BAB I PENDAHULUAN. Standart yang dipakai dalam analisa struktur bangunan lattice tower BTS
|
|
- Bambang Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Tower adalah struktur bangunan yang menggunakan baja sebagai bahan material konstruksi. Tower telekomunikasi adalah menara pemancar signal yang merupakan perangkat penting dalam teknologi komunikasi. Perkembangan dunia teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memaksa para penyedia layanan teleomunikasi untuk meningkatkan kualitas jaringan signal telekomunikasi tersebut. Selain meningkatkan jaringan signal tekomunikasi para pihak pengembang teknologi komunikasi juga berlomba lomba meningkatkan pelayannnya antara lain dengan perluasan sinyal yaitu memodifikasi tower agar mampu menerima tambahan beban antenna. Dengan penambahan pemancar sinyal jaringan dijangkau akan lebih luas. Masalah utama dalam penulisan ini adalah bagaimana modifikasi tower dengan perkuatan (Strengthening). Bagian utama struktur tower adalah main leg dan Bracing, sehingga analisa kemampuan profil dari kedua elemen tersebut jadi hal utama. Pada perencanaan perkuatan beban lateral yang berpengaruh secara dominan adalah beban angin, karena pengaruh perbandingan ketinggian dan lebar struktur yang sangat besar. Standart yang dipakai dalam analisa struktur bangunan lattice tower BTS adalah peraturan American Society of Civil Engineers ASCE Sedangkan untuk analisa pembebanan menggunakan Structural Standars 1-1
2 for Streel Antenna Tower and Anetnna Supporting Structure (TIA/EIA- 222-F, 1996). Studi analisa dan desain Penambahan tinggi dan perkuatan Tower menggunakan Program Ms Tower V6. Dari semua analisa dapat diketahui toleransi penambahan beban yang dilakukan. Harapan dari penulisan Tugas Akhir ini agar tower mampu menerima penambahan beban sehingga selanjutnya dapat mengurangi pertumbuhan tower terutama di kota besar. Optimalisasi penggunaan antenna tower sesuai dengan peratura menteri komunikasi dan informatika republik Indonesia nomor 02/PER/M.KOMINFO/3/2008 tentang pedoman pembangunan dan penggunaan menara bersama telekomunikasi. I.2 Rumusan Masalah Dari uraian diatas, maka permasalahan yang akan muncul dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kekuatan dari Main Leg? 2. Bagaimana kekuatan Bracing? 3. Bagaimana modifikasi perkuatan (Strengthening) tower akibat penambahan tinggi (Extend) tower dan beban 4. Bagaimana membuat perancangan permodelan kedalam program Ms. Tower V.6? 1-2
3 I.3 Tujuan Penelitian Dengan adanya permasalahan diatas, tujuan yang ingin dicapai dari penulisan tugas akhir ini adalah: 1. Mengetahui kekuatan tower sebelum dan sesudah penambahan tinggi dan beban antenna pada tower. 2. Mencari alternatif-alternatif pemilihan perkuatan & perpanjangan tower agar dapat menahan beban yang bertambah guna perluasan sinyal I.4 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah: 1. Jenis Menara yang dikaji dalam penulisan ini adalah Tower SST (Self Supporting Tower) kaki tiga. 2. Perkuatan & Penambahan tinggi tower tidak menghitung biaya. 3. Tidak merencanakan struktur tangga secara detail (struktur sekunder) 4. Tidak membahas tentang metode pelaksanaan 5. Perhitungan pembebanan sesuai TIA/EIA-222-F 6. Pemodelan menggunakan Ms. Tower V6 7. Tidak menghitung Struktur Bawah/ Pondasi 8. Metode Design Menggunakan LRFD 9. Beban yang bekerja hanya beban hidup, mati dan angin. Beban gempa tidak berpengaruh kepada Tower SST berdasarkan hasil studi yang dilakukan Sumargo (2007) 1-3
4 I.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang hendak dicapai dalam tuga akhir ini antara lain: 1. Mengoptimalkan tower yang ada (Eksisting) sehingga dapat menambah keuntungan. 2. Mengurangi populasi tower sehingga kota tidak menjadi hutan tower. 3. Dapat melakukan perkutan tower akibat penambahan beban sesuai anjuran pemerintah pada peraturan menteri komunikasi dan informatika republik Indonesia nomor 02/PER/M.KOMINFO/3/2008 tentang pedoman pembangunan dan penggunaan menara bersama telekomunikasi. I.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan disusun dengan tujuan agar laporan ini lebih jelas dan mudah dimengerti. Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Berisi materi tentang latar belakang, rumusan masalah, maksud dan tujuan, ruang lingkup dan batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. 1-4
5 1. Bab II: Tinjauan Pustaka Berisi tinjauan literatur terkait dengan topik penelitian PERHITUNGAN PERKUATAN TOWER SST 45 M + 3 M AKIBAT PENAMBAHAN TINGGI DAN BEBAN 2. Bab III: Data dan Metodologi Penelitian Berisi uraian tentang konsep pendekatan studi, jenis dan sumber data, serta metode pengumpulan dan metodologi analisis yang akan menjadi petunjuk dalam proses penelitian sampai dengan tahap analisis. 3. Bab IV: Hasil Analisis dan Pembahasan Berisi hasil pengolahan data dan perhitungan, meliputi laporan analisis, kriteria perhitungan analisis, Analisa Penambahan tinggi Tower eksisting ditambah dengan Beban Antenna baru, Analisa Perkuatan Tower, dan Gambar. 4. Bab V: Kesimpulan dan Saran Berisi hasil kesimpulan dan saran dari penulis mengenai hasil perhitungan keseluruhan topik bahasan. 1-5
TUGAS AKHIR PERHITUNGAN PERKUATAN TOWER SST 45 M + 3 M AKIBAT PENAMBAHAN TINGGI DAN BEBAN
TUGAS AKHIR PERHITUNGAN PERKUATAN TOWER SST 45 M + 3 M AKIBAT PENAMBAHAN TINGGI DAN BEBAN Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun oleh : Nama : Indah Septiani NIM
Lebih terperinciJudul: Masca Indra Triana
Masca Indra Triana 3106 100 039 Judul: Studi Perbandingan Performa Tower SST Kaki Tiga dengan Tower SST Kaki Empat Sebagai Pilihan dalam Perencanaan Tower Bersama Latar Belakang Semakin menjamurnya tower-tower
Lebih terperinciPERKUATAN ANTENA TOWER TELEKOMUNIKASI (BTS) AKIBAT PENAMBAHAN BEBAN
TUGAS AKHIR PS 1380 PERKUATAN ANTENA TOWER TELEKOMUNIKASI (BTS) AKIBAT PENAMBAHAN BEBAN FRILIANTON BENY SAPUTRO 3107 100 520 Dosen Pembimbing Ir. Isdarmanu, MSc Ir. R Soewardojo, MSc JURUSAN TEKNIK SIPIL
Lebih terperinciANALISA STRUKTUR TOWER BTS BERDASARKAN HASIL RE VERTICALITY MENGGUNAKAN STAAD PRO ABSTRAK
ANALISA STRUKTUR TOWER BTS BERDASARKAN HASIL RE VERTICALITY MENGGUNAKAN STAAD PRO ABSTRAK Meningkatnya kebutuhan terhadap teknologi komunikasi yang murah dan mudah, memaksa penyedia layanan telepon seluler
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN STRUKTUR TOWER BTS TIPE SST KAKI 4, SST KAKI 3, DAN MONOPOLE DENGAN KETINGGIAN 40 M YANG PALING EFISIEN
STUDI PERBANDINGAN STRUKTUR TOWER BTS TIPE SST KAKI 4, SST KAKI 3, DAN MONOPOLE DENGAN KETINGGIAN 40 M YANG PALING EFISIEN Oleh: Sony Arjanggi 3107 100 037 Dosen Pembimbing Endah Wahyuni, ST, MSc, Ph.D.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANGANGAN
BAB III METODOLOGI PERANGANGAN 3.1 Diagram Alir MULAI Data dan informasi struktur Studi Literatur Buku dan peraturan-peraturan yang berlaku Preliminari Desain Pembebanan 1. Beban mati 2. Beban hidup 3.
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR TOWER SST TELEKOMUNIKASI (75 M, 150 M, 225 M, 300 M) DENGAN BEBAN ANGIN RENCANA PERIODE ULANG 20 TAHUNAN BMKG SURABAYA
PERENCANAAN STRUKTUR TOWER SST TELEKOMUNIKASI (75 M, 150 M, 225 M, 300 M) DENGAN BEBAN ANGIN RENCANA PERIODE ULANG 20 TAHUNAN BMKG SURABAYA PERENCANAAN STRUKTUR TOWER SST TELEKOMUNIKASI (75 M, 150 M, 225
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bangunan tinggi berkaitan erat dengan masalah kota, Permasalahan kota
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangunan tinggi berkaitan erat dengan masalah kota, Permasalahan kota yang meliputi kepadatan penduduk, lahan yang semakin sempit serta perkembangan gaya hidup dan
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR MENARA LISTRIK TEGANGAN TINGGI
PERENCANAAN STRUKTUR MENARA LISTRIK TEGANGAN TINGGI Tedy Ferdian 1, Yosafat Aji Pranata 2, Ronald Simatupang 3 1 Alumnus Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha 2, 3 Dosen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mungkin dalam luas lahan yang minimum. hidup dan budaya manusia yang semakin lama semkin maju dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangunan tinggi berkaitan erat dengan sebuah kota, dimana permasalahan kota yang meliputi kepadatan penduduk, lahan yang semakin sempit serta perkembangan gaya hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bangunan bentang panjang merupakan bangunan yang memungkinkan penggunaan ruang bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Bangunan bentang lebar biasanya digolongkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Konstruksi Tower BTS (Base Transmission Station)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konstruksi Tower BTS (Base Transmission Station) Tower adalah menara yang terbuat dari rangkaian besi atau pipa baik segi empat atau segitiga, dan dapat berupa pipa panjang
Lebih terperinciStudi Perbandingan Struktur Tower BTS Tipe SST Kaki 4, SST Kaki 3 dan Monopole Dengan Ketinggian 40m yang Paling Effisien
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Studi Perbandingan Struktur Tower BTS Tipe SST Kaki 4, SST Kaki 3 dan Monopole Dengan Ketinggian 40m yang Paling Effisien Sony Arjanggi 1), Endah Wahyuni
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN PERFORMA TOWER SST KAKI TIGA DENGAN TOWER SST KAKI EMPAT SEBAGAI PILIHAN DALAM PERENCANAAN TOWER BERSAMA
TUGAS AKHIR - RC 091380 STUDI PERBANDINGAN PERFORMA TOWER SST KAKI TIGA DENGAN TOWER SST KAKI EMPAT SEBAGAI PILIHAN DALAM PERENCANAAN TOWER BERSAMA MASCA INDRA TRIANA NRP 3106 100 039 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR TOWER SST TELEKOMUNIKASI (75 M, 150 M, 225 M, 300 M) DENGAN BEBAN ANGIN RENCANA PERIODE ULANG 20 TAHUNAN BMKG SURABAYA
PERENCANAAN STRUKTUR TOWER SST TELEKOMUNIKASI (75 M, 150 M, 225 M, 300 M) DENGAN BEBAN ANGIN RENCANA PERIODE ULANG 20 TAHUNAN BMKG SURABAYA Disampaikan di : RUANG SIDANG JURUSAN TEKNIK SIPIL 04 JULI 2011
Lebih terperinciPENGARUH BEBAN ANGIN TERHADAP STRUKTUR ROOF TOP TOWER TELEPON SELULER
Mahmud Kori E. dan Triono Subagio, Pengaruh Beban Angin terhadap Struktur Roof Top. 69 PENGARUH BEBAN ANGIN TERHADAP STRUKTUR ROOF TOP TOWER TELEPON SELULER Mahmud Kori Effendi dan Triono Subagio Jurusan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
TUGAS AKHIR ANALISIS STRUKTUR RANGKA PADA RANCANG BANGUN KURSI RODA DENGAN SISTEM HIDROLIK DAN SISTEM MOTOR PENGGERAK BEBAN 150 KG MENGGUNAKAN SOFTWARE CATIA V5R15 Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan peradaban masyarakat telah memacu peningkatan kebutuhan dan keinginan baik dalam jumlah, variasi jenis, dan tingkat mutu. Perkembangan ini menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanah, dan batu digunakan langsung sebagai bahan utama pembuatan bangunan.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada awal peradaban manusia, bahan bangunan berasal dari material alam asli tanpa melalui proses pengolahan yang berarti. Dimana bahan alam seperti kayu, dedaunan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bangunan baja semakin banyak diminati. Sehingga baja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini bangunan baja semakin banyak diminati. Sehingga baja merupakan salah satu material yang banyak digunakan oleh konstruksi bangunan, khususnya konstruksi bangunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pembangunan dewasa ini semakin pesat seiring dengan majunya teknologi maupun metodologi pelaksanaanya. Kekuatan dan ketahanan struktur bangunan sangat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI DESAIN
BAB III METODOLOGI DESAIN Metodologi suatu perencanaan adalah tata cara atau urutan kerja suatu perhitungan perencanaan untuk mendapatkan hasil perencanaan ulang bangunan atas jembatan. Adapun uraian dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBEBANAN. 1. Peraturan pembebanan untuk Tower. (EIA Standard Structural
BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBEBANAN 4.1 Desain Menara 4.1.1 Peraturan Perencanaan Menara Didalam analisa struktur tower pemodelan mengacu pada peraturan Perencanaan struktur baja dan konstruksi tower,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jembatan adalah infrastruktur yang menghubungkan suatu daerah yang terpisah karena adanya sungai, rawa, selat, jurang, dan rintangan lainnya. Adanya jembatan waktu tempuh
Lebih terperinciANALISIS PERKUATAN TOWER SITE GREENFIELD JENIS SELF SUPPORT TOWER (SST) TUGAS AKHIR
ANALISIS PERKUATAN TOWER SITE GREENFIELD JENIS SELF SUPPORT TOWER (SST) TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Akademis Dalam Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Program Studi Teknik Sipil
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Tower yang tinggi sering dipakai di dunia untuk sistem komunikasi serta viewing
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Tower Pemancar Tower merupakan salah satu infrastruktur yang umumnya digunakan dalam sistem komunikasi, transmisi tenaga listrik, jaringan distribusi
Lebih terperinci1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Bab 1
Bab 1 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sumber daya alam mineral di Indonesia memilik potensi yang cukup besar untuk dieksplorasi, terutama untuk jenis minyak dan gas bumi. Sumber mineral di Indonesia sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kombinasi dari beton dan baja dimana baja tulangan memberikan kuat tarik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinding merupakan salah satu dari komponen bangunan yang berfungsi sebagai penyekat ruang. Sekarang ini banyak sekali macam penyekat ruang, dan salah satunya
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS KEKUATAN MATERIAL PADA RANCANG BANGUN KURSI RODA DENGAN SISTEM HIDROLIK DAN SISTEM MOTOR PENGGERAK DENGAN BEBAN 150 KG
LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS KEKUATAN MATERIAL PADA RANCANG BANGUN KURSI RODA DENGAN SISTEM HIDROLIK DAN SISTEM MOTOR PENGGERAK DENGAN BEBAN 150 KG Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI III-1
III-1 BAB III METODOLOGI 3.1 DATA-DATA YANG DIPERLUKAN Data-data yang digunakan dalam pembuatan dan penyusunan Tugas Akhir secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu data primer dan
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Jenis Tower BTS Pada tower BTS atau biasa disebut menara pemancar sinyal bisa dibagi ke beberapa jenis. Ini diklasifikasikan dari bentuk material maupun bentuk menara itu sendiri.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya untuk dapat memperoleh desain konstruksi baja yang lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya untuk dapat memperoleh desain konstruksi baja yang lebih ekonomis, maka minimalisasi balok IWF dapat dilakukan dengan mengurangi luas badan balok melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Transportasi laut punya peranan sangat penting dalam dunia perdagangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi laut punya peranan sangat penting dalam dunia perdagangan internasional maupun domestik. Transportasi laut juga membuka akses dan menghubungkan wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia konstruksi di Indonesia cukup pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya pembangunan fisik di Indonesia. Beberapa diantaranya fasilitas umum seperti
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN DIAGRAM ALIR ANALISA DAN DESAIN TOWER TRANSMISI
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 DIAGRAM ALIR ANALISA DAN DESAIN TOWER TRANSMISI LISTRIK 150 kv (SUTT) START ANALISIS. ANALISIS DAN DESAIN AWAL STRUKTUR ATAS TOWER TRANSMISI 150 kv : MODELING INPUT DATA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. struktur beton bertulang hanya difokuskan pada elemen struktur berpenampang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagian besar penelitian yang dilakukan pada perilaku geser dari elemen struktur beton bertulang hanya difokuskan pada elemen struktur berpenampang persegi panjang.
Lebih terperinciTUGAS AKHIR MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA SURABAYA MENGGUNAKAN HEXAGONAL CASTELLATED BEAM PADA BALOK ANAK
TUGAS AKHIR MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA SURABAYA MENGGUNAKAN HEXAGONAL CASTELLATED BEAM PADA BALOK ANAK Oleh Anggry Malada. 3108 100 648 Jurusan Dosen Pembimbing :
Lebih terperinciAnalisa Defleksi Struktur Tower Transmisi Menggunakan Metode Elemen Hingga
Analisa Defleksi Struktur Tower Transmisi Menggunakan Metode Elemen Hingga Erinofiardi, Hendra Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Bengkulu Jl. W.R. Supratman Kandang Limun Bengkulu Telepon (0736)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya kebutuhan tempat usaha atau perkantoran di wilayah
I PENDHULUN 1.1 Latar elakang Meningkatnya kebutuhan tempat usaha atau perkantoran di wilayah perkotaan termasuk kota Jakarta tetapi dengan keterbatasan lahan membuat bangunan yang ada tidak dapat dibangun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. penjelas dalam suatu perumusan masalah. Data sekunder berupa perhitungan
BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Pengumpulan Data Data primer yang digunakan dalam penyusunan laporan yang baik berupa data objektif berdasarkan kondisi lapangan guna mendukung analisis dan sebagai penjelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah struktur portal beton bertulang dengan dinding bata. Pada umumnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Salah satu sistem struktur yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah struktur portal beton bertulang dengan dinding bata. Pada umumnya dinding bata hanya difungsikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemenuhan pendukung kebutuhan komunikasi saat ini salah satunya tower jaringan telekomunikasi, memiliki peran sangat penting dengan memperluas cakupan jaringan sinyal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ada di bawahnya dari panas,hujan, angin, dan benda-benda lain yang bisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Atap merupakan salah satu bagian paling atas dari bangunan hunian, gudang, dan masih banyak lainnya yang berfungsi sebagai pelindung ruangan yang ada di bawahnya dari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Bagan Alir Perancangan Mulai Studi Literatur Konstruksi Baja Untuk Struktur Atas bangunan Spesifikasi Bangunan - Pembebanan - Data-data fisik - Data-data struktur Konfigurasi
Lebih terperinciMODIFIKASI PERENCANAAN MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING KONSENTRIS KHUSUS PADA GEDUNG APARTEMEN METROPOLIS
TUGAS AKHIR MODIFIKASI PERENCANAAN MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING KONSENTRIS KHUSUS PADA GEDUNG APARTEMEN METROPOLIS Oleh : AAN FAUZI 3109 105 018 Dosen Pembimbing : DATA IRANATA, ST. MT. PhD PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia baik di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia baik di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya maupun teknik tidak terlepas dari bangunan tetapi dalam perencanaan bangunan sering tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di masa sekarang ini perkembangan dunia konstruksi semakin maju khususnya di Indonesia. Hal itu dikarenakan jumlah penduduk yang semakin bertambah, sehingga para ahli
Lebih terperinciMODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN TRILIUM DENGAN METODE PRACETAK (PRECAST) PADA BALOK DAN PELAT MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING
MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN TRILIUM DENGAN METODE PRACETAK (PRECAST) PADA BALOK DAN PELAT MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING FRAME SYSTEM) LATAR BELAKANG Perkembangan industri konstruksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permukaaan bumi. Ketika pergeseran terjadi timbul getaran yang disebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gempa bumi merupakan pergeseran tiba tiba dari lapisan tanah di bawah permukaaan bumi. Ketika pergeseran terjadi timbul getaran yang disebut gelombang seismik. Gelombang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gedung merupakan salah satu bangunan yang berfungsi sebagai fasilitas yang di dalamnya dihuni manusia untuk menjalankan aktivitasnya, antara lain perkantoran, hunian,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERENCANAAN
BAB III METODOLOGI PERENCANAAN 3.1 Diagram Alir Mulai Data Eksisting Struktur Atas As Built Drawing Studi Literatur Penentuan Beban Rencana Perencanaan Gording Preliminary Desain & Penentuan Pembebanan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk mempermudah perancangan Tugas Akhir, maka dibuat suatu alur
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Bagan Alir Perancangan Untuk mempermudah perancangan Tugas Akhir, maka dibuat suatu alur sistematika perancangan struktur Kubah, yaitu dengan cara sebagai berikut: START
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era maju dan berkembang seperti sekarang ini hampir semua. dari perenovasian dan mendirikan bangunan-bangunan yang baru antara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era maju dan berkembang seperti sekarang ini hampir semua kalangan membutuhkan pembangunan yang lebih baik, terutama yang mengarah pada bidang structural.banyak
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Umum Tower adalah menara yang terbuat dari rangkaian besi atau pipa baik segi empat atau segi tiga, atau hanya berupa pipa panjang (tongkat), yang bertujuan untuk menempatkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 KONSEP PEMODELAN PENAMBAHAN TINGGI MENARA
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 KONSEP PEMODELAN PENAMBAHAN TINGGI MENARA Gambar 3.1KonsepPemodelanPenambahanTinggidariketinggian 45 m menjadi 48 m 3-1 3.2 BAGAN ALIR METODOLOGI Mulai DesainStandar Data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN - 1 -
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Spektrum frekuensi radio merupakan sumber daya alam yang terbatas sehingga harus dikelola secara efisien dan efektif. Kemajuan teknologi telekomunikasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu konstruksi tersusun atas bagian-bagian tunggal yang digabung membentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu konstruksi tersusun atas bagian-bagian tunggal yang digabung membentuk satu kesatuan dengan menggunakan berbagai macam teknik penyambungan. Sambungan pada suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki ancaman gempa bumi yang cukup tinggi. Peristiwa tersebut menimbulkan dampak negatif yaitu dapat mengakibatkan kerusakan
Lebih terperinciMODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG ASRAMA MAHASISWA UGM KOMPLEKS KINANTI MENGGUNAKAN METODE PRACETAK (PRECAST) DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING FRAME
MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG ASRAMA MAHASISWA UGM KOMPLEKS KINANTI MENGGUNAKAN METODE PRACETAK (PRECAST) DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING FRAME SYSTEM) SESUAI SNI 03-2847- 2002 DAN SNI 03-1726- 201X
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. struktur baja yang digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Seiring kemajuan pada bidang konstruksi yang bertujuan untuk mendapatkan struktur yang efisien, kuat atau aman dan murah. Salah satunya adalah penggunaan struktur baja
Lebih terperinciTONNY RIZKYA NUR S ( ) DOSEN PEMBIMBING :
PERENCANAAN MODIFIKASI STADION KOLAM RENANG KOTA PASURUAN DENGAN MENGGUNAKAN SPACE FRAME DAN BETON PRACETAK MAHASISWA : TONNY RIZKYA NUR S (3106 100 067) DOSEN PEMBIMBING : Ir. DJOKO IRAWAN, MS. LATAR
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain seperti
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komponen Jembatan Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain seperti dibawah ini. Gambar 2.1. Komponen Jembatan 1. Struktur jembatan atas Struktur jembatan
Lebih terperinciMODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG GRAHA AMERTA RSU Dr. SOETOMO SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON
SEMINAR TUGAS AKHIR MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG GRAHA AMERTA RSU Dr. SOETOMO SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON Oleh : ANTON PRASTOWO 3107 100 066 Dosen Pembimbing : Ir. HEPPY KRISTIJANTO,
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISIS ULANG STRUKTUR RUKO BETON BERTULANG AKIBAT PENAMBAHAN BEBAN MINI TOWER DAN BTS (STUDI KASUS SITE KAMPUNG BELIMBING BENGKONG).
TUGAS AKHIR ANALISIS ULANG STRUKTUR RUKO BETON BERTULANG AKIBAT PENAMBAHAN BEBAN MINI TOWER DAN BTS (STUDI KASUS SITE KAMPUNG BELIMBING BENGKONG). Disusun untuk melengkapi persyaratan kurikulum Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Jakarta sebagai salah satu kota besar di Indonesia tidak dapat lepas dari
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jakarta sebagai salah satu kota besar di Indonesia tidak dapat lepas dari kebutuhan akan sarana tempat tinggal, gedung perkantoran ataupun pusat hiburan yang dapat
Lebih terperinciSTUDI KOMPARASI SIMPANGAN BANGUNAN BAJA BERTINGKAT BANYAK YANG MENGGUNAKAN BRACING-X DAN BRACING-K AKIBAT BEBAN GEMPA
STUDI KOMPARASI SIMPANGAN BANGUNAN BAJA BERTINGKAT BANYAK YANG MENGGUNAKAN BRACING-X DAN BRACING-K AKIBAT BEBAN GEMPA Lucy P. S. Jansen Servie O. Dapas, Ronny Pandeleke FakultasTeknik Jurusan Sipil, Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Analisa arus..., Andrie Surya, FE UI, 2010.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Industri layanan telekomunikasi nirkabel di Indonesia telah berkembang dengan sangat pesat seiring dengan pesatnya perkembangan jumlah pelanggan layanan
Lebih terperinciLAMPIRAN LAMPIRAN A METODA KONSTRUKSI LAMPIRAN B DRAWING. xiv
DAFTAR PUSTAKA Brockenbrough Roger L.1999. Structural Steel Designers Handbook, McGRAW-HILL, Inc. CSI.2000. SAP2000 Steel Design Manual.Computers and Structure, Inc. Davison, B. & Graham W Owens. 2003.
Lebih terperinciOleh : Irsyad Septian B. ( ) Dosen Pembimbing II : Budi Suswanto ST., MT., Ph.D. Hidayat Soegihardjo., Ir., MS., Dr.
TUGAS AKHIR STUDI PERBANDINGAN BEBERAPA BENTUK PENAMPANG BRESING ANTI TEKUK PADA STRUKTUR BANGUNAN BAJA AKIBAT BEBAN GEMPA DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE MIDAS FEA Oleh : Irsyad Septian B. (3111105010) Dosen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Rumah Kayu dari Norwegia yang Bergaya Klasik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kayu merupakan material yang digunakan untuk banyak keperluan sehari-hari. Digunakan untuk membuat berbagai alat bantu kehidupan di berbagai bidang seperti bidang konstruksi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tarik yang tinggi namun kuat tekan yang rendah.kedua jenis bahan ini dapat. bekerja sama dengan baik sebagai bahan komposit.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kontruksi beton merupakan salah satu kontruksi yang banyak digunakan di masyarakat, dikarenakan bahan untuk membuat beton bertulang relatif lebih mudah didapatkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bila dibandingkan dengan membangun bangunan baru. Berdasarkan sifatnya, ada 2 jenis perkuatan, yaitu:
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu perencanaan konstruksi, para perencana selalu mengikutsertakan kemungkinan kemungkinan yang nantinya akan memberi pengaruh lebih baik dan lebih aman pada
Lebih terperinciD4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Peningkatan sarana transportasi sangat diperlukan sejalan dengan semakin pesatnya pertumbuhan sosial ekonomi hampir di seluruh wilayah Indonesia. Sehingga pembangunan
Lebih terperinciSensitivity Analysis Struktur Anjungan Lepas Pantai Terhadap Penurunan Dasar Laut BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sumber daya alam laut di Indonesia, khususnya minyak dan gas, memiliki potensi bagi Indonesia. Dalam usaha mengoptimalkan potensi tersebut perlu dilakukan pemanfaatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang perancangan struktur baja terus meningkat seiring dengan kebutuhan praktisi konstruksi untuk mendapatkan Desain
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2015 Untuk Tahun Akademik : 2015/2016 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman : 9 halaman Mata Kuliah : Perancangan Struktur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangunan saat ini adalah : kayu, beton, dan baja. Pada mulanya, bangunan-bangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam membangun suatu bangunan, perlu diperhatikan bahan konstruksi yang akan digunakan. Bahan-bahan konstruksi yang sering dijumpai dalam konstruksi bangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa hal yang menyebabkan banyaknya bangunan tinggi diberbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ada beberapa hal yang menyebabkan banyaknya bangunan tinggi diberbagai kota besar di dunia, diantaranya adalah akibat bertambahnya permintaan dan meningkatnya kebutuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penggunaan bahan konstruksi dan sistem strukturnya. Pada perencanaan tersebut
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perencanaan suatu struktur bangunan terdapat beberapa alternatif penggunaan bahan konstruksi dan sistem strukturnya. Pada perencanaan tersebut diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko,1996).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, banyak kita temukan fenomena konstruksi bangunan yang dinyatakan layak huni namun pada kenyataannya bangunan tersebut mengalami kegagalan dalam pelaksanaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia masuk dalam daerah zona gempa yang terletak di antara pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia dan lempeng Pasifik.
Lebih terperinciUNIVERSITAS DIPONEGORO PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA JEPARA MENGGUNAKAN BETON PRACETAK
UNIVERSITAS DIPONEGORO PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA JEPARA MENGGUNAKAN BETON PRACETAK Structural Design Of RUSUNAWA Jepara Using Precast Concrete PAGSI MEGA PERBANGSA YULIAN FUNDRAKURNIANTO Semarang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam industri banyak digunakan fondasi untuk menyokong bangunan, equipment, instalasi, piping, dan struktur lain didalamnya, sebagai contoh adalah pada konstruksi
Lebih terperinciEKO PRASETYO DARIYO NRP : Dosen Pembimbing : Ir. Djoko Irawan, MS
TUGAS AKHIR PS-180 MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN TRILIUM DENGAN METODE PRACETAK (PRECAST) PADA BALOK DAN PELAT MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING FRAME SYSTEM) EKO PRASETYO DARIYO NRP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan berkembangnya zaman maka beriringan pula dengan berkembangnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini semakin marak berkembang gedung-gedung tinggi pencakar langit dengan berbagai desain serta fungsinya yang awalnya hanya sebagai tempat bernaung bagi para
Lebih terperinciEVALUASI BIAYA MENARA KOMUNIKASI
EVALUASI BIAYA MENARA KOMUNIKASI Detty Kartika Sari NRP : 0321081 Pembimbing : Yohanes L.D.Adianto. Ir., MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK Kebutuhan
Lebih terperinciOLEH : ANDREANUS DEVA C.B DOSEN PEMBIMBING : DJOKO UNTUNG, Ir, Dr DJOKO IRAWAN, Ir, MS
SEMINAR TUGAS AKHIR OLEH : ANDREANUS DEVA C.B 3110 105 030 DOSEN PEMBIMBING : DJOKO UNTUNG, Ir, Dr DJOKO IRAWAN, Ir, MS JURUSAN TEKNIK SIPIL LINTAS JALUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang baik, salah satu dari tahapan itu adalah pemilihan penggunaan alat berat tower
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tahapan perencanaan proyek merupakan tahapan kritis dimana waktu, metode kerja, sumber daya dan biaya menjadi komponen yang penting untuk mencapai mutu yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Tentang Konstruksi Baja 1. Sejarah perkembangan Secara historis, keberadaan menara telekomunikasi sudah ada di Amerika Utara sejak akhir abad ke-19 yang dibangun oleh
Lebih terperinciMODIFIKASI PERENCANAAN MENGGUNAKAN METODE PRACETAK DENGAN SHERWALL PADA GEDUNG BANK BCA CABANG RUNGKUT SURABAYA
MODIFIKASI PERENCANAAN MENGGUNAKAN METODE PRACETAK DENGAN SHERWALL PADA GEDUNG BANK BCA CABANG RUNGKUT SURABAYA MOH. FAJAR MAHDI 3107100084 DOSEN PEMBIMBING BAMBANG PISCESA, ST., MT. Ir. IMAN WIMBADI,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Fasilitas rumah atau asrama yang dikhususkan untuk tempat tinggal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fasilitas rumah atau asrama yang dikhususkan untuk tempat tinggal mahasiswa, boleh dikatakan suatu hal yang sulit dicari di kampus-kampus atau Perguruan Tinggi (PT).
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bangunan yang berdiri di atas permukaan tanah terbagi menjadi 2 bagian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangunan yang berdiri di atas permukaan tanah terbagi menjadi 2 bagian utama yaitu bagian atas tanah (upper structure) dan bagian bawah permukaan (sub structure). Di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. abad ke sembilan belas, hingga kini masih berkembang di seluruh belahan dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dampak proses urbanisasi yang telah dimulai sejak revolusi industri pada abad ke sembilan belas, hingga kini masih berkembang di seluruh belahan dunia yang mengakibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meneruskan beban yang ditopang oleh pondasi dan beratnya-sendiri ke dalam tanah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Semua konstruksi yang direkayasa untuk bertumpu pada tanah harus didukung oleh suatu pondasi. Pondasi ialah bagian dari suatu sistem rekayasa yang meneruskan beban yang ditopang
Lebih terperinciSusunan Lengkap Laporan Perancangan
1 Susunan Lengkap Laporan Perancangan Susunan lengkap Laporan Perancangan harus mengikuti outline sebagaimana di bawah ini: Halaman Judul Lembar Pengesahan Ringkasan (Summary) Daftar Isi Daftar Lampiran
Lebih terperinciDESAIN TOWER BASE TRANSCEIVER STATION KAKI 4 DENGAN TINGGI 42 M MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK
DESAIN TOWER BASE TRANSCEIVER STATION KAKI 4 DENGAN TINGGI 42 M MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK TOWER BASE TRANSCEIVER STATION DESIGN OF 4 FEET WITH HEIGHT 42 M USING SOFTWARE Laporan ini disusun untuk memenuhi
Lebih terperinciAda dua jenis tipe jembatan komposit yang umum digunakan sebagai desain, yaitu tipe multi girder bridge dan ladder deck bridge. Penentuan pemilihan
JEMBATAN KOMPOSIT JEMBATAN KOMPOSIT JEMBATAN KOMPOSIT adalah jembatan yang mengkombinasikan dua material atau lebih dengan sifat bahan yang berbeda dan membentuk satu kesatuan sehingga menghasilkan sifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beton merupakan suatu bahan konstruksi yang sangat banyak digunakan saat ini. Kemudahan dalam pengerjaan, kemudahan untuk dibentuk dan harga yang relative murah merupakan
Lebih terperinciANALISA STRUKTUR ATAS AKIBAT BEBAN TAMBAHAN BASE TRANSCEIVER STATION (BTS) PADA ATAP GEDUNG
Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 ANALISA STRUKTUR ATAS AKIBAT BEBAN TAMBAHAN BASE TRANSCEIVER STATION (BTS) PADA ATAP GEDUNG Anis Rosyidah 1, Aji Bowo S. 2 dan A. Rifai
Lebih terperinciNaskah Seminar Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
PERENCANAAN ULANG STRUKTUR BAJA MENGGUNAKAN SPESIFIKASI BANGUNAN GEDUNG BAJA STRUKTURAL (SNI 1729:2015) Studi Kasus Proyek Pembangunan New Noodle Factory PT. Indofood CBP Inees Kusuma W 1, Bagus Soebandono
Lebih terperinci