PENJAJARAN GLOBAL SEKUEN DNA MENGGUNAKAN ALGORITME NEEDLEMAN-WUNSCH AGUNG WIDYO UTOMO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENJAJARAN GLOBAL SEKUEN DNA MENGGUNAKAN ALGORITME NEEDLEMAN-WUNSCH AGUNG WIDYO UTOMO"

Transkripsi

1 PENJAJARAN GLOBAL SEKUEN DNA MENGGUNAKAN ALGORITME NEEDLEMAN-WUNSCH AGUNG WIDYO UTOMO DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

2

3 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Penjajaran Global Sekuen DNA Menggunakan Algoritme Needleman-Wunsch adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Juni 2013 Agung Widyo Utomo NIM G

4 ABSTRAK AGUNG WIDYO UTOMO. Penjajaran Global Sekuen DNA Menggunakan Algoritme Needleman-Wunsch. Dibimbing oleh WISNU ANANTA KUSUMA. Tujuan penjajaran global sekuen DNA adalah mencari kemiripan dua buah sekuen DNA dengan memeriksa kecocokan seluruh nukleotida dari dua buah sekuen DNA tersebut. Penelitian ini mengimplementasikan penjajaran global menggunakan algoritme Needleman-Wunsch pada sekuen genom lengkap dari mitokondria Ancylostoma duodenale (NC_ ) dan sekuen genom lengkap dari mitokondria Necator americanus (NC_ ). Hasil penjajaran memperlihatkan bahwa kemiripan antara dua sekuen DNA tersebut adalah 83.7 % dengan gap sebesar 6.5%. Pengujian selanjutnya dilakukan pada sekuen genom lengkap dari Human papillomavirus type 134 (NC_ ) dan sekuen genom lengkap dari Human papillomavirus type 132 (NC_ ). Hasil penjajaran menunjukkan bahwa kemiripan antara dua sekuen tersebut adalah 62.9% dengan gap sebesar 23.5%. Kedua hasil penjajaran tersebut menunjukkan bahwa penjajaran dengan menggunakan algoritme Needleman-Wunsch menghasilkan nilai kemiripan yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan algoritme penjajaran global GSA tree dan super pairwise alignment. Kata kunci: penjajaran global, penjajaran sekuen, Needleman-Wunsch ABSTRACT AGUNG WIDYO UTOMO. Global Alignment of DNA Sequence Using Needleman-Wunsch Algorithm. Supervised by WISNU ANANTA KUSUMA. Global alignment of DNA sequence aims to determine similarity between two DNA sequences by measuring the matching region which involves the overall nucleotides of two DNA sequences. This research implements the global alignment using Needleman-Wunsch algorithm on the sequence of Ancylostoma duodenale mitochondrion, complete genome (NC_ ) and the sequence of Necator americanus mitochondrion, complete genome (NC_ ). The result shows that the similarity of these sequences is 83.7% with 6.5% gaps. The second experiment is performed using the sequence of Human papillomavirus type 134, complete genome (NC_ ) and the sequence of Human papillomavirus type 132, complete genome (NC_ ). The result shows that the similarity is 62.9% and gaps of 23.5%. Both results conclude that the Needleman-Wunsch could obtain higher similarity than those of GSA tree and super pairwise alignment. Keywords: global alignment, sequence alignment, Needleman-Wunsch

5 PENJAJARAN GLOBAL SEKUEN DNA MENGGUNAKAN ALGORITME NEEDLEMAN-WUNSCH AGUNG WIDYO UTOMO Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Departemen Ilmu Komputer DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

6

7 Judul Skripsi : Penjajaran Global Sekuen DNA Menggunakan Algoritme Needleman-Wunsch Nama : Agung Widyo Utomo NIM : G Disetujui oleh Dr Wisnu Ananta Kusuma, ST, MT Pembimbing Diketahui oleh Dr Ir Agus Buono, MSi, MKom Ketua Departemen Tanggal Lulus:

8 PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah subhanahu wata ala, yang telah memberikan nikmat yang begitu banyak, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan tulisan ini. Shalawat dan salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, keluarganya, sahabatnya, serta umatnya hingga akhir zaman. Tulisan ini merupakan hasil penelitian yang penulis lakukan sejak Agustus 2012 hingga Mei Tulisan ini mengambil topik Bioinformatika, dan bertujuan menerapkan algoritme Needleman-Wunsch pada penjajaran global sekuen DNA. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam penelitian ini, yaitu: 1 Istri tercinta Ida Hayati Sholihah, Ayahanda Budi Wiratno, Ibunda Sulastri, serta kakak Estiwi Retno Utami atas kasih sayang, doa, semangat, dan dorongan kepada penulis agar dapat segera menyelesaikan penelitian ini. 2 Bapak Dr Wisnu Ananta Kusuma, ST, MT selaku dosen pembimbing, yang telah memberikan banyak ide, masukan, dan dukungan kepada penulis. 3 Bapak Irman Hermadi, SKom, MS dan Bapak Toto Haryanto, SKom, MSi, yang telah bersedia menjadi penguji. 4 Bapak Drs Priyambodo Rahardjo selaku atasan yang telah memberikan izin, mendukung dan memotivasi dalam menyelesaikan pendidikan di alih jenis Ilmu Komputer IPB. 5 Para sahabat: Yusrizal Ihya, Rizkina M. Syam, Dedi Kiswanto, Asep Haryono, Septiandi Wibowo, Alrasyid Trio, Wahyu Dias, Mas Syam, Achmad Muchlis, Silvia Rahmi, Putri Ayu Pramesti, Sri Rahayu Natasia, Erni Yusniar serta seluruh rekan-rekan Ilkom Alih Jenis angkatan 5, you are the best. 6 Rekan satu bimbingan: Fariz Azhar, Bernita Sinurat, Alharis Tamsin, Fitria, dan Galih yang saling berbagi ide dan saling memotivasi selama pengerjaan skripsi. 7 Rekan-rekan DKM Alghifari IPB, FOKUS IPB, FRASE, ROHIS 58 dan ROHIS 9 Jakarta atas doa dan dukungannya. 8 Rekan-rekan BPPT Enjiniring atas perhatian dan motivasinya. 9 Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis berharap penelitian dan tulisan ini dapat memberikan manfaat untuk kemajuan masyarakat Indonesia. Bogor, Juni 2013 Agung Widyo Utomo

9 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR LAMPIRAN vi PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Tujuan Penelitian 2 Manfaat Penelitian 2 Ruang Lingkup Penelitian 2 METODE 2 Penyiapan Data 3 Algoritme Penjajaran Global Needleman-Wunsch 4 Analisis dan Evaluasi 6 Lingkungan Pengembangan 6 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Implementasi Algoritme Penjajaran Global Needleman-Wunsch 6 Analisis dan Evaluasi 7 SIMPULAN DAN SARAN 9 Simpulan 9 Saran 10 DAFTAR PUSTAKA 10 LAMPIRAN 11 RIWAYAT HIDUP 16

10 DAFTAR TABEL 1 Hasil pengujian pertama 7 2 Hasil pengujian kedua 7 DAFTAR GAMBAR 1 Contoh penjajaran global dan penjajaran lokal 1 2 Diagram alur metode penelitian 3 3 Contoh data berformat FASTA 3 4 Contoh inisialisasi matriks penskoran 4 5 Contoh matriks penskoran yang telah terisi 5 6 Contoh traceback 5 7 Perbandingan pengujian pertama algoritme Needleman-Wunsch dengan GSA tree, SPA, dan aplikasi EMBOSS 8 8 Perbandingan pengujian kedua algoritme Needleman-Wunsch dengan GSA tree, SPA, dan aplikasi EMBOSS 8 9 Grafik waktu eksekusi terhadap panjang sekuen 9 DAFTAR LAMPIRAN 1 Pseudocode algoritme Needleman-Wunsch 11 2 User interface aplikasi penjajaran global 12 3 Perbandingan hasil pengujian pertama dengan metode lain 13 4 Perbandingan hasil pengujian kedua dengan metode lain 14 5 Panjang sekuen terhadap waktu eksekusi 15

11 PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu bagian terpenting dari sel yang menentukan karakteristik makhluk hidup adalah DNA (deoxyribo nucleic acid). DNA merupakan rantai ganda dari molekul sederhana (nukleotida) yang diikat bersama-sama dalam struktur helix yang dikenal dengan double helix. Nukleotida-nukleotida tersebut tersusun atas empat basa nitrogen yaitu adenine, cytosine, guanine dan thymine yang dinotasikan dalam abjad A, C, G, dan T (Annibal 2003). Salah satu cara untuk menganalisis DNA adalah melalui penjajaran sekuen (sequence alignment). Tujuan penjajaran sekuen adalah mencari sebanyak mungkin kecocokan pada setiap subsekuen yang identik, sehingga dapat dianalisis dan disimpulkan kemiripan dua sekuen tersebut melalui nilai penjajarannya. Penjajaran sekuen DNA dapat dilakukan dengan dua cara yaitu penjajaran global (global alignment) dan penjajaran lokal (local alignment). Penjajaran global dilakukan dengan melibatkan keseluruhan nukleotida dalam sekuen DNA. Adapun penjajaran lokal hanya hanya melibatkan daerah tertentu dari sekuen DNA yang memberikan nilai penjajaran paling tinggi. Perbedaan penjajaran global dan penjajaran lokal dapat dilihat pada Gambar 1. Penjajaran Global A T T G C T C G T T G G A.... A A A A C - C G T A - - A Penjajaran Lokal C T C G T C - C G T Gambar 1 Contoh penjajaran global dan penjajaran lokal Penelitian penjajaran global sekuen DNA telah banyak dilakukan sebelumnya, antara lain penelitian yang dilakukan oleh Safi i (2011) dan Pantua (2011). Data yang digunakan untuk percobaan pertama adalah sekuen genom lengkap dari mitokondria Ancylostoma duodenale (NC_ ), dan sekuen genom lengkap dari mitokondria Necator americanus (NC_ ). Data yang digunakan untuk percobaan kedua adalah sekuen genom lengkap dari Human papillomavirus type 134 (NC_ ) dan sekuen genom lengkap dari Human papillomavirus type 132 (NC_ ). Hasil penjajaran dari kedua penelitian tersebut divalidasi oleh aplikasi EMBOSS (European Molecular Biology Open Software Suite) dengan tipe Needle yang menggunakan algoritme Needleman- Wunsch (Palmenberg dan Sgro 2008). Safi i (2011) menggunakan metode dengan pendekatan heuristic yang terdiri atas tiga bagian yaitu algoritme penjajaran sederhana, algoritme perluasan untuk pencarian substring umum terpanjang, dan graphical simple alignment tree (GSA tree) yang menggunakan penelusuran post-order traversal (Qi et al. 2010). Simpulan yang diperoleh adalah metode GSA tree tidak selalu memberikan hasil

12 2 penjajaran global yang optimal karena dipengaruhi oleh inisialisasi awal penjajaran sekuen dan pemilihan parameter. Sementara itu, Pantua (2011) menggunakan metode SPA (super pairwise alignment) yang menggabungkan metode probabilitas dan analisis kombinatorial (Shen et al. 2002). Simpulan yang diperoleh adalah penggunaan metode SPA memiliki kelemahan dalam pemilihan parameter yang mengakibatkan hasil berbeda-beda dan tidak optimal. Penelitian ini akan menerapkan algoritme klasik penjajaran global yaitu algoritme Needleman-Wunsch dan membandingkannya dengan metode GSA tree dan SPA. Diharapkan dengan penilitian ini diperoleh hasil penjajaran yang lebih optimal. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1 Menerapkan algoritme Needleman-Wunsch pada penjajaran global sekuen DNA. 2 Membandingkan performa algoritme Needleman-Wunsch dengan metode GSA tree dan SPA. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mendukung penelitian di bidang Bioinformatika yang memerlukan informasi dari hasil penjajaran global sekuen DNA seperti perancangan primer, pengidentifikasian single nucleotide polymorphism (SNP), dan lain-lain. Ruang Lingkup Penelitian Pada penelitian ini dilakukan pembatasan masalah antara lain: 1 Data yang digunakan adalah data penelitian yang digunakan oleh Safi i (2011) dan Pantua (2011). 2 Data yang digunakan berformat FASTA. 3 Ukuran masing-masing sekuen DNA yang digunakan maksimal bp (base pair). METODE Tujuan penelitian ini adalah melakukan penjajaran dua buah sekuen yang berbeda. Sekuen pertama disebut reference sequence dan yang kedua disebut query sequence. Tahapan proses penelitian disajikan dalam diagram alur pada Gambar 2.

13 3 Gambar 2 Diagram alur metode penelitian Penyiapan Data Data yang digunakan pada penelitian ini berasal dari GenBank yang diunduh dari situs resmi National Centre for Biotechnology Information (NCBI). Data tersebut berformat FASTA seperti contoh pada Gambar 3. Data berformat FASTA terdiri atas baris pertama berupa simbol > yang diikuti identifier dari sekuen dan baris kedua berupa data sekuen. >gi ref NC_ Ancylostoma duodenale mitochondrion, complete genome CAGTATATAGTTTAGTTAAAATATAATATTTGGGTTATTAAGAGTTATTACTGA GGAACTTTAGTTTAATTTAGAATATTTCATTTACAATGAAATGGTTTAAAGTTT TATGTTTAAATTTTTTTTGGTGATTTCGTTAATTGGGGGTGTAATAAGATATGT GAATATAGATCCTATAAAAAGTAGTTTTTTTTTAATTTTGAGTATATTAATGTG TATACCTATATTGTCATTTAGTGGTTATGTTTGGTTTTCTTATTTTATTTGTTT ATTGTTTTTAAGTGGGATTTTTGTTATTTTAGTGTATTTTTCGAGTTTGTCAAA AGTTAATATAGTAAAAGGATATTTAGTTTTTATTAGTTTATTATTTAGTTTGAT GGTTATTGGTTTAAATTAATATAGTGTTATATAATGTTAGATATAGTGTTATAT AATGTTAGATATAGTGTTATATAATGTTAGTAATATAGTGTTATATAATGTTAG Gambar 3 Contoh data berformat FASTA Untuk membaca file berformat FASTA, diperlukan proses parsing. Pada proses ini, program akan mengidentifikasi keberadaan simbol > sebagai tanda bahwa baris tersebut merupakan baris identifier. Kemudian program akan

14 4 mengidentifikasi keberadaan baris baru sebagai tanda dimulainya baris data sekuen. Data sekuen inilah yang akan digunakan untuk penjajaran global sekuen DNA. Penelitian ini menggunakan data yang sama dengan penelitian Safi i (2011) dan Pantua (2011) yaitu sekuen genom lengkap dari mitokondria Ancylostoma duodenale (NC_ ) dengan panjang sekuen bp, mitokondria Necator americanus (NC_ ) dengan panjang sekuen bp, Human papillomavirus type 134 (NC_ ) dengan panjang sekuen bp, dan Human papillomavirus type 132 (NC_ ) dengan panjang sekuen bp. Algoritme Penjajaran Global Needleman-Wunsch Algoritme ini ditemukan oleh Needleman dan Wunsch (1970) yang digunakan untuk menemukan penjajaran global yang memiliki nilai optimal dari dua buah sekuen. Algoritme Needleman-Wunsch menghitung semua informasi yang terdapat pada dua sekuen sehingga jika kedua sekuen itu berukuran n, maka kompleksitas waktunya adalah O(n 2 ). Selain itu algoritme ini menyimpan seluruh matriks pada memori sehingga kompleksitas ruangnya juga kuadratik (Annibal 2003). Untuk mencari penjajaran global terbaik pada algoritme ini digunakan matriks penskoran (scoring matrix). Algoritme ini dibagi menjadi 3 tahap, yaitu : 1 Inisialisasi Pada tahap ini dilakukan pemberian nilai awal pada matriks penskoran M[i,j]. Jika panjang query sequence adalah m dan panjang reference sequence adalah n, maka matriks penskoran M[i,j] tersebut berukuran (m+1) (n+1). Selanjutnya baris dan kolom pertama disi dengan nilai gap penalty. Gap penalty adalah nilai yang diperoleh ketika membandingkan karakter dengan karakter kosong (gap). Pada penelitian ini ditentukan gap penalty bernilai 0. Contoh inisialisasi awal matriks penskoran dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4 Contoh inisialisasi matriks penskoran 2 Pengisian Matriks Pada tahap pengisian matriks, dihitung semua nilai matriks dengan ketentuan sebagai berikut:

15 M[i-1,j] + w M[i,j] = Max M[i,j-1] + w M[i-1,j-1] + S[i,j] di mana S[i,j] adalah match/mismatch score, w adalah konstanta gap penalty dan M[i,j] adalah matriks penskoran yang akan diisi nilai yang diperoleh dari ketentuan di atas. Nilai penskoran yang digunakan pada penelitian ini adalah match = 9, mismatch = 1, dan gap = 0. Karena akan dilakukan perbandingan dengan metode yang digunakan oleh Safi i (2011) dan Pantua (2011) maka nilai match dan mismatch yang digunakan sama dengan yang digunakan pada penelitian Safi i (2011) dan Pantua (2011). Contoh matriks penskoran yang telah terisi dapat dilihat pada Gambar 5. 5 Gambar 5 Contoh matriks penskoran yang telah terisi 3 Traceback Traceback merupakan tahap menyusun jalur dari matriks penskoran (scoring matrix) yang telah berisi nilai-nilai pada langkah sebelumnya. Jalur tersebut disusun dari matriks M(m+1, n+1) sampai dengan M(0,0) sehingga memiliki nilai penskoran yang maksimum. Contoh traceback dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6 Contoh traceback Keluaran dari implementasi algoritme Needleman-Wunsch berupa nilai dan visualisasi hasil penjajaran. Keluaran tersebut ditampilkan pada aplikasi yang selanjutnya digunakan untuk analisis dan evaluasi. Keluaran tersebut terdiri atas:

16 6 1 Length, yaitu panjang penjajaran yang terbentuk. 2 Similaritiy yang merepresentasikan jumlah sekuen yang match dan persentase kemiripan dua sekuen yang dijajarkan dari panjang penjajaran yang terbentuk. 3 Gaps yang mewakili persentase kemunculan gap dari panjang alignment yang terbentuk. 4 Score, yaitu total nilai hasil penjajaran. 5 Execution time, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk mengeksekusi algoritme Needleman-Wunsch. 6 Visualisasi hasil penjajaran dua sekuen. 7 Grafik yang menampilkan hubungan match antara reference sequence dengan query sequence. Analisis dan Evaluasi Hasil yang diperoleh dianalisis dan dievaluasi kinerjanya dengan membandingkan dengan hasil penelitian lain yang menggunakan penjajaran global yaitu penelitian Safi i (2011) dan Pantua (2011). Analisis berikutnya dilakukan pada penjajaran sekuen DNA menggunakan Needleman-Wunsch yang datanya dibangkitkan secara acak dari karakter A, C, G, dan T. Dari penjajaran tersebut dibandingkan panjang sekuen dengan waktu eksekusinya untuk melihat hubungannya dengan kompleksitas algoritme. Lingkungan Pengembangan Penelitian ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.NET dan didukung perangkat lunak dan perangkat keras dengan spesifikasi sebagai berikut : Perangkat Lunak : Sistem operasi Microsoft Windows 7 Microsoft Visual Studio 2005 Perangkat Keras : Intel Atom Dual-Core GHz Memory 2 GB RAM Harddisk dengan kapasitas sisa 100 GB Monitor resolusi 1366 x 768 pixel Mouse dan keyboard HASIL DAN PEMBAHASAN Implementasi Algoritme Penjajaran Global Needleman-Wunsch Pada tahap ini algoritme Needleman-Wunsch diimplementasikan ke dalam bentuk baris program untuk membangun aplikasi penjajaran global. Pseudocode program penjajaran global menggunakan Needleman-Wunsch disajikan pada

17 Lampiran 1. User interface aplikasi yang telah dibangun dapat dilihat pada Lampiran 2. Pengujian pada aplikasi dilakukan sebanyak dua kali. Pengujian pertama dilakukan penjajaran sekuen genom lengkap dari mitokondria Ancylostoma duodenale (NC_ ) sebagai reference sequence dengan panjang sekuen bp dan sekuen genom lengkap dari mitokondria Necator americanus (NC_ ) sebagai query sequence dengan panjang sekuen bp. Hasil dari penjajaran tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Hasil pengujian pertama Nama output Length Hasil bp Similarity (83.7%) Gaps 926 (6.5%) Score Execution Time 115 detik 7 Pengujian kedua dilakukan penjajaran sekuen genom lengkap dari Human papillomavirus type 134 (NC_ ) sebagai reference sequence dengan panjang bp dan sekuen genom lengkap dari Human papillomavirus type 132 (NC_ ) sebagai query sequence dengan panjang bp. Hasil pengujian kedua dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Hasil pengujian kedua Nama output Length Hasil bp Similarity (62.9%) Gaps (23.5%) Score Execution Time 29 detik Analisis dan Evaluasi Pada tahap ini hasil pengujian dibandingkan dengan hasil penjajaran global yang telah dilakukan oleh Safi i (2011) dan Pantua (2011). Safi i (2011) menggunakan metode GSA tree dan Pantua (2011) menggunakan metode SPA. Kedua penelitian tersebut menerapkan dua kombinasi parameter yang berbeda di setiap pengujian. Kemudian kedua metode tersebut divalidasi oleh aplikasi EMBOSS Needle. Sayangnya penelitian Safi i (2011) dan Pantua (2011) hanya menyajikan hasil similaritas dan gaps saja sehingga hanya kedua hal tersebut yang dapat dibandingkan. Hasil perbandingan Needleman-Wunsch dengan GSA tree, SPA, dan aplikasi EMBOSS secara lengkap disajikan pada Lampiran 2 untuk

18 8 pengujian pertama dan Lampiran 3 untuk pengujian kedua. Grafik perbandingan hasil pengujian pertama ditampilkan pada Gambar 7. persentase (%) Needleman - GSA Tree 1 GSA Tree 2 SPA 1 SPA 2 EMBOSS Wunsch Gambar 7 Perbandingan pengujian pertama algoritme Needleman-Wunsch dengan GSA tree, SPA, dan aplikasi EMBOSS Pada pengujian pertama nilai similaritas algoritme Needleman-Wunsch (83.7%) lebih tinggi daripada GSA tree 1 (81.6%), GSA tree 2 (82.05%), SPA 1 (76.6%), SPA 2 (39.3%) dan aplikasi EMBOSS (83.1%) yang juga menggunakan algoritme Needleman-Wunsch. Grafik perbandingan hasil pengujian kedua ditampilkan pada Gambar 8. Pada pengujian kedua algoritme Needleman-Wunsch juga memiliki nilai similaritas yang lebih tinggi yaitu sebesar 62.9% daripada GSA tree 1 (56.07%), GSA tree 2 (57.9%), SPA 1 (48.6%), SPA 2 (39.2%) dan aplikasi EMBOSS (56.8%). Persentase (%) Needleman - Wunsch Metode GSA Tree 1 GSA Tree 2 SPA 1 SPA 2 EMBOSS Metode Similarity Gaps Similarity Gaps Gambar 8 Perbandingan pengujian kedua algoritme Needleman-Wunsch dengan GSA tree, SPA, dan aplikasi EMBOSS

19 Kedua pengujian tersebut menunjukkan algoritme Needleman-Wunsch memiliki similaritas yang lebih unggul dari GSA tree dan SPA. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa algoritme Needleman-Wunsch adalah yang paling optimal dalam penjajaran global sekuen DNA. Hal ini terjadi karena algoritme Needleman-Wunsch menggunakan seluruh informasi yang terdapat pada dua sekuen sehingga hasil penjajaran lebih optimal. Namun karena algoritme ini melakukan penjajaran dengan melibatkan seluruh nukleotida, maka waktu eksekusinya menjadi lambat. Waktu eksekusi algoritme Needleman-Wunsch pada sekuen yang datanya dibangkitkan secara acak dapat dilihat pada Lampiran 5. Perbandingan antara banyak sekuen dan waktu eksekusi dapat dilihat pada Gambar 9. Grafik tersebut menunjukkan bahwa bertambahnya panjang sekuen mengakibatkan waktu eksekusi meningkat dengan tendensi kuadratik. Hal ini sesuai dengan kompleksitas waktu algoritme Needleman-Wunsch yaitu O(n 2 ). 9 Waktu eksekusi (detik) Panjang reference sequence dan query sequence (bp) Gambar 9 Grafik waktu eksekusi terhadap panjang sekuen SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan dalam penjajaran global sekuen DNA menggunakan algoritme Needleman-Wunsch ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1 Penerapan algoritme Needleman Wunsch pada penjajaran global sekuen DNA mendapatkan hasil similaritas yang tertinggi dibandingkan GSA tree, SPA (super pairwise alignment), dan aplikasi EMBOSS. Dengan demikian dapat dikatakan algoritme Needleman-Wunsch memiliki hasil penjajaran paling optimal. 2 Bertambahnya panjang sekuen mengakibatkan waktu eksekusi meningkat secara kuadratik sesuai dengan kompleksitas waktu algoritme Needleman- Wunsch.

20 10 Saran Untuk penelitian selanjutnya disarankan sebagai berikut: 1 Menggunakan algoritme Needleman-Wunsch yang telah dikembangkan, menerapkan matriks BLOSUM, parameter gap opening dan gap extension. 2 Membandingkan waktu eksekusi dengan metode lain. 3 Membuat phylogenetic tree dari multiple alignment menggunakan algoritme Needleman-Wunsch dipadukan dengan metode center star. DAFTAR PUSTAKA Annibal S Sequence alignment algorithms [tesis]. London (GB): School of Physical Sciences and Engineering King's College. Needleman SB, Wunsch CD A general method applicable to search for similarities in the amino acid sequence of two proteins. Journal of Molecular Biology. 48: Palmenberg A, Sgro JY Biochemistry 711 : EMBOSS Software for Sequence Analysis. Madison (US) : University of Wisconsin. Pantua A Implementasi super pairwise alignment pada global alignment [skripsi]. Surabaya (ID): Institut Teknologi Sepuluh November. Qi ZH, Qi XQ, Liu CC New method for global alignment of 2 DNA sequences by the tree data structure. Journal of Theoretical Biology. 263(2): doi: /j.jtbi Safi i M Implementasi pensejajaran global sekuen DNA menggunakan GSA tree [skripsi]. Surabaya (ID): Institut Teknologi Sepuluh November. Shen SY, Adam Y, Hwang PI, Yang J Super pairwise alignment (SPA): an eficient approach to global alignment for homologous sequences. Journal of Computational Biology. 9(3):

21 11 Lampiran 1 Pseudocode algoritme Needleman-Wunsch /*Inisialisasi for i=0 to length(seqa) M(i,0) 0 for j=0 to length(seqb) M(0,j) 0 /* Mengisi Matriks for i=1 to length(seqa) for j=1 to length(seqb) { Match M(i-1,j-1) + S(seqA(i),seqB(j)) Delete M(i-1, j) + w Insert M(i, j-1) + w M(i,j) max(match, Insert, Delete) } /* Traceback AlignmentA "" AlignmentB "" i length(seqa) j length(seqb) while (i > 0 or j > 0) { if (M(i,j) == M(i-1,j-1) + S(seqA(i),seqB(j)) { AlignmentA seqa(i) + AlignmentA AlignmentB seqb(j) + AlignmentB i i - 1 j j - 1 } else if (M(i,j) == M(i-1,j) + w) { AlignmentA seqa(i) + AlignmentA AlignmentB "-" + AlignmentB i i - 1 } else (M(i,j) == M(i,j-1) + w) { AlignmentA "-" + AlignmentA AlignmentB seqb(j) + AlignmentB j j - 1 } } while (i > 0) { AlignmentA seqa(i) + AlignmentA AlignmentB "-" + AlignmentB i i - 1 } while (j > 0) { AlignmentA "-" + AlignmentA AlignmentB seqb(j) + AlignmentB j j - 1 }

22 12 Lampiran 2 User interface aplikasi penjajaran global

23 13 Lampiran 3 Perbandingan hasil pengujian pertama dengan metode lain Metode Parameter Hasil Needleman-Wunsch Match = 9 Mismatch = 1 Gap = 0 GSA tree 1 Match = 9 Mismatch = 1 a=15 b=1 GSA tree 2 Match = 9 Mismatch = 1 a=10 b=0.5 SPA 1 Match = 9 Mismatch = 1 n= 20 θ = 0.4 θ = 0.6 SPA 2 Match = 9 Mismatch = 1 n= 15 θ = 0.4 θ = 0.6 EMBOSS a=10 b=0.5 Similarity: (83.7%) Gaps: 926 (6.5%) Similarity : (81.6) % Gaps: 398 (2.87) % Similarity : (82.05) % Gaps: 600 (4.297) % Similarity : (76.6) % Gaps: 521 (3.73) % Similarity: (39.3) % Gaps: 209(1.51) % Similarity: (83.1) % Gaps: 636 (4.5) %

24 14 Lampiran 4 Perbandingan hasil pengujian kedua dengan metode lain Metode Parameter Hasil Needleman-Wunsch Match = 9 Similarity : 5146 (62.9%) Mismatch = 1 Gap = 0 Gaps : 1926 (23.5%) GSA tree 1 Match = 9 Mismatch = 1 a=15 b=1 GSA tree 2 Match = 9 Mismatch = 1 a=10 b=0.5 SPA 1 Match = 9, Mismatch = 1 n=150 θ = 0.5 θ = 0.6 SPA 2 Match = 9 Mismatch = 1 n= 50 θ = 0.5 θ = 0.6 EMBOSS a=10 b=0.5 Similarity : 4220 (56.07) % Gaps : 618 (8.21) % Similarity : 4551 (57.9) % Gaps : 1284 (16.337) % Similarity : 3662 (48.6) % Gaps : 364 (1.78) % Similarity : 3290 (39.2) % Gaps : 2124(25.3) % Similarity : 4695 (56.8) % Gaps : 2104 (25.4) %

25 15 Lampiran 5 Panjang sekuen terhadap waktu eksekusi Reference sequence Query sequence Waktu eksekusi (detik) 1000 bp 1000 bp bp 2000 bp bp 3000 bp bp 4000 bp bp 5000 bp bp 6000 bp bp 7000 bp bp 8000 bp bp 9000 bp bp bp bp bp bp bp bp bp bp bp bp bp

26 16 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 25 Mei 1989 sebagai anak kedua dari pasangan Budi Wiratno dan Sulastri. Penulis merupakan lulusan SMA Negeri 58 Jakarta ( ), SLTP Negeri 9 Jakarta ( ) dan SD Negeri 03 Ciracas Pagi ( ). Pada tahun 2007 penulis diterima sebagai mahasiswa Diploma III Program Keahlian Manajemen Informatika, Direktorat Program Diploma Institut Pertanian Bogor angkatan 44 melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Setelah menyelesaikan pendidikan Diploma III pada tahun 2010, penulis kembali melanjutkan pendidikan Strata 1 (S1) melalui jalur Alih Jenis dan diterima sebagai mahasiswa Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Selama menjadi mahasiswa program Alih Jenis Ilmu Komputer IPB, penulis juga bekerja sebagai IT di Pusat Pelayanan Teknologi / BPPT Enjiniring, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jakarta.

PENJAJARAN LOKAL SEKUEN DNA MENGGUNAKAN ALGORITME SMITH-WATERMAN FARIZ ASHAR HIMAWAN

PENJAJARAN LOKAL SEKUEN DNA MENGGUNAKAN ALGORITME SMITH-WATERMAN FARIZ ASHAR HIMAWAN PENJAJARAN LOKAL SEKUEN DNA MENGGUNAKAN ALGORITME SMITH-WATERMAN FARIZ ASHAR HIMAWAN DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN

Lebih terperinci

Implementasi Super Pairwise Alignment pada Global Sequence Alignment

Implementasi Super Pairwise Alignment pada Global Sequence Alignment Implementasi Super Pairwise Alignment pada Global Sequence Alignment Oleh: ARFAN PANTUA 1207 100 704 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SUPER PAIRWISE ALIGNMENT PADA GLOBAL ALIGNMENT UNTUK SEKUENS DNA

IMPLEMENTASI SUPER PAIRWISE ALIGNMENT PADA GLOBAL ALIGNMENT UNTUK SEKUENS DNA IMPLEMENTASI SUPER PAIRWISE ALIGNMENT PADA GLOBAL ALIGNMENT UNTUK SEKUENS DNA Nama Mahasiswa : Arfan Pantua NRP : 1207100704 Jurusan : Matematika FMIPA-ITS Pembimbing : Prof. DR. Mohammad Isa Irawan, MT.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: DNA, bioinformatika, sekuens, Needleman-Wunsch, Lempel-Ziv, algoritma pensejajaran DNA, frase sempurna

ABSTRAK. Kata kunci: DNA, bioinformatika, sekuens, Needleman-Wunsch, Lempel-Ziv, algoritma pensejajaran DNA, frase sempurna ABSTRAK Ilmu Bioinformatika meneliti tentang perubahan yang dialami oleh DNA, serta membantu memberikan tanda terhadap mutasi genetika yang terjadi. Untuk membandingkan sekuens DNA dan mencari tahu bagaimana

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Program Dinamis pada Penyejajaran Sekuens dengan Algoritma Smith Waterman

Penerapan Algoritma Program Dinamis pada Penyejajaran Sekuens dengan Algoritma Smith Waterman Penerapan Algoritma Program Dinamis pada Penyejajaran Sekuens dengan Algoritma Smith Waterman Afif Bambang Prasetia (13515058) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut

Lebih terperinci

DYNAMMIC PROGRAMMING DALAM MENENTUKAN ARTI URUTAN UNTAIAN GEN

DYNAMMIC PROGRAMMING DALAM MENENTUKAN ARTI URUTAN UNTAIAN GEN DYNAMMIC PROGRAMMING DALAM MENENTUKAN ARTI URUTAN UNTAIAN GEN David Soendoro Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Alamat: Jalan Ganeca No.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIS DENGAN ALGORITMA NEEDLEMAN-WUNSCH PADA PENSEJAJARAN DNA DAN PROTEIN

IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIS DENGAN ALGORITMA NEEDLEMAN-WUNSCH PADA PENSEJAJARAN DNA DAN PROTEIN IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIS DENGAN ALGORITMA NEEDLEMAN-WUNSCH PADA PENSEJAJARAN DNA DAN PROTEIN Joseph Rich Aryanto Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Pendekatan Dynamic Programming untuk Menyelesaikan Sequence Alignment

Pendekatan Dynamic Programming untuk Menyelesaikan Sequence Alignment Pekatan Dynamic Programming untuk Menyelesaikan Sequence Alignment Ray Andrew Obaja Sinurat - 13515073 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

TEMPORAL QUESTION ANSWERING SYSTEM BAHASA INDONESIA ADI DARLIANSYAH

TEMPORAL QUESTION ANSWERING SYSTEM BAHASA INDONESIA ADI DARLIANSYAH TEMPORAL QUESTION ANSWERING SYSTEM BAHASA INDONESIA ADI DARLIANSYAH DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 TEMPORAL QUESTION ANSWERING

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan diuraikan teori-teori dasar yang dijadikan sebagai landasan dalam penulisan tugas akhir ini. 2.1 Ilmu Bioinformatika Bioinformatika merupakan kajian yang mengkombinasikan

Lebih terperinci

KOMPARASI SEKUENS DNA PADA VIRUS H5N1 PADA HOST MANUSIA DAN BURUNG MENGGUNAKAN METODE DIAGRAM POHON

KOMPARASI SEKUENS DNA PADA VIRUS H5N1 PADA HOST MANUSIA DAN BURUNG MENGGUNAKAN METODE DIAGRAM POHON KOMPARASI SEKUENS DNA PADA VIRUS H5N1 PADA HOST MANUSIA DAN BURUNG MENGGUNAKAN METODE DIAGRAM POHON DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. M. Isa Irawan, MT DR. rer. nat. Ir. Maya Shovitri, M.Si SITI FAUZIYAH NRP.1209201716

Lebih terperinci

Sequence Alignment Menggunakan Algoritma Smith Waterman 1

Sequence Alignment Menggunakan Algoritma Smith Waterman 1 Sequence Menggunakan Algoritma Smith Waterman 1 1 Inte Christinawati Bu ulölö, 2 Nopelina Simamora, 3 Sabar Tampubolon, 4 Allan Pinem Politeknik Informatika Del Jl. Sisingamangaraja, Sitoluama Kabupaten

Lebih terperinci

CROSS LANGUAGE QUESTION ANSWERING SYSTEM MENGGUNAKAN PEMBOBOTAN HEURISTIC DAN RULE BASED SELAMET SUBU

CROSS LANGUAGE QUESTION ANSWERING SYSTEM MENGGUNAKAN PEMBOBOTAN HEURISTIC DAN RULE BASED SELAMET SUBU CROSS LANGUAGE QUESTION ANSWERING SYSTEM MENGGUNAKAN PEMBOBOTAN HEURISTIC DAN RULE BASED SELAMET SUBU DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

APLIKASI DYNAMIC PROGRAMMING DALAM ALGORITMA NEEDLEMAN-WUNSCH UNTUK PENJAJARAN DNA DAN PROTEIN

APLIKASI DYNAMIC PROGRAMMING DALAM ALGORITMA NEEDLEMAN-WUNSCH UNTUK PENJAJARAN DNA DAN PROTEIN APLIKASI DYNAMIC PROGRAMMING DALAM ALGORITMA NEEDLEMAN-WUNSCH UNTUK PENJAJARAN DNA DAN PROTEIN Dian Perdhana Putra - 13507096 Teknik Informatika ITB Jl. Ganesha 10 Bandung e-mail: if17096@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seolah-olah karya orang lain tersebut adalah karya kita dan mengakui hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seolah-olah karya orang lain tersebut adalah karya kita dan mengakui hasil BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Plagiarisme Ada beberapa definisi menurut para ahli lainnya (dalam Novanta, 2009), yaitu : 1. Menurut Ir. Balza Achmad, M.Sc.E, plagiarisme adalah berbuat

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI JENIS SHOREA (MERANTI) MENGGUNAKAN ALGORITME VOTING FEATURE INTERVALS 5 BERDASARKAN KARAKTERISTIK MORFOLOGI DAUN EVI SUSANTI

IDENTIFIKASI JENIS SHOREA (MERANTI) MENGGUNAKAN ALGORITME VOTING FEATURE INTERVALS 5 BERDASARKAN KARAKTERISTIK MORFOLOGI DAUN EVI SUSANTI IDENTIFIKASI JENIS SHOREA (MERANTI) MENGGUNAKAN ALGORITME VOTING FEATURE INTERVALS 5 BERDASARKAN KARAKTERISTIK MORFOLOGI DAUN EVI SUSANTI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

PENYAJIAN SISTEM INFORMASI SPASIAL SUMBER DAYA ALAM DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK PMAPPER AMALIA RAHMAWATI G

PENYAJIAN SISTEM INFORMASI SPASIAL SUMBER DAYA ALAM DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK PMAPPER AMALIA RAHMAWATI G PENYAJIAN SISTEM INFORMASI SPASIAL SUMBER DAYA ALAM DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK PMAPPER AMALIA RAHMAWATI G64103020 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

KINERJA PROTOKOL ROUTING DALAM KOMUNIKASI REAL-TIME PADA JARINGAN BERKABEL DAMAS WIDYATMOKO

KINERJA PROTOKOL ROUTING DALAM KOMUNIKASI REAL-TIME PADA JARINGAN BERKABEL DAMAS WIDYATMOKO KINERJA PROTOKOL ROUTING DALAM KOMUNIKASI REAL-TIME PADA JARINGAN BERKABEL DAMAS WIDYATMOKO DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 KINERJA

Lebih terperinci

PREDIKSI STATUS KEAKTIFAN STUDI MAHASISWA DENGAN ALGORITMA C5.0 DAN K-NEAREST NEIGHBOR IIN ERNAWATI G

PREDIKSI STATUS KEAKTIFAN STUDI MAHASISWA DENGAN ALGORITMA C5.0 DAN K-NEAREST NEIGHBOR IIN ERNAWATI G PREDIKSI STATUS KEAKTIFAN STUDI MAHASISWA DENGAN ALGORITMA C5.0 DAN K-NEAREST NEIGHBOR IIN ERNAWATI G651044054 SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENSEJAJARAN GLOBAL SEKUENS DNA MENGGUNAKAN GSA TREE

IMPLEMENTASI PENSEJAJARAN GLOBAL SEKUENS DNA MENGGUNAKAN GSA TREE IMPLEMENTASI PENSEJAJARAN GLOBAL SEKUENS DNA MENGGUNAKAN GSA TREE Nama Mahasiswa : MOCHAMAD SAFI I NRP : 1207100051 Jurusan : Matematika FMIPA-ITS Pembimbing : Prof. DR. Mohammad Isa Irawan, MT. Abstrak

Lebih terperinci

Data Mining. Tidak. Mulai. Data transaksi. Pembersihan data. Seleksi data. Transformasi data. Pemberian nilai minimum support

Data Mining. Tidak. Mulai. Data transaksi. Pembersihan data. Seleksi data. Transformasi data. Pemberian nilai minimum support 6 Representasi Pengetahuan Tahap ini merupakan tahap akhir dari proses KDD. Sederetan aturan atau rule disajikan kepada pengguna dengan menggunakan algoritme Rule Generation. Mulai Data transaksi Pembersihan

Lebih terperinci

Pensejajaran Rantai DNA Menggunakan Algoritma Dijkstra

Pensejajaran Rantai DNA Menggunakan Algoritma Dijkstra SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 Pensejajaran Rantai DNA Menggunakan Algoritma Dijkstra Abduh Riski 1 1 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember riski.fmipa@unej.ac.id

Lebih terperinci

I. PENGENALAN NATIONAL CENTRE FOR BIOTECHNOLOGY INFORMATION (NCBI)

I. PENGENALAN NATIONAL CENTRE FOR BIOTECHNOLOGY INFORMATION (NCBI) I. PENGENALAN NATIONAL CENTRE FOR BIOTECHNOLOGY INFORMATION (NCBI) A. PENDAHULUAN NCBI (National Centre for Biotechnology Information) merupakan suatu institusi yang menyediakan sumber informasi terkait

Lebih terperinci

MEMBANGUN APLIKASI E BOOK READER DENGAN JAVA MICRO EDITION (JAVA ME) UNTUK PONSEL BERBASIS JAVA MIDP 2.0

MEMBANGUN APLIKASI E BOOK READER DENGAN JAVA MICRO EDITION (JAVA ME) UNTUK PONSEL BERBASIS JAVA MIDP 2.0 MEMBANGUN APLIKASI E BOOK READER DENGAN JAVA MICRO EDITION (JAVA ME) UNTUK PONSEL BERBASIS JAVA MIDP 2.0 SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. simulasi untuk mengetahui bagaimana performanya dan berapa besar memori

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. simulasi untuk mengetahui bagaimana performanya dan berapa besar memori BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Algoritma yang telah dirancang, akan diimplementasikan dalam program simulasi untuk mengetahui bagaimana performanya dan berapa besar memori yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI

BAB III IMPLEMENTASI BAB III IMPLEMENTASI Dalam bab ini dijelaskan mengenai implementasi sistem yang dikembangkan untuk melakukan percobaan terhadap metode yang diteliti. Penjelasan meliputi perangkat keras, perangkat lunak,

Lebih terperinci

KLASIFIKASI FRAGMEN METAGENOM MENGGUNAKAN FITUR SPACED N-MERS DAN K-NEAREST NEIGHBOUR FITRIA ELLIYANA

KLASIFIKASI FRAGMEN METAGENOM MENGGUNAKAN FITUR SPACED N-MERS DAN K-NEAREST NEIGHBOUR FITRIA ELLIYANA KLASIFIKASI FRAGMEN METAGENOM MENGGUNAKAN FITUR SPACED N-MERS DAN K-NEAREST NEIGHBOUR FITRIA ELLIYANA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Untuk menjalankan aplikasi ini ada beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi oleh pengguna. Spesifikasi kebutuhan berikut ini merupakan spesifikasi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, kemajuan teknologi komputer sudah banyak dimanfaatkan untuk mendukung suatu usaha bisnis. Dengan adanya komputer, data-data mentah dapat diolah

Lebih terperinci

EKSPLORASI MASALAH LOGARITMA DISKRET PADA FINITE FIELD ( ) Y A N A

EKSPLORASI MASALAH LOGARITMA DISKRET PADA FINITE FIELD ( ) Y A N A EKSPLORASI MASALAH LOGARITMA DISKRET PADA FINITE FIELD ( ) Y A N A SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini adalah : BAB III METODOLOGI PENELITIAN Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini adalah : pengumpulan sampel data urutan nukleotida daerah Hipervariabel II (HVII) DNA mitokondria (mtdna) pada penderita

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN PASSAGE DALAM QUESTION ANSWERING SYSTEM UNTUK DOKUMEN BAHASA INDONESIA SYAHRUL FATHI

PEMBENTUKAN PASSAGE DALAM QUESTION ANSWERING SYSTEM UNTUK DOKUMEN BAHASA INDONESIA SYAHRUL FATHI PEMBENTUKAN PASSAGE DALAM QUESTION ANSWERING SYSTEM UNTUK DOKUMEN BAHASA INDONESIA SYAHRUL FATHI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI METODE. Pada bab ini akan diimplementasikan metode yang dipakai pada tugas

BAB IV IMPLEMENTASI METODE. Pada bab ini akan diimplementasikan metode yang dipakai pada tugas BAB IV IMPLEMENTASI METODE Pada bab ini akan diimplementasikan metode yang dipakai pada tugas akhir ini dengan menggunakan software Matlab 7. Program dapat dilihat pada lampiran. Input dari program adalah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI HYBRID PARALLELIZATION PADA ALGORITME GLOBAL PAIRWISE ALIGNMENT ERWANSYAH ADRIANTAMA

IMPLEMENTASI HYBRID PARALLELIZATION PADA ALGORITME GLOBAL PAIRWISE ALIGNMENT ERWANSYAH ADRIANTAMA IMPLEMENTASI HYBRID PARALLELIZATION PADA ALGORITME GLOBAL PAIRWISE ALIGNMENT ERWANSYAH ADRIANTAMA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015

Lebih terperinci

APLIKASI KAMUS DIGITAL ISTILAH-ISTILAH BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR AMELIA AGUSTINA

APLIKASI KAMUS DIGITAL ISTILAH-ISTILAH BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR AMELIA AGUSTINA APLIKASI KAMUS DIGITAL ISTILAH-ISTILAH BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR AMELIA AGUSTINA 072406122 PROGRAM STUDI D3 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai pelaksanaan terhadap hasil perancangan yang telah diperoleh sebelumnya. Hasil perancangan pada tahap perancangan akan diimplemetasikan menjadi

Lebih terperinci

APLIKASI KAMUS ISTILAH BAHASA KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR FAHMI HIDAYAT

APLIKASI KAMUS ISTILAH BAHASA KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR FAHMI HIDAYAT APLIKASI KAMUS ISTILAH BAHASA KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memproleh Ahli Madya FAHMI HIDAYAT 082406086 PROGRAM STUDI D3

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pembahasan mengenai hasil mencakup spesifikasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) serta tampilan output perangkat lunak. IV.1.1.

Lebih terperinci

: Diploma III Manajemen Informatika. : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. MENYETUJUI, 1. Komisi Pembimbing, Mengetahui,

: Diploma III Manajemen Informatika. : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. MENYETUJUI, 1. Komisi Pembimbing, Mengetahui, Judul Tugas Akhir Nama Mahasiswa : MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PELAJARAN PENGENALAN KOMPUTER SMP DENGAN MACROMEDIA FLASH : Ari Yoga Wicaksono Nomor Pokok Mahasiswa : 0807051020 Program Studi Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Komputer merupakan suatu perangkat elektronika yang dapat menerima dan mengolah data menjadi informasi, menjalankan program yang tersimpan dalam memori, serta dapat bekerja

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL PELUANG BERTAHAN HIDUP DAN APLIKASINYA SUNARTI FAJARIYAH

ANALISIS MODEL PELUANG BERTAHAN HIDUP DAN APLIKASINYA SUNARTI FAJARIYAH ANALISIS MODEL PELUANG BERTAHAN HIDUP DAN APLIKASINYA SUNARTI FAJARIYAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 2 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN WORDNET BAHASA INDONESIA BERBASIS WEB

PENGEMBANGAN WORDNET BAHASA INDONESIA BERBASIS WEB PENGEMBANGAN WORDNET BAHASA INDONESIA BERBASIS WEB RIYAN ADI LESMANA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 PENGEMBANGAN WORDNET BAHASA

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap aplikasi yang dibangun. Tahapan ini dilakukan setelah analisis dan perancangan selesai dilakukan dan selanjutnya

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL PENGGEROMBOLAN METODE K-MEANS, FUZZY K-MEANS, DAN TWO STEP CLUSTER

PERBANDINGAN HASIL PENGGEROMBOLAN METODE K-MEANS, FUZZY K-MEANS, DAN TWO STEP CLUSTER PERBANDINGAN HASIL PENGGEROMBOLAN METODE K-MEANS, FUZZY K-MEANS, DAN TWO STEP CLUSTER LATHIFATURRAHMAH SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR DAN SUMBER

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Sistem setelah dianalisa dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi sistem ini merupakan tahap meletakkan perancangan sistem

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI FUZZY TEMPORAL ASSOCIATION RULE MINING (STUDI KASUS : DATA TRANSAKSI PASAR SWALAYAN ) HANDAYANI RETNO SUMINAR

PENGEMBANGAN APLIKASI FUZZY TEMPORAL ASSOCIATION RULE MINING (STUDI KASUS : DATA TRANSAKSI PASAR SWALAYAN ) HANDAYANI RETNO SUMINAR PENGEMBANGAN APLIKASI FUZZY TEMPORAL ASSOCIATION RULE MINING (STUDI KASUS : DATA TRANSAKSI PASAR SWALAYAN ) HANDAYANI RETNO SUMINAR DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 3. Pengujian

BAB III METODE PENELITIAN. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 3. Pengujian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 3. Pengujian aplikasi dilakukan berdasarkan pada skenario pengujian yang ditentukan. 30

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA SMITH-WATERMAN DALAM SISTEM PENDETEKSI KESAMAAN DOKUMEN. Intisari

PENERAPAN ALGORITMA SMITH-WATERMAN DALAM SISTEM PENDETEKSI KESAMAAN DOKUMEN. Intisari PENERAPAN ALGORITMA SMITH-WATERMAN DALAM SISTEM PENDETEKSI KESAMAAN DOKUMEN Farid Bangkit Djafar 1, Agus Lahinta 2, Lillyan Hadjaratie 3 Intisari Plagiarisme atau tindakan memalsukan hasil tulisan orang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Masalah yang ingin penulis angkat dalam proyek penyusunan skripsi ini adalah bagaimana merancang Animasi Aliran Irigasi Persawahan Berbasis Tiga

Lebih terperinci

PERANCANGAN SIMULASI PENGACAKAN SOAL TRYOUT UNTUK MEMBENTUK PAKET SOAL UJIAN NASIONAL MENGGUNAKAN LINEAR CONGRUENT METHOD (LCM)

PERANCANGAN SIMULASI PENGACAKAN SOAL TRYOUT UNTUK MEMBENTUK PAKET SOAL UJIAN NASIONAL MENGGUNAKAN LINEAR CONGRUENT METHOD (LCM) PERANCANGAN SIMULASI PENGACAKAN SOAL TRYOUT UNTUK MEMBENTUK PAKET SOAL UJIAN NASIONAL MENGGUNAKAN LINEAR CONGRUENT METHOD (LCM) Darma Perwira Hasibuan (0911467) Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika, STMIK

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Toko Rudi Music merupakan salah satu toko alat musik di kota Magelang yang menjual berbagai macam alat musik. Toko ini tidak buka cabang dan merupakan toko

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SCALABLE VECTOR GRAPHICS (SVG) TERHADAP APLIKASI e-learning STUDI KASUS UNIVERSITAS TERBUKA (UT) RUSTAM EFFENDY

IMPLEMENTASI SCALABLE VECTOR GRAPHICS (SVG) TERHADAP APLIKASI e-learning STUDI KASUS UNIVERSITAS TERBUKA (UT) RUSTAM EFFENDY IMPLEMENTASI SCALABLE VECTOR GRAPHICS (SVG) TERHADAP APLIKASI e-learning STUDI KASUS UNIVERSITAS TERBUKA (UT) RUSTAM EFFENDY SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL SINGLE SIGN-ON UNTUK LAYANAN INTERNET DAN PROXY IPB PRIYO PUJI NUGROHO

PENGEMBANGAN MODEL SINGLE SIGN-ON UNTUK LAYANAN INTERNET DAN PROXY IPB PRIYO PUJI NUGROHO PENGEMBANGAN MODEL SINGLE SIGN-ON UNTUK LAYANAN INTERNET DAN PROXY IPB PRIYO PUJI NUGROHO DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

APLIKASI PENYELESAIAN PERHITUNGAN DETERMINAN DAN MATRIKS N N MENGGUNAKAN VB.NET. Alwyn Andraseno PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

APLIKASI PENYELESAIAN PERHITUNGAN DETERMINAN DAN MATRIKS N N MENGGUNAKAN VB.NET. Alwyn Andraseno PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA APLIKASI PENYELESAIAN PERHITUNGAN DETERMINAN DAN MATRIKS N N MENGGUNAKAN VB.NET Alwyn Andraseno 41509010166 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 2013 i

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. (TI-Math), serta Teknik Informatika dan Statistika (TI-Stat) dan pemilihan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. (TI-Math), serta Teknik Informatika dan Statistika (TI-Stat) dan pemilihan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Pada penelitian ini data dikumpulkan dari populasi mahasiswa BINUS University jurusan Teknik Informatika (TI), Teknik Informatika dan Matematika (TI-Math),

Lebih terperinci

Pembersihan Data Lingkungan Pengembangan Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembersihan Data Lingkungan Pengembangan Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN 3 Nilai fuzzy support bagi frequent sequence dengan ukuran k diperoleh dengan mengkombinasikan frequent sequence dengan ukuran k-1. Proses ini akan berhenti jika tidak memungkinkan lagi untuk membangkitkan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA QUICKSORT, 3 WAY QUICKSORT, DAN RADIXSORT SKRIPSI PLOREN PERONICA PASARIBU

ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA QUICKSORT, 3 WAY QUICKSORT, DAN RADIXSORT SKRIPSI PLOREN PERONICA PASARIBU ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA QUICKSORT, 3 WAY QUICKSORT, DAN RADIXSORT SKRIPSI PLOREN PERONICA PASARIBU 131421038 PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Tahapan selanjutnya dalam perancangan sistem adalah tahapan implementasi sistem. Dalam tahap implementasi sistem terdapat beberapa kegiatan yang lakukan, antara lain : pengujian

Lebih terperinci

MODEL PERAMALAN HARGA SAHAM DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK TRIANA ENDANG

MODEL PERAMALAN HARGA SAHAM DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK TRIANA ENDANG MODEL PERAMALAN HARGA SAHAM DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK TRIANA ENDANG SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Tahapan selanjutnya dalam perancangan sistem adalah tahapan implementasi sistem. Dalam tahap implementasi sistem terdapat beberapa kegiatan yang lakukan, antara lain : pengujian

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pengambilan matakuliah merupakan salah satu hal yang cukup penting bagi mahasiswa pada saat melakukan registrasi. Akan tetapi pada saat pengambilan matakuliah

Lebih terperinci

Aswin Swastika¹, Z.k. Abdurahman Baizal², Rimba Widhiana Ciptasari³. ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom

Aswin Swastika¹, Z.k. Abdurahman Baizal², Rimba Widhiana Ciptasari³. ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom ANALISIS DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA NEEDLEMAN-WUNSCH SEBAGAI ALAT BANTU MENDETEKSI PLAGIARISME SOURCE CODE (STUDI KASUS : TUGAS PRAKTIKUM LABORATORIUM COMMON STT TELKOM) ANALISYS AND IMPLEMENTATION OF

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 27 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 Analisis Pada subbab ini akan diuraikan tentang analisis kebutuhan untuk menyelesaikan masalah jalur terpendek yang dirancang dengan menggunakan algoritma

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT DI BANK UMUM MILIK NEGARA PERIODE TAHUN RENALDO PRIMA SUTIKNO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT DI BANK UMUM MILIK NEGARA PERIODE TAHUN RENALDO PRIMA SUTIKNO ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT DI BANK UMUM MILIK NEGARA PERIODE TAHUN 2004-2012 RENALDO PRIMA SUTIKNO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan program ini adalah sebagai berikut: Prosesor Intel Atom 1,6

Lebih terperinci

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN SEKTOR KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TEDY SAPUTRA

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN SEKTOR KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TEDY SAPUTRA PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN SEKTOR KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TEDY SAPUTRA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015 PERNYATAAN MENGENAI TESIS

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PAKAIAN DI DUONO DISTRO TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PAKAIAN DI DUONO DISTRO TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PAKAIAN DI DUONO DISTRO TUGAS AKHIR MENDA GUSTIKA KEMBAREN 102406104 PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGEAHUAN

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Lingkungan Implementasi Implementasi aplikasi ini meliputi kebutuhan perangkat lunak, perangkat keras, form program yang sesuai, query yang digunakan, pemrograman dan pengujian

Lebih terperinci

ANALISIS ASIMTOTIK DAN REAL TIME MENGGUNAKAN ALGORITMA L-DEQUE DALAM MENENTUKAN JARAK TERPENDEK ANTAR KANTOR CABANG BANK MANDIRI DI KOTA MEDAN SKRIPSI

ANALISIS ASIMTOTIK DAN REAL TIME MENGGUNAKAN ALGORITMA L-DEQUE DALAM MENENTUKAN JARAK TERPENDEK ANTAR KANTOR CABANG BANK MANDIRI DI KOTA MEDAN SKRIPSI 1 ANALISIS ASIMTOTIK DAN REAL TIME MENGGUNAKAN ALGORITMA L-DEQUE DALAM MENENTUKAN JARAK TERPENDEK ANTAR KANTOR CABANG BANK MANDIRI DI KOTA MEDAN SKRIPSI FACHROZI FAHMI 141421117 PROGRAM STUDI EKSTENSI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Analisa Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari rancangan sistem yang dibuat beserta pembahasan tentang sistem tersebut. Adapun hasil dari

Lebih terperinci

PENDUGAAN PARAMETER BEBERAPA SEBARAN POISSON CAMPURAN DAN BEBERAPA SEBARAN DISKRET DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITME EM ADE HARIS HIMAWAN

PENDUGAAN PARAMETER BEBERAPA SEBARAN POISSON CAMPURAN DAN BEBERAPA SEBARAN DISKRET DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITME EM ADE HARIS HIMAWAN PENDUGAAN PARAMETER BEBERAPA SEBARAN POISSON CAMPURAN DAN BEBERAPA SEBARAN DISKRET DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITME EM ADE HARIS HIMAWAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum keseluruhan penelitian yang telah dilakukan. Penjelasan mengenai latar belakang, tujuan, ruang lingkup penelitian dan metodologi penelitian.

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN LZW (LEMPEL ZIV WELCH) PADA PEMAMPATAN FILE TEKS SKRIPSI CANGGIH PRAMILO

STUDI PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN LZW (LEMPEL ZIV WELCH) PADA PEMAMPATAN FILE TEKS SKRIPSI CANGGIH PRAMILO STUDI PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN LZW (LEMPEL ZIV WELCH) PADA PEMAMPATAN FILE TEKS SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Komputer CANGGIH PRAMILO

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Implementasi sistem program ini mencakup spesifikasi kebutuhan perangkat keras (hardware) dan spesifikasi perangkat lunak (software). 4.1.1 Spesifikasi

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Versi Aplikasi Versi aplikasi telah mengalami proses empat kali evaluasi berdasarkan tanggal yang tercantum pada tabel 4.1. Proses evaluasi yang dilalui bertahap, mulai dari

Lebih terperinci

1 H a n d o u t T u g a s A k h i r J u r u s a n M a n a j e m e n I n f o r m a t i k a

1 H a n d o u t T u g a s A k h i r J u r u s a n M a n a j e m e n I n f o r m a t i k a Kode Outline : Web Programming Bentuk Outline Tugas Akhir Web Programming Lembar Judul Tugas Akhir Lembar Pernyataan Keaslian Tugas akhir Lembar Pernyataan Publikasi Karya Ilmiah Lembar Persetujuan dan

Lebih terperinci

ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA

ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan upaya yang efektif untuk mengatasi virus tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan upaya yang efektif untuk mengatasi virus tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengenalan pola dengan penjajaran sekuen telah menjadi pokok permasalahan sendiri dalam bidang bioinformatika. Jerald dan Nair (2012) menggunakan teknik penjajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan sistem informasi service car pada Toyota Auto 2000 Medan Berbasis Client Server yang dibangun.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan sistem, implementasi dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan sistem, implementasi dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan sistem, implementasi dan evaluasi simulasi pelayanan retoran cepat saji dengan menggunakan metode next event time advance.

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENJADWALAN UJIAN TUGAS AKHIR PADA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENJADWALAN UJIAN TUGAS AKHIR PADA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENJADWALAN UJIAN TUGAS AKHIR PADA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Sarjana Strata 1 Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Sistem setelah dianalisa dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi sistem ini merupakan tahap meletakkan perancangan sistem

Lebih terperinci

MEMBANGUN APLIKASI KAMUS IT MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR

MEMBANGUN APLIKASI KAMUS IT MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR MEMBANGUN APLIKASI KAMUS IT MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR SAERUL SIANTURI 082406177 PROGRAM STUDI D-III TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE INTERPOLASI ABRIDGED LIFE TABLE

PERBANDINGAN METODE INTERPOLASI ABRIDGED LIFE TABLE PERBANDINGANN METODE INTERPOLASI ABRIDGED LIFE TABLE DAN APLIKASINYA PADA DATAA KEMATIAN INDONESIA VANI RIALITA SUPONO SEKOLAH PASCASARJANAA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS

Lebih terperinci

SISTEM PENGOLAHAN DATA RUMAH SAKIT UMUM HIDAYAH MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR HENRY YOGI SYAMBARA

SISTEM PENGOLAHAN DATA RUMAH SAKIT UMUM HIDAYAH MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR HENRY YOGI SYAMBARA i SISTEM PENGOLAHAN DATA RUMAH SAKIT UMUM HIDAYAH MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR HENRY YOGI SYAMBARA 102406237 PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

APLIKASI ANALISIS DAN UJI PERBANDINGAN ALGORITHMA KNUT MORRIS PRATT ( KMP ) DAN BOOYER MOORE ( BM ) UNTUK PENCARIAN POLA KATA DALAM FILE TEKS SKRIPSI

APLIKASI ANALISIS DAN UJI PERBANDINGAN ALGORITHMA KNUT MORRIS PRATT ( KMP ) DAN BOOYER MOORE ( BM ) UNTUK PENCARIAN POLA KATA DALAM FILE TEKS SKRIPSI APLIKASI ANALISIS DAN UJI PERBANDINGAN ALGORITHMA KNUT MORRIS PRATT ( KMP ) DAN BOOYER MOORE ( BM ) UNTUK PENCARIAN POLA KATA DALAM FILE TEKS SKRIPSI Oleh : ARFIN SAKA ADIENATA PUTRA 0734010128 PROGRAM

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROTOKOL PENYEMBUNYIAN INFORMASI TEROTENTIKASI SHELVIE NIDYA NEYMAN

PERANCANGAN PROTOKOL PENYEMBUNYIAN INFORMASI TEROTENTIKASI SHELVIE NIDYA NEYMAN PERANCANGAN PROTOKOL PENYEMBUNYIAN INFORMASI TEROTENTIKASI SHELVIE NIDYA NEYMAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN. Yogyakarta, 22 Agustus 2017 Yang menyatakan, Sitti Fadillah Umayah

HALAMAN PERNYATAAN. Yogyakarta, 22 Agustus 2017 Yang menyatakan, Sitti Fadillah Umayah HALAMAN PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Sitti Fadillah Umayah NIM : 20130140193 Program studi : Teknik Informatika Fakultas : Teknik Jenis karya : Skripsi Judul karya : Penerapan

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah KT Gongsin E-Learning Center adalah salah satu lembaga kursus bahasa asing yang ada di Yogyakarta. Lembaga kursus ini tidak hanya memberikan satu jenis program

Lebih terperinci

3. Persempit pencarian anda hanya untuk gen terkait MDR pada M.tuberculosis dengan cara:

3. Persempit pencarian anda hanya untuk gen terkait MDR pada M.tuberculosis dengan cara: 2A. ANALISIS DNA SEQUENCE I.DNA sequence database searching 1. Arahkan browser anda ke www.ncbi.nlm.nih.gov 2. Pada menu "Search", ganti "All Databases" menjadi "Nucleotide", masukkan keyword "Mycobacterium

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah yang ingin penulis angkat dalam penyusunan skripsi ini adalah bagainama merancang simulasi 3 dimensi mengenai gedung perguruan PAB 1 Helvetia

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan aplikasi adalah sebagai berikut : a. Perangkat Lunak 1. Microsoft

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini dibahas mengenai hasil dan pembahasan perancangan simulasi 3 dimensi pembuatan E-KTP berbasis multimedia. Selain itu bab ini juga akan membahas mengenai spesifikasi

Lebih terperinci

Rudy Setiawan NIM : L

Rudy Setiawan NIM : L PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK ANAK PRASEKOLAH (Play Group dan TK) SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

Perbandingan Needleman-Wunsch dan Lempel-Ziv dalam Teknik Global Sequence Alignment: Keunggulan Faktorisasi Sempurna

Perbandingan Needleman-Wunsch dan Lempel-Ziv dalam Teknik Global Sequence Alignment: Keunggulan Faktorisasi Sempurna e-issn : 2443-2229 Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi Perbandingan Needleman-Wunsch dan Lempel-Ziv dalam Teknik Global Sequence Alignment: Keunggulan Faktorisasi Sempurna Mikhael Avner Malendes

Lebih terperinci

LAPORAN SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM ADMINISTRASI BEASISWA PADA KOPERASI PURA GROUP

LAPORAN SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM ADMINISTRASI BEASISWA PADA KOPERASI PURA GROUP LAPORAN SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM ADMINISTRASI BEASISWA PADA KOPERASI PURA GROUP Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Sistem Informasi S-1 pada Fakultas

Lebih terperinci

METODE DESAIN VAKSIN (PENDEKATAN BIOINFORMATIKA)

METODE DESAIN VAKSIN (PENDEKATAN BIOINFORMATIKA) METODE DESAIN VAKSIN (PENDEKATAN BIOINFORMATIKA) Bioinformatika merupakan suatu metode yang memadukan antara teknologi komputasi dengan biologi molekuler yang memungkinkan kita untuk melakukan sebuah simulasi

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. keras, form program yang sesuai, query yang digunakan, pemrograman dan

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. keras, form program yang sesuai, query yang digunakan, pemrograman dan BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Lingkungan Implementasi Implementasi aplikasi ini meliputi kebutuhan perangkat lunak, perangkat keras, form program yang sesuai, query yang digunakan, pemrograman dan pengujian

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Pendukung Keputusan Pendukung Penempatan Jabatan dibutuhkan perangkat lunak Visual Studio 2010 dengan menggunakan bahasa pemrograman C# untuk

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MASALAH PENGIRIMAN PAKET KILAT UNTUK JENIS NEXT-DAY SERVICE DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBANGKITAN KOLOM. Oleh: WULAN ANGGRAENI G

PENYELESAIAN MASALAH PENGIRIMAN PAKET KILAT UNTUK JENIS NEXT-DAY SERVICE DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBANGKITAN KOLOM. Oleh: WULAN ANGGRAENI G PENYELESAIAN MASALAH PENGIRIMAN PAKET KILAT UNTUK JENIS NEXT-DAY SERVICE DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBANGKITAN KOLOM Oleh: WULAN ANGGRAENI G54101038 PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci