FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA PASIEN PASCA STROKE (Studi di RSUP Dokter Kariadi Semarang)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA PASIEN PASCA STROKE (Studi di RSUP Dokter Kariadi Semarang)"

Transkripsi

1 ARTIKEL ILMIAH FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA PASIEN PASCA STROKE (Studi di RSUP Dokter Kariadi Semarang) Ole : JOKO ARI WIBOWO A2A FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2 FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA PASIEN PASCA STROKE (Studi di RSUP Dokter Kariadi Semarang) Joko Ari Wibowo 1 Mifbakuddin 1 M. Fatkul Mubin 1 1 Fakultas Keseatan Masyarakat Universitas Muammadiya Semarang 2 Reabilitasi Medik RSUP Dr.Kariadi Semarang ABSTRAK Latar belakang: mengakibatkan keterbatasan aktifitas dan deresi. Deresi asca stroke daat meningkatkan kearaan stroke serta memerlambat roses enyembuan. Deresi asca stroke memengarui sekitar 20-50% asca stroke dalam taun ertama setela stroke, dan mencaai 49% kejadian deresi asca stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetaui faktorfaktor yang berubungan dengan kejadian deresi ada asien asca sroke di Ruang Reabilitasi Medik Ruma Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi Semarang. Metode: 33 resonden asien asca stroke di Ruang Reabilitasi Medik RSUP Dr Kariadi Semarang, tanggal 5-16 Setember 2016, dengan desain enelitian Observasional Analitik dengan endekatan cross sectional. Uji statistik yang digunakan adala uji Fiser s Exact Tast. Hasil: Usia berisiko (63,6%), jenis kelamin eremuan (42,4%), status sosial ekonomi tidak mamu (27,3%), dukungan keluarga renda (12,1%), mengalami gangguan aktifitas seari-ari (27,3%), mengalami riwayat gangguan sikiatri sebelum sakit (39,4%), letak lesi sebela kiri (27,3%), dan mengalami deresi (21,2%). Hasil uji tidak ada ubungan bermakna antara usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi, dukungan keluarga, aktifitas seari-ari, riwayat gangguan sikiatri, letak lesi dengan kejadian deresi. Kesimulan: Tidak ada ubungan antara faktor-faktor yang diteliti dengan kejadian deresi ada asien asca stroke di Ruang Reabilitasi Medik di RSUP Dr Kariadi. Kata Kunci: Deresi, Pasca stroke, keluarga, Aktifitas seari-ari, Letak lesi FACTORS FACTORS RELATED TO THE OCCURRENCE OF DEPRESSION ON POST- STROKE PATIENTS ( Study in Kariadi Hosital Semarang ) Joko Ari Wibowo 1 Mifbakuddin 1 M. Fatkul Mubin 1 1 Fakultas Public Healt, University of Muammadiya Semarang 2 Reabilitasi Medical Kariadi Hosital Semarang ABSTRACT Background: resulted in limited activity and deression. Post-stroke deression can increase te severity of te stroke and slow te ealing rocess. Post-stroke deression affects aroximately 20-50% witin te first year ost stroke after stroke, and affected 49% incidence of ost-stroke deression. Tis study aims to determine te factors associated wit te incidence of deression in atients wit ost sroke in Reabilitation Medic Division Kariadi Hosital Semarang. Metods: 33 atients wit ost-stroke resondents in Reabilitation Medic Division Kariadi Hosital Semarang, dated Setember 5 to 16, 2016 by Analytical observational study design wit cross sectional aroac. Te statistical test used was Fiser's Exact test Tast. Results: Age-risk (63.6%), female gender (42.4%), socio-economic status of te oor (27.3%), family suort is low (12.1%), imaired activities of daily living ( 27.3%), exerienced a istory of syciatric disorder before te illness (39.4%), te lesion to te left (27.3%) and deressed (21.2%). Te test results tere is no significant relationsi between age, gender, socioeconomic status, family suort, everyday activities, istory of syciatric disorder, te lesion wit te incidence of deression. Conclusion: Tere is no relationsi between te factors studied te incidence of ost-stroke deression of atients in Reabilitation Medic Division Kariadi Hosital Semarang. Keywords : Deression, Post- stroke, family suort, day-to- day activity, location of te lesion 1

3 PENDAHULUAN meruakan enyakit yang terjadi karena adanya kerusakan sebagian jaringan di otak, kerusakan ini akibat dari adanya gangguan sulai dara yang menuju ke otak menimbulkan keilangan fungsi neurologis secara ceat (1, 2). daat berdamak ada keterbatasan aktifitas dan deresi. Deresi meruakan keadaan emosional yang ditandai kesedian yang sangat, erasaan bersala dan tidak berarga, menarik diri dari orang lain, keilangan minat untuk tidur dan al yang menyenangkan lainnya (3). Damak dari gangguan deresi antara lain: kegiatan seari-ari menjadi tidak menyenangkan, keinginan untuk memertaankan ubungan dengan orang lain mauun keluarga terasa begitu berat, merasa idu tidak ada gunanya, dan daat memicu enderita untuk melakukan bunu diri (4). Penyebab gangguan deresi dibagi menjadi tiga engelomokaan meliuti: Faktor organobiologis, faktor sosio-lingkungan, dan faktor sikologis (5). Gangguan deresi secara organobiologis daat memengarui daya taan tubu, gangguan sistem saraf, sistem endokrin (ormon), dan sistem kekebalan tubu (6). Daya taan tubu lebi renda yang daat berakibat ada roses enyembuan membutukan waktu lebi lama (6). Deresi adala gangguan jiwa yang aling sering dialami di masyarakat (7). dierkirakan terdaat 350 juta orang dengan gangguan deresi (8, 9). Kejadian deresi terjadi 50% lebi banyak ada wanita dari ada laki-laki (8). Kejadian deresi daat menyebabkan bunu diri. Setia taun lebi dari orang di dunia meninggal karena bunu diri setia (10). Prevalensi gangguan deresi di dunia dierkirakan 5-10% er taun dan di Indonesia sekitar 17-27%. WHO memerkirakan bawa deresi akan menjadi enyakit dengan beban global kedua terbesar di dunia. Gangguan deresi ada usia lanjut terjadi sebesar 13,5% (11). Penelitian di RSUP Dr. Kariadi menunjukkan bawa 78,9% enderita stroke mengalami gangguan mood atau deresi (12). Pasien rawat ina yang tidak deresi mengalami kesembuan dalam waktu 3,88 minggu dan asien dengan gangguan deresi mengalami kesembuan 5,78 minggu (9). 2

4 Berdasarkan enelitian di RSUP Dr Kariadi, menunjukkan bawa tingkat deresi asien enderita stroke yang dirawat terdiri dari 23,9% deresi ringan, 12,5% sedang, dan 4,5% berat (9). Deresi menjadi rioritas masala keseatan masyarakat yang arus ditangani, dikarenakan masi sedikit asien yang mendaatkan engobatan serta kurangnya keedulian masyarakat terada keseatan jiwa (13). METODE Jenis enelitian ini adala enelitian Observasional analitik dengan endekatan Cross sectional. Variabel deenden enelitian ini yaitu kejadian deresi ada enderita asca stroke, variabel indeenden dalam enelitian ini antara lain: usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi, dukungan keluarga, gangguan sikiatri sebelum sakit, gangguan aktifitas seari-ari, letak kecacatan (letak lesi). Poulasi enelitian ini yaitu seluru asien asca stroke yang menjalani terai di Reabilitasi Medik Ruma Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang. Samel diitung dengan menggunakan rumus Isaac dan Micael dengan jumla samel yang dibutukan sebanyak 33 resonden. Instrumen yang digunakan dalam enelitian ini yaitu dengan menggunakan kuesioner DASS 42 (Deression Anxiety Stress Scales 42) untuk menilai tingkat deresi ada resonen, FIM (Functional Indeendence Measurement), dan Kuesioner dukungan keluarga. Uji statistik enelitian ini dengan menggunakan Uji Fiser s Exact Test. HASIL DAN PEMBAHASAN Usia Tabel 1.1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Penderita Di Ruang Reabilitasi Medik RSUP Dr. Kariadi Semarang Usia F % Tidak 12 36, ,6 3

5 Jenis kelamin Tabel 1.2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Penderita Di Ruang Reabilitasi Medik RSUP Dr. Kariadi Semarang Jenis Kelamin F % Laki-laki 19 57,6 Peremuan 14 42,4 Status Sosial Ekonomi Tabel 1.3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Sosial Ekonomi Penderita Di Ruang Reabilitasi Medik RSUP Dr. Kariadi Semarang Status Sosial Ekonomi F % Mamu (>R ,-) 24 72,7 Tidak Mamu (<R ,-) 9 27,3 Keluarga Karakteristik dukungan keluarga ada enelitian ini disajikan ada Tabel 1.4 samai dengan Tabel 1.8 Tabel 1.4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keluarga Penderita Di Ruang Reabilitasi Medik RSUP Dr. Kariadi Semarang Keluarga F % Tinggi 29 87,9 Renda 4 12,1 Sosial Tabel 1.5. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sosial Penderita Di Ruang Reabilitasi Medik RSUP Dr. Kariadi Semarang Sosial F % Tinggi 28 84,8 Renda 5 15,2 Informasi Tabel 1.6. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Informasi Keluarga Penderita Di Ruang Reabilitasi Medik RSUP Dr. Kariadi Semarang. Informasi F % Tinggi 17 51,5 Renda 16 48,5 4

6 Instrumental Keluarga Tabel 1.7. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Instrumental Keluarga Penderita Di Ruang Reabilitasi Medik RSUP Dr. Kariadi Semarang Informasi F % Tinggi 21 63,6 Renda 12 36,4 Penilaian Keluarga Tabel 1.8. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penilaian Keluarga Penderita Di Ruang Reabilitasi Medik RSUP Dr. Kariadi Semarang Penilaian F % Tinggi 25 75,8 Renda 8 24,2 Aktifitas Seari-ari Tabel 1.9. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Aktifitas Seari-ari Penderita Di Ruang Reabilitasi Medik RSUP Dr. Kariadi Semarang Aktifitas Seari-ari F % Mandiri 24 72,7 Tidak Mandiri 9 27,3 Riwayat Gangguan Psikiatri Sebelum Sakit Tabel Distribusi Frekuensi Berdasarkan Riwayat Gangguan Psikiatri Sebelum Sakit Penderita Di Ruang Reabilitasi Medik RSUP Dr. Kariadi Semarang Gangguan Psikiatri Sebelum Sakit F % Tidak Ada Gangguan 20 60,6 Ada Gangguan 13 39,4 Letak lesi (Kecacatan) Tabel Distribusi Frekuensi Berdasarkan Letak Lesi Penderita Di Ruang Reabilitasi Medik RSUP Dr. Kariadi Semarang Letak Lesi F % Sisi Kanan 24 72,7 Sisi Kiri 9 27,3 5

7 Kejadian Deresi ada Penderita Tabel Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kejadian deresi ada Resonden Penderita Di Ruang Reabilitasi Medik RSUP Dr. Kariadi Semarang Deresi F % Normal 26 78,8 Renda 5 15,2 Sedang 2 6,1 Hubungan Usia dengan Kejadian Deresi ada Pasca Tabel Tabulasi Silang Antara Usia dengan Kejadian Deresi ada Pasca Di Ruang Reabilitasi Medik RSUP Dr. Kariadi Semarang Usia Tidak Kejadian Deresi ada Pasca Normal Deresi n % 75% 25% 100% n % 81% 19% 100% Fiser s Exact 0, 686 Hubungan Jenis Kelamin dengan Kejadian Deresi ada Pasca Tabel Tabulasi Silang Antara Jenis Kelamin dengan Kejadian Deresi ada Pasca Di Ruang Reabilitasi Medik RSUP Dr. Kariadi Semarang Jenis Kelamin Laki-laki Peremuan Kejadian Deresi ada Pasca Normal Deresi n % 84,2% 15,8% 100% n % 71,4% 28,6% 100% Fiser s Exact 0,422 Hubungan Status Sosial Ekonomi dengan Kejadian Deresi ada Pasca Tabel Tabulasi Silang Antara Status Sosial Ekonomi dengan Kejadian Deresi ada Pasca Di Ruang Reabilitasi Medik RSUP Dr. Kariadi Semarang Status Sosial Ekonomi Mamu Tidak mamu Kejadian Deresi ada Pasca Normal Deresi n % 87,5% 12,5% 100% n % 55,6% 44,4% 100% Fiser s Exact 0,068 6

8 Hubungan Keluarga Dengan Kejadian Deresi Pada Pasca Tabel Tabulasi Silang Antara Keluarga Dengan Kejadian Deresi ada Pasca Di Ruang Reabilitasi Medik RSUP Dr. Kariadi Semarang Keluarga Tinggi Renda Kejadian Deresi ada Pasca Normal Deresi n % 82,8% 17,2% 100% n % 50% 50% 100% Fiser s Exact 0,190 Hubungan Sosial Dengan Kejadian Deresi Pada Pasca Tabel Tabulasi Silang Antara Sosial Keluarga Dengan Kejadian Deresi ada Pasca Di Ruang Reabilitasi Medik RSUP Dr. Kariadi Semarang Sosial Tinggi Renda Kejadian Deresi ada Pasca Normal Deresi n % 85,7% 14,3% 100% n % 40% 60% 100% Fiser s Exact 0,052 Hubungan Informasi Dengan Kejadian Deresi Pada Pasca Tabel Tabulasi Silang Antara Informasi Dengan Kejadian Deresi ada Pasca Di Ruang Reabilitasi Medik RSUP Dr. Kariadi Semarang Informasi Tinggi Renda Kejadian Deresi ada Pasca Normal Deresi n % 82,4% 17,6% 100% n % 75% 25% 100% Fiser s Exact 0,688 7

9 Hubungan Instrumental dengan Kejadian Deresi ada Pasca Tabel Tabulasi Silang Antara Instrumental dengan Kejadian Deresi ada Pasca Di Ruang Reabilitasi Medik RSUP Dr. Kariadi Semarang Instrumental Tinggi Renda Kejadian Deresi ada Pasca Normal Deresi n % 85,7% 14,3% 100% n % 66,7% 33,3% 100% Fiser s Exact 0,377 Hubungan Penilaian dengan Kejadian Deresi ada Pasca Tabel Tabulasi Silang Antara Penilaian Keluarga Dengan Kejadian Deresi ada Pasca Di Ruang Reabilitasi Medik RSUP Dr. Kariadi Semarang Penilaian Tinggi Renda Kejadian Deresi ada Pasca Normal Deresi n % 80% 20% 100% n % 75% 25% 100% Fiser s Exact 1,000 Hubungan Aktifitas Seari-Hari Dengan Kejadian Deresi Pada Pasca Tabel Tabulasi Silang Antara Aktifitas Seari-Hari Dengan Kejadian Deresi ada Pasca Di Ruang Reabilitasi Medik RSUP Dr. Kariadi Semarang Aktifitas Seari-ari Tidak Kejadian Deresi ada Pasca Normal Deresi n % 83,3% 16,7% 100% n % 66,7% 33,3% 100% Fiser s Exact 0,358 8

10 Hubungan Gangguan Psikiatri Sebelum Sakit Dengan Kejadian Deresi Pada Pasca Tabel Tabulasi Silang Antara Gangguan Psikiatri Sebelum Sakit Dengan Kejadian Deresi ada Pasca Di Ruang Reabilitasi Medik RSUP Dr. Kariadi Semarang gangguan sikiatri sebelum sakit Tidak Kejadian Deresi ada Pasca Normal Deresi n % 90% 10% 100% n % 61,5% 38,5% 100% Fiser s Exact 0,084 Hubungan Letak Lesi Dengan Kejadian Deresi Pada Pasca Tabel Tabulasi Silang Antara Gangguan Aktifitas Seari-Hari Dengan Kejadian Deresi ada Pasca Di Ruang Reabilitasi Medik RSUP Dr. Kariadi Semarang Letak Lesi Tidak Kejadian Deresi ada Pasca Normal Deresi n % 83,3% 16,7% 100% n % 66,7% 33,3% 100% Fiser s Exact 0,358 PEMBAHASAN Usia Hasil enelitian menujukkan mayoritas resonden dalam enelitian ini memiliki usia berisiko mengalami kejadian deresi. Jenis Kelamin Hasil enelitian menujukkan bawa sebagian besar asien yang menjalani terai di Ruang Reabilitasi Medik RSUP Dr. Kariadi Semarang adala berjenis kelamin laki-laki. Resonden yang mengalami deresi sebanyak 7 orang dari 33 resonden yang diteliti. Mayoritas enderita stroke yang mengalami deresi lebi banyak eremuan 4 orang (57,1%). 9

11 Status Sosial Ekonomi Hasil enelitian menunjukkan resonden yang mengalami deresi mayoritas termasuk dalam status sosial ekonomi tidak mamu sebanyak 4 orang (57,1%). Keluarga keluarga terdiri dari 4 komonen enilaian yaitu dukungan secara sosial, dukungan secara informasi, dukungan instrumental dan dukungan enilaian. Hasil enelitian ini menunjukkan bawa secara keseluruan dukungan keluarga terada enderita asca stroke memberikan dukungan yang tinggi keada enderita. Hal ini terliat bawa dari 33 resonden yang diteliti, sebanyal 29 resonden (87,9%) memerole dukungan yang tinggi. Berdasarkan jumla resonden yang mengalami deresi, sebanyak 2 orang (28,6%) mendaat dukungan dari keluarga yang renda. sosial yang didaat enderita menunjukkan dukungan dari keluarga yang tinggi dengan rosentasi 84,8%. Pada dukungan informasi dierole asil bawa 17 orang (51,5%) memerole dukungan yang tinggi dari anggota keluarga. instrumental dierole asil sebanyak 63,6% memerole dukungan tinggi dari keluarga. enilaian dari keluarga terada enderita stroke dalam enelitian ini mendaat dukungan yang tinggi dari keluarga sebesar 75,8% Tingkat Aktifitas Seari-ari Berdasarkan kemandirian dalam melakukan aktifitas seari-ari menunjukkan bawa dari 33 resonden sebagian besar dalam melakukan aktifitas seari-ari tidak memerlukan bantuan dari anggota keluarga (mandiri) yaitu sebanyak 24 resonden (72,7%). Sedangkan resonden yang mengalami deresi, sebanyak 3 orang (42,9%) mengalami ketergantungan dengan keluarga dalam melakukan aktifitas seari-ari. 10

12 Gangguan Psikiatri Sebelum Sakit Hasil enelitian berdasarkan gangguan sikiatri sebelum sakit menunjukkan bawa sebanyak 13 resonden (39,4%) terdaat gangguan sikiatri sebelum sakit. Berdasarkan resonden yang mengalami deresi, 5 orang (71,4%) memiliki riwayat ada gangguan sikiatri sebelum menderita sakit. Letak Lesi (Kecacatan) Hasil enelitian menunjukkan bawa sebanyak 24 resonden (72,7%) mengalami lesi ada sisi sebela kanan. Berdasarkan resonden yang mengalami deresi, 4 orang (57,1%) mengalami lesi ada sisi sebela kanan. Kejadian deresi Hasil enelitian menunjukkan bawa dari 33 resonden menunjukkan bawa 7 resonden mengalami. Hubungan Usia dengan Kejadian Deresi ada Pasca Hasil uji statistik Fiser s Exact untuk ubungan usia dengan kejadian deresi dierole asil nilai = (>0.05) bermakna bawa Ho diterima yang berarti menunjukkan tidak ada ubungan yang bermakna antara usia dengan kejadian deresi ada asien stroke. Hubungan Jenis Kelamin dengan Kejadian Deresi ada Pasca Hasil uji Fiser s Exact dierole =0.422 (>0.05), meskiun eremuan berisiko mengalami deresi lebi besar dari ada laki-laki, enelitian ini menunjukkan bawa tidak ada ubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan kejadian deresi. Hubungan Status Sosial Ekonomi dengan Kejadian Deresi ada Pasca Hasil uji Fiser s Exact dierole = daat disimulkan bawa Ho diterima yang berarti tidak ada ubungan yang bermakna antara status sosial ekonomi dengan kejadian deresi ada enderita asca stroke. 11

13 Hubungan Keluarga dengan Kejadian Deresi ada Pasca Hasil uji Fiser s Exact dierole = maka Ho diterima yang berarti bawa tidak ada ubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kejadian deresi. sosial, dukungan informasi, dukungan instrumental, dukungan enilaian. Hasil enelitian menunjukkan tidak ada ubungan yang bermakna antara dukungan sosial, dukungan informasi, dukungan instrumental, dan dukungan enilaian keluarga dengan kejadian deresi asca stroke. Hubungan aktifitas seari-ari dengan kejadian deresi ada asca stroke Hasil uji Fiser s Excat dierole = berarti tidak ada ubungan yang bermakna antara gangguan aktifitas seari-ari dengan kejadian deresi asca stroke di Ruang Reabilitasi Medik RSUP Dr. Kariadi Semarang. Hubungan gangguan sikiatri sebelum sakit dengan kejadian deresi ada asca stroke Hasil tidak ada ubungan yang bermakna antara gangguan sikiatri sebelum sakit dengan kejadian deresi asca stroke.. Hubungan Letak lesi dengan kejadian deresi ada asca stroke. Hasil uji Fiser s Excat menunjukkan tidak ada ubungan yang bermakna antara letak lesi (kecacatan) dengan kejadian deresi asca stroke. KESIMPULAN SARAN Berdasarkan asil enelitian didaatkan asil bawa tidak ada ubungan yang signifikan antara faktor-faktor yang diteliti dengan kejadian deresi ada enderita asca di Ruang Reabilitasi Medik RSUP Dr. Kariadi semarang Perlu dilakukan enelitian sejenis dengan menambakan faktor lama sakit, lama terai, kecemasan, dan stres serta daat dilakukan enelitian di temat lain. 12

14 DAFTAR PUSTAKA 1. Organization WH. stroke, cerebrovascular accident Pinzon R, L Asanti, Sugianto, Widyo K. Awas : Pengertian, gejala, tindakan, erawatan, dan encegaan. Yogyakarta: Andi; Nasir A, Muit A. Dasar-dasar Keerawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika; Healt NIoM. 2010; Available from: tt:// 5. (NIMH) TNIoMH. Deression. USA: U.S. Deartment of Healt and Human Services; 2016; Available from: tts:// 6. komas.com. ubungan stres dengan daya taan tubu. In: candra a, editor Lubis NL. Deresi Tinjauan Psikologi. Jakarta: Kencana Prenada Media Grou; Marina Marcus, M. Tagi Yasamy, Mark van Ommeren, Dan Cisolm, Saxena S. Deression A Global Public Healt Concern2012. Available from: tt:// ression_wfm_2012.df. 9. Yuliami R. Pengaru Deresi ada Awal (Minggu I) Terada Waktu Perbaikan Defisit Neurologis Penderita Post No Hemoragik. Semarang: Universitas Dionegoro; Organitation WH. DEPRESSION Darmono S. Wasada Deresi ada Lansia Adientya G, Handayani F. STRES PADA KEJADIAN STROKE. Jurnal Nursing Studies. 2012;volume 1: BBC. Damak Global akibat deresi terungka

Gambaran Perilaku Keluarga Terhadap Penderita Pasca Stroke Dalam Upaya Rehabilitasi Di RS St. Elisabeth Medan

Gambaran Perilaku Keluarga Terhadap Penderita Pasca Stroke Dalam Upaya Rehabilitasi Di RS St. Elisabeth Medan No. Resonden : Tanggal wawancara Kuesioner Penelitian Gambaran Perilaku Keluarga Terhada Penderita Pasca Stroke Dalam Uaya Rehabilitasi Di RS St. Elisabeth Medan Keterangan / Petunjuk engisian 1. Setia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah neurologi dan psikiatri.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah neurologi dan psikiatri. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah neurologi dan psikiatri. 3.2 Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional

Lebih terperinci

TINGKAT STRES PADA CAREGIVER PASIEN GANGGUAN JIWA PSIKOTIK LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT STRES PADA CAREGIVER PASIEN GANGGUAN JIWA PSIKOTIK LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT STRES PADA CAREGIVER PASIEN GANGGUAN JIWA PSIKOTIK LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa program strata-1

Lebih terperinci

Pengaruh Riwayat Pemberian ASI Terhadap Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Kristen Imanuel Surakarta

Pengaruh Riwayat Pemberian ASI Terhadap Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Kristen Imanuel Surakarta Pengaruh Riwayat Terhada Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Kristen Imanuel Surakarta 1 2 srilestarijs@yahoo.com 1 2 AKPER Insan Husada Surakarta Breast milk is the most erfect food for baby. Giving

Lebih terperinci

Hubungan Lokasi Lesi Stroke Non-Hemoragik dengan Tingkat Depresi Pasca. Stroke (Studi Kasus di Poli Saraf RSUP Dr.

Hubungan Lokasi Lesi Stroke Non-Hemoragik dengan Tingkat Depresi Pasca. Stroke (Studi Kasus di Poli Saraf RSUP Dr. Hubungan Lokasi Lesi Stroke Non-Hemoragik dengan Tingkat Depresi Pasca Stroke (Studi Kasus di Poli Saraf RSUP Dr. Kariadi Semarang) LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suram, pesimistis, ragu-ragu, gangguan memori, dan konsentrasi buruk. 1

BAB I PENDAHULUAN. suram, pesimistis, ragu-ragu, gangguan memori, dan konsentrasi buruk. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Depresi merupakan gangguan mood yang ditandai dengan penderita terlihat sedih, murung, kehilangan semangat, mengalami distorsi kognitif misalnya kepercayaan diri yang

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENILITIAN. Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Penyakit Saraf, dan Ilmu Penyakit Jiwa.

BAB IV METODE PENILITIAN. Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Penyakit Saraf, dan Ilmu Penyakit Jiwa. BAB IV METODE PENILITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Penyakit Saraf, dan Ilmu Penyakit Jiwa. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Klinik VCT RSUP dr. Kariadi Semarang pada bulan Maret-Juni2015.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas rahmat-nya penulis dapat

KATA PENGANTAR. Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas rahmat-nya penulis dapat i ii KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan laporan akhir karya tulis ilmiah yang berjudul Hubungan Faktor Risiko Stroke Non Hemoragik Dengan Fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stroke masih merupakan masalah kesehatan yang utama. Di dunia, stroke

BAB I PENDAHULUAN. Stroke masih merupakan masalah kesehatan yang utama. Di dunia, stroke BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke adalah sindrom yang terdiri dari tanda dan/atau gejala hilangnya fungsi sistem saraf pusat fokal (atau global) yang berkembang cepat (dalam detik atau menit).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Telah dilakukan penelitian pada 53 pasien dengan polineuropati diabetika DM

BAB IV HASIL PENELITIAN. Telah dilakukan penelitian pada 53 pasien dengan polineuropati diabetika DM BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Subyek Penelitian Telah dilakukan enelitian ada 53 asien dengan olineuroati diabetika DM tie 2 yang berobat di oli Penyakit Saraf dan Poli Dalam RSUP Dr.Kariadi

Lebih terperinci

ANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 2013

ANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 2013 ANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 03 I Dewa Ayu Aninda Vikhanti, I Gusti Ayu Indah Ardani Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suplai darah dan oksigen ke otak (Smeltzer et al, 2002). Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. suplai darah dan oksigen ke otak (Smeltzer et al, 2002). Menurut World BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak, hal ini disebabkan oleh berhentinya suplai darah dan oksigen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam otak yang mengakibatkan kematian sel otak. dan ada riwayat keluarga yang menderita stroke (Lewis, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam otak yang mengakibatkan kematian sel otak. dan ada riwayat keluarga yang menderita stroke (Lewis, 2009). BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan salah satu masalah kesehatan besar dalam kehidupan modern saat ini. Jumlah penderitanya semakin meningkat setiap tahun, tidak hanya menyerang usia tua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Depkes RI (2007 dalam Nastiti, 2012) menjelaskan bahwa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Depkes RI (2007 dalam Nastiti, 2012) menjelaskan bahwa Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Depkes RI (2007 dalam Nastiti, 2012) menjelaskan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini sedang mengalami masa peralihan, dari masyarakat

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Keuasan Pasien di Instalasi Rawat Ina A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The Inatient

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG SIKAP TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN IBU PERIKSA HAMIL DI PUSKESMAS I GROGOL SUKOHARJO

HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG SIKAP TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN IBU PERIKSA HAMIL DI PUSKESMAS I GROGOL SUKOHARJO HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG SIKAP TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN IBU PERIKSA HAMIL DI PUSKESMAS I GROGOL SUKOHARJO Ferry Yulianti* Winarsi Nur Ambarwati** Abstract Perception is processing organization,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah satu diagnosis kardiovaskular yang paling cepat meningkat jumlahnya (Schilling, 2014). Di dunia,

Lebih terperinci

STRES PADA KEJADIAN STROKE

STRES PADA KEJADIAN STROKE JURNAL NURSING STUDIES, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012, Halaman 183 188 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnursing STRES PADA KEJADIAN STROKE Gabriella Adientya 1), Fitria Handayani 2)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mortalitas dan morbiditas penduduk dengan prevalensi yang cukup tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. mortalitas dan morbiditas penduduk dengan prevalensi yang cukup tinggi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang sering terjadi saat ini. Stroke adalah penyakit gangguan fungsional pada otak yang bersifat akut karena

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah

Lebih terperinci

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2012

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2012 HUBUNGAN KELENGKAPAN PEMBERIAN INFORMED CONCENT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BANGSAL BEDAH RSUP DR. KARIADI SEMARANG (MEI - JUNI 2012) JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan penyakit yang menduduki peringkat ketiga penyebab

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan penyakit yang menduduki peringkat ketiga penyebab BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan penyakit yang menduduki peringkat ketiga penyebab kematian dan kecacatan dari fungsional tubuh manusia setelah penyakit kanker dan jantung. Setiap tahunnya

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU MEMERIKSAKAN DIRI KE PELAYANAN KESEHATAN : PENELITIAN PADA PASIEN GLAUKOMA DI RUMAH SAKIT DR.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU MEMERIKSAKAN DIRI KE PELAYANAN KESEHATAN : PENELITIAN PADA PASIEN GLAUKOMA DI RUMAH SAKIT DR. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU MEMERIKSAKAN DIRI KE PELAYANAN KESEHATAN : PENELITIAN PADA PASIEN GLAUKOMA DI RUMAH SAKIT DR. KARIADI Rifqi Aziz Fauzian 1, Fifin Luthfia Rahmi 2, Trilaksana

Lebih terperinci

Analisis Faktor Risiko Kejadian Stroke di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang

Analisis Faktor Risiko Kejadian Stroke di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang Analisis Faktor Risiko Kejadian di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang Leny Sukmawati 1 M. Naharuddin Jenie 2 Hema Dewi Anggraheny 3 1 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA Umiati a, Badar Kirwono b, Dwi Astuti a a Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan UMS Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Keuasan Pasien di Instalasi Rawat Manado Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The Hosital Inatient F General Hosital

Lebih terperinci

JUMLAH PASIEN MASUK RUANG PERAWATAN INTENSIF BERDASARKAN KRITERIA PRIORITAS MASUK DI RSUP DR KARIADI PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014

JUMLAH PASIEN MASUK RUANG PERAWATAN INTENSIF BERDASARKAN KRITERIA PRIORITAS MASUK DI RSUP DR KARIADI PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014 JUMLAH PASIEN MASUK RUANG PERAWATAN INTENSIF BERDASARKAN KRITERIA PRIORITAS MASUK DI RSUP DR KARIADI PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014 Vanesha Sefannya Gunawan 1, Johan Arifin 2, Akhmad Ismail 3 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH BEROBAT DI POLIKLINIK AMBUN PAGI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Delsa Dezolla *

HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH BEROBAT DI POLIKLINIK AMBUN PAGI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Delsa Dezolla * ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH BEROBAT DI POLIKLINIK AMBUN PAGI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Delsa Dezolla * ABSTRAK Bauran emasaran adalah seerangkat alat

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan meliputi Anestesiologi dan terapi intensive. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat penelitian Tempat penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kronis dimana tulang rawan sendi lutut mengalami degenerasi secara perlahan.

BAB I PENDAHULUAN. kronis dimana tulang rawan sendi lutut mengalami degenerasi secara perlahan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Osteoartritis (OA) lutut adalah suatu kondisi inflamasi, keadaan reumatik kronis dimana tulang rawan sendi lutut mengalami degenerasi secara perlahan. Osteoartritis

Lebih terperinci

The Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar

The Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar Laporan hasil penelitian Hubungan antara Fungsi Sosial dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia di Kota Denpasar Nandini Parahita Supraba 1,2, N.P Widarini 2,3, L. Seri Ani 2,4 1 Akademi Kebidanan Bina Husada

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap Anggrek RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap Anggrek RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Keuasan Pasien di Dr. R. D. Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The inatient Installation Anggrek of General Hosital

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Jalan Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Jalan Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ARTIKEL PENELITIAN Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Keuasan Pasien di Dr. R. D. Analysis of Factors Correlated with Patient Satisfaction in The Outatient Installation of Surgery General Hosital

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Saraf.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Saraf. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 4.1.1 Ruang lingkup keilmuan Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Saraf. 4.1.2 Ruang lingkup tempat Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

JURNAL. Oleh: ELVYN LELYANA ROSI MARANTIKA Dibimbing oleh : 1. Dian Devita Yohanie, M. Pd 2. Ika Santia, M. Pd

JURNAL. Oleh: ELVYN LELYANA ROSI MARANTIKA Dibimbing oleh : 1. Dian Devita Yohanie, M. Pd 2. Ika Santia, M. Pd JURNAL PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KUMON PADA MATERI PEMBAGIAN BENTUK ALJABAR KELAS VIII SMP NEGERI 8 KOTA KEDIRI PADA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 THE

Lebih terperinci

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP LANTAI 8B RSUD KOJA JAKARTA TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP LANTAI 8B RSUD KOJA JAKARTA TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP LANTAI 8B RSUD KOJA JAKARTA TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR () Rosita M Lubis, M.A*, Suci Oktaviani** *Dosen Akademi Keperawatan Husada Kya Jaya, Jakta

Lebih terperinci

SUMMARY HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN LUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KAIDUNDU KECAMATAN BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013

SUMMARY HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN LUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KAIDUNDU KECAMATAN BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013 SUMMARY HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN LUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KAIDUNDU KECAMATAN BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013 Ariyanto Pakaya NIM 811409138 Program study Kesehatan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN GANGGUAN KOGNITIF DAN KUALITAS HIDUP BERDASARKAN LETAK LESI PASIEN PASCA STROKE ISKEMIK

PERBANDINGAN GANGGUAN KOGNITIF DAN KUALITAS HIDUP BERDASARKAN LETAK LESI PASIEN PASCA STROKE ISKEMIK PERBANDINGAN GANGGUAN KOGNITIF DAN KUALITAS HIDUP BERDASARKAN LETAK LESI PASIEN PASCA STROKE ISKEMIK THE COMPARISON BETWEEN THE COGNITIVE IMPAIRMENT AND THE LIFE QUALITY BASED ON THE LESION LOCATION OF

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DAN DEPRESI PADA MAHASISWA SISTEM PERKULIAHAN TRADISIONAL DENGAN SISTEM PERKULIAHAN TERINTEGRASI

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DAN DEPRESI PADA MAHASISWA SISTEM PERKULIAHAN TRADISIONAL DENGAN SISTEM PERKULIAHAN TERINTEGRASI PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DAN DEPRESI PADA MAHASISWA SISTEM PERKULIAHAN TRADISIONAL DENGAN SISTEM PERKULIAHAN TERINTEGRASI Sarah Damayanti R.P. Marbun 1, Titis Hadiati 2, Widodo Sarjana 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Depresi adalah suatu gangguan suasana perasaan (mood) yang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Depresi adalah suatu gangguan suasana perasaan (mood) yang BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Depresi Depresi adalah suatu gangguan suasana perasaan (mood) yang mempunyai gejala utama afek depresi, kehilangan minat dan kegembiraan, dan kekurangan energi yang menuju meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tahun 2013 menjelaskan. HIV atau Human Immunodefisiensi Virus merupakan virus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tahun 2013 menjelaskan. HIV atau Human Immunodefisiensi Virus merupakan virus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tahun 2013 menjelaskan HIV atau Human Immunodefisiensi Virus merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Menurut Center

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari 38 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Karakteristik Lokasi Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari yang merupakan salah satu rumah sakit umum milik pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

PREVALENSI TERJADINYA TUBERKULOSIS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS (DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PREVALENSI TERJADINYA TUBERKULOSIS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS (DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI TERJADINYA TUBERKULOSIS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS (DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran

Lebih terperinci

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta * ABSTRAK

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta *  ABSTRAK Hubungan Senam Lansia Terhadap Kualitas Tidur Pada Lansia Berdasarkan Skor Pittsburgh Sleep Quality Index di Panti Sosial Tresna Werdha Budhi Luhur Bantul Yogyakarta RELATIONSHIP BETWEEN ELDERLY GYMNASTIC

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN. variabel faktor demografis, faktor risiko vaskuler, dan karakteristik infark Karakteristik Faktor Demografis Subyek

HASIL PENELITIAN. variabel faktor demografis, faktor risiko vaskuler, dan karakteristik infark Karakteristik Faktor Demografis Subyek 69 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1. Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini mendaatkan 31 subyek enderita asca stroke iskemik yang memenuhi kriteria. Karakteristik subyek enelitian dikelomokkan menurut

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN Di bangsal penyakit dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang periode 1-31 Januari 2012 JURNAL PENELITIAN

Lebih terperinci

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Antara Usia dan Jenis Kelamin dengan Tingkat pada Lansia di Panti Jompo Kabupaten Karawang Jawa Barat Correlation Between Age and Gender With The Level

Lebih terperinci

HUBUNGAN USIA TERHADAP DERAJAT DIFERENSIASI KANKER PAYUDARA PADA WANITA LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN USIA TERHADAP DERAJAT DIFERENSIASI KANKER PAYUDARA PADA WANITA LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN USIA TERHADAP DERAJAT DIFERENSIASI KANKER PAYUDARA PADA WANITA LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian proposal Karya Tulis Ilmiah mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan dan efisiensi. Dengan kata lain, harus memiliki kontrol yang

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan dan efisiensi. Dengan kata lain, harus memiliki kontrol yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan pada dasarnya dimiliki oleh setiap orang, namun banyak orang dalam hidupnya tidak ingin menghabiskan kegiatan yang bersangkutan dengan nilai kesehatan. Kesehatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proporsi penduduk dunia berusia 60 tahun ke atas tumbuh lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proporsi penduduk dunia berusia 60 tahun ke atas tumbuh lebih BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proporsi penduduk dunia berusia 60 tahun ke atas tumbuh lebih cepat kelompok usia lainnya. Antara tahun 1970 dan 2025 pertumbuhan penduduk lanjut usia (lansia) di dunia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan. kesehatan manusia, salah satu diantanranya stroke.

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan. kesehatan manusia, salah satu diantanranya stroke. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern menimbulkan berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan kesehatan manusia, salah satu diantanranya stroke.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke yang disebut juga sebagai serangan otak atau brain attack ditandai

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke yang disebut juga sebagai serangan otak atau brain attack ditandai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke yang disebut juga sebagai serangan otak atau brain attack ditandai dengan hilangnya sirkulasi darah ke otak secara tiba-tiba, sehingga dapat mengakibatkan terganggunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan setiap manusia sejak mulai meninggalkan masa kanak-kanak

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan setiap manusia sejak mulai meninggalkan masa kanak-kanak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja menurut WHO merupakan masa transisi dalam pertumbuhan dan perkembangan setiap manusia sejak mulai meninggalkan masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Pada periode

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG FAKTOR RISIKO PENYAKIT SEREBROVASKULAR TERHADAP KEJADIAN STROKE ISKEMIK ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG FAKTOR RISIKO PENYAKIT SEREBROVASKULAR TERHADAP KEJADIAN STROKE ISKEMIK ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG FAKTOR RISIKO PENYAKIT SEREBROVASKULAR TERHADAP KEJADIAN STROKE ISKEMIK ASSOCIATION BETWEEN KNOWLEDGE, ATTITUDE AND BEHAVIOUR ABOUT RISK FACTOR OF CEREBROVASKULAR

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI Rhea Auliya Anggareni 1, Fitri Hartanto 2 1 Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Kedokteran Umum, Fakultas

Lebih terperinci

ASUPAN MAKANAN DAN PERTUMBUHAN BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR

ASUPAN MAKANAN DAN PERTUMBUHAN BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR ASUPAN MAKANAN DAN PERTUMBUHAN BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR Sri Syatriani 1, Muliati 2 1 Dosen STIK MAKASSAR 2 Peminatan Gizi STIK Makassar Abstract Background: Growth

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Geriatri. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam khususnya Ilmu 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lanjut usia (aging structured population) karena jumlah penduduk berusia 60

BAB I PENDAHULUAN. lanjut usia (aging structured population) karena jumlah penduduk berusia 60 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia termasuk negara yang memasuki era penduduk berstruktur lanjut usia (aging structured population) karena jumlah penduduk berusia 60 tahun ke atas sekitar

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEKAMBUHAN GASTRITIS DI RUANGAN IV & IV RSU DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA. Eli Kurniasih, S.Pd. S.Kep. Ners.

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEKAMBUHAN GASTRITIS DI RUANGAN IV & IV RSU DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA. Eli Kurniasih, S.Pd. S.Kep. Ners. HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEKAMBUHAN GASTRITIS DI RUANGAN IV & IV RSU DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA Eli Kurniasi, S.Pd. S.Kep. Ners. MKM Program Studi D-III Keperawatan STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmlaya

Lebih terperinci

ABSTRAK HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN PENDERITA RAWAT INAP STROKE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

ABSTRAK HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN PENDERITA RAWAT INAP STROKE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014 ABSTRAK HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN PENDERITA RAWAT INAP STROKE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 - DESEMBER 2014 Fitriana Andiani, 2015 : Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Lebih terperinci

FUNGSI RANGE OF MOTION (ROM) PADA PENDERITA STROKE PASCA PERAWATAN RUMAH SAKIT

FUNGSI RANGE OF MOTION (ROM) PADA PENDERITA STROKE PASCA PERAWATAN RUMAH SAKIT FUNGSI RANGE OF MOTION (ROM) PADA PENDERITA STROKE PASCA PERAWATAN RUMAH SAKIT Arif Bachtiar, Nurul Hidayah, Ratih Poltekkes Kemenkes Malang Jl.Besar Ijen No 77 C Malang e-mail: nh_07@yahoo.com Abstract:

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKAT STRES DAN GEJALA SOMATIK ANTARA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KEPERAWATAN DI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

PERBEDAAN TINGKAT STRES DAN GEJALA SOMATIK ANTARA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KEPERAWATAN DI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA PERBEDAAN TINGKAT STRES DAN GEJALA SOMATIK ANTARA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KEPERAWATAN DI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA SKRIPSI OLEH David Rajawali Yusuf NRP: 1523013015 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH KEMAMPUAN ADL (ACTIVITY DAILY LIVING S) PADA PASIEN PASCA STROKE

KARYA TULIS ILMIAH KEMAMPUAN ADL (ACTIVITY DAILY LIVING S) PADA PASIEN PASCA STROKE KARYA TULIS ILMIAH KEMAMPUAN ADL (ACTIVITY DAILY LIVING S) PADA PASIEN PASCA STROKE Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngariboyo Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan Oleh : WULAN JUNIARTI AMI SUSENO NIM : 11611945

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stroke adalah penyakit multifaktorial dengan berbagai penyebab disertai manifestasi klinis mayor, dan penyebab utama kecacatan dan kematian di negara-negara berkembang

Lebih terperinci

Abstrak. Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Mahasiswa Semester Satu di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Tahun 2014.

Abstrak. Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Mahasiswa Semester Satu di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Tahun 2014. Abstrak Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Mahasiswa Semester Satu di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Tahun 2014. Triadi Arif Maulana, 2015. Pembimbing I : dr. Stella Tinia Hasianna, M.Kes.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian : prospektif dengan pembanding internal. U1n. U2n

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian : prospektif dengan pembanding internal. U1n. U2n BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Rancang Bangun Penelitian Jenis penelitian : observasional Desain penelitian : prospektif dengan pembanding internal Sembuh P N M1 U1n mg I mg II mg III mg IV mg V mg VI Tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pasangan suami istri pada hakikatnya ingin. memiliki anak sebagai tujuan dan aspek penting dari

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pasangan suami istri pada hakikatnya ingin. memiliki anak sebagai tujuan dan aspek penting dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap pasangan suami istri pada hakikatnya ingin memiliki anak sebagai tujuan dan aspek penting dari pernikahan mereka. Tapi keinginan memiliki anak tersebut tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. otak, biasanya akibat pecahnya pembuluh darah atau adanya sumbatan oleh

BAB I PENDAHULUAN. otak, biasanya akibat pecahnya pembuluh darah atau adanya sumbatan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Menurut World Health Organization (WHO), stroke didefinisikan sebagai sebuah sindrom yang memiliki karakteristik tanda dan gejala neurologis klinis fokal dan/atau global

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sangat serius (Setyopranoto, 2010). Stroke merupakan penyebab kematian ketiga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sangat serius (Setyopranoto, 2010). Stroke merupakan penyebab kematian ketiga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan penyebab utama kecacatan fisik dan mental pada usia produktif dan usia lanjut. Stroke juga merupakan penyebab kematian dalam waktu yang singkat, sehingga

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN PASCA STROKE DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN PASCA STROKE DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN PASCA STROKE DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1

Lebih terperinci

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015 ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015 Diabetes melitus tipe 2 didefinisikan sebagai sekumpulan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemik

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjanastrata-1 pendidikan dokter

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjanastrata-1 pendidikan dokter GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN BERBAGAI FAKTOR PADA PASIEN RAWAT JALAN PUSKESMAS (Studi Deskriptif Analitik di Puskesmas Halmahera Semarang) LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

Lebih terperinci

ABSTRAK ANALISIS PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO TERJADINYA OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA DENGAN KUESIONER BERLIN PADA SEKELOMPOK KARYAWAN DI JAKARTA

ABSTRAK ANALISIS PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO TERJADINYA OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA DENGAN KUESIONER BERLIN PADA SEKELOMPOK KARYAWAN DI JAKARTA ABSTRAK ANALISIS PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO TERJADINYA OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA DENGAN KUESIONER BERLIN PADA SEKELOMPOK KARYAWAN DI JAKARTA Cynthia Natalia, 2010; Pembimbing I : dr. J. Teguh Widjaja,

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-PASIEN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR

SKRIPSI HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-PASIEN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR SKRIPSI HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-PASIEN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR OLEH: NI MADE ARTINI NIM. 1302115010 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN DIET PENDERITA DIABETES MELITUS DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN DIET PENDERITA DIABETES MELITUS DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN DIET PENDERITA DIABETES MELITUS DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN SKRIPSI Disusun guna mencapai derajat Sarjana Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. akibat gangguan fungsional otak fokal maupun global dengan gejala-gejala yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. akibat gangguan fungsional otak fokal maupun global dengan gejala-gejala yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan suatu kondisi klinis yang berkembang dengan cepat akibat gangguan fungsional otak fokal maupun global dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN MASA KERJA PERAWAT DENGAN PENGETAHUAN PERATURAN PRAKTIK KEPERAWATAN DI INSTALASI RAWAT INAP PENYAKIT DALAM RSUP DR KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung. Di tahun 2008, stroke dan

BAB I PENDAHULUAN. kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung. Di tahun 2008, stroke dan 1 BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Data epidemiologis menunjukkan bahwa stroke merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung. Di tahun 2008, stroke dan penyakit cerebrovaskular

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B MTs Al Hikmah Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B MTs Al Hikmah Bandar 26 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adala siswa kelas VII B MTs Al Hikma Bandar Lampung semester genap taun pelajaran 2010/2011 pada pokok baasan Gerak Lurus. Dengan jumla

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prevalensi depresi di dunia diperkirakan 5-10% per tahun dan life time prevalence

BAB I PENDAHULUAN. Prevalensi depresi di dunia diperkirakan 5-10% per tahun dan life time prevalence BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah depresi kini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat karena dapat menyerang seluruh usia dan lapisan masyarakat. Depresi merupakan gangguan suasana perasaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi serebral yang menetap minimal 24 jam atau menyebabkan. kematian, tanpa penyebab lain selain vaskuler. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi serebral yang menetap minimal 24 jam atau menyebabkan. kematian, tanpa penyebab lain selain vaskuler. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Stroke merupakan kejadian serebrovaskular yang terjadi mendadak dengan tanda-tanda klinis gangguan fokal atau global dari fungsi serebral yang menetap minimal

Lebih terperinci

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur) Hubungan antara pendampingan..( Abd. Halim, Fajar, Nur) HUBUNGAN ANTARA PENDAMPING PERSALINAN, UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL MENJELANG PERSALINAN DI KLINIK KESEHATAN IBU

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. otak (Dipiro et.al, 2005). Epilepsi dapat dialami oleh setiap orang baik laki-laki

I. PENDAHULUAN. otak (Dipiro et.al, 2005). Epilepsi dapat dialami oleh setiap orang baik laki-laki I. PENDAHULUAN Epilepsi adalah terganggunya aktivitas listrik di otak yang disebabkan oleh beberapa etiologi diantaranya cedera otak, keracunan, stroke, infeksi, dan tumor otak (Dipiro et.al, 2005). Epilepsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi mendadak akibat proses patofisiologi pembuluh darah. 1 Terdapat dua klasifikasi umum stroke yaitu

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang Lingkup Keilmuan: Anestesiologi, Farmakalogi dan Patologi Klinik 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mengenai mereka di usia lanjut atau usia dewasa dimana rawan kartilago yang

BAB I PENDAHULUAN. yang mengenai mereka di usia lanjut atau usia dewasa dimana rawan kartilago yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Osteoarthritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif dan progresif yang mengenai mereka di usia lanjut atau usia dewasa dimana rawan kartilago yang melindungi ujung

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS PADA LANSIA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU TAHUN 2016.

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS PADA LANSIA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU TAHUN 2016. FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS PADA LANSIA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU TAHUN 2016 Miratu Megasari ABSTRAK Penyakit Diabetes Mellitus dikenal sebagai penyakit kencing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Insidensi stroke hampir mencapai 17 juta kasus per tahun di seluruh dunia. 1 Di

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Insidensi stroke hampir mencapai 17 juta kasus per tahun di seluruh dunia. 1 Di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke masih menjadi pusat perhatian dalam bidang kesehatan dan kedokteran oleh karena kejadian stroke yang semakin meningkat dengan berbagai penyebab yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pecahnya atau tersumbatnya pembuluh darah otak oleh gumpalan darah. 1

BAB I PENDAHULUAN. pecahnya atau tersumbatnya pembuluh darah otak oleh gumpalan darah. 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke bukan lagi penyakit yang asing bagi masyarakat luas belakangan ini. Sudah banyak orang yang mengalaminya, mulai dari usia produktif sampai usia tua dan mengenai

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam khususnya Ilmu

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam khususnya Ilmu BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam khususnya Ilmu Geriatri dan Ilmu Kesehatan Jiwa. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan suatu gangguan disfungsi neurologist akut yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah, dan terjadi secara mendadak (dalam beberapa detik) atau setidak-tidaknya

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Dilaksanakan pada bulan Maret Juni 2015 di klinik VCT RSUP Dr.

BAB IV METODE PENELITIAN. Dilaksanakan pada bulan Maret Juni 2015 di klinik VCT RSUP Dr. BAB IV METODE PENELITIAN 2.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Saraf dan Ilmu Penyakit Dalam sub bagian Infeksi Tropis. 2.2 Tempat dan waktu penelitian Dilaksanakan

Lebih terperinci

Julia Alistawaty Purba 1, Erna Mutiara 2, Heru Santosa 2 ABSTRACT

Julia Alistawaty Purba 1, Erna Mutiara 2, Heru Santosa 2 ABSTRACT FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMENUHAN HAK-HAK REPRODUKSI DALAM BER-KELUARGA BERENCANA PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR YANG BEKERJA DI RUMAH SAKIT UMUM MATERNA MEDAN TAHUN 2013 Julia Alistawaty Purba

Lebih terperinci

HUBUNGAN JENIS KELAMIN DENGAN GANGGUAN KOGNITIF PASCA STROKE ISKEMIK SERANGAN PERTAMA DENGAN LESI HEMISFER KIRI SKRIPSI

HUBUNGAN JENIS KELAMIN DENGAN GANGGUAN KOGNITIF PASCA STROKE ISKEMIK SERANGAN PERTAMA DENGAN LESI HEMISFER KIRI SKRIPSI HUBUNGAN JENIS KELAMIN DENGAN GANGGUAN KOGNITIF PASCA STROKE ISKEMIK SERANGAN PERTAMA DENGAN LESI HEMISFER KIRI SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran BAGUS DWI PRASETYO

Lebih terperinci

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN PENULARAN KUSTA PADA KONTAK SERUMAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMSARI SEMARANG TAHUN 2013 Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun

Lebih terperinci

HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS

HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS Rizka Himawan,Diyah Krisnawati, ABSTRAK Latar Belakang:

Lebih terperinci

DUKUNGAN KELUARGA DAN KEMANDIRIAN ACTIVITY DAILY LIVING DALAM PENURUNAN DEPRESI PASCA STROKE

DUKUNGAN KELUARGA DAN KEMANDIRIAN ACTIVITY DAILY LIVING DALAM PENURUNAN DEPRESI PASCA STROKE Dukungan Keluarga dan Kemandirian Activity Daily Living dalam Penurunan Depresi Pasca Stroke Ria Wahyu Kristyanti, Erlin Kurnia DUKUNGAN KELUARGA DAN KEMANDIRIAN ACTIVITY DAILY LIVING DALAM PENURUNAN DEPRESI

Lebih terperinci