STRATEGI PEMINDAHAN PEDAGANG DI LOKASI PELELANGAN IKAN KE BANGUNAN PASAR LABORA KABUPATEN MUNA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRATEGI PEMINDAHAN PEDAGANG DI LOKASI PELELANGAN IKAN KE BANGUNAN PASAR LABORA KABUPATEN MUNA"

Transkripsi

1 STRATEGI PEMINDAHAN PEDAGANG DI LOKASI PELELANGAN IKAN KE BANGUNAN PASAR LABORA KABUPATEN MUNA Rabinra Rachman Bazar 1, Nadjadji Anwar 2, Supani 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Bidang Keahlian Manajemen Aset, FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Sukolilo Surabaya Telp : Bazar_92@yahoo.com 2 Dosen Jurusan Teknik Sipil, FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Sukolilo Surabaya ABSTRAK Pasar Labora terletak di Kota Raha Kabupaten Muna. Pasar ini dibangun untuk mengurangi beban yang ditanggung oleh Pasar Laino khususnya pedagang yang menempati lokasi pelelangan ikan. Sejak diresmikan pada tanggal 12 September 2005, Pasar Labora kurang diminati pedagang. Permasalahan ini dapat dilihat dari banyaknya kios yang masih kosong. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi penyebab kurang berminatnya pedagang untuk menempati bangunan Pasar Labora serta merumuskan langkah-langkah strategi pemindahan pedagang di lokasi pelelangan ikan ke bangunan Pasar Labora. Alat yang digunakan adalah analisis kepentingan-persepsi, analisis kuadran dan analisis SWOT. Data sekunder diperoleh melalui survei instansional. Data primer diperoleh melalui survei lokasi, kuisioner kepada responden pengunjung dan pedagang di lokasi pelelangan ikan, pengelola dan pejabat Pemerintah Kabupaten Muna. Hasil analisis tingkat kepentingan-persepsi dan analisis kuadran menunjukkan bahwa sub variabel dari faktor fasilitas, harga dan mekanisme pembayaran kios/toko menjadi penyebab rendahnya minat pedagang untuk menempati pasar tersebut. Berdasarkan hasil analisis SWOT, maka strategi pemindahan pedagang yaitu strategi meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman (strategi defensif) dengan langkah : 1) meningkatkan dan menambah fasilitas pelayanan umum; 2) pemberian cicilan jangka panjang; 3) membantu pedagang memperoleh fasilitas kredit yang terjangkau; 4) penegakan peraturan yang terkait dengan sarana perdagangan yang telah ada; 5) pemerintah daerah mengupayakan untuk segera mengambil alih pengelolaan Pasar Labora. Kata Kunci: Strategi, Pedagang, Pasar Labora PENDAHULUAN Kabupaten Muna dengan ibu kotanya Raha merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara, yang meliputi dua puluh sembilan kecamatan dengan luas daratan secara keseluruhan adalah km 2 dan luas perairan km 2. Penduduk Kabupaten Muna berjumlah jiwa dengan rata-rata tingkat pertumbuhan 1,90% per tahun [1]. Peningkatan jumlah penduduk mengakibatkan kebutuhan akan ruang menjadi semakin tinggi, dimana ruang tersebut dibutuhkan selain untuk aktivitas pemukiman penduduk, juga diarahkan untuk penyediaan prasarana dan sarana penunjang, terutama untuk meningkatkan aktivitas perekonomian. Penggunaan ruang untuk penyediaan prasarana dan sarana perekonomian serta aktivitas perekonomian/ perdagangan dan jasa saat ini terpusat di sekitar wilayah pusat kota yaitu pada Kecamatan Katobu dan Kecamatan Batalaiworu. Bagian yang perlu mendapatkan perhatian sehubungan dengan penggunaan ruang akibat pertumbuhan ekonomi adalah Pasar Sentral Laino yang merupakan pasar tradisional dan pasar utama di Kota Raha. Pasar Sentral Laino tersebut terletak di wilayah Kecamatan Batalaiworu, Kota Raha. Menurut catatan Dinas Perindag Kabupaten Muna saat ini kios di Pasar Sentral Laino berjumlah 1497 unit. Bangunan Pasar Sentral Laino terletak di sebelah barat jalan By Pass dengan jumlah kios 1185 unit. Di bagian timur jalan By Pass terdapat bangunan pasar dengan jumlah kios 312 unit. Awalnya lokasi pasar di bagian timur ini sebagai Tempat Pelelangan Ikan (TPI) ISBN dan merupakan milik Dinas Perikanan dan Kelautan, namun seiring dengan perkembangan kota dan semakin bertambahnya pedagang di Pasar Sentral Laino, maka lokasi tersebut dipinjamkan untuk sementara waktu sebagai tempat berdagang. Berkaitan dengan hal tersebut, sebagai salah satu sarana penting yang mendukung pembangunan ekonomi di Kota Raha, keberadaan pasar tradisional Laino harus dibenahi. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Muna menjalin kerjasama dengan pihak swasta yaitu PT. Putra Labora dalam membangun pasar Labora yang letaknya 50 m dari pasar Laino Raha. Harapan dari Pemerintah Kabupaten Muna, Pasar Labora yang sudah terbangun ini dapat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pedagang yang menempati lokasi pelelangan ikan. Tetapi kenyataannya sampai dengan awal tahun 2008 sebagian besar kios-kios yang tersedia masih kosong dan tidak ditempati. Angka penjualan kios dan tingkat hunian Pasar Labora sangat rendah. Kios yang terjual baru 70 unit dan hanya 14 unit yang dihuni. Dengan mengetahui kondisi eksisting dan tingkat kepentingan/harapan serta persepsi dari pedagang dan pembeli di lokasi pelelangan ikan yang selama ini dirasakan terhadap kondisi Pasar Labora, diharapkan pembuat kebijakan (Pemerintah Kabupaten Muna) dan pengembang (PT. Putra Labora Mandiri) dapat merumuskan strategi yang tepat untuk memindahkan pedagang di lokasi pelelangan ikan ke bangunan pasar baru (Pasar Labora). A-123

2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Strategi Strategi aset pada prinsipnya adalah mempertahankan fungsi aset sesuai dengan perencanaan dan memenuhi kesenjangan antara kebutuhan aset masa yang akan datang dengan kondisi aset pada saat ini. Kesenjangan kebutuhan dapat ditentukan dengan analisis perbedaan. Hasil analisis berupa strategi manajemen aset infrastruktur yang mencakup pemeliharaan aset yang ada, rehabilitasi aset yang memerlukan perbaikan, pembangunan aset baru, solusi pemanfaatan kelebihan aset dan solusi non aset. [2] Teknik Sampling Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel atau suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi. Ada dua macam teknik pengambilan sampling dalam penelitian yang umum dilakukan [3] yaitu : 1) Probability Sampling yang tergolong teknik probability sampling yaitu : Simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling, Area Sampling (sampling daerah/wilayah) 2) Non Probability Sampling Antara lain : Sampling sistematis, sampling Kuota, sampling aksidental, sampling purposive, sampling jenuh/sensus, snowball sampling Penentuan Ukuran Sampel 1) Jika populasi sudah diketahui dapat digunakan rumus dari Taro Yamane, dikutip [3] sebagai berikut : N n...(1) 2 N. d 1 Dimana : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d 2 = Presisi yang ditetapkan 2) Apabila populasi tidak diketahui, maka untuk memperoleh jumlah sampel dapat digunakan rumus Bernoulli [4]: n 2 ) / 2 ( Z pq a...(2) d 2 Di mana: n = ukuran sampel; p = Persentase responden yang persepsinya tinggi ; α = taraf signifikan /taraf kepercayaan; q = Persentase responden yang persepsinya rendah; Z = nilai distribusi normal; d = tingkat kesalahan (ketidaktelitian) Uji Validitas Validitas atau keabsahan adalah menyangkut pemahaman mengenai kesesuaian antara konsep dengan kenyataan empiris, untuk mengetahui apakah pertanyaan-pertanyaan kuisioner mampu mengukur apa yang hendak di ukur dan apakah data yang terkumpul valid atau tidak maka dilakukan uji validitas. Tipe validitas konstruk dengan teknik korelasi product moment, hasil pengujian di anggap valid apabila [5] : 1. Valid jika r > r tabel (α : 1% / 5% ; n-2) 2. Tidak valid jika r < r tabel (α : 1% / 5% ; n-2) Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah tingkat kemantapan atau konsistensi suatu alat ukur, reliabilitas memberikan kesesuaian antara hasil-hasil pengukuran atau konsistensi pengukuran. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik (reliabel), jika memiliki nilai cronbach s alpha (α) dari 0,60 [6] Tingkat Kesesuaian dan Kesenjangan antara Kepentingan dan Persepsi Tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan skor persepsi (rata-rata skor persepsi) dengan skor kepentingan (rata-rata skor kepentingan), berdasarkan rumus berikut : X i Tk X 100 %...(3) i Y i Dimana : Tk i : Tingkat kesesuaian X i : Skor persepsi (rata-rata skor persepsi) : Skor harapan (rata-rata skor kepentingan) Y i Nilai kesenjangan yaitu menghitung selisih antara persepsi dengan kepentingan, yang diperoleh dari ratarata jawaban responden pada setiap variabel. Kesenjangan = Nilai Persepsi Nilai Kepentingan Sebaran Kesenjangan Kepentingan dan Persepsi Sebaran kesenjangan kepentingan dan persepsi, dilakukan dengan menggunakan instrumen analisa kuadran, yang bertujuan untuk memetakan persepsi dan preferensi konsumen terhadap beberapa variabel yang telah ditentukan. Untuk dapat memetakan kondisi pelayanan umum dalam kuadran, maka metode perhitungannya dilakukan sebagai berikut : a. Menghitung nilai rata-rata total dari tingkat persepsi dan rata-rata total dari tingkat kepentingan b. Nilai rata-rata total tingkat kepentingan adalah angka yang menyatakan batas sumbu Y, sedang nilai total rata-rata tingkat persepsi adalah batas sumbu X. c. Berdasarkan batas-batas tersebut dapat ditentukan kriteria koordinat untuk setiap kuadran. A-124 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2009

3 Perumusan Strategi Salah satu metode analisis perumusan strategi dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah adalah metode analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan analisis yang digunakan sebagai dasar untuk menentukan strategi pengelolaan, dilakukan dengan cara identifikasi terhadap kekuatan dan kelemahan melalui analisis kondisi internal, serta mengidentifikasi peluang dan ancaman melalui analisis kondisi eksternal. METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Studi dari penelitian ini dilaksanakan di Pasar Labora dan Pasar Laino, Jalan By Pass, Kecamatan Batalaiworu, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara. Rancangan Penelitian Untuk memetakan dan mempermudah pemahaman terhadap sistematika berpikir dalam penelitian yang akan dilakukan, maka perlu dibuat diagram alir penelitian ( Gambar 1). IDENTIFIKASI AWAL DATA SEKUNDER ANALISIS DESKRIPTIF IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PERUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN KAJIAN PUSTAKA PENGUMPULAN DATA ANALISA DATA Gambar 1. Diagram Alir Pemelitian Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian ditentukan dari hasil kajian pustaka, penelitian terdahulu, pengamatan kondisi eksisting dan wawancara kepada para ahli dan expert yang terkait dengan pelayanan umum dan operasional Pasar Labora. Variabel kuisioner kepada pengguna pasar, secara umum ditinjau dari aspek teknis, ekonomi, sosial lingkungan, kelembagaan dan kebijakan. ISBN Analisis TingkatKesesuaiandan Kesenjangan Antara Kepentingan dan Persepsi 2.Analisis Sebaran Kesenjangan 3. Analisis Perumusan Strategi KESIMPULAN DAN SARAN PERATURAN DATA PRIMER RANCANGAN KUISIONER UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS TIDAK YA PENYEBARAN KUISIONER Sub variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Variabel dan Sub Variabel penelitian No Sub variabel 1 Teknis 1. Luas toko/kios 2. Tata letak toko/kios 3. Fasilitas MCK 4. Fasilitas jaringan air bersih 5. Fasilitas telepon umum 6. Fasilitas pemadam kebakaran 7. Fasilitas mushola 8. Fasilitas TPS 9. Instalasi listrik/penerangan 10. Tempat parkir/bongkar muat 11. Kondisi bangunan pasar Tabel 1.1 Variabel... (Lanjutan) 2 Ekonomi 1. Pencapaian ke terminal dengan mudah 2. Harga sewa toko/kios 3. Sistem pembayaran sewa toko/kios 4. Harga barang yang ditawarkan 5. Retribusi parkir kendaraan 3 Sosial Lingkungan 1. Kenyamanan lingkungan pasar 2. Ada petugas keamanan 4 Kelembagaan 1. Kemampuan petugas pasar 2. Perbedaan perlakuan yang diberikan antara pengguna kios/toko 5. Kebijakan 1. Kemudahan pengurusan untuk mendapatkan kios/toko 2. Ketaatan terhadap peraturan Rancangan Kuisioner Rancangan kuisioner dibuat dua tahap, tahap 1 kepada pengguna pasar yaitu pengunjung dan pedagang di lokasi pelelangan ikan yang bertujuan untuk mengetahui kepentingan dan persepsi responden terhadap Pasar Labora, Sedangkan tahap 2 kepada pejabat ahli/penentu kebijakan. Penyebaran Kuisioner Penyebaran kuisioner dilakukan dua tahap: Tahap 1 : kuisioner kepada pelanggan pasar yaitu : pedagang dan pengunjung. Pedagang, yang berada di lokasi pelelangan ikan, pengambilan sampel menggunakan teknik proportionate stratified random sampling berdasarkan bangunan tempat usaha. Besarnya sampel pedagang diambil menggunakan rumus yang di kemukakan oleh Yamane, dikutip dari [3], diperoleh jumlah sampel pedagang sebanyak : 175 sampel. Pegunjung, yang berada dilokasi pelelangan ikan, pengambilan sampel menggunakan teknik sampling aksidental. Jumlah sampel pengunjung diambil menggunakan Rumus Bernoulli [4], maka diperoleh jumlah sampel pengunjung sebanyak 100 sampel. Total sampel pelanggan pasar adalah sebanyak 275 sampel. Tahap 2 : kuisioner kepada A-125

4 pejabat penentu kebijakan berupa bobot dan rating faktor strategis, dilakukan untuk mengetahui tingkat kepentingan faktor tersebut terhadap kinerja pengelolaan pasar. Pembobotan dan rating diperoleh dari kuisioner yang diberikan kepada 6 orang responden, yaitu Kepala Dinas Perindag, Kepala Bidang Perdagangan, Kepala Seksi Perdagangan, Kepala Sub Dinas Tata Ruang, Kepala UPTD Pasar dan Direktur PT. Putra Labora Mandiri. Analisa Data Analisis Deskriptif, digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi pasar dan pengguna jasa pasar yang terdiri dari pengunjung dan pedagang [7]. Analisa Tingkat Kesesuaian dan Kesenjangan antara Kepentingan dan Persepsi digunakan untuk menghasilkan suatu tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dan tingkat persepsi dan mengidentifikasi terjadinya kesenjangan antara kepentingan pengguna pasar serta pemenuhan dari kepentingan pengguna terminal tersebut (persepsi). Analisis Sebaran Kesenjangan Kepentingan dan Persepsi dilakukan untuk memetakan kondisi pelayanan dan operasional Pasar Labora berdasarkan variabel-variabel yang telah ditentukan. Selanjutnya dari analisa diatas, dilakukan Analisis Perumusan Strategi digunakan sebagai dasar untuk menentukan strategi pemindahan pedagang di lokasi pelelangan ikan ke bangunan Pasar Labora. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Validitas dan Reliabilitas Dari hasil olahan data, angka koefisien korelasi semua sub variabel lebih besar dari pada angka kritik, sehingga semua sub variabel kepentingan dan persepsi, dinyatakan memenuhi syarat validitas dan dapat digunakan untuk analisis data selanjutnya. Berdasarkan hasil uji reliabilitas, nilai croncbach s alpha (α) variabel dari 0,60, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang digunakan untuk mencari faktor dominan yang menyebabkan Pasar Labora tidak berfungsi secara optimal adalah reliabel. Tabel 2. Uji Reliabilitas Pengguna Terminal Reliabilitas Variabel Ket. Pengunjung Pedagang Kepentingan 0,915 0,921 Reliabel Persepsi 0,914 0,857 Reliabel Pedagang 2,86 3,88 73,30% -1,02 Sumber : Data diolah Dari hasil nilai rata-rata responden pengguna pasar, terlihat bahwa nilai rata-rata persepsi masih lebih rendah dari nilai rata-rata kepentingan, serta rata-rata nilai kesenjangan kepentingan dan persepsi semua menghasilkan kesenjangan negatif. Analisis Sebaran Kesenjangan Kepentingan dan Persepsi Berdasarkan hasil pemetaan tingkat kesesuaian persepsi dan kepentingan pengguna pasar, diperoleh sub variabel yang menempati kuadran IV sebagai kuadran prioritas utama penanganan, di mana sub variabel tersebut dianggap sangat penting namun pelaksanaannya masih belum memuaskan, sehingga dapat diketahui gap yang paling besar penyebab Pasar Labora kurang diminati berdasarkan kepentingan dan persepsi pengguna pasar. Sub variabel-sub variabel tersebut yaitu; fasilitas MCK, fasilitas jaringan air bersih, fasilitas pemadam kebakaran, harga sewa toko/kios dan sistem pembayaran sewa toko/kios. Analisis Perumusan Strategi Diagram strategi digunakan untuk mengetahui posisi strategi yang telah dirumuskan dari hasil interaksi matrik evaluasi faktor-faktor internal dan eksternal. Dasar penentuannya adalah dari hasil penghitungan skor masing-masing sub variabel, yang terdapat dalam matriks evaluasi faktor-faktor internal dan eksternal dan telah dikonsultasikan lagi ke expert, Adapun diagram strategi Pasar Labora, dapat dilihat pada Gambar 2 berikut : Gambar 2. Diagram strategi (hasil analisis) Analisa Tingkat Kesesuaian dan Kesenjangan Antara Kepentingan dan Persepsi Berdasarkan pengolahan dan analisis data diperoleh hasil seperti pada tabel 3 : Tabel 3. Rata-rata Tingkat Kesesuaian dan Kesenjangan Responden Pengguna Pasar Rata-rata Tingkat Tingkat Tingkat Nilai Responden Kepen Kese Persepsi Kesen tingan suaian (X) jangan (Y) (Tki) Pengunjung 2,99 4,09 73,03% -1,10 A-126 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2009 Dari Gambar di atas terlihat bahwa posisi strategi Pasar Labora menunjukan strategi defensif (Kuadran IV), yaitu berupaya meminimalkan kelemahan internal untuk menghindari ancaman yang ada. Berdasarkan hasil pemetaan diagram strategi dan diskusi dengan pejabat expert, maka langkah strategis yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan dan menambah fasilitas pelayanan umum yang dianggap penting oleh pengguna pasar. Upaya ini sangat penting dilakukan oleh pengelola pasar mengingat fasilitas-fasilitas itu sangat dibutuhkan oleh pengguna pasar yang merupakan

5 salah satu faktor penyebab pedagang di lokasi pelelangan ikan tidak mau pindah ke Pasar Labora. Fasilitas yang perlu ditingkatkan adalah peralatan pemadam kebakaran, pengadaan jaringan PAM serta penambahan fasilitas MCK. PT. Labora Putra Mandiri sebagai pihak berwenang akan secepatnya merealisasikan sesuai anggaran yang tersedia. 2. Memberikan kemudahan pembayaran harga sewa toko/kios dengan cara pemberian cicilan jangka panjang. PT Labora Putra Mandiri memberikan jangka waktu cicilan 1 5 tahun serta memberikan potongan harga 10% setiap pembayaran tunai kios/los. 3. Membantu pedagang dalam memperoleh fasilitas kredit yang terjangkau, baik dari pemerintah pusat, daerah ataupun swasta ( seperti : Bank Perkreditan Rakyat, Kredit Usaha Kecil Menengah, dll) agar mereka dapat membeli/menebus kios/los yang ada di Pasar Labora. 4. Penegakan peraturan yang terkait dengan sarana perdagangan yang telah ada. Berhubung dengan belum adanya peraturan daerah (perda) yang mengatur khusus mengenai berdagang di lokasi pelelangan ikan, maka dapat dikaitkan dengan perda yang sudah ada misalnya perda RT/RW dan peraturan lain yang terkait untuk menertibkan pedagang di lokasi pelelangan ikan. 5. Pemerintah daerah segera mengambil alih pengelolaan Pasar Labora. Upaya sangat penting karena akan menyelamatkan aset berupa bangunan pasar dengan terpenuhinya biaya operasional dan pemeliharaan, pedagang mampu membayar harga toko/kios karena mendapat kemudahan dari pemerintah dengan demikian pemindahan pedagang di lokasi pelelangan ikan ke Pasar Labora dapat dilakukan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan analisis kondisi eksisting diketahui bahwa Pasar Labora berada di lokasi yang strategis, dekat pemukiman, perkantoran dan aksesibilitasnya cukup baik, namun tingkat hunian bangunan dari jumlah total bangunan yang ada rendah, yaitu hanya 4,90%. Sedangkan fasilitas pendukung lainnya tersedia seperti : parkir dan tempat bongkar muat barang, jaringan listrik, air bersih (terbatas), mushola ibadah, Kamar mandi/ WC umum dan tempat penampungan sampah. 2. Berdasarkan analisis sebaran kesenjangan antara kepentingan persepsi dan hasil pemetaan analisis kuadran dari responden pengunjung dan pedagang diperoleh faktor-faktor yang menyebabkan Pasar Labora kurang berhasil menjalankan fungsinya sebagai tempat berdagang. Faktor-faktor tersebut merupakan juga kelemahan dilihat dari faktor internal pasar tersebut. Faktor tersebut terletak pada kuadran A (prioritas utama) yaitu, faktor yang menurut responden sangat penting dan merupakan harapan dari responden namun pelaksanaan/ ISBN kinerjanya dirasakan tidak memuaskan menurut persepsi responden sehingga memerlukan prioritas penanganan, faktor tersebut yaitu : A. Faktor Fasilitas dan Utilitas : a. Fasilitas MCK (responden pengunjung) b. Fasilitas jaringan air bersih (responden pengunjung) c. Fasilitas pemadam kebakaran (responden pengunjung dan pedagang) C. Aspek Produk/Harga : a. Harga jual/sewa kios/toko (responden pedagang) b. Sistem pembayaran kios/toko (responden pedagang) 3. Berdasarkan analisis faktor-faktor strategis internal dan eksternal Pusat Perbelanjaan Sekumpul dan hasil perhitungan bobot dan rating, memperlihatkan bahwa posisi strategi Pasar Labora menunjukkan strategi defensif, yaitu strategi meminimalkan kelemahan internal dan menghindari ancaman dengan strategi sebagai berikut :a a) Meningkatkan dan menambah fasilitas pelayanan umum yang dianggap penting oleh pengguna pasar. b) Memberikan kemudahan pembayaran harga sewa toko/kios dengan cara pemberian cicilan jangka panjang. c) Membantu pedagang dalam memperoleh fasilitas kredit yang terjangkau d) Penegakan peraturan yang terkait dengan sarana perdagangan yang telah ada. e) Pemerintah daerah mengupayakan untuk segera mengambil alih pengelolaan Pasar Labora. Saran 1. Untuk memperoleh hasil analisa SWOT yang optimal, perlu dilakukan analisis yang lebih mendalam mengenai faktor-faktor kunci keberhasilan (key success factors) baik internal maupun eksternal dengan dukungan data yang lengkap. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang urutan prioritas strategi dari beberapa strategi yang dihasilkan dalam penelitian ini, menurut tingkat kerealistisannya (paling mungkin dan segera diterapkan). 3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menganalisis manajemen pengelolaan Pasar Labora terutama kewenangan pemerintah daerah dan swasta seperti yang termuat naskah perjanjian kerja sama. DAFTAR PUSTAKA [1] BPS Kab. Muna (2007), Kabupaten Muna Dalam Angka 2007 [2] Rangkuti, F. (2005), Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. [3] Riduwan, (2006), Metoda dan Teknik Menyusun Tesis, Alfabeta Bandung, Bandung. A-127

6 [4] Cochran, G. W. (1991), Teknik Penarikan Sampel Edisi Ketiga, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. [5] Nurgiyantoro, Burhan, Gunawan dan Marzuki (2002), Statistik Terapan Untuk Penelitian ilmu-ilmu sosial, Gajah Mada University Press, Yogyakarta. [6] Nugroho, B.A. (2005), Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS, Penerbit Andi, Yogyakarta. [7] Sugiono, (2003), Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung A-128 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2009

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN SUB TERMINAL AGRIBISNIS SUMILLAN KECAMATAN ALLA KABUPATEN ENREKANG

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN SUB TERMINAL AGRIBISNIS SUMILLAN KECAMATAN ALLA KABUPATEN ENREKANG STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN SUB TERMINAL AGRIBISNIS SUMILLAN KECAMATAN ALLA KABUPATEN ENREKANG M. Rizal 1, Wahju Herijanto 2, Anak Agung Gde Kartika 3 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Bidang

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN PENGGUNAAN TERMINAL BINGKUANG DI KOTA PADANG DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS KESENJANGAN

STRATEGI PENINGKATAN PENGGUNAAN TERMINAL BINGKUANG DI KOTA PADANG DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS KESENJANGAN STRATEGI PENINGKATAN PENGGUNAAN TERMINAL BINGKUANG DI KOTA PADANG DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS KESENJANGAN Yuliver Mahasiswa Magister Manajemen Aset FTSP ITS Anak Agung Gde Kartika Dosen Jurusan Teknik

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PASAR PURING DI KOTA PONTIANAK

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PASAR PURING DI KOTA PONTIANAK STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PASAR PURING DI KOTA PONTIANAK Kamalia Syafwati *, Ria Asih Aryani Soemitro ** *Email: k_syaff@yahoo.com **Email: soemitro@sby.dnet.net.id; ria@ce.its.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

EVALUASI PENYEDIAAN FASILITAS RUMAH SUSUN (Studi Kasus Rumah Susun Warugunung dan Rumah Susun Penjaringansari I di Kota Surabaya)

EVALUASI PENYEDIAAN FASILITAS RUMAH SUSUN (Studi Kasus Rumah Susun Warugunung dan Rumah Susun Penjaringansari I di Kota Surabaya) EVALUASI PENYEDIAAN FASILITAS RUMAH SUSUN (Studi Kasus Rumah Susun Warugunung dan Rumah Susun Penjaringansari I di Kota Surabaya) Widiastuti Hapsari dan Ria Asih Aryani Soemitro Bidang Keahlian Manajemen

Lebih terperinci

STRATEGI PENGELOLAAN PEMELIHARAAN FASILITAS GEDUNG KANTOR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA

STRATEGI PENGELOLAAN PEMELIHARAAN FASILITAS GEDUNG KANTOR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA STRATEGI PENGELOLAAN PEMELIHARAAN FASILITAS GEDUNG KANTOR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA Heni Hendayaningsih*, Ria A. A. Soemitro**, dan Tri Joko Wahyu Adi** *Mahasiswa program Magister

Lebih terperinci

OPTIMALISASI FASILITAS DAN PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) DI KOTA MATARAM (STUDI KASUS RUSUNAWA SELAGALAS KOTA MATARAM)

OPTIMALISASI FASILITAS DAN PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) DI KOTA MATARAM (STUDI KASUS RUSUNAWA SELAGALAS KOTA MATARAM) OPTIMALISASI FASILITAS DAN PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) DI KOTA MATARAM (STUDI KASUS RUSUNAWA SELAGALAS KOTA MATARAM) Sri Hartati 1, *), Tri Joko Wahyu Adi 2) dan Yusroniya Eka Putri

Lebih terperinci

STRATEGI REVITALISASI PUSAT PERBELANJAAN SEKUMPUL DI KOTA MARTAPURA ABSTRAK

STRATEGI REVITALISASI PUSAT PERBELANJAAN SEKUMPUL DI KOTA MARTAPURA ABSTRAK STRATEGI REVITALISASI PUSAT PERBELANJAAN SEKUMPUL DI KOTA MARTAPURA Muhammad Fahroel Razy Mahasiswa Magister Manajemen Aset FTSP ITS, email : arul_ma06@yahoo.co.id Nadjadji Anwar Supani Dosen Pascasarjana

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAENG

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAENG STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAENG Suryanarti Sultan, Joni Hermana, I.D. A. A. Warmadewanthi Jurusan Manajemen Aset, FTSP Program Pascasarjana,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dirasakan dengan kinerja yang diharapkan. Kepuasan penumpang atau konsumen

BAB III LANDASAN TEORI. dirasakan dengan kinerja yang diharapkan. Kepuasan penumpang atau konsumen BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Kepuasan Penumpang Kepuasan penumpang merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan kinerja yang diharapkan. Kepuasan penumpang atau konsumen jasa

Lebih terperinci

KAJIAN EFEKTIFITAS OPERASIONAL TERMINAL MADYOPURO MALANG

KAJIAN EFEKTIFITAS OPERASIONAL TERMINAL MADYOPURO MALANG KAJIAN EFEKTIFITAS OPERASIONAL TERMINAL MADYOPURO MALANG Anang Bakhtiar Program Magister Teknik Sipil Universitas Brawijaya anangbakhtiar@gmail.com ABSTRAK Terminal Madyopuro merupakan sub terminal dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di pedagang ikan hias jalan Peta Kota Bandung. Penelitan berlangsung pada bulan April sampai dengan Juni 2013. 3.2 Metode

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam kurun waktu 2007-2008, PT. TIKI JNE mengalami penurunan angka penjualan sekitar 15%. Oleh sebab itu, PT. TIKI JNE ingin memiliki strategi untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan jumlah

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI OPTIMALISASI FUNGSI PASAR BARU MUARA LABUH BERDASARKAN ANALISIS KEUNGGULAN BERSAING

PERUMUSAN STRATEGI OPTIMALISASI FUNGSI PASAR BARU MUARA LABUH BERDASARKAN ANALISIS KEUNGGULAN BERSAING PERUMUSAN STRATEGI OPTIMALISASI FUNGSI PASAR BARU MUARA LABUH BERDASARKAN ANALISIS KEUNGGULAN BERSAING Darmawan Effendi, Ria A. A. Soemitro **) dan I Putu Artama W **) Program Magister Teknik Bidang Keahlian

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR DI KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAEN

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR DI KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAEN STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR DI KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAEN Suryanarti Sultan, Joni Hermana, I.D. A. A. Warmadewanthi Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP Program

Lebih terperinci

STRATEGI PENGELOLAAN PUSAT PERKULAKAN SEPATU TROWULAN (PPST) KABUPATEN MOJOKERTO

STRATEGI PENGELOLAAN PUSAT PERKULAKAN SEPATU TROWULAN (PPST) KABUPATEN MOJOKERTO STRATEGI PENGELOLAAN PUSAT PERKULAKAN SEPATU TROWULAN (PPST) KABUPATEN MOJOKERTO FIRMAN SYAH 1, I PUTU ARTAMA WIGUNA 2 1 Jurusan Teknik Sipil ITS Surabaya email : firmanaset2010@gmail.com Abstrak Untuk

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Banyaknya perusahaan jasa pengiriman, menyebabkan persaingan diantara perusahaan tersebut semakin meningkat. Hal ini didasari semakin dibutuhkan jasa

Lebih terperinci

Analisa Kepuasan Penumpang Angkutan Kota terhadap Sistem Pelayanan Angkutan Kota di Kota Sidoarjo ABSTRAK

Analisa Kepuasan Penumpang Angkutan Kota terhadap Sistem Pelayanan Angkutan Kota di Kota Sidoarjo ABSTRAK Volume 8, Nomor 1, Pebruari 010 Analisa Kepuasan Penumpang Angkutan Kota terhadap Sistem Pelayanan Angkutan Kota di Kota Sidoarjo Ibnu Sholichin Staff Pengajar Jurusan Teknik Sipil FTSP UPN Veteran Jatim

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus dengan melakukan penelitian terhadap proses implementasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. hal ini adalah produk makanan dan minuman. Kepuasan merupakan suatu respon positif seseorang dimana hasil kinerja

METODE PENELITIAN. hal ini adalah produk makanan dan minuman. Kepuasan merupakan suatu respon positif seseorang dimana hasil kinerja 20 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan semua pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis sesuai tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan pertumbuhan kota sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh berbagai macam faktor-faktor perubahan yang menyangkut segi-segi sosial, ekonomi, politik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pedagang kaki lima adalah bagian dari aktivitas ekonomi yang merupakan kegiatan pada sektor informal. Kegiatan ini timbul karena tidak terpenuhinya kebutuhan pelayanan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Sang Hyang Seri (Persero) Regional Manajer I Sukamandi di Sukamandi, Kabupaten Subang. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Tahap Penelitian Penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu pemetaan kompetensi dan analisis kebutuhan pelatihan. Dua tahap ini merupakan satu rangkaian yang tidak dipisahkan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan semua pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis sesuai dengan

Lebih terperinci

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data 47 Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini berisi pengumpulan data dan hasil pengolahan data yang dilakukan berdasarkan metodologi yang telah disusun pada Bab 3. 4.1. Data Umum Perusahaan Data yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kebutuhan konsumen akan selalu mengalami perubahan dalam hidupnya sejalan dengan perubahan keadaan sosial ekonomi dan budaya yang terjadi pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer. Jenis data ini didapat langsung dari sumber utamanya. Dalam penelitian ini, penulis

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penyuluhan Pertanian bertujuan untuk mengembangkan kemampuan petani dan kelompok tani, mengubah perilakunya dalam usaha taninya sehingga mampu menghasilkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu aspek mendasar yang perlu dipahami oleh Perum Perhutani adalah karakter konsumen sebagai pengguna minyak kayu putih hasil produksinya, yaitu kepuasan. Dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif yakni suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,

Lebih terperinci

EVALUASI KEPUASAN PELANGGAN PADA AKSESIBILITAS BANGUNAN PUSAT PERBELANJAAN DI SURABAYA

EVALUASI KEPUASAN PELANGGAN PADA AKSESIBILITAS BANGUNAN PUSAT PERBELANJAAN DI SURABAYA EVALUASI KEPUASAN PELANGGAN PADA AKSESIBILITAS BANGUNAN PUSAT PERBELANJAAN DI SURABAYA 1 2 3 Devi Irarakhmawati, Supani, Erwin Sudarma 1 Mahasiswa S2 Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Lebih terperinci

Tesis DOSEN PEMBIMBING : Ir. Soemino, M. MT. Oleh : Sigit Setyawan NRP. 3110 207 707

Tesis DOSEN PEMBIMBING : Ir. Soemino, M. MT. Oleh : Sigit Setyawan NRP. 3110 207 707 Tesis Strategi Pengelolaan Aset Alat Berat Pada Dinas PU Kabupaten Kapuas DOSEN PEMBIMBING : Ir. Wahju Herijanto, M.T Ir. Soemino, M. MT Oleh : Sigit Setyawan NRP. 3110 207 707 Isi BAB 1 Pendahuluan BAB

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Kriteria Angkutan Umum Menurut PP No.55 Tahun 2012 tentang kendaraan menyebutkan bahwa pengkutan orang dengan kendaraan umum dilakukan dengan menggunakan mobil bus atau mobil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam. Hanya perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu menghadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, serta beranekaragaman produk-produk baru memacu setiap

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, serta beranekaragaman produk-produk baru memacu setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya persaingan didalam dunia usaha dan semakin berkembangnya perusahaan, serta beranekaragaman produk-produk baru memacu setiap perusahaan untuk saling merebut

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Rumah Makan Waroeng Steak & Shake merupakan usaha rumah makan yang sedang berkembang di Kota Bogor. Rumah makan ini baru berdiri pada 25 Mei 2007.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran 43 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran langsung multi tingkat terhadap pengambilan keputusan pembelian produk herbal dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Metode penelitian menunjukan bagaimana penelitian dilakukan dari identifikasi masalah sampai dengan analisis dan kesimpulan. Tahapan metode dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN Lingkup Penelitian Pada bab ini akan dibahas metodologi yang digunakan dalam penelitian ini. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Pada bab ini akan di uraikan tahapan penelitian yang akan dilalui dari awal sampai akhir. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses analisis dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Kepuasan pengguna yang menjadi tujuan dari perusahaan dituangkan dalam strategi dan rencana kerja yang diimplementasikan dalam kegiatan pemasaran dan pelayanan

Lebih terperinci

PRESENTASI TESIS DARMAWAN EFFENDI NRP DOSEN PEMBIMBING Dr. Ir. Ria A. A. Soemitro, M. Eng. Ir. I Putu Artama W., M. T. Ph.

PRESENTASI TESIS DARMAWAN EFFENDI NRP DOSEN PEMBIMBING Dr. Ir. Ria A. A. Soemitro, M. Eng. Ir. I Putu Artama W., M. T. Ph. PRESENTASI TESIS DARMAWAN EFFENDI NRP. 3108207011 DOSEN PEMBIMBING Dr. Ir. Ria A. A. Soemitro, M. Eng. Ir. I Putu Artama W., M. T. Ph. D Bidang Keahlian Manajemen Aset Jurusan Teknik Sipil FTSP-ITS Surabaya

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN BERBELANJA DI PASAR MODERN PLAJU

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN BERBELANJA DI PASAR MODERN PLAJU ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN BERBELANJA DI PASAR MODERN PLAJU oleh : Endang Kusmala Dewi NRP : 3110207713 Dosen konsultasi : Christiono Utomo, ST, MT, Ph.D. PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.1.1 Kerangka Pemikiran Konseptual Tingginya persaingan dalam dunia usaha membuat perusahaan harus mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia. PT Pertamina

Lebih terperinci

4. METODOLOGI PENELITIAN

4. METODOLOGI PENELITIAN 4. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Menurut Nasution dalam bukunya Metode Research dikatakan desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 23 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk mengetahui jenis penilitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dengan harapan penumpang. Kepuasan merupakan respon dari penumpang

BAB III LANDASAN TEORI. dengan harapan penumpang. Kepuasan merupakan respon dari penumpang BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Kepuasan Penumpang Dalam Skripsi ini yang dibahas adalah tentang kepuasan penumpang terhadap pelayanan jasa angkutan umum antar kota dalam provinsi. Kepuasan adalah tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya sektor pariwisata. Pembangunan bidang pariwisata

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Berdasarkan UU nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan

BAB III LANDASAN TEORI. Berdasarkan UU nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Kriteria Angkutan Umum Berdasarkan UU nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan menyatakan bahwa pelayanan angkutan orang dengan kendaraan umum terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Bahwa dalam penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

PEMILIHAN LOKASI RUMAH TINGGAL PADA PERUMAHAN MENENGAH DI SURABAYA TIMUR

PEMILIHAN LOKASI RUMAH TINGGAL PADA PERUMAHAN MENENGAH DI SURABAYA TIMUR PEMLHAN LOKAS RUMAH TNGGAL PADA PERUMAHAN MENENGAH D SURABAYA TMUR Nadira 1), Purwanita Setijanti 2) dan Christiono Utomo 3) 1) Program Studi Pascasarjana Arsitektur Alur Perencanaan Real Estat, nstitut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Oktober 2013, pengambilan sampel sudah dilaksanakan di Pantai Patra Sambolo, Kecamatan Anyer Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Metodologi digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Definisi Operasional dan Variabel Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN Definisi Operasional dan Variabel Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian Kualitas pelayanan adalah kesusaian antara harapan pelanggan (masyarakat) pengguana layanan dengan persepsi pelanggan (masyarakat)

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERMUKIMAN GOLONGAN MASYARAKAT PENDAPATAN MENENGAH BAWAH DI KECAMATAN DRIYOREJO, KABUPATEN GRESIK

PENGEMBANGAN PERMUKIMAN GOLONGAN MASYARAKAT PENDAPATAN MENENGAH BAWAH DI KECAMATAN DRIYOREJO, KABUPATEN GRESIK PENGEMBANGAN PERMUKIMAN GOLONGAN MASYARAKAT PENDAPATAN MENENGAH BAWAH DI KECAMATAN DRIYOREJO, KABUPATEN GRESIK OLEH PALUPI SRI NARISYWARI SIDANG TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha baru baik usaha besar, menengah maupun kecil sehingga cenderung

BAB I PENDAHULUAN. usaha baru baik usaha besar, menengah maupun kecil sehingga cenderung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan perekonomian menyebabkan semakin banyak bermunculan bentukbentuk usaha baru baik usaha besar, menengah maupun kecil sehingga cenderung mengarah kepada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam penelitian ini metode deskriptif yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah agar penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Langkah-langkah dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kota Gorontalo Kecamatan Kota Timur Kelurahaan Ipilo dan Heledulaa Utara selama 2 bulan yaitu bulan Mei sampai Juni tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Penelitian Tugas Akhir Penelitian ini merupakan penelitian untuk menganalisa Kualitas Layanan Sistem Informasi Menggunakan Metode Service Quality. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sarana komunikasi dan media elektronik sekarang ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sarana komunikasi dan media elektronik sekarang ini mengalami 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan sarana komunikasi dan media elektronik sekarang ini mengalami kemajuan yang pesat dimana saat itu seluruh lapisan masyarakat luas mulai membutuhkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. iv v viii xiii xv xvi

DAFTAR ISI. iv v viii xiii xv xvi ABSTRAK Dalam melakukan upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan, RS Hermina Pasteur sangat perlu memperhatikan kualitas jasa pelayanannya. Untuk mencapai hal tersebut, RS Hermina perlu

Lebih terperinci

ANALISIS LAYANAN JALAN TOL BERDASARKAN KEBUTUHAN PENGGUNA (STUDI KASUS RUAS JALAN TOL SURABAYA GRESIK)

ANALISIS LAYANAN JALAN TOL BERDASARKAN KEBUTUHAN PENGGUNA (STUDI KASUS RUAS JALAN TOL SURABAYA GRESIK) ANALISIS LAYANAN JALAN TOL BERDASARKAN KEBUTUHAN PENGGUNA (STUDI KASUS RUAS JALAN TOL SURABAYA GRESIK) Elis Pancawati. 1) dan A. A. Gde Kartika. 2) 1) Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada kehidupan masyarakat perkotaan saat ini. Sebagian dari

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada kehidupan masyarakat perkotaan saat ini. Sebagian dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dampak peralihan dari zaman tradisional menjadi modern, sangat terlihat pada kehidupan masyarakat perkotaan saat ini. Sebagian dari masyarakat Daerah Istimewa

Lebih terperinci

pelayanan dalam pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen. Penelitian bertujuan

pelayanan dalam pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen. Penelitian bertujuan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan di Susindo Swalayan Temanggung terhadap kualitas pelayanan dalam pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pengembangan Pariwisata Sekitar Pantai Siung Berdasarkan Analisis SWOT Strategi pengembangan pariwisata sekitar Pantai Siung diarahkan pada analisis SWOT.

Lebih terperinci

4 METODOLOGI PENELITIAN

4 METODOLOGI PENELITIAN 24 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2011. Adapun tempat pelaksanaan penelitian yaitu Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Angke. 4.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Rakyat Indonesia,Tbk. Jl. Laks. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia Cabang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian, desain penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian, desain penelitian yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Disesuaikan dengan tujuan penelitian, desain penelitian yang digunakan tujuan pertama, untuk mengetahui kondisi pemasaran CV Anugrah Putra Marco Abunawas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Unit Analisis Time Horizon T-1 Deskriptif - Kualitatif Individu Pelanggan Bengkel T-2 Deskriptif

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini desain yang dipergunakan adalah riset deskriptif sesuai dengan tujuan penelitian untuk menguraikan sifat-sifat dari suatu keadaan.

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor 3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor sebagai perusahaan yang bergerak di bidang katering, juga

Lebih terperinci

PENENTUAN PRIORITAS PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG SEKOLAH DASAR NEGERI DI KABUPATEN TABALONG

PENENTUAN PRIORITAS PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG SEKOLAH DASAR NEGERI DI KABUPATEN TABALONG PENENTUAN PRIORITAS PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG SEKOLAH DASAR NEGERI DI KABUPATEN TABALONG Haris Fakhrozi 1, Putu Artama Wiguna 2, Anak Agung Gde Kartika 3 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Bidang Keahlian

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI. hipotesis, maka kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: KETEKUNAN KEMAMPUAN

BAB III. METODOLOGI. hipotesis, maka kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: KETEKUNAN KEMAMPUAN BAB III. METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Sebagai penuntun dalam alur berfikir dan menjadi dasar dalam perumusan hipotesis, maka kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: BUDAYA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian disusun untuk menggambarkan konsep analisis kepuasan pelanggan melalui penilaian harapan dan kenyataan kualitas pelayanan pendidikan

Lebih terperinci

ANALISA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEDAGANG DAN PENGUNJUNG PASAR BANTO TRADE CENTRE

ANALISA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEDAGANG DAN PENGUNJUNG PASAR BANTO TRADE CENTRE ANALISA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEDAGANG DAN PENGUNJUNG PASAR BANTO TRADE CENTRE Hadelina 1), Christiono Utomo 2), Retno Indryani 2) Manajemen Aset, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Penelitian dilakukan terhadap kualitas pelayanan pada Warung Makan Gudeg Yu Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pusat penelitian. Objek penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE ANALISIS

BAB III METODE ANALISIS 42 BAB III METODE ANALISIS 3.1. Kerangka pikir Dalam persaingan yang semakin tajam diantara bengkel otomotif saat ini, maka kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama dimana tingkat kepentingan dan harapan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Otonomi Daerah bermula dengan pemberlakuan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di bagian barat kota Demak. Pasar Sayung berada di pinggir

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di bagian barat kota Demak. Pasar Sayung berada di pinggir 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1 Letak Pasar Sayung Pasar Sayung secara administratif terletak di kecamatan Sayung yang berada di bagian barat kota Demak.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian Deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif, merupakan model keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, yang terdiri dari ribuan pulau yang besar dan kecil, sehingga tanpa sarana angkutan transportasi yang memadai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini objek pengamatan dan penelitian adalah menganalisa tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan jasa yang diberikan di

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Batasan Operasional dan Jenis Data 1. Batasan Operasional Pedagang adalah seseorang yang berpotensi memasarkan barang atau jasa. Pedagang dalam penelitian ini adalah pedagang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini kebutuhan akan transportasi menjadi sangat penting, terutama di kota-kota besar. Bagi kebanyakan orang yang memiliki kendaraan pribadi, hal tersebut bukanlah sesuatu yang sulit. Tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barang dan jasa yang diproduksi dapat sampai ditangan konsumen. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. barang dan jasa yang diproduksi dapat sampai ditangan konsumen. Dalam 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan agar barang dan jasa yang diproduksi dapat sampai ditangan konsumen. Dalam keadaan seperti

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT. BMI, Tbk memiliki visi, menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual dan dikagumi di pasar rasional. Visi tersebut harus

Lebih terperinci

STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO

STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO Oleh : EBERT FEBRIANUS TONIMBA Dosen Pembimbing : Prof. Ir. JONI HERMANA, M.Sc.ES., Ph.D. LATAR BELAKANG Kondisi sarana dan prasarana yang tersedia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 70 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis relevansi muatan lokal pengembangan potensi di. Analisis relevansi dilakukan terhadap relevansi eksternal antara tujuan muatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi penelitian, jenis penelitian, definisi konseptual, definisi operasional,

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi penelitian, jenis penelitian, definisi konseptual, definisi operasional, BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah sebuah proses yang terdiri dari rangkaian tata cara pengumpulan data, tahap ini diteruskan dengan merekam data di lapangan (Bungin, 2005). Metode penelitian

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN 27 Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis studi kasus. Menurut Sugiyono (2004, p11), Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian adalah : Beberapa tahap akan saya gunakan untuk melakukan di dalam penelitian ini Tahap pertama : Penentuan data yang akan dipakai adalah data primer,

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUASAN PELANGGAN PADA KELAB KEBUGARAN ATLAS SPORT CLUB DI SURABAYA

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUASAN PELANGGAN PADA KELAB KEBUGARAN ATLAS SPORT CLUB DI SURABAYA IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUASAN PELANGGAN PADA KELAB KEBUGARAN ATLAS SPORT CLUB DI SURABAYA Anom Mahendra*, Bobby Oedy Soepangkat**, Sonny Sunaryo** * PT. Kereta Api (persero), e-mail: klukkhan@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Survey

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Survey BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survey Survey kean mahasiswa di Unswagati rutin dilakukan pada setiap tahun, hal ini sesuai dengan prosedur mutu yang telah ditetapkan yaitu USGJ-PM 05/04. Adapun pihak

Lebih terperinci