BAB III KAJIAN LAPANGAN
|
|
- Hartanti Agusalim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III KAJIAN LAPANGAN A. OBSERVASI 1. Stasiun Gambir Jakarta Pusat Merupakan Stasiun yang terbesar di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia dan terletak di Gambir, Jakarta Pusat. Dibangun pada dasawarsa 1930-an dengan nama Stasiun Koningsplein dan mendapatkan renovasi besar-besaran pada 1990-an. Mempunyai 4 jalur, stasiun Gambir melayani transportasi kereta api untuk tujuan tujuan utama di Pulau Jawa. Stasiun ini berada di Daerah Operasi (DAOP) I Jakarta. Gambar III.1 Stasiun Gambir (Dokumen Pribadi) Stasiun ini terdiri dari tiga tingkat. Hall utama, loket, beberapa restaurant dan took, serta ATM center terdapat pada tingkat pertama. Tingkat kedua adalah ruang tunggu dengan beberapa restaurant cepat saji dan kafetaria, sedangkan peron berada pada tingkat ketiga. 91
2 Gambar III.2 Pintu Selatan Stasiun Gambir (Dokumen Pribadi) Gambar III.3, III.4 ATM Center Stasiun Gambir (Dokumen Pribadi) Stasiun Gambir mempunyi kelas stasiun yang bersifat stasiun besar. Stasiun Gambir tidak melayani perjalanan kereta api dengan kelas ekonomi. Hanya terdapat pelayanan kelas eksekutif dan bisnis saja di stasiun Gambir.Stasiun Gambir mempunyai 2 akses pintu masuk yaitu pintu utara dan pintu selatan. Elemen Pembentuk Ruang - Dinding Dinding pada stasiun gambir ini sudah berbahan batu bata dan ada beberapa diding yang bersifat tidak permanen yang fungsinya ditambahakan sesuai dengan kebutuhan saat ini. Finishing dengan warna hijau mencerminkan warna khas dari betawi yang merupakan budaya khas dari Jakarta. Terdapat beberapa dinding yang difungsikan untuk media 92
3 informasi ataupun media promosi untuk calon penumpang, penumpang dan lain-lain. Gambar III.5, III.6 Loket dan Gerbang Masuk Stasiun Gambir (Dokumen Pribadi) Gambar III.7, III.8 Lost and Found dan Layanan Bantuan Stasiun Gambir (Dokumen Pribadi) Gambar III.9, III.10 Menuju Ruang Menyusui dan Tangga di Stasiun Gambir (Dokumen Pribadi) 93
4 - Lantai Lantai di stasiun Gambir ini menggunakan keramik yang keseluruhan berwana atau bernuansa kehijauan menyesuaikan warna bangunan. Pada lantai tiga yaitu peron, lantai menggunakan hotmix aspal. Gambar III.11, III.12 Anak Tangga di Stasiun Gambir (Dokumen Pribadi) Gambar III.13, III.14 Peron Stasiun Gambir (Dokumen Pribadi) - Ceilling Menggunakan bahan cor beton karena bangunan stasiun Gambir bertingkat 3. Cor beton di tutup oleh finishing lumbersering berwarna abuabu. Terdapat juga ceiling yang menggunakan gypsum pada lantai 1 94
5 Gambar III.15, III.16 Pintu Masuk Selatan dan Hall Stasiun Gambir (Dokumen Pribadi) Interior Sistem - Pencahayaan Pencahayaan di stasiun ini menggunakan 2 sumber pencahayaan yaitu pencahayaan alami dan pencahayaan buat. Pencahayaan buatan di stasiun Gambir menggunakan spotlight untuk menyorot beberapa objek, LED light sebagi pencahayaan general. Gambar III.17, III.18 Hall Stasiun gambir (Dokumen Pribadi) Gambar III.19, III.20 Lampu General dan Spotlight di Stasiun Gambir (Dokumen Pribadi) 95
6 Pencahayaan alami terdapat pada beberapa tempat di lantai satu dan dua. Sedangkan lantai tiga mendapat pencahayaan alami penuh pada siang hari. Gambar III.21, III.22 Suasana Hall Stasiun Gambir (Dokumen Pribadi) - Penghawaan Sistem penghawaan di stasiun Gambir menggunakan 2 macam sumber penghawaan yaitu penghawaan alami dan penghawaan buatan Penghawaan alami bersumber pada bukaan bukaaan yang terdapat pada stasiun Gambir. Bukaan cukup besar sehingga memungkinkan meminimalisir penggunaan mesin pendingin undara atau AC. Gambar III.23, III.24 Suasana Hall dan Suasana Lantai 2 Stasiun Gambir (Dokumen Pribadi) 96
7 Penghawaan buatan bersumber pada penggunaan mesin pendingin udara atau AC. Pendingin udara di letakkan di tempat yang benar benar membutuhkan udara karena suatu kebutuhan tertentu. 2. Stasiun Jakarta Kota Terletak di Kelurahan Pinangsia, Kota Tua Jakarta stasiun Jakarta Kota memiliki tipe sebuah stasiun akhiran atau stasiun awalan karena tidak memiliki kelanjutan jalur. Dikenal juga dengan nama stasiun Boes dan Stasiun Batavia Zuid dulunya. Dibangun sekitar tahun 1870, kemudian ditutup pada tahun 1926 untuk direnovasi menjadi bangunan yang sekarang ini. Stasiun Jakarta Kota sekarang ini merupakan salah satu bangunan cagar budaya yang dilindungi keberadaannya oleh Undang Undang. Gambar III.25 Pintu Masuk Stasiun Jakarta Kota (Dokumen Pribadi) Stasiun Jakarta Kota hanya memelayani beberapa perjalanan komersiil menuju luar Jakarta dan hanya mengutamakan perjalanan kereta api commuter line atau krl yang hanya sepanjang wilayah Jabodetabek. 97
8 Beberapa perjalanan yang ada di stasiun Jakarta Kota seperti Kereta Api Gumarang, Kereta Api Serayu, Kereta Api Argo Parahayangan dan Kereta Api Tegal Arum. Stasiun Jakarta Kota mempunyai 2 akses pintu masuk. Gamabr III.26 Hall Stasiun Jakarta Kota (Dokumen Pribadi) Elemen Pembentuk Ruang - Dinding Dinding pada stasiun gambir ini sudah berbahan batu bata dan ada beberapa diding yang bersifat tidak permanen yang fungsinya ditambahakan sesuai dengan kebutuhan saat ini. Finishing dengan warna putih, krem, dan terdapat finishing yang menggunakan keramik. Beberapa dinding difungsikan untuk media informasi ataupun media promosi untuk calon penumpang, penumpang dan lain-lain. Gambar III.27, III.28 Dinding Hall Finishing Cat Putih, Krem dan Dinding Hall Finishing Keramik Stasiun Jakarta (Dokumen Pribadi) 98
9 Gambar III.29, III.30 ATM Center dan Ruang Informasi di Stasiun Jakarta Kota (Dokumen Pribadi) - Lantai Lantai di stasiun Jakarta Kota ini menggunakan keramik yang keseluruhan berwana krem dan coklat. Terdapat pula penggunaan keramik warna putih pada ruangan tertentu. Pada area peron penumpang lantai menggunakan hotmix aspal. Gambar III.31, III.32 Lantai Ruang PAP dan Lantai Area Loket Stasiun Jakarta Kota (Dokumen Pribadi) Gambar III.33, III.34 Ruang Loket dan Area Peron Stasiun Jakarta Kota (Dokumen Pribadi) 99
10 - Ceilling Menggunakan ceiling yang meekspose bagian atasnya sehingga memberi kesan luas dan besar, mengeekspose dengan bahan plat dan besi yang dibentuk seperti huruf n". Di Stsaiun Jakarta Kota beberapa ruang juga menggunnakan finishing cat dan gypsum. Gambar III.35 Ruang Tunggu Stasiun Jakarta (Dokumen Pribadi) Gambar III.36, III.37 Ruang Loket Stasiun dan Ceilling Ruang Loket Jakarta Kota (Dokumen Pribadi) Interior Sistem - Pencahayaan Pencahayaan di stasiun ini menggunakan 2 sumber pencahayaan yaitu pencahayaan alami dan pencahayaan buat. 100
11 Pencahayaan buatan di stasiun Jakarta Kota menggunakan spotlight untuk menyorot beberapa objek, LED light sebagi pencahayaan general Gambar III.38 Pengaplikasian Lampu Spot di Stasiun Jakarta Kota (Dokumen Pribadi) Gambar III.39 Pengaplikasian Lampu LED di Stasiun Jakarta Kota (Dokumen Pribadi) Gambar III.40 Pengaplikasian Lampu LED di Stasiun Jakarta Kota (Dokumen Pribadi) Pencahayaan alami terdapat pada beberapa tempat di lantai satu dan dua. Namun lantai satu mendapat pencahayaan alami penuh pada siang hari. 101
12 Gambar III.41, III.42 Hall Stasiun dan Area Ruang Tunggu Jakarta Kota (Dokumen Pribadi) - Penghawaan Sistem penghawaan di stasiun Jakarta Kota menggunakan 2 macam sumber penghawaan yaitu penghawaan alami dan penghawaan buatan Penghawaan alami bersumber pada bukaan bukaaan yang terdapat pada stasiun Jakarta Kota. Bukaan cukup besar sehingga memungkinkan meminimalisir penggunaan mesin pendingin undara atau AC. Gambar III.43, III.44 Hall Stasiun dan Ruang Tunggu Jakarta Kota (Dokumen Pribadi) Penghawaan buatan bersumber pada penggunaan mesin pendingin udara berupa kipas angin atau AC. Pendingin udara di letakkan di tempat yang benar benar membutuhkan udara karena suatu kebutuhan tertentu, seperti perkantoran, ruang loket, ruang PAP dan lain lain. 102
13 Gambar III.45, III.46 Ruang PAP dan Ruang Loket Stasiun Jakarta Kota ( Dokumen Pribadi) 3. Stasiun Tanjung Priok Stasiun yang terletak di Jakarta Utara tepatnya di Kecamatan Tanjung Priok. Stasiun Tanjung Priok merupakan bangunan cagar budaya yang keberadaannya dilindungi oleh undang-undang. Letaknya juga berada di seberang pelabuhan Tanjung Priok. Gambar III.47 Stasiun Tanjung Priok (Dokumen Pribadi) Stasiun Tanjung Priok menghubungkan Pelabuhan Tanjung Priok dengan Batavia yang berada di selatan pada saat itu. Alasan pembangunan ini karena pada masa lalu wilayah Tanjung Priok sebagian besar adalah hutan dan rawa-rawa berbahaya sehingga dibutuhkan kereta api yang merupakan sarana transportasi yang aman pada saat itu. Dibangun 103
14 tepatnya pada tahun 1914 pada masa Gurbernur Jendral A.F.W. Idenburg. Untuk menyelesaikan stasiun ini, diperlukan sekitar 1700 tenaga kerja dan 130 diantaranya adalah pekerja berbangsa Eropa. Gambar III.48 Ruang Tunggu Stasiun Tanjung Priok (Dokumen Pribadi) Stasiun Tanjung Priok untuk sementara ini tidak difungsikan untuk perjalanan umum. Dikarenakan fasilitas yang belum terlalu memadai di dalam stasiun, namun di stasiun Tanjung Priok tetap membuka layanan loketnya untuk melayani pemesanan tiket kereta api. Elemen Pembentuk Ruang - Dinding Dinding pada stasiun gambir ini sudah berbahan batu bata.dinding di Tanjung Priok ini masih dipertahankan bentuknya sejak dulu. Dinding Stasiun Tanjung Priok memiliki finishing cat berwarna putih ataupun abuabu, ada pula yang di beri treatment kayu dan juga keramik. Pada plint atau skirting menggunakan marmer. Terdapat beberapa dinding yang difungsikan untuk media informasi ataupun media promosi. 104
15 Gambar III.49, III.50 Hall dan Keramik Motif di Dinding Stasiun Tanjung Priok (Dokumen Pribadi) Gambar III.51 Area Perkantoran Stasiun Tanjung Priok (Dokumen Pribadi) - Lantai Lantai di stasiun Tanjung Priok ini menggunakan keramik yang keseluruhan berwana putih dan beberapa warnal lain seperti hitam dan abu-abu digunakan untuk membentuk motif. Gambar III.52, III.53 Hall Stasiun Tanjung Priok (Dokumen Pribadi) 105
16 Gambar III.54, III.55 Ruang Tunggu dan Peron Stasiun Tanjung Priok (Dokumen Pribadi) - Ceilling Menggunakan ceiling yang meekspose bagian atasnya sehingga memberi kesan luas dan besar. Ceiling memiliki finishing cat berwarna putih dan abu-abu untuk ceiling ekspose kayu sedangkan untuk ceiling yang terdapat pada ruang tunggu dan peron menggunakan besi ekspose dengan warna coklat metalic dan abu-abu. Gambar III.56, III.57 Ceilling Hall Stasiun Tanjung Priok (Dokumen Pribadi) Gambar III.58, III.59 Ceilling Ruang Tunggu dan Peron Stasiun Tanjung Priok (Dokumen Pribadi) 106
17 Interior Sistem - Pencahayaan Pencahayaan di stasiun ini menggunakan 2 sumber pencahayaan yaitu pencahayaan alami dan pencahayaan buat. Pencahayaan buatan di stasiun Tanjung Priok menggunakan spotlight untuk menyorot beberapa objek, LED light sebagi pencahayaan general dan beberapa lampu TL di sudut sudut ruangan. Gambar III.60 III.61 Lampu LED dan Lampu Sorot Stasiun Tanjung Priok (Dokumen Pribadi) Pencahayaan alami terdapat pada beberapa tempat di lantai satu dan dua. Pencahayaan alami bersumber melalui bukaan kaca yang terdapat di sisi atas dinding dan terdapat pada treatment ceiling yang menggunakan kaca ekspose. Gambar III.62, III.63 Hall Stasiun Tanjung Priok (Dokumen Pribadi) 107
18 Gambar III.64, III.65 Hall Stasiun Tanjung Priok (Dokumen Pribadi) Gambar III.66, III.67 Ruang Tunggu dan Peron Stasiun Tanjung Priok (Dokumen Pribadi) - Penghawaan Sistem penghawaan di stasiun Tanjung Priok menggunakan 1 macam sumber penghawaan yaitu penghawaan alami. Penghawaan alami bersumber pada bukaan bukaaan yang terdapat pada stasiun Jakarta Kota. Bukaan cukup besar sehingga memungkinkan meminimalisir penggunaan mesin pendingin undara atau AC. Karena stasiun Tanjung Priok belum digunakan secara komersil belom terlalu banyak fasilitas seperti pendingin udara dipergunakan. Perkantoranpun 108
19 memanfaatkan sirkulasi udara yang ada pada ventilasi atau lubang udara yang ada. Gambar III.68, III.69 Ruang Tunggu dan Hall Stasiun Tanjung Priok (Dokumen Pribadi) 4. Stasiun Bogor Terletak di ketinggian +246 m stasiun Bogor dahulu yang dikenal dengan stasiun Buitenzorg adalah stasiun kereta api di Kota Bogor, Indonesia yang dibangun pada tahun Renovasi stasiun pernah dilakukan oleh Kementrian Perhubungan tahun bangunan stasiun yang bertuliskan 1881 ini, yang menghadap Jalan Nyi Raja Permas Raya (Taman Topi) ini akhirnya tidak difungsikan sebagai pintu masuk stasiun. Kini bangunan stasiun dipindah menghadap jalan Mayor Oking. 109
20 ` Gambar III.70 Stasiun Bogor (Dokumen Pribadi) Stasiun Bogor memberangkatkan kereta api listrik (krl) yang melayani kawasan Jabodetabek, yakni menuju Stasiun Jakarta Kota dan Stasiun Jatinegara. Stasiun Bogor juga memberangkatkan kereta api Pangrango dari stasiun Paledang yang berjarak 200 m disebelah selatan stasiun Bogor untuk melayani rute Sukabumi Bogor. Langsiran lokomotif KA Pangrango dilakukan di stasiun Bogor dikarenakan di Stasiun Paledang hanya mempunyai 1 jalur kereta api. Gambar III.71 Stasiun Bogor (Dokumen Pribadi) 110
21 Elemen Pembentuk Ruang - Dinding Dinding pada stasiun Bogor ini sudah berbahan batu bata dan ada beberapa diding yang bersifat tidak permanen yang fungsinya ditambahakan sesuai dengan kebutuhan saat ini. Finishing dengan warna putih dan masih ada bagian yang terbuat kayu yang di finishing plitur masih dipertahankan sejak dulu. Terdapat beberapa dinding yang difungsikan untuk media informasi ataupun media promosi untuk calon penumpang, penumpang dan lain-lain. Gambar III.72, III.73 Dinding RuangVIP Stasiun Bogor Gambar III.74, III.75 Hall Stasiun Bogor (Dokumen Pribadi) 111
22 Gambar III.76 Ruang PAP Stasiun Bogor (Dokumen Pribadi) - Lantai Lantai di stasiun Bogor ini menggunakan keramik yang berwarna coklat tua, coklat muda dan abu-abu. Gambar III.77, III.78 Ruang Tunggu dan Hall Stasiun Bogor (Dokumen Pribadi) - Ceilling Menggunakan ceiling yang meekspose bagian atasnya sehingga memberi kesan luas dan besar. Pada area perkantoran, hall dan pertokoan ceiling memakai gypsum yang berwarna putih. Sedangkan pada area hall depan ruang loket menggunakan ceilling ekspose berbahan besi dan kaca. 112
23 Gambar III.79 Ceilling Ruang VIP Stasiun Bogor (Dokumen Pribadi) Gambar III.80 Ceilling Ruang Tunggu Stasiun Bogor (Dokumen Pribadi) Gambar III.81 Hall Stasiun Bogor (Dokumen Pribadi) Interior Sistem 113
24 - Pencahayaan Pencahayaan di stasiun ini menggunakan 2 sumber pencahayaan yaitu pencahayaan alami dan pencahayaan buat. Pencahayaan buatan di stasiun Jakarta Kota menggunakan spotlight untuk menyorot beberapa objek, LED light sebagi pencahayaan general. Gambar III.82 Ceilling Ruang Loket Stasiun Bogor (Dokumen Pribadi) Gambar III.83 Ceilling Hall Stasiun Bogor (Dokumen Pribadi) Gambar III.84 Ceilling Hall Stasiun (Dokumen Pribadi) 114
25 Pencahayaan alami bersumber pada bukaan besar yang langsung memberi cahaya ke ruang ruang publik di Stasiun Bogor. Gambar III.85, III.86 Hall Stasiun Bogor (Dokumen Pribadi) Gambar III.87, III.88 Hall dan Pintu Keluar Stasiun Bogor (Dokumen Pribadi) - Penghawaan Sistem penghawaan di stasiun Bogor menggunakan 2 macam sumber penghawaan yaitu penghawaan alami dan penghawaan buatan Penghawaan alami bersumber pada bukaan bukaaan yang terdapat pada stasiun Bogor. Bukaan cukup besar sehingga memungkinkan meminimalisir penggunaan mesin pendingin undara atau AC. 115
26 Gambar III.89 Area Menuju Pintu Keluar Stasiun Bogor (Dokumen Pribadi) Gambar III.90 Ruang Loket Stasiun Bogor (Dokumen Pribadi) Gambar III.91 Ruang Tunggu Stasiun Bogor 116
27 Penghawaan buatan bersumber pada penggunaan mesin pendingin udara berupa kipas angin atau AC. Pendingin udara di letakkan di tempat yang benar benar membutuhkan udara karena suatu kebutuhan tertentu. Gambar 92 Ruang Loket Stasiun Bogor (Dokumen Pribadi) 117
BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Gambar Data Pengguna Transportasi (Sumber : BPS Jawa Barat, 2014)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Stasiun tidak hanya tempat pemberhentian kereta dan tempat para penumpang naikturun kereta api, tapi juga tempat menunggu kereta api yang akan datang. Jenis
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep/Citra Ruang Citra atau image yang digunakan dalam mendukung karakter desain adalah modern natural with batavian etnic, dengan menggunakan bentuk bentuk yang geometris
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user
digilib.uns.ac.id 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Bali Style. Bali Style merupakan konsep yang sering digunakan pada bangunan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pusat es krim merupakan fasilitas yang dirancang untuk penikmat es krim. Pusat es krim menyediakan berbagai jenis es krim dan kebutuhan mengenai es krim bagi masyarakat terutama
Lebih terperinciBAB III STUDI LAPANGAN
BAB III STUDI LAPANGAN A. Perpustakaan Grhatama Pustaka Berlokasi di Jl. Janti, Banguntapan Bantul, D.I. Yogyakarta. Jam layanan untuk hari Senin-Jumat : 08.00 s.d. 22.00 WIB, hari Sabtu : 08.00 s.d. 16.00
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STASIUN KA BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STASIUN KA BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA 6.1 Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan mengenai Stasiun KA Bandara Internasional Soekarno- Hatta
Lebih terperinciBAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING
BAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING A. Permasalahan Umum Permasalahan umum ini berisi tentang pertanyaan-pertanyaan mengenai apa saja yang berkaitan dengan desain interior sebuah showroom mobil.
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DATA PROYEK
BAB III ANALISA DAN DATA PROYEK 3.1. Stasiun Jakarta Kota Gambar 3.1. Fasad Stasiun Jakarta Kota Sumber : wikipedia.com 3.1.1. Identitas Proyek Nama Stasiun Singkatan Stasiun Nama Sebelumnya Dibuka Provinsi
Lebih terperinciGambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)
101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Zen. Zen merupakan konsep yang terinspirasi dari konsep interior Jepang, yang memadukan antara
Lebih terperinciSUDIMARA STATION INTERCHANGE DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN
SUDIMARA STATION INTERCHANGE DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN Oleh : Puti Laras Kinanti Hadita, Indriastjario,Agung Dwiyanto Stasiun Sudimara (SDM) adalah stasiun kereta api kelas III yang terletak
Lebih terperinciBAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal
BAB IV KONSEP 4.1 Ide Awal Kawasan Manggarai, menurut rencana pemprov DKI Jakarta akan dijadikan sebagai kawasan perekonomian yang baru dengan kelengkapan berbagai fasilitas. Fasilitas utama pada kawasan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan
73 BAB IV KONSEP DESAIN IV.1 Konsep Ruang (Citra Ruang) Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan dengan bergaya futurisctic. Konsep fun ini diartikan sebagai sesuatu
Lebih terperinciBAB III KAJIAN LAPANGAN
BAB III KAJIAN LAPANGAN III. A. Tinjauan Umum Lokasi proyek berada di Kota Surakarta atau biasa dikenal dengan nama Kota Solo. Dahulu "Sala" adalah dusun yang dipilih oleh Sunan Pakubuwana II dari tiga
Lebih terperinciBAB V. PENGOLAHAN INTERIOR DENAH KHUSUS
BAB V. PENGOLAHAN INTERIOR DENAH KHUSUS Pengolahan interior medical spa ini berdasarkan inspirasi dari kebudayaan Sunda dan unsur spa itu sendiri yaitu air. Penggabungan unsur natural dari budaya setempat
Lebih terperinciBAB III KAJIAN LAPANGAN
BAB III KAJIAN LAPANGAN A. Ieke Coffe and Gelato (survei café es krim) 1. Lokasi: Jl. Yos Sudarso No. 197 Solo. Merupakan jalan utama ke arah Solo Baru. Letaknya di pinggir jalan. 2. Aktivitas a. Pengunjung:
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Gaya dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya modern etnik. Pemilihan gaya modern etnik berdasarkan
Lebih terperinciDesain Interior Stasiun Surabaya Gubeng Baru Dengan Konsep Ruang Pamer Bertema Edukasi Perkereta-apian
Desain Interior Stasiun Surabaya Gubeng Baru Dengan Konsep Ruang Pamer Bertema Edukasi Perkereta-apian Yanuar Rosyadi 3408100153 Ir. Susy Budi Astuti, MT Jurusan Desain Produk Industri, Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Kerangka Berpikir Konsep Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep 105 106 Dari kerangka berpikir diatas dapat penulis memilih konsep Batik Pekalongan : The Diversity of Culture
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERANCANGAN
BAB III KONSEP PERANCANGAN Dalam perancangan pusat Informasi dan kegiatan Muslim Tionghoa Lau Tze ini, banyak hal hal yang telah di jelaskan pada bab bab sebelumnya yang akan diterapkan pada perancangan.
Lebih terperinciAlamat : Jl. Boulevard Bukit Gading Raya, Jakarta, Kota Jakarta Utara.
LAPORAN OBSERVASI AWAL 1. PROFIL OBJEK OBSERVASI Gambar Hotel BnB Kelapa Gading, Jakarta sumber : http://www.laterooms.com/en/hotel-reservations/277724_the-bnb-jakarta-kelapagading-jakarta.aspx Nama objek
Lebih terperinciLOKASI Lokasi berada di Jl. Stasiun Kota 9, dan di Jl. Semut Kali, Bongkaran, Pabean Cantikan.
PENGENALAN OBYEK LATAR BELAKANG Stasiun Semut merupakan salah satu bangunan bersejarah yang memiliki peranan penting dalam perkembangan kota Surabaya dalam hal penyediaan layanan transportasi massal. Pembangunan
Lebih terperinciBAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Survey (Observasi) Lapangan Dalam penelitian ini, secara garis besar penyajian data-data yang dikumpulkan melalui gambar-gambar dari hasil observasi lalu diuraikan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. BAB V Kesimpulan dan Saran 126
BAB V KESIMPULAN 5.1 KESIMPULAN Manusia memiliki sifat alami untuk selalu bergerak. Pergerakan yang dilakukan dapat bersifat fisik (berpindah tempat) maupun non fisik (perilaku). Bergerak secara fisik
Lebih terperinciDesain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-193 Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KAWASAN STASIUN KERETA API PASAR SENEN, JAKARTA PUSAT
BAB III TINJAUAN KAWASAN STASIUN KERETA API PASAR SENEN, JAKARTA PUSAT 3.1. Tinjauan Umum Kota Administrasi Jakarta Pusat 3.1.1. Kondisi Administrasi Potensi Jakarta Pusat secara administratif terdiri
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR IV.1. Konsep Perancangan Konsep Perancangan hotel resort merupakan kesimpulan dari analisis Perancangan hotel resort. Konsep Perancangan hotel resort di pantai Jakarta
Lebih terperinciSTASIUN DAN BALAI YASA MANGGARAI
STASIUN DAN BALAI YASA MANGGARAI MENELISIK MANGGARAI: DAHULU, KINI, DAN NANTI ARI NOVIANTO VP ARCHITECTURE PT.KAI Sejarah Kawasan Manggarai Wilayah Manggarai di Jakarta sudah dikenal warga Batavia sejak
Lebih terperinciKONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO
KONSEP MAKRO & KONSEP MAKRO Pemilihan langgam Post-modern di rasa lebih sesuai pengaplikasian nya pada konsep desain interior clubhouse eastcoast residence ini, ditambah dengan nuansa natural. Konsep ini
Lebih terperinciBAB IV KONSEP. Gambar 25 Konsep Hub
BAB IV KONSEP 4.1 Ide Awal Ide awal dari desain stasiun ini adalah hub, hal ini disebabkan stasiun ini akan menjadi pusat transit dari moda-moda transportasi yang akan ada di kawasan Dukuh Atas, sehingga
Lebih terperinciBAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic,
BAB.IV. KONSEP DESAIN IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, Refreshing, berarti tidak kaku, mampu memotivasi pengguna Relaxing, mampu
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN DATA
BAB III TINJAUAN DATA Dalam bab ini berisi tentang pemaparan lokasi yaitu Kabupaten Pemalang dan pemaparan mengenai kondisi eksisting Stasiun Pemalang serta evaluasi terhadap Stasiun Pemalang sebagai objek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Meningkatnya minat masyarakat kota Surabaya untuk menggunakan transportasi umum kereta semakin bertambah, hal ini dapat dilihat dari terus bertumbuhnya angka
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 KONSEP PERANCANGAN Mengacu kepada sasaran fasilitas ini adalah remaja pengguna narkoba, maka diperlukan sebuah tempat dan susunan yang bersifat dapat membangkitkan semangat
Lebih terperinciPENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Sebelas
Lebih terperinciKONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA
2011 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA RUMAH TINGGAL BAPAK Ir. Budiman, M.A. Jl. Merdeka Barat 12 Jakarta Designed by: Karina Larasati NIM. 00987654333 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FBS UNY
Lebih terperinciBAB VI KONSEP PERENCANAAN
BAB VI KONSEP PERENCANAAN VI.1 KONSEP BANGUNAN VI.1.1 Konsep Massa Bangunan Pada konsep terminal dan stasiun kereta api senen ditetapkan memakai masa gubahan tunggal memanjang atau linier. Hal ini dengan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Interior Gambar 4.1 Mind Map Sumber: Penulis Konsep perancangan interior pada museum ini ingin mengubah sebuah museum yang memiliki pencitraan yang sedikit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Kemacetan jalan-jalan di DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemacetan jalan-jalan di DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) merupakan salah satu masalah terbesar pemerintah pusat dan daerah hingga
Lebih terperinciBAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI
BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI 5.1 Konsep Dasar Perencanaan Berdasarkan dari uraian bab sebelumnya tentang analisis maka ditarik kesimpulan
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo di Kabupaten Trenggalek menggunakan tema Organik yang merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang
Lebih terperinciKarakter Visual Bangunan Stasiun Kereta Api Tanjung Priok
Karakter Visual Bangunan Stasiun Kereta Api Tanjung Priok Alifah Laily Kurniati 1 dan Antariksa 2 1 Mahasiswa Program Sarjana Arsitektur, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya 2 Dosen
Lebih terperinciBAB II FIRST LINE. ditinggalkan dan diabaikan oleh masyarakatnya sendiri. pada tahun yang berisi pengembangan Transit Oriented Development
BAB II FIRST LINE Sesuai dengan proses perancangan, pengetahuan dan pengalaman ruang sangat dibutuhkan untuk melengkapi dan mendapatkan data-data yang berkaitan dengan kasus yang ditangani. Karena itu
Lebih terperinciTINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KRL COMMUTER LINE (STUDI KASUS JALUR BOGOR-JATINEGARA) : ARI W B RAHARJO, Ir. MM
TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KRL COMMUTER LINE (STUDI KASUS JALUR BOGOR-JATINEGARA) DISUSUN OLEH: NAMA : ELDA IRAYANI NPM : 12213853 JURUSAN : MANAJEMEN PEMBIMBING : ARI W B RAHARJO, Ir. MM U N I V E
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Didalam sebuah perancangan interior, fasilitas sangat menunjang dalam aktifitas yang dilakukan di dalamnya. Fasilitas merupakan hal penting dalam mendesain
Lebih terperinciPenjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai
BAB V KONSEP DESAIN 5.1 Konsep Citra Konsep merupakan solusi dari permasalahan desain yang ada. Oleh karena itu, dalam pembuatan konsep harus mempertimbangkan mengenai simbolisasi, kebutuhan pengguna,
Lebih terperinciBAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Program Dasar Perencanaan Program Dasar Perencanaan mengenai Stasiun KA Merak ini didasarkan pada pendekatan yang telah dilakukan pada bab
Lebih terperinciBab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR
Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan 4.1.1 Konsep Gaya Konsep desain pada perancangan Petlove Pet Center ini menggunakan pendekatan terhadap konsep fungsi dan citra. Perancangan Petlove
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Masjid merupakan tempat peribadatan umat muslim yang dapat kita temukan di mana-mana di seluruh dunia. Masjid selain sebgai tempat peribadatan juga telah menjadi
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Gaya dan Tema Perancangan Gaya dan tema dari perancangan interior Sekolah Lukis Ohayo ini mengarah pada gaya modern pop art. Pemilihan gaya modern pop art karena gaya
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR STASIUN KERETA API MADIUN. Lintang Laili Rohmah
PERANCANGAN INTERIOR STASIUN KERETA API MADIUN Lintang Laili Rohmah ollerart@gmail.com Drs. Ismael Setiawan, M.M, Yayu Rubiyanti, S.Sn,. M.Sn ismael_bidisi@yahoo.com Abstract As the central of Operational
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring
151 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Perkembangan jaman yang melaju dengan pesat, membuat sebuah kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring dengan itu, sebuah
Lebih terperinciKONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.
BENTUK Bentuk yang digunakan dapat berupa transformasi dari bentuk Tongkonan, ragam hias tradisional Makassar dan Toraja, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan budaya Makassar dan Toraja. Untuk menciptakan
Lebih terperinciPENGANTAR TEKNIK TRANSPORTASI TERMINAL. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224
PENGANTAR TEKNIK TRANSPORTASI TERMINAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224 PENDAHULUAN TERMINAL kelancaran mobilitas keterpaduan intra dan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Tipologi bangunan rumah tinggal masyarakat lereng gunung Sindoro tepatnya di Dusun
Lebih terperinciBAB 4 HASIL & PEMBAHASAN
1 BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN Pengaplikasian wall treatment menggunakan bata exposed, lantai bermaterial concrete tanpa finishing Penerapan modul atau bentuk abstrak dan geometris pada furnitur dan partisi
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
Perancangan Kawasan Stasiun Terpadu Manggarai BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Gambar 29 Stasiun Manggarai Sumber : Google Image, diunduh 20 Februari 2015 3.1.1. Data Kawasan 1.
Lebih terperinciBAB 6 HASIL PERANCANGAN. Perancangan Pusat Pemasaran Mebel di Kota Pasuruan ini menggunakan
BAB 6 HASIL PERANCANGAN Perancangan Pusat Pemasaran Mebel di Kota Pasuruan ini menggunakan konsep High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian konsep perancangan yang mengedepankan
Lebih terperinciBab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN
Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN 4.1. Konsep Desain 4.1.1 Kerangka Konsep Desain Gambar 4.1 Kerangka Konsep Sumber : Analisa Pribadi 4.1.2 Tema Tema yang di gunakan dalam perancangan ini adalah bee (lebah).
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar Perancangan Pusat Pemasaran Mebel di Kota Pasuruan ini adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian konsep perancangan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Zoning dan Grouping 1.1.1 Zoning Alternatif 1 (Gambar 4.1 Lantai 1 Alternatif Zoning 1) Publik Semi Privat Semi Privat Privat (Gambar 4.2 Lantai 2 Alternatif Zoning 1) Publik
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN
BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Perancangan interior Sing a Song Family Karaoke ini mengambil gaya modern dan tema Pop Art, karena ingin menciptakan suasana
Lebih terperinciA. IDE GAGASAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP DESAIN A. IDE GAGASAN PERANCANGAN Perencanaan dan perancangan Music Center ini merupakan proyek perancangan fasilitas komersial yang dapat menunjang kegemaran masyarakat terhadap band The
Lebih terperinciKONSEP TUGAS AKHIR REDESAIN RESTORAN ITALIA PRONTO DENGAN KONSEP ITALIA KONTEMPORER
KONSEP TUGAS AKHIR REDESAIN RESTORAN ITALIA PRONTO DENGAN KONSEP ITALIA KONTEMPORER Deloni Hanis Mareta 3408.100.082 Koor. Tugas Akhir: Anggri Indraprasti, S. Sn, M. Sn Dosen Pembimbing: Ir. Prasetyo Wahyudie,
Lebih terperinciBAB IV PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG
BAB IV PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG A. PEMAHAMAN PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG Pengembangan Stasiun Pemalang merupakan suatu proses atau
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR
BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan Konsep dan Tema perancangan interior Terminal 1 area Check-in dan area Komersial Bandar Udara Soekarno-Hatta mempunyai Tema Beautiful of Indonesia,
Lebih terperincib. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun
BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program dasar perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan, yang berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan
Lebih terperinciGambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de
BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 5.1 Konsep Citra Ruang Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruangan yang memberikan suasana kondusif kepada pengguna perpustakaan. citra ruang dimana pengguna
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD BSD INTERMODAL TRANSPORT FACILITY 3.1 Program Dasar Perencanaan Program Dasar Perencanaan mengenai Fasilitas Transportasi
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI LUKIS MODERN DI YOGYAKARTA
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI LUKIS MODERN DI YOGYAKARTA 5.1 Konsep Ruang dan Bangunan Permasalahan dalam perencanaan dan perancangan Galeri Seni Lukis Modern di Yogyakarta adalah
Lebih terperinciBAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah sebagai tempat menerima pendidikan dan mengasah keterampilan yaitu mengambil
Lebih terperinciS K R I P S I & T U G A S A K H I R 6 6
BAB IV ANALISA PERANCANGAN 4. Analisa Tapak Luas Tapak : ± 7.840 m² KDB : 60 % ( 60 % x 7.840 m² = 4.704 m² ) KLB :.5 (.5 x 7.840 m² =.760 m² ) GSB : 5 meter Peruntukan : Fasilitas Transportasi 4.. Analisa
Lebih terperinciBAB III ANALISA. Gambar 20 Fungsi bangunan sekitar lahan
BAB III ANALISA 3.1 Analisa Tapak 3.1.1 Batas Tapak Gambar 20 Fungsi bangunan sekitar lahan Batas-batas tapak antara lain sebelah barat merupakan JL.Jend.Sudirman dengan kondisi berupa perbedaan level
Lebih terperinciPutih Abu Hitam Coklat
KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM Tema yang saya terapkan pada tugas Perancangan Ruang Dalam ini adalah konsep Kontemporer. Karakteristik dari konsep kontemporer adalah konsep ruang yang terkesan terbuka
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Pada pembahasan analisis di bab sebelumnya menunjukkan hasil yang kurang baik pada keseluruhan elemen fisik bangunan, hal ini dikarenakan banyak variabel negatif
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini menggunakan pendekatan sustainable design sebagai dasar perencanaan dan perancangan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN OBJEK
18 BAB II TINJAUAN OBJEK 2.1. Tinjauan Umum Stasiun Kereta Api Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 9 dan 43 Tahun 2011, perkeretaapian terdiri dari sarana dan prasarana, sumber daya manusia, norma,
Lebih terperinciBAB 4. Analisis dan Bahasan
BAB 4 Analisis dan Bahasan 4.1 Konsep Perancangan Makanan kini tak lagi hanya menjadi sekedar pengisi perut. Masyarakat kini menyadari makanan dengan segi kultural yang varian telah menjadi lifestyle yang
Lebih terperinciBab IV. Konsep Perancangan
Bab IV Konsep Perancangan 4.1 Konsep Perancangan Konsep perancangan pada proyek ini didasari oleh tinjauan data mengenai sifat dan karakteristik pasien, dimana beberapa dari pasien dewasa maupun anak-anak
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BANK INDONESIA BANDUNG
BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BANK INDONESIA BANDUNG 3.1 Tema Dan Gaya a. Tema Tema yang akan diterapkan pada Museum Bank Indonesia ini adalah Menemani Perjalanan Panjang Bank Indonesia.
Lebih terperinciKONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU
BAB IV KONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU 4.1. Tema Desain Penderita TB maupun penderita penyakit paru lainnya akan memiliki perasaan dan pikiran negatif, bahkan setelah sembuh penderita penyakit
Lebih terperinciHASIL PERANCANGAN ... BAB IV. 4.1 Deskripsi Umum Projek
BAB IV HASIL PERANCANGAN 4.1 Deskripsi Umum Projek Tema yang dibahas dalam perancangan ini adalah Reborn, merupakan bagian dari kehidupan atau perjalanan yang tampak dari kacang hijau, pada saat itu kita
Lebih terperinciHouse Of Sampoerna. Nama Objek : Museum House Of Sampoerna. Lokasi : Jalan Taman Sampoerna 6,Surabaya. Kepemilikan : Sampoerna
House Of Sampoerna Nama Objek : Museum House Of Sampoerna Lokasi : Jalan Taman Sampoerna 6,Surabaya Kepemilikan : Sampoerna Filosofi logo: Bentuk logo berawal dari kepercayaan pemilik pbahwa angka 9 dapat
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya
165 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Dasar Rancangan Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep dan analisa yang terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya sebagai
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Konsep dasar perancangan pada Tempat Informasi HIV AIDS serta Komunitas ODHA dan OHIDHA ini terlahir dari pendekatan Arsitektur Perilaku. Dengan menganalisa
Lebih terperinciBAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG
BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG 5.1 KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan dari uraian bab sebelumnya mengenai analisis dan pemikiran didasarkan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN
BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Konsep pada Fitness Center, interior desain yang ditampilkan oleh Fitness Center ini bergaya Modern Retro. Tema perancangan
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Perancangan Perancangan Wisata Bahari Di Pantai Boom Tuban ini merupakan sebuah rancangan arsitektur yang didasarkan oleh tema Extending Tradition khususnya yaitu dari
Lebih terperinci11.4 Kegiatan atau aktivitas dan mang-mang yang ada pada stasiun
DAFTAR 1ST Lembar Judul Lembar Pengesahan Kata Pengantar Abstraksi Daftarlsi Daftargambar Daftarskema Daftar tabel I - - v V11 IX xn XIV BAB I PENDAniJLUAN 1.1 Latar belakang i 1.2 Permasalahan jq 1.3
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Konsep Dasar Perancangan
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam mendesain sebuah fasilitas kesehatan hewan peliharaan, faktor teknis adalah yang utama, dimana dalam keputusan penggunaan material yang mudah dirawat,
Lebih terperinciBumi Paranggelung blends work and leisure in harmony
THE CONCEPT Bumi Paranggelung blends work and leisure in harmony Pemilihan lingkungan kerja menjadi bagian yang cukup penting bagi sebuah perusahaan. Lingkungan kerja yang baik dan nyaman akan menghasilkan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Konsep Sebuah konsep desain tempat pendidikan yang ramah lingkungan dengan membawa suasana yang asri membawa kehangatan keluarga dalam sebuah wadah pendidikan. Anak anak
Lebih terperinciSTASIUN INTERCHANGE MASS RAPID TRANSIT BLOK M DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOKLIMATIK DI JAKARTA
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STASIUN INTERCHANGE MASS RAPID TRANSIT BLOK M DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOKLIMATIK DI JAKARTA Tugas Akhir Diajukan sebagai syarat untuk mencapai Gelar Sarjana teknik
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4. 1 Ide awal (conceptual idea) Ide awal dari perancangan stasiun ini muncul dari prinsip-prinsip perancangan yang pada umumnya diterapkan pada desain bangunan-bangunan transportasi.
Lebih terperinciPelabuhan Teluk Bayur
dfe Jb MWmw BAB IV KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4.1. Konsep Dasar Aksesibilitas A. Pencapaian pengelola 1. Pencapaian langsung dan bersifat linier dari jalan primer ke bangunan. 2. Pencapaian
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 2.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik RTH Sifat Proyek KLB KDB RTH Ketinggian Maks Fasilitas : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU
BAB IV TINJAUAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU Bab ini berisi tinjauan terminal Tipe B di kawasan Stasiun Depok Baru yang dibahas melalui tinjauan tapak terminal, data umum angkutan dan
Lebih terperinciBAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRIYȀ PERNIKAHAN DI YOGYAKARTA
BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRIYȀ PERNIKAHAN DI YOGYAKARTA VI.1. KONSEP DASAR Permasalahan yang ada dalam perencanaan dan perancangan Griyä Pernikahan di Yogyakarta adalah bagaimana wujud
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU Program perencanaan dan perancangan Terminal Tipe B di Kawasan Stasiun Depok Baru merupakan hasil analisa dari pendekatan-pendekatan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN
BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN 4.1 Konsep Desain 4.1.1 Kerangka Konsep Desain Gambar 4.1 Kerangka Konsep (Sumber : Qoni ah Azrina,2015) 101 102 4.1.2 Tema Tema yang digunakan dalam perancangan ini adalah
Lebih terperinciDesain Interior Hotel Alila dengan Langgam Modern Luxury Nuansa Budaya Jawa
G272 Desain Interior Hotel Alila dengan Langgam Modern Luxury Nuansa Budaya Jawa Timotius Disa dan R. Adi Wardoyo Departemen Desain Interior, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinci