KATA PENGANTAR. Manado, Agustus 2012 Kepala Balai Data, Surveilans dan Sistem Informasi Kesehatan. Dr. Hendrik P. Tairas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Manado, Agustus 2012 Kepala Balai Data, Surveilans dan Sistem Informasi Kesehatan. Dr. Hendrik P. Tairas"

Transkripsi

1

2

3 KATA PENGANTAR Laporan pencapaian hasil pembangunan di Sulawesi Utara khususnya pembangunan kesehatan dilakukan melalui berbagai sarana diantaranya melalui buku profil kesehatan. Ketersediaan profil kesehatan yang diterbitkan tepat waktu merupakan salah satu indikator dalam rencana strategis Provinsi Sulawesi Utara dalam bidang kesehatan. Profil kesehatan memaparkan hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Sulawesi Utara di tahun Dengan demikian dapat dikatakan Buku Profil Kesehatan ini pada intinya berisi berbagai data dan informasi yang menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di Sulawesi Utara pada tahun Penyusunan Buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011 ini dilakukan dengan memperhatikan petunjuk teknis penyusunan profil kesehatan yang diterbitkan oleh Pusdatin Depkes tahun Penerapan Juknis Penyusunan Profil Kesehatan dengan menggunakan data terpilah menurut jenis kelamin untuk tahun 2011 masih belum dapat terlaksana mengingat ketersediaan data terpilah baik dari kabupaten/kota maupun dari program masih sangat minimal. Profil Kesehatan Provinsi dengan menggunakan data terpilah menurut jenis kelamin diharapkan akan dilaksanakan pada profil tahun Buku Profil Kesehatan ini disajikan dalam bentuk hard copy (pencetakan buku) dan soft copy (CD), dan dapat diakses dalam waktu dekat melalui website resmi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara dengan alamat dinkes.sulutprov.go.id. Kepada tim yang telah bekerja keras serta kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Buku Profil Kesehatan ini, kami sampaikan penghargaan dan terima kasih. Kami menyadari bahwa data yang tersedia dan bentuk penyajian dalam Buku Profil Kesehatan ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan masukan dari pengguna untuk perbaikan buku ini di masa mendatang. Semoga Buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011 ini dapat bermanfaat. Manado, Agustus 2012 Kepala Balai Data, Surveilans dan Sistem Informasi Kesehatan Dr. Hendrik P. Tairas Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011 i

4 ii Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

5 KATA SAMBUTAN Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat dan karunianya sehingga Buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011 dapat diterbitkan sebagai wujud kerja keras dan partisipasi seluruh jajaran lingkup Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara sekaligus membuktikan bahwa Balai Data Surveilans dan Sistem Informasi Kesehatan yang merupakan UPTD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara mampu menjabarkan salah satu indikator dalam Renstra DInas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara yaitu Ketersediaan Profil Kesehatan Provinsi yang tepat waktu. Saya menyambut baik terbitnya Buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011 ini karena dengan profil kesehatan dapat diketahui gambaran kondisi kesehatan yang diperlihatkan dengan indikator-inkator seperti indikator derajat kesehatan, indikator upaya kesehatan, indikator sumber daya kesehatan serta indikator-indikator lain yang terkait dengan kesehatan khususnya capaian program yang terkait dengan pencapaian target MDGs. Di era informasi dan teknologi sekarang ini, semakin dirasakan bahwa data dan informasi kesehatan sangat dibutuhkan, baik untuk manajemen kesehatan, pelaksanaan pelayanan kesehatan, pengambilan keputusan serta dapat digunakan sebagai salah satu rujukan data dan informasi. Oleh karena itu di masa-masa mendatang perlu dibangun kerjasama dalam e ge a gka Data Kesehata de ga ara e i gkatka koordi asi dala pertukara data dan informasi baik di lingkungan Dinas Kesehatan tingkat Provinsi, tingkat Kabupaten/Kota maupun dengan sektor terkait di berbagai tingkatan administrasi. Kerja sama tersebut dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas data yang dibutuhkan untuk manajemen kesehatan. Tak ada gading yang tak retak, saran dan kritik untuk penyempurnaan buku ini sangat kami harapkan, kerja sama yang telah dibina dalam proses penyusunan buku ini harus terus ditingkatkan. Pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam menyumbangkan usulan, pikiran, data dan informasi dalam pembuatan Buku Profil ini. Semoga Buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara ini dapat bermanfaat. Manado, Agustus 2012 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Dr. MAXI R. RONDONUWU, DHSM NIP Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011 iii

6 iv Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

7 DAFTAR ISI KATA SAMBUTAN i KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL ix DAFTAR GAMBAR v BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM A. KEPENDUDUKAN.. 3 B. KEADAAN EKONOMI.. 5 C. INDEK PEMBANGUNAN KE EHATAN MANU IA.. 8 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. UMUR HARAPAN HIDUP WAKTU LAHIR.. 9 B. MORTALITA ANGKA KEMATIAN BAYI. 10. ANGKA KEMATIAN BALITA ANGKA KEMATIAN IBU TATU GI)I. 14 C. MORBIDITAS. PENYAKIT MENONJOL TAHUN ACUTE FLACCID PARALY I AFP. 17. PENYAKIT HIV/AID 19. PENYAKIT MALARIA 20. PENYAKIT DEMAM DERDARAH DENGUE 22. PENYAKIT TUBERKULO I PARU PENYAKIT DIARE PENYAKIT RABIE. 26 BAB IV UPAYA PELAYANAN KESEHATAN A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR KESEHATAN IBU a. PELAYANAN ANTE NATAL K DAN K 29. PERTOLONGAN PER ALINAN OLEH TENAGA KE EHATAN 31. PELAYANAN NIFA. 32 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011 v

8 d. PELAYANAN PEMBERIAN TABLET FE / FE.. 33 e. PENANGANAN KOMPLIKASI OBSTETRI (PK) KESEHATAN ANAK a. CAKUPAN PELAYANAN NEONATAL PERTAMA (KN1) DAN NEONATUS LENGKAP... PENANGANAN KOMPLIKA I NEONATAL PK.. 38 c. CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI (29 HARI BULAN UPAYA KESEHATAN GIZI a. PREVALEN I GI)I BURUK 38. PENIMBANGAN BALITA PEMBERIAN KAP UL VITAMIN A.. 42 d. BALITA GI)I BURUK MENDAPAT PERAWATAN.. 43 e. BAYI YANG MENDAPATKAN A I EK KLU IF IMUNI A I BAYI 44. KEJADIAN LUAR BIA A PENYAKIT KESEHATAN LINGKUNGAN a. O IALI A I PENDEKATAN KABUPATEN/KOTA EHAT. 50. PENYEHATAN PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN PENYEHATAN ARANA ANITA I DA AR JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA-BAYAR 53 B. PELAYANAN KESEHATAN PENGEMBANGAN. KE EHATAN GIGI DAN MULUT. 56. PELAYANAN KE EHATAN U IA LANJUT. 57. PELAYANAN KE EHATAN PADA ITUA I BENCANA UPAYA PELAYANAN KE EHATAN DTPK.. 59 BAB V SUMBERDAYA KESEHATAN A SARANA KESEHATAN B. PU KE MA RUMAH AKIT 67. APOTEK DAN TOKO OBAT. 71. ARANA KE EHATAN BER UMBERDAYA MA YARAKAT. 72 TENAGA KESEHATAN. TENAGA MEDI 75. TENAGA PARAMEDI 77 C PEMBIAYAAN KESEHATAN vi Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

9 BAB VI RENCANA AKSI DAERAH PERCEPATAN PENCAPAIAN MDGs A KONDISI PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN MILLENIUM DI PROVINSI ULAWE I UTARA PERMA ALAHAN DAN TANTANGAN.. 87 B ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET MDGs. 88 C PEMANTAUAN DAN EVALUA I.. 94 BAB VII PENUTUP Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011 vii

10 viii Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

11 DAFTAR TABEL TABEL 2.1. LUAS WILAYAH, JUMLAH PENDUDUK DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA SE PROPINSI SULAWESI UTARA TAHUN TABEL 2.2. ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK DI SULAWESI UTARA TAHUN TABEL 2.3 PERBANDINGAN IPM KABUPATEN/KOTA TAHUN TABEL 3.1 PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL DI SULAWESI UTARA TAHUN TABEL 3.2 DISTRIBUSI KASUS GHPR DAN LYSSA DI SULAWESI UTARA TAHUN TABEL 4.1 TABEL 4.2. TABEL 4.3. TABEL 4.4. TABEL 4.5 TABEL 4.6 TABEL 4.7 TABEL 4.8 TABEL 5.1 TABEL 5.2 TABEL 5.2. DISTRIBUSI CAKUPAN K4, PN DAN PK DI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 KEPESERTAAN JAMKESMAS DAN JAMKESDA DI PROVINSI SULAWESI UTARA DAFTAR RUMAH SAKIT PENYELENGGARA PELAYANAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT MISKIN DI PROVINSI SULAWESI UTARA 2011 (JAMKESDA) DAFTAR RUMAH SAKIT PENYELENGGARA PELAYANAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT MISKIN DI PROVINSI SULAWESI UTARA 2011 (JAMKESMAS) DISTRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN GIGI DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 DISTRIBUSI PENDUDUK USILA DAN CAKUPAN PELAYANAN USILA DI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 DAFTAR JENIS BENCANA, WAKTU BENCANA, LOKASI DAN JUUMLAH KORBAN AKIBAT BENCANA DI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 KABUPATEN, KECAMATAN, PUSKESMAS DAN NAMA PULAU YANG TERMASUK DTPK DI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 DAFTAR PUSKESMASMENURUT KABUPATEN/KOTA DAN STATUS PERAWATAN DI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 KONDISI BANGUNAN, LISTRIK, AIR BERSIH DAN SPAL DI PUSKESMAS DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 DAFTAR RUMAH SAKIT DI PROVINSI SULAWESI UTARA MENURUT KEPEMILIKAN TAHUN 2011 TABEL 5.3 DAFTAR RUMAH SAKIT DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN TABEL 5.4 ANGGARAN KESEHATAN DI SULAWESI UTARA TAHUN TABEL 5.5 TABEL 6.1. ALOKASI DANA TUGAS PEMBANTUAN DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN RAD PERCEPATAN PENCAPAIAN MDGS KESEHATAN DI SULAWESI UTARA Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011 ix

12 x Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

13 DAFTAR GAMBAR GAMBAR 2.1. PETA WILAYAH PROVIN I ULAWE I UTARA GAMBAR 2.2. DISTRIBUSI PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR DI SU- LAWE I UTARA TAHUN 4 GAMBAR 2.3. PIRAMIDA PENDUDUK ULAWE I UTARA TAHUN.. 5 GAMBAR 2.4 GRAFIK PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TAHUN GAMBAR 2.6 GAMBAR 2.6. GAMBAR 2.8 GAMBAR 3.1 SKOR INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN/KOTA SE SULAWESI UTARA TAHUN 7 UMUR HARAPAN HIDUP PENDUDUK DI KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI UTARA TAHUN. 7 SKOR DAN RANKING INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN/KOTA SE ULAWE I UTARA E UAI RI KE DA.. 8 UMUR HARAPAN HIDUP PENDUDUK DI KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI UTARA TAHUN. 9 GAMBAR 3.2. TREN UMUR HARAPAN HIDUP ULAWE I UTARA. 9 GAMBAR 3.3. ITUA I ANGKA KEMATIAN BAYI DI ULAWE I UTARA. 10 GAMBAR 3.4 DI TRIBU I KA U KEMATIAN BAYI DI ULAWE I UTARA TAHUN 11 GAMBAR 3.5. DI TRIBU I KA U KEMATIAN BALITA DI ULAWE I UTARA TAHUN.. 12 GAMBAR 3.6. ITUA I JUMLAH DAN ANGKA KEMATIAN IBU DI ULAWE I UTARA.. 13 GAMBAR 3.7. DISTRIBUSI KASUS KEMATIAN IBU MATERNAL DI SULAWESI UTARA TAHUN GAMBAR 3.8 PROPOR I KEMATIAN IBU MATERNAL DI ULAWE I UTARA TAHUN. 14 GAMBAR 3.9. DI TRIBU I KA U GI)I BURUK PADA BAYI DI ULAWE I UTARA TAHUN 15 GAMBAR 3.10 % BALITA DENGAN BERAT BADAN DI BAWAH GARIS MERAH PROVINSI SULUT GAMBAR 3.11 CAKUPAN A I EK KLU IF DI PROVIN I ULAWE I UTARA TAHUN 16 GAMBAR PENYAKIT MENULAR MENONJOL DI SULAWESI UTARA BERDASARKAN LAPORAN TP BERBA I PU KE MA. 17 GAMBAR DI TRIBU I PENEMUAN KA U AFP DI ULAWE I UTARA TAHUN.. 18 GAMBAR NON POLIO AFP RATE DI SULAWESI UTARA TAHUN GAMBAR TREND PENEMUA N KASUS HIV/AIDS TAHUN GAMBAR GAMBAR GAMBAR DISTRIBUSI KASUS HIV DAN KASUS AIDS DI SULAWESI UTARA SAMPAI DESEMBER.. 19 DISTRIBUSI KASUS HIV/AIDS TOTAL TAHUN 1997S/D FEBRUARI 2011 MENURUT KAB/KOTA E PROVIN I ULAWE I UTARA 19 INDEKS PARASIT TAHUNAN (API) MALARIA DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN.. GAMBAR 3.18 KA U MALARIA KLINI MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 21 GAMBAR DISTRIBUSI KASUS KASUS MALARIA KLINIS DAN AMI TAHUN Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011 xi

14 GAMBAR DI TRIBU I KA U DBD DI ULAWE I UTARA TAHUN GAMBAR 3.21 TREND KASUS DBD DAN CFR DBD DI SULAWESI UTARA TAHUN GAMBAR 3.22 GRAFIK KASUS DAN KEMATIAN KARENA DBD DI SULAWESI UTARA MENURUT BU- LAN EPANJANG TAHUN.. GAMBAR POLA BULANAN KASUS DBD DI SULAWESI UTARATAHUN GAMBAR CDR TB PARU KABUPATEN/KOTA DI ULAWE I UTARA TAHUN GAMBAR ANGKA KE EMBUHAN TB PARU DI ULAWE I UTARA TAHUN 24 GAMBAR DI TRIBU I KA U DIARE DI ULAWE I UTARA TAHUN.. 26 GAMBAR PERBANDINGAN KA U GIGITAN DAN LY A DI ULAWE I UTARA TAHUN. 26 GAMBAR PETA DISTRIBUSI KASUS GIGITAN DAN KASUS LYSSA DI SULAWESI UTARA TAHUN.. 27 GAMBAR 4.1 PERBANDINGAN CAKUPAN K DAN K DI ULAWE I UTARA TAHUN 30 GAMBAR 4.2. GAUGEMETER CAKUPAN K DAN K DI ULAWE I UATAR TAHUN. 30 GAMBAR 4.3. KE ENJANGAN PELAYANAN ANTENATAL K DAN K DI ULAWE I UTARA 30 GAMBAR 4.4 GAMBAR 4.5 GAMBAR 4.7. CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN DI SULAWESI UTARA TAHUN. 31 GAUGEMETER CAKUPAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN DI SULAWESI UTARA TAHUN.. 32 CAKUPAN PERSALINAN OLEH NAKES 1 TAHUN TERAKHIR MENURUT PROVINSI TA- HUN GAMBAR 4.8. DI TRIBU I CAKUPAN PELAYANAN NIFA DI ULAWE I UTARA TAHUN. 33 GAMBAR 4.9. GAUGEMETER CAKUPAN PELAYANAN NIFA DI ULAWE I UTARA TAHUN.. 33 GAMBAR 4.10 GAMBAR GAMBAR GAMBAR GAMBAR 4.14 GAMBAR 4.15 CAKUPAN PEMBERIAN TABLET FE 1 DAN FE 3 PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN.. 34 GAUGEMETER CAKUPAN PEMBERIAN TABLET FE 1 DAN FE 3 PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN.. 34 CAKUPAN PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI DI SULAWESI UTARA TAHUN. 35 GAUGEMETER CAKUPAN PERTOLONGAN KOMPLIKASI PERSALINAN DI PROVINSI ULAWE I UTARA TAHUN.. 35 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4), PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN (PN), PENANGANAN KOMPLIKASI OBSTETRIK DAN KEMATIAN IBU MATERNAL DI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 CAKUPAN PELAYANAN NEONATAL PERTAMA (KN1) DAN LENGKAP (KN2) DI SU- LAWE I UTARA TAHUN.. GAMBAR GAUGEMETER CAKUPAN KN1 DAN KN LENGKAP DI SULAWESI UTARA TAHUN GAMBAR 4.17 DISTRIBUSI CAKUPAN PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL DI SULAWESI UTARA TAHUN.. GAMBAR 4.18 GAUGEMETER CAKUPAN PKN DI SULAWESI UTARA TAHUN xii Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

15 GAMBAR CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI DI ULAWE I UTARA TAHUN.. 39 GAMBAR 4.18 GAUGEMETER CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI DI SULAWESI UTARA TAHUN GAMBAR PREVALEN I BALITA KEKURANGAN GI)I PER PROVIN I RI KE DA. 40 GAMBAR 4.20 PREVALEN I GI)I KURANG MENURUT PROVIN I RI KE DA 40 GAMBAR JUMLAH KABUPATEN/KOTA MENURUT PREDIKSI PENCAPAIAN SASARAN MDG 2014 DI PROVINSI SULAWE I UTARA. 40 GAMBAR 4.22 DI TRIBU I PREVALEN I GI)I BURUK DI ULAWE I UTARA TAHUN. 41 GAMBAR DI TRIBU I PREVALEN I GI)I KURANG DI ULAWE I UTARA TAHUN GAMBAR CAKUPAN BALITA YANG NAIK BERAT BADANNYA DI SULAWESI UTARA TAHUN GAMBAR CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A DI ULAWE I UTARA TAHUN.. 42 GAMBAR 4.26 PETA DISTIBUSI BALITA BGM DAN GIZI BURUK DI SULAWESI UTARA TAHUN GAMBAR 4.27 CAKUPAN BAYI YANG MENDAPATKAN ASI EKSKLUSIF DI SULAWESI UTARA TAHUN.. GAMBAR DI TRIBU I CAKUPAN IMUNI A I DPT _HB DI ULAWE I UTARA TAHUN. 45 GAMBAR CAKUPAN IMUNI A I CAMPAK DI ULAWE I UTARA TAHUN. 45 GAMBAR DISTRIBUSI CAKUPAN DPT1-HB1, DPT3-HB DI ULAWE I UTARA TAHUN.. 46 GAMBAR 4.31 DI TRIBU I CAKUPAN IMUNI A I BCG DI ULAWE I UTARA TAHUN. 46 GAMBAR 4.32 DISTRIBUSI CAKUPAN IMUNISASI POLIO- TAHUN. 47 GAMBAR 4.33 CAKUPAN KELURAHAN / DE A UCI DI ULAWE I UTARA TAHUN. 47 GAMBAR PETA CAKUPAN UCI DI ULAWE I UTARA TAHUN, DAN 48 GAMBAR 4.33 DISTRIBUSI CAKUPAN RUMAH SEHAT DI SULAWESI UTARA TAHUN GAMBAR GAMBAR 4.35 PERBANDINGAN CAKUPAN JAMBAN YANG DIPERIKSA DAN MEMENUHI SYARAT DI ULAWEW I UTARA TAHUN 48 JENIS, FREKUENSI DAN JUMLAH KASUS PADA KLB YANG TERJADI DI PROVINSI SU- LAWE I UTARA TAHUN GAMBAR 4.36 JUMLAH KA U CAMPAK YANG TERJADI DI ULAWE I UTARA TAHUN. 49 GAMBAR GAMBAR CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK DAN KLB CAMPAK DI SULAWESI UTARA TAHUN DISTRIBUSI CAKUPAN KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR DI PROVIN I ULAWE I UTARA TAHUN... GAMBAR CAKUPAN KELUARGA MEMILIKI AK E TERHADAP AIR BER IH TAHUN. 52 GAMBAR DISTRIBUSI PERSENTASE PENDUDUK DENGAN JENIS JAMINAN PEMELIHARAAN KE EHATAN PRABAYAR DI ULAWE I UTARA TAHUN Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011 xiii

16 GAMBAR 5.1. DI TRIBU I PU KE MA MENURUT JENI PELAYANAN.. 61 GAMBAR 5.2 JUMLAH PUSKESMAS MENURUT KONDISI PUSKESMAS DI SULAWESI UTARA TA- HUN.. GAMBAR 5.3 KONDI I PU KE MA DI ULAW E I UTARA TAHUN. 62 GAMBAR 5.4 RASIO PUSKESMAS-PENDUDUK DI ULAWE I UTARA TAHUN.. 63 GAMBAR 5.5. PERKEMBANGAN PUSKESMAS DI SULAWESI UTARA TAHUN GAMBAR 5.6 DISTRIBUSI JARINGAN PUSKESMAS DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN GAMBAR 5.7 GAMBAR 5.8 GAMBAR 5.9 GAMBAR 5.10 KETERSEDIAAN ALAT KOMUNIKASI, KONEKSIN INTERNET DAN COMPUTER DI PU KE MA DI PROVIN I ULAWE I UTARA, RIFA KE.. KELENGKAPAN VAKSIN DAN ALAT IMUNISASI DI PUSKESMAS DI PROVINSI SU- LAWE I UTARA, RIFA KE KEBERADAAN PERALATAN ESENSIAL POLIKLINIK UMUM DI PUSKESMAS DI PROVIN I ULAWE I UTARA, RIFA KE.. DISTRIBUSI RUMAH SAKIT DI SULAWESI UTARA BERDASARKAN KEPEMILIKAN TA- HUN.. GAMBAR 5.11 PERKEMBANGAN JUMLAH RUMAH SAKIT DI SULAWESI UTARA TAHUN GAMBAR 5.12 GAMBAR 5.13 JUMLAH RUMAH SAKIT PEMERINTAH DI PROVINSI SULAWESI UTARA BERDASAR- KAN TATU AKREDITA I, RIFA KE.. DISTRIBUSI RSU PEMERINTAH DI PROVINSI SULAWESI UTARA BERDASARKAN KE- LA, RIFA KE. GAMBAR 5.14 DI TRIBU I APOTEK DAN TOKO OBAT DI ULAWE I UTARA KONDI I GAMBAR 5.15 DISTRIBUSI POSYANDU MENURUT KLASIFIKASI DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN GAMBAR PERKEMBANGAN POSYANDU DI SULAWESI UTARA TAHUN GAMBAR 5.17 GAMBAR 5.18 DISTRIBUSI POSYANDU MENURUT KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI UTARA TA- HUN.. RASIO POSYANDU TERHADAP KELURAHAN /DESA DI SULAWESI UTARA TAHUN.. 73 GAMBAR 5.19 JUMLAH PO YANDU MENURUT JENI DI ULAWE I UTARA TAHUN. 74 GAMBAR GAMBAR GAMBAR 5.22 GAMBAR 5.23 GAMBAR GAMBAR 5.25 PERBANDINGAN DESA SIAGA DENGAN POSKESDES DAN POSYANDU DI SULAWESI UTARA TAHUN.. 74 DISTRIBUSI SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN YANG BEKERJA DI PUSKESMAS DI ULAWE I UTARA TAHUN. RATA-RATA JUMLAH DOKTER UMUM YANG BEKERJA DI PUSKESMAS SE PROVINSI ULAWE I UTARA TAHUN. RATA-RATA JUMLAH DOKTER UMUM YANG BEKERJA DI PUSKESMAS MENURUT JENI PU KE MA E PROVIN I ULAWE I UTARA TAHUN.. RASIO TENAGA MEDIS YANG BEKERJA DI PUSKESMAS TERHADA PENDUDUK DI ULAWE I UTARA TAHUN.... DISTRIBUSIENAGA PERAWAT/BIDAN YANG BEKERJA DI PUSKESMAS TERHADA PENDUDUK DI SULAWESI UTARA TAHUN xiv Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

17 GAMBAR 5.26 GAMBAR 5.27 GAMBAR 5.28 GAMBAR 5.29 GAMBAR 5.30 RASIO TENAGA PARAMEDIS (PERAWAT/BIDAN) YANG BEKERJA DI PUSKESMAS DI ULAWE I UTARA TAHUN... RATA-RATA PERAWAT YANG BEKERJA DI PUSKESMAS SE PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN.. RATA-RATA BNIDAN YANG BEKERJA DI PUSKESMAS SE PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN.. PETA DISTRIBUSI TENAGA KESEHATAN (DOKTER, PERAWAT, BIDAN) MENURUT JUMLAH PENDUDUK DI SULAWE3SI UTARA TAHUN 2011 ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER APBN DAN PHLN DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 (DALAM JUTA) Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011 xv

18 xvi Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

19 BAB I PENDAHULUAN Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara tahun 2011 seperti pada edisi-edisi sebelumnya merupakan gambaran situasi kesehatan di Provinsi Sulawesi Utara yang diterbitkan setahun sekali. Buku Profil Kesehatan yang merupakan produk dari tugas pokok dan fungsi Kepala Seksi Data dan Sistem Informasi Kesehatan (Dr. Jonas E. u a pou, MA di a tu oleh ha ya (dua) orang staf, dengan kontributor yang berasal dari bidang-bidang/bagian di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara melalui arahan Kepala Dinas, secara spesifik memuat data tentang kesehatan, baik yang meliputi derajat kesehatan, upaya kesehatan dan sumber daya kesehatan. Pencapaian upaya-upaya kesehatan yang berhubungan dengan pencapaian tujuan pembangunan milenium (MDGs) Provinsi Sulawesi Utara di tahun Profil kesehatan tahun 2011 ini juga menyajikan data pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan, data sosial ekonomi, data lingkungan. Dalam setiap penerbitan Profil Kesehatan Sulawesi Utara selalu terdapat perbedaan baik dari segi materi, analisis maupun dari bentuk tampilan fisiknya sesuai masukan dari para pengelola program di lingkungan Dinas Kesehatan dan pemakai pada umumnya. Data yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis dengan analisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar/ grafik. Untuk lebih memudahkan menganalisis, pada beberapa topik khususnya menyangkut ketenagaan dan sarana Puskesmas, digunakan analisis melalui pemanfaatan program SPSS dengan terle ih dahulu elakuka pe uata data set pe dataa Puskes as. Be erapa akupa program akan lebih baik jika disajikan dakam bentuk grafik dashboard sehingga akan terlihat seakanaka harus le ih ta ap gas lagi atau sudah stabil. Informasi yang disajikan dalam profil ini bersumber dari beberapa pihak baik dari bidangbidang di lingkungan internal Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se Sulawesi Utara maupun yang bersumber dari luar seperti kantor statistik (BPS Sulawesi Utara) dan hasil-hasil survey dan riset seperti Riset Kesehatan Daerah tahun 2010 (yang dilaksanakan oleh Departemen Kesehatan) dan Riset Fasilitas Kesehatan (RIFASKES) Seperti pada penerbitan profil-profil sebelumnya, tujuan utama diterbitkannya Profil Kesehatan Sulawesi Utara 2011 adalah untuk memberikan informasi / gambaran keadaan kesehatan / hasil pembangunan di bidang kesehatan di Provinsi Sulawesi Utara, khususnya di tahun 2011 dalam bentuk narasi, tabel dan gambar. Data-data yang disajikan sebagian besar adalah data yang bersumber dari programprogram/bidang-bidang yang ada di Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara. Sebagian lainnya diambil dari laporan-laporan seperti Pendataan Puskesmas dan Profil kabupaten/kota Harapan awal bahwa pada Profil Kesehatan Provinsi tahun 2011 sudah dapat menampilkan data menurut jenis kelamin (data terpilah) pada kenyataannya belum dapat terakomodir. Hal tersebut disebabkan oleh belum tersedianya data yang terpilah/menurut jenis kelamin pada masingmasing program yang mungkin dikarenakan belum tersosialisasinya penggunaan data terpilah pada pemegang program daerah. Semoga di penerbitan yang akan datang masalah ini sudah dapat teratasi. Profil Kesehatan Sulawesi Utara Tahun 2011 ini terdiri dari 7 (tujuh) bab yaitu: Bab I Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan penulisan Profil Kesehatan Sulawesi Utara serta sistematika penyajiannya. Bab II Gambaran Umum. Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Sulawesi Utara. Selain uraian tentang letak geografis, demografis, administrasi, pendidikan ekonomi. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

20 Bab III. Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang situasi Derajat Kesehatan, antara lain Umur Harapan Hidup, Angka Kematian, Angka Kesakitan beberapa penyakit khususnya penyakit menular, serta Status Gizi. Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini menguraikan hasil-hasil upaya-upaya kesehatan baik upaya kesehatan wajib seperti Kesehatan Ibu dan Anak, Perbaikan Gizi, Promosi Kesehatan, Pengendalian Penyakit Menular (dan Tidak Menular), Lingkungan Sehat maupun upaya kesehatan pengembangan, termasuk uraian singkat tentang situasi jaminan pemeliharaan kesehatan masyara kat miskin. Daerah untuk percepatan pencapaian target Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) bidang kesehatan. Adapun lampiran dalam bentuk tabel -tabel tidak tersajikan. Bab VII. Kesimpulan / Penutup Bab ini memperlihatkan ringkasan / gambaran singkat situasi pencapaian program, khususnya yang terkait dengan pencapaian MDGs beserta kesimpulan dan penutup. Lampiran, berisi tabel-tabel sesuai dengan Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota edisi Data Terpilah menurut Jenis Kelamin, yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI pada 31 Januari 2011 dengan 79 tabel. Bab V. Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang sumber daya kesehatan baik berupa sarana kesehatan, ketenagaan dan pembiayaan kesehatan. Beberapa informasi khususnya tentang Puskesmas, Rumah Sakit dan tenaga kesehatan dikutip dari presentasi hasil RIFASKES 2011 pada waktu Rakerkesda 2012 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara. Bab VI. Rencana Aksi Daerah. Bab ini merupakan informasi tambahan yang menyajikan bagian narasi dari Rencana Aksi 2 2 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

21 BAB II GAMBARAN UMUM Provinsi Sulawesi Utara dengan ibu kota Manado terletak antara Lintang Utara dan antara Bujur Timur, yang berbatasan dengan Laut Sulawesi, Republik Philipina dan Laut Pasifik disebelah utara serta Laut Maluku di sebelah timur. Batas sebelah selatan dan barat masing-masing adalah Teluk Tomini dan Provinsi Gorontalo. Luas Wilayah Sulawesi Utara tercatat ,60 km2 (luas ini memang mengalami perubahan karena dihitung dengan menggunakan peta rupa bumi skala 1 : ) yang meliputi sembilan kabupaten dan empat kota. Bolaang Mongondow merupakan kabupaten terluas dengan luas wilayah 6.230,95 km2 atau 40,79 persen dari wilayah Sulawesi Utara. Terdapat 11 wilayah kabupaten dan 4 wilayah kota. Gambar 2.1. Peta wilayah Provinsi Sulawesi Utara Di Sulawesi Utara terdapat 41 gunung yang tersebarpada beberapa kabupaten/kota. Sedangkan jumlah danau tercatat ada sebanyak 17 danau dan jumlah sungai yang mengaliri wilayah Sulawesi Utara sebanyak 30 sungai. a. Kependudukan Menurut BPS Sulawesi Utara Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Sulawesi Utara tahun tahun adalah 1,28 dan berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010 yang dikeluarkan oleh BPS Sulawesi Utara jumlah penduduk di Sulawesi Utara tahun 2010 sebanyak jiwa. Secara keseluruhan jumlah penduduk yang berjenis kelamin laki-laki ( ) lebih banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan, ( ) yang tercermin dari angka rasio jenis kelamin yang lebih besar dari 100 yaitu 104,43. Wilayah Sulawesi Utara seluas ,10 km2, dengan Kabupaten Bolaang Mongondow merupakan kabupaten terluas ( 3.547,49 ) diikuti oleh Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan ( 1.783,54) dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (1.696,09). Namun jika dibandingkan dengan distribusi penduduk, maka penduduk terbanyak tinggal di Kota Manado ( ), Kabupaten Minahasa ( ) dan kabupaten Bolaang Mongondow ( ). Dengan demikian Kota Manado, Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Bolaang Mongondow merupakan 3 daerah yang mempunyai jumlah penduduk terbanyak di Provinsi Sulawesi Utara. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

22 Kepadatan penduduk menurut K a b u - paten/kota se Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010 sebagaimana pada tabel 2.1 berikut. Terlihat bahwa penduduk terpadat berada di Kota Manado (2.599 / km2) diikuti oleh Kota Tomohon ( 624,51) dan Bitung (617,28) Tabel 2.1. Luas Wilayah, jumlah penduduk dan kepadatan penduduk menurut Kabupaten/Kota se Sulawesi Utara tahun 2010 No Kabupaten / Kota Luas Wilayah (Km2) Jumlah penduduk Kepadatan penduduk (Jiwa/Km2) 1 Kab. Bolaang Mongondow 3.547, ,18 2 Kab. Minahasa 1.025, ,56 3 Kab. Kepulauan Sangihe 625, ,45 4 Kab. Kepulauan Talaud 1.250, ,70 5 Kab. Minahasa Selatan 1.368, ,91 6 Kab. Minahasa Utara 937, ,47 7 Kab. Kepulauan SITARO 387, ,64 8 Kab. Bolaang Mongondow Utara 1.696, ,62 9 Kab. Minahasa tenggara 710, ,33 10 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 1.783, ,96 11 Kab. Bolaang Mongondow Timur 899, ,77 12 Kota Manado 157, ,46 13 Kota Bitung 304, ,28 14 Kota Tomohon 146, ,51 15 Kota Kotamobagu 431, ,04 Jumlah , ,67 Sumber : BPS, 2010 Gambar 2.2. Distribusi penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur di Sulawesi Utara tahun Laki-laki Sumber : BPS, 2010 Gambar 2.2 memperlihatkan distribusi penduduk Sulawesi Utara menurut jenis kelamin dan kelompok umur dimana jumlah penduduk laki-laki penduduk laki-laki lebih banyak sampai pada kelompok usia tahun. Pada kelompok umur tahun dan seterusnya, jenis kelamin wanita lebih banyak, dan gambaran ini sesuai dengan fakta bahwa umur harapan hidup perempuan lebih tinggi dari laki-laki. 4 4 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

23 Adapun persentasi penduduk Sulawesi Utara menurut golongan umur dan jenis kelamin dapat dilihat dari pyramid penduduk (gambar 2.3). Estimasi penduduk 2011 pada tabel 2.2. Gambar 2.3. Piramida penduduk Sulawesi Utara tahun Laki-Laki b. Keadaan ekonomi Pertumbuhan ekonomi Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2011 adalah 7,39 yang berarti naik dibandingkan dengan tahun 2010 yang mencapai 7,12. Perempuan Grafik tren pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara sebagaimana pada gambar 2.4. Gambar 2.4. Grafik pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara tahun Pertumbuhan ekonomi 2,13 3,32 3,2 4,26 4,9 6,18 6,47 7,56 7,85 7,12 7,39 Tabel 2.2. Estimasi jumlah penduduk di Sulawesi Utara tahun KABUPATEN / KOTA L P L + P BOLAANG MONGONDOW MINAHASA KEPULAUAN SANGIHE KEPULAUAN TALAUD MINAHASA SELATAN MINAHASA UTARA BOLAANG MONGONDOW UTARA SIAU TAGULANDANG BIARO MINAHASA TENGGARA BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MANADO BITUNG TOMOHON KOTAMOBAGU PROV. SULAWESI UTARA Sumber : di olah dari buku Data Penduduk Sasaran Program Pembangunan Kesehatan , Pusdatin Kemkes 2011 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

24 b. Indeks Pembangunan Manusia Indeks pembangunan manusia digunakan sebagai alat ukur untuk melihat dampak kemajuan pembangunan, IPM tersebut menggunakan empat indicator yaitu Angka Harapan Hidup, Angka Melek Huruf, Rata-rata Lama Sekolah dan Pengeluaran per kapita riil. Secara nasional tahun 2011 Provinsi Sulawesi Utara berada di posisi ke- 2 nasional den gan IPM 76,51 lebih tinggi 0,51 poin dibandingkan IPM tahun 2010 yang sebesar 75. Meskipun demikian jika dibandingkan dari 14 Kabupaten/Kota,yang lain, Kota Manado mempunyai ranking provinsitertinggi yaitu ranking 1, sedangkan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan mencapai ranking 15 atau ranking terendah. Tabel 2.3. Perbandingan IPM Kabupaten /Kota Tahun KAB/KOTA IPM RANKING PROVINSI Bolang Mongondow 73 73, Minahasa 76 76, Sangihe 76 75, Talaud 75 75,7 8 8 Minahasa Selatan 75 75, Minahasa Utara 76 76, Bolmong Utara 73 73, Minahasa Tenggara 73 73, Siau Tagulandang Biaro 74 73, Bolmong Selatan 71 71, Bolmong Timur 72 72, Manado 78 78, Bitung 76 75, Tomohon 76 76, Kotamobagu 76 75, SULUT 76 76, Sumber : BPS Sulut, 2012 Dari tabel 2.2 di atas terlihat bahwa Kota Manado mempunyai indeks Pembangunan Manusia yang tertinggi diikuti oleh Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa Utara, sedang daerah dengan IPM terendah adalah wilayah pemekaran dari kabu paten Bolaang Mongondow yaitu Bolmong Selatan, Bolmong Timur dan Bolmong Utara. Gambaran menurut kabupaten / kota khusus untuk tahun 2010 dapat dilihat pada gambar Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

25 Gambar 2.6. Skor Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota se Sulawesi Utara tahun 2011 PROVINSI SULAWESI UTARA KOTA MANADO KOTA TOMOHON KAB. MINAHASA UTARA KAB. MINAHASA KAB. KEPULAUAN SANGIHE KOTA KOTAMOBAGU KOTA BITUNG KAB. KEPULAUAN TALAUD KAB. MINAHASA SELATAN KAB. MINAHASA TENGGARA KAB. BOLAANG MONGONDOW KAB. SIAU TAGULANDANG BIARO KAB. BOLAANG MONGONDOW UTARA KAB. BOLAANG MONGONDOW TIMUR KAB. BOLAANG MONGONDOW SELATAN 71,09 73,66 73,39 73,07 73,06 72,86 76,51 76,87 76,45 76,07 75,99 75,98 75,91 75,7 75,01 78,55 Sumber : BPS Sulawesi Utara, 2012 Khusus untuk angka umur harapan hidup yang merupakan salah satu komponen kesehatan dalam IPM tersebut, maka Kabupaten Sangihe, Kota Manado dan kabupaten Minahasa Utara merupakan daerah yang mempunyai umur harapan hidup tertinggi di Sulawesi Utara sementara kabupaten Sitaro, Bolmong Utara dan Minahasa Tenggara merupakan daerah yang mempunyai umur harapan hidup terendah. Distribusi umur harapan hidup Kabupaten / Kota di Sulawesi Utara tahun 2011 dapt dilihat pada gambar 2.7 Gambar 2.7. Umur Harapan Hidup penduduk di Kabupaten /Kota se Sulawesi Utara tahun 2011 PROVINSI SULAWESI UTARA KEPULAUAN SANGIHE KOTA TOMOHON MINAHASA UTARA KOTA MANADO MINAHASA MINAHASA SELATAN KEPULAUAN TALAUD KOTA KOTAMOBAGU BOLAANG MONGONDOW BOLAANG MONGONDOW TIMUR BOLAANG MONGONDOW SELATAN KOTA BITUNG SIAU TAGULANDANG BIARO BOLAANG MONGONDOW UTARA MINAHASA TENGGARA 68,71 72,33 73,19 72,78 72,73 72,7 72,54 72,41 72,12 71,96 71,7 71,42 71,34 70,59 70,1 70,06 Sumber : BPS, 2012 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

26 Indeks Pembangunan Kesehatan Manusia Untuk menentukan peringkat kabupaten/kota dalam pembangunan kesehatan disusunlah Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) yaitu indikator komposit yang menggambarkan kemajuan pembangunan kesehatan. IPKM dirumuskan dari data kesehatan berbasis komunitas yaitu Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), dan Survei Potensi Desa (Podes). Ada 24 indikator kesehatan yang digunakan dalam IPKM dengan nilai korelasi UHH yang tertinggi. Indikator kesehatan tersebut adalah prevalensi balita gizi buruk dan kurang, prevalensi balita sangat pendek dan pendek, prevalensi balita sangat kurus dan kurus, prevalensi balita gemuk, prevalensi diare, prevalensi pnemonia, prevalensi hipertensi, prevalensi gangguan mental, prevalensi asma, prevalensi penyakit gigi dan mulut, prevalensi disabilitas, prevalensi cedera, prevalensi penyakit sendi, prevalensi ISPA, proporsi perilaku cuci tangan, proporsi merokok tiap hari, akses air bersih, akses sanitasi, cakupan persalinan oleh nakes, cakupan pemeriksaan neonatal-1, cakupan imunisasi lengkap, cakupan penimbangan balita, ratio Dokter/Puskesmas, dan ratio bidan/desa. Selain menentukan peringkat pembangunan kesehatan kab/kota, IPKM dapat menjadi acuan pemerintah daerah (Pemda) membuat program intervensi yang lebih tepat, bahan advokasi ke Pemda agar terpacu menaikkan peringkat kesehatannya, perumusan daerah bermasalah kesehatan berat/khusus (DBKBK), dasar penentuan alokasi dana bantuan kesehatan dari pusat ke daerah, dan membantu Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (KMPDT) dalam membangun kab/kota. Kesehatan berhubungan erat dengan kemiskinan. Secara keseluruhan IPKM juga berhubungan dengan proporsi penduduk miskin per kab/kota. Namun tidak semua kab/kota yang miskin berada pada peringkat kesehatan yang buruk, begitu pula sebaliknya. IPKM kota tidak berhubungan dengan kemiskinan dan tidak termasuk daerah tertinggal. Di Sulawesi Utara dari hasil Riskesdas 2010, skor dan ranking IPKM Kabupaten/Kota dapat terlihat sebagaimana pada gambar 2.7 Gambar 2.8. Skor dan ranking Indkes Pembangunan Kesehatan Manusia Kabupaten/Kota se Sulawesi Utara tesuai RISKESDAS Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

27 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Derajat Kesehatan di Sulawesi Utara dilihat dengan menggunakan beberapa indikator seperti Umur Harapan Hidup, Angka Mortalitas, Angka Morbiditas dan Status Gizi masyarakat. A. UMUR HARAPAN HIDUP WAKTU LAHIR Data yang didapatkan dari situs BPS Sulawesi Utara menunjukkan bahwa umur Harapan Hidup penduduk SUlawesi Utara Tahun 2011 adalah 72,23 dengan kabupaten Sangihe Talaud adalah kabupaten dengan angka umur harapan hidup tertinggi yaitu 73,19 dan kabupaten Minahasa Tenggara kabupaten dengan umur harapan hidup terendah yaitu 68,71 Gambar Umur Harapan Hidup menurut Kabupaten/Kota di Sulawesi Utara Tahun 2011 PROVINSI SULAWESI UTARA KEPULAUAN SANGIHE KOTA TOMOHON MINAHASA UTARA KOTA MANADO MINAHASA MINAHASA SELATAN KEPULAUAN TALAUD KOTA KOTAMOBAGU BOLAANG MONGONDOW BOLAANG MONGONDOW TIMUR BOLAANG MONGONDOW SELATAN KOTA BITUNG SIAU TAGULANDANG BIARO BOLAANG MONGONDOW UTARA MINAHASA TENGGARA 68,71 72,33 73,19 72,78 72,73 72,7 72,54 72,41 72,12 71,96 71,7 71,42 71,34 70,59 70,1 70,06 Sumber : BPS, 2012 UHH penduduk Sulawesi Utara juga mengalami peningkatan, dari tahun tahun 1997 menjadi 69 tahun pada tahun 2000 (SP 2000) tahun 2004 meningkat lagi menjadi 70.9 tahun (BPS Sulut 2004), tahun 2007,2008 dan 2009 sebesar 70,9, 72.01, tahun 2010 sebesar 72,22, dan tahun 2011 meningkat 0,01 poin menjadi 72,23 Gambar 3.2. Tren Umur harapan Hidup Provinsi Sulawesi Utara , ,9 72,01 72,12 72,22 72, Sumber : BPS 2012 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

28 B. MORTALITAS 1. Angka Kematian Bayi. Kematian Bayi adalah kematian yang terjadi antara setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Penyebab kematian ini jika dilihat dari usia bayi dapat bersumber dari 2 sisi penyebab, yaitu pada bayi kurang dari 1 bulan, umumnya disebabkan oleh faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan atau yang dikenal sebagai factor endogen. Kematian bayi eksogen adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang satu tahun yang disebabkan oleh factorfactor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar. Menurut hasil SDKI 2007 AKB Sulawesi Utara (35) lebih tinggi dari AKB Nasional (34) sehingga upaya u tuk pe apaia target MDG s tahu se esar 23 merupakan upaya yang ekstra keras, mengingat tenggat waktu yang sangat sempit. Angka Kematian Bayi tahun 2010 berdasarkan perkiraan BPS sesuai dengan Sensus Penduduk tahun 2010 adalah 30 atau turun 5 poin dari angka SDKI tahun 2007, namun masih di atas angka nasional yang 25 atau turun 9 poin dari SDKI Tren AKB Sulawesi Utara dan nasional dapat dilihat pada gambar 3.3 berikut Gambar 3.3 : Situasi Angka Kematian Bayi Sulawesi Utara SULUT NASIONAL Sumber : SDKI Angka tahun 2010 adalah perkiraan BPS berdasarkan SP 2010 Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh program Kesehatan Anak, didapatkan bahwa sepanjang tahun 2011 terdapat 333 kematian bayi dimana kabupaten Minahasa adalah kabupaten yang berkontribusi besar terhadap tingginya kasus kematian bayi yaitu 58 kasus diikuti oleh Kota Manado dan Kabupaten Minahasa Selatan masing -masing 43 dan 38. Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Bolaang Mongondow utara dan Kabupaten Kepulauan Talaud adalah daerah yang mempunyai sedikit kasus kematian bayi yaitu masing-masing 2,4 dan 7 kasus.. Jika dibandingkan dengan jumlah kasus yang terkadi pada tahun 2010 yaitu sebanyak 242 kasus, maka terdapat kenaikan sebanyak 89 kasus. Oleh karena itu dapat diasumsikan bahwa angka kematian bayi di Sulawesi Utara masih tinggi, dan memang diperlukan upaya/kerja yang lebih keras lagi guna mencapai target yang diinginkan sesuai dengan target pencapaian MDGs tahun 2015 sebanyak 23/1.000 KH Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

29 Gambar 3.4. Distribusi kasus kematian bayi di Sulawesi Utara Tahun kasus SIAU TAGULANDANG BIARO BOLAANG MONGONDOW TIMUR KEPULAUAN TALAUD kasus KOTA TOMOHON MINAHASA UTARA BOLAANG MONGONDOW UTARA MINAHASA TENGGARA KEPULAUAN SANGIHE KOTA KOTAMOBAGU kasus BOLAANG MONGONDOW BOLAANG MONGONDOW SELATAN KOTA BITUNG MINAHASA SELATAN KOTA MANADO MINAHASA 2 ks 4 ks 7 ks 11 ks 12 ks 14 ks 16 ks 18 ks 19 ks 26 ks 28 ks 37 ks 38 ks 43 ks 58 ks Dari 333kasus kematian bayi yang terjadi selama tahun 2011, 257 kasus diantaranya merupakan kematian neonatal. Penyebab kematian bayi terbanyak adalah BBLR diikuti oleh asfiksia, seperti pada tabel 3.1. Tabel 3.1. Penyebab Kematian neonatal di Sulawesi Utara tahun 2011 Kab/Kota BBLR Asfiksia Tet. Neonat Sebab Kematian Sepsis Kelainan Kongenital Ikterus Lain-lain Kota Manado Kota Bitung Kota Tomohon Kota Kotamobagu Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kep. Sangihe Kab. Kep. Talaud Kab. Kep. Sitaro Kab. Bolmong Kab. Bolmong Utara Kab. Bolmong Timur Kab. Bolmong Selatan Prov. Sulawesi Utara Sumber : Program Kesga, 2012 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

30 2. Angka Kematian Balita (AKABA) Balita atau bawah lima tahun adalah semua anak termasuk bayi yang baru lahir, yang berusia 0 sampai menjelang tepat 5 tahun (4 tahun, 11 bulan, 29 hari). Pada umumnya ditulis dengan notasi 0-4 tahun. Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak berusia 0-4 tahun selama satu tahun tertentu per 1000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu (termasuk kematian bayi) AKABA mengambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan anak Balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan. Indikator ini menggambarkan tingkat kesejahteraan sosial dan tingkat kemiskinan penduduk. AKABA di Indonesia menurut SDKI 97, dan 2007 adalah 58, 46 dan 44. AKABA di Provinsi Sulawesi Utara menurut SDKI 2007 adalah 43 yang masih lebih rendah dari angka nasional. Secara kasar pada tahun 2011 angka kematian balita 0 hari 59 bulan) di Sulawesi Utara adalah 1,83/1.000 balita. Tentu saja angka ini masih perlu diteliti lebih jauh, mengingat beberapa daerah yang melaporkan 0 kasus kematian balita bulan. Menurut data profil Kabupaten/Kota tahun 2011, kematian balita (umur 0-59 bln) sepanjang tahun 2011 sebanyak 369 kasus dengan kasus terbanyak berasal dari kabupaten Minahasa (64 kasus ) dan KKota Bitung(46 kasus) dan Kota Manado sebanyak 45 kasus. Penyebab kematian bayi ini secara teoritis dibagi atas 3 penyebab, yaitu 1) Penyakit menular (Pneumonia, diare, dll), 2) Penyakit Tidak menular dan 3) Kecelakaan. Tidak ada informasi yang valid tentang penyebab kematian anak balita di Sulawesi utara, kecuali bahwa dari antara penyakit menular, diare yang merupakan penyebab terbanyak diikuti pneumonia dan Demam Berdarah Dengue) Gambar 3.5. Distribusi kematian balita (0 HARI 59 Bulan) di Sulawesi Utara Tahun 2011 MINAHASA KOTA BITUNG KOTA MANADO MINAHASA SELATAN BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW KOTA KOTAMOBAGU MINAHASA TENGGARA KEPULAUAN SANGIHE BOLAANG MONGONDOW UTARA KOTA TOMOHON MINAHASA UTARA KEPULAUAN TALAUD BOLAANG MONGONDOW TIMUR SIAU TAGULANDANG BIARO Sumber: Bidang Kesga dan Gizi, Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

31 3. Angka Kematian Ibu Kematian ibu adalah kematian yang terjadi sela,ma masa kehamilan atau dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan tanpa melihat usia dan lokasi kehamilan, oleh setiap penyebab yang berhubungan dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya tetapi bukan oleh oleh kecelakaan atau incidental (factor kebetulan). Bila Angka kematian tinggi maka dapat berarti bahwa jumlah kematian ibu yang meninggal mulai saat hamil hingga 6 minggu setelah persalinan per persalinan tinngi; atau angka kematian yang melebihi dari angka target nasional. Tingginya angka kematian berarti rendahnya standar kesehatan dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan dan mencerminkan besarnya masalah kesehatan. Selama tahun 2011 terdapat 71 kasus kematian ibu di Sulawesi Utara atau 2 kasus lebih banyak dibanding tahun 2010, sehingga dengan asusmsi bahwa jika terjadi kelahiran hidup di Sulawesi Utara maka terdapat kematian sebanyak 188 kasus. Adapun distribusi kasus kematian seperti pada gambar 3.6 Gambar Situasi Jumlah dan Angka Kematian Ibu di Sulawesi Utara Sumber : Program Kesga, 2011 Gambar 3.7. Distribusi kasus kematian ibu maternal di Sulawesi Utara tahun 2011 BOLAANG MONGONDOW KEPULAUAN SANGIHE KOTA KOTAMOBAGU KOTA TOMOHON KOTA MANADO MINAHASA SELATAN BOLAANG MONGONDOW SELATAN MINAHASA UTARA BOLAANG MONGONDOW TIMUR KOTA BITUNG MINAHASA TENGGARA SIAU TAGULANDANG BIARO BOLAANG MONGONDOW UTARA MINAHASA KEPULAUAN TALAUD Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

32 Jika dilihat dari jenis kematian ibu maternal, maka kematian ibu bersalin mempunyai poroporsi terbesar diikuti ibu nifas (25%) dan Ibu hamil (22%). Sehingga dalam rencana penurunan angka kematian Ibu maternal, mungkin konsentrasi program pada kesehatan ibu setelah melahirkan perlu lebih ditingkatkan. Proporsi kematian ibu maternal di Sulawesi Utara dapat dilihat pada gambar 3.8 Gambar 3.8. Proporsi kematian Ibu maternal di Sulawesi Utara tahun 2011 Sumber : Profil Kab/kota tahun 2010 Meskipun secara nasional AKI menurun dari 390 (1991) menjadi 228 per kelahiran hidup (SDKI 2007), namun jika menyesuaikan dengan target target Millenium Development Goals (MDGs) menyangkut kesehatan ibu, dimana target tahun 2015 adalah 102 per kelahiran hidup, maka dapat dibayangkan betapa upaya yang sangat keras dan komitmen penuh dengan leadership yang tangguh untuk pencapaian target AKI tersebut. Perlu secara nyata dilaksanakan strategi penurunan AKB tersebut yang meliputi: 1) Peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan Ibu dan bayi baru lahir / anak berdasarkan bukti ilmiah; 2)Kerjasama lintas program dan lintas seckor terkait, mitra lain, pemerintah, DPR, Organisasi Profesi, Swasta; 3) Pemberdayaan perempuan dan keluarga dan 4) Pemberdayaan masyarakat. Tanpa pelaksanaan strategi yang sudah ditetapkan maka besar kemungkinan pencapaian target MDGs untuk peningkatan kesehatan ibu melalui penurunan Angka Kematian Ibu tersebut tidak akan tercapai. 4. Status Gizi Sepanjang tahun 2011, jumlah kasus gizi buruk balita di Sulawesi Utara menurut profil kabupaten/ kota tahun 2011 adalah sebanyak 104 kasus dimana Kota Manado merupakan daerah yang mempunyai kontribusi terbesar dalam jumlah kasus gizi buruk bayi di Sulawesi Utara. Distribusi kasus gizi buruk balita di Sulawesi Utara sebagaimana terlihat pada gambar Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

33 Gambar 3.9. Distribusi kasus gizi buruk pada balita di Sulawesi Utara Tahun KOTA BITUNG 0 KOTA TOMOHON 0 MINAHASA UTARA 1 MINAHASA TENGGARA SIAU TAGULANDANG BIARO 4 BOLAANG MONGONDOW 5 BOLAANG MONGONDOW UTARA 5 KOTA KOTAMOBAGU 5 KEPULAUAN SANGIHE 6 KEPULAUAN TALAUD 8 MINAHASA SELATAN 9 BOLAANG MONGONDOW TIMUR 9 MINAHASA BOLAANG MONGONDOW SELATAN 14 KOTA MANADO 24 Sumber : Profil Kab/Kota 2011 Menurut hasil Riskesdas 2010, perkiraan pencapaian stus gizi pada tahun 2014 di Sulawesi Utara menurut Kabupaten/Kota adalah seperti pada tabel 3.2. Jika tidak ada kondisi-kondisi yang dapat merubah variable-variable pembentuk status prevalensi gizi, maka Kota Bitung nampaknya belum dapat memecahkan masalah status gizi hingga tahun Kabupaten/Kota Ta el.. Perkiraa Pe apaia sasara MDG s di ula esi Utara Prev BurKur Separuh K & -3% P Prevalensi Gizi Burkur Separuh K & -5% P -Semua K & -3% P -Semua K & -5% P Bolaang Mongondow 17,6 13,1 12,1 10,1 9,1 Minahasa 6,0 4,5 3,5 4,5 3,5 Kepulauan Sangihe 14,2 10,8 9,8 8,8 7,8 Kepulauan Talaud 22,8 17,2 16,2 13,2 12,2 Minahasa Selatan 14,4 11,6 10,6 10,3 9,3 Minahasa Utara 16,4 13,4 12,4 11,9 10,9 Kota Manado 18,5 14,4 13,4 11,9 10,9 Kota Bitung 21,0 17,6 16,6 15,6 14,6 Kota Tomohon 4,8 2,7 1,7 2,1 1,1 Sumber : Riskesdas, 2011 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

34 Pada tahun 2011, persentase balita dengan berat badan di bawah garis merah di Provinsi Sulawesi Utara diperlihatkan pada gambar 3. dimana kabupaten Kepulauan Talaud dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara merupakan Kabupaten yang mempunyai persentase balita dengan berat badan di bawah garis merah yang terba - yaitu 21dan 24 persen, sementara Kabupaten Sangihe dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan mempunyai persentase yang digambarkan dalam kuning yaitu 17 dan 13 persen. Kabupaten/kota lain mempunyai persentase di bawah 10 dengan Kabupaten Sitaro mempunyai persentase yang terkecil yaitu 2 %. Pada gambar 3. memperlihatkan cakupan pemberian ASI Eksklusif di Provinsi Sulawesi Utara sepanjang tahun Dari gambar tersebut terlihat bahwa sebagian besar kabupaten/kota di Sulawesi utara mempunyai cakupan asi eksklusif yang rendah. Kabupaten Talaud, Kabupaten Sangihe dan Kabupaten Minahasa Selatan tidak mempunyai data cakupan ASI eksklusif. Dari 15 kabupaten/kota di Sulawesi Utara hanya kabupaten Minahasa Utara dan kabupaten Sitaro yang mempunyai cakupan ASI eksklusif diatas 50 %, yaitu masingmasing 59 dan 70 %. Terdapat dua kabupaten dengan cakupan yang diwarnai kuning yaitu antara persen, masing-masing Bitung (27% dan kabupaten Minahasa Tenggara (33). Kabupaten/kota lain mempunyai cakupan dibawah 20 persen. Gambar % BALITA DENGAN BERAT BADAN DI BAWAH GARIS MERAH PROVINSI SULUT 2011 Gambar CAKUPAN ASI EKSKLUSIF DI PROVINSI SULAWESI UITARA TAHUN 2011 Sumber : Bidang Kesga, Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

35 C. MORBIDITAS Angka Kesakitan penduduk diperoleh dari beberapa sumber seperti laporan program khusus penyakit khususnya penyakit menular termasuk didalamnya laporan penyakit menular terpilih yang dilaporkan melalui Surveilans Terpadu Puskesmas (STP) Kabupaten/Kota, serta data yang bersumber dari Riset Kesehatan Dasar Berdasarkan laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2010, skor dari masing-masing penyakit menurut kabupaten dan kota akan juga ditampilkan Penyakit Menular menonjol Sepanjang tahun 2011, berdasarkan laporanlaporan STP Berbasis Puskesmas yang dikirimkan oleh Puskesmas dan diolah di kabupaten, maka penyakit influenza, Hipertensi dan diare merupakan 3 penyakit menular yang paling menonjol. Ranking 10 penyakit menular menonjol tahun 2011 dapat dilihat pada gambar 3.8, meskipun demikian data 10 penyakit menonjol tersebut sangat dipengaruhi oleh kelengkapan laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang merupakan indikator utama dari pelaksanaan surveilans terpadu penyakit. Gambar Penyakit menular menonjol di Sulawesi Utara Berdasarkan Laporan STP Berbasis Puskesmas Tahun Sumber : Seksi Surveilans Acute Flaccid Paralysis (AFP) Polio merupakan penyakit menular yang sangat berbahaya yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf. Penyakit ini umumnya menyerang anak usia 3 tahun ini dan dapat mengakibatkan cacat seumur hidup, lumpuh layu (kecacatan) bahkan kematian. Penyakit ini tidak dapat diobati dan hanya bisa dicegah dengan pemberian imunisasi polio sebanyak empat kali pada bayi umur dibawah satu tahun. Setalah cacar, polio merupakan penyakit yang dapat dieradikasi dari muka bumi. Pada hakekatnya, polio belum sepenuhnya dapat diberantas total dan masih menjadi masalah kesehatan yang perlu ditangani secara seksama. Pengamatan kasus polio dilaksanakan melalui surveilans AFP. Sepanjang tahun 2011, terdapat 26 kasus AFP yang didapatkan melalui surveilans AFP, dengan Non Polio AFP rate sebesar 4. Distribusi penemuan kasus AFP di Sulawesi Utara dapat dilihat pada gambar Terlihat bahwa Kota Manado, Kabupatten Minahasa dan kota Tomohon merupakan daerah yang mempunyai kontribusi besar pada pencapaian AFP rate Sulawesi Utara dengan jumlah kasus masungmasing 6,5 dan 2 kasus, atau dengan kata lain ke 3 kabupaten/kota tersebut mempunyai kinerja surveilans AFP yang lebih baik dibandingkan daerah lain Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

36 Gambar Distribusi penemuan kasus AFP Sulawesi Utara tahun 2011 KOTA MANADO MINAHASA KOTA TOMOHON KEPULAUAN SANGIHE MINAHASA TENGGARA KOTA KOTAMOBAGU KOTA BITUNG KEPULAUAN TALAUD MINAHASA SELATAN MINAHASA UTARA BOLAANG MONGONDOW TIMUR BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW UTARA BOLAANG MONGONDOW KEPULAUAN SITARO Sumber : Seksi Surveilans, 2012 Jika dilihat dari Non Polio AFP Rate per tahun maka tahun 2011, Non Polio AFP rate Provinsi Sulawesi Utara adalah 4, atau lebih rendah dibanding dengan 3 tahun sebelumnya. Adapun Specimen adekuat Provinsi Sulawesi Utara adalah 90,3 sedangkan nasional 85,9. Non Polio AFP rate Provinsi Sulawesi Utara tahun 2007 hingga 2011 sebagaimana pada gambar 3.12 Gambar Non Polio AFP Rate tahun Sumber : Seksi Surveilans, Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

37 3. Penyakit HIV/HIDS Sejak ditemukannya kasus HIV di Sulawesi Utara pada tahun 1997, maka terlihat pertambahan kasus baru yang semakin membesar pada 5 tahun terakhir, dan tercatat hingga bulan Desember 2011 penderita HIV/AIDS di Sulawesi Utara sebanyak 758 kasus. Pada sepanjang tahun 2011 ditemukan 74 kasus HIV baru dan 128 kasus AIDS.. Distribusi kasus HIV dan AIDS hingga Desember 2010 terlihat pada gambar Jika dilihat secara kumulatif maka, Kota Manado, Kota Bitung dan Kabupaten Minahasa masih menjadi daerah dengan jumlah kasus HIVdan AIDS terbanyak di Sulawesi Utara sampai tahun 2011, sedangkan kabupaten yang tidak mempunyai kasus HIV dan AIDS adalah kabupaten Bolaang Mongondow Timur dan Kabupaten Bolaang mongondow Selatan, seperti terlihat pada gambar 3... Gambar Trend penemuan kasus HIV/AIDS secara kumulatif tahun HIV 93 AIDS Sumber : Bidang PMK, 2011 Gambar Distribusi kasus HIV dan kasus AIDS di Sulawesi Utara sampai Desember 2011 Sumber : Bidang PMK, 2011 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

38 Penambahan jumlah kasus baru tersebut tidak lepas dari Pelayanan VCT di Rumah Sakit. Hingga akhir 2008 terdapat lima Rumah Sakit di Sulawesi Utara yang memberikan layanan terapi anti-retoviral (ARV) dan Voluntary Counselling and Testing (VCT) yaitu RSU Prof. Dr. R. D. Kandou-Manado, RS TNI Teling-Manado, RS Prof. Ratumbuysang-Manado, RSUD Bitung, RSU Bethesda-Tomohon Perubahan status HIV ke AIDS yang memerlukan waktu pada akhirnya akan mempengaruhi gambaran kurva dari tahun ke tahun pada waktu data di update. Diharapka de ga pe eria ARV yang adekuat maka proses perubahan status HIV ke AIDS menjadi lebih lama atau bahkan tidak sama sekali. 4. Penyakit Malaria Penyakit malaria masih merupakan masalah kesehatan dunia pada umumnya dan pada khususnya di propinsi sulawesi utara, ini ditandai dengan banyaknya kasus klinis dan positif malaria di beberapa kabupaten yang ada di Sulut khususnya daerah kepulauan, daerah terpencil yang jauh dari pusat pelayanan kesehatan. Annual Parasite Incidence (API) yang digunakan untuk mengetahui insiden penyakit malaria pada satu daerah tertentu selama satu tahun berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium. Oleh karena itu perhitungannya dengan membagi jumlah penderita positif malaria dengan jumlah pwenduduk dikali dengan /00. Saat ini jumlah penderita positif malaria didapatkan dari hasil pemeriksaan yang dikonfirmasi positif ataupun melalui tes diagnostic cepat/rapid Diagnostic Test (RDT) yang ditemukan melalui kegiatan ACD dan PCD.. API tertinggi sepanjang tahun 2011 adalah di Kabupaten Sangihe dan kabupaten Minahasa Tenggara sedangkan yang paling rendah di Kota manado dan Kota Kotamobagu. Secara provincial, maka API di Sulawesi Utara adalah 3,52 0/00. Gambar Indeks Parasit Tahunan (API) Malaria di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2011 Sumber : Bidang PMK, Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

39 Meskipun data APi telah digunakan, namun dari laporan kabupaten/kota tentang data malaria klinis, maka sedikit berbeda dengan data malaria kdiikuti oleh kabupaten kepulauan Sangihelinis terbanyak didapatkan di kabupaten Minahasa tenggara seperti pada gambar 3. Sebagai bahan perbandingan pada tahun 2010 kabupaten Minahasa menempati posisi teratas pada kasus malaria klinis. Gambar 3.18 Kasus malaria klinis menurut kabupaten kota tahun 2011 MINAHASA TENGGARA KEPULAUAN SANGIHE MINAHASA UTARA KOTA BITUNG MINAHASA KOTA TOMOHON KOTA KOTAMOBAGU MINAHASA SELATAN BOLAANG MONGONDOW BOLAANG MONGONDOW UTARA KEPULAUAN TALAUD KOTA MANADO KEPULAUAN SITARO BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW TIMUR Gambar Distribusi Kasus Malaria klinis dan AMI tahun di Sulawesi Utara Minahasa Minahasa Tenggara Sangihe Bol. Mongondow Talaud Bolmong Selatan Bitung Minahasa Utara Minahasa Selatan Kotamobagu Sitaro Bolmong Timur Bolmong Utara Manado Tomohon Sumber : Bidang PMK, 2011 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

40 4. Penyakit Demam Berdarah Dengue Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegpti ini telah berkembang menjadi masalah kesehatan yang semakin serius. Selain faktor nyamuk penular serta keganasan virus yang terus berevolusi seiring dengan perubahan iklim (pemanasan global), serta keterlambatan mencari pengobatan dan kurangnya kesadaran akan kebersihan lingkungan, menyebabkan kasus (Incidence Rata) penyakit DBD ini masih muncul dari tahun ke tahun. Target atau sasaran pengendalian DBD adalah menjaga Case Fatality Rate di bawah 1% dengan menurunkan Incidence Rate dan Case Fatality Rate. Sepanjang tahun 2011 tercatat hanya 364 kasus DBD yang terjadi di wilayah Sulawesi Utara dengan jumlah kematian sebanyak 40 kasus, atau Angka kematian (CFR) = 1,36. Kasus DBD terbanyak terdapat di Kota Manado dengan jumlah kasus 134 dan kematian 1 kasus, Distribusi kasus terlihat pada gambar Gambar Distribusi kasus DBD di Sulawesi Utara tahun MANAD O MOBAG U BITUNG MINAHA SA MINAHA SA SELATAN BOLAAN G MONGO NDOW BOLAAN G MONGO NDOW TIMUR MINAHA SA UTARA KEPULA UAN SANGIHE BOLAAN G MONGO NDOW UTARA BOLAAN G MONGO NDOW SELATAN MINAHA SA TENGGA RA KEPULA UAN TALAUD KEPULA UAN SITARO Kasus Mati TOMOH ON Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, maka kasus di tahun 2011 cukup jauh penurunannya, yaitu dari kasus di tahun 2010 menjadi 364 kasus di tahun Meskipun demikian angka fatalitas cukup tinggi yaitu 1,4 yang terjadi pada 1 kasus. Angka ini lebih rendah dibanding tahun 2010, namun lebih tinggi dari tahun 2009 dan Oleh karena itu maka penyuluhan kesehatan terutama bagaimana mengenali tanda-tanda kedaruratan perlu untuk lebih diintensifkan, mengingat kasus yang terjadi dikarenakan keterlambatan membawa kasus di Rumah Sakit sehingga pertolonganpun terlambat untuk diberikan. Gambar 3.21 Trend kasus DBD dan CFR DBD di Sulawesi Utara tahun , , , ,3 1, , ,4 2 1 Trend kasus dan angka fatalitas (CFR) tahun 2011 seperti terlihat pada ga ar di sa pi g Kasus CFR Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

41 Sepanjang tahun 2011 jika dianalisis menurut bulan maka terlihat bahwa kasus dan kematian tertinggi terjadi pada bulan Januari (gambar 3.20). Pola ini hampir serupa seperti pola tahun-tahun yang sebelumnya. Begitu juga dengan kasus meninggal dimana banyak terjadi di bulan Januari sebagaimana terlihat pada gambar 3.21 Gambar Grafik kasus dan kematian karena DBD di Sulawesi Utarmenurut bulan sepanjang tahun JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGUS SEP OKT NOP DES Kasus DBD Kematian Sumber : Seksi Surveilans, 2011 Gambar 3.23 Pola bulanan kasus DBD di Sulawesi Utara tahun ,0 600,0 400,0 200,0,0 Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des Sumber : Seksi Surveilans, 2011 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

42 5. Tuberculosis Paru Secara global, Tuberkolosis atau TB masih menjadi masalah kesehatan yang serius, sedangkan secara nasional beban TB masih sangat tinggi; Tahun 2011, secara klinis TB banyak ditemukansehingga Angka penemuan kasus Baru TB Paru di Sulawesi Utara (CDR) secara umum memperlihatkan hasil yang baik kecuali di beberapa Kabupaten/Kota masih rendah/belum memenuhi target nasional >70 %, seperti terlihat pada gambar 3.24 Gambar 3.24 Angka penemuan(case Detection Rate) TB Paru di Sulawesi Utara Tahun Target Nasional CDR > 80 % ; CDR < 60 %. ; CDR : % ; CDR > 80 % Sumber : Bidang PMK, 2012 Gambar 3.25.Angka kesembuhan (Cure Rate) TB Paru di Sulawesi Utara Tahun 2011 Sumber : Bidang PMK, 2012 ; < 75 % ; % ; > 85 % Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

43 Dari gambar 3.25 terlihat bahwa dari 15 Kabupaten/Kota, hanya 2 diantaranya yang masih jauh dari target kesembuhan nasional (>70%) yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dan kabupaten Talaud yaitu masing-masing 45 % dan 44 %. Secara Propinsi CDR Sulawesi utara mencapai lebih darii 100 % oleh karena beberapa kabupaten sudah mencapai di atas 100%. umum angka kesakitan masih berflukutuasi. Sepanjang tahun 2011, kasus diare terlaporkan lebih banyak terjadi di wilayah Kabupaten Minahasa yaitu kasus atau dengan diantaranya adalah balita. Distribusi khanya 3,1 % dari perkiraan kasus. Distribusi kasus diare terlihat seperti pada gambar 3.25 Dari analisis kesembuhan penderita kasus 2010 yang dianalisis tahun 2011 maka didapatkan bahwa Kabupaten Kepulauan Sitaro belum mencapai target >85 % dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan serta Kabupaten Kepulauan Sangihe bahkan mempunyai angka kesembuhan dibawah 75 % sebagaimana terlihat pada gambar Penyakit Diare. Penyakit Diare sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, walaupun secara Gambar Distribusi kasus diare di Sulawesi Utara tahun 2011 KOTA BITUNG MINAHASA MINAHASA UTARA MINAHASA SELATAN KOTA KOTAMOBAGU KOTA MANADO MINAHASA TENGGARA KOTA TOMOHON BOLAANG MONGONDOW UTARA KEPULAUAN TALAUD BOLAANG MONGONDOW SELATAN KEPULAUAN SANGIHE KEPULAUAN SITARO BOLAANG MONGONDOW BOLAANG MONGONDOW TIMUR Sumber : Bidang PMK, 2012 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

44 6. Penyakit Rabies Penyakit Rabies masih menjadi masalah kesehatan di Sulawesi Utara. Kasus gigitan rabies dalam lima tahun terakhir menunjukkan kecenderungan meningkat dibandingkan dengan tahun 2003 dan tahun Kasus dengan kematian karena rabies (lyssa) tidak pernah kurang dari 10. Angka ini masih jauh di atas harapan nasional yaitu 0 kematian pada setiap kasus gigitan. Untuk melihat gambaran kasus gigitan dan kasus lyssa tahun , dapat terlihat pada gambar 3.26 Dari distribusi kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) terlihat bahwa kasus gigitan banyak terjadi di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, sedangkan paling sedikit kasus di Kabupaten Minahasa, namun Lyssa justru menjadi masalah di Minahasa, oleh karena dari empat kasus gigitan HPR, keempat-empatnya menjadi lyssa. Distribusi kasus GHPR dan kejadian Lyssa dapat dilihat sebagaimana pada table 3.2 Gambar Perbandingan kasus gigitan dan Lyssa di Sulawesi Utara tahun Sumber : Bidang PMK, 2012 Sumber : Bidang PMK, 2012 Tabel 3.2. Distribusi kasus GHPR dan Lyssa di Sulawesi Utara tahun Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011 KAB/ KOTA GHPR LYSSA KAB. MINAHASA 4 4 KOTA TOMOHON 5 3 KOTA BITUNG 10 1 KOTA MANADO 17 6 KAB. MINAHASA SELATAN 55 5 KAB. MINAHASA TENGGARA 79 4 KAB. BOL. MONGONDOW KAB. MINAHASA UTARA KAB. TALAUD KAB. SITARO KAB. SANGIHE KOTA KOTAMOBAGU KAB. BOLMONG TIMUR KAB. BOLMONG UTARA KAB. BOLMONG SELATAN TOTAL

45 Gambar 3.28 memperlihatkan peta distroibusi kasus dan kejadian Lyssa dimana terdapat beberapa daerah yang kasus gigitan tinggi namun kematian/ lyssa hanya sedikit sementara ada daerah yang dengan kasus gigitan tidak terlalu banyak namun mempunyai lyssa yang tinggi Gambar Peta distribusi kasus dan kasus Lyssa di Sulawesi Utara tahun 2011 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

46 28 28 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

47 BAB IV UPAYA PELAYANAN KESEHATAN Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan, dan dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan millennium (MDGs), maka dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan situasi upaya kesehatan sepanjang tahun 2011 A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat di atasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut. 1. Kesehatan Ibu Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Ganguan yang dialami seorang ibu yang sedang hamil bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya. Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan di semua jenis fasilitas kesehatan, mulai dari Posyandu sampai Rumah Sakit baik pemerintah maupun swasta. a. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4) Masa kehamilan merupakan masa yang rawan kesehatan, baik kesehatan ibu yang mengandung maupun janin yang dikandungnya sehingga dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur. Hal ini dilakukan guna menghindari gangguan sedini mungkin dari segala sesuatu yang membahayakan terhadap kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan professional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) yang meliputi pengukuran ber badan dan tekanan darah, pemeriksaan tinggi fundus uteri, imunisasi Tetanus Toxoid (TT) serta pemberian tablet besi kepada ibu hamil selama masa kehamilannya sesuai pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Hasil pelayanan dapat dilihat dari cakupan pelayanan kunjungan ibu hamil K1 dan K4. Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil (K1) sebagaimana terlihat pada gambar 4.1 Dari gambar 4.1 terlihat bahwa pada tahun Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (116), Kabupaten Minahasa Utara (116) dan Kabupaten Bolaang mongondow (107) merupakan 3 kabupaten teratas dalam pencapaian K1, sedangkan Kabupaten Minsel, Boltim dan Sitaro adalah 3 kabupaten/kota dengan cakupan K1 rendah. Secara provincial, cakupan K1 Provinsi Sulawesi Utara tahun 2011 adalah 99 %, sementara cakupan K4 adalah 87,5 %. Selanjutnya jika dilihat gambar distribusi cakupan K4 di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2011 terlihat bahwa 3 daerah yaitu Bolmong Selatan, Kota Bitung dan Kabupaten Minahasa Tenggara merupakan 3 daerah dengan cakupan K4 terbesar sementara Minahasa Selatan, Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Sangihe merupakan 3 daerah dengan cakupan K4 terendah. Jika K1 dan K4 disandingkan, maka terlihat bahwa tidak ada satupun Kabupaten yang mempunyai K1 dan K4 yang sama, dan tidak ada hubungan bahwa K1 tertinggi akan mempunyai K4 yang tinggi pula. Jika dilihat selisih dari K1 dan K4, maka selisih terbesar terdapat pada Kabupaten Sangihe 41% dan yang terkecil adalah Kabupaten Kepulauan Talaud dengan 0,8%. Selisih yang ganjil terdapat pada Kabupaten Sitaro dimana K4 lebih banyak dibandingkan K1. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

48 Gambar 4.1 Perbandingan cakupan K1 dan K4 di Sulawesi Utara tahun BOLAAN G MINAHA MONGO SA NDOW KEPULAU AN SANGIHE KEPULAU AN TALAUD MINAHA SA SELATAN MINAHA SA UTARA BOLAAN G MONGO NDOW UTARA SIAU TAGULA NDANG BIARO MINAHA SA TENGGA RA BOLAAN G MONGO NDOW SELATAN BOLAAN G MONGO NDOW TIMUR KOTA MANADO KOTA BITUNG KOTA TOMOH ON K1 106,5 100,8 98,5 95,5 94,3 115,4 99,7 76,8 96,3 115,8 82,4 96,1 96,5 103,7 98,7 K4 77,1 88, ,4 87,6 71,4 78, ,5 75,1 87,6 95,7 85,3 79,9 KOTA KOTAMO BAGU Sumber : Bidang Kesga, 2011 Gambar 4.2. Gaugemeter cakupan K1 dan K4 di Sulawesi Utara tahun 2011 K1 K4 Jika dibandingkan dengan hasil Riskesdas 2010, maka secara nasional cakupan K1 dan K4 Sulawesi Utara sudah leih tinggi dari cakupan K1 nasional yaitu 92,7 % dan K4. Gambar 4.3. Kesenjangan pelayanan antenatal K1 dan K4 nasional tahun 2010 Sumber: Riskesdas Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

49 b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, disuatu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu. Dengan indicator ini dapat diperkirakan proporsi persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan dan ini menggambarkan kemampua manajemen program KIA dalam pertolongan persalinan sesuai standar. Sementara Kabupaten Bolaang Mongondow Utara mempunyai cakupan PN yang terendah (63,9%), seperti pada gambar 4.5. Pada Gambar 4.5, Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (PN) di Kabupaten Minahasa Tenggara adalah yang tertinggi (94%), Gambar 4.4. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Sulawesi Utara tahun 2011 MINAHASA TENGGARA KOTA TOMOHON KOTA KOTAMOBAGU MINAHASA MINAHASA UTARA KOTA BITUNG BOLAANG MONGONDOW TIMUR KOTA MANADO KEPULAUAN TALAUD BOLAANG MONGONDOW MINAHASA SELATAN BOLAANG MONGONDOW SELATAN KEPULAUAN SANGIHE SIAU TAGULANDANG BIARO BOLAANG MONGONDOW UTARA 93,9 92,4 89, ,8 83,8 80,8 80,1 80, ,3 72,3 71,8 70,9 63,9 Sumber : Bidang Kesga, 2011 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

50 Gambar 4.6 memperlihatkan gaugemeter cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Sulawesi utara tahun 2011 yang hanya mencapai 81,2 % atau lebih rendah dibandingkan cakupan tahun 2010 yaitu 86, yang berarti bahwa upaya selama ini belum mencapai sesuai yang diharapkan. Gambar 4.5 Gaugemeter cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Sulawesi Utara tahun 2011 Sumber : Bidang kesga, 2012 c. Pelayanan Nifas Cakupan pelayanan nifas adalah cakupan pelayanan kepada ibu pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca bersalin sesuai standar paling sedikit 3 kali dengan distribusi waktu 6 jam-3 hari, 8 jam 14 hari dan hari setelah bersalin di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pelayanan nifas sesuai standar termasuk pemberian viatamin a 2 kali serta persiapan dan/atau pemasangan KB Pasca Persalinan. Dengan indicator ini dapat diketahui cakupan pelayanan nifas secara lengkap (memenuhi standar pelayanan dan menepati waktu yang ditetapkan), yang menggambarkan jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu nifas, disamping menggambarkan kemampuan manajemen ataupun kelangsungan program KIA. cakupan terendah yaitu 44,6 % diikuti oleh Kabupaten Minahasa Selatan dan Minahasa, masingmasing 68,4 dan 70,5, sedangkan Kota Bitung, Kota Kotamobagu dan kabupaten Minahasa tenggara adalah kabupaten/kota dengan cakupan tertinggi yaitu masing-masing 91,3%, 83,9% dan 83,1%. Standar target yang ditetapkan secara nasional sesuai SPM adalah 95%, sehingga cakupan kabupaten dan provinsi secara keseluruhan masih dibawah target nasional sebagaimana terdapat pada gambar 4.8 Disepanjang tahun 2011, dari ibu hamil terdapat ibu melahirkan. Yang dilayani dalam masa nifas sebanyak atau 74,5% ibu nifas mendapatkan pelayanan kesehatan di seluruh wilayah Sulawesi Utara. Angka ini lebih kecil jika dibandingkan dengan tahun 2010 yang mencapai 77 %. Dari 15 kabupaten dan kota, Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah kabupaten dengan Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

51 Gambar 4.8 Distribusi cakupan pelayanan nifas di Sulawesi Utara tahun 2011 KOTA BITUNG KOTA KOTAMOBAGU MINAHASA TENGGARA KEPULAUAN TALAUD BOLAANG MONGONDOW TIMUR KOTA MANADO KOTA TOMOHON BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW MINAHASA UTARA BOLAANG MONGONDOW UTARA KEPULAUAN SITARO MINAHASA MINAHASA SELATAN KEPULAUAN SANGIHE 44,6 91,3 83,9 83,1 81,2 80,9 79,3 78,4 77,6 77,3 72,1 71,1 70,9 70,5 68,4 Sumber : Bidang Kesga, 2012 Gambar 4.9. Gaugemeter cakupan pelayanan nifas di Sulawesi Utara tahun 2011 Sumber : Bidang Kesga, 2012 d. Pelayanan Pemberian Tablet Fe1 dan Fe3 Cakupan Ibu hamil medapat 30/90 tablet F e selama periode kehamilannya pada wilayah dan kurun waktu tertentu dibagi dengan jumlah ibu hamil pada wilayah dan kurun waktu yang sama. Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari 12 gr%, sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hb dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II. karena kekurangan zat besi, jenis pengobatannya relative mudah, bahkan murah. Anemia defisiensi zat besi merupakan penyebab utama anemi pada ibu hamil dibandingkan dengan defiseiensi zat gizi lain. Anemia Defisiensi besi pada wanita hamil merupakan problema kesehatan yang dialami oleh wanita di seluruh dunia terutama di Negara berkembang WHO melaporkan bahwa prevalensi ibu-ibu hamil yang mengalami defissiensi besi sekitar 35-75%, serta semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia kehamilan. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

52 Sepanjang tahun 2011, dari ibu hamil di Sulawesi Utara, hanya ibu yang mendapat kan tablet Fe3 (90 tablet) atau 83,41%. Dari 15 Kabupaten Kota yang ada, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan merupakan kabupaten dengan cakupan tertinggi yaitu 96,5% diikuti oleh Kota Bitung dan Kota Tomohon, sementara Kepulauan Sangihe adalah daerah dengan cakupan Fe3 terendah yaitu 57 % diikuti oleh Bolaang Mongondow Utara dan Minahasa Selatan masing-masing 71,36 dan 73,41, seperti pada gambar 4.10 Gambar Cakupan pemberian tablet Fe1 dan Fe3 Ibu Hamil di Sulawesi Utara Tahun 2011 BOLAANG MONGONDOW SELATAN KOTA TOMOHON MINAHASA MINAHASA UTARA KEPULAUAN TALAUD BOLAANG MONGONDOW MINAHASA SELATAN KEPULAUAN SANGIHE 96,50 95,67 95,27 90,00 88,65 87,58 87,55 79,89 79,01 78,43 77,12 75,15 73,41 71,36 56,98 Gambar Gaugemeter cakupan pemberian Tablet Fe3 Provinsi Sulawesi Utara tahun 2011 e. Penanganan Komplikasi Obstetri (PK) Cakupan penanganan Komplikasi Obstetri (PK) adalah cakupan ibu dengan komplikasi kebidanan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani secara definitive sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan. Penanganan definitive adalah penanganan/ pemberian tindakan terakhir untuk menyelesaikan permasalahan setiap kasus komplikasi kebidanan. Komplikasi yang dimaksud dapat terjadi pada masa hamil, masa bersalin dan masa nifas. Indikator ini untuk mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara professional kepada ibu hamil, bersalin dan nifas dengan komplikasi. Di Sulawesi Utara pada tahun 2011, dari ibu hamil, dilaporkan terdapat ibu dengan kondisi hamil risiko tinggi. Dari jumlah tersebut sebanyak (71,7%) ibu hamil Risti yang ditangani. Distribusi ibu hamil dengan risiko tinggi yang ditangani terlihat seperti pada gambar Tampak bahwa Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan tidak mempunyai data, dan 5 kabupaten yang cakupannya di bawah 50 %, 3 Kabupaten anatara 70-90% dan 6 kabupaten/kota mempuyai cakupan 100% Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

53 Gambar Cakupan penanganan ibu hamil dengan komplikasi di Sulawesi Utara tahun 2011 Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2011 Gambar Gaugemeter cakupan pertolongan komplikasi persalinan Provinsi Sulawesi Utara tahun 2011 Perbandingan indicator-indicator kesehatan ibu terhadap kematian ibu. Jika disandingkan indicator-indicator program kesehatan ibu seperti cakupan kunjungan ibu hamil (K4), cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang berkompetensi (PN) maupun cakupan penanganan komplikasi obstetric (PK), maka akan terlihat pola yang dapat diambil kesimpulan secara linier bahwa rendahnya cakupan ketiga indicator tersebut, maka akan mempengaruhi jumlah kematian ibu. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4. 14, dimana cakupan ketiga indikartor yang rendah (berwarna merah) maka jumlah kematian ibupun akan meningkat, seperti contoh pada kabupaten Sangihe. Pola seperti ini seharusnya dapat terjadi di semua kabupaten, tetapi gambaran yang berbeda terjadi di kabupaten Talaud dimana K4 dan PN yang masih dibawah standar dan PK yang masih kurang, namun jumlah kasus kematian ibu = 0 (nol) kasus. Patut diduga apakah ketiadaan kasus karena system pelaporan nihil yang berjalan baik/surveilans kematian ibu bagus atau terjadi pelaporan yang tidak sesuai /under-reporting. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

54 Gambar Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4), Pertolongan persalinan oleh Tenaga kesehatan (PN), Penanganan komplikasi obstetric dan kematian ibu maternal di Sulawesi Utara tahun 2011 Tabel 4.1. Distribusi cakupan K4, PN dan PK di Sulawesi Utara tahun 2011 KAB_KOTA K4 PN PK BOLAANG MONGONDOW 77,1 79,0 17,6 MINAHASA 88,7 87,0 34,7 KEPULAUAN SANGIHE 57,0 71,8 15,1 KEPULAUAN TALAUD 79,0 80,1 60,2 MINAHASA SELATAN 73,4 74,3 15,2 MINAHASA UTARA 87,6 84,8 10,4 BOLAANG MONGONDOW UTARA 71,4 63,9 15,5 SIAU TAGULANDANG BIARO 78,4 70,9 39,6 MINAHASA TENGGARA 90,0 93,9 36,3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN 96,5 72,3 0,0 BOLAANG MONGONDOW TIMUR 75,1 80,8 25,8 KOTA MANADO 87,6 80,1 30,6 KOTA BITUNG 95,7 83,8 90,2 KOTA TOMOHON 85,3 92,4 98,0 KOTA KOTAMOBAGU 79,9 89,9 63, Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

55 2. Kesehatan Anak a. Cakupan Pelayanan Neonatus pertama (KN1) dan Neonatus Lengkap (KN Lengkap) Cakupan pelayanan neonates pertama adalah cakupan neonates yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada 6-48 jam setelah lahir di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Dengan indicator ini dapat diketahui akses/ jangkauan pelayanan kesehatan neonatal. Cakupan pelayanan neonatus lengkap adalah cakupan neonates yang mendapatkan pelayanan sesuai standar sedikitnya tiga kali yaitu 1 kali pada 6-48 jam, 1 kali pada hari ke-3 hari ke-7 dan 1 kali pada hari ke-8 hari ke-28 setelah lahir di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Dengan indicator ini dapat diketahui efektifitas dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal. Di Sulawesi Utara, menurut data dari program Kesga, cakupan KN1 dan KN lengkap tahun 2011 masing-masing 100 % dan 95,7 %. Angka tahun 2011 ini sudah lebih tinggi jika dibandingkan dengan target nasional yaitu 90% untuk masingmasing KN1 dan Kn lengkap. Distribusi cakupan pelayanan neonatus pertama dan lengkap dapat dilihat pada gambar 4.15 Gambar Cakupan pelayanan neonatus pertama (KN1) dan lengkap (KN Lengkap) di Sulawesi Utara tahun BOLA ANG MON GOND OW BOLA ANG MON GOND OW SELAT AN BOLA ANG MON GOND OW TIMU R BOLA ANG MON GOND OW UTAR A KEPUL AUAN SANGI HE KEPUL AUAN TALAU D KOTA BITUN G KOTA KOTA MOBA GU KOTA MANA DO KOTA TOMO HON MINA HASA MINA HASA SELAT AN MINA HASA TENG GARA MINA HASA UTAR A Sum of KN1 78,46 88,34 89,2 94,7 66,58 76,95 94,09 94,82 88,59 95,89 89,51 84,87 84,48 86,36 83,18 Sum of KN_LENGKAP 76,6 87,48 86,89 95,13 56,66 71,34 91,22 91,02 85,5 93,43 85,12 80,26 78,55 81,71 77,01 SIAU TAGU LAND ANG BIARO Sumber : Bidang Kesga, 2012 Gambar Gaugemeter cakupan KN1 dan KN Lengkap Provinsi Sulawesi Utara tahun 2011 KN 1 KN Lengkap Sumber : Bidang Kesga, 2011 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

56 b. Penanganan komplikasi neonatal (PKn) Cakupan neonatal komplikasi adalah cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani secara definitive oleh tenaga kesehatan pada tingkat pelayanan kesehatan dasar dan rujukan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Penanganan definitive adalah pemberian tindakan akhir pada setiap kasus komplikasi neonatus yang pelaporannya dihitung 1 kali pada masa neonatal. Kasus komplikasi yang ditangani adalah seluruh kasus yang ditangani tanpa melihat hasilnya hidup atau mati. Indikator ini menunjukkan sarana pelayanan kesehatan dalam menangani kasus-kasus kegawatdaruratan neonatal, yang kemudian ditindaklanjuti sesuai dengan kewenangannya, atau dapat dirujuk ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi. Perhitungannya adalah dengan membagi jumlah neonatus dengan komplikasi yang mendapat penanganan definitive di suatu wilayah kerja dengan jumlah nenonatal yang mengalami komplikasi. Di Sulawesi Utara sepanjang tahun 2011, berdasarkan laporan Kabupaten/Kota dari neonatal yang ada, tercatat neonatal yang mempunyai komplikasi/berisiko tinggi. Dari jumlah tersebut, neonatal dilakukan penanganan definitif, sehingga cakupan PKn tahun 2011 adalah 39,3 %. Distribusi cakupan dapat dilihat pada gambar Gambar Distribusi Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal di Sulawesi utara tahun 2011 BOLAANG MONGONDOW SELATAN KOTA KOTAMOBAGU MINAHASA KOTA BITUNG BOLAANG MONGONDOW UTARA KOTA TOMOHON MINAHASA TENGGARA BOLAANG MONGONDOW MINAHASA SELATAN KEPULAUAN TALAUD SIAU TAGULANDANG BIARO KEPULAUAN SANGIHE KOTA MANADO MINAHASA UTARA BOLAANG MONGONDOW TIMUR 13,7 8,9 7,7 6,1 5,3 21,4 28,1 32,3 77,5 70,6 67,2 62,7 56,4 50,4 90,9 Gambar Gaugemeter cakupan PKn di Sulawesi Utara tahun Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

57 Dari data tersebut terlihat bahwa kemampuan sarana pelayanan kesehatan di daerah yang cakupannya rendah, masih sangat kurang. Kemungkinan lain adalah tidak adanya pencatatan dan pelaporan yang baik sehingga data tidak didapatkan. Secara umum, cakupan PKn di Sulawesi Utara masih jauh dibawah target nasional 80% c. Cakupan kunjungan bayi (29 hari 11 bulan) Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna minimal 4 kali yaitu 1 kali pada umur 29 hari-2 bulan, 1 kali pada umur 3-5 bulan, dan satu kali pada umur 6-8 bulan dan 1 kali pada umur 9-11 bulan sesuai standar di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Dengan indicator ini dapat diketahui efektifitas, continuum of care dan kualitas pelayanan kesehatan bayi. Cakupan kunjungan bayi di Sulawesi Utara tahun 2011 seperti terlihat pada gambar 4.17, yaitu 79% masih di bawah target nasional 90%. Kabupaten Bolaang Mongondow, Minahasa Utara dan Bolaang Mongondow Timur merupakan 3 daerah dengan cakupan terendah, sedangkan Bolaang Mongondow Selatan mempunyai cakupan 100%. Gambar Cakupan Kunjungan bayi di Sulawesi Utara tahun 2011 MINAHASA TENGGARA BOLAANG MONGONDOW UTARA KOTA TOMOHON KOTA BITUNG MINAHASA BOLAANG MONGONDOW TIMUR KOTA MANADO MINAHASA UTARA SIAU TAGULANDANG BIARO BOLAANG MONGONDOW SELATAN KOTA KOTAMOBAGU KEPULAUAN SANGIHE BOLAANG MONGONDOW MINAHASA SELATAN KEPULAUAN TALAUD 94,4 93,7 93,0 92,8 89,3 88,4 87,2 86,2 83,7 83,2 81,8 77,1 76,9 76,3 68,4 Gambar Gaugemeter cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Sulawesi Utara tahun 2011 Sumber : Program Kesga, 2012 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

58 3. Upaya Perbaikan Gizi a. Prevalensi gizi buruk Data yang diperoleh melalui Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 dan tahun 2010 memperlihatkan bahwa situasi prevalensi gizi buruk, Kurang dan kekurangan gizi (dari Riskesdas 2007) di Provinsi Sulawesi Utara adalah lebih baik dibandingkan dengan 28 lain (seperti pada gambar Begitu pula jika melihat hasil Riskesdas tahun 2010, prevalensi gizi kurang di Sulawesi Utara mempunyai posisi terendah dibandingkan 32 provinsi lainnya. (gambar 4.19). Melihat gambar 4.21 dari hasil Riskesdas 2010, memperlihatkan prediksi pencapaian kabupaten terhadap tujuan 1c MDGs 2015 terhadap beberapa indicator. ( 2007 Gambar Prevalensi Balita Kekurangan Gizi Per Provinsi (Riskesdas Sumber : Penyajian Bappenas, 2010) Gambar Prevalensi Gizi Kurang 2010 menurut Provinsi Sumber : Riskesdas, 2010 Gambar 4.21 Sumber : Riskesdas, Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

59 Berdasarkan laporan program Gizi di Bidang Kesga dan Gizi, prevalensi gizi buruk di Sulawesi Utara tahun 2011 sebesar 0,05, masih jauh lebih kecil jika dibandingkan angka nasional. Prevalensi tertinggipun masih jauh dari angka nasional yaitu di kabupaten Bolaang Mongondow Timur (0,15 %) sedangkan yang paling rendah adalah Kabupaten Minahasa Utara. Terdapat 6 kabupaten / kota yang tidak ada data, seperti ditunjukkan pada gambar 4.22 Gambar Distribusi Prevalensi Gizi buruk di Sulawesi Utara tahun 2011 Sumber : Bidang Kesga, 2012 Pada gambar 4.23 terlihat distribusi prevalensi gizi kurang di Sulawesi Utara tahun 2011, dimana prevalensi di Sulawesi utara mencapai 7 %. Prevalensi terbesar terdapat di kabupaten Bolaang Mongondow Timur dengan 24 % diikuti oleh kabupaten Talaud ( 21%) dan Sangihe (21%). Prevalensi terkecil terdapat di Kabupaten Sitaro (2 %) diikuti Kota Kotamobagu (3%) dan Kota Manado dan Kota Bitung yang masingmasing 3 %. Gambar Distribusi prevalensi gizi kurang di Sulawesi Utara tahun 2011 Sumber : Bidang Kesga, 2012 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

60 b. Penimbangan balita Sepanjang tahun 2011, di Sulawesi Utara dari balita yang ada tercatat balita yang ditimbang atau hanya 71,75 % yang ditimbang. Dari jumlah yang ditimbang tersebut terdapat atau 82,1 % balita naik berat badannya. Kab. Minahasa Tenggara merupakan daerah yang mempunyai cakupan tertinggi balita yang naik berat badannya, sementara Kabupaten Bolaang Mongondow mempunyai cakupan terendah. Distribusi cakupan balita yang naik berat badannya seperti pada gambar 4.24 Gambar Cakupan Balita yang naik Berat Badannya di Sulawesi Utara tahun 2011 MINAHASA TENGGARA KOTA TOMOHON MINAHASA SELATAN KOTA BITUNG MINAHASA UTARA KOTA MANADO KOTA KOTAMOBAGU MINAHASA KEPULAUAN TALAUD SIAU TAGULANDANG BIARO BOLAANG MONGONDOW TIMUR BOLAANG MONGONDOW UTARA KEPULAUAN SANGIHE BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW PROV. SULUT Sumber : Bidang Kesga dan Gizi, 2012 c. Pemberian kapsul Vitamin A Cakupan balita mendapat kapsul vitamin A adalah cakupan bayi 6-11 mendapat kapsul vitamin A satu kali dan anak umur bulan mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi dua kali per tahun di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Sepanjang tahun 2011 dari balita umur bulan terdapat balita yang mendapatkan kapsul vitamin A, dengan distribusi cakupan sebagaimana terlihat pada gambar 4.25 Gambar Cakupan pemberian Vitamin A di Sulawesi Utara tahun 2011 Kab. Minahasa Kab. Bolaang Mongondow Kota Tomohon Kab. Minahasa Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kota Manado Kab. Kepulauan Sangihe Kab. Kepulauan Talaud Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Tenggara Kota Bitung Kab. Bolaang Mongondow Utara Kabupaten Kepulauan Sitaro Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kota Kotamobagu Prov. Sulut Sumber : Profil Kab/Kota tahun Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

61 d. Balita gizi buruk mendapat perawatan. Gizi buruk adalah status gizi menurut berat badan (BB) dan tinggi badan (TB)dengan Z-score <= -3 dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus, kwashiorkor, dan marasmus kwashiorkor). Menggunakan parameter BB dan TB Perawatan sesuai standar pada gizi buruk yang dimaksudkan adalah perawatan yang diberikan mencakup : a) pemeriksaan klinis meliputi kesdaran, dehidrasi, hipoglikemi dan hipotermi.; b) Pengukuran antropometri ; c) Pemberian lkarutan elektrolit dan icronutrient serta memberikan makanan dalam bentuk, jenmis dan jumlah yang sesuai kebutuhan, mengikuti fase stabilisasi, transisi dan rehabilitasi; d) diberikan pengobatan sesuai dengan penyakit ; e) ditimbang setiap minggu untuk memantau peningkatan BB sampai mencapai Z-score-1; f) konseling gizi kepada orang tua/ pengasuh tentang cara member makan anak. Cakupan balita gizi buruk mendap[at perawatan adalah balita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai dengan tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Di Sulawesi Utara, pada tahun 2011 terdapat 103 kasus dan keseluruhannya mendapatkan perawatan atau 100%. Distribusi kasus terlihat seperti pada gambar 4.15 dimana sebagian besar kasus gizi buruk terjadi di Kota Manado (24 kasus) Gambar Distribusi Balita Bawah garis Merah (BGM) dan Gizi buruk di Sulawesi Utara tahun 2011 BGM GIZI BURUK Sumber: Program Gizi, 2012 e. Bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif ASI eksklusif adalah Air Susu Ibu yang diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 6 bulan tanpa diberikan makanan dan minuman, artinya hanya mendapat ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Sepanjang tahun 2011, cakupan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif adalah 26,3 % atau naik sedikit dibandingkan tahun 2010 yang mempunyai cakupan 22,6 %. Adapun variasi /disparitas cakupan terlihat sangat tinggi, seperti terlihat pada gambar 4.27 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

62 Gambar Cakupan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif di Sulawesi Utara tahun 2011 SIAU TAGULANDANG BIARO KOTA TOMOHON MINAHASA UTARA MINAHASA TENGGARA KOTA BITUNG BOLAANG MONGONDOW UTARA BOLAANG MONGONDOW TIMUR BOLAANG MONGONDOW KOTA MANADO MINAHASA KOTA KOTAMOBAGU BOLAANG MONGONDOW MINAHASA SELATAN KEPULAUAN TALAUD KEPULAUAN SANGIHE PROV. SULAWESI UTARA Sumber: Program Gizi, Imunisasi bayi Upaya imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun Upaya ini merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling cost effective. Dengan upaya imunisasi terbukti bahwa penyakit cacar telah terbasmi dan Indonesia dinyatakan bebas dari penyakit cacar sejak tahun Mulai tahun 1977, upaya imunisasi diperluas menjadi Program Pengembangan Imunisasi dalam rangka pencegahan penularan terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu, tuberculosis, difteri, pertusis, campak, polio, tetanus serta hepatitis B. Dengan upaya imunisasi pula, kita sudah dapat menekan penyakit polio dan sejak tahun 1995 tidak ditemukan lagi virus polio liar di Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya global untuk membasmi polio di dunia dengan Program Eradikasi Polio (ERAPO). Walaupun PD3I sudah dapat ditekan, cakupan imunisasi harus dipertahankan tinggi dan merata. Kegagalan untuk menjaga tingkat perlindungan yang tinggi dan merata dapat menimbulkan letusan (KLB) PD3I. Untuk itu, upaya imunisasi perlu disertai dengan upaya surveilans epidemiologi agar setiap peningkatan kasus penyakit atau terjadinya KLB dapat terdeteksi dan segera diatasi. Dalam PP Nomor 25 Tahun 2000 kewenangan surveilans epidemiologi, termasuk penanggulangan KLB merupakan kewenangan bersama antara pemerintah Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011 pusat dan pemerintah provinsi. Selama beberapa tahun terakhir ini, kekawatiran akan kembalinya beberapa penyakit menular dan timbulnya penyakit-penyakit menular baru kian meningkat. Kegiatan program Imunisasi dilaksanakan berdasarkan kebijakan meliputi: 1)Penyelenggaraan Imunisasi dilaksanakan oleh Pemerintah, swasta dan masyarakat, dengan mempertahankan prinsip keterpaduan antara pihak terkait ; 2) Mengupayakan pemerataan jangkauan pelayanan imunisasi baik terhadap sasaran masyarakat maupun sasaran wilayah; 3) Mengupayakan kualitas pelayanan yang bermutu; 4) Mengupayakan kesinambungan penyelengaraan melalui perencanaan program dan anggaran terpadu; 5) Pehatian khusus diberikan untuk wilayah rawan social, rawan penyakit (KLB) dan daerah-daerah sulit secara geografis Selanjutnya kebijakan tersebut dilaksanakan dengan strategi diantaranya : 1) Memberikan akses (pelayanan) kepada masyarkat dan swasta; 2) Membangun kemitraan dan jejaring kerja; 3)Menjamin ketersediaan dan kecukupan vaksin, peralatan rantai vaksin dan alat suntik ; 3) Pelayanan imunisasi dilaksanakan oleh tenaga professional/ terlatih; 4) Pelaksanaan sesuai standar; 5) Memanfaatkan perkembangan metoda dan teknologi yang lebih efektif, berkualitas dan efesien, dan 6) Meningkatkan advokasi, fasilitas dan pembinaan

63 Target jangkauan imunisasi bayi ditunjukkan dengan cakupan imunisasi DPT1, karena imunisasi ini merupakan salah satu antigen kontak pertama dari semua imunisasi yang diberikan pada bayi. Gambar Distribusi cakupan DPT1-Hb di Sulawesi Utara tahun 2011 MINAHASA TENGGARA BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW UTARA KOTA BITUNG MINAHASA UTARA BOLAANG MONGONDOW KOTA MANADO KOTA KOTAMOBAGU KEPULAUAN TALAUD KEPULAUAN SITARO BOLAANG MONGONDOW TIMUR MINAHASA MINAHASA SELATAN KEPULAUAN SANGIHE KOTA TOMOHON PROV. SULUT Sumber : Bidang PMK, 2011 Sedangkan target tingkat perlindungan imunisasi bayi ditunjukkan dengan cakupan imunisasi campak karena imunisasi ini merupakan antigen kontak terakhir dari semua imunisasi yang diberikan pada bayi. Gambar 4.29 Distribusi Cakupan imunisasi Campak di Sulawesi utara tahun BOLAAN G MONGO NDOW SELATAN KEPULA UAN SANGIHE KOTA KOTAMO BAGU KEPULA UAN TALAUD BOLAAN G MONGO NDOW TIMUR MINAHA SA SELATAN KEPULA UAN SITARO KOTA MINAHA TOMOH SA ON KOTA MANAD O BOLAAN G MONGO NDOW KOTA BITUNG BOLAAN G MONGO NDOW UTARA MINAHA SA TENGGA RA MINAHA SA UTARA Imm Campak 76,7 77,7 80,3 83,0 83,1 84,5 88,3 92,5 93,3 94,8 96,4 99,2 102,1 103,2 103,7 92,5 PROV. SULUT Sumber : Bidang PMK, 2011 Jika dilihat cakupan imunisasi DPT1-DPT3, maka terlihat pola yang sama di setiap kabupaten yaitu kecenderungan untuk terjadi penurunan setiap sekuens pemberian imunisasi. Pola ini dapat dilihat seperti pada gambar 4.19 dan Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

64 Gambar Distribusi cakupan DPT11-Hb1, DPT3-Hb3 di Sulawesi Utara tahun BOLAA NG MON GOND OW BOLAA NG MON GOND OW UTAR A BOLAA NG MON GOND OW SELAT AN BOLAA NG MON GOND OW TIMUR MINA HASA MINA HASA UTAR A MINA HASA SELAT AN MINA HASA TENG GARA KEPUL AUAN SANGI HE KEPUL AUAN TALAU D KEPUL AUAN SITAR O KOTA MANA DO KOTA BITUN G KOTA TOMO HON KOTA KOTA MOBA GU DPT1_HB DPT2_HB PROV. SULUT Sumber : Bidang PMK, 2012 Gambar Distribusi cakupan Imunisasi BCG di Sulawesi Utara tahun 2011 PROV. SULUT KOTA BITUNG BOLAANG MONGONDOW SELATAN MINAHASA TENGGARA MINAHASA UTARA BOLAANG MONGONDOW TIMUR BOLAANG MONGONDOW UTARA KOTA KOTAMOBAGU KOTA MANADO BOLAANG MONGONDOW KOTA TOMOHON MINAHASA MINAHASA SELATAN KEPULAUAN SITARO KEPULAUAN SANGIHE KEPULAUAN TALAUD 96,8 106,6 105,9 105,1 99,9 97,7 97,4 97,4 96,7 96,1 95,9 95,3 92,2 90,2 89,5 84,2 Sumber : Bidang PMK, Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

65 Gambar Distribusi cakupan Pol-3 di Sulawesi Utara tahun 2011 PROV. SULUT MINAHASA TENGGARA MINAHASA UTARA BOLAANG MONGONDOW UTARA KEPULAUAN SITARO KOTA BITUNG MINAHASA BOLAANG MONGONDOW TIMUR KEPULAUAN TALAUD KOTA MANADO BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW MINAHASA SELATAN KEPULAUAN SANGIHE KOTA TOMOHON KOTA KOTAMOBAGU 92,5 99,3 94,6 94,5 93,4 92,8 90,6 90,3 90,1 88,7 88,4 88,1 88,0 87,0 Sumber : Bidang PMK, ,8 102,7 Dari gambar 4.32 di atas terlihat bahwa cakupan imunisasi polio sudah di atas target. Cakupan Pol- 3 tertinggi terdapat di kab. Minahasa Tenggara sedangkan terendah di Kota Kotamobagu. Pencapaian Universal child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proksi terhadap cakupan atas imunisasi secara lengkap pada sekelompok bayi. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut tergambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat atau bayi (herd immunity) terhadap penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Dalam hal ini Pemerintah menargetkan pencapaian UCI pada wilayah administrasi desa/kelurahan. Suatu desa/kelurahan telah mencapai target UCI apabila >80% bayi di desa/kelurahan tersebut mendapat imunisasi lengkap. Secara Provinsi, pencapaian UCI tingkat desa/kelurahan tahun 2011 seperti pada gambar Capaian desa UCI tahun 2011 belum memenuhi target 80%. Gambar Cakupan kelurahan/desa UCI di Sulawesi utara tahun 2011 PROV. SULUT MINAHASA KOTA MANADO MINAHASA TENGGARA BOLAANG MONGONDOW MINAHASA UTARA KEPULAUAN TALAUD KOTA TOMOHON MINAHASA SELATAN KOTA BITUNG KEPULAUAN SANGIHE KEPULAUAN SITARO BOLAANG MONGONDOW TIMUR BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW UTARA KOTA KOTAMOBAGU 45,2 43,1 43,1 39,8 39,4 56,3 63,8 74,3 73,5 92,4 92,0 91,0 90,3 88,5 84,3 81,8 Sumber : Bidang PMK, 2012 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

66 Dari gambar 4.33 terlihat bahwa cakupan kelurahan/desa UCI di Sulawesi Utara tahun 2011 yang hanya mencapai 74% sangat dipengaruhi oleh cakupan dari kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Selatan dan Bolaang Mongondow Timur yang tidak mencapai 50 %. Terdapat 7 daerah yang cakupannya sudah di atas target nasional 80 %. Gambar Peta cakupan UCI di Sulawesi Utara tahun 2009, 2010 dan Dari perbandingan peta pada gambar 4.34 terlihat bahwa meskipun wilayahnya berbeda, namun terjadi perubahan-perubahan daerah yang tidak mencapai UCI dalam 3 tahun berturutturut. 5. Kejadian Luar Biasa Penyakit Pada tahun 2011, menurut seksi surveilans tercatat 4 kasus kejadian luar biasa (KLB) yang terjadi Sulawesi Utara. Kasus KLB terbanyak adalah rabies sebanyak 25 kali dengan 25 kasus, yang berarti tidak kasus yang lebih dari 1 kasus pada setiap kali KLB terjadi. Penyakit berikut yang terjadi KLB adalah Campak dengan frekuensi 18 kali kejadian, diikuti oleh KLB Demam berdarah Dengue sebanyak 5 kali dan keracunan makanan sebanyak 2 kali. Kasus KLB DBD yang tercatat termasuk dalam jumlah laporan kasus DBD total provinsi yang sudah dibahas pada bab sebelumnya.. Gambaran jenis, frekuensi dan jumlah kasus yang terjadi pada masing-masing KLB dapat dilihat pada gambar Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

67 Gambar Jenis, Frekuensi dan Jumlah Kasus pada KLB yang terjadi di provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011 FREK KASUS CAMPAK RABIES DBD KERAC. MKN Sumber : Seksi Surveilans, 2012 Khusus untuk KLB campak yang terjadi sebanyak 18 kali dengan jumlah kasus sebanyak 207 kasus, maka dari laporan yang dikumpulkan oleh seksi surveilans, maka kasus KLB terjadi di 7 wilayah, masing-masing Minahasa dengan 49 kasus, Kota Manado dengan 47 kasus, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dengan 43 kasus, Kabupaten Minahasa Selatan 25 kasus, Kabupaten Sitaro 13 kasus, Kota Bitung 16 kasus dan Kabupaten Minahasa Utara dengan 14 kasus, seperti pada gambar 4.36 Gambar Jumlah kasus campak yang terjadi di Sulawesi Utara tahun 2011 Sumber : Seksi Surveilans, 2012 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

68 Jika dibandingkan antara KLB yang terjadi dengan cakupan imunisasi campak selama tahun 2011, maka terlihat ketidak sesuaian antara cakupan imunisasi dengan KLB campak yang terjadi. Kabupaten Minahasa mempunyai cakupan imunisasi campak yang baik yaitu 93,3 tetapi mempunyai jumlah kasus campak pada KLB yang paling banyak. Demikian pula dengan Kota Manado yang mempunyai cakupan imunisasi 94 % namun mempunyai kasus campak 47 kasus. Sebaliknya dengan daerah yang mempunyai cakupan imunisasi campak yang rendah seperti Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Sangihe, ternyata tidak terjadi kasus KLB Campak. Oleh karena itu mungkin diperlukan telaah lebih jauh tentang status campak yang tinggi dan masih terjadinya KLB campak. Gambar Cakupan Imunisasi campak dan dan KLB campak di Sulawesi Utara Tahun BOLAAN G MONGO NDOW SELATA N KEPULA UAN SANGIH E KOTA KOTAM OBAGU KEPULA UAN TALAUD BOLAAN G MONGO NDOW TIMUR MINAHA SA SELATA N KEPULA UAN SITARO KOTA TOMOH ON MINAHA SA KOTA MANAD O BOLAAN G MONGO NDOW KOTA BITUNG BOLAAN G MONGO NDOW UTARA MINAHA SA TENGGA RA MINAHA SA UTARA Imm Campak 76,7 77,7 80,3 83,0 83,1 84,5 88,3 92,5 93,3 94,8 96,4 99,2 102,1 103,2 103,7 92,5 PROV. SULUT 5. Kesehatan Lingkungan a. Sosialisasi Pendekatan Kabupaten/Kota Sehat. Sampai tahun 2010 penyebaran informasi tentang Kabupaten/Kota Sehat telah dilaksanakan di 15 Kabupaten/Kota. Berkenaan dengan pelaksanaan sosialisasi, dalam rangka pembentukan forum kota sehat melibatkan seluruh lintas sektor / program terkait disetiap kabupaten/ kota. Dari 15 Kabupaten/Kota, 7 kabupaten/kota telah melaksanakan program pembentukan kabupaten / kota sehat yaitu Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud. Kabupaten/Kota tersebut telah memiliki Forum Kabupaten/Kota Sehat ataupun dengan nama lainnya yang sesuai dengan daerah masingmasing, sedangkan kabupaten / kota lainnya masih dalam proses pembentukan Tim Pembina Kabupaten / Kota Sehat. Pada tahun 2011, terdapat 4 Kabupaten/ Kota yang layak diusulkan untuk penilaian tingkat nasional yaitu, Kota Bitung, Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara dan Kabupaten Kepulauan Sangihe. Dengan hasil yaitu, Kota Bitung mendapatkan penghargaan Swasti Saba kategori Wiwerda sedangkan Kota Manado dan Kabupaten Minahasa Utara dengan penghargaan Swasti Saba kategori Padapa., Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

69 b. Penyehatan sarana sanitasi dasar Dalam pelaksanaan pemantauan dan pengawasan penyehatan perumahan, secara bersamaan petugas juga melaksanakan kegiatan penyehatan sarana sanitasi dasar. Sepanjang tahun 2011, menurut data dari seksi kesehatan lingkungan, dari KK yang ada, telah diperiksa sebanyak KK. Dari jumlah tersebut yang memiliki jamban adalah atau 78,7 % KK yang diperiksa memiliki jamban. Begitu pula keluarga yang memiliki tempat sampah, dimana dari KK yang diperiksa ( 2 kabupaten tidak ada laporan) atau 36,1 % hanya 62,5 % yang memiliki. Hal yang sama juga untuk pengelolaan air limbah, dimana hanya KK yang memiliki dari KK yang diperiksa. Cakupan kepemilikan sarana sanitasi dasar tahun 2011 dapat dilihat pada gambar 4.27 di bawah. Pada pemantauan kepemilikan tempat sampah, terlihat bahwa kegiatan pemantauan tempat sampah kurang dilaksanakan oleh petugas di daerah Kota Manado, Kab. Minahsa Selatan dan Kab. Kep. Sangihe, yang terlihat dari kurangnya rumah yang diperiksa sehingga cakupan tempat sampah juga ikut kurang bahkan 0 di dua kabupaten terakhir. Gambar 4.27 Cakupan Keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar di Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011 Sumber : Bidang PMK, 2012 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

70 Gambar Cakupan keluarga memiliki akses terhadap air bersih di Sulawesi utara tahun 2011 Sumber : Program Kesling 2011 Dari gambar 4.39 terlihat bahwa keluarga di Kota Manado mempunyai akses yang lebih besar terhadap air bersih dibandingkan dengan kabupaten/ kota yang lain. Cakupan akses air bersih terbanyak kedua setelah Manado adalah Kabupaten Sangihe Talaud. Kondisi ini cukup mengagetkan mengingat kondisi geografis kabupaten yang terdiri dari pulau -pulau dan mempunyai beberapa daerah dengan kategori daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan yang secara logika mempunyai akses yang kurang terhadap air bersih. Cakupan terendah adalah kabupaten Bolaang Mongondow Selatan diikuti oleh kabupaten Minahasa Selatan dan kabupaten Bolaang Mongondow Timur Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

71 6. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Prabayar Dari penduduk di Sulawesi Utara, tercatat penduduk atau 11,9% yang mendapatkan pemeliharaan kesehatan melalui ASKES, penduduk (0,3%) penduduk mendapatkan pemeliharaan kesehatan melalui ASKES Komersial, penduduk (2,3%) mendapatkan pemeliharaan kesehatan melalui Jamsostek, penduduk (21,1%) mendapatkan pemeliharaan kesehatan melalui Jamkesmas, penduduk (7,9%) mendapatkan pemeliharaan kesehatan melalui Jamkesda, penduduk (6,8%) mendapatkan pemeliharaan kesehatan melalui jaminan kesehatan lainnya. Jumlah seluruh penduduk yang mendapatkan pemeliharaan kesehatan prabayar adalah atau 50,3 %. Dengan demikian proporsi penduduk yang tidak mempunyai jaminana kesehatan prabayar adalah 49,7 %. Proporsi persentase penduduk yang mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan prabayar seperti pada gambar Distribusi kepesertaan jaminan pemeliharaan kesehatan prabayar Kabupaten/Kota di Sulawesi Utara tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 4.1 Gambar 4.40 Distribusi persentase penduduk dengan jenis jaminan pemeliharaan kesehatan prabayar di Sulawesi Utara tahun Askes Askes komersial jamsostek Askeskin/jamkesmas Jamkesda lainnya Sumber : Bidang Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat, 2012 Di sepanjang Tahun 2011, terdapat 12 Rumah Sakit /pemberi pelayanan yang telah melakukan perjanjian kerja sama dalam pelaksanaan jaminan kesehatan melalui pembiayaan daerah. Rumah Sakit Prof. Dr. R.D. Kandou misalnya melaksanakan perjanjian kerja sama selain dengan Provinsi Sulawesi Utara juga melaksanakan PKS dengan Kabupaten kepulauan Sitaro. Demikian halnya dengan RS. Prof. DR.V.L Ratumbuysang, selain dengan Kota Manado, juga dengan Kabupaten Minahasa Utara. Rumah Sakit Datoe Binangkang melayani peserta Jamkesda dari Kota Kotamobagu, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

72 Table Kepesertaan jamkesmas dan Jamkesda di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2011 No Kabupaten / Kota Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Bukan Maskin Masyarakat Peserta Peserta Maskin Maskin Tercover Miskin Jamkesmas Jamkesda (Jamkesmas + Jamkesda) Belum Tercover Jamkesda 1 Kota Manado Kota Bitung Kota Tomohon Kota Kotamobagu Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Kepulauan Sitaro Kab. Kepulauan Sangihe Kab. Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara Sumber : Bidang Promkes, 2012 Daftar Rumah Sakit penyelenggara pelayanan kesehatan masyarakat miskin di Sulawesi utara tahun 2011 melalui jamkesda dapat dilihat pada table 4. Untuk pelayanan kesehatan maskin dengan sumber APBN (Jamkesmas), maka tercatat 25 Rumah Sakit pemberi pelayanan yang melaksanakan pelayanan di 12 kabupaten/kota se provinsi Sulawesi Utara. Daftar rumah sakit tersebut dapat dilihat sebagaimana pada table Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

73 Tabel 4.3. Daftar Rumah Sakit penyelenggara pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2011 (JAMKESDA) NO PROVINSI / KABUPATEN /KOTA PERJANJIAN KERJA SAMA (PKS) RUMAH SAKIT 1 PROVINSI SULAWESI UTARA 1 RSU. PROF. DR.R.D. KANDOUW 2 RSU. PROF.DR.V.L. RATUMBUYSANG 2 KOTA MANADO 3 BKMM MANADO 3 KOTA TOMOHON 4 RS. BETHESDA 4 KOTA BITUNG 5 RSUD. MANEMBO - NEMBO BITUNG 5 KAB. MINAHASA 6 RSUD. SAM RATULANGI TONDANO 6 KAB. MINAHASA SELATAN 7 RS. KALOORAN AMURANG 7 KAB. MINAHASA TENGGARA 8 RSUD. NOONGAN 8 KAB. MINAHASA UTARA RSU. PROF.DR.V.L. RATUMBUYSANG 9 KOTA KOTAMOBAGU 10 KAB. BOLAANG MONGONDOW 11 KAB. BOLAANG MONGONDOW TIMUR 9 RS. DATOE BINANGKANG 12 KAB. BOLAANG MONGONDOW SELATAN 13 KAB. BOLAANG MONGONDOW UTARA 10 RSUD. ALOE SABOE GORONTALO 14 KAB. KEP. SANGIHE 11 RSU. LIUN KENDAGE 15 KAB. KEP. TALAUD 12 RSUD. TALAUD 16 KAB. KEP. SITARO 13 RSU. PROF. DR.R.D. KANDOUW Sumber : Bidang Promkes, 2012 Tabel 4.4. Daftar Rumah Sakit penyelenggara pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2011 (JAMKESMAS) NO KABUPATEN / KOTA RUMAH SAKIT 1 RSU. PROF. DR.R.D. KANDOUW 2 RSU. PROF.DR.V.L. RATUMBUYSANG 3 RSU. SITTI MARYAM 1 KOTA MANADO (7) 4 RS. ABRI TINGKAT III MANADO 5 RS. PANCARAN KASIH 6 BKMM MANADO 7 RS. BHAYANGKARA 8 RS. BETHESDA 2 KOTA TOMOHON (2) 9 RS. GUNUNG MARIA 10 RSUD. MANEMBO - NEMBO BITUNG 3 KOTA BITUNG (3) 11 RS. ANGKATAN LAUT BITUNG 12 RS. BUDI MULIA 4 KOTA KOTAMOBAGU (1) 13 RSI. MOONOW 14 RSUD. SAM RATULANGI TONDANO 5 KAB. MINAHASA (3) 15 RSUD. NOONGAN 16 RS. BUDI SETIA 6 KAB. MINAHASA SELATAN (2) 7 KAB. MINAHASA UTARA (1) 19 RS. HERMANA LEMBEAN 8 KAB. MINAHASA TENGGARA (1) 20 RS. RATATOTOK BUYAT 9 KAB. BOLAANG MONGONDOW (1) 21 RS. DATOE BINANGKANG 10 KAB. KEP. SITARO (1) 22 RS. SAWANG 11 KAB. KEP. SANGIHE (1) 23 RSU. LIUN KENDAGE 12 KAB. KEP. TALAUD (2) RS. KALOORAN AMURANG RSUD. TALAUD RS. CANTIA RS. BERGERAK GEMEH Sumber : Bidang Promkes, 2012 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

74 B. PELAYANAN KESEHATAN PENGEMBANGAN Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam Upaya Kesehatan pengembangan yaitu Kesehatan kerja, Kesehatan Indera, Kesehatan Olah Raga, Battra, Kesehatan Gigi Mulut, Kesehatan jiwa dan Perawatan Kesehatan Masyarakat. 1. Kesehatan Gigi dan Mulut Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam bentuk upaya promotif, preventif, dan kuratif sederhana seperti pencabutan gigi tetap, pengobatan, dan penambalan sementara yang dilakukan di sarana pelayanan kesehatan. Tidak semua kabupaten/kota melaporkan pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan gigi dan mulut pada tahun Dari 15 kabupaten/kota hanya 10 kabupaten yang melaporkan. Dari table 4.4. Terlihat bahwa Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Sangihe Rasio tumpatan terhadap pencabutan gigi tetap Sulawesi Utara tahun 2011 adalah 0,1. TABEL PELAYANAN KESEHATAN GIGI DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 KABUPATEN/KOTA TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI TETAP RASIO TUMPATAN/ PENCABUTAN BOLAANG MONGONDOW 0 0 0,00 BOLAANG MONGONDOW UTARA ,00 BOLAANG MONGONDOW SELATAN 0 0 0,00 BOLAANG MONGONDOW TIMUR ,06 MINAHASA 0 0 0,00 MINAHASA UTARA ,02 MINAHASA SELATAN ,02 MINAHASA TENGGARA ,02 KEPULAUAN SANGIHE 0 0 0,00 KEPULAUAN TALAUD ,00 KEPULAUAN SITARO ,20 KOTA MANADO ,12 KOTA BITUNG ,10 KOTA TOMOHON ,03 KOTA KOTAMOBAGU ,13 PROVINSI SULUT ,10 Sumber : Profil Kab/kota 2012 Meskipun laporan pelayanan kesehatan gigi yang berasal dari laporan kabupaten/kota tersebut ada, namun jika dibandingkan dengan data kegiatan pemeriksaan gigi pada anak sekolah, Nampak seperti pada table lampiran 52, banyak kabupaten yang tidak melaporkan, yang dapat diartikan bahwa jika kegiatan UKS dilakukan, tidak disertai dengan pemeriksaan kesehatan gigi. Interpretasi yang lain adalah memang tidak dilakukan kegiatan Upaya Kesehatan Sekolah Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

75 2. Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia Seperti diketahui bahwa masalah pelayanan kesehatan usia lanjut sangat kompleks, oleh karena penyakit pada usia lanjut biasanya bersifat degenerative, kronis dan multipatologi sehingga penyembuhan dan perawatan akan memakan waktu dan biaya yang cukup mahal. Masalah proses penuaan bersifat alami yang tidak dapat dihindari namun diikuti oleh berbagai masalah seperti menurunnya fungsi biologis dan mental, berkurangnya interaksi lingkungan, menurunnya produktifitas, berkurangnya aktivitas harian, dan sebaginya. Tujuan pelayanan kesehatan usia lanjut adalah untuk meningkatkan kesejahteraan usia lanjut melalui kegiatan kelompok usia lanjut yang mandiri baik melalui panti ataupun melalui puskesmas yaitu Puskesmas Santun Usila.Kegiatan kesehatan dilaksanakan meliputi pemeriksaan fisik, mental dan emosional. Jumlah seluruh penduduk yang masuk dalam kategori usia lanjut (60 tahun +) di Sulawesi Utara tahun 2011 adalah jiwa. Yang mendapatkan pelayanan kesehatan sebanyak jiwa atau hanya sekitar jiwa atau 65 %. Tabel 4.6. Distribusi penduduk Usila dan cakupan pelayanan USsila di Sulawesi Utara tahun 2011 KAB/KOTA JUMLAH LANSIA USILA DI- LAYANI KESE- HATAN CAKUPAN (%) BOLAANG MONGONDOW ,0 BOLAANG MONGONDOW UTARA ,3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN ,4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR ,9 MINAHASA ,2 MINAHASA UTARA ,8 MINAHASA SELATAN ,0 MINAHASA TENGGARA ,9 KEPULAUAN SANGIHE ,8 KEPULAUAN TALAUD ,7 KEPULAUAN SITARO ,0 KOTA MANADO ,1 KOTA BITUNG ,8 KOTA TOMOHON ,1 KOTA KOTAMOBAGU ,7 Sumber : Program UPK, ,7 Dari table 4.4 terlihat bahwa kelompok usila terbanyak terdapat di Kota Manado. Namun jika melihat cakupan pelayanan maka untuk cakupan pelayanan kesehatan lansia tertinggi di Kota Bitung dan terendah di kabupaten Sangihe dan Kota kotamobagu,. Cakupan pelayanan kesehatan usila di Sulawesi utara tahun 2011 adalah 65,7. Distibusi cakupan dapat dilihat pada gambar 4.45 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

76 Gambar Cakupan pelayanan kesehatan usila di Sulawesi Utara tahun 2011 PROV. SULUT KOTA BITUNG BOLAANG MONGONDOW MINAHASA BOLAANG MONGONDOW UTARA MINAHASA UTARA KOTA TOMOHON KOTA MANADO MINAHASA SELATAN KEPULAUAN SITARO MINAHASA TENGGARA BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW TIMUR KEPULAUAN TALAUD KOTA KOTAMOBAGU KEPULAUAN SANGIHE Sumber : Bidang UPK, Pelayanan Kesehatan pada situasi bencana Bencana di Indonesia dapat dikategorikan menjadi 2 macam yaitu bencana lingkungan hidup dan bencana alam. Bencana lingkungan hidup terjadi akibat kerusakan lingkungan seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, kecelakaan industry, tumpahan minyak di laut, sedangkan bencana alam terjadi sebagai akibat aktifitas lapisan/kerak bumi/fenomena alam seperti gempa bumi, gelombang tsunami, letusan gunung berapi, badai atau angin rebut yang kejadiannya sulit diprediksi. Provinsi Sulawesi Utara yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan sebagai Pusat Penanggulangan Krisis Regional 8 yang membawahi provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Makassar menjadi tulang punggung dalam penanganan bencana yang terjadi di tiga Provinsi tersebut. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh seksi penanggulangan bencana dan KLB, tercatat selama tahun 2011 terjadi 5 jenis bencana yaitu Banjir bandang, Banjir biasa, Putting Beliung, Tanah Longsor dan Gunung meletus. Jenis bencana yang paling banyak adalah banjir dan gunung meletus. Banjir terjadi di 5 wilayah kabupaten/kota, yaitu Kab. Bolmong, Kab. Boltim, Kab. Bolsel, Kab. Mitra dan Kota Manado. Sementara bencana gunung meletus terjadi di 3 wilayah yaitu Kota Tomohon, Kab. Sitaro dan Kab. Minahasa Selatan. Jumlah korban akibat bencana tercatat hanya 3 orang. Daftar jenis bencana, wilayah bencana dan jumlah korban meninggal dapat dilihat pada table 4. di bawah. Bantuan yang telah diberikan oleh Dinas Kesehatan pada kejadian-kejadian bencana tersebut adalah pelayanan kesehatan melalui Tim Reaksi Cepat yang dibentuk oleh Dinkes Provinsi Sulawesi Utara, pemberian MP ASI pada kejadian-kejadian yang menimbulkan situasi pengungsian Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

77 Tabel 4.7 Daftar Jenis Bencana, waktu bencana, lokasi dan jumlah korban akibat bencana di Sulawesi Utara tahun 2011 JENIS WAKTU LOKASI JUMLAH LOKASI (KEC.) JUMLAH KORBAN MENINGGAL Banjir Bandang Januari Kab. SITARO 1 2 September Kab. Mitra 1 0 Banjir Pebuari Kab. Boltim 1 0 Kota Manado 2 1 Kab. Mitra 1 0 Mei Kab. Bolmong 1 0 Juni Kab. Bolsel 2 0 Kota Manado 3 0 Puting Beliung Januari Kab. SITARO 1 0 Tanah Longsor Januari Kab. Minsel 2 0 Pebruari Kab. Minahasa 1 0 Juni Kota Manado 1 0 Gunung Meletus Pebruari Kota Tomohon 1 0 Maret Kab. SITARO 1 0 Juni Kota Tomohon 2 0 Juli Kab. Minsel 1 0 Kota Tomohon 1 0 Desember Kota Tomohon 1 0 Sumber : Seksi Penanggulangan bencana, Upaya Pelayanan Kesehatan Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) Upaya pelayanan kesehatan di DTPK se Provinsi Sulawesi Utara dilaksanakan dalam kerangka upaya kesehatan komunitas di daerah DTPK. Pada tahun 2011 pelayanan kesehatan DTPK masih dilaksanakan di beberapa kabupaten yang mempunyai DTPK sesuai Keppres 78/2005 tentang Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan, sebagaimana dalam tabel 4.6 Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan nomor.. ditambahkan Kecamatan Tahuna di wilayah kabupaten Sangihe, serta Kecamatan Melonguane di wilayah Kabupaten Talaud. Sementara itu terdapat juga penetapan-penetapan wilayah DTPK yang dikeluarkan oleh beberapa Bupati yang tidak termasuk dalam Keppres 78. Wilayah-wilayah tersebut adalah Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dan kabupaten Minahasa Tenggara. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

78 Tabel 4.8. Kabupaten,Kecamatan, Puskesmas dan nama pulau yang termasuk DTPK di Sulawesi Utara tahun 2011 No. KABUPATEN KECAMATAN PUSKESMAS NAMA PULAU KET 1 KEPULAUAN TALAUD 1. MIANGAS 1. MIANGAS 1. MIANGAS PERBATASAN & P. TERLUAR 2. NANUSA 2. KARATUNG 2. NANUSA PERBATASAN & P. TERLUAR 3 MELONGUANE * 3 MELONGUANE 3. MARAMPIT PERBATASAN & P. TERLUAR 4. KAKOROTAN PERBATASAN & P. TERLUAR 2. KEPULAUAN SANGIHE 4. KENDAHE 4. KENDAHE 5. KAWALUSO P. TERLUAR 5. TAHUNA* 6. TAHUNA 6. KAWIO P. TERLUAR 5. MARORE 7. MARORE P. TERLUAR 3. KEPULAUAN SITARO 6. SIAU BARAT 7. ONDONG 8. MAKALEHI P.TERLUAR 4 MINAHASA UTARA 7. WORI 8. WORI 9. MANTEHAGE/ MANTERAWU * = tambahan sesuai SK Menkes Sumber : Bidang UPK, 2012 P. TERLUAR Adapun kegiatan pelayanan kesehatan di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan meliputi : 1. Penguatan fasilitas kesehatan sehingga lebih mandiri khususnya pelayanan kesehatan di dalam gedung a. Kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana b. Perbaikan gizi c. Promosi kesehatan d. Kesehatan Lingkungan e. Pengobatan dasar pelayanan kesehatan keliling f. Pencegahan dan Pemberantasan penyakit Menular 2. Peningkatan pelayanan kesehatan luar gedung melalui Tim Medis Keliling berbagai tingkat administrasi antara lain dalam Pusling Roda 4, Pusling Terapung, Pusling jalan kaki dan lain-lain 3. Peningkatan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan melalui pembentukan dan pengembangan desa siaga, posyandu dan lain-lain. 4. Peningkatan pengelolaan (perencanaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi program DTPK Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

79 BAB V SUMBERDAYA KESEHATAN Gambaran mengenai situasi sumber daya kesahatan dikelompokkan menjadi sarana kesehatan, tenaga kesahatan dan pembiayaan kesehatan. A. SARANA KESEHATAN Sarana kesehatan meliputi puskesmas, rumah sakit (rumah sakit umum dan rumah sakit khusus), sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) dan Pedagang Besar farmasi/ Apotik/Toko Obat. 1. Puskesmas Puskesmas merupakan unit pelaksanan teknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang berada di wilayah kecamatan yang melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan di tiap kecamatan memiliki peran yang sangat penting dalam memelihara kesehatan masyarakat. Pada tahun 2011 jumlah puskesmas di seluruh Sulawesi Utara sebanyak 173 unit. Jika dibandingkan dengan tahun 2010 terdapat peningkatan 4 unit dari jumlah sebelumnya 169 unit. Adapun distribusi puskesmas menurut jenis pelayanan (perawatan dan non perawatan) se kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2011 dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar Distribusi Puskesmas menurut jenis pelayanan se Provinsi Sulawesi Utara tahun KAB. BOL. MONGON DOW KAB. BOLMON G UTARA KAB. BOLMON G TIMUR KAB. BOLMON G SELATAN KAB. MINAHAS A KAB. MINAHAS A UTARA KAB. MINAHAS A SELATAN KAB. MINAHAS A TENGGAR A KAB. SANGIHE KAB. SITARO KAB. TALAUD KOTA TOMOHO N KOTA BITUNG KOTA KOTAMO BAGU Perawatan Non Perawatan Puskesmas Perawatan : 81 Puskesmas Non Perawatan : 92 KOTA MANADO Jumlah Puskesmas Rawat Inap sebanyak 81 Puskesmas sedangkan Puskesmas Non rawat inap sebanyak 92 Puskesmas. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk, maka pada tahun 2011 rasio Puskesmas - penduduk di Sulawesi Utara adalah satu puskesmas melayani penduduk, Pada gambar 5.2 terlihat kondisi Puskesmas tahun 2011 dimana banyak puskesmas yang berada dalam kondisi rusak ringan, sebagian kecil rusak berat dan ada yang rusak total Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

80 Gambar 5.2. Jumlah Puskesmas menurut kondisi Puskesmas di Sulawesi Utara Tahun 2011 Secara umum kondisi Puskesmas di Sulawesi Utara tahun 2011 sebanyak 60,12 % dalam kondisi baik, 36,42 % dalam kondisi rusak ringan, 2,89% dalam kondisi rusak berat dan 0,58 % dalam kondisi rusak total, seperti pada gambar 5.3 berikut. Gambar 5.3. Kondisi Puskesmas di Sulawesi utara tahun Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

81 Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk, maka pada tahun 2010 rasio Puskesmas - penduduk di Sulawesi Utara adalah satu puskesmas melayani penduduk, mempunyai ratio Puskesmas/Penduduk terbesar, yaitu 1 : sedangkan rasio terkecil terdapat di wilayah Kabupaten Talaud dimana 1 Puskesmas melayani penduduk Pada gambar 5.4 terlihat bahwa Kota Manado Gambar Rasio Puskesmas penduduk Provinsi Sulawesi Utara tahun 2011 PROVINSI SULAWESI UTARA KOTA MANADO KOTA KOTAMOBAGU KOTA BITUNG MINAHASA UTARA MINAHASA BOLAANG MONGONDOW KOTA TOMOHON BOLAANG MONGONDOW TIMUR BOLAANG MONGONDOW SELATAN MINAHASA SELATAN MINAHASA TENGGARA BOLAANG MONGONDOW UTARA KEPULAUAN SANGIHE KEPULAUAN SITARO KEPULAUAN TALAUD Dari gambar di atas, maka dapat dikatakan bahwa rasio puskesmas pada tahun 2011 memenuhi konsep wilayah kerja Puskesmas, yaitu rata -rata satu unit puskesmas melayani penduduk. Perkembangan Puskesmas di Sulawesi Utara dapat terlihat dalam dua tahun berturut-turut, dimana terjadi peningkatan dari tahun 2006 sampai tahun 2011 sebagaimana diperlihatkan pada gambar 5.5. Nama-nama Puskesmas menurut Kabupaten/Kota se Provinsi Sulawesi utara dapat dilihat pada tabel 5.1 Gambar 5. 5 Perkembangan Puskesmas di Sulawesi Utara tahun Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

82 Tabel 5.1. Daftar Puskesmas menurut Kabupaten/Kota dan Status perawatan di Sulawesi utara tahun 2011 KOTA MANADO KOTA TOMOHON KOTA BITUNG KAB. MINAHASA 1 BAHU 1 TINOOR 1 PACEDA 1 WOLAANG 2 MINANGA 2 KAKASKASEN 2 SAGERAT 2 WALANTAKAN 3 RANOTANA WERU 3 MATANI 3 GIRIAN WERU 3 MANEMBO 4 SARIO 4 RURUKAN 4 PAPUSUNGAN 4 TOMPASO 5 TELING ATAS 5 TARA0TARA 5 PINTU KOTA 5 KAWANGKOAN 6 WENANG 6 LANSOT 6 AERTEMBAGA 6 SONDER 7 TIKALA BARU 7 PANGOLOMBIAN 7 TINUMBALA 7 TANAWANGKO 8 RANOMUUT 8 BITUNG BARAT 8 LOLAH 9 PANIKI BAWAH 9 DANOWUDU 9 PINELENG 10 BENGKOL KOTA KOTAMOBAGU 10 TATELI 11 KOMBOS 1 GOGAGOMAN KAB. MINAHASA SELATAN 11 TOMBULU 12 WAWONASA 2 MOTOBOI KECIL 1 MODOINDING 12 K O Y A 13 TUMINTING 3 KOTABANGON 2 TOMPASO BARU 13 REMBOKEN 14 BAILANG 4 UPAI 3 MAESAAN 14 KAKAS 15 TONGKAINA 5 BILALANG 4 POOPO 15 SERETAN 5 MOTOLING 16 TANDENGAN KAB. BOLMONG SELATAN KAB. BOLMONG UTARA 6 MOTOLING TIMUR 17 KOMBI 1 MOMALIA 1 BUKO 7 MOTOLING BARAT 18 PAPAKELAN 2 MOLIBAGU 2 BOROKO 8 KUMELEMBUAI 19 TONSEA LAMA 3 PINOLOSIAN 3 BOLANGITANG 9 ONGKAW 4 DUMAGIN 4 BOHABAK 10 TENGA KAB. BOLMONG TIMUR 5 ADOW 5 BINTAUNA 11 AMURANG 1 NUANGAN 6 SANGKUB 12 AMURANG BARAT 2 TUTUYAN 7 BINTAUNA PANTAI 13 AMURANG TIMUR 3 KOTABUNAN 8 TUNTUNG 14 TARERAN 4 MODAYAG 15 SULUUN 5 MODAYAG BARAT 16 TUMPAAN 17 TATAPAAN KAB. KEP. SANGIHE KAB. MINAHASA TENGGARA KAB. BOLAANGMONGONDOW KAB. KEP. TALAUD 1 LAPANGO 1 RATATOTOK 1 PASSI BARAT 1 MANGARAN 2 KAHAKITANG 2 BASAAN 2 PANGIAN 2 DAMAU 3 SILOAM TAMAKO 3 BELANG 3 TUNGOI 3 LIRUNG 4 DAGHO 4 PUSOMAEN 4 TANOYAN 4 MORONGE 5 MANALU 5 MOLOMPAR BELANG 5 PUSIAN 5 SALIBABU 6 SALURANG 6 RATAHAN 6 IMANDI 6 PULUTAN 7 PINTARENG 7 TOMUNTU TIMUR 7 MOPUYA 7 KALONGAN 8 KUMA 8 TOMBATU 8 DOLODUO 8 MELONGUANE 9 MANGANITU 9 MOLOMPAR 9 KOMANGAAN 9 TULE 10 TONA 10 TOULUAAN 10 POIGAR 10 B E O 11 TAHUNA BARAT 11 TAMBELANG 11 INOBONTO 11 LOBBO 12 ENEMAWIRA 12 LOLAK 12 TAROHAN 13 KALASUGE KAB. KEP. SITARO 13 MAELANG 13 RAINIS 14 MARORE 1 ONDONG 14 TADOY 14 DAPALAN 15 NUSA 2 HIUNG 15 ESSANG 16 KENDAHE 3 TALAWID 16 SAMBUARA 17 MANENTE 4 MAKALEHI KAB. MINAHASA UTARA 17 GEMEH 5 SALILI 1 KEMA 18 KARATUNG 6 ULU 2 KAUDITAN 19 MIANGAS 7 LIA 3 AIR MADIDI 8 SAWANG 4 KOLONGAN 9 MINANGA 5 TATELU 10 TAGULANDANG 6 TALAWAAN 11 KISIHANG 7 WORI 12 BIARO 8 MUBUNE : PKM NON PERAWATAN 9 LIKUPANG PKM PERAWATAN 10 BATU Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

83 Gambar 5.6. Distribusi jaringan Puskesmas se Provinsi Sulawesi Utara tahun KAB. BOL. MONGO NDOW KAB. BOLMON G UTARA KAB. BOLMON G TIMUR KAB. BOLMON G SELATAN KAB. MINAHAS A KAB. MINAHAS A UTARA KAB. MINAHAS A SELATAN KAB. MINAHAS A TENGGA RA KAB. SANGIHE KAB. SITARO KAB. TALAUD KOTA TOMOHO N KOTA BITUNG KOTA KOTA KOTAMO MANADO BAGU Pusling (Roda 4) Puslinmg (perahu) Pustu Gambar 5.6 memperlihatkan distribusi jaringan Puskesmas se Provinsi Sulawesi Utara tahun Jaringan Puskesmas yang terdiri dari Puskesmas keliling (pusling) roda 4, Puskesmas Keliling Perahu dan Puskesmas Pembantu (Pustu). Terlihat bahwa di seluruh Provinsi Sulawesi Utara Kabupaten Minahasa mempunyai Pustu yang terbanyal, diikuti oleh Kota Manado dan kabupaten Talaud. Puskesmas keliling roda 4 terbanyak terdapat Di kabupaten Minahasa, Kabupaten Talaud dan Kabupaten Sangihe.Puskesmas keliling terbanyak terdapat di Kabupaten Sangihe, Kota Bitung dan Kabupaten Talaud. Tabel 5.2 memperilhatkan kondisi bangunan listrik, air bersih dan SPAL Puskesmas di Sulawesi Utara berdasarkan hasil RIFASKES Terlihat bahwa hampir sebagian besar Puskesmas tersedia listrik 24 jam namun kurang dalam ketersediaan SPAL dan air bersih. Tabel 5.2 Kondisi bangunan, listrik, air bersih dan SPAL di Puskesmas di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2011 No Kabupaten / Kota Jumlah Puskesmas Puskesmas dengan Ketersediaan Air Bersih* (%) Puskesmas dengan Ketersediaan SPAL**(%) Kondisi Gedung Baik/Rusak Ringan Puskesmas dengan Ketersediaan Listrik 24 jam (%) 1 Bolang Mongondow 14 71,4 50,0 78,6 100,0 2 Minahasa 19 94,7 52,6 100,0 89,5 3 Kepulauan Sangihe 17 52,9 47,1 76,5 82,4 4 Kepulauan Talaud 19 73,7 31,6 78,9 78,9 5 Minahasa Selatan 17 76,5 17,6 88,2 100,0 6 Minahasa Utara 10 60,0 70,0 80,0 100,0 7 Bolang Mongondow Utara 8 83,3 83,3 50,0 100,0 8 Kep. Siau Tagolandang Biaro 12 60,0 80,0 90,0 100,0 9 Minahasa Tenggara 11 60,0 20,0 60,0 100,0 10 Bolaang Mongondow Selatan 5 40,0 40,0 40,0 80,0 11 Bolaang Mongondow Timur 5 75,0 50,0 100,0 12 Kota Manado ,0 46,7 93,3 100,0 13 Kota Bitung 9 66,7 66,7 100,0 100,0 14 Kota Tomohon 7 71,4 57,1 100,0 100,0 15 Kota Mobagu 5 60,0 100,0 100,0 100,0 SULAWESI UTARA ,5 47,9 82,6 94,0 Sumber : RIFASKES 2011 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

84 Gambar 5.7. Ketersediaan alat komunikasi, koneksi internet, dan computer di Puskesmas di Provinsi Sulawesi Utara, RIFASKES Gambar 5.8. Kelengkapan vaksin dan alat imunisasi di Puskesmas di Provinsi Sulawesi Utara, RIFASKES ,9 0 HB Uniject BCG DPT/HB CAMPAK TT POLIO Kelengkapan alat imunisasi Gambar 5.9. Keberadaan peralatan esensial di Poliklinik umum di Puskesmas di Provinsi Sulawesi Utara, RIFASKES Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

85 2. Rumah Sakit Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan menghitung jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap jumlah penduduk. Berdasarkan laporan profil kabupaten/kota tahun 2011, jumlah rumah sakit se Sulawesi Utara sebanyak 34 unit dimana 18 unit dikelola oleh Pemerintah yang terdiri atas rumah sakit milik Departemen Kesehatan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (13 RS) dan TNI/POLRI (5 RS) dan 16 unit dikelola oleh swasta. Terdapat 2 rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak yang dikelola swasta. Dari 15 kabupaten/kota di Sulawesi Utara, tiga kabupaten tidak memiliki rumah sakit, yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Selatan dan Bolaang Mongondow Utara. Distribusi Rumah Sakit di Sulawesi Utara terdapat pada gambar Gambar Distribusi rumah sakit di Sulawesi Utara berdasarkan kepemilikan tahun PEMERINTAH TNI/POLRI SWASTA Sumber : Profil Kab/Kota 2011 Perkembangan jumlah rumah sakit di Sulawesi Utara tahun 2006 sampai tahun 2011 dapat terlihat sebagaimana pada gambar 5.11 Daftar Rumah Sakit se Provinsi Sulawesi Utara dapat terlihat seperti pada tabel 5.2 dan table 5.3. Gambar Perkembangan jumlah Rumah Sakit di Sulawesi Utara tahun 2006 tahun 2011 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

86 Tabel DAFTAR RUMAH SAKIT DI PROVINSI SULAWESI UTARA MENURUT KEPEMILIKAN TAHUN 2011 PEMERINTAH SWASTA TNI / POLRI 1 RSU DATOE BINANGKANG BOLMONG 1 RS ISLAM MOONOW KOTAMOBAGU 1 RS TKT III TELING MANADO 2 RSU MALA TALAUD 2 RS MONOMPIA KOTAMOBAGU 2 RUMKIT TKT IV BHAYANGKARI MANADO 3 RSU LIUN KENDAGE SANGIHE 3 RS KINAPIT KOTAMOBAGU 3 RUMKIT TKT IV AURI MANADO 4 RSU SAM RATULANGI MINAHASA 4 RS ISLAM SITI MARYAM MANADO 4 RS TNI AL BITUNG 5 RSU PROF. DR. KANDOUW MANADO 5 RS PANCARAN KASIH MANADO 5 RS KESDIM KOTAMOBAGU 6 RSU PROF. RATUMBUYSANG MANADO 6 RS SILOAM SONDER MINAHASA 7 RSUD WALANDA MARAMIS MINUT 7 RS BUDI SETIA LANGOWAN MINAHASA 8 RSUD NOONGAN MINAHASA 8 RS GMIM TONSEA MINUT 9 RSUD MANEMBO-NEMBO BITUNG 9 RS CHANTIA TOMPASO BARU 10 RSUD AMURANG MINAHASA SELATAN 10 RSU BETHESDA TOMOHON 11 RSU RATATOTOK BUYAT 11 RSU GUNUNG MARIA TOMOHON 12 RSU LAPANGAN SAWANG SITARO 12 RSU BUDI MULIA BITUNG 13 RSU BERGERAK GEMEH TALAUD 13 RS HERMANA LEMBEAN Sumber : Profil Kab/Kota RS KALOORAN AMURANG 15 RS PERMATA BUNDA MANADO 16 RS ADVENT MANADO Terdapat ketidak samaan data Rumah Sakit yang dikirim dari kabupaten/kota dengan data yang dikumpulkan melalui Riset Fasilitas Kesehatan (RIFASKES) 2011,, yakni dari jumlah Rumah Sakit Pemerintah (yang menjadi sasaran pengumpulan data RIFASKES 2011). Menurut RIFASKES 2011, jumlah rumah sakit Pemerintah (termasuk RS TNI/ POLRI) di Sulawesi Utara adalah sebanyak 16 Rumah sakit, sedangkan data dari Kabupaten/ Kota sebanyak 18. Kemungkinan letak perbedaan yaitu status RS Kesdim yang dianggap belum Rumah Sakit, tetapi dilaporkan sebagai Rumah Sakit oleh Kota Kotamobagu. Dari 16 Rumah Sakit Pemerintah dan POLRI yang ada, menurut hasil RIFASKES 2011, hanya 4 Rumah sakit yang sudah terakreditasi, 3 rumah sakit dengan akreditasi 5 jenis pelayanan dan 1 rumah sakit dengan akreditasi 12 jenis pelayanan. Gambar Jumlah Rumah Sakit Pemerintah di Provinsi Sulawesi Utara berdasarkan status akreditasi, RIFASKES Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

87 Tabel DAFTAR RUMAH SAKIT DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 Nomor Nama Rumah Sakit Jlh Kls Alamat Telepon Fax Penyelenggara Direktur Registr asi RSU PROF. Dr. R.D. KANDOU TT RS 735 B Jl. Raya Tanawangko No.55 Manado (0431) (0431) Dep.Kes.RI Dr. Fione Pangemana, M.Kes RSU PROF.Dr.V.L.RATUMBUY SANG 250 Jl. Bethesda No. 77 Manado RSUD NOONGAN 105 D Jl. Raya Noongan (0431) (0431) (0431) Pempop. Sulut Pempop. Sulut Dr. Bahagia Mokoagouw, M.Kes Dr. Ingrit Giroth, M.Kes RSUD BITUNG 75 C Jl. 46 Manembo-nembo Bitung (0438)38066 (0438) Pemkot Bitung Dr. Vonny Dumingan, M.Kes RSUD DR. SAM RATULANGI RSUD DATOE BINANGKANG 109 C Jl. Suprapto Luaan Tondano Timur (0431) (0431) , C Jl. Ade Irma Kotamobagu (0434)21574 (0434) Pemkab Minahasa Pemkab BolMong Dr. Maryani Suronoto, M,Biomed. Dr. Lucky Siwi, Sp.PD RSUD LIUN KENDAGE 150 C Jl. Tahete Kel. Apengsambeka (0432) 24410,24411 (0432) Pemkab Sangihe Dr. Handry Pasandaran, ME RSUD TALAUD 100 C Mala Kec. Melonguane Pemkab Talaud Dr. K. D. Monangin,ME RSUD AMURANG 150 Teep Amurang Pemkab Minsel Dr. Olga Tampemawa, M.Kes. RSUD MARIA WALANDA MARAMIS 50 D Airmadidi (0431) Pemkab Minut Dr, Rosa Tidayoh,M.Kes. RSU RATATOTOK BUYAT 150 C Jl. J.W.Lasut Ratatotok Dua (0431) (0431) Dep.Kes.RI Dr, Vally Ratulangi RSU LAPANGAN SAWANG 50 D Sawang Kec Siau Timur Selatan Pemkab Sitaro Dr. Ria Papalapu, M.Kes RSUD KOTA KOTAMOBAGU Jl, Pobundayan Kotamobagu Pemkota Kotamobagu RSU TK. III WOLTER MONGINSIDI 129 Jl. 14 Februari Manado (0431) (0431) , RSU AL BITUNG 50 Jl. Rumkital Bitung (0438) (0438) RSU LANUD SAM RATULANGI 34 Jl. A.A. Maramis Manado (0431)81177 (0431) ABRI-TNI AD ABRI-TNI AL ABRI-TNI AU dr. Rudy Tubagus, Sp.B RSU TK.IV BHAYANGKARA 30 Jl. Sam Ratulangi No.326 Manado (0431) (0431) POLRI Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

88 DAFTAR RUMAH SAKIT DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 (lanjutan) Nomor Nama Rumah Sakit Jlh Kls Alamat Telepon Fax Penyelenggara Direktur Registr asi TT RS RSU BETHESDA 224 C Jl. Raya Tomohon (0431) , RSU SILOAM 50 Kolongan Atas Sonder (0431) RSU KALOORAN 75 C Kel. Buyumgon Amurang (0430) RSU TONSEA 50 Airmadidi (0431) RSU PANCARAN KASIH 170 C Jl. Sam Ratulangi XIII Manado (0431) (0431) (0431) (0430) (0431) Yayasan Ds,AZR Wenas Yayasan Ds,AZR Wenas Yayasan Ds,AZR Wenas Yayasan Ds,AZR Wenas Yayasan Ds,AZR Wenas Dr. Robin Warouw, M.Kes Dr. Hary Ulaen, M.Kes Dr. Ellaine Wenur,M.Kes Dr. Jeane Agu Dr. Kathiandagho- Mangero,M.Kes RSU GUNUNG MARIA 250 C Jl. Sejahtera No. 282 Tomohon RSU BUDI MULIA 111 C Jl. Sam Ratulangi X/94 Bitung (0431) , (0438) (0431) (0438) Yayasan Ratna Miriam Yayasan Ratna Miriam Dr. Anton Tombol, M.Kes Dr. Rizal Tumewa, Sp,S RSU HERMANA 100 D Jl. A. Mononutu Lembean (0431) (0431) Yayasan Ratna Miriam Dr. Frits Tambajong, M.Kes RSU BUDI SETIA 79 D Desa Koyawas Langowan Barat (0431) (0431) Yayasan Ratna Miriam Dr. Simon Pati RSU CANTIA 50 D Jl. Siswa No.32 Tompasobaru (0430) (0430) Yayasan Ratna Miriam Dr, Mareyke Sengkeh RSU SITTI MARYAM 73 Jl. Pongidon Raya No. 110 Manado (0431) (0431) Yayasan RSI Sitti Maryam Prof. Dr. E. Datau RSU MOONOW 40 Jl.Raya AKD Kotamobagu (0434) (0434) Yayasan RSI Moonow Dr. Sahara Albugis,MPHM,DK RSU MONOMPIA 38 Kotamobagu (0434) (0434) Yayasan Kes. Monompia Dr, Beny Gunawan, Sp.OG RSU ADVENT 80 Jl.14 Februari No,1 Teling Manado (0431) (0431) Perkumpulan RS Advent Manado Dr. Edy Antou RSU PERMATA BUNDA 100 Jl. Pingkan Matindas (0431) (0431) Yayasan Bhakti Medica Dr, J.A. Najoan.M.Kes RS Khusus Ibu & Anak Kirana 38 Jl. Jed. Sudirman No. 78 Manado (0431) Yayasan Kirana Dr. Badiah Mulachele, MARS RS Khusus Ibu 7 Anak Kasih Ibu 50 Jl. Wolter Monginsidi No. 1 Bahu Manado (0431) PT. Regina Kasih Bunda Dr. F.J.O. Pelealu,MPH Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

89 Gambar Distribusi RSU Pemerintah di Provinsi Sulawesi Utara berdasarkan kelas, RIFASKES 2011 Berdasarkan hasil RIFASKES 2011, dari 16 Rumah Sakit Pemerintah di Sulawesi Utara tahun 2011, hanya 1 RS dengan kelas B, 11 Rumah sakit dengan kelas C, 4 Rumah Sakit dengan Kelas D, seperti pada gambar 5.13 di atas. 3. Apotek dan Toko Obat Sebagai penunjang pelayanan kesehatan khususnya dalam penyediaan obat di masyarakat maka terdapat 139 apotek dan 65 toko obat yang tersebar di sembilan kabupaten/kota se- Sulawesi Utara pada tahun Keberadaan apotek dan toko obat tersebut ditunjang pula dengan keberadaan Pedagang Besar Farmasi sebanyak 32 perusahaan dimana 31 diantaranya berdomisili di Manado dan satu di Kabupaten Minahasa Utara. Distribusi apotek dan toko obat dapat dilihat pada gambar 5.14 berikut Gambar Distribusi Apotik dan Toko Obat di Sulawesi Utara (Kondisi tahun 2010) Mana do Tomo hon Kab. Kota Kab. Minah Kotam Minah asa obagu asa Utara Kab. Bolmo ng Timur Kab. Minah asa Selata n Kab. Bolsel Kab. Sangih e Kab. Talaud Kab. Minah asa Tengg ara Apotik Kab. Kota Bolmo Bitung ng Toko Obat Sumber : Bidang UPK, 2011 Kab. Sitaro Kab. Bolmo ng Utara Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

90 4. Sarana Kesehatan Bersumber daya Masyarakat Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada termasuk yang ada di masyarakat. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) diantaranya adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Polindes (Pondok Bersalin desa), Desa Siaga. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya, Posyandu dikelompokkan ke dalam 4 strata posyandu yaitu Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. Pada tahun 2011 jumlah Posyandu di Sulawesi Utara sebanyak buah. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2010 namun masih lebih sedikit dibandingkan tahun 2008 yang sebanyak buah. Perkembangan posyandu di Sulawesi Utara dapat dilihat pada gambar 5.7, sementara distribusi posyandu menurut menurut kabupaten/kota dapat dilihat pada gambar 5.8. Klasifikasi dari posyandu tersebut adalah Pratama : 421, Madya: 855, Purnama: 739 dan Mandiri : 17. Gambar Distribusi Posyandu Menurut Klasifikasi Di Provinsi Sulawesi Utara Tahun BOLA ANG MON GON DOW BOLA ANG MON GON DOW UTAR A BOLA ANG MON GON DOW SELAT AN BOLA ANG MON MINA GON HASA DOW TIMU R MINA HASA UTAR A MINA HASA SELAT AN MINA HASA TENG GARA KEPU LAUA N SANG IHE KEPU LAUA N TALA UD KEPU LAUA N SITAR O KOTA MAN ADO KOTA BITU NG KOTA TOM OHO N PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI KOTA KOTA MOB AGU Sumber : Profil Kabupaten/Kota, 2011 Perkembangan posyandu di Provinsi Sulawesi Utara sejak tahun 2006 terlihat lambat. Jika pada tahun 2006 dengan posyandu, pada tahun 2008 mencapai posyandu. Tahun 2009 turun dan mulai meningkat lagi namun tidak pernah mencapai seperti jumlah di tahun 2008 tersebut. Adapun perkembangan Posyandu sejak tahun dapat dilihat pada gambar Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

91 Gambar Perkembangan Posyandu di Sulawesi Utara tahun Gambar Distribusi Posyandu menurut Kabupaten/Kota di Sulawesi Utara tahun 2011 MINAHASA UTARA BOLAANG MONGONDOW TIMUR KOTA MANADO KEPULAUAN SITARO KOTA BITUNG KEPULAUAN TALAUD MINAHASA SELATAN KOTA KOTAMOBAGU BOLAANG MONGONDOW MINAHASA TENGGARA BOLAANG MONGONDOW SELATAN MINAHASA BOLAANG MONGONDOW UTARA KOTA TOMOHON KEPULAUAN SANGIHE Sumber : Profil Kabupaten/Kota, 2012 Dari gambar 5.17 terlihat Jumlah Posyandu di Kabupaten Minahasa Utara terbanyak dibandingkan dengan daerah lainnya, dan yang paling sedikit adalah dari Kabupaten Sangihe. Jumlah posyandu banyak dan sedikit tidak menggambarkan efektifitas posyandu, oleh karena itu untuk melihat efektifitas posyandu, dapat dilihat dari rasio posyandu kelurahan/desa seperti yang terlihat pada gambar 5.18 Gambar Rasio Posyandu terhadap kelurahan /desa di Sulawesi Utara tahun 2011 PROV. SULAWESI UTARA KOTA MANADO KOTA BITUNG KOTA TOMOHON KOTA KOTAMOBAGU KEPULAUAN SITARO BOLAANG MONGONDOW MINAHASA MINAHASA UTARA KEPULAUAN SANGIHE BOLAANG MONGONDOW SELATAN MINAHASA SELATAN KEPULAUAN TALAUD BOLAANG MONGONDOW TIMUR MINAHASA TENGGARA BOLAANG MONGONDOW UTARA Sumber : Profil Kabupaten/Kota, 2011 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

92 Dari gambar 5.18 terlihat bahwa rata-rata di setiap kabupaten 1 Posyandu melayani 1 desa, tetapi di daerah kota nampak di dalam 1 kelurahan/desa terdapat lebih dari 1 Posyandu, dan rasio terbesar terdapat pada Kota Manado. Adapun perbandingan jenis posyandu di Sulawesi utara seperti pada gambar 5.19 Gambar 5.19 Jumlah Posyandu menurut jenis di Sulawesi Utara tahun PRATAMA Sumber : Profil Kab/Kota 2011 MADYA PURNAMA 33 MANDIRI Adapun data jumlah Posyandu dan Polindes menurut kabupaten/kota tahun 2011 (sumber: laporan Profil Kabupaten/Kota) seperti dalam table lampiran profil ini. Pembentukan Desa Siaga dimaksudkan untuk memberikan penerangan kepada warga setempat mengenai bencana,.termasuk flu burung. Desa siaga adalah desa yang memiliki kesiapan sumberdaya dan kemampuan mencegah serta mengatasi masalah-masalah kesehatan. Strategi yang diterapkan adalah menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat. Selain itu, Desa Siaga juga diharapkan mampu meningkatkan akses kesehatan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Selain meningkatkan sistem surveillance, monitoring dan informasi kesehatan serta meningkatkan biaya kesehatan Salah satu kriteria desa siaga adalah memiliki minimal satu Poskesdes dengan tenaga Poskesdes minimal 1 (satu) orang bidan dan 2(dua) kader. Pada tahun 2011 jumlah desa siaga di Sulawesi Utara adalah sebanyak desa (67,76 %). Namun jika dibandingkan dengan jumlah Poskesdes ( yang sebanyak 654 buah, maka hanya sekitar 57 % dari seluruh desa siaga yang ditetapkan yang mempunyai Poskesdes. Perbandingan antara desa siaga dan poskesdes menurut Kabupaten/kota dapat dilihat dari gambar 5.20 Gambar Perbandingan Desa siaga dengan Poskesdes dan Posyandu di Sulawesi Utara tahun BOLAA NG MONG ONDO W BOLAA NG MONG ONDO W UTARA Sumber : Profil Kab/Kota 2011 BOLAA NG MONG ONDO W SELATA N BOLAA NG MONG ONDO W TIMUR MINAH ASA MINAH ASA UTARA MINAH ASA SELATA N Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011 MINAH ASA TENGG ARA KEPULA UAN SANGIH E KEPULA UAN TALAU D KEPULA UAN SITARO KOTA MANAD O KOTA KOTA TOMOH BITUNG ON Desa Siaga Poskesdes Posyandu KOTA KOTAM OBAGU

93 Dari gambar 5.20 terlihat bahwa tidak semua desa siaga yang mempunyai Poskesdes. Mungkin salah satu faktor yang menyebabkan gap yang terlalu besar adalah keberadaan polindes yang belum menjadi Poskesdes yang tidak dimasukkan dalam perhitungan. B. TENAGA KESEHATAN Tenaga kesehatan yang akan dianalisis di dalam profil 2011 ini dibatasi pada tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas. 1. Tenaga Medis Berdasarkan laporan Pendataan Puskesmas Kabupaten/Kota tahun 2012, Jumlah sumber daya manusia kesehatan yang bertugas di Puskesmas di Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2011 tercatat sebanyak orang yang terdiri atas 460 orang tenaga medis, orang tenaga perawat dan bidan, 173 tenaga farmasi, 223 tenaga gizi, 35 orang keterapian dan teknisi medis, 299 orang tenaga sanitasi serta 168 orang tenaga kesehatan masyarakat baik S1 dan S2. 3 daerah yang mempunyai sumber daya manusia kesehatan terbanyak adalah Kota Manado 563 orang, Kabupaten Minahasa Selatan (475) dan Kabupaten Minahasa Utara (462) seperti pada gambar Dari orang tersebut jumlah tenaga medis yang sebanyak 433 orang, yang jika dibandingkan dengan jumlah Puskesmas sebanyak 173 Puskesmas atau rata-rata 2,5 dokter di tiap Puskesmas. Gambar 5.22 memperlihatkan rata-rata dokter yang bekerja di Puskesmas di tiap kabupaten. Dengan jumlah Puskesmas yang bervariasi di masing-masing kabupaten/kota, maka terlihat bahwa rata-rata dokter umum yang bekerja di Puskesmas terbanyak adalah di Kota Manado yaitu 4,73 diikuti oleh Kabupaten Minahasa Utara 4,3 dan Kota Tomohon 4,14. rata-rata dokter umum di Puskesmas terendah adalah di kabupaten Sitaro (0,75), kabupaten Bolaang Mongondow (1,07) dan Kabupaten Talaud (1,2). Gambar Distribusi sumber daya manusia kesehatan yang bekerja di Puskesmas di Sulawesi Utara tahun 2011 KOTA MANADO KAB. MINAHASA SELATAN KAB. MINAHASA UTARA KOTA TOMOHON KAB. SANGIHE KAB. MINAHASA KAB. TALAUD KOTA BITUNG KAB. BOL. MONGONDOW KAB. BOLMONG UTARA KOTA KOTAMOBAGU KAB. MINAHASA TENGGARA KAB. SITARO KAB. BOLMONG SELATAN KAB. BOLMONG TIMUR Sumber : Pendataan Puskesmas Kab/Kota 2012 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

94 Gambar Rata-rata jumlah doketer umum di Puskesmas se Provinsi Sulawesi Utara tahun 2011 Gambar Rata-rata jumlah doketer umum yang bekerja di Puskesmas menurut jenis P uskesmas se Provinsi Sulawesi Utara tahun Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

95 Jika dipilah menurut jenis Puskesmas dimana dokter umum bekerja, maka terlihat rata-rata dokter umum yang bekerja di Puskesmas Perawatan terbanyak di Kota Bitung (5) diikuti Kota Tomohon (4,6) dan Minahasa Utara (4), terendah di kabupaten Sitaro (0,71) dan Bolaang Mongondow (1,17), sedangkan yang bekerja di Puskesmas Non Perawatan terbanyak di Kota Manado (4,73), Kabu paten Minahasa Utara (4,83) dan Kota Kotamobagu. Rata-rata jumlah dokter yang bekerja di Puskesmas menurut jenis Puskesmas yaitu Puskesmas Perawatan dan Puskesmas Non Perawatan dapat dilihat pada gambar Jika dianalisis menurut jumlah penduduk, maka terlihat rasio tenaga medis terhadap penduduk seperti terlihat pada gambar Gambar 5.24 Rasio tenaga medis yang bekerja di Puskesmas terhadap penduduk PROV. SULAWESI UTARA KAB. MINAHASA TENGGARA KOTA TOMOHON KAB. MINAHASA SELATAN KAB. BOLMONG TIMUR KAB. MINAHASA UTARA KAB. SANGIHE KAB. TALAUD KOTA MANADO KOTA BITUNG KOTA KOTAMOBAGU KAB. BOLMONG SELATAN KAB. BOLMONG UTARA KAB. SITARO KAB. MINAHASA KAB. BOL. MONGONDOW 6,9 9,9 18,8 34,6 31,1 27,4 23,1 22,3 22,3 21,3 18,9 18,7 18,5 17,1 17,0 14,1 Referensi : 30 dokter / Tenaga Paramedis. Jumlah paramedis (perawat dan bidan) yang bekerja di Puskesmas tahun 2011 sebanyak orang dengan 3 wilayah yang mempunyai tenaga perawat/bidan terbanyak adalah Kabupaten Minahasa Selatan (336), Kota Manado (317) dan Kabupaten Minahasa Utara (300 orang). sebagaimana terlihat pada gambar Gambar Distribusi tenaga Perawat/Bidan yang bekerja di Puskesmas menurut Kabupaten/Kota tahun 2011 KAB. MINAHASA SELATAN KOTA MANADO KAB. MINAHASA UTARA KAB. SANGIHE KAB. MINAHASA KOTA TOMOHON KAB. TALAUD KAB. BOL. MONGONDOW KOTA BITUNG KAB. BOLMONG UTARA KAB. MINAHASA TENGGARA KOTA KOTAMOBAGU KAB. SITARO KAB. BOLMONG SELATAN KAB. BOLMONG TIMUR Sumber : Pendataan Puskesmas Kab/Kota Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

96 Jika dibandingkan dengan jumlah Puskesmas di tiap kabupaten/kota, maka rasio tenaga paramedis disetiap puskesmas sebagaimana terlihat pada gambar Terlihat bahwa rasio paramedis terhadap penduduk terbesar terdapat di Kabupaten Talaud (29,5), Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (28,5) dan Kota Tomohon (26,8), sementara Kota Manado merupakan wilayah dengan rasio terkecil (7,7) diikuti Kabupaten Minahasa (8,4) dan kabupaten Bolaang Mongondow (10,7). Gambar Rasio tenaga paramedis (perawat dan bidan) terhadap penduduk di Sulawesi utara tahun 2011 KAB. TALAUD KAB. BOLMONG UTARA KOTA TOMOHON KAB. SITARO KAB. BOLMONG SELATAN KAB. SANGIHE KAB. MINAHASA TENGGARA KAB. MINAHASA SELATAN KAB. MINAHASA UTARA KOTA KOTAMOBAGU KAB. BOLMONG TIMUR KOTA BITUNG KAB. BOL. MONGONDOW KAB. MINAHASA KOTA MANADO 110,7 108,4 107,5 83,7 76,7 179,2 170,6 155,9 150,2 294,9 285,5 268,4 245,3 233,2 228,4 Gambar Rata-rata perawat di Puskesmas se Provinsi Sulawesi Utara tahun 2011 Sumber : laporan pendataan Puskesmas kab/kota, Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

97 Pada gambar 5.27 terlihat bahwa keberadaan paramedic di setiap Puskesmas bervariasi. Di Kota Tomohon rata-rata di setiap Puskesmas terdapat 26 tenaga perawat, begitu juga di kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Minahasa Utara dengan rata-rata 18 perawat. Rata-rata perawat di Puskesmas yang tersedikit adalah di Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan dan di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur yaitu 8 perawat. Gambar 5.28 memperlihatkan rata-rata tenaga Bidan di Puskesmas dimana Kota Tomohon mempunyai rata-rata bidan terbanyak di Puskesmas yaitu 8,8 Bidan, diikuti oleh kabupaten Minahasa (6,7) dan Kota Manado (6,4), sementara Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow dan kabupaten Bolaang Mongondow Selatan mempunyai rata-rata bidan 1 di setiap Pus kesmas. Gambar Rata-rata Bidan yang bekerja di Puskesmas se Provinsi Sulawesi Utara tahun 2011 Sumber : laporan pendataan Puskesmas Profil Kesehatan kab/kota,2012 Provinsi Sulawesi Utara Tahun

98 Gambar 5.29 memperilhatkan persebaran tenaga kesehatan khususnya dokter, perawat dan bidan terhadap jumlah penduduk di Provinsi Sulawesi utara tahun Terlihat bahwa hampir di setiap kabupaten/kota proporsi perawat lebih besar di bandingkan dengan bidan dan dokter kecuali di Kabupaten Minahasa Selatan dimana proporsi bidan lebih tinggi dibanding perawat dan dokter Gambar Peta distribusi tenaga kesehatan (dokter, perawat dan bidan) menurut jumlah penduduk di Sulawesi Utara tahun Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

99 C. PEMBIAYAAN KESEHATAN Pembiayaan kesehatan di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2011 yakni bersumber Pusat yaitu dari Dana Depkes berupa Dana Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan, dana Bantuan Luar Negeri (BLN) serta dana transfer ke daerah yakni dana perimbangan berupa dana Alokasi Khusus (DAK) serta dana yang bersumber Pendapatan daerah yaitu APBD. Dana Dekonsentrasi tahun 2011 berjumlah Rp. 13,017 Milayar yang digunakan untuk kegiatan Pengembangan Upaya Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kebijakan dan manajemen Pembangunan kesehatan,upaya Kesehatan Masyarakat, Perbaikan gizi Masyarakat, Upaya kesehatan Perorangan, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, Obat-obatan dan Perbekalan Kesehatan serta Sumberdaya kesehatan. Perbandingan dana kesehatan bersumber APBN dan PHLN dapat dilihat pada gambar Tabel 5.4 memperlihatkan rincian Anggaran kesehatan di provinsi Sulawesi Utara baik yang bersumber APBN, APBD maupun bersumber PHLN. Tabel 5.5 memperlihatkan rincian alokasi anggaran Tugas Pembantuan baik untuk Rujukan maupun untuk pembiayaan Bantuan Oprasional Kesehatan di Provinsi Sulawesi Utara tahun Tabel 5.6 memperlihatkan rincian alokasi Dana Alokasi Khusus Kesehatan di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2011 Gambar Anggaran kesehatan bersumber APBN dan PHLN di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2011 (dalam juta) DAK Farmasi (15 Kab/Kota) NHLR 574 DAK Yandas (15 Kab/Kota) DAK (Rujukan Kab/Kota) GF Malaria DAK (Rujukan Provinsi) Tugas Pembantuan BOK Kab/Kota GF TB Tugas Pembantuan Dekonsentrasi GF AIDS Sumber : Sub Bagian Perencanaan, 2011 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

100 Tabel Anggaran Kesehatan di Sulawesi Utara tahun 2011 NO SUMBER BIAYA ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah % 1 APBD PROVINSI ,9 a. Belanja Langsung b. Belanja Tidak Langsung APBN : ,4 a. Dana Dekonsentrasi b. Tugas Pembantuan Tugas Pembantuan BOK Kab/Kota c. Dana Alokasi Khusus (DAK) : '- Rujukan (Provinsi) '- Rujukan (Kab/Kota) '- Yandas ( 15 Kab/Kota) '- Farmasi ( 15 Kab/Kota) ASKESKIN - Lain-lain (sebutkan) 3 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) ,7 a. GF AIDS b. GF TB c. GF Malaria d. NHLR SUMBER PEMERINTAH LAIN TOTAL ANGGARAN KESEHATAN BIAYA KESEHATAN PER PENDUDUK ,58 Tabel 5.5. Alokasi dana Tugas pembantuan di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2011 NO KAB/KOTA TUGAS PEMBANTUAN RUJUKAN BOK 1 PROVINSI SULAWESI UTARA : RS. RATUMBUYSANG RSUD NOONGAN 5,000,000,000 BKMM 13,000,000,000 LABKES 2 KAB. BOLAANG MONGONDOW 1,400,000,000 3 KAB. MINAHASA 1,900,000,000 4 KAB. SANGIHE 1,600,000,000 5 KAB. BITUNG 25,000,000, ,000,000 6 KOTA MANADO 1,500,000,000 7 KAB. KEPULAUAN TALAUD 10,000,000,000 1,900,000,000 8 KABUPATEN MINAHASA SELATAN 10,000,000,000 1,700,000,000 9 KOTA TOMOHON 700,000, KAB. MINAHASA UTARA 1,000,000, KOTA KOTAMOBAGU 500,000, KAB. BOLAANG MONGONDOW UTARA 800,000, KAB.KEP.SITARO 1,000,000, KAB. MINAHASA TENGGARA 1,100,000, KAB. BOLAANG MONGONDOW TIMUR 500,000, KAB. BOLAANG MONGONDOW SELATAN 500,000,000 Sumber TOTAL : Seksi perencanaan, ,000,000,00 17,000,000,000 Sumber : Sub Bagian Perencanaan, Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

101 Tabel 5.6. Rincian Dana Alokasi Khusus (DAK) khusus kesehatan di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2011 D A K NO KAB/KOTA Kesehatan Dasar FARMASI RUJUKAN TOTAL 1 PROVINSI SULAWESI UTARA : RS. RATUMBUYSANG 1,602,200,000 1,602,200,000.0 RSUD NOONGAN - BKMM - LABKES - 2 KAB. BOLAANG MONGONDOW 1,350,200,000 1,741,100,000 4,426,500,000 7,517,800, KAB. MINAHASA 1,408,200,000 2,239,300,000 1,698,000,000 5,345,500, KAB. SANGIHE 2,187,300,000 1,737,100,000 3,377,200,000 7,301,600, KAB. BITUNG 2,602,300,000 1,229,600,000 3,831,900, KOTA MANADO 1,744,600,000 2,779,700,000 4,524,300, KAB. KEPULAUAN TALAUD 2,504,300,000 1,436,100,000 3,940,400, KABUPATEN MINAHASA SELATAN 1,387,900,000 1,474,900,000 2,862,800, KOTA TOMOHON 2,958,700, ,700,000 3,574,400, KAB. MINAHASA UTARA 1,273,800,000 1,318,600,000 3,102,900,000 5,695,300, KOTA KOTAMOBAGU 1,982,600,000 1,527,800,000 3,510,400, KAB. BOLAANG MONGONDOW UTARA 2,277,200,000 1,534,000,000 1,537,700,000 5,348,900, KAB.KEP.SITARO 3,045,300,000 1,679,100,000 4,724,400, KAB. MINAHASA TENGGARA 2,534,200,000 1,656,600,000 4,190,800, KAB. BOLAANG MONGONDOW TIMUR 4,728,400,000 2,719,800,000 7,448,200, KAB. BOLAANG MONGONDOW SELATAN 3,565,300,000 2,878,700,000 6,444,000,000.0 TOTAL 35,550,300,000 26,568,100,000 15,744,500,000 77,862,900, Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

102 84 84 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

103 BAB VI RENCANA AKSI DAERAH PERCEPATAN PENCAPAIAN MDGs 6.1. Kondisi Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Provinsi Sulawesi Utara Millenium Development Goals (MDGs) merupakan komitmen nasional dan global dalam upaya lebih mensejahterakan masyarakat melalui pengurangan kemiskinan dan kelaparan, pendidikan, pemberdayaan perempuan, kesehatan, dan kelestarian lingkungan. 8 (delapan) tujuan (goals) menjadi komitmen MDGs mencakup: (1) Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan; (2) Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua; (3) Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan; (4) Menurunkan Angka Kematian Anak; (5) Meningkatkan Kesehatan Ibu; (6) Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit Menular lainnya; (7) Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup; dan (8) Membangun Kemitraan Global untuk Pembangunan. Upaya percepatan pencapaian target MDGs menjadi prioritas pembangunan nasional, yang memerlukan sinergi kebijakan perencanaan di tingkat nasional dan di tingkat provinsi maupun kabupaten/ kota. Di tingkat nasional, target - target MDGs telah diintegrasikan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dalam bentuk program, indikator maupun target yang terukur serta indikasi dukungan pembiayaannya. Pembangunan bidang kesehatan menjadi perhatian penting dalam komitmen internasional, yang dituangkan dalam Millennium Development Goals (MDGs). Dalam MDGs terdapat tujuan yang terkait langsung dengan bidang kesehatan yaitu target (1) Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan; target 4 (menurunkan angka kematian anak), target 5 (meningkatkan kesehatan ibu) dan target 6 (memerangi HIV dan AIDS, TB dan Malaria serta penyakit lainnya), dan target (7) Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup. Sebagian besar pencapaian MDGs di Sulawesi Utara telah menunjukan kecenderungan pencapaian yang baik, namun masih memerlukan kerja keras untuk pencapaian target pada tahun Target yang telah dicapai mencakup : 1). Goal 1 : - Prevalensi balita gizi buruk pada tahun 2010 yaitu 3,8 % menjadi 0,025 % sampai Mei 2011 (target MDGs 3,6 %) - Prevalensi Balita gizi kurang pada tahun 2010 mencapai 10,8 % menjadi 6,8 % sampai Mei 2011 (target MDGs 11,9 %) 2). Goal 4 : - Angka kematian neonatal per 1000 KH pada tahun 2010 yaitu 21 per 1000 KH menurun menjadi 6,08 per 1000 KH sampai Mei 2011 (target MDGs < 32) - Persentase anak usia 1 tahun yang diimunisasi campak pada tahun 2010 yaitu 91 % (target MDGs > 44,5 %) 3). Goal 5 : - Angka pemakaian kontrasepsi/ CPR bagi perempuan menikah usia tahun semua cara pada tahun 2010 yaitu 62,40 % (target MDGs (>49,7 %) - Angka pemakaian kontasepsi/ CPR pada perempuan menikah usia tahun saat ini cara modern pada tahun 2010 yaitu 69,3 % (target MDGs >47,1 %) - Angka kelahiran remaja (perempuan usia tahun) per 1000 perempuan usia tahun pada tahun 2010 yaitu 67 % (Target MDGs <67) - Cakupan pelayanan antenatal (sedikitnya 1 kali kunjungan dan 4 kali kunjungan) untuk Kunjungan 1 pada tahun 2010 yaitu 99,2 % (target MDGs > 75,0 %). - Cakupan pelayanan antenatal (sedikitnya 1 kali kunjungan dan 4 kali kunjungan) pada tahun 2010 yaitu 87,7 % (target MDGs 56,0 %). - Unmet Need (kebutuhan keluarga berencana/kb yang tidak terpenuhi pada tahun 2010 yaitu 6,2 % (target MDGs 12,70 %). Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

104 3). Goal 6 : - Penggunaan kondom pada hubungan seks beresiko tinggi terakhir untuk perempuan pada tahun 2010 yaitu 30% (target MDGs >12,8%). - Penggunaan kondom pada hubungan seks beresiko tinggi terakhir untuk laki- laki pada tahun 2010 yaitu 30% (target MDGs >12,8%). - Proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat-obatan antiretroviral pada tahun 2010 yaitu 60% (taget MDGs meningkat). - Angka kejadian Malaria (per penduduk) AMI pada tahun 2010 yaitu 14,72 (target MDGs <24,10). - Angka kejadian Malaria (per penduduk) API pada tahun ,08 s.d Mei 2011 yaitu 0.36 (target MDGs <1). - Proporsi anak balita yang tidur dengan kelambu berinsektisida pada tahun 2010 yaitu 16,5% (target MDGs >7,7%). - Proporsi anak balita dengan demam yang diobati dengan obat anti malaria yang tepat pada tahun 2010 yaitu 80% (target MDGs >21,9%). - Angka kejadian Tuberkulosis (semua kasus penduduk/ tahun) pada tahun 2010 yaitu 21 (target MDGs <343). - Tingkat pervalensi Tuberkulosis (per penduduk) pada tahun 2010 yaitu 210 (target MDGs <443). - Tingkat kematian karena Tuberkulosis (per penduduk) pada tahun 2010 yaitu 4 (target MDGs <92). - Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis yang terdeteksi dalam program DOTS pada tahun 2010 yaitu 80% (target MDGs 70,0%) - Proporsi kasus Tuberkulosis yang diobati dan sembuh dalam program DOTS pada tahun 2010 yaitu 90%. (target MDGs 85,0%) 4). Goal 7 : - Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak, perkotaan pada tahun 2010 yaitu 75,40% (target MDGs 49,82%). - Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak, perdesaan pada tahun 2010 yaitu 51,97% (target MDGs 45,72%). - Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi layak, perkotaan dan perdesaan pada tahun 2010 yaitu 67,80% (target MDGs 62,41%). - Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi layak, perkotaan pada tahun 2010 yaitu 77,90% (target MDGs 69,51%). - Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi layak, perdesaan pada tahun 2010 yaitu 55,83% (target MDGs 55,55%). Target yang masih memerlukan kerja keras mencakup : 1). Goal 4 : - Angka Kematian Balita per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2010 yaitu 42/1000 KH (target MDGs 32/1000 KH). - Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 KH pada tahun 2010 yaitu 29/1000 KH (target MDGs 23/1000 KH). 2). Goal 5 : - Angka kematian Ibu per kelahiran hidup pada tahun 2010 yaitu 183 KH, s.d Mei / KH (target MDGs <102/ KH). 3). Goal 6 : - Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari total populasi pada tahun 2010 kondisi Sulut <0,5 %. - Proporsi jumlah penduduk usia tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV/ AIDS (MENIKAH) pada tahun 2010 yaitu 9,8% (target MDGs meningkat) Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

105 4). Goal 7 : - Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak, perkotaan dan perdesaan pada tahun 2010 yaitu 61,18% (target MDGs 68,87%) Beberapa target MDGs 2015 telah tercapai, namun demikian masih ada beberapa target MDGs yang memerlukan upaya keras untuk mencapainya. Untuk mempercepat pencapaian target MDGs, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara membuat langkah-langkah untuk percepatan pencapaian MDGs selama 5 tahun ke depan dengan menyiapkan Rencana Aksi Daerah (RAD) MDGs sesuai dengan kondisi dan permasalahan serta kemampuan daerah. Dengan rencana aksi tersebut diharapkan pihak-pihak terkait di provinsi memiliki komitmen dan kejelasan dalam perencanaan dan penganggaran program dan kegiatan untuk mencapai target MDGs. 2. Permasalahan dan Tantangan Permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target MDGs saat ini di Provinsi Sulawesi Utara adalah masih tingginya Angka Kematian Bayi dan Balita (Tujuan 4), Angka Kematian Ibu (Tujuan 5) serta masih tingginya kasus-kasus HIV/AIDS (Tujuan 6). Angka Kematian Bayi di Sulawesi Utara menunjukkan adanya peningkatan dimana tertatat pada tahun 2009 adalah 25 per 1000 KH meningkat menjadi 29 per 1000 KH pada tahun 2010, dimana target MDGs adalah 32 per 1000 KH, demikian pula Angka Kematian Balita menunjukkan angka 42 per 1000 KH, dimana target MDGs 32 per 1000 KH. Untuk mencapai target AKB dan AKABA berdasarkan Millenium Development Goals atau MDGs pada tahun 2015 dapat diprediksikan sangat memungkinkan untuk diraih, walaupun masih terjadi disparitas antar Kabupaten/Kota, yang mencerminkan adanya perbedaan akses atas pelayanan kesehatan terutama di daerah daerah miskin dan terpencil. Angka Kematian ibu merupakan salah satu indikator penting yang mereflesikan derajat kesehatan disuatu wilayah yang mencakup tingkat kesadaran prilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan serta tingkat pelayanan kesehatan terutama bagi ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu pada masa nifas. Sementara itu angka kematian ibu di Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2010 yaitu 183 KH per Kelahiran Hidup (67 kasus kematian ibu), kemudian pada tahun 2011 situasi sampai bulan Mei tercatat sebesar 303 per kelahiran hidup. Trend peningkatan AKI karena adanya perbaikan sistim pencatatan dan pelaporan sehingga semua kasus terlaporkan dengan kata lain tidak terjadi under report. Disisi lain ada beberapa kabupaten/kota tidak dapat menekan angka kematian ibu seperti : kabupaten kepulauan Talaud, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kota Bitung, serta Kabupeten Minahasa selatan. Penigkatan jumlah kematian ibu ini disebabkan karena rendahnya pemahaman petugas kesehatan ibu terhadap manajemen program ditingkat Puskesmas dan Desa. Menyebabkan ibu hamil dengan resiko tinggi tidak dapat terdeteksi, ataupun tidak dapat ditangani sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Pelatihan yang dilaksanakan di tingkat Provinsi terhadap para pengelola program di tingkat Kabupaten/Kota tidak dapat diteruskan ke petugas di tingkat Puskesmas dan Desa. Penyebab lainnya adalah pergantian pemegang program yang terjadi setiap saat di beberapa Kabupeten/Kota, sehingga petugas petugas yang telah dilatih dialihtugaskan ke program lain. Permasalahan lainnya adalah kurangnya atau tidak adanya tenaga spesialis kebidanan di beberapa Kabupaten / Kota sehingga kasus kasus rujukan di Rumah Sakit tidak dapat ditangani dengan baik. Demikian juga dengan bidan di desa. Jumlah desa yang ada di Provinsi Sulawesi Utara adalah 1652 desa, sedangkan jumlah bidan desa yang ada di Kabupaten/Kota hanya 812 orang dan yang tinggal di desa hanya 524 orang, bahkan bidan bidan tersebut mengerjakan tugas rangkap yang bervariasi dari 1 sampai 5 tugas dari program yang berbeda. Rendahnya komitmen pemerintah Kabupaten /Kota dalam upaya penurunan angka kematian ibu yang dapat terlihat juga dari rendahnya alokasi anggaran kesehatan ibu dalam APBD Kabupaten/Kota. Penanggulangan penyakit HIV/AIDS masih memerlukan perhatian dalam peningkatan pengendaliannya. Prevalensi HIV/AIDS yang didapatkan melalui survey masih menunjukkan hasil 0,5 % pada tahun 2006 s/d tahun 2010, dimana angka ini masih stabil. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

106 Bila dibandingkan dengan angka prevalensi HIV/ AIDS Indonesia pada tahun 2009 adalah 0,2%, maka angka prevalensi Sulawesi Utara masih diatas Nasional. Meskipun upaya pencegahan dan penanggulangan terus dilakukan dengan mengoptimalkan dan mempertahankan atau menurunkan angka 0,5% jangan sampai angka ini mengalami kecenderungan naik. Jika hal ini terjadi, maka daerah Sulawesi Utara akan mengalami pergeseran kearah generalized epidemic, seperti Provinsi Papua dan Papua Barat dengan prevalensi 2,4% pada populasi. Target pengendalian HIV/AIDS di Sulawesi Utara kedepan adalah menurunkan angka prevalensi HIV/AIDS mencapai 0.2% pada tahun Hal ini juga dapat dilihat pada proporsi jumlah penduduk usia tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS (yang menikah) baru mencapai 9,8 % dan yang belum menikah baru mencapai 12 % untuk itu perlu kerja keras dalam hal meningkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS Arah kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target MDGs TUJUAN 1 : MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN TARGET 1C : MENURUNKAN HINGGA SETENGAH- NYA PROPORSI PENDUDUK YANG MENDERITA KELAPARAN DALAM KURUN WAKTU KEBIJAKAN : 1. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan pada penduduk miskin, terutama anak balita dan ibu hamil untuk memperoleh makanan yang aman dan bergizi cukup serta mendapatkan intervensi pelayanan lainnya. 2. Memperkuat pemberdayaan masyarakat dalam pembinaan gizi dan merevitalisasi posyandu. 3. Memperkuat surveilance gizi PROGRAM : Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak KEGIATAN : 1. Pembinaan Gizi Masyarakat melalui : Pelatihan tatalaksana gizi buruk bagi Puskesmas Perawatan dan RSUD. Pelatihan tatalaksana gizi buruk bagi Puskesmas nonperawatan. Pelatihan konselor menyusui bagi petugas kesehatan. Penyediaan obat gizi buruk Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011 Pelatihan pemantauan pertumbuhan bagi petugas gizi Puskesmas dan Kabupaten/Kota. Pembinaan kader posyandu. Penyediaan sarana dan prasarana kader posyandu. Penyediaan dana operasional posyandu melalui BOK. Bimbingan teknis untuk petugas gizi kabupaten/kota. TUJUAN 4 : MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK TARGET 1C : MENGURANGI HINGGA DUA PERTIGA TINGKAT KEMATIAN BALITA DALAM KURUN WAKTU KEBIJAKAN : 1. Meningkatkan cakupan imunisasi campak menjadi sebesar 93 persen pada tahun Meningkatkan pelaksanaan strategi MTBS. 3. Menerapkan strategi kesehatan anak pada tingkat keluarga. 4. Meningkatkan upaya perubahan perilaku. 5. Meningkatkan pelayanan kesehatan neonatal dan ibu. 6. Memperkuat dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan. 7. Meningkatkan mobilisasi partisipasi masyarakat melalui kegiatan posyandu. 8. Memadukan strategi lintas sektoral untuk mempercepat pencapaian target penurunan angka kematian balita, bayi maupun neonatal. STRATEGI : 1. Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan di daerah kepulauan dan terpencil. 2. Melakukan pelatihan berfokus pada MTBS bagi petugas kesehatan. 3. Pemberian makanan pelengkap yang sesuai. 4. Memberikan perawatan yang tepat dirumah kepada anak. 5. Peningkatan PHBS di tingkat rumah tangga. 6. Meningkatkan pelayanan kehamilan dan persalinan, pelayanan dasar bagi semua bayi yang baru lahir. 7. Meningkatkan pelayanan kesehatan dasar, revitalisasi posyandu, peningkatan fasilitas hingga menjadi PONED dan PONEK, serta pelaksanaan BOK. 8. Melaksanakan pemantauan status gizi bayi dan balita setiap bulan melalui penimbangan berat badan, imunisasi dasar lengkap dan layanan kesehatan lainnya yang disediakan posyandu

107 PROGRAM : Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak KEGIATAN : 1. Pembinaan pelayanan kesehatan anak. 2. Pembinaan pelayanan kesehatan neonatal. 3. Pembinaan pelayanan kesehatan bayi. 4. Pembinaan pelayanan kesehatan anak balita. 5. Pelatihan penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal untuk nakes daerah kepulauan. 6. Deteksi ibu hamil resiko tinggi termasuk distribusi kelambu bagi ibu hamil. 7. Pemberian imunisasi yang cukup bagi bayi dan balita. 8. TUJUAN 5 : MENINGKATKAN KESEHATAN IBU TARGET 5A : MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU HINGGA TIGA PEREMPAT DALAM KURUN WAKTU TARGET 5B : MENCAPAI UNIVERSAL AKSES PADA KESEHATAN REPRODUKSI HINGGA TAHUN 2015 KEBIJAKAN : 1. Program Kesehatan Ibu dilaksanakan dalam konteks pelayanan kesehatan primer, melalui pemantapan sistem pelayanan dan rujukan kesehatan ibu serta perluasan pelayanan di berbagai tingkat pelayanan kesehatan serta di seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Utara terutama di daerah terpencil, kepulauan dan perbatasan. 2. Program Kesehatan Ibu berupaya untuk mempromosikan keadilan dalam alokasi sumberdaya untuk menjamin agar pelayanan kesehatan ibu dapat dijangkau oleh kaum miskin dan penduduk yang kurang mampu di seluruh Provinsi Sulawesi Utara. 3. Program Kesehatan Ibu difokuskan pada pelayanan kesehatan ibu sesuai standard, berdasarkan bukti ilmiah pada semua tingkat pelayanan dan rujukan kesehatan baik di sektor pemerintah maupun swasta di seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Utara terutama di daerah terpencil, kepulauan dan perbatasan. 4. Program Kesehatan Ibu difokuskan pada peningkatan sistem pelayanan kesehatan untuk menjamin tersedianya akses terhadap pelayanan yang profesional dan berkualitas. 5. Program Kesehatan Ibu menjamin agar Bidan di Desa meningkatkan kerjasama dengan Dukun Bayi untuk memberi dukungan pada pelayanan kesehatan ibu. 6. Program Kesehatan Ibu melakukan pemantauan kemajuan kegiatan dan evaluasi program 2 x setahun. 7. Program Kesehatan Ibu akan menetapkan p e n i n g k a t a n k e g i a t a n b e r d a s a r k a n pengalaman / lessons learned dan model percontohan. 8. Kesehatan Ibu diarahkan untuk memantapkan dan menerapkan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS ) Kesehatan Ibu secara berhasil guna dan berdaya guna. 9. Pengembangan dan pembinaan upaya kesehatan Ibu mencakup upaya peningkatan kesehatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan kesehatan 10.Program Kesehatan Ibu dilaksanakan dalam ko teks Pe a gu a Kesehata e uju ula esi Utara ehat. 11.Program Kesehatan Ibu dilaksanakan dalam konteks otonomi daerah yang menjamin integrasi yang mantap dalam perencanaan pembangunan kesehatan daerah serta proses alokasi anggaran. 12.Program Kesehatan Ibu memfasilitasi kegiatan kegiatan lokal sambil meningkatkan kemampuan pihak pihak yang terlibat dalam menentukan dan melaksanakan solusi mereka sendiri. 13.Program Kesehatan Ibu diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan, kemampuan dana dan sumberdaya Kabupaten / Kota bersangkutan. 14.Program Kesehatan Ibu dilaksanakan berdasarkan pada semua kegiatan yang telah ada dan bekerjasama dengan mitra terkait ( sektor terkait, organisasi profesi, agen donor baik di dalam maupun luar negeri, LSM dan masyarakat ) untuk memaksimalkan sumberdaya dan mengurangi tumpang tindih kegiatan. 15.Program Kesehatan Ibu difokuskan pada pendekatan yang berorientasi pada Ibu dan keluarga sebagai sasaran pelayanan. Dengan demikian ibu serta keluarga akan lebih tanggap dan mau memanfaatkan pelayanan kesehatan. 16. Program Kesehatan Ibu bekerja secara partisipatif, terkoordinasi dan sesuai situasi dan kondisi dalam mengembangkan strategi yang spesifik lokal de ga e perhatika ilai sosial budaya yang ada. Pendekatan ini dapat memaksimalkan kualitas, pemanfaatan dan kelestarian. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

108 17. Program Kesehatan Ibu bekerjasama dengan wakil masyarakat dan kelompok masyarakat lainnya, guna mengidentifikasi kegiatan di tingkat keluarga dan masyarakat yang mendukung kegiatan yang mempunyai dampak kesehatan terhadap ibu. 18. Program Kesehatan Ibu bekerjasama dengan pihak pihak yang terlibat dan masyarakat untuk mengidentifikasi isu isu sosial, budaya dan ekonomi yang terkait dengan kesehatan ibu yang perlu diatasi. STRATEGI : 1. Meningkatkan akses dan cakupan pelayanan kesehatan ibu yang professional dan berkualitas yang berdasarkan bukti bukti ilmiah. 2. Membangun kemitraan yang efektif melalui kerja sama lintas program, lintas sektor dan mitra lainnya untuk melakukan advokasi guna memaksimalkan sumberdaya yang tersedia serta meningkatkan koordinasi perencanaan dan kegiatan kesehatan ibu serta perbaikan gizi status gizi ibu hamil. 3. Mendorong pemberdayaan wanita dan keluarga serta masyarakat melalui peningkatan pengetahuan untuk menjamin perilaku yang menunjang kesehatan ibu dan pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu. 4. Mendorong keterlibatan masyarakat dalam menjamin penyediaan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu. PROGRAM : Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak KEGIATAN : 1. Pembinaan pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas dan kesehatan reproduksi serta keluarga berencana. 2. Melakukan deteksi bumil risti. 3. Pelayanan pertolongan pertama kegawatdaruratan obstetric sesuai standar nasional, maupun pedoman klinis dan rujukan pada semua Poskesdes dan Puskesmas tanpa tempat tidur. 4. Menjamin agar tiap desa yang terpencil, kepulauan dan perbatasan mempunyai Poskesdes dengan tenaga bidan di desa. 5. Menyediakan bahan bahan dan obat obatan esensial serta peralatan yang diperlukan untuk pelayanan yang efektif. 6. Menyediakan pelayanan antenatal terpadu sesuai dengan standar nasional dan pedoman klinis. Pelayanan mencakup kegiatan persiapan persalinan, kegawatdaruratan, pemeriksaan in Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011 feksi saluran reproduksi / infeksi menular seksual / HIV-AIDS, pengobatan malaria, tuberculosis paru, dan penyakit menular lainnya sesuai kebutuhan. 7. Memberikan pelayanan selama persalinan sesuai standard dan pedoman klinis, khususnya pemantauan persalinan dengan menggunakan partograf selama persalinan, manajemen aktif persalinan kala III. 8. Memberikan pelayanan pasca persalinan / nifas termasuk pelayanan KB Pasca Salin sesuai standard dan pedoman klinis dan melakukan penyimpanan pencatatan. 9. Mendeteksi dan mengelola masalah kehamilan sesuai standard nasional dan pedoman klinis ( termasuk anemia ), persalinan, segera setelah kelahiran dan masa nifas serta pasca keguguran sesuai standard dan pedoman klinis serta disesuaikan dengan tingkat pelayanan dan rujukan serta menjamin transportasi untuk rujukan. 10.Menjamin pencegahan dan penanggulangan infeksi. 11.Menetapkan peran dukun bayi di masyarakat dalam menunjang kesehatan ibu serta hubungannya dengan bidan di desa dalam bentuk kemitraan bidan dan dukun. 12.Bekerja sama dengan Lintas Sektor terkait untuk melibatkan Dukun Bayi, Kader dan PKK untuk menjamin bantuan bagi ibu ibu selama kehamilan, persalinan dan nifas. 13.Melakukan konseling pada semua ibu hamil tentang KB yang dimulai pada trimester III dan lebih focus setelah melahirkan serta memberi pelayanan KB sesuai standard nasional dan pedoman klinis yang disesuaikan dengan tingkat pelayana 14.Pemberian Vit A dan makanan untuk Ibu Hamil KEK 15.Penerapan teknologi tepat guna berupa Buku KIA. 16.Pencegahan / Penanganan Terhadap Korban Trafiking 17.Pengadaan dan pemeliharaan Bidan Kit. 18.Membuat media media promosi yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan kesehatan reproduksi. 19.Mengidentifikasi dan mengembangkan Puskesmas dengan tempat tidur untuk melaksanakan PONED dengan lokasi geografis yang tepat guna meningkatkan akses. Sekurang kurangnya 4 fasilitas PONED perlu dikembangkan di tiap Kabupaten / Kota. Di daerah terpencil Puskesmas tanpa tempat tidur ditingkatkan untuk dapat melaksanakan PONED.

109 20.Menjamin adanya PONED selama 24 jam dan pelayanan pasca keguguran di Puskesmas dengan tempat tidur, sesuai standard nasional dan pedoman klinis. 21.Menjamin adanya PONEK selama 24 jam dan pelayanan pasca keguguran sesuai standar nasional dan pedoman klinis di semua Rumah Sakit Kabupaten / Kota dan Provinsi. 22.Meningkatkan akses terhadap darah di semua Rumah Sakit Kabupaten / Kota dengan mengembangkan Bank Darah di tempat tempat geografis terjangkau, dengan menggunakan standar pedoman nasional untuk darah yang aman. 23.Mengkaji ulang kebijakan tentang tenaga kesehatan dan mengidentifikasi perubahan yang diperlukan dalam peningkatan pelayanan termasuk revisi kurikulum pendidikan, cara penempatan, maupun semua uraian tugas yang relevan, sesuai dengan kebijakan kesehatan daerah dan pedoman klinik. 24.Melakukan asesmen tentang kebutuhan tenaga dan mengidentifikasi kekurangannya dalam ketrampilan, kaderisasi dan jumlah di tingkat Kabupaten / Kota. 25.Mengembangkan rencana sumber daya manusia yang merupakan prioritas termasuk rekruitmen dan kebutuhan pelatihan. 26.Menjamin pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari perencanaan sumberdaya manusia. 27.Pelatihan manajemen program bagi petugas Provinsi / Kab./Kota 28.Pembinaan Teknis Program / Pendampingan Program bagi petugas di Kab./Kota 29.Melakukan identifikasi kebijakan, perundangundangan yang tidak mendukung program kesehatan ibu. 30.Mengembangkan, menetapkan dan memutakhirkan kebijakan, peraturan perundang undangan tentang pelayanan kesehatan ibu. 31.Menyusun Peraturan Gubernur tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Balita (KIBBLA) di Provinsi Sulawesi Utara. 32.Membangun jejaring dan melakukan kegiatan yang dapat melibatkan ( seluruh pihak yang terkait dengan kesehatan ibu) untuk berdialog tentang kesakitan dan kematian ibu guna menggalang kesepakatan tentang prioritas, kebijakan dan kegiatan serta pengembangan strategi untuk peningkatan kegiatan kesehatan ibu. 33.Mengkoordinasikan secara efektif rencana kesehatan ibu dari mitra kerja dan sektor lain di tingkat Provinsi dan Kabupaten / Kota. 34.Melakukan advokasi untuk meningkatkan sumberdaya, mempromosikan kebijakan yang konsisten, etis dan berdasarkan bukti bukti ilmiah untuk menjamin agar program kesehatan ibu merupakan prioritas dalam agenda pembangunan daerah. 35.Mengembangkan jejaring informasi program kesehatan ibu. 36.Penanganan masalah sosial yang berkaitan erat dengan kesehatan reproduksi seperti kesetaraan jender dan kekerasan terhadap perempuan. 37.Bekerjasama dengan BKKBN dalam hal hal tersebut di bawah ini : menjamin tersedianya konseling dan pelayanan Keluarga Berencana berkualitas di semua fasilitas kesehatan. Membantu kegiatan tindak lanjut oleh tokoh dan kader masyarakat terhadap ibu ibu yang baru melahirkan dan bekerja sama dengan bidan di desa untuk meningkatkan penggunaan kontrasepsi guna mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. 38.Bekerjasama dengan Badan Pemberdayaan Perempuan Provinsi untuk memberdayakan organisasi perempuan agar dapat melaksanakan kegiatan advokasi tentang pencegahan kehamilan 4 terlalu. 39.Menetapkan peran dukun bayi di masyarakat dalam mendukung pelayanan kesehatan ibu serta kemitraan dukun bayi dengan bidan di desa dan sistem pelayanan kesehatan. 40.Melibatkan peran dukun bayi dalam merujuk ibu hamil bermasalah dan semua ibu yang baru melahirkan serta bayi baru lahir dan melaporkan masalah yang ditemukan. 41.Mempromosikan kerjasama dengan sektor swasta dan LSM dalam : Mengupayakan akses terhadap pelayanan emergensi Memberi bantuan transportasi dan biaya Mengembangkan pelayanan asuransi kesehatan Melakukan konseling pada wanita yang beresiko tinggi terhadap Penyakit Menular Seksual / HIV Memantau pelayanan guna menjamin pelayanan yang berorientasi pada klien. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

110 42. Meningkatkan kemitraan dengan organisasi profesi seperti POGI, IDI, dan IBI, IDAI serta Organisasi Profesi bidang Gizi di bidang tersebut di bawah ini : Mengembangkan pedoman pedoman klinis berdasarkan standar nasional. Merevisi kurikulum pre-service training. Melakukan in-service training dan training of trainers, termasuk kegiatan evaluasi pasca pelatihan untuk menilai kinerja di tempat bekerja. Melakukan pemantauan kualitas pelayanan sesuai standar di sektor swasta. 43. Bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia di bidang bidang tersebut di bawah ini : Mengembangkan rencana untuk penyediaan fasilitas Bank Darah di semua Rumah Sakit kabupaten / Kota dengan fokus pada daerah terpencil/kepulauan/ perbatasan. Meningkatkan penyediaan darah di semua Rumah Sakit dan fasilitas kesehatan di daerah terpencil, kepulauan,dan perbatasan untuk PONEK. Melakukan revisi standar transfusi darah Memantau kualitas pelayanan Bank Darah. Mengembangkan mekanisme pelestarian Bank Darah Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun Pemberian informasi oleh bidan di desa dan petugas lain pada keluarga tentang kehamilan yang aman, tentang pentingnya gizi yang memadai serta istirahat yang cukup selama kehamilan dan masa laktasi. 45. Bekerjasama dengan kelompok wanita untuk membuat wanita sensitive terhadap hak hak mereka dalam memperoleh pelayanan kesehatan ibu. 46. Bekerjasama dengan kelompok wanita dalam mendorong wanita melaporkan kejadian bilamana kualitas pelayanan kurang baik atau adanya diskriminasi dalam pelayanan. 47. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pencegahan kematian ibu sebagai persoalan hak asasi manusia dan hak ibu untuk hidup serta mempromosikan kesehatan ibu. 48. Mengemukakan peran yang dapat dilaksanakan oleh Komite Kesehatan Kabupaten / Kota dalam mendukung system kesehatan guna melindungi hak hak konsumen dan petugas kesehatan. 49. Melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan penyediaan pelayanan dan akses terhadap pelayanan tersebut. 50. Bekerjasama dengan kelompok masyarakat untuk mengidentifikasi indikator utama pelayanan kesehatan ibu yang akan dipantau oleh kelompok masyarakat. 51. Melibatkan kelompok masyarakat dalam pelaksanaan Audit Maternal Sosial. 52. Mengembangkan rencana untuk memperluas elemen elemen serta pendekatan yang efektif ke Kabupaten / Kota terpilih lainnya. TUJUAN 6 : MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA TARGET 6A : MENGENDALIKAN PENYEBARAN DAN MULAI MENURUNKAN JUMLAH KA- SUS BARU HIV/AIDS HINGGA TAHUN 2015 TARGET 6B : MEWUJUDKAN AKSES TERHADAP PENGOBATAN HIV/AIDS BAGI SEMUA YANG MEMBUTUHLKAN SAMPAI DEN- GAN TAHUN 2010 KEBIJAKAN : 1. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan untuk mengantisipasi dan menghadapi epidemi yang ada. 2. Meningkatkan mobilisasi masyarakat untuk meningkatkan upaya pencegahan, perawatan dan pengobatan HIV dan AIDS pada populasi rentan. 3. Mobilisasi sumber dana untuk penanggulangan HIV/AIDS. 4. Meningkatkan koordinasi lintas sektor dan good governance. 5. Memperkuat sistem informasi dan sistem monitoring dan evaluasi. STRATEGI : 1. Pencegahan penularan melalui kegiatan surveillance di 15 kab/kota. 2. Peningkatan jumlah fasilitas perawatan, pengobatan serta konseling dan Testing HIV yang berkelanjutan. 3. Peningkatan kapasitas SDM dalam pengendalian HIV/AIDS. 4. Penguatan Pokja AIDS sektor kesehatan. 5. Pengembangan kolaborasi TB-HIV 6. Penyediaan layanan KIE terhadap infeksi HIV dan mencegah penularannya

111 7. Pelaksanaan penjangkauan terhadap masyarakat pada kelompok paling beresiko, serta mencakup test HIV 8. Peningkatan cakupan penggunaan kondom PROGRAM : Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan KEGIATAN : 1. Penyuluhan dan sosialisasi di SMP/SMA/PT 2. Pemberian Anti Retroviral Treatment 3. Peningkatan pelayanan Rumah Sakit Pemerintah yang melayani rujukan bagi ODHA. 4. Sosialisasi perda dan pergub penanggulangan HIV / AIDS 5. Menyiapkan pedoman, kebijakan penanggulangan dengan mengadakan bahan-bahan KIE, leaflet, poster, banner. 6. Peningkatan kegiatan di 5 (lima) klinik VCT dan VCT mobile dilokasi-lokasi beresiko. TARGET 6C : MENGENDALIKAN PENYEBARAN DAN MULAI MENURUNKAN JUMLAH KA- SUS BARU MALARIA DAN PENYAKIT UTAMA LAINNYA HINGGA TAHUN KEBIJAKAN : 1. Mobilisasi sosial yang berfokus pada meningkatkan kesadaran masyarakat tentang intervensi pencegahan dan pengendalian malaria. 2. Memperkuat pelayanan kesehatan dalam pencegahan, pengendalian dan pengobatan. 3. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di semua aspek. 4. Meningkatkan struktur manajemen dan tata kelola yang meliputi strategi, program kerja, dan sistem informasi. 5. Peningkatan dukungan pendanaan. STRATEGI : 1. Pencegahan penularan melalui kegiatan surveillance di 15 kab/kota. 2. Mengembangkan strategi mobilisasi social yang berfokus pada peningkatan kesadaran masyarakat terhadap upaya pencegahan malaria. 3. Menguatkan system informasi malaria. 4. Meningkatkan pengendalian vektor yang sesuai dengan kondisi setempat. 5. Memperkuat system surveilance epidemiologi dan control wabah. 6. Mengembangkan kapasitas untuk menilai efektivitas upaya pengendalian malaria. 7. Mempromosikan pencegahan dan pengendalian malaria pada masyarakat. 8. Melakukan pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan petugas. 9. Melakukan pemantauan, perencanaan dan sasaran intervensi malaria. PROGRAM : Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan KEGIATAN : 1. Pengendalian penyakit bersumber binatang. 2. Kampanye pembagian kelambu masal daerah endemis malaria tinggi. 3. Pengadaan kelambu berinsektisida di kab/kota endemis malaria. 4. Pengadaan kelambu berinsektisida ibu hamil dan bayi. 5. Pengambilan darah masal (zero survey). 6. Pengadaan rapid diagnosis test (RDT). 7. Pengobatan. 8. Pengadaan obat malaria. 9. Penyemprotan rumah pada desa dengan malaria tinggi. 10.Pengadaan insektisida. 11.Pengadaan alat semprot dan perlengkapan alat penyemprot. 12.Pelatihan pengelola malaria dalam manajemen program malaria. 13.Pengembangan model intervensi lintas sektor TARGET 6C : MENGENDALIKAN PENYEBARAN DAN MULAI MENURUNKAN JUMLAH KASUS BARU MALARIA DAN PENYAKIT UTAMA LAINNYA HINGGA TAHUN KEBIJAKAN : 1. Peningkatan cakupan DOTS. 2. Peningkatan kapasitas dan kualitas penanganan TB. 3. Penguatan sistem informasi serta sistem monitoring dan evaluasi terkait TB. STRATEGI : 1. Pencegahan penularan melalui kegiatan surveillance di 15 kab/kota. 2. Peningkatan advokasi, komunikasi dan mobilisasi social. 3. Meningkatan pelayanan DOTS di RS Pemerintah dan Swasta. 4. Peningkatan system penyediaan dan manajemen obat yang efektif. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

112 5. Peningkatan promosi aktif dalam pengendalian TB. 6. Peningkatan komunikasi efektif kepada penderita TB. 7. Peningkatan kerjasama program TB/HIV. 8. Peningkatan cakupan penemuan kasus dan layanan pengobatan untuk TB diseluruh pelayanan kesehatan. 9. Peningkatan ketersediaan system informasi kesehatan yang efektif. PROGRAM : Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan KEGIATAN : 1. Pengendalian penyakit menular langsung. 2. Penemuan kasus. 3. Supervisi ke kabupaten kota dan laboratorium. 4. Pelatihan dan sosialisasi. TUJUAN 7 : MEMASTIKAN KELESTARIAN HIDUP TARGET 7C : MENURUNKAN SEBESAR SEPARUH PROPORSI PENDUDUK TANPA AKSES TERHADAP AIR MINUM YANG AMAN LAYAK DAN BERKELANJUTAN SERTA SANITASI DASAR PADA 2015 KEBIJAKAN : 1. Meningkatkan cakupan pelayanan sarana air minum. 2. Meningkatkan akses penduduk terhadap sanitasi yang layak. 3. Meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). STRATEGI : 1. Peningakatan penyehatan dan pengawasan kualitas lingkungan. 2. Peningkatan partisipasi masyarakat lewat kesadaran akan pentingnya air minum dan sanitasi dasar. 3. Pemberian informasi kepada masyarakat tentang penggunaan air minum, praktek praktek sanitasi dan perilaku higinis. PROGRAM : Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan KEGIATAN : 1. Advokasi penyediaan air minum berkualitas. 2. Pengawasan kualitas air minum perpipaan. 3. Advokasi dan kampenye stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan). 4. Advokasi pelaksanaan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun PEMANTAUAN DAN EVALUASI Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pencapaian target MDGs adalah bagian dari kegiatan perencanaan pembangunan yang secara sistimatik mengumpulkan dan menganalisa data dan informasi untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan dan kinerja dan pembangunan. Evaluasi ini dilaksanakan berdasarkan indikator dan sasaran kinerja yang tercatat dalam dokumen RAD MDGs. Adapun mekanisme pemantauan dan evaluasi MDGs dibagi menjadi 3 (tiga) komponen untuk melihat target capaian dan pelaksanaan RAD MDGs dari masing masing Goal (tujuan) yaitu sebagai berikut: a. Penanggung jawab. Sebagaimana pada table 6.1. b. Waktu Pelaksanaan Pemantauan : Tingkat Puskesmas : a. Pertemuan evaluasi bulanan tingkat Puskesmas untuk mengevaluasi program dan mengumpulkan data. b. Data bulanan yang telah lengkap dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten dengan format laporan yang telah tersedia. c. Melakukan kajian hasil dari supervisi fasilitatif tentang pelaksanaan program program yang terkait dengan MDGs. Tingkat Kabupaten : a. Laporan bulanan Puskesmas direkapitulasi dan di analisa di Kabupaten / Kota dan dikirimkan ke Dinas Kesehatan Provinsi setiap bulan, Hasil analisa laporan Puskesmas digunakan fasilitator sebagai dasar supervisi ke Puskesmas dan jejaring Puskesmas. b. Pengelola program program yang terkait dengan MDGs Dinas Kesehatan Kab./Kota melakukan supervisi melalui kunjungan ke Puskesmas dan jejaring Puskesmas setiap bulan dengan menggunakan format yang telah tersedia. c. Hasil cakupan program dan supervisi dibahas dalam pertemuan evaluasi setiap bulan di Kabupaten / Kota.

113 Tabel 6.1. Penanggung jawab kegiatan RAD Percepatan pencapaian MDGs Kesehatan DI Sulawesi Utara NO. GOAL (TUJUAN) PENANGGUNG JAWAB KET. 1. TUJUAN 1 : MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN TARGET 1C : MENURUNKAN HINGGA SETENGAHNYA PROPORSI PEN- DUDUK YANG MENDERITA KELAPARAN DALAM KURUN WAKTU TUJUAN 4 : MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK TARGET 4A : MENGURANGI HINGGA DUA PERTIGA TINGKAT KEMA- TIAN BALITA DALAM KURUN WAKTU TUJUAN 5 : MENINGKATKAN KESEHATAN IBU TARGET 5A : MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU HINGGA TIGA- PEREMPAT DALAM KURUN WAKTU TARGET 5B : MENCAPAI UNIVERSAL AKSES PADA KESEHATAN REPRO- DUKSI HINGGA TAHUN TUJUAN 6 : MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENU- LAR LAINNYA Dinkes Prov. Sulut cq. Bidang Bina Kesehatan & Gizi Dinkes Prov. Sulut cq. Bidang Bina Kesehatan & Gizi Dinkes Prov. Sulut cq. Bidang Bina Kesehatan & Gizi Dinkes Prov.Sulut cq. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan TARGET 6A : MENGENDALIKAN PENYEBARAN DAN MULAI MENU- RUNKAN JUMLAH KASUS BARU HIV/AIDS HINGGA TAHUN 2015 TARGET 6B : MEWUJUDKAN AKSES TERHADAP PENGOBATAN HIV/AIDS BAGI SEMUA YANG MEMBUTUHKAN SAMPAI DENGAN TAHUN TARGET 6C : MENGENDALIKAN PENYEBARAN DAN MULAI MENU- RUNKAN JUMLAHKASUS BARU MALARIA DAN PENYAKIT UTAMA LAINNYA HINGGA TAHUN TUJUAN 7 : MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP Dinkes Prov.Sulut cq. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan TARGET 7C : MENURUNKAN SEBESAR SEPARUH, PROPORSI PENDUDUK TANPA AKSES TERHADAP AIR MINUM YANG AMAN DAN BERKELANJUTAN LAYAK SERTA SANITASI DASAR PADA 2015 Seksi Bimdal Upaya Perbaikan Gizi Seksi Bimdal Upaya Perbaikan Kesehatan Anak dan Remaja Seksi Bimdal Upaya Kesehatan Ibu dan Usila Seksi Bimdal Pemberantasan Penyakit Seksi Bimdal Kesehatan Lingkungan Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

114 Tingkat Provinsi : a. Penanggung Jawab Program dan pengelola program yang terkait dengan MDGs serta staf Dinas Kesehatan Provinsi melakukan supervisi fasilitatif dalam rangka monitoring dan evaluasi programprogram yang terkait dengan MDGs ke Kabupaten/Kota dan Puskesmas setiap 3 bulan dengan menggunakan format yang telah tersedia. b. Pertemuan evaluasi tingkat Provinsi dilakukan dalam pertemuan midterm (tengah tahun ) dan pertemuan evaluasi pada akhir tahun Evaluasi Evaluasi diperoleh dari catatan dan pelaporan serta hasil pengamatan tentang pelaksanaan program - program yang terkait dengan MDGs. Evaluasi dikaitkan denga target pe apaia i dikator MDG s yang terdapat dalam matrix Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian Target MDG s. c. Langkah Tindak Lanjut Kegiatan monitoring dirancang untuk memperoleh hasil kinerja program kesehatan secara rutin atau jangka pendek. Bagi Penanggung Jawab Program Kabupaten / Kota, apabila program atau kegiatan rutin telah memberikan perubahan yang signifikan, kelangsungan program kinerja tetap memerlukan perhatian. Review secara periodik tetap diperlukan. Sistem Pemantauan Wilayah Setempat akan membantu para penanggung jawab program di Kabupaten / Kota untuk mempertimbangkan kapan indikator dan frekwensi monitoring dikurangi dan pada bagian mana perlu dibahas dan direncanakan lagi dan dilanjutkan. Hasil monitoring / evaluasi digunakan untuk penyusunan kegiatan prioritas dan perencanaan kegiatan tahun berikutnya. capaian pembangunan millenium (MDGs). Upaya percepatan pencapaian MDGs menjadi prioritas pembangunan di daerah Provinsi Sulawesi Utara, yang memerlukan sinergi kebijakan perencanaan baik di tingkat nasional, Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Sebagian besar pencapaian MDGs di Sulawesi Utara khususnya di bidang kesehatan sudah sesuai dengan rencana target yang ditetapkan, bahkan beberapa target MDGs 2015 telah tercapai, namun demikian masih ada beberapa target MDGs yang memerlukan upaya keras untuk mencapainya. Meskipun kinerja pencapaian target MDGs di tingkat Provinsi Sulawesi Utara sudah cukup baik, namun disparitas kinerja antar Provinsi dan Kabupaten/Kota masih sangat bervariasi oleh sebab itu diperlukan kerjasama lintas sektor dan lintas program, masyarakat serta antara pemerintah Pusat dan Daerah. Penyusunan Rencana Aksi Daerah MDGs ini diharapkan pihak pihak terkait memiliki komitmen dan kejelasan dalam perencanaan dan pengganggaran program dan kegiatan untuk mencapaian tujuan target MDGs di daerah. RAD MDGs ini merupakan rencana aksi yang jelas, operasional dan selaras dengan kebijakan nasional. De ikia lah Re a a Aksi Daerah Per epata Pe apaia MDGs di uat u tuk digu aka sebagai acuan bagi perencana, peningkatan koordinasi upaya-upaya untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat Penutup Penyusunan RAD MDGs Provinsi Sulawesi Utara merupakan amanah dari Inpres No.3 tahun 2010 tentang program pembangunan yang berkeadilan, dimana salah satunya adalah pen Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

115 BAB VII KESIMPULAN / PENUTUP Gambar-gambar berikut merupakan ringkasan hasilhasil capaian program khususnya program terkait MDGs yang dilaksanakan oleh kabupaten/kota sepanjang tahun Situasi Angka Kematian Bayi Sulawesi Utara Distribusi kasus kematian bayi di Sulawesi Utara Tahun SULUT NASIONAL 0-10 kasus SIAU TAGULANDANG BIARO BOLAANG MONGONDOW TIMUR KEPULAUAN TALAUD kasus KOTA TOMOHON MINAHASA UTARA BOLAANG MONGONDOW UTARA MINAHASA TENGGARA KEPULAUAN SANGIHE KOTA KOTAMOBAGU kasus BOLAANG MONGONDOW BOLAANG MONGONDOW SELATAN KOTA BITUNG MINAHASA SELATAN KOTA MANADO MINAHASA 2 ks 4 ks 7 ks 11 ks 12 ks 14 ks 16 ks 18 ks 19 ks 26 ks 28 ks 37 ks 38 ks 43 ks 58 ks Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

116 K1 K4 PN Yan Nifas Fe3 PK Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

117 KN 1 KN Lengkap PKn Yankes bayi BGM GIZI BURUK Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

118 Distribusi kematian balita (0 HARI 59 Bulan) di Sulawesi Utara Tahun 2011 MINAHASA KOTA BITUNG KOTA MANADO MINAHASA SELATAN BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW KOTA KOTAMOBAGU MINAHASA TENGGARA KEPULAUAN SANGIHE BOLAANG MONGONDOW UTARA KOTA TOMOHON MINAHASA UTARA KEPULAUAN TALAUD BOLAANG MONGONDOW TIMUR SIAU TAGULANDANG BIARO SITUASI JUMLAH DAN ANGKA KEMATIAN IBU DI SULAWESI UTARA Distribusi kasus kematian ibu maternal di Sulawesi Utara tahun 2011 BOLAANG MONGONDOW 12 KEPULAUAN SANGIHE 10 KOTA KOTAMOBAGU 9 KOTA TOMOHON 7 KOTA MANADO 7 MINAHASA SELATAN 6 BOLAANG MONGONDOW SELATAN 5 MINAHASA UTARA 5 BOLAANG MONGONDOW TIMUR 3 KOTA BITUNG 2 MINAHASA TENGGARA 2 SIAU TAGULANDANG BIARO 1 BOLAANG MONGONDOW UTARA 1 MINAHASA 1 KEPULAUAN TALAUD Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

119 Distribusi kasus gizi buruk pada balita di Sulawesi Utara Tahun 2010 Trend penemuan kasus HIV/AIDS secara kumulatif tahun KOTA BITUNG 0 KOTA TOMOHON 0 MINAHASA UTARA 1 MINAHASA TENGGARA SIAU TAGULANDANG BIARO 4 BOLAANG MONGONDOW 5 BOLAANG MONGONDOW UTARA 5 KOTA KOTAMOBAGU 5 KEPULAUAN SANGIHE 6 KEPULAUAN TALAUD 8 MINAHASA SELATAN 9 BOLAANG MONGONDOW TIMUR 9 MINAHASA BOLAANG MONGONDOW SELATAN 14 KOTA MANADO HIV 93 AIDS Distribusi kasus HIV dan kasus AIDS di Sulawesi Utara sampai Desember 2011 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

120 Annual Parasite Incidence (API) Sulawesi Utara tahun 2011 Angka kesembuhan (Cure Rate) TB Paru di Sulawesi Utara Tahun 2011 Cakupan kelurahan/desa UCI di Sulawesi utara tahun 2011 PROV. SULUT MINAHASA KOTA MANADO MINAHASA TENGGARA BOLAANG MONGONDOW MINAHASA UTARA KEPULAUAN TALAUD KOTA TOMOHON MINAHASA SELATAN KOTA BITUNG KEPULAUAN SANGIHE KEPULAUAN SITARO BOLAANG MONGONDOW TIMUR BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW UTARA KOTA KOTAMOBAGU 45,2 43,1 43,1 39,8 39,4 56,3 63,8 74,3 73,5 92,4 92,0 91,0 90,3 88,5 84,3 81, Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

121 Cakupan keluarga memiliki akses terhadap air bersih di Sulawesi utara tahun 2011 Cakupan Keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar di Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

122 Dari pemaparan menurut bab demi bab sebelumnya, serta gambaran ringkasan programprogram kesehatan khususnya yang terkait dengan pencapaian MDGs, maka dapat diambil kesimpulan bahwa secara umum terdapat peningkatan derajat kesehatan masyarkat Sulawesi Utara di tahun 2011 yang sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi serta kondisi umum masyarakat Sulawesi Utara.Hasil ini tentu saja perlu disosialisasikan / dikomunikasikan baik ke pimpinan maupun secara horizontal ke lintas sektor terkait dan masyarakat. Dalam rangka pencapaian Tujuan Pembangunan Mille iu MDG s, Pro i si ula esi Utara se ara u u dapat dikataka o the tra k. Namun disadari bahwa selain adanya keberhasilan-keberhasilan dalam pembangunan kesehatan tahun 2011, masih terdapat berbagai tantangan yang memerlukan upaya keras untuk menghadapinya. Masih lebarnya disparitas status kesehatan antar kabupaten/daerah, distribusi Sumber Daya Manusia Kesehatan yang tidak merata khususnya di ndaerah DTPK, adanya ancaman penyakit menular baru dan munculnya penyakit yang sudah lama tidak dilaporkan dan anncaman masalah kesehatan akibat bencana, merupakan tantangan sekaligus masalah yang perlu dihadapi. Begitu juga dengan target pencapaian MDG s. eskipu Pro i si ula esi Utara sudah O the tra ks, a u terdapat e erapa tujuan yang masih memerlukan upaya keras. Yang masih tetap menjadi kendala adalah upaya penurunan angka kematian ibu dan penurunan kasus HIV/AIDS yang masih tinggi. Upayaupaya yang lebih keras dengan lebih memberikan peran lintas program dan lintas sektor perlu ditingkatkan frekuensinya. Memang jika ditilik dari tabel lampiran profil yang sebanyak 79 tabel tersebut, maka akan terlihat bahwa masih banyak informasi yang tidak disajikan baik dalam bentuk grafik, peta maupun dalam bentuk analisis situasi. Hal ini disebabkan karena begitu banyaknya keterbatasanketerbatasan yang dimiliki oleh tim penyusun profil. Semoga pada profil-profil kesehatan di tahuntahun yang akan datang masalah tersebut dapat dikurangi. Teridentifikasi beberapa tantangan yang harus disikapi dalam rangka pembangunan kesehatan di masa mendatang yang harus dihadapi. Tantangan tersebut misalnya adanya tuntutan masyarakata akan mutu pelayanan kesehatan yang semakin tinggi; peningkatan jumlah penduduk yang berpengaruh pada ketersediaan pangan; masalah-masalah yang berkaitan dengan tuntutan hukum/gugatan masyarakat semakin meningkat,; pemberdayaan dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat masih belum sesuai harapan; serta integrasi pembangunan kesehatan yang melibatkan lintas sektor yang belum optimal.sehingga merupakan suatu fenomena yang mau tidak mau harus ditindak lanjuti dengan rencana aksi yang matang dalam rangka menuju kondisi / pencapaian indicator kinerja yang lebih baik di masa-masa mendatang. Dalam kerangka menuju pengembangan system informasi kesehatan dalam hal ini pencapaian indikator ketersediaan profil kesehatan maka seperti diketahui bersama bahwa informasi yang disiapkan dengan baik di unit-unit kesehatan akan membantu pembuatan keputusan-keputusan dalam unit kesehatan tersebut karena dapat berfungsi sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan. Hasil-hasil yang disajikan dalam profil kesehatan Sulawesi Utara ini tentu saja akan menjadi informasi yang sangat penting dan sangat dibutuhkan baik oleh jajaran kesehatan maupun oleh lintas sektor dan masyarakat. Disadari bahwa perkembangan sistem informasi kesehatan sangatlah cepat, tidak hanya disebabkan karena perubahan teknologi informasi yang sedemikian pesatnya, akan tetapi juga metodemetode pemanfaatan data untuk penge-lolaan pelayanan kesehatan dan sumber daya kesehatan selalu mengalami perkembangan. Demikianlah Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara tahun 2011 ini dibuat dengan harapan kiranya bermanfaat dalam kerangka membuat masyarakat di Sulawesi Utara mandiri untuk hidup sehat melalui perencanaan, dan pelaksanaan pembangunan kesehatan yang lebih baik Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

123 PENYUSUN Penulis Pengumpul data Pe desai o er Dr. JONAS E. SUMAMPOUW, MA ULFA ABIDIN, AMDKL / JEFRI SASUK, AMD.TE JEFRI SASUK KONTRIBUTOR BIDANG PENANGGULANGAN MASALAH KESEHATAN BIDANG KESEHATAN KELUARGA DAN GIZI BIDANG UPAYA PELAYANAN KESEHATAN BIDANG PROMKES DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BAGIAN SEKRETARIAT BALAI DATA, SURVEILANS DAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun

124 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2011

125 TABEL LAMPIRAN

126 RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 1684 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk ######## Jiwa Tabel 2 4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3,7 Jiwa Tabel 1 5 Kepadatan Penduduk /Km 2 157,4 Jiwa/Km 2 Tabel 1 6 Rasio Beban Tanggungan #DIV/0! Tabel 2 7 Rasio Jenis Kelamin 104,3 Tabel 2 8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 91,9 87,8 84,1 % Tabel 4 9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan tertinggi SMP+ 57,6 54,7 56,1 % Tabel 5 B. DERAJAT KESEHATAN B.1 A K 10 Jumlah Lahir Hidup Bayi Tabel 6 11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) #DIV/0! #DIV/0! 8,0 Tabel 6 12 Jumlah Bayi Mati Bayi Tabel 7 13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) #DIV/0! #DIV/0! 8,7 per KH Tabel 7 14 Jumlah Balita Mati Balita Tabel 7 15 Angka Kematian Balita (dilaporkan) #DIV/0! #DIV/0! 9,7 per KH Tabel 7 16 Jumlah Kematian Ibu 71 Ibu Tabel 8 17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 185,7 per KH Tabel 8 B A K 18 AFP Rate (non polio) < 15 th #REF! per pend <15thn Tabel 9 19 Angka Insidens TB Paru ,89 per penduduk Tabel Angka Prevalensi TB Paru ,76 per penduduk Tabel 10

127 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 21 Angka kematian akibat TB Paru 1 1 1,04 per penduduk Tabel Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) #DIV/0! #DIV/0! 138,56 % Tabel Success Rate TB Paru #DIV/0! #DIV/0! 90,25 % Tabel Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani #DIV/0! #DIV/0! 10,03 % Tabel Jumlah Kasus Baru HIV Kasus Tabel Jumlah Kasus Baru AIDS Kasus Tabel Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya Kasus Tabel Jumlah Kematian karena AIDS Jiwa Tabel Donor darah diskrining positif HIV 0,29 0,20 0,56 % Tabel Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0,00 0,00 3,07 % Tabel Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) Kasus Tabel Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) Kasus Tabel Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) per penduduk Tabel Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 100,00 #DIV/0! 12,76 % Tabel Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 #DIV/0! 0,00 % Tabel Angka Prevalensi Kusta 0,00 0,00 1,77 per Penduduk Tabel Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) #DIV/0! #DIV/0! 96,15 % Tabel Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) #DIV/0! #DIV/0! 87,83 % Tabel Jumlah Kasus Difteri Kasus Tabel Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel Jumlah Kasus Pertusis Kasus Tabel Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Kasus Tabel Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Kasus Tabel Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel Jumlah Kasus Campak Kasus Tabel Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel Jumlah Kasus Polio Kasus Tabel Jumlah Kasus Hepatitis B Kasus Tabel Incidence Rate DBD 0,00 0,00 15,84 per penduduk Tabel Case Fatality Rate DBD #DIV/0! #DIV/0! 1,37 % Tabel 23

128 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) #REF! #REF! #REF! per penduduk Tabel Case Fatality Rate Malaria #REF! #REF! #REF! % Tabel Angka Kesakitan Filariasis per penduduk Tabel 25 S Gizi 55 Bayi baru lahir ditimbang % Tabel Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 1,75 1,45 1,45 % Tabel Balita Gizi Baik 89,33 94,43 94,40 % Tabel Balita Gizi Kurang 3,38 3,36 3,30 % Tabel Balita Gizi Buruk 0,08 0,06 0,08 % Tabel 27 C. UPAYA KESEHATAN C.1 P 60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 95 % Tabel Kunjungan Ibu Hamil (K4) 83,41 % Tabel Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 81,28 % Tabel Pelayanan Ibu Nifas 75,43 % Tabel Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 7,31 % Tabel Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 80,89 % Tabel Bumil Risti/Komplikasi ditangani 35,33 % Tabel Neonatal Risti/Komplikasi ditangani #DIV/0! #DIV/0! 36,92 % Tabel Bayi Mendapat Vitamin A 56,52 76,32 65,36 % Tabel Anak Balita Mendapat Vitamin A #DIV/0! 98,69 #DIV/0! % Tabel Ibu Nifas Mendapat Vitamin A #DIV/0! % Tabel Peserta KB Baru 26,97 % Tabel Peserta KB Aktif 86,09 % Tabel Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) #DIV/0! #DIV/0! 100,25 % Tabel Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) #DIV/0! #DIV/0! 95,72 % Tabel Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) #DIV/0! #DIV/0! 85,11 % Tabel Desa/Kelurahan UCI 74,30 % Tabel 38

129 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 92,54 % Tabel Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 3,87 % Tabel Bayi yang diberi ASI Eksklusif ,26 % Tabel Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin 38,62 39,15 39,26 % Tabel Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) #DIV/0! #DIV/0! 72,89 % Tabel Balita ditimbang #DIV/0! #DIV/0! - % Tabel Balita berat badan naik #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan #DIV/0! #DIV/0! 100,00 % Tabel Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan 74,39 78,14 64,37 % Tabel 46 Setingkat 87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan 49,54 51,08 48,15 % Tabel 47 Setingkat 88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 69,56 66,42 65,67 % Tabel Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 30,25 % Tabel Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 100,00 % Tabel Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,09 0,10 0,10 Tabel SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 57,14 sekolah Tabel SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 484,52 sekolah Tabel Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 23,85 25,72 24,82 % Tabel Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 55,25 41,01 46,69 % Tabel Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 55,25 41,01 46,69 % Tabel 53 C d M! "#$ %&! 97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar ,30 % Tabel Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup Askeskin/Jamkesmas 72,82 76,27 71,69 % Tabel Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat 64,08 75,91 56,00 % Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1 Tabel 56

130 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat 3,30 4,07 3,35 % Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3 Tabel Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat 22,53 20,91 19,45 % Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1 Tabel Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat 4,84 4,22 4,94 % Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3 Tabel Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 42,85 40,47 65,44 % Tabel Cakupan Kunjungan Rawat Inap 2,50 2,54 28,13 % Tabel Gross Death Rate (GDR) di RS 2,61 2,57 3,28 per pasien keluar Tabel Nett Death Rate (NDR) di RS 1,06 1,06 1,51 per pasien keluar Tabel Bed Occupation Rate (BOR) di RS 40,71 % Tabel Length of Stay (LOS) di RS 3,51 Hari Tabel Turn of Interval (TOI) di RS 5,11 Hari Tabel 60 '() *+,-./01 H-213 4/56/,/0/7 110 Rumah Tangga ber-phbs #REF! % Tabel 61 '(8 9+/2//: L-:;01:;/: 111 Rumah Sehat 65,65 % Tabel Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 76,30 % Tabel Keluarga dengan sumber air minum terlindung 65,89 % Tabel Keluarga memiliki Jamban Sehat - % Tabel Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat - % Tabel Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat - % Tabel TUPM Sehat 81,26 % Tabel Institusi dibina kesehatan lingkungannya 58,50 % Tabel 68 D. SUMBERDAYA KESEHATAN D.1 </,/:/ 9+5+=/7/: 119 Jumlah Rumah Sakit Umum 35,00 Tabel Jumlah Rumah Sakit Khusus 2,00 Tabel 70

131 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 121 Jumlah Puskesmas Perawatan 81,00 Tabel Jumlah Puskesmas non-perawatan 92,00 Tabel Jumlah Apotek 168,00 Tabel Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan 17,62 % Tabel Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar 97,14 % Tabel Jumlah Posyandu 2.235,00 Posyandu Tabel Posyandu Aktif 41,74 % Tabel Rasio posyandu per 100 balita #DIV/0! per 100 balita Tabel Jumlah Desa Siaga 1.141,00 Desa Tabel Desa Siaga Aktif 63,28 % Tabel Jumlah Poskesdes 654,00 Poskesdes Tabel 73 D>? T@EFGF I@J@NFOFE 132 Jumlah Dokter Spesialis ,00 Orang Tabel Rasio Dokter Spesialis #DIV/0! - 218,43 per penduduk Tabel Jumlah Dokter Umum 72,00-865,00 Orang Tabel Rasio Dokter Umum #DIV/0! - 423,63 per penduduk Tabel Jumlah Dokter Gigi 5,00-8,00 Orang Tabel Jumlah Bidan 718,00 550, ,00 Orang Tabel Rasio Bidan per penduduk #REF! Tabel Jumlah Perawat 144,00 829,00 839,00 Orang Tabel Jumlah Tenaga Kefarmasian 5,00 35,00 280,00 Orang Tabel Jumlah Tenaga Gizi 17,00 52,00 315,00 Orang Tabel Jumlah Tenaga Kesmas 8,00 196,00 204,00 Orang Tabel Jumlah Tenaga Sanitasi 31,00 354,00 385,00 Orang Tabel Jumlah Tenaga Teknisi Medis 1,00-51,00 Orang Tabel Jumlah Fisioterapis ,00 Orang Tabel 78 D>Q R@UVWFXFFE I@J@NFOFE 146 Total Anggaran Kesehatan ######## Rp Tabel APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota #DIV/0! % Tabel 79

132 L P L + P Satuan ANGKA/NILAI NO INDIKATOR No. Lampiran 148 Anggaran Kesehatan Perkapita ######## Rp Tabel 79

133 TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 NO KABUPATEN LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN JUMLAH WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK (km 2 DESA KELURAHAN DESA+KEL. PENDUDUK ) TANGGA TANGGA per km BOLAANG MONGONDOW 3.547, ,36 61,63 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA 169, ,74 417,12 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN 1.932, ,33 30,19 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR 910, ,99 71,47 5 MINAHASA 1.029, ,45 304,97 6 MINAHASA UTARA 937, ,55 205,20 7 MINAHASA SELATAN 1.591, ,41 123,74 8 MINAHASA TENGGARA 710, ,77 142,13 9 KEPULAUAN SANGIHE 625, ,80 200,78 10 KEPULAUAN TALAUD 1.250, ,76 67,50 11 KEPULAUAN SITARO 286, ,36 223,49 12 KOTA MANADO 157, , ,39 13 KOTA BITUNG 314, ,17 613,51 14 KOTA TOMOHON 114, ,72 815,53 15 KOTA KOTAMOBAGU 1.020, ,84 105,76 JUMLAH (KAB/KOTA) , , Sumber: - - sumber lain... (sebutkan) * Untuk Jumlah penduduk memakai data penduduk sasaran Program Pembangunan Kesehatan , Pusdatin Kemkes RI ** Yang lainnya pakai data Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2011

134 TABEL 2 NO KABUPATEN JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI PEREMPUAN >=65 JUMLAH >=65 JUMLAH GUNGAN BOLAANG MONGONDOW #DIV/0! 108,37 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA #DIV/0! 105,15 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN #DIV/0! 109,59 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR #DIV/0! 109,60 5 MINAHASA #DIV/0! 104,82 6 MINAHASA UTARA #DIV/0! 103,50 7 MINAHASA SELATAN #DIV/0! 106,82 8 MINAHASA TENGGARA #DIV/0! 107,47 9 KEPULAUAN SANGIHE #DIV/0! 102,38 10 KEPULAUAN TALAUD #DIV/0! 104,57 11 KEPULAUAN SITARO #DIV/0! 97,64 12 KOTA MANADO #DIV/0! 100,93 13 KOTA BITUNG #DIV/0! 104,65 14 KOTA TOMOHON #DIV/0! 101,68 15 KOTA KOTAMOBAGU #DIV/0! 104,05 JUMLAH (KAB/KOTA) #DIV/0! 104,34 Sumber: - Data Penduduk Sasaran Prog. Pembangunan Kes. Pusdatin Kemenkes RI sumber lain... (sebutkan) Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar: RASIO BEBAN TANG RASIO JENIS KELAMIN

135 TABEL 3 NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN JUMLAH Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/kota - Sumber lain... (sebutkan)

136 TABEL 4 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN NO KABUPATEN MELEK MELEK MELEK JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % HURUF HURUF HURUF BOLAANG MONGONDOW #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA , , ,17 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN , , ,00 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR , , ,42 5 MINAHASA , , ,00 6 MINAHASA UTARA , , ,46 7 MINAHASA SELATAN , , ,16 8 MINAHASA TENGGARA , , ,52 9 KEPULAUAN SANGIHE , , ,10 10 KEPULAUAN TALAUD , , ,91 11 KEPULAUAN SITARO 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 12 KOTA MANADO , , ,79 13 KOTA BITUNG , , ,38 14 KOTA TOMOHON , , ,11 15 KOTA KOTAMOBAGU , , ,15 JUMLAH (KAB/KOTA) , , ,76 Sumber: Profil Kab/Kota thn 2011

137 TABEL 5 NO KABUPATEN TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI SD/MI SMP/ MTs PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN SMA/ SMK/ MA AK/ DIPLO MA UNIVER SITAS JUMLAH TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI SD/MI SMP/ MTs AK/ SMA/ UNIVER DIPLO SMK/ MA SITAS MA BOLAANG MONGONDOW BOLAANG MONGONDOW UTARA BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MINAHASA MINAHASA UTARA MINAHASA SELATAN MINAHASA TENGGARA KEPULAUAN SANGIHE KEPULAUAN TALAUD KEPULAUAN SITARO KOTA MANADO KOTA BITUNG KOTA TOMOHON KOTA KOTAMOBAGU JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Profil Kab/Kota thn 2011 JUMLAH TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI SD/MI SMP/ MTs SMA/ SMK/ MA AK/ DIPLO MA UNIVER SITAS JUMLAH

138 TABEL 6 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 JUMLAH KELAHIRAN NO KABUPATEN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP HIDUP + MATI HIDUP HIDUP + HIDUP HIDUP + MATI MATI MATI MATI MATI BOLAANG MONGONDOW BOLAANG MONGONDOW UTARA BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MINAHASA MINAHASA UTARA MINAHASA SELATAN MINAHASA TENGGARA KEPULAUAN SANGIHE KEPULAUAN TALAUD KEPULAUAN SITARO KOTA MANADO KOTA BITUNG KOTA TOMOHON KOTA KOTAMOBAGU JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) #DIV/0! #DIV/0! 8,0 Sumber : Lap. Prog. Kes. Anak Dinkes Prov. Sulut 2011 Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

139 TABEL 7 JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 NO KABUPATEN LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN BAYI ANAK ANAK ANAK BALITA BAYI BALITA BAYI BALITA BALITA BALITA BALITA BOLAANG MONGONDOW BOLAANG MONGONDOW UTARA BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MINAHASA MINAHASA UTARA MINAHASA SELATAN MINAHASA TENGGARA KEPULAUAN SANGIHE KEPULAUAN TALAUD KEPULAUAN SITARO KOTA MANADO KOTA BITUNG KOTA TOMOHON KOTA KOTAMOBAGU JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) Sumber : Lap. Prog. Kes. Anak Dinkes Prov. Sulut 2011 JUMLAH KEMATIAN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 8,7 0,9 9,7 Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi

140 TABEL 8 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 NO KABUPATEN JUMLAH LAHIR HIDUP KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU < 20 Thn Thn 35 Thn JUMLAH < 20 Thn Thn 35 Thn JUMLAH < 20 Thn Thn 35 Thn JUMLAH < 20 Thn Thn 35 Thn JUMLAH BOLAANG MONGONDOW BOLAANG MONGONDOW UTARA BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MINAHASA MINAHASA UTARA MINAHASA SELATAN MINAHASA TENGGARA KEPULAUAN SANGIHE KEPULAUAN TALAUD KEPULAUAN SITARO KOTA MANADO KOTA BITUNG KOTA TOMOHON KOTA KOTAMOBAGU JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 185,7 Sumber: Lap. Prog. Kes. Ibu Dinkes Prov. Sulut 2011 Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

141 TABEL 9 KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 NO KABUPATEN JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) BOLAANG MONGONDOW BOLAANG MONGONDOW UTARA BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MINAHASA MINAHASA UTARA MINAHASA SELATAN MINAHASA TENGGARA KEPULAUAN SANGIHE KEPULAUAN TALAUD KEPULAUAN SITARO KOTA MANADO KOTA BITUNG KOTA TOMOHON KOTA KOTAMOBAGU JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Lap. Prog. Surveilans Dinkes Prov. Sulut 2011 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus y Catatan : Jumlah kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 3, yaitu sebesar:

142 TABEL 10 NO KECAMATAN JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 JUMLAH PENDUDUK KASUS BARU JUMLAH KASUS TB PARU KASUS LAMA KASUS BARU + KASUS LAMA PREVALENSI (PER PENDUDUK) JUMLAH KEMATIAN AKIBAT TB PARU L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P BOLAANG MONGONDOW ,4 133,4 134, BOLAANG MONGONDOW UTARA ,1 237,8 220,5 0 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN ,5 445,5 344,6 0 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR ,5 135,3 129,1 0 5 MINAHASA ,8 379,6 322,9 0 6 MINAHASA UTARA MINAHASA SELATAN MINAHASA TENGGARA KEPULAUAN SANGIHE KEPULAUAN TALAUD KEPULAUAN SITARO KOTA MANADO KOTA BITUNG KOTA TOMOHON KOTA KOTAMOBAGU JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA INSIDENS PER PENDUDUK 271,3 307,2 288,9 KEMATIAN PER PENDUDUK 1,4 0,7 1,0 Sumber: Lap. Prog. P2 TB Dinkes Prov. Sulut 2011 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

143 TABEL 11 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 NO KABUPATEN JUMLAH PERKIRAAN KASUS BARU TB PARU ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR) L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P BOLAANG MONGONDOW #DIV/0! #DIV/0! 65,18 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA #DIV/0! #DIV/0! 104,76 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN #DIV/0! #DIV/0! 153,44 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR #DIV/0! #DIV/0! 60,45 5 MINAHASA #DIV/0! #DIV/0! 157,23 6 MINAHASA UTARA #DIV/0! #DIV/0! 152,25 7 MINAHASA SELATAN #DIV/0! #DIV/0! 117,07 8 MINAHASA TENGGARA #DIV/0! #DIV/0! 149,76 9 KEPULAUAN SANGIHE #DIV/0! #DIV/0! 170,29 10 KEPULAUAN TALAUD #DIV/0! #DIV/0! 59,55 11 KEPULAUAN SITARO #DIV/0! #DIV/0! 76,98 12 KOTA MANADO #DIV/0! #DIV/0! 194,99 13 KOTA BITUNG #DIV/0! #DIV/0! 119,49 14 KOTA TOMOHON #DIV/0! #DIV/0! 111,98 15 KOTA KOTAMOBAGU #DIV/0! #DIV/0! 197,14 JUMLAH (KAB/KOTA) #DIV/0! #DIV/0! 138,56 KLINIS BTA (+) Sumber: Lap. Prog. P2 TB Dinkes Prov. Sulut 2011 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

144 TABEL 12 JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2010 TB PARU NO KABUPATEN BTA (+) DIOBATI KESEMBUHAN PENGOBATAN LENGKAP ANGKA KESUKSESAN L P L + P L P L + P L P L + P (SUCCESS RATE/SR) JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P BOLAANG MONGONDOW 418 #DIV/0! #DIV/0! ,86 #DIV/0! #DIV/0! 3 0,72 #DIV/0! #DIV/0! 70,57 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA 94 #DIV/0! #DIV/0! 89 94,68 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 94,68 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN 69 #DIV/0! #DIV/0! 54 78,26 #DIV/0! #DIV/0! 2 2,90 #DIV/0! #DIV/0! 81,16 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR 62 #DIV/0! #DIV/0! 61 98,39 #DIV/0! #DIV/0! 10 16,13 #DIV/0! #DIV/0! 114,52 5 MINAHASA 473 #DIV/0! #DIV/0! ,62 #DIV/0! #DIV/0! 2 0,42 #DIV/0! #DIV/0! 97,04 6 MINAHASA UTARA 358 #DIV/0! #DIV/0! ,00 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 100,00 7 MINAHASA SELATAN 312 #DIV/0! #DIV/0! ,76 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 97,76 8 MINAHASA TENGGARA 167 #DIV/0! #DIV/0! ,00 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 100,00 9 KEPULAUAN SANGIHE 145 #DIV/0! #DIV/0! ,69 #DIV/0! #DIV/0! 12 8,28 #DIV/0! #DIV/0! 88,97 10 KEPULAUAN TALAUD 224 #DIV/0! #DIV/0! ,50 #DIV/0! #DIV/0! 1 0,45 #DIV/0! #DIV/0! 87,95 11 KEPULAUAN SITARO 88 #DIV/0! #DIV/0! 63 71,59 #DIV/0! #DIV/0! 1 1,14 #DIV/0! #DIV/0! 72,73 12 KOTA MANADO 848 #DIV/0! #DIV/0! ,26 #DIV/0! #DIV/0! 5 0,59 #DIV/0! #DIV/0! 85,85 13 KOTA BITUNG 321 #DIV/0! #DIV/0! ,10 #DIV/0! #DIV/0! 1 0,31 #DIV/0! #DIV/0! 89,41 14 KOTA TOMOHON 183 #DIV/0! #DIV/0! ,71 #DIV/0! #DIV/0! 4 2,19 #DIV/0! #DIV/0! 92,90 15 KOTA KOTAMOBAGU 259 #DIV/0! #DIV/0! ,07 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 98,07 JUMLAH (KAB/KOTA) #DIV/0! 0 #DIV/0! ,23 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 41 1,02 #DIV/0! #DIV/0! 90,25 Sumber: Lap. Prog. P2 TB Dinkes Prov. Sulut 2011 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

145 TABEL 13 NO KABUPATEN PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA L P L + P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BOLAANG MONGONDOW #DIV/0! #DIV/0! 47 2,2 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA #DIV/0! #DIV/0! 22 3,2 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR #DIV/0! #DIV/0! 4 0,6 5 MINAHASA #DIV/0! #DIV/0! ,6 6 MINAHASA UTARA #DIV/0! #DIV/0! 60 3,3 7 MINAHASA SELATAN #DIV/0! #DIV/0! ,7 8 MINAHASA TENGGARA #DIV/0! #DIV/0! ,1 9 KEPULAUAN SANGIHE #DIV/0! #DIV/0! 73 5,6 10 KEPULAUAN TALAUD #DIV/0! #DIV/0! 75 8,8 11 KEPULAUAN SITARO #DIV/0! #DIV/0! 13 2,0 12 KOTA MANADO #DIV/0! #DIV/0! ,0 13 KOTA BITUNG #DIV/0! #DIV/0! 61 3,5 14 KOTA TOMOHON #DIV/0! #DIV/0! 8 0,9 15 KOTA KOTAMOBAGU #DIV/0! #DIV/0! 4 0,3 JUMLAH (KAB/KOTA) #DIV/0! 0 #DIV/0! ,0 Sumber ; Lap. Program P2 Wabah (Pnemonia) Dinkes Prov. Sulut 2011 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS PNEUMONIA PADA BALITA PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI

146 TABEL 14 NO JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 KABUPATEN H I V JUMLAH KASUS BARU INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P BOLAANG MONGONDOW BOLAANG MONGONDOW UTARA BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MINAHASA MINAHASA UTARA MINAHASA SELATAN MINAHASA TENGGARA KEPULAUAN SANGIHE KEPULAUAN TALAUD KEPULAUAN SITARO KOTA MANADO KOTA BITUNG KOTA TOMOHON KOTA KOTAMOBAGU JUMLAH (KAB/KOTA) A I D S Sumber: Lap.Prog. PMK Dinkes Prov. Sulut 2011 Ket: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

147 TABEL 15 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 DONOR DARAH NO UNIT TRANSFUSI DARAH JUMLAH PENDONOR SAMPEL DARAH DIPERIKSA POSITIF HIV L P L + P L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Unit Donor Darah PMI Bolmong , , ,52 9 0,45 1 0, ,42 2 Unit Donor Darah PMI Bitung , , ,76 0 0,00 0 0, ,84 3 Unit Donor Darah RSUD Takaud , , ,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! JUMLAH , , ,79 9 0, ,56 Sumber: Profil Kab/Kota thn 2011

148 TABEL 16 NO KABUPATEN KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PERKIRAAAN KASUS L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BOLAANG MONGONDOW ,4 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA ,4 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN ,3 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR ,2 5 MINAHASA ,4 6 MINAHASA UTARA ,9 7 MINAHASA SELATAN ,5 8 MINAHASA TENGGARA ,9 9 KEPULAUAN SANGIHE ,4 10 KEPULAUAN TALAUD ,5 11 KEPULAUAN SITARO ,0 12 KOTA MANADO ,4 13 KOTA BITUNG ,6 14 KOTA TOMOHON ,1 15 KOTA KOTAMOBAGU ,3 JUMLAH (KAB/KOTA) ,0 0 0, ,1 Sumber: Lap.Prog. PMK Dinkes Prov. Sulut 2011 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS DIARE L DIARE DITANGANI P L + P

149 TABEL 17 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 KASUS BARU NO KABUPATEN Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah 0-14 TAHUN 15 TAHUN JUMLAH 0-14 TAHUN 15 TAHUN JUMLAH PB + MB L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P BOLAANG MONGONDOW BOLAANG MONGONDOW UTARA BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MINAHASA MINAHASA UTARA MINAHASA SELATAN MINAHASA TENGGARA KEPULAUAN SANGIHE KEPULAUAN TALAUD KEPULAUAN SITARO KOTA MANADO KOTA BITUNG KOTA TOMOHON KOTA KOTAMOBAGU JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER PENDUDUK 0,43 0,00 17,05 Sumber: Lap.Prog. PMK Dinkes Prov. Sulut 2011

150 TABEL 18 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 KASUS BARU NO KABUPATEN PENDERITA KUSTA PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN CACAT TINGKAT 2 L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BOLAANG MONGONDOW #DIV/0! - #DIV/0! 11 22,00 #DIV/0! #DIV/0! - 0,00 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA #DIV/0! - #DIV/0! 6 22,22 #DIV/0! #DIV/0! - 0,00 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN #DIV/0! - #DIV/0! 1 16,67 #DIV/0! #DIV/0! - 0,00 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR #DIV/0! - #DIV/0! 1 16,67 #DIV/0! #DIV/0! - 0,00 5 MINAHASA #DIV/0! - #DIV/0! 2 6,90 #DIV/0! #DIV/0! - 0,00 6 MINAHASA UTARA #DIV/0! - #DIV/0! 1 5,00 #DIV/0! #DIV/0! - 0,00 7 MINAHASA SELATAN #DIV/0! - #DIV/0! - 0,00 #DIV/0! #DIV/0! - 0,00 8 MINAHASA TENGGARA #DIV/0! - #DIV/0! 1 12,50 #DIV/0! #DIV/0! - 0,00 9 KEPULAUAN SANGIHE #DIV/0! - #DIV/0! 2 11,76 #DIV/0! #DIV/0! - 0,00 10 KEPULAUAN TALAUD ,00 - #DIV/0! 5 29,41 0,00 #DIV/0! - 0,00 11 KEPULAUAN SITARO #DIV/0! - #DIV/0! 3 10,71 #DIV/0! #DIV/0! - 0,00 12 KOTA MANADO #DIV/0! - #DIV/0! 6 9,09 #DIV/0! #DIV/0! - 0,00 13 KOTA BITUNG #DIV/0! - #DIV/0! 7 10,77 #DIV/0! #DIV/0! - 0,00 14 KOTA TOMOHON #DIV/0! - #DIV/0! 3 12,00 #DIV/0! #DIV/0! - 0,00 15 KOTA KOTAMOBAGU #DIV/0! - #DIV/0! 1 6,25 #DIV/0! #DIV/0! - 0,00 JUMLAH (KAB/KOTA) ,00 - #DIV/0! 50 12,76-0,00 - #DIV/0! - 0,00 Sumber: Lap.Prog. PMK Dinkes Prov. Sulut 2011

151 TABEL 19 NO JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 KABUPATEN L P L+P L P L+P L P L+P BOLAANG MONGONDOW BOLAANG MONGONDOW UTARA BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MINAHASA MINAHASA UTARA MINAHASA SELATAN MINAHASA TENGGARA KEPULAUAN SANGIHE KEPULAUAN TALAUD KEPULAUAN SITARO KOTA MANADO KOTA BITUNG KOTA TOMOHON KOTA KOTAMOBAGU JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA PREVALENSI PER PENDUDUK 0,0 0,0 1,8 Sumber: Lap.Prog. PMK Dinkes Prov. Sulut 2011 KASUS TERCATAT PB MB JUMLAH

152 TABEL 20 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 KUSTA (PB) KUSTA (MB) NO KABUPATEN PENDERITA PB RFT PB PENDERITA MB RFT MB 2010 L P L + P 2009 L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BOLAANG MONGONDOW 11 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! BOLAANG MONGONDOW UTARA 6 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! BOLAANG MONGONDOW SELATAN 3 #DIV/0! #DIV/0! 2 #DIV/0! 4 #DIV/0! #DIV/0! BOLAANG MONGONDOW TIMUR 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 3 #DIV/0! #DIV/0! MINAHASA 1 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! MINAHASA UTARA 3 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! MINAHASA SELATAN 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 12 #DIV/0! #DIV/0! MINAHASA TENGGARA 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 17 #DIV/0! #DIV/0! KEPULAUAN SANGIHE 1 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! KEPULAUAN TALAUD 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 6 #DIV/0! #DIV/0! KEPULAUAN SITARO 7 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! KOTA MANADO 10 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! KOTA BITUNG 5 #DIV/0! #DIV/0! 5 #DIV/0! 61 #DIV/0! #DIV/0! KOTA TOMOHON 1 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! KOTA KOTAMOBAGU 4 #DIV/0! #DIV/0! 3 #DIV/0! 13 #DIV/0! #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) #DIV/0! 0 #DIV/0! 50 96, #DIV/0! 0 #DIV/0! Sumber: Lap.Prog. PMK Dinkes Prov. Sulut 2011

153 TABEL 21 NO JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 KABUPATEN JUMLAH KASUS PD3I TETANUS (NON NEONATORUM) JUMLAH KASUS MENING- JUMLAH KASUS MENING- JUMLAH KASUS MENING- L P L+P GAL L P L+P L P L+P GAL L P L+P GAL BOLAANG MONGONDOW BOLAANG MONGONDOW UTARA BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MINAHASA MINAHASA UTARA MINAHASA SELATAN MINAHASA TENGGARA KEPULAUAN SANGIHE KEPULAUAN TALAUD KEPULAUAN SITARO KOTA MANADO KOTA BITUNG KOTA TOMOHON KOTA KOTAMOBAGU JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Sumber:.. (sebutkan) DIFTERI PERTUSIS TETANUS NEONATORUM

154 TABEL 22 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 NO KABUPATEN CAMPAK POLIO HEPATITIS B JUMLAH KASUS MENINGGAL L P L+P L P L+P L P L+P BOLAANG MONGONDOW BOLAANG MONGONDOW UTARA BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MINAHASA MINAHASA UTARA MINAHASA SELATAN MINAHASA TENGGARA KEPULAUAN SANGIHE KEPULAUAN TALAUD KEPULAUAN SITARO KOTA MANADO KOTA BITUNG KOTA TOMOHON KOTA KOTAMOBAGU JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%) 0,0 JUMLAH KASUS PD3I Sumber: Lap. Program Surveilans Dinkes Prov. Sulut 2011

155 TABEL 23 JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO KABUPATEN JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%) L P L+P L P L+P L P L+P BOLAANG MONGONDOW 19 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR 14 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 5 MINAHASA 26 1 #DIV/0! #DIV/0! 3,8 6 MINAHASA UTARA 10 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 7 MINAHASA SELATAN 22 2 #DIV/0! #DIV/0! 9,1 8 MINAHASA TENGGARA 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 9 KEPULAUAN SANGIHE 9 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 10 KEPULAUAN TALAUD 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 11 KEPULAUAN SITARO 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 12 KOTA MANADO #DIV/0! #DIV/0! 0,7 13 KOTA BITUNG 36 1 #DIV/0! #DIV/0! 2,8 14 KOTA TOMOHON 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 15 KOTA KOTAMOBAGU 94 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 JUMLAH (KAB/KOTA) #DIV/0! #DIV/0! 1,4 INCIDENCE RATE PER PENDUDUK 0,0 0,0 15,8 Sumber: Lap. Prog. Surveilans Dinkes Prov. Sulut 2011 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

156 TABEL 24 NO KABUPATEN KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 MALARIA PENDERITA L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P BOLAANG MONGONDOW , #DIV/0! #DIV/0! 0,0 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA , #DIV/0! #DIV/0! 0,0 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN , #DIV/0! #DIV/0! 0,0 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR , #DIV/0! #DIV/0! 0,0 5 MINAHASA , #DIV/0! #DIV/0! 0,0 6 MINAHASA UTARA , #DIV/0! #DIV/0! 0,0 7 MINAHASA SELATAN , #DIV/0! #DIV/0! 0,0 8 MINAHASA TENGGARA , #DIV/0! #DIV/0! 0,0 9 KEPULAUAN SANGIHE , #DIV/0! #DIV/0! 0,0 10 KEPULAUAN TALAUD , #DIV/0! #DIV/0! 0,0 11 KEPULAUAN SITARO , #DIV/0! #DIV/0! 0,0 12 KOTA MANADO , #DIV/0! #DIV/0! 0,0 13 KOTA BITUNG , #DIV/0! #DIV/0! 0,0 14 KOTA TOMOHON , #DIV/0! #DIV/0! 0,0 15 KOTA KOTAMOBAGU , #DIV/0! #DIV/0! 0,0 JUMLAH (KAB/KOTA) , #DIV/0! #DIV/0! 0,0 ANGKA KESAKITAN (API) PER PENDUDUK #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Sumber: Lap.Prog. PMK Dinkes Prov. Sulut 2011 SEDIAAN DARAH DIPERIKSA POSITIF % POSITIF TANPA PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH DENGAN PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH POSITIF MENINGGAL CFR

157 TABEL 25 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 PENDERITA FILARIASIS NO KABUPATEN KASUS BARU DITEMUKAN JUMLAH SELURUH KASUS L P L+P L P L+P BOLAANG MONGONDOW BOLAANG MONGONDOW UTARA BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MINAHASA MINAHASA UTARA MINAHASA SELATAN MINAHASA TENGGARA KEPULAUAN SANGIHE KEPULAUAN TALAUD KEPULAUAN SITARO KOTA MANADO KOTA BITUNG KOTA TOMOHON KOTA KOTAMOBAGU JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN PER PENDUDUK (KAB/KOTA) Sumber:.. (sebutkan)

158 TABEL 26 NO KABUPATEN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 JUMLAH LAHIR HIDUP L BAYI BARU LAHIR DITIMBANG P L + P L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BOLAANG MONGONDOW , ,0 22 1,4 18 1,2 40 1,3 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA , ,6 4 0,7 9 1,9 13 1,2 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN , ,6 8 1,5 2 0,4 10 1,0 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR , ,1 1 0,2 1 0,2 2 0,2 5 MINAHASA , ,0 93 4,8 34 3, ,3 6 MINAHASA UTARA , ,8 #DIV/0! #DIV/0! 3 0,1 7 MINAHASA SELATAN , ,2 11 0,8 9 0,6 20 0,7 8 MINAHASA TENGGARA , ,5 16 2,3 16 2,7 32 2,5 9 KEPULAUAN SANGIHE , ,5 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 30 1,5 10 KEPULAUAN TALAUD , ,7 #DIV/0! #DIV/0! 26 1,9 11 KEPULAUAN SITARO , ,7 4 0,9 1 0,2 5 0,6 12 KOTA MANADO , ,9 27 1,1 39 1,4 66 1,2 13 KOTA BITUNG , ,6 14 1,2 18 1,5 32 1,4 14 KOTA TOMOHON , ,4 11 1,3 17 1,9 28 1,6 15 KOTA KOTAMOBAGU , ,2 13 1,9 13 1,7 26 1,8 JUMLAH (KAB/KOTA) , , , , , ,5 L BBLR P L + P Sumber: Profil Kab/Kota thn 2011

159 TABEL 27 STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 NO KABUPATEN BALITA DITIMBANG GIZI LEBIH GIZI BAIK GIZI KURANG GIZI BURUK L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BOLAANG MONGONDOW , , , , , , , , ,68 4 0,05 1 0,01 5 0,03 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA ,34 5 0,39 9 0, , , , , , ,93 4 0,34 1 0,08 5 0,20 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN , , , , , ,18 2 0,09 2 0,10 4 0,09 9 0,42 5 0, ,33 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR , , , , , , , , ,07 1 0,05 8 0,35 9 0,20 5 MINAHASA , , , , , , , , ,46 8 0,09 2 0, ,07 6 MINAHASA UTARA , , , , , , , , ,55 0 0,00 1 0,02 1 0,01 7 MINAHASA SELATAN #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 9 #DIV/0! 8 MINAHASA TENGGARA , , , , , , , , ,38 1 0,01 2 0,02 3 0,01 9 KEPULAUAN SANGIHE #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! ,77 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 139 2,83 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 6 0,12 10 KEPULAUAN TALAUD #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! ,24 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 118 2,54 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 8 0,17 11 KEPULAUAN SITARO ,00 0 0,00 0 0, , , , , , ,18 3 0,17 1 0,05 4 0,11 12 KOTA MANADO , , , , , , , , , , , ,11 13 KOTA BITUNG , , , , , , , , ,07 0 0,00 0 0,00 0 0,00 14 KOTA TOMOHON , , , , , , , , ,82 0 0,00 0 0,00 0 0,00 15 KOTA KOTAMOBAGU ,52 8 1, , , , , , , ,03 3 0,51 2 0,33 5 0,42 JUMLAH (KAB/KOTA) , , , , , , , , , , , ,08 BALITA Sumber: Profil Kab/Kota thn 2011

160 TABEL 28 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 IBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS NO KABUPATEN JUMLAH K1 % K4 % JUMLAH DITOLONG % JUMLAH MENDAPAT NAKES YANKES % BOLAANG MONGONDOW , , , ,3 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA , , , ,1 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN , , , ,6 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR , , , ,9 5 MINAHASA , , , ,5 6 MINAHASA UTARA , , , ,1 7 MINAHASA SELATAN , , , ,4 8 MINAHASA TENGGARA , , , ,1 9 KEPULAUAN SANGIHE , , , ,6 10 KEPULAUAN TALAUD , , , ,2 11 KEPULAUAN SITARO , , , ,9 12 KOTA MANADO , , , ,3 13 KOTA BITUNG , , , ,3 14 KOTA TOMOHON , , , ,4 15 KOTA KOTAMOBAGU , , , ,9 JUMLAH (KAB/KOTA) , , , ,4 Sumber: Lap. Prog. Kes. Ibu Dinkes Prov. Sulut 2011

161 TABEL 29 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 NO KABUPATEN JUMLAH IBU HAMIL IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+ JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BOLAANG MONGONDOW , ,5 78 1,7 26 0,6 2 0, ,8 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA ,5 43 2,9 50 3,4 35 2, ,6 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW TIMUR ,3 31 2,3 6 0, ,8 5 MINAHASA , , ,8 6 MINAHASA UTARA , , ,1 7 MINAHASA SELATAN , , , ,0 8 MINAHASA TENGGARA , , ,5 9 KEPULAUAN SANGIHE ,0 50 1,9 29 1,1 11 0,4 5 0,2 95 3,6 10 KEPULAUAN TALAUD ,2 68 3,9 7 0,4 3 0,2 4 0,2 82 4,7 11 KEPULAUAN SITARO ,6 66 4,9 6 0,4 3 0, ,6 12 KOTA MANADO , , ,8 13 KOTA BITUNG , , ,8 14 KOTA TOMOHON , , ,2 15 KOTA KOTAMOBAGU ,7 69 3,1 13 0, , ,5 JUMLAH (KAB/KOTA) , , ,4 78 0,2 53 0, ,3 Sumber: Lap.Prog. PMK Dinkes Prov. Sulut 2011

162 TABEL 30 NO JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS SULAWESI UTARA 2011 KECAMATAN JUMLAH IBU HAMIL FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET) JUMLAH % JUMLAH % BOLAANG MONGONDOW , ,12 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA , ,17 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN , ,48 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR , ,28 5 MINAHASA , ,50 6 MINAHASA UTARA , ,65 7 MINAHASA SELATAN , ,53 8 MINAHASA TENGGARA , ,31 9 KEPULAUAN SANGIHE , ,43 10 KEPULAUAN TALAUD , ,01 11 KEPULAUAN SITARO , ,43 12 KOTA MANADO , ,58 13 KOTA BITUNG , ,07 14 KOTA TOMOHON , ,58 15 KOTA KOTAMOBAGU , ,86 JUMLAH (KAB/KOTA) , ,89 Sumber: Profil Kab/Kota thn 2011

163 TABEL 31 JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 NO KABUPATEN % L P L + P L P L + P % % % BOLAANG MONGONDOW , ,3 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA , ,7 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN , ,9 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR , ,3 5 MINAHASA , ,6 6 MINAHASA UTARA , ,1 7 MINAHASA SELATAN , ,1 8 MINAHASA TENGGARA , ,4 9 KEPULAUAN SANGIHE , ,9 10 KEPULAUAN TALAUD , ,4 11 KEPULAUAN SITARO , ,7 12 KOTA MANADO , ,7 13 KOTA BITUNG , ,2 14 KOTA TOMOHON , ,4 15 KOTA KOTAMOBAGU , ,4 JUMLAH (KAB/KOTA) , #DIV/0! - #DIV/0! ,9 Sumber: (sebutkan) JUMLAH IBU HAMIL BUMIL RISTI/ KOMPLIKASI BUMIL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI JUMLAH LAHIR HIDUP PERKIRAAN NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI L P L + P

164 TABEL 32 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 BAYI ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS NO KABUPATEN JUMLAH BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A 2X MENDAPAT JUMLAH L P L + P L P L + P JUMLAH VIT A L P L+P % % % L P L+P % % % % BOLAANG MONGONDOW , , , #DIV/0! 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA , , , , , , ,871 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN , , , , , , ,538 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR , , , , , , ,374 5 MINAHASA , , , , , , ,73 6 MINAHASA UTARA , , , , , , ,023 7 MINAHASA SELATAN , #DIV/0! , , , ,151 8 MINAHASA TENGGARA , , , , , , ,224 9 KEPULAUAN SANGIHE #DIV/0! - #DIV/0! , #DIV/0! - #DIV/0! , KEPULAUAN TALAUD #DIV/0! #DIV/0! ,0 #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 11 KEPULAUAN SITARO , , , , , , , KOTA MANADO , , , , , , , KOTA BITUNG , , , , , , , KOTA TOMOHON , , , , , , ,65 15 KOTA KOTAMOBAGU , , , , , , ,218 JUMLAH (KAB/KOTA) , , ,4 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! , #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Sumber: Profil Kab/Kota thn 2011

165 TABEL 33 NO KABUPATEN PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 MKJP PESERTA KB AKTIF IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KON DOM % OBAT VAGINA % LAIN NYA % JUMLAH % MKJP BOLAANG MONGONDOW ,2 39 0, , , , , , ,5 0,0 0, , ,0 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA 913 7,7 11 0, , , , , , ,2 0,0 0, , ,0 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN 671 6,7 42 0, , , , , , ,2 0,0 0, , ,0 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR 699 6,3 42 0, , , , , , ,0 0,0 0, , ,0 5 MINAHASA , , , , , , , ,3 0,0 0, , ,0 6 MINAHASA UTARA ,4 23 0, , , , , , ,7 0,0 0, , ,0 7 MINAHASA SELATAN ,1 96 0, , , , , , ,5 0,0 0, , ,0 8 MINAHASA TENGGARA , , , , , , , ,6 0,0 0, , ,0 9 KEPULAUAN SANGIHE ,8 11 0, , , , , , ,6 0,0 0, , ,0 10 KEPULAUAN TALAUD ,0 71 0, , , , , , ,6 0,0 0, , ,0 11 KEPULAUAN SITARO 509 5,5 15 0, , , , , , ,9 0,0 0, , ,0 12 KOTA MANADO , , , , , , , ,6 0,0 0, , ,0 13 KOTA BITUNG , , , , , , , ,1 0,0 0, , ,0 14 KOTA TOMOHON ,4 50 0, , , , , , ,0 0,0 0, , ,0 15 KOTA KOTAMOBAGU ,5 22 0, , , , , ,1 43 0,3 0,0 0, , ,0 JUMLAH (KAB/KOTA) , , , , , , , ,0 0 0,0 0 0, , ,0 Sumber: Lap. BKKBN Prov. Sulut 2011 Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang NON MKJP MKJP + NON MKJP % MKJP + NON

166 TABEL 34 NO KABUPATEN PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 MKJP PESERTA KB BARU IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KONDOM % OBAT VAGINA % LAIN NYA % JUMLAH % MKJP BOLAANG MONGONDOW 203 2,1 42 0,4 14 0, , , , , ,9 0,0 0, , ,0 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA 93 1,7 8 0,1 13 0, , , , , ,6 0,0 0, , ,0 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN 96 2,3 0 0,0 7 0, , , , , ,8 0,0 0, , ,0 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR ,7 5 0,1 0 0, , , , ,7 90 2,3 0,0 0, , ,0 5 MINAHASA ,3 37 0, , , , , , ,6 0,0 0, , ,0 6 MINAHASA UTARA 179 2,4 13 0,2 4 0, , , , , ,3 0,0 0, , ,0 7 MINAHASA SELATAN 797 6,0 31 0,2 59 0, , , , , ,5 0,0 0, , ,0 8 MINAHASA TENGGARA 489 6,7 19 0,3 8 0, , , , , ,2 0,0 0, , ,0 9 KEPULAUAN SANGIHE 186 3,2 3 0,1 43 0, , , , , ,5 0,0 0, , ,0 10 KEPULAUAN TALAUD 249 5,8 6 0,1 21 0, , , , , ,1 0,0 0, , ,0 11 KEPULAUAN SITARO 43 1,0 13 0,3 2 0, , , , , ,3 0,0 0, , ,0 12 KOTA MANADO , , , , , , , ,9 0,0 0, , ,0 13 KOTA BITUNG 352 3,4 63 0,6 52 0, , , , , ,2 0,0 0, , ,0 14 KOTA TOMOHON 737 9,6 26 0, , , , , , ,7 0,0 0, , ,0 15 KOTA KOTAMOBAGU 259 4,2 30 0,5 83 1, , , , , ,8 0,0 0, , ,0 JUMLAH (KAB/KOTA) , , , , , , , ,3 0 0,0 0 0, , ,0 Sumber: Lap. BKKBN Prov. Sulut 2011 Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang NON MKJP MKJP + NON MKJP % MKJP + NON

167 TABEL 35 NO JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 KABUPATEN PESERTA KB BARU JUMLAH % JUMLAH % BOLAANG MONGONDOW , ,3 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA , ,5 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN , ,1 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR , ,1 5 MINAHASA , ,2 6 MINAHASA UTARA , ,8 7 MINAHASA SELATAN , ,2 8 MINAHASA TENGGARA , ,8 9 KEPULAUAN SANGIHE , ,1 10 KEPULAUAN TALAUD , ,5 11 KEPULAUAN SITARO , ,1 12 KOTA MANADO , ,1 13 KOTA BITUNG , ,2 14 KOTA TOMOHON , ,4 15 KOTA KOTAMOBAGU , ,4 JUMLAH (KAB/KOTA) , ,1 Sumber: Lap. BKKBN Prov. Sulut 2011 JUMLAH PUS PESERTA KB AKTIF

168 TABEL 36 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP) JUMLAH BAYI LAHIR HIDUP NO KABUPATEN L P L + P L P L + P L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BOLAANG MONGONDOW #DIV/0! #DIV/0! ,5 #DIV/0! #DIV/0! ,3 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA #DIV/0! #DIV/0! ,2 #DIV/0! #DIV/0! ,7 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN #DIV/0! #DIV/0! ,6 #DIV/0! #DIV/0! ,4 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR #DIV/0! #DIV/0! ,3 #DIV/0! #DIV/0! ,4 5 MINAHASA #DIV/0! #DIV/0! ,2 #DIV/0! #DIV/0! ,4 6 MINAHASA UTARA #DIV/0! #DIV/0! ,1 #DIV/0! #DIV/0! ,8 7 MINAHASA SELATAN #DIV/0! #DIV/0! ,7 #DIV/0! #DIV/0! ,9 8 MINAHASA TENGGARA #DIV/0! #DIV/0! ,5 #DIV/0! #DIV/0! ,8 9 KEPULAUAN SANGIHE #DIV/0! #DIV/0! ,3 #DIV/0! #DIV/0! ,1 10 KEPULAUAN TALAUD #DIV/0! #DIV/0! ,4 #DIV/0! #DIV/0! ,8 11 KEPULAUAN SITARO #DIV/0! #DIV/0! ,8 #DIV/0! #DIV/0! ,6 12 KOTA MANADO #DIV/0! #DIV/0! ,3 #DIV/0! #DIV/0! ,8 13 KOTA BITUNG #DIV/0! #DIV/0! ,9 #DIV/0! #DIV/0! ,7 14 KOTA TOMOHON #DIV/0! #DIV/0! ,9 #DIV/0! #DIV/0! ,4 15 KOTA KOTAMOBAGU #DIV/0! #DIV/0! ,3 #DIV/0! #DIV/0! ,1 JUMLAH (KAB/KOTA) #DIV/0! 0 #DIV/0! ,3 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! ,7 Sumber:Lap. Prog. Kes. Anak Dinkes Prov. Sulut 2011

169 TABEL 37 CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 NO KABUPATEN JUMLAH BAYI KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI) L P L + P L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BOLAANG MONGONDOW ,9 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA ,7 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN ,2 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR ,4 5 MINAHASA ,3 6 MINAHASA UTARA ,2 7 MINAHASA SELATAN ,3 8 MINAHASA TENGGARA ,4 9 KEPULAUAN SANGIHE ,1 10 KEPULAUAN TALAUD ,3 11 KEPULAUAN SITARO ,7 12 KOTA MANADO ,2 13 KOTA BITUNG ,8 14 KOTA TOMOHON ,0 15 KOTA KOTAMOBAGU ,8 JUMLAH (KAB/KOTA) #DIV/0! 0 #DIV/0! ,1 Sumber:Lap. Prog. Kes. Anak Dinkes Prov. Sulut 2011

170 TABEL 38 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS SULAWESI UTARA 2011 NO KABUPATEN JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI % DESA/KEL UCI BOLAANG MONGONDOW ,3 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA ,8 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN ,1 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR ,1 5 MINAHASA ,4 6 MINAHASA UTARA ,5 7 MINAHASA SELATAN ,5 8 MINAHASA TENGGARA ,0 9 KEPULAUAN SANGIHE ,3 10 KEPULAUAN TALAUD ,3 11 KEPULAUAN SITARO ,2 12 KOTA MANADO ,0 13 KOTA BITUNG ,8 14 KOTA TOMOHON ,8 15 KOTA KOTAMOBAGU ,4 JUMLAH (KAB/KOTA) ,3 Sumber: Lap. Prog. Imunisasi Dinkes Prov. Sulut 2011

171 TABEL 39 CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 NO KABUPATEN BAYI DIIMUNISASI DO RATE (%) JUMLAH BAYI DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BOLAANG MONGONDOW ,0 0, ,0 0,0 0, ,4 0,0 0, ,4 ##### ##### 1,6 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA ,0 0, ,4 0,0 0, ,0 0,0 0, ,1 ##### ##### 3,1 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN ,0 0, ,4 0,0 0, ,6 0,0 0, ,7 ##### ##### 28,6 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR ,0 0, ,7 0,0 0, ,3 0,0 0, ,1 ##### ##### 11,3 5 MINAHASA ,0 0, ,0 0,0 0, ,3 0,0 0, ,3 ##### ##### -0,3 6 MINAHASA UTARA ,0 0, ,6 0,0 0, ,0 0,0 0, ,7 ##### ##### -2,1 7 MINAHASA SELATAN ,0 ##### ,6 0,0 ##### ,4 0,0 ##### ,5 ##### ##### 7,7 8 MINAHASA TENGGARA ,0 0, ,7 0,0 0, ,5 0,0 0, ,2 ##### ##### 4,2 9 KEPULAUAN SANGIHE ##### ##### ,8 ##### ##### ,7 ##### ##### ,7 ##### ##### 11,5 10 KEPULAUAN TALAUD ##### ##### ,0 ##### ##### ,5 ##### ##### ,0 ##### ##### 11,8 11 KEPULAUAN SITARO ,0 0, ,8 0,0 0, ,3 0,0 0, ,3 ##### ##### 5,8 12 KOTA MANADO ,0 0, ,2 0,0 0, ,9 0,0 0, ,8 ##### ##### 0,4 13 KOTA BITUNG ,0 0, ,5 0,0 0, ,4 0,0 0, ,2 ##### ##### 4,2 14 KOTA TOMOHON ,0 0, ,8 0,0 0, ,0 0,0 0, ,5 ##### ##### -10,4 15 KOTA KOTAMOBAGU ,0 0, ,3 0,0 0, ,4 0,0 0, ,3 ##### ##### 14,8 JUMLAH (KAB/KOTA) ,0 0 0, ,3 0 0,0 0 0, ,6 0 0,0 0 0, ,5 ##### ##### 3,9 Sumber: Lap. Prog. Imunisasi Dinkes Prov. Sulut 2011

172 TABEL 40 NO KABUPATEN CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 BAYI DIIMUNISASI BCG L P L + P L POLIO3 P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BOLAANG MONGONDOW , ,7 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA , ,3 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN , ,1 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR , ,8 5 MINAHASA , ,4 6 MINAHASA UTARA , ,7 7 MINAHASA SELATAN #DIV/0! ,2 0 #DIV/0! ,4 8 MINAHASA TENGGARA , ,8 9 KEPULAUAN SANGIHE #DIV/0! #DIV/0! ,5 #DIV/0! #DIV/0! ,1 10 KEPULAUAN TALAUD #DIV/0! #DIV/0! ,2 #DIV/0! #DIV/0! ,6 11 KEPULAUAN SITARO , ,6 12 KOTA MANADO , ,3 13 KOTA BITUNG , ,5 14 KOTA TOMOHON , ,0 15 KOTA KOTAMOBAGU , ,0 JUMLAH (KAB/KOTA) , ,5 Sumber: Lap. Prog. Imunisasi Dinkes Prov. Sulut 2011 JUMLAH BAYI L + P

173 TABEL 41 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 NO KABUPATEN JUMLAH BAYI JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BOLAANG MONGONDOW ,0 0, ,8 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA ,0 0, ,4 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN ,0 0,0 0 0,0 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR ,0 0, ,0 5 MINAHASA ,0 0, ,5 6 MINAHASA UTARA ,0 0, ,0 7 MINAHASA SELATAN ,0 #DIV/0! 156 8,4 8 MINAHASA TENGGARA ,0 0, ,8 9 KEPULAUAN SANGIHE #DIV/0! #DIV/0! ,6 10 KEPULAUAN TALAUD #DIV/0! #DIV/0! 31 2,4 11 KEPULAUAN SITARO ,0 0, ,6 12 KOTA MANADO ,0 0, ,1 13 KOTA BITUNG ,0 0, ,0 14 KOTA TOMOHON ,0 0, ,9 15 KOTA KOTAMOBAGU ,0 0,0 85 4,3 JUMLAH (KAB/KOTA) ,0-0, ,3 Sumber: Lap. Prog. Gizi 2011 Dinkes Prov. Sulut

174 TABEL 42 PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 ANAK 6-23 BULAN NO KABUPATEN DARI KELUARGA MISKIN MENDAPAT MP-ASI % L P L+P L P L+P L P L+P BOLAANG MONGONDOW ,50 61,63 60,52 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA ,93 82,61 82,76 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR ,23 73,38 70,54 5 MINAHASA ,00 100,00 100,00 6 MINAHASA UTARA ,93 5,83 5,88 7 MINAHASA SELATAN ,57 37,53 36,60 8 MINAHASA TENGGARA ,48 91,02 91,25 9 KEPULAUAN SANGIHE #DIV/0! #DIV/0! 100,00 10 KEPULAUAN TALAUD ,33 74,59 78,93 11 KEPULAUAN SITARO ,00 100,00 100,00 12 KOTA MANADO ,14 12,28 10,74 13 KOTA BITUNG ,60 1,20 0,90 14 KOTA TOMOHON ,00 100,00 100,00 15 KOTA KOTAMOBAGU ,00 100,00 100,00 JUMLAH (KAB/KOTA) ,62 39,15 39,26 Sumber: Profil Kab/Kota thn 2011

175 TABEL 43 NO KABUPATEN JUMLAH CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 ANAK BALITA (12-59 BULAN) L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BOLAANG MONGONDOW #DIV/0! #DIV/0! ,2 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA #DIV/0! #DIV/0! ,7 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN #DIV/0! #DIV/0! ,9 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR #DIV/0! #DIV/0! ,4 5 MINAHASA #DIV/0! #DIV/0! ,3 6 MINAHASA UTARA #DIV/0! #DIV/0! ,4 7 MINAHASA SELATAN #DIV/0! #DIV/0! ,8 8 MINAHASA TENGGARA #DIV/0! #DIV/0! ,7 9 KEPULAUAN SANGIHE #DIV/0! #DIV/0! ,5 10 KEPULAUAN TALAUD #DIV/0! #DIV/0! ,2 11 KEPULAUAN SITARO #DIV/0! #DIV/0! ,8 12 KOTA MANADO #DIV/0! #DIV/0! ,2 13 KOTA BITUNG #DIV/0! #DIV/0! ,0 14 KOTA TOMOHON #DIV/0! #DIV/0! ,0 15 KOTA KOTAMOBAGU #DIV/0! #DIV/0! 205 3,1 JUMLAH (KAB/KOTA) #DIV/0! 0 #DIV/0! ,9 Sumber:Lap. Prog. Kes. Anak Dinkes Prov. Sulut 2011 L MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI) P L + P

176 TABEL 44 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 NO KABUPATEN DITIMBANG BB NAIK BGM BALITA YANG ADA L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLA % JUMLA % JUMLA % JUMLA % JUMLA % JUMLA % JUMLA % JUMLA % BOLAANG MONGONDOW #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 5 MINAHASA #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 6 MINAHASA UTARA #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 7 MINAHASA SELATAN #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 8 MINAHASA TENGGARA #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 9 KEPULAUAN SANGIHE #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 10 KEPULAUAN TALAUD #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 11 KEPULAUAN SITARO #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 12 KOTA MANADO #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 13 KOTA BITUNG #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 14 KOTA TOMOHON #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 15 KOTA KOTAMOBAGU #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0,0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! BALITA Sumber: Lap. Prog. Gizi 2011 Dinkes Prov. Sulut

177 TABEL 45 CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 NO KABUPATEN BALITA GIZI BURUK L P L+P % % % BOLAANG MONGONDOW 5 #DIV/0! #DIV/0! 5 100,0 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA 5 #DIV/0! #DIV/0! 5 100,0 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN 14 #DIV/0! #DIV/0! ,0 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR 9 #DIV/0! #DIV/0! 9 100,0 5 MINAHASA 10 #DIV/0! #DIV/0! ,0 6 MINAHASA UTARA 1 #DIV/0! #DIV/0! 1 100,0 7 MINAHASA SELATAN 9 #DIV/0! #DIV/0! 9 100,0 8 MINAHASA TENGGARA 3 #DIV/0! #DIV/0! 3 100,0 9 KEPULAUAN SANGIHE 6 #DIV/0! #DIV/0! 6 100,0 10 KEPULAUAN TALAUD 8 #DIV/0! #DIV/0! 8 100,0 11 KEPULAUAN SITARO 4 #DIV/0! #DIV/0! 4 100,0 12 KOTA MANADO 24 #DIV/0! #REF! ,0 13 KOTA BITUNG - #DIV/0! #REF! - #DIV/0! 14 KOTA TOMOHON - #DIV/0! #REF! - #DIV/0! 15 KOTA KOTAMOBAGU 5 #DIV/0! #REF! 5 100,0 JUMLAH (KAB/KOTA) #DIV/0! - #DIV/0! ,0 Sumber: Lap. Prog. Gizi 2011 Dinkes Prov. Sulut JUMLAH L MENDAPAT PERAWATAN P L + P

178 TABEL 46 CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN NO KABUPATEN JUMLAH L P L + P L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BOLAANG MONGONDOW , , ,7 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA , , ,3 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN , , ,7 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR , , ,3 5 MINAHASA , , ,8 6 MINAHASA UTARA , , ,4 7 MINAHASA SELATAN , , ,2 8 MINAHASA TENGGARA , , ,6 9 KEPULAUAN SANGIHE ,0 0 0, ,7 10 KEPULAUAN TALAUD #DIV/0! 0 #DIV/0! 754 6,8 11 KEPULAUAN SITARO , , ,5 12 KOTA MANADO , , ,3 13 KOTA BITUNG , , ,5 14 KOTA TOMOHON , , ,4 15 KOTA KOTAMOBAGU , , ,2 JUMLAH (KAB/KOTA) , , ,4 CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 74,4 78,1 64,4 Sumber: Profil Kab/Kota thn 2011

179 TABEL 47 NO KABUPATEN CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 MURID SD DAN SETINGKAT L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BOLAANG MONGONDOW 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA , , ,5 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN , , ,1 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR , , ,4 5 MINAHASA , , ,8 6 MINAHASA UTARA , , ,3 7 MINAHASA SELATAN , , ,5 8 MINAHASA TENGGARA , , ,6 9 KEPULAUAN SANGIHE ,0 0 0,0 0 0,0 10 KEPULAUAN TALAUD #DIV/0! 0 #DIV/0! ,3 11 KEPULAUAN SITARO , , ,5 12 KOTA MANADO , , ,2 13 KOTA BITUNG , , ,0 14 KOTA TOMOHON , , ,9 15 KOTA KOTAMOBAGU , , ,2 JUMLAH (KAB/KOTA) , , ,1 Sumber: Profil Kab/Kota thn 2011 JUMLAH L MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR P L + P

180 TABEL 48 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 NO KABUPATEN L P L+P L % P % L+P % BOLAANG MONGONDOW , , ,00 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA , , ,30 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN , , ,38 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR , , ,87 5 MINAHASA , , ,18 6 MINAHASA UTARA #DIV/0! #DIV/0! ,85 7 MINAHASA SELATAN , , ,05 8 MINAHASA TENGGARA , , ,87 9 KEPULAUAN SANGIHE #DIV/0! #DIV/0! 500 2,83 10 KEPULAUAN TALAUD , , ,70 11 KEPULAUAN SITARO , , ,01 12 KOTA MANADO , , ,05 13 KOTA BITUNG , , ,79 14 KOTA TOMOHON , , ,09 15 KOTA KOTAMOBAGU , , ,70 JUMLAH (KAB/KOTA) , , ,67 Sumber: Profil Kab/Kota thn 2011 JUMLAH USILA (60TAHUN+) MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

181 TABEL 49 PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I JUMLAH % RUMAH SAKIT UMUM ,44 2 RUMAH SAKIT JIWA #DIV/0! 3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA ,00 4 PUSKESMAS PERAWATAN 81-5 SARANA YANKES.LAINNYA #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) ,25 Sumber: (sebutkan)

182 TABEL 50 NO JENIS KEJADIAN LUAR BIASA YANG TERSERANG JUMLAH KEC JUMLAH DESA JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P Campak : - Kab. Minahasa Kota Manado 47 - Kota BolMong Timur 43 - Kab. Minahasa Selatan 25 - Kota Bitung Kab. Minahasa Utara Kab. Sitaro 13 2 Keracunan - Kab. Minahasa Kota Bitung DBD - Kota Kotamobagu Kota Manado #DIV/0! #REF! 4 Rabies - Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kep. Sangihe Kab. BolMong Kota Tomohon Kota Manado ,00 100,00 100,00 - Kota Bitung Sumber: Lap. Prog. Surveilans Dinkes Prov. Sulut 2011 JUMLAH PENDUDUK TERANCAM JUMLAH PENDERITA ATTACK RATE (%) JUMLAH KEMATIAN CFR (%)

183 TABEL 51 DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 DESA/KELURAHAN TERKENA KLB NO KABUPATEN JUMLAH DESA/KELURAHAN JUMLAH RATA2 KEJADIAN DESA/KELURAHAN KLB PER JUMLAH DESA/KELURAHAN DITANGANI <24 JAM % BOLAANG MONGONDOW 154 0,00 #DIV/0! 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA 93 0,00 #DIV/0! 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN 65 0,00 #DIV/0! 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR 51 0,00 #DIV/0! 5 MINAHASA , ,00 6 MINAHASA UTARA , ,00 7 MINAHASA SELATAN 170 0,00 #DIV/0! 8 MINAHASA TENGGARA 144 0,00 #DIV/0! 9 KEPULAUAN SANGIHE 167 0,00 #DIV/0! 10 KEPULAUAN TALAUD 153 0,00 #DIV/0! 11 KEPULAUAN SITARO 84 0,00 #DIV/0! 12 KOTA MANADO , ,00 13 KOTA BITUNG , ,00 14 KOTA TOMOHON 44 0,00 #DIV/0! 15 KOTA KOTAMOBAGU , ,00 JUMLAH (KAB/KOTA) , ,00 Sumber: Lap. Prog. Surveilans Dinkes Prov. Sulut 2011

184 TABEL 52 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT NO KABUPATEN PENCABUTAN GIGI TETAP RASIO TUMPATAN/ TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN L P L + P L P L + P L P L + P BOLAANG MONGONDOW - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA ,0 0,0 0,0 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR ,0 0,1 0,1 5 MINAHASA - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 6 MINAHASA UTARA ,0 0,0 0,0 7 MINAHASA SELATAN ,0 0,0 0,0 8 MINAHASA TENGGARA ,0 0,0 0,0 9 KEPULAUAN SANGIHE #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 10 KEPULAUAN TALAUD ,0 0,0 0,0 11 KEPULAUAN SITARO ,2 0,2 0,2 12 KOTA MANADO ,1 0,1 0,1 13 KOTA BITUNG ,1 0,1 0,1 14 KOTA TOMOHON ,0 0,0 0,0 15 KOTA KOTAMOBAGU ,1 0,1 0,1 JUMLAH (KAB/ KOTA) ,1 0,1 0,1 Sumber: Profil Kab/Kota thn 2011

185 TABEL 53 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF) NO KABUPATEN JUMLAH SD/MI JUMLAH SD/MI DGN SIKAT GIGI MASSAL JUMLAH SD/MI % MENDAPAT % YAN. GIGI JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P % BOLAANG MONGONDOW #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 5 MINAHASA #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 6 MINAHASA UTARA #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 7 MINAHASA SELATAN #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 8 MINAHASA TENGGARA #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 9 KEPULAUAN SANGIHE #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 10 KEPULAUAN TALAUD , , , , , , , ,4 11 KEPULAUAN SITARO #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 12 KOTA MANADO , , , , , , , ,9 13 KOTA BITUNG #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 14 KOTA TOMOHON #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 15 KOTA KOTAMOBAGU #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! JUMLAH (KAB/ KOTA) , , , , , , , ,7 Sumber: Profil Kab/Kota thn 2011

186 TABEL 54 NO JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN SULAWESI UTARA TAHUN 2011 KABUPATEN PENYULUHAN KESEHATAN JUMLAH SELURUH KEGIATAN PENYULUHAN KELOMPOK JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN MASSA BOLAANG MONGONDOW BOLAANG MONGONDOW UTARA BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MINAHASA MINAHASA UTARA MINAHASA SELATAN MINAHASA TENGGARA KEPULAUAN SANGIHE KEPULAUAN TALAUD KEPULAUAN SITARO KOTA MANADO KOTA BITUNG KOTA TOMOHON KOTA KOTAMOBAGU SUB JUMLAH I Dinas Kesehatan KaB. Bolsel Dinas Kesehatan KaB. Minut 74 2 Rumah Sakit di Kota Tomohon JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Profil Kab/Kota thn 2011

187 TABEL 55 CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR NO KABUPATEN JUMLAH PENDUDUK ASKES ASKES KOMERSIAL JAMSOSTEK ASKESKIN/JAMKESMAS JAMKESDA LAINNYA JUMLAH % L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P BOLAANG MONGONDOW ,0 0,0 35,8 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA ,0 0,0 36,0 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN ,0 0,0 33,7 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR ,0 0,0 20,5 5 MINAHASA ,0 0,0 51,9 6 MINAHASA UTARA ,0 0,0 88,8 7 MINAHASA SELATAN ,0 0,0 36,4 8 MINAHASA TENGGARA ,0 0,0 34,2 9 KEPULAUAN SANGIHE ,0 0,0 100,7 10 KEPULAUAN TALAUD ,0 0,0 76,3 11 KEPULAUAN SITARO ,0 0,0 24,8 12 KOTA MANADO ,0 0,0 52,3 13 KOTA BITUNG ,0 0,0 32,5 14 KOTA TOMOHON ,0 0,0 62,1 15 KOTA KOTAMOBAGU ,0 0,0 33,1 JUMLAH (KAB/KOTA) Y Y Z[Z\]^_ ]\_`[ Y Y `a\^bc Y Y bc`\ycb acz\[z^ Y Y a`[\z^b Y a\a`]\ay` PERSENTASE (KAB/KOTA) 0,0 0,0 11,9 0,0 0,0 2,3 0,0 0,0 21,1 0,0 0,0 6,8 0 0,0 50,3 0,0 0,0 50,3 Sumber: Lap. Prog. Bidang Promkes 2011

188 TABEL 56 CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN NO KABUPATEN DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMAS PELAYANAN KESEHATAN DASAR PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN JUMLAH YANG ADA (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1) MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3) L P L + P L P L + P L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BOLAANG MONGONDOW - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA , , , , , ,9 66 0,8 55 0, ,7 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN , , , , , , , , ,9 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR , , , , , ,6 5 0,1 9 0,1 14 0,1 5 MINAHASA , , ,0 - #VALUE! - #VALUE! - #VALUE! - #VALUE! - #VALUE! - #VALUE! 6 MINAHASA UTARA , , , , , ,0 0,0 0, ,8 7 MINAHASA SELATAN , , , , , , , , ,5 8 MINAHASA TENGGARA , , , , , , , , ,6 9 KEPULAUAN SANGIHE #DIV/0! - #DIV/0! ,6 - #DIV/0! - #DIV/0! ,1 - #DIV/0! - #DIV/0! ,8 10 KEPULAUAN TALAUD #DIV/0! #DIV/0! ,6 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0 11 KEPULAUAN SITARO , , , , , ,7-0,0-0,0-0,0 12 KOTA MANADO , , , , , , , , ,4 13 KOTA BITUNG #DIV/0! #DIV/0! , #DIV/0! #DIV/0! ,8 690 #DIV/0! 907 #DIV/0! ,2 14 KOTA TOMOHON , , , , , ,7-0,0-0,0-0,0 15 KOTA KOTAMOBAGU , , , , , , , , ,8 JUMLAH (KAB/KOTA) , , , , , , , , ,3 Sumber: Profil Kab/Kota thn 2011

189 TABEL 57 NO CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 KABUPATEN L P L + P L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BOLAANG MONGONDOW #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA , , ,6 23 0,3 15 0,2 38 0,2 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN , , ,2 95 1,1 84 1, ,1 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR ,0 2 0,0 4 0,0-0,0-0,0-0,0 5 MINAHASA , , ,0 0,0 0,0-0,0 6 MINAHASA UTARA , , , ,4-0, ,5 7 MINAHASA SELATAN ,0 0,0-0,0 0,0 0,0-0,0 8 MINAHASA TENGGARA ,4 57 0, ,3 1 0,0 6 0,1 7 0,1 9 KEPULAUAN SANGIHE #DIV/0! #DIV/0! - 0,0 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0 10 KEPULAUAN TALAUD #DIV/0! #DIV/0! ,5 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0 11 KEPULAUAN SITARO , , ,4-0,0-0,0-0,0 12 KOTA MANADO , , , , , ,9 13 KOTA BITUNG #DIV/0! - #DIV/0! ,2 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0,0 14 KOTA TOMOHON ,0 0,0-0,0 0,0 0,0-0,0 15 KOTA KOTAMOBAGU ,0 0,0-0,0 0,0 0,0-0,0 JUMLAH (KAB/KOTA) , , , , ,9 Sumber: Profil Kab/Kota thn 2011 JUMLAH YANG ADA MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN MENDAPAT YANKES RAWAT INAP PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1) PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)

190 TABEL 58 NO JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 SARANA PELAYANAN KESEHATAN JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH L P L+P L P L+P L P L+P I Puskesmas BOLAANG MONGONDOW BOLAANG MONGONDOW UTARA BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MINAHASA MINAHASA UTARA MINAHASA SELATAN MINAHASA TENGGARA KEPULAUAN SANGIHE KEPULAUAN TALAUD KEPULAUAN SITARO KOTA MANADO KOTA BITUNG KOTA TOMOHON

191 15 KOTA KOTAMOBAGU SUB JUMLAH I II RS. PEMERINTAH RSU Datoe Binangkang Bolmong e RSU Mala Talaud f RSU Liun Kendage Sangihe g RSU Sam Ratulangi Minahasa 5 RSU Prof. DR. Kandouw Manado RSU Prof. Ratumbuysang Manado RSUD Walanda Maramis Minut 8 RSUD Noongan Minahasa 9 RSUD Manembo-nembo Bitung hi 11 he hf hg RSUD Amurang Minahasa Selatan RSU Ratatotok Buyat RSUD Tagulandang Sitaro RSU Lapangan sawang Sitaro RSU Bergerak Gemeh Talaud RS SWASTA RS Islam Moonow Kotamobagu RS Monompia Kotamobagu RS Kinapit Kotamobagu

192 18 19 jk jl jj jm jn jo jp jq jr js mk RS Islam Siti Maryam Manado RS Pancaran Kasih Manado RS Siloam Sonder Minahasa RS Budi Setia Langowan Minahasa RS GMIM Tonsea Minut RS Chantia Tompaso Baru RSU Bethesda Tomohon RSU Gunung Maria Tomohon RSU Budi Mulia Bitung RS Hermana Lembean RS Kalooran Amurang RS Permata Bunda Manado RS Advent Manado RSB Kasih Ibu RSB Kirana RS TNI/POLRI ml mj mm mn mo RS Tkt III Teling Manado Rumkit Tkt IV Bhayangkari Manado Rumkit Tkt IV AURI Manado RS TNI AL Bitung RS Kesdim Kotamobagu

193 SUB JUMLAH II Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 2 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) Sarana Yankes lainnya (sebutkan) Sarana Yankes lainnya (sebutkan) SUB JUMLAH III JUMLAH (KAB/KOTA) JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 42,9 40,5 65,4 2,5 2,5 28,1 Sumber: Profil Kab/Kota thn 2011

194 TABEL 59 NO NAMA RUMAH SAKIT a JENIS RS b TEMPAT JUMLAH TIDUR ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN RSU Datoe Binangkang Bolmong Umum ,3 30,8 30,5 8,1 8,2 8,1 t RSU Mala Talaud Umum #DIV/0! #DIV/0! 40,9 #DIV/0! #DIV/0! 15,5 u RSU Liun Kendage Sangihe Umum #DIV/0! #DIV/0! 64,4 #DIV/0! #DIV/0! 28,6 v RSU Sam Ratulangi Minahasa Umum #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 5 RSU Prof. DR. Kandouw Manado Umum #DIV/0! #DIV/0! 37,2 #DIV/0! #DIV/0! 16,3 6 RSU Prof. Ratumbuysang Manado Umum #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 7 RSUD Walanda Maramis Minut Umum #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 8 RSUD Noongan Minahasa Umum ,0 39,5 30,3 22,5 35,1 27,1 9 RSUD Manembo-nembo Bitung Umum ,9 31,9 34,1 5,0 1,9 3,6 wx RSUD Amurang Minahasa Selatan Umum #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 11 RSU Ratatotok Buyat Umum #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! wt RSUD Kotamobagu Umum #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! wu RSUD Tagulandang Sitaro Umum #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! wv RSU Lapangan Sawang Sitaro Umum #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 15 RSU Bergerak Gemeh Talaud Umum #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 16 RS Islam Moonow Kotamobagu Umum ,5 25,4 26,0 17,7 21,2 19,5 17 RS Monompia Kotamobagu Umum ,5 38,2 42,4 22,2 10,7 17,4 18 RS Kinapit Kotamobagu Umum ,5 10,8 12, RS Islam Siti Maryam Manado Umum ,0 13,8 15,3 13,3 9,8 11,5 tx RS Pancaran Kasih Manado Umum #DIV/0! #DIV/0! 6,0 #DIV/0! #DIV/0! 4,0 tw RS Siloam Sonder Minahasa Umum #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! tt RS Budi Setia Langowan Minahasa Umum #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! tu RS GMIM Tonsea Minut Umum 100 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! tv RS Chantia Tompaso Baru Umum ,1 20,6 19,3 6,7 3,9 5,3 ty RSU Bethesda Tomohon Umum #VALUE! #VALUE! 34,8 #VALUE! #VALUE! 13,4 tz RSU Gunung Maria Tomohon Umum #VALUE! #VALUE! 33,9 #VALUE! #VALUE! 20,9 t{ RSU Budi Mulia Bitung Umum ,9 11,5 15,2 8,2 3,3 5,5 t RS Hermana Lembean Umum ,3 27,7 380,3 19,1 15, ,1 t} RS Kalooran Amurang Umum ,4 #DIV/0! 9,4 3,6 #DIV/0! 3,6 ux RS Permata Bunda Manado Umum #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! uw RS Advent Manado Umum ,9 23,4 24,7 12,9 17,3 15,1 ut RS Tkt III Teling Manado Umum #DIV/0! #DIV/0! 25,9 #DIV/0! #DIV/0! 22,2 uu Rumkit Tkt IV Bhayangkari Manado Umum ,1-3,0 10,1 5,8 7,9 uv Rumkit Tkt IV AURI Manado Umum #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! uy RS TNI AL Bitung Umum ,2 27,8 34,4 19,6 16,2 18,0 uz RS Kesdim Kotamobagu Umum #DIV/0! #DIV/0! 3,4 #DIV/0! #DIV/0! - u{ RSB Kasih Ibu Khusus (RSIA) u RSB Kirana Khusus (RSIA) KABUPATEN/KOTA ,6 2,6 3,3 1,1 1,1 1,5 Sumber: (sebutkan) Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll) PASIEN KELUAR (HIDUP + PASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR MATI GDR NDR MATI) 48 JAM DIRAWAT L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

195 TABEL 60 NO NAMA RUMAH SAKIT a JENIS RS b TEMPAT JUMLAH TIDUR INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI) PASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR MATI 48 JAM DIRAWAT RSU Datoe Binangkang Bolmong Umum ,0 0,0 6,8 ~ RSU Mala Talaud Umum ,9 2,6 30,5 RSU Liun Kendage Sangihe Umum ,1 3,7 1,4 RSU Sam Ratulangi Minahasa Umum ,0 #DIV/0! #DIV/0! 5 RSU Prof. DR. Kandouw Manado Umum ,6 3,5 1,2 6 RSU Prof. Ratumbuysang Manado Umum #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 7 RSUD Walanda Maramis Minut Umum ,0 #DIV/0! #DIV/0! 8 RSUD Noongan Minahasa Umum ,0 4,9 56,7 9 RSUD Manembo-nembo Bitung Umum ,4 4,5 3, RSUD Amurang Minahasa Selatan Umum ,0 #DIV/0! #DIV/0! 11 RSU Ratatotok Buyat Umum #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! ~ RSUD Kotamobagu Umum ,0 #DIV/0! #DIV/0! RSUD Tagulandang Sitaro Umum ,1 0,1 54,9 RSU Lapangan Sawang Sitaro Umum ,1 0,1 89,1 15 RSU Bergerak Gemeh Talaud Umum #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 16 RS Islam Moonow Kotamobagu Umum ,0 0,0 31,6 17 RS Monompia Kotamobagu Umum ,0 0,0 13,1 18 RS Kinapit Kotamobagu Umum ,0 0,0 11,3 19 RS Islam Siti Maryam Manado Umum ,4 6,3 1,9 ~ ~ ~~ ~ ~ ~ƒ ~ ~ ~ ~ ~ ƒ JUMLAH PASIEN RS Pancaran Kasih Manado Umum ,6 3,7 17,2 RS Siloam Sonder Minahasa Umum ,0 #DIV/0! #DIV/0! RS Budi Setia Langowan Minahasa Umum ,0 #DIV/0! #DIV/0! RS GMIM Tonsea Minut Umum ,0 #DIV/0! #DIV/0! RS Chantia Tompaso Baru Umum ,0 0,0 7,0 RSU Bethesda Tomohon Umum ,9 6,6 2,5 RSU Gunung Maria Tomohon Umum ,1 5,2 5,1 RSU Budi Mulia Bitung Umum ,4 3,3 3,6 RS Hermana Lembean Umum #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! RS Kalooran Amurang Umum ,0 0,0 6,0 RS Permata Bunda Manado Umum #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! RS Advent Manado Umum ,4 4,7 2,6 RS Tkt III Teling Manado Umum ,1 6,1 2,1 Rumkit Tkt IV Bhayangkari Manado Umum ,9 5,3 20,0 Rumkit Tkt IV AURI Manado Umum #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! RS TNI AL Bitung Umum ,7 4,6 7,0 RS Kesdim Kotamobagu Umum ,0 0,0 1,5 RSB Kasih Ibu Khusus (RSIA) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! RSB Kirana Khusus (RSIA) ,0 0,0 18,8 KABUPATEN/KOTA ,7 3,5 5,1 Sumber: (sebutkan) Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll) JUMLAH HARI PERAWATAN BOR LOS TOI

196 TABEL 61 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 RUMAH TANGGA NO KABUPATEN JUMLAH JUMLAH DIPANTAU % DIPANTAU BER PHBS * % BOLAANG MONGONDOW , ,5 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA , ,0 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN , ,6 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR , ,9 5 MINAHASA , ,1 6 MINAHASA UTARA , ,1 7 MINAHASA SELATAN , ,3 8 MINAHASA TENGGARA , ,7 9 KEPULAUAN SANGIHE , ,0 10 KEPULAUAN TALAUD , ,3 11 KEPULAUAN SITARO , ,8 12 KOTA MANADO , ,7 13 KOTA BITUNG , ,5 14 KOTA TOMOHON , ,9 15 KOTA KOTAMOBAGU , ,6 JUMLAH (KAB/KOTA) , ,4 Sumber: Lap. Prog. Bidang Promkes 2011

197 TABEL 62 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 NO KABUPATEN JUMLAH YANG ADA JUMLAH YANG DIPERIKSA % DIPERIKSA JUMLAH YANG SEHAT % RUMAH SEHAT BOLAANG MONGONDOW , ,8 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA , ,7 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN , ,7 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR , ,6 5 MINAHASA , ,3 6 MINAHASA UTARA , ,6 7 MINAHASA SELATAN , ,3 8 MINAHASA TENGGARA , ,8 9 KEPULAUAN SANGIHE , ,7 10 KEPULAUAN TALAUD , ,5 11 KEPULAUAN SITARO , ,2 12 KOTA MANADO , ,1 13 KOTA BITUNG , ,1 14 KOTA TOMOHON , ,4 15 KOTA KOTAMOBAGU , ,8 JUMLAH (KAB/KOTA) , ,6 Sumber: Lap. Prog. Kesling Dinkes Prov. RUMAH

198 TABEL 63 PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 NO KABUPATEN JUMLAH RUMAH/BANGUNAN RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK YANG ADA JUMLAH % JUMLAH % BOLAANG MONGONDOW #DIV/0! #DIV/0! 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA #DIV/0! #DIV/0! 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN #DIV/0! #DIV/0! 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR , ,50 5 MINAHASA #DIV/0! #DIV/0! 6 MINAHASA UTARA , ,66 7 MINAHASA SELATAN #DIV/0! #DIV/0! 8 MINAHASA TENGGARA #DIV/0! #DIV/0! 9 KEPULAUAN SANGIHE ,00 #DIV/0! 10 KEPULAUAN TALAUD #DIV/0! #DIV/0! 11 KEPULAUAN SITARO , ,66 12 KOTA MANADO #DIV/0! #DIV/0! 13 KOTA BITUNG , ,86 14 KOTA TOMOHON #DIV/0! #DIV/0! 15 KOTA KOTAMOBAGU #DIV/0! #DIV/0! JUMLAH ( KAB/KOTA) , ,30 Sumber: Lap. Prog. Kesling Dinkes Prov.

199 TABEL 64 NO KABUPATEN PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLA % JUMLA AIR % JUMLAH % JUMLAH % H H BOLAANG MONGONDOW ,3 0 0, ,2 19 0, ,8 0,0 0 0, , ,6 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA ,4 3 0, ,9 0 0, ,8 0,0 0 0, , ,2 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN , , ,4 0 0, ,7 0,0 1 0, , ,3 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR ,1 1 0, ,7 0 0, ,6 0,0 0 0, , ,0 5 MINAHASA , , , , ,2 0,0 12 0, , ,4 6 MINAHASA UTARA , , ,5 37 0, ,5 0, , , ,8 7 MINAHASA SELATAN ,3 7 0, , , ,8 0, ,7 47 0, ,0 8 MINAHASA TENGGARA , , ,1 74 1, ,0 0,0 0 0, , ,2 9 KEPULAUAN SANGIHE ,2 0 0, ,6 47 0, ,2 0, , , ,9 10 KEPULAUAN TALAUD ,2 0 0, , , ,4 0,0 22 0,2 0 0, ,0 11 KEPULAUAN SITARO ,2 0 0, ,9 0 0, ,9 0, , , ,2 12 KOTA MANADO ,5 7 0, , , ,7 0, , , ,3 13 KOTA BITUNG , , , , ,3 0, , , ,0 14 KOTA TOMOHON , , , , ,0 0,0 0 0, , ,4 15 KOTA KOTAMOBAGU , , ,6 55 1, ,2 0,0 12 0,3 15 0, ,3 JUMLAH (KAB/KOTA) , , , , ,2-0, , , ,8 Sumber: Lap. Prog. Kesling Dinkes Prov. JUMLAH KELUARG A YANG ADA JUMLAH KELUARGA DIPERIKSA SUMBER % KELUARG A DIPERIKSA KEMASAN LEDENG SPT JENIS SARANA AIR BERSIH SGL MATA AIR PAH LAINNYA JUMLAH No KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH KELUARGA YANG ADA JUMLAH KELUARGA DIPERIKSA % KELUARGA DIPERIKSA LEDENG SPT Kab. Bolaang Mongondow , ,31 0,06 88, ,74 61,97 2 Kab. Bolaang Mongondow Utara , ,13-84, ,00 47,69 3 Kab. Bolaang Mongondow Selatan , ,64-31,47 0, ,43 28,70 4 Kab. Bolaang Mongondow Timur , ,68-46,63-0 6,68 46,13 5 Kab. Minahasa , ,03 0,19 2,98 0,02 9 1,81 66,47 6 Kab. Minahasa Utara , ,87 0,15 58,15 0,56 1 8,42 51,07 7 Kab. Minahasa Selatan , ,38 47,81 31,83 2,73 0 0,22 36,29 8 Kab. Minahasa Tenggara , ,06 0,56 38,39-7 9,82 53,40 9 Kab. Kepulauan Talaud , ,60 9,81 48,42 0, ,21 10 Kab. Kepulauan Sangihe , ,78 0,16 5,33 4,32-21,41 76,54 11 Kab. Kepulauan Sitaro , ,29-27,26 33,10-35,34 71,31 12 Kota Tomohon , ,23 14,70 38,90-4 7,62 58,56 13 Kota Manado , ,04 6,63 24,66 0, ,17 83,23 14 Kota Bitung , ,56 1,57 7,38 1,20 6 6,35 80,55 15 Kota Kotamobagu , ,82 0,36 10,61 0, ,10 79,27 SGL AKSES AIR BERSIH PAH KEMASAN LAINNYA JUMLAH LEDENG SPT SGL % AKSES AIR BERSIH PAH KEMASAN LAINNYA JUMLAH JUMLAH ,90 ####### ####### ####### 49,81 5,28 29,83 1,95 3 9,83 63,48

200 TABEL 65 NO KABUPATEN JUMLAH KELUARG A DIPERIKS A SUMBER AIR KEMASAN AIR ISI ULANG PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 LEDING METERAN LEDING ECERAN POMPA SUMBER AIR MINUM KELUARGA SUMUR TERLINDUNG MATA AIR TERLINDUNG MATA AIR TAK TERLINDUNG AIR JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BOLAANG MONGONDOW #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA , , ,4-0, , , ,0-0, ,4-0,0-0,0-0, ,7 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN ,0 67 2, ,1-0,0-0, ,9-0,0-0,0 50 1,5 7 0,2 41 1,2-0, ,0 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR ,0 12 0, ,2-0,0 5 0, ,7 2 0,0 32 0,6-0,0-0,0-0,0-0, ,2 5 MINAHASA ,0-0, ,2-0, ,7-0,0-0,0-0, ,7-0,0-0, , ,0 6 MINAHASA UTARA ,0 56 0, ,6-0,0-0,0-0, , ,5-0,0-0,0-0, , ,1 7 MINAHASA SELATAN , , , , , , ,7 5 0, , ,7-0,0-0, ,0 8 MINAHASA TENGGARA , , , ,7 21 0, ,3 8 0,0-0,0 61 0,3-0,0-0, , ,1 9 KEPULAUAN SANGIHE , , , ,7 46 0, , , ,5-0,0-0,0-0,0 91 0, ,2 10 KEPULAUAN TALAUD , , ,2-0, , , ,2-0,0-0, , ,0-0, ,9 11 KEPULAUAN SITARO , , , , , , , ,7 96 0,6-0,0-0,0 27 0, ,3 12 KOTA MANADO , , , , , , , , ,8 4 0,0-0,0 13 0, ,2 13 KOTA BITUNG , , ,8 24 0, , , ,3 45 0,1-0,0-0,0-0, , ,6 14 KOTA TOMOHON , , ,6 0 0, , , , ,7 70 0,3 0 0,0 0 0, , ,7 15 KOTA KOTAMOBAGU ,0 25 0, ,2-0,0 80 0, ,5 42 0,4-0, ,5-0,0-0,0-0, ,9 JUMLAH (KAB/KOTA) , , , , , , , , , , , , ,9 AIR HUJAN SUMUR TAK TERLINDUNG AIR SUNGAI LAIN-LAIN KELUARGA DENGAN SUMBER AIR MINUM TERLINDUNG Sumber: Profil Kab/Kota thn 2011

201 TABEL 66 PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 JAMBAN TEMPAT SAMPAH JUMLAH NO KABUPATEN KELUARGA KELUARGA KELUARGA KELUARGA KELUARGA MEMILIKI SEHAT SEHAT DIPERIKSA DIPERIKSA MEMILIKI KELUARGA DIPERIKSA PENGELOLAAN AIR LIMBAH KELUARGA MEMILIKI JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BOLAANG MONGONDOW , ,2 0, , ,2 0, , ,4 0,0 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA , ,3 0, , ,1 0, , ,0 0,0 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN , ,8 0, , ,5 0, , ,3 0,0 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR , ,3 0, , ,6 0, , ,3 0,0 5 MINAHASA , ,9 0, , ,3 0, , ,8 0,0 6 MINAHASA UTARA , ,6 0, , ,4 0, , ,5 0,0 7 MINAHASA SELATAN , ,5 0,0 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 8 MINAHASA TENGGARA , ,2 0, , ,9 0, , ,0 0,0 9 KEPULAUAN SANGIHE , ,8 0, , ,0 0, , ,1 0,0 10 KEPULAUAN TALAUD , ,1 0, , ,1 0, , ,2 0,0 11 KEPULAUAN SITARO , ,7 0, , ,0 0, , ,2 0,0 12 KOTA MANADO , ,0 0, , ,7 0, , ,4 0,0 13 KOTA BITUNG , ,1 0, , ,7 0, , ,1 0,0 14 KOTA TOMOHON , ,5 0,0 0,0 #DIV/0! #DIV/0! , ,2 0,0 15 KOTA KOTAMOBAGU , ,0 0, , ,0 0, , ,8 0,0 JUMLAH (KAB/KOTA) , ,7 0 0, , ,5 0 0, , ,6 0 0,0 SEHAT Sumber: Lap. Prog. Kesling Dinkes Prov. Sulut

202 TABEL 67 PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 HOTEL RESTORAN/R-MAKAN PASAR TUPM LAINNYA JUMLAH TUPM NO KABUPATEN JUMLAH YG ADA JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH SEHAT % SEHAT JUMLAH YG ADA JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH SEHAT % SEHAT JUMLAH YG ADA JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH SEHAT % SEHAT JUMLAH YG ADA JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH SEHAT % SEHAT JUMLAH YG ADA JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH SEHAT % SEHAT BOLAANG MONGONDOW , , , , ,00 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA #DIV/0! , , , ,24 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN #DIV/0! #DIV/0! , , ,89 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR #DIV/0! , , , ,00 5 MINAHASA , , , ,55 6 MINAHASA UTARA , , , , ,43 7 MINAHASA SELATAN #DIV/0! , , , ,59 8 MINAHASA TENGGARA #DIV/0! , , , ,00 9 KEPULAUAN SANGIHE , , , , ,93 10 KEPULAUAN TALAUD , , , , ,04 11 KEPULAUAN SITARO , , , , ,73 12 KOTA MANADO , , , ,88 13 KOTA BITUNG , , , ,11 14 KOTA TOMOHON , , #DIV/0! , ,67 15 KOTA KOTAMOBAGU , , #DIV/0! , ,50 JUMLAH (KAB/KOTA) , , , , ,26 Sumber: Lap. Prog. Kesling Dinkes Prov.

203 TABEL 68 NO KABUPATEN PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 JUMLA DIBINA % JUMLA DIBINA % JUMLA DIBINA % JUMLA DIBINA % JUMLA DIBINA % JUMLA DIBINA % JUMLA H H H H H H H DIBINA % BOLAANG MONGONDOW ,7 #DIV/0! , , ,6 0 0 #DIV/0! ,7 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA ,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! ,0 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN ,5 #DIV/0! , , ,0 0 0 #DIV/0! ,0 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR ,0 #DIV/0! , , , , ,0 5 MINAHASA ,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! ,0 6 MINAHASA UTARA ,0 #DIV/0! , , , , ,8 7 MINAHASA SELATAN ,0 #DIV/0! #DIV/0! , ,4 #DIV/0! ,9 8 MINAHASA TENGGARA ,6 #DIV/0! ,6 #DIV/0! ,3 0 0 #DIV/0! ,9 9 KEPULAUAN SANGIHE ,1 #DIV/0! , , , , ,1 10 KEPULAUAN TALAUD ,0 #DIV/0! ,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! ,0 11 KEPULAUAN SITARO ,0 #DIV/0! , , ,0 0 0 #DIV/0! ,3 12 KOTA MANADO ,0 #DIV/0! , , , , ,6 13 KOTA BITUNG ,3 #DIV/0! , , , , ,7 14 KOTA TOMOHON ,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! ,0 15 KOTA KOTAMOBAGU ,6 #DIV/0! , , , ,1 JUMLAH (KAB/KOTA) ,7 - - #DIV/0! , , , , ,5 Sumber: Lap. Prog. Kesling Dinkes Prov. SARANA PELAYANAN KESEHATAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH PERKANTORAN SARANA LAIN JUMLAH No KABUPATEN/KOTA PUSKESMA SARANA KESEHATAN SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH PERKANTORAN SARANA LAIN JUMLAH JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % Kab. Bolaang Mongondow , , , ,6 0 0 ######## ,69 2 Kab. Bolaang Mongondow Utara ,00 3 Kab. Bolaang Mongondow Selatan , , , ,0 0 0 ######## ,01 4 Kab. Bolaang Mongondow Timur , , , , ,95 5 Kab. Minahasa ,00 6 Kab. Minahasa Utara , , , , ,77 7 Kab. Minahasa Selatan , , ,4 8 Kab. Minahasa Tenggara , ,61 #DIV/0! ,3 0 0 ######## ,88 9 Kab. Kepulauan Talaud , ,00 #DIV/0! #DIV/0! ######## ,00 10 Kab. Kepulauan Sangihe , , , , ,12 11 Kab. Kepulauan Sitaro , , , ,0 0 0 ######## ,27 12 Kota Tomohon ,00 13 Kota Manado , , , , ,59 14 Kota Bitung , , , , ,72 15 Kota Kotamobagu , , , , ,10 JUMLAH , , , , ,89

204 TABEL 69 NO NAMA OBAT SATUAN KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA- RATA/ BULAN TINGKAT KECUKUPAN (BULAN) Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml ,99 2 Amoksisilin kapsul 500 mg 120 kap ,28 3 Antasida DOEN tablet 1000 tab ,45 4 Antalgin tablet 500 mg 1000 tab ,91 5 Deksametason inj 5 mg/ml 2ml 100 ampul ,85 6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml ,22 7 Dekstrometorfan Tab 15 mg 1000 tab ,13 8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml 100 ampul ,86 9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg 1000 tab ,28 10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml ,03 11 Ibuprofen tablet 200 mg 100 tab ,61 12 Kloramfenikol kapsul 250 mg 250 Kapsul ,91 13 Kotrimoksazol tablet 480 mg 100 tab ,26 14 Kotrimoksazol tablet 120 mg 100 tab ,42 15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml ,53 16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet ,82 17 Kuinin (Kina) tablet 200 mg 60 tablet ,00 18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml ,67 19 Parasetamol Tablet 500 mg 1000 tab ,30 20 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml ,29 21 Vitamin B Kompleks Kapsul 1000 Kapsul ,14 22 Retinol IU 30 Kapsul ,40 23 Tablet Tambah darah 30 Tablet ,45 24 Multivitamin Sirup Botol #DIV/0! 25 Garam Oralit Bungkus ,32 26 OAT Kat 1 Pkt ,60 27 OAT Kat 2 Pkt 2 2 1,00 28 OAT Kat 3 Pkt #DIV/0! 29 OAT Kat Sisipan Pkt 2 1 2,00 30 OAT Kat Anak Pkt ,00 31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet 1000 Tablet ,00 32 Salep 2-4 Pot ,28 33 Infus set dewasa Kantong ,60 34 Infus set anak Kantong ,38 Farmasi Dinkes Prov. Sulut 2011

205 TABEL 70 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 NO FASILITAS KESEHATAN PEMILIKAN/PENGELOLA KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH RUMAH SAKIT UMUM RUMAH SAKIT JIWA - 3 RUMAH SAKIT BERSALIN - 4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA (RSIA) PUSKESMAS PERAWATAN PUSKESMAS NON PERAWATAN PUSKESMAS KELILING RODA PUSKESMAS KELILING RODA PUSKESMAS KELILING PERAIRAN AMBULANCE PUSKESMAS PEMBANTU RUMAH BERSALIN - 13 BALAI PENGOBATAN/KLINIK - 14 PRAKTIK DOKTER BERSAMA - 15 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN - 16 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL - 17 POSKESDES POSYANDU APOTEK TOKO OBAT - 21 GFK INDUSTRI OBAT TRADISIONAL - 23 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL - Sumber:... (sebutkan)

206 TABEL 71 SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 NO SARANA KESEHATAN JUMLAH LABORATORIUM KESEHATAN 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR JUMLAH % JUMLAH % RUMAH SAKIT UMUM , ,14 2 RUMAH SAKIT JIWA 0 #DIV/0! 3 RUMAH SAKIT KHUSUS (RSIA) ,00 4 PUSKESMAS 173 0,00 JUMLAH (KAB/KOTA) ,62 Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2011

207 TABEL 72 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 POSYANDU NO KABUPATEN PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH POSYANDU AKTIF JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % BOLAANG MONGONDOW 0 0, , ,44 3 1, , ,96 2 BOLAANG MONGONDOW UTARA 38 40, ,54 8 8,60 0 0, ,00 8 8,60 3 BOLAANG MONGONDOW SELATAN 0 0, ,00 0 0,00 0 0, ,00 0 0,00 4 BOLAANG MONGONDOW TIMUR 0 0,00 0 0, ,00 0 0, , ,00 5 MINAHASA 58 19, , ,96 1 0, , ,29 6 MINAHASA UTARA 10 6, , ,67 5 3, , ,00 7 MINAHASA SELATAN 2 0,52 4 2, ,35 2 1, , ,86 8 MINAHASA TENGGARA 0 16, , ,40 0 4, , ,80 9 KEPULAUAN SANGIHE 0 0, , ,08 0 0, ,00 0 0,00 10 KEPULAUAN TALAUD 93 59, ,54 6 3,85 0 0, ,00 6 3,85 11 KEPULAUAN SITARO 0 0, ,54 5 4,46 0 0, ,00 5 4,46 12 KOTA MANADO , , ,92 4 1, , ,22 13 KOTA BITUNG 0 0, , ,08 0 0, , ,08 14 KOTA TOMOHON 8 12,70 4 6, , , , ,00 15 KOTA KOTAMOBAGU 4 8, , ,56 0 0, , ,56 JUMLAH (KAB/KOTA) , , , , , ,74 RASIO POSYANDU PER 100 BALITA #DIV/0! Sumber: Profil Kab/Kota thn 2011

208 TABEL 73 NO KABUPATEN UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 JUMLAH DESA SIAGA DESA SIAGA AKTIF JUMLAH % JUMLAH % BOLAANG MONGONDOW , , BOLAANG MONGONDOW UTARA ,09 0, BOLAANG MONGONDOW SELATAN , , BOLAANG MONGONDOW TIMUR , , MINAHASA , , MINAHASA UTARA , , MINAHASA SELATAN , , MINAHASA TENGGARA , , KEPULAUAN SANGIHE , , KEPULAUAN TALAUD ,69 0, KEPULAUAN SITARO , , KOTA MANADO , , KOTA BITUNG , , KOTA TOMOHON , , KOTA KOTAMOBAGU , , JUMLAH (KAB/KOTA) , , Sumber:Pendataan Pusk kab/kota DESA/ KELURAHAN POSKESDES POSYANDU

209 TABEL 74 JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 DR SPESIALIS a DOKTER UMUM NO UNIT KERJA L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P I Puskesmas BOLAANG MONGONDOW BOLAANG MONGONDOW UTARA BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MINAHASA MINAHASA UTARA MINAHASA SELATAN MINAHASA TENGGARA KEPULAUAN SANGIHE KEPULAUAN TALAUD KEPULAUAN SITARO KOTA MANADO KOTA BITUNG KOTA TOMOHON KOTA KOTAMOBAGU SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) II RS. PEMERINTAH RSU Datoe Binangkang Bolmong ˆ RSU Mala Talaud RSU Liun Kendage Sangihe Š RSU Sam Ratulangi Minahasa RSU Prof. DR. Kandouw Manado RSU Prof. Ratumbuysang Manado RSUD Walanda Maramis Minut RSUD Noongan Minahasa RSUD Manembo-nembo Bitung Œ RSUD Amurang Minahasa Selatan RSU Ratatotok Buyat ˆ RSUD Tagulandang Sitaro RSU Lapangan Sawang Sitaro Š RSU Bergerak Gemeh Talaud RS SWASTA RS Islam Moonow Kotamobagu RS Monompia Kotamobagu RS Kinapit Kotamobagu RS Islam Siti Maryam Manado RS Pancaran Kasih Manado ˆŒ RS Siloam Sonder Minahasa ˆ RS Budi Setia Langowan Minahasa ˆˆ RS GMIM Tonsea Minut ˆ RS Chantia Tompaso Baru ˆŠ RSU Bethesda Tomohon ˆ RSU Gunung Maria Tomohon ˆŽ RSU Budi Mulia Bitung ˆ RS Hermana Lembean ˆ RS Kalooran Amurang ˆ RS Permata Bunda Manado Œ RS Advent Manado RS TNI/POLRI RS Tkt III Teling Manado ˆ Rumkit Tkt IV Bhayangkari Manado Rumkit Tkt IV AURI Manado ˆ RS TNI AL Bitung RS Kesdim Kotamobagu SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) III. SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 KKP MANADO 2 KKP BITUNG 3 BTKL MANADO 4 BADAN POM 5 UTD PMI MANADO SUB JUMLAH III (SARANA PELAYANAN KES) 21 RASIO TERHADAP PDDK #DIV/0! 218,4 #DIV/0! 423,6 #DIV/0! 57,8 642,1 #DIV/0! 24,5 IV. INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT POLTEKES MANADO 2 STIKES MANADO 3 AKFIS ST. LUKAS TOMOHON 4 AKPER BETHESDA TOMOHON 5 AKPER GUNUNG MARIA TOMOHON 6 AKPER MATUARI WAYA 7 AKPER RUMKIT TELING MANADO SUB JUMLAH IV (INSTITUSI DIKNAKES) V. DINAS KESEHATAN KAB/KOTA DINKES KAB BOLMONG DINKES KAB BOLMONG UTARA DINKES KAB BOLMONG SELATAN DINKES KAB BOLMONG TIMUR DINKES KAB MINAHASA DINKES KAB MINAHASA UTARA DINKES KAB MINAHASA SELATAN DINKES KAB MINAHASA TENGGARA DINKES KAB KEP. SANGIHE DINKES KAB KEP. TALAUD DINKES KAB KEP. SITARO DINKES KOTA MANADO DINKES KOTA BITUNG DINKES KOTA TOMOHON DINKES KOTA KOTAMOBAGU SUB JUMLAH V (DINKES KAB/KOTA) DINKES PROV. SULUT JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2011 Keterangan : a termasuk S3 b termasuk Dokter Gigi Spesialis JUMLAH DOKTER GIGI b

210 TABEL 75 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 BIDAN PERAWAT NO UNIT KERJA BIDAN DIII BIDAN JUMLAH SARJANA KEPERAWATAN a PERAWAT b JUMLAH L P L+P L P L+P L P L+P I Puskesmas BOLAANG MONGONDOW BOLAANG MONGONDOW UTARA BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MINAHASA MINAHASA UTARA MINAHASA SELATAN MINAHASA TENGGARA KEPULAUAN SANGIHE KEPULAUAN TALAUD KEPULAUAN SITARO KOTA MANADO KOTA BITUNG KOTA TOMOHON KOTA KOTAMOBAGU SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) II RS. PEMERINTAH RSU Datoe Binangkang Bolmong RSU Mala Talaud RSU Liun Kendage Sangihe RSU Sam Ratulangi Minahasa RSU Prof. DR. Kandouw Manado RSU Prof. Ratumbuysang Manado RSUD Walanda Maramis Minut RSUD Noongan Minahasa RSUD Manembo-nembo Bitung RSUD Amurang Minahasa Selatan RSU Ratatotok Buyat RSUD Tagulandang Sitaro RSU Lapangan sawang Sitaro RSU Bergerak Gemeh Talaud RS SWASTA RS Islam Moonow Kotamobagu RS Monompia Kotamobagu RS Kinapit Kotamobagu RS Islam Siti Maryam Manado RS Pancaran Kasih Manado RS Siloam Sonder Minahasa RS Budi Setia Langowan Minahasa RS GMIM Tonsea Minut RS Chantia Tompaso Baru RSU Bethesda Tomohon RSU Gunung Maria Tomohon RSU Budi Mulia Bitung RS Hermana Lembean š RS Kalooran Amurang RS Permata Bunda Manado RS Advent Manado RSB Kasih Ibu RSB Kirana RS TNI/POLRI RS Tkt III Teling Manado Rumkit Tkt IV Bhayangkari Manado Rumkit Tkt IV AURI Manado RS TNI AL Bitung RS Kesdim Kotamobagu SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) III. SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 KKP MANADO 2 KKP BITUNG 3 BTKL MANADO 4 BADAN POM 5 UTD PMI MANADO SUB JUMLAH III (SARANA PELAYANAN KES) RASIO TERHADAP PDDK #REF! #REF! #REF! #REF! IV. INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT POLTEKES MANADO 2 STIKES MANADO 3 AKFIS ST. LUKAS TOMOHON 4 AKPER BETHESDA TOMOHON 5 AKPER GUNUNG MARIA TOMOHON 6 AKPER MATUARI WAYA 7 AKPER RUMKIT TELING MANADO SUB JUMLAH IV (INSTITUSI DIKNAKES) V. DINAS KESEHATAN KAB/KOTA DINKES KAB BOLMONG DINKES KAB BOLMONG UTARA DINKES KAB BOLMONG SELATAN DINKES KAB BOLMONG TIMUR DINKES KAB MINAHASA DINKES KAB MINAHASA UTARA DINKES KAB MINAHASA SELATAN DINKES KAB MINAHASA TENGGARA DINKES KAB KEP. SANGIHE DINKES KAB KEP. TALAUD DINKES KAB KEP. SITARO DINKES KOTA MANADO DINKES KOTA BITUNG DINKES KOTA TOMOHON DINKES KOTA KOTAMOBAGU SUB JUMLAH V (DINKES KAB/KOTA) DINKES PROV. SULUT JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2011 Keterangan : a termasuk S2 dan S3 b termasuk SLTA, D-I, dan D-III

211 TABEL 76 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI APOTEKER DAN SARJANA NO UNIT KERJA D-III FARMASI DAN ASS JUMLAH JUMLAH FARMASI a APOTEKER D-IV/SARJANA GIZI a DI DAN D-III GIZI L P L + P L P L + P L P L + P L P L+P L P L+P L P L+P Puskesmas BOLAANG MONGONDOW BOLAANG MONGONDOW UTARA BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MINAHASA MINAHASA UTARA MINAHASA SELATAN MINAHASA TENGGARA KEPULAUAN SANGIHE KEPULAUAN TALAUD KEPULAUAN SITARO KOTA MANADO KOTA BITUNG KOTA TOMOHON KOTA KOTAMOBAGU SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) II RS. PEMERINTAH RSU Datoe Binangkang Bolmong œ RSU Mala Talaud RSU Liun Kendage Sangihe ž RSU Sam Ratulangi Minahasa RSU Prof. DR. Kandouw Manado RSU Prof. Ratumbuysang Manado RSUD Walanda Maramis Minut RSUD Noongan Minahasa RSUD Manembo-nembo Bitung Ÿ RSUD Amurang Minahasa Selatan RSU Ratatotok Buyat Ÿœ RSUD Tagulandang Sitaro Ÿ RSU Lapangan sawang Sitaro Ÿž RSU Bergerak Gemeh Talaud RS SWASTA RS Islam Moonow Kotamobagu RS Monompia Kotamobagu RS Kinapit Kotamobagu RS Islam Siti Maryam Manado RS Pancaran Kasih Manado œ RS Siloam Sonder Minahasa œÿ RS Budi Setia Langowan Minahasa œœ RS GMIM Tonsea Minut œ RS Chantia Tompaso Baru œž RSU Bethesda Tomohon œ RSU Gunung Maria Tomohon œ RSU Budi Mulia Bitung œ RS Hermana Lembean œ RS Kalooran Amurang œ RS Permata Bunda Manado RS Advent Manado RS TNI/POLRI Ÿ RS Tkt III Teling Manado œ Rumkit Tkt IV Bhayangkari Manado Rumkit Tkt IV AURI Manado ž RS TNI AL Bitung RS Kesdim Kotamobagu SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) III. SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KKP MANADO 2 KKP BITUNG 3 BTKL MANADO 4 BADAN POM 5 UTD PMI MANADO SUB JUMLAH III (SARANA PELAYANAN KES) RASIO TERHADAP PDDK #DIV/0! #DIV/0! IV. INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT POLTEKES MANADO 2 STIKES MANADO 3 AKFIS ST. LUKAS TOMOHON 4 AKPER BETHESDA TOMOHON 5 AKPER GUNUNG MARIA TOMOHON 6 AKPER MATUARI WAYA 7 AKPER RUMKIT TELING MANADO SUB JUMLAH IV (INSTITUSI DIKNAKES) V. DINAS KESEHATAN KAB/KOTA DINKES KAB BOLMONG DINKES KAB BOLMONG UTARA DINKES KAB BOLMONG SELATAN DINKES KAB BOLMONG TIMUR DINKES KAB MINAHASA DINKES KAB MINAHASA UTARA DINKES KAB MINAHASA SELATAN DINKES KAB MINAHASA TENGGARA DINKES KAB KEP. SANGIHE DINKES KAB KEP. TALAUD DINKES KAB KEP. SITARO DINKES KOTA MANADO DINKES KOTA BITUNG DINKES KOTA TOMOHON ` DINKES KOTA KOTAMOBAGU SUB JUMLAH V (DINKES KAB/KOTA) DINKES PROV. SULUT JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2011 Keterangan : a termasuk S2 dan S3

212 TABEL 77 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 NO UNIT KERJA SARJANA KESMAS a TENAGA KESMAS D-III KESMAS b JUMLAH TENAGA SANITASI L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P Puskesmas BOLAANG MONGONDOW BOLAANG MONGONDOW UTARA BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MINAHASA MINAHASA UTARA MINAHASA SELATAN MINAHASA TENGGARA KEPULAUAN SANGIHE KEPULAUAN TALAUD KEPULAUAN SITARO KOTA MANADO KOTA BITUNG KOTA TOMOHON KOTA KOTAMOBAGU SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) II RS. PEMERINTAH RSU Datoe Binangkang Bolmong RSU Mala Talaud RSU Liun Kendage Sangihe RSU Sam Ratulangi Minahasa RSU Prof. DR. Kandouw Manado RSU Prof. Ratumbuysang Manado RSUD Walanda Maramis Minut RSUD Noongan Minahasa RSUD Manembo-nembo Bitung ª RSUD Amurang Minahasa Selatan RSU Ratatotok Buyat RSUD Tagulandang Sitaro RSU Lapangan sawang Sitaro RSU Bergerak Gemeh Talaud RS SWASTA RS Islam Moonow Kotamobagu RS Monompia Kotamobagu RS Kinapit Kotamobagu RS Islam Siti Maryam Manado RS Pancaran Kasih Manado ª RS Siloam Sonder Minahasa RS Budi Setia Langowan Minahasa RS GMIM Tonsea Minut RS Chantia Tompaso Baru RSU Bethesda Tomohon «RSU Gunung Maria Tomohon RSU Budi Mulia Bitung RS Hermana Lembean RS Kalooran Amurang RS Permata Bunda Manado ª RS Advent Manado RS TNI/POLRI RS Tkt III Teling Manado Rumkit Tkt IV Bhayangkari Manado Rumkit Tkt IV AURI Manado RS TNI AL Bitung «RS Kesdim Kotamobagu SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) III. SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KKP MANADO 2 KKP BITUNG 3 BTKL MANADO 4 BADAN POM 5 UTD PMI MANADO SUB JUMLAH III (SARANA PELAYANAN KES) RASIO TERHADAP PDDK #DIV/0! 96,0 99,9 #DIV/0! 173,4 188,6 IV. INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT POLTEKES MANADO 2 STIKES MANADO 3 AKFIS ST. LUKAS TOMOHON 4 AKPER BETHESDA TOMOHON 5 AKPER GUNUNG MARIA TOMOHON 6 AKPER MATUARI WAYA 7 AKPER RUMKIT TELING MANADO SUB JUMLAH IV (INSTITUSI DIKNAKES) V. DINAS KESEHATAN KAB/KOTA DINKES KAB BOLMONG DINKES KAB BOLMONG UTARA DINKES KAB BOLMONG SELATAN DINKES KAB BOLMONG TIMUR DINKES KAB MINAHASA DINKES KAB MINAHASA UTARA DINKES KAB MINAHASA SELATAN DINKES KAB MINAHASA TENGGARA DINKES KAB KEP. SANGIHE DINKES KAB KEP. TALAUD DINKES KAB KEP. SITARO DINKES KOTA MANADO DINKES KOTA BITUNG DINKES KOTA TOMOHON DINKES KOTA KOTAMOBAGU SUB JUMLAH V (DINKES KAB/KOTA) DINKES PROV. SULUT JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2011 Keterangan: a termasuk S2 dan S3 b termasuk D-I

213 TABEL 78 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 NO UNIT KERJA TENAGA TEKNISI MEDIS ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI JUMLAH FISIOTERAPIS L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P I Puskesmas BOLAANG MONGONDOW BOLAANG MONGONDOW UTARA BOLAANG MONGONDOW SELATAN BOLAANG MONGONDOW TIMUR MINAHASA MINAHASA UTARA MINAHASA SELATAN MINAHASA TENGGARA KEPULAUAN SANGIHE KEPULAUAN TALAUD KEPULAUAN SITARO KOTA MANADO KOTA BITUNG KOTA TOMOHON KOTA KOTAMOBAGU SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) II RS. PEMERINTAH RSU Datoe Binangkang Bolmong RSU Mala Talaud ± RSU Liun Kendage Sangihe ² RSU Sam Ratulangi Minahasa RSU Prof. DR. Kandouw Manado RSU Prof. Ratumbuysang Manado RSUD Walanda Maramis Minut RSUD Noongan Minahasa RSUD Manembo-nembo Bitung ³ RSUD Amurang Minahasa Selatan RSU Ratatotok Buyat ³ RSUD Tagulandang Sitaro ³± RSU Lapangan Sawang Sitaro ³² RSU Bergerak Gemeh Talaud RS SWASTA RS Islam Moonow Kotamobagu RS Monompia Kotamobagu RS Kinapit Kotamobagu RS Islam Siti Maryam Manado RS Pancaran Kasih Manado RS Siloam Sonder Minahasa ³ RS Budi Setia Langowan Minahasa RS GMIM Tonsea Minut ± RS Chantia Tompaso Baru ² RSU Bethesda Tomohon µ RSU Gunung Maria Tomohon RSU Budi Mulia Bitung RS Hermana Lembean RS Kalooran Amurang ¹ RS Permata Bunda Manado ± RS Advent Manado RS TNI/POLRI ±³ RS Tkt III Teling Manado ± Rumkit Tkt IV Bhayangkari Manado ±± Rumkit Tkt IV AURI Manado ±² RS TNI AL Bitung ±µ RS Kesdim Kotamobagu SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) III. SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KKP MANADO - 2 KKP BITUNG - 3 BTKL MANADO - 4 BADAN POM - 5 UTD PMI MANADO - SUB JUMLAH III (SARANA PELAYANAN KES) - RASIO TERHADAP PDDK #DIV/0! 0,0-36,2 IV. INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT POLTEKES MANADO - 2 STIKES MANADO - 3 AKFIS ST. LUKAS TOMOHON - 4 AKPER BETHESDA TOMOHON - 5 AKPER GUNUNG MARIA TOMOHON - 6 AKPER MATUARI WAYA - 7 AKPER RUMKIT TELING MANADO - SUB JUMLAH IV (INSTITUSI DIKNAKES) - V. DINAS KESEHATAN KAB/KOTA DINKES KAB BOLMONG DINKES KAB BOLMONG UTARA DINKES KAB BOLMONG SELATAN DINKES KAB BOLMONG TIMUR DINKES KAB MINAHASA DINKES KAB MINAHASA UTARA DINKES KAB MINAHASA SELATAN DINKES KAB MINAHASA TENGGARA DINKES KAB KEP. SANGIHE DINKES KAB KEP. TALAUD DINKES KAB KEP. SITARO DINKES KOTA MANADO DINKES KOTA BITUNG DINKES KOTA TOMOHON DINKES KOTA KOTAMOBAGU SUB JUMLAH V (DINKES KAB/KOTA) DINKES PROV. SULUT JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2011

214 TABEL 79 NO SUMBER BIAYA ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2011 ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah % ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD PROVINSI ,91 a. Belanja Langsung b. Belanja Tidak Langsung APBD PROVINSI 0,00 3 APBN : º»¼½ºº¾½ ÀÁ½ÁÁÁ 71,41 a. Dana Dekonsentrasi ,73 b. Tugas Pembantuan Tugas Pembantuan BOK Kab/Kota c. Dana Alokasi Khusus (DAK) : 0,00 '- Rujukan (Provinsi) '- Rujukan (Kab/Kota) '- Yandas ( 15 Kab/Kota) '- Farmasi ( 15 Kab/Kota) ASKESKIN 0,00 - Lain-lain (sebutkan) 0,00 4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) ,68 (sebutkan project dan sumber dananya) a. GF AIDS b. GF TB c. GF Malaria d. NHLR SUMBER PEMERINTAH LAIN 0,00 TOTAL ANGGARAN KESEHATAN ,0 TOTAL APBD PROVINSI % APBD KESEHATAN THD APBD PROVINSI #DIV/0! ,58 Sumber: Subag Perencanaan dan Keuangan Dinkes Prov. Sulut 2011

215

KATA PENGANTAR. Manado, Juni 2011 Kepala Balai Data, Surveilans dan Sistem Informasi Kesehatan. Dr. Nora Lumentut NIP

KATA PENGANTAR. Manado, Juni 2011 Kepala Balai Data, Surveilans dan Sistem Informasi Kesehatan. Dr. Nora Lumentut NIP KATA PENGANTAR Laporan pencapaian hasil pembangunan di Sulawesi Utara khususnya pembangunan kesehatan dilakukan melalui berbagai sarana diantaranya melalui buku profil kesehatan. Ketersediaan profil kesehatan

Lebih terperinci

Dr. PHEBE WATUSEKE, MPHM NIP

Dr. PHEBE WATUSEKE, MPHM NIP KATA PENGANTAR Laporan pencapaian hasil pembangunan di Sulawesi Utara khususnya pembangunan kesehatan dilakukan melalui berbagai sarana diantaranya melalui buku profil kesehatan. Ketersediaan profil kesehatan

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

JUMLAH DESA/KELURAHAN DAN KECAMATAN PER KAB/KOTA DI PROV. SULUT TAHUN JMH DESA/KELURAHAN JMH KECAMATAN

JUMLAH DESA/KELURAHAN DAN KECAMATAN PER KAB/KOTA DI PROV. SULUT TAHUN JMH DESA/KELURAHAN JMH KECAMATAN JUMLAH DESA/KELURAHAN DAN KECAMATAN PER KAB/KOTA DI PROV. SULUT TAHUN 2016 270 202 167 153 177 131 144 109 93 81 80 87 69 44 33 15 25 15 19 17 10 6 10 12 6 5 12 8 5 4 JMH DESA/KELURAHAN JMH KECAMATAN JUMLAH

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor DATA/INFORMASI KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI 2012 Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besar pencapaian program-program kesehatan di Indonesia. Pada edisi ini selain

Lebih terperinci

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rakhmatnya sehingga buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. karena oleh perkenanannya, buku profil kesehatan Provinsi Sulawesi Utara tahun

KATA SAMBUTAN. karena oleh perkenanannya, buku profil kesehatan Provinsi Sulawesi Utara tahun KATA SAMBUTAN - Pembaca yang saya hormati, Salam sejahtera dalam kasih Tuhan, Syalom.. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu Puji dan syukur saya persembahkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

Lebih terperinci

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr. KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan pelayanan data dan informasi baik untuk jajaran manajemen kesehatan maupun untuk masyarakat umum perlu disediakan suatu paket data/informasi kesehatan yang ringkas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Provinsi

Lebih terperinci

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber. Pelindung/ Penasehat : Dr. dr. H. Rachmat Latief, SpPD., M.Kes., FINASIM drg.hj. Susilih Ekowati, M.Si Pengarah : Hj. Asmah, SKM., M.Kes Penyusun : Mohamad Nur, SKM Syahrir, S.Kom Agusyanti, SKM Nurmiyati

Lebih terperinci

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Gorontalo

Lebih terperinci

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... I II VII VIII X BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG A. GEOGRAFI... 4 B. KEPENDUDUKAN / DEMOGRAFI...

Lebih terperinci

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Taufik dan Hidayah - NYA, sehingga buku Profil Kesehatan Tahun dapat disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun merupakan gambaran pencapaian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2014 ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

Dr. Nora Lumentut NIP

Dr. Nora Lumentut NIP KATA PENGANTAR Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Sulawesi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Banten

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

PROFIL SINGKAT PROVINSI MALUKU TAHUN 2014

PROFIL SINGKAT PROVINSI MALUKU TAHUN 2014 PROFIL SINGKAT PROVINSI MALUKU TAHUN 2014 1 Jumlah kabupaten/kota 8 Tenaga Kesehatan di fasyankes Kabupaten 9 Dokter spesialis 134 Kota 2 Dokter umum 318 Jumlah 11 Dokter gigi 97 Perawat 2.645 2 Jumlah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

Lebih terperinci

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN 2012-2016 P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R KATA PENGANTAR KEPALA DINAS KESEHATAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Segala Puji Syukur kita panjatkan Kehadirat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Matraman Tahun 2017 selesai disusun. Laporan Tahunan dan Profil

Lebih terperinci

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT A.UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK Salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah pelayanan kesehatan dasar. UU no.3 tahun 2009 tentang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1118KM2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 367 3 JUMLAH PENDUDUK 1 576,544 561,855 1,138,399 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 469,818 464,301 934,119.0 5 PENDUDUK 10 TAHUN

Lebih terperinci

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE JUMLAH KELAHIRAN KABUPATEN KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dr. Nora Lumentut NIP

KATA PENGANTAR. Dr. Nora Lumentut NIP KATA PENGANTAR Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Sulawesi

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 belum mendapat data dari BPS 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 Kabupaten 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN/KOTA WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK DESA

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1.753,27 KM 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 309 3 JUMLAH PENDUDUK 1 2,244,772 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 8,5 Ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 68 3 JUMLAH PENDUDUK 50,884 493,947,004,83 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 407,97 382,66 790,533 5 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 4037,6 ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 15 3 JUMLAH PENDUDUK 1 558178 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 327536 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1762,4 km2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 desa 270+ kel 10 = 280 3 JUMLAH PENDUDUK 1 341700 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 2388161 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP 27 November 2014 KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 167 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 151 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1260565 1223412 2483977 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 1083136 1048577 2131713 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 KABUPATEN CIREBON NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM - 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 381/ 5 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 972 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 192 3 JUMLAH PENDUDUK 1 852,799 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 682,447 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 343 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH BAYI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 299,019 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 417 desa/17 kel 3 JUMLAH PENDUDUK 1 5,077,210 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 17,650 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 20,994 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 DESA=309 KEL=8-3 JUMLAH PENDUDUK 1 869,767 819,995 1,689,232 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 673,079 551,261 1,224,340 5 PENDUDUK

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 K0TA TASIKMALAYA NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 305,519 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 442 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1,277,610 1,247,873 2,525,483 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 214 GAMBARAN UMUM Kota Makassar sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dan merupakan pintu gerbang dan pusat perdagangan Kawasan Timur Indonesia. Secara

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. Pembaca yang saya hormati, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

KATA SAMBUTAN. Pembaca yang saya hormati, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu KATA SAMBUTAN - Pembaca yang saya hormati, Salam sejahtera dalam kasih Tuhan, Syalom.. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu Puji dan syukur saya persembahkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 8 sasaran sebagai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gorontalo, 25 Februari 2017 Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

KATA PENGANTAR. Gorontalo, 25 Februari 2017 Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo KATA PENGANTAR Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas izin dan perkenan-nya dapat menyelesaikan dan menyajikan Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun Anggaran

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol.

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol. KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan nayah-nya atas tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015. Profil

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN KANTOR PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH LANTAI V JL. JEND SUDIRMAN KM 12 CAMBAI KODE POS 31111 TELP. (0828) 81414200 Email: dinkespbm@yahoo.co.id KOTA PRABUMULIH Lampiran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penulisan Sumber Data... 3

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penulisan Sumber Data... 3 DAFTAR ISI SAMBUTAN BUPATI POLEWALI MANDAR....... i DAFTAR ISI............ iii DAFTAR TABEL............ vi DAFTAR GRAFIK............ ix DAFTAR GAMBAR............ xiii DAFTAR SINGKATAN............ xiv PETA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 kk KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 ini dapat terselesaikan dengan baik. Buku

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI GORONTALO TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI GORONTALO TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN TAHUN 2012 Profil Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2011 KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala

Lebih terperinci

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017-2019 Lampiran 2 No Sasaran Strategis 1 Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 738 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SERANG Menimbang : DENGAN

Lebih terperinci

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47 2 KESEHATAN AWAL TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Kunjungan Ibu Hamil K4 % 92,24 95 95 95 95 95 95 95 Dinas Kesehatan Jumlah Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai

Lebih terperinci

PROFIL DINAS KESEHATAN

PROFIL DINAS KESEHATAN PROFIL DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KATA PENGANTAR Alhamdulillahirrabbil alamiin. Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan

Lebih terperinci

2014 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

2014 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2014 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta KATA PENGANTAR Profil Kesehatan merupakan data dan informasi yang menggambarkan situasi dan kondisi Kesehatan masyarakat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk PEMERINTAH KOTA MALANG MATRIK RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MALANG (PENYEMPURNAAN) TAHUN 2013-2018 Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA M Nomor : 188.47/ 92 / 35.73.306/ 2015 Tanggal

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH Sasaran No. Strategis 1. Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi swasta, organisasi profesi dan dunia usaha dalam rangka sinergisme, koordinasi diantara pelaku

Lebih terperinci

ini dia... Urusan Kesehatan Ibu dan Anak di Negeri Kita

ini dia... Urusan Kesehatan Ibu dan Anak di Negeri Kita ini dia... Urusan Kesehatan Ibu dan Anak di Negeri Kita INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) merupakan indikator gabungan yang memperlihatkan kualitas manusia secara komprehensif dari segi ekonomi pendidikan,

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 SKPD : Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi Tahun Anggaran : 2015 PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, akhirnya laporan tahunan Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2009 telah selesai dengan baik. Laporan Tahunan tahun 2009 ini disusun dengan

Lebih terperinci