BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR"

Transkripsi

1 BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR 4.1 Latar Belakang Pemilihan Tema Tema yang diangkat untuk mendukung bangunan perpustakaan umum ini adalah Dinamis dan Ceria. Adapun yang melatar belakangi pemilihan tema tersebut karena dunia perpustakaan di Indonesia saat ini tidak memperhatikan segi kenyamanan bagi pengunjung khususnya perpustakaan milik pemerintah, dan juga sebagai terobosan untuk meningkatkan minat membaca bagi masyarakatnya. Sehingga pemilihan tema Dinamis dan ceria bisa dijadikan pertimbangan untuk suasana ruang perpustakaan yang selama ini tidak dianggap perlu. 4.2 Definisi Tema Dinamis menurut kamus Bahasa Indonesia yaitu sifat atau perilaku yang bertenaga atau berkemampuan. Definisi dinamis adalah suatu yang tidak membosankan, tidak monoton, dan mempunyai karakter tersendiri serta memberikan kesenangan tersendiri. Nuansa Dinamis juga bisa dituangkan dalam bentuk warna yang tidak terlalu mencolok seperti warna warna pastel dan dalam bentuk furniture yang tidak terlalu banyak motif atau ornamen oranamen penghiasnya, akan tetapi penerapan gaya dinamis ini tidak terpaku pada satu desain saja sehingga ruangan tidak monoton. Tampilan dinamis minimalis yang mempunyai karakter 28

2 Ceria adalah suatu suasana hati yang berbunga-bunga, ceria juga bisa diartikan sebagai rasa gembira. Kesan ceria yang ditampilkan pada area baca anak ini adalah dengan menampilkan gambar-gambar yang disukai anak seperti gambar tokoh tokoh kartun atau bunga-bunga, dan menggunakan warna warna segar seperti biru, hijau, kuning serta warna warna segar lainnya. Untuk menunjang penerapan tema di atas, furniture yang akan digunakan dalam ruangan perpustakaan umum ini adalah furniture dengan gaya modern minimalis. Jadi Dinamis Ceria adalah sebuah perpaduan tema yang tidak monoton untuk sebuah ruangan perpustakaan dimana terdapat unsur ketenangan minimalis yang hangat serta unsur rekreasi dan edukasi. 4.3 Penerapan Unsur Modern Minimalis Penerapan unsur modern minimalis pada furniture yang terdapat pada perpustakaan umum ini dimaksudkan karena furniture bergaya modern minimalis ini telah banyak digunakan oleh sejumlah interior bangunan karena bentuknya yang tidak terlalu rumit, mudah dalam aplikasinya, dan juga mudah dalam perawatannya. Unsur modern minimalis juga dapat menghadirkan suasana yang berkesan hangat, dan dapat terwujud dengan membuat bentuk dan detail simple, kombinasi warna yang harmonis dan variasi material serta finishing natural. Selain dapat menciptakan kesan yang hangat unsur modern minimalis juga dapat menimbulkan kesan dinamis namun tetap memiliki karakter yang kuat, serta tidak mengenyampingkan unsur ceria bagi pengguna anak anak. Salah satu furniture bergaya Minimalis 29

3 Kesan hangat bisa di dapat dengan penggunaan warna dan material dari furniture yang ada, unsur modern minimalis hanya sebagai penglengkap tema dengan menggunakan bentuk modern minimalis. Pada umum unsur modern minimalis telah dikenal dengan dominasi garis garis lurus ( clean lines ), bentuk geometris yang kaku, serta aplikasi material pabrikasi yang dingin. Namun material yang dipakai untuk perpustakaan ini adalah material dengan bahan kayu yang dapat dikombinasikan dengan bahan atau material lain, sehingga bentuk mebel tidak hanya bentuk geometris yang kaku tetapi juga bisa dengan bentuk asemetris tanpa meninggalkan unsur modern minimalis. Sehingga sebuah perpustakaan umum sangat cocok bila ada unsur modern minimalis di dalamnya tanpa menghilangkan fungsi awal dari perpustakaan tersebut, yaitu sebagai pusat pembelajaran dan mencari informasi. Salah satu tampilan Modern Minimalis yang dipadukan dengan berbagai warna yang menarik 30

4 Furniture kayu dengan sentuhan modern 4.4 Fasilitas Dinamis dan Ceria Pendukung Penentuan fasilitas pendukung pada perpustakaan umum yang direncanakan didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan : 1. Fasilitas dinamis dan ceria pada suatu pusat pembelajaran atau tempat mencari informasi berfungsi sebagai pengikat pengunjung dengan dasar ilmu pengetahuan di dalamnya. Sehingga pusat pembelajaran tersebut mempunyai daya tarik tersendiri. 2. Perpustakaan umum dikunjungi oleh seluruh kelompok umur dalam masyarakat ( anak-anak, remaja, dan orang dewasa ), sehingga fasilitas dinamis dan ceria yang ada harus dapat dinikmati oleh hampir setiap golongan umur. 31

5 4.4.1 Klasifikasi Kegiatan Dinamis dan Ceria a. Sifat kegiatan. - Entertaimen ( kesukaan ) : taman buatan, area makan, - Amusement ( kesenangan ) : ruang audio visual, ruang baca b. Jenis kegiatan. - Akif : Kegiatan yang membutuhkan gerak fisik seperti bermain. - Pasif : kegiatan yang tidak terlalu banyak memerlukan gerak fisik seperti menonton film domunenter dan film anak, membaca. c. Pola kegiatan. - Massal : pertunjukan film - Kelompok kecil : bermain, makan - Perorangan : membaca 4.5 Karakter Dinamis Ceria Karakter dinamis ceria dapat tercermin pada beberapa hal, antara lain : 1. Keanekaragaman ruang. Untuk menciptakan karakter dinamis ceria pada ruang dalam memerlukan adanya keanekaragaman dari beberapa hal yang digunakan pada suatu rancangan dengan mengkomposisikannya. 2. Warna. Warna adalah unsur yang paling mencolok, yang dapat dibedakan suatu bentuk terhadap lingkungannya. Warna juga dapat mempengaruhi bobot visual suatu bentuk. Untuk menimbulkan kesan hangat pada ruangan perpustakaan warna yang banyak dipakai adalah warna creem, coklat. 32

6 3. Material Material adalah karakter permukaan suatu tekstur yang dapat mempengaruhi baik itu perasaan kita waktu menyentuh maupun kualitas pemantulan cahaya yang menimpa permukaan bentuk tersebut. 4. Dekorasi Merupakan suatu olahan pada elemen ruang, dapat berupa dekorasi tempelan ataupun dekorasi langsung. Dekorasi berfungsi untuk memperindah atau menciptakan suasana ruang yang berbeda. Elemen dekoratif ruang 4.6 Ruang Baca Anak Konsep ruang baca anak adalah warna-warna ceria menghiasi dinding, rak buku dan karpet pada satu bagian ruang perpustakaan, ruangan ini terlihat kontras dengan ruangan lain yang ditata lebih serius sesuai isinya, dibandingkan dengan ruangan yang berisi buku-buku untuk orang dewasa ini dikarenakan ruangan tersebut memang dikhususkan untuk anak-anak. Kursi untuk anak yang berfungsi ganda 33

7 Selain rak buku dan karpet, ruang buku anak-anak ini juga dilengkapi mejameja serta kursi-kursi berukuran mini. Juga pernak-pernik berupa gambar-gambar atau boneka-boneka. Di salah satu sudut ruang terdapat satu kursi ukuran "orang dewasa" yang dikelilingi kursi berukuran kecil yang dikhususkan untuk anak-anak, penempatan kursi berukuran kecil yang mengelilingi kursi berukuran besar ini dimaksudkan agar anak-anak yang mengunjungi ruangan tersebut bisa mendengarkan cerita dari salah satu petugas perpustakaan. Fasilitas yang disedia untuk ruang baca anak adalah : 1. Fasilitas peminjaman buku, majalah, CD. 2. Fasilitas audio visual untuk film pendidikan dan film anak. 3. Fasilitas bermain anak. Pembatas buku pada ruang baca anak Suasana pada R. Baca anak Anak pada usia 5-16 tahun memiliki kecenderungan untuk mengetahui hal-hal baru yang belum pernah mereka dengar dan mereka lihat, oleh karena itu pemilihan bahan untuk furniture pada ruang baca anak ini harus mempunyai tinggkat keamanan yang tinggi, sehingga orang tua yang membiarkan anaknya untuk mengunjungi 34

8 perpustakaan tersebut tidak merasa khawatir akan permainan yang disediakan oleh perpustakaan. Suasana lain dari ruang baca anak Suasana Perpustakaan Anak Taman Ismail Marzuki 4.7 Ruang Baca Dewasa Ruang baca ini digunakan sebagai area untuk orang dewasa yaitu antara usia 16 tahun ke atas, ruangan ini lebih menyajikan ke konsep yang lebih dewasa dan mempunyai karakter yang kuat. Ruang baca ini akan dilengkapi dengan kursi dan meja baca dan juga akan terdapat beberapa satu set sofa agar pengunjung bisa menrasa nyaman. Selain itu juga terdapat koleksi buku-buku atau bahan pustaka lainnya yang dapat menunjang pencarian informasi pengunjung, selain buku rujukan umum pada ruangan ini juga terdapat fasilitas sebagai berikut : 1. Fasilitas peminjaman bahan pustaka (majalah, buku, dan CD) 2. Fasilitas audio visual 3. Fasilitas internet 35

9 Suasana pada ruang baca dewasa Untuk menjaga kebersihan dan ketertiban dalam perpustakaan, di setiap ruang atau pada titik tertentu akan disediakan tempat untuk meletakkan buku yang sudah dibaca oleh pengunjung dan akan diambil oleh petugas perpustakaan pada saat jam istirahat dan jam pulang untuk dikembalikan ketempatnya semula, ini dimaksudkan agar proses pencarian informasi dan bahan pustaka dapat berjalan lancer dan tertib. 4.8 Taman Buatan Maksud dari pembuatan taman buatan di dalam ruangan perpustakaan adalah agar pengunjung tidak merasa bosan dengan keadaan yang itu-itu saja, taman buatan disini juga bisa dimanfaatkan oleh pengunjung sebagai area membaca karena di taman ini disediakan bangku taman dan meja sehingga pengunjung bisa merasakan suasana yang berbeda. 36

10 Fasilitas yang tersedia di taman buatan adalah : 1. Area makan dan kantin, 2. Terdapat beberapa kursi taman dan meja bagi pengunjung yang akan membaca ditaman buatan. Salah satu sudut taman buatan 4.9 Jenis Pemakaian Material Penggunaan bahan material pada perpustakaan umum yang lebih diutamakan adalah jenis bahan yang aman karena selain digunakan oleh orang dewasa bahan ini juga akan digunakan oleh anak-anak yang memiliki tingkat sensitifitas yang tinggi terhadap kuman atau bahan berbahaya lainnya. Selain itu juga bahan yang digunakan harus mempinyai daya serap suara, bahan ini akan digunakan pada area audio visual, ruang baca anak dan dewasa, karena pada area-area ini tingkat ketenangan harus tinggi dan suara yang masuk harus ditekan sedemikian mungkin agar tidak menimbulkan kebisingan. Bahan yang akan digunakan dalam perpustakaan antara lain : Lantai Bahan yang digunakan untuk lantai sebaiknya adalah bahan yang tidak lincin, dan mudah dalam perawatannya, ini dimaksudkan agar pengunjung dewasa dan anak-anak yang datang merasa aman untuk berjalan di perpustakaan dan untuk karyawan perpustakaan agar perawatan yang dilakukan tidak terlalu sulit. Jenis material yang digunakan antara lain : 37

11 1. Granit Lantai granit mempunyai struktur yang kuat terhadap daya tekan, selain itu juga lantai granit memiliki ketahanan terhadap suhu yang lembab, daya absorbsi kecil, tidak mudah tergores, mempunyai nilai dekoratif yang tinggi 2. Batu alam Lantai dengan menggunakan batu alam mempunyai karakteristik, yaitu batu alam mempunyai tekstur yang alami dan terkesan natural, kuat terhadap daya tekan yang berada diatasnya, mempunyai daya serap yang tinggi. 3. Keramik Pada dasasrnya lantai keramik memiliki beberapa keunggulan yaitu beraneka macam motif yang dikeluarkan keramik bisa membuat kesan tertentu dalam ruangan, dan bahan campurannya yang digunakan dalam proses pembuatan keramik juga mempunyai daya tahan terhadap zat kimia, cuaca dan kelembaban. Namun keramik juga mempunyai kelemahan yaitu mempunyai daya serap yang rendah, serta ukurannya yang terbatas. 4. Karpet Karpet mempunyai berbagai macam motif dan warna, mempunyai tekstur yang lembut dan kasar, dapat meredam suara, namun karpet juga mempunyai kelemahan yaitu karpet dapat menyimpan debu serta bagian bawah karpet sulit untuk dibersihkan. Jenis karpet yang sesuai untuk area anak dan office adalah jenis karpet Loop Tile. Karpet Loop Pile 38

12 5. Kayu Lantai dengan lapisan kayu akan menyababkan ruangan berkesan natural, hangat, pori-pori yang dimiliki oleh kayu juga dapat menyerap suara. Lantai jenis ini akan digunakan pada bagian depan perpustakaan, dengan menggunakan lantai papan kayu jati dengan tebal 2 cm dam lebar 20 cm. Penggunaan lantai papan kayu jati ini dimaksudkan karena kayu jati mempunyai daya tahan yang kuat dan mempunyai tekstur atau pola kayu yang bagus. Kayu Jati Dari beberapa alternatif diatas, material yang dianggap sesuai untuk bangunan perpustakaan adalah : Untuk lantai bawah : terdapat perbedaan jenis lantai antara lain, area lobby menggunakan lantai papan kayu jati, lantai ini untuk mengesankan kehangatan sebuah ruang, untuk office dan ruang pengawasan menggunakan lantai yang dilapisi dengan karpet, area baca anak menggunakan lantai kayu dan area baca dewasa menggunakan lantai keramik dengan ukuran 40 x 40 cm, sedangkan untuk area sirkulasi utama dan taman buatan menggunakan lantai dengan bahan batu alam. Penggunaan bahan kayu, dan batu alam ini dimaksudkan agar terciptanya kesan yang natural dan nyaman. Untuk lantai atas : pada ruang audio visual menggunakan lantai yang dilapisi karpet, sedangkan untuk ruangan lainnya di lantai atas menggunakan lantai keramik berukuran 60 x 60 cm. Dinding dan Partisi 39

13 Untuk dinding menggunakan bahan seperti : 1. Cat Tembok dengan Spesial Efek Bahan ini banyak digunakan karena sifatnya berkesan dingin, mudah dibersihkan, tahan api dan bahan kimia, dapat membantu penyerapan suara. Namun cat dinding biasa juga memiliki kelemahan tidak tahan terhadap kelembaban, tidak tahan lama, dan juga warna lebih cepat memudar sehingga diperlukan pengecatan ulang. Penggunaan cat tembok dengan special efek tertentu dapat menimbulkan kesan yang berbeda dandingkan dengan penggunaan cat tempok tanpa spesial efek. 2. Wallpaper Dinding yang dilapisi dengan wallpaper ini memiliki banyak variasi warna, motif dan desain, selain itu juga wallpaper memiliki penampilan yang berkesan mewah, namun dalam hal perawatan wallpaper mempunyai kesulitan yang sulit, karena bahannya yang tidak tahan terhadap air dan kelembaban. 3. Panel gypsum Bahan gypsum juga mempunyai peminat yang tidak sedikit ini dikarenakan bahannya yang mudah menyerap suara, dan juga mudah dalam perawatan dan pemasangannya. 4. Panel kayu Dinding dengan lapisan kayu akan menyebabkan ruangan berkesan natural, hangat, pori-pori yang dimiliki oleh kayu juga dapat menyerap suara. 5. Kaca Sebuah perpustakaan sangat membutuhkan tingkat pencahayaan tinggi oleh karena itu penggunaan kaca transparan sebagai dinding atau partisi dirasa cukup untuk memenuhi kebuthan akan cahaya. Selain itu juga kaca dapat memantulkan suara dengan baik, memberikan kesan mewah dan luas. 6. Cat Bertekstur Untuk menyeimbangkan pantulan suara dari kaca, penggunaan cat bertekstur sangat cocok karena teksturnya yang kasar dapat 40

14 memantulkan suara secara merata, sehingga suara yang dihasilkan tidak gaung. Dari beberapa alternatif diatas, material yang dianggap sesuai untuk bangunan perpustakaan adalah : Sebagian besar dari bangunan perpustakaan umum pada lantai 1 dan 2 adalah menggunakan bahan dari kaca dengan kusen dari stainless steel. Penggunaan kaca dimaksudkan agar ruangan mendapatkan cahaya matahari secara maksimal pada siang hari sehingga dapat menghemat pemakaian listrik. Namun pemakaian kaca pada dinding ini tidak menutup kemungkinan untuk mengunakan bahan lainnya yang dapat dikombinasikan, sebagi contoh pada area computer dinding yang digunakan mengkombinasi antara cat tembok dengan panel kayu, dan untuk ruang audio visual seluruh dinding tertutup dan dilapisi dengan gypsum berongga atau bertekstur dan dilapisi dengan karpet. Untuk sekat antar ruang menggunakan partisi berupa panel gypsum atau partisi yang dilapisi dengan wallpaper Plafond 1. Gypsum Pemakaian plafond dari gypsum sangat diminati karena bahannya yang mudah menyerap suara, dan juga mudah dalam perawatan dan pemasangannya. 2. Panel kayu Plafond dengan lapisan kayu akan menyababkan ruangan berkesan natural, hangat, pori-pori yang dimiliki oleh kayu juga dapat menyerap suara. Untuk penggunaan plafond pada perpustakaan umum yang sesuai adalah : Pada lantai dasar : seluruh permukaan plafond pada lantai dasar ini menggunakan lapisan panel kayu, pemakaian ini dimaksudkan karena struktur kayu yang berat akan mampu menahan beban yang berada diatasnya dan tentunya dengan 41

15 TP PT Kristian PERANCANGAN DESAIN PERPUSTAKAAN UMUM DAERAH struktur beton yang sebelumnya telah dirancang, dan juga plafond kayu ini akan membuat suasana ruangan menjadi hangat. Pemakaian plafond gypsum hanya pada bagian entrance perpustakaan yang merupakan point of view perpustakaan tersebut. Lantai atas : seluruhnya menggunakan plafond gypsum berpori, ini dimaksudkan agar suara yang ditimbulkan oleh pemakai dapat diredam, selain mudah dalam perawatan dan pemasangan gypsum juga dapat dibentuk yang disesuaikan dengan tema ruangan Sistem Utilitas Yaitu system yang digunakan untuk mengatur system pencahayaan, penghawaan, dan tata suara pada setiap ruangan. a. Tata Cahaya Ada empat ketentuan yang harus diperhatikan untuk dijadikan parameter menganalisa suatu perpustakaan umum : Besaran ruang Sifat ruang Kesan ruang Kebutuhan interior Untuk ruangan perpustakaan umum tata pencahayaan lebih dititik beratkan pada jatuhnya bayangan yang dihasilkan oleh pancaran sinar 5 lampu. Adapun ketentuan-ketentuantpf FPT yang harus dimiliki sebelum merancang tata letak lampu adalah sebagai berikut : 1. Jenis ruangan, maksudnya disini adalah perancang harus mengetahui fungsi ruangan. 2. Denah, potongan ruangan skala 1 : 100, untuk detail 1:50 3. Bahan dna warna dari plafond, dinding, dan lantai. 4. Mengetahui tata letak furniture atau barang dalam ruangan tersebut. 5 Darmasetiawan, Lestari Puspita Kusuma, Pengantar Dasar Teknik Pencahayaan & Tata Letak Lampu,

16 Dari ketentuan-ketentuan yang diperoleh dari data-data di atas maka : 1. Fungsi dari penyinaran dapat ditentukan, misalnya berfungsi sebagai : - General lighting untuk seluruh ruangan, - General lighting untuk seluruh ruangan ditambah untuk meja kerja, - General lighting untuk meja kerja 2. Pemilihan jenis penyinaran: - Langsung (direct) - Tidak langsung (indirect) - Sebagian langsung - Sebagian tidak langsung, dan - Kombinasi langsung dan tidak langsung 3. Jumlah lux yang diperlukan. Untuk ruang baca anak dan dewasa jumlah Lux yang diperlukan yaitu sebesar 400 Lux Ruang control / pemeriksaan 600 Lux Ruang sirkulasi sebesar 400 Lux Ruang catalog 400 Lux Ruang kerja 400 Lux 4. Jenis dan warna lampu : lampu pijar, neon, halogen atau yang lainnya. 5. Model dari armatur atau rumah lampu. Untuk perpustakaan pada area sirkulasi menggunakan down light dengan menggunakan jenis lampu PL, sedangkan untuk area lainnya lebih banyak menggunakan lampu neon dengan armatur atau rumah lampu berupa Bak yang ditanam di plafond. b. Tata Udara / Penghawaan Mengingat Indonesia memiliki kelembaban udara yang tinggi dan pergantian musim yang sudah tidak teratur lagi, yang terkadang suhu udara sangat begitu panas. 43

17 TP PT Leslie PERANCANGAN DESAIN PERPUSTAKAAN UMUM DAERAH Dari pertimbangan diatas, penulis memberikan solusi untuk penghawaan di dalam ruangan perpustakaan umum adalah dengan menggunakan pendingin ruangan (AC). c. Tata Suara Ruangan perpustakaan umum sangat membutuhkan tingkat keheningan yang sangat tinggi, oleh karena itu pemakaian bahan atau material interiornya harus mempunyai unsur yang bisa menyerap bunyi. Dan bahan penyerap bisa digunakan untuk setiap elemen bangunan seperti dinding, lantai, plafond dan bahkan bisa digunakan dalam bentuk furniture. Bahan yang bisa digunakan untuk menyerap bunyi TPF FPTantara lain ; 1. Bahan berpori 2. Penyerap panel (selaput) 3. Resonator rongga (helmholtz), dll. Untuk perpustakaan umum ini, penulis ingin menggunakan bahan berpori seperti kayu, gypsum berpori dan akan digunakan di ruangan baca anak dan ruang baca dewasa. Ruang audio visual : elemen yang akan digunakan adalah bahan penyerap panel (selaput) berupa karpet yang akan melapisi seluruh dinding berongga, pada umumnya ruang audio visual ini sistem tata suaranya hampir menyerupai dengan tata suara bioskop hanya saja dengan skala yang lebih kecil. 6 6 L. Doelle, Leo Prasetio, Akustik Lingkungan 44

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan 73 BAB IV KONSEP DESAIN IV.1 Konsep Ruang (Citra Ruang) Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan dengan bergaya futurisctic. Konsep fun ini diartikan sebagai sesuatu

Lebih terperinci

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 5.1 Konsep Citra Ruang Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruangan yang memberikan suasana kondusif kepada pengguna perpustakaan. citra ruang dimana pengguna

Lebih terperinci

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA 2011 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA RUMAH TINGGAL BAPAK Ir. Budiman, M.A. Jl. Merdeka Barat 12 Jakarta Designed by: Karina Larasati NIM. 00987654333 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FBS UNY

Lebih terperinci

Bab IV. Konsep Perancangan

Bab IV. Konsep Perancangan Bab IV Konsep Perancangan 4.1 Konsep Perancangan Konsep perancangan pada proyek ini didasari oleh tinjauan data mengenai sifat dan karakteristik pasien, dimana beberapa dari pasien dewasa maupun anak-anak

Lebih terperinci

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic,

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, BAB.IV. KONSEP DESAIN IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, Refreshing, berarti tidak kaku, mampu memotivasi pengguna Relaxing, mampu

Lebih terperinci

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai BAB V KONSEP DESAIN 5.1 Konsep Citra Konsep merupakan solusi dari permasalahan desain yang ada. Oleh karena itu, dalam pembuatan konsep harus mempertimbangkan mengenai simbolisasi, kebutuhan pengguna,

Lebih terperinci

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious BAB IV SINTESA PEMBAHASAN 4.1 Gaya Dan Tema Perancangan Menentukan jenis tema merupakan langkah awal dalam membangun suatu ruangan. Untuk dapat memberikan rekomendasi kepada klien akan interior Hotel Mulia

Lebih terperinci

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen. BENTUK Bentuk yang digunakan dapat berupa transformasi dari bentuk Tongkonan, ragam hias tradisional Makassar dan Toraja, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan budaya Makassar dan Toraja. Untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep/Citra Ruang Citra atau image yang digunakan dalam mendukung karakter desain adalah modern natural with batavian etnic, dengan menggunakan bentuk bentuk yang geometris

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Penerapan Tema Pada Perancangan Untuk bioskop mini ini prioritas utama adalah ruang menonton dan area menunggu, baik dari segi ukuran maupun bentuk. Ruangan yang selapang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Konsep pada Fitness Center, interior desain yang ditampilkan oleh Fitness Center ini bergaya Modern Retro. Tema perancangan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Kerangka Berpikir Konsep Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep 105 106 Dari kerangka berpikir diatas dapat penulis memilih konsep Batik Pekalongan : The Diversity of Culture

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Didalam sebuah perancangan interior, fasilitas sangat menunjang dalam aktifitas yang dilakukan di dalamnya. Fasilitas merupakan hal penting dalam mendesain

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Konsep Sebuah konsep desain tempat pendidikan yang ramah lingkungan dengan membawa suasana yang asri membawa kehangatan keluarga dalam sebuah wadah pendidikan. Anak anak

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1.1 Konsep Perencanaan Dan Perancangan Proyek perencanaan dan perancangan untuk interior SCOOTER OWNERS GROUP INDONESIA Club di Bandung ini mengangkat tema umum

Lebih terperinci

ELEMEN ESTETIS. Topeng Cepot pada Dinding. Ukiran pada partisi

ELEMEN ESTETIS. Topeng Cepot pada Dinding. Ukiran pada partisi AUDITORIUM BENTUK WARNA MATERIAL Menggunakan sistem dinding panel berporiyang terdiri dari dua konfigurasi : 1. Konfigurasi penyerap (pori terbuka) 2. Konfigurasi pemantul (pori tertutup) Dan dapat di

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Perancangan interior Sing a Song Family Karaoke ini mengambil gaya modern dan tema Pop Art, karena ingin menciptakan suasana

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Gaya dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya modern etnik. Pemilihan gaya modern etnik berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Masjid merupakan tempat peribadatan umat muslim yang dapat kita temukan di mana-mana di seluruh dunia. Masjid selain sebgai tempat peribadatan juga telah menjadi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dalam perancangan interior Hotel Mulia ini, penulis membatasi ruang lingkup perancangan dengan mengambil lobby dan kamar tamu pada hotel ini sebagai denah khusus

Lebih terperinci

BAB III STUDI LAPANGAN

BAB III STUDI LAPANGAN BAB III STUDI LAPANGAN A. Perpustakaan Grhatama Pustaka Berlokasi di Jl. Janti, Banguntapan Bantul, D.I. Yogyakarta. Jam layanan untuk hari Senin-Jumat : 08.00 s.d. 22.00 WIB, hari Sabtu : 08.00 s.d. 16.00

Lebih terperinci

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1 BAB V KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 5. 1. Dasar dan Tujuan Setelah melewati proses analisis, penulis mengambil tema refreshment atau penyegaran sebagai konsep desain yang akan diterapkan pada perancangan

Lebih terperinci

Konsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic

Konsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic BAB V KONSEP 5.1 Kerangka Konsep Konsep Sekolah Fotografi Darwis Triadi adalah sebuah sekolah fotografi yang didirikan oleh seorang fotografer profesional bernama Andreas Darwis Triadi pada tahun 2003.

Lebih terperinci

Dramatic Lighting. Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini.

Dramatic Lighting. Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini. APARTEMEN LU: 60 m² Dramatic Lighting Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini. TEKS FRANSISCA WUNGU PRASASTI FOTO ADELINE KRISANTI PROPERTI SUMARTONO TAN

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN 4.1 Konsep Desain 4.1.1 Kerangka Konsep Desain Gambar 4.1 Kerangka Konsep (Sumber : Qoni ah Azrina,2015) 101 102 4.1.2 Tema Tema yang digunakan dalam perancangan ini adalah

Lebih terperinci

Putih Abu Hitam Coklat

Putih Abu Hitam Coklat KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM Tema yang saya terapkan pada tugas Perancangan Ruang Dalam ini adalah konsep Kontemporer. Karakteristik dari konsep kontemporer adalah konsep ruang yang terkesan terbuka

Lebih terperinci

Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN

Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN 4.1. Konsep Desain 4.1.1 Kerangka Konsep Desain Gambar 4.1 Kerangka Konsep Sumber : Analisa Pribadi 4.1.2 Tema Tema yang di gunakan dalam perancangan ini adalah bee (lebah).

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN 1 BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN Pengaplikasian wall treatment menggunakan bata exposed, lantai bermaterial concrete tanpa finishing Penerapan modul atau bentuk abstrak dan geometris pada furnitur dan partisi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman V.1. Konsep Gaya dan Tema BAB V KONSEP PERANCANGAN Kebutuhan : Natural Gaya yang dapat membuat nyaman pengunjung Gaya yang dapat menarik masyarakat umum Gaya yang dapat menampilkan kebudayaan Informatif

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN BAB 4 KONSEP PERANCANGAN 4.1 Tema Interior Konsep desain pada perancangan fasilitas Pusat Pengembangan Kreativitas Anak ini menggunakan pendekatan terhadap konsep fungsi dan citra. Fasilitas ini mengambil

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB IV TINJAUAN KHUSUS BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1. Perencanaan Bahan 4.1.1. Perencanaan Lantai Lantai dasar difungsikan untuk area parkir mobil, area service, pantry, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, kamar mandi tamu.

Lebih terperinci

KONSEP DESAIN Konsep Organisasi Ruang Organisasi Ruang BAB III

KONSEP DESAIN Konsep Organisasi Ruang Organisasi Ruang BAB III BAB III KONSEP DESAIN Sebagaimana fungsinya sebagai Museum Budaya Propinsi Jawa Barat, museum ini mewakili kebudayaan Jawa Barat, sehingga tema yang diangkat adalah Kesederhanaan Jawa Barat dengan mengadaptasi

Lebih terperinci

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO KONSEP MAKRO & KONSEP MAKRO Pemilihan langgam Post-modern di rasa lebih sesuai pengaplikasian nya pada konsep desain interior clubhouse eastcoast residence ini, ditambah dengan nuansa natural. Konsep ini

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR IV.1. Konsep Perancangan Konsep Perancangan hotel resort merupakan kesimpulan dari analisis Perancangan hotel resort. Konsep Perancangan hotel resort di pantai Jakarta

Lebih terperinci

BAB V. PENGOLAHAN INTERIOR DENAH KHUSUS

BAB V. PENGOLAHAN INTERIOR DENAH KHUSUS BAB V. PENGOLAHAN INTERIOR DENAH KHUSUS Pengolahan interior medical spa ini berdasarkan inspirasi dari kebudayaan Sunda dan unsur spa itu sendiri yaitu air. Penggabungan unsur natural dari budaya setempat

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN IV. 1 ZONING DAN GROUPING Gambar 4.1Zoning lantai 1 ANALISIS ZONING Peletakkan area semi private terjaga privasinya dan tidak mengganggu pengunjung yang datang. Area Private

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aria Wirata Utama, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aria Wirata Utama, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perpustakaan adalah sebuah ruang yang di dalamnya terdapat sumber informasi dan pengetahuan. Sumber-sumber informasi dan pengetahuan yang berada di perpustakaan

Lebih terperinci

Daftar Isi. Judul Kata Pengantar. Daftar Foto

Daftar Isi. Judul Kata Pengantar. Daftar Foto Daftar Isi Judul Kata Pengantar Abstrak.. Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Foto Daftar Tabel ii iii v viii x xi BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang. 1 1.1.1 Sekolah Musik 1 1.1.2 Musik.. 2 1.2 Tema dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG

BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG 3.1 Tema Perancangan Tema Dalam Perancangan Interior Rumah Sakit Anak di Bandung ini adalah Wonderland (Tanah Impian). Konsep tema ini didasari oleh tinjauan

Lebih terperinci

REDESAIN RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI DI SURAKARTA

REDESAIN RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI DI SURAKARTA REDESAIN RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI DI SURAKARTA ZONIFIKASI Dasar pertimbngan Potensi site Kemungkinan pengelohan Tuntutan kegiatan UTILITAS Konsep utilitas pada kawasan perencanaan meliputi : 1. Terjadinya

Lebih terperinci

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR Ruangan interior dibentuk oleh beberapa bidang dua dimensi, yaitu lantai, dinding, plafon serta bukaan pintu dan jendela. Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), apabila

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA

BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA 3.1 Tema dan Penggayaan Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia merupakan sebuah sarana yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pusat es krim merupakan fasilitas yang dirancang untuk penikmat es krim. Pusat es krim menyediakan berbagai jenis es krim dan kebutuhan mengenai es krim bagi masyarakat terutama

Lebih terperinci

Studi aktifitas dan kebutuhan ruang

Studi aktifitas dan kebutuhan ruang Studi aktifitas dan kebutuhan ruang No Pemakai Aktifitas Kebutuhan Ruang Fasilitas Dimensi Perawatan rambut 1.Mencuci rambut sebeum meakukan perawatan untuk rambut 2.Perawatan rambut (cutting/creambath/hairspal/

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN 5.1 KONSEP 5.1.1 Ide Dasar Perancangan Konsep Desain merupakan salah satu proses dalam tahapan mendesain. Pada Gaya yang di angkat untuk penerapan desain playgroup ini adalah

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Kebutuhan : Kekinian, penataannya simetris, dapat diartikan bercampur dengan gaya lain sebelumnya

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Kebutuhan : Kekinian, penataannya simetris, dapat diartikan bercampur dengan gaya lain sebelumnya BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep perancangan Dalam perancangan spa and Fitness centre ini mengambil suatu bran lifespa fitness, dan menggunakan konsep bali kontemporer, karena produk yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 4. Analisis dan Bahasan

BAB 4. Analisis dan Bahasan BAB 4 Analisis dan Bahasan 4.1 Konsep Perancangan Makanan kini tak lagi hanya menjadi sekedar pengisi perut. Masyarakat kini menyadari makanan dengan segi kultural yang varian telah menjadi lifestyle yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN RUANG DALAM

PERANCANGAN RUANG DALAM UNIVERSITAS UDAYANA JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK PERANCANGAN RUANG DALAM Ulasan Teori dan Konsep Perancangan Ruang Dalam Metode Studi Literatur Mahasiswa; ARFIEL ZAQTA SURYA 131925105 Teori dan konsep

Lebih terperinci

OLAHAN DINDING. Eko Sri Haryanto, S.Sn, M.Sn

OLAHAN DINDING. Eko Sri Haryanto, S.Sn, M.Sn OLAHAN DINDING Eko Sri Haryanto, S.Sn, M.Sn PENGERTIAN DINDING Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan melindungi suatu RUANG. Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan dan menyokong struktur

Lebih terperinci

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN 1 133 134 KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA Aspek Pertanyaan 1. Latar belakang 1. Bagaimanakah sejarah berdirinya LPIT BIAS? 2. Siapakah pendiri LPIT BIAS? 3. Apa tujuan didirikan LPIT BIAS? 4. Ada

Lebih terperinci

KONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU

KONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU BAB IV KONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU 4.1. Tema Desain Penderita TB maupun penderita penyakit paru lainnya akan memiliki perasaan dan pikiran negatif, bahkan setelah sembuh penderita penyakit

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN LAPANGAN

BAB III KAJIAN LAPANGAN BAB III KAJIAN LAPANGAN A. Ieke Coffe and Gelato (survei café es krim) 1. Lokasi: Jl. Yos Sudarso No. 197 Solo. Merupakan jalan utama ke arah Solo Baru. Letaknya di pinggir jalan. 2. Aktivitas a. Pengunjung:

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Gaya dan Tema Perancangan Gaya dan tema dari perancangan interior Sekolah Lukis Ohayo ini mengarah pada gaya modern pop art. Pemilihan gaya modern pop art karena gaya

Lebih terperinci

Perpustakaan Umum di Yogyakarta dengan Pendalaman Desain Pencahayaan

Perpustakaan Umum di Yogyakarta dengan Pendalaman Desain Pencahayaan JURNAL edimensi ARSITEKTUR, No. 1 (2012) 1-5 1 Perpustakaan Umum di Yogyakarta dengan Pendalaman Desain Pencahayaan Daniel Adrianto Saputra, Esti Asih Nurdiah. Jurusan Teknik Arsitektur, Universitas Kristen

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN Sekolah Negeri Terpadu (SD-SMP) 46 BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN 5.1 Konsep Bentuk dan Massa Bangunan Perletakan massa pada tapak. Bangunan proyek sekolah ini memiliki dua Entrance, yaitu dari depan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan BAB I PENDAHULUAN Bab I membahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi dari penelitian yang berjudul Hubungan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Perancangan Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Setia 5.1.1. Gaya Perancangan Gaya arsitektur yang dipakai pada bangunan Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Setia ini direncanakan

Lebih terperinci

TEoRI DAN DeSAIN TERPILIH

TEoRI DAN DeSAIN TERPILIH TEoRI DAN DeSAIN TERPILIH ARFIEL ZAQTA SURYA 13-57 Teori dan konsep interior desain merupakan sebuah gagasan atau dasar pemikiran desainer di dalam memecahkan permasalahn atau problem desain. Konsep desain

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Interior Gambar 4.1 Mind Map Sumber: Penulis Konsep perancangan interior pada museum ini ingin mengubah sebuah museum yang memiliki pencitraan yang sedikit

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Konsep Perencanaan Dalam menonton sebuah film, sebuah imajinasi dan fantasi perlu untuk dijaga dan tersampaikan sehingga penonton dapat menikmati sebuah film

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-1 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Fasilitas Fisik Sekarang 1. Meja Kasir Ukuran ketinggian meja kasir saat ini sudah ergonomis, namun tinggi monitor ke lantai

Lebih terperinci

DENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1

DENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1 0.15 8.60 2.88 Pada area lantai,1 ruang parkir di perluas dari yang sebelumnya karena faktor jumlah kendaraan pada asrama yang cukup banyak. Terdapat selasar yang difungsikan sebagai ruang tangga umum

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 1.1 Penerapan konsep frame pada bangunan Konsep frame pada bangunan ini diterapkan ke dalam seluruh bagian ruangan, meliputi lantai, dinding dan langit-langit. Konsep tersebut

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan HEPOL BUILDING HANNINE RESTO Suasana khas Korea Budaya Korea Hanok Nyaman Tenang Gedung Perkantoran Bangunan dengan konsep modern Restoran Korea

Lebih terperinci

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis 8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis Apa yang harus anda ketahui mengenai trend interior di tahun 205 Kata Pengantar Hi, terima kasih sudah mendownload free ebook ini. Di ebook ini saya yakin anda akan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu

Lebih terperinci

KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin

KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin 01 02 KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin Good design is good business. Inilah yang terwujud pada desain klinik yang berhasil mengakomodasi kegiatan konsultasi dokter

Lebih terperinci

BAB V I APLIKASI KONSEP PADA RANCANGAN. karena itu, dalam perkembangan pariwisata ini juga erat kaitannya dengan

BAB V I APLIKASI KONSEP PADA RANCANGAN. karena itu, dalam perkembangan pariwisata ini juga erat kaitannya dengan BAB V I APLIKASI KONSEP PADA RANCANGAN Perancangan Taman Rekreasi dan Wisata Kuliner di Madiun berangkat dari semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap sarana rekreasi baik yang bersifat rekreatif

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Kerangka Konsep Aktif Fashionable Berjiwa Muda Semangat Produktif Mapan Dewasa Merah Muda Organis Biru & Hijau Karakteristik Warna Bentuk Warna Wanita Urban Refresh TEA SPA

Lebih terperinci

BAB IV Konsep Perancangan Museum Mobil Klasik. ini adalah Vintage Industrial. Tema ini terdiri dari kata Vintage dan

BAB IV Konsep Perancangan Museum Mobil Klasik. ini adalah Vintage Industrial. Tema ini terdiri dari kata Vintage dan BAB IV Konsep Perancangan Museum Mobil Klasik 4.1 Tema Tema yang diambil dalam perancangan Museum Mobil Klasik ini adalah Vintage Industrial. Tema ini terdiri dari kata Vintage dan Industrial. Vintage

Lebih terperinci

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB V HASIL RANCANGAN BAB V HASIL RANCANGAN 5.1 Perancangan Tapak 5.1.1 Pemintakatan Secara umum bangunan dibagi menjadi beberapa area, yaitu : Area Pertunjukkan, merupakan area dapat diakses oleh penonton, artis, maupun pegawai.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Gaya dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bintaro ini mengarah pada gaya modern natural. Pemilihan gaya modern natural didasarkan pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DESAIN. dikawasan pusat keramaian dengan lokasi yang strategis.

BAB IV ANALISA DESAIN. dikawasan pusat keramaian dengan lokasi yang strategis. BAB IV ANALISA DESAIN A. ANALISA EKSISTING 1. Asumsi Lokasi Dasar pertimbangan penentuan siteplan Museum Film Horor mengambil lokasi di daerah Jakarta Pusat lebih tepatnya di JL. Cikini Raya (kawasan TIM).

Lebih terperinci

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Zen. Zen merupakan konsep yang terinspirasi dari konsep interior Jepang, yang memadukan antara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Erwinsyah Hasibuan (1996) dalam penelitian Tugas Akhirnya : kualitas

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Erwinsyah Hasibuan (1996) dalam penelitian Tugas Akhirnya : kualitas BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. KAJIAN PUSTAKA Penerangan dalam ruang kelas Erwinsyah Hasibuan (1996) dalam penelitian Tugas Akhirnya : kualitas penerangan yang harus dan layak disediakan didalam suatu ruangan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Keterhubungan hasil rancangan dengan lingkungan yaitu penggunanaan bahan multipleks lapisan-lapisan kayu yang ditumpuk berlapis-lapis dan dipress

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Gaya dantemaperancangan 5.1.1 Tinjauan Terhadap Gaya (MODERN) Gaya dari perancangan interior Rumah Sakit Ibu Dan Anak Puri Kencana ini mengarah pada gaya modern natural. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Zoning dan Grouping 4.1.1 Analisa Zoning Zoning 1 Gambar 4.1. Zoning 1 Zona private memiliki view langsung melihat keluar. Tetapi terletak jauh dari zona public,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Zoning & Grouping Terpilih BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN A. Zoning Gambar 4.1 Zoning lt. 1 Gambar 4.2 Zoning lt. 2 Gambar 4.3 Zoning lt. 3 Gambar 4.4 Zoning lt. 4 B. Grouping Gambar 4.5 Grouping lt. 1

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 4.1 Alternatif Zoning 1 ANALISA : Letak zona publik berada di dekat pintu masuk karena zona tersebut diperunttukan bagi pengunjung yang baru datang. Pada alternative zona

Lebih terperinci

Konsep Lantai. Studio Balet. Area Lobby. Perpustakaan. Tugas Akhir. Perancangan Interior Sekolah Balet di Surabaya dengan Nuansa Fairy

Konsep Lantai. Studio Balet. Area Lobby. Perpustakaan. Tugas Akhir. Perancangan Interior Sekolah Balet di Surabaya dengan Nuansa Fairy Konsep Lantai Studio Balet Lantai dengan konsep Fairy biasanya berkesan mewah. Mewah karena berdasarkan pada kehidupan putri dan pangeran di dalam kastil yang megah dan indah Aplikasi konsep fairy tale

Lebih terperinci

Natural Friendly Neoclassical Style. Architecture

Natural Friendly Neoclassical Style. Architecture Architecture Natural Friendly Neoclassical Style Teks: Widya Prawira Foto: BambangPurwanto Desain rumah yang everlasting dengan mengoptimalkan potensi lingkungan, menjadikan rumah ini bersahabat dengan

Lebih terperinci

SANGGAR DANSA Dl YOGYAKARTA

SANGGAR DANSA Dl YOGYAKARTA DEWI KARTIKA SARI 99512013 Ir. H. Munichy B. Edrees, M. Arch Tugas Akhir Periode III Jurusan Arsiterktur Universitas Islam Indonesia Yogyakarta 2003/2004 LAPORAN PERANCANGAN SANGGAR DANSA Dl YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Museum Anak-Anak di Kota Malang ini merupakan suatu wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, serta film untuk anak-anak. Selain sebagai

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 KONSEP PERANCANGAN Mengacu kepada sasaran fasilitas ini adalah remaja pengguna narkoba, maka diperlukan sebuah tempat dan susunan yang bersifat dapat membangkitkan semangat

Lebih terperinci

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar 5.1.1 Konsep Site Plan Dalam standarnya, area parkir pengunjung harus berada di bagian depan site agar terlihat langsung dari jalan. Untuk itu, area parkir diletakkan

Lebih terperinci

5.2 Konsep Citra Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruang yang memberikan kesan menyegarkan, nyaman dan menonjolkan suasana alami namun teta

5.2 Konsep Citra Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruang yang memberikan kesan menyegarkan, nyaman dan menonjolkan suasana alami namun teta BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1 Penelusuran Konsep Berdasarkan Analisa Konsep perencanaan interior yang digunakan dalam perancangan ini adalah refresh yang berarti to give new freshness or brightness to;

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN EKSEKUSI DESAIN

BAB V KONSEP DAN EKSEKUSI DESAIN BAB V KONSEP DAN EKSEKUSI DESAIN 5.1 Konsep Desain 5.1.1 Konsep secara umum Konsep Bandung Art and Design College secara umum menggunakan pendekatan berdasarkan citra dan misi utama dari BADC ini. Citra

Lebih terperinci

Alamat : Jl. Boulevard Bukit Gading Raya, Jakarta, Kota Jakarta Utara.

Alamat : Jl. Boulevard Bukit Gading Raya, Jakarta, Kota Jakarta Utara. LAPORAN OBSERVASI AWAL 1. PROFIL OBJEK OBSERVASI Gambar Hotel BnB Kelapa Gading, Jakarta sumber : http://www.laterooms.com/en/hotel-reservations/277724_the-bnb-jakarta-kelapagading-jakarta.aspx Nama objek

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BEAUTY CLINIC DAN WELLNESS CENTER. Penggabungan 2 fungsi dalam 1 bangunan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BEAUTY CLINIC DAN WELLNESS CENTER. Penggabungan 2 fungsi dalam 1 bangunan BAB IV KONSEP PERANCANGAN DAN WELLNESS CENTER 4.1 Konsep Umum Beauty Clinic (aesthetic) Wellness Center (health) Penggabungan 2 fungsi dalam 1 bangunan Gambar 4.1 Diagram Konsep Umum Sumber : analisa penulis

Lebih terperinci

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.

Lebih terperinci

[2] PENCAHAYAAN (LIGHTING)

[2] PENCAHAYAAN (LIGHTING) [2] PENCAHAYAAN (LIGHTING) Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan lingkungan yang aman dan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas manusia. Pencahayaan yang baik memungkinkan

Lebih terperinci

KAJIAN PENEMPATAN FURNITURE DAN PEMAKAIAN WARNA (Studi kasus pada kamar tidur hotel Nugraha Wisata Bandungan-Ambarawa)

KAJIAN PENEMPATAN FURNITURE DAN PEMAKAIAN WARNA (Studi kasus pada kamar tidur hotel Nugraha Wisata Bandungan-Ambarawa) ENCLOSURE Volume 6 No. 1. Maret 2007 Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Permukiman KAJIAN PENEMPATAN FURNITURE DAN PEMAKAIAN WARNA (Studi kasus pada kamar tidur hotel Nugraha Wisata Bandungan-Ambarawa)

Lebih terperinci

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center KONSEP RANCANGAN Latar Belakang Surabaya semakin banyak berdiri gedung gedung pencakar langit dengan style bangunan bergaya modern minimalis. Dengan semakin banyaknya bangunan dengan style modern minimalis

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Konsep dasar perancangan pada Tempat Informasi HIV AIDS serta Komunitas ODHA dan OHIDHA ini terlahir dari pendekatan Arsitektur Perilaku. Dengan menganalisa

Lebih terperinci

METODE DESAIN. 3.1 Metode Pengumpulan Data

METODE DESAIN. 3.1 Metode Pengumpulan Data METODE DESAIN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.2 Tahapan Pengumpulan Data METODE DESAIN Dalam tahap pengumpulan data dapat terbagi menjadi dua bagian, yaitu : data primer data kuisioner owner data sekunder

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building Rumah Susun dan Pasar ini adalah adanya kebutuhan hunian

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user digilib.uns.ac.id 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Bali Style. Bali Style merupakan konsep yang sering digunakan pada bangunan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN

BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN V.1 Konsep Perancangan Interior V.1..1 Konsep Desain Perancangan interior untuk Interior Design Department of Binus University ini memiliki tema Dynamic

Lebih terperinci

TEORI UMUM DAN KONSEP RUANG DALAM. A. Teori Perancangan Ruang Dalam.

TEORI UMUM DAN KONSEP RUANG DALAM. A. Teori Perancangan Ruang Dalam. A. Teori Perancangan Ruang Dalam. TEORI UMUM DAN KONSEP RUANG DALAM Perancangan ruang dalam atau yang lebih populer disebut dengan desain interior adalah suatu proses menata sebuah ruang dalam baik dari

Lebih terperinci