BAB II LANDASAN TEORITIS. Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORITIS. Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan."

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORITIS 1. Pengembangan Materi Pembelajaran Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Sebagai suatu rencana atau program, kurikulum tidak akan bermakna manakala tidak diimplementasikan dalam bentuk pembelajaran. Demikian juga sebaliknya, tanpa kurikulum yang jelas sebagai acuan, maka pembelajaran tidak akan berlangsung secara efektif, seperti yang dikemukakan oleh Saylor (Sanjaya, 2009: 17) bahwa The terms curriculum and instruction are interlocked almost as inextricable as name Tristan and Isoled or Romeo and Juliet. Without curriculum or plan, there can be no effective instruction; and without instruction the curriculum has little meaning. Dengan demikian, kurikulum dan pembelajaran/pengajaran memiliki keterkaitan yang sangat erat, seperti yang diungkapkan juga oleh Oliva (Sanjaya, 2009: 17) bahwa: Curriculum as that which is taught and instruction as the means used to teach that which is taught. Even more simply what and instruction as the how. We may think of the curriculum as aprogram, a plan, content, and learning experiences, where as we may characterize instruction as a methods, the teaching act, implementation and presentation. Berdasarkan pernyataan diatas, kurikulum berkaitan dengan apa yang harus diajarkan, sedangkan pembelajaran/pengajaran mengacu kepada bagaimana cara mengajarkannya. Dengan demikian kurikulum berhubungan dengan sebuah program, sebuah perencanaan, isi atau materi pelajaran serta pengalaman belajar, sedangkan pembelajaran/pengajaran berkaitan dengan metode, tindakan mengajar, implementasi, 11

2 dan presentasi. Implementasinya, pembelajaran akan dipengaruhi oleh isi atau materi pembelajaran. Materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan sangat tergantung pada keberhasilan guru merancang materi pembelajaran, seperti yang diungkapkan Depdiknas (2008: 3) bahwa Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran. Materi pembelajaran pada hakekatnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam silabus, yakni perencanaan, prediksi dan proyeksi tentang apa yang akan dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, penguasaan materi oleh guru mutlak diperlukan, seperti yang dikemukakan oleh Sanjaya (2009: 205) bahwa Guru perlu memahami secara detail isi materi pelajaran yang harus dikuasai siswa, sebab peran dan tugas guru adalah sumber belajar. Berdasarkan beberapa pernyataan tentang materi pembelajaran di atas, pengembangan materi pembelajaran di dalam setiap disiplin ilmu termasuk dalam pembelajaran musik, menitik beratkan kepada pengembangan kurikulum yang didalamnya terdapat isi materi pembelajaran, serta peran guru dalam mengembangkan strategi belajar dan pengimplementasian dalam pembelajarannya. Selain itu agar dapat membuat persiapan yang berdaya guna dan berhasil guna, seorang guru dituntut harus memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan pengembangan materi pembelajaran, seperti prinsip pengembangan materi pembelajaran dan strategi 12

3 implementasi materi pembelajaran yang mencakup langkah-langkah pemilihan materi, urutan materi pembelajaran, strategi belajar dan evaluasi, sehingga menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta tercapainya indikator pembelajaran. 2. Prinsip-Prinsip Pengembangan Materi Pembelajaran Dalam pengembangan materi pembelajaran, pemilihan materi pembelajaran/bahan ajar menjadi faktor pendukung dalam mewujudkan proses pembelajaran yang kondusif, seperti yang diungkapkan oleh Aunurrahman (2009: 79) bahwa: Untuk terwujudnya iklim dan proses pembelajaran yang kondusif perlu didukung oleh berbagai faktor, baik berkenaan dengan kemampuan guru, misalnya di dalam memilih bahan ajar, sarana dan fasilitas pendukung serta yang tidak kalah pentingnya kesiapan dan motivasi siswa untuk belajar dan mencapai hasil belajar yang optimal. Dalam pemilihan materi pembelajaran, ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi prinsip relevansi, konsistensi, kecukupan dan kontinuitas. 2.1 Prinsip relevansi artinya materi pembelajaran harus sesuai/relevan atau ada kaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. 2.2 Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa ada empat macam, maka materi yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam. 13

4 2.3 Prinsip kecukupan (adequacy) artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar, seperti yang dikemukakan oleh Aunurrahman (2009: 80) bahwa Materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak. Yakni, jika materi yang diberikan terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar, demikian juga sebaliknya, jika materi yang diberikan terlalu banyak akan membuang waktu atau tenaga sementara hal itu di luar kemampuan siswa. 2.4 Prinsip kontinuitas artinya bahwa perlu dijaga saling keterkaitan dan kesinambungan antara tiap-tiap materi pelajaran, seperti yang diutarakan oleh Sanjaya (2009: 41) bahwa perlu dijaga agar apa yang diperlukan untuk mempelajari suatu materi pada jenjang yang lebih tinggi, telah diberikan dan dikuasai oleh siswa pada waktu mereka berada pada jenjang sebelumnya. Prinsip ini sangat penting untuk menjaga agar tidak terjadi pengulanganpengulangan materi pembelajaran yang memungkinkan program pembelajaran tidak efektif dan efisien. 3. Strategi Implementasi Materi Pembelajaran 3.1 Langkah-Langkah Pemilihan Materi Identifikasi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sebelum menentukan materi pembelajaran, terlebih dahulu perlu diidentifikasi aspek-aspek kebutuhan kompetensi yang harus dipelajari atau 14

5 dikuasai oleh siswa, seperti diungkapkan oleh Depdiknas (2008: 10) bahwa perlu ditentukan, karena setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, dalam pembelajaran musik harus ditentukan apakah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa termasuk ranah kognitif, afektif, atau psikomotor. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan intelektual atau kemampuan berpikir. Ranah kognitif meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah afektif berhubungan dengan sikap. Ranah afektif merupakan kelanjutan dari ranah kognitif, seperti yang diungkapkan oleh Sanjaya (2009: 104) bahwa Seseorang hanya akan memiliki sikap tertentu terhadap sesuatu objek manakala telah memiliki kemampuan kognitif tingkat tinggi. Ranah afektif meliputi penerimaan, merespon, menghargai, mengorganisasi, karakterisasi nilai. Ranah psikomotor berhubungan dengan kemampuan keterampilan seseorang. Ranah psikomotor meliputi persepsi, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa dan kreativitas Identifikasi Jenis-Jenis Materi Pembelajaran Identifikasi dilakukan berkaitan dengan kesesuaian materi pembelajaran dengan tingkatan aktivitas/ranah pembelajarannya, begitu juga halnya dengan pembelajaran musik. Materi pembelajaran yang sesuai untuk ranah kognitif ditentukan berdasarkan perilaku yang menekankan aspek 15

6 intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. Jenis materi yang sesuai untuk ranah kognitif adalah fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Fakta adalah sifat dari suatu gejala, peristiwa, benda, yang wujudnya dapat ditangkap oleh pancaindra, seperti yang dikemukakan oleh Sanjaya (2009: 120) bahwa Fakta merupakan pengetahuan yang berhubungan dengan data-data spesifik (tunggal) baik yang telah maupun yang sedang terjadi yang dapat diuji atau diobservasi. Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat dikatakan bahwa fakta berhubungan dengan hal yang nyata/riil yang dapat diteliti atau dibuktikan kebenarannya. Contoh, C Mayor 7 terdiri dari not C, E, G, dan B. Konsep adalah abstraksi kesamaan atau keterhubungan dari sekelompok benda atau sifat serta mempunyai gabungan atribut sebagai pembeda antara satu konsep dengan konsep lainnya, seperti yang ungkapkan oleh Sanjaya (2009: 120) bahwa Suatu konsep memiliki bagian yang dinamakan atribut. Atribut adalah karakteristik yang dimiliki suatu konsep. Gabungan-gabungan dari berbagai atribut menjadi suatu pembeda antara satu konsep dengan konsep lainnya. Contoh, tonalitas mayor merupakan suatu konsep, yang memiliki atribut tertentu yang berbeda dengan atribut yang dimiliki oleh konsep tonalitas minor. Prinsip bisa juga dikatakan sebagai generalisasi sebagaimana yang dinyatakan oleh Sanjaya (2009: 121) bahwa Hubungan antara dua atau 16

7 lebih konsep yang sudah teruji secara empirik dinamakan generalisasi yang selanjutnya dapat ditarik ke dalam prinsip. Contoh, prinsip improvisasi merupakan gabungan dari konsep tonalitas mayor, minor, dan beberapa konsep yang lainnya. Prosedur adalah langkah-langkah mengerjakan suatu tugas secara urut. Tujuannya adalah agar peserta didik dapat melakukan atau mempraktekkan prosedur tersebut, bukan hanya sekedar paham atau hafal. Contoh, prosedur melatih blues 12 bar. Materi pembelajaran yang sesuai untuk ranah afektif ditentukan berdasarkan perilaku yang menekankan pada aspek perasaan dan emosi. Jenis materi yang sesuai untuk ranah afektif meliputi rasa dan penghayatan. Contoh, peserta didik disuruh menghayati lagu yang sedang dimainkan. Materi pembelajaran yang sesuai untuk ranah psikomotor ditentukan berdasarkan perilaku yang menitik beratkan pada aspek keterampilan motorik. Pembelajaran ranah psikomotor, sangat sesuai untuk pembelajaran musik, karena dalam pembelajaran musik lebih menekankan pada kegiatan praktek (Noergina, 2009: 27). Jenis materi yang sesuai untuk ranah psikomotor meliputi persepsi, gerakan terbimbing, gerakan kompleks, dan kreativitas. Persepsi mencakup kemampuan memilah-milahkan (mendeskripsikan) sesuatu secara khusus dan menyadari adanya perbedaan antara sesuatu tersebut. Contoh, pemilahan akor (D minor dan D mayor). Gerakan terbimbing mencakup kemampuan melakukan gerakan sesuai contoh, atau 17

8 gerakan peniruan. Contoh, peserta didik meniru lick improvisasi yang dicontohkan pengajar. Gerakan kompleks mencakup kemampuan melakukan gerakan atau keterampilan yang terdiri dari banyak tahap secara lancar, efisien dan tepat. Contoh, memainkan progresi ii-v-i dalam berbagai tonalitas secara tepat. Kreativitas mencakup kemampuan melahirkan pola-pola yang baru atas dasar prakarsa sendiri. Contoh, membuat lick-lick improvisasi sendiri. 3.2 Urutan Materi Pembelajaran Urutan penyajian materi pembelajaran berguna untuk menentukan urutan proses pembelajaran. Tanpa urutan yang tepat, jika di antara beberapa materi pembelajaran mempunyai hubungan yang bersifat prasyarat (prerequisite) akan menyulitkan peserta didik dalam mempelajarinya, begitu juga dengan pembelajaran improvisasi, karena dalam pembelajaran improvisasi tingkat intermediate, materi yang diberikan haruslah berkesinambungan (pre-requisite), agar apa yang diperlukan untuk mempelajari materi improvisasi pada tingkat advanced, telah diberikan pada tingkat intermediate ini. Jadi dalam hal ini, urutan materi pembelajaran yang tepat dalam upaya pengembangan kemampuan improvisasi tingkat intermediate di Venche Music School adalah urutan materi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan hierarkis (berjenjang dari bawah ke atas). 18

9 3.3 Strategi Belajar A plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal. Begitulah yang diungkapkan David (Sanjaya, 2009: 294) mengenai strategi dalam pembelajaran. Berdasarkan pernyataan tersebut, strategi pembelajaran merupakan perencanaan dan rancangan kegiatan, termasuk rancangan penggunaan metode yang disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Selain itu Kemp (Sanjaya, 2009: 294) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dengan demikian, strategi pembelajaran bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran instrumen musik, strategi pembelajaran juga diperlukan, karena dalam implementasiannya mencakup metode-metode dan model pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajarannya, seperti yang diungkapkan oleh Sanjaya (2009: 295) bahwa Strategi adalah a plan of operation achieving something; sedangkan metode adalah a way in achieving something. Jadi dapat dikatakan bahwa strategi merujuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan metode adalah cara yang digunakan dalam mengimplementasikan suatu strategi. Contoh strategi dalam pembelajaran musik adalah strategi pembelajaran inkuiri. 19

10 Strategi pembelajaran inkuiri adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada aktivitas murid untuk mencari dan menemukan jawaban, Seperti yang diungkapkan oleh Sanjaya (2009: 303) bahwa Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban yang sudah pasti dari suatu masalah yang dipertanyakan. Berdasarkan pernyataan tersebut strategi pembelajaran inkuiri merupakan seluruh aktivitas yang dilakukan murid dalam mencari dan menemukan jawaban sendiri yang sifatnya sudah pasti dari sesuatu yang dipertanyakan dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis serta diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri. Contoh strategi pembelajaran inkuiri, Guru piano akan memberikan materi tentang 12 tonalitas minor, maka guru hanya memberikan satu contoh dari tonalitas minor tersebut, selanjutnya murid harus mencari dan menemukan 11 bentuk tonalitas minor yang lainnya. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, strategi pembelajaran diimplementasikan antara lain melalui model pembelajaran. Karena keberhasilan srategi pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan guru mengembangkan model-model pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan intensitas keterlibatan siswa secara efektif di dalam proses pembelajaran. Pengembangan model pembelajaran yang tepat akan membuat proses penyampaian materi pembelajaran menjadi lebih efektif dan 20

11 menyenangkan untuk siswa, seperti yang diungkapkan oleh Aunurrahman (2009: 143) bahwa Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong tumbuhnya rasa senang siswa terhadap pelajaran, menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam mengerjakan tugas, memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami pelajaran sehingga memungkinkan siswa mencapai hasil belajar yang lebih baik. Berdasarkan pernyataan tersebut, pengembangan model pembelajaran bertujuan untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat belajar secara aktif dan menyenangkan, sehingga siswa dapat meraih hasil belajar dan prestasi yang optimal, begitu juga halnya dalam pembelajaran musik. Model pembelajaran yang efektif memiliki keterkaitan dengan tingkat pemahaman guru terhadap perkembangan dan kondisi siswanya, serta pemahaman tentang konsep dan cara mengimplementasikan model pembelajaran tersebut, seperti yang diutarakan Aunurrahman (2009: 140) bahwa Untuk dapat mengembangkan model pembelajaran yang efektif, maka setiap guru harus memiliki pengetahuan yang memadai berkenaan dengan konsep dan cara-cara pengimplementasian model-model tersebut dalam proses pembelajaran. Contoh model pembelajaran dalam pembelajaran musik adalah model pembelajaran synectic. Model synectic adalah model pembelajaran yang dirancang untuk mengembangkan kreativitas. 21

12 Selain model pembelajaran, bentuk implementasi dari strategi pembelajaran adalah metode pembelajaran. Metode pembelajaran juga merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran, seperti yang dikatakan Surakhmad (Yudhansyah, 2008: 13) bahwa Cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan, makin baik suatu metode, makin efektif pula dalam pencapain tujuan. Untuk menetapkan suatu metode harus disesuaikan dengan beberapa faktor, faktor utama yang menentukan adalah tujuan yang ingin dicapai. Dengan demikian, metode pembelajaran adalah alat untuk memudahkan guru dalam penyampaian materi pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berikut adalah contoh-contoh metode yang digunakan dalam pembelajaran musik; 1) Metode Ceramah Penyampaian materi secara lisan oleh guru kepada siswanya adalah pengertian dari metode ceramah. Penyampaian metode secara lisan inilah sebagai langkah awal dalam mengawali pembelajaran, sehingga siswa dapat memahami materi awal sebelum guru melakukan metode demonstrasi, seperti yang dikemukakan oleh Pophan dan Baker (Haqqi, 2010: 12) bahwa Setiap penyajian informal secara lisan dapat disebut ceramah, baik yang formal dan berlangsung selama 45 menit maupun yang informal dan hanya berlangsung selama 5 menit. dalam pembelajaran musik, tujuan metode ceramah adalah agar siswa dapat memiliki pengalaman terhadap aspek bermain musik (mendengar, melihat, membaca, menulis dan menirukan) dengan jelas. 22

13 2) Metode Demonstrasi dan Eksperimen Demonstrasi dan eksperimen merupakan metode mengajar paling efektif, sebab membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta yang benar. (Sudjana dan Ibrahim, 1989: 83). Berdasarkan pernyataan di atas, metode demonstrasi dan eksperiman merupakan metode paling efektif, karena sangat membantu siswa dalam menemukan jawaban. Oleh karena itu setelah melakukan metode ceramah maka perlu ditambah dengan metode demonstrasi dan eksperimen agar materi yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa. 3) Metode Diskusi Metode ini digunakan setelah penyampaian materi baik lisan, tulisan atau demontrasi, lalu siswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan guru mengenai materi yang telah diberikan, metode ini bersifat demokratis, karena didalam metode ini juga terdapat metode tanya jawab. Tujuan penggunaan metode ini untuk memperjelas materi yang diberikan melalui metode ceramah dan demontrasi sebelumnya. 4) Metode Latihan Metode latihan atau drill digunakan untuk melatih objek pembelajaran agar dapat memahami, hafal dan mengerti materi yang diberikan, khususnya yang berhubungan dengan teknik dan keterampilan, seperti yang diutarakan oleh Sudjana dan Ibrahim (1989:86) metode latihan adalah Metode yang 23

14 digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari 5) Metode Imitasi Merupakan kegiatan menirukan yang umumnya terdapat dalam pembelajaran musik. Dalam metode ini, guru mempraktekkan atau memberi contoh agar siswa dapat menirukan baik secara bunyi ataupun gerak. Dalam pembelajaran musik kegiatan imitasi merupakan pendekatan pembelajaran awal yang dilakukan bersamaan dengan metode ceramah sebagai pemahaman apa yang akan dipelajari. 3.4 Evaluasi Dalam proses pembelajaran, begitu juga dengan pembelajaran musik, evaluasi menempati kedudukan yang penting dan merupakan bagian utuh dari proses dan tahapan kegiatan pembelajaran. Dengan melakukan evaluasi, guru dapat mengukur tingkat keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukannya, seperti yang diungkapkan oleh Aunurrahman (2009: 209) bahwa evaluasi bertujuan untuk melihat sejauhmana suatu program atau suatu kegiatan tertentu dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Ada beberapa jenis evaluasi, diantaranya adalah evaluasi formatif, evaluasi sumatif, dan evaluasi diagnostik. Evaluasi formatif adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana suatu proses pembelajaran 24

15 telah berjalan sebagaimana yang direncakan. Winkel (Aunurrahman, 2009: 221) menyatakan bahwa evaluasi formatif adalah penggunaan tes-tes selama proses pembelajaran yang masih berlangsung, agar siswa dan guru memperoleh informasi (feedback) mengenai kemajuan yang telah dicapai. Dengan demikian, evaluasi formatif dilaksanakan untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai. Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir satu satuan waktu yang didalamnya tercakup lebih dari satu pokok bahasan. Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang digunakan untuk mengetahui kelebihan-kelebihan dan kelemahankelemahan yang ada pada siswa sehingga dapat diberikan treatment yang tepat. 4. Musik Jazz Terdapat beberapa era dalam sejarah dan perkembangan musik jazz, antara lain yaitu era Dixieland. Dixieland adalah sebuah style yang dapat dianggap sebagai suatu varian dari jazz klasik. Jazz era Dixieland berkembang sekitar tahun 1910-an. Pionir dari jazz era Dixieland meliputi Eddie Condon, Bud Freeman, dan Jimmy McPartland. Kemudian jazz era swing yang berkembang pada tahun 1930-an dan pionirnya yaitu Duke Ellington, Louis Armstrong dan Benny Goodman. Setelah itu pada tahun 1940-an muncul gaya permainan jazz dengan tempo yang sangat cepat yaitu era bebop. Pionir jazz era bebop yaitu Miles Davis, Charlie Parker dan Dizzy Gillespie. Di era 1950-an dan 1960-an, bebop mengalami beberapa mutasi yaitu: hard-bop, west coast, cool jazz dan soul jazz. Kemudian pada tahun 1970-an muncul 25

16 jazz rock atau fusion dan perkembangan terakhir yang melahirkan fase dan era baru seperti acid jazz dan funk jazz. 5. Improvisasi Di dalam musik jazz terdapat beberapa elemen penting diantaranya adalah sinkopasi, perasaan swing, warna chord, dan improvisasi. Elemen-elemen tersebut adalah elemen yang mengindikasikan bahwa musik yang mengandung elemenelemen tersebut adalah musik jazz. Elemen yang disebutkan terakhir adalah elemen paling penting dalam musik jazz, yaitu improvisasi. Karena improvisasi dalam musik jazz merupakan pemikiran spontan yang kreatif dan imaginatif dari berbagai variasi progresi akor dan kunci seperti yang dikemukakan oleh Aebershold (1992: 2) bahwa a spontaneous, creative, surprising, imaginative and take chances over the various chord progressions and keys. Improvisasi adalah memainkan melodi secara spontan/instan berdasarkan progresi akor yang tersusun. Pada dasarnya, improvisasi bukanlah sebuah tindakan yang bebas dan asal-asalan, tetapi spontanitas yang terukur, yang senantiasa seiring jalan dengan kerangka komposisinya, seperti yang diungkapkan oleh Mack (2004: 164) bahwa Improvisasi biasanya tidak dilakukan secara bebas, melainkan secara terkontrol dan terarah melalui berbagai ketentuan struktur (urutan) formal. Selain itu dalam berimprovisasi, seorang musisi jazz harus bisa menyeimbangkan antara pengetahuan otak kiri dengan kreativitas otak kanan, seperti yang diutarakan oleh Aebershold (1992: 2) bahwa If you can only play by ear (right-brain), you ll find 26

17 yourself limited to only what-you-know, if you over emphasize the left brain you may end up sounding like a well-oiled jazz machine but not too inspiring or original. Yaitu jika bermain hanya dengan menggunakan telinga (otak kanan), hanya akan terbatas pada apa yang diketahui, dan jika terlalu menekankan pada otak kiri suara yang dihasilkan akan seperti mesin jazz tetapi tidak terlalu asli/orisinil. Dengan demikian, improvisasi selain membutuhkan penguasaan tentang akor dan tangga nada, juga memerlukan kooperasi dan keseimbangan antara otak kanan dan otak kiri. Improvisasi dalam piano juga serta merta membuat melodi secara instan yang didengar di pikiran sepersekian detik sebelumnya, kemudian dituangkan kedalam piano, seperti yang dikemukakan oleh Aebershold (1992: 7) bahwa is to be able to reproduce instantly on their instrument the sounds they heard mini-second ago in their mind. Jadi dengan kata lain, seorang improviser harus spontan, kreatif, dan imaginative dalam ber-improvisasi serta bisa melukis dengan bunyi menggunakan melodi dan ritmik sebagai alatnya seperti yang diutarakan oleh Taylor (2000: 299) bahwa As an improviser, you choose melodic and rhythmic tools and essentially paint with sound. Terdapat beberapa penggunaan tangga nada dalam ber-improvisasi jazz, antara lain tangga nada blues, tangga nada modus, tangga nada pentatonic, dan chromatic. Berikut adalah contoh improvisasi jazz menggunakan tangga nada blues yang dikutip dari Ricker (1976: 20) 27

18 Gambar 2.1 (Contoh improvisasi menggunakan blues) Adapun contoh improvisasi menggunakan tangga nada chromatic dan tangga nada modus dorian yang dikutip dari Haerle (1980: 80 ; 50) Gambar 2.2 (Contoh improvisasi menggunakan chromatic) Gambar 2.3 (Contoh improvisasi menggunakan modus dorian) Berikut contoh improvisai menggunakan pentatonic yang dikutip dari Aebershold (1992: 31) Gambar 2.4 (Contoh improvisasi menggunakan pentatonic) Selain itu, dalam berimprovisasi jazz juga terdapat pengembangan melodi utama, pengembangan ritmik, dan lain-lain. Berikut adalah contoh improvisasi pengembangan melodi dan ritmik dari empat bar pertama lagu Take the A Train yang dikutip dari Fisher (1997: 12) 28

19 Gambar 2.5. (4 bar pertama melodi utama lagu Take the A Train ) Gambar 2.6. (Improvisasi pengembangan melodi dan ritmik 1) Gambar 2.7. (Improvisasi pengembangan melodi dan ritmik 2) Berikut adalah contoh lain improvisasi pengembangan melodi dan ritmik yang dikutip dari Snidero (2005: 10, 11) Gambar 2.8. (Melodi utama) Gambar 2.9. (Improvisasi pengembangan melodi 1) Gambar (Improvisasi pengembangan melodi dan ritmik 1) 29

20 Gambar (Improvisasi pengembangan melodi dan ritmik 2) 6. Pengembangan Kemampuan Improvisasi Dalam Pembelajaran Piano Jazz 6.1 Pembelajaran Piano Jazz Pembelajaran merupakan proses individu merubah perilaku dalam upaya memenuhi kebutuhannya, seperti yang diutarakan Aunurrahman (2009: 34) bahwa Pembelajaran berupaya mengubah masukan berupa siswa yang belum terdidik, menjadi siswa yang terdidik, siswa yang belum memiliki pengetahuan tentang sesuatu, menjadi siswa yang memiliki pengetahuan. Berdasarkan pernyataan tersebut, pembelajaran ditandai dengan terjadinya proses belajar dalam diri siswa. Seseorang dikatakan telah mengalami proses belajar apabila di dalam dirinya telah terjadi perubahan. Dengan demikian, pembelajaran dapat diartikan sebagai proses mengubah perilaku yang dilakukan pengajar kepada siswanya agar melakukan kegiatan belajar dalam upaya memenuhi kebutuhannya. Pembelajaran musik khususnya pembelajaran piano, harus dilaksanakan secara terarah dan terencana, seperti yang diutarakan oleh Busroh (Haqqi, 2009: 22) bahwa Pembelajaran musik adalah bentuk kegiatan belajar mengajar yang melibatkan beberapa komponen, yang satu sama lain beikatan erat dan 30

21 memegang peranan sangat penting dalam proses pembelajaran musik. Cara terbaik dalam proses pembelajaran musik harus benar-benar terarah dan terencana dalam pelaksanaannya. Di dalam sebuah proses pembelajaran setiap disiplin ilmu, mungkin saja memiliki prosedur yang berbeda, termasuk prosedur yang biasa dilakukan dalam pembelajaran musik. Prosedur yang ada pada pembelajaran musik biasanya seorang individu harus melakukan kegiatan mengamati bahasan yang sedang dibahas, membaca notasi, menirukan, mencoba dan melatih teknik-teknik yang diberikan oleh pengajar seperti yang dikatakan Spears (Dirgualam, 2006: 11) bahwa Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction. Pembelajaran musik lebih menitikberatkan kepada aspek psikomotor dan afektif, dalam hal ini adalah kegiatan latihan. Tujuan pembelajaran akan cepat tercapai apabila melakukan latihan secara rutin dan teratur. Pembelajaran piano memiliki kesamaan dengan proses pembelajaran disiplin ilmu yang lain, yaitu terdapat empat faktor dalam pembelajarannya, seperti yang diungkapkan Yudhansyah (2008: 26) bahwa Dalam setiap pembelajaran tidak terlepas dari empat faktor, yaitu: tujuan, materi, metode dan evaluasi. Berdasarkan pernyataan tersebut, keterkaitan dari keempat faktor tersebut tidak terlepas dari adanya kerja sama antara guru dan siswa, sehingga tujuan pembelajaran akan cepat tercapai. Menurut pernyataan yang diungkapkan oleh Aebershold (1992: 3) bahwa The basic ingredients in music are scales and chords, in addition to 31

22 sounds and silences. berdasarkan pernyataan tersebut, unsur dasar/fundamental dalam musik adalah tangga nada dan akor, selain bunyi dan diam. Seperti halnya pada tahap awal pembelajaran piano pop, materi yang diberikan adalah tangga nada dan akor. Begitu juga halnya dengan tahap awal pembelajaran piano jazz, materi yang diberikan adalah tangga nada dan akor yang merupakan unsur-unsur fundamental dalam membuat improvisasi. Dengan demikian, tahap awal pembelajaran piano jazz memiliki kesamaan dengan pembelajaran piano pop, perbedaannya yaitu bahasan tangga nada dan akor dalam pembelajaran piano jazz lebih banyak dibandingkan dengan piano pop. Berikut adalah gambar tangga nada dan akor-akor dasar. Gambar (Five Basic Scales) Gambar (Basic Chords) Dalam melatih akor dan penjarian tangga nada dan akor-akor dasar tersebut adalah dengan dilatih dalam beberapa tonalitas serta dilatih juga dengan menggunakan tangan kanan dan tangan kiri, walaupun sebenarnya dalam 32

23 pengaplikasiannya hanya dipakai dalam satu tonalitas saja. Dalam tahapan awal, diberikan juga aspek ritmik jazz yang disebut juga rasa swing. Aspek ini hanya bisa didapat dengan mendengarkan rekaman dan menonton pertunjukan musisi jazz yang sudah mahir, seperti yang diungkapkan oleh Waite(... : 73) bahwa... can only be acquired by listening to recordings and performances by those already accomplished in the art. dalam penulisan notasi musik jazz, aspek ritmik jazz/swing tersebut ditulis dalam bentuk harga not seperdelapan, namun dalam penyuaraannya mirip seperti triol yang. Terdapat suatu cara dalam melatih aspek ritmik jazz selain dengan hanya mendengar dan berapresiasi. Berikut adalah gambar cara melatih aspek ritmik jazz/swing. Gambar (Cara melatih aspek ritmik jazz) Materi yang diberikan dalam tahap selanjutnya yaitu materi tentang progresi akor ii-v-i dan walking bass. Progresi akor ii-v-i adalah progresi akor berdasarkan tingkatan. Akor tingkat dalam tonalitas mayor yaitu akor tingkat satu berupa akor mayor (I), akor tingkat dua berupa akor minor (ii), akor tingkat tiga berupa akor minor (iii), akor tingkat empat berupa akor mayor (IV), akor tingkat lima berupa akor mayor (V), akor tingkat enam berupa akor 33

24 minor (vi), dan akor tingkat tujuh berupa akor diminished (vii ). Jadi progresi akor progresi akor ii-v-i dalam tonalitas C mayor adalah (ii) D minor(7)- (V) G(7) (I) C Mayor(7). Sedangkan walking bass adalah gaya bass berjalan dengan menggunakan not seperempat secara stabil. Berikut gambar ii-v-i dengan walking bass dalam tonalitas C Mayor. Gambar (ii-v-i C mayor dengan walking bass) Setelah berbagai tangga nada dan akor serta progresi akor ii-v-i terkuasai, materi selanjutnya yaitu materi improvisasi. Dalam materi improvisasi terdapat penggunaan berbagai tangga nada dan akor. Tangga nada dan akor tersebut kemudian dilatih kedalam progresi akor ii-v-i kemudian diaplikasikan kedalam lagu-lagu jazz. Karena itulah dalam pembelajaran piano jazz khususnya improvisasi, penguasaan tentang berbagai tangga nada dan akor mutlak diperlukan, seperti yang diutarakan Aebershold (1992: 3) bahwa Jazz players use several fundamental when improvising. 6.2 Materi Pembelajaran Improvisasi Jazz Pemilihan materi yang tepat oleh guru akan memudahkan siswa dalam menguasai improvisasi. Selain itu upaya guru dalam mengembangkan materi dan strategi pembelajaran, akan mempercepat siswa dalam mencapai tujuan 34

25 pembelajaran improvisasi serta menunjang untuk pembelajaran improvisasi ke jenjang yang lebih tinggi. Adapun materi improvisasi yang diberikan dalam pembelajaran piano jazz yaitu blues, pentatonic, chromatic dan modus Blues Blues adalah bentuk musikal yang memberikan kesempatan berekspresi, seperti yang diungkapkan Aebershold (1992: 36) bahwa The blues is a musical form which jazz mucisians have always embraced because it allows them the opportunity to express and everyday feeling as well as intellectual concepts. Berdasarkan pernyataan tersebut, para musisi jazz selalu memakai blues dalam mengekspresikan musik jazz mereka, dan blues dipandang sama bagusnya dengan konsep yang intelektual. Karakteristik blues yaitu menurunkan nada ke-3, ke-5, dan ke-7 pada scale mayor dengan mempertahankan 3 mayor dan 5 perfectnya, seperti yang dkemukakan oleh Waite (.: 102) bahwa the blues is characterised by a flattening the third, fifth and seventh of the major scale whilst retaining the major third and perfect fifth. Nada-nada yang diturunkan itulah kemudian dikenal dengan sebutan blue note. Berikut adalah gambar 12 tangga nada blues. 35

26 Gambar (12 tangga nada blues) Pembelajarannya dalam piano, improvisasi menggunakan tangga nada blues diimplementasikan/dilatih ke dalam blues 12 bar, dengan cara tangan kiri bermain akor dan tangan kanan bermain tangga nada. Berikut gambar bentuk 12 bar blues. Gambar (Bentuk 12 bar blues) 36

27 6.2.2 Pentatonic Pentatonic merupakan tangga nada yang dibangun dari lima nada, seperti yang diungkapkan oleh Aebershold (1992: 30) bahwa Pentatonic generally means a scale built of five tones. dalam music jazz terdapat dua macam tangga nada pentatonic, yaitu pentatonic mayor dan pentatonic minor. Berikut contoh gambar C pentatonic mayor dan C pentatonic minor. Gambar (C pentatonic mayor dan minor) Tangga nada Pentatonic dapat digunakan pada pada akor mayor, minor, dominant 7, half-diminished, diminished, whole tone. Berikut adalah gambar kemungkinan pentatonic yang terdapat dalam C mayor dan F minor. Gambar (Penggunaan pentatonic dalam C Mayor dan F minor) 37

28 6.2.3 Chromatic Chromatic means the construction of melodies and harmonies which can coexist with, or replace given key centers. (Liebman,.: 7). Berdasarkan ungkapkan Liebman, chromatic berarti konstruksi melodi dan harmoni yang dapat berdampingan dengan, atau mengganti pusat nada. Implikasinya berarti seolah-olah membangun tonalitas yang bertentangan. Not chromatic mengandung hubungan tarikan dari tonika, dalam hal ini perasaan ingin kembali ke rumah (leading not) dan mengacu pada penggunaan appoggiatura, neighboring tone (not yang berdekatan) dan passing tone (not lintas), seperti yang diungkapkan Liebman (.: 11) bahwa Chromatic tone was conceived of in terms of its relationship to the pull of the tonic. Musical terms such as appoggiaturas, neighboring and passing tones refer to this usage. Dalam pembelajarannya, penggunaan chromatic adalah penggunaan not lintas, appoggiatura atau neighboring tone untuk menggabungkan beberapa broken chord agar menghasilkan tension and release. Berikut adalah contoh appoggiatura Gambar (Chromatic dalam appoggiatura) 38

29 6.2.4 Modus Modus berasal dari Yunani, dan merupakan dasar untuk sistem tangga nada di Eropa, seperti yang dikemukakan oleh Waite (.: 66) bahwa The modes are of Greek origin, being named after tribes, and they are the basis for the European scale system. Modus terdiri dari tujuh macam, diantaranya yaitu Dorian, Phrygian, Lydian, Mixolydian, Ionian, Aeolian, dan Locrian. Tiap modus mempunyai perbedaan pusat nada, sehingga berbeda pula karakternya. Berikut adalah gambar tangga nada modus dalam pusat nada C yang dikutip dari buku Haerle (1980: 10) Gambar (tangga nada Modus dengan pusat nada C) Berdasarkan gambar tersebut, terdapat interval yang berbeda dari tiap modus. Hal tersebut itulah yang membuat karakter warna suara dari tiap modus berbeda-beda. Menurut Miller (1996: 28) modus memiliki urutan 39

30 karakter warna suara dari cerah (bright) menuju gelap (dark), yaitu berurut dari karakter warna suara yang paling cerah yaitu Lydian (brightest), ionian, mixolydian, dorian, aeolian, phrygian dan warna suara yang paling gelap yaitu locrian (darkest). Implementasinya dalam improvisasi, modus Ionian dapat digunakan pada akor Major, modus dorian dapat digunakan pada akor minor, modus Phrygian dapat digunakan pada akor minor, modus Lydian dapat digunakan pada akor mayor, modus mixolydian dapat digunakan pada akor dominant 7, modus Aeolian dapat digunakan pada akor minor dan modus locrian dapat digunakan pada half-diminished. Berikut gambar penggunaan modus. Gambar (Penggunaan modus) 40

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 115 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Elfa Music School berbeda dengan sekolah musik lainnya, karena Elfa Music School mengajarkan genre musik pop jazz.pop jazz yang dimaksud oleh Elfa Music

Lebih terperinci

Untuk MELODI IMPROVISASI ARANSEMEN. Djanuar Ishak, 2011

Untuk MELODI IMPROVISASI ARANSEMEN. Djanuar Ishak, 2011 BEBOP CHORD-SCALE Untuk MELODI IMPROVISASI ARANSEMEN Djanuar Ishak, 2011 Intro Istilah SKALA BEBOP (bebop scale) berasal dari salah satu buku karangan David Baker, pakar musik jazz dari AMERIKA SERIKAT.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pembelajaran piano jazz tingkat dasar dengan materi 12 bar blues untuk

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pembelajaran piano jazz tingkat dasar dengan materi 12 bar blues untuk BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Pembelajaran piano jazz tingkat dasar dengan materi 12 bar blues untuk anak usia 16 sampai 18 tahun di VMS ini menggunakan bahan ajar yang sebagian besar

Lebih terperinci

Harmoni II. Kord Pengganti (Substitution Chord) Progresi II V I VI

Harmoni II. Kord Pengganti (Substitution Chord) Progresi II V I VI Harmoni II Progresi II V I VI Sekarang kita membahas Progresi II V I VI, progresi ini sangat umum digunakan oleh Musisi Pop dan Jazz. Dasar dari progresi ini dapat kita lihat dibawah ini : Disini dapat

Lebih terperinci

CHORD-SCALE DIATONIK MAYOR. untuk

CHORD-SCALE DIATONIK MAYOR. untuk CHORD-SCALE DIATONIK MAYOR untuk MELODI-IMPROVISASI-ARANSEMEN (Djanuar Ishak, 2011) Istilah Skala : tangganada, It., scala; Ingg., scale;. Akor : It. accordo; Ingg. chord; Diatonik mayor: tangga nada dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlaku dimanapun dan kapanpun pembelajaran mempunyai pengertian yang

BAB I PENDAHULUAN. berlaku dimanapun dan kapanpun pembelajaran mempunyai pengertian yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia dapat berlaku dimanapun dan kapanpun pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran,

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta ANALISIS LAGU TOGETHER AGAIN DAN KARAKTERISTIK IMPROVISASI BABY SAXOPHONE DAVE KOZ (1963~) PADA KARYA TERSEBUT DALAM PENYAJIAN JAVA JAZZ FESTIVAL 2012 Eric Tertius Limanjaya, Andre Indrawan*) Program Studi

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN IMPROVISASI CHORDAL PADA PIANO JAZZ. TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik. Oleh: Joseph Christian Sasongko NIM.

PENERAPAN PENDEKATAN IMPROVISASI CHORDAL PADA PIANO JAZZ. TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik. Oleh: Joseph Christian Sasongko NIM. PENERAPAN PENDEKATAN IMPROVISASI CHORDAL PADA PIANO JAZZ TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik Oleh: Joseph Christian Sasongko NIM. 1211807013 JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA

Lebih terperinci

ANALISIS IMPROVISASI TRUMPET PADA LAGU JOY SPRING KARYA CLIFFORD BROWN NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: GILANG AL FATAH NIM.

ANALISIS IMPROVISASI TRUMPET PADA LAGU JOY SPRING KARYA CLIFFORD BROWN NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: GILANG AL FATAH NIM. ANALISIS IMPROVISASI TRUMPET PADA LAGU JOY SPRING KARYA CLIFFORD BROWN NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Oleh: GILANG AL FATAH NIM. 1211810013 JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SENI MUSIK NON KLASIK

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SENI MUSIK NON KLASIK KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SENI MUSIK NON KLASIK No (IPK) I.1 Pedagogik Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini musik jazz semakin diminati di kota Bandung. Buktinya semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini musik jazz semakin diminati di kota Bandung. Buktinya semakin banyak BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Saat ini musik jazz semakin diminati di kota Bandung. Buktinya semakin banyak acara jazz di Bandung seperti Sunday Jazz, Saung Jazz, Kampoeng Jazz, Bandung World

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN IMPROVISASI CHORDAL PADA PIANO JAZZ NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: Joseph Christian Sasongko NIM

PENERAPAN PENDEKATAN IMPROVISASI CHORDAL PADA PIANO JAZZ NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: Joseph Christian Sasongko NIM PENERAPAN PENDEKATAN IMPROVISASI CHORDAL PADA PIANO JAZZ NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Oleh: Joseph Christian Sasongko NIM. 1211807013 Program Studi S-1 Seni Musik JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar : 1. mampu mendeskripsikan tentang sumber-sumber bunyi 2. mampu mendeskripsikan tentang penalaan

Kompetensi Dasar : 1. mampu mendeskripsikan tentang sumber-sumber bunyi 2. mampu mendeskripsikan tentang penalaan Hal 1 dari Tatap Muka Ke- : 1 Kompetensi Dasar : 1. mampu mendeskripsikan tentang sumber-sumber bunyi 2. mampu mendeskripsikan tentang penalaan : Mampu mendeskripsikan tentang dasar-dasar akustik, proses

Lebih terperinci

www.gitarzoom.blogspot.com Salam.. Terimakasih Anda telah mendownload e-book ini, semoga apa yang tersaji didalamnya akan bermanfaat bagi Anda para Pecinta gitar Pendahuluan Pentatonik scale adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PENERAPAN KONSEP WALKING BASS PADA BASS ELEKTRIK. logis dan fungsional berdasarkan garis harmoni untuk membuat time feel sebaik

BAB III ANALISIS PENERAPAN KONSEP WALKING BASS PADA BASS ELEKTRIK. logis dan fungsional berdasarkan garis harmoni untuk membuat time feel sebaik BAB III ANALISIS PENERAPAN KONSEP WALKING BASS PADA BASS ELEKTRIK Alur walking bass merupakan hal yang relatif menarik bagi banyak musisi, khususnya jazz. Pemain bass diharapkan memainkan serangkaian nada-nada

Lebih terperinci

CHORD-SCALE BLUES. Untuk MELODI IMPROVISASI - ARANSEMEN Djanuar Ishak, 2011

CHORD-SCALE BLUES. Untuk MELODI IMPROVISASI - ARANSEMEN Djanuar Ishak, 2011 CHORD-SCALE BLUES Untuk MELODI IMPROVISASI - ARANSEMEN Djanuar Ishak, 2011 INTRO ringkas Istilah Blues mengacu pada gaya musik (genre) yang berasal dari komunitas orang Amerika keturunan Afrika, dalam

Lebih terperinci

HARMONI MODERN. UNTUK SMK Semester 2. Drs. Heri Yonathan, M.Sn. iii

HARMONI MODERN. UNTUK SMK Semester 2. Drs. Heri Yonathan, M.Sn. iii Drs. Heri Yonathan, M.Sn. HARMONI MODERN UNTUK SMK Semester 2 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 2013 iii Harmoni modern KATA PENGANTAR Puji syukur kami

Lebih terperinci

PENERAPAN HARMONI KWARTAL PADA IMPROVISASI JAZZ GITAR NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: Ahmad Fariz Sanji NIM

PENERAPAN HARMONI KWARTAL PADA IMPROVISASI JAZZ GITAR NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: Ahmad Fariz Sanji NIM PENERAPAN HARMONI KWARTAL PADA IMPROVISASI JAZZ GITAR NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Oleh: Ahmad Fariz Sanji NIM. 1211843013 JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA Semester

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan zaman, lembaga-lembaga musik di Indonesia pada saat ini mengalami berbagai kemajuan yang cukup signifikan, terbukti dengan menjamurnya sekolah-sekolah

Lebih terperinci

ANALISIS PERMAINAN DOUBLE BASS RAY BROWN PADA LAGU THE DAY OF WINE AND ROSES. TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik. Oleh :

ANALISIS PERMAINAN DOUBLE BASS RAY BROWN PADA LAGU THE DAY OF WINE AND ROSES. TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik. Oleh : ANALISIS PERMAINAN DOUBLE BASS RAY BROWN PADA LAGU THE DAY OF WINE AND ROSES. TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik Oleh : Ignatius Made Anggoro NIM. 1011598013 JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN

Lebih terperinci

2016 PROSES BELAJAR MANDIRI PEMAIN KEYBOARD PADA BAND MTM COMMUNITY BANDUNG

2016 PROSES BELAJAR MANDIRI PEMAIN KEYBOARD PADA BAND MTM COMMUNITY BANDUNG BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemampuan pemain keyboard pada beberapa band, cukup mengesankan. Mereka mempunyai kemampuan memadai, mulai dari kecepatan jari, penguasaan chord dan memilih sound

Lebih terperinci

Ear Training 2. Direktorat Pembinaan SMK 2013

Ear Training 2. Direktorat Pembinaan SMK 2013 ii KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan kekuatan, rahmat, dan hidayah-nya sehingga Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dapat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS BENTUK LAGU. Wonderful Slippery Thing merupakan lagu hits Guthrie Govan yang berdurasi

BAB III ANALISIS BENTUK LAGU. Wonderful Slippery Thing merupakan lagu hits Guthrie Govan yang berdurasi BAB III ANALISIS BENTUK LAGU Wonderful Slippery Thing adalah salah satu karya Guthrie Govan dari album Erotic Cakes yang dirilis pada 1 januari 2006 oleh label sornford records, direkam di Headroom studios

Lebih terperinci

PROSES PEMBELAJARAN MUSIK BAGI KELOMPOK BAND JUST 4_U DI SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

PROSES PEMBELAJARAN MUSIK BAGI KELOMPOK BAND JUST 4_U DI SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA RINGKASAN SKRIPSI PROSES PEMBELAJARAN MUSIK BAGI KELOMPOK BAND JUST 4_U DI SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA Diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

APLIKASI IMPROVISASI SYMMETRTICAL SCALES PADA AKOR JAZZ FUSION. Oleh:

APLIKASI IMPROVISASI SYMMETRTICAL SCALES PADA AKOR JAZZ FUSION. Oleh: 1 APLIKASI IMPROVISASI SYMMETRTICAL SCALES PADA AKOR JAZZ FUSION Oleh: Livendi Hermawan Pradana Alumni Jurusan Musik FSP ISI Yogyakarta; email: livendi.hermawan@gmail.com Josias T. Adriaan Dosen Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS IMPROVISASI GITAR KURT ROSENWINKEL PADA LAGU ZHIVAGO

ANALISIS IMPROVISASI GITAR KURT ROSENWINKEL PADA LAGU ZHIVAGO ANALISIS IMPROVISASI GITAR KURT ROSENWINKEL PADA LAGU ZHIVAGO TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik Oleh: Yafi Aria NIM. 1211791013 JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

APLIKASI IMPROVISASI SYMMETRICAL SCALES PADA AKOR JAZZ FUSION

APLIKASI IMPROVISASI SYMMETRICAL SCALES PADA AKOR JAZZ FUSION APLIKASI IMPROVISASI SYMMETRICAL SCALES PADA AKOR JAZZ FUSION TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik Oleh: Livendi Hermawan Pradana NIM. 1311982013 JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Konsep Penyusunan Komposisi Fantasia in C Major ini dibagi menjadi 3 lagu, yaitu Movement 1, Movement 2, dan Movement 3. Ketiga bagian lagu ini dimainkan dengan format Combo

Lebih terperinci

Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika

Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika Disajikan dalam seminar sehari Jurusan Pendidikan Sendratasik FBS UNP pada tanggal 9 Juli 2010 Oleh: Syeilendra JURUSAN PENDIDIKAN SENDRATASIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk diikuti. Pendidikan musik kini menjadi sesuatu yang penting bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. untuk diikuti. Pendidikan musik kini menjadi sesuatu yang penting bagi manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan kehidupan musik dan dunia pendidikan musik di Indonesia, akhir-akhir ini menunjukkan kemajuan yang sangat pesat dan sangat menarik untuk diikuti.

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MUSIK

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MUSIK STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MUSIK DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 A. Latar Belakang Musik

Lebih terperinci

Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik

Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik Nama Kelas/No. Absen :. :. Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik MATERI : Nada dan Interval 1. Standar nada secara internasional ditetapkan nada a adalah... A. 400 Hz B. 220 Hz

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.3.

BAB I PENDAHULUAN. Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik jazz adalah salah satu ikon musik abad ke-20 yang lahir di Amerika Serikat, yang merupakan proses akulturasi unsur budaya Afrika (terutama Afrika Barat) dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Kegiatan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Kegiatan pembelajaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Penggunaan strategi dalam kegiatan

Lebih terperinci

PENERAPAN IMPROVISASI MODUS PADA LAGU BLUE MONK

PENERAPAN IMPROVISASI MODUS PADA LAGU BLUE MONK PENERAPAN IMPROVISASI MODUS PADA LAGU BLUE MONK KARYA THEOLINUS MONK Fuad Riadi Muhlis 1 Royke B. Koapaha 2 R. Agoeng Prasetyo 3 Abstract Keywords : Modus, Blue Monk, Improvisation. Abstrak Saat improvisasi,

Lebih terperinci

ANALISIS IMPROVISASI JAZZ JOE PASS PADA LAGU JOE S BLUES

ANALISIS IMPROVISASI JAZZ JOE PASS PADA LAGU JOE S BLUES ANALISIS IMPROVISASI JAZZ JOE PASS PADA LAGU JOE S BLUES Tugas Akhir S-1 Seni Musik Oleh: Franklin Helmy Koeanan NIM. 0911430013 Program Studi Seni Musik Jurusan Musik, Fakultas Seni Pertunjukan Institut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Metode pembelajaran adalah suatu teknik penyajian yang dipilih dan

BAB II LANDASAN TEORI. Metode pembelajaran adalah suatu teknik penyajian yang dipilih dan BAB II LANDASAN TEORI A. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran adalah suatu teknik penyajian yang dipilih dan diterapkan seiring dengan pemanfaatan media dan sumber belajar (Prawiradilaga, 2008). Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pelaku seni khususnya dibidang seni musik, baik sebagai seorang seorang pengajar, praktisi,

Lebih terperinci

BASIC HARMONY INTERVALS

BASIC HARMONY INTERVALS BASIC HARMONY INTERVALS Oleh: Fikry Fatullah Interval adalah jarak antara 2 nada, kemampuan untuk mengidentifikasi interval secara instant adalah kemampuan yang harus dimiliki dengan baik terutama bagi

Lebih terperinci

Penerapan Aritmatika Modulo Dalam Transposisi Modal

Penerapan Aritmatika Modulo Dalam Transposisi Modal Penerapan Aritmatika Modulo Dalam Transposisi Modal Adrian Hartarto Pramudita, 13515091 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Komposisi Musik Sonata 1. Sejarah Singkat Perkembangan Sonata Kata sonata berasal dari bahasa Italia sonare yang berarti berbunyi. Sonata merupakan jenis komposisi musik instrumental

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penyelenggaran pendidikan diupayakan untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penyelenggaran pendidikan diupayakan untuk membangun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pentingnya penyelenggaran pendidikan diupayakan untuk membangun manusia yang memiliki kepribadian. Hal ini juga diwujudkan oleh pemerintah, dengan membangun

Lebih terperinci

IMPROVISASI GITAR PADA SISTEM AKOR ALLAN HOLDSWORTH

IMPROVISASI GITAR PADA SISTEM AKOR ALLAN HOLDSWORTH Halaman Judul PENERAPAN IMPROVISASI GITAR PADA SISTEM AKOR ALLAN HOLDSWORTH NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Oleh: GALIH RAMADHAN NIM. 1211778013 JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pendidikan musik tidak lagi dipandang sebagai mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pendidikan musik tidak lagi dipandang sebagai mata pelajaran 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Saat ini pendidikan musik tidak lagi dipandang sebagai mata pelajaran tambahan yang sewaktu-waktu bisa saja dihilangkan atau hanya sekedar pengisi waktu luang bagi

Lebih terperinci

DAFTAR KEBUTUHAN MODUL

DAFTAR KEBUTUHAN MODUL DAFTAR KEBUTUHAN MODUL MATA DIKLAT : PIANO WAJIB 1 Memainkan piano wajib 1. Memainkan tangga nada dan trisuara 2. Memainkan reportoar MATA DIKLAT : TATA TEKNIS PENTAS 1 Menata pementasan 1. Menata panggung

Lebih terperinci

ANALISIS TANGGA NADA DAN MODUS IMPROVISASI GITAR ELEKTRIK PADA LAGU BLUES 12 BAR PROGRESI I-IV-V. TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik

ANALISIS TANGGA NADA DAN MODUS IMPROVISASI GITAR ELEKTRIK PADA LAGU BLUES 12 BAR PROGRESI I-IV-V. TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik ANALISIS TANGGA NADA DAN MODUS IMPROVISASI GITAR ELEKTRIK PADA LAGU BLUES 12 BAR PROGRESI I-IV-V TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik DISUSUN OLEH: Ade Chrisnajaya NIM : 1011612013 JURUSAN MUSIK FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni musik sebagai bagian dari budaya dalam rangka menggali serta

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni musik sebagai bagian dari budaya dalam rangka menggali serta BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Musik dewasa ini menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Pada beberapa refrensi, musik dianggap sebagai penyeimbang kemampuan otak kanan dan otak kiri. Musik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia dapat ditempuh melalui tiga jalur, yaitu pendidikan formal, pendidikan non formal, dan pendidikan informal. Salah satu satuan pendidikan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai II. TINJAUAN PUSTAKA A. E-learning Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai pemanfaatan teknologi internet untuk mendistribusikan materi pembelajaran, sehingga siswa dapat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS IMPROVISASI DAN TEKNIK VOKAL DIANNE REEVES. Triste adalah lagu yang diciptakan Antonio Carlos Jobim dengan

BAB III ANALISIS IMPROVISASI DAN TEKNIK VOKAL DIANNE REEVES. Triste adalah lagu yang diciptakan Antonio Carlos Jobim dengan BAB III ANALISIS IMPROVISASI DAN TEKNIK VOKAL DIANNE REEVES A. Sekilas tentang Triste Triste adalah lagu yang diciptakan Antonio Carlos Jobim dengan irama bossanova. Lagu ini dalam bahasa inggris berarti

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA

BAB III ANALISIS DATA BAB III ANALISIS DATA A. Kerangka Komposisi Komposisi Fantasia Dalam G Mayor Untuk Piano Empat Tangan memiliki tiga bagian, yaitu I, II, dan III. Pada komposisi ini terdapat beberapa perubahan tempo untuk

Lebih terperinci

ANALISIS PENDEKATAN IMPROVISASI SAKSOFON ALTO LAGU GROOVOLOGY KARYA GERALD ALBRIGHT NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

ANALISIS PENDEKATAN IMPROVISASI SAKSOFON ALTO LAGU GROOVOLOGY KARYA GERALD ALBRIGHT NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISIS PENDEKATAN IMPROVISASI SAKSOFON ALTO LAGU GROOVOLOGY KARYA GERALD ALBRIGHT NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Oleh: Filemon Alfian Kristandy NIM. 1211833013 JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teori Dalam Bab II ini akan diuraikan kajian teori yang merupakan variabel dalam penelitian yang dilakukan yaitu hasil belajar, pendekatan CTL, dan alat peraga. 2.1.1 Hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

ANALISIS IMPROVISASI JAZZ JOE PASS PADA LAGU JOE S BLUES. Tugas Akhir S-1 Seni Musik. Oleh: Franklin Helmy Koeanan NIM

ANALISIS IMPROVISASI JAZZ JOE PASS PADA LAGU JOE S BLUES. Tugas Akhir S-1 Seni Musik. Oleh: Franklin Helmy Koeanan NIM ANALISIS IMPROVISASI JAZZ JOE PASS PADA LAGU JOE S BLUES Tugas Akhir S-1 Seni Musik Oleh: Franklin Helmy Koeanan NIM. 0911430013 Program Studi Seni Musik Jurusan Musik, Fakultas Seni Pertunjukan Institut

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN DAN OBJEK PEMBELAJARAN MATEMATIKA

MODEL PEMBELAJARAN DAN OBJEK PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL PEMBELAJARAN DAN OBJEK PEMBELAJARAN MATEMATIKA Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran Matematika Dosen Pengampu: Dra. MM. Endang Susetyawati, M.Pd Disusun Oleh: Nikmahtun

Lebih terperinci

BASIC HARMONY TRIADS

BASIC HARMONY TRIADS BASIC HARMONY TRIADS Oleh: Fikry Fatullah Pada kesempatan ini kita akan membahas bentuk paling dasar dari sebuah chord yakni triad. Chord adalah dua atau lebih nada yang disusun dan dibunyikan secara bersamaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai pendahuluan dari tugas akhir yang meliputi latar belakang, rumusan masalah yang diangkat, tujuan, batasan masalah, dan metodologi yang digunakan dalam

Lebih terperinci

Teori Musik Dasar komunal Musik Tradisi Musik Classic Jazz Roc Pop Scale Interval Ritme Metrum Tekstur Dynamic Fundamental Komposisi

Teori Musik Dasar komunal Musik Tradisi Musik Classic Jazz Roc Pop Scale Interval Ritme Metrum Tekstur Dynamic Fundamental Komposisi Teori Musik Dasar Musik adalah salah satu produk kebudayaan,baik musik yang tercipta dari sistem komunal seperti Musik Tradisi maupun musik yang diciptakan oleh perorangan seperti Musik Classic,Jazz,Rock,Pop

Lebih terperinci

ANALISIS IMPROVISASI GITAR ELEKTRIK GUTHRIE GOVAN PADA LAGU WONDERFUL SLIPPERY THING NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: Khayyan Munada

ANALISIS IMPROVISASI GITAR ELEKTRIK GUTHRIE GOVAN PADA LAGU WONDERFUL SLIPPERY THING NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: Khayyan Munada ANALISIS IMPROVISASI GITAR ELEKTRIK GUTHRIE GOVAN PADA LAGU WONDERFUL SLIPPERY THING NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Oleh: Khayyan Munada 1011515013 JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA

Lebih terperinci

Oleh: Dr. A. M. Susilo Pradoko, M.Si dan Dr. Ayu Niza Machfauzia, M.Pd. dan Pendidikan Seni Musik FBS UNY.

Oleh: Dr. A. M. Susilo Pradoko, M.Si dan Dr. Ayu Niza Machfauzia, M.Pd. dan Pendidikan Seni Musik FBS UNY. Aransemen Musik Anak Secara Kreatif dengan Canon Progresi Akor, Filler Melodi, Iringan Ostinato dan Pembelajaran Ekspresi Musik Secara Kreatif Melalui Progresi Akor Oleh: Dr. A. M. Susilo Pradoko, M.Si

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendukung berupa gagasan, sifat dan warna bunyi. Kendati demikian, dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendukung berupa gagasan, sifat dan warna bunyi. Kendati demikian, dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penciptaan Musik adalah pengungkapan gagasan melalui bunyi, yang unsur dasarnya berupa melodi, irama (ritmik), dan harmoni dengan unsur pendukung berupa gagasan, sifat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS Teknik Improvisasi Melodi dengan Memodifikasi Melodi Asli

BAB III ANALISIS Teknik Improvisasi Melodi dengan Memodifikasi Melodi Asli BAB III ANALISIS Bab ini membahas analisis yang dilakukan pada Tugas Akhir ini, mencakup analisis permasalahan secara garis besar, yaitu bagaimana menggunakan sistem pembelajaran mesin untuk membentuk

Lebih terperinci

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1 C. Hakikat Seni Anak Usia Dini Seni mewakili perasaan dan persepsi tentang dunia anak. Seorang anak menggambar dan menulis untuk mengatur gagasan dan membangun makna dari pengalamannya (Baghban, 2007).

Lebih terperinci

TUJUH MODUS PENERAPAN TUJUH MODUS PADA KOMPOSISI MUSIK UNTUK ANSAMBEL GITAR KLASIK

TUJUH MODUS PENERAPAN TUJUH MODUS PADA KOMPOSISI MUSIK UNTUK ANSAMBEL GITAR KLASIK TUJUH MODUS PENERAPAN TUJUH MODUS PADA KOMPOSISI MUSIK UNTUK ANSAMBEL GITAR KLASIK Oleh: Dhany Adinata NIM. 0711146013 1460 13 Karya tulis ini disusun sebagai persyaratan untuk tugas akhir jenjang pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS IMPROVISASI JAZZ BASS ELEKTRIK PADA LAGU MY ANGELITA KARYA BARRY LIKUMAHUWA

ANALISIS IMPROVISASI JAZZ BASS ELEKTRIK PADA LAGU MY ANGELITA KARYA BARRY LIKUMAHUWA ANALISIS IMPROVISASI JAZZ BASS ELEKTRIK PADA LAGU MY ANGELITA KARYA BARRY LIKUMAHUWA TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik Disusun oleh: NARADIAN HUTAMA PUTRA NIM. 1011481013 JURUSAN MUSIK FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Musik Hakikatnya musik adalah seni suara atau bunyi. Artinya, seni musik merupakan suatu hasil karya seni sebagai ungkapan pikiran dan perasaan seniman melalui media bunyi. Belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Semua aktifitas manusia hampir semuanya didukung dengan. musik. Musik adalah bahasa yang universal. Manusia mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Semua aktifitas manusia hampir semuanya didukung dengan. musik. Musik adalah bahasa yang universal. Manusia mengungkapkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik telah menjadi bagian yang penting dalam keseharian manusia. Semua aktifitas manusia hampir semuanya didukung dengan musik. Musik adalah bahasa yang universal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya diri. 1

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya diri. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran dalam rumpun sains yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir analitis induktif dan deduktif dalam menyelesaikan

Lebih terperinci

Harmoni I. Progresi I IV V

Harmoni I. Progresi I IV V Harmoni I Setelah kita mengetahui Skala dan Modal selain juga Kord dalam StrukturTonalitas, kita sudah mempunyai Pengetahuan Dasar Musik. Persoalan berikutnya adalah cara menggunakannya pada saat membuat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA Komposisi Sonata Piano Berdasarkan tiga lagu dolanan Jawa Tengah yaitu Gundul-gundul Pacul, Cublak-Cublak Suweng, dan Suwe Ora Jamu, untuk piano tunggal terdapat tiga movement, antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam berbagai bidang kehidupan. Sebagai salah satu disiplin ilmu yang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam berbagai bidang kehidupan. Sebagai salah satu disiplin ilmu yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memegang peranan penting dalam berbagai bidang kehidupan. Sebagai salah satu disiplin ilmu yang diajarkan pada setiap jenjang

Lebih terperinci

Kompetensi Inti Kompetensi Guru Mapel/Guru Kelas Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Guru Mapel/Guru Kelas Standar Kompetensi Kompetensi Dasar MATA PELAJARAN JENJANG : SENI MUSIK NON KLASIK : SMK Kompetensi Pedagogik 1. Menguasai karakteristikpeserta didik dari aspekfisik, moral, sosial,kultural, emosional, dan intelektual 2 Menguasai teori belajardan

Lebih terperinci

Pelatihan Dasar Seni Musik Untuk Guru Musik Sekolah Dasar

Pelatihan Dasar Seni Musik Untuk Guru Musik Sekolah Dasar Yulisetiana Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Seni Budaya Universitas Negeri Surabaya Yulisetiana73@yahoo.com Abstrak Melihat pentingnya pendidikan seni musik untuk siswa Sekolah Dasar, maka guru musik

Lebih terperinci

(Penggalan frase 1, frase 2 dan frase 3 pada bagian A)

(Penggalan frase 1, frase 2 dan frase 3 pada bagian A) DESKRIPSI CIPTA LAGU AKU SIAP LOMBA VOKAL TUNGGAL TINGKAT SD SE-DIY DALAM RANGKA KEGIATAN WISATA KAMPUS Oleh : F. Xaveria Diah K. NIP : 19791222 200501 2 003 A. Pendahuluan Lagu ini dibuat dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian, musik mencerminkan kebudayaan masyarakat pendukungnya. Di dalam musik terkandung nilai dan norma-norma yang menjadi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Belajar merupakan kegiatan sehari-hari yang penting bagi siswa di sekolah.

I. PENDAHULUAN. Belajar merupakan kegiatan sehari-hari yang penting bagi siswa di sekolah. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan kegiatan sehari-hari yang penting bagi siswa di sekolah. Kegiatan belajar tersebut juga dapat dilakukan di luar sekolah seperti di rumah, perpustakaan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Pembelajaran merupakan proses komunikasi du arah, mengajar dilakukan oleh

BAB II KAJIAN TEORI. Pembelajaran merupakan proses komunikasi du arah, mengajar dilakukan oleh 7 BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran IPA di SD 1. Pembelajaran Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan.

Lebih terperinci

Implementasi Video Interaktif dalam Pembelajaran Praktik Gitar

Implementasi Video Interaktif dalam Pembelajaran Praktik Gitar 1 Implementasi Video Interaktif dalam Pembelajaran Praktik Gitar oleh Herwin Yogo Wicaksono Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta herwin_yw@yahoo.co.id Abstract In learning process, utilization

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Pendidikan mencakup

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Pendidikan mencakup 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan usaha manusia untuk mewariskan, mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Pendidikan mencakup kegiatan-kegiatan terarah dalam rangka mengembangkan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid

TINJAUAN PUSTAKA. Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gaya Belajar (Learning Styles) Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berfikir dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Metode Demonstrasi 2.1.1.1 Hakekat Metode Demonstrasi Metode demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk mencari jawaban

Lebih terperinci

Makalah. Teori Dasar Musik. Riko Repliansyah Anisa Purnama Sari. Riski Okta Mayasari. Dosen Pengampu: Pebrian Tarmizi,M.Pd Mata Kuliah : Seni Musik

Makalah. Teori Dasar Musik. Riko Repliansyah Anisa Purnama Sari. Riski Okta Mayasari. Dosen Pengampu: Pebrian Tarmizi,M.Pd Mata Kuliah : Seni Musik Makalah Teori Dasar Musik Dosen Pengampu: Pebrian Tarmizi,M.Pd Mata Kuliah : Seni Musik Disusun oleh kelompok 3 Riko Repliansyah Anisa Purnama Sari Fitri Ramadayanti Riski Okta Mayasari (A1G016091) Kelas

Lebih terperinci

ANALISIS PERMAINAN IMPROVISASI GITAR CHUCK LOEB PADA LAGU JUST US NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: Ramadhan Al Muttaqin

ANALISIS PERMAINAN IMPROVISASI GITAR CHUCK LOEB PADA LAGU JUST US NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: Ramadhan Al Muttaqin ANALISIS PERMAINAN IMPROVISASI GITAR CHUCK LOEB PADA LAGU JUST US NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Oleh: Ramadhan Al Muttaqin 1211852013 JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Notasi balok adalah notasi yang satuannya berupa lambang gambar yang ditulis di atas paranada (Soeharto dalam Suaryati, 2014, hlm. 22). Membaca notasi balok

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu model dalam pembelajaran kooperatif adalah TSTS, di dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu model dalam pembelajaran kooperatif adalah TSTS, di dalam II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS Salah satu model dalam pembelajaran kooperatif adalah TSTS, di dalam bahasa Indonesia di terjemahkan sebagai dua tinggal dua tamu. Model

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dan era globalisasi yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di dunia yang terbuka,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gaya Belajar Gaya Belajar adalah cara atau pendekatan yang berbeda yang dilakukan oleh seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia pendidikan, istilah gaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh Plato (2000:5) Pendidikan seni dapat dijadikan dasar pendidikan, karena

BAB I PENDAHULUAN. oleh Plato (2000:5) Pendidikan seni dapat dijadikan dasar pendidikan, karena BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan seni di sekolah dapat dijadikan sebagai dasar pendidikan dalam membentuk jiwa dan kepribadian. Hal ini sama dengan apa yang dikemukakan oleh Plato

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI WALKING BASS. setengah laras (half-steps), nada akor (chord tones), Tangga nada (scales) dan

BAB II LANDASAN TEORI WALKING BASS. setengah laras (half-steps), nada akor (chord tones), Tangga nada (scales) dan BAB II LANDASAN TEORI WALKING BASS Walking bass mengacu pada alur nada-nada seperempat dimainkan oleh pemain bass jazz. Alur bass ini dibangun menggunakan pendekatan langkah setengah laras (half-steps),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan dan mewujudkan potensi yang dimiliki siswa. Pengembangan potensi tersebut bisa dimulai dengan

Lebih terperinci

INDIKATOR ESENSIAL Menjelaskan karakteristik peserta. didik yang berkaitan dengan aspek fisik,

INDIKATOR ESENSIAL Menjelaskan karakteristik peserta. didik yang berkaitan dengan aspek fisik, NO KOMPETENSI UTAMA KOMPETENSI INTI 1 Pedagogik 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. 2. Menguasai teori belajar dan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU Desi Fitria 1, Pebriyenni 1, Asrul Thaher 2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Lebih terperinci

BAB3. Tinjauan Karakter Musik

BAB3. Tinjauan Karakter Musik -.J Music Center di Yogyakarta 27 BAB3 Tinjauan Karakter Musik Pokok tinjauan pada bab ini adalah pemahaman tentang karakter musik mencakup elemen-elemen pembentuknya, sehingga akan didapatkan suatu landasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada rendahnya kualitas pendidikan, dengan adanya kenyataan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada rendahnya kualitas pendidikan, dengan adanya kenyataan bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan, khususnya di Sekolah Dasar merupakan fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sekolah dasar merupakan

Lebih terperinci

Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.6. 5

Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.6. 5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik jazz adalah salah satu ikon musik dan budaya musik abad ke-20 yang lahir di Amerika Serikat, yang merupakan proses akulturasi unsur budaya Afrika (terutama Afrika

Lebih terperinci

January 1 HARMONI MANUAL DIKTAT KULIAH. Oleh: HANNA SRI MUDJILAH HENI KUSUMAWATI. JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FBS, UNY

January 1 HARMONI MANUAL DIKTAT KULIAH. Oleh: HANNA SRI MUDJILAH HENI KUSUMAWATI. JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FBS, UNY HARMONI MANUAL January 1 2011 Oleh: HENI KUSUMAWATI (heni_kusumawati@uny.ac.id) DIKTAT KULIAH JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FBS, UNY BAB I PENGENALAN AKOR PRIMER (I, IV, dan V) A. Akor Tonika (I), Akor

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI SILABUS MATA KULIAH

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI SILABUS MATA KULIAH UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI SILABUS MATA KULIAH Fakultas : Bahasa dan Seni Jurusan/Prodi : Pendidikan Seni Musik Mata Kuliah & Kode : Ilmu Harmoni 1, Mus 219 Jumlah SKS : 2 Semester

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG Widya Danu Fadilah 1, Edrizon 1, Hendra Hidayat 1 1

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Belajar IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum

Lebih terperinci