BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI"

Transkripsi

1 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Implementasi sistem program ini mencakup spesifikasi kebutuhan perangkat keras (hardware) dan spesifikasi perangkat lunak (software) Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Program ini direkomendasikan untuk dijalankan dengan menggunakan perangkat keras (hardware) yang mempunyai spesifikasi berikut. 1. Processor Intel Pentium IV 1,6 Ghz. 2. Memory RAM 1 GB 3. Harddisk 10 GB. 4. VGA card 128 MB. 5. Monitor dengan resolusi pixel. 6. Keyboard dan Mouse. Adapun perangkat lunak (software) yang digunakan untuk menjalankan aplikasi ini adalah lingkungan sistem operasi MS-Windows98 atau MS-Windows NT/2000/XP. Kebutuhan untuk menjalankan sistem aplikasi yang telah dibuat sangat berkaitan dengan perangkat yang digunakan. Beberapa kriteria standar ditentukan agar sistem aplikasi yang dibuat dapat dijalankan. Kebutuhan tersebut menyangkut perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan untuk menjalankan sistem penyederhanaan fungsi Boolean dengan metode Quine-McCluskey ini.

2 84 Sedangkan untuk membuat aplikasi ini digunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Studio 2008 dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual C# express edition. Program aplikasi ini harus dijalankan pada komputer yang menggunakan sistem operasi Windows yang mendukung.net Framework 3.5. Selain itu kapasitas memory RAM dan kecepatan processor mempengaruhi kecepatan saat menjalankan dan memproses data pada aplikasi ini Tampilan dan Cara Pengoperasian Program Aplikasi Tampilan Layar Utama Layar utama merupakan layar yang pertama kali muncul sewaktu menjalankan aplikasi seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.1. Komponen-komponen yang terdapat pada layar utama saat menjalankan aplikasi adalah semua komponen yang mencakup fasilitas dapat dilakukan oleh aplikasi. Pada layar utama pengguna dapat meng-input jumlah variabel yang diinginkan dengan batas maksimal sebanyak 10 variabel. Selanjutnya user juga dapat menambahkan variabel tambahan yang diinginkan. Setelah memasukkan jumlah variabel dan menentukan variabel yang ingin ditambahkan, maka bentuk input fungsi Boolean dapat dipilh, yaitu bentuk POS (Product-of-Sum) atau SOP (Sum-of-Product). Selanjutnya setelah memilih bentuk POS atau SOP maka input nilai minterm/maxterm harus dimasukkan dalam bentuk angka antara 1 hingga 15 yang dipisahkan dengan tanda ; antar variabel angka tersebut. Setelah itu tekan button Refresh untuk melakukan perhitungan terhadap input yang telah dimasukkan. Untuk memperoleh hasil minimisasi fungsi Boolean maka selanjutnya tekan button Hitung.

3 85 Gambar 4.1 Tampilan layar utama program Pada tampilan layar utama, terdapat button-button yang mewakili fungsi masingmasing yang terdiri dari button Tambah yang berfungsi untuk menambahkan variabel atau peubah yang ingin ditambahkan. Selanjutnya terdapat button Hapus dan Hapus Semua untuk menghapus variabel atau peubah yang tidak diinginkan. Selain itu tersedia button Refresh untuk menghitung fungsi Boolean yang ingin disederhanakan berdasarkan input minterm/maxterm yang telah di input sebelumnya. Selanjutnya, juga tersedia button Hitung untuk melakukan perhitungan penyederhanaan fungsi Boolean berdasarkan dari hasil perhitungan fungsi Boolean yang akan disederhanakan sebelumnya. Kemudian tersedia pula button Tahapan-Tahapan Proses Pembelajaran yang dapat menampilkan langkah-langkah proses penyederhanaan

4 86 fungsi Boolean dengan metode Quine-McCluskey beserta dengan hasil akhir minimisasinya. Untuk fungsi umum, tersedia button Load untuk menampilkan hasil perhitungan yang telah tersimpan, button Save untuk menyimpan hasil perhitungan proses penyederhanaan fungsi Boolean, button About yang akan menampilkan form mengenai program aplikasi, dan button Keluar untuk keluar dari program aplikasi penyederhanaan fungsi Boolean dengan metode Quine-McCluskey ini. Pada tampilan layar utama aplikasi tersebut telah ditentukan banyaknya variabel atau peubah sebanyak empat buah yaitu w, x, y, dan z. Variabel atau peubah tersebut telah ditentukan melalui program aplikasi. Jika kita memilih sebanyak tiga buah variabel, maka yang akan muncul yaitu variabel atau peubah x, y, dan z. Tetapi kita dapat menambahkan variabel atau peubah sesuai dengan yang kita inginkan, yaitu dimulai dari huruf a hingga z. Variabel atau peubah yang telah digunakan tersebut tidak dapat digunakan lagi sebagai variabel atau peubah yang ingin ditambahkan. Jika variabel atau peubah yang telah ditentukan tersebut ingin dihapus atau ingin diubah, maka dapat menggunakan button Hapus atau Hapus Semua. Jika ingin mengganti setelah dihapus maka harus menambahkan variabel atau peubah yang ingin digunakan untuk proses perhitungan penyederhanaan fungsi Boolean selanjutnya.

5 87 Gambar 4.2 Tampilan layar input minterm/maxterm Pada tampilan layar aplikasi tersebut ditunjukkan bagaimana melakukan input minterm/maxterm yang berupa angka antara 0 sampai 15. Input angka untuk minterm/maxterm tersebut paling besar adalah 15. Tiap input term dipisahkan dengan tanda ;. Bentuk input fungsi Boolean pada tampilan aplikasi tersebut adalah bentuk POS (Product-of-Sum). Hasil yang akan didapat dari perhitungan fungsi Boolean dengan menggunakan bentuk POS (Product-of-Sum) tersebut adalah seperti pada gambar tampilan layar sebagai berikut.

6 88 Gambar 4.3 Tampilan layar fungsi Boolean yang akan disederhanakan dalam bentuk SOP (Sum-of-Product) Pada tampilan layar tersebut ditunjukkan mengenai hasil dari perhitungan dari input minterm/maxterm yang telah di input sebelumnya dalam bentuk input fungsi Boolean dengan bentuk SOP (Sum-of-Product). Untuk mendapatkan hasil fungsi Boolean yang akan disederhanakan tersebut maka tekan button Refresh yang telah tersedia di sebelah kanan tampilan layar program aplikasi penyederhanaan fungsi Boolean.

7 89 Gambar 4.4 Tampilan layar fungsi Boolean yang akan disederhanakan dalam bentuk POS (Product-of-Sum) Pada tampilan program aplikasi tesebut menunjukkan hasil perhitungan terhadap input minterm/maxterm dalam bentuk POS (Product-of-Sum). Dapat dilihat bahwa hasil perhitungan dengan menggunakan input fungsi Boolean baik yang berbentuk SOP (Sumof-Product) maupun yang berbentuk POS (Product-of-Sum) dengan input minterm/maxterm yang sama serta banyak dan simbol variabel atau peubah yang sama pula.

8 90 Gambar 4.5 Tampilan layar hasil penyederhanaan fungsi Boolean Pada tampilan layar tersebut ditunjukkan hasil minimisasi atau penyederhanaan fungsi Boolean berdasarkan pada perhitungan input minterm/maxterm dalam bentuk POS (Product-of-Sum). Setelah mengetahui hasil akhir proses penyederhanaan fungsi Boolean dengan metode Quine-McCluskey, maka dapat dilihat tahapan-tahapan proses penyederhaan fungsi Boolean yang akan dijelaskan pada tampilan layar seperti pada gambar berikut.

9 91 Gambar 4.6 Tampilan layar tahapan-tahapan penyederhanaan fungsi Boolean Pada tampilan layar diatas menunjukkan langkah-langkah atau tahapan-tahapan proses penyederhanaan fungsi Boolean yang terdiri dari beberapa langkah dan disertai dengan hasil akhir perhitungannya. Tampilan layar ini dapat dijadikan halaman dengan format RTF sehingga dapat lebih jelas untuk dilihat dan dipahami. Selain itu juga terdapat button untuk melihat langkah berikutnya dan langkah sebelumnya. Setelah itu juga terdapat button Keluar untuk keluar dari tampilan langkah-langkah proses penyederhanaan fungsi Boolean.

10 Pengujian Program Sebagai contoh, penulis meng-input data sebagai berikut. 1. Bentuk fungsi input: SOP (sum-of-product) 2. Banyak peubah (variabel) = 4 buah, yaitu w, x, y dan z. 3. Input nomor minterm: 1;4;6;7;8;9;10;11; Hasil penyederhanaan, didapat: f(w, x, y, z) = x'y'z + w'xz' + xyz + wx'. Gambar 4.7 Tampilan layar proses layar penyederhanaan fungsi Boolean (contoh-1)

11 93 Tahapan tahapan proses penyederhanaan yang dihasilkan adalah sebagai berikut: PENYEDERHANAAN FUNGSI BOOLEAN f(w, x, y, z) = 3(1, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 15) DENGAN METODE QUINE-McCLUSKEY LANGKAH - 1: Nyatakan tiap minterm dalam n peubah menjadi string bit biner yang panjangnya n. Hasil Penyelesaian Langkah - 1: Jumlah peubah (n) = 4. Hasil konversi minterm ke biner sepanjang 4 bit: 1 = = = = = = = = = 1111 LANGKAH - 2: Kelompokkan tiap minterm berdasarkan jumlah '1' yang dimilikinya. Hasil Penyelesaian Langkah - 2: term w x y z > jumlah bit '1' = 1 buah > jumlah bit '1' = 2 buah > jumlah bit '1' = 3 buah > jumlah bit '1' = 4 buah LANGKAH - 3: Kombinasikan minterm dalam n peubah dengan kelompok lain yang jumlah '1'-nya berbeda satu, sehingga diperoleh bentuk prima (prime-implicant) yang terdiri dari n-1 peubah. minterm yang dikombinasikan diberi tanda 'v' LANGKAH - 4: Kombinasikan minterm dalam n - 1 peubah dengan kelompok lain yang jumlah '1'-nya berbeda satu, sehingga diperoleh bentuk prima yang terdiri dari n-2 peubah.

12 94 LANGKAH - 5: Teruskan langkah 4 sampai diperoleh bentuk prima yang sesederhana mungkin. Hasil Penyelesaian Langkah - 3, 4 dan 5: term w x y z v v v v v v v v v Dikombinasikan menjadi: term w x y z 1, , , v 8, v 6, , v 10, v 7, , Dikombinasikan menjadi: )))))) term w x y z )))))) 8,9,10, ,10,9, )))))) LANGKAH - 6: Ambil semua bentuk prima yang tidak bertanda 'v'. Buatlah tabel baru yang memperlihatkan minterm dari ekspresi Boolean semula yang dicakup oleh bentuk prima tersebut (tandai dengan 'x').

13 95 Hasil Penyelesaian Langkah - 6: )) minterm ))))))))))))))) Bentuk prima )) 1,9 x x 4,6 x x 6,7 x x 7,15 x x 11,15 x x 8,9,10,11 x x x x )) LANGKAH - 7: Pilih bentuk prima yang memiliki jumlah literal paling sedikit namun mencakup sebanyak mungkin minterm dari ekspresi Boolean semula. Hal ini dapat dilakukan dengan cara berikut : LANGKAH - 7.A: Tandai kolom-kolom yang mempunyai satu buah tanda 'x' dengan tanda '*', lalu beri tanda 'v' di sebelah kiri bentuk prima yang mencakup minterm yang mempunyai tanda '*' tersebut. Bentuk prima ini telah dipilih untuk fungsi Boolean sederhana. Hasil Penyelesaian Langkah - 7 dan 7.A: )) minterm ))))))))))))))) Bentuk prima )) v 1,9 x x v 4,6 x x 6,7 x x 7,15 x x 11,15 x x v 8,9,10,11 x x x x ))))))))))))))) * * * * )) LANGKAH - 7.B: Untuk setiap bentuk prima yang telah ditandai dengan 'v', beri tanda minterm yang dicakup oleh bentuk prima tersebut dengan tanda 'v' (di baris bawah setelah tanda '*').

14 96 Hasil Penyelesaian Langkah - 7.B: )) minterm ))))))))))))))) Bentuk prima )) v 1,9 x x v 4,6 x x 6,7 x x 7,15 x x 11,15 x x v 8,9,10,11 x x x x ))))))))))))))) * * * * v v v v v v v )) LANGKAH - 7.C: Periksa apakah masih ada minterm yang belum memiliki tanda 'v' (artinya, belum dicakup oleh bentuk prima terpilih). Jika ada, pilih dari bentuk prima yang tersisa yang mencakup sebanyak mungkin minterm tersebut. Beri tanda 'v' untuk setiap bentuk prima yang dipilih itu serta minterm yang dicakupnya. LANGKAH - 7.D: Ulangi langkah 7.C sampai seluruh minterm sudah dicakup oleh bentuk prima Hasil Penyelesaian Langkah - 7.C dan 7.D: Sampai tahap ini, masih ada minterm yang belum tercakup dalam bentuk prima terpilih, yaitu 7, 15. Untuk mencakup minterm tersebut, kita pilih bentuk prima (7,15). )) minterm ))))))))))))))) Bentuk prima )) v 1,9 x x v 4,6 x x 6,7 x x v 7,15 x x 11,15 x x v 8,9,10,11 x x x x ))))))))))))))) * * * * v v v v v v v v v ))

15 97 Sekarang, semua minterm sudah tercakup dalam bentuk prima terpilih. Bentuk prima yang terpilih adalah: 1,9 yang bersesuaian dengan term x' y' z 4,6 yang bersesuaian dengan term w' x z' 7,15 yang bersesuaian dengan term x y z 8,9,10,11 yang bersesuaian dengan term w x' Dengan demikian, fungsi Boolean hasil penyederhanaan adalah: f(w, x, y, z) = x' y' z + w' x z' + x y z + w x' Contoh lain, input data sebagai berikut. 1. Bentuk fungsi input: POS (product-of-sum) 2. Banyak peubah (variabel) = 4 buah, yaitu a, b, c dan d. 3. Input nomor maxterm: 0;1;2;8;10;11;14; Hasil penyederhanaan, didapat: f(a, b, c, d) = (a + b + c)(b + d)(a' + c'). Gambar 4.8 Tampilan layar proses penyederhanaan fungsi Boolean (contoh-2)

16 Tahapan tahapan proses penyederhanaan yang dihasilkan adalah sebagai berikut: PENYEDERHANAAN FUNGSI BOOLEAN f(a, b, c, d) = ϑ(0, 1, 2, 8, 10, 11, 14, 15) DENGAN METODE QUINE-McCLUSKEY LANGKAH - 1: Nyatakan tiap maxterm dalam n peubah menjadi string bit biner yang panjangnya n. 98 Hasil Penyelesaian Langkah - 1: Jumlah peubah (n) = 4. Hasil konversi maxterm ke biner sepanjang 4 bit: 0 = = = = = = = = 1111 LANGKAH - 2: Kelompokkan tiap maxterm berdasarkan jumlah '1' yang dimilikinya. Hasil Penyelesaian Langkah - 2: term a b c d > jumlah bit '1' = 0 buah > jumlah bit '1' = 1 buah > jumlah bit '1' = 2 buah > jumlah bit '1' = 3 buah > jumlah bit '1' = 4 buah LANGKAH - 3: Kombinasikan maxterm dalam n peubah dengan kelompok lain yang jumlah '1'-nya berbeda satu, sehingga diperoleh bentuk prima (prime-implicant) yang terdiri dari n-1 peubah. maxterm yang dikombinasikan diberi tanda 'v' LANGKAH - 4: Kombinasikan maxterm dalam n - 1 peubah dengan kelompok lain yang jumlah '1'-nya berbeda satu, sehingga diperoleh bentuk prima yang terdiri dari n-2 peubah. LANGKAH - 5: Teruskan langkah 4 sampai diperoleh bentuk prima yang sesederhana mungkin.

17 99 Hasil Penyelesaian Langkah - 3, 4 dan 5 : term a b c d v v v v v v v v Dikombinasikan menjadi: term a b c d 0, , v 0, v 2, v 8, v 10, v 10, v 11, v 14, v Dikombinasikan menjadi: )))))))) term a b c d )))))))) 0,2,8, ,8,2, )))))))) 10,11,14, ,14,11, )))))))) LANGKAH - 6: Ambil semua bentuk prima yang tidak bertanda 'v'. Buatlah tabel baru yang memperlihatkan maxterm dari ekspresi Boolean semula yang dicakup oleh bentuk prima tersebut (tandai dengan 'x').

18 100 Hasil Penyelesaian Langkah - 6: ))))))))))))) maxterm )))))))))) Bentuk prima ))))))))))))) 0,1 x x 0,2,8,10 x x x x 10,11,14,15 x x x x ))))))))))))) LANGKAH - 7: Pilih bentuk prima yang memiliki jumlah literal paling sedikit namun mencakup sebanyak mungkin maxterm dari ekspresi Boolean semula. Hal ini dapat dilakukan dengan cara berikut : LANGKAH - 7.A: Tandai kolom-kolom yang mempunyai satu buah tanda 'x' dengan tanda '*', lalu beri tanda 'v' di sebelah kiri bentuk prima yang mencakup maxterm yang mempunyai tanda '*' tersebut. Bentuk prima ini telah dipilih untuk fungsi Boolean sederhana. Hasil Penyelesaian Langkah - 7 dan 7.A: ))))))))))))) maxterm )))))))))) Bentuk prima ))))))))))))) v 0,1 x x v 0,2,8,10 x x x x v 10,11,14,15 x x x x )))))))))) * * * * * * ))))))))))))) LANGKAH - 7.B: Untuk setiap bentuk prima yang telah ditandai dengan 'v', beri tanda maxterm yang dicakup oleh bentuk prima tersebut dengan tanda 'v' (di baris bawah setelah tanda '*'). Hasil Penyelesaian Langkah - 7.B: ))))))))))))) maxterm )))))))))) Bentuk prima ))))))))))))) v 0,1 x x v 0,2,8,10 x x x x v 10,11,14,15 x x x x )))))))))) * * * * * * v v v v v v v v ))))))))))))) LANGKAH - 7.C: Periksa apakah masih ada maxterm yang belum memiliki tanda 'v' (artinya, belum dicakup oleh bentuk prima terpilih). Jika ada, pilih dari bentuk prima yang tersisa yang mencakup sebanyak mungkin maxterm tersebut. Beri tanda 'v' untuk setiap bentuk prima yang dipilih itu serta maxterm yang dicakupnya.

19 LANGKAH - 7.D: Ulangi langkah 7.C sampai seluruh maxterm sudah dicakup oleh bentuk prima Hasil Penyelesaian Langkah - 7.C dan 7.D: Sampai tahap ini, semua maxterm telah tercakup dalam bentuk prima terpilih. ))))))))))))) maxterm )))))))))) Bentuk prima ))))))))))))) v 0,1 x x v 0,2,8,10 x x x x v 10,11,14,15 x x x x )))))))))) * * * * * * v v v v v v v v ))))))))))))) Sekarang, semua maxterm sudah tercakup dalam bentuk prima terpilih. Bentuk prima yang terpilih adalah: 0,1 yang bersesuaian dengan term (a + b + c) 0,2,8,10 yang bersesuaian dengan term (b + d) 10,11,14,15 yang bersesuaian dengan term (a' + c') Dengan demikian, fungsi Boolean hasil penyederhanaan adalah: f(a, b, c, d) = (a + b + c)(b + d)(a' + c'). 101 Contoh lain, input data sebagai berikut. 1. Bentuk fungsi input: SOP(Sum-of-Product) 2. Banyak peubah (variabel) = 4 buah, yaitu w, x, y dan z. 3. Input nomor maxterm: 0;1;4;5;6;12;14; Hasil penyederhanaan, didapat: f(w, x, y, z)) = w x y + x z + w y

20 102 Gambar 4.9 Tampilan layar proses penyederhanaan fungsi Boolean (contoh-3) Tahapan tahapan proses penyederhanaan yang dihasilkan adalah sebagai berikut: PENYEDERHANAAN FUNGSI BOOLEAN f(a, b, c, d) = 3(12, 5, 4, 6, 1, 0, 15, 14) DENGAN METODE QUINE-McCLUSKEY LANGKAH - 1: Nyatakan tiap maxterm dalam n peubah menjadi string bit biner yang panjangnya n. Hasil Penyelesaian Langkah - 1: Jumlah peubah (n) = 4. Hasil konversi maxterm ke biner sepanjang 4 bit: 12 = = = = = = = = 1110

21 103 LANGKAH - 2: Kelompokkan tiap maxterm berdasarkan jumlah '1' yang dimilikinya. Hasil Penyelesaian Langkah - 2: term a b c d > jumlah bit '1' = 0 buah > jumlah bit '1' = 1 buah > jumlah bit '1' = 2 buah > jumlah bit '1' = 3 buah > jumlah bit '1' = 4 buah LANGKAH - 3: Kombinasikan maxterm dalam n peubah dengan kelompok lain yang jumlah '1'-nya berbeda satu, sehingga diperoleh bentuk prima (prime-implicant) yang terdiri dari n-1 peubah. maxterm yang dikombinasikan diberi tanda 'v' LANGKAH - 4: Kombinasikan maxterm dalam n - 1 peubah dengan kelompok lain yang jumlah '1'-nya berbeda satu, sehingga diperoleh bentuk prima yang terdiri dari n-2 peubah. LANGKAH - 5: Teruskan langkah 4 sampai diperoleh bentuk prima yang sesederhana mungkin. Hasil Penyelesaian Langkah - 3, 4 dan 5 : term a b c d v v v v v v v

22 104 Dikombinasikan menjadi: term a b c d 0, , v 0, v 4, v 5, v 6, v 6, v 12, v 14, v Dikombinasikan menjadi: )))))))) term a b c d )))))))) 0,4,5, ,5,4, )))))))) 6,12,14, ,14,12, )))))))) LANGKAH - 6: Ambil semua bentuk prima yang tidak bertanda 'v'. Buatlah tabel baru yang memperlihatkan maxterm dari ekspresi Boolean semula yang dicakup oleh bentuk prima tersebut (tandai dengan 'x'). Hasil Penyelesaian Langkah - 6: ))))))))))))) maxterm )))))))))) Bentuk prima ))))))))))))) 0,1 x x 0,4,5,6 x x x x 6,12,14,15 x x x x ))))))))))))) LANGKAH - 7: Pilih bentuk prima yang memiliki jumlah literal paling sedikit namun mencakup sebanyak mungkin maxterm dari ekspresi Boolean semula. Hal ini dapat dilakukan dengan cara berikut : LANGKAH - 7.A: Tandai kolom-kolom yang mempunyai satu buah tanda 'x' dengan tanda '*', lalu beri tanda 'v' di sebelah kiri bentuk prima yang mencakup maxterm yang mempunyai tanda '*' tersebut. Bentuk prima ini telah dipilih untuk fungsi Boolean sederhana.

23 105 Hasil Penyelesaian Langkah - 7 dan 7.A: ))))))))))))) maxterm )))))))))) Bentuk prima ))))))))))))) v 0,1 x x v 0,4,5,6 x x x x v 6,11,14,15 x x x x )))))))))) * * * * * * ))))))))))))) LANGKAH - 7.B: Untuk setiap bentuk prima yang telah ditandai dengan 'v', beri tanda maxterm yang dicakup oleh bentuk prima tersebut dengan tanda 'v' (di baris bawah setelah tanda '*'). Hasil Penyelesaian Langkah - 7.B: ))))))))))))) maxterm )))))))))) Bentuk prima ))))))))))))) v 0,1 x x v 0,4,5,6 x x x x v 6,12,14,15 x x x x )))))))))) * * * * * * v v v v v v v v ))))))))))))) LANGKAH - 7.C: Periksa apakah masih ada maxterm yang belum memiliki tanda 'v' (artinya, belum dicakup oleh bentuk prima terpilih). Jika ada, pilih dari bentuk prima yang tersisa yang mencakup sebanyak mungkin maxterm tersebut. Beri tanda 'v' untuk setiap bentuk prima yang dipilih itu serta maxterm yang dicakupnya. LANGKAH - 7.D: Ulangi langkah 7.C sampai seluruh maxterm sudah dicakup oleh bentuk prima Hasil Penyelesaian Langkah - 7.C dan 7.D: Sampai tahap ini, semua maxterm telah tercakup dalam bentuk prima terpilih. ))))))))))))) maxterm )))))))))) Bentuk prima ))))))))))))) v 0,1 x x v 0,4,5,6 x x x x v 6,12,14,15 x x x x )))))))))) * * * * * * v v v v v v v v )))))))))))))

24 106 Sekarang, semua maxterm sudah tercakup dalam bentuk prima terpilih. Bentuk prima yang terpilih adalah: 0,1 yang bersesuaian dengan term w x y 0,2,8,10 yang bersesuaian dengan term x z 10,11,14,15 yang bersesuaian dengan term w y Dengan demikian, fungsi Boolean hasil penyederhanaan adalah: f(w, x, y, z) = w x y + x z + w y 4.2 Evaluasi Dari hasil ujicoba program yang dilakukan dan telah dibahas pada sub-bab sebelumnya, terlihat bahwa dengan aplikasi penyederhanaan fungsi Boolean ini, dapat dihasilkan variabel yang telah disederhanakan. Fungsi Boolean seringkali mengandung operasi operasi yang tidak perlu, literal atau suku suku yang berlebihan. Oleh karena itu fungsi Boolean dapat disederhanakan lebih lanjut. Berdasarkan pengamatan penulis selama dan sesudah melakukan uji coba terhadap perhitungan pada program, terdapat kelemahan dan kelebihan dari sitem aplikasi penyederhanaan fungsi Boolean yang akan dibahas pada sub-bab berikut ini Keunggulan Program aplikasi penyederhanaan fungsi Boolean ini memiliki beberapa keunggulan dalam menjalankan setiap prosesnya. Kelebihan dari program ini adalah sebagai berikut. 1. Program ini dapat menyederhanakan fungsi Boolean hingga mencapai sepuluh buah variabel yang dapat ditambahkan variabelnya sesuai dengan yang ingin di input dalam program aplikasi penyederhanaan fungsi Boolean. Selain itu juga input minterm/maxterm yang dapat di input

25 107 mencapai 15 peubah atau variabel antara angka 0 sampai 15. Sehingga dapat membantu untuk meningkatkan pemahaman mengenai penyederhanaan fungsi Boolean dengan metode Quine-McCluskey. 2. Bentuk penyederhanaan fungsi Boolean dengan metode Quine- McCluskey dengan program aplikasi ini dapat ditentukan bentuknya, yaitu untuk bentuk POS (Product-of-Sum) atau dalam bentuk SOP (Sumof-Product) yang dapat dipilh sebelum perhitungan fungsi Boolean setelah jumlah input variabel dan variabel tambahan di input. 3. Program aplikasi penyederhanaan fungsi Boolean dengan metode Quine- McCluskey ini menghasilkan langkah-langkah penyederhanaan fungsi Boolean, sehingga proses penyederhanaan fungsi Boolean dengan metode Quine-McCluskey dapat lebih mudah untuk dipahami dan membantu dalam proses pembelajaran mengenai penyederhanaan fungsi Boolean. 4. Program aplikasi penyederhanaan fungsi Boolean dengan metode Quine- McCluskey ini dapat menghasilkan perhitungan penyederhanaan fungsi Boolean hingga ke bentuk yang sesederhana mungkin, sehingga lebih mudah untuk dipahami.

26 Kelemahan Selain memiliki keunggulan, program ini juga memiliki beberapa kelemahan antara lain sebagai berikut. 1. Jumlah variabel yang dapat di input dan ditambahkan maksimal hanya sepuluh variabel atau peubah saja dalam variabel input untuk program aplikasi penyederhanaan fungsi Boolean. 2. Untuk jumlah variabel atau peubah yang lebih banyak, proses penyederhaan fungsi Boolean menjadi lebih panjang karena banyaknya variabel yang harus dibandingkan jumlah bit nya. 3. Jumlah input minterm/maxterm yang dapat di input maksimal sebanyak 15 buah variabel angka untuk perhitungan penyederhanaan fungsi Boolean, sehingga input minterm/maxterm terbatas. Demikianlah pada Bab 4 ini telah dibahas mengenai implementasi program penyederhanaan fungsi Boolean dengan metode Quine-McCluskey dengan melakukan berbagai ujicoba untuk menghitung penyederhanaan fungsi Boolean. Sebelumnya juga dibahas mengenai hasil rancangan aplikasi, yang dibahas pada Bab 3, dalam bentuk hasil tampilan layar aplikasi yang telah dibuat. Pada bagian terakhir dibahas mengenai keunggulan dan kelemahan pada program aplikasi penyederhanaan fungsi Boolean dengan metode Quine-McCluskey.

Penyederhanaan fungsi Boolean

Penyederhanaan fungsi Boolean Penyederhanaan fungsi Boolean Proses penyederhanaan fungsi Boolean dengan metode Quine-McCluskey mempunyai 7 (tujuh) langkah pengerjaan untuk menyederhanakan fungsi Boolean dalam bentuk SOP (sum-of-product)

Lebih terperinci

JUMANTAKA Halaman Jurnal: Halaman LPPM STMIK DCI:

JUMANTAKA Halaman Jurnal:  Halaman LPPM STMIK DCI: JUMANTAKA Vol 01 No 01 (2018) PISSN: 2613-9138 EISSN : 2613-9146 JUMANTAKA Halaman Jurnal: http://jurnal.stmik-dci.ac.id/index.php/jumantaka/ Halaman LPPM STMIK DCI: http://lppm.stmik-dci.ac.id/ PENYEDERHAAN

Lebih terperinci

Algoritma perancangan perangkat lunak bantu pemahaman minimisasi fungsi. boolean dengan metode Quine-McCluskey dibagi menjadi 3 bagian yaitu :

Algoritma perancangan perangkat lunak bantu pemahaman minimisasi fungsi. boolean dengan metode Quine-McCluskey dibagi menjadi 3 bagian yaitu : 4.1 Algoritma Algoritma perancangan perangkat lunak bantu pemahaman minimisasi fungsi boolean dengan metode Quine-McCluskey dibagi menjadi 3 bagian yaitu : 1. Algoritma Pengecekan Data Input. 2. Algoritma

Lebih terperinci

BAB IV PETA KARNAUGH (KARNAUGH MAPS)

BAB IV PETA KARNAUGH (KARNAUGH MAPS) TEKNIK DIGITAL-PETA KARNAUGH/HAL. 1 BAB IV PETA KARNAUGH (KARNAUGH MAPS) PETA KARNAUGH Selain dengan teorema boole, salah satu cara untuk memanipulasi dan menyederhanakan fungsi boole adalah dengan teknik

Lebih terperinci

yang paling umum adalah dengan menspesifikasikan unsur unsur pembentuknya (Definisi 2.1 Menurut Lipschutz, Seymour & Marc Lars Lipson dalam

yang paling umum adalah dengan menspesifikasikan unsur unsur pembentuknya (Definisi 2.1 Menurut Lipschutz, Seymour & Marc Lars Lipson dalam 2.1 Definisi Aljabar Boolean Aljabar Boolean dapat didefinisikan secara abstrak dalam beberapa cara. Cara yang paling umum adalah dengan menspesifikasikan unsur unsur pembentuknya dan operasi operasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi Boolean seringkali mengandung operasi operasi yang tidak perlu, literal

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi Boolean seringkali mengandung operasi operasi yang tidak perlu, literal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fungsi Boolean seringkali mengandung operasi operasi yang tidak perlu, literal atau suku suku yang berlebihan. Oleh karena itu fungsi Boolean dapat disederhanakan lebih

Lebih terperinci

METODE MC CLUESKEY. Disusun Oleh: Syabrul Majid

METODE MC CLUESKEY. Disusun Oleh: Syabrul Majid METODE MC CLUESKEY Disusun Oleh: Syabrul Majid 131421058 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER EKSTENSI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 57 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Program Adapun hasil dan pembahasan sistem transaksi adalah sebagai berikut : IV.1.1 Tampilan Input 1. Login Adapun hasil form login admin dapat dilihat pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini adalah tampilan hasil perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pembayaran Biaya Pemeriksaan Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Pirngadi Kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini adalah tampilan hasil perancangan Sistem Informasi Akutansi Penjualan Konsinyasi pada PT. Metro Makmur Nusantara adalah sebagai berikut:. 1. Tampilan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Aplikasi Implementasi merupakan suatu penerapan perancangan aplikasi yang dapat dimengerti oleh mesin dengan spesifikasi perangkat lunak (software) dan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software Dalam pembuatan program aplikasi ini digunakan komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut: 1) Processor : Pentium IV 2.80

Lebih terperinci

63 ISSN: (Print), (Online)

63 ISSN: (Print), (Online) Perancangan Aplikasi Penyederhanaan Fungsi Boolean Dengan Metode Quine-Mc Cluskey Wahyu Nugraha Program Studi Manajemen Informatika, AMIK BSI Pontianak wahyoe.nugraha@gmail.com ABSTRACT - Three way to

Lebih terperinci

Perancangan Aplikasi Penyederhanaan Fungsi Boolean Dengan Metode Quine-MC Cluskey

Perancangan Aplikasi Penyederhanaan Fungsi Boolean Dengan Metode Quine-MC Cluskey Perancangan Aplikasi Penyederhanaan Fungsi Boolean Dengan Metode Quine-MC Cluskey Wahyu Nugraha Program Studi Manajemen Informatika, AMIK BSI Pontianak Jl. Abdurahman Saleh No. 18A, Pontianak, Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Program Adapun hasil dan pembahasan sistem akuntanasi piutang pada PT. Pertamina UPMS 1 Medan adalah seperti berikut : IV.1.1 Tampilan Input 1. Login Adapun hasil

Lebih terperinci

Logika Matematika. Bab 1: Aljabar Boolean. Andrian Rakhmatsyah Teknik Informatika STT Telkom Lab. Sistem Komputer dan Jaringan

Logika Matematika. Bab 1: Aljabar Boolean. Andrian Rakhmatsyah Teknik Informatika STT Telkom Lab. Sistem Komputer dan Jaringan Logika Matematika Bab 1: Aljabar Boolean Andrian Rakhmatsyah Teknik Informatika STT Telkom Lab. Sistem Komputer dan Jaringan 1 Nilai fungsi Fungsi Boolean dinyatakan nilainya pada setiap variabel yaitu

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Perintah-perintah Mikroprosesor INTEL 8088/8086 yang didukung di dalam perangkat lunak ini adalah modus pengalamatan (MOV), penjumlahan (ADD),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Dibawah ini merupakan tampilan hasil yang dirancang. 1. Form Login Form Login merupakan tampilan pertama yang akan muncul pada sistem informasi penentuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Dibawah ini merupakan tampilan hasil yang dirancang. 1. Form Login Form Login merupakan tampilan pertama yang akan muncul pada sistem informasi pengendalian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Proses penyederhanaan fungsi Boolean dengan metode Quine-McCluskey mempunyai 7 (tujuh) langkah pengerjaan untuk menyederhanakan fungsi Boolean dalam

Lebih terperinci

BAB 4. Aljabar Boolean

BAB 4. Aljabar Boolean BAB 4 Aljabar Boolean 1. PENDAHULUAN Aljabar Boolean merupakan lanjutan dari matakuliah logika matematika. Definisi aljabar boolean adalah suatu jenis manipulasi nilai-nilai logika secara aljabar. Contoh

Lebih terperinci

BAB III ANALISA PEMBAHASAN MASALAH

BAB III ANALISA PEMBAHASAN MASALAH BAB III ANALISA PEMBAHASAN MASALAH 3.1 Analisa Aplikasi Dalam program yang penulis buat terdiri dari 7 buah form yaitu, form menu utama, form pilihan, form ciri-ciri anak aktif, form ciri-ciri anak hiperaktif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini adalah tampilan hasil perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas yang sedang berjalan pada Panti Sosial Pemardi Putra

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras yang dibutuhkan sebagai berikut: a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi;

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras yang dibutuhkan sebagai berikut: a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi; BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem informasi geografi untuk aplikasi ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1 Perangkas

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dari perangkat keras (Tabel 4.1) dan perangkat lunak (Tabel 4.2). Berikut adalah

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dari perangkat keras (Tabel 4.1) dan perangkat lunak (Tabel 4.2). Berikut adalah BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem yang digunakan dalam pembuatan program aplikasi ini terdiri dari perangkat keras (Tabel 4.1) dan perangkat lunak (Tabel 4.2). Berikut

Lebih terperinci

ebook PRINSIP & PERANCANGAN LOGIKA Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2013

ebook PRINSIP & PERANCANGAN LOGIKA Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2013 Penyusun :. Imam Purwanto, S.Kom, MMSI 2. Ega Hegarini, S.Kom., MM 3. Rifki Amalia, S.Kom., MMSI 4. Arie Kusumawati, S.Kom ebook PRINSIP & PERANCANGAN LOGIKA Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pembahasan mengenai hasil mencakup spesifikasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) serta tampilan output perangkat lunak. IV.1.1.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Implementasi Ada beberapa spesifikasi yang dibutuhkan pengguna agar program aplikasi ini dapat berjalan, yaitu: 4.1.1. Kebutuhan Piranti Keras (Hardware)

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah: Processor : Intel Pentium IV 2,13 GHz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah: Processor : Intel Pentium IV 2,13 GHz 62 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah: Processor :

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) 78 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem informasi geografi yang digunakan untuk aplikasi ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum melakukan implementasi aplikasi administrasi pembelian dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum melakukan implementasi aplikasi administrasi pembelian dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Kebutuhan Aplikasi Sebelum melakukan implementasi aplikasi administrasi pembelian dan pemakaian barang, aplikasi ini membutuhkan perangkat keras (hardware) dan perangkat

Lebih terperinci

BAB 4 IMPELEMENTASI DAN EVALUSAI. aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut : a. Prosesor intel premium Ghz atau yang setara.

BAB 4 IMPELEMENTASI DAN EVALUSAI. aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut : a. Prosesor intel premium Ghz atau yang setara. BAB 4 IMPELEMENTASI DAN EVALUSAI 4.1 Implementasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Hardware Spesifikasi minimum hardware yang digunakan untuk menjalankan aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut : a. Prosesor

Lebih terperinci

PROSEDUR MENJALANKAN APLIKASI

PROSEDUR MENJALANKAN APLIKASI PROSEDUR MENJALANKAN APLIKASI Berikut ini merupakan spesifikasi minimal pada perangkat keras dan lunak dalam menggunakan aplikasi perangkat ajar yang telah dibuat : Spesifikasi perangkat keras yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM. Oriented Programming) atau secara procedural.

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM. Oriented Programming) atau secara procedural. 38 BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM 4.1 Perancangan Program Aplikasi 4.1.1 Bentuk Program Suatu program dapat dibuat dengan dua cara yaitu secara OOP (Object Oriented Programming) atau secara

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. penyelesaian produksi dengan menggunakan metode Earliest Due Date (EDD) ini

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. penyelesaian produksi dengan menggunakan metode Earliest Due Date (EDD) ini BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Kebutuhan Sistem Dalam merancang dan membangun pembuatan aplikasi perhitungan penyelesaian produksi dengan menggunakan metode Earliest Due Date (EDD) ini ada

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE QUINE-MC CLUSKEY UNTUK MENYEDERHANAKAN FUNGSI BOOLEAN

PENERAPAN METODE QUINE-MC CLUSKEY UNTUK MENYEDERHANAKAN FUNGSI BOOLEAN IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5ISSN: 1978-1520 PENERAPAN METODE QUINE-MC CLUSKEY UNTUK MENYEDERHANAKAN FUNGSI BOOLEAN Herman Saputra Program Studi Sistem Informasi, STMIK Royal Kisaran Jl. Prof.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut ini merupakan tampilan hasil dari analisa dan perancangan sistem informasi laporan keuangan yang dirancang, berikut keterangannya. 1. Form Login Form

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program Aplikasi Pada bagian ini, Penulis akan menjelaskan kebutuhan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak, serta menjelaskan bagaimana cara program

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah spesifikasi Hardware dan Software yang dibutuhkan

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah spesifikasi Hardware dan Software yang dibutuhkan BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem Yang Digunakan Berikut ini adalah spesifikasi Hardware dan Software yang dibutuhkan untuk menggunakan program Aplikasi Sistem Informasi Smart Office. a. Processor

Lebih terperinci

2. Gambarkan gerbang logika yang dinyatakan dengan ekspresi Boole di bawah, kemudian sederhanakan dan gambarkan bentuk sederhananya.

2. Gambarkan gerbang logika yang dinyatakan dengan ekspresi Boole di bawah, kemudian sederhanakan dan gambarkan bentuk sederhananya. Tugas! (Materi Aljabar Boolean). Gambarkan jaringan switching yang dinyatakan dengan polinominal Boole di bawah, kemudian sederhanakan dan gambarkan bentuk sederhananya, kapan jaringan tsb on atau off.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL & UJI COBA

BAB IV HASIL & UJI COBA BAB IV HASIL & UJI COBA Aplikasi edge detection yang penulis rancang dengan menerapkan algoritma canny dapat dibuat dengan baik dan pengujian yang akan ditampilkan diharapkan bisa menampilkan cara kerja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.I. Tampilan Hasil Berikut ini merupakan tampilan hasil dari perancangan sistem informasi arus kas yang rancang, berikut keterangannya. 1. Form Login Form Login merupakan tampilan

Lebih terperinci

Aljabar Boolean. IF2120 Matematika Diskrit. Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Informatika, STEI-ITB. Rinaldi Munir - IF2120 Matematika Diskrit

Aljabar Boolean. IF2120 Matematika Diskrit. Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Informatika, STEI-ITB. Rinaldi Munir - IF2120 Matematika Diskrit Aljabar Boolean IF22 Matematika Diskrit Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Informatika, STEI-ITB Rinaldi Munir - IF22 Matematika Diskrit Pengantar Aljabar Boolean ditemukan oleh George Boole, pada tahun

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI. dan perangkat lunak adalah sebagai berikut.

BAB IV IMPLEMENTASI. dan perangkat lunak adalah sebagai berikut. 42 BAB IV IMPLEMENTASI 4.1 Kebutuhan Sistem Untuk dapat menjalankan aplikasi ini maka diperlukan perangkat keras dan perangkat lunak dengan kondisi dan persyaratan tertentu agar aplikasi dapat berjalan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Tujuan dari tahap analisis adalah memahami dengan sebenar-benarnya kebutuhan dari aplikasi baru dan mengembangkan sebuah sistem dalam

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Implementasi Pada bab ini akan diuraikan cara dan langkah-langkah untuk mengimplementasikan rancangan perangkat lunak, kebutuhan perangkat lunak maupun perangkat keras yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Dalam merancang dan membangun sistem informasi ini ada beberapa spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang dibutuhkan sebagai berikut 4.1.1

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Sistem setelah dianalisis dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi adalah tahap dimana sistem informasi telah digunakan oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari analisa dan rancang bangun sistem pendukung keputusan penilaian kelayakan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Sistem setelah dianalisa dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi sistem ini merupakan tahap meletakkan perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. 5.1 Lingkungan Implementasi Dalam pembangunan aplikasi yang akan dibuat dibutuhkan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang dapat mendukung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL & IMPLEMENTASI

BAB IV HASIL & IMPLEMENTASI BAB IV HASIL & IMPLEMENTASI IV.1 Implementasi Sistem Implementasi sistem dalam aplikasi Keylogger ini mencakup spesifikasi kebutuhan perangkat keras (hardware) dan spesifikasi perangkat lunak (software).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut ini merupakan tampilan hasil dari perancangan sistem informasi arus kas yang rancang, berikut keterangannya. 1. Form Login Form Login merupakan tampilan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Untuk menjalankan aplikasi ini ada beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi oleh pengguna. Spesifikasi kebutuhan berikut ini merupakan spesifikasi

Lebih terperinci

Logika Matematika Aljabar Boolean

Logika Matematika Aljabar Boolean Pertemuan ke-5 Logika Matematika Aljabar Boolean Oleh : Mellia Liyanthy 1 TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS PASUNDAN TAHUN AJARAN 2007/2008 Bentuk Kanonik dan Bentuk baku atau standar Fungsi boolean yang

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Aplikasi setelah dianalisa dan dirancang, maka aplikasi tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi aplikasi ini merupakan tahap meletakan perancangan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Keutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah:

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Tahapan analisis permasalahan terhadap suatu sistem dilakukan sebelum tahapan permasalahan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang dibutuhkan untuk aplikasi data warehouse ini, antara lain : 1. Server Konfigurasi hardware

Lebih terperinci

Definisi Aljabar Boolean

Definisi Aljabar Boolean Aljabar Boolean Definisi Aljabar Boolean Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner:. - B : himpunan yang didefinisikan pada operator +,, dan - dan adalah dua elemen yang berbeda

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang harus dipenuhi untuk menguji coba user interface serta

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang harus dipenuhi untuk menguji coba user interface serta BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 1.1 Kebutuhan Implementasi sistem Kebutuhan sistem merupakan tahap penjelasan mengenai kebutuhankebutuhan yang harus dipenuhi untuk menguji coba user interface serta menjalankan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI. pada jaringan komputer berbasis Windows, oleh karena itu diperlukan spesifikasi

BAB 4 IMPLEMENTASI. pada jaringan komputer berbasis Windows, oleh karena itu diperlukan spesifikasi BAB 4 IMPLEMENTASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Program Aplikasi Pencarian Rute Terpendek dirancang untuk dapat berjalan pada jaringan komputer berbasis Windows, oleh karena itu diperlukan spesifikasi tertentu

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi

BAB 3 METODOLOGI. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi kepustakaan dan studi laboratorium dimana penulis mempelajari teori-teori teknik pencarian

Lebih terperinci

Aljabar Boolean. Bahan Kuliah Matematika Diskrit

Aljabar Boolean. Bahan Kuliah Matematika Diskrit Aljabar Boolean Bahan Kuliah Matematika Diskrit Definisi Aljabar Boolean Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner:. - B : himpunan yang didefinisikan pada operator +,, dan -

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Tahap implementasi progam merupakan suatu tahap penerapan dari

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Tahap implementasi progam merupakan suatu tahap penerapan dari BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Implementasi Sistem Dan Pembahasan Tahap implementasi progam merupakan suatu tahap penerapan dari analisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Adapun kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Aplikasi ini berbasiskan arsitektur client dan server. Kebutuhan perangkat keras untuk server lebih tinggi daripada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini dibahas mengenai hasil dan pembahasan simulasi animasi teknik dasar olah raga bola voli berbasis multimedia. Selain itu bab ini juga akan membahas mengenai spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras maupun perangkat lunak komputer. Penjelasan hardware/software

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras maupun perangkat lunak komputer. Penjelasan hardware/software BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Installasi Program Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi ini terlebih dahulu komponen-komponen utama komputer yang mendukung setiap proses harus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan Sistem Informasi Akutansi Hasil Produksi Sawit Pada Harga Pokok Penjualan di PTPN IV (Persero)

Lebih terperinci

Aljabar Boolean. Rinaldi Munir/IF2151 Mat. Diskrit 1

Aljabar Boolean. Rinaldi Munir/IF2151 Mat. Diskrit 1 Aljabar Boolean Rinaldi Munir/IF25 Mat. Diskrit Definisi Aljabar Boolean Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner:. - B : himpunan yang didefinisikan pada operator +,, dan -

Lebih terperinci

Aljabar Boolean. Matematika Diskrit

Aljabar Boolean. Matematika Diskrit Aljabar Boolean Matematika Diskrit Definisi Aljabar Boolean Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner:. - B : himpunan yang didefinisikan pada operator +,, dan - dan adalah dua

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. pemilihan bahasa pemroggraman yang digunakan, pemilihan teknologi, kebutuhan

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. pemilihan bahasa pemroggraman yang digunakan, pemilihan teknologi, kebutuhan 88 BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini menjelaskan tentang implementasi sistem yang menguraikan tentang pemilihan bahasa pemroggraman yang digunakan, pemilihan teknologi, kebutuhan alat dan spesifikasi yang

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 55 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi sistem Pengenalan Karakter dengan Feature Point Extraction membutuhkan software ( Perangkat Lunak ) dan hardware ( Perangkat Keras ) pendukung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem informasi penjualan pupuk pada PT. Anugerah Energi yang dibangun. 1. Tampilan Form login. Tampilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pendukung keputusan penilaian kinerja security dengan menggunakan metode AHP. IV.1.1. Tampilan Form

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Sistem setelah dianalisa dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi sistem ini merupakan tahap meletakkan perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Informasi Akuntansi Penyusutan Aset Tetap Dan Bergerak Dengan Metode Garis Lurus Pada Otoritas Pelabuhan Utama

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dilanjutkan dengan pengujian terhadap aplikasi. Kebutuhan perangkat pendukung dalam sistem ini terdiri dari :

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dilanjutkan dengan pengujian terhadap aplikasi. Kebutuhan perangkat pendukung dalam sistem ini terdiri dari : BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi sistem berdasarkan analisis dan perancangan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dan dilanjutkan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan sistem, implementasi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan sistem, implementasi BAB IV IMPEMENTASI DAN EVAUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan sistem, implementasi dan evaluasi sistem pendukung keputusan penentuan prioritas penugasan kendaraan dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap Implementasi Sistem

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap Implementasi Sistem BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Setelah tahap penganalisaan dan perancangan, maka langkah selanjutnya dalam membangun sebuah sistem informasi adalah menguji apakah sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan.

Lebih terperinci

BAB IV PENYEDERHANAAN RANGKAIAN LOGIKA

BAB IV PENYEDERHANAAN RANGKAIAN LOGIKA B IV PENYEDERHANAAN RANGKAIAN LOGIKA 4. Penyederhanaan Secara Aljabar Bentuk persamaan logika sum of minterm dan sum of maxterm yang diperoleh dari tabel kebenaran umumnya jika diimplementasikan ternyata

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan pada tampilan user.

BAB III PEMBAHASAN. Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan pada tampilan user. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Perancangan Antarmuka Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan pada tampilan user. 3.1.1 Perancangan Struktur Menu User Pembuatan Aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem informasi akuntansi hutang dagang pada Yayasan Pendidikan AT TARBIYAH yang dibangun. 1. Tampilan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian kinerja yang sudah dibangun 5.1 Lingkungan Implementasi Lingkungan implementasi meliputi

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Distributor Seragam Aneka Jaya merupakan satu distributor seragam merk Teladan yang berada di kota sidoarjo. Distributor Seragam Aneka Jaya sendiri berdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem informasi akuntansi piutang dagang pada PT. Sumber Rezeki Bersama Medan yang dibangun. 1. Tampilan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 69 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Pakar Spesifikasi sistem (hardware dan software) sangat perlu diperhatikan agar prototipe sistem pakar dapat berjalan dengan baik. Seiring dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN , hal 9. 1 Subagyo D., Asri M., Handoko H.T., Dasar-dasar Operation Research, BPFE, Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN , hal 9. 1 Subagyo D., Asri M., Handoko H.T., Dasar-dasar Operation Research, BPFE, Yogyakarta, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Program linier merupakan suatu model umum yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan masalah pengalokasian sumber-sumber terbatas secara optimal 1. Masalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut ini merupakan tampilan hasil dari sistem informasi jual beli barangyang rancang, berikut keterangannya. 1. Tampilan Form Login Form Login merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi minimum hardware yang digunakan untuk menjalankan program aplikasi dengan

Lebih terperinci

DEFINISI ALJABAR BOOLEAN

DEFINISI ALJABAR BOOLEAN ALJABAR BOOLEAN DEFINISI ALJABAR BOOLEAN Misalkan terdapat - Dua operator biner: + dan - Sebuah operator uner:. - B : himpunan yang didefinisikan pada operator +,, dan - dan adalah dua elemen yang berbeda

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Tahapan analisis permasalahan terhadap suatu sistem dilakukan sebelum tahapan permasalahan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Untuk menjalankan aplikasi solusi linear programming dengan menggunakan fuzzy linear programming diperlukan beberapa komponen pendukung. Yang pertama adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Kantor SAR Banda Aceh. IV.1.1 Halaman Menu Login Halaman

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi minimum hardware yang digunakan untuk menjalankan program aplikasi dengan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Program aplikasi rute pengiriman barang dengan algoritma Genetik ini dibuat

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Program aplikasi rute pengiriman barang dengan algoritma Genetik ini dibuat BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Program aplikasi rute pengiriman barang dengan algoritma Genetik ini dibuat dan diuji dengan menggunakan komputer dekstop

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. Processor : Intel Pentium IV 1.60 GHz RAM : 256 MB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. Processor : Intel Pentium IV 1.60 GHz RAM : 256 MB BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Keutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk merancang system ini adalah: Processor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini adalah penjelasa tentang tampilan hasil dari perancangan aplikasi message hiding pada citra terkompresi JPEG menggunakan metode spread spectrum.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tampilan aplikasi perancangan SIG lokasi klinik hewan di wilayah Medan akan tampil baik menggunakan Mozilla Firefox, untuk menjalankan aplikasi ini buka Mozilla

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Setelah tahap penganalisaan dan perancangan selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya dalam membangun sebuah sistem informasi adalah menguji apakah sistem tersebut siap diterapkan

Lebih terperinci