TUGAS AKHIR CALCULATOR RESISTOR BERDASARKAN WARNA BERBASIS IC TTL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TUGAS AKHIR CALCULATOR RESISTOR BERDASARKAN WARNA BERBASIS IC TTL"

Transkripsi

1 TUGAS AKHIR CALCULATOR RESISTOR BERDASARKAN WARNA BERBASIS IC TTL Disusun Oleh : Iwan Indrawanto 42-9 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 29

2 PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TUGAS AKHIR Saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Iwan Indrawanto N.I.M : 42-9 Fakultas Jurusan Program Studi : Teknologi Industri : Teknik Elektro : Elektronika Dengan ini menyatakan bahwa karya tugas akhir yang saya buat dengan judul : Calculator Resistor Berdasarkan Warna Berbasis IC TTL. Adalah hasil karya saya sendiri, kecuali yang saya nyatakan sumbernya dan belum dipublikasikan untuk mendapatkan gelar sarjana di Universitas lain kecuali pada bagian-bagian sumber informasi yang dicantumkan dengan cara referensi yang semestinya. Jakarta, 29 Yang Membuat Pernyataan (Iwan Indrawanto) i

3 LEMBAR PENGESAHAN CALCULATOR RESISTOR BERDASARKAN WARNA BERBASIS IC TTL Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Pendidikan Strata Satu (S) Program Studi Teknik Elektro Disusun Oleh : IWAN INDRAWANTO NIM : 42-9 Disetujui Oleh : Dosen Pembimbing Ir. Yudhi Gunardi, MT Mengetahui Ketua Jurusan / Koordinator Tugas Akhir Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Ir. Yudhi Gunardi, MT ii

4 ABSTRAK Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi penelitian dilakukan untuk menemukan sesuatu yang bermanfaat bagi manusia. Untuk itu dibuat rancang bangun suatu alat ukur CALCULATOR RESISTOR. Alat ini menggunakan serangkaian tombol on/off dan LED dengan sepuluh kombinasi warna sebagai perwakilan dari warna yang tertera di badan resistor, dimana tombol-tombol tersebut berfungsi untuk mengidentifikasi besaran nilai pada resistor dan nilainya akan tertampil pada tampilan seven segment dengan sistem IC TTL (Transistor-Transistor Logic) iii

5 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta ala karena hanya atas izin dan ridho-nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini. Tugas akhir ini diberi judul Calculator Resistor. Tema ini diambil karena penulis merasa tertarik untuk mempelajari sistem resistor yang di gunakan para hobi elektronika. Pada Kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada :. Kedua orang tua penulis yang dengan tanpa lelah dan selalu bersemangat memberikan dukungan moril serta materi 2. Bpk. Ir. Yudhi Gunardi, MT selaku Ketua Program Studi Teknik Elektro dan dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, dan saran sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan. 4. Kakak dan adik adik tersayang yang telah memberikan perhatiannya. 5. Teman-teman angkatan 22, Fathur R, Eddy Gatot A, Moh. Abdul Ghofar, Herry Banjarnahor. dan semua angkatan yang telah menjadi bagian selama di perkuliahan. iv

6 Dan juga semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan tugas akhir ini. Semoga amal baik Bapak, Ibu, Saudara dan rekan-rekan mendapatkan ridho dan balasan dari Allah SWT. Dalam penulisan tugas akhir ini penulis merasa masih banyak kekurangan, karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan tugas akhir ini. Semoga penulisan tugas akhir ini berguna bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Jakarta 29 Iwan Indrawanto NIM : 42-9 v

7 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... ii iii iv vi viii ix BAB I PENDAHULUAN.... Latar Belakang....2 Tujuan Batasan Masalah Metode Penulisan Sistematika Penulisan Laporan... 3 BAB II DASAR TEORI Resistor Gerbang Logika Gerbang AND Gerbang NAND Gerbang Or Gerbang NOR Gerbang EXOR Gerbang Not... vi

8 2.3 IC Transistor-Transistor Logic Komponen-Komponen Dasar Elektronika Resistor Kondensator Elektrolit (ELCO)... 3 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Perancangan sistem Pembuatan rangkaian encoder Pembuatan rangkaian memori (Flip-flop D) Pembuatan rangkaian decoder (BCD to Seven Segment) Pembuatan rangkaian penentu gelang warna ke Decoder 3 to Kombinasi Gerbang OR BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN ALAT Pengujian Rangkaian Encoder Pengujian Rangkaian Memori Pengujian Rangkaian Decoder BCD to Seven Segment Pengujian penentu gelang warna ke Pengujian system keseluruhan BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran... 3 DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN... vii

9 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.. Simbol Resistor... 6 Gambar 2.2. Bentuk Resistor... 6 Gambar 2.3. Gerbang Logika AND... 8 Gambar 2.4. Gerbang Logika NAND... 9 Gambar 2.5. Gerbang Logika OR... 9 Gambar 2.6. Gerbang Logika NOR... Gambar 2.7. Gerbang Logika XOR... Gambar 2.8. Gerbang Logika NOT... Gambar 3. Rangkaian Encoder Desimal to biner... 4 Gambar 3.2 IC Gambar 3.3. Rangkaian Memori... 6 Gambar 3.4. Rangkaian BCD to Seven Segment... 7 Gambar 3.5 Rangkaian Penentu Gelang Warna Ke Gambar 3.6 Rangkaian Kombinasi Gerbang OR... 2 Gambar 4.2 Pengujian IC Gambar 4.3 Pengujian Rangkaian BCD to Seven Segment Gambar 4.4 Pengujian Rangkaian Penentu Gelang Warna Ke Gambar 4.5 Pengujian Rangkaian BCD to Seven Segment viii

10 DAFTAR TABEL Tabel. Nilai Warna Gelang Resistor... 7 Tabel 2. Tabel Kebenaran Gerbang AND... 8 Tabel 3. Tabel Kebenaran Gerbang NAND... 9 Tabel 4. Tabel Kebenaran Gerbang OR... 9 Tabel 5. Tabel Kebenaran Gerbang NOR... Tabel 6. Tabel Kebenaran Gerbang XOR... Tabel 7. Tabel Kebenaran Gerbang NOT... Tabel 8. Tabel kebenaran dari Seven Segment... 6 Tabel 9. Tabel Kebenaran IC Encoder... 8 Tabel. Tabel kebenaran flip-flop D... 8 Tabel. Tabel kebenaran Seven Segment... 2 Tabel 2. Tabel kebenaran IC decoder Tabel 3. Deskripsi Warna Gelang ke Tabel 4. Penyesuaian Inputan Gerbang OR Tabel 5. Keluaran Gerbang Kombinasi OR Tabel 6. Tabel Pengujian Rangkaian Encoder Tabel 7. Tabel Pengujian IC Tabel 8. Tabel Pengujian BCD to Seven Segment Tabel 9. Tabel Pengujian Penentu Gelang Warna Ke Tabel 2. Tabel Pengujian keseluruhan ix

11 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi demikian pesatnya, terutama dibidang elektronika sehingga dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari hal tersebut. Seringkali diperlukan alat ukur untuk menentukan sesuatu guna memastikan kepastiannya dalam melaksanakan suatu perhitungan. Dalam hal ini, dapat di misalkan dalam menentukan nilai besar tahanan dari resisitor. Menghitung berapa besar tahanan resisitor sebenarnya mudah dan tanpa harus menggunakan alat pengukur kita dapat mengetahuinya dengan melihat gelang warna yang ada pada badan resistor dan dapat langsung di hitung. Namun, kita harus hafal nilai dari masing-masing warna dan juga harus mengerti bagaimana memperhitnungkannya Sebagai contoh seorang pemula yang sedang mencoba untuk merakit suatu rangkaian elektronika yang berhubungan dengan resistor. Dalam kasus seperti ini, jika seseorang ini belum memahami betul apa dan bagaimana perhitungan untuk menentukan nilai dari masing-masing resistor yang berkenaan dengan rangkaian yang ingin dia rancang, maka diperlukan suatu model alat ukur yang dapat membantu menentukan besaran nilai resistor atau tahanan yang akan dipasang pada rangkaian tersebut. Sesuai dengan deskripsi diatas, pada tugas akhir ini dirancang dan dibuat suatau model alat ukur yang dapat memberikan kemudahan dalam membedakan suatu nilai resistor atau tahanan. Pada perancangan alat ini digunakan serangkaian IC TTL dan dengan tampilan LED dalam bentuk seven segment.

12 .2 Tujuan Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk merancang dan membuat suatu model yang dapat digunakan untuk menentukan besaran tahanan dari resistor secara manual dengan visualisasi seven segment..3 Batasan Masalah Tugas akhir ini dibatasi pada masalah sebagai berikut;. tombol on/off yang perlu disesuaikan, dan tampilan warnanya. 2. Penentuan perhitungan gelang warna resistor yang ketiga hanya sampai warna biru, dengan penyesuaian satuan Kilo ohm dan Mega ohm. 3. Penentuan perhitungan resistor hanya sebatas tiga gelang warna saja tanpa perhitungan persentase dari resistor.4 Metode Penulisan Di dalam penyusunan tugas akhir ini, pada awalnya dilakukan pengamatan dari beberapa referensi baik dari buku, internet maupun dari majalah elektronik untuk mencari topik yang cocok. Setelah itu dicoba untuk diolah dan dianalisis. Setelah dianalisis, topik tersebut direlisasikan berupa suatu alat yang kemudian dievaluasi, termasuk didalamnya melakukan pengujian untuk mengetahui alat tersebut apakah bekerja dengan baik. Berdasarkan beberapa literature yang dimodifikasi rangkaian yang dibuat kemudian diuji kemampuannya serta dianalisis hasilnya. 2

13 .4 Sistematika Penulisan Untuk mempermudah serta mengetahui materi yang akan dibahas, maka pada penulisan tugas akhir ini akan diuraikan dalam lima bab yang garis besarnya sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas dan menerangkan tentang latar belakang penulisan tugas akhir, tujuan penulisan, batasan masalah, metode penulisan dan sistematika penulisan. BAB II TEORI DASAR Bab ini membahas teori teori dasar mengenai komponen yang digunakan seperti; Resistor, Gerbang-gerbang logika, IC TTL, LED, dan komponen-komponen elektronika. BAB III PERANCANGAN CARA KERJA ALAT Membahas tentang perancangan alat mulai dari perancangan, perakitan dan cara kerja alat. BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISIS HASIL UJI ALAT Bab ini membahas pengujian alat dan analisa yang dilakukan pada alat yang telah dibuat. BAB V KESIMPULAN Bab ini membahas kesimpulan yang diperoleh dari perancangan dan hasil uji alat. 3

14 Diagram blok calculator resistor Gelang Warna Pertama Gelang Warna Kedua Gelang Warna Ketiga Tombol Tombol Tombol Encoder 7447 Encoder 7447 Encoder 7447 Flip-flop D Flip-flop D Flip-flop D Decoder 7447 BCD to seven segment Decoder 7447 BCD to seven segment Decoder 3 to Kombinasi gerbang OR

15 BAB II DASAR TEORI 2.. Resistor Pada dasarnya semua bahan memiliki sifat resistif namun beberapa bahan seperti tembaga, perak, emas dan bahan metal umumnya memiliki resistansi yang sangat kecil. Bahan-bahan tersebut menghantar arus listrik dengan baik, sehingga dinamakan konduktor. Kebalikan dari bahan yang konduktif, bahan material seperti karet, gelas, karbon memiliki resistansi yang lebih besar menahan aliran elektron dan disebut sebagai insulator. Bagaimana prinsip konduksi, dijelaskan pada artikel tentang semikonduktor. Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm. Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association) seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut. Waktu penulis masuk pendaftaran kuliah elektro, ada satu test yang harus dipenuhi yaitu diharuskan tidak buta warna. Belakangan baru diketahui bahwa mahasiswa elektro wajib untuk bisa membaca warna gelang resistor (barangkali). 5

16 Bentuk Simbol sebuah resistor tetap adalah : R R atau Gambar 2. Simbol resistor Kode warna Susunan kode warna pada suatu resistor tetap disusun seperti gambar ini : A B C Gambar 2.2 bentuk resistor Keterangan : A merupakan angka signifikan pertama B merupakan angka signifikan kedua C merupakan faktor pengali 6

17 Tabel. Tabel Gelang Warna Resistor Resistansi dibaca dari warna gelang yang paling depan ke arah gelang toleransi berwarna coklat, merah, emas atau perak. Biasanya warna gelang toleransi ini berada pada badan resistor yang paling pojok atau juga dengan lebar yang lebih menonjol, sedangkan warna gelang yang pertama agak sedikit ke dalam. Dengan demikian pemakai sudah langsung mengetahui berapa toleransi dari resistor tersebut. Kalau anda telah bisa menentukan mana gelang yang pertama selanjutnya adalah membaca nilai resistansinya. Gelang pertama dan seterusnya berturut-turut menunjukkan besar nilai satuan, dan gelang terakhir adalah faktor pengalinya. Misalnya resistor dengan gelang kuning, violet, dan merah. Dengan demikian urutan warna gelang resitor ini adalah, gelang pertama berwarna kuning, gelang kedua berwana violet dan gelang ke tiga berwarna merah. Nilai resistansisnya dihitung sesuai dengan urutan warnanya. Pertama yang dilakukan adalah menentukan nilai satuan dari resistor ini. Nilai satuannya ditentukan oleh gelang pertama dan gelang kedua. Masih dari tabel- diketahui gelang kuning nilainya = 4 dan gelang violet nilainya = 7. Jadi gelang pertama dan kedua atau kuning dan violet 7

18 berurutan, nilai satuannya adalah 47. Gelang ketiga adalah faktor pengali, dan jika warna gelangnya merah berarti faktor pengalinya adalah. Sehingga dengan ini diketahui nilai resistansi resistor tersebut adalah nilai satuan x faktor pengali atau 47 x = 4.7K Ohm 2.2 Gerbang Logika Gerbang logika merupakan dasar pembentukan sistem digital. Gerbang logika beroperasi dengan bilangan biner, sehingga disebut juga gerbang logika biner. Tegangan yang digunakan dalam gerbang logika adalah TINGGI atau RENDAH. Tegangan tinggi berarti, sedangkan tegangan rendah berarti Gerbang AND Gerbang AND digunakan untuk menghasilkan logika jika semua masukan mempunyai logika, jika tidak maka akan dihasilkan logika. Gambar 2.3 Gerbang Logika AND Tabel.2 Tabel Kebenaran Gerbang AND Pernyataan Boolean untuk Gerbang AND A. B = Y (A and B sama dengan Y ) 8

19 Gerbang NAND (Not AND) Gerbang NAND akan mempunyai keluaran bila semua masukan pada logika. sebaliknya jika ada sebuah logika pada sembarang masukan pada gerbang NAND, maka keluaran akan bernilai. Gambar 2.4 Gerbang Logika NAND Tabel 3 Tabel Kebenaran Gerbang NAND Gerbang OR Gerbang OR akan memberikan keluaran jika salah satu dari masukannya pada keadaan. jika diinginkan keluaran bernilai, maka semua masukan harus dalam keadaan. Gambar 2.5 Gerbang Logika OR Tabel 4 Tabel Kebenaran Gerbang 9

20 Gerbang NOR Gerbang NOR akan memberikan keluaran jika salah satu dari masukannya pada keadaan. jika diinginkan keluaran bernilai, maka semua masukannya harus dalam keadaan. Gambar 2.6 Gerbang Logika NOR Tabel 5 Tabel Kebenaran Gerbang Gerbang XOR Gerbang XOR (dari kata exclusive OR) akan memberikan keluaran jika masukanmasukannya mempunyai keadaan yang berbeda. Gambar 2.7 Gerbang Logika XOR

21 Tabel 6 Tabel Kebenaran Gerbang Gerbang NOT Gerbang NOT adalah gerbang yang mempunyai sebuah input dan sebuah output. Gerbang NOT berfungsi sebagai pembalik (inverter), sehingga output dari gerbang ini merupakan kebalikan dari inputnya. Gambar 2.8 Gerbang Logika NOT Tabel 7 Tabel Kebenaran Gerbang 2.3 IC (Transistor-Transistor Logic) Pada tahun 964 Texas Instrument memperkenalkan logika transistortransistor (transisitor-transistor logic, disingkat TTL). Dengan menggunakan teknik-teknik fotografi yang maju, rangkaian-rangkaian miniatur pada permukaan sebuah serpih (sepotong bahan semikonduktor yang kecil) dapat dihasilkan dalam pabrik. Jaringan yang terbentuk itu demikian kecilnya sehingga sambungan-sambungannya hanya dapat dilihat dengan sebuah mikroskop. Rangkaian semacam ini disebut rangkaian terpadu (IC), karena komponen-komponennya (transistor, dioda, hambatan) merupakan bagianbagian integral dari serpih yang bersangkuatan. Hal ini jelas berbeda

22 dibandingkan dengan rangkaian diskrit, yang terbuat dengan menghubungkan komponennya satu persatu dalam proses perakitan. Seri 74 adalah jenis rangkaian TTL yang diperkenalkan oleh texas instrument pada tahun 964. Dari semua IC bipolar, seri 74 telah menjadi tipe yang paling banyak digunakan. Gambar menunjukan sebuah gerbang NAND TTL dalam seri 74,semua gerbang dan rangkaian secara khas menggunakan transistor masukan dengan emiter majemuk. Setiap emiter bertindak sebagai dioda; dan dengan demikian, transsitor Q dan tahanan 4k ohm berfungsi sebagai sebuah gerbang NAND 2-masukan. Sisa rangkaian ini hanya berfungsi membalik sinyal. Transistor- Transistor keluaran (Q3 dan Q4) membentuk sambungan totem-pole, yang lazim terdapat dalam kebanyakan piranti TTL. Jika Q3 nyala, keluaran tinggi, dan jika Q4 nyala keluaran rendah. Jadi, salah satu dari Q3 dan Q4 selalu dalam keadaan nyala. Keuntungan dari sambungan totem-pole adalah impedansinya sangat rendah. 2.4 Komponen Dasar Elektronika 2.4. Resistor Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω (Omega). Ohm (lambang: Ω) adalah satuan SI impedansi listrik, atau dalam kasus arus searah, hambatan listrik. Nama satuan ini berasal 2

23 dari ilmuwan Georg Ohm. Satu ohm (yang diukur oleh alat ohmmeter) adalah hambatan listrik pembawa arus yang menghasilkan perbedaan tegangan satu volt ketika arus satu ampere melewatinya. Kemampuan resistor untuk menghambat disebut juga resistensi atau hambatan listrik. Besarnya diekspresikan dalam satuan Ohm. Suatu resistor dikatakan memiliki hambatan Ohm apabila resistor tersebut menjembatani beda tegangan sebesar Volt dan arus listrik yang timbul akibat tegangan tersebut adalah sebesar ampere. Hubungan antara hambatan, tegangan, dan arus, dapat disimpulkan melalui hukum berikut ini, yang terkenal sebagai hukum Ohm: Kondensator Elektrolit (ELCO) Kapasitor yang sering dinamakan pula kondensator merupakan piranti elektronik yang berfungsi :. Menyimpan muatan listrik sementara. 2. Penapisan frekuensi 3. Penalaaan frekuensi 4. Pembentukan gelombang 5. Pengopelan dari satu rangkaian ke rangkaian yang lain. Kondensator terbuat dari bahan plat metal yang dipisahkan oleh bahan dielektrikum / isolator. Bahan dielektrik inilah yang akan menentukan jenis sebuah kapasitor. Adapaun jenis jenis bahan 3

24 dielektrik yang biasa digunakan seperti : keramik, gelas, udara, kertas, elektrolit. Ketika tegangan listrik dikenakan pada kedua elektrodenya, maka muatan muatan positip akan mengumpul pada elektrode yang satu sedang muatan negatip akan mengumpil pada elektrode yang lainnya. Karena didalamnya terdapat dielektrik maka muatan positip tidak bisa mengalir ke kutub negatip,demikian sebaliknya Kapasitor Elektrolit Simbol : Ciri cirinya adalah : i. Memilik polaritas yakni positip dan negatip ii. Untuk meratakan riak pada rectifier / penyearah arus. iii. Nilai kapasitasnya dinyatakan dalam μf dan dengan tegangan kerja tertentu yang tidak boleh dilampaui. iv. Kerusakan yang sering terjadi adalah konslet,kering,bocor,atau meletus. v. Bentuk phisik kapasitor elektrolit seperti gambar ini : Gambar 2.9 Kapasitor Elektrolit 4

25 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3. Perancangan Sistem Kalkulator resistor ini dirancang dengan metode penyaklaran biner yang mana proses penyaklaran di tentukan oleh tombol-tombol switch yang di fungsikan untuk dapat mewakili dari setiap warna resistor. Masing-masing tombol switch yang telah diposisikan sesuai penempatan (yang mengindikasikan nilai warna dari resistor) di hubungkan ke IC 7447 yaitu sebuah IC encoder desimal-ke-bcd, yang terdiri dari jalur masukan (desimal) dan 4 jalur keluaran (BCD). Kemudian diteruskan ke IC 7474 yaitu IC flip-flop D 2 bit untuk menyimpan data biner dan data biner tersebut dimasukan ke IC 7447 untuk dapat menampilkan dalam bentuk angka. Pembuatan rangkaian jam digital ini menggunakan rangkaian yang terdiri dari counter/pencacah : MOD untuk satuan (jam, menit dan detik), MOD6 untuk puluhan (menit dan detik) dan MOD2 (untuk puluhan jam), decoder jenisnya adalah Binary to 7Segment, dan display/penampil. Untuk menampilkan angka besaran tahanan resistor, digunakan Decoder Display 7-Segmen dimana tampilan untuk merepresentasikan angka-angka sebagai berikut : 5

26 Tabel kebenaran dari Seven Segment tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 8 Tabel kebenaran dari Seven Segment Bilangan Desimal Inputs Outputs D C B A a b c d e f g

27 3.2 Pembuatan Rangkaian Encoder Untuk dapat mengubah bilangan desimal menjadi bilangan biner digunakan IC 7447 yang dapat memberikan keluaran dalam bentuk biner seperti pada gambar : Gambar 3. Rangkaian Encoder Karena tombol yang digunakan bukan tombol on/off. Maka pada setiap tombol diberikan pull up resistor untuk memberikan logika satu terhadap ic decoder, sedangkan koneksi dari saklar tersebut terhubung ke ground. Jadi, saat tombol di tekan, maka tombol akan terhubung ke ground 7

28 dan decoder akan memberikan keluaran yang menunjukan posisi dari tombol tersebut dalam bentuk bilangan biner. Keterangan dari Encoder tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 9 Tabel Kebenaran IC Encoder INPUT OUTPUT A B C D X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X 3.3 Pembuatan Rangkaian Memori (flip-flop D) Flip-flop D adalah memori satu bit data. Dengan flip-flop D ini dapat di fungsikan untuk menyimpan data biner dikarenakan sistem saklar yang di gunakan bukan tombol toggle. Jadi, setiap tombol ditekan kemudian dilepas kembali, data akan tetap ada hingga penekanan tombol berikutnya. IC yang digunakan adalah IC yaitu IC yang terdiri dari 2 flipflop D, sehingga dengan satu IC ini dapat menyimpan 2 bit data. Tabel Tabel kebenaran flip-flop D Gambar 3.2 IC 7474 PRE CLR Clk D Q Q X X X X X X POS POS X Hold 8

29 Menurut tabel kebenaran tersebut, data akan tersimpan jika inputan clocknya berada pada posisi high atau pada posisi logika satu. Maka dibuatlah rangkaian berikut. Gambar 3.3 rangkaian memori Dikarenakan, saat tidak ada satu pun tombol tekan, maka output dari IC 7447 adalah A=; B=; C=; D=. Dengan keadaan demikian, maka output dari gerbang Nand adalah nol. Namun, saat ada salah satu saklar di tekan, maka input ABCD akan berubah sehingga menyebabkan perubahan keluaran pada gerbang Nand menjadi satu dan memberikan logika satu pada inputan clock dari fllip-flop D, dan pada saat bersamaan biner ABCD tersebut tersimpan pada flip-flop D tersebut. Hingga tombol di lepas kembali, maka ABCD berubah kembali menjadi dan menyebabkan output Nand sama dengan. Dan, biner data ABCD tersebut telah tersimpan. 9

30 3.4 Pembuatan Rangkaian Decoder (desimal ke tampilan tujuh segment) Pada rangkaian ini data biner yang didapat dari IC 7474 diubah menjadi biner yang sesuai dengan tampilan tujuh segment sehingga dapat menampilkan angka. Namun, dikarenakan output dari IC 7447 adalah kebalikan dari biner desimal yang di inginkan. Maka, inputan untuk rangkaian decoder di ambil dari output Q dari flip-flop D. Input dari IC 7474 Gambar 3.4 Rangkaian Decoder BCD to seven Segment Tabel Tabel kebenaran BCD to Seven Segment Inputs Outputs No. LT RBI D C B A BI/RBO a b c d e f g X 2 X 3 X X 5 X 6 X 7 X X 9 X 2

31 3.5 Pembuatan Rangkaian Penentu Gelang Warna Ketiga Pada rangkaian ini di buat agar setiap tombol yang bersesuaian dapat mewakili besaran tahanan dalam Kilo dan Mega. Dari perbandingan didapat bahwa. = 2 = =. K 3 = = K 4 = = K 5 = = K =. M 6 = = M 7 = = M Dari keterangan tersebut, maka di buat perbandingan agar didapat keluaran dalam bentuk K; M; ; dan titik (.) sebagai koma. Gambar 3.5 Rangkaian Penentu Gelang Warna Ke-3 2

32 3.5. Decoder 3 to 8 (IC 74238) Dengan IC ini, input dari flip-flop D dapat di identifikasi dalam bentuk kode desimal. Dengan begitu, maka akan dapat ditentukan penyesuaian terhadap satuan Kilo ohm dan Mega ohm dan juga dapat di tentukan penyesuain antara koma dan Nol. IC decoder ini mempunyai tabel kebenaran yaitu : Tabel 2 Tabel kebenaran IC decoder INPUT OUTPUT G G2A G2B C B A Y Y Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y X X X X X X X X X X X X X X X

33 3.5.2 Kombinasi Gerbang OR Di inginkan, empat kondisi keadaan dalam penentuan karakter dari gelang warna resistor yang ketiga. Yaitu, K, M, nol dan (.) titik. Dari penempatan tombol terhadap warna dan posisi serta penyesuaian nilai dari gelang warna ketiga,dapat di ketahui sebagai berikut : Tabel.3 Deskripsi Warna Gelang ke-3 Tombol Warna Nilai besaran Spesifikasi Keterangan Kondisi Hitam Coklat 3 Merah 2. K (.) dan K 4 Jingga 3 K K 5 Kuning 4 K dan K 6 Hijau 5. M (.) dan M 7 Biru 6 M M 8 Ungu 9 Abu-abu Putih Jadi, dari keterangan di atas. Tiap-tiap posisi tombol dapat di artikan dalam bentuk kode desimal dan dapat disesuaikan dengan output dari IC decoder yaitu : 23

34 Tabel.4 Penyesuaian inputan gerbang OR Tombol Warna Output Decoder Kondisi Hitam Y - 2 Coklat Y 3 Merah Y2 (.) dan K 4 Jingga Y3 K 5 Kuning Y4 dan K 6 Hijau Y5 (.) dan M 7 Biru Y6 M Dari keterangan pada tabel di atas, dapat disimpulkan : Tabel.5 Keluaran Gerbang Kombinasi OR Keadaan Output decoder Y atau Y4 Titik (.) Y2 atau Y5 K Y2 atau Y3 atau Y4 M Y5 atau Y6 Dengan keterangan keterangan pada tabel. Maka dapat dibuat rangkaian kombinasi gerbang logika dengan menggunakan gerbang OR. Yaitu : Gambar 3.6 rangkaian kombinasi gerbang OR 24

35 BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN ALAT 4. Pengujian Rangkaian Encoder Pengujian rangkaian Encoder di lakukan pada ProtoBoard dimana, Inputan di uji dengan menggunakan saklar On/off untuk memberikan masukan pada encodernya. Dan output menggunakan LED sebagai indikator penunjuk keadaan. Led mati berarti nol dan Led nyala berarti satu. Didapat : Tabel 6 Tabel pengujian Rangkaian Encoder INPUT OUTPUT Tombol-Tombol A B C D Tombol Tombol 2 Tombol 3 Tombol 4 Tombol 5 Tombol 6 Tombol 7 Tombol 8 Tombol 9 Tombol Dari pengujian, ternyata keluaran dapat sesuai dengan data sheet dari IC. Dengan hasil ini, pembuatan rangkaian dapat dilanjutkan 25

36 4.2 Pengujian Rangkaian Memori Pengujian rangkaian memori flip-flop D dilakukan dengan cara memberikan inputan pada input D sebagai data, dan memasukan memberikan inputan satu pada inputan clock, sesuai dengan gambaran : Gambar 4.2 Pengujian IC 7447 Di dapat: Tabel 7. Tabel pengujian IC 7447 (Dual Flip-flop D) Input D Output Q Dari data tabel didapat bahwa data sesuai dengan datasheet dari IC 7447 IC flip-flop D. 26

37 4.3 Pengujian Rangkaian Decoder BCD to Seven Segment Pengujian rangkaian Decoder dilakukan dengan cara memberikan inputan biner pada masukan rangkaian decoder Gambar 4.3 Pengujian rangkaian Decoder BCD to Seven Segment. Tabel 8. Tabel pengujian BCD to Seven Segment Input Output A B C D desimal

38 4.4 Pengujian Rangkaian Penentu Gelang Warna Ketiga Pengujian rangkaian dilakukan dengan Memberikan inputan pada IC (IC decoder 3 to 8 ). INPUT Gambar 4.4 Rangkaian Gelang warna ketiga Tabel 9. Tabel Pengujian Penentu Gelang Warna Ketiga Input Output Output Gerbang OR Y - Y Nol Y2 Titik dan K Y3 K Y4 Nol dan K Y5 Titik dan M Y6 M Y7-28

39 4.5 Pengujian Sistem Keseluruhan Pengujian dilakukan terhadap Ketiga kolom tombol yang telah dibuat dan di pasangkan terhadap rangkaian yang telah di buat. Dalam pembuatan rangkaian calculator resistor ini terdapat 3 kolom tombol dengan tombol perkolomnya. Didapat Tabel 2 Hasil Pengujian Keseluruhan Tombol Output Kolom I Kolom II Kolom III Seven Segment dan Led K: M Hitam Hitam Hitam ohm Coklat Coklat Coklat ohm Merah Merah Merah 2.2K ohm Jingga Jingga Jingga 33K ohm Kuning Kuning Kuning 5.5M ohm Hijau Hijau Hijau 66M ohm Biru Biru Biru 77M ohm Ungu Ungu Ungu - Abu-abu Abu-abu Abu-abu - Putih Putih Putih - Tabel di atas telah menunjukan bahwa rangkaian telah bekerja dengan sesuai. Untuk prosesi percobaanya hanya dilakukan sebagian saja, dikarenakan terdapat banyak kombinasi warna. Jadi, hanya sebagian saja yang dilakukan untuk percobaan dan hasilnya. 29

40 BAB V PENUTUP 5. KESIMPULAN Dari hasil perancangan dan pembuatan perangkat sistem calculator resistor dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :. Dari setiap tombol telah dapat mewakili simbol warna dari resistor 2. Pengujian rangkaian Encoder dapat sesuai dengan yang di inginkan. 3. Pengujian rangkaian memori telah sesuai. 4. Pengujian rangkaian BCD to Seven Segment telah bekerja dengan Baik 5. Pengujian rangkaian penentu gelang warna ket-3 telah bekerja dengan Baik 6. Bentuk nyala LED telah sesuai dengan kondisi input yaitu antara bentuk huruf K dan huruf M. 5. SARAN. Pada tiap tombol di berikan satu LED sebagai indikator selain warna, agar lebih jelas 2. Untuk mendapatkan hasil keluaran agar lebih presisi, sebaiknya di tambahkan Elco. 3

RESISTOR DAN HUKUM OHM

RESISTOR DAN HUKUM OHM MODUL I RESISTOR DAN HUKUM OHM I. Tujuan Praktikum 1. Mampu mengenali bentuk dan jenis resistor. 2. Mampu menghitung nilai resistansi resistor melalui urutan cincin warnanya. 3. Mampu merangkai resistor

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR JAM DIGITAL

TUGAS AKHIR JAM DIGITAL TUGAS AKHIR JAM DIGITAL Disusun Oleh : Eddy Gatot Abdillah 01402-040 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2009 LEMBAR PENGESAHAN JAM DIGITAL Diajukan Untuk

Lebih terperinci

Tabel 1.1 Nilai warna pada cincin resistor

Tabel 1.1 Nilai warna pada cincin resistor 1. RINGKASAN TEORI Pada dasarnya semua bahan memiliki sifat resistif namun beberapa bahan seperti tembaga, perak, emas dan bahan metal umumnya memiliki resistansi yang sangat kecil. Bahan-bahan tersebut

Lebih terperinci

Resistor. Gambar Resistor

Resistor. Gambar Resistor Resistor Resistor merupakan komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat

Lebih terperinci

SMPK 6 PENABUR JAKARTA ULANGAN AKHIR SEMESTER

SMPK 6 PENABUR JAKARTA ULANGAN AKHIR SEMESTER SMPK 6 PENABUR JAKARTA ULANGAN AKHIR SEMESTER 1 (2015-2016) HARI/TANGGAL BIDANG STUDI KELAS WAKTU : Kamis, 3 desember 2015 : Prakarya Rekayasa (Elektro) : 9 (SEMBILAN) : 90 menit Petunjuk Pilihlah jawaban

Lebih terperinci

Penggunaan RLC Meter Dalam Pengukuran

Penggunaan RLC Meter Dalam Pengukuran JOB SHEET Penggunaan Meter Dalam Pengukuran I. Tujuan Praktikum. Mahasiswa dapat mempergunakan Meter. 2. Mahasiswa terampil mempergunakan Meter dengan baik dan benar. 3. Mahasiswa dapat menggunakan Meter

Lebih terperinci

BAB 2. KOMPONEN PASIF

BAB 2. KOMPONEN PASIF RESISTOR BAB 2. KOMPONEN PASIF Pada dasarnya semua bahan memiliki sifat resistif namun beberapa bahan seperti tembaga, perak, emas dan bahan metal umumnya memiliki resistansi yang sangat kecil. Bahan material

Lebih terperinci

Dalam materi pembelajaran ini akan dibatas tiga komponen passif yakin

Dalam materi pembelajaran ini akan dibatas tiga komponen passif yakin BAB I. KOMPONEN PASIF ELEKTRONIKA ANALOG Elektronika adalah suatu bentuk piranti kelistrikan yang menggunakan arus lemah, sehingga tegangan operasionalnya umummnya menggunakan tegangan rendah. Secara umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem digital merupakan salah satu sistem yang digunakan dalam pemrosesan sinyal atau data. Sebelum dimulainya era digital, pemrosesan sinyal atau data dilakukan

Lebih terperinci

Jurnal Skripsi. Mesin Mini Voting Digital

Jurnal Skripsi. Mesin Mini Voting Digital Jurnal Skripsi Alat mesin mini voting digital ini adalah alat yang digunakan untuk melakukan pemilihan suara, dikarenakan dalam pelaksanaanya banyaknya terjadi kecurangan dalam perhitungan jumlah hasil

Lebih terperinci

SOAL UJIAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKARYA REKAYASA TEKNOLOGI (ELEKTRONIKA)

SOAL UJIAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKARYA REKAYASA TEKNOLOGI (ELEKTRONIKA) SOAL UJIAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKARYA REKAYASA TEKNOLOGI (ELEKTRONIKA) 1. Komponen elektronik yang berfungsi untuk membatasi arus listrik yang lewat dinamakan A. Kapasitor D. Transistor B. Induktor

Lebih terperinci

MODUL I GERBANG LOGIKA

MODUL I GERBANG LOGIKA MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL 1 MODUL I GERBANG LOGIKA Dalam elektronika digital sering kita lihat gerbang-gerbang logika. Gerbang tersebut merupakan rangkaian dengan satu atau lebih dari satu sinyal

Lebih terperinci

KOMPONEN ELEKTRONIKA. By YOICETA VANDA, ST., MT.

KOMPONEN ELEKTRONIKA. By YOICETA VANDA, ST., MT. KOMPONEN ELEKTRONIKA By YOICETA VANDA, ST., MT. 1.PENDAHULUAN Pengertian Elektronika Elektronika adalah ilmu pengetahuan dan teknologi(iptek) tentang pengendalian partikel bermuatan di dalam ruang hampa,

Lebih terperinci

1. FLIP-FLOP. 1. RS Flip-Flop. 2. CRS Flip-Flop. 3. D Flip-Flop. 4. T Flip-Flop. 5. J-K Flip-Flop. ad 1. RS Flip-Flop

1. FLIP-FLOP. 1. RS Flip-Flop. 2. CRS Flip-Flop. 3. D Flip-Flop. 4. T Flip-Flop. 5. J-K Flip-Flop. ad 1. RS Flip-Flop 1. FLIP-FLOP Flip-flop adalah keluarga Multivibrator yang mempunyai dua keadaaan stabil atau disebut Bistobil Multivibrator. Rangkaian flip-flop mempunyai sifat sekuensial karena sistem kerjanya diatur

Lebih terperinci

Laboratorium Sistem Komputer dan Otomasi Departemen Teknik Elektro Otomasi Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh November

Laboratorium Sistem Komputer dan Otomasi Departemen Teknik Elektro Otomasi Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh November PRAKTIKUM 1 COUNTER (ASINKRON) A. OBJEKTIF 1. Dapat merangkai rangkaian pencacah n bit dengan JK Flip-Flop 2. Dapat mendemonstrasikan operasi pencacah 3. Dapat mendemonstrasikan bagaimana modulus dapat

Lebih terperinci

BAB II KOMPONEN MULTIVIBRATOR MONOSTABIL. Didalam membuat suatu perangkat elektronik dibutuhkan beberapa jenis

BAB II KOMPONEN MULTIVIBRATOR MONOSTABIL. Didalam membuat suatu perangkat elektronik dibutuhkan beberapa jenis BAB II KOMPONEN MULTIVIBRATOR MONOSTABIL Didalam membuat suatu perangkat elektronik dibutuhkan beberapa jenis komponen. Banyak sedikitnya jenis komponen yang di pakai pada perangkat elektronik tergantung

Lebih terperinci

Modul 3 : Rangkaian Kombinasional 1

Modul 3 : Rangkaian Kombinasional 1 Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom 1 Modul 3 : Rangkaian Kombinasional 1 3.1 Tujuan Mahasiswa mampu mengetahui cara kerja decoder dengan IC, dan membuat rangkaiannya. 3.2 Alat & Bahan 1. IC Gerbang

Lebih terperinci

KOMPONEN AKTIF. Resume Praktikum Rangkaian Elektronika

KOMPONEN AKTIF. Resume Praktikum Rangkaian Elektronika Resume Praktikum Rangkaian Elektronika 1. Pertemuan kesatu Membahas silabus yang akan dipelajari pada praktikum rangkaian elektronika. Membahas juga tentang komponen-komponen elektronika, seperti kapasitor,

Lebih terperinci

KARYA AKHIR STUDI PENGUKURAN KECEPATAN PUTARAN MENGGUNAKAN TACHOMETER DIGITAL

KARYA AKHIR STUDI PENGUKURAN KECEPATAN PUTARAN MENGGUNAKAN TACHOMETER DIGITAL KARYA AKHIR STUDI PENGUKURAN KECEPATAN PUTARAN MENGGUNAKAN TACHOMETER DIGITAL Karya Akhir ini diajukan untuk Melengkapi Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan OLEH: MUHAMMAD

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK TEKNIK DIGITAL Gerbang Logika Dasar, Universal NAND dan Semester 3

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK TEKNIK DIGITAL Gerbang Logika Dasar, Universal NAND dan Semester 3 1. Kompetensi FAKULTAS TEKNIK No. LST/PTI/PTI6205/02 Revisi: 00 Tgl: 8 September 2014 Page 1 of 6 Dengan mengikuti perkuliahan praktek, diharapkan mahasiswa memiliki kedisiplinan, tanggung jawab dan dapat

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 2 DECODER-ENCODER. JOBSHEET UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Digital dan Mikroprosesor Yang dibina oleh Drs. Suwasono, M.T.

PRAKTIKUM 2 DECODER-ENCODER. JOBSHEET UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Digital dan Mikroprosesor Yang dibina oleh Drs. Suwasono, M.T. PRAKTIKUM 2 DECODER-ENCODER JOBSHEET UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Digital dan Mikroprosesor Yang dibina oleh Drs. Suwasono, M.T. Nama : Fachryzal Candra Trisnawan NIM : 160533611466 Prog. Studi - Off

Lebih terperinci

MODUL TEKNIK DIGITAL MODUL III GERBANG LOGIKA

MODUL TEKNIK DIGITAL MODUL III GERBANG LOGIKA MODUL TEKNIK DIGITAL MODUL III GERBANG LOGIKA YAYASAN SANDHYKARA PUTRA TELKOM SMK TELKOM SANDHY PUTRA MALANG 28 MODUL III GERBANG LOGIKA & RANGKAIAN KOMBINASIONAL Mata Pelajaran : Teknik Digital Kelas

Lebih terperinci

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. O artinya ohm, untuk mengukur

Lebih terperinci

Jobsheet Praktikum DECODER

Jobsheet Praktikum DECODER 1 DECODER A. Tujuan Kegiatan Praktikum 6 : Setelah mempraktekkan Topik ini, mahasiswa diharapkan dapat : 1) Merangkai rangkaian DECODER. 2) Mengetahui karakteristik rangkaian DECODER. B. Dasar Teori Kegiatan

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Logic diagram dan logic simbol IC 7476

Gambar 1.1 Logic diagram dan logic simbol IC 7476 A. Judul : FLIP-FLOP JK B. Tujuan Kegiatan Belajar 15 : Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat : 1) Mengetahui cara kerja rangkaian Flip-Flop J-K. 2) Merangkai rangkaian Flip-Flop J-K.

Lebih terperinci

Rangkaian Listrik. Modul Praktikum. A. AVO Meter

Rangkaian Listrik. Modul Praktikum. A. AVO Meter Modul Praktikum Rangkaian Listrik A. AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. O artinya

Lebih terperinci

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR 3.1 Prinsip Kerja Sensor LDR LDR (Light Dependent Resistor) adalah suatu komponen elektronik yang resistansinya berubah ubah tergantung pada intensitas cahaya. Jika intensitas

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM GERBANG LOGIKA (AND, OR, NAND, NOR)

LAPORAN PRAKTIKUM GERBANG LOGIKA (AND, OR, NAND, NOR) LAPORAN PRAKTIKUM GERBANG LOGIKA (AND, OR, NAND, NOR) Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Elektronika Lanjut Dosen Pengampu : Ahmad Aminudin, M.Si Oleh : Aceng Kurnia Rochmatulloh (1305931)

Lebih terperinci

Percobaan 4 PENGUBAH SANDI BCD KE PERAGA 7-SEGMEN. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

Percobaan 4 PENGUBAH SANDI BCD KE PERAGA 7-SEGMEN. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY Percobaan 4 PENGUBAH SANDI BCD KE PERAGA 7-SEGMEN Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id Tujuan : 1. Mengenal cara kerja dari peraga 7-segmen 2. Mengenal cara kerja rangkaian

Lebih terperinci

BAB III KOMPONEN ELEKTRONIKA

BAB III KOMPONEN ELEKTRONIKA BAB III KOMPONEN ELEKTRONIKA Komponen elektronika dapat dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Komponen Pasif: merupakan komponen yang dapat bekerja tanpa sumber tegangan. a. Resistor b. Kapasitor c. Induktor 2. Komponen

Lebih terperinci

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP S-R

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP S-R 1 FLIP-FLOP S-R A. Tujuan Kegiatan Praktikum 9 : Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat : 1) Menjelaskan cara kerja rangkaian FLIP FLOP S-R. 2) Merangkai rangkaian FLIP FLOP S-R. B. Dasar

Lebih terperinci

Konduktor dan isolator

Konduktor dan isolator Konduktor dan isolator Arus listrik adalah nama yang diberikan untuk aliran elektronelektron (atau pembawa (carrier) muatan negatif). Elektronelektron berputar (to orbit) mengelilingi inti (nucleus) atom.

Lebih terperinci

RANGKAIAN LOGIKA DISKRIT

RANGKAIAN LOGIKA DISKRIT RANGKAIAN LOGIKA DISKRIT Materi 1. Gerbang Logika Dasar 2. Tabel Kebenaran 3. Analisa Pewaktuan GERBANG LOGIKA DASAR Gerbang Logika blok dasar untuk membentuk rangkaian elektronika digital Sebuah gerbang

Lebih terperinci

KOMPONEN PASIF. Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

KOMPONEN PASIF. Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KOMPONEN PASIF ELK-DAS.23 20 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENULISAN ILMIAH LAMPU KEDIP

PENULISAN ILMIAH LAMPU KEDIP PENULISAN ILMIAH LAMPU KEDIP BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Integrated Circuit 4017 Integrated Circuit 4017 adalah jenis integrated circuit dari keluarga Complentary Metal Oxide Semiconductor (CMOS). Beroperasi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN 4.1 Pengujian Pengujian rangkaian skematik ini dilakukan untuk melihat kinerja sistem yang telah di rancang berdasarkan deskripsi kerja alat yang diinginkan. Apabila

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Pengendalian Perangkat Listrik Melalui Port Paralel Menggunakan Bahasa Program Borland Delphi 7.0

TUGAS AKHIR. Pengendalian Perangkat Listrik Melalui Port Paralel Menggunakan Bahasa Program Borland Delphi 7.0 TUGAS AKHIR Pengendalian Perangkat Listrik Melalui Port Paralel Menggunakan Bahasa Program Borland Delphi 7.0 Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun

Lebih terperinci

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP J-K

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP J-K 1 FLIP-FLOP J-K A. Tujuan Kegiatan Praktikum 10 : Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat : 1) Menjelaskan cara kerja rangkaian FLIP FLOP J-K 2) Merangkai rangkaian FLIP FLOP J-K B. Dasar

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PERANCANGAN MODUL PEMBELAJARAN ELEKTRONIKA DIGITAL ENCODER, DECODER, MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER.

SEMINAR NASIONAL PERANCANGAN MODUL PEMBELAJARAN ELEKTRONIKA DIGITAL ENCODER, DECODER, MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER. PERANCANGAN MODUL PEMBELAJARAN ELEKTRONIKA DIGITAL ENCODER, DECODER, MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER. Sabran 1*, Muliadi 2 1,2 Dosen PTA FT Universitas Negeri Makassar * sabran_fh66@yahoo.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

MODUL DASAR TEKNIK DIGITAL

MODUL DASAR TEKNIK DIGITAL MODUL DASAR TEKNIK DIGITAL ELECTRA ELECTRONIC TRAINER alexandernugroho@gmail.com HP: 08112741205 2/23/2015 BAB I GERBANG DASAR 1. 1 TUJUAN PEMBELAJARAN Peserta diklat / siswa dapat : Memahami konsep dasar

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 3 KOMPONEN ELEKTRONIKA. Create : Defi Pujianto, S,Kom

PERTEMUAN KE 3 KOMPONEN ELEKTRONIKA. Create : Defi Pujianto, S,Kom PERTEMUAN KE 3 KOMPONEN ELEKTRONIKA Create : Defi Pujianto, S,Kom Resistor Merupakan kokponen elektronika yang berfungsi untuk mengatur serta menghambat arus listrik Resistor di bagi menjadi dua yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. elektronika digital. Kita perlu mempelajarinya karena banyak logika-logika yang

BAB I PENDAHULUAN. elektronika digital. Kita perlu mempelajarinya karena banyak logika-logika yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gerbang Logika merupakan blok dasar untuk membentuk rangkaian elektronika digital. Kita perlu mempelajarinya karena banyak logika-logika yang harus kita pelajari

Lebih terperinci

Papan Pergantian Pemain Sepak Bola Berbasis Digital Menggunakan IC4072 dan IC7447

Papan Pergantian Pemain Sepak Bola Berbasis Digital Menggunakan IC4072 dan IC7447 Volume 10 No 1, April 2017 Hlm. 44-50 ISSN 0216-9495 (Print) ISSN 2502-5325 (Online) Papan Pergantian Pemain Sepak Bola Berbasis Digital Menggunakan IC4072 dan IC7447 Teguh Arifianto Program Studi Teknik

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK TIM PENYUSUN DIANA RAHMAWATI, S.T., M. T HARYANTO, S.T., M.T KOKO JONI, S.T., M.Eng ACHMAD UBAIDILLAH, S.T., M.T RIZA ALFITA, S.T., MT MIFTACHUL ULUM, S.T., M.T

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Tim penyusun: Diana Rahmawati, S. T., M. T. Haryanto, S. T., M. T. Koko Joni, S. T., M. Eng. Achmad Ubaidillah, S. T., M. T. Riza Alfita, S. T., M. T. Miftachul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasangan atau pembuatan barang-barang elektronika dan listrik.

BAB I PENDAHULUAN. pemasangan atau pembuatan barang-barang elektronika dan listrik. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengukuran merupakan suatu aktifitas dan atau tindakan membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya atau harganya terhadap besaran lain yang sudah diketahui

Lebih terperinci

SEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE

SEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE SEMIKONDUKTOR Komponen Semikonduktor Di dunia listrik dan elektronika dikenal bahan yang tidak bisa mengalirkan listrik (isolator) dan bahan yang bisa mengalirkan listrik (konduktor). Gbr. 1. Tingkatan

Lebih terperinci

MODUL 3 GERBANG LOGIKA DASAR

MODUL 3 GERBANG LOGIKA DASAR MODUL 3 GERBANG LOGIKA DASAR A. TEMA DAN TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN. Tema : Gerbang Logika Dasar 2. Fokus Pembahasan Materi Pokok :. Definisi Gerbang Logika Dasar 2. Gerbang-gerbang Logika Dasar 3. Tujuan

Lebih terperinci

BAB IV : RANGKAIAN LOGIKA

BAB IV : RANGKAIAN LOGIKA BAB IV : RANGKAIAN LOGIKA 1. Gerbang AND, OR dan NOT Gerbang Logika adalah rangkaian dengan satu atau lebih dari satu sinyal masukan tetapi hanya menghasilkan satu sinyal berupa tegangan tinggi atau tegangan

Lebih terperinci

MAKALAH SYSTEM DIGITAL GERBANG LOGIKA DI SUSUN OLEH : AMRI NUR RAHIM / F ANISA PRATIWI / F JUPRI SALINDING / F

MAKALAH SYSTEM DIGITAL GERBANG LOGIKA DI SUSUN OLEH : AMRI NUR RAHIM / F ANISA PRATIWI / F JUPRI SALINDING / F MAKALAH SYSTEM DIGITAL GERBANG LOGIKA DI SUSUN OLEH : AMRI NUR RAHIM / F 551 12 062 ANISA PRATIWI / F 551 12 075 JUPRI SALINDING / F 551 12 077 WIDYA / F 551 12 059 TEKNIK INFORMATIKA (S1) TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL LABORATORIUM ELEKTRONIKA KENDALI TEKNIK ELEKTRO MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL BUSTANUL ARIFIN, ST, MT FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG Jl. Raya Kaligawe km.4 (024) 6583584

Lebih terperinci

GERBANG LOGIKA. A. Tujuan Praktikum. B. Dasar Teori

GERBANG LOGIKA. A. Tujuan Praktikum. B. Dasar Teori GERBANG LOGIKA Tugas Pra Praktikum 1. Apa yang dimaksud dengan gerbang logika? Jelaskan! 2. Ada berapa jenis gerbang logika dasar? Sebutkan dan jelaskan! 3. Sebutkan macam-macam gerbang logika jika ditinjau

Lebih terperinci

Pengenalan Komponen dan Teori Semikonduktor

Pengenalan Komponen dan Teori Semikonduktor - 1 Pengenalan Komponen dan Teori Semikonduktor Missa Lamsani Hal 1 SAP Pengelompokan bahan-bahan elektrik dari sifat-sifat listriknya. Pengertian resistivitas dan nilai resistivitas bahan listrik : konduktor,

Lebih terperinci

O L E H : H I DAYAT J U R U SA N TEKNIK KO M P U TER U N I KO M 2012

O L E H : H I DAYAT J U R U SA N TEKNIK KO M P U TER U N I KO M 2012 O L E H : H I DAYAT J U R U SA N TEKNIK KO M P U TER U N I KO M 2012 Outline Penjelasan tiga operasi logika dasar dalam sistem digital. Penjelasan Operasi dan Tabel Kebenaran logika AND, OR, NAND, NOR

Lebih terperinci

BAB I : APLIKASI GERBANG LOGIKA

BAB I : APLIKASI GERBANG LOGIKA BAB I : APLIKASI GERBANG LOGIKA Salah satu jenis IC dekoder yang umum di pakai adalah 74138, karena IC ini mempunyai 3 input biner dan 8 output line, di mana nilai output adalah 1 untuk salah satu dari

Lebih terperinci

GERBANG LOGIKA DIGITAL

GERBANG LOGIKA DIGITAL LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA PERCOBAAN 09 GERBANG LOGIKA DIGITAL Disusun oleh : Kelompok : 1 Nama : Achmad Mushoffa 3.31.11.0.01 Agus Bekti Rohmadi 3.31.11.0.02 Alex Samona 3.31.11.0.03 Angger Eka Samekta

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Operational Amplifier Gambar 3.1 Operational Amplifier Operational Amplifier atau di singkat op-amp merupakan salah satu komponen analog yang sering digunakan dalam berbagai

Lebih terperinci

GERBANG UNIVERSAL. I. Tujuan : I.1 Merangkai NAND Gate sebagai Universal Gate I.2 Membuktikan table kebenaran

GERBANG UNIVERSAL. I. Tujuan : I.1 Merangkai NAND Gate sebagai Universal Gate I.2 Membuktikan table kebenaran GERBANG UNIVERSAL I. Tujuan : I.1 Merangkai NAND Gate sebagai Universal Gate I.2 Membuktikan table kebenaran II. PENDAHULUAN Gerbang universal adalah salah satu gerbang dasar yang dirangkai sehingga menghasilkan

Lebih terperinci

Pengantar Elektronika RESISTOR ( TAHANAN) STIMIK AKBA 2011

Pengantar Elektronika RESISTOR ( TAHANAN) STIMIK AKBA 2011 Pengantar Elektronika RESISTOR ( TAHANAN) STIMIK AKBA 2011 Pengertian : Resistor adalah komponen elektronik dua saluran yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi penurunan tegangan diantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Counter? 2. Apa saja macam-macam Counter? 3. Apa saja fungsi Counter?

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Counter? 2. Apa saja macam-macam Counter? 3. Apa saja fungsi Counter? BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebelum melakukan percobaan, ada baiknya kita mempelajari serta memahami setiap percobaan yang akan kita lakukan. Tanpa disadari dalam membuat suatu makalah kita pasti

Lebih terperinci

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) RANGKAIAN DIGITAL Program Studi Teknik Komputer Jenjang Pendidikan Program Diploma III Tahun AMIK BSI NIM NAMA KELAS :. :.. :. Akademi Manajemen Informatika dan Komputer

Lebih terperinci

EMULASI GERBANG LOGIKA TUNGGAL MULTIFUNGSI MENGGUNAKAN MIKROPENGENDALI ATMEGA8A

EMULASI GERBANG LOGIKA TUNGGAL MULTIFUNGSI MENGGUNAKAN MIKROPENGENDALI ATMEGA8A EMULASI GERBANG LOGIKA TUNGGAL MULTIFUNGSI MENGGUNAKAN MIKROPENGENDALI ATMEGA8A Arief Hendra Saptadi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Semarang Jl. Kasipah no 10-12 Semarang

Lebih terperinci

PERANCANGAN SIMULATOR TRAFFIC LIGHT BERBASIS ARDUINO

PERANCANGAN SIMULATOR TRAFFIC LIGHT BERBASIS ARDUINO TUGAS AKHIR PERANCANGAN SIMULATOR TRAFFIC LIGHT BERBASIS ARDUINO Diajukan Oleh : EKO PAMBUDI 41406120110 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2012 LEMBAR PERNYATAAN

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Counter, Counter Asinkron, Clock

ABSTRAK. Kata Kunci : Counter, Counter Asinkron, Clock ABSTRAK Counter (pencacah) adalah alat rangkaian digital yang berfungsi menghitung banyaknya pulsa clock atau juga berfungsi sebagai pembagi frekuensi, pembangkit kode biner Gray. Pada counter asinkron,

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Tim penyusun: Diana Rahmawati, S. T., M. T. Haryanto, S. T., M. T. Koko Joni, S. T., M. Eng. Achmad Ubaidillah, S. T., M. T. Riza Alfita, S. T., M. T. Miftachul

Lebih terperinci

SISTEM DIGITAL 1. PENDAHULUAN

SISTEM DIGITAL 1. PENDAHULUAN SISTEM DIGITAL Perkembangan teknologi dalam bidang elektronika sangat pesat, kalau beberapa tahun lalu rangkaian elektronika menggunakan komponen tabung hampa, komponen diskrit, seperti dioda, transistor,

Lebih terperinci

MAKALAH Speaker Aktif. Disusun oleh : Lentera Fajar Muhammad X MIA 9/18. SMA 1 KUDUS Jl. Pramuka 41 telp. (0291)

MAKALAH Speaker Aktif. Disusun oleh : Lentera Fajar Muhammad X MIA 9/18. SMA 1 KUDUS Jl. Pramuka 41 telp. (0291) MAKALAH Speaker Aktif Disusun oleh : Lentera Fajar Muhammad X MIA 9/18 SMA 1 KUDUS Jl. Pramuka 41 telp. (0291) 431368. KUDUS-59319 1 Kata Pengantar Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji hanya milik Allah

Lebih terperinci

MODUL I PENGENALAN ALAT

MODUL I PENGENALAN ALAT MODUL PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL 1 I. DASAR TEORI 1. Konsep Dasar Breadboard MODUL I PENGENALAN ALAT Breadboard digunakan untuk mengujian dan eksperimen rangkaian elektronika. Breadboard sangat baik sekali

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer telah membuat ruang batas perangkat lunak dan perangkat keras semakin sempit. Komputer sebagai sistem tidak dapat dipahami tanpa memahami

Lebih terperinci

PELATIHAN ROBOTIKA TINGKAT BEGINNER

PELATIHAN ROBOTIKA TINGKAT BEGINNER PELATIHAN ROBOTIKA TINGKAT BEGINNER MODUL 1 PENGENALAN KOMPONEN ELEKTRONIKA PASIF serta HUKUM OHM DAN KIRCHOFF Disusun oleh : Deddy Susilo, ST Divisi Hardware CREATE Centre for Electronic and Information

Lebih terperinci

BAB VI ENCODER DAN DECODER

BAB VI ENCODER DAN DECODER BAB VI ENCODER DAN DECODER 6.1. TUJUAN EKSPERIMEN Memahami prinsip kerja dari rangkaian Encoder Membedakan prinsip kerja rangkaian Encoder dan Priority Encoder Memahami prinsip kerja dari rangkaian Decoder

Lebih terperinci

1. Multimeter sebagai Ohmmeter

1. Multimeter sebagai Ohmmeter 1. Multimeter sebagai Ohmmeter Tujuan Percobaan Setelah melakukan percobaan ini anda diharapkan dapat: 1. Menggunakan pengukur multimeter untuk mengukur resistansi/hambatan yaitu multimeter sebagai ohmmeter;

Lebih terperinci

Pertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen

Pertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen Pertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen Elektronik 2. Kompetensi Dasar : Memahami komponen dasar elektronika B. Pokok Bahasan : Komponen Dasar Elektronika

Lebih terperinci

6. Rangkaian Logika Kombinasional dan Sequensial 6.1. Rangkaian Logika Kombinasional Enkoder

6. Rangkaian Logika Kombinasional dan Sequensial 6.1. Rangkaian Logika Kombinasional Enkoder 6. Rangkaian Logika Kombinasional dan Sequensial Rangkaian Logika secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu rangkaian logika Kombinasional dan rangkaian logika Sequensial. Rangkaian logika Kombinasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat dalam kehidupan manusia. Banyaknya aktifitas manusia menyebabkan banyaknya sarana yang digunakan untuk mempermudah kegiatan

Lebih terperinci

LISTRIK DINAMIS FIS 1 A. PENDAHULUAN B. HUKUM OHM. ρ = ρ o (1 + αδt) C. NILAI TAHANAN RESISTOR

LISTRIK DINAMIS FIS 1 A. PENDAHULUAN B. HUKUM OHM. ρ = ρ o (1 + αδt) C. NILAI TAHANAN RESISTOR A. PENDAHULUAN Listrik bergerak dalam bentuk arus listrik. Arus listrik adalah gerakan muatan-muatan listrik berupa gerakan elektron dalam suatu rangkaian listrik dalam waktu tertentu karena adanya tegangan

Lebih terperinci

BAB II ALJABAR BOOLEAN DAN GERBANG LOGIKA

BAB II ALJABAR BOOLEAN DAN GERBANG LOGIKA BAB II ALJABAR BOOLEAN DAN GERBANG LOGIKA Alokasi Waktu : 8 x 45 menit Tujuan Instruksional Khusus : 1. Mahasiswa dapat menjelaskan theorema dan sifat dasar dari aljabar Boolean. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan

Lebih terperinci

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan

Lebih terperinci

=== PERANCANGAN RANGKAIAN SEKUENSIAL ===

=== PERANCANGAN RANGKAIAN SEKUENSIAL === === PERANCANGAN RANGKAIAN SEKUENSIAL === Rangkaian Sekuensial, adalah rangkaian logika yang keadaan keluarannya dipengaruhi oleh kondisi masukan dan kondisi rangkaian saat itu. Variabel Masukan Keadaan

Lebih terperinci

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

DASAR PENGUKURAN LISTRIK DASAR PENGUKURAN LISTRIK OUTLINE 1. Objektif 2. Teori 3. Contoh 4. Simpulan Objektif Teori Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu: Menjelaskan dengan benar mengenai prinsip dasar pengukuran. Mengukur arus,

Lebih terperinci

MODUL I GERBANG LOGIKA DASAR

MODUL I GERBANG LOGIKA DASAR MODUL I GERBANG LOGIKA DASAR I. PENDAHULUAN Gerbang logika adalah rangkaian dengan satu atau lebih masukan tetapi hanya menghasilkan satu keluaran berupa tegangan tinggi ( 1 ) dan tegangan rendah ( 0 ).

Lebih terperinci

Elektronika Dasar. Materi PERANTI ELEKTRONIKA (Resistor) Drs. M. Rahmad, M.Si Ernidawati, S.Pd. M.Sc. Oleh. Peranti/mrd/11 1

Elektronika Dasar. Materi PERANTI ELEKTRONIKA (Resistor) Drs. M. Rahmad, M.Si Ernidawati, S.Pd. M.Sc. Oleh. Peranti/mrd/11 1 Elektronika Dasar Oleh Drs. M. Rahmad, M.Si Ernidawati, S.Pd. M.Sc Materi PERANTI ELEKTRONIKA (Resistor) Peranti/mrd/11 1 PERTANYAAN Mengapa perlu mempelajari Komponen Elektronika? Apakah yang dimaksud

Lebih terperinci

Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya

Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing Komponen Elektronika tersebut

Lebih terperinci

RESISTOR, TRANSISTOR DAN KAPASITOR

RESISTOR, TRANSISTOR DAN KAPASITOR RESISTOR, TRANSISTOR DAN KAPASITOR Resistor Yang pertama kali akan kita bahas adalah resistor. Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Catu Daya / power supply Power supply adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk memberikan tegangan listrik yang dibutuhkan oleh suatu rangkaian elektronika. Dalam

Lebih terperinci

Hukum Ohm. Fisika Dasar 2 Materi 4

Hukum Ohm. Fisika Dasar 2 Materi 4 Hukum Ohm Fisika Dasar 2 Materi 4 Arus Listrik Pada listrik statis, kita selalu membahas muatan yang diam. Pada listrik dinamik muatan dipandang bergerak pada suatu bahan yang disebut konduktor Muatan-muatan

Lebih terperinci

COUNTER ASYNCHRONOUS

COUNTER ASYNCHRONOUS COUNTER ASYNCHRONOUS A. Tujuan Kegiatan Praktikum 2 : Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat : ) Merangkai rangkaian ASYNCHRONOUS COUNTER 2) Mengetahui cara kerja rangkaian ASYNCHRONOUS

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODEL HUMIDIFIER

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODEL HUMIDIFIER TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODEL HUMIDIFIER Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu ( S1 ) Disusun Oleh : Nama : Heri Setiawan NIM : 41409110066 Program

Lebih terperinci

REGISTER DAN COUNTER.

REGISTER DAN COUNTER. REGISTER DAN COUNTER www.st3telkom.ac.id Register Register adalah rangkaian yang tersusun dari satu atau beberapa flip-flop yang digabungkan menjadi satu. Flip-Flop disebut juga sebagai register 1 bit.

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Perancangan Panel Kontrol Penerangan Manual Dan Otomatis. Dengan Remote Kontrol

TUGAS AKHIR. Perancangan Panel Kontrol Penerangan Manual Dan Otomatis. Dengan Remote Kontrol TUGAS AKHIR Perancangan Panel Kontrol Penerangan Manual Dan Otomatis Dengan Remote Kontrol Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Sudarmanto

Lebih terperinci

Modul 5 : Rangkaian Sekuensial 1

Modul 5 : Rangkaian Sekuensial 1 Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom 1 Modul 5 : Rangkaian Sekuensial 1 5.1 Tujuan Mahasiswa mampu mengetahui cara kerja Flip Flop dan membuat rangkaiannya. 5.2 Alat & Bahan 1. IC Gerbang Logika :

Lebih terperinci

TM - 2 LISTRIK. Pengertian Listrik

TM - 2 LISTRIK. Pengertian Listrik TM - 2 LISTRIK Pengertian Listrik Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Listrik, dapat juga diartikan sebagai berikut: - Listrik adalah kondisi dari partikel sub-atomik

Lebih terperinci

MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA

MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA DISUSUN OLEH: NAMA: SUBHAN HUSAIN NIM:300014003 JURUSAN: D3 TEKNIK ELEKTRO SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 2014 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT Tuhan

Lebih terperinci

MAKALAH TEKNIK DIGITAL RANGKAIAN FLIP-FLOP DASAR

MAKALAH TEKNIK DIGITAL RANGKAIAN FLIP-FLOP DASAR MAKALAH TEKNIK DIGITAL RANGKAIAN FLIP-FLOP DASAR DISUSUN OLEH : Rendy Andriyanto (14102035) Sania Ulfa Nurfalah (14102039) LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA

Lebih terperinci

Sistem Digital. Sistem Angka dan konversinya

Sistem Digital. Sistem Angka dan konversinya Sistem Digital Sistem Angka dan konversinya Sistem angka yang biasa kita kenal adalah system decimal yaitu system bilangan berbasis 10, tetapi system yang dipakai dalam computer adalah biner. Sistem Biner

Lebih terperinci

MODUL 8 RESISTOR & HUKUM OHM

MODUL 8 RESISTOR & HUKUM OHM MODUL 8 RESISTOR & HUKUM OHM TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mengukur nilai tahan suatu resistor menggunakan ohmmeter dan pembacaan kode warna resistor 2. Menentukan tahanan dalam dari voltmeter dan amperemeter 3.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada rancang bangun pengukur kecepatan kendaraan menggunakan sensor GMR adalah metode deskriftif dan eksperimen. Melalui

Lebih terperinci

Listrik Dinamis FIS 1 A. PENDAHULUAN. ρ = ρ o (1 + αδt) B. HUKUM OHM C. NILAI TAHANAN RESISTOR LISTRIK DINAMIS. materi78.co.nr. c.

Listrik Dinamis FIS 1 A. PENDAHULUAN. ρ = ρ o (1 + αδt) B. HUKUM OHM C. NILAI TAHANAN RESISTOR LISTRIK DINAMIS. materi78.co.nr. c. Listrik Dinamis A. PENDAHULUAN Listrik bergerak dalam bentuk arus listrik. Arus listrik adalah gerakan muatan-muatan listrik berupa gerakan elektron dalam suatu rangkaian listrik dalam waktu tertentu karena

Lebih terperinci

PENCACAH. Gambar 7.1. Pencacah 4 bit

PENCACAH. Gambar 7.1. Pencacah 4 bit DIG 7 PENCACAH 7.. TUJUAN. Mengenal, mengerti dan memahami operasi dasar pencacah maju maupun pencacah mundur menggunakan rangkaian gerbang logika dan FF. 2. Mengenal beberapa jenis IC pencacah. 7.2. TEORI

Lebih terperinci

Sistem Digital. Pendahuluan -1- Sistem Digital. Missa Lamsani Hal 1

Sistem Digital. Pendahuluan -1- Sistem Digital. Missa Lamsani Hal 1 Sistem Digital Pendahuluan -1- Missa Lamsani Hal 1 SAP Materi Perkuliahan Sistem Digital Sistem Bilangan dan Pengkodean Dasar Digital Rangkaian Kombinasional Rangkaian Sekuensial Counter dan Register Aplikasi

Lebih terperinci