Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016"

Transkripsi

1 ANALISA DAN PERBAIKAN PROSES PELAKSANAAN PENUTUPAN SUMUR MINYAK DAN GAS DI DAERAH OPERASI LEPAS PANTAI KALIMANTAN, CHEVRON INDONESIA COMPANY DENGAN KONSEP LEAN MANUFACTURING Erwin Sianturi 1) dan Moses Laksono Singgih 2) 1) Program Magister Manajemen Teknologi, ITS Jl. Cokroaminoto 12, Surbaya, Indonesia 2) Program Magister Manajemen Teknologi, ITS ABSTRAK Chevron Indonesia Company (CICo), merupakan perusahan yang bergerak di bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi, yang beroperasi di Kalimantan Timur, Indonesia. CICo diperkirakan mengoperasikan sumur minyak dan gas sebanyak 500 sumur dimana diperkirakan 100 sumur diantaranya sudah tidak berproduksi dan tidak mempunyai nilai ekonomis lagi. Sumur-sumur tersebut perlu ditutup (well plug and abandonment Well P&A) untuk menghindari potensi terjadinya paparan dan resiko terhadap lingkungan dan keselamatan. Jumlah hari rata-rata yang dibutuhkan untuk menyelesaikan well P&A untuk satu sumur adalah 20,7 hari. Jumlah hari rata-rata penyelesaian well P&A ini masih tergolong tinggi akibat masih banyaknya waste yang timbul di dalam proses pekerjaan well P&A, dengan demikian ada peluang untuk memperbaiki proses pekerjaan well P&A yang eksisting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi waste yang timbul pada proses penutupan sumur (well plug and abandonment, Well P&A) di CICo dan mencari solusi untuk memperbaiki proses well P&A, sehingga waktu penyelesaian well P&A menjadi lebih cepat. Penelitian dimulai dengan mengumpulkan data-data pekerjaan well P&A dan mengelompokkannya ke dalam proses yang sesuai untuk dianalisa. Dilanjutkan dengan identifikasi waste dengan penggambaran bic picture mapping dan value stream dari proses well P&A. Selanjutnya diadakan focus group discussion yang melibatkan project manager, well P&A engineer, well P&A superintendent, well site manager, petroleum engineer dan scheduler untuk menentukan pembobotan dari masing-masing waste. Hasil pembobotan waste dianalisis dengan value stream analysis tool (VALSAT) untuk memilih detailed maping yang sesuai. Dari analisis detailed mapping diketahui bahwa waste terbesar adalah waiting on weather sebesar 12,5 %, kemudian inappropriate process yaitu proses diagnosa sumur sebesar 9,8% dan pembersihan kepasiran sebesar 8%. Rekomendasi yang diberikan antara lain adalah mengganti well P&A barge dengan ukuran yang lebih besar untuk menghilangkan waiting on weather, menghilangkan diagnosa sumur tahap 1 dan menghilangkan pembersihan kepasiran. Dengan menghilangkan waste tersebut maka waktu penyelesaian well P&A menjadi lebih cepat dengan jumlah hari rata-rata penyelesaian turun dari 20,7 hari menjadi 11,36 hari. Kata kunci: Big Picture Mapping, Detail Mapping, Sumur, VALSAT, Well P&A, Waste. B-21-1

2 PENDAHULUAN Chevron Indonesia Company (CICo) sebagai perusahaan minyak dan gas yang beroperasi di daerah lepas pantai Kalimantan Timur, Indonesia mengoperasikan sumur minyak dan gas yang diperkirakan sebanyak 500 sumur dan diperkirakan ada sekitar 100 sumur yang sudah tidak berproduksi dan tidak ekonomis untuk dikembangkan lagi. Sumursumur yang sudah tidak berproduksi dan tidak ekonomis lagi untuk dipertahankan perlu ditutup untuk menghindari adanya kemungkinan paparan terhadap lingkungan dan keselamatan. CICo, sejak awal tahun 2014, sudah memulai program penutupan sumur (well plug and abandonment-well P&A). Jumlah hari rata-rata yang dibutuhkan untuk menyelesaikan well P&A untuk satu sumur adalah 20,7 hari. Besarnya jumlah hari yang dibutuhkan untuk menyelesaikan well P&A terjadi akibat masih banyaknya waste yang timbul didalam proses pekerjaan well P&A. Penelitian dilakukan dengan menggunakan konsep Lean Manufacturing dengan tool pendukung lainnya seperti value stream analysis tools (VALSAT). Permasalahan yang akan diselesaikan dalam penelitian ini adalah bagaiamana mengidentifikasi, menganalisa dan menghilangkan waste dari proses pekerjaan well P&A sehingga proses pekerjaan well P&A bisa lebih cepat dengan tetap memenuhi aturan teknis sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) Skematik well P&A dapat dilihat di Gambar 1. Lean didefiniskan sebagai sebuah pendekatan sistematik yang berlangsung terusmenerus untuk mengidentifikasi dan menghilangkan waste dan memperbaiki alur proses yang ada (Ptacek dan Motwani, 2011). Value stream mapping adalah suatu tools yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem secara keseluruhan beserta aliran nilai ( value stream) yang terdapat dalam perusahaan (Singgih, 2007). Usaha-usaha untuk mereduksi waste diperusahaan dapat dilakukan lebih mudah dengan cara memilah-milah operasi yang ada (Vanany, 2004). Ada tiga tipe operasi yang perlu diperhatikan oleh perusahaan (Monden, 1993) yaitu (1) Tidak bernilai tambah (non-value adding), (2) penting tetapi tidak bernilai tambah (necessary nonvallue adding), (3) dan bernilai tambah ( value adding). Hines dan Rich (1997) menggambarkan korelasi antara tujuh alat pemetaan aliran nilai dengan ketujuh jenis waste untuk membantu dalam memilih alat-alat bantu yang relevan dengan jenis waste yang akan dihilangkan. Korelasi tersebut digambarkan dalam Tabel 1. B-21-2

3 Gambar 1. Skematik Well P&A (Sumber: CICo) Tabel 1. Hubungan Korelasi antara Tujuh Alat Pemetaan dan Tujuh Tipe Waste (Sumber: Hines and Rich, 1997) Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan solusi yang tepat, efektif dan efisien terhadap perbaikan proses pelaksanaan well P&A dengan menggunakan metode Lean Manufacturing yang terstruktur. Manfaat Penelitian Manfaat dari hasil penelitian ini adalah memberikan kontribusi bagi CICo secara khusus dan perusahan minyak dan gas lainnya di Indonesia secara umum dengan menghasilkan proses penutupan sumur yang lebih cepat yang bisa dijadikan acuan bagi pekerjaan penutupan sumur ke depannya dan juga memberikan kontribusi kepada dunia pendidikan dengan memperkaya penelitian-penelitian yang menggunakan metode Lean Manufacturing. B-21-3

4 METODOLOGI PENELITIAN Tahap Penelitian Awal Tahap penelitian awal tediri dari identifikasi masalah, perumusan masalah untuk mengetahui permasalahan yang akan menjadi objek penelitian, penetapan tujuan penelitian, studi literatur dan studi lapangan. Pada tahap ini penulis melakukan pengamatan dan diskusi dengan tim terkait di CICo (well P&A engineer, well P&A superintendent, well site manager, petroleum engineer, dan scheduler) untuk mengetahui apakah proses well P&A yang sedang berlangsung sudah sesuai dengan harapan. Tahap Pengumpulan Data Pada tahap ini penulis akan mengumpulkan data-data yang dijadikan sebagai dasar untuk tahap analisa selanjutnya. Di CICo setiap jumlah jam dari setiap proses pekerjaan well P&A dicatat di dalam sebuah aplikasi web yang disebut well view. Well view ini adalah suatu aplikasi web yang mencatat kondisi faktual dari setiap langkah-langkah pekerjaan yang yang dilakukan di lapangan. Data-data yang ada di well view akan dikelompokkan berdasarkan kategori, proses dan aktifitas sehingga lebih mudah untuk dianalisis. Tahap Pengolahan Data Pada tahap ini data-data yang ada akan diolah dan dikelompokkan berdasarkan jenisjenis proses pekerjaan well P&A. Tahap ini dapat dibagai menjadi beberapa langkah sebagai berikut: 1. Penggambaran Big Picture Maping untuk mempermudah pemahaman terhadap aliran proses secara sistematis dan memperjelas semua aktifitas yang menjadi bagian dari proses well P&A. 2. Identifikasi dan pembobotan 7 waste. Waste yang diidentifikasi dikelompokkan menjadi 7 jenis waste dan kemudian dilakukan pembobotan untuk memilih detailed mapping tool yang sesuai dengan menggunakan Value Stream Analysis Tools (VALSAT). 3. Detailed Mapping merupakan tahapan pengolahan data yang dilakukan berdasarkan tools yang terpilih dari proses VALSAT yang bertujuan untuk memetakan waste yang terjadi di dalam value stream proses well P&A. Tahap Analisa dan kesimpulan Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian yang dilakukan terhadap proses pekerjaan well P&A di CICo. 1. Tahap Analisa Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap penyebab timbulnya waste berdasarkan hasil pengolahan data dengan VALSAT dan mengidentifikasi aksi-aksi apa saja yang diperlukan untuk memperbaiki proses yang eksisting. 2. Tahap Kesimpulan Pada tahap ini, penulis akan menarik kesimpulan dari hasil analisa data dan menghasilkan sebuah proses well P&A yang sudah diperbaiki. Hal ini akan dijadikan dasar untuk memberikan saran perbaikan kepada perusahaan untuk meningkatkan kinerja program well P&A. B-21-4

5 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data-data yang dijadikan dasar penelitian adalah data-data berdasarkan 21 sumur yang sudah selesai dikerjakan. Data-data ini diambil dari salah satu aplikasi yang dipakai oleh perusahaan yaitu applikasi well view. Dari data-data yang ada di well view, dapat dibuat tabel rekapitulasi jumlah hari rata-rata penyelesaian setiap proses pekerjaan well P&A seperti yang ditampilkan di Tabel 2. TabeL 2. Jumlah Hari Rata-rata Setiap Proses Pelaksanaan Well P&A Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa jumlah hari rata-rata penyelesaian well P&A adalah 20,7 hari per satu sumur. Penggambaran Value Stream Mapping Value stream mapping untuk pelaksanaan well P&A dapat dilihat pada Gambar 2. dimana pada big picture mapping tersebut juga terdapat informasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan penutupan sumur (well P&A). Gambar 2. Big Picture Mapping B-21-5

6 Pembobotan Waste dan Pemilihan Detailed Mapping Tools Pembobotan waste ini dilakukan dalam focus group discussion (FGD), yang melibatkan project manager, well P&A engineer, well P&A superintendent, well site manager, scheduler, petroleum engineer. Dari hasil FGD diketahui jenis-jenis waste di dalam proses pelaksanaan well P&A (Tabel 3). Dari Tabel 3. diketahui bahwa waste yang mempunyai bobot paling tinggi adalah waiting, kemudian diikuti oleh inappropriate process dan defects. Setelah dilakukan pembobotan waste, tahap selanjutnya adalah pemilihan detailed mapping tools yang sesuai dengan jenis waste yang timbul pada proses pelaksanaan well P&A. Pemilihan ini didasarkan pada perhitungan bobot pada value stream analysis tools (VALSAT). Perhitungan bobot pada VALSAT ini dilakukan dengan mengalikan bobot waste yang diperoleh dari hasil FGD seperti yang diperlihatkan di Tabel 3 dengan faktor pengali hubungan antara waste dengan detailed mapping tools yang dipakai. Faktor pengali hubungan antara waste dengan detailed mapping tools dapat dilihat dari Tabel 1 dengan memberikan faktor pengali sebagai berikut: H = terjadi korelasi yang tinggi dan berguna, dengan faktor pengali = 9 M = terjadi korelasi yang sedang dan berguna, dengan faktor pengali = 3 L = terjadi korelasi yang rendah dan berguna dengan faktor pengali =1 Hasil perhitungan pembobotan waste dengan faktor pengali hubungan antara pembobotan dengan detailed mapping tools di tampilkan dalam Tabel 4. Dari Tabel 4. diketahui bahwa mapping tools yang memiliki bobot terbesar adalah process activity mapping (PAM). Dengan demikian maka tool yang dipilih adalah PAM. Langkah selanjutnya adalah membuat PAM untuk menggambarkan proses pelaksanaan well P&A secara detil dari tiap-tiap aktifitas. Tabel 3. Rekapitulasi Pembobotan Waste Tabel 4. Rekapitulasi Pembobotan VALSAT Process Activity Mapping Process activity mapping merupakan sebuah tool yang digunakan untuk menggambarkan proses produksi secara detil dari tiap-tiap aktifitas yang dilakukan dalam proses produksi tersebut (Singgih, 2007). Proses ini mengunakan simbol -simbol yang menggambarkan jenis-jenis operasi seperti O untuk operasi, T untuk transportasi, I untuk inspeksi, S untuk storage, dan D untuk delay. Dengan menggambarkan PAM ini, maka akan bisa diidentifikasi aktifitas-aktifitas yang bernilai tambah dan tidak bernilai tambah. Untuk menggambarkan PAM secara baik, perlu dideskripsikan detil aktifitas-aktifitas dari setiap proses pelaksanaan well P&A. Aktifitas-aktifitas tersebut adalah sebagai berikut: 1. Tahap persiapan Tahap persiapan meliputi kegiatan-kegiatan untuk mempersiapkan semua peralatan yang akan digunakan. B-21-6

7 2. Diagnosa sumur Diagnosa sumur dilakukan untuk memastikan kembali kondisi downhole dari sumur yang akan ditutup. Diagnosa sumur dilakukan sebanyak dua tahap. Diagnosa sumur tahap 1 dilakukan sebelum well P&A barge dimobilisasi ke platform dan diagnosa sumur tahap 2 dilakukan pada saat well P&A barge sudah berada di platform dan siap untuk memulai proses well P&A sampai selesai. 3. Pembersihan kepasiran Aktifitas ini bertujuan untuk membersihkan pasir yang termampat di dalam sumur untuk memberikan akses jalan semen dengan menggunakan coil tubing unit. 4. Penyumbatan dan penyemenan zona bawah (bottom plug#1) Pada tahap ini zona reservoir yang paling bawah ditutup dengan cara melakukan pemompaan sumbat semen ( cement plug#1) yang akan menutup perforasi ( reservoir) yang masih terbuka dengan menggunakan pompa semen. Semen akan ditunggu mengeras selama 12 jam, kemudian dilanjutkan dengan pengujian sumbat semen dengan tekanan sampai 1,000 psi selama 15 menit. 5. Penyumbatan dan penyemenan zona tengah (intermediate plug#2) Pertama-tama dilakukan pemasangan bridge plug di dalam tubing, kemudian dilanjutkan dengan perforasi di atas bridge plug. Tujuan perforasi adalah untuk melubangi dindingdinding tubing di kedalaman yang sudah ditargetkan untuk mengalirkan semen ke annulus di atasnya. Setelah bridge plug terpasang dan perforasi dilakukan, maka dilakukan pemompaan semen melalui tubing ke annulus sepanjang 300 ft untuk sumbat (cement plug#2). Semen akan ditunggu mengeras selama 12 jam, kemudian dilanjutkan dengan pengujian sumbat semen dengan tekanan sampai 1,000 psi selama 15 menit. 6. Cut and pulling Sebelum penyemenan zona paling atas dilakukan, tubing perlu dipotong di kedalaman kira-kira ft dari permukaan laut dan kemudian tubing dicabut. 7. Penyumbatan dan penyemenan zona atas (environment plug#3) Tahap ini adalah tahap terakhir penutupan zona reservoir terbuka, yaitu zona reservoir yang paling atas, kira-kira di kedalaman 400 ft ft di bawah permukaan laut. Pada tahap ini christmas tree harus dilepas terlebih dahulu dari kepala sumur kemudian dilanjutkan dengan pemasangan hydraulic workover unit di atas kepala sumur. Setelah itu dilakukan pemasangan cement retainer di kedalaman 400 ft ft. Semen dipompakan untuk sumbat semen permukaan (cement plug#3) di atas cement retainer. 8. Demobilisasi peralatan Setelah pekerjaan selesai, maka semua peralatan didemobilisasi dari lokasi sumur atau platform untuk pindah ke sumur atau platform selanjutnya. Dari uraian detil aktifitas di atas, maka tabel PAM dapat ditunjukkan seperti dalam Tabel 5. B-21-7

8 Tabel 5. Kutipan Proces Activity Mapping Dari process activity mapping sebagaimana ditampilkan di Tabel 5 ditemukan aktifitas yang tidak bernilai tambah sebesar 64% dari keseluruhan total waktu pelaksanaan well P&A. Aktifitas yang tidak bernilai tambah ini perlu dihilangkan dari proses well P&A. Pembahasan Dari hasil pengolahan dan analisis data, terdapat waste didalam proses pekerjaan well P&A. Waste yang paling tinggi terdapat pada jenis waiting yang terdiri dari waiting on weather, waiting on cement, waiting on equipment, dan waiting on personnel. Waiting on weather memberikan kontribusi paling tinggi terhadap ketidakefisienan proses well P&A yaitu rata-rata 2,6 hari per sumur atau 12,5 % dari total rata-rata hari penyelesaian well P&A per satu sumur. Waste jenis waiting on cement memberikan kontribusi sebesar 1,5 hari atau 7,2 % dari total hari penyelesaian well P&A per sumur. Namun jenis pemboroson waiting on cement ini tidak bisa dihilangkan karena masih diperlukan untuk memenuhi standar SNI. Namun demikian beberapa aktifitas seperti aktifitas persiapan, memeriksa top of cement, rigup snubbing unit, slickline, dan e-line, bisa dilakukan pada saat waiting on cement untuk mengurangi waktu persiapan pada proses berikutnya. Sementara itu waiting on equipment dan waiting on personil tidak mempengaruhi efektifitas proses pekerjaan well P&A oleh karena itu bisa diabaikan. Untuk jenis waste waiting on weather, solusi yang ditawarkan untuk perbaikan adalah mengganti well P&A barge dengan ukuran yang lebih besar. Walaupun terdapat biaya tambahan untuk sewa well P&A barge yang lebih besar, secara keseluruhan penggantian barge akan menurunkan biaya well P&A yang diperoleh dari berkurangnya jumlah hari pemakaian peralatan-peralatan lainnya yang dibayar dengan satuan harga per hari. Dari hasil diskusi dengan tim teknis CICo (drilling engineer, drilling consultan, well P&A engineer, well P&A superintendent, well site manager, petroleum engineer, dan scheduler), ditemukan beberapa proses yang berlebihan seperti aktifitas diagnosa sumur tahap B-21-8

9 1 dan pembersihan kepasiran. Diagnosa sumur tahap 1 ini memberikan kontribusi sebesar 2,04 hari atau 9,8 % dari total hari penyelesaian well P&A. Proses ini bisa dihilangkan karena tidak memberikan dampak terhadap keberhasilan pekerjaan well P&A secara keseluruhan. Selanjutnya, dari kajian yang dilakukan oleh tim ahli D&C telah disepakati bahwa jika ketebalan pasir di dalam reservoir tidak melebihi 150 ft, maka pembersihan kepasiran tidak perlu dilakukan, tetapi jika ketebalan pasir di dalam reservoir melebihi 150 ft, maka pembersihan kepasiran perlu dilakukan agar ketentuan mengenai posisi sumbat semen seperti yang disyaratkan di dalam standar SNI masih terpenuhi. Pembersihan kepasiran ini memberikan kontribusi terhadap waste sebesar 1,7 hari atau 8% dari total hari penyelesaian well P&A. Perbaikan proses juga terjadi dengan penerapan metode batching yang bisa mengurangi waste sebesar 1,5 hari. Namun metode batching hanya bisa diterapkan jika di dalam satu platform terdapat beberapa sumur yang akan di tutup. Dengan perbaikan-perbaikan yang dilakukan, maka rata-rata jumlah hari penyelesaian pekerjaan well P&A bisa berkurang dari 20,7 menjadi 11,36 hari per sumur seperti yang ditunjukkan di Tabel 6. Tabel 6. Jumlah Hari Rata-rata Penyelesaian Setelah Proses Perbaikan KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil pengolahan dan analisa data proses pekerjaan well P&A di CICo dengan menggunakan konsep lean manufacturing dan value stream analysis tools, maka telah dihasilkan suatu proses pekerjaan well P&A yang lebih cepat. Konsep lean manufacturing telah terbukti mampu mengurangi rata-rata jumlah hari penyelesaian well P&A dari 20,7 hari menjadi 11,36 hari per sumur. Dalam penelitian ini ada beberapa waste yang tidak dihilangkan dalam proses pekerjaan well P&A seperti waiting on equipment dan waiting on personel karena tidak terlalu mempengaruhi keseluruhan proses well P&A. Berikut ini adalah saran-saran yang disampaikan oleh penulis: 1. Melakukan sosialisasi proses well P&A yang sudah diperbaiki kepada semua personil lapangan. 2. Menjaga konsistensi proses pelaksanan well P&A yang sudah disetujui sehingga ke depannya tidak memasukkan aktifitas pekerjaan yang baru tanpa melakukan kajian yang mendalam. Setiap usulan penambahan proses pekerjaan harus melalui kajian yang mendalam untuk melihat apakah aktifitas tersebut memberikan nilai tambah atau tidak. 3. Mengingat bahwa cakupan pekerjaan well P&A di industri minyak dan gas sangat luas dan melibatkan banyak sekali proses kerja, maka sangat terbuka peluang untuk mengangkat topik lain untuk penelitian. B-21-9

10 DAFTAR PUSTAKA Hines, P, and N. Rich (1997), The Seven Value stream Mapping Tools, International Journal of Operations & Production Management, Vol. 17 No. 1, 1997, pp , Lean Enterprise Research Centre, Cardiff Business School, Cardiff, UK. Monden, Y. (1993), Toyota Production System : An Integrated Approach to Just-in-Time, 2nd ed., Industrial Engineering and Management Press, Norcross, GA. Ptacek R. and M. Jaideep, (2011). Pursuing Perfect Service, Using a Practical Approach to Lean Six Sigma to Improve the Customer Experince and Reduce Costs in Service Industries, MCS Media, Inc. Singgih, M.L. dan R. Kristian, (2007), Peningkatan Produktifitas Divisi Produksi Peralatan Industri Proses pada PT Barata Indonesia dengan Value Stream Mapping, Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Standar Nasional Indonesia, SNI (2002), Operasi Pengeboran Darat dan Lepas Pantai yang Aman di Indonesia-Pelaksanaan, Badan Standardisasi Nasional. Vanany (2004), Aplikasi Pemetaan Aliran Nilai di Industri Kemasan Semen. B-21-10

PENINGKATAN EFISIENSI PELAYANAN PASIEN INSTALASI RAWAT JALAN DENGAN PENDEKATAN LEAN THINKING DAN TIME BASED PROCESS (STUDY KASUS DI RSU HAJI SURABAYA)

PENINGKATAN EFISIENSI PELAYANAN PASIEN INSTALASI RAWAT JALAN DENGAN PENDEKATAN LEAN THINKING DAN TIME BASED PROCESS (STUDY KASUS DI RSU HAJI SURABAYA) PENINGKATAN EFISIENSI PELAYANAN PASIEN INSTALASI RAWAT JALAN DENGAN PENDEKATAN LEAN THINKING DAN TIME BASED PROCESS (STUDY KASUS DI RSU HAJI SURABAYA) Nugroho Wicaksono, Moses L. Singgih Program Studi

Lebih terperinci

Usulan Lean Manufacturing Pada Produksi Closet Tipe CW 660J Untuk Meningkatkan Produktivitas

Usulan Lean Manufacturing Pada Produksi Closet Tipe CW 660J Untuk Meningkatkan Produktivitas Jurnal Teknik Industri, Vol., No., Juni 03, pp.-8 ISSN 30-495X Usulan Lean Manufacturing Pada Produksi Closet Tipe CW 0J Untuk Meningkatkan Produktivitas Ridwan Mawardi, Lely Herlina, Evi Febianti 3,,

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2012

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2012 MENGURANGI AKTIVITAS-AKTIVITAS YANG TIDAK BERNILAI TAMBAH UNTUK MEMPERBAIKI ALIRAN PROSES PENERAPAN COMPUTERIZED MAINTENANCE MANAGEMENT SYSTEM (CMMS) DENGAN PENDEKATAN LEAN THINKING Chauliah Fatma Putri,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ilmiah memerlukan suatu kerangka penelitian yang sistematis dan terarah berdasarkan permasalahan yang ditinjau agar proses penelitian dan hasil yang diperoleh

Lebih terperinci

APLIKASI LEAN THINKING PADA INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT SEMEN GRESIK

APLIKASI LEAN THINKING PADA INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT SEMEN GRESIK APLIKASI LEAN THINKING PADA INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT SEMEN GRESIK Krisna Ardi Wibawa, I Nyoman Pujawan Program Magister Manajemen Teknologi ITS Jl. Cokroaminoto 12 A Surabaya E-mail: WibawaCTI@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Berdasarkan diagram alir pada gambar 3.1 dapat dijelaskan bahwa dalam melakukan penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yang harus dilakukan mulai

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI LEAN MANUFACTURING UNTUK MENGURANGI LEAD TIME SHOULDER Studi Kasus PT.Barata Indonesia (Persero)

IMPLEMENTASI LEAN MANUFACTURING UNTUK MENGURANGI LEAD TIME SHOULDER Studi Kasus PT.Barata Indonesia (Persero) IMPLEMENTASI LEAN MANUFACTURING UNTUK MENGURANGI LEAD TIME SHOULDER Studi Kasus PT.Barata Indonesia (Persero) Ratnaningtyas, Moses Laksono Singgih Magister Managemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

PROSES ELIMINASI WASTE DENGAN METODE WASTE ASSESSMENT MODEL & PROCESS ACTIVITY MAPPING PADA DISPENSING

PROSES ELIMINASI WASTE DENGAN METODE WASTE ASSESSMENT MODEL & PROCESS ACTIVITY MAPPING PADA DISPENSING Journal Industrial Manufacturing Vol. 3, No. 1, Januari 2018, pp. 45-50 P-ISSN: 2502-4582, E-ISSN: 2580-3794 PROSES ELIMINASI WASTE DENGAN METODE WASTE ASSESSMENT MODEL & PROCESS ACTIVITY MAPPING PADA

Lebih terperinci

PENDEKATAN LEAN THINKING DALAM MEMINIMASI WASTE PADA SISTEM PEMENUHAN ORDER GUNA MENGURANGI BIAYA DAN WAKTU (Studi Kasus : PT Kasa Husada Wira Jatim)

PENDEKATAN LEAN THINKING DALAM MEMINIMASI WASTE PADA SISTEM PEMENUHAN ORDER GUNA MENGURANGI BIAYA DAN WAKTU (Studi Kasus : PT Kasa Husada Wira Jatim) PENDEKATAN LEAN THINKING DALAM MEMINIMASI WASTE PADA SISTEM PEMENUHAN ORDER GUNA MENGURANGI BIAYA DAN WAKTU (Studi Kasus : PT Kasa Husada Wira Jatim) Moses L. Singgih dan M.Vina Permata Laboratorium Sistem

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI LEAN THINKING DALAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN GANGGUAN SPEEDY DI PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. (TELKOM) DIVISI REGIONAL-V

IMPLEMENTASI LEAN THINKING DALAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN GANGGUAN SPEEDY DI PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. (TELKOM) DIVISI REGIONAL-V IMPLEMENTASI LEAN THINKING DALAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN GANGGUAN SPEEDY DI PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. (TELKOM) DIVISI REGIONAL-V Prita Lukitasari 1) dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1) Program

Lebih terperinci

PENERAPAN VALUE STREAM MAPPING UNTUK EVALUASI DAN PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI PADA PT. REMAJA PRIMA ENGINEERING (RPE)

PENERAPAN VALUE STREAM MAPPING UNTUK EVALUASI DAN PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI PADA PT. REMAJA PRIMA ENGINEERING (RPE) PENERAPAN VALUE STREAM MAPPING UNTUK EVALUASI DAN PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI PADA PT. REMAJA PRIMA ENGINEERING (RPE) Santi Nihayatur Rahmah, Moses L. Singgih MMT ITS, Surabaya Santy_nr@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. berkenan memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat ANALISA PENERAPAN KONSEP LEAN THINKING

KATA PENGANTAR. berkenan memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat ANALISA PENERAPAN KONSEP LEAN THINKING KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah berkenan memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul : ANALISA

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN PENGURANGAN WASTE DENGAN PENDEKATAN LEAN PADA SISTEM DISTRIBUSI DI PT.

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN PENGURANGAN WASTE DENGAN PENDEKATAN LEAN PADA SISTEM DISTRIBUSI DI PT. Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN 2337-4349 PENGURANGAN WASTE DENGAN PENDEKATAN LEAN PADA SISTEM DISTRIBUSI DI PT. SUPRALITA MANDIRI Annisa Kesy Garside 1*, Faraningrum Restiana 2 1,2 Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Metode penelitian adalah suatu prosedur atau kerangka yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang dirumuskan. Pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Current State Value Stream Mapping. material dalam sistem secara keseluruhan. Value Stream Mapping yang digambarkan

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Current State Value Stream Mapping. material dalam sistem secara keseluruhan. Value Stream Mapping yang digambarkan BAB V ANALISA HASIL Pada bab ini akan dijabarkan hasil analisa dari pengolahan data yang telah dilakukan untuk selanjutnya digunakan sebagai dasar dalam pengembangan rekomendasi perbaikan pada sistem dan

Lebih terperinci

Permasalahan yang akan dijadikan objek penelitian ini adalah keterlambatan pengerjan proyek pembuatan High Pressure Heater (HPH) di PT.

Permasalahan yang akan dijadikan objek penelitian ini adalah keterlambatan pengerjan proyek pembuatan High Pressure Heater (HPH) di PT. PT. Barata Indonesia merupakan perusahaan manufaktur dengan salah satu proyek dengan tipe job order, yaitu pembuatan High Pressure Heater (HPH) dengan pengerjaan pada minggu ke 35 yang seharusnya sudah

Lebih terperinci

PENGURANGAN WASTE DILANTAI PRODUKSI DENGAN METODE LEAN MANUFACTURING DI PT. KEMASAN CIPTATAMA SEMPURNA PASURUAN

PENGURANGAN WASTE DILANTAI PRODUKSI DENGAN METODE LEAN MANUFACTURING DI PT. KEMASAN CIPTATAMA SEMPURNA PASURUAN PENGURANGAN WASTE DILANTAI PRODUKSI DENGAN METODE LEAN MANUFACTURING DI PT. KEMASAN CIPTATAMA SEMPURNA PASURUAN SKRIPSI Diajukan Oleh : Indah Mutiarahma NPM 0532010150 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS

Lebih terperinci

PENDEKATAN LEAN THINKING UNTUK PENGURANGAN WASTE PADA PROSES PRODUKSI PLASTIK PE

PENDEKATAN LEAN THINKING UNTUK PENGURANGAN WASTE PADA PROSES PRODUKSI PLASTIK PE PENDEKATAN LEAN THINKING UNTUK PENGURANGAN WASTE PADA PROSES PRODUKSI PLASTIK PE Shanty Kusuma Dewi 1*,Tatok Dwi Sartono 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang dapat meningkatkan nilai tambah (value added) produk (barang dan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang dapat meningkatkan nilai tambah (value added) produk (barang dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam usaha peningkatan produktivitas, perusahaan harus mengetahui kegiatan yang dapat meningkatkan nilai tambah (value added) produk (barang dan jasa)

Lebih terperinci

Analisis Perbaikan UKM X dengan Pendekatan Lean Manufacture Guna Mereduksi Waste di Lantai Produksi Aluminum

Analisis Perbaikan UKM X dengan Pendekatan Lean Manufacture Guna Mereduksi Waste di Lantai Produksi Aluminum Analisis Perbaikan UKM X dengan Pendekatan Lean Manufacture Guna Mereduksi Waste di Lantai Produksi Aluminum Sulung Rahmawan Wira Ghani 1, Sudjito Soeparman 2, Rudy Soenoko 3 Program Magister Teknik Dan

Lebih terperinci

Analisis Waiting Time dalam Proses Perakitan MV Switchgear dengan Lean Production

Analisis Waiting Time dalam Proses Perakitan MV Switchgear dengan Lean Production Performa (2012) Vol. 11, No. 1: 37-44 Analisis Waiting Time dalam Proses Perakitan MV Switchgear dengan Lean Production R. Pitaloka Naganingrum,1), Lobes Herdiman 2) 1) Alumni Teknik Industri UNS 2) Staf

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Kajian Pendahuluan. Identifikasi & Perumusan masalah. Penetapan Tujuan & batasan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Kajian Pendahuluan. Identifikasi & Perumusan masalah. Penetapan Tujuan & batasan penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dirancang untuk mengetahui aliran supply chain management pada sereh wangi desa Cimungkal Kabupaten Sumedang. Penelitian ini bersifat kualitatif sehingga hal

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan ditarik mengenai kesimpulan dan saran dari hasil pengolahan data yang terdapat pada bab sebelumnya. Kesimpulan akan menjawab tentang tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DIVISI PRODUKSI PERALATAN INDUSTRI PROSES PADA PT. BARATA INDONESIA DENGAN VALUE STREAM MAPPING

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DIVISI PRODUKSI PERALATAN INDUSTRI PROSES PADA PT. BARATA INDONESIA DENGAN VALUE STREAM MAPPING PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DIVISI PRODUKSI PERALATAN INDUSTRI PROSES PADA PT. BARATA INDONESIA DENGAN VALUE STREAM MAPPING Moses L. Singgih dan Rhichard Kristian Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

SIMULASI VALUE STREAM UNTUK PERBAIKAN PADA PROSES PRODUKSI PELUMAS (Studi Kasus LOBP PT. PERTAMINA UPMS V)

SIMULASI VALUE STREAM UNTUK PERBAIKAN PADA PROSES PRODUKSI PELUMAS (Studi Kasus LOBP PT. PERTAMINA UPMS V) SIMULASI VALUE STREAM UNTUK PERBAIKAN PADA PROSES PRODUKSI PELUMAS (Studi Kasus LOBP PT. PERTAMINA UPMS V) Rika Ajeng Priskandana, I Nyoman Pujawan Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

PERBAIKAN PROSES PRODUKSI BLENDER MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DI PT. PMT

PERBAIKAN PROSES PRODUKSI BLENDER MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DI PT. PMT PERBAIKAN PROSES PRODUKSI BLENDER MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DI PT. PMT Rian Adhi Saputra 1*), Moses L. Singgih 2) Bidang Keahlian Manajemen Industri Program Studi Magister Manajemen Teknologi

Lebih terperinci

PERBAIKAN SISTEM DISTRIBUSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN THINKING

PERBAIKAN SISTEM DISTRIBUSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN THINKING PERBAIKAN SISTEM DISTRIBUSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN THINKING Moses L. Singgih dan Andrie Sandi Pramono Jurusan Teknik Industri ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya email: moses@ie.its.ac.id;future_sandi@yahoo.com

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: A-530

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: A-530 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 A-530 Penerapan Metode Lean Gainsharing Dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Kinerja Karyawan Dengan Meningkatkan Produktivitas Maria Ulfa dan Moses

Lebih terperinci

PERBAIKAN PROSES PRODUKSI GULA AREN DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DI PABRIK GULA AREN MASARANG TOMOHON

PERBAIKAN PROSES PRODUKSI GULA AREN DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DI PABRIK GULA AREN MASARANG TOMOHON PERBAIKAN PROSES PRODUKSI GULA AREN DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DI PABRIK GULA AREN MASARANG TOMOHON Alfa Yohan Wailan Elean (1) dan Moses Laksono Singgih (2) 1) Program Pascasarjana Jurusan Teknik

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana Teknik Industri pada Fakultas

KATA PENGANTAR. persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana Teknik Industri pada Fakultas KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kasih sayangnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul IMPLEMENTASI KONSEP LEAN THINKING

Lebih terperinci

PENDEKATAN LEAN PRODUCTION UNTUK MENGURANGI WASTE PADA PROSES PRODUKSI KACA

PENDEKATAN LEAN PRODUCTION UNTUK MENGURANGI WASTE PADA PROSES PRODUKSI KACA PENDEKATAN LEAN PRODUCTION UNTUK MENGURANGI WASTE PADA PROSES PRODUKSI KACA Moses Laksono Singgih dan Andhyaksa Wahyukusuma Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Kampus ITS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... x ABSTRAK... xi BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dibahas mengenai dasar-dasar teori yang akan dijadikan sebagai acuan, prosedur dan langkah-langkah dalam melakukan penelitian, sehingga permasalahan yang diangkat

Lebih terperinci

Mulai. Studi Pendahuluan. Perumusan Masalah. Penetapan Tujuan. Pemilihan Variable. Pengumpulan Data. Menggambarkan Process Activity Mapping

Mulai. Studi Pendahuluan. Perumusan Masalah. Penetapan Tujuan. Pemilihan Variable. Pengumpulan Data. Menggambarkan Process Activity Mapping BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah suatu rangkaian kerangka pemecahan masalah yang dibuat secara sistematis dalam pemecahan masalah yang dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian.

Lebih terperinci

KAJIAN WASTE PADA PRODUKSI BENANG DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DI PT. XYZ SURABAYA

KAJIAN WASTE PADA PRODUKSI BENANG DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DI PT. XYZ SURABAYA KAJIAN WASTE PADA PRODUKSI BENANG DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DI PT. XYZ SURABAYA Minto waluyo Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa

Lebih terperinci

PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MEMINIMASI WASTE PADA PROSES PRODUKSI SARI APEL MERK FLAMBOYAN SKRIPSI

PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MEMINIMASI WASTE PADA PROSES PRODUKSI SARI APEL MERK FLAMBOYAN SKRIPSI PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MEMINIMASI WASTE PADA PROSES PRODUKSI SARI APEL MERK FLAMBOYAN (Studi Kasus: PT. Batu Bhumi Suryatama) SKRIPSI Diajukan Untuk Persyaratan Akademik dalam Menyelesaikan

Lebih terperinci

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012 MENGURANGI NON VALUE ADDED ACTIVITY (NVAA) GUNA MEMPERBAIKI ALIRAN PROSES OPERASI PELAYANAN DENGAN PENDEKATAN LEAN SERVICE DI CV.PERMATA DARUSSALAM TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat

Lebih terperinci

Analisis Proses Produksi HRPO Menggunakan Metode Lean Manufacturing Dengan Pendekatan Simulasi Di Divisi Cold Rolling Mill (Studi Kasus di PT.

Analisis Proses Produksi HRPO Menggunakan Metode Lean Manufacturing Dengan Pendekatan Simulasi Di Divisi Cold Rolling Mill (Studi Kasus di PT. Analisis Proses Produksi HRPO Menggunakan Metode Lean Manufacturing Dengan Pendekatan Simulasi Di Divisi Cold Rolling Mill (Studi Kasus di PT. KS) Ekobuono Jati Widodo 1, Lely Herlina 2, Evi Febianti 3

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN EVALUASI

BAB V ANALISA DAN EVALUASI BAB V ANALISA DAN EVALUASI Setelah melakukan pengumpulan dan pengolahan data maka tahap selanjutnya adalah menganalisa data-data yang diperoleh dari, Instalasi rawat jalan RSU Haji Surabaya serta melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahapan-tahapan dan langkah-langkah yang akan di lewati dalam melakukan penelitian ini, yaitu seperti pada Gambar 3.1 berikut:

Lebih terperinci

PENDEKATAN KONSEP LEAN MANUFACTURING UNTUK MENGURANGI WASTE PADA PROSES PRODUKSI SKRIPSI

PENDEKATAN KONSEP LEAN MANUFACTURING UNTUK MENGURANGI WASTE PADA PROSES PRODUKSI SKRIPSI PENDEKATAN KONSEP LEAN MANUFACTURING UNTUK MENGURANGI WASTE PADA PROSES PRODUKSI SKRIPSI Ditujukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Akademik Dalam Menyelesaikan

Lebih terperinci

repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI

repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT...ii AYAT AL-QUR AN... iii PERUNTUKKAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : KEP-176/PJ/2000 TANGGAL : 26 JUNI 2000

LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : KEP-176/PJ/2000 TANGGAL : 26 JUNI 2000 LAMPIRAN I PERKIRAAN PENGHASILAN NETO ATAS PENGHASILAN BERUPA SEWA DAN PENGHASILAN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN HARTA KECUALI SEWA DAN PENGHASILAN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN PERSEWAAN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

Lebih terperinci

Analisa Waste Waiting pada Pembuatan Produk Full Hard dengan Menggunakan Process Activity Mapping pada Plant Cold Rolling Mill

Analisa Waste Waiting pada Pembuatan Produk Full Hard dengan Menggunakan Process Activity Mapping pada Plant Cold Rolling Mill Analisa Waste Waiting pada Pembuatan Produk Full Hard dengan Menggunakan Process Activity Mapping pada Plant Cold Rolling Mill Noka Lisano, Aries Susanty Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

ANALISA LEAN SERVICE DALAM MEMINIMALKAN WASTE PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM BANYUWANGI

ANALISA LEAN SERVICE DALAM MEMINIMALKAN WASTE PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM BANYUWANGI ANALISA LEAN SERVICE DALAM MEMINIMALKAN WASTE PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM BANYUWANGI Harliwanti Prisilia 1) dan Putu Dana Karningsih 2) 1) Program Pasca Sarjana Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS PROSES PRODUKSI MODULE CONDENSOR MENGGUNAKAN METODE LEAN MANUFACTURING DENGAN PENDEKATAN SIMULASI DI PT. XYZ

ANALISIS PROSES PRODUKSI MODULE CONDENSOR MENGGUNAKAN METODE LEAN MANUFACTURING DENGAN PENDEKATAN SIMULASI DI PT. XYZ ANALISIS PROSES PRODUKSI MODULE CONDENSOR MENGGUNAKAN METODE LEAN MANUFACTURING DENGAN PENDEKATAN SIMULASI DI PT. XYZ Evi Febianti 1), Bobby Kurniawan 2), Ian Alviansyah 3) 1),2),3 ) Teknik Industri, Universitas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI LEAN THINKING DALAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN GANGGUAN SPEEDY DI PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. (TELKOM) DIVISI REGIONAL-V

IMPLEMENTASI LEAN THINKING DALAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN GANGGUAN SPEEDY DI PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. (TELKOM) DIVISI REGIONAL-V IMPLEMENTASI LEAN THINKING DALAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN GANGGUAN SPEEDY DI PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. (TELKOM) DIVISI REGIONAL-V IMPLEMENTATION OF LEAN THINKING IN IMPROVING THE QUALITY

Lebih terperinci

PENENTUAN KEBIJAKAN PERBAIKAN SISTEM DISTRIBUSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN THINKING

PENENTUAN KEBIJAKAN PERBAIKAN SISTEM DISTRIBUSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN THINKING PENENTUAN KEBIJAKAN PERBAIKAN SISTEM DISTRIBUSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN THINKING Moses L. Singgih dan Andrie Sandi Pramono Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Analisis Pemborosan Proses Loading dan Unloading Pupuk dengan Pendekatan Lean Supply Chain

Analisis Pemborosan Proses Loading dan Unloading Pupuk dengan Pendekatan Lean Supply Chain Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.1, Maret 2013, pp.35-40 ISSN 2302-495X Analisis Pemborosan Proses Loading dan Unloading Pupuk dengan Pendekatan Lean Supply Chain Tubagus Ardi Ferdiansyah 1, Asep Ridwan

Lebih terperinci

PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI BLENDER MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DI PT. PMT

PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI BLENDER MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DI PT. PMT TESIS PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI BLENDER MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DI PT. PMT Oleh : RIAN ADHI SAPUTRA 9109201408 Latar Belakang PT. PMT industri perakitan peralatan rumah tangga Pemberlakuan

Lebih terperinci

PENERAPAN LEAN MANUFACTURING DALAM MENGIDENTIFIKASI DAN MEMINIMASI WASTE DI PT. HILON SURABAYA SKRIPSI. Oleh : SABTA ADI KUSUMA

PENERAPAN LEAN MANUFACTURING DALAM MENGIDENTIFIKASI DAN MEMINIMASI WASTE DI PT. HILON SURABAYA SKRIPSI. Oleh : SABTA ADI KUSUMA PENERAPAN LEAN MANUFACTURING DALAM MENGIDENTIFIKASI DAN MEMINIMASI WASTE DI PT. HILON SURABAYA SKRIPSI Oleh : SABTA ADI KUSUMA 05 32010 132 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI LEAN UNTUK MENINGKATKAN VALUE TO WASTE RATIO PADA DEPARTEMEN TRANSPORTASI PERUSAHAAN LOGISTIK

PENERAPAN STRATEGI LEAN UNTUK MENINGKATKAN VALUE TO WASTE RATIO PADA DEPARTEMEN TRANSPORTASI PERUSAHAAN LOGISTIK PENERAPAN STRATEGI LEAN UNTUK MENINGKATKAN VALUE TO WASTE RATIO PADA DEPARTEMEN TRANSPORTASI PERUSAHAAN LOGISTIK Rio Adinugroho dan Moses L. Singgih Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Toyota production system (TPS) sangat populer di dunia perindustrian.

BAB I PENDAHULUAN. Toyota production system (TPS) sangat populer di dunia perindustrian. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki tahun 1990, Lean Production System yang lahir dari Toyota production system (TPS) sangat populer di dunia perindustrian. Dimana tujuan dari sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya industri manufaktur di Indonesia, maka akan semakin ketat persaingan antara perusahaan manufaktur satu dan lainnya. Hal ini memicu perusahaan

Lebih terperinci

Penerapan Lean Supply Chain Dengan Usulan Perbaikan Menggunakan Metode DMAIC

Penerapan Lean Supply Chain Dengan Usulan Perbaikan Menggunakan Metode DMAIC Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.1, Maret 2013, pp.48-53 ISSN 2302-495X Penerapan Lean Supply Chain Dengan Usulan Perbaikan Menggunakan Metode DMAIC Erry Riyadi Prabowo 1, Asep Ridwan 2, Achmad Bahauddin

Lebih terperinci

Analisis Waste dalam Produksi Pasta Gigi Menggunakan Lean Thinking

Analisis Waste dalam Produksi Pasta Gigi Menggunakan Lean Thinking 1 Analisis Waste dalam Produksi Pasta Gigi Menggunakan Lean Thinking Hans Roberto Widiasmoro, dan Moses L. Singgih Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

Studi Kasus : PT Terminal Petikemas Surabaya

Studi Kasus : PT Terminal Petikemas Surabaya IMPLEMENTASI LEAN STRATEGY PADA KEGIATAN RECEIVING DI TERMINAL PETIKEMAS Studi Kasus : PT Terminal Petikemas Surabaya Oleh : Pierre Rochel Tumbol 9109 207 501 Program Studi : MANAJEMEN BISNIS MARITIM Pembimbing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. harulah memiliki keunggulan kompetitif yang dapat di capai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. harulah memiliki keunggulan kompetitif yang dapat di capai dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri yang kian pesat memicu persaingan lebih kompetitif dan perusahaan dituntut untuk meningkatkan kinerjanya demi tujuan memberikan nilai lebih kepada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metodologi penelitian bertujuan untuk memberikan kerangka penelitian yang sistematis sehingga dapat memberikan kesesuaian antara tujuan penelitian dengan

Lebih terperinci

ANALISA PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DENGAN METODE VSM (VALUE STREAM MAPPING) UNTUK MENGURANGI PEMBOROSAN WAKTU (STUDI KASUS UD.

ANALISA PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DENGAN METODE VSM (VALUE STREAM MAPPING) UNTUK MENGURANGI PEMBOROSAN WAKTU (STUDI KASUS UD. PROFISIENSI, Vol 5 No. 1 ;1-6 Juni 2017 ISSN Cetak: 2301-7244 ANALISA PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DENGAN METODE VSM (VALUE STREAM MAPPING) UNTUK MENGURANGI PEMBOROSAN WAKTU (STUDI KASUS UD. ALMAIDA)

Lebih terperinci

PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MEMINIMASI WASTE PADA PROSES PRODUKSI

PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MEMINIMASI WASTE PADA PROSES PRODUKSI PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MEMINIMASI WASTE PADA PROSES PRODUKSI (Studi Kasus: KSU Brosem) SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Akademik

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN PENGURANGAN WASTE DAN NON VALUE ADDED ACTIVITY DENGAN PENDEKATAN LEAN THINKING DI PT. SRIWIJAYA AIR DISTRICT SURABAYA

IDENTIFIKASI DAN PENGURANGAN WASTE DAN NON VALUE ADDED ACTIVITY DENGAN PENDEKATAN LEAN THINKING DI PT. SRIWIJAYA AIR DISTRICT SURABAYA IDENTIFIKASI DAN PENGURANGAN WASTE DAN NON VALUE ADDED ACTIVITY DENGAN PENDEKATAN LEAN THINKING DI PT. SRIWIJAYA AIR DISTRICT SURABAYA SKRIPSI Oleh : MURTAFI' RIZQI 0532010142 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Konsep Umum Lean Lean pertama kali diperkenalkan oleh Toyota dan dikenal dengan Toyota Production System (Howell, 1999; Liker, 2004). Sistem Produksi Toyota

Lebih terperinci

PENINGKATAN EFISIENSI DI PT VARIA USAHA BETON DENGAN MENERAPKAN LEAN MANUFACTURING

PENINGKATAN EFISIENSI DI PT VARIA USAHA BETON DENGAN MENERAPKAN LEAN MANUFACTURING PENINGKATAN EFISIENSI DI PT VARIA USAHA BETON DENGAN MENERAPKAN LEAN MANUFACTURING Vika Ririyani 1)*) dan Moses Laksono Singgih 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, perkembangan dunia usaha mengalami persaingan yang begitu ketat. Agar dapat memenangkan persaingan tersebut perusahaan

Lebih terperinci

OPTIMASI LINI PRODUKSI DENGAN VALUE STREAM MAPPING DAN VALUE STREAM ANALYSIS TOOLS

OPTIMASI LINI PRODUKSI DENGAN VALUE STREAM MAPPING DAN VALUE STREAM ANALYSIS TOOLS OPTIMASI LINI PRODUKSI DENGAN VALUE STREAM MAPPING DAN VALUE STREAM ANALYSIS TOOLS Yosua Caesar Fernando 1 dan Sunday Noya 2 Abstract: Meminimalkan pemborosan dalam proses produksi adalah salah satu tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PRODUKSI IKAN TUNA LOIN SEGAR MENGGUNAKAN KONSEP LEAN THINKING (STUDI KASUS DI CV. KYU KARYA ABADI)

ANALISIS SISTEM PRODUKSI IKAN TUNA LOIN SEGAR MENGGUNAKAN KONSEP LEAN THINKING (STUDI KASUS DI CV. KYU KARYA ABADI) ANALISIS SISTEM PRODUKSI IKAN TUNA LOIN SEGAR MENGGUNAKAN KONSEP LEAN THINKING (STUDI KASUS DI CV. KYU KARYA ABADI) I Putu Agus Amijaya 1, I Wayan Widia 2, I G.N. Apriadi Aviantara 2 Email: gus_amy16@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENERAPAN LEAN THINKING UNTUK MENINGKATKAN KINERJA DIVISI TRUCKING PT. JPEK

PENERAPAN LEAN THINKING UNTUK MENINGKATKAN KINERJA DIVISI TRUCKING PT. JPEK PENERAPAN LEAN THNKNG UNTUK MENNGKATKAN KNERJA DVS TRUCKNG PT. JPEK Taqwanur, Suparno Manajemen ndustri, Magister Manajemen Teknologi TS Surabaya Email: kang.taqwanur@yahoo.com ABSTRAK Divisi Transportasi

Lebih terperinci

Rancangan Lean Manufacturing System Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Di Perusahaan Komponen Otomotif (Studi Kasus Di PT.

Rancangan Lean Manufacturing System Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Di Perusahaan Komponen Otomotif (Studi Kasus Di PT. Rancangan Lean Manufacturing System Dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja Di Perusahaan Komponen Otomotif (Studi Kasus Di PT. KI Plant Subang) Edi Susanto 1, Arief Irfan Syah Tjaja 2 1,2 Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI WASTE DILANTAI PRODUKSI DENGAN PENERAPAN LEAN MANUFACTURING DI PT ISTANA TIARA SURABAYA SKRIPSI

IDENTIFIKASI WASTE DILANTAI PRODUKSI DENGAN PENERAPAN LEAN MANUFACTURING DI PT ISTANA TIARA SURABAYA SKRIPSI IDENTIFIKASI WASTE DILANTAI PRODUKSI DENGAN PENERAPAN LEAN MANUFACTURING DI PT ISTANA TIARA SURABAYA SKRIPSI DISUSUN OLEH : WAHYU EKO NURCAHYO 0632010198 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri makanan dan minuman merupakan sektor strategis yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Industri makanan dan minuman merupakan sektor strategis yang akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri makanan dan minuman merupakan sektor strategis yang akan terus tumbuh. Segmen yang menjanjikan yaitu pasar minuman ringan. Pasar minuman ringan di Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Penelitian tentang penerapan Value Stream Maping ini dilakukan di PT. XYZ, Plant Daan Mogot. Untuk itu penulis akan membahas sekilas

Lebih terperinci

PENDEKATAN KONSEP LEAN MANUFACTURING UNTUK MEMINIMASI WASTE PADA SISTEM PRODUKSI (Studi Kasus PT. XYZ)

PENDEKATAN KONSEP LEAN MANUFACTURING UNTUK MEMINIMASI WASTE PADA SISTEM PRODUKSI (Studi Kasus PT. XYZ) PENDEKATAN KONSEP LEAN MANUFACTURING UNTUK MEMINIMASI WASTE PADA SISTEM PRODUKSI (Studi Kasus PT. XYZ) Rakhmawati Jurusan Teknologi Industri Pertanian Universitas Trunojoyo Korespodensi : Jl. Raya Telang

Lebih terperinci

PENERAPAN LEAN THINKING GUNA MENGURANGI WASTE PADA LANTAI PRODUKSI DI PT X SIDOARJO SKRIPSI

PENERAPAN LEAN THINKING GUNA MENGURANGI WASTE PADA LANTAI PRODUKSI DI PT X SIDOARJO SKRIPSI PENERAPAN LEAN THINKING GUNA MENGURANGI WASTE PADA LANTAI PRODUKSI DI PT X SIDOARJO SKRIPSI Oleh : R. ARDIAN PRADHANA 0732010009 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Waktu siklus Pengukuran waktu adalah kegiatan mengamati pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja atau oleh operator serta mencatat waktu-waktu kerjanya baik waktu setiap elemen maupun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan metodologi penelitian atau tahapan-tahapan penelitian yang akan dilalui dari awal sampai akhir. Metodologi penelitian perlu ditentukan terlebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan. BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi dituntut untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Lombok Gandaria merupakan perusahaan kecap dan saus dalam

BAB I PENDAHULUAN. PT. Lombok Gandaria merupakan perusahaan kecap dan saus dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Lombok Gandaria merupakan perusahaan kecap dan saus dalam kemasan yang merupakan unit usaha kecap kedelai dan saus dengan badan hukum Nomor 23. Kegiatan bisnis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan landasan atau acuan agar proses penelitian berjalann secara sistematis, terstruktur, dan terarah. Metodologi penelitian merupakan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan industri perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu langkah yang diperlukan sebagai kegiatan pembangunan subsektor perkebunan dalam rangka revitalisasi

Lebih terperinci

Alternatif kebijakan membuat SOP baru di bagian gravity dan sortir untuk standar refraksi serta set up mesin gravity secara berkala.

Alternatif kebijakan membuat SOP baru di bagian gravity dan sortir untuk standar refraksi serta set up mesin gravity secara berkala. Alternatif kebijakan membuat SOP baru di bagian gravity dan sortir untuk standar refraksi serta set up mesin gravity secara berkala. Adapun alternatif tersebut memiliki kelebihan antara lain : Mempercepat

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN WAKTU PELAKSANAAN REPARASI TANGKI PEMISAH KAPASITAS BARREL DI HEAVY OIL OPERATING UNIT DENGAN PENDEKATAN LEAN THINKING

USULAN PERBAIKAN WAKTU PELAKSANAAN REPARASI TANGKI PEMISAH KAPASITAS BARREL DI HEAVY OIL OPERATING UNIT DENGAN PENDEKATAN LEAN THINKING USULAN PERBAIKAN WAKTU PELAKSANAAN REPARASI TANGKI PEMISAH KAPASITAS 60.000 BARREL DI HEAVY OIL OPERATING UNIT DENGAN PENDEKATAN LEAN THINKING Rina Tri Pamungkas, Moses L. Singgih Program Studi Magister

Lebih terperinci

PEMETAAN PEMBOROSAN DALAM PROSES PRODUKSI KANTONG SEMEN MENGGUNAKAN VALUE STREAM MAPPING TOOLS

PEMETAAN PEMBOROSAN DALAM PROSES PRODUKSI KANTONG SEMEN MENGGUNAKAN VALUE STREAM MAPPING TOOLS PEMETAAN PEMBOROSAN DALAM PROSES PRODUKSI KANTONG SEMEN MENGGUNAKAN VALUE STREAM MAPPING TOOLS Yesmizarti Muchtiar, Aidil Ikhsan, Ayu Bidiawati, JR Program Studi Teknik Industri Universitas Bung Hatta

Lebih terperinci

APMI ASOSIASI PERUSAHAAN PEMBORAN MINYAK, GAS DAN PANAS BUMI INDONESIA INDONESIAN OIL, GAS & GEOTHERMAL DRILLING CONTRACTORS ASSOCIATION

APMI ASOSIASI PERUSAHAAN PEMBORAN MINYAK, GAS DAN PANAS BUMI INDONESIA INDONESIAN OIL, GAS & GEOTHERMAL DRILLING CONTRACTORS ASSOCIATION APMI ASOSIASI PERUSAHAAN PEMBORAN MINYAK, GAS DAN PANAS BUMI INDONESIA INDONESIAN OIL, GAS & GEOTHERMAL DRILLING CONTRACTORS ASSOCIATION Jl. Gandaria Ill No. 5, Kebayoran Baru, Jakara 12130, Indonesia

Lebih terperinci

Lean Thinking dan Lean Manufacturing

Lean Thinking dan Lean Manufacturing Lean Thinking dan Lean Manufacturing Christophel Pratanto No comments Dasar pemikiran dari lean thinking adalah berusaha menghilangkan waste (pemborosan) di dalam proses, atau dapat juga dikatakan sebagai

Lebih terperinci

PERANCANGAN LEAN PRODUCTION SYSTEM DENGAN PENDEKATAN COST INTEGRATED VALUE STREAM MAPPING PADA DIVISI KAPAL NIAGA STUDI KASUS PT PAL INDONESIA

PERANCANGAN LEAN PRODUCTION SYSTEM DENGAN PENDEKATAN COST INTEGRATED VALUE STREAM MAPPING PADA DIVISI KAPAL NIAGA STUDI KASUS PT PAL INDONESIA PERANCANGAN LEAN PRODUCTION SYSTEM DENGAN PENDEKATAN COST INTEGRATED VALUE STREAM MAPPING PADA DIVISI KAPAL NIAGA STUDI KASUS PT PAL INDONESIA Farich Firmansyah 1) dan Moses L Singgih 2) 1) Program Studi

Lebih terperinci

Penurunan Waste Intra pada Transportation Process Menggunakan Value Stream Mapping: A Case Study

Penurunan Waste Intra pada Transportation Process Menggunakan Value Stream Mapping: A Case Study Penurunan Waste Intra pada Transportation Process Menggunakan Value Stream Mapping: A Case Study Maria Natalia 1, Nyoman Sutapa 2 Abstract: The thesis discusses the value added and non-value added of the

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang.

1.1 Latar Belakang. BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang ingin berkembang dan bertahan harus dapat memberikan kepada para pelanggan produk baik barang maupun jasa yang bermutu lebih baik dan memberikan kepuasan,

Lebih terperinci

Implementasi Value Stream Mapping Untuk Identifikasi Pemborosan Unit Pengantongan Semen ( Studi Kasus di PT. Semen Padang )

Implementasi Value Stream Mapping Untuk Identifikasi Pemborosan Unit Pengantongan Semen ( Studi Kasus di PT. Semen Padang ) Implementasi Value Stream Mapping Untuk Identifikasi Pemborosan Unit Pengantongan Semen ( Studi Kasus di PT. Semen Padang ) Yesmizarti Muchtiar, Ayu Bidiawati JR Kampus III Universitas Bung Hatta Fakultas

Lebih terperinci

Oleh : Anindya Gita Puspita ( ) Pembimbing: Drs. Haryono, M.SE

Oleh : Anindya Gita Puspita ( ) Pembimbing: Drs. Haryono, M.SE Oleh : Anindya Gita Puspita (1307 100 064) Pembimbing: Drs. Haryono, M.SE Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011 AGENDA SEMINAR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lean Thinking Pada dasarnya konsep lean adalah konsep perampingan atau efisiensi. Konsep ini dapat diterapkan pada perusahaan manufaktur maupun jasa, karena pada dasarnya konsep

Lebih terperinci

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Agronesia Divisi Industri Teknik Karet (INKABA) adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi berbagai jenis produk teknik berbahan baku utama karet, salah satunya adalah produk karet damper.

Lebih terperinci

STUDI IMPLEMENTASI LEAN SIX SIGMA DENGAN PENDEKATAN VALUE STREAM MAPPING UNTUK MEREDUKSI IDLE TIME MATERIAL PADA GUDANG PELAT DAN PROFIL

STUDI IMPLEMENTASI LEAN SIX SIGMA DENGAN PENDEKATAN VALUE STREAM MAPPING UNTUK MEREDUKSI IDLE TIME MATERIAL PADA GUDANG PELAT DAN PROFIL STUDI IMPLEMENTASI LEAN SIX SIGMA DENGAN PENDEKATAN VALUE STREAM MAPPING UNTUK MEREDUKSI IDLE TIME MATERIAL PADA GUDANG PELAT DAN PROFIL Wawan Widiatmoko N.R.P. 4108 100 080 Dosen Pembimbing : Sri Rejeki

Lebih terperinci

B A B 5. Ir.Bb.INDRAYADI,M.T. JUR TEK INDUSTRI FT UB MALANG 1

B A B 5. Ir.Bb.INDRAYADI,M.T. JUR TEK INDUSTRI FT UB MALANG 1 B A B 5 1 VSM adalah suatu teknik / alat dari Lean berupa gambar yg digunakan untuk menganalisa aliran material dan informasi yg disiapkan untuk membawa barang dan jasa kepada konsumen. VSM ditemukan pada

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : KEP-170/PJ/2002 TANGGAL : 28 Maret 2002

LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : KEP-170/PJ/2002 TANGGAL : 28 Maret 2002 LAMPIRAN I ATAS BERUPA SEWA DAN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN HARTA KECUALI SEWA DAN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN PERSEWAAN TANAH DAN ATAU BANGUNAN YANG TELAH DIKENAKAN PAJAK YANG BERSIFAT FINAL BERDASARKAN

Lebih terperinci

MODEL INTEGRASI LEAN MANUFACTURING DAN LEAN SERVICE UNTUK MEMINIMALKAN WASTE PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM BANYUWANGI

MODEL INTEGRASI LEAN MANUFACTURING DAN LEAN SERVICE UNTUK MEMINIMALKAN WASTE PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM BANYUWANGI MODEL INTEGRASI LEAN MANUFACTURING DAN LEAN SERVICE UNTUK MEMINIMALKAN WASTE PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM BANYUWANGI Harliwanti Prisilia Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas 17 Agustus

Lebih terperinci

PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING

PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING Akhmad Rusli 1, *), dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1, 2) Program

Lebih terperinci

Rancangan Perbaikan Proses Produksi dengan Pendekatan Lean Six Sigma di CV. Guntur Malang

Rancangan Perbaikan Proses Produksi dengan Pendekatan Lean Six Sigma di CV. Guntur Malang Performa (2008) Vol. 7, No.: 66-74 Rancangan Perbaikan Proses Produksi dengan Pendekatan Lean Six Sigma di CV. Guntur Malang Annisa Kesy Garside * Dosen Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

ANALISIS RANTAI NILAI PROSES PEMENUHAN MATERIAL PERBEKALAN DI ARMATIM

ANALISIS RANTAI NILAI PROSES PEMENUHAN MATERIAL PERBEKALAN DI ARMATIM ANALISIS RANTAI NILAI PROSES PEMENUHAN MATERIAL PERBEKALAN DI ARMATIM Penelitian Thesis Oleh: MUTHMAINNAH 9108.201.308 BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Untukmenjaminterselenggaranya tugaspokoktni

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka diperlukan sebagai acuan peneliti dalam melakukan penelitian di Rumah Sakit Haji Surabaya untuk memperbaiki sistem rawat jalan dengan minimasi waste menggunakan

Lebih terperinci