BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Sejarah Perusahaan PT Mitra Pinasthika Mustika Rent (PT MPM Rent) adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportasi yang berdiri sejak tahun Pada awal berdirinya, perusahaan ini memiliki nama Family Rent Car, sebuah perusahaan keluarga dengan unit bisnis rental kendaraan, body repair yang memiliki kantor di Jl. Arteri Kelapa Dua No. 16 Kebon Jeruk Jakarta Barat. Dalam perkembangannya, pada tahun 2008 perusahaan ini diakuisisi oleh ANJ Group sehingga berganti nama menjadi PT Austindo Nusantara Jaya Rent. Sejak saat itulah secara resmi semua asset Family Rent Car menjadi satu dengan ANJ group. Sejak diakuisisi, PT ANJ Rent terus berkembang dengan meningkatnya jumlah unit rental dari yang semula hanya puluhan unit menjadi ribuan unit. Bisnis pun mulai melebar, tidak hanya melayani bisnis rental namun mulai membuka bisnis pelayanan jasa driver untuk meningkatkan pelayanan terhadap customer. Pada tahun 2012, perusahaan terus berbenah dengan membangun sebuah kantor baru di Tangerang dan secara resmi September 2012 semua kegiatan usaha dipindahkan ke Sunburst CBD Office Park Lot II No. 10 BSD Tangerang. Kemudian Desember 2012, PT ANJ Rent mengalami akuisisi kembali oleh PT MPM Group yang merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan kendaraan motor roda dua (main dealer) di wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara. Maka secara resmi perusahaan berganti nama menjadi PT Mitra Pinasthika Mustika Rent

2 61 Benefit yang bisa pelanggan nikmati untuk efisiensi dan efektifitas transportasi bisnis adalah 1. Fasilitas kendaraan pengganti memastikan kelancaran aktivitas bisnis dengan meminimalisasi inefisiensi tidak tersedianya kendaraan akibat kerusakan maupun perawatan kendaraan. 2. Asuransi pihak ketiga (Third-party liabilities) memberi perlindungan dari kerugian akibat kecelakaan lalu lintas, Emergency Service Team MPM Rent akan membantu hingga tuntasnya penyelesaian kasus 3. Perawatan berkala berstandar nasional memastikan kendaraan operasional pelanggan senantiasa dalam kondisi prima, ditangani mekanik terlatih yang melalui pelatihan berjenjang. 4. Layanan 24-Hour Customer Assistance Center memastikan solusi bagi masalah Anda, tak dibatasi oleh waktu. Customer Assistance Officer yang terlatih siap membantu Anda 24 jam sehari, tujuh hari seminggu Tujuan Perusahaan Tujuan PT Mitra PInasthika Mustika Rent adalah untuk menciptakan kekayaan berkelanjutan bagi semua pemangku kepentingan dan meningkatkan status Indonesia dengan memanfaatkan sumber daya produktif dan efektif. Ini harus dicapai konsisten dengan nilai inti kami: Innovation, Integrity, Develop and respect employee, Care for others and Environment, Continuous Improvement.

3 Visi dan Misi Visi: pilihan pertama Anda untuk kebutuhan transportasi di Indonesia Misi: Memberdayakan dan karyawan hormat sebagai aset prioritas perusahaan dalam rangka untuk menyediakan pelanggan kami dengan layanan transportasi dan solusi terbaik Nilai-nilai perusahaan MPM memperkuat visi dengan menanamkan tata kelola perusahaan yang tepat dan budaya yang didukung oleh 10 filosofi dan prinsip: 1. Passion for Excellence 2. Menghormati individu, dorongan untuk kerja sama tim 3. Perbaikan terus-menerus, fokus pada pengembangan sumber daya manusia 4. Berkontribusi terhadap kesejahteraan rakyat, masyarakat dan lingkungan 5. Layanan pelanggan teladan 6. Tata kelola terbaik di kelas 7. Integritas dan kejujuran 8. Transparansi 9. Inisiatif dan Akuntabilitas 10. Kinerja berbasis remunerasi

4 Logo Perusahaan Makna logo 1. Warna merah : memiliki makna energy, kekuatan, kuasa dan semangat yang ditanamkan dalam menjalankan bisnis. 2. Warna abu-abu : melambangkan kemanan, keandalan, kecerdasan/inteligen, dan konservatif. 3. Warna orange : melambangkan keberanian, kehangatan, keramahan, keakraban. 4. Tulisan MPM Rent merupakan singkatan dari Mitra Pinasthika Mustika Rent 5. Tulisan One Stop Transport Innovator merupakan slogan PT MPM Rent sebagai perusahaan yang memberikan inovasi dalam kebutuhan akan transportasi Unit Bisnis Bermula hanya dari bisnis rental, perusahaan terus berkembang dengan lahirnya MPM Finance (bidang pembiayaan kendaraan bermotor), MPM Oto, Balai Lelang Asta Nara Jaya. Layanan umum dimana jasa layanan yang diberikan mencakup; 1. Penyewaan Kendaraan 2. Penyediaan jasa pengemudi 3. Program pemeliharaan kendaraan

5 64 Layanan Khusus dimana jasa layanan yang diberikan mencakup; 1. Jasa Pengaturan Transportasi/ Customized Service 2. Pembelian Kendaraan 3. Penjualan Kendaraan 4. Penilaian 5. Body Repair dan Asuransi 6. Jasa Keuangan Jenis kendaraan yang di rental meliputi berbagai jenis yaitu Sedan, Truck, Four Wheel Drive, dan mobil penumpang. Merk yang ditawarkan pun beraneka ragam seperti Toyota, Honda, Nissan, Daihatsu, Suzuki, Mercedes, Lexus dan lain-lain. Strategi perusahaan untuk melakukan pertumbuhan anorganik juga telah menjadikan bisnis sewa kendaraan kami dibawah MPMRent sebagai salah satu perusahaan rental mobil terbesar di Indonesia. Sampai dengan April 2013, bisnis sewa kendaraan kami telah mengoperasikan armada sebanyak unit, meningkat 56% daripada periode sama 2012 sebanyak Di bulan Juni ini jumlah armada PT MPM Rent bahkan telah bertambah menjadi unit kendaraan. Untuk rental sendiri terdiri atas empat macam yaitu : 1. Sewa kendaraan jangka pendek (Short Term Rental ) Layanan sewa kendaraan untuk memenuhi kebutuhan transportasi harian yang fleksibel. Dengan layanan pick up, drop off membuat kebutuhan pelanggan akan transportasi yang nyaman, aman dan handal akan dapat terpenuhi. 2. Sewa kendaraan jangka panjang (Long Term Rental)

6 65 Layanan sewa kendaraan dengan periode tahunan dari mulai 1-3 tahun. Sangat cocok untuk pelanggan yang menginginkan kenyamanan berkendara dengan biaya yang relatif bersaing. 3. Layanan Pengemudi Layanan pengemudi professional yang dipilih melalui seleksi ketat, siap melayani pelanggan. Layanan ini akan membebaskan pelanggan dari masalah rekrutmen, penggajian, dan masalah mentalitas pengemudi yang tidak jarang mengganggu kelancaran bisnis. Para pengemudi PT MPM Rent dibekali dengan pelatihan berkala Safety Driving, penguasaan wilayah, etika pelayanan serta sikap diri yang positif. 4. Car Pooling PT MPM Rent juga membantu perusahaan Anda untuk mengelola kendaraan yang disewa dengan sistem pooling. Pengaturan pemakaian kendaraan dan biaya dilakukan secara sistematis sesuai dengan kebutuhan operasional menggunakan sistem terintegrasi serta didukung dengan laporan dan analisa secara periodik untuk mencapai optimalisasi pemakaian unit dan efisiensi biaya perusahaan. Misalkan, sebuah bank memiliki 3 kantor cabang yang berdekatan dan masing-masing cabang menggunakan 3 mobil sehingga 3 cabang itu total memiliki 9 mobil, padahal ketiga cabang ini mungkin hanya perlu 4 mobil. Untuk itu, kami memberikan solusi car pooling untuk mengelola pemakaian 4 mobil itu secara bergantian, maka pelanggan sudah memangkas penyewaan 5 mobil.

7 Jaringan Usaha Dalam menjalankan usahanya, PT MPM Rent didukung oleh 20 Service Point yang tersebar di seluruh Indonesia. Tabel Service Point PT MPM Rent No Service Point No Area Service Point 1 Semarang 16 Padang 2 Solo 17 Palembang 3 Bandung 18 Nunukan 4 Cirebon 16 Kalimantan Banjarmasin 5 Cilegon 17 Pontianak Malang 18 Nunukan 6 7 Aceh 19 Kutai Barat 8 Medan 20 Bali Bali 9 Pekanbaru 21 Makassar 10 Batam 22 Manado

8 Hasil Penelitian Bab ini merupakan hasil penelitian di lapangan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, data yang diperoleh dengan cara penyebaran kuesioner dengan total responden sebanyak 85 orang yang diambil melalui Stratified Random Sampling. Dari sampling frame semua total populasi yaitu sebanyak 452 orang, kemudian dikelompokan menjadi strata yang didasarkan atas divisi di PT MPM Rent yang berjumlah 6 divisi yaitu Operation, HR & GA, Business, Business Development, Finance Accounting, dan Sales & Service. Tujuannya adalah untuk menggambarkan jaringan komunikasi informal secara menyeluruh di semua divisi yang ada di PT MPM Rent. Hasil penelitian ini meliputi karakteristik responden, peran-peran anggota siapa yang menjadi Klik, Opinion Leader, Gate Keeper, Bridge, Liason dan Isolate serta model dalam jaringan komunikasi informal.hal ini sesuai dengan fungsi dari analisi jaringan yaitu untuk mengetahui operasional komunikasi network dan penempatan individu dalam peran-peran komunikasi. Adapun data dalam hasil penelitian ini diambil dari tabulasi hasil pengisian kuesioner dari para responden yang sudah dibuat tabulasi kemudian dituangkan dalam tabel-tabel frekuensi. Unit analisis dari penelitian ini adalah hubungan antar individu dalam suatu system. Karena komunikasi dianggap sebagai kumpulan hubungan-hubungan sehingga ada interaksi antar individu dalam system. Hubungan-hubungan ini merupakan pola-pola aliran informasi Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini berjumlah 85 orang karyawan PT MPM Rent yang tersebar di masing-masing divisi. Tujuan dari mengetahui karakteristik responden ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai responden dari berbagai kriteria yang ditetapkan.

9 68 Adapun karakteristik responden dalam penelitian ini dibagi dalam beberapa kriteria yaitu jenis kelamin, usia, status perkawinan, pendidikan terakhir, masa kerja, serta posisi jabatan. Data mengenai karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat dari tabel dibawah ini : Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin N = 85 No Jenis Kelamin Frekuensi % 1 Laki-Laki 45 Orang 53% 2 Perempuan 40 Orang 47% Total 85 Orang 100% Sumber : Kuesioner no.2a Berdasarkan jawaban dari 85 responden, menunjukan bahwa jumlah responden yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 45 orang dengan presentase 53 % dan responden wanita berjumlah 40 orang atau 47 % dari total responden. Dari segi usia, responden memiliki karakteristik seperti dalam tabel berikut ini : Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Usia N = 85 orang No Usia Frekuensi % 1 < 20 tahun 1 orang 1 % tahun 21 orang 25 %

10 69 No Usia Frekuensi % tahun 36 orang 42 % 4 >30 tahun 27 orang 36 % Total 85 orang 100 % Sumber : Kuesioner no. 3 Berdasarkan table diatas terlihat bahwa responden yang berusia < 20 tahun berjumlah satu orang (1%) merupakan seorang yang berstatus karyawan tidak tetap/karyawan kontrak. Responden yang berusia tahun berjumlah 21 orang dengan persentase 21%. Sementara responden yang berusia tahun menduduki prosetase tertinggi yaitu sebanyak 36 orang (42%). Dan sisanya sebanyak 27 orang responden berada dalam range usia > 30 tahun. Mengenai karakteristik responden berdasarkan status perkawinan dapat dilihat dari tabel dibawah ini : Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan N= 85 Orang No Status Pernikahan Frekuensi % 1 Belum Menikah 50 orang 59% 2 Menikah 35 orang 41% 3 Janda/Duda 0 0 Total 85 orang Sumber : Kuesioner no. 4 Berdasarkan hasil jawaban responden, diketahui bahwa jumlah responden yang belum menikah adalah 50 orang dengan presentase sebesar 59 %. sedangkan responden yang belum menikah berjumlah

11 70 35 orang dengan prosentase sebesar 42 %. Dengan demikian diketahui bahwa responden yang paling banyak dalam penelitian ini adalah belum menikah. Selanjutnya karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir atau yang sedang ditempuh dapat dilihat dalam tabel dibawah ini Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan N= 85 No Pendidikan Terakhir Frekuensi % 1 SLTA/Sederajat 8 orang 9% 2 D3 30 orang 35% 3 S1 46 orang 54% 4 S2 1 orang 1% Jumlah 85 orang 100% Sumber : Kuesioner no. 5A Dari tingkat pendidikan, hasil penelitian menunjukan bahwa responden yang memiliki tingkat pendidikan SLTA adalah berjumlah 8 orang (9%), jenjang diploma D3 sebanyak 30 orang (35%), dan responden yang memiliki tingkat pendidikan Strata S1 berjumlah 46 orang (54%) dan merupakan prosentase tertinggi. Responden yang ada di PT MPM Rent memiliki lama bekerja yag berbeda-beda seperti terlihat dalam tabel dibawah ini :

12 71 Tabel Karakteristik responden Berdasarkan Lama Bekerja N= 85 orang No Lama Bekerja Frekuensi % 1. < 1 tahun 31 orang 36% tahun 41 orang 48% tahun 5 orang 6% 4. > 6 tahun 8 orang 9% Jumlah 85 orang 100 % Sumber : Kuesioner no. 6A Berdasarkan jawaban dari responden, diketahui bahwa responden yang bekerja kurang dari satu tahun berjumlah 31 orang (36%), dan prosentase tertinggi adalah karyawan dengan lama bekerja 1-3 tahun sebanyak 41 orang (48 %). Sementara responden yang bekerja 4-6 tahun berjumlah 5 orang (6%) dan sisanya sebanyak 8 orang memiliki masa kerja > 6 tahun (9%) Karakteristik responden berdasarkan jabatan dari masing-masing responden dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan N =85 No Divisi Frekuensi % 1. Business 31 orang 36% 2. Business Development 5 orang 6% 3. HR & GA 3 orang 4%

13 72 No Divisi Frekuensi % 4. Operational 20 0rang 24% 5. Sales & Service 11 orang 13 % 6. Finance Accounting 15 orang 18 % 85 Orang 100 % Sumber : Kuesioner No. 7 A Dari data diatas dapat diketahui bahwa responden yang menjadi sampel pada penelitian ini terbagi dalam 6 divisi dengan jumlah responden masing-masing divisi dihitung dengan rumus Yamane. Strata pengelompokan ini didasarkan atas jumlah divisi yang ada di PT MPM Rent yang berjumlah 6 divisi. Kelompok Pertanyaan Pokok Hal pokok yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah tentang jaringan komunikasi informal di PT MPM Rent pasca akuisisi tahun Keterbukaan informasi yang kurang kepada karyawan menimbulkan adanya pembicaraan dan isu-isu tentang hal tersebut. Kekhawatiran dan kecemasan tentang dalam pekerjaan akibat akuisisi seperti pemutusan hubungan kerja, pengurangan remunerasi dan tunjangan menjadi hal pokok yang sering dibicarakan dalam kelompok-kelompok karyawan. Tentu saja pembicaraan tersebut tidak mungkin dibicarakan dalam jaringan komunikasi formal. Sebagai akibatnya, pembicaraan tersebut berkembang dalam jaringan-jaringan komunikasi informal seperti pembicaraan santai saat makan siang, saat jam istirahat, di sela-sela pekerjaan. Dari hasil penyebaran kuesioner yang telah dilakukan, dapat dijelaskan tentang ada-tidaknya jaringan komunikasi informal,

14 73 keterbukaan informasi tentang akuisisi, serta dampak akuisisi bagi kinerja dan kualitas kerja karyawan. Tabel Kepemilikan Kelompok Informal N= 85 orang No Kepemilikan Kel Informal Frekuensi % 1. Ya 76 orang 89 % 2. Tidak 9 orang 11 % 3. Jumlah 85 orang 100 % Sumber : Kuesioner No. 1 B Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa sebanyak 76 orang responden (89%) menyatakan bahwa mereka memiliki kelompok informal, yaitu kelompok yang terbentuk diluar struktur formal organisasi yang biasanya dimanfaatkan untuk membicarakan segala hal dengan lebih leluasa tanpa harus memandang status dan posisi lawan bicaranya dalam kelompok tersebut. Sedangkan sisanya sebanyak 9 orang (11%) menyatakan bahwa mereka tidak memiliki kelompok informal. Dari data tersebut menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki kelompok informal dan hanya sebagian kecil yang tidak. Hal itu tampak ketika jam istirahat banyak terlihat karyawan berkumpul dengan kelompoknya yang jumlah anggota nya bermacam-macam. Dari mulai dua orang sampai lima orang. Ada yang sekedar duduk-duduk, makan bersama, atau berbincang-bincang satu sama lain.

15 74 Dari segi keterbukaan informasi, hasil penelitian diperoleh data sebagai berikut : Tabel Keterbukaan Informasi N = 85 orang No Keterbukaan Informasi Frekuensi % 1. Ya 35 orang 41 % 2. Tidak 50 orang 59 % 3. Jumlah 85 orang 100 % Sumber : Kuesioner No. 2 B Mengenai keterbukaan informasi, sebanyak 35 orang (41 %) menyatakan sudah mendapatkan informasi yang terbuka dari manajemen tentang akuisisi sedangkan 50 orang (59%) menyatakan tidak mendapatkan informasi secara terbuka tentang hal tersebut. Ada berbagai kemungkinan mengapa para responden memiliki jawaban yang berbeda, media yang digunakan dalam penyampaian informasi ataupun tingkat perhatian responden terhadap informasi yang diberikan juga berpengaruh dalam jawaban yang responden berikan. Dari pihak manajemen memang sudah memberikan informasi melalui papan pengumuman yang tersebar di beberapa titik lokasi di sekitar kantor, namun informasi yang ada tersebut tidak cukup memberikan kejelasan terhadap karyawan tentang segala hal mengenai akuisisi.

16 75 Mengenai tingkat kecemasan yang ditimbulkan akibat akuisisi dijelaskan dalam tabel dibawah ini : Tabel Tingkat Kecemasan Pasca Akuisisi N = 85 orang No Tingkat Kecemasan Frekuensi % 1. Ya 24 orang 28 % 2. Tidak 61 orang 72 % 3. Jumlah 85 orang 100 % Sumber : Kuesioner No. 3 B Untuk dampak akuisisi baik dari kurang terbukanya informasi yang berupa kecemasan dalam tubuh karyawan dijelaskan dalam tabel diatas. Sebanyak 24 orang (28 %) menyatakan bahwa akuisisi memberikan dampak kecemasan dalam bekerja dan sebanyak 61 orang (72%) menyatakan tidak memberikan dampak kecemasan bagi mereka. Tabel Kesempatan promosi, kenaikan jabatan N = 85 orang No Tingkat Kesempatan Promosi Frekuensi % 1. Ya 30 orang 35 % 2. Tidak 55 orang 65 % 3. Jumlah 85 orang 100 % Sumber : Kuesioner No. 4 b

17 76 Adanya proses akuisisi di PT MPM Rent menimbulkan banyak perubahan, terutama dari segi susunan manajemen. Perombakan struktur organisasi juga dilakukan dengan bergantinya kepemilikan PT MPM Rent dari ANJ Group menjadi MPM Group. Perubahan kepemilikan dan struktur organisasi juga berdampak pada kebijakan-kebijakan yang diberlakukan. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa 30 orang (35 %) menyatakan bahwa dengan adanya akuisisi menambah tingkat kesempatan promosi jabatan sedangkan sisanya sebanyak 55 orang (65%) menyatakan sebaliknya. Tabel Pengaruh akuisisi terhadap kinerja dan kualitas N = 85 orang No Pengaruh Terhadap Kinerja dan Kualitas Frekuensi % 1. Ya 57 orang 67 % 2. Tidak 28 orang 33 % 3. Jumlah 85 orang 100 % Sumber : Kuesioner No. 5 B Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa sebanyak 57 orang responden (67 %) menyatakan akuisisi berpengaruh terhadap kinerja dan kualitas kerja mereka sedangkan 28 orang (33 %) menyatakan bahwa akuisisi tidak berpengaruh terhadap kinerja dan kualitas kerja mereka. Hal ini salah satunya disebabkan berbagai karakter dari responden itu sendiri, ada yang bersifat cuek, ada juga yang memang sangat peduli dengan perkembangan dan segala yang terjadi di perusahaan.

18 77 Selanjutnya, untuk mengetahui tingkat kepuasan responden terhadap informasi tentang akuisisi dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel Kepuasan Informasi N = 85 orang No Tingkat Kepuasan Informasi Frekuensi % 1. Ya 25 orang 29 % 2. Tidak 60 orang 71 % 3. Jumlah 85 orang 100 % Sumber : Kuesioner No. 6 B Dari segi kepuasan informasi mengenai akuisisi, sebanyak 25 orang (29%) menyatakan bahwa mereka puas terhadap pemberian informasi yang diberikan pihak manajemen. Sementara 60 orang (71%) menyatakan bahwa mereka tidak puas terhadap informasi yang diberikan oleh manajemen. Pada saat akuisisi dilakukan, pihak manajemen telah berupaya memberikan informasi melalui papan pengumuman yang dipajang diberbagai pojok kantor bahkan di pos satpam Permasalahan Dominan dalam Jaringan Komunikasi Informal Dalam komunikasi organisasi, hal pokok yang dibicarakan adalah informasi yang berpindah secara formal dari seseorangyang otoritasnya lebih tinggi kepada orang lain yang otoritasnya lebih rendah, (komunikasi ke bawah), dari otoritas rendah ke otoritas tinggi (komunikasi kebawah), dari orang orang yang sama otoritasnya (komunikasi horizontal) dan mereka yang menempati bagian fungsional yang berbeda (komunikasi lintas saluran).

19 78 Komunikasi informal digambarkan sebagai metode penyampaian informasi dari orang-orang yang tidak dapat diperoleh melalui saluran formal. Informasi yang diperoleh lebih memperhatikan apa yang dikatakan atau didengar daripada apa yang dikeluarkan oleh pemegang kekuasaan. Melalui penelitian ini akan dibahas lebih lanjut tentang jaringan komunikasi informal di PT MPM Rent. Pertanyaan Sosiometris adalah metode pengumpulan data secara kuantitatif mengenai pola komunikasi diantara individu dalam system yang berisi analisis data mengenai pilihan, komunikasi dan pola interaksi antar individu dalam kelompok. Dengan menggunakan analisis jaringan komunikasi informal dapat diketahui rutinitas responden atau sebarapa rutin responden melakukan komunikasi dengan rekan-rekan sekerjanya. Tabel Responden berdasarkan Rutinitas Komunikasi N= 85 orang No Rutinitas Frekuensi % 1. Sangat Sering 32 orang 38% 2. Sering 49 orang 58% 3. Jarang 4 orang 5% 4. Tidak Pernah 0 Jumlah 85 orang Sumber : Kuesioner No. 1 C Keterangan intensitas : a. Sangat sering, frekuensinya lebih dari 6 kali dalam seminggu b. Sering, frekuensinya lebih dari 4 kali dalam seminggu c. Jarang, frekuensinya antara 1-2 kali dalam seminggu atau setiap kali ada permasalahan

20 79 d. Tidak pernah, frekuensinya sama sekali tidak melakukan pembicaraan. Setiap individu melakukan interaksi dengan lingkungannya hampir setiap hari dan tidak akan pernah terlepas dari kontak komunikasi antara satu individu dengan individu lainnya. Interaksi yang dilakukan dalam melakukan komunikasi didalam lingkungan mereka bekerja. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa responden melakukan komunikasi dengan rekan sekerjanya dalam intensitas yang sering dengan jumlah responden terbanyak 49 orang dan prosentase sebesar 58 %, sementara diurutan kedua yaitu sangat sering.sebanyak 32 orang (38 %), dan intensitas jarang sebanyak 4 orang (5%) Dan data tersebut menunjukan bahwa diantara sesama anggota klik mayorita mereka melakukan komunikasi secara rutin setiap harinya. Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Media Komunikasi N= 85 orang No Media Komunikasi Frekuensi % 1. Telepon 12 orang 14% orang 12% 3. Tatap Muka (Obrolan) 57 orang 67% 4. Chatting via BBM, wechat dll 6 orang 7% Sumber : Kuesioner no. 2C Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa media yang paling sering digunakan dalam komunikasi informal adalah lebih banyak dilakukan dengan tatp muka. Alasan mereka adalah karena dengan komunikasi tatap muka merasa lebih nyaman apabila membicarakan langsung dan dapat melihat ekspresi dari lawan bicaranya. Sedangkan

21 80 orang responden memilih menggunakan chatting via jejaring social dikarenakan melalui media tersebut merupakan media yang paling popular bagi semua kalangan. Tabel Responden Berdasarkan Masalah yang Dibicarakan N= 58 No Masalah yang Dibicarakan Frekuensi % 1. Gaji dan Tunjangan 10 orang 12% 2. Pimpinan 0 0% 3. Rekan Kerja 4 orang 5% 4. Pekerjaan 71 orang 84% Jumlah Sumber : Kuesioner No.3 C Dalam berinteraksi dengan sesama rekan kerjanya, ada banyak hal yang mereka bicarakan baik yang hubungannya dengan pekerjaan maupun hal-hal lain diluar pekerjaan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa 10 orang (12 %) membicarakan tentang gaji dan tunjangan dengan rekan kerjanya, 4 orang responden ( 5 %) membicarakan tentang rekan kerjanya, dan sisanya 71 orang (89 %) membicarakan tentang pekerjaan. Dari tabel diatas menunjukan bahwa masalah yang paling banyak dibicarakan dalam komunikasi informal di PT MPM Rent adalah masalah pekerjaan. Load pekerjaan yang terlalu tinggi, tekanan yang terlalu berat dalam bekerja, customer yang complain, dan hal lain yang berhubungan dengan pekerjaan. Untuk mengetahui adanya kepemilikan rekan untuk berkomunikasi secara informal dapat dijelaskan melalui tabel dibawah ini :

22 81 Tabel Responden Berdasarkan Kepemilikan Rekan N= 58 No. Mempunyai Rekan atau Tidak Frekuensi % 1. Ya 69 orang 81% 2. Tidak 16 orang 19% Jumlah 85 orang 100 % Sumber : Kuesioner No. 5C Dari data diatas menunjukan bahwa 69 orang responden (81%) menyatakan memiliki rekan untuk berkomunikasi dan sebanyak 16 orang responden (19%) menyatakan tidak memiliki rekan untuk melakukan komunikasi secara informal. Hubungan tingkat pribadi (antarpersona) memiliki pengaruh yang besar dan menembus kehidupan organisasi. Bila kondisi hubungan antarpersona yang baik hadir, respons respons yang positif, kesediaan untuk berbagi informasi, yang pada akhirnya akan menciptakan komunikasi antar karyawan baik yang sifatnya ke atas, kebawah, horizontal akan menjadi lebih efektif. Dalam berkomunikasi, responden membentuk kelompok dengan orang-orang yang mereka sukai baik sehingga menimbulkan kedekatan karena sikapnya yang familiar dan terbuka ataupun karena alasan lainnya seperti karena sudah mengenal sejak lama, atau memiliki kesamaan dalam beberapa hal. Kelompok ini memiliki jumlah yang beragam, seperti terlihat dalam tabel berikut ini :

23 82 Tabel Responden Berdasarkan Jumlah Orang Terdekat N= 58 orang No. Jumlah Orang Terdekat Frekuensi % orang 11 orang 13% orang 25 orang 29% 3. > 5 orang 49 orang 58% Jumlah 85 orang 100% Sumber : Kuesioner no. 4C Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa responden yang memiliki jumlah orang yang terdekat berjumlah 2-3 orang adalah sebanyak 11 orang responden (13%), 3-5 orang berjumlah 25 orang (29%), dan responden yang memiliki teman terdekat sebanyak >5 adalah sebanyak 49 orang (58%) Keberadaan kelompok informal dalam sebuah organisasi, memiliki pengaruh yang berbeda-beda di setiap responden. Untuk lebih jelasnya, dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini. Tabel Responden Berdasarkan Kelompok Penyelesai Masalah N= 85 orang No. Kelompok Penyelesai Masalah Frekuensi % 1. Ya 31 orang 36% 2. Kadang-Kadang 39 orang 46% No Kelompok Penyelesai Masalah Frekuensi %

24 83 3. Tidak 15 orang 18% Jumlah 85 orang 100 % Sumber : Kuesioner no. 6C Dengan adanya kelompok komunikasi informal tersebut, memiliki fungsi yang berbeda bagi tiap individu. Sebanyak 31 orang responden (36 %) menyatakan bahwa kelompok informal tersebut mampu membantu menyelesaikan masalah, 39 orang (46 %) menyatakan kadang-kadang mampu menyelesaikan masalah, dan sisanya sebanyak 15 orang (18 %) menyatakan bahwa kelompok informal tersebut tidak mampu menyelesaikan masalah. Responden memiliki banyak pilihan tempat untuk berkomunikasi melalui jaringan informal seperti dijelaskan dalam tabel berikut : Tabel Responden Berdasarkan Tempat Berkomunikasi N= 85 orang No. Tempat Berkomunikasi Frekuensi % 1. Di Ruang makan 8 orang 9% 2. Saat bertemu di lift 2 orang 2% 3. Saat jam istirahat 54 orang 64% 4. Saat jam kerja 21 orang 25% Jumlah 85 orang 100% Sumber : Kuesioner no. 7C Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa tempat dan waktu yang dipilih responden dalam berkomunikasi dengan kelompok informalnya berbeda-beda. Prosentase tertinggi waktu yang dipilih responden adalah saat jam istirahat sebanyak 54 orang responden (64 %). 21 orang responden (25%) memilih jam kerja, 8 orang responden (9%) memilih ruang makan, dan sisanya 2 orang

25 84 responden (2%) memilih saat bertemu di lift untuk berkomunikasi dengan rekan kelompok informalnya. Saat jam istirahat merupakan saat-saat dimana tingkat kelelahan mulai terasa, berbagai persoalan dalam pekerjaan membuat responden membutuhkan orang lain untuk berbagi dengannya. Disinilah muncul komunikasi antara responden yang terjadi diluar struktur formal organisasi. Bisa antar karyawan dengan status yang sama, divisi yang sama ataupun dengan divisi yang berbeda. Bahkan dari komunikasi inilah biasanya berita-berita yang terkadang tidak sesuai dengan fakta mulai beredar dengan sumber yang tidak diketahui. Frekuensi komunikasi yang dilakukan oleh responden dapat dilihat melalui tabel dibawah ini: Tabel Frekuensi melakukan komunikasi N= 85 orang No. Frekuensi Berkomunikasi Frekuensi % 1. Setiap Hari 42 orang 49% 2. Kadang-kadang 8 orang 9% 3. Setiap Jam 4 orang 5% 4. Jika ada keperluan 31 orang 36% Jumlah 85 orang 100% Sumber: Kuesioner No. 1 C Tabel di atas memperlihatkan bahwa 42 orang responden (49%) melakukan komunikasi dengan kelompok informalnya setiap hari, 31 orang (36%) melakukan komunikasi jika ada keperluan, 8 orang responden (9%) hanya kadang-kadang melakukan komunikiasi dan 4 orang responden (5%) melakukan komunikasi setiap jam.

26 85 Ketika melakukan komunikasi dengan lawan bicaranya, setiap orang memiliki alas an yang berbeda dalam menentukan pilihan siapa yang akan mereka ajak berkomunikasi. Hasil penelitian diperoleh data : Tabel Alasan Melakukan Komunikasi Dengan Orang Yang Dipilih Alasan Melakukan Komunikasi N= 85 orang Orang Pertama Orang kedua Orang ketiga F % F % F % Karena Jabatanya % % % Karena familiar dan terbuka % % % Karena Senioritas % % 9 11 % Karena pendidikannya 8 9 % 8 9 % % Karena satu divisi 47 55% % % Karena sudah mengenal lama % % % Karena satu almamater 5 6 % 2 2 % 2 2 % Alasan lain,,,, Sumber : Kuesioner No. 10 C Dari data diatas terlihat bahwa ada berbagai macam alasan mengapa manusia berkomunikasi. Alasan terbanyak adalah karena mereka satu divisi sebanyak 47 orang responden (55%), sedangkan familiar dan terbuka merupakan alternative kedua mengapa responden memilih orang pertama untuk berkomunikasi dengan jumlah responden yang memilih sebanyak 43 orang (51%). Alasan yang ketiga dan keempat adalah karena sudah mengenal lama sebanyak 33 orang responden (39%) dan karena jabatannya sebanyak 25 orang (29%). Dan di urutan kelima dan terakhir adalah karena pendidikan dank arena satu almamater. Mengenai alasan responden memilih rekan kerja yang tepat untuk diajak berkomunikasi. Responden memilih orang pertama untuk diajak berkomunikasi dengan alasan familiar dan terbuka. Dengan alasan tersebut mereka lebih mudah dan nyaman untuk melakukan komunikasi diantara rekan kerja.

27 86 Alasan responden dalam memilih orang kedua untuk berkomunikasi juga beraneka ragam dan tidak berbeda jauh dengan alas an memilih orang pertama. Orang yang familiar dan pandai bergaul lebih banyak dipilih oleh responden dibandingkan dengan orang yang kurang pandai bergaul. Selanjutnya, alasan responden memilih orang ketiga untuk berkomunikasi adalah berdasarkan pada factor karena familiar dan terbuka. Untuk pilihan ketiga ini sudah tidak didasarkan karena satu divisi, karena responden juga berkomunikasi dengan orang dari divisi lain dengan dasar familiar dan terbuka. Walaupun tidak satu divisi sejauh mereka memiliki kecocokan baik karena sifatnya maupun karena keterbukaan orang tersebut maka tidak menjadi halangan bagi mereka untuk menjalin komunikasi Peran peran dalam Jaringan Komunikasi Informal Sebuah organisasi terdiri dari orang orang dalam berbagai jabatan. Ketika orang-orang dalam berbagai jabatan itu mulai berkomunikasi satu dengan yang lainnya berkembanglah keteraturan dalam kontak dan siapa berbicara kepada siapa. Tabel Peran Peran dalam Jaringan Komunikasi Informal N = 85 Anggota Peran Frekuensi % Klik 54 orang 64 % Opinion Leader 18 orang 21 % Gatekeeper 2 orang 2 % Cosmopolites 1 orang 1 % Klik Bridge 6 orang 7 % Non Klik Liason 1 orang 1% Isolate 3 orang 4 % Jumlah 85 orang 100% Sumber : Kuesioner no 12-18C

28 87 Untuk mengetahui masing-masing peranan anggota dalam jaringan komunikasi informal di PT MPM Rent akan dibahas sesuai hasil penelitian di kuesioner no 1. Klik Orang orang yang menjadi klik adalah sebuah kelompok individu yang paling sedikit separoh dari kontaknya merupakan hubungan hubungan dengan anngota lainnya. Klik ini juga terdiri dari individu-individu yang keadaan sekelilingnya (kantor, tempat kerja) memungkinkan kontak antar individu yang satu sama lain saling menyukai dan merasa puas dengan kontak-kontak tersebut. Klik yang terbentuk dari hasil analisis jaringan ini terdapat dalam masing-masing divisi. Tabel Keanggotaan Klik No Klik Asal Divisi Anggota Klik 1 Klik A Operasional 001,002,006, ,016,044,048, 2 Klik B Operasional 046,082, 021,020,011,010,018 3 Klik C Finance Accounting 4 Klik D Finance Accounting 012, 078, 077,022, ,049,055, 051,050,052 5 Klik E Business 062, 032, 031, 063, 075, 074, 079, 068, 069,065,073,061 6 Klik F Business 026,070, 025,071, 029,030 7 Klik G Sales &Service 064,083,084,085,

29 88 081,076,072, Klik H Business Development 043,037,036,035,034,033 9 Klik I Business 038, 040,042, 041, Klik J HR & GA 056, 057,058, Dari hasil survey menunjukan bahwa yang menjadi anggota sebuah klik adalah sekelompok responden yang memiliki kesamaan dalam suatu hal yang membuat mereka melakukan kontak komunikasi dan saling berhubungan. Mayoritas responden memilih rekan yang satu divisi untuk melakukan komunikasi, namun tidak tertutup kemungkinan anggota klik berasal dari divisi yang berbeda dikarenakan diantara responden tersebut memang memiliki keterkaitan dalam hal pekerjaan sehari-hari yang menuntut mereka untuk berkomunikasi secara intens. Komunikasi dengan intensitas tinggi dalam jaringan komunikasi formal juga menjadi sebab munculnya jaringan komunikasi informal. Adanya anggota kik yang tidak hanya berasal dari 1 divisi yang sama, membuktikan bahwa anggota anggota klik tidak harus berdekatan secara fisik satu sama lainnya, namun syarat dari keanggotaan klik ini adalah bahwa individu-individu harus mampu melakukan kontak satu sama lainnya bahkan dengan cara tidak langsung, misalnya melalui media komunikasi seperti 2. Opinion Leader Opinion leader merupakan orang-orang yang memimpin didalam organisasi tanpa jabatan formal dalam semua sistem

30 89 social, namun mereka dapat membimbing pendapat dan mempengaruhi orang-orang dalam mengambil keputusan. Responden ini dipilih sebagai opinion leader karena merupakan orang-orang yang update dalam berbagai permasalahan yang ada, easy going dan diterima oleh berbagai kalangan karyawan. Mereka juga dipercaya oleh anggotanya serta memiliki peran kunci komunikasi dengan mempengaruhi pembentukan pendapat dan perubahan sikap. Penelitian ini membuktikan bahwa para responden lebih mungkin berinteraksi dengan orang-orang yang dapat mereka lihat dalam intensitas yang cukup tinggi misalnya karena satu divisi, satu jobdesk ataupun karena pekerjaan yang menuntut mereka saling berinteraksi secara intens. Disini terlihat bahwa lingkungan juga berpengaruh pada pembentukan klik. Kebanyakan anggota klik relatif akrab satu dengan yang lainnya dalam hierarki formal organisasi, ini menunjukan bahwa ada kemiripan antara sistem komunikasi formal dengan sistem komunikasi informal. Syarat keanggotaan klik adalah individu-individu harus melakukan kontak satu sama lainnya bahkan dengan cara tidak langsung bisa melalui tatap muka, ataupun yang lainnya. Klik ini juga terdiri dari individu-individu yang keadaan sekelilingnya memungkinkan kontak antar individu, yang satu sama lainnya saling menyukai dan yang merasa amat puas dengan kontak-kontak tersebut. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa klik terdiri dari individu-individu yang memlikiki alasan formal, yang berhubungan dengan jabatan untuk melakukan kontak sekaligus mempunyai alasan informal dan bersifat antarpersona. Salah satu cara untuk menentukan opinion leader adalah jika individu yang dipilih oleh individu lain sebagai pasangan komunikasi melebihi jumlah rata-rata pilihan komunikasi yang

31 90 diterima individu lain. Dan sebaliknya, jika dibawah rata-rata maka tidak bias disebut sebagai opinion leader. Rumus mencari opinion leader = Hubungan Komunikasi Anggota Jaringan Jumlah hubungan komunikasi = Jumlah anggota jaringan = 85 Opinion Leader = 236/85 Opinion leader = 2,777 = 3 Maka individu yang dipilih lebih dari 3 orang adalah opinion leader Tabel Peran Responden sebagai Opinion Leader No No Responden Jabatan Formal Asal Klik (Dedi) SPV Operasional Klik A (Tigo) Staff Operasional Klik A (Rozak) Staff Operasional Klik A (Deden) Staff Operasional Klik B (Farhan) Staff Operasional Klik B (Astri) Staff Operasional Klik B (Fajar) Staff FA Klik C (Dewi) Staff FA Klik C (Vino) Staff FA Klik C

32 91 No No Responden Jabatan Formal Asal Klik (Ranti) Staff FA Klik C (Inez) SPV Business Klik E (Rosi) SPV Business II Klik E (Roy) SPV Business III Klik E (Wirani) Staff Business Klik F (Bowo) Staff Sales & Service Klik G (Restu) Staff Business Dev Klik H (Mepa) Staff Finance Acc Klik I (Aryo) Staff HR & GA Klik J Hasil penelitian menunjukan bahwa peran opinion leader ini memiliki karakteristik yang beragam. Yang menjadi ciri khas adalah opinion leader ini merupakan responden yang memiliki masa kerja cukup lama sehingga memiliki akses yang cukup luas dengan responden yang ada. Di sisi lain, ada juga responden yang berperan sebagai opinion leader ini adalah responden yang memiliki masa jabatan kurang dari satu tahun, namun dikarenakan sifatnya yang familiar, supel dan terbuka membuat responden ini memiliki jaringan komunikasi dengan banyak orang. Opinion leader ini melakukan fungsi kunci komunikasi dengan mempengaruhi pembentukan pendapat dan perubahan sikap. Mereka ini juga biasa dimintai pendapat sedangkan anggota lainnya mendengarkan. Responden yang memiliki peran sebagai opinion leader dipilih dengan berbagai alasan, misalnya ada yang

33 92 memilih karena jabatannya, sifatnya yang familiar dan terbuka, pendidikannya, karena senioritas dan ada juga yang memilih karena orang tersebut atas dasar kepercayaan. Selain itu juga, mereka dianggap mempunyai pengalaman yang lebih, pengetahuan yang luas dan selalu update akan berita-berita yang sedang hangat dibicarakan. 3. Gate Keeper Gate keeper adalah seorang yang secara strategis ditempatkan didalam jaringan agar dapat melakukan kendali atas pesan yang masuk dan keluar. Gate keeper merupakan orang yang mengontrol arus informasi masuk dan keluar, serta mereka memberikan informasi kepada anggota klik lainnya. Responden yang dipilih sebagai gate keeper dikarenakan posisi mereka dekat dengan orang-orang yang mempunyai informasi mengenai masalah-masalah pekerjaan dan responden diatas juga ikut menyaring informasi mana saja yang boleh disebarluaskan dan informasi yang tidak boleh disebarluaskan Tabel Peran Responden sebagai Gate keeper No No Responden Jabatan Formal Asal Klik (Dedi) SPV Opr Klik A (Roy) SPV Business Klik E Responden ini adalah orang yang mengontrol arus informasi yang masuk dan keluar. Mereka menginformasikan kepada anggotaanggota klik lainnya. Mereka dipilih karena memiliki kedekatan

34 93 dengan orang yang memiliki informasi yang akurat tentang isu-isu yang berkembang terutama yang ada kaitannya dengan akuisisi. Dari segi jabatan formal nya, mereka adalah karyawan dari level supervisor yang juga memiliki akses yang luas dengan subordinatnya. Dan dari subordinatnya sendiri, mereka berhubungan langsung dengan gatekeeper. Setelah informasi diterima oleh gatekeeper, maka responden inilah yang mengatur mana informasi yang perlu disampaikan kepada anggotanya dan mana yang tidak. 4. Cosmopolites Cosmopolites merupakan individu yang melakukan kontak dengan dunia luar, dengan individu-individu diluar organisasi dan kosmopolites menghubungkan para anggota organisasi dengan orang-orang dan peristiwa diluar batas-batas struktural organisasi. Responden yang menduduki peran ini adalah no 043 dengan jabatan sebagai staff Business Development. Responden ini merupakan penghubung antara PT MPM Rent dengan organisasi diluar perusahaan seperti Asperkindo (Assoisasi Perusahaan Rental Kendaraan Indonesia). Responden ini juga terlibat aktif dalam komunikasi dengan perusahaan rental sejenis dikarenakan aktifitasnya yang seringkali mengikuti rapat, meeting dan tender dengan pihak eksternal. Cosmopolites adalah anggota organisasi yang banyak bepergian, aktif dalam organisasi professional. membaca terbitan-terbitan regional dan internasional dan cenderung menjadi lebih cosmopolitan. Mereka memiliki kontak yang lebih kerap dengan sumber-sumber diluar organisasi dan bertindak sebagai saluran bagi gagasan-gagasan baru yang akan memasuki organisasi.

35 94 Tabel Peran Responden sebagai Cosmopolites No No Responden Jabatan Formal Asal Klik (Restu) Staff Business Dev Klik H 5. Bridge (Jembatan) Bridge merupakan pemroses sentral informasi yang menyediakan hubungan langsung diantara klik yang berlainan. Bridge (jembatan) juga bertindak sebagai pengontak langsung antara dua kelompok pegawai. Dan sebagai orang yang menyampaikan pesan dan citra sentral dalam sistem komunikasi suatu klik, responden ini rentan terhadap semua kondisi yang menyebabkan kehilangan, kerusakan dan penyimpangan informasi. Untuk responden yang menduduki peran sebagai bridge dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel Peran Responden sebagai Bridge No No Responden Jabatan Formal Klik yang Dihubungkan (Linda) Staff FA (Klik C) Klik C dan Klik D (Wahyu ) Staff OPR (Klik B) Klik A dan Klik B (Ellyana) Staff FA (Klik D) Klik C dan Klik D (Yosse) Staff Business (Klik F) (Adriani) Staff Business (Klik F) Klik E dan Klik F Klik F dan Klik A

36 95 No No Responden Jabatan Formal Klik yang dihubungkan (Pramudia) Staff Business (Klik E) Klik E dan Klik A Jika dilihat dari karakteristik responden yang menjadi bridge ini, bridge merupakan anggota klik yang memiliki sejumlah kontak yang menonjol dalam kontak antar kelompok, menjalin kontak dengan anggota klik lain. Seorang bridge menjadi penghubung antara klik dimana dia tergabung dengan klik lain. 6. Liason Liason memiliki peran yang sama dengan bridge, tugasnya adalah mengaitkan atau menghubungkan dua klik atau lebih tetapi ia bukan anggota salah satu kelompok yang dihubungkan tersebut. Responden tersebut hanya membantu dengan memberikan informasi yang relevan diantara satu kelompok klik dengan kelompok klik lain dalam jaringan komunikasi informal. Adapun responden yang berperan sebagai liason adalah Tabel Peran Responden sebagai Liason No No Responden Jabatan Klik yang Formal dihubungkan (Rini) Staff OPR Klik C dan Klik A Responden ini dalam jabatan formal menduduki staff operasional. Dalam lingkup formal organisasi, responden ini

37 96 banyak berhubungan dengan divisi finance accounting dan business sehingga memiliki kedekatan personal dengan orangorang dari kedua divisi tersebut. Dengan didukung oleh peran nya tersebut membuat responden ini menjadi penghubung komunikasi diantara mereka sedangkan walaupun dirinya tidak termasuk dari salah satu dari kedua divisi yang dihubungkannya tersebut. Peran liason ini dijalankan dengan baik selaras dengan posisinya yang kuat di dalam organisasi. 7. Isolate Isolate adalah mereka yang hanya melakukan sedikit atau sama sekali tidak melakukan kontak dengan anggota kelompok lainnya. Responden ini lebih senang menyendiri dengan kesibukannya sendiri dibandingkan berinteraksi dengan orang-orang disekelilingnya. Mereka tidak terbuka dikarenakan kurang bersedia berinteraksi dengan orang lain. Mereka menganggap bahwa sistem komunikasi didalam perusahaan sangat tertutup mengenai masalah masalah pekerjaan. Responden ini selalu tepat waktu didalam melakukan pekerjaan yang sudah diberikan atasan dan mereka hanya berkomunikasi dengan orang lain dalam masalah-masalah pekerjaan. Responden yang memiliki peran sebagai isolate adalah responden 045 yang jika dilihat dari sosiometri, reponden ini tidak melakukan jaringan komunikasi dengan responden manapun. Tabel Peran Responden sebagai Isolate No No Responden Jabatan Formal Asal Klik (Fadil) Staff OPR Bukan Klik (Tizzar) Staff Business Bukan Klik

38 97 No No Responden Jabatan Formal Asal klik 3 047(Tamin) Staff Sales & Service Bukan Klik Responden yang berperan sebagai isolate ini merupakan seorang karyawan baru di PT MPM Rent (< 1 tahun) dengan umur yang cukup muda dan hanya melakukan sedikit komunikasi. Karakter nya sendiri sangat pendiam, tidak banyak bicara dan menduduki posisi yang kurang kuat dalam organisasi yang sewaktu-waktu bisa diputus kontraknya. Dari segi komunikasinya sendiri, responden ini terlihat kurang percaya diri dan lebih sering disibukkan dengan rutinitas pekerjaannya. 4.3 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di PT MPM Rent, bahwa terdapat jaringan komunikasi informal. Jaringan informal ini terjadi tanpa adanya rencana dan tidak bersifat resmi namun mengalir melalui selentingan atau desas desus dari karyawan satu kepada karyawan lain yang membentuk klik pada obrolan tersebut sehingga komunikasi informal ini dilakukan atas kehendak sendiri. Jaringan komunikasi informal pada PT MPM Rent tidak hanya dilakukan oleh karyawan bawahan namun juga melibatkan atasan. Bahkan melalui jaringan komunikasi informal inilah hambatan-hambatan komunikasi seperti adanya kecanggungan antara atasan dan bawahan mampu dikurangi bahkan dihilangkan. Dengan kata lain, jaringan komunikasi informal mampu melengkapi jaringan komunikasi formal. Hal-hal yang tidak biasa dibicarakan melalui komunikasi formal seringkali mampu diatasi dengan komunikasi melalui komunikasi informal.

39 98 Salah satu kemiripan antara jaringan komunikasi formal dengan jaringan komunikasi informal adalah bahwa kebanyakan anggota klik relative akrab satu dengan yang lainnya dalam hierarki formal organisasi.misalnya responden yang berasal dari divisi operasional karena melakukan komunikasi yang rutin dalam melakukan pekerjaannya pada akhirnya membentuk sebuah klik walaupun tanpa disadari. Dengan kata lain, jaringan komunikasi informal terdiri dari individu-individu yang memiliki alasan formal yang berhubungan dengan jabatan untuk melakukan kontak sekaligus juga mempunyai alasan informal dan bersifat antarpersona. Informasi yang diperoleh dari jaringan komunikasi informal lebih memperhatikan apa yang dikatakan atau didengar oleh seseorang daripada apa yang dikeluarkan oleh pemegang kekuasaan. Sumber informasinya pun tidak harus dari pejabat yang memiliki kedudukan dalam struktur formal, namun bisa siapa saja yang memiliki informasi bahkan dari bawahan sekalipun. Jaringan komunikasi informal di PT MPM Rent berjalan melalui interaksi dari mulut ke mulut selaras dengan hasil data penelitian dimana tatap muka merupakan media komunikasi yang paling diminati oleh sebagian besar responden. Dari interaksi melalui mulut kemulut inilah yang menyebabkan informasi bisa mengalir dengan cepat karena bebas dari kendala birokrasi dan posisi. Komunikasi informal yang terjadi di PT MPM Rent terjadi dalam kelompok-kelompok fungsional dalam struktur formal. Kelompok fungsional yang dimaksud adalah dalam divisi-divisi yang ada di PT MPM Rent. Data yang mendukung adalah data tentang alasan pemilihan rekan kerja untuk berkomunikasi yaitu sebanyak 55% responden memilih rekan satu divisi nya untuk berkomunikasi membicarakan berbagai hal. Dari klik-klik yang terbentuk pun terlihat bahwa klik tersebut muncul di setiap divisi yang ada. Walaupun ditemukan juga anggota kik yang berasal dari divisi yang berbeda. Contohnya Klik A terdiri atas indivdu individu

40 99 yang berasal dari divisi operasional, klik C terdiri atas individu dari divisi Finance Accounting. Namun muncul juga individu dari divisi lain yang ikut masuk dalam klik tersebut, misalnya individu yang berperan sebagai penghubung antar klik yang berbeda dan liason yang berfungsi menghubungkan klik dimana dia tergabung dengan klik yang lainnya. Dari gambar sosiometri yang terbentuk dalam analisis jaringan ini akan tampak Frekuensi Pilihan Hubungan Komunikasi pilihan-pilihan komunikasi yaitu sedikit -banyaknya pilihan yang ditunjuk individu dalam jaringan komunikasi sebagai pasangan komunikasinya. Pilihan komunikasi ini dapat dibedakan menjadi dua: 1. Memilih tapi tidak dipilih (neglected) 2. Memilih dan dipilih Responden yang berada dalam status neglected bukan berarti tidak disukai oleh responden yang memilihnya, namun lebih karena tidak adanya jaringan formal yang mendukung untuk melakukan komunikasi dua arah. Dengan memperhatikan sosiometri pada lampiran gambar bisa ditentukan juga arah hubungan komunikasi yaitu kedudukan individu memilih individu lain sebagai pasangan komunikasi dalam jaringan komunikasinya sehinggan dapat dihitung jumlah hubungan komunikasi satu arah dan dua arah. Hubungan satu arah adalah ketika responden memilih seorang responden namun responden tersebut memilih individu lain yang berbeda untuk berkomunikasi. Dan sebaliknya, komunikasi dua arah adalah jika terjadi hubungan timbal balik saling memilih dan dipilih satu sama lain. Munculnya Jaringan Komunikasi Informal di PT MPM Rent diawali oleh adanya hubungan atau komunikasi interpersonal atau antarpribadi yang erat berhubungan melalui pola arus komunikasi yang bersifat informal, diantara karyawan karyawan mereka saling berinteraksi, berkaitan dan tergantung satu sama lain, bagaimana hubungan antar pribadi akan membentuk suatu kelompok. Karena adanya kesamaan yang mereka miliki

41 100 sehingga membuka hubungan mereka dan mereka pun membina hubungan tersebut. Melalui komunikasi tatap muka antar karyawan sebagai media yang paling diminati oleh responden, berbagai informasi berkembang melalui interaksi dari mulut ke mulut. Begitu pula di PT MPM Rent, dimasingmasing divisi muncul kelompok-kelompok informal yang biasanya digunakan sebagai wadah membicarakan berbagai hal baik tentang pekerjaan maupun hal-hal lain. Dalam jaringan komunikasi informal ini, setiap orang yang menyampaikan selentingan cenderung mengabarkannya kepada sekelompok orang daripada hanya kepada satu orang saja. Bila suatu informasi yang disampaikan pada seseorang menyangkut sesuatu yang menarik perhatiannya, semakin besar kemungkinan ia menceritakannya kepada orang orang lainnya. Proses akuisisi di PT MPM Rent merupakan topik yang hangat dibicarakan dikarenakan informasi tentang hal tersebut sangat minim dari pihak manajemen. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa akuisisi menimbulkan kecemasan pada karyawan. Kecemasan tersebut terkait dengan adanya isu-isu tentang pergantian manajemen yang tentu saja akan berimbas kepada kebijakan-kebijakan yang diberlakukan. Responden menilai bahwa manajemen kurang terbuka dalam menyampaikan informasi tentang akuisisi kepada karyawan. Hal yang menjadi perhatian penting dalam jaringan komunikasi informal ini adalah bahwa informasi yang disampaikan biasanya tidak lengkap bahkan terkadang bisa menimbulkan kesalahan interprestasi. Selentingan tersebut jika tidak dikontrol dengan baik akan mempengaruhi organisasi apakah untuk kebaikan atau keburukan.jika isu yang beredar adalah isu-isu negatif maka dimungkinkan akan memberi dampak yang negatif pula kepada organisasi. Penelitian yang dilakukan pada karyawan PT MPM Rent menunjukan adanya 10 klik yang terbentuk di setiap divisi. Rutinitas komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Kurang efektifnya jaringan komunikasi formal dalam memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Kurang efektifnya jaringan komunikasi formal dalam memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya jaringan komunikasi informal didasari adanya hubungan yang menarik antara jaringan komunikasi formal dan informal. Komunikasi kebawah yang tidak efektif

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Didalam Jaringan komunikasi informal terdapat individu individu yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Didalam Jaringan komunikasi informal terdapat individu individu yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Didalam Jaringan komunikasi informal terdapat individu individu yang memegang suatu peran dalam jaringan, dimana individu individu lainnya akan berdiskusi dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Mannase Malo dan kawan-kawan pengertian metodologi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Mannase Malo dan kawan-kawan pengertian metodologi dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe / Sifat Penelitian Menurut Mannase Malo dan kawan-kawan pengertian metodologi dalam penelitian adalah Keseluruhan proses berpikir mulai dari penemuan masalah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian menerangkan dalam suatu rangka teoritis tertentu serta mengumpulkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian menerangkan dalam suatu rangka teoritis tertentu serta mengumpulkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe / Sifat Penelitian Menurut Mannase Malo dan kawan-kawan pengertian metodologi dalam penelitian adalah Keseluruhan proses berpikir mulai dari penemuan masalah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Akita Jaya Mobilindo berawal pada tahun 1974 dengan nama CV. Sumber Jaya Motor yang bergerak dalam bidang usaha jual beli kendaraan bermotor di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling membantu dan mengadakan interaksi. berbagai sarana komunikasi salah satunya adalah Blackberry.

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling membantu dan mengadakan interaksi. berbagai sarana komunikasi salah satunya adalah Blackberry. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi memegang peranan penting bagi kehidupan suatu perusahaan, baik swasta maupun negeri. Komunikasi sangat penting untuk menjalin hubungan kerjasama

Lebih terperinci

kewajiban masing-masing. Adapun struktur organisasi Bastian Rental Mobil Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bastian Rental Mobil Bandung DIREKTUR

kewajiban masing-masing. Adapun struktur organisasi Bastian Rental Mobil Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bastian Rental Mobil Bandung DIREKTUR 33 4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan Bastian Rental Mobil, Bandung dalam menjalankan bisnisnya memilki organisasi yang terstruktur, agar karyawan melakukan tugas sesuai dengan kewajiban masing-masing.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Di dalam jaringan komunikasi informal terdapat individu-individu yang memegang suatu peran dalam jaringan, dimana individu-individu lainnya akan berdiskusi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu organisasi, komunikasi dilaksanakan untuk menggerakkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu organisasi, komunikasi dilaksanakan untuk menggerakkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu organisasi, komunikasi dilaksanakan untuk menggerakkan aktivitasnya. Komunikasi merupakan unsur pokok dalam suatu organisasi karena di dalam organisasi

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ORGANISASI Modul ke:

KOMUNIKASI ORGANISASI Modul ke: KOMUNIKASI ORGANISASI Modul ke: Jaringan Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Gufroni Sakaril, Drs, MM Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Organisasi Informal Mengapa Organisasi Informal

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara yang berjumlah 166 karyawan. Berikut karakteristik responden. Tabel 1.Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara yang berjumlah 166 karyawan. Berikut karakteristik responden. Tabel 1.Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Way Seputih Bumi Nusantara yang berjumlah 166 karyawan. Berikut karakteristik responden penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International.

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah PT AUTO2000 PT. Astra international, Tbk Toyota Sales Operation (AI-TSO), dengan AUTO2000 sebagai merk perusahaan, didirikan pada tahun

Lebih terperinci

BAB IV HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) (STUDI KASUS PADA AGEN KANTOR CABANG JAKARTA TIMUR)

BAB IV HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) (STUDI KASUS PADA AGEN KANTOR CABANG JAKARTA TIMUR) 36 BAB IV HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) (STUDI KASUS PADA AGEN KANTOR CABANG JAKARTA TIMUR) 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.I Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. I.I Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN I.I Gambaran Umum Objek Penelitian DriverBDG adalah sebuah jasa dalam bidang transportasi yang menawarkan jasa driver dan penyewaan mobil. Jasa transportasi ini berdiri sejak 8 Juni 2011.

Lebih terperinci

BAB III TEMUAN PENELITIAN

BAB III TEMUAN PENELITIAN BAB III TEMUAN PENELITIAN Bab ini merupakan bab yang menjabarkan temuan penelitian yang mencakup : karakteristik responden, peran significant others, konsep diri, kemampuan mereduksi konflik dalam pemutusan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ORGANISASI

KOMUNIKASI ORGANISASI Modul ke: KOMUNIKASI ORGANISASI KOMUNIKASI ORGANISASI DAN ALIRAN INFORMASI Fakultas Ilmu Komunikasi Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Public Relation www.mercubuana.ac.id Pengertian Aliran Informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hal komunikasi telah mengalami berbagai perubahan. Hal ini dapat terlihat dari

BAB 1 PENDAHULUAN. hal komunikasi telah mengalami berbagai perubahan. Hal ini dapat terlihat dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu, pola interaksi sosial antar individu dalam hal komunikasi telah mengalami berbagai perubahan. Hal ini dapat terlihat dari perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan industri membawa pengaruh besar bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan industri membawa pengaruh besar bagi kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi dan industri membawa pengaruh besar bagi kehidupan manusia terutama dalam dunia usaha sekarang ini. Bisnis di zaman sekarang ini telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan tersebut harus masuk bengkel untuk di service dan tidak bisa digunakan

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan tersebut harus masuk bengkel untuk di service dan tidak bisa digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kita ketahui bahwa harga dari sebuah mobil tidaklah murah, untuk memenuhi kebutuhan sebuah perusahaan akan operational transportation,khususnya mobil ada dua

Lebih terperinci

Menjadi perusahaan transportasi multinasional terbaik dalam jasa rental mobil yang mampu berkembang dan bersaing di tingkat global.

Menjadi perusahaan transportasi multinasional terbaik dalam jasa rental mobil yang mampu berkembang dan bersaing di tingkat global. TENTANG KAMI Sabila Transport adalah sebuah usaha yang bergerak di bidang transportasi di Yogyakarta yang memberikan berbagai solusi transportasi meliputi persewaan mobil, paket wisata, drop off dan pengiriman

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. hanya kebutuhan primer saja tapi kebutuhan lainnya, salah satunya adalah

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. hanya kebutuhan primer saja tapi kebutuhan lainnya, salah satunya adalah BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dengan perkembangan zaman maka berkembang pula kebutuhan manusia. Pada saat itu kebutuhsan manusia makin meningkat yaitu tidak hanya kebutuhan

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. 1. Sejak kapan Anda bergabung dengan Bank Mandiri? 2. Alasan apa yang mendorong Anda mau bergabung dengan Bank Mandiri sebagai

PEDOMAN WAWANCARA. 1. Sejak kapan Anda bergabung dengan Bank Mandiri? 2. Alasan apa yang mendorong Anda mau bergabung dengan Bank Mandiri sebagai PEDOMAN WAWANCARA Nama informan : Tempat/Tanggal Lahir : Jenis Kelamin : Agama : Tingkat Pendidikan : Penghasilan /Bulan : Topik 1 : Mengenai Karyawan Costumer Service 1. Sejak kapan Anda bergabung dengan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI. Customer Service Excellence

KOMUNIKASI. Customer Service Excellence KOMUNIKASI Customer Service Excellence Point Memahami pentingnya customer dan customer service Mengidentifikasi internal dan eksternal customer Memahami dan menciptakan kepuasan customer Mempelajari skill

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Dewasa ini perekonomian pada era globalisasi dalam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Dewasa ini perekonomian pada era globalisasi dalam BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini perekonomian pada era globalisasi dalam perkembangan dunia usaha semakin meningkat, ini berarti adanya persaingan yang semakin ketat. Sebagian besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, banyak dijumpai perubahan maupun perkembangan di bidang usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 1 LATAR BELAKANG BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu kebutuhan manusia yang dianggap penting, karena setiap aktifitas manusia membutuhkan sarana transportasi khususnya daerah ibu kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator. memperlakukan komunikannya secara manusiawi dan menciptakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator. memperlakukan komunikannya secara manusiawi dan menciptakan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Relations merupakan suatu hubungan yang terjalin antara individu satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator memperlakukan komunikannya secara

Lebih terperinci

Car Carrier Towing Self Drive

Car Carrier Towing Self Drive Car Carrier Towing Self Drive Fokus pada pelayanan pengiriman kendaraan yang aman, tepat waktu serta efisien, ke seluruh wilayah di Indonesia. selalu berpedoman pada etos kerja yang baik serta integritas,

Lebih terperinci

Komunikasi Organisasi

Komunikasi Organisasi Modul ke: Komunikasi Organisasi Peranan Jaringan dalam Komunikasi Organisasi Fakultas FIKOM Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom Program Studi PUBLIC RELATIONS www.mercubuana.ac.id A. Peranan Jaringan dalam

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisis Permasalahan yang Dihadapi Pada Divisi Service

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisis Permasalahan yang Dihadapi Pada Divisi Service BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisis Permasalahan yang Dihadapi Pada Divisi Service Berdasarkan persepsi responden terhadap permasalahan di Divisi Service, tidak terdapat masalah yang dapat menghambat pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang Dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT Jaya Utama Motor adalah perusahaan perseroan terbatas yang bergerak dibidang otomotif dengan menjalankan usahanya berfokus

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. data yang saya perlukan sehubungan dengan masalah yang diteliti.

KATA PENGANTAR. data yang saya perlukan sehubungan dengan masalah yang diteliti. Lampiran 1 Alat Ukur Iklim Kerja KATA PENGANTAR Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menempuh gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) di Universitas Kristen Maranatha Bandung, saya membutuhkan beberapa informasi

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL PERUSAHAAN DAN METODE PENILAIAN KINERJA

BAB IV PROFIL PERUSAHAAN DAN METODE PENILAIAN KINERJA BAB IV PROFIL PERUSAHAAN DAN METODE PENILAIAN KINERJA 4.1 SEJARAH SINGKAT PT. SURYA SUDECO PT. Surya Sudeco adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyewaan otomotif. Selain berpengalaman lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan, untuk itu perusahaan harus bisa

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan, untuk itu perusahaan harus bisa BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia otomotif di indonesia semakin berkembang, perusahaan yang bergerak dibidang otomotif juga semakin banyak dan persaingan antara perusahaan semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat sehingga menimbulkan persaingan dunia usaha semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat sehingga menimbulkan persaingan dunia usaha semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian ini dilatar Belakangi oleh perkembangan dunia teknologi yang semakin meningkat sehingga menimbulkan persaingan dunia usaha semakin ketat. Adapun masalah

Lebih terperinci

Harap hubungkan Speaker/Headset ke PC anda sebelum memulai Presentasi Modul ini

Harap hubungkan Speaker/Headset ke PC anda sebelum memulai Presentasi Modul ini Modul Versi Pengembang : Komunikasi Organisasi : 0314a : Dr. Nur Kholisoh, M.Si Harap hubungkan Speaker/Headset ke PC anda sebelum memulai Presentasi Modul ini Paket Modul Standar ini hanya digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. serta layak untuk dikonsumsi dan produk mana yang tidak layak untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. serta layak untuk dikonsumsi dan produk mana yang tidak layak untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini konsumen sudah mahir membedakan produk mana yang baik serta layak untuk dikonsumsi dan produk mana yang tidak layak untuk dikonsumsi. Sama halnya dengan

Lebih terperinci

VERSI PUBLIK Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia I. LATAR BELAKANG

VERSI PUBLIK Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia I. LATAR BELAKANG Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 25/KPPU/PDPT/X/2013 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN PT GRAHAMITRA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe / Sifat Penelitian Menurut Sugiyono pengertian metodologi dalam penelitian adalah Merupakan cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.penelitian

Lebih terperinci

Menjadi perusahaan transportasi multinasional terbaik dalam jasa rental mobil yang mampu berkembang dan bersaing di tingkat global.

Menjadi perusahaan transportasi multinasional terbaik dalam jasa rental mobil yang mampu berkembang dan bersaing di tingkat global. TENTANG KAMI Sabila Transport adalah sebuah usaha yang bergerak di bidang transportasi di Yogyakarta yang memberikan berbagai solusi transportasi meliputi persewaan mobil, paket wisata, drop off dan pengiriman

Lebih terperinci

Yusi / Ike Devi Sulistyaningtyas

Yusi / Ike Devi Sulistyaningtyas Pola Jaringan Komunikasi Komunitas Kaskuser Regional Kalimantan Barat di Yogyakarta dalam Pemilihan Kepala Daerah Tingkat I Gubernur Kalimantan Barat 2012 Yusi / Ike Devi Sulistyaningtyas Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini adalah perusahaan jasa di bidang transportasi. Sektor

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini adalah perusahaan jasa di bidang transportasi. Sektor 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Bidang usaha perekonomian yang mengalami persaingan ketat akhir-akhir ini adalah perusahaan jasa di bidang transportasi. Sektor transportasi merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dasar dari setiap aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dasar dari setiap aspek kehidupan BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Kemajuan suatu negara didasarkan atas seberapa jauh ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai oleh negara tersebut. Hal ini sangat beralasan dikarenakan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat bekerja dengan lebih efektif dan efisien agar dapat

Lebih terperinci

1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI 1.1.1 Sejarah Dealer Yamaha Jaya Abadi Motor Menurut Bapak Muharam La Zaiba selaku manajer Dealer Yamaha Jaya Abadi Motor menjelaskan bahwa Dealer Yamaha

Lebih terperinci

Kuesioner Pra Survey

Kuesioner Pra Survey Kuesioner Pra Survey Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i. Karyawan PT. Bank Lippo Semarang Mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner berikut ini, dengan cara memberikan tanda X pada jawaban yang Anda pilih.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Daya Anugrah Mandiri Bandung adalah Perusahaan yang bergerak Pada bidang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Daya Anugrah Mandiri Bandung adalah Perusahaan yang bergerak Pada bidang BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Sejarah Perusahaan PT. Daya Anugrah Mandiri Bandung adalah Perusahaan yang bergerak Pada bidang bisnis retail sepeda motor Honda yang telah

Lebih terperinci

PT. Bumi Jasa Utama - Jl. Intan No. 14 RSPP Cilandak-Jakarta Selatan

PT. Bumi Jasa Utama - Jl. Intan No. 14 RSPP Cilandak-Jakarta Selatan No. :183/BJU-Jkt/III/2015 Kepada Yth Bapak/Ibu Purchasing Departemen di tempat Perihal : Perkenalan Jasa Transportasi Dengan Hormat, Salam hangat dari kami PT. Bumi Jasa Utama, semoga perusahaan yang Bapak

Lebih terperinci

7 SUMBER DAYA MANUSIA

7 SUMBER DAYA MANUSIA 7 SUMBER DAYA MANUSIA Dalam implementasi manajemen sumber daya manusia, kami menerapkan budaya sharing session sebagai bentuk aktivitas mempertajam nilai organisasi Perseroan. Pencapaian positif dalam

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada skripsi mengenai

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada skripsi mengenai BAB V KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada skripsi mengenai Profil Pengguna Jasa Transportasi Kereta Api Stasiun Rancaekek Kabupaten Bandung sebagai bab akhir dari penulisan skripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. unit sosial yang terkoordinasi secara berkesinambungan, gabungan dari dua

BAB I PENDAHULUAN. unit sosial yang terkoordinasi secara berkesinambungan, gabungan dari dua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri adalah organisasi yang menghasilkan barang atau memberikan pelayanan jasa. Perusahaan sebagai suatu organisasi merupakan suatu sistem dinamis yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting didalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting didalam lingkungan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting didalam lingkungan organisasi dan memberi kemajuan bagi organisasi karena mempunyai fungsi persuasif,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Merek perusahaan dapat membedakan produk barang atau jasa nya dengan produk lain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Lokasi Penelitian 1. Gambaran Umum Sinar Mas Seluller adalah badan usaha atau bisnis yang bergerak dibidang jasa penjualan gadget terutama Handphone dan kebutuhan akan

Lebih terperinci

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN 5.1 Karakteristik Responden Karyawan Harian Jurnal Bogor yang menjadi responden pada penelitian ini berjumlah 35 orang. Dari 35 orang tersebut,

Lebih terperinci

KAJIAN MANAJEMEN PERUBAHAN DAN STRATEGI KOMUNIKASI DALAM RANGKA REFORMASI BIROKRASI DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

KAJIAN MANAJEMEN PERUBAHAN DAN STRATEGI KOMUNIKASI DALAM RANGKA REFORMASI BIROKRASI DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KAJIAN MANAJEMEN PERUBAHAN DAN STRATEGI KOMUNIKASI DALAM RANGKA REFORMASI BIROKRASI DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KUESIONER INTERNAL STAKEHOLDER PENGANTAR Bapak/Ibu Yang Terhormat,terima kasih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Desain penelitian yang digunakan bersifat analitik yang bertujuan untuk melihat hubungan antara dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia dimana dengan berkomunikasi akan terciptanya suatu hubungan diantara manusia satu dengan lainnya. Tidak ada yang tidak

Lebih terperinci

COMPANY PROFILE BNI 46

COMPANY PROFILE BNI 46 COMPANY PROFILE BNI 46 Sejarah Singkat Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Bank Negara

Lebih terperinci

Sumber Daya Manusia. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

Sumber Daya Manusia. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan 158 Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Sumber Daya Manusia Filosofi BCA membina pemimpin masa depan tercermin dalam berbagai program pelatihan dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (ojek), kini telah hadir ojek online (GO-JEK), GO-JEK adalah perusahaan berjiwa

BAB 1 PENDAHULUAN. (ojek), kini telah hadir ojek online (GO-JEK), GO-JEK adalah perusahaan berjiwa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi lalu lintas yang padat dan kesibukan masyarakat di Surabaya tidak memungkiri mereka untuk menggunakan jasa transportasi. Untuk menghindari kemacetan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Autoraya (PT. SERA), yang didirikan di Jakarta pada tanggal 22 Maret 1990

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Autoraya (PT. SERA), yang didirikan di Jakarta pada tanggal 22 Maret 1990 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan TRAC ASTRA RENT A CAR berada di bawah badan hukum PT Serasi Autoraya (PT. SERA), yang didirikan di Jakarta pada tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembangnya dunia usaha, organisasi atau perusahaan berusaha untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembangnya dunia usaha, organisasi atau perusahaan berusaha untuk lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu organisasi baik instansi pemerintah maupun swasta dalam kegiatannya membutuhkan tenaga kerja yang ahli pada bidangnya. Semakin maju dan berkembangnya

Lebih terperinci

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap) 7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO 9001 2015 (versi lengkap) diterjemahkan oleh: Syahu Sugian O Dokumen ini memperkenalkan tujuh Prinsip Manajemen Mutu. ISO 9000, ISO 9001, dan standar manajemen mutu terkait

Lebih terperinci

BERITA PERS Dapat Diterbitkan Segera

BERITA PERS Dapat Diterbitkan Segera BERITA PERS Dapat Diterbitkan Segera MPMX Bukukan Pendapatan Rp 12 Triliun Pada Kuartal III-2014 Bisnis sejumlah anak perusahaan tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan industri masingmasing segmen Jakarta,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN A. PT. MPM Finance PT. Elbatama Securindo didirikan di Jakarta sebagai perusahaan sekuritas. Pada tanggal 6 Juli 1990, perusahaan memperoleh pengesahan Menteri Kehakiman.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi membantu anggota anggota organisasi dalam mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi membantu anggota anggota organisasi dalam mencapai tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal yang mengikat kesatuan organisasi. Komunikasi membantu anggota anggota organisasi dalam mencapai tujuan individu dan juga organisasi, merespon

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 BAB I PENGANTAR. 4 1. Mengenal Good Corporate Governance (GCG) 4 2.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PELATIHAN SERVICE EXCELLENT DI BAGIAN CALL CENTER 147 PADA PT INFOMEDIA NUSANTARA

BAB IV ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PELATIHAN SERVICE EXCELLENT DI BAGIAN CALL CENTER 147 PADA PT INFOMEDIA NUSANTARA BAB IV ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PELATIHAN SERVICE EXCELLENT DI BAGIAN CALL CENTER 147 PADA PT INFOMEDIA NUSANTARA Pada bab ini akan dipaparkan dan dijelaskan hasil analisis data penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 : Penjualan Kendaraan Domestik Kuartal I 2011

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 : Penjualan Kendaraan Domestik Kuartal I 2011 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki tahun 2011 ini, perkembangan perekonomian Indonesia menunjukkan perkembangan. Hal ini ditandai dengan semakin kompetitifnya dunia bisnis di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM PROYEK MANAJEMEN YANG BERJALAN PADA PT. SERASI AUTORAYA (TRAC)

BAB 3 ANALISA SISTEM PROYEK MANAJEMEN YANG BERJALAN PADA PT. SERASI AUTORAYA (TRAC) 26 BAB 3 ANALISA SISTEM PROYEK MANAJEMEN YANG BERJALAN PADA PT. SERASI AUTORAYA (TRAC) 3.1 Latar belakang 3.1.1 Sejarah perusahaan PT. Serasi Autoraya yang lebih dikenal dengan TRAC (Astra Rent A Car)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan itu bisa bermacammacam,

BAB I PENDAHULUAN. Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan itu bisa bermacammacam, BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan itu bisa bermacammacam, berkembang dan berubah, bahkan seringkali tidak disadari oleh pelaku-pelakunya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peluang ini membuat industri mobil di Negara-Negara maju seperti Negara

BAB I PENDAHULUAN. Peluang ini membuat industri mobil di Negara-Negara maju seperti Negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada dunia otomotif, globalisasi dan adanya perkembangan keinginan konsumen menimbulkan juga persaingan yang sangat ketat, khususnya terhadap produk mobil,

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PERAN-PERAN INDIVIDU DALAM JARINGAN KOMUNIKASI INFORMAL DAN MODEL JARINGAN KOMUNIKASI PT. ENVIRONMENTAL INDOKARYA SKRIPSI

IDENTIFIKASI PERAN-PERAN INDIVIDU DALAM JARINGAN KOMUNIKASI INFORMAL DAN MODEL JARINGAN KOMUNIKASI PT. ENVIRONMENTAL INDOKARYA SKRIPSI 1 IDENTIFIKASI PERAN-PERAN INDIVIDU DALAM JARINGAN KOMUNIKASI INFORMAL DAN MODEL JARINGAN KOMUNIKASI PT. ENVIRONMENTAL INDOKARYA SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan proses mengatur

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan proses mengatur 73 BAB IV ANALISIS DATA Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar. Pada tahap ini data yang

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 KESIMPULAN Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang menjadi objek dalam penelitian ini merupakan organisasi universitas yang memiliki sembilan nilai dasar atau core values

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC IV.1. Survei Pendahuluan (Preliminary Survey) Tahap survei pendahuluan merupakan tahap awal yang harus dilaksanakan oleh seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) adalah Perusahaan yang bersifat terbuka,

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) adalah Perusahaan yang bersifat terbuka, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah PT. Jasa Marga (Persero) adalah Perusahaan yang bersifat terbuka, bergerak di bidang pembangunan dan pengoperasian jalan tol, sebagai jalan lingkar yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kurang berkembang karena tingginya bunga kredit yang dibebankan oleh industri

BAB I PENDAHULUAN. kurang berkembang karena tingginya bunga kredit yang dibebankan oleh industri 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keadaan industri perbankan saat ini sedang dalam masa kelesuan. Sektor riil kurang berkembang karena tingginya bunga kredit yang dibebankan oleh industri perbankan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya persaingan menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perusahaan menghadapi persaingan yang semakin ketat, sehingga perlu memiliki strategi dalam memasarkan produknya agar tidak kalah bersaing dengan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DAN PROSES BISNIS PT PELINDO III (PERSERO) pendiriannya dituangkan dalam PP No.19 Tahun 1960.

BAB II PROFIL DAN PROSES BISNIS PT PELINDO III (PERSERO) pendiriannya dituangkan dalam PP No.19 Tahun 1960. BAB II PROFIL DAN PROSES BISNIS PT PELINDO III (PERSERO) 2.1 Sejarah Perusahaan Sejarah PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) terbagi menjadi beberapa fase penting berikut ini: 1. Perseroan pada awal berdirinya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dalam penelitian yang berjudul ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENCITRAAN INTERNAL THE BELLEZZA SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis menggunakan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera Dalam pelaksanaan penggajian, faktor pengamanan harus diperhatikan sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan era globalisasi, lingkungan bisnis berkembang semakin pesat begitu juga dengan tingkat persaingannya yang semakin ketat. Oleh karena itu perusahaan dituntut

Lebih terperinci

Kerja Karyawan di Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang, Semarang: IAIN Walisongo, 2012, hlm. 19 1

Kerja Karyawan di Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang, Semarang: IAIN Walisongo, 2012, hlm. 19 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat sekarang ini sudah banyak organisasi yang berdiri baik dalam skala kecil maupun skala besar. Organisasi merupakan alat dimana manusia mempersatukan usaha

Lebih terperinci

BEBERAPA MODEL KEBUTUHAN KONSUMEN

BEBERAPA MODEL KEBUTUHAN KONSUMEN BEBERAPA MODEL KEBUTUHAN KONSUMEN Faster, Better, Cheaper 8 Dimensi Kualitas: 1. Kinerja (Performance) karakteristik operasi pokok dari produk inti: misal konsumsi bahan bakar, jumlah penumpang yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan manusia. Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi dari tahun ketahun semakin

Lebih terperinci

KUESIONER Peranan Controller dalam Pengendalian Penjualan Guna Menunjang Efektivitas Penjualan A. PERTANYAAN UMUM

KUESIONER Peranan Controller dalam Pengendalian Penjualan Guna Menunjang Efektivitas Penjualan A. PERTANYAAN UMUM KUESIONER Peranan Controller dalam Pengendalian Penjualan Guna Menunjang Efektivitas Penjualan A. PERTANAAN UMUM Petunjuk pengisian: Petunjuk untuk menjawab pertanyaan di bawah ini adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbatasnya waktu dan daya tempuh, banyak orang sepulang kerja pergi ke fitness

BAB I PENDAHULUAN. terbatasnya waktu dan daya tempuh, banyak orang sepulang kerja pergi ke fitness BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Olah raga saat ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat perkotaan. Mengingat terbatasnya waktu dan daya tempuh, banyak orang sepulang kerja pergi ke fitness center yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Profil Benz Auto Car Wash Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Profil Benz Auto Car Wash Sejarah Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Bisnis jasa pencucian mobil atau car wash belakangan ini sangatlah menjanjikan. Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya pemilik kendaraan bermotor yang memadati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 7. Bonus (Departemen Khusus) 2. Tunjangan transportasi. 8. Service charge 3. Tunjangan kesehatan(bpjs) 9. Kantin 4.

BAB I PENDAHULUAN. 7. Bonus (Departemen Khusus) 2. Tunjangan transportasi. 8. Service charge 3. Tunjangan kesehatan(bpjs) 9. Kantin 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Star Hotel (sebelumnya bernama Best Western Star Hotel) adalah hotel bintang empat yang berlokasi sangat strategis di Jl. MT. Haryono

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN BERBASIS KOMPETENSI

PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN BERBASIS KOMPETENSI PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN BERBASIS KOMPETENSI UU No.4 Tahun 2014 tentang ASN PEMBINAAN KARIR JABATAN DAN JENJANG PANGKAT POLA DASAR KARIR PERPINDAHAN JABATAN POLA KARIR MANAJEMEN KARIR TALENT POOL SDM

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan cara menjelaskan fakta yang ada dilapangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan dan berhasil dalam mencapai tujuannya, baik tujuan jangka

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan dan berhasil dalam mencapai tujuannya, baik tujuan jangka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha yang semakin ketat menuntut setiap perusahaan dapat bertahan dan berhasil dalam mencapai tujuannya, baik tujuan jangka panjang maupun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Karakteristik Rumah Tangga Responden

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Karakteristik Rumah Tangga Responden BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Analisisis Deskriptif 4.1.1. Data Karakteristik Rumah Tangga Responden Dari hasil penyebaran kuisioner didapat data

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Q1 : Kalau boleh tau dengan siapa nama bapak dan jabatan bapak? Q3 : Bagaimana visi misi pada PT.Armada Auto Tara

LAMPIRAN. Q1 : Kalau boleh tau dengan siapa nama bapak dan jabatan bapak? Q3 : Bagaimana visi misi pada PT.Armada Auto Tara LAMPIRAN Daftar Pertanyaan Wawancara Q1 : Kalau boleh tau dengan siapa nama bapak dan jabatan bapak? Q2 : Bagaimana sejarah perusahaan ini? Q3 : Bagaimana visi misi pada PT.Armada Auto Tara Q4 : Strategi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Restoran KFC Cabang Kota Gorontalo merupakan satu-satunya cabang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Restoran KFC Cabang Kota Gorontalo merupakan satu-satunya cabang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Restoran KFC Cabang Kota Gorontalo merupakan satu-satunya cabang restoran KFC di Gorontalo. Restoran ini bernaung dibawah kelompok

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN KETERBATASAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN KETERBATASAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN KETERBATASAN A. Simpulan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1. Kepuasan komunikasi organisasional memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap kepuasan kerja.

Lebih terperinci