PERTUMBUHAN BIBIT CABE JAWA (Piper retrofractum Vahl.) SEBAGAI RESPON TERHADAP DOSIS DAN JENIS PUPUK NITROGEN

Transkripsi

1 1 Pratidina. et al., Pertumbuh Bibit Cabe Jawa... PERTNIN PERTUMBUHN BIBIT CBE JW (Piper retrofractum Vahl.) SEBGI RESPON TERHDP DOSIS DN JENIS PUPUK NITROGEN The growth of Javese long pepper (Piper retrofactum Vahl.) as a response to dosage d type of nitrogen fertilizer Nike Virgita yu Pratidina 1, ng Syamsunihar 1 * d Sugeng Winarso 1 1 Program Studi groteknologi, Fakultas Perti, Universitas Jember Jal Kalimt 37, Kampus Tegal Boto, Jember * asyamsunihar.faperta@unej.ac.id BSTRCT n experiment in order to identify early growth response of Javese long pepper plt (Piper retrofactum Vahl.) on the dosage d type of nitrogen fertilizer has been conducted in Mr. Jaenuri ld at Bgsalsari, District of Jember, from ugust to October The increase of nitrogen fertilizer aimed to improved chlorophyll content that is used in photosynthesis process d protein constituent of plt growth. The experiment based on Rdomized Completely Block Design in a factorial modes d repeated 4 times. First factor was type of nitrogen fertilizer (V) that consisted of 2 levels namely urea (V1) d Z fertilizer (V2). Second factor was dosage of nitrogen fertilizer that consisted of 4 levels, namely N0= 0 g N/plt, N1= 1.5 g N/plt, N2= 3.0 g N/plt d N3= 4.5 g N/plt. Data were alyzed using alysis of varice followed by Dunc multiple rge test (α=5%). The results showed that application of 1.5 g N/plt Z fertilizer has the highest values for all growth variables observed. Keywords: fertilizer, nitrogen, Piper retrofactum Vahl. BSTRK Penelit yg bertuju untuk mengidentifikasi respon awal pertumbuh tam cabe jawa (Piper retrofactum Vahl.) terhadap dosis d jenis pupuk nitrogen telah dilaksak di lah Bapak Jaenuri Desa Bgsalsari Kecamat Bgsalsari Kabupaten Jember pada bul gustus sampai deng bul Oktober Penambah pupuk nitrogen bertuju untuk meningkatk kdung klorofil yg digunak tam dalam proses fotosintesis d penyusun protein bagi pertumbuh tam. Peneliti ini menggunak rcg acak kelompok yg disusun secara faktorial d diulg 4 kali. Faktor pertama adalah jenis pupuk nitrogen terdiri dari 2 taraf yaitu V1= urea d V2=Z. Faktor kedua yaitu dosis pupuk nitrogen yg terdiri dari 4 taraf yaitu N0= 0 g N/t, N1= 1.5 g N/t, N2= 3.0 g N/t d N3= 4.5 g N/t. Data yg diperoleh dialisis menggunak sidik ragam d diljutk deng uji jarak bergda dunc (α=5%). Hasil peneliti menunjukk bahwa perlaku pemupuk Z deng dosis 1.5 g N/t memiliki nilai tertinggi untuk semua karakter yg diamati. Kata kunci: pupuk, nitrogen,piper retrofactum Vahl. How to citate: Pratidina, N. V...,. Syamsunihar, S. Winarso Pertumbuh Bibit Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl.) Sebagai Respon Terhadap Dosis d Jenis Pupuk Nitrogen. Berkala Ilmiah Perti: xx-xx PENDHULUN Tam obat di Indonesia telah byak dimfaatk oleh masyarakat sebagai bah baku pembuat jamu d obat tradisional (Rostia et al., 1994). Pengembg budidaya tam obat memiliki dampak positif bagi masyarakat yaitu meningkatk produksi, pendapat peti d pelestari sumber daya hayati (biodiversitas) dari tam obat itu sendri (Djauhariya et al., 2009). Salah satu tam obat yg saat ini sedg dikembgk adalah cabe jawa atau cabe jamu (Piper retrofactumvahl.). Tam cabe jawa adalah tam yg sesuai untuk dibudidayak di wilayah agroekosistem lah kering, iklim kering, datar rendah sampai menengah (Sudiarto, 1992). Di Indonesia cabe jawa byak ditemuk terutama di Jawa, Sumatera, Bali, Nusatenggara d Kalimt. Daerah sentra produksi utamya adalah di Madura (Bgkal, Sampg, Pamekas, Sumenep), Lamong d Lampung (Djauhariya et al., 2006). Pengembg tam cabe jawa pada saat ini memiliki prospek yg sgat cerah karena di Indonesia sendiri cabe jawa tidak hya digunak sebagai jamu/obat ak tetapi juga digunak sebagai bumbu masak (Juwati d Yuhono, 2003). Namun, belum byak masyarakat yg membudidayak cabe jawa secara intensif, deng demiki tidak ada perenca produksi yg tepat mengakibatk potensi produksinya tidak tercapai. Rata-rata produksi cabe jamu kering hya sekitar 1.48 ton/ha/tahun, padahal potensi produksi seharusnya bisa mencapai 2.5 ton/ha/tahun (Djauhariya et al., 2006). Selain itu, budidaya cabe jawa tidak didukung oleh teknik budidaya yg baik dima masih byak teknik pengelola yg belum intensif yg dilakuk oleh mayarakat sekitar sehingga aspek-aspek penting

2 2 Pratidina. et al., Pertumbuh Bibit Cabe Jawa... dalam budidaya tam cabe jawa ini diabaik (Djauhariya et al., 2009). Salah satu aspek budidaya yg perlu diperhatik adalah pemupuk. Pemupuk sgat penting dilakuk agar tam dapat hidup, tumbuh d berkembg khususnya di lah marginal seperti lah kering (Setyamidjaja, 1986). Begitupun juga deng tam cabe jawa yg tergolong ke dalam tam yg rakus hara dima pemberi pupuk ini sgat penting untuk memenuhi kebutuh tam tersebut (Melati d Sholeh, 2012). Salah satu pupuk esensial yg perlu ditambahk adalah pupuk nitrogen yg berfungsi mendukung pertumbuh vegetatif tam, sebagai penyusun protein d juga berfungsi dalam peningkat kdung klorofil (Lingga, 2008). Di dalam tah pupuk nitrogen yg diaplikasik seringkali mengalami pencuci d penguap sebelum diserap oleh tam sehingga semakin tinggi dosis pupuk yg diaplikasik pelug N yg hilg juga semakin besar (Wijaya, 2008). Oleh karena itu, perlu dicari dosis optimumnya. Pemberi pupuk nitrogen dapat berfungsi dalam peningkat kdung klorofil yg seljutnya ak meningkatk laju fotosintesis tam sehingga tam dapat memiliki potensi produksi yg lebih baik, dima klorofil merupak salah satu bentuk senyawa protein di dalam daun tam (Patolla, 2008). Diharapk semakin tinggi hara nitrogen di dalam tam maka semakin besar pula kdung senyawa protein di dalam tam. Pengaruh nitrogen dalam proses fisiologis tam biasya ditunjukk deng peningkat kdung klorofil yg ak berdampak terhadap peningkat produksi dari tam cabe jawa (Salisbury d Ross, 1995). Oleh karena itu, identifikasi perubah karakter fisiologis dapat memberi informasi awal potensi pertumbuh d produksi tam cabe jawa. BHN DN METODE Peneliti ini dilaksak pada bul gustus 2014 sampai deng Desember 2014 d bertempat di lah Bp. Jainuri Desa Bgsalsari Kecamat Bgsalsari Kabupaten Jember. Pelaksa percoba dilakuk deng tahap sebagai berikut : Persiap media tam. Mempersiapk media tam yg terdiri dari campur tah, pasir d kompos deng perbding 1:1:2. Memasukk campur media tam ke dalam polybag d mengatur letak polybag deng rapi. Sementara untuk tam cabe jawa yaitu menam bibit cabe jawa yg telah berumur 2 bul d memiliki helai daun minimal 3 ke dalam polybag yg telah disediak. Percoba Pertumbuh Bibit Cabe Jawa (Piper retrofactum Vahl.) Sebagai Respon Terhadap Dosis d Jenis Pupuk Nitrogen dilakuk deng metode percoba Rcg cak Kelompok (RK) (2x4) deng 4 ulg. Dalam peneliti ini terdapat dua faktor yaitu faktor pertama adalah jenis pupuk (V) yg terdiri dari V1 : Urea (46% N) ; V2 : Z (21% N). Faktor kedua adalah dosis pupuk (N),yg terdiri dari 4 taraf meliputi: N0 : Kontrol ; N1 : 1.5 g N/t ; N2 : 3 g N/t ; N3 : 4.5 g N/t. Pemberi pupuk nitrogen. Memberik pupuk nitrogen pada bibit cabe jawa deng jenis d dosis pupuk nitrogen yg berbeda d sesuai deng perlaku yg ada Pemelihara. Bibit tam cabe jawa perlu dilakuk pemelihara agar dapat menghasilk tam yg baik d menghasilk kualitas buah yg bagus. Pemelihara tam cabe jawa meliputi penyiram, penyig d pengendali hama d penyakit. Variabel pengamat yg digunak dalam percoba ini terdiri dari : a. Jumlah Daun (helai) per tam Penghitung jumlah daun dilakuk secara periodik seminggu sekali. Penghitung jumlah daun dilakuk deng syarat lebar daun tam sama deng atau lebih dari 5 cm. Penghitung jumlah daun dilakuk dari pgkal batg sampai ujung tam. b. Tinggi Tam (cm) Pengamat diukur deng cara mengukur tinggi tam dari pgkal batg sampai ujung titik pertumbuh tam memakai penggaris. Pengukur dilakuk secara periodik seminggu sekali. c. Kdung Klorofil Daun (µmol/m 2 ), Pengamat diukur deng menggunak alat Chlorophyll meter SPD. Pengukur ini dilakuk deng cara menjepit daun deng alat Chlorophyll meter, lalu data ak terbaca oleh alat. Pengukur kdung klorofil dilakuk pada pukul WIB WIB. d. Berat Kering Tam (g) Pengamat deng menimbg berat kering oven brgkas pada suhu 70 0 C selama 72 jam. Pengamat berat kering tam dilaksak di laboratorium teknologi benih. e. nalisis Kdung N-Total (%) jaring tam cabe jawa nalisis menggunak metode kjeidahl (Joh Kjeidahl, 1883) d dilakuk setelah daun tam menjadi kering d halus yg bertempat di laboratorium kesubur tah fakultas perti sebyak 7 sampel daun tam cabe jawa. Data yg diperoleh dialisis statistik deng menggunk alisis ragam, jika menunjukk berbeda nyata diljutk deng Uji Dunc 5%. HSIL Hasil percoba data NOV pada percoba Pertumbuh Bibit Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl.) Sebagai Respon Terhadap Dosis d Jenis Pupuk Nitrogen pada beberapa variabel dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Nilai F-Hitung dari variabel yg diamati No Variabel F-Hitung 1 Tinggi Tam Jenis Pupuk (V) Dosis (N) Interaksi (VxN) 2.73 ns 0.84 ns 0.37 ns 2 Jumlah Daun 0.24 ns 0.16 ns 1.35 ns 3 Kdung Klorofil 2.14 ns 5.08 ** 4.72 * 4 Berat Kering 0.01 ns 1.53 ns 1.89 ns Keterg : ** :berbeda sgat nyata * :berbeda nyata ns :berbeda tidak nyata Berdasark hasil alis ragam pada (Tabel I) menunjukk bahwa pada variabel Tinggi tam tidak berbeda nyata untuk semu perlaku. Pada variabel Jumlah daun tidak berbeda nyata untuk semua perlaku. Pada variabel Kdung klorofil tidak berbeda nyata untuk jenis pupuk nitrogen sedgk untuk dosis pupuk nitrogen sgat berbeda nyata serta interaksi tara jenis d dosis pupuk nitrogen menunjukk berbeda nyata. Pada variabel Berat kering tam juga menunjukk tidak berbeda nyata untuk semua perlaku.

3 3 Pratidina. et al., Pertumbuh Bibit Cabe Jawa... Tabel 2. Hasil uji jarak bergda dunc pada parameter kdung klorofil daun No Jenis Pupuk N 1 V a 2 V a Dosis Pupuk N ( N0 N1 N2 N a B 751.3a a BC b B 585.3a 470.6a B *ngka-gka yg dikuti oleh huruf kapital yg sama pada baris yg sama berbeda tidak nyata pada Uji Dunc deng taraf kepercaya 5% *ngka-gka yg diikuti oleh huruf kecil yg sama pada kolom yg sama tidak berbeda nyata pada Uji Dunc deng taraf kepercaya 5% Tabel 2. menunjukk bahwa perlaku pemupuk Z deng dosis 1.5 g N/t berbeda nyata terhadap pemupuk Z deng dosis 3.0 g N/t d dosis 4.5 g N/t serta tidak berbeda nyata untuk semua perlaku. Data tertinggi terdapat pada pemupuk Z deng dosis 1.5 g N/t sedgk untuk data terendah terdapat pada pemupuk Z deng dosis 4.5 g N/t. Tabel 3. Hasil alisis N jaring daun tam cabe jawa Perlaku Nitrogen (%) V1N0 (pupuk urea dosis 0 g N/t) V1N1 (pupuk urea dosis 1.5 V1N2 (pupuk urea dosis 3.0 V1N3 (pupuk urea dosis 4.5 V2N0 (pupuk Z dosis 0 g N/t) V2N1 (pupuk Z dosis 1.5 V2N2 (pupuk Z dosis 3.0 V2N3 (pupuk Z dosis Hasil alisis nitrogen jaring daun tam cabe jawa menunjukk bahwa pada perlaku pemupuk Z deng dosis 1.5 g N/t memiliki hasil alisis tertinggi yaitu sebesar 4.76% sedgk hasil alisis terendah yaitu terdapat pada pemupuk urea deng dosis 3.0 g N/t yaitu sebesar 3.92%. Tabel 4. Data pengamat Suhu, g d Pukul Data Waktu Pengamat /09/ 03/10 10/10/ 17/10/ 06/11 13/11 20/11/ 27/11 14 / /14 /14 14 /14 Suhu 24 0 C 24 0 C 26 0 C 26 0 C 25 0 C 23 0 C 23 0 C 25 0 C g 64% 63% 66% 73% 66% 64% 66% 60% 83% 83% 77% 77% 62% 83% 75% 84% Suhu 33 0 C 33 0 C 36 0 C 36 0 C 35 0 C 33 0 C 34 0 C 29 0 C g Suhu g 66% 62% 75% 76% 68% 65% 60% 58% 50% 50% 59% 59% 52% 62% 62% 78% 29 0 C 29 0 C 31 0 C 33 0 C 30 0 C 29 0 C 29 0 C 24 0 C 50% 54% 65% 62% 55% 47% 40% 0% 52% 52% 54% 56% 72% 71% 78% 83% Hasil pengamat suhu, naung d kele (Tabel 4) menunjukk bahwa rentg suhu beriksar tara 23 0 C-36 0 C d untuk kelenya berkisar tara 50-85%. Sedgk untuk intensitas naung yg terdapat pada lingkung peneliti berkisar tara 0-76%. PEMBHSN Unsur hara nitrogen sgat dibutuhk tam dalam menunjg pertumbuh vegetatif tam. Fase pertumbuh vegetatif mencakup pertumbuh akar, batg, d daun. Dalam fase ini tam memerluk byak cadg mak (karbohidat) yg ak dirombak menjadi energy untuk pertumbuh. Di dalam pertumbuh tam terdapat adya dominsi pertumbuh dibagi apeks atau ujung org, yg disebut sebagi dominsi apikal. Dominsi apikal atau dominsi pucuk biasya mendai pertumbuh vegetatif tam yaitu pertumbuh akar, batg d daun. Pada parameter tinggi tam d jumlah daun menunjukk hasil tidak berbeda nyata untuk semua perlaku. Hal ini dapat disebabk oleh intensitas naung yg kurg dari tempat peneliti dima tam cabe jamu satu famili deng tam lada, sehingga identitas agronomiknya hampir sama, ditarya ialah termasuk tam lindung (scyophit) atau dikatak juga tam ltai hut yg biasa tumbuh dalam keada ter-lindung (shade tolert crops), deng in-tensitas cahaya matahari tara 50% 75% (Wahid, 1996). Sedgk intensitas naung pada tempat peneliti ada yg dibawah 50% sehingga menyebabk intensitas naung berkurg d dapat mempengaruhi pertumbuh vegetatif tam. Pada parameter berat kering tam juga menunjukk data yg tidak berbeda nyata untuk semua perlaku. Hal ini dapat disebabk oleh kelebih dosis N dima kelebih unsur hara N ak mengakibatk tam tampak lebih subur, ukur daun ak menjadi lebih besar, batg menjadi lunak d berair (sukulensi) (Patolla, 2008). Maka dari itu adya batg yg menjadi berair ak mengakibatk berat kering di dalam tam menjadi kecil. Pemberi pupuk nitrogen yg semakin meningkat ak diikuti oleh peningkat tinggi tam d jumlah daun

4 4 Pratidina. et al., Pertumbuh Bibit Cabe Jawa... tam. Hal ini disebabk nitrogen yg diberik ak mergsg pertumbuh vegetatif tam, khususnya daun d jumlah ak tam. Nitrogen ini merupak bah baku penyusun klorofil pada proses fotosintesis. Klorofil yg berfungsi mengkap energi matahari ak menggalakk proses pengada energi yg ak digunak untuk sintesa makro molekul di dalam sel, misalnya karbohidrat. Hasil sintesa makro molekul inilah, setelah beberapa kali mengalami perombak ak menjadi cadg mak d ak diakumulasik pada jaring-jaring muda yg sedg tumbuh seperti tam yg semakin tinggi, jumlah daun d jumlah ak yg semakin meningkat (Noverita, 1995). Pupuk Z mengdung unsur nitrogen sebesar 21 % d sulfur sebesar 24 %. Unsur sulfur yg terdapat pada pupuk Z berfungsi dalam meningkatk jumlah daun d kdung klorofil. Pemberi pupuk S 30 kg/ha dapat meningkatk tinggi tam d hasil hijau segar. Unsur sulfur yg dikdung oleh pupuk Z ak dapat memacu pertumbuh seperti tinggi tam d jumlah daun (Tuherkih et al.,1998). Sulfur dikaitk pula deng pembentuk klorofil yg erat hubungnya deng proses fotosintesis d ikut serta dalam beberapa reaksi metabolisme seperti karbohidrat, lemak d protein. Sulfur juga dapat mergsg pembentuk akar d buah serta dapat mengurgi serg penyakit (Tisdale d Nelson, 1985 ). Pemberi N pada tam ak mendorong pertumbuh org-org yg berkait deng fotosintesis yaitu daun. Tam yg cukup mendapat suplai N ak membentuk daun yg memiliki helai lebih luas deng kdung klorofil yg lebih tinggi sehingga proses fotosintesis juga dapat berjal deng optimum (Wijaya, 2008). Tam cabe jawa merupak tam yg memiliki famili yg sama deng tam lada. Di India, Sivaram et al. (1999) melapork bahwa tam lada untuk tumbuh normal d sehat harus mempunyai kdung hara minimal dalam jaring daun sebyak 3,10% N, 0,16% P, 3,40% K, 1,66% Ca d 0,44% Mg. pabila kdung unsur hara tersebut lebih rendah dari nilai (batas) kritis, maka status hara ak berpengaruh terhadap pertumbuh d perkembg tam, serta produksi. Berdasark pada stdard diatas serap nitrogen pada jaring tam cabe jawa termasuk dalam kategori optimum karena berada di atas (batas) kritis. Hasil berat kering merupak keseimbg tara fotosintesis d respirasi. Fotosintesis mengakibatk peningkat berat kering tam karena pengambil CO2 sedgk respirasi mengakibatk penurun berat kering karena pengeluar CO2 (Gardner et al.,1991). Hal ini menunjukk bahwa meningkatnya serap nitrogen menyebabk kadar klorofil tam menjadi lebih tinggi sehingga laju fotosintesis meningkat. Laju fotosintesis meningkat menyebabk sintesis karbohidrat juga meningkat. Pembentuk karbohidrat yg disebabk oleh laju fotosintesis ak meningkatk pertumbuh vegetatif tam termasuk pertumbuh tinggi tam d pembentukk daun (Irw et al., 2005). Pertumbuh d perkembg suatu tam dipengaruhi oleh beberapa faktor ialah kondisi lingkung sekitarnya d kesesuai dalam pemilih lah. Pemilih lah merupak salah satu faktor yg sgat menentuk keberhasil budidaya tam. Cabe jamu merupak tam tropis yg dapat tumbuh di berbagai tipe lah. Tam cabe jawa dikenal mempunyai daya adaptasi yg tinggi, yaitu dapat ditam pada tah deng rentg ph asam sampai basa, tah yg kurg subur, berbatu, d iklim yg kering. Walaupun mempunyai daya adaptasi yg cukup luas, namun untuk mendapatk hasil yg maksimal harus dibudidayak pada lah deng kesesuai yg optimal (Evizal, 2013). Cabe jawa dapat tumbuh deng temperatur C, curah huj berkisar tara mm/th, minimal 80 mm/bul, merata sepjg tahun d tidak menghendaki bul kering yg pjg. Pada musim kemarau yg pjg seluruh daunnya ak gugur d tumbuh kembali di musim huj. Walaupun hal ini tidak mengakibatk kemati, namun dapat menurunk produktivitas buah. udara untuk cabe jamu tara 40-80%, jenis tah yg sesuai ndosol, Latosol, Grumosol, Regosol, d Podsolik, tekstur tah yg dikehendaki adalah liat yg mengdung pasir, porus, drai-nase yg baik deng reaksi tah (ph) tara 5,5-7,0 (Djauhariya, 2006). Hasil peneliti diatas dari beberapa parameter pengamat byak data yg menunjukk adya pengaruh yg tidak nyata, hal tersebut karena pengaruh yg tidak nyata dari perlaku dosis pupuk dapat terjadi karena unsur-unsur hara termasuk nitrogen yg terdapat dalam tah tidak terlepas dari proses imobilisasi oleh lempung serta unsur hara lainnya. Oleh karenya untuk menjadi unsur hara tersedia bagi tam memerluk waktu yg cukup lama (Nyakpa et al.,1988). KESIMPULN Berdasark hasil peneliti dapat disimpulk bahwa pemupuk Z deng dosis 1.5 g N/t dapat meningkatk pertumbuh tam cabe jawa (Piper retrofractum Vahl.) yg terbaik pada kdung klorofil, berat kering brgkas, jumlah daun d tinggi tam. DFTR PUSTK Djauhariya, E., Gusmaini d Ermiati Stdar Operasional Budidaya Tam Cabe Jamu. Kerja sama Balittro deng Direktorat Budidaya Tam Rempah d Penyegar Jakarta. Djauhariya, E d Rosm, R Status Teknologi Tam Cabe Jamu (Piper retrofactum Vahl.). Balai Peneliti Tam Obat d romatik. Bogor. Evizal, R Tam Rempah d Fitofarmaka. Fakultas Perti Unila. Bdar Lampung. Gardner, F. P., Pearce, R. B. d Mitchell, R. L Fisiologi Tam Budidaya (Diterjemahk oleh: Herawati Susilo). Universitas Indonesia Press. Jakarta. Irw,.W.,. Wahyudin d Farida Pengaruh Dosis Kascing d Bioaktivator Terhadap Pertumbuh d Hasil Tam Sawi (Brassica juncea L.) Yg Dibudidayak Secara Orgik. Jurnal Kultivasi, 4(2): Juwati, M d J. T. Yuhono Budidaya Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl.). Balai Peneliti Tam Rempah d Obat. Bogor. Lingga, P d Marsono Petunjuk Pengguna Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta. Melati, M d I. Sholeh Pertumbuh Cabe Jawa (Piper retrofactum Vahl.) Perdu deng Berbagai Teknik Pemupuk. J. grivigor 11(2): Noverita S.V Pengaruh Pemberi Nitrogen d Kompos Terhadap Komponen Pertumbuh Tam Lidah Buaya (loe vera). Jurnal Peneliti. 3(3): Nyakpa, M.Y.,.M.Lubis d M.. Pulung Kesubur Tah. Universitas Lampung. Lampung. Patolla Per Pupuk Nitrogen. Universitas Sumatra Utara.Dalamhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/ /23043/5/Chapter%20II.pdf. [05 pril 2014].

5 5 Pratidina. et al., Pertumbuh Bibit Cabe Jawa... Rostia, O.,. bdullah., W. Haryudin d S. isyah Eksplorasi, Karakterisasi, Evaluasi d Pelestari Plasma Nutfah Tam Obat. Koleksi d Karakterisasi Plasma Nutfah Perti, Review Hasil d Program Peneliti Plasma Nutfah Perti, Bogor. Salisbury, F. B d Ross, C. W Fisiologi Tumbuh Jilid 1. (Diterjemahk oleh : Diah R, Lukm d Sumaryono). Penerbit ITB. Bdung. Setyamidjaja, D Pupuk d Pemupuk. Simplex. Jakarta. Sivaram, K., K. V. Peter d C. K. Thkavi gronomy of black pepper (Pipernigrum L.). Journal of Spices d romatic Crops. 8 (1): Sudiarto Budidaya Cabe Jamu di Kabupaten Lamong Jawa Timur. Warta Tumbuh Obat Indonesia, 1(3): Tisdale, S.J. d Nelson, W.L Soils d Soil Fertility. Mc Grow Hill Book. CO. New York. Tuherkih, E., I.G.P Wigena, J. Purnomo, d D. Stoso Pengaruh pupuk belerg terhadap sifat kimia tah d hasil hijau pak ternak pada padg penggembala. Pros. p Wahid, P Identifikasi Tam Lada d Monograf Tam Lada. Bad Litbg Perti. 1(1) : Wijaya, K Nutrisi Tam Sebagai Penentu Kualitas Hasil d Resistensi lami Tam. Prestasi Pustaka Publisher. Jakarta.