PEKERJAAN SOSIAL KLINIKAL
|
|
- Sri Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEKERJAAN SOSIAL KLINIKAL (CLINICAL SOCIAL WORK) ADI FAHRUDIN, PhD TIU/TIK: Mahasiswa memiliki pemahaman mengenai konsep-konsep dasar dalam pekerjaan sosial klinis Mahasiswa memahami prasyarat sebagai pekerja sosial klinis yang memberi corak terhadap efektifitas intervensi yang dilakukan. Mahasiswa memahami keterampilan-keterampilan dasar dalam pekerjaan sosial klinis Mahasiswa memahami pendekatan-pendekatan teoritis yang memberi pengaruh terhadap model intervensi pekerjaan sosial klinis. Mahasiswa mampu mempraktekkan keterampilan-keterampilan dasar pekerjaan sosial klinis. DEFINISI Tiada definisi yang absolut mengenai pekerjaan sosial klinis. Hal ini karena pekerjaan sosial klinis pada dasarnya tidak dapat lepas dari praktek pekerjaan sosial secara umum. Bagaimanapun, pekerjaan sosial klinis sering didefinisikan sebagai praktek pekerjaan sosial dengan individu, keluarga dan kelompok kecil yang mempunyai masalah psikologis, masalah patologis dan masalah yang berasal dari dalam diri klien menggunakan pendekatan psikososial untuk mencapai keberfungsian sosial klien (Corwin, 2002; Strean, 1978). F:\KOLEKSI MAKALAH-1\PEKERJA SOSIAL KLINIKAL.doc - 1 -
2 Dengan tegas lagi, Maguire (2002) mengatakan Clinical social work practice is a system-based approach that integrates advanced systems methods with empirically validated techniques and an eclectic framework. Berdasarkan definisi ini maka dapat disimpulkan bahwa praktek pekerjaan sosial klinis dewasa ini: 1. Advanced 2. System based 3. Integrative 4. Empirical 5. Eclective Berdasarkan definisi di atas terdapat beberapa unsur dasar pekerjaan sosial klinis yaitu: 1. Objek/Sasaran : Individu, keluarga dan kelompok kecil 2. Masalah : (a) Masalah sosial yang bersifat patologis (b) Masalah sosial yang menyangkut psikososial yang menyimpang dari nilai dan norma (c) Masalah yang berasal dari dalam diri klien 3. Proses asesmen dengan orientasi psikososial difokuskan kepada disfungsi internal dan eksternal 4. Intervensi pekerjaan sosial klinis yaitu: a. Menitik beratkan pada individu (direct intervention) b. Menciptakan kondisi yang positif/mendukung c. Proses pemecahan masalah/aspek-aspek psikososial d. Bantuan yang bersifat nyata 5. Pendekatan teori yang mendasari pemahaman faktor internal dan eksternal pada diri individu antara lain yaitu: a. Psikoanalisa b. Ego psychology F:\KOLEKSI MAKALAH-1\PEKERJA SOSIAL KLINIKAL.doc - 2 -
3 c. Role therapy d. Brief treament e. Social system theory f. Organization theory g. Communication theory h. Learning theory Praktek pekerjaan sosial klinis biasanya dilakukan oleh para pekerja sosial yang mempunyai pendidikan lanjutan khususnya peringkat master yang memiliki pengkhususan dalam pekerjaan sosial klinis. KECENDERUNGAN PEKERJAAN SOSIAL KLINIS Dewasa ini terdapat beberapa isu sentral dan kecenderungan yang dihadapi pekerja sosial klinis yaitu: 1. Pendekatan berbasis sistem-sistem (systems-based approaches) termasuk pendekatan generalis dan ekologis yang banyak digunakan, dengan menambahkan managemen kasus dan sistem dukungan informal seperti keluarga dan kelompok. 2. Teknik praktek terkini (advance-practice technique). Pekerja sosial dituntut menjadi praktisi yang memiliki keterampilan tinggi yang mengintegrasikan pengetahuan mengenai metode dan teknik secara eklektif untuk melengkapi praktek generalis yang mereka lakukan. 3. Penelitian (research) digunakan secara intensif dalam praktek. Isu penelitian lain melibatkan pertanyaan apakah pekerjaan sosial harus memasukan daftar problem statement atau definisi kategori diagnostik dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fourth Edition, text revision (American Psychiatric Association, 2000) atau menggunakan metode pengkategorian pekerjaan sosial seperti model Person in Environment (PIE) model (Karls & Wandrei, 1994). F:\KOLEKSI MAKALAH-1\PEKERJA SOSIAL KLINIKAL.doc - 3 -
4 4. Brevity dalam intervensi adalah penting, dan konsen berkaitan dengan legitimasi kebutuhan untuk menghemat biaya namun tetap memberikan pelayanan yang berkualitas. Namun lebih setengah abad penelitian menegaskan bahwa pendekatan long-term tidak hanya kurang efisien tetapi juga kurang efektif daripada metode short-term (Bergin & Garfield, 1994). 5. Diversity termasuk sensitifitas terhadap perbedaan budaya, etnis, ras, seksual dan gender di antara klien merupakan konsen yang utama. Pekerja sosial klinis harus mempunyai pengetahuan dan sensitive terhadap pentingnya perbedaan dalam tingkah laku, sikap dan emosi kelompok klien yang berbeda. Pekerja sosial klinikal harus berpandangan jauh stereotaip dan pemahaman yang tepat mengenai keunikan klien untuk mencapai keberhasilan yang maksimal. 6. Ethics and values adalah faktor esensial dalam praktek pekerjaan sosial klinis, terutama dalam hubungannya dengan isu-isu keadilan sosial dan ekonomi bagi populasi pada kelompok beresiko. Pemahaman yang jelas mengenai kejelasan standar profesional dan norma etika amat diperlukan jika pekerja sosial berhadapan dengan situasi yang sulit. 7. Empowerment and the strengths perspective merupakan komponen utama dari semua metode pertolongan. Pekerja sosial klinis mengakui bahwa keberhasilan mencapai tujuan hanya dapat dicapai jika klien menggunakan kapasitas diri dan melakukan perubahan untuk diri mereka sendiri. 8. Managed care telah memberi mandate cara baru dan berbeda dari sebuah tindakan. Biaya, keuntungan, dan pelayanan diartikan sebagai segala aspek metode dan pelayanan praktek. Pekerja sosial klinis perlu bekerja dalam sebuah sistem. F:\KOLEKSI MAKALAH-1\PEKERJA SOSIAL KLINIKAL.doc - 4 -
5 PRAKTEK PEKERJAAN SOSIAL KLINIS Dewasa ini orientasi praktek generalis dalam pekerjaan sosial klinis telah memberikan kerangka pemecahan masalah. Praktek pekerjaan sosial klinis berlandaskan biopsychosocial yang mengakui semua masalah yang perlu intervensi pekerjaan sosial disebabkan beberapa kombinasi faktor biological, psikologikal, sosial sebagai tingkah laku belajar. Maguire (2002) menyatakan terdapat beberapa perspektif praktek pekerjaan sosial klinis yaitu: 1. System theory 2. Psychoanalytic and developmental 3. Learning theory 4. Cognitive theory 5. Biological theory Table 1 ADVANCED SOCIAL WORK PRACTICE PERSPECTIVES Theory Systems Theory Psychoanalytic/Developmental Learning Theory Cognitive Applied Treatment Orientations Advanced generalist Ecological Case management Family interventions Group interventions Psychodynamic and psychosocial Behavioral interventions Cognitive and constructivist F:\KOLEKSI MAKALAH-1\PEKERJA SOSIAL KLINIKAL.doc - 5 -
6 Pada level praktek klinis, pekerja sosial memutuskan bagaimana mengatasi klien mereka, menerapkan pendekatan yang mereka yakini dapat lebih efektif. Terdapat beberapa pertimbangan dalam pemilihan perspektif intervensi yaitu: 1. Kesepadanan Klien dan Pekerja Sosial 2. Faktor yang mempengaruhi pemilihan 3. Panduan pemilihan intervensi Kesepadanan Klien dan Pekerja Sosial a. Usia b. Gender c. Etnisitas dan ras d. Status sosio-ekonomi e. Personality f. Sikap dan nilai g. Relationship attitudes h. Social influence i. Therapist expectation Faktor yang mempengaruhi pemilihan intervensi 1. Pendidikan dan pelatihan 2. Nilai dan etika 3. Pengalaman Panduan pemilihan intervensi 1. Pemilihan intervensi harus didukung penelitian empirical yang kuat 2. Efisiensi dari segi waktu, biaya dan usaha 3. Pemilihan intervensi dan teknik harus didasari teori yang jelas 4. Pemilihan intervensi harus berbasis etika F:\KOLEKSI MAKALAH-1\PEKERJA SOSIAL KLINIKAL.doc - 6 -
7 5. Pemilihan intervensi hanya oleh pekerja yang mempunyai latihan dan keterampilan MULTIMODAL THERAPY Yaitu sistem intervensi berdasarkan eklektif yang menggunakan beberapa modality pada klien yang sama tapi dapat dilakukan secara logic, konsisten (Lazarus, 1981). Multimodal therapy mengakui pelbagai penyebab masalah kesehatan mental dan utamanya keperluan untuk memahami penyebab masalah yang berasal dari banyak faktor dan untuk digunakan dalam penanganan masalah. Multimodal therapy merujuk kepada 7 modaliti dan disingkat BASIC ID. Kepribadian kita merupakan fungsi dari behaviors, affective processes, sensations, images, cognitions, interpersonal relationships, dan drug/biological functions. Tabel 2 MULTIMODAL THERAPY Modality Problems Proposed Techniques Behavior Compulsive checking (stove, doors, etc) Affect Bottles up, blows up; anxiety attacks Sensation Tension; premature ejaculation (seldom exceeded two minutes of coital stimulation) Imagery Pictures of ridicule as a child and as an adolescent Self-monitoring; response prevention Assertiveness training, calming self-statements; slow abdominal breathing Relaxing training; threshold training Desensitization F:\KOLEKSI MAKALAH-1\PEKERJA SOSIAL KLINIKAL.doc - 7 -
8 Cognition Shoulds, internal selfdemands, self-downing, perfectionism Interpersonal Competetive most of the time; too involved with power and control Drugs Vallium---5 mg daily; Darvon for headaches; Lomotil for colitis Cognitive restructuring Friendship training; relationship building Teach relaxation skills; attempt phasing out of medication KETERAMPILAN DASAR DALAM PEKERJAAN SOSIAL KLINIS Seorang pekerja sosial klinis memerlukan keterampilan klinis dasar yaitu: 1. Keterampilan interview 2. Keterampilan Assessment Psikososial 3. Keterampilan Membuat Rencana Intervensi 4. Keterampilan mengimplementasikan rencana intervensi 5. Keterampilan pengakhiran treatmen INTERVIEW PERTOLONGAN Interview adalah percakapan bertujuan, melibatkan komunikasi verbal dan nonverbal antara individu disertai pertukaran idea dan perasaan (Strean, 1978). Menurut Kadushin (1972) yang dipetik Strean (1978) dalam interview terjadi saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam pekerjaan sosial klinis, pekerja sosial merupakan pengarah dari proses interview. Interview pertolongan dalam pekerjaan sosial dirancang untuk melayani kepentingan/kebutuhan klien atau sistem klien. Banyak faktor yang menentukan apakah apakah interview pekerjaan sosial jelas dan bagaimanakah keberhasilan interview tersebut diantaranya sumber rujukan klien, masalah yang F:\KOLEKSI MAKALAH-1\PEKERJA SOSIAL KLINIKAL.doc - 8 -
9 dibawah klien ke dalam badan sosial, setting badan sosial, perasaan klien mengenai pertolongan yang diterimanya, latar belakang cultural klien, kemampuan verbal dan banyak variable lain lagi. Dalam pada tahap awal interview perlu diperhatikan beberapa hal yaitu: 1. Ekspektasi peranan klien dan pekerja sosial 2. Posisi---dimana bermulanya klien 3. Permintaan yang berbeda sesuai kebutuhan 4. Seni mendengarkan Pada fase kedua, perlu diperhatikan: 1. Kontrak 2. Fokus interview 3. Kebiasaan melambat-lambatkan 4. Berdiam diri (silence) 5. Klien menginterview pekerja sosial 6. Biaya----professional fee 7. Pencatatan dan pembuatan catatan ASSESSMENT PSIKOSOSIAL Apakah yang dimaksud dengan assessment diagnostic? Seorang pekerja sosial untuk membantu klien, maka dia harus memahami apakah masalah klien dan apakah yang menyumbang kepada masalahnya? Asesment yang dilakukan pekerja sosial klinis dinamakan asesmen psikososial sebab pekerja sosial mengakui bahwa orang dan situasi mereka adalah hasil interaksi dinamik dan kedua-duanya menyumbang penyesuaian dan kegagalan penyesuaian. F:\KOLEKSI MAKALAH-1\PEKERJA SOSIAL KLINIKAL.doc - 9 -
10 Banyak penulis merujuk asesmen pekerja sosial sebagai SOCIAL STUDY. Sipron (1975) misalnya melihat studi sosial sebagai identifikasi, pengujian, dan individualisasi pemahaman mengenai masalah psikososial klien atau target human unit. Pada sisi lain, Hamilton (1951), Hollis (1972) dan Pincus dan Minahan (1973) melihat studi sosial sebagai PRELIMINARY PROCESS, yang tidak lain maksudnya adalah melakukan asesmen. Dalam asesmen psikososial, pekerja sosial melakukan beberapa kegiatan: 1. Pendefinisian masalah 2. Kepribadian klien-----ego function, perception, coping, impulse control, etc 3. Situasi klien ---interaksi dengan keluarga, teman, rekan kerja, tetangga dan masyarakat merupakan aspek fundamental keberfungsian seseroang dan sebab itu maka perlu dilakukan asesmen. Dalam pekerjaan sosial, situasi klien merujuk hubungan klien dengan significant others. Situasi klien diartikan peranan, status, identitas, dan tanggungjawab klien dalam konteks sosial. PERENCANAAN INTERVENSI PEKERJAAN SOSIAL KLINIS Perencanaan intervensi adalah suatu proses rasional yang melibatkan design untuk melakukan tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik di masa yang akan datang (Hamilton, 1951; Perlman & Gurin, 1972). Perencanaan intervensi merupakan perubahan dari pendefinisian masalah kepada solusi masalah, apa yang akan dilakukan, bagaimana, oleh siapa dan dalam sequence apa? Rencana intervensi biasanya mempunyai tujuan perubahan segera, menengah, dan jangka panjang. Rencana intervensi selalunya berdasarkan hasil asesment dan sifatnya sangat individualized. F:\KOLEKSI MAKALAH-1\PEKERJA SOSIAL KLINIKAL.doc
11 Berdasarkan hal tersebut maka pekerja sosial dapat menetapkan rencana intervensi menggunakan satu modality atau multimodality antara lain: 1. Family therapy 2. Work with small groups 3. Crisis intervention and short-term treatment IMPLEMENTASI RENCANA INTERVENSI Mary Richmond (1922) telah mendiskusikan 4 prosedur yang digunakan oleh pekerja sosial untuk membantu klien mengatasi masalah internal dan eksternal yaitu: 1. Memberikan klien dengan insight into his individual personal characteristics 2. Memberikan klien dengan insight into the resources, changes, and influences of the social environment 3. Direct action of mind upon mind ---to influence and reorganized the client thinking 4. Indirect action enlisting the client significant others to help him in his social functioning. Sementara itu, Austin membuat tipologi implementasi rencana intervensi yaitu social treatment, ego-supportive therapy, experiential therapy, dan insight therapy. PENGAKHIRAN PRAKTEK PEKERJAAN SOSIAL KLINIS Pengakhiran (termination) dapat menyebabkan dua situasi yang berbeda baik pada klien maupun pekerja sosial. Dua situasi tersebut antara lain; kegembiraan atau ketidaknyaman. Terdapat beberapa alasan terminasi dilakukan yaitu: 1. Lamanya pelayanan jika masa yang ditetapkan telah berakhir 2. Pencapaian tujuan klien 3. Pengakhiran dini---atas sebab-sebab tertentu maka pengakhiran dilakuan secara dini F:\KOLEKSI MAKALAH-1\PEKERJA SOSIAL KLINIKAL.doc
12 Garland, Jones, dan Kolodny (1965) telah mencatat reaksi dari proses terminasi yaitu: 1. Denial 2. Regression 3. Expression of need 4. Flight Dalam rangka pengakhiran, kegiatan evaluasi amat penting untuk dilakukan untuk menilai sejauhmana tujuan telah dicapai, selain sejauhmana pekerja sosial telah melaksanakan keseluruhan proses pelayanan yang dilakukan. Evaluasi perlu dilakukan sebagai bahan masukan untuk peningkatan kualitas pelayanan dan praktek pekerjaan sosial klinis secara keseluruhan. F:\KOLEKSI MAKALAH-1\PEKERJA SOSIAL KLINIKAL.doc
13 BAHAN EVALUASI/ESSAY TEST 1. Jelaskan perbedaan antara praktek pekerjaan sosial secara generalis dengan pekerjaan sosial klinis? 2. Jelaskan sasaran target praktek pekerjaan sosial klinis? 3. Jelaskan masalah apakah yang menjadi fokus perhatian pekerjaan sosial klinis? 4. Jelaskan keterampilan dasar dalam pekerjaan sosial klinis? 5. Jelaskan mengapa interview klinis sangat penting? 6. Jelaskan mengapa asesmen psikososial penting dalam menyusun rencana intervensi? 7. Jelaskan perubahan orientasi dalam asesmen psikososial? 8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan rencana intervensi? 9. Jelaskan modality atau multimodality yang biasa digunakan dalam intervensi pekerjaan sosial klinis? 10. Jelaskan mengapa terminasi dapat menyebabkan dua situasi yang berbeda antara klien dan pekerja sosial F:\KOLEKSI MAKALAH-1\PEKERJA SOSIAL KLINIKAL.doc
14 DAFTAR BACAAN Brock, G. W., & Barnard, C. P. (1999). Procedures in marriage and family therapy (3rd ed.). Boston: Allyn and Bacon. Corwin, M. D. (2002). Brief treatment in clinical social work practice. United States: Brooks, Thomson Learning. Lowenberg, F. M. (1977). Fundamentals of social intervention: Core concepts and skills for social work practice. New York: Columbia University Press. Maguire, L. (2002). Clinical social work: Beyond generalist practice with individuals, groups and families. United States: Brooks, Thomson Learning Strean, H. S. (1978). Clinical social work: Theory and practice. New York: The Free Press. F:\KOLEKSI MAKALAH-1\PEKERJA SOSIAL KLINIKAL.doc
PENGANTAR PEKERJAAN SOSIAL KLINIS. Adi Fahrudin PhD
PENGANTAR PEKERJAAN SOSIAL KLINIS Adi Fahrudin PhD Definition of Social Work (IFSW, 2004) The social work profession promotes social change, problem solving in human relationships The empowerment and liberation
Lebih terperinciCLINICAL CHILD PSYCHOLOGY ISU UNIK PADA PSIKOLOGI KLINIS ANAK
CLINICAL CHILD PSYCHOLOGY ISU UNIK PADA PSIKOLOGI KLINIS ANAK Psikologi Klinis berpijak pada jalur akademik dan praktik. Klinik pertama yang didirikan witmer adalah untuk membantu anak-anak yang mempunyai
Lebih terperinciSejarah Perkembangan Pekerjaan Sosial Klinis. Adi Fahrudin, PhD Associate Professor
Sejarah Perkembangan Pekerjaan Sosial Klinis Adi Fahrudin, PhD Associate Professor PRAKTEK PEKERJAAN SOSIAL KLINIS Praktek pekerjaan sosial klinis didasarkan pada sebuah Biopsyhsosial foundation yang mengakui
Lebih terperinciA MULTIDIMENSIONAL FRAMEWORK FOR ASSESSING SOCIAL FUNCTIONING. Adi Fahrudin, PhD (Associate Professor) Bandung School of Social Welfare
A MULTIDIMENSIONAL FRAMEWORK FOR ASSESSING SOCIAL FUNCTIONING Adi Fahrudin, PhD (Associate Professor) Bandung School of Social Welfare Sistem Klien dalam Pekerjaan Sosial Level Intervensi Societal Intervensi
Lebih terperinciPSYCHODINAMIC AND HUMANISTIC PSYCHOTHERAPY. Kuliah 6
PSYCHODINAMIC AND HUMANISTIC PSYCHOTHERAPY Kuliah 6 TRANSFERENCE AND COUNTERTRANSFERENCE Tugas psikoanalis: memahami sumber dan arti simptom klien serta membantu klien untuk melakukan hal yang sama dengan
Lebih terperinciDefinisi dan Ruang Lingkup Praktek Konseling Rehabilitasi. Oleh Didi Tarsidi <a href="http://www.upi.edu">universitas Pendidikan Indonesia (UPI)</a>
Definisi dan Ruang Lingkup Praktek Konseling Rehabilitasi Oleh Didi Tarsidi universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 1. Definisi Istilah konseling rehabilitasi yang dipergunakan
Lebih terperinciETHICS, MULTICULTURAL COMPETENCE, AND WELLNESS LIA AULIA FACHRIAL, M.SI
ETHICS, MULTICULTURAL COMPETENCE, AND WELLNESS LIA AULIA FACHRIAL, M.SI Observe and follow professional standards, and practice ethically. 1. Client trust and understanding of the interviewing process
Lebih terperinciKuliah 1 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi
Kuliah 1 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi Overview Psikologi Klinis adalah salah suatu bidang Psikologi yang melibatkan penelitian, pengajaran, dan jasa pelayanan dengan menerapkan suatu prinsip, metode, dan
Lebih terperinciPERSPEKTIF TERPADU: ALTERNATIF TERBAIK ATAS KONSELING KONVENSIONAL. Wening Cahyawulan 1 Arga Satrio Prabowo 2
140 Perspektif Terpadu: Alternatif Terbaik atas Konseling Konvensional PERSPEKTIF TERPADU: ALTERNATIF TERBAIK ATAS KONSELING KONVENSIONAL Wening Cahyawulan 1 Arga Satrio Prabowo 2 Abstrak Berbagai teori
Lebih terperinciCLINICAL INTERVENTION. Kuliah 5 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi
CLINICAL INTERVENTION Kuliah 5 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi PSYCHOTHERAPY Tindakan yang dilakukan oleh praktisi kesehatan mental dan diadministrasikan dalam seting hubungan klien-terapis secara profesional
Lebih terperinciSETTING PENDIDIKAN PENGANTAR WAWANCARA METODE OBSERVASI & WAWANCARA. Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si., Psi. FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA
PENGANTAR WAWANCARA Modul ke: SETTING PENDIDIKAN Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si., Psi. FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA www.mercubuana.ac.id TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Instruksional Khusus :
Lebih terperinciINTERVENTION: ADULTS AND COUPLES
INTERVENTION: ADULTS AND COUPLES PENGANTAR Seberapa efektif psikoterapi untuk mengatasi disorder bagi orang dewasa? 44% klien yang mendapatkan psikoterapi mengalami perbaikan 64% dengan eklektik juga mengalami
Lebih terperinciLayanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Gender
Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Gender oleh : Sigit Sanyata Pelatihan Sadar Gender Untuk Mengoptimalkan Layanan Bimbingan dan Konseling Bagi Guru Bimbingan dan Konseling di Kabupaten Kulonprogo
Lebih terperinciPerspektif neuroscience Perspektif sosio-kultural. Positive psychology
Perspektif psikologi kontemporer Berbagai perspektif kontemporer Perspektif neuroscience Perspektif sosio-kultural Perspektif evolusioner Positive psychology Perspektif neuroscience menaruh minat pada
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Sementara rekomendasi hasil penelitian difokuskan pada upaya sosialisasi hasil
244 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab ini dipaparkan kesimpulan dan rekomendasi penelitian. Kesimpulan merupakan inferensi dari temuan empiris dan kajian pustaka. Sementara rekomendasi hasil penelitian
Lebih terperinciKARAKTERISTIK. Diadaptasi oleh: Sunardi, PLB FIP UPI
KARAKTERISTIK KONSELOR YANG EFEKTIF Diadaptasi oleh: Sunardi, PLB FIP UPI KUALITAS KEPRIBADIAN KONSELOR 1. Memiliki minat tulus terhadap kesejahteraan orang lain 2. Kemampuan & kesediaan untuk hadir dalam
Lebih terperinciCulture and Treatment of Abnormal Behavior
Culture and Treatment of Abnormal Behavior OLEH: DR. ASIH MENANTI, MS Introduction: - Kebudayaan berperan penting dalam mendefinisikan abnormalitas. - Faktor budaya tersebut mempengaruhi kemampuan psikolog
Lebih terperinciPEMBAHASAN Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King
PEMBAHASAN Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King Imogene M. King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam keperawatan, ilmu-ilmu perilaku terapan, diskusi dengan beberapa
Lebih terperinciToleransi keterlambatan 15 menit, lebih dari itu diperbolehkan masuk, tetapi tidak boleh tanda tangan di daftar hadir. Tugas sesuai deadline HP silent
Aturan Berpakaian Sifat semi formal (dari bahan selain kaos dan jeans) Sepatu tertutup, u perempuan diperkenankan memakai yang terbuka diujungnya asalkan style stiletto atau wedges Toleransi keterlambatan
Lebih terperinciMANFAAT GERAK FISIK OLAHRAGA BAGI KEMANDIRIAN INTELEKTUAL DISABILITAS
MANFAAT GERAK FISIK OLAHRAGA BAGI KEMANDIRIAN INTELEKTUAL DISABILITAS Mumpuniati PLB-FIP-UNY 1. Menstimulasi peredaran darah 2. Mestimulasi pertumbuhan syaraf 3. Menambah koordinasi gerak yang selanjutnya
Lebih terperinciSchool of Communication Inspiring Creative Innovation. Desain Kurikulum dan Materi Pembelajaran
Penempatan School of Communication Pegawai & Business Desain Kurikulum dan Materi Pembelajaran Pengertian Kurikulum Kurikulum dapat dimaknai sebagai suatu dokumen atau rencana tertulis mengenai kualitas
Lebih terperinciPsikologi Sebagai Ilmu. Lia Aulia Fachrial, M. Si
Psikologi Sebagai Ilmu Lia Aulia Fachrial, M. Si Pokok Bahasan Psikologi sebagai ilmu Tugas utama psikolog Keterampilan yang dibutuhkan psikolog Peran Psikologi Eksperimen dalam Psikologi Psikologi Sebagai
Lebih terperinciKLASIFIKASI GANGGUAN JIWA
KLASIFIKASI GANGGUAN JIWA PSIKOLOGIS; didasarkan atas letak dominasi gangguan pada fungsi psikologis FISIOLOGIS; setiap proses psikologis didasari fisiologis/faali ETIOLOGIS; berdasarkan penyebab gangguan
Lebih terperinciIFA H. MISBACH, PSIKOLOG JURUSAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Metode Dasar Assessment Wawancara Observasi IFA H. MISBACH, PSIKOLOG JURUSAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Wawancara : Keterampilan dasar yang perlu dikuasai klinisi Wawancara sangat penting
Lebih terperinciSatuan Acara Pembelajaran (SAP)
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI PSIKOLOGI F- 0621 Tgl Berlaku : Februari 2014 Issue/Revisi : --- Jml Halaman : 17 Satuan Acara Pembelajaran (SAP) Nama/Kode Mata Kuliah Sistem Kredit Semester
Lebih terperinciDETEKSI DINI HAMBATAN dalam PERKEMBANGAN
PENGERTIAN MATA KULIAH Deteksi Dini Hambatan dalam Perkembangan (DDHP) merupakan ilmu dasar bagi psikolog klinis anak dalam menangani ; melakukan asesmen, diagnosa, dan treatment. DDHP merupakan kolaborasi
Lebih terperinciKEBERFUNGSIAN SOSIAL (INDIVIDU-KELOMPOK- KOMUNITAS) NELSON ARITONANG STKS BANDUNG
KEBERFUNGSIAN SOSIAL (INDIVIDU-KELOMPOK- KOMUNITAS) NELSON ARITONANG STKS BANDUNG PEKERJAAN SOSIAL (IFSW& IASSW 2014). PEKERJAAN SOSIAL MERUPAKAN SUATU PROFESI DIDASARKAN PRAKTIK DAN DISIPLIN ILMU DALAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Iding Tarsidi, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang mandiri... (UURI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
Lebih terperinciDitulis oleh Administrator Selasa, 05 Juni :09 - Terakhir Diperbaharui Senin, 02 Desember :35
HUBUNGI LANGSUNG NSK NUGROHO, MCH, CHt DI 0818-150543 atau 0816-972603 (Sampaikan bahwa anda mendapat info dari web site ini) PROFESSIONAL HYPNOTHERAPY TRAINING Bagi Siapa? Pelatihan ini berguna bagi siapapun
Lebih terperinciKETERAMPILAN PEKERJAAN SOSIAL DASAR-DASAR
KETERAMPILAN PEKERJAAN SOSIAL DASAR-DASAR SANTOSO TRI RAHARJO KETERAMPILAN PEKERJAAN SOSIAL DASAR-DASAR Oleh; SANTOSO TRI RAHARJO 2015 ISBN: 978-602-0810-07-2 Judul Buku: KETERAMPILAN PEKERJAAN SOSIAL,
Lebih terperinciThe Social Learning Theory of Julian B. Rotter
The Social Learning Theory of Julian B. Rotter Biography Julian Rotter Rotter lulus dari Brooklyn College pada tahun 1937 dan mengambil graduate work dalam psikologi di University of Iowa dan Indiana University;
Lebih terperinciLABORATORIUM PEKERJAAN SOSIAL SEBAGAI PUSAT PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN PROFESIONAL BERKELANJUTAN
www.umj.academia.edu/adifahrudin LABORATORIUM PEKERJAAN SOSIAL SEBAGAI PUSAT PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN PROFESIONAL BERKELANJUTAN PROF. ADI FAHRUDIN, PhD Sekretaris, Sekolah Pascasarjana UNIVERSITAS
Lebih terperinciABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini berjudul Meningkatkan Self Compassion Melalui Cognitive Behavior Therapy (CBT) Dalam Bentuk Kelompok Meningkatkan Self-Compassion pada Mahasiswa Program Studi Psikologi Profesi Jenjang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Weiten & Lloyd (2006) menyebutkan bahwa personal adjustment adalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Personal Adjustment 1. Definisi Personal Adjustment Weiten & Lloyd (2006) menyebutkan bahwa personal adjustment adalah sebuah proses psikologis yang dijalani seseorang yang mengakibatkan
Lebih terperinciRANCANGAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH PSIKOLOGI KOMUNIKASI
RANCANGAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH PSIKOLOGI KOMUNIKASI disusun oleh Dr. Wisnu Widjanarko PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMUNIKASI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKUTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK UNIVERSITAS JENDERAL
Lebih terperinciTes Inventori. Pengertian, Kegunaan dan Metode Tes Kepribadian MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh 07
MODUL PERKULIAHAN Tes Inventori Pengertian, Kegunaan dan Metode Tes Kepribadian Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh Psikologi Psikologi 07 A61616BB Riblita Damayanti S.Psi., M.Psi Abstract
Lebih terperinciAHMAD RIFQI NUBAIRI. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
AHMAD RIFQI NUBAIRI Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Copyright 2011 by Ahmad Rifqi Nubairi 1 Betty Neuman, RN, BSN, MSN,
Lebih terperinciABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Tine Lisdiana. Tesis. Rancangan dan Uji Coba Modul Pelatihan Untuk Menurunkan Time-Based Work-Family Conflict Pada Wanita Yang Bekerja di Bandung. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin banyaknya
Lebih terperinciFORMULASI KASUS 4P. Dedi Prasetiawan, S.Psi., Psikolog Surabaya, 11 Februari 2017
FORMULASI KASUS 4P Dedi Prasetiawan, S.Psi., Psikolog Surabaya, 11 Februari 2017 Labelling or Narrating? DSM (sekarang sudah DSM-5) memudahkan psikiater dan psikolog klinis dalam mengelompokkan dan menentukan
Lebih terperinciGordon Emmerson (2007) Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT The study was conducted to see the application of hypnotherapy program to reduce the degree of anxiety on a client who had a phobia in the clinic "X" Bandung. Subjects were hypnotherapy clients
Lebih terperinciGARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)
GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Psikologi Kode / SKS : PSI-202 / 3 SKS Deskripsi Singkat : Mata kuliah psikologi yang memperkenalkan mengenai teori-teori Psikologi yang memfokuskan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Setiap individu memiliki berbagai gagasan-gagasan mengenai dirinya, dimana gagasan
Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah Setiap individu memiliki berbagai gagasan-gagasan mengenai dirinya, dimana gagasan tersebut muncul sebagai bentuk keinginannya agar diterima oleh sosial dan masyarakat.
Lebih terperinciPRAKTIK BELAJAR LAPANGAN TERINTEGRASI
www.iakmi.or.id PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN TERINTEGRASI Aplikasi Student Centered Active Learning untuk Meningkatkan Mutu Lulusan Agustin Kusumayati, dr., MSc., PhD. Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi
Lebih terperinciPengaruh Terpaan Peringatan Pesan pada Iklan Rokok terhadap Sikap untuk Berhenti Merokok pada Remaja. Skripsi
Pengaruh Terpaan Peringatan Pesan pada Iklan Rokok terhadap Sikap untuk Berhenti Merokok pada Remaja Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi
Lebih terperinciTEKNIK EKONOMI TOKEN DALAM PENGUBAHAN PERILAKU KLIEN (Token Economy Technique in the Modification of Client Behavior) Abstrak.
TEKNIK EKONOMI TOKEN DALAM PENGUBAHAN PERILAKU KLIEN (Token Economy Technique in the Modification of Client Behavior) Adi Fahrudin, Ph.D Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI PSIKOLOGI. Issue/Revisi : A0 Tanggal : 28 Agustus Mata Kuliah : Consumer Behaviour Kode MK : PSY-209
Issue/Revisi : A0 Tanggal : 28 Agustus 2017 Mata Kuliah : Consumer Behaviour Kode MK : Rumpun MK : Mata Kuliah Wajib Semester : 2 Dosen Pengampu : Gita Widya Laksmini Soerjoatmodjo Bobot (sks) : 2 sks
Lebih terperinciTeori dan Teknik Konseling. Nanang Erma Gunawan
Teori dan Teknik Konseling Nanang Erma Gunawan nanang_eg@uny.ac.id Konselor memiliki daya terapeutik Diri konselor adalah sebagai instrumen Memiliki pengetahuan mengenai: - teori kepribadian dan psikoterapi
Lebih terperinciKesehatan Mental dan Dukungan Psikososial
Kesehatan Mental dan Dukungan Psikososial Lesson learned masa emergency dan antisipasi ke depan Dr. Carla R. Marchira SpKJ Pendahuluan Bencana yang terjadi silih berganti di berbagai wilayah di Indonesia
Lebih terperinciCiri dan Karakter Technopreneur. by: AGB
Ciri dan Karakter Technopreneur by: AGB CIRI UMUM MIMPI KETEGASAN PEKERJA KERAS KETETAPAN HATI DEDIKASI KESETIAAN TERPERINCI NASIB UANG SOSIAL WATAK UMUM Percaya Diri Berorientaskan Tugas dan Hasil Kepemimpinan
Lebih terperinciABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai efek Cognitive Behavior Therapy (CBT) terhadap drug-related belief sehingga dapat mengubah negative automatic thoughts penggunaan NAPZA
Lebih terperinciPENGANTAR PSIKOLOGI KLINIS
PENGANTAR PSIKOLOGI KLINIS Psikologi Abnormal Psikologi Kepribadian PSIKOLOGI KLINIS Psikologi Perkembangan Asesmen dan Intervensi Psikopatologi Pengertian Metode yg digunakan untuk mengubah dan mengembangkan
Lebih terperinciPENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN:
Tradition of Excellence PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN: IMPLEMENTASI Dicky Endrian Kurniawan Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember Melaksanakan pendokumentasian pelaksanaan tindakan keperawatan
Lebih terperinciVariabel-Variabel Komunikasi dalam Pelayanan Kesehatan. Disusun Oleh: IDA YUSTINA
Variabel-Variabel Komunikasi dalam Pelayanan Kesehatan Disusun Oleh: IDA YUSTINA 1. Empathy Merupakan variabel yang paling penting dalam setiap komunikasi; tanpa empati, komunikasi antarmanusia menjadi
Lebih terperinciVARIABEL-VARIABEL KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN KESEHATAN. Disusun Oleh: IDA YUSTINA
VARIABEL-VARIABEL KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN KESEHATAN Disusun Oleh: IDA YUSTINA Variabel yang memengaruhi proses komunikasi dalam pelayanan kesehatan: 1. Emphaty 2. Control 3. Trust 4. Self-disclosure
Lebih terperinciMata Kuliah Biopsychology Kode Mata Kuliah PSY 103 Program Studi Psikologi Penyusun Gita Soerjoatmodjo SKS 2 SKS Kelompok Mata Kuliah Mayor
Issue/Revisi A0 Tanggal Berlaku 21 September 2015 Untuk Tahun Akademik 2015/2016 Masa Berlaku 4 (empat) tahun Jumlah Halaman 6 (enam) halaman RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah Biopsychology Kode
Lebih terperinciEFEKTIVITAS BIBLIOKONSELING UNTUK MENINGKATKAN EMPATI REMAJA DI RUMAH PINTAR BUNGA PADI KECAMATAN BALEREJO, KABUPATEN MADIUN
EFEKTIVITAS BIBLIOKONSELING UNTUK MENINGKATKAN EMPATI REMAJA DI RUMAH PINTAR BUNGA PADI KECAMATAN BALEREJO, KABUPATEN MADIUN Dahlia Novarianing Asri* Tyas Martika Anggriana* Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: SEMINAR MANAJEMEN PEMASARAN PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN 2015 Nama Mata Kuliah : Seminar Manajemen Pemasaran Kode Mata Kuliah/sks : / 3 sks Program
Lebih terperinciGAMBARAN KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP ORIENTASI MASA DEPAN ANAK TUNARUNGU DITINJAU DARI TUGAS PERKEMBANGAN MASA DEWASA AWAL
GAMBARAN KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP ORIENTASI MASA DEPAN ANAK TUNARUNGU DITINJAU DARI TUGAS PERKEMBANGAN MASA DEWASA AWAL Oleh: HALDILA LINTANG PALUPI 802008039 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Fakultas Psikologi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
ABSTRAK Penelitian ini adalah mengenai uji coba sebuah teknik terapi baru hasil modifikasi yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan Cognitive-Behavior Therapy. Teknik terapi ini kemudian
Lebih terperinciJOHN SKILLPA S DISSOCIATIVE DISORDERS IN PEACOCK THESIS BY DHIMAS IRFANTARA NIM
JOHN SKILLPA S DISSOCIATIVE DISORDERS IN PEACOCK THESIS BY DHIMAS IRFANTARA NIM 0811113087 STUDY PROGRAM OF ENGLISH DEPARTMENT OF LANGUAGES AND LITERATURE FACULTY OF CULTURAL STUDIES UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Lebih terperinciABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Seiring dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, perubahan masyarakat, pemahaman cara belajar, serta kemajuan media komunikasi dan informasi memberikan tantangan tersendiri bagi kegiatan
Lebih terperinciPSIKOLOGI PENDIDIKAN 1
PSIKOLOGI PENDIDIKAN 1 LITERATUR Gage, N.L ; David C Berliner. 1998. EDUCATIONAL PSYCHOLOGY. 6 th Edition. New York : Houghton Mifflin Co. Woolfolk, Anita.2004. Educational Psychology 9 th Edition. Boston:
Lebih terperinciSILABUS PSIKOLOGI ABNORMAL
SILABUS PSIKOLOGI ABNORMAL I. IDENTITAS MATA KULIAH Nama mata kuliah : Psikologi Abnormal Jumlah SKS : 3 SKS Semester : 5 (Lima) Program Studi/Program : Psikologi/S-1 Status Mata Kuliah : Mata kuliah dasar
Lebih terperinciSATUA ACARA PERKULIAHAN
A. IDENTITAS PERKULIAHAN Matakuliah : Psikoterapi Kelas : C dan D Bobot : 2 sks Dosen : M. Anwar Fu ady, M. A. Program Studi : S-1 Psikologi B. LEARNING OUTCOME SATUA ACARA PERKULIAHAN Mahasiswa mampu
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI PSIKOLOGI F- 0621 Tg; Berlaku : September 2011 Issue/Revisi : Jml Halaman : Mata Kuliah : Psikologi Organisasi Kode Mata Kuliah : PSI-204 Jumlah SKS : 2 Waktu
Lebih terperinciABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Marnatha
ABSTRAK Penelitian ini berjudul Peningkatan Komunikasi Ekspresif melalui PECS (Picture Exchange Communication System) pada Anak dengan Autisme di SLB X Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciHuman Resource Diagnostic
Human Resource Diagnostic Latar Belakang Perkembangan bisnis kini tidak hanya bergantung pada strategi bisnis yang baik. Banyak perusahaan dari sektor bisnis yang berbeda-beda terus menerus mengembangkan
Lebih terperinciTERM OF REFERENCE PRAKTIK KULIAH LAPANGAN MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI
LATAR BELAKANG TERM OF REFERENCE PRAKTIK KULIAH LAPANGAN MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, sebagai sebuah perguruan tinggi dituntut dapat mengimplementasikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa yang menghadapi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa yang menghadapi perubahan pertumbuhan dan perkembangan. Masa remaja mengalami perubahan meliputi perubahan
Lebih terperinciTraining Needs Assessment Organizational Analysis, Person Analysis, Task Analysis
Company LOGO Training Needs Assessment Organizational Analysis, Person Analysis, Task Analysis Adhyatman Prabowo, M.Psi What... Needs assessment adalah proses yang digunakan untuk menentukan apakah training
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. transformasional dan iklim psikologis pada kinerja karyawan, maka berdasarkan pada
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Sesuai dengan tujuannya yaitu untuk menguji pengaruh perilaku kepemimpinan transformasional dan iklim psikologis pada kinerja karyawan, maka berdasarkan pada hasil
Lebih terperinciINTERVENSI DALAM PSIKOLOGI KLINIS. DITA RACHMAYANI, S.Psi., M.A dita.lecture.ub.ac.id
INTERVENSI DALAM PSIKOLOGI KLINIS DITA RACHMAYANI, S.Psi., M.A dita.lecture.ub.ac.id dita.lecture@gmail.com INTERVENSI? Penggunaan prinsip-prinsip psikologi untuk menolong orang mengalami masalah-masalah
Lebih terperinciSILABUS SOSIOLOGI 2014
SILABUS SOSIOLOGI 2014 FAKULTAS MATA KULIAH SEMESTER : PSIKOLOGI : SOSIOLOGI : I I. IDENTITAS MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Psikologi Sosiologi Jumlah SKS : 2 SKS Semester : I Program Studi : Psikologi/S1
Lebih terperinci1. Ggg mental krn memperoleh Pengobatan Psikiatris, org yg terganggu mentalnya ad org yg memperoleh pengobatan (treatment) psikiatris. 2.
1. Ggg mental krn memperoleh Pengobatan Psikiatris, org yg terganggu mentalnya ad org yg memperoleh pengobatan (treatment) psikiatris. 2. Salah Penyesuaian sebagai Gejala sakit mental, penyesuaian sso
Lebih terperinciWORK TEAMS. presented by : M Anang Firmansyah
WORK TEAMS presented by : M Anang Firmansyah TEAMS VS GROUPS Work Group kelompok yang berinteraksi untuk berbagi informasi dan membuat keputusan untuk membantu setiap anggota kelompok melakukan tanggungjawabnya
Lebih terperinciHusmiati. Abstrak. Kata kunci: asesmen, klien, praktik pekerjaan sosial, dan penelitian. Abstract
ASESMEN DALAM PEKERJAAN SOSIAL: RELEVANSI DENGAN PRAKTEK DAN PENELITIAN (Assesment in Social Work: Its Relevance to the Practice and Research) Husmiati Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Lebih terperinciDefinisi Manajemen Komunikasi (Michael Kaye, 1994)
Tujuan Mata Kuliah Mata kuliah Pengantar manajemen Komunikasi mengantarkan mahasiswa untuk mengetahui dan memahami manajemen Komunikasi dalam tatanan teoretis dan pragmatis sebagai sebuah fenomena. Tujuan
Lebih terperinci115 Universitas Indonesia
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan penelitian ini didasarkan atas tujuan penelitian yang ditetapkan dalam skripsi ini yaitu mendeskripsikan pelaksanaan manajemen kasus yang dilakukan
Lebih terperinciPSIKODINAMIK TEORI. OLEH Dr. PURWOWIBOWO, M.SI
PSIKODINAMIK TEORI OLEH Dr. PURWOWIBOWO, M.SI TOKOH UTAMANYA SEQMUND FREUD DAN PARA PENGIKUTNYA INTI TEORI DASARNYA ADALAH LIBIDO SEKSUALIS ASUMSI DASARNYA 1. Tingkah laku manusia berasal dari gerak-gerik
Lebih terperinciHuman Resources Development
Human Resources Development Presented by : M Anang Firmansyah SELECTION PRACTICES Main objective : Menyesuaikan karakteristik individu dengan persyaratan pekerjaan. JOB ANALYSIS Merupakan proses pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan mutu dari pelayanan kesehatan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu keperawatan adalah suatu ilmu yang mempelajari pemenuhan kebutuhan dasar manusia mulai dari biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Pemenuhan dasar tersebut
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Program Studi : Psikologi Nama Mata Kuliah : Psikologi Perkembangan
Lebih terperinciBuilding Up PROFESSIONAL ATTITUDE SOFT SKILLS. Membangun Karakter Sukses & Mulia
Building Up SOFT SKILLS & PROFESSIONAL ATTITUDE Membangun Karakter Sukses & Mulia Menurut survei yang diterbitkan National Association of Colleges and Employers (NACE) pada tahun 2002 di Amerika Serikat,
Lebih terperinciImplementasi PFA pada Anak dan Remaja di Satuan Pendidikan
Implementasi PFA pada Anak dan Remaja di Satuan Pendidikan Wahyu Cahyono hanyasatukata@yahoo.com / 0813 140 23 148 Tim Pengembang Dukungan Psikologis Awal Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Outline
Lebih terperinciIntervensi Kelompok (pengantar II) Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi
Intervensi Kelompok (pengantar II) Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi Konseling Kelompok Salah satu bentuk konseling dengan memanfaatkan kelompok untuk membantu, memberi umpan balik dan pengalaman belajar
Lebih terperinciRencana Perkuliahan Intervensi Kelompok (3 SKS) Danang Setyo Budi Baskoro, S.Psi., M.Psi. Ganjil 2013/2014
Rencana Perkuliahan Intervensi (3 SKS) Danang Setyo Budi Baskoro, S.Psi., M.Psi Ganjil 2013/2014 A. IDENTITAS Mata Kuliah : Intervensi Semester : 5 Jumlah SKS : 3 SKS B. DESKRIPSI Hal yang dipelajari dalam
Lebih terperinciCourse Perfomance Evaluation Odd Semester of Academic Year 2015/2016
Course Perfomance Evaluation Odd Semester of Academic Year 5/6 No. Course Performance Criteria A. Course Benefits (Manfaat Mata Kuliah) Improved knowledge literacy Meningkatkan pengetahuan Developed biomedical-specific
Lebih terperinciRPKPS PSIKOLOGI INDUSTRI
RPKPS PSIKOLOGI INDUSTRI Kode Mata Kuliah : TIN 4207 Mata Kuliah : Psikologi Industri Semester : 4 (empat) Beban studi : 2 sks Dosen : Ishardita Pambudi Tama, ST, MT, PhD. Nasir Widha Setyanto, ST, MT.
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini berjudul Studi Deskriptif Mengenai Model Kompetensi pada Jabatan Kepala Unit di Departemen Sales PT. X Bandung. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui model kompetensi yang dibutuhkan
Lebih terperinci1. Institusi : FISIP Jurusan Ilmu Komunikasi 2. Tahun Akademik : 2013/ Semester : II 4. Nama dan Kode Mata Kuliah : Teori Komunikasi
1. Institusi : FISIP Jurusan Ilmu Komunikasi 2. Tahun Akademik : 2013/ 2014 3. Semester : II 4. Nama dan Kode Mata Kuliah : Teori Komunikasi (SPK 1201) 5. SKS : 3-0 6. Pengampu : Dr. M. Sulthan Tri Nugroho
Lebih terperinciABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Low vision merupakan salah satu bentuk gangguan pengihatan yang tidak dapat diperbaiki meskipun telah dilakukan penanganan secara medis. Penyandang low vision hanya memiliki sisa penglihatan yang
Lebih terperinciDASAR PENGETAHUAN PEKERJAAN SOSIAL. Oleh SANTOSO T. RAHARJO
DASAR PENGETAHUAN PEKERJAAN SOSIAL Oleh SANTOSO T. RAHARJO 2014 ISBN: 978-602-9238-85-3 Judul Buku: DASAR PENGETAHUAN PEKERJAAN SOSIAL Penulis: Santoso Tri Raharjo 2014 Jl. Raya Bandung Sumedang km 21
Lebih terperinciDASAR PENGETAHUAN PEKERJAAN SOSIAL SANTOSO TRI RAHARJO
DASAR PENGETAHUAN PEKERJAAN SOSIAL SANTOSO TRI RAHARJO 2015 ISBN: 978-602-9238-85-3 Judul Buku: DASAR PENGETAHUAN PEKERJAAN SOSIAL Penulis: Santoso Tri Raharjo 2015 Jl. Raya Bandung Sumedang km 21 Sumedang
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG
LAMPIRAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 00 TENTANG PEMBENTUKAN TUTOR DAN TRAINER OF TRAINERS MANAJEMEN TRAINING DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAFTAR
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: SEMINAR MANAJEMEN PERBANKAN
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: SEMINAR MANAJEMEN PERBANKAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: Seminar Manajemen Perbankan PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN 2015 Nama Mata
Lebih terperinciPiaget (dalam Hurlock, 2000) mengemukakan bahwa masa remaja merupakan masa mencari identitas diri. Oleh karena itu, remaja berusaha mengenali dirinya
PERANAN INTENSITAS MENULIS DI BUKU HARIAN TERHADAP KONSEP DIRI POSITIF PADA REMAJA Erny Novitasari ABSTRAKSI Universitas Gunadarma Masa remaja merupakan masa mencari identitas diri, dimana remaja berusaha
Lebih terperinciUNDERSTANDING SNI ISO 9001:2008 REQUIREMENTS. Syamsir Abduh
UNDERSTANDING SNI ISO 9001:2008 REQUIREMENTS Syamsir Abduh Sistem untuk mengarahkan dan mengendalikan suatu organisasi melalui penetapan kebijakan dan sasaran mutu dan untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Lebih terperinciDITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A YUNITA KURNIAWATI, S.PSI., M.PSI
DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A YUNITA KURNIAWATI, S.PSI., M.PSI PENGERTIAN Dasar pemikiran: hubungan pikiran/mind dengan tubuh Merupakan bidang kekhususan dalam psikologi klinis yang berfokus pada cara pikiran,
Lebih terperinciORTODIDAKTIK ANAK TUNALARAS
SIL/PLB355/FIP/13 Revisi : 02 Tgl. 16 Januari 2013 Hal 1 dari 9 ORTODIDAKTIK ANAK TUNALARAS Nama Mata kuliah : Ortodidaktik Anak Tunalaras Kode Mata Kuliah : PLB 355 SKS Dosen : 3 SKS (2 sks teori, 1 sks
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN BEHAVIORAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU DISIPLIN DATANG TEPAT WAKTU KE SEKOLAH
53 PENERAPAN PENDEKATAN BEHAVIORAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU DISIPLIN DATANG TEPAT WAKTU KE SEKOLAH (Single Subject Research 1 Siswa Kelas X di SMK Negeri 30
Lebih terperinci