci

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang EKONOMI SOSIAL POLITIK INDUSTRI PARIWISATA BUDAYA mengalami perkembangan mengikuti kemajuan zaman meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Didalam sebuah perancangan interior, fasilitas sangat menunjang dalam aktifitas yang dilakukan di dalamnya. Fasilitas merupakan hal penting dalam mendesain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 M u s e u m T e k s t i l B e n g k u l u

BAB I PENDAHULUAN. 1 M u s e u m T e k s t i l B e n g k u l u BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia merupakan negeri yang kaya akan sejarah, budaya, dan kekayaan alamnya. Sejak masih jaman Kerajaan, masyarakat dari seluruh pelosok dunia datang ke

Lebih terperinci

PENERAPAN SENI TRADISIONAL JAWA PADA LOBI HOTEL

PENERAPAN SENI TRADISIONAL JAWA PADA LOBI HOTEL PENERAPAN SENI TRADISIONAL JAWA PADA LOBI HOTEL MOH. IKROM ANSORI Jurusan Desain Interior, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom, Bandung Email: ikrom.ansori@gmail.com Abstrak Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

ANYER BEACH RESORT BAB V KONSEP PERANCANGAN

ANYER BEACH RESORT BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam perancangaan Resort ini penulis menggunakan kosep dasar TROPIS MODERN yang dimana bangunan ini tetap mengacu pada ciri bangunan tropis lainnya,

Lebih terperinci

Fasilitas Pernikahan Aquatic di Surabaya

Fasilitas Pernikahan Aquatic di Surabaya JURNAL edimensi ARISTEKTUR, No. 1 (2012) 1-5 1 Fasilitas Pernikahan Aquatic di Surabaya Handono S dan Ir. ST. Kuntjoro Santoso, M.T. Program Studi Teknik Arsitektur, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

Natural Friendly Neoclassical Style. Architecture

Natural Friendly Neoclassical Style. Architecture Architecture Natural Friendly Neoclassical Style Teks: Widya Prawira Foto: BambangPurwanto Desain rumah yang everlasting dengan mengoptimalkan potensi lingkungan, menjadikan rumah ini bersahabat dengan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4.1. Konsep Perencanaan 4.1.1. Konsep Zoning Tapak AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis Kawasan Sekolah Seni Rupa untuk

Lebih terperinci

Interior. Foto g r a f e r Tri Rizeki Darusman M O D E R N & CLEAN LOOKS. Vol. 14 No. 01 Januari 2013

Interior. Foto g r a f e r Tri Rizeki Darusman M O D E R N & CLEAN LOOKS. Vol. 14 No. 01 Januari 2013 Interior Pe n u lis Mufliah Nurbaiti Foto g r a f e r Tri Rizeki Darusman M O D E R N & CLEAN LOOKS 72 Kian terbatasnya lahan hunian serta keinginan kemudahan akses mencapai tempat beraktivitas merupakan

Lebih terperinci

Architecture. Home Diary #007 / 2014

Architecture. Home Diary #007 / 2014 Architecture 58 The Art of Tropical Living Teks : Wdya Prawira Foto : Bambang Purwanto Desain rumah tropis yang menampilkan keindahan detil pada setiap sudutnya ini mampu menghadirkan sebuah rasa romantis

Lebih terperinci

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO KONSEP MAKRO & KONSEP MAKRO Pemilihan langgam Post-modern di rasa lebih sesuai pengaplikasian nya pada konsep desain interior clubhouse eastcoast residence ini, ditambah dengan nuansa natural. Konsep ini

Lebih terperinci

GEREJA KATOLIK KRISTUS RAJA DI WASUPONDA, LUWU TIMUR, SULAWESI SELATAN

GEREJA KATOLIK KRISTUS RAJA DI WASUPONDA, LUWU TIMUR, SULAWESI SELATAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEREJA KATOLIK KRISTUS RAJA DI WASUPONDA, LUWU TIMUR, SULAWESI SELATAN TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Kerangka Berpikir Konsep Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep 105 106 Dari kerangka berpikir diatas dapat penulis memilih konsep Batik Pekalongan : The Diversity of Culture

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini banyak gereja yang didirikan. Gereja digunakan sebagai sarana untuk memperdalam rohani dan menjalin hubungan dengan sang pencipta maupun sesama

Lebih terperinci

2. Sejarah Desain Interior

2. Sejarah Desain Interior 1. Pengertian Interior Menurut Francis D. K. Ching (Chng & Binggeli, 2012) interior desain adalah Interior design is the planning, layout, and design of the interior spaces within buildings. These physical

Lebih terperinci

Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN

Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN 4.1. Konsep Desain 4.1.1 Kerangka Konsep Desain Gambar 4.1 Kerangka Konsep Sumber : Analisa Pribadi 4.1.2 Tema Tema yang di gunakan dalam perancangan ini adalah bee (lebah).

Lebih terperinci

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB V HASIL RANCANGAN BAB V HASIL RANCANGAN 5.1 RENCANA TAPAK Pencapaian melalui tapak melalui jalan R. E. Martadinata dapat diakses oleh pejalan kaki, kendaraan umum, maupun kendaraan pribadi. Jalan dengan lebar 8 m ini, dapat

Lebih terperinci

1/14/2018 RUANG SAKRA. Paroki St. Odilia Citra Raya 14 Januari 2018 M.F. Dinar Ari Wijayanti. Dasar Biblis

1/14/2018 RUANG SAKRA. Paroki St. Odilia Citra Raya 14 Januari 2018 M.F. Dinar Ari Wijayanti. Dasar Biblis RUANG SAKRA Paroki St. Odilia Citra Raya 14 Januari 2018 M.F. Dinar Ari Wijayanti Dasar Biblis 1 Kitab Nabi Yehezkiel 40:48 47:12 Bait Suci yang Baru Yesus Menyucikan Bait Allah RumahKu adalah Rumah Doa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan seni dan budayanya. Hal itu telihat dari keberagaman suku yang dimiliki Bangsa Indonesia, mulai dari cara hidup

Lebih terperinci

TEoRI DAN DeSAIN TERPILIH

TEoRI DAN DeSAIN TERPILIH TEoRI DAN DeSAIN TERPILIH ARFIEL ZAQTA SURYA 13-57 Teori dan konsep interior desain merupakan sebuah gagasan atau dasar pemikiran desainer di dalam memecahkan permasalahn atau problem desain. Konsep desain

Lebih terperinci

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Zen. Zen merupakan konsep yang terinspirasi dari konsep interior Jepang, yang memadukan antara

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Hasil rancangan ini diharapkan dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi para pengguna untuk meningkatkan kualitas tidur secara maksimal. Dari

Lebih terperinci

dilatarbelakangi oleh bertambahnya di kawasan BSD dan sekitarnya, sehingga dibutuhkan sebuah bangunan gereja yang dapat mengakomodasi kegiatan Gereja

dilatarbelakangi oleh bertambahnya di kawasan BSD dan sekitarnya, sehingga dibutuhkan sebuah bangunan gereja yang dapat mengakomodasi kegiatan Gereja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gereja adalah tempat ibadah bagi umat Kristiani. Dalam penyebarannya, gereja Katolik selalu mengikuti penyebaran agama Katolik di suatu daerah. Pada awalnya, agama

Lebih terperinci

Jenis informasi pada siaran TV 1. Berita. Beberapa stasiun siaran TV mengemas berita ini sesuai dengan selera masing-masing.

Jenis informasi pada siaran TV 1. Berita. Beberapa stasiun siaran TV mengemas berita ini sesuai dengan selera masing-masing. TUGAS AKHIR RA091381 SRI RISNAWANTI SISWANTO 3206100103 DOSEN PEMBIMBING : IRVANSYAH ST, MT. DOSEN KOORDINATOR : IR. SALATOEN P, MT STASIUN TELEVISI SWASTA MAKASSAR, TEMA : SINYAL Pengenalan Obyek Jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat menghargai adanya perbedaan, bukan hanya perbedaan pada suku, ras atau kebangsaan melainkan perbedaan dalam

Lebih terperinci

HASIL PERANCANGAN ... BAB IV. 4.1 Deskripsi Umum Projek

HASIL PERANCANGAN ... BAB IV. 4.1 Deskripsi Umum Projek BAB IV HASIL PERANCANGAN 4.1 Deskripsi Umum Projek Tema yang dibahas dalam perancangan ini adalah Reborn, merupakan bagian dari kehidupan atau perjalanan yang tampak dari kacang hijau, pada saat itu kita

Lebih terperinci

ELEMEN ESTETIS. Topeng Cepot pada Dinding. Ukiran pada partisi

ELEMEN ESTETIS. Topeng Cepot pada Dinding. Ukiran pada partisi AUDITORIUM BENTUK WARNA MATERIAL Menggunakan sistem dinding panel berporiyang terdiri dari dua konfigurasi : 1. Konfigurasi penyerap (pori terbuka) 2. Konfigurasi pemantul (pori tertutup) Dan dapat di

Lebih terperinci

Studi Antropometri TEMPAT DUDUK HAIR TREATMENT

Studi Antropometri TEMPAT DUDUK HAIR TREATMENT Studi Antropometri salon TEMPAT DUDUK Terletak pada ruang tunggu area salon & spa. Gunanya untuk menunggu antrian atau sekedar menunggu teman/kerabat yang sedang ke salon HAIR TREATMENT Pada area ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Konsep Sebuah konsep desain tempat pendidikan yang ramah lingkungan dengan membawa suasana yang asri membawa kehangatan keluarga dalam sebuah wadah pendidikan. Anak anak

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN BAB 4 KONSEP PERANCANGAN 4.1 Tema Interior Konsep desain pada perancangan fasilitas Pusat Pengembangan Kreativitas Anak ini menggunakan pendekatan terhadap konsep fungsi dan citra. Fasilitas ini mengambil

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring 151 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Perkembangan jaman yang melaju dengan pesat, membuat sebuah kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring dengan itu, sebuah

Lebih terperinci

PERANCANGAN RUANG DALAM

PERANCANGAN RUANG DALAM UNIVERSITAS UDAYANA JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK PERANCANGAN RUANG DALAM Ulasan Teori dan Konsep Perancangan Ruang Dalam Metode Studi Literatur Mahasiswa; ARFIEL ZAQTA SURYA 131925105 Teori dan konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Gaya hidup sehat saat ini menjadi sorotan banyak masyarakat Indonesia, khusnya masyarakat yang tinggal di perkotaan. Bahkan disisi lain gaya hidup sehat sudah menjadi

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI

PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI KARYA DESAIN Oleh Debby Tiara Nauli Siregar 1211874023 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 DESAIN INTERIOR JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Fasilitas Fisik 1) Sekat Pemisah Saat ini belum terdapat sekat pemisah yang berfungsi sebagai pembatas antara 1 komputer dengan komputer yang lainnya pada Warnet

Lebih terperinci

UTS SPA 5 RAGUAN

UTS SPA 5 RAGUAN UTS SPA 5 RAGUAN 0851010072 OBYEK 2 OBYEK 1 Prisma OBYEK 1: kultur simbol yang diambil pada obyek 1 ini dapat dilihat dari bentuk atapnya yang mengadopsi rumah adat batak Karo (tempat Perkumpulan warga),

Lebih terperinci