DAFTAR PUSTAKA. Departement van Binnenland Bestuur Nederlandsch-Indie, Besluit no. 45, 5 Agustus 1907

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR PUSTAKA. Departement van Binnenland Bestuur Nederlandsch-Indie, Besluit no. 45, 5 Agustus 1907"

Transkripsi

1 DAFTAR PUSTAKA ARSIP Departement van Binnenland Bestuur Nederlandsch-Indie, Besluit no. 45, 5 Agustus 1907 Departement van Binnenland Bestuur, Staatsblaad no. 348 tahun 1908 Departement van Binnenland Bestuur, Bijblaad no , 21 Juni 1932 Lembaran Negara no. 128 tahun 1959 PUBLIKASI RESMI Department van Economische Zaken, Volkstelling 1930 deel III Instruksi Presidium Kabinet No. 37/U/IN/6/1967 PerPres No. 10/1959 Undang-Undang No. 48/Prp/1960 Undang-Undang No. 62/1958 PP No. 67/1958 Keputusan Notaris tentang Perubahan Sekolah HCTNH Mojokerto tanggal 1 September 1953 MAJALAH, ARTIKEL, DAN SURAT KABAR Ik Po, tanggal 13 Februari 1907 Ik Po, tanggal 22 Oktober 1907 Ik Po, tanggal 24 Desember 1907 Ik Po, tanggal 31 Desember 1907 Ik Po, tanggal 9 Agustus

2 De Chineesche Onderwijzer, bulan Februari 1936 De Chineesche Onderwijzer, bulan Agustus 1936 Moestika Romans, bulan September 1936 De Chineesche Onderwijzer, bulan Mei 1939 Pandji Poestaka, tanggal 18 April 1942 Pandji Poestaka, tanggal 2 Mei 1942 Pandji Poestaka, tanggal 6 Juni 1942 Pewarta Soerabaia, tanggal 18 Juli 1957 Pewarta Soerabaia, tanggal 18 Desember 1957 BUKU Anonim Buku Peringatan 100 Tahun Sekolah THHK Mojokerto. Mojokerto: Perkumpulan Alumni Sekolah THHK Mojokerto Ayuhanafiq Garis Depan Pertempuran: Lasykar Hizbullah Yogyakarta: Azzagrafika Bou San Tjoe Pergerakan Tionghoa di Hindia Olanda Oleh P.H. Fromberg Sr. : Petikan Artikel-Artikel dari Sin Po. Batavia: Sinpo Coppel, Charles A Tionghoa Indonesia Dalam Krisis. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan de Haan, F Oud Batavia: Tweede Druk. Bandung Dewey, John Experience and Education. Cambridge: The Free Press Good, Carten V Dictionary of Education. New York: MC. Graw-Hill Goovars, Ming Dutch Colonial Education: The Chinese Experience in Indonesia Singapura: M. T. N. Goovars-Tjia Handinoto Arsitektur dan Kota-Kota di Jawa pada Masa Kolonial. Yogyakarta: Graha Ilmu 83

3 Hsiung, James C. & Steven I. Levine (ed) China s Bitter Victory: The War with Japan New York: M. E. Sharpe, Inc. Kansil, C.S.T Hukum Kewarganegaraan Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika Kasdi, Aminuddin Memahami Sejarah. Surabaya: Unesa University Press Komandoko, Gamal Boedi Oetomo: Awal Bangkitnya Kesadaran Bangsa. Yogyakarta: MedPress Kuntowijoyo Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana Marcus & Pax Benedato (ed) Kesastraan Melayu Tionghoa dan Kebangsaan Indonesia Jilid I. Jakarta: Gramedia Muljana, Slamet Kesadaran Nasional dari Kolonialisme sampai Kemerdekaan. Yogyakarta: LKiS Nio Joe Lan Riwajat 40 Taon Tiong Hoa Hwe Koan Batavia Batavia: THHK Batavia Riklefs, M.C Sejarah Indonesia Modern Jakarta: Serambi Setiono, Benny G Tionghoa dalam Pusaran Politik. Jakarta: Elkasa Setyautama, Sam Tokoh-Tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia. Jakarta: Gramedia Simanjutak, P. N. H Kabinet-Kabinet Republik Indonesia: Dari Awal Kemerdekaan sampai Revolusi. Jakarta: Djambatan Soemardjan, Selo Social Changes in Yogyakarta. New York: Cornell University Press Suhandinata, Justian WNI Keturunan Tionghoa dalam Stabilias Ekonomi dan Politik Indonesia. Jakarta: Gramedia Suryadinata, Leo (ed) Pemikiran Politik Etnis Tionghoa Indonesia Jakarta: LP3ES Dilema Minoritas Tionghoa. Jakarta: Grafiti Negara dan Etnis Tionghoa: Kasus Indonesia. Jakarta: LP3ES 84

4 Tan, Mely G Etnis Tionghoa di Indonesia: Kumpulan Tulisan. Jakarta: Yayasan Obor Winarta, Frans H Suara Rakyat Hukum Tertinggi. Jakarta: Kompas MAKALAH, KARYA ILMIAH, SKRIPSI, TESIS, DISERTASI Arief, Helmi. Menuju Nasionalisasi Sekolah Kuo Mintang: Kebijaksanaan Pemerintah Terhadap Sekolah Cina di Jakarta Sarjana Sastra Universitas Indonesia Depok, 1994 Firdaus, Irwan. Hubungan Negara dan Minoritas: Suatu Studi Kasus Golongan Tiomghoa Peranakan Dalam Zaman Demokrasi Terpimpin Sarjana Sastra Universitas Indonesia Depok, 2004 Rahayu, Shinta Devi Ika. Pendidikan Etnis Tionghoa di Surabaya dalam Kekuasaan Rezim Pemerintah Kolonial Jepang Tahun dalam Mozaik: Jurnal Ilmu Humaniora Volume 8 No. 2. Surabaya, 2010 Suryadinata, Leo. Indoesia Chinese Education Past and Present, dalam Indonesia no. 14, Oktober 1972 NARASUMBER : Gatot Seger Santoso : 62 tahun : Alumni Sekolah THHK Mojokerto : Jalan Jagalan III/47, Kec. Krian, Kab. Sidoarjo : Han Giok Sin : 55 tahun : Mantan murid Sekolah THHK Mojokerto, Alumni Sekolah tnh : Desa Perning RT 12 RW 02, Kec. Jetis, Kab. Mojokerto : Tjan Kim Liong : 83 tahun : Mantan guru Sekolah THHK Mojokerto :Jalan Taman Pecatung Blok E9/25 Perumahan Purimas, Rungkut, Surabaya : Muhammad Yazid : 60 tahun 85

5 : Mantan aktivis KAMMI Mojokerto : Mji Baru Gang 3/20, Kota Mojokerto : Liam Oen Wang : 53 tahun : Alumni Sekolah TNH Mojokerto : Desa Perning RT 12 RW 02, Kec. Jetis, Kab. Mojokerto SUMBER INTERNET

BAB I PENDAHULUAN. moral dan juga nasionalisme. Hal tersebut melatarbelakangi pendirian Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. moral dan juga nasionalisme. Hal tersebut melatarbelakangi pendirian Sekolah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan salah satu faktor pembangunan dan kemajuan suatu bangsa. Pendidikan memberikan ilmu pengetahuan serta menanamkan ajaran moral dan juga nasionalisme.

Lebih terperinci

BAB II DINAMIKA PENDIDIKAN ETNIS TIONGHOA DI MOJOKERTO PADA MASA KOLONIAL. Sekolah THHK yang pertama kali terbentuk pada awal abad ke-20 dan

BAB II DINAMIKA PENDIDIKAN ETNIS TIONGHOA DI MOJOKERTO PADA MASA KOLONIAL. Sekolah THHK yang pertama kali terbentuk pada awal abad ke-20 dan BAB II DINAMIKA PENDIDIKAN ETNIS TIONGHOA DI MOJOKERTO PADA MASA KOLONIAL Sekolah THHK yang pertama kali terbentuk pada awal abad ke-20 dan kemudian banyak berdiri di berbagai wilayah di Jawa serta beberapa

Lebih terperinci

BAB III DINAMIKA AKTIVITAS PENDIDIKAN SEKOLAH THHK MOJOKERTO PASCA KEMERDEKAAN

BAB III DINAMIKA AKTIVITAS PENDIDIKAN SEKOLAH THHK MOJOKERTO PASCA KEMERDEKAAN BAB III DINAMIKA AKTIVITAS PENDIDIKAN SEKOLAH THHK MOJOKERTO PASCA KEMERDEKAAN Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, kegiatan pendidikan yang sempat tersendat-sendat perlahan dihidupkan kembali. Banyak

Lebih terperinci

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR PUSTAKA. Arsip Tentang Pemindah tanganan pengelolaan pemandian Sekar Sari.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR PUSTAKA. Arsip Tentang Pemindah tanganan pengelolaan pemandian Sekar Sari. DAFTAR PUSTAKA SUMBER ARSIP Arsip Pemerintah Kota Mojokerto tentang perintah pembangunan Perumahan Tukang Becak. Arsip Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 1982 tentang penetapan perluasan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Kedudukan Orang Cina di Hindia Belanda sangat kuat dalam bidang

BAB V KESIMPULAN. Kedudukan Orang Cina di Hindia Belanda sangat kuat dalam bidang BAB V KESIMPULAN Kedudukan Orang Cina di Hindia Belanda sangat kuat dalam bidang perdagangan, yang pada umumnya mereka menduduki posisi sebagai pedagang perantara. Orang Cina di Indonesia sebagai bagian

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Abdurrachman Surjomihardjo. (t.t). Sejarah Perkembangan Kota Yogyakarta, , Yogyakarta: Yayasan Untuk Indonesia.

Daftar Pustaka. Abdurrachman Surjomihardjo. (t.t). Sejarah Perkembangan Kota Yogyakarta, , Yogyakarta: Yayasan Untuk Indonesia. Daftar Pustaka Abdurrachman Surjomihardjo. (t.t). Sejarah Perkembangan Kota Yogyakarta, 1889-1930, Yogyakarta: Yayasan Untuk Indonesia. Achmad Habib. (2004). Konflik Antaretnik di Pedesaan: Pasang surut

Lebih terperinci

DINAMIKA AKTIVITAS PENDIDIKAN SEKOLAH THHK MOJOKERTO PASCA KEMERDEKAAN. Nafi Hasan 1) Shinta Devi I. S. R

DINAMIKA AKTIVITAS PENDIDIKAN SEKOLAH THHK MOJOKERTO PASCA KEMERDEKAAN. Nafi Hasan 1) Shinta Devi I. S. R DINAMIKA AKTIVITAS PENDIDIKAN SEKOLAH THHK MOJOKERTO PASCA KEMERDEKAAN Nafi Hasan 1) Shinta Devi I. S. R Abstrak Tulisan ini membahas tentang nasionalisme di Sekolah THHK Mojokerto sebagai lembaga pendidikan

Lebih terperinci

TOKOH-TOKOH TIONGHOA DALAM REVOLUSI KEMERDEKAAN INDONESIA 1

TOKOH-TOKOH TIONGHOA DALAM REVOLUSI KEMERDEKAAN INDONESIA 1 TOKOH-TOKOH TIONGHOA DALAM REVOLUSI KEMERDEKAAN INDONESIA 1 Bondan Kanumoyoso http://www.nabilfoundation.org/media.php?module=publikasi&id=152 Kamis, 25 November 2010-12:05:57 WIB Tulisan ini menyorot

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kelompok-kelompok perorangan dengan jumlah kecil yang tidak dominan dalam

I. PENDAHULUAN. kelompok-kelompok perorangan dengan jumlah kecil yang tidak dominan dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hampir semua negara majemuk termasuk Indonesia mempunyai kelompok minoritas dalam wilayah nasionalnya. Kelompok minoritas diartikan sebagai kelompok-kelompok

Lebih terperinci

PETUNJUK BAGI PENULIS JURNAL MAHASISWA JURUSAN ILMU SEJARAH

PETUNJUK BAGI PENULIS JURNAL MAHASISWA JURUSAN ILMU SEJARAH PETUNJUK BAGI PENULIS JURNAL MAHASISWA JURUSAN ILMU SEJARAH NASKAH 1. Naskah merupakan hasil pemikiran dan penelitian penulis. 2. Naskah yang ditulis dengan spasi 1,5 dan tidak timbul balik, antara 15-20

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karena pergantian sistem pemerintahan yang terbilang singkat. Tokoh-tokoh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karena pergantian sistem pemerintahan yang terbilang singkat. Tokoh-tokoh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada awal abad 20, situasi politik Indonesia mengalami jatuh bangun karena pergantian sistem pemerintahan yang terbilang singkat. Tokoh-tokoh intelektual dan kenegaraan

Lebih terperinci

BAB IV PENGARUH NASIONALISME ETNIS KETURUNAN ARAB TERHADAP ETNIS KETURUNAN LAIN DI INDONESIA

BAB IV PENGARUH NASIONALISME ETNIS KETURUNAN ARAB TERHADAP ETNIS KETURUNAN LAIN DI INDONESIA BAB IV PENGARUH NASIONALISME ETNIS KETURUNAN ARAB TERHADAP ETNIS KETURUNAN LAIN DI INDONESIA Menurut Slamet Muljana, Nasionalisme adalah manifestasi kesadaran atau semangat dalam berbangsa dan bernegara.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anwar, R. (2004). Sejarah Kecil (Petite Histoire) Indonesia Jiild 1. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara.

DAFTAR PUSTAKA. Anwar, R. (2004). Sejarah Kecil (Petite Histoire) Indonesia Jiild 1. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara. DAFTAR PUSTAKA Anwar, R. (2004). Sejarah Kecil (Petite Histoire) Indonesia Jiild 1. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara. Azmi. (1982). Abdul Muis. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat

Lebih terperinci

SEKOLAH TIONG HWA HWEE KWAN (THHK) DI MOJOKERTO PADA TAHUN

SEKOLAH TIONG HWA HWEE KWAN (THHK) DI MOJOKERTO PADA TAHUN SEKOLAH TIONG HWA HWEE KWAN (THHK) DI MOJOKERTO PADA TAHUN 1907-1942 CINDY ENDRIANA Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Surabaya e-mail: cindyendriana.ce@gmail.com Agus Trilaksana

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. A. Arsip, Laporan dan Terbitan Resmi Pemerintah Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, 1981.

DAFTAR PUSTAKA. A. Arsip, Laporan dan Terbitan Resmi Pemerintah Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, 1981. 117 DAFTAR PUSTAKA A. Arsip, Laporan dan Terbitan Resmi Pemerintah Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka 1980. Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, 1981. Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka 1981. Kantor Statistik

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Aly, Rum. (2004). Menilang Jalan Kekuasaan Militer Otoriter. Jakarta: Kompas.

DAFTAR PUSTAKA. Aly, Rum. (2004). Menilang Jalan Kekuasaan Militer Otoriter. Jakarta: Kompas. DAFTAR PUSTAKA a. Sumber Buku: Abdulah, Taufik dan Aidil Fitriciada Azhari. (2003). Dari Catatan Wiranto: Bersaksi di Tengah Badai. Jakarta: IDE Jakarta. Aly, Rum. (2004). Menilang Jalan Kekuasaan Militer

Lebih terperinci

Menengok Kiprah Suku Tionghoa dalam Sejarah Pers di Indonesia

Menengok Kiprah Suku Tionghoa dalam Sejarah Pers di Indonesia http://indocina.wordpress.com/2010/03/06/menengok-kiprah-suku-tionghoa-dalam-sejarah-pers-di-indonesia/ March 6, 2010 by Juliana Menengok Kiprah Suku Tionghoa dalam Sejarah Pers di Indonesia Awalnya, Sama-Sama

Lebih terperinci

PEMIKIRAN INDONESIERSCHAP LIEM KOEN HIAN ( ) E-JURNAL

PEMIKIRAN INDONESIERSCHAP LIEM KOEN HIAN ( ) E-JURNAL 1 PEMIKIRAN INDONESIERSCHAP LIEM KOEN HIAN (1929-1951) E-JURNAL Oleh: Susi Andayani 13406241020 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Lebih terperinci

KOMUNITAS TIONGHOA DALAM PERGERAKAN POLITIK INDONESIA ( ) Oleh : Sugiyarto Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Undip

KOMUNITAS TIONGHOA DALAM PERGERAKAN POLITIK INDONESIA ( ) Oleh : Sugiyarto Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Undip KOMUNITAS TIONGHOA DALAM PERGERAKAN POLITIK INDONESIA (1926-1942) Oleh : Sugiyarto Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Undip Abstract This research is about political study of the Chinese Peranakan in

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI A. Politik Identitas Identitas memiliki banyak pengertian tergantung bagaimana identitas itu digunakan. Identitas dapat dipandang sebagai suatu cap terhadap suatu bangsa. Namun di

Lebih terperinci

Komunikasi Politik Etnis Tionghoa pada Pemerintahan SBY

Komunikasi Politik Etnis Tionghoa pada Pemerintahan SBY Komunikasi Politik Etnis Tionghoa pada Pemerintahan SBY (Studi Komunikasi dan Bentuk Partisipasi Politik Organisasi Orang Indonesia Tionghoa Cabang Surabaya) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

NASIONALISME ETNIS TIONGHOA DI INDONESIA, Oleh: Ririn Darini 1

NASIONALISME ETNIS TIONGHOA DI INDONESIA, Oleh: Ririn Darini 1 NASIONALISME ETNIS TIONGHOA DI INDONESIA, 1900-1945 Oleh: Ririn Darini 1 Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk melihat munculnya nasionalisme etnis Tionghoa di Indonesia. Nasionalisme etnis Tionghoa di Indonesia

Lebih terperinci

Ajaran Khong Hu Cu : Agama atau Pendidikan Moral?

Ajaran Khong Hu Cu : Agama atau Pendidikan Moral? Ajaran Khong Hu Cu : Agama atau Pendidikan Moral? Ringkasan buku dengan judul KEBUDAYAAN MINORITAS TIONGHOA DI INDONESIA Penulis : Leo Suryadinata Diterjemahkan oleh : Dede Oetomo Penerbit P T Gramedia

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ancok, Djamaludin Teknik Penyusunan dan Skala Pengukuran Yogyakarta: Lembaga

DAFTAR PUSTAKA. Ancok, Djamaludin Teknik Penyusunan dan Skala Pengukuran Yogyakarta: Lembaga DAFTAR PUSTAKA Ancok, Djamaludin. 1985. Teknik Penyusunan dan Skala Pengukuran Yogyakarta: Lembaga Penelitian UGM. Ahmadi, A. 1999. Psikologi Sosial, Edisi kedua. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto. S. 1996.

Lebih terperinci

Suhartono, Sejarah Pergerakan Nasional: dari Budi Utomo Samapai Proklamasi , (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 6.

Suhartono, Sejarah Pergerakan Nasional: dari Budi Utomo Samapai Proklamasi , (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 6. NASIONALISME ETNIS TIONGHOA DI INDONESIA, 1900-1945 Oleh: Ririn Darini 1 Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk melihat munculnya nasionalisme etnis Tionghoa di Indonesia. Nasionalisme etnis Tionghoa di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tokoh perjuangan lainnya, seperti dengan Tan Malaka, Soekarno, dan yang

BAB I PENDAHULUAN. tokoh perjuangan lainnya, seperti dengan Tan Malaka, Soekarno, dan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Soetan Sjahrir merupakan tokoh yang kontroversial pada masa itu, ia mempunyai ciri khas yang kompleks, pemikirannya sering kali berbeda dengan tokoh perjuangan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Alwisol, Psikologi Kepribadian, Malang: Universitas Muhammadiyah. Musyawarah Pejuang Republik Indonesia Medan Area, 1976.

DAFTAR PUSTAKA. Alwisol, Psikologi Kepribadian, Malang: Universitas Muhammadiyah. Musyawarah Pejuang Republik Indonesia Medan Area, 1976. DAFTAR PUSTAKA Alwisol, Psikologi Kepribadian, Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Press, 2004. Biro Sejarah Prima, Medan Area Mengisi Proklamasi, Medan: Badan Musyawarah Pejuang Republik Indonesia

Lebih terperinci

UPAYA PENGUATAN NASIONALISME ORANG INDONESIA TIONGHOA PASCA PERISTIWA MEI 1998

UPAYA PENGUATAN NASIONALISME ORANG INDONESIA TIONGHOA PASCA PERISTIWA MEI 1998 UPAYA PENGUATAN NASIONALISME ORANG INDONESIA TIONGHOA PASCA PERISTIWA MEI 1998 THE NATIONALISM REINFORCING OF INDONESIAN CHINESE PEOPLE AFTER BLACK MAY INCIDENT 1998 SKRIPSI Oleh Prilla Marsingga NIM 060910101100

Lebih terperinci

========================================= KTP Pada Zaman Hindia Belanda

========================================= KTP Pada Zaman Hindia Belanda Penyelenggaraan Catatan Sipil pada jaman Pemerintah Hindia Belanda ditangani oleh Lembaga Burgerlijk Stand atau disingkat BS yang artinya Catatan Kependudukan/Lembaga Catatan Sipil. =========================================

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang sangat majemuk. Ratusan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang sangat majemuk. Ratusan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang sangat majemuk. Ratusan suku yang berstatus penduduk asli dan pendatang mendiami pulau-pulau di Indonesia yang jumlahnya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Penelitian mengenai problematika perolehan Hak Milik atas Tanah

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Penelitian mengenai problematika perolehan Hak Milik atas Tanah 104 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian mengenai problematika perolehan Hak Milik atas Tanah bagi Warga Negara Indonesia non pribumi di Daerah Istimewa Yogyakarta ini dilakukan dengan pendekatan sejarah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Dirhamsyah, M Pekalongan Yang Terlupakan. Pekalongan : Kantor. Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Pekalongan.

DAFTAR PUSTAKA. Dirhamsyah, M Pekalongan Yang Terlupakan. Pekalongan : Kantor. Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Pekalongan. DAFTAR PUSTAKA BUKU : Dirhamsyah, M. 2014. Pekalongan Yang Terlupakan. Pekalongan : Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Pekalongan. Sahab, Alwi. 2004. Saudagar Baghdad dari Betawi. Jakarta : Republika.

Lebih terperinci

BAB III SETTING PENELITIAN

BAB III SETTING PENELITIAN BAB III SETTING PENELITIAN A. Sejarah Etnis Tionghoa di Indonesia Etnis Tionghoa diketahui telah lama tinggal di Indonesia. Jejak pertama kaum Tionghoa di Indonesia dimulai sejak masa Dinasti Han (206

Lebih terperinci

DARI NASIONALISME CINA HINGGA INDONESIERSCHAP: PEMIKIRAN LIEM KOEN HIAN TENTANG KEDUDUKAN ORANG TIONGHOA DI INDONESIA ( ) SKRIPSI

DARI NASIONALISME CINA HINGGA INDONESIERSCHAP: PEMIKIRAN LIEM KOEN HIAN TENTANG KEDUDUKAN ORANG TIONGHOA DI INDONESIA ( ) SKRIPSI UNIVERSITAS INDONESIA DARI NASIONALISME CINA HINGGA INDONESIERSCHAP: PEMIKIRAN LIEM KOEN HIAN TENTANG KEDUDUKAN ORANG TIONGHOA DI INDONESIA (1919 1951) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh

Lebih terperinci

AVATARA, e-journal Pendidikan Sejarah Volume 1, No. 1, Januari Tiong Hoa Hwe Kwan ( T.H.H.K ) Surabaya

AVATARA, e-journal Pendidikan Sejarah Volume 1, No. 1, Januari Tiong Hoa Hwe Kwan ( T.H.H.K ) Surabaya Tiong Hoa Hwe Kwan ( T.H.H.K ) Surabaya 1903-1942 Bagus Johansyah NIM. 084284009 Pendidikan Sejarah FIS UNESA email: djoemovich@yahoo.com Abstrak THHK pada mulanya adalah sebuah organisasi etnis Tionghoa

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Staatsblad Van Nederlandsch Indie Batavia Landsdrukkerij Team, Asia Maior. Soerabaja Beeld Van Eenstad. Asia Maior.

DAFTAR PUSTAKA. Staatsblad Van Nederlandsch Indie Batavia Landsdrukkerij Team, Asia Maior. Soerabaja Beeld Van Eenstad. Asia Maior. DAFTAR PUSTAKA A. Sumber Arsip Havens, Marine. Stadsbeeld: Soerabaja 1900-1950 Port, Navy, Townscape. Asia Maior. 2004 Staatsblad Van Nederlandsch Indie. 1875 Statistiek Van De Scheepvaart In Nederlandsch-Indie

Lebih terperinci

Permalink/DOI:

Permalink/DOI: Available online at website : http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/dialektika DIALEKTIKA: jurnal bahasa, sastra dan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, 2(1), 2015, 1-18 Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/dialektika.v2i1.2197

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) IDENTITAS MATA KULIAH 1. Nama Mata Kuliah : Sejarah Sosial Ekonomi Politik 2. Kode/SKS : 3 SKS 3. Semester : Ganjil 4. Status : Wajib 5. M.Kul

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG DWIKEWARGANEGARAAN ETNIS TIONGHOA PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL

KEBIJAKAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG DWIKEWARGANEGARAAN ETNIS TIONGHOA PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL 1 KEBIJAKAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG DWIKEWARGANEGARAAN ETNIS TIONGHOA PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL Oleh : Resti Ratnawati, Iskandar Syah, Suparman Arif FKIP Unila Jalan. Prof. Soemantri Brojonegoro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun-tahun akhir abad ke-19 ditandai dengan semakin kerasnya politik pemerintah Belanda

BAB I PENDAHULUAN. Tahun-tahun akhir abad ke-19 ditandai dengan semakin kerasnya politik pemerintah Belanda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahun-tahun akhir abad ke-19 ditandai dengan semakin kerasnya politik pemerintah Belanda terhadap Warga Asing Timur dan terutama para warga Tionghoa (Armand, 1900:67).

Lebih terperinci

KEBIJAKAN ASIMILASI ETNIS TIONGHOA PADA MASA ORDE BARU TAHUN

KEBIJAKAN ASIMILASI ETNIS TIONGHOA PADA MASA ORDE BARU TAHUN KEBIJAKAN ASIMILASI ETNIS TIONGHOA PADA MASA ORDE BARU TAHUN 1966-1998 SKRIPSI Oleh: Silsilatil Faidho NIM. 060210302114 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

2015 DARI GEMEENTERAAD SAMPAI VOLKSRAAD

2015 DARI GEMEENTERAAD SAMPAI VOLKSRAAD DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku Abdulgani, R. (1957). Nasionalisme Sebagai Faktor Kekuatan dalam Pertjaturan Politik Internasional. Jakarta: Sinda. Abdurahman, D. (2007). Metodologi Penelitian Sejarah. Jogjakarta:

Lebih terperinci

REFERENSI. Administrasi Guru Qiroaty, Tahun Ajaran , Unit Bogor.

REFERENSI. Administrasi Guru Qiroaty, Tahun Ajaran , Unit Bogor. REFERENSI Arsip Administrasi Guru Qiroaty, Tahun Ajaran 2009-2010, Unit Bogor. Arsip Forum Silaturohmi Pengasuh Pengajian Aank-anak( FOSIPA) Nasional ke 3, Lokakarya TKA di Semarang 2-3 Februari 1989,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, T. (1990). Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, T. (1990). Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. DAFTAR PUSTAKA Buku Abdullah, T. (1990). Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Anderson, B. (1988). Revoloesi Pemoeda: Pendudukan Jepang dan Perlawanan di Jawa 1944-1946.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah nasionalisme terkait erat dengan kolonialisme. Memang

BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah nasionalisme terkait erat dengan kolonialisme. Memang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nasionalisme adalah manifestasi kesadaran bernegara atau semangat berbangsa dan bernegara. 1 Jika berbicara mengenai nasionalisme atau kesadaran nasional, pengertian

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Brinton, C. (1962). Anatomi Revolusi. Jakarta: Bhatara. Darpan dan Suhardiman, B. (2007). Seputar Garut. Garut: Komunitas Srimanganti.

DAFTAR PUSTAKA. Brinton, C. (1962). Anatomi Revolusi. Jakarta: Bhatara. Darpan dan Suhardiman, B. (2007). Seputar Garut. Garut: Komunitas Srimanganti. DAFTAR PUSTAKA BUKU Brinton, C. (1962). Anatomi Revolusi. Jakarta: Bhatara. Darpan dan Suhardiman, B. (2007). Seputar. : Komunitas Srimanganti. DEPDIKBUD (1989). Invetarisasi dan Dokumentasi Peninggalan

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN AWAL BERDIRINYA PERUSAHAAN OEI TIONG HAM DI SEMARANG. A. Kondisi Sosial Ekonomi Semarang Awal Abad XX

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN AWAL BERDIRINYA PERUSAHAAN OEI TIONG HAM DI SEMARANG. A. Kondisi Sosial Ekonomi Semarang Awal Abad XX BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN AWAL BERDIRINYA PERUSAHAAN OEI TIONG HAM DI SEMARANG A. Kondisi Sosial Ekonomi Semarang Awal Abad XX Semarang merupakan salah satu kota yang ramai dengan perkembangan

Lebih terperinci

Tionghoa di Kanvas Raksasa

Tionghoa di Kanvas Raksasa Tionghoa di Kanvas Raksasa Asvi Warman Adam BIASANYA komunitas Tionghoa dibahas tersendiri. Kini keunikan peran mereka dilukiskan dalam sejarah panjang bangsa Indonesia. Terlepas dari beberapa kekurangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang akan turut serta secara aktif baik dalam kehidupan politik dengan

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang akan turut serta secara aktif baik dalam kehidupan politik dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Permasalahan Partisipasi merupakan aspek yang penting dari demokrasi, partisipasi politik yang meluas merupakan ciri khas dari modernisasi politik. Partisipasi politik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Indonesia sebagai masyarakat majemuk. Kemajemukan ini. yang tercakup di dalamnya, serta ditunjang dengan keadaan

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Indonesia sebagai masyarakat majemuk. Kemajemukan ini. yang tercakup di dalamnya, serta ditunjang dengan keadaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah sebuah masyarakat multi etnis yang mencakup lebih dari 360 kelompok etnis, serta dengan banyaknya variasi bahasa yang mereka pakai. Keanekaragaman

Lebih terperinci

Depoliticizing the Chinese Issue: A Reconsideration of the Suharto-era Assimilation Policy*

Depoliticizing the Chinese Issue: A Reconsideration of the Suharto-era Assimilation Policy* Depoliticizing the Chinese Issue: A Reconsideration of the Suharto-era Assimilation Policy* A>O6L6 Nobuhiro** Assimilation has been long considered characteristic of Suharto s New Order policy toward the

Lebih terperinci

SILABUS DAN RPP MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA BARU PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH S1

SILABUS DAN RPP MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA BARU PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH S1 SILABUS DAN RPP MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA BARU PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH S1 FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL SILABUS Fakultas

Lebih terperinci

REPRESENTASI PERNIKAHAN ANTARETNIS DALAM NOVEL MELAYU TIONGHOA NONA OLANDA S BAGI ISTRI TIONGHOA DAN R.A. SOELASTRI

REPRESENTASI PERNIKAHAN ANTARETNIS DALAM NOVEL MELAYU TIONGHOA NONA OLANDA S BAGI ISTRI TIONGHOA DAN R.A. SOELASTRI REPRESENTASI PERNIKAHAN ANTARETNIS DALAM NOVEL MELAYU TIONGHOA NONA OLANDA S BAGI ISTRI TIONGHOA DAN R.A. SOELASTRI OLEH: FARIDLATUS SYA ADAH 121214153005 MAGISTER KAJIAN SASTRA DAN BUDAYA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebelum kedatangan bangsa Belanda, etnis Tionghoa sudah menyebar ke seluruh Nusantara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebelum kedatangan bangsa Belanda, etnis Tionghoa sudah menyebar ke seluruh Nusantara. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebelum kedatangan bangsa Belanda, etnis Tionghoa sudah menyebar ke seluruh Nusantara. Secara umum etnis Tionghoa adalah orang-orang yang berasal dari Tiongkok. Sebutan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menandai dimulainya sepakbola modern. Lihat: ibid, hlm Ibid, hlm Ibid, hlm Ibid. hlm. 18. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. menandai dimulainya sepakbola modern. Lihat: ibid, hlm Ibid, hlm Ibid, hlm Ibid. hlm. 18. Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepakbola merupakan jenis permainan yang paling populer di dunia, termasuk di Indonesia. Kapan pertama kali permainan ini muncul belum dapat diketahui dengan pasti.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurahman, D. (2007). Metodologi penelitian sejarah. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurahman, D. (2007). Metodologi penelitian sejarah. Yogyakarta: Ar-ruzz Media. 142 DAFTAR PUSTAKA Buku : Abdurahman, D. (2007). Metodologi penelitian sejarah. Yogyakarta: Ar-ruzz Media. Bapusipda Kota Cirebon. (2011). Sekilas sejarah pemerintahan kota Cirebon. Cirebon: Bapusipda

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. di Kota Padang yaitu : Pertama, faktor perkawinan, seorang keturunan Tionghoa

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. di Kota Padang yaitu : Pertama, faktor perkawinan, seorang keturunan Tionghoa BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Dari uraian bab-bab yang telah penulis jelaskan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa faktor yang menjadi penyebab perpindahan Muslim Tionghoa di Kota Padang yaitu

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA BUKU. Ali, Mukti. Alam Pemikiran Islam Modern di India Pakistan. Bandung: Mizan, 1993.

DAFTAR PUSTAKA BUKU. Ali, Mukti. Alam Pemikiran Islam Modern di India Pakistan. Bandung: Mizan, 1993. DAFTAR PUSTAKA BUKU Abdurahman, Dudung. Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. 1999. Anam, Choirul. Pertumbuhan & Perkembangan NU. PT. Duta Aksara Mulia, 2010. Ali, Mukti. Alam Pemikiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebijaksanaan mengenai Pribumi (Inlandsch Politiek) sangat. besar artinya dalam menjamin kelestarian kekuasaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebijaksanaan mengenai Pribumi (Inlandsch Politiek) sangat. besar artinya dalam menjamin kelestarian kekuasaan tersebut. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah Indonesia mencatat bahwa negara kita ini telah mengalami masa kolonialisasi selama tiga setengah abad yaitu baik oleh kolonial Belanda maupun kolonial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Orang-orang Indonesia yang berdarah Tionghoa (berikutnya disebut

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Orang-orang Indonesia yang berdarah Tionghoa (berikutnya disebut 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Orang-orang Indonesia yang berdarah Tionghoa (berikutnya disebut sebagai orang Tionghoa Indonesia) dianggap masih belum membaur seutuhnya dengan orang Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kaya di Asia Tenggara. Hal ini begitu tampak dari pakaian, makanan, dan

BAB I PENDAHULUAN. kaya di Asia Tenggara. Hal ini begitu tampak dari pakaian, makanan, dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kebudayaan peranakan Tionghoa merupakan kebudayaan yang paling kaya di Asia Tenggara. Hal ini begitu tampak dari pakaian, makanan, dan bahasanya yang merupakan sintesa

Lebih terperinci

1 Universitas Kristen Maranatha

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan panggilan Cina sering kali menjadi suatu keambiguan bagi masyarakat Indonesia, sehingga banyak dari mereka yang salah mengartikan kata tersebut sebagai

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Abdurahman, D. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos. Al-Maududi, A.A. (1988). Khilafah dan Kerajaan. Bandung: Mizan.

Daftar Pustaka. Abdurahman, D. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos. Al-Maududi, A.A. (1988). Khilafah dan Kerajaan. Bandung: Mizan. Daftar Pustaka Sumber Buku: Abdurahman, D. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos. Al-Maududi, A.A. (1988). Khilafah dan Kerajaan. Bandung: Mizan. Anderson, B. (1988). Revoloesi Pemoeda: Pendudukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Dokter-Djawa diadakan di Dokter-Djawa School yang berdiri

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Dokter-Djawa diadakan di Dokter-Djawa School yang berdiri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Dokter-Djawa diadakan di Dokter-Djawa School yang berdiri pada 1849 di Weltevreden, Batavia. Sekolah ini selanjutnya mengalami berbagai perubahan kurikulum.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan Historis. Boedi Oetomo didirikan pada 20 Mei 1908, dinamika

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan Historis. Boedi Oetomo didirikan pada 20 Mei 1908, dinamika BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Historis Boedi Oetomo didirikan pada 20 Mei 1908, dinamika perkembangan Boedi Oetomo sampai akhir sejarah perjalanannya pada tahun 1935 umumnya memperlihatkan kecenderungan

Lebih terperinci

SILABUS. Lampiran 2 : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN : SEJARAH INDONESIA MODERN. : Desvian Bandarsyah, M.Pd

SILABUS. Lampiran 2 : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN : SEJARAH INDONESIA MODERN. : Desvian Bandarsyah, M.Pd Lampiran 2 SILABUS Tgl Efektif : No. Dokumen :FM-AKM-03-002 No.Revisi : 00 FAKULTAS PROGRAM STUDI MATA KULIAH KELAS/SKS WAKTU DOSEN : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN : PENDIDIKAN SEJARAH : SEJARAH

Lebih terperinci

ANTARA IDEALISME DAN KENYATAAN: KEBIJAKAN PENDIDIKAN TIONGHOA PERANAKAN DI SURABAYA PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG TAHUN

ANTARA IDEALISME DAN KENYATAAN: KEBIJAKAN PENDIDIKAN TIONGHOA PERANAKAN DI SURABAYA PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG TAHUN 1 ANTARA IDEALISME DAN KENYATAAN: KEBIJAKAN PENDIDIKAN TIONGHOA PERANAKAN DI SURABAYA PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG TAHUN 1942-1945 Between Idealism and Reality: Education Policy of Chinese in Surabaya in

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penelitian ini membahas tentang perjanjian Indonesia-Tiongkok sekitar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penelitian ini membahas tentang perjanjian Indonesia-Tiongkok sekitar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini membahas tentang perjanjian Indonesia-Tiongkok sekitar tahun 1950an. Perjanjian ini pernah menimbulkan polemik besar di Indonesia dan juga hubungan

Lebih terperinci

SILABI. Mahasiswa mampu menganalisis perkembangan sejarah politik di Indonesia dan Hubungan Internasional.

SILABI. Mahasiswa mampu menganalisis perkembangan sejarah politik di Indonesia dan Hubungan Internasional. SILABI Fakultas : Ilmu Sosial Program Studi : Pendidikan Sejarah Nama Mata Kuliah : Sejarah Politik dan Hubungan Internasional Kode Mata Kuliah : SEJ226 Jumlah SKS : 2 SKS Mata Kuliah Prasyarat : - Semester

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menyatakan bahwa, masyarakat Tionghoa bukanlah kelompok yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menyatakan bahwa, masyarakat Tionghoa bukanlah kelompok yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Etnis Tionghoa merupakan kaum minoritas dan marginal sehingga keberadaan etnis Tionghoa selalu diwarnai berbagai macam peristiwa yang menarik untuk diamati di ranah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga bulutangkis..., Hary Setyawan, FIB UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga bulutangkis..., Hary Setyawan, FIB UI, 2009 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Banyak cabang olahraga di Indonesia yang asal usulnya belum terungkap dengan jelas sampai saat ini. Darimana asal olahraga tersebut, bagaimana cara olahraga atau permainan

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. sebagai babak baru kebijakan pemerintah Hindia Belanda. Dikatakan demikian

BAB I PENGANTAR. sebagai babak baru kebijakan pemerintah Hindia Belanda. Dikatakan demikian 1 BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Dalam perjalanan Sejarah Indonesia, awal abad ke-20 umumnya disebut sebagai babak baru kebijakan pemerintah Hindia Belanda. Dikatakan demikian karena berbeda dengan

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. Kutipan di atas menunjukkan bahwa pelayan atau pembantu. rumah tangga merupakan kelompok sosial pribumi yang

BAB I PENGANTAR. Kutipan di atas menunjukkan bahwa pelayan atau pembantu. rumah tangga merupakan kelompok sosial pribumi yang BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Hanya satu macam pribumi, saran Catenius, sejak sekarang boleh merupakan pribumi sejati dan hanya pribumi ini-pelayan-diperbolehkan masuk ke dalam atau dekat rumah modern

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tanah merupakan suatu bagian dari pemenuhan kebutuhan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Tanah merupakan suatu bagian dari pemenuhan kebutuhan manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanah merupakan suatu bagian dari pemenuhan kebutuhan manusia yang mendasar di Negara Agraris. Tidak dapat dipungkiri fenomena sengketa pertanahan dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB III STATUS KEWARGANEGARAAN KOMUNITAS CINA DI YOGYAKARTA. A. Dasar Hukum Kewarganegaraan Komunitas Keturunan Cina

BAB III STATUS KEWARGANEGARAAN KOMUNITAS CINA DI YOGYAKARTA. A. Dasar Hukum Kewarganegaraan Komunitas Keturunan Cina BAB III STATUS KEWARGANEGARAAN KOMUNITAS CINA DI YOGYAKARTA A. Dasar Hukum Kewarganegaraan Komunitas Keturunan Cina Pada tahun pertama kemerdekaan Republik Indonesia, Pemerintah belum memperhatikan persoalan

Lebih terperinci

HOLLANDSCH-CHINEESCHE SCHOOL

HOLLANDSCH-CHINEESCHE SCHOOL HOLLANDSCH-CHINEESCHE SCHOOL (HCS) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDIDIKAN ETNIS CINA DI YOGYAKARTA (1912-1942) Penulis 1 Penulis 2 : Zuyyun Wahyuningtyas : Dr. Dyah Kumalasari, M. Pd. Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Kumpulan Arsip Digital Yayasan Khong Kauw Hwee. Kumpulan Arsip Digital Yayasan Kong Tik Soe

DAFTAR PUSTAKA. Kumpulan Arsip Digital Yayasan Khong Kauw Hwee. Kumpulan Arsip Digital Yayasan Kong Tik Soe DAFTAR PUSTAKA Sumber Arsip Kumpulan Arsip Digital Yayasan Khong Kauw Hwee Kumpulan Arsip Digital Yayasan Kong Tik Soe Kumpulan Arsip Digital Yayasan Tjie Lam Tjay Kumpulan Arsip Yayasan Khong Kauw Hwee

Lebih terperinci

Peran koran Tionghoa buat Sumpah Pemuda

Peran koran Tionghoa buat Sumpah Pemuda Peran koran Tionghoa buat Sumpah Pemuda Senin, 30 Oktober 2017 06:00Reporter : Rendi Perdana Koran Sin Po. 2017 Merdeka.com/rendi Merdeka.com - Alunan biola di tengah Kongres Pemuda II pada 28 Oktober

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. De Katholieke Missie in Nederlandsch oost-indie : Jaarboek 1931. Batavia : Centraal Missie Bureau, 1931.

DAFTAR PUSTAKA. De Katholieke Missie in Nederlandsch oost-indie : Jaarboek 1931. Batavia : Centraal Missie Bureau, 1931. DAFTAR PUSTAKA Arsip dan Terbitan Pemerintah De Katholieke Missie in Nederlandsch oost-indie : Jaarboek 1931. Batavia : Centraal Missie Bureau, 1931. De Katholieke Missie in Nederlandsch oost-indie : Jaarboek

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA/BIBLIOGRAFI. Disampaikan Pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia. FIK, Udinus. Oleh : Fajrul Falah, S. Hum.

DAFTAR PUSTAKA/BIBLIOGRAFI. Disampaikan Pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia. FIK, Udinus. Oleh : Fajrul Falah, S. Hum. DAFTAR PUSTAKA/BIBLIOGRAFI Disampaikan Pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia. FIK, Udinus. Oleh : Fajrul Falah, S. Hum. PENGERTIAN DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA ADALAH SEBUAH DAFTAR YANG BERISI JUDUL BUKU,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrachman Surjomihardjo, Kota Yogyakarta Tempo Doeloe : Sejarah Sosial (Jakarta: Komunitas Bambu, 2008)

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrachman Surjomihardjo, Kota Yogyakarta Tempo Doeloe : Sejarah Sosial (Jakarta: Komunitas Bambu, 2008) 99 DAFTAR PUSTAKA A. BUKU Abdurrachman Surjomihardjo, Kota Yogyakarta Tempo Doeloe : Sejarah Sosial 1880-1930 (Jakarta: Komunitas Bambu, 2008) Arwan Tuti Artha, Yogyakarta Tempo Dulu : Sepanjang Catatan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH. Satuan Acara Perkuliahan

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH. Satuan Acara Perkuliahan UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH Satuan Acara Perkuliahan Mata Kuliah : Sejarah Kebangkitan Negara-Negara Asia Semester/SKS : VII/3

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anderson, B. (1990). Kuasa Kata (Jelajah Budaya-Budaya Politik di Indonesia). (Terjemahan Revianto Budi). Yogyakarta: Mata Bangsa.

DAFTAR PUSTAKA. Anderson, B. (1990). Kuasa Kata (Jelajah Budaya-Budaya Politik di Indonesia). (Terjemahan Revianto Budi). Yogyakarta: Mata Bangsa. DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku : Anderson, B. (1990). Kuasa Kata (Jelajah Budaya-Budaya Politik di Indonesia). (Terjemahan Revianto Budi). Yogyakarta: Mata Bangsa. Antariksa. (2005). Tuan Tanah Kawin Muda

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan Dalam pembahasan sebelumnya telah dibahas mengenai kedatangan Etnis Tionghoa ke Indonesia baik sebagai pedagang maupun imigran serta terjalinnya hubungan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad XX merupakan sebuah zaman baru dalam politik kolonial yang dengan diberlakukannya politik etis. Politik etis merupakan politis balas budi Kolonial dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Peta Mesir

Lampiran 1 Peta Mesir 112 Lampiran 1 Peta Mesir Sumber: Peta Mesir. World Nations Online Tersedia dalam http://www.nationsonline.org/oneworld/map/egypt_map.htm. Diakses pada tanggal 20 November 2012 pukul 20.18. 113 Lampiran

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Arsip

Daftar Pustaka. Arsip Daftar Pustaka Arsip Badan Pelaksanaan Pembangunan (Bappem) Proyek Mohammad Husni Thamrin. Laporan Peninjauan dari Rombongan Economic Development Institute Bank dunia Mengenai Perbaikan Kampung (Proyek

Lebih terperinci

AVATARA, e-journal Pendidikan Sejarah Volume2, No 2, Mei 2013

AVATARA, e-journal Pendidikan Sejarah Volume2, No 2, Mei 2013 ASIMILASI VERSUS INTEGRASI: REAKSI KEBIJAKAN GANTI NAMA WNI (WARGA NEGARA INDONESIA) TIONGHOA 1959-1968 Yunita Retno Kusuma Dewi Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Surabaya

Lebih terperinci

Siapa bilang orang Tionghua numpang di Indonesia, Sejarah Cina Peranakan membela Ibu Pertiwi

Siapa bilang orang Tionghua numpang di Indonesia, Sejarah Cina Peranakan membela Ibu Pertiwi Siapa bilang orang Tionghua numpang di Indonesia, Sejarah Cina Peranakan membela Ibu Pertiwi http://www.karnadilim.com/siapa-bilang-orang-tionghua-numpang-di-indonesia-sejarah-cina-peranakan-membela-ibu-pertiwi/

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Asshiddiqie, Jimly. Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan dalam UUD Yogyakarta: FH UII Press, 2005.

DAFTAR PUSTAKA. Asshiddiqie, Jimly. Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan dalam UUD Yogyakarta: FH UII Press, 2005. DAFTAR PUSTAKA A. Buku Ali, Achmad. Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicial Prudence) Termasuk Interpretasi Undang-Undang (Legis Prudence). Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

Lebih terperinci

TERBUKANYA KRAN DEMOKRASI ETNIS TIONGHOA DI INDONESIA

TERBUKANYA KRAN DEMOKRASI ETNIS TIONGHOA DI INDONESIA TERBUKANYA KRAN DEMOKRASI ETNIS TIONGHOA DI INDONESIA Oleh Yuni Maryuni Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura Ambon Abstrak: Secara historis,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH. Satuan Acara Perkuliahan

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH. Satuan Acara Perkuliahan Pertemuan : 1 1. Mengidentifikasi silabus perkuliahan 1. Silabus Perkuliahan : Memperkenalkan silabus perkuliahan Mahasiswa : Menyimak dan mencatat hasil perkuliahan dan diberi Memberikan masukan kepada

Lebih terperinci

PERISTIWA MEI 1998 DAN IDENTITAS ORANG TIONGHOA DI JAKARTA. C.Dewi Hartati Program Studi Sastra Cina Fakultas Sastra

PERISTIWA MEI 1998 DAN IDENTITAS ORANG TIONGHOA DI JAKARTA. C.Dewi Hartati Program Studi Sastra Cina Fakultas Sastra PERISTIWA MEI 1998 DAN IDENTITAS ORANG TIONGHOA DI JAKARTA C.Dewi Hartati Program Studi Sastra Cina Fakultas Sastra c.dewihartati@gmail.com Abstrak Identitas adalah sebuah konsep pengakuan diri berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan dan kepercayaannya. Hal tersebut ditegaskan dalam UUD 1945

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan dan kepercayaannya. Hal tersebut ditegaskan dalam UUD 1945 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik dan memiliki wilayah kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Oleh karena itu, Indonesia

Lebih terperinci

MUATAN LOKAL DAN SEJARAH GARUT: PERSPEKTIF PAEDAGOGIS *)

MUATAN LOKAL DAN SEJARAH GARUT: PERSPEKTIF PAEDAGOGIS *) MUATAN LOKAL DAN SEJARAH GARUT: PERSPEKTIF PAEDAGOGIS *) Oleh: Andi Suwirta **) Pada tahun 1990-an, materi dalam Kurikulum Sejarah mulai diperkenalkan apa yang disebut dengan muatan lokal (mulok). Dengan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Data Pangkalan Denzipur 2/Prasada Sakti. Lampiran Keputusan PJO TMMD No. Skep/01/XII/2009, tentang Rencana Umum TMMD 2010

DAFTAR PUSTAKA. Data Pangkalan Denzipur 2/Prasada Sakti. Lampiran Keputusan PJO TMMD No. Skep/01/XII/2009, tentang Rencana Umum TMMD 2010 DAFTAR PUSTAKA A. Arsip: Berita Sandi No. TR/154/1986 Data Pangkalan Denzipur 2/Prasada Sakti Foto-foto kegiatan satuan Juklak TMMD 2009 Lampiran Keputusan PJO TMMD No. Skep/01/XII/2009, tentang Rencana

Lebih terperinci

PERJUANGAN PERGERAKAN BANGSA INDONESIA. Taat, Nasionalisme dan Jatidiri Bangsa,

PERJUANGAN PERGERAKAN BANGSA INDONESIA. Taat, Nasionalisme dan Jatidiri Bangsa, PERJUANGAN PERGERAKAN BANGSA INDONESIA Budi Utomo Tanda-tanda lahirnya gerakan nasional yang teratur mulai tampak saat Budi Utomo mucul pada tahun 20 Mei 1908. Perkumpulan ini beranggotakan kaum intelektual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mulanya merupakan daerah berpemerintahan sendiri pada zaman. Jumlah orang Cina di Yogyakarta tahun ada 5.

BAB I PENDAHULUAN. mulanya merupakan daerah berpemerintahan sendiri pada zaman. Jumlah orang Cina di Yogyakarta tahun ada 5. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta terletak di Jawa Tengah sebelah Selatan, yang dipandang sebagai pulau terpadat penduduknya di Indonesia. Yogyakarta disebut Daerah Istimewa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman budaya dan adat istiadat. Kita memiliki banyak sekali jenis tarian, makanan khas, upacara adat, pakaian

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. Huruf e Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan. Lahan Pertanian Pangan yang mengamanatkan pembentukan bank bagi

BAB III PENUTUP. Huruf e Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan. Lahan Pertanian Pangan yang mengamanatkan pembentukan bank bagi BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Faktor-faktor yuridis yang mendorong pembentukan bank pertanian terdiri dari 2 (dua) faktor yuridis. Faktor yang pertama adalah amanat Pasal 63 Huruf e Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci