PEMBUATAN NaOH DAN HCl DENGAN PROSES ELEKTROLISIS. NaCl MENGGUNAKAN SEL MERKURI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBUATAN NaOH DAN HCl DENGAN PROSES ELEKTROLISIS. NaCl MENGGUNAKAN SEL MERKURI"

Transkripsi

1 PEMBUATAN NaOH DAN HCl DENGAN PROSES ELEKTROLISIS NaCl MENGGUNAKAN SEL MERKURI I. TUJUAN Menghitung efisiensi dan neraca massa proses pembuatan natrium hidroksida dan asam klorida dengan mengelektrolisis larutan garam dapur (air laut) menggunakan elektroda karbon sebagai anodanya dan air raksa sebagai katodanya. II. DASAR TEORI 2.1 Soda kaustik (NaOH) Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik atau sodium hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. 1) Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50%. Ia bersifat lembap cair dan secara spontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas. Ia sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan. Ia juga larut dalam etanol dan metanol, walaupun kelarutan NaOH dalam kedua cairan ini lebih kecil daripada kelarutan KOH. Ia tidak larut dalam dietil eter dan pelarut non-polar lainnya. Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas. 1) Penggunaan NaOH cukup banyak digunakan untuk industri minyak goreng, sabun, kertas, bumbu masak, dan lain-lain. Hal ini cukup menarik untuk diteliti baik dari segi proses dan juga dari segi kinetika reaksi kimia (kinetika kimia). Pada prinsip stoikiometri memungkinkan untuk menghitung jumlah zat yang dihasilkan dari bahan-bahan kimia yang direaksikan pada suatu reaksi kimia. (Ralp H. Petrucci, 1994) Soda kaustik pada mulanya dibuat melalui kaustisasi soda (abu) LeBlanc dengan menggunakan gamping : Na 2 CO 3 + Ca(OH) 2 2 NaOH + CaCO 3

2 Kalsium karbonat hasil reaksi tidak larut sama sekali dalam larutan kaustik. Produksi soda kaustik dengan cara elektrolitik sudah dikenal pada abad kedelapan belas, tetapi baru pada tahun 1890 soda kaustik diproduksi dengan cara ini. Sampai beberapa tahun sebelum perang dunia I, kuantitaas soda kaustik yang dihasilkan sebagai hasil samping produksi klor dari proses elektrolisis boleh dikatakan dapat diabaikan bila dibandingkan dengan yang dibuat dari soda abu dengan kaustisasi gamping. Tetapi pada tahun 1940 produksi soda kaustik elektrolitik sudah melewati soda kaustik gamping dan pada tahun 1962 soda kaustik gamping sudah hampir tidak dibuat lagi. 3) 2.2 Asam Klorida (HCl) Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl). Ia adalah asam kuat, dan merupakan komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam industri. Asam klorida harus ditangani dengan wewanti keselamatan yang tepat karena merupakan cairan yang sangat korosif. 4) Pemakai asam klorida terbesar adalah industri logam, kimia, makanan, dan migas. Pemakaian terbesar adalah untuk cuci asam baja (perlakuan permukaan untuk membersihkan kerak fabrikasi). Sebelum tahun 1963 cuci asam dilakukan dengan menggunakan asam sulfat. Asam klorida kemudian menguasai pasaran ini karena asam klorida dapat bereaksi dengan kerak pabrik lebih cepat dari pada asam sulfat, sedang logam dasarnya tidak banyak terserang. Di samping itu permukaan baja hasil cuci lebih baik dan lebih cocok untuk operasi pelapisan, juga kuantitas cairan limbah bekas cuci lebih sedikit. Pembuatan asam klorida dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 3) 1. hasil samping klorinasi senyawa hidrokarbon aromatik dan alifatik 2. reaksi garam dengan asam sulfat 3. pembakaran hidrogen dengan klor 4. proses Hargreaver, yaitu dengan reaksi sebagai berikut : NaCl 2SO O 2H O 2Na SO 4HCl Langkah-langkah dasar produksi asam klorida hasil samping meliputi penyingkiran hidrokarbon yang tak terklorinasi, diikuti dengan absorpsi asam klorida di dalam air, contoh klorinasi adalah : C H 6 6 Cl2 C6H5Cl HCl

3 Oleh karena klorinasi hidrokarbon alifatik dan aromatik membebaskan kalor dalam jumlah besar maka diperlukan peralatan khusus untuk mengendalikan suhu reaksi. Asam klorida bersifat sangat korosif terhadap kebanyakan logam sehingga pemilihan bahan konstruksi untuk pabriknya perlu dilakukan dengan hati-hati sekali. Penyerapan hidrogen klorida di dalam air dalam setiap proses di atas memberikan kira-kira 1625 kj/kg hidrogen klorida yang terserap. Kalor ini harus dikeluarkan dari absorber sebab jika tidak maka efisiensinya akan turun. 2.3 Elektrolisis Air Laut Reaksi kimia yang bersifat spontan untuk menghasilkan energi listrik melalui sirkuit eksternal. Sel volta inilah sangat penting karena dapat menjadi dasar baterei yang menjadi sumber energi dalam kehidupan modern ini. Namun, sel volta bukanlah satu-satunya jenis sel elektrokimia. Ada kemungkinan membuat sel untuk menghasilkan reaksi kimia dengan daya dorong arus listrik. Sel ini dinamakan sel elektrolisis. Sel elektrolisis menggunakan arus listrik untuk menimbulkan reaksi kimia yang tidak dapat berjalan spontan. Proses yang melibatkan arus listrik untuk menimbulkan reaksi oksidasi reduksi dinamakan elektrolisis. 5) Elektrolisis adalah proses peruraian suatu zat karena adanya aliran listrik. Beberapa faktor yang menentukan proses kimia dalam elektrolisis adalah : a. Konsentrasi larutan elektrolit b. Bahan elektroda yang digunakan Elektorlisis larutan natrium klorida (air laut) adalah salah satu proses yang penting dalam industri untuk memproduksi gas klor dan natrium hidroksida. Di Amerika proses ini menduduki peringkat kedua terbesar dalam konsumsi energi listrik setelah produksi aluminium. Elektrolisis air laut menghasilkan gas hidrogen dan gas klor dengan reaksi : Anoda : 2 Cl - Cl e Katoda : 2 H 2 O + 2 e H OH- Di dalam wadah tertinggal larutan NaOH dan NaCl.

4 Untuk mengurangi kandungan pengotor NaCl dalam larutan NaOH, dapat dilakukan dengan menggunakan sel air raksa khusus untuk mengelektrolisis air laut. Dalam sel air raksa ini logam natrium membentuk amalgama Na-Hg. Logam natrium dapat dipungut dengan cara diekstrak menggunakan aquadest. Proses ini sering disebut proses klor alkali, dan sering mengakibatkan pencemaran air raksa ke lingkungan, sehingga sisa hasil proses ini jika akan dibuang ke lingkungan harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Reaksi yang terjadi adalah : 2 Na-Hg + 2 H 2 O 2 NaOH + H 2 + Hg Beberapa jenis sel untuk mengelektrolisis air laut antara lain : 1. Sel diafragma, sel ini mempunyai satu diafragma, biasanya terbuat dari serat asbes yang memisahkan anode dari katode. Dengan demikian ion dapat berpindah karena migrasi listrik, tetapi difusi produknya terhalang. Anodenya biasanya terbuat dari grafit dan katode dari besi tuang. Diafragma itu kemudian tersumbat karena pemakaian dan ini akan terlihat dari meningkatnya penurunan voltase dan tekanan hidrostatik pada umpan air garam. Diafragma itu haru diperbarui secara berkala. Diafragma itu memungkinkan air garam mengalir dari anode ke katode dan dengan demikian menghentikan atau mengurangi reaksi samping. 2. Sel membran, sel ini menggunakan membran semipermeabel untuk memisahkan kompartemen anode dari katode. Dengan menggunakan sel diafragma, migrasi balik ion-ion itu dikendalikan oleh laju aliran fluida melalui diafragma dan ini diatur dengan mengendalikan tinggi permukaan zat cair di dalam kedua kompartemen itu secara teliti. Dalam sel membran kedua sel itu dipisahkan dengan lembaran plastik yang aktif kimia, yang dapat melewatkan ion natrium, tetapi menolak ion hidroksil 3. Sel raksa, sel raksa operasinya sangat berbeda dari sel-sel jenis lain. Anodenya grafit dan katodenya adalah kolam aliran raksa. 2.4 Hukum Faraday Percobaan Humphry Davy dengan sel elektrokimia menghasilkan penemuan Na, K, Mg, Ca, Ba, dan Sr. Faraday adalah asisten Davy yang juga mengadakan penelitian elektrolisis, sehingga menemukan hubungan antara

5 jumlah arus yang melewati larutan dengan berat unsur yang diperoleh atau yang terdekomposisi. 5) Michael Faraday menerangkan hubungan kuantitatif antara jumlah zat yang bereaksi di katoda dan anoda dan muatan listrik total yang melewati sel. Hasil penelitian Michael Faraday dikenal dengan nama Hukum Faraday, yang dinyatakan sebagai berikut : Listrik sebanyak C yang mengalir melalui sel menghasilkan 1 gram ekuivalen reaksi kimia pada masing-masing electrode Muatan elektron (e) tunggal (dinyatakan dalam coulomb) adalah sama dengan : 1, x C, sehingga jumlah muatan yang ditunjukkan oleh 1 mol elektron adalah : Q = (6, x mol -1 ) (1, x C)= ,31 C.mol -1 Jumlah muatan tersebut disebut tetapan Faraday (F). Arus listrik adalah jumlah muatan yang mengalir melalui sebuah rangkaian per satuan waktu. Jika Q adalah besarnya muatan dalam coulomb dan t adalah waktu dalam detik yang diperlukan untuk melalui sebuah titik dalam rangkaian, maka arus I (dalam Ampere) adalah : Q I (1) t Arus I ampere yang lewat selama t detik menyebabkan It coulomb muatan melewati rangkaian. Jumlah elektron dalam mol adalah : Mol elektron I t (2) 96,485 C/mol Dari jumlah mol elektron yang lewat dalam rangkaian, maka jumlah mol senyawa yang bereaksi pada elektroda dalam sel elektrokimia dapat dihitung.

6 III. ALAT DAN BAHAN 3.1 Alat a. Seperangkat alat elektrolisis beserta elekrode, voltmeter dan amperemeter b. Gelas ukur c. Gelas Beker d. Neraca analitik e. Pengaduk f. Sendok sungu g. Buret h. Erlenmeyer i. Corong pemisah j. Pipet tetes k. Corong berselang l. Corong gelas m. Pipet ukur n. Bulpet 3.2 Bahan a. Air raksa b. Aquades c. Hexana d. Garam dapur e. CaCO 3 IV. LANGKAH KERJA 4.1 Proses pembuatan NaOH dan HCl a. Dibuat larutan garam dapur 500 gram dalam 2 liter kemudian dimasukkan ke dalam alat. b. Diukur masing-masing 75 ml Hexana dan aquades,kemudian dimasukkan ke dalam alat. c. Minyak goreng dimasukkan ke dalam alat secukupnya. d. Alat dirangkai seperti pada gambar berikut.

7 e. Dilakukan elektrolisis setiap 1 jam. Selama elektrolisis di ukur arus dan tegangannya. f. Setelah elektolisis selesai, NaOH yang diperoleh kemudian dipipet ke dalam gelas ukur dengan hati-hati dan ph-nya diukur. g. Lapisan HCl dan C 6 H 13 Cl yang terbentuk dipipet dan dipisahkan dengan corong pemisah. h. HCl yang telah dipisah kemudian diukur ph-nya. i. Peralatan dibersihkan dengan hati-hati. 4.2 Analisis hasil elektrolisis Standardisasi NaOH dengan asam oksalat a. Dibuat larutan NaOH dengan melarutkan NaOH 2,2545 g ke dalam 100 ml aquades b. Dibuat larutan C 2 H 2 O 4.2H 2 O dengan melarutkan C 2 H 2 O 4.2H 2 O sebanyak 2,2613 g ke dalam 100 ml aquades

8 c. Larutan NaOH dipipet sebanyak 10 ml ke dalam erlenmeyer kemudian ditetesi indikator PP 2-3 tetes. d. Dilakukan titrasi dengan larutan C 2 H 2 O 4.2H 2 O Titrasi NaOH standard dengan HCl hasil elekrolisis a. Lapisan HCl yang telah dipisahkan dipipet sebanyak 10 ml ke dalam erlenmeyer kemudian ditetesi dengan indikator PP 2-3 tetes b. Dilakukan titrasi dengan larutan NaOH standard Titrasi HCl dengan NaOH hasil elektrolisis a. NaOH hasil elektrolisis dipipet sebanyak 10 ml ke dalam erlenmeyer kemudian ditetesi dengan indikator PP 2-3 tetes b. Dilakukan titrasi dengan HCl 0,1 N V. DATA PENGAMATAN 5.1 Persiapan Awal Massa NaCl = 500 g (dilarutkan dalam 2 liter aquadest) V Heksana = 75 ml Aquades = 75 ml Berat Raksa = 731 g ph sebelum elektrolisis = 7 (aquades) ph setelah = 1,4 (HCl) ; 10,8 (NaOH) Pengamatan arus dan tegangan selama proses elektrolisis berlangsung : Waktu Tegangan (Volt) Arus (mili Ampere) V NaOH = 850 ml

9 V HCl = 105 ml 5.2 Standardisasi NaOH dengan asam oksalat Massa NaOH = 2,2545 gram Mr NaOH = 40 g/mol Massa C 2 H 2 O 4.2H 2 O = 2,2613 g Mr C 2 H 2 O 4.2H 2 O = 90,07 g/mol No. V NaOH (ml) V C 2 H 2 O 4.2H 2 O (ml) Keterangan ,3 Pink keunguan ,2 menjadi bening ,0 5.3 Titrasi NaOH standard dengan HCl hasil elekrolisis No. V HCl hasil V NaOH (ml) Keterangan elektrolisis (ml) ,9 Bening menjadi ,7 pink keunguan ,6 5.4 Titrasi HCl dengan NaOH hasil elektrolisis N HCl = 0,1 N No. V HCl (ml) V NaOH hasil Keterangn elektrolisis (ml) 1. 3,5 10 Bening menjadi pink keunguan 3. 2,9 10

10 VI. PERHITUNGAN 4.1 Penentuan Konsentrasi NaOH dan HCl Hasil Praktek a) Konsentrasi NaOH standard Pembuatan asam oksalat Massa C 2 H 2 O 4.2H 2 O = 2,2613 g Mr C 2 H 2 O 4.2H 2 O = 126 g/mol Vol pelarutan = 100 ml 126g / mol BE C 2 H 2 O 4.2H 2 O = 63g / mol 2 2,2613 mol m / BE N oksalat 63 0, 3589N v 0,1L Titrasi NaOH dengan asam oksalat V oksalat N V N 10,3 10, ml 0,3589N ml M 3 3 N 0,3649N NaOH oksalat NaOH NaOH b) Konsentrasi HCl hasil elektrolisis V HCl N V N ml N 3 N 0,0268N HCl HCl NaOH HCl NaOH c) Konsentrasi NaOH hasil elektrolisis N HCl = 0,1N V HCl N V N 0,9 0,7 0,6 ml 0,3649N 3 3,5 3 2, ml 0,1N ml N 3 3 N 0,0313N NaOH HCl NaOH NaOH NaOH NaOH

11 4.2 Penentuan Efisiensi a) Effisiensi elektrolisis I = 280 ma = 0,28 A t = 27 jam = detik Mol e - i t = = C / mol 0,28 A s C / mol C C / mol = 0,2820 mol NaCl yang terurai : Reaksi yang terjadi secara umum adalah: 2 NaCl 2 Na Cl - 2 Na + + 2Hg + 2e - 2NaHg 2 Cl - Cl 2 + 2e - 2 NaCl + 2Hg Cl 2 + 2NaHg Dari reaksi di atas diketahui bahwa mol elektron = mol NaCl = 0,2820 mol Berat NaCl bereaksi = mol NaCl. Mr NaC = 0,2820 mol. 58,5 gr/mol = 16,497 gram Berat NaCl umpan = 500 gram Massa NaCl bereaksi Effisiensi elekrolisis (ɳ elektrolisis ) = 100 % Massa NaCl umpan 16,497 gram = 100 % 500 gram = 3,2994 % b) Effisiensi NaOH Reaksi di katoda : 2H 2 O + 2 e - H OH - Pada reaksi pembentukan NaOH dari amalgama dan air : 2NaHg + 2H 2 O 2NaOH + H 2 + 2Hg Dari reaksi di atas diketahui bahwa mol elektron = mol NaOH = 0,2820 mol. Jika NaOH reaksinya sempurna, maka : Berat NaOH teoritis = mol NaOH. Mr NaOH = 0,2820 mol. 40 gr/mol = 11,28 gram

12 Berat NaOH hasil proses = N NaOH BM NaOH V NaOH yang diperoleh = 0,0313 N x 40 gr/mol x 0,85 L = 1,0642 gram NaOH hasil proses Effisiensi NaOH = 100 % NaOH. seharusnya sec ara teoritis c) Effisiensi HCl Reaksi Anoda : 2 Cl - Cl e - 1,0642 gr = 100 % 11,28 gr = 9,4344 % 1 mol Cl 2 = ½ x mol e - = ½ x 0,2820 mol = 0,1410 mol Pada reaksi klorinasi : C 6 H 6 + Cl 2 C 6 H 5 Cl + HCl Mol Cl 2 = mol HCl = 0,1410 mol Jika Cl 2 berubah menjadi HCl sempurna maka : Berat HCl sebenarnya Berat HCl mol HCl BM HCl 0,1410mol36,45gr 5,1394gram Berat HCl hasil proses mol Berat HCl = N HCl BE HCl V hasil HC = 0,0268 ek/l 36,5 gr/ek 0,105 L = 0,1027 gr Berat HCl hasil Effisiensi HCl 100 % Berat HCl sebenarnya 0,1027 5, % 2%

13 4.3 Neraca Massa Heksana H 2 O C 6 H 13 Cl Listrik H 2 O NaCl Cl - H 2 O Heksana Cl 2 HCl Na + Hg H 2 O H 2 O NaHg Hg NaCl H 2 Hg H 2 O NaHg NaOH Mol electron (e - ) = 0,2820 mol Reaksi yang terjadi secara umum adalah: 2 NaCl 2 Na Cl - 2 Na + + 2Hg + 2e - 2NaHg 2 Cl - Cl 2 + 2e - 2 NaCl + 2Hg Cl 2 + 2NaHg Neraca massa : Input Output = Akumulasi Pada keadaan steady state, akumulasi=0 sehingga : Input = Output

14 a) REAKTOR ELEKTROLISIS Listrik NaCl H 2 O H 2 O NaCl Cl - Na + INPUT NaCl mnacl = 500 g H 2 O V H2O = 2L Densitas H2O =1g/mL mh2o = = 2000 g Massa Input = mnacl + mh2o = 500 g g= 2500 g OUTPUT Na + mna + = Ar Na + Mol Na + = 23 g/mol 0,2820 mol = 6,4860 g Cl - mcl - = Ar Cl - Mol Cl - = 35,5 g/mol 0,2820 mol = 10,0110 g NaCl Sisa mnacl bereaksi = Mr NaCl Mol NaCl yang bereaksi = 58,5g/mol 0,2820mol = 16,4970 g mnacl sisa = mnacl Mula mula NaCl bereaksi = (500 16,4970) g = 483,5030 g H 2 O mh2o = mh2o input = 2000 g

15 Massa Output = mna + + mcl - + mnacl sisa + mh2o = (6, , , ) g = 2500 g b) REAKTOR Hg Na + Hg NaHg Hg INPUT Na + mna + = 6,4860 g Hg mhg = 731 g Massa Input = mna + +mhg= 6,4860 g g = 737,486 g OUTPUT NaHg Karena mol NaHg ~ nol NaOH, maka : mnahg = n NaHg Mr NaHg = 0,2820 mol 223 g/mol = 62,8860 g Hg Sisa mhg Bereaksi = mol Hg x Ar Hg = 0,2820 mol x 200 g/mol = 56,4 g mhg sisa = mhg mula mula mhg bereaksi = 731 g 56,4 g = 674,6 g

16 Massa Output = mnahg + m Hg sisa = 62,8860 g + 674,6 g = 737,486 g c) REAKTOR HIDROLISIS H 2O NaHg Hg Hg H 2 H 2O NaHg NaOH INPUT NaHg Reaksi : 2NaHg + 2H 2 O 2NaOH + H 2 + Hg mnahg = 62,8860 g Hg input mhg = 674,6 g H 2 O mh2o = 1 g/ml 2000 ml= 2000 g massa input = mnahg + mhg + H2O = 62,8860 gram + 674,6 gram gram = 2737,486 gram OUTPUT NaOH Praktek H 2 M NaOH Massa NaOH 1000 Mr NaOH Vol NaOH Massa NaOH ,0313 N 40 gram / mol 850 ml Massa NaOH 1,0642gram Reaksi : 2NaHg + 2H 2 O 2NaOH + H 2 + Hg Mol H2 = 0,5 mol NaOH = 0,5 = 0,1085 mol mh2 = 0,1085 mol 2 g/mol = 0,2170 gram H 2 O sisa

17 Reaksi : 2NaHg + 2H 2 O 2NaOH + H 2 + 2Hg Mol H2O bereaksi = mol NaOH = 0,2170 mol Massa H2O bereaksi = 0,2170 mol 18 g/mol = 3,9061 g mh2o sisa = mh2o input m H2O bereaksi = 2000 g 3,9061 g = 1996,0939 g NaHg sisa Mol NaHg bereaksi = mol NaOH= 0,2170 mol Mol NaHg sisa = mol NaHg input - mol NaHg bereaksi = 0,2820 mol 0,2170 mol = 0,065 mol Massa NaHg sisa = 0,065 mol x 223 gram/mol = 14,495 gram Hg sisa Reaksi : 2NaHg + 2H 2 O 2NaOH + H 2 + 2Hg Reaksi : Na-Hg Na + Hg Mol Hg = mol NaHg bereaksi = 0,2170 mol Massa Hg bereaksi = 0,2170 mol x 200 gram/mol = 43,4 gram Hg sisa total = m Hg input + m Hg bereaksi = 674,6 gram + 43,4 gram= 718 gram massa output = mnaoh+mh 2 +mh 2 O+mNa-Hg sisa+mhg sisa = (8, , , , ) g = 2737,4861 gram d) REAKTOR KLORINASI Heksana H 2 O C 6 H 13 Cl H 2O Cl - Cl 2 HCl Heksana INPUT C 6 H 14 mc6h14 ρ C6H14 V C6H14= 0,6548 g/ml 75 ml = 49,11 g

18 H 2 O mh2o = 1 gram/ml 75 ml= 75 gram Cl 2 Reaksi (anoda) : 2Cl - Cl 2 + 2e - mcl2 = 0,5 x 0,2820 mol x 71 gram/mol= 10,011 gram massa input = mc6h6 + mh2o + mcl2 = 49,11 g+ 75 g+ 10,011 g = 134,121 g OUTPUT H 2 O mh2o = 75 gram HCl Praktek Reaksi : C 6 H 14 + Cl 2 C 6 H 13 Cl + HCl M HCl Massa HCl 1000 Mr HCl Vol HCl Massa HCl ,0268 N 36,5 gram / mol 105 ml Massa HCl 0,1027 gram C 6 H 13 Cl Reaksi : C 6 H 14 + Cl 2 C 6 H 13 Cl + HCl Mol C6H13Cl = mol HCl= 0,0028 mol mc6h13cl = 0,0028 mol x 112,5 g/mol= 0,315 g Cl 2 sisa Reaksi : C 6 H 14 + Cl 2 C 6 H 13 Cl + HCl mol Cl2 bereaksi = mol HCl= 0,0028 mol mcl2 bereaksi = 0,0028 mol x 71 gram/mol= 0,1988 gram mcl2 sisa = Cl2 Input Cl2 bereaksi = 10,011 g 0,1988 g = 9,8122 gram C 6 H 6 sisa Reaksi : C 6 H 14 + Cl 2 C 6 H 13 Cl + HCl mol C6H14 bereaksi = mol HCl= 0,0028 mol mc6h14 bereaksi = 0,0028 mol x 80 gram/mol= 0,224 gram

19 mc6h14 sisa = C6H14 Input C6H14 bereaksi = 49,11 g 0,224 g = 48,886 g massa output = mh2o+mhcl+ mc6h13cl + mcl2 +mc6h6 = (75+0,1027+0,315+9, ,886) gr = 134,1159 gram VII. PEMBAHASAN Ada beberapa cara pembuatan HCl dan NaOH saat ini. Salah satunya adalah dengan cara elektrolisis larutan garam. Praktikum ini bertujuan untuk menghitung efisiensi dan neraca massa proses pembuatan natrium hidroksida dan asam klorida dengan mengelektrolisis larutan garam dapur (air laut) menggunakan elektroda karbon sebagai anodanya dan air raksa sebagai katodanya. Pada praktikum ini dilakukan elektrolisis terhadap larutan garam dapur (NaCl) 25% dengan menggunakan elektrode karbon sebagai anoda dan raksa sebagai katoda. Pemilihan raksa sebagai katoda dikarenakan raksa dapat meminimalkan kandungan pengotor NaCl sedangkan pemilihan karbon sebagai anoda dikarenakan sifat inertnya dam memiliki potensial yang tinggi yang manpu mengoksidasi Cl - menjadi Cl 2. Arus yang digunakan saat akan melakukan elektrolisis adalah 235 Ampere dan tegangannya adalah 10 volt. Perubahan arus dan tegangan dibaca setiap beberapa jam sekali. Arus dan tegangan konstan diperoleh pada 280 Ampere dan 5 volt dalam waktu detik. Banyaknya arus yang mengalir sebanding dengan banyaknya muatan yang mengalir tiap detik sehingga terjadi reaksi redoks pada katoda dan anoda. Berhasilnya proses elektolisis ditandai dengan adanya gelembung pada kolom heksana. Gelembung tersebut merupakan gas klor yang dihasilkan pada anoda. Pada anoda, terjadi reaksi oksidasi ion klor menjadi gas klor, reaksi ini tidak membutuhkan elektroda untuk ikut bereaksi, sehingga digunakan elekroda karbon. Sementara pada katoda, mercury akan bereaksi dengan ion natrium sehingga membentuk amalgam, yaitu campuran logam dengan logam. Dengan terbentuknya amalgam ini, maka isolasi natrium akan berjalan dengan baik, isolasi ini mencegah ion natrium bergabung kembali dengan ion klor. Selain itu, campuran logam ini dapat terpisah dengan baik hanya dengan penambahan senyawa air

20 diikuti sedikit pengadukan. HCl dan NaOH yang terbentuk kemudian dicek phnya untuk memastikan bahwa proses elektrolisis sukses. Berdasarkan hasil yang didapat, diketahui bahwa ph HCl dan NaOH yang diperoleh berturut-turut adalah 1,4 dan 10,8 sehingga dapat dikatakan proses elektrolisis berjalan dengan baik. Reaksi elektrolisis yang terjadi dapat digambarkan seperti berikut : 2 NaCl 2 Na Cl - 2 Na + + 2Hg + 2e - 2NaHg 2 Cl - Cl 2 + 2e - 2 NaCl + 2Hg Cl 2 + 2NaHg Gas Cl 2 yang terbentuk di anoda kemudian dialirkan ke dalam campuran heksana dengan air,sehingga terjadi reaksi klorinasi. Reaksinya sebagai berikut : C 6 H 14 + Cl 2 C 6 H 13 Cl + HCl Dua lapisan HCl dan kloroheksana dipisahkan dengan corong pemisah. HCl berada pada lapisan bawah karena berat jenisnya lebih besar daripada kloroheksana. Sedangkan gas klor yang tidak beraksi dengan heksana ditangkap oleh CaCO 3, hal ini dikarenakan gas Cl 2 sangat reaktif dan beracun jika tidak diisolasi. Elektroda mercuri tercampur dengan gelembung gas sehingga membentuk semacam spons. Selain itu, pada permukaan juga terjadi pelepasan gelembung gas. Hal tersebut kemungkinan dikarenakan konsentrasi NaCl tidak mencapai titik jenuhnya, sehingga masih terdapat senyawa air bebas. Senyawa air tersebut menyebabkan amalgam Na-Hg bereaksi dengan air. Reaksi tersebut adalah sebagai berikut: 2NaHg + 2H 2 O 2NaOH + H 2 + 2Hg Pengujian dan analisis untuk mengetahui konsentrasi NaOH dan HCl yang terbentuk maka dilakukan titrasi. NaOH dititrasi dengan asam oksalat terlebih dahulu untuk menstandarkannya dengan standar primer (H 2 C 2 O 4 ) kemudian NaOH yang sudah standard baru dititrasi dengan HCl hasil elektrolisis. Berdasarkan titrasi diperoleh konsentrasi HCl hasil elektrolisis sebesar 0,0268 N. Sedangkan untuk NaOH hasil elektrolisis langsung dititrasi dengan HCl 0,1N dan menghasilkan konsentrasi NaOH elektrolisis sebesar 0,0313N. Proses elektrolisis yang dilakukan ini memiliki efisiensi sebesar 3,2994% sedangkan efisiensi pembuatan NaOH dan HCl berturut-turut adalah 9,4344% dan 2%. Dari hasil yang diperoleh, dapat dikatakan nilai effisiensi yang diperoleh

21 tersebut sangat kecil. Hal ini dapat disebabkan oleh waktu kontak antar bahan masih kurang, padahal reaksi pembentukan HCl berjalan sangat lambat dikarenakan reaksinya dengan bahan organik. Selain itu juga konsentrasi NaCl yang digunakan masihterlalu rendah dan prosesnya tidak berjalan secara kontinyu. Efisiensi elektrolisis dapat ditingkatkan dengan memperbesar arus serta memperpanjang waktu elektrolisis. Dari percobaan dapat dibuat neraca masan. Neraca massa merupakan perhitungan semua bahan yang masuk dan keluar reactor dan akumulasi yang disebabkan oleh operasi industri dalam interval waktu. Pada keadaan steady state, nilai akumulasi sama dengan nol sehingga input sama dengan output. Berikut adalah diagram flow neraca massa yang diperoleh : Heksana H 2O C 6H 13Cl Listrik H 2O NaCl Cl - H 2O Heksana Cl 2 HCl Na + Hg H 2O H 2O NaHg Hg NaCl H 2 Hg H 2O NaHg NaOH VIII. KESIMPULAN a. Berdasarkan hasil elektrolisis NaCl, diperoleh : Efisiensi pembuatan NaOH = 9,4344 % Efisiensi pembuatan HCl = 2% Efisiensi elektrolisis = 3,2994 % b. Berdasarkan perhitungan neraca massa didapat : Reactor eletrolisis input = 2500 g Output = 2500 g Reactor Hg input = 737,486 g Output = 737,486 g

22 Reactor hidrolisis input = 2737,486 g Output = 2737,4861 g Reactor klorinasi input = 134,121 g Output = 134,1159 g IX. DAFTAR PUSTAKA 1) diakses pada 29 September 2013 pukul WIB. 2) Ralph H. Petrucci, Suminar Kimia Dasar, Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta : Erlangga. 3) Sugili Putra dkk Soft file Petunjuk Praktikum Proses Kimia. Yogyakarta : STTN-BATAN 4) diakses pada 29 September 2013 pukul WIB. 5) Kundari, Noor Anis Kimia Fisika. Yogyakarta : STTN-BATAN Asisten Yogyakarta, 3 Oktober 2013 Praktikan Ir. Bangun Wasito, M.Sc Rida Ferliana

Hand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN.

Hand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN. Hand Out HUKUM FARADAY Disusun untuk memenuhi tugas work shop PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna Oleh: LAURENSIUS E. SERAN 607332411998 Emel.seran@yahoo.com UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH I. Tujuan Praktikan dapat memahami dan menstandarisasi larutan baku sekunder NaOH dengan larutan baku primer H 2 C 2 O 4 2H 2 O II. Dasar Teori Reaksi asam basa

Lebih terperinci

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan - Siswa mampu membuktikan penurunan titik beku larutan akibat penambahan zat terlarut. - Siswa mampu membedakan titik beku larutan elektrolit

Lebih terperinci

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis

Lebih terperinci

Sulistyani, M.Si.

Sulistyani, M.Si. Sulistyani, M.Si. sulistyani@uny.ac.id Reaksi oksidasi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur, molekul) melepaskan elektron. Cu Cu 2+ + 2e Reaksi reduksi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur,

Lebih terperinci

PERCOBAAN IV ANODASI ALUMINIUM

PERCOBAAN IV ANODASI ALUMINIUM LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN IV ANODASI ALUMINIUM NAMA : RACHMA SURYA M NIM : H311 12 267 KELOMPOK/REGU : III (TIGA)/VII (TUJUH) HARI/TANGGAL PERCOBAAN : RABU/23 OKTOBER 2013 ASISTEN : HASMINISARI

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis 1 Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis Capaian Pembelajaran Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada sel elektrolisis Subcapaian pembelajaran: 1. Mengamati reaksi yang

Lebih terperinci

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS ELEKTROKIMIA VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS ELEKTROKIMIA Elektrokimia merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara perubahan (reaksi) kimia dengan kerja listrik, biasanya melibatkan

Lebih terperinci

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

Elektrokimia. Tim Kimia FTP Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis ini merupakan

Lebih terperinci

MODUL SEL ELEKTROLISIS

MODUL SEL ELEKTROLISIS MODUL SEL ELEKTROLISIS Standar Kompetensi : 2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari. Kompetensi dasar : 2.2. Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi

Lebih terperinci

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi Satriananda *) ABSTRAK Air yang mengandung Besi (Fe) dapat mengganggu kesehatan, sehingga ion-ion Fe berlebihan dalam air harus disisihkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Natrium Hidroksida atau NaOH, atau terkadang disebut soda api. merupakan senyawa kimia dengan alkali tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Natrium Hidroksida atau NaOH, atau terkadang disebut soda api. merupakan senyawa kimia dengan alkali tinggi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Natrium Hidroksia Natrium Hidroksida atau NaOH, atau terkadang disebut soda api merupakan senyawa kimia dengan alkali tinggi. Sifat-sifat kimia membuatnya ideal

Lebih terperinci

Elektrokimia. Sel Volta

Elektrokimia. Sel Volta TI222 Kimia lanjut 09 / 01 47 Sel Volta Elektrokimia Sel Volta adalah sel elektrokimia yang menghasilkan arus listrik sebagai akibat terjadinya reaksi pada kedua elektroda secara spontan Misalnya : sebatang

Lebih terperinci

UH : ELEKTROLISIS & KOROSI KODE SOAL : A

UH : ELEKTROLISIS & KOROSI KODE SOAL : A UH : ELEKTROLISIS & KOROSI KODE SOAL : A Selesaikan dengan cara!!! 1. Reduksi 1 mol ion SO 4 2- menjadi H 2S, memerlukan muatan listrik sebanyak A. 4 F D. 6 F B. 8F E. 16 F C. 20 F 2. Proses elektrolisis

Lebih terperinci

STUDI ELEKTROLISIS LARUTAN KALIUM IODIDA. Oleh : Aceng Haetami ABSTRAK

STUDI ELEKTROLISIS LARUTAN KALIUM IODIDA. Oleh : Aceng Haetami ABSTRAK STUDI ELEKTROLISIS LARUTAN KALIUM IODIDA Oleh : Aceng Haetami ABSTRAK Telah dilakukan penelitian dengan judul : Studi Elektrolisis Larutan Kalium Iodida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : waktu

Lebih terperinci

REDOKS DAN ELEKTROKIMIA

REDOKS DAN ELEKTROKIMIA REDOKS DAN ELEKTROKIMIA 1. Bilangan oksidasi dari unsur Mn pada senyawa KMnO4 adalah... A. +7 B. +6 C. +3 D. +2 E. +1 Jumlah bilangan oksidasi senyawa adalah nol, Kalium (K) mempunyai biloks +1 karena

Lebih terperinci

KIMIA ELEKTROLISIS

KIMIA ELEKTROLISIS KIMIA ELEKTROLISIS A. Tujuan Pembelajaran Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada reaksi elektrolisis larutan garam tembaga sulfat dan kalium iodida. Menuliskan reaksi reduksi yang terjadi di

Lebih terperinci

PERCOBAAN I PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

PERCOBAAN I PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK KI-2122 PERCOBAAN I PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA Nama Praktikan : Anggi Febrina NIM : 13010107 Kelompok : 5 (Shift Pagi) Tanggal

Lebih terperinci

REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK

REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK TUJUAN : Mempelajari proses saponifikasi suatu lemak dengan menggunakan kalium hidroksida dan natrium hidroksida Mempelajari perbedaan sifat sabun dan detergen A. Pre-lab

Lebih terperinci

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif TUGAS 1 ELEKTROKIMIA Di kelas X, anda telah mempelajari bilangan oksidasi dan reaksi redoks. Reaksi redoks adalah reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron atau reaksi

Lebih terperinci

KIMIA TERAPAN LARUTAN

KIMIA TERAPAN LARUTAN KIMIA TERAPAN LARUTAN Pokok Bahasan A. Konsentrasi Larutan B. Masalah Konsentrasi C. Sifat Elektrolit Larutan D. Sifat Koligatif Larutan E. Larutan Ideal Pengantar Larutan adalah campuran homogen atau

Lebih terperinci

Dalam 1 golongan dari atas ke bawah energi ionisasi bertambah kecil ionisasi K < ionisasi Na.

Dalam 1 golongan dari atas ke bawah energi ionisasi bertambah kecil ionisasi K < ionisasi Na. 20 Soal + pembahasan. 1. Unsur-unsur golongan alkali disusun dengan meningkatnya nomor atom, yaitu : Li, Na, K, Rb dan Cs. Sifat-sifat golongan alkali yang betul adalah. A. sifat reduktor Na lebih kuat

Lebih terperinci

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh:

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh: JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh: 1. Rahma Tia (1113016200044) 2. Diana Rafita. S (1113016200051) 3. Agus Sulistiono (1113016200052) 4. Siti Fazriah (1113016200062) Kelompok 4

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA K I M I A PROGRAM STUDI IPA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan persiapan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II PERCOBAAN II REAKSI ASAM BASA : OSU OHEOPUTRA. H STAMBUK : A1C : PENDIDIKAN MIPA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II PERCOBAAN II REAKSI ASAM BASA : OSU OHEOPUTRA. H STAMBUK : A1C : PENDIDIKAN MIPA LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II PERCOBAAN II REAKSI ASAM BASA NAMA : OSU OHEOPUTRA. H STAMBUK : A1C4 07 017 KELOMPOK PROGRAM STUDI JURUSAN : II : PENDIDIKAN KIMIA : PENDIDIKAN MIPA ASISTEN PEMBIMBING

Lebih terperinci

LEMBAR AKTIVITAS SISWA

LEMBAR AKTIVITAS SISWA LEMBAR AKTIVITAS SISWA No SOAL & PENYELESAIAN 1 Pada elektrolisis leburan kalsium klorida dengan elektroda karbon, digunakan muatan listrik sebanyak 0,02 F. Volume gas klorin yg dihasilkan di anode, jika

Lebih terperinci

Oleh Sumarni Setiasih, S.Si., M.PKim.

Oleh Sumarni Setiasih, S.Si., M.PKim. SE L EL EK TR O LI SI S Oleh Sumarni Setiasih, S.Si., M.PKim. Email enni_p3gipa@yahoo.co.id A. Pendahuluan 1. Pengantar Beberapa reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi reduksi-oksidasi

Lebih terperinci

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM TAHUN 2013

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM TAHUN 2013 UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM TAHUN 2013 Standar Kompetensi Lulusan : Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran dan terapannya. Indikator : Siswa dapat meramalkan harga ph suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga dapat menghasilkan data yang akurat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga dapat menghasilkan data yang akurat. 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Proses pengujian panas yang dihasilkan dari pembakaran gas HHO diperlukan perencanaan yang cermat dalam perhitungan dan ukuran. Teori-teori yang berhubungan dengan pengujian yang

Lebih terperinci

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab IV Hasil dan Pembahasan 32 Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Data Eksperimen dan Perhitungan Eksperimen dilakukan di laboratorium penelitian Kimia Analitik, Program Studi Kimia, ITB. Eksperimen dilakukan dalam rentang waktu antara

Lebih terperinci

Soal-soal Redoks dan elektrokimia

Soal-soal Redoks dan elektrokimia 1. Reaksi redoks : MnO 4 (aq) + C 2 O 4 2- (aq) Mn 2+ (aq) + CO 2 (g), berlangsung dalam suasana asam. Setiap mol MnO 4 memerlukan H + sebanyak A. 4 mol B. 6 mol D. 10 mol C. 8 mol E. 12 mol 2. Reaksi

Lebih terperinci

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq) 3. ELEKTROKIMIA 1. Elektrolisis Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik searah dengan menggunakan dua macam elektroda. Elektroda tersebut adalah katoda (elektroda yang dihubungkan

Lebih terperinci

SIMULASI UJIAN NASIONAL 2

SIMULASI UJIAN NASIONAL 2 SIMULASI UJIAN NASIONAL 2. Diketahui nomor atom dan nomor massa dari atom X adalah 29 dan 63. Jumlah proton, elektron, dan neutron dalam ion X 2+ (A) 29, 27, dan 63 (B) 29, 29, dan 34 (C) 29, 27, dan 34

Lebih terperinci

PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 1. Dari beberapa unsur berikut yang mengandung : 1. 20

Lebih terperinci

Pembahasan Soal-soal Try Out Neutron, Sabtu tanggal 16 Oktober 2010

Pembahasan Soal-soal Try Out Neutron, Sabtu tanggal 16 Oktober 2010 Pembahasan Soal-soal Try Out Neutron, Sabtu tanggal 16 Oktober 2010 26. Diketahui lambing unsur Fe, maka jumlah p +, e - dan n o dalam ion Fe 3+ adalah.... Jawab :, Fe 3+ + 3e - Fe [ 18 Ar] 4s 2 3d 6 [

Lebih terperinci

PERCOBAAN I PEMBUATAN DAN PENENTUAN KONSENTRASI LARUTAN

PERCOBAAN I PEMBUATAN DAN PENENTUAN KONSENTRASI LARUTAN PERCOBAAN I PEMBUATAN DAN PENENTUAN KONSENTRASI LARUTAN I. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan percobaan praktikum ini adalah agar praktikan dapat membuat larutan dengan konsentrasi tertentu, mengencerkan larutan,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II SEL GALVANI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II SEL GALVANI LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II SEL GALVANI Tanggal : 06 April 2014 Oleh : Kelompok 3 Kloter 1 1. Mirrah Aghnia N. (1113016200055) 2. Fitria Kusuma Wardani (1113016200060) 3. Intan Muthiah Afifah (1113016200061)

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI LARUTAN. Andian Ari Anggraeni, M.Sc

STOIKIOMETRI LARUTAN. Andian Ari Anggraeni, M.Sc STOIKIOMETRI LARUTAN Andian Ari Anggraeni, M.Sc A.1. MASSA ATOM RELATIF (A r ) DAN MASSA MOLEKUL RELATIF (M r ) Dari percobaan diketahui bahwa perbandingan massa hidrogen dan oksigen dalam air adalah 1

Lebih terperinci

Penentuan Kesadahan Dalam Air

Penentuan Kesadahan Dalam Air Penentuan Kesadahan Dalam Air I. Tujuan 1. Dapat menentukan secara kualitatif dan kuantitatif kation (Ca²+,Mg²+) 2. Dapat membuat larutan an melakukan pengenceran II. Latar Belakang Teori Semua makhluk

Lebih terperinci

4. Sebanyak 3 gram glukosa dimasukkan ke dalam 36 gram air akan diperoleh fraksi mol urea sebesar.

4. Sebanyak 3 gram glukosa dimasukkan ke dalam 36 gram air akan diperoleh fraksi mol urea sebesar. LATIHAN ULUM 1. Sebutkan kegunaan dari sifat koligarif larutan. 2. Sebanyak 27 gram urea ditimbang dan dimasukkan ke dalam 500 gram. Berapakah molalitas larutan yang terjadi?. 3. Apa definisi dari 4. Sebanyak

Lebih terperinci

Stoikiometri. Berasal dari kata Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). Cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran kimia.

Stoikiometri. Berasal dari kata Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). Cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran kimia. Stoikiometri Berasal dari kata Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). Cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran kimia. Bilangan Avogadro Stoikometri: pengukuran kuantitatif sehingga perlu

Lebih terperinci

Soal ini terdiri dari 10 soal Essay (153 poin)

Soal ini terdiri dari 10 soal Essay (153 poin) Bidang Studi Kode Berkas : Kimia : KI-L01 (soal) Soal ini terdiri dari 10 soal Essay (153 poin) Tetapan Avogadro N A = 6,022 10 23 partikel.mol 1 Tetapan Gas Universal R = 8,3145 J.mol -1.K -1 = 0,08206

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA Disusun oleh : Faiz Afnan N 07 / XII IPA 4 SMA NEGERI 1 KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 I. Praktikum ke : II ( Kedua ) II. Judul Praktikum : Beda

Lebih terperinci

PERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph)

PERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph) PERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph) I. Tujuan. Membuat kurva hubungan ph - volume pentiter 2. Menentukan titik akhir titrasi 3. Menghitung kadar zat II. Prinsip Prinsip potensiometri didasarkan pada

Lebih terperinci

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan STOIKIOMETRI Pengertian Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia) Stoikiometri adalah hitungan kimia Hubungan

Lebih terperinci

TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112)

TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112) TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI112) NAMA : Tanda Tangan N I M : JURUSAN :... BERBAGAI DATA. Tetapan gas R = 0,082 L atm mol 1 K 1 = 1,987 kal mol 1 K 1 = 8,314 J mol 1 K 1 Tetapan Avogadro = 6,023 x 10

Lebih terperinci

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa Sumber: James Mapple, Chemistry an Enquiry-Based Approach Pengukuran ph selama titrasi akan lebih akurat dengan menggunakan alat ph-meter. TUJUAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen 21 Bab III Metodologi Penelitian ini dirancang untuk menjawab beberapa permasalahan yang sudah penulis kemukakan di Bab I. Dalam penelitian ini digunakan 2 pendekatan, yaitu eksperimen dan telaah pustaka.

Lebih terperinci

PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT DALAM ASAM CUKA DENGAN ALKALIMETRI

PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT DALAM ASAM CUKA DENGAN ALKALIMETRI PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT DALAM ASAM CUKA DENGAN ALKALIMETRI I. CAPAIAN PEMBELAJARAN Praktikan mampu menetapkan kadar CH3COOH (asam asetat) dan asam cuka (HCl) menggunakan prinsip reaksi asam-basa. II.

Lebih terperinci

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Sumber: Dokumentasi Penerbit Air laut merupakan elektrolit karena di dalamnya terdapat ion-ion seperti Na, K, Ca 2, Cl, 2, dan CO 3 2. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah

Lebih terperinci

Wardaya College IKATAN KIMIA STOIKIOMETRI TERMOKIMIA CHEMISTRY. Part III. Summer Olympiad Camp Kimia SMA

Wardaya College IKATAN KIMIA STOIKIOMETRI TERMOKIMIA CHEMISTRY. Part III. Summer Olympiad Camp Kimia SMA Part I IKATAN KIMIA CHEMISTRY Summer Olympiad Camp 2017 - Kimia SMA 1. Untuk menggambarkan ikatan yang terjadi dalam suatu molekul kita menggunakan struktur Lewis atau 'dot and cross' (a) Tuliskan formula

Lebih terperinci

BAB 8. ELEKTROKIMIA 8.1 REAKSI REDUKSI OKSIDASI 8.2 SEL ELEKTROKIMIA 8.3 POTENSIAL SEL, ENERGI BEBAS, DAN KESETIMBANGAN 8.4 PERSAMAAN NERNST 8

BAB 8. ELEKTROKIMIA 8.1 REAKSI REDUKSI OKSIDASI 8.2 SEL ELEKTROKIMIA 8.3 POTENSIAL SEL, ENERGI BEBAS, DAN KESETIMBANGAN 8.4 PERSAMAAN NERNST 8 BAB 8 BAB 8. ELEKTROKIMIA 8.1 REAKSI REDUKSI OKSIDASI 8.2 SEL ELEKTROKIMIA 8.3 POTENSIAL SEL, ENERGI BEBAS, DAN KESETIMBANGAN 8.4 PERSAMAAN NERNST 8.5 SEL ACCU DAN BAHAN BAKAR 8.6 KOROSI DAN PENCEGAHANNYA

Lebih terperinci

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT DI SUSUN OLEH : NAMA : IMENG NIM : ACC 109 011 KELOMPOK : 2 ( DUA ) HARI / TANGGAL : SABTU, 28 MEI 2011

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan B. Tujuan Percobaan

BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan B. Tujuan Percobaan BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan Penentuan kadar karbonat dan bikarbonat dalam larutan. B. Tujuan Percobaan Menyelidiki kadar karbonat dan bikarbonat dalam larutan secara asidimetri dengan menggunakan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR. Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR. Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN Disusun oleh Nama : Cinderi Maura Restu NPM : 10060312009 Shift / kelompok : 1 / 2 Tanggal Praktikum : 29 Oktober 2012 Tanggal Laporan :

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS KIMIA ORGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS KIMIA ORGANIK LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS KIMIA ORGANIK PEMBUATAN t - BUTIL KLORIDA NAMA PRAKTIKAN : KARINA PERMATA SARI NPM : 1106066460 PARTNER PRAKTIKAN : FANTY EKA PRATIWI ASISTEN LAB : KAK JOHANNES BION TANGGAL

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perak Nitrat Perak nitrat merupakan senyawa anorganik tidak berwarna, tidak berbau, kristal transparan dengan rumus kimia AgNO 3 dan mudah larut dalam alkohol, aseton dan air.

Lebih terperinci

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar LOGO Stoikiometri Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar Konsep Mol Satuan jumlah zat dalam ilmu kimia disebut mol. 1 mol zat mengandung jumlah partikel yang sama dengan jumlah partikel dalam 12 gram C 12,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1. Tujuan Percobaan 1.1 Menguji daya hantar listrik berbagai macam larutan. 1.2 Mengetahui dan mengidentifikasi larutan elektrolit kuat,

PENDAHULUAN 1. Tujuan Percobaan 1.1 Menguji daya hantar listrik berbagai macam larutan. 1.2 Mengetahui dan mengidentifikasi larutan elektrolit kuat, PENDAHULUAN 1. Tujuan Percobaan 1.1 Menguji daya hantar listrik berbagai macam larutan. 1.2 Mengetahui dan mengidentifikasi larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit. 2. Dasar teori

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PENENTUAN LAJU REAKSI DAN TETAPAN LAJU

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PENENTUAN LAJU REAKSI DAN TETAPAN LAJU LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PENENTUAN LAJU REAKSI DAN TETAPAN LAJU Nama NIM Prodi Anggota kelompok Disusun oleh: : Edi Siswanto : H13112071 : Kimia : 1. Alpius Suriadi 2. Gloria Sindora 3. Indri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Keadaan Lokasi Pengambilan Sampel Sampel yang digunakan adalah sampel bermerek dan tidak bermerek yang diambil dibeberapa tempat pasar

Lebih terperinci

D. 3 dan 4 E. 1 dan 5

D. 3 dan 4 E. 1 dan 5 1. Dari beberapa unsur berikut yang mengandung : 1. 20 elektron dan 20 netron 2. 10 elektron dan 12 netron 3. 15 proton dan 16 netron 4. 20 netron dan 19 proton 5. 12 proton dan 12 netron Yang memiliki

Lebih terperinci

Bab III Metodologi. Penelitian ini dirancang untuk menjawab beberapa permasalahan yang sudah penulis kemukakan pada Bab I. Waktu dan Tempat Penelitian

Bab III Metodologi. Penelitian ini dirancang untuk menjawab beberapa permasalahan yang sudah penulis kemukakan pada Bab I. Waktu dan Tempat Penelitian Bab III Metodologi Penelitian ini dirancang untuk menjawab beberapa permasalahan yang sudah penulis kemukakan pada Bab I. III.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rentang waktu

Lebih terperinci

APLIKASI REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Oleh : Wiwik Suhartiningsih Kelas : X-4

APLIKASI REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Oleh : Wiwik Suhartiningsih Kelas : X-4 APLIKASI REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Oleh : Wiwik Suhartiningsih Kelas : X-4 A. DESKRIPSI Anda tentu pernah mengalami kekecewaan, karena barang yang anda miliki rusak karena berkarat. Sepeda,

Lebih terperinci

I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit.

I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit. I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit. II. Tujuan : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit pada konsentrasi larutan yang

Lebih terperinci

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN I. JUDUL PERCOBAAN : TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN II. TUJUAN PERCOBAAN : 1. Membuat dan

Lebih terperinci

Review I. 1. Berikut ini adalah data titik didih beberapa larutan:

Review I. 1. Berikut ini adalah data titik didih beberapa larutan: KIMIA KELAS XII IPA KURIKULUM GABUNGAN 06 Sesi NGAN Review I Kita telah mempelajari sifat koligatif, reaksi redoks, dan sel volta pada sesi 5. Pada sesi keenam ini, kita akan mereview kelima sesi yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI 39 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 PENDAHULUAN Hasil eksperimen akan ditampilkan pada bab ini. Hasil eksperimen akan didiskusikan untuk mengetahui keoptimalan arang aktif tempurung kelapa lokal pada

Lebih terperinci

berat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan

berat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan BAB 1. PENDAHULUAN Kegiatan pelapisan logam akan menghasilkan limbah yang berbahaya dan dapat menjadi permasalahan yang kompleks bagi lingkungan sekitarnya. Limbah industri pelapisan logam yang tidak dikelola

Lebih terperinci

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra BAHAN BAKAR KIMIA Ramadoni Syahputra 6.1 HIDROGEN 6.1.1 Pendahuluan Pada pembakaran hidrokarbon, maka unsur zat arang (Carbon, C) bersenyawa dengan unsur zat asam (Oksigen, O) membentuk karbondioksida

Lebih terperinci

PENINGKATAN EFISIENSI KOMPOR GAS DENGAN PENGHEMAT BAHAN BAKAR ELEKTROLIZER

PENINGKATAN EFISIENSI KOMPOR GAS DENGAN PENGHEMAT BAHAN BAKAR ELEKTROLIZER Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi PENINGKATAN EFISIENSI KOMPOR GAS DENGAN PENGHEMAT BAHAN BAKAR ELEKTROLIZER *Bambang Yunianto, Dwi Septiani Jurusan Teknik Mesin,

Lebih terperinci

tetapi untuk efektivitas ekstraksi analit dengan rasio distribusi yang kecil (<1), ekstraksi hanya dapat dicapai dengan mengenakan pelarut baru pada

tetapi untuk efektivitas ekstraksi analit dengan rasio distribusi yang kecil (<1), ekstraksi hanya dapat dicapai dengan mengenakan pelarut baru pada I. TUJUAN PERCOBAAN 1.1 Memahami pemisahan berdasarkan ekstraksi asam asetat. 1.2 Menentukan harga koefisien distribusi senyawa dalam dua pelarut yang tidak saling campur (ekstraksi cair - cair) II. DASAR

Lebih terperinci

I. Tujuan. Dasar Teori

I. Tujuan. Dasar Teori I. Tujuan 1. Merangkai rangkaian listrik yang digunakan dalam proses pewarnaan alumunium dalam proses anodizing dengan benar. 2. Dapat menghitung konsentrasi asam sulfat yang digunakan dalam proses pewarnaan

Lebih terperinci

LATIHAN-1 SEL ELEKTROLISIS

LATIHAN-1 SEL ELEKTROLISIS LATIHAN-1 SEL ELEKTROLISIS A. Pililah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Reduksi 1 mol ion MnO 4 - menjadi ion Mn 2+, memerlukan muatan listrik sebanyak. A. 1 F D. 2 F B. 3 F E. 4 F C. 5 F 2. Reaksi

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang B. Tinjauan Pustaka

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang B. Tinjauan Pustaka BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Kalium hidroksida (KOH) atau yang juga dikenal dengan nama caustic potash merupakan senyawa anorganik basa kuat yang juga termasuk dalam golongan heavy chemical industry.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA ELEKTROKIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA ELEKTROKIMIA LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA ELEKTROKIMIA Disusun Oleh : Kelompok 3 Kelas C Affananda Taufik (1307122779) Yunus Olivia Novanto (1307113226) Adela Shofia Addabsi (1307114569) PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK

Lebih terperinci

Sel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr

Sel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr Sel Volta A. PENDAHULUAN Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi kimia. Sel elektrokimia adalah suatu sel yang disusun untuk mengubah energi kimia menjadi energi

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa II. DESKRIPSI PROSES A. Macam - Macam Proses Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa proses sebagai berikut: 1. Proses Calcium Chloride-Sodium Carbonate Double Decomposition

Lebih terperinci

2. Eveline Fauziah. 3. Fadil Hardian. 4. Fajar Nugraha

2. Eveline Fauziah. 3. Fadil Hardian. 4. Fajar Nugraha Modul Praktikum Nama Pembimbing Nama Mahasiswa : Kimia Fisik : Bapak Drs.Budi Santoso, Apt.MT : 1. Azka Muhammad Syahida 2. Eveline Fauziah 3. Fadil Hardian 4. Fajar Nugraha Tanggal Praktek : 21 Semptember

Lebih terperinci

REDOKS dan ELEKTROKIMIA

REDOKS dan ELEKTROKIMIA REDOKS dan ELEKTROKIMIA Overview Konsep termodinamika tidak hanya berhubungan dengan mesin uap, atau transfer energi berupa kalor dan kerja Dalam konteks kehidupan sehari-hari aplikasinya sangat luas mulai

Lebih terperinci

1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn

1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn 1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A D. Cu E. Zn 2. Nomor atom belerang adalah 16. Dalam anion sulfida, S 2-, konfigurasi elektronnya adalah...

Lebih terperinci

REAKSI KIMIA. 17 Oktober Muhammad Rusdil Fikri UIN JAKARTA. Abstrak

REAKSI KIMIA. 17 Oktober Muhammad Rusdil Fikri UIN JAKARTA. Abstrak REAKSI KIMIA 17 Oktober 2014 Muhammad Rusdil Fikri UIN JAKARTA 11140162000033 Abstrak Percobaan ini dilakukan untuk mengamati dan mengetahui perubahan kimia maupun perubahan sifat fisis pada reaksi kimia.

Lebih terperinci

LAMPIRAN II PERHITUNGAN

LAMPIRAN II PERHITUNGAN LAMPIRAN II PERHITUNGAN 1. Menghitung jumlah KOH yang dibutuhkan Konsentrasi KOH Volume Elektrolit Berat Molekul KOH Maka, gram KOH gram KOH : 1.25 M : 12 Liter : 56. 11 gram = M x V x BM (Sumber : Kimia

Lebih terperinci

a. Ion c. Molekul senyawa e. Campuran b. Molekul unsur d. Unsur a. Air c. Kuningan e. Perunggu b. Gula d. Besi

a. Ion c. Molekul senyawa e. Campuran b. Molekul unsur d. Unsur a. Air c. Kuningan e. Perunggu b. Gula d. Besi A. PILIHAN GANDA 1. Molekul oksigen atau O2 merupakan lambang dari partikel a. Ion c. Molekul senyawa e. Campuran b. Molekul unsur d. Unsur 2. Di antara zat berikut yang merupakan unsur ialah... a. Air

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) LEMBARAN SOAL 4 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang Dewasa ini, berbagai jenis bahan kimia sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri. NaOH dan klor merupakan salah satu

Lebih terperinci

Laporan Praktikum TITRASI KOMPLEKSOMETRI Standarisasi EDTA dengan CaCO3

Laporan Praktikum TITRASI KOMPLEKSOMETRI Standarisasi EDTA dengan CaCO3 Laporan Praktikum TITRASI KOMPLEKSOMETRI Standarisasi EDTA dengan CaCO3 TITRASI KOMPLEKSOMETRI Standarisasi EDTA dengan CaCO3 I. Waktu / Tempat Praktikum : Rabu,15 Februari 2012 / Lab Kimia Jur. Analis

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB II DESKRIPSI PROSES 10 BAB II DESKRIPSI PROSES A. Macam-macam Proses Pembuatan kalium hidroksida ini dapat dilakukan dengan dua macam proses, yaitu; pembuatan kalium hidroksida dengan proses boiling dan pembuatan kalium hidroksida

Lebih terperinci

Elektrolisis Larutan Garam Grosok dengan Merkuri dan Polivinil Asetal Komersial (Kanebo) Sebagai Pemisah Anolit Katolit : Perbandingan Kadar Natrium

Elektrolisis Larutan Garam Grosok dengan Merkuri dan Polivinil Asetal Komersial (Kanebo) Sebagai Pemisah Anolit Katolit : Perbandingan Kadar Natrium JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Elektrolisis Larutan Garam Grosok dengan Merkuri dan Polivinil Asetal Komersial (Kanebo) Sebagai Pemisah Anolit Katolit : Perbandingan Kadar Natrium

Lebih terperinci

REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI

REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI Definisi Reduksi Oksidasi menerima elektron melepas elektron Contoh : Mg Mg 2+ + 2e - (Oksidasi ) O 2 + 4e - 2O 2- (Reduksi) Senyawa pengoksidasi adalah zat yang mengambil elektron

Lebih terperinci

PAKET UJIAN NASIONAL 11 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

PAKET UJIAN NASIONAL 11 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit PAKET UJIAN NASIONAL 11 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 1. Unsur dengan nomor massa 45 dan mempunyai jumlah netron

Lebih terperinci

Gambar Rangkaian Alat pengujian larutan

Gambar Rangkaian Alat pengujian larutan LARUTAN ELEKTROLIT DAN BUKAN ELEKTROLIT Selain dari ikatannya, terdapat cara lain untuk mengelompokan senyawa yakni didasarkan pada daya hantar listrik. Jika suatu senyawa dilarutkan dalam air dapat menghantarkan

Lebih terperinci

JURNAL PRAKTIKUM. KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri. Selasa, 10 Mei Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA

JURNAL PRAKTIKUM. KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri. Selasa, 10 Mei Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri Selasa, 10 Mei 2014 Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA 1112016200062 Kelompok : Ma wah shofwah Millah hanifah Savira aulia Widya fitriani PROGRAM

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA HANTAR LISTRIK

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA HANTAR LISTRIK Nama : Ririn Vidiastuti NIM : 06111010015 Shift : A Kelompok : 5 (Lima) FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA HANTAR LISTRIK A. Jumlah Ion yang Ada Daya hantar listrik larutan elektrolit dipengaruhi oleh banyaknya

Lebih terperinci

Senyawa Polar dan Non Polar

Senyawa Polar dan Non Polar Senyawa Polar dan Non Polar Senyawa polar : Senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsurnya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan tersebut mempunyai nilai keelektronegatifitas

Lebih terperinci

MODUL I Pembuatan Larutan

MODUL I Pembuatan Larutan MODUL I Pembuatan Larutan I. Tujuan percobaan - Membuat larutan dengan metode pelarutan padatan. - Melakukan pengenceran larutan dengan konsentrasi tinggi untuk mendapatkan larutan yang diperlukan dengan

Lebih terperinci

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 1. Semua pernyataan berikut benar, kecuali: A. Energi kimia ialah energi

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI. Massa molekul relatif suatu zat sama dengan jumlah massa atom relatif atomatom penyusun molekul zat tersebut.

STOIKIOMETRI. Massa molekul relatif suatu zat sama dengan jumlah massa atom relatif atomatom penyusun molekul zat tersebut. STOIKIOMETRI Istilah STOIKIOMETRI berasal dari kata-kata Yunani yaitu Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). STOIKIOMETRI akhirnya mengacu kepada cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran

Lebih terperinci

REDOKS DAN SEL ELEKTROKIMIA. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

REDOKS DAN SEL ELEKTROKIMIA. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd REDOKS DAN SEL ELEKTROKIMIA Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id PENYETARAN REAKSI REDOKS Dalam menyetarakan reaksi redoks JUMLAH ATOM dan MUATAN harus sama Metode ½ Reaksi Langkah-langkah:

Lebih terperinci

II. HARI DAN TANGGAL PERCOBAAN

II. HARI DAN TANGGAL PERCOBAAN I. JUDUL PERCOBAAN Titrasi Penetralan dan Aplikasinya II. HARI DAN TANGGAL PERCOBAAN Jum at, 4 Desember 2015 III. SELESAI PERCOBAAN Jum at, 4 Desember 2015 IV. TUJUAN PERCOBAAN 1. Membuat dan menentukan

Lebih terperinci