KATA PENGANTAR. Manado, Juni 2011 Kepala Balai Data, Surveilans dan Sistem Informasi Kesehatan. Dr. Nora Lumentut NIP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Manado, Juni 2011 Kepala Balai Data, Surveilans dan Sistem Informasi Kesehatan. Dr. Nora Lumentut NIP"

Transkripsi

1

2

3 KATA PENGANTAR Laporan pencapaian hasil pembangunan di Sulawesi Utara khususnya pembangunan kesehatan dilakukan melalui berbagai sarana diantaranya melalui buku profil kesehatan. Ketersediaan profil kesehatan yang diterbitkan tepat waktu merupakan salah satu indikator dalam rencana strategis Provinsi Sulawesi Utara dalam bidang kesehatan. Profil kesehatan memaparkan hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Sulawesi Utara di tahun Dengan demikian dapat dikatakan Buku Profil Kesehatan ini pada intinya berisi berbagai data dan informasi yang menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di Sulawesi Utara pada tahun Penyusunan Buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 ini dilakukan dengan memperhatikan petunjuk teknis penyusunan profil kesehatan yang diterbitkan oleh Pusdatin Depkes tahun Penerapan Juknis Penyusunan Profil Kesehatan dengan menggunakan data terpilah menurut jenis kelamin untuk tahun 2010 belum memungkinkan dilaksanakan mengingat ketersediaan data terpilah baik dari kabupaten/kota maupun dari program masih sangat minimal. Profil Kesehatan Provinsi dengan menggunakan data terpilah menurut jenis kelamin akan diterbitkan pada profil tahun Buku Profil Kesehatan ini disajikan dalam bentuk hard copy (pencetakan buku) dan soft copy (CD), dan dapat diakses dalam website resmi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara dengan alamat Kepada tim yang telah bekerja keras serta kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Buku Profil Kesehatan ini, kami sampaikan penghargaan dan terima kasih. Kami menyadari bahwa data yang tersedia dan bentuk penyajian dalam Buku Profil Kesehatan ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan masukan dari pengguna untuk perbaikan buku ini di masa mendatang. Semoga Buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 ini dapat bermanfaat. Manado, Juni 2011 Kepala Balai Data, Surveilans dan Sistem Informasi Kesehatan Dr. Nora Lumentut NIP Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 i

4 ii Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

5 KATA SAMBUTAN Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat dan karunianya sehingga Buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 dapat diterbitkan sebagai wujud kerja keras dan partisipasi seluruh jajaran lingkup Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara sekaligus membuktikan bahwa Balai Data Surveilans dan Sistem Informasi Kesehatan yang merupakan UPTD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara mampu menjabarkan salah satu indikator dalam Renstra DInas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara yaitu Ketersediaan Profil Kesehatan Provinsi yang tepat waktu. Saya menyambut baik terbitnya Buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 ini karena dengan profil kesehatan dapat diketahui gambaran kondisi kesehatan yang diperlihatkan dengan indikator-inkator seperti indikator derajat kesehatan, indikator upaya kesehatan, indikator sumber daya kesehatan serta indikator-indikator lain yang terkait dengan kesehatan. Di era informasi dan teknologi sekarang ini, semakin dirasakan bahwa data dan informasi kesehatan sangat dibutuhkan, baik untuk manajemen kesehatan, pelaksanaan pelayanan kesehatan, pengambilan keputusan serta dapat digunakan sebagai salah satu rujukan data dan informasi. Oleh karena itu di masa-masa mendatang perlu dibangun kerjasama dalam e ge a gka Data Kesehata de ga ara e i gkatka koordi asi dala pertukara data dan informasi baik di lingkungan Dinas Kesehatan tingkat Provinsi, tingkat Kabupaten/Kota maupun dengan sektor terkait di berbagai tingkatan administrasi. Kerja sama tersebut dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas data yang dibutuhkan untuk manajemen kesehatan. Tak ada gading yang tak retak, saran dan kritik untuk penyempurnaan buku ini sangat kami harapkan, kerja sama yang telah dibina dalam proses penyusunan buku ini harus terus ditingkatkan. Pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam menyumbangkan usulan, pikiran, data dan informasi dalam pembuatan Buku Profil ini. Semoga Buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara ini dapat bermanfaat. Manado, Juni 2011 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Dr. MAXI R. RONDONUWU, DHSM NIP Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 iii

6 iv Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

7 DAFTAR ISI KATA SAMBUTAN i KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL ix DAFTAR GAMBAR v BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM A. KEPENDUDUKAN.. 3 B. KEADAAN EKONOMI.. 5 C. INDEK PEMBANGUNAN KE EHATAN MANU IA.. 8 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. UMUR HARAPAN HIDUP WAKTU LAHIR.. 9 B. MORTALITA ANGKA KEMATIAN BAYI. 10. ANGKA KEMATIAN BALITA ANGKA KEMATIAN IBU TATU GI)I. 14 C. MORBIDITAS. PENYAKIT MENONJOL TAHUN ACUTE FLACCID PARALY I AFP. 16. PENYAKIT HIV/AID 18. PENYAKIT MALARIA 19. PENYAKIT DEMAM DERDARAH DENGUE 21. PENYAKIT RUBERKULO I PARU PENYAKIT DIARE PENYAKIT RABIE. 26 BAB IV UPAYA PELAYANAN KESEHATAN A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR KESEHATAN IBU a. PELAYANAN ANTE NATAL K DAN K 29. PERTOLONGAN PER ALINAN OLEH TENAGA KE EHATAN 31. PELAYANAN NIFA. 32 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 v

8 d. PELAYANAN PEMBERIAN TABLET FE / FE.. 33 e. PENANGANAN KOMPLIKASI OBSTETRI (PK) KESEHATAN ANAK a. CAKUPAN PELAYANAN NEONATAL PERTAMA (KN1) DAN NEONATUS LENGKAP... PENANGANAN KOMPLIKA I NEONATAL PK.. 36 c. CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI (29 HARI BULAN UPAYA KESEHATAN GIZI a. PREVALEN I GI)I BURUK 38. PENIMBANGAN BALITA PEMBERIAN KAP UL VITAMIN A.. 39 d. BALITA GI)I BURUK MENDAPAT PERAWATAN IMUNI A I BAYI KESEHATAN LINGKUNGAN a. O IALI A I PENDEKATAN KABUPATEN/KOTA EHAT. 46. PENYEHATAN PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN PENYEHATAN ARANA ANITA I DA AR. 47 e. PEMERIK AAN TEMPAT UMUM DAN PENGOLAHAN MAKANAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA-BAYAR 51 B. PELAYANAN KESEHATAN PENGEMBANGAN. KE EHATAN KERJA 54. PELAYANAN KE EHATAN U IA LANJUT. 54. PELAYANAN KE EHATAN PADA ITUA I BENCANA.. 56 C. PELAYANA N KESEHATAN PENUNJANG 1. KEGIATAN PELAYANAN BPPK A. PEMERIK AAN.. 58 B. PENERIMAAN PE IMEN 59 C. JENI DAN JUMLAH PEMERIK AAN TIAP KELOMPOK BIDANG.. 59 D. REALI A I PEMERIK AAN MENURUT JENI PARAMETER 61 E. ANALI I KEGIATAN PEMERIK AAN 61 F. ANALI I KECENDERUNGAN PERMINTAAN KEBUTUHAN 62 G. ANALI I HA IL PEMERIK AAN.. 62 H. PELAYANAN RUJUKAN LABORATORIUM. 64 I. PEMANTAPAN MUTU vi Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

9 BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN A SARANA KESEHATAN 67. PU KE MA RUMAH AKIT 72. APOTEK DAN TOKO OBAT. 75. ARANA KE EHATAN BER UMBERDAYA MA YARAKAT. 75 B. TENAGA KESEHATAN. TENAGA MEDI 78. TENAGA PARAMEDI 80 C. PEMBIAYAAN KE EHATAN 81 BAB VI DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENINGKATAN PELAYANAN KESE- HATAN 1 PROGRAM JAMKE DA PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR A. PENGENDALIAN PENYAKIT HIV/AID 85 B. PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR 86 4 LINGKUNGAN EHAT PROGRAM KE EHATAN IBU DAN ANAK 87 6 PROGRAM PENGEMBANGAN PELAYANAN KE EHATAN DAERAH TPK 87 7 LAIN-LAIN.. 87 BAB VII PENUTUP 89 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 vii

10 viii Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

11 DAFTAR TABEL TABEL 2.1. LUAS WILAYAH, JUMLAH PENDUDUK DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA SE PROPINSI SULAWESI UTARA TAHUN TABEL 2.2. PERBANDINGAN IPM KABUPATEN /KOTA TAHUN TABEL 3.1 PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL DI SULAWESI UTARA TAHUN TABEL 3.2 PERKIRAAN SASARAN MDGs 2014 DI SULAWESI UTARA 15 TABEL 3.3. TABEL 4.1. TABEL 4.2. TABEL 4.3. TABEL 4.4. TABEL 4.5. TABEL 5.1 JUMLAH KASUS, MENINGGAL DAN CFR DBD DI SULAWESI UTARA TAHUN JUMLAH BAYI YANG DIVAKSINASI MENURUT JENIS ANTIGEN DI KABU- PATEN/KOTA SE PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2010 DISTRIBUSI JUMLAH PENDUDUK DENGAN JAMINAN KESEHATAN PRABAYAR MENURUT JENIS JAMINAN DAN KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI UTARA TAHUN 2010 CAKUPAN PELAYANAN MASYARAKAT MISKIN DAN JPKM GAKIN KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI UTARA TAHUN 2010 DISTRIBUSI PENDUDUK PRA-USILA DAN USILA YANG DILAYANI KESEHATAN TAHUN 2010 KABUPATEN, KECAMATAN, PUSKESMAS DAN NAMA PULAU YANG TERMASUK DTPK DI SULAWESI UATAR TAHUN 2010 DAFTAR PUSKESMASMENURUT KABUPATEN/KOTA DAN STATUS PERAWATAN DI SULAWESI UTARA TAHUN 2010 TABEL 5.2. DAFTAR RUMAH SAKIT DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN TABEL 5.3 PERBANDINGAN DANA KESEHATAN DEKONSENTRASIPROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 ix

12 x Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

13 DAFTAR GAMBAR GAMBAR 2.1. PETA WILAYAH PROVIN I ULAWE I UTARA GAMBAR 2.2. DISTRIBUSI PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR DI SU- LAWE I UTARA TAHUN 4 GAMBAR 2.3. PIRAMIDA PENDUDUK ULAWE I UTARA TAHUN.. 4 GAMBAR 2.4 GRAFIK PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TAHUN GAMBAR 2.5 GAMBAR 2.6. GAMBAR 2.7 GAMBAR 3.1 SKOR INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN/KOTA SE SULAWESI UTARA TAHUN 7 UMUR HARAPAN HIDUP PENDUDUK DI KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI UTARA TAHUN. 7 SKOR DAN RANKING INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN/KOTA SE ULAWE I UTARA E UAI RI KE DA.. 8 UMUR HARAPAN HIDUP PENDUDUK DI KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI UTARA TAHUN. 9 GAMBAR 3.2. TREN UMUR HARAPAN HIDUP ULAWE I UTARA. 9 GAMBAR 3.3. ITUA I ANGKA KEMATIAN BAYI DI ULAWE I UTARA. 10 GAMBAR 3.4 DI TRIBU I KA U KEMATIAN BAYI DI ULAWE I UTARA TAHUN 11 GAMBAR 3.5. DI TRIBU I KA U KEMATIAN BALITA DI ULAWE I UTARA TAHUN.. 12 GAMBAR 3.6. ITUA I JUMLAH DAN ANGKA KEMATIAN IBU DI ULAWE I UTARA.. 13 GAMBAR 3.7. DISTRIBUSI KASUS KEMATIAN IBU MATERNAL DI SULAWESI UTARA TAHUN GAMBAR 3.8 PROPOR I KEMATIAN IBU MATERNAL DI ULAWE I UTARA TAHUN. 14 GAMBAR 3.9. DI TRIBU I KA U GI)I BURUK PADA BAYI DI ULAWE I UTARA TAHUN 15 GAMBAR PENYAKIT MENULAR MENONJOL DI SULAWESI UTARA BERDASARKAN LAPORAN TP BERBA I PU KE MA. 16 GAMBAR DI TRIBU I PENEMUAN KA U AFP DI ULAWE I UTARA TAHUN.. 17 GAMBAR NON POLIO AFP RATE DI SULAWESI UTARA TAHUN GAMBAR TREN PENEMUA N KASUS HIV/AIDS TAHUN GAMBAR GAMBAR DISTRIBUSI KASUS HIV DAN KASUS AIDS DI SULAWESI UTARA SAMPAI DESEMBER.. 18 DISTRIBUSI KASUS HIV/AIDS TOTAL TAHUN 1997S/D FEBRUARI 2010 MENURUT KAB/KOTA E PROVIN I ULAWE I UTARA 19 GAMBAR KASUS MALARIA KLINIS DAN AMI TAHUN DI ULAWE I UTARA GAMBAR 3.17 DISTRIBUSI KASUS MALARIA KLINIS DAN AMI TAHUN DI SULAWESI UTARA 20 GAMBAR DI TRIBU I KA U DBD DI ULAWE I UTARA TAHUN.. 21 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 xi

14 GAMBAR GRAFIK PERBANDINGAN KASUS DAN CFR DBD DI SULAWESI UTARA TAHUN GAMBAR 3.20 GRAFIK KASUS DAN KEMATIAN KARENA DBD DI SULAWESI UTARA MENURUT BU- LAN EPANJANG TAHUN 23 GAMBAR POLA BULANAN KASUS DBD DI SULAWESI UTARATAHUN GAMBAR 3.22 DISTRIBUSI PENEMUAN KASUS TB PARU KLINIS DAN TB POSITIF DI SULAWESI UTARA TAHUN.. 24 GAMBAR CDR TB PARU KABUPATEN/KOTA DI ULAWE I UTARA TAHUN GAMBAR ANGKA KE EMBUHAN TB PARU DI ULAWE I UTARA TAHUN 25 GAMBAR DI TRIBU I KA U DIARE DI ULAWE I UTARA TAHUN.. 25 GAMBAR PERBANDINGAN KA U GIGITAN DAN LY A DI ULAWE I UTARA TAHUN. 26 GAMBAR GAMBAR PERBANDINGAN KASUS GIGITAN DAN PEMBERIAN VAR DI SULAWESI UTARA TA- HUN PETA DISTRIBUSI KASUS GIGITAN DAN KASUS LYSSA DI SULAWESI UTARA TAHUN.. 27 GAMBAR 4.1 PERBANDINGAN CAKUPAN K DAN K DI ULAWE I UTARA TAHUN 30 GAMBAR 4.2. GAUGEMETER CAKUPAN K DAN K DI ULAWE I UATAR TAHUN. 30 GAMBAR 4.3. KE ENJANGAN PELAYANAN ANTENATAL K DAN K DI ULAWE I UTARA 30 GAMBAR 4.5 GAMBAR 4.6 GAMBAR 4.7. CAKUPAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN DI SULAWESI UTARA TAHUN.. 31 GAUGEMETER CAKUPAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN DI SULAWESI UTARA TAHUN.. 32 CAKUPAN PERSALINAN OLEH NAKES 1 TAHUN TERAKHIR MENURUT PROVINSI TA- HUN GAMBAR 4.8. DI TRIBU I CAKUPAN PELAYANAN NIFA DI ULAWE I UTARA TAHUN. 33 GAMBAR 4.9. GAUGEMETER CAKUPAN PELAYANAN NIFA DI ULAWE I UTARA TAHUN.. 33 GAMBAR 4.10 GAMBAR GAMBAR GAMBAR CAKUPAN PEMBERIAN TABLET FE 1 DAN FE 3 PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN.. 34 GAUGEMETER CAKUPAN PEMBERIAN TABLET FE 1 DAN FE 3 PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN.. 34 CAKUPAN PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI DI SULAWESI UTARA TAHUN. 35 GAUGEMETER CAKUPAN PERTOLONGAN KOMPLIKASI PERSALINAN DI PROVINSI ULAWE I UTARA TAHUN.. 35 GAMBAR DI TRIBU I CAKUPAN KN DAN KN LENGKAP DI ULAWE I UTARA TAHUN. 36 GAMBAR GAUGEMETER CAKUPAN KN1 DAN KN LENGKAP DI SULAWESI UTARA TAHUN GAMBAR 4.16 CAKUPAN PKN DI SULAWESI UTARA TAHUN xii Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

15 GAMBAR CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI DI ULAWE I UTARA TAHUN.. 37 GAMBAR PREVALEN I BALITA KEKURANGAN GI)I PER PROVIN I RI KE DA. 38 GAMBAR 4.19 PREVALEN I GI)I KURANG MENURUT PROVIN I RI KE DA 38 GAMBAR JUMLAH KABUPATEN/KOTA MENURUT PREDIKSI PENCAPAIAN SASARAN MDG 2014 DI PROVINSI SULAWE I UTARA. 38 GAMBAR CAKUPAN BALITA YANG NAIK BERAT BADANNYADI SULAWESI UTARA TAHUN GAMBAR CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A DI ULAWE I UTARA TAHUN. 39 GAMBAR GAMBAR 4.24 CAKUPAN BALITA GIZI GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN DI SULAWESI UTARA TAHUN.. 40 CAKUPAN BAYI YANG MENDAPATKAN ASI EKSKLUSIF DI SULAWESI UTARA TAHUN.. 41 GAMBAR CAKUPAN IMUNISASI Hb 0 DI SULAWESI UTARA TAHUN GAMBAR DI TRIBU I CAKUPAN IMUNI A I DPT _HB DI ULAWE I UTARA TAHUN. 43 GAMBAR CAKUPAN IMUNI A I CAMPAK DI ULAWE I UTARA TAHUN. 43 GAMBAR DISTRIBUSI CAKUPAN DPT-HB DI ULAWE I UTARA TAHUN 43 GAMBAR DI TRIBU I CAKUPAN IMUNI A I POLIO TAHUN. 44 GAMBAR DISTRIBUSI DO DPT 1-CAMPAK DI ULAWE I UTARA TAHUN. 45 GAMBAR CAKUPAN KELURAHAN / DE A UCI DI ULAWE I UTARA TAHUN. 45 GAMBAR PETA CAKUPAN UCI DI ULAWE I UTARA TAHUN 46 GAMBAR 4.33 DISTRIBUSI CAKUPAN RUMAH SEHAT DI SULAWESI UTARA TAHUN GAMBAR GAMBAR 4.35 GAMBAR GAMBAR GAMBAR GAMBAR PERBANDINGAN CAKUPAN JAMBAN YANG DIPERIKSA DAN MEMENUHI SYARAT DI ULAWEW I UTARA TAHUN 48 DISTRIBUSI CAKUPAN KEPEMILIKAN TEMPAT SAMPAH PADA RUMAH YANG DIPERIK A DI ULAWE I UTARA TAHUN PERBANDINGAN CAKUPAN SPAL YANG DIPERIKSA DAN MEMENUHI SYARAT DI ULAWE I UTARA TAHUN. 49 DISTRIBUSI CAKUPAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH YANG MEMENUHI SYARAT DARI KK YANG DIPERIKSA DI SULAWESI UTARATAHUN DISTRIBUSI CAKUPAN HOTEL SEHAT PADA PEMERIKSAAN TUPM DI SULAWESI UTARA TAHUN.. 50 DISTRIBUSI CAKUPAN RESTORAN YANG SEHAT PADA PEMERIKSAAN TUPM DI SU- LAWE I UTARA TAHUN GAMBAR DI TRIBU I CAKUPAN PA AR YANG EHAT PADA PEMERIK AAN TUPM GAMBAR GAMBAR DISTRIBUSI CAKUPAN TUPM YANG LAINNYA YANG SEHAT PADA PEMERIKSAAN TUPM DI ULAWE I UTARA TAHUH.. 51 DISTRIBUSI PERSENTASE PENDUDUK DENGAN JENIS JAMINAN PEMELIHARAAN KE EHATAN PRABAYAR DI ULAWE I UTARA TAHUN.. 52 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 xiii

16 GAMBAR PERBANDINGAN DANA JAMKESDA PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 DAN. 54 GAMBAR JUMLAH AMPEL DAN PARAMETER DI BPPK TAHUN 60 GAMBAR 4.45 GAMBAR GAMBAR PERSENTASE JUMLAH SAMPEL DAN PARAMETER TIAP KELOMPOK BIDANG DI BPPK TAHUN.. PERSENTASE HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM KIMIA KLINIK DI BPPK TAHUN.. 62 PERSENTASE HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM MIKROBIOLOGI DI BPPK TA- HUN.. 63 GAMBAR PER ENTA E HA IL PEMERIK AAN BAKTERIOLOGI AIR DI BPPK TAHUN. 63 GAMBAR PER ENTA E HA IL PEMERIK AAN ECG DAN RONTGEN DI BPPK TAHUN.. 64 GAMBAR PERKEMBANGAN CROSS CHECK DI BPPK TAHUN GAMBAR 5.1. DI TRIBU I PU KE MA MENURUT JENI PELAYANAN.. 67 GAMBAR 5.2. RA IO PU KE MA PENDUDUK PROVIN I ULAWE I UTARA TAHUN.. 68 GAMBAR 5.3 PERKEMBANGAN PUSKESMAS DI SULAWESI UTARA TAHUN GAMBAR 5.4. DISTRIBUSI RUMAH SAKIT DI SULAWESI UTARA BERDASARKAN KEPEMILIKAN TA- HUN.. 72 GAMBAR 5.5. PERKEMBANGAN JUMLAH RUMAH SAKIT DI SULAWESI UTARA TAHUN GAMBAR 5.6 DI TRIBU I APOTEK DAN TOKO OBAT DI ULAWE I UTARA TAHUN.. 75 GAMBAR 5.7. PERKEMBANGAN POSYANDU DI SULAWESI UTARA TAHUN GAMBAR 5.8. DISTRIBUSI POSYANDU MENURUT KAB/KOTA DI SULAWESI UTARA TAHUN GAMBAR 5.9 RASIO POSYANDU TERHADAP KELURAHAN /DESA DI SULAWESI UTARA TAHUN.. 76 GAMBAR JUMLAH PO YANDU MENURUT JENI DI ULAWE I UTARA TAHUN. 77 GAMBAR GAMBAR GAMBAR GAMBAR GAMBAR 5.15 PERBANDINGAN DESA SIAGA DENGAN POSKESDES DAN POSYANDU DI SULAWESI UTARA TAHUN.. 77 DISTRIBUSI TENAGA MEDIS YANG BEKERJA DI PUSKESMAS DI SULAWESI UTARA TAHUN. 78 RASIO TENAGA MEDIS YANG BEKERJA DI PUSKESMAS DI SULAWESI UTARA TA- HUN.. 78 RASIO TENAGA MEDIS YANG BEKERJA DI PUSKESMAS TERHADAP PEN- DUDUK DI ULAWE I UTARA TAHUN 79 DISTRIBUSI TENAGA PERAWAT/BIDAN YANG BEKERJA DI PUSKESMAS DI SU- LAWE I UTARA TAHUN 80 GAMBAR RASIO TENAGA PARAMEDIS PER PUSKESMAS DI SULAWESI UTARA TAHUN GAMBAR DANA KESEHATAN SUMBER DEKONSENTRASI MENURUT PROGRAM TAHUN GAMBAR APBD KESEHATAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN GAMBAR PERBANDINGAN DANA KESEHATAN PROVINSI SULAWESI UTARA SUMBER DEKON- SENTRASI DAN SUMBER APBD TAHUN xiv Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

17 GAMBAR 6.1 GAMBAR 6.2. PENANDATANAGAN MOU ANTARA PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DENGAN PT A KE PENYERAHAN ASKES AWARD KEPADA PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA OLEH MENTERI KOORDINATOR KE EJAHTERAAN RAKYAT. 86 GAMBAR 6.3 PENGUKUHAN JUMANTIK KOTA MANADO OLEH GUBERNUR ULAWE I UTARA. 86 GAMBAR 6.4 PEMANTAUAN KEGIATAN JUMANTIK OLEH IBU GUBERNUR ULAWE I UTARA. 87 GAMBAR 6.5. PENANDATANGANAN KERJASAMA DINKES PROVINSI SULAWESI UTARA DAN BKOW SULAWESI UTARA DALAM DETEKSI DINI DAN PENGOBATAN KANKER LEHER RAHIM.. 87 GAMBAR 6.6. GUBERNUR ULAWE I UTARA MENCANANGKAN ULAWE I UTARA.. 88 GAMBAR 6.7. GAMBAR 6.8 GAMBAR 6.9. PENANDATANGANAN KERJASAMA DINAS KESEHATAN DENGAN KEJAKSAAN TINGGI ULAWE I UTARA TENTANG PENUNJUKAN PENGACARA NEGARA 89 WAKIL GUBERNUR SULAWESI UTARA MENERIMA PENGHARGAAN DARI IBU MENTERI KE EHATAN RI. 89 WAKIL GUBERNUR SULAWESI UTARA BERSAMA KEPALA DINAS KESEHATAN EU AI PENYERAHAN PENGHARGAAN DARI IBU MENKE RI 89 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 xv

18 BAB I PENDAHULUAN Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010 seperti pada edisi-edisi sebelumnya merupakan gambaran situasi kesehatan di Provinsi Sulawesi Utara yang diterbitkan setahun sekali. Profil ini memuat data tentang kesehatan, baik yang meliputi derajat kesehatan, upaya kesehatan dan sumber daya kesehatan. Pencapaian upaya-upaya kesehatan yang berhubungan dengan pencapaian tujuan pembangunan milenium (MDGs) Provinsi Sulawesi Utara di tahun Profil kesehatan juga menyajikan data pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan, data sosial ekonomi, data lingkungan. Dalam setiap penerbitan Profil Kesehatan Sulawesi Utara selalu terdapat perbedaan baik dari segi materi, analisis maupun dari bentuk tampilan fisiknya sesuai masukan dari para pengelola program di lingkungan Dinas Kesehatan dan pemakai pada umumnya. Data yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis dengan analisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar/ grafik. Informasi yang disajikan dalam profil ini bersumber dari beberapa pihak baik dari bidangbidang di lingkungan internal Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se Sulawesi Utara maupun yang bersumber dari luar seperti kantor statistik (BPS Sulawesi Utara) dan hasil-hasil survey dan riset seperti Riset Kesehatan Daerah tahun 2010 (yang dilaksanakan oleh Departemen Kesehatan) dan Survei Kesehatan dan Demografi Indonesia (Indonesia Demographic and Health Survey 2007 yang dilaksanakan oleh Macro International bekerja sama dengan Depkes, BKKBN dan BPS). Selain itu dalam Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara edisi tahun 2010 ini menyajikan kegiatan UPT-UPT dalam lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara yang untuk edisi kali ini dilaporkan dari Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan yang pada tahun-tahun sebelum tahun 2009 dikenal dengan nama Balai Laboratorium Kesehatan. Tujuan utama diterbitkannya Profil Kesehatan Sulawesi Utara 2010 adalah untuk memberikan informasi / gambaran keadaan kesehatan / hasil pembangunan di bidang kesehatan di Provinsi Sulawesi Utara, khususnya di tahun 2010 dalam bentuk narasi, tabel dan gambar. Profil Kesehatan Sulawesi Utara 2010 ini terdiri dari 7(tujuh) bab yaitu: Bab I Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan penulisan Profil Kesehatan Sulawesi Utara serta sistematika penyajiannya. Bab II Gambaran Umum. Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Sulawesi Utara. Selain uraian tentang letak geografis, demografis, administrasi, pendidikan ekonomi, bab ini juga menyajikan uraian singkat mengenai Indeks Pembangunan Manusia dan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat sesuai dengan hasil Riskesdas Bab III. Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang situasi Derajat Kesehatan, antara lain Umur Harapan Hidup, Angka Kematian, Angka Kesakitan beberapa penyakit khususnya penyakit menular, serta Status Gizi. Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini menguraikan hasil-hasil upaya-upaya kesehatan baik upaya kesehatan wajib seperti Kesehatan Ibu dan Anak, Perbaikan Gizi, Promosi Kesehatan, Pengendalian Penyakit Menular (dan Tidak Menu - lar), Lingkungan Sehat maupun upaya kesehatan pengembangan, termasuk uraian singkat tentang situasi jaminan pemeliharaan kesehatan masyara - kat miskin. Bab V. Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, ketenagaan dan pembiayaan kesehatan. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

19 Bab VI.Dukungan Pemerintah Terhadap Peningkatan Pelayanan Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang beberapa hal yang menjadi suatu keberhasilan dalam pengembangan program kesehatan di Provinsi Sulawesi Utara melalui dukungan Pemerintah Sulawesi Utara Bab VII. Penutup. Lampiran, berisi tabel-tabel sesuai dengan petunjuk teknis penyusunan profil tahun Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

20 BAB I I GAMBARAN UMUM Provinsi Sulawesi Utara dengan ibu kota Manado terletak antara Lintang Utara dan antara Bujur Timur, yang berbatasan dengan Laut Sulawesi, Republik Philipina dan Laut Pasifik disebelah utara serta Laut Maluku di sebelah timur. Batas sebelah selatan dan barat masing-masing adalah Teluk Tomini dan Provinsi Gorontalo. Luas Wilayah Sulawesi Utara tercatat ,60 km2 (luas ini memang mengalami perubahan karena dihitung dengan menggunakan peta rupa bumi skala 1 : ) yang meliputi sembilan kabupaten dan empat kota. Bolaang Mongondow merupakan kabupaten terluas dengan luas wilayah 6.230,95 km2 atau 40,79 persen dari wilayah Sulawesi Utara. Terdapat 11 wilayah kabupaten dan 4 wilayah kota. Gambar 2.1. Peta wilayah Provinsi Sulawesi Utara Di Sulawesi Utara terdapat 41 gunung yang tersebarpada beberapa kabupaten/kota. Sedangkan jumlah danau tercatat ada sebanyak 17 danau dan jumlah sungai yang mengaliri wilayah Sulawesi Utara sebanyak 30 sungai. a. Kependudukan Menurut BPS Sulawesi Utara Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Sulawesi Utara tahun tahun adalah 1,28 dan berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010 yang dikeluarkan oleh BPS Sulawesi Utara jumlah penduduk di Sulawesi Utara tahun 2010 sebanyak jiwa. Secara keseluruhan jumlah penduduk yang berjenis kelamin laki-laki ( ) lebih banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan, ( ) yang tercermin dari angka rasio jenis kelamin yang lebih besar dari 100 yaitu 104,43. Wilayah Sulawesi Utara seluas ,10 km2, dengan Kabupaten Bolaang Mongondow merupakan kabupaten terluas ( 3.547,49 ) diikuti oleh Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan ( 1.783,54) dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (1.696,09). Namun jika dibandingkan dengan distribusi penduduk, maka penduduk terbanyak tinggal di Kota Manado ( ), Kabupaten Minahasa ( ) dan kabupaten Bolaang Mongondow ( ). Dengan demikian Kota Manado, Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Bolaang Mongondow merupakan 3 daerah yang mempunyai jumlah penduduk terbanyak di Provinsi Sulawesi Utara. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

21 Gambar 2.2. Distribusi penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur Laki-laki Perempuan Sumber : BPS, 2010 Gambar 2.2 memperlihatkan distribusi penduduk Sulawesi Utara menurut jenis kelamin dan kelompok umur dimana jumlah penduduk laki-laki penduduk laki-laki lebih banyak sampai pada kelompok usia tahun. Pada kelompok umur tahun dan seterusnya, jenis kelamin wanita lebih banyak, dan gambaran ini sesuai dengan fakta bahwa umur harapan hidup perempuan lebih tinggi dari laki-laki. Adapun persentasi penduduk Sulawesi Utara menurut golongan umur dan jenis kelamin dapat dilihat dari pyramid penduduk (gambar 2.3). Gambar 2.3. Piramida penduduk Sulawesi Utara tahun Laki-Laki Perempuan 4 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

22 Kepadatan penduduk menurut K a b u - paten/kota se Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010 sebagaimana pada tabel 2.1 berikut. Terlihat bahwa penduduk terpadat berada di Kota Manado (2.599 / km2) diikuti oleh Kota Tomohon ( 624,51) dan Bitung (617,28) Tabel 2.1. Luas Wilayah, jumlah penduduk dan kepadatan penduduk menurut Kabupaten/Kota se Sulawesi Utara tahun 2010 No Kabupaten / Kota Luas Wilayah (Km2) Jumlah penduduk Kepadatan penduduk (Jiwa/Km2) 1 Kab. Bolaang Mongondow 3.547, ,18 2 Kab. Minahasa 1.025, ,56 3 Kab. Kepulauan Sangihe 625, ,45 4 Kab. Kepulauan Talaud 1.250, ,70 5 Kab. Minahasa Selatan 1.368, ,91 6 Kab. Minahasa Utara 937, ,47 7 Kab. Kepulauan SITARO 387, ,64 8 Kab. Bolaang Mongondow Utara 1.696, ,62 9 Kab. Minahasa tenggara 710, ,33 10 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 1.783, ,96 11 Kab. Bolaang Mongondow Timur 899, ,77 12 Kota Manado 157, ,46 13 Kota Bitung 304, ,28 14 Kota Tomohon 146, ,51 15 Kota Kotamobagu 431, ,04 Jumlah , ,67 Sumber : BPS, 2010 b. Keadaan ekonomi Pertumbuhan ekonomi Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010 adalah 7,12 yang berarti turun dibandingkan dengan tahun 2008 dan 2009 yang mencapai 7,56 dan 7,85. Di tahun 2009, semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif. Grafik tren pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara sebagaimana pada gambar 2.4. Gambar 2.4. Grafik pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara tahun Pertumbuhan ekonomi 2,13 3,32 3,2 4,26 4,9 6,18 6,47 7,56 7,85 7,12 Sumber : BPS,Sulawesi Utara 2011 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

23 b. Indeks Pembangunan Manusia Indeks pembangunan manusia digunakan sebagai alat ukur untuk melihat dampak kemajuan pembangunan, IPM tersebut menggunakan empat indicator yaitu Angka Harapan Hidup, Angka Melek Huruf, Rata-rata Lama Sekolah dan Pengeluaran per kapita riil. IPM Sulawesi Utara tahun 2010 belum dikeluarkan dari BPS Sulawesi Utara, oleh karena itu data yang dipergunakan masih menggunakan informasi tahun Secara nasional tahun 2009 Provinsi Sulawesi Utara berada di posisi ke- 2 nasional dengan IPM 75,68 lebih tinggi dibandingkan IPM tahun 2008 sebesar 75,16. Meskipun demikian jika dibandingkan dari 13 Kabupaten/Kota, Kota Manado mempunyai ranking nasional tertinggi yaitu ranking 13, sedangkan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan mencapai ranking 297, ranking terendah. Selengkapnya seperti pada tabel 2.2 Tabel 2.2. Perbandingan IPM Kabupaten /Kota Tahun KABUPATEN/KOTA IPM RANKING NASIONAL Bolang Mongondow 72,11 72, Minahasa 74,86 75, Sangihe 74,67 75, Talaud 74,34 74, Minahasa Selatan 73,79 74, Minahasa Utara 75,33 75, Bolmong Utara 71,84 72, Minahasa Tenggara 71,87 72, Siau Tagulandang Biaro 72,58 72, Bolmong Selatan 69,65 70, Bolmong Timur 71,49 71, Manado 77,28 77, Bitung 74,61 75, Tomohon 76,65 76, Kotamobagu 74,46 75, SULUT 75,16 75, Dari tabel 2.2 di atas terlihat bahwa Kota Manado mempunyai indeks Pembangunan Manusia yang tertinggi diikuti oleh Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa Utara, sedang daerah dengan IPM terendah adalah wilayah pemekaran dari kabupaten Bolaang Mongondow yaitu Bolmong Selatan, Bolmong Timur dan Bolmong Utara. Gambaran menurut kabupaten / kota khusus untuk tahun 2009 dapat dilihat pada gambar Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

24 Gambar 2.5. Skor Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota se Sulawesi Utara tahun 2009 Khusus untuk angka umur harapan hidup yang merupakan salah satu komponen kesehatan dalam IPM tersebut, maka Kabupaten Sangihe, Kota Manado dan kabupaten Minahasa Utara merupakan daerah yang mempunyai umur harapan hidup tertinggi di Sulawesi Utara sementara kabupaten Sitaro, Bolmong Utara dan Minahasa Tenggara merupakan daerah yang mempunyai umur harapan hidup terendah. Distribusi umur harapan hidup Kabupaten / Kota di Sulawesi Utara tahun 2010 dapt dilihat pada gambar 2.6 Gambar 2.6. Umur Harapan Hidup penduduk di Kabupaten /Kota se Sulawesi Utara tahun 2009 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

25 Indeks Pembangunan Kesehatan Manusia Untuk menentukan peringkat kabupaten/kota dalam pembangunan kesehatan disusunlah Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) yaitu indikator komposit yang menggambarkan kemajuan pembangunan kesehatan. IPKM dirumuskan dari data kesehatan berbasis komunitas yaitu Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), dan Survei Potensi Desa (Podes). Ada 24 indikator kesehatan yang digunakan dalam IPKM dengan nilai korelasi UHH yang tertinggi. Indikator kesehatan tersebut adalah prevalensi balita gizi buruk dan kurang, prevalensi balita sangat pendek dan pendek, prevalensi balita sangat kurus dan kurus, prevalensi balita gemuk, prevalensi diare, prevalensi pnemonia, prevalensi hipertensi, prevalensi gangguan mental, prevalensi asma, prevalensi penyakit gigi dan mulut, prevalensi disabilitas, prevalensi cedera, prevalensi penyakit sendi, prevalensi ISPA, proporsi perilaku cuci tangan, proporsi merokok tiap hari, akses air bersih, akses sanitasi, cakupan persalinan oleh nakes, cakupan pemeriksaan neonatal-1, cakupan imunisasi lengkap, cakupan penimbangan balita, ratio Dokter/Puskesmas, dan ratio bidan/desa. Selain menentukan peringkat pembangunan kesehatan kab/kota, IPKM dapat menjadi acuan pemerintah daerah (Pemda) membuat program intervensi yang lebih tepat, bahan advokasi ke Pemda agar terpacu menaikkan peringkat kesehatannya, perumusan daerah bermasalah kesehatan berat/khusus (DBKBK), dasar penentuan alokasi dana bantuan kesehatan dari pusat ke daerah, dan membantu Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (KMPDT) dalam membangun kab/kota. Kesehatan berhubungan erat dengan kemiskinan. Secara keseluruhan IPKM juga berhubungan dengan proporsi penduduk miskin per kab/kota. Namun tidak semua kab/kota yang miskin berada pada peringkat kesehatan yang buruk, begitu pula sebaliknya. IPKM kota tidak berhubungan dengan kemiskinan dan tidak termasuk daerah tertinggal. Di Sulawesi Utara dari hasil Riskesdas 2010, skor dan ranking IPKM Kabupaten/Kota dapat terlihat sebagaimana pada gambar 2.7 Gambar 2.7. Skor dan ranking Indkes Pembangunan Kesehatan Manusia Kabupaten/Kota se Sulawesi Utara tesuai RISKESDAS Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

26 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Derajat Kesehatan di Sulawesi Utara dilihat dengan menggunakan beberapa indikator seperti Umur Harapan Hidup, Angka Mortalitas, Angka Morbiditas dan Status Gizi masyarakat. A. UMUR HARAPAN HIDUP WAKTU LAHIR Hingga waktu penulisan profil ini belum ada informasi terakhir tentang Umur Harapan Hidup penduduk SUlawesi Utara Tahun 2010, Oleh karena itu pada profil ini masih tetap mengunakan informasi Umur Harapan Hidup tahun Umur harapan hiidup (UHH) penduduk Sulawesi Utara tahun 2009 adalah 72,12 dimana Kabupaten Sangihe, Kota Manado dan Kab. Minahasa Utara merupakan daerah yang mempunyai Umur harapan Hidup tertinggi di Sulawesi Utara, seperti terlihat pada gambar 3.1. Gambar Umur Harapan Hidup menurut Kabupaten/Kota di Sulawesi Utara Tahun Sumber : BPS, 2010 UHH penduduk Sulawesi Utara juga meng-alami peningkatan, dari tahun tahun 1997 menjadi 69 tahun pada tahun 2000 (SP 2000) tahun 2004 meningkat lagi menjadi 70.9 tahun (BPS Sulut 2004), tahun 2007 dan tahun 2008 sebesar 70,9 tahun dan tahun yang lebih tinggi dari angka nasional yang 68.5 tahun (BPS Sulut 2009) dan tahun 2009 meningkat menjadi 72,12. Gambar 3.2. Tren Umur harapan Hidup Provinsi Sulawesi Utara ,01 72,12 70, , Sumber : BPS 2010 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

27 B. MORTALITAS 1. Angka Kematian Bayi. Kematian Bayi adalah kematian yang terjadi antara setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Penyebab kematian ini jika dilihat dari usia bayi dapat bersumber dari 2 sisi penyebab, yaitu pada bayi kurang dari 1 bulan, umumnya disebabkan oleh faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan atau yang dikenal sebagai factor endogen. Kematian bayi eksogen adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang satu tahun yang disebabkan oleh factorfactor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah di Sulawesi Utara berfluktuasi, jika disandingkan hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) hingga tahun 2007 dan data Profil Kabupaten/Kota tahun Menurut hasil SDKI 2007 AKB Sulawesi Utara (35) lebih tinggi dari AKB Nasional (34) sehi gga upaya u tuk pe apaia target MDG s tahun 2015 sebesar 23 merupakan upaya yang ekstra keras, mengingat tenggat waktu yang sangat sempit. Memang tidak layak untuk digabungkan data SDKI dengan data Profil Kabupaten/Kota, karena AKB menurut SDKI tahun 2007 bukanlah merupakan Angka Kematian Bayi pada tahun 2007 semata karena melibatkan kematian-kematian bayi yang terjadi pada 5 tahun sebelum tahun survey. Namun jika dipaksakan akan terlihat sebagaimana gambaran pada grafik di bawah Gambar 3.3 : Situasi Angka Kematian Bayi Sulawesi Utara Jika dilihat dari data Profil kabupaten/kota, maka sepanjang tahun 2010 terdapat 242 kasus kematian bayi, dimana Kabupaten Bolaang Mongondow mempunyai kasus kematian terbanyak (50 kasus) diikuti oleh Kota Bitung (32 kasus) dan Kabupaten Minahasa Selatan (28 kasus). Tidak terdapat kabupaten yang tidak mempunyai kasus kematian bayi. Kasus kematian terendah terdapat di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro dan Kota Kotamobagu, yang masing-masing mempunyai 4 kasus kematian bayi sebagaimana terlihat pada gambar Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

28 Gambar 3.4. Distribusi kasus kematian bayi di Sulawesi Utara Tahun 2010 Dari 242 kasus kematian bayi yang terjadi selama tahun 2010, 209 kasus diantaranya merupakan kematian neonatal. Penyebab kematian bayi terbanyak adalah asfiksia diikuti oleh BBLR, seperti pada tabel3.1. Tabel 3.1. Penyebab Kematian neonatal di Sulawesi Utara tahun 2010 Sebab Kematian Kab/Kota BBLR Asfiksia Tet. Neonat Sepsis Kelainan Kongenital Lainlain Jumlah Kota Manado Kota Bitung Kota Tomohon Kota Kotamobagu Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kep. Sangihe Kab. Kep. Talaud Kab. Kep. Sitaro Kab. Bolmong Kab. Bolmong Utara Kab. Bolmong Timur Kab. Bolmong Selatan Prov. Sulawesi Utara Sumber : Program Kesga, 2011 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

29 2. Angka Kematian Balita (AKABA) Balita atau bawah lima tahun adalah semua anak termasuk bayi yang baru lahir, yang berusia 0 sampai menjelang tepat 5 tahun (4 tahun, 11 bulan, 29 hari). Pada umumnya ditulis dengan notasi 0-4 tahun. Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak berusia 0-4 tahun selama satu tahun tertentu per 1000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu (termasuk kematian bayi) AKABA mengambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan anak Balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan. Indikator ini menggambarkan tingkat kesejahteraan sosial dan tingkat kemiskinan penduduk. AKABA di Indonesia menurut SDKI 97, dan 2007 adalah 58, 46 dan 44. AKABA di Provinsi Sulawesi Utara menurut SDKI 2007 adalah 43 yang masih lebih rendah dari angka nasional. Secara kasar pada tahun 2010 angka kematian balita hari 59 bulan) di Sulawesi Utara adalah 1,8/1.000 balita. Tentu saja angka ini masih perlu diteliti lebih jauh, mengingat beberapa daerah yang melaporkan 0 kasus kematian balita bulan. Menurut data profil Kabupaten/Kota tahun 2010, kematian balita (umur bln) sepanjang tahun 2010 sebanyak 63 kasus dengan kasus terbanyak berasal dari Kota Tomohon (16 kasus ) dan Kab. Minahasa (16 kasus). Penyebab kematian bayi ini secara teoritis dibagi atas 3 penyebab, yaitu 1) Penyakit menular (Pneumonia, diare, dll), 2) Penyakit Tidak menular dan 3) Kecelakaan. Tidak ada informasi yang valid tentang penyebab kematian anak balita di Sulawesi utara, kecuali bahwa dari antara penyakit menular, diare yang merupakan penyebab terbanyak diikuti pneumonia dan Demam Berdarah Dengue) Gambar 3.5. Distribusi kematian balita (0 HARI 59 Bulan) di Sulawesi Utara Tahun SIAU TAGULANDANG BIARO MINAHASA UTARA MINAHASA TENGGARA MINAHASA SELATAN MINAHASA KOTA TOMOHON KOTA MANADO KOTA KOTAMOBAGU KOTA BITUNG KEPULAUAN TALAUD KEPULAUAN SANGIHE BOLAANG MONGONDOW UTARA BOLAANG MONGONDOW TIMUR BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW Sumber: Profil Kab/Kota tahun Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

30 3. Angka Kematian Ibu Kematian ibu adalah kematian yang terjadi sela,ma masa kehamilan atau dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan tanpa melihat usia dan lokasi kehamilan, oleh setiap penyebab yang berhubungan dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya tetapi bukan oleh oleh kecelakaan atau incidental (factor kebetulan). Bila Angka kematian tinggi maka dapat berarti bahwa jumlah kematian ibu yang meninggal mulai saat hamil hingga 6 minggu setelah persalinan per persalinan tinngi; atau angka kematian yang melebihi dari angka target nasional. Tingginya angka kematian berarti rendahnya standar kesehatan dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan dan mencerminkan besarnya masalah kesehatan. Selama tahun 2010 terdapat 69 kasus kematian ibu di Sulawesi Utara, sehingga dengan asusmsi bahwa jika terjadi kelahiran hidup di Sulawesi Utara maka terdapat kematian sebanyak 188 kasus. Adapun distribusi kasus kematian seperti pada gambar 3.6 Gambar SITUASI JUMLAH DAN ANGKA KEMATIAN IBU DI SULAWESI UTARA Sumber : Program Kesga, 2011 Gambar 3.7. Distribusi kasus kematian ibu maternal di Sulawesi Utara tahun 2010 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

31 Jika dilihat dari jenis kematian ibu maternal, maka kematian ibu bersalin mempunyai poroporsi terbesar diikuti ibu nifas (25%) dan Ibu hamil (22%). Sehingga dalam rencana penurunan angka kematian Ibu maternal, mungkin konsentrasi program pada kesehatan ibu setelah melahirkan perlu lebih ditingkatkan. Proporsi kematian ibu maternal di Sulawesi Utara dapat dilihat pada gambar 3.8 Gambar 3.8. Proporsi kematian Ibu maternal di Sulawesi Utara tahun 2010 Sumber : Profil Kab/kota tahun 2010 Meskipun secara nasional AKI menurun dari 390 (1991) menjadi 228 per kelahiran hidup (SDKI 2007), namun jika menyesuaikan dengan target target Millenium Development Goals (MDGs) menyangkut kesehatan ibu, dimana target tahun 2015 adalah 102 per kelahiran hidup, maka dapat dibayangkan betapa upaya yang sangat keras dan komitmen penuh dengan leadership yang tangguh untuk pencapaian target AKI tersebut. Perlu secara nyata dilaksanakan strategi penurunan AKB tersebut yang meliputi: 1) Peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan Ibu dan bayi baru lahir / anak berdasarkan bukti ilmiah; 2)Kerjasama lintas program dan lintas seckor terkait, mitra lain, pemerintah, DPR, Organisasi Profesi, Swasta; 3) Pemberdayaan perempuan dan keluarga dan 4) Pemberdayaan masyarakat. Tanpa pelaksanaan strategi yang sudah ditetapkan maka besar kemungkinan pencapaian target MDGs untuk peningkatan kesehatan ibu melalui penurunan Angka Kematian Ibu tersebut tidak akan tercapai. 4. Status Gizi Sepanjang tahun 2010, jumlah kasus gizi buruk balita di Sulawesi Utara menurut profil kabupaten/ kota tahun 2010 adalah sebanyak 67 kasus dimana Kota Manado merupakan daerah yang mempunyai kontribusi terbesar dalam jumlah kasus gizi buruk bayi di Sulawesi Utara. Distribusi kasus gizi buruk balita di Sulawesi Utara sebagaimana terlihat pada gambar Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

32 Gambar 3.9. Distribusi kasus gizi buruk pada balita di Sulawesi Utara Tahun 2010 Boltim Mitra Minsel Tomohon Bitung Sangihe Bolmong Minut Minahasa Sitaro 3 Bolsel 7 Bolmut Talaud Kotamobagu Manado 18 Sumber : Profil Kab/Kota 2010 Menurut hasil Riskesdas 2010, perkiraan pencapaian stus gizi pada tahun 2014 di Sulawesi Utara menurut Kabupaten/Kota adalah seperti pada tabel 3.2. Jika tidak ada kondisi-kondisi yang dapat merubah variable-variable pembentuk status prevalensi gizi, maka Kota Bitung nampaknya belum dapat memecahkan masalah status gizi hingga tahun Kabupaten/Kota Ta el.. Perkiraa Pe apaia sasara MDG s di ula esi Utara Prev BurKur Separuh K & -3% P Prevalensi Gizi Burkur Separuh K & -5% P -Semua K & -3% P -Semua K & -5% P Bolaang Mongondow 17,6 13,1 12,1 10,1 9,1 Minahasa 6,0 4,5 3,5 4,5 3,5 Kepulauan Sangihe 14,2 10,8 9,8 8,8 7,8 Kepulauan Talaud 22,8 17,2 16,2 13,2 12,2 Minahasa Selatan 14,4 11,6 10,6 10,3 9,3 Minahasa Utara 16,4 13,4 12,4 11,9 10,9 Kota Manado 18,5 14,4 13,4 11,9 10,9 Kota Bitung 21,0 17,6 16,6 15,6 14,6 Kota Tomohon 4,8 2,7 1,7 2,1 1,1 Sumber : Riskesdas, 2011 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

33 C. MORBIDITAS Angka Kesakitan penduduk diperoleh dari beberapa sumber seperti laporan program khusus penyakit khususnya penyakit menular termasuk didalamnya laporan penyakit menular terpilih yang dilaporkan melalui Surveilans Terpadu Puskesmas (STP) Kabupaten/Kota, serta data yang bersumber dari Riset Kesehatan Dasar Berdasarkan laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2010, skor dari masing-masing penyakit menurut kabupaten dan kota akan juga ditampilkan Penyakit Menular menonjol Sepanjang tahun 2010, berdasarkan laporanlaporan STP Berbasis Puskesmas yang dikirimkan oleh Puskesmas dan diolah di kabupaten, maka penyakit influenza, diare dan malaria klinis merupakan 3 penyakit menular yang paling menonjol. Ranking 10 penyakit menular menonjol tahun 2010 dapat dilihat pada gambar 3.8, meskipun demikian data 10 penyakit menonjol tersebut sangat dipengaruhi oleh kelengkapan laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang merupakan indikator Gambar Penyakit menular menonjol di Sulawesi Utara Berdasarkan Laporan STP Berbasis Puskesmas Tahun 2010 Influenza Diare Malaria Klinis Tersangka TB Paru Malaria vivax TB Paru (BTA+) Malaria Falsiparum Pneumonia Demam Berdarah Dengue Tifus Perut Klinis Sumber : Seksi Surveilans Acute Flaccid Paralysis (AFP) Polio merupakan penyakit menular yang sangat berbahaya yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf. Penyakit ini umumnya menyerang anak usia 3 tahun ini dan dapat mengakibatkan cacat seumur hidup, lumpuh layu (kecacatan) bahkan kematian. Penyakit ini tidak dapat diobati dan hanya bisa dicegah dengan pemberian imunisasi polio sebanyak empat kali pada bayi umur dibawah satu tahun. Setalah cacar, polio merupakan penyakit yang dapat dieradikasi dari muka bumi. Pada hakekatnya, polio belum sepenuhnya dapat diberantas total dan masih menjadi masalah kesehatan yang perlu ditangani secara seksama. Pengamatan kasus polio dilaksanakan melalui surveilans AFP. Sepanjang tahun 2010, terdapat 36 kasus AFP yang didapatkan melalui surveilans AFP, dengan Non Polio AFP rate sebesar.distribusi penemuan kasus AFP di Sulawesi Utara dapat dilihatpada gambar Terlihat bahwa Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dan Kota Manado merupakan daerah yang mempunyai kontribusi besar pada pencapaian AFP rate Sulawesi Utara atau dengan kata lain mempunyai kinerja surveilans AFP yang lebih baik dibandingkan daerah lain 16 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

34 Gambar Distribusi penemuan kasus AFP Sulawesi Utara tahun 2010 SIAU TAGULANDANG BIARO MINAHASA UTARA MINAHASA TENGGARA MINAHASA SELATAN MINAHASA KOTA TOMOHON KOTA MANADO KOTA KOTAMOBAGU KOTA BITUNG KEPULAUAN TALAUD KEPULAUAN SANGIHE BOLAANG MONGONDOW UTARA BOLAANG MONGONDOW TIMUR BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW Sumber : Seksi Surveilans, 2011 Jika dilihat dari Non Polio AFP Rate per tahun maka tahun 2010, Non Polio AFP rate Provinsi Sulawesi Utara adalah 6,2 sedangkan Nasional 2,4. Specimen adekuat Provinsi Sulawesi Utara adalah 90,3 sedangkan nasional 85,9. Non Polio AFP rate Provinsi Sulawesi Utara tahun 2007 hingga 2010 sebagaimana pada gambar 3.12 Gambar Non Polio AFP Rate tahun Sumber : Seksi Surveilans, 2011 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

35 3. Penyakit HIV/HIDS Sejak ditemukannya kasus HIV di Sulawesi Utara pada tahun 1997, maka terlihat pertambahan kasus baru yang semakin membesar pada 5 tahun terakhir, dan tercatat hingga bulan Desember 2010 penderita HIV/AIDS di Sulawesi Utara sebanyak 758 kasus. Pada sepanjang tahun 2010 ditemukan 152 kasus HIV baru. Distribusi kasus HIV dan AIDS hingga Desember 2010 terlihat pada gambar 3.14 Gambar Trend penemuan kasus HIV/AIDS secara kumulatif tahun Sumber : Bidang PMK, 2011 Gambar Distribusi kasus HIV dan kasus AIDS di Sulawesi Utara sampai Desember 2010 HIV AIDS Sumber : Bidang PMK, Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

36 Jika melihat distribusi kasus menurut kabupaten/ kota seperti pada gambar 3.15, maka terlihat bahwa jumlah kasus HIV/AIDS terbanyak terdapat di Kota Manado, Kota Bitung dan Kab. Minahasa. Penambahan jumlah kasus baru tersebut tidak lepas dari Pelayanan VCT di Rumah Sakit. Hingga akhir 2008 terdapat lima Rumah Sakit di Sulawesi Utara yang memberikan layanan terapi anti-retoviral (ARV) dan Voluntary Counselling and Testing (VCT) yaitu RSU Prof. Dr. R. D. Kandou-Manado, RS TNI Teling-Manado, RS Prof. Ratumbuysang-Manado, RSUD Bitung, RSU Bethesda-Tomohon Perubahan status HIV ke AIDS yang memerlukan waktu pada akhirnya akan mempengaruhi gambaran kurva dari tahun ke tahun pada waktu data di update. Diharapka de ga pe eria ARV yang adekuat maka proses perubahan status HIV ke AIDS menjadi lebih lama atau bahkan tidak sama sekali. Gambar Distribusi kasus HIV dan AIDS se Sulawesin Utara sampai Desember 2010 Sumber : Bidang PMK, Penyakit Malaria Penyakit malaria masih merupakan masalah kesehatan dunia pada umumnya dan pada khususnya di propinsi sulawesi utara, ini ditandai dengan banyaknya kasus klinis dan positif malaria di beberapa kabupaten yang ada di Sulut khususnya daerah kepulauan, daerah terpencil yang jauh dari pusat pelayanan kesehatan. Dalam 5 tahun terakhir kasus Malaria klinis selalu di atas dengan AMI di atas 15. Tahun 2010 AMI di Sulawesi Utara adalah 15,62. Penggunaan API (Annual Parasite Index) diberlakukan pertengahan tahun Kasus dan AMI tahun 2005 sampai tahun 2010 dapat dilihat pada gambar Distribusi kasus Malaria di Propinsi Sulawesi Utara tahun 2010, dimana kasus yang dilaporkan terbanyak ditemukan di Kab. Kep. Sangihe, Kab. Minahasa dan Kab. Minahasa Tenggara, Sedangkan jumlah kasus sedikit terdapat di Kota Manado dan Kota Tomohon. Distribusi kasus menurut kabupaten/kota di Sulawesi Utara tahun 2010 sebagaimana terlihat pada gambar Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

37 Gambar Kasus Malaria klinis dan AMI tahun di Sulawesi Utara ,23 15, ,82 13,88 13, , Kasus AMI Sumber : Bidang PMK, 2011 Gambar Distribusi Kasus Malaria klinis dan AMI tahun di Sulawesi Utara Minahasa Minahasa Tenggara Sangihe Bol. Mongondow Talaud Bolmong Selatan Bitung Minahasa Utara Minahasa Selatan Kotamobagu Sitaro Bolmong Timur Bolmong Utara Manado Tomohon Sumber : Bidang PMK, Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

38 4. Penyakit Demam Berdarah Dengue Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegpti ini telah berkembang menjadi masalah kesehatan yang semakin serius. Selain faktor nyamuk penular serta keganasan virus yang terus berevolusi seiring dengan perubahan iklim (pemanasan global), serta keterlambatan mencari pengobatan dan kurangnya kesadaran akan kebersihan lingkungan, menyebabkan kasus (Incidence Rata) penyakit DBD ini masih muncul dari tahun ke tahun. Target atau sasaran pengendalian DBD adalah menjaga Case Fatality Rate di bawah 1% dengan menurunkan Incidence Rate dan Case Fatality Rate. Sepanjang tahun 2010 tercatat kasus DBD yang terjadi di wilayah Sulawesi Utara dengan jumlah kematian sebanyak 40 kasus, atau Angka kematian (CFR) = 1,36. Kasus DBD terbanyak terdapat di Kota Manado dengan jumlah kasus 998 dan kematian 25 kasus, Distribusi kasus terlihat pada gambar Gambar Distribusi kasus DBD di Sulawesi Utara tahun 2010 SIAU TAGULANDANG BIARO MINAHASA UTARA MINAHASA TENGGARA MINAHASA SELATAN MINAHASA KOTA TOMOHON KOTA MANADO KOTA KOTAMOBAGU KOTA BITUNG KEPULAUAN TALAUD KEPULAUAN SANGIHE BOLAANG MONGONDOW UTARA BOLAANG MONGONDOW TIMUR BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

39 Keberhasilan pengendalian penyakit DBD ditujukan keberhasilan oleh persentase jumlah kasus yang ditangani yang dilihat dari kasus dan kematian (CFR). Kasus DBD dan kematian di Provinsi Sulawesi Utara selama tahun 2005 s/d terlihat seperti tabel 3.2. Dapat dilihat bahwa selama tahun 2010 terjadi kenaikan baikm dari jumlah kasus dan kasus kematian dibandingkan data tahun Jika dihitung dengan menggunakan Incidence Rate (angka kejadian per penduduk) dan Case Fatality Rate ( Angka kematian), maka didapatkan pola yang berbeda seperti pada gambar Tabel JUmlah kasus, meninggal dan CFR DBD di Sulawesi Utara tahun Tahun Kasus Meninggal CFR , , , , , ,8 Gambar Grafik perbandingan kasus dan CFR DBD di Sulawesi Utara tahun , , ,1 1,3 1, Kasus CFR 22 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

40 Sepanjang tahun 2010 jika dianalisis menurut bulan maka terlihat bahwa kasus dan kematian tertinggi terjadi pada bulan Januari (gambar 3.20). Pola ini hampir serupa seperti pola tahun-tahun yang sebelumnya. Begitu juga dengan kasus meninggal dimana banyak terjadi di bulan Januari sebagaimana terlihat pada gambar 3.21 Gambar Grafik kasus dan kematian karena DBD di Sulawesi Utarmenurut bulan sepanjang tahun JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGUS SEP OKT NOP DES Kasus DBD Kematian Sumber : Seksi Surveilans, 2011 Gambar Pola bulanan kasus DBD di Sulawesi Utara tahun Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des Sumber : Seksi Surveilans, 2011 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

41 5. Tuberculosis Paru Secara global, Tuberkolosis atau TB masih menjadi masalah kesehatan yang serius, sedangkan secara nasional beban TB masih sangat tinggi; Tahun 2010, secara klinis TB banyak ditemuangka penemuan kasus Baru TB Paru di Sulawesi Utara (CDR) secara umum memperlihatkan hasil yang baik kecuali di beberapa Kabupaten/Kota masih rendah/belum memenuhi target nasional >70 %, seperti terlihat pada gambar 3.22 Gambar Distribusi penemuan kasus TB klinis dan TB Positif di Sulawesi Utara Tahun 2010 KOTA KOTAMOBAGU KOTA TOMOHON KOTA BITUNG KOTA MANADO SIAU TAGULANDANG BIARO KEPULAUAN TALAUD KEPULAUAN SANGIHE MINAHASA TENGGARA MINAHASA SELATAN MINAHASA UTARA MINAHASA BOLAANG MONGONDOW TIMUR BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW UTARA BOLAANG MONGONDOW Klinis Pos Gambar CDR TB Paru kabupaten/kota se Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 Kota Kotamobagu Kota Manado Kab. Minahasa Utara Kota Tomohon Kab. Minahasa Kab. Minahasa Selatan Kota Bitung Kab. Kepulauan Sangihe Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Kabupaten Kepulauan Sitaro Kab. Bolaang Mongondow Timur 132,5 117,9 109,4 99,9 92,2 89,6 88,8 88,7 83,4 82,8 82,2 75,2 74,5 67,9 60, Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

42 Dari gambar 3.19 terlihat bahwa dari 15 Kabupaten/Kota, hanya 2 diantaranya yang belum mencapai target nasional (>70%) yaitu Kabupaten Kep. Siau Tagulandang Biaro dan kabupaten Bollang Mongondow Timur.. Secara Propinsi CDR Sulawesi utara mencapai 95 % oleh karena beberapa kabupaten sudah mencapai di atas 100%. Dari analisis kesembuhan penderita kasus 2009 didapatkan hasil sebagaimana terlihat pada grafik gambar Gambar Angka kesembuhan TB Paru di Sulawesi Utara Tahun 2009 MINAHASA TENGGARA MINAHASA UTARA KOTA KOTAMOBAGU MINAHASA SELATAN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MINAHASA BOLAANG MONGONDOW UTARA BOLAANG MONGONDOW KOTA MANADO KOTA TOMOHON KEPULAUAN SANGIHE KOTA BITUNG KEPULAUAN TALAUD BOLAANG MONGONDOW SELATAN SIAU TAGULANDANG BIARO 100,0 100,0 98,0 98,0 98,0 97,0 95,0 92,0 91,0 89,0 87,0 85,0 81,0 78,0 71,0 Sumber : Bidang PMK, Penyakit Diare. Penyakit Diare sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, walaupun secara umum angka kesakitan masih berflukutuasi. Sepanjang tahun 2010, kasus diare terlaporkan lebih banyak terjadi di wilayah Kabupaten Minahasa yaitu kasus dengan diantaranya adalah balita. Distribusi kasus diare pada semua umur dan diare balita terlihat seperti pada gambar 3.25 Gambar Distribusi kasus diare di Sulawesi Utara tahun 2010 SIAU TAGULANDANG BIARO MINAHASA UTARA MINAHASA TENGGARA MINAHASA SELATAN M INAHASA KOTA TOMOHON KOTA MANADO KOTA KOTAMOBAGU KOTA BITUNG KEPULAUAN TA LAUD KEPULAUAN SANGIHE BOLAANG MONGONDOW UTARA BOLAANG MONG ONDOW TIMUR BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAA NG MONGONDOW Sum of Diare _semua Sum of Diare_balita Sumber : Bidang PMK, 2011 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

43 6. Penyakit Rabies Penyakit Rabies masih menjadi masalah kesehatan di Sulawesi Utara. Kasus gigitan rabies dalam empat tahun terakhir menunjukkan kecenderungan meningkat dibandingkan dengan tahun 2003 dan tahun Kasus dengan kematian karena rabies (lyssa) tidak pernah kurang dari 10. Angka ini masih jauh di atas harapan nasional yaitu 0 kematian pada setiap kasus gigitan. Untuk melihat gambaran kasus gigitan dan kasus lyssa tahun , dapat terlihat pada gambar 3.26 Kasus lyssa yang terjadi mungkin akan menjadi wajar jika melihat perbandingan antara jumlah kasus gigitan dengan jumlah kasus yang mendapatkan vaksin anti rabies. Gambar 3.27 menunjukkan bahwa ketersediaan VAR untuk mencegah terjadinya kasus Lyssa di Sulawesi Utara masih kurang setiap tahun. Gambar Perbandingan kasus gigitan dan Lyssa di Sulawesi Utara tahun Sumber : Bidang PMK, 2011 Gambar Perbandingan kasus gigitan dan pemberian VAR di Sulawesi Utara tahun Sumber : Bidang PMK, Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

44 Gambar 3.28 memperlihatkan peta distroibusi kasus dan kejadian Lyssa dimana terdapat beberapa daerah yang kasus gigitan tinggi namun kematian/lyssa hanya sedikit sementara ada daerah yang dengan kasus gigitan tidak terlalu banyak namun mempunyai lyssa yang tinggi Gambar Peta distribusi kasus dan kasus Lyssa di Sulawesi Utara tahun 2010 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

45 28 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

46 BAB IV UPAYA PELAYANAN KESEHATAN Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan, dan dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan millennium (MDGs), maka dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan situasi upaya kesehatan sepanjang tahun 2010 A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat di atasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut. 1. Kesehatan Ibu Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Ganguan yang dialami seorang ibu yang sedang hamil bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya. Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan di semua jenis fasilitas kesehatan, mulai dari Posyandu sampai Rumah Sakit baik pemerintah maupun swasta. a. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4) Masa kehamilan merupakan masa yang rawan kesehatan, baik kesehatan ibu yang mengandung maupun janin yang dikandungnya sehingga dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur. Hal ini dilakukan guna menghindari gangguan sedini mungkin dari segala sesuatu yang membahayakan terhadap kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan professional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) yang meliputi pengukuran ber badan dan tekanan darah, pemeriksaan tinggi fundus uteri, imunisasi Tetanus Toxoid (TT) serta pemberian tablet besi kepada ibu hamil selama masa kehamilannya sesuai pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Hasil pelayanan dapat dilihat dari cakupan pelayanan kunjungan ibu hamil K1 dan K4. Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil (K1) sebagaimana terlihat pada gambar 4.1 Dari gambar 4.1 terlihat bahwa pada tahun Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (116), Kabupaten Bolaang Mongondow (107) dan Kota Tomohon (104) merupakan 3 kabupaten teratas dalam pencapaian K1, sedangkan Kota Manado, Minsel dan Boltim adalah 3 kabupaten/kota dengan cakupan K1 rendah. Secara provincial, cakupan K1 Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010 adalah 96 %, sementara cakupan K4 adalah 87 %. Selanjutnya jika dilihat gambar distribusi cakupan K4 di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010 terlihat bahwa 3 daerah yaitu Bolmong Selatan, Minahasa Utara dan Kabupaten Bolmong merupakan 3 daerah dengan cakupan K4 terbesar sementara Minahasa Selatan, Bolaang Mongondow Timur dan Kabupaten Siau tagulandang Biaro merupakan 3 daerah dengan cakupan K4 terendah. Jika K1 dan K4 disandingkan, maka terlihat bahwa tidak ada satupun Kabupaten yang mempunyai K1 dan K4 yang sama, dan tidak ada hubungan bahwa K1 tertinggi akan mempunyai K4 yang tinggi pula. Jika dilihat selisih dari K1 dan K4, maka selisih terbesar terdapat pada Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan yaitu 20% dan yang terkecil adalah Kabupaten Kepulauan Talaud dengan 2%. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

47 Gambar 4.1 Perbandingan cakupan K1 dan K4 di Sulawesi Utara tahun BOLAA NG MONG ONDO W BOLAA NG MONG ONDO W SELATA N BOLAA NG MONG ONDO W TIMUR BOLAA NG MONG ONDO W UTARA KEPULA UAN SANGIH E KEPULA UAN TALAUD KOTA BITUNG KOTA KOTAM OBAGU KOTA MANAD O KOTA TOMOH ON MINAH ASA MINAH ASA SELATA N MINAH ASA TENGG ARA MINAH ASA UTARA SIAU TAGULA NDANG BIARO Sum of Cak K Sum of Cak K Sumber : Bidang Kesga, 2011 Gambar 4.2. Gaugemeter cakupan K1 dan K4 di Sulawesi Utara tahun 2010 K1 K4 Jika dibandingkan dengan hasil Riskesdas 2010, maka secara nasional cakupan K1 dan K4 Sulawesi Utara sudah leih tinggi dari cakupan K1 nasional yaitu 92,7 % dan K4. Gambar 4.3. Kesenjangan pelayanan antenatal K1 dan K4 nasional tahun 2010 Sumber: Riskesdas Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

48 Jika K1 dan K4 disandingkan, maka terlihat bahwa tidak ada satupun Kabupaten yang mempunyai K1 dan K4 yang sama, dan tidak ada hubungan bahwa K1 tertinggi akan mempunyai K4 yang tinggi pula. Jika dilihat selisih dari K1 dan K4, maka selisih terbesar terdapat pada Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan yaitu 20% dan yang terkecil adalah Kabupaten Kepulauan Talaud dengan 2%. b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang ditangani oleh tenaga kesehatan dan ini menggambarkan kemampua manajemen program KIA dalam pertolongan persalinan sesuai standar. Pada Gambar 4.5, Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (PN) di Kabupaten Minahasa Utara adalah yang tertinggi (94%), sementara Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan mempunyai cakupan PN yang terendah (58%), seperti pada gambar 4.5 Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, disuatu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu. Dengan indicator ini dapat diperkirakan proporsi persalinan Gambar 4.5. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Sulawesi Utara tahun 2010 MINAHASA UTARA MINAHASA BOLAANG MONGONDOW KOTA TOMOHON MINAHASA TENGGARA KOTA KOTAMOBAGU KOTA BITUNG MINAHASA SELATAN KEPULAUAN SANGIH E KOTA MANADO KEPULAUAN TALAUD BOLAANG MONGONDOW UTARA SIAU TAGULANDANG BIARO 65 BOLAANG MONGONDOW TIMUR BOLAANG MONGONDOW SELATAN Sumber : Bidang Kesga, 2011 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

49 Menurut Riskesdas 2010, cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Sulawesi Utara adalah 87%, yang artinya masih dibawah target nasional 90%. Dengan demikian cakupan PN Sulawesi Utara tahun 2010, yaitu 87 % masih lebih rendah dari cakupan hasil Riskesdas. Gambar 4.6. Gaugemeter cakupan persalinan oleh Nakes di Sulawesi utara tahun 2010 Sumber: Bidang Kesga, 2011 Gambar 4.7. Cakupan Persalinan oleh Nakes 1 tahun terakhir menurut Provinsi ,2 48,7 49,3 52,1 56,4 57,8 60,9 63,1 64,3 64,6 66,4 66,6 70,4 76,5 78, ,7 80,2 80,9 82,2 85, ,7 87,8 88,4 92,5 94,1 94,8 95,5 95,8 95,8 97,2 98,6 Sumber : Riskesdas, 2010 c. Pelayanan Nifas Cakupan pelayanan nifas adalah calkupoan pelayanan kepada ibu pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca bersalin sesuai standar paling sedikit 3 kali dengan distribusi waktu 6 jam-3 hari, 8 jam 14 hari dan hari setelah bersalin di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pelayanan nifas sesuai standar termasuk pemberian viatamin a 2 kali serta persiapan dan/atau pemasangan KB Pasca Persalinan. Dengan indicator ini dapat diketahui cakupan pelayanan nifas secara lengkap (memenuhi standar pelayanan dan menepati waktu yang ditetapkan), yang menggambarkan jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu nifas, disamping menggambarkan kemampuan manajemen ataupun kelangsungan program KIA. Disepanjang tahun 2010, dari ibu bersalin terdapat ibu nifas. Yang dilayani dalam masa nifas sebanyak atau 77% ibu nifas mendapatkan pelayanan kesehatan di seluruh wilayah Sulawesi Utara. Kabupaten Talaud adalah kabupaten dengan cakupan terendah yaitu 51 % sementara Minahasa Tenggara dan Minahasa Selatan merupakan daerah dengan cakupan tertinggi yaitu 92 %. Standar target yang ditetapkan secara nasional sesuai SPM adalah 95%, sehingga cakupan kabupaten dan provinsi secara keseluruhan masih dibawah target nasional sebagaimana terdapat pada gambar Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

50 Gambar 4.8 Distribusi cakupan pelayanan nifas di Sulawesi Utara tahun 2010 MINAHASA TENGGARA MINAHASA SELATAN BOLAANG MONGONDOW KOTA TOMOHON BOLAANG MONGONDOW UTARA MINAHASA UTARA MINAHASA KEPULAUAN SANGIHE KOTA KOTAMOBAGU BOLAANG MONGONDOW TIMUR KOTA BITUNG KOTA MANADO SIAU TAGULANDANG BIARO BOLAANG MONGONDOW SELATAN KEPULAUAN TALAUD Sumber : Profil kesehatan kab/kota 2010 Gambar 4.9. Gaugemeter cakupan pelayanan nifas di Sulawesi Utara tahun 2010 d. Pelayanan Pemberian Tablet Fe1 dan Fe3 Cakupan Ibu hamil medapat 30/90 tablet F e selama periode kehamilannya pada wilayah dan kurun waktu tertentu dibagi dengan jumlah ibu hamil pada wilayah dan kurun waktu yang sama. Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari 12 gr%, sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hb dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II. karena kekurangan zat besi, jenis pengobatannya relative mudah, bahkan murah. Anemia defisiensi zat besi merupakan penyebab utama anemi pada ibu hamil dibandingkan dengan defiseiensi zat gizi lain. Anemia Defisiensi besi pada wanita hamil merupakan problema kesehatan yang dialami oleh wanita di seluruh dunia terutama di Negara berkembang WHO melaporkan bahwa prevalensi ibu-ibu hamil yang mengalami defissiensi besi sekitar 35-75%, serta semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia kehamilan. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

51 Sepanjang tahun 2010, dari ibu hamil di Sulawesi Utara, hanya ibu yang mendapat kan tablet Fe1 atau 88,8% dan ibu yang mendapatkan tablet Fe 2 atau 86,56 %. Dari 15 Kabupaten Kota yang ada, Kabupaten Minahasa Utara mempunyai cakupan di atas 100 % baik di Fe1 maupun di Fe3, sementara Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan mempunyai cakupan yang paling rendah, baik di Fe1 maupun di Fe3 Distribusi cakupan Fe1 dan Fe3 se Sulawesi Utara seperti terlihat pada gambar 4.11 dan cakuipan Fe 1 dan Fe 3 Provinsi Sulawesi Utara pada gambar 4.12 Gambar Cakupan pemberian tablet Fe1 dan Fe3 Ibu Hamil di Sulawesi Utara Tahun BOLAAN G MONGO NDOW BOLAAN G MONGO NDOW SELATAN BOLAAN G MONGO NDOW TIMUR BOLAAN G MONGO NDOW UTARA KEPULAU AN SANGIHE KEPULAU AN TALAUD KOTA BITUNG 0 KOTA KOTAMO BAGU KOTA MANADO KOTA TOMOHO N MINAHAS A MINAHAS A SELATAN MINAHAS A TENGGA RA MINAHAS A UTARA SIAU TAGULAN DANG BIARO Sum of Cak fe Sum of Cak fe Gambar Gaugemeter cakupan pemberian Tablet fe1 dan Fe3 Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010 e. Penanganan Komplikasi Obstetri (PK) Cakupan penanganan Komplikasi Obstetri (PK) adalah cakupan ibu dengan komplikasi kebidanan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani secara definitive sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan. Penanganan definitive adalah penanganan/ pemberian tindakan terakhir untuk menyelesaikan permasalahan setiap kasus komplikasi kebidanan. Komplikasi yang dimaksud dapat terjadi pada masa hamil, masa bersalin dan masa nifas. Indikator ini untuk mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara professional kepada ibu hamil, bersalin dan nifas dengan komplikasi. Di Sulawesi Utara pada tahun 2010, dari ibu hamil, dilaporkan terdapat ibu dengan kondisi hamil risiko tinggi. Dari jumlah tersebut sebanyak (71,7%) ibu hamil Risti yang ditangani. Distribusi ibu hamil dengan risiko tinggi yang ditangani terlihat seperti pada gambar Tampak bahwa Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan tidak mempunyai data, dan 5 kabupaten yang cakupannya di bawah 50 %, 3 Kabupaten anatara 70-90% dan 6 kabupaten/kota mempuyai cakupan 100%. 34 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

52 Gambar Cakupan penanganan ibu hamil dengan komplikasi di Sulawesi Utara tahun 2010 SIAU TAGULANDANG BIARO MINAHASA KOTA TOMOHON KOTA MANADO KEPULAUAN TALAUD BOLAANG MONGONDOW TIMUR BOLAANG MONGONDOW KOTA BITUNG MINAHASA TENGGARA KOTA KOTAMOBAGU MINAHASA SELATAN BOLAANG MONGONDOW UTARA MINAHASA UTARA KEPULAUAN SANGIHE BOLAANG MONGONDOW SELATAN Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2010 Gambar Gaugemeter cakupan pertolongan komplikasi persalinan Provinsi Sulawesi Utara 2. Kesehatan Anak a. Cakupan Pelayanan Neonatus pertama (KN1) dan Neonatus Lengkap (KN Lengkap) Cakupan pelayanan neonates pertama adalah cakupan neonates yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada 6-48 jam setelah lahir di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Dengan indicator ini dapat diketahui akses/ jangkauan pelayanan kesehatan neonatal. Cakupan pelayanan neonates lengkap adalah cakupan neonates yang mendapatkan pelayanan sesuai standar sedikitnya tiga kali yaitu 1 kali pada 6-48 jam, 1 kali pada hari ke-3 hari ke-7 dan 1 kali pada hari ke-8 hari ke-28 setelah lahir di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Dengan indicator ini dapat diketahui efektifitas dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal. Di Sulawesi Utara, menurut data dari program Kesga, cakupan KN1 dan KN lengkap tahun 2010 masing-masing 84,40 % dan 80,62 %. Angka ini masih rendah jika dibandingkan dengan target nasional yaitu 90% untuk masing-masing KN1 dan Kn lengkap. Distribusi cakupan pelayanan neonatus pertama dan lengkap dapat dilihat pada gambar 4.14 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

53 Gambar Distriubusi Cakupan KN1 dan KN Lengkap di Sulawesi Utara tahun BOLAA NG MONG ONDO W BOLAA NG MONG ONDO W UTARA BOLAA NG MONG ONDO W SELATA N BOLAA NG MONG ONDO W TIMUR MINAH ASA MINAH ASA UTARA MINAH ASA SELATA N MINAH ASA TENGG ARA KEPULA UAN SANGIH E KEPULA UAN TALAUD SIAU TAGULA NDANG BIARO KOTA MANAD O KOTA BITUNG KOTA TOMOH ON KOTA KOTAM OBAGU KN KN Lengkap Sumber : Bidang Kesga, 2011 Gambar Gaugemeter KN1 dan KN lengkap Provinsi Sulawesi Utara tahun KN 1 KN Lengkap b. Penanganan komplikasi neonatal (PKn) Cakupan neonatal komplikasi adalah cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani secara definitive oleh tenaga kesehatan pada tingkat pelayanan kesehatan dasar dan rujukan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Penanganan definitive adalah pemberian tindakan akhir pada setiap kasus komplikasi neonatus yang pelaporannya dihitung 1 kali pada masa neonatal. Kasus komplikasi yang ditangani adalah seluruh kasus yang ditangani tanpa melihat hasilnya hidup atau mati. Indikator ini menunjukka sarana pelayanan kesehatan dalam menangani kasus-kasus kegawatdaruratan neonatal, yang kemudian ditindaklanjuti sesuai dengan kewenangannya, atau dapat dirujuk ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi. Perhitungannya adalah dengan membagi jumlah neonatus dengan komplikasi yang mendapat penanganan definitive di suatu wilayah kerja dengan jumlah nenonatal yang mengalami komplikasi. Di Sulawesi Utara sepanjang tahun 2010, berdasarkan laporan Kabupaten/Kota dari neonatal yang ada, tercatat neonatal yang mempunyai komplikasi/berisiko tinggi. Dari jumlah tersebut, neonatal dilakukan penanganan definitif, sehingga cakupan PKn tahun 2010 adalah 41,3 %. Terdapat 3 daerah yang tidak mempunyai data yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Sitaro dan Kabupaten Talaud. Distribusi cakupan dapat dilihat pada gambar Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

54 Gambar Cakupan PKn di Sulawesi Utara tahun 2010 Kota Tomohon Kab. Minahasa Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Bolaang Mongondow Utara Kota Manado Kab. Minahasa Tenggara Kab. Minahasa Utara Kab. Bolaang Mongondow Kab. Minahasa Kota Kotamobagu Kota Bitung Kab. Kepulauan Sangihe Kab. Kepulauan Talaud Kabupaten Kepulauan Sitaro Kab. Bolaang Mongondow Selatan Provinsi Sulawesi Utara , Sumber : Profil Kab/Kota 2010 Dari data tersebut terlihat bahwa kemampuan sarana pelayanan kesehatan di daerah yang cakupannya rendah, masih sangat kurang. Kemungkinan lain adalah tidak adanya pencatatan dan pelaporan yang baik sehingga data tidak didapatkan. Secara umum, cakupan PKn di Sulawesi Utara masih jauh dibawah target nasional 80% c. Cakupan kunjungan bayi (29 hari 11 bulan) Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna minimal 4 kali yaitu 1 kali pada umur 29 hari-2 bulan, 1 kali pada umur 3-5 bulan, dan satu kali pada umur bulan dan 1 kali pada umur 9-11 bulan sesuai standar di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Dengan indicator ini dapat diketahui efektifitas, continuum of care dan kualitas pelayanan kesehatan bayi. Cakupan kunjungan bayi di Sulawesi Utara tahun 2010 seperti terlihat pada gambar 4.17, yaitu 79% masih di bawah target nasional 90%. Kabupaten Bolaang Mongondow, Minahasa Utara dan Bolaang Mongondow Timur merupakan 3 daerah dengan cakupan terendah, sedangkan Bolaang Mongondow Selatan mempunyai cakupan 100%. Gambar Cakupan Kunjungan bayi di Sulawesi Utara tahun 2010 Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Minahasa Tenggara Kab. Minahasa Selatan Kota Bitung Kab. Kepulauan Talaud Kabupaten Kepulauan Sitaro Kab. Kepulauan Sangihe Kota Manado Kota Tomohon Kab. Minahasa Kota Kotamobagu Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Utara Kab. Bolaang Mongondow Prov. Sulut 100,0 95,6 89,4 88,4 88,3 84,7 82,2 81,2 80,9 80,4 78,5 73,2 68,1 62,6 62,2 78,9 Sumber : Program Kesga, 2011 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

55 3. Upaya Perbaikan Gizi a. Prevalensi gizi buruk Data yang diperoleh melalui Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 dan tahun 2010 memperlihatkan bahwa situasi prevalensi gizi buruk, Kurang dan kekurangan gizi (dari Riskesdas 2007) di Provinsi Sulawesi Utara adalah lebih baik dibandingkan dengan 28 lain (seperti pada gambar Begitu pula jika melihat hasil Riskesdas tahun 2010, prevalensi gizi kurang di Sulawesi Utara mempunyai posisi terendah dibandingkan 32 provinsi lainnya. (gambar 4.19). Melihat gambar 4.20 dari hasil Riskesdas 2010, memperlihatkan prediksi pencapaian kabupaten terhadap tujuan 1c MDGs 2015 terhadap beberapa indicator. Gambar Prevalensi Balita Kekurangan Gizi Per Provinsi (Riskesdas Sumber : Penyajian Bappenas, 2010) Gambar Prevalensi Gizi Kurang 2010 menurut Provinsi Sumber : Riskesdas, 2010 Gambar 4.20 Sumber : Riskesdas, Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

56 b. Penimbangan balita Sepanjang tahun 2010, di Sulawesi Utara dari balita yang ada tercatat balita yang ditimbang atau hanya 62 % yang ditimbang. Dari jumlah yang ditimbang tersebut terdapat atau 86 % balita naik berat badannya. Kab. Bolaang Mongondow Selatan merupakan daerah yang mempunyai cakupan tertinggi balita yang naik berat badannya, sementara Kabupaten Bolaang Mongondow Utara mempunyai cakupan terendah. Distribusi cakupan balita yang naik berat badannya seperti pada gambar 4.21 Gambar Cakupan Balita yang naik Berat Badannya di Sulawesi Utara tahun 2010 BOLAANG MONGONDOW SELATAN MINAHASA MINAHASA TENGGARA KOTA TOMOHON MINAHASA UTARA MINAHASA SELATAN KOTA BITUNG KOTA KOTAMOBAGU KEPULAUAN TALAUD BOLAANG MONGONDOW BOLAANG MONGONDOW TIMUR SIAU TAGULANDANG BIARO KOTA MANADO KEPULAUAN SANGIHE BOLAANG MONGONDOW UTARA PROV. SULUT Sumber : Profil Kab/Kota tahun c. Pemberian kapsul Vitamin A Cakupan balita mendapat kapsul vitamin A adalah cakupan bayi 6-11 mendapat kapsul vitamin A satu kali dan anak umur bulan mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi dua kali per tahun di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Sepanjang tahun 2010 dari balita umur bulan terdapat balita yang mendapatkan kapsul vitamin A, dengan distribusi cakupan sebagaimana terlihat pada gambar 4.22 Gambar Cakupan pemberian Vitamin A di Sulawesi Utara tahun Kab. Minahasa Kab. Bolaang Mongondow Kota Tomohon Kab. Minahasa Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kota Manado Kab. Kepulauan Sangihe Kab. Kepulauan Talaud Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Tenggara Kota Bitung Kab. Bolaang Mongondow Utara Kabupaten Kepulauan Sitaro Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kota Kotamobagu Prov. Sulut Sumber : Profil Kab/Kota tahun Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

57 d. Balita gizi buruk mendapat perawatan. Gizi buruk adalah status gizi menurut berat badan (BB) dan tinggi badan (TB)dengan Z-score <= -3 dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus, kwashiorkor, dan marasmus kwashiorkor). Menggunakan parameter BB dan TB Perawatan sesuai standar pada gizi buruk yang dimaksudkan adalah perawatan yang diberikan mencakup : a) pemeriksaan klinis meliputi kesdaran, dehidrasi, hipoglikemi dan hipotermi.; b) Pengukuran antropometri ; c) Pemberian lkarutan elektrolit dan icronutrient serta memberikan makanan dalam bentuk, jenmis dan jumlah yang sesuai kebutuhan, mengikuti fase stabilisasi, transisi dan rehabilitasi; d) diberikan pengobatan sesuai dengan penyakit ; e) ditimbang setiap minggu untuk memantau peningkatan BB sampai mencapai Z-score-1; f) konseling gizi kepada orang tua/ pengasuh tentang cara member makan anak. Cakupan balita gizi buruk mendap[at perawatan adalah balita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai dengan tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Di Sulawesi Utara, pada tahun 2010 dari 67 kasus gizi buruk yang ditemukan 45 kasus diantaranya mendapatkan perawatan atau 67 %. Dengan demikian belum mencapai target yang diberikan yakni 80%. Distribusi cakupan seperti pada gambar Gambar Cakupan Balita gizi buruk di Sulawesi Utara tahun 2010 yang mendapatkan pewrawatan Kab. Bolmong Selatan Kota Kotamobagu Kab. Sitaro Kab. Minahasa Tenggara Kab. Talaud Kab. Sangihe Kab. Bolaang Mongondow Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Kota Manado Kab. Bolmong Timur Kab. Bolmong Utara Kab. Minahasa Utara Kota Tomohon Kota Bitung Prov. Sulawesi Utara Sumber: Profgram Gizi, 2011 e. Bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif ASI eksklusif adalah Air Susu Ibu yang diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 6 bulan tanpa diberikan makanan dan minuman, artinya hanya mendapat ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Sepanjang tahun 2010, cakupan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif adalah 22,6 % dengan variasi / disparitas yang sangat tinggi, seperti terlihat pada gambar Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

58 Gambar Cakupan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif di Sulawesi Utara tahun 2010 Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Bolaang Mongondow Timur Kabupaten Kepulauan Sitaro Kab. Minahasa Selatan Kota Tomohon Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Minahasa Kab. Kepulauan Sangihe Kab. Bolaang Mongondow Kab. Minahasa Utara Kota Bitung Kab. Minahasa Tenggara Kota Manado Kota Kotamobagu Prov. Sulut Imunisasi bayi Upaya imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun Upaya ini merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling cost effective. Dengan upaya imunisasi terbukti bahwa penyakit cacar telah terbasmi dan Indonesia dinyatakan bebas dari penyakit cacar sejak tahun Mulai tahun 1977, upaya imunisasi diperluas menjadi Program Pengembangan Imunisasi dalam rangka pencegahan penularan terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu, tuberculosis, difteri, pertusis, campak, polio, tetanus serta hepatitis B. Dengan upaya imunisasi pula, kita sudah dapat menekan penyakit polio dan sejak tahun 1995 tidak ditemukan lagi virus polio liar di Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya global untuk membasmi polio di dunia dengan Program Eradikasi Polio (ERAPO). Walaupun PD3I sudah dapat ditekan, cakupan imunisasi harus dipertahankan tinggi dan merata. Kegagalan untuk menjaga tingkat perlindungan yang tinggi dan merata dapat menimbulkan letusan (KLB) PD3I. Untuk itu, upaya imunisasi perlu disertai dengan upaya surveilans epidemiologi agar setiap peningkatan kasus penyakit atau terjadinya KLB dapat terdeteksi dan segera diatasi. Dalam PP Nomor 25 Tahun 2000 kewenangan surveilans epidemiologi, termasuk penanggulangan KLB merupakan kewenangan bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Selama beberapa tahun terakhir ini, kekawatiran akan kembalinya beberapa penyakit menular dan timbulnya penyakit-penyakit menular baru kian meningkat. Kegiatan program Imunisasi dilaksanakan berdasarkan kebijakan meliputi: 1)Penyelenggaraan Imunisasi dilaksanakan oleh Pemerintah, swasta dan masyarakat, dengan mempertahankan prinsip keterpaduan antara pihak terkait ; 2) Mengupayakan pemerataan jangkauan pelayanan imunisasi baik terhadap sasaran masyarakat maupun sasaran wilayah; 3) Mengupayakan kualitas pelayanan yang bermutu; 4) Mengupayakan kesinambungan penyelengaraan melalui perencanaan program dan anggaran terpadu; 5) Pehatian khusus diberikan untuk wilayah rawan social, rawan penyakit (KLB) dan daerah-daerah sulit secara geografis Selanjutnya kebijakan tersebut dilaksanakan dengan strategi diantaranya : 1) Memberikan akses (pelayanan) kepada masyarkat dan swasta; 2) Membangun kemitraan dan jejaring kerja; 3)Menjamin ketersediaan dan kecukupan vaksin, peralatan rantai vaksin dan alat suntik ; 3) Pelayanan imunisasi dilaksanakan oleh tenaga professional/ terlatih; 4) Pelaksanaan sesuai standar; 5) Memanfaatkan perkembangan metoda dan teknologi yang lebih efektif, berkualitas dan efesien, dan 6) Meningkatkan advokasi, fasilitas dan pembinaan Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

59 Kab_kota Tabel 4.1. Jumlah bayi yang divaksinasi menurut jenis antigen dan Kabupaten/kota se Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010 JML DPT1/ BAYI Hb0 BCG Polio1 HB1 Pol2 DPT2/ HB2 Pol 3 DPT3/ HB3 Pol 4 Campak KOTA MANADO KOTA TOMOHON KOTA BITUNG MINAHASA MINAHASA UTARA MINAHASA SELATAN MINAHASA TENGGARA KOTA KOTAMOBAGU BOLAANG MONGONDOW BOLAANG MONGONDOW UTARA KEPULAUAN SANGIHE KEPULAUAN TALAUD SIAU TAGULANDANG BIARO BOLAANG MONGONDOW TIMUR BOLAANG MONGONDOW SELA- TAN Sumber : Bidang PMK, 2011 Tabel 4.1 memperlihatkan jumlah bayi yang divaksinasi menurut antigen dan kabupaten/kota. Jika dihitung cakupan menurut antigen dan kabupaten/ kota maka akan terlihat gambaran seperti pada gambar 4.25, 4.26, 4.27, 2.28, Gambar Cakupan imunisasi Hb 0 di Sulawesi Utara tahun 2010 Sumber : Bidang PMK, Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

60 Target jangkauan imunisasi bayi ditunjukkan dengan cakupan imunisasi DPT1, karena imunisasi ini merupakan salah satu antigen kontak pertama dari semua imunisasi yang diberikan pada bayi. Gambar Distribusi cakupan DPT1-Hb di Sulawesi Utara tahun 2010 BOLAANG MONGONDOW UTARA BOLAANG MONGONDOW TIMUR KOTA MANADO BOLAANG MONGONDOW SELATAN KEPULAUAN TALAUD MINAHASA MINAHASA UTARA SIAU TAGULANDANG BIARO MINAHASA TENGGARA MINAHASA SELATAN KOTA KOTAMOBAGU Sumber : Bidang PMK, KOTA 2011 BITUNG KOTA TOMOHON KEPULAUAN SANGIHE BOLAANG MONGONDOW PROV. SULUT Sumber : Bidang PMK, Sedangkan target tingkat perlindungan imunisasi bayi ditunjukkan dengan cakupan imunisasi campak karena imunisasi ini merupakan antigen kontak terakhir dari semua imunisasi yang diberikan pada bayi. Gambar Distribusi Cakupan imunisasi Campak di Sulawesi utara tahun 2010 BOLAANG MONGONDOW UTARA BOLAANG MONGONDOW TIMUR KOTA MANADO MINAHASA MINAHASA UTARA KEPULAUAN TALAUD BOLAANG MONGONDOW SELATAN KOTA TOMOHON SIAU TAGULANDANG BIARO MINAHASA TENGGARA MINAHASA SELATAN KOTA BITUNG KOTA KOTAMOBAGU KEPULAUAN SANGIHE BOLAANG MONGONDOW PROV. SULUT Sumber : Bidang PMK, Jika disandimngkan cakupan imunisasi DPT1-DPT3 dan Polio 1-Pol 4, maka terlihat pola yang sama di setiap kabupaten yaitu kecenderungan untuk terjadi penurunan setiap sekuens pemberian imunisasi. Pola ini dapat dilihat seperti pada gambar 4.28 dan Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

61 Gambar Distribusi cakupan DPT11-Hb1, DPT2-Hb2, DPT3-Hb3 di Sulawesi Utara tahun BOLAA NG MONG ONDO W BOLAA NG MONG ONDO W SELATA N BOLAA NG MONG ONDO W TIMUR BOLAA NG MONG ONDO W UTARA KEPUL AUAN SANGI HE KEPUL AUAN TALAU D KOTA BITUN G KOTA KOTAM OBAGU KOTA MANA DO KOTA TOMO HON MINAH ASA MINAH ASA SELATA N MINAH ASA TENGG ARA MINAH ASA UTARA SIAU TAGUL ANDAN G BIARO DPT1-Hb DPT2-Hb DPT3-Hb Gambar Distribusi cakupan imunisasi Pol 1, Pol 2, Pol 3, Pol 4 di Sulawesi Utara tahun BOLAA NG MONG ONDO W BOLAA NG MONG ONDO W SELATA N BOLAA NG MONG ONDO W TIMUR BOLAA NG MONG ONDO W UTARA KEPULA UAN SANGIH E KEPULA UAN TALAU D KOTA BITUNG KOTA KOTAM OBAGU KOTA MANAD O KOTA TOMO HON MINAH ASA MINAH ASA SELATA N MINAH ASA TENGG ARA MINAH ASA UTARA SIAU TAGUL ANDAN G BIARO Pol Pol Pol Pol Untuk menunjukkan tingkat efektifitas program digunakan angka drop out (DO)DPT1 Campak, seperti terlihat pada Gambar Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

62 Gambar Distribusi DO DPT1-Campak di Sulawesi Utara tahun KOTA MAN ADO -12 KOTA TOM OHO N 5 KOTA BITU NG 0 MIN AHAS A 2 MIN AHAS A UTA RA 5 MIN AHAS A SELA TAN 2 MIN AHAS A TEN GGA RA KOTA KOTA MOB AGU BOLA ANG MON GON DOW BOLA ANG MON GON DOW UTA RA KEPU KEPU LAUA LAUA N N SAN TALA GIHE UD SIAU TAG ULA NDA NG BIAR O BOLA ANG MON GON DOW TIMU R DO BOLA ANG MON GON DOW SELA TAN Dari gambar tersebut terlihat bahwa Drop Out terbesar terdapat di kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Selatan dan Kota Manado. Pencapaian Universal child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proksi terhadap cakupan atas imunisasi secara lengkap pada sekelompok bayi. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut tergambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat atau bayi (herd immunity) terhadap penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Dalam hal ini Pemerintah menargetkan pencapaian UCI pada wilayah administrasi desa/kelurahan. Suatu desa/kelurahan telah mencapai target UCI apabila >80% bayi di desa/kelurahan tersebut mendapat imunisasi lengkap. Secara Provinsi, pencapaian UCI tingkat desa/kelurahan tahun 2010 seperti pada gambar 4.31 Gambar Cakupan kelurahan/desa UCI di Sulawesi utara tahun 2010 Sumber : Bidang PMK, 2011 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

63 Dari gambar 4.31 terlihat bahwa cakupan kelurahan/desa UCI di Sulawesi Utara tahun 2010 yang hanya mencapai 69% sangat dipengaruhi oleh cakupan dari kabupaten Bolaang Mongondow yang sangat rendah (26%) dan kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Sitaro dan Kabupaten Sangihe yang tidak mencapai 50 %. Terdapat 6 daerah yang cakupannya sudah di atas target nasional 80 %. Gambar Peta cakupan UCI di Sulawesi Utara tahun 2009 dan Dari perbandingan peta pada gambar 4.30 terlihat bahwa terjadi penurunan jumlah desa UCI tahun 2010, dimana pada tahun 2010 hanya 5 kabupaten yang di atas target 80%, sedangkan pada tahun 2009 terdapat 9 kabupaten yang sudah di atas target. 5. Kesehatan Lingkungan a. Sosialisasi Pendekatan Kabupaten/Kota Sehat. Sampai tahun 2010 penyebaran informasi tentang Kabupaten/Kota Sehat telah dilaksanakan di 15 Kabupaten/Kota. Berkenaan dengan pelaksanaan sosialisasi, dalam rangka pembentukan forum kota sehat melibatkan seluruh lintas sektor / program terkait disetiap kabupaten/ kota. Dari 15 Kabupaten/Kota, 7 kabupaten/kota telah melaksanakan program pembentukan kabupaten / kota sehat yaitu Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud. Kabupaten/Kota tersebut telah memiliki Forum Kabupaten/Kota Sehat ataupun dengan nama lainnya yang sesuai dengan daerah masingmasing, sedangkan kabupaten / kota lainnya masih dalam proses pembentukan Tim Pembina Kabupaten / Kota Sehat. Pada tahun 2010, terdapat 4 Kabupaten/ Kota yang layak diusulkan untuk penilaian tingkat nasional yaitu, Kota Bitung, Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara dan Kabupaten Kepulauan Sangihe. Dengan hasil yaitu, Kota Bitung mendapatkan penghargaan Swasti Saba kategori Wiwerda sedangkan Kota Manado dan Kabupaten Minahasa Utara dengan penghargaan Swasti Saba kategori Padapa., 46 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

64 b.penyehatan Perumahan dan Lingkungan Kondisi perumahan yang ada di Provinsi Sulut sangat bervariasi karena hal ini dipengaruhi oleh kemampuan masyarakat dalam membangun rumahnya, dan data yang ada belum merupakan hasil secara keseluruhan dari jumlah rumah yang ada di seluruh daerah tetapi hanya menggambarkan dari jumlah rumah yang dapat dipantau oleh petugas di Puskesmas, namun demikian dari hasil pemantauan petugas, kualitas perumahan yang memenuhi syarat cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Masalah yang ada adalah dana yang tersedia untuk kegiatan kesehatan lingkungan lebih khusus untuk pemantauan rumah sehat yang tidak ada sehingga memberatkan upaya pemantauan. Pada tahun 2010 dari rumah yang diperiksa, hanya rumah yang dapat dikatakan rumah sehat. Adapun distribusi cakupan rumah sehat menurut kabupaten /kota pada tahun 2010 dapat dilihat pada gambar Jumlah rumah yang diperiksa pada tahun 2010 tersebut lebih sedikit dari jumlah rumah yang diperiksa pada tahun Gambar Distrbusi cakupan rumah sehat di Sulawesi Utara tahun 2010 Sumber : Bidang PMK 2011 c. Penyehatan sarana sanitasi dasar Dalam pelaksanaan pemantauan dan pengawasan penyehatan perumahan, secara bersamaan petugas juga melaksanakan kegiatan penyehatan sarana sanitasi dasar. Sepanjang tahun 2010, menurut data dari seksi kesehatan lingkungan, dari KK yang diperiksa terdapat KK memiliki jamban atau 67,80% KK yang diperiksa memiliki jamban. Jumlah jamban yang diperiksa pada tahun ini lebih banyak dibandingkan pemeriksaan tahun 2009, namun hasilnya yang memenuhi syarat lebih sedikit dibanding tahun lalu. Persentase jamban yang diperiksa yang memenuhi syarat kesehatan dari tahun 2007 s/d tahun 2010 dapat dilihat sebagaimana pada gambar Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

65 Gambar Perbandingan cakupan Jamban yang diperiksa dan memenuhi syarat di Sulawesi Utara tahun Sumber : Program Kesling 2011 Pada pemantauan kepemilikan tempat sampah, terlihat bahwa kegiatan pemantauan tempat sampah kurang dilaksanakan oleh petugas di daerah Kota Manado, Kab. Minahsa Selatan dan Kab. Kep. Sangihe, yang terlihat dari kurangnya rumah yang diperiksa sehingga cakupan tempat sampah juga ikut kurang bahkan 0 di dua kabupaten terakhir. Distribusi cakupan kepemilikan tempat sampah pada rumah yang diperiksa di Sulawesi Utara tahun 2010 seperti terlihat pada gambar 4.35 Gambar Distribusi cakupan kepemlikan tempat sampah pada rumah yang diperiksa di Sulawesi utara tahuin 2010 SIAU TAGULANDANG BIARO BOLAANG MONGONDOW UTARA KOTA TOMOHON MINAHASA KOTA KOTAMOBAGU MINAHASA UTARA KEPULAUAN TALAUD KOTA BITUNG BOLAANG MONGONDOW BOLAANG MONGONDOW TIMUR MINAHASA TENGGARA BOLAANG MONGONDOW SELATAN KOTA MANADO MINAHASA SELATAN KEPULAUAN SANGIHE PROV. SULUT 5 4 0, Sumber : Profil Kab/Kota Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

66 Penyehatan Sarana Pembuangan Air Limbah yang ada dipermukiman masyarakat pada umumnya dengan sistem terbuka dan masih banyak yang di wilayah desa / kelurahan dengan sistem peresapan secara individu karena belum tersedianya riol yang disediakan oleh pemerintah. Sehingga yang menggunakan sistem riolering biasanya didaerah pusat perkotaan dan di pusat ibukota kecamatan. Dari hasil pemantauan di lapangan menunjukkan bahwa dari jumlah yang dapat diperiksa pada tahun 2010 sebanyak yang memenuhi persyaratan hanya sebesar atau 41,71 %,. Angka ini berarti terjadi penurunan dibandingkan tahun 2009 dimana yang dapat diperiksa sebanyak dan yang memenuhi persyaratan sejumlah atau sebesar 40,04 %,, seperti terlihat pada gambar4.36. Cakupan kegiatan menurut kabupaten dapat dilihat pada gambar 4.37 Gambar Perbandingan cakupan SPAL yang diperiksa dan memenuhi syarat di Sulawesi Utara tahun Sumber : Profil Kab/Kota tahun 2010 Gambar Distribusi cakupan pembuangan air limbah yang memenuhi syarat dari KK yang diperiksa di Sulawesi Utara tahun 2010 Prov. Sulut Kota Manado Kab. Minahasa Utara Kota Kotamobagu Kota Tomohon Kab. Minahasa Kab. Minahasa Tenggara Kota Bitung Kabupaten Kepulauan Sitaro Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kab. Minahasa Selatan 0,2 41, Sumber : Profil Kab/Kota tahun 2010 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

67 d. Pemeriksaan Tempat Umum dan Pengolahan Makanan (Hotel, Restoran/Rumah makan, Pasar dan TUPM lainnya. Berdasarkan profil kesehatan kabupaten/kota di 15 kabupaten Kota se Sulawesi Utara tercatat 202 hotel dari semua jenis kelas. Dari 202 hotel tersebut yang dilakukan pemeriksaan sebanyak 161, dan yang dinyatakan sehat adalah145 hotel atau 90%. Dari pasar yang tersebar di 15 kabupaten, pada tahun 2010 dilaksanakan pemantauan pada sebanyak restoran dan yang memenuhi syarat untuk dikatakan sehat adalah restoran atau 66 %. Data jumlah pasar yang dikirimkan berdasarkan profil kesehatan kabupaten/kota tahun 2010 belum menggambarkan data yang sesungguhnya.mengingat jumlah pasar yang sangat sedikit. Sebagai contoh pasar yang terdapat di Kabupaten Minahasa yang hanya dilaporkan 2, padahal seharusnya hamper di setiap kecamatan terdapat pasar tradisional. Kemungkinan besar yang dicantumkan adalah pasar yang berada di Ibukota Kabupaten saja. Oleh karena itu yang dilaporakn hanya sedikit. Dari 130 pasar yang dilaporkan 112 diantaranya yang diperiksa dan hanya 70 atau 62,5% yang memenuhi syarat sehat. Begitu juga TUPM yang lainnya yang ada, yang diperiksa dan jumlah yang sehat atau 71,3 %. Secara keseluruhan jumlah TUPM yang ada sebanyak buah dengan buah diperiksa dan hanya buah TUPM yang sehat. Adapun gambaran cakupan pemeriksaan TUPM di Sulawesi utara dapat dilihat pada gambar 4.38, , Gambar Distribusi cakupan hotel sehat pada pemeriksaan TUPM di Sulawesi Utara tahun Kab. Bolaan g Mongo ndow Kab. Bolaan g Mongo ndow Utara Kab. Bolaan g Mongo ndow Selatan Kab. Bolaan g Mongo ndow Timur Kab. Minaha sa Kab. Minaha sa Utara Kab. Minaha sa Selatan Kab. Minaha sa Tengga ra Kab. Kepula uan Sangih e Kab. Kepula uan Talaud Kabupa ten Kepula uan Sitaro Kota Manad o Kota Bitung Kota Tomoh on Kota Kotam obagu JUMLAH YG ADA JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH SEHAT Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

68 Gambar Distribusi cakupan Restoran yang sehat pada pemeriksaan TUPM di Sulawesi Utara tahun Kab. Bolaa ng Mong ondo w Kab. Bolaa ng Mong ondo w Utara Kab. Bolaa ng Mong ondo w Selata n Kab. Bolaa ng Mong ondo w Timur Kab. Minah asa Kab. Minah asa Utara Kab. Minah asa Selata n Kab. Minah asa Tengg ara Kab. Kepul auan Sangih e Kab. Kepul auan Talau d Kabup aten Kepul auan Sitaro Kota Mana do Kota Bitung Kota Tomo hon JUMLAH YG ADA JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH SEHAT Kota Kotam obagu Gambar Distribusi cakupan Pasar yang sehat pada pemeriksaan TUPM di Sulawesi Utara tahun Kab. Bolaan g Mong ondow Kab. Bolaan g Mong ondow Utara Kab. Bolaan g Mong ondow Selata n Kab. Bolaan g Mong ondow Timur Kab. Minah asa Kab. Minah asa Utara Kab. Minah asa Selata n Kab. Minah asa Tengg ara Kab. Kepula uan Sangih e Kab. Kepula uan Talaud Kabup aten Kepula uan Sitaro Kota Manad o Kota Bitung Kota Tomoh on Kota Kotam obagu JUMLAH YG ADA JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH SEHAT Gambar Distribusi cakupan TUPM Lainnya yang sehat pada pemeriksaan TUPM di Sulawesi Utara tahun Kab. Bolaan g Mong ondo w Kab. Bolaan g Mong ondo w Utara Kab. Bolaan g Mong ondo w Selata n Kab. Bolaan g Mong ondo w Timur Kab. Minah asa Kab. Minah asa Utara Kab. Minah asa Selata n Kab. Minah asa Tengg ara Kab. Kepula uan Sangih e Kab. Kepula uan Talaud Kabup aten Kepula uan Sitaro Kota Mana do Kota Bitung Kota Tomo hon JUMLAH YG ADA JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH SEHAT Kota Kotam obagu Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

69 6. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Prabayar Dari penduduk di Sulawesi Utara, tercatat penduduk atau 11,62% yang mendapatkan pemeliharaan kesehatan melalui ASKES, penduduk (8,47%) penduduk mendapatkan pemeliharaan kesehatan melalui ASKES Komersial, penduduk (2,12%) mendapatkan pemeliharaan kesehatan melalui Jamsostek, penduduk (21,36%) mendapatkan pemeliharaan kesehatan melalui Jamkesmas, penduduk (7,05%) mendapatkan pemeliharaan kesehatan melalui Jamkesda, penduduk (5,76%) mendapatkan pemeliharaan kesehatan melalui Dana Sehat. Jumlah seluruh penduduk yang mendapatkan pemeliharaan kesehatan prabayar adalah atau 49 %. Dengan demikian proporsi penduduk yang tidak mempunyai jaminana kesehatan prabayar adalah 51 %. Proporsi persentase penduduk yang mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan prabayar seperti pada gambar Distribusi cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan prabayar Kabupaten/Kota di Sulawesi Utara tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 4.2 Gambar Distribusi persentase penduduk dengan jenis jaminan pemeliharaan kesehatan prabayar di Sulawesi Utara tahun ASKES ASKES KOMERSIAL JAMSOSTEK JAMKESMAS JAMKESDA DANA SEHAT TIDAK ADA Sumber : Bidang Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat, 2011 Dari penduduk di Sulawesi Utara, pada tahun 2010 tercatat KK yang masuk kategori miskin dan yang mendapatkan atau yang tercakup oleh JPKM sebanyak KK atau 98,25%. Distribusi cakupan pelayanan kesehatan masyarakat Miskin dan JPKM Gakin kabupaten/ Kota sebagaimana terlihat pada tabel 4.3. Dari tabel 4.3 terlihat bahwa dari 15 Kabupaten, 9 diantaranya mempunyai cakupan JPKM 100 %. Kabupaten yang lainnya sudah diatas 90 % dan hanya Kota Kotamobagu yang mempunyai cakupan JPKM di bawah 90 %. Dengan kata lain hamper semua penduduk miskin di Seluruh wilayah Sulawesi Utara tercakup pelayanan kesehatan melalui jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat. 52 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

70 Tabel 4.2. Distribusi jumlah penduduk dengan jaminan kesehatan prabayar menurut jenis jaminan dan Kabupaten Kota di Sulawesi Utara tahun 2010 ASKES ASKES KO- MERSIAL JAM- SOSTEK JAMKESMAS JAMKESDA DANA SEHAT Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Sangihe Kab. Kepulauan Talaud Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Manado Kota Bitung Kota Tomohon Kota Kotamobagu Tabel 4.3. Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyrakat Miskin dan JPKM Gakin Kab/Kota tahun 2010 KK MISKIN KK DICAKUP JPKM % Kab. Bolaang Mongondow ,59 Kab. Bolaang Mongondow Utara ,07 Kab. Bolaang Mongondow Selatan ,00 Kab. Bolaang Mongondow Timur ,00 Kab. Minahasa ,00 Kab. Minahasa Utara ,00 Kab. Minahasa Selatan ,00 Kab. Minahasa Tenggara ,46 Kab. Kepulauan Sangihe ,74 Kab. Kepulauan Talaud ,91 Kabupaten Kepulauan Sitaro ,00 Kota Manado ,00 Kota Bitung ,00 Kota Tomohon ,53 Kota Kotamobagu ,32 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

71 Pemerintrah Provinsi Sulawesi Utara sejak tahun 2009 melalui MoU dengan PT. Askes Sulawesi Utara telah melaksanakan pembiayaan pemeliharaan kesehatan melalui Jamkesda. Pada tahun 2010, terdapat dana sebesar Rp yang disiapkan untuk Jamkesda. Jumlah ini lebih tinggi dibanding dengan dana tahun 2009 sejumlah Rp , seperti yang terlihat pada gambar Gambar Perbandingan dana Jamkesda Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 dan 2010 (dalam juta) B. PELAYANAN KESEHATAN PENGEMBANGAN Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam Upaya Kesehatan pengembangan yaitu Kesehatan kerja, Kesehatan Indera, Kesehatan Olah Raga, Battra, Kesehatan Gigi Mulut, Kesehatan jiwa dan Perawatan Kesehatan Masyarakat. 1. Kesehatan Kerja Pelayanan kesehatan kerja tidak dilaksanakan oleh semua kabupaten/kota oleh karena keterbatasan program dimana sarana pekerja formal yang dilayani sesuai program tidak tersedia. Oleh karena itu kegiatan pelayanan kesehatan kerja hanya pada beberapa Kabupaten/Kota saja. Gambar 4.4. memperlihatkan kegiatan pelayanan kesehatan kerja bagi pekerja formal di Sulawesi utara tahun Tampak bahwa sebagian besar Kabupaten/Kota tidak melaksanakan kegiatan tersebut, karena hanya 4 kabupaten/kota yang melaporkan hasil kegiatan. Gambar Cakupan Pelayanan kesehatan kerja pada Pekerja Formal di Sulawesi Utara tahun 2010 Sumber : Profil Kab/kota Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

72 2. Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia Seperti diketahui bahwa masalah pelayanan kesehatan usia lanjut sangat kompleks, oleh karena penyakit pada usia lanjut biasanya bersifat degenerative, kronis dan multipatologi sehingga penyembuhan dan perawatan akan memakan waktu dan biaya yang cukup mahal. Masalah proses penuaan bersifat alami yang tidak dapat dihindari namun diikuti oleh berbagai masalah seperti menurunnya fungsi biologis dan mental, berkurangnya interaksi lingkungan, menurunnya produktifitas, berkurangnya aktivitas harian, dan sebaginya. Tujuan pelayanan kesehatan usia lanjut adalah untuk meningkatkan kesejahteraan usia lanjut melalui kegiatan kelompok usia lanjut yang mandiri baik melalui panti ataupun melalui puskesmas yaitu Puskesmas Santun Usila.Kegiatan kesehatan dilaksanakan meliputi pemeriksaan fisik, mental dan emosional. Jumlah seluruh penduduk yang masuk dalam kategori pra-lansia (45-59 tahun )di Sulawesi Utara tahun 2010 adalah sedangkan kelompok Usila (60 tahun ke atas). Distribusi kelompok pra-usila dan kelompok usila di Sulawesi Utara dapat terlihat pada tabel 4.4 Tabel 4.4. Distribusi penduduk pra-sula dan Usila di Sulawesi utara tahun 2010 Kab/Kota Jml Pra Usila Prausila dilayani kes Usila Usila dilayani kes Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Sangihe Kab. Kepulauan Talaud Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Manado Kota Bitung Kota Tomohon Kota Kotamobagu Prov. Sulawesi Utara Sumber : Program UPK, 2011 Dari table 4.4 terlihat bahwa kelompok prausila terbanyak terdapat di kabupaten Minahasa dan kelompok usila terbanyak terdapat di Minahasa juga. Namun jika melihat cakupan pelayanan maka untuk cakupan pelayanan kesehatan pralansia tertinggi di Kota Bitung dan terendah di kabupaten Sangihe dan Bolaang Mongondow, sedangkan untuk cakupan pelayanan kesehatan usila tertinggi pada kabupaten Minahasa dan terendah pada kabupaten Sangihe. Cakupan pelayanan kesehatan pra usila dan usila di Sulawesi utara tahun 2010dapat dilihat pada gambar 4.45 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

73 Gambar Cakupan pelayanan kesehatan pra usila dan usila di Sulawesi Utara tahun Kab. Bolaan g Mongo ndow Kab. Bolaan g Mongo ndow Utara Kab. Bolaan g Mongo ndow Selata n Kab. Bolaan g Mongo ndow Timur Kab. Minah asa Kab. Minah asa Utara Kab. Minah asa Selata n Kab. Minah asa Tengg ara Kab. Kepula uan Sangih e Kab. Kepula uan Talaud Kabup aten Kepula uan Sitaro Kota Manad o Kota Bitung Kota Tomoh on Kota Kotam obagu Pra Usila Usila Prov. Sulut 3. Pelayanan Kesehatan pada situasi bencana Bencana di Indonesia dapat dikategorikan menjadi 2 macam yaitu bencana lingkungan hidup dan bencana alam. Bencana lingkungan hidup terjadi akibat kerusakan lingkungan seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, kecelakaan industry, tumpahan minyak di laut, sedangkan bencana alam terjadi sebagai akibat aktifitas lapisan/kerak bumi/fenomena alam seperti gempa bumi, gelombang tsunami, letusan gunung berapi, badai atau angin rebut yang kejadiannya sulit diprediksi. Provinsi Sulawesi Utara yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan sebagai Pusat Penanggulangan Krisis Regional 8 yang membawahi provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Makassar menjadi tulang punggung dalam penanganan bencana yang terjadi di tiga Provinsi tersebut. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh seksi penanggulangan bencana dan KLB, tercatat selama tahun 2010 terjadi 4 kali kejadian bencana. Kejadian bencana pertama adalah Banjir di Kota Manado pada 22 Mei 2010 jam yang meliputi 13 kelurahan. Kejadian kedua adalah Gunung Meletus di Desa Kinali Kecamatan Siau Barat pada tanggal 6 Agustus 2010 dengan korban 4 penduduk hilang, 1 luka berat dan 3 luka ringan. Kejadian ketiga adalah Banjir di wilayah Kota Manado yang meliputi 16 kelurahan pada tanggal 9 Desember Kejadian ke-empat adalah Tanah Longsor yang terjadi di Kelurahan Dendengan Luar Kecamatan Tikala pada tanggal 21 Desember 2010 dengan 2 korban meninggal, 1 luka berat dan 2 luka ringan. Bantuan yang telah diberikan oleh Dinas Kesehatan pada kejadian-kejadian bencana tersebut adalah pelayanan kesehatan melalui Tim Reaksi Cepat yang dibentuk oleh Dinkes Provinsi Sulawesi Utara, pemberian MP ASI pada kejadian-kejadian yang menimbulkan situasi pengungsian. 4. Upaya Pelayanan Kesehatan Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) Upaya pelayanan kesehatan di DTPK se Provinsi Sulawesi Utara dilaksanakan dalam kerangka upaya kesehatan komunitas di daerah DTPK. Pada tahun 2010 pelayanan kesehatan DTPK masih dilaksanakan di beberapa kabupaten yang mempunyai DTPK sesuai Keppres 78/2005 tentang Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan, sebagaimana dalam tabel Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

74 Tabel 4.5. Kabupaten,Kecamatan, Puskesmas dan nama pulau yang termasuk DTPK di Sulawesi Utara tahun 2010 Adapun kegiatan pelayanan kesehatan di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan meliputi : 1. Penguatan fasilitas kesehatan sehingga lebih mandiri khususnya pelayanan kesehatan di dalam gedung a. Kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana b. Perbaikan gizi c. Promosi kesehatan d. Kesehatan Lingkungan e. Pengobatan dasar pelayanan kesehatan keliling f. Pencegahan dan Pemberantasan penyakit Menular 2. Peningkatan pelayanan kesehatan luar gedung melalui Tim Medis Keliling berbagai tingkat administrasi antara lain dalam Pusling Roda 4, Pusling Terapung, Pusling jalan kaki dan lain-lain 3. Peningkatan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan melalui pembentukan dan pengembangan desa siaga, posyandu dan lain-lain. 4. Peningkatan pengelolaan (perencanaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi program DTPK. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

75 C. PELAYANAN KESEHATAN PENUNJANG Upaya kesehatan dasar penunjang dalam hal ini kegiatan pelayanan laboratorium kesehatan. Berdasarkan Peraturan Gubernur nomor 83 tahun 2008 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah, maka Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara berubah nama menjadi Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan (BPPK) dengan tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : 1. Mengendalikan pelaksanaan program dan kebijakan teknis dibidang laboratorium kesehatan daerah 2. Melaksanakan pelayanan uji laboratorium kepada masyarakat di bidang Kesehatan; 3. Melaksanakan pemeriksanaan mikrobiologi 4. Melaksanakan pemeriksaan kimia klinik; 5. Melaksanakan pemeriksaan urinalis; 6. Melaksanakan pemeriksaan makanan dan minuman 7. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan masayarakat 8. Melaksanakan pemriksaan kesehatan lingkungan; 9. Melaksanakan pemeriksaan mutu eksternal dan internal; 10.Melaksanakan bimbingan teknis kelaboratoriuman; 11.Melaksanakan pemeriksaan rujukan. Sebagai unit pelaksana teknis dari Dinas Kesehatan Provinsi, disamping tugas pemeriksaan juga melaksanakan tugas ketatausahaan. Untuk menjabarkan kegiatannya ke dalam tugas dan fungsinya agar dapat dimanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna melalui pengembangan yang terarah dan terkendali dalam memenuhi kebutuhan program kesehatan dan permintaan masyarakat, maka Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara menyusun program, menyusun kegiatan teknis, menyusun petunjuk teknis layanan, mengevaluasi, memantau, menilai serta menngendalikan tugas bawahan, melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan instansi pemerintah maupun swasta, melakukan bimbingan teknis laboratorium kesehatan kepada laboratorium Rumah Sakit, Puskesmas serta laboratorium kesehatan swasta lainnya dan mengupayakan peningkatan mutu layanan laboratorium di wilayak kerja Provinsi Sulawesi Utara dan sekitarnya, serta melakukan tugas lain yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara atas disposisi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara. 1. Kegiatan Pelayanan BPPK a. Pemeriksaan Peralatan laboratorium yang dimiliki masih tergolong belum semuanya canggih, namun sampai saat ini belum pernah muncul keluhan tentang kegiatan pelayanan laboratorium kesehatan Provinsi Sulawesi Utara oleh masyarakat. Kemampuan pemeriksaan dilihat dari aspek sarana dan tenaga yang tersedia cukup memadai dan terlaksana dengan baik apalagi dengan semakin besarnya perhatian pemerintah daerah akan kebutuhankebutuhan rutin menyangkut ketersediaan reagen dan bahan-bahan kebutuhan dasar dan penunjang lainnya. Animo konsumen yang umumnya rujukan dari para dokter dan institusi serta kesadaran masyarakat yang semakin tinggi akan kualitas kesehatannya mempengaruhi kuantitas pemeriksaan. Dari tahun ke tahun jumlah sampel yang masuk terus mengalami peningkatan. Disamping kuantitas yang menjadi ukuran kinerja, factor kualitas dan harga juga sangat berperan dalam kegiatan pelayanan. Selain di dalam gedung, pelayanan juga dapat dilakukan oleh tenaga laboratorium di luar gedung, misalnya permintaan yang berasal dari institusi baik pemerintah maupun swasta dalam situsi mendesak atau keadaan luar biasa (KLB, Wabah, akan dilakukan dengan program terkait), atau dalam pemeriksaan kimia kesehatan yang membutuhkan tenaga terampil untuk pengambilan sampel yang harus diambil dilokasi tertentu, misalnya untuk pemeriksaan sampel air khususnya pemeriksaan mikrobiologi/bakteriologi. Pemerikasaan yang dilakukan meliputi 3 bidang yaitu : 1. Bidang Mikrobiologi 2. Bidang Kimia Patologi 3. Bidang Kimia Kesehatan & Toksikologi Pelayanan pemeriksaan di Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan semenjak berlakunya otonomisasi mengacu pada klasifikasi jenis pemeriksaan laboratorium kesehatan dan dikelompokkan kedalam bidang-bidang sebagai berikut : 58 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

76 Bakteriologi Parasitologi Serologi/Imunologi Kimia Klinik Patologi Klinik & Hematologi Pemeriksaan Air & Makanan Toksikologi Patologi Anatomi Patologi Forensik Khusus untuk pemeriksaan patologi anatomi dan patologi forensik belum bisa dilakukan karena terbatasnya sarana dan tenaga ahli. Untuk mereka yang membutuhkan pemeriksaan ini dirujuk kelaboratorium perguruan tinggi yaitu di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Pada Tahun 2010 Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan mengembangkan atau menambah jenis pemeriksaan penunjang kesehatan berupa pemeriksaan Rekam Jantung (ECG), dan Rontgen. Menyangkut masalah penentuan tarif didasarkan pada 3 komponen penting, yaitu harga reagen, tingkat kualitas penggunaan alat serta jasa teknis tenaga. Untuk tingkat kualitas penggunaan alat, maka kegiatan pemeriksaan dibagi dalam 3 kelompok pemeriksaan yaitu : Kelompok Sederhana Kelompok Sedang dan Kelompok Canggih b. Penerimaan Spesimen Dari seluruh pemeriksaan yang dilakukan, sumber spesimen yang diterima cukup bervariasi. Untuk specimen mikrobiologi terbanyak bersumber dari instansi pemerintah (Dinas Kesehatan, Rumah sakit, KKP Manado & Bitung) khususnya untuk penerimaan bakteriologi air dan makanan. Untuk pemeriksaan kimia kesehatan sumbernya banyak berasal dari instansi pemerintah dan depot air, sedangkan untuk specimen Kimia klinik 25,4% berasal dari konsumen pengguna Askes dan sebanyak 74,6% bersumber dari dokter baik pemerintah maupun swasta disamping permintaan penderita sendiri yang mungkin karena semakin tingginya pengetahuan kesehatan melalui informasi kesehatan yang semakin mudah diperoleh baik melaui media cetak, elektronik maupun informasi kesehatan yang semakin mengglobal. Pemeriksaan Hematologi juga sebanyak 28,6% adalah konsumen pengguna Askes. Untuk pemeriksaan imunologi berimbang antara pemerintah dan swasta. Institusi yang terlibat langsung dengan laboratorium adalah Rumah Sakit Pemerintah, Klinik-klinik Pemerintah serta Puskesmas. Dalam rangka meningkatkan kualitas hidup sehat, sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2010 Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan bekerjasama dengan PT. Askes memberikan pelayanan pemeriksaan laboratorium atau (Medical Cek Up) gratis kepada Pegawai Negeri Sipil yang masih aktif dengan menggunakan voucher Askes yang mencakup wilayah Manado, Bitung dan Talaud, disamping itu kerjasama dengan Perusahaan Pengerah Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) untuk menggunakan jasa Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan sebagai laboratorium pemeriksa calon TKI, masih berjalan sampai dengan saat ini. c. Jenis dan Jumlah Pemeriksaan Tiap Kelompok Bidang Penilaian kemajuan laboratorium dapat dinilai antara lain melalui jumlah pemeriksaan yang terjadi dari tahun ke tahun disamping penilaian pemerintah daerah yang menilai kinerja laboratorium lebih diarahkan pada kemampuan laboratorium dalam hal pencapaian target setoran (PAD) yang telah ditetapkan. Namun agar kegiatan laboratorium dapat dievaluasi melalui program, maka dalam penyusunan program terpadu Dinas Kesehatan Provinsi tahun 2006 telah ditetapkan evaluasi kinerja tenaga laboratorium dilihat dari segi kegiatan utama yaitu penerimaan sampel dan jumlah parameter sebagai tugas pokok selain PAD. Sejak berlakunya Otonomi Daerah secara keseluruhan jumlah pemeriksaan (sampel & parameter) selama 5 tahun terakhir dari tahun 2006 sampai tahun 2010 terus mengalami peningkatan. Untuk lebih jelasnya penerimaan sampel dan jumlah parameter 5 tahun terakhir dari tahun 2006 sampai tahun 2010 dapat dilihat pada gambar 4.44 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

77 Gambar 4.44 Jumlah Sampel & Parameter di Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan tahun Pada tahun 2010 baik jumlah sampel maupun jumlah parameter mengalami peningkatan yaitu sebesar 18% untuk jumlah sampel dan sebesar 28,1% untuk parameter. Besarnya jumlah parameter di tahun 2010 karena bertambahnya jumlah parameter pemeriksaan contohnya untuk parameter pemeriksaan kimia air yang sebelumnya hanya 16 parameter menjadi 24 parameter, dan adanya kepercayaan instansi-insatansi terkait untuk menjalin kerjasama dengan Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan khususnya pemeriksaan laboratorium contohnya kerjasama dengan PT. Askes, PJTKI, Poltekkes dan BRI (untuk pemeriksaan kesehatan bagi calon mahasiswa maupun calon pegawai), serta bertambahnya alat-alat baru untuk pemeriksaan penunjang laboratorium seperti alat ECG dan Rontgen. Persentase penerimaan sampel dan parameter dimasing-masing bidang dapat dilihat pada gambar 4.45 Gambar Persentase jumlah Sampel & Parameter Pada Tiap Kelompok Bidang di Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan Tahun 2010 Dari gambar 4.45, dapat dilihat bahwa untuk bidang mikrobiologi (Bakteriologi, Parasitologi dan Serologi) penerimaan sampel sebesar 28,2% tetapi jumlah parameter yang diperiksa hanya sebesar 12,0% sebaliknya untuk bidang kimia klinik sampel yang diterima hanya sebanyak 23,5% tetapi jumlah parameter yang diperiksa sebesar 36,9%. Hal ini menggambarkan bahwa jumlah sampel yang banyak tidak diikuti oleh banyaknya jumlah parameter tetapi tergantung dari jenis parameter yang dimiliki oleh masing-masing bidang. 60 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

78 d. Realisasi Pemeriksaan Menurut Jenis Parameter Pemeriksaan Imunologi/Serologi (HBsAg, Widal, Dibandingkan tahun 2009 dengan jumlah parameter VDRL, TPHA, HCV dan HCG) 20,0%, (61.987), maka pada tahun 2010 jumlah parameter yang diperiksa ( parameter) naik sekitar 28,1% dan ternyata permintaan untuk pemeriksaan bagian kimia klinik & hematologi berada pada urutan terbanyak diikuti oleh kimia kesehatan & toksikologi, mikrobiologi dan pemeriksaan penunjang paling sedikit, dengan persentase sebagai berikut : 1. Kimia Klinik 36,9%, dengan permintaan pemeriksaan memiliki proporsi yang hampir sama dalam jumlah pemeriksaan di tahun Pemeriksaan Penunjang lainnya 2,1% dengan rincian kegiatan sbb : Pemeriksaan Rekam Jantung (ECG) 33,0% Pemeriksaan Foto Torax (Rontgen) 16,5% Pemeriksaan Gigi 18,7% Pelayanan SKBS 19,5% Pemeriksaan Penyakit Umum 12,3% Gula Darah yang paling banyak dii- kuti oleh parameter golongan Lipid e. Analisis Kegiatan Pemeriksaan (Cholesterol, Trigliseda, LDL, HDL) dan pemeriksaan Fungsi Ginjal terutama Asam Urat. 2. Hematologi 34,7 %, pemeriksaan semua parameter seperti Hb, lekosit, Eritrosit, Trombosit dan PCV memiliki proporsi yang sama banyak kecuali pemeriksaan Golongan Darah yang paling sedikit. 3. Kimia Kesehatan & Toksikologi 14,3%, dengan rincian kegiatan sbb : Pemeriksaan Fisik & Kimia air 96,7%, banyaknya permintaan konsumen terutama Perusahaan Depot Air serta bertambanya jumlah parameter pemeriksaan ikut membantu tingginya realisasi pemeriksaan. Pemeriksaan Narkoba 3,3%, untuk pemeriksaan Narkoba hanya ada sewaktuwaktu jika ada permintaan dari Instansi Beban kerja yang dicapai tahun 2009 sampai tahun 2010 berdasarkan parameter pemeriksaan berfluktuasi dengan tendensi meningkat yaitu untuk pemeriksaan bakteriologi mengalami peningkatan sebesar 24,3% dengan parameter terbanyak yaitu pemeriksaan bakteriologi air, hal ini terjadi karena menjamurnya depot-depot air minum yang mengharuskan pemeriksaan kualitas bakteriologi air secara rutin serta kerjasama dengan instansi terkait seperti KKP Manado, KKP Bitung, PDAM Bitung yang secara rutin melakukan pemeriksaan kualitas air sesuai dengan program kerja yang ada di Instansi tersebut. Untuk pemeriksaan Parasitologi juga mengalami peningkatan yaitu sebesar 16,4% dengan parameter terbanyak yaitu pemeriksaan malaria dan pemeriksaan serologi/imunologi mengalami peningkatan Pemerintah contohnya pemeriksaan bagi sebesar 9,5%. Peningkatan pemeriksaan di Calon Pegawai Negeri Sipil ataupun permintaan pribadi bagi konsumen yang mau mengikuti studi atau lainnya. Untuk pemeriksaan di tahun 2010 menurun jika dibandingkan dengan pemeriksaan tahun Mikrobiologi sebanyak 12%, dengan rincian kegiatan sbb : Pemeriksaan Bakteriologi 71,2%, yang paling banyak adalah pemeriksaan bakteriologi air, ditunjang oleh masuknya cross check yang dari tahun ketahun terus mengalami peningkatan, sedangkan untuk pemeriksaan kultur (darah, urine, feaces) untuk identifikasi kuman dan tes kepekaan obat sangat menurun sekali di tahun Pemeriksaan Parasitologi 8,8% yang banyak adalah pemeriksaan malaria, untuk pemeriksaan telur cacing dilakukan jika ada permintaan penelitian, sedangkan untuk bidang ini antara lain berasal dari kerjasama dengan PJTKI yang secara rutin melakukan pemeriksaan para calon TKI, serta berasal dari pasien umum. Pemeriksaan Kimia Klinik mengalami peningkatan sebesar 26,0%, sedangkan untuk pemeriksaan Hematologi mengalami peningkatan sebesar 38,2%. Kerjasama antara PT ASKES, dan Instansi terkait lainnya dengan Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan yang dilakukan sejak tahun 2008 sampai sekarang, ikut menambah jumlah pemeriksaan yang ada terutama dibidang Kimia Klinik dan Hematologi. Dalam evaluasi sementara gambaran di atas untuk semua jenis pemeriksaan terus mengalami peningkatan kinerja, hal ini disebabkan oleh usaha semua pihak dimana terus diupayakan inovasi baru untuk Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan dengan cara memberikan pelayanan prima yaitu pelayanan tepat waktu dan memenuhi semua permintaan konsumen seperti melengkapi jumlah parameter yang masih Vilariasis tidak ada pemeriksaan di tahun Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

79 kurang, agar diajukan usulan peningkatan anggaran ke pemerintah daerah pada setiap pengusulan anggaran. Demi memenuhi kebutuhan konsumen sejak tahun 2009 diupayakan menambah alat-alat baru untuk pemeriksaan penunjang kesehatan antara lain berupa alat Rontgen, ECG dan pemeriksaan pup smear. f. Analisis Kecenderungan Permintaan/Kebutuhan Gambaran pola penyakit yang nampak sampai saat ini tidak jauh beda dengan tahun-tahun yang lalu, namun kemajuan informasi tentang kesehatan dan status ekonomi masyarakat yang semakin meningkat serta kemajuan iptek kesehatan yang semakin berkembang memicu animo masyarakat dan tenaga kesehatan (dokter) untuk mengutamakan penggunaan laboratorium sebagai sarana pendukung (kepastian) diagnose dan terapi untuk kesehatan yang bermasalah. Secara umum pemanfaatan laboratorium semakin tinggi, ini terbukti dengan semakin bertambahnya jumlah pengunjung dari tahun ke tahun. Mayoritas masyarakat pengguna laboratorium ini bersumber dari masyarakat menengah kebawah, PNS dan sebagian kecil dari masyarakat mengenah keatas. Sebagai Institusi pemerintah di bidang pelayanan kesehatan, maka laboratorium juga menerima peserta ASKES dan JAMSOSTEK yang sampai 2010 terus meningkat. Kecenderungan peningkatan konsumen ini tidak mempengaruhi ketersediaan reagen karena meningkatnya anggaran baik dari APBD maupun APBN yang dikucurkan ke Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan. Dengan sermakin tersedianya anggaran untuk pengadaan reagen dan bahan habis pakai dimasa otonomi ini, maka permasalahan yang dulunya mempengaruhi PAD kini teratasi sehingga pencapaian target bukan masalah lagi, malah sedikit diatas target yang telah ditetapkan pemerintah daerah. Dengan semakin membaiknya keuangan daerah kiranya kinerja Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara akan semakin membaik, demikian pula perbaikan sarana laboratorium yang telah lama terabaikan, serta pemeliharaan peralatan akan dilakukan sebagaimana mestinya sehingga hasil pemeriksaan akan memberikan keprcayaan yang lebih besar kepada pengguna laboratorium. g. Analisis Hasil Pemeriksaan Seperti yang dikemukakan diatas yang menonjol pada pemeriksaan ini adalah bagian kimia klinik dan patologi klinik (hematologi) dan yang menarik pada bidang ini adalah pemeriksaan terbanyak adalah pemeriksaan Gula Darah, diikuti oleh pemeriksaan golongan Lipid (Kolesterol, Trigliserid, LDL & HDL), kemudian Test Fungsi Ginjal Dan Test Fungsi Hati. Dengan melihat banyaknya permintaan pemeriksaan seperti gambaran di atas, maka hal ini mengindikasikan bahwa status kesehatan masyarakat pengguna laboratorium kesehatan (Sulut) sudah lebih banyak mengarah ke risiko penyakit degeneratif ataupun penyakit-penyakit tidak menular. Contohnya penyakit Diabetes Mellitus dengan indicator pemeriksaan Gula darah, serta pemeriksaan golongan Lipid yang merupakan factor risiko penyakit Jantung Koroner. Jika dilihat dari jenis kelamin ternyata wanita lebih dominan dari laki-laki yaitu lebih dari 50% baik untuk pemeriksaan Kimia Klinik, Hematologi maupun Mikrobiologi. Sedangkan jika ditinjau dari hasil pemeriksaan untuk bidang kimia klinik yang menonjol adalah pemeriksaan Kolesterol dengan hasil melebihi nilai normal (tidak normal) adalah sebesar 50,1%, sementara lainnya masih dibawah 50%. Untuk jelasnya gambaran situasi di atas dapat dilihat pada gambar 4.46 Gambar Persentase Hasil Pemeriksaan Laboratorium Kimia Klinik di Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan tahun Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

80 Untuk bidang Mikrobiologi khususnya untuk penyakit-penyakit berpotensi wabah/menular (Widal. HBsAg, HCV,HIV, Malaria, TB, dll) rata-rata untuk hasil positif masih dibawah 50%. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.47 Gambar Persentase Hasil Pemeriksaan Laboratorium Mikrobiologi (Bakteriologi, Parasitolgi,Serologi) di Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan Tahun 2010 Khusus untuk bakteriologi air yang menarik adalah ternyata masih banyak terdapat hasil pemeriksaan kualitas bakteriologi air khususnya untuk pemeriksaann air minum dengan hasil yang tidak memenuhi syarat. Dan jika dilihat dari jumlah konsumennya dimana paling banyak adalah Perusahaan Depot Air Minum dan KKP Manado, dimana produk yang mereka keluarkan adalah untuk konsumen masyarakat luas. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar Gambar Persentase Hasil Pemeriksaan Bakteriologi Air di Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan Tahun 2010 Selain pemeriksaan kimia klinik, patologi klinik (hematologi) dan mikrobiologi yang menarik juga adalah pemeriksaan penunjang seperti Rekam Jantung (ECG) dan Rontgen. Dari data diperoleh bahwa menurut jenis kelamin untuk pemeriksaan ECG lebih dominan jenis kelamin perempuan yaitu sebesar 60,6% sedangkan untuk pemeriksaan Rontgen lebih dominan jenis kelamin lakilaki yaitu 56,8% hal ini wajar mengingat laki-laki lebih berisiko langsung gangguan paru-paru karena salah satu kebiasaannya merokok. Adapun menurut bhasil pemeriksaan untuk ECG dengan hasil normal 62,4% dan hasil tidak normal 37,6% (dengan indikasi a.l. Ischemic infselain pemeriksaan kimia klinik, patologi klinik (hematologi) dan mikrobiologi yang menarik juga adalah pemeriksaan penunjang seperti Rekam Jantung (ECG) dan Rontgen. Dari data diperoleh bahwa menurut jenis kelamin untuk pemeriksaan ECG lebih dominan jenis kelamin perempuan yaitu sebesar 60,6% sedangkan untuk pemeriksaan Rontgen lebih dominan jenis kelamin laki-laki yaitu 56,8% hal ini wajar mengingat eror hall, Left Anterior Hemiblock, Old inferior, dan Sinus Bradicardi), sedangkan untuk pemeriksaan rontgen dengan hasil normal 87,8% dan tidak normal 12,2% (dengan indikasi a.l. Bronchitis DD/KP dan Kardimegali (LVH)). Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.49 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

81 Gambar 4.49 Persentase Hasil Laboratorium Pemeriksaan ECG dan Rontgen di Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan Tahun 2010 h. Pelayanan Rujukan laboratorium Kegiatan rujukan merupakan aturan yang berlaku bagi setiap sarana kesehatan. Sebagai laboratorium rujukan tingkat Provinsi, kegiatan rujukan ini bersumber dari dan meliputi : Spesimen yang berasal dari tubuh manusia berimbang antara yang bersumber dari dokter praktek swasta maupun yang bersumber dari RSU Prof Kandow Manado, RSUD Kabupaten/ Kota, RS Swasta, selebihnya dari Puskesmas, Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja (TKI) serta perusahaan swasta lainnya. Rujukan bahan yang bukan berasal dari tubuh manusia, terbanyak berupa air (pemeriksaan kualitas air secara bakteriologi, kimia maupun fisik), dan makanan serta minuman. Unit pengiriman terbanyak dari perusahaanperusahaan termasuk perusahaan air minum (Depot Isi Ulang), Instansi Pemerintah (KKP Manado, KKP Bitung, Dinas Kesehatan, PDAM), Instansi Swasta, LSM, Perguruan Tinggi, Sekolah Kejuruan baik dari lingkungan kesehatan maupun non kesehatan serta permintaan langsung dari masyarakat. Rujukan Pengetahuan, yaitu : Memberikan Pelatihan dan bimbingan teknis langsung kepada petugas laboratorium Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah/Swasta di Provinsi Sulawesi Utara maupun Kabupaten/Kota; Memberikan pelatihan pemeriksaan bidang Kimia Kesehatan, Bidang Kimia Klinik & Pathologi serta Mikrobiologi kepada siswa-siswa dilingkungan kesehatan, Akademi dan sekolah-sekolah kesehatan baik pemerintah maupun swasta serta lingkungan Perguruan Tinggi baik Pemerintah atau Swasta yang berada di wilayah Provinsi Sulawesi Utara. Magang bagi tenaga laboratorium Puskesmas, Rumah Sakit baik Pemerintah maupun Swasta. Selain itu magang dilakukan melalui kerja sama dengan Perguruan Tinggi (Universitas) baik Kedokteran maupun perguruan tinggi lainnya, Akademi- Akademi Kesehatan lainnya yang mempunyai sarana laboratorium dengan tenaganya yang memerlukan penyegaran bagi tenaganya ataupun menjadi lahan praktek/ belajar bagi mahasiswa-mahasiswa yang ada dilingkungan kesehatan. Melaksanakan pengambilan specimen di lapangan untuk pemeriksaan kesehatan masyarakat dan Kejadian Luar Biasa, serta melakukan Cross Check (pemeriksaan BTA) oleh Dinas Kabupaten/Kota dengan sampel (slide) yang bersumber dari Puskesmas atau Rumah Sakit. i. Pemantapan Mutu Pemantapan Mutu dilaksanakan secara internal dan eksternal. Pemantapan mutu internal merupakan kegiatan rutin yang dilakukan petugas laboratorium setiap kali memulai kegiatannya untuk menjamin mutu pemeriksaan dengan tujuan mencegah terjadinya kesalahan sedini mungkin. Kegiatan ini dilakukan oleh semua bidang menyangkut prosedur kerja yang telah ditetapkan (protap) baik dalam persiapan, penerimaan, pengelolaan specimen, pemeliharaan, kalibrasi, uji kualitas bahan yang digunakan serta hal-hal lainnya yang menyangkut kualitas dan ketelitian pemeriksaan. 64 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

82 Pemantapan mutu eksternal dilakukan dengan melaksanakan uji sampel mikrobiologi, imunologi, parasitologi, kimia kesehatan, kimia klinik, hematologi. j. Kerjasama Lintas Program Dan Lintas Sektor Kerjasama lintas program masih tetap berjalan terutama pada program P2M menyangkut surveilans yaitu pemeriksaan HIV/AIDS, Malaria, TBC dan pemeriksaan-pemeriksaan lainnya termasuk KLB (Kejadian Luar Biasa). Kegiatan lintas program yang sangat nyata dan konsisten dilaksanakan antara lain pemberantasan tuberculosis terutama cross check BTA yang menjadi lebih luas karena meliputi provinsi tetangga yaitu provinsi Gorontalo, bahkan tenaga laboratorium Manado memberikan pelatihan dan bimbingan tekhnis ke puskesmas serta laboratorium RS yang ada di Provinsi Sulut. Hasil pelaksanaan cross check selama tahun 2008 sampai tahun 2010 mengalami peningkatan meskipun hanya sedikit inipun tidak merata disetiap kabupaten ataupun kota. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar Gambar Perkembangan Cross Check di Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

83 66 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

84 BAB V SUMBERDAYA KESEHATAN Gambaran mengenai situasi sumber daya kesahatan dikelompokkan menjadi sarana kesehatan, tenaga kesahatan dan pembiayaan kesehatan. A. SARANA KESEHATAN Sarana kesehatan meliputi puskesmas, rumah sakit (rumah sakit umum dan rumah sakit khusus), sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) dan Pedagang Besar farmasi/ Apotik/Toko Obat. 1. Puskesmas Puskesmas merupakan unit pelaksanan teknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang berada di wilayah kecamatan yang melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan di tiap kecamatan memiliki peran yang sangat penting dalam memelihara kesehatan masyarakat. Pada tahun 2010 jumlah puskesmas di seluruh Sulawesi Utara sebanyak 169 unit. Jika diban-dingkan dengan tahun 2009 terdapat peningkatan 10 unit dari jumlah sebelumnya 149 unit. Adapun distribusi puskesmas menurut jenis pelayanan (perawatan dan non perawatan) se kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010 Gambar Distribusi Puskesmas menurut jenis pelayanan se Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010 Jumlah Puskesmas Rawat Inap sebanyak 82 Puskesmas sedangkan Puskesmas Non rawat inap sebanyak 87 Puskesmas. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk, maka pada tahun 2010 rasio Puskesmas - penduduk di Sulawesi Utara adalah satu puskesmas melayani penduduk, Pada gambar 5.2 terlihat bahwa Kota Manado mempunyai ratio Puskesmas/Penduduk terbesar, yaitu 1 : , sedangkan rasio terkecil terdapat di wilayah Kabupaten Talaud dimana 1 Puskesmas melayani penduduk Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

85 Gambar Rasio Puskesmas penduduk Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010 KOTA MANADO KOTA KOTAMOBAGU KOTA BITUNG MINAHASA UTARA MINAHASA BOLAANG MONGONDOW KOTA TOMOHON BOLAANG MONGONDOW TIMUR BOLAANG MONGONDOW UTARA MINAHASA SELATAN BOLAANG MONGONDOW SELATAN MINAHASA TENGGARA KEPULAUAN SANGIHE SIAU TAGULANDANG BIARO KEPULAUAN TALAUD PROV. SULUT Dari grafik di atas, maka dapat dikatakan bahwa rasio puskesmas pada tahun 2010 memenuhi konsep wilayah kerja Puskesmas, yaitu rata-rata satu unit puskesmas melayani penduduk. Perkembangan Puskesmas di Sulawesi Utara dapat terlihat dalam dua tahun berturut-turut, dimana terjadi peningkatan dari tahun 2006 sampai tahun 2010 sebagaimana diperlihatkan pada gambar 5.3. Nama-nama Puskesmas menurut Kabupaten/Kota se Provinsi Sulawesi utara dapat dilihat pada tabel 5.1 Gambar Perkembangan Puskesmas di Sulawesi Utara tahun Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

86 Tabel 5.1. Daftar Puskesmas menurut Kabupaten/Kota dan Status perawatan di Sulawesi utara tahun 2010 KABUPATEN/ KOTA KOTA MANADO NO. NAMA PUSKESMAS STATUS (RI/NON RI) KABUPATEN/ KOTA NO. NAMA PUSKES- MAS 1 Bahu RI KOTA BITUNG 1 Girian Weru RI STATUS (RI/NON RI) 2 Minanga Non RI 2 Bitung Barat RI 3 Sario Non RI 3 Danowudu RI 4 Teling Atas Non RI 4 Papusungan Non RI 5 Ranotana Weru RI 5 Aertembaga RI 6 Wenang Non RI 6 Tinumbala Non RI 7 Tikala Baru Non RI 7 Pintu Kota Non RI 8 Ranomuut RI 8 Paceda Non RI 9 Paniki Bawah RI 9 Sagerat Non RI 10 Bengkol Non RI 11 Wawonasa Non RI KOTA KOTAMO- 1 Gogagoman RI 12 Kombos Non RI BAGU 2 Motoboi Kecil RI 13 Tuminting RI 3 Kotabangon Non RI 14 Bailang Non RI 4 Upai Non RI 15 Tongkaina Non RI 5 Bilalang RI KOTA TO- 1 Tinoor RI KAB. MINAHASA 1 Tanawangko RI MOHON 2 Kakaskasen Non RI 2 Lolah Non RI 3 Matani RI 3 Tateli Non RI 4 Rurukan RI 4 Pineleng RI 5 Tara-Tara RI 5 Tombulu Non RI 6 Lansot Non RI 6 Koya Non RI 7 Pangolombian RI 7 Papakelan Non RI 8 Tonsea Lama Non RI KAB. MINA- 1 Tareran RI 9 Remboken RI HASA SELATAN 2 Suluun Tareran Non RI 10 Kakas RI 3 Tumpaan RI 11 Wolaang RI 4 Amurang Non RI 12 Walantakan Non RI 5 Amurang Timur RI 13 Manembo Non RI 6 Ongkaw Non RI 14 Tompaso RI 7 Amurang Barat Non RI 15 Kawangkoan RI 8 Modoinding RI 16 Sonder RI 9 Tompaso Baru RI 17 Tandengan Non RI 10 Tenga RI 18 Kombi Non RI 11 Motoling RI 19 Seretan Non RI 12 Poopo Non RI 13 Kumelembuai Non RI 14 Maesaan Non RI 16 Motoling Barat Non RI 15 Motoling Timur Non RI 17 Tatapaan Non RI Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

87 KABUPATEN/KOTA KAB. MINAHASA TENGGARA KAB. BOLAANG MONGONDOW TIMUR KAB. BOLAANG MONGONDOW UTARA NO NAMA PUSKES- MAS STATUS (RI/NON RI) KABUPATEN/ KOTA NO NAMA PUSKES- MAS STATUS (RI/NON RI) 1 Ratahan RI KAB. MINA- 1 Kema Non RI HASA UTARA 2 Molompar RI 2 Tatelu RI 3 Tombatu RI 3 Likupang RI 4 Touluaan Non RI 4 Mubune Non RI 5 Belang RI 5 Talawaan RI 6 Basaan RI 6 Kauditan Non RI 7 Ratatotok RI 7 Wori RI 8 Molompar Belang RI 8 Airmadidi Non RI 9 Posumaen Non RI 9 Batu RI 10 Towuntu Timur RI 10 Kolongan Non RI 11 Tambaleng RI 1 Kotabunan RI KAB. BOLAANG 1 Molibagu RI MONGONDOW SELATAN 2 Tutuyan Non RI 2 Momalia Non RI 3 Nuangan RI 3 Pinolosian RI 4 Modayag RI 4 Adow Non RI 5 Modayag Barat Non RI 5 Dumagin Non RI 1 Buko Non RI KAB. BOLAANG MONGONDOW 1 Passi Non RI 2 Boroko RI 2 Pangian Non RI 3 Bolangitang RI 3 Tungoi Non RI 4 Bohabak Non RI 4 Tanoyan Non RI 5 Bintauna RI 5 Pusian Non RI 6 Sangkub RI 6 Imandi Non RI 7 Mopuya RI 8 Doloduo Non RI 9 Poigar RI 10 Inobonto RI 11 Komangaan Non RI 12 Lolak RI 13 Maelang RI 14 Tadoi Non RI 15 Bilalang Non RI 70 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

88 KAB. KEPULAUAN TALAUD 1 Mangaran RI KAB. KEPL. SI- TARO 1 Ondong RI 2 Damau RI 2 Hiung RI 3 Salibabu Non RI 3 Salili Non RI 4 Moronge Non RI 4 Talawid RI 5 Lirung RI 5 Sawang RI 6 Kalongan Non RI 6 Ulu Non RI 7 Melonguane RI 7 Tagulandang Non RI 8 Tarohan Non RI 8 Kisihang RI 9 Beo RI 9 Minanga Non RI 10 Lobbo Non RI 10 Biaro Non RI 11 Sambuara Non RI 12 Essang RI KAB. KEPL. 1 Tahuna Timur Non RI 13 Gemeh RI SANGIHE 2 Tahuna Barat Non RI 14 Dapalan RI 3 Manganitu RI 15 Rainis RI 4 Kuma RI 16 Pulutan Non RI 5 Manalu RI 17 Tule Non RI 6 Salurang Non RI 18 Karatung RI 7 Pintareng Non RI 19 Miangas Non RI 8 Tamako RI 9 Dagho RI 10 Lapongo RI 11 Kahakitang RI 12 Kendahe RI 13 Enemawira RI 14 Kalasuge Non RI 15 Marore RI 16 Nusa RI 17 Tahuna Non RI Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

89 2. Rumah Sakit Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan menghitung jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap jumlah penduduk. Pada tahun 2010, jumlah rumah sakit se Sulawesi Utara sebanyak 34 unit dimana 17 unit dikelola oleh Pemerintah yang terdiri atas rumah sakit milik Departemen Kesehatan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (13 RS) dan TNI/POLRI (4 RS) dan 15 unit dikelola oleh swasta. Terdapat 2 rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak yang dikelola swasta. Dari 15 kabupaten/kota di Sulawesi Utara, tiga kabupaten tidak memiliki rumah sakit, yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Selatan dan Bolaang Mongondow Utara. Gambar Distribusi rumah sakit di Sulawesi Utara berdasarkan kepemilikan tahun 2010 Perkembangan jumlah rumah sakit di Sulawesi Utara tahun 2006 sampai tahun 2010 dapat terlihat sebagaimana pada gambar 5.5. Daftar Rumah Sakit se Provinsi Sulawesi Utara dapat terlihat seperti pada tabel 5.2 Gambar Perkembangan jumlah Rumah Sakit di Sulawesi Utara tahun 2006 tahun Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

90 Tabel DAFTAR RUMAH SAKIT DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2010 Nomor Nama Rumah Sakit Jlh Kls Alamat Telepon Fax Penyelenggara Direktur Registr asi RSU PROF. Dr. R.D. KANDOU TT RS 735 B Jl. Raya Tanawangko No.55 Manado (0431) (0431) Dep.Kes.RI Dr. Fione Pangemana, M.Kes RSU PROF.Dr.V.L.RATUMBUY SANG 250 Jl. Bethesda No. 77 Manado RSUD NOONGAN 105 D Jl. Raya Noongan (0431) (0431) (0431) Pempop. Sulut Pempop. Sulut Dr. Bahagia Mokoagouw, M.Kes Dr. Ingrit Giroth, M.Kes RSUD BITUNG 75 C Jl. 46 Manembo-nembo Bitung (0438)38066 (0438) Pemkot Bitung Dr. Vonny Dumingan, M.Kes RSUD DR. SAM RATULANGI RSUD DATOE BINANGKANG 109 C Jl. Suprapto Luaan Tondano Timur (0431) (0431) , C Jl. Ade Irma Kotamobagu (0434)21574 (0434) Pemkab Minahasa Pemkab BolMong Dr. Maryani Suronoto, M,Biomed. Dr. Lucky Siwi, Sp.PD RSUD LIUN KENDAGE 150 C Jl. Tahete Kel. Apengsambeka (0432) 24410,24411 (0432) Pemkab Sangihe Dr. Handry Pasandaran, ME RSUD TALAUD 100 C Mala Kec. Melonguane Pemkab Talaud Dr. K. D. Monangin,ME RSUD AMURANG 150 Teep Amurang Pemkab Minsel Dr. Olga Tampemawa, M.Kes. RSUD MARIA WALANDA MARAMIS 50 D Airmadidi (0431) Pemkab Minut Dr, Rosa Tidayoh,M.Kes. RSU RATATOTOK BUYAT 150 C Jl. J.W.Lasut Ratatotok Dua (0431) (0431) Dep.Kes.RI Dr, Vally Ratulangi RSU LAPANGAN SAWANG 50 D Sawang Kec Siau Timur Selatan Pemkab Sitaro Dr. Ria Papalapu, M.Kes RSUD KOTA KOTAMOBAGU Jl, Pobundayan Kotamobagu Pemkota Kotamobagu RSU TK. III WOLTER MONGINSIDI 129 Jl. 14 Februari Manado (0431) (0431) , RSU AL BITUNG 50 Jl. Rumkital Bitung (0438) (0438) RSU LANUD SAM RATULANGI 34 Jl. A.A. Maramis Manado (0431)81177 (0431) ABRI-TNI AD ABRI-TNI AL ABRI-TNI AU dr. Rudy Tubagus, Sp.B RSU TK.IV BHAYANGKARA 30 Jl. Sam Ratulangi No.326 Manado (0431) (0431) POLRI Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

91 DAFTAR RUMAH SAKIT DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2010 (lanjutan) Nomor Nama Rumah Sakit Jlh Kls Alamat Telepon Fax Penyelenggara Direktur Registr asi TT RS RSU BETHESDA 224 C Jl. Raya Tomohon (0431) , RSU SILOAM 50 Kolongan Atas Sonder (0431) RSU KALOORAN 75 C Kel. Buyumgon Amurang (0430) RSU TONSEA 50 Airmadidi (0431) RSU PANCARAN KASIH 170 C Jl. Sam Ratulangi XIII Manado (0431) (0431) (0431) (0430) (0431) Yayasan Ds,AZR Wenas Yayasan Ds,AZR Wenas Yayasan Ds,AZR Wenas Yayasan Ds,AZR Wenas Yayasan Ds,AZR Wenas Dr. Robin Warouw, M.Kes Dr. Hary Ulaen, M.Kes Dr. Ellaine Wenur,M.Kes Dr. Jeane Agu Dr. Kathiandagho- Mangero,M.Kes RSU GUNUNG MARIA 250 C Jl. Sejahtera No. 282 Tomohon RSU BUDI MULIA 111 C Jl. Sam Ratulangi X/94 Bitung (0431) , (0438) (0431) (0438) Yayasan Ratna Miriam Yayasan Ratna Miriam Dr. Anton Tombol, M.Kes Dr. Rizal Tumewa, Sp,S RSU HERMANA 100 D Jl. A. Mononutu Lembean (0431) (0431) Yayasan Ratna Miriam Dr. Frits Tambajong, M.Kes RSU BUDI SETIA 79 D Desa Koyawas Langowan Barat (0431) (0431) Yayasan Ratna Miriam Dr. Simon Pati RSU CANTIA 50 D Jl. Siswa No.32 Tompasobaru (0430) (0430) Yayasan Ratna Miriam Dr, Mareyke Sengkeh RSU SITTI MARYAM 73 Jl. Pongidon Raya No. 110 Manado (0431) (0431) Yayasan RSI Sitti Maryam Prof. Dr. E. Datau RSU MOONOW 40 Jl.Raya AKD Kotamobagu (0434) (0434) Yayasan RSI Moonow Dr. Sahara Albugis,MPHM,DK RSU MONOMPIA 38 Kotamobagu (0434) (0434) Yayasan Kes. Monompia Dr, Beny Gunawan, Sp.OG RSU ADVENT 80 Jl.14 Februari No,1 Teling Manado (0431) (0431) Perkumpulan RS Advent Manado Dr. Edy Antou RSU PERMATA BUNDA 100 Jl. Pingkan Matindas (0431) (0431) Yayasan Bhakti Medica Dr, J.A. Najoan.M.Kes RS Khusus Ibu & Anak Kirana 38 Jl. Jed. Sudirman No. 78 Manado (0431) Yayasan Kirana Dr. Badiah Mulachele, MARS RS Khusus Ibu 7 Anak Kasih Ibu 50 Jl. Wolter Monginsidi No. 1 Bahu Manado (0431) PT. Regina Kasih Bunda Dr. F.J.O. Pelealu,MPH 74 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

92 Selain jumlah rumah sakit, untuk menggambarkan ketersediaan sarana pelayanan, perlu pula disajikan informasi jumlah tempat tidur rumah sakit. Rincian jumlah tempat tidur rumah sakit se Sulawesi sebagaimana dalam lampiran table. 3. Apotek dan Toko Obat Sebagai penunjang pelayanan kesehatan khususnya dalam penyediaan obat di masyarakat maka terdapat 139 apotek dan 65 toko obat yang tersebar di sembilan kabupaten/kota se-sulawesi Utara pada tahun Keberadaan apotek dan toko obat tersebut ditunjang pula dengan keberadaan Pedagang Besar Farmasi sebanyak 32 perusahaan dimana 31 diantaranya berdomisili di Manado dan satu di Kabupaten Minahasa Utara. Distribusi apotek dan toko obat dapat dilihat pada gambar berikut Gambar 5.6. Distribusi apotek dan toko obat se Sulawesi Utara tahun Mana do Tomo hon Kota Kota moba gu Kab. Mina hasa Kab. Mina hasa Utara Kab. Bolm ong Timur Kab. Mina hasa Selata n Kab. Bolsel Kab. Sangi he Kab. Talau d Kab. Mina hasa Tengg ara Kota Bitun g Apotik Kab. Bolm ong Toko Obat Sumber : Bidang UPK, 2011 Kab. Sitaro Kab. Bolm ong Utara 4. Sarana Kesehatan Bersumber daya Masyarakat Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada termasuk yang ada di masyarakat. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) diantaranya adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Polindes (Pondok Bersalin desa), Desa Siaga. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya, Posyandu dikelompokkan ke dalam 4 strata posyandu yaitu Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. Pada tahun 2010, jumlah Posyandu di Sulawesi Utara sebanyak buah. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2009 namun masih lebih sedikit dibandingkan tahun 2008 yang sebanyak buah. Perkembangan posyandu di Sulawesi Utara dapat dilihat pada gambar 5.7, sementara distribusi posyandu menurut menurut kabupaten/kota dapat dilihat pada gambar 5.8. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

93 Gambar 5.7. Perkembangan Posyandu di Sulawesi Utara tahun Gambar 5.8 Distribusi Posyandu menurut Kabupaten/Kota di Sulawesi Utara tahun 2010 Kota Manado Kab. Minahasa Kab. Kepulauan Sangihe Kab. Bolaang Mongondow Kab. Minahasa Selatan Kota Bitung Kab. Kepulauan Talaud Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Tenggara Kabupaten Kepulauan Sitaro Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kota Tomohon Kab. Bolaang Mongondow Timur Kota Kotamobagu Dari gambar 5.8 terlihat Jumlah Posyandu di Kabupatyen Minahasa Utara terbanyak dibandingkan dengan daerah lainnya. Namun untuk melihat efektifitas posyandu, dapat dilihat dari rasio posyandu kelurahan/desa seperti yang terlihat pada gambar 5.9. Gambar 5.9. Rasio Posyandu terhadap kelurahan /desa di Sulawesi utara tahun 2010 Kota Manado Kota Bitung Kota Tomohon Kab. Bolaang Mongondow Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Kotamobagu Kab. Kepulauan Sangihe Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Minahasa Selatan Kab. Kepulauan Talaud Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Tenggara Kab. Bolaang Mongondow Utara Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

94 Dari gambar 5.9 terlihat bahwa rata-rata di setiap kabupaten 1 Posyandu melayani 1 desa, tetapi di daerah kota nampak di dalam 1 kelurahan/desa terdapat lebih dari 1 Posyandu, dan rasio terbesar terdapat pada Kota Manado. Adapun perbandingan jenis posyandu di Sulawesi utara seperti pada gambar 5.10 Gambar 5.10 Jumlah Posyandu menurut jenis di Sulawesi Utara tahun PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI Adapun data jumlah Posyandu dan Polindes menurut kabupaten/kota tahun 2010 (sumber: laporan Profil Kabupaten/Kota) seperti dalam table lampiran profil ini. Pembentukan Desa Siaga dimaksudkan untuk memberikan penerangan kepada warga setempat mengenai bencana,.termasuk flu burung. Desa siaga adalah desa yang memiliki kesiapan sumberdaya dan kemampuan mencegah serta mengatasi masalah-masalah kesehatan. Strategi yang diterapkan adalah menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat. Selain itu, Desa Siaga juga diharapkan mampu meningkatkan akses kesehatan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Selain meningkatkan sistem surveillance, monitoring dan informasi kesehatan serta meningkatkan biaya kesehatan Salah satu kriteria desa siaga adalah memiliki minimal satu Poskesdes dengan tenaga Poskesdes minimal 1 (satu) orang bidan dan 2(dua) kader. Pada tahun 2010 jumlah desa siaga di Sulawesi Utara adalah sebanyak 499 desa. Namun jika dibandingkan dengan jumlah Poskesdes ( yang sebanyak 762 buah, maka hanya sekitar 50% dari seluruh desa siaga yang ditetapkan yang mempunyai Poskesdes. Perbandingan antara desa siaga dan poskesdes menurut Kabupaten/kota dapat dilihat dari gambar berikut.5.11 Gambar Perbandingan Desa siaga dengan Poskesdes dan Posyandu di Sulawesi Utara tahun Kab. Bolaang Mongon dow Kab. Bolaang Mongon dow Utara Kab. Bolaang Mongon dow Selatan Kab. Bolaang Mongon dow Timur Kab. Minahas a Kab. Minahas a Utara Kab. Minahas a Selatan Kab. Minahas a Tenggar a Kab. Kepulau an Sangihe Kab. Kepulau an Talaud Kabupat en Kepulau an Sitaro Kota Manado Kota Bitung Kota Tomoho n Kota Kotamo bagu Ds Siaga Poskesdes Polindes 53,0 20,0 5,0 9,0 28,0 30,0 10,0 9,0 68,0-19,0 7,0-1,0 4,0 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

95 Dari gambar 5.11 terlihat bahwa tidak semua desa siaga yang mempunyai Poskesdes. Mungkin salah satu factor yang menyebabkan gap yang terlalu besar adalah keberadaan polindes yang belum menjadi Poskesdes yang tidak dimasukkan dalam perhitungan. Namun jika merujuk ke tabel lampiran no. 63, maka jika dijumlahkan maka tetap sebagian besar daerah tidak mempunyai jumlah desa siaga dan Poskesdes yang sama, kecuali di kabupaten MInahasa Selatan dan Minahasa Tenggara. B. TENAGA KESEHATAN Tenaga kesehatan yang akan dianalisis di dalam profil 2010 ini dibatasi pada tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas. 1. Tenaga Medis Jumlah sumber daya manusia yang bertugas di Puskesmas di Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2010 tercatat sebanyak orang yang terdiri atas 456 orang tenaga medis, orang tenaga perawat dan bidan, 150 tenaga farmasi, 204 tenaga gizi, 30 orang teknisi medis, 273 orang tenaga sanitasi serta 119 orang tenaga kesehatan masyarakat lain. 3 daerah yang mempunyai tenaga medis terbanyak adalah Kota Manado (72), abupaten Minahasa Utara (53) dan Kabupaten Minahasa (51) seperti pada gambar Dari gambar tersebut terlihat bahwa tenaga medis yang bekerja di Puskesmas lebih banyak berada di Kota Manado, meskipun Kota Manado mempunyai jumlah Puskesmas yang hanya 15 Puskesmas. Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan mempunyai tenaga medis yang paling sedikit. Jumlah tenaga medis yang sebanyak 456 orang, jika dibandingkan dengan jumlah Puskesmas sebanyak 169 Puskesmas atau rata-rata 2,7 dokter di tiap Puskesmas. Rasio dokter dan Puskesmas terlihat sebagaimana pada gambar Gambar Distribusi tenaga medis yang bekerja di Puskesmas di Sulawesi Utara tahun 2010 Manado 72 Minahasa Selatan Minahasa Utara Bitung Minahasa Minahasa Tenggara Sitaro Tomohon Sangihe 24 Bolaang mongondow Kab. Bolaang Mongondow Timur Kotamobagu Talaud Bolaang mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

96 Gambar Rasio tenaga medis yang bekerja di Puskesmas di Sulawesi Utara tahun 2010 (dokter/puskesmas) Minahasa Utara Manado Bitung Tomohon Kab. Bolaang Mongondow Timur Kotamobagu Minahasa Selatan Sitaro Minahasa Tenggara Bolaang mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Minahasa Sangihe Bolaang mongondow Talaud Prov. Sulut 0,8 1,4 1,2 2,0 1,9 2,5 2,7 3,2 3,2 3,1 3,1 3,0 4,1 4,0 5,1 4,8 Sumber : Profil kesehatan kabupaten/kota, ,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0 Jika dianalisis menurut jumlah penduduk, maka terlihat rasio tenaga medis terhadap penduduk seperti terlihat pada gambar Gambar 5.14 Rasio tenaga medis yang bekerja di Puskesmas terhadap penduduk di Sulawesi Utara tahun 2010 Sitaro Minahasa Tenggara Tomohon Minahasa Selatan Minahasa Utara Kab. Bolaang Mongondow Timur Bolaang mongondow Utara Bitung Talaud Sangihe Kab. Bolaang Mongondow Selatan Manado Kotamobagu Minahasa Bolaang mongondow Prov. Sulut 3,3 3,1 2,7 2,7 2,5 2,1 2,0 1,9 1,9 1,8 1,8 1,5 1,2 0,8 2,0 4,9 Sumber : Profil kesehatan kabupaten/kota, Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

97 2. Tenaga Paramedis. Jumlah paramedis (perawat dan bidan) yang bekerja di Puskesmas tahun 2010 sebanyak 2,873 orang dengan 3 wilayah yang mempunyai tenaga perawat/bidan terbanyak adalah Kabupaten Minahasa (302), Kab.Minahasa Utara (299) dan Kota Manado (281 orang). sebagaimana terlihat pada gambar Gambar Distribusi tenaga Perawat/Bidan yang bekerja di Puskesmas menurut Kabupaten/Kota tahun 2010 Minahasa Minahasa Utara Manado Bolaang mongondow Tomohon Minahasa Selatan Bitung Talaud Sitaro Bolaang mongondow Utara Minahasa Tenggara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kotamobagu Sangihe Jika dibandingkan dengan jumlah Puskesmas di tiap kabupaten/kota, maka rasio tenaga paramedis disetiap puskesmas sebagaimana terlihat pada gambar Gambar Rasio tenaga paramedic (perawat dan bidan) per Puskesmas di Sulawesi utara Tomohon Minahasa Utara Bolaang mongondow Utara Bitung Kab. Bolaang Mongondow Selatan Bolaang mongondow Manado Sitaro Kab. Bolaang Mongondow Timur Kotamobagu Minahasa Minahasa Tenggara Minahasa Selatan Talaud Sangihe Sumber : Profil kesehatan kabupaten/kota, Prov. Sulut ,118 10,0 21,444 21,0 19,714 18,733 18,0 17,60 16,20 15,895 15,455 14,353 17,0 29,90 29,0 36, Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

98 Dari gambar 5. terlihat bahwa keberadaan paramedic di setiap Puskesmas bervariasi. Di Kota Tomohon rata-rata di setiap Puskesmas terdapat 36 tenaga paramedis, begitu juga di kabupaten Minahasa Utara dengan rata-rata 299 paramedis di setiap Puskesmas. Kabupaten Talaud merupakan daerah yang mempunyhai sangat sedikit tenaga paramedis di setiap Puskesmas, dimana rata-rata hanya terdapat 2 tenaga paramedis di setiap Puskesmas. C. PEMBIAYAAN KESEHATAN Pembiayaan kesehatan di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010 yakni bersumber Pusat yaitu dari Dana Depkes berupa Dana Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan, dana Bantuan Luar Negeri (BLN) serta dana transfer ke daerah yakni dana perimbangan berupa dana Alokasi Khusus (DAK) serta dana yang bersumber Pendapatan daerah yaitu APBD. Dana Dekonsentrasi tahun 2010 berjumlah Rp ,- yang digunakan untuk kegiatan Pengembangan Upaya Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kebijakan dan manajemen Pembangunan kesehatan,upaya Kesehatan Masyarakat, Perbaikan gizi Masyarakat, Upaya kesehatan Perorangan, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, Obat-obatan dan Perbekalan Kesehatan serta Sumberdaya kesehatan. Jika dibandingkan dari tahun ke tahun sejak tahun 2006, maka terlihat bahwa anggaran Dekonsentrasi kesehatan di Sulawesi Utaracenderung mengalami penurunan. Perbandingan dana dekonsentrasi menurut program tahun dapat terlihat sebagaimana gambar Gambar Dana kesehatan sumber dekonsentrasi Sulawesi Utara menurut program tahun ( dalam juta )) Sumber : Seksi perencanaan, 2011 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

99 Adapun tabel dana dekonsentrasi selengkapnya menurut program tahun adalah sebagaimana terlihat pada tabel 5.3 Tabel 5.3. Perbandingan Dana Kesehatan Dekonsentrasi Provinsi Sulawesi Utara tahun (x 1.000) Program Tahun UKM Gizi Rujukan P2M Promkes Manajemen Lingkungan Obatobatan SDK ,647,065 4,465,220 18,670,643 7,090,330 4,055,700 5,940, ,000 1,054,210 2,016, ,983,510 3,430,381 24,054,225 4,410,894 1,274,511 1,393, , , , ,208,100 3,219,554 9,473, , ,800 1,047, Sumber : Seksi perencanaan, 2011 Dana kesehatan bersumber APBD dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2010 mempunyai kecenderungan peningkatan, meskipun pada tahun 2008 terjadi penurunan, namun pada tahun 2009 dan tahun 2010 kembali meningkat. Alokasi dan penyerapan dana APBD (belanja tidak langsung) tahun 2010 dapat terlihat pada gambar berikut. Gambar APBD Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara (dalam Milyar) Sumber : Seksi perencanaan, Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

100 Jika dibandingkan pendanaan untuk kegiatan program antara APBD dan dana dekonsentrasi maka gambaran yang terlihat dapat menjelaskan persentase APBD kesehatan terhadap dana dekonsentrasi setiap tahun yang tetap lebih sedikit dibandingkan dengan dana bersumber APBN. Gambar Perbandingan dana kesehatan Provinsi Sulawesi Utara sumber Dekonsentrasi dan sumber APBD (belanja publik) tahun (dalam Milyar) Sumber : Seksi perencanaan, 2011 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

101 84 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

102 BAB VI DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN Sampai dengan akhir tahun 2010, terdapat beberapa hal yang dapat menjadi suatu kebanggaan dengan adanya keberhasilan yang harus dipertahankan sekaligus menjadi kekuatan karena adanya dukungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dalam pengembangan program-program kesehatan. 1. Program Jamkesda Adanya kenaikan yang cukup berarti dalam pembiayaan jaminan kesehatan bagi masyarakat di Sulawesi Utara dimana jika alokasi anggaran Jamkesda tahun 2009 hanya sebesar Rp , maka pada tahun 2010 alokasi anggaran sudah sebesar Rp Untuk tahun 2011 dana Jamkesda yang disiapkan adalah Rp untuk jiwa. Hal ini dapat terjadi oleh karena adanya Pergub Sulut No. 26 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Program Pembiayaan dan Jamkesda di Provinsi Sulawesi Utara dan adanya MOU antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara No. 441/1765/Sekr dengan PT. ASKES No. 250/KTR/0709 tentang Penyelenggaraan Jaminan bagi Masyarakat Miskin di Provinsi Sulawesi Utara Gambar 6.1. Penandatangana MOU antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dengan PT ASKES Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

103 Atas komitmen Pemerintah Provinsi bersama seluruh Kabupaten / Kota sehingga masyarakat miskin di Sulawesi Utara sudah mendapatkan Pelayanan kesehatan melalui JAMKESDA dan JAM- KESMAS sehingga pada tahun 2009 Gubernur Sulawesi Utara mendapatkan ASKES AWARD untuk komitmen pelaksanaan Jamkesda dari Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat RI. Gambar 6.2. Penyerahan ASKES AWARD kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara oleh Menko Kesra 2. Pengendalian Penyakit Menular a. Pengendalian Penyakit HIV/AIDS. Dalam pengendalian Penyakit HIV/AIDS telah dihasilkan beberapa Kebijakan dalam Penanggulangan HIV/AIDS di Sulawesi Utara seperti : 1. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara No. 1 Tahun 2009 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS. 2. Peraturan Gubernur tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS No.10 tahun Pada tahun 2010 telah dilaksanakan Konsultasi Nasional HIV/AIDS dan Gereja se Indonesia di Provinsi Sulawesi Utara Gambar 6.3. Pengukuhan Jumantik Kota Manado oleh Gubernur Sulawesi utara b. Pengendalian Penyakit DBD 1. Pencanangan Sulawesi utara berantas DBD dan 2. Pencanangan Pemberantasan Sarang Nyamuk melalui pemberdayaan Juru Pemantau jentik (Jumantik) 86 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

104 Gambar 6.4. Pemantauan kegiatan Jumantik oleh Ibu Gubernur Sulawesi utara 3. Pengendalian Penyakit Tidak Menular MOU antara Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara dan BKOW tentang eteksi Dini dan Pengo batan Kanker Mulut Rahim melalui klinik Kesehatan BKOW Gambar 6.5. Penandatanganan Kerja Sama Dinkes Prov. Sulawesi Utara dan BKOW Sulawesi Utara dalam Deteksi Dini dan Pengobatan Kanker Leher rahim 4. Lingkungan sehat. a. Peraturan Gubernur Sulawesi Utara No. 43 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Kabupaten / Kota Sehat di Provinsi Sulawesi Utara b. Keputusan Gubernur Sulawesi Utara No. 43 tahun 2007 tentang pembentukan TIM Pembina Kabupaten / Kota Sehat di Provinsi Sulawesi Utara c. Tahun 2009 Provinsi Sulut mengajukan 4 kab/kota (Kab.Kep. Sangihe, Kota Bitung, Kota Manado, Kab. Minahasa) untuk mengikuti penilaian kota sehat tingkat Nasional dimana hasilnya adalah Provinsi Sulut mendapatkan penghargaan : 1. Untuk Kota Sehat : Manado 2. Kabupaten Minahasa Utara dengan Swasti Saba (kategori Padapa/ pemantapan) 3. Kota Bitung dengan Swasti Saba Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

105 5. Program Kesehatan Ibu dan Anak a. Peraturan Gubernur KIBBLA ( Kesehatan Ibu, bayi Baru lahir, bayi dan Balita) b. Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2004 tentang Trafiking (kerjasama Pemberdayaan Perempuan dengan Dinas Kesehatan Provinsi) c. Kerjasama dengan Belanda Khususnya dalam Pencegahan dan Penanganan Masalah Gangguan mental dan Emosional Balita tahun 2009 d. Dibentuknya Komite Kesehatan Reproduksi Terpadu Tingkat Provinsi e. Pencanangan Sulawesi Utara Peduli Ibu Hamil Gambar 6.6. Gubernur Sulawesi Utara mencanangkan Sulawesi Utara Peduli ibu Hamil 5. Program Promotif dan Preventif a. Kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun b. Pencanangan Desda Siaga oleh Gubernur Sulawesi Utara 6. Program Pengembangan Pelayanan Kesehatan Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan a. Pengembangan Politeknik Kesehatan di Kabupaten Sangihe b. Beasiswa pendidikan Dokter Umum bagi putera puteri daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan c. MOU antara Kementerian Kesehatan dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara untuk pengembangan pelayanan Kesehatan DTPK 7. Lain-lain a. MOU antara Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara dgn Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara tentang Penunjukan Pengacara Negara b. MOU antara Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara dengan TP PKK Provinsi tentang Program Kesehatan 88 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

106 Gambar 6. 7 Penandatanganan Kerjasama Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara dgn Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara tentang Penunjukan Pengacara Negara Hasil dari keseluruhan kebijakan Pemerintah Provinsi dalam Pembangunan Kesehatan di Sulawesi Utara maka pada peringatan HKN ke 46 tahun 2010, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menda- patkan Apresiasi & Penghargaan dari Menteri Kesehatan RI yaitu Penghargaan MANGGALA KARYA BHAKTI HUSADA Gambar 6. 8 Wakil Gubernur Sulawesi Utara menerima Penghargaan dari Ibu Menkes RI Gambar 6.9. Wakil Gubernur Sulawesi Utara bersama Kepala DInas kesehatan seusai penyerahan penghargaan dari Ibu Menkes RI Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

107 90 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

108 BAB VII PENUTUP Dari pemaparan menurut bab demi bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa secara umum terdapat peningkatan derajat kesehatan masyarkat Sulawesi Utara di tahun 2010 yang sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi serta kondisi umum masyarakat Sulawesi Utara.Hasil ini tentu saja perlu disosialisasikan / dikomunikasikan baik ke pimpinan maupun secara horizontal ke lintas sektor terkait dan masyarakat. Dalam rangka pencapaian Tujuan Pembangunan Mille iu MDG s, Pro i si ula esi Utara se ara u u dapat dikataka o the tra k. Namun disadari bahwa selain adanya keberhasilankeberhasilan dalam pembangunan kesehatan tahun 2010, masih terdapat berbagai tantangan yang memerlukan upaya keras untuk menghadapinya. Masih lebarnya disparitas status kesehatan antar kabupaten/daerah, distribusi Sumber Daya Manusia Kesehatan yang tidak merata khususnya di ndaerah DTPK, adanya ancaman penyakit menular baru dan munculnya penyakit yang sudah lama tidak dilaporkan dan anncaman masalah kesehatan akibat bencana, merupakan tantangan sekaligus masalah yang perlu dihadapi. Begitu juga de ga target pe apaia MDG s. eskipu Pro i si ula esi Utara sudah O the tra ks, a u terdapat e erapa tujua ya g masih memerlukan upaya keras. Goal 1C, target yang berhubungan dengan program gizi, dimana jumlah kasus gizi buruk tahun 2010 lebih sedikit dibanding tahun 2009 dan prevalensi gizi buruk yang cenderung menurun kecuali di talaud dan Bitung. Goal 4, hasil-hasil kegiatan yang menjadi indicator penunjang seperti KN, imunisasi, Vit A, penimbangan sudah mempunyai cakupan yang baik. Begitu pula dengan goal 7. Yang masih menjadi kendala adalah upaya penurunan angka kematian ibu dan penurunan kasus HIV/AIDS yang masih tinggi. Upaya-upaya yang lebih keras dengan lebih memberikan peran lintas program dan lintas sektor perlu ditingkatkan frekuensinya. Beberapa tantangan yang harus didikapi dalam rangka pembangunan kesehatan di masa mendatang mesti dihadapi. Adanya tuntutan masyarakata akan mutu pelayanan kesehatan yang semakin tinggi; peningkatan jumlah penduduk yang berpengaruh pada ketersediaan pangan; masalah-masalah yang berkaitan dengan tuntutan hokum/gugatan masyarakat semakin meningkat,; pemberdayaan dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat masih belum sesuai harapan; serta integrasi pembangunan kesehatan yang melibatkan lintas sector belum optimal.merupakan suatu fenomena yang mau tidak mau harus cdan ditindak lanjuti dengan rencana aksi yang matang dalam rangka menuju kondisi / pencapaian indicator kinerja yang lebih baik di masa-masa mendatang. Dalam kerangka menuju pengembangan system informasi kesehatan dalam hal ini pencapaian indicator ketersediaan profil kesehatan maka seperti diketahui bersama bahwa informasi yang disiapkan dengan baik di unit-unit kesehatan akan membantu pembuatan keputusan-keputusan dalam unit kesehatan tersebut karena dapat berfungsi sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan. Hasil-hasil yang disajikan dalam profil kesehatan Sulawesi Utara ini tentu saja akan menjadin informasi yang sangat penting dan sangat dibutuhkan baik oleh jajaran kesehatan maupun oleh lintas sektor dan masyarakat. Disadari bahwa perkembangan sistem informasi kesehatan sangatlah cepat, tidak hanya disebabkan karena perubahan teknologi informasi yang sedemikian pesatnya, akan tetapi juga metode-metode pemanfaatan data untuk pengelolaan pelayanan kesehatan dan sumber daya kesehatan selalu mengalami perkembangan. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

109 Efisiensi dalam pengelolaan informasi kesehatan menjadi sangat penting karena menyangkut pengendalian biaya pelayanan kesehatan dan efisiensi waktu. Dalam hal ini, pemanfaatan data dalam pengelolaan kasus klinis untuk level individu maupun dalam tingkat kesehatan masyarakat menjadi mutlak diperlukan. Dalam hal ini, pemanfaatan data dalam pengelolaan kasus klinis untuk level individu maupun dalam tingkat kesehatan masyarakat menjadi mutlak diperlukan. Seiring dengan perkembangan sistem informasi, kebutuhan data/informasi yang akurat makin meningkat, ternyata sistem informasi yang ada saat ini masih belum dapat menghasilkan data yang akurat, lengkap dan tepat waktu. sekarang ini seperti masalah klasik tentang mekanisme pelaporan yang berkualitas baik keakurasian (accuracy), ketepatan waktu pelaporan (timeliness) dan kelengkapan (completeness). Oleh karena itu menjadi tanggung jawab bersama untuk memperbaiki /melengkapi bahkan menyempurnakan sistem yang ada saat ini menjadi sesuatu yang optimal yang dapat dimanfaatkan oleh semua pihak. Akhirnya kiranya gambaran yang sudah disajikan dalam buku profil kesehatan ini bermanfaat dan menjadi inspirasi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Sulawesi Utara. Berbagai permasalahan yang masih dihadapi dalam penyelenggaraan sistem informasi kesehatan saat 92 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010

110 RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA 0 TAHUN 0 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 14,598 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 1675 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk Jiwa Tabel 1 4 Kepadatan Penduduk /Km Jiwa/Km 2 Tabel 1 5 Jumlah Penduduk Laki-laki 1,159,903 Jiwa Tabel 2 6 Jumlah Penduduk Perempuan 1,110,693 Jiwa Tabel 2 7 Rasio Beban Tanggungan Tabel 2 8 Rasio Jenis Kelamin Tabel 2 9 Pddk 10 th keatas Melek Huruf % Tabel 5 10 Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Laki-laki) % Tabel 5 11 Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Perempuan) % Tabel 5 B. DERAJAT KESEHATAN B.1 Angka Kematian 12 Jumlah Lahir Hidup Bayi Tabel 6 13 Jumlah Bayi Mati 242 Bayi Tabel 6 14 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 6.4 Tabel 6 15 Jumlah Balita Mati 63 Balita Tabel 6 16 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 1.68 Tabel 6 17 Jumlah Kematian Ibu Maternal 69 Ibu Tabel 7 18 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 0 Tabel 7 B.2 Angka Kesakitan 19 AFP Rate < 15 th #REF! Tabel 9 20 TB Paru Sembuh % Tabel 9 21 Pneumonia Balita Ditangani #DIV/0! % Tabel 9 22 HIV/AIDS ditangani % Tabel Infeksi Menular Seksual ditangani % Tabel Angka Kesakitan DBD Tabel DBD ditangani % Tabel Angka Kesakitan Diare Tabel Diare pada Balita ditangani % Tabel Angka Kesakitan Malaria Tabel Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (PB) 0 % Tabel Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (MB) #REF! % Tabel Kasus Penyakit Filariasis ditangani 100 % Tabel Jumlah Kasus Difteri 0 Kasus Tabel Jumlah Kasus Pertusis 0 Kasus Tabel Jumlah Kasus Tetanus 0 Kasus Tabel Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 Kasus Tabel Jumlah Kasus Campak 762 Kasus Tabel Jumlah Kasus Polio 0 Kasus Tabel Jumlah Kasus Hepatitis B 0 Kasus Tabel 14

111 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran B.3 Status Gizi 39 Kunjungan Neonatus (KN2) % Tabel Kunjungan Bayi % Tabel Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 0.84 % Tabel BBLR ditangani % Tabel Balita ditimbang % Tabel Balita BB Naik % Tabel BGM 1.35 % Tabel Balita Gizi Buruk 0.05 % Tabel 16 C. UPAYA KESEHATAN C.1 Pelayanan Kesehatan 47 Kunjungan Ibu Hamil (K1) % Tabel Kunjungan Ibu Hamil (K4) % Tabel Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan % Tabel Deteksi Dini Tumbang Anak Balita % Tabel Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD/MI % Tabel Pemeriksaan Kesehatan Siswa SMP/SMU % Tabel Peserta KB Baru % Tabel Peserta KB Aktif % Tabel Peserta KB Aktif (MKJP + Non MKJP) 100 % Tabel Peserta KB Baru (MKJP + Non MKJP) 100 % Tabel Desa/Kelurahan UCI % Tabel Cakupan Imunisasi Campak Bayi - % Tabel Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 0 % Tabel MP-ASI Bayi BGM % Tabel Anak Balita Mendapat Vit.A 2x % Tabel Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan % Tabel Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe % Tabel Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe % Tabel WUS dg imunisasi TT5 #REF! % Tabel Ketersediaan darah Bumil yg dirujuk #DIV/0! % Tabel Ketersediaan darah Neonatus yg dirujuk #DIV/0! % Tabel Bumil Risti/Komplikasi % Tabel Bumil Risti/Komplikasi ditangani % Tabel Neonatal Risti dirujuk 8.85 % Tabel Neonatal Risti dirujuk dan ditangani % Tabel Sarkes dg Kemampuan Yan. Gadar % Tabel Desa/Kel. Terkena KLB ditangani < 24 jam % Tabel Bayi yang diberi ASI Eksklusif % Tabel Desa/Kel. Dg Garam Beryodium yg baik % Tabel Rasio Tambal/Cabut Gigi Tetap 0.55 % Tabel Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) % Tabel Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) % Tabel Peserta Jaminan Kesehatan Pra Bayar % Tabel Penduduk Miskin dicakup JPKM #REF! % Tabel Penduduk Miskin Mendapat Yankes #REF! % Tabel Bayi Gakin BGM Mendapat MP-ASI % Tabel 37

112 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran 83 Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila % Tabel WUS yang diberi Kapsul Yodium 3.55 % Tabel 40 C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 85 Sarkes yang memiliki Labkes % Tabel 43 C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 86 Rumah Tangga ber-phbs % Tabel Posyandu Aktif % Tabel 46 C.4 Keadaan Lingkungan 88 Rumah yang diperiksa kesehatannya % Tabel Rumah Sehat #REF! % Tabel Keluarga yang diperiksa air bersihnya % Tabel Keluarga yang memiliki akses air bersih 100 % Tabel KK memiliki Jamban % Tabel KK memiliki Jamban Sehat #REF! % Tabel KK memiliki Tempat Sampah % Tabel KK memiliki Tempat Sampah Sehat #REF! % Tabel KK memiliki Pengelolaan Air Limbah % Tabel KK memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat #REF! % Tabel TUPM Sehat % Tabel Institusi dibina Keslingnya % Tabel Rmh/Bangn diperiksa Jentik Nyamuk Aedes % Tabel Rmh/Bangn bebas Jentik Nyamuk Aedes % Tabel 52 D. SUMBERDAYA KESEHATAN D.1 Tenaga Kesehatan 102 Jumlah Tenaga Medis 1395 Orang Tabel Jumlah Tenaga Perawat dan Bidan #REF! Orang Tabel Jumlah Tenaga Farmasi 240 Orang Tabel Jumlah Tenaga Gizi 270 Orang Tabel Jumlah Tenaga Tehnisi Medis 73 Orang Tabel Jumlah Tenaga Sanitasi 342 Orang Tabel Jumlah Tenaga Kesmas 209 Orang Tabel Jumlah Tenaga Kesehatan 7176 Orang Tabel Jumlah Tenaga Dokter Spesialis 0 Orang Tabel Jumlah Tenaga Dokter Umum 1007 Orang Tabel Jumlah Tenaga Dokter Gigi 0 Orang Tabel 55 D.2 Pembiayaan Kesehatan 113 Total Anggaran Kesehatan Rp. Tabel APBD Kesehatan thd APBD KABUPATEN/KOTA #DIV/0! % Tabel Anggaran Kesehatan Perkapita - % Tabel 60 D.3 Sarana Kesehatan 116 Jumlah Desa Siaga 1,481 Desa Tabel Jumlah Polindes 263 Polindes Tabel Jumlah Posyandu 2,184 Psyd Tabel 62

113 56 " " 5 5 km : % km! " #$% &'##() &()&(*&+ %! " % "% #$% &'##() &()&(*&+,#-#!%!! "!! %" % " #$% &'##() &()&(*&+.'#,#(!%" " "" %!!%" #$% &'##() &()&(*&+ /01-! "% " %!%! #$% /(#2#3# "!% "! " % " %" #$% /(#2#3#,#-#!%!" %! " % #$% /(#2#3#.'#,#(! % " " "!! % % #$% /(#2#3#.())#-# "%!! "" % %! #$%.41'#1#( #()/2. %! " "" % " % " #$%.41'#1#( #'#1* "%!!! % %" #$14#,.(.41'#1#( /,#-& % " " % % &,# #(#*& % " " "" % "% &,# /,1() % "!! " %!%" &,# &0&2&( %" "!! % " %! &,# &,#0&$#)1 ""%"" " "!! % "% 56! %! " "!!"! % 10$.-7 #(,&-,#,/3,/8 -&9% 1'1,

114 ABC?<D E>FGBGBH C>FBIB; A>FJK H>?<CJFL H>?MCEMH BCBIL I<KJM =>=<F ;<FNNBFN<FL I<KJM A>FJK H>?<CJFL G<F H<=BE<;>F PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2010 NO KABUPATEN ABC?<D E>FGBGBH ROS TOUS?<HJO?<HJ P;<DBFQ E>I>CEB<F P;<DBFQ UTOSS STOVS >=65 JML >=65 JML Kab. Bolaang Mongondow 213,484 11,039 23,193 52,938 18,965 4, ,080 10,183 21,459 48,442 16,979 5, , Kab. Bolaang Mongondow Utara 70,693 3,685 8,219 16,774 6,010 1,563 36,251 3,548 7,461 16,042 5,698 1,693 34, Kab. Bolaang Mongondow Selatan 57,001 3,491 6,863 14,098 4, ,818 3,250 6,303 12,893 3, , Kab. Bolaang Mongondow Timur 63,654 3,074 6,613 16,436 5,800 1,376 33,299 2,899 6,145 14,853 5,009 1,449 30, Kab. Minahasa 310,384 12,637 27,917 73,053 34,456 10, ,919 11,740 26,097 67,334 32,570 13, , Kab. Minahasa Utara 188,904 8,822 18,626 45,873 18,230 4,569 96,120 8,502 17,335 43,399 17,743 5,805 92, Kab. Minahasa Selatan 195,553 8,622 19,870 44,681 21,555 6, ,046 8,095 18,294 40,664 19,996 7,458 94, Kab. Minahasa Tenggara 100,443 4,997 10,839 23,512 10,035 2,672 52,055 4,763 10,096 21,069 9,144 3,316 48, Kab. Kepulauan Sangihe 126,100 5,040 11,447 30,095 13,606 3,632 63,820 4,564 10,640 28,273 13,479 5,324 62, Kab. Kepulauan Talaud 83,434 4,021 8,716 19,473 8,371 2,087 42,668 3,686 7,837 18,234 8,093 2,916 40, Kabupaten Kepulauan Sitaro 63,801 2,440 5,863 14,073 7,166 1,992 31,534 2,449 5,440 13,873 7,382 3,123 32, Kota Manado 410,481 17,836 36, ,926 37,451 7, ,292 16,884 34, ,608 37,658 10, , Kota Bitung 187,652 9,814 18,959 48,955 15,489 2,784 96,001 9,158 17,844 45,970 14,895 3,784 91, Kota Tomohon 91,553 3,727 8,463 21,958 9,337 2,694 46,179 3,369 7,730 21,573 9,037 3,665 45, Kota Kotamobagu 107,459 5,032 10,610 27,463 9,696 2,020 54,821 4,752 9,966 26,585 9,005 2,330 52, JUMLAH PROVINSI 2,270, , , , ,621 55,707 1,159,903 97, , , ,554 71,169 1,110, Sumber: Kantor Statistik Kabupaten/kota Catatan : Jumlah kolom 10 + kolom 17 = kolom 3 JUMLAH PENDUDUK RASIO RASIO BEBAN TANG JENIS GUNGAN KELAMIN

115 WXYZ[ \ ]^_[X` azbc^c^d _Zb^e^W ]Zbfg dz[x_fb cxb dz[h_ahd ^_^e aehˆfbgf g^[x Zgf ^WXeX WX`^b loko ]^_[X` azbc^c^d bh dz[h_ahd ^_^e WX`^b [Xdfi[Xdf azez_a^xb [Xdfi[XdfjaZeZ_a^Xb k l \ m n k o i m komplqq rqpsml lolpkkr l n i r kknpnml kotpsms lllp\ro \ ko i km koqpmms koopmts loqprkt m kn i kr rrpkks rlpqkr krkps\q n lo i lm stpllr sopsrk ktqpklo t ln i lr rkpkqr snpkqm kqtp\n\ q \o i \m rmptqt ropkqt ksmpsnl s \n i \r rtpr\o rlpllq ksrpknq r mo i mm sspkqt slptln kqopsok ko mn i mr qlpsst trporr kmkprsn kk no i nm tmprsk tkpoto kltpomk kl nn i nr noplsn mqpsr\ rspkqs k\ to i tm \lpmtr \lpnol tmprqk km tn i tr lkprss l\ps\o mnpsks kn qo i qm ktpnqn loptns \qpl\\ kt qnj kqpkmm ltptsk m\psln ]^_[X` aehˆfbgf kpknrpro\ kpkkoptr\ lplqopnrt guvwxyz ay{ }~ dxx ƒ d wu xƒ d{ loor

116 Š Œ Ž ³ Œ Š ± ³Š ª «Š Ž Ž Œ š Š œ Š Š Š ž Š Š Š žž Ÿ ž Š Š ³ Ž Ñ Š Š œ š Š ± Œ Ž Š Š ± Ž Ž ŽŠ ± ± Š ± Š² ŽŠ ± Ž³ Š µ Ž œ ª Œ Ž «Š Š ± ŽŠ ± Š² ŽŠ ± š ¹ º» ¼ š šš š š š š š¹ šº š» š ½¾ ŒÀÁ½½Âà ÀÂÃÀÂÄÀÅ ½¾ ŒÀÁ½½Âà ÀÂÃÀÂÄÀŠƽǽ È ¼ È» ¼ ¹È¼ ¼ Ⱥ È» šº¼ ºš È ¼ šè º» ȼ¼ ¹È¼ š È»¹ ȼ ¹» š¼èš» ½¾ ŒÀÁ½½Âà ÀÂÃÀÂÄÀÅ ÉÁ½Æ½Â ½¾ ŒÀÁ½½Âà ÀÂÃÀÂÄÀÅ ŠÊËÌÇ È» ¹È ºÈ»º ¹È ȹ š šè šè È š Èš ¹È»È¹ºš ¹È šº È šè ¼š È» ½¾ ʽͽ²½ È ¹ ššè¼ šè¼ È šè» º È š È ¼»¹Èº º Ⱥ ºÈ¼ šè ºš š»è š¹èšºº š¹èšºº È»š» È» ¹ ½¾ ʽͽ²½ ƽǽ Ⱥ¹¹»È ¹ š È º»»È ¼» ¹Èº¼º È ¼ È ¼ È»º¼ È» ºÈ¼¼¼ š È ºÈ»š ¹È¹»º šè¼¼ šèº ¼ šè» º ½¾ ʽͽ²½ ÉÁ½Æ½Â º ¹» š¹¼»š š ¼ºº š šš šè š¼ šè¼ ºÈ š È È¼¼º š¹è š È š È šè ¼ šè¼š» ȹ ¼» ½¾ ʽͽ²½ ŠÉÂÃýǽ š ¼ ¼»º ¼ º ¼ š š º š ¹¼ ȹ º ¼¼º»º¼¼ º º¼ ¹ º» š» š º ȹ ¼ ¼ ½¾ ÉÎÌÁ½Ì½Â ½ÂÃÊÍÉ šè¼¹š š¹è¼¹ š ȹš ºÈ» š ¼È º¼ ¼ š šè ¹ šè¼» È» È ºÈ º š¹è šº š¼è šè»ºº ȹ¹ š È ºº š ½¾ ÉÎÌÁ½Ì½Â Š½Á½ÌÄ šš ½¾ÌνÆÉ ÉÎÌÁ½Ì½Â ÊƽÇÀ šè Èš¼¼ Èš¼¼ šè¹»¼ šš»»š ¼È ¹¼ šè º È» È š šè» š ¹ ¼È º š Àƽ ½Â½ÄÀ šè¼¼ š È º È ¼»È š šè» ȼ ¹ È ¼¼ šºè º¹»Èº º È»º ¹šÈ ¼ Ⱥ ȼ º š È»š š È ¼ Èš» š Àƽ ŒÊÆÌÂà ¹ ššè¹ Èš¹ È» º š ȹ šèš š ȼ» ºšÈ š º ššè¹»» š¹è¼º šè¹ ¼Èšš¹ ȼ ¼ È ¹ ¹ºÈ š Àƽ ŠÀËÀÍÀ š¼» ȼ ¹ ºÈ ¹È ¼ ¼Èº šèºš È ¼ šè ¹» ¹ È ¹È š» ¹È ¹ ¼È ¹º šè¹ ¹ šèº¼ ¼È ¹ š Àƽ ÀƽËÀ¾½ÃÌ ¼È º»È ¹ ššè ššè»º š¹è¹ ¹ šè º È š ¹šÈ¹¹»È š»è¹ š È» ššè¹ š š È šè Èš¹»È µ Ž œ ³ È ¼»È š šº Ⱥºš šº È ¹ š ºÈ ¹ ¼È º È ºš¹È š È š šèš š¼¼è¹ šº È š Ȼȼ¼¹»È º ¼È» Ì˾ÉÇÏ ÇÀÐÊÁ ɲÉͽƽ ½¾ÌνÆÉ ± Àƽ Š½ÍÌ š ± Ž³ Š µ Ž œ

117 ÖîÕ ä ÒÓÔÕÖ öóöóê Óþ Ö àé ê Ö Öþ êöîó Ö ùê Ö ÕÖê õõöê Ô ÓÖ ÕÖê õõöê Ô ÓÖ ÒÓÔÕÖ ØÙÚÙÛ ÜÝÞÝß % ÒÓÔÕÖ ØÙÚÙÛ ÜÝÞÝß % ÒÓÔÕÖ ØÙÚÙÛ ÜÝÞÝß % à á â ã ä å æ ç è àé àà à êëìí îïðëëñò Ôïñòïñóïô õ õ #ö øùéú õ õ #ö øùéú õ õ #ö øùéú á êëìí îïðëëñò Ôïñòïñóïô Óûëüë àâýäââ åýâçè ãæíáà àâýáèè åýâçà ãæíèç áåýçâá àáýææé ãæíäè â êëìí îïðëëñò Ôïñòïñóïô þÿðëûëñ áâýçéâ õ õ áàýàáâ õ õ ããýèáå õ õ ã êëìí îïðëëñò Ôïñòïñóïô ü áåýèåé áýèãà àéíèà áãýáãè áýãèà àéíáæ äàýáéè äýãâá àéíåà ä êëìí Ô ñë ë ë àáéýéåä àéçýáçá èéíàè ààæýààç àéåýåçå èàíéè áâæýàçâ áàãýèåç èéíåâ å êëìí Ô ñë ë ë Óûëüë ãáýçæè âèýãáâ èàíèã ãàýáçã âæýàåé èéíéà çãýàåâ æåýäçâ èéíèè æ êëìí Ô ñë ë ë þÿðëûëñ çáýãâà åáýéàâ æäíáâ çàýàæá åàýáãâ æäíãä àåâýåéâ àáâýáäå æäíâã ç êëìí Ô ñë ë ë ÿñòòëüë ãâýâãæ ãàýéæã èãíæå ãâýçèé ãàýéèå èâíåâ çæýáâæ çáýàæé èãíàè è êëìí êÿ ðë ëñ þëñò ÿ äàýèçã äàýááç èçíää äâýâèâ äáýæáà èçíæã àéäýâææ àéâýèãè èçíåã àé êëìí êÿ ðë ëñ ëðë ó âæýåèé âãýçáâ èáíâè âáýèãé âéýáçé èàíèá æéýåâé åäýàéâ èáíàæ àà êëì ëûÿñ êÿ ðë ëñ þ ûëüï æýéäé âýáèå ãåíæä æýâçä âýàçé ãâíéå àãýãâä åýãæå ããíçå àá êïûë Ôëñëóï áàæýãæå áàäýãçâ èèíéç áááýàçã áàâýãâæ èåíéå ãâèýååé ãáçýèáé èæíäå àâ êïûë î û ñò æçýàáæ æçýéåâ èèíèá çâýáéä çâýàãç èèíèâ àåàýââá àåàýáàà èèíèá àã êïûë ï ï ïñ âàýäåç âäýãéá ààáíàä áèýáäå âåýáàè àáâíçé åéýçáã æàýåáà ààæíæä àä êïûë êïûë ïìëò äáýàãã çé éíàä ãèýãáá äéà àíéà àéàýäåå äçà éíäæ #ö øùéú õ õ #ö øùéú ÒÓÔÕÖ çáèýéäæ åæçýãèæ çàíçã çàèýèáé åæãýäãâ çáíáæ àýåãçýèææ àýâäâýéãé çáíéä þ ìÿü üï ð êÿ ÿ ëûëñ êöîó Ö ùê Ö Ö Ó áéàé þ Öþ öóöóê îóôó àé Ö Ó ê Ö Öþ Ö ÔÕê ÓÓ ö Öþ êþ Ö Ö þ þóõöþ Ó ÖÖ Ö Ó áéàé

118 ! "! #JK : :L: &-%- J # DJ #:::!#!#$ % " % & ' ( ) * +, %- %./ %( '7(% )% '7(* %0(* )- %,7%( ' &./ %7&&+ '% %7&), &0( %- 7() * './ :;2.8.3 ),++ (,,& -0(- %( 7)'& - (./ <=>9 ) +,, +*+ %0-' %& )7') - )./0 <3.?.@. %, (7,* &( (7,,% -0(+, '*7&' %./0 <3.?.@ %- &7,** %% &7,++ -0'* %( %)7)+& % *./0 <3.?.@. :;2.8.3 %* &7*-, )- &7*), %0+% &+ %7--& - +./0 <3.?.@. ; %% &7-+, %% &7%-- -0)& %( %%7-*, %-,./0 ;A>2.>.3 :.34<?; %* %7,*' &' %7,, %0%) %& +7*-% - %-./0 ;A>2.>.3.2.>5 %, %7')- &) %7'*) %0+& %+ )7,& - %%./>A.8;3 ;A>2.>.3 :<8.91 %-,*% +,*, -0+& ( (7% - %& %) 7,% ) 7, -0-* * '(7')& & %' 18. <8>34, '7*+ %+ '7+-( -0(* '& %7%), %( 18. 1=1?13 * %7*) %' %7*, -0*' %( )7++% %) %) =1/.4> ) %7+&, &* %7+) %0() ( +7) - %, '*7),, '%- '*7,-, -0+& &(& &-&7&%* ' I (DILAPORKAN) 0( %0* :>=/;9B!.8. #91C<2 ;@;?.8.3./DE18. 8.?>3 &-%- ;8; B 34E. ;=.8<.3 F5<2.A19E.3G 8;9@;/>8 5<.8.@ /;2>= /<@. =;344.=/.9E.3 D 5< A1A>2.@<

119 MNOPQ R STUQNV WPUNMXNY XOT UNMPZYNQ UPYTZTM }Z ˆXY[X [TQN P[X TMNZN MNVTY ^x]x Y WNOT}NMPYW MN }T[WP[UN[ STUQNV WPUNMXNY XOT UNMPZYNQ WPUNMXNY WPUNMXNY WPUNMXNY STUQNV XOT VNUXQ XOT OPZ[NQXY XOT YX\N[ ] ^ _ ` a b R c ] Wdef Oghddij Ugijgikgl ]` _m`]b ]] ^ ] ]` ^ Wdef Oghddij Ugijgikgl Tndod b ]m^^c ^ ] p Wdef Oghddij Ugijgikgl [qhdndi a rcc p p ^ ^ ` Wdef Oghddij Ugijgikgl Mstuo a cbr p ] p ] a Wdef Usidvdwd ]r `mrbr p b Wdef Usidvdwd Tndod ]x ^mrrr p _ p _ R Wdef Usidvdwd [qhdndi ]R ^mrxr ] R c Wdef Usidvdwd Mqijjdod ]] ^mxcr p b r Wdef Wqyuhdudi [dijsvq ]R ]mrr_ p ` p ` ]x Wdef Wqyuhdudi Mdhduk ]r ]m_ax p ]] p ]] ]] Wdeuydnqi Wqyuhdudi [sndog ]x rr] p ] p ] ]^ Wgnd Udidkg ]a bmbr] p p ^ ^ ]_ Wgnd Osnuij r _mrcb ] b ^ r ]` Wgnd Mgtgvgi R ]mrab x p ^ ^ ]a Wgnd Wgndtgedju a ]mc^r p ^ ^ ` STUQNV ]br _Rmarr br NYzWN WPUNMXNY XOT UNMPZYNQ (DILAPORKAN) STUQNV QNVXZ VX T} [uteqo{ dnd }og~sh Wqwqvdndi Wde Wgnd ndvui ^x]x Wqnqodijdi{ p Suthdv qtdnsdi seu tdnqoidh uthdv qtdnsdi seu vdtsh ƒ uthdv qtdnsdi seu eqowdhsi ƒ uthdv qtdnsdi seu is~dw p Nij d Wqtdnsdi Xeu Udnqoidh kshdygo di nqowqeun ks dndw eqhut eswd tqijjdtedo di NWX dij wqeqidoi d ks ygyuhdws

120 Š Œ Ž Ž À Ž Ž Ž Ž Š ³ ³ š š Œ Ž Ž Š ½ Ž ½ À Š Œ ½ Š šš Š œ š Œ ½ Š šš % Š Ž Œ Š Ž Ž Š ŠšŠ Ž š Œ Š Ž Œ Š Ž Ž œ ž Ÿ œ Œ ª ª «# # # # # œ Œ ª ª «± ² œÿ ž ž œ œ Œ ª ª «³ ± ž Ÿ œ œœ ž ž Ÿœ Ÿœ ž Œ ª ª «Šµ ² # # # # # Ÿ µ ¹ # # # # # µ ¹ ± ² ž œ ž Ÿž œ ž Ÿ µ ¹ ³ ± º ž Ÿ º º œ ž ž µ ¹ Š ªª ² œ Ÿœ œ Ÿ œ œ œ œ œÿ» ³ ªµ # # # # #» Š «ž œ ž Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ» ±» ³µ± ² Ÿ Ÿ œ Ÿ Ÿ žÿ œ ± «# # # # # ± Œµ± ª œ ž œ œž ž ž Ÿ œœ ž ± Š Ÿž ž œ ž ž œ Ÿ ± ± ª œ œ ž œœ œœ Ž žº Ÿ Ÿ º œ º œ œ ž œ ³ š ½ ½ Ž À Ž ³ ²¼ ± ½² ¾µ ¹ ± ± ± œ Ž š Œ % š Œ ³ š š Œ ½ À Ž

121 ÁÂÃÄÅ Æ ÌÒ ÊÂÃÉÇÂÁÄÌùÊÒÁ ÂÇ ÈÂÁÄô Áà ÇÂÈÉ ÍÄÓÃÉÔô ÑÂÌ ÇÌÄÉÓÒÌË ÃÂÅËÁ ÑËÁÂÌ ÂÌË ÇÈÒøËÌÍË ÍÉÅÂÄÍË ÉÁÂÈ ÁÂÔÉÌ ãêâê ÇÉÍÊÄÍÓÂÍ ÂÇ âæ ÁÔ Áà ÇÂÈÉ ÊÅËÌËÍ ÎÏÐ ÑËÒÃÂÁË ÍÄÓÃÉÔ % ÍÄÓÃÉÔ ÕÖ ØÙÚÛÙÜÝÞß ÇÌÄÉÓÒÌË ÕÖ ØÙÚÛ àß ÝÞß àß ÝÞß ÛÝÞßÚáßÚÝ % àß ÝÞß ÛÝÞßÚáßÚÝ â ã ä å æ ç è é Æ âê ââ âã âä â Êëìí Ãîïëëðñ Óîðñîðòîó âå ê äôâåæ ääå ääå ãæã éèíåä âôæâç âéê âéê âêêíêê ã Êëìí Ãîïëëðñ Óîðñîðòîó Éõëöë ç Æ âôããæ âãã âãã éæ èãíææ çâ çâ çâ âêêíêê ä Êëìí Ãîïëëðñ Óîðñîðòîó Í ïëõëð æ ê éêç Æê Æê æå çêíêê ê ê ê #ÑËøùêú å Êëìí Ãîïëëðñ Óîðñîðòîó Áûüýö æ é åäæ éâ éâ çâ èæíäâ âê âê âê âêêíêê æ Êëìí Óûðëþëÿë âæ å çôæêä çêâ çêâ åæè èçíêå äôèãç âôêçæ âôêçæ âêêíêê ç Êëìí Óûðëþëÿë Éõëöë âê ã åôçéé åäå åäå äæé éãíåæ çæ çæ çæ âêêíêê è Êëìí Óûðëþëÿë Í ïëõëð âè â äôèåä äçé äçé äêæ éãíéé âéç âéç âéç âêêíêê é Êëìí Óûðëþëÿë Á ðññëöë ââ â âéæê âèç âèç âçè ÆåíéÆ #ÑËøùêú Æ Êëìí Ê ýïëýëð Íëðñûþ âè ê âôçèä ãäæ ãäæ ââè åæíèæ âê âê âê âêêíêê âê Êëìí Ê ýïëýëð Áëïëýò âæ â âôåãê âåæ âåæ âæç âäæíâè ååã äæè äæè âêêíêê ââ Êëìý ëõ ð Ê ýïëýëð Íûõëöî âê ê æéæ Æâ Æâ çä çæíãä å â â âêêíêê âã Êîõë Óëðëòî âæ ç âêôãæä âôêâç âôêâç èãä èâíâç #ÑËøùêú âä Êîõë Ãûõýðñ Æ ã äôåâê äæê äæê ãéç éâíèâ âåæ ãäè ãé ââíéâ âå Êîõë Áîüîþîð è ã âôééâ âæã âæã âçç éçíåç ãã #ÑËøùêú âæ Êîõë Êîõëüîìëñý æ ê äôãâé ãææ ãææ ãæå éåíææ â â â âêêíêê #ÑËøùêú ÉÓÅÂÔ âçæ äç åæôãåä åôæäå åôæäå äôæéé èæíâå #ÑËøùêú ÂÌ Ê ÊÄÍÂÊËÁÂÌ # Íýüì ö Ñëõë Çöîñöëü ÇÓÊ Çöî í Íýïýõ ãêâê òëð Çöîûï ÊëìùÊîõë Áëþýð ãêâê Ê õ öëðñëð ýüïëþ ëÿýÿ ëòëïëþ ÿ ïýöýþ ëÿýÿ ëðñ ëòë òû óûïëëþ öë ýÿ ÿüëÿ õ öÿ ìýõ õ öüëÿý ëÿû ð ÈÍ

122 Va >KYV>a YK>F J V`> FVK_ >KJ V _ Y VWV FVK_K Y_aV Kb K_ KV 6! "#$%$ &'()*+)*' % &'()*+)*'! "#$%$ &'()*+)*' % &'()*+)*'! "#$%$ &'()*+)*' % &'()*+)*'! "#$%$!, -.#/0 1#-# 2#!.3# &')45 &'()*+)*' % &'()*+)*' : ; < = : >?@A BC??DE FBDEBDGBH #I 6< 6< A J8: J7<9 6679A:: 6 >?@A BC??DE FBDEBDGBH KL?M? : A J99 ;: J99 A 7 >?@A BC??DE FBDEBDGBH NC?L?D 9 #I #I ;;9 7<9 ;;9 A 8 >?@A BC??DE FBDEBDGBH OPQM 9 #I < < A 6:9 < 6:9 A 9 >?@A FOD?R?S? = ; ; #I 6:8 6:8 A 7J:9 J8<6 7J:9 A : >?@A FOD?R?S? KL?M? ; ; #I 7; 7; A 7J= J7;6 7J= A ; >?@A FOD?R?S? NC?L?D ; 7 7 : : 6 6 A 6J<: =7; 6J<: A < >?@A FOD?R?S? NDEE?M? A J69 8= J69 A = >?@A >NTQC?Q?D?DEORN ; < < #I 9: 9: A =8: 89 <<8 =7A89 >?@A >NTQC?Q?D?C?QG = #I #I =: 97: =: A >?@QT?LND >NTQC?Q?D OL?MB 6 6 ; ; 9 9 A 6< 8 6< A 6 >BL? F?D?GB ==< ==< A J<=9 J6;6 J<=9 A 7 >BL? OLQDE = ;7 ;7 8; 8; 8 8 A 6J<;8 J79 6J<;8 A 8 >BL? BPBRBD ; =9 7=7 ::A986 ;6 ;6 A J<:9 :<9 J<:9 A 9 >BL? >BL?PB@?EQ ; 8; A 6J:; J6; 6J:; A #I UKF := ;7< ;7< A J<; <<9 <A8:;87 6J;< 6J;< A 69J886 J66 8;J;= <;A9: VW> >>V =9A=6 A6 QP@NMX?L? TMBEM?P Y6 YMBZA QCQL 6 G?D YMB[OC >?@\BL? 6 >NLX UQPC?R \?SQS?G?C?R SNCQMQR \?SQS ]?DE?G? GO HOC?]?R \NM^? TQS\NSP?S LNMSN@QL LNMP?SQ\ T?SOND _ F _

123 cdefg hh ifjkflcdkf iflmfjncd odgdjnd mnpedcn ijpšnlkn k gd fkn cdjd cd l s h lp qde idcfl qpcd i kqfkodk odgdjnd qgnlnk ipkncnr % ipkcnr mnpedcn % mnpedcn h s t u v w x y h qz{ e}~zz o} } } hu sƒyv u t hƒ t u t hu hu s qz{ e}~zz o} } } zˆz w v huh sx x vyu hhu xt t qz{ e}~zz o} } } k ~z z v sƒuwy xx t hs hƒyh xt tu u qz{ e}~zz o} } } cš Œˆ v xwt h s u h s u v qz{ ošz zžz h xƒ u sƒywx u xs w qz{ ošz zžz zˆz h hƒxtv s hx st s hx st x qz{ ošz zžz k ~z z hx hƒsxt u ts ht u u th xu y qz{ ošz zžz c zˆz hh vƒ xx sƒyu ux wx sƒyu ux wx qz{ q Œ~zŒz kz Š hx vƒ xu vƒ wy yu yt h qz{ q Œ~zŒz cz~zœ h sƒwsw xt sx y sƒtsw yy vy hh qz{œ z q Œ~zŒz kš zˆ} h hƒssv vyt ux v wxt vu u hs q} z ozz } hv thx sv x y sv x y ht q} z eš Œ hƒxxx ttw hy h w y tu sh hu q} z c} } } x hwx hv y y hv y y hv q} z q} z }{z Œ v hƒssx h yh h yh ogd hw tvƒ sy htƒyth ty v h ƒ sv sx dl qd qfkdqncdl din don ifj h immq hv ys w kœ { ˆ iˆ} Š~ q Ž z z qde idcfl qpcd cd l s h q din Œ Œ Š~z z z z z ez~š oz~zˆšz }ŽŠ Š ˆ h Œ Œ don Œ Œ Š~z z ~Œzˆ z z z ez~š oz~zˆšz ~ŠŠŽ ˆ h Œ Œ

124 œ žÿ Ÿ Ÿ œ Ÿ Ÿ Ÿ œ ª œ Ÿ Ÿ žÿ «ž œ «Í ª Ο ªœ œ ɪ ¼ ¼ «žª œÿ Ï «œ ª Ÿ ª œ Ÿ Ÿ œ œ ž % œ ž ±²³ ž µ±± ¹ º» ¼³¼¼ ±²³ ž µ±± ¹ º ª½±¾± ¼³¼¼ ±²³ ž µ±± ¹ º Àµ±½±» ¼³¼¼ ±²³ ž µ±± ¹ º œáâã¾ ¼³¼¼ ±²³ Á ±Ä±Å± Æ ¼ ¼³¼¼ ±²³ Á ±Ä±Å± ª½±¾± ¼ ¼³¼¼» ±²³ Á ±Ä±Å± Àµ±½±» ¼³¼¼ ±²³ Á ±Ä±Å± œà ±¾± ¼³¼¼ Æ ±²³ ÀÇõ±Ã± ± ÁÄÀ» ¼ ¼³¼¼ ¼ ±²³ ÀÇõ±Ã± œ±µ±ã¹ Æ» ¼³¼¼ ±²ÃDZ½À ÀÇõ±Ã± Á½±¾ ¼ ¼³¼¼ ½± ± ±¹ ¼³¼¼ ½± žá½ã Æ ¼³¼¼ ½± œ  Ļ ¼³¼¼ ½± ½±Â ²± à ¼³¼¼ Ȫ É Æ ¼ Ê Ê Ã²À¾Ë ¾ ¾±Â ÃŽ± ¾ ̳ õý œ ɪ ¼ ¼

125 ÐÑÒÓÔ ÕÖ ÑØÙØ ÚÓÛÜÑ ÝÐ ÞÝÔÑßÝÑØÝØ àýðñûáñûý Úß öýûøý ØÙÔÑ ÓØÝ ÙÐÑßÑ ÐÑäÙÛ åòõò Û ÑÒÙÚÑÐÓÛ ÐÑ ÚÙØ ÓØãÑØ ÚÓÛàÓßÝÐÑ ÚÓÛÜë ÞÝÔÑßÝÑØÝØ âùãôñä àýðñûáñûý % àýðñûáñûý Õ å Ö æ ç è Õ éêë Òìíééîï ãìîïìîðìñ Õæ Õ Õ Õòòëòò å éêë Òìíééîï ãìîïìîðìñ Ùóéôé è õ õ #àýö òø Ö éêë Òìíééîï ãìîïìîðìñ Øùíéóéî ç õ õ #àýö òø æ éêë Òìíééîï ãìîïìîðìñ Ðúûüô ç õ õ #àýö òø ç éêë ãúîéýéþé Õÿ õ õ #àýö òø è éêë ãúîéýéþé Ùóéôé Õò õ õ #àýö òø éêë ãúîéýéþé Øùíéóéî Õ õ õ #àýö òø éêë ãúîéýéþé Ðùîïïéôé ÕÕ õ õ #àýö òø ÿ éêë ù üíéüéî Øéîïúýù Õ õ õ #àýö òø Õò éêë ù üíéüéî Ðéíéüð Õÿ õ õ #àýö òø ÕÕ éêü éóùî ù üíéüéî Øúóéôì Õò õ õ #àýö òø Õå ìóé ãéîéðì Õç õ õ #àýö òø ÕÖ ìóé Òúóüîï ÿ õ õ #àýö òø Õæ ìóé Ðìûìýìî Õ Õ Õòòëòò Õç ìóé ìóéûìêéïü ç õ õ #àýö òø õ õ #àýö òø âùãôñä Õèÿ å å Õòòëòò Øüûêùô Úôì úí ùþùýéóéî éê ìóé Ðéýüî åòõò

126 )H I *00 ) F)! "#$% #!&#" &'$( )) * +, -. / : : : : 0 0 : * ;1<1, : =51; >?@< : >61A1B1 / : , 123 >61A1B1 ;1<1 0 : : : : 0 : >61A1B1 =51; : 0 / >61A1B1 =6771<1 : : : : 0 : / 123 =C@51@16 167>A= =C@51@16 151@8 / : : : :, 0 : 12@C1;=6 =C@51@16 >;1<4 0 : : : : : 0 : * 4; *.+ 0 4;1 >;@67 / * 0 4;1 4?4A , ;1 4;1?4217@ + * 0,/ : : : : -,* : 1;1 C<47<1? * *00F<4G>5 =B=A1;16 12F4;1 1A@6 *00

127 JKLMN OP V UKLR\KJMV U JK \RyUMySKy QRSNKT UVW % QSN LKXY URVQ % QSN NKTYZ TY[R\ LLNZ % LLNZ ]]^_ `abcdecda % ]]^_ `abcdecda O W f g P h i j k Ol Of Og OP Oh O Umno Lpqmmrs Sprsprtpu Og fvgio WvklW jfoho gvkff fvlil hwowf fvgoh h looj h Olloll W Umno Lpqmmrs Sprsprtpu Rwmxm h OvOjk Ovlhi jkoig OvOfg Ovljg kpopk OvWWj Wj WoWj Wj Olloll f Umno Lpqmmrs Sprsprtpu yzqmwmr P hki hiw khogo OvOPi OvOPi Olloll kjj Ol OolO Ol Olloll g Umno Lpqmmrs Sprsprtpu J{ }x P OvlWg OvlWg Olloll Ovggg kjf hjoli jhk g logh g Olloll P Umno S{rm~mm Ok gvpoi gvlwl jkoll PvlOh fvkgl ijopp gvkhi #[Y lƒ h Umno S{rm~mm Rwmxm Ol WvjhP Wvigj kpokw gvolf WvPhi hwoph Wvkii Wi koof Wi Olloll i Umno S{rm~mm yzqmwmr Oi Wvilk Wvhjl kjokf fvphi fvopp jjogp Wvilk fp OoWk fp Olloll j Umno S{rm~mm Jzrssmxm OO Wvglh WvOPW jkogg Wvgli WvOPW jkogo Wvljk WO OolO Oh ihook k Umno Uz }qm}mr ymrs{~z Oi OvjfO Ovigl kpolf WvWOl Ovikg joooj Ovkif fw OohW fw Olloll Ol Umno Uz }qm}mr Jmqm}t Ok OvfPl OvOhg jhoww OvfiP OvOhg jgohp OvfPl #[Y lƒ OO Umn} mwzr Uz }qm}mr y{wmxp Ol ijp jli OlWojl Ovfjh OvOfk jwooj kio hi hokl OW OiokO OW Upwm Smrmtp OP Pvjfl Pvihi kjokw ivowh Pvihi jlokf PvjfP h lool h Olloll Of Upwm L{w}rs k fvjfo fvhfp kgojj gvofh fvhpw jjofl fvijh OP logl Og kfoff Og Upwm Jp p~pr i OviPh OvhfW kwokg WvlWg OvhWj jlogf OviPh Wi OoPg Wi Olloll OP Upwm Upwm pnms} P OvkiO Ovigl jjowj OvkiO OvggW ifooh OvjWk fl Oohg fl Olloll QRSNKT Ohk fhvwfw ffvipl kfoop gfvkjk fgvhkg ijoji fhvigf flj lojg Wgi jlook y} nzx [mwm xpsxm zo Krm \xp y}q}w WlOl \xpˆ{q Uzo Umn Upwm Jm~}r WlOl KUR\KV URVQRVŠKV VM VKJRyv LKXY [KV LKXY LLNZ XKVŠ [YJKVŠKVY \Z YVyY yrnkœmyy RJKZK JKTRV WlOl VM VKJRy LKXY LKXY NKTYZ

128 Ž š žž ŸŽ š ž Ž Ž Ž Ž Žš œ Ž žž ŸŽ š ž Ž Ž Žš Ÿ Ì š Ž Ž Ž Ž š ²¹ ¹ Ÿ ž œž Ž Ž Žš Ž Ž œ Ž Ž Ž ª«šŽ ž œ ± ª«šŽ ž ² ³ µ ¹ ² ³ žº»¼ ½¾ºº À œ½ À½ Á½Â à µã³µ ²Ã ³ ²¹³ ² ¹¼ ¼² ¼³² 0.01 ² žº»¼ ½¾ºº À œ½ À½ Á½Â ĺ º à µ µã ³Ã ³ ¹ ¼ ¹ ¼ ²¼µ 0.17 ³ žº»¼ ½¾ºº À œ½ À½ Á½Â žºÄº µ õ³² ²Ã ¹ ²Ãµ ³ ¼ ¹ ¼ ¹¼ 0.27 žº»¼ ½¾ºº À œ½ À½ Á½Â Æ µ µã³µ ó ³ ³Ã ³² ¹ ²¼¹² ³¼¹¹ ¹¼ ³ - µ žº»¼ œ ºÇºÈº ³ ò ³ ³Ã¹ ²Ã ²µ ² ² ² ³µ¼ ³ ¼ ²¼¹¹ 0.02 žº»¼ œ ºÇºÈº ĺ º ¹ µãµ ² õ³ ¹Ã³ ²¹² ² ¼¹µ ¼ ³ ¼ µ 0.02 žº»¼ œ ºÇºÈº žºÄº ù¹² ¹Ã ³ à ³ µ ¹ ¼ ¹ ¼ ¹¼ - žº»¼ œ ºÇºÈº Å ÀÀº º ù à à ² ³ ¹ ¹¼³µ µ¼² ¹¼ - žº»¼ žåé ¾º º º À ÇÅ Ã ¹ µã ³Ã µ ² µ ¼ ² ¹¼ ² ²¼ 0.04 ¹ žº»¼ žåé ¾º º º¾º Á µã ² ó ³Ã ³ ³ ¹ ²¼³ µ¼ ³¼ 0.23 žº» ɺÄÅ žåé ¾º º ĺ ½ ¹ à ³Ã µ ³Ã² ³ µ¼ µ ²¼ ² ¼² 0.08 ² ž½äº œº ºÁ½ µ ³ óµ² ²¹Ã¹ ² ù ²³ µ ¼ ¹¼ ³ ¹¼ 0.09 ³ ž½äº Ä À à µ ò ³ ò ² µ² ¹ µµ¼ ³ ¼¹ ¼ - ž½äº ½Æ½Ç½ µã µã³³ à ²¹ ² ¹ ¹¼ ¹ ²¼² ¹¼³ - µ ž½äº ž½äºæ½»ºà µ à µ à µã ³ ¼ ³ ¼ ¹¼µ 0.17 œ Ž ²¹²Ã² ² óµ ¹ ò¹µ à ¹¹ ²¼ ¼ ³ ¼³µ ¹¼¹µ Æ»Å Ê Ÿ ½Ë ¾ žåèåçºäº žž ŸŽ š ž Ž Ž š ²¹ ¹ % Ž Ž œ ± ž Í Ž Ž Žš

129 ÎÏÐÑÒ ÓÔ ÞÝ ÙÏÐÖáÏÎÑÞ ÙÝÎÏ ÕÖ ÒÏØ ÙÓ % ÙÚ % ÕÖ ÒÏØ ÛÜÎÝÒÝÞß ÞÏÙÑà % ÕÖ ÒÏØ ÑÞÛÏáÏÎ âïþãþüäïà Ó å æ Ú ç è Ô é ê Óë ÓÓ Ó Ùìíã Ðîïììðñ îðñîðòîó ÓÚ æôôçè ÚôëëÓ Óëèãçå æôåúó éèãåê æôçéç æôåèå êëãêê æôçéç æôåéë êóãúê å Ùìíã Ðîïììðñ îðñîðòîó Öõìöì è Óôæéë ÓôæÔè êêãôó êôç Ôëãèç ÓôåÓæ êôå éëãóæ ÓôÓçç ÓôëÚÔ êëãèç æ Ùìíã Ðîïììðñ îðñîðòîó à ïìõìð ç ÓôÓåç Óôæëæ ÓÓçãéå êæë éåãèô ÓôëæÚ çêé çôãéæ êéú èóè èåãèë Ú Ùìíã Ðîïììðñ îðñîðòîó Îøùúö ç ÓôçÔé ÓôæëÓ éåãúç Óôëåå èúãôô Óôçëå êóô èóãëç ÓôÚéæ ÓôëÓÚ èéãæô ç Ùìíã øðìûìüì Óê çôåóæ çôåçè Óëëãéå Úôéææ êåãôó ÚôêÔç Úôçæè êóãóé ÚôÔåé æôéèú éóãôæ è Ùìíã øðìûìüì Öõìöì Óë æôóéô æôèôô ÓÓçãæÔ æôæôé Óëçãêê æôëæê åôéçô êúãëó æôëæê åôôúé êëãúå Ô Ùìíã øðìûìüì à ïìõìð ÓÔ æôåëú æôëåå êúãæå åôéèë éêãåè æôëçé åôèçó éèãèê åôêóæ åôèêë êåãæú é Ùìíã øðìûìüì Î ðññìöì ÓÓ åôçóç åôúåæ êèãæú åôåèó éêãêë åôúëó åôóóó éôãêå åôåéè åôóóó êåãæú ê Ùìíã Ù ýúïìúìð àìðñøû ÓÔ åôåêè åôåèå êéãçå ÓôèÔç Ôåãêç åôóéé Óôééç éèãóç åôóéç Óôçêç Ôæãëë Óë Ùìíã Ù ýúïìúìð Îìïìúò Óê ÓôÚëé ÓôæÚç êçãçæ ÓôæÓÚ êæãæå ÓôæÚæ ÓôëéÚ éëãôó ÓôæÚæ èéè çóãëé ÓÓ Ùìíúýìõ ð Ù ýúïìúìð àøõìöî Óë ÓôçåÚ ÓôÓÔë ÔèãÔÔ êôæ èæãéç ÓôÚçè êúê èçãóé ÓôÚçè êúê èçãóé Óå Ùîõì ìðìòî Óç ÔôÚèç ÔôÓÔÚ êèãóë èôèêæ éêãèè ÔôÓåè èôóóë éçãôú ÔôÓåè ÚôÔëæ èèãëë Óæ Ùîõì Ðøõúðñ ê ÚôÚèë Úôæëå êèãúè æôêæë ééãóå ÚôæÓå æôôéè éôãéë ÚôæÓå åôéçô èèãåè ÓÚ Ùîõì Îîùîûîð Ô åôóúå åôååå ÓëæãÔæ åôëúê êçãèè ÓôêÚÔ ÓôÔÔÓ êëãêè ÓôêÚÔ ÓôÔÔÓ êëãêè Óç Ùîõì Ùîõìùîíìñú ç åôëúê åôëåå êéãèé ÓôÔÚê éçãæè Óôéêé ÓôèèÔ éôãéæ Óôéêé ÓôæÔÚ Ôåãæê ë ë ÕÖ ÒÏØ Óèê Úæôæëå Úåôéçè êéãêô æôôééæ éôãúê ÚÓôëÔÔ æçôóçè éçãçê ÚëôÚÚë æóôæëç ÔÔãÚÓ àúùí öþ Ûìõì áöîñöìù Ù üã Üíú áöîÿã àúïúõ åëóë áöî øï Ù üã Ùìí Ùîõì Îìûúð åëóë ÏÙÖáÏÞ ÙÖÞÕÖÞßÏÞ ÜÐÖ ØÏ ÜÒ ÙÓô ÙÚ ô áñ àïòüþïþ ÛÜÎÝÒÝÞß ÎÑÞÏßÏ ÙÑàÑØÏÎÏÞ ÛÏÞ ÜÐÖ ÞÜäÏà á Ý ÜÞàÜ àöòï ÑàÜ ÖÎÏ Ï ÎÏØÖÞ åëóë áöàùñà Ïà ÜÐÖ ØÏ ÜÒ ÜÐÖ ÐÑ àïòüþ ÜÐÖ ÞÜäÏà %

130 FG (// F F H F I!"!#$ % %!& #$' % %!& #$' % ( ) * +, -. / ( * *)) )// (,2++ /)) ++/ +2/ -./.( (*2)/ ( :0,,*,+ */,*2,, -)., )/( +2* )/(( *,, *2+ ) ; ,+)( )/+ *2,- -(( /. (2+.,, < < * =>?: + +)+, ).-/ -*2( -)( )) *2,( -** < < =50@0A0..((/ -+ *(2+) +* (-,+ *-2+, (*, <, 012 =50@0A0 90:0 /.(.. /-( (/,/ ((,+ +.2+* /., -/(,,) =50@0A0 ; ,//( -) **2, ()-,, *.)-,(2+ -*-* )-*, (2** 012 =50@0A0 ;5660:0 (/)+./ -,2( *,*, /++ ++2// -) *( +*2-,. 012 ;B?40?05 056=@; - -/ )*+/ ).2,+ (-,( (+) *+2)- (/* +* -)2.) / 012 ;B?40?05 040?7. (-.+ (-.+ //2// //2// -. ). +*2/ 01?B09;5 ;B?40?05 =90:3 / *,, )/-,,,2,* (./, -. (*2-* ())( ()+ /2/ ( (.,-* (.,-* //2// +/. (/-/( (*2) *(//// (////,,2,- ) 390 =9?56.,,*),(+ +2( -)-/,+-.2) +.(- *, ()2. * 390 3>3@ ))*./2-/ (), *.*(,/2//,*/, )-*, +2* >3106? + -(*+ )+ +)2,( (,-/ (/ -.2/) * ,. -*- /*)( +.2, (/.-// /./ )2,( *-*- )/*+.),(2*.?>1;:C 090 :36:0> ;A2 1? :3D2?4?9 (// :3E=4 ;A;@ @?5 (//

131 JKLMN OP QRSNKT URVW UMVMXJK YLW UMVMXJK YL LKXRW ZK[ YL KYJ\] SM[RXRJ YKLRUKJM[^Y_JK ZK[ URVYMVSKV UX_ \[V\ VRNK}MV\ RJKXK JKTR[ `pop [_ YKLRUKJM[^Y_JK URVYMVSKV QRSNKT URV UMVMXJK YL LKXR UMVMXJK YL KYJ\] QRSNKT % QRSNKT % O ` a b c d e f O Yghi Ljkgglm Sjlmjlnjo Ob b`wbee ewapp Oeibp a`wfce eeiac ` Yghi Ljkgglm Sjlmjlnjo Rqgrg d OaWObO `WdOd OPiPO OpWPce faiaf a Yghi Ljkgglm Sjlmjlnjo Vskgqgl c OpWd`O `WPd` `eifp ewpcp ebifc b Yghi Ljkgglm Sjlmjlnjo Jtuvr c O`WPOb awpde `aiec PWpc` epipp c Yghi Stlgwgxg OP dowfpo OfWdpO apipc cbwb`c feipb d Yghi Stlgwgxg Rqgrg Op aawbo` cwpea Oeiff `fwo`b fbioe e Yghi Stlgwgxg Vskgqgl Oe adwdeb ewebc `OiO` aowppa fei`b f Yghi Stlgwgxg Jslmmgrg OO OfWbde cwdpe apifc OcWcbO fbiod P Yghi Ysyvkgvgl Vglmtws Oe ``Wpfa bwcce `pidb OfWpOP foidp Op Yghi Ysyvkgvgl Jgkgvn OP OcWcfP `WPOf Ofie` ObWdO` Paiea OO Yghvygqsl Ysyvkgvgl Vtqgrj Op OOWbpa awpdb abied PWbdb faipp O` Yjqg Sglgnj Oc eawade OeWfd` `biac ccwdf` ecipp Oa Yjqg Ltqvlm P afwpaf OpWafc `dide a`w`ea f`iff Ob Yjqg Jjujwjl e OcWaeP bwbdc `Pipa OaWddd ffifd Oc Yjqg Yjqgujhgmv c OPWced bwoef `Oiab OcW`ee efipb QRSNKT OdP b`cwpa` Op`Wafp `bipb abpwfp` f`ioc Vvuhsrz LYYL[ Urj{i Vvkvq `pop

132 ~ ƒ Œ ~ ÊŒ ~ ˆ Š ~ Œ Œ~ Ž ~ Š Œ ~ Š Š Ç Š Š È Š ~ ~ˆ ƒ ƒ ª «ƒ ª «ƒ Œ±²³ µ±± ¹ ƒº º ª º ƒ ƒº º «ƒ » ªƒº ³ «ª³««ƒ ³ ª ³ ª ƒ ³ ª ³»» ³ ƒ Œ±²³ µ±± ¹ ¼±½± «ƒº ªº ª ªº «ª» º ³ ³ ƒ ³ ƒ ª ³ ƒ ³ ª³»» ³ ª Œ±²³ µ±± ¹ Š¾µ±¼± «º ƒº ƒº ƒ ª»» º ³ ƒ³ ƒª³ ªƒ³ ªª³ ª ƒ³«ª»» ³ «Œ±²³ µ±± ¹ ~ ÀÁ½ ƒ ƒ º ªº ªº«» º ƒ ³ ƒ³«³ ª ª«³ ª ³ ³»» ³ Œ±²³ ±Â±Ã± º º ƒƒº º » «º«ƒ ª³ ³ ³««³ ƒ ªƒ³ª ³ » ³ Œ±²³ ±Â±Ã± ¼±½± º ª ª «º ª «º º ƒ ƒ»» ƒ º ƒ«³«³ ƒ ³ ª ³ ƒ«³ª ³»» ³ Œ±²³ ±Â±Ã± Š¾µ±¼± ºª ««ª ªº««º «º ƒ » ª º ª ƒª³ ³ª ³ ªª³ «ª ³ ³ ª»» ³ Œ±²³ ±Â±Ã± ~¾ ±½± º «ªº º ª ªºªª««ƒ»» º «ƒ³ ³ƒ ƒ«³«ª ª ³ ƒ ³«ƒ³»» ³ Œ±²³ Œ¾ÄÁµ±Á± Š± ¾ ºª ««ºª «º««º ª»» º ³ ƒ³ ƒ«³ƒ «³ ƒƒ³ƒª ³»» ³ Œ±²³ Œ¾ÄÁµ±Á± ~±µ±á º ƒ ªº «º ª ªº ª»» «º ƒ ƒ³ ³«ƒ ³ ª ³«ª ƒ ³ƒ«³»» ³ Œ±²Áı¼¾ Œ¾ÄÁµ±Á± Š ¼±½ ««º«ƒ ƒº ƒ«ªª»» º««³ª ³ ³ «³ ƒ ³ ª³»» ³ ƒ Œ ¼± ± ± º«ƒº ƒ««º «ƒ ƒƒºƒ º ª ƒº«ª»» º ƒ ª³«ª ª³ ª ³ ª ³ ª ³««³ªª»» ³ ª Œ ¼± ¼Á º ªº «º º»» ªƒºƒ ª ³ ³ ª ³ «³ «ªª³ ³»» ³ «Œ ¼± ~ À  º ªª «º ƒº ª ª»» ªº «³ «ª³ ³ ª ³ ƒ ³ ƒ³ƒ»» ³ Œ ¼± Œ ¼±À ²± Á ºƒ «ƒº ƒ º ª «º ª ª» ºƒ ³ ³ ³ƒ ª ³ «ƒ ³ ³ƒƒ»» ³ ˆ ª ºƒ º «ƒ ƒºƒƒ «º ªª º «ƒ ºª » ª«º ƒ ³ƒª ƒ³ «³ ª «³ ƒ ³ ƒ³»» ³ ŠÁÀ²¾½Å ŒŒ ½ Ƴ ŠÁµÁ¼ ƒ ˆ Š ~ Œ Œ~ Ž % Š ~ Œ Œ~ Ž Œ Œ É š Ÿ ž œ ž œ š ž Ÿ ž œ œ ž œ ž œ É

133 ËÌÍÎÏ ÐÑ ÒÎÏÌÓÌÔÌÔ ÕÍ ÍÌÖ ØÎÔ Ö Ë ÕÌÍ ÒÌËÎÔÙÕÚËÌ ÒÖÚÞÔÝÞ Ý ÏÌàÎÝÞ ËÌÖÌ ËÌÜ Ô ÐóÑó Û ØÏÌÜ ÒÎÝÎÖËÌ ÕÍ ÍÌÖ % ÒÎÝÎÖËÌ ÕÍ ÍÌÖ ÔÚ ÕÌÍ ÒÌËÎÔÙÕÚËÌ ØÕÛÒ ÔÚÔ ØÕÛÒ ØÕÛÒ ØÕÛÒ ÔÚÔ ØÕÛÒ ØÚÒÙ ÞØÒ Þ ß Ý Ô ËÞÕ ÒÞÏ áâãäâå âæçè ÏÌÞÔ ÔÚÔ ØÚÒÙ ÞØÒ Ý Ô Þ ß ÒÞÏ áâãäâå âæçè ØÚà ÏÌÔË éçêëãç ÔÓÌ ØÕÛÒ ØÚà ÏÌÔË ËÞÕ éçêëãç Ñ Ð ì í î ï ð ñ ò Ñó ÑÑ ÑÐ Ñì Ñí Ñî Ñï Ñð Ññ Ñ Õôõö Í øôôùú Ø ùú ùû ü ÑÑñ ÑÑï ðíò íýìññ Ñýñóì ÐÐì þ þ ðýìòó Ñöïó Ñöîð ÑóöÑí îòöðñ Ðíöíó ìöóð þ Ð Õôõö Í øôôùú Ø ùú ùû ü ÿô ô Ñóð îó íðó ÑýÑÑí îìï ìñò þ þ ÐýïÑï íöóò ÑöòÑ Ñïöóï íðöîñ Ðóöíò Ñíöñð þ ì Õôõö Í øôôùú Ø ùú ùû ü Ý øôÿôù ÑíÐ íñ ïíó Ñýìóò ðìò ñí þ þ ÐýòïÐ íöðò ÑöïÐ ÐÑöïÑ ííöñò Ðíöòî Ðöñí þ í Õôõö Í øôôùú Ø ùú ùû ü Ë Ðóð ìò íòð ÑýìÑò òóî Ñóî þ þ ìýóïð ïöðî ÑöÐð Ñïöóí íìöóñ ÐòöîÑ ìöíð þ î Õôõö Ø ùô ô ô ÑýÑìò Ñîï ÑýîïÑ ñýòóñ îýïìñ ÑýÐÑì þ þ ÑñýïóÑ ïöñð óöñí ñöìò íðöñî ìóöðð ïöîð þ ï Õôõö Ø ùô ô ô ÿô ô Ñïò ï îíñ ìýðóð ÑýíÐî ÑÑñ þ þ îýòðì Ðöñì óöñó òöñð ïðöóï Ðìöñï Ñöòñ þ ð Õôõö Ø ùô ô ô Ý øôÿôù íòó ïñ Ðìì ìýòðï Ðýïíò ìðò þ þ ðýðíî ïöìì óöññ ìöóñ îñöìí ìíöðó íöðî þ ñ Õôõö Ø ùô ô ô Ë ùúúô ô ïìí íð ññð Ñýîñó ÑýÑîò Ñýìòî þ þ îýïòð ÑÑöÑì óöðí Ñîöîð Ððöðì Ðóöìí Ðíöíò þ ò Õôõö Õ øô ôù Ýôùú ìì ìð îòï ÐýòÐò ïìò ìðì þ þ íýîîð óöðð óöññ Ñìöóñ ïíöðð ÑíöóÐ ðöóò þ Ñó Õôõö Õ øô ôù Ëôøô û Ðóí îð îòì òññ ïñð íðñ þ þ ÐýòÑñ ïöòò Ñöòî ÐóöìÐ ìñöðð Ðìöìð ÑïöÑí þ ÑÑ Õôõ ôÿ ù Õ øô ôù Ý ÿô Ðñ Ðò íîí ÐýÑÑì ÑýÑíò ÑòÑ þ þ ìýòïí óöðñ óöðì ÑÑöíî îìöìó Ðñöòò íöñð þ ÑÐ Õ ÿô Øôùôû ÑýÐìÑ Ðññ ÑýðóÑ îýòñò Ðýðòî îýñîñ þ þ ÑðýñïÐ ïöñò ÑöïÑ òöîð ììöîì Ñîöïî ìðöñó þ Ñì Õ ÿô Í ÿ ùú Ðòð ðò Ñýóïî îýñîð Ðýòññ ðòò þ þ Ñóýìñî Ðöñï óöðï ÑóöÐï íòöïï Ðñöðð ðöïò þ Ñí Õ ÿô Ë ù ìðó Ñíî ìññ ÐýÑòò ÑýÑÐì Ðòð þ þ íýíïî ðöñð ìöðî ñöîì íòöðî ÐîöÑî ïöïî þ Ñî Õ ÿô Õ ÿô õôú Ðñî Ñóð ïòò Ñýòòò òññ Ñóó þ þ íýñðñ ïöñð Ðöîï Ñïöðì íðöñî Ðìöïî Ðöìò þ Û ØÏÌÜ îýíóí ÑýÐïð ÑÑýóÑò íðýîñí ÐîýÐÑÑ ÑÑýñòî þ þ ÑóÐýìñó îöðñ ÑöÐí Ñóöðï íïöíñ ÐíöïÐ ÑÑöïÐ þ Ý õ ÍÕÕÍÔ Ò ö Ý ø ÿ ÐóÑó

134 5>(7(?$57 :(8$>27 $?; 7$>$ ($A(; $> 2$7 ## 79 $5789 5$((( 1$2 :(8 :(8 $?; % :(8 $?;! " "#! $%& " ' #! ()% *! +,-& " +./ " ' " " +./ $%& # "# ' +./ ()% ' '# ' * +./ )& " )0-- (+.) ' ' * ## # )0-- - " '" -0%) )0-- (+%& # * " % *' ' *' % +%- " " * "' %,. ' " % %,- ' ** 1$2 " 3' 3 *'* (-,)&4 5&6+ )/).% $5789 2$7 ##8:% 5&&, ;,-+//+ :+<)/ 5&= (--% ##

135 BCDEF GH IEJKELBCKE MCNOICL PQOLPKCKP DCRP QELOJOB NCDOICBELSNTBC NCDOICBELSNTBC BCVOL GcYc UOQFCV PQOLPKCKP WT LT NCDOICBELSNTBC IOKNEKQCK DCRP DMX WIBYZVDY WIBHZVDH ITFPTH MCQICN [%\ UOQFCV % UOQFCV % UOQFCV % UOQFCV % UOQFCV % Y G H ] ^ _ ` a b Yc YY YG YH Y] Y^ Y Ndef Dghddij Qgijgikgl Y] ]mbhh HmHaH _af^a GmbH^ ^bf^c GmHYa ]_fbb Gm^^G ^Yf`H Gmab^ ^af_b G Ndef Dghddij Qgijgikgl Ondod _ YmYH] Ymaa] Y fy] Gmccc Y`_fH` YmaHa Y_Gfca GmYac YbGfG] Ym`_G Y^^fHa H Ndef Dghddij Qgijgikgl Kphdndi ^ YmY^` Yma_Y Y_cfa^ Ym``^ Y^Hf]Y Ym_G` Y]cf_G Ym]bb YGbf^_ Ym_YY YHbfG] ] Ndef Dghddij Qgijgikgl Bqrso ^ Ym]]] YmGG] a]f`_ YmHG_ byfah YmGc_ ahf^g YmcaG `]fbh YmYY_ ``fgb ^ Ndef Qqidtdud Yb ^mcy_ ^mcaa YcYf]] ^mcg^ YccfYa ]mbhb baf]_ ^mcc_ bbfac ^mch] YccfH Ndef Qqidtdud Ondod Yc ]mych ]my`g YcYf_a ]mcb^ bbfay ]mcgy bafcc ]mygy Yccf]] ]mcyb b`fb^ ` Ndef Qqidtdud Kphdndi Y` Hm^_` Gmbb^ ahfb_ Hmc`^ a_fgy Gmb ahfy^ Gmb`b ahf^g GmabG ayfca a Ndef Qqidtdud Bpijjdod YY Gm]c` GmG^^ bhf_b GmY]a abfg] YmaGb `^fbb YmabH `af_^ Gmcaa a_f`^ b Ndef Npvshdsdi Kdijqtp Y` GmGYc Ym_ab `_f]h Ym_`] `^f`^ Ym_YG `Gfb] Ym_YG `Gfb] Ym^`Y `Yfcb Yc Ndef Npvshdsdi Bdhdsk Yb YmH`^ Ym]^_ Yc^fab Ym]aG Yc`f`a Ym]ca YcGf]c YmH`Y bbf`y YmHHY b_fac YY Ndesvdnpi Npvshdsdi Kqndog Yc YmHa_ YmY^H ahfyb YmG]^ abfah YmGbc bhfc` YmG`G byf`` YmGba bhf_^ YG Ngnd Qdidkg Y^ `myg_ am_ac YGYfaY amhyg YY_f_] `mhh^ YcGfbH `mg^] YcYfac `myb_ Yccfba YH Ngnd Dqnsij b ]myh_ Hm`Hc bcfya Hm]`^ a]fcg Hm]_] ahf`^ Hm_Y^ a`f]c HmG`a `bfg_ Y] Ngnd Bgrgtgi ` GmcG] Ym`^_ a_f`_ Ym_a] ahfgc YmbYG b]f]` YmbcH b]fcg YmbGc b]fa_ Y^ Ngnd Ngndrgedjs ^ Ymb`Y Ym`_a abf`c Ym H a]fh` Ym_Y_ ayfbb Gm_`] YH^f_` Ym^]^ `afhb UOQFCV Y_b ]Hmbab ]Hmcb] b`fb` ]YmbY] b^fga HbmHaY abf^g ]YmcYH bhfgh Hbm^^_ abfbg % DCRP WPPQOLPKCKP FELXNCI Ksrepow Wdnd Iogjodr Prsiquduq Iogxf Kshsn GcYc

136 yz{ } ~ z Š z {zà {z} yz Àz ƒ z zy }zàz z zyz ƒ Š Šy z{š zy Áyz z Š ƒz Áµ Š}z Šyz z yz Š ~ ˆ z z { ƒ ~ {} z z {z} yz ˆ yz Š {z} yz Œ {Š Š Á z{š zy Áyz Š ƒz ŽŠƒ}z ƒ z % ŽŠƒ}z š % ŽŠƒ}z œ % ˆ ~ ž Ÿ ˆ ˆˆ ˆ~ ˆ { ª ƒ ª «ˆ žˆ ˆ Ÿ ˆ žˆž ˆ žˆž ˆ ~ ~ ˆ ~ { ª ƒ ª «Š ˆ ˆ ž Ÿ ž Ÿ ˆ ~~ ˆ ˆ ˆ ž { ª ƒ ª «Ÿ ~ˆ ~ˆ ˆ Ÿž~ ˆ ~~ ˆ { ª ƒ ª «y±²³ Ÿ ˆ ˆ ˆ Ÿ žÿ ˆž ~ ž # µ Ÿ ƒ± ¹ ˆ # µ ˆ ~~ žž Ÿž ˆ Ÿ ~ ~ ˆ ƒ± ¹ Š ˆ ~ ~ ˆ ž Ÿ ˆ ~ ˆ~ žÿ Ÿ ~ ~ ˆ ƒ± ¹ ˆ ŸŸ ˆ ˆ ˆ ž ˆ ~ ˆž ~ˆ ~ Ÿ # µ ƒ± ¹ y ªª ˆˆ ŸŸ ˆ~ žÿ # µ º³ ³ ª± ˆ ˆ ž ˆ ž ˆ ˆ ˆˆˆ ~ž ~ ~ ˆ ˆ º³ ³ y ³«ˆ # µ Ÿ ž Ÿ ~ ˆ ˆ ˆ ˆˆ ³º º³ ³ ± ˆ ~ Ÿ ˆ ~ Ÿ Ÿ ž ž ž ˆ ˆ~ ƒ «ˆŸ ˆ ˆ ˆ ~ ~ˆ ž Ÿ ~ ž ˆ ˆ ˆ ˆž {± ³ ª ˆŸ ˆž žž ˆ ž ˆ ~ Ÿ # µ ˆ y ² ~ˆ ~ˆ ˆ Ÿ ˆ Ÿ Ÿ Ÿ ~ # µ ˆŸ ² ª³ Ÿ ž ~Ÿ ˆˆ ˆˆ ˆ ŽŠƒ}z ˆ ˆ~ ˆ ~ˆ ž ˆ Ÿ Ÿ ˆ~ Ÿˆ ˆ ³²» ¼º ª ² ±½± ¾ ³ ³ ~ ˆ

137 ÃÄÅÆÇ ÈÉ ÊËÌÇÄÍ ÎÅË ÍÄÌÎÇ ÏÄÐÑ ÌÆÐÒÄÓÄÃÔÄÐ ÃÄÅÇÆà ÕÖ Ø ÕÖÙ ÌÆÐËÚËà ÔÄÅËÓÄÃÆÐÛÔÜÃÄ ÒÄÐ ÓËÝÔÆÝÌÄÝ ÓÚÜ ÎÐÝÎ ÝËÇÄ ÆÝÎ ËÃÄÚÄ ÃÄÍËÐ Èë ë ÐÜ ÔÄÅËÓÄÃÆÐÛÔÜÃÄ ÓËÝÔÆÝÌÄÝ ÊËÌÇÄÍ ÕÖ ÕÖÙ ÎÅË ÍÄÌÎÇ ÊËÌÇÄÍ % ÊËÌÇÄÍ % È Ù Þ É ß à á Ôâãä Ååæââçè Ìåçèåçéåê Þ ÙØàÉß ÙØÙáë áìäìì ÙØÈÞ áßäèì È Ôâãä Ååæââçè Ìåçèåçéåê Ëíâîâ ß ØÙáë ØÙÙÈ ìßäéè ìß ßìäßÞ Ù Ôâãä Ååæââçè Ìåçèåçéåê ÝÖæâíâç É Ø ÈÉ á È àèä á ÞáÉ ÞÙä Þ Ôâãä Ååæââçè Ìåçèåçéåê Ãïðñî É ØÉàá ØÙë áèäþé ØëÈÈ ßÞäàà É Ôâãä Ìïçâòâóâ ì ÉØÈ Ù ÉØ ì ììäéá ÞØáÙÙ ìèäà ß Ôâãä Ìïçâòâóâ Ëíâîâ ë ÙØ áà ÙØà È ßäÞà ÙØÞÙá ëàäáá à Ôâãä Ìïçâòâóâ ÝÖæâíâç à ÙØÈëÞ ÙØë É ìþä ë ÈØáßë áìäèß á Ôâãä Ìïçâòâóâ ÃÖçèèâîâ ÈØÉ É ÈØÞ È ìéäìë ÈØÈß áìäìë ì Ôâãä ÔÖôñæâñâç ÝâçèïòÖ à ÈØÈìß ØÞÞÉ ßÈäìÞ ØßàÉ àèäìé ë Ôâãä ÔÖôñæâñâç Ãâæâñé ì ØÞëá ØÙÞÉ ìéäéù ØÙ Þ ìùäùè ÔâãñôâíÖç ÔÖôñæâñâç Ýïíâîå ë ØÉÈÞ Øë Ù ßßäÞà ìàù ßÙäáÉ È Ôåíâ Ìâçâéå É àøþßé àøèàè ìàäþ ßØßìÙ áìäßß Ù Ôåíâ Åïíñçè ì ÞØÞßë ÞØÈáÙ ìßäëù ÙØìÙë ááä È Þ Ôåíâ Ãåðåòåç à ÈØ ÞÈ ØìÈì ìëäëß ÈØëÞì ìéäßß É Ôåíâ Ôåíâðåãâèñ É ÈØëÞì õ õ ØàÞì áéäùß ÊËÌÇÄÍ ßì ÞÙØÙëÈ ÙáØÞÞÈ öö øö ùøúûöû öü ýü ÝñðãÖîþ Òâíâ Óîåÿïæ ÔÖóä ÔâãÛÔåíâ Ãâòñç Èë ë

138 2 B 4#4!"!" % % # $ % & ' ( # )* * +,+-./0)1 #2345 #2345 # )06+./)/78)/7 69,6/7 #2345 #2345 )9) )9):; #2345 #2345 $.:/ +/;)7+ )1:/) #4 #4 #44*44 < < #2345 % ), )0:9)/7../)1)=) #2345 #2345 & -6>* )/;6:? )/);6 #2345 #2345-6>* )0:,@:A=)/7 )/);6 #2345 #2345 ',:-)/7./)1)=) +9)0)/ #2345 #2345 ( B)9)/;) )-),.=./:0 #2345 #2345 C 66/7)/./)1)=) #2345 #2345 #4 )/+,@6<+,@6.0:/7 #2345 #2345 #2345 #2345 #2345 # =9), 66/6? 60),6@)7: #2345 #2345 6/6,D.) 60),6@)7: #2345 #2345 $./)D.0 60),6@)7: #2345 #2345 %.0. )-A), )/);6 #2345 #2345 & )/E)-)/ )=.1 )/);6 #2345 # ), 6/;+-./)1)=) #2345 #2345 ' :;. +0.) )/76?)/./)1)=) #2345 #2345 ( 6/=+)./:0 #2345 #2345 C F)/0.) 6,D)=6 )-:./)1)=) #2345 #2345 #4 +01+=;) 6,616/ $% $% #44*44 # # #44*44 ## :/:/7 )-.) 6,616/ #44*44 ' ' #44*44 # :;. :9.).0:/7 #2345 #2345 #$ +-,)/) +,@+)/ #2345 #2345 #% )966-)/,:-)/7 #2345 #2345 #& ;G+/0 )/);6 #2345 #2345 #2345 #2345 E* 3 #2345 #2345 # * /7 )/);6 #2345 #2345 :, )A)/78)-. )/);6 #2345 #2345 $ :, )/);6 #2345 #2345 % *.0:/7 #2345 #2345 & * +=;., 60),6@)7: #2345 #2345 #2345 #2345 #2345 #2345 #2345 #2345 )@* +D* )/7.1+ && && #44*44 < < # ) 6,616/ & & #44*44 < < #2345 )@*+D*.0)-6 # 4 < < < #2345 #2345 #2345 #2345 #2345 #2345 #2345 < < #2345 #2345 H I J -6>.9 +=* )@360) )1:/ 4#4

139 KLMNO PQ } ^LMSzLKN q^}kl zsk^nktlk RSTOLU % RSTOLU % RSTOLU % RSTOLU % V P W X Y Z Q [ \ V] VV VP VW V ^_`a Mbc de Tbdebdfbg VX WhQYZ QYP P]a]P ZX\ [ZaW] WhXQV YV\ VXa\Y PWX XYa]\ P ^_`a Mbc de Tbdebdfbg Si_j_ Z VhW[] VZY VVa\Z XZ PQa[[ VhV[\ W] PaYP W] V]]a]] W ^_`a Mbc de Tbdebdfbg klc_i_d Y VhVPY m m m #nopq]r Z\Q m m m #nopq]r X ^_`a Mbc de Tbdebdfbg Kstuj Y VhYQ[ X\ WaVV X\ V]]a]] Vh]PX Q ]az[ Q V]]a]] Y ^_`a Tsd_v_w_ V\ YhPVW Q[[ VYaVP []X V]Pa]W XhYVQ Z[V VYa][ PWP WXa]Q Z ^_`a Tsd_v_w_ Si_j_ V] WhV[Q Vh][P WWa\Y PQV PYa]Y Ph[ZY WX VaV\ V\ YYa[[ Q ^_`a Tsd_v_w_ klc_i_d VQ WhP]X X[Q VYaP] VQY WYa\W PhQ]\ VWZ Ya]P VWZ V]]a]] [ ^_`a Tsd_v_w_ Kldee_j_ VV PhYVY WYQ QWa]] PYQ QVa\\ PhX]Z P[P VVaQP PWY [WaWW \ ^_`a ^lxuc_u_d k_desvl VQ PhP\Z XYV V\aZX \X P]a[X Vh[WV WWP V[aVW WQ VVaVX V] ^_`a ^lxuc_u_d K_c_uf V\ VhX][ PV[ VYaX[ PV[ V]]a]] VhWY] PQ Pa]] m m VV ^_`ux_ild ^lxuc_u_d ksi_jb V] VhYPX W] Va\Q W] V]]a]] Q[Y m m m #nopq]r VP ^bi_ T_d_fb VY QhXZY VhW[X V[aYX VhZW\ VV[aXP Yh[W] QX VaPQ Z[ \Va[\ VW ^bi_ Msiude \ XhXZ] QV] VYa\P YXV QZaP] Wh[WV WPP [axv WQ VVaX\ VX ^bi_ Kbtbvbd Q PhVXP W[X VQa\W W[X V]]a]] VhQYZ ZP WaYW ZP V]]a]] VY ^bi_ ^bi_tb`_eu Y Ph]X\ Q]P WXaPZ PZZ WQa[\ Vh\QV Q]P WYaZP PP[ WPaX[ RSTOLU VZ\ XWhW]P QhYY\ VQaXZ YhXPW QVaQX WZhPWP WhP][ [a[y VhWPY XVaW] kut`ljy zjb{sc ^lwlv_i_d ^LMSzLKN q^}kl KLUS P]V] RSTOLU nl zn kn KLkN oms ULToO nl N} LKLO oko^} Ko oq^}tzoo^lko nokl L o TN S SK ^LMSzLKN q^}kl nl zsk^nktlk z }po ko ksol Nko SKL L KLUS P]V] RSTOLU oms ULToO ˆ Š Œ Ž ˆ Š Œ Ž ~ ƒ Š Œ Ž Š Œ Ž

140 š ¹º» ¼½¼ œº¾ º¼ œ œº¾à Á ½ œ ž ž ž ž ž œ ž œ Ÿ ž ž  à œ Ä ž ž œ žÿ œ ž Ÿ ž žä ž ž ž % ª «ª ª # ± ² # ± ² ª œ ³ «ž Ÿ ž žžÿ ª ³ µ«

141 ÅÆÇÈÉ ÊË ÌÍÎÉÆÏ ÐÆÑ ÒÈÓÔÈÑÅÆÔÈ ÐÈÔÆÕÖÈÉÍÓÆÏÆÑ ÅÈÓÖÈÑÆ ÖÉÇ ÆÑØ ÐÙÅÆÑØÆÑÙ Ú ÊÛ ÌÆÎ ÎÈÑÍÓÍÅ ÖÆÇÍÒÆÅÈÑÕÖÜÅÆ ÐÆÑ ÒÍÔÖÈÔÎÆÔ ÒÓÜ ÙÑÔÙ ÔÍÉÆýÈÔÙ ÍÅÆÓÆ ÅÆÏÍÑ ÊìÝì ÑÜ ÖÆÇÍÒÆÅÈÑÕÖÜÅÆ ÒÍÔÖÈÔÎÆÔ ÌÍÎÉÆÏ ÐÈÔÆÕÖÈÉ ÌÍÎÉÆÏ ÐÈÔÆÕÖÈÉ ÅÈÓÖÈÑÆ ÖÉÇ ÐÙÅÆÑØÆÑÙ ÚÊÛ ÌÆÎ Ý Ê Þ Û ß à á Ý Öâãä Çåæââçè Îåçèåçéåê ÝÛ ÝßÛ Ýë Ýë Ýììäìì Ê Öâãä Çåæââçè Îåçèåçéåê Ííâîâ à ËÞ Êá Êá Ýììäìì Þ Öâãä Çåæââçè Îåçèåçéåê Ôïæâíâç ß àß Û Û Ýììäìì Û Öâãä Çåæââçè Îåçèåçéåê Åðñòî ß ßÝ Ýà Ýà Ýììäìì ß Öâãä Îðçâóâôâ ÝË ÊÞá ÝÛ ÝÝ áëäßá à Öâãä Îðçâóâôâ Ííâîâ Ýì ÝÊÛ Ýì Ýì Ýììäìì á Öâãä Îðçâóâôâ Ôïæâíâç Ýá Ýáì ÝË ÝÛ áþäàë ë Öâãä Îðçâóâôâ Åïçèèâîâ ÝÝ ÝÛÛ à à Ýììäìì Ë Öâãä Öïõòæâòâç Ôâçèðóï Ýá Ýàá Ýì Ýì Ýììäìì Ýì Öâãä Öïõòæâòâç Åâæâòé ÝË ÝßÞ Ýß ÝÝ áþäþþ ÝÝ Öâãòõâíïç Öïõòæâòâç Ôðíâîå Ýì ëû ö ö #ÐÙ Õìø ÝÊ Öåíâ Îâçâéå Ýß ëá ÊÛ ÊÊ ËÝäàá ÝÞ Öåíâ Çðíòçè Ë àë Þ Ê ààäàá ÝÛ Öåíâ Ååñåóåç á ÛÛ Êë Êë ì Ýß Öåíâ Öåíâñåãâèò ß ÞÞ Ê Ê Ýììäìì % ÌÍÎÉÆÏ ÝàË Ýùàáß ÝËà ÝëÝ ËÊäÞß Ôòñãïîú Ðâíâ Òîåèîâñ Ôòîûïðæâçô ÊìÝìÕÐâíâ Òîåüðæ ÖâãÕÖåíâ Åâóòç ÊìÝì

142 þÿ ÿ þÿ ÿ ÿþÿ þÿ ÿ ÿ ÿþ þÿ ÿ ÿ ÿ þ ÿ ÿ3 þÿÿ þÿ ÿÿ ÿ ÿÿ ÿ þ ÿ ÿ ÿ ÿ ÿ þ ÿÿ ÿ þÿ ÿ ÿþÿ ATTACK RATE 4%5 6 4%5 #!"# # #"!$%&!&!'!&!& ( # (!)!"! þ"*+ '!!,+!' -. '%&/%&0! - ( # (!1 #2 # Sumber: Seksi Surveilans &Litbangkes, UPTD Balai Data, Surv. & SIK 2010

143 789:; <= 98BC B8DE FC9:GC 8HC :IHI;?HCJ gglmcdhc H?;8n:HC?78G8 78A?D Kd=d 98BC B8DE FC9:GC Dl I89?g87:DjIl78 98BC 8HC :IHI;?HCJ % = K < L M N = IOPQ =L LXY<< ZN= =MQL< K IOPQ N =X=<L YY= ]ZQ<Y < IOPQ H^SO[OT M =X=MZ L== <MQMK L IOPQ 7_`a\ M =XLLL ZYZ MMQ=Y M =Y MXd=N =X==< KKQ=Y N =d LX=d< MMd =<QLd Z H^SO[OT =Z <XMNZ =XNY= LZQL= ] 7^TUUO\O == KXLdZ KdL ]QL] Y IOPQ I^eaSOaOT HOTU_b^ =Z KXK=d <LN =MQNN =d IOPQ I^eaSOaOT 7OSOaV =Y =X<ZM NKY ZKQdZ == IOPaeO[^T I^eaSOaOT H_[O\R =d =X<]N N]< LYQK] =K =M ZX=KN <YL MQM< =< IR[O 9_[aTU Y LX=<N M=< =KQLd =L IR[O 7R`RbRT Z KXdKL ZZ] <]QLL =M IR[O IR[O`RPOUa M =XYZ= ]N LQ<N >?@;8A =NY L<XY]Y YXYLZ KKQN= Ha`P^\f FO[O g\ru\o` E_h_ g\riq HaSa[ H^e[^`P^\ Kd=djFO[O g\rk_s IOPjIR[O 7ObaT Kd=d

144 opqrs tu vrwxryopxr zrxp{ rs}wp~py zrypy pwp qrw zƒ} py qpƒ ry}w}o pq}vpory{ op vw ƒyxƒ x}sp rxƒ }opwp op~}y u y pq}vpory{ op v}x rx px } sp~ zrxp{ rs zƒx}w rƒ ª ««± ² ±³ «µ ³ ² µ % ««± ² ±³ «µ ³ ² µ u t ˆ Š q Œˆˆ Ž Ž #zƒ { u ˆ Š q Œˆˆ Ž Ž } ˆ ˆ u t ˆ Š q Œˆˆ Ž Ž x Œˆ ˆ Š ˆ Š q Œˆˆ Ž Ž o š Šu ˆ Š ˆœˆ ˆ #zƒ { ˆ Š ˆœˆ ˆ } ˆ ˆ u u Š ž ˆ Š ˆœˆ ˆ x Œˆ ˆ ž ž Šž Ÿ ˆ Š ˆœˆ ˆ o ŽŽˆ ˆ t t Š ž ˆ Š Œˆ ˆ xˆ Ž œ ž ž ˆ Š Œˆ ˆ oˆœˆ t t Š ˆ ˆ Œˆ ˆ x ˆ uÿ uÿ Š u ˆ ˆ ˆ Ÿž Ÿž Š t ˆ q Ž t Šžu ˆ o š œ ž tž tž ˆ ˆš ˆŽ #zƒ { } sp~ t ž u žšu x š v Œ œˆ ˆ pq}vpory{ op op~}y u

145 ¹º»» ¾Ç Šļ ¹¾ñÅÇ ¼ÄÀŹÀÈ À ¼¹º ½ ¾ ¾ À Á ÂÃÂà ÄÅÂÀ ƼÁÇÈÇ ÃÉ ¾ ¼Á¹Ê¹¾ ÃÉË ÌÍÎÏÐ ÑÐÒÌÏ ÐÏÓÔÎÏÕÑÖ ÌÍÎÏÐ ÑÐÒÌÏ ÍÌØÖÙ % ÓÔÎØÍ ÓÔÎÖÚÖÛÖÜ ÍÌØÖÙ ÌÔÜÐÖÓÖÛ ÓÔÎÖÚÖÛÖÜ % ÌÔÜÐÖÓÖÛ ÓÔÎÖÚÖÛÖÜ Ý Þ» ß à á â ã ä Ýå ÝÝ ÝÞ Ý» Ý Åæçè éêææëì Èéëìéëíéî Ýß äïýßä âïààá Ýáïâåà ÝèÞÝ Ýåïã»» ð ð ð ð # ÃÊñåò Þ Åæçè éêææëì Èéëìéëíéî Äóæôæ á ß Ýàâ ÝáÝ åèå» âï»äá»ïàþâ ßâèáä Þäã ßãà ÝáÞèâà» Åæçè éêææëì Èéëìéëíéî Àõêæóæë à ð Ýßß Ýßß ð ãïâþþ ð ð ð ä ð ß Åæçè éêææëì Èéëìéëíéî ö øô à Ýß Þãà Þää åèåà âï»ýþ Ýïàáâ ÞÝèß» ààá Þåá»âèåà à Åæçè Èöëæùæúæ Ýä ð # ÃÊñåò Þäïââä ð # ÃÊñåò á Åæçè Èöëæùæúæ Äóæôæ Ýå áå ÝïÝ»ä ÝïÝää åèåà Þåãßâ áïáãý»þèß»»ïáàà ÝïàÞã ßÝèãÝ â Åæçè Èöëæùæúæ Àõêæóæë Ýâ» Ýïßßã ÝïßàÝ åèåå Þ»ïâáá ÝåïÝäà ßÞèäå ßïãåá Ýïâßà»áè»Ý ã Åæçè Èöëæùæúæ õëììæôæ ÝÝ ÝÞã ÞäÝ ßÝä åèßß Ýßïáßá ãïýâã ààèãß»ïãýà Þïå»å à»èþý ä Åæçè Åõûøêæøæë Àæëìöùõ Ýâ Þß ÝïßáÞ Ýïßãá åèåþ ÞïâáÞ ð ð ð ð # ÃÊñåò Ýå Åæçè Åõûøêæøæë æêæøí Ýä ð»ää»ää ð ãàâ ð ð ð ð # ÃÊñåò ÝÝ Åæçøûæóõë Åõûøêæøæë Àöóæôé Ýå ð Ýää Ýää ð Þïäåá ÞïÝåÝ âþè»å ÞàÝ ÝàÝ áåèýá ÝÞ Åéóæ Èæëæíé Ýà ßáÞ ÞïáÝ»»ïåâà åèýã ãàïãåä ÞåïáåÝ ÞßèåÝ ãïàþá ßïÝàß ßãèâÞ Ý» Åéóæ öóøëì ä ßâ Ýïâá» ÝïãÝå åèå» âï»âå àï»ãã â»èýý äãþ ãßþ ãàèâß Ýß Åéóæ é éùéë â ââ ßàá à»» åèýâ ãïþ»á Ýïàâå Ýäèåá âåþ ßá áèàà Ýà Åéóæ Åéóæ éçæìø à Þã Þä»»ÞÝ åèýå Þïáâå ð ð ð ð # ÃÊñåò üäèº ý ÆÅ ñ ÅÇ Ë Ýáä äïääá ÝãïÞåà ÞãïÞåÝ åèàà Þ»»ïäÝÝ àäïãåã Þàèàâ Þ»ïàäÝ ÝÝïÝäá ßâèßá Àø çõôþ ¼ôéÿöê Åõúõùæóæë Šļ ¹¾ñÅÇ ýä¾ ÞåÝå ¼¹º ½ ¾ ¾ ŹÀ¹ý ¾ ÂÃÂà ¾ ÈÄºÄ Ã ¼ÄÀŹÀÈ À ¼ÁÇÊþÀà Àĺ ¹ÀÃ Ä Á ýä¾ ÞåÝå ÛÍÌÓÖÛÖÜ ÓÔÜ Ö ÍÛÖ Ï Ï ÛÔÛÖÓ Ü Ï Ï ÛÔÛÖÓ ÍÌØÖÙ ÎÖÑÏ ÛÖÌ ÖØÒ Ö ÍÛ ÍÌØÖÙ ÌÍÎÏÐ ÑÐ

146 $% JB FIKBB L B F '6&6 I DI %! " #!#! " $% & ' ( ) & *+, -.**/0 %-/0-/1-2 & )3 ()4 &5'6( ' *+, -.**/0 %-/0-/1-2 7*8* ) 3 &99 (4 *+, -.**/0 %-/0-/1-2 :.*7*/ ( )( ' 39 *+, -.**/0 %-/0-/1-2 ;<=8 ( (9 (' &566& ( *+, %;/*>*?* ) *+, %;/*>*?* 7*8* &6 5)4 ') *+, %;/*>*?* :.*7*/ &4 43) 6 &5&96 3 *+, %;/*>*?* :/00*8* && &5&36 39 &5')9 9 *+, :A=.*=*/ */0;>: &4 &(5''' ' &(5() &6 *+, :A=.*=*/ *.*=1 &9 &6' && *+=A*7:/ :A=.*=*/ ;7*8- &6 && & &4' &' -7* %*/*1- &( &4) &( &9& & -7* ;7=/0 9 &56&6 ') &56) & -7* -<->-/ &( -7* -7*<-+*0= ( )6 )6 '6 $% B & C;/*? :?:>*7*/ *+=A*7:/D-7* & 6 & C;/E:? *+, -.**/0 ' C;/E:? *+, -.**/0 %-/0-/1-2 C;/E:? *+, -.**/0 %-/0-/1-2 :.*7*/ ( &' &' ' C;/E:? *+, -.**/0 %-/0-/1-2 ( C;/E:? *+, ) C;/E:? *+, %;/*>*?* 4 C;/E:? *+, %;/*>*?* :.*7*/ &4 ) & (6 3 C;/E:? *+, %;/*>*?* :/00*8* && 4( ( &'6 9 C;/E:? *+, :A=.*=*/ *.*=1 &9 & ( &6 C;/E:? *+, :A=.*=*/ && C;/E:? *+, :A=.*=*/ &' -7* & -7* & -7* ;7=/0 9 &6 '& & &( -7* $% BB )& &4 9 '6 ' F=<*> *E;7 $% BBB $% '6 &4 9 '6 =<+:8G 8-H;. :?:>*7*/ DI '6&6

147 MNOPQ RS X` UNOVWNMPX U`MN TNUVWNX YNZ[XNX WPZPQ[\N]NNX UP^P\NMNX W]N ON_N] W]`Ž[X^[ ^VQN P^[ VMN]N MN\VX kqjq N^UP^ N^UP^ U`ZP]^[NQ YVZQN\ WP^P]MN YNZ[XNX UP^P\NMNX W]N ON_N] abcdedfgh abchgdcbd YNZUP^iN inxn ^P\NM YVZQN\ % j k R l S m n o p jq j Urst Ouvrrwx Zuwxuwyuz jl kjr{lol j{mls q lr{sll k{oqo mm{mqq Rjtkq k Urst Ouvrrwx Zuwxuwyuz V}r~r m nq{mpr q q js{jrq Sqqq q kq{jrq kotlo jo{mqr R Urst Ouvrrwx Zuwxuwyuz ^vr}rw S Sn{qqj q q jm{mkk jqqq q jn{mkk Rqtpk l Urst Ouvrrwx Zuwxuwyuz M ~ S mr{msl q q jq{sok kqpp q jk{moj jptpk S Urst Z wrƒr r jp Rjq{Rol Rm{kjm j{krj nkk Sp{RlR l{qqq RR{Skp jrs{qlj lrtsj m Urst Z wrƒr r V}r~r jq joo{pql jn{qmo m{koj lor lm{pjm kj{rqq Sn{llm jlp{lpl nptjl n Urst Z wrƒr r ^vr}rw jn jps{ssr jo{jms S{njR k{jmm Rm{SRS S{qqq m{oon nl{lmm Rotqo o Urst Z wrƒr r Mwxxr~r jj jqq{llr n{rlo lor jo{jkm jksqq q Ro{lSn Rotkp p Urst U vr rw ^rwx ƒ jn jkm{jqq jn{nsn k{kmr q Sl{okm ls{qqq j{sks jkj{rnj pmtks jq Urst U vr rw Mrvr y jp or{lrl n{mkm q lj{orl js{qqq j{qlm ms{sqm notsj jj Urs r}w U vr rw ^ }r~u jq mr{oqj S{qqS q o{joq msqq q jp{mos RqtoS jk Uu}r Zrwryu js ljq{loj oo{orj R{jkp ko{opq mq{lqm kk{mlr jn{qqq kkq{opp SRtoj jr Uu}r O } wx p jon{msk jm{qjm j{mss p{mrq kp{jmm k{qno RRq So{onS RjtRn jl Uu}r Mu uƒuw n pj{ssr jl{jjm lrs k{lqn jo{npo jq{qqq jr{qns So{oRj mltkm js Uu}r Uu}r usrx S jqn{lsp jn{qsk R{Rnq ks{qnm Skqq q Sq{mpo lntjo YVZQN\ jmp k{knq{spm kmr{oqr kk{rsk lo{jsj los{qol jmq{jko jrq{oro j{jjq{rsm lotpq WP]^PXMN^P jjtmk ktjk kjtrm ntqs lotpq ^ s~ ir}r N ˆkqjq { ir}r Yr u } ˆkqjq WV^UP^ZN^ YVZQN\ WPXiViVUŠ Tr}r}rw Š Y vrƒ wy y w ~ } r ƒr~ r r ywxrw Œ vrƒ wy y w ~ } UNOVWNMPX U`MN

148 É š É š Ÿ š š œ ž Ÿ œ Ÿ š Ÿ š ɵ Ê ž Ÿ ž % ËÔÏ Ÿ ž % ª «Ÿ«««± ± ² ±± ± ² ³³ª ³ # µ ª «Ÿ«««¹ º ²» ² ³ ª» ± ± ª ª «Ÿ«««¼ ¹»²»² ª ½ ½ # µ ± ª «Ÿ«««¾ Àº ² Á ² Á ª ±± ³ª ³ ª Ÿ¾  à ³ ² ± ² ± ª # µ ª Ÿ¾  à ¹ º Á² Á² ª # µ» ª Ÿ¾  à ¼ ¹» ± ² ± ² ª» ± ±ª» Á ª Ÿ¾  à ¼ º ²±Á ² ³ ª± # µ ³ ª ¼ÄÀ À ¾Â¼» Á²Á ²³ Á ³ ª»± Á Á ª ª ¼ÄÀ À À ³»²± ²Á ± ³Áª³ # µ ÀÄ ¹¼ ¼ÄÀ À ¾¹ º«±² Á ±² Á ª» Áª «¹ Ÿ «Á ² ±³ Á ² ±³ ª»» ª «¹ ¾¹À ³ ² ±± ² ±± ª ³ ± ±ª ± «¹ ««Â Á² ÁÁ Á²»³Á ª # µ «¹ «¹ «À ²» ²» Á ª ª Ÿ ž ³ ² ² ³± ³Áª Á»³»± Á±ª ³ À ¼ºÅ ¹ ÃÆ¼Ã Ç È² ¹ ëù¼Æ Ç È ž œ Ÿ š š Ÿ š œ œ Ÿ œªÿ ÚÛÏÜÌÝ ËÌÍÎ ÏÌÐÍÑÏÎÐÒÎÓ ËÌÍÎ ÏÌÐÍÑÏÎÐÒÎÓ ËÔÏ ÏÕÓÖÌ ÌØ Ï ÙÌÐÎ

149 âøåá ñ äåç åë â å äåáâêâëâë æå åãâ âë æåçþâ äâíâ äåæåçþâ èéçàâá äçé îë î ßáâå î ß âçâ âãßë ð ï äåáâêâëâë æå åãâ âë æåçþâ ëé æâøßäâ åë æé â äß æå àâ Þßàáâã äåæåçþâ èéçàâá Þßàáâã êâëì íîáâêâëî % ï ð ñ ò ó ô ï æõö øùúõõûü àùûüùûýùþ ïò ÿ ÿ #íî ð æõö øùúõõûü àùûüùûýùþ ß õ õ ô ÿ ÿ #íî ñ æõö øùúõõûü àùûüùûýùþ úõ õû ó ÿ ÿ ò æõö øùúõõûü àùûüùûýùþ ó #íî ó æõö à ûõõõ ï #íî ô æõö à ûõõõ ß õ õ ï ðó ïï òñ ð æõö à ûõõõ úõ õû ï #íî æõö à ûõõõ ûüüõ õ ïï ô ï ï òð æõö æ úõõû õûü ï ÿ ÿ #íî ï æõö æ úõõû õúõý ï ÿ ÿ #íî ïï æõöõ û æ úõõû õ ù ï ï ïð æù õ àõûõýù ïó #íî ïñ æù õ ø ûü òó ïôïñ ñð ñô ïò æù õ ùùùû ñóò ï ïó æù õ æù õùöõü ó ÿ ÿ #íî Þßàáâã ïô ï ïïôñô ôó ò ö ä ù ú æ õ õû æâøßäâ åë æé â âãßë ð ï

150 ! "!! #$! % #& '! #& %RS&!#& #T#& % $! 4:3: % #& U56D69 $W #& U7:$VW % #& '! #&!R!QR ##)# ()$ *+,-.-/+ % ()$ *+,-.-/+ % ()$ *+,-.-/ % : ;<= >?;;@A )>@A>@B>C 35 D D D E97=:: 7E93=:: 88=54 E =54 4 ;<= >?;;@A )>@A>@B>C F;G; 7 E95 3E E75 3E E74 4E88: 54 ;<= >?;;@A )>@A>@B>C #H?;F;@ 6 8E535 D D E4: 3E355 5= 3:E795 3E355 3:=8: 5 ;<= >?;;@A )>@A>@B>C IJKG 6 9E4 3E9 36=:: 5E57 E477 86=36 3E75 5E769 5=38 6 ;<= )I@;L;M; 39 64E35: 47E8:7 63=44 48E7:9 4E57 3:=33 89E859 66E385 79=3 7 ;<= )I@;L;M; F;G; 3: 46E5 35E3 67=:: 35E59 9E4 7=57 9E7 45E:33 7:=63 8 ;<= )I@;L;M; #H?;F;@ 38 3E835 3E374 68=48 44E:3 3E95 7=49 6E856 4E3:6 69=85 ;<= )I@;L;M; H@AA;G; 33 3E74 6E733 53=37 33E:7 6E974 6=8 45E8:: 33E758 58=36 9 ;<= HNK?;K;@ #;@AILH 38 45E543 33: :=56 38E :=95 54E:7 487 :=77 3: ;<= HNK?;K;@ ;?;KB 39 3E359 5: 6=63 3E448 : 45=79 4E =84 33 ;<KN;FH@ HNK?;K;@ #IF;G> 3: E =76 E98 3E763 54=8 8E65 4E68 4=95 34 >F; );@;B> 36 E93 33E83 :=3: 3E836 E54 56=4 68E75 4:E396 6=:5 3 >F; IFK@A 9 39E77 37E:3 :=73 33E:45 9E47 9=3 :E9: 46E9 =76 35 >F; >J>L>@ 8 9E3 6E348 64=44 E83 7E376 8:=43 3E699 33E494 7:=83 36 >F; >F;J><;AK 6 5E =58 4E:3 3E487 7=9 7E545 3E8: 49=33 ()$ E:3: 3:4E7:8 53=83 35E777 93E699 73=73 5:E83 4:3E39 59=5 #KJ<HGO G>PI? HMHL;F;@!QR $! 4:3:

151 XYZ[\ ]^ _Y`abYc dycexy afey fazag h[ciybyx `Ybfa\ jkieah bgk ecfe fa\yd[fe axygy XYqac ck `YZabYX[cl`kXY baf`[fhyf pah\yq i[fyl`[\ [ci[hef daf ie i[fyl`[\m [ci[hef f[iycn o Z[gYX pah\yq daf rstuvw xvyz { }~ v su % jycn iez[ge `Ybfa\ jkieah ] ˆ `Š m ZŒ ŠŠŽ hœž ŒŽ Œ #ie l `Š m ZŒ ŠŠŽ hœž ŒŽ Œ a Š Š ˆ ] `Š m ZŒ ŠŠŽ hœž ŒŽ Œ f Š ŠŽ `Š m ZŒ ŠŠŽ hœž ŒŽ Œ X š œ `Š m h ŽŠ ŠžŠ ^ #ie l ˆ `Š m h ŽŠ ŠžŠ a Š Š #ie l `Š m h ŽŠ ŠžŠ f Š ŠŽ Ÿ ˆ Ÿ^^ m œ `Š m h ŽŠ ŠžŠ X Ž Š Š ]Ÿœ ^ `Š m ` Š ŠŽ fšž Ÿ `Š m ` Š ŠŽ XŠ Š ^ ˆŸ `Š Š Ž ` Š ŠŽ f Š Œ Ÿ œ `Œ Š hšžš Œ ] `Œ Š Z Ž ^ #ie l `Œ Š XŒšŒ ŒŽ #ie l `Œ Š `Œ ŠšŒ Š pah\yq ˆ^ ] œ Ÿ] Ÿ^^ ]m f š b Œ ` ž Š ŠŽ `YZabYX[cl`kXY XYqac

152 ª «««± ²«± ± ³ «ª ± µ ± ª«± ± ± «¼» ««± «¹ ± «ª ª ±¹ % ª ± ±¹ ± µ ª ««±ª «±² ± º ± ±» ¼ ½ ¾ # ± º À» ÁÂÃÂÄÅ ª ± ÆÇÈÄÅ»É»Ê»É»Ê µ µ ¼ Á ª ± ÁÂÃÂÄÅ ËÌËÍËÄ ½Î ½Î ¼ Ͻ» ½ ª ± ÁÂÃÂÄÅ ÂÄÂÐË «± ² ³»É½½»É½½ ¼ Ï»¾ # ± º À # ± º À # ± º À # ± º À # ± º À # ± º À # ± º À # ± º À # ± º À # ± º À # ± º À # ± º À # ± º À # ± º À # ± º À ½É¾Î¾ ½É¾Î¾ Ï»» ÈÌÃÑÒÓ ªÒËÔÆÕ ²ÑÖÑÍÂÇÂÄ ² ª º² ¼»

153 ØÙÚÛÜ ÝÞ ä ßàáÜÙâ ãàäßàäåùä èùçùø ßÙÜÙä èùçùø æäùé éûüùùäùä åùäååàùä ßæçÙ øæ ÙèÙäÙ éûüùùäùä ãû ÛâÙØÙä éèùæä æ àüùçû æ àøùèù ØÙâàä êûþû ÙèÙäÙ éûüùùäùä ãû ÛâÙØÙä ßàáÜÙâ ãàäßàäåùä ãàäßàäåùä åùäååàùä ßæçÙ èùçùø ßÙÜÙä èùçùø æäùé ßàáÜÙâ ßàáÜÙâ % Þ ê ë Ý ì í î Þ éïðñòðóôð õöö #øæùúûü Þ ãôýö Úþÿôô áþ þ þ Þê ëíí íî ÞíÝ î ìëû Þí ûöûê ê ãôýö Úþÿôô áþ þ þ à ô ô ëý Ýí Þ ÞÞí ëí ûíê êêí êêö Þ ë ãôýö Úþÿôô áþ þ þ òÿô ô êý Ý í êý Ý í Ý ãôýö Úþÿôô áþ þ þ Øóï ê î êí íêì êí êê ì ãôýö á ôôðô #øæùúûü í ãôýö á ôôðô à ô ô ì Ý ìí ìûë ìî û î ÞÞî ûöêû î ãôýö á ôôðô òÿô ô Þêë Þûì Þ ûêí ÞêÝ ÞëÞ êíî ûöêê ãôýö á ôôðô Øò ô ô íì í ê Þ êûì íí î ê ûöûû ãôýö ãòïÿôïô ô ò ÞÞí Þ Ý ë êìû ÞÞ ÝÝÝ Þêë ûöþû Þû ãôýö ãòïÿôïô Øôÿôï Þ ëë íû íþ íþ ìî ÞÞ ãôýïô ò ãòïÿôïô ô þ Þ Ýêî Ý Ý ë êë êû Þ îê îöêë Þê ãþ ô áô ô þ #øæùúûü Þë ãþ ô Ú ï ÞëÝ î Þ ë Þëì Þ û Ýû ûöëû ÞÝ ãþ ô Øþóþþ Þëû Þëê ëþþ Þëû ÝÝë ëìí ûöêî Þì ãþ ô ãþ ôóþýô ï êþë êîì êþë êîì êë ûöûþ #øæùúûü àú ßàáÜÙâ æ îí ë êêê ìûì Þ û ëýý ÞÞ êíî Þöûê Þ è õö ôö è ö éòóò ô û #øæùúûü Þ è à øô þò Ú ô ñô Úþÿóþ Ý ìþû í ÝÞû îë êû ÞÞ ê è à áôÿô Øôÿôï îûí Ý êûí Ý Þê Þ ûöûê ë è à Üï ãò ô ò Øôï ô Þê îî ì ë Þ íîê Ý è à ôó èô ïÿô á ôôðô #øæùúûü ì è à é þö ãô þï áô ô þ #øæùúûü í è à é þö èô ïóýïðô áô ô þ #øæùúûü î è àø Ùóï ô á ôôðô òÿô ô ê ë Ý ê î êí öûí è àø çôÿô ô áô ôóð á ï #øæùúûü è àø äþþ ô á ôôðô #øæùúûü Þû è àø áô òóýþ äòóýþ Ú ï ëþ ê ì ìþþ ëí ûû Ýêê ÞöÞì ÞÞ è à èô ô þ þñ á ôôðô Øò ô ô ì ûýí ì ûýí #øæùúûü ýö è ôð ô #øæùúûü Þ è æðÿôó áþþ þ ãþ ôóþýô ï ìëý ìëý ê è áþ þóô ãþ ôóþýô ï ê ì í ê ì í ë è ã ô ãþ ôóþýô ï î î Ý è áô ôó áô ô þ #øæùúûü ì è éô ô ô ãôð áô ô þ #øæùúûü í è ÿþôó þ ò á ôôðô #øæùúûü î è Úï ò ô Üô þ ô á ôôðô #øæùúûü è Øþ ðòô á ï #øæùúûü è ô ô Øþóôðþ Úô ï á ôôðô Þ ÞÞ ì êì î ëí Þû è Úò òð ô Øþóþþ îû ë ÞÞ ìëý ê Ýêî ÞÞ è à åï ï áô ô Øþóþþ Ý Ý Þû ìû ì îëý êî ûöûì Þê è à Úï áïÿô Ú ï êë îûý í ÞûÞ ê ûì Þë è âò óô ô Üòóýòô #øæùúûü ÞÝ è ãôÿþþ ô Ùóï ô Þí ëû î ûþî êë Ýî êí ûöþþ Þì è Ù ò áô ô þ #øæùúûü è ÙÜ ø ö çôï ÿôóò ê ÞÝí Þ ìþû àú ßàáÜÙâ ææ êþ û Þ ÞëÞ îû ëýî ê ì íêû ûöþ Þ ô ô ô ô ñòð ÿô ô ßàáÜÙâ Þ û ì êû ëìý ëîì Þ ÝÝí íë ÞÞ î ûö ê ßàáÜÙâ éûäøàøàã ãùúàéùøûäúãøù ê êîû ì í ê êîû ì í ßàáÜÙâ éûüùùäùä ÙãàéÙä ãàäßàäåùä % Ý öêî Þìöíûî ïóýò é þÿ ãòðòô ô ãùúàéùøûäúãøù ØÙâàä êûþû

154 ! "#$ %&$$ '"!$ $# ' %$ '" ($ ))') "%"))" ("# %#:6)$") "4") #!$ 2-2 $: "#$ '"!$!! &$* ))') '" + %, "%"))" ("# '" % &$* ))') + %, "%"))" ("# -. / #! "') #! "') )4 5 5 #()6728 #()6728. #! "') '!"" 5 5 #()6728 %"'" " !

155 a>=f;fg<b j>by<i<<bl a>;>kr>ij<<b C=<; >R>BRJ<? m C=<; Y>B>kJa j>?<n<b<b a>r>g<;<b I<R<k jkckjbrj RF?<o>RJ F;<k< ;<GFB OMHM BC B<D< C=<; a>=f;fg<b C=<; >R>BRJ<? j>by<i<<b a>;>kr>ij<<b EFD?<G % EFD?<G % H #IJKLMN #IJKLMN O #IJKLMN #IJKLMN A #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN P #IJKLMN #IJKLMN Q #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN a>=f;fg<b j>by<i<<b C=<; Y>B>kJa a>;>kr>ij<<b #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN #IJKLMN RSTUVWX YSZ[\] ^[WT[_` a[usb[cv\ avc X * EV\`_ du[c X ev\`_ du[c f[\] g[ws_ cvw_vz`[ S\cSh bvi[f[\[\ hv_vg[c[\ Z[_[W

156 pqrst uu spsž s~qqÿ rqp ŒsŸsž rsžt Œ xsÿwžwp vsÿ rqp ž Ÿ wtq s wpqžq pqywÿ { z Ÿ vsÿ rqp srwpwyqÿ spsž s~qqÿ vwxtqy % z { } z { u } #~ ƒ #~ ƒ #~ ƒ #~ ƒ #~ ƒ #~ ƒ #~ ƒ #~ ƒ #~ ƒ #~ ƒ #~ ƒ #~ ƒ #~ ƒ #~ ƒ #~ ƒ #~ ƒ #~ ƒ #~ ƒ #~ ƒ ˆ Š Œ Ž ŽŠ Ž Žˆ Ž v ˆŽ ˆŽ šž ŽŠ Š Ž œ ŽšŽ Ž œ Ž Ž Ž ŽŠ

157 ª «ª «ª ± «² ª«Ä Þ «µ Æ Æ ª «ª ² ª Ų ª ² ³ µ «ª «ª ± «² ¹ ²º»¼ ½¾ºº À ½ À½ Á½Â #à ÄÅÆÇ ²º»¼ ½¾ºº À ½ À½ Á½Â Ⱥɺ ¹ ÆÊ Ë ÊÌÌË ¹ ¼Æ ²º»¼ ½¾ºº À ½ À½ Á½Â ;ºÈº Î Î #à ÄÅÆÇ ²º»¼ ½¾ºº À ½ À½ Á½Â ÏÐÑÉ ÆʹÒÌ ÆʹÒÌ ÆƼÆÆ ²º»¼ Ï ºÓºÔº Ë #à ÄÅÆÇ ¹ ²º»¼ Ï ºÓºÔº Ⱥɺ Æ ÕÖ Ø ÙÚ ÕÖ Ø ÙÚ ÆƼÆÆ Ì ²º»¼ Ï ºÓºÔº ;ºÈº Ì #à ÄÅÆÇ Ò ²º»¼ Ï ºÓºÔº Í ÀÀºÉº Òʹ ÆÆÊ Ì Ò ¼¹Ë Ë ²º»¼ ²ÍÛѾºÑº º ÀÏÓÍ Ì ËÆÊÆ̹ Ò Ê Ë Ë ¼ Ò Æ ²º»¼ ²ÍÛѾºÑº º¾ºÑÁ Ë ËÌ Ì Ì ¹ Ë ¼ËÌ ²º»ÑÛºÈÍ ²ÍÛѾºÑº ÏȺɽ Æ Ìʹ ÊÒÆ Ò ¼ Ì ²½Èº º ºÁ½ ÌÌÊ Ì ÌÌÊ ¹Ò ÆƼÆÆ ²½Èº ÏÈÑ À Ë #à ÄÅÆÇ ²½Èº ½Ð½Ó½ Ì ÊÆ ¹¹Ê ¼ Ì ²½Èº ²½ÈºÐ½»ºÀÑ ÆËʹ ÆËʹ ÆƼÆÆ % ³ µ ¹Ë Ê ¹ Ê Ò Ê Ì¹Ê Æ¹ ÆƼËÆ ÑлÍÉÜ ªÉ½ÝϾ ²ÍÔÍӺȺ ² ª Ų µ Æ Æ

158 éãêëâ òô çëìíëèéãíë ìàáãä éãèã êëìçëìæâãõà äæåàç êëìíæä íëäãé çìæèíæ íàâãëíæ àéãìã éãäàè ð ï ìàáãä éãèã è õãêàçãéëèõéã çàíõëíáãí ßàáâãä åæçãèéãà êëì çäêí î % ï ð ñ ò ó ô ï õö ø êùúööûü áùûüùûýùþ ïò ðñÿ ó ððÿññô ñøôó ð õö ø êùúööûü áùûüùûýùþ à ö ö ô ï ÿò ð òÿï ñ ðñøó ñ õö ø êùúööûü áùûüùûýùþ í úö öû ó ðÿóòï ïÿó ó øñï ò õö ø êùúööûü áùûüùûýùþ é ó ÿ ñ óÿ ôï ô ø ó õö ø á ûööö ï #åæ ô õö ø á ûööö à ö ö ï ðóÿòóð ïòÿò ï óôø ñ õö ø á ûööö í úö öû ï òïÿóòñ ðôÿ ô ôòøòó õö ø á ûööö é ûüüö ö ïï ï ÿ ïñÿóñò ô ø ï õö ø õ úö öû íöûü ï #åæ ï õö ø õ úö öû éöúö ý ï ï ÿóï ïòÿðôð ñø ïï õö ö û õ úö öû í ö ù ï ïñÿ ï ïïÿ ñ óø ïð õù ö áöûöýù ïó ï ÿ ô ÿ óô ó ø ó ïñ õù ö ê ûü ïÿðïó ñ ò ñ ø ïò õù ö éù ùùû ï ÿ ñ ÿïðò ôóøóð ïó õù ö õù ö ù öü ó ïóÿôóð ïïÿ òñ ôøñ ßàáâãä ïô ðï ÿ ò ïòòÿð ó ôôøðï í ç ù ú õ ö öû õãêàçãéëèõéã éãäàè ð ï

159 !" #$%"% #&%'"! "$ %$!" (#")(& #$&Q*"%* %W%* $ " 8>7> "& (#")(& #%(%% #&%'"! #$%"% #&%'"! % #$!' #$" "!*$* #$!' #$" "!*$* +,-./012 / : ; < = 7> (?@A BC??DE BDEBDFBG 7 H => == 9 7=8 H ;A<< 877A8> :7A:; 7>>A>> H 8 (?@A BC??DE BDEBDFBG I?J? ; 9< < H =9 >A<; :>A: 7:A<9 <A;> 7>>A>> >A<; 9 (?@A BC??DE BDEBDFBG %KC?I?D : > > > 9A<: A;= :=<A>> <<A; 7>>A>> 9A<: (?@A BC??DE BDEBDFBG LMNJ : 8 ; H :8 7;A< 9<A; 988A> 9A9; 7>>A>> 7;A< : (?@A LD?O?P? 7= < 77> 78 8<; 7;A< 9<A; 988A> 9A9; 7>>A>> 7;A< ; (?@A LD?O?P? I?J? 7> 7> <: 7; ;A<: 9>A7 8<8A>: :<A88 7>>A>> ;A<: (?@A LD?O?P? %KC?I?D 7 H H 7<= H 7<= H H #!*Q)>R 7>>A>> 7>>A>> H < (?@A LD?O?P? KDEE?J? 77 H H 7 H 7 H H #!*Q)>R 7>>A>> 7>>A>> H = (?@A (KSNC?N?D %?DELOK 7 H 7=8 H H 7=8 H 7>>A>> H H 7>>A>> H 7> (?@A (KSNC?N?D?C?NF 7= =8 := ; H 7: :<A;> 9A:< 7:A= 9A<8 7>>A>> :<A;> 77 (?@NS?IKD (KSNC?N?D %LI?JB 7> 8 89 H = 8A< 89A7 7=<A88 <A: 7>>A>> 8A< 78 (BI??D?FB 7: 7:= =8 :8 H 9>9 :8A< 9>A9; 77A8; 7A7; 7>>A>> :8A< 79 (BI? LINDE = ; > 7= 78 A=9 98A9= 87;A>= =A9> 7>>A>> A=9 7 (BI? BMBOBD ; 8 8< 77 ;= <A> 9A< <>A:> >A:< 7>>A>> <A> 7: (BI? (BI?MB@?EN : H 7; 8 H 9 H 9A87 8A:; ;8A= 7>>A>> H 7;= 9<= <87 =8: 8T7= 7A<: 9A;< 8A: 8A>8 7>> A %NM@KJU #JBVLC (KPKO?I?D (#")(& " 8>7>

160 XYZ[\ ]^ _[`a[bxya[ `cdye a[eyx d[bc`cx fyzc_yx[bgfhxy XYecb o~n~ `cdye bh fyzc_yx[bgfhxy _caf[adya icd\ye m i\e a[\c`cebjy i\e kl_[`lfay m a[eyx a[eyx n o p ] q r s ^ n ftuv Zwxttyz dwyzwy{w n] ]]}r^~ op}^q~ qpvp^ n}p]^ ^nvno o ftuv Zwxttyz dwyzwy{w c t t r ns}n~r n]}qor ^]vo ^}~q rnvp~ p ftuv Zwxttyz dwyzwy{w a xt ty q nn}~o] q}]^q ]vsr p}ons q^vrq ] ftuv Zwxttyz dwyzwy{w Xƒ q nq}pon ]}~]q orv]~ n}opo p~v]r q ftuv dƒyt t t n s^}^q ]q}sr qsvq pq}]~~ ssvp] r ftuv dƒyt t t c t t n~ ]o}n^^ p~}qrs sov]q o]}o^n sv]] s ftuv dƒyt t t a xt ty ns s}os~ q^}or~ spvq~ nq}pp^ orvpp ^ ftuv dƒyt t t X yzzt t nn oq}~r ns}sr r^vq no}]p~ rvq ftuv f ˆ xt ty atyzƒ ns po}pr] or}pop ^nvpp nq}rrs qvqo n~ ftuv f ˆ xt ty Xtxt { n oo}^p] on}]op pv^o n]}]r rsvq] nn ftu ˆt y f ˆ xt ty aƒ t w n~ ns}^^r n]}]] ^pvqq no}]pn ^pvn^ no fw t dtyt{w nq r}rn^ qs}s]s ^ovq ]^}rpo ^]voo np fw t Zƒ yz ps}]n os}~q sov]n o~}os s]v^] n] fw t Xw w wy s o~}~q n~}srs qpvq^ n~}o]^ qvn^ nq fw t fw t wutz q oo}spo nq}rqo r^v^q nn}]p srvp~ icd\ye fyzc_yx[bgfhxyš nr qps}]o^ ps]}ooo rvrp oqp}^o~ rsv^p a u _ wz t f xƒyz o~n~gkt t _ wœƒx f t ty ftugfw t t y o~n~

161 œ œ ž Ÿ œ œ œ Ÿ œ œ ž Ÿ œ œ œ Ÿ Ž Šɼ Ê Ž¼ ŽÉËŽ Ì Ì Ì Ž ¼ ¼ ŽÌÉ É¼ÌÍ ÅÉÛßÌÊ¼Ì ¼ Žà ¼Ì ŽÉŽ ŽÍ Ê ««ÊÛ Ž ÅŽ ÊÆ Û Ž Å ¼ ¼ Ž¼ ÎÏÐÑÒÓ ÔÕÑÏÒÖ Ò ØÒÙ ÒÚÒ ª «ª «± ²³ ²³ ²µ ª ª «««««««««««««««± ²³ ²³ ²µ ¹ º ª «ª» ««ª ««««««««± ²³ ²³ ²µ ¼½± ¹ ² ª ª ª» ««««««««ª ««««± ²³ ²³ ²µ ¾ Àº «««««««««««««««««««««««¾² Á  ª «ª ª ª ««««««ª ª ª ««ª ««ª ª ««««¾² Á  ¹ º «ª ª «ª «ª «««««««««¾² Á  ¼½± ¹ ² ª «««ª ª ª «««««««ª ¾² Á  ½²³³ º ª ª ª «ª» «ª ««««ª ª ««««««½ÃÀ± À ² ¼ ²³¾Á½ ª ª «««««««««½ÃÀ± À ² ± Àµ ª ª ª «ª»» ««ª ª «««««««««««Àà ¹½² ½ÃÀ± À ² ¼¾¹ º «««ª» ««ª ««««««««¹ ² µ ª««ª ««ª «ª ª «««««««««¹ ¾¹À²³ ª «««ª «««««¹ Á ² ««ª «ª «««««««««¹ ¹ ³À ª «ª «ª ª «««ª ««««¼À ½ºÄ ź ³º ½Â±¾²³ ««ÆÇ ¹ ź Ⱦ± ½Â½Á ¹ ² Æ ¹ ¹ ÁÀ² ««ÎÏÐÑÒÓ ÔÕÑÏÒÖ Ò ÚÜÝÕÖÜÔÞÒ % ÔÕÑÏÒÖ Ò ÚÜÝÕÖÜÔÞÒ š Ž ¼ ¼ ŽÌÉ É¼ÌÍ š œ «ª ª «ª ª ««ª ª ª ª ««««š % Ž ¼ ¼ ŽÌÉ É¼ÌÍ š œ

162 ù ø ö ü ÿ þ ýü û ù ø ö ü úü ü ü úü ü ù ø ö ø úü ÿ þ ýü û ù ø ö ü úü ü ü úü ü ù ø ö ø úü ÿ þ ýü û ù ø ö ü úü ü ü úü ü áâãäå æç íó èâãéîâáäíòèóáâ èäåéâêëâ ìäíëâí èäîäïðåðèâí ñâêâíâ ñâíðáâñð ìâñâê ïäíéêéá èâãéîâáäíòèóáâ îêóðíñð ñéåâ#äñð éáâêâ áâ éí ç ç îéñèäñïâñ éïåâ èè ô õ ú ú ø ú æ ç æ è ã ï æ æ æ æ æ è ã ï é ç ç ç ç æ ç æ ç è ã ï ñ æ æ ç æ ç æç è ã ï á æ ç ç æ è ï æç ç æ ç çç æ ç è ï é ç æ ææ çæ ç æ æç æ æ æ è ï ñ æ ç ç æ æ #ìðòç #ìðòç è ï á ç æ ç æ è è ñ æ #ìðòç #ìðòç ç è è á æ ç æ æ æ ç è è ñ ç ç æ æ çæ çæ çç çç æ æ è ï æ æ æ ç æ æ ç ææ æ æ è ã ç ç çç æ ç ç æ æ è á ç æ ç æ æ æ è è æ æ æ æ ææ æ æç éïåâ æ ç ææ æ ææ ç ç ñ! î è ç çòì î" è è òè ç ç âïãâí ô õ ú ú ö þ ö ú ú % ö þ ö ô õ áäïîâá ñâïîâ ú ú ô õ ú ú ö þ ö ú ú % ö þ ö îäíëäåóåââí âðê åðïãâ ô õ ú ú ô õ ú ú ö þ ö ú ú % ö þ ö

163 1 2. / 0 -,+ /. / , / 0 / : - 0 6,+ 9 / : / 0 -,+ /. / , / 0 / : - 0 6,+ 9 69% 1 2. / 0 -,+ /. / , / 0 / : - 0 6,+ 9 / : / 0 -,+ /. / , / 0 / : - 0 6,+ 9 / : / 0 -,+ /. / , / 0 / : - 0 6,+ 9 / : $%&'( )* e'gw'h$%w' $'Ke%$ NKNK R%h e'hi'(j(%%h K%C%h%h k$nekl W'c%$ K'hNgN$ C%&Ne%$'hUCj$% egjtshws WN(%n'WS N$%g% $%cnh ;B*B hj C%&Ne%$'hUCj$% enwc'wk%w / / 3 % / / 3 * ; < = ) A *B ** *; *< *= *) *> *? *@ ;B ;* ;; ;< ;= * CDEF &GHDDIJ KGIJGILGM *= < < < *BBFBB?=?=?= *BBFBB A A A *BBFBB <** <** *>; );FBA <A? <A? ;=@ >;F=? ; CDEF &GHDDIJ KGIJGILGM NODPD > * Q Q #RSTUBV == =* =* *BBFBB ) ;; ;; *BBFBB )< << *) =)F=) < CDEF &GHDDIJ KGIJGILGM WXHDODI ) ) ) < >BFBB *@ *@? <@F@A *< *B ) )BFBB ; * * *BBFBB <> *@? <@F@A = CDEF &GHDDIJ KGIJGILGM $YZ[P ) \ \ \ #RSTUBV => *= ] *=F;A ; ; Q Q <? *> = <; > *@F?) ) CDEF KYID^D_D *A ) ) < >BFBB =?< =?< *?? <?F=; ; ; Q Q *AA *AA >* <BF>) >?A >?A ;=* <)F=A > CDEF KYID^D_D NODPD *B *; *B *B *BBFBB *A@ *?) **? >>F@> *B *B ) )BFBB?; )@ ;B <=F=@ ;A* ;)* *)* >BF*>? CDEF KYID^D_D WXHDODI *? ; ; ; *BBFBB *>) <; ;B >;F)B *; > Q Q Q Q Q #RSTUBV *?A =B ;; CDEF KYID^D_D $XIJJDPD ** * * * *BBFBB *B* *B* *B* *BBFBB *< *< @; A<F*@ ;;< ;;< A CDEF CX`[HD[DI WDIJY^X *? ** ** ** *BBFBB )A )A <; )=F;= *< *< > =>F*) )>< >=F>= *a<;> A)= >*; >=F*) *B CDEF CX`[HD[DI $DHD[L *A A A A *BBFBB => => => *BBFBB *@ *@ *=??F?@ =@@ =)? =;; A;F<= ))) );= <AB?=F=< ** CDE[`DOXI CX`[HD[DI WYODPG *B * * * *BBFBB =< =< ;? >;F?A > > ;B= *A* *?; ABFB) ;;> ;*< *; CGOD KDIDLG *) )= )B => A;FBB <*) ;@> ;BB >AFA<??? B?B) ))= =*<?=F)) >>>?=F;) *< CGOD &YO[IJ A ;> ;) *A* *>= ) ) ) *BBFBB <B) ;); ;<< A;F=> );> ==> *= CGOD $GZG^GI? *@ )<?BF>? * Q )= >=F;A *@@ *?? *;< >AF=A *) CGOD CGODZGEDJ[ ) )= ;* ;B A)F;= >) )= ); < < *BBFBB ;<< *=B *B)?)FBB ;<< *=B *B)?)FBB bnk(%c *>A ;B; *>* *=) ABFB> *aa;< *a>)) *aba* >)FA; *<B **;?B >;F)B =ab); <a;== ;a<*=?*f<< >ab?@ )ab;= <a<?b >?FB@ W[ZEXPd epgjpdz CX_HYIJ ;B*BURDOD epgfyh CX_X^DODI CDEUCGOD OD^[I ;B*B cj$'( g'w$jg%hugqk%c%h e%w%g $NeK (%Shhm% / : 0 / / 3 % / / 3 % / / 3 bnk(%c $NeK %

164 }z «œ«œ œ œ œ«ƒ «œ«ƒ «««ª œ«œ œ «z y «ª ƒ «žƒª ƒ Œ «ƒ «««œ œƒ ««œ ƒ «ª ««œ«œ opqrst uvwvxs % opqrst uvwvxs % opqrst uvwvxs % opqrst uvwvxs % opqrst uvwvxs % opqrst uvwvxs % y z { } ~ y yy yz y{ y y} y~ y y y z zy y ƒ ˆ Š ŒˆŠ ˆŠ ˆŽ y y z z y z z y y~y y~y y y} y} y z ƒ ˆ Š ŒˆŠ ˆŠ ˆŽ ~ ~ z }z y yzz } {~y yy z {} } { { {yz } } y { y } {y { ƒ ˆ Š ŒˆŠ ˆŠ ˆŽ Š } z~ { y ~ y} {} z{ yz z z{ { zz z z } {y yz { ƒ ˆ Š ŒˆŠ ˆŠ ˆŽ } { ~ y z yy z z { yz {} z y~ z~ { y { } {y }z } z yz y}y {~ ~} } ƒ Œ Š š y zz zz y # œ ž Ÿ # œ ž Ÿ # œ ž Ÿ # œ ž Ÿ zz zz y ~ ƒ Œ Š š y y z ~ {y} z~ ~y }{ z z y { y} y { }z { { y z y y yy y ƒ Œ Š š Š y z z y # œ ž Ÿ } yz{ z { # œ ž Ÿ # œ ž Ÿ y { { y ƒ Œ Š š Š yy ~ ~ y y { yz { zy} y~ y ~ y { y{ ~ { { zy }{ ~ z~ } z }y ƒ ƒ Š Š y y} y} y # œ ž Ÿ # œ ž Ÿ # œ ž Ÿ # œ ž Ÿ y} y} y y ƒ ƒ Š y } ~ } z z}} z}} y zz zz y y y y # œ ž Ÿ y y y yy ƒ Š ƒ Š ˆ y { y y } y{ y{ y{ y} z y } { { y y y y }{ { ~ yz ƒˆ Œ Š ˆ y} ~ ~z ~ } y} { y zy { {z }{~ y~ y} yz z} zy z ~ y z z y y}z y~ y{ ƒˆ Š ~z ~z y y~ y}{ ~ {z z} zy{ z }} yz{ y ~ ~ y z ~ ~ } y ƒˆ ˆ ˆ ˆŠ { } } { y} z z{ z } ~}z { ~ y y y y {~} {~ ~ } y} ƒˆ ƒˆ ˆ } {z { { } y { ~~ z }z }{ ~ y{z { z y {y y { }z z Œ y~ { { z y z ~ z y z ~ { y~} z z y y ~y y } } }y { { } y ~ ~ } y ˆ ƒ š Š z y ž ˆ ƒ š Š ƒ žƒˆ Š z y

165 ±²³ µ ³ ¹³º ±¹³»¼±½¾²±º»º±º À±º Á ³ Âù± Á±º ²³²±¹ ijº Âà ºÀ±¼»Ã ±³Á³¹ ¼³º»» ñ²» ± ³º¾ÃÅ ± Á±º»¹Ã³¹¼±¹ Åغ¹Â ¹» ±ó³¹â» ± ± ±½»º ÇÖÆÖ ºÅ ñ²» ± ³º¾ÃÅ ±»¹Ã³¹¼±¹ ôõö øù úõöøùûüøýþõýøý ÿøýþ ø ø»¼±½¾²±º»º±º»¼±½¾²±º»º±º Á ³ Âù± ²³²±¹ ijº Âà Ļ¼ ±½ % Ä»¼ ±½ % Æ Ç È µ É Ê Ë Æ ÃÌÍÎ ²ÏÐÌÌÑÒ ¼ÏÑÒÏÑÓÏÔ ÆÈ ÈÈÕÉËÖ Ö #ÁÂؾÖÙ Ç ÃÌÍÎ ²ÏÐÌÌÑÒ ¼ÏÑÒÏÑÓÏÔ»ÚÌÛÌ É ÆÊÆÖÉ ÜÕ Æ µèîµµ ÆÇµË Æ ÎÈË ÃÌÍÎ ²ÏÐÌÌÑÒ ¼ÏÑÒÏÑÓÏÔ ¹ÝÐÌÚÌÑ µ ÆÆÕÖÇÈ µõèëµ ÈÜÎÊÉ µõèëµ ÆÖÖÎÖÖ È ÃÌÍÎ ²ÏÐÌÌÑÒ ¼ÏÑÒÏÑÓÏÔ ÞßàÛ µ ÆµÕ ÇÆ ÈÕÖȵ ÇÉÎÈÖÆÉÊÖÜ ÇÕÖ Ç µöîç µ ÃÌÍÎ ¼ÞÑÌáÌâÌ ÆÜ #ÁÂؾÖÙ #ÁÂؾÖÙ É ÃÌÍÎ ¼ÞÑÌáÌâÌ»ÚÌÛÌ ÆÖ ããäåæç èéäêãé ÉËÎ ËÜÉÈË ëêäëéì ËÇÎµÇ Ê ÃÌÍÎ ¼ÞÑÌáÌâÌ ¹ÝÐÌÚÌÑ ÆÊ #ÁÂؾÖÙ #ÁÂؾÖÙ Ë ÃÌÍÎ ¼ÞÑÌáÌâÌ ÝÑÒÒÌÛÌ ÆÆ ÇµÕÜÖÉ ÆÉÕÉµÆ ÉÈÎÇÊÈÉËµÈ ÆÆÕËÖÜ ÊÖÎÜÇ Ü ÃÌÍÎ ÃÝíàÐÌàÌÑ ¹ÌÑÒÞáÝ ÆÊ ÕÈÈÖ Ö #ÁÂؾÖÙ ÆÖ ÃÌÍÎ ÃÝíàÐÌàÌÑ ÌÐÌàÓ ÆÜ ÇÆÕÊÜÜ ÆÊÕËµË ËÆÎÜÇÆÆËÜ ÆÆ ÃÌÍàíÌÚÝÑ ÃÝíàÐÌàÌÑ ¹ÞÚÌÛÏ ÆÖ ÆµÕµÜÈ ÆÖÕÉÈÖ ÉËÎÇ Æ ÊÆ ÜÕ赂 ÜÇ뵆 ÆÇ ÃÏÚÌ ¼ÌÑÌÓÏ Æµ ÇÖÕÜÊÈ ËÕÜÇË ÈÇÎµÊ ÉÕÉÉÖ ÊÈÎÉÖ Æ ÃÏÚÌ ²ÞÚàÑÒ Ü ãëäéîé ìçäìéì ȵÎÈÖÇËÜÜÜ ìãäåæì ÊÉÎËÉ ÆÈ ÃÏÚÌ ÏßÏáÏÑ Ê ÇÖÕÖܵ ËÕÇµÖ ÈÆÎÖµ ËÕÆ Ê ÜËÎÉ Æµ ÃÏÚÌ ÃÏÚÌßÏÍÌÒà µ ÇÇÕÊ Ç ÕÇÆ ÆÈÎÆ ÇÕÊÆÊ ËÈÎµÉ Ä»¼ ±½ ï ñ²» ± ³º¾ÃÅ ±ð ÆÉÜ µõè Ö Æ ÈÕÖÈÇ ÜÎÜÉ ËÊÕË Ç ÉµÎµ ¹àßÍÝÛñ ÛÏÒÛÌß ÃÝâÐÞÑÒ ÇÖÆÖ¾ÁÌÚÌ ÛÏòÞÐ ÃÝâÝáÌÚÌÑ ÃÌ;ÃÏÚÌ ÚÌáàÑ ÇÖÆÖ

166 & ' &T Q Q { ' z } ' % % % % % % %!"# $ % & ' ( & ' ) *+ %, *%,*%$* *+ %, *%,*%$* %,/ "$ / * /% 0! /% 0! + % /% 0! /% 0! %,, **0*% % $* /"%, * *2," *+ %, *%,*%$*- /" *+ %, *%,*%$*- + % : ; <=43>?3793@ ABC DEFGH IBJ DJG HI DGC IDJ AEIIH 1. K3L =?7?K;MN9: 1 ' * /% %,# %, *+*%, "$ /"% %$, %,/ "+ %,/ /% 0! *O. '. %$*"- % $* *O. "2"P! %, % $* ' Q + %$ /! /%" ' **%, % /% 0! ' %2*1%2* /"%, ' " %, /% 0! + % **# "P R %, %! - %, / * , # 0 + "$ K3 3S93N9 1 1!+ **%*- * *2," #'T(U #'T(U #'T(U #'T(U 1 #'T(U 1 #'T(U #'T(U 1 *%*R/ * *2," #'T(U #'T(U #'T(U #'T(U 1 #'T(U 1 #'T(U #'T(U 1 /% R/ * *2," #'T(U #'T(U 1 #'T(U 1 #'T(U 1 #'T(U 1 #'T(U #'T(U 1!+ // P % $* %V %!/0 % $* /+* *%$ /% 0! 1 #'T(U 1 #'T(U #'T(U #'T(U #'T(U #'T(U #'T(U 1 "$/ / %,*- % /% 0! *%! /%" W0 %/ *R!* " !$ **0*% "%"%, / **0*% "$/ "+/ /"%, % 2 % ** % " %, "%$ % $* $X% % $* K3 NM;Y=Z8K; 1 1 # +/%, % $* "#/ # T 0 P %,# / % $* "#/ # T % $* /"%, !$/ * *2," #'T(U #'T(U 1 #'T(U 1 #'T(U 1 #'T(U 1 #'T(U 1 #'T(U 1 FHA. IECAF ,659 DINAS KAB/KOTA 1 2. *+ %, *%,*%$* *+ %, *%,*%$* R. %,/ "$ R. / * /% 0! /% 0! + % /% 0! /% 0! %,, * **0*% * % $* * /"%, * * *2," *+ %, *%,*%$*- /" *+ %, *%,*%$*- + % SUB JUMLAH III (KAB/KOTA) 1 16 [\]^_`a_ab^c^] defg\]_\ hij^ka_\ lc^e^ SUB JUMLAH DINAS KESEHATAN 1 1 IV. Institusi Diknakes/Diklat 1 m`nohhp qir^_ m`dst pfc^ui^] `fc^vfu^wi 1 #'T(U #'T(U #'T(U #'T(U #'T(U #'T(U #'T(U 1 SUB JUMLAH IV & x. x..... x "2y *O/+!0 % (& %, %y $/! - { 2/$ % #%/!/ $/! %/!/ y % +/!x $ % % *%,%x % %!!/x z/!/* R y "+"! % x x $ % '!0 % /%,#"%, % z!/ / /!! y x x $++

167 ~ ƒƒ ~ ˆ Š ~ˆ Œ Žˆ ˆˆ Š ~ˆ Š ~ ˆÓ ŠÔ~ ~ ˆ ~ ˆ Š ~ˆ ˆÔ ˆ ~ Š Ž Ž ~ ~ Šˆ Œ Ž & Œˆ Œ ˆ ~ Š ƒ š Š œœœ žÿÿ ƒ ƒ ƒš žÿÿ Ÿ Ÿ ƒ ƒ š ƒ Ÿ ª ~ŸžŸ«š ƒ ƒ Ÿ š Ÿ Ÿ Ÿ ª ª ƒ Ÿ Ÿ Ÿ žÿ Ÿ ƒ ª ƒ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ ƒ šš š ª š Ÿ Ÿ Ÿ ~ Ÿ Ÿ ƒ ~ ƒ š Ÿ Ÿ š ƒ «š ƒ š Š Ÿ Ÿ «ŠŸ žÿÿ ~ «ª ƒ ƒ ŠŸ žÿÿ žÿ Ÿ ƒ ƒ ª Ð Š ) ƒ ƒ Ž Š ~ œ ª Ÿ Ž Ÿ ª Ž ŒŸ Ÿ ±Ÿ ž š Ž ŸžŸ ~ŸžŸ«ƒ š Ž «Š Ÿ ~Ÿ «Ÿ ª Ž Ÿ ŽŸ «žÿ Ÿ Ÿ Ÿ ª ƒ Ž ² ŠŸ «Ÿ Ÿ ƒ ƒ ƒ Ž ² ŽŸ ««³ Ÿ Ÿ Ÿ ª Ž Œ «Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ žÿ Ÿ š ƒ ª ª Ž Œ ŸžŸ Ÿ Ÿ Ÿ «ª ƒ š Ž Œ ˆ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ ƒ Ž Œ Ÿ ªˆ «ƒ ƒ ª š Ž ŽŸ Ÿ ± ƒ ª ª ª ª Ž Ÿ Ÿ ª Ž žÿ Š Ÿ Ÿ «ª Ž Ÿ Š Ÿ Ÿ «ª ª ª š Ž Š Ÿ Š Ÿ Ÿ «š ª ª ª ª ª ª š Ž Ÿ ³Ÿ Ÿ Ÿ ƒ ƒ ª #Ž µ ƒ Ž Ÿ Ÿ Ÿ ŠŸ Ÿ Ÿ ª Ž ž Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ ª ª Ž «Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ ª Ž ~ Ÿ «ª ª ª ª ª š Ž Ÿ Ÿ ~ Ÿ Ÿ «Ÿ Ÿ Ÿ š ª ª ª Ž Ÿ ~ ƒ Ž ««Ÿ Ÿ ~ ƒ ª ª š Ž ««ž Ÿ «ª ª ª š Ž Ÿ Ÿ Ÿ š Ž ŠŸž Ÿ «Ÿ ª ª ƒ Ž Ÿ Ÿ ª ¹º»¼½ ¾ À½½½ ¹ÁÂý» ÄÅÆ ÇÈÉÊË ºÌÈÍÎÏ ƒ ƒ ª ª Ž Ÿ Ÿ «Ÿ Ÿ Ÿ ƒ ª ª Ž ~ˆ Ð Š ) Š Ÿ Ÿ «ª ª ª ª ª š Ž«± ~± Ñ Ž Ÿ Ÿ ƒ ª ª ª ÐŽ Š ~) š ƒ #Ž µ «Ò ² ž Š Ÿ Ÿ Š ~ ˆÓŠÔ~ ~ ˆ Š Ÿ Ÿ Ò Ò Œ ± Œ ± Œ ÓŒ Ÿž ÕÖ ØÙÚÙ ÛÖÜÙÚ Ò Ÿž ~ Ý Ÿ Ÿ Ž Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ò Ÿ «± ž«ž«ÿ Œ Ÿ Ÿ Ÿ Ò «ž«ÿ Š Ÿ Œ Š Ÿ Ÿ ±«Ÿ Ÿ Ÿ Ò ± ± Š Ÿ Ò Š žž Þ Ò «ž«ÿ Œ Ÿ Œ Þ Ð Ÿ Š )

168 ßàáâã äå æçèãàé ßâêàëà èâìíî êñ çêíß òâïæà ìñòßâï ìï îðâîíàãíî ìñòßâï çèçè ìñòßâï ëíëí æçèãàé òâãçàïëà ó ô õ ö ä å ó ðøùúûùüýù þþþ ó áÿ ýý èÿ ÿ ÿ óä ô ó ô áÿ ýý èÿ ÿ ÿ ç ý ý óö ó óä õ îý û å å ö ßý ýø ôó ôó ä î ý ÿ õ ó õó å è ý ýùý õö õ õ è ý ýùý îû ý ý äô ó äõ è ý ýùý ç ý ý ö õ äó è ý ýùý ßû ý ý õó ô õõ ó ó ßÿüÿ ÿ ôä õ ô óó èý ý ÿ åö ô óô á ø õö õ õ óõ òÿ ýüÿý ø óå óå óö òý áÿ ýý èÿ ÿ ÿ ß üø óö ô óå óä òý áÿ ýý èÿ ÿ ÿ îû ý ý ó ó! " ó ó ïî þþþþ ý ïî ðûüû ý ó ïîç ìý ÿû á ý úý áÿ üÿ ó õ ô ô ïîç èý ý ßý ýø õ ô ä õ ïîç ã ø òû ý û ßý ø ý ö ïîç îýü ïý ø ý è ý ýùý ä ïîç ð ÿ# òý ÿø èý ý ÿ ó ó õ å äåä å ïîç ð ÿ# ïý øüø$ùý èý ý ÿ ïîçì àüø ý è ý ýùý îû ý ý ïîçì %ý ý ý èý ýü ù è ø ó ó óó ïîçì êÿÿ ý è ý ýùý õ óó óö ó ó ïîçì èý ûüÿ êûüÿ á ø óô ó ó õó óó ïîç ïý ý ÿ ÿú õ õ ïî î ýù ý ó ïî íù ýü èÿÿ ÿ òÿ ýüÿý ø ô ïî èÿ ÿü& ý òÿ ýüÿý ø õ ïî ò ý& òÿ ýüÿý ø ö ïî î èý $ýü èý ý ÿ ó óô ôô ä ïî ðý 'ý ý òýù èý ý ÿ å ïî î ÿýü îÿ û è ý ýùý ö ö ïî áø îû ý ãý ÿ ý è ý ýùý ïî ßÿ ùûý è ø ö ô å ' ïî (ý ý ßÿü&ýùÿ áý ø è ý ýùý ô ó ïî áû ûù ý ßÿüÿ ÿ ôä óä ó öó ô óó ïîç ëø ø èý ý ßÿüÿ ÿ ôä ó õõ óô ïîç áø èø ý á ø óõ ó ôô óõ ïî éû üý ý ãûüûý ó ó óö ïî òý ÿÿ ý àüø ý óå ôõ óä ïî à )û èý ý ÿ ïî ßêí*ðñãïí ó ïî ßú ííí ßû èý ý ÿ ô ïøüú ßú í+ á ý$ý úý èý ý ÿ õ ïøüú ßú í+ àçïí èý ý ÿ ó õ ó ä ö ïî ßêí àã á ø %ý $ø î ýüû å ô óä ä ïî òûù ü òÿ ýüÿý ø, -! INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - SARANA KESEHATAN LAIN - DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA ó òý áÿ ýý èÿ ÿ ÿ õ õ ô òý áÿ ýý èÿ ÿ ÿ ç ý ý ó ó õ òý áÿ ýý èÿ ÿ ÿ îû ý ý ó ó ö òý áÿ ýý èÿ ÿ ÿ ß üø ô ô ä òý è ý ýùý õö õ õ å òý è ý ýùý ç ý ý òý è ý ýùý îû ý ý å å òý è ý ýùý ßû ý ý ô ó õ òý òû&ø ýøý ßý ýø ô ô ó òý òû&ø ýøý îý û óó òý òû&ø ýøý î ý ÿ óô òÿ ý ßÿüÿ ÿ ä ä óõ òÿ ý èý ý ÿ óö òÿ ý á ø ö ö óä òÿ ý òÿ ýüÿý ø õ õ JUMLAH SE DINAS KESEHATAN ,287 JUMLAH PROPINSI æçèãàé ßâêàëà èâìíî ìí îàïàêà òâîâéàßàê ðïñ+íêîí îçãà%âîí çßàïà ßàéçê ôó ó/ RASIO TERHADAP PDDK îøüû 0 ð ÿ# òûùû ý ý òàáçðàßâê*òñßà ßàéçê ôó

169 TU=52V :4;2<=2>?28 W28 9?@? W? >2<282 :4>4V2128 A<BY?8>? >U52}4>? U12<2 12VU8 [aca 8B U8?1 :4<T :4;2<=2>? ?@? 2AB14:4< >C ;2<=2>? DEFFF GHIJHKF LMM LNOPQRQS TU=52V WX?YZ>C 9?@? WX??? 9?@? WX? 9?@? TU=52V C [ \ ] 6 ^ 7 _ ` Ca CC C Abcdecfgc hhh i i C 3jkgglm =jlmjlnjo X X C X p C [C \ qr [ 3jkgglm =jlmjlnjo Usgtg C [ [ \ u X C\ X pv \ >glmwxe a a a a i a \ a v ] 1gkgbn X C C \ 5 X [a C 21 6 >wsgtj X X \ C 4 X 6 C 6 ^ =wlgxgcg X X X X - X _ X 8 7 =wlgxgcg >ekgsgl C _ X C 10 X C^ X 16 _ =wlgxgcg Usgtg X C ] C] 19 C [[ a 23 ` =wlgxgcg 1elmmgtg ^ \ CC Ca 30 C C] X 15 Ca 1jfjxjl ] X CC [ 17 X CC X 11 CC =glgnj 6 X C6 C7 37 [ [[ \ 27 C[ 3wsblm X X \ ] 7 a C_ a 18 C\ :jsgfjygmb X C 6 X 6 X _ X 8 C] :gyz 3jkgglm =jlmjlnjo 1wfbt X a [ C 3 a _ X 8 C6 :gyz 3jkgglm =jlmjlnjo >ekgsgl a a \ a 3 a 6 X 5 - SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) C <> hhhh - - gz <>z Aefetwlsgx - - C <>U Wgsje 3wlglmdglm 3jkfjlm X X C \ 4 C C6 X 16 [ <>U =gkg 1gkgbn [ ] [ [ 10 X ] X 4 \ <>U 5wbl :elngme 1gxblg - - ] <>U >gf <gsbkglmw =wlgxgcg <>U Atj{z :glnjbo =glgnj C Ca 7 C` 37 \ C[ X 15 ^ <>U Atj{z <gsbfyb cglm =glgnj <>UW 2fbtglm =wlgxgcg >ekgsgl [ \ X X 5 X \ X 3 _ <>UW }gkglng =gtgfwc =wlbs X X X [ 2 X C X 1 ` <>UW 8jjlmgl =wlgxgcg \ X X C 4 C [ X 3 Ca <>UW =glefyjx8efyj 3wsblm [ X \ X 5 C ] X 5 CC <>U <gsgsjsjd C a a [ 3 a C a 1 yz <> >ogcsg - - C <>?ckgf =jjljo :jsgfjygmb - - [ <> =jljf~wg :jsgfjygmb - - \ <> :wlg~ws :jsgfjygmb - - ] <> >wsw =gt gf =glgnj X C C \ 5 X [ X 2 6 <> Aglgtgl :gcwx =glgnj - - ^ <> >wkjgf >jlnet =wlgxgcg X X X C C X X C C 7 <> 3bnw >eswg 5glmjogl =wlgxgcg - - _ <> 1jlceg =wlbs X X X X - X X X - ` <> glswg 1jf~gcj 3gtb =wlgxgcg X C X X 1 X C X 1 Ca <> 3esxecng 1jfjxjl C a X 6 ^ a C \ ] CC <>U 9blblm =gtwg 1jfjxjl [ a C 6 8 a [ a 2 C[ <>U 3bnw =bkwg 3wsblm X X X X - X C X 1 C\ <> Vetfglg 5efyegl X X X C 1 X [ 2 C] <> :gkjjtgl 2fbtglm C C X X 2 X X X - C6 <> 2n els =glgnj - - z <> 18?ZAB5<? C <>z 1ds??? 1ekwlm =glgnj - - [ <bfdws 1ds?Y 3xg glmdgtw =glgnj - - \ <bfdws 1ds?Y 2U<? =glgnj C a a X 1 a X a - ] <>z 18? 25 3wsblm ntz }gx b >kgfes a a 6 X 5 a C a 1 6 <>z :ecnwf :jsgfjygmb - - SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - SARANA KESEHATAN LAIN - - DI DINAS KESEHATAN - - C :gyz 3jkgglm =jlmjlnjo \ X X C 4 a X a - [ :gyz 3jkgglm =jlmjlnjo Usgtg X C X X 1 a \ a 3 \ :gyz 3jkgglm =jlmjlnjo >ekgsgl C a \ a 4 C C a 2 ] :gyz 3jkgglm =jlmjlnjo 1wfbt X C C C 3 [ [ a 4 6 :gyz =wlgxgcg X X X X - a X a - ^ :gyz =wlgxgcg Usgtg X X C \ 4 a [ a 2 7 :gyz =wlgxgcg >ekgsgl X X X X 1 a X a 2 _ :gyz =wlgxgcg 1elmmgtg C a [ C 4 a C a 1 ` :gyz :e~bkgbgl 1gkgbn \ [ X X 5 C \ a 4 Ca :gyz :e~bkgbgl >glmwxe - - CC :gyz :e~bkgbgl >wsgtj - - C[ :jsg 1jfjxjl C C C ] 7 a C a 1 C\ :jsg =glgnj - - C] :jsg 3wsblm C a \ a 4 a C a 1 C6 :jsg :jsgfjygmb a a \ a 3 a [ a 2 JLH SE-DINAS KESEHATAN JUMLAH PROPINSI RASIO TERHADAP PDDK >bfyet Atj{wk :ecexgsgl :23UA2148Z:B12 12VU8 [aca

170 ƒ ˆ Š Œ ƒ Ž ƒ Ž Ž ƒ Ž ÙÚ Ž ƒ ƒ Ž µ µ ŽÙ Ž ƒ Š ƒ ƒ Ž ƒ Ž Ž š œ žÿ ƒ Ž Š Œ Ž Ž Š Œ ˆ ª «±² Œ ±² ±³ ˆ µ ˆ ±² Œ ±² ±³ µ µ ±² ¹ª µ ˆ ƒ ³ ˆ ˆ ˆ Œ ± ¹ µ Œ ± ¹ ª ± µ µ Œ ± ¹ Œ ± ¹ ƒª±²² µ µ ƒ «¹ ± ˆ Œ ± ³ ˆ µ ±² ˆµ «º ² ˆ ˆ ˆ º» ±² Œ ±² ±³ ƒ «µ ˆ ˆ º» ±² Œ ±² ±³ ª ± ˆ ˆ ¼½¾ ½ÀÁÂÃ Ä Åƽ¼ÇȼÀÂ¼É ÊËÌ ÍÌÎ ÍÌÏ ÊÐÎÌÑ ÏÑÎ »» ª«ª ± ¹ ª ± ±² ±² «±² ˆ Œ ƒ ³ ± ª±³ ²ª ƒ ¹ ± «±² Œ ± ¹ ˆ Ò» ±³ Œ ± ³ ˆ µ Ò» «º Ó ±² Œ ± ³ «±² Œ ± ¹ ª ± ˆ ˆ ±³ Œ «Œ ± ˆ Ž ±² ± Œ ± ¹ ˆ ˆ µ Œ ±ª«º Žª«º ±² µ ˆ µ µ º» «Œ ± «º ² Œ ± «Ô «º ² ± Ô «º ² Œ Ó «Œ ± ³ ˆ ˆ ±Õ ± ¹ Œ ± ³ «±³ª Œ ± ¹ ˆ ³ ª ±² ± Œ ± ¹ ƒ ± ª Œ ± ˆ ˆ Ö ± ƒ «Ô Œ ± ¹ µ ª ¹ª ³ ƒ «¹ ± ˆ ± ±² Œ ƒ «¹ ± µ µ ³ Œ ±² ª «± ª«ºª ± ± «±² ˆ ˆ ³ ª± Œ ± ³ Õ» ƒž Ø Ù» ƒ ƒª ±² Œ ± ³ «ƒ Ú ¹ Ó ±² Œ ± ³ «ƒ Ú Œ ± ³» ƒž ±² ³» ¹Ó «ª µ µ ˆ» ª ³ ««º ² SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) , Ž ƒ ƒ Ž Ø ƒ 152 Ž ƒ Ž Ž 303 Ž ƒ Ž 591 º» ±² Œ ±² ±³ - µ º» ±² Œ ±² ±³ µ - µ º» ±² Œ ±² ±³ ª ± µ µ µ º» ±² Œ ±² ±³ ƒ «ˆ 3 µ ˆ º» Œ ± ¹ º» Œ ± ¹ µ 5 º» Œ ± ¹ ª ± - µ º» Œ ± ¹ ƒª±²² 2 º» ªÔ ± ƒ ³ 2 µ µ º» ªÔ ± ±² ¹ª º» ªÔ ± ƒ «¹ ± µ µ µ Œ ± ³ ±² ˆ 1 ˆ «º ² - µ Š Ž ƒ Ž Š Œ Ù Ž 308 1,627 1,348 3, ,582 Ù ƒ µµ»µµµ «ºª Û Ò ª ª¹ ± ƒ ŽØ Ùƒ ƒ Ž µ µ

171 ÜÝÞßà áâ ãäåàýæ ÜßçÝèÝ éßêßæýüýç åýêëýìýéýü íýç êýçîüýêî íî êýìýçý éßêßæýüýç ì&'îçêî êäàý ßêî äüýìý ÜÝæäç ûú ç& ÜßçÝèÝ éßêåýê ÜßçÝèÝ êýçîüýêî ïðñòðóð ôõïöðï [ ø íùîîî éßêåýê ãäåàýæ íîîî êýçîüýêî íî êýçîüýêî ãäåàýæ ú û ü ý á þ ÿ ú ù ú Þ å á á û û û Þ å ä úâ ù úâ ý ú á ü ê ú ú ú û ü ý Ü þ ù þ â ûá üý á ê ü ù ü þ ü â þ å û ù û ÿ å ê ú ù ú â úú û å ä ú ú ûá úû üÿ â å Ü úý ù úý úâ ü ûû ú Ü úú ù úú ú û úû úú å þ ù þ úá úý ûâ úû Þ þ þ ûú ü ûý úü é úú ù úú ú â úý é Þ å Ü á ù á ú ù ú úá é Þ å ê ü ù ü ý û þ êäþ ãäåàýæ î äêéßêåýê) ú ìê ìê ü ý ÿ ý ý ú ìêä í Þ Þ ù ù û ìêä å Ü ú ù ú ÿ ú ü ìêä à é Ü ù ù ý ìêä ê ì å ù ù á ìêä é å úû ù úû ý þ ú þ ìêä ì å ù ù ÿ ìêäí Ý å ê ü ù ü û ù û ìêäí å å ý ù ý ù ú ú â ìêäí ç å ú ù ú û þ ú ìêäí å ùç Þ û ù ù û ù ù úú ìêä ì ù ù ìê ê ù ù ú ìê î å é ù ù û ìê å! é ù ù ü ìê é! é ù ù ý ìê ê å å ú ù ú ù ù ù á ìê " é å ù ù þ ìê ê ê å ù ù ù ù ù ù ÿ ìê Þ ê à å ù ù ìê Ü å ù ù ù ù ù ù â ìê # Ü! Þ å ù ù ù ù ù ù ú ìê Þ Ü ú ú ú ù ú úú ìêä è å Ü ù ù úû ìêä Þ å Þ ù ù ù ù ù ù úü ìê æ à ù ù ù ù ù ù úý ìê é Ý ù ù ù û ù û úá ìê Ý$ å ù ù " ìê Üçî% &àìî ù ú ìê Ü îîî Ü å ù û ì Ü î' Þ å ù ü ì Ü î' Ýäìî å ù ù ù ù ù ù ý ìê Üçî Ýà Þ ê ù ù ù ù ù ù á ìê é é ù êäþ ãäåàýæ îî ìäåýæ êýéîü) ( ) ( îçêüîüäêî íîéçýéßê%íîéàýü êýìýçý éßêßæýüýç àýîç íî íîçýê éßêßæýüýç äçîü éßìãý ú é Þ å û ù û ý û é Þ å ä úû ù úû ú ú ü é Þ å ê ú ú û ü ý é Þ å Ü ü ù ü ú ) ý á é å úû ù úû ý þ é å ä ù û ü ÿ é å ê á ü é å Ü ý ù ý ü ý â é é! Ü ü ù ü ú ü ú é é! ê ù ù úú é é! ê ù ù úû é Ü þ þ û ý úü é å ù ù úý é Þ úá ù úá ü ü úá é é â ù â ú ú ãàæ êß íîçýê éßêßæýüýç éýþä ÝÜßç%é&ÜÝ ( ( ãäåàýæ ì& îçêî ) ) * )( ìýêî& ÜßìæÝíÝ ú ííé + + ê, é éýþä ÝÜßç%é&ÜÝ ÜÝæäç ûú é, [-. Ü êû êü ù

172 / A D69/ /26070 /2869:9 ;2<9: 06039: 301= /2; CD;30E F G H I J 4 K F?LMNOMPQM RRR S F 1TUQQVW ;TVWTVXTY K S S S K G 1TUQQVW ;TVWTVXTY DZQ[Q F S S S F H :QVW\]O F F I /QUQLX F S S S F J :\ZQ[T F S S S F 4 ;\VQ]QMQ S S S S S K ;\VQ]QMQ :OUQZQV S S S S S ^ ;\VQ]QMQ DZQ[Q S S _ ;\VQ]QMQ /OVWWQ[Q S S S S S F5 /TPT]TV S S S S S FF ;QVQXT S S S S S FG 1\ZLVW F S S I J FH 8TZQPT`QWL S S S F F FI 8Q`= 1TUQQVW ;TVWTVXTY /\PL[ S S S S S FJ 8Q`= 1TUQQVW ;TVWTVXTY :OUQZQV F S S S F abc dbefgh i jkbalmaegan op q q 5 18 RRRR S S <QZTO 1\VQVWNQVW 1TUPTVW K I G I FK ;QUQ /QUQLX S S S F F 3\LV 8OVXQWO /Q]LVQ S ;\VQ]QMQ S 8QVXTLY ;QVQXT G GF S G5 ;QVQXT S 0PL[QVW ;\VQ]QMQ :OUQZQV S S S S S tquqvxq ;Q[QP\M ;\VLZ S S S S S 6TTVWQV ;\VQ]QMQ S S S F F ;QVOP`TS6OP`T 1\ZLVW G F F G S :YQMZQ S 9MUQP ;TTVTY 8TZQPT`QWL S ;TVTPu\Q 8TZQPT`QWL S 8\VQu\Z 8TZQPT`QWL S :\Z\ ;Q[sQP ;QVQXT S H F F J 8QM\] ;QVQXT S :\UTQP :TVXO[ ;\VQ]QMQ F S S S F 1LX\ :OZ\Q 3QVWTYQV ;\VQ]QMQ S /TVMOQ ;\VLZ S S S S S wqvz\q /TPuQMT 1Q[L ;\VQ]QMQ S S S S S 1OZ]OMXQ /TPT]TV S F G H 4 7LVLVW ;Q[\Q /TPT]TV S 1LX\ ;LU\Q 1\ZLVW F S F F H EO[PQVQ 3OP`OQV F S F F H 8QUTT[QV 0PL[QVW S S S S S 0XxOVZ ;QVQXT S /69y?A3@9 /NZ 999 /OU\VW ;QVQXT S /NZ 9z 1]QsQVWNQ[\ ;QVQXT S /NZ 9z 0D@9 ;QVQXT G S S S G / \ZLVW X[= tq]sl :UQPOZ S S S F F 8OMX\P 8TZQPT`QWL S SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) :/9/D:9 <986082:y<9830/ :0@060 82:2E0/ <9 <960: 82:2E0/06 F 8Q`= 1TUQQVW ;TVWTVXTY S S S S S G 8Q`= 1TUQQVW ;TVWTVXTY DZQ[Q S S S S S H 8Q`= 1TUQQVW ;TVWTVXTY :OUQZQV S I 8Q`= 1TUQQVW ;TVWTVXTY /\PL[ S S S S S J 8Q`= ;\VQ]QMQ S S S S S 4 8Q`= ;\VQ]QMQ DZQ[Q S S S S S K 8Q`= ;\VQ]QMQ :OUQZQV S ^ 8Q`= ;\VQ]QMQ /OVWWQ[Q S _ 8Q`= 8OuLUQLQV /QUQLX F S S S F F5 8Q`= 8OuLUQLQV :QVW\]O S FF 8Q`= 8OuLUQLQV :\ZQ[T S FG 8TZQ /TPT]TV S FH 8TZQ ;QVQXT S FI 8TZQ 1\ZLVW S FJ 8TZQ 8TZQPT`QWL S C3E :2 <960: 82:2E0/ CD;30E?@A?96: /2@E0<0? F55=555?<< :LP`O[{?[Tr\U 8OMO]QZQV 801D?0/26y8A/0 /0ED6 G55_?@Az96:9 :D30t2:9 D/0@0 CD;30E /26070 /2869:9 ;2<9: <9 :0@060 82:2E0/06 /0ED6 G5F5

173 }~ } ˆˆ} } Š} } }~ } À ƒ } ƒ }Ç } } }Š } ƒ } } ˆˆ} } Š} } ƒ ~ ~ }Æ} Œ Ž % š œ žœ Ÿ } ~ ƒ ~ Ž Ž Ž Ž ª ~ Ž Ž Ž ª ««««««} ~ Ž Ž ± ª ²³Žª Ž Ž Žª µ Ž ² Ž Žµ ªµŽª ««««««~} } } ˆ ² ³ Ž Œ³±ª ¹ ««ˆ ± Ž } Ž º Žºº Ž² ±»±³ µµ ¼Ž² ± ½ˆ} ¾ ««ˆ ± Ž» ~ «««ˆ ± Ž» } «««ˆ ± Ž» Ž Ž³ Ž «««~ }Š } ƒ } } ˆˆ} } Š} } «««ƒ } } ~ }~ } À ƒ } % } ~ Š} } Š } ~ }~ } # À Á } ˆˆ} } Š} } } } µ ³Â ³ ºŽ ŽŽ à Ž Ž ª ³±ÄÅ ²

174 ÈÉÊËÌ ÍÎ ÏÐÑÌÉÒ ÓÉÔÉÕÉ ÖËÌÉ ÉÕÉÕ ØËÓËÒÉÈÉÕ ÖÔÜÞÙÕÓÙ ÓÐÌÉßËÓÙ ÐÈÉÔÉ ÈÉÒÐÕ Îèàè ÕÜ ëéóùìùèéó ØËÓËÒÉÈÉÕ ÖËÑÙÌÙØÉÕÚÖËÕÛËÌÜÌÉ ÖËÑÝÖÐÓÉÈ ÖËÑÝÖÔÜÞ ÖËÑÝØÉÊÐÖÉÈËÕÚØÜÈÉ ÈÕÙÚÖÜÌÔÙ ÊÐÑÕ ÓßÉÓÈÉ ÏÐÑÌÉÒ à Î á â ã Í ä å æ à ÔÐÑÉÒ ÓÉØÙÈ ÐÑÐÑ Î Î æ ã àí áâ Î ÔÐÑÉÒ ÓÉØÙÈ ÏÙßÉ ç á ÔÐÑÉÒ ÓÉØÙÈ ÊËÔÓÉÌÙÕ Î â ÔÐÑÉÒ ÓÉØÙÈ ØÒÐÓÐÓ ÌÉÙÕÕ É ç ã ÖÐÓØËÓÑÉÓ ÖËÔÉßÉÈÉÕ åã åã Í ÖÐÓØËÓÑÉÓ ÕÜÕ ÖËÔÉßÉÈÉÕ åâ åâ ä ÖÐÓØËÓÑÉÓ ØËÌÙÌÙÕÛ àãä å ÖÐÓØËÓÑÉÓ ÖËÑÊÉÕÈÐ ãàè æ ÔÐÑÉÒ ÊËÔÓÉÌÙÕ ç àè ÊÉÌÉÙ ÖËÕÛÜÊÉÈÉÕÚØÌÙÕÙØ ç àà ÖÔÉØÈÙØ éüøèëô ÊËÔÓÉÑÉ ç àî ÖÔÉØÈÙØ éüøèëô ÖËÔÜÔÉÕÛÉÕ ç àá ÖÔÉØÈØ ÖËÕÛÜÊÉÈÉÕ ÈÔÉéÙÓÙÜÕÉÌ ç àâ ÖÜÌÙÕéËÓ ÎÍá àã ÖÜÓØËÓéËÓ âææ àí ÖÜÓ ÉÕéÐ Îêàåâ àä ÉÖÜÈËØ àáæ àå ÈÜØÜ ÜÊÉÈ Íã àæ ÛëØ àá Îè ÙÕéÐÓÈÔÙ ÜÊÉÈ ÈÔÉéÙÓÙÜÕÉÌ ç Îà ÙÕéÐÓÈÔÙ ØËìÙÌ ÜÊÉÈ ÈÔÉéÙÓÙÜÕÉÌ ç Óíîïðñò Öñóôõö Ø ïúøóø È ùíú Îèàè

175 ûüýþÿ ü ü þ þ üûü ýþ ýþ ü ü ü ü ü üû ý./0 0 ÿü1þ 0 ûü ü ûü ) ÿü. üý üûþ -.ûü þ ü- þÿ ü ü þ ü 0ü2ü. þ þ.ÿ0 þ. ü ý ý ý ý û!"#!$% & &!$%!$% & &!$% û '##!$ & & '## û# ( #' '##! & & & & ý!# ( û"$ "# & ) ÿü * *& *& #" +,! % $ üý üûþ -.ûü ûü

176 ; ;4A4 [@A4D =4C<3 e :6;<= >674?4;4; :@A74D :@A74D >4=<6; :@A74D D4[< 36A>43 EFGHIJ A43< WX 9Y >6[4\434; 3<Z@[ KLMNHO P QIRMS TFGHJHLUVI :4A Z<[4\43 5 [ 7 = 3 < Z[ ;Z[ ] ^ _ 9 ` 8 a Y b ]c ]] ]^ ]_ ] [=d Zefgh 5ijejklejk ^c9 `o^_9 ]`Y 89 ^bo`c bd8 `d8 Yd8 _cd^ ]^d^ ^ [=d <pmen Aggjgq _9 `_9 ]] ]] ]obc9 ]`d d8 ]bda ^cd8 ^cd8 _ [rnlif Chpsin Cfk ]Y ]o]^` ^9 ^9 _obay 8cd` _d` ^d_ ^]d_ ^]d_ 9 [=d Cijetif ^c ayb ]] ^ _o`_` 9Yd9 9d` 9dY ]_db ^d` ` [=d Agjgntie 8c ^o`y8 ]^ v YY cd9 cdc Yd9 9d8 cdc 8 [=d Aeme ]cc acy ]Y ]] ^oc_^ `d8 ^db 9Yda ^`d9 ]`d` a [=d 7irj Chjsekh xyz 5, cdc cdc ]cd9 ^ad8 ]]d] Y [=d =en [efrmejki #Z<{Bc #Z<{Bc #Z<{Bc #Z<{Bc #Z<{Bc b [=@Z ;ggjkej ]c` ^o_^c `c 9^ ]^o_`9 _^d^ `d_ ]]d^ ^]d8 ]Yd] ]c [=@> [efefgfgl `c 89Y ` 9 ^o`]^ ]_dy _db ^9d_ ada 8d^ ]] [=d =gjsh~ =imgen 9c ac] ]b 8 ^oy`^ ]bd` 9d] ]8dY ^ad] Yd8 ]^ [=d 5rsi =hfie 7ejkgqej Aijewepe #Z<{Bc #Z<{Bc #Z<{Bc #Z<{Bc #Z<{Bc ]_ [=@d 5hfwhpse , ,510 acdb `d] ^d] ^]da ]cd9 ]9 [=@d rjrjk Ae~ie ^`c ]coa^^ ]_^ ]ca ``ob^_ 8]d_ `d^ _d_ ]^d_ ]cdc ]` [=d ejfie 3gntepg 5e~r Aijewepe UMUM 50 2, ,033 8cd` `d d` ]bd_ `d_ ]8 [=d Cemgg~ej 4nr~ejk Aijphm UMUM 100 6, ,717 8`dc _d9 ]dy ^9d] Yd_ ]a [=d Z[d \ew}r =menhf `Y ^oaa9 v v YoY8] 9]db _d^ 9d9 cdc cdc ]Y [=d 5rsi Armie a8 8oc`^ `b ^` ]Yo9_b 88d` _dc ]d` bda 9d] ]b [=@Z Aejhnugvjhnug 5ifrjk #Z<{Bc #Z<{Bc #Z<{Bc #Z<{Bc #Z<{Bc ^c [=d 3lf <<< 3hmijk Aejesg #Z<{Bc #Z<{Bc #Z<{Bc #Z<{Bc #Z<{Bc ^] [=d 5we}ejkle~e Aejesg #Z<{Bc #Z<{Bc #Z<{Bc #Z<{Bc #Z<{Bc ^^ [=d =ifi Ae~}en Aejesg #Z<{Bc #Z<{Bc #Z<{Bc #Z<{Bc #Z<{Bc ^_ [=d >~g d Z[d{d7d [efrnur}pejk #Z<{Bc #Z<{Bc #Z<{Bc #Z<{Bc #Z<{Bc ^9 [=d >ej e~ej Cepiw Aejesg #Z<{Bc #Z<{Bc #Z<{Bc #Z<{Bc #Z<{Bc ^` [=d 3lf <{ 7ejrs =en~ef Aejesg #Z<{Bc #Z<{Bc #Z<{Bc #Z<{Bc #Z<{Bc ^8 [=d >~g d Cejsgq a_` ^^o98y b_a ]_^ ^^bo]9^ Y`d9 ]cd^ ]da 9]da `db ^a [=@Z \emejse Ae~enip 8` v v v v #{47@6 #{47@6 #{47@6 #{47@6 #{47@6 ^Y [=@ A<A 3gjphe Aijrf ]cc 9o8bb ]`` Y8 ]bo_`a `_dc 9d] _d8 dc ]Yd_ ^b [=@ Dh~neje 7hnuhej Aijrf `c ]Y9 v v `8c _d] _dc b8d] cdc cdc _c [=@ >h~nefe 5rjse ]cc ]o8a_ ]` ]` `obc8 ]8d^ _d` ]Yd_ bdc bdc _] [=@Z 4nr~ejk Aijewepe 9Y ]88 ] 9^ ^]a ]d^ ]d_ ]c9d^ 8dc ^`_dc _^ #Z<{Bc =rnuh~ƒ v Chfh~ejkejƒ e fh~neprl ~rnew pelif pqepfe <;Z<C43 [ >674?4;4; [@A4D =4C<3 >[ {<;=< 34D@; ^c]c

177

KATA PENGANTAR. Manado, Agustus 2012 Kepala Balai Data, Surveilans dan Sistem Informasi Kesehatan. Dr. Hendrik P. Tairas

KATA PENGANTAR. Manado, Agustus 2012 Kepala Balai Data, Surveilans dan Sistem Informasi Kesehatan. Dr. Hendrik P. Tairas KATA PENGANTAR Laporan pencapaian hasil pembangunan di Sulawesi Utara khususnya pembangunan kesehatan dilakukan melalui berbagai sarana diantaranya melalui buku profil kesehatan. Ketersediaan profil kesehatan

Lebih terperinci

Dr. PHEBE WATUSEKE, MPHM NIP

Dr. PHEBE WATUSEKE, MPHM NIP KATA PENGANTAR Laporan pencapaian hasil pembangunan di Sulawesi Utara khususnya pembangunan kesehatan dilakukan melalui berbagai sarana diantaranya melalui buku profil kesehatan. Ketersediaan profil kesehatan

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

JUMLAH DESA/KELURAHAN DAN KECAMATAN PER KAB/KOTA DI PROV. SULUT TAHUN JMH DESA/KELURAHAN JMH KECAMATAN

JUMLAH DESA/KELURAHAN DAN KECAMATAN PER KAB/KOTA DI PROV. SULUT TAHUN JMH DESA/KELURAHAN JMH KECAMATAN JUMLAH DESA/KELURAHAN DAN KECAMATAN PER KAB/KOTA DI PROV. SULUT TAHUN 2016 270 202 167 153 177 131 144 109 93 81 80 87 69 44 33 15 25 15 19 17 10 6 10 12 6 5 12 8 5 4 JMH DESA/KELURAHAN JMH KECAMATAN JUMLAH

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. karena oleh perkenanannya, buku profil kesehatan Provinsi Sulawesi Utara tahun

KATA SAMBUTAN. karena oleh perkenanannya, buku profil kesehatan Provinsi Sulawesi Utara tahun KATA SAMBUTAN - Pembaca yang saya hormati, Salam sejahtera dalam kasih Tuhan, Syalom.. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu Puji dan syukur saya persembahkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor DATA/INFORMASI KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI 2012 Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan

Lebih terperinci

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr. KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan pelayanan data dan informasi baik untuk jajaran manajemen kesehatan maupun untuk masyarakat umum perlu disediakan suatu paket data/informasi kesehatan yang ringkas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besar pencapaian program-program kesehatan di Indonesia. Pada edisi ini selain

Lebih terperinci

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rakhmatnya sehingga buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Provinsi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Taufik dan Hidayah - NYA, sehingga buku Profil Kesehatan Tahun dapat disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun merupakan gambaran pencapaian

Lebih terperinci

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2014 ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan

Lebih terperinci

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber. Pelindung/ Penasehat : Dr. dr. H. Rachmat Latief, SpPD., M.Kes., FINASIM drg.hj. Susilih Ekowati, M.Si Pengarah : Hj. Asmah, SKM., M.Kes Penyusun : Mohamad Nur, SKM Syahrir, S.Kom Agusyanti, SKM Nurmiyati

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... I II VII VIII X BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG A. GEOGRAFI... 4 B. KEPENDUDUKAN / DEMOGRAFI...

Lebih terperinci

Dr. Nora Lumentut NIP

Dr. Nora Lumentut NIP KATA PENGANTAR Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Sulawesi

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Matraman Tahun 2017 selesai disusun. Laporan Tahunan dan Profil

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol.

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol. KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan nayah-nya atas tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dr. Nora Lumentut NIP

KATA PENGANTAR. Dr. Nora Lumentut NIP KATA PENGANTAR Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Sulawesi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 belum mendapat data dari BPS 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 Kabupaten 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1118KM2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 367 3 JUMLAH PENDUDUK 1 576,544 561,855 1,138,399 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 469,818 464,301 934,119.0 5 PENDUDUK 10 TAHUN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 8,5 Ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 68 3 JUMLAH PENDUDUK 50,884 493,947,004,83 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 407,97 382,66 790,533 5 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1.753,27 KM 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 309 3 JUMLAH PENDUDUK 1 2,244,772 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN 2012-2016 P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R KATA PENGANTAR KEPALA DINAS KESEHATAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Segala Puji Syukur kita panjatkan Kehadirat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 KABUPATEN CIREBON NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM - 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 381/ 5 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 972 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 192 3 JUMLAH PENDUDUK 1 852,799 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 682,447 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 343 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH BAYI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 299,019 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 417 desa/17 kel 3 JUMLAH PENDUDUK 1 5,077,210 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 17,650 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 20,994 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 DESA=309 KEL=8-3 JUMLAH PENDUDUK 1 869,767 819,995 1,689,232 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 673,079 551,261 1,224,340 5 PENDUDUK

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. Pembaca yang saya hormati, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

KATA SAMBUTAN. Pembaca yang saya hormati, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu KATA SAMBUTAN - Pembaca yang saya hormati, Salam sejahtera dalam kasih Tuhan, Syalom.. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu Puji dan syukur saya persembahkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 K0TA TASIKMALAYA NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN/KOTA WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK DESA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 305,519 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 442 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1,277,610 1,247,873 2,525,483 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE JUMLAH KELAHIRAN KABUPATEN KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI

Lebih terperinci

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Gorontalo

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 8 sasaran sebagai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, November 2008 Kepala Pusat Data dan Informasi. DR. Bambang Hartono, SKM, MSc. NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, November 2008 Kepala Pusat Data dan Informasi. DR. Bambang Hartono, SKM, MSc. NIP KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2007 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besar pencapaian program-program kesehatan di Indonesia. Pada edisi ini selain

Lebih terperinci

PROFIL DINAS KESEHATAN

PROFIL DINAS KESEHATAN PROFIL DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KATA PENGANTAR Alhamdulillahirrabbil alamiin. Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 kk KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 ini dapat terselesaikan dengan baik. Buku

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 0 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besar pencapaian program-

KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 0 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besar pencapaian program- PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 0 PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 0 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 4037,6 ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 15 3 JUMLAH PENDUDUK 1 558178 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 327536 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1762,4 km2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 desa 270+ kel 10 = 280 3 JUMLAH PENDUDUK 1 341700 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 2388161 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012 -1- BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 167 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 151 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1260565 1223412 2483977 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 1083136 1048577 2131713 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk PEMERINTAH KOTA MALANG MATRIK RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MALANG (PENYEMPURNAAN) TAHUN 2013-2018 Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA M Nomor : 188.47/ 92 / 35.73.306/ 2015 Tanggal

Lebih terperinci

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 214 GAMBARAN UMUM Kota Makassar sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dan merupakan pintu gerbang dan pusat perdagangan Kawasan Timur Indonesia. Secara

Lebih terperinci

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI GORONTALO TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI GORONTALO TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN TAHUN 2012 Profil Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2011 KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI JATIM DALAM ANGKA TERKINI TAHUN 2012-2013 TRIWULAN I

DAFTAR ISI JATIM DALAM ANGKA TERKINI TAHUN 2012-2013 TRIWULAN I DAFTAR ISI JATIM DALAM ANGKA TERKINI TAHUN 2012-2013 TRIWULAN I 1 DERAJAT KESEHATAN (AHH, AKB DAN AKI) 2 STATUS GIZI KURANG DAN GIZI BURUK PADA BALITA 3 JUMLAH RUMAH SAKIT BERDASARKAN KEPEMILIKAN DAN PELAYANAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 738 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SERANG Menimbang : DENGAN

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012 Penanggung jawab : Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Pelaksana : Kepala UPT Surveilans, Data dan Informasi Tim Penyusun : - Seksi Data

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015. Profil

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47 2 KESEHATAN AWAL TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Kunjungan Ibu Hamil K4 % 92,24 95 95 95 95 95 95 95 Dinas Kesehatan Jumlah Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai

Lebih terperinci

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 RESUME PROFIL KESEHATAN NO A. GAMBARAN UMUM L P L + P Satuan 1 Luas Wilayah 37.116,5 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5.918 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 22.666.168 21.882.263 44.548.431 Jiwa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gorontalo, 25 Februari 2017 Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

KATA PENGANTAR. Gorontalo, 25 Februari 2017 Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo KATA PENGANTAR Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas izin dan perkenan-nya dapat menyelesaikan dan menyajikan Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun Anggaran

Lebih terperinci

2014 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

2014 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2014 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta KATA PENGANTAR Profil Kesehatan merupakan data dan informasi yang menggambarkan situasi dan kondisi Kesehatan masyarakat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penulisan Sumber Data... 3

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penulisan Sumber Data... 3 DAFTAR ISI SAMBUTAN BUPATI POLEWALI MANDAR....... i DAFTAR ISI............ iii DAFTAR TABEL............ vi DAFTAR GRAFIK............ ix DAFTAR GAMBAR............ xiii DAFTAR SINGKATAN............ xiv PETA

Lebih terperinci

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Banten

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 PRIORITAS 3 Tema Prioritas Penanggung Jawab Bekerjasama dengan PROGRAM AKSI BIDANG KESEHATAN Penitikberatan pembangunan bidang kesehatan melalui pendekatan preventif, tidak

Lebih terperinci