STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PENGELOLAAN GUNA MENAIKKAN PENJUALAN DAN TINGKAT HUNIAN PERUMAHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) KABUPATEN SANGGAU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PENGELOLAAN GUNA MENAIKKAN PENJUALAN DAN TINGKAT HUNIAN PERUMAHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) KABUPATEN SANGGAU"

Transkripsi

1 TRATEGI PENINGKATAN KUALITA PENGELOLAAN GUNA MENAIKKAN PENJUALAN DAN TINGKAT HUNIAN PERUMAHAN PEGAAI NEGERI IPIL (PN) KABUPATEN ANGGAU Aris udarsono Mahasiswa Program tudi Pascasarjana Bidang Keahlian Manajemen Aset, Kampus IT ukolilo urabaya, Telp , Putu Rudy etiawan Dosen Program tudi Perencanaan ilayah dan Kota, Kampus IT ukolilo urabaya, Telp , inariati Koesoemoprodjo Pegawai Negeri ipil Dinas Permukiman Propinsi Jawa Timur, Jl. Gayung Kebonsari No.169 urabaya, Telp ABTRAK Pada tahun 2005 Pemerintah Kabupaten anggau membangun 500 unit rumah untuk Pegawai Negeri ipil (PN) di Kelurahan Bunut. Namun demikian sampai dengan tahun 2007, angka penjualan dan tingkat hunian masih sangat rendah yaitu hanya 92 unit rumah yang terjual dan hanya 16 unit rumah yang dihuni. Penelitian ini bertujuan merumuskan strategi yang tepat untuk meningkatkan kualitas pengelolaan guna menaikkan penjualan dan tingkat hunian rumah dengan menggunakan analisis tingkat harapan-persepsi dan analisis OT. Hasil analisis menunjukkan bahwa strategi yang disarankan untuk meningkatkan angka penjualan dan tingkat hunian perumahan PN yaitu strategi defensif (meminimalkan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal) dengan cara memperbaiki aksesibilitas dari dan menuju kawasan perumahan, meningkatkan kualitas prasarana air bersih dan listrik, meningkatkan kemampuan tim pengelola dan pengembang, serta meningkatkan keamanan lingkungan sekitar perumahan. Kata kunci: Penjualan, trategi, Tingkat hunian 1. PENDAHULUAN Perumahan merupakan salah satu kebutuhan dasar hidup manusia dan merupakan faktor penting dalam peningkatan harkat martabat manusia, mutu kehidupan serta kesejahteraan manusia. Untuk memenuhi kebutuhan perumahan bagi Pegawai Negeri ipil (PN), pada tahun 2005 pemerintah Kabupaten anggau bekerjasama dengan PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kalimantan Barat dan Pengembang (PT. Citra Bangun Adigraha) membangun perumahan bagi PN yang belum mempunyai rumah sendiri melalui sistem Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan subsidi dari pemerintah. Harapan dari Pemerintah Kabupaten anggau, semua rumah yang sudah terbangun (500 unit) dapat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan perumahan bagi Pegawai Negeri ipil (PN). ehingga semua rumah yang sudah terbangun ini dapat terjual dan dihuni oleh pemiliknya. Tetapi kenyataannya sampai dengan awal tahun 2007 angka penjualan rumah dan tingkat hunian perumahan sangat rendah. Rumah yang terjual baru 92 unit dan hanya 16 unit yang dihuni, sehingga terdapat 408 unit yang belum laku. Rendahnya angka penjualan dan tingkat hunian perumahan mengindikasikan bahwa terdapat kelemahan dan permasalahan dalam kualitas pengelolan perumahan PN ini. Untuk lebih mengoptimalkan perumahan PN sebagai aset daerah maka perlu ada penelitian tentang strategi peningkatan kualitas pengelolaan guna menaikkan penjualan dan tingkat hunian. IBN No D-88

2 trategi Peningkatan Kualitas Pengelolaan Guna Menaikkan Penjualan Dan Tingkat Hunian Perumahan Pegawai Negeri ipil (Pns) Kabupaten anggau 2. KAJIAN PUTAKA DAN DAAR TEORI 2.1. Kebijakan Pemerintah Bidang Perumahan Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. Pembangunan perumahan oleh badan usaha dilaksanakan di kawasan siap bangun (kasiba) atau lingkungan siap bangun (lisiba) yang berdiri sendiri dan harus menyediakan prasarana dan sarana lingkungan [1]. Prasarana lingkungan meliputi jalan, air minum (bersih), air limbah, pembuangan air hujan, pembuangan sampah dan jaringan listrik. edangkan sarana lingkungan berupa fasilitas-fasilitas pendidikan, kesehatan, perbelanjaan, fasilitas pemerintahan, pelayanan umum, peribadatan, rekreasi, kebudayaan, olah raga dan lapangan terbuka. Kebijakan pemerintah dalam pembangunan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah diprioritaskan membangun rumah sederhana sehat (RH). Ketentuan RH adalah harus memenuhi syarat-syarat antara lain [3]: 1. Kebutuhan minimal masa dan ruang 2. Kebutuhan kesehatan dan kenyamanan 3. Kebutuhan minimal keamanan dan keselamatan 2.2. Perencanaan Pembangunan Perumahan Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam perencanaan pembangunan perumahan antara lain [6]: 1. Lingkungan 2. Daya beli masyarakat 3. Kelembagaan Perencanaan pembangunan lingkungan perumahan yang baik harus memperhatikan beberapa kriteria sebagai berikut [6]: 1. Lokasi 2. Kondisi geologi dan topografi 3. Kepastian hukum. Kepuasan Konsumen Pengertian kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesan atau persepsinya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya [4]. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen antara lain [2]: 1. istem pengiriman produk. 2. Performa produk atau jasa. 3. Citra atau merk perusahaan. 4. Hubungan antara harga dan nilai yang menguntungkan. 5. Kinerja/prestasi para karyawan. 6. Kelemahan dan kekuatan para pesaing. Kepuasan konsumen dapat diukur dengan beberapa cara, antara lain [4]: 1. Directly reported satisfaction 2. Derived dissatisfaction 3. Problem analysis 4. Importance or performance ratings. Analisis Penentuan Tingkat Harapan dan Persepsi Penggunaan analisis tingkat harapan/kepentingan dan persepsi, untuk mengetahui tingkat kepentingan dan persepsi responden, terhadap kondisi perumahan PN. Kuisioner yang akan diajukan kepada responden, diberikan pilihan jawaban dengan menggunakan skala lima tingkat (likert) [9]. Berdasarkan hasil penelitian tingkat harapan/kepentingan dan tingkat persepsi, akan menghasilkan suatu tingkat kesesuaian antara tingkat harapan dan tingkat persepsi dari pengolahan suatu jasa. Tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan skor persepsi dengan skor harapan, berdasarkan rumus berikut: X i Tki = X100%...(1) Yi Dimana: Tk i : Tingkat kesesuaian X i : kor persepsi (rata-rata skor persepsi) : kor harapan (rata-rata skor harapan) Y i. Analisis Kuadran Analisis kuadran ini bertujuan untuk memetakan indikator persepsi konsumen dan calon konsumen perumahan PN terhadap indikator harapan. Untuk dapat memetakan kondisi perumahan PN dalam kuadran, maka metode IBN No D-89

3 Aris udarsono, Putu Rudy etiawan, inariati Koesoemoprodjo perhitungannya dilakukan sebagai berikut [9]: 1. Menghitung nilai rata-rata total dari tingkat kepuasan dan rata-rata total dari tingkat harapan. 2. Nilai rata-rata total tingkat harapan adalah sumbu Y dan nilai total rata-rata tingkat kepuasan adalah sumbu X. 3. Berdasarkan batas-batas tersebut dapat ditentukan kriteria koordinat untuk setiap kuadran. elanjutnya tingkat unsur-unsur tersebut diplot dalam diagram kartesius yang dibagi menjadi empat kuadran seperti yang terlihat pada Gambar 1 dibawah ini. Gambar 1: Diagram Kartesius. Perumusan trategi trategi adalah penempatan sumber-sumber daya perusahaan secara terorganisasi untuk mencapai tujuan bisnis yang spesifik, pada saat diperlukan dalam persaingan melawan pesaing [10]. Rangkaian proses secara sederhana suatu perumusan strategi dapat dilihat pada Gambar 2 [7]. Gambar 2: Perumusan trategi Analisis OT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi organisasi, didasarkan pada logika yang memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), dan meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats) [5]. Pengertian mengenai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam lingkungan adalah sebagai berikut [10]: a. Kekuatan adalah suatu keunggulan sumberdaya sehingga memberikan kemungkinan suatu organisasi untuk dapat lebih meningkatkan kinerjanya. b. Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya manusia serta ketrampilan dalam dan kemampuan yang secara serius menghalangi kinerja efektif suatu organisasi. c. Peluang adalah sesuatu yang menguntungkan dalam organisasi d. Ancaman adalah situasi utama yang tidak menguntungkan dalam suatu organisasi. 3. METODA PENELITIAN Pembahasan dan pengolahan data menggunakan analisis: 1. Analisis tingkat harapan-persepsi bertujuan untuk menentukan faktorfaktor yang mempengaruhi rendahnya penjualan dan tingkat hunian perumahan PN. 2. Analisis OT bertujuan untuk merumuskan strategi guna meningkatkan penjualan dan tingkat hunian perumahan PN Kabupaten anggau.. Penentuan Responden 1. Tahap 1, kuisioner kepada konsumen dan calon konsumen perumahan PN yang bertujuan untuk mengukur tingkat harapan dan persepsi responden,yang terbagi dalam 4 kelompok dengan jumlah sampel sebagai berikut: a. Pembeli rumah yang sudah menghuni (kelompok 1), dengan teknik sampling jenuh dan jumlah responden 16 orang. b. Pembeli rumah yang tidak/belum menghuni (kelompok 2), dengan teknik simple random sampling dan jumlah responden 44 orang. IBN No D-90

4 trategi Peningkatan Kualitas Pengelolaan Guna Menaikkan Penjualan Dan Tingkat Hunian Perumahan Pegawai Negeri ipil (Pns) Kabupaten anggau c. PN berminat membeli rumah tetapi mengundurkan diri (kelompok 3), dengan teknik simple random sampling dan jumlah responden 84 orang. d. PN tidak berminat membeli rumah di perumahan (kelompok 4), dengan teknik simple random sampling dan jumlah responden 99 orang. 2. Tahap 2, kuisioner kepada pembuat kebijakan untuk memberikan penilaian faktor-faktor strategis internal dan eksternal. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu hanya mereka yang ahli yang memberikan pertimbangan [8]. Responden sebanyak 6 orang yaitu Kepala BAPPEDA, Kadis Kimpraswil, Kasubdin Cipta Karya, Kabid Pengelolaan Aset Daerah dan Dirut serta adir marketing PT. Citra Bangun Adigraha.. Rancangan Kuisioner Kuisioner kepada responden menggunakan pertanyaan-pertanyaan terhadap beberapa variabel/indikator peningkatan kualitas pengelolaan yang dapat menaikkan penjualan dan tingkat hunian perumahan PN, antara lain: 1. Variabel lokasi perumahan Aksesibilitas menuju tempat kerja Aksesibilitas menuju sekolah primer Aksesibilitas menuju pasar (pusat perbelanjaan) Aksesibilitas menuju tempat hiburan Aksesibilitas menuju jalur arteri dan rute angkutan umum 2. Variabel sarana dan prasarana perumahan Ketersediaan jalan lingkungan Ketersediaan saluran limbah dan drainase Ketersediaan air bersih (PDAM) Ketersediaan listrik Ketersediaan tempat pembuangan sampah Ketersediaan jaringan tilpon Ketersediaan taman dan lapangan terbuka Ketersediaan tempat ibadah 3. Variabel kondisi tanah/bangunan Ketersediaan luas tanah yang cukup Ketersediaan luas bangunan yang cukup Adanya kondisi tanah yang stabil dan tidak mudah longsor Adanya keamanan, keselamatan dan kesehatan bangunan Adanya keindahan arsitektur bangunan 4. Variabel harga dan mekanisme pembelian rumah Kesesuaian harga dengan kondisi rumah Keberadaan sistem KPR bersubsidi Kemudahan prosedur pembelian rumah 5. Variabel DM dan Kebijakan 5.1. Kemampuan tim pengelola dan pengembang 5.2. Kebijakan Pemda terhadap perumahan PN. Kesesuian lokasi perumahan dengan RT/R 4. HAIL DAN PEMBAHAAN 4.1. Kondisi Eksisting Perumahan PN 1. Kondisi Penjualan dan Tingkat Hunian Perumahan PN Persentase penjualan rumah sebesar 18,4% dan tingkat hunian perumahan PN 3,2% dari jumlah rumah yang sudah terbangun. 2. Lokasi dan Aksesibilitas: a. Aksesibilitas sangat jauh dan sulit dijangkau b. Jauh dari jalan arteri dan rute angkutan umum c. Jauh dari perkantoran pemerintah d. Jauh dari sekolah primer e. Jauh dari pusat perbelanjaan (pasar) 3. Kondisi Lahan dan Bangunan a. Kondisi Lahan Luas lahan 15 Ha dengan jenis tanah lembek dan sedikit berawa. b. Kondisi Bangunan Rumah Rumah yang tersedia adalah rumah sederhana sehat (RH) tipe 36/180 dimana luas bangunan ± 36 m 2 dan luas tanah tiap kavling 180 m Prasarana dan sarana Perumahan PN, ditunjukkan dalam Tabel 1. IBN No D-91

5 Aris udarsono, Putu Rudy etiawan, inariati Koesoemoprodjo Tabel 1: Kondisi eksisting prasarana dan sarana lingkungan perumahan PN No Prasarana/sarana 1. Jalan akses menuju perumahan 2. Jalan lingkungan aluran limbah dan drainase induk. aluran limbah dan drainase sekunder 5. Air bersih (PDAM) 6. Jaringan listrik 7. Jaringan tilpon 8. Lapangan terbuka dan taman 9. Tempat Pemb. ampah 10. Tempat ibadah (masjid) Keterangan Beraspal Kondisi baik Beraspal Kondisi sebagian rusak Berada sepanjang jalan akses Berupa saluran galian pasangan batu Berada sepanjang jalan lingkungan Berupa saluran galian tanah Dikelola oleh PDAM Disediakan 5 titik lampu dan 2 titik stop kontak Tilpon kabel belum tersedia Tilpon selular sudah tersedia - Disediakan oleh Pemda, berupa pasangan bata. wadaya masyarakat dibantu oleh Pemda. Tabel 2: Tingkat Kesesuaian Persepsi dan Harapan Kelompok Analisis Penentuan Tingkat Harapan dan Persepsi Responden Analisis ini bertujuan menentukan tingkat kesesuaian persepsi-harapan responden kelompok 1 dan kelompok 2. Dari hasil kuisioner kedua kelompok responden tersebut maka didapat tingkat kesesuaian persepsi-harapan seperti terlihat pada Tabel 2 dan Tabel 3. IBN No D-92

6 trategi Peningkatan Kualitas Pengelolaan Guna Menaikkan Penjualan Dan Tingkat Hunian Perumahan Pegawai Negeri ipil (Pns) Kabupaten anggau Tabel 3: Tingkat Kesesuaian Persepsi dan Harapan Kelompok 2 Harapan Keterangan Persepsi Gambar 4: Pemetaan Untuk Responden kelompok 2 pemetaan kuadran tingkat kesesuaian antara harapan dan persepsi untuk responden kelompok 1 dan kelompok 2 terlihat pada Gambar 3 dan Gambar 4. Harapan Gambar 3: Pemetaan Untuk Responden kelompok Keterangan Berdasarkan hasil pemetaan analisis kuadran dari responden PN pembeli rumah yang menghuni (kelompok 1) dan PN pembeli rumah yang tidak/belum menghuni (kelompok 2), dapat disimpulkan faktorfaktor yang menyebabkan rendahnya penjualan rumah dan tingkat hunian perumahan PN sebagai berikut : 1. Aksesibilitas menuju tempat kerja 2. Aksesibilitas menuju sekolah primer 3. Aksesibilitas menuju pasar (pusat perbelanjaan) 4. Aksesibilitas menuju jalan arteri dan rute angkutan umum 5. Ketersediaan air bersih (PDAM) 6. Ketersediaan listrik 7. Kemampuan tim pengelola dan pengembang (PT. Citra Bangun Adigraha) 4.3. Analisis Perumusan trategi Peningkatan Penjualan dan Tingkat Hunian Perumahan PN Analisis perumusan strategi dilakukan dengan menggunakan instrumen OT, dengan membandingkan antara faktor-faktor strategis internal maupun eksternal. Faktorfaktor strategis internal ditentukan dari pemetaan kuadran tingkat harapan dari responden PN berminat membeli rumah tetapi mengundurkan diri (kelompok 3) dan PN tidak berminat membeli rumah di Persepsi IBN No D-93

7 Aris udarsono, Putu Rudy etiawan, inariati Koesoemoprodjo perumahan PN (kelompok 4), terlihat pada Gambar 5 dan Gambar 6. Harapan Harapan Gambar 5: Pemetaan Untuk Responden kelompok Persepsi Persepsi Keterangan Keterangan Gambar 6: Pemetaan Untuk Responden kelompok 4 Dari hasil pemetaan kuadran tingkat harapan responden kelompok 3 dan kelompok 4 serta dari tingkat persepsi responden kelompok 1 dan kelompok 2, diperoleh tentang kekuatan () dan kelemahan () faktor strategis internal perumahan PN yang secara lengkap terlihat pada tabel 4. Tabel 4: Faktor-faktor trategis Internal Perumahan PN No Indikator Faktor Internal / 1. Lokasi 1. Aksesibilitas menuju tempat kerja sulit dan jauh 2. Aksesibilitas menuju sekolah primer sulit dan jauh 3. Aksesibilitas menuju pasar (pusat perbelanjaan) sulit dan jauh 4. Aksesibilitas menuju jalan arteri dan rute angkutan umum sulit &jauh 2. arana dan Prasarana 1. Tersedia jalan lingkungan yang baik 2. Ketersediaan air bersih (PDAM) kurang baik 3. Ketersediaan jaringan listrik kurang baik 4. Tersedia taman dan lapangan terbuka yang baik 5.Tersedia tempat ibadah yang baik 3. Kondisi Tanah dan Bangunan 1. Tersedia tanah yang cukup luas 2. Tersedia bangunan yang cukup luas 3. Kondisi tanah yang stabil dan tidak mudah longsor 4. Bangunan memenuhi syarat keamanan dan kesehatan 4. Harga dan Mekanisme Pembelian Rumah 1. Harga dan kondisi rumah cukup sesuai 2. Adanya sistem KPR bersubsidi yang cukup baik 3. Prosedur dan persyaratan pembelian rumah mudah 5. umber Daya Manusia 1. Kemampuan tim pengelola perumahan (Pemda) kurang 2. Kemampuan pengembang (PT. Citra Bangun Adigraha) kurang 3. Kurangnya koordinasi antara pengelola dan pengembang Faktor strategis eksternal perumahan PN diperoleh dari hasil wawancara dengan responden para ahli (pejabat expert), serta melalui identifikasi lingkungan objek penelitian. Kesimpulan hasil wawancara dapat ditabulasikan pada tabel 5. IBN No D-94

8 trategi Peningkatan Kualitas Pengelolaan Guna Menaikkan Penjualan Dan Tingkat Hunian Perumahan Pegawai Negeri ipil (Pns) Kabupaten anggau Tabel 5: Faktor-faktor trategis Eksternal Perumahan PN No Indikator Faktor Eksternal O/T 1. Kebijakan Pemerintah Daerah 1. Kebijakan Pemda mendukung terhadap pembangunan dan pengelolaan perumahan PN 2. Adanya Peraturan perundangan yang mendukung keberadaan perumahan PN 3. Kurangnya anggaran (dana) dalam pembangunan dan pengelolaan perumahan PN 4. Lokasi perumahan sesuai dengan RTR dan RDTRK anggau 2. osial Lingkungan 1. Potensi jumlah konsumen perumahan PN yang rendah 2. Gaji dan penghasilan PN rendah 3. Terdapat 3 (tiga) perumahan lain di Kabupaten anggau 4. Lingkungan di sekitar perumahan PN kurang aman O O T O T T T T kelemahan () yang terangkum dalam matrik Evaluasi Faktor-faktor Internal (EFI), sedangkan faktor eksternal terdiri dari peluang (O) dan ancaman (T) yang terangkum dalam matrik Evaluasi Faktorfaktor Eksternal (EFE). Berdasarkan faktor-faktor trategis Internal dan eksternal Perumahan PN (Tabel 4 dan Tabel 5) dibuat strategi alternatif dengan cara membandingkan faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan. Hasil perbandingan ini disusun dalam matrik OT seperti pada Tabel Perumusan trategi Alternatif Matriks OT disusun dengan menggunakan faktor-faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari kekuatan () dan Tabel 6: Matrik OT Perumahan PN IBN No D-95

9 Aris udarsono, Putu Rudy etiawan, inariati Koesoemoprodjo IBN No D-96

10 trategi Peningkatan Kualitas Pengelolaan Guna Menaikkan Penjualan Dan Tingkat Hunian Perumahan Pegawai Negeri ipil (Pns) Kabupaten anggau 4.5. Perumusan trategi untuk Perumahan PN Pembobotan dan rating dari faktor-faktor strategis internal dan eksternal melalui penyebaran kuisioner kepada responden para ahli dan pejabat expert. Berdasarkan hasilnya maka ditetapkan posisi strategi perumahan PN dengan menggunakan matriks Evaluasi Faktor-faktor Internal (EFI) dan matriks Evaluasi Faktor-faktor Eksternal (EFE), seperti terlihat pada Tabel 7 dan Tabel 8. Tabel 8: Matrik Evaluasi Faktor-faktor Eksternal (EFE) perumahan PN Tabel 7: Matrik Evaluasi Faktor-faktor Internal (EFI) perumahan PN Dari matrik EFI dan matrik EFE di atas, dapat dibuat diagram strategi perumahan PN seperti pada Gambar 7. Kuadran III trategi Turn Arround Kuadran I trategi Agresif 0,025-0,629 Kuadran IV trategi Defensif Kuadran II trategi Diversifikasi Gambar 7: Diagram trategi Perumahan PN Dari Gambar 7 terlihat bahwa posisi strategi perumahan PN menunjukan strategi defensif (Kuadran IV), yaitu berupaya meminimalkan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal yang ada. trategi yang diterapkan untuk meningkatkan penjualan dan tingkat hunian perumahan PN adalah :ya 1. Memperbaiki dan mempermudah aksesibilitas menuju tempat kerja, sekolah primer, pasar (pusat perbelanjaan) serta jalan arteri dan rute angkutan kota dengan dukungan anggaran (dana) yang cukup. 2. Meningkatkan kualitas prasarana air bersih dan listrik dengan dukungan anggaran (dana) yang cukup. 3. Meningkatkan kemampuan tim pengelola dan pengembang perumahan PN IBN No D-97

11 Aris udarsono, Putu Rudy etiawan, inariati Koesoemoprodjo sehingga mampu bersaing dengan keberadaan perumahan lain di Kabupaten anggau. 4. Meningkatkan keamanan lingkungan sekitar dengan cara meningkatkan kualitas sarana listrik/penerangan di sepanjang jalan akses dan di dalam lingkungan perumahan PN. 5. PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis OT, posisi strategi yang disarankan adalah strategi defensif, dimana strategi yang diterapkan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan guna menaikkan penjualan dan tingkat hunian perumahan PN Kabupaten anggau antara lain:a a. Memperbaiki dan mempermudah aksesibilitas menuju tempat kerja, sekolah primer, pasar (pusat perbelanjaan) serta jalan arteri dan rute angkutan kota dengan dukungan anggaran (dana) yang cukup. b. Meningkatkan kualitas prasarana air bersih dan listrik dengan dukungan anggaran (dana) yang cukup. c. Meningkatkan kemampuan tim pengelola dan pengembang perumahan PN sehingga mampu bersaing dengan keberadaan perumahan lain di Kabupaten anggau. d. Meningkatkan keamanan lingkungan sekitar dengan cara meningkatkan kualitas prasarana listrik/penerangan di sepanjang jalan akses dan di dalam lingkungan perumahan PN aran aran yang dapat diberikan kepada Pemerintah Kabupaten anggau dan Pengembang (PT. Citra Bangun Adigraha) perumahan PN, yaitu : 1. Memperbaiki dan meningkatkan aksesibilitas bagi penghuni perumahan PN dengan upaya: a. Pemerintah Kabupaten anggau mengadakan bus khusus angkutan Pegawai Negeri ipil dan bus khusus angkutan pelajar, mengadakan rute/jaringan trayek angkutan umum, mendirikan ekolah Dasar dan ekolah Taman Kanak-kanak. b. Pengembang (PT. Citra Bangun Adigraha) menyediakan fasilitas pertokoan (perbelanjaan) di perumahan PN. 2. Pemerintah Kabupaten anggau bekerja sama dengan PDAM dan PT. PLN untuk meningkatkan kualitas dan kontinyuitas prasarana air bersih (PDAM) dan listrik yang tersedia di perumahan PN. 3. Pemerintah Kabupaten anggau dan Pengembang (PT. Citra Bangun Adigraha) bersama-sama menjalankan dan meningkatkan sistem pemasaran yang tepat untuk penjualan rumah pada perumahan PN. 4. Pemerintah Kabupaten anggau melaksanakan pengadaan/pemasangan lampu penerangan jalan guna meningkatkan keamanan di lingkungan perumahan PN dan sekitarnya. 5. Melakukan monitoring dan evaluasi yang berkesinambungan terhadap kualitas pengelolaan perumahan PN sehingga akan menghasilkan penjualan rumah dan tingkat hunian yang tinggi. REFERENI 1. Anonim (1999) Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999 tentang Kawasan iap Bangun dan Lingkungan iap Bangun yang Berdiri endiri, Jakarta. 2. Craven, D.. (1999), Pemasaran trategis, Jilid I, Erlangga, Jakarta. 3. Departemen Permukiman dan Prasarana ilayah (2002) Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor: 403/KPT/M/2002 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah ederhana ehat, Jakarta. 4. Kotler, P. (1999) Manajemen Pemasaran: Analisa, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, Jilid 1, PT. Prinhallindo, Jakarta. 5. Rangkuti, F. (2005) Analisis OT Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 6. astra, M. dan Marlina, E. (2005), Perencanaan dan Pengembangan Perumahan, Penerbit Andi, Yogyakarta. 7. harplin, A. (1985) trategic Management, Mc. Graw Hill Book Company. IBN No D-98

12 8. ugiyono (2005) tatistik Untuk Penelitian, Penerbit Alfabeta, Bandung. 9. upranto, J. (2006) Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan untuk Menaikkan Pangsa Pasar, Cetakan Ketiga, Jakarta, PT.Rineka Cipta. 10. ahyudi,.a. (1996) Manajemen trategi; Pengantar Proses Berpikir trategik, Binarupa Aksara, Jakarta. trategi Peningkatan Kualitas Pengelolaan Guna Menaikkan Penjualan Dan Tingkat Hunian Perumahan Pegawai Negeri ipil (Pns) Kabupaten anggau IBN No D-99

EVALUASI PENYEDIAAN FASILITAS RUMAH SUSUN (Studi Kasus Rumah Susun Warugunung dan Rumah Susun Penjaringansari I di Kota Surabaya)

EVALUASI PENYEDIAAN FASILITAS RUMAH SUSUN (Studi Kasus Rumah Susun Warugunung dan Rumah Susun Penjaringansari I di Kota Surabaya) EVALUASI PENYEDIAAN FASILITAS RUMAH SUSUN (Studi Kasus Rumah Susun Warugunung dan Rumah Susun Penjaringansari I di Kota Surabaya) Widiastuti Hapsari dan Ria Asih Aryani Soemitro Bidang Keahlian Manajemen

Lebih terperinci

STRATEGI PENGELOLAAN PEMELIHARAAN FASILITAS GEDUNG KANTOR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA

STRATEGI PENGELOLAAN PEMELIHARAAN FASILITAS GEDUNG KANTOR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA STRATEGI PENGELOLAAN PEMELIHARAAN FASILITAS GEDUNG KANTOR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA Heni Hendayaningsih*, Ria A. A. Soemitro**, dan Tri Joko Wahyu Adi** *Mahasiswa program Magister

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PASAR PURING DI KOTA PONTIANAK

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PASAR PURING DI KOTA PONTIANAK STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PASAR PURING DI KOTA PONTIANAK Kamalia Syafwati *, Ria Asih Aryani Soemitro ** *Email: k_syaff@yahoo.com **Email: soemitro@sby.dnet.net.id; ria@ce.its.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN SUB TERMINAL AGRIBISNIS SUMILLAN KECAMATAN ALLA KABUPATEN ENREKANG

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN SUB TERMINAL AGRIBISNIS SUMILLAN KECAMATAN ALLA KABUPATEN ENREKANG STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN SUB TERMINAL AGRIBISNIS SUMILLAN KECAMATAN ALLA KABUPATEN ENREKANG M. Rizal 1, Wahju Herijanto 2, Anak Agung Gde Kartika 3 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Bidang

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pengembangan Pariwisata Sekitar Pantai Siung Berdasarkan Analisis SWOT Strategi pengembangan pariwisata sekitar Pantai Siung diarahkan pada analisis SWOT.

Lebih terperinci

KAJIAN EFEKTIFITAS OPERASIONAL TERMINAL MADYOPURO MALANG

KAJIAN EFEKTIFITAS OPERASIONAL TERMINAL MADYOPURO MALANG KAJIAN EFEKTIFITAS OPERASIONAL TERMINAL MADYOPURO MALANG Anang Bakhtiar Program Magister Teknik Sipil Universitas Brawijaya anangbakhtiar@gmail.com ABSTRAK Terminal Madyopuro merupakan sub terminal dan

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAENG

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAENG STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAENG Suryanarti Sultan, Joni Hermana, I.D. A. A. Warmadewanthi Jurusan Manajemen Aset, FTSP Program Pascasarjana,

Lebih terperinci

Sumber: Anonim (2011) Gambar 2. Peta Lokasi Ocean Ecopark Ancol

Sumber: Anonim (2011) Gambar 2. Peta Lokasi Ocean Ecopark Ancol 10 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Magang Kegiatan magang dilaksanakan di Ocean Ecopark Ancol yang terletak di Jalan Lodan Timur No.7, Jakarta Utara (Gambar 2). Ocean Ecopark yang terletak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana peneliti akan memperoleh atau mencari suatu data yang berasal dari responden yang akan diteliti oleh

Lebih terperinci

STRATEGI PEMINDAHAN PEDAGANG DI LOKASI PELELANGAN IKAN KE BANGUNAN PASAR LABORA KABUPATEN MUNA

STRATEGI PEMINDAHAN PEDAGANG DI LOKASI PELELANGAN IKAN KE BANGUNAN PASAR LABORA KABUPATEN MUNA STRATEGI PEMINDAHAN PEDAGANG DI LOKASI PELELANGAN IKAN KE BANGUNAN PASAR LABORA KABUPATEN MUNA Rabinra Rachman Bazar 1, Nadjadji Anwar 2, Supani 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Bidang Keahlian Manajemen

Lebih terperinci

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN Moh. Sirat ) 1, Rakmawati) 2 Banun Diyah Probowati ) 2 E-mail : rakhma_ub@yahoo.com dan banundiyah@yahoo.com

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kawasan Hutan Lindung Gunung Lumut (HLGL) Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian berlangsung selama 3 bulan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMILIHAN ALTERNATIF LOKASI PASAR LOKAL DI KECAMATAN CIKAMPEK

BAB IV ANALISIS PEMILIHAN ALTERNATIF LOKASI PASAR LOKAL DI KECAMATAN CIKAMPEK 83 BAB IV ANALISIS PEMILIHAN ALTERNATIF LOKASI PASAR LOKAL DI KECAMATAN CIKAMPEK 4.1 Metode Pemilihan Alternatif Lokasi Pasar Lokal 4.1.1 Penentuan Titik Titik Permintaan (Demand Point) Titik permintaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan semua pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis sesuai dengan

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR DI KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAEN

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR DI KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAEN STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR DI KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAEN Suryanarti Sultan, Joni Hermana, I.D. A. A. Warmadewanthi Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu penelitian dimulai pada bulan April 2013 sampai bulan Juni 2013. B.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY Nama : Doddy Muhammad Tri Widodo Npm : 11011 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, yang terdiri dari ribuan pulau yang besar dan kecil, sehingga tanpa sarana angkutan transportasi yang memadai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. 9 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. U Gambar 2. Peta Telaga Golf Sawangan, Depok Sumber: Anonim 2010.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. hal ini adalah produk makanan dan minuman. Kepuasan merupakan suatu respon positif seseorang dimana hasil kinerja

METODE PENELITIAN. hal ini adalah produk makanan dan minuman. Kepuasan merupakan suatu respon positif seseorang dimana hasil kinerja 20 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan semua pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis sesuai tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi

Lebih terperinci

STRATEGI REVITALISASI PUSAT PERBELANJAAN SEKUMPUL DI KOTA MARTAPURA ABSTRAK

STRATEGI REVITALISASI PUSAT PERBELANJAAN SEKUMPUL DI KOTA MARTAPURA ABSTRAK STRATEGI REVITALISASI PUSAT PERBELANJAAN SEKUMPUL DI KOTA MARTAPURA Muhammad Fahroel Razy Mahasiswa Magister Manajemen Aset FTSP ITS, email : arul_ma06@yahoo.co.id Nadjadji Anwar Supani Dosen Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO

STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO Oleh : EBERT FEBRIANUS TONIMBA Dosen Pembimbing : Prof. Ir. JONI HERMANA, M.Sc.ES., Ph.D. LATAR BELAKANG Kondisi sarana dan prasarana yang tersedia

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN PENGGUNAAN TERMINAL BINGKUANG DI KOTA PADANG DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS KESENJANGAN

STRATEGI PENINGKATAN PENGGUNAAN TERMINAL BINGKUANG DI KOTA PADANG DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS KESENJANGAN STRATEGI PENINGKATAN PENGGUNAAN TERMINAL BINGKUANG DI KOTA PADANG DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS KESENJANGAN Yuliver Mahasiswa Magister Manajemen Aset FTSP ITS Anak Agung Gde Kartika Dosen Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI OPTIMALISASI FUNGSI PASAR BARU MUARA LABUH BERDASARKAN ANALISIS KEUNGGULAN BERSAING

PERUMUSAN STRATEGI OPTIMALISASI FUNGSI PASAR BARU MUARA LABUH BERDASARKAN ANALISIS KEUNGGULAN BERSAING PERUMUSAN STRATEGI OPTIMALISASI FUNGSI PASAR BARU MUARA LABUH BERDASARKAN ANALISIS KEUNGGULAN BERSAING Darmawan Effendi, Ria A. A. Soemitro **) dan I Putu Artama W **) Program Magister Teknik Bidang Keahlian

Lebih terperinci

Gambar 2. Peta Area Magang Sentul City: Masterplan Sentul City (Atas) dan Lokasi magang di kawasan permukiman Sentul City (Bawah)

Gambar 2. Peta Area Magang Sentul City: Masterplan Sentul City (Atas) dan Lokasi magang di kawasan permukiman Sentul City (Bawah) 10 III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Magang ini dilakukan di kawasan permukiman Sentul City yang terletak pada Kecamatan Citeureup dan Kecamatan Kedung Halang meliputi, Desa Babakan Madang, Sumurbatu,

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perlu dilaksanakan pengembangan agroindustri serat sabut kelapa berkaret. Pengembangan

Lebih terperinci

Analisa Kepuasan Penumpang Angkutan Kota terhadap Sistem Pelayanan Angkutan Kota di Kota Sidoarjo ABSTRAK

Analisa Kepuasan Penumpang Angkutan Kota terhadap Sistem Pelayanan Angkutan Kota di Kota Sidoarjo ABSTRAK Volume 8, Nomor 1, Pebruari 010 Analisa Kepuasan Penumpang Angkutan Kota terhadap Sistem Pelayanan Angkutan Kota di Kota Sidoarjo Ibnu Sholichin Staff Pengajar Jurusan Teknik Sipil FTSP UPN Veteran Jatim

Lebih terperinci

STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO

STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO Ebert Febrianus Tonimba dan Joni Hermana Masters Program in Engineering Asset Management FTSP - ITS E-mail : e_tonimba@ce.its.ac.id ABSTRAK Pengelolaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan

Lebih terperinci

PEMILIHAN LOKASI RUMAH TINGGAL PADA PERUMAHAN MENENGAH DI SURABAYA TIMUR

PEMILIHAN LOKASI RUMAH TINGGAL PADA PERUMAHAN MENENGAH DI SURABAYA TIMUR PEMLHAN LOKAS RUMAH TNGGAL PADA PERUMAHAN MENENGAH D SURABAYA TMUR Nadira 1), Purwanita Setijanti 2) dan Christiono Utomo 3) 1) Program Studi Pascasarjana Arsitektur Alur Perencanaan Real Estat, nstitut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum menjadi prioritas. Belum ada strategi pengelolaan air limbah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Industri kayu lapis menghasilkan limbah berupa limbah cair, padat, gas, dan B3, jika limbah tersebut dibuang secara terus-menerus akan terjadi akumulasi limbah

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. BMT Berkah dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented

BAB V PEMBAHASAN. BMT Berkah dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented 91 BAB V PEMBAHASAN A. Strategi Bersaing Bisnis Dengan Menggunakan Analisa SWOT Pada BMT Berkah Trenggalek BMT Berkah Trenggalek pada penilaian peneliti berada pada posisi kuadran I yaitu dengan menerapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan kekayaan pariwisata dan budayanya. Kepariwisataan di Indonesia tumbuh dan berkembang menjadi salah satu industri besar

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA STASIUN KERETA API MALANG KOTA BARU BERDASARKAN SPM K.A. DAN IPA

EVALUASI KINERJA STASIUN KERETA API MALANG KOTA BARU BERDASARKAN SPM K.A. DAN IPA EVALUASI KINERJA STASIUN KERETA API MALANG KOTA BARU BERDASARKAN SPM K.A. DAN IPA Hendi Bowoputro, Rahayu K., Ahmad Syahirul A. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara yang sangat strategis kaya akan sumber daya alam serta kaya akan sektor pariwisatanya. Kepariwisatawan di Indonesia telah tumbuh dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 249 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Dari uraian uraian sebelumnya, maka pada bab ini peneliti akan menarik kesimpulan serta memberikan rekomendasi terhadap hasil studi. Adapun kesimpulan dan rekomendasi

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer melalui survei lapangan, wawancara dengan pemilik perusahaan, karyawan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Taman Wisata Alam Gunung Tampomas Propinsi Jawa Barat, selama kurang lebih tiga (3) bulan, yaitu dari bulan Maret - Juni.

Lebih terperinci

KAJIAN KINERJA PELAYANAN ANGKUTAN UMUM DALAM KOTA DI PURWOKERTO. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2

KAJIAN KINERJA PELAYANAN ANGKUTAN UMUM DALAM KOTA DI PURWOKERTO. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2 KAJIAN KINERJA PELAYANAN ANGKUTAN UMUM DALAM KOTA DI PURWOKERTO Juanita 1, Tito Pinandita 2* 1 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA STASIUN KERETA API MALANG KOTA BARU BERDASARKAN SPM K.A. DAN IPA

EVALUASI KINERJA STASIUN KERETA API MALANG KOTA BARU BERDASARKAN SPM K.A. DAN IPA EVALUASI KINERJA STASIUN KERETA API MALANG KOTA BARU BERDASARKAN SPM K.A. DAN IPA Ahmad syahirul Alim, Achmad Wicaksono, Hendi Bowoputro Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan 25 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel 39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penyuluhan Pertanian bertujuan untuk mengembangkan kemampuan petani dan kelompok tani, mengubah perilakunya dalam usaha taninya sehingga mampu menghasilkan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PENJUALAN PRODUK JASA PARIWISATA DENGAN PENDEKATAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) (Studi Kasus di CV. Delta Berlian Holiday) Diajukan

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Metode Penelitian 4.3 Metode Pengambilan Sampel

IV. METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Metode Penelitian 4.3 Metode Pengambilan Sampel 14 IV. METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Maret-April 2009. Tempat penelitian berlokasi di Kota Sabang, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. 4.2 Metode Penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERMUKIMAN GOLONGAN MASYARAKAT PENDAPATAN MENENGAH BAWAH DI KECAMATAN DRIYOREJO, KABUPATEN GRESIK

PENGEMBANGAN PERMUKIMAN GOLONGAN MASYARAKAT PENDAPATAN MENENGAH BAWAH DI KECAMATAN DRIYOREJO, KABUPATEN GRESIK PENGEMBANGAN PERMUKIMAN GOLONGAN MASYARAKAT PENDAPATAN MENENGAH BAWAH DI KECAMATAN DRIYOREJO, KABUPATEN GRESIK OLEH PALUPI SRI NARISYWARI SIDANG TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Belakang Penelitian Kelompok Usaha Ikan Asap atau yang sering di kenal dengan ikan Roa atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 10 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Gunung Pawon dan Gunung Masigit (Gambar 3) yang terletak di Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Padalarang, Kabupaten

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Suhartini Teknik

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA PENYULUH DAN PENENTUAN PENGEMBANGAN STRATEGI KINERJA PENYULUH PERTANIAN ORGANIK ATAS DASAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL KOTA BATU

EVALUASI KINERJA PENYULUH DAN PENENTUAN PENGEMBANGAN STRATEGI KINERJA PENYULUH PERTANIAN ORGANIK ATAS DASAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL KOTA BATU P R O S I D I N G 447 EVALUASI KINERJA PENYULUH DAN PENENTUAN PENGEMBANGAN STRATEGI KINERJA PENYULUH PERTANIAN ORGANIK ATAS DASAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL KOTA BATU Hendro prasetyo 1 dan Tri Oktavianto

Lebih terperinci

PENYUSUNAN STRATEGI MANAJEMEN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN REJANG LEBONG

PENYUSUNAN STRATEGI MANAJEMEN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN REJANG LEBONG PENYUSUNAN STRATEGI MANAJEMEN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN REJANG LEBONG Wuwun Mirza, Joni Hermana dan Tri Joko Wahyu Adi Program Magister Teknik Bidang Keahlian Manajemen Aset Fakultas

Lebih terperinci

ANALISA FAKTOR- FAKTOR EKSTERNAL PEMASARAN STUDENT APARTMENT DI SURABAYA

ANALISA FAKTOR- FAKTOR EKSTERNAL PEMASARAN STUDENT APARTMENT DI SURABAYA ANALISA FAKTOR- FAKTOR EKSTERNAL PEMASARAN STUDENT APARTMENT DI SURABAYA Reno Bramantyo 1, *), Purwanita Setijanti 2) dan Ispurwono Soemarno 3) 1) Program Magister, Bidang Keahlian Perencanaan Real Estate

Lebih terperinci

Jenis data Indikator Pengamatan Unit Sumber Kegunaan

Jenis data Indikator Pengamatan Unit Sumber Kegunaan 31 BAB III METODOLOGI 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lanskap wisata TNB, Sulawesi Utara tepatnya di Pulau Bunaken, yang terletak di utara Pulau Sulawesi, Indonesia. Pulau

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Godongijo Asri yang berlokasi di Jalan Cinangka Km 10, Kecamatan Sawangan, Kotamadya Depok. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

Penerapan analisis swot (strengths,weakness,opportuni ties,threats) sebagai strategi. pemasaran pada mierip kafe di. bekasi

Penerapan analisis swot (strengths,weakness,opportuni ties,threats) sebagai strategi. pemasaran pada mierip kafe di. bekasi Penerapan analisis swot (strengths,weakness,opportuni ties,threats) sebagai strategi ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. FEDERAL INTERNATIONAL bekasi FINANCE pemasaran pada mierip kafe

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 31 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga Agustus 2013 di kelompok pembudidaya Padasuka Koi Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu metode yang meneliti suatu objek pada masa sekarang (Nazir,

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Langkah Kerja Untuk melakukan evaluasi kinerja dan kepuasan penumpang terhadap tingkat pelayanan bus DAMRI rutelebakbulus - Bandara Soekarno Hatta dibuat langkah kerja

Lebih terperinci

Struktur Organisasi UPTD kota Kupang. Struktur Organisasi UPTD Kab.Ende. Struktur Organisasi UPTD Kab.TTS. Kepala

Struktur Organisasi UPTD kota Kupang. Struktur Organisasi UPTD Kab.Ende. Struktur Organisasi UPTD Kab.TTS. Kepala Kepala Badan Sekretariat Kelompok Jabatan Fungsional Subag Perencanaan Evaluasi Program Subag Umum & Kepegawaian Subag Keuangan Bidang Pengandalian Dampak Lingkungan Bidang Pengawasan Lingkungan Bidang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini, lokasi yang dipilih adalah Objek Wisata Air Terjun Lepo, Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo,

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI Nama : Sheena Anghelina Adam NPM : 18210226 Kelas : EA16 Dosen Pembimbing : Emilianshah Banowo, S.SOS., MM ABSTRAK

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT e-j. Agrotekbis 1 (3) : 282-287, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Business

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di pedagang ikan hias jalan Peta Kota Bandung. Penelitan berlangsung pada bulan April sampai dengan Juni 2013. 3.2 Metode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 1995 tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 1995 tentang 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Terminal Menurut Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 1995 tentang Terminal Transportasi Jalan menyatakan bahwa terminal penumpang adalah prasarana transportasi

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BAB III ISU-ISU STRATEGIS 3.1 Isu Strategis Dalam penyusunan renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bogor tentunya tidak terlepas dari adanya isu strategis pembangunan Kota Bogor, yaitu : a. Pengembangan

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menilai kelayakan penggunaan PVC di Indonesia ditinjau dari segi lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. (c)foto Satelit Area Wisata Kebun Wisata Pasirmukti

BAB III METODOLOGI. (c)foto Satelit Area Wisata Kebun Wisata Pasirmukti BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilaksanakan di Kebun Wisata Pasirmukti yang terletak pada Jalan Raya Tajur Pasirmukti Km. 4, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Lebih terperinci

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE KAJIAN BAB III METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kerangka yang digunakan untuk mengukur efektivitas pengelolaan penerimaan daerah dari sumber-sumber kapasitas fiskal. Kapasitas fiskal dalam kajian ini dibatasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau

BAB III METODE PENELITIAN. diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat diskriptif kualitatif dan kuantitatif. Bersifat diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau menggambarkan/melukiskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Kepuasan pengguna yang menjadi tujuan dari perusahaan dituangkan dalam strategi dan rencana kerja yang diimplementasikan dalam kegiatan pemasaran dan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya sektor pariwisata. Pembangunan bidang pariwisata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 2. Peta Jakarta Timur Gambar 3. Pata Lokasi Taman Mini Indonesia (Anonim, 2010b) Indah (Anonim, 2011)

BAB III METODOLOGI. Gambar 2. Peta Jakarta Timur Gambar 3. Pata Lokasi Taman Mini Indonesia (Anonim, 2010b) Indah (Anonim, 2011) BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilaksanakan di Taman Burung, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) (Gambar 3). Lokasi Taman Burung TMII ini berada di Kompleks TMII, Jalan Pondok

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN INDUSTRI KECIL- MENENGAH PRODUK IKAN TERI NASI

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN INDUSTRI KECIL- MENENGAH PRODUK IKAN TERI NASI PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN INDUSTRI KECIL- MENENGAH PRODUK IKAN TERI NASI Rachmad Hidayat Teknik Industri Universitas Trunojoyo Madura Kampus Unijoyo Jl. Raya Telang, PO BOX 2 Kamal Email: rachmad_h@ymail.com

Lebih terperinci

PDF Compressor Pro KATA PENGANTAR. Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 69

PDF Compressor Pro KATA PENGANTAR. Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 69 Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 69 KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah, kami sampaikan ke hadirat Allah YME, karena terealisasinya Tekinfo, Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Ciri-ciri metode deskriptif analitis adalah memusatkan pada pemecahan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Pantai Tanjung Bara Sangatta, Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimanan Timur selama 3 (tiga) bulan, mulai bulan Januari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di Kabupaten Ketapang tepatnya di Kecamatan Muara Pawan, Desa Sungai Awan Kiri, di lokasi Obyek

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015. III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Pulau Pahawang Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat yang sangat besar ternyata belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. yang sedang diteliti. Penelitian ini menggunakan analisis SWOT dan Importance

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. yang sedang diteliti. Penelitian ini menggunakan analisis SWOT dan Importance BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan hasil dan pembahasan mengenai objek atau subjek yang sedang diteliti. Penelitian ini menggunakan analisis SWOT dan Importance Performance Analysis (IPA) serta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Kelompok Tani Kelompok tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau petani yang terdiri atas

Lebih terperinci

4 METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Metode Penelitian 4.3 Jenis dan Sumber Data

4 METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Metode Penelitian 4.3 Jenis dan Sumber Data 4 METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur. Pengambilan data di lapangan dipusatkan di PPN Brondong dan pusat pemerintahan Kabupaten

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

Lebih terperinci

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 1 (5) : 457-463, Desember 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU Cassava Chips Balado Development Strategy In UKM "Pundi Mas"

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PENGELOLAAN KOMPOS DI TPA BOJONEGORO

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PENGELOLAAN KOMPOS DI TPA BOJONEGORO STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PENGELOLAAN KOMPOS DI TPA BOJONEGORO DEVIANA DIAH PROBOWATI, S.P. Fakultas Pertanian Universitas Bojonegoro Jl. Lettu Suyitno No.2, Bojonegoro, 62119 E-mail: devianadiahprobowati@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA A. Analisis Daya Saing Konveksi Semar Daya saing merupakan suatu konsep perbandingan kemampuan dan kinerja

Lebih terperinci

Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Apotek Non Praktek Dokter di Kuta Utara

Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Apotek Non Praktek Dokter di Kuta Utara Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Apotek Non Praktek Dokter di Kuta Utara Dewi, N. P. A. T. 1, Dewantara, I. G. N. A. 1, Setyawan, E. I. 1 1 Jurusan Farmasi Fakultas Matematika

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, 35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan

Lebih terperinci